FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas...

62
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STUDI TENTANG PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN SENI LUKIS PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA SISWA KELAS XI PROGRAM STUDI AKUNTANSI DI SMK DIPONEGORO MAJENANG KABUPATEN CILACAP JAWA TENGAH TAHUN AJARAN 2011/2012 Skripsi Oleh : MAULIDA AVI VAIS NIM K3206031 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas...

Page 1: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

STUDI TENTANG PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN SENI

LUKIS PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA SISWA KELAS XI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DI SMK DIPONEGORO MAJENANG

KABUPATEN CILACAP JAWA TENGAH

TAHUN AJARAN 2011/2012

Skripsi

Oleh :

MAULIDA AVI VAIS

NIM K3206031

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

STUDI TENTANG PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN SENI

LUKIS PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN

SISWA KELAS XI PROGRAM STUDI AKUNTANSI DI SMK DIPONEGORO

MAJENANG KABUPATEN CILACAP JAWA TENGAH

TAHUN AJARAN 2011/2012

Skripsi

Oleh :

MAULIDA AVI VAIS

NIM K3206031

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Seni Rupa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 3: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

Maulida Avi Vais. A Study on the Implementation of Painting art Learning Process in Cultural Art and Skill Subject of XI Graders of Accounting Study Program of SMK Diponegoro Majenang of Cilacap Regency of Central Java in the School Year of 2011/2012. Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty. Surakarta Sebelas Maret University, June 2012.

This research aims to find out the Painting art Learning Process in Cultural art and Skill Subject of XI graders of accounting study program of SMK Diponegoro Majenang of Cilacap Regency including learning material, method, media and evaluation.

This research was taken place in XI grade of Accounting study program of SMK Diponegoro from August to December 2011. This study was a descriptive qualitative research with a single embedded case. The data source of research included teacher of Cultural Art subject, place, document, and library resource. Techniques of collecting data used were interview, observation, and documentation. The sampling technique used was purposive sampling. The data validity techniques used were data triangulation and informant review. Technique of analyzing data was an interactive model of analysis.

From the result of research, it could be concluded that: (1) the learning materials of Cultural Art taught in painting art field included definition, history and elements of painting art. (2) The learning method of painting art used included: lecture, debrief, demonstration, and assignment giving. The lecture method was used to deliver all materials of painting art. Demonstration method was used to demonstrate the technique of painting on cobek (mortar). Debrief method was used to find out the students’ conception after learning as well as to deepen the material. Assignment giving method was used to find out the learning achievement as well as to conduct evaluation. (3) The learning media used to deliver material or information in front of class was demonstration using white board. In addition, the teacher also showed the seniors’ works. Meanwhile in theory material, the teacher explained it using Harry D. Fauzi’s Cultural Art package learning source for the XI grade published by Armico Bandung. (4) Learning evaluation was done by assessing daily quiz, practice task, and final examination. The assessment was scored as good, medium or poor corresponding to the minimum graduation criteria (KKM) predetermined by the teacher.

Page 4: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

JANGAN PERNAH ADA KATA MENYERAH DALAM HIDUP

(Penulis)

Page 5: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

Kepada

Ibu dan Almarhum Bapak sebagai panutan dalam hidup

Saudara – saudara yang memberi dukungan

Novia yang selalu mendampingi dan memberi semangat

Sahabat – sahabat yang selalu memberi arahan

Page 6: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang

memberi ilmu, inspirasi dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya Penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “STUDI TENTANG PELAKSANAAN

PROSES PEMBELAJARAN SENI LUKIS PADA MATA PELAJARAN SENI

BUDAYA DAN KETERAMPILAN SISWA KELAS XI PROGRAM STUDI

AKUNTANSI DI SMK DIPONEGORO MAJENANG KABUPATEN

CILACAP JAWA TENGAH TAHUN AJARAN 2011/2012”. Skripsi, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juni 2012”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa, Jurusan

Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya

skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai

pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum., selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Bahasa dan Seni.

3. Dr. Slamet Supriyadi, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Seni Rupa, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. Margana, M.Sn., selaku pembimbing I, dan Dra. MYN.

Yuliastuti, M.Pd., selaku pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dengan sabar dan pengarahan dalam menempuh dan

menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Seni Rupa yang tulus

dan tidak henti-hentinya memberikan ilmunya kepada penulis.

Page 7: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6. Bapak Turkim, S.Pd, selaku Kepala SMK DIPONEGORO

MAJENANG yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk

melakukan penelitian.

7. Ibu Anis Fadila, S.Pd, selaku guru pengampu mata pelajaran Seni

Budaya yang setia mendampingi penulis selama penelitian.

8. Para siswa kelas XI Program Studi Akuntansi SMK DIPONEGORO

MAJENANG yang telah bersedia untuk berpartisipasi dalam

pelaksanaan penelitian ini.

9. Teman-teman NOLNAM dan keluarga besar Pendidikan Seni Rupa.

10. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang

tidak mungkin disebutkan satu persatu.

Surakarta, Juni 2012

Penulis

Page 8: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................

HALAMAN PENGAJUAN..............................................................................

i

ii

HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................

ABSTRAK........................................................................................................

MOTTO.............................................................................................................

PERSEMBAHAN.............................................................................................

KATA PENGANTAR......................................................................................

iv

v

vi

vii

viii

DAFTAR ISI....................................................................................................

DAFTAR GAMBAR........................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................

x

xii

xiii

BAB I PENDAHULUAN …………................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah............................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian ...............................................................................

1. Manfaat Teoritis ............................................................................

2. Manfaat Praktis ..............................................................................

5

5

5

BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 6

A. Tinjauan Pustaka ..................................................................................

1. Pembelajaran .................................................................................

2. Seni …...........................................................................................

3. Seni Lukis ……….........................................................................

6

6

13

14

B. Kerangka Berfikir.... ............................................................................. 18

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 19

A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 19

B. Bentuk dan Strategi Penelitian …......................................................... 19

C. Sumber Data …..................................................................................... 20

Page 9: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

D. Teknik Pengumpulan Data …………………………………………...

E. Teknik Sampling ……………………………………………………..

F. Validitas Data ………………………………………………………...

G. Analisis Data …………………………………………………………

H. Prosedur Penelitian …………………………………………………...

21

22

23

23

24

BAB IV HASIL PENELITIAN .......................................................................

A. Deskripsi Lokasi Penelitian …………………………………………..

B. Pelaksanaan Proses Pembelajaran Seni Lukis Pada Mata Pelajaran

Seni Budaya Kelas XI Semester Gasal Dari Segi Materi, Metode,

Media Dan Evaluasi Pengajaran Di SMK Diponegoro Majenang .......

1. Materi Pembelajaran Seni Lukis ...................................................

2. Metode Pembelajaran Seni Lukis…...............................................

3. Media Pembelajaran Seni Lukis …………………………………

4. Evaluasi Pembelajaran Seni Lukis ………………………………

C. Pembahasan Hasil Karya Seni Lukis ………………………………...

BAB V PENUTUP ...........................................................................................

A. Simpulan ..........................................................................................

B. Implikasi ...............................................................................................

C. Saran .....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

LAMPIRAN ………………………………………………………………….

27

27

29

30

34

39

40

43

49

49

50

50

52

54

Page 10: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir ....……………………………………..

Gambar 2. Model Analisis Interaktif ......…………………………………….

Gambar 3. Tampak depan SMK Diponegoro Majenang ...…………………..

Gambar 4. Guru sedang menyampaikan materi Seni Budaya dengan metode

Ceramah …………………………………………………………

Gambar 5. Guru sedang melakukan tanya jawab kepada siswa ……………..

Gambar 6. Guru sedang memberikan contoh karya lukis cobek kepada

Siswa …………………………………………………………….

Gambar 7. Siswa sedang mengerjakan tugas mata pelajaran Seni Budaya

materi melukis di atas cobek …………………………………….

Gambar 8. Contoh hasil karya melukis di atas cobek dari siswa kelas XI

program keahlian akuntansi yang bernama Septi Ulfiani ……….

Gambar 9. Hasil karya melukis di atas cobek dari siswa kelas xi program

keahlian akuntansi yang bernama Ria Anggreria ……………….

Gambar 10. Hasil karya melukis di atas cobek dari siswa kelas xi program

keahlian akuntansi yang bernama Furkon Wahidin ……………..

Gambar 11. Hasil karya melukis di atas cobek dari siswa kelas xi program

keahlian akuntansi yang bernama Kinanty Fajar Rahmawati …...

Gambar 12. Hasil karya melukis di atas cobek dari siswa kelas xi program

keahlian akuntansi yang bernama Cicih Kurniasih ……………...

18

24

28

36

37

38

39

42

43

45

46

47

Page 11: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Foto-foto hasil observasi ………………………………………

Lampiran 2. Foto karya siswa ………………………………………………

Lampiran 3. Daftar nilai siswa ……………………………………………...

Lampiran 4. Denah SMK Diponegoro Majenang …………………………..

Lampiran 5. Daftar hasil wawancara guru ………………………………….

Lampiran 6. Daftar hasil wawancara siswa …………………………………

Lampiran 7. Silabus mata pelajaran seni budaya …………………………...

Lampiran 8. Kalender akademik ……………………………………………

Lampiran 9. Program tahunan SMK Diponegoro Majenang ……………….

Lampiran 10. RPP mata pelajaran seni budaya ………………………………

54

58

61

63

64

67

69

79

81

82

Page 12: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hayat. Tanpa

pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang.

Dengan demikian pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan

manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, disamping memiliki budi pekerti

yang luhur dan moral yang baik. Tujuan pendidikan yang kita harapkan adalah

mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia

seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang

Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,

kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap, mandiri serta rasa

tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Pendidikan harus mampu

mempersiapkan warga negara agar dapat berperan aktif dalam seluruh lapangan

kehidupan, cerdas, aktif, kreatif, terampil, jujur, berdisiplin dan bermoral tinggi,

demokratis, dan toleran dengan mengutamakan persatuan bangsa dan bukannya

perpecahan. (www.pendidikan.net).

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Demikian pentingnya peranan

pendidikan, maka dalam UUD 1945 diamanatkan bahwa tiap-tiap warga negara

berhak untuk mendapatkan pendidikan, pengajaran dan pemerintah

mengusahakan untuk menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional yang

pelaksanaannya diatur dalam Undang-Undang.

Salah satu bentuk pelaksanaan pendidikan adalah pengajaran. Di dalam

pendidikan, pengajaran mempunyai proporsi yang paling besar, terutama di

dalam pendidikan formal. Dengan adanya tenaga pendidik yang cukup

Page 13: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

profesional menjadikan anak didik lebih memiliki kualitas yang baik. Strategi

belajar mengajar mempertimbangkan suatu strategi yang berarti mencari dan

memilih model dan pendekatan proses belajar mengajar yang didasarkan atas

karakteristik dan kebutuhan belajar peserta didik dan kondisi lingkungan serta

tujuan yang akan dicapai. Menurut Roestiyah dalam bukunya yang berjudul

“Strategi Belajar Mengajar” menyatakan bahwa di dalam proses belajar-

mengajar, guru harus memiliki strategi agar siswa dapat belajar secara efektif dan

efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan (2001: 1). Pembelajaran

merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses

pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta

pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain,

pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar

dengan baik.

Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan

kreativitas pengajar. Pelajar yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan

pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada

keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur melalui

perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses belajar. Desain

pembelajaran yang baik, ditunjang fasilitas yang memandai, ditambah dengan

kreativitas guru akan membuat peserta didik lebih mudah mencapai target

belajar. Salah satu komponen penting dalam kegiatan pendidikan dan proses

pembelajaran adalah pendidik atau guru. Betapapun kemajuan teknologi telah

menyediakan berbagai ragam alat bantu untuk meningkatkan efektifitas proses

pembelajaran, namun posisi guru tidak sepenuhnya dapat tergantikan. Itu artinya

guru merupakan variable penting bagi keberhasilan pendidikan.

(id.wikipedia.org).

Pada umumnya metode pembelajaran menggunakan metode mencontoh

artinya siswa dalam mengerjakan tugas-tugas selalu mengikuti contoh-contoh

yang diberikan oleh guru. Begitu pula pembelajaran seni lukis sebagai usaha

meningkatkan kreativitas siswa yang dilaksanakan di SMK, pemanfaatan fasilitas

media pembelajaran belum disajikan secara maksimal.

Page 14: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kini tuntutan jaman menghendaki perlunya persiapan bekal kepada siswa

dalam menghadapi era globalisasi disamping itu perlunya memberdayakan dan

memberikan keterampilan kepada siswa yaitu dengan cara lebih mengembangkan

dan mengkondisikan kreativitas siswa. Fungsi mengembangkan kreativitas siswa

adalah untuk menambah mengembangkan nilai-nilai pribadi siswa itu sendiri.

Didalam dunia kesenian terutama bidang kesenirupaan, berekspresi dalam seni

lukis bagi siswa SMK merupakan aktualitas diri.

Kenyataan inilah yang perlu diluruskan sebab pengembangan kreativitas

jika diikuti siswa dengan cara mencontoh berarti kreativitas atau kebebasan

berekspresi siswa tidak atau kurang dapat tersalurkan. Untuk mengembangkan

kreativitas perlu ditumbuhkembangkan kebebasan, keberanian, spontanitas,

orisinalitas pada diri siswa. Pengembangan kreativitas dilakukan dengan berbagai

pertimbangan bahwa mempersiapkan siswa dalam memasuki era global, salah

satu tugas seorang pendidik adalah membekali mereka memiliki daya kreativitas

yang tinggi.

Seni lukis muncul sebagai salah satu bentuk kesadaran manusia dalam

menanggapi kondisi lingkungan dan fenomena sosial atau apapun yang terjadi

disekitarnya kedalam bentuk karya dua dimensional yang menjadi cermin dari

totalitas diri sebagai sebuah hasil dan kreasi orang pembuatnya. Seni merupakan

hasil dari nilai rasa yang ada dalam diri manusia. Melalui seni manusia

menyampaikan gagasan dan keinginannya yang berhubungan dengan

perkembangan disekitarnya baik dalam lingkungan alam maupun kehidupan

masyarakat. Dari sini seni menjadi bahasa universal yang jika ditangkap nilai dan

maksudnya oleh pengamat dan penikmatnya. Menurut Sutopo (1987: 3),

“…fungsi seni dalam pendidikan adalah untuk mengembangkan semacam

kemampuan pikir dan rasa yang sangat berharga dalam perkembangan jiwa

siswa, yang tidak dapat diperoleh dari pengalaman lewat penyajian bidang studi

lain”.

Seorang filsuf bernama Schelling berpendapat bahwa: “Seni adalah hasil

suatu konsep, yaitu subyek menjadi obyek. Seni merupakan kesatuan dari subyek

dan obyek alam dengan perkembangan dari bawah sadar ke kesadaran sehingga

Page 15: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

seni merupakan pengetahuan manusia yang menghasilkan kesadaran keindahan”.

(Murianto, 1982: 16). Dalam mencipta seni, seorang siswa mempunyai dorongan

atau keinginan yang kuat akan menyatakan isi hatinya melalui suatu pola dan

kerangka yang artistik. Sehingga dengan hal tersebut siswa diharapkan

menemukan unsur kepribadian atau identitas pribadianya yang memiliki

kekhususan, kemudian dapat berkembang karena mempunyai irama dan

menemukan suatu ekspresi dan kekuatan dalam karyanya.

Menurut Soedarso (1990) guna melakukan tujuan tersebut siswa

melakukan pembaharuan usaha terobosan baru dengan segala kemampuan dalam

usaha mengembangkan artistik maupun estetik dalam mencipta suatu karya,

bersamaan hal tersebut timbul dorongan motivasi dalam usaha melakukan

pembaharuan, sebagai titik tolak karya dan sebagai motivasi siswa dalam usaha

pembanding. Aktivitas siswa dalam menciptakan bentuk merupakan lahirnya

pembaharuan dalam seni rupa, siswa baru mampu dalam melaksanakan tuntutan

serta kesanggupan dalam melahirkan karya-karya yang baik.

Sebagai objek penelitian peneliti memilih mata pelajaran seni budaya.

Mata pelajaran seni budaya terbagi menjadi seni tari, seni musik, seni rupa, dan

seni teater yang masing-masing mempunyai tingkat ketertarikan yang berbeda.

Peneliti akan membahas tentang pelaksanaan pembelajaran seni rupa khususnya

seni lukis di SMK Diponegoro Majenang Cilacap. Dengan mengetahui

pelaksanaan pembelajaran seni lukis siswa kelas XI Program Studi Akuntansi di

SMK Diponegoro Majenang Cilacap ini baik dari segi materi, media, metode,

dan evaluasi pengajarannya maka akan diketahui seberapa jauh keberhasilan

proses pembelajaran seni lukis pada mata pelajaran seni budaya.

Page 16: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Rumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

Bagaimana pelaksanaan proses pembelajaran seni lukis pada mata pelajaran Seni

Budaya mengenai materi, metode, media dan evaluasi hasil karya seni lukis siswa

kelas XI Program Studi Akuntansi di SMK Diponegoro Majenang, Kabupaten

Cilacap?

C. Tujuan Penelitian.

Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas dapat diketahui bahwa

tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan proses

pembelajaran seni lukis pada mata pelajaran Seni Budaya mengenai materi,

metode, media dan evaluasi hasil karya seni lukis siswa kelas XI Program Studi

Akuntansi di SMK Diponegoro Majenang, Kabupaten Cilacap.

D. Manfaat Penelitian.

Peneliti berharap pada hasil akhir penelitian ini dapat memberikan

manfaat yang terdiri dari manfaat teoritis dan praktis:

1. Manfaat Teoritis

Memberikan informasi ilmiah mengenai pelaksanaan proses

pembelajaran seni lukis pada mata pelajaran Seni Budaya siswa kelas XI

Program Studi Akuntansi di SMK Diponegoro Majenang, Kabupaten Cilacap.

2. Manfaat Praktis

Diperoleh gambaran mengenai pelaksanaan proses pembelajaran seni

lukis pada mata pelajaran Seni Budaya siswa kelas XI Program Studi

Akuntansi di SMK Diponegoro Majenang, Kabupaten Cilacap.

Page 17: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pembelajaran a. Pengertian Pembelajaran

Belajar adalah proses perubahan perilaku secara aktif, proses mereaksi

terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu, proses yang diarahkan pada

suatu tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman, proses melihat,

mengamati, dan memahami sesuatu yang dipelajari. Dan Pembelajaran yang

diidentikkan dengan kata “mengajar” berasal dari kata dasar “ajar” yang berarti

petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui (diturut) ditambah

dengan awalan “pe” dan akhiran “an menjadi “pembelajaran”, yang berarti

proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau

belajar. (KBBI).

Ngalim Purwanto, mengemukakan bahwa belajar pada dasarnya

merupakan perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku, yang terjadi

sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman (1992: 84). Kegiatan belajar

lebih lanjut ditegaskan bahwa ia merupakan segenap rangkaian peristiwa atau

aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh seseorang sehingga bisa menimbulkan

perubahan dalam dirinya berupa penambahan pengetahuan atau kemahiran

berdasarkan alat indera dan pengalamannya. Oleh sebab itu apabila setelah

belajar peserta didik tidak ada perubahan tingkah laku yang positif dalam arti

tidak memiliki kecakapan baru serta wawasan pengetahuannya tidak bertambah,

maka dapat dikatakan bahwa belajarnya belum sempurna. Proses belajar

mengajar dalam pelaksanaannya adalah untuk mengetahui secara mendalam

tentang komponen-komponen sistem instruksional tersebut perlu ada pembahasan

pada mata kuliah yang khusus tentang hal tersebut. Namun demikian disini

penulis akan memaparkan sistem belajar mengajar dengan pendekatan

Page 18: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

keterampilan proses seperti yang dianjurkan oleh Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia ( 1994: 17 ) sebagai berikut:

Proses kegiatan belajar mengajar hendaknya mengacu kepada bagaimana siswa belajar selain kepada apa yang dipelajari. Hal ini harus dapat mengembangkan cara belajar untuk mendapatkan, mengelola, menggunakan, menilai dan mengkomunikasikan perolehannya (hasil belajar). Penyajian bahan pelajaran terutama yang berhubungan dengan konsep-konsep harus mengikutsertakan siswa secara aktif baik secara perorangan maupun kelompok.

Proses balajar merupakan proses komunikasi antara guru dengan siswa.

Proses tersebut berhasil apabila siswa sebagai penerima pesan berubah fungsi

sumber. Perubahan fungsi tersebut terjadi apabila antara guru dan siswa

mempunyai daerah lingkup pengalaman yang sama. Komunikasi tersebut harus

tercipta dalam kegiatan belajar mengajar, tidak sekedar proses pertukaran

informasi tetapi proses interaksi dua arah yang mengandung tindakan atau

perbuatan antara kedua belah pihak.

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan

yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan

pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan

kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses

untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

(http//Wikipedia.com).

Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat

berlaku dimanapun dan kapanpun. Pembelajaran mempunyai pengertian yang

mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam

konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan

menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek

kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta

keterampilan (aspek psikomotor) seseorang peserta didik. Pengajaran memberi

kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan guru saja. Sedangkan

Page 19: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pembelajaran juga menyiratkan adanya interaksi antara guru dengan peserta

didik.

Istilah pembelajaran sama dengan instruction atau pengajaran. Pengajaran

mempunyai arti cara mengajar atau mengajarkan. (Purwadinata, 1967: 22).

Dengan demikian pengajaran diartikan sama dengan perbuatan belajar (oleh

siswa) dan mengajar (oleh guru). Kegiatan belajar mengajar adalah satu kesatuan

dari dua kegiatan yang searah. Kegiatan belajar adalah kegiatan primer,

sedangkan mengajar adalah kegiatan sekunder yang dimaksudkan agar terjadi

kegiatan secara optimal. Dan dapat ditarik kesimpulan bahwa Pembelajaran

adalah usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya

perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu

dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatif

lama dan karena adanya usaha.

b. Teori - Teori Pembelajaran

1) Berhavioristik

Pembelajaran selalu memberi stimulus kepada siswa agar menimbulkan

respon yang tepat seperti yang kita inginkan. Hubungan stimulus dan respon ini

bila diulang kan menjadi sebuah kebiasaan. Selanjutnya, bila siswa menemukan

kesulitan atau masalah, guru menyuruhnya untuk mencoba dan mencoba lagi

(trial and error) sehingga akhirnya diperoleh hasil.

2) Kognitivisme

Pembelajaran adalah dengan mengaktifkan indera siswa agar memperoleh

pemahaman sedangkan pengaktifan indera dapat dilaksanakan dengan jalan

menggunakan media atau alat bantu. Disamping itu penyampaian pengajaran

dengan berbagai variasi artinya menggunakan banyak metode.

3) Humanistic

Dalam pembelajran ini guru sebagai pembimbing memberi pengarahan

agar siswa dapat mengaktualisasikan dirinya sendiri sebagai manusia yang unik

untuk mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya sendiri. Dan siswa

perlu melakukan sendiri berdasarkan inisiatif sendiri yang melibatkan pribadinya

Page 20: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

secara utuh (perasaan maupun intelektual) dalam proses belajar, agar dapat

memperoleh hasil.

4) Sosial/Perhatian/permodelan

Proses pembelajaran melalui proses perhatian dan permodelan Bandura

(1986) mengenal pasti empat unsur utama dalam proses pembelajaran melalui

perhatian atau pemodelan, yaitu perhatian (attention), mengingat (retention),

reproduksi (reproduction), penangguhan (reinforcement), dan motivasi

(motivion). Implikasi daripada kaedah ini berpendapat pembelajaran dan

pengajaran dapat dicapai melalui beberapa cara yaitu penyampaian harus

interaktif dan menarik, demonstrasi guru hendaklah jelas, menarik, mudah dan

tepat dan hasilan guru atau contoh-contoh seperti ditunjukkan hendaklah

mempunyai mutu yang tinggi.

c. Ciri-ciri Pembelajaran

Menurut Eggen & Kauchak (1998) dalam Krisnawan diakses 28/06/2011

menyatakan bahwa ada enam ciri pembelajaran yang efektif, yaitu:

1) Siswa menjadi pengkaji yang aktif terhadap lingkungannya melalui

mengobservasi, membandingkan, menemukan kesamaan-kesamaan dan

perbedaan-perbedaan serta membentuk konsep dan generalisasi berdasarkan

kesamaan-kesamaan yang ditemukan.

2) Guru menyediakan materi sebagai fokus berpikir dan berinteraksi dalam

pelajaran.

3) Aktivitas-aktivitas siswa sepenuhnya didasarkan pada pengkajian.

4) Guru secara aktif terlibat dalam pemberian arahan dan tuntunan kepada

siswa dalam menganalisis informasi.

5) Orientasi pembelajaran penguasaan isi pelajaran dan pengembangan

keterampilan berpikir.

6) Guru menggunakan teknik mengajar yang bervariasi sesuai dengan tujuan

dan gaya mengajar guru.

Page 21: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d. Komponen Dalam Pembelajaran

1) Materi Pembelajaran

Segala informasi berupa fakta, prinsip, dan konsep yang diperlukan untuk

mencapai tujuan. Materi pembelajaran dalam arti luas tidak hanya yang tertuang

dalam buku paket yang diwajibkan, akan tetapi mencakup keseluruhan materi

pembelajaran. Setiap aktivitas belajar mengajar pasti harus ada materinya. Semua

materi pembelajaran harus diorganisasikan secara sistematis agar mudah

dipahami oleh siswa. Materi juga harus disusun berdasarkan tujuan dan

karakteristik siswa.

2) Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran atau mengajar adalah cara yang teratur untuk

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapat informasi yang

dibutuhkan mereka untuk mencapai tujuan. Metode mengajar sangat menentukan

keberhasilan belajar siswa. Metode mengajar yang tepat dan dilaksanakan secara

benar dapat membantu siswa memahami materi pelajaran dan mencapai tujuan

pembelajaran. Metode mengajar yang diterapkan guru dipengaruhi oleh: 1) tujuan

pembelajaran, 2) karakteristik siswa, 3) situasi belajar mengajar, 4) fasilitas, 5)

materi, dan 6) guru dan kemampuannya. Keberhasilan guru tertentu menerapkan

metode mengajar tertentu belum tentu sukses jika menerapkan metode yang lain.

Banyak jenis metode mengajar yang dapat diterapkan oleh guru, namun pada

bahasan ini dibatasi beberapa metode mengajar yang umum digunakan disekolah-

sekolah kita. Diantaranya sebagai berikut:

a) Metode Ceramah

Metode ceramah adalah cara penyampaian pelajaran didalam kelas

dengan menggunakan penuturan secara lisan kepada seluruh siswa.

b) Metode Tanya Jawab

Metode Tanya jawab adalah cara belajar mengajar yang diterapkan

guru dengan jalan guru mengajukan pertanyaan dan siswa menjawab

ataupun sebaliknya.

Page 22: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c) Metode Diskusi

Metode diskusi adalah cara pelaksanaan proses belajar mengajar

dengan jalan siswa mengemukakan pendapat atau pandangan secara

bergantian untuk memecahkan persoalan atau masalah tertentu.

d) Metode Demonstrasi dan Eksperimen

Metode demonstrasi adalah cara guru mengajar dengan menunjukan

suatu proses kerja tertentu untuk menghasilkan atau membuktikan sesuatu.

e) Metode drill (latihan)

Metode drill adalah suatu cara mengajar yang digunakan dengan cara

memberikan latihan yang diberikan guru kepada murid agar pengetahuan

dan kecakapan tertentu dapat dikuasai oleh anak.

f) Metode Resitasi (Pemberian Tugas)

Metode resitasi adalah suatu cara belajar mengajar dengan jalan siswa

mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dan ada pertanggungjawaban

terhadap hasilnya.

g) Metode Kerja Kelompok

Metode kerja kelompok adalah suatu cara mengajar dengan jalan

siswa satu kelas dianggap sebagai kelompok atau dibagi dalam kelompok-

kelompok kecil untuk mengerjakan tugas sesuai dengan tujuan pelajaran

dengan cara gotong royong. (Hendyat Soetopo, 2005 : 152-160).

3) Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti

‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Gerlach dan Ely (1971) mengatakan

bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau

kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh

pengetahuan, keterampilan, atau sikap. (Azhar Arsyad, 2006 : 3).

Agar materi pembelajaran lebih mudah dipahami oleh siswa, maka dalam

proses belajar mengajar digunakan media pembelajaran. Alat pembelajaran dapat

berupa benda yang sesungguhnya, imitasi atau tiruannya, gambar, bagan, grafik,

tabulasi dan sebagainya yang dituangkan dalam media. Media itu dapat berupa

Page 23: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

alat elektronik, alat cetak, dan tiruan. Menggunakan sarana atau alat

pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan, anak, materi, dan metode

pembelajaran.

Sudjana (1998: 2) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam

proses belajar siswa, yaitu:

a) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar.

b) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih

dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai

tujuan pembelajaran.

c) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan

dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap

jam pelajaran.

d) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya

mendengar uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,

melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain. (Azhar

Arsyad, 2006 : 24-25).

4) Evaluasi Pembelajaran

Di dalam istilah asingnya, pengukuran adalah measurement, sedang

penilaian adalah evaluation. Dari kata evaluation inilah diperoleh kata Indonesia

evaluasi yang berarti menilai (tetapi dilakukan dengan mengukur terlebih

dahulu). Menurut Ralph Tyler (1950) mengatakan bahwa evaluasi merupakan

sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, di dalam hal

apa, dan bagaimana tujuan pendidikan sudah tercapai. Sedangkan menurut

Crobach dan Stufflebeam menyebutkan bahwa proses evaluasi buka sekedar

mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk membuat

keputusan. (Suharsimi, 2002: 3). Evaluasi dapat digunakan untuk menyusun

gradasi kemampuan anak didik, sehingga ada penanda simbolik yang dilaporkan

kepada semua pihak.

Page 24: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Seni

a. Pengertian Seni

Seni mempunyai padanan kata techne (Yunani), ars (Latin), kuns

(Jerman) dan art dalam Bahasa Inggris. Kesemuaannya mempunyai pengertian

yang sama yakni keterampilan dan kemampuan. Keterampilan dan kemampuan

ini dikaitkan dengan tujuan dalam seni misalnya nilai estetis (keindahan), etis,

dan nilai praktis. (Edy Tri Sulistyo, 2005: 1). Seni merupakan masalah yang

selalu aktual dalam kehidupan manusia, kehidupan seni merupakan pengawal

dari kebudayaan manusia. Dengan demikian keduanya mempunyai hubungan

yang erat menjalin di sela-sela kehidupan dan hubungan antara manusia dengan

seni tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Sejak awal mulanya

perbuatan manusia, terlebih-lebih perbuatan yang menghasilkan seni adalah serba

rumit. Manusia memiliki dorongan dari dalam untuk bergerak karena manusia

memiliki akal, rasa dan kemauan. Lingkungan alam berpengaruh terhadap

kehidupan manusia dan mendorongnya untuk berbuat dan menyalurkan idenya.

Menurut Leo Tolstoy (dalam Suwaji Bastomi, 1992: 2), menyebutkan

bahwa “seni adalah kegiatan manusia yang dilakukan secara sadar, dengan

perantara tanda-tanda lahiriah tertentu untuk menyampaikan perasaan-perasaan

yang telah dihayatinya kepada orang lain sehingga mereka kejangkitan perasaan

ini dan juga mengalaminya”. Tolstoy mengaitkan seni dengan pengamat

sekaligus, sehingga seni sebagai alat komunikasi dan pencipta kepada orang lain.

Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara (dalam Rasjoyo, 1997: 2) “Seni

merupakan perbuatan manusia yang timbul dari perasaannya dan bersifat indah,

sehingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia”.

Batasan ungkapan seni tersebut di atas adalah menjelaskan bahwa seni

disamping untuk memenuhi kebutuhan secara fisikal juga untuk memenuhi

kebutuhan spiritual. Seni merupakan sesuatu yang diciptakan manusia sebagai

alat komunikasi pengungkapan perasaan batin seniman untuk dikomunikasikan

kepada penghayatnya yang mempunyai kemampuan maupun keterampilan, dan

mengandung nilai estetis (keindahan).

Page 25: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Cabang Seni

1) Seni musik atau seni Suara

Seni musik atau seni suara adalah karya seni yang disampaikan melalui

media suara.

2) Seni tari atau seni gerak

Gerak yang dimaksud adalah gerak yang ritmis dan indah. Irama, gerak,

pembawaan, serta penghayatan merupakan hal yang tidak boleh diabaikan. Seni

tari sendiri merupakan suatu perwujudan segala tekanan emosi yang dituangkan

dalam bentuk gerak seluruh anggota tubuh secara teratur dan berirama sesuai

dengan musik pengiringnya.

3) Seni drama

Seni drama mempunyai persamaan dengan seni tari, yakni mempunyai

unsur gerak. Gerak pada seni drama merupakan gerak makna atau gerak acting.

Salah satu jenis drama , yaitu pantomim, merupakan gerak dari ucapan dalam

serangkaian seni drama.

4) Seni Rupa

Seni rupa merupakan seni yang ada wujudnya, artinya karya seni tersebut

dapat diserap dengan menggunakan indra penglihatan. Lengkapnya seni rupa

adalah segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan media garis,

bidang, warna, tekstur, volume, dan gelap-terang. Contohnya, yaitu lukisan,

patung, dan lain-lain. (Eric Ariyanto, diakses 28/06/2011).

3. Seni Lukis

a. Pengertian Seni Lukis

Seni lukis pada umumnya diartikan suatu penggunaan warna pada sebuah

bidang permukaan untuk menciptakan maksud tertentu dari sebuah imajinasi.

Seni lukis juga dapat dikatakan sebagai ungkapan pengalaman estetik seseorang

yang dituangkan dalam bidang dua dimensional (dwimatra), dengan

menggunakan medium rupa yaitu, garis, warna, tekstur, shape dan value.

Sedang alat ekspresi yang gunakan selain berupa nilai spiritual, juga

mencakup beberapa materi fisik seperti cat, kuas, kanvas, arang dan

Page 26: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kemungkinan-kemungkinan materi lain yang di dapat dari lingkungan sekitar.

Unsur-unsur dalam seni rupa seperti misalnya garis, warna, tekstur merupakan

unsur penting hadir secara dominan dalam dunia seni lukis. Selanjutnya dari

berbagai macam unsur tersebut seorang pelukis lalu mengadakan pilihan sesuai

dengan kehendak hatinya, dan akhirnya baru dituangkan dalam bidang dua

dimensional.

Seni gambar atau sketsa pengertian yang paling dekat ialah seni lukis,

dengan penjelasan bahwa sebuah lukisan dapat berupa gambar atau sebaliknya.

Demikian pula pada sketsa dapat berdiri sendiri dan dapat di kategorikan ke

dalam hasil karya seni lukis. Seni kukis dan seni gambar dapat diperinci letak

perbedaannya. Di dalam seni lukis ekspresivitas dan kreativitas sangat

menentukan, juga warna di dalam seni lukis merupakan elemen visual yang

sangat menarik. Lain halnya di dalam seni gambar, ekspresivitas, kreativitas dan

pewarnaan tidak menjadikan hal yang utama. Menurut Herbert Read (dalam Edy

Tri Sulistyo, 2005: 2), menjelaskan bahwa “seni gambar lazimnya memiliki cirri

khusus yaitu merupakan realisasi dari fragmen kehidupan lipatan-lipatan draperi,

profil wajah, kontur, tonjolan-tonjolan urat, maupun susunan sekuntum bunga”.

Ditinjau dari tujuan penciptaannya, seni lukis tergolong seni rupa murni

(pure art) karena penciptaannya tidak terikat oleh persyaratan yang berhubungan

dengan kegunaannya. Di dalam lukisan gejolak (emosi) penciptanya terasa bebas.

Sebebas-bebasnya ungkapan yang ada dalam seni lukis., tetapi ada kalanya seni

lukis kehadirannya sebagai karya seni rupa terapan (applied art). Sebagai contoh

dalam lukisan dinding tidak memperdulikan mutu, tetapi hanya

mempertimbangkan cocok dan tidaknya bila lukisan tersebut disajikan dalam

dinding yang sudah ditentukan. Misalnya: ukuran ruangan, warna dinding dan

sebagainya.

Seni lukis sebagai hasil karya seni rupa dua dimensi adalah mempunyai

ukuran panjang dan lebar. Pengamatan hanya dari satu arah yaitu dari depan.

Sedangkan isi (kedalaman) hanya dapat dijangkau dengan penguasaan gelap

terang. Disinilah letak kepentingan yang palig jelas yang pernah ditinggalkan

oleh seniman kepada kita. Bahwa seni lukis merupakan ungkapan perasaan

Page 27: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

estetik dari seorang seniman yang diwujudkan dalam bentuk dua dimensional

dengan proses dan hasil penciptaan karya seni.

b. Komponen Seni Lukis

Seni lukis terdiri dari beberapa komponen pendukungnya seperti sub

cabang seni rupa lainnya, yang berperan dalam pembebasan bentuk visual yaitu

seni lukis. Menurut Dharsono (2004: 28) ada tiga hal yang dibahas dalam

komponen seni, terdiri dari:

1) Subject Matter

Subject Matter atau disebut juga tema pokok adalah rangsang cipta

seniman dalam usahanya untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan.

Bentuk yang menyenangkan adalah bentuk yang memberikan konsumsi batin

secara utuh, dan perasaan keindahan kita dapat menangkap harmoni bentuk yang

disajikan dan mampu merasakan lewat sensitivitasnya. Subject Matter merupakan

bentuk dalam ide seorang seniman, artinya bentuk yang belum dituangkan dalam

media atau belum lahir sebagai bentuk fisik. (Dharsono, 2004: 28).

2) Bentuk (Form)

Bentuk (Form) adalah totalitas dari pada karya. Menurut Dharsono (2004:

30), mengatakan “Bentuk merupakan organisasi atau suatu kesatuan atau

komposisi dari unsur-unsur pendukung karya”. Ada dua macam bentuk: pertama

Visual Form, yaitu bentuk fisik dari sebuah karya seni atau suatu kesatuan dari

unsur-unsur pendukung karya seni tersebut. Kedua Special Form, yaitu bentuk

yang tercipta karena adanya timbal balik antara nilai-nilai yang dipancarkan oleh

fenomena bentuk fisiknya terhadap tanggapan kesadaran emosionalnya.

3) Isi atau Makna

Isi atau arti merupakan bentuk psikis dari seorang penghayat yang baik.

Perbedaan bentuk dan isi hanya terletak pada diri penghayat. Ditinjau dari proses

penciptaan karya, isi atau arti merupakan hasil akhir yang dicapai oleh seniman

di dalam karyanya sebagai ungkapan seluruh kehidupan perasaan dalam jiwanya.

Isi merupakan kesatuan hubungan nilai-nilai hakiki obyek yang telah diberi

makna oleh ide penghayat. (Dharsono, 2004: 31).

Page 28: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Media, Alat dan Teknik Seni Lukis

1) Media

Kegiatan berkarya seni rupa tidak pernah terlepas dari media, peralatan

dan teknik yang digunakan. Setiap media mempunyai sifat dan karakter berbeda.

Perbedaan sifat ini akan menentukan cara dan teknik berkarya yang diterapkan.

Media lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, cobek, kertas,

papan, cat air, cat poster, cat akrilik, pastel, crayon dan bahkan film di dalam

fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Kualitas karya selain ditentukan

oleh jenis media yang digunakan juga ditentukan oleh kreatifitas dan bakat

penciptanya.

2) Alat

Alat yang digunakan sama dengan peralatan menggambar pada

umumnya, pensil, kuas, pensil warna dan lain-lain. Pemilihan alat yang tepat

harus menyesuaikan dengan bahan yang digunakan.

3) Teknik

Teknik melukis berkaitan dengan gaya/ corak. (eristanodamecantabile.

blogspot.com). Teknik melukis terdiri dari:

a. Teknik linier, yaitu cara menggambar objek dengan garis sebagai unsur yang

paling menentukan, baik garis lurus maupun lengkung.

b. Teknik blok, yaitu cara menggambar dengan menutup objek Gambar

menggunakan satu warna, sehingga hanya tampak bentuk globalnya (siluet).

c. Teknik arsir, yaitu cara menggambar dengan garis-garis sejajar atau

menyilang untuk menentukan gelap terang objek sehingga tampak seperti tiga

dimensi.

d. Teknik aquarel, yaitu cara menggambar dengan menggunakan cat air dengan

sapuan warna yang tipis, sehingga hasilnya tampak transparan atau tembus

pandang.

e. Teknik plakat, yaitu cara menggambar dengan menggunakan bahan cat air

atau cat poster dengan sapuan warna yang tebal sehingga hasilnya tampak

pekat dan menutup.

Page 29: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Kerangka Berpikir

Gambar 1. Gambar Kerangka Berpikir

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya. Dalam pendidikan formal yang dilaksanakan di

sekolah, isi atau materi pendidikan telah diramu menjadi kurikulum yang dibuat

untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum yang disusun, dikembangkan, dan

dilaksanakan oleh satuan pendidikan, maka guru mengembangkan kurikulum

dengan membuat silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata

pelajaran Seni Budaya, yang mencakup materi, media, metode, dan evaluasi

pembelajaran. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran, terjadi interaksi timbal

balik antara guru dan siswa.

Pendidikan Seni dan Budaya

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK (KTSP)

Silabus Mata Pelajaran Seni Budaya

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Siswa Guru Pelaksanaan Proses Pembelajaran

Page 30: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu penelitian

Tempat penelitian merupakan obyek dan sumber data dari lokasi yang

diteliti sehingga informasi yang diperoleh bisa memberikan data yang akurat dan

kebenaran dalam penelitian dan tempat penelitian ini dilaksanakan di SMK

Diponegoro Majenang, Kabupaten Cilacap, Propinsi Jawa Tengah.

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Agustus sampai bulan Desember

2011 yang meliputi kegiatan persiapan sampai dengan selesainya penulisan

laporan penelitian.

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian

diskriptif kualitatif karena data yang dikumpulkan berupa kata- kata, kalimat,

pencatatan dokumen maupun arsip yang memiliki arti lebih dari sekedar angka

atau frekuensi. Mengenai metode diskriptif, Winarno Surachmad (1994: 140)

mengatakan bahwa metode diskriptif mempunyai ciri-ciri, “memusatkan diri

pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah

yang aktual. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, dan

kemudian dianalisis”.

Dari pendapat tersebut dapat penulis simpulkan bahwa penelitian ini

merupakan penelitian kualitatif yang bersifat diskriptif karena menggambarkan

obyek yang meliputi pokok permasalahan dengan cara mengumpulkan,

menyusun, dan menginterprestasikan hasil karya terbaik dari siswa kelas XI

Program Studi Akuntansi SMK Diponegoro Majenang.

2. Strategi Penelitian

Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi tunggal

terpancang. Tunggal karena penelitian ini dilaksanakan di satu tempat yaitu di

SMK Diponegoro Majenang. Terpancang karena penelitian dilaksanakan di kelas

Page 31: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

XI Program Studi Akuntansi. Menurut H.B. Sutopo (2002: 112) menjelaskan

bahwa:

Pada penelitian terpancang (embedded research) peneliti sudah memilih dan menentukan variabel studinya. Namun demikian, meskipun peneliti sudah memilih variabel tertentu sebagai fokusnya, tetap harus terbuka, dan dalam melakukan analisis harus tetap berpikir holistic, dimana beragam variabel, meski tidak dalam posisi terfokus tetap ada hubungan yang bersifat interaktif dengan variabel utamanya.

Dengan demikian penulisan ini berwujud penggambaran dengan kata-kata

dan tidak menggunakan perhitungan angka-angka dan hasil penelitian kualitatif

ini bersifat memusat pada beberapa komponen yang telah ditentukan.

C. Sumber Data

Menurut Lofland dalam buku Lexy J Moleong (1995: 22) menyatakan

“sumber data utama dalam pemelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan

selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain”.

Dengan demikian sumber data yang utama dan sumber data tambahan

harus sesuai dengan permasalahan yang sedang dikemukakan. Untuk mencari

data-data yang sesuai dengan permasalahan, maka penelitian ini menggunakan

sumber data sebagai berikut:

1. Informan, yaitu data yang diperoleh dari seseorang yang dianggap

mengetahui tenteng permasalahan yang diteliti, dengan begitu data-data yang

didapat bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Informan tersebut adalah

Guru mata pelajaran Seni Budaya yaitu Ibu Anis Fadila, S.Pd.

2. Tempat yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data-data dengan

melihat dan mengamati secara langsung yaitu di SMK Diponegoro Majenang,

Cilacap kelas XI Program Studi Akuntansi pada saat peristiwa proses belajar

melukis.

3. Dokumen, dalam hal ini berupa gambar foto pada saat proses belajar melukis

dikelas berlangsung, foto hasil karya siswa kelas XI Program Studi Akuntansi

SMK Diponegoro Majenang Cilacap, beberapa arsip seperti kurikulum,

silabus, RPP, dan program tahunan mata pelajaran seni budaya.

Page 32: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4. Sumber kepustakaan yang berkaitan dengan penelitian sangatlah diperlukan

dalam mendukung keabsahan suatu data. Biasanya berupa buku-buku dan

LKS yang berkaitan dengan pembelajaran seni budaya khususnya seni lukis.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan bagian yang sangat penting dalam setiap

kegiatan penelitian. Hal tersebut dilakukan untuk mendapat data yang akurat,

terperinci, dan dapat dipercaya serta dipertanggungjawabkan, maka teknik

penelitian yang digunakan harus tepat.

Dalam penelitian kualitatif, maka pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik sebagai berikut:

1. Observasi atau Pengamatan

Observasi dalam pengumpulan data merupakan pengamatan langsung

obyek yang diselidiki. Menurut Narbuko (1999: 70), “Pengamatan adalah alat

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara

sistematik gejala-gejala yang diselidiki”. Teknik observasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah observasi berperan pasif dimana peneliti tidak terlibat dalam

pembelajaran secara aktif.

Observasi dilakukan dengan mengadakan kunjungan langsung ke SMK

Diponegoro Majenang, Cilacap untuk menjaring data-data tentang proses

pembelajaran siswa kelas XI Program Studi Akuntansi dalam mengikuti proses

belajar melukis.

2. Wawancara (interview)

Wawancara merupakan suatu teknik yang mendekati sumber informasi

dengan cara Tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan

berdasarkan kepada tujuan penelitian. H.B. Sutopo (2002: 59) mengemukakan

bahwa,”wawancara didalam penelitian kualitatif dilakukan secara tidak

terstruktur atau sering disebut sebagi teknik “wawancara mendalam” karena

peneliti merasa tidak tahu apa yang tidak diketahuinya”.

Dengan demikian wawancara dilakukan dengan pertanyaan yang

“openended” dan mengarah pada kedalaman informasi, serta dilakukan tidak

Page 33: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

secara formal struktur. Oleh karena itu subyek sebagai responden. Wawancara ini

dilakukan beberapa kali sesuai dengan keperluan peneliti yang berkaitan dengan

kejelasan dan kemantapan masalah yang sedang dijelajahi.

Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan terhadap Guru mata pelajaran

Seni Budaya dan siswa kelas XI Program Studi Akuntansi SMK Diponegoro

Majenang. Maka diperoleh data-data secara langsung mengenai proses

pembelajaran siswa dalam proses belajar melukis.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah kumpulan arsip-arsip dan dokumen, baik berupa

foto, gambar ataupun catatan yang diperoleh, yang ada kaitannya dengan

penelitian yang dilakukan yaitu mengenai proses pembelajaran siswa kelas XI

Program Studi Akuntansi saat proses belajar melukis. Dokumentasi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai sumber yang dapat dimanfaatkan

untuk menafsirkan dan bahan untuk meramalkan kejadian atau peristiwa yang

akan datang.

E. Teknik Sampling

Teknik sampling adalah bagian dari populasi. Menurut Lexy J Moleong

(1995: 165) menyatakan bahwa:

Sampling adalah menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber dan bangunannya (construction). Tujuannya adalah untuk merinci kekhususan yang ada ke dalam ramuan konteks yang unik. Maksud kedua dari sampling ialah menggali informasi yang akan menjadi dasar dari rancangan dan teori yang muncul.

Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah purposive

sampling, yaitu suatu teknik pengambilan contoh dipilih berdasarkan

pertimbangan-pertimbangan tertentu. Contoh yang dipilih adalah hasil karya

terbaik dari siswa kelas XI Program Studi Akuntansi SMK Diponegoro

Majenang.

Page 34: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

F. Validitas Data

Validitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara triangulasi data,

yaitu dalam penelitian ini diperoleh dengan cara menggunakan beberapa sumber

data yang sama yaitu melalui sumber data yang berupa informasi tempat dan

peristiwa dokumen.

Selain itu, peneliti juga menggunakan teknik informan review, yaitu

pemeriksaan keabsahan data dengan cara data yang telah terkumpul kemudian

diajukan kembali kepada informan yang bersangkutan, sehingga jika terjadi

kesalahan dapat dibenarkan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.

G. Analisis Data

Teknik analisi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

analisis interaktif H.B. Sutopo (2002: 91) menyebutkan bahwa,”Dalam proses

analisis data ada tiga komponen yang harus disadari sepenuhnya oleh setiap

peneliti”. Tiga komponen itu adalah: (1) Reduksi Data, (2) Sajian Data, (3)

Penarikan kesimpulan atau verifikasi.

Untuk lebih jelas model analisis interaktif ini dapat digambarkan skema

sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan, transformasi data kasar yang muncul dan

catatan-catatan yang tertulis di lapangan. Selama pengumpulan data berlangsung

terjadilah proses reduksi yang kemudian membuat ringkasan, mengkode,

menelusuri tema, memusatkan data yang diperoleh dari hasil karya terbaik dari

siswa kelas XI Program Studi Akuntansi SMK Diponegoro Majenang dan

menentukan batas-batas permasalahan dalam melukis cobek. Proses ini

berlangsung terus menerus sampai laporan akhir penelitian selesai ditulis.

2. Sajian Data

Sajian data yaitu sekumpulan informasi yang memberi kemungkinan

terjadinya penarikan simpulan. Dalam penyajian data meliputi berbagi jenis

matrik, gambar, skema, dan table.

Page 35: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Penarikan Simpulan

Penarikan simpulan merupakan suatu proses dimana suatu analisis

(reduksi data dan sajian data) yang dilakukan semakin tampak jelas. Sejak dari

awal kegiatan penelitian itu dilakukan , peneliti harus mulai menyusun pola-pola

arahan, sebab akibat. Kemudian simpulan juga perlu diverifikasi yang dapat

berupa suatu pengulangan yang meluncur secara cepat sebagai pemikiran peneliti

pada waktu menulis dengan melihat kembali data di lapangan.

Untuk lebih jelasnya unsur-unsur yang ada dapat digambarkan di bawah

ini:

Gambar 2. Model Analisis Interaktif (H. B. Sutopo, 2002: 96)

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan kejelasan langkah-langkah penelitian dari

awal hingga akhir. Prosedur penelitian meliputi empat tahap yaitu tahap pra

lapangan, tahap observasi lapangan, tahap analisis data, dan tahap penyusunan

laporan penelitian.

Untuk lebih jelasnya tentang pengertian tahap-tahap di atas penulis akan

uraikan sebagai berikut:

Pengumpulan Data

Reduksi Data Penyajian Data

Penarikan Simpulan (Verifikasi)

Page 36: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1. Tahap Pra Lapangan

Tahap pra lapangan merupakan tahap persiapan sebelum terjun ke

lapangan, mempersiapkan alat dan materi yang digunakan dalam penelitian dan

membuat rencana penelitian antara lain:

a. Memilih tempat dan waktu penelitian

b. Menjajaki dan menilai keadaan lapangan.

c. Memilih dan memanfaatkan informan.

d. Menyiapkan alat dan bahan penelitian.

e. Menyusun instrument research dan rambu-rambu pertanyaan, serta

objek yang akan diwawancarai.

f. Mengurus perijinan ke lembaga yang bersangkutan.

2. Tahap Observasi Lapangan

Merupakan tahap segala aktifitas lapangan dilakukan secara langsung

terhadap objek penelitian, antara lain:

a. Mengumpulkan data dengan observasi

b. Memotret karya-karya siswa yang diteliti

c. Pengayaan review informan.

3. Tahap Analisis Data

Pada kegiatan pengumpulan data meliputi observasi, interview, dan

menjadi data-data yang telah siap disajikan melelui proses analisis. Tahap

analisis ini antara lain:

a. Melakukan analisis awal pada data yang telah terkumpul.

b. Menyusun dan mengembangkan sajian data.

c. Pengayaan dan pengamalan data.

d. Merumuskan simpulan akhir dan merumuskan implikasi-implikasi

untuk mengembangkan saran-saran dalam laporan penelitian.

Page 37: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4. Tahap Penyusunan Laporan Penelitian

Merupakan proses penyusunan data-data penelitian dalam bentuk tulisan,

antara lain:

a. Menyusun laporan awal.

b. Merevisi hasil laporan.

c. Menyusun laporan akhir.

Page 38: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Majenang adalah sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Cilacap,

Jawa Tengah. Kecamatan ini merupakan jalan utama lintas propinsi antara Jawa

Tengah dan Jawa Barat yang dihubungkan dengan Cilacap dan Banjar. Di

kecamatan ini terdapat beberapa sekolah dari tingkat TK, SD, SMP, dan

SMA/SMK yang berstatus negeri maupun swasta. Salah satu SMK yang berstatus

swasta adalah SMK Diponegoro Majenang.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Diponegoro Majenang didirikan

pada tanggal 13 Maret 1996, terletak di Jalan Pahonjean KM 2 Kecamatan

Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Sekolah ini bernaung di bawah

Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Kecamatan Majenang.

Awalnya di SMK Diponegoro hanya menyelenggarakan 2 Program

Keahlian, yaitu Manajemen Bisnis dan Sekretaris, (sekarang : Pemasaran dan

Administrasi Perkantoran). Baru pada tahun 1998 menambah Program Keahlian

baru, yaitu Akuntansi, dan terakhir Multimedia sebagai Program Keahlian terbaru

mulai beroperasi pada tahun 2008. Pada tahun pelajaran 2005 / 2006 berdasarkan

Surat Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Jakarta

No : 6479 / C.C5 / MN / 2005 Perihal “Penetapan SMK yang Berpotensi untuk

dikembangkan menjadi SMK Standar Nasional / Internasioal” SMK Diponegoro

Majenang ditetapkan sebagai Sekolah yang berpotensi dikembangkan menjadi

SMK berstandar Nasional. Saat ini semua Program Keahlian yang ada di SMK

Diponegoro Majenang sedang dikembangkan oleh Bapak Turkim, S.Pd selaku

kepala sekolah untuk menjadi Program Keahlian Unggulan.

SMK Diponegoro memiliki visi dan misi yang ingin dicapai. Visi yang

ingin dicapai adalah sebagai pusat pendidikan dan latihan profesi berstandar

nasional. Sedangkan misi sekolah adalah : 1) Menghasilkan lulusan sebagai calon

teknisi muda akuntansi, calon pegawai kantor, pedagang dan praktisi multimedia

berkualitas, berwawasan lingkungan dan berorientasi masa depan, 2)

Page 39: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Menyelenggarakan sertifikasi keahlian Bahasa Inggris berstandar TOEIC serta

keahlian Akuntansi, Administrasi Perkantoran, Pemasaran dan Multimedia

berstandar nasional, 3) Mengusahakan pembelajaran yang kompetetif untuk

Praktik Kerja Industri (Prakerin) ke luar negeri, 4) Mengembangkan fungsi SMK

sebagai penyelenggara program diploma dan kursus-kursus.

Guru mata pelajaran seni budaya kelas XI program keahlian Akuntansi

SMK Diponegoro Majenang diampu oleh Ibu Anis Fadila, S.Pd, beliau telah

mengenyam pendidikan S1 jurusan pendidikan seni rupa di Universitas Sebelas

Maret Surakarta dan telah bertugas menjadi guru honorer di SMK Diponegoro

pada tahun 2010. Pada awalnya Ibu Anis Fadila, S.Pd mengajar hanya kelas X,

akan tetapi karena tenaga pengajar untuk mata pelajaran seni budaya terbatas,

maka beliau merangkap mengajar seni budaya kelas XI.

Gambar 3. Tampak Depan SMK Diponegoro Majenang. (Dokumentasi oleh: Maulida Avi Vais: 2011)

Page 40: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Pelaksanaan Proses Pembelajaran Seni Lukis Pada Mata Pelajaran Seni

Budaya dan Keterampilan Kelas XI Semester Gasal Dari Segi Materi,

Metode, Media Dan Evaluasi Pengajaran Di SMK Diponegoro

Majenang.

Pembelajaran seni budaya di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Diponegoro Majenang menggunakan kurikulum tingkat satuan pendidikan atau

sering disebut KTSP, yaitu kurikulum operasional yang disusun, dikembangkan

dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan yang sudah siap dan mampu

mengembangkannya sesuai dengan Undang-Undang No.20 pasal 36 tahun 2003

yaitu tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Dalam pelaksanaannya SMK Diponegoro Majenang Cilacap selalu

menekankan kepada semua guru mata pelajaran agar selalu memperhatikan

tujuan pengajaran terlebih dahulu sebelum melakukan proses belajar mengajar di

kelas. Oleh karena itu, langkah yang harus dilakukan pertama kali oleh seorang

guru sebelum melakukan interaksi belajar mengajar di kelas adalah merumuskan

tujuan pengajaran.

Tujuan pengajaran yang dirumuskan oleh guru diambil dari silabus

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk kemudian guru membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada semester II ini adalah dibagi menjadi 4

pertemuan. Pertemuan pertama yaitu: menjelaskan tentang sejarah umum seni

lukis. Pertemuan kedua yaitu: menjelaskan tentang pengertian seni lukis.

Pertemuan ketiga yaitu: menjelaskan tentang aliran-aliran dalam seni lukis dan

unsur-unsur seni lukis. Pertemuan keempat yaitu: membuat karya seni lukis

dengan media cobek.

Dalam merencanakan pengajaran guru memperhatikan komponen-

komponen yang saling terkait satu sama lainnya untuk mencapai tujuan

pembelajaran yaitu materi pembelajaran, metode pembelajaran, media

pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.

Page 41: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1. Materi Pembelajaran Seni Lukis

Materi pembelajaran dalam arti luas tidak hanya yang tertuang dalam

buku paket yang diwajibkan, akan tetapi mencakup keseluruhan materi

pembelajaran. Materi pelajaran seni budaya dalam bidang seni lukis untuk kelas

XI yang diberikan guru pada semester ini adalah sejarah umum seni lukis,

pengertian seni lukis, aliran seni lukis, unsur seni lukis, media seni lukis dan

membuat karya lukis pada cobek.

a. Sejarah Umum Seni Lukis

Secara historis, seni lukis sangat terkait dengan gambar. Peninggalan-

peninggalan prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu

nenek moyang manusia telah mulai membuat gambar pada dinding-dinding gua

untuk mencitrakan bagian-bagian penting dari kehidupan. Sebuah lukisan atau

gambar bisa dibuat hanya dengan menggunakan materi yang sederhana seperti

arang, kapur, atau bahan lainnya.

Salah satu teknik terkenal gambar prasejarah yang dilakukan orang-orang

gua adalah dengan menempelkan tangan di dinding gua, lalu menyemburnya

dengan kunyahan dedaunan atau batu mineral berwarna. Hasilnya adalah jiplakan

tangan berwana-warni di dinding-dinding gua yang masih bisa dilihat hingga saat

ini. Kemudahan ini memungkinkan gambar (dan selanjutnya lukisan) untuk

berkembang lebih cepat daripada cabang seni rupa lain seperti seni patung dan

seni keramik. Seperti gambar, lukisan kebanyakan dibuat di atas bidang datar

seperti dinding, lantai, kertas, atau kanvas. Dalam pendidikan seni rupa modern

di Indonesia, sifat ini disebut juga dengan dwi-matra (dua dimensi, dimensi

datar).

Objek yang sering muncul dalam karya-karya purbakala adalah manusia,

binatang, dan objek-objek alam lain seperti pohon, bukit, gunung, sungai, dan

laut. Bentuk dari objek yang digambar tidak selalu serupa dengan aslinya. Ini

disebut citra dan itu sangat dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis terhadap

objeknya. Misalnya, gambar seekor banteng dibuat dengan proporsi tanduk yang

luar biasa besar dibandingkan dengan ukuran tanduk asli. Pencitraan ini

dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis yang menganggap tanduk adalah bagian

Page 42: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

paling mengesankan dari seekor banteng. Karena itu, citra mengenai satu macam

objek menjadi berbeda-beda tergantung dari pemahaman budaya masyarakat di

daerahnya.

Pada satu titik, ada orang-orang tertentu dalam satu kelompok masyarakat

prasejarah yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk menggambar daripada

mencari makanan. Mereka mulai mahir membuat gambar dan mulai menemukan

bahwa bentuk dan susunan rupa tertentu, bila diatur sedemikian rupa, akan

nampak lebih menarik untuk dilihat daripada biasanya. Mereka mulai

menemukan semacam cita-rasa keindahan dalam kegiatannya dan terus

melakukan hal itu sehingga mereka menjadi semakin ahli. Mereka adalah

seniman-seniman yang pertama di muka bumi dan pada saat itulah kegiatan

menggambar dan melukis mulai condong menjadi kegiatan seni.

b. Pengertian Seni Lukis

Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar

pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh

dari menggambar. Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau

permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium

lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di

dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga

bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada

media yang digunakan.

Dalam bahasa Sansekerta, kata seni disebut cilpa. Sebagai kata sifat, cilpa

berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk-

bentuk yang indah atau dihiasi dengan indah. Sebagai kata benda ia berarti

pewarnaan, yang kemudian berkembang menjadi segala macam kekriaan yang

artistik. Cilpacastra yang banyak disebut-sebut dalam pelajaran sejarah kesenian,

adalah buku atau pedoman bagi para cilpin, yaitu tukang, termasuk di dalamnya

apa yang sekarang disebut seniman. Memang dahulu belum ada pembedaan

antara seniman dan tukang. Pemahaman seni adalah yang merupakan ekspresi

pribadi belum ada dan seni adalah ekspresi keindahan masyarakat yang bersifat

Page 43: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kolektif. Yang demikian itu ternyata tidak hanya terdapat di India dan Indonesia

saja, juga terdapat di Barat pada masa lampau.

Dalam bahasa Latin pada abad pertengahan, ada terdapat istilah-istilah

ars, artes, dan artista. Ars adalah teknik atau craftsmanship, yaitu ketangkasan

dan kemahiran dalam mengerjakan sesuatu, adapun artes berarti kelompok

orang-orang yang memiliki ketangkasan atau kemahiran, dan artista adalah

anggota yang ada di dalam kelompok-kelompok itu. Maka kiranya artista dapat

dipersamakan dengan cilpa.

c. Aliran Seni Lukis

1) Surrealisme

Lukisan dengan aliran ini kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk yang

sering ditemui di dalam mimpi. Pelukis berusaha untuk mengabaikan bentuk

secara keseluruhan kemudian mengolah setiap bagian tertentu dari objek untuk

menghasilkan sensasi tertentu yang bisa dirasakan manusia tanpa harus mengerti

bentuk aslinya.

2) Kubisme

Adalah aliran yang cenderung melakukan usaha abstraksi terhadap objek

ke dalam bentuk-bentuk geometri untuk mendapatkan sensasi tertentu. Salah satu

tokoh terkenal dari aliran ini adalah Pablo Picasso.

3) Romantisme

Merupakan aliran tertua di dalam sejarah seni lukis modern Indonesia.

Lukisan dengan aliran ini berusaha membangkitkan kenangan romantis dan

keindahan di setiap objeknya. Pemandangan alam adalah objek yang sering

diambil sebagai latar belakang lukisan. Romantisme dirintis oleh pelukis-pelukis

pada zaman penjajahan Belanda dan ditularkan kepada pelukis pribumi untuk

tujuan koleksi dan galeri di zaman kolonial. Salah satu tokoh terkenal dari aliran

ini adalah Raden Saleh.

4) Ekspressionisme

adalah kecenderungan seorang seniman untuk mendistorsi kenyataan

dengan efek-efek emosional. Ekspresionisme bisa ditemukan di dalam karya

Page 44: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lukisan, sastra, film, arsitektur, dan musik. Istilah emosi ini biasanya lebih

menuju kepada jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia.

d. Unsur –Unsur Seni Lukis

Garis besarnya Unsur Seni Lukis memiliki dua bagian besar unsur, yaitu

unsur psikis dan unsur fisik di seni Lukis.

Unsur psikis (non-visual) adalah suatu unsur yang datangnya dari dalam

tubuh pelukisnya sendiri. Sifatnya tidak dapat dilihat tetapi dapat dirasakan

kehadirannya di dalam bentuk sebuah lukisan. Bentuk psikis berupa : ekspresi,

gagasan, imajinasi, Pandangan hidup, pengalaman, teknik, pengetahuan, sikap

artistik, sikap estetik, dan konsep terhadap karya seninya.

Unsur fisik adalah suatu unsur yang terlihat (visual),dan unsur inilah yang

bersama-sama unsur psikis membentuk sebuah lukisan. Bentuk fisik berupa:

garis, bentuk, warna dari penggunaan garis, bentuk dan warna selanjutnya akan

timbul kesan irama/nada, komposisi, dan tekstur.

Setiap pelukis pasti menggunakan unsur fisik yang sama, tetapi karena

memiliki unsur psikis yang beda maka lahirlah corak lukisan yang selalu berbeda

dalam Unsur Seni Lukis. (www.be4rt.com).

f. Media, Alat dan Teknik Seni Lukis

Peralatan dan bahan yang digunakan dalam pembuatan karya seni sering

disebut dengan media. Dengan menggunakan sarana atau media yang tepat, kita

dapat menuangkan ide atau gagasan sesuai dengan ekspresi dari dalam diri untuk

membuat sebuah karya seni yang baik. Untuk itu, sebelum belajar membuat

karya yang baik harus memahami terlebih dulu mengenai bermacam media.

Media yang digunakan oleh siswa kelas XI program keahlian akuntansi

pada semester ini adalah :

1) Buku Gambar digunakan untuk menggambar desain yang akan dibuat pada

cobek.

2) Cobek adalah alat sederhana yang masih dibutuhkan di setiap rumah tangga.

Bahan terbuat dari tanah liat.

3) Cat Poster biasa digunakan untuk melukis diatas kertas atau keramik. Sifatnya

tidak mudah kering dan warnanya tahan lama.

Page 45: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Peralatan yang digunakan oleh siswa kelas XI program keahlian akuntansi

pada semester ini adalah :

1) Pensil : Jenis pensil dibedakan berdasarkan tingkat kekerasan atau kehitaman

karbonnya. Untuk pensil berkode B menandakan jenis pensil lunak dan hitam.

Terdiri dari kode B, 2B, 3B sampai 6B, sangat tepat digunakan untuk media

menggambar.

2) Penghapus : Fungsi dari penghapus ini adalah untuk menghapus apabila

terjadi kesalahan dalam membuat desain.

3) Kuas : digunakan untuk mengoleskan cat keatas cobek. Ukuran bulunya

ditandai dengan nomor kode yang tertulis pada gagang kuas. Untuk jenis

kuas cat poster, bulunya halus dan bentuknya meruncing ketika dicelupkan ke

dalam air.

4) Palet : Peralatan melukis bantu yang sering digunakan pelukis sebagai tempat

untuk meletakkan cat, mencampur warna dan mengencerkan cat.

Teknik yang digunakan oleh siswa kelas XI program keahlian akuntansi

pada semester ini adalah :

a. Teknik linier, yaitu cara menggambar objek dengan garis sebagai unsur yang

paling menentukan, baik garis lurus maupun lengkung.

b. Teknik blok, yaitu cara menggambar dengan menutup objek Gambar

menggunakan satu warna, sehingga hanya tampak bentuk globalnya (siluet).

c. Teknik arsir, yaitu cara menggambar dengan garis-garis sejajar atau

menyilang untuk menentukan gelap terang objek sehingga tampak seperti tiga

dimensi.

d. Teknik plakat, yaitu cara menggambar dengan menggunakan bahan cat air

atau cat poster dengan sapuan warna yang tebal sehingga hasilnya tampak

pekat dan menutup.

2. Metode Pembelajaran Seni Lukis

Metode pembelajaran merupakan cara mengajar (bersifat umum) yang

dapat digunakan untuk semua jenis mata pelajaran. Penggunaan metode

pembelajaran sangat menentukan keberhasilan belajar siswa. Metode mengajar

Page 46: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang tepat dan dilaksanakan secara benar dapat membantu siswa memahami

materi pelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran. Banyak jenis metode

mengajar yang dapat diterapkan oleh guru, namun di SMK Diponegoro

Majenang menerapkan beberapa metode mengajar yang umum digunakan di

sekolah-sekolah.

Dalam menyampaikan materi pembelajaran seni lukis, guru menggunakan

beberapa metode yaitu: ceramah, tanya jawab, pemberian contoh, dan penugasan.

a. Metode Ceramah

Metode ceramah adalah cara penyampaian pelajaran di dalam kelas

dengan menggunakan penuturan secara lisan kepada seluruh siswa. Alat utama

metode ceramah adalah berbicara. Namun dalam praktek guru bisa menggunakan

alat bantu mengajar. Tugas siswa adalah mendengarkan dengan cermat dan

mencatat dengan teliti apa yang disampaikan oleh guru. Dalam hal ini guru

menyampaikan materi tentang sejarah umum seni lukis, pengertian seni lukis,

aliran seni lukis, unsur seni lukis, media seni lukis, dan pengertian karya seni

rupa terapan. Sebelum guru menjelaskan materi yang akan disampaikan tersebut

biasanya guru menanyakan terlebih dahulu misalnya apakah diantara siswa satu

kelas ada yang mengetahui pengertian seni lukis. Dalam penerapan mengajar

guru menyampaikan materi dengan ceramah, sebagian siswa mendengar dan

sebagian juga ada yang mengantuk, dan juga ada yang terlihat tegang.

Mekanisme belajar mengajar teori dalam proses belajar siswa sangat

mempengaruhi kemampuan siswa dalam berkreativitas. Dan metode pengajaran

teori yang digunakan guru harus tepat karena berpengaruh terhadap

berlangsungnya proses belajar mengajar seni budaya di SMK Diponegoro

Majenang. Dengan menggunakan metode ceramah, yaitu menerangkan fungsi

dan tujuan serta pengenalan alat dan bahan dengan kemungkinan – kemungkinan

dan karakteristiknya.

Untuk merangsang siswa agar aktif dalam kelas, maka sebaiknya sebelum

guru menyampaikan materi yang akan disampaikan siswa diberi pertanyaan baik

mengenai materi yang belum disampaikan ataupun materi yang minggu

sebelumnya telah diterangkan oleh guru. Dengan begitu siswa juga tidak merasa

Page 47: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

bosan apabila guru sedang menerangkan dengan metode ceramah. Untuk

menghindari dari kejenuhan siswa dalam proses belajar, guru seni budaya juga

menyelipkan sedikit cerita humor agar siswa lebih merasakan suasana belajar

yang santai dan tidak menegangkan.

Gambar 4. Guru sedang menyampaikan materi seni budaya dengan metode ceramah.

(Dokumentasi oleh: Maulida Avi Vais: 2011)

b. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah cara belajar mengajar yang diterapkan guru

dengan jalan guru mengajukan pertanyaan dan siswa menjawab. Pada awalnya

konsep metode tanya jawab diterapkan dengan guru saja yang mengajukan

pertanyaan. Perbedaan dengan metode diskusi terletak pada tujuan dan

prosedurnya. Tujuan tanya jawab adalah mengecek penguasaan siswa atas fakta

dan materi yang telah diajarkan, sementara diskusi untuk melatih anak

menghubungkan fakta dan konsep dalam membahas masalah yang lebih

Page 48: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kompleks. Prosedur metode tanya jawab dua arah, sementara metode diskusi

multi arah.

Metode ini dilakukan guru seni budaya untuk meninjau pelajaran yang

lalu untuk menangkap perhatian siswa agar lebih rajin membaca materi

sebelumnya yang telah disampaikan. Dan juga selain itu metode ini diterapkan

oleh guru seni budaya untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang

materi pelajaran seni budaya.

Gambar 5. Guru sedang melakukan Tanya jawab kepada siswa.

(Dokumentasi oleh: Maulida Avi Vais: 2011)

c. Metode Pemberian Contoh (Demonstrasi)

Dengan metode pemberian contoh atau demonstrasi dimaksudkan adalah

bahwa seorang guru memperlihatkan sesuatu proses kepada seluruh anak

didiknya. Ada beberapa keuntungan metode demonstrasi, yaitu siswa akan

memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai proses sesuatu yang telah

didemonstrasikan, perhatian siswa akan lebih mudah dipusatkan pada hal-hal

Page 49: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang penting yang sedang dibahas, dapat mengurangi kesalahan pengertian antara

siswa dengan guru bila dibandingkan dengan ceramah atau tanya jawab, dan akan

dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan apa yang telah

didemonstrasikan atau juga dapat melatih penguasaan atau keterampilan tertentu

sebagai tindak lanjut dari demonstrasi.

Gambar 6. Guru sedang memberikan contoh karya lukis pada cobek kepada siswa.

(Dokumentasi oleh: Maulida Avi Vais: 2011)

d. Metode Penugasan

Metode penugasan merupakan suatu cara belajar mengajar dengan jalan

siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Dalam hal ini tugas yang

diberikan oleh guru seni budaya kepada siswa adalah melukis pada cobek.

Namun sebelum pada metode pemberian tugas guru harus telah menyelesaikan

pokok pembahasan materi terlebih dahulu dan juga memberi kesempatan kepada

siswa agar bertanya tentang materi yang belum dipahami. Hal itu perlu dilakukan

agar siswa menguasai materi dengan sungguh-sungguh.

Page 50: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tugas yang diberikan kepada siswa tidak terbatas pada mengerjakan soal

teori saja, tetapi juga siswa mengerjakan tugas praktek melukis. Dalam tugas

teori siswa mengerjakan soal-soal tertulis yang dibuat guru mengenai materi

pelajaran seni lukis yang telah disampaikan. Misalnya dengan menjawab soal

tentang materi sejarah seni lukis, unsur-unsur seni lukis, dan lain-lain. Untuk

tugas praktek siswa diberi tugas melukis diatas cobek.

Gambar 7. Siswa sedang mengerjakan tugas mata pelajaran seni budaya materi melukis di atas cobek.

(Dokumentasi oleh: Maulida Avi Vais: 2011)

3. Media Pembelajaran Seni Lukis

Media pembelajaran merupakan sumber belajar atau wahana fisik yang

mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang

siswa untuk belajar, membangkitkan keinginan dan minat yang baru,

membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan

mempengaruhi psikologis terhadap siswa. Selain membangkitkan motivasi dan

Page 51: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan

pemahaman dan memadatkan informasi.

Di SMK Diponegoro media pembelajaran pada umumnya yang digunakan

untuk menyampaikan materi atau informasi di depan kelas adalah pemberian

contoh dengan menggunakan alat yaitu papan tulis (white board). Misalnya

dalam menyampaikan materi tentang sejarah umum seni lukis, pengertian seni

lukis, aliran seni lukis, unsur seni lukis, media seni lukis. Selain itu guru juga

memberikan contoh dengan memperlihatkan hasil karya dari kakak kelas.

4. Evaluasi Pembelajaran Seni Lukis

Pengertian evaluasi adalah kemampuan membuat kriteria, memberikan

pertimbangan, mengkaji (kekeliruan, ketepatan) dan kemampuan menilai,

sehingga evaluasi hasil proses pembelajaran. Evaluasi merupakan bagian integral

atau suatu komponen yang tidak dapat dipisahkan dalam proses pendidikan.

Secara umum evaluasi dimaksudkan untuk melihat sejauh mana keberhasilan

pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh guru terhadap siswa. Apakah sesuai

dengan tujuan pembelajaran. Evaluasi yang dilaksanakan guru mata pelajaran

Seni Budaya kelas XI program keahlian Akuntansi di SMK Diponegoro

Majenang adalah tes pilihan ganda, tes uraian, dan praktek melukis.

a. Tes Pilihan Ganda

Tes pilihan ganda adalah butir soal yang alternatif jawabannya lebih

dari dua. Contoh tes pilihan ganda yang diterapkan di SMK Diponegoro

Majenang mengenai materi seni lukis yaitu :

Yang merupakan aliran tertua dalam sejarah seni lukis modern Indonesia

adalah….

a. Romantisme b. Kubisme c. Surrealisme d. Ekspressionisme

b. Tes Isian Singkat

Tes isian singkat adalah butir soal berbentuk pertanyaan yang dapat

dijawab dengan satu kata, satu frasa, satu angka atau satu formula. Contoh tes

isian singkat yang diterapkan di SMK Diponegoro Majenang mengenai materi

seni lukis yaitu :

Page 52: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dalam bahasa Sansekerta, kata seni disebut.......

c. Tes Uraian

Tes uraian adalah butir soal yang mengandung pertanyaan atau tugas

yang jawaban atau pengerjaan soal tersebut harus dilakukan dengan cara

mengekspresikan pikiran peserta tes. Contoh tes uraian yang diterapkan di SMK

Diponegoro Majenang mengenai materi seni lukis yaitu :

Apakah yang dimaksud dengan seni lukis?

Alat evaluasi diatas diterapkan pada saat siswa melaksanakan ulangan

harian dan ulangan umum. Ulangan harian dilaksanakan setelah selesai satu

pembahasan materi pelajaran dalam standar kompetensi tertentu yang terdiri dari

seperangkat soal tertulis yang berupa tugas harian. Misalnya apabila guru telah

menyelesaikan materi tentang mengapresiasi karya seni lukis, maka guru akan

memberikan soal tertulis dengan materi yang telah dipelajari tersebut. Dalam hal

ini untuk materi seni lukis ulangan harian tertulis ditambah dengan tugas melukis.

Pelaksanaan ulangan harian dan tugas menggambar minimal dilaksanakan tiga

kali dalam satu semester. Sedangkan ulangan umum dilaksanakan pada setiap

akhir semester dalam satu tahun ajaran. Penilaian dalam materi teori seni lukis

secara formal di sekolah harus dilakukan oleh guru seni budaya. Dan juga

penilaian tersebut nantinya akan di kategorikan baik, sedang, atau kurang baik.

Ulangan umum semester gasal dilakukan berdasarkan materi yang disampaikan

guru pada semester pertama.

Selain penguasaan materi, penilaian atau evaluasi juga dapat dinilai dari

segi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran setiap pertemuan. Pada

pelaksanaan tugas praktek siswa dinilai dari proses kerja yang selanjutnya

penilaian. Dalam menilai hasil karya siswa seorang guru harus mempunyai

pedoman agar tidak ada kesalahan dan lebih objektif. Pedoman penilaian

terhadap karya siswa tersebut antara lain: kebersihan, kerapian, dan kerajinan

pada penampilan karya siswa, karya yang telah dibuat merupakan karya hasil

kerja sendiri, kebenaran ada kemiripan dengan contoh apabila mencontoh, dan

penggunaan warna pada karya disesuaikan.

Page 53: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 8. Contoh hasil karya melukis di atas cobek

Dari siswa kelas XI program keahlian akuntansi yang bernama Septi Ulfiani (Dokumentasi oleh: Maulida Avi Vais: 2011)

Dalam proses pembelajaran seni budaya khususnya seni lukis guru

melakukan pemantauan langsung terhadap siswa di SMK Diponegoro Majenang.

Pada setiap pertemuan guru mengamati, mengarahkan, dan mengingatkan kepada

siswanya agar berusaha mengerjakan tugas dengan baik dalam pembelajaran seni

lukis. Penilaian guru terhadap siswa tidak hanya sebatas hasil akhir pembuatan

karya, akan tetapi guru juga memantau hasil cara kerja siswa saat mengerjakan

tugas di sekolah. Misalnya pada pengerjaan tugas melukis di atas cobek, guru

akan menilai siswa dari segi perilaku, kebersihan karya, dan kreativitas pada saat

di kelas.

Hasil dari pemantauan guru terhadap siswa diharapkan akan berdampak

positif bagi siswa, misalnya pada saat siswa sedang merasa kesulitan dalam

mengerjakan tugas guru akan membantu memecahkan kesulitan tersebut dengan

cara memberitahu langkah-langkah menggambar yang benar. Selain itu, siswa

juga akan lebih merasa senang apabila guru menggunakan metode pendekatan

Page 54: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dalam hal menyampaikan materi pelajaran seni budaya. Maka dengan hasil

pemantauan tersebut guru dapat mengetahui sejauh mana penguasaan materi

siswa berdasarkan materi yang telah diberikan guru mata pelajaran seni budaya.

C. Pembahasan Hasil Karya Seni Lukis

Di bawah ini adalah beberapa hasil karya terbaik siswa program studi

akuntansi SMK Diponegoro, berdasarkan materi yang telah diberikan oleh guru.

Yaitu materi tentang sejarah, pengertian, unsur-unsur dan media seni lukis.

Standar kompetensi mata pelajaran seni budaya khususnya seni lukis

dikelompokkan menjadi dua, yaitu mengapresiasi karya seni lukis cobek,

mengekspresikan diri melalui karya seni lukis cobek. Berikut di bawah ini adalah

karya-karya terbaik dari siswa kelas XI program studi Akuntansi SMK

Diponegoro dengan tema “bunga”.

Gambar 9. Hasil karya melukis di atas cobek

dari siswa kelas XI program keahlian akuntansi yang bernama Ria Anggreria (Dokumentasi oleh: Maulida Avi Vais: 2011)

Page 55: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Data penilaian karya ini diperoleh dari beberapa aspek, yaitu: Kognitif :

kreativitas/ ide/ daya cipta. Afektif : disiplin waktu, keseriusan. Psikomotorik :

kerapian, kejelasan/ ketegasan (warna, bentuk, garis), komposisi (warna, bentuk,

garis). Nilai tertinggi adalah 85 dan nilai terendah atau batas kriteria ketuntasan

minimal (KKM) adalah 70. Apabila nilai kurang dari 70 dianggap belum

memenuhi kriteria dan guru memberikan kesempatan untuk memperbaiki atau

remidi. Dari hasil nilai yang diperoleh siswa yang bernama Ria Anggreria adalah

85 dan mendapat predikat sebagai nilai tertingi. Berdasarkan nilai tersebut, dapat

diuraikan sebagai berikut:

No. Aspek Penilaian Bobot

1. Kognitif

- Kreativitas/ Ide/ Daya Cipta

85

2. Afektif

- Disiplin Waktu

- Keseriusan

85

85

3. Psikomotorik

- Kerapian

- Kejelasan/ Ketegasan (Warna, Bentuk, Garis)

- Komposisi (Warna, Bentuk, Garis)

85

85

85

Jumlah Rata- Rata Nilai 85

Page 56: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 10. Hasil karya melukis di atas cobek

Dari siswa kelas XI program keahlian akuntansi yang bernama Furkon Wahidin (Dokumentasi oleh: Maulida Avi Vais: 2011)

Data penilaian karya ini diperoleh dari beberapa aspek, yaitu: Kognitif :

kreativitas/ ide/ daya cipta. Afektif : disiplin waktu, keseriusan. Psikomotorik :

kerapian, kejelasan/ ketegasan (warna, bentuk, garis), komposisi (warna, bentuk,

garis). Nilai tertinggi adalah 85 dan nilai terendah atau batas kriteria ketuntasan

minimal (KKM) adalah 70. Apabila nilai kurang dari 70 dianggap belum

memenuhi kriteria dan guru memberikan kesempatan untuk memperbaiki atau

remidi. Dari hasil nilai yang diperoleh siswa yang bernama Furkon Wahidin

adalah 79. Berdasarkan nilai tersebut, dapat diuraikan sebagai berikut:

No. Aspek Penilaian Bobot

1. Kognitif

- Kreativitas/ Ide/ Daya Cipta

80

2. Afektif

- Disiplin Waktu

- Keseriusan

78

80

Page 57: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Psikomotorik

- Kerapian

- Kejelasan/ Ketegasan (Warna, Bentuk, Garis)

- Komposisi (Warna, Bentuk, Garis)

78

80

78

Jumlah Rata- Rata Nilai 79

Gambar 11. Hasil karya melukis di atas cobek

Dari siswa kelas XI program keahlian akuntansi yang bernama Kinanty Fajar Rahmawati (Dokumentasi oleh: Maulida Avi Vais: 2011)

Data penilaian karya ini diperoleh dari beberapa aspek, yaitu: Kognitif :

kreativitas/ ide/ daya cipta. Afektif : disiplin waktu, keseriusan. Psikomotorik :

kerapian, kejelasan/ ketegasan (warna, bentuk, garis), komposisi (warna, bentuk,

garis). Nilai tertinggi adalah 85 dan nilai terendah atau batas kriteria ketuntasan

minimal (KKM) adalah 70. Apabila nilai kurang dari 70 dianggap belum

memenuhi kriteria dan guru memberikan kesempatan untuk memperbaiki atau

remidi. Dari hasil nilai yang diperoleh siswa yang bernama Kinanty Fajar

Rahmawati adalah 84. Berdasarkan nilai tersebut, dapat diuraikan sebagai berikut:

Page 58: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

No. Aspek Penilaian Bobot

1. Kognitif

- Kreativitas/ Ide/ Daya Cipta

84

2. Afektif

- Disiplin Waktu

- Keseriusan

83

83

3. Psikomotorik

- Kerapian

- Kejelasan/ Ketegasan (Warna, Bentuk, Garis)

- Komposisi (Warna, Bentuk, Garis)

85

83

86

Jumlah Rata- Rata Nilai 84

Gambar 12. Hasil karya melukis di atas cobek

Dari siswa kelas XI program keahlian akuntansi yang bernama Cicih Kurniasih (Dokumentasi oleh: Maulida Avi Vais: 2011)

Data penilaian karya ini diperoleh dari beberapa aspek, yaitu: Kognitif :

kreativitas/ ide/ daya cipta. Afektif : disiplin waktu, keseriusan. Psikomotorik :

Page 59: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kerapian, kejelasan/ ketegasan (warna, bentuk, garis), komposisi (warna, bentuk,

garis). Nilai tertinggi adalah 85 dan nilai terendah atau batas kriteria ketuntasan

minimal (KKM) adalah 70. Apabila nilai kurang dari 70 dianggap belum

memenuhi kriteria dan guru memberikan kesempatan untuk memperbaiki atau

remidi. Dari hasil nilai yang diperoleh siswa yang bernama Cicih Kurniasih

adalah 85. Berdasarkan nilai tersebut, dapat diuraikan sebagai berikut:

No. Aspek Penilaian Bobot

1. Kognitif

- Kreativitas/ Ide/ Daya Cipta

85

2. Afektif

- Disiplin Waktu

- Keseriusan

85

85

3. Psikomotorik

- Kerapian

- Kejelasan/ Ketegasan (Warna, Bentuk, Garis)

- Komposisi (Warna, Bentuk, Garis)

85

85

85

Jumlah Rata- Rata Nilai 85

Page 60: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Dari hasil penelitian studi tentang pelaksanaan proses pembelajaran seni

lukis pada mata pelajaran Seni Budaya siswa kelas XI program studi Akuntansi

di SMK Diponegoro Majenang kabupaten Cilacap Jawa Tengah mengenai materi

pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan evaluasi

pembelajaran dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Materi pembelajaran Seni Budaya di bidang Seni Lukis yang diajarkan adalah

pengertian seni lukis, sejarah seni lukis, unsur-unsur seni lukis, media,alat

dan teknik seni lukis.

2. Metode pembelajaran seni lukis yang digunakan yaitu : ceramah, tanya

jawab, pemberian contoh/ demonstrasi, dan pemberian tugas. Metode

ceramah digunakan untuk menyampaikan semua materi seni lukis. Metode

pemberian contoh digunakan untuk mendemonstrasikan cara – cara melukis

diatas cobek. Metode tanya jawab digunakan untuk mengetahui pemahaman

siswa setelah pembelajaran serta untuk memperdalam materi. Metode

penugasan digunakan untuk mengetahui hasil pembelajaran serta

melaksanakan evaluasi.

3. Media pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan materi atau

informasi di depan kelas adalah pemberian contoh dengan menggunakan alat

yaitu papan tulis (white board). Selain itu guru juga memberikan contoh

dengan memperlihatkan hasil karya dari kakak kelas. Sedangkan dalam

materi pelajaran teori guru menjelaskan kepada siswa dengan menggunakan

media buku paket seni budaya karya Harry D. Fauzi untuk kelas XI penerbit

Armico Bandung.

4. Evaluasi pembelajaran yang digunakan adalah Evaluasi pembelajaran

dilakukan dengan penilaian dari ulangan harian, tugas praktek, dan ulangan

umum. Penilaian tersebut nantinya akan di kategorikan baik, sedang, atau

Page 61: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kurang baik sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah

dibuat oleh guru.

B. Implikasi

1. Implikasi Teoritis

Implikasi teoritis yang ditimbulkan dari hasil penelitian ini yaitu dapat

menambah pengetahuan dibidang seni lukis untuk tingkat Sekolah Menengah

Kejuruan. Selain itu juga dapat lebih mengetahui mengenai pelaksanaan

pengajaran mata pelajaran seni budaya khususnya seni lukis dengan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang merupakan pengembangan dari

pembelajaran dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).

2. Implikasi Praktis

Implikasi praktis dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan pelaksanaan pengajaran dengan KTSP seni budaya, di kelas XI

program keahlian Akuntansi di SMK Diponegoro Majenang dapat diukur

kesesuaian komponen-komponen pembelajaran yang meliputi: materi

pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan evaluasi

pembelajaran terhadap kompetensi siswa. Guru mengembangkan metode

mengajar yang lebih variatif dan inovatif agar siswa tidak merasa jenuh dan

bersemangat untuk belajar seni lukis.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka saran-saran yang dapat diberikan adalah: 1. Kepada Kepala Sekolah, hendaknya lebih memperhatikan penyediaan sarana

belajar untuk mata pelajaran seni budaya khususnya seni lukis, misalnya

berupa buku-buku tentang seni lukis dan peralatan menggambar untuk

mencapai keberhasilan belajar siswa.

Page 62: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …/Studi...lukis pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas xi di smk diponegoro majenang kabupaten cilacap jawa tengah tahun ajaran 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Kepada Guru bidang studi seni budaya, hendaknya memperluas materi yang

akan diajarkan kepada siswa, membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) sesuai dengan kurikulum, menerapkan metode pembelajaran yang

tepat, inovatif dan menyenangkan disesuaikan dengan kompetensi siswa,

menyediakan media pembelajaran yang bisa merangsang siswa agar semangat

dalam belajar seni lukis, mengadakan evaluasi pembelajaran dari hasil karya

siswa, sehingga karya selanjutnya dapat lebih baik.

3. Kepada Siswa, hendaknya meningkatkan kreativitas dan keaktifan dalam

belajar. Selain itu juga banyak berlatih dan belajarlah menyenangi mata

pelajaran seni budaya khususnya seni lukis, karena hal itu penting supaya

dapat menghasilkan karya seni yang maksimal.