FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari...

79
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KEMITRAAN DALAM PEMBENIHAN JAGUNG HIBRIDA PADA PT BISI INTERNATIONAL Tbk DI KABUPATEN KEDIRI Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian Di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Oleh: EKA KARTIKA NURYANA DEWI H1306009 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Transcript of FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari...

Page 1: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

ANALISIS KEMITRAAN DALAM PEMBENIHAN JAGUNG HIBRIDA

PADA PT BISI INTERNATIONAL Tbk

DI KABUPATEN KEDIRI

Skripsi

Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh derajat Sarjana

Pertanian Di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

Oleh:

EKA KARTIKA NURYANA DEWI

H1306009

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ANALISIS KEMITRAAN DALAM PEMBENIHAN JAGUNG HIBRIDA

PADA PT BISI INTERNATIONAL Tbk

DI KABUPATEN KEDIRI

Yang dipersiapkan dan disusun oleh

Eka Kartika Nuryana Dewi

H 1306009

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

pada tanggal 22 Oktober 2010

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji

Ketua

Dr. Ir. Mohd. Harisudin, M.Si NIP. 196710121993021001

Anggota I

Nuning Setyowati, SP. MSc NIP. 198203252005012001

Anggota II

Ir. Agustono. MSi NIP. 196408011990031004

Surakarta, Oktober 2010

Mengetahui,

Universitas Sebelas Maret

Fakultas Pertanian

Dekan

Prof. Dr. Ir. H. Suntoro, M.S

NIP. 19551217 198203 1 003

Page 3: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah

memberikan kita segalaragam keindahan ciptaan-Nya, meniupkan kesejukan

dalam naungan hidup serta melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga

akhirnya karya ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam senantiasa terlimpah

kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, para keluarga, sahabat, dan

orang-orang yang senantiasa berjuang di jalan-Nya

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh

derajat Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

Surakarta. Penyusunan skripsi ini tidak mungkin selesai tanpa bantuan dan

dukungan yang tak ternilai harganya dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Suntoro, MS selaku Dekan Fakultas Pertanian UNS.

2. Ir. Agustono, MSi selaku Ketua Jurusan/Program Studi Sosial Ekonomi

Pertanian/Agrobisnis dan selaku dosen penguji yang telah memberikan

masukan-masukan demi perbaikan skripsi ini.

3. Ibu Ir. Sugiharti Mulya H., MP selaku selaku Ketua Komisi Sarjana

Jurusan/Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian /Agrobisnis.

4. Bapak Dr. Ir. Mohd Harisudin, MSi selaku dosen Pembimbing Utama Skripsi

atas segala bimbingan, keramahtamahan, nasehat, dan dukungannya baik

dalam penyusunan skripsi maupun diluar masalah akademis.

5. Ibu Nuning Setyowati, SP. MSc selaku dosen Pembimbing Pendamping

Skripsi atas segala bimbingan, keramahtamahan, nasehat, dan dukungannya

baik dalam penyusunan skripsi maupun diluar masalah akademis.

6. Bapak Almarhum Ir. Ropingi, MSi selaku dosen Pembimbing Akademik atas

masukan, nasehat serta bimbingannya selama penulis menuntut ilmu di

fakultas pertanian.

7. PT Bisi International Tbk terimakasih atas kesempatan yang diberikan kepada

saya untuk bisa melaksanakan penelitian disana dan belajar banyak hal.

Page 4: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

8. Ibuku yang telah ikhlas membiarkan aku meringkuk di dalam rahimnya dan

dengan selemah-lemahnya meneteskan darah dan mencucurkan air mata

kebahagiaan melahirkan aku yang tidak akan dapat membalas kasih

sayangnya. Ibuku yang telah menyenandungkan do’a-do’a dan harapan dalam

sujudnya. Terima kasih atas segalanya yang kau berikan kepada ku.

9. Bapak yang selalu menemaniku dan mengantarkan aku selama penelitian,

selalu menunggu ku dengan penuh kesabaran. Terima kasih atas segalanya kau

berikan kepada ku.

10. Adik-adikku : Insan, Dita dan Dani’ makasih atas semangat dan do’anya.

Makasih atas candaannya yang selalu membuat aku tersenyum.

11. Mas Bintar terimakasih atas do’a, dukungan dan semangatnya dalam

menyelesaikan skripsi ku.

12. Buat temen-temen Puspeta: Diah, Qori, Dian, Tunjung, Kakak Emi, Huda,

Agung, Reza, Tejo, Joseph terima kasih atas do’a dan dukungan kalian selama

ini dan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini serta canda tawa yang

hangat dan menyenangkan.

13. Untuk teman-teman Non Reguler 2006 terima kasih atas do’a, dukungan,

semangat serta canda tawa selama ini.

‘Tak ada gading yang tak retak’ dan penulis menyadari bahwa laporan

skripsi ini pastilah tidak sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan

masukan yang konstruktif. Sebagai penutup semoga laporan skripsi ini tetap dapat

bermanfaat bagi pembaca.

Surakarta, Oktober 2010

Penulis

Page 5: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. ii

KATA PENGANTAR ............................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................ v

DAFTAR TABEL ................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... x

RINGKASAN .......................................................................................... xi

SUMMARY ............................................................................................. xii

I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................ 1 B. Perumusan Masalah .................................................................... 3 C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4 D. Kegunaan Penelitian ................................................................... 5

II. LANDASAN TEORI ....................................................................... 6

A. Hasil Penelitian Terdahulu .......................................................... 6 B. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 7

1. Pengertian, Konsep dan Landasan Kemitraan ......................... 7 2. Jagung Hibrida ......................................................................... 11 3. Penangkaran Benih Jagung Hibrida ......................................... 17 4. Rumusan Strategi .................................................................... 18

C. Kerangka Teori Pendekatan Masalah ......................................... 21 D. Asumsi ........................................................................................ 24 E. Pembatasan Masalah ................................................................... 24 F. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ............ 24

III. METODE PENELITIAN ................................................................ 25

A. Metode Dasar Penelitian ............................................................. 25 B. Metode Penentuan Lokasi ............................................................ 25

1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian ...................................... 25 2. Metode Penentuan Sampel ...................................................... 27

C. Jenis dan Sumber Data ................................................................ 29 D. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 30 E. Metode Analisis Data .................................................................. 31

Page 6: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN ................................ 32

A. Profil PT Bisi International Tbk ................................................. 32 B. Deskripsi Daerah Penelitian ......................................................... 34

1. Keadaan Geografi dan Administrasi ....................................... 34 2. Topografi Wilayah .................................................................. 34 3. Luas Penggunaan Lahan ......................................................... 34 4. Keadaan Pertanian ................................................................... 36 5. Keadaan Sosial Kependudukan dan Tenaga Kerja .................. 37

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 42

A. Alasan Keikutsertaan Petani Responden Dalam Sistem Kemitraan dengan PT Bisi International Tbk .............................. 46

1. Karakteristik Petani Responden Berdasarkan Usia ................. 43 2. Karakteristik Petani Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan yang Ditempuh ..................................................... 44 3. Karakteristik Petani Responden Berdasarkan Pekerjaan ......... 44

B. Kondisi Sistem Kemitraan ........................................................... 45 1. Mekanisme Pelaksanaan Sistem Kemitraan ............................ 45 2. Jenis Sistem Kemitraan .......................................................... 46

C. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal ................................... 49 1. Identifikasi Faktor Internal Kekuatan ...................................... 50 2. Identifikasi Faktor Internal Kelemahan ................................... 54 3. Identifikasi Faktor Eksternal Peluang ..................................... 56 4. Identifikasi Faktor Eksternal Ancaman ................................... 58

D. Analisis Faktor Internal dan Eksternal ......................................... 62 E. Analisis Penentuan Posisi dan Strategi Sistem Kemitraan .......... 65

F. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 73

A. Kesimpulan ................................................................................. 73 B. Saran ........................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 75

LAMPIRAN ............................................................................................. 77

Page 7: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya

bermata pencaharian sebagai petani. Tercacat bahwa 46,7 juta kepala keluarga

dari 230 juta orang penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai petani

(Deptan, 2009). Hal ini disebabkan keadaan alam Indonesia yang cocok

ditanami berbagai macam tanaman baik tanaman pangan maupun tanaman

hortikultura, sehingga wajar jika sektor pertanian merupakan salah satu

sumber penting penciptaan kerja atau pendapatan bagi sebagian besar

penduduk yang tinggal di pedesaan.

Salah satu komoditas palawija yang memiliki peranan yang penting di

Indonesia adalah jagung, karena merupakan sumber karbohidrat dan kalori

yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Nilai nutrisi jagung tidak jauh

berbeda dengan beras dan dapat menggantikan beras sebagai bahan makanan

pokok.

Tabel 1. Komposisi Gizi Beras Putih dan Jagung Per 100 Gram

Komposisi gizi Beras putih Jagung Energi (kkal) 360 355 Protein (g) 6,8 9,2 Lemak (g) 0,7 3,9 Karbohidrat (g) 78,9 73,7 Kalsium (mg) 6 10 Fosfor (mg) 140 256 Besi (mg) 0,8 2,4 Vitamin A (SI) 0 510 Vitamin B1 (mg) 0,12 0,38 Vitamin C (mg) 0 0

Sumber: Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2009

Sentra produksi jagung masih didominasi di Pulau Jawa, yaitu sekitar

65%, sedangkan di luar Jawa hanya sekitar 35%. Kebutuhan jagung di

Indonesia pada tahun 2009 cukup besar yaitu 18 juta ton pipilan kering.

Adapun konsumsi jagung untuk industri pakan ternak sebesar 10 juta ton. Hal

ini dikarenakan sebanyak 51% bahan baku pakan ternak adalah jagung

(Deptan, 2009).

Page 8: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Produksi jagung di Indonesia masih relatif rendah terlihat dari angka

tetap tahun (ATAP) 2009 sebesar 17,63 juta ton pipilan kering, sedangkan

kebutuhan konsumen cenderung terus meningkat terlihat dari data Departemen

Pertanian (Deptan) tahun 2009 sebesar 18 juta ton pipilan kering. Menurut

Purwono dan Rudi Hartono (2006), produksi jagung nasional belum mampu

mengimbangi permintaan yang sebagian dipacu oleh pengembangan industri

pakan dan pangan. Masih rendahnya produksi jagung ini disebabkan oleh

berbagai faktor antara lain seperti teknologi, kesiapan dan ketrampilan petani

jagung yang masih kurang, penyediaan sarana produksi yang masih belum

tepat serta kurangnya permodalan petani jagung untuk melaksanakan proses

produksi sampai ke pemasaran hasil.

Peluang peningkatan produksi jagung dapat dilakukan melalui

perluasan areal pertanaman dan peningkatan produktivitas. Salah satu cara

untuk meningkatkan produktivitas adalah perlu dilakukan perbaikan atau

perakitan varietas unggul. Perbaikan varietas tanaman jagung dapat ditempuh

melalui program pemuliaan tanaman yang bertujuan untuk membentuk

kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas

jagung hibrida telah terbukti memberikan hasil yang lebih baik dari varietas

jagung bersari bebas. Secara umum, varietas hibrida lebih seragam dan

mampu berproduksi lebih tinggi 15–20% dari varietas bersari bebas

(Morris, 1995).

Pembenihan jagung hibrida merupakan salah satu solusi dalam

peningkatan produktivitas jagung. Benih jagung hibrida berpotensi memiliki

daya hasil tinggi, umumnya lebih tahan terhadap hama penyakit, lebih tanggap

terhadap pemupukan, pertanaman dan tongkol lebih seragam

(Iriany dan Takdir, 2007).

PT Bisi International Tbk merupakan salah satu perusahaan di

Indonesia yang bergerak dibidang agribisnis dalam pembenihan jagung

hibrida. PT Bisi International Tbk dalam membenihkan jagung hibrida

menjalin sebuah kerjasama dengan petani jagung hibrida karena perusahaan

Page 9: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

membutuhkan lahan yang luas dan jaminan atas pasokan bahan baku secara

kontinyu untuk memenuhi kebutuhan produksi perusahaan.

Tujuan perusahaan melaksanakan kegiatan sistem kemitraan yaitu

untuk meringankan beban perusahaan memperoleh jaminan suplai bahan baku

secara kontinyu yang berkualitas yang telah ditetapkan perusahaan. Hal-hal

tersebut diatas melatarbelakangi pemilihan PT Bisi International Tbk dengan

petani jagung hibrida mitra usaha sebagai obyek penelitian dan kemitraan

sebagai pembahasan utama.

B. Perumusan Masalah

Permasalahan yang muncul pada petani yang berusahatani jagung

hibrida yaitu kualitas jagung hibrida harus memenuhi kiteria yang ditentukan

oleh perusahaan dan harga yang berfluktuatif. Permasalah ini menjadikan

posisi petani selalu terjepit di antara bagian yang sama-sama punya kekuatan

besar dengan permodalan yang besar dan kapasitas usaha yang relatif besar

(Palungkun, 1995).

Sistem kemitraan kemudian muncul sebagai salah satu alternatif

pemecahan masalah di atas. Kemitraan menurut Undang-undang nomor

9 tahun 1995 merupakan suatu kerjasama antara usaha kecil dengan usaha

menengah atau dengan usaha besar disertai pembinaan dan pengembangan

yang berkelanjutan oleh usaha menengah atau usaha besar dengan

memperhatikan prinsip saling membutuhkan, saling memperkuat, dan saling

menguntungkan dengan tujuan meningkatkan pendapatan, kesinambungan

usaha, peningkatan skala usaha, serta menumbuhkan dan meningkatkan

kemampuan usaha kelompok usaha mandiri (Soemardjo et al, 2004).

PT Bisi International Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia

yang bergerak di bidang agribisnis yaitu menyediakan benih jagung hibrida

yang menyelenggarakan kegiatan sistem kemitraan. Dalam hal ini, perusahaan

memberikan sarana produksi pertanian seperti benih jagung hibrida, pestisida,

pupuk dan transportasi serta memasarkan hasil usaha jagung hibrida, sehingga

masalah yang muncul adalah bahwa petani harus menanggung sendiri biaya-

biaya peralatan dan perawatan tanaman. Selain itu petani juga harus

Page 10: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

menanggung resiko apabila mutu benih jagung tidak memenuhi standar mutu

yang diinginkan perusahaan. Di sisi lain, perusahaan harus menanggung

resiko kerugian atas pembelian seluruh produk dari petani yang tidak sesuai

dengan standar yang ditentukan perusahaan.

Permasalahan lain yang muncul adalah adanya bias pemahaman antara

apa yang diinginkan perusahaan dengan apa yang diterima oleh petani mitra.

Hal ini menjelaskan bahwa kemitraan tidak selamanya memberi keuntungan

yang seimbang bagi kedua belah pihak.

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini yaitu:

1. Apakah alasan petani jagung hibrida di Kabupaten Kediri menjadi mitra

usaha PT Bisi International Tbk?

2. Bagaimanakah kondisi yang telah berjalan dalam sistem kemitraan antara

PT Bisi International dengan petani jagung hibrida di Kabupaten Kediri?

3. Strategi alternatif apakah yang tepat dikembangkan dalam sistem

kemitraan antara PT Bisi International Tbk dengan petani jagung hibrida

di Kabupaten Kediri?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengidentifikasi alasan petani jagung hibrida di Kabupaten Kediri

menjadi mitra usaha PT Bisi International Tbk.

2. Mengidentifikasi kondisi yang telah berjalan dalam sistem kemitraan

antara PT Bisi International Tbk dengan petani jagung hibrida di

Kabupaten Kediri.

3. Merumuskan alternatif strategi yang tepat dikembangkan dalam sistem

kemitraan antara PT Bisi International Tbk dengan petani jagung hibrida

di Kabupaten Kediri.

Page 11: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

D. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti, penelitian ini sebagai sarana menambah pengetahuan dan

sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi di Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bagi para petani mitra usaha PT Bisi International Tbk, penelitian ini

diharapkan dapat memberikan informasi tentang kekuatan, kelemahan,

peluang, dan ancaman sistem kemitraan sebagai pertimbangan

keikutsertaan petani dikemudian hari dalam sistem kemitraan.

3. Bagi PT Bisi International Tbk, penelitian ini diharapkan dapat menjadi

bahan pertimbangan sekaligus informasi dalam rangka perbaikan maupun

peningkatan kualitas pelaksanaan sistem kemitraan dikemudian hari.

4. Bagi pihak lain, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan wacana

untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan.

Page 12: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

II. LANDASAN TEORI

A. Hasil Penelitian Terdahulu

Berdasarkan hasil penelitian Widiastuti (2002) berjudul “Analisis SWOT

Petani Kabupaten Sleman Peserta Kemitraan Usaha Peternak Ayam

Pedaging Pada PT Gema Usaha Ternak (GUT) Yogyakarta” diketahui bahwa

kekuatan pada kemitraan usaha ini adalah sikap petani yang didukung tenaga

kerja dan lahan produksi yang tersedia serta Keunggulan-Keunggulan yang

dimiliki perusahaan inti dan aparat pemerintah. Kelemahannya adalah

keterbatasan yang dimiliki petani, dominasi usaha perusahaan inti serta

kekurangjelasan kebijakan pemerintah. Peluang kemitraan usaha adalah

prospek pengembangan usaha petani dan perusahaan inti serta pengembangan

masyarakat desa. Ancaman yang muncul adalah fluktuasi harga sarana

produksi dan produk, ketidak pastian iklim usaha serta kurangnya pemahaman

aparat pemerintah terhadap kemitraan usaha.

Mustafa (2004) dalam penelitiannya pada kemitraan PT Kemfarm

Indonesia dengan petani terung jepang di Kabupaten Kediri, Jawa Timur

menyebutkan bahwa faktor internal kekuatannya antara lain ditunjukkan oleh

tingginya komitmen petani terhadap bisnis, arah tujuan masa depan melalui

jaminan pasar dan harga pasti yang stabil, kemampuan manajemen,

pemecahan terhadap permasalahan secara keseluruhan atas kegagalan

usahatani, dan kemampuan keuangan. Faktor internal kelemahan pada

pelaksanaan kemitraan meliputi kurangnya pengalaman pasar dalam

memprediksi jumlah permintaan dan kemampuannya memenuhi serta

kemampuan bersaing dengan produsen lain dengan pasar yang sama,

keterbatasan keahlian teknik petani, proses-proses mutu yang tidak terkontrol

oleh perusahaan, dan kebijakan kerjasama. Faktor eksternal peluang meliputi

adanya peluang peningkatan diversifikasi usaha, dan prospek pengembangan

usahatani terung jepang. Sedangkan ancaman yang dihadapi meliputi

masuknya perusahaan inti agribisnis lain di pasar, dan masuknya negara

eksportir terung jepang selain Indonesia ke negara Jepang.

Page 13: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Berdasarkan hasil penelitian Widiastuti (2002) dan Mustafa (2004) dapat

diketahui bahwa sistem kemitraan yang dilaksanakan antara pengusaha besar

dengan pengusaha kecil atau antara perusahaan inti dengan petani plasma di

Indonesia berada di wilayah pertumbuhan (growth) atau tergolong sedang.

Artinya pengaruh faktor kekuatan tidak terlalu mendominasi faktor internal

dalam sistem kemitraan. Begitupun faktor peluang juga tidak terlalu

mendominasi faktor eksternal dalam sistem kemitraan. Faktor internal dalam

sistem kemitraan berkaitan dengan faktor tenaga kerja, produktivitas,

pendapatan, ketrampilan dan kemampuan teknis, permodalan, pengalaman

pasar, kontinuitas bahan baku, teknologi, lahan produksi dan kebijakan

kerjasama kedua belah pihak yang bermitra. Faktor eksternal kemitraan

berkaitan dengan prospek pengembangan usaha, fluktuasi permintaan,

fluktuasi harga sarana penunjang produksi, sumber daya alam, pesaing, dan

peluang peningkatan diversifikasi usaha.

B. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian, Konsep dan Landasan Kemitraan

Kemitraan menurut Undang-undang nomor 9 tahun 1995 merupakan

kerjasama antara usaha kecil dengan usaha menengah atau dengan usaha

besar disertai pembinaan dan pengembangan yang berkelanjutan oleh

usaha menengah atau usaha besar dengan memperhatikan prinsip saling

memerlukan, saling memperkuat, dan saling menguntungkan

(Semangun dkk, 1999).

Tujuan kemitraan seperti yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah

nomor 44 tahun 1997 adalah untuk meningkatkan pendapatan,

kesinambungan usaha, meningkatkan kulitas sumber daya kelompok

mitra, peningkatan skala usaha, serta menumbuhkan dan meningkatkan

kemampuan usaha kelompok usaha mandiri (Soemardjo et al., 2004).

Page 14: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Disebutkan oleh Soemardjo et al (2004), berbagai pola kemitraan

agribisnis sebagai berikut:

a. Pola kemitraan inti-plasma

Merupakan hubungan antara petani/petani/mitra, kelompok mitra

sebagai plasma dengan perusahaan inti yang bermitra usaha.

Perusahaan inti menyediakan sarana produksi, bimbingan teknis,

manajemen, menampung dan mengolah serta memasarkan hasil

produksi. Kelompok mitra bertugas memenuhi kebutuhan perusahaan

inti sesuai dengan persyaratan yang telah disepakati.

b. Pola kemitraan subkontrak

Merupakan pola kemitraan antara perusahaan mitra usaha dengan

kelompok mitra usaha yang memproduksi komponen yang diperlukan

perusahaan mitra sebagai bagian dari produksinya.

c. Pola kemitraan dagang umum

Merupakan hubungan usaha dalam pemasaran hasil produksi. Pihak

yang terlibat dalam pola ini adalah pihak pemasaran dengan kelompok

usaha pemasok komoditas yang diperlukan oleh pihak pemasaran

tersebut.

d. Pola kemitraan keagenan

Merupakan bentuk kemitraan yang terdiri dari pihak perusahaan mitra

dan kelompok mitra atau pengusaha kecil mitra. Pihak perusahaan

mitra (perusahaan besar) memberikan hak khusus kepada kelompok

mitra untuk memasarkan barang atau jasa perusahaan yang dipasok

oleh pengusaha kecil mitra. Perusahaan besar/menengah

bertanggungjawab atas mutu dan volume produk (barang atau jasa),

sedangkan usaha kecil mitranya berkewajiban memasarkan produk

atau jasa. Di antara pihak-pihak yang bermitra terdapat kesepakatan

tentang target-target yang harus dicapai dan besarnya komisi yang

diterima oleh pihak yang memasarkan produk.

Page 15: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

e. Pola kemitraan kerjasama operasional agribisnis (KOA)

Merupakan pola hubungan bisnis yang dijalankan oleh kelompok mitra

dan perusahaan mitra dengan kata lain kemitraan usaha harus utuh

dalam kemitraan agribisnis yang produktif, efisien, dan berkelanjutan.

Pola tersebut adalah:

1. Saling membutuhkan dalam arti perusahan mitra memerlukan

pasokan bahan baku dari petani uintuk keperluan usahanya.

2. Saling menguntungkan dalam arti petani dan perusahaan mitra

memperoleh peningkatan pendapatan yang lebih dibanding apabila

masing-masing pihak melakukan kegitan secara sendiri-diri.

3. Saling memperkuat dalam arti petani dan perusahaan dapat

melanjutkan usaha secara bersama lebih efektif, efisien dan dalam

suatu skala usaha yang ekonomi.

4. Kesatuan usaha ekonomi yang utuh dan berkesinambungan, dalam

arti antara inti dan plasma perlu menjamin kerjasama yang utuh

dan berkelanjutan melalui sistem agribinsis dan agroindustri.

Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian dari perusahan inti atau

mitra usaha antara lain :

1. Penetapan harga petani yang lebih transparan

2. Perusahaan inti yang telah ditunjuk dituntut untuk lebih professional.

3. Kondisi tanaman dan produktifitas yang semakin menurun perlu

mendapat perhatian bersama antara perusahaan inti dan kelompok tani.

4. Perlu diambil langkah-langkah adanya pemilikan bersama pada upah

yang ada untuk dapat memberikan kesempatan petani memperoleh dari

Off-farm (Semangun dkk, 1999).

Kemitraan dapat dilakukan dengan pertimbangan asas kemitraan

mengacu pada perwujudan sinergi kemitraan, yaitu terwujudnya hubungan

yang saling membutuhkan, saling menguntungkan, dan saling

memperkuat. Saling membutuhkan berarti pengusaha memerlukan

pasokan bahan baku dan petani memerlukan penampungan hasil dan

bimbingan. Saling menguntungkan berarti petani ataupun pengusaha

Page 16: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

memperoleh peningkatan pendapatan disamping adanya kesinambungan

usaha. Saling memperkuat berarti petani dan pengusaha sama-sama

melaksanakan etika bisnis, sama-sama mempunyai hak, dan saling

membina sehingga memperkuat kesinambungan bermitra

(Martodireso dan Widada, 2002).

Masalah yang sering muncul bagi petani sebagai mitra disebabkan

ketrampilan baik dalam desain produk maupun teknik produksi yang

masih relatif masih rendah, kemampuan manajemen yang masih rendah,

pemasaraan hasil produksi yang masih rendah, penyediaan bahan baku

yang masih kecil, kurangnya modal, produktivitas masih rendah.

Perusahaan inti yang bermitra juga sering menghadapi kendala perusahaan

harus menjamin pasar dan harus menyediakan bahan baku untuk

memenuhi permintaan pasar. Maka dari itu diperlukan kemitraan

(Purwaningsih, 2007).

Permasalahan yang dapat timbul dalam kemitraan antara petani dan

perusahaan adalah apabila terjadi pada saat satu pihak merasa

diperlakukan tidak adil dan dirugikan. Ketidakadilan ini kadang-kadang

tidak tampak, karena struktur masyarakat yang membuat petani selalu

berada pada pihak yang lemah. Misalnya karena petani modalnya kecil

maka bagian keuntungannya juga kecil, dan karena perusahaan modal

yang dikeluarkan untuk kemitraan ini besar maka keuntungan yang

diperoleh juga harus besar (Purwaningsih, 2007).

Permasalahan lain yaitu pihak petani plasma yang telah terikat kontrak

atau kesepakatan dengan pihak perusahaan inti seringkali menjual hasil

usahatani secara diam-diam manakala harga diluar lebih tinggi

dibandingkan harga hasil kesepakatan. Kondisi ini berakibat pada biasnya

pelaksanaan sistem kemitraan yang semula berprinsip saling

menguntungkan dan saling membutuhkan (Hafsah, 1999).

Page 17: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

2. Jagung Hibrida

a. Definisi Jagung Hibrida

Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan

dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber

karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga

menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk

beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa

Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain

sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak

(hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari biji), dibuat

tepung (dari biji, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena),

dan bahan baku industri (dari tepung biji dan tepung tongkolnya).

Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku

pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga

sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.

Tanaman jagung (Zea mays L.) dalam tata nama atau sistematika

(taksonomi) tumbuh-tumbuhan dimasukkan dalam klasifikasi sebagai

berikut :

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Graminae

Famili : Graminaceae

Genus : Zea

Spesies : Zea mays L.

(Warisno, 2009).

Jagung hibrida merupakan generasi pertama atau F1 dari

persilangan antara dua galur. Jagung hibrida dapat diperoleh dari hasil

seleksi kombinasi atau biasa disebut hibridisasi. Hibridisasi merupakan

perkawinan silang antara tanaman satu dengan tanaman yang lain

Page 18: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

dalam satu spesies untuk mendapatkan genotipe (sifat-sifat dalam)

yang unggul.

Benih jagung hibrida dihasilkan dari pembuatan silang secara

alamiah yang kemudian dikembangbiakan lebih lanjut dengan proses

pembuatan satu tanaman yang berulang selama lebih dari tujuh

generasi. Bibit hasil pembuatan sendiri ini kemudian disilangkan

dalam program pembiakan selektif guna menghasilkan benih jagung

hibrida generasi pertama atau F1. Benih jagung hibrida ini dapat

menghasilkan tanaman seragam yang diuntungkan oleh efek heterosis

dan vigor hibrida. Heterosis memberikan daya hasil yang lebih besar

kepada keturunan yang dihasilkan dari pembuahan satu tanaman dan

keturunan setara yang merupakan hasil persilangan (Hipi et al., 2006).

b. Budidaya Jagung Hibrida

Menurut Redaksi Agromedia (2007), ruang lingkup kegiatan

usaha jagung hibrida meliputi lima tahap yaitu:

1. Persiapan lahan

a. Pemilihan lahan

Tanaman jagung dapat tumbuh di dataran rendah hingga

dataran tinggi. Secara umum, tanaman ini sangat toleran dan

mampu beradaptasi dengan iklim Indonesia. Lahan tanam yang

baik untuk budidaya jagung adalah lahan kering yang

berpengairan cukup, lahan tadah hujan, lahan terasering, lahan

gambut yang telah diperbaiki, atau lahan basah bekas menanam

padi.

Tanaman jagung toleran dengan pH tanah 5, 5-7, 0 tetapi

nilai yang paling cocok adalah 6,8. Tanah lahan yang pH-nya

terlalu rendah atau asam bisa dinaikkan dengan menabur

kapur/dolomit. Agar lebih efisien, pengaplikasiannya dilakukan

bersamaan dengan pengolahan lahan. Setelah penaburan, lahan

dicangkul dan disiram agar kapur tercampur merata. Banyaknya

kapur yang diberikan tergantung pada nilai pH awal lahan.

Page 19: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

b. Pengolahan lahan

a) Pembersihan gulma

Sebelum ditanami jagung, lahan tanam dibersihkan dari

gulma dan tanaman liar. Gulma seperti alang-alang, rumput

teki, semak, dan pohon perdu, disiangi beserta dengan akar-

akarnya. Gulma ini kemudian dibakar dan abunya ditaburkan

ke lahan sebagai kompos untuk menambah kesuburan tanah.

b) Pencangkulan

Pencangkulan lahan dilakukan dengan memindahkan

tanah bagian bawah sedalam 15-20 cm ke atas permukaan

lahan. Selain untuk menyeimbangkan ketersediaan unsur hara

antara bagian bawah dan atas lahan, pencangkulan juga

bertujuan membuat tanah lahan lebih remah dan gembur.

c) Pembuatan bedengan

Pembuatan bedengan untuk lokasi penanaman benih

banyak dilakukan di dataran rendah pada lahan kering, lahan

bekas sawah, atau lahan tadah hujan. Bedengan dibuat selebar

70-100 cm, dan tingginya 10-20 cm. panjangnya disesuaikan

dengan kondisi dan kontur lahan. Di daerah yang kering,

tinggi bedengan sebaiknya dibuat agak rendah untuk

memudahkan penyiraman karena jika terlalu tinggi

membutuhkan banyak air saat penyiraman.

Di antara bedengan dibuat parit selebar 10-30 cm yang

berfungsi untuk mengatur keluar masuknya air di bedengan

agar akar jagung tidak tergenang. Untuk mencegah atau

membunuh hama pada bedengan, taburkan secara merata

insektisida Furadan 3G dengan dosis 10-20 kg/hekter lahan.

d) Pemupukan

Pemupukan bertujuan meningkatkan kandungan unsur

hara di lahan tanam. Pupuk yang digunakan adalah pupuk

kandang, baik kotoran sapi, kambing, maupun ayam. Pupuk

Page 20: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

yang diberikan harus matang, yakni kering, tidak berbau, dan

teksturnya remah dan gembur. Pemberian pupuk yang belum

matang membuat kondisi lahan menjadi panas dan bisa

mengakibatkan kematian pada benih jagung yang ditanam.

2. Persiapan benih

Benih jagung hibrida dibuat dengan menyilangkan biji galur

murni (FO) dari dua induk yang sudah diseleksi sifat unggulnya.

Pembuatan benih jagung hibrida dilakukan di laboratorium dengan

peralatan dan tenaga ahli yang berpengalaman.

Keunggulan tanaman jagung yang berasal dari benih hibrida

antara lain tahan serangan hama dan penyakit, lebih cepat panen,

produksi tinggi, serta sangat toleran dengan berbagai jenis dan

ketinggian lahan.

3. Penanaman

Sebelum ditanam, benih direndam terlebih dahulu selama 30

menit di dalam air yang telah dicampur insektisida. Setelah itu,

ditiriskan dan diberi fungisida berbentuk tepung. Kedua perlakuan

ini bertujuan menghindarkan kemungkinan benih terserang hama

dan jamur.

Benih ditanam pada pagi atau sore hari saat sinar matahari

tidak begitu terik. Rata-rata, karena daya tumbuhnya tinggi, untuk

semua varietas jagung hibrida hanya memerlukan satu butir untuk

satu lubang tanam. Pemupukan awal berupa urea, TSP, dan KCL.

Pemberian pupuk dosisnya 3-4,5 gram/lubang.

4. Perawatan

a) Penyulaman benih dilakukan satu minggu setelah tanam. Jika

ada benih yang tidak tumbuh, mati, atau tanaman muda

terserang penyakit segera lakukan penyulaman yakni

penanaman benih kembali.

Page 21: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

b) Penyiangan gulma

c) Pemberian pupuk lanjutan dilakukan umur 15-30 hari setelah

tanam. Pupuk yang diberikan antara lain pupuk urea, pupuk

cair dan pupuk daun.

d) Pengairan dilakukan dengan sistem leb, yakni mengalirkan air

ke parit hingga meresap ke seluruh bagian bedengan.

5. Panen dan Pascapanen

a) Waktu panen

Umur panen buah jagung hibrida tergantung pada jenis dan

varietasnya. Namun, ada beberapa ciri khusus yang

menandakan jagung sudah siap dipanen. Salah satunya adalah

kelobotnya sudah berwarna putih kecoklatan dan tidak

meninggalkan bekas apabila bijinya ditekan menggunakan

kuku.

b) Penjemuran

Jagung tongkolan yang sudah dipanen perlu dijemur kembali

untuk mengantisipasi adanya biji yang belum kering. Caranya

bisa dilakukan dengan menghambarkannya di atas terpal,

anyaman bambu, atau ditempat penjemuran khusus yang sudah

di semen. Selama proses penjemuran, buah jagung dibolak-

balik beberapa kali agar bijinya mengering secara merata.

c) Pemipilan

Pemipilan adalah proses memisahkan biji jagung dari

tongkolnya. Pemipilan bisa dilakukan manual dengan tangan,

Menggunakan alat pemipil dari kayu, atau menggunakan alat

pemipil berpedal atau bermesin. Biji jagung pipilan kemudian

dijemur sampai tercapai kadar air minimum yang memenuhi

syarat jual, yakni 9-12 %.

d) Penyimpanan

Jika tidak langsung dijual, jagung pipilan yang sudah dikemas

bisa disimpan didalam gudang. Gudang tempat penyimpanan

Page 22: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

harus selalu dalam keadaan kering dan laintainya harus diberi

alas dari papan kayu.

c. Keunggulan Jagung Hibrida

Tipe hibrida mempunyai potensi hasil yang lebih tinggi daripada

tipe bersari bebas, karena hibrida memiliki gen-gen dominan yang

mampu untuk memberi hasil tinggi. Hibrida dikembangkan

berdasarkan adanya gejala hybrid vigor atau heterosis dengan

menggunakan galur tanaman generasi F1 sebagai tanaman produksi.

Oleh karena itu, benih hibrida selalu dibuat ataupun diperbaharui untuk

mendapatkan generasi F1. Keunggulan jagung hibrida adalah kapasitas

produksinya tinggi sekitar 8-12 ton per hektar, lebih toleran terhadap

hama penyakit, lebih tanggap terhadap pemupukan, pertanaman dan

tongkol lebih seragam (Redaksi Agromedia, 2007).

d. Pasar

Pasar sebagai tempat dimana produk dari perusahaan ditawarkan

kepada konsumen potensialnya tidak dapat dikendalikan oleh

perusahaan (Umar, 2002). Sedangkan pemasaran suatu proses kegiatan

yang dipengaruhi oleh faktor sosial, budaya, politik, ekonomi, dan

manajerial. Akibat dari beberapa faktor tersebut adalah masing-masing

individu maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan

dengan menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk yang

memiliki nilai komoditas (Rangkuti 2001).

Dari aspek peluang pasar tanaman jagung mempunyai prospek

yang cerah untuk diusahakan, karena permintaan konsumen dalam

negeri dan peluang ekspor yang terus meningkat.

Rukmana (1997) mengemukakan bahwa prospek usahatani tanaman

jagung cukup cerah bila dikelola secara intensif dan komersial berpola

agribisnis. Permintaan pasar dalam negeri dan peluang ekspor

komoditas jagung cenderung meningkat dari tahun ke tahun, baik

untuk memenuhi kebutuhan pangan maupun non pangan. Disamping

itu juga prospek pasar produksi jagung semakin baik, karena didukung

Page 23: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

oleh adanya kesadaran gizi dan diversifikasi bahan makanan pada

masyarakat. Demikian juga untuk keperluan bahan baku industri

rumah tangga seperti emping jagung, wingko jagung dan produk

jagung olahan lainnya dan untuk keperluan bahan baku pakan ternak,

serta untuk ekspor memerlukan produk jagung dalam jumlah yang

besar. Keadaan ini merupakan peluang pasar yang potensial bagi

petani dalam mengusahakan tanaman jagung. Dengan demikian

peningkatan produksi jagung baik kualitas maupun kuantitas sangat

penting.

PT Bisi International Tbk adalah sebuah perusahaan agribisnis

yang bergerak di bidang produksi benih jagung hibrida. Benih jagung

hibrida yang diproduksi PT Bisi International Tbk sudah di ekspor ke

Thailand dan Malaysia.

3. Penangkaran Benih Jagung Hibrida

Pembinaan penangkaran benih jagung hibrida untuk memproduksi

benih dasar sangat perlu dilakukan mengingat permasalahan benih pada

tingkat petani. Petani sulit mengakses benih yang berkualitas tinggi.

Keberadaan penangkaran benih khususnya benih jagung hibrida pada

suatu kawasan tertentu, selain dapat menyediakan benih secara tepat waktu

dan jumlah juga dapat menjaga kualitas benih jagung hibrida itu sendiri

(Bahtiar et al., 2003).

Dalam memproduksi benih yang telah direncanakan PT Bisi

International Tbk menggunakan petani penangkar yang dikontrak dalam

suatu pola kemitraan yang dikenal dengan istilah contract farming. Saat

ini disadari bahwa keberadaan industri benih jagung hibrida dalam

menunjang peningkatan produksi dan produktivitas tanaman jagung

mutlak diperlukan, karena dengan adanya industri tersebut akan dapat

memenuhi permintaan akan benih jagung hibrida. Kelancaran upaya

peningkatan produksi dan produktivitas jagung tergantung pada sejauh

mana industri benih menjalankan kegiatan produksinya

(Hartono et al., 2008).

Page 24: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

4. Rumusan Strategis

a. Analisis lingkungan (Internal dan Eksternal)

Menurut David (1997) bahwa analisis lingkungan internal

digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal perusahaan yang

berkaitan dengan kekutan dan kelemahan. Analisis lingkungan

eksternal digunakan untuk mengetahui faktor-faktor eksternal

perusahaan yang berkaitan dengan peluang dan ancaman.

b. Matrik Internal dan Eksternal

Analisis yang teliti dari masing-masing faktor eksternal dan

internal (David, 1997 cit Widiastuti, 2002) dapat dilakukan dengan

menggunakan matrik IFE (Internal Factor Evaluation) dan matrik EFE

(External Factor Evaluation). Kedua alat formulasi strategi ini

merangkum dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam

suatu fungsi bisnis dan juga dasar identifikasi dan evaluasi diantara

fungsi-fungsi yang ada. Gabungan matrik IFE dan matrik EFE

menghasilkan matrik IE (Internal-External) yang berisi sembilan

macam sel yang memperlihatkan kombinasi total nilai terboboti dari

matrik IFE dan matrik EFE. Nilai matrik EFE

(David, 1997 cit Widiastuti, 2002) dikelompokkan dalam nilai tinggi

(3,0-4,0), sedang (2,0-2,99), dan rendah (1,0-1,99), sedangkan nilai

matriks IFE dikelompokkan dalam nilai kuat (3,0-4,0), rata-rata

(2,0-2,99), dan lemah (1,0-1,99). Nilai matrik EFE adalah faktor-faktor

eksternal (peluang dan ancaman) yang mempengaruhi matrik EFE

tergolong tinggi, sedang, atau rendah, sedangkan nilai matrik IFE

merupakan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) yang

mempengaruhi matrik IFE tergolong kuat, rata-rata, atau lemah.

Page 25: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

IFE Total Weighted Score

EFE Total weighted Score

Kuat

3,00-4,00

Rata-rata

2,00-2,99

lemah

1,00-1,99

Tinggi

3,00-4,00

I

Tumbuh dan bina

II

Tumbuh dan bina

III

Pertahankan dan pelihara

Sedang

2,00-2,99

IV

Tumbuh dan bina

V

Pertahankan dan pelihara

VI

Panen atau divestasi

Rendah

1,00-1,99

VII

Pertahankan dan pelihara

VIII

Panen atau divestasi

IX

Panen atau divestasi

Gambar 1. Matrik Internal-External

Gambar Matrik Internal-External akan mengidentifikasikan sistem

melalui sistem kemitraan melalui sembilan kuadran. Kesembilan

kuadran dapat dikelompokkan menjadi tiga strategi utama yaitu :

1) Sel tumbuh dan bina (sel I,II,IV).Strategi yang mungkin tepat

dikembangkan adalah strategi intensif meliputi penetrasi pasar,

pengembangan produk, pengembangan pasar, serta strategi

integrative meliputi integrasi ke depan, ke belakang dan horizontal.

2) Sel pertahankan dan pelihara (sel III, V, VII). Strategi yang

mungkin tepat dikembangkan adalah strategi penetrasi pasar dan

pengembangan produk.

3) Sel panen atau divestasi (sel VI, VIII, IX) adalah usaha

memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan.

c. Analisis SWOT

SWOT adalah suatu alat analisis untuk mengidentifikasikan

aspek-aspek internal maupun eksternal perusahaan. Analisis SWOT

merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan yang didasarkan pada logika yang

Page 26: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang

(Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan

kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan

keputusan strategis selalu berkaitan dengan perkembangan misi,

tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian

perencanaan strategis (strategic planner) harus menganalisis faktor-

faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman) dalam kondisi yag ada saat ini. Hal ini disebut dengan

analisis situasi. Model yang paling populer untuk analisis situasi

adalah analisis SWOT (Rangkuti, 2004).

Dari hasil analisis SWOT terhimpun kekuatan dan kelemahan

yang ada serta peluang dan ancaman yang mungkin timbul. Beberapa

tahapan harus disiapkan mulai dari langkah awal usaha ini dipilih,

bagaimana, untuk apa, akan bagaimana dan lain-lain. Selanjutnya

barulah diidentifikasi semua faktor internal (sumber daya, manajemen,

keuangan, produksi, kualitas) dan semua faktor eksternal (ekonomi,

sosial, politik, teknologi, pasar, pesaing)

(Lubis, 1994 cit. Widiastuti, 2002). Selanjutnya strategi yang paling

tepat dikembangkan dapat dirumuskan melalui matrik SWOT berikut:

Page 27: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Internal

Eksternal

Strengths-S

§ Tentukan 5-10 faktor-faktor kekuatan internal

Weaknesses-W

§ Tentukan 5-10 faktor-faktor kelemahan internal

Opportunities-O

§ Tentukan 5-10 faktor peluang eksternal

Strategi SO

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

Strategi WO

Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang

Threats-T

§ Tentukan 5-10 faktor ancaman eksternal

Strategi ST

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

Strategi WT

Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman

Gambar 2. Matrik SWOT

C. Kerangka Teori Pendekatan Masalah

Sistem kemitraan yang terjalin antara PT Bisi International Tbk dengan

petani jagung hibrida mitra usaha adalah sistem kemitraan dengan pola inti-

plasma, dimana PT Bisi International Tbk sebagai inti berkewajiban

menyediakan sarana produksi, bimbingan teknis, manajemen, menampung dan

mengolah serta memasarkan hasil produksi. Sedangkan petani mitra usaha

wajib memenuhi kebutuhan perusahaan inti sesuai dengan standart yang

diinginkan perusahaan inti yang telah disepakati.

Permasalahan yang muncul pada sistem kemitraan ini adalah bahwa

perjanjian yang telah disepakati bersama membuat petani harus menanggung

biaya peralatan dan perawatan tanaman. Perusahaan harus menanggung resiko

kerugian atas pembelian seluruh produk dari petani yang tidak sesuai dengan

standar yang ditetapkan oleh perusahaan, atau saat permintaan pasar atas benih

jagung hibrida mengalami penurunan. Terjadinya bias pemahaman antara apa

yang diinginkan perusahaan inti dengan apa yang diterima petani mitra usaha

juga menjadi masalah yang harus diatasi. Kondisi ini mengarah pada perlunya

pengidentifikasian kondisi yang telah berjalan dalam sistem kemitraan antara

Page 28: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

PT Bisi International Tbk dengan petani jagung hibrida mitra usaha, sehingga

diperoleh perumusan strategi yang tepat dikembangkan untuk

mempertahankan sistem kemitraan, yaitu dengan menggunakan analisis

SWOT.

Analisis SWOT diidentifikasi setelah variabel internal dan eksternal

yang dihimpun kemudian disusun dalam matrik EFE dan IFE sebagai berikut :

1. Mendaftar faktor eksternal kunci sebagaimana diidentifikasi dalam proses

penilaian (peluang dan ancaman).

2. Mendaftar faktor internal kunci sebagaimana diidentifikasi dalam proses

penilaian (kekuatan dan kelemahan).

3. Penentuan bobot faktor

a. Penentuan bobot faktor eksternal

Penghitungan bobot faktor penentu eksternal dilakukan dengan

pengklasifikasian variabel-variabel yang akan diteliti, disusun dalam

daftar pertanyaan. Ketentuan yang digunakan dalam penentuan bobot

faktor masing-masing variabel adalah: dengan menjumlah seluruh

faktor eksternal yang ada di matriks EFE harus sama dengan 1,0 atau

100%

b. Penentuan bobot faktor internal

Penghitungan bobot faktor penentu eksternal dilakukan dengan cara

dan kriteria yang sama dengan penghitungan bobot faktor eksternal.

4. Penentuan peringkat/rating

Penentuan rating dilakukan dengan cara mentabulasi seluruh rating

yang ditentukan untuk memperoleh rating yang sebenarnya. Rating yag

dihasilkan dikonversikan dengan asumsi yang telah ditentukan

sebelumnya, yaitu 4 adalah respon superior, 3 adalah respon di atas rata-

rata, 2 adalah respon rata-rata,dan 1 adalah respon dibawah rata-rata.

Tahap selanjutnya adalah mengalikan bobot faktor dengan nilai rating

untuk memperoleh nilai rating terboboti dari tiap-tiap faktor internal dan

eksternal sebagai dasar dalam penentuan posisi sistem kemitraan dalam

Page 29: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

matrik Internal-Eksternal yang selanjutnya implementasi strategi yang

tepat dikembangankan dirumuskan melalui matrik SWOT.

Sesuai dengan konsep yang dipakai, maka dapat dibuat skema kerangka

pemikiran pendekatan masalah sebagai berikut :

Gambar 3. Skema Kerangka Pemikiran Pendekatan Masalah

Indonesia Negara Agraris

Komoditas Pertanian

Jagung

Potensi Besar Pengembangan Agrisbisnis

Petani Jagung Hibrida PT Bisi International Tbk

Pola Kemitraan (Perusahaan Inti dan Petani Plasma) 1. Saling menguntungkan dan menguatkan 2. Penyedia sarana produksi, bimbingan teknis, dan pemasaran hasil 3. Produksi petani plasma oleh perusahaan inti

Adanya penyimpangan dari konsep sebuah jalinan kemitraan

1. Identifikasi faktor penentu keberlangsungan kegiatan di dalam sistem kemitraan antara PT Bisi International Tbk dan petani jagung hibrida.

2. Identifikasi kondisi yang telah berjalan dalam sistem kemitraan antara PT Bisi International Tbk dengan petani jagung hibrida.

3. Perumusan strategi pengembangan sistem kemitraan antara PT Bisi International Tbk dan petani jagung hibrida

Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal

Analisis SWOT

Alternatif Strategi Pengembangan sistem Kemitraan

Page 30: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

D. Asumsi

1. Dalam melakukan sistem kemitraan PT Bisi International Tbk dan petani

jagung mitra usaha bersifat rasional yaitu ingin memaksimalkan

pendapatannya.

2. Variabel yang tidak diamati dalam penelitian pengaruhnya diabaikan.

E. Pembatasan Masalah

1. Petani jagung hibrida yang diteliti merupakan petani jagung hibrida mitra

usaha yang telah mengikuti sistem kemitraan minimal satu tahun.

E. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel

1. Kemitraan merupakan kerjasama antara usaha kecil dengan usaha

menengah atau dengan usaha besar disertai pembinaan dan pengembangan

yang berkelanjutan oleh usaha menengah atau usaha besar .

2. Sistem kemitraan inti-plasma merupakan hubungan antara petani jagung

hibrida sebagai plasma dengan PT Bisi International Tbk sebagai inti.

3. Petani jagung adalah petani jagung hibrida yang mengikuti sistem

kemitraan dengan PT Bisi International Tbk.

4. SWOT merupakan suatu analisis situasi yang menguji kondisi internal dan

eksternal sistem kemitraan untuk mengidentifikasi kekuatan (Strength),

kelemahan (Weakness), peluang (Opportunity), dan ancaman (Threat).

5. Kekuatan adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam sistem kemitraan

dan merupakan Keunggulan bagi pelaksanaan pola kemitraan .

6. Kelemahan adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam sistem kemitraan

dan merupakan keterbatasan/kekurangan bagi pelaksanaan pola kemitraan.

7. Peluang atau kesempatan adalah faktor-faktor yang berasal dari luar sistem

kemitraan dan bersifat menguntungkan bagi pelaksanaan pola kemitraan.

8. Ancaman adalah faktor-faktor yang berasal dari luar sistem kemitraan dan

bersifat mengganggu keberlangsungan pelaksanaan kegiatan dalam sistem

kemitraan.

9. Strategi pengembangan adalah program perencanaan perusahaan untuk

mencapai tujuan perusahaan dengan memaksimalkan keunggulan dan

meminimasi kelemahan.

Page 31: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian

Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif. Ciri-cirinya adalah memusatkan pada pemecahan masalah-masalah

yang ada sekarang, pada masalah yang aktual dan data yang dikumpulkan

mula-mula disusun, dijelaskan kemudian dianalisis sehingga metode ini sering

pula disebut analitik (Surakhmad, 1994).

B. Metode Penentuan Lokasi

1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian

Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive)

karena alasan diketahuinya sifat-sifat yang ada pada lokasi itu

(Surakhmad, 1994), yaitu tempat berlangsungnya kegiatan usahatani

jagung hibrida oleh petani yang bermitra usaha dengan PT Bisi

International Tbk.

PT Bisi International Tbk bermitra usaha dengan petani-petani di

enam Kabupaten (Bojonegoro, Kediri, Lamongan, Madiun, Magetan, dan

Mojokerto). Daftar Kabupaten dan jumlah petani yang bermitra usaha

dengan PT Bisi International Tbk dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Daerah Tempat Berlangsungnya Kegiatan Sistem Kemitraan dan Jumlah Petani Mitra Usaha PT Bisi International Tbk Tahun 2009

No Daerah Jumlah Petani (orang)

Luas Lahan (Ha)

1. Kabupaten Bojonegoro 405 563 2. Kabupaten Kediri 2.392 3.187 3. Kabupaten Lamongan 75 85 4. Kabupaten Madiun 1.403 2.050 5. Kabupaten Magetan 25 34 6. Kabupaten Mojokerto 1.648 2.523

Jumlah 5.948 8.442

Sumber: PT Bisi International Tbk Tahun 2009

Berdasarkan Tabel 2. maka lokasi penelitian yang dipilih adalah

Kabupaten Kediri dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Kediri

memiliki jumlah petani mitra usaha terbanyak dan memiliki luas lahan

Page 32: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

yang paling luas, sehingga diharapkan hasil yang diperoleh mampu

menggambarkan sistem kemitraan yang berhasil dengan PT Bisi

International Tbk.

Petani mitra usaha PT Bisi International Tbk di Kabupaten Kediri

tersebar di 13 kecamatan dengan jumlah keseluruhan 2.392 adalah petani

mitra usaha.

Tabel 3. Daerah Tempat Berlangsungnya Kegiatan Sistem Kemitraan dan Jumlah Petani Mitra Usaha PT Bisi International Tbk Tahun 2009

No Daerah Jumlah Petani (Orang)

Luas Lahan (Ha)

1 Kecamatan Banyakan 843 1.084 2 Kecamatan Grogol 672 895 3 Kecamatan Tarokan 206 307 4 Kecamatan Kandangan 112 274 5 Kecamatan Pesantren 72 96 6 Kecamatan Keras 126 297 7 Kecamatan Papar 51 77 8 Kecamatan Plemahan 38 45 9 Kecamatan Pagu 32 40 10 Kecamatan Gampengrejo 28 34 11 Kecamatan Purwoasri 27 30 12 Kecamatan Kayen kidul 3 6 13 Kecamatan Kepung 1 2

Jumlah 2.392 3.187

Sumber: PT Bisi International Tbk Tahun 2009

Pada Tabel 3. dapat diketahui terdapat 13 kecamatan, selanjutnya

dari 13 kecamatan tersebut diambil tiga kecamatan yaitu Kecamatan

Banyakan, Kecamatan Grogol, dan Kecamatan Tarokan karena memiliki

jumlah petani mitra usaha terbanyak dan memiliki luas lahan yang luas

dibanding dengan kecamatan lainnya, sehingga diharapkan hasil yang

diperoleh mampu mewakili keseluruhan petani yang bermitra usaha

dengan PT Bisi International Tbk. Selanjutnya di ambil satu desa yang

mempunyai jumlah petani terbanyak dari setiap kecamatan tersebut untuk

kemudian dijadikan sampel.

Page 33: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

2. Metode Penentuan Petani Sampel

Tabel 4. Daerah Tempat Berlangsungnya Kegiatan Sistem Kemitraan dan Jumlah Petani Mitra Usaha PT Bisi International Tbk Tahun 2009 Di Kecamatan Banyakan

No Daerah Jumlah Petani (Orang)

Luas Lahan (Ha)

1 Desa Kamal 159 172 2 Desa Selotopeng 152 162 3 Desa Jatirejo 252 455 4 Desa Bagol 107 115 5 Desa Tanjung 54 60 6 Desa Sendang 119 120

Jumlah 843 1.084

Sumber: PT Bisi International Tbk Tahun 2009

Pada Tabel 4. diketahui petani yang berada di Kecamatan

Banyakan tersebar di 6 desa antara lain Desa Kamal, Desa Selotopeng,

Desa Jatirejo, Desa Bagol, Desa Tanjung, dan Desa Sendang. Dari 6 desa

secara sengaja (purposive) diambil satu desa yaitu Desa Jatirejo dengan

pertimbangan desa tersebut mempunyai jumlah petani terbanyak

dibandingkan desa lainnya yang menjalin kemitraan dengan PT Bisi

International Tbk dan desa tersebut mempunyai lahan yang lebih luas

dibandingkan dengan desa lainnya.

Tabel 5. Daerah Tempat Berlangsungnya Kegiatan Sistem Kemitraan dan Jumlah Petani Mitra Usaha PT Bisi International Tbk Tahun 2009 di Kecamatan Grogol

No Daerah Jumlah Petani (Orang)

Luas Lahan (Ha)

1 Desa Bedrek 220 335 2 Desa Sonorejo 194 245 3 Desa Winongsari 125 165 4 Desa Sarasehan 61 65 5 Desa Sumberejo 7 10 6 Desa Bakalan 64 75

Jumlah 672 895

Sumber: PT Bisi International Tbk Tahun 2009

Pada Tabel 5. diketahui petani yang berada di Kecamatan Grogol

tersebar di 6 desa antara lain Desa Bedrek, Desa Sonorejo, Desa

Winongsari, Desa Sarasehan, Desa Sumberejo, dan Desa Bakalan. Dari

Page 34: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

6 desa secara sengaja (purposive) diambil satu desa yaitu Desa Bedrek

dengan pertimbangan desa tersebut mempunyai jumlah petani terbanyak

dibandingkan desa lainnya yang menjalin kemitraan dengan PT Bisi

International Tbk dan desa tersebut mempunyai lahan yang lebih luas

dibandingkan dengan desa lainnya.

Tabel 6. Daerah Tempat Berlangsungnya Kegiatan Sistem Kemitraan dan Jumlah Petani Mitra Usaha PT Bisi International Tbk Tahun 2009 di Kecamatan Tarokan

No Daerah Jumlah Petani (Orang)

Luas Lahan (Ha)

1 Desa Pilangbangu 65 74 2 Desa Kerep 74 105 3 Desa Bulusari 25 36 4 Desa Kedungwaru 11 30 5 Desa Tarokan 31 62

Jumlah 206 307

Sumber: PT Bisi International Tbk Tahun 2009

Dari Tabel 6 diketahui petani yang berada di Kecamatan Tarokan

tersebar di 5 desa antara lain Desa Pilangbangu, Desa Kerep, Desa

Bulusari, Desa Kedungwaru, dan Desa Tarokan. Dari 5 desa secara

sengaja (purposive) diambil satu desa yaitu Desa Kerep dengan

pertimbangan desa tersebut mempunyai jumlah petani terbanyak

dibandingkan desa lainnya yang menjalin kemitraan dengan PT Bisi

International Tbk dan desa tersebut mempunyai lahan yang lebih luas

dibandingkan dengan desa lainnya. Dari 3 desa yang dipilih ditetapkan

sampel sebanyak 30 orang dengan metode kuota, metode kuota digunakan

untuk memastikan bahwa kelompok tertentu dalam populasi dapat

terwakili secara memadai (Singarimbun, 1995).

Tabel 7. Daerah Tempat Berlangsungnya Kegiatan Sistem Kemitraan dan Jumlah Petani Mitra Usaha PT Bisi International Tbk Tahun 2009

No Daerah Jumlah Sampel (orang) 1 Desa Jatirejo 10 2 Desa Bedrek 10 3 Desa Kerep 10

Jumlah 30

Sumber: PT Bisi International Tbk Tahun 2009

Page 35: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Selanjutnya, pengambilan sampel dilakukan secara accidental

sampling. Menurut Sugiono (2002), Accidental sampling adalah teknik

penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja secara kebetulan

bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, dengan syarat

orang tersebut memiliki ciri-ciri sebagai responden yang benar.

Peneliti dalam mengambil responden sebagai sampel berdasarkan

kebetulan, yaitu petani jagung hibrida mitra usaha yang secara kebetulan

bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila petani yang

kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data yaitu petani jagung hibrida

dan menjalin kemitraan dengan PT Bisi International Tbk. Keuntungan

dari pada teknik ini adalah terletak pada kecepatan peneliti memilih

sumber data.

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah:

1. Data primer

Sumber data primer adalah hasil wawancara dengan petani jagung

hibrida mitra usaha PT Bisi International Tbk. Data primer meliputi:

a. Karakteristik responden: nama, usia, pendidikan, pekerjaan (utama dan

sampingan), pengalaman mengusahakan jagung hibrida, kapasitas

usaha.

b. Alasan keikutsertaan petani responden dalam sistem kemitraan dengan

PT Bisi International Tbk.

c. Tanggapan responden berkaitan dengan kekuatan, kelemahan, peluang,

dan ancaman sistem kemitraan dengan PT Bisi International Tbk .

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data pendukung yang diperoleh dari PT Bisi

International Tbk maupun dari instansi daerah Kabupaten Kediri antara

lain:

a. Jumlah dan daerah tempat berlangsungnya kegiatan usahatani jagung

hibrida mitra usaha dalam sistem kemitraan dengan PT Bisi

International Tbk .

Page 36: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

b. Visi dan misi PT Bisi International Tbk dalam melaksanakan kegiatan

sistem kemitraan.

c. Monografi dan topografi daerah penelitian tempat dikembangkan

usahatani jagung hibrida.

d. Perjanjian kerjasama antara PT Bisi International Tbk dengan petani

jagung hibrida mitra usaha.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah

dengan :

1. Wawancara

Merupakan bentuk komunikasi langsung yang dilakukan oleh peneliti

kepada responden (Gulo, 2002), yaitu petani jagung hibrida mitra usaha di

Kabupaten Kediri dan pegawai PT Bisi International Tbk yang memahami

mekanisme pelaksanaan sistem kemitraan.

Wawancara dilakukan dengan menggunakan bantuan alat kuesioner,

yaitu daftar pertanyaan yang disusun oleh peneliti dalam bentuk kalimat

tanya (Gulo, 2002) untuk diajukan kepada responden berkaitan dengan

perolehan data primer untuk keperluan analisis dan pembahasan

penelitian.

2. Observasi

Merupakan metode pengumpulan data dimana peneliti mencatat semua

informasi yang diperoleh sebagaimana yang disaksikan selama penelitian

dilakukan (Gulo, 2002).

3. Pencatatan

Teknik ini digunakan untuk mencari data sekunder dengan cara

membuat catatan yang dikumpulkan dari data dan publikasi yang sudah

ada pada lembaga-lembaga atau instansi-instansi yang terkait

(Gulo, 2002).

Page 37: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

E. Metode Analisis Data

1. Untuk mengkaji pelaksanaan kemitraan antara PT Bisi International Tbk

dengan petani jagung hibrida di Kabupaten Kediri dianalisis secara

deskriptif.

2. Untuk menentukan strategi yang diperlukan dalam mengembangkan

kemitraan antara perusahaan dengan petani digunakan analisis SWOT

dengan terlebih dahulu menentukan variabel tiap faktor internal (kekuatan

dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman).

3. Jumlah bobot seluruh faktor internal dan eksternal yang ada dimatrik IFE

dan EFE adalah 1 atau 100 %.

4. Penentuan rating dilakukan dengan cara menabulasi seluruh rating yang

ditentukan untuk memperoleh rating yang sebenarnya. Rating yag

dihasilkan dikonversikan dengan asumsi yang telah ditentukan

sebelumnya, yaitu 4 adalah respon superior, 3 adalah respon di atas rata-

rata, 2 adalah respon rata-rata,dan 1 adalah dibawah rata-rata. Tahap

selanjutnya adalah mengalikan bobot faktor dengan nilai rating untuk

memperoleh nilai rating terboboti dari tiap-tiap faktor internal dan

eksternal sebagai dasar dalam penentuan posisi sistem kemitraan dalam

matrik Internal-Eksternal yang selanjutnya implementasi strategi yang

paling tepat dikembangankan dirumuskan melalui matrik SWOT.

Page 38: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

A. Profil PT Bisi International Tbk

PT Bright Indo Seed Industry memulai pembangunan pabrik pada awal

bulan Agustus 1983 dan mulai beroperasi pada awal tahun 1984. PT Bisi

merupakan salah satu perusahaan swasta patungan antara Charoen Pokhand

Overseas Invesment Co. Ltd dari Thailand dan PT Sri Rejeki Nusantara dari

Surabaya, mendirikan industri pengolahan benih khususnya benih jagung

yang diberi nama PT Bisi.

Dalam perkembangan selanjutnya PT Bisi yang semula berstatus

perseroan terbatas dengan status Penanaman Modal Asing (PMA) dirubah

menjadi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMAD). Perubahan status PMA

menjadi PMAD ditentukan berdasarkan rapat umum pemegang saham

perusahaan No. 33 tanggal 28 Desember 1984 dan akte Notaris No.

220/AG/84 tanggal 29 November 1984 serta Surat Badan Koordinasi

Penanaman Modal (BKPM). Perubahan stasus PMA menjadi PMAD diikuti

dengan perubahan nama perusahaan dari PT Bright Indo Seed Industry

menjadi PT Benih Inti Subur Intani dan pada tahun 2007 kembali ada

perubahan nama menjadi PT Bisi International Tbk disebabkan perusahaan

sudah mampu mengekspor ke luar negeri.

Fasilitas produksi benih Bisi terletak di Kediri, Jawa Timur. Bisi

memiliki tiga anak perusahaan yakni (1) PT Tanindo Intertraco yang

bisnisnya adalah distribusi dan pemasaran benih padi hibrida, jagung hibrida,

benih sayuran, serta produk pertanian lainnya. (2) PT Multi Sarana Indotani

yang memproduksi pestisida dan pupuk (3) PT Tanindo Subur Prima yang

mendistribusikan dan memasarkan benih sayuran yang khusus diimpor dari

Chia Thai Seed Co Ltd.

PT Bisi International Tbk adalah perusahaan agribisnis yang bergerak

memproduksi benih hibrida. Benih yang diproduksi adalah benih jagung,

benih hortikultura dan benih padi. Varietas benih jagung yang diproduksi

oleh perusahaan antara lain CPI-1, CPI-2, Bisi-2, Bisi-3, Bisi-5, Bisi-9, Bisi-

Page 39: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

10, Sejahtera, Arjuna, Surya dan lain sebagainya. Sedangkan untuk benih

hortikultura adalah cabai, tomat, jagung manis, timun, semangka, waluh, sawi

dan untuk padi adalah varietas Intani-1 dan Intani-2. PT Bisi International

Tbk menjual produknya dengan merk dagang cap kapal terbang. PT Bisi

International Tbk mempunyai visi dam misi dalam mengembangkan

perusahaannya. Visi perusahaan adalah menjadi produsen bibit superior

terkemuka di industri pertanian Indonesia, sedangkan misi perusahaan adalah

turut membangun masa depan industri pertanian di Indonesia, melalui

penelitian dan pengembangan yang optimal.

PT Bisi terletak di Desa Sumberagung, Kecamatan Plosoklaten,

Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Selain sebagai kantor pusat perusahaan,

kantor ini juga berfungsi sebagai tempat penelitian dan pengembangan yang

dilakukan oleh Divisi Research dan Development (R&D) berupa penelitian

untuk tanaman Pangan dan Hortikultura baik untuk dataran rendah maupun

dataran tinggi. Selain itu PT Bisi International Tbk memiliki kantor cabang,

setiap cabang menangani beberapa varietas tanaman diantaranya, cabang

yang ada di Desa Kambingan khusus menangani tanaman pangan, di Desa

kencong khusus menangani tanaman sayuran serta yang ada di Bali, Nusa

Tenggara Barat dan Medan yang masing-masing menangani beberapa

varietas tanaman pangan dan sayuran.

Pemilihan lokasi kantor pusat dan tempat pengolahan benih di Kediri

didasarkan atas beberapa hal yaitu: Kediri merupkan tempat yang tepat

karena dekat dengan Surabaya yang merupakan pusat ekonomi dan bisnis

serta dekat dengan dermaga laut internasional yang memiliki peran penting

dalam pendistribusian benih ke berbagai daerah hingga ke luar negeri,

mudahnya memperoleh tenaga kerja, masih luasnya lokasi pengembangan

tanaman baik dataran rendah maupun dataran tinggi, dan sumber daya

manusia yang ada sangat potensial sebagai basis produksi pertanian.

Kokohnya usaha BISI ditopang oleh tujuan yang satu : memberikan

yang terbaik bagi petani Indonesia, besar maupun kecil, dengan cara

memberikan kemudahan serta harga yang terjangkau untuk berbagai benih

Page 40: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

tanaman keras dan hortikultura unggul, produk kimia pertanian yang

diformulasikan secara cermat serta dukungan keahlian dan teknologi

mutakhir dalam bidang usaha tani guna memastikan hasil yang optimal. Saat

ini BISI merupakan penghasil terbesar untuk benih jagung, padi, buah dan

sayuran hibrida di Indonesia.

B. Deskripsi Daerah Penelitian

1. Keadaan geografi dan administrasi

Kabupaten Kediri merupakan salah satu kabupaten dari 29 kabupaten

di Propinsi Jawa Timur. Letak astronomis Kabupaten Kediri yaitu pada

110°45¢05” sampai dengan 112°18¢20” Bujur Timur dan 7°36¢12” sampai

dengan 8°0¢32” Lintang Selatan.

Secara administratif Kabupaten Kediri terbagi menjadi 25 kecamatan

yang terdiri dari 344 desa/kelurahan, dengan batas-batas wilayah sebagai

berikut:

Sebelah Utara : Kabupaten Nganjuk

Sebelah Selatan : Kabupaten Blitar

Sebelah Timur : Kabupaten Malang

Sebelah Barat : Kabupaten Tulungagung

Secara keseluruhan luas wilayah Kabupaten Kediri sekitar

138.605 hektar, terdiri dari lahan sawah 47.320 hektar, lahan non sawah

91.285 hektar.

2. Topografi wilayah

Kondisi topografi Kabupaten terdiri dari dataran rendah dan

pegunungan yang dilalui aliran sungai Brantas yang membelah dari

Selatan ke Utara. Pada tahun 2008 tingkat curah hujan rata-rata sekitar

20,31 mm per hari.

3. Luas penggunaan lahan

Menurut penggunaannya, sebagian besar lahan sawah digunakan

sebagai lahan sawah berpengairan teknis sebesar 35.067 hektar,

berpengairan setengah teknis sebesar 5.729 hektar, berpengairan

Page 41: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

sederhana sebesar 4.195 hektar, irigasi desa sebesar 412 hektar dan

sisanya berpengairan tadah hujan sebesar 1.778 hektar.

Lahan bukan sawah digunakan sebagai tegalan dan kebun sebesar

27.763 hektar (67,70%), perkebunan sebesar 8.849 hektar (21,57%),

ditanami pohon hutan rakyat sebesar 188 hektar (4,48%), kolam/empang

sebesar 14 hektar (0,03%), tidak diusahakan 3 hektar (7,31% ) dan lain-

lain sebesar 4.190 hektar (10,21%). Data luas penggunaan lahan di

Kabupaten Kediri pada tahun 2008 serta perkembangannya dapat dilihat

pada tabel 8. berikut:

Tabel 8. Luas Penggunaan Lahan di Kabupaten Kediri Tahun 2008 serta Perkembangannya

Keterangan Luas (ha) Perkembangan 2007 2008

Lahan Sawah Bukan Lahan Sawah

48.145 91.139

47.320 91.285

-1,71 % 0,16 %

Jumlah 139.284 138.605 -

Sumber : Kabupaten Kediri dalam Angka 2009

Pada Tabel 8. dapat diketahui bahwa luas lahan sawah pada tahun

2008 mengalami penurunan sebesar 1,71% dibanding tahun 2007.

Sedangkan luas bukan lahan sawah pada tahun 2008 mengalami

kenaikkan sebesar 0,16 persen dibanding tahun 2007. Hal ini

menunjukkan adanya alih fungsi lahan sawah menjadi bukan lahan

sawah, sehingga menyebabkan semakin sempitnya lahan sawah.

Page 42: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

4. Keadaan Pertanian

Data luas panen, produksi, dan rata-rata produksi tanaman pangan

seperti padi, palawija, kacang-kacangan selama tahun 2008 dapat dilihat

pada tabel 9. berikut:

Tabel 9. Luas Panen, Produksi, dan Rata-rata Produksi Tanaman Pangan di Kabupaten Kediri Tahun 2008

Jenis Tanaman Tahun Perkembangan 2007 2008

1. Padi sawah Luas panen (Ha) 56.726 56.654 - Rata-rata hasil (Kw) 58,45 58,54 - Produksi (Ton) 331.555 331.634 0,02%

2. Jagung Luas panen (Ha) 56.244 55.401 - Rata-rata hasil (Kw) 57,88 58,91 - Produksi (Ton) 325.526 326.367 0,25%

3. Ubi kayu Luas panen (Ha) 5.932 4.711 - Rata-rata hasil (Kw) 198,57 199,43 - Produksi (Ton) 117.792 93.951 -20,24%

4. Ubi jalar Luas panen (Ha) 74 120 - Rata-rata hasil (Kw) 173,70 173,23 - Produksi (Ton) 1.285 2.079 61,79%

5. Kacang tanah Luas panen (Ha) 1.656 2.343 - Rata-rata hasil (Kw) 13,30 13,25 - Produksi (Ton) 2.202 3.105 41,00%

6. Kedelai Luas panen (Ha) 479 186 - Rata-rata hasil (Kw) 11,82 11,92 - Produksi (Ton) 566 222 -60,78%

Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Kediri 2008

Produksi tanaman pangan pada tahun 2008 ada yang mengalami

kenaikkan juga ada yang menurun. Hasil produksi padi pada tahun 2008

mengalami kenaikkan yaitu sebesar 0,02%; produksi jagung juga

mengalami kenaikkan sebesar 0,25% dari tahun 2007, sedangkan

produksi ubi kayu dan kedelai mengalami penurunan sebesar

Page 43: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

-20,24% dan -60,78%. Produksi ubi jalar dan kacang tanah sama-sama

mengalami kenaikkan yaitu sebesar 61,79% dan 41,00%.

5. Keadaan Sosial Kependudukan dan Tenaga Kerja

a. Jumlah dan Kepadatan Penduduk

Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun

2008, jumlah penduduk Kabupaten Kediri tercatat sebesar

1.464.827 jiwa. Jumlah dan kepadatan penduduk di Kabupaten Kediri

pada tahun 2008:

Tabel 10. Jumlah dan Kepadatan Penduduk di Kabupaten Kediri Tahun 2008

No Kecamatan Luas Wilayah (km2)

Jumlah Penduduk

(jiwa)

Kepadatan Penduduk (jiwa/km2)

1. Mojo 102,73 63.327 616

2. Semen 80,42 44.945 559

3. Ngadiluwih 41,85 71.174 1.701

4. Kras 44,81 57.244 1.277

5. Ringinrejo 42,38 48.117 1.135

6. Kandat 51,96 53.277 1.025

7. Wates 76,58 84.180 1.099

8. Ngancar 94,05 44.824 477

9. Plosoklaten 88,59 67.031 757

10. Gurah 50,83 74.166 1.459

11. Puncu 68,25 56.569 825

12. Kepung 105,65 76.862 728

13. Kandangan 41,67 47.358 1.137

14. Pare 47,21 96.293 2.180

15. Badas 39,21 60.806 1.551

16. Kunjang 29,98 34.348 1.146

17. Plemahan 47,88 55.415 1.157

18. Purwoasri 42,50 59.904 1.410

19. Papar 36,22 50.939 1.406

20. Pagu 24,86 36.667 1.475

21. Kayenkidul 35,58 44.847 1.260

22. Gampengrejo 38,59 84.108 2.040

23. Banyakan 72,55 55.717 768

24. Grogol 34,50 45.606 1.322

25. Tarokan 47,20 51.103 1.083

Jumlah 1.386,05 1.464.827 1.057

Sumber : Kabupaten Kediri dalam Angka 2008

Page 44: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Pada Tabel 10. dapat diketahui bahwa secara rata-rata, kepadatan

penduduk Kabupaten Kediri sebesar 1.464.827 jiwa tiap satu kilometer

persegi dengan wilayah terpadat adalah Kecamatan Pare dengan

tingkat kepadatan 2.040 jiwa tiap satu kilometer persegi dan wilayah

dengan kepadatan terkecil adalah Kecamatan Ngancar sebesar

477 jiwa tiap satu kilometer persegi.

b. Jumlah penduduk menurut kelompok umur

Data jumlah penduduk Kabupaten Kediri menurut kelompok

umur tahun 2008 adalah sebagai berikut:

Tabel 11. Jumlah Penduduk Kabupaten Kediri Menurut Jenis Kelompok Umur Tahun 2008

Kelompok umur Jumlah Penduduk (Jiwa)

Presentase (%)

0-4 119.641 8,16 5-9 117.362 8,01

10-14 125.579 8,57 15-19 147.997 10,10 20-24 116.886 7,97 25-29 128.037 8,74 30-34 125.869 8,60 35-39 120.488 8,23 40-44 93.980 6,42 45-49 85.563 5,84 50-54 63.602 4,34 55-59 55.605 3,80 60-64 52.305 3,57 65-69 46.641 3,20 >70 65.272 4,45

Jumlah 1.464.827 100

Sumber: Kabupaten Kediri dalam Angka 2008

Tabel 11. menggambarkan bahwa presentase penyebaran

penduduk di Kabupaten Kediri berada pada usia kerja, yaitu pada

rentang usia antara 10-65 tahun sebesar 79,38%. Kondisi ini

menandakan bahwa ketersediaan tenaga kerja di Kabupaten Kediri

tinggi, sehingga jumlah penawaran tenaga kerja banyak. Keadaan ini

menuntut jumlah lapangan pekerjaan yang memadai untuk

mengimbangi jumlah penawaran tenaga kerja. Usahatani jagung

Page 45: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

merupakan kegiatan yang membutuhkan banyak tenaga kerja sejak

tahap pengolahan lahan, proses tanam, pemeliharaan tanaman, hingga

masa panen tiba. Dengan demikian kegiatan usahatani jagung hibrida

sebagai bagian dari sistem kemitraan menjadi salah satu sumber

lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja di Kabupaten Kediri. Begitu

sebaliknya, jumlah penawaran tenaga kerja di Kabupaten Kediri sangat

mendukung jalannya proses kegiatan usahatani jagung hibrida yang

memang membutuhkan tenaga kerja.

Paparan ini diperkuat oleh informasi berkaitan dengan keadaan

penduduk di Kabupaten Kediri menurut mata pencaharian pada tabel

12. berikut:

Tabel 12. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kabupaten Kediri 2008

No Mata Pencaharian Jumlah (jiwa)

Persentase (%)

1. Pertanian 148.349 33,12 2. Industri/usaha sedang/besar 776 0,17 3. Pengrajin industri kecil 4.299 0,95 4. Buruh tani 66.347 14,82 5. Buruh industri 20.525 4,59 6. Buruh bangunan 119.717 26,73 7. Buruh pertambangan 704 0,15 8. Buruh perkebunan besar/kecil 4.873 1,08 9. Pedagang 39.843 8,90 10. Angkutan 5.699 1,27 11. PNS 26.253 5,86 12. TNI-POLRI 4.349 0,97 13. Pensiunan 6.109 1,36

Jumlah 447.843 100

Sumber: Kabupaten Kediri dalam Angka 2008

Tabel 12. menggambarkan bahwa mayoritas penduduk di

Kabupaten Kediri bermata pencaharian di sektor pertanian. Usahatani

jagung hibrida sebagai kegiatan di sektor pertanian turut memberikan

kontribusi terhadap penyediaan lapangan pekerjaan bagi penduduk di

Kabupaten Kediri ditandai dengan mendominasinya mata pencaharian

di sektor pertanian bagi penduduk Kabupaten Kediri.

Page 46: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

c. Jumlah penduduk menurut pendidikan

Keadaan penduduk umur 10 tahun ke atas menurut tingkat

pendidikan di kabupaten Kediri dapat dilihat pada tabel 13. berikut:

Tabel 13. Jumlah Penduduk Kabupaten Kediri Berumur 10 Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan Tahun 2008

No Jenis Pendidikan Jumlah Penduduk

(jiwa)

Persentase (%)

1. Tidak sekolah/Tidak lulus SD 381.501 33,12 2. SD 417.965 36,28 3. SLTP. 171.650 14,90 4. SLTA 101.814 8,83 5. SMK 54.678 4,48 6. D1/D2 3.233 0,28 7. D3/Sarjana muda 7.277 0,64 8. S1 13.662 1,20

Jumlah 1.151.780 100

Sumber: Kabupaten Kediri dalam Angka 2008

Tabel 13. Menggambarkan bahwa penduduk usia kerja terbanyak

mengenyam pendidikan hingga tingkat SD. Hal ini menunjukkan

bahwa kualitas pendidikan formal penduduk di Kabupaten Kediri

masih rendah, akibatnya terjadi penumpukan tenaga kerja dengan

kualitas yang rendah pula.

Penumpukan tenaga kerja di Kabupaten Kediri diakibatkan oleh

masih rendahnya kualitas tenaga kerja, serta ketersediaan lapangan

pekerjaan yang kurang memadai. Tenaga kerja yang tersedia, rata-rata

berpendidikan SD atau bahkan tidak tamat SD, sehingga mayoritas

tenaga kerja bekerja di sektor pertanian termasuk usahatani jagung

hibrida.

d. Keadaan Perekonomian

Keadaan perekonomian Kabupaten Kediri didukung oleh adanya

lembaga keuangan, berupa bank, lembaga kredit usaha dan koperasi.

Pada tahun 2008, di Kabupaten Kediri terdapat 626 unit koperasi

simpan pinjam, 210 unit jaringan Bank yang beroperasi di Kabupaten

Page 47: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Kediri terdiri dari 1 unit Bank Sentral, 70 unit Bank pemerintah,

21 unit Bank Swasta, 14 unit BPD dan 104 unit BPR.

Keadaan perekonomian dengan lembaga keuangan yang

memadai ternyata tidak dimanfaatkan secara optimal oleh penduduk

Kabupaten Kediri terutama oleh petani responden. Hal ini disebabkan

karena petani harus membayar bunga bank apabila petani responden

meminjam modal ke lembaga keuangan, karena petani dibebani

tanggungan sejumlah uang (bunga bank) yang harus dibayarkan setiap

bulannya sementara petani sendiri baru mendapatkan hasil panen

setelah 3-4 bulan.

Jadi, petani lebih memilih kemitraan usahatani merupakan

alternatif yang dipilih dalam rangka mengusahakan jagung hibrida

dimana modal yang dipersiapkan tidak terlalu besar dan seluruh

saprodi diberikan oleh perusahaan sebagai agunan dan dapat dibayar

melalui penjualan produknya kepada perusahaan tempat bermitra,

karena petani responden hanya memanfaatkan fungsi lembaga

keuangan sebagai tempat menabung.

Page 48: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Alasan Keikutsertaan Petani Responden dalam Sistem Kemitraan

1. Alasan keikutsertaan petani responden dalam sistem kemitraan dengan PT

Bisi International Tbk

Berdasarkan hasil wawancara dengan petani responden, diperoleh

beberapa alasan keikutsertaannya dalam sistem kemitraan dengan PT Bisi

International Tbk sebagai berikut:

Tabel 14. Alasan keikutsertaan petani responden dalam kegiatan sistem kemitraan dengan PT Bisi International Tbk

No

Macam alasan

Jumlah (orang)

Presentase (%)

1 Sumber pendapatan utama 27 90,00 2 Meningkatkan pendapatan 30 100,00 3 Pembayaran tepat waktu 25 83,33 4 Memperoleh kepastian pasar 30 100,00 5 Memperoleh kepastian saprodi 30 100,00 6 Meningkatkan wawasan

(teknologi dan informasi) 30 100,00

7 Keterbatasan modal 23 76,66 8 Memperkecil tingkat kerugian 30 100,00 9 Kontrak kerjasama memuaskan 27 90,00

Sumber : Data Primer

Alasan keikutsertaan diambil berdasarkan teori yang dikemukakan

oleh Martodireso dan Widada (2002) disesuaikan dengan kondisi di

lapangan saat penelitian. Berdasarkan data Tabel 14. diketahui alasan

petani responden menjadi mitra usaha PT Bisi International Tbk adalah

untuk meningkatkan pendapatan, memperoleh kepastian pasar,

memperoleh kepastian saprodi, meningkatkan wawasan yaitu petani

mendapatkan pengetahuan dalam bidang pembenihan khususnya jagung

hibrida, serta memperkecil tingkat kerugian apabila mengusahakan secara

mandiri dan 27 petani responden menjadikan usaha jagung hibrida sebagai

sumber pendapatan utama.

Alasan yang lain diungkapkan oleh 27 petani, dimana 10 petani

diantaranya telah lebih dahulu menjadi mitra perusahaan lain, yaitu

Page 49: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

kontrak kerjasama yang memuaskan dengan harga pasar berkisar

Rp 2500-3000,- per kg jagung hibrida harga ini relatif lebih tinggi jika

dibandingkan dengan perusahaan lain sejenis karena PT Bisi International

Tbk mengikuti harga pasar sedangkan perusahaan lain sejenis menetapkan

harga sendiri, selain mengikuti harga pasar PT Bisi International Tbk

memberikan bonus pasar sebesar 34% untuk benih varietas 05, sedangkan

3 petani mitra responden mengungkapkan bahwa isi kontrak kerjasama

tidak memuaskan karena petani menginginkan harga yang lebih tinggi

karena harga benih jagung hibrida terus meningkat.

Dengan beberapa alasan itulah petani mitra usaha komitmen terhadap

kontrak kerjasama serta bersedia untuk tetap menjadi mitra usaha PT Bisi

International Tbk di waktu yang akan datang. Keterbatasan modal juga

menjadi salah satu alasan karena untuk mengusahakan usahatani jagung

hibrida, karena modal yang dikeluarkan untuk usahatani jagung hibrida

juga besar terlebih jika mengusahakan secara mandiri. Alasan yang lain

adalah pembayaran tepat waktu.

2. Karakteristik petani responden berdasarkan usia dan pendidikan

Berdasarkan usia, karakteristik petani responden dapat dilihat pada

Tabel 15. dan Tabel 16. berikut:

Tabel 15. Karakteristik Petani Responden Berdasarkan Usia

Interval Usia (tahun) Responden (Orang) Persentase (%) 21-27 1 3,33 28-34 3 10,00 35-41 13 43,33 42-48 4 13,34 49-55 3 10,00 56-62 6 20,00

Jumlah 30 100,00

Sumber: Data Primer

Pada Tabel 15. dapat diketahui bahwa presentase terbesar petani

responden berada pada interval usia 35 – 41 tahun yaitu sebesar 13 orang

atau 43,33 %. Usia ini masuk dalam usia kerja dengan kematangan berfikir

Page 50: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

dalam pengambilan keputusan. Kondisi ini mendukung optimalisasi kerja

petani responden, karena pada dasarnya keberhasilan usaha petani jagung

hibrida ditentukan oleh pengambilan keputusan yang cepat dan tepat, sejak

dari persiapan lahan sampai pasca panen.

Tabel 16. Karakteristik Petani Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan yang Ditempuh

No Jenis Pendidikan Jumlah Responden (orang)

Persentase (%)

1. SD 10 33,33 2. SLTP 6 20,00 3. SLTA 14 46,67

Jumlah 30 100,00

Sumber: Data Primer

Pada Tabel 16. dapat diketahui bahwa rata-rata petani responden

telah menempuh jenjang pendidikan hingga tingkat SLTA sebanyak

14 responden atau 46,67% sehingga memiliki kemampuan berfikir dan

bertindak rasional didukung oleh pengetahuan, pengalaman dan kemauan

untuk saling bertanya dengan sesama petani mitra usaha atau dengan

petugas lapangan mitra usaha.

3. Karakteristik petani responden berdasarkan pekerjaan

Berdasarkan pekerjaan yang dimiliki, petani responden terbagi ke

dalam dua jenis pekerjaan sebagai berikut:

Tabel 17. Karakteristik Petani Responden Berdasarkan Pekerjaan Utama

Jenis Pekerjaan

Utama Jumlah Orang Presentase

(%) Petani 27 90,00 Wiraswasta 3 10,00 Total 30 100

Sumber: Data Primer

Pada Tabel 17. dapat diketahui bahwa sebanyak 27 orang petani

responden memiliki pekerjaan utama sebagai petani. Lain halnya dengan

responden lain yang memiliki pekerjaan utama sebagai wiraswasta

misalnya pedagang kelontong dan membuka bengkel. Responden yang

Page 51: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

memiliki pekerjaan utama sebagai wiraswasta menganggap pekerjaan

bertani hanya sebagai pekerjaan sampingan.

Tabel 18. Karakteristik Petani Responden Berdasarkan Pekerjaan Sampingan

Jenis Pekerjaan

Utama Jumlah Orang Presentase

(%) Petani 3 30,00 Wiraswasta 6 60,00 Lainnya 1 10,00 Total 10 100

Sumber: Data Primer

Pada Tabel 18. dapat diketahui bahwa sebanyak 10 orang petani

responden memiliki pekerjaan sampingan. Sebanyak 3 petani responden

menjadi pekerjaan petani sebagai pekerjaan sampingan dan permasalahan

tanaman diserahkan kepada buruh tani walaupun tidak sepenuhnya tentu

dengan biaya tenaga kerja yang lebih mahal, sedangkan dari 30 petani

responden sebanyak 6 petani responden menjadikan wiraswasta sebagai

pekerjaan sampingan dan 1 petani responden menjadikan sopir sebagai

pekerjaan sampingan. Pada tabel diatas bahwa dari 30 petani responden

terdapat 20 petani responden yang tidak mempunyai pekerjaan sampingan.

B. Kondisi Sisitem Kemitraan

1. Mekanisme Pelaksanaan Sistem Kemitraan

Mekanisme pelaksanaan sistem kemitraan antara PT Bisi

International Tbk dengan petani jagung mitra usaha di Kabupaten Kediri,

Jawa Timur diawali dengan petani yang ingin menjadi mitra perusahaan

terlebih dahulu mendaftarkan dirinya kepada ketua kelompok tani. Ketua

kelompok tani akan mendaftar siapa saja yang akan mengikuti sistem

kemitraan.

Keberadaan kelompok tani berperan sebagai tempat transfer

informasi yang berasal dari perusahaan berkaitan dengan program tanam,

penggunaan pupuk dan pestisida yang dianjurkan. Kelompok tani juga

berperan sebagai tempat penampungan saran, ide, dan gagasan petani

mitra usaha berkaitan dengan kegiatan pembenihan jagung hibrida.

Page 52: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Melalui kelompok tani ini pula perusahaan melakukan pembayaran atas

hasil panen jagung hibrida yang telah diterima dari petani mitra usaha.

Bagan berikut menggambarkan mekanisme sistem kemitraan yang

dijalankan antara PT Bisi International Tbk dengan petani jagung hibrida

mitra usaha.

1 3

B 2 A

Gambar 4. Bagan mekanisme sistem kemitraan yang dijalankan antara PT Bisi International Tbk dengan petani jagung hibrida mitra usaha.

Keterangan :

1 : Alur menjadi mitra usaha PT Bisi International Tbk, calon petani

mitra mendaftarkan diri kepada ketua kelompok tani.

2 : Calon petani mitra yang sudah didaftar oleh ketua kelompok

tani, selanjutkan akan disetujui oleh PT Bisi International Tbk.

3 : Alur calon petani mitra usaha PT Bisi International Tbk yang

sudah diterima PT Bisi International Tbk untuk menjadi petani

mitra usaha.

A, B : Alur transfer informasi dalam sistem kemitraan disampaikan dari

PT Bisi International Tbk kepada petani mitra usaha melalui

ketua kelompok tani.

2. Jenis Sistem Kemitraan

Sistem kemitraan yang dijalankan antara PT Bisi International Tbk

dengan petani jagung hibrida mitra usaha adalah sistem kemitraan dengan

pola inti-plasma. Menurut Soemardjo et al (2004) kemitraan pola inti-

plasma merupakan hubungan antara petani atau kelompok sebagai plasma

dengan perusahaan inti yang bermitra usaha. Perusahaan inti menyediakan

sarana produksi, bimbingan teknis, manajemen, menampung dan

Calon petani mitra

PT Bisi International Tbk

Petani mitra usaha Ketua kelompok tani

Page 53: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

mengolah serta memasarkan hasil produksi. Kelompok mitra bertugas

memenuhi kebutuhan perusahaan inti sesuai dengan persyaratan yang telah

disepakati.

Pada pelaksanaannya, PT Bisi International Tbk memberikan

pasokan supply saprodi berupa benih jagung hibrida, pupuk dan pestisida

serta menampung dan memasarkan seluruh produk petani mitra usaha.

Petani mitra usaha berkewajiban menjamin benih jagung hibrida bagi

perusahaan sesuai dengan standar yang ditentukan. Hak petani adalah

adanya kepastian pasar dan harga jual produk dari perusahaan inti sesuai

dengan kontrak kerjasama yang telah disepakati. Sistem kemitraan PT Bisi

International Tbk dan petani jagung hibrida mitra usaha dapat dilihat pada

skema dibawah ini :

1

7 4

8 2

3

9 5

6

10

11

12

Gambar 5. Skema Sistem Kemitraan PT Bisi International Tbk dan Petani Jagung Hibrida Mitra Usaha

PT Bisi International Tbk

Ketua kelompok tani Petani mitra usaha

Hasil panen jagung hibrida

Diproses produksi

Benih jagung bersertifikat

Petani jagung non mitra

Pasar atau konsumsi

Benih jagung hibrida, pupuk dan pestisida

Page 54: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Keterangan :

1 : PT Bisi International Tbk menjalin sistem kemitraan dengan

petani mitra usaha.

2 : PT Bisi International Tbk memberikan pinjaman berupa saprodi

melalui ketua kelompok tani.

3 : Saprodi diberikan melalui ketua kelompok tani.

4 : Selanjutnya saprodi diberikan kepada petani mitra.

5 : Petani memanen hasil jagung hibrida.

6 : Hasil panen jagung hibrida dari petani mitra usaha diserahkan

kepada PT Bisi International Tbk.

7 : PT Bisi International Tbk memberikan uang hasil panen kepada

petani mitra melalui ketua kelompok tani.

8 : Selanjutnya uang hasil panen diberikan kepada petani mitra.

9 : Hasil panen jagung hibrida dari petani selanjutnya diproses

dipabrik.

10 : Jagung yang sudah diproses akan menghasilkan benih jagung

hibrida bersertifikat.

11 : Jagung hibrida bersertifikat dijual belikan kepada petani jagung

hibrida non mitra.

12 : Hasil panen jagung hibrida bisa dijual ke pasar atau dikonsumsi.

Page 55: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

C. Identifikasi Faktor Internal dan Faktor Eksternal

Tabel 19. Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman dalam Kemitraan antara PT Bisi International Tbk dengan petani jagung hibrida mitra usaha.

Faktor Internal Kekuatan Kelemahan Komitmen Kebijakan

- Adanya komitmen terhadap

bisnis - Adanya kebijakan kerjasama

Sumber Daya Manusia

- Masih rendahnya SDM petani

Fasilitasi - Adanya kepastian ketersediaan saprodi

- Pengairan yang masih sulit

Hukum - Masih lemahanya kepastian hukum bagi petani

Pemasaran - Adanya kepastian pemasaran Keuangan - Sebagai sumber pendapatan

mitra - Adanya kemampuan

keuangan

Hubungan kerjasama - Adanya rasa saling membutuhkan antara inti dengan plasma

- Adanya bias pemahaman antara inti dengan plasma

- Kurangnya pemecahan masalah secara keseluruhan

Faktor Eksternal Peluang Ancaman Pengembangan usaha - Adanya diversifikasi usaha

dalam sistem kemitraan

Penyakit - Munculnya penyakit tanaman jagung hibrida

Harga - Naiknya harga sarana produksi pertanian

Pihak luar - Adanya tengkulak - Adanya perusahaan ini

agribisnis selain PT Bisi International Tbk

Konsumen - Kepercayaan petani mitra usaha terhadap produk benih jagung hibrida

- Kecenderungan permintaan benih jagung hibrida yang semakin banyak

Kondisi alam - Musim yang tidak menentu Tenaga kerja - Adanya peluang

ketersediaan jumlah sumber daya manusia terampil

Sumber : Analisis Data Primer

Page 56: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

1. Identifikasi Faktor Internal Kekuatan

a. Adanya rasa saling membutuhkan antara inti dengan plasma

Adanya rasa saling membutuhkan antara inti dengan plasma

menjadi variabel internal kekuatan didasarkan atas kebutuhan inti

terhadap plasma atau plasma terhadap inti yang saling terkait dan tidak

dapat dipisahkan sekaligus merupakan modal dasar keharmonisan suatu

hubungan kerja. Dengan saling membutuhkan, maka kedua pihak akan

bekerjasama secara sehat dan berusaha keras memberikan yang terbaik.

Di satu sisi plasma berusaha meningkatkan produksi dan pendapatan

yang secara langsung meningkatkan ketersediaan bahan baku bagi inti,

dan di sisi lain inti perlu memperhatikan kebutuhan dan keinginan

plasma demi keberlangsungan usaha dan kesinambungan bermitra.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh petani responden

membutuhkan keberadaan perusahaan terutama dalam menjamin

kepastian pasar, ketersediaan saprodi, harga, dan meningkatkan

pendapatan, sedangkan perusahaan membutuhkan petani mitra usahanya

untuk menjamin ketersediaan bahan baku secara kontinyu, mengingat

keterbatasan perusahaan dalam mengusahakan sendiri benih jagung

hibrida dalam jumlah yang besar untuk memenuhi kebutuhan pasar.

b. Adanya komitmen terhadap bisnis

Adanya komitmen terhadap bisnis menjadi variabel internal

kekuatan karena dengan komitmen yang tinggi dari plasma terhadap inti,

maka kemitraan akan tetap terjaga. Komitmen ini dapat dilihat dari lama

waktu, keikutsertaan petani mitra usaha selama pelaksanaan kegiatan

kemitraan dan keinginan petani mitra menjadi mitra usaha untuk jangka

waktu ke depan.

Komitmen petani responden terhadap kegiatan kemitraan untuk

meningkatkan pendapatan, memperoleh kepastian pasar, memperoleh

kepastian saprodi, meningkatkan wawasan (teknologi dan informasi) dan

sebagian responden merupakan sumber pendapatan utama dan alasan

yang lain karena pembayaran tepat waktu.. Hasil penelitian terhadap 30

Page 57: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

petani responden berkaitan dengan komitmen terhadap kegiatan

kemitraan dapat dilihat pada Tabel 18 dan 19 berikut :

Tabel 20. Lama Keikutsertaan Petani Mitra Usaha dalam Sistem Kemitraan dengan PT Bisi International Tbk.

Lama waktu keikutsertaan Lama waktu keikutsertaan

Jumlah (orang) Presentase %

<1 0 00,00 1-4 13 43,33 5-9 17 56,67 >10 0 00,00

Jumlah 30 100

Sumber: Data Primer

Tabel 20. menunjukkan bahwa 17 petani responden telah menjadi

mitra usaha selama 5-9 tahun dan 13 petani responden menadi mitra

usaha selama 1-4 tahun, hal ini mncerminkan adanya kesanggupan

petani responden untuk menjadi mitra usaha PT Bisi International Tbk

dengan intensif mengikuti setiap program usaha jagung hibrida yang

diterapkan oleh perusahaan. Kesungguhan ini muncul karena manfaat

yang diperoleh petani responden selama mengikuti kegiatan sistem

kemitraan baik meliputi jaminan pasar, ketersediaan saprodi, harga,

peningkatan hasil dan pendapatan.

Tabel 21. Kontinuitas Keikutsertaan Petani Mitra Usaha dalam Sistem Kemitraan dengan PT Bisi International Tbk.

Kontinuitas Keikutsertaan Sistem Kemitraan Jumlah (orang)

Presentase (%)

a. Pernah berhenti 0 00,00 b. Belum pernah berhenti 30 100,00 Jumlah 30 100

Sumber: Data Primer

Diketahui bahwa seluruh petani responden belum pernah berhenti

mengikuti setiap program usahatani yang dijalankan perusahaan dalam

sistem kemitraan. Seluruh petani responden juga memutuskan untuk

tetap menjadi mitra usaha PT Bisi International Tbk di waktu

mendatang. Hal ini terjadi karena prospek yang menjanjikan dari usaha

jagung hibrida, dimana terjadi kecenderungan peningkatan kebutuhan

Page 58: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

bahan pangan yang menggunakan bahan baku jagung dan bahan pakan

ternak. Kesungguhan petani responden sebagai mitra usaha merupakan

gambaran bahwa petani responden memiliki komitmen yang baik

terhadap bisnis yang dijalankan bersama PT Bisi International Tbk.

c. Adanya kepastian pemasaran

Adanya kepastian pemasaran merupakan variabel kekuatan, karena

variabel inilah yang menjadi alasan keikutsertaan dalam kemitraan

dengan inti. Kepastian pemasaran sekaligus merupakan hak plasma yang

harus selalu diperhatikan, karena tanpa ada pasar yang pasti atas produk

plasma tidak menutup kemungkinan plasma akan bergabung dengan

perusahaan lain.

Hasil penelitian berkaitan dengan adanya kepastian pasar terlihat

dari kepastian perusahaan membeli jagung hibrida sesuai dengan harga

kontrak, harga yang dipakai oleh perusahaan mengikuti harga dipasar

dan inilah yang menjadi kelebihan PT Bisi International Tbk dibanding

perusahaan lain.

d. Adanya kepastian ketersediaan saprodi

Adanya kepastian ketersediaan saprodi merupakan variabel

kekuatan kemitraan, karena pada dasarnya kesulitan petani apabila

mengusahakan jagung hibrida secara mandiri adalah harganya relatif

mahal sementara kebutuhan selalu meningkat terutama kebutuhan

pestisida, benih jagung hibrida, pupuk.

Hasil penelitian mengenai ketersediaan saprodi menunjukkan

bahwa sampai saat ini perusahaan selalu tepat waktu dalam penyediaan

saprodi dan apabila perusahaan telah kehabisan stok misalnya pupuk

maka petani akan diberikan kebebasan untuk membeli di luar

perusahaan. Kebutuhan pestisida dan pupuk oleh petani responden

terpenuhi sesuai kebutuhan saja, karena masing-masing petani responden

berbeda kebutuhannya berdasarkan letak lokasi, iklim, cuaca, suhu,

hama dan phatogen yang menyerang tanaman.

Page 59: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

e. Adanya kebijakan kerjasama

Adanya kebijakan kerjasama juga merupakan variabel internal

kekuatan kemitraan, dimana perusahaan selalu berusaha memberikan

kontrak kerjasama yang jelas yang disepakati oleh kedua belah pihak,

hanya saja kontrak kerjasama ini ditentukan oleh perusahaan sendiri

walaupun meminta pertimbangan dari petani tetapi tetap kebijakan ada

di perusahaan. Isi kontrak kerjasama antara petani responden dengan PT

Bisi International Tbk terlampir.

f. Sebagai sumber pendapatan utama

Keikutsertaan petani dalam sistem kemitraan didasari atas

keinginan meningkatkan taraf hidup, dimana dengan sistem kemitraan,

petani mendapatkan kepastian usahatani, pasar, informasi dan teknologi

yang tepat dalam mengusahakan taninya dan yang terpenting adalah

sebagai sumber pendapatan keluarga.

Hasil penelitian berkaitan dengan sumber pendapatan utama mitra

usaha menunjukkan bahwa dari 30 petani responden diketahui bahwa

27 petani responden 90,00% menjadikan petani sebagai pekerjaan

utama. Hal ini mencerminkan bahwa usaha petani jagung hibrida

merupakan sumber pendapatan utama.

g. Adanya kemampuan keuangan

Adanya kemampuan keuangan merupakan variabel internal

kekuatan, karena tanpa kemauan dan dukungan modal yang cukup, maka

kemitraan tidak akan berjalan selama perusahaan tidak memberikan

modal untuk keperluan tersebut.

Adanya kemampuan keuangan petani mitra usaha terlihat pada

kemampuan responden membiayai kegiatan usahatani jagung hibrida

secara mandiri. Perusahaan akan memberikan pinjaman hanya kepada

mitra usaha dengan ketentuan hanya berwujud barang

(benih jagung, pupuk dan pestisida).

Page 60: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

2. Identifikasi Faktor Internal Kelemahan.

a. Adanya bias pemahaman antara inti dengan plasma

Perbedaan pemahaman antara inti dengan plasma petani mitra

usaha dengan apa yang diberikan oleh perusahaan merupakan variabel

internal kelemahan sekaligus masalah yang harus diatasi, karena

kemitraan tidak selalu memberikan keuntungan yang seimbang bagi inti

dan plasma. Petani harus menerima apa yang diberikan oleh inti,

meskipun tidak sesuai yang diinginkan, misalnya pada waktu panen dan

hasil panen yaitu jagung hibrida tidak sesuai dengan standar mutu yang

sudah ditetapkan perusahaan.

Adanya bias pemahaman antara inti dan plasma ini terjadi dalam

sistem kemitraan yang dijalankan antara perusahaan dengan petani yaitu

pada waktu panen yang seharusnya hasil panen diserahkan ke

perusahaan tapi ada sebagian petani yang melakukan kecurangan

misalnya mengambil hasil panen untuk kepentingannya sendiri.

c. Kurangnya pemecahan masalah secara keseluruhan

Kurangnya pemecahan masalah secara keseluruhan merupakan

variabel internal kelemahan sistem kemitraan antara PT Bisi

International Tbk dengan petani mitra usaha. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa masalah muncul saat petani responden mengalami

kesulitan mendapatkan pasokan pupuk dari perusahaan. Di dalam isi

kontrak kerjasama perusahaan berkewajiban untuk memberikan pupuk,

tapi sudah beberapa bulan terakhir petani tidak mendapatkan pupuk dari

perusahaan.

Dalam masalah ini perusahaan sudah memberikan solusi dengan

memberikan uang sebagai pengganti pupuk. Petani mitra diberi uang dan

selanjutnya uang tersebut digunakan untuk membeli pupuk, walaupun

petani mitra sudah diberi uang tapi masih mengalami kesulitan yaitu

harga pupuk yang tinggi dan kesulitan mendapatkan pupuk.

Page 61: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

d. Pengairan yang masih sulit

Pengairan yang masih sulit merupakan variabel internal kelemahan

sistem kemitraan antara PT Bisi International Tbk dengan petani mitra

usaha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani jagung mitra usaha

mengalami kesulitan dalam mendapatkan air untuk mengairi sawahnya.

PT Bisi International Tbk hendaknya memperhatikan kesulitan yang

dirasakan petani jagung hibrida mitra usaha, karena mengingat air

memiliki peran yang penting dan mempengaruhi produksi jagung

hibrida.

e. Masih rendahnya SDM petani

Masih rendahnya SDM petani merupakan variabel internal

kelemahan sistem kemitraan. Kurangnya pemahaman dan ketrampilan

petani mitra usaha tentang budidaya jagung hibrida yang benar. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa ada sebagian petani jagung hibrida yang

masih salah dalam menentukkan kapan waktu panen. Misalnya saja pada

saat jagung hibrida yang belum siap untuk dipanen oleh petani mitra

sudah dipanen. Hal ini akan mempengaruhi kualitas jagung hibrida yang

nantinya juga akan berpengaruh terhadap harga beli dari perusahaan.

Kesalahan yang dilakukan petani mitra usaha karena tidak adanya

koordinasi petugas lapang kapan jagung siap untuk dipanen. Petugas

lapang datang pada saat jagung hibrida yang sudah dipanen siap dikemas

dalam karung dan selanjutnya ditimbang.

f. Masih lemahnya kepastian hukum bagi petani

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada kepastian hukum bagi

petani jagung mitra usaha dalam sistem kemitraan. Kepastian hukum bagi

petani mitra usaha meliputi status kerjasama yang lebih terjamin. Dalam

sistem kemitraan apabila salah satu menyalahi kontrak maka pihak satunya

bisa menuntut atau dipidanakan.

Dari penelitian ini PT Bisi International Tbk yang berkewajiban

memberikan pasokan pupuk tapi pada bulan terakhir ini PT Bisi

International Tbk tidak lagi memberikan pasokan pupuk melainkan

Page 62: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

menggantinya dengan uang. Hal ini sudah menyalahi kontrak kerjasama

dengan petani tapi petani tidak berani menuntut PT Bisi International Tbk

karena mengingat petani mitra usaha berada posisi yang lemah.

3. Identifikasi Faktor Eksternal Peluang

a. Adanya peluang ketersediaan jumlah sumber daya manusia terampil

Tujuan kemitraan salah satunya adalah meningkatkan kemandirian

mitra. Adanya peluang peningkatan jumlah sumber daya manusia

terampil merupakan variabel eksternal peluang dalam sistem kemitraan

antara PT Bisi International Tbk dengan petani jagung hibrida mitra

usaha. Hal ini didasarkan oleh tujuan perusahaan untuk meningkatkan

taraf hidup petani dan masyarakat sekitar serta memperkenalkan pada

petani tentang usahatani jagung hibrida dan prospeknya.

Disatu sisi hal ini merupakan kelemahan sistem kemitraan karena

kurangnya pemahaman mitra usaha tentang kebijakan kerjasama yang

dibuat oleh perusahaan, namun disisi lain hal ini bisa menjadi peluang

kemitraan karena melalui sistem ini memungkinkan munculnya tenaga

terampil. Hal ini dibuktikan oleh beberapa petani responden yang

sebelumnya tidak memiliki keahlian usahatani jagung hibrida sama

sekali dan petani bisa berhasil. Dengan berbekal dari bimbingan dari

perusahaan dan belajar pada petani yang sudah berpengalaman.

b. Adanya peluang usaha

Adanya peluang lapangan kerja merupakan variabel eksternal

peluang sistem kemitraan antara PT Bisi International Tbk dengan petani

mitra usaha. Hal ini ditunjukkan oleh banyaknya petani baru yang

menjadi mitra perusahaan.

Hasil penelitian menunjukkan banyaknya mitra baru yang ikut

kemitraan, dari 30 responden terdapat 3 responden tergolong petani baru

yang menjadi mitra perusahaan. Petani yang berusahatani jagung hibrida

sebagian menggunakan tenaga kerja luar, meskipun jumlah tenaga kerja

luar yang mampu diserap oleh usahatani jagung hibrida tidak banyak

yaitu 2-3 orang pada waktu mencabut bunga jagung dan 5-6 orang pada

Page 63: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

waktu panen, namun usaha ini bisa menjadi salah satu lapangan

pekerjaan baru bagi tenaga kerja yang tersedia di lokasi sekitar.

c. Kecenderungan permintaan benih jagung hibrida yang semakin banyak

Jumlah permintaan benih jagung hibrida merupakan faktor peluang

eksternal dalam sistem kemitraan antara PT Bisi International Tbk

dengan petani mitra usaha. Hal ini ditunjukkan oleh banyaknya jagung

hibrida yang dihasilkan oleh mitra usaha dengan tidak dibatasinya

jumlah produksi.

Tabel 22. Volume penjualan benih jagung hibrida dari tahun 2005-2009

Tahun Volume penjualan benih jagung (ton)

2005 14.000 2006 14.000 2007 19.000 2008 49.000 2009 69.000

Sumber: PT Bisi International Tbk, 2009

Dari Tabel 22. diatas diketahui volume penjualan jagung hibrida

pada tahun 2005-2006 tidak mengalami perubahan yaitu sebesar 14.000

ton, sedangkan tahun 2006-2009 volume penjualan jagung hibrida

mengalami kenaikkan dari 14.000 ton menjadi 69.000 ton.

Kenaikkan volume penjualan benih jagung hibrida disebabkan

karena para petani jagung yang dulunya menggunakan benih jagung

lokal beralih menggunakan benih jagung hibrida, mengingat benih

jagung hibrida terbukti dapat meningkatkan produktivitas dan memiliki

daya tahan terhadap hama dan penyakit yang lebih tinggi.

Tabel volume penjualan jagung hibrida diatas menunjukkan bahwa

permintaan akan benih jagung hibrida di pasar pertanian yang tengah

berkembang terus meningkat dengan begitu pesat karena jagung

merupakan salah satu bahan penting untuk pakan ternak dan ayam

pedaging.

Page 64: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

d. Kepercayaan petani mitra usaha terhadap produk benih jagung hibrida

Benih yang diproduksi oleh PT Bisi International Tbk memiliki

keunggulan dalam hal kualitas dibanding dengan benih dari perusahaan

lain. Hasil penelitian petani mitra usaha mengungkapkan bahwa benih

jagung hibrida dari PT Bisi International Tbk memiliki kualitas yang

lebih baik dibandingkan dengan benih benih jagung hibrida yang

diproduksi dari perusahaan lain sejenis. Petani responden mengakui,

varietas benih jagung hibrida dari PT Bisi International Tbk merupakan

salah satu yang seringkali ditanam karena tahan terhadap serangan

penyakit bulai.

Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa benih jagung

hibrida dari PT Bisi International Tbk lebih tahan terhadap penyakit

bulai daripada benih jagung hibrida dari perusahaan lain.

e. Adanya diversifikasi usaha dalam sistem kemitraan

Permintaan akan benih hibrida kepada perusahaan tidak hanya

berupa benih jagung hibrida tetapi juga komoditas lain seperti benih padi

hibrida, benih sayur hibrida, dan benih buah-buahan hibrida. Kondisi ini

diharapkan akan membantu mempertahankan pelaksanaan kegiatan

sistem kemitraan walaupun permintaan benih jagung hibrida kepada

perusahaan menurun. Pemaparan ini menunjukkan adanya peluang

diversifikasi usaha dalam sistem kemitraan yang dapat dikategorikan

dalam peluang.

4. Identifikasi Faktor Eksternal Ancaman

a. Munculnya penyakit tanaman jagung hibrida

Munculnya penyakit merupakan ancaman bagi usahatani jagung

hibrida mitra usaha. Tindakan yang kurang tepat dalam mengatasi

masalah ini akan mengakibatkan berhentinya usahatani mitra usaha

karena kerugian yang harus ditangung sendiri, sehinga kemitraan tidak

lagi dapat berlangsung.

Penyebab penyakit yang sering menyerang tanaman jagung hibrida

milik petani responden adalah penyakit bulai. Menurut Nur Tjahjadi

Page 65: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

(1989), penyakit bulai (downy mildew) disebabkan oleh cendawan

Sclerospora maidis. Gejala yang ditimbulkan berbeda-beda menurut

umur tanaman jagung yang terserang, yaitu:

a) Tahap paling membahayakan saat tanaman jagung berumur

2-3 minggu. Semua daun menguning, kaku dan meruncing.

Tanaman yang terserang pada tahap ini tidak dapat diharapkan lagi

hasilnya, karena tanaman akan mati.

b) Tanaman yang terserang pada umur 3-5 minggu tidak akan mati,

tetapi hasilnya dapat menurun sampai 50%. Daun yang baru

membuka menguning, pertumbuhan lambat, tongkal hanya berbiji

sedikit, kadang-kadang tongkol yang terbentuk tidak normal.

c) Tanaman yang terserang pada masa generatif (lebih dari lima

minggu), pada daun terdapat garis-garis klorosis. Tanaman yang

terserang pada tahap demikian tidak akan membahayakan, tetapi

akan mengurang produksi jagung hingga 30%.

Beberapa usaha yang telah dilakukan oleh petani responden

berdasarkan petunjuk perusahaan yaitu dengan menyemprotkan

fungisida seperti Ridomil 35 SD atau Saromilgold 350 EC dengan dosis

sesuai dengan aturan dikemasan. Usaha yang dilakukan petani responden

dalam menangani penyakit bulai masih belum berhasil karena ada

sebagian tanaman jagung hibrida masih terkena penyakit bulai. Sampai

saat ini respon perusahaan terhadap penyakit cukup baik, artinya dengan

segera pihak perusahaan memberikan tanggapan atas keluhan petani

responden dan mengupayakan pencegahan penyakit serupa agar tidak

menjadi wabah bagi petani mitra yang lain yang lokasinya berdekatan.

b. Naiknya harga sarana produksi pertanian

Naiknya harga sarana produksi pertanian merupakan ancaman bagi

mitra usaha. Hal ini menyebabkan petani harus menambah biaya untuk

produksi, apabila harga jagung hibrida tetap. Tindakan perusahaan yang

kurang tepat dalam mengatasi hal ini akan mengakibatkan berhentinya

usahatani mitra. Hal ini sering terjadi karena tidak banyaknya stok yang

Page 66: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

dimiliki perusahaan dan akibatnya petani harus membeli sendiri, yang

tentunya harganya lebih tinggi dari perusahaan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani mitra sering kesulitan

mendapatkan saprodi misalnya pupuk hal ini disebabkan terbatasnya

barang yang dimiliki perusahaan akibatnya petani harus membeli sendiri

pupuk dari luar perusahaan. Hal ini bisa menjadi ancaman eksternal

kemitraan apabila perusahaan tidak segera mengatasi masalah tersebut.

Hal yang perlu dilakukan adalah peningkatan pelayanan perusahaan

terhadap petani mitra usaha dengan memperhatikan apa yang menjadi

kesulitan mitra.

c. Adanya tengkulak

Adanya tengkulak menjadi ancaman bagi petani mitra usaha karena

apabila petani kurang memahami arti kerjasama maka petani akan

menjual sebagian jagung hibrida yang sudah dipanen kepada tengkulak.

Didalam isi perjanjian kontrak kerjasama sudah dijelaskan bahwa

seluruh hasil panen jagung hibrida milik petani harus seluruhnya

diserahkan kepada PT Bisi International Tbk dan apabila petani

diketahui telah menjual hasil panen jagung hibrida selain ke PT Bisi

International Tbk maka petani mitra akan dikenakan sanksi.

Sanksi yang diberikan kepada petani yang melanggar perjanjian

kontrak kerjasama dalam hal ini adalah menjual panen jagung hibrida

kepada tengkulak maka akan dikenakan denda sebesar Rp.5000/kg

tongkol jagung hibrida dan pihak perusahaan akan membawa kasus ini

ke pengadilan.

d. Adanya perusahaan inti agribisnis selain PT Bisi International Tbk

Perusahaan inti agribisnis lain terdiri dari perusahaan penghasil

benih, sarana produksi pertanian dan perusahaan yang

menyelenggarakan kegiatan sistem kemitraan serupa dengan PT Bisi

International Tbk. Berdasarkan data Dinas Pertanian Kediri, perusahaan

yang menyelenggarakan kegiatan serupa adalah Pioneer (Dupont),

Monsanto dan Syngenta.

Page 67: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Hasil penelitian menunjukkan dari 30 responden ada yang pernah

mengikuti sistem kemitran dengan perusahaan lain yang mengusahakan

tanaman sejenis. Petani responden beralih ke PT Bisi International Tbk

karena perusahaan yang menjadi mitra usaha belum memberikan

pelayanan yang sesuai dengan harapan petani.

Bahkan bukan tidak mungkin apabila ada perusahaan yang lain

memberikan tawaran pendapatan yang lebih tinggi maka hal ini akan

menjadi ancaman dalam bermitra. Hal ini terjadi karena orentasi petani

pada besar pendapatan yang diperoleh dari usahataninya, bukan dengan

siapa mereka bermitra. Hal inilah yang mendasari adanya perusahaan

inti agribisnis selain PT Bisi International Tbk sebagai variabel eksternal

ancaman sistem kemitraan.

e. Musim yang tidak menentu

Musim yang tidak menentu merupakan faktor ancaman eksternal

dalam sistem kemitraan antara PT Bisi International Tbk dengan petani

mitra usaha. Ancaman yang dihadapi oleh petani jagung hibrida mitra

usaha berkaitan dengan musim yang tidak menentu adalah gagal tanam

dan gagal panen. Pelayanan yang harus dilakukan oleh PT Bisi

International Tbk adalah memberikan informasi yang jelas pada petani

tentang iklim dan jadwal tanam yang tepat.

Page 68: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

D. Analisis Faktor Internal dan Faktor Eksternal

1. Analisis Faktor Internal

Tabel 23. Rekapitulasi faktor internal terboboti

Faktor Internal Bobot Rating Bobot x Rating

Kekuatan 1. Adanya rasa saling membutuhkan

antara inti dengan plasma 0.130

4

0.52 2. Adanya komitmen tehadap bisnis 0.080 3 0.24 3. Adanya kepastian pemasaran 0.116 4 0.46 4. Adanya kepastian ketersediaan

saprodi 0.080

3

0.24 5. Adanya kebijakan kerjasama 0.050 3 0.15 6. Sebagai sumber pendapatan utama

0.116

4

0.46 7. Adanya kemampuan keuangan 0.050 3 0.15 Kelemahan 1. Adanya bias pemahaman antara inti

dengan plasma

0.080

1

0.08 2. Kurangnya pemecahan masalah

secara keseluruhan 0.108

1

0.108 3. Pengairan yang masih sulit

0.080

2

0.16 4. Masih rendahnya SDM petani 0.060 2 0.12 5. Masih lemahnya kepastian hukum

bagi petani 0.050

2

0.10 Jumlah 1.000 2,788

Sumber: Analisis bobot dan rating faktor internal

Dari Tabel. 23 diketahui bahwa faktor internal kekuatan lebih kuat

mempengaruhi sistem kemitraan dibandingkan faktor kelemahan. Terlihat

pada jumlah rating faktor kekuatan yang sangat penting (+4), sedangkan

jumlah rating kelemahan yang sangat penting (+1).

Analisis faktor internal menghasilkan angka 2,788 berarti faktor

kekuatan dan kelemahan didalam sistem kemitraan antara PT Bisi

International Tbk dengan petani responden tergolong rata-rata, artinya tidak

ada faktor yang terlalu kuat dan tidak ada faktor terlalu lemah, sehingga baik

perusahaan maupun petani mitra usaha dapat menjalankan pedoman

kemitraan yang sudah ditetapkan.

Kekuatan yang sangat penting dipengaruhi sistem kemitraan antara

petani responden dan perusahaan adalah rasa saling membutuhkan antara inti

Page 69: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

dengan plasma, adanya kepastian pemasaran dan sebagai sumber pendapatan

petani mitra usaha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan kekuatan

inilah petani responden tetap komitmen terhadap bisnis yang dilaksanakan

bersama. Kelemahan yang mempengaruhi kemitraan adalah adanya bias

pemahaman antara inti dengan plasma dan kurangnya. pemecahan masalah

secara keseluruhan.

Tabel 24. Rekapitulasi faktor eksternal terboboti

Faktor Eksternal Bobot Rating Bobot x Rating

Peluang

1. Adanya peluang ketersediaan jumlah sumber daya manusia terampil

0.064

2

0.128

2. Adanya lapangan usaha 0.074 2 0.148

3. Kecenderungan jumlah permintaan benih jagung hibrida yang semakin banyak

0.165

3

0.495

4. Kepercayaan petani mitra usaha terhadap produk benih jagung hibrida

0.101

2

0.202

5. Adanya diversifikasi usaha dalam sistem kemitraan

0.101 3 0.303

Ancaman

1. Munculnya penyakit tanaman jagung hibrida

0.137 3 0.411

2. Naiknya harga sarana produksi pertanian

0.101 3 0.303

3. Adanya tengkulak 0.120 3 0.360

4. Adanya perusahaan inti agribisnis selain PT Bisi International Tbk

0.064 2 0.125

5. Musim yang tidak menentu 0.073 2 0.146

Jumlah 1.000 2.621

Sumber: Analisis bobot dan rating faktor eksternal

Dari Tabel 24. Analisis faktor eksternal menghasilkan angka 2,621

berarti faktor peluang dan ancaman didalam sistem kemitraan antara PT Bisi

International Tbk dengan petani responden usaha tergolong rata-rata, artinya

tidak ada faktor yang terlalu kuat dan tidak ada faktor terlalu lemah, sehingga

Page 70: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

baik perusahaan maupun petani mitra usaha dapat menjalankan pedoman

kemitraan yang sudah ditetapkan

Peluang yang mempengaruhi dalam sistem kemitraan antara PT Bisi

International Tbk dengan petani mitra usaha adalah adanya jumlah

permintaan benih jagung hibrida yang semakin banyak dan adanya

diversifikasi usaha dalam sistem kemitraan, sedangkan ancaman yang

mempengaruhi dalam sistem kemitraan antara PT Bisi International Tbk

adalah munculnya penyakit tanaman jagung hibrida, naiknya harga sarana

produksi pertanian dan adanya tengkulak.

Perusahaan tetap harus melakuakan antisipasi terhadap kemungkinan

munculnya penyakit baru dan mewabahnya penyakit yang sering menyerang

tanaman mitra usaha seperti bulai. Alternatif usaha lain untuk menghindari

ancaman dengan meningkatkan mutu pelayanan naiknya harga sprodi

hendaknya dapat disesuaikan dengan jagung hibrida karena dikawatirkan

suatu saat muncul perusahaan agribisnis yang lain yang menawarkan

kemudahan dan harga yang lebih tinggi maka akan banyak pula mitra usaha

yang beralih keperusahaan lain. Sedangkan usaha untuk menghindari

ancaman adanya tengkulak dengan kontrol yang lebih intensif.

Page 71: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

E. Analisis Penentuan Posisi dan Strategi Sistem Kemitraan

Hasil analisis bobot dan rating faktor internal dan eksternal menghasilkan

nilai msing-masing sebesar 2,788 dan 2,621. posisi dalam matrik Internal-

Eksternal dapat dilihat pada gambar 6. berikut:

IFE Total Weighted Score

EFE Total weighted Score

Kuat 3,00-4,00

Rata-rata 2,00-2,99

lemah 1,00-1,99

Tinggi 3,00-4,00

I Tumbuh dan

bina

II Tumbuh dan bina

III Pertahankan dan pelihara

Sedang 2,00-2,99

IV Tumbuh dan

bina

V Pertahankan dan pelihara

VI Panen atau divestasi

Rendah 1,00-1,99

VII Pertahankan dan pelihara

VIII Panen atau divestasi

IX Panen atau divestasi

Gambar 6. Matrik Internal-Eksternal Sistem Kemitraan Sumber : Analisis hasil pengamatan

Gambar 6. menunjukkan posisi kemitraan antara petani responden

dengan PT Bisi International Tbk, yaitu berada pada sel pertahankan dan

pelihara dengan strategi alternatif yang dapat dikembangkan adalah strategi

pengembangan produk dan strategi penetrasi pasar.

Strategi pengembangan produk dapat dilakukan dengan cara

mengembangkan jenis varietas benih jagung hibrida sesuai dengan keadaan

alam masing-masing wilayah di seluruh Indonesia. Misalnya saja di daerah

Sulawesi, untuk daerah Sulawesi seharusnya menggunakan benih jagung

hibrida yang tahan terhadap kekeringan. Selain daerah Sulawesi, daerah

Medan seharusnya nenggunakan benih jagung hibrida yang tahan terhadap

serangan penyakit busuk tongkol karena serangan penyakit busuk tongkol

untuk daerah Medan sangat tinggi.

Penetrasi pasar dapat dilakukan untuk meningkatkan pangsa pasar

melalui pemasaran yang lebih besar, hal ini dapat dilakukan dengan cara

meningkatkan mutu hasil produksi dan informasi. Dengan meningkatkan

Page 72: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

komunikasi dan bimbingan yang lebih intensif dengan harapan petani mitra

usaha akan senantiasa menjaga loyalitas kepada perusahaan dengan berusaha

meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi usahataninya, menjalankan

masukan dan himbuan perusahaan guna mengoptimalkan usahataninya.

Page 73: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Alternatif strategi yang dapat dikembangkan oleh perusahaan dapat

dilihat pada matrik SWOT berikut:

Kekuatan-S 1. Adanya rasa saling

membutuhkan antara inti dengan plasma

2. Adanya komitmen terhadap bisnis

3. Adanya kepastian pemasaran 4. Adanya kepastian

ketersediaan saprodi 5. Adanya kebijakan kerjasama 6. Sebagai sumber pendapatan

petani mitra usaha 7. Adanya kemampuan

keuangan

Kelemahan-W 1. Adanya bias pemahaman

antara inti dengan plasma 2. Kurangnya pemecahan

masalah secara keseluruhan 3. Pengairan yang sulit 4. Masih rendahnya SDM petani 5. Masih lemahnya kepastian

hukum bagi petani

Peluang-O 1. Adanya peluang peningkatan

jumlah sumber daya manusia trampil

2. Adanya peluang lapangan kerja 3. Adanya jumlah permintaan

benih jagung hibrida yang semakin banyak

4. Kepercayaan petani mitra usaha terhadap produk benih jagung hibrida

5. Adanya diversifikasi usaha dalam sistem kemitraan

Strategi SO 1. Meningkatkan pelayanan

saprodi kepada petani mitra usaha (S4,S5,O1,O3)

2. Memperluas upaya pemasaran produk (S2,S3,O3)

3. Meningkatkan kualitas produk (S1, S5, O4)

4. Menambah produk selain jagung hibrida (S1, S3, S6, O5)

Strategi WO 1. Meningkatkan kemampuan

dan profesionalitas petani mitra usaha dalam memahami arti penting kerjasama (W1,W2,O1,O2)

2. Meningkatkan pelayanan saprodi kepada petani mitra usaha (W2, O3)

3. Menyediakan fasilitas bagi petani (W2, O2)

Ancaman-T 1. Munculnya penyakit 2. Naiknya harga sarana produksi

pertanian 3. Adanya tengkulak 4. Adanya perusahaan inti

agribisnis selain PT Bisi International Tbk

5. Musim yang tidak menentu

Strategi ST 1. Mempertahankan loyalitas

petani mitra usaha terhadap perusahaan melalui pemberian reward dan kontrol mutu (S1,S2,S3,S4,S5,S6,S7,T1,T3, T4)

2. Meningkatkan kualitas produk (S1,S3,T1)

3. Memberikan informasi dan jadwal tanam yang tepat

(S1, T5)

Strategi WT 1. Mengidentifikasi secara tepat

kemungkinan munculnya wabah penyakit (W1,T1)

2. Menerapkan sistem kebijakan yang demokratis (W1, W5, T3)

Gambar 7. Matrik SWOT sistem kemitraan antara PT Bisi International Tbk dengan petani jagung hibrida mitra usaha di Kabupaten Kediri.

Setelah mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang

menjadi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman dalam

kemitraan antara PT Bisi International dengan petani jagung hibrida di

Page 74: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Kabupaten Kediri, maka diperoleh beberapa alternatif strategi yang dapat

dipertimbangkan, antara lain:

a. Strategi S-O

Strategi S-O (Strength-Opportunity) atau strategi kekuatan-

peluang adalah strategi yang menggunakan kekuatan internal untuk

memanfaatkan peluang eksternal. Alternatif strategi S-O yang dapat

dirumuskan adalah :

1. Meningkatkan pelayanan saprodi kepada petani mitra usaha

Dalam penelitian diketahui bahwa petani jagung hibrida

mengalami kesulitan dalam mendapatkan saprodi terutama dalam

mendapatkan pupuk dari perusahaan, walaupun perusahaan sudah

memberikan solusi yaitu memberikan uang yaitu memberikan uang

sebesar 20% dari luas lahan yang dipupuk, untuk 1 Ha lahan akan

diberikan uang sebesar Rp 193.000,- untuk pengganti pupuk tapi

tetap saja petani masih mengalami kesulitan.

Dalam hal ini hendaknya perusahaan harus benar-benar

meningkatkan pelayanan saprodi kepada petani mitra usaha karena

pupuk memiliki peranan penting dalam peningkatan produksi

jagung hibrida.

2. Memperluas upaya pemasaran produk

PT Bisi International Tbk dalam memasarkan produk benih

hibrida sudah mencakup seluruh wilayah Indonesia, bahkan sudah

memasuki pasar luar negeri misalnya Malaysia, Thailand dan

Vietnam. Peluang untuk memasuki pasar luar negeri masih terbuka

lebar bagi PT Bisi International Tbk khususnya untuk wilayah

Asia.

3. Meningkatkan kualitas produk

Strategi meningkatkan kualitas produk melalui penetapan

kebijakan standart yang lebih baik ditingkat petani mitra usaha,

dengan adanya kerjasama dari kedua belah pihak. Kebijakan

standart untuk benih jagung hibrida yang digunakan PT Bisi

Page 75: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

International Tbk harus dipahami oleh petani mitra usaha agar

petani bisa mengawasi dan mengontrol tanaman miliknya. Petugas

lapang dari PT Bisi International Tbk hendaknya selalu memantau

tanaman petani mitra usaha agar kualitas dari benih jagung hibrida

tetap terjaga.

4. Menambah produk selain jagung hibrida

Menambah produk selain jagung hibrida melalui

pemanfaatan kepastian pasar untuk meningkatkan pendapatan

petani. Permintaan akan benih hibrida kepada perusahaan tidak

hanya berupa benih jagung hibrida tetapi juga komoditas lain

seperti benih padi hibrida, benih sayur hibrida seperti buncis,

kacang panjang dan cabai sedangkan benih buah-buahan hibrida

seperti melon. Kondisi ini diharapkan akan membantu

mempertahankan pelaksanaan kegiatan sistem kemitraan walaupun

permintaan benih jagung hibrida kepada perusahaan menurun.

b. Strategi W-O

Strategi W-O (Weakness-Opportunity) atau strategi kelemahan-

peluang adalah strategi untuk meminimalkan kelemahan yang ada

untuk memanfaatkan peluang eksternal. Alternatif strategi W-O yang

dapat dirumuskan adalah :

1. Meningkatkan kemampuan dan profesionalitas petani mitra usaha

dalam memahami arti penting kerjasama

Strategi meningkatkan kemampuan dan profesionalitas petani

mitra usaha dalam memahami arti penting kerjasama melalui

penyuluhan dan bimbingan kepada mitra usaha secara merata,

kontinyu dan berkelanjutan dalam memahami arti penting sebuah

kerjasama agar baik perusahaan maupun petani mitra usaha bisa

menjalankan hak dan kewajiban masing-masing sesuai dengan isi

perjanjian kontrak kerjasama antara perusahaan dan petani mitra.

Page 76: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

2. Meningkatkan pelayanan saprodi kepada petani mitra usaha

Dalam penelitian diketahui bahwa petani jagung hibrida

mengalami kesulitan dalam mendapatkan saprodi terutama dalam

mendapatkan pupuk dari perusahaan, walaupun perusahaan sudah

memberikan solusi yaitu memberikan uang sebesar 20% dari luas

lahan yang dipupuk, untuk 1 Ha lahan akan diberikan uang sebesar

Rp 193.000,- untuk pengganti pupuk tapi tetap saja petani masih

mengalami kesulitan.

Dalam hal ini hendaknya perusahaan harus benar-benar

meningkatkan pelayanan dalam menyediakan saprodi kepada

petani mitra usaha karena pupuk memiliki peranan penting dalam

peningkatan produksi jagung hibrida.

3. Menyediakan fasilitas bagi petani

Dalam penelitian diketahui bahwa petani jagung hibrida

mengalami kesulitan dalam mendapatkan air untuk mengairi

sawahnya. Dalam hal ini hendaknya perusahaan membantu petani

mendapatkan air misalnya membangun sumur didekat sawah

petani. Mengingat air memiliki peranan penting dalam produksi

jagung hibrida.

c. Strategi S-T

Strategi S-T (Strength-Threat) atau strategi kekuatan-ancaman

adalah strategi untuk mengoptimalkan kekuatan internal yang dimiliki

dalam menghindari ancaman. Alternatif strategi S-T yang dapat

dirumuskan adalah :

1. Mempertahankan loyalitas petani mitra usaha terhadap perusahaan

melalui pemberian reward dan kontrol mutu

PT Bisi International Tbk harus tetap mempertahankan

loyalitas petani mitra usaha terhadap perusahaan melalui

pemberian reward dan kontrol mutu dengan memperhatikan

kebutuhan petani mitra dalam usahatani jagung habrida. Apabila

petani mitra merasa diperhatikan oleh perusahaan maka sistem

Page 77: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

kemitraan akan berjalan harmonis dan petani akan mengikuti

semua program kebijakan dari perusahaan.

2. Meningkatkan kualitas produk

Strategi meningkatkan kualitas produk melalui penetapan

kebijakan standart yang lebih baik ditingkat petani mitra usaha,

dengan adanya kerjasama dari kedua belah pihak. Kebijakan

standart untuk benih jagung hibrida yang digunakan PT Bisi

International Tbk harus dipahami oleh petani mitra usaha agar

petani bisa mengawasi dan mengontrol tanaman miliknya. Petugas

lapang dari PT Bisi International Tbk hendaknya selalu memantau

tanaman petani mitra usaha agar kualitas dari benih jagung hibrida

tetap terjaga.

3. Memberikan informasi dan jadwal tanam yang tepat

PT Bisi Internatioanl Tbk harus memberikan informasi dan

jadwal yang tepat kepada petani mitra usaha kapan waktu tanam

yang tepat mengingat sekarang musim yang tidak menentu.

Dengan adanya informasi dan jadwal tanam yang tepat maka

diharapkan bisa mengurangi hal-hal yang bersifat merugikan

seperti gagal panen dan kualitas jagung yang rendah.

d. Strategi W-T

Strategi W-T (Weakness-Threat) atau strategi kelemahan-

ancaman adalah strategi untuk meminimalkan kelemahan internal dan

menghindari ancaman eksternal. Alternatif strategi W-T yang dapat

dirumuskan adalah :

1. Mengidentifikasi secara tepat kemungkinan munculnya wabah

penyakit

Penyakit bulai merupakan salah satu jenis penyakit yang

menyerang tanaman jagung hibrida. Serangan penyakit ini mulai

terjadi pada umur 2 MST. Beberapa faktor yang mandorong

perkembangan penyakit ini adalah suhu yang tinggi mencapai 270C

Page 78: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

dengan kelembaban tinggi. Tanaman yang terserang penyakit

bulai umumnya ditandai dengan daun berwarna putih atau ungu

saat berusia seminggu, karena jamur menyerang pangkal daun

hingga ujung dan berubah warna.

Dalam menangani penyakit yang menyerang tanaman jagung

hibrida perusahaan harus cepat bertindak dengan meminta kepada

petani untuk segera mencabut tanaman jagung hibrida yang terkena

penyakit bulai dan memberikan pestisida. Penyakit ini tidak hanya

akan merugikan petani dan perusahaan tetapi dikhawatirkan

penyakit bulai dapat menyerang tanaman jagung hibrida milik

petani lain yang lahannya berdekatan karena penularan penyakit ini

disebarkan benih spora dengan perantara angin, sehingga penyakit

ini dapat terbawa sampai jauh.

2. Menerapkan sistem kebijakan yang demokratis

Strategi dalam menerapkan sistem kebijakan yang demokratis

yaitu dengan memberi tempat bagi petani mitra usaha untuk

menyampaikan sekaligus mewujudkan gagasan yang bersifat

memajukan sistem kemitraan dan menguntungkan kedua belah

pihak, sehingga diharapkan tidak terjadi perselisihan atau

kecurangan dalam sistem kemitraan.

Page 79: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010 - … · kultivar unggul, baik kultivar bersari bebas maupun kultivar hibrida. Varietas jagung hibrida telah terbukti memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

B. Saran

Melihat kondisi sistem kemitraan yang telah berjalan saai ini, maka

mempertahankan jalinan kerjasama antara PT Bisi International Tbk dengan

petani jagung hibrida mitra usaha di Kabupaten Kediri adalah upaya terbaik.

Implikasi yang dapat yang dapat diberikan pihak peneliti sebagai upaya

mempertahankan sistem kemitraan bagi kedua belah pihak antara lain:

1. Menambah diversifikasi produk komoditas yang diusahakan petani mitra

usaha yaitu komoditas buncis, kacang panjang, cabai, dan melon.

2. PT Bisi International Tbk memberikan fasilitas bagi petani mitra usaha

berupa peralatan pertanian misalnya diesel untuk mengatasi kesulitan

dalam mengairi sawah petani.

3. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai sistem kemitraan pola inti-

plasma antara PT Bisi International Tbk di wilayah yang lain untuk

menciptakan sistem kemitraan yang lebih baik.

4. Petani harus lebih memahami arti sebuah kerjasama atau kemitraan agar

tidak terjadi hal-hal yang merugikan pihak perusahaan misalnya

melakukan pencurian jagung hibrida untuk dijual kepada pihak luar selain

PT Bisi International Tbk karena tujuan dari kerjasama sendiri adalah

saling menguntungkan kedua belah pihak.

5. Petani harus lebih mandiri dan berinisiatif untuk mendaftarkan diri sebagai

anggota RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok ) melalui ketua

kelompok tani agar petani lebih mudah dalam mendapatkan pupuk.