Falciparum

18
Plasmodium Falciparum Eka Ulfatul Fitriani 1310211001

description

plasmodium falciparum

Transcript of Falciparum

Plasmodium Falciparum

Eka Ulfatul Fitriani1310211001

Plasmodium falciparum adalah protozoa parasit, salah satu spesies Plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria pada manusia. Protozoa ini masuk pada tubuh manusia melalui nyamuk Anopheles betina. Plasmodium falciparum menyebabkan infeksi paling berbahaya dan memiliki tingkat komplikasi dan mortalitas malaria tertinggi.

Plasmodium Falciparum

Kingdom : ProtistaPhylum : ApicomplexaClass : AconoidasidaOrder : HaemosporidaFamily : PlasmodiidaeGenus : PlasmodiumSpecies : P. falciparum

MorfologiTrofozoit muda: berbentuk cincin, terdapat dua

butir kromatin, bentuk marginal, sel darah merah tidak membesar.

Skizon: pigmen menggumpal di tengah. Skizon muda berinti < 8 dan skizon tua berinti 8-24

Makrogametosit: berbentuk pisang agak langsing, inti padat di tengah, pigmen mengelilingi inti, sitoplasma biru kelabu.

Mikrogametosit: berbentuk pisang gemuk, inti tidak padat, pigmen mengelilingi inti, sitoplasma biru pucat kemerah-merahan

Siklus HidupSiklus hidupnya dalam dua hospes yang berbeda yaitu :1.Hospes definitif, nyamuk anopheles spesies betina (vektor), pembiakan seksual (sporogoni), disebut fase ekstrinsik :Nyamuk menghisap darah penderita, hanya bentuk gametosit yang dapat bertahan dan melanjutkan siklusnyaGametosit menjadi gamet (makro dan mikrogamet)Makrogamet yang mengalami fertilisasi disebut zygote, kira-kira 20 menit setelah fertilisasi terbentuk ookinet, menembus dinding usus, menempel pada permukaan luar dinding usus.

Ookinet tumbuh menjadi ookista yang berukuran kira-kira 50 mµ. Terjadi pembentukan sporozoit dalam ookista.

Ookisat matang kan pecah, sporozoit (berukuran 10-14 mµ) berhamburan diantaranya ada yang sampai ke kelenjar liur. Nyamuk infektif yaitu nyamuk yang siap mengeluarkan sporozoit bersama air liurnya.

Masa tunas ekstrinsik yaitu waktu antara gametosit masuk ke dalam tubuh nyamuk sampai nyamuk mengandung sporozoit di dalam kelenjar liurnya.

2. Hospes perantara (manusia), pembiakan aseksual (skizogoni) disebut fase instrinsik :

Melalui gigitan nyamuk, sporozoit masuk ke dalam tubuh. Sporozoit meninggalkan aliran darah masuk ke dalam sel hati disebut skizogoni eksoeritrosit primer atauskigozoni preeritrositik. Berturut-turut sporozoit berubah menjadi skizon eksoeritrositik, membentuk merozoit eksoeritositer yang masuk ke dalam eritrosit. Plasmodium vivax dan Plasmodium ovale, terdapat stadium istirahat, hipnozoit, tidak terjadi pada Plasmodium falciparum dan Plasmodium malariae.

Di dalam eritrosit, trofozoit tumbuh menjadi skizon. Skizon matang pecah keluar merozoit eritrositer dan masuk ke dalam aliran darah dan menginvasi eritrosit baru dan mulai menjalani siklus skizogoni eritrositer baru.

Setelah 2-3 generasi siklus eritrositer, beberapa merozoit tidak membentuk skizon tetapi berkembang menjadi makrogametosit atau mikrogametosit.

Masa tunas ekstrinsik, waktu antara nyamuk mengisap darah yang mengandung gametosit sampai nyamuk tersebut mengandung sporozoit dalam kelenjar liurnya.

EpidemiologiDistribusi geografikParasit ini ditemukan di daerah tropik,

terutama di Afrika dan Asia Tenggara. Di Indonesia, parasit ini tersebar di seluruh kepulauan

Malaria ditemukan 600 lintang utara sampai 320 lintang selatan, dari daerah ketinggian 2.666 m (Bolivia 2.591 m) sampai daerah 433 m di bawah permukaan laut (Dead Sea).

Daerah yang sejak semula bebas malaria adalah Pasifik Tengah dan Selatan (Hawaii, Selandia Baru). Di daerah tersebut siklus hidup parasit tidak dapat berlangsung karena tidak ada vektornya.

Derajat endemi diukur dengan angka limpa, dipakai patokan angka limpa anak-anak umur 2-9 tahun:·         Hipoendemi apabila angka limpa anak-anak 10% kurang·         Mesoendemi apabila angka limpa anak-anak 11-50%·         Hiperendemi apabila angka limpa anak-anak tetap di atas 75% dan angka limpa orang tua tinggi.·         Holoendemi apabila angka limpa anak-anak tetap di atas 75% dan angka limpa orang tua rendah.

Malaria di suatu daerah dapat berbeda dengan daerah lainnya,tergentung pada adanya:Manusia. Sebagai pengandung gametosit, meneruskan siklus hidup parasit dalam nyamukVektor. Anopheles sebagai vektor malaria di Indonesia, yang terpenting ada 24 spesies, berbeda-beda menurut daerah.Parasit. Parasit yang resisten terhadap obat anti malaria, terutama Plasmodium falciparum resisten terhadap klorokuin.Pengaruh lingkungan. Iklim dan perubahan lingkungan penting sekali terhadap adanya malaria, berhubungan dengan biologi vektor.

PatogenesisMalaria falsiparum berat :Malaria otak dengan komaAnemia normositik beratGagal ginjalEdema paruHipoglikemiaSyok/gangguan sirkulasi darah/malaria algidaPerdarahan spontan/DIC(disseminated intravascular coagulation)Kejang umum yang berulangAsidosisMalaria hemoglobinuria (blackwater fever)

Manifestasi klinis lainnya :Gangguan kesadaranPenderita sangat lemahHiperparasitemiaIkterusHiperpireksiaKelompok risiko tinggi untuk menderita malaria berat adalah :a.     Di daerah hiper/holoendemik

Anak kecil berumur  > 6 bulanWanita hamil

b.    Di daerah hipo/mesoendemik : anak-anak dan orang dewasac.    Lain-lain : pendatang dan travelers

SimptopatologiMasa tunas instrinsik malaria

falsiparum berlangsung antara 9-14 hari. Penyakitnya mulai dengan sakit kepala, punggung dan ekstremitas, perasaan dingin, mual, muntah atau diare ringan. Demam mungkun tidak ada atau ringan dan penderita tidak tampak sakit; diagnosis pada stadium ini tergantung dari anamnesis tentang kepergian penderita ke daerah endemi malaria sebelumnya.

Penyakit berlangsung terus, sakit kepala, punggung dan ekstremitas lebih hebat dan keadaan umum memburuk. Pada stadium ini penderita tampak gelisah. Demam tidak teratur dan tidak menunjukkan perioditas yang jelas. Keringat keluar banyak meskipun demam tidak tinggi. Nadi dan napas menjadi cepat. Mual, muntah dan diare menjadi lebih hebat, kadang-kadang batuk karena kelainan paru-paru. Limpa membesar dan lembek pada perabaan. Hati membesar dan tampak ikterus ringan. Kadang-kadang dalam urin ditemukan albumin dan torak hialin atau torak granular. Ada anemia ringan dan leukopenia dengan monositosis. Bila pada stadium dini penyakit dapt didiagnosis dan diobati dengan baik, maka infeksi akan dapat segera diatasi.

Pengobatan dan PencegahanObat-obat anti malaria ini digolongkan pada:Skizontisida atau disebut juga skizontisida

darah, bekerja terhadap Plasmodium sp. yang berada di dalam eritrosit, yaitu: klorokuin, amodiakuin, kina, proguanil dan pirimetanin.

Skizontisida jaringan primer, mencegah masuknya parasit ke dalam eritrosit, yaitu: pirimetanin dan proguanil.

Anti-relaps, terhadap Plasmodium di luar eritrosit terutama dalam stadium hipnozoit. Disebut skizontisida jaringan sekunder, atau skizontisida hati, yaitu: primakuin, pamakuin dan kuinakrin.

Gametosida bekerja terhadap gametosit, yaitu : primakuin ( untuk keempat spesies ); klorokuin, amodiakuin atau kina (tidak dapat diberikan untuk Plasmodium falciparum).

Sporontosida, bekerja mencegah sporogoni didalam nyamuk yaitu : proguanil, primakuin.

Pengobatan radikal, kombinasi dari skizonisida dengan antirelaps.

Pencegahan, dengan skizontisida sekali seminggu.

PencegahanUpaya pencegahan ditujukan untuk memutuskan rantai penularan pada hospes atau lingkungan, yaitu :Mengurangi kontak/gigitan nyamukMembunuh nyamuk dewasa menggunakan insektisida Menyebarkan nyamuk jantan yang steril, cara ini mahal dan tidak memuaskan.Membunuh jentik nyamuk ( larva ü  Mengurangi tempat perindukan Membunuh parasit dalam tubuh manusia ( chemo-prophylaxis )