FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan...

205
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS ILMIAH DENGAN STRATEGI PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) PADA SISWA KELAS XI IA SMA MUHAMMADIYAH 3 MASARAN SRAGEN Oleh: SITI ROCHANI K1207032 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan...

Page 1: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS ILMIAH DENGAN STRATEGI

PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) PADA SISWA KELAS XI IA

SMA MUHAMMADIYAH 3 MASARAN SRAGEN

Oleh:

SITI ROCHANI

K1207032

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS ILMIAH DENGAN STRATEGI

PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) PADA SISWA KELAS XI IA

SMA MUHAMMADIYAH 3 MASARAN SRAGEN

Oleh:

SITI ROCHANI

K1207032

SKRIPSI

Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana

Pendidikan Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Siti Rochani. K1207032. PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS ILMIAH

DENGAN STRATEGI PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) PADA SISWA

KELAS XI IA SMA MUHAMMADIYAH 3 MASARAN SRAGEN. Skripsi.

Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret

Surakarta, Mei 2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk : 1) meningkatkan kualitas proses

pembelajaran menulis ilmiah siswa kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran

Sragen dengan strategi peta pikiran (mind mapping); 2) meningkatkan kemampuan

menulis ilmiah siswa kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran Sragen dengan

strategi peta pikiran (mind mapping).

Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas (Classroom Action

Research) yaitu penelitian kolaboratif antara peneliti, guru, dan siswa untuk

mengatasi permasalahan yang ada dalam pembelajaran. Teknik pengumpulan data

dengan wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Teknik validitas data yang

digunakan adalah teknik triangulasi. Teknik trianggulasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah trianggulasi sumber data dan trianggulasi metode. Teknik

analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif dan teknik analisis deskripsi

komparatif (statistik deskriptif komparatif). Proses penelitian dilaksanakan dalan tiga

siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan,

observasi, serta analisis dan refleksi.

Pelaksanaan tindakan penelitian ini dilakukan mulai dari survei awal,

kemudian dilanjutkan dalam dua siklus oleh guru kelas sebagai fasilitator

pembelajaran serta peneliti sebagai partisipan pasif. Tahap perencanaan tindakan

meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran,

mempersiapkan instrumen penilaian, dan mengajukan solusi alternatif berupa

penerapan strategi peta pikiran untuk pembelajaran menulis ilmiah. Pada tahap

pelaksanaan peneliti mengadakan pengamatan mengenai tindakan yang dilakukan,

selain itu, pengamatan dilakukan untuk mengumpulkan data yang nantinya diolah

untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya. Tahap observasi

dilakukan untuk mengamati dan menginterpretasikan penggunaan strategi peta

pikiran untuk pembelajaran menulis ilmiah, juga untuk mengetahui adanya

peningkatan proses dan kemampuan menulis ilmiah. Tahap analisis dan refleksi

dilakukan untuk mengolah data hasil observasi dan mencari kekurangan dalam

pembelajaran untuk kemudian diperbaiki pada siklus selanjutnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) terdapat peningkatan kualitas proses

pembelajaran menulis ilmiah dengan strategi peta pikiran pada siswa kelas kelas XI

IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran Sragen ditandai dengan: a) meningkatkan

keaktifan siswa dalam pembelajaran. Pada siklus I mencapai 40% (12 siswa),

Page 6: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

kemudian menjadi 62% ( 18 siswa) , dan menjadi 76% (23 ssiwa) pada siklus III. b)

Meningkatkan keaktifan siswa dalam membuat peta pikiran dari kerangka karya tulis

ilmiah siswa. Pada siklus I siswa yang aktif membuat peta pikiran dalam

pembelajaran menulis ilmiah mencapai 77% (23 siswa), meningkat menjadi 86% 25

(siswa) pada siklus II, dan meningkat lagi menjadi 90% ( 27siswa) pada siklus III. c)

Kerjasama siswa dalam menulis ilmiah telah menunjukkan peningkatan yang cukup

signifikan. Pada siklus I, 14 siswa (47%) telah mampu bekerjasama. Kemudian pada

siklus II terjadi peningkatan menjadi 20 siswa (69%) dan pada siklus III sudah 24

siswa (80%) yang mampu bekerja sama. 2) Terdapat peningkatan kemampuan

menulis ilmiah dengan strategi peta pikiran pada siswa kelas XI IA SMA

Muhammadiyah 3 Masaran Sragen, pada siklus I ada 14 siswa yang tuntas (47%) dan

pada siklus II meningkat menjadi 23 siswa yang tuntas (77%). Peningkatan yang

cukup siginifikan juga terjadi pada siklus III yaitu 27 siswa tuntas (90%).

Page 7: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

“Dan kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada orang tuanya.

Ibunnya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan

menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua

orang tuamu. Hanya kepada Aku tempatmu kembali”

(QS. Al-Luqman:14)

Kirimlah surat-suratmu menjelang subuh, surat yang ditulis dengan tinta air mata,

dengan kertas pipi, dengan perangko pengabulan, dan dengan alamat yang ditujukan

pada sang pemilik Arsy (Allah). Sesudah itu, tunggulah jawaban dan balasan-Nya.

(DR. Aidh Al-Qarni)

Bila kau hendak bahagia satu jam, tidurlah.

Bila kau hendak bahagia satu hari, memancinglah.

Bila kau hendak bahagia satu bulan, menikahlah.

Bila kau hendak bahagia satu tahun, warisilah harta.

Bila kau hendak bahagia seumur hidupmu, bantulah sesama.

(Pepatah Cina)

Page 8: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan kepada:

1. Bapak dan Ibuku yang sangat aku

sayangi. Terima kasih atas kasih

sayangnya yang tak terbatas

untukku.

2. Kakak-kakakku atas dukungan dan

dorongannya yang diberikan

kepadaku.

3. Keponakan-keponakanku tercinta

Alfian, Fira, Nayla, Melati, Natasha,

Adila, Fanno, dan Nafisa kalian

adalah sumber semangatku.

4. Teman-temanku Haning, Fitri, Narti,

Papah, Salma, dan Rumi

5. Sahabat-sahabat Bastind ‟07.

Page 9: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas kasih dan karunia-

Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini, guna memenuhi sebagian persyaratan

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Banyak hambatan dan kesulitan dapat teratasi

berkat bantuan dari berbagi pihak. Atas segala bentuk bantuannya, peneliti sampaikan

terimakasih kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., Dekan FKIP UNS yang telah

mengizinkan peneliti menyelesaikan skripsi;

2. Drs. Suparno, M.Pd., Ketua Jurusan PBS yang telah memberikan izin untuk

penulisan skripsi ini;

3. Drs. Slamet Mulyono, M.Pd., Ketua Program Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia yang telah memberikan izin untuk penulisan skripsi ini;

4. Prof. Dr. H.Sarwiji Suwandi, M.Pd., selaku pembimbing I selaku yang telah

memberikan arahan dan nasihat dengan sabar kepada penulis sehingga skripsi

ini dapat penulis selesaikan dengan lancar ;

5. Atikah Anindyarini, SS. M.Hum., selaku pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat penulis

selesaikan dengan lancar;

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang

secara tulus dan ikhlas memberikan ilmunya kepada penulis selama ini;

7. H. Sukarman, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 3 Masaran

Sragen yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan

penelitian di sekolah yang beliau pimpin;

8. Ichwan Ibnu Effendy, M.Pd., selaku guru Bahasa dan Sastra Indonesia SMA

Muhammadiyah 3 Masaran Sragen yang telah banyak membantu dalam

penelitian ini.

Page 10: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

9. Siswa kleas XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran Sragen yang telah

membantu pelaksanaan penelitian dengan sikap terbuka dan bijaksana;

10. Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan

menambah wawasan bagi pembaca.

Surakarta, 2011

Penulis.

Page 11: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL............................................................................................................ ii

PERSETUJUAN........................................................................................... iii

PENGESAHAN............................................................................................. iv

ABSTRAK...................................................................................................... v

MOTTO........................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN.......................................................................................... viii

KATA PENGANTAR................................................................................. ix

DAFTAR ISI.................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL.......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv

DAFTAR GRAFIK........................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah............................................................... 1

B. Rumusan Masalah........................................................................ 8

C. Tujuan Penelitian......................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian....................................................................... 9

BAB II. LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

TINDAKAN ....................................................................................... 10

A. Landasan Teori............................................................................. 10

1. Hakikat Menulis .................................................................... 10

a. Pengertian Menulis ........................................................... 10

b. Tahapan Menulis .............................................................. 11

2. Hakikat Menulis Ilmiah .......................................................... 12

a. Pengertian Menulis Ilmiah................................................... 12

b. Jenis Tulisan Ilmiah ............................................................ 13

Page 12: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

c. Syarat Tulisan Ilmiah ..................................................... 14

d. Sistematika Penulisan Laporam Hasil

Penelitian/Pengamatan .................................................... 15

3. Hakikat Pembelajaran Menulis Ilmiah di SMA................... 16

a. Pengertian Pembelajaran................................................... 16

b. Faktor-faktor Penentu Keberhasilan Pembelajaran........... 19

c. Penilaian Kemampuan Menulis Ilmiah............................. 21

4. Hakikat Strategi Peta Pikiran (Mind Mapping).................. 28

a. Pengertian Peta Pikiran...................................................... 28

b. Langkah-langkah Pembuatan Peta Pikiran....................... 32

B. Penelitian yang Relevan ........................................................ 33

C. Kerangka Berpikir.................................................................. 35

D. Hipotesis Tindakan................................................................ 37

BAB III. METODE PENELITIAN ......................................................... 38

A. Tempat dan Waktu Penelitian................................................ 38

B. Subjek Penelitian ….…....................................................... 39

C. Bentuk dan Strategi Penelitian............................................... 40

D. Teknik Pengumpulan Data...................................................... 41

E. Teknik Validitas Data............................................................. 43

F. Teknik Analisis Data............................................................... 43

G. Prosedur Penelitian.................................................................. 44

H. Indikator Keberhasilan ........................................................... 47

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……................. 49

A. Kondisi Awal ........................................................................ 49

B. Deskripsi Hasil Penelitian..................................................... 52

1. Siklus Pertama................................................................. 52

a. Perencanaan Tindakan ................................................. 52

b. Pelaksanaan Tindakan ................................................. 55

Page 13: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

c. Observasi dan Interpretasi.............................................. 59

d. Analisis dan Refleksi..................................................... 65

2. Siklus Kedua...................................................................... 66

a. Perencanaan Tindakan................................................... 66

b. Pelaksanaan Tindakan................................................... 69

c. Observasi dan Interpretasi............................................. 72

d. Analisis dan Refleksi..................................................... 76

3. Siklus Ketiga...................................................................... 77

a. Perencanaan Tindakan.................................................. 77

b. Pelaksanaan Tindakan.................................................. 80

c. Observasi dan Interpretasi............................................ 83

d. Analisis dan Refleksi................................................... 88

C. Pembahasan........................................................................... 89

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN................................ 95

A. Simpulan................................................................................. 95

B. Implikasi................................................................................. 96

C. Saran...................................................................................... 97

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 99

LAMPIRAN

Page 14: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Nilai Pratindakan Siswa XI IA ......................................................... 2

2. Penilaian Proses Pembelajaran ........................................................... 22

3. Penilaian Hasil Pembelajaran.............................................................. 25

4. Rincian Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian .................................... 39

5. Indikator Keberhasilan Penelitian....................................................... 47

6. Rekap Nilai Menulis Ilmiah Siswa Survei Awal................................... 52

7. Nilai Proses pada Siklus I...................................................................... 62

8. Perbandingan Nilai Pembelajaran Menulis Ilmiah pada Siklus I

dengan Pratindakan............................................................................... 63

9. Nilai Proses Pembelajaran Menulis Ilmiah pada Siklus II.................... 74

10. Perbandingan Nilai Pembelajaran Menulis Ilmiah pada Siklus II

dengan Pratindakan dan Siklus I.............................................................. 75

11. Nilai Proses Pembelajaran Menulis Ilmiah pada Siklus III................. 86

12. Perbandingan Nilai Pembelajaran Menulis Ilmiah pada Siklus III

dengan Pratindakan, Siklus I dan Siklus II............................................. 87

13. Rekapitulasi Ketercapaian Indikator Penelitian Siklus I, II, dan III..... 92

Page 15: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Berpikir .................................................................................. 36

2. Model Analisis Interaktif........................................................................ 43

3. Tahap-tahap Penelitian ........................................................................... 46

4. Siswa Tampak Tiduran Ketika Pembelajaran Berlangsung.................... 51

5. Siswa Menuliskan Pendapatnya Tentang Tulisan Ilmiah ke

Depan Kelas........................................................................................... 56

6. Siswa Membuat Peta Pikiran Secara Kelompok................................... 57

7. Siswa Membuat Peta Pikiran.................................................................. 58

8. Guru Memantau dan Menjawab Pertanyaan dari Siswa......................... 59

9. Siswa Membuat Peta Pikiran.................................................................. 70

10. Siswa Saling Bertukar Peta Pikiran...................................................... 71

11. Guru Sedang Melakukan Monitoring................................................... 71

12. Siswa Membuat Peta Pikiran................................................................ 81

13. Guru Melakukan Monitoring Pada Siswa............................................. 82

14. Siswa Saling Bertukar Peta pikiran dengan Teman Semeja.................. 82

Page 16: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

1. Nilai Proses Pada Siklus I...................................................................... 62

2. Perbandingan Nilai Pembelajaran Menulis Ilmiah Pada Siklus I

dengan Pratindakan.................................................................................. 63

3. Proses Pembelajaran Menulis Ilmiah pada Siklus II.............................. 74

4. Perbandingan Nilai Pembelajaran Menulis Ilmiah pada Siklus II

dengan Pratindakadan Siklus I................................................................ 76

5. Nilai Proses Pembelajaran Menulis Ilmiah pada Siklus III................. 86

6. Perbandingan Nilai Pembelajaran Menulis Ilmiah pada Siklus III

dengan Pratindakan, Siklus I dan Siklus II.............................................. 88

7. Rekapitulasi Ketercapaian Indikator Penelitian Siklus I, II, dan III..... 92

Page 17: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Pratindakan.............................................................................................. 102

2. Siklus I .................................................................................................... 117

3. Siklus II.................................................................................................... 146

4. Siklus III ................................................................................................ 164

Page 18: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran menulis sebagai salah satu pembelajaran dalam keterampilan

berbahasa bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menggunakan

unsur-unsur maupun kaidah-kaidah kebahasaan secara baik dan benar dalam bentuk

tulisan. Hal ini diperlukan agar para siswa mampu mengungkapkan atau

menginformasikan ide, gagasan, pendapat, ataupun perasaan mereka kepada orang

lain, sehingga apa yang mereka maksudkan dapat dengan mudah dipahami. Untuk itu

diperlukan pengetahuan mengenai unsur dan kaidah kebahasaan agar tulisan yang

dihasilkan sesuai dengan unsur dan kaidah yang berlaku dan mudah dipahami dengan

baik oleh orang yang membacanya.

Akan tetapi, sampai saat ini kemampuan menulis pelajar terutama siswa

sekolah menengah atas (SMA) masih rendah. Bukan rahasia lagi jika menulis

merupakan pekerjaan berat dan menuntut keterampilan yang tinggi. Kegiatan menulis

merupakan kegiatan yang dianggap tidak menyenangkan oleh kebanyakan pelajar.

Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Waluyo (2006:6) bahwa di antara

keempat keterampilan berbahasa menulis paling suram dan paling sulit dikuasai oleh

para siswa, dunia tulis-menulis di Indonesia miskin pengarang produktif yang

menghasilkan karya-karya yang bemutu dan bermanfaat bagi masyarakat.

Oleh karena itu, harus diakui bahwa pembelajaran menulis terutama di SMA

sangat memprihatinkan. Hal terlihat jelas baik dari kualitas ataupun kuantitas

pelajaran menulis di sekolah-sekolah tersebut. Selama ini menulis hanya diajarkan

sebagai pelajaran yang berorientasi pada nilai. Pembelajaran menulis sebagai proses

akhirnya tersisihkan. Pembelajaran bahasa Indonesia masih sering hanya diberikan

hanya bersifat teoretis, tanpa melibatkan keaktifan siswa secara langsung. Kondisi ini

Page 19: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

berakibat pula pada keterampilan menulis sebagai suatu beban berat. Hal yang

demikian ini terjadi baik pada kemampuan menulis ilmiah maupun nonilmiah.

Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan yang paling sulit

untuk dikuasai. Menurut Nurgiyantoro (2001:296) keterampilan menulis lebih sulit

dikuasai bahkan oleh penutur asli bahasa sekalipun. Baik pada tulisan ilmiah maupun

nonilmiah. Kesulitan tersebut disebabkan keterampilan menulis menghendaki

penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar kebahasaan yang akan

menjadi isi karangan.

Permasalahan dalam kemampuan menulis juga terjadi pada siswa kelas XI IA

SMA Muhammadiyah 3 Masaran Sragen. Permasalahan kemampuan menulis

terutama terjadi pada jenis menulis ilmiah. Berdasarkan data yang diperoleh dari guru

mata pelajaran bahasa Indonesia, diketahui bahwa kemampuan menulis

ilmiahsebagian besar siswa rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel 1 berikut ini :

No Uraian pencapaian hasil Jumlah

1. Siswa yang memperoleh nilai kurang dari 65 22 siswa

2. Siswa yang memperoleh nilai lebih dari atau

sama dengan 65

8 siswa

Melalui data di atas ditunjukkan bahwa hanya sekitar 26% (8siswa) yang

mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan 65 (batas ketuntasan), namun

sebagian besar siswa mendapatakan nilai dibawah 65 atau sekitar 74%(22 siswa).

Berdasarkan data yang diperoleh tersebut bisa dinyatakan bahwa kemampuan siswa

kelas tersebut dalam menulis masih perlu untuk ditingkatkan.

Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis ilmiah ini menjadi petunjuk

adanya kelemahan sekaligus kesulitan belajar yang dialami oleh para siswa. Hal ini

menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan yang serius dalam menulis ilmiah.

Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti didapatkan bahwa

pada umumnya karya tulis ilmiah siswaorganisasinya meloncat-loncat sehingga

Page 20: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

menampakkan penalaran berbahasa yang kurang logis, isi gagasan kurang faktual,

pengorganisasian isi yang tidak sistematis, dan banyak terdapat kesalahan bahasa

yang meliputi ejaan, diksi, maupun dalam pembuatan kalimat yang efektif.

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, permasalahan tentang

keterampilan menulis ilmiah timbul karena (1) siswa sering mengalami kesulitan

memunculkan dan mengungkapkan ide untuk tulisan mereka dan tidak tahu harus

menulis apa, (2) jika sudah mendapatkan ide maka sering macet ditengah-tengah, (3)

siswa sering mengalami kesulitan dalam mengumpulkan data-data untuk mendukung

karangan ilmiah mereka, dan (4) guru belum menggunakan strategi pembelajaran

yang tepat dalam menyampaikan materi pelajaran tersebut.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti terhadap kegiatan belajar mengajar di

kelas, guru dalam mengajar menulis ilmiah juga masih menggunakan strategi yang

konvensional. Selama ini guru dalam mengajar menulis ilmiah hanya dengan

menjelaskan materi dari buku LKS, siswa tidak mendapatkan buku pegangan atau

buku paket, hal ini dikarenakan buku paket yang diberi dari dinas pendidikan tidak

mencukupi untuk dibagikan. Setelah selesai menjelaskan siswa diberi penugasan

untuk menulis ilmiah. Setelah selesai maka hasil tulisan siswa dikumpulkan. Guru

selama ini tidak mempergunakan strategi yang menyenangkan dan melibatkan siswa

secara langsung selama pembelajaran menulis ilmiah.

Fakta-fakta di atas menunjukkan kualitas proses dan hasil pembelajaran

kemampuan menulis ilmiah masih kurang optimal. Oleh karena itu, diperlukan

perbaikan yang dapat mendorong seluruh siswa untuk aktif dan mampu menulis

ilmiah dengan baik dan benar. Pembelajaran akan lebih optimal jika pendekatan atau

strategi yang digunakan tepat.Untuk mengoptimalisasi hasil belajar, terutama

keterampilan menulis ilmiah diperlukan strategi yang tepat. Hal ini bertujuan agar

dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas siswa dalam belajar menulis ilmiah.

Pelaksanaan pembelajaran menulis ilmiah akan berlangsung dengan efektif dan

optimal apabila guru mampu memilah dan memilih materi, pendekatan, metode,

Page 21: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

strategi, serta eveluasi yang tepat. Hal ini sejalan dengan pendapat Sagala (2007:69)

bahwa terdapat kerelevansian antara metode ataupun strategi mengajar yang

dipergunakan oleh guru dengan prinsip-prinsip belajar yang akan meningkatkan

gairah, minat, serta motivasi anak didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Berdasarkan pernyataan di atas jelaslah bahwa dalam pembelajaran menulis terutama

ilmiah seorang pendidik harus menggunakan strategi yang tepat.

Satu diantara banyak strategi yang dianggap tepat adalah peta pikiran (mind

mapping). Dipilihnya strategi peta pikiran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

menulis ilmiah karena berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan oleh peneliti,

siswa kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran Sragen kesulitan dalam

menuangkan ide dan ide para siswa sering macet di tengah-tengah, serta siswa

kesulitan mengumpulkan data untuk mendukung karya ilmiah siswa sehingga untuk

penggunaan strategi peta pikiran sangat tepat karena siswa akan tetap dapat

mengembangkan berbagai ide tetapi masih dalam konteks yang berhubungan dengan

karya tulis ilmiah siswa.

Silberman menjelaskan bahwa peta pikiran merupakan cara kreatif bagi

peserta didik secara individual untuk menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran, atau

merencanakan sebuah penelitian baru. Melalui sebuah peta pikiran siswa akan

menemukan kemudahan untuk mengidentifikasi secara jelas, kreatif, dan inovatif

tentang apa yang telah mereka pelajari dan apa yang akan mereka rencanakan

(2007:188).

Peta pikiran (mind mapping) banyak melibatkan siswa untuk beraktivitas

dalam pembelajaran dan akan menciptakan suasana yang menggembirakan sehingga

siswa senang dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Melalui hal ini digarapkan

kesan yang didapatkan siswa tentang materi yang sedang dipelajari akan lebih kuat,

yang pada akhirnya dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa.

Page 22: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Melalui pembelajaran dengan peta pikiran, siswa dapat meningkatkan

kemampuan berpikir secara kritis dan holistik. Hal ini diperkuat dengan penelitian

yang dilakukan oleh Mueller, Johnston, dan Bligh (2002:24) yang berjudul “Joining

mind mapping and care planning to enhance student critical thinking and achieve

holistic nursing care . Mereka menjelaskansebagai berikut:

“ By marrying mind mapping with care planning, we have encouraged

the use of critical, whole-brained, holistic thinking when applying the nursing

process and using nursing diagnoses. Standardized language is still used, but

the thinking that occurs has become more important than the language.

Whole-brain thinking leads to the development of higher-level critical

thinking skills. In order to map out the interconnectedness of all components

of care, students must first make those connections in their minds”.

Melalui penggabungan peta pikiran dengan perencanaan perawatan,

hal tersebut telah mendorong mahasiswa berpikir secara kritis, mereka dapat

berpikir secara holistik ketika menerapkan proses keperawatan dan

menggunakan diagnosa keperawatan melalui peta pikiran. Standar bahasa

masih digunakan, tetapi hasil pikiran dari peta pikiran yang merupakan hasil

diagnosa pasien, lebih penting daripada bahasa.Dalam rangka memetakan

keterkaitan dari semua komponen perawatan, mahasiswa keperawatan di

Philadelphia Amerika Serikat,harus terlebih dahulu membuat koneksi atau

hubungan dalam pikiran mahasiswa tersebut.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa setelah strategi peta pikiran

diterapkan dalam cara mendiagnosa pasien pada siswa keperawatan di Philadelphia

Amerika Serikat, ada reaksi positif dari siswa yang ditunjukkan dengan motivasi dan

minat belajar siswa yang meningkat secara drastis. Strategi peta pikiran (mind

mapping) memungkinkan siswa mengeksplorasi seluruh kemampuan otak untuk

keperluan berpikir dan belajar. Strategi ini membantu siswa untuk menghilangkan

rasa jenuh pada saat berpikir dan belajar, karena melibatkan keseimbangan kerja

otak kiri dan otak kanan melalui peta pikiran di otak yang diwujudkan dalam bentuk

coretan gambar garis dan kata kunci. Melalui penggunaan strategi peta pikian

didapatkan fakta bahwa siswa lebih mudah mengembangkan setiap ide yang

Page 23: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

dimiliknya. Upaya tersebut dapat memberikan pengalaman kepada siswa untuk

menulis ilmiah lebih kreatif dan menyenangkan. Melalui hal ini diharapkan

organisasi tulisan siswa dapat menjadi runtut dan logis serta siswa lebih mudah

mengumpulkan data faktual untuk mendukung karya ilmiahmereka.

Khuraesin (2008) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Peta pikiran

dan Kemampuan Penalaran Berbahasa Dengan Kemampuan Menulis Argumentasi

Pada Siswa Kelas XI IPA 2 SMA 2 Bandung” menyebutkan hasil eksperimen

proses pembelajaran dengan menggunakan strategi peta pikiran dapat mengaktifkan

siswa di kelas untuk mengikuti pembelajaran menulis argumentasi. Kerjasama yang

baik dapat terjalin melalui kebersamaan dalam mengembangkan kreatifitas, percaya

diri dan keberanian yang selama ini sulit ditumbuhkan ketika pembelajaran menulis

argumentasi dapat teratasi dengan adanya strategi peta pikiran.

Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis ilmiah

dengan strategi peta pikiran tersebut, yang harus dipersiapkan adalah kertas kosong

dan spidol beraneka warna. Pertama siswa menulis tema di tengah kertas. Tema

kemudian dijabarkan dalam bentuk ranting-ranting berupa ide-ide yang muncul yang

nantinya dapat berkembang menjadi gagasan utama paragraf, rancangan bahasa, serta

kaidah penulisan untuk memperjelas, mempertegas, dan menarik perhatian pembaca.

Unsur tersebut adalah kata kunci yang ditulis di atas ranting-ranting tersebut yang

dilengkapi dengan gambar berwarna yang dipetakan sehingga dapat

menyeimbangkan belahan otak kanan dan belahan otak kiri, dengan demikian strategi

ini memberikan kebebasan siswa dalam mengembangkan kreativitasnya dalam

menulis ilmiah sehingga dapat meningkatkan minat dan kemamapuan siswa dalam

menulis ilmiah.

Selain itu, penggunaan strategi peta pikiran dalam pembelajaran juga dapat

merangsang siswa untuk berpikir secara kritis dan komprehensif. Hal ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Wang, Chieh dan Chuyang berjudul “A Brief

Page 24: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Review on Developing Creative Thinking in Young Children byMind Mapping”.

Mereka mengungkapkan sebagai berikut:

“From the reseach, it is known that mind mapping increases

creativity of young children and allows cognition of children can be easily

understood. With abundant colors, images, keywords or short sentences, such

map integrates functions of right brain and left brain and facilitates thinking,

memorizing, analyzing and triggering inspiration and allowing young

children to learn via picture.This allows one to find that picture is helpful for

young children on learning and interaction….” (Wang, Chieh dan Chu,

2010:7)

Penelitian ini membuktikan bahwa peta pikiran dapat meningkatkan

kreatifitas anak-anak dan memungkinkan kognisi anak-anak dapat dengan

mudah dipahami. Melalui penggunaan warna yang berlimpah, gambar, dan

kalimat pendek, peta pikiran seperti mengintegrasikan fungsi otak kanan dan

otak kiri dan memfasilitasi berpikir, menghafal, menganalisa dan

memunculkan inspirasi dan membiarkan anak-anak muda untuk belajar

melalui gambar. Sehingga anak-anak muda dapat belajar dan berpikir secara

komprehensif. Hal tersebut karena dalam belajar gambar yang sangat siswa

menggunakan banyak gambar yang membantu para siswa untuk belajar dan

berinteraksi dengan temannya.

Hal ini senada dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sukma (2007:4)

yang berjudul Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Dengan Peta Pikiran Pada

Siswa Kelas V SDN Sumbersari III Malangbahwa peta pikiran efektif meningkatkan

kemampuan peserta didik untuk menulis puisi. Dari hasil penelitian tindakan kelas ini

dapat disimpulkan bahwa penggunaan strategi pemetaan pikiran telah mampu

meningkatkan kemampuan siswa menulis puisi di SDN Sumbersari III Malang,

dengan hasil berikut.(a) pada tahap pemunculan gagasan, siswa telah mampu

memunculkan gagasan yang akan dijadikan sebagai gagasan pokok, (b) pada tahap

pengembangan gagasan, siswa telah mampu mengembangkan gagasan secara logis,

(c) pada tahap penulisan,siswa telah mampu menulis judul,menyusun kata,

Page 25: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

mengembangkan kata menjadi kalimat, menata kalimat menjadi puisi dengan

memperhatikan kesesuaian isi dengan judul, diksi, imajinasi, serta merevisi puisi.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti terdorong untuk melaksanakan penelitian

tindakan kelas sebagai usaha perbaikan kualitas proses dan hasil pembelajaran

keterampilan menulis ilmiah dengan judul”Peningkatan Kemampuan Menulis Ilmiah

dengan Strategi Peta Pikiran (Mind Mapping) pada Siswa Kelas XI IA SMA

Muhammadiyah 3 Masaran Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut:

1. apakah penerapan strategi peta pikiran (mind mapping) dapat meningkatkan

kualitas proses pembelajaran menulis ilmiah siswa kelas XI IA SMA

Muhammadiyah 3 Masaran Sragen?

2. apakah penerapan strategi peta pikiran (mind mapping) dapat meningkatkan

kemampuan menulis ilmiah siswa kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3

Masaran Sragen?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah disebutkan di atas tujuan dari

penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan :

1. kualitas proses pembelajaran menulis ilmiah siswa kelas XI IA SMA

Muhammadiyah 3 Masaran Sragen dengan strategi peta pikiran (mind

mapping).

2. kemampuan menulis ilmiah siswa kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3

Masaran Sragen dengan strategi peta pikiran (mind mapping).

Page 26: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk memperkaya

khasanah pengetahuan bahasa dan memperluas wawasan tentang

pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah menengah atas, terutama

pembelajaran menulis ilmiah dengan menerapkan strategi peta pikiran (mind

mapping)

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1. Siswa termotivasi dalam pembelajaran menulis ilmiah

2. Dengan diterapkan peta pikiran (mind mapping), siswa SMA dilatih

belajar dengan menggunakan kedua belahan otaknya yaitu kiri dan kanan

3. Penerapan strategi peta pikiran (mind mapping)memungkinkan dapat

meningkatkan kemampuan menulis siswa terutama pada kemampuan

menulis ilmiah

b. Bagi Guru

Memberikan satu alternatif pemecahan masalah dengan menerapkan strategi

yang tepat dalam pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya pembelajaran

menulis ilmiah. Hasil penelitian ini dapat menjadi pendorong bagi guru

Bahasa dan Sastra Indonesia untuk melaksanakan pembelajaran aktif, kreatif,

efektif, dan menyenangkan

c. Bagi Sekolah

1. Sebagai inovasi pembelajaran yang dilaksanakan guru.

2. Menambah pengalaman pada guru lain untuk menerapkan proses

pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa dengan strategi peta pikiran

(mind mapping).

Page 27: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

TINDAKAN

A. Kajian Pustaka

1. Hakikat Menulis

a. Pengertian Menulis

Menurut Akhadiah, dkk. (1996:9) menulis adalah salah satu bentuk

keterampilan berbahasa yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan. Dengan

menulis seseorang dapat mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk mencapai

maksud dan tujuannya. Hasil dari kegiatan menulis adalah karangan atau tulisan.

Pada hakikatnya dalam menulis diperlukan suatu pengetahuan yang khusus.

Diungkapkan oleh Enre bahwa menulis adalah proses berpikir yang diperlukan suatu

pengetahuan khusus, yaitu cara berpikir tentang cara penulisan yang benar (1988:6).

Tarigan menjelaskan bahwa menulis merupakan keterampilan berbahasa yang

dipergunakan untuk berkomunukasi secara tidak langsung, dan tidak secara tatap

muka dengan orang lain. Selain itu menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif

dan efektif (2008:3)

Banyak persyaratan yang harus dipenuhi oleh seorang penulis agar dapat

menghasilkan sebuah tulisan yang baik, adapun tulisan yang baik memiliki beberapa

ciri yaitu bermakna, jelas atau lugas yang merupakan kesatuan bulat, singkat dan

padat. Memenuhi kaidah kebahasan, dan tulisan tersebut juga harus bersifat

komunikatif (dalam Ahkadiah, dkk. 1996:2).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa

menulis adalah menulis adalah salah satu bentuk keterampilan berbahasa yang

mempunyai peranan penting dalam kehidupan. Melalui menulis seseorang dapat

mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk mencapai maksud dan tujuannya. Hasil

Page 28: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

dari kegiatan menulis adalah karangan atau tulisan. Dalam menulis diperlukan suatu

pengetahuan khusus yaitu cara berpikir tentang cara penulisan yang baik dan benar,

menulis merupakan keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunukasi

secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain selain itu menulis

merupakan suatu kegiatan yang produktif dan efektif.

b. Tahapan Menulis

Dalam menulis sebenarnya penulis dilatih untuk berpikir secara teratur, tertib,

dan masuk akal. Ada beberapa langkah agar tulisan yang dihasilkan dapat teratur,

tertib dan logis. Menurut Ahkadiah,dkk. (1996:3-5) membagi langkah menulis

menjadi tiga tahap yaitu:

1) Tahap prapenulisan

Tahap ini adalah tahap perencanaan atau persiapan menulis dan mencakup

beberapa langkah kegiatan. Tahap pertama adalah menentukan topik, yang kedua

adalah membatasi topik, menentukan bahan, langkah selanjutnya adalah membuat

kerangka. Kerangka tersebut harus logis, sistematik, dan konsisten.

2) Tahap penulisan

Pada tahap ini hal yang dilakukan adalah membahas setiap butir topik yang

ada di dalam kerangka yang telah disusun. Selanjutnya kerangka tersebut

dikembangkan menjadi kalimat-kalimat yang efektif. Dikembangkan menjadi

paragaf-paragraf. Tulisan tersebut harus ditulis dengan bahasa yang baik dan

benar, disamping itu tulisan tersebut harus mematuhi kaidah ejaan yang berlaku.

3) Tahap revisi

Jika tulisan buram telah selesai, maka tulisan tersebut perlu diperbaiki. Pada

tahap ini biasanya penulis meneliti secara menyeluruh mengenal hal-hal apa saja

yang telah kita tulis.

Page 29: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

2. Hakikat Menulis Ilmiah

a. Pengertian Menulis Ilmiah

Kegiatan menulis bisa dituangkan ke dalam bentuk ilmiah dan nonilmiah. Jika

sebuah tulisan dikaitkan dengan sesuatu hal yang ilmiah maka hasil dari organisasi

ide ke dalam tulisan tersebut disebut dengan tulisan ilmiah (dalam Wardani, dkk.

2008:12).

Amir (2007:106) mengemukakan bahwa tulisan ilmiah adalah tulisan ilmu

pengetahuan yang menyajikan fakta umum dan ditulis menurut metodologi penulisan

yang baik dan benar. Kata-kata yang digunakan kata-kata teknis, ditujukan kepada

masyarakat yang mempunyai pengetahuan teknis tertentu pula.

Senada dengan pendapat di atas Kosasih berpendapat bahwa tulisan ilmiah

ialah karangan yang menyajikan permasalahan atau pengetahuan keilmuan yang

ditulis menurut tata cara penulisan tertentu. Tulisan ilmiah ini tidak bersifat subjektif,

serta emosional, dan prasangka-prasangka tertentu yang belum jelas kebenarannya

(2010:9).

Pendapat lain dikemukakan oleh Keraf yang menjelaskan bahwa tulisan

ilmiah adalah tulisan yang bersasaran pada rasio, yaitu agar para pembaca

memperoleh pengalaman intelektual atau pengetahuan dengan menyodorkan fakta-

fakta yang terjadi di sekitar (1995:18). Senada dengan pendapat di atas, Hasnun

(2004:24) mengemukakan bahwa hasil dari tulisan ilmiah adalah karangan yang

mengetengahkan pikiran, hasil pengamatan, tinjauan dalam bidang tertentu, yang

disusun menurut metode tertentu secara sistematis, karya tulis jenis ini dapat

dikatakan juga sebagai tulisan yang membahas masalah tertentu berdasarkan

pengamatan, secara sistematis dan terarah.

Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa menulis ilmiah

adalah suatu kegiatan mengungkapkan ide atau gagasan yang didasari dari hasil

pengamatan, penelitian, peninjauan maupun fakta-fakta yang ada di sekitar dan ditulis

berdasarkan sistematika dan metodologi yang baik dan benar yang bertujuan untuk

Page 30: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

menambah pengetahuan dan pengalaman kepada masyarakat pembaca yang

mengetahui teknis tertentu. Tulisan ilmiah ini tidak bersifat subjektif, serta

emosional, dan prasangka-prasangka tertentu yang belum jelas kebenarannya

b. Jenis Tulisan Ilmiah

John (dalam Amir, 2007:41) membagi karya ilmiah menjadi dua macam

yaitu :

1) Karya ilmiah yang ditujukan kepada masyarakat tertentu (profesional) yang

bersifat ilmiah tinggi, disebut juga dengan karya ilmiah penelitian

2) Karya ilmiah yang ditujukan kepada masyarakat umum, disebut juga dengan

karya ilmiah populer.

Lebih lanjut Jauhari (2009:125) membagi karya ilmiah penelitian menjadi

beberapa macam yaitu:

1) Skripsi adalah karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa strata satu

sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana

2) Tesis adalah karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa strata dua sebagai

salah satu syarat untuk mendapatkan gelar magister

3) Laporan penelitian

4) Disertasi karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa strata tiga sebagai

salah satu syarat untuk mendapatkan gelar doktor.

Kuncoro (2009:51-54) membagi karya ilmiah populer menjadi beberapa

macam yaitu:

1) Artikel adalah tulisan lepas yang berisi pendapat yang mengupas secara

tuntas suatu permasalahan tertentu yangbersifat faktual atau kontroversial

dengan tujuan memberikan informasi, memengaruhi, meyakinkan atau

juga menghibur pembaca.

Page 31: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

2) Makalah adalah karya ilmiah yang bersifat resmi tentang suatu pokok

yang dimaksudkan untuk dibacakan di muka umum dalam suatu

persidangan yang sering disusun untuk diterbitkan.

3) Resensi buku adalah tulisan atau ulasan mengenai sebuah karya atau buku,

tujuan resensi adalah menyampaikan kepada pembaca apakah buku atau

karya itu patut mendapatkan sambutan dari masyarakat atau tidak

4) Paper pengertiannya hampir sama dengan makalah, hal yang

membedakannya adalah unsur dan tujuannya

5) Tajuk rencana yaitu artikel utama dalam surat kabar yang berisi

pandangan atau pendapat redaksi terhadap isu yang sedang berkembang

dalam masyarakat

c. Syarat Tulisan Ilmiah

Ada hal-hal pokok yang harus diperhatikan dalam kegiatan menulis ilmiah.

Hal ini perlu agar tulisan yang dihasilkan bisa dengan mudah dipahami dan benar-

benar bisa memberikan manfaat berupa menyampaikan suatu informasi kepada

pembaca. Kosasih (2010:24-25) mengemukakan syarat-syarat tulisan ilmiah sebagai

berikut :

1) Lugas dan tidak emosional

Karya ilmiah hanya memiliki satu arti, tidak bermakna kias, sehingga

pembaca tidak membuat tafsiran sendiri. Karena itu, perlu ada batasan

operasional pengertian suatu istilah, konsep, atau variabel.

2) Logis

Maksudnya kalimat, alinea, subbab, subsubbab, disusun berdasarkan urutan

yang konsisten

3) Efektif

Baik alinea atau subab harus menunjukkan adanya satu kebulatan pikiran, ada

penekanan, dan ada pengembangan.

Page 32: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

4) Efisien

Tulisan ilmiah hanya menggunakan kata atau kalimat yang penting dan

mudah untuk dipahamioleh pembaca

5) Ditulis dengan format yang baku

Penulisan sebuah karya ilmiah harus sesuai dengan tata bahasa Indonesia

yangbaku. Jadi, tidak diperkenankan menggunakan bahasa yang tidak formal

atau tidak baku.

d. Sistematika Penulisan Laporan Hasil Penelitian/Pengamatan

Bentuk tulisan ilmiah penelitin ada berbagai macam jenis, misalnya berbentuk

makalah, esai, artikel, skripsi, tesis, resensi, maupun laporan hasil penelitian atau

pengamatan. Dalam menulis karya ilmiah ada aturan atau sistematika tulisan ilmiah.

Berkaitan dengan ini Syaukah, dkk. (2007: 7-8) menjelaskan sistematika penyajian

tulisan ilmiah berbentuk laporan hasil penelitian atau pengamatan sebagai berikut :

1) Bagian Awal, berisi :

a) Halaman sampul

b) Halaman pengesahan

c) Abstrak

d) Kata pengantar

e) Daftar isi

f) Daftar tabel (jika ada)

g) Daftar gambar (jika ada)

h) Daftar lampiran(jika ada)

2) Bagian inti, berisi:

Bab I Pendahuluan, berisi tentang :

a) Latar belakang masalah

b) Perumusan masalah

Page 33: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

c) Tujuan dan

d) Manfaat penelitian

Bab II Landasan Teori, berisi tentang :

a) Tinjauan pustaka

b) Hipotesis

Bab III Metode Penelitian, berisi :

a) Metode penentuan objek dan subjek penelitian

b) Metode pengumpulan data

c) Analisis data

Bab IV Hasil Penelitian

a) Deskripsi data

b) Pengujian hipotesis

Bab V Penutup

a) Kesimpulan

b) Saran

3) Bagian Akhir

a) Daftar Pustaka

b) Lampiran

3. Hakikat Pembelajaran Menulis Ilmiah di SMA

a. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling memengaruhi

mencapai tujuan pembelajaran (Hamalik, 2009: 24). Lebih lanjut Hamalik

mengungkapkan bahwa material meliputi buku-buku, papan tulis, kapur, fotografi,

slide dan film, audio, dan video tape. Fasilitas dan perlengkapan terdiri dari ruangan

kelas, perlengkapan audio visual, dan komputer. Prosedur meliputi jadwal dan

metode penyampaian informasi, praktik, belajar, ujian, dan sebagainya.

Page 34: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Ada lima pengertian pengajaran dan pembelajaran menurut Hamalik (2001:

25), yaitu:

1) Pengajaran ialah upaya menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik/

siswa di sekolah.

2) Pengajaran adalah mewariskan kebudayaan kepada generasi muda melalui

lembaga pendidikan sekolah.

3) Pembelajaran adalah upaya mengorganisasi lingkungan untuk menciptakan

kondisi belajar bagi peserta didik.

4) Pembelajaran adalah upaya mempersiapkan peserta didik untuk menjadi

warga masyarakat yang baik.

5) Pembelajaran adalah suatu proses membantu siswa mengahadapi kehidupan

masyarakat sehari-hari.

Suprijono (2009: 11) menjelaskan tentang perbedaan antara pengajaran dan

pembelajaran. Pembelajaran merupakan terjemahan dari learning dan pengajaran

terjemahan dari teaching. Lebih lanjut, Suprijono mengungkapkan bahwa pengajaran

adalah proses perbuatan, cara mengajarkan. Perbuatan atau cara mengajarkan

diterjemahkan sebagai kegiatan guru mengajari peserta didik, guru menyampaikan

pengetahuan kepada peserta didik dan peserta didiksebagai pihak penerima.

Pengajaran seperti ini merupakan proses instruktif. Guru bertindak sebagai

„panglima‟, guru dianggap paling dominan, dan guru dipandang sebagai orang yang

paling mengetahui.

Lebih lanjut, Suprijono (2009: 13) menjelaskan tentang pembelajaran yang

berarti proses, cara, perbuatan mempelajari. Perbedaan esensial istilah ini dengan

pengajaran adalah pada tindak ajar. Pada pengajaran guru mengajar, peserta didik

belajar, sedangkan pada pembelajaran, guru mengajar diartikan sebagai upaya guru

mengorganisir lingkungan terjadinya pembelajaran. Guru mengajar dalam perspektif

pembelajaran adalah guru yang menyediakan fasilitas belajar bagi anak didiknya

untuk mempelajarinya. jadi subjek pembelajaran adalah peserta didik. Pembelajaran

Page 35: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

adalah dialog interaktif. Pembelajaran merupakan proses organik dan konstruktif,

bukan mekanis seperti halnya pengajaran.

Gino, dkk. (1996: 32-39) memberikan batasan pembelajaran atau instruction

sebagai usaha sadar dan disengaja oleh guru untuk membuat siswa belajar, yaitu

terjadinya perubahan tingkah laku sesuai dengan keadaan dan kemampuan siswa.

Dengan demikian, ada tiga ciri utama pembelajaran, yaitu: (1) ada aktivitas yang

menghasilkan perubahan tingkah laku pada diri pembelajar baik langsung maupun

tidak langsung, (2) perubahan itu berupa diperolehnya kemampuan baru dan berlaku

untuk waktu yang lama, dan (3) perubahan itu terjadi karena suatu usaha yang

dilakukan secara sadar.

Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan beberapa

komponen. Menurut Gino, dkk. (1996: 30) komponen tersebut antara lain sebagai

berikut:

1) Guru

Guru merupakan seseorang yang bertindak sebgai pengelola kegiatan

belajar mengajar yang mempunyai tugas utama mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.

2) Siswa

Siswa adalah orang yang berperan sebagai pencari, penerima, dan pelaksana

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

3) Tujuan

Tujuan adalah perubahan yang diinginkan terjadi pada siswa setelah

mengikuti kegiatan pembelajaran. Perubahan perilaku tersebut meliputi

perubahan kognitif, psikomotor, dan afektif.

4) Isi pelajaran

Isi pelajaran atau materi pelajaran adalah segala informasi berupa fakta,

prinsip, dan konsep yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Page 36: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

5) Metode

Metode merupakan suatu strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru

yang meliputi seluruh kegiatan penyajian bahan pelajaran kepada siswa untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.

6) Media

Media merupakan bahan pengajaran yang digunakan untuk menyajikan

informasi kepada siswa.

7) Evaluasi

Evaluasi merupakan cara yang digunakan untuk menilai suatu proses dan

hasilnya. Evaluasi dilakukan terhadap seluruh komponen kegiatan belajar

mengajar dan sekaligus memberikan balikan bagi setiap komponen tersebut.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses

atau usaha untuk menjadikan siswa belajar dengan memberikan stimulasi kepada

siswa agar menimbulkan respons yang tepat untuk mencapai tujuan belajar yang

diinginkan. Pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan

lingkungannya, sehingga terjadi perubahan tindakan ke arah yang positif dan menuju

ke pendewasaan seseorang.

b. Faktor-faktor Penentu Keberhasilan Pembelajaran

Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi berhasil tidaknya pembelajaran.

Menurut Gino, dkk. (1996: 36-39) faktor yang mempengaruhi keberhasilan

pencapaian tujuan pembelajaran antara lain:

1) Motivasi belajar

Motivasi diartikan sebagai suatu dorongan yang timbul pada diri seorang

secara sadar atau tidak untuk melakukan suatu tindakan untuk mencapai tujuan

tertentu.

Page 37: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

2) Bahan belajar

Bahan belajar merupakan isi dalam pembelajaran. Bahan atau materi yang

digunakan dalam pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan yang akan

dicapai oleh siswa dan harus disesuaikan dengan karakteristik siswa agar dapat

dimintai olehnya.

3) Alat bantu belajar

Alat bantu belajar adalah semua alat yang digunakan dalam kegiatan

belajar mengajar dengan maksud menyampaikan pesan pembelajaran dari

sumber belajar (guru) kepada penerima (siswa). Alat bantu belajar merupakan

alat yang dapat membantu siswa untuk mencapai tujuan belajar, misalnya buku,

komputer, tape recorder, dan lain-lain.

4) Suasana belajar

Suasana belajar merupakan situasi dan kondisi yang ada dalam lingkungan

tempat proses pembelajaran berlangsung. Suasana yang dapat mendukung

kegiatan pembelajaran yang baik antara lain yaitu: susana kekeluargaan,

suasana sekolah yang nyaman, suasana kelas diatur fleksibel, jumlah siswa

tidak terlalu banyak, dan siswa belajar secara bervariasi.

5) Kondisi siswa

Kondisi siswa merupakan keadaan siswa pada saat kegiatan belajar

mengajar berlangsung. Kondisi yang dimaksud bukan hanya keadaan fisik,

melainkan juga keadaan psikis siswa

6) Kemampuan guru

Kemampuan guru maksudnya adalah kemampuan guru dalam

menyampaikan materi, mengelola kelas, serta mangatasi berbagai masalah yang

mungkin terjadi selama proses belajar mengajar. Kriteria yang menunjukkan

kemampuan guru adalah sebagai berikut:

a) Guru menyampaikan materi dengan tepat dan tidak membosankan, namun

tidak terkesan menggurui.

Page 38: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

b) Guru harus bisa memilih metode dan cara mengajar yang tepat agar dapat

menarik perhatian siswa untuk mengikuti pelajaran.

c) Guru harus mampu mengelola kelas dengan baik, misalnya dengan

memberikan perhatian yang merata kepada seluruh siswa yang ada di

kelas tersebut, baik yang ada di depan maupun di belakang.

d) Guru harus mampu memotivasi siswa agar mau aktif dalam kegiatan

belajar mengajar.

c. Penilaian Kemampuan Menulis Ilmiah

Hamalik (2001: 157) mengungkapkan bahwa penilaian adalah suatu upaya

untuk memeriksa sejauh mana siswa telah mengalami kemajuan belajar atau telah

mencapai tujuan belajar dan pembelajaran. Hal ini selaras dengan pendapat Suwandi

(2010:7) bahwa penilaian merupakan suatu proses untuk mengetahui keberhasilan

(proses dan hasil) dari suatu pogram kegiatan telah sesuai dengan tujuan atau kriteria.

Teknik penilaian yang tepat memerlukan data yang berkaitan dengan objek penelitian

yang dilakukan.

Senada dengan pendapat di atas Sudjana menjelaskan bahwa penilaian adalah

proses memberikan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu

pula. Proses penilaian tersebut berlangsung dalam bentuk interpretasi dan diakhiri

dengan judgment atau penghakiman (2008:3).

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penilaian

merupakan proses memberi atau menentukan nilai kepada objek tertentu, sesuai

dengan kriteria yang telah ditentukan untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran.

Proses penilaian tersebut berlangsung dalam bentuk interpretasi dan diakhiri dengan

judgment atau penghakiman.

a. 1). Penilaian Proses Pembelajaran

Penilaian proses dapat dilihat dari sikap siswa ketika mengikuti

kegiatanpembelajaran. Sikap bermula dari perasaan suka atau tidak suka yang

Page 39: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

terkaitdengan kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatu atau obyek.

Sikap juga merupakan ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang

dimiliki seseorang. Sikap dapat dibentuk sehingga terjadi perilaku atau tindakan

yang diinginkan.

Penilaian proses pembelajaran adalah upaya seorang guru memberikan nilai

terhadap kegiatan belajar mengajar yang dilakukan siswa dengan guru dalam

mencapai tujuan-tujuan pengajaran. Sudjana (2008: 56) mengungkapkan bahwa

apa yang dicapai oleh siswa merupakan akibat dari proses yang ditempuhnya

melalui program dan kegiatan yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru dalam

proses mengajar. Ini berarti bahwa hasil (prestasi) belajar siswa tidak terlepas dari

proses belajar yang dialaminya.

Lebih lanjut Suwandi (2010: 80-81) mengungkapkan bahwa secara umum

obyek/sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran meliputi beberapa hal,

yakni sikap terhadap materi pelajaran (motivasi mengikuti pelajaran, keseriusan,

semangat); sikap terhadap guru/pengajar (interaksi, respon); dan sikap terhadap

proses pembelajaran (perhatian, kerjasama, konsentrasi, dsb.) Berdasarkan hal

tersebut maka pedoman penilaian proses yang digunakan dalam pembelajaran

menulis ilmiah adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Penilaian Proses Pembelajaran

No Nama

Siswa

Keaktifan

selama

pembelajaran

Keaktifan

membuat peta

pikiran dari

kerangka

karya tulis

ilmiah

Kerja sama

dalam

kelompok

Skor Nilai Ket.

Page 40: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

(Diadaptasi dariSudjana, 2008:61)

a) Kolom penilaian sikap diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria beriku:

1 = sangat kurang 4 = baik

2 = kurang 5 = amat baik

3 = cukup

b).Menghitung nilai

Nilai = Skor perolehan siswa x 100 = ....

Skor maksimal (15)

Keterangan diisi dengan kriteria berikut.

(1).Nilai = 10 – 29 sangat kurang (4). Nilai = 70 – 89 baik

(2). Nilai = 30 – 49 kurang (5). Nilai = 90 – 100 sangat baik

(3). Nilai = 50 – 69 cukup(dalam Suwandi, 2010:130)

a). Keaktifan selama pembelajaran

Skor 5 :Jika siswa sepenuhnya atau sangat aktif selama pembelajaran

(merespon setiap stimulus yang diberikan guru saat pembelajaran dengan

baik).

Skor 4 :Jika siswa aktif selama pembelajaran (cukup merespon stimulus yang

diberikan guru saat pembelajaran)

Skor 3 : Jika siswa cukup aktif pada saat pembelajaran (sesekali merespon

stimulus yang diberikan guru)

Skor 2 :Jika siswa kurang aktif pada saat pembelajaran(sama sekali tidak mau

merespon stimulus yang diberikan guru saat pembelajaran).

Skor 1 :Jika siswa sama sekali tidak aktif (acuh dan tidak mau merespon

stimulus saat pembelajaran).

b). Keaktifan membuat peta pikiran dari kerangka karya tulis ilmiah

Skor 5 :Jika siswa tampak bersungguh-sungguh dan menunjukkan adanya

kesenangan dalam membuat peta pikiran dari kerangka karya tulis ilmiahnya;

Page 41: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

tampak antusias, senang serta bersemangat dalam mengerjakan (tidak bosan,

tidak mengantuk)

Skor 4 : Jika siswa memmbuat peta pikiran dari kerangka karya tulis

ilmiahnya, tampak bersemangat dan antusias dalam mengerjakan (tidak bosan,

tidak mengantuk).

Skor 3 : Jika siswa membuat peta pikiran dari kerangka karya tulis ilmiahnya

namun kurang bersemangat dan antusias dalam mengerjakan (kurang serius).

Skor 2 : Jika siswa hanya sekedar membuat peta pikiran dari kerangka karya

tulis ilmiahnya dan terlihat tidak bersemangat dalam mengerjakan (malas-

malasan, meletakkan kepala di meja).

Skor 1 : Jika siswa sama sekali tidak mau membuat peta pikiran dari

kerangka karya tulis ilmiahnya dan sama sekali tidak bersemangat (tampak

bosan, tertidur).

c). Kerja sama dalam kelompok

Skor 5 : Jika siswa sepenuhnya aktif dalam kelompok seperti aktif bertanya,

menjawab, bekerja secara kelompok, mengkonstruksi, menemukan,

merefleksi, dan mengerjakan tugas.

Skor 4 : Jika siswa aktif dalam kelompok dan sesekali mau bertanya,

menjawab, serta bekerja secara kelompok, mengkonstruksi, menemukan,

merefleksi, dan mengerjakan tugas.

Skor 3 : Jika siswa hanya bekerja dalam kelompok dan sama sekali tidak mau

bertanya, menjawab, mengkonstruksi, menemukan merefleksi, dan

mengerjakan tugas.

Skor 2 : Jika siswa kurang aktif dalam bekerja sama dalam kelompok dan

sama sekali tidak mau bertanya, menjawab, mengkonstruksi, menemukan,

merefleksi, dan mengerjakan tugas.

Skor 1 : Jika siswa sama sekali mau bekerja sama dalam kelompok (sibuk

beraktivitas sendiri seperti berbicara atau membuat gaduh).

Page 42: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

i. 2) . Penilaian Hasil Pembelajaran

Sudjana (2008: 3) mengungkapkan bahwa penilaian hasil belajar adalah

proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan

kriteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa obyek yang dinilai adalah hasil

belajar siswa yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Harfieild (dalam

Nurgiyantoro, 2001:307) menjelaskan salah satu model yang rinci dalam

melakukan penyekoran, yaitu dengan mempergunakan model skala interval untuk

tiap tingkat tertantu pada tiap aspek yang dinilai. Model penilaian ini lebih rinci

dan teliti dalam memberikan skor, dan dapat dipertanggungjawabkan. Model

tersebut adalah penilaian yang banyak digunakan pada progran ESL (English as a

Second Language) yaitu sebagai berikut :

Tabel 3. Penilaian Hasil Pembelajaran

No Aspek Skor Kriteria

1. ISI 27-30 Sangat baik-sempurna : padat informasi,

subtantif, pengembangan tesis tuntas, relevan

dengan permasalahan dan tuntas.

22-26 Cukup – baik : informasi cukup, substantif

cukup, pengembangan tesis cukup, relevan

dengan permasalahan dan cukup lengkap.

17-21 Sedang – cukup : informasi terbatas, substantif

kurang, pengembangan tesis terbatas, cukup

relevan dengan permasalahan tetapi kurang

lengkap.

13-16 Sangat kurang : tidak berisi informasi, tidak

ada substantif, tidak ada pengembangan tesis,

tidak relevan dengan permasalahan dan tidak

Page 43: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

lengkap.

2 ORGANISASI 18-20 Sangat baik-sempurna : pengungkapan

gagasan lancar, gagasan diungkapkan dengan

jelas, padat, tertata dengan baik, urutan logis,

ada kohesif dan koheren.

14-17 Cukup – baik : pengungkapan gagasan kurang

lancar, gagasan kurang terorganisasi tetapi ide

utama terlihat, bahan pendukung terbatas,

urutan logis tatapi tidak lengkap, cukup

kohesif dan koheren

10-13 Sedang – cukup : pengungkapan gagasan tidak

lancer, gagasan kacau terpotong-potong atau

melompat-lompat, urutan logis tatapi tdak

lengkap, kurang kohesif dan koheren

7-9 Sangat kurang : pengungkapan gagasan tidak

komunikatif, gagasan tidak terorganisasi,

tidak koherif dan koheren serta tidak layak

nilai.

3. KOSAKATA 18-20 Sangat baik-sempurna : pemanfaatan potensi

kata sangat baik, pilihan kata dan ungkapan

tepat, menguasai pembentukan kata.

14-17 Cukup – baik : pemanfaatan potensi kata

cukup baik, pilihan kata dan ungkapan kurang

tepat, cukup menguasai pembentukan kata.

10-13 Sedang – cukup : : pemanfaatan potensi kata

terbatas, pilihan kata dan ungkapan kadang

kurang tepat, kurang menguasai pembentukan

kata.

Page 44: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

7-9 Sangat kurang : : pemanfaatan potensi kata

sangat terbatas, sering terjadi kesalahan

penggunaan kosa kata dan dapat merusak

makna , tidak menguasai pembentukan kata.

4 PENGEMBANGAN 22-25 Sangat baik-sempurna : konstruksi kalimat

lengkap dan efektif, hanya terjadi sedikit

kesalahan penggunaan bentu kebahasaan.

18-21 Cukup – baik : konstruksi kalimat sederhana

tetapi efektif, kesalahan kecil pada konstruksi

kalimat, tejadi sejumlah kesalahan tetapi

makna tidak kabur.

11-17 Sedang-cukup : terjadi kesalahan serius dalam

rangkaian kalimat, makna membingungkan

atau kabur.

5-10 Sangat kurang : tidak mengasai aturan

sintaksis, terdapat banyak kesalahan, tidak

layak nilai.

5 MEKANIK 5 Sangat baik-sempurna : menguasai aturan

penulisan, hanya terdapat beberapa kesalahan

ejaan dan tanda baca, rapi dan bersih.

4 Cukup- baik : kadang-kadang terjadi kesalahan

ejaan dan tanda baca tetapi tidak mengaburkan

makna, cukup rapi dan bersih.

3 Sedang-cukup : sering terjadi kesalahan ejaan

tanda baca, makna membingungkan dan kabur,

kurang rapi dan bersih.

2 Sangat kurang : tidak menguasai aturan

penulisan, terdapat banyak kesalahan ejaan,

Page 45: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

tulisan tidak terbaca, tidak rapi dan bersih,

tidak layak nilai.

4. Hakikat Strategi Peta Pikiran (Mind Mapping)

a. Pengertian Peta Pikiran

Buzan (2008:4) menegaskan bahwa peta pikiran adalah cara termudah untuk

menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil kembali informasi tersebut ke

luar dari otak, peta pikiran juga merupakan cara mencatat yang sangat efektif, kreatif,

dan secara harfiah akan “memetakan” hasil dari pikiran. Melalui peta pikiran maka

akan memberikan pandangan yang menyeluruh pokok masalah atau area yang luas,

memungkinkan pengguna membuat alternatif-alternatif, mengumpulkan data dalam

jumlah yang besar, mendorong pemecahan masalah dengan membiarkan membuat

terobosan-terobosan yang sangat kreatif, dan menyenangkan karena penuh dengan

gambar dan warna.

Agak berbeda dengan pendapat di atas Silberman menjelaskan peta pikiran

merupakan cara kreatif bagi peserta didik secara individual untuk menghasilkan ide-

ide, mencatat pelajaran, atau merencanakan sebuah penelitian baru. Melalui

penggunaan sebuah peta pikiran mereka akan menemukan kemudahan untuk

mengidentifikasi secara jelas, kreatif, dan inovatif tentang apa yang telah siswa

pelajari dan apa yang akan siswa rencanakan (2007:188).

DePotter dan Hernacki mengemukakan peta pikiran adalah sebuah strategi

mencatat yang menggunakan pengingat visual dan sensorik dalam suatu pola dan ide

yang saling berkaitan, seperti peta jalan yang yang digunakan untuk belajar,

mengorganisasikan, merencanakan sesuatu hal oleh siswa (2007:152).Sarbana

mengatakan peta pikiran(mind mapping) adalah proses berpikir dengan model

jaringan yang melibatkan keaktifan antara otak sebelah kiri dan otak sebelah kanan,

sehingga mempermudah penggunanya untuk mengingat dalam memori otaknya

(2005: 100).

Page 46: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Syurfah memaparkan peta pikiran (mind mapipng) merupakan teknik

pembuatan grafik yang menyediakan kunci-kunci umum untuk mengoptimalkan otak

dengan memanfaatkan kata-kata, nomor, logika, irama, warna, dan dimensi yang

disajikan dalam bentuk yang sangat unik (2008: ix).Melalui peta pikiran, seseorang

dapat melihat hubungan antara satu ide dengan ide lainnya dengan tetap memahami

konteksnya. Ini sangat memudahkan otak untuk memahami dan menyerap suatu

informasi.

Cara kerja peta pikiran mirip dengan cara kerja koneksi di dalam otak. Di

samping itu, peta pikiran juga memudahkan untuk mengembangkan ide karena bisa

mulai dengan suatu ide utama dan kemudian menggunakan koneksi-koneksi di otak

untuk memecahnya menjadi ide-ide yang lebih rinci. Melalui hal ini maka seseorang

terutama siswa akan dapat mengembangkan potensinya dengan optimal.Peta pikiran

dapat digunakan untuk membuat catatan dalam suatu pertemuan, konferensi, ceramah

atau pelajaran. Sebagai alat, peta pikiran memetakan secara visual pembicaraan dan

membangun pemahaman. Peta pikiran merupakan proses yang baik dalam kerja

kelompok dan dalam menata kegiatan urun gagasan. Bila dibandingkan mencatat

dengan cara linear, maka mencatat dengan metode peta pikiran (mind mapping) lebih

inovatif dan fleksibel.

Menurut Sarbana (2005:99) mencatat linear atau konvensional memiliki

beberapa kelemahan antara lain:

1) Saat mencatat, menyusun secara berurutan apa yang disampaikan oleh si

pembicara, dalam proses pencatatan tersebut pada suatu waktu akan merasa

bingung untuk melihat kaitan antar gagasan.

2) Informasi baru yang disampaikan pembicara untuk menjelaskan poin

sebelumnya tidak dapat langsung ditempatkan pada poin tersebut. Karena

seringkali terjadi pemisahan antara poin yang telah ditulis dengan poin

terakhir yang disampaikan oleh pembicara.

Page 47: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

3) Penelitian terakhir menunjukkan bahwa mencatat dengan metode

konvensional atau linear berlawanan dengan cara kerja otak. Hal ini karena

otak tidak digunakan untuk menagkap kesan dari yan kita tulis, sehingga

menjadi sulit intuk mengingat kembali poin sebelumnya.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh oleh Lestari (2009)yang

berjudul Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerita Pada Siswa Kelas IV

Seolah Dasar Negeri Mlilir 01 Madiun juga menemukan bahwa peta pikiran (mind

mapping) dapat mengatasi berbagai kesulitan yang dialami oleh siswa dalam

pembelajaran menulis cerpen. Selain itu dengan peta pikiran siswa menjadi

termotivasi dalam pembelajaran menulis cerpen. Siswa biasanya akan kesulitan untuk

menuangkan ide dan tidak tahu harus memulai cerita dari mana, tetapi dengan peta

pikran hal itu dapat diatasi. Dengan demikian maka dari hasil penelitian ini, metode

peta pikiran dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran menulis

cerita pendek di sekolah tersebut.

Teknik ini membantu siswa untuk menghilangkan rasa jenuh pada saat

berpikir dan belajar, karena melibatkan keseimbangan kerja otak kiri dan otak kanan

melalui peta pikiran (mind mapping) di otak yang diwujudkan dalam bentuk coretan

gambar garis dan kata kunci. Penggunaan teknik peta pikiran didapat fakta bahwa

siswa lebih mudah mengembangkan imajinasinya.Upaya tersebut dapat memberikan

pengalaman pada siswa untuk berpikir kreatif. Jika demikian informasi yang

disimpan dalam memori seperti cara kerja otak manusia, maka informasi yang

tersimpan dalam proses belajar mengajar akan menjadi labih baik dan berguna untuk

mengingat dalam jangka waktu yang lama. Karena itu siswa dapat melahirkan suatu

ide-ide yang sangat kreatif dalam belajarnya.

Melalui strategi peta pikiran (mind mapping) siswa akan menjadi lebih aktif

dalam kegiatan belajar mengajar, baik dalam individu maupun dalam kelompok.

Strategi peta pikiran akan dapat mengaktifkan siswa dalam bekerja sama dalam

kelompok. Hal ini ditegaskan dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh Näykki, dan

Page 48: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Järvelä (2008:14) yang berjudul “How Pictorial Knowledge Representations Mediate

Collaborative Knowledge Construction In Groups”. Mereka memadukan antara

pembelajaran kolaborasi dan penggunaaan peta pikiran dalam kelompok. Näykki dan

Järvelä menegaskan bahwa

“The results of this study encourage teachers and students to use

cognitive tools for distributing visual knowledge representations for

collaborative learning. There are at least three useful perspectives to be

pointed out: Visual representations as cognitive tools can help researchers to

better understand student's learning process, they can help teachers evaluate

students' learning, and visual representations can help students' self-

regulated learning by externalizing what they are themselves thinking and to

see what others are thinking and when possible, to then continue their own

and others' flow of thinking.”

Hasil penelitian ini mendorong para guru dan siswa untuk menggunakan alat-

alat kognitif penyebaran pengetahuan representasi visual untuk pembelajaran

kolaboratif. Setidaknya ada tiga perspektif berguna untuk ditunjukkan representasi

visual sebagai alat kognitif dapat membantu para peneliti untuk lebih memahami

proses belajar siswa, mereka dapat membantu para guru mengevaluasi belajar siswa,

dan visual representasi dapat membantu siswa belajar sendiri maupun kelompok.

Sehingga peta pikiran dapat membantu siswa belajar secara aktif baik dalam belajar

mandiri maupun belajar secara kelompok.Karena peta pikiran sangat berguna ketika

para anggota kelompok belajar saling bertukar pikiran.

Berdasarkan berbagai pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa peta

pikiran(mind mapping) adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam

otak dan mengambil kembali informasi tersebut ke luar dari otak, peta pikiran juga

merupakan cara mencatat yang sangat efektif, kreatif, dan secara harfiah akan

“memetakan” hasil dari pikiran-pikiran, peta pikiran juga merupakan cara kreatif bagi

peserta didik secara individual untuk menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran, atau

merencanakan sebuah penelitian baru. Selain itu peta pikiran merupakan strategi

mencatat yang menggunakan pengingat visual dan sensorik dalam suatu pola dan ide

yang saling berkaitan, seperti peta jalan yang yang digunakan untuk belajar,

Page 49: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

mengorganisasikan, merencanakan sesuatu hal. Melalui pembuatan sebuah peta

pikiran siswa akan menemukan kemudahan untuk mengidentifikasi secara jelas,

kreatif, dan inovatif tentang apa yang telah siswa pelajari dan apa yang akan siswa

rencanakan.

b. Langkah-langkah Pembuatan Peta Pikiran

Melalui berbagai hal menunjukkan bahwa otak tidak menyimpan informasi

dalam kotak-kotak sel saraf yang terjejer rapi melainkan dikumpulkan pada sel-sel

saraf yang bercabang-cabang yang apabila dilihat sekilas akan tampak seperti cabang-

cabang pohon. Dari fakta tersebut maka disimpulkan apabila manusia juga

menyimpan informasi seperti cara kerja otak, maka akan semakin baik informasi

tersimpan dalam otak dan hasil akhirnya tentu saja proses belajar kita akan semakin

mudah.

Peta pikiran (mind mapping) mampu mengubah cara belajar yang

konvensional, yang hanya memanfaatkan cara kerja otak kiri. Melalui pembuatan

gambar, simbol, dan warna yang beraneka ragam maka dapat menyeimbang cara

kerja otak antara belahan kiri dan belahan kanan. Selain itu metode peta pikiran (mind

mapping) dapat terus berkembang sesuai dengan keinginan penulisnya.

Sebelum pembuatan peta pikiran (mind mappng) ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan dintaranya bahan-bahan untuk pembuatan peta pikiran (mind mapping)

yaitu: kertas kosong, pena, dan pensil warna. Menurut Buzan (2008:15-16) ada

beberapa langkah untuk membuat peta pikiran (mind mapping), adapun langkah-

langkah tersebut adalah:

1) Mulailah dari bagian tengah kertas yang kosong yang sisi panjangnya

diletakkan mendatar. Karena memulai dari tengah memberikan kebebasan

kepada otak untuk menyebar ke segala arah dan untuk mengungkapkan

dengan lebih bebas dan alami.

Page 50: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

2) Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral. Karena sebuah gambar dapat

bermakba ribuan kata dan membantu untuk menggunakan dan

mengembangkan imajinasi.

3) Gunakan berbagai warna. Karena bagi otak, wrna sama menariknya dengan

gambar. Warna membuat peta pikiran lebih hidup, menambah energi kepada

pemikiran yang sangat kreatif, dan sekali lagi “menyenangkan”.

4) Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan selanjutnya

hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua, dan

seterusnya. Hal ini dikarenakan otak kita bekerja menurut asosiasi. Otak

senang mengaitkan antara hal satu dengan hal yang lainnya. Bila

menghubungkan cabang-cabang tersebut akan lebih mudah memahami dan

mengingatnya.

5) Buatlah hubungan garis melengkung, bukan garis lurus. Karena garis lurus

akan membosankan.

6) Gunakan satu kata kunci untuk setiap satu garis. Karena kata kunci tunggal

memberi lebih banyak daya dan fleksibilitas kepada peta pikiran.

7) Gunakan gambar. Karena seperti gambar sentral, setiap gambar dapat

bermakna ribuan kata.

B. Penelitian yang Relevan

Ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Pageyasa dengan

tulisannya yang berjudul Peningkatan Kemampuan Berbicara Siswa Kelas 1 MTs

Sunan Kalijogo Malang Melalui Strategi Pemetaan Pikiran (Tesis).Jenis penelitian

ini adalah PTK dengantujuan penelitian untuk mengetahui kualitas proses dan hasil

pembelajaran berbicara melalui strategi peta pikiran.

Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa pembelajaran berbicara

melalui strategi pemetaan pikiran terbukti meningkatkan kemampuan berbicara siswa

kelas 1 MTs Sunan Kalijogo Malang. Hal ini tercermati pada meningkatnya

Page 51: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

kemampuan siswa dalam lima tahap pembelajaran, yaitu (1) siswa makin mampu

dalam mengumpulkan bahan pembicaraan, (2) siswa makin mampu dalam membuat

kerangka pembicaraan, (3) siswa makin mampu dalam menguraikan kerangka

pembicaraan secara spesifik, (4) siswa makin mampu dalam mengkreasikan kerangka

pembicaraan, dan (5) siswa makin mampu berbicara secara akurat, relevan, lancar,

terstruktur, terurut, jelas, paham dengan isi pembicaraan, relatif nyaring, dan efektif.

Penelitian Rachmawati yang berjudul ”Peningkatan Kualitas pembelajaran

menulis Cerita Pendek Dengan Metode Peta Pikiran Pada Siswa Kelas IX Al

Muayyad Surakarta”. Jenis penelitian ini adalah PTK, dengantujuan penelitian untuk

mengetahui kualitas proses dan hasil pembelajaran menulis cerita pendek melalui

strategi pemetaan pikiran. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa peta pikiran

dapat meningkatkan kemampuan menulis cerpen. Hal ini ditandai dengan nilai siswa

yang mengalami peningkatan setiap siklusnya. Pada siklus I 60,2%, siklus II 67,5%,

dan pada silkus III sebesar 71,9%.

Penelitian berikutnya adalah penelitian Puspitasari yang berjudul

”Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Metode Peta Pikiran (Mind

Mapping) pada Siswa Kela VB SD Negeri Dukuhan Kerten no.58 Surakarta Tahun

Pelajaran 2009/2010”. Pada siklus I menunjukkan peningkatan kemampuan menulis

puisi untuk tema pemandangan dengan nilai rata-rata nilai 65,5 dan persentase siswa

yang mencapai KKM sebanyak 61,7% (21 siswa). Pada siklus II menunjukkan

peningkatankemampuan menulis puisi untuk tema bencana alam dengan nilai rata-

rata nilai 70,1 dan persentase siswa yang mencapai KKM sebanyak 73,5% (25 siswa).

Pada siklus III menunjukkan peningkatan kemampuanmenulis puisi untuk tema

sekolah dengan rata-rata nilai 74,5 dan persentase siswa yang mencapai

KKMsebanyak 85,2% (29 siswa). Dengan demikian terbukti bahwa melalui metode

peta pikiran (mind mapping) dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi pada

siswa kelas V B SD NegeriDukuhan Kerten No. 58 Surakarta Tahun Pelajaran

2009/2010.

Page 52: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

C . Kerangka Berpikir

Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia khususnya di SMA belum

berlangsung seperti yang diharapkan. Guru cenderung menggunakan teknik

pembelajaran yang bercorak teoretis dan hafalan sehingga kegiatan pembelajaran

berlangsung kaku, monoton, dan membosankan. Hal tersebut juga terjadi pada

pembelajaran menulis, khususnya menulis ilmiah. Dalam pembelajaran menulis

khususnya menulis ilmiah siswa sering mengalami kesulitan terutama dalam

menuangkan ide. Selain itu mereka sering mengalami kesulitan dalam memunculkan

ide tulisan jadi mereka tidak tahu harus menulis apa. Jika sudah menulis maka tulisan

siswa sering macet di tengah-tangah. Selain itu mereka juga kesulitan dalam

mengumpulkan data yang berupa data-data untuk mendukung tulisan ilmiah siswa.

Pada umumnya karya tulis ilmiah siswa organisasinya bersifat meloncat-loncat

sehingga menampakkan penalaran berbahasa yang kurang logis, isi gagasan kurang

faktual, pengorganisasian isi yang tidak sistematis, dan banyak terdapat kesalahan

bahasa yang meliputi ejaan, diksi, maupun kalimat.

Suatu pembelajaran akan berlangsung secara efektif dan efisien jika pendidik

mempergunakan metode, strategi, atau pun pendekatan yang sesuai. Melalui strategi

peta pikiran (mind mapping) siswa diharapkan dapat mengembangkan idenya serta

gagasannya. Dengan demikian diharapkan siswa mengembangkan karangannya

secara logis, disertai data faktual, serta dapat mengorganisasikan karangannya dengan

tetap memperhatikan ejaan dan tata bahasa yang baik dan benar.

Hal ini disebabkan melalui strategi peta pikiran (mind mapping), siswa dapat

melihat hubungan antara satu ide dengan ide lainnya dengan tetap memahami

konteksnya. Ini sangat memudahkan otak untuk memahami dan menyerap suatu

informasi. Karena cara kerjanya mirip dengan cara kerja koneksi di dalam otak. Di

samping itu, peta pikiran juga memudahkan kita untuk mengembangkan ide karena

kita bisa mulai dengan suatu ide utama dan kemudian menggunakan koneksi-koneksi

di otak kita untuk memecahnya menjadi ide-ide yang lebih rinci. Dengan demikian

Page 53: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

maka dalam seseorang terutama siswa akan dapat mengembangkan potensinya

dengan optimal.Untuk lebih jelasnya, kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir

Kondisi awal

1. Siswa kesulitan memunculkan ide,

sukar mengumpulkan data faktual

yang mendukung karya tulis ilmiah

siswa.

2. Organisasi tulisan karya tulis ilmiah

siswa meloncat-loncat.

3. pengorganisasian isi tidak

sistematis.

4. Prestasi menulis ilmiah siswa

rendah.

5.

Tindakan Pembelajaran dengan

strategi peta pikiran

(mind mapping)

Pascatindakan

1. Siswa aktif membuat peta pikiran

dari kerangka karya tulis ilmiah.

2. Siswa aktif kerja sama dalam

kelompok.

3. Siswa aktif berdiskusi saat saling

bertukar peta pikiran.

1. Siswa lebih mudah memunculkan

ide, mudah mengumpulkan data

faktual.

2. Organisasi tulisan karya ilmiah

runtut.

3. Pengorganisasian isi sistematis.

4. Prestasi menulis ilmiah siswa

meningkat.

Page 54: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teoritik dan kerangka berpikir,dirumuskan hipotesis

tindakan sebagai berikut:

1. strategi peta pikiran (mind mappng) dapat meningkatkan kualitas proses

pembelajaran menulis ilmiah pada siswa kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3

Masaran, Sragen.

2. strategi peta pikiran (mind maping) dapat meningkatkan kemampuan menulis

ilmiah pada siswa kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran, Sragen.

Page 55: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 3 Masaran, Sragen yang

beralamat di desa Masaran, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen. Sekolah ini

bernaung di bawah Majelis Pendidian Dasar dan Menengah Kabupaten Sragen (milik

yayasan Muhammadiyah Kabupaten Sragen).

Alasan pemilihan sekolah ini adalah pertama, siswa kelas XI IA mempunyai

kemampuan menulis ilmiah yang rendah. Hal tersebut menurut Bapak Ichwan Ibnu

Efendy, M.Pd selaku guru bidang studi bahasa Indonesia kelas XI di sekolah tersebut.

Beliau merupakan lulusan S-2 Program Menejemen Pendidikan, Fakultas keguruan

dan ilmu pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Kedua, sekolah tersebut

belum pernah menjadi objek penelitian yang sejenis, sehingga terhindar dari

kemungkinan penelitian ulang.

Tindakan penelitian ini dilakukan di kelas XI IA. Hal tersebut dikarenakan

menurut hasil survei awal peneliti dan guru mata pelajaran bahasa Indonesia,

permasalahan di dalam pembelajaran menulis ilmiah terjadi di kelas XI IA.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini direncanakan selama enam bulan yaitu mulai November 2010

sampai dengan April 2011. Adapun rincian waktu dan kegiatan penelitian dapat

dilihat dalam tabel berikut:

Page 56: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Tabel 4. Rincian Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian

No Jenis

Kegiatan

November Desember Januari Februari Maret April

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Persiapan

survai awal

sampai

penyusunan

proposal

x x x x

2 Menentukan

informan,

menyiapkan

peralatan dan

instrumen

x x x x

3 Pelaksanaan

pembelajaran

1. Siklus I

2. Siklus II

3. Siklus III

x

x

x

x

x

x

4 Penyusunan

Laporan

x x x x x x x x

B. Subjek Penelitian

Sekolah ini terdiri dari tiga kelas yaitu kelas X yang terdiri tiga kelas yaitu

XA, XB dan XC. Kelas XI terdiri dari tiga kelas yaitu kelas XI IS 1, XI IS2 dan XI

IA. Kelas XII ada tiga kelas yaitu XII IS1, XII IS2, dan XII IA. Subjek dalam

penelitian ini adalah siswa kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran, Sragen.

Page 57: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Kelas XI IA berjumlah 30 anak. Terdiri dari 27 siswa putri dan 3 siswa putra. Seperti

kelas lain mayoritas siswa kelas ini berasal dari keluarga petani atau buruh sehingga

penyediaan sarana dan prasarana belajar khususnya menulis cenderung kurang.

Sebetulnya sekolah tersebut mendapatkan buku dari bantuan pemerintah (dinas

pendidikan) tetapi karena jumlahnya tidak memadai maka tidak dipinjamkan. Kondisi

ini sangat menghambat peningkatan kreativitas siswa terutama dalam hal kemampuan

menulis ilmiah.

C. Bentuk dan Strategi Penelitian

Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action

Research) yaitu penelitian kolaboratif antara peneliti, guru, dan siswa maupun staf

sekolah lain untuk menciptakan kinerja sekolah yang lebih baik. Menurut Arikunto

(2010:4), penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan

belajar berupa sebuah kegiatan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi di dalam

sebuah kelas secara bersama. Maksud kelas tersebut bukan hanya dalam ruangan,

namun lebih pada kelompok yang sedang belajar.

Suwandi (2009:10-11) menyatakan bahwa PTK merupakan penelitian yang

bersifat reflektif. Kegiatan penelitian berangkat dari permasalahan riil yang dihadapi

guru dalam proses belajar mengajar, kemudian direfleksikan. Alternatif pemecahan

masalah dan ditindaklanjuti dengan tindakan-tindakan nyata (action) yang dilakukan

oleh guru (bersama pihak lain) untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi

dalam proses belajar mengajar. Tindakan itu harus direncanakan dengan baik dan

dapat diukur tingkat keberhasilannya. Jika ternyata tindakan tersebut belum dapat

menyelesaikan masalah yang ada, maka perlu dilakukan penelitian siklus berikutnya

untuk mencoba tindakan lain (alternatif pemecahan yang lain sampai permasalahan

tersebut dapat diatasi).

PTK memiliki ciri khusus yang membedakan dengan jenis penelitian lain.

Arikunto (2010: 5) menjelaskan ada beberapa karakteristik PTK, antara lain: (1)

Page 58: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

adanya tindakan yang nyata yang dilakukan dalam situasi alami dan ditujukan untuk

menyelesaikan masalah, (2) PTK berfokus pada masalah praktis bukan problem

teoritis atau bersifat bebas konteks, (3) dimulai dari permasalahan sederhana, nyata,

jelas, dan tajam mengenai hal-hal yang terjadi di dalam kelas, (4) adanya kolaborasi

antara praktisi (guru, siswa, dan lain-lain) dan peneliti, dan (5) menambah wawasan

keilmiahan dan keilmuwan. Lebih lanjut Arikunto (2010:23) juga mengungkapkan

ada tiga karakteristik penelitian tindakan kelas, yaitu: 1) inkuiri reflektif; 2)

kolaboratif; dan 3) reflektif.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan kualitas

proses dan kemampuan menulis ilmiah pada siswa kelas XI IA SMA Muhammadiyah

3 Masaran Sragen Tahun Ajaran 2010/2011 dengan menerapkan strategi peta pikiran

(mind mapping). Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

kualitatif. Strategi ini bertujuan untuk menggambarkan serta menjelaskan kenyataan

di lapangan. Kenyataan yang dimaksud adalah proses pembelajaran menulis ilmiah

sebelum dan sesudah diberi tindakan berupa penerapan strategi peta pikiran (mind

mapping).

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi

tiga hal yaitu observasi, wawancara dan analisis dokumen.

1. Observasi

Peran peneliti dalam penelitian ini adalah partisipan pasif. observasi

dilakukan dengan cara mengamati jalannya pembelajaran di kelas. Peneliti tidak

melakukan tindakan yang dapat memengaruhi peristiwa yang sedang

berlangsung. Peneliti hanya bertindak sebagai partisipan yang mengamati

jalannya pembelajaran di kelas yang dipimpin oleh guru. Peneliti mengambil

posisi tempat duduk paling belakang, mengamati jalannya proses pembelajaran

sambil mencatat segala sesuatu yang terjadi selama proses pembelajaran

Page 59: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

berlangsung. Catatan ini akan menjadi catatan lapangan. Dengan demikian,

peneliti dapat mengamati seluruh peristiwa yang terjadi di dalam kelas.

Pengamatan terhadap guru difokuskan pada kegiatan guru dalam

melaksanakan pembelajaran menulis ilmiah dengan menggunakan strategi peta

pikiran. Pengamatan terhadap kinerja guru juga diarahkan pada kegiatan guru

dalam membuka dan menutup pelajaran, menjelaskan pelajaran, mengajukan

pertanyaan dan menanggapi jawaban siswa, mengelola kelas, dan memancing

keaktifan siswa dalam pembelajaran. Selanjutnya, pengamatan terhadap siswa

difokuskan pada tingkat partisipasi siswa dalam mengikuti pelajaran, seperti

terlihat pada keaktifan siswa dalam membuat peta pikiran, perhatian dan

konsentrasi siswa terhadap pembelajaran menulis ilmiah dengan strategi peta

pikiran, dan sebagainya.

Hasil observasi dibicarakan dengan guru yang bersangkutan, kemudian

dianalisis untuk mencari solusi terbaik dalam menghadapi permasalahan yang

timbul di lapangan. Solusi yang disepakati kemudian diterapkan pada proses

pembelajaran pada siklus selanjutnya untuk mengatasi berbagai kelemahan

yang terjadi pada siklus sebelumnya.

2. Wawancara

Wawancara dan dalam penelitian ini bersifat tersruktur dengan pertanyaan

terbuka dan berkembang sesuai dengan jawaban dari infoman. Wawancara

dilakukan dengan informan yang berupa guru dan siswa kelas XI IA. Dalam

penelitian ini tidak semua siswa menjadi narasumber tetapi peneliti hanya

mengambil beberapa siswa dalam kelas XI IA untuk mengetahui minat dan

motivasi siswa dalam pembelajaran menulis ilmiah. Dari wawancara itu serta

kegiatan pengamatan dan kajian dokuman yang telah dilakukan, diidentifikasi

permasalahan-permasalahan yang ada berkenaan dengan pembelajaran menulis

ilmiah dan faktor-faktor penyebabnya.

Page 60: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Selain untuk mengidentifikasi permasalahan, wawancara dilakukan

setelah dan atas dasar hasil pengamatan di kelas maupun kajian dokumen

dalam setiap siklus yang ada. Pada setiap akhir wawancara dan diskusi dengan

guru, akan disepakati hal-hal yang perlu dilakukan pada siklus berikutnya.

3. Analisis Dokumen

Analisis dukumen dalam penelitian ini berupa rencana pembelajaran yang

disusun guru, silabus, kurikulum, hasil belajar, dan kumpulan karya siswa

tentang menulis ilmiah.

E. Teknik Validitas Data

Untuk mengkaji validitas data, digunakan teknik trianggulasi. Teknik

trianggulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah trianggulasi sumber data dan

trianggulasi metode. Trianggulasi sumber atau data adalah mengumpulkan data yang

sama atau sejenis yang digali dari berbagai sumber yang berbeda. Trianggulasi

metode digunakan untuk mengumpulkan data dari hasi observasi dan wawancara.

Data yang merupakan dokumen akan lebih mantap kebenarannya apabila didukung

dengan tindakan observasi dan wawancara dengan informan sebagai sumber lain.

Dengan demikian, trianggulasi data mengarahkan peneliti agar dalam mengumpulkan

data, wajib menggunakan beragam sumber data yang tersedia. Misalnya

membandingkan nilai siswa dari survai awal sampai akhir atau dengan indikator.

Selain itu juga digunakan review informan. Teknik ini digunakan untuk menanyakan

kembali kepada informan, kevalidan data yang diperoleh dari hasil wawancara.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif dan teknik

analisis deskripsi komparatif (statistik deskriptif komparatif). Analisis model

interaktif merupakan interaksi dari empat komponen, yaitu: pengumpulan data,

Page 61: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

penyajian data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan (ferifikasi). Pada saat

melakukan tahap pengumpulan data, peneliti sudah melakukan reduksi dan display

data sekaligus sesuai kemunculan data yang diperlukan. Proses analisis tersebut dapat

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2. Model Analisis Interaktif

(Miles dan Huberman, dalam Sutopo, H.B.2002: 96)

Dalam analisis model ini, peneliti akan mencoba untuk mengatasi kekurangan

atau kelemahan yang terjadi akibat tindakan yang dilakukan. Hal ini dilakukan agar

menemukan cara atau strategi yang tepat untuk rencana pelaksanaan tindakan yang

berikutnya. Analisis ini bertujuan untuk memperbaiki siklus yang sebelumnya agar

dapat diperoleh pencapaian indikator yang telah direncanakan. Adapun perbaikan

siklus disusun berdasarkan hasil refleksi dari siklus sebelumnya.

Teknik analisis deskripsi komparatif mencakup analisis kritis terhadap

kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru dalam proses belajar mengajar yang

terjadi di dalam kelas selama penelitian berlangsung, membandingkan nilai

antarsiklus maupun indikator kinerja. Hasil analisis tersebut kemudian dijadikan

dasar untuk menyusun tindakan selanjutnya sesuai dengan siklus yang ada. Analisis

data dilakukan bersama antara guru dan peneliti.

G. Prosedur Penelitian

Pengumpulan Data

Reduksi

Data

Displai Data

Penarikan Kesimpulan

Page 62: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus, setiap siklus terdiri dari empat

tahap yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan interpretasi,

analisis dan refleksi.

1. Rancangan Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti dan guru menyusun;

1) Skenario pembelajaran

a) Guru melakukan kegiatan apersepsi yang berkaitan dengan materi

menulis karya ilmiah yang telah dilakukan pada pertemuan

sebelumnya.

b) Guru menjelaskan prosedur pembuatan karya tulis ilmiah dengan

peta pikiran.

c) Masing-masing siswa membuat kerangka karya tulis ilmiah

mereka dengan peta pikiran

d) Guru memantau dan melakukan monitoring pada waktu siswa

membuat kerangka karya tulis ilmiah dengan peta pikiran

e) Siswa mengembangkan peta pikirannya dalam karya tulis ilmiah

yang utuh.

f) Guru menyuruh siswa untuk memperbaiki hasil tulisannya di

rumah untuk melakukan proses editing.

g) Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang

telah dilakukan.

b. Pelaksanaan

Tahap ini dilakukan dengan melaksanakan skenario pembelajaran

yang telah direncanakan. Dalam satu siklus, ada dua kali pertemuan dengan

alokasi waktu 2x45 menit. Tahap ini dilakukan bersamaan dengan observasi

terhadap dampak tindakan yang diberikan.

c. Observasi dan Interpretasi

Page 63: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Observasi dilakukan peneliti saat pembelajaran menulis ilmiah

berlangsung. Observasi berupa kegiatan pemantauan, pencatatan, serta

pendokumentasian segala kegiatan selama pelaksanaan pembelajaran.

Peneliti mengamati keaktifan siswa selama apersepsi dan pembelajaran

menulis ilmiah. Peneliti juga mengamati aktivitas guru selama

pembelajaran. Adapun kegiatan guru adalah menilai keterampilan dengan

mengisi rubrik penilaian yang telah disiapkan. Dengan demikian maka akan

diperoleh kelebihan dan kekurangan penerapan pada tindakan pertama.

d. Analisis dan Refleksi

Pada tahap ini, peneliti menganalisis data yang telah terkumpul dari

hasil observasi kemudian menyajikannya pada guru pengampu. Dari hasil

analisis berupa kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran, peneliti dan

guru berdiskusi untuk menentukan langkah-langkah perbaikan yang akan

dilakukan pada siklus berikutnya.

2. Rancangan siklus II dan siklus III

Dalam siklus II ini tahap yang dijalankan sama seperti yang dilakukan

pada siklus I. Akan tetapi didahului dengan perencanaan ulang berdasarkan

hasil yang telah diperoleh pada siklus I, sehingga kelemahan yang sudah terjadi

tidak terjadi pada siklus II. Demikian halnya pada siklus III, termasuk

perwujudan tahap pelaksanaan, observasi dan interpretasi, serta analisis dan

refleksi yang mengacu pada siklus sebelumnya.

3. Tahap Penyusunan Laporan

Pada tahap ini, peneliti menyusun laporan berdasarkan penelitian yang

telah dilaksanakan.

Berikut ini adalah gambaran secara singkat mengenai tahap-tahap

penelitian yang dilaksanakan:

Page 64: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Gambar 3. Tahap-tahap Penelitian

H. Indikator Keberhasilan Penelitian

Secara garis besar, indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah

meningkatnya kualitas proses dan hasil pembelajaran menulis ilmiah pada siswa kelas

XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran Sragen Tahun Ajaran 2010/2011. Untuk

mengukur ketercapaian tujuan penelitian di atas, dirumuskan indikator sebagai

berikut ini.

Permasalahan

Permasalahan

baru hasil

refleksi

Apabila

permasalahan

belum terselesaikan

Perencanaan

tindakan I

Refleksi I

Perencanaan

tindakan II

Refleksi II

Pelaksanaan

tindakan I

Pengamatan

Pelaksanaan

tindakan II

Pengamatan

Siklus I

Siklus II

Dilanjutkan ke siklus

berikutnya

Page 65: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Tabel.5 Indikator Keberhasilan Penelitian

Aspek yang diukur Persentase

target capaian

Cara mengukur

1. Keaktifan siswa selama

pembelajaran

70% Diamati saat pembelajaran

berlangsung dengan menggunakan

lembar observasi oleh peneliti.

Dihitung dari jumlah siswa yang

antusias dan aktif selama kegiatan

pembelajaran berlangsung

2. Membuat peta pikiran dari

kerangka karya tulis ilmiah

80% Diamati saat pembelajaran dengan

menggunakan lembar observasi dan

dihitung dari jumlah siswa yang

menampakkan keaktifan dalam

membuat kerangka karya tulis

ilmiah dengan peta pikiran

3. Kerja sama dalam kelompok 70% Diamati saat pembelajaran dengan

menggunakan lembar observasi

jumlah siswa yang menampakkan

keaktifan dan kesungguhannya

dalam pembelajaran

4. Ketuntasan hasil belajar

(siswa mampu menulis ilmiah)

80% Dihitung dari jumlah siswa yang

mampu memperoleh nilai lebih dari

atau sama dengan 65.

Page 66: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus yang masing-masing siklus

terdiri dari 4 tahapan, yakni: 1) perencanaan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi

dan interpretasi, dan 4) analisis dan refleksi. Sebelum hasil penelitian dipaparkan,

pada bab ini diuraikan mengenai kondisi awal (pratindakan) pembelajaran menulis

ilmiah siswa kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran. Dengan demikian, pada

bab ini akan dikemukakan: (1) kondisi awal proses pembelajaran menulis ilmiah; (2)

pelaksanaan tindakan dan hasil penelitian; dan (3) pembahasan hasil penelitian.

A. Kondisi Awal

Sebelum mengadakan penelitian, peneliti melakukan observasi dan survei

awal untuk mengetahui proses pembelajaran menulis ilmiah yang dilakukan di kelas

XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran. Survei awal dilakukan pada hari Kamis, 14

Januari 2011 pukul 10.30-12.00 WIB (2 x 45 menit). Survei kondisi pratindakan ini

dilakukan untuk mengetahui kondisi lapangan sebelum penelitian berlangsung.

Kondisi yang diteliti adalah proses dan kemampuan menulis ilmiah siswa kelas XI IA

SMA Muhammadiyah 3 Masaran. Hasil penelitian kondisi pratindakan ini nanti yang

akan digunakan sebagai acuan untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan

peneliti dalam penelitian ini. Survei ini dilakukan dengan beberapa langkah berikut:

(1) observasi lapangan; (2) wawancara dengan guru dan siswa; (3) analisis dokumen.

Observasi lapangan dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran menulis

ilmiah. Peneliti bertindak sebagai partisipan pasif dan duduk di tempat duduk paling

belakang. Peneliti melakukan pengamatan terhadap proses belajar mengajar serta

aktivitas siswa dan guru. Setelah pembelajaran selesai, peneliti melakukan

wawancara terhadap guru bahasa Indonesia dan beberapa siswa. Dari wawancara

Page 67: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

tersebut, diketahui bahwa ada permasalahan dalam pembelajaran menulis ilmiah di

kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran.

Menurut guru, pembelajaran menulis ilmiah belum dapat berjalan lancar.

Hasil tulisan siswa masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan ejaan, penggunaan

tata kalimat yang tidak efektif, dan pengorganisaian isi yang tidak sistematis. Guru

mengakui selama ini hanya menggunakan strategi mengajar yang konvensional saja.

Dari hasil wawancara dengan guru, guru menyatakan bahwa belum menemukan

strategi yang tepat diterapkan dalam pembelajaran menulis ilmiah. Selama ini guru

hanya menjelaskan materi tentang menulis ilmiah dari LKS, setelah itu siswa diminta

untuk menulis karya tulis ilmiah. Guru mempunyai asumsi bahwa jika strategi

pembelajaran tepat, keaktifan siswa pasti bisa ditingkatkan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, dari tiga siswa yang

diwawancarai, dua siswa menyatakan kurang tertarik dengan pembelajaran menulis

ilmiah. Pada umumnya, siswa kesulitan untuk memunculkan ide mereka. Tidak tahu

harus mulai menulis dari mana. Apabila siswa telah menulis tulisan mereka sering

macet di tengah-tengah. (Lihat lampiran 3 halaman 108)

Dari observasi kelas, dan wawancara ini diperoleh beberapa simpulan

mengenai kondisi yang terjadi saat pembelajaran menulis ilmiah berlansung.

Permasalahan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran ini antara lain:

1. Siswa kesulitan mengungkapkan idenya

Dari survei awal ini, banyak siswa yang mengeluh bahwa mereka tidak

tahu harus menulis tentang apa. Jika mereka telah menulis maka ide mereka akan

macet di tengah-tengah. Siswa tidak tahu harus memulai tulisan ilmiahnya dari

mana. Mereka kesulitan menulis ide mereka, sehingga ketika siswa bekerja dalam

kelompok mereka banyak mengeluh.

Page 68: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

2. Siswa terlihat kurang berminat mengikuti pembelajaran menulis ilmiah

Berdasarkan hasil observasi peneliti pada saat survei awal ini, terungkap

bahwa siswa menunjukkan sikap kurang antusias/kurang peduli/kurang berminat

terhadap pembelajaran menulis ilmiah. Ketika proses pembelajaran berlangsung,

banyak siswa yang kurang fokus pada pelajaran dan beberapa tampak sibuk

melakukan aktivitas pribadi. Ada siswa yang terlihat tiduran ketika pembelajaran

berlangsung.

Gambar 4. Siswa Tampak Tiduran Ketika Pembelajaran Berlangsung

Tampak pada gambar siswa terlihat tiduran. Siswa yang duduk di meja

depannya juga demikian, sedangkan siswa yang duduk di samping siswa tersebut

juga tampak memperhatikan pembelajaran. Di samping siswa tersebut tampak

siswa perempuan juga terlihat tiduran ketika pembelajaran berlangsung.

3. Guru menggunakan strategi konvensional

Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan guru bahasa

Indonesia mengenai strategi pembelajaran menulis ilmiah yang sering digunakan,

maka dapat disimpulkan bahwa strategi yang selama ini digunakan guru adalah

strategi konvensional. Guru hanya menerangkan, setelah itu guru memberi

penugasan kepada siswa untuk menulis karya tulis ilmiah secara kelompok,.

sedangkan dari analisis dokumen, diperoleh data yang menunjukkan bahwa

kemampuan menulis siawa masih rendah. Hal ini dapat diketahui dari rekap nilai

pada tabel berikut ini :

Page 69: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Tabel 6. Rekap Nilai Menulis Ilmiah Siswa Survei Awal

No Uraian pencapaian hasil Jumlah

1. Siswa yang memperoleh nilai kurang dari 65 22 siswa

2. Siswa yang memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 65 8 siswa

Melalui data di atas ditunjukkan bahwa hanya sekitar 26% siswa yang

mendapatkan nilai 65 ke atas (batas ketuntasan), namun sebagian besar siswa

mendapatkan nilai di bawah atau sama dengan 65 sekitar 74%. Melalui data yang

diperoleh tersebut bisa dinyatakan bahwa kemampuan siswa kelas tersebut dalam

menulis masih perlu untuk ditingkatkan.

Setelah melakukan pengamatan kondisi awal, guru dan peneliti melakukan

diskusi untuk mencari solusi permasalahan dalam pembelajaran menulis ilmiah.

Akhirnya tercapai kesepakatan bahwa peneliti akan melakukan penelitian tindakan

kelas bersama guru sebagai kolaborator. Penelitian yang dilakukan mengarah pada

upaya perbaikan proses pembelajaran menulis ilmiah yang dilakukan untuk menuju

pada kualitas hasil yang disesuaikan dengan standar kelulusan yang ditetapkan oleh

sekolah. Kemudian disepakati untuk melaksanakan tindakan I, yaitu pada hari Kamis,

20 Januari 2011 dan Sabtu, 22 Januari 2011.

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Proses penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus yang masing-masing terdiri

atas empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi

dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi.

1. Siklus Pertama

a. Perencanaan Tindakan

Tahap perencanaan ini dilaksanakan pada Kamis, 14 Januari 2011 di

ruang kantor SMA Muhammadiyah 3 Masaran. Peneliti dan guru

Page 70: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi

permasalahan pembelajaran menulis ilmiah pada penelitian siklus pertama.

Adapun urutan tindakan yang direncanakan akan diterapkan dalam

siklus I adalah sebagai berikut:

1) Peneliti dan guru menyusun skenario pembelajaran menggunakan strategi

peta pikiran. Adapun urutan tindakan yang direncanakan pada siklus I

pertemuan pertama adalah sebagai berikut ini:

(a) Guru memberi salam, mengkondisikan kelas, dan mengecek presensi

siswa.

(b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

(c) Guru menjelaskan mengenai pengertian, jenis, ciri, dan sistematika

karya tulis ilmiah penelitian/pengamatan

(d) Guru menjelaskan tentang peta pikiran

(e) Guru menjelaskan prosedur pembuatan karya tulis ilmiah dengan peta

pikiran

(f) Guru membagi kelas menjadi beberapa 7 kelompok, satu kelompok

terdiri dari 4-5 siswa

(g) Guru membagikan contoh tulisan ilmiah kepada masing-masing

kelompok.

(h) Guru membagikan kertas HVS dan spidol warna pada siswa

(i) Siswa secara berkelompok membuat peta pikiran dari karya tulis yang

telah dibagikan.

(j) Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah

dilakukan.

(k) Guru menutup pembelajaran dengan salam

Urutan tindakan pada pertemuan kedua adalah sebagai berikut :

Page 71: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

(a) Guru melakukan kegiatan apersepsi yang berkaitan dengan materi

menulis karya ilmiah yang telah dilakukan pada pertemuan

sebelumnya.

(b) Guru menjelaskan prosedur pembuatan karya tulis ilmiah dengan peta

pikiran.

(c) Guru membagikan kertas HVS dan spidol warna pada siswa

(d) Masing-masing siswa membuat peta pikiran dari kerangka karya tulis

ilmiahnya secara individu.

(e) Guru memantau dan melakukan monitoring pada waktu siswa

membuat kerangka karya tulis ilmiah dengan peta pikiran.

(f) Siswa mengembangkan peta pikirannya dalam karya tulis ilmiah yang

utuh.

(g) Guru menyuruh siswa untuk memperbaiki hasil tulisannya di rumah

untuk melakukan proses editing.

(h) Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah

dilakukan. Guru menutup pembelajaran dengan salam.

2) Peneliti dan guru berdiskusi menyusun RPP siklus I serta menyusun

indikator pencapaian tujuan.

3) Peneliti dan guru mempersiapkan media pembelajaran berupa contoh

karya tulis ilmiah, spidol warna, dan kertas HVS.

4) Peneliti dan guru mempersiapkan lembar pengamatan aktivitas siswa

ketika pembelajaran sedang berlangsung dan pedoman penilaian hasil

karya tulis ilmiah siswa.

5) Guru dan peneliti menentukan jadwal pelaksanaan tindakan siklus I yaitu

pada Kamis, 20 Januari 2011 dan Sabtu, 22 Januari 2011. Siklus I akan

dilaksanakan dalam dua kali pertemuan.

Page 72: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

b. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan siklus I ini berlangsung dua kali pertemuan, yakni pada

Kamis, 20 Januari 2011 dan Sabtu, 22 Januari 2011 di ruang kelas XI A SMA

Muhammadiyah 3 Masaran. Masing-masing pertemuan dilaksanakan dalam

waktu 2x45 menit. Pembelajaran menulis ilmiah dilaksanakan berdasarkan

skenario dan RPP yang telah didiskusikan antara guru dan peneliti. Peneliti

duduk di bagian belakang untuk melakukan observasi terhadap jalannya

pembelajaran dan bertindak sebagai partisipan pasif.

1) Pertemuan Pertama

Tindakan siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada Kamis, 20

Januari 2011 selama dua jam pelajaran, yaitu pukul 10.30 - 12.00. Tindakan

yang dilaksanakan pada siklus I pertemuan pertama ini adalah sebagai berikut:

Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam. Guru

menyampaikan standar kompetensi pembelajaran hari itu yaitu menulis karya

ilmiah seperti pengamatan, dan penelitian. Guru mengulang pembelajaran

tentang menulis ilmiah, karena pembelajaran tentang menulis ilmiah sudah

diberikan pada pertemuan sebelumnya. Guru melakukan tanya jawab pada

siswa mengenai pengertian karya tulis ilmiah. Ada tiga orang siswa yang

berpendapat dan menuliskanya ke depan kelas.

Page 73: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Gambar 5. Siswa Menuliskan Pendapatnya tentang Tulisan Ilmiah ke

Depan Kelas

Tampak pada gambar tiga orang menyatakan pendapatnya ke depan

kelas. Siswa yang duduk di belakang memperhatikan temannya yang ada di

depan kelas. Siswa lalu menaggapi ketiga pendapat yang diungkapkan oleh

temannya. Dari berbagai pendapat itu guru menyimpulkan tentang pengertian

menulis ilmiah.

Guru lalu melanjutkan penjelasan materi menulis ilmiah tentang jenis

dan sistematika penulisan karya ilmiah. Guru kemudian menjelaskan tentang

konsep pembuatan strategi peta pikiran dari buku Tony Buzan dan

penerapannya dalam karya tulis ilmiah.

Guru membagi kelas menjadi 7 kelompok, satu kelompok terdiri dari

4-5 orang. Untuk mempermudah siswa berkelompok dengan teman yang

duduk di belakangnya. Guru membagikan contoh karya tulis ilmiah yang telah

dipersiapkan sebelumnya kepada masing-masing kelompok. Guru juga

membagikan spidol warna dan kertas HVS kepada masing-masing kelompok.

Guru menyuruh untuk membuat peta pikiran dari karya tulis ilmiah tersebut.

Page 74: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Gambar 6. Siswa Membuat Peta Pikiran Secara Kelompok

Tampak pada gambar siswa membuat peta pikiran secara kelompok.

Ada siswa yang membacakan kerangka dari karya tulis ilmiah yang telah

dibagikan oleh guru. Anggota kelompok yang lain memperhatikan hal-hal

yang disampaikan oleh temannya.

Guru melakukan monitoring kepada tiap-tiap kelompok ketika siswa

membuat peta pikiran. Selama guru melakukan monitoring, guru membawa

lembar observasi dan mencatat siswa yang aktif dalam kelompok. Sepuluh

menit sebelum pembelajaran berakhir guru meminta siswa untuk

mengumpulkan hasil peta pikiran kelompoknya. Guru menyimpulkan

pembelajaran hari itu dengan bertanya mengenai pengertian tulisan ilmiah,

jenis dan sistematika tulisan ilmiah. Beberapa siswa tampak menanggapi

pertanyaan dari guru. Guru juga meminta siswa untuk menyiapkan ide tentang

tulisan ilmiah yang akan dibuatnya. Guru menjelaskan bahwa tema dari karya

tulis ilmiah siswa bebas. Guru mengucapkan salam pada siswa.

2) Pertemuan Kedua

Pembelajaran menulis ilmiah dilanjutkan pada pertemuan kedua.

Tindakan siklus I pertemuan kedua tersebut dilaksanakan pada Sabtu, 22

November 2011 yaitu pukul 07.00-08.45. Adapun urutan pelaksanaan

tindakan siklus I pada pertemuan kedua ini adalah sebagai berikut:

Page 75: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Guru membuka pelajaran dengan salam, kemudian menyuruh seorang

siswa yang bernama Sita untuk memimpin doa. Lalu guru dan siswa mengaji

sekitar 15 menit. Guru menyampaikan menyampaikan standar kompetensi

pembelajaran hari itu yaitu menulis karya ilmiah seperti pengamatan, dan

penelitian. Guru mengulas sedikit pembelajaran yang telah lalu mengenai

pengertian, jenis, dan sistematika karya tulis ilmiah.

Guru juga mengulas kembali pembuatan kerangka karya tulis ilmiah

dengan peta pikiran. Siswa menanggapi pertanyaan dari guru. Guru juga

membagikan spidol warna dan kertas HVS pada siswa. Guru meminta siswa

membuat peta pikiran dari kerangka karya tulis ilmiah siswa secara individu.

Siswa lalu membuat peta pikirannya secara individu. Banyak dari siswa yang

megubah posisi tempat duduknya, karena mereka ingin mendiskusikan

kerangka peta pikirannya dengan teman yang duduk di belakangnya.

Gambar 7. Siswa Membuat Peta Pikiran

Tampak pada gambar siswa membuat peta pikiran dari kerangka karya

tulis ilmiahnya dengan menggunakan spidol yang dibagikan oleh gurunya.

Siswa membuat peta pikiran dengan beraneka warna dan gambar.

Ketika siswa membuat peta pikiran guru melakukan monitoring, dan

berjalan mengelilingi kelas. Guru memantau siswa dan berdiskusi untuk

mengetahui kesulitan siswa. Guru menjawab setiap pertanyaan yang datang

dari siswa ketika guru melakukan monitoring, dan siswa memperhatikan

penjelasan dari guru dengan seksama. Selama guru melakukan monitoring,

Page 76: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

guru membawa lembar observasi dan mencatat siswa yang aktif dalam

kelompok.

Gambar 8. Guru Memantau dan Menjawab Pertanyaan dari Siswa.

Tampak pada gambar ada seorang siswa yang bertanya kepada guru.

Guru menjawab dan memberikan penjelasan kepada murid yang bertanya

tersebut. Beberapa siswa juga tampak mendengarkan penjelasan yang

diberikan oleh guru.

Setelah 30 menit, guru meminta siswa untuk mengembangkan

kerangka dari tulisan ilmiah siswa menjadi tulisan ilmiah yang utuh. Sekitar

dua puluh menit kemudian bel berbunyi, guru meminta agar karya tulis ilmiah

diketik dan diperbaiki di rumah. Guru meminta hasilnya dikumpulkan dalam

bentuk ketikan minggu depan. Guru menyimpulkan pembelajaran hari ini dan

mengakhiri pelajaran hari itu dengan salam.

c. Observasi dan Interpretasi

Peneliti melakukan pengamatan terhadap jalannya pembelajaran

menulis ilmiah dengan strategi peta pikiran pada siswa kelas XI IA SMA

Muhammadiyah 3 Masaran pada tanggal Kamis, 20 Januari 2011 dan Sabtu,

22 Januari 2011. Kegiatan observasi ini dimaksudkan untuk mengetahui

pelaksanaan tindakan pada siklus I ini sudah sesuai dengan yang diinginkan

atau belum. Selain itu juga untuk mengetahui apakah strategi peta pikiran

Page 77: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

mampu memecahkan permasalahan dalam pembelajaran menulis ilmiah di

kelas tersebut.

Fokus penelitian terletak pada berlangsungnya proses pelaksanaan

pembelajaran dan hasil pembelajaran. Proses pembelajaran dilihat dari

aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung. Dalam penelitian

ini, peneliti bertindak sebagai partisipan pasif.

Berdasarkan pengamatan peneliti, secara garis besar diperoleh

gambaran tentang proses kegiatan belajar mengajar pada siklus I sebagai

berikut:

1) Sebelum mengajar, guru mempersiapkan rencana pembelajaran yang akan

dijadikan pedoman dalam mengajar.

2) Pelaksanaan tindakan siklus I berlangsung selama 2 kali pertemuan,

diikuti oleh siswa kelas XI A SMA Muhammadiyah 3 Masaran yang

berjumlah 30 siswa.

3) Guru sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran keterampilan menulis

ilmiah dengan baik, yaitu guru mengajar dengan arah dan tujuan yang

jelas. Pada awal pembelajaran, guru mengemukakan dengan jelas tentang

materi menulis ilmiah. Guru tidak hanya ceramah saja, tetapi juga dengan

metode tanya jawab. Pembelajaran berlangsung dua arah antara guru dan

siswa. Kemudian guru menjelaskan tentang strategi peta pikiran

4) Ketika guru menyampaikan materi, beberapa siswa tampak masih kurang

berminat, malas, dan beraktivitas sendiri. Akan tetapi, sebagian besar

siswa tampak antusias mengikuti pelajaran.

5) Setelah penyampaian materi guru menugasi siswa untuk membuat peta

pikiran dari tulisan ilmiah yang telah disediakan oleh guru sebelumnya

dalam bentuk kelompok. Satu kelompok terdiri dari empat sampai lima

orang.

Page 78: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

6) Kemudian pada pertemuan berikutnya siswa secara individu diberi tugas

untuk membuat kerangka tulisan ilmiahnya dengan strategi peta pikiran,

yang selanjutnya peta pikiran siswa tersebut dikembangkan dalam tulisan

ilmiah yang utuh. Sebagian siswa sudah tampak serius dalam membuat

peta pikiran. Namun, ada juga beberapa siswa yang tampak tidak serius

membuat peta pikiran.

7) Peningkatan kualitas proses dan kemampuan menulis ilmiah tampak dari

indikator berikut ini:

(a) Keaktifan selama pembelajaran

Berdasarkan pengamatan peneliti dengan menggunakan pedoman

observasi diketahui bahwa keaktifan siswa mengalami peningkatan

dari survei awal (pratindakan). Ketika pembelajaran berlangsung ada

12 (40%) siswa yang aktif bertanya. Siswa yang lainnya menunjukkan

sikap kurang aktif dan tidak mau bertanya yaitu 18 siswa (60%).

(b) Keaktifan membuat peta pikiran dari kerangka karya tulis ilmiah

Berdasarkan pengamatan peneliti 23 (77%) siswa menampakkan

semangat dan antusias ketika membuat peta pikiran dari kerangka

karya tulis ilmiahnya. Siswa yang lainnya menunjukkan sikap kurang

berminat membuat peta pikiran, terlihat tidak bersemangat dalam

mengerjakan (malas-malasan, meletakkan kepala di meja) yaitu 7

siswa (13%).

(c) Kerja sama dalam kelompok

Ketika proses pembelajaran dalam tindakan siklus I ini ada 14

siswa (47%) sepenuhnya aktif dalam kelompok seperti aktif bertanya,

menjawab, bekerja secara kelompok, mengkonstruksi, menemukan,

merefleksi, dan mengerjakan tugas. Sisanya ada 16 (53%) siswa yang

masih kurang aktif dalam kelompok. Perolehan nilai proses

pembelajaran menulis ilmiah pada tindakan siklus I dapat dilihat pada

Page 79: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

lampiran 11 halaman 137. Perolehan nilai proses pembelajaran

menulis ilmiah pada siklus I terlihat jelas pada tabel dan grafik di

bawah ini:

Tabel 7. Nilai Proses pada Siklus I

No. Nilai Jumlah Siswa

Siklus I

1. 50-69 20

2. 70-89 10

Grafik 1. Nilai Proses Pembelajaran Menulis Ilmiah pada Siklus I

(d) Ketuntasan hasil belajar siswa

Ketuntasan hasil belajar pada siklus I ini mencapai 47%. Hal ini

dilihat dari jumlah siswa yang memperoleh nilai lebih dari atau sama

dengan 65 berjumlah 14 siswa dari 30 siswa yang mengikuti

pembelajaran. Dengan demikian, hasil penilaian keterampilan menulis

ilmiah siswa berdasarkan pengamatan dan pengisian lembar observasi

menunjukkan bahwa ada peningkatan dari pratindakan. Terbukti ada

14 siswa yang mendapat nilai lebih dari atau sama dengan 65.

Perolehan nilai pembelajaran kemampuan menulis ilmiah pada

tindakan siklus I dapat dilihat pada lampiran 12 halaman 140.

Peningkatan nilai menulis ilmiah tersebut tampak jelas pada tabel dan

grafik perbandingan nilai menulis ilmiah di bawah ini:

0

5

10

15

20

25

50-69 70-89

F

R

E

K

U

N

S

I

NILAI PROSES PEMBELAJARAN

Siklus I

Page 80: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Tabel 8. Perbandingan Nilai Pembelajaran Menulis Ilmiah pada

Siklus I dengan Pratindakan

No Nilai Jumlah Siswa Keterangan

Pratindakan Siklus I

1. 49-53 5 3 Tidak Tuntas

2. 54-59 12 9 Tidak Tuntas

3. 60-64 5 4 Tidak Tuntas

4. 65-69 7 10 Tuntas

5. 70-74 1 4 Tuntas

Perbandingan tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah

siswa yang ‟tuntas‟ dari 8 siswa menjadi 14 siswa. Dengan demikian, jelas

bahwa nilai siswa pada siklus I lebih baik dari pada nilai siswa pada

pratindakan.

Grafik 2. Perbandingan Nilai Pembelajaran Menulis Ilmiah pada

Siklus I dengan Pratindakan

Berdasarkan grafik tersebut dapat terlihat nilai menulis ilmiah siswa.

Pada kegiatan pratindakan tampak bahwa masih banyak siswa yang mendapat

nilai di bawah 60-64 sedangkan pada siklus I banyak siswa yang sudah

mendapatkan nilai sama dengan atau di atas 65. Berdasarkan grafik tersebut

0

2

4

6

8

10

12

14

49-53 54-59 60-64 65-70 70-74 75-79 80-84

FREK

UEN

SI

NILAI MENULIS ILMIAH SISWA

PRATINDAKAN

SIKLUS I

Page 81: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

tampak bahwa nilai siswa pada siklus I lebih baik daripada nilai siswa pada

pratindakan. Siswa yang mendapat nilai kurang dari 65 (belum tuntas) pada

pratindakan lebih banyak daripada siklus I.

d. Analisis dan Refleksi

Berdasarkan hasil observasi pada tindakan siklus I ini, peneliti

menyimpulkan bahwa kualitas proses dan kemampuan menulis ilmiah telah

menunjukkan peningkatan dari pratindakan. Berdasarkan hasil observasi yang

dilakukan peneliti pada pelaksanaan tindakan siklus I, dapat dianalisis dan

direfleksikan dengan uraian berbagai kelemahan atau kekurangan selama

pelaksanaan tindakan siklus I ini dapat dilihat dari beberapa aspek berikut:

1) Kelemahan yang ditemukan dari siswa, yaitu sebagai berikut:

(a) Siswa terlihat belum sepenuhnya aktif dalam mengikuti pembelajaran.

Sebagian siswa masih melakukan aktivitas pribadi, seperti menganggu

teman, meletakkan kepala di meja, berbicara dan bercanda dengan

teman.

(b) Siswa masih sering mengalami kesulitan menggambar pada peta

pikiran. Beberapa siswa bingung menggambar apa dalam peta

pikirannya.

(c) Beberapa siswa masih kesulitan membuat tulisan ilmiah. Hal ini

terlihat dari nilai yang diperoleh oleh siswa. Siswa yang mampu

menulis ilmiah dengan baik hanya 14 siswa (47%). Sedangkan 16

siswa (53%) siswa masih belum mampu menulis ilmiah dengan baik,

bahkan belum mampu mencapai batas minimal ketuntasan sebesar 65.

(d) Siswa kurang bisa mengoptimalkan waktu dengan baik. Ketika waktu

yang diberikan guru sudah habis, siswa sering belum selesai membuat

peta pikiran.

Page 82: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

2) Kelemahan yang ditemukan dari guru, yaitu sebagai berikut:

(a) Guru jarang menegur siswa yang tidak aktif membuat peta pikiran dan

mengobrol dengan temannya

(b) Guru belum mampu membangkitkan minat siswa dalam membuat peta

pikiran dari kerangka karya tulis ilmiah siswa.

Selanjutnya, untuk memperbaiki beberapa kekurangan yang ada pada

siklus I ini, guru dan peneliti akan mengadakan langkah-langkah perbaikan

sebagai berikut:

1) Guru diharapkan mampu memberikan motivasi yang lebih terhadap siswa

untuk lebih kreatif dalam membuat kerangka dari karya tulis ilmiahnya

dengan peta pikiran

2) Guru lebih komunikatif lagi agar ada hubungan timbal balik antara guru

dan siswa

3) Guru perlu mengadakan pendekatan kepada siswa yang masih terlihat

bingung / kurang jelas dan kurang aktif , dan memberi motivasi agar aktif.

4) Agar pembelajaran bisa terkondisi dengan baik dan kemampuan menulis

ilmiah siswa bisa meningkat, sebaiknya guru memberikan teguran agar

siswa jangan ramai dan menganggu teman.

5) Guru dan peneliti membuat perencanaan pembelajaran yang baru sebagai

bahan perbaikan agar siswa tidak kesulitan menggambar pada peta pikiran

dari kerangka karya tulis ilmiahnya, yaitu dengan menukarkan atau

membagi hasil peta pikiran dari kerangka karya ilmiah siswa dengan

teman satu meja. Hal ini dikarenakan pada siklus I sebagian besar gambar

dari peta pikiran siswa hanya terletak di tengah dan siswa bingung harus

menggambar apa. Hal ini dilakukan agar siswa lebih dapat

menstimulasikan ide-idenye. Siswa diharapkan dapat saling berdiskusi

tentang nilai cara kreatif untuk menggambarkan ide-idenya. Melalui

penukaran peta pikiran diharapkan hasil peta pikiran siswa lebih baik, dan

Page 83: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

gambar lebih banyak sehingga hasil dari karya tulis ilmiah siswa juga

lebih baik.

2. Siklus Kedua

a. Perencanaan Tindakan

Peneliti dan guru mengadakan diskusi pada Sabtu, 5 Februari 2011 di

ruang guru. Pada diskusi tersebut, peneliti mengemukakan analisis hasil

observasi terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I.

Peneliti menyampaikan kelemahan dan kelebihan selama berlangsungnya

proses pembelajaran siklus I.

Setelah melakukan diskusi dengan guru yang menjadi kolaborator

akhirnya disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus II ini hanya akan

dilakukan satu kali pertemuan yaitu, 10 Februari 2011. Hal ini disebabkan

oleh adanya keterbatasan waktu yang diberikan oleh pihak sekolah, serta agar

tidak sampai menganggu kelangsungan pembelajaran kompetensi dasar yang

lain.

Beberapa kekurangan pada siklus I, telah diungkapkan pada uraian

siklus I. Peneliti mengemukakan perencanaan untuk mengatasi berbagai

kekurangan pada siklus I yaitu sebagai berikut:

1) Guru meningkatkan antusias siswa untuk mengikuti pembelajaran menulis

ilmiah dengan menjadikan situasi belajar yang menyenangkan dengan

memberikan humor dan akrab dengan siswa. Hal ini dimaksudkan agar

siswa tidak jenuh dengan pembelajaran tersebut. Suasana belajar yang

menyenangkan dan tidak tegang juga menjadi motivasi bagi siswa untuk

mengikuti pembelajaran tersebut.

2) Guru lebih komunikatif lagi agar ada hubungan timbal balik antara guru

dan siswa. Melalui sikap guru yang komunikatif, siswa juga diharapkan

lebih berani mengungkapkan pertanyaan kepada guru.

Page 84: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

3) Guru harus memberikan motivasi kepada siswa agar siswa bersungguh-

sungguh dalam membuat peta pikiran supaya hasil karya tulis ilmiah

siswa bisa meningkat kualitasnya.

4) Pada siklus II siswa diminta untuk menukarkan atau membagi hasil dari

kerangka peta pikirannya kepada teman satu meja. Kemudian saling

mendiskusikan dan memberikan masukan dari kerangka peta pikiran

tersebut. Hal ini dilakukan agar siswa lebih dapat menstimulasikan ide-

idenye. Siswa diharapkan dapat saling berdiskusi tentang cara kreatif

untuk menggambarkan ide-idenya. Melalui strategi ini diharapkan peta

pikiran dari kerangka karya tulis ilmiah siswa lebih baik, sehingga hasil

karya tulis ilmiah siswa juga lebih baik.

5) Pada siklus II rumusan masalah dari karya ilmiah siswa bertambah satu.

Dari rumusan masalah yang ditambah satu maka bagian yang lain seperti

landasan teori, pembahasan, dan penutup juga bertambah.

Adapun urutan tindakan yang direncanakan akan diterapkan dalam siklus

II adalah sebagai berikut:

1) Peneliti dan guru menyusun skenario pembelajaran menggunakan strategi

peta pikiran. Adapun urutan tindakan yang direncanakan pada siklus II

adalah sebagai berikut ini:

(a) Guru membuka pelajaran dengan salam

(b) Guru mengulangi pembelajaran yang telah lalu pada siswa, guru

menyampaikan standar kompetensi dan kompetensi yang harus dicapai

oleh peserta didik

(c) Guru membagikan karya tulis ilmiah siswa yang telah lalu.

(d) Guru menjelaskan bagian-bagian yang salah.

(e) Guru menjelaskan kembali prosedur pembuatan karya tulis ilmiah

dengan peta pikiran

(f) Guru membagikan kertas HVS dan spidol warna pada siswa

Page 85: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

(g) Guru menjelaskan bahwa rumusan masalah dari karya ilmiah siswa

ditambah satu rumusan masalah

(h) Masing-masing siswa membuat kembali kerangka karya tulis ilmiah

mereka dengan peta pikiran

(i) Guru memantau dan melakukan monitoring pada waktu siswa

membuat kerangka karya tulis ilmiah dengan peta pikiran

(j) Siswa menukarkan peta pikirannya dengan teman satu meja.

(k) Bersama teman satu meja siswa saling berdiskusi memberi masukan

pada peta pikiran dari kerangka karya tulis ilmiah teman satu mejanya.

(l) Siswa mengembalikan kerangka peta pikiran pada teman satu

bangkunya

(m) Siswa memperbaiki peta pikiran berdasarkan masukan dari teman.

(n) Siswa mengembangkan peta pikirannya dalam karya tulis ilmiah yang

utuh

(o) Guru menyuruh siswa untuk memperbaiki hasil tulisannya di rumah

untuk melakukan proses editing.

(p) Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah

dilakukan.

(q) Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam

2) Peneliti dan guru berdiskusi menyusun RPP siklus II serta menyusun

indikator pencapaian tujuan.

3) Peneliti dan guru mempersiapkan lembar pengamatan aktivitas siswa dan

pedoman penilaian hasil tulisan siswa.

4) Guru dan peneliti menentukan jadwal pelaksanaan tindakan siklus II yaitu

pada Kamis, 10 Februari 2011. Siklus II hanya akan dilaksanakan dalam

satu kali pertemuan.

Page 86: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

b. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan siklus II ini berlangsung satu kali pertemuan, yakni pada

Kamis, 10 Februari 2011 di ruang kelas XI A SMA Muhammadiyah 3

Masaran dengan alokasi waktu 2x45 menit. Pembelajaran menulis ilmiah

dilaksanakan berdasarkan skenario dan RPP yang telah didiskusikan antara

guru dan peneliti. Peneliti duduk di bagian belakang untuk melakukan

observasi terhadap jalannya pembelajaran dan bertindak sebagai partisipan

pasif.

Tindakan siklus II dilaksanakan pada Kamis, 10 Februari 2011 selama

dua jam pelajaran, yaitu pukul 10.30-12.00. Tindakan yang dilaksanakan pada

siklus I pertemuan pertama ini adalah sebagai berikut:

Ketika guru memasuki kelas, suasana kelas ramai dan gaduh, ini

dikarenakan baru saja terjadi pergantian jam pelajaran, dan bahasa Indonesia

masuk jam ke-5. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. Pada

hari itu seorang siswa yang bernama Anissa tidak masuk karena sakit. Guru

menyampaikan standar kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa. Kemudian

guru bertanya jawab mengenai pembelajaran kemarin pada siswa, siswa

terlihat antusias menjawab pertanyaan dari guru. Namun juga masih ada siswa

yang terlihat malas dan enggan. Guru kemudian membagikan karya tulis

ilmiah siswa yang telah lalu pada siswa. Guru menyuruh ketua kelas yang

bernama Sita untuk membagikannya.

Guru kemudian bertanya jawab mengenai beberapa kesalahan yang

ada dalam karya tulis ilmiah siswa yang telah lalu. Guru juga menjelaskan

bahwa siswa kali ini akan masuk pada siklus ke-II. Guru menjelaskan bahwa

pada siklus II ini karya tulis ilmiah siswa akan bertambah beberapa hal seperti

rumusan masalah dari karya tulis ilmiah siswa bertambah satu, landasan teori,

pembahasan dan kesimpulan juga bertambah.

Page 87: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Guru juga menjelaskan bahwa setelah siswa membuat peta pikiran dari

kerangka karya tulis ilmiah mereka, siswa diminta untuk menukarkan peta

pikiran mereka kepada teman satu meja. Kemudian saling berdiskusi dan

memberikan masukan. Setelah guru selesai menjalaskan guru menyuruh siswa

untuk membuat pata pikiran dari kerangka karya ilmiahnya. Siswa lalu

membuat kerangka dari peta pikiran karya tulis ilmiah mereka. Kelas terlihat

hening, siswa tampak berkonsentrasi membuat peta pikiran.

Gambar 9. Siswa Membuat Peta Pikiran

Tampak pada gambar siswa membuat peta pikiran dari kerangka karya

tulis ilmiahnya. Peta pikiran siswa tersebut penuh warna dan gambar. Siswa

tersebut juga menggunakan pena untuk menulis ide-ide pada peta pikirannya.

Selama siswa membuat peta pikiran guru memantau kelas dan tampak

sesekali bertanya jawab dengan siswa. Jam ke-5 telah berlalu tapi siswa belum

selesai membuat peta pikiran. Karena belum selesai guru memberikan

tambahan waktu. Setelah selesai waktu yang diberikan oleh guru, lalu guru

memerintahkan siswa untuk saling bertukar peta pikiran dengan teman satu

meja. Siswa lalu menukarkan hasil peta pikirannya dengan teman satu meja

sesuai dengan perintah dari guru.

Page 88: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Gambar 10. Siswa Saling Bertukar Peta Pikiran

Tampak pada gambar siswa saling bertukar peta pikiran dengan teman

satu meja. Siswa yang duduk di belakangnya juga tampak saling menukarkan

hasil peta pikirannya dengan teman satu mejanya.

Siswa saling berdiskusi dengan tema satu mejanya. Suasana kelas

menjadi sedikit gaduh karena siswa saling berdiskusi dan beberapa siswa

masih tampak kebingungan. Beberapa siswa berjalan ke depan untuk bertanya

pada gurunya. Selama siswa berdiskusi dan memperbaiki peta pikirannya guru

melakukan monitoring.

Gambar 11. Guru Sedang Melakukan Monitoring

Tampak pada gambar guru memonitoring siswa. Guru berjalan

mengelilingi kelas, dan memantau siswa. Guru menghampiri siswa, bertanya

jawab dengan siswa, dan sesekali guru tampak berdiskusi dengan siswa.

Page 89: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Selama guru melakukan monitoring, guru membawa lembar observasi

dan mencatat siswa yang aktif dalam kelompok. Dua puluh menit kemudian

bel berbunyi. Guru menyuruh siswa untuk melanjutkan dan memperbaiki

karya tulis ilmiah siswa di rumah. Guru juga meminta agar karya tulis ilmaih

siswa diketik. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam.

c. Observasi dan Interpretasi

Peneliti melakukan pengamatan terhadap jalannya pembelajaran

menulis ilmiah dengan strategi peta pikiran pada siswa kelas XI IA SMA

Muhammadiyah 3 Masaran pada tanggal Kamis, 10 Februari 2011. Kegiatan

observasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pelaksanaan tindakan pada

siklus II ini sudah sesuai dengan yang diinginkan atau belum. Selain itu juga

untuk mengetahui apakah strategi peta pikiran mampu memecahkan

permasalahan dalam pembelajaran menulis ilmiah yang ada di kelas XI IA

tersebut.

Fokus penelitian terletak pada berlangsungnya proses pelaksanaan

pembelajaran dan hasil pembelajaran. Proses pembelajaran dilihat dari

aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung. Dalam penelitian

ini, peneliti bertindak sebagai partisipan pasif.

Berdasarkan pengamatan peneliti, secara garis besar diperoleh

gambaran tentang proses kegiatan belajar mengajar pada siklus II sebagai

berikut:

1) Sebelum mengajar, guru mempersiapkan rencana pembelajaran yang akan

dijadikan pedoman dalam mengajar.

2) Pelaksanaan tindakan siklus II berlangsung selama satu kali pertemuan,

diikuti oleh siswa kelas XI A SMA Muhammadiyah 3 Masaran yang

berjumlah 29 siswa. Satu siswa yang bernama Annisa tidak masuk karena

sakit.

Page 90: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

3) Guru menjelaskan berbagai kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam

siklus II seperti cara pembuatan daftar pustaka, kutipan, dan referensi-

referensi yang digunakan oleh siswa dalam membuat karya tulis ilmiah.

4) Guru menjelaskan pada siswa bahwa rumusan masalah siswa ditambah

satu, landasan teori dan pembahasan juga harus ditambah.

5) Guru sudah memantau dan melakukan monitoring siswa dengan baik.

Guru sering berkeliling kelas. Ketika memantau, juga berinteraksi dengan

siswa dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari siswa. Guru juga sudah

menegur siswa yang ramai. Pada saat siswa membuat peta pikiran ada

seorang siswa yang bernama Galuh membuat gaduh, dan guru langsung

menegurnya agar tidak gaduh karena bisa menganggu teman yang lain.

6) Guru menegaskan bahwa peta pikiran karya tulis ilmiah siswa ditukarkan

dengan teman satu meja dan bersama teman satu meja saling berdiskusi

untuk memberikan masukan mengenai peta pikiran kerangka karya tulis

ilmiah tersebut.

7) Peningkatan kualitas hasil dan kemampuan menulis ilmiah tampak dari

indikator berikut ini:

(a) Keaktifan selama pembelajaran

Berdasarkan pengamatan peneliti dengan menggunakan pedoman

observasi diketahui bahwa keaktifan siswa mengalami peningkatan

dari silkus I. Ada satu siswa yang tidak masuk, jadi hanya ada 29

siswa yang mengikuti pelajaran. Ketika pembelajaran ada 18 (62%)

siswa yang aktif dan cukup merespon stimulus yang diberikan guru

saat pembelajaran berlangsung. Siswa yang menunjukkan sikap

kurang aktif yaitu 11 siswa (38%).

(b) Keaktifan membuat peta pikiran dari kerangka karya tulis ilmiah

Berdasarkan pengamatan peneliti 25 (86%) siswa menampakkan

semangat dan antusias ketika membuat peta pikiran dari kerangka

Page 91: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

karya tulis ilmiahnya. Siswa yang lainnya menunjukkan sikap kurang

berminat membuat peta pikiran terlihat tidak bersemangat dalam

mengerjakan (malas-malasan, meletakkan kepala di meja) yaitu 4

siswa (14%)

(c) Kerja sama dalam kelompok

Ketika proses pembelajaran dalam tindakan siklus II ini ada 20

siswa (69%) sepenuhnya aktif dalam kelompok seperti aktif bertanya,

menjawab, bekerja secara kelompok, mengkonstruksi, menemukan,

merefleksi, dan mengerjakan tugas. Sisanya ada 9 siswa (31%) yang

masih kurang aktif dalam kelompok. Peningkatan penilaian proses

pembelajaran menulis ilmiah pada siklus II dapat dilihat di lampiran

17 halaman 155. Peningkatan nilai proses pembelajaran menulis

ilmiah pada siklus II tampak jelas pada tabel dan grafik perbandingan

di bawah ini:

Tabel 9. Nilai Proses Pembelajaran Menulis Ilmiah pada Siklus II

No. Nilai Jumlah Siswa

Siklus I Siklus II

1. 50-69 20 8

2. 70-89 10 21

Grafik 3. Nilai Proses Pembelajaran Menulis Ilmiah pada Siklus II

0

5

10

15

20

25

50-69 70-89

F

R

E

K

U

E

N

S

I

NILAI PROSES PEMBELAJARAN

Siklus I

Siklus II

Page 92: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

(d) Ketuntasan hasil belajar siswa

Ketuntasan hasil belajar menulis ilmiah siswa dinilai berdasarkan

isi, organisasi, kosa kata, pengembangan dan mekanik dari karya tulis

ilmiah siswa. Ketuntasan hasil belajar pada siklus II ini mencapai

77%. Hal ini dilihat dari jumlah siswa yang memperoleh nilai lebih

dari atau sama dengan 65 berjumlah 23 siswa dari 30 siswa yang

mengikuti pembelajaran.

Dengan demikian, hasil penilaian keterampilan menulis ilmiah siswa

berdasarkan pengamatan dan pengisian lembar observasi menunjukkan

bahwa ada peningkatan dari pratindakan dan siklus I. Terbukti ada 23 siswa

yang mendapat nilai lebih dari atau sama dengan 65. Perolehan nilai

pembelajaran menulis ilmiah pada tindakan siklus II dapat dilihat pada

lampiran 18 halaman 158. Peningkatan nilai menulis ilmiah tersebut tampak

jelas pada tabel dan grafik perbandingan nilai menulis ilmiah di bawah ini:

Tabel 10. Perbandingan Nilai Pembelajaran Menulis Ilmiah pada

Siklus II dengan Pratindakan dan Siklus I

No. Nilai Jumlah Siswa Keterangan

Pratindakan Siklus I Siklus II

1. 49-53 5 3 0 Tidak Tuntas

2. 54-59 12 9 1 Tidak Tuntas

3. 60-64 5 4 6 Tidak Tuntas

4. 65-69 7 10 5 Tuntas

5. 70-74 1 14 14 Tuntas

6. 74-79 - - 3 Tuntas

7. ≥ 80 - - 1 Tuntas

Page 93: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Grafik 4. Perbandingan Nilai Pembelajaran Menulis Ilmiah pada

Siklus II dengan Pratindakan dan Siklus I

Berdasarkan grafik tersebut dapat dilihat nilai kemampuan menulis

ilmiah siswa. Pada kegiatan pratindakan dan siklus I tampak masih banyak

siswa yang mendapat nilai di bawah 65 atau belum tuntas. Hal tersebut

berbeda dengan nilai pada siklus II, tampak banyak siswa mendapat nilai

lebih dari 65. Berdasarkan grafik tersebut tampak bahwa nilai siswa pada

siklus II lebih baik atau lebih tinggi dari pada nilai siswa pada siklus I dan

pratindakan. Siswa yang tuntas pada siklus II ini juga lebih banyak dari pada

siklus I yaitu dari 14 siswa menjadi 23 siswa.

d. Analisis dan Refleksi

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti pada pelaksanaan

tindakan pada siklus II ini, dapat dianalisis dan direfleksikan dengan uraian

berbagai kelemahan atau kekurangan selama pelaksanaan tindakan siklus II

ini dapat dilihat dari beberapa aspek berikut:

1) Kelemahan yang ditemukan dari siswa, yaitu sebagai berikut:

(a) Siswa terlihat belum sepenuhnya aktif dalam mengikuti

pembelajaran. Sebagian siswa masih melakukan aktivitas pribadi,

seperti menganggu teman, berbicara dan bercanda dengan teman.

0

2

4

6

8

10

12

14

16

49-53 54-59 60-64 65-69 70-74 75-79 80-84

FREK

UEN

SI

NILAI MENULIS ILMIAH SISWA

PRATINDAKAN

SIKLUS I

SIKLUS II

Page 94: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

(b) Siswa masih sering mengalami kesulitan memberikan masukan

pada peta pikiran temannya ketika saling bertukar peta pikiran

dengan teman semejanya.

2) Kelemahan yang ditemukan dari guru, yaitu sebagai berikut:

(a) Guru ketika memantau siswa membuat peta pikiran terlalu lama

dengan beberapa siswa tertentu, sehingga siswa yang lain jadi

tidak terpantau dengan baik.

(b) Guru tidak menyampaikan kesimpulan pembelajaran pada hari

tersebut

Selanjutnya, untuk memperbaiki beberapa kekurangan yang ada pada

siklus II ini, guru dan peneliti akan mengadakan langkah-langkah perbaikan

sebagai berikut:

1) Guru ketika melakukan monitoring tidak hanya berpusat pada beberapa

siswa tetapi diusahakan semua siswa, sehingga siswa merasa dihargai.

2) Guru lebih menekankan pentingnya diskusi ketika siswa saling bertukar

peta pikiran sehingga terjadi komunikasi dua arah antar siswa. Selain itu

guru juga harus lebih memberikan motivasi kepada siwa agar bersungguh-

sungguh dalam membuat peta pikiran

3. Siklus Ketiga

a. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan refleksi pada siklus II, disepakati bahwa siklus III perlu

dilaksanakan. Peneliti dan guru mengadakan diskusi pada Sabtu, 12 Februari

2011 di ruang guru SMA Muhammadiyah 3 Masaran. Peneliti menyampaikan

hasil observasi dan refleksi terhadap pembelajaran berdiskusi pada siklus II.

Peneliti juga menyampaikan segala kekurangan dan kelebihan proses

pembelajaran menulis ilmiah pada siklus II.

Page 95: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Setelah melakukan diskusi dengan guru yang menjadi kolaborator

akhirnya disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus III ini hanya

akan dilakukan satu kali pertemuan yaitu, 19 Februari 2011. Hal ini

disebabkan oleh adanya keterbatasan waktu yang diberikan oleh pihak

sekolah serta agar tidak sampai menganggu kelangsungan pembelajaran

kompetensi dasar yang lain.

Peneliti mengemukakan perencanaan untuk mengatasi berbagai

kekurangan pada siklus II yaitu sebagai berikut:

1) Guru melakukan monitoring ke seluruh siswa. Sehingga guru tidak hanya

berpusat pada beberapa siswa saja, melainkan seluruh siswa. Dengan

demikian setiap siswa akan merasa diperhatikan dan dihargai oleh guru.

2) Guru menjelaskan bahwa pada saat siswa menukarkan peta pikirannya

dengan teman satu meja, siswa harus bersungguh-sungguh dalam

berdiskusi sehingga hasil peta pikiran siswa lebih baik dari pada

sebelumnya.

3) Pada siklus III ini, siswa tidak hanya belajar di dalam kelas. Tetapi juga

belajar di luar kelas, hal ini dilakukan untuk menghindari kejenuhan pada

siswa. Selain itu agar siswa mudah mendapatkan inspirasi dalam membuat

peta pikiran.

Adapun urutan tindakan yang direncanakan akan diterapkan dalam

siklus II adalah sebagai berikut:

1) Peneliti dan guru menyusun skenario pembelajaran menggunakan strategi

peta pikiran. Adapun urutan tindakan yang direncanakan pada siklus III

adalah sebagai berikut ini:

(a) Guru membuka pelajaran dengan salam

(b) Guru mengulangi pembelajaran yang telah lalu pada siswa, guru

menyampaikan standar kompetensi dan kompetensi yang harus dicapai

oleh siswa.

Page 96: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

(c) Guru membagikan karya tulis ilmiah siswa yang telah lalu.

(d) Guru menjelaskan bagian-bagian yang salah.

(e) Guru menjelaskan kembali prosedur pembuatan karya tulis ilmiah dengan

peta pikiran

(f) Guru membagikan kertas HVS dan spidol warna pada siswa

(g) Siswa belajar di keluar kelas (aula)

(h) Masing-masing siswa membuat kembali kerangka karya tulis ilmiah

mereka dengan peta pikiran

(i) Guru memantau dan melakukan monitoring pada waktu siswa membuat

kerangka karya tulis ilmiah dengan peta pikiran

(j) Siswa kembali kedalam kelas

(k) Siswa menukarkan peta pikirannya dengan teman satu meja.

(l) Bersama teman satu meja siswa saling berdiskusi memberi masukan pada

kerangka peta pikiran tulisan ilmiah teman satu mejanya.

(m) Siswa mengembalikan kerangka peta pikiran pada teman satu bangkunya

(n) Siswa memperbaiki peta pikiran berdasarkan masukan dari teman.

(o) Siswa mengembangkan peta pikirannya dalam karya tulis ilmiah yang

utuh

(p) Guru menyuruh siswa untuk memperbaiki hasil tulisannya di rumah untuk

melakukan proses editing.

(q) Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah

dilakukan.

(r) Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.

2) Peneliti dan guru berdiskusi menyusun RPP siklus III serta menyusun

indikator pencapaian tujuan.

3) Peneliti dan guru mempersiapkan lembar pengamatan aktivitas siswa dan

pedoman penilaian hasil tulisan siswa.

Page 97: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

4) Guru dan peneliti menentukan jadwal pelaksanaan tindakan siklus III

yaitu pada Sabtu, 19 Februari 2011. Siklus III akan dilaksanakan hanya

dalam satu kali pertemuan.

b. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan siklus III ini berlangsung satu kali pertemuan, yakni pada

Sabtu, 19 Februari 2011 di ruang kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3

Masaran. Pelaksanaan tindakan siklus III ini dilaksanakan selama 2 jam

pelajaran yaitu dari pukul 07.00-09.00.

Pada pelaksanaan siklus III ini, peneliti bertindak sebagai

partisipan pasif dan duduk di belakang. Peneliti melakukan observasi terhadap

proses pembelajaran menulis ilmiah, meliputi pengamatan terhadap siswa,

guru, dan metode pembelajaran. Guru bertindak sebagai pemimpin jalannya

kegiatan pembelajaran menulis ilmiah.

Adapun urutan pelaksanaan tindakan siklus III meliputi langkah-

langkah sebagai berikut:

Ketika guru dan peneliti menuju kelas XI IA tampak beberapa siswa

masih menyapu lantai. Melihat kedatangan gurunya beberapa siswa tersebut

mempercepat menyapunya dan segera masuk ke dalam kelas. Guru

memberikan isyarat pada seorang siswa yang bernama Sita untuk memimpin

doa. Selesai berdoa siswa tampak mengeluarkan Al Qur‟an. Guru dan siswa

kemudian mengaji. Siswa mengaji dengan khusyuk. Lima belas menit pun

berlalu, guru kemudian menjelaskan pada siswa bahwa hari ini siswa akan

memasuki siklus III. Guru membagikan karya tulis ilmiah siswa pada siklus II

kemarin. Guru menjelaskan bagian-bagian yang salah. Selain itu, guru juga

menjelaskan pada siswa agar berbagai kesalahan pada karya tulis ilmiah

kemarin diperbaiki pada siklus III ini. Siklus III ini rumusan masalah

Page 98: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

ditambah satu. Jadi pada bagian yang lain juga harus ditambah seperti latar

belakang, manfaat, landasan teori dan penutup.

Guru menjelaskan bahwa kali ini siswa tidak hanya belajar di dalam

kelas tapi jiga di luar kelas yaitu di aula. Siswa tidak belajar di taman karena

taman di sekolah tersebut sempit selain itu, taman di sekolah tersebut juga

langsung berhadapan dengan kelas lain. Sehingga agar tidak menganggu

pembelajaran pada kelas lain, pembelajaran di luar dilaksanakan di aula.

Setelah selesai siswa kembali ke dalam kelas.

Para siswa pun keluar kelas, tapi ada beberapa siswa yang tampak

malas-malasan untuk keluar kelas, dan masih duduk ketika siswa yang lain

telah keluar. Dengan langkah yang malas akhirnya siswa-siswa itu keluar

kelas menuju aula. Guru dan peneliti pun berjalan menuju aula. Guru

menjelaskan bahwa siswa diberi kesempatan untuk membuat peta pikiran.

Guru lalu menyuruh ketua kelas untuk membagikan kertas dan spidol warna

pada masing-masing siswa. Para siswa lalu membuat peta pikiran, siswa

terlihat serius dan konsentrasi mengerjakan peta pikiran. Siswa tampak duduk

berkelompok dalam mengerjakan peta pikiran.

Gambar 12. Siswa Membuat Peta Pikiran

Tampak pada gambar siswa membuat peta pikiran di aula. Tampak

juga beberapa peta pikiran milik temannya. Siswa tersebut dalam

mengerjakan peta pikirannya berkelompok dengan teman-temannya.

Page 99: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Gambar 13. Guru Melakukan Monitoring Pada Siswa

Tampak pada gambar guru melakukan monitoring pada siswa. Guru

juga menjawab pertanyaan-pertanyaan dari siswa. Tampak pada gambar siswa

memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru.

Guru berkeliling ke seluruh kelompok siswa. Siswa bertanya jawab

dengan guru dan menanyakan berbagai hal mengenai kesulitan-kesulitan yang

mereka alami. Siswa tampak antusias ketika bertanya jawab dengan guru.

Setelah jam pembelajaran ke-5 selesai siswa kembali ke kelas dengan

tertib. Guru memerintahkan siswa untuk menukarkan peta pikiran dari

kerangka karya tulis ilmiah mereka kepada teman satu meja. Siswa pun

menukarkan peta pikitan mereka dengan teman satu mejanya.

Gambar 14. Siswa Saling Bertukar Peta Pikiran dengan Teman Semeja

Page 100: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Tampak pada gambar siswa saling bertukar peta pikiran dengan teman

satu meja. Kedua siswa terlihat saling memberikan peta pikiran. Siswa lalu

saling berdiskusi mengenai peta pikiran mereka.

Selama siswa berdiskusi dengan teman satu mejanya guru melakukan

monitoring dengan berjalan mengelilingi kelas. Selama guru melakukan

monitoring, guru membawa lembar observasi dan mencatat siswa yang aktif

dalam kelompok. Selain memantau guru juga berdiskusi dengan siswa yang

bertanya mengenai peta pikirannya. Setelah selesai siswa diminta untuk

memperbaiki peta pikirannya berdasarkan masukan dari temannya. Suasana

kelas menjadi hening, siswa berkonsentasi memperbaiki kerangka peta

pikirannya berdasarkan masukan dari teman satu meja ketika saling bertukar

peta pikiran. Guru berjalan mengelilingi kelas dan berdiskusi dengan siswa.

Dua puluh menit kemudian bel berbunyi. Guru menyuruh siswa untuk

melanjutkan dan memperbaiki karya tulis ilmiah siswa di rumah dan meminta

siswa untuk mengetik hasil dari karya tulis ilmiah siswa dan

mengembangkannya menjadi karya tulis ilmiah yang utuh. Guru

menyimpulkan pembelajaran hari itu dan mengakhiri pembelajaran dengan

mengucapkan salam.

c. Observasi dan Interpretasi

Observasi dilaksanakan pada waktu berlangsung pembelajaran

menulis ilmiah menggunakan strategi peta pikiran, yaitu pada Sabtu, 19

Februari 2011 pukul 07.15-08.45. Pembelajaran tersebut berlangsung satu

pertemuan (2x45menit). Siklus III dilakukan satu kali pertemuan, hal ini

disebabkan oleh adanya keterbatasan waktu yang diberikan oleh pihak

sekolah serta agar tidak sampai menganggu kelangsungan pembelajaran

kompetensi dasar yang lain. Sama seperti pada siklus sebelumnya, observasi

ini difokuskan pada situasi pelaksanaan pembelajaran, kegiatan yang

Page 101: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

dilaksanakan guru, dan aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis ilmiah.

Pada observasi ini, peneliti sebagai partisipan pasif dan duduk di kursi paling

belakang.

Berdasarkan kegiatan observasi, secara garis besar diperoleh gambaran

pelaksanaan tindakan siklus III sebagai berikut:

1) Sebelum mengajar, guru mempersiapkan rencana pembelajaran yang akan

dijadikan pedoman dalam mengajar.

2) Pelaksanaan tindakan siklus III berlangsung selama 1 kali pertemuan,

diikuti oleh siswa kelas XI A SMA Muhammadiyah 3 Masaran yang

berjumlah 30 siswa.

3) Pembelajaran pada siklus III tidak hanya terjadi di dalam kelas tetapi juga

di luar kelas yaitu aula. Pembelajaran di luar kelas tidak dilaksanakan di

taman karena di sekolah tersebut taman sangat sempit dan langsung

berhadapan dengan kelas lain. Jadi pembelajaran di luar kelas

dilaksanakan di aula agar tidak menganggu pembelajaran di kelas lain.

4) Guru menjelaskan pada siswa bahwa rumusan masalah siswa ditambah

satu, landasan teori pembahasan, dan kesimpulan juga harus ditambah.

5) Guru sudah memantau dan melakukan monitoring siswa dengan baik.

Guru sering berkeliling kelas. Ketika memantau, juga berinteraksi dengan

siswa dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari siswa. Pada saat

berkeliling kelas guru tidak hanya berpusat pada satu kelompok saja,

tetapi guru sudah berkeliling semua kelompok dan berinteraksi dengan

kelokpok tersebut. Selama guru melakukan monitoring, guru membawa

lembar observasi dan mencatat siswa yang aktif dalam kelompok.

6) Pada saat siswa saling bertukar peta pikiran, siswa telah dapat saling

berdiskusi dengan baik. Para siswa saling memberikan masukan pada peta

pikiran kerangka karya tulis ilmiah temannya.

Page 102: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

7) Peningkatan kualitas hasil dan proses pembelajaran menulis ilmiah

tampak dari indikator berikut ini:

(a) Keaktifan selama pembelajaran

Berdasarkan pengamatan peneliti dengan menggunakan

pedoman observasi diketahui bahwa keaktifan siswa mengalami

peningkatan dari silkus II. Ketika pembelajaran berlangsung ada 23

(76%) siswa yang aktif dan cukup merespon stimulus yang diberikan

guru saat pembelajaran berlangsung. Siswa yang menunjukkan sikap

kurang aktif yaitu 7 siswa (24%).

(b) Keaktifan membuat peta pikiran dari kerangka karya tulis ilmiah

Berdasarkan pengamatan peneliti 27 (90%) siswa menampakkan

semangat dan antusias ketika membuat peta pikiran dari kerangka

karya tulis ilmiahnya. Siswa yang lainnya menunjukkan sikap kurang

berminat membuat peta pikiran terlihat tidak bersemangat dalam

mengerjakan (malas-malasan, meletakkan kepala di meja) yaitu 3

siswa (10%).

(c) Kerja sama dalam kelompok

Ketika proses pembelajaran dalam tindakan siklus III ini ada 24

siswa (80%) sepenuhnya aktif dalam kelompok seperti aktif bertanya,

menjawab, bekerja secara kelompok, mengkonstruksi, menemukan,

merefleksi, dan mengerjakan tugas. Selain itu siswa tampak antusias

dan bersemangat dalam kelompok selama pembelajaran menulis

ilmiah berlangsung. Sisanya ada 4 (20%) siswa yang masih kurang

aktif dalam kelompok, mereka terlihat kurang bersemangat, malas-

malasan dalam kelompok. Peningkatan penilaian proses pembelajaran

menulis ilmiah pada siklus III dapat dilihat di lampiran 23 halaman

175. Peningkatan nilai proses pembelajaran menulis ilmiah pada siklus

Page 103: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

III dapat tampak jelas pada tabel dan grafik perbandingan nilai

menulis ilmiah di bawah ini:

Tabel 11. Nilai Proses Pembelajaran Menulis Ilmiah pada Siklus

III

No. Nilai Jumlah Siswa

Siklus I Siklus II Siklus III

1. 50-69 20 8 4

2. 70-89 10 21 26

Grafik 5. Nilai Proses Pembelajaran Menulis Ilmiah pada Siklus

III

(d) Ketuntasan hasil belajar siswa

Ketuntasan hasil belajar menulis ilmiah siswa dinilai berdasarkan

isi, organisasi, kosakata, pengembangan dan mekanik dari tulisan

ilmiah siswa. Ketuntasan hasil belajar pada siklus III ini mengalami

kenaikan yang siginifikan daripada siklus II lalu, yaitu mencapai 90%.

Hal ini dilihat dari jumlah siswa yang memperoleh nilai lebih dari atau

sama dengan 65 berjumlah 27 siswa dari 30 siswa yang mengikuti

pembelajaran. Dengan demikian ada 3 siswa (10%) yang tidak tuntas.

0

5

10

15

20

25

30

50-69 70-89

F

R

E

K

U

E

N

S

I

NILAI PROSES PEMBELAJARAN

Siklus I

Siklus II

Siklus III

Page 104: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Berdasarkan hasil penilaian keterampilan menulis ilmiah siswa

melalui pengamatan dan pengisian lembar observasi, menunjukkan bahwa

ada 27 siswa yang mendapat nilai lebih dari 65. Dengan demikian ada 27

siswa yang tuntas. Ada 3 siswa yang masih memperoleh nilai kurang dari 65.

Dengan demikian, pada siklus III ini, ada tiga siswa yang tidak tuntas yaitu 2

siswa memperoleh nilai 64 dan 1 siswa mendapat nilai 62. Nilai tertinggi yang

dicapai siswa pada pembelajaran diskusi siklus III ini adalah 83. Ada 1 siswa

yang mendapat nilai 83. Perolehan nilai pembelajaran kemampuan menulis

ilmiah pada tindakan siklus III secara lengkap dapat dilihat dalam lampiran

24 halaman 178.

Tabel 12. Perbandingan Nilai Pembelajaran Menulis Ilmiah pada

Siklus III dengan Pratindakan, Siklus I dan Siklus II

o

No

Nilai Jumlah Siswa Keterangan

Pratindakan Siklus I Siklus II Siklus III

1

1.

49-53 5 3 0 0 Tidak

Tuntas

2. 54-59 12 9 1 0 Tidak

Tuntas

3 60-64 5 4 6 3 Tidak

Tuntas

4. 65-69 7 10 5 1 Tuntas

5. 70-74 1 14 14 8 Tuntas

6. 75-79 - - 3 11 Tuntas

7. ≥ 80 1 7 Tuntas

Page 105: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Grafik 6. Perbandingan Nilai Pembelajaran Menulis Ilmiah pada

Siklus III dengan Pratindakan, Siklus I dan Siklus II

Perbandingan yang digambarkan pada tabel dan grafik tersebut

menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah siswa yang ‟tuntas‟ dari 23

siswa menjadi 27 siswa. Siswa yang mendapat nilai kurang dari 65 hanya 3

siswa. Dengan demikian, jelas bahwa nilai siswa pada siklus III lebih baik

daripada siklus-siklus sebelumnya.

d. Analisis dan Refleksi

Proses pembelajaran menulis ilmiah dengan menggunakan strategi

peta pikiran di kelas XI IA 1 SMA Muhammadiyah 3 Masaran pada siklus III

ini berjalan sesuai dengan rencana dan berjalan lancar. Antuasiasme dan

keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran menunjukkan

peningkatan. Siswa mampu merespon materi yang disampaikan dengan baik.

Kekurangan-kekurangan yang dialami pada siklus I maupun II sudah mampu

teratasi pada siklus III ini. Secara kualitas, baik proses ataupun kemampuan

menulis ilmiah menunjukkan peningkatan.

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa

ada peningkatan kualitas proses dan hasil yang cukup signifikan dari siklus

sebelumnya. Akan tetapi, masih ada beberapa fakta yang menunjukkan bahwa

0

2

4

6

8

10

12

14

16

49-53 54-59 60-64 65-69 70-74 75-79 80-84

F

R

E

K

U

E

N

S

I

NILAI KEMAMPUAN MENULIS ILMIAH

Pratindakan

Siklus I

Siklus II

Siklus III

Page 106: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

masih ada kekurangan dalam pembelajaran ini. Fakta-fakta tersebut antara

lain: (1) Siswa yang menunjukkan sikap kurang aktif ketika pembelajaran

yaitu 7 siswa (24%). (2) Siswa yang menunjukkan sikap kurang berminat atau

kuarang aktif membuat peta pikiran terlihat tidak bersemangat dalam

mengerjakan (malas-malasan, meletakkan kepala di meja) yaitu 3 siswa

(10%) ; (3) ada 4 siswa (20%) yang masih kurang aktif dalam kelompok; dan

(4) ada 3 siswa (10%) masih mendapat nilai kurang dari 65 atau masih belum

mencapai batas ketuntasan.

Berkaitan dengan fakta-fakta mengenai kekurangan pembelajaran

tersebut, peneliti dan guru melakukan refleksi dengan hasil berikut: (1) ada

siswa yang kurang memperhatikan dikarenakan kurang konsentrasi dan asyik

beraktivitas sendiri ataupun menganggu temannya; (2) siswa kadang masih

mengalami kesulitan dalam menentukan objek gambar dalam peta pikiran; (3)

ada siswa yang masih belum aktif berdiskusi untuk memberikan masukan

ketika saling bertukar peta pikiran dengan teman satu mejanya; dan (4) ada

siswa yang belum mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal disebabkan

tampak tidak serius dalam pembelajaran menulis ilmiah ini. Namun secara

keseluruhan menunjukkan bahwa penerapan strategi peta pikiran (mind

mapping) pada pembelajaran menulis ilmiah pada siswa kelas XI IA SMA

Muhammadiyah 3 Masaran, Sragen telah dapat meningkatkan kualitas proses

dan kemamaun menulis ilmiah.

C. Pembahasan

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan survei awal yang

bertujuan untuk mengetahui kondisi awal pembelajaran menulis ilmiah. Selain itu,

survei awal ini juga dimanfaatkan untuk mengetahui kemampuan awal menulis

ilmiah siswa. Proses survei awal ini hanya sebatas pengamatan terhadap jalannya

proses belajar-mengajar di kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran. Sementara

Page 107: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

data mengenai kemampuan menulis ilmiah diperoleh peneliti berdasarkan analisis

dokumen pada kemampuan menulis ilmiah siswa dan wawancara yang dilakukan

dengan guru dan beberapa siswa.

Berdasarkan proses survei awal ini diketahui kondisi nyata yang terjadi pada

pembelajaran menulis ilmiah di kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran. Dari

proses survei awal ini juga diketahui bahwa terdapat masalah dalam pembelajaran

menulis ilmiah. Hal ini ditandai dengan rendahnya kualitas proses dan kemampuan

yang ditunjukkan dari proses belajar-mengajar yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan

survei awal ini, peneliti menyimpulkan bahwa kualitas proses dan kemampuan

pembelajaran menulis ilmiah siswa kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran

masih perlu diperbaiki. Dari munculnya permasalahan ini, peneliti bersama guru

mengadakan kolaborasi untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi. Kemudian,

peneliti berkolaborasi dengan guru untuk mengatasi masalah tersebut dengan

menerapkan strategi peta pikiran dalam proses pembelajaran menulis ilmiah.

Setelah itu, peneliti dan guru menyusun rencana untuk siklus I. Pada

pelaksanaan tindakan siklus I ini, pembelajaran menulis ilmiah diterapkan dengan

strategi peta pikiran. Dalam kenyataannya, masih terdapat kelemahan atau

kekurangan pada siklus I. Kelemahan atau kekurangan tersebut berasal dari pihak

guru maupun siswa. Kelemahan yang ditemukan dari siswa, yaitu sebagai berikut (1)

siswa terlihat belum sepenuhnya aktif dalam mengikuti pembelajaran. Sebagian siswa

masih melakukan aktivitas pribadi, seperti menganggu teman, meletakkan kepala di

meja, berbicara dan bercanda dengan teman. (2) Siswa masih sering mengalami

kesulitan menggambar pada peta pikiran. Beberapa siswa bingung menggambar apa

dalam peta pikirannya. (3) Beberapa siswa masih kesulitan membuat tulisan ilmiah.

(4) Siswa kurang bisa mengoptimalkan waktu dengan baik. Ketika waktu yang

diberikan guru sudah habis, siswa sering belum selesai membuat peta pikiran.

Kelemahan yang ditemukan dari guru, yaitu (1) guru jarang menegur siswa yang

tidak aktif membuat peta pikiran dan mengobrol dengan temannya, (2) guru belum

Page 108: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

mampu membangkitkan minat siswa dalam membuat peta pikiran dari kerangka

karya tulis ilmiah siswa.

Selanjutnya, peneliti dan guru berdiskusi dan sepakat akan mengadakan siklus

II sebagai perbaikan terhadap kekurangan yang ditemukan pada siklus I. Pada siklus

II ini guru juga menerapkan strategi peta pikiran. Tetapi pada siklus II ini guru

menerapkan penukaran peta pikiran kerangka karya tulis ilmiah. Hal ini dilakukan

agar peta pikiran siswa lebih baik dari pada siklus I sehingga dengan meningkatnya

peta pikiran diharapkan karya tulis ilmiah siswa juga lebih baik. Selain itu agar siswa

tidak lagi mengalami kesulitan menggambarkan sesuatu dalam kerangka peta pikiran

dari karya tulis ilmiahnya. Pada siklus II ini siswa diminta untuk menambah satu

rumusan masalah pada karya tulis ilmiahnya, sehingga bagian-bagian lain juga ikut

bertambah seperti landasan teori, pembahasan, maupun kesimpulan. Berdasarkan

pelaksanaan siklus II terbukti bahwa telah terjadi peningkatan proses dan hasil

pembelajaran menulis ilmiah yang cukup signifikan dari siklus I. Meskipun demikian,

selama pelaksanaan siklus II, masih terdapat beberapa kelemahan, kelemahan

tersebut antara lain siswa masih sering mengalami kesulitan memberikan masukan

pada peta pikiran temannya ketika saling bertukat peta pikiran dengan teman

semejanya. Siswa bingung harus memberikan masukan apa kerangka peta pikiran

milik temannya. Kelemahan yang ditemukan dari guru, yaitu guru ketika memantau

siswa membuat peta pikiran terlalu lama dengan beberapa siswa tertentu, sehingga

siswa yang lain jadi tidak terpantau dengan baik.

Selanjutnya, kelemahan tersebut diperbaiki dengan pelaksanaan tindakan

siklus III. Guru menerapkan strategi peta pikiran dalam pembelajaran menulis ilmiah.

Akan tetapi, pada siklus III ini, siswa tidak hanya belajar di dalam kelas saja tetapi

juga di luar kelas yaitu di aula sekolah. Pembelajaran di luar kelas tidak dilaksanakan

di taman karena sekolah tersebut tamannya terlalu sempit dan langsung berhadapan

dengan kelas lain, jadi agar tidak menganggu kelas lain pembelajaran di luar kelas

dilaksanakan di aula. Hal ini dimaksudkan agar siswa tidak merasa bosan dan peta

Page 109: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

pikiran siswa menjadi lebih baik dari pada siklus sebelumnya. Berdasarkan

pelaksanaan tindakan siklus III terbukti bahwa telah terjadi peningkatan kualitas

proses dan kemampaun menulis ilmih dari siklus II. Pada siklus III ini, indikator

keberhasilan yang direncanakan sudah dapat terpenuhi. Kekurangan-kekurangan yang

terjadi pada siklus II sudah dapat teratasi.

Secara lebih rinci, peningkatan kualitas proses dan hasil pembelajaran menulis

ilmiah ini tercermin melalui tabel dan grafik di bawah ini:

Tabel 13. Rekapitulasi Ketercapaian Indikator Penelitian Siklus I, II, dan III

N

No

Indikator Persentase yang dicapai

Siklus

I

Siklus

II

Siklus

III

1. Keaktifan siswa selama pembelajaran 40% 62% 76%

2. Keaktifan membuat peta pikiran 77% 86% 90%

3. Kerja sama siswa dalam kelompok 47% 69% 80%

4. Ketuntasan hasil belajar menulis

ilmiah

47% 77% 90%

Grafik 7. Rekapitulasi Ketercapaian Indikator Penelitian Siklus I, II, dan III

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Keaktifan pembelajaran

Membuat peta pikiran

Kerja sama kelompok

Ketuntasan menulis ilmiah

Siklus I

Siklus II

Siklus III

Page 110: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Dari tabel dan grafik di atas tampak bahwa terjadi peningkatan baik dalam

kualitas proses maupun hasil. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan keaktifan siswa selama pembelajaran

Keaktifan siswa di setiap siklus semakin menunjukkan adanya

peningkatan. Pada siklus I siswa yang aktif dalam pembelajaran menulis

ilmiah mencapai 40% (12 siswa), meningkat menjadi 62% (18 siswa) pada

siklus II, dan meningkat lagi menjadi 76% (23 siswa) pada siklus III. Selama

kegiatan pembelajaran siswa menjadi aktif dan cukup merespon stimulus yang

diberikan guru saat pembelajaran berlangsung. Hal ini disebabkan guru telah

menggunakan beberapa metode yang bervariasi tidak hanya ceramah saja

melainkan juga bertanya jawab dengan siswa.

2. Meningkatkan keaktifan siswa dalam membuat peta pikiran dari kerangka

karya tulis ilmiah siswa.

Antusias dan keaktifan siswa membuat peta pikiran dari kerangka

karya tulis ilmiah meningkat. Pada siklus I siswa yang aktif dalam

pembelajaran menulis ilmiah mencapai 77% (23 siswa), meningkat menjadi

86% (25 siswa) pada siklus II, dan meningkat lagi menjadi 90% ( 27siswa)

pada siklus III. Sebelum tindakan penelitian dilakukan, siswa menunjukkan

sikap kurangantusias/kurang peduli/kurang berminat terhadap pembelajaran

menulis ilmiah. Tetapi setelah penerapan strategi peta pikiran dalam

pembelajaran menulsi ilmaih siswa tampak bersungguh-sungguh dan

menunjukkan adanya kesenangan dalam membuat peta pikiran dari kerangka

karya tulis ilmiahnya; tampak antusias, senang serta bersemangat dalam

mengerjakan (tidak bosan, tidak mengantuk).

3. Siswa mulai bekerja sama dalam kelompok

Kerjasama siswa dalam menulis ilmiah telah menunjukkan

peningkatan yang cukup signifikan. Pada siklus I, 14 siswa (47%) telah

Page 111: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

mampu bekerjasama. Kemudian pada siklus II terjadi peningkatan menjadi 20

siswa (69%) dan pada siklus III sudah 24 siswa (80%) yang mau kerjasama.

Siswa telah mampu bekerja sama dalam kelompok. Kerja kelompok

terjadi saat siswa saling bertukar peta pikiran dengan teman satu mejanya.

Siswa telah mampu saling berdiskusi untuk memberikan masukan pada peta

pikiran dari kerangka karya tulis temannya, yang antinya akan dijadikan

sebagai bahan perbaikan. Siswa aktif dalam kelompok dan sesekali mau

bertanya, menjawab, serta bekerja secara kelompok, mengkonstruksi,

menemukan, merefleksi, dan mengerjakan tugas.

4. Nilai pembelajaran menulis ilmiah siswa meningkat pada setiap siklus

Sebelum tindakan ini dilaksanakan, terdapat fakta bahwa nilai

pembelajaran menulis ilmiah siswa rendah. Namun setelah penerapan strategi

peta pikian nilai kemaampuan menulis ilmiah siswa meningkat setiap siklus.

Pada siklus I ada 14 siswa yang tuntas (47%) dan pada siklus II meningkat

menjadi 23 siswa yang tuntas (77%). Peningkatan yang cukup siginifikan juga

terjadi pada siklus III yaitu 27 siswa tuntas (90%).

Page 112: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan pemaparan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Penerapan strategi peta pikiran (mind mapping) dapat meningkatkan kualitas

proses pembelajaran keterampilan menulis ilmiah siswa kelas XI IA SMA

Muhammadiyah 3 Masaran Kabupaten Sragen tahun ajaran 2010/2011. Hal ini

dapat dibuktikan sebagai berikut:

a. keaktifan siswa meningkat selama pembelajaran. Selama kegiatan

pembelajaran berlangsung siswa menjadi aktif dan cukup merespon stimulus

yang diberikan guru saat pembelajaran. Pada siklus I siswa yang aktif dalam

pembelajaran menulis ilmiah mencapai 40% (12 siswa), meningkat menjadi

62% (18 siswa) pada siklus II, dan meningkat lagi menjadi 76% (23 siswa)

pada siklus III.

b. keaktifan siswa meningkat dalam membuat peta pikiran dari kerangka karya

tulis ilmiah siswa. Siswa terlihat bersemangat dan antusias ketika membuat

peta pikiran dari kerangka karya tulis ilmiah mereka. Pada siklus I siswa yang

aktif membuat peta pikiran mencapai 77% (23 siswa), meningkat menjadi

86% 25 (siswa) pada siklus II, dan meningkat lagi menjadi 90% (27siswa)

pada siklus III.

c. kerja sama siswa dalam kelompok meningkat. Siswa aktif dalam kelompok

dan sesekali mau bertanya, menjawab, serta bekerja secara kelompok,

mengkonstruksi, menemukan, merefleksi, dan mengerjakan tugas. Pada siklus

I, 14 siswa (47%) telah mampu bekerjasama. Kemudian pada siklus II terjadi

peningkatan menjadi 20 siswa (69%) dan pada siklus III sudah 24 siswa

(80%) yang mau bekerja sama.

Page 113: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

2. Penerapan strategi peta pikiran (mind mapping) dapat meningkatkan

kemampuan menulis ilmiah siswa kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3

Masaran Kabupaten Sragen tahun ajaran 2010/2011. Hal ini terbukti dengan

meningkatnya jumlah siswa yang mencapai batas ketuntasan. Pada siklus I

hanya ada 14 siswa yang tuntas (47%) dan pada siklus II meningkat menjadi

23 siswa yang tuntas (77%). Peningkatan yang cukup siginifikan juga terjadi

pada siklus III yaitu 27 siswa tuntas (90%). Nilai tersebut berdasarkan pada

aspek isi, organisasi, kosakata, pengembangan, dan mekanik dari tulisan karya

ilmiah siswa.

B. Implikasi

Keberhasilan proses dan hasil pembelajaran bergantung pada beberapa faktor,

bila dilihat dari penelitian ini, yaitu dari segi guru dan siswa. Faktor dari pihak guru

yaitu kemampuan dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi, mengelola

kelas, memilih dan memilah strategi yang digunakan dalam pembelajaran, serta

strategi yang digunakan guru sebagai sarana menyampaikan materi dalam penelitian

ini guru menerapkan strategi peta pikiran (mind mapping). Sedangkan dari segi siswa

dapat memotivasi siswa untuk belajar mengenai menulis dalam hal ini karya tulis

ilmiah. Strategi peta pikiran (mind mapping) juga dapat menarik minat siswa untuk

belajar mengenai karya tulis ilmiah.

Penelitian ini membuktikan bahwa penerapan strategi peta pikiran dalam

pembelajaran menulis ilmiah dapat meningkatkan kualitas proses dan meningkatkan

kemampuan menulis ilmiah dalam pembelajaran. Hasil penelitian ini juga dapat

menjadi salah satu alternatif guru Bahasa dan Sastra Indonesia untuk melaksanakan

pembelajaran, dan dalam mata pelajaran yang lain pula. Strategi peta pikiran (mind

mapping) terbukti mampu mengaktifkan dan menarik minat siswa dalam

pembelajaran. Melalui strategi peta pikiran kesulitan siswa dalam mengeluarkan dan

mengembangkan ide dapat teratasi. Selain itu siswa menjadi senang dalam

Page 114: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

pembelajaran menulis ilmiah karena menggunakan gambar dan warna yang disukai

oleh para siswa.

Penerapan strategi peta pikiran dalam pembelajaran menulis ilmiah dapat

mengembangkan keterampilan siswa dalam menulis ilmiah. Pertama guru meminta

siswa membuat peta pikiran dari karya tulis ilmiah yang telah disediakan secara

kelompok. Selanjutnya guru meminta secara individu untuk membuat peta pikiran

dari kerangka karya tulis ilmiah mereka. Setelah itu siswa mengembangkan peta

pikiran tersebut menjadi karya tulis ilmiah yang utuh. Selanjutnya siswa diminta

untuk menukarkan menukarkan hasil dari kerangka karya tulis ilmiahnya dengan

teman satu meja dan saling berdiskusi untuk memberikan masukan. Dari hasil diskusi

tersebut siswa diminta untuk memperbaiki kerangka peta pikirannya. Selanjutnya

siswa mengembangkannya menjadi karya tulis ilmiah yang utuh. Guru berkeliling

dari satu kelompok ke kelompok lain untuk memantau diskusi siswa. Guru menegur

siswa yang tidak aktif dalam diskusi.

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi di atas, peneliti dapat merumuskan

beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru

a. Guru harus memonitor dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan

ketika membuat kerangka karya tulis ilmiah dengan strategi peta pikiran.

b. Guru memotivasi siswa untuk aktif selama proses pembelajaran menulis

ilmiah dengan strategi peta pikiran.

c. Guru mengubah pembelajaran menulis ilmiah yang berpusat pada guru

menjadi berpusat pada siswa dengan strategi peta pikiran.

Page 115: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

2. Bagi Siswa

a. Siswa lebih bersungguh-sungguh dalam membuat kerangka karya tulis

ilmiah dengan peta pikiran.

b. Siswa lebih aktif berdiskusi memberikan masukan ketika saling bertukar

peta pikiran dengan teman satu mejanya.

c. Siswa harus selalu aktif dan konsentrasi ketika mengikuti pembelajaran

menulis ilmiah dengan strategi peta pikiran.

3. Bagi Sekolah

a. Penyediaan fasilitas-fasilitas penunjang proses pembelajaran hendaknya

lebih diutamakan, tidak hanya secara materi tetapi juga secara spiritual.

Dukungan pihak sekolah terhadap kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang

bersifat ilmiah seperti ekstrakulikuler karya tulis ilmiah juga semestinya

perlu lebih ditekankan untuk menunjang kemampuan menulis siswa

terutama dalam karya tulis ilmiah.

b. Pihak sekolah selalu memberi motivasi kepada guru antara lain memberi

penghargaan kepada guru yang menunjukkan kinerjanya dengan baik atau

guru yang menggunakan metode inovatif dalam pembelajaran

4. Bagi Peneliti Lain

a. Penelitian ini diharapkan mampu memicu berkembangnya penelitian-

penelitian lain yang lebih kreatif dan inovatif, khususnya terhadap

pembelajaran menulis.

b. Diharapkan bagi peneliti lain untuk lebih menjalin hubungan yang

harmonis dengan pihak guru dan sekolah yang akan diajak bekerja sama

agar penelitian yang dilakukan lebih tepat guna, terarah, dan mampu

mengkritisi permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran secara lebih

mendalam.

Page 116: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, Sabarti dkk. 1996. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.

Jakarta : Erlangga.

Amir. 2007. Dasar-dasar Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: Sebelas Maret

University Press.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan untuk Guru, Kepala Sekolah, dan

Pengawas. Yogyakarta. Aditya Media.

Buzan, Tony. 2008. Buku Pintar Mind Mapp. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

DePotter, Bobby dan Hernacki, Mike. 2007. Quantum Learning. Bandung: Kaifa.

Enre, Fachrudin Ambo.1988. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Jakarta:

Depdikbud.

Gino, dkk. 1996. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

______________.2009. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung:

Rosdyakarya.

Hasnun, Anwar. 2004. Pedoman Petunjuk Praktis Karya Tulis. Yokyakarta: Penerbit

Absolut.

Jauhari, Heri. 2009. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Artikel, Resensi, laporan,

Makalah,Pproposal, Skripsi dan Tesis. Bandung : Pustaka Setia.

Keraf, Gorys. 1995. Komposisi Lanjutan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Khuraesen, Nunung. 2008. Pengaruh Peta pikiran dan Kemampuan Penalaran

Berbahasa Dengan Kemampuan Menulis Argumentasi Pada Siswa Kelas IX

ASMA2Bandung(http://www.lpmpjabar.go.id/index.php?option=com_content&

view=article&catid=40%3Apend-artikel&id=187%3Apenelitian-eksperimen-

pada-siswa-kelas-ix-a-sma-negeri-2-bandung&Itemid=63 (Diunduh tanggal 19

November 2010).

Page 117: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

Kosasih, Elfia. 2010. Bimbingan Menulis Karya Ilmiah. Bandung : CV Pustaka Setia.

Kuncoro, Mudrajad. 2009. Mahir Menulis: Kiat Jitu menulis Artikel, Kolom, dan

Resensi Buku. Jakarta: Erlangga.

Lestari, Wiwin Yuni. 2009. “Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerita Pada

Siswa Kelas IV Seolah Dasar Negeri Mlilir 01 Madiun” . (Tesis). Surakarta.

Tidak dipubikasikan.

Mueller, Alma, Johnston, Mary, dan Bligh, Diane. Joining Mind Mapping and Care

Planning to Enhance Student Critical Thinking and Achieve Holistic Nursing

Care. Nursing Diagnosis. Philadelphia: Jan-Mar 2002. Vol. 13, Iss.

1;pg.24,4pgs.Dalamhttp://proquest.umi.com/pqdweb?index=2&did=11283378

2&SrchMode=1&sid=4&Fmt=4&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&V

Name=PQD&TS=1300246620&clientId=80413 (Diunduh, 15 Maret 2011).

Näykki, Piia dan Järvelä, Sanna. 2008. How Pictorial Knowledge Representations

Mediate Collaborative Knowledge Construction In Groups. . Journal of

Research on Technology in Education. University of Oulu, Finland. Eugene:

Spring 2008. Vol. 40, Iss. 3; pg. 359, 29 pgs.

Dalamhttp://proquest.umi.com/pqdweb?index=3&did=1484700191&SrchMo

de=1&sid=1&Fmt=3&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQ

D&TS=1300244514&clientId=80413 (Diunduh 15 Maret 2011)

Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.

Yoggyakarta: BPFE.

Pageyasa, Wayan. 2004. “Peningkatan Kemampuan Berbicara Siswa Kelas 1 MTs

Sunan Kalijogo Malang Melalui Strategi Pemetaan Pikiran” (Tesis). Malang.

Tidak dipublikasikan

Puspitasari, Eva Maita. “Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Metode

Peta Pikiran (Mind Mapping) pada Siswa Kelas VB SD Negeri Dukuhan Kerten

no.58 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010”. (Skripsi). Surakarta. Tidak

dipublikasikan

Racmawati, Tutiek Yunita. 2008. ”Peningkatan Kulitas Pembelajaran Menulis Cerita

Pendek Dengan Metode Peta Pikiran Pada Siswa Kelas IX D SMP AL

Muayyad”. (Skripsi). Surakarta. Tidak dipublikasikan.

Sagala, Syaiful. 2007.Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

Page 118: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

Sarbana, Baban . 2005. Ampuh Menjadi Cerdas Tanpa Batas. Jakarta: PT Elex Media

Komputindo.

Siberman, Mel. 2007. Active Lerning 101 Strategi pembelajaran Aktif. Yogyakarta:

Pustaka Madani.

Sudjana, Nana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung.

Rosdyakarya.

Sukma, Elfia. Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Peta Pikiran pada

Siswa Kelas V SDN Sumbersari III Malang. Jurnal Diksi Vol.:14.No.1

Januari.2007.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Yogjakarta: Pustaka Pelajar.

Sutopo, H.B. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press.

Suwandi, Sarwiji. 2009. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya

Ilmiah. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru (PSG) Rayon 13 Surakarta

_______________. 2010. Model Asesmen Dalam Pembelajaran. Surakarta: Yuma

Pustaka

Syaukah, Ali dkk. 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah:Skripsi, Tesis, Disertasi,

Makalah, Laporan Penelitian. Malang : Malang University Press.

Syurfah, Ariany. 2008. Multiple intelegences for Islamic Teaching. Jakarta: Syaamil.

Tarigan, Henry Guntur.2008. Menulis: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Penerbit Angkasa.

Waluyo, Herman J. 2006. Pengkajian dan Apresiasi Prosa Fiksi. Surakarta. UNS

Press.

Wang, Cheng -Wen, Chieh Lee Chun-, dan Chu- Ying-Chien. 2010. A Brief Review

on Developing Creative Thinking in Young Children by Mind Mapping.

International Business Research. Toronto: Jul 2010. Vol. 3, Iss. 3; pg. 233,

6pgs.Dalamhttp://proquest.umi.com/pqdweb?index=2&did=2228818591&Src

hMode=1&sid=1&Fmt=3&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VNam

e=PQD&TS=1300244484&clientId=80413 (Dunduh 15 Maret 2011)

Wardani, I.G.A.K dkk. 2008. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta : Universitas

Terbuka

Page 119: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

LAMPIRAN

Page 120: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

LAMPIRAN

SURVEI AWAL

Page 121: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

LAMPIRAN I SILABUS

Nama Sekolah : SMA .Muhammadiyah 3 Masaran.

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : XI

Semester : II

Standar Kompetensi : Menulis

12. Mengungkapkan informasi dalam bentuk

rangkuman/ringkasan, notulen rapat,dan karya

ilmiah Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber/

Bahan/

Alat

12.3 Menulis

karya

ilmiah

seperti hasil

pengamatan

, dan

penelitian

Beberapa karya

tulis hasil

pengamatan

atau penelitian

unsur-unsur

karya ilmiah

Menentukan

gagasan yang akan

dikembangkan

dalam karya tulis

(berdasarkan

pengamatan atau

penelitian)

Menulis karya

tulis, dengan

dilengkapi daftar

pustaka

Menyunting karya

tulis sendiri atau

karya teman

Mendaftar hal-

hal yang perlu

ditulis,

berdasarkan

topik yang

dipilih

Menentukan

gagasan yang

akan

dikembangkan

dalam karya

tulis

(berdasarkan

pengamatan

atau penelitian)

Menyusun

kerangka karya

tulis

Mengembangk

an kerangka

menjadi karya

tulis, dengan

dilengkapi

daftar pustaka

Menyunting

karya tulis

sendiri atau

karya teman

Jenis Tagihan:

tugas

kelompok

tugas

kelompok

ulangan

Bentuk

Instrumen:

uraian bebas

pilihan ganda

jawaban

singkat

6 buku

yang

terkait

dengan

karya

ilmiah

Page 122: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

Lampiran 2. Catatan Lapangan Hasil Wawancara dengan Guru

Hari dan tanggal : Kamis, 14 Januari 2010

Tempat : Kantor SMA Muhammadiyah 3 Masaran

Tujuan : Memperoleh data tentang kondisi awal pembelajaran

kemampuan menulis ilmiah.

Waktu : 12.00 (Setelah jam pelajaran Bahasa Indonesia selesai)

Jenis : Wawancara terstruktur

Informan : Ichwan Ibnu Effendy, M. Pd (guru bahasa Indonesia kelas XI)

Pewawancara : Siti Rochani (mahasiswa S1 Bahasa Sastra Indonesia)

Setting

Wawancara dilakukan di ruang kantor guru SMA Muhammadiyah 3 Masaran.

Wawancara dilakukan setelah pembelajaran bahasa Indonesia selesai.

Deskripsi

Informan merupakan guru bahasa Indonesia kelas XI. Berikut hasil

wawancara :

P : Assalam mualaikum, Pak.

G : Walaikum salam, Mbak.

P : Maaf Pak saya menganggu sebentar. Saya ingin melakukan wawancara

dengan Bapak mengenai pembelajaran menulis ilmiah di kelas XI IA.

G : Iya, silahkan Mbak.

P : Menurut Bapak dari empat keterampilan berbahasa, keterampilan apa yang

sulit dikuasai oleh siswa?

G : O. terutama pada keterampilan menulis, Mbak.

P : O, begitu ya Pak. Lebih tepatnya menulis apa Pak?

Page 123: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

G : Di bagian menulis ilmiah, Mbak. Siswa selama ini masih mengalami

kesulitan jika diberi tugas untuk menulis karya tulis ilmiah. mereka banyak

mengeluh dan mengatakan tidak bisa.

P : Keesulitan apa yang sering dialami oleh siswa Pak?

G : Pada umumnya siswa kesulitan memunculkan ide, mereka tidak tahu harus

menulis apa. Selain itu, tulisan siswa meloncat-loncat, pengorganisasaian isi

yang tidak sistematis dan banyak terjadi kesalahan ejaan.

P : Lalu bagahimana Bapak selama ini mengajarkan matari menulis ilmiah pada

siswa?

G : Biasanya saya menjelaskan terlebih dahulu, setelah itu siswa saya suruh

untuk membuatnya.

P : Lalu, bagaimana dengan siswa? Apakah kira-kira menurut Bapak siswa

bermiat dengan pembelajaran seperti itu?

G : mereka sich, sering mengeluh Mbak. Mereka selalu beralasan bahwa

menulis ilmiah itu sulit.

P : Apakah Bapak pernah menggunakan strategi yang lain?

G : Pernah Mbak, saya pernah menggunakan strategi diskusi, tapi hal tarsebut

tidak efektif.

P : Apakah Bapak pernah mendengar strategi peta pikiran?

G : Belum, Mbak. Saya rasa ini ide yang bagus Mbak. Tidak ada salahnya kalau

kita coba.

P : Baik, terima kasih Pak. Terima kasih atas waktunya, dan saya minta maaf

telah menganggu Bapak.

G : Iya, Mbak. Sama-sama.

P : Assalam mualaikum

G : Waalaikum salam.

Page 124: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

Refleksi

Guru pelajaran yang merupakan informan megungkapkan bahwa materi

menulis terutama menulis ilmiah sulit dikuasai oleh siswa. Siswa selama ini siswa

kesulitan memunculkan ide, mereka tidak tahu harus menulis apa. Selain itu, tulisan

siswa meloncat-loncat, pengorganisasaian isi yang tidak sistematis dan banyak terjadi

kesalahan ejaan. Guru selama ini hanya mengajarkan materi dari LKS setelah itu

siswa diberi tugas untuk menulis. Guru memberikan tanggapan yang positif ketika

peneliti menyarankan sebuah strategi pembelajaran yang baru yaitu peta pikiran.

Keterangan :

P : Peneliti

G : Guru

Page 125: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

Lampiran 3.1 Catatan Lapangan Hasil Wawancara dengan Siswa

Hari dan tanggal : Kamis, 14 Januari 2010

Tempat : Ruang kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran

Tujuan : Memperoleh data tentang kondisi awal pembelajaran

kemampuan menulis ilmiah.

Waktu :12.10

Jenis : Wawancara terstruktur

Informan : Mei Rahmawati (murid kelas XI IA)

Pewawancara : Siti Rochani (mahasiswa S1 Bahasa Sastra Indonesia)

Setting

Wawancara dilakukan di ruang kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran.

Wawancara dilakukan setelah pembelajaran bahasa Indonesia selesai.

Deskripsi

Informan merupakan kelas XI IA. Berikut hasil wawancara :

P : Namanya siapa?

S : Mei Rahmawati

P : Kamu suka dengan pelajaran Bahasa Indonesia atau tidak?

S : Nggak

P : Kenapa tidak suka?

S : Males

P : sulit pada bagian apa?

S : Pada bagian menulis ilmiah. Menulis thu paling sulit buat saya.

P : Kesulitan di bagian mana, Dek?

S : Kalau guru menyuruh saya menulis, apalagi menulis ilmiah. saya sering

tidak tahu harus menulis apa. Saya sering tidak punya ide, kalau pun sudah

Page 126: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

dapat ide kadang sering macet di tengah-tengah tak tahu bagaimana

mengakhirinya.

P : O, begitu ya. Lalu kalau guru memberi tugas untuk menulis ilmiah

bagaimana kamu mengatasi kesulitanmu?

S : Ehmmmmmm, ya nulis aja mbak. Nanti juga selesai.

P :O, begitu ya. Kamu pernah dengar istilah peta pikiran?

S : Belum, Mbak.

P : Terima kasih ya Dek.

S : Ya, Mbak sama-sama.

Refleksi

Wawancara dengan siswa menunjukkan bahwa siswa tidak suka dengan

pelajaran Bahasa Indonesia karena malas. Siswa mengalami kesulitan pada bagian

menulis terutama menulis ilmiah. Siswa merasa kesulitan menuangkan idenya dan ide

sering macet di tengah-tengah.

Keterangan :

P : Peneliti

S : Siswa

Page 127: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

Lampiran 3.2 Catatan Lapangan Hasil Wawancara dengan Siswa

Hari dan tanggal : Kamis, 14 Januari 2010

Tempat : Ruang kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran

Tujuan : Memperoleh data tentang kondisi awal pembelajaran

kemampuan menulis ilmiah.

Waktu :12.15

Jenis : Wawancara terstruktur

Informan : Sita Wiratno (murid kelas XI IA)

Pewawancara : Siti Rochani (mahasiswa S1 Bahasa Sastra Indonesia)

Setting

Wawancara dilakukan di ruang kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran.

Wawancara dilakukan setelah pembelajaran bahasa Indonesia selesai.

Deskripsi

Informan merupakan kelas XI IA. Berikut hasil wawancara :

P : Namanya siapa?

S : Sita Wiratno

P : Kamu suka dengan pelajaran Bahasa Indonesia?

S : Suka

P : Bagaimana dengan menulis?

S : Suka juga Mbak, tapi kadang saya merasa kesulitan menuangkan ide-ide.

Kadang tak tahu harus nulis apa, misalnya pokoknya sulitlah. Terkadang

bosan juga, Mbak bila terlalu banyak nulis. Ya gitu deh, Mbak.

P : Bagaimana dengan menulis ilmiah?

S : Suka juga sih Mbak. Tapi juga sulit-sulit gitu Mbak.

P :O, begitu ya. Kamu pernah dengar istilah peta pikiran?

Page 128: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

S : Pernah, tapi belum gimana ya, cuman pernah dengar aja.

P : Terima kasih ya Dek.

S : Ya.

Refleksi

Wawancara dengan siswa menunjukkan bahwa siswa suka dengan pelajaran

Bahasa Indonesia. Siswa juga suka dengan menulis terutama menulis ilmiah, tetapi

siswa sering mengalami kesulitan mengungkapkan idenya dan tidak tahu harus

menulis apa.

Keterangan :

P : Peneliti

S : Siswa

Page 129: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

Lampiran 3.3 Catatan Lapangan Hasil Wawancara dengan Siswa

Hari dan tanggal : Kamis, 14 Januari 2010

Tempat : Ruang kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran

Tujuan : Memperoleh data tentang kondisi awal pembelajaran

kemampuan menulis ilmiah.

Waktu :12.18

Jenis : Wawancara terstruktur

Informan : Istiqomah (murid kelas XI IA)

Pewawancara : Siti Rochani (mahasiswa S1 Bahasa Sastra Indonesia)

Setting

Wawancara dilakukan di ruang kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran.

Wawancara dilakukan setelah pembelajaran bahasa Indonesia selesai.

Deskripsi

Informan merupakan kelas XI IA. Berikut hasil wawancara :

P : Namanya siapa?

S : Isiqomah, Mbak.

P : Kamu suka dengan pelajaran Bahasa Indonesia?

S : Nggak, saya tidak suka.

P : Kenapa tidak suka?

S : Males.

P : Bagaimana dengan menulis?

S : Sama aja mbak, males.

P : Bagaimana dengan menulis ilmiah?

S : Aduh itu sulit sekali, Mbak.

P : O, begitu ya. Kamu pernah dengar istilah peta pikiran?

Page 130: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

S : belum pernah.

P : Terima kasih ya Dek.

S : Ya.

Refleksi

Wawancara dengan siswa menunjukkan bahwa siswa tidak suka dengan

pelajaran Bahasa Indonesia karena malas. Siswa mengalami kesulitan pada bagian

menulis terutama menulis ilmiah. siswa merasa kesulitan menuangkan idenya dan ide

sering macet di tengah-tengah.

Keterangan :

P : Peneliti

S : Siswa

Page 131: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

Lampiran 4 Catatan Lapangan Hasil Observasi Survei Awal

Tempat : Ruang kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran

Tujuan : Memperoleh data tentang kondisi awal pembelajaran menulis ilmiah

Hari/tanggal : Kamis/ 14 Januari 2010

Waktu : 10.30-12.00

Jenis : Observasi terstruktur

Objek : 1. Guru Bahasa Indonesia

2. Seluruh siswa kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran

Observator : Siti Rochani (mahasiswa S1 Bahasa Sastra Indonesia)

Setting:

Peneliti tiba di sekolah jam 09.45. Sekolah tampak lengang karena pada jam

tersebut masih jam pelajaran ke-4. Peneliti lalu menuju kantor guru, ada beberapa

guru di kantor tersebut. Peneliti lalu menyapa beberapa guru yang ada di kantor

tersebut. Peneliti menunggu Pak Ichwan, karena beliau sedang mengajar di kelas XI

IS 2. Setelah bel berbunyi guru dan peneliti menuju kelas XI IA.

Deskripsi :

Bel tanda masuk jam ke-5 telah berbunyi. Guru dan peneliti menuju kelas XI

IA. Sesampainya di sana siswa masih ramai, beberapa siswa izin ke kamar mandi.

Guru menyuruh peneliti duduk di belakang, seorang siswa laki-laki menyediakan

kursi bagi peneliti. Karena kondisi kelas yang belum kondusif guru belum muemulai

pelajaran, beliau diam. Salah seorang siswa bertaka” husssssss”. Setelah kelas tenang

guru memulai pelajaran dengan mengucapkan salam.

Guru bertanya pada siswa “siapa yang hari ini tidak masuk”? Nihil jawah

salah seorang siswa. Guru menyampaikan bahwa hari ini mereka akan belajar tentang

menulis ilmiah. Guru mulai menjelaskan tentang pengertian menulis ilmiah. Guru

Page 132: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

bertanya “apakah siswa mengetahu apa itu karya tulis ilmih? Seorang siswa yang

bernama Annisa mengacungkan jari dan menulis pendapatnya ke papan tulis. Guru

kemudian menyuruh seorang siswa laki-laki yang bernama “Sita” untuk

menyampaikan pendapatnya juga ke depan kelas. Seorang murid yang bernama Dwi

juga maju ke depan kelas untuk menyampaikan pendapatnya. Kemudian dari tiga

pendapat tersebut guru menyimpulkan tentang pengertian karya tulis ilmiah.

Guru kemudian menjelaskan tentang jenis karya tulis ilmiah, dan sistematika

penulisan karya tulis ilmiah dari LKS. Saat guru menjelaskan ada seorang siswa yang

duduk di meja yang paling depan tampak tidur. Di bagian belakang juga demikian

tampak siswa tidur dan acuh dengan penjelasan guru.

Setelah selesai menjelaskan guru bertanya pada siswa”Sampai di sini ada

yang ingin ditanyakan” para siswa menjawab “Belum, Pak”. Guru menyuruh siswa

untuk membuat karya tulis ilmiah seperti apa yang telah guru jelaskan. Siswa tampak

mengeluh dan masih bingung. Karena tampak bingung guru menyuruh siswa untuk

berdiskusi dalam kelompok. Satu kelompok empat orang. Guru memonitoring siswa

dan berjalan memutari setiap kelompok. Karena bel telah berbunyi guru meminta

siswa untuk meminta siswa untuk menyelesaikannya di rumah. Guru mengakhiri

pelajaran dengan salam.

Refleksi :

Catatan observasi di atas menunjukkan bahwa guru hanya menjelaskan materi

tantang menulis ilmiah dari LKS kemudian menyuruh siswa untuk menulis karya

ilmiah. guru hanya berpedoman dari LKS, sehingga siswa tampak kebingungan

setelah disuruh menulis karya tulis ilmiah. Saat guru menjelaskan banyak siswa yang

acuh dan cenderung tidak peduli, hal mungkin karena siswa merasa jenuh dengan

pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Saat siswa disuruh untuk menulis mereka

banyak yang mengeluh dan mengatakan menulis ilmiah itu sangat sulit.

Page 133: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

Lampiran 5. Daftar Nilai Menulis ilmiah Survei Awal

Page 134: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

LAMPIRAN

SIKLUS I

Page 135: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

Lampiran 6. RPP Siklus I Pertemuan ke-1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA Muhammadiyah 3 Masaran

Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia

Kelas / Semester : XI / II

Standar Kompetensi : Mengungkapkan informasi dalam bentuk

rangkuman/ringkasan, notulen rapat, dan karya ilmiah

Kompetensi dasar : Menulis karya ilmiah seperti hasil pengamatan, dan

penelitian.

Indikator :

1. Siswa mampu memahami karya tulis ilmiah hasil

pengamatan dan penelitian

2. Siswa mampu mengembangkan ide karya tulis

ilmiah penelitian/pengamatan dengan membuat peta

pikiran

3. Siswa mampu menulis karya tulis ilmiah

pengamatan/penelitian berdasarkan peta pikiran

yang telah dibuat dengan memperhatikan

sistematika karya tulis ilmiah.

Alokasi Waktu : 2 × 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu karya tulis ilmiah pengamatan/penelitian berdasarkan peta pikiran

yang telah dibuat dengan memperhatikan sistematika karya tulis ilmiah.

Page 136: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

B. Materi Pembelajaran

1. Pengertian karya tulis ilmiah

2. Ciri-ciri karya tulis ilmiah

3. Jenis karya tulis ilmiah

4. Sistematika karya tulis ilmiah

5. Pengertian peta pikiran

6. Cara pembuatan peta pikiran

7. Pembuatan karya tulis ilmiah dengan peta pikiran

C. Metode Pembelajaran

1. Tanya jawab

2. Pemodelan

3. Demontrasi

4. Diskusi

5. Penugasan

D. Media pembelajaran

1. Kertas polos putih

2. Spidol berwarna

3. Beberapa contoh karya tulis ilmiah

E. Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Awal ( 10 menit)

a. Guru membuka pelajaran dengan salam

b. Guru menanyakan kabar siswa.

c. Guru melakukan apersepsi sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai

Apersepsi meliputi:

1) Guru menanyakan pembelajaran yang telah lalu pada siswa

2) Guru menyampaikan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus

dicapai oleh peserta didik

Page 137: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

2. Kegiatan Inti (70 menit)

a. Guru menjelaskan mengenai pengertian, jenis, ciri, dan sistematika karya tulis

ilmiah penelitian/pengamatan

b. Guru menjelaskan tentang peta pikiran

c. Guru menjelaskan prosedur pembuatan karya tulis ilmiah dengan peta pikiran

d. Guru membagi kelas menjadi 7 kelompok, satu kelompok terdiri dari 4-5

siswa.

e. Guru membagikan contoh tulisan ilmiah kepada masing-masing kelompok.

f. Guru membagikan kertas HVS dan spidol warna pada siswa

g. Siswa secara berkelompok membuat peta pikiran dari karya tulis yang telah

dibagikan.

3. Kegiatan Akhir ( 10 menit)

a. Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran hari ini

b. Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah

dilakukan.

c. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam

E. Sumber Pembelajaran

1. Tatang, Atep dkk. 2009. Bahasa Indonesia Bahasa Negeriku untuk Siswa

Kelas XI SMA dan MA Program Studi IPA / IPS. Surakarta. PT Tiga

Serangkai (Edisi Platinum) (halaman 94-98)

2. Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan

Sastra. Yoggyakarta: BPFE.

3. Jauhari, Heri. 2009. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Artikel, Resensi,

laporan, Makalah,Pproposal, Skripsi dan Tesis. Bandung : Pustaka Setia.

4. Kuncoro, Mudrajad. 2009. Mahir Menulis: Kiat Jitu menulis Artikel, Kolom,

dan Resensi Buku. Jakarta: Erlangga.

5. Suwandi, Sarwiji. 2008. Model Asesmen Dalam Pembelajaran. Surakarta:

Panitia Sertifikasi Guru (PSG) Rayon 13 Surakarta.

Page 138: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

6. Buzan,Tony. 2009. Buku Pintar Mind Mapp. Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta.

F Soal/ Instrumen

1. Teknik : pemberian tugas

2. Bentuk instrument : uraian

3. Soal/ Instrumen :Bualah peta pikiran dari contoh karya tulis ilmiah

tersebut secara kelompok

Masaran , Januari 2011

Guru Pengampu

Icwan Ibnu Effendy, M.Pd.

Page 139: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

Lampiran 7. RPP Siklus I Pertemuan ke-II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA Muhammadiyah 3 Masaran

Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia

Kelas / Semester : XI / II

Standar Kompetensi : Mengungkapkan informasi dalam bentuk

rangkuman/ringkasan, notulen rapat, dan karya ilmiah

Kompetensi dasar : Menulis karya ilmiah seperti hasil pengamatan, dan

penelitian.

Indikator :

1. Siswa mampu mengerti karya tulis ilmiah hasil

pengamatan dan penelitian

2. Siswa mampu mengembangkan ide karya tulis

ilmiah penelitian/pengamatan dengan membuat peta

pikiran

3. Siswa mampu menulis karya tulis ilmiah

pengamatan/penelitian berdasarkan peta pikiran

yang telah dibuat dengan memperhatikan

sistematika karya tulis ilmiah.

Alokasi Waktu : 2 ×45 menit

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu karya tulis ilmiah pengamatan/penelitian berdasarkan peta pikiran

yang telah dibuat dengan memperhatikan sistematika karya tulis ilmiah.

Page 140: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

B. Materi Pembelajaran

1. Pengertian karya tulis ilmiah

2. Ciri-ciri karya tulis ilmiah

3. Jenis karya tulis ilmiah

4. Sistematika karya tulis ilmiah

5. Pengertian peta pikiran

6. Cara pembuatan peta pikiran

7. Pembuatan karya tulis ilmiah dengan peta pikiran

C. Metode Pembelajaran

1. Tanya jawab

2. Pemodelan

3. Demontrasi

4. Diskusi

5. Penugasan

D. Media pembelajaran

1. Kertas polos putih

2. Spidol berwarna

E. Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Awal ( 10 menit)

a. Guru membuka pelajaran dengan salam

b. Guru menanyakan kabar siswa.

c. Guru melakukan apersepsi sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai

Apersepsi meliputi:

1) Guru menanyakan pembelajaran yang telah lalu pada siswa

2) Guru menyampaikan standar kompetensi dan kompetensi yang harus

dicapai oleh peserta didik

Page 141: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

2.Kegiatan Inti (70 menit)

a. Guru melakukan kegiatan apersepsi yang berkaitan dengan materi menulis

karya ilmiah yang telah dilakukan pada pertemuan sebelumnya.

b. Guru menjelaskan prosedur pembuatan karya tulis ilmiah dengan peta pikiran.

c. Guru membagikan kertas HVS dan spidol warna pada siswa

d. Masing-masing siswa membuat kerangka karya tulis ilmiah mereka dengan

peta pikiran secara individu

e. Guru memantau dan melakukan monitoring pada waktu siswa membuat

kerangka karya tulis ilmiah dengan peta pikiran.

f. Siswa mengembangkan peta pikirannya dalam karya tulis ilmiah yang utuh.

g. Guru menyuruh siswa untuk memperbaiki hasil tulisannya di rumah untuk

melakuakan proses editing.

3. Kegiatan Akhir ( 10 menit)

a. Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran hari ini

b. Guru menyuruh siswa untuk memperbaiki hasil tulisannya di rumah untuk

melakuakan proses editing.

c. Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah

dilakukan.

d. Guru memberikan apresiasi pada siswa dengan bertepuk tangan.

e. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam

E. Sumber Pembelajaran

1. Tatang, Atep dkk. 2009. Bahasa Indonesia Bahasa Negeriku untuk Siswa

Kelas XI SMA dan MA Program Studi IPA / IPS. Surakarta. PT Tiga

Serangkai (Edisi Platinum) (halaman 94-98)

2. Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan

Sastra. Yoggyakarta: BPFE.

3. Jauhari, Heri. 2009. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Artikel, Resensi,

laporan, Makalah,Pproposal, Skripsi dan Tesis. Bandung : Pustaka Setia.

Page 142: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

4. Kuncoro, Mudrajad. 2009. Mahir Menulis: Kiat Jitu menulis Artikel, Kolom,

dan Resensi Buku. Jakarta: Erlangga.

5. Suwandi, Sarwiji. 2008. Model Asesmen Dalam Pembelajaran. Surakarta:

Panitia Sertifikasi Guru (PSG) Rayon 13 Surakarta.

6. Buzan, Tony. 2009. Buku Pintar Mind Mapp. Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta

F Soal/ Instrumen

1. Teknik : tugas

2. Bentuk instrument : uraian

3. Soal/ Instrumen :

a. Buatlah peta pikiran dengan konsep karya ilmiah

penelitian/pengamatan yang sudah kamu tentukan!

b. Kembangkanlah peta pikiran tersebut menjadi sebuah karya

ilmiah penelitian/pengamatan yang ut

Masaran , Januari 2011

Guru Pengampu

Icwan Ibnu Effendy, M.Pd.

Page 143: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

Lampiran 8. Pedoman Penilaian Proses dan Penilaian Kemampuan Menulis

Ilmiah

1. Penilaian Proses teknik pengamatan pada sikap dan minat siswa selama proses

belajar mengajar berlangsung. Aspek yang dinilai meliputi:

(Diadaptasi dariSuwandi, 2010 : 131)

a. Kolom penilaian sikap diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.

1 = sangat kurang 4 = baik

2 = kurang 5 = amat baik

3 = cukup

b. Menghitung nilai

Nilai = Skor perolehan siswa x 100 = ....

Skor maksimal (15)

c. Keterangan diisi dengan kriteria berikut.

(1) Nilai = 10 – 29 sangat kurang (4) Nilai = 70 – 89 baik

(2) Nilai = 30 – 49 kurang (5). Nilai = 90 – 100 sangat baik

(3) Nilai = 50 – 69 cukup

1). Keaktifan selama pembelajaran

Skor 5 : Jika siswa sepenuhnya atau sangat aktif selama pembelajaran (merespon

setiap stimulus yang diberikan guru saat pembelajaran dengan baik).

No Nama

Siswa

Keaktifan

selama

pembelajaran

Keaktifan

membuat peta

pikiran dari

kerangka

karya tulis

ilmiah

Kerja sama

dalam

kelompok

Skor Nilai Ket.

Page 144: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

Skor 4 : Jika siswa aktif selama pemeblajaran (cukup merespon stimulus yang

diberikan guru saat pembelajaran)

Skor 3 : Jika siswa cukup aktif pada saatpembelajaran (tidak merespon stimulus

yang diberikan guru)

Skor 2 : Jika siswa kurang aktif pada saat pembelajaran (sama sekali tidak mau

merespon stimulus yang diberikan guru saatpembelajaran).

Skor 1 : Jika siswa sama sekali tidak aktif (sama sekali tidak mau merespon

pertanyaan atau stimulus saatpembelajaran).

2). Membuat peta pikiran dari kerangka karya tulis ilmiah

Skor 5 : Jika siswa tampak bersungguh-sungguh dan menunjukkan adanya

kesenangan dalam membuat peta pikiran dari kerangka karya tulis

ilmiahnya; tampak antusias, senang serta bersemangat dalam

mengerjakan (tidak bosan, tidak mengantuk)

Skor 4 : Jika siswa memmbuat peta pikiran dari kerangka karya tulis ilmiahnya,

tampak bersemangat dan antusias dalam mengerjakan (tidak bosan,

tidak mengantuk).

Skor 3 : Jika siswa membuat peta pikiran dari kerangka karya tulis ilmiahnya

namun kurang bersemangat dan antusias dalam mengerjakan (kurang

serius).

Skor 2 : Jika siswa hanya sekedar membuat peta pikiran dari kerangka karya tulis

ilmiahnya dan terlihat tidak bersemangat dalam mengerjakan (ogah-

ogahan, meletakkan kepala di meja).

Skor 1 : Jika siswa sama sekali tidak mau membuat peta pikiran dari kerangka

karya tulis ilmiahnya dan sama sekali tidak bersemangat (tampak

bosan, tertidur

3). Kerja sama dalam kelompok

Page 145: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

Skor 5 : Jika siswa sepenuhnya aktif dalam kelompok seperti aktif bertanya,

menjawab, bekerja secara kelompok, mengkonstruksi, menemukan,

merefleksi, dan mengerjakan tugas.

Skor 4 : Jika siswa aktif dalam kelompok dan sesekali mau bertanya,

menjawab, serta bekerja secara kelompok, mengkonstruksi,

menemukan, merefleksi, dan mengerjakan tugas.

Skor 3 : Jika siswa hanya bekerja dalam kelompok dan sama sekali tidak mau

bertanya, menjawab, mengkonstruksi, menemukan merefleksi, dan

mengerjakan tugas.

Skor 2 : Jika siswa kurang aktif dalam bekerja sama dalam kelompok dan sama

sekali tidak mau bertanya, menjawab, mengkonstruksi, menemukan,

merefleksi, dan mengerjakan tugas.

Skor 1 : Jika siswa tidak mau bekerja sama dalam kelompok (sibuk beraktivitas

sendiri seperti berbicara atau membuat gaduh)

2. Pedoman penilaian Hasil Tulisan Ilmiah

No Aspek Skor Kriteria

1. ISI 27-30 Sangat baik-sempurna : padat informasi, subtantif,

pengembangan tesis tuntas, relevan dengan permasalahan dan

tuntas.

22-26 Cukup – baik : informasi cukup, substantif cukup,

pengembangan tesis cukup, relevan dengan permasalahan dan

cukup lengkap.

17-21 Sedang – cukup : informasi terbatas, substantif kurang,

pengembangan tesis terbatas, cukup relevan dengan

permasalahan tetapi kurang lengkap

13-16 Sangat kurang : tidak berisi informasi, tidak ada substantif,

tidak ada pengembangan tesis, tidak relevan dengan

Page 146: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

permasalahan dan tidak lengkap

2 ORGANISASI 18-20 Sangat baik-sempurna : pegungkapan gagasan lancar, gagasan

diungkapkan dengan jelas, padat, tertata dengan baik, urutan

logis, ada kohesif dan koheren.

14-17 Cukup – baik : pegungkapan gagasan kurang lancar, gagasan

kurang terorganisasi tetapi ide utama terlihat, bahan

pendukung terbatas, urutan logis tatapi tidak lengkap, cukup

kohesif dan koheren

10-13 Sedang – cukup : pegungkapan gagasan tidak lancer, gagasan

kacau terpotong-potong atau melompat-lompat, urutan logis

tatapi tdak lengkap, kurang kohesif dan koheren

7-9 Sangat kurang : pegungkapan gagasan tidak komunikatif,

gagasan tidak terorganisasi, tidak koherif dan koheren serta

tidak layak nilai.

3. KOSAKATA 18-20 Sangat baik-sempurna : pemanfaatan potensi kata sangat baik,

pilihan kata dan ungkapan tepat, menguasai pembentukan

kata.

14-17 Cukup – baik : pemanfaatan potensi kata cukup baik, pilihan

kata dan ungkapan kurang tepat, cukup menguasai

pembentukan kata.

10-13 Sedang – cukup : : pemanfaatan potensi kata terbatas, pilihan

kata dan ungkapan kadang kurang tepat, kurang menguasai

pembentukan kata.

7-9 Sangat kurang : : pemanfaatan potensi kata sangat terbatas,

sering terjadi kesalahan penggunaan kosa kata dan dapat

merusak makna , tidak menguasai pembentukan kata.

4 PENGEMBANGAN 22-25 Sangat baik-sempurna : konstruksi kalimat lengkap dan

efektif, hanya terjadi sedikit kesalahan penggunaan bentu

Page 147: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

kebahasaan.

18-21 Cukup – baik : konstruksi kalimat sederhana tetapi efektif,

kesalahan kecil pada konstruksi kalimat, tejadi sejumlah

kesalahan tetapi makna tidak kabur.

11-17 Sedang-cukup : terjadi kesalahan serius dalam rangkaian

kalimat, makna membingungkan atau kabur.

5-10 Sangat kurang : tidak mengasai aturan sintaksis, terdapat

banyak kesalahan, tidak layak nilai.

5 MEKANIK 5 Sangat baik-sempurna : menguasai aturan penulisan, hanya

terdapat beberapa kesalahan ejaan dan tanda baca, rapi dan

bersih.

4 Cukup- baik : kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan dan

tanda baca tetapi tidak mengaburkan makna, cukup rapi dan

bersih.

3 Sedang-cukup : sering terjadi kesalahan ejaan tanda baca,

makna membingungkan dan kabur, kurang rapi dan bersih.

2 Sangat kurang : tidak menguasai aturan penulisan, terdapat

banyak kesalahan ejaan, tulisan tidak terbaca, tidak rapi dan

bersih, tidak layak nilai.

Page 148: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

Lampiran 9. Catatan Lapangan Hasil Observasi Siklus I pertemuan ke-

Tempat : Ruang kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran

Tujuan : Mengamati proses pelaksanaaan tindakan.

Hari/tanggal : Kamis/ 20 Januari 2010

Waktu : 10.30-12.00

Jenis : Observasi terstruktur

Subjek : 1. Guru Bahasa Indonesia

2. Seluruh siswa kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3

Masaran

Observator : Siti Rochani (mahasiswa S1 Bahasa dan Sastra

Indonesia)

Setting:

Observasi ini dilaksanakan di ruang kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3

Masaran. Ruangan kelas ini sudah terlihat rapi dan bersih. Di bagian depan atas kelas

terdapat gambar presiden, garuda, serta gambar wakil presiden. Di bagian bawah

gambar tersebut terdapat white board. Di pojok kiri atas terdapat speaker. Beberapa

kertas pengumumuan tentang tata tertib di SMA tersebut, serta visi dan misi sekolah

tersebut, beberapa kertas seperti struktur organisasi kelas tersebut, daftar iventaris

kelas, jadwal pelajaran, dan daftar mengaji kelas tersebut.

Di tembok sebelah kanan dan kiri terdapat gmabar-gambar pahlawan dan

beberapa poster. Meja guru terletak di pojok kanan paling depan, tampak ada vas

bunga beserta bunganya, taplak dan jurnal pembelajaran. Di pojok belakang terdapat

alat-alat kebersihan yang tersusun rapi. Di kelas tersebut terdapat 16 meja siswa dan

31 kursi. Di bagian belakang terdapat alat-alat kebersihan. Ada 30 siswa yang ikut

pembelajaran hari itu.

Page 149: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

Deskripsi :

Bel tanda masuk jam ke-5 telah berbunyi. Guru dan peneliti menuju kelas XI

IA. Sesampainya di sana siswa masih ramai, beberapa siswa izin ke kamar mandi.

Guru menyuruh peneliti duduk di belakang, seorang siswa laki-laki menyediakan

kursi bagi peneliti. Karena kondisi kelas yang belum kondusif guru belum memulai

pelajaran, beliau diam. Salah seorang siswa bertaka” Husssssss”. Setelah kelas tenang

guru memulai pelajaran dengan mengucapkan salam.

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran berupa indikator yang harus dicapai

siswa setelah kegiatan belajar mengajar. Materi tentang menulis ilmiah sudah

diberikan pada pertemuan sebelumnya, tetapi guru mengulas kembali pembelajaran

menulis ilmiah tersebut, ketika guru mengulas materi tersebut beberapa siswa aktif

menggapi. Selanjutnya, guru menjelaskan tentang pembelajaran menulis ilmiah

dengan peta pikiran. Kemudian guru menjelaskan prosedur pembuatan peta pikiran,

siswa tampak antusias mengikuti. Guru menggunakan tiga spidol berwarna untuk

mempermudah siswa memahaminya.

Setelah selesai menjelaskan guru membagikan contoh karya tulis ilmiah dari

kakak kelas mereka yang telah dipersiapkan sebelumnya. Guru tersebut berkata pada

siswa “Sekarang kalian bekerja dalam kelompok, satu kelompok terdiri dari empat

siswa”, siswa menjawab “ Ya, Bu”. Guru berkata “ Untuk mempermudah kalian

boleh membelokkan kursi kalian, kalau sudah dihadapan kalian kana sudah ada

contoh tulisan ilmiah, dari tulisan itu saya minta kalian membuatkan peta pikirannya.

Saya beri waktu 25-30 menit untuk kalian diskusikan dan kalian kerjakan”. Salah

seorang siswa bertanya” Pak, gambarnya terserah kita kan” Guru tersebut

menjawab“Ya, terserah kelompok kalian, tapi harus masih berkaiatan dengan tema”.

Selama siswa bekerja dalam kelompok guru memantau dengan keliling ke

dalam kelompok. Guru membawa membawa lembar observasi untuk melakukan

penilaian terhadap siswa. Peneliti juga berkeliling untuk mendokumentasikan kerja

siswa dalam kelompok dan pembuatan peta pikiran oleh siswa. Selama melakukan

Page 150: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

monitoring guru membawa lembar observasi dan mencatat siswa yang aktif dalam

kelompok.

Tiga puluh menit sudah berlalu. Guru mengatakan bahwa waktu telah selesai.

Siswa diminta untuk mengumpulkan peta pikirannya. Guru kemudian bertanya

kesulitan apa yang dialami siswa.Lima menit sebelum pembelajaran berakhir guru

meminta siswa untuk menentukan hal ingin ditulis siswa dalam karya ilmiahnya.

Guru menjelaskan bahwa tema karya ilmiah ssiwa bebas. Bel berbunyi, guru

kemudian menyimpulkan pembelajaran hari itu dan mengkhiri pembelajaran dengan

salam.

Refleksi :

Kegiatan pembelajaran di atas sudah berlangsung cukup efektif. Siswa sudah

muali memahami pembuatan karya tulis ilmiah dengan strategi peta pikiran. Guru

telah menyampaiakan indikator yang harus dicapai oleh siswa saat pembelajaran

dimulai. Guru juga telah bertanya jawab pada siswa saat menjelaskan materi, jadi

guru tidak hanya menggunakan ceramah saja.

Pada pertemuan pertama ini guru pada saat memantau siswa kurang

berinteraksi secara langsung pada siswa. Seharusnya guru melakukan tanya jawab

pada saat melakukan proses monitoring. Guru melakukan proses pengenalan strategi

peta pikiran dengan meminta siswa secara kelompok untuk membuat peta pikiran dari

karya tulis ilmiah yang telah disediakan guru.

Page 151: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

Lampiran 10. Catatan Lapangan Hasil Observasi Siklus I pertemuan ke-2

Tempat : Ruang kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran

Tujuan : Mengamati proses pelaksanaaan tindakan

Hari/tanggal : Sabtu/ 22 Januari 2010

Waktu : 07.00-08.45

Jenis : Observasi terstruktur

Subjek : 1. Guru Bahasa Indonesia

2. Seluruh siswa kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3

Masaran

Observator : Siti Rochani (mahasiswa S1 Bahasa dan Sastra

Indonesia)

Setting:

Observasi ini ddilaksanakan di ruang kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3

Masaran. Ruangan kelas ini sudah terlihat rapi dan bersih. Di bagian depan atas kelas

terdapat gambar presiden, garuda, serta gambar wakil presiden. Di bagian bawah

gambar tersebut terdapat white board. Di pojok kiri atas terdapat speaker. Beberapa

kertas pengumumuan tentang tata tertib di SMA tersebut, serta visi dan misi sekolah

tersebut, beberapa kertas seperti struktur organisasi kelas tersebut, daftar iventaris

kelas, jadwal pelajaran, dan daftar mengaji kelas tersebut.

Di tembok sebelah kanan dan kiri terdapat gmabar-gambar pahlawan dan

beberapa poster. Meja guru terletak di pojok kanan paling depan, tampak ada vas

bunga beserta bunganya, taplak dan jurnal pembelajran.di pojok belakang terdapat

alat-alat kebersihan yang tersusun rapi. Di kelas tersebut terdapat 16 meja siswa dan

31 kursi. Di bagian belakang terdapat alat-alat kebersihan. Ada 30 siswa yang ikut

pembelajaran hari itu.

Page 152: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

135

Deskripsi :

Ketika guru masuk ke kelas, siswa sudah berada di tempat masing-masing.

Guru menyuruh salah seorang siswa untuk memimpin doa. setelah selesai berdoa

guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa.

Setelah selesai guru bertanya pada siswa kemarin mengajinya sampai mana, dan

menyuruh siswa untuk melanjutkan mengajinya. Guru menyuruh peneliti duduk di

belakang, seorang siswa laki-laki menyediakan kursi bagi peneliti. Guru dan siswa-

siswa kelas tersebut kemudian mengaji sampai 10-15 menit.

Guru menjelaskan bahwa pada pembelajaran kali ini siswa belajar menulis

karya ilmiah dengan peta pikiran secara individu. Guru bertanya pada siswa “Apakah

kalian sudah siap” salah seorang siswa yang duduk di belakang berkata “Iya, Pak hari

ini saya siap menggambar”. Kemudian guru juga membagikan spidol berwarna pada

siswa, guru berkata “Satu lusin spidol untuk empat orang ya!”murid menjawab “ Ya,

Pak”.

Guru juga membagikan kertas HVS kepada siswa secara individu untuk

membuat peta pikiran. Guru menyuruh siswa untuk membuat kerangka karya tulis

ilmiah dengan peta pikiran. Selama siswa bekerja dalam kelompok guru memantau

dengan keliling ke dalam kelompok. Guru membawa membawa lembar observasi

untuk melakukan penilaian terhadap siswa. Peneliti juga berkeliling untuk

mendokumentasikan kerja siswa dalam kelompok dan pembuatan peta pikiran oleh

siswa.

Guru kemudian menyuruh siswa untuk membuat karya tulis ilmiah

berdasarkan peta pikiran yang telah dibuat. Tepat pukul 08.30 bel berbunyi. Guru

menyimpulkan pembelajaran hari itu, dan menyuruh siswa untuk mengerjakan tulisan

ilmiahnya diketik dan dikumpulkan pada hari Kamis, tapi banyak siswa yang

mengeluh akhirnya guru memutuskan untuk mengumpulkan karya tulis ilmiah siswa

beserta peta pikirannya Sabtu depan.

Page 153: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

136

Refleksi :

Kegiatan pembelajaran di atas sudah berlangsung cukup efektif. Siswa sudah

muali memahami pembuatan karya tulis ilmiah dengan strategi peta pikiran. Guru

telah menyampaiakan indikator yang harus dicapai oleh siswa saat pembelajaran

dimulai. Guru juga telah bertanya jawab pada siswa saat menjelaskan materi, jadi

guru tidak hanya menggunakan ceramah saja.Pada pertemuan pertama maupun kedua

guru telah memonitoring siswa dengan berkeliling kelas saat siswa membuat peta

pikiran.

Dari pantauan peneliti siswa masih banyak mengalami kesulitan pada bagaian

latar belakang dan metode penelitian. Guru sudah berusaha menjawab pertanyaan-

pertanyaan siswa mengenai hal tersebut, tapi siswa terlihat bertambah bingung.

Beberapa hal tersebut perlu diperbaiki pada siklus berikutnya.

Page 154: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

137

Lampiran 11. Catatan Lapangan Hasil Observasi Penilaian Proses

Pembelajaran Siklus I

Tempat : Ruang kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran

Tujuan : Mengamati proses aktivitas siswa.

Hari/tanggal : Kamis, 20 Januari 2011 dan Sabtu 22 Januari 2011

Waktu : 10.20-11.50 dan 07.00-8.30

Jenis : Observasi terstruktur

Subjek : Seluruh siswa kelas XI IA SMA Muh.3 Masaran

Observator : Siti Rochani (mahasiswa S1 Bahasa dan Sastra

Indonesia)

1) PENILAIAN PROSES PER SISWA

No Nama Siswa Keaktifan

selama

pembelajaran

Keaktifan

membuat

peta pikiran

dari

kerangka

karya tulis

ilmiah

Kerja

sama

dalam

kelompok

Skor Nilai Ket

1 Anik Sri R 3 3 3 9 60 CUKUP

2 Anissa Nur J 5 3 4 12 80 BAIK

3 Anita Sari 4 3 4 11 73 BAIK

4 Arsita Jimas W 3 3 3 9 60 CUKUP

5 Desi Novita S 3 3 3 9 60 CUKUP

6 Dewi Ayu R 4 3 3 10 67 CUKUP

7 Dian Kusuma 4 3 4 11 73 BAIK

8 Dwi Amanah 3 3 4 10 67 CUKUP

9 Edi Saputra 2 3 3 8 53 CUKUP

10 Ermawati 4 3 3 10 67 CUKUP

11 Eni Rahmawati 3 3 3 9 60 CUKUP

12 Fitriyah Nur S 4 2 3 9 60 CUKUP

13 Galuh Priyadi 2 3 3 8 53 CUKUP

Page 155: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

138

14 Ina Larasati 3 4 4 11 73 BAIK

15 Jamilah Nur K 3 3 3 9 60 CUKUP

16 Mentari I W 4 2 4 10 67 CUKUP

17. Muslimah 4 4 4 12 80 BAIK

18. Nazila M.S 4 3 4 11 73 BAIK

19 Nidia Melati A. 3 3 3 9 60 CUKUP

20 Nur Afifah 3 3 3 9 60 CUKUP

21 Oktaviana Eka 3 4 4 11 73 BAIK

22 Pantes Lestari 3 3 4 9 67 CUKUP

23 Puji Lestari 3 3 3 9 60 CUKUP

24 Riswati 2 3 3 3 60 CUKUP

25 Rani A.M 4 3 4 11 73 BAIK

26 Sita Wiratna 4 3 4 11 73 BAIK

27 Siti Istiqomah 3 2 4 9 60 CUKUP

28 Siti Nurjannah 3 3 3 9 60 CUKUP

29 Syahriyati M 3 3 3 10 67 CUKUP

30 Wiji Lestari 4 3 4 10 73 BAIK

Page 156: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

139

2) PENILAIAN PROSES PER KELAS

No Aktivitas

dalam

pembelajaran

>81% 61%-

80%

41%-

60%

21%-

40%

<20% Keterangan

1. Keaktifan

selama

pembelajaran

40% 40% siswa aktif selama

pembelajaran

2. Keaktifan

membuat

peta pikiran

dari

kerangka

karya tulis

ilmiah

77% 77% (23 siswa)

menampakkan

semangat dan antusias

ketika membuat peta

pikiran dari kerangka

karya tulis ilmiahnya.

3. Kerja sama

dalam

kelompok

47% 47% (14 siswa)

sepenuhnya aktif dalam

kelompok seperti aktif

bertanya, menjawab,

bekerjsecara kelompok,

mengkonstruksi,

menemukan,

merefleksi, dan

mengerjakan tugas.

Page 157: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

140

Lampiran 12. Daftar Nilai Kemampaun Menulis Ilmiah Siswa pada Siklus I

No Nama I II III IV V Jumlah Keterangan

1 Anik Sri Rahayu 20 15 15 15 3 68 TUNTAS

2 Anissa Nur Jannah 20 15 15 15 2 67 TUNTAS

3 Anita Sari 17 16 14 15 3 65 TUNTAS

4 Arsita Jimas Wati 17 12 10 15 3 57 TIDAK

TUNTAS

5 Desi Novita Sari 22 17 13 18 3 73 TUNTAS

6 Dewi Ayu R 20 15 14 17 3 68 TUNTAS

7 Dian Kusuma Wati 20 15 17 16 2 70 TUNTAS

8 Dwi Amanah 19 17 15 13 2 66 TUNTAS

9 Edi Saputra 17 17 12 15 2 63 TIDAK

TUNTAS

10 Ermawati 17 14 13 14 2 60 TIDAK

TUNTAS

11 Eni Rahmawati 18 17 15 12 3 65 TUNTAS

12 Fitriyah Nur S 15 12 12 15 2 56 TIDAK

TUNTAS

13 Galuh Priyadi 15 12 13 7 3 50 TIDAK

TUNTAS

14 Ina Larasati 17 15 14 12 3 61 TIDAK

TUNTAS

15 Jamilah Nur K 17 15 14 15 3 65 TUNTAS

16 Mentari I W 15 10 10 15 3 53 TIDAK

TUNTAS

17. Muslimah 15 16 14 11 3 59 TIDAK

TUNTAS

18. Nazila M.S 20 15 17 15 3 70 TUNTAS

19 Nidia Melati A. 15 13 12 12 3 55 TODAK

TUNTAS

20 Nur Afifah 18 15 15 15 3 66 TUNTAS

21 Oktaviana Eka V. 18 15 12 12 3 60 TIDAK

TUNTAS

22 Pantes Lestari 15 13 13 7 2 50 TIDAK

TUNTAS

23 Puji Lestari 16 10 14 14 3 57 TIDAK

TUNTAS

24 Riswati 15 15 12 15 2 59 TIDAK

TUNTAS

25 Rani A.M 18 14 18 13 3 66 TUNTAS

Page 158: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

141

26 Sita Wiratna 14 13 10 15 3 55 TIDAK

TUNTAS

27 Siti Istiqomah 22 13 15 17 3 70 TUNTAS

28 Siti Nurjannah 16 15 12 13 3 58 TIDAK

TUNTAS

29 Syahriyati Mutiah 15 13 12 15 3 58 TIDAK

TUNTAS

30 Wiji Lastari 20 13 15 16 4 65 TUNTAS

RATA-RATA 61,8

Ketuntasan 47%

Keterangan : I : Isi

II : Organisasi

III : Kosakata

IV : Pengembangan

V : Mekanik

Page 159: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

142

Lampiran 13.1 Contoh Karya Tulis Ilmiah Siswa pada Siklus I

PENDAPAT REMAJA TENTANG MINUMAN KERAS

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Pembimbing : Ichwan Ibnu Effendy, M.Pd.

Oleh:

Ina Larasati

NIS 3031

MEJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

SMA MUHAMMADIYAH 3 MASARAN

SRAGEN

2011

Page 160: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

143

Lampiran 13.2 Contoh Karya Tulis Ilmiah Siswa pada Siklus I

PENGARUH INTERNET TERHADAP SISWA KELAS XI SMA

MUHAMMADIYAH 3 MASARAN Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Pembimbing : Ichwan Ibnu Effendy, M.Pd.

Oleh:

Oktaviona Eka Violita

NIS 3047

MEJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

SMA MUHAMMADIYAH 3 MASARAN

SRAGEN

2011

Page 161: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

144

Lampiran 14.1 Contoh Peta Pikiran Siswa pada Siklus I

Page 162: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

145

Lampiran 14.2 Contoh Peta Pikiran Siswa pada Siklus I

Page 163: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

146

LAMPIRAN

SIKLUS II

Page 164: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

147

Lampiran 15. RPP Siklus II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA Muhammadiyah 3 Masaran

Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia

Kelas / Semester : XI / II

Standar Kompetensi : Mengungkapkan informasi dalam bentuk

rangkuman/ringkasan, notulen rapat, dan karya ilmiah

Kompetensi dasar : Menulis karya ilmiah seperti hasil pengamatan, dan

penelitian.

Indikator :

1. Siswa mampu mengerti karya tulis ilmiah hasil

pengamatan dan penelitian

2. Siswa mampu mengembangkan ide karya tulis

ilmiah penelitian/pengamatan dengan membuat peta

pikiran

3. Siswa mampu menulis karya tulis ilmiah

pengamatan/penelitian berdasarkan peta pikiran

yang telah dibuat dengan memperhatikan

sistematika karya tulis ilmiah.

Alokasi Waktu : 2 ×45 menit

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu karya tulis ilmiah pengamatan/penelitian berdasarkan peta pikiran

yang telah dibuat dengan memperhatikan sistematika karya tulis ilmiah.

Page 165: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

148

B. Materi Pembelajaran

1. Pengertian karya tulis ilmiah

2. Ciri-ciri karya tulis ilmiah

3. Jenis karya tulis ilmiah

4. Sistematika karya tulis ilmiah

5. Pengertian peta pikiran

6. Cara pembuatan peta pikiran

7. Pembuatan karya tulis ilmiah dengan peta pikiran

C. Metode Pembelajaran

1. Tanya jawab

2. Demontrasi

3. Diskusi

4. Penugasan

D. Media pembelajaran

1. Kertas polos putih

2. Spidol berwarna

E. Kegiatan Pembelajaran

1.Kegiatan Awal ( 10 menit)

a. Guru membuka pelajaran dengan salam

b. Guru melakukan apersepsi sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai

Apersepsi meliputi:

1) Guru menanyakan pembelajaran yang telah lalu pada siswa

2) Guru menyampaikan standar kompetensi dan kompetensi yang harus

dicapai oleh peserta didik

Page 166: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

149

2. Kegiatan Inti (65 menit)

a. Guru membagikan karya tulis ilmiah siswa ang telah lalu.

b. Guru menjelaskan bagian-bagian yang salah.

c. Guru menjelaskan kembali prosedur pembuatan karya tulis ilmiah dengan

peta pikiran

d. Guru menjelaskan bahwa rumusan masalah dari karya ilmiah siswa ditambah

satu rumusan masalah

e. Guru membagikan kertas HVS dan spidol warna pada siswa

f. Masing-masing siswa membuat kembali kerangka karya tulis ilmiah mereka

dengan peta pikiran

g. Guru memantau dan melakukan monitoring pada waktu siswa membuat

kerangka karya tulis ilmiah dengan peta pikiran

h. Siswa menukarkan peta pikirannya dengan teman satu meja.

i. Bersama teman satu meja siswa saling berdiskusi memberi masukan pada

kerangkan peta pikiran tulisan ilmiah teman satu mejanya.

j. Siswa mengembalikan kerangka peta pikiran pada teman satu bangkunya.

k. Siswa memperbaiki peta pikiran berdasarkan masukan dari teman.

l. Siswa mengembangkan peta pikirannya dalam karya tulis ilmiah yang utuh.

3. Kegiatan Akhir ( 5 menit)

a. Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran hari ini

b. Guru menyuruh siswa untuk memperbaiki hasil tulisannya di rumah untuk

melakukan proses editing.

c. Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah

dilakukan.

d. Guru memberikan apresiasi pada siswa dengan bertepuk tangan.

e. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.

F. Sumber Pembelajaran

Page 167: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

150

1. Tatang, Atep dkk. 2009. Bahasa Indonesia Bahasa Negeriku untuk Siswa

Kelas XI SMA dan MA Program Studi IPA / IPS. Surakarta. PT Tiga

Serangkai (Edisi Platinum) (halaman 94-98)

2. Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan

Sastra. Yoggyakarta: BPFE.

3. Jauhari, Heri. 2009. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Artikel, Resensi,

laporan, Makalah,Pproposal, Skripsi dan Tesis. Bandung : Pustaka Setia.

4. Kuncoro, Mudrajad. 2009. Mahir Menulis: Kiat Jitu menulis Artikel, Kolom,

dan Resensi Buku. Jakarta: Erlangga.

5. Suwandi, Sarwiji. 2008. Model Asesmen Dalam Pembelajaran. Surakarta:

Panitia Sertifikasi Guru (PSG) Rayon 13 Surakarta.

6. Buzan, Tony. 2009. Buku Pintar Mind Mapp. Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta.

F Soal/ Instrumen

1. Teknik : pemberian tugas

2. Bentuk instrument : uraian

3. Soal/ Instrumen :

a. Buatlah peta pikiran dengan konsep karya ilmiah

penelitian/pengamatan yang sudah kamu tentukan!

b. Kembangkanlah peta pikiran tersebut menjadi sebuah karya

ilmiah penelitian/pengamatan yang utuh!

Masaran , Februari 2011

Guru Pengampu

Icwan Ibnu Effendy, M.Pd.

Page 168: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

151

Lampiran 16. Catatan Lapangan Hasil Observasi Siklus II

Tempat : Ruang kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran

Tujuan : Mengamati proses pelaksanaaan tindakan.

Hari/tanggal : Kamis/ 10 Februari 2011

Waktu : 10.30-12.00

Jenis : Observasi terstruktur

Subjek : 1. Guru Bahasa Indonesia

2.Seluruh siswa kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3

Masaran

Observator : Siti Rochani (mahasiswa S1 Bahasa dan Sastra

Indonesia)

Setting:

Observasi ini dilaksanakan di ruang kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3

Masaran. Ruangan kelas ini sudah terlihat rapi dan bersih. Di bagian depan atas kelas

terdapat gambar presiden, garuda, serta gambar wakil presiden. Di bagian bawah

gambar tersebut terdapat white board. Di pojok kiri atas terdapat speaker. Beberapa

kertas pengumumuan tentang tata tertib di SMA tersebut, serta visi dan misi sekolah

tersebut, beberapa kertas seperti struktur organisasi kelas tersebut, daftar iventaris

kelas, jadwal pelajaran, dan daftar mengaji kelas tersebut.

Di tembok sebelah kanan dan kiri terdapat gmabar-gambar pahlawan dan

beberapa poster. Meja guru terletak di pojok kanan paling depan, tampak ada vas

bunga beserta bunganya, taplak dan jurnal pembelajaran. Di pojok belakang terdapat

alat-alat kebersihan yang tersusun rapi. Di kelas tersebut terdapat 16 meja siswa dan

31 kursi. Di bagian belakang terdapat alat-alat kebersihan. Ada 29 siswa yang ikut

pembelajaran hari itu, karena ada salah seorang siswa yang bernama Annisa tidak

masuk karena sakit.

Page 169: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

152

Deskripsi :

Ketika guru memasuki kelas suasana kelas ramai dan gaduh, ini dikarenakan

baru saja terjadi pergantian jam pembelajaran, dan bahasa Indonesia masuk jam ke-5.

Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, dan bertanya ”Siapa yang

tidak masuk hari ini” Salah seorang murid menjawab ”Annisa, Pak”. Dia demam.

Guru menyampaikan standar kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa.

Kemudian guru bertanya jawab mengenai pembelajaran kemarin pada siswa, siswa

terlihat antusias menjawab pertanyaan dari guru. Namun juga masih ada siswa yang

terlihat malas dan enggan. Guru kemudian membagikan karya tulis ilmiah siswa yang

telah lalu pada siswa.

”Sita, tolong bagikan ya”.

”Baik, Pak”.

Guru kemudian bertanya jawab mengenai beberapa kesalahan yang ada dalam

karya tulis ilmiah siswa. ”Baik anak-anak, sekarang kita akan memasuki siklus II,

seperti pertemuan kemarin hari ini kita akan memperbaiki karya tulis ilmiah yang

telah kalian buat kemarin. Tapi kali ini rumusan kalian ditambahi satu, jadi nanti

landasan teori kalian juga bertambah. Secara otomatis pembahasan dan kesimpulan

kalian juga bertambah”.

Salah seorang siswa yang duduk di belakang bertanya ” Pak, rumusannya kan

ditambah satu trus itu terserah pada kita mau menambahkan apa?”

”Iya, Okta itu pertanyaan yang bagus, begini kalian boleh menambahkan

apapun dalam rumusan kedua, tetapi harus masih berkaitan dengan tema dan topik

yang kalian ambil”.

”O, iya setelah nanti kalian menyelesaikan kerangka peta pikiran tulisan

ilmiah kalian, nanti kalian tukarkan dengan teman satu meja kalian. Kemudian saling

berdiskusi dan memberikan masukan”.

”Sampai di sini ada yang ingin bertanya, spidol warnanya sudah kalian

bawakan”. Kemudian guru menyuruh ketua kelas untuk membagikan kertas HVS

Page 170: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

153

pada masing-masing siswa. ”Seperti kemarin sekarang buatlah kerangka peta pikiran

dari karya tulis ilmiah kalian”.

Siswa lalu membuat kerangka dari peta pikiran karya tulis ilmiah mereka.

Kelas terlihat hening, siswa tampak berkonsentrasi dengan peta pikirannya. Bel

berbunyi menandakan jam ke-5 telah habis. Guru tersebut berkata ”Anak-anak

apakah peta pikiran kalian telah selesai?”

”Belum, Pak”. Jawab salah seorang murid yang duduk di tengah.

”Sekarang Saya beri waktu 10 menit lagi tolong diselesaikan, setelah itu

tukarkan hasil peta pikiran kalian dengan teman satu meja”. Sepuluh menit telah

berlalu ”Sekarang tukarkan kerang peta pikiran kalian dengan teman satu meja, lalu

diskusikan dan beri masukan kurang apa. Misalnya gambar, tulisan yang ruwet, atau

apapun terserah kalian”.

”Baik, Pak.”

Selama siswa berdiskusi dengan teman satu mejanya guru melakukan

monitoring dengan berjalan mengelilingi kelas. Berdiskusi dengan siswa yang

bertanya mengenai peta pikirannya. Selama melakukan monitoring guru membawa

lembar penilaian observasi untuk menilai siswa. Peneliti juga berjalan dan mengambil

foto siswa untuk dokumentasi. Setelah selesai siswa diminta untuk memperbaiki peta

pikirannya berdasarkan masukan dari temannya. Lalu guru meminta siswa untuk

mengembangkan peta pikirannya menjadi karya tulis ilmiah yang utuh. Dua puluh

menit kemudian bel berbunyi. Guru menyuruh siswa untuk melanjutkan dan

memperbaiki karya tulis ilmiah siswa di rumah. Guru juga meminta agar karya tulis

ilmaih siswa diketik. Guru menyimpulkan pembelajaran hari itu dan mengakhiri

pembelajaran dengan mengucapkan salam.

Page 171: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

154

Refleksi :

Kegiatan pembelajaran di atas sudah berlangsung cukup efektif. Siswa sudah

memahami pembuatan karya tulis ilmiah dengan strategi peta pikiran. Guru telah

menyampaiakan indikator yang harus dicapai oleh siswa saat pembelajaran dimulai.

Guru juga telah bertanya jawab pada siswa saat menjelaskan materi, jadi guru tidak

hanya menggunakan ceramah saja.

Guru telah melakukan monitoring dengan memantau siswa pada saat siswa

membuat peta pikiran. Guru juga menjawab pertanyaan-pertanyaan dari siswa ketika

guru melakukan monitoring. Hal ini membuat guru terlihat akrab dengan siswa dan

sebaliknya. Guru menggunakan cara menukarkan peta pikiran untuk lebih

memperbaiki peta pikiran siswa. Tapi pada saat berdiskusi memberikan masukan

pada temannya suasana kelas menjadi sedikit gaduh, dan siswa tampak masih

mengalami kebingungan ketika memberi masukan pada kerangka peta pikiran karya

tulis ilmiah dari temannya.

Page 172: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

155

Lampiran 17. Catatan Lapangan Hasil Observasi Penilaian Proses

Pembelajaran Siklus II

Tempat : Ruang kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran

Tujuan : Mengamati proses aktivitas siswa.

Hari/tanggal : Kamis, 20 Januari 2011 dan Sabtu 22 Januari 2011

Waktu : 10.30-12.00

Jenis : Observasi terstruktur

Subjek : 29 siswa (1 siswa tidak masuk karena sakit)

Observator : Siti Rochani (mahasiswa S1 Bahasa dan Sastra

Indonesia)

1)PENILAIAN PROSES PER SISWA

No Nama Siswa Keaktifan

selama

pembelajaran

Keaktifan

membuat

peta pikiran

dari

kerangka

karya tulis

ilmiah

Kerja

sama

dalam

kelompok

Skor Nilai Ket

1 Anik Sri R 4 4 3 11 73 BAIK

2 Anissa Nur J - - - - - -

3 Anita Sari 4 4 4 12 80 BAIK

4 Arsita Jimas 3 4 4 11 73 BAIK

5 Desi Novita S 3 4 3 10 67 CUKUP

6 Dewi Ayu R 5 4 3 12 80 BAIK

7 Dian Kusuma 4 4 4 12 80 BAIK

8 Dwi Amanah 4 4 4 12 80 BAIK

9 Edi Saputra 3 3 3 9 60 CUKUP

10 Ermawati 4 4 4 12 80 BAIK

11 Eni Rahmawati 3 4 4 11 73 BAIK

12 Fitriyah Nur S 4 3 3 11 73 BAIK

Page 173: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

156

13 Galuh Priyadi 3 3 3 9 60 CUKUP

14 Ina Larasati 3 4 4 11 73 BAIK

15 Jamilah Nur K 3 3 4 10 67 CUKUP

16 Mentari I W 4 3 4 11 73 BAIK

17. Muslimah 5 4 4 13 86 BAIK

18. Nazila M.S 4 3 4 11 73 BAIK

19 Nidia Melati A. 4 3 3 10 67 CUKUP

20 Nur Afifah 3 3 3 9 60 CUKUP

21 Oktaviana Eka 4 4 4 12 80 BAIK

22 Pantes Lestari 4 4 4 12 80 BAIK

23 Puji Lestari 3 4 3 10 67 CUKUP

24 Riswati 3 4 4 11 73 BAIK

25 Rani A.M 4 4 4 12 80 BAIK

26 Sita Wiratna 5 4 4 13 86 BAIK

27 Siti Istiqomah 4 4 4 12 80 BAIK

28 Siti Nurjannah 3 4 3 10 67 CUKUP

29 Syahriyati M 4 4 4 12 80 BAIK

30 Wiji Lestari 4 4 4 12 80 BAIK

Page 174: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

157

2)PENILAIAN PROSES PER KELAS

No Aktivitas

dalam

pembelajaran

>81% 61%-

80%

41%-

60%

21%-

40%

<20% Keterangan

1. Keaktifan

selama

pembelajaran

62% 62% (18 siswa)

aktif selama

pembelajaran

2. Keaktifan

membuat

peta pikiran

dari

kerangka

karya tulis

ilmiah

86% 86% (25 siswa)

menampakkan

semangat dan

antusias ketika

membuat peta

pikiran dari

kerangka karya tulis

ilmiahnya.

3. Kerja sama

dalam

kelompok

69% 69% (20 siswa)

sepenuhnya aktif

dalam kelompok

seperti aktif

bertanya, menjawab,

bekerja secara

kelompok,

mengkonstruksi,

menemukan,

merefleksi, dan

mengerjakan tugas.

Page 175: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

158

Lampiran 18. Daftar Nilai Kemampaun Menulis Ilmiah Siswa pada Siklus II

No Nama I II III IV V Jumlah Keterangan

1 Anik Sri Rahayu 21 17 17 15 4 74 TUNTAS

2 Anissa Nur Jannah 21 17 18 15 3 74 TUNTAS

3 Anita Sari 20 18 17 15 4 74 TUNTAS

4 Arsita Jimas Wati 18 15 12 15 3 63 TIDAK

TUNTAS

5 Devi Novita Sari 22 18 18 18 4 80 TUNTAS

6 Dewi Ayu R 20 18 15 18 3 74 TUNTAS

7 Dian Kusuma Wati 20 18 18 17 4 77 TUNTAS

8 Dwi Amanah 19 18 17 14 4 72 TUNTAS

9 Edi Saputra 20 19 15 15 4 73 TUNTAS

10 Ermawati 18 16 15 14 24 67 TUNTAS

11 Eni Rahmawati 20 19 17 14 4 74 TUNTAS

12 Fitriyah Nur S 17 14 15 16 3 65 TUNTAS

13 Galuh Priyadi 18 13 14 10 3 58 TIDAK

TUNTAS

14 Ina Larasati 19 16 16 15 4 70 TUNTAS

15 Jamilah Nur K 19 16 17 18 3 73 TUNTAS

16 Mentari I W 17 13 13 15 4 62 TIDAK

TUNTAS

17. Muslimah 19 18 16 13 4 70 TUNTAS

18. Nazila M.S 21 19 18 16 4 78 TUNTAS

19 Nidia Melati A. 19 15 14 15 4 67 TODAK

TUNTAS

20 Nur Afifah 19 17 17 15 4 72 TUNTAS

21 Oktaviana Eka V. 19 16 15 17 4 71 TUNTAS

22 Pantes Lestari 17 16 14 12 3 62 TIDAK

TUNTAS

23 Puji Lestari 17 13 14 16 3 63 TIDAK

TUNTAS

Page 176: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

159

24 Riswati 17 16 15 15 4 67 TIDAK

TUNTAS

25 Rani A.M 19 16 18 17 3 73 TUNTAS

26 Sita Wiratna 17 15 14 15 4 65 TUNTAS

27 Siti Istiqomah 23 18 17 17 4 79 TUNTAS

28 Siti Nurjannah 13 15 14 15 4 61 TIDAK

TUNTAS

29 Syahriyati Mutiah 17 14 14 16 3 64 TIDAK

TUNTAS

30 Wiji Lastari 21 16 16 16 4 73 TUNTAS

RATA-RATA 69,8

Ketuntasan 76,6%

Keterangan : I : Isi

II : Organisasi

III : Kosakata

IV : Pengembangan

V : Mekani

Page 177: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

160

Lampiran 19.1 Contoh Karya Tulis Ilmiah Siswa pada Siklus II

PENDAPAT REMAJA TENTANG MINUMAN KERAS

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Pembimbing : Ichwan Ibnu Effendy, M.Pd.

Oleh:

Ina Larasati

NIS 3031

MEJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

SMA MUHAMMADIYAH 3 MASARAN

SRAGEN

2011

Page 178: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

161

Lampiran 19.2 Contoh Karya Tulis Ilmiah Siswa pada Siklus II

PENGARUH INTERNET TERHADAP SISWA KELAS XI SMA

MUHAMMADIYAH 3 MASARAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Pembimbing : Ichwan Ibnu Effendy, M.Pd.

Oleh:

Oktaviona Eka Violita

NIS 3047

MEJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

SMA MUHAMMADIYAH 3 MASARAN

SRAGEN

2011

Page 179: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

162

Lampiran 20.1 Contoh Peta Pikiran Siswa pada Siklus II

Page 180: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

163

Lampiran 20.2 Contoh Peta Pikiran Siswa pada Siklus I

Page 181: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

164

LAMPIRAN

SIKLUS III

Page 182: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

165

Lampiran 21. RPP Siklus III

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA Muhammadiyah 3 Masaran

Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia

Kelas / Semester : XI / II

Standar Kompetensi : Mengungkapkan informasi dalam bentuk

rangkuman/ringkasan, notulen rapat, dan karya ilmiah

Kompetensi dasar : Menulis karya ilmiah seperti hasil pengamatan, dan

penelitian.

Indikator :

1. Siswa mampu mengerti karya tulis ilmiah hasil

pengamatan dan penelitian

2. Siswa mampu mengembangkan ide karya tulis ilmiah

penelitian/pengamatan dengan membuat peta pikiran

3. Siswa mampu menulis karya tulis ilmiah

pengamatan/penelitian berdasarkan peta pikiran yang

telah dibuat dengan memperhatikan sistematika karya

tulis ilmiah.

Alokasi Waktu : 2 ×45 menit

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu karya tulis ilmiah pengamatan/penelitian berdasarkan peta pikiran

yang telah dibuat dengan memperhatikan sistematika karya tulis ilmiah.

Page 183: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

166

B. Materi Pembelajaran

1. Pengertian karya tulis ilmiah

2. Ciri-ciri karya tulis ilmiah

3. Jenis karya tulis ilmiah

4. Sistematika karya tulis ilmiah

5. Pengertian peta pikiran

6. Cara pembuatan peta pikiran

7. Pembuatan karya tulis ilmiah dengan peta pikiran

C. Metode Pembelajaran

1. Tanya jawab

2. Demontrasi

3. Diskusi

4. Penugasan

D. Media pembelajaran

1. Kertas polos putih

2. Spidol berwarna

E. Kegiatan Pembelajaran

1.Kegiatan Awal ( 10 menit)

a. Guru membuka pelajaran dengan salam

b. Guru melakukan apersepsi sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai

apersepsi meliputi:

1) Guru menanyakan pembelajaran yang telah lalu pada siswa

2) Guru menyampaikan standar kompetensi dan kompetensi yang harus

dicapai oleh peserta didik

2Kegiatan Inti (65 menit)

a. Guru membagikan karya tulis ilmiah siswa yang telah lalu.

b. Guru menjelaskan bagian-bagian yang salah.

Page 184: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

167

c. Guru menjelaskan kembali prosedur pembuatan karya tulis ilmiah dengan

peta pikiran

d. Siswa keluar kelas untuk belajar di aula

e. Guru membagikan kertas HVS dan spidol warna pada siswa

f. Masing-masing siswa membuat kembali kerangka karya tulis ilmiah mereka

dengan peta pikiran

g. Guru memantau dan melakukan monitoring pada waktu siswa membuat

kerangka karya tulis ilmiah dengan peta pikiran

h. Siswa kembali ke dalam kelas

i. Siswa menukarkan peta pikirannya dengan teman satu meja.

j. Bersama teman satu meja siswa saling mengoreksi dan memberi masukan

pada kerangka peta pikiran tulisan ilmiah teman satu mejanya.

k. Siswa mengembalikan kerangka peta pikiran pada teman satu bangkunya.

l. Siswa memperbaiki peta pikiran berdasarkan masukan dari teman.

m. Siswa mengembangkan peta pikirannya menjadi karya tulis ilmiah yang utuh.

3. Kegiatan Akhir ( 5 menit)

a. Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran hari ini

b. Guru menyuruh siswa untuk memperbaiki hasil tulisannya di rumah untuk

melakukan proses editing.

c. Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah

dilakukan.

d. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam

F. Sumber Pembelajaran

1. Tatang, Atep dkk. 2009. Bahasa Indonesia Bahasa Negeriku untuk Siswa

Kelas XI SMA dan MA Program Studi IPA / IPS. Surakarta. PT Tiga

Serangkai (Edisi Platinum) (halaman 94-98)

Page 185: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

168

2. Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan

Sastra. Yoggyakarta: BPFE.

3. Jauhari, Heri. 2009. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Artikel, Resensi,

laporan, Makalah,Pproposal, Skripsi dan Tesis. Bandung : Pustaka Setia.

4. Kuncoro, Mudrajad. 2009. Mahir Menulis: Kiat Jitu menulis Artikel, Kolom,

dan Resensi Buku. Jakarta: Erlangga.

5. Suwandi, Sarwiji. 2010. Model Asesmen Dalam Pembelajaran. Surakarta:

Panitia Sertifikasi Guru (PSG) Rayon 13 Surakarta.

6. Buzan, Tony. 2009. Buku Pintar Mind Mapp. Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta.

F Soal/ Instrumen

1. Teknik : tes kerja

2. Bentuk instrument : uraian

3. Soal/ Instrumen :

a. Buatlah peta pikiran dengan konsep karya ilmiah penelitian/pengamatan yang

sudah kamu tentukan!

b. Kembangkanlah peta pikiran tersebut menjadi sebuah karya ilmiah

penelitian/pengamatan yang utuh!

Masaran , Februari 2011

Mengetahui,

Guru Pengampu

Ichwan Ibnu Effendy, M.Pd

Page 186: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

169

Lampiran 22. Catatan Lapangan Hasil Observasi Siklus III

Tempat : Ruang kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran

Tujuan : Mengamati proses pelaksanaaan tindakan.

Hari/tanggal : Sabtu/ 19 Februari 2011

Waktu : 07.00-08.45

Jenis : Observasi terstruktur

Subjek : 1. Guru Bahasa Indonesia

2. Seluruh siswa kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3

Masaran

Observator : Siti Rochani (mahasiswa S1 Bahasa dan Sastra

Indonesia)

Setting:

Observasi ini dilaksanakan di ruang kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3

Masaran. Di bagian depan atas kelas terdapat gambar presiden, garuda, serta gambar

wakil presiden. Di bagian bawah gambar tersebut terdapat white board. Di pojok kiri

atas terdapat speaker. Beberapa kertas pengumumuan tentang tata tertib di SMA

tersebut, serta visi dan misi sekolah tersebut, beberapa kertas seperti struktur

organisasi kelas tersebut, daftar iventaris kelas, jadwal pelajaran, dan daftar mengaji

kelas tersebut.

Di tembok sebelah kanan dan kiri terdapat gmabar-gambar pahlawan dan

beberapa poster. Meja guru terletak di pojok kanan paling depan, tampak ada vas

bunga beserta bunganya, taplak dan jurnal pembelajaran. Di pojok belakang terdapat

alat-alat kebersihan kurang terlihat berantakan. Di kelas tersebut terdapat 16 meja

siswa dan 31 kursi. Di bagian belakang terdapat alat-alat kebersihan. Ada 30 siswa

yang ikut pembelajaran hari itu.

Page 187: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

170

Deskripsi :

Ketika guru dan peneliti menuju kelas XI IA tampak beberapa siswa masih

menyapu lantai. melihat kedatangan gurunya beberapa ssiwa tersebut mempercepat

menyapunya. Dan segera masuk ke dalam kelas. Guru kemudian berkata pada siswa

“Lain kali kalau piket datangnya yang lebih pagi, ya”!

“Baik, Pak”. Jawab murid-murid.

Guru memberikan isyarat pada seorang siswa yang bernama Sita untuk

memimpin doa. selesai berdoa siswa tampak mengeluarkan Al Qur‟an. “Ya, sekarang

lanjytkan mengajinya kemarin ya, kita mengaji dulu lima belas menit. Keluarkan Al

Qur‟an kalian”!

“Kemarin, kami mengaji sampai Ibrahim ayat 5 Pak” jawab seorang siswa

yang bernama Dian.

“Baik, sekarang lanjutkan mengajinya” suruh Pak Guru. Guru dan siswa

kemudian mengaji. Siswa mengaji dengan khusyuk. Lima belas menit pun berlalu,

guru kemudian menjelaskan pada siswa bahwa hari ini siswa akan memasuki siklus

III. Guru berkata “”Baik anak-anak, sekarang kita akan memasuki siklus III, seperti

pertemuan kemarin hari ini kita akan memperbaiki karya tulis ilmiah yang telah

kalian buat kemarin. Tapi kali ini rumusan kalian ditambahi satu, jadi nanti landasan

teori kalian juga bertambah. Secara otomatis pembahasan dan kesimpulan kalian juga

bertambah”.

Seorang siswa yang bernama Dewi berkata “Pak, kami bosan, bagaimana

dengan rencana kemarin katanya kita hari ini tidak akan belajar di dalam kelas saja”.

“Baik, Dewi. Seperti rencana kemarin. Katanya kemarin kalian bosan untuk

menghindari kebosanan hari ini kita juga akan belajar di luar kelas. Tapi karena

taman kita sempit, hari ini kita akan belajar di aula.”

“Pak, kenapa tidak di taman saja. Kan, lebih nyaman”. Salah seorang siswa

yang duduk di belakang bertanya.

Page 188: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

171

“Begini, Puji. Taman kita itu kan sempit dan langsung berhadapan dengan

kelas-kelas lain, ditakutkan nanti kita menganggu kegiatan belajar mengajar kelas

lain. Jadi supaya tidak menganggu kelas lain, kita belajar di aula saja. Kita akan

belajar di aula 45 menit. Setelah itu kita kembali ke dalam kelas. Seperti siklus II

kemarin nanti tukarkan hasil peta pikiran dari karya tulis ilmiah kalian dengan teman

satu meja kalian. Berilah masukan mengenai tulisan, kesesuaian gambar dan apa saja

yang menurut kalian kurang dari peta pikiran teman kalian tersebut. Baik anak-anak

sampai di sini ada yang ingin ditanyakan”.

“Belum, Pak.” Jawab para siswa.

“Baik, anak-anak sekarang kalian boleh keluar”

Para siswa pun keluar kelas, tapi ada beberapa siswa yang tampak malas-

malasan untuk keluar kelas, dam masih duduk ketika siswa yang lain telah keluar.

“Anita, Ifah, Erma, Mentari, ayo keluar. Teman - teman kalian sudah pada keluar.”

Tegur Pak guru.

“Pak, malas” jawab Anita

“Ayo, kalian harus keluar”

Dengan langkah yang malas akhirnya siswa-siswa itu keluar kelas menuju

aula. Guru dann peneliti pun berjalan menuju aula. Guru menjelaskan bahwa siswa

diberi kesempatan untuk membuat peta pikiran. Guru lalu menyuruh ketua kelas

untuk membagikan kertas pada masing-masing siswa. “Baik, sekarang keluarkan

spidol yang kemarin telah Bapak beri pada siklus I. buatlah peta pikiran dari

kerangkan karya tulis ilmiah kalian. Ingat rumusan masalahnya ditambah satu. Jadi

nanti otomatis kajian teori, pembahasan dan kesimpulan juga bertambah. Baik anak-

anak selamat mengerjakan.”

Para siswa lalu mengerjakan membuat peta pikiran. Siswa terlihat serius dan

konsentrasi mengenjakan peta pikiran. Siswa tampak duduk berkelompok dalam

mengerjakan peta pikiran. Guru tampak berkeliling dan memantau siswa. Guru juga

Page 189: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

172

menjawab pertanyaan-pertanyaan dari siswa. 45 menit telah berlalu, bel berbunyi

menandakan jam pertama telah habis. “Selesai anak-anak?”

“Belum, Pak”.

“Baik saya beri waktu lima belas mnit lagi”. Lima belas menit pun berlalu.

Guru meminta siswa untuk kembanli ke kelas. Dengan tertib siswa kembali ke kelas.

“Sekarang tukarkan peta pikiran yang telah kalian buat dengan teman satu

meja kalian, seperti pada siklus II kemarin”. Perintah Pah guru.

Siswa pun menukarkan peta pikitan mereka dengan teman satu mejanya.

Selama siswa berdiskusi dengan teman satu mejanya guru melakukan monitoring

dengan berjalan mengelilingi kelas. Berdiskusi dengan siswa yang bertanya mengenai

peta pikirannya. Selama melakukan monitoring guru membawa lembae penilaian

observasi untuk memberikan penilain pada siswa. Peneliti juga berjalan untuk

menga,bil foto siswa untuk keperluan dokumentasi. Setelah selesai siswa diminta

untuk memperbaiki peta pikirannya berdasarkan masukan dari temannya. Lalu guru

meminta siswa untuk mengmbangkan peta pikirannya menjadi karya tulis ilmiah

yang utuh.

Dua puluh menit kemudian bel berbunyi. Guru menyuruh siswa untuk

melanjutkan dan memperbaiki karya tulis ilmiah siswa di rumah dan meminta siswa

untuk mengetik hasil dari karya tulis ilmiah siswa. Guru juga meminta agar karya

tulis ilmaih siswa diketik. Guru menyimpulkan pembelajaran hari itu dan mengakhiri

pembelajaran dengan mengucapkan salam.

Page 190: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

173

Refleksi :

Kegiatan pembelajaran di atas sudah berlangsung cukup efektif. Siswa sudah

memahami pembuatan karya tulis ilmiah dengan strategi peta pikiran. Guru telah

menyampaiakan indikator yang harus dicapai oleh siswa saat pembelajaran dimulai.

Guru juga telah bertanya jawab pada siswa saat menjelaskan materi, jadi guru tidak

hanya menggunakan ceramah saja.

Siswa diajak belajar keluar kelas untuk menghindari kebosanan dan

kejenuhan pada siswa. Walaupun beberapa siswa tampak malas keluar kelas. Tapi

cara ini cukup efektif karena siswa terlihat lebih senang dan lebih leluasa dalam

mengerjakan peta pikiran. Selain itu siswa juga terlihat lebih aktif bertanya pada saat

guru melakukan monitoring.

Guru telah melakukan monitoring dengan memantau siswa pada saat siswa

membuat peta pikiran. Guru juga menjawab pertanyaan-pertanyaan dari siswa ketika

guru melakukan monitoring. Hal ini membuat guru terlihat akrab dengan siswa dan

sebaliknya.

Guru menggunakan cara menukarkan peta pikiran untuk lebih memparbaiki

peta pikiran siswa. Tapi pada saat berdiskusi memberikan masukan pada temannya

suasana kelas menjadi gaduh. Siswa tidak mengalami kesulitan lagi ketika diminta

untuk berdiskusi degan teman datu mejanya untuk memberikan masukan mengenai

peta pikiran temannya.

Page 191: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

174

Lampiran 23. Catatan Lapangan Hasil Observasi Penilaian Proses

Pembelajaran Siklus III

Tempat : Ruang kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran

Tujuan : Mengamati proses aktivitas siswa.

Hari/tanggal : Sabtu,19 Februari 2011

Waktu : 10.30-12.00

Jenis : Observasi terstruktur

Subjek : 30 siswa (seluruh siswa kelas XI IA)

Observator : Siti Rochani (mahasiswa S1 Bahasa dan Sastra

Indonesia)

1)PENILAIAN PROSES PER SISWA

No Nama Siswa Keaktifan

selama

pembelajaran

Keaktifan

membuat

peta pikiran

dari

kerangka

karya tulis

ilmiah

Kerja

sama

dalam

kelompok

Skor Nilai Ket

1 Anik Sri R 4 4 3 11 73 BAIK

2 Anissa Nur J 5 3 4 13 86 BAIK

3 Anita Sari 4 4 4 12 80 BAIK

4 Arsita Jimas 3 4 4 11 73 BAIK

5 Desi Novita S 4 4 3 11 73 BAIK

6 Dewi Ayu R 5 4 4 13 86 BAIK

7 Dian Kusuma 4 4 4 12 80 BAIK

8 Dwi Amanah 4 4 4 12 80 BAIK

9 Edi Saputra 3 3 3 9 60 CUKUP

Page 192: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

175

10 Ermawati 4 4 4 12 80 BAIK

11 Eni

Rahmawati

4 4 4 12 80 BAIK

12 Fitriyah Nur S 4 3 4 11 73 BAIK

13 Galuh Priyadi 3 3 3 9 60 CUKUP

14 Ina Larasati 4 4 4 12 80 BAIK

15 Jamilah Nur K 3 3 4 11 73 BAIK

16 Mentari I W 4 3 4 11 73 BAIK

17. Muslimah 5 4 4 13 86 BAIK

18. Nazila M.S 4 3 4 11 73 BAIK

19 Nidia Melati A 3 4 4 11 73 BAIK

20 Nur Afifah 3 4 4 11 73 BAIK

21 Oktaviana Eka 4 4 4 12 80 BAIK

22 Pantes Lestari 4 4 4 12 80 BAIK

23 Puji Lestari 3 4 3 10 67 CUKUP

24 Riswati 4 4 4 12 73 BAIK

25 Rani A.M 4 4 4 12 80 BAIK

26 Sita Wiratna 5 4 4 13 86 BAIK

27 Siti Istiqomah 4 4 4 12 80 BAIK

28 Siti Nurjannah 3 4 3 10 67 CUKUP

29 Syahriyati M 4 4 4 12 80 BAIK

30 Wiji Lestari 4 4 4 12 80 BAIK

Page 193: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

176

2)PENILAIAN PROSES PER KELAS

No Aktivitas

dalam

pembelajaran

>81% 61%-

80%

41%-

60%

21%-

40%

<20% Keterangan

1. Keaktifan

selama

pembelajaran

76% 76% (23 siswa)

aktif selama

pembelajaran

2. Keaktifan

membuat

peta pikiran

dari

kerangka

karya tulis

ilmiah

90% 90% (27 siswa)

menampakkan

semangat dan

antusias ketika

membuat peta

pikiran dari

kerangka karya tulis

ilmiahnya.

3. Kerja sama

dalam

kelompok

80% 80% (24 siswa)

sepenuhnya aktif

dalam kelompok

seperti aktif

bertanya, menjawab,

bekerja secara

kelompok,

mengkonstruksi,

menemukan,

merefleksi, dan

mengerjakan tugas.

Page 194: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

177

Lampiran 24. Daftar Nilai Kemampaun Menulis Ilmiah Siswa pada Siklus III

No Nama I II III IV V Jumlah Keterangan

1 Anik Sri Rahayu 22 18 18 17 5 80 TUNTAS

2 Anissa Nur Jannah 21 19 18 17 5 80 TUNTAS

3 Anita Sari 20 18 19 16 5 78 TUNTAS

4 Arsita Jimas Wati 18 16 15 16 5 70 TUNTAS

5 Devi Novita Sari 23 19 18 17 5 82 TUNTAS

6 Dewi Ayu R 21 19 17 18 4 79 TUNTAS

7 Dian Kusuma Wati 21 19 18 19 5 82 TUNTAS

8 Dwi Amanah 20 19 17 16 5 77 TUNTAS

9 Edi Saputra 20 19 17 17 5 78 TUNTAS

10 Ermawati 19 17 15 15 5 71 TUNTAS

11 Eni Rahmawati 21 19 18 16 5 79 TUNTAS

12 Fitriyah Nur S 20 16 16 18 5 75 TUNTAS

13 Galuh Priyadi 16 13 13 13 5 62 TIDAK

TUNTAS

14 Ina Larasati 22 19 17 16 5 79 TUNTAS

15 Jamilah Nur K 21 17 17 19 5 79 TUNTAS

16 Mentari I W 16 15 15 14 4 64 TIDAK

TUNTAS

17. Muslimah 20 18 16 19 5 78 TUNTAS

18. Nazila M.S 21 20 19 17 5 82 TUNTAS

19 Nidia Melati A. 20 15 16 16 5 72 TUNTAS

20 Nur Afifah 20 17 17 15 5 75 TUNTAS

21 Oktaviana Eka V. 20 20 17 19 5 80 TUNTAS

22 Pantes Lestari 19 18 15 16 6 73 TUNTAS

23 Puji Lestari 18 15 15 17 5 70 TUNTAS

Page 195: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

178

24 Riswati 18 16 17 16 3 70 TUNTAS

25 Rani A.M 20 17 18 18 5 74 TUNTAS

26 Sita Wiratna 17 15 14 15 5 66 TUNTAS

27 Siti Istiqomah 23 18 19 18 5 83 TUNTAS

28 Siti Nurjannah 15 13 16 15 5 64 TIDAK

TUNTAS

29 Syahriyati Mutiah 19 15 16 16 5 71 TUNTAS

30 Wiji Lastari 21 18 18 17 5 79 TUNTAS

RATA-RATA

KETUNTASAN

75

90%

Keterangan : I : Isi

II : Organisasi

III : Kosakata

IV : Pengembangan

V : Mekanik

Page 196: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

179

Lampiran 25.1 Catatan Lapangan Hasil Wawancara Pasca Penelitian

Tempat : Ruang kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran

Tujuan : Mengamati proses pelaksanaaan tindakan.

Hari/tanggal : Sabtu/ 19 Februari 2011

Waktu : 09.05 WIB

Jenis : Wawancara terstruktur dengan pertanyaan terbuka

Informan : Dian Kusuma Wati (siswa kelas XI IA SMA

Muhammadiyah 3 Masaran)

Pewawancara : Siti Rochani (mahasiswa S1 Bahasa dan Sastra

Indonesia)

Setting:

Wawancara dilaksanakan di kelas setelah pelajaran Bahasa Indonesia selesai.

Ruangan sudah sepi, hanya terdapat beberapa siswa di dalam kelas yang masih

tinggal untuk menunggu temannya yang diwawancarai, termasuk siswa lain yang

bersedia diwawancarai. Semua siswa menuju ruang multimedia karena pelajaran

selanjutnya adalak TIK.

Deskripsi:

P : Namanya siapa?

S : Dian Kusuma Wati

P : Suka dengan pelajaran Bahasa Indonesia?

S : Biasa aja.

P : Kenapa?

S : Ya, gak pa-pa.

P : Menurutmu apa ynag sulit dipelajari dari semua materi Bahasa Indonesia?

S : Menulis. Terutama menulis karya tulis ilmiah, saya sering mengalami

kesulitan

Page 197: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

180

P : Kenapa?

S : Gak tahu harus nulis apa, sering kehabisan ide, dan yang lebih menyebalkan

lagi sering macet di tengah jalan.

P : Lalu bagaimana dengan pelajaran menulis karya tulis ilmiah dengan

menggunakan peta pikiran?

S : Itu memudahkan saya. Saya jadi tidak kehabisan ide untuk menulis.

P : Senang belajar karya tulis ilmiah dengan pta pikiran?

S : Tentu saja, kan banyak warna dan gambar jadi nggak membosankan.

P : Terima kasih.

Refleksi :

Siswa menyukai pembelajaran menulis ilmiah dengan peta pikiran. Karena

menurut ssiwa dengan peta pikiran memudahkan ssiwa untuk menuangkan ide dan

gagasannya. Siswa menyukai peta pikiran karena banyak gambar dan warna,

sehingga membuatnya tidak mudah bosan.

Keterangan :

P : Peneliti

S : Siswa

Page 198: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

181

Lampiran 25.2 Catatan Lapangan Hasil Wawancara Pasca Penelitian

Tempat : Ruang kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran

Tujuan : Mengamati proses pelaksanaaan tindakan.

Hari/tanggal : Sabtu/ 19 Februari 2011

Waktu : 09.10 WIB

Jenis : Wawancara terstruktur dengan pertanyaan terbuka

Informan : Nur Afifah(siswa kelas XI IA SMA Muhammadiyah

3 Masaran)

Pewawancara : Siti Rochani (mahasiswa S1 Bahasa dan Sastra

Indonesia)

Setting:

Seperti wawancara sebelumnya, wawancara dilaksanakan di kelas setelah

pelajaran Bahasa Indonesia selesai. Ruangan sudah sepi, hanya terdapat beberapa

siswa di dalam kelas yang masih tinggal untuk menunggu temannya yang

diwawancarai, karena belum mendapatkan giliran untuk mengoperasikan komputer.

Deskripsi:

P : Namanya siapa?

S : Nur Afifah

P : Suka dengan pelajaran Bahasa Indonesia?

S : Suka

P : Kenapa?

P : Menurutmu apa yang sulit dipelajari dari semua materi Bahasa Indonesia?

S : Menulis. Terutama menulis karya tulis ilmiah, saya thu paling sebel kalau

disuruh guru untuk menulis, apalagi menulis karya tulis ilmiah.

P : Kenapa?

Page 199: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

182

S : Gimana ya, Mbak. Mau menuangkan ke dalam bentuk tulisan itu sangat

sulit. Apalagi kalau menulis ilmiah, tambah sulit lagi. Jadi gak tahu harus

nulis apa.

P : Lalu bagaimana dengan pelajaran menulis karya tulis ilmiah dengan

menggunakan peta pikiran?

S : Itu membuat aku jadi ngak bingung lagi, Mbak. Kan pertama kita nulis

kerangka, trus kita padukan dengan berbagai gambar dan warna jadi ya,

tambah asyik. Apalagi waktu kita tukarkan peta pikiran dengan teman satu

meja. Itu membuat saya senang karena kita bisa saling berdiskusi. Jadi

otomatis peta pikiranku jadi lebih baik. Dan karya tulis ilmiahku juga lebih

baik, Mbak. Dan menulis ilmiah jadi hal yang menyenangkan.

P : Terima kasih.

Refleksi :

Siswa dari awal sudah suka dengan pelajaran Bahasa Indonesia, tetapi siswa

tidak menyukai menulis terutama menulis ilmiah. Tetapi dengan penerapan peta

pikiran dalam pembelajaran menulis ilmiah membuat ssiwa menyukai menulis.

Karena menurut siswa peta pikiran memudahkan siswa dalam membuat kerangka

karya tulis ilmiahnya. Sehingga dengan peta pikiran membuat karya tulis ilmiah

siswa menjadi lebih baik. Selain itu siswa juga menyukai teknik penukaran peta

pikiran dari kerangka karya ilmiah karena menurut siswa tersebut mereka dapat

berdiskusi untuk memberikan masukan.

Keterangan :

P : Peneliti

S : Siswa

Page 200: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

183

Lampiran 25.3 Catatan Lapangan Hasil Wawancara Pasca Penelitian

Tempat : Ruang kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran

Tujuan : Mengamati proses pelaksanaaan tindakan.

Hari/tanggal : Sabtu/ 19 Februari 2011

Waktu : 09.15 WIB

Jenis : Wawancara terstruktur dengan pertanyaan terbuka

Informan : Edi Purnomo

Pewawancara : Siti Rochani (mahasiswa S1 Bahasa dan Sastra

Indonesia)

Setting:

Suasana kelas sudah tampak hening dari pada sebelumnya. Informan hanya ditemani

oleh seorang temannya, sedangkan yang lain sudah ke ruang multimedia.

Deskripsi:

P : Namanya siapa?

S : Edi Purnomo

P : Suka dengan pelajaran Bahasa Indonesia?

S : Suka

P : Menurutmu apa yang sulit dipelajari dari semua materi Bahasa Indonesia?

S : Berbicara.

P : Bagaimana dengan menulis?

S : Sama saja, sulit.. Terutama menulis karya tulis ilmiah.

P : Kenapa?

S : Saya thu kalau menulis sering macet di tengah-tengah. Gak tahu harus

dilanjutkan atau mulai dari awal lagi. Jadi bete dech Mbak.

P : Kehabisan ide begitu Dek?

S : Iya Mbak.

Page 201: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

184

P : Lalu bagaimana dengan pelajaran menulis karya tulis ilmiah dengan

menggunakan peta pikiran?

S : Itu mempermudah saya Mbak. Kalau saya kehabisan ide dalam menuls

ilmiah, ya tinggal lihat peta pikiran saya pasti langsung lancar lagi.

P : Terima kasih.

Refleksi :

Siswa dari awal sudah suka dengan pelajaran Bahasa Indonesia, sehingga

tidak sulit untuk menumbuhkan minatnya pada pelajaran Bahasa Indonesia. Tetapi

siswa mengalami kesulitan dala keterampilan menulis. Dengan penerapan peta

pikiran dalam pembelajaran menulsi ilmiah siswa tidak lagi mengalami kesulitan

dalam menulis ilmiah.

Keterangan :

P : Peneliti

S : Siswa

Page 202: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

185

Lampiran 26.1 Contoh Karya Tulis Ilmiah Siswa pada Siklus III

PENDAPAT REMAJA TENTANG MINUMAN KERAS

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Pembimbing : Ichwan Ibnu Effendy, M.Pd.

Oleh:

Ina Larasati

NIS 3031

MEJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

SMA MUHAMMADIYAH 3 MASARAN

SRAGEN

2011

Page 203: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

186

Lampiran 26.2 Contoh Karya Tulis Ilmiah Siswa pada Siklus III

PENGARUH INTERNET TERHADAP SISWA KELAS XI SMA

MUHAMMADIYAH 3 MASARAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Pembimbing : Ichwan Ibnu Effendy, M.Pd.

Oleh:

Oktaviona Eka Violita

NIS 3047

MEJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

SMA MUHAMMADIYAH 3 MASARAN

SRAGEN

2011

Page 204: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

187

Lampiran 27.1 Contoh Peta Pikiran Siswa pada Siklus III

Page 205: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · meliputi membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan sarana pembelajaran, untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

188

Lampiran 27.2 Contoh Peta Pikiran Siswa pada Siklus III