FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI...
Transcript of FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI...
i
PENGARUH AKTIFITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN
METODE ROLE PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR
PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN MANUSIA KELAS
VIII MTS RIYADLOTUL ULUM KUNIR DEMPET DEMAK
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S.1)
Dalam Ilmu Tarbiyah
Disusun oleh :
NURUL AENI
NIM. 063811008
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2010
ii
iii
iv
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi
ini tidak berisi materi yang telah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian
juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi
yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan
Semarang, 11 Desember 2010
Deklarator
Nurul Aeni
NIM.063811008
v
ABSTRAK
Nurul Aeni (NIM.063811008). Pengaruh Aktivitas Siswa Dalam
Pembelajaran Metode Role Playing Terhadap Hasil Belajar Pada Materi
Sistem Pernapasan Manusia Kelas Viii Mts Riyadlotul Ulum Kunir Dempet
Demak. Skripsi Semarang Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2010.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Aktifitas Siswa Dalam
Pembelajaran Role Playing Kelas VIII MTs Riyadlotul Ulum Kunir Dempet
Demak: 2) Hasil Belajar Siswa Dalam Materi Sistem Pernapasan Manusia Kelas
VIII MTs Riyadlotul Ulum Kunir Dempet Demak; dan 3) Pengaruh Aktivitas
Siswa Dalam Pembelajaran Metode Role Playing Terhadap Hasil Belajar Pada
Materi Sistem Pernapasan Manusia Kelas VIII MTs Riyadlotul Ulum Kunir
Dempet Demak.
Penelitian ini menggunakan korelasi dengan teknik analisis korelasional.
Karena peneliti menggunakan regresi maka dengan populasi 60, diambil dengan
random sampling (acak) dengan kepercayaan 95 %, sehingga jumlah sampel
dalam penelitian ini adalah 52 siswa.
Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik
analisis statistik deskriptif dan inferensial. Pengujian hipotesis penelitian
menggunakan analisis regresi.
Dari hasil penelitian yang telah digunakan bahwa Aktivitas Siswa Dalam
Pembelajaran Role Playing Kelas VIII MTs Riyadlotul Ulum Kunir Dempet
Demak dalam kategori “cukup”. Hal tersebut ditujukan dari nilai interval aktivitas
siswa dalam pembelajaran role playing Sebesar 76,654 terletak pada interval 74 -
78, sedangkan hasil belajar siswa dalam materi sistem pernapasan manusia
sebesar 79,807 terletak pada interval 77 - 81.
Hasil uji hipotesis dengan menggunakan analisis regresi menunjukkan
bahwa ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang Aktivitas Siswa
Dalam Pembelajaran Metode Role Playing Terhadap Hasil Belajar Pada Materi
Sistem Pernapasan Manusia Kelas VIII MTs Riyadlotul Ulum Kunir Dempet
Demak. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Freg sebesar 10,475. setelah dicocokkan
dengan F tabel pada taraf 5% sebesar 4,03 sedangkan nilai F tabel pada taraf
signifikansi 1% sebesar 7,17. karena Freg > FTabel 5% dan 1%, maka signifikan.
Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan antara
Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Metode Role Playing Terhadap Hasil
Belajar Pada Materi Sistem Pernapasan Manusia Kelas VIII MTs Riyadlotul
Ulum Kunir Dempet Demak diterima, artinya, semakin tinggi keaktifan siswa
dalam pembelajaran role playing maka semakin tinggi pula hasil belajar yang
diperoleh siswa, semakin rendah keaktifan siswa dalam pembelajaran role playing
maka semakin rendah hasil belajar yang diperoleh siswa.
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan dan
bahan informasi bagi khazanah ilmu pengetahuan serta masukan bagi civitas
Akademika dan semua pihak yang membutuhkan di lingkungan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo Semarang.
vi
MOTTO
�������� �� �� ���� �� �� ������ ������ ��� � ������� � ���!�� �� �"�� ���� ���# � �� ���$�% �&�'(��# ���# )������� �* ��+�, -��$./�# 0 % �.�.1�� ��$.2�3�, �4'���5 �67(8�9 �������
: ��;< ��=� ��� ��� +��# >���?@ABC
“Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk,
niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. dan
Barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan
dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah
menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman”.1
1 Soenarjo, Al-Qu’an dan Terjemahnya,(Surabaya: CV. Aisyiah, 2001)., hlm 108
vii
PERSEMBAHAN
Dengan penuh keikhlasan dan rasa syukur, skripsi ini saya persembahkan
kepada:
1. Kedua orang tuaku yang sangat penulis cintai dan sayangi. Ayahanda
Sabar, S.Ag dan Ibunda Mukhasanah, semoga mereka mendapatkan
balasan atas kebaikan dan kasih sayang dari Allah SWT. Amiiin.....
2. Kakakku tersayang Munirul Hakim dan istrinya Mbak Iin, Mbak Isna dan
suaminya Mas Itok, serta Mas Ulin Nuha terima kasih banyak atas semua
dukungannya baik moril maupun materiil sehingga dapat menyelesaikan
studi ini.
3. Keponakanku yang imut dan lucu Farzana Aulia Hakim, yang selalu
menumbuhkan semangat di hati penulis.
4. Seluruh keluarga besarku di Dempet. Terima kasih atas dukungan dan
motivasinya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Keluarga besar Biologi (himabio) yang selalu menemaniku dalam suka
dan duka.
6. Sahabat-sahabatku Diyar, Linda dan Siti serta teman-temanku di akademik
maupun di Organisasi Kampus yang tidak bisa penulis sebutkan namanya
satu persatu, yang tak pernah lelah memberi semangat, selalu setia
menemani penulis dalam mecari ilmu dan pengalaman. Terima kasih atas
persahabatan yang indah ini, serta para pecinta ilmu yang budiman.
viii
KATA PENGANTAR
D85 ��# �E ��# F# D/G Segala puji hanya milik Allah, Rab semesta alam yang Maha Rahman dan
Maha Rahim. Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, penulis ucapkan karena atas karunia
dan rahmat Allah-lah skripsi ini dapat terselesaikan.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kehadirat Rasulullah saw.,
keluarga, sahabat, serta orang-orang yang senantiasa istiqomah di jalan-Nya.
Dengan kerendahan hati dan penuh kesadaran, penulis sampaikan bahwa
skripsi ini tidak akan mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan
dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Perjalanan yang
melelahkan dalam penyelesaian skripsi ini, akan lebih berarti dengan ucapan
terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam proses ini. Adapun ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan
kepada:
1. Dr. Suja’i, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang.
2. Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Tadris Biologi, dosen-dosen dan
karyawan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, atas segala didikan,
bantuan dan kerja samanya.
3. Ibu Nur Khasanah, S.Pd. M.Kes selaku dosen wali dan pembimbing yang
selalu meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan, dan
membagi ilmunya kepada penulis.
4. Drs. Karnadi Hasan, M.Pd selaku pembimbing skripsi, dengan kesabarannya
dan keluasan wawasan keilmuannya banyak memberikan arahan dan masukan
kepada penulis dalam menyelesaikan studi dalam penulisan skripsi dikampus
ini.
5. Kedua orang tua yang sangat penulis cintai dan sayangi. Ayahanda Sabar,
S.Ag yang banyak memberikan ruang kedewasaan penulis untuk selalu
berpikir akan sesuatu hal, memberikan rasa optimisme yang tinggi, dan selalu
ix
mengajarkan untuk selalu berbuat baik sesamanya. Ibunda Mukhasanah,
gjhgjg
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
PERESTUJUAN PEMBIMBING ........................................................................ ii
PENGESAHAN ................................................................................................... iii
DEKLARASI ....................................................................................................... iv
ABSTRAK ........................................................................................................... v
MOTTO ............................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ x
DAFTAR TABEL................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Penegasan Istilah ............................................................................. 4
C. Rumusan Masalah ........................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Aktivitas siswa dalam pembelajaran role playing .......................... 10
1. Pengertian Aktivitas Siswa ....................................................... 10
2. Metode Role Playing ................................................................. 12
a. Tujuan role playing ............................................................. 13
b. Tahap-tahap role playing .................................................... 13
c. Kelebihan dan kekurangan metode role playing.................. 14
3. Hasil Belajar
a. Pengertian hasil belajar ....................................................... 15
b. Alat-alat untuk mengukur hasil belajar ............................... 16
c. Faktor–faktor yang mempengaruhi hasil belajar ................. 18
4. Sistem pernapasan manusia
xi
a. Ala-alat pernapasan manusia ............................................... 24
b. Proses respirasi (pernapasan) ............................................... 25
c. Volume pernapasan ............................................................. 29
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan respirasi ...... 30
e. Kelainana dan penyakit pada sistem pernapasan ................ 32
B. Kajian Penelitian yang Relevan ...................................................... 33
C. Pengajuan Hipotesis ........................................................................ 34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian ............................................................................ 35
B. Waktu dan Tempat Penelitian ......................................................... 35
C. Variabel Penelitian .......................................................................... 36
D. Metode Penelitian ........................................................................... 36
E. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ....................... 37
F. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 39
G. Teknik Analisis Data ....................................................................... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................... 43
B. Pengujian Hipotesis ......................................................................... 54
C. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................... 63
D. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 64
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 66
B. Saran-saran ...................................................................................... 67
C. Penutup ............................................................................................ 67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN PENULIS
xii
Daftar tabel
Tabel 4.I Nilai angket Aktivitas siswa dalam pembelajaran role playing kelas
VIII MTs Riyadlotul Ulum Kunir Dempat Demak.......................44
4.2 Distribusi frekuensi skor mean aktivitas siswa dalam pembelajaran
role playing ...................................................................................47
4.3 Kualifikasi dan interval aktivitas siswa dalam pembelajaran role
playing...........................................................................................49
4.4 Nilai hasil belajar biologi materi sistem pernapasan manusia ......50
4.5 Distribusi frekuensi skor mean hasil belajar siswa .......................51
4.6 Kualifikasi dan interval hasil belajar siswa...................................53
4.7 Tabel koefisien aktivitas siswa dalam pembelajaran role playing
dan hasil belajar materi sistem pernapasan manusia.....................54
4.8 Interprestasi koefisien korelasi......................................................58
4.9 Ringkasan hasil ringkasan hasil analisis regresi ...........................62
4.10 Ringkasan hasil uji Freg dan Rxy ....................................................63
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Sistem Pernapasan Manusia .................................................... 24
Gambar 2.2 : Hidung ..................................................................................... 25
Gambar 2.3 : Faring....................................................................................... 25
Gambar 2.4 : Laring ...................................................................................... 25
Gambar 2.5 : Trakea dan bronkus ................................................................. 26
Gambar 2.6 : Alveolus................................................................................... 26
Gambar 2.7 : Inspirasi ................................................................................... 27
Gambar 2.8 : Ekspirasi .................................................................................. 29
Gambar 2.9 : Kerangka berfikir penelitian.................................................... 37
Gambar 4.1 : Histogram aktifitas siswa ....................................................... 49
Gambar 4.2 : Histogram hasil belajar siswa.................................................. 53
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Silabus
Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan Pertama
Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan Kedua
Lampiran 4 : Daftar Nama Responden Kelas VIII MTs Riyadlotul Ulum Kunir
Dempet Demak
Lampiran 5 : Kisi-Kisi Angket Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Role
Playing
Lampiran 6 : Soal Angket Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Role Playing
Lampiran 7 : Kisi-kisi Pos test Materi Sistem Pernapasan Manusia
Lampiran 8 : Soal Post Test Materi Sistem Pernapasan Manusia
Lampiran 9 : Lembar Kerja Siswa 1
Lampiran 10 : Lembar Kerja Siswa 2
Lampiran 11 : Lembar Kerja Siswa 3
Lampiran 12 : Lembar Kerja Siswa 4
Lampiran 13 : Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 14 : Profil Sekolah
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembelajaran adalah kegiatan yang dapat menumbuhkan pemahaman,
kreativitas, keaktifan, daya pikir, potensi dan minat siswa. Kegiatan
pembelajaran diarahkan kepada kegiatan-kegiatan yang mendorong siswa
belajar aktif baik secara fisik, sosial maupun psikis untuk memahami konsep.
Komunikasi dua arah secara timbal balik sangat diharapkan dalam proses
belajar mengajar secara aktif, demi tercapainya interaksi belajar yang optimal.
Hal ini membawa kepada pencapaian sasaran hasil belajar yang maksimal.
Untuk mencapai kondisi yang demikian maka perlu adanya fasilitator yaitu
guru, yang mempunyai kemampuan untuk menciptakan situasi belajar yang
melibatkan siswa secara aktif sekaligus membangun motivasi siswa. Upaya
yang dilakukan antara lain dengan menerapkan metode yang tepat dalam
pembelajaran.
Kurikulum merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan
keberhasilan suatu pembelajaran. Saat ini kurikulum yang diterapkan di
Indonesia adalah kurikulum tingkat satuan pendidikan. Penerapan kurikulum
dalam pendidikan tidak jauh berbeda dengan kurikulum sebelumnya, yaitu
kurikulum berbasis kompetensi. Pemerintah lebih memberikan keleluasaan
kepada pihak sekolah untuk mengembangkan potensi yang dimiliki tiap-tiap
sekolah sesuai dengan karakteristik lingkungan sekolah dan potensi yang
dimiliki setiap siswa sekolah tersebut. Hal ini memberikan kesempatan lebih
besar kepada sekolah untuk menggali potensi yang dimiliki setiap siswa,
sehingga dapat memajukan sekolah dan dapat mencetak lulusan yang baik.
Pencapaian prestasi yang maksimal merupakan keinginan setiap siswa
dalam belajar. Hal tersebut merupakan suatu jalan yang dapat memudahkan
proses kelanjutan studi dan pencapaian cita-cita mereka. Rendahnya
kompetensi yang dimiliki siswa merupakan bukti bahwa pembelajaran yang
dilakukan mengalami hambatan.
2
2
Dalam pembelajaran guru dan peserta didik sering dihadapkan pada
berbagai masalah, baik yang berkaitan dengan mata pelajaran maupun yang
menyangkut hubungan sosial. Pemecahan masalah pembelajaran dapat
dilakukan melalui berbagai cara melalui diskusi kelas, Tanya jawab antara
guru dan peserta didik, penemuan dan inkuiri. 2
Faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, baik bersifat internal
(yang datang dari dalam diri siswa) maupun eksternal (yang datang
dari luar diri siswa atau faktor lingkungan). Faktor yang datang dari
diri siswa yaitu kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan
siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai.
Seperti dikemukakan oleh Clark bahwa hasil belajar siwa disekolah
70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh
lingkungan. 3
Hasil belajar siswa juga bergantung dari lingkungan. Artinya, ada
faktor-faktor yang berada diluar dirinya yang dapat menentukan atau
mempengaruhi hasil belajar yang dicapai. Salah satunya yaitu kualitas
pengajaran, maksudnya adalah tinggi rendahnya atau efektif tidaknya proses
belajar mengajar dalam mencapai tujuan pengajaran. Hasil belajar pada
hakikatnya tersirat dalam tujuan pengajaran. Oleh sebab itu hasil belajar siswa
disekolah dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan kualitas pengajaran.
Pendapat ini dikemukakan oleh Bloom yang mengatakan ada tiga variabel
utama dalam teori belajar disekolah yakni karakteristik individu, kualitas
pengajaran dan hasil belajar siswa. 4 Kedua faktor ini (kemampuan siswa dan
kualitas pengajaran) mempunyai hubungan berbanding lurus dengan hasil
belajar siswa. Artinya, makin tinggi kemampuan siswa dan kualitas
pengajaran, makin tinggi pula hasil belajar siswa. 5
Berdasarkan hasil observasi di MTs Riyadlotul Ulum Kunir Dempet
Demak diketahui bahwa proses pengajaran biologi pada umumnya masih
2 E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK, (Bandung:
PT. Remaja Posdakarya, 2004), hlm. 139 3 Richard Clark, Calvin Bovy, Cognitive Prescriptive Theory and Psycoeducational
Design, University of Southern California, yang dikutip dalam bukunya Nana Sudjana, Dasar-
dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 1995), hlm. 39 4 Benyamin Bloom, Human Charakteristik and School Learning, McGray Hill Boock
Company, new York,1976, p.21. yang dikutip dalam bukunya Sudjana, Ibid., hlm 40 5 Nana Sudjana, Ibid., hlm. 40
3
3
menggunakan metode ceramah dan demonstrasi, serta penggunaan media dan
metode belajar belum bervariasi. Metode diskusi telah diterapkan meskipun
belum optimal. Siswa belum sepenuhnya aktif berdiskusi dan masih
menganggap guru sebagai pusat pembelajaran. Kondisi tersebut menyebabkan
hanya beberapa siswa saja yang aktif dan sebagian besar siswa yang lain
hanya mencatat dan mendengarkan penjelasan dari guru, suasana
pembelajaran yang kurang bervariasi tersebut membuat siswa merasa jenuh
sehingga motivasi dan aktivitas siswa selama pembelajaran rendah. Hal ini
berkaitan pada hasil belajar siswa kurang optimal dan belum sesuai harapan,
begitu juga dengan materi pokok pernapasan yang dianggap sulit dicerna oleh
siswa.
Materi pokok sistem pernapasan manusia membahas mengenai Alat
pernapasan, proses pernapasan, kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan.
Berdasarkan uraian materi tersebut siswa diharapkan dapat mengetahui fungsi
dan berbagai proses yang terjadi di dalam sistem pernapasan manusia.
Penggunaan nama ilmiah untuk alat-alat pernapasan serta proses yang terjadi
dalam sistem pernapasan yang masih abstrak, membuat siswa kesulitan
memahami materi ini, di MTs Riyadlotul Ulum Kunir Dempet Demak,
pembelajaran materi sistem pernapasan menggunakan metode ceramah,
diskusi dan latihan soal. Namun demikian, metode tersebut belum sepenuhnya
dapat menumbuh kembangkan kemampuan, aktivitas dan kreativitas siswa.
Padahal dengan materi ini guru diharapkan dapat menghadirkan berbagai
permasalahan atau fakta yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari siswa
yang terkait dengan sistem pernapasan manusia.
Guru yang kreatif senantiasa menerapkan pendekatan-pendekatan baru
dalam pemecahan masalah, tidak terpaku pada cara tertentu yang monoton,
melainkan memilih variasi lain yang sesuai, salah satunya melalui pendekatan
Role Playing. Bermain peran (Role Playing) merupakan salah satu alternatif
yang dapat ditempuh dalam memahami materi sistem pernapasan manusia. 6
6 E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK, Op.cit., hlm
139
4
4
Dengan menggunakan metode Role Playing pada materi sistem pernapasan
manusia, siswa dapat memerankan tokoh yang diterangkan dan menjiwai
peran itu, sehingga materi sistem pernapasan manusia menjadi nyata dan
mudah diingat oleh siswa.
Melalui bermain peran, para peserta didik mencoba mengeksplorasi
hubungan-hubungan antar manusia dengan cara memperagakannya dan
mendiskusikannya sehingga secara bersama-sama para peserta didik dapat
mengeksplorasi perasaan-perasaan, sikap-sikap, nilai-nilai dan berbagai
strategi pemecahan masalah,7 yang akan menjadikan siswa menjadi aktif.
Menurut Musthofa Fahmi sebagaimana dikutip oleh Mustaqim, belajar
adalah:
8�$? �? H��I? D��J�# �KHLM#�� N;�/�# O ��;P�� Q8RS ”Sesungguhnya belajar adalah ungkapan yang menunjuk aktifitas yang
menghasilkan perubahan-perubahan tingkah laku atau pengalaman” .8
Sedangkan menurut Magnesen yang dikutip oleh Dewi Salma Prawira
Dilaga siswa akan mencapai daya serap 100% yaitu dengan membaca,
mendengar, melihat, melihat dan mendengar, mengatakan dan mengerjakan.9
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan metode Role Playing.
Berdasarkan uraian tersebut maka akan diperlukan penelitian dengan
judul “PENGARUH AKTIVITAS PEMBELAJARAN METODE ROLE
PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI SISTEM
PERNAPASAN MANUSIA KELAS VIII MTS RIYADLOTUL ULUM
KUNIR DEMPET DEMAK”
B. PENEGASAN ISTILAH
Untuk menghindari perbedaan penafsiran dan memudahkan dalam
7 E. Mulyasa, Op. cit., hlm. 139. 8 Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2001), hlm.34 9 Dewi Salma Prawira Dilaga, Prinsip Desain Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009)
hlm. 24
5
5
memahami serta mendapatkan pengertian yang jelas tentang judul “Aktifitas
Siswa Dalam Pembelajaran Metode Role Playing Terhadap Hasil Belajar Pada
Materi Sistem Pernapasan Manusia Kelas VIII MTs Riyadlotul Ulum Kunir
Dempet Demak” maka perlu adanya penjelasan yang lebih rinci yaitu :
1. Aktifitas Siswa
“Aktifitas belajar adalah kegiatan-kegiatan siswa yang menunjuk
pada jenis kemampuan tertentu yang bersifat fisik maupun mental”.10
Proses pembelajaran pada hakekatnya untuk mengembangkan
aktivitas dan kreatifitas peserta didik, melalui berbagai interaksi dan
pengalaman belajar.11
Peningkatan kualitas pembelajaran menuntut guru
untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif, agar para peserta didik
dapat mengembangkan aktivitas belajarnya secara optimal, sesuai dengan
kemampuan masing-masing.12
Aktifitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebuah proses
kegiatan pembelajaran siswa yang terlihat dari sikap siswa yang aktif,
kreatif, efektif dan menyenangkan.
Menurut Paul B. Diedrich yang dikutip oleh Sardiman, bahwa
indicator aktivitas meliputi:
a. Visual activities : seperti membaca, memperhatikan gambar,
demonstrasi, percobaan pekerjaan orang lain
b. Oral activities : seperti menyertakan, merumuskan, bertanya, memberi
saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi
c. Listening activities : seperti mendengarkan uraian, percakapan, diskusi.
d. Writing activities : seperti menulis cerita, karangan, dan laporan
e. Drawing activities : seperti menggambar, membuat grafik, peta,
diagram
f. Motor activities : seperti melakukan percobaan, membuat konstruksi,
10 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2007), hlm 100 11E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,2008),
hlm 187 12 Ibid, hlm 188
6
6
model mereparasi, bermain
g. Mental activities : seperti menanggapi, mengingat, memecahkan
masalah, menganalisis, mengambil keputusan
h. Emotional activities : seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira,
bersemangat, bergairah, berani, tenang. 13
Tetapi dalam penelitian ini hanya membatasi dengan enam
indikator aktivitas siswa yang sesuai denan metode role playing yaitu :
visual activities, oral activities, listening activities, motor activities, mental
activities, emotional activities.
2. Metode Role Playing
Metode Role Playing atau metode bermain peran dalam
pembelajaran merupakan usaha untuk memecahkan masalah melalui
peragaan, serta langkah-langkah identifikasi masalah, analisis, pemeranan
dan diskusi. Untuk kepentingan tersebut, sejumlah peserta didik bertindak
sebagai pemeran dan yang lainnya sebagai pengamat seorang pemeran
harus mampu menghayati peran yang dimainkannya. Melalui peran peserta
didik berinteraksi dengan orang lain yang juga membawakan peran
tertentu sesuai dengan tema.14
Yang dimaksud Role Playing dalam
penelitian ini adalah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui
pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa dengan memerankannya
sebagai tokoh hidup atau benda mati.
3. Hasil Belajar
“Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui
pengalaman.”15
Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang
yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang
relatif menetap, sedangkan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan
yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajar.16
13 Sardiman, Op. cit, hlm101 14 E. Mulyasa, Op.cit, hlm. 140. 15 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 27. 16 Nana Sudjana, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009), hlm. 22.
7
7
Hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar kognitif berupa
nilai tes pada materi pokok sistem pernapasan manusia kelas VIII MTs
Riyadlotul Ulum Kunir Dempet Demak.
4. Sistem Pernapasan Manusia
Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),
sistem pernapasan merupakan materi pada SMP kelas VIII semester ganjil,
yang meliputi alat-alat pernapasan, proses pernapasan serta kelainan dan
penyakit pada sistem pernapasan manusia.
Bernapas merupakan salah satu ciri makhluk hidup. “Respirasi
(pernapasan) adalah proses pertukaran antara gas O2 dengan gas CO2
sebagai salah satu hasil samping proses metabolisme dalam tubuh”. 17
a. Alat pernapasan manusia
Alat pernapasan utama manusia adalah paru-paru. Udara akan
masuk kedalam paru-paru melalui alat-alat pernapasan, yaitu:18
1) Rongga hidung, udara masuk melalui lubang hidung menuju
rongga hidung yang dilengkapi dengan silia dan selaput lender
yang berguna untuk menyaring debu, melekatkan kotoran,
mengatur suhu udara pernapasan.
2) Faring, dari rongga hidung udara udara pernapasan menuju faring.
3) Laring, udara masuk ke laring. Bagian laring terdapat selaput suara
yang ketegangannya diatur oleh serabut-serabut otot sehingga
dapat mengatur tinggi rendah nada suara yang diperlukan.
4) Trakea, dinding batang tenggorok dan dinding bronkus (cabang
batang tenggorok).
5) Bronkus dan paru-paru, bronkus masuk kedalam paru-paru. Paru-
paru (pulmo) terletak di rongga dada kanan dan kiri jantung.
6) Bronkus dan alveolus, dari bronkus udara masuk ke cabang
bronkus yang semakin halus lagi disebut bronkiolus, yang akan
berakhir sebagai gelembung-gelembung halus yang disebut
alveolus.
17 Saryono, Biokimia Respirasi, (Yogyakarta: Nuha Medika, 2009), hlm. 7. 18 Setiadi, Anatomi Dan Fisiologi Menusia, (Jakarta: Graha Ilmu, 2007), hlm. 42-48
8
8
b. Proses pernapasan
Proses respirasi merupakan proses vital di dalam tubuh
manusia. Untuk mempertahankan kehidupan, manusia harus dapat
mengambil oksigen dari atmosfer dan memindahkannya ke dalam sel
yang akan digunakan untuk keperluan metabolisme.19
Terdapat dua proses pernapasan yaitu proses masuknya udara
ke dalam paru-paru atau menghirup udara (inspirasi) dan proses
mengeluarkan udara dari dalam paru-paru (menghembuskan udara
(ekspirasi).
c. Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia
Beberapa gangguan dan kelainan dalam system pernapasan,
antara lain:
1) Bronkitis, terjadi karena peradangan pada dinding dalam bronkus
2) Asma, terjadi karena adanya penyempitan saluran pernapasan
3) Sinusitis dan rhinitis, sinusitis terjadi karena peradangan pada
rongga siinus di daerah hidung, dan rhinitis terjadi karena
peradangan pada rongga hidung
4) Pembengkakan kelenjar limfa di daerah hidung dan tekak
5) Pneumonia, terjadi karena peradangan pada dinding alveolus yang
disebabkan oleh bakteri Diplococcus pneumoniae
6) Tuberculosis (TB), terjadi karena serangan bakteri Mycobacterium
tuberculosis
7) Kanker paru-paru, tumbuhnya jaringan lain di dalam paru-paru
yang menyebabkan terganggunya fungsi paru-paru
8) Emfisema, merupakan gangguan pengikatan O2 oleh hemoglobin
karena alveolus mengalami gangguan sehingga menjadi
menggelembung
9) Asfiksi, merupakan gangguan pengangkutan O2 ke seluruh jaringan
19 Saryono, Biokimia Respirasi, (Yogyakarata: Nuha Medika, 2009)., Hlm 1
9
9
tubuh karena gangguan paru-paru. 20
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka terdapat suatu permasalahan
yaitu :
“Apakah terdapat pengaruh antara aktifitas pembelajaran metode role
playing terhadap hasil belajar materi sistem pernapasan manusia kelas VIII
MTs Riyadlotul Ulum Kunir Dempet Demak?”
D. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat yaitu:
1. Bagi Siswa
a. Meningkatkan pemahaman siswa mengenai konsep sistem pernapasan
manusia.
b. Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar biologi pada materi sistem
pernapasan manusia.
c. Siswa termotivasi untuk belajar biologi.
d. Siswa mendapat suasana yang konduktif untuk belajar.
e. Siswa terlatih keterampilan proses sainsnya terutama dalam melakukan
kegiatan bermain peran.
2. Bagi Guru
Sebagai bahan pertimbangan dan informasi bagi guru untuk
meningkatkan keterampilan dan memilih model pembelajaran yang sesuai
dan bervariasi, efektif dan efisien dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar biologi, sehingga dapat mencapai hasil belajar yang diharapkan.
3. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
20http//www.g-excess.com.id/macam-macam-gangguan-pernapasan-manusia.html,22
Oktober 2010,pukul 15.20 WIB
10
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Role Playing
1. Pengertian Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa adalah kegiatan-kegiatan siswa yang menunjuk
pada jenis kemampuan tertentu yang bersifat fisik maupun mental. Dalam
kegiatan belajar, kedua aktivitas tersebut harus selalu berkaitan.
Sehubungan dengan hal ini, menurut Piaget yang dikutip oleh
Sardiman menerangkan bahwa seorang anak itu berfikir sepanjang
ia berbuat. Tanpa perbuatan berarti anak itu tidak berfikir. Oleh
karena itu, agar anak berfikir sendiri maka harus diberi kesempatan
untuk berbuat sendiri. Berfikir pada taraf verbal baru akan timbul
setelah anak itu berpikir pada taraf perbuatan.21
Proses pembelajaran pada hakekatnya untuk mengembangkan
aktivitas dan kreatifitas peserta didik, melalui berbagai interaksi dan
pengalaman belajar.22
Peningkatan kualitas pembelajaran menuntut guru
untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif, agar para peserta didik
dapat mengembangkan aktivitas belajarnya secara optimal, sesuai dengan
kemampuan masing-masing. Dari berbagai pengalaman dan pengamatan
terhadap perilaku peserta didik dalam pembelajaran aktivitas dapat
dikembangkan dengan cara:
a. Memberi kesempatan kepada seluruh peserta didik untuk
berkomunikasi secara aktif dan terarah
b. Melibatkan peserta didik dalam menentukan tujuan belajar dan
penilaian hasilnya
c. Memberikan pengawasan yang tidak terlalu ketat dan otoritas
d. Melibatkan mereka secara aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan
dalam proses pembelajaran secara keseluruhan.23
21 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2007). hlm. 100 22 E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,
2008), hlm. 187 23 Ibid., hlm 188
11
11
Dalam hal kegiatan belajar ini, sardiman berpendapat bahwa pada
prinsipnya belajar adalah berbuat. Berbuat untuk mengubah tingkah
laku, jadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada
aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau asas
yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar.24
Begitu juga dengan sekolah yang merupakan salah satu pusat
kegiatan belajar, yaitu suatu arena untuk mengembangkan aktivitas.
Banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa di sekolah,
aktivitas siswa tidak cukup hanya mendengarkan dan mencatat seperti
yang terdapat di sekolah-sekolah tradisional. Menurut Paul B.Diedrich
yang dikutip oleh Sardiman, bahwa indikator aktivitas meliputi:
1) Visual activities, seperti membaca, memperhatikan gambar
demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.
2) Oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi
saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi.
3) Listening activities, seperti mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi,
musik, pidato.
4) Writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket,
menyalin.
5) Drawing activities, seperti menggambar, membuat grafik, peta,
diagram.
6) Motor activities, seperti melakukan percobaan, membuat konstruksi,
model mereparasi, bermain, berkebun, beternak.
7) Mental activities, menanggapi, mengingat, memecahkan soal,
menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan.
8) Emotional activities, seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira,
bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup. 25
Jadi dengan klasifikasi aktivitas tersebut menunjukkan bahwa
aktivitas di sekolah cukup kompleks dan bervariasi.
24 Sardiman, Op.cit., hlm 95-96 25 Ibid., hlm 102
12
12
2. Metode Role Playing
Role playing adalah “suatu aktivitas pembelajaran terencana yang
dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang spesifik”.26
Metode Role Playing atau bermain peran dalam pembelajaran merupakan
usaha untuk memecahkan masalah melalui peragaan, serta langkah-
langkah identifikasi masalah, analisis, pemeranan dan diskusi. Untuk itu
sejumlah peserta didik bertindak sebagai pemeran dan yang lainnya
sebagai pengamat. Seorang pemeran harus mampu menghayati peran yang
dimainkannya. Melalui peran, peserta didik berinteraksi dengan orang lain
yang juga membawakan peran tertentu sesuai dengan tema yang dipilih.
Selama pembelajaran berlangsung, setiap pemeran dapat melatih
sikap empati, simpati, rasa benci, marah, senang dan peran-peran
lainnya. Pada pembelajaran dengan bermain peran, pemeranan
tidak dilakukan secara tuntas sampai masalah dapat dipecahkan.
Hal ini dimaksudkan untuk mengundang rasa kepenasaran yang
menjadi pengamat agar turut aktif mendiskusikan dan mencari jalan
keluar. Dengan demikian, diskusi setelah bermain peran akan
berlangsung hidup dan menggairahkan peserta didik.27
Bermain peran pada prinsipnya merupakan metode untuk
menghadirkan peran-peran yang ada dalam dunia nyata ke dalam suatu
pertunjukan peran di dalam kelas pertemuan yang kemudian dijadikan
sebagai bahan refleksi agar peserta memberikan penilaian. Metode ini
lebih menekankan terhadap masalah yang diangkat dalam pertunjukan dan
bukan pada kemampuan pemain dalam melakukan permainan peran.
Bermain peran memiliki beragam keuntungan yaitu tidak membutuhkan
banyak biaya dan membuat seorang anak belajar untuk mempraktikkan
sebuah perilaku atau keahlian.
Untuk mendapatkan pemahaman yang cukup memadai mengenai
dirinya dan orang lain, setiap orang haruslah sadar dan menyadari
peran serta bagaimana cara memainkannya. Untuk memainkan ini,
masing-masing orang harus bisa memposisikan diri sebagai orang
26 Hisyam Zaini, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani,
2008)., hlm 98 27 E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK, (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2005)., hlm., 140-141
13
13
lain, dan mencoba merasakan apa yang dipikirkan dan dirasakan
orang lain. Jika seseorang bisa berempati, maka ia bisa menafsiri
kejadian dan interaksi sosial secara proporsional dan akurat. Role
playing adalah sarana yang sedikit untuk memaksa seseorang untuk
memainkan peran orang lain.28
a. Tujuan Role Playing
Adapun tujuan role playing adalah sebagai berikut:
1) Agar siswa dapat menghayati dan menghargai perasaan orang lain
2) Dapat belajar bagaimana membagi tanggung jawab
3) Dapat belajar bagaimana mengambil keputusan dalam situasi
kelompok secara spontan
4) Merangsang kelas untuk berfikir dan memecahkan masalah.29
b. Tahap-tahap Role Playing
Menurut Shaftel dan Shaftel (1967) yang dikutip oleh E.
Mulyasa mengemukakan sembilan tahap bermain peran yang dapat
dijadikan pedoman dalam pembelajaran yaitu sebagai berikut:
1) Menghangatkan suasana dan memotivasi peserta didik
(a) Mengidentifikasi atau memperkenalkan masalah
(b) Menafsirkan masalah dalam cerita dan menelusuri isu
(c) Menjelaskan role playing
2) Memilih partisipan atau peran
(a) Menganalisis peran
(b) Memilih pemain peran
3) Menyusun tahap-tahap peran
(a) Mengatur rangkaian tindakan
(b) Merekapitulasi peran
(c) Mendalami situasi-situasi problematik
4) Menyiapkan pengamat
(a) Mempersiapkan apa yang akan dicari
28 Bruce Joyce ,dkk, Model Of Teaching Model-model Pengajaran, (Jakarta: Pustaka
Pelajar. 2009). Hlm 331 29 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 1989). hlm. 85
14
14
(b) Menugaskan observasi
5) Pemeranan
(a) Memulai permainan peran
(b) Mengukuhkan permainan peran
(c) Menghentikan permainan peran
6) Diskusi dan evaluasi
(a) Mereview tindakan dalam role play (peristiwa, posisi dan
realisme)
(b) Mendiskusikan fokus utama
(c) Mengembangkan pemeranan selanjutnya
7) Pemeranan ulang
(a) Memainkan peran yang telah diubah
(b) Menyarankan langkah-langkah selanjutnya
8) Diskusi dan evaluasi tahap kedua
Sebagaimana dalam tahap ke enam
9) Membagi pengalaman dan mengambil keputusan.
(a) Menghubungkan situasi permasalahan dengan pengalaman
yang sebenarnya terjadi dan masalah-masalah mutakhir
(b) Menelusuri perilaku secara umum.
c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Role Playing
Adapun kelebihan dan kekurangan metode role playing adalah
sebagai berikut:
1) Kelebihan metode Role Playing
a) Siswa melatih dirinya untuk memahami dan mengingat isi
bahan yang akan didramakan. Sebagai pemain harus
memahami, menghayati isi cerita secara keseluruhan, terutama
untuk materi yang harus diperankannya. Dengan demikian daya
ingat siswa harus tajam dan tahan lama.
b) Siswa akan berlatih untuk berinisiatif dan berkreatif. Pada
waktu bermain drama para pemain dituntut untuk
15
15
mengemukakan pendapatnya sesuai dengan waktu yang
tersedia
c) Bakat yang terdapat pada siswa dapat dipupuk sehingga
memungkinkan akan muncul atau tumbuh bibit seni dari
sekolah
d) Kerjasama antar pemain dapat ditumbuhkan dan dibina dengan
sebaik-baiknya
e) Siswa memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi
tanggung jawab dengan sesamanya
f) Bahasa lisan siswa dapat dibina menjadi bahasa yang baik agar
mudah dipahami orang lain.
2) Kelemahan metode Role Playing
a) Sebagian besar anak yang tidak ikut bermain drama menjadi
kurang aktif
b) Banyak memakan waktu, baik untuk persiapan maupun waktu
pelaksanaan
c) Memerlukan tempat yang cukup luas
d) Kelas lain merasa terganggu oleh suara para pemain dan tepuk
tangan penonton. 30
3. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
“Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya”.31
Belajar merupakan proses dalam diri individu yang berinteraksi
dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam
perilakunya. Menurut Oemar hamalik, belajar merupakan suatu
proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan.
30 Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta:PT
Rineka Cipta,2005).,hlm 238 31 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi, (jakarta: Rineka Cipta,
2010)., hlm. 2
16
16
Belajar bukan hanya mengingat tetapi juga mengalami. Hasil
belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan
pengubahan kelakuan.32
Hasil dan bukti bahwa seseorang telah belajar adalah terjadinya
perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu
menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Tingkah laku
memiliki unsur subjektif dan unsur motoris. Unsur subjektif adalah
unsur rohaniah sedangkan unsur motoris adalah unsur jasmaniah.
Seseorang sedang berfikir dapat dilihat dari raut mukanya, sedangakan
sikap dalam rohaniahnya tidak dapat dilihat.33
Jadi hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan
manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Hasil belajar
merupakan perilaku-perilaku kejiwaan yang akan diubah dalam proses
pendidikan.
b. Alat-alat Untuk Mengukur Hasil Belajar
Kegiatan penilaian dan pengujian pendidikan merupakan salah
satu mata rantai yang menyatu terjalin di dalam proses pembelajaran
siswa.
Sukardi berpendapat bahwa proses pengukuran hasil belajar
siswa yaitu “Evaluation is a process of making an assesment of a
students growth”. Evaluasi merupakan proses penilaian pertumbuhan
siswa dalam proses belajar mengajar. Pencapaian perkembangan siswa
perlu di ukur, baik posisi siswa sebagai individu maupun posisinya
sebagai kelompok. Pencapaian belajar siswa dapat di ukur dengan dua
cara yaitu dengan mengetahui tingkat ketercapaian standar yang
ditentukan dan melalui tugas-tugas yang dapat diselesaikan siswa.34
Sedangkan menurut Charles E. Sukinner yaitu "Achievement
tests may be described as those that attempt to measure the attainment
32 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar,( Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009)., hlm 27 33
Ibid., hlm 30 34 Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip Dan Operasionalnya,(Jakarta: Bumi Aksara,
2009).,hlm 2
17
17
of pupils in the various important objectives or areas of the
curriculum”.35
Maksudnya tes prestasi digambarkan sebagai suatu alat
untuk mengukur hasil yang telah dicapai oleh siswa dalam
pembelajaran.
Saifudin Azwar berpendapat “tes sebagai pengukur prestasi
sebagaimana oleh namanya, tes prestasi belajar bertujuan untuk
mengukur prestasi atau hasil yang telah dicapai oleh siswa dalam
belajar”.36
Penilaian atau tes itu berfungsi untuk memperoleh umpan balik
dan selanjutnya digunakan untuk memperbaiki proses belajar
mengajar, maka penilaian itu disebut penilaian formatif. Tetapi jika
penilaian itu berfungsi untuk mendapatkan informasi sampai mana
prestasi atau penguasaan dan pencapaian belajar siswa yang
selanjutnya diperuntukkan bagi penentuan lulus tidaknya seorang
siswa maka penilaian itu disebut penilaian sumatif.37
Jika dilihat dari segi alatnya, penilaian hasil belajar dapat
dibedakan menjadi 2 macam yaitu tes dan non tes. Tes ada yang
diberikan secara lisan (menuntut jawaban secara lisan) ini dapat
dilakukan secara individu maupun kelompok, ada tes tulisan (menuntut
jawaban dalam bentuk tulisan), tes ini ada yang disusun secara
obyektif dan uraian dan tes tindakan (menuntut jawaban dalam bentuk
perbuatan).
Sedangkan non tes sebagai alat penilaiannya mencakup
observasi, kuesioner, wawancara, skala sosiometri, studi kasus.38
35 Charles E. Sukinner, Essential of Education Psychology, (New York: Prentice-Hall,
1958), hlm. 446 36 Saifuddin Azwar, Tes Prestasi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996), hlm. 8 37 Ibid, hlm. 11-12 38 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosda
Karya, 1990), hlm. 5
18
18
c. Faktor Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Secara global faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat
kita bedakan menjadi 3 macam yaitu: faktor internal dan faktor
eksternal.
1) Faktor Internal Siswa
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi
dua aspek yakni : faktor fisiologis (yang bersifat jasmaniah), faktor
psikologis (yang bersifat rohaniah) dan faktor kelelahan.
a) Faktor Fisiologis (Faktor Jasmaniah)
1) Faktor Kesehatan
Proses belajar seseorang akan terganggu jika
kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga ia akan cepat
lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika
badanya lelah, kurang darah ataupun ada gangguan-
gangguan fungsi alat inderanya serta tubuhnya.
2) Cacat Tubuh
Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan
kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh atau
badan, seperti buta, tuli, patah kaki, lumpuh, dan lain-lain.
Siswa yang cacat belajarnya juga terganggu. Jika hal ini
terjadi, hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan
khusus atau diuasahakan alat bantu agar dapat menghindari
atau mengurangi pengaruh kecacatannya itu.39
b) Faktor Psikologis
Menurut Slameto faktor psikologis yang mempengaruhi
belajar antara lain :
1) Kecerdasan (IQ)
Kecerdasan atau intelejensi seseorang memberi
kemungkinan bergerak dan berkembang dalam bidang
tertentu dalam kehidupannya. Sampai di mana
39 Slameto, Op.cit., hlm 54-55
19
19
kemungkinan dapat direalisasikan tergantung pula kepada
kehendak dan pribadi serta kesempatan yang ada. Untuk
mengukur tingkat kecerdasan seseorang biasanya
digunakan tes-tes intelegensi sehingga dapat terlihat bahwa
intelegensi pada tiap-tiap orang atau anak berbeda.40
Murid yang cerdas akan lebih berhasil dalam
kegiatan belajar, karena ia lebih mudah menangkap dan
memahami pelajaran dan lebih mudah mengingat-ingatnya.
Anak yang cerdas akan lebih mudah berpikir kreatif dan
lebih cepat mengambil keputusan. Hal ini berbeda dengan
siswa yang kurang cerdas atau siswa yang lamban.41
2) Perhatian
Menurut Gazali yang dikutip oleh Slameto perhatian
adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun semata-
mata tertuju kepada suatu obyek atau sekumpulan obyek.
Untuk menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus
mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya,
jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka
timbullah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar.
Agar siswa dapat belajar dengan baik, usahakanlah bahan
pelajaran selalu menarik perhatian dengan cara
mengusahakan pelajaran itu sesuai dengan hobi atau
bakatnya.42
3) Minat
Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan
pada suatu hal atau aktivitas , tanpa ada yang menyuruh.
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu
hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri.
40Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Rosdakarya Offset, 1992), hlm. 57
- 59 41 Oemar Hamalik, Op.Cit., hlm 33 42 Slameto, Op.cit., hlm56
20
20
Semakin kuat atau dekat hubungan itu, semakin besar
minat.43
Belajar dengan minat akan mendorong siswa belajar
lebih baik dari pada belajar tanpa minat. Minat ini timbul
apabila murid tertarik akan sesuatu karena sesuai dengan
kebutuhannya atau merasa bahwa sesuatu yang akan
dipelajari dirasakan bermakna bagi dirinya. Namun minat
tanpa adanya usaha yang baik maka belajar juga sulit untuk
berhasil.44
4) Bakat
Bakat menurut Hilgard yang dikutip oleh Slameto
adalah “the capacity to learn”,yaitu bakat merupakan
kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan
terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar
atau berlatih. Jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa
sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih karena
ia senang belajar dan lebih giat lagi dalam belajarnya itu.45
5) Motivasi
Motivasi adalah “perubahan energi dalam diri
(pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya
perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan”. Motivasi
memiliki dua komponen, yaitu komponen dalam dan
komponen luar. Komponen dalam ialah perubahan dalam
diri seseorang, keadaan merasa tidak puas, dan ketegangan
psikologis. Sedangkan komponen luar ialah apa yang di
inginkan seseorang, tujuan yang menjadi arah
kelakuannya.46
43 Ibid., hlm 180 44 Oemar Hamalik, Op.Cit., hlm 33 45 Slameto, Op.cit., hlm 57-58 46 Oemar Hamalik, Op.cit., hlm 159
21
21
6) Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam
pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah
siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Misalnya anak
dengan jari-jarinya sudah siap untuk menulis, dengan
otaknya sudah siap untuk berfikir. Sehingga belajarnya
akan berhasil jika anak sudah siap (matang).47
c) Faktor Kelelahan
Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk
dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
kelelahan jasmani dan kelelahan rohani.
Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya
tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh.
Kelelahan jasmani terjadi karena adanya kekacauan substansi
sisa pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah tidak lancar
pada bagian-bagian tertentu.
Sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan
adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan
untuk menghasilkan sesuatu hilang. Kelelahan ini sangat terasa
pada bagian kepala dengan pusing-pusing sehingga sulit untuk
berkonsentrasi, seolah-olah otak kehabisan daya untuk bekerja.
Sehingga dapat dimengerti bahwa kelelahan mempengaruhi
belajar, agar siswa dapat belajar dengan baik haruslah
menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam
belajarnya.48
2) Faktor eksternal siswa
a) Faktor keluarga
Situasi keluarga (ayah, ibu, saudara, adik, kakak, serta
famili) sangat berpengaruh terhadap keberhasilan anak dalam
47 Slameto, Op.cit., hlm 58 48 Ibid., hlm 59-60
22
22
keluarga. Pendidikan orang tua, status ekonomi, rumah
kediaman, presentase hubungan orang tua, perkataan, dan
bimbingan orang tua, mempengaruhi pencapaian hasil belajar
siswa.49
Orang tua yang kurang memperhatikan pendidikan
anaknya juga mempengaruhi hasil belajar siswa, misalnya
mereka acuh tak acuh terhadap belajar anaknya, mungkin anak
sendiri sebenarnya pandai, tetapi karena cara belajarnya tidak
teratur, akhirnya kesukaran-kesukaran menumpuk sehingga
mengalami ketinggalan dalam belajarnya dan akhirnya anak
malas belajar, sehingga menyebabkan hasil hasil belajarnya
tidak memuaskan atau bahkan gagal. Oleh karena itu peran
orang tua sangat penting dalam hasil belajar siswa.50
b) Faktor sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini
mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan
siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran
dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode
belajar dan tugas rumah.51
c) Faktor masyarakat
Apabila disekitar tempat tinggal keadaan masyarakat
terdiri atas orang-orang yang berpendidikan, terutama anak-
anaknya rata-rata bersekolah tinggi dan moralnya baik, hal ini
akan mendorong anak lebih giat belajar.52
d) Faktor lingkungan sekitar
Lingkungan adalah semua kondisi dalam dunia ini yang
dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita,
pertumbuhan, perkembangan, bahkan gen-gen dapat pula
49 Djaali, Psikologi Pendidikan, (jakarta:PT Bumi Aksara, 2008)., hlm 99 50 Slameto, Op.cit., hlm 61 51 Ibid., hlm 64 52 Djaali, Op.cit., hlm 100
23
23
dipandang sebagai menyiapkan lingkungan bagi gen-gen yang
lain.53
Lingkungan sekitar adalah kondisi sekitar kita yang
mempengaruhi pencapaian tujuan belajar, misalnya bangunan
rumah, suasana sekitar, kedaan lalu lintas, dan iklim,
sedangkan tempat-tempat dengan iklim yang sejuk, dapat
menunjang proses belajar.54
4. Sistem Pernapasan Manusia
Bernapas merupakan salah satu ciri makhluk hidup. ”Respirasi
(pernapasan) adalah proses penukaran antara dua gas yaitu oksigen (O2)
dengan karbondioksida (CO2), yang berlangsung antara tubuh dengan
lingkungannya”.55
Berdasarkan Firman Allah QS: Al-An’am: 125.
������� �������� �� �� ���� �� �� ������ ������ ��� � ������� � ���!�� �� �"�� ���� ���# � �� ���$�%
�67(8�9.
Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya
petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama)
Islam. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya
Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit…. (Al-An’am: 125)56
Ayat ini menerangkan bahwa oksigen sangat penting bagi
pernafasan manusia dan oksigen itu berkurang pada lapisan-lapisan udara
yang tinggi. Semakin tinggi manusia berada di lapisan udara, maka ia akan
merasakan sesak dan sulit bernafas.
a. Alat Pernapasan Manusia
Alat pernapasan manusia adalah paru-paru udara akan masuk
ke dalam paru-paru melalui alat pernapasan, yaitu:
53 Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya Offset, 1995)., hlm
72 54 Djaali, Op.cit., hlm 100 55 Anna Poedjiadi, Dasar-Dasar Biokimia (Jakarta, Universitas Indonesia (UI-Press),
1994) hlm. 220 56 Soenarjo, Alqu’an Dan Terjemahnya,(surabaya: CV. Aisyiah, 1971)., hlm 108
24
24
Gambar 2.1. Pernapasan Manusia57
1) Rongga hidung, udara masuk melalui lubang hidung menuju
rongga hidung yang dilengkapi dengan silia dan selaput lendir
yang berguna untuk menyaring debu, melekatkan kotoran,
mengatur suhu udara pernapasan
Gambar 2.2 Hidung 58
2) Faring, dari rongga hidung udara pernapasan menuju faring
Gambar 2.3 Faring 59
57 http://www.google.co.id/imgres?imgurl, 11 Oktober 2010, pukul 11.10 WIB. 58 http://www.google.co.id/imglanding?q=hidung+dan+bulu+hidung 25 Desember 2010,
11.00 WIB
alveolus
25
25
3) Laring, udara masuk laring. Bagian laring terdapat selaput suara
yang ketegangannya diatur oleh serabut-serabut otot sehingga
dapat mengatur tinggi rendahnya nada suara yang diperlukan
Gambar 2.4 Laring 60
4) Trakea, dinding batang tenggorok dan dinding bronkus (cabang
batang tenggorok)
Gambar 2.5 laring,trakea,bronkus 61
5) Bronkus dan paru-paru bronkus masuk ke dalam paru-paru. Paru-
paru (pulmo) terletak di rongga dada kanan dan kiri jantung
6) Bronkus dan alveolus, dan bronkus udara masuk ke cabang
bronkos yang semakin halus lagi disebut bronkiolus, yang akan
berakhir sebagai gelembung-gelembung halus yang disebut
Alveolus. 62
59 http://www.google.co.id/imglanding?q= Faring.um 25 Desember 2010, 11.00 WIB 60 http://www.google.co.id/imglanding?q=laring&um 25 desember 2010, 11.00 WIB
61 http://www.google.co.id/imglanding?q=tracea&um 25 Desember 2010,11.00 WIB 62 Setiadi, Anatomi dan Fisiologi Manusia,(Jakarta:Graha Ilmu,2007)., hlm. 42-48
26
26
Gambar 2.6 alveolus 63
b. Proses Respirasi (Pernapasan)
Proses respirasi merupakan proses vital di dalam tubuh
manusia. Untuk mempertahankan kehidupan, manusia harus dapat
mengambil oksigen dari atmosfer dan memindahkannya ke dalam sel
yang akan digunakan untuk keperluan metabolisme.64
Dalam proses
pernapasan udara dihirup melalui hidung dan mengisi rongga dalam
paru-paru
Rongga terkecil dalam paru-paru yang menjadi tempat
berlangsungnya difusi oksigen ke dalam pembuluh darah
kapiler disebut alveoli. Volume udara yang dihirup setiap kali
bernafas secara normal kira-kira 500 ml dan setiap menit dalam
keadaan normal orang bernapas 12 kali, dengan demikian udara
yang masuk atau keluar kedalam paru-paru secara normal
adalah 6 liter tiap menit. 65
Terdapat 2 proses pernapasan yaitu proses masuknya udara
kedalam paru-paru atau menghirup udara (inspirasi) dan proses
mengeluarkan udara dari dalam paru-paru (menghembuskan udara
(ekspirasi).
63 http://www.google.co.id/imglanding?q=alveolus&um 25 Desember 2010,11.00 WIB 64Saryono, SKp,M.Kes, Biokimia Respirasi,(Yogyakarta:Nuha Medika,2009), hlm. 1 65
Anna Poedjiati,Op. Cit., hlm.221
27
27
1) Inspirasi
Yaitu proses masuknya suara kedalam paru-paru
(menghirup udara).
Gambar 2.7 Inspirasi. 66
Sebelum inspirasi, tekanan udara di dalam paru seimbang
dengan tekanan udara atmosfer, yang rata-rata 760 mmHg atau
atmosfer pada permukaan laut. Karena tekanan di dalam paru-paru
lebih rendah dari pada tekanan atmosfer, maka udara mengalir
kedalam paru-paru agar inspirasi terjadi, paru-paru harus
membesar, dengan demikian tekanan di dalam paru-paru akan
turun. Untuk membesarkan paru-paru harus melibatkan kerja otot
inspirasi yaitu diafragma, dan otot interkostalis eksternal.
Kontraksi diafragma menyebabkan pergerakan udara lebih dari dua
pertiga masuk paru-paru selama inspirasi pada saat sama muskulas
interkonstalis eksternal berkontraksi, rusuk ditarik keatas dan
sternum didorong ke depan. Ini menambah diameter
anteropasterior rongga dada.
Selama pernapasan normal, tekanan udara antara 2 lapisan
pleural selalu dibawah tekanan atmosfer. Tepat sebelum inspirasi,
66 http://mrsigitblog.files.wordpress.com/2009/04/inspirasi, 11 Oktober 2010, pukul 11.10
WIB.
28
28
tekanan ini kira-kira 756 mmHg, setelah otot-otot inspirasi bekerja
yang menambah ukuran rongga dada, tekanan intra pleural turun
sampai kira-kira 754 mmHg. Akibatnya , dinding-dinding paru-
paru terhisap kearah luar karena hampa sebagian. Bila volume paru
bertambah, maka tekanan intra Pulmonik turun dari 760 mmHg
menjadi 758 mmHg. Suatu perbedaan yang nyata antara atmosfer
dan alveoli, udara bergerak dari atmosfer ke paru. Dan terjadilah
inspirasi.
Proses inspirasi dapat diringkas sebagai berikut:
Diafragma dan muskulus Interkonstalis eksternal konstruksi
Rongga dada membesar paru meluas
Tekanan intra pulmonik turun menjadi 758 mmHg
Inspirasi berlangsung
2) Ekspirasi
Yaitu proses mengeluarkan udara didalam paru-paru.
Gambar 2.8 Ekspirasi.67
67 http://mrsigitblog.files.wordpress.com/2009/04/ekspirasi. 11 Oktober 2010, pukul
11.10 WIB.
29
29
Ekspirasi terjadi bila otot inspirasi relaksasi. Karena
muskulus interkonstalis eksternal relaksasi, rusuk bergerak ke arah
bawah dan diafragma juga relaksasi, diafragma bergerak dari datar
kembali melengkung. Gerakan ini mengurangi diameter vertikal
dan antero posterior rongga dada. Ini mengembalikan pada ukuran
istirahatnya.
Ekspirasi lebih aktif selama tingkatan ventilasi lebih tinggi
dan gerakan udara keluar paru-paru dihalangi. Sehingga muskulus
interkonstalis eksternal berkonstraksi menggerakkan rusuk kearah
bawah serta menekan visera abdominalis sehingga menekan
diafragma ke atas. Karena tekanan intrapleural kembali pada
tingkat inspirasi (756 mmHg), dinding paru-paru tidak lagi dihisap
ke arah luar, maka volume paru-paru berkurang dan tekanan
intrapulmanik naik menjadi 763 mmHg dan udara bergerak dari
udara bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah di atmosfer
ringkasan ekspirasi.
Proses ekspirasi dapat diringkas sebagai berikut:
Diafragma muskulus interkostalis eksternal relaksasi
Rongga dada dan paru-paru mengecil
Tekanan intrapulmanik bertambah menjadi 763 mmHg
Ekspirasi berlangsung.68
c. Volume Pernapasan
Kemampuan paru-paru menampung udara disebut kapasitas
paru-paru. Volume udara yang dapat ditampung oleh orang dewasa
adalah 5 liter. Volume udara seseorang dipengaruhi oleh besar
kecilnya paru-paru, cara bernapas dan kekuatan bernapas. Jumlah
68 Soewolo, dkk,Op.cit., hlm. 273-274
30
30
udara yang keluar masuk paru-paru orang dewasa saat bernapas biasa
lebih kurang sebanyak 0,5 liter. Udara yang keluar masuk ini disebut
udara pernapasan atau udara tidal. Akan tetapi, jika menarik napas
dalam dan mengeluarkannya kuat-kuat, maka jumlah udara yang
keluar masik paru-paru dapat mencapai 3,5-4 liter. Volume udara pada
saat menarik dan mengeluarkan napas kuat-kuat ini disebut kapasitas
vital paru-paru. Pada saat bernapas, tidak semua udara dihembuskan
keluar. Ada sebagian udara yang tertinggal di dalam paru-paru, lebih
kurang sebanyak 1-1,5 liter. Udara ini disebut udara residu.
Volume udara tidal berbeda-beda bergantung pada kegiatan
seseorang. Pada saat istirahat, volume tidal sekitar 0,5 liter dan
besarnya akan meningkat bila kegiatan tubuh juga meningkat.
Udara sebanyak 1,5 liter yang dapat dihirup sedalam-dalamnya
masuk ke dalam paru-paru setelah melakukan pernapasan biasa disebut
udara komplementer. Selain bernapas biasa juga masih
menghembuskan napas sebanyak 1,5 liter yang disebut dengan udara
cadangan (suplementer).
Kapasitas vital paru-paru sama dengan jumlah udara dari udara
tidal, udara komplementer, dan udara suplementer. Kapasitas total
paru-paru adalah jumlah dari kapasitas vital paru-paru dan udara
residu.
Besarnya kapasitas vital paru-paru bergantung pada beberapa
faktor, antara lain umur, jenis kelamin, kondisi fisik, posisi tubuh, dan
penyakit paru-paru. Semakin bertambahnya umur menyebabkan
Kapasitas vital paru-paru= udara tidal + udara komplementer +
udara suplementer
Kapasitas total paru-paru= kapasitas vital paru-paru + udara residu
31
31
kapasitas paru-paru meningkat sampai batas tertentu sehingga
kemampuan otot untuk berkontraksi menurun.69
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan respirasi adalah :
1) Usia
Saat lahir terjadi perubahan respirasi yang besar yaitu paru-
paru yang sebelumnya berisi cairan menjadi berisi udara. Bayi
memiliki dada yang kecil dan jalan nafas yang pendek. Bentuk
dada bulat pada waktu bayi dan masa kanak-kanak, diameter dari
depan ke belakang berkurang dengan proporsi terhadap diameter
transversal. Pada orang dewasa thorak diasumsikan berbentuk oval.
Pada lanjut usia juga terjadi perubahan pada bentuk thorak dan
pola napas.
2) Suhu
Sebagai respon terhadap panas, pembuluh darah perifer
akan berdilatasi, sehingga darah akan mengalir ke kulit.
Meningkatnya jumlah panas yang hilang dari permukaan tubuh
akan mengakibatkan curah jantung meningkat sehingga kebutuhan
oksigen juga akan meningkat. Pada lingkungan yang dingin
sebaliknya terjadi kontriksi pembuluh darah perifer, akibatnya
meningkatkan tekanan darah yang akan menurunkan kegiatan-
kegiatan jantung sehingga mengurangi kebutuhan akan oksigen.
3) Gaya Hidup
Aktifitas dan latihan fisik meningkatkan laju dan
kedalaman pernapasan dan denyut jantung, demikian juga suplay
oksigen dalam tubuh. Merokok dan pekerjaan tertentu pada tempat
yang berdebu dapat menjadi predisposisi penyakit paru.
4) Status Kesehatan
Pada orang yang sehat sistem kardiovaskuler dan
pernapasan dapat menyediakan oksigen yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan tubuh. Akan tetapi penyakit pada sistem
69 Soewolo, dkk, fisiologis Manusia (Malang: Jica UNM)., hlm 274-275
32
32
kardiovaskuler kadang berakibat pada terganggunya pengiriman
oksigen ke sel-sel tubuh. Selain itu penyakit-penyakit pada sistem
pernapasan dapat mempunyai efek sebaliknya terhadap oksigen
darah. Salah satu contoh kondisi kardiovaskuler yang
mempengaruhi oksigen adalah anemia, karena hemoglobin
berfungsi membawa oksigen dan karbondioksida maka anemia
dapat mempengaruhi transportasi gas-gas tersebut ke dan dari sel.
5) Narkotika
Narkotika seperti morfin dan dapat menurunkan laju dan
kedalam pernapasan ketika depresi pusat pernapasan dimedula.
Oleh karena itu bila memberikan obat-obat narkotik analgetik,
perawat harus memantau laju dan kedalaman pernapasan.
6) Jenis kelamin
Belalang betina dan belalang jantan memiliki kecepatan
respirasi yang berbeda.
7) Ketinggian
Ketinggian mempengaruhi pernapasan. Makin tinggi
daratan, makin rendah O2, sehingga makin sedikit O2 yang dapat
dihirup belalang. Sebagai akibatnya belalang pada daerah
ketinggian memiliki laju pernapasan yang meningkat, juga
kedalaman pernapasan yang meningkat.
8) Polusi udara
Dengan adanya polusi udara, kecepatan pernapasan kita
terganggu. Bernapas menjadi lebih menyesakkan sehingga
kecepatan pernapasan menurun, jumlah oksigen yang dihisap
menurun, kita pun menjadi lemas.70
70 http://tutorjunior.blogspot.com/2009/10/faktor-yang-mempengaruhi-kecepatan.html,
rabu tgl 3 november 2010
33
33
e. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Pernafasan Manusia
Beberapa gangguan dan kelainan dalam sistem pernafasan,
antara lain :
1). Kelainan dan Gangguan Penyakit Saluran Pernapasan
a) Penyempitan saluran pernafasan akibat asma atau bronkitis.
Bronkis disebabkan oleh bronkus yang dikelilingi lendir cairan
peradangan sedangkan asma adalah penyempitan saluran
pernapasan akibat otot polos pada saluran pernapasan
mengalami kontraksi yang mengganggu jalan napas.
b) Sinusitis, adalah radang pada rongga hidung bagian atas.
c) Renitis, adalah gangguan radang pada hidung.
d) Pembengkakan kelenjar limfe pada sekitar tekak dan hidung
yang mempersempit jalan nafas. Penderita umumnya lebih suka
menggunakan mulut untuk bernapas.
e) Pleuritis, yaitu merupakan radang pada selaput pembungkus
paru-paru atau disebut pleura.
f) Bronkitis, adalah radang pada bronkus.
2). Kelainan dan Gangguan Penyakit Dinding Alveolus
a) Pneumonia atau Pnemonia, adalah suatu infeksi bakteri
diplococcus pneumonia yang menyebabkan peradangan pada
dinding alveolus.
b) Tuberkolosis (TBC), merupakan penyakit yang disebabkan oleh
baksil yangmengakibatkan bintil-bintil pada dinding alveolus.
c) Masuknya air ke alveolus.
3). Kelainan dan Gangguan Penyakit Sistem Transportasi Udara
a) Kontaminasi gas CO(karbon monoksida) atau CN(sianida).
b) Kadar haemoglobin atau hemoglobin yang kurang pada darah
sehingga menyebabkan tubuh kekurangan oksigen atau kurang
darah alias anemia.71
71 http//www.g-excess.com.id/macam-macam-gangguan-pernapasan-manusia.html,22
Oktober 2010,pukul 15.20 WIB
34
34
B. Kajian Peneliti Yang Relevan
Kajian ini merupakan suatu bahan rujukan atau pertimbangan dalam
penyusunan terhadap penelitian penulis yang diambil dari beberapa pustaka
yang berupa buku, hasil penelitian, karya ilmiah ataupun sumber lain.
Diantaranya:
1. Judul skripsi “Penerapan pendekatan SAVI dalam meningkatkan hasil
belajar pada pembelajaran biologi materi sistem pernafasan manusia” yang
disusun oleh Surya Prayisca Yunita. Penelitian ini menggunakan
pendekatan SAVI (Somatis, Auditoris, Visual, Intelektual) dengan
penelitian experimen. Simpulan dari skripsi adalah pendekatan savi dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. 72
2. Judul skripsi “Keefektifan penerapan model bermain peran pada sub materi
pokok sistem reproduksi pada manusia”. Yang disusun oleh Yunita Emi
Kristiana. Penelitian ini menggunakan pendekatan bermain peran dengan
penelitian PTK. Simpulan dari skripsi ini bahwa model bermain peran
dapat menjadikan pembelajaran yang efektif.73
3. Judul skripsi ” penerapan model picture and picture untuk meningkatkan
keaktifan dan hasil belajar siswa kelas XI IPA pada konsep pernapasan di
4. SMAN I Guntur Demak. Yang disusun oleh luluk karisma stya utami.
Dengan hasil penelitian bahwa penerapan model picture and picture dapat
meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa yang dibuktikan jumlah
siswa yang aktif pada kelas eksperimen lebih banyak dan hasil belajar lebih
tinggi dari pada kelas kontrol.74
72 Surya Prayisca Yunita, Penerapan Pendekatan SAVI Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Pada Pembelajaran Biologi Materi System Pernapasan Manusia 73 Yunita Emi Kristiana, keefektifan penerapan model bermain peran pada sub materi
pokok system reproduksi manusia 74 Luluk Karisma Stya Utami,Penerapan Model Picture and Picture Untuk Meningkatkan
Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA Pada Konsep Pernapasan Manusiadi SMAN I
Guntur Demak
35
35
Perbandingan Riset Ini Dari Riset Sebelumnya
Dalam penelitian ini merupakan pengaplikasian metode role playing
dan mengetahui aktifitas dalam pembelajaran metode role playing yaitu
proses pembelajaran biologi kelas VIII semester 1 pada materi pokok
pernapasan yang nantinya diharapkan proses pembelajaran menjadi bermanfaat
dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
D. Kerangka Berfikir
Seperti telah dijelaskan bahwa belajar merupakan aktivitas yang
dilakukan seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui
pengalaman.
Untuk mewujudkan aktivitas dalam belajar mengajar, guru harus kreatif
dengan senantiasa menerapkan pendekatan-pendekatan baru dalam pemecahan
masalah, tidak terpaku pada cara tertentu yang monoton, melainkan memilih
variasi lain yang sesuai, salah satunya melalui pendekatan role playing.
Materi pokok sistem pernapasan manusia membahas mengenai Alat
pernapasan, proses pernapasan,volume pernapasan, kelainan dan penyakit pada
sistem pernapasan. Berdasarkan uraian materi tersebut siswa diharapkan dapat
mengetahui fungsi dan berbagai proses yang terjadi di dalam sistem pernapasan
manusia. Penggunaan nama ilmiah untuk alat-alat pernapasan serta proses yang
terjadi dalam sistem pernapasan yang masih abstrak, membuat siswa kesulitan
memahami materi ini. Metode ceramah, diskusi dan latihan soal belum
sepenuhnya dapat menumbuh kembangkan kemampuan aktivitas dan
kreativitas siswa. Padahal dengan materi ini guru diharapkan dapat
menghadirkan berbagai permasalahan atau fakta yang ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari siswa yang terkait dengan sistem pernapasan manusia.
Bermain peran (role playing) merupakan salah satu alternatif yang
dapat ditempuh dalam memahami materi sistem pernapasan manusia. Dengan
menggunakan metode role playing pada materi sistem pernapasan manusia,
siswa dapat terlibat langsung dengan memerankan tokoh yang diterangkan dan
36
36
menjiwai peran itu, sehingga materi sistem pernapasan manusia menjadi nyata
dan mudah diingat oleh siswa.
Melalui bermain peran, para peserta didik mencoba mengeksplorasi
hubungan-hubungan antar manusia dengan cara memperagakannya dan
mendiskusikannya sehingga secara bersama-sama para peserta didik dapat
mengeksplorasi perasaan-perasaan, sikap-sikap, nilai-nilai dan berbagai strategi
pemecahan masalah.
Belajar dengan metode role playing dapat melakukan aktivitas yaitu
dengan membaca, mendengar, melihat, melihat dan mendengar, mengatakan,
mengatakan sambil mengerjakan. Oleh karena itu pemberdayaan optimal dari
seluruh indra seseorang dalam belajar dapat menghasilkan kesuksesan bagi
seseorang. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan metode role playing.
Oleh karena itu model role playing merupakan salah satu metode yang tepat
dalam menyelesaikan masalah sistem pernapasan manusia.
37
37
Gambar 2.9 Kerangka Berfikir Penelitian
Masalah yang ditemukan • Pembelajaran
konvensional/ceramah
• Materi pernapasan abstrak
• Materi pernapasan abstrak
• Siswa kurang aktif dalam
pembelajaran
• Siswa kesulitan memahami
materi
• Hasil belajar siswa rendah
Pemecahan • Pembelajaran role playing
• Siswa bermain peran,
menjiwai, dan menjalin kerja
sama antar teman
Hasil yang diharapkan • Siswa aktif dalam
pembelajaran
• Hasil dan aktifitas belajar
siswa tinggi
38
38
C. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara yang masih bersifat teoritis.75
Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada
teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh
melalui pengumpulan data.
Adapun hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah
terdapat pengaruh antara aktifitas pembelajaran metode Role Playing terhadap
hasil belajar materi sistem pernapasan manusia kelas VIII MTs Riyadlotul
Ulum Kunir Dempet Demak.
75 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2003)., hlm 41
39
39
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah “cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan
menganalisis data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan
menggunakan prosedur yang reliabel dan terpercaya”.76
Adapun dalam metodologi penelitian ini akan diuraikan tujuan penelitian
waktu dan tempat penelitian, variabel penelitian, metode penelitian, populasi dan
sample penelitian, teknik pengambilan sample, teknik pengumpulan data dan
teknik analisis data.
A. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui:
“Apakah terdapat pengaruh antara aktifitas pembelajaran metode role
playing terhadap hasil belajar materi sistem pernapasan manusia kelas VIII
MTs Riyadlotul Ulum Kunir Dempet Demak?”
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada 25 Oktober – 10 November 2010.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Riyadlotul Ulum Kunir Dempet
Demak kelas VIII semester ganjil tahun ajaran 2010/2011.
C. Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan
penelitian. Sering pula dinyatakan variabel penelitian sebagai faktor-faktor
yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Dalam penelitian
76 Ibnu Hadjar. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan,
(Jakarta : Raja Grafindo Persada. 1896), hlm. 10
40
ini ada dua variabel yaitu variabel bebas atau independent variable (X), dan
variabel terikat atau dependent variable (Y).77
1. Variabel bebas
Variabel bebas adalah “variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat”.78
Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah aktifitas siswa dalam
pembelajaran metode role playing dengan indikator sebagai berikut:
a. Oral activities
b. Listening activities
c. Motor avtivities
d. Mental activities
e. Emotional activities
2. Variabel terikat
Varibel terikat merupakan “variabel yang dipengaruhi atau
menjadi akibat karena adanya variabel bebas”.79
Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel terikat adalah hasil belajar siswa setelah diberi metode
role playing dalam mempelajari bologi pada materi sistem pernapasan
manusia kelas VIII MTs Riyadlotul Ulum Kunir Dempet Demak.
D. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat
korelasional dan kuantitatif. Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian
untuk memperoleh data-data yang sebenarnya terjadi di lapangan. Penelitian
korelasional adalah “penggambaran suatu pendekatan umum untuk penelitian
yang berfokus pada penaksiran kovariasi diantara variabel yang muncul
77Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2002)., hlm.97 78 Sugiyono, Statistik Untuk Pendidikan, (Bandung: Alfa Beta,2007), hlm 4 79 Ibid., hlm 4
41
secara alami”.80
Dengan tujuan mencari ada tidaknya data tentang hubungan
antar variabel.81
Sedangkan bersifat kuantitatif berarti menekankan analisa
pada data numerik (angka) yang diperoleh dengan metode statistik.
E. Populasi, Sampel Dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Suharsimi Arikunto mengatakan bahwa populasi merupakan
“keseluruhan dari subyek penelitian”.82
Sedangkan menurut Sutrisno Hadi
Populasi merupakan “keseluruhan individu yang digeneralisasikan dan
sampel adalah sejumlah individu yang diambil dari populasi yang
mewakilinya”.83
Popolasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs
Riyadlotul Ulum Kunir Dempet Demak tahun ajaran 2010/2011, yang
berjumlah 60 siswa.
2. Sampel
Sampel adalah “sebagian dari seluruh individu yang menjadi obyek
penelitian”,84
atau sampel merupakan “bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.85
Sampel yang baik
adalah sampel yang representatif mewakili populasi. Berapa jumlah
anggota sampel yang akan digunakan sebagai sumber data tergantung pada
tingkat kepercayaan yang dikehendaki.
Krecjie dan Morgan yang dikutip oleh Sugiyono menentukan
jumlah anggota sampel dari populasi tertentu dengan taraf
kepercayaan 95%. Bila jumlah populasi 100 maka sampelnya 80,
jika populasi 1000 maka sampelnya 285, bila populasinya 10.000
maka sampelnya 384. Dengan demikian makin besar populasi
80Emzir, metodologi penelitian pendidikan kuantitatif dan kualitatif, (Jakarta: Rajawali
pers, 2010), hlm. 37 81
Ibid., hlm 37 82 Suharsimi Arikunto, Op. Cit. hlm. 130 83 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid I. (Yogyakarta : Andi Offset, 2004), hlm. 70. 84 Awal Isgiyanto, Tekhnik Pengambilan Sampel Pada Penelitian Non Experimental,
(Jogjakarta: Mitra Cendika, 2009)., hlm 5 85 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D (Bandung: Alfa Beta,
2006)., hlm 18
42
makin kecil prosentase sampel. Oleh karena itu tidak tepat bila
ukuran populasinya berbeda, prosentase sampelnya sama.86
Sampel penelitian yang diambil dalam penelitian ini berdasarkan
taraf kepercayaan 95% dari jumlah siswa sebanyak 60 siswa yaitu 52
siswa, dengan menggunakan random sampling (acak).
3. Teknik Pengambilan Sampel
Karena peneliti menggunakan analisis regresi, maka teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah pengambilan
sampel secara acak, yaitu pengambilan sampel secara random tanpa
pandang bulu.87
Dengan cara mengambil sampel dari setiap kelas (sub populasi),
dari setiap kelas tersebut, diambil sesuai dengan sampel penelitian dan
cara pengambilan sampel ini adalah dengan cara acak (sistem undian).
Teknik acak ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menentukan jumlah populasi
b. Mendaftarkan semua anggota populasi, memasukkannya ke dalam
suatu tempat yang telah diberi lubang
c. Kocok tempat yang telah diberi lubang tersebut.
d. Nomer anggota yang keluar adalah mereka yang ditunjuk sebagai
sampel penelitian
e. Dilakukan terus menerus sampai jumlah yang diinginkan dapat
dicapai.88
Dengan menggunakan teknik ini penulis berharap sampel tersebut
dapat mewakili keseluruhan populasi secara tepat.
F. Teknik Pengumpulan Data
Beberapa teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
86Sugiyono, Statistika Nonparametis Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2005), hlm
11 87 Sutrisno Hadi, Op.cit., hlm. 83 88 Sukardi; Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2003) hlm. 58
43
1. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-
barang tertulis. Dalam pelaksanaan teknik ini, peneliti memperoleh
informasi dari bermacam-macam sumber tertulis yang ada pada tempat
penelitian.89
Teknik digunakan untuk mengetahui dan mendapatkan daftar
nama peserta yang akan diteliti.
2. Angket atau kuesioner
Kuesioner adalah “sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang diketahui”.90
Kuesioner ini dilakukan untuk
mengetahui aktifitas pada kegiatan belajar siswa dalam kelas.
3. Tes
Tes adalah “serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan dan kemampuan
atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”.91
Metode tes dalam penelitian ini adalah post tes untuk mengetahui
prestasi belajar siswa sesudah diberi perlakuan pada materi pokok sistem
pernapasan manusia.
G. Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis data yang terkumpul dari penelitian yang bersifat
kuantitatif penulis menggunakan analisa data statistik dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Analisis Pendahuluan
Dalam menganalisis ini penulis memasukkan data yang telah
terkumpul ke dalam tabel distribusi frekuensi untuk memudahkan
89 Suharsimi Arikunto, Op. cit., hlm. 158 90 Ibid., hlm. 157 91 Ibid., hlm. 150
44
perhitungan dan keterbacaan data yang ada dalam rangka pengolahan data
selanjutnya.
Dalam analisis ini data dari masing-masing variabel akan
ditentukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a. Penskoran
Dalam analisis ini akan diadakan perhitungan terhadap nilai
hasil tes dan angket dengan patokan sebagai berikut:
1) Sistem skoring pada angket ini adalah sistem berjenjang atau bobot
option bertingkat. Bobot masing-masing tingkat ditentukan oleh
peneliti yaitu :
a) Nilai atau skor (4) diberikan pada jawaban responden yang
memiliki huruf a.
b) Nilai atau skor (3) diberikan pada jawaban responden yang
memilih huruf b.
c) Nilai atau skor (2) diberikan pada jawaban responden yang
memilih huruf c.
d) Nilai atau skor (1) diberikan pada jawaban responden yang
memilih huruf d.
2) Sistem skoring pada tes sumatif yang berupa pilihan ganda yaitu:
a) Alternatif jawaban benar dengan skor 1.
b) Alternatif jawaban salah dengan skor 0.
Dalam analisis ini juga dideskripsikan tentang penerapan role
playing terhadap hasil belajar biologi materi pokok pernapasan pada
manusia dari responden melalui tes dan angket.
b. Menentukan kualifikasi dan interval nilai
K=1 + 3.3 log N
Dimana: N = jumlah responden
K = panjang kelas interval
45
R = H – L .92
Dimana: R = total range
H = highest score (nilai tertinggi)
L = lowest score (nilai terendah)
I = R/K
c. Mencari nilai rata-rata (mean) dari variabel (X) dan (Y),93
Untuk variabel (X), Mx = N
X∑
Untuk variabel (Y), My = N
Y∑
d. Membuat tabel frekuensi
2. Analisis Uji Hipotesis
Dalam analisis ini penulis menggunakan statistik analisis regresi
satu prediktor dengan skor variasi, adapun langkah-langkah dalam analisis
uji hipotesis adalah;
a. Mencari persamaan garis regresi dengan rumus:
bXa +=Y94
Keterangan:
Y = Kriterium
X = Prediktor
b. Uji signifikansi nilai Freg dengan rumus:
Ringkasan rumus-rumus analisis regresi dengan satu prediktor
skor deviasi.95
92Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006),
hlm. 50-57 93
Ibid, hlm. 85-87 94Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), hlm. 312 95
Ibid, hlm. 327
46
Sumber
variasi Db JK KT regF
Regresi
(a)
1 ( )n
Y2
∑
( )n
Y2
∑
Regresi
(b/a)
1 ( )( )
∑
−= ∑∑
n
YXXYbabJK )/( )/(2
abJKS reg =
Residu
(res)
n-2 [ ]
( )
n
YabJKYJK res
2
2 /Σ
−−=∑
2
2
−=
n
JKS res
res
Total N ∑ 2Y -
res
reg
S
S2
2
3. Analisis Lanjut
Analisis ini akan mengujui signifikansi untuk membandingkan regF
yang telah diketahui tabelF (Ftabel 5% atau 1%) dengan kemungkinan :
1) Jika Freg > Ftabel 5% atau 1% maka hasilnya signifikan (hipotesis
diterima).
2) Jika Freg < Ftabel 5% atau 1% maka hasilnya non-signifikan (hipotesis
tidak diterima).
47
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Untuk memperoleh data tentang pengaruh aktivitas dalam
pembelajaran metode role playing terhadap hasil belajar materi sistem
pernapasan manusia kelas VIII MTs Riyadlotul Ulum Kunir Dempat Demak,
dapat diperoleh dari hasil angket yang telah diberikan kepada 52 siswa.
Adapun angket pengukuran skala likert menggunakan empat alternatif
jawaban yaitu jawaban sering sekali (SS), sering (S), kadang-kadang (K),
tidak pernah (TP), untuk item positif dengan nilai 4, 3, 2, 1. Dan untuk item
negatif dengan nilai 1, 2, 3, 4. Kemudian data disusun dalam tabel hasil angket
aktivitas siswa dalam pembelajaran role playing, sedangkan hasil belajar
siswa diambil dari nilai tes setelah pembelajaran role playing. Untuk
mengetahui lebih jelas mengenai hasil penelitian tersebut dapat dilihat pada
deskripsi sebagai berikut:
1. Data Tentang Aktifitas Siswa Dalam Metode Role Playing
Untuk menentukan nilai kuantitatif aktifitas siswa dalam metode
role playing adalah dengan menjumlahkan skor jawaban angket dari
responden sesuai dengan frekuensi jawaban. Agar lebih jelas, maka dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut:
Dalam penelitian ini data yang sudah terkumpul kemudian
dianalisis. Adapun langkah-langkah yang diambil penulis dalam
menyajikan data.
48
a) Memberikan penelitian dari tiap-tiap jawab responden baik angket
maupun tes.
b) Menghitung skor dari tiap item dengan cara dijumlahkan
Tabel 4.1
Rekapitulasi Angket Tentang Aktivitas Siswa Dalam Metode Role Playing
Kelas VIII MTs Riyadlotul Ulum Kunir Dempet Demak
Kriteria Opsi Jawaban Skor Jumlah Total
Resp Item 4 3 2 1 Skor Skor
SS S KK TP 1 2 3 4
Positif 8 9 4 0 32 27 4 0 67
R_1 Negatif 0 0 2 2 0 0 6 8 14 81
Positif 7 9 5 0 28 27 10 0 65
R_2 Negatif 0 0 3 1 0 0 9 4 13 78
Positif 5 11 4 1 20 33 8 1 62
R_3 Negatif 0 0 4 0 0 0 12 0 12 74
Positif 5 11 5 0 20 33 20 0 63
R_4 Negatif 0 0 2 2 0 0 6 8 14 77
Positif 6 10 5 0 24 30 10 0 64
R_5 Negatif 0 0 3 1 0 0 9 4 13 77
Positif 9 8 4 0 36 24 8 0 68
R_6 Negatif 0 0 2 2 0 0 6 8 14 82
Positif 4 10 6 1 16 30 12 1 59
R_7 Negatif 0 0 0 4 0 0 0 16 16 75
Positif 3 12 5 1 12 36 10 1 59
R_8 Negatif 0 1 1 2 0 2 3 8 13 72
Positif 3 15 3 0 12 45 6 0 63
R_9 Negatif 0 0 0 4 0 0 0 16 16 79
Positif 3 5 12 1 12 15 24 1 52
R_10 Negatif 0 0 4 0 0 0 0 16 16 68
Positif 8 9 4 0 32 27 8 0 67
R_11 Negatif 0 0 4 0 0 0 12 0 12 79
Positif 8 8 4 1 32 24 8 1 65
R_12 Negatif 0 0 3 1 0 0 9 4 13 78
Positif 6 10 3 2 24 30 9 2 65
R_13 Negatif 0 0 3 1 0 0 9 4 13 78
Positif 3 5 13 0 12 15 26 0 53
R_14 Negatif 0 0 1 3 0 0 3 12 15 68
Positif 8 9 4 0 32 27 8 0 67
R_15 Negatif 0 0 3 1 0 0 9 4 13 80
R_16 Positif 8 7 6 0 32 21 12 0 65 78
49
Negatif 0 0 3 1 0 0 9 4 13
Positif 4 7 10 0 16 21 20 0 57
R_17 Negatif 0 0 1 3 0 0 0 16 16 73
Positif 6 6 7 2 24 18 14 2 58
R_18 Negatif 0 0 0 4 0 0 0 16 16 74
Positif 3 5 13 0 12 15 26 0 53
R_19 Negatif 0 0 2 2 0 0 6 8 14 67
Positif 6 9 6 0 24 27 12 0 63
R_20 Negatif 0 0 1 3 0 0 3 12 15 78
Positif 10 9 2 0 40 27 4 0 71
R_21 Negatif 0 0 0 4 0 0 0 16 16 87
Positif 8 9 4 0 32 27 8 0 67
R_22 Negatif 0 0 0 4 0 0 0 16 16 83
Positif 10 8 3 0 40 24 6 0 70
R_23 Negatif 0 0 1 3 0 0 3 12 15 85
Positif 9 10 2 0 27 30 4 0 61
R_24 Negatif 0 1 2 1 0 2 6 4 12 73
Positif 5 11 5 0 20 33 10 0 63
R_25 Negatif 0 0 4 0 0 0 12 0 12 75
Positif 6 11 4 0 24 33 8 0 65
R_26 Negatif 0 0 3 1 0 0 9 4 13 78
Positif 6 15 0 0 24 45 0 0 69
R_27 Negatif 0 0 0 4 0 0 0 4 16 85
Positif 3 12 5 1 12 36 10 1 59
R_28 Negatif 0 1 1 2 0 2 3 8 13 72
Positif 7 9 5 0 28 27 10 0 65
R_29 Negatif 0 0 1 3 0 0 3 12 15 80
Positif 8 8 5 0 32 24 10 0 66
R_30 Negatif 0 0 0 4 0 0 0 16 16 82
Positif 3 8 10 0 12 24 20 0 56
R_31 Negatif 0 0 1 3 0 0 3 12 15 71
Positif 9 8 4 0 36 24 8 0 68
R_32 Negatif 0 0 2 2 0 0 6 8 14 82
Positif 3 14 3 1 12 42 6 1 61
R_33 Negatif 0 0 3 1 0 0 9 4 13 74
Positif 8 9 4 0 32 27 8 0 67
R_34 Negatif 0 0 2 2 0 0 6 8 14 81
Positif 4 8 9 0 16 24 18 0 58
R_35 Negatif 0 0 0 4 0 0 0 16 16 74
Positif 3 12 5 1 12 36 10 1 59
R_36 Negatif 0 1 1 2 0 2 3 8 13 72
Positif 7 9 5 0 28 27 10 0 65
R_37 Negatif 0 0 0 4 0 0 0 0 16 81
R_38 Positif 8 7 6 0 32 21 12 0 65 80
50
Negatif 0 0 1 3 0 0 3 12 15
Positif 8 8 5 0 32 24 10 0 66
R_39 Negatif 0 0 0 4 0 0 0 16 16 82
Positif 6 9 5 1 24 27 10 1 62
R_40 Negatif 0 1 1 2 0 2 3 8 13 75
Positif 8 10 3 0 24 30 6 0 60 R.41
Negatif 0 0 0 4 0 0 0 16 16 76
Positif 5 11 3 2 20 33 6 2 61 R.42
Negatif 0 0 3 1 0 0 9 4 13 74
Positif 5 10 4 2 20 30 8 2 60 R.43
Negatif 0 0 0 4 0 0 0 16 16 76
Positif 3 8 10 0 13 24 20 0 56 R.44
Negatif 0 1 0 3 0 2 0 12 14 70
Positif 3 12 5 1 12 36 10 1 59 R.45
Negatif 0 1 1 2 0 2 3 8 13 72
Positif 9 10 2 0 27 30 4 0 61 R.46
Negatif 0 0 1 3 0 0 3 12 15 76
Positif 6 9 6 0 24 27 12 0 63 R.47
Negatif 0 1 0 3 0 2 0 12 14 77
Positif 4 6 8 3 16 18 16 3 53 R.48
Negatif 0 1 0 3 0 2 0 12 14 67
Positif 8 7 6 0 32 21 12 0 65 R.49
Negatif 0 0 1 3 0 0 3 12 15 80
Positif 8 10 2 1 32 30 4 1 67 R.50
Negatif 0 0 0 4 0 0 0 16 16 83
Positif 2 12 6 1 8 36 12 1 57 R.51
Negatif 0 1 1 2 0 2 3 8 13 70
Positif 7 9 5 0 28 27 10 0 65 R.52
Negatif 0 0 0 4 0 0 0 16 16 81
Positif 312 477 274 23 1222 1452 551 23 3245
Jumlah Negatif 0 9 65 132 0 20 201 524 745 3990
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa penelitian yang
dilakukan di MTs Riyadlotul Ulum Kunir Dempet Demak dengan jumlah
sampel 52 responden menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam
pembelajaran metode role playing tertinggi adalah 87 dan nilai terendah
adalah 67. dari data di atas dapat kita tentukan kualifikasi interval nilai
dengan cara:
a) Mencari kelas interval dengan rumus:
nK log3,31+=
51
= 1 + 3,3 log 52
= 1 + 3,3 (1,716)
= 1 + 5,6628
= 6,6628 dibulatkan menjadi 7
b) Mencari Range
R = H – L
Keterangan: R = range
H = nilai tertinggi
L = nilai terendah
Dengan demikian:
R = H – L
= 87 – 67
= 20
c) Menentukan interval kelas
K
Ri =
7
20=
= 2.857 dibulatkan menjadi 3
Jadi interval kelas adalah 3 dan jumlah interval adalah 7.
Kemudian hasil ini dicocokkan pada tabel distribusi skor mean
persepsi siswa tentang aktivitas siswa dalam pembelajaran role playing
sebagai berikut:
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Skor Mean Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Role
Playing
Interval M’ F x’ fx’ (x’)2 f(x’)
2 Fr (%)
85 – 87
82 – 84
79 – 81
76 – 78
86
83
80
77
3
6
10
11
3
2
1
0
9
12
10
0
9
4
1
0
27
24
10
0
5,8 %
11,5 %
19,2 %
21,2 %
52
73 – 75
70 – 72
67 – 69
74
71
68
11
7
4
-1
-2
-3
-11
-14
-12
1
4
9
11
28
36
21,2 %
13,4 %
7,7 %
52 -6 136 100 %
Untuk mencari rata-rata (mean) variabel tentang aktifitas siswa
dalam pembelajaran role playing menggunakan rumus:
∑+=
N
fxiMM
''
654,76
)346,0(77
52
6377
=
−+=
−+=
Setelah diketahui distribusi skor mean, kemudian mencari nilai
standar deviasi yaitu dengan menggunakan rumus:
( )2
'2'
N
fx
N
xfiSD
−=∑∑
2
52
6
52
1363
−−=
2)115,0(615,23 −−=
013,0615.23 −=
602.23=
)613,1(3=
839,4=
Kemudian mengubah skor mentah ke dalam nilai standar skala
lima:
M + 1,5 SD = 76,654 + 1,5 (4,839) = 83,9125
M + 0,5 SD = 76,654 + 0,5 (4,839) = 79,0735
M - 0,5 SD = 76,654 - 0,5 (4,839) = 74,2345
M - 1,5 SD = 76,654 - 1,5 (4,839) = 69,3955
53
Dari hitungan nilai standar skala lima diperoleh data interval dan
kualifikasi sebagai berikut:
Tabel 4.3
Kualifikasi dan Interval aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Role Playing
Nilai Interval Rata-rata Kualifikasi Kategori
84 – ke atas
79 – 83
74 – 78
70 – 73
ke bawah – 69
76,654
Istimewa
Baik
Cukup
Kurang
Buruk
Cukup
Dari data di atas dapat diketahui bahwa mean dari aktifitas siswa
dalam pembelajaran role playing kelas VIII MTs Riyadhotul Ulum Kunir
Dempet Demak sebesar 76,654 dalam kategori “cukup” yaitu pada
frekuensi 21,2% yang berada pada interval 74-78
Setelah data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi,
maka data kemudian divisualisasikan dalam bentuk histogram seperti pada
gambar 1 berikut ini
2. Data Tentang Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Sistem Pernapasan
Manusia
Histogram aktivitas siswa
Gambar 4.1
54
Tabel 4.4
Rekapitulasi Tentang Hasil Belajar Biologi
Materi pokok sistem pernafasan manusia
No.res Nilai No. res Nilai
1 80 27 80
2 76 28 76
3 80 29 88
4 72 30 88
5 76 31 72
6 80 32 76
7 76 33 84
8 76 34 92
9 76 35 72
10 64 36 76
11 64 37 80
12 80 38 80
13 80 39 72
14 76 40 76
15 88 41 76
16 92 42 88
17 80 43 76
18 80 44 80
19 68 45 76
20 80 46 76
21 92 47 80
22 84 48 76
23 88 49 80
24 92 50 80
25 76 51 84
26 80 52 80
Dari data tersebut diperoleh data sebagai berikut
Nilai tertinggi : 92
Nilai terendah : 64
a. Mencari Mean
1) Mencari panjang kelas interval
K = 1 + 3,3 log 52
= 1 + 3,3 (1,716)
= 1 + 5,6628
55
2) Mencari range
R = H – L
= 92 - 64
= 28
3) Menentukan interval kelas
k
RI =
4
7
28
=
=
Jadi interval kelas adalah 4 dan jumlah interval adalah 7.
Kemudian hasil ini dicocokkan pada tabel distribusi skor mean
hasil belajar siswa sebagai berikut:
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Skor Mean Hasil Belajar Siswa
Interval M’ F x’ fx’ (x’)2 f(x’)
2 Fr (%)
89 – 92
85 – 88
80 – 84
76 – 79
72 – 75
68 – 71
64 – 67
90,5
86,5
81,5
77,5
73,5
69,5
65,5
4
5
20
16
4
1
2
3
2
1
0
-1
-2
-3
12
10
20
0
-4
-2
-6
9
4
1
0
1
4
9
36
20
20
0
4
4
18
7,7 %
9,6 %
38,5 %
30,8 %
7.7%
1,9 %
3,8 %
Jumlah 52 30 102 100 %
b. Mencari nilai mean
+= ∑
N
fxiMM
2,307 77,5
52
30 4 5,77
+=
+= ∑
807,79=
56
Setelah diketahui distribusi skor mean, kemudian mencari nilai
standar deviasi yaitu dengan menggunakan rumus:
( )2
'2'
N
fx
N
xfiSD
−=∑∑
2
52
30
52
1024
−−=
2)576,0(961,14 −=
33,0961,14 −=
63,14=
( )276,14=
104,5=
Kemudian mengubah skor mentah kedalam nilai standar skala lima:
M + 1,5 SD = 79,807 + 1,5 (5,104) = 87,463
M + 0,5 SD = 79,807 + 0,5 (5,104) = 82,359
M - 0,5 SD = 79,807 - 0,5 (5,104) = 77,255
M - 1,5 SD = 79,807 - 1,5 (5,104) = 72,151
Tabel 4.6
Kualifikasi dan Interval hasil belajar siswa (Y)
Nilai Interval Rata-rata Kualifikasi Kategori
87 – ke atas
82 – 86
77 – 81
73 – 76
ke bawah – 72
79,807
Istimewa
Baik
Cukup
Kurang
Buruk
Cukup
Dari data di atas dapat diketahui bahwa mean hasil belajar siswa
kelas VIII MTs Riyadhotul Ulum Kunir Dempet Demak dalam kategori
57
“cukup” yang terletak pada frekuensi 30,8% dan berada pada interval 77-
81.
Berdasarkan data tentang distribusi frekuensi skor, mean dan nilai
distribusi di atas kemudian di visualisasikan dalam bentuk histogram
sebagai berikut:
Histogram Hasil Belajar biologi Materi Pokok sistem pernafasan
manusia.
B. Pengujian Hipotesis
1. Analisis pendahuluan
Analisis pendahuluan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
aktivitas siswa dalam pembelajaran role playing terhadap hasil belajar
materi sistem pernafasan manusia di kelas VIII MTs Riyadhotul Ulum
Kunir Dempet Demak. Dalam analisis ini langkah-langkah yang ditempuh
adalah memasukkan data-data hasil angket yang diperoleh kedalam tabel
kerja analisi regresi yang melibatkan data-data tersebut.
Tabel 4.7
Tabel koefisien aktivitas siswa dalam pembelajaran role playing dan hasil
belajar materi sistem pernapasan manusia
Histogram hasil belajar siswa
Gambar 4.2
58
NO. RES X Y X2 Y
2 XY
R.1 81 80 6561 6400 6480
R.2 78 76 6084 5776 5928
R.3 74 80 5476 6400 5920
R.4 77 72 5929 5184 5544
R.5 77 76 5929 5776 5852
R.6 82 80 6724 6400 6560
R.7 75 76 5625 5776 5700
R.8 72 76 5184 5776 5472
R.9 79 76 6241 5776 6004
R.10 68 64 4624 4096 4352
R.11 79 64 6241 4096 5056
R.12 78 80 6084 6400 6240
R.13 78 80 6084 6400 6240
R.14 68 76 4624 5776 5168
R.15 80 88 6400 7744 7040
R.16 78 92 6084 8464 7176
R.17 73 80 5329 6400 5840
R.18 74 80 5476 6400 5920
R.19 67 68 4489 4624 4556
R.20 78 80 6084 6400 6240
R.21 87 92 7569 8464 8004
R.22 83 84 6889 7056 6972
R.23 85 88 7225 7744 7480
R.24 73 92 5329 8464 6716
R.25 75 76 5625 5776 5700
R.26 78 80 6084 6400 6240
R.27 85 80 7225 6400 6800
R.28 72 76 5184 5776 5472
R.29 80 88 6400 7744 7040
R.30 82 88 6724 7744 7216
R.31 71 72 5041 5184 5112
R.32 82 76 6724 5776 6232
R.33 74 84 5476 7056 6216
R.34 81 92 6561 8464 7452
R.35 74 72 5476 5184 5328
R.36 72 76 5184 5776 5472
R.37 81 80 6561 6400 6480
R.38 80 80 6400 6400 6400
R.39 82 72 6724 5184 5904
R.40 75 76 5625 5776 5700
R.41 76 76 5776 5776 5776
R.42 74 88 5476 7744 6512
R.43 76 76 5776 5776 5776
59
R.44 70 80 4900 6400 5600
R.45 72 76 5184 5776 5472
R.46 76 76 5776 5776 5776
R.47 77 80 5929 6400 6160
R.48 67 76 4489 5776 5092
R.49 80 80 6400 6400 6400
R.50 83 80 6889 6400 6640
R.51 70 84 4900 7056 5880
R.52 81 80 6561 6400 6480
Jumlah 3990 4120 307354 328512 316788
Diketahui:
N = 52
∑X = 3990
∑Y = 4120
∑X2 = 307354
∑Y2 = 328512
∑XY = 316788
2. Analisis uji hipotesa
Untuk membuktikan hipotesis yang diajukan penulis, maka
dilakukan uji hipotesa satu persatu dengan menggunakan analisis regresi
satu prediktor.
Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Mencari korelasi antara peridiktor (X) dengan kriterium (Y)
Mencari korelasi antara prediktor (X) dengan kriterium (Y)
dengan menggunakan teknik korelasi momen tangkar dari person,
dengan rumus sebagai berikut:
( )( )∑∑∑
=22
1
1
yx
yxrxy
Namun sebelum mencari rxy harus mencari nilai x2, y
2 dan xy dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
60
( )( )∑ ∑
∑∑−=
N
YXXYxy
( )∑ ∑
∑−=
N
XXx
2
22
( )∑ ∑
∑−=
N
YYy
2
22
Hasil dari masing-masing nilai diatas adalah sebagai berikut:
1) ( )
∑ ∑∑
−=N
XXx
2
22
1198,24
306155,769 - 307354
52
15920100 - 307354
52
(3990) - 307354
2
=
=
=
=
2) ( )
∑ ∑∑
−=N
YYy
2
22
2081,24
326430,769-328512
52
16974400 - 285123
52
(4120) - 328512
2
=
=
=
=
61
3) ( )( )
∑ ∑∑∑
−=N
YXXYxy
24,657
769,316130316788
52
16438800316788
52
)4120)(3990(316788
=
−=
−=
−=
Sehingga:
( )( )∑∑
∑=
22yx
rxy
xy
( )( )
416,0
184,1579
24,657
0176,2493825
24,657
24,208124,1198
24,657
=
=
=
=
Jadi, persepsi siswa tentang aktivitas siswa dalam
pembelajaran role playing memiliki korelasi positif dengan hasil
belajar pada materi sistem pernapasan manusia kelas VIII MTs
Riyadlotul Ulum Kunir Dempet Demak, yaitu sebesar 0,416. Untuk
mengetahui kuat lemahnya korelasi dua variabel tersebut dapat dilihat
dalam tabel interprestasi berikut ini:
62
Tabel 4.8
Interprestasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000
0,60 – 0,799
0,40 – 0,599
0,20 – 0,399
0,00 – 0,199
Sangat kuat
Kuat
Sedang
Rendah
Sangat rendah
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa hubungan aktivitas
siswa dalam pembelajaran role playing terhadap hasil belajar adalah
0,416 dalam kategori ”sedang”, terletak pada interval 0,40-0,599
b. Mencari persamaan garis regresi
Mencari persamaan garis regrsi dengan menggunakan rumus
regresi sederhana satu prediktor, sebagai berikut:
Y = aX + K
Keterangan:
KaXY +=
Keterangan:
Y = kriterium
X = prediktor
a = bilangan koefisien prediktor
K = bilangan konstan
Untuk mengetahui Y terlebih dahulu harus dicari harga a dan K
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
63
22 )( XXN
YXXYNa
Σ−Σ
ΣΣ−Σ=
( ) ( )( )
( ) ( )2399030735452
4120399031678852
−
−=
1592010015982408
1643880016472976
−
−=
62308
34176=
549,0=
Jadi, harga a adalah 0,548 maka tentukan Y dengan menggunakan
rumus:
N
YY
∑=
52
4120=
230,79= 76923 dibulatkan menjadi 79,231
dan tentukan X dengan menggunakan rumus:
N
XX
∑=
52
3990=
730,76= 76923 dibulatkan menjadi 76,731
Sedangkan untuk menghitung K menggunakan rumus sebagai berikut:
XaYK −=
= 79,231 – (0,549)(76,731)
= 79,230 – 42,087
= 37,144
Setelah diketahui nilai a sebesar 0,549 dan nilai K sebesar 37,144
maka persamaan garis regresinya adalah:
Jadi KaXY +=
144,37549,0 += XY
64
c. Mencari Varian Regresi
Mencari varian regresi dengan menggunakan rumus-rumus
regresi bilangan F (uji F) dengan skor deviasi sebagai berikut:
res
reg
regRK
RKF = ; db = 1 lawan N – 2
Keterangan:
Freg : Harga bilangan F untuk garis regresi
RKreg : Kuadrat rerata garis regresi
RKres : Kuadrat rerata residu
Untuk memudahkan perhitungan bilangan F maka dibuat tabel
ringkasan garis regresi sebagai berikut:
Sumber
Uraian Db JK RK Freq
Regresi 1 ( )
∑∑
2
2
x
xy
reg
reg
db
JK
res
reg
RK
RK
Residu (N – 2) ( )
∑∑∑
−2
2
2
x
xyy
reg
reg
db
JK -
Total (T) N – 1 y - -
Selanjutnya rumus-rumus tersebut diaplikasikan ke dalam data
yang ada pada tabel kerja yang telah diketahui persamaan garis regresi
144,37549,0ˆ += XY selanjutnya dimasukkan ke dalam rumus:
∑=2y)T(JK
= 2081,24
( )
∑∑∑
−=2
2
2
x
xyyJK res
( )
24,1198
24,65724,2081
2
−=
65
24,1198
41,43196424,2081 −=
49,3602081−=
= 1720,75
( )
∑∑
=2
2
x
xyJK reg
( )
24,1198
24,6572
=
24,1198
41,431964=
49,360=
reg
reg
regdb
JKRK =
1
49,360=
49,360=
res
res
resdb
JKRK =
252
75,1720
−=
50
75,1720=
415,34=
Jadi Freg adalah:
res
reg
regRK
RKF =
415,34
49,360=
475,10=
66
Harga F diperoleh Freg kemudian dikonsultasikan dengan harga
F tabel pada taraf signifikansi 1% dan 5% dan db = N –2. Hipotesis
diterima jika Freg > Ftabel. Untuk mengetahui lebih lanjut dapat dilihat
dalam tabel berikut:
Tabel 4.9
Tabel Ringkasan Hasil Analisis Regresi
Ft Sumber
Variasi
Db JK RK Freg
5% 1%
Kriteria
Regresi 1 360,49 360,49 10,475 4,03 7,17 Signifikan
Residu 50 1720,75 34,415 - - - -
Total 51 - - - - - -
Setelah diadakan uji hipotesis, baik melalui analisis regresi dan
korelasi, maka hasil yang diperoleh dikonsultasikan pada F tabel dan r
tabel pada taraf signifikansi 5% dan 1%. Dan hasil konsultasi
diperoleh, bahwa pada F tabel taraf signifikansi 5% nilainya 4,03
sedangkan F tabel pada taraf signifikansi 1% nilainya sebesar 7,17.
Sementara itu, nilai r tabel pada taraf signifikansi 5% nilainya sebesar
0,279, sedangkan pada taraf signifikansi 1% nilainya sebesar 0,361
Tabel 4.10
Ringkasan Hasil Uji Freg dan rxy
Tabel Uji
Hipotesis
Nilai
5 % 1 %
Keterangan Hipotesis
Freg 10,475 4,03 7,17
rxy 0,416 0,279 0,361
Signifikan Diterima
Dari uji analisis di atas, dapat diketahui bahwa baik taraf
signifikan 5% menunjukkan signifikan dan taraf 1% signifikan.
Artinya terdapat pengaruh positif antara aktifitas siswa dalam
pembelajaran role playing terhadap hasil belajar siswa pada taraf
signifikansi 5 % maupun 1 %. Artinya semakin tinggi keaktifan siswa,
maka semakin tinggi hasil belajar yang diperoleh siswa. Sebaliknya,
67
semakin rendah keaktifan siswa maka semakin rendah hasil belajar
yang diperoleh siswa.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan pengujian diatas dapat diketahui bahwa analisis data yang
telah dilakukan menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran
metode role playing terhadap hasil belajar pada materi sistem pernapasan
manusia kelas VIII MTs Riyadlotul Ulum Kunir Dempet Demak
menunjukkan hasil yang signifikan pada taraf signifikansi 5% dan 1%.
Dengan demikian, hipotesis yang diajukan peneliti diterima.
Dalam penelitian ini yang diteliti adalah bagaimana pengaruh aktivitas
siswa dalam pembelajaran role playing terhadap hasil belajar pada materi
sistem pernapasan manusia dengan responden yang berjumlah 52 siswa, data
aktivitas diperoleh dari angket yang telah diberikan kepada responden,
sedangkan hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes yang diberikan.
Dari perhitungan yang dilakukan diketahui bahwa aktivitas siswa
dalam pembelajaran metode role playing kelas VIII MTs Riyadlotul Ulum
Kunir Dempet Demak dalam kategori “cukup” yang terletak pada frekuensi
21,2% dan terletak pada interval 74-78.
Sedangkan variabel hasil balajar siswa pada materi pokok sistem
pernapasan manusia dalam kategori “cukup” yaitu pada frekuensi 30,8% dan
berada pada interval 77-81. Sementara itu berdasarkan hasil uji hipotesis
dengan menggunakan analisis regresi Y = 0,549X + 37,144, sedangkan untuk
menguji signifikansi dari persamaan regresi tersebut digunakan analisis varian
untuk regresi.
Berdasarkan hasil hitungan diperoleh bahwa Fhitung = 10,475 > Ftabel
untuk taraf signifikansi 5% adalah 4,03 sedangkan pada taraf signifikansi 1%
adalah 7,17. Karena Fhitung > Ftabel, maka dapat disimpulkan bahwa persamaan
regresi tersebut signifikan. Berdasarkan perhitungan ini, maka hipotesis nihil
(Ho) yang berbunyi: “persepsi siswa tentang aktivitas siswa dalam
68
pembelajaran role playing tidak berpengaruh terhadap hasil belajar materi
sistem pernapasan manusia” ditolak. Dan hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi “
persepsi siswa tentang aktivitas pembelajaran role playing berpengaruh
terhadap hasil belajar materi sistem pernapasan manusia” diterima. Sedangkan
pengaruh positif aktivitas siswa dalam pembelajaran role playing terhadap
hasil belajar siswa yaitu sebesar 0,416, pada taraf signifikansi 5% adalah
0,279 dan pada taraf signifikansi 1% adalah 0,361. Karena rxy > rtabel, maka
hasilnya signifikan.
Dapat disimpulakan bahwa persepsi siswa tentang aktifitas siswa
dalam pembelajaran role playing berpengaruh terhadap hasil belajar pada
sistem pernapasan manusia.
D. Keterbatasan Penelitian
Hasil penelitian apapun yang telah dilakukan peneliti secara optimal
disadari adanya keterbatasan. Adapun keterbatasan-keterbatasan tersebut
adalah :
1. Penggunaan angket
Dalam penggunaan angket, tidak selamanya angket itu mempunyai
kelebihan. Namun juga memiliki kelemahan. Yakni dari jawaban
responden yang kurang terbuka dalam memberikan jawaban, dan
kemungkinan jawaban-jawaban tersebut dipengaruhi oleh keinginan-
keinginan pribadi.
2. Keterbatasan biaya
Biaya meskipun bukan satu-satunya faktor yang menjadi penghambat
dalam penelitian ini, namun biaya sendiri pada dasarnya satu hal yang
memegang peranan sangat penting dalam mensukseskan penelitian ini.
Oleh karena itu, peneliti menyadari bahwa biaya yang minim penelitian
akan mengalami kendala.
3. Keterbatasan waktu
Disamping faktor lokasi dan faktor biaya, faktor waktupun juga
memegang peranan yang sangat penting. Waktu juga memegang peranan
yang sangat penting, dan penelitian ini hanya dilaksanakan dalam waktu
69
15 hari. Namun demikian peneliti di dalam melaksanakan penelitian ini
adalah mahasiswa yang memegang tugas dan kewajiban untuk kuliah. Hal
ini berimplikasi terhadap observasi dan juga penyebaran angket kepada
responden.
Meskipun banyak hambatan dan halangan yang dihadapi dalam
penelitian ini, peneliti bersyukur, bahwa penelitian ini dapat berjalan
dengan lancar.
70
70
BAB V
KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari penelitian yang dilakukan penulis dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Bermain peran (role playing) merupakan salah satu alternatif yang dapat
ditempuh dalam memahami materi sistem pernapasan manusia. Dengan
menggunakan model role playing pada materi sistem pernapasan manusia,
siswa dapat terlibat langsung dengan memerankan tokoh yang diterangkan
dan menjiwai peran itu, sehingga siswa menjadi aktif dalam belajar.
Aktivitas siswa dalam pembelajaran role playing di MTs Riyadlotul Ulum
Kunir Dempet Demak dikatakan CUKUP berdasarkan nilai rata-rata
angket 76,654 yang masuk dalam interval 74 – 78.
2. Aktifitas siswa dalam pembelajaran role playing dapat menjadikan hasil
belajar yang optimal. Hasil belajar siswa materi pernapasan manusia kelas
VIII MTs Riyadlotul Ulum Kunir Dempet Demak dikatakan CUKUP
berdasarkan nilai rata-rata soal tes 79,807 yang masuk dalam interval 77 –
81.
3. Aktivitas siswa dalam pembelajaran role playing berpengaruh terhadap
hasil belajar biologi pada materi sistem pernapasan manusia kelas VIII
MTs Riyadlotul Ulum Kunir Dempet Demak. Hal ini terbukti dari
besarnya Freg = 10,475 dan Ftabel 1% = 7,17, dan Ftabel 5% = 4,03. sehingga
Freg lebih besar dari Ftabel 1% dan Ftabel 5%. Ini berarti aktivitas siswa
dalam pembelajaran role playing memberikan pengaruh yang positif
terhadap hasil belajar pada materi sistem pernapasan manusia. Dan ini
berarti hipotesis yang telah diajukan diterima.
B. SARAN-SARAN
Dari kesimpulan penelitian yang dilakukan, ada beberapa saran yang
ditujukan untuk pihak-pihak yang mempunyai kepentingan antar lain:
1. Disarankan bagi para guru Biologi untuk selalu melakukan perbaikan
perbaikan dan peningkatan kualitas strategi atau metode pembelajaran.
Hal ini dikarenakan metode pembelajaran merupakan salah satu
komponen penting yang menunjang hasil belajar peserta didik. Hal
tersebut dapat dilakukan bagi para guru khususnya Biologi selama proses
pembelajaran dengan cara memilih inovasi-inovasi metode pembelajaran
yang tepat dengan memperhatikan materi pembelajaran, sehingga peserta
didik selama proses pembelajaran tidak akan jenuh dan mudah untuk
memahami materi yang diajarkan serta terlibat aktif dalam pembelajaran.
2. Bagi para peneliti mendatang, disarankan untuk memperhatikan apa yang
menjadi keterbatasan dalam penelitian ini sehingga penelitian yang akan
datang dapat terlaksana secara baik dan dapat menghasilkan sesuatu yang
mampu dipertanggungjawabkan.
C. PENUTUP
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat, taufiq dan hidayah, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Mudah-mudahan karya ini bermanfaat bagi penulis
khususnya, para pembaca pada umumnya.
Disadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif sangat
diharapkan demi kesempurnaan dan kelengkapan skripsi ini.
Akhirnya penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan skripsi ini semoga Allah SWT senantiasa
memberikan taufiq serta hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:
Rineka Cipta, 2002
Azwar, Saifuddin, Tes Prestasi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996
Dilaga, Dewi Salma Prawira, Prinsip Desain Pembelajaran, Jakarta: Kencana,
2009
Djaali, Psikologi Pendidikan, Jakarta:PT Bumi Aksara, 2008
Djamarah, Syaiful Bahri, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif,
Jakarta:PT Rineka Cipta,2005
E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Pendidikan, Jakarta: Bumi
Aksara,2008
Emzir, metodologi penelitian pendidikan kuantitatif dan kualitatif, Jakarta:
Rajawali pers, 2010
Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Jilid I. Yogyakarta : Andi Offset, 2004
Hadjar, Ibnu, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan,
(Jakarta : Raja Grafindo Persada. 1896
Hamalik, Oemar Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2007
http//www.g-excess.com.id/macam-macam-gangguan-pernapasan-
manusia.html,22 Oktober 2010,pukul 15.20 WIB
http://mrsigitblog.files.wordpress.com/2009/04/ekspirasi. 11 Oktober 2010, pukul
11.10 WIB.
http://tutorjunior.blogspot.com/2009/10/faktor-yang-mempengaruhi-
kecepatan.html, rabu tgl 3 november 2010
http://www.google.co.id/imgres?imgurl, 11 Oktober 2010, pukul 11.10 WIB.
http://www.google.co.id/imglanding?q=alveolus&um 25 Desember 2010,11.00
WIB
http://www.google.co.id/imglanding?q= Faring.um 25 Desember 2010, 11.00
WIB
http://www.google.co.id/imglanding?q=laring&um 25 desember 2010, 11.00 WIB
http://www.google.co.id/imglanding?q=tracea&um 25 Desember 2010,11.00 WIB
http://www.google.co.id/imglanding?q=hidung+dan+bulu+hidung 25 Desember
2010, 11.00 WIB
Isgiyanto, Awal, Tekhnik Pengambilan Sampel Pada Penelitian Non
Experimental, Jogjakarta: Mitra Cendika, 2009
Joyce, Bruce, dkk, Model Of Teaching Model-model Pengajaran, Jakarta:
Pustaka Pelajar. 2009
Kristiana, Yunita Emi keefektifan penerapan model bermain peran pada sub
materi pokok system reproduksi manusia
Mulyasa, E., Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK,
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005
Mustaqim, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2001
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja
Rosda Karya, 1990
Poedjiadi, Anna, Dasar-Dasar Biokimia Jakarta, Universitas Indonesia (UI-
Press), 1994
Purwanto, Ngalim, Ilmu Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya Offset, 1995
------------, Psikologi Pendidikan, Bandung: Rosdakarya Offset, 1992
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2007
Saryono, Biokimia Respirasi, Yogyakarata: Nuha Medika, 2009
Setiadi, Anatomi dan Fisiologi Manusia,Jakarta:Graha Ilmu,2007
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi, Jakarta: Rineka Cipta,
2010
Soenarjo, Alqu’an Dan Terjemahnya,Surabaya: CV. Aisyiah, 1971
Soewolo, dkk, fisiologis Manusia Malang: Jica UNM
Sudjana, Metode Statistika, Bandung: Tarsito, 2005
Sudjana, Nana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 1989
------------------, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009
Sudjiono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2006
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D Bandung: Alfa
Beta, 2006
--------------, Statistik Untuk Pendidikan, Bandung: Alfa Beta,2007
--------------, Statistika Nonparametis Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2005
Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip Dan Operasionalnya, Jakarta: Bumi
Aksara, 2009
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakartap: Bumi Aksara, 2003
Sukinner, Charles E., Essential of Education Psychology, New York: Prentice-
Hall, 1958
Utami, Luluk Karisma Setya, Penerapan Model Picture and Picture Untuk
Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA Pada
Konsep Pernapasan Manusia di SMAN I Guntur Demak
Yunita, Surya Prayisca, Penerapan Pendekatan SAVI Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Pada Pembelajaran Biologi Materi System Pernapasan Manusia
Zaini, Hisyam, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insan
Madani, 2008
SILABUS
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
PENDIDIKAN BIOLOGI
Satuan Pendidikan : MTs Riyadlotul Ulum
Kelas/ Semester : VIII/I
Standar Kompetensi : I. Memahami Berbagai Sistem dalam Kehidupan Manusia
Kompetensi
Dasar Materi Pokok
Kegiatan
Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu
Sumber
Pembelajaran
Mendeskrip
sikan
sistem
pernafasan
pada
manusia
Sistem pernafasan
manusia
1. Pengertian
pernafasan manusia
2. Alat-alat pernafasan
manusia
3. Proses pernafasan
manusia
4. Volume pernafasan
manusia
5. Kelainan dan
penyakit pada
sistem pernafasan
1. Menyusun
skenario materi
yang akan
ditampilkan
2. Memainkan
peran sesuai
dengan skenario
3. Melakukan
pengamatan
terhadap
permainan
peran
4. Diskusi
kelompok
1. Mendefinisikan
pengertian
pernafasan
2. Menyebutkan
alat-alat
pernafasan
manusia
3. Mendeskripsikan
alat-alat dan
pernafasan
manusia
4. Menjelaskan
proses
pernafasan
1. Penilaian
proses
keaktifan
siswa
2. Bentuk
instrumen
post test
3. Penilaian
kinerja
hasil
kelompok
4. Penilaian
proses
keaktifan
2 x 40
menit
2 x 40
menit
1. Anna Poedjiadi,
dasar-dasar
biokimia
(Jakarta: UI
Press,1994)
2. Saryono, SKP,
M.Kes, Biokimia
Respirasi,
(Yogyakarta:
Nuha Medika,
2009)
3. Saewolo, dkk,
Fisiologi
manusia,
5. Menyampaikan
hasil kelompok
6. Menyusun
skenario materi
yang akan
ditampilkan
7. Siswa
memainkan
peran sesuai
dengan peran
(skenario)
8. Melakukan
pengamatan
terhadap
permainan
peran
9. Diskusi
kelompok
10. Menyampaikan
hasil kelompok
manusia
5. Menjelaskan
proses inspisari
manusia
6. Menjelaskan
proses ekspisari
manusia
7. Mendeskripsikan
volume
pernafasan
8. Mengetahui
kelainan dan
penyakit pada
sistem
pernafasan
manusia
9. Menyebutkan
kelainan dan
penyakit pada
sistem
pernafasan
siswa
5. Bentuk
instrumen
post test
6. Penilaian
kinerja
hasil
kelompok
(Malang: Jica
UNM)
4. Purwoko dkk,
IPA Terpadu
SMP Kelas VIII
(Jakarta:
Yudhistira,
2009)
manusia
10. Mendeskripsikan
faktor penyebab
kelainan dan
penyakit pada
sistem
pernafasan
manusia
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama sekolah : MTs Riyadlotul Ulum Kunir
Mata pelajaran : Biologi
Kelas/semester : VIII/1
Alokasi waktu : 2 x 40 menit
Pertemuan : 1 dan 2
Standar kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
Kompetensi dasar : 1.5. Mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia
dan hubungannya dengan kesehatan
I. Indikator
1. Mendefinisikan pengertian pernapasan
2. Menyebutkan alat-alat pernapasan manusia
3. Mendeskripsikan alat-alat dan fungsi dalam pernapasan manusia
4. Menjelaskan proses pernapasan manusia
5. Menjelaskan proses inspirasi dan ekspirasi manusia
II. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mendefinisikan pengertian pernapasan
2. Siswa mampu menyebutkan alat-alat pernapasan manusia
3. Siswa mampu menjelaskan proses pernapasan manusia
4. Siswa mampu menjelaskan proses inspirasi dan ekspirasi manusia
5. Siswa mampu menjelaskan volume pernapasan manusia
III. Materi Ajar
Sistem Pernapasan pada Manusia
1. Pengertian pernapasan manusia
Bernapas merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Respirasi
(pernapasan) adalah proses penukaran antara dua gas yaitu oksigen
(O2) dengan karbondioksida (CO2), yang berlangsung antara tubuh
dengan lingkungannya.
2. Alat-alat pernapasan manusia
Alat pernapasan manusia adalah paru-paru udara akan masuk
ke dalam paru-paru melalui alat pernapasan, yaitu:
7) Rongga hidung
8) Faring
9) Laring
10) Trakea
11) Bronkus
12) dan alveolus
3. Proses pernapasan manusia
Proses respirasi merupakan proses vital di dalam tubuh
manusia. Untuk mempertahankan kehidupan, manusia harus dapat
mengambil oksigen dari atmosfer dan memindahkannya ke dalam sel
yang akan digunakan untuk keperluan metabolisme. Dalam proses
pernapasan udara dihirup melalui hidung dan mengisi rongga dalam
paru-paru.
Terdapat 2 proses pernapasan yaitu proses masuknya udara
kedalam paru-paru atau menghirup udara (inspirasi) dan proses
mengeluarkan udara dari dalam paru-paru (menghembuskan udara
(ekspirasi).
IV. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
Model pembelajaran : Role Playing
V. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (5 menit)
a. Salam
b. Absen
c. Apersepsi
2. Kegiatan Inti (30 menit)
a. Guru menjelaskan materi pembelajaran tentang respirasi
b. Guru menyusun skenario yang akan ditampilkan
c. Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario
d. Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang
e. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai
f. Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan
skenario yang sudah dipersiapkan
g. Masing-masing siswa duduk dikelompoknya masing-masing,
sambil mengamati skenario yang sedang diperagakan
h. Setelah selesai dipentaskan, masing-masing siswa diberikan kertas
sebagai lembar kerja untuk membahas
i. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya
3. Kegiatan Akhir (5 menit)
a. Guru memberikan kesimpulan secara umum
b. Evaluasi
c. penutup
VI. Alat dan Bahan
1. Black board
2. Kapur tulis
3. Penghapus
4. Kertas skenario
VII. Sumber Belajar
1. Anna poedjiadi, Dasar-Dasar Biokimia, (Jakarta: Universitas
Indonesia (UI Press), 1994)
2. Saryono, SKP,M.kes, Biokimia Respirasi, (Yogyakarta: Nuha
Medika,2009)
3. Soewolo,dkk, Fisiologi Manusia, (Malang : Jica UNM)
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama sekolah : MTs Riyadlotul Ulum Kunir
Mata pelajaran : Biologi
Kelas/semester : VIII/1
Alokasi waktu : 2 x 40 menit
Pertemuan : 3 dan 4
Standar kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
Kompetensi dasar : 1.5. Mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia
dan hubungannya dengan kesehatan
I. Indikator
1. Menjelaskan volume pernapasan manusia
2. Mengetahui kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia
3. Menyebutkan kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia
4. mendeskripsikan faktor penyebab kelainan dan penyakit pada sistem
pernapasan manusia
5. Menyebutkan ciri-ciri penyakit pada sistem pernapasan manusia
II. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengetahui kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan
manusia
2. Siswa mampu menyebutkan kelainan dan penyakit pada sistem
pernapasan manusia
3. Siswa mampu mendeskripsikan faktor penyebab kelainan dan penyakit
pada sistem pernapasan manusia
4. Siswa mampu menyebutkan ciri-ciri penyakit pada sistem pernapasan
manusia
III. Materi Ajar
1. Volume pernapasan manusia
Kemampuan paru-paru menampung udara disebut kapasitas
paru-paru. Volume udara yang dapat ditampung oleh orang dewasa
adalah 5 liter. Jumlah Volume udara pada saat menarik dan
mengeluarkan napas kuat-kuat ini disebut kapasitas vital paru-paru.
Pada saat bernapas, tidak semua udara dihembuskan keluar. Ada
sebagian udara yang tertinggal di dalam paru-paru, lebih kurang
sebanyak 1-1,5 liter. Udara ini disebut udara residu. Sedangkan udara
tidal adalah udara yang keluar masuk paru-paru orang dewasa saat
bernapas biasa lebih kurang sebanyak 0,5 liter.
Udara sebanyak 1,5 liter yang dapat dihirup sedalam-dalamnya
masuk ke dalam paru-paru setelah melakukan pernapasan biasa disebut
udara komplementer. Selain bernapas biasa juga masih
menghembuskan napas sebanyak 1,5 liter yang disebut dengan udara
cadangan (suplementer).
2. Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia
Beberapa gangguan dan kelainan dalam sistem pernafasan,
antara lain :
a) Bronkitis, terjadi karena peradangan pada dinding dalam bronkus
b) Asma, terjadi karena adanya penyempitan saluran pernafasan
c) Sinustisi dan Rhinitis terjadi karena peradangan pada rongga sinus
di daerah hidung, dan rhinitis terjadi karena peradangan pada
rongga hidung
d) Pembekakan kelenjar limfa di daerah hidung dan tekak
e) Pneumonia, terjadi karena peradangan pada dinding alveolus yang
disebabkan oleh bakteri DIplocoscus pneumonia
f) Tuberculosis (TB), terjadi karena serangan bakteri Mycobacterium
tubertulasi
g) Kanker paru-paru, tumbuhnya jaringan lain didalam paru-paru
yang menyebabkan terganggunya fungsi paru-paru
h) Emfisema, merupakan gangguan peningkatan O2 oleh hemoglobin
karena alveolus mengalami gangguan sehingga menjadi
menggelembung
i) Afiksi, merupakan gangguan pengangkutan O2 keseluruh jaringan
tubuh karena gangguan paru-paru.
IV. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
Model pembelajaran : Role Playing
V. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (5 menit)
a. Salam
b. Absen
c. Apersepsi
2. Kegiatan Inti (30 menit)
a. Guru menjelaskan materi pembelajaran tentang respirasi
b. Guru menyusun skenario yang akan ditampilkan
c. Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario
d. Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang
e. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai
f. Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan
skenario yang sudah dipersiapkan
g. Masing-masing siwa duduk dikelompoknya masing-masing, sambil
mengamati skenario yang sedang diperagakan
h. Setelah selesai dipentaskan, masing-masing siswa diberikan kertas
sebagai lembar kerja untuk membahas
i. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulanya
3. Kegiatan Akhir (5 menit)
a. Guru memberikan kesimpulan secara umum
b. Evaluasi
c. Penutup
VI. Alat dan Bahan
1. Black board
2. Kapur tulis
3. Penghapus
4. Kertas skenario
VII. Sumber Belajar
1. Anna poedjiadi, Dasar-Dasar Biokimia, (Jakarta: Universitas
Indonesia (UI Press), 1994)
2. Saryono, SKP,M.kes, Biokimia Respirasi, (Yogyakarta: Nuha
Medika,2009)
3. Soewolo,dkk, Fisiologi Manusia, (Malang : Jica UNM)
4. Purwoko Dkk, IPA Terpadu SMP Kelas VIII, (Jakarta:
yudhistira,2009)
VIII. Penilaian
1. Penilaian proses: keaktifan siswa
2. Bentuk instrumen: post test
3. Penilain kinerja: hasil kelompok
Lampiran 4
DAFTAR NAMA RESPONDEN
1. AHMAD ROZIKAN
2. APIP PUDIN
3. CAHAYA PUSVITANINGRUM
4. DIAN FITRI ANGGRAINI
5. DWI STYO WARTO
6. EKO PREDIANA STYAWAN
7. ILHAM SHOHIH
8. ILIYASARI
9. INAYATUS SHOLIHAH
10. INDAH FITRIANA
11. JOKO BUDIONO
12. KHOIRUL MUTTAQIN
13. KURNIASARI
14. M. ARIS HIDAYAT
15. MAULANA APIP
SOFIYULLOH
16. MUJIBUL HADI
17. MUNIRUL CHAKIM
18. NIFFA ANISA
19. SHOIM HADLIRIN
20. SINTA NURIYAH
21. UMI KHUMAIROH
22. SITI LAILATUL
MUNAWAROH
23. SITI MUZAROTUL
MUAMALA
24. SITI NUR AISYAH
25. SITI USWATUL HASANAH
26. ULFA SHOBIRIYAH
27. ULIL HIDAYATUL
AWALIYAH
28. AHMAD SYAFI’I
29. ANITA WAHYU LISTIANA
30. ARIF MUSLIMIN
31. BUDI SANTOSO
32. ENI FATMASARI
33. ERNA AMBARSARI
34. FERA HILMA ULYA
35. IRFA’ DAROJAT
36. AHMAD KHOLIQ
37. MULAZIM
38. MIFTAHUL ARIF
39. HASAN BISRI
40. NUR CIPTO
41. NIA WIDIAWATI
42. NURUL DHOFIROTUL LINA
43. SITI ROFIATUN
44. ROHMAH FAUZIZAH
45. SLAMET WAHYUDI
46. SITI WARYANTI
47. MUHAMMAD SUBHAN
48. SUNARTI
49. MUHAMMAD MAULANA
50. KENI MARYANI
51. MOHAMMAD TAUFIQ
52. LAILATUS SURUR
KISI-KISI INSTRUMEN UNTUK MENGUKUR AKTIVITAS SISWA DALAM
METODE ROLE PLAYING
Variabel penelitian indikator No. Item instrumen
Aktivitas siswa dalam
metode role playing
1. visual activities
• membaca
• memperhatikan
• melihat
pekerjaan
orang lain
2. oral activities
• bertanya
• memberi saran
• mengeluarkan
pendapat
3. listening activities
• mendengarkan
uraian
• percakapan
• diskusi
4. motor activities
• melakukan
percobaan
• bermain
5. mental activities
• menanggapi
• mengingat
• memecahkan
masalah
6. emotional activities
• menaruh minat
• bersemangat
• berani
• tenang
1,2,3,4,5
6,7,8,9
10,11,12,13
14,15,16
17,18,19,20
21,22,23,24,25
Lampiran 5
LEMBAR ANGKET SISWA
Nama :
Kelas :
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut sesuai dengan situasi yang sebenarnya!
1. Apakah anda setiap malam belajar materi yang akan dipelajari besok?
a. Sering sekali c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
2. Apakah anda membaca terlebih dahulu sebelum materi diajarkan?
a. Sering sekali c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
3. Apakah anda memperhatikan penjelasan guru pada saat proses belajar mengajar?
a. Sering sekali c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
4. Apakah anda memperhatikan teman-teman anda yang sedang memainkan peran
dalam materi pembelajaran?
a. Sering sekali c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
5. Apakah anda tidur saat proses belajar mengajar?
a. Sering sekali c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
6. Apakah anda aktif bertanya kepada guru pada saat proses belajar mengajar?
a. Sering sekali c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
7. Apakah anda berani mengeluarkan ide-ide kreatif yang diusulkan kepada pengajar
untuk prose pembelajaran yang menyenangkan?
a. Sering sekali c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
8. Apakah anda mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru?
a. Sering sekali c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
9. Apakah anda mengeluarkan ide-ide saat berdiskusi kelompok?
a. Sering sekali c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
10. Apakah anda mendengarkan penjelasan guru pada saat proses pembelajaran
berlangsung?
a. Sering sekali c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
11. Apakah anda tidak membuat gaduh pada saat proses pembelajaran berlangsung?
a. Sering sekali c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
12. Apakah anda berbicara sendiri saat proses pembelajaran?
a. Sering sekali c. Kadang-kadang
Lampiran 6
b. Sering d. Tidak pernah
13. Apakah melakukan percakapan dengan lancar saat memainkan peran?
a. Sering sekali c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
14. Apakah anda mampu memainkan peran sesuai dengan peran yang telah ditentukan?
a. Sering sekali c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
15. Apakah anda berani mencoba dalam memainkan peran yang telah ditentukan?
a. Sering sekali c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
16. Apakah anda terlibat secara fisik (somatis) dalam pembelajaran?
a. Sering sekali c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
17. Apakah anda dapat menanggapi permasalahan yang muncul pada saat proses
pembelajaran berlangsung?
a. Sering sekali c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
18. Apakah anda mampu memecahkan permasalahan materi yang diajarkan?
a. Sering sekali c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
19. Apakah anda mengeluarkan pendapat saat berdiskusi dengan kelompok anda?
a. Sering sekali c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
20. Apakah anda diam saat berdiskusi dengan teman kelompok anda?
a. Sering sekali c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
21. Apakah anda berani tampil didepan kelas pada saat bermain peran?
a. Sering sekali c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
22. Apakah anda tertarik mengikuti proses pembelajaran dengan penerapan metode role
playing?
a. Sering sekali c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
23. Apakah anda termotivasi dalam mengikuti pembelajaran dengan melakukan kegiatan
yang dapat mendukung proses pembelajaran?
a. Sering sekali c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
24. Apakah anda semangat dalam mengikuti pelajaran?
a. Sering sekali c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
25. Apakah anda grogi saat tampil didepan kelas?
a. Sering sekali c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
KISI-KISI SOAL MATERI PERNAPASAN MANUSIA
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Indikator Sub Bab No Kunci
jawaban
Memahami
berbagai sistem
dalam kehidupan
manusia
Mendeskripsikan
pernafasan pada
manusia dan
hubungannya
dengan
kesehatan
Sistem
pernafasan
pada manusia
- Mendefinisikan
pengertian
pernafasan
- Menyebutkan alat-
alat pernafasan
manusia
- Mendeskripsikan
fungsi-fungsi alat-alat
pernafasan manusia
- mendefinisikan
pengertian inspirasi
pernafasan manusia
- Mendefinisikan
pengertian ekspirasi
pernafasan manusia
- Menjelaskan proses
inspirasi pernafasan
pernafasan manusia
• Pengertian pernafasan dan
alat-alat pernafasan pada
manusia
• Proses pernafasan pada
manusia
1,2,3,4,5,6,7,8
9,10,11,12,13,14,15
B,D,D,D,
C,D,B,D
A,D,C,B,B
,A,C.
Lampiran 7
- Menjelaskan proses
ekspirasi pernafasan
manusia
- Menjelaskan volume
pernafasan
- Mengetahui
kapasitas paru-paru
manusia
- Mengetahui
kelainan-kelainan
penyakit pada
pernafasan manusia
- Menyebutkan
kelainan penyakit
pad sistem
pernafasan manusia
- Mendeskripsikan
faktor penyebab
kelainan-kelainan
penyakit pernafasan
manusia
• Volume paru-paru manusia
• Kelainan dan penyakit pada
sistem pernafasan manusia
16,17,18,19,20
21,22,23,24,25
B,B,D,C,C
C,A,D,D,C
- Menyebutkan ciri-ciri
penyakit pada
penyakit pernafasan
manusia
- Menyebutkan ciri-ciri
penyakit pada
pernafasan manusia
1. Perhatikan nama-nama organ pernafasan manusia berikut ini!
1. Paru-paru 5. Laring
2. Bronkus 6. Faring
3. Bronkiolus 7. Trakea
4. Rongga hidung
Urutan saluran pernafasan yang benar adalah....
a. 4-2-3-1-5- 6-7
b. 4-6-5-7-2-3-1
c. 4-3-1-5-6-2-7
d. 4-6-5-7-3-2-1
2. Saat kita menghembuskan nafas di depan sebuah cermin, pada permukaan
cermin akan timbul….
a. kotoran, yang berarti zat yang dikeluarkan adalah karbondioksida
b. basah, yang berarti zat yang dikeluarkan adalah karbondioksida
c. kotoran, yang berarti zat yang dikeluarkan adalah uap air
d. basah, yang berarti zat yang dikeluarkan adalah uap air.
3. Perhatikan gambar sistem pernafasan manusia berikut ini!
Bronkus dan alveolus ditunjukkan oleh gambar nomor….
a. 1 dam 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
4. Selaput pembungkus paru-paru adalah….
a. pericardium
b. meninges
c. perineum
d. pleura
5. Menghirup udara sebaiknya lewat hidung karena di dalam rongga hidung
udara mengalami perlakuan berikut, kecuali....
a. disesuaikan suhunya
b. diatur kelembabannya
c. diatur volumenya
d. disaring oleh rambut hidung
1
3
2
4
SOAL EVALUASI Materi pelajaran : BIOLOGI
Kelas : VIII MTs
Berilah tanda silang(x) pada jawaban yang menurut anda benar!
Lampiran 8
6. pertukaran oksigen dari udara luar dengan karbondioksida dari darah
terjadi di dalam….
a. laring
b. trakea
c. bronkus
d. alveolus
7. Berikut ini merupakan alat-alat saluran pernafasan pada manusia,
kecuali….
a. trakea
b. kerongkongan
c. laring
d. bronkus
8. Penyerapan oksigen dalam proses pernafasan berlangsung di dalam ….
a. trakea
b. bronkiolus
c. pleura
d. alveolus
9. Mekanisme pernafasan dada pada fase inspirasi, udara luar masuk ke paru-
paru karena ….
a. otot diafragma berkontraksi
b. otot diafragma berelaksasi
c. otot antar tulang rusuk berlelaksasi
d. otot antar tulang rusuk berkontraksi
10. Mekanisme pernafasan dada pada fase ekspirasi, maka udara dalam paru-
paru terdorong keluar karena….
a. otot diafragma berkontraksi
b. otot diafragma berelaksasi
c. otot antar tulang rusuk berlelaksasi
d. otot antar tulang rusuk berkontraksi
11. Ciri-ciri fase ekspirasi pada pernafasan perut adalah….
a. otot antar tulang rusuk berkontraksi, rongga dada membesar, udara luar
masuk
b. otot antar tulang rusuk berelaksasi, rongga dada membesar, udara luar
masuk
c. otot diafragma berelaksasi, rongga dada, rongga dada mengecil, udara
dihembuskan
d. otot antar tulang rusuk berelaksasi, rongga dada mengecil, udara
dihembuskan
12. Proses berikut yang dapat menyebabkan terjadinya fase inspirasi adalah….
a. otot diafragma
b. otot perut dan diafragma
c. diafragma dan otot diafragma
d. otot diafragma dan perut
13.
Gambar diatas menunjukkan proses…. pada proses pernafasan
a. ekspirasi
b. inspirasi
c. ekskresi
d. inspirasi sekaligus ekspirasi
14. Perhatikan gambar dibawah ini
gambar diatas menunjukkan keadaan ….
a. inspirasi pada pernafasan dada
b. inspirasi pada pernafasan perut
c. ekspirasi pada pernafasan dada
d. ekspirasi pada pernafasan perut
15. Mekanisme pernafasan dada pada fase ekspirasi, maka udara dalam paru-
paru terdorong keluar karena ….
a. otot diafragma berkontraksi
b. otot diafragma berelaksasi
c. otot antar tulang rusuk berelaksasi
d. otot antar tulang rusuk berkontraksi
16. Jika kita menghembuskan nafas sekuat-kuatnya, di dalam paru-paru kita
masih tersisa udara yang banyak kira-kira ….
a. 0.5 liter
b. 1.5 liter
c. 3.5 liter
d. 5.0 liter
17. Udara pernafasan adalah ….
a. keluar masuknya udara ke paru-paru sebanyak 4 liter
b. keluar masuknya udara ke paru-paru + 2
1liter
c. keluar masuknya atau residu sebanyak + 1 liter
d. volume udara yang keluar masuk sebanyak-banyaknya + 5 liter
18. Kapasitas vital paru-paru adalah jumlah ….
a. keluar masuknya udara ke paru-paru + 2
1liter
b. keluar masuknya atau residu sebanyak + 1 liter
c. volume udara yang keluar masuk sebanyak-banyaknya + 5 liter
d. keluar masuknya udara ke paru-paru sebanyak-banyaknya 4 liter
19. Jika kita menghembuskan nafas sekuat-kuatnya maka didalam paru-paru
masih tetap tersisa udara sebanyak 1 liter yang disebut udara ….
a. residu c. suplementer
b. komplementer d. cadangan
20. Besarnya kapasitas vital paru-paru dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu,
kecuali….
a. umur c. tinggi badan
b. jenis kelamin d. kondisi fisik
21. Gangguan pernafasan dengan gejala sukar bernafas, bunyi mendesak
batuk-batuk yang disebabkan alergi, psikisis ataupun penyakit menurun
adalah ciri-ciri dari penyakit….
a. disteri c. asma
b. tonsillitis d. pneumonia
22. Pengobatan berikut dilakukan pada penderita kanker paru-paru, kecuali….
a. pemberian antibiotik c. kemoterapi
b. operasi d. terapi radiasi
23. Karsinogen yang terdapat dalam rokok memicu timbulnya penyakit ….
a. asma c. SARS
b. bronkitis d. kanker paru-paru
24. Penyakit yang sering mengganggu alat pernafasan, yang disebabkan oleh
rokok adalah….
a. TBC, paru-paru basah, pleuritis
b. influenza, radang paru-paru
c. TBC, asma, trakitis
d. TBC, radang paru-paru, pleuritis, bronkitis
25. Penyakit yang terjadi karena peradangan pada dinding alveolus yang
disebabkan oleh bakteri Diplococcus peneumania adalah….
a. tuberkulosis
b. bronkitis
c. pnemonia
d. kanker paru-paru.
1. B
2. D
3. D
4. D
KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI MATERI
SISTEM PERNAFASAN MANUSIA
5. C
6. D
7. B
8. D
9. A
10. D
11. C
12. B
13. B
14. A
15. C
16. B
17. B
18. D
19. C
20. C
21. C
22. A
23. D
24. D
25. C
Lampiran 9
LEMBAR KERJA SISWA 1
Satuan Pendidikan : MTs Riyadlotul Ulum
Mata pelajaran : Biologi
Kelas/semester : VIII/1
Materi Pokok : Sistem Pernafasan Manusia
Submateri Pokok : Alat- alat Pernafasan Manusia
Masalah
Pada sistem pernafasan memiliki alat-alat pernapasan dan memiliki fungsi
masing-masing.
Kompetensi
Untuk mengetahui alat-alat pernafasan manusia dan fungsi dari alat-alat tersebut.
Cara kerja
1. Berkelompoklah sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk oleh guru
dengan 5 kelompok
2. Bersama anggota kelompokmu bacalah naskah yang sudah disediakan
kemudian pilihlah anggota kelompok kalian untuk memerankan masing-
masing peran sesuai dengan naskah
3. Mainkanlah peran yang sudah kalian dapat dengan sebaik-baiknya dalam
waktu maksimal 8 menit.
4. Setelah selesai permainan peran, kelompok pengamat diskusilah dengan teman
kelompokmu, jelaskan struktur dan fungsi alat-alat pernapasan manusia!
NB: No. 1,2,3 untuk kelompok 1, dan no.4 untuk kelompok pengamat
NASKAH SKENARIO BERMAIN PERAN
ALAT PERNAPASAN MANUSIA
Pada suatu hari yang cerah, udara ingin pergi ketempat paru-paru untuk
menukarkan oksigen dengan karbondioksida yang dibawa oleh paru-paru, tapi
udara lupa tempat tinggal paru-paru. Kebetulan dijalan udara bertemu dengan
rongga hidung.
Udara : Selamat pagi rongga hidung, bagaimana kabarmu?
Rongga hidung : Baik, pagi-pagi sudah rapi mau kemana?
Udara : Aku mau ketempat paru-paru, aku harus melewati kamu
kan!
Rongga hidung : Ya, karena aku mempunyai selaput lendir dan rambut
halus, yang mempunyai berbagai macam fungsi antara
lain menyesuaikan suhu udara dengan suhu tubuh,
menyaring kotoran dan debu, mengatur kelembaban
udara, dan membunuh kuman yang masuk bersama
kamu. Oleh karena itu bernapas melalui rongga hidung
lebih baik dibandingkan melalui rongga mulut.
Udara : Oh, begitu rupanya.
Terus setelah ini aku harus kemana?
Rongga hidung : Kamu harus ke faring.
Udara : Tok tok tok. Faring kamu lagi apa?
Faring : Ya, silahkan masuk. Ada keperluan apa?
Udara : Terima kasih, maaf mengganggu, kamu itu sebenarnya
apa sih?
Faring : Aku adalah tempat persimpangan antara jalan
pernapasan dan jalan makanan. Aku terletak dibelakang
rongga hidung dan rongga mulut sebelah depan ruas
tulang leher. Selain itu aku juga berfungsi sebagai jalan
udara dan jalan makanan serta sebagai ruang getar untuk
menghasilkan suara.
Udara : Terimakasih ya atas informasinya.
Selanjutnya udara masuk ke laring.
Udara : Tok tok tok, permisi
Laring : Ya, silahkan masuk. Eh udara, ada keperluan apa?
Udara : Kamu itu sebenarnya letaknya dimana sih? Dan kamu
mempunyai fungsi apa?
Laring : Aku terletak antara faring dan trakea. Aku sering disebut
dengan pangkal tenggorok dan aku tersusun atas tulang
rawan yang membentuk jakun dan katuk tulang rawan
yang disebut dengan epiglotis.
Udara : Terus apa fungsi epiglotis itu?
Laring : Epiglotis mempunyai fungsi menutup pangkal tenggorok
pada waktu manusia menelan makanan. Namun kadang
makanan dapat masuk melewati saya apabila makan
sambil bicara yang sering disebut dengan tersedak.
Selain itu ditempatku juga terdapat pita suara. Setelah ini
kamu harus pergi ke trakea ya.
Udara : Terima kasih ya, sampai ketemu lagi.
Masih dengan penuh semangat udara melanjutkan perjalanannya kerumah trakea.
Udara : Selamat pagi trakea.
Trakea : Oh, udara silahkan masuk.
Udara : Saya mau keparu-paru, tapi katanya harus melewati
kamu terlebih dahulu. Sebenarnya kamu itu apa?
Trakea : Aku sering disebut dengan batang tenggorok. Aku
merupakan kelanjutan dari pangkal tenggorok. Aku
terletak memanjang dibagian leher dan rongga dada.
Pada dinding bagian dalam sel-sel epitel berambut getar
(silia) yang berfungsi untuk mengeluarkan debu atau
kotoran yang masuk bersama kamu dan selaput lendir
yang berfungsi untuk melembabkan udara.
Udara : Terima kasih banyak. Sampai ketemu lagi.
Kemudian udara berjalan menuju bronkus.
Udara : Selamat pagi bronkus, bagaimana kabarmu?
Bronkus : Baik-baik saja, terima kasih. Ada keperluan apa kemari?
Udara : Aku mau keparu-paru tapi mampir kesini dulu. Kamu itu
merupakan cabang dari siapa sih?
Bronkus : Aku merupakan cabang dari trakea. Aku ada dua yaitu
bronkus kanan dan bronkus kiri. Bronkus kanan lebih
pendek dan lebih lebar serta bercabang tiga yaitu
bronkus lobus atas, lobus tengah dan lobus bawah.
Sedangkan bronkus kiri lebih panjang dan ramping serta
bercabang dua yaitu bronkus lobus atas dan bronkus
lobus bawah.
Udara : Kalau bronkiolus itu apa?
Bronkus : Bronkiolus itu adalah cabang dari bronkus.
Udara : Oh, begitu rupanya terima kasih.
Bronkus : Ya, sama-sama.
Setelah dari bronkus udara melanjutkan perjalanannya keparu-paru.
Udara : Tok tok tok.
Paru-paru : Oh udara silahkan masuk. Ada keperluan apa sih kemari?
Udara : Terima kasih, aku kesini mau menukarkan oksigen
dengan karbondioksida. Tapi sebelum itu kamu itu
terletak dimana?
Paru-paru : Aku terletak di dalam rongga dada sebelah kanan dan
kiri dengan bagian tengah dipisahkan oleh jantung
beserta pembuluhnya. Aku terdiri dari dua paru-paru.
Yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri.
Udara : Terus apa bedanya paru-paru kanan dan paru-paru kiri?
Paru-paru : Paru-paru kanan mempunyai tiga lobus (gelambir)
sedangkan paru-paru kiri mempunyai dua lobus
(gelambir). Selain itu aku dibungkus oleh selaput yang
disebut pleura. Pleura ini ada dua macam yaitu pleura
dalam yang langsung menyelimuti paru-paru dan pleura
luar yang menyelimuti rongga dada yang bersebelahan
dengan tulang rusuk. Antara pleura luar dan pleura dalam
terdapat rongga berisi cairan pleura yang berfungsi
sebagai pelumas paru-paru.
Udara : Terus ketempat untuk pertukaran oksigen dan
karbondioksida dimana ya?
Paru-paru : Oh, itu tempatnya di alveolus.
Udara : Alveolus itu apa ya?
Paru-paru : Alveolus adalah gelembung paru-paru yang letaknya
diujung bronkiolus.
Udara : Oh, begitu rupanya. Terima kasih ya.
Paru-paru : Sama-sama.
Setelah menukarkan oksigen dan karbondioksida di alveolus udara kembali
pulang.
Lampiran 10
LEMBAR KERJA SISWA 2
Satuan Pendidikan : MTs Riyadlotul Ulum
Mata pelajaran : Biologi
Kelas/semester : VIII/1
Materi Pokok : Sistem Pernafasan Manusia
Submateri Pokok : Mekanisme Pernafasan Manusia
Masalah
Pada proses pernafasan terjadi pemasukan udara atau inspirasi dan pengeluaran
udara atau ekspirasi. Inspirasi dan ekspirasi tersebut dapat terjadi melalui
mekanisme pernafasan dada dan pernafasan perut.
Kompetensi
Untuk membandingkan proses inspirasi dan ekspirasi pada proses pernafasan
manusia dengan mekanisme pernafasan dada.
Cara kerja
1. Berkelompoklah sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk oleh guru
dengan 5 kelompok
2. Bersama anggota kelompokmu bacalah naskah yang sudah disediakan
kemudian pilihlah anggota kelompok kalian untuk memerankan masing-
masing peran sesuai dengan naskah
3. Mainkanlah peran yang sudah kalian dapat dengan sebaik-baiknya dalam
waktu maksimal 8 menit.
4. Setelah permainan peran selesai, kelompok pengamat diskusilah dengan teman
kelompokmu, jelaskan proses inspirasi dan ekspirasi pernapasan manusia pada
mekanisme dada
NB: No. 1,2,3 untuk kelompok 2, dan no.4 untuk kelompok pengamat
PERNAPASAN DADA
A. Inspirasi (Pemasukan udara)
Hari ini udara ingin masuk paru-paru melalui pernapasan dada, udara
mengetahui siapa yang berperan yaitu otot tulang rusuk, tulang dada, dan
rongga dada. Tetapi udara tidak tahu proses yang terjadi didalamnya.
Udara : Hai tulang rusuk, bolehkah aku bertanya sesuatu
kepadamu?
Otot tulang rusuk : Ya boleh-boleh saja
Apa yang ingin kamu tanyakan?
Udara : Begini, apa yang terjadi padamu jika aku akan masuk
ke paru-paru?
Otot tulang rusuk : O itu, aku akan mengalami kontraksi, hal ini akan
mempengaruhi tulang rusuk. Kamu tanyakan saja pada
tulang rusuk bagaimana kelanjutanya?
Udara : Apa yang terjadi padamu tulang rusuk setelah otot
tulang rusuk berkontraksi?
Tulang rusuk : Otot tulang rusuk berkontraksi menyebabkan tulang-
tulang rusukku terangkat.
Tulang dada : Begitu juga aku akan terangkat ke atas dan keluar. Hal
ini akan menyebabkan perubahan pada dada.
Udara : Halo rongga dada. Apa yang terjadi pada kamu setelah
tulang-tulang rusuk terangkat?
Rongga dada : O soal itu. Yang terjadi dada membesar. Hal ini akan
menyebabkan volume rongga dada membesar.
Udara : Kemudian apa yang terjadi?
Paru-paru : Karena volume rongga dada membesar menyebabkan
aku paru-paru membesar sehingga kamu bisa masuk.
Setelah melalui proses yang panjang inilah akhirnya udara dapat masuk ke
paru-paru.
NASKAH BERMAIN PERAN
MEKANISME PERNAPASAN
PERNAPASAN DADA
B. Ekspirasi (pengeluaran udara)
Setelah dari paru-paru udara ingin keluar tapi harus melalui beberapa proses
yang memerlukan aktivitas beberapa alat tubuh. Karena udara tidak tahu alat-
alat apa yang berperan, maka udara bertanya pada paru-paru.
Udara : Aku harus mulai dari mana ya untuk keluar dari
paru- paru?
Otot tulang rusuk : Yang pertama terjadi adalah aku akan mengalami
relaksasi. Hal ini akan memepengaruhi tulang rusuk
dan tulang dada. Selanjutnya tanyakan pada tulang
rusuk ya!
Udara : Bagaimana keadaanmu tulang rusuk?
Tulang rusuk : Karena otot tulang rusuk relaksasi, maka tulang
tulang-tulang rusukku akan turun kembali.
Tulang dada : Begitu juga aku. Tulamg dadaku akan kembali turun
ke posisi semula. Hal ini akan mempengaruhi tulang
dada.
Udara : Bagaimana pengaruhnya?
Tulang dada : Kamu tanyakan saja pada rongga dada!
Udara : Bagaimana rongga dada?
Apa yang terjadi?
Rongga dada : Karena tulang rusuk dan tulang dada sudah kembali
ke posisi semula maka akan menyebabkan volume
rongga dada mengecil.
Paru-paru : Begitu juga aku akan mengecil. Hal ini
menyebabkan takanan di dalam paru-paru
bertambah. Dan menyebabkan kamu bisa keluar
dari paru-paru.
Udara : Terima kasih semuanya.....
Inilah proses yang harus dilalui agar udara dapat keluar dari paru-paru.
NASKAH BERMAIN PERAN
MEKANISME PERNAPASAN
LEMBAR KERJA SISWA 3
Satuan Pendidikan : MTs Riyadlotul Ulum
Mata pelajaran : Biologi
Kelas/semester : VIII/1
Materi Pokok : Sistem Pernafasan Manusia
Submateri Pokok : Mekanisme Pernafasan Manusia
Masalah
Pada proses pernafasan terjadi pemasukan udara atau inspirasi dan pengeluaran
udara atau ekspirasi. Inspirasi dan ekspirasi tersebut dapat terjadi melalui
mekanisme pernafasan dada dan pernafasan perut.
Kompetensi
Untuk membandingkan proses inspirasi dan ekspirasi pada proses pernafasan
manusia dengan mekanisme pernafasan perut.
Cara kerja
2. Berkelompoklah sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk oleh guru
dengan 5 kelompok
3. Bersama anggota kelompokmu bacalah naskah yang sudah disediakan
kemudian pilihlah anggota kelompok kalian untuk memerankan masing-
masing peran sesuai dengan naskah
4. Mainkanlah peran yang sudah kalian dapat dengan sebaik-baiknya dalam
waktu maksimal 8 menit.
5. Setelah permainan peran selesai, pengamat berdiskusilah dengan teman
kelompokmu, jelaskan proses inspirasi dan ekspirasi pada pernapasan perut!
NB: No. 1,2,3 untuk kelompok 3, dan no.4 untuk kelompok pengamat
NASKAH BERMAIN PERAN
MEKANISME PERNAFASAN
PERNAFASAN PERUT
A. Inspirasi (Pemasukan udara)
Suatu hari udara angin masuk ke paru-paru untuk kali ini ingin melalui
pernafasan perut. Untuk itu udara harus melalui beberapa alat yaitu diafragma,
otot diafragma, dan rongga dada. Karena tidak tahu prosesnya udara bertanya
pada otot diafragma.
Udara : Hai otot diafragma. Aku ingin masuk ke paru-paru
tapi ingin melewati pernafasan perut. Yang aku tahu
harus melewati kamu dahulu. Apa yang terjadi
Otot diafragma : Hai juga udara
Yang terjadi adalah aku akan berkontraksi. Hal ini
akan mempengaruhi keadaan diafragma.
Udara : Hai diafragma
Apa yang terjadi padamu?
Diafragma : karena otot diafragma kontraksi akan
mengakibatkan aku dalam keadaan mendatar. Terus
tanyalah pada rongga dada apa yang terjadi
selanjutnya
Udara : Baiklah, terima kasih ya
Hai rongga dada apa yang akan kamu alami jika
diafragma mendaftar?
Rongga dada : Baiklah saya akan jelaskan
Jika diafragma mendaftar maka aku akan membesar.
Hal ini tentuanya akan berpengaruh pada keadaan
paru-paru
Udara : Terus bagaimana keadaanmu paru-paru
Paru-paru : Karena rongga dada membesar maka aku akan
mengembang. Hal ini akan menyebabkan tekanan di
dalam paru-paru kecil. Akibatnya udara dapat
masuk
Inilah proses yang harus dilalui agar udara dapat masuk ke paru-paru melalui
pernafasan perut.
NASKAH BERMAIN PERAN
MEKANISME PERNAFASAN
B. Ekspirasi (Pengeluaran udara)
Setelah puas di dalam paru-paru udara ingin keluar. Tapi udara tidak tahu
proses yang harus ia lewati untuk dapat keluar dari paru-paru. Kemudian
udara kembali bertanya kepada otot diafragma
Udara : Hai otot diafragma, maaf mengganggu lagi.
Bagaimana ya agar aku dapat keluar dari paru-paru?
Otot diafragma : Ah, tidak apa-apa
Proses yang pertama terjadi adalah aku akan
relaksasi. Hal ini tentunya akan mempengaruhi
keadaan dari diafragma
Udara : O begitu ya
Terus bagaimana keadaan diafragma?
Diafragma : Aku akan melengkung atau kembali ke keadaan
semula
Udara : Terus apa yang terjadi selanjutnya
Rongga dada : Karena diafragma melengkung maka aku akan
mengecil dan akan mempengaruhi paru-paru
Udara : Apa yang kami alami paru-paru?
Paru-paru : Aku akan mengecil dan menyebabkan tekanan akan
membesar. Karena tekanan yang membesar inilah
yang menyebabkan udara dapat keluar dari paru-
paru
Inilah proses yang harus dilalui udara untuk keluar dari paru-paru melalui
pernafasan perut
Lampiran 11
LEMBAR KERJA SISWA 4
Satuan Pendidikan : MTs Riyadlotul Ulum
Mata pelajaran : Biologi
Kelas/semester : VIII/1
Materi Pokok : Sistem Pernafasan Manusia
Submateri Pokok : Volume Pernafasan Manusia
Masalah
Pada proses pernafasan terjadi pemasukan udara atau inspirasi dan pengeluaran
udara atau ekspirasi. Inspirasi dan ekspirasi tersebut memiliki ukuran volume.
Kompetensi
Untuk mengetahui volume pernapasan pada manusia .
Cara kerja
1. Berkelompoklah sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk oleh guru
dengan 5 kelompok
2. Bersama anggota kelompokmu bacalah naskah yang sudah disediakan
kemudian pilihlah anggota kelompok kalian untuk memerankan masing-
masing peran sesuai dengan naskah
3. Mainkanlah peran yang sudah kalian dapat dengan sebaik-baiknya dalam
waktu maksimal 8 menit.
4. Setelah permainan peran selesai, kelompok pengamat diskusilah dengan teman
kelompokmu, jelaskan volume pernapasan pada manusia
NB: No. 1,2,3 untuk kelompok 4, dan no.4 untuk kelompok pengamat
NASKAH BERMAIN PERAN
VOLUME PERNAPASAN
Setelah udara berhasil masuk kedalam peru-paru, udara masih belum tahu berapa
volume yang dapat ditampung oleh manusia? Pada waktu itu udara bertemu
dengan teman-temanya, dan udarapun bertanya dan terjadilah percakapan:
Udara : hai udara tidal, aku mau bertanya sesuatu
kepadamu...
Udara tidal : ya boleh...
Apa yang ingin kamu tanyakan?
Udara : sebenarnya kamu itu siapa sich dan berapa
volume yang saya bawa ketika bertemu dengan
kamu?
Udara tidal : aku adalah jumlah udara saat keluar masuk paru-
paru orang dewasa ketika bernapas biasa. Dan
volume kamu sebanyak 0,5 liter
Udara : oh begitu rupanya, terimakasih ya?
Terus itu yang disebelah kamu siapa?
Udara tidal : ini adalah kapasitas vital paru-paru
Udara : siapa itu kapasitas vital paru-paru?
Udara tidal : lebih baik kamu bertanya sendiri ya?
Udara : hai kapasitas vital paru-paru, boleh kenalan gak?
Kamu itu siapa sich?
Kapasitas vital paru-paru : hai juga, boleh, aku adalah volume udara pada
saat menarik napas dalam-dalam (udara
komplementer) dan mengeluarkan napas secara
kuat-kuat (udara suplementer)
Udara : oh, terus berapa volume yang harus saya bawa
ketika melewati kamu?
Kapasitas vital paru-paru : volume kemu adalah 3,5-4 liter
Udara : terimakasih ya?
Pada saat percakapan berlangsung, tiba-tiba bertemu dengan udara residu dan
bergabung dengan mereka
Udara : hai udara residu, kamu ngapai disini?
Udara residu : pada saat bernapas, teman-temanku yang lain
dibawa keluar (menghembuskan napas), tetapi
saya dan teman saya ini ada yang tertinggal di
dalam paru-paru
Udara : terus berapa volume yang tertinggal dalam peru-
paru?
Udara residu : aku dan teman-temanku yang tertinggal sebanyak
1-1,5 liter
Setelah bercakap-cakap dengan teman-temanya udara pamit pulang
Udara : oh begitu rupanya, yadah teman-teman saya pulang dulu ya........
Lampiran 12
LEMBAR KERJA SISWA 5
Satuan Pendidikan : MTs Riyadlotul Ulum
Mata pelajaran : Biologi
Kelas/semester : VIII/1
Materi Pokok : Sistem Pernafasan Manusia
Submateri Pokok : Kelainan dan Penyakit Pernafasan Pada Manusia
Masalah
Dalam proses pernapasan pada manusia, kadang-kadang terdapat gangguan pada
sistem dan alat-alat pernapasan, sehingga menyebabkan kelainan dan penyakit
pada sistem pernapasan manusia
Kompetensi
Untuk mendeskripsikan kelainan dan penyakit pernafasan manusia.
Cara kerja
1. Berkelompoklah sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk oleh guru
dengan 5 kelompok
2. Bersama anggota kelompokmu bacalah naskah yang sudah disediakan
kemudian pilihlah anggota kelompok kalian untuk memerankan masing-
masing peran sesuai dengan naskah
3. Mainkanlah peran yang sudah kalian dapat dengan sebaik-baiknya dalam
waktu maksimal 8 menit.
4. Setelah permainan peran selesai, kelompok pengamat diskusilah dengan teman
kelompokmu, deskripsikan penyakit dan kelainan pada sistem pernapasan
manusia.
NB: No. 1,2,3 untuk kelompok 5, dan no.4 untuk kelompok pengamat
NASKAH SKENARIO
PENYAKIT DAN KELAINAN PADA SISTEM PERNAPASAN
Pada suatu hari terdapat segerombolan penyakit penyakit pernapasan, mereka
sedang berdiskusi untuk menyerang sistem pernapasan manusia, kemudian ketua
mereka membagi kertas yang berisi tugas dari masing-masing anggota:
Ketua : marilah kita berkumpul dan berdiskusi bagaimana kita
menyerang sistem pernapasan manusia
Bronkitis : ya pak, terus bagaimana dalam pembagian tugas kita, apa
yang harus saya serang?
Ketua : begini bronkitis, saya tadi malam sudah membuat tugas
dari kalian, bagian apa yang harus kalian serang, ini ada
kertas tolong dibagi pada teman-teman yang lain.
Kemudian bronkitis membagi kertas yang berisi tugas-tugas mereka saat
menyerang sistem pernapasan manusia
Bronkitis : kertas sudah saya bagikan pak,tepi masih da yang belum
datang
Ketua : ya dah langsung dibacakan apa tugas kamu bronkitis?
Bronkitis : saya nanti akan datang pada saat terjadi peradangan pada
dinding dalam bronkus
Ketua : kemudian kamu asma, tolong bacakan tugas kamu!
Asma : kalau saya nanti menyerang saat terjadi penyempitan
pada saluran pernapasan
Ketua : selanjutnya
Sinushitis : nanti saya bereaksi ketika terjadi peradangan pada
rongga sinus di daerah hidung, ya kan rhinitis?
Rhinitis : ya betul, dan saya bereaksi saat peradangan pada rongga
hidungnya
Ketua : kemudian yang lain mana?
Rhinitis : belum datang pak...
Ketua : jam segini kok belum pada datang?
Ditengah-tengah pembacaan tugas pneumonia dan teman-temanya datang
Pneumonia : tok tok tok, permisi! Maaf kami telat pak
Ketua : ya dah silakan masuk, ini ada pembagian tugas untuk
menyerang pernapasan manusia, silakan kalian ambil
kertas itu kremudian bacakan satu persatu
Kemudian pneumonia dan teman-teman yang lain mengambil kertas itu dan
membacanya secara bergantian
Pneumonia : baik pak, tugas saya adalah saya akan bereaksi ketika ada
peradangan pada dinding alveolus yang disebabkan oleh
bakteri Diplococcus pneumonia
Ketua : dan kamu tuberculosis?
Tuberculosis : saya nanti bereaksi ketika adanya serangan bakteri
Mycobacterium tuberculosis
Ketua : selanjutnya kanker paru-paru
Kanker paru-paru : saya datang saat ada tumbuhnya jaringan lain di dalam
paru-paru yang menyebabkan terganggunya fungsi paru-
paru
Emfisema : kalau saya mengganggu peningkatan O2 oleh
Hemoglobin (Hb) karena alveolus mengalami gangguan
sehingga menjadi menggelembung
Afiksi : dan saya akan mengganggu pengangkutan O2 keseluruh
jaringan tubuh karena gangguan paru-paru
Ketua : Nah itu semua adalah tugas kalian, ingat tugas masing-
masing, dan bekerjalah dengan baik
Setelah berdiskusi dan pembagian tugas masing-masing anggota, ketua
menyimpulkan diskusinya, kemudian membubarkan anggotanya dan pulang
PROFIL MTs RIYADLOTUL ULUM
A. Sejarah Berdirinya Gambaran Umum MTs Riyadlotul Ulum Dempet
Kabupaten Demak
Madrasah adalah merupakan sebuah lembaga pendidikan formal
pusat pendidikan ilmu-ilmu keislaman disamping ilmu-ilmu pengetahuan
umum.
Madrasah Tsanawiyah Gambaran Umum MTs Riyadlotul Ulum
Kunir merupakan suatu lembaga pendidikan berbasis keagamaan Islam
dan bernaung dibawah Departemen Agama RI sebagai saran untuk
pengembangan ilmu dan pengetahuan serta teknologi berbasis nilai
moral/estetika dan keberagaman. Kemudian karena begitu pentingnya
fungsi dan peranan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat sekitar.
Madrasah ini dari tahun ke tahun berusaha berbenah diri dalam rangka
perbaikan dan penyempurnaan pelayanan serta pemenuhan kebutuhan
pendidikan yang layak bagi masyarakat.
MTs Riyadlotul Ulum Kecamatan Dempet Kabupaten Demak
didirikan diatas tanah seluas 930 m2 yang berlokasi di jalan Kyai Mustajib
Kecamatan Dempet Kabupaten Demak.
MTs ini berdiri sejak tahun 1993 sudah 17 tahun sampai pada
tahun 2010, terletak di dukuh bandung Kidul RT 02 RW 02 Desa Kunir
Kecamatan Dempet Kabupaten Demak. Tetapi sebelumnya di dukuh
tersebut pada tahun 1976 pernah didirikan MTs berlangsung selama 2
tahun karena suatu sebab pendidikan tersebut berhenti kemudian sebagian
tokoh berusaha agar para siswanya tidak putus pendidikannya maka dia
bergabung dengan tokoh dari desa Brakas, lalu siswa dari MTs Kunir
diusung ke MTs Brakas. Setelah pemerintahan menganjurkan wajib belajar
9 tahun, maka pada tahun 1993 didirikan lagi MTs dengan nama “MTs
Riyadlotul Ulum Kunir yang termasuk sebagian pendidikan dari naungan
“Yayasan Riyadlotul Ulum” Kunir yang di dalamnya terdapat Madin
(Madrasah Diniyah) awaliyah, MI (Madrasah Ibtidaiyah), MTs (Madrasah
Tsanawiyah) dan juga Ponpes (Pondok Pesantren).
Lampiran 14
B. Letak Geografis MTs Riyadlotul Ulum Kecamatan Dempet
Kabupaten Demak
MTs Riyadlotul Ulum Kecamatan Dempet Kabupaten Demak ini
didirikan di Jl. Kyai Mustajib Kecamatan Dempet Kabupaten Demak 20
km dari kota utama.
Adapun batas-batasnya:
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Balerejo
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa Karang Rejo
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Jeruk Gulung
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Desa Brakas
Dengan letak yang strategis tersebut dapat membuat kelancaran
siswa dalam proses belajar mengajar di MTs Riyadlotul Ulum Kecamatan
Dempet Kabupaten Demak. Siswa merasa tenang dalam kegiatan belajar
mengajar tanpa gangguan dari suara-suara bising di luar.
Sedangkan mengenai identitas dari MTs Riyadlotul Ulum
Kecamatan Dempet Kabupaten Demak adalah:
Nama Sekolah : MTs Riyadlotul Ulum
Desa/Kelurahan : Kunir
Kecamatan : Dempet
Kabupaten : Demak
Tahun beroperasi : 1993
Propinsi : Jawa Tengah
Status Tanah : Wakaf (milik sendiri)
Luas Tanah : 930 m2
Status Bangunan : Milik Sendiri
C. Visi dan Misi MTs Riyadlotul Ulum Kecamatan Dempet Kabupaten
Demak
Visi merupakan sesuatu yang direalisasikan dalam bentuk. Misi
merupakan arahan masa depan atau berpandangan ke depan. Berarti istilah
lain dari misi yaitu realitas dari visi. Adapun visi dan misi MTs Riyadlotul
Ulum Kecamatan Dempet Kabupaten Demak adalah sebagai berikut:
Visi MTs Riyadlotul Ulum Kecamatan Dempet Kabupaten Demak
adalah terbentuknya anak yang berakhlakul karimah /berakhlak mulia.
Sedangkan misi MTs Riyadlotul Ulum Kecamatan Dempet
Kabupaten Demak, antara lain:
a. Meningkatkan mutu pembelajaran agama
b. Meningkatkan keterampilan anak didik dibidang teknologi
c. Mengadakan pelatihan-pelatihan lingkungan kemasyarakatan
d. Mengadakan keorganisasian, keagamaan dan kemasyarakatan
e. Menuju terbentuknya anak yang berkarakter akhlakul karimah.
D. Struktur organisasi MTs Riyadlotul Ulum Kecamatan Dempet
Kabupaten Demak
Struktur organisasi merupakan bagan yang didalamnya memuat
tugas dan tanggung jawab sekelompok orang, yang diharapkan antara satu
dengan yang lain bekerja sama dalam mencapai tujuan.
MTs Riyadlotul Ulum Kecamatan Dempet Kabupaten Demak
Adapun struktur MTs Riyadlotul Ulum Kecamatan Dempet Kabupaten
Demak:
STRUKTUR ORGANISASI
E. Keadaan guru dan Karyawan MTs Riyadlotul Ulum Kecamatan
Dempet Kabupaten Demak
Sebagai sebuah institusi pendidikan formal, tentunya MTs
Riyadlotul Ulum Kunir memiliki tenaga pengajar sebagai sarana
pendukung dan memperlancar kegiatan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)
di institusi ini. Tentunya berusaha memfasilitasi anak didik dengan
menyediakan tenaga pendidikan yang berkompeten dan berpengalaman di
bidangnya.
Tenaga pengajar yang dimiliki sebanyak 26 tenaga guru. Jika
dibandingkan dengan jumlah siswa yang hampir lima kali lipatnya dari
jumlah peserta didik, pendidikan menganggap ini sudah lebih dari cukup
untuk mendampingi anak dalam mengembangkan potensi yang mereka
miliki menjadi pribadi yang berkepribadian dan berkahluk karimah sesuai
dengan ajaran Qur’an Hadits. Tulus ikhlas amal bakti senantiasa pendidik
jalankan dalam rangka mengembangkan potensi diri peserta didik. Dalam
penyelenggaraan pembelajaran keberadaan seorang guru sangat penting.
Guru merupakan salah satu faktor penting sebagai penentu keberhasilan
proses belajar mengajar. Tugas seorang guru tidak hanya menyiapkan
materi pelajaran, tetapi guru juga berkewajiban untuk membina dan
mengarahkan kepribadian peserta didik. Guru juga dibantu oleh beberapa
karyawan yang sering disebut dengan bagian Tata Usaha. Keberadaan
karyawan sangat membantu guru, khususnya dalam penataan administrasi.
Adapun daftar guru dan karyawan:
Tabel 1
Daftar Guru dan Karyawan MTs Riyadlotul Ulum
Kecamatan Dempet Kabupaten Demak
NO NAMA JABATAN BIDANG STUDI
1. Moh. Shonhaji, S.Ag Ketua Madrasah Aqidah Akhlak
2. Saiful Dzulkom Kurikulum Bhs. Inggris
3. Moh Abdullah, S.Pd.I Kesiswaan IPS
4. Suyuti Rohman Sarana dan Prasarana Ke-NU-an
5. Halimi Ihsan Komite Sekolah Penjaskes
6. Moh. Rodli Humas IPS
7. KH. Alfin Guru Bhs. Indonesia
8. Maslahan Guru Bhs. Arab
9. K. Fadlil Arief Guru Fiqih
10. H. Suyuti Hasan Guru Sains
11. Fatkhan Syarif Guru Al-Qur’an Hadits
12. Syafif Maemun,S.Ag Guru TIK
13. Moh. Tamim Guru TIK
14. Fajar Setyorni, M.S.Pd.I Guru Seni Budaya
15. Tsamrotul Mufidah, A.Ma Guru Bhs. Indonesia
16. Umi Titik JW. A.Ma Guru Seni Budaya
17. Shonhaji, S.Pd.I Guru Matematika
18. Bahjatun Najwa, S.Ag Guru Seni Budaya
19. Siti Sukaryati, S.Pd.I Guru Bhs. Inggris
20. Ali Susanto, S.Pd.I Guru Sains
21. Abd. Haris Yusron, S.Pd.I Guru SKI
22. Zaenuri, SK Guru Bahasa Jawa
23. Arif Iswahyudi, S.Pd.I Guru Bahasa Jawa
24. Fitri Mulyaningsih, S.Pd.I Guru Matematika
25. khomsatul fawaid, SPd.I Guru PKN
26. Munipah TU Aqidah Akhlak
Tabel 2
Daftar Wali Kelas MTs Riyadlotul Ulum
Kecamatan Dempet Kabupaten Demak
NO WALI KELAS NAMA
1. VII A Bahjatun Najwa, S.Ag
2. VII B Tsamrotul Mufidah, A.M
3. VIII A Suyuti Rohman
4. VIII B Siti Rukaryati, S.Pd.I
5. IX A Moh. Rodli
6. IX B Maslahan
F. Keadaan Kelas
Siswa di MTs Riyadlotul Ulum Kecamatan Dempet Kabupaten
Demak seluruhnya berjumlah 172 siswa. Dari jumlah tersebut terbagi
dalam 3 kelas dengan 6 lokal, yaitu kelas VII berjumlah 51 siswa, kelas 2
VIII berjumlah 60 siswa, kelas IX berjumlah 61 siswa.
Tabel 3
Data jumlah siswa tahun ajaran 2009/2010
Jenis kelamin Kelas
Jumlah
kelas
Jumlah
Siswa Laki-laki Perempuan
VII 2 51 25 26
VIII 2 60 30 30
IX 2 61 26 35
Jumlah
6 172 81 91
G. Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor dominan dalam
menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan
yang diinginkan.
Fasilitas sarana belajar, khususnya ruang kelas sudah cukup
memadai. Disamping juga telah dilengkapi , kebutuhan-kebutuhan yang
ada kaitannya dengan proses belajar mengajar. Ini semua tidak lain hanya
untuk mencapai keberhasilan PBM yang maksimal.
Untuk kelangsungan pelaksanaan belajar mengajar sehingga
terwujud suasana belajar yang kondusif maka dibutuhkan sarana dan
prasarana yang memadai untuk menunjang proses belajar Mengajar,
adapun saran dan prasarana yang tersedia di lingkungan MTs Riyadlotul
Ulum Dempet Demak adalah sebagai berikut:
Tabel 4
Data Ruang Dan Gedung MTs Riyadlotul Ulum
Dempet Demak Tahun Ajaran 2009/2010
NO NAMA WALI KELAS NAMA
1. Kantor Kepala Sekolah 1 ruang
2. Kantor Guru 1 ruang
3. Kantor TU 1 ruang
4. Ruang Kelas 6 ruang
5. Ruang Perpustakaan 1 ruang
6. Ruang UKS 1 ruang
7. Masjid 1 ruang
8. Tempat Upacara 1 ruang
9. Toilet Siswa 2 ruang
10. Toilet Guru 1 ruang
11. Ruang Komputer 1 ruang
12. Ruang Laboratorium 1 ruang
Tabel
Peralatan dan Inventaris Kantor
MTs Riyadlotul Ulum Dempet Demak
Tahun ajaran 2009/2010
No Jenis Unit
1. Bangku dan meja kursi 85
2. Meja dan kursi tamu 1
3. Meja dan kusi guru 10
4. Meja tulis 12
5. Almari 10
6. Papan tulis 7
7. Jam dinding 12
8. Papan data 2
9. Lambang negara 9
10. Bendera nasional 3
11. Gambar presiden dan wapres 9
12. Tiang bendera 1
13. Papan nama 1
14. Komputer 8
15. Kotak P3K 1
16. Papan absen 6
17. Mesin ketik 1