FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/6108/1/210331011201110441.pdf ·...
Transcript of FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …eprints.uns.ac.id/6108/1/210331011201110441.pdf ·...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ANALISIS PENGARUH KUALITAS GOVERNANCE TERHADAP KINERJA
PERUSAHAAN NON KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA TAHUN 2001 - 2008
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar S-1 Pada Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta
DISUSUN OLEH :
RIZAL ARYA SETYAWAN
F 0207107
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk :
- Bapak dan Ibu ku yang ku cintai
- Adik ku “Yaya” yang slalu menbuat ceria
- Semua orang yang slalu mendukung dan memotivasi
- Semua pihak (Thanks for supported)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
MOTTO
“Kekuatan yang sesungguhnya tidak datang dari yang kita miliki,
tetapi datang dari yang kita lakukan”
~ Mario Teguh ~
“Aku selalu tumbuh dari persoalan dan tantanganku,
dari berbagai hal yang gagal.
Itulah saatnya aku sungguh-sungguh belajar”
~ Carol Burnett ~
“Imbalan dari sesuatu yang diselesaikan dengan baik
adalah membuatnya terselesaikan”
~ Ralph Waldo Emerson ~
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas rahmat Allah SWT akhirnya laporan hasil
penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Kualitas Governance Terhadap
Kinerja Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2001 - 2008” ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Tidak lupa pula saya selaku peneliti mengucapkan terima kasih karena
berbagai pihak telah banyak membantu demi terlaksananya dan dapat dilaporkannya
hasil penelitian ini. Pada kesempatan ini pula dengan segala kerendahan hati peneliti
menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan petunjuk, kemudahan dan kelancaran sehingga
dalam proses pengerjaan Skripsi ini berjalan dengan lancar.
2. Kedua orang tua yang telah memberikan motivasi baik berupa doa, material dan
spiritual serta segalanya yang terbaik.
3. Bp. Prof. DR. Bambang Sutopo, M.Com. Ak., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Ibu Dra. Endang Suhari, MSi., selaku Ketua Jurusan, Bp. Reza Rahardian, SE.,
MSi. Dan Bp. Drs. Wiyono, MM. selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
5. Ibu Dra. Endang Suhari, MSi., selaku pembimbing Skripsi yang telah memberikan
arahan serta saran-saran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
6. Ibu Sinto Sunaryo, SE., MSi., selaku pembimbing akademis yang selalu
memberikan arahan dan bimbingan selama menjalani proses perkuliahan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7. Dosen, staf dan karyawan Fakultas Ekonomni Universitas Sebelas Maret Surakarta
yang telah membantu terselesaikannya Skripsi ini.
8. Teman-teman yang turut membantu terselesaikannya Skripsi ini.
9. Semua pihak yang membantu terselesaikannya Skripsi ini.
Laporan hasil penelitian ini peneliti sadari masih banyak kekurangan, sehingga
saran dan kritik yang membangun tetap saya terima. Akhir kata semoga Allah SWT
senantiansa melimpahkan berkah dan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah
membantu Skripsi ini. Semoga karya sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi
kita semua.
Surakarta, 21 Maret 2011
Peneliti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Thanks to: 1. Allah SWT …Alhamdulillah wa syukurillah…tugas hamba-Mu ini telah ditunaikan,
terima kasih atas petunjuk serta jalan lurus-Mu yang tak henti-hentinya aku telusuri.
2. Bapak dan Ibu ku yang ku hormati dan sayangi, terimakasih telah merawat dan
mendidikku sedari kecil hingga dewasa kini yang tak pernah kurang dalam memberikan
segalanya.
3. Adikku “Yaya”, hehehehehe….tengkyu abis cuiiii……muahhhh…
4. Bapak dan Ibu Dosen semua serta semua pihak Keluarga Besar Fakultas Ekonomi
UNS Surakarta…..support sekali selama ini !!!!
5. Pak Sardi “pelayanan”, wah maaf pak dulu pernah sempat marah-marah juga, itu
semua karna kebutuhan juga, “lha menawi ajeng rapat mosok pados ruang mawon
diangel2ne to pak”…..makasih lho atas bantuannya.
6. Pak Cip “pendidikan”, mantab pak atas pelayanan pendidikan yang saya terima, ga di
bikin pimpongan, tapi ya sedikit bersabar.
7. Pak Topo “mawa”, makasih atas kebijakan2 yang membantu kami dalam menjalankan
amanah kegiatan HMJM, tapi kalau yang minta cowok agak susah nih…
8. Mas Eko “umkap”, salah satu sahabat dan pendukung kami dalam bertugas, slalu siap
dengan apa yang kami butuhkan, thanks berat Bro…
9. Teman-teman CDC FE UNS (Devhi, Lai, Sugi, mas Aan) yang sangat ramah
dan berbaik hati dengan saya khususnya.
10. Mas Fajar “satpam”, mas…makasih banyak lho atas support dan keramahannya.
11. Mas Arya “ipot”, matur tengkyu banget yang udah ndampingin dalam mencari data
sekunder untuk menyelesaikan Skripsi ini.
12. Pak Man dkk “parkir”, wew matur nuwun sanget lhe pak, selama 4 tahun ini slalu
menjaga sepeda motor saya dengan baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13. Temen-temen BFF (Best Friend Forever), namanya mekso juga sih hehehe….Ichsan
(pakde, edian tenan akhirnya aku khatam, ayo nongkrong meneh sambi ngopi), Lailam
(ohh…Lai, teman seperjuanganku hahahha…maknyus lah, makasih atas support dan
dorongannya, tau-tau Skripsiku jadi aja), Sugi Nobita (gik..gik..wah nek pulang
Serang ga bisa Car Free Day an noh…tq gik selama di Solo sangat menyenangkan
hehe), Icha (wah, udah bisa naek motor neh, ati2 jo ngebut nanti ndak benjut), Zakik
(wah si encik satu ini ga ada matinya, sepatu mu futsal jek ta bawa lho kik), Ading
(hmm..mantune Habib Syeh, thanks bro selama di Entre slalu bantu aku nyari duit..sip
sip…pesenku ”ndang nggawe adik cilik, pokoke aku melu nggendong he), DJ a.k.a.
Doeloenja dJambret (oke bro, semoga tercapai impianmu, sing penting yo njajakne
kanca2ne, kui tetep), Putri (put, ndang dapet cowok, temen2mu udah pada punya
lho….), Dyna (makasih atas tumpangannya kesana kemari, full service lah pokoknya),
Hira (si anak jakarte yg sayang ama eyangnya, ya udahlah…bagus itu), Mufti (si bude
ini, cayo bude….sukanye ilang mulu nih),…….WAH, SO SWEET TO
FORGET WITH ALL OF YOU !!!!!!!!!!
14. Keluarga Besar HMJM dari berbagai angkatan (2004-2011), pesen ku cuma satu
“BAWA HMJM SEMAKIN TERDEPAN, jangan harapkan apa yang kalian
dapatkan dari HMJM, tapi pikirkan apa yang musti kalian berikan untuk HMJM.”
15. Temen-temen UKM lainnya, seperti Bapema, Gadhang, Basket, Bola dll. yang
selalu welcome dan terbuka untuk semuanya.
16. Big Family “CHAW OUT”, sekian banyak tempat yang kita kunjungi teman2,
menjadikan saksi mati bahwa kebersamaan kita tak akan pudar, tak akan lekang oleh
waktu…masih banyak tujuan yang belum kita tuju, semoga lain waktu kita bisa
berkumpul dan chaw out lah ke sana…Horeeeee……
17. Semua temen2 kuliahku manajemen 2007 (andesthi, monyet, ipan, purwo, tiffani,
simbeh & maya, bambang & ida, trisu, tami, zifa, ardian dll. wah ga bisa disebutin
satu2,…maaf ya keterbatasan kertas nih hehehe….mantab untuk semua, semoga semua
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
bisa meraih impian masing2, mau eksmud? mau manajer? mau direktur? Semua di tangan
kalian Bro Sist…..
18. Team PSM “Rapid Epress”, thanks buat bu GM, anak buah ku yang slalu nurut
hehehe…, dan semua rekan Manajer serta staf2nya….hebat coi, ga akan terlupakan
kenangan semasa PSM bergulir, walau miskin gelar, gapapa yang penting ga malu2in
kok…hmmmmm…..
19. Monexmania, teman2 senasib dan seperjuangan waktu magang di PT. MONEX
SOLO, makasih banget atas kebersamaannya (sunu, sugeng, caca, bayu, cita, ari
mamet, dan mukti agung).
20. Rekan2 kerja sekarang di PT. MONEX SOLO yang selalu support dan tak
hentinya memberikan motivasi baik doa maupun semangat, sehingga atas doa2 kalian
tugas pamungkasku telah khatam…..Pak Roy (BM), Pak Gun (DM), Pak Fery
Butong (AM), Bu Intan (AM), Mas Arie Jambu (RE), Mas Risang (HRD), Mbak
Vera (CorProm), Linda (Admin), Mbak Lia (Front Office), Pak Gik (Back Office),
Pak Yuli (Driver), dan semua Financial Consultant baik se tim maupun yang tidak se
tim (Susi, Kuncoro, Fitri, si Boy, Armi, Desthi, Tyas, Okky, Nyit2, Tia, Dedi
THOLANK, Deni “licik”, Murni, Ari, Ochi dll……sangat bahagia dan senang bisa
bekerjasama dengan kalian semua.
21. Sebrina, yang pernah mampir di ati, tapi Cuma mampir doank heheheh…nggih monggo,
makasih udah pernah jadi inspirasiku…..(*_*)
22. Semua pihak yang belum aku sebutin masih banyak lagi, pokok e thanks sekali saja
buat kalian yang dukung aku sepenuhnya…….THANKS TILL DROP !!!!!!!!!!!!!!
Love,
Rizal Arya Setyawan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
ABSTRAK …………………………………………………………………… ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………….. iv
PERSEMBAHAN ............................................................................................. v
MOTTO ............................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. vii
THANKS TO ..................................................................................................... ix
DAFTAR ISI …………………………………………………………………. xii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………. xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………….. 4
C. Batasan Masalah …………………………………………………. 5
D. Tujuan Penelitian ………………………………………………… 5
E. Manfaat Penelitian ……………………………………………….. 6
BAB II. LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Corporate Governance ………………………….. 7
2. Prinsip-prinsip Corporate Governance ……………………… 8
3. Implementasi Prinsip Kualitas Corporate Governance …….. 11
4. Kinerja Perusahaan ………………………………………….. 13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
B. Penelitian Terdahulu …………………………………………….. 14
C. Kerangka Pemikiran …………………………………………….. 17
D. Hipotesis Penelitian ……………………………………………... 18
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel Penelitian …………………………………. 20
B. Jenis, Sumber dan Pengumpulan Data ………………………….. 21
C. Definisi Operasional …………………………………………….. 21
D. Metode Analisis Data
1. Uji Multikolinearitas ………………………………………... 26
2. Uji Autokorelasi …………………………………………….. 26
3. Uji Heteroskedastisitas ……………………………………... 26
4. Uji Normalitas ……………………………………………… 27
E. Analisis Regresi ……………………………………………….... 27
F. Uji Hipotesis ……………………………………………………. 28
BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ………………………………………………….. 29
B. Pengujian Normalitas Data ……………………………………… 31
C. Pengujian Asumsi Klasik ………………………………………...32
D. Uji Hipotesis ……………………………………………………. 40
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan …………………………………………………...... 52
B. Keterbatasan …………………………………………………… 53
C. Saran …………………………………………………………… 53
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………... 55
LAMPIRAN ……………………………………………………………..... 58
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
TABEL IV.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif ……………………………… 30
TABEL IV.2 Hasil Uji Normalitas Data ………………………………… 31
TABEL IV.3 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Dependen ROA ……. 32
TABEL IV.4 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Dependen Q ………... 33
TABEL IV.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Dependen ROA
(Sebelum Transformasi) ……………………………………35
TABEL IV.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Dependen ROA
(Setelah Transformasi) ……………………………………. 35
TABEL IV.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Dependen Q
(Sebelum Transformasi) ………………………………….. 36
TABEL IV.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Dependen Q
(Setelah Transformasi) …………………………………… 37
TABEL IV.9 Hasil Analsis Korelasi Pearson ………………………….. 38
TABEL IV.10 Hasil Uji Regresi Variabel Dependen ROA
(Tanpa Variabel Kontrol) ……………………………….. 40
TABEL IV.11 Hasil Uji Regresi Variabel Dependen Q
(Tanpa Variabel Kontrol) ………………………………. 42
TABEL IV.12 Hasil Uji Regresi Variabel Dependen ROA
(Dengan Variabel Kontrol) …………………………….. 44
TABEL IV.13 Hasil Uji Regresi Variabel Dependen Q
(Dengan Variabel Kontrol) …………………………….. 46
TABEL IV.14 Hasil Pengujian Hipotesis …………………………….... 49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
DATA PERUSAHAAN …………………………………………………. 58
DESKRIPSI DATA ……………………………………………………… 60
UJI NORMALITAS ROA ………………………………………………. 60
UJI NORMALITAS Q (Sebelum transform) …………………………… 61
UJI NORMALITAS Q (Setelah transform) …………………………….. 61
UJI MULTIKOLINEARITAS ROA …………………………………… 62
UJI MULTIKOLINEARITAS Q ……………………………………….. 62
UJI AUTOKORELASI ROA …………………………………………… 62
UJI AUTOKORELASI Q ………………………………………………. 63
UJI HETEROSKEDASTISITAS ROA (Sebelum transform) …………... 63
UJI HETEROSKEDASTISITAS ROA (Setelah transform) ……………. 63
UJI HETEROSKEDASTISITAS Q (Sebelum transform) ……………… 64
UJI HETEROSKEDASTISITAS Q (Setelah transform) ……………….. 64
UJI REGRESI ROA (Non variabel kontrol) ……………………………. 65
UJI REGRESI ROA (Variabel kontrol) ………………………………… 66
UJI REGRESI Q (Non variabel kontrol) ……………………………….. 67
UJI REGRESI Q (Variabel kontrol) ……………………………………. 68
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Corporate Governance telah menjadi sebuah isu yang menarik sejak
dekade terakhir. Organisasi dunia seperti Bank Dunia dan The Organization for
Economic Cooperation and Development (OECD) berpartisipasi dalam
mengembangkan konsep-konsep Corporate Governance. Krisis yang terjadi di
Indonesia juga tidak terlepas dari keberadaan isu corporate governance
(Darmawati, 2005). Sebenarnya pemerintah telah mencanangkan good corporate
governance (GCG) sejak lebih dari 5 tahun yang lalu. Bahkan di awal tahun 2003,
10 Badan Usaha Milik Negara yang menjadi proyek percontohan penerapan GCG
telah memaklumatkan komitmen bersama untuk menerapkan prinsip-prinsip
GCG. Tetapi hasilnya proses bisnis yang kini sedang berlangsung masih sama
dengan sebelum pencanangan penerapan GCG. Sukmawati (2004) dengan tegas
mengatakan bahwa sebenarnya di Indonesia saat ini sudah tidak ada pemerintahan
lagi. Kondisi sekarang ini akibat ketidakjelasan dan ketiadaan vision, leadership,
government, sense of urgency dan reform. Untuk menciptakan GCG tampaknya
harus dilakukan melalui suatu proses transformasi internal organisasi yang
menfokuskan pergeseran secara fundamental pada people management, nilai-nilai,
pola kerja, budaya organisasi dan pola pikir (mind set). Persaingan yang tajam,
perubahan teknologi yang cepat, perubahan lingkungan yang radikal terjadi
hampir pada semua aspek kehidupan organisasi dan masyarakat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Corporate governance merupakan tata kelola perusahaan yang
menjelaskan hubungan antara berbagai partisipan dalam perusahaan yang
menentukan arah kinerja perusahaan. Isu mengenai corporate governance mulai
mengemuka, khususnya di Indonesia pada tahun 1998 ketika Indonesia
mengalami krisis yang berkepanjangan. Banyak pihak yang mengatakan lamanya
proses perbaikan di Indonesia disebabkan oleh sangat lemahnya corporate
governance yang diterapkan dalam perusahaan di Indonesia. Sejak saat itu, baik
pemerintah maupun investor mulai memberikan perhatian yang cukup signifikan
dalam praktek corporate governance. Penerapan good corporate governance
(GCG) merupakan salah satu upaya yang cukup signifikan untuk melepaskan diri
dari krisis ekonomi yang melanda Indonesia. Peran dan tuntutan investor dan
kreditor asing mengenai penerapan prinsip GCG merupakan salah satu faktor
dalam pengambilan keputusan berinvestasi pada suatu perusahaan. Penerapan
prinsip GCG dalam dunia usaha di Indonesia merupakan tuntutan zaman agar
perusahaan-perusahaan yang ada jangan sampai terlindas oleh persaingan global
yang semakin keras. Prinsip-prinsip dasar dari good corporate governance (GCG)
pada dasarnya memiliki tujuan untuk memberikan kemajuan terhadap kinerja
suatu perusahaan (Komite Kebijakan Corporate Governance, 2006).
Klapper, Leora dan Love Inessa (2002) menjelaskan corporate governance
lebih condong pada serangkaian pola perilaku perusahaan yang diukur melalui
kinerja, pertumbuhan, struktur pembiayaan, perlakuan terhadap para pemegang
saham, dan stakeholders. Sehingga dapat dijadikan sebagai dasar analisis dalam
mengkaji corporate governance di suatu negara dengan memenuhi transparansi
dan akuntabilitas dalam pengambilan keputusan yang sistematis yang dapat
digunakan sebagai dasar pengukuran yang lebih akurat mengenai kinerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perusahaan dan bagaimana korelasi antar kebijakan tentang buruh dan kinerja
perusahaan.
Riset The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG), 2002,
menemukan bahwa alasan utama perusahaan menerapkan GCG adalah kepatuhan
terhadap peraturan. Perusahaan meyakini bahwa implementasi GCG merupakan
bentuk lain penegakan etika bisnis dan etika kerja yang sudah lama menjadi
komitmen perusahaan, dan implementasi GCG berhubungan dengan peningkatan
citra perusahaan. Perusahaan yang mempraktikkan GCG, akan mengalami
perbaikan citra, dan peningkatan nilai perusahaan. Sukmawati (2004), meneliti
apakah good corporate governance dapat digunakan untuk menilai kinerja dan
meningkatkan nilai perusahaan serta pertumbuhan jangka panjang yang tercermin
pada nilai pasar perusahaan. Dari hasil pengolahan data menggunakan persamaan
regresi yang digunakan untuk menguji hubungan antara Tobin’s Q dengan CGI,
ROA, Total asset, dan lama perusahaan, belum memberikan hasil yang
memuaskan. Pelaksanaan GCG tidak memiliki peranan penting dalam
menentukan nilai pasar perusahaan dilihat dari sisi profitabilitas, umur perusahaan
dan ukuran perusahaan. Penelitian yang dilakukan Darmawati (2005), yang
meneliti keterkaitan corporate governance dalam suatu perusahaan dengan kinerja
perusahaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa corporate governance secara
statistik signifikan mempengaruhi return on equity, sedangkan tidak ada satupun
variabel kontrol yang secara statistik signifikan mempengaruhi return on equity.
Variabel corporate governance mempengaruhi kinerja pasar (Tobin’s Q)
perusahaan secara statistik tidak didukung.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, peneliti mencoba
menguraikan permasalahan tersebut ke dalam penelitian skripsi dengan judul
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
“ANALISIS PENGARUH KUALITAS GOVERNANCE TERHADAP
KINERJA PERUSAHAAN NON KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2001 - 2008”.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan penemuan-penemuan dari beberapa penelitian terdahulu,
tentang variasi penerapan corporate governance di tingkat perusahaan. Corporate
governance dapat menjelaskan hubungan antara berbagai partisipan dalam
perusahaan yang menentukan arah kinerja perusahaan, sehingga masalah yang
akan diangkat dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah kualitas governance mempengaruhi kinerja operasional perusahaan
non keuangan di Indonesia?
2. Apakah kualitas governance mempengaruhi kinerja pasar perusahaan non
keuangan di Indonesia?
3. Apakah kepemilikan manajerial mempengaruhi kinerja operasional
perusahaan non keuangan di Indonesia?
4. Apakah kepemilikan manajerial mempengaruhi kinerja pasar perusahaan non
keuangan di Indonesia?
5. Apakah struktur modal mempengaruhi kinerja operasional perusahaan non
keuangan di Indonesia?
6. Apakah struktur modal mempengaruhi kinerja pasar perusahaan non
keuangan di Indonesia?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
C. BATASAN MASALAH
Berdasarkan rumusan masalah diatas, batasan-batasan masalah yang
digunakan adalah :
1. Objek yang diteliti adalah perusahaan-perusahaan publik yang terdaftar di BEI
dan bersedia disurvei oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance
(IICG) berupa hasil pemeringkatan Corporate Governance Perception Index
(CGPI).
2. Kinerja perusahaan dapat diukur dengan berbagai variabel, namun demikian
dalam penelitian ini kinerja perusahaan diproxy dengan ROA dan Tobin’s Q.
D. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari peneltian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kualitas
governance terhadap kinerja perusahaan keuangan di Indonesia yang telah
disesuaikan dengan kondisi lingkungan bisnis di Indonesia menggunakan ukuran
yang dikembangkan oleh IICG. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
bukti empiris mengenai :
1. Kualitas governance mempengaruhi kinerja operasional perusahaan non
keuangan di Indonesia.
2. Kualitas governance mempengaruhi kinerja pasar perusahaan non keuangan
di Indonesia.
3. Kepemilikan manajerial mempengaruhi kinerja operasional perusahaan non
keuangan di Indonesia.
4. Kepemilikan manajerial mempengaruhi kinerja pasar perusahaan non keuangan
di Indonesia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5. Struktur modal mempengaruhi kinerja operasional perusahaan non keuangan
di Indonesia.
6. Struktur modal mempengaruhi kinerja pasar perusahaan non keuangan di
Indonesia.
E. MANFAAT PENELITIAN
Dari penelitian skripsi ini memiliki beberapa manfaat kepada beberapa
pihak, antara lain :
1. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa
tambahan pengetahuan kepada peneliti mengenai pengaruh pelaksanaan
corporate governance di Indonesia, khususnya pengaruh terhadap kinerja
perusahaan di Indonesia.
2. Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
perusahaan, khususnya mengenai pengaruh penerapan corporate governance
terhadap peningkatan kinerja perusahaan. Dengan adanya berbagai
pemeringkatan perusahaan berdasarkan corporate governance yang
diterapkan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan keyakinan
akan kegunaan hasil pemeringkatan tersebut untuk dijadikan masukan dalam
pengambilan keputusan.
3. Bagi dunia akademik
Penelitian ini diharapkan dapat menambah bukti empiris dari
penelitian-penelitian sebelumnya mengenai praktik corporate governance
berkaitan dengan kinerja perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB II
LANDASAN TEORI
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Corporate Governance
Good Corporate Governance (GCG) menurut Komite Nasional
Kebijakan Governance (KNKG) adalah salah satu pilar dari sistem ekonomi
pasar. Corporate governance berkaitan erat dengan kepercayaan baik terhadap
perusahaan yang melaksanakannya maupun terhadap iklim usaha di suatu
negara. Penerapan GCG mendorong terciptanya persaingan yang sehat dan
iklim usaha yang kondusif. Oleh karena itu diterapkannya GCG oleh
perusahaan-perusahaan di Indonesia sangat penting untuk menunjang
pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang berkesinambungan. Penerapan GCG
juga diharapkan dapat menunjang upaya pemerintah dalam menegakkan good
corporate governance pada umumnya di Indonesia (Monks dan Minow dalam
Darmawati, 2005).
Corporate governance didefinisikan oleh IICG (Indonesian Institute of
Corporate Governance) sebagai proses dan struktur yang diterapkan dalam
menjalankan perusahaan dengan tujuan utama meningkatkan nilai pemegang
saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan
stakeholders yang lain. Corporate governance juga mensyaratkan adanya
struktur perangkat untuk mencapai tujuan dan pengawasan atas kinerja.
Corporate governance (FCGI) didefinisikan sebagai seperangkat peraturan
yang menetapkan hubungan antara pemegang saham, pengurus, pihak
kreditur, pemerintah karyawan serta para pemegang kepentingan intern dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ekstern lainnya sehubungan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau
dengan kata lain sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan.
Pengertian tentang Corporate governance dapat dimasukkan dalam dua
kategori. Kategori pertama, lebih condong pada serangkaian pola perilaku
perusahaan yang diukur dengan kinerja, pertumbuhan, struktur pembiayaan,
perlakuan terhadap para pemegang saham, dan stakeholders. Kategori kedua
lebih melihat pada kerangka secara normatif, yaitu segala ketentuan hukum
baik yang berasal dari sistem hukum, sistem peradilan, pasar keuangan, dan
sebagainya yang mempengaruhi perilaku perusahaan. Corporate governance
merupakan kumpulan hukum, peraturan dan kaidah yang wajib dipenuhi yang
dapat mendorong kinerja perusahaan bekerja secara efisien, menghasilkan
nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang
saham maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan (Sunarto, 2003).
2. Prinsip-prinsip Corporate Governance
Prinsip-prinsip dasar dari GCG menurut Komite Kebijakan Corporate
Governance (2006) yang pada dasarnya memiliki tujuan untuk memberikan
kemajuan terhadap kinerja suatu perusahaan. Secara umum, penerapan prinsip
GCG secara konkrit memiliki tujuan terhadap perusahaan sebagai berikut :
a. Memudahkan akses terhadap investasi domestik maupun asing.
b. Mendapatkan cost of capital yang lebih murah.
c. Memberikan keputusan yang lebih baik dalam meningkatkan
kinerja ekonomi perusahaan.
d. Meningkatkan keyakinan dan kepercayaan dari stakeholders
terhadap perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
e. Melindungi direksi dan komisaris dari tuntutan hukum.
Dari berbagai tujuan tersebut, pemenuhan kepentingan seluruh
stakeholders secara seimbang berdasarkan peran dan fungsinya masing-
masing dalam suatu perusahaan, merupakan tujuan utama yang hendak
dicapai. Prinsip-prinsip utama dari GCG yang menjadi indikator, sebagaimana
ditawarkan oleh Organization for Economic Cooperation and Development
(OECD) adalah :
a. Fairness (keadilan)
Prinsip keadilan merupakan prinsip perlakuan yang adil bagi seluruh
pemegang saham. Keadilan yang diartikan sebagai perlakuan yang sama
terhadap para pemegang saham, terutama kepada pemegang saham
minotitas dan pemegang saham asing dari kecurangan dan kesalahan
perilaku insider. Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus
senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku
kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajiban dan kesetaraan.
b. Disclosure/Transparency (keterbukaan/transparansi)
Transparansi adalah adanya pengungkapan yang akurat dan tepat pada
waktunya serta transparansi atas hal penting bagi kinerja perusahaan,
kepemilikan, serta pemegang kepentingan. Untuk menjaga objektivitas
dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus menyediakan informasi yang
material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh
pemangku kepentingan. Perusahaan harus mengambil inisiatif untuk
mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan
perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
keputusan oleh pemegang saham, kreditur dan pemangku kepentingan
lainnya.
c. Accountability (akuntabilitas)
Akuntabilitas menekankan pada pentingnya penciptaan sistem
pengawasan yang efektif berdasarkan pembagian kekuasaan antara
komisaris, direksi dan pemegang saham yang meliputi monitoring,
evaluasi, dan pengendalian terhadap manajemen untuk meyakinkan bahwa
manajemen bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang saham dan
pihak-pihak berkepentingan lainnya. Perusahaan harus dapat
mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Untuk
itu perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan sesuai dengan
kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan
pemegang saham dan pemangku kepentingan lain. Akuntabilitas
merupakan prasayarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang
berkesinambungan.
d. Responsibility (responsibilitas)
Responsibilitas adalah adanya tanggung jawab pengurus dalam
manajemen, pengawasan manajemen serta pertanggungjawaban kepada
perusahaan dan para pemegang saham. Prinsip ini diwujudkan dengan
kesadaran bahwa tanggung jawab merupakan konsekuensi logis dari
adanya wewenang, menyadari akan adanya tanggung jawab sosial,
menghindari penyalahgunaan wewenang kekuasaan, menjadi profesional
dan menjunjung etika dan memelihara bisnis yang sehat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
e. Independency (independen)
Untuk melancarkan pelaksanaan asas GCG, perusahaan harus dikelola
secara independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling
mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain. Independen
diperlukan untuk menghindari adanya potensi konflik kepentingan yang
mungkin timbul oleh para pemegang saham mayoritas. Mekanisme ini
menuntut adanya rentang kekuasaan antara komposisi komisaris, komite
dalam komisaris, dan pihak luar seperti auditor. Keputusan yang dibuat
dan proses yang terjadi harus objektif tidak dipengaruhi oleh kekuatan
pihak-pihak tertentu. Prinsip-prinsip transparansi, keadilan, akuntabilitas,
responsibilitas dan independen GCG dalam mengurus perusahaan,
sebaiknya diimbangi dengan good faith (bertindak atas itikad baik) dan
kode etik perusahaan serta pedoman GCG, agar visi dan misi perusahaan
yang berwawasan internasional dapat terwujud. Pedoman GCG yang telah
dibuat oleh Komite Nasional Corporate Governance hendaknya dijadikan
kode etik perusahaan yang dapat memberikan acuan pada pelaku usaha
untuk melaksanakan GCG secara konsisten dan konsekuen. Hal ini penting
mengingat kecenderungan aktivitas usaha yang semakin mengglobal dan
dapat dijadikan sebagai ukuran perusahaan untuk menghasilkan suatu
kinerja perusahaan yang lebih baik.
3. Implementasi Prinsip Kualitas Corporate Governance
Selain para pemegang saham atau investor, perlu diperhatikan juga
kepentingan para kreditor karena hampir tidak ada perusahaan yang dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
berjalan dengan modalnya sendiri, sehingga mencari tambahan dana yang
diperlukan untuk biaya operasional perusahaan ataupun ekspansi usaha.
Sunarto (2003) mengatakan penerapan prinsip-prinsip GCG dalam
suatu perusahaan merupakan salah satu bahan pertimbangan utama bagi
kreditor dalam mengevaluasi potensi suatu perusahaan untuk menerima
pinjaman kredit. Bahkan bagi perusahaan yang berdomisili di negara-negara
berkembang, implementasi prinsip corporate governance secara konkrit dapat
memberikan kontribusi untuk memulihkan kepercayaan para kreditor terhadap
kinerja suatu perusahaan yang telah dilanda krisis, misalnya di Indonesia. Di
dunia internasional, penerapan GCG sudah merupakan suatu syarat utama
dalam perjanjian pemberian kredit. Seringkali perusahaan yang telah
mengimplementasikan prinsip-prinsip GCG, mempunyai kemungkinan besar
untuk memperoleh bantuan kredit bagi usahanya.
Hal-hal tersebut sangat berkaitan dengan filosofi dasar kepentingan
para kreditor, yaitu bahwa kepentingan utama kreditor adalah mendapatkan
keuntungan maksimal dan menekan seminimal mungkin risiko kegagalan
pengembalian pinjaman. Keuntungan maksimal ini dapat diperoleh dengan
berbagai jalan, salah satunya adalah dengan meningkatkan tingkat kemampuan
perusahaan debitor untuk mengembalikan dana yang telah meningkatkan
tingkat kemampuan perusahaan debitor untuk mengembalikan dana yang telah
dipinjam melalui efektivitas kinerja perusahaan tersebut.
Penerapan prinsip GCG ini adalah untuk menghasilkan kinerja
perusahaan yang efektif dan efisien, melalui harmonisasi manajemen
perusahaan. Dibutuhkan peran yang penuh komitmen dan independen dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dewan direksi dan dewan komisaris dalam menjalankan kegiatan perusahaan,
sehingga menghasilkan kinerja perusahaan yang baik.
4. Kinerja Perusahaan
Hidayah (2007) mengemukakan pengertian kinerja adalah gambaran
pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau kebijaksanaan
dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi. Pelaporan kinerja
merupakan refleksi kewajiban untuk mempresentasikan dan melaporkan
kinerja semua aktivitas dari sumber daya yang perlu dipertanggungjawabkan.
Kinerja perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
terkonsentrasi atau tidaknya terkonsentrasinya kepemilikan, manipulasi laba,
serta pengungkapan laporan keuangan. Kepemilikan yang banyak
terkonsentrasi oleh institusi akan memudahkan pengendalian sehingga akan
meningkatkan kinerja perusahaan.
Dalam hubungannya dengan kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari
laporan keuangan yang sering dijadikan dasar untuk penilaian kinerja
perusahaan. Salah satu jenis laporan keuangan yang mengukur keberhasilan
operasi perusahaan untuk suatu periode tertentu adalah laporan laba rugi.
Akan tetapi angka laba yang dihasilkan dalam laporan laba rugi seringkali
dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan. Disclosure laporan
keuangan akan memberikan informasi yang berguna bagi pemakai laporan
keuangan. Disclosure sebagai salah satu aspek good corporate governance
diharapkan dapat menjadi dasar untuk melihat baik tidaknya kinerja
perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Kinerja perusahaan dapat dinilai melalui berbagai macam indikator
atau variabel untuk mengukur keberhasilan perusahaan, pada umumnya
berfokus pada informasi kinerja yang berasal dari laporan keuangan. Laporan
keuangan tersebut bermanfaat untuk membantu investor, kreditor, calon
investor dan para pengguna lainnya dalam rangka membuat keputusan
investasi, keputusan kredit, analisis saham serta menentukan prospek suatu
perusahaan di masa yang akan datang.
Penilaian kinerja perusahaan dilakukan bertujuan untuk memotivasi
karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar
perilaku yang ditetapkan sebelumnya agar tercapai tujuan perusahaan yang
baik. Melalui penilaian kinerja, maka perusahaan dapat memilih strategi dan
struktur keuangannya.
B. PENELITIAN TERDAHULU
The Indonesian Institute of Corporate Governance (IICG), 2002,
menemukan bahwa alasan utama perusahaan menerapkan GCG adalah kepatuhan
terhadap perarturan. Perusahaan meyakini bahwa implementasi GCG merupakan
bentuk lain penegakan etika bisnis dan etika kerja yang sudah lama menjadi
komitmen perusahaan, dan implementasi GCG berhubungan dengan peningkatan
citra perusahaan. Perusahaan yang mempraktikkan GCG, akan mengalami
perbaikan citra dan peningkatan nilai perusahaan.
Sukmawati Sukamulja (2004), penelitian ini bertujuan untuk menilai
apakah good corporate governance dapat digunakan untuk menilai kinerja dan
meningkatkan nilai perusahaan dan pertumbuhan jangka panjang yang tercermin
pada nilai pasar perusahaan. Berdasarkan teori yang ada, pelaksanaan good
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
corporate governance yang baik, dan sesuai dengan perturan yang berlaku, akan
membuat investor memberikan respon yang positif terhadap kinerja perusahaan
dan meningkat nilai pasar perusahaan. Data yang digunakan adalah data sekunder
berupa data saham perusahaan pada sesi penutupan perdagangan BEJ tanggal 31
Juli 2003 dan sampel pada penelitian ini diambil dari Annual Report tahun buku
2002 perusahaan-perusahaan yang telah listing di BEJ dan data Financial Report
Triwulan II tahun buku 2003 dengan jumlah sampel 52 perusahaan. Variabel yang
digunakan adalah variabel dependen, variabel independen dan variabel kontrol.
Variabel dependen yang digunakan yaitu kinerja, sedangkan variabel independen
dalam penelitian ini adalah good corporate governance dan variabel kontrol
dalam penelitian ini ada tiga faktor yaitu profitabilitas (ROA), company size book
value of total asset, dan usia perusahaan yang diwakili dengan lama perusahaan
tersebut telah listing pada BEJ, dalam satu tahun. Dari hasil pengolahan data
menggunakan persamaan regresi yang digunakan untuk menguji hubungan antara
Tobin’s Q dengan CGI, ROA, Total asset, dan lama perusahaan telah listing di
BEJ dengan mengambil sampel sebanyak 52 perusahaan yang terdaftar pada BEJ,
khususnya di sektor keuangan, belum memberikan hasil yang memuaskan. Dari
hasil analisis empirik, pelaksanaan good corporate governance tidak memiliki
peranan penting dalam menentukan nilai pasar perusahaan dilihat dari sisi
profitabilitas, umur perusahaan dan usuran perusahaan. Secara simultan penelitian
ini menunjukkan bahwa variable corporate governance tidak satupun signifikan
terhadap ROA dan Tobin’s Q.
Deni Darmawati (2005), penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi
keterkaitan corporate governance yang diterapkan dalam suatu perusahaan
dengan kinerja perusahaan yang bersangkutan. Data implementasi pada penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ini menggunakan corporate governance hasil survei IICG tahun 2001 dan 2002
yang berupa Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang dilakukan
oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) di tahun 2001 dan
2002 dengan jumlah sampel sebanyak 53 perusahaan-tahun (pooled data untuk
tahun 2001 dan 2002). Sampel untuk tahun 2001 sebanyak 21 perusahaan dan
tahun 2002 sebanyak 32 perusahaan. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel
dependen dan independen. Variabel dependen yang digunakan yaitu kinerja dan
variabel independen adalah corporate governance. Dalam penelitian ini juga
memasukkan variabel control yang terdiri dari komposisi aktiva, kesempatan
tumbuh dan ukuran perusahaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa, corporate
governance secara statistik signifikan mempengaruhi return on equity sedangkan
tidak ada satupun variable kontrol yang secara statistik signifikan mempengaruhi
return on equity. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa corporate
governance mempengaruhi kinerja operasi perusahaan.
McConnell, J. Servaes, H, 1990 menguji pengaruh struktur kepemilikan
terhadap kinerja perusahaan dengan proxy return saham selama 1988 – 1992.
hasilnya menunjukkan bahwa tingkat kepemilikan insider berhubungan dengan
return saham. Juga mendapat bukti bahwa kepemilikan insider berhubungan
terbalik dengan return saham dan return saham berhubungan positif dengan
kepemilikan institusional, hal ini menunjukkan kepemilikan institusional
merupakan monitoring manajemen yang aktif.
Klapper dan Love, 2004 meneliti hubungan antara hukum dan keuangan
yang terkonsentrasi pada investor negara bagian dan difokuskan pada perbedaan
sistem hukum di suatu negara dan hukum keluarga. Hasilnya menunjukkan bahwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
tata kelola perusahaan yang baik sangat berkorelasi dengan kinerja operasi dan
penilaian pasar. Ketentuan tata kelola perusahaan menjadi lebih penting di negara-
negara dengan lingkungan hukum yang lemah dan menyarankan untuk
memperbaiki sistem hukum harus menjadi prioritas bagi pembuat kebijakan.
C. KERANGKA PEMIKIRAN
Kerangka pemikiran merupakan alur pemikiran penelitian dalam
menjawab masalah penelitian dan dinyatakan dalam bentuk skema yang memuat
pokok-pokok unsur penelitian tersebut. Dengan demikian, akan diperoleh suatu
hasil penelitian yang berupa jawaban atas masalah yang diteliti. Kerangka
pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Variabel Independen
Variabel Dependen
Variabel Kontrol
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka yang merupakan variabel
independen adalah GOV-li, BOWN dan leverage, sedangkan yang merupakan
variabel dependen adalah ROA dan TOBIN’S Q. Variabel kontrol adalah TANG,
GROWTH, SIZE dan BETA.
GOV-li
BOWN
LEVERAGE
ROA
TOBIN’S Q
TANG
GROWTH
SIZE
BETA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
D. HIPOTESIS PENELITIAN
Dari kerangka pemikiran yang ada, didapatkan hipotesis sebagai dugaan
sementara atas penelitian yang sedang dilaksanakan oleh peneliti, antara lain :
a. Pengaruh kualitas Governance terhadap kinerja perusahaan non
keuangan di Indonesia
Penerapan good corporate governance dipercaya dapat meningkatkan
kinerja perusahaan. Penerapan good corporate governance (GCG) membawa
manfaat besar bagi perusahaan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
hasil survey IICG berupa corporate governance perception index (CGPI) untuk
mengukur corporate governance. Dari CGPI, rating atau pemeringkatan
disusun. Alasan penggunaan indeks ini disebabkan oleh keterbartasan data
tentang penelitian penerapan corporate governance pada perusahaan-
perusahaan di Indonesia. Darmawati (2005), Cho (1998) dan Chi (2005)
menemukan corporate governace berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
Dengan demikian dapat dirumuskan hipotesis :
H1 : Terdapat pengaruh positif kualitas Governance terhadap kinerja
operasional perusahaan non keuangan di Indonesia.
H2 : Terdapat pengaruh positif kualitas Governance terhadap kinerja
pasar perusahaan non keuangan di Indonesia.
b. Pengaruh kepemilikan manajerial terhadap kinerja perusahaan non
keuangan di Indonesia
Ada dua kemungkinan pengaruh kepemilikan dewan direktur pada
nilai perusahaan. Pertama, jika pengendalian kuat, ini merupakan signal negatif
bagi kinerja perusahaan (Tobins’Q) atau jika kepemilikan pemegang saham
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
terbesar berada pada dewan direktur, akan meningkatkan monitoring dan
mengendalikan atas para manajer, hal ini akan berpengaruh positif pada nilai
perusahaan, dan ini merupakan signal positif bagi Tobins’Q. Mc. Connel dan
Sarvaes (1990) meneliti kepemilikan insider ini, maka hipotesis yang diajukan,
yaitu :
H3 : Terdapat pengaruh positif kepemilikan manajerial terhadap kinerja
operasional perusahaan non keuangan di Indonesia
H4 : Terdapat pengaruh positif kepemilikan manajerial terhadap kinerja
pasar perusahaan non keuangan di Indonesia
c. Pengaruh struktur modal terhadap kinerja perusahaan non keuangan di
Indonesia
Hubungan antara struktur modal dengan kualitas corporate governance
suatu perusahaan terdapat beberapa alternatif penjelasan. Black dkk. (2003)
berhasil menemukan adanya hubungan negatif antara leverage dan kualitas
corporate governance. Durnev dan Kim (2003) justru berhasil menemukan
adanya hubungan positif antara pemilihan perusahaan akan praktik governance
dan pengungkapan berhubungan secara positif dengan kebutuhan perusahaan
akan pendanaan eksternal. Dengan demikian dapat dirumuskan hipotesisnya,
yaitu :
H5 : Terdapat pengaruh positif struktur modal terhadap kinerja
operasional perusahaan non keuangan di Indonesia
H6 : Terdapat pengaruh positif struktur modal terhadap kinerja pasar
perusahaan non keuangan di Indonesia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang termasuk dalam
pemeringkatan Corporate Governance Perception Index dan terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun 2001 sampai dengan tahun 2008.
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode
purposive sampling, yaitu teknik sampling dengan menggunakan pertimbangan
dan batasan tertentu sehingga sampel yang dipilih relevan dengan tujuan
penelitian.
Kriteria pemilihan sampel yang akan diteliti adalah perusahaan non
keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun yang masuk dalam
pemeringkatan penerapan corporate governance yang dilakukan oleh The
Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) di tahun 2001 hingga 2008
berupa skor pemeringkatan CGPI (Corporate Governance Perception Index) yaitu
mengambil peringkat 10 besar perusahaan non keuangan di Indonesia setiap tahun
dengan akumulasi jumlah sampel sebanyak 44 perusahaan.
Sampel diperoleh dari The Institute for Corporate Governance (IICG)
melalui email (www.iicg.org). Melalui situs ini pemeringkatan CGPI (Corporate
Governance Perception Index) dapat dicari dari tahun ke tahun.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
B. JENIS, SUMBER, DAN PENGUMPULAN DATA
Penelitian ini menggunakan sumber data historis. Jenis data yang
digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber, meliputi
buku, referensi, literatur dan data yang diambil dari Pojok Bursa Efek Indonesia
FE UNS Indonesian Capital Market Directory. Data yang diambil adalah data
perusahaan non keuangan yang terdaftar di BEI tahun 2001 sampai tahun 2008
yang masuk dalam CGPI (Corporate Governance Perception Index).
C. DEFINISI OPERASIONAL
Variable Dependen
Variabel dependen adalah variabel terikat atau variabel yang dipengaruhi
oleh perubahan variabel independen dan mempunyai hubungan positif atau negatif
bagi variabel independen nantinya. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah:
1. Tobin’s Q
Dalam penelitian ini kinerja perusahaan diukur dengan menggunakan
Tobin’s Q sebagai ukuran kinerja pasar perusahaan (Klapper dan Love 2004
dalam Darmawati 2005). Tobin’s Q merupakan salah satu dari beberapa jalur
other asset channel yang digunakan oleh Bank Indonesia dalam
mempengaruhi perekonomian khusunya dalam mencapai sasaran akhir dari
kebijakan moneter yang dikeluarkan yaitu kestabilan harga-harga (tingkat
inflasi). Penelitian ini menganalisa mengenai jalur yang melihat harga asset
yang dipegang oleh masyarakat sebagai ekuitas, sebagai indikator untuk
mengendalikan tingkat inflasi. Tobin’s Q dihitung dengan menggunakan
rumus yang dikembangkan Cjung dan Pruitt (1994) dalam Eloisa (2009)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
yaitu :
Tobin’s Q = (MVE +PS+DEBT)/ TA
Dimana :
MVE : harga penutupan saham di akhir tahun buku X banyaknya saham
biasa yang beredar
PS : nilai likuidasi dari saham preferen yang beredar
DEBT : (utang lancar-aktiva lancar)+nilai buku sediaan+utang jangka
panjang
TA : nilai buku total aktiva
Peneliti menyesuaikan rumus tersebut dengan kondisi transaksi
keuangan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Dengan demikian, rumus yang
digunakan untuk mengukur Tobin’s Q menggunakan rumus sebagai berikut :
Q ratio = (Market Value of Equity+Liabilities)/ Total Asset
Nilai pasar ekuitas saham (market value of Equity) dihitung dengan
mengalikan harga penutupan saham di akhir tahun dengan jumlah lembar
saham yang beredar. Menurut James Tobin, bila rasio ini lebih besar dari 1
maka perusahaan menghasilkan earning dengan rate of return yang sesuai
dengan harga perolehan asset-assetnya.
2. ROA (Return On Asset)
Besarnya ROA memberikan gambaran mengenai seberapa efektif
perusahaan mengkonversi uang untuk berinvestasi ke dalam laba
bersih. Semakin besar ROA, mengindikasikan profitabilitas perusahaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
semakin baik. Dalam penelitian ini kinerja perusahaan diukur dengan
menggunakan ROA sebagai ukuran kinerja operasional perusahaan (Klapper
dan Love 2004 dalam Darmawati 2005).
ROA dapat dihitung dengan rumus :
ROA = net income / total assets
Variabel Independen
1. Corporate Governance
Variabel ini diukur dengan menggunakan instrument yang
dikembangkan oleh IICG berupa Corporate Governance Perception Index
(CGPI). CGPI berisi skor hasil survey mengenai panerapan corporate
governance pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. CGPI adalah riset dan pemeringkatan penerapan Good Corporate
Governance di Indonesia pada perusahaan publik. Program ini dilaksanakan
sejak tahun 2001 dilandasi dengan pemikiran pentingnya mengetahui sejauh
mana perusahaan-perusahaan tersebut telah menerapkan prinsip-prinsip Good
Coporate Governance (Komite Kebijakan Corporate Governance, 2006).
2. Kepemilikan manajerial
Konsentrasi kepemilikan saham pengendali aktif memiliki efek
terhadap tata kelola perusahaan. Kehadiran aktif pengendalian shareholder
dapat mengurangi masalah keagenan tetapi di sisi lain, konsentrasi
kepemilikan yang tinggi dapat dilakukan untuk pengambilalihan minoritas
pemegang saham. Kepemilikan manajerial diukur dengan presentase saham
yang dimiliki manajer (Theresia, 2005).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3. Struktur modal
Struktur modal diukur dengan leverage perusahaan. Proksi leverage
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu debt to equity ratio (DER) (Black
dkk., 2003). Rasio ini digunakan untuk menggambarkan kebijakan hutang
perusahaan. DER dihitung dengan rumus :
DER = total debt / total ekuitas
Variabel Kontrol
Variabel kontrol didefinisikan sebagai variabel yang faktornya dikontrol
oleh peneliti untuk menetralisasi pengaruhnya. Jika tidak dikontrol variabel
tersebut akan mempengaruhi gejala yang sedang dikaji. Peneliti harus
menghilangkan atau menetralkan pengaruh yang dapat mengganggu hubungan
antara variabel bebas dan variabel tergantung. Dalam penelitian kali ini yang
menjadi variabel kontrol adalah :
1. Tangibility
Tangibility merupakan komposisi asset perusahaan berupa asset
berwujud, dapat dicari dengan rumus : Aktiva tetap / Total aktiva (Bakrie,
2002).
2. Kesempatan pertumbuhan (growth opportunity)
Perusahaan yang memiliki kesempatan tumbuh yang tinggi pada
umumnya membutuhkan dana eksternal untuk melakukan ekspansi, sehingga
mendorong perusahaan untuk melakukan perbaikan dalam penerapan
corporate governance dalam rangka untuk menurunkan biaya modal (La
Porta,dkk., 1999; Klapper dan Love, 2002; Himmelberg dkk., 1999;
Himmelberg dkk., 2001) dalam Darmawati (2005). Perusahaan yang memiliki
kemampuan tumbuh atau berinvestasi akan lebih profitable yang pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
akhirnya akan mempengaruhi kinerja yang baik pada perusahaan. Dengan
demikian, penelitian ini memasukkan variabel kesempatan pertumbuhan
sebagai variabel kontrol yang dapat diukur dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
Growth = Rata-rata perumbuhan pendapatan(penjualan) selama 3 tahun
3. Ukuran perusahaan (Size)
Pengaruh ukuran perusahaan terhadap corporate governance masih
belum jelas arahnya. Perusahaan besar dapat memiliki masalah keagenan yang
lebih besar (karena lebih sulit untuk dimonitor) sehingga membutuhkan
corporate governance yang lebih baik. Dengan demikian, penelitian ini
memasukkan variabel ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol. Ukuran
perusahaan diukur dengan menggunakan log natural dari penjualan (Klapper
dan Love, 2004 dalam Darmawati, 2005).
4. Beta
Menurut Jogiyanto (2003) beta adalah pengukur risiko sistematis dari
suatu sekuritas atau portofolio relatif terhadap risiko pasar. Beta yang
digunakan adalah satu tahun beta perusahaan.
D. METODE ANALISIS DATA
Dalam penelitian ini digunakan uji asumsi klasik sebelum menguji
hipotesis. Uji asumsi klasik yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1. Uji Multikolineritas
Uji multikolineritas ini diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya
variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen
lain dalam satu model. Kemiripan antarvariabel independen dalam suatu
model akan menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara suatu
variabel independen dengan variabel independen lain. Selain itu, deteksi
terhadap multikolineritas juga bertujuan untuk menghindari kebiasaan dalam
proses pengambilan kesimpilan mengenai pengaruh pada uji parsial masing-
masing variabel independen terhadap variabel dependen. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Uji
multikolineritas dilakukan dengan menghitung nilai variance inflation factor
(VIF) dari tiap-tiap variabel independen. Nilai VIF kurang dari 10
menunjukkan bahwa korelasi antarvariabel independen masih bisa ditolerir
(Gujarati, 2006).
2. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi
antara variabel pengganggu pada periode tertentu dengan variabel pengganggu
periode sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan
sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual
tidak bebas dari suatu observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik
adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji autokorelasi dapat dilakukan
dengan menggunakan uji Durbin-Watson (Ghozali, 2005).
3. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskesdastisitas adalah varian residual yang tidak konstan pada
regresi sehingga akurasi hasil prediksi menjadi meragukan. Uji
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Heteroskesdastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu observasi ke observasi lain.
Heteroskesdastisitas menggambarkan nilai hubungan antara nilai yang
diprediksi dengan Studentized Delete Residual nilai tersebut. Model regresi
yang baik adalah homoskesdatisitas atau tidak terjadi Heteroskesdastisitas
(Ghozali, 2005).
4. Uji Normalitas
Uji Normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam
uji normalitas ini ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2005).
E. ANALISIS REGRESI
Setelah memenuhi uji asumsi klasik, maka tahap pengujian selanjutnya
adalah pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi berganda.
Persamaan regresi berganda akan dipakai untuk menguji hipotesis yang telah
dibangun. Singgih Santosa, (2004) menjelaskan analisis regresi ini digunakan
untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian terbukti signifikan atau tidak
signifikan dengan suatu persamaan. Persamaannya sebagai berikut :
Q i = α + β1 GOV-li + β2 BOwn i + β3 LEVER i + β4 TANG i + β5 GROWTH i +
β6 SIZE i + β7 BETA i + e ……………………………………………………(1)
ROA i = α + β1 GOV-li + β2 BOwn i + β3 LEVER i + β4 TANG i + β5 GROWTH i
+ β6 SIZE i + β7 BETA i + e ………………………………………………(2)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Keterangan :
GOV-li = index Governance GROWTH = GSALES
Q = Tobin’s Q (proxy market value) TANG = Tangibility
BOwn = Board Ownership ROA = Return on Assets
LEVER = Leverage BETA = beta perusahaan
SIZE = firm size
F. UJI HIPOTESIS
1. Uji Regresi Parsial (Uji t)
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan
dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Apabila
tingkat signifikasi yang diperoleh (p-value) lebih kecil dari 0,05 maka H0
dapat ditolak atau dengan a = 5% variabel independen tersebut berhubungan
secara statistis terhadap variabel dependennya (Singgih Santosa, 2004).
2. Uji Regresi Simultan (Uji F)
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel
independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen dengan melihat
nilai signifikasi F. Jika nilai signifikasi F lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis
alternatif tidak dapat ditolak atau dengan a = 5% variabel independen secara
statistik mempengaruhi variabel dependen secara bersama-sama (Singgih
Santosa, 2004).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan disajikan hasil dari analisis data berdasarkan pengamatan
sejumlah variabel yang digunakan dalam modal analisis regresi berganda untuk
mengetahui apakah terdapat pengaruh corporate governance terhadap kinerja
perusahaan. Variabel dependen adalah ROA dan Tobon’s Q serta Corporate
Governance Perception Index (CGPI) sebagai variabel independen. Dalam penelitian
ini juga memasukkan variabel kontrol growth, tangibility, leverage dan size.
A. DESKRIPSI DATA
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek
Indonesia dalam buku Indonesian Capital Market Directory (ICMD) serta dari
situs www.idx.co.id. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan non
keuangan yang memenuhi syarat sesuai dengan kriteria yang ditentukan.
Pada subbab ini akan diberikan gambaran secara umum mengenai data
kualitas governance, kepemilikan manajer, struktur modal dan kinerja perusahaan.
Table IV.1 berikut ini memberikan informasi ringkas mengenai nilai rata-rata,
standar deviasi serta nilai maksimum dan minimum dari data yang menjadi objek
penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel IV.1
HASIL UJI STATISTIK DESKRIPTIF
Variabel N Mean Std.
Deviation Minimum Maximum
GOVLI 44 79,5348 6,4157 65,13 88,67 BOWN 44 0,0184 0,0747 0 0,41
LEVERAGE 44 0,4757 0,1853 0,15 0,9 TANG 44 27,6977 13,519 3,4 77,4
GROWTH 44 0,3401 0,6481 -0,1 4,26 SIZE 44 6,7723 0,5916 5,67 7,79 BETA 44 0,6558 0,364 -0,53 0,98 ROA 44 0,1306 0,0921 0,02 0,43
Q 44 0,576 0,2799 0,17 1,96 Sumber: Hasil Pengolahan Data (Lampiran)
Berdarkan table IV.1, dapat diketahui deskripsi statistik dari masing-
masing variabel. Dari 44 sampel ini dinilai GOVLI terkecil adalah 65,13 dan yang
terbesar asalah 88,67 dengan standar deviasinya sebesar 6,4157 dan rata-ratanya
adalah 79,5348. BOWN memiliki nilai rata-rata sebesar 0,0184 dengan standar
deviasi adalah 0,0747 sedangkan yang terendah adalah 0 dan yang tertinggi adalah
0,41. LEVERAGE nilai rata-ratanya sebesar 0,4757 dengan standar deviasinya
adalah 0,1853 dan nilai terkecil dan terbesarnya adalah 0,15 dan 0,9. Untuk
TANG, GROWTH, SIZE dan BETA masing-masing mempunyai rata-rata
sebesar 27,6977; 0,3401; 6,7723 dan 0,6558. Kemudian untuk standar deviasinya
sebesar 13,519; 0,6481; 0,5916; 0,364 sedangkan nilai terendah dan tertinggi
adalah 3,4; -0,1; 5,67; -0,53 dan 77,4; 4,26; 7,79; 0,98. Sedangkan nilai rata-rata,
standar deviasi, terendah dan tertinggi dari ROA adalah 0,l306; 0,0921; 0,02 dan
0,43. Untuk Q dengan nilai rata-rata, standar deviasi, terendah dan tertingginya
sebesar 0,576; 0,2799; 0,17 dan 1,96.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
B. PENGUJIAN NORMALITAS DATA
Uji yang digunakan untuk melihat normalitas data adalah uji Kolmogorov-
Smirnov. Jika nilai signifikasi hitung lebih besar dari 0,05 maka data dinyatakan
berdistribusi normal. Metode dalam pengujian ini dengan mengeluarkan variabel
residual terlebih dahulu karena dianggap sebagai variabel pengganggu kemudian
diuji normalitasnya. Hasil pengujian normalitas dengan menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov dari penelitian ini terdiri dari dua hasil karena menggunakan
dua variabel dependen yaitu ROA dan Tobin’Q. Uji normalitas dari variabel ROA
adalah 0,680 maka data berdistribusi normal karena lebih dari 0,05. Ini berarti
residual telah memenuhi asumsi normal. Sedangkan signifikasi untuk variabel
Tobin’s Q adalah 0.000 yang berarti data belum berdistribusi normal karena
kurang dari 0,05. Oleh karena itu, agar berdistribusi normal, dilakukan
transformasi data sehingga didapatkan hasil dengan signifikasi 0,914 berarti data
sudah berdistribusi normal dan residualnya telah memenuhi asumsi normal karena
lebih besar dari 0,05. Jadi semua variabel telah berdistribusi normal. Hasil dari uji
normalitas ini dapat dilihat di table berikut:
Tabel 1V.2
HASIL UJI NORMALITAS DATA
Variabel Dependen Signifikasi Residu Kesimpulan ROA 0,680 Berdistribusi Normal
Tobin's Q 0,000 Tidak Berdistribusi Normal 0,914* Berdistribusi Normal
*Setelah transformasi
Sumber: Hasil Pengolahan Data (Lampiran)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
C. PENGUJIAN ASUMSI KLASIK
1. Uji Multikolinearitas
Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas dengan mendasarkan
pada nilai tolerance dan VIF. Multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui
hubungan linear yang sempurna atau pasti diantara variabel independen yang
menjelaskan model regresi (Gujarati, 1999:157). Apabila nilai tolerance lebih
besar dari 0,1 dan nilai VIF krang dari 10 maka tidak terdapat multikolinearitas
dalam penelitian ini. sebaliknya, apabila nilai tolerance kurang dari 0,1 dan nilai
VIF lebih dari 10 maka terdapat multikolinearitas. Berhubung penelitian ini
menggunakan dua variabel dependen, yaitu ROA dan Tobin’s Q maka terdapat
dua hasil pula untuk menguji multikolinearitas ini.
Tabel 1V.3
HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS
VARIABEL DEPENDEN ROA
Variabel Tolerance VIF Kesimpulan GOVLI 0,664 1,505 Tidak Terjadi Multikolinearitas BOWN 0,391 2,556 Tidak Terjadi Multikolinearitas
LEVERAGE 0,881 1,135 Tidak Terjadi Multikolinearitas TANG 0,868 1,152 Tidak Terjadi Multikolinearitas
GROWTH 0,379 2,635 Tidak Terjadi Multikolinearitas SIZE 0,738 1,355 Tidak Terjadi Multikolinearitas BETA 0,856 1,169 Tidak Terjadi Multikolinearitas
Sumber: Hasil Pengolahan Data (Lampiran)
Berdasarkan table IV.3 dengan variabel dependen ROA, hasil nilai
tolerance untuk semua variabel bernilai lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF kurang
dari 10, maka tidak terdapat gejala multikolinearitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel IV.4
HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS
VARIABEL DEPENDEN TOBIN’S Q
Variabel Tolerance VIF Kesimpulan GOVLI 0,664 1,505 Tidak Terjadi Multikolinearitas BOWN 0,391 2,556 Tidak Terjadi Multikolinearitas
LEVERAGE 0,881 1,135 Tidak Terjadi Multikolinearitas TANG 0,868 1,152 Tidak Terjadi Multikolinearitas
GROWTH 0,379 2,635 Tidak Terjadi Multikolinearitas SIZE 0,738 1,355 Tidak Terjadi Multikolinearitas BETA 0,856 1,169 Tidak Terjadi Multikolinearitas
Sumber: Hasil Pengolahan Data (Lampiran)
Berdasarkan table IV.4 dengan variabel dependen Tobin’s Q, ternyata
hasilnya sama dengan uji multikolinearitas yang menggunakan variabel dependen
ROA. Hasil nilai tolerance untuk semua variabel bernilai lebih besar dari 0,1 dan
nilai VIF kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa dalam model dua hasil
ini tidak terdapat gejala multikolinearitas.
2. Uji Autokorelasi
Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat dari nilai
Durbin-Watson. Penentuan ada tidaknya autokorelasi dapat digunakan patokan
nilai Durbin-Watson hitung yang berkisar antara 0 – 4 (Uyanto, 2009:248). Bila
nilai uji statistic Durbin-Watson lebih kecil dari 1 atau lebih dari 3 maka terjadi
autokorelasi. Untuk pengujian ini juga didapatkan dua hasil karena menggunakan
dua variabel dependen, yaitu ROA dan Tobin’s Q.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Berdasarkan perhitungan SPSS diperoleh nilai Durbin-Watson untuk
variabel dependen ROA sebesar 2,159 terletak di antara 1 dan 3 maka dapat
disimpulkan dalam model regresi ini tidak terdapat adanya autokorelasi.
Sedangkan untuk pengujian autokorelasi dengan variabel dependen
Tobin’s Q didapatkan nilai Durbin-Watson sebesar 1,844 terletak di antara 1 dan 3
maka dismpulkan bahwa model regresi ini tidak terjadi autokorelasi. Kedua hasil
di atas sama-sama menunjukkan tidak adanya autokorelasi dalam penelitian ini.
3. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah penyeberan data regresi yang tidak sama. Di
dalam penelitian ini menggunakan uji Glejser. Apabila nilai signifikasinya lebih
dari 0,05 maka ada homoskedastisitas dan ini yang seharusnya terjadi, namun jika
sebaliknya nilai signifikasinya kurang dari 0,05 maka terdapat heteroskedastisitas.
Oleh karena menguji dengan dua variabel dependen, yaitu ROA dan
Tobin’s Q, maka hasil yang didapatkan juga ada dua. Tabel dapat dilihat berikut
ini :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel IV.5
HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS
VARIABEL DEPENDEN ROA
(Sebelum Transformasi)
Variabel Sig. Kesimpulan GOVLI 0,226 Homoskedastisitas BOWN 0,587 Homoskedastisitas
LEVERAGE 0,000 Heteroskedastisitas TANG 0,119 Homoskedastisitas
GROWTH 0,282 Homoskedastisitas SIZE 0,538 Homoskedastisitas BETA 0,040 Heteroskedastisitas
Sumber: Hasil Pengolahan Data (Lampiran)
Dari hasil pengujian heteroskedastisitas dengan uji Glejser, ditemukan
variabel adanya heteroskedastisitas yang bernilai signifikasi di bawah 0,05 yaitu
variabel LEVERAGE dan BETA, dan yang lainnya terjadi homoskedastisitas.
Untuk menghasilkan nilai yang signifikasinya lebih dari 0,05 maka dilakukan
transformasi data sehingga hasilnya dapat dilihat di bawah ini :
Tabel IV.6
HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS
VARIABEL DEPENDEN ROA
(Setelah Transformasi)
Variabel Sig. Kesimpulan GOVLI 0,598 Homoskedastisitas BOWN 0,312 Homoskedastisitas
LEVERAGE 0,081 Homoskedastisitas TANG 0,142 Homoskedastisitas
GROWTH 0,839 Homoskedastisitas SIZE 0,255 Homoskedastisitas BETA 0,318 Homoskedastisitas
Sumber: Hasil Pengolahan Data (Lampiran)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Dari table IV.6 dengan menggunakan variabel dependen ROA diperoleh
nilai signifikan semua variabel lebih dari 0,05 setelah transformasi. Jadi semua
variabel telah memenuhi homoskedastisitas pada model regresi sehingga model
regresi layak digunakan.
Kemudian jika menguji heteroskedastisitas menggunakan variabel
dependen Tobin’s Q dapat dilihat di table berikut ini :
Tabel IV.7
HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS
VARIABEL DEPENDEN TOBIN’S Q
(Sebelum Transformasi)
Variabel Sig. Kesimpulan GOVLI 0,783 Homoskedastisitas BOWN 0,723 Homoskedastisitas
LEVERAGE 0,000 Heteroskedastisitas TANG 0,954 Homoskedastisitas
GROWTH 0,752 Homoskedastisitas SIZE 0,352 Homoskedastisitas BETA 0,628 Homoskedastisitas
Sumber: Hasil Pengolahan Data (Lampiran)
Dari hasil pengujian heteroskedastisitas di atas, ditemukan variabel adanya
heteroskedastisitas yang bernilai signifikasi di bawah 0,05 yaitu variabel
LEVERAGE, dan yang lainnya terjadi homoskedastisitas. Untuk menghasilkan
nilai yang signifikasinya lebih dari 0,05 maka dilakukan transformasi data
sehingga hasilnya dapat dilihat di bawah ini :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel IV.8
HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS
VARIABEL DEPENDEN TOBIN’S Q
(Setelah Transformasi)
Variabel Sig. Kesimpulan GOVLI 0,527 Homoskedastisitas BOWN 0,706 Homoskedastisitas
LEVERAGE 0,079 Homoskedastisitas TANG 0,185 Homoskedastisitas
GROWTH 0,389 Homoskedastisitas SIZE 0,907 Homoskedastisitas BETA 0,473 Homoskedastisitas
Sumber: Hasil Pengolahan Data (Lampiran)
Dari table IV.8 dengan menggunakan variabel dependen Tobin’s Q
diperoleh nilai signifikan semua variabel lebih dari 0,05 setelah transformasi. Jadi
semua variabel telah memenuhi homoskedastisitas pada model regresi sehingga
model regresi layak digunakan, baik menggunkan variabel dependen ROA
maupun Tobin’s Q.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4. Analisis Korelasi Pearson
Hubungan antara corporate governance dan kinerja perusahaan akan diuji
dengan korelasi Pearson. Berikut ini hasil perhitungan korelasi Pearson :
Tabel IV.9
HASIL ANALISIS KORELASI PEARSON
Correlations
GOVLI BOWN LEVERAGE TANG GROWTH SIZE BETA ROA Q GOVLI Pearson
Correlation 1 -.213 -.102 .142 -.354(*) .439(**) .128 .237 .037
Sig. (2-tailed) . .166 .511 .359 .018 .003 .408 .121 .810
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 BOWN Pearson
Correlation -.213 1 .005 -.290 .751(**) .036 .077 .104 -.035
Sig. (2-tailed)
.166 . .974 .056 .000 .815 .618 .503 .824
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 LEVERAGE Pearson
Correlation -.102 .005 1 -.050 -.077 .107 .230 -.473(**) .556(**)
Sig. (2-tailed) .511 .974 . .746 .619 .488 .134 .001 .000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 TANG Pearson
Correlation .142 -.290 -.050 1 -.158 .084 .136 -.121 .001
Sig. (2-tailed) .359 .056 .746 . .305 .589 .379 .436 .997
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 GROWTH Pearson
Correlation -.354(*) .751(**) -.077 -.158 1 -.075 .050 .157 -.064
Sig. (2-tailed) .018 .000 .619 .305 . .628 .745 .310 .678
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 SIZE Pearson
Correlation .439(**) .036 .107 .084 -.075 1 .260 .158 .204
Sig. (2-tailed) .003 .815 .488 .589 .628 . .088 .306 .184
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 BETA Pearson
Correlation .128 .077 .230 .136 .050 .260 1 .195 .102
Sig. (2-tailed) .408 .618 .134 .379 .745 .088 . .204 .510
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 ROA Pearson
Correlation .237 .104 -.473(**) -.121 .157 .158 .195 1 -.109
Sig. (2-tailed) .121 .503 .001 .436 .310 .306 .204 . .482
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 Q Pearson
Correlation .037 -.035 .556(**) .001 -.064 .204 .102 -.109 1
Sig. (2-tailed) .810 .824 .000 .997 .678 .184 .510 .482 .
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Dari table IV.9 menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif kuat antara
kualitas governance dengan size terdapat koefisien sebesar 0,439 dengan sign.
sebesar 0,003 (signifikan pada tingkat alpa 1%). Artinya jika ukuran perusahaan
semakin besar akan meningkatkan kualitas governance. Sementara itu tidak
terdapat hubungan negatif antara kualitas governance dengan variabel kontrol dan
variabel dependen. Kemudian terdapat hubungan positif kuat antara bown dan
growth terdapat koefisien sebesar 0,751 dengan sign. sebesar 0,000 (signifikan
pada tingkat alfa 1%). Artinya jika kepemilikan saham manajerial bertambah akan
meningkatkan pertumbuhan perusahaan. Namun bown terdapat hubungan negatif
yang lemah dengan tangibility dan Tobin’s Q dengan koefisien sebesar -0,290 dan
-0,035 dengan sign. sebesar 0,056 dan 0,824 (signifikan pada tingkat alpa 5%).
Artinya jika asset tangibility dan kinerja perusahaan meningkat akan menurunkan
kepemilikan saham manajerial. Variabel leverage juga terdapat hubungan positif
yang kuat dengan Tobin’s Q dengan koefisen sebesar 0,556 dengan sign sebesar
0,000 (signifikan pada tingkat alpa 1%). Artinya jika struktur modal perusahaan
besar maka akan meningkatkan kinerja perusahaan pula. Selain itu leverage juga
mempunyai hubungan yang negatif yang lemah dengan growth terdapat koefisien
sebesar -0,077 dengan sign. 0,619 (signifikan pada tingkat alpa 5%). Artinya
bahwa jika struktur modal meningkat maka akan menurunkan pertumbuhan
perusahaan. Tangibility berhubungan negatif lemah dengan growth dan ROA
dengan koefisien sebesar -0,158 dan -0,121 terdapat sign. 0,305 dan 0,436
(signifikan pada tingkat alpa 5%) dimana artinya bahwa jika partumbuhan
perusahaan menurun maka kinerja internal perusahaan akan meningkat. Growth
juga seperti itu berhubungan negatif lemah dengan size dan Tobin’s Q dengan
koefisen sebesar -0,075 dan -0,064 terdapat sign. sebesar 0,628 dan 0,678
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
(signifikan pada tingkat alpa 5%). Artinya jika ukuran dan kinerja perusahaan
besar maka akan menurunkan pertumbuhan itu sendiri.
Jadi, kesimpulannya adalah ukuran perusahaan, kinerja perusahaan, asset
tangibility dan struktur modal berhubungan positif kuat (koefisien lebih dari 0)
dengan kualitas governance. Sedangkan pertumbuhan perusahaan, kepemilikan
saham manajerial dan ROA (kinerja internal perusahaan) berhubungan negatif
lemah (koefisien kurang dari 0) dengan kualitas governance.
D. UJI HIPOTESIS
1. Pengaruh kualitas governance, kepemilikan manajerial, struktur modal
terhadap kinerja perusahaan (ROA) tanpa variabel kontrol
Hasil pengujian pengaruh kualitas governance terhadap kinerja
perusahaan-perusahaan non keuangan di Indonesia dapat dilihat pada table
berikut:
Tabel IV.10
HASIL UJI REGRESI
VARIABEL DEPENDEN ROA
Model Summary(b)
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .531(a) .282 .228 .08091
a Predictors: (Constant), LEVERAGE, BOWN, GOVLI b Dependent Variabel: ROA
ANOVA(b)
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig. 1 Regressio
n .103 3 .034 5.240 .004(a)
Residual .262 40 .007 Total .365 43
a Predictors: (Constant), LEVERAGE, BOWN, GOVLI b Dependent Variabel: ROA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant
) -.022 .165 -.131 .896
GOVLI .003 .002 .224 1.623 .112 BOWN .189 .169 .154 1.120 .270
LEVERAGE -.224 .067 -.451 -3.348 .002
a Dependent Variabel: ROA
Dari table IV.10 hasil regresi dapat diketahui bahwa dari hasil SPSS
menganalisis pengaruh mekanisme corporate governance pada nilai
perusahaan yang diukur dengan ROA namun tanpa variabel kontrol. Pada
model summary pada adjusted R square didapatkan nilai sebesar 0,228 yang
berarti variabel dependen ROA dapat dijelaskan oleh variabel independen
(GOVLI, BOWN, LEVERAGE) yang ada sebesar 22,8% sedangkan 77,2%
dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel independen yang ada. Pada kolom
anova, hasil pengujian F test menunjukkan pengaruh variabel GOVLI, BOWN
dan LEVERAGE secara bersama-sama terhadap variabel ROA. Nilai F test
sebesar 5,240 dan nilai signifikasi sebesar 0,004 menunjukkan berada di
bawah 0,05 berarti signifikan dan ada pengaruh positif. Nilai output koefisien
menunjukkan hasil uji pengaruh terhadap variabel GOVLI, BOWN dan
LEVERAGE terhadap variabel ROA secara partial. Hasil uji regresi di atas
menunjukkan bahwa variabel LEVERAGE berpengaruh positif terhadap
ROA, sementara variabel GOVLI dan BOWN tidak berpengaruh terhadap
ROA.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Pengaruh kualitas governance, kepemilikan manajerial, struktur modal
terhadap kinerja perusahaan (Tobin’s Q) tanpa variabel kontrol
Hasil pengujian pengaruh kualitas governance terhadap kinerja
perusahaan-perusahaan non keuangan di Indonesia dapat dilihat pada table
berikut:
Tabel IV.11
HASIL UJI REGRESI
VARIABEL DEPENDEN Q
Model Summary(b)
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .564(a) .319 .267 .23955
a Predictors: (Constant), LEVERAGE, BOWN, GOVLI b Dependent Variabel: Q ANOVA(b)
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig. 1 Regressio
n 1.073 3 .358 6.233 .001(a)
Residual 2.295 40 .057 Total 3.369 43
a Predictors: (Constant), LEVERAGE, BOWN, GOVLI b Dependent Variabel:
Coefficients(a)
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta 1 (Constant
) -.145 .488 -.298 .767
GOVLI .004 .006 .091 .679 .501 BOWN -.067 .500 -.018 -.134 .894 LEVERA
GE .854 .198 .566 4.310 .000
a Dependent Variabel: Q
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Dari table IV.11 hasil regresi dapat diketahui bahwa dari hasil SPSS
menganalisis pengaruh mekanisme corporate governance pada nilai
perusahaan yang diukur dengan Q namun tanpa variabel kontrol. Pada model
summary pada adjusted R square didapatkan nilai sebesar 0,267 yang berarti
variabel dependen Q dapat dijelaskan oleh variabel independen (GOVLI,
BOWN, LEVERAGE) yang ada sebesar 26,7% sedangkan 73,3% dijelaskan
oleh variabel lain di luar variabel independen yang ada. Pada kolom anova,
hasil pengujian F test menunjukkan pengaruh variabel GOVLI, BOWN dan
LEVERAGE secara bersama-sama terhadap variabel Q. Nilai F test sebesar
6,233 dan nilai signifikasi sebesar 0,001 menunjukkan berada di bawah 0,05
berarti signifikan dan ada pengaruh positif. Nilai output koefisien
menunjukkan hasil uji pengaruh terhadap variabel GOVLI, BOWN dan
LEVERAGE terhadap variabel Q secara partial. Hasil uji regresi di atas
menunjukkan bahwa variabel LEVERAGE berpengaruh positif terhadap Q,
sementara variabel GOVLI dan BOWN tidak berpengaruh terhadap Q.
3. Pengaruh kualitas governance, kepemilikan manajerial, struktur modal
terhadap kinerja perusahaan (ROA) dengan variabel kontrol
(GROWTH, SIZE, TANG, BETA)
Hasil pengujian pengaruh kualitas governance terhadap kinerja
perusahaan-perusahaan non keuangan di Indonesia dapat dilihat pada table
berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel IV.12
HASIL UJI REGRESI
VARIABEL DEPENDEN ROA
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .649(a) .421 .053 .11150
a Predictors: (Constant), ZBETA, TANG, BOWN, GROWTH, LEVERAGE, GOVLI, SIZE
ANOVA(b)
Model Sum of
Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regressio
n .099 7 .014 1.143 .404(a)
Residual .137 11 .012 Total .236 18
a Predictors: (Constant), ZBETA, TANG, BOWN, GROWTH, LEVERAGE, GOVLI, SIZE b Dependent Variabel: ROA Coefficients(a)
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta 1 (Constant
) -.843 .719 -1.173 .265
GOVLI .005 .007 .251 .770 .457 BOWN -1.928 1.618 -.348 -1.192 .258 LEVERA
GE -.218 .248 -.234 -.879 .398
TANG -.001 .003 -.044 -.170 .868 GROWTH -.019 .112 -.049 -.166 .871 SIZE .109 .092 .389 1.184 .261 ZBETA .102 .111 .249 .921 .377
a Dependent Variabel: ROA
Dari table IV.12 hasil regresi dapat diketahui bahwa dari hasil SPSS
menganalisis pengaruh mekanisme corporate governance pada nilai
perusahaan yang diukur dengan ROA dengan variabel kontrol (GROWTH,
SIZE, TANG, BETA). Pada model summary pada adjusted R square
didapatkan nilai sebesar 0,053 yang berarti variabel dependen ROA dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dijelaskan oleh variabel independen (GOVLI, BOWN, LEVERAGE) dan
variabel kontrol yang ada sebesar 5,3% sedangkan 94,7% dijelaskan oleh
variabel lain di luar variabel independen yang ada. Pada kolom anova, hasil
pengujian F test menunjukkan pengaruh variabel GOVLI, BOWN,
LEVERAGE, GROWTH, SIZE, BETA dan TANG secara bersama-sama
terhadap variabel ROA. Nilai F test sebesar 1,143 dan nilai signifikasi sebesar
0,404 menunjukkan berada di atas 0,05 berarti tidak signifikan dan ada
pengaruh negatif. Nilai output koefisien menunjukkan hasil uji pengaruh
terhadap variabel GOVLI, BOWN, LEVERAGE, GROWTH, SIZE, BETA
dan TANG terhadap variabel ROA secara partial. Hasil uji regresi di atas
menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang berpengaruh positif terhadap
ROA atau cenderung negatif semua.
4. Pengaruh kualitas governance, kepemilikan manajerial, struktur modal
terhadap kinerja perusahaan (Q) dengan variabel kontrol (GROWTH,
SIZE, TANG, BETA)
Hasil pengujian pengaruh kualitas governance terhadap kinerja
perusahaan-perusahaan non keuangan di Indonesia dapat dilihat pada table
berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel IV.13
HASIL UJI REGRESI
VARIABEL DEPENDEN Q
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .732(a) .536 .241 .15167
a Predictors: (Constant), ZBETA, TANG, BOWN, GROWTH, LEVERAGE, GOVLI, SIZE
ANOVA(b)
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig. 1 Regressio
n .293 7 .042 1.817 .181(a)
Residual .253 11 .023 Total .546 18
a Predictors: (Constant), ZBETA, TANG, BOWN, GROWTH, LEVERAGE, GOVLI, SIZE b Dependent Variabel: Q Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant
) -.220 .978 -.225 .826
GOVLI .006 .009 .191 .653 .527 BOWN -.853 2.200 -.101 -.388 .706 LEVERAGE .655 .338 .463 1.938 .079
TANG -.006 .004 -.326 -1.415 .185 GROWTH .136 .152 .240 .897 .389 SIZE .015 .125 .035 .119 .907 ZBETA .112 .151 .180 .744 .473
a Dependent Variabel: Q
Dari table IV.13 hasil regresi dapat diketahui bahwa dari hasil SPSS
menganalisis pengaruh mekanisme corporate governance pada nilai
perusahaan yang diukur dengan Q dengan variabel kontrol. Pada model
summary pada adjusted R square didapatkan nilai sebesar 0,241 yang berarti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
variabel dependen Q dapat dijelaskan oleh variabel independen (GOVLI,
BOWN, LEVERAGE, GROWTH, SIZE, BETA dan TANG) yang ada sebesar
24,1% sedangkan 75,9% dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel
independen yang ada. Pada kolom anova, hasil pengujian F test menunjukkan
pengaruh variabel GOVLI, BOWN, LEVERAGE, GROWTH, SIZE, BETA
dan TANG secara bersama-sama terhadap variabel Q. Nilai F test sebesar
1,817 dan nilai signifikasi sebesar 0,181 menunjukkan berada di atas 0,05
berarti tidak signifikan dan berpengaruh negatif. Nilai output koefisien
menunjukkan hasil uji pengaruh terhadap variabel GOVLI, BOWN,
LEVERAGE, GROWTH, SIZE, BETA dan TANG terhadap variabel Q secara
partial. Hasil uji regresi di atas menunjukkan bahwa ada variabel yang
berpengaruh positif terhadap Q yaitu LEVERAGE dengan sig. 0,079 (sign.
tingkat alpa 1%) maka berpengaruh signifikan, sehingga ketika variabel
kontrol diikutsertakan tetap hanya variabel LEVERAGE yang signifikan
(tidak ada perubahan). Hal ini berarti variabel kontrol mampu mengontrol
dengan baik sehingga tidak terjadi perubahan.
Pembahasan :
Kinerja perusahaan ditentukan sejauh mana keseriusannya dalam
menerapkan GCG. Sebelumnya, penelitian ini dilakukan pengujian untuk dua
veariabel dependen yaitu ROA dan Q. Hasil pengujian pengaruh kualitas
governance terhadap ROA tanpa adanya variabel kontrol GROWTH, SIZE,
BETA dan TANG menunjukkan bahwa pengaruh dari LEVERAGE sangat
berperan dalam pengelolaan GCG di perusahaan-perusahaan ini, lain halnya
dengan GOVLI dan BOWN. Kemungkinan disebabkan oleh dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
pelaksanaan GCG diperlukan perencanaan yang benar, tepat dan akurat terkait
dengan pendanaan perusahaan dimana sangat menentukan keberadaan
perusahaan ke depannya. Struktur modal erat kaitannya dengan kebijakan
hutang perusahaan. Jadi, kebijakan hutang menjadi salah satu indicator relevan
atau tidaknya struktur modal perusahaan. Selain itu, GCG dalam suatu
perusahaan merupakan salah satu bahan pertimbangan utama bagi kreditor
dalam mengevaluasi potensi suatu perusahaan untuk menerima pinjaman
kredit.
Selain itu, Jensen (1986) mengemukakan bahwa perjanjian hutang
akan menciptakan disiplin hutang karena hutang akan menciptakan biaya
tetap, mengurangi jumlah arus kas bebas serta mengurangi masalah agency.
Untuk itu dari hasil pengujian di atas, Nampak bahwa perusahaan-perusahaan
ini telah menerapkan struktur modal yang sudah tepat. Apabila struktur modal
meningkat, kualitas governance akan mengalami kenaikan juga. Lain halnya
dengan GOVLI dan BOWN yang tidak searah dengan kualitas governance
kemungkinan disebabkan oleh kurang adanya kesadaran dari menejemen
perusahaan dimana kepemilikan saham untuk pihak manajemen akan
menetukan keberlangsungan perusahaan melalui penerapan GCG. Komposisi
Dewan Direktur digunakan dalam penelitian ini sebagai proxy kualitas
governance dengan indeks governance mempunyai hubungan penting sebagai
suatu mekanisme internal dengan konsentrasi kepemilikan yang akan
digunakan untuk mengurangi biaya-biaya agency. Akan lebih tepat lagi
seandainya sebagian besar saham perusahaan dikelola secara independen agar
tidak terjadi adanya perselisihan antara internal dan eksternal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel IV.14 TABEL HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS
(Dikontrol variabel kontrol)
H Keterangan Nilai Sig. Kesimpulan
H1 Pengaruh kualitas governance terhadap kinerja operasional perusahaan non keuangan
0,457 Hipotesis ditolak
H2 Pengaruh kualitas governance terhadap kinerja pasar perusahaan non keuangan
0,527 Hipotesis ditolak
H3 Pengaruh kepemilikan manajerial terhadap kinerja operasional perusahaan non keuangan
0,258
Hipotesis ditolak
H4 Pengaruh kepemilikan manajerial terhadap kinerja pasar perusahaan non keuangan
0,706
Hipotesis ditolak
H5 Pengaruh struktur modal terhadap kinerja operasional perusahaan non keuangan
0,398 Hipotesis ditolak
H6 Pengaruh struktur modal terhadap kinerja pasar perusahaan non keuangan
0,079* Hipotesis diterima
Sumber: data olahan SPSS (*sign. alpa 1%)
Pada table IV.14 dapat dilihat, jika dibandingkan dengan yang
mengikutsertakan variabel kontrol dalam pengujian hipotesis menggunakan
dependen ROA sangat berbeda, pada awalnya terdapat variabel LEVERAGE
yang berpengaruh positif dengan signifikasi 0,002 (kurang dari 0,05). Namun
pada saat variabel kontrol masuk, keadaan itu berubah dan mengarah ke
pengaruh yang negatif dimana semua variabel independen dan kontrol tidak
berpengaruh positif terhadap ROA (sig. di atas 0,05). Hal ini dapat
disimpulkan bahwasannya ada perubahan karena variabel kontrol tidak
mampu mengontrol dengan baik atau semua hipotesis ditolak. Kenyataan ini
terjadi mungkin karena perusahaan ini lemah dalam kemajuan pertumbuhan
penjualan maupun pendapatannya, terkait dengan ukuran perusahaan ini
sangat menentukan prospektifitas perusahaan dalam bergerak di bidangnya
masing-masing. Mungkin perusahaan yang besar sudah mendapatkan tempat
yang layak daripada yang lainnya, begitu juga sebaliknya.
Untuk pengujian dengan dependen Q namun tidak menggunakan
variabel kontrol yang hasilnya yaitu sama dengan pengujian ketika
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
menggunakan variabel ROA dimana hanya LEVERAGE saja yang
berpengaruh positif dengan signifikasi 0,000 sedangkan GOVLI dan BOWN
tidak berpengaruh terhadap Q. Sementara untuk pengujian yang
mengikutsertakan variabel kontrol hasilnya tetap hanya variabel LEVERAGE
yang signifikan dan berpengaruh positif, atau dapat diartikan tidak ada
perubahan terhadap Q karena variabel kontrol mampu mengontrol dengan baik
(H2 dan H4 ditolak, sedangkan H6 diterima). Kemungkinan disebabkan oleh
kurangnya perhatian perusahaan terhadap kinerjanya melalui kualitas
governance dan kepemilikan manajerialnya dan dalam hal kebijakan hutang,
implementasi prinsip corporate governance secara konkrit dapat memberikan
kontribusi untuk memulihkan kepercayaan para kreditor terhadap kinerja suatu
perusahaan yang telah dilanda krisis, misalnya di Indonesia. Inilah yang
memungkinkan telah dilakukan perusahaan-perusahaan dengan cukup baik
dalam penelitian ini. Jika saja memperhatikan dan menerapkan kinerjanya
dengan baik, sudah tentu akan lebih mengawasi jalannya roda usaha dengan
berlomba-lomba meraih kualitas governance dengan cara sehat dan
professional dengan memperhatikan etika bisnis, lebih mengutamakan
kepemilikan perusahaan bagi pihak internal secara independen dimana
kekuasaan penuh menjadi suatu nilai tambah dalam menjalankan bisnis dan
perusahaan. Sebaiknya perusahaan berusaha untuk mencoba memperbesar
usahanya dengan cara ekspansi atau dengan menambah sumber dayanya, baik
sumber daya manusia maupun sumber daya alam. Selain itu, memperhatikan
progress pertumbuhan pendapatan ialah hal yang wajib dan mutlak untuk
dijadikan tolok ukur keberhasilan perusahaan jika dilihat dari kinerjanya.
Namun dalam penelitian ini hanya struktur modal yang diperhatikan oleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perusahaan-perusahaan ini. Pada intinya, semua pengujian hipotesis dengan
mengikutsertakan variabel kontrol oleh variabel inedependen (GOVLI,
BOWN, LEVERAGE) terhadap variabel dependen (ROA dan Q)
mengungkapkan hasil yang berbeda. Penelitian ini tidak konsisten dengan
penelitian yang dilakukan oleh Darmawati (2005), Cho (1998), Demsetz
(2001), Chi (2005), Beiner et al (2006), yang menemukan corporate
governance berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Ada beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini, antara lain :
1. Dilihat dari pengujian korelasi Pearson, ukuran perusahaan, kinerja perusahaan,
asset tangibility dan struktur modal berhubungan positif kuat (koefisien lebih dari
0) dengan kualitas governance. Sedangkan pertumbuhan perusahaan, kepemilikan
saham manajerial dan ROA (kinerja internal perusahaan) berhubungan negatif
lemah (koefisien kurang dari 0) dengan kualitas governance.
2. Pengujian pengaruh kualitas governance, kepemilikan manajerial dan struktur
modal terhadap kinerja perusahaan dalam uji regresi menampilkan hasil yang
beragam walaupun menggunakan variabel ganda, yaitu ROA dan Q. Dari masing-
masing variabel dependen ini mempunyai persamaan dalam pengujian regresinya
yaitu ketika sebelum dimasukkan variabel kontrol, menghasilkan satu variabel
yang berpengaruh positif terhadap dependennya, yaitu LEVERAGE. Sedangkan
setelah dimasukkan varibel kontrol, hasilnya sama ketika ROA sebagai
dependennya (berpengaruh negatif). Namun, di saat Q sebagai dependen hasilnya
hanya variabel LEVERAGE yang berpengaruh positif (tidak terjadi perubahan
ketika tanpa variabel kontrol) atau hanya LEVERAGE yang berpengaruh positif,
sedangkan yang lainnya berpengaruh negatif. Hal ini dapat disimpulkan
bahwasannya tidak ada perubahan karena variabel kontrol mampu mengontrol
dengan baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3. Penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Darmawati
(2005), Cho (1998), Demsetz (2001), Chi (2005), Beiner et al (2006), yang
menemukan corporate governance berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
4. Hanya terdapat hubungan positif atau signifikan antara struktur modal terhadap
kinerja pasar perusahaan.
B. KETERBATASAN
Penelitian ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang dapat dijadikan
bahan pertimbangan bagi peneliti berikutnya agar mendapatkan hasil yang lebih baik
lagi. Keterbatasan penelitian ini masih menggunakan Corporate Governance
Perception Index (CGPI) sebagai hasil survey dan pemeringkatan yang dikeluarkan
oleh IICG (Indonesian Institute of Corporate Governance). Sedangkan perusahaan
yang bersedia disurvey masih sangat sedikit.
C. SARAN
Berdasarkan hasil analisis pembahsan serta beberapa kesimpulan dan
keterbatasan pada penelitian ini, adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui
hasil penelitian ini agar mendapatkan hasil yang lebih baik, antara lain :
1. Bagi Investor
Bagi para investor yang akan melalukan investasi dananya ke perusahaan go
public, yang menerapkan GCG sebaiknya memilih perusahaan-perusahaan yang
memiliki skor pemeringkatan GCG tinggi. Karena skor pemeringkatan GCG yang
tinggi menunjukkan tingkat pengelolaan perusahaan yang tinggi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Bagi Manajemen Perusahaan
Informasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan dalam rangka
meningkatkan kinerja perusahaan. Diharapkan manajemen perusahaan mampu
menjalankan GCG secara lebih baik dan konsisten sehngga skor GCG akan tinggi
dan mengakibatkan tingkat kinerja perusahaan yang tinggi. Dari skor
pemeringkatan GCG yang tinggi akan menarik investor untuk menanamkan
dananya.
3. Bagi Dunia Akademik
Hasil penelitian mengenai corporate governance terhadap kinerja perusahaan
ini minimal dapat memberikan informasi bagi penelitian-penelitian berikutnya
dengan menggunakan variabel penelitian yang lain. Karena dengan adanya
penelitian yang baru diharapkan dapat menambah wawasan dan dapat
memberikan kesimpulan yang lebih baik nantinya.