FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BAURAN...
Transcript of FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET …/Analisis... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BAURAN...
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BAURAN PEMASARAN YANG
MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMILIH
PERGURUAN TINGGI SWASTA
(Studi KasusTerhadap Mahasiswa Balikpapan Yang Kuliah di Yogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
Universitas Sebelas MaretSurakarta
Oleh :
NUR AKHMAD SUBHIONOF0298099
FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA2003
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diterima dan disetujui dengan baik oleh Tim Penguji Skripsi Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta guna melengkapi tugas-tugas dan
syarat-syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen.
Hari : Sabtu
Tanggal : 6 Desember 2003
Tim Penguji Skripsi Tanda Tangan
1. Drs. Muh. Amin Gunadi, MPNIP. 131 569 233 Ketua
2. Drs. Djoko Purwanto, MBA NIP. 131 472 193 Pembimbing
3. Drs. Wiyono, MMNIP. 131 472 199 Anggota
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Pandanglah ke atas dalam hal ilmu, tetapi jangan segan-segan memandang ke
bawah dalam hal harta.”
“Kesuksesan adalah milik orang-orang yang bisa menerima kegagalan dengan
besar hati.”
Karya ini kupersembahkan untuk:
Allah dan Rasulnya
Bapak dan Ibuku untuk doa, kasih sayang
dan kepercayaan yang telah diberikan.
Kakakku beserta keluarga (Mbak Nurul,
Mas Anton & Keponakan-keponakanku-
Nuha, Bila dan Afa), dan adikku Een.
Mbak Dewi beserta keluarga
Seluruh saudara dan kerabatku.
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT yang karena
rahmat dan anugerah-Nya semata-mata, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BAURAN PEMASARAN YANG
MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMILIH PERGURUAN
TINGGI SWASTA (STUDI KASUS TERHADAP MAHASISWA
BALIKPAPAN YANG KULIAH DI YOGYAKARTA)”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak
membutuhkan bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini, dengan segala
kerendahan hati dan penghargaan yang setingi-tingginya, penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Ibu Dra. Salamah Wahyuni, SU, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta yang telah memberi ijin untuk peneltian ini.
2. Bapak Drs. Djoko Purwanto, MBA, seaku dosen Pembimbing Skripsi yang
telah berkenan meluangkan waktu dan untuk semua pengertian, kesabaran,
dan ketelitiannya dalam memberikan bimbingan dan saran yang sangat
bermanfaat dan mendukung terselesaikannya skripsi ini.
3. Bapak Drs. Imam Mahdi, selaku Ketua Jurusan Manajemen FE UNS dan
Bapak Drs. Yong Dirgiatmo, MSc, selaku Sekretaris Jurusan Manajeme FE
UNS.
4. Ibu Dra. Sri Suwarsi, MM, sebagai Pembimbing Akademis.
vi
5. Semua staf dosen yang telah mengasuh dan membimbing penulis selama
belajar di Fakultas Ekonomi UNS
6. Semua staf pegawai Fakultas Ekonomi UNS yang telah membantu dalam
kelancaran urusan administrasi, baik selama proses skripsi maupun selama
penulis belajar di Fakultas Ekonomi UNS.
7. Keluargaku tercinta, Bapak dan Ibu, Kakak dan adikku yang selalu
memberikan dukungan moril serta perhatian yang lebih dari cukup hingga
penulis menyelesaikan studi di Perguruan Tinggi ini.
8. Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Balikpapan di Yogyakarta (KPMB-Yogya)
beserta seluruh pengurus dan anggotanya, yang telah membantu penulis dalam
penyediaan data dan kerjasamanya hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini.
9. Sahabat dan teman-temanku di FE UNS: Fatwa, Tian, Kriting, Choiri, Anton,
Galih dan lainnya yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama
penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.
10. Untuk Adi, terima kasih untuk pinjaman literatur dan sumber materi
penelitiannya.
11. Untuk teman-teman di Dewantoro, diantaranya Robert (terima kasih untuk
pinjaman printer-nya), Heri, Hasan, Le’ Thono, Broto, Mas Cucuk, Pe’i,
Ma’nan, Onggo, Mas PNS, Muji dan lainnya (terima kasih untuk dukungan
dan bantuannya).
12. Teman-teman Kelas E dan angkatan 1998, terima kasih atas kebersamaan
yang menyenagkan.
vii
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan baik langsung maupun tidak langsung kepada penulis.
Penulis menyadari usaha terbaik dalam menyusun karya skripsi ini
sangat jauh dari hasil yang sempurna.. Kritik dan saran membangun sangat
diharapkan agar karya ini dapat lebih bermanfaat bagi masyarakat, akademisi dan
semua pihak yang memerlukan.
Surakarta, 20 November 2003
Nur Akhmad Subhiono
viii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK
HALAMAN JUDUL …………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN …………………………………………. ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………….…. iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ……………………………………… iv
KATA PENGANTAR ………………………………………………….. v
DAFTAR ISI ……………………………………………………………. viii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………. xi
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………. xii
BAB
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………………………………………….. 1
B. Perumusan Masalah ………………………………………………. 4
C. Tujuan Penelitian …………………………………………………. 4
D. Manfaat Penelitian ………………………………………………… 5
II. LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka ………………………………………………….. 6
1. Perguruan Tinggi Sebagai Industri Jasa ……………………… 6
2. Konsep Pemasaran …………………………………………… 8
3. Karakteristik dan Sifat-sifat Khusus Jasa ……………………. 10
ix
4. Bauran Pemasaran Jasa ………………………………………. 13
5. Faktor-faktor Bauran Pemasaran Jasa yang Mempengaruhi
Keputusan Konsumen ………………………………………… 14
6. Perilaku Konsumen …………………………………………… 16
7. Keputusan Pembelian. ………………………………………… 17
B. Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu ……………………………… 18
C. Kerangka Pemikiran ………………………………………………. 19
D. Hipotesis…………………………………………………………… 22
III. METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ……………………………………….... 23
B. Lokasi penelitian ………………………………………………….. 23
C. Populasi …………………………………………………………… 24
D. Sampel Penelitian …………………………………………………. 24
E. Sumber Data ………………………………………………………. 26
F. Variabel Penelitian …………………………………………………26
G. Definisi Operasional Variabel …………………………………….. 28
H. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………... 32
I. Teknik Penilaian Kuesioner ………………………………………. 33
J. Instrumen Penelitian ………………………………………………. 34
1. Uji Validitas ……………………………………………………34
2. Uji Reliabilitas ………………………………………………… 35
K. Teknik Penganalisaan Data ……………………………………….. 36
1. Analisis Deskriptif ……………………………………………. 36
x
2. Analisis Faktor …………………………………………………36
IV. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Deskriptif …………………………………………………. 42
B. Uji Instrumen Penelitian …………………………………………… 55
1. Uji Validitas ……………………………………………………55
2. Uji Reliabilitas ………………………………………………… 56
C. Analisis Faktor……………………………………………………… 57
D. Pembuktian Hipotesis……………………………………………… 67
V. PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………. 68
B. Saran…………………………………………………………………70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.1 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin……………………… 43
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan di Perguruan Tinggi………. 44
4.3 Karakteristik Berdasarkan Perguruan Tinggi Yang Dipilih……………….. 45
4.4 Distribusi Frekuensi Faktor Product………………………………………..46
4.5 Distribusi Frekuensi Faktor Price…………………………………………...49
4.6 Distribusi Frekuensi FaktorPromotion…...…………………………………50
4.7 Distribusi Frekuensi Faktor Place…………………………………………...51
4.8 Distribusi Frekuensi Faktor Personal Traits………………………………...52
4.9 Distribusi Frekuensi Faktor Process………………………………………...53
4.10 Distribusi Frekuensi Faktor Physical Evidence……………………………. 54
4.11 Variabel Yang Tidak Memenuhi Syarat MSA……………………………...57
4.12 Hasil analisis Faktor Berdasarkan Nilai Eigenvalue dan Cummulative
Percentage Of Variance……………………………………………………. 59
4.13 Hasil Rotasi Faktor Varimax………………………………………………..60
4.14 Pengelompokkan Variabel…………………………………………………. 61
4.15 Faktor-Faktor Bauran Pemasaran Yang Dipertimbangkan Konsumen
Dalam Memilih Perguruan Tinggi di Yogyakarta..………………………... 62
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Model Keputusan Pembelian................................................................. 17
2.2 Kerangka Pemikiran............................................................................. 21
3.1 Tahapan Analisis Faktor........................................................................ 37
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu propinsi dari 30
propinsi yang ada di Indonesia saat ini dengan ibu kota Yogyakarta. Daerah
Istimewa Yogyakarta mendapat predikat sebagai kota pelajar, dan dengan sebutan
sebagai kota pelajar ini Yogyakarta merupakan salah satu daerah pusat pendidikan
di Indonesia. Di Yogyakarta terdapat Universitas Gajah Mada (UGM) yang mana
merupakan perguruan tinggi tertua di Indonesia yang lahir di Zaman
kemerdekaan.
Pada waktu-waktu selanjutnya berbagai jenis lembaga pendidikan tinggi
negeri maupun swasta bermunculan di Yogyakarta, sehingga dapat dikatakan
hampir tidak ada cabang ilmu pengetahuan yang tidak diajarkan di kota ini. Hal
ini telah menjadikan Yogyakarta tumbuh sebagai salah satu kota pelajar dan pusat
pendidikan di Indonesia. Ini dibuktikan dengan banyaknya masyarakat dari
seluruh Indonesia yang datang dan menuntut ilmu di kota Yogyakarta. Dari sekian
banyaknya mahasiswa tersebut terdapat 369 orang mahasiswa asal Balikpapan-
Kalimantan Timur yang kuliah diberbagai Perguruan Tinggi yang ada di
Yogyakarta (KPMB:2002).
Pendidikan merupakan suatu kelembagaan yang berkaitan dengan
pengembangan sumber daya manusia dengan kualifikasi tertentu. Kualifikasi ini
mencakup sejak persyaratan yang paling mendasar agar seseorang bisa hidup dan
berkehidupan dalam suatu masyarakat tertentu sampai tujuan yang sangat rinci
2
yang mempersiapkan sesorang untuk suatu tugas tertentu dalam masyarakat
tersebut.
Di dalam era globalisasi yang melanda dunia pada abad ke-20 dan
memasuki abad ke-21 atau dengan kata lain era milenium ke-3 merupakan
fenomena yang harus diperhatikan sebagai akibat kemajuan teknologi yang
menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan pada hampir semua aspek
kehidupan manusia yang ditandai dengan perubahan tatanan masyarakat dunia di
mana batas negara, apalagi batas daerah seolah-olah semakin kabur akibat dari
perkembangan transportasi, telekomunikasi dan tourisme, yang dipercepat dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan teknologi juga
merubah kebutuhan sumber daya manusia di seluruh dunia, terutama tuntutan
kualitas sumber daya manusia tersebut.
Oleh karena itu sejalan dengan perkembangan yang terjadi di segala
sektor kehidupan manusia, maka bermunculan perguruan tinggi-perguruan tinggi
sebagai salah satu tempat atau sarana pencetakan sumber daya manusia yang
diharapkan pada nantinya dapat mencetak sumber daya manusia seperti yang
diinginkan. Pada satu sisi, bemunculannya banyak perguruan tinggi tersebut
diharapkan dapat memenuhi semua permintaan dari masyarakat akan suatu
lembaga pendidikan yang dapat mencetak sumber daya manusia yang unggul.
Namun di sisi lain, banyak bermunculannya perguruan tinggi-perguruan tinggi
tersebut membuat persaingan di antara perguruan tinggi tersebut kian ketat.
Perguruan tinggi bukanlah perusahaan yang senantiasa hanya mengejar
3
keuntungan finansial, tetapi bukan juga badan amal, melainkan sebuah industri
paling vital yang harus dikelola seefektif dan seefisien mungkin.
Layaknya sebuah perusahaan yang sedang menghadapi sebuah
persaingan, maka perguruan tinggi harus benar-benar memikirkan dan
mempersiapkan langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan agar dapat
setidaknya bertahan atau bahkan unggul dalam persaingan tersebut. Oleh karena
itu pada masa sekarang ini, banyak sekali perguruan tinggi yang berusaha merebut
pasar yang ada, dengan menawarkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh
masing-masing perguruan tinggi. Selanjutnya masyarakat atau calon konsumen
dibiarkan untuk memilih dan memutuskan perguruan tinggi mana yang akan
dipilihnya.
Proses pengambilan keputusan pembelian merupakan sesuatu yang
komplek karena dipengaruhi oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal.
Seperti halnya produk atau jasa lainnya, ketika konsumen akan memilih jasa
pendidikan mereka juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Beberapa pendapat
mengatakan bahwa faktor-faktor yang melandasi pertimbangan seorang konsumen
dalam menentukan pilihan perguruan tinggi yang akan dimasukinya terkait
dengan bauran pemasaran yang melekat pada suatu perguruan tinggi itu sendiri
antara lain: a) program/jurusan yang ditawarkan, b) citra/reputasi perguruan
tinggi, c) citra lokasi atau tempt perguruan tinggi itu berada, d) dana/biaya yang
dikeluarkan.
4
Berdasarkan pemikiran di atas maka penulis berkeinginan untuk
mengkaji faktor-faktor bauran pemasaran apa saja yang mempengaruhi perilaku
konsumen dalam mengambil keputusan memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas penulis merumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah faktor-faktor bauran pemasaran yang ada pada perguruan tinggi
merupakan faktor-faktor yang dipertimbangkan mahasiswa asal
Balikpapan dalam memilih perguruan tinggi swasta di Yogyakarta?
2. Faktor-faktor apa sajakah dari bauran pemasaran tersebut, yang merupakan
faktor-faktor dominan yang mempengaruhi keputusan mahasiswa asal
Balikpapan dalam memilih perguruan tinggi swasta di Yogyakarta?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah di atas, kegiatan
penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk:
1. Mengetahui apakah faktor-faktor bauran pemasaran yang ada pada
perguruan tinggi merupakan faktor yang dipertimbangkan mahasiswa asal
Balikpapan dalam memilih perguruan tinggi swasta di Yogyakrata.
5
2. Mengetahui faktor-faktor apa sajakah dari bauran pemasaran tersebut
yang merupakan faktor-faktor dominan yang mempengaruhi keputusan
mahasiswa asal Balikpapan dalam memilih perguruan tinggi swasta di
Yogyakarta.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini nantinya diharapakan dapat bermanfaat bagi:
1. Perguruan Tinggi
Sebagai bahan masukan untuk melakukan penyempurnaan bagi peningkatan
pengelolaan/pembinaan perguruan tinggi yang sesuai dengan kebutuhan
konsumen.
2. Pemerintah dan Masyarakat
Sebagai dasar dalam menentukan kebijakan dan strategi bagi Pemerintah Kota
Balikpapan dan pengusaha yang bergerak dalam bidang pendidikan dalam
mengembangkan perguruan tinggi yang ada di Balikpapan.
3. Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk memperkaya
kajian-kajian yang terkait dengan perilaku konsumen dan pemasaran
khususnya pemasaran jasa pendidikan.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Perguruan Tinggi Sebagai Industri Jasa
Perguruan Tinggi adalah organisasi yang bergerak dalam usaha
pendidikan yang menghasilkan produk berupa jasa pendidikan dan harus
dipasarkan kepada konsumen. Produk dari Perguruan Tinggi adalah Tri
Dharma Perguruan Tinggi yaitu : pendidikan/pengajaran, penelitian dan
pengabdian masyarakat.
Perguruan tinggi sebagai suatu lembaga pendidikan tinggi dapat
dipandang sebagai suatu proses produksi. Menurut Taliziduhu (1988)
setidak-tidaknya ada dua macam produk dari perguruan tinggi yaitu:
a. Nilai tambah manusiawi yang diperoleh mahasiswa yang
bersangkutan, sehingga ia diharapkan siap memasuki dunia
nyata dalam masyarakat. Termasuk di dalam kategori ini
pembentukan dan transformasi nilai. Inilah produk perguruan
tinggi sebagai proses edukatif dan proses pertimbangan (value
judgement).
b. Temuan ilmiah (scientific discoveries) dan inovasi teknologi
(technological innovation). Inilah produk perguruan tinggi
sebagai proses riset.
7
Sebagai sebuah industri, perguruan tinggi harus dikelola menurut
azas-azas ekonomi perusahaan. Memang benar, perguruan tinggi bukanlah
perusahaan yang senantiasa hanya mengejar keuntungan finansial, tetapi
bukan juga badan amal, melainkan sebuah industri paling vital yang harus
dikelola seefektif dan seefisien mungkin. Oleh karena itu pengelolaannya
harus memperhatikan manajemen bisnis, dalam hal ini manajemen
profesional. Dilihat dari segi pertanggungjawaban sosial, manajemen seperti
ini semakin penting, lebih-lebih jika perguruan tinggi yang bersangkutan,
dalam hal keuangan sedikit banyak tergantung pada masyarakat.
Dalam mengelola perguruan tinggi harus diingat satu hal yang unik
dan khas oleh lembaga pendidikan, yaitu mahasisiwa berkedudukan sebagai
bahan baku yang hendak dibentuk (yang diproses) sekaligus sebagai
konsumen yang berkepentingan. Bukan hanya itu mahasiswa juga merupaan
modal utama (yang membiayai) proses tersebut dan pada gilirannya ia
mungkin akan menjadi produsen pada lembaga yang sama (regenerasi).
Komoditi yang dipasarkan ke masyarakat oleh perguruan tinggi bermacam-
macam, menurut Taliziduhu (1988) jenis komoditi yang ditawarkan oleh
perguruan tinggi antara lain: tenaga ahli, sarjana, ilmu dan teknologi, tempat
(lokasi), informasi ilmiah (seminar, diskusi, workshop), terutama di bidang
teknologi, kursi kemahasiswaan tetap paling banyak diperebutkan, status,
nama atau merk, kursi yang populer dan gelar.
Upaya-upaya perguruan tinggi dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa menjadi tanggung jawab semua pihak, sebab investasi
8
SDM kepentingannya tidak hanya berdimensi mendatang, makna
pendidikan makin terasa kepentingannya tatkala antar negara semakin
mengglobal. Namun demikian ketika seseorang akan memilih menempuh
pendidikan mereka dihadapkan pada persoalan pelik, satu sisi pendidikan
menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi di sisi lain karena biaya pendidikan
juga semakin mahal. Orang pada umumnya mempertimbangkan pilihan
pendidikan atas dasar (a) harapan tentang peluang kerja, (b) pengembangan
karir yang dipilih di masa datang, (c) harapan pendapatan yang diperoleh
dari pengetahuan yang dimiliki.
Dari penjelasan di atas tampak bahwa lembaga pendidikan,
termasuk perguruan tinggi, memerlukan analisis pasar, persaingan, analisis
perilaku konsumen maupun hal-hal yang dapat memuaskan konsumen
2. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran merupakan sebuah falsafah bisnis yang
menyatakan bahwa pemasaran kebutuhan merupakan syarat ekonomi dan
sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Konsep inti pemasaran
bersandar pada kebutuhan (needs), keinginan (wants) dan permintaan
(demands), produk (barang, jasa dan gagasan); nilai, biaya dan kepuasan;
pertukaran dan transaksi; hubungan dan jaringan; pasar serta pemasar dan
prospek (Kotler, 1997).
Dalam melakukan kegiatan-kegiatan pemasarannya suatu
organisasi harus didasari filosofi yang matang untuk pemasaran yang efisien,
9
efektif dan bertanggung jawab serta dapat berpedoman pada salah satu
filosofi pemasaran. Ada lima filosofi pemasaran yang mendasari cara
organisasi melakukan kegiatan-kegiatan pemasarannya (Kotler 1995), yaitu:
(a) konsep produksi (the production concept), (b) konsep produk (the
product concept), (c) konsep penjualan (the selling concept), (d) konsep
pemasaran masyarakat (society marketing concept), (c) konsep pemasaran
(the marketing concept).
Untuk organisasi nirlaba (non-profit organization) dalam
melakukan kegiatan-kegiatan pemasarannya menganut konsep pemasaran
(the marketing concept). Perguruan tinggi yang merupakan organisasi
nirlaba dalam melakukan kegiatan-kegiatan pemasarannya menganut fasafah
konsep pemasaran. Falsafah konsep pemasaran bertujuan memberikan
kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan pembeli/konsumen.
Apabila perguruan tinggi akan melaksanakan kegiatan konsep
pemasaran (marketing concept), yang berorientasi ke konsumen, maka
seluruh personil baik dosen maupun tenaga administrasi harus menghayati
apa misi mereka dan apa bisnis mereka. Dengan pendekatan marketing
konsep memaksa dosen dan personil yang terlibat di perguruan tinggi, untuk
menganalisis intra dan ekstra kurikuler, fasilitas pendidikan, proses belajar
mengajar dan sebagainya sehingga kegiatan selalu terpusat pada perbaikan
mutu pelayanan.
10
3. Karakteristik dan Sifat-sifat Khusus Jasa
Jika barang merupakan suatu obyek, alat atau benda maka jasa
adalah suatu perbuatan, kinerja, atau usaha. Oleh karena itu esensi dari apa
yang dibeli pelanggan adalah performance (kinerja) yang diberikan oleh
suatu pihak kepada pihak lain.
Menurut Kotler (1997) pengertian jasa adalah setiap tindakan atau
kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak lain kepada pihak lain, pada
dasarnya tidak berwujud dan tidak berakibat kepemilikan apapun. Produk
jasa mungkin tidak berkaitan dengan produk fisik.
Tjiptono (1997) mengemukakan ada empat karakteristik utama
untuk jasa, yaitu:
a. Intangibility, tidak nyata, tidak dapat dilihat, dirasa, dicium,
didengar atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi.
b. Inseparability, tidak terpisah antara penyedia jasa dengan
pelanggan, kedua pihak mempengaruhi hasil jasa tersebut.
c. Variability, banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis,
tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut
dihasilkan.
d. Perishability, jasa merupakan komoditas yang tidak dapat
disimpan.
11
Selanjutnya sifat-sifat khusus jasa dari pemasaran jasa menurut
Alma (1992) ada lima, yaitu:
a. Menyesuaikan dengan selera konsumen
Pemasaran jasa pada saat ini adalah apa yang disebut dengan
gejala buyer’s market dimana pembeli berkuasa
memperlihatkan suasana pasaran jasa. Pengusaha jasa harus
memperhatikan servis dan selea konsumen, jika tidak
diperhatikan maka konsumen akan beralih pada yang lain.
Kualitas jasa yang ditawarkan tidak dapat dipisahkan dari mutu
yang menyediakan jasa. Pada usaha jasa yang memakai banyak
tenaga orang, harus diberikan perhatian khusus terhadap mutu
penampilan orang tersebut. Apa yang dilakukan oleh pegawai
tersebut adalah merupakan produk perusahaan, para pegawai
harus menawarkan jasa yang lebih baik mutunya, pekerjaan
lebih memuaskan, tingkat kemampuan lebih tinggi, dan
pelayanan lebih efektf, inilah yang disebut dengan istilah
internal marketing.
b. Keberhasilan pemasaran jasa dipengaruhi oleh jumlah
pendapatan penduduk.
Kenyataannya makin maju sebuah negara, makin banyak
permintaan akan jasa. Hal ini sehubungan dengan hirarki
kebutuhan manusia yang mula-mula hanya membutuhkan
terpenuhinya kebutuhan, kemudian menginjak pada kebutuhan
12
yang lebih abstrak, yaitu kebutuhan akan jasa. Engel
mengatakan, semakin tinggi penghasilan seseorang, maka
semakin banyak persentase yang dibelanjakannya untuk
keperluan akan jasa.
c. Pada pemasaran jasa tidak ada pelaksanaan fungsi
penyimpanan.
Telah dikemukakan di atas, bahwa jasa diproduksi bersamaan
dengan waktu konsumsi, jadi tidak ada jasa yang dapat
disimpan.
d. Mutu jasa dipengaruhi oleh benda berwujud
(perlengkapannya).
Jasa sifatnya tidak berwujud, oleh sebab itu konsumen akan
memperhatikan benda berwujud yang memberi pelayanan
sebagai patokan terhadap kualitas jasa yang ditawarkan.
e. Saluran distribusi dalam pemasaran jasa tidak begitu penting.
Saluran distribusi dalam pemasaran jasa tidak merupakan hal
yang penting, karena pada umumnya dalam pemasaran jasa
perantara tidak digunakan, kecuali untuk jasa-jasa tertentu
dimana agen-agen, perantara-perantara dapat digunakan.
Misalnya dalam perdagangan saham obligasi dan jasa
angkutan.
Kotler (1997), juga mengatakan bahwa jasa memiliki empat
karakteristik utama yang sangat mempengaruhi rancangan program
13
pemasaran jasa, yaitu : jasa merupakan sesuatu yang tidak berwujud
(intangble), tidak dapat dipisahkan (inseparable), jasa sangat bervariasi
(variability) dan jasa tidak tahan lama dan jasa tidak bisa disimpan
(perishable).
4. Bauran Pemasaran Jasa
Elemen-elemen bauran pemasaran jasa dari semua variabel yang
bisa dikontrol perusahaan dalam komunikasinya dan akan dipakai untuk
memuaskan konsumen sasaran. Bauran pemasaran sebagaimana sudah kita
kenal dengan sebutan 4P yaitu: product, price, promotin dan place, adalah
bauran pemasaran untuk produk barang, sedangkan untuk bauran pemasaran
jasa telah dikembangkan dan disesuaikan dengan karakteristik jasa itu
sendiri.
Menurut Alma (1992) menegaskan bahwa elemen bauran
pemasaran lembaga pendidikan terdiri atas 4P ditambah dengan P kelima
yaitu : P1 = Product, P2 = Price, P3 = Promotion, P4 = Place, P5 =
Personal Traits.
Sedangkan, dalam pemasaran jasa oleh Boom dan Bitner (Kotler,
1997), menegaskan bahwa bauran pemasaran jasa terdiri dari 4P ditambah
3P. Elemen-elemen yang bisa dikontrol dan dikoordinasikan untuk
keperluan komunikasi dalam memuaskan konsumen jasa tersebut adalah: P1
= Product, P2 = Price, P3 = Promotion, P4 = Place, P5 = People (orang), P6
= Process, P7 = Physical evidence (bukti fisik).
14
Dalam uraian di atas telah dijelaskan bahwa jasa diproduksi secara
simultan dengan konsumsinya dan jasa lebih banyak unsur intangible-nya,
maka konsumen sering mencari tanda-tanda yang tangible untuk membantu
memahami karakteristik jasa. Maka dalam penelitian ini, bauran pemasaran
jasa (marketing mix) yang digunakan penulis adalah bauran pemasaran jasa
yang terdiri dari 7P, sebagai berikut: : P1 = Product, P2 = Price, P3 =
Promotion, P4 = Place, P5 = Personal traits, P6 = Process, P7 = Physical
evidence (bukti fisik). Meskipun ada variabel lain yang tidak diteliti karena
dianggap sudah diwakili oleh variabel di atas.
5. Faktor-faktor Bauran Pemasaran Jasa yang Mempengaruhi
Keputusan Konsumen
Kotler (1997) mendefinisikan bahwa bauran pemasaran adalah
kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai
sasarannya dalam pasar sasaran. Kiat itu ada empat faktor yaitu: (1) produk,
(2) harga, (3) tempat, dan (4) promosi.
Dalam rencana penelitian ini yang berkenaan dengan lembaga
pendidikan, elemen-elemen bauran pemasaran yang akan digunakan adalah
4P+3P yaitu:
a. P1 = Product
Produk merupakan hal yang paling mendasar (the most crucial
determinant) yang akan menjadi pertimbangan preferensi
pilihan bagi mahasiswa. Bauran produk dalam strategi ini dapat
15
berupa diferensiasi produk yang akan memberikan dampak
terhadap kesempatan lapangan kerja dan menimbulkan citra
terhadap nama universitas (perguruan tinggi), dan terhadap
mutu produk itu sendiri. Misalnya jurusan apa saja yang
tersedia pada suatu perguruan tinggi, ada jurusan favorit atau
tidak. Demikian pula performance dari lulusan jurusan tersebut
ikut mempengaruhi.
b. P2 = Price
Elemen ini berjalan sejajar dengan mutu produk. Apabila mutu
produk baik, maka konsumen berani “membayar” lebih tinggi.
c. P3 = Place
Pada umumnya pimpinan perguruan tinggi sependapat bahwa
lokasi, letak perguruan tinggi yang mudah dicapai kendaraan
umum, cukup berperan sebagai bahan pertimbangan mahasiswa
untuk memasuki perguruan tinggi tersebut.
d. P4 = Promotion
Promosi adalah informasi mengenai keberadaan suatu
perguruan tinggi, merupakan bahan pertimbangan untuk
mahasiswa memilih perguruan tinggi yang dicita-citakan.
e. P5 = Personal Traits
Hal ini menyangkut perilaku unsur pimpinan perguruan tinggi
baik dosen maupun pelayanan yang diberikan oleh karyawan
16
perguruan tinggi tersebut. Figur seorang pimpinan perguruan
tinggi dapat membawa perkembangan perguruan tinggi.
6. P6 = Process
Proses adalah kegiatan-kegiatan yang ditawarkan oleh
perguruan tinggi terhadap warga belajarnya, sehingga dengan
melalui proses ini mahasiswa akan lebih memahami suatu misi
yang diemban oleh suatu perguruan tinggi.
7. P7 = Phyical Evidence
Yaitu adalah lingkungan fisik dari suatu perguruan tinggi yang
mempengaruhi kualitas pelayanan jasa pendidikan yang
diberikan oleh perguruan tinggi tersebut.
6. Perilaku Konsumen
Dalam Dharmmesta dan Handoko (1997) terdapat dua elemen
penting dalam perilaku konsumen yaitu: (1) Proses pengambilan keputusan
dan (2) kegiatan fisik yang semuanya melibatkan individu dalam menilai,
mendapatkan dan menggunakan barang-barang dan jasa-jasa ekonomis.
Sedangkan menurut Engel (1994) didefinisikan sebagai “tindakan individu
yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan
barang-barang atau jasa termasuk proses pengambilan keputusan yang
mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut”.
Perilaku manusia dapat dikatakan merupakan suatu fungsi dari
interaksi antara individu dengan lingkungan baik lingkungan fisik maupun
17
sosial. Peramalan tentang perilaku atau pilihan konsumen di masa
mendatang dapat berdasarkan apa yang telah mereka katakan tentang minat
untuk mengambil pilihan atau membeli.
7. Keputusan Pembelian
Dalam mempelajari perilaku konsumen, salah satu pendekatan
yang digunakan adalah proses pengambilan keputusan konsumen.
Pendekatan ini menitikberatkan pada pandangan bahwa dalam mencapai
suatu keputusan pembelian seorang konsumen akan melalui suatu proses
tahap-tahap tertentu. Pendekatan proses pengambilan keputusan pembelian
oleh konsumen menurut Engel (1994) ada lima tahapan penting yaitu :
.
Gambar 2.1. Model Keputusan Pembelian Menurut Engel Black Well (1994)
Informationsearch
Problem recognition
Evaluation of alternative
Purchase decision Postpurchasebehavior
18
B. Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu
Untuk memberikan gambaran dan kerangka berpikir dalam peneltian ini
maka perlu kiranya untuk membahas mengenai hasil-hasil penelitian terdahulu.
Hasil penelitian terdahulu dimaksudkan untuk mendapatkan bahan acuan
mengenai faktor-faktor yang mempngaruhi perilaku konsumen dalam keputusan
memilih perguruan tinggi.
Silalahi (1997) meneliti tentang analisis faktor-faktor bauran pemasaran
jasa yang menjadi pertimbangan mahasiswa dalam memilih perguruan tinggi
swasta (studi kasus pemilihan jurusan teknik mesin pada perguruan tinggi swasta
di Malang) diperoleh hasil bahwa faktor-faktor yang menjadi pertimbangan calon
mahasiswa adalah: (1) proses dan promosi, (2) lokasi, (3) produk, (4) physical
evidence, (5) syarat pembayaran, (6) personal traits, (7) administrasi, (8) diskon
dan (9) harga.
Jamaluddin. AR (2001) meneliti tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih perguruan tinggi pada
mahasiswa asal Kalimantan Barat yang kuliah di Yogyakarta. Diperoleh hasil
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi para mahasiswa asal Kalimantan Barat
dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, adalah: (1) faktor product, place
dan physical evidence, (2) faktor promotion dan process, (3) faktor pengaruh
lingkungan, (4) faktor kelompok referensi, (5) faktor individual, (6) faktor
personal traits, (7) faktor sikap dan persepsi.
Adrianus Soa Meo (2002) meneliti tentang faktor-faktor bauran
pemasaran, pengaruh lingkungan dan faktor individial konsumen merupakan
19
faktor-faktor yang dipertimbangkan mahasiswa memilih kuliah di D-3 Ekonomi
UNS. Diperoleh hasil akhir, bahwa faktor-faktor yang dipertimbangkan
mahasiswa dalam memilih kuliah di D-3 Ekonomi UNS adalah: (1) ekstra
kurikuler dan personal traits, (2) physical evidence, (3) program studi dan
promosi, (4) produk, (5), motivasi, (6) lokasi dan kelas sosial, (7) peraturan dan
pengaruh teman, (8) pengaruh keluaga, (9) harapan, (10) harga.
C. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran yang melandasi pembuatan model kajian adalah
bahwa setiap organisasi memiliki beberapa tugas yang harus dikelola sedemikian
bagus, sehingga organisasi berhasil menyelesaikan seluruh sasaran yang
ditetapkan, bahkan juga berhasil mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Dari landasan teori yang telah diuraikan, faktor-faktor bauran pemasaran
memiliki pengaruh kuat bagi konsumen dalam mempertimbangkan keputusan
pembelian suatu produk atau jasa. Dalam penelitian ini penulis mengambil faktor
bauran pemasaran sebagai faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam
keputusan memilih perguruan tinggi.
Faktor-faktor bauran pemasaran yang diambil oleh penulis disini adalah
faktor-faktor bauran pemasaran jasa, khususnya jasa pendidikan. Telah dijelaskan
diatas bahwa faktor-faktor bauran pemasarn jasa yang akan dipergunakan dalam
penelitian ini adalah faktor-faktor pemasaran jasa yang terdiri dari 4P+3P, dimana
P itu sendiri adalah; P1 = Product, P2 = Price, P3 = Promotion, P4 = Place, P5 =
Personal traits, P6 = Process, P7 = Physical evidence (bukti fisik). Setiap faktor
20
bauran pemasran yang ada, di dalamnya terdiri lagi dari beberapa variabel. Dan
dalam penelitian kali ini penulis menggunakan sebanyak 25 variabel dari 7 faktor
bauran pemasaran yang dipakai.
Selanjutnya dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan analisis
faktor, dimana tujuan dari analisis faktor sendiri adalah mereduksi variabel-
variabel yang ada dalam semua faktor menjadi sekumpulan faktor yang baru.
Selanjutnya faktor-faktor baru hasil analisis tersebut adalah merupakan faktor-
faktor dominan sebagai faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam keputusan
memilih perguruan tinggi.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kerangka pemikiran berikut:
21
Faktor-faktor bauran
Pemasaran
Gambar 2.2. Kerangka Pemikiran
Product- Jurusan/Program Studi- Kurikulum dan silabus- Status Jurusan/Program Studi- Laboratorium- Perpustakaan- Teknologi/Media Pendidikan- Staf Pengajar- Merk- UKM- Performance lulusan
Price
- SPP
- DPP
- Dana SKS per semester
- Persyaratan pembayaran
Promotion- Publikasi- Komunikasi - Pameran
Place- Lokasi
Personal Traits- Pimpinan/Yayasan- Layanan karyawan
Process- Mekanisme pelayanan- Peraturan-peraturan
Physical Evidence- Gedung megah- Desain fasilitas- Keadaan lingkungan
KEPUTUSANKONSUMEN
MEMILIHPERGURUAN
TINGGISWASTA
22
D. Hipotesis
Berdasarkan latar belakang, perumusan permasalahan, landasan teori dan
penelitian terdahluu yang telah dikemukakan, maka dapat diajukan beberapa
hipotesis sebagai berikut:
1. Diduga faktor-faktor bauran pemasaran pada perguruan tinggi merupakan
faktor-faktor yang dipertimbangkan mahasiswa asal Balikpapan dalam
memilih perguruan tinggi swasta di Yogyakarta
2. Diduga bahwa faktor product, place, promotion dan physical evidence
dalam bauran pemasaran tersebut merupakan faktor-faktor dominan yang
dipertimbangkan mahasiswa asal Balikpapan dalam memilih perguruan
tinggi swasta di Yogyakarta.
23
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini diulas tentang metode penelitian yang digunakan pada
penelitian ini. Hal-hal yang dijelaskan antara lain; ruang lingkup penelitian, lokasi
penelitian, populasi, sampel dan teknik sampling, sumber data, variabel penelitian,
definisi variable, teknik pengumpulan data, intrumen penelitian dan teknik analisis
data.
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan sampel survei sehingga hasil yang
diperoleh bertujuan untuk menggeneralisasikan bagi populasi yang diteliti.
Perbedaan karakteristik tiap populasi akan memberikan hasil yang tidak sesuai
meskipun penelitian yang dilakukan sama. Untuk itu populasi yang diteliti harus
memiliki sekurang-kurangnya satu persamaan karakteristik. Penelitian ini
menggunakan populasi yang memiliki persamaan yaitu mahasiswa asal
Balikpapan yang kuliah di perguruan-perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta.
B. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian diadakan di kota Yogyakarta, dan alasan Yogyakarta
dijadikan lokasi penelitian adalah:
- Yogyakarta sebagai salah satu kota pelajar di Indonesia
- Jumlah perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta sekitar 81
perguruan tinggi.
24
- Terdapat sebanyak 369 orang mahasiswa asal Balikpapan yang
kuliah di Yogyakarta (yang terdaftar dalam KPMB-Yogyakarta).
- Lokasi peneltian dekat dengan kota domisili penulis.
C. Populasi
Populasi yaitu sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang
mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro & Supomo, 1999). Dalam
penelitian ini yang menjadi populasi target berjumlah 369 orang, dimana
merupakan mahasiswa asal Balikpapan yang masih kuliah di salah satu perguruan
tinggi di Yogyakarta.
D. Sampel Penelitian
Dari populasi target diperoleh kerangka sampel daftar jumlah mahasiswa
asal Balikpapan yang masih kuliah di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta
sampai semester gasal tahun ajaran 2003/2004 ini. Dan selanjutnya, dalam
penelitian ini metode pemilihan sampel yang akan digunakan adalah metode
pemilihan sampel berdasarkan kemudahan atau convenience sampling. Alasan
penulis menggunakan metode ini adalah adanya pertimbangan akan waktu dan
biaya yang akan lebih kecil dibandingkan apabila menggunakan metode lain.
25
Selanjutnya besarnya sampel dari populasi yang ada ditentukan dengan
menggunakan rumus Solvin dalam Consuela G. Sevila (1993) sebagai berikut :
21 Ne
Nn
Dimana :
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e = Persentase kelonggaran ketidaktelitian yang masih dapat ditolerir
dalam pengambilan sampel.
Dalam penelitian ini e ditetapkan adalah 10%, sedangkan N adalah 369.
Jadi jumlah minimal sampel yang diambil peneliti sebesar :
2 0,1 69.3 1
369
n
n = 78,68
dibulatkan menjadi sebesar 79.
Sampel minimal yang dapat diambil sebesar 79 mahasiswa, namun
untuk lebih mendapatkan hasil yang lebih valid, maka dalam penelitian ini
diambil 125 sampel. Besarnya sampel ini sesuai dengan yang ditetapkan Maholtra
(1996) yang menyatakan jumlah responden paling sedikit empat atau lima kali
dari jumlah variabel yang digunakan. Dalam penelitian variabel yang digunakan
adalah 25 variabel. Dengan demikian jumlah sampel sebanyak 125 mahasiswa
dianggap telah mencukupi dan memenuhi syarat yang ada.
26
E. Sumber Data
Data yang akan digunakan dalam penelitian ini nantinya adalah
merupakan:
1. Data primer, yaitu data yang akan diperoleh dengan cara peneliti
melakukan wawancara dengan responden dan kemudian responden
diminta untuk mengisi kuesioner yang telah disiapkan.
2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari KPMB-Yogyakarta dan
data yang terkait dengan penelitian
F. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini meliputi:
1 Variabel yang terkait dengan faktor product
Kurikulum dan silabus (X1)
Jurusan/program studi (X2)
Status Jurusan/Program Studi (X3)
Laboratorium (X4)
Perpustakaan (X5)
Teknologi/media pendidikan (X6)
Staf pengajar (X7)
Merek (X8)
Unit kegiatan mahasiswa (X9)
Performance lulusan (X10)
27
2. Variabel-variabel yang terkait dengan faktor price
Besarnya biaya SPP (X11)
Besarnya biaya DPP (X12)
Besarnya dana SKS per semester (X13)
Persyaratan pembayaran (X14)
3. Variabel-variabel yang terkait dengan faktor promotion
Publikasi (X15)
Komunikasi (X16)
Pameran (X17)
4. Variabel-variabel yang terkait dengan faktor place
Lokasi/tempat dimana perguruan tinggi berada (X18)
5. Variabel-variabel yang terkait dengan personal traits
Pimpinan/Yayasan (X19)
Layanan karyawan (X20)
6. Variabel-variabel yang terkait dengan process
Mekanisme pelayanan (X21)
Peraturan-peraturan (X22)
7. Variabel-variabel yang terkait dengan physical evidence
Gedung megah (X23)
Desain fasilitas (X24)
Keadaan lingkungan (X25)
28
G. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional masing-masing variabel yang akan diteliti dalam
penelitian ini sebagai berikut:
1. Product
Product disini merupakan sesuatu yang ditawarkan oleh perguruan tinggi
kepada mahasiswa atau masyarakat, diamana yang ditawarkan berupa jasa
dari perguruan tinggi tersebut yang dijadikan pedoman bagi konsumen
untuk mendaftar atau masuk pada perguruan tinggi tersebut, meliputi:
a.. Kurikulum dan silabus (X1), yaitu jumlah beban mata kuliah
berorientasi pada pemahaman dan pengkajian teori-teori seta
aplikasinya di lapangan yang dikenal dengan istilah link and match
b. Jurusan/program studi (X2), yaitu jurusan/program studi yang ada di
perguruan tinggi yang relevan dengan pembangunan nasional dan
dibutuhkan masyarakat
c. Status jurusan/program studi (X3), yaitu menunjukkan hasil akreditasi
yang merupakan pengakuan atas jurusan/program studi tersebut, yang
menjamin standar minimal. Semakin tinggi status akreditasi yang
disandang, semakin tinggi mutu dari jurusan/program studi tersebut.
d. Laboratorium (X4), adalah aplikasi teori dari jurusan/program studi
untuk meningkatkan kualitas lulusan.
e. Perpustakaan (X5), yaitu yang meliputi kelengkapan dari jumlah buku,
judul buku, majalah, jurnal dan buku-buku ilmiah lainnya.
29
f. Teknologi/media pendidikan (X6), yaitu dalam hal ini adalah cara-cara
mengajar dan pemanfaatan media pendidikan dari tenaga edukatif serta
tersedianya peralatan pendukung yang memadai.
g. Staf pengajar (X7), yaitu tingkat pertimbangan mahasiswa dalam
memilih perguruan tinggi atas mutu dosen yang dilihat dari latar
belakang pendidikannya (S1, S2, S3), lulusan dalam dan luar negeri,
seta jabatan akademik yang dimiliknya.
h. Merek (X8), yaitu nama perguruan tinggi yang menunjukkan identitas
serta kualitas yang dapat memberikan citra atau brand image terhadap
mahasiswa.
j. Unit kegiatan mahasiswa (X9), yaitu semua bentuk kegiatan
mahasiswa baik kegiatan olah raga, kesenian, keagamaan, serta
keorganisasian yang dapat menampung bakat mahasiswa.
h. Performance lulusan (X10), yaitu merupakan unjuk kerja atau
keberhasilan alumni di masyarakat
2. Price
Price adalah dana atau biaya pengembangan dan pembinaan pendidikan
yang harus dipenuhi oleh mahasiswa atau masyarakat kepada perguruan
tinggi yang bersangkutan. Dana atau biaya tersebut adalah untuk
kelancaran kegiatan-kegiatan akademik, dalam hal ini:
a. SPP (X11), yaitu besarnya biaya SPP yang harus dibayar mahasiswa
atau masyarakat.
30
b. DPP (X12), yaitu besarnya biaya DPP yang harus ditanggung
mahasiswa atau masyarakat.
c. SKS per semester (X13), yaitu besarnya biaya SKS per semester yang
harus dikeluarkan oleh mahasiswa.
d. Persyaratan pembayaran (X14), yaitu tata cara pembayaran, waktu
pembayaran dan persyratan lainnya.
3. Promotion
Promotion adalah informasi mengenai keberadaan perguruan tinggi
kepada mahasiswa atau masyarakat yang merupakan bahan pertimbangan
untuk menentukan pilihannya, dalam hal ini:
a. Publikasi (X15), yaitu memperoleh informasi dari surat kabar, radio
dan brosur-brosur.
b. Komunikasi (X16), yaitu informasi yang diterima dari mulut ke mulut
melalui mahasiswa yang masih kuliah maupun dari alumni.
c. Pameran (X17), yaitu suatu kegiatan yang digelar bersama perguruan
tinggi dari suatu daerah tertentu yang disebut dengan campus expo.
4. Place
Place adalah lokasi dimana perguruan tinggi tersebut berada atau dalam
arti tempat perguruan tinggi tersebut berdiri dan beroperasi, dalam hal ini:
a. Daerah atau tempat dimana perguruan tinggi itu berada (X18), yaitu
apakah dalam memilih perguruan tinggi mahasiswa
mempertimbangkan daerah atau tempat dimana perguruan tinggi itu
berada.
31
5. Personal Traits
Personal traits adalah orang atau personil dari lembaga yang langsung
turut serta dalam proses kegiatan-kegiatan akademik, meliputi:
a. Pimpinan perguruan tinggi atau yayasan (X19), yaitu reputasi
pimpinan/yayasan yang mempunyai prestasi dan reputasi baik di mata
masyarakat serta aktif di kampus, bukan hanya nama..
b. Layanan karyawan (X20), yaitu pelayanan yang penuh perhatian dan
ramah kepada mahasiswa, yang diberikan oleh para karyawan.
6. Process
Process adalah kegiatan-kegiatan yang menunjukkan bagaimana kegiatan
akademik diberikan kepada mahasiswa selama mengikuti pendidikan yang
meliputi:
a. Mekanisme pelayanan (X21), yaitu cara kerja pelayanan, yang meliputi
kegiatan perkiliahan, kegiatan praktikum, kegiatan pelayanan
akademik lainnya serta administrasi non akademik.
b. Peraturan-peraturan (X22), yaitu dalam hal ini merupakan ketentuan-
ketentuan dan pedoman-pedoman yang telah ditetapkan untuk
kegiatan-kegiatan akademik, kegiatan-kegiatan administrasi maupun
kegiatan non akademik.
32
7. Physical Evidence
Physical evidence adalah lingkungan fisik dari perguruan tinggi yang
dapat mempengaruhi kualitas pelayanan jasa, dalam hal ini:
a. Gedung megah (X23), adalah menyangkut kemegahan bangunan fisik
kampus baik dari sisi luas bangunan maupun bentuknya.
b. Desain fasilitas (X24), yaitu pengaturan/penataan fasilitas yang dapat
memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam peggunaannya.
c.. Keadaaan lingkungan (X25), yaitu menyangkut kebersihan kampus dan
pengaturan taman sehingga dapat memberikan kenyamanan warga
belajarnya..
H. Teknik Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah:
1. Kuisioner
Dilakukan dengan menyebar daftar pertanyaan kepada mahasiswa
yang menjadi sampel dari populasi penelitian, metode ini untuk menggali data
primer dan memperoleh informasi secara tertulis dari responden sebagai objek
penelitian.
2. Interview atau wawancara
Yaitu suatu cara untuk memperoleh data dengan jalan mengadakan
tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang bersangkutan dengan
bidang yang diteliti dengan harapan memperoleh informasi yang dibutuhkan.
33
Informasi yang diperoleh memperjelas atau mendukung jawaban yang
disampaikan melalui kuisioner.
3. Dokumentasi
Yaitu suatu cara memperoleh informasi melalui dokumen dan
literatur ataupun jurnal-jurnal yang relevan dengan data penelitian.
I. Teknik Penilaian Kuesioner
Data yang terkumpul kemudian dilakukan pengukuran dan pemberian
skor dengan menggunakan skala Likert. Skala ini berhubungan dengan sikap,
pendapat dan persepsi terhadap suatu obyek. Dan karena merupakan pengukuran
terhadap seseorang maka digunakan skala pengukuran menurut skala Likert
(Donald R. Cooper dan C. William Emory, 1999 : 194).
Dalam penentuan skor pada penelitian ini dibuat dalam bentuk positif
dengan skala 1 sampai 5 sebagai berikut:
1. Sangat setuju, diberi skor = 5
2. Setuju, diberi skor = 4
3. Ragu-ragu, diberi skor = 3
4. Tidak setuju, diberi skor = 2
5. Sangat tidak setuju, diberi skor = 1
34
J. Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data yang digunakan berupa kuisioner dan
daftar pengamatan. Pertanyaan dalam kuisioner disusun secara terstruktur
sehingga diperoleh target yang ingin dicapai dari tiap pengukuran. Selanjutnya
kuisioner akan disebar kepada responden.
Agar instrumen yang akan dipakai dalam penelitian dapat difungsikan
dengan baik, maka instrumen tersebut-dalam hal ini kuisioner-harus valid dan
reliabel.
1. Uji Validitas Instrumen
Uji validitas adalah pengujian yang menunjukkan kemampuan
instrumen peneliti untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Cooper dan
Emory, 1999:160). Dan untuk menguji tingkat validitas data, dalam
penelitian ini akan digunakan uji validitas konstruk (construct validity)
dengan teknik korelasi “product moment”. Untuk menguji valid atau
tidaknya instrumen dalam penelitian ini digunakan formula korelasi Pearson,
yaitu:
nyynxx
nyxxyRxy
//
/
2222
Dimana: Rxy= koefisiensi korelasi product moment Pearson.
X = skor setiap item
Y = skor total
N = jumlah sampel
35
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas adalah pengujian yang menunjukkan sejauh mana
stabilitas dan konsistensi hasil instrumen tersebut apabila dilakukan
pengukuran pada waktu dan tempat yang berbeda (Sekaran, 2000:308).
Dalam penelitian ini nantinya peneliti akan melakukan uji reliabilitas data
dengan menggunakan pendekatan “alpha cronbach”, dengan rumus:
2
2
11 X
J
S
S
K
K
dimana:
= koefisien alpha
K = banyaknya belahan tes
Sj2 = varians belahan j ; j = 1,2,3,4,5,…,k
Sx2 = varians skor tes
36
J. Teknik Penganalisaan Data
Dalam penelitian ini nantinya akan digunakan analisis deskriptif dan
analisis statistik, dan dalam penelitian kali ini analisis statistik yang digunakan
adalah analisis faktor.
1. Analisis Deskriptif
Penggunaan analisis ini dimaksudkan untuk mengungkap gambaran
data lapangan secara deskriptif dengan cara menginterpretasikan hasil olahan
melalui tabulasi frekeunsi guna mengungkap kecenderungan data nominal
empirik dan diskripsi data seperti tabulasi frekeunsi, berdasarkan hasil
penelitian lapangan. Data deskriptif berguna untuk mendukung interpretasi
terhadap hasil analisis teknik lainnya. Statistik deskriptif dalam penelitian
pada dasarnya merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk
tabulasi sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan.
2. Analisis Faktor
Analisis faktor adalah suatu teknik menggambarkan struktur data
dari suatu penelitian dengan jalan menganalisis saling ketergantungan
(interdependence) antar variabel secara simultan. Di sini semua variabel saling
berhubungan satu dengan lain, sehingga tidak ada variabel dependen atau
independen.
Untuk memudahkan analisis tanpa menghilangkan informasi dari
variabel asli yang diteliti, dilakukan dengan cara menyederhanakan
interdependence tersebut menjadi sejumlah faktor tertentu.
37
Menurut Malhotra (1996) analisis faktor tidak menentukan nama dan
konsep untuk faktor-faktor yang dihasilkan. Nama dan konsep (makna) tiap
faktor ditentukan berdasarkan makna umum variabel-variabel yang tercakup
di dalamnya. Analisis faktor adalah serangkaian prosedur yang digunakan
untuk mengurangi dan meringkas data melalui tahapan-tahapan seperti
gambar berikut
Gambar 3.1. Tahapan Analisis Faktor Menurut Maholtra (1996).
Menghitung Skor Faktor
Merumuskan Masalah
Menyusun Matrik Korelasi
Menentukan Jumlah Faktor
Merotasi Faktor-faktor
Menginterpretasi Faktor-faktor
Memilih Variabel yang Mewakili
Menentukan Ketepatan Model
38
Dari gambar tersebut di atas dapat dilihat bahwa penggunaan analisis
faktor ada beberapa tahap, yaitu:
a. Merumuskan masalah
Dalam merumuskan masalah nantinya akan digunakan model
analisis faktor sebagai berikut: Maholtra (1996)
Xi = Ai1F1+Ai2F2+Ai3F3+… … … …AimFm+ViUi
dimana:
Xi = Variabel standart ke I
Aij = Koefisien regresi berganda dari variabel i pada faktor
umum (common faktor j ).
F = Faktor umum
Vi = Koefisien standar regresi dari variabel I pada faktor
khusus i
Ui = Faktor khusus bagi variabel I
m = Jumlah dari faktor-faktor umum
Faktor-faktor khusus berkolerasi satu dengan lainnya, juga tidak
ada korelasinya dengan faktor umum. Faktor-faktor umum dapat
dinyatakan sebagai kombinasi linier dari variabel-variabel yang
akan diamati dengan formula sebagai berikut (Maholtra 1996):
Fi = Wi1X1+Wi2X2+Wi3X3+… … … …WmXm
Dimana:
Fi = Estimasi faktor ke I
Wi = Bobot atau koefisien nilai faktor
39
X = Jumlah variabel
b. Membuat matrik korelasi
Semua data yang masuk dan diolah akan menghasilkan matrik
korelasi. Dengan adanya matrik korelasi dapat diidentifikasikan
variabel-variabel tertentu yang tidak mempunyai korelasi dengan
variabel lain, sehingga dapat dikeluarkan dari analisis. Pada tahap
ini dilakukan uji Measure of Sampiling Adequacy (MSA) yaitu
digunakan untuk mengetahui variabel-variabel yang tidak
memenuhi syarat kecukupan untuk analisis faktor. Bartletts test of
sphericity digunakan untuk menguji hipotesis (Ho) yang
menyatakan bahwa semua variabel tidak berhubungan satu sama
lainnya. Dan kemudian uji Kaiser-Meyer-Olkin digunakan untuk
mengukur kedekatan antar variabel.
c. Menentukan jumlah faktor
Variabel disusun kembali berdasarkan pada pola korelasi hasil
langkah butir ”b” untuk menentukan jumlah faktor yang dapat
diterima, secara empirik dapat dilakukan berdasarkan besarnya
eigen value setiap faktor yang muncul. Semakin besar eigen value
setiap faktor, semakin representatif faktor tersebut untuk mewakili
sekelompok variabel. Faktor-faktor ini yang dipilih adalah faktor
yang mempunyai eigen value sama dengan atau lebih dari 1 (satu).
40
d. Rotasi faktor
Hasil penyerderhanaan faktor dalam matrik faktor memperlihatkan
hubungan antara faktor dengan variabel, tetapi dalam faktor-faktor
tersebut terdapat banyak variabel yang berkolerasi sehingga sulit
diinterpretasikan. Dengan menggunakan rotasi faktor matrik,
matrik faktor ditransformasikan ke dalam matrik yang lebih
sederhana sehingga mudah untuk diinterpretasikan. Dalam
penelitian ini digunakan metode rotasi varimax.
e. Interpretasi faktor
Interpretasi faktor dapat dilakukan dengan mengelompokkan
variabel yang mempunyai faktor loading tinggi ke dalam faktor
tersebut. Untuk interpretasi hasil perilaku ini, faktor loading
minimal adalah 0,5. variabel yang mempunyai faktor loading
kurang dari 0,5, dikeluarkan dari model.
- Perhitungan skor faktor
Perhitungan skor faktor dan pemilihan surrogate variabel
dimaksudkan untuk keperluan analisis multivariat selanjutnya.
Perhitungan skor faktor didasarkan pada nilai tiap-tiap variabel
yang ada pada tiap faktor-faktor baru yang terbentuk.
- Penyeleksian surrogate variabel
Penyeleksian surrogate variabel adalah mencari salah satu
variabel dalam setiap faktor sebagai wakil dari masing-masing
41
faktor. Pemilihan ini berdasarkan nilai pada faktor loading
tertinggi.
f. Menentukan ketepatan model
Tahap terakhir dari analisis faktor adalah mengetahui apakah
model mampu menjelaskan dengan baik. Fenomena data yang ada,
perlu diuji dengan teknik Principal Componen Analysis (PCA),
yaitu dengan melihat jumlah residual antara korelasi yang diamati
dengan korelasi yang diproduksi. Apabila nilai prosentase semakin
tinggi maka semakin rendah kemampuan model dalam
menjelaskan fenomena yang ada.
42
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Setelah penelitian yang dilakukan, maka pada bab ini akan disajikan
hasil yang telah diperoleh beserta interprestasi data. Analisis data ini merupakan
bagian yang terpenting dalam penyusunan skripsi, karena dalam analisis ini
diperoleh kesimpulan yang merupakan jawaban dari masalah yang disajikan dan
pengujian terhadap hipotesis yang dikemukakan. Pengolahan data dalam
penelitian ini menggunakan program SPSS. Kemudian seluruh output dari
perhitungan komputer dalam bab ini akan dilampirkan pada halaman lampiran
Dalam bab ini akan dibahas tentang beberapa analilis yang digunakan,
antara lain: analisis deskriptif, uji instrumen analisis, analasis faktor dan analisis
regresi berganda.
A. Analisis Deskriptif
Untuk lebih mendukung analisis kuantitatif yang akan dilakukan, maka
perlu dilakukan analisis kulitatif, dalam hal ini akan dilakukan analisis deskriptif.
Analisis deskriptif merupakan suatu metode dalam menganalisis data yang tak
berwujud angka-angka. Inti dari analisis deskriptif disini adalah untuk
menggambarkan secara umum hasil penelitian yang diperoleh dari sumber data
primer-dalam hal ini kuesioner. Supaya data tersebut tidak bias maka memerlukan
penjabaran melalui uraian-uraian.
43
1. Deskripsi Umum Berdasarkan Karakteristik Responden
Selanjutnya, data dalam analisis ini akan disajikan dalam bentuk
tabel frekuensi, dengan bantuan tabel frekuensi dapat dilihat gambaran
mengenai objek penelitian yang diperoleh.
Dari kuesioner yang disampaikan kepada responden, diperoleh data
umum tentang karakteristik responden yang meliputi jenis kelamin, latar
belakang pendidikan di SLTA, jurusan di perguruan tinggi, nama perguruan
tinggi, tingkat pendidikan orang tua dan penghasilan orang tua.
Tabel 4.1. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin.No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
1. Laki-laki 78 62,4%
2. Perempuan 47 37,6%
Jumlah 125 100%
Sumber. Data Primer (2003)
Dari pengelompokkan responden berdasarkan jenis kelamin pada
tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa jenis kelamin laki-laki sebanyak 78
orang (62,4%) dan jenis kelamin perempuan sebanyak 47 orang (37,6%).
Terlihat bahwa jumlah mahasiswa laki-laki lebih banyak daripada yang
perempuan.
44
Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan di Perguruan TinggiNo. Jurusan di perguruan Tinggi Frekeunsi Persentase1. Teknik Pertambangan/Perminyakan 15 12%2. Teknik Industri 9 7,2%3. Teknik Sipil 7 5,6%4. Teknik Elektro 9 7,2%5 Teknik Mesin 6 4,8%6. Teknik Arsitektur 3 2,4%7. Teknik & Manajemen Informatika 12 9,6%8. Teknik Kimia 5 4%9. Bahasa/Sastra Asing 8 6,4%10. Psikologi 8 6,4%11. Pertanian 3 2,4%12. Akuntansi/Manajemen/IESP 25 20%13. Komunikasi/Jurnalistik/Hub.Inter 7 5,6%14. Hukum 8 6,4%
Jumlah 125 100%Sumber: Data Primer (2003)
Pada tabel 4.2 di atas dapat dilihat minat mahasiswa terhadap jurusan
di perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta.. Pada jurusan teknik
Pertambangan terdapat mahasiswa asal Balikpapan sebanyak 15 orang (12%),
kemudian jurusan teknik Industri sebanyak 9 orang mahasiswa (7,2%),
jurusan teknik Sipil sebanyak 7 orang (5,6%), jurusan teknik Elektro sebanyak
9 orang (7,2%), jurusan teknik Mesin sebanyak 6 orang (4,8%), teknik
Arsitektur sebanyak 3 orang (2,4%), teknik dan manajemen Informatika
sebanyak 12 orang (9,6%), jurusan teknik Kimia sebanyak 5 orang (4%),
jurusan bahasa/sastra asing sebanyak 8 orang (6,4%), jurusan Psikologi
sebanyak 8 orang (6,4%), jurusan Pertanian sebanyak 3 orang (2,4%), jurusan
Akuntansi/Manajemen/IESP sebanyak 25 orang (20%), jurusan
Komunikasi/Jurnalistik/Hubungan Internasional sebanyak 7 orang (5,6%) dan
jurusan Hukum sebanyak 8 orang (6,4%).
45
Tabel 4.3. Karakteristik Berdasarkan Perguruan Tinggi Yang Dipilih
No. Nama Perguruan Tinggi Frekuensi Persentase
1. Universitas Pembangunan Nasional 22 17,6%
2. STMIK AKAKOM 4 3,2%
3. STIE YKPN 10 8%
4. Universitas Islam Indonesia 17 13,6%
5. Institut Perindustrian “AKPRIND” 8 6,4%
6. Universitas Dharma Bangsa 2 1,6%
7. Universitas Ahmad Dahlan 6 4,8%
8. STIE Kerjasama 3 2,4%
9. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 6 4,8%
10. Universitas Sanata Dharma 6 4,8%
11. STIE Yogyakarta 3 2,4%
12. Universitas Atma Jaya 7 5,6%
13. Universitas Janabadra 3 2,4%
14. Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan (STTL) 4 3,2%
15. Sekolah Tinggi Teknologi Nasional 7 5,6%
16. AMIKOM 5 4%
17. Akademi Bahasa Asing Yogyakarta 4 3,2%
18. Universitas Proklamasi 5 4%
19. Institut Pertanian 3 2,4%
Jumlah 125 100%
Sumber: Data Primer (2003)
46
Dalam tabel 4.3. di atas dapat dilihat bahwa terdapat 19 perguruan
tinggi yang menjadi tempat kuliah dari para responden. Selanjutnya sebanyak
22 orang responden (17,6%) kuliah di Universitas Pembangunan Nasional,
kemudian sebanyak 17 orang responden (13,6%) kuliah di Universitas Islam
Indonesia, selanjutnya sebanyak 10 orang responden (8%) kuliah di STIE
YKPN dan sisanya sebanyak 76 orang responden (60,8%) tersebar di 16
perguruan tinggi lainnya di Yogyakarta.
2. Deskripsi Berdasarkan Distribusi Jawaban Item Angket
Distribusi frekuensi jawaban setiap angket pada dasarnya untuk
melihat jumlah responden yang menjawab setiap alternatif pertanyaan. Dari
hasil jawaban yang diperoleh penulis dapat mengetahui masing-masing
jawaban yang diberikan responden, disamping itu diketahui jawaban yang
pada umumnya dipilih responden. Hasil dari distribusi frekuensi masing-
masing jawaban dikelompokkan sesuai dengan kelompok variabel yang diteliti
seperti yang terlihat pada tabel-tabel berikut:
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Faktor ProductJawaban Responden
1 2 3 4 5No. Isi Item
PertanyaanF % F % F % F % F %
1. Kurik./ silabus 3 2,4 6 4,8 47 37,6 46 36,8 23 18,42. Jur./prog. studi 1 0,8 11 8,8 14 11,2 61 48,8 38 30,43. Status jurusan 0 0 2 1,6 19 15,2 55 44 49 39,24. Laboratorium 0 0 4 3,2 23 18,4 55 44 43 34,45. Perpustakaan 0 0 8 6,4 19 15,2 69 55,2 29 23,26. Tek.& m.pend. 0 0 10 8 16 12,8 58 46,4 41 32,87. Staf pengajar 0 0 13 10,4 25 20 48 38,4 39 31,28. Merek 6 4,8 31 24,8 28 22,4 40 32 20 169. UKM 12 9,6 28 22,4 30 24 33 26,4 22 17,610. Performance
lulusan2 1,6 12 9,6 22 17,6 64 51,2 25 20
Sumber: Data Primer Yang Diolah (Lampiran)
47
Dari data yang terdapat dalam tabel 4.4, dapat diketahui dari faktor
product sebanyak 55,2% responden menyatakan bahwa variabel kurikulum
dan silabus berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan
tinggi di Yogyakarta, sedangkan 37,6% menyatakan ragu-ragu dan sekitar
7,2% menyatakan bahwa variabel kurikulum dan silabus tidak berpengaruh
terhadap keputusan mereka. Dari variabel jurusan/program studi, diperoleh
data bahwa sebanyak 79,2% responden menyatakan bahwa variabel ini
berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di
Yogyakarta, sebanyak 11,2 % responden menyatakan ragu-ragu dan sekitar
9,6 % menyatakan bahwa variabel juusan/program studi tidak berpengaruh
terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi. Selanjutunya
dari variabel status jurusan/program studi, didapat bahwa sebanyak 83,2%
responden menyatakan bahwa variabel status jurusan/program studi
berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di
Yogyakarta, sebanyak 15,2% menyatakan ragu-ragu dan hanya 1,6%
responden yang menyatakan bahwa variabel status jurusan/pogram studi tidak
berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di
Yogyakarta. Pada variabel laboratorium, sebanyak 78,4% responden
menjawab bahwa variabel laboratorium berpengaruh terhadap keputusan
mereka, sedangkan 18,4% responden menjawab ragu-ragu dan hanya 3,2%
responden menyatakan bahwa variabel laboratorium tidak berpengaruh
terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.
48
Dari indikator perpustakaan, terlihat bahwa sebanyak 78,4%
responden menjawab bahwa variabel perpustakaan berpengaruh terhadap
keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak
15,2% responden menjawab ragu-ragu, dan 6,4% responden menyatakan
bahwa variabel perpustakaan tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka
dalam memililih perguruan tinggi di Yogyakarta. Berikutnya adalah variabel
teknologi dan media pendidikan, sebanyak 79,2% responden menjawab bahwa
variabel ini berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan
tinggi di Yogyakarta, sebanyak 12,8% menjawab ragu-ragu, dan 8%
responden menyatakan bahwa variabel teknologi dan media pendidikan tidak
berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di
Yogyakarta.
Untuk variabel staf pengajar, sebanyak 69,6% menjawab bahwa
variabel ini berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan
tinggi di Yogyakarta, sebanyak 20% responden menjawab ragu-ragu, dan
10,4% menyatakan bahwa variabel staf pengajar tidak berpengaruh terhadap
keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. Pada
variabel merek, didapat bahwa sebanyak 48% menjawab bahwa variabel ini
berpengaruh terhadap keputusan mereka memilih perguruan tinggi di
Yogyakarta, dan sebanyak 22,4% responden menjawab ragu-ragu, dan
sebanyak 29,6% menyatakan bahwa variabel merek tidak berpengaruh
terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.
49
Untuk indikator UKM, sebanyak 44% responden menjawab bahwa
variabel UKM berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih
perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 24% responden menjawab ragu-
ragu, dan sebanyak 32% responden menyatakan bahwa variabel UKM tidak
berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di
Yogyakarta. Dan untuk variabel performance lulusan, sebanyak 71,2%
menjawab bahwa variabel ini berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam
memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 17,6% menjawab ragu-
ragu, dan sebanyak 10,2% responden menjawab bahwa variabel performance
lulusan mempengaruhi keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di
lulusan mempengaruhi keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di
Yogyakarta.
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Faktor PriceJawaban Responden
1 2 3 4 5No. Isi Item
PertanyaanF % F % F % F % F %
1. Besar SPP 22 17,6 35 28 5 4 29 23,2 34 27,22. Besar DPP 2 1,6 33 26,4 30 24 41 32,8 19 15,23. Biaya/SKS 3 2,4 6 4,8 15 12 75 60 26 20,84. Persy.
Pembayaran1 0,8 11 8,8 26 20,8 72 57,6 15 12
Sumber: Data Primer Yang Diolah (Lampiran)
Price adalah besarnya biaya atau dana pendidikan yang harus
ditanggung mahasiswa atau masyarakat yang harus dipenuhi kepada
perguruan tinggi yang bersangkutan. Dari tabel 4.5. dapat dilihat pada variabel
SPP, bahwa sebanyak 50,4% responden menjawab bahwa besarnya SPP
berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di
Yogyakarta, sebanyak 4% menjawab ragu-ragu, dan sebanyak 45,6%
50
responden yang menjawab bahwa variabel besarnya SPP tidak berpengaruh
terhadap keputusan memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. Untuk indikator
besarnya DPP, sebanyak 48% responden menjawab bahwa besarnya DPP
mempengaruhi keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di
Yogyakarta, sebanyak 24% responden menjawab ragu-ragu, dan sebanyak
28% resonden menjawab bahwa besarnya DPP tidak berpengaruh terhadapb
keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. Kemudian
untuk variabel besarnya biaya per SKS, sebanyak 80,8% responden menjawab
bahwabiaya per SKS berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih
perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 12% menjawab ragu-ragu, dan
sisanya 7,2% responden menyatakan bahwa biaya per SKS berpengaruh
terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.
Untuk variabel persyaratan pembayaran, sebanyak 69,6% responden
menjawab bahwa persyaratan pembayaran berpengaruh terhadap keputusan
mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 20,8%
menjawab ragu-ragu, dan siasanya 9,6% menyatakan bahwa persyaratan
pembayaran tidak berpengaruh terhadap keputusan meeka dalam memilih
perguruan tinggi di Yogyakarta.
Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Faktor PromotionJawaban Responden
1 2 3 4 5No. Isi Item
PertanyaanF % F % F % F % F %
1. Publikasi 4 3,2 18 14,4 16 12,8 71 56,8 16 12,82. Komunikasi 11 8,8 45 36 24 19,2 35 28 10 83. Pameran 6 4,8 23 18,4 9 7,52 59 47,2 28 22,4
Sumber: Data Primer Yang Diolah (Lampiran)
51
Selanjutnya, untuk faktor promotion distribusi jawabannya terlihat
dalam tabel 4.6. Pada tabel 4.6 terlihat bahwa untuk variabel publikasi,
sebanyak 69,6% responden menjawab bahwa publikasi perguruan tinggi
berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di
Yogyakarta, sebanyak 12,8% responden menjawab ragu-ragu, dan sebanyak
17,6% responden menjawab bahwa publikasi yang dilakukan perguruan tinggi
tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan
tinggi di Yogyakarta. Untuk variabel komunikasi, sebanyak 36% responden
menjawab bahwa variabel komunikasi berpengaruh terhadap keputusan
mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 19,2%
responden menjawab ragu-ragu, dan sebanyak 44,8% responden menjawab
bahwa variabel komunikasi tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka
dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. Dan untuk variabel pameran,
sebanyak 69,6% responden menjawab bahwa variabel pameran berpengaruh
terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta,
sebanyak 7,52% responden menjawab ragu-ragu, dan sebanyak 23,2%
responden menyatakan bahwa variabel pameran tidak berpengaruh terhadap
keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.
Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Faktor PlaceJawaban Responden
1 2 3 4 5No. Isi Item
PertanyaanF % F % F % F % F %
1. Lokasi PT 8 6,4 34 27,2 21 16,8 48 38,4 14 11,2Sumber: Data Primer Yang Diolah (Lampiran)
52
Pada tabel 4.7 didapat distribusi jawaban untuk faktor place, dimana
yang termasuk di dalamnya adalah lokasi perguruan tinggi itu sendiri dan
kelancaran akses dari dan ke perguruan tinggi itu sendiri. Untuk variabel
lokasi perguruan tinggi didapat, sebanyak 49,6% responden menjawab bahwa
lokasi perguruan tinggi berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam
memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 16,8% menjawab ragu-
ragu, dan sebanyak 33,6% responden menyatakan bahwa lokasi perguruan
tinggi tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih
perguruan tinggi di Yogyakarta.
Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Faktor Personal TraitsJawaban Responden
1 2 3 4 5No. Isi Item
PertanyaanF % F % F % F % F %
1. Reputasi pimpinan/yayasan
3 2,4 17 13,6 26 20,8 51 40,8 28 22,4
2. Layanan Karyawan
22 17,6 26 20,8 29 23,2 37 29,6 11 8,8
Sumber: Data Primer Yang Diolah (Lampiran)
Personal Traits adalah orang-orang yang terlibat secara langsung
maupun tidak langsung dalam proses kegiatan akademik. Pada tabel 4.8 di atas
ditunjukkan distribusi jawaban dari faktor ini. Pada variabel reputasi
pimpinan/yayasan, sebanyak 63,2% responden menjawab bahwa reputasi
pimpinan/yayasan berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih
perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 20,8% menjawab ragu-ragu, dan
sebanyak 16% menyatakan bahwa variabel reputasi pimpinan/yayasan tidak
berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di
Yogyakarta. Untuk indikator layanan karyawan, sebanyak 38,4% responden
53
menjawab bahwa layanan karyawan berpengaruh terhadap keputusan mereka
dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 23,2% menjawab
ragu-ragu, dan sebanyak 38,4% responden menjawab bahwa layanan
karyawan tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih
perguruan tinggi di Yogyakarta.
Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Faktor ProcessJawaban Responden
1 2 3 4 5No. Isi Item
PertanyaanF % F % F % F % F %
1. Mekanisme pelayanan
6 4,8 21 16,8 31 24,8 54 43,2 13 10,4
2. Peraturan 24 19,2 38 30,4 11 8,8 44 35,2 8 6,4Sumber: Data Primer Yang Diolah (Lampiran)
Tabel 4.9 menunjukkan distribusi jawaban untuk faktor process.
Dapat dilihat, untuk indikator mekanisme pelayanan, sebanyak 53,6%
menjawab bahwa mekanisme pelayanan berpengaruh terhadap keputusan
mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak 24,8%
menjawab ragu-ragu, dan sebanyak 21,6% responden menjawab bahwa
mekanisme pelayanan tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam
memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. Dan untuk indikator peraturan-
peraturan, sebanyak 50,4% responden menjawab bahwa peraturan-peraturan
berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di
Yogyakarta, sebanyak 8,8% menjawab ragu-ragu, dan sebanyak 49,6%
menjawab bahwa peraturan-peraturan tidak berpengaruh terhadap keputusan
mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.
54
Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Faktor Physical EvidenceJawaban Responden
1 2 3 4 5No. Isi Item
PertanyaanF % F % F % F % F %
1. Gedung megah 13 10,4 41 32,8 23 18,4 38 30,4 10 82. Desain fasiitas 1 0,8 2 1,6 24 19,2 80 64 18 14,43. Keadaan
Lingkungan2 1,6 24 19,2 24 19,2 55 44 20 16
Sumber: Data Primer Yang Diolah (Lampiran)
Dalam tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa, sebanyak 38,4%
responden menjawab bahwa gedung yang megah berpengaruh terhadap
keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, sebanyak
18,4% responden menjawab ragu-ragu, dan sebanyak 43,2% responden
menjawab bahwa gedung megah tidak berpengaruh terhadap keputusan
mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. Untuk indikator
desain fasilitas, sebanyak 78,4% responden menjawab bahwa desain fasilitas
berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di
Yogyakarta, sebanyak 19,2% menjawab ragu-ragu, dan hanya 2,4% menjawb
bahwa desain fasilitas tidak berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam
memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. Berikutnya adalah variabel keadaan
lingkungan, sebanyak 60% responden menjawab bahwa keadaan lingkungan
berpengaruh terhadap keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di
Yogyakarta, 19,2% responden menjawab ragu-ragu, dan sebanyak 20,8%
responden menyatakan bahwa keadaan lingkungan tidak berpengaruh terhadap
keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.
55
B. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Hasil akhir dari suatu penelitian sangat bergantung pada kualitas data
yang dipakai dalam penelitian tersebut. Data penelitian tidak akan berguna
apabila alat pengukur yang digunakan untuk mengumpulkan data tersebut
tidak memiliki validitas dan realibilitas yang baik. Oleh sebab itu sebelum
dilakukan analisis terhadap data, perlu diadakan analisis validitas dan
reliabilitas untuk mengukur kesahihan dan keandalan alat ukurnya.
Uji validitas adalah pengujian yang menunjukkan kemampuan
instrumen peneliti untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Cooper dan
Emory, 1999:160). Untuk menguji valid atau tidaknya instrumen dalam
penelitian ini digunakan formula korelasi Pearson-formulanya sudah
dijabarkan pada bab sebelumnya-.
Selanjutnya, Angka yang diperoleh dari perhitungan, dibandingkan
dengan nilai kritisnya pada tingkat signifikansi 0,05 dengan pengujian dua
sisi. Apabila angka korelasi yang diperoleh lebih besar dari nilai kritisnya
maka instrumen yang digunakan teruji validitasnya.
Dari hasil uji validitas dengan menggunakan bantuan program
komputer SPSS (lihat lampiran), didapatkan bahwa ketiga puluh variabel
penelitian semuanya mempunyai koefisien lebih besar dari 0,195 yang
merupakan critical value. Kevalidan juga dapat dilihat dari angka signifikansi
tiap-tiap variabel (p), apabila p < 0,05 maka variabel dapat dikatakan valid.
Dari hasil uji validitas dalam penelitian ini, dapat dilihat semua variabel
56
memiliki angka signifiikansi di bawah 0,05. Dari indikator tersebut, maka alat
instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan
formulasi koefisien alpha dari cronbach, yang menyebutkan bahwa apabila
reliabilitas instrumen memiliki alpha 0,5 atau lebih, maka instrumen tersebut
dapat digunakan sebagai pengumpul data yang handal.
Untuk lebih jelasnya, berikut hasil analisis reliablitas terhadap
variabel independen dan variabel dependen:
Hasil uji coba instrumen menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas
dalam penelitian ini menunjukkan angka 0,8575 (lihat lampiran) . Maka
dengan dengan demikian, instrumen penelitian dalam penelitian ini dapat
dikatakan handal (reliabel).
57
C. Analisis Faktor
Selanjutnya analisis data masuk ke bagian utama dari anaisis yang
dipakai dala penelitian ini, yaitu analisis faktor. Adapun dalam analisis faktor
terdiri dari beberapa langkah.
1. Variabel-variabel Yang Tidak Memenuhi MSA
Measure of Sampling Adequacy (MSA) adalah suatu pedoman untuk
mengukur apakah suatu variabel itu memenuhi syarat kecukupan atau tidak
sebagai syarat analisis faktor. Batas kecukupan MSA adalah >0,5 (Maholtra,
1996).
Dari hasil analisis faktor menunjukkan bahwa ada 2 variabel yang
tidak memenuhi syarat MSA dari 25 variabel. Kedua variabel itu dapat dilihat
pada tabel 4.11 di bawah ini.
Tabel 4.11. Variabel Yang Tidak Memenuhi Syarat MSANo. Nama Variabel MSA1. Besarnya SPP (X11) 0,4032. Peraturan-peraturan (X22) 0,457
Sumber: Data Primer Yang Diolah (Lampiran)
Dari tabel di atas didapat bahwa dari 25 variabel yang ada, ternyata
setelah dilakukan analisis faktor terdapat dua faktor yang tidak mencukupi
syarat MSA. Maka 23 faktor yang tersisa, selanjutnya akan disertakan dalam
tahapan analisis faktor berikutnya.
58
2. Uji Bartletts dan Kaiser Meyer Olkin KMO (KMO)
Uji Bartletts digunakan untuk menguji hipotesis nol (Ho) yang
menyatakan bahwa semua variabel tidak berhubungan satu sama lainnya. Pada
lampiran terlihat bahwa nilai Bartletts test of sphercity = 954,958 dengan
signifikansi 0,000. Hal ini berarti bahwa peluang kesalahan dukungan data
untuk menolak Ho sebesar 0% atau dengan kata lain hubungan antar variabel
terdapat korelasi.
Sedangkan uji KMO merupakan uji untuk mengukur tingkat
kesalahan antara variabel yang dijelaskan oleh korelasi antar variabel,
Maholtra (1996) menjelaskan bahwa jika KMO lebih besar dari 0,5 maka
analisis faktor tepat untuk digunakan. Pada lampiran dapat dilihat bahwa nilai
KMO = 0,826, ini berarti menunjukkan bahwa antar variabel terdapat
hubungan satu sama lainnya, sehingga analisis faktor tepat digunakan dalam
penelitian ini.
3. Penentuan Jumlah Faktor
Penentuan pemilihan teknik analisis faktor yang akan digunakan
didasarkan pada kemampuan teknik tersebut dalam menjelaskan data yang
ada, serta tingkat keakuratan model analisis. Dalam penelitian ini metode yang
digunakan adalah analisis faktor dan menggunakan teknik principal
component analysis (PCA) yang dikenal memerikan persentase komulatif
yang lebih baik dibandingkan dengan teknik lain. Penentuan jumlah faktor
didasarkan pada nilai eigenvalue > 1,0 (Maholtra, 1996).
59
Dari hasil analisis (lampiran) jumlah faktor yang didasarkan pada
kriteria tersebut di atas adalah sebanyak 6 faktor. Secara lengkap, faktor,
eigenvalue, dan cummulative percentage of variance dapat dilihat pada tabel
4.12 di bawah ini.
Tabel 4.12. Hasil analisis Faktor Berdasarkan Nilai Eigenvalue dan Cummulative Percentage Of Variance
No. Faktor Eigenvalue Percentage Of Variance CummulativePercentage Of Variance
1. F1 6,088 26,471 26,4712. F2 2,502 10,880 37,3523. F3 1,610 7,000 44,3524. F4 1,310 5,694 50,0465. F5 1,176 5,112 55,1586. F6 1,033 4,492 59,649
Sumber: Data Primer Yang Diolah (Lampiran)
Keenam faktor tersebut dapat dikatakan sebagai faktor-faktor bauran
pemasaran pada perguruan tinggi yang mempengaruhi keputusan konsumen
(Mahasiswa Balikpapan) dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.
4. Rotasi Faktor
Rotasi faktor yang digunakan adalah rotasi varimax, rotasi varimax
diilih karena memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan teknik
rotasi yang lain. Dengan rotasi varimax ini, keenam faktor dapat dicerminkan
oleh variabel analisis. Lebih lanjut dalam analisis ini, variabel yang akan
ditahan untuk analisis adalah variabel yang mempunyai faktor loading yang
tidak melewati “cut off point” atau dengan kata lain minimal memiliki faktor
loading 0,5, dan variabel yang memiliki faktor loading di bawah angka
60
tersebut akan dikeluarkan dari model (Singgih, 2002). Hasil rotasi dari matrik
faktor yang ada, dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut ini:
Tabel 4.13. Hasil Rotasi Faktor Varimax
Rotated Component Matrixa
7,807E-02 8,430E-02 ,195 -9,85E-02 -,174 ,785
,155 ,783 1,578E-02 -,104 ,113 -,101
,248 ,505 ,173 ,307 -,200 9,332E-02
,186 ,688 ,106 ,282 -6,73E-02 ,138
,210 ,738 9,737E-02 -8,85E-03 7,692E-02 ,146
5,805E-02 ,747 -8,46E-02 ,205 ,122 4,406E-02
,201 ,504 -,334 -2,98E-02 ,160 ,400
,786 8,214E-02 -6,57E-02 ,183 -4,31E-02 -,165
9,847E-02 5,013E-02 ,826 2,994E-02 ,209 2,628E-02
,228 ,389 3,643E-03 ,633 -1,70E-02 1,256E-02
-,116 ,119 ,337 ,265 9,545E-02 ,109
9,539E-02 -2,72E-02 9,960E-02 3,179E-03 ,786 -1,67E-02
5,257E-03 ,262 5,577E-03 2,300E-02 ,601 -1,67E-02
,788 9,708E-02 2,014E-02 ,120 ,106 ,127
,740 ,123 7,089E-02 ,168 8,243E-02 8,413E-02
,637 ,171 3,349E-02 -,158 -,107 ,192
,117 ,127 5,991E-03 ,485 ,301 ,589
,402 8,362E-02 -1,19E-02 ,536 -6,58E-02 -,130
,209 7,459E-03 ,746 -6,68E-02 -,120 7,434E-02
,739 ,111 6,467E-02 -8,36E-02 ,154 7,502E-02
,700 7,414E-02 ,158 ,278 ,174 ,131
-1,37E-02 ,598 ,101 ,402 ,179 -8,23E-03
,731 ,218 8,300E-02 ,112 -,183 -,105
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X9
X10
X12
X13
X14
X15
X16
X17
X18
X19
X20
X21
X23
X24
X25
1 2 3 4 5 6
Component
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
Rotation converged in 9 iterations.a.
Sumber: Data Primer Yang Diolah (Lampiran)
Tabel 4.13 di atas menunjukkan matrik faktor yang telah dirotasi.
Dan angka-angka yang ada pada tabel tersebut menunjukkan besarnya faktor
loading untuk tiap-tiap variabel terhadap 6 faktor yang terbentuk.
Ke 23 faktor yang ada selanjutnya akan dikelompokkan ke dalam 6
faktor yang terbentuk, pengelompokkan ini didasarkan pada nilai faktor
61
loading terbesar ≥ 0,5 tiap-tiap variabel terhadap 6 faktor tersebut. Terlihat
pada tabel di atas, bahwa tidak semua variabel memiliki faktor loading diatas
0,5 terhadap salah satu faktor yang terbentuk. Variabel besarnya DPP (X12)
memiliki faktor loading kurang dari 0,5 terhadap keenam faktor yang
terbentuk, selanjutnya variabel X12 ini dikeluarkan dari model. Variabel-
variabel yang memenuhi syarat faktor loading tidak kurang dari 0,5
dikelompokkan menurut faktor-faktor yang ada.
Tabel 4.14. Pengelompokkan VariabelNo. Nomer
FaktorNama Variabel Faktor Loading
1. F1 X.8 = Merek 0,7482. X.15 = Publikasi 0,5393. X.16 = Komunikasi 0,7894. X.17 = Pameran 0,6895. X.21 = Mekanisme Pelayanan 0,6416 X.23 = Gedung Megah 0,7127 X.25 = Keadaan Lingkungan 0,7458 F2 X.2 = Jurusan/Program Studi 0,7279 X.3 = Status Jurusan/Program Studi 0,71010 X.4 = Laboratorium 0,66011 X.5 = Perpustakaan 0,77712 X.6 = Teknologi dan Media Pendidikan 0,69513 X.7 = Staf Pengajar 0,75014 X.24 = Desain Fasilitas 0,61615 F3. X.9 = UKM 0,62516 X.20 = Layanan Karyawan 0,76517 F4 X.10 = Performance Lulusan 0,82118 X.19 = Pimpinan/yayasan 0,79619 F5 X.13 = Biaya per SKS 0,78720 X.14 = Persyaratan Pembayaran 0,61121 F6 X.1 = Kurikulum/Silabus 0,52322 X.18 = Lokasi 0,768
Sumber: Data Primer Yang Diolah (Lampiran)
5. Interpretasi Faktor
62
Untuk melakukan interpretasi, terlebih dahulu dapat dilihat hasil
lengkap dari variabel-variabel yang menjadi pertimbangan mahasiswa dalam
keputusan memilih perguruan tinggi di Yogyakarta pada tabel berikut:
Tabel 4.15. Faktor-Faktor Bauran Pemasaran Yang Dipertimbangkan Konsumen Dalam Memilih Perguruan Tinggi di Yogyakarta
No. Variabel Loading Factor
Eigenvalue Perc, of Var
Cum. Perc. Of Var
Faktor Nama Faktor Baru
1. X.8 = Merek 0,748 6,088 26,471 26,471 F1 Promotion 2. X.15 = Publikasi 0,539 dan3. X.16 = Komunikasi 0,789 Physical 4. X.17 = Pameran 0,689 Evidence5. X.21 = Mekanisme
Pelayanan0,641
6. X.23 = Gedung Megah 0,7127. X.25 = Keadaan Ling. 0,7458. X.2 = Jur/Prog. Studi 0,727 2,502 10,880 37,352 F2 Product9. X.3 = Status Jurusan/
Program Studi0,710
10. X.4 = Laboratorium 0,66011. X.5 = Perpustakaan 0,77712. X.6 = Tek.& Med Pend. 0,69513. X.7 = Staf Pengajar 0,75014. X.24 = Desain Fasilitas 0,61615. X.9 = UKM 0,625 1,610 7,000 44,352 F3. Organisasi dan16. X.20 = Layanan Kary. 0,765 Process17. X.10 = Performance
Lulusan 0,821 1,310 5,694 50,046 F4 Personal Traits
18. X.19 = Pimpinan/yayasan 0,79619. X.13 = Biaya per SKS 0,787 1,176 5,112 55,158 F5 Price20. X.14 = Persyaratan
Pembayaran0,611
21. X.1 = Kurik./Silabus 0,523 1,033 4,492 59,649 F6 Kurikulum dan 22. X.18 = Lokasi 0,768 Place
Sumber: Data Primer Yang Diolah (Lampiran)
Dari tabel di atas dapat dilihat ada 22 variabel yang tersebar ke
dalam 6 faktor yang merupakan faktor-faktor bauran pemasaran yang
dipertimbangkan oleh konsumen dalam memilih perguruan tinggi di
Yogyakarta. Keenam faktor tersebut selanjutnya diberi nama baru sesuai
dengan variabel terukur yang berkelompok pada faktor tersebut. Pemberian
63
nama setiap faktor ditentukan berdasarkan makna umum variabel-variabel
yang tercakup di dalamnya.
Interpretasi faktor dapat dilakukan dengan mengelompokkan
variabel-variabel yang mempunyai faktor loading minnimal 0,5. Dari tabel di
atas, variabel yang mempunyai faktor loading ≥ 0,5 tersebar pada 6 faktor
dengan persentase varian 59,649%. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini
mampu menjelaskan faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam
memilih Perguruan Tinggi di Yogyakarta sebesar 59,649%, sedangkan sisanya
40,351% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam model
ini. Interpretasi hasil berdasarkan eigenvalue dari setiap faktor, berikutnya
akan dijelaskan secara lebih rinci.
1. Faktor 1; Promotion dan Physical Evidence
Variabel yang menjadi pertimbangan mahasiswa asal Balikpapan
dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta dalam faktor 1 ini adalah
merek (X8), publikasi (X15), komunikasi (X16), pameran (17), ,
mekanisme pelayanan (X21), gedung megah (X23), keadaan lingkungan
(X25).
Ketujuh variabel ini mampu memberikan sumbangan terhadap
varian sebesar 26,471% dengan eigenvalue sebesar 6,088. Faktor loading
dari kedelapan variabel ini mempunyai nilai terkecil 0,539 untuk variabel
publikasi (X15) dan nilai teringgi sebesar 0,789 untuk variabel komunikasi
(X16). Dengan demikian nilai loading ini mengindikasikan bahwa korelasi
antar ketujuh variabel dengan faktor 1 mempunyai rentang interval antara
64
53,9% hingga 78,9% dan merupakan faktor yang dipertimbangkan
konsumen dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.
2. Faktor 2; Product
Variabel-variabel yang menjadi pertimbangan mahasiswa dalam
memilih perguruan tinggi di Yogyakarta yang termasuk dalam faktor 2
adalah: jurusan/program studi (X2), status jurusan/program studi (X3),
laboratorium (4), perpustakaan (5), teknologi dan media penidikan (6), staf
pengajar (X7), dan desain fasilitas (X24). Ketujuh variabel ini mampu
memberikan sumbangan terhadap varian sebesar 10,880% dengan eigen
value sebesar 2,502. Faktor loading terkecil dari variabel-variabel yang
ada dalam faktor ini nilainya 0,616 untuk variabel desain fasilitas dan
yang terbesar nilainya 0,777 untuk variabel perpustakaan. Sehingga nilai
korelasi di antara keenam variabel dengan faktor 2 mempunyai rentang
interval antara 61,6% sampai 77,7%.
3. Faktor 3; Organisasi dan Process
Pada faktor 3 ini terdapat 2 variabel, yaitu variabel reputasi UKM
(X9) dan variabel layanan karyawan (X20). Kedua variabel ini mampu
memberi sumbangan kepada varian sebesar 7% dengan eigenvalue sebesar
1,610. Faktor loading dari kedua variabel masing-masing adalah 0,625
untuk variabel UKM (X9) dan 0,765 untuk layanan karyawan (X20),
sehingga nilai korelasi dari kedua variabel dengan faktor 3 adalah 62,5%
untuk UKM dan 76,5% untuk layanan karyawan.
65
4. Faktor 4; Personal Traits
Yang termasuk dalam faktor 4 ini adalah variabel performance
lulusan (X10) dan pimpinan/yayasan (X19). Kedua variabel ini mampu
memberikan sumbangan sebesar 5,694% terhadap varian, dengan nilai
eigenvalue = 1,310. Faktor loading dari kedua variabel ini masing-masing
adalah 0,821 untuk variabel performance lulusan dan 0,796 untuk variabel
pimpinan/yayasan, sehingga nilai korelasi dari kedua variabel ini dengan
faktor 4 adalah 82,1% untuk performance lulusan dan 79,6% untuk
pimpinan/yayasan.
5. Faktor 5; Price
Variabel-variabel yang mempengaruhi konsumen dalam memilih
perguruan tinggi di Yogyakarta dari faktor 5 adalah biaya per SKS (X13)
dan persyaratan pembayaran (X14). Kedua variabel ini mampu
memberikan sumbangan terhadap varian sebesar 5,112% dengan
eigenvalue sebesar 1,176. Faktor loading dari kedua variabel masing-
masing, biaya per SKS (X13) senilai 0,787 dan persyaratan pembayaran
(X14) senilai 0,611, sehingga nilai korelasi antara kedua variabel dengan
faktor 5 mempunyai nilai masing-masing 7,87% untuk variabel biaya per
SKS dan 6,11% untuk variabel persyaratan pembayaran.
6. Faktor 6; Kurikulum dan Place
Faktor ini terdiri dari dua variabel, yaitu kurikulum/silabus (X1)
dan lokasi (X18). Kedua variabel ini mampu memberi sumbangan
terhadap varian sebesar 4,492% dengan nilai eigenvalue sebesar 1,033.
66
Faktor loading untuk kedua variabel tersebut masing-masing adalah 0,523
untuk kurikulum/silabus dan 0,768 untuk lokasi, ini berarti korelasi dari
kedua variabel tersebut dengan faktor 6 adalah sebesar 52,3%.
6. Uji Ketetapan Model (Model Fit)
Untuk menentukan ketepatan model (model fit) dapat dilakukan
dengan menentukan banyaknya residual di atas 0,05 (Maholtra,1996). Bila
matrik korelasi awal dibandingkan dengan matrik korelasi pada bentukan baru
memiliki nilai perbedaan (residual) di atas 5%, maka dilakukan perhitungan
berapa banyak nilai korelasi yang telah mengalami perubahan (di atas 5%)
setelah pembentukan matrik korelasi baru dengan adanya beberapa ekstraksi.
Dari hasil perhitungan (lihat lampiran) diperoleh nilai residual di
antara absolut 0,05 sebanyak 100 (39%) yang berarti bahwa 100 (39%)
korelasi terjadi perubahan lebih dari 5%, dan 61% korelasi mengalami
perubahan tidak lebih dari 5% seprti pada matrik korelasi awal. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa model Principal Component Analysis
(PCA) dalam analisis faktor ini tepat untuk digunakan, karena korelasi yang
berubah lebih dari 5% hanya 39%, sedangkan korelasi yang berubah kurang
dari 5% sebanyak 61%.
67
D. Pembuktian Hipotesis
Seperti yang telah disebutkan pada bab-2 sebelumya, bahwa dalam
penelitian kali ini penulis mengajukan dua hipotesis. Dan pada bagian ini,
selanjutnya hipotesis tersebut akan dibuktikan kebenarannya berdasarkan hasil
penelitian yang telah didapatkan.
1. Hipotesis Pertama
Pada hipotesis pertama disebutkan bahwa diduga faktor-faktor
bauran pemasaran yang ada pada perguruan tinggi (product, price,
promotion, place, personal traits, process dan physical evidence)
merupakan faktor-faktor yang dipertimbangkan mahasiswa dalam memilih
perguruan tinggi di Yogyakarta.
Dari hasil analisis, dapat dilihat bahwa setelah dilakukan analisis
faktor terhadap ke 25 variabel yang ada, terjadi pengelompokkan ke dalam
6 faktor yaitu: (1) faktor promotion dan physical evidence, (2) faktor
product, (3) faktor organisasi dan process, (4) faktor personal traits, (5)
faktor price, (6) faktor kurikulum dan place. Dari hasil analisis faktor juga
dapat dilihat bahwa keenam faktor ini memiliki nilai Cummulative
Percentage Of Variance sebesar 59,649% yang berarti bahwa keputusan
mahasiswa asal Balikpapan dalam memilih perguruan tinggi di
Yogyakarta, sebesar 59,649%-nya dipengaruhi oleh faktor-faktor bauran
pemasaran yang ada pada perguruan tinggi.
Dengan hasil analisis tersebut, dapat dikatakan bahwa hipotesis
pertama dapat diterima.
68
2. Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua menyatakan bahwa diduga faktor product, place,
promotion dan physical evidence dalam bauran pemasaran tersebut
merupakan faktor-faktor penting yang dipertimbangkan mahasiswa asal
Balikpapan dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. Hipotesis
kedua ini sebenarnya diajukan berdasarkan pada hasil beberapa penelitian
terdahulu yang menyatakan bahwa keempat faktor dari bauran pemasaran
tersebut merupakan faktor-faktor penting yang dipertimbangkan konsumen
dalam memilih perguruan tinggi.
Pada penelitian kali ini, didapatkan hasil bahwa faktor promotion
dan physical evidence merupakan faktor-faktor penting dari bauran
pemasaran perguruan tinggi yang dipertimbangkan mahasiswa asal
Balikpapan dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta. Faktor ini
memiliki nilai persentase varian sebesar 26,471%, yang berarti sebesar
26,471% dari total varian yang ada berasal dari faktor ini. Nilai persentase
varian yang dimiliki faktor ini lebih besar daripada nilai persentase varian
faktor-faktor lainnya. Ini berarti bahwa dalam penelitian kali ini, faktor
promotion dan physical evidence merupakan faktor penting yang
dipertimbangkan mahasiswa asal Balikpapan dalam keputusan memilih
perguruan tinggi di Yogyakarta.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis kedua tidak
dapat diterima, karena ternyata faktor promotion dan physical evidence
yang merupakan faktor penting dalam penelitian ini.
68
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan pada bab terdahulu, maka
kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian tentang faktor-faktor bauran
pemasaran yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih perguruan
tinggi (studi kasus terhadap mahasiswa asal Balikpapan yang kuliah di
Yogyakarta) adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil analisis faktor, faktor-faktor yang menjadi pertimbangan
mahasiswa asal Balikpapan dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta
antara lain: faktor promotion dan physical evidence yang meliputi: merk,
publikasi, komunikasi, pameran, mekanisme pelayanan, gedung megah dan
keadaan lingkungan; faktor product yang meliputi: kurikulum dan silabus,
status jurusan/program studi, laboratorium, perpustakaan, teknologi dan media
pendidikan, staf pengajar dan desain fasilitas; faktor organisasi dan process
yang meliputi: Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan layanan karyawan;
faktor personal traits yang meliputi: performance lulusan dan reputasi
pimpinan/yayasan; faktor price yang meliputi biaya per SKS dan persyaratan
pembayaran; dan faktor kurikulum dan place yang meliputi: kurikulum/silabus
dan lokasi.
69
2. Pada analisis faktor tahap pertama ada dua variabel yang dikeluarkan karena
tidak memenuhi syarat kecukupan analisis faktor dalam nilai MSA-nya, kedua
variabel tersebut adalah variabel besar SPP (X11) dan variabel peraturan-
peraturan (X22). Selanjutnya kedua variabel tersebut dikeluarkan dari model
lalu dilakukan analisis faktor tahap berikutnya. Setelah dilakukan rotasi faktor
varimax melalui iterasi konvergen sebanyak 9 kali, didapat enam faktor yang
terbentuk. Kemudian variabel-variabel yang ada dikelompokkan ke dalam
tiap-tiap faktor sesuai dengan nilai faktor loading-nya, dan ternyata ada satu
variabel yang faktor loading-nya < 0,5 yaitu variabel besar DPP (X12),
selanjutnya variabel ini dikeluarkan dari model. Akhirnya dari 25 variabel
yang dipakai dalam penelitian kali ini, setelah dilakukan analisis faktor
ternyata pada hasil akhir hanya ada 22 variabel yang terkelompok dalam 6
faktor.
3. Dari 6 faktor yang dipertimbangkan mahasiswa asal Balikpapan dalam
keputusan memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, faktor promotion dan
physical evidence merupakan faktor dengan peranan penting yang
dipertimbangkan mahasiswa asal Balikpapan dalam memilih perguruan tinggi
di Yogyakarta, dengan variabel-variabel: merk, publikasi, komunikasi,
pameran, mekanisme pelayanan, gedung megah dan keadaan lingkungan.
70
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka disarankan hal-hal sebagai
berikut:
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi perluasan wawasan dan
pertimbangan bagi pengelola perguruan tinggi, untuk lebih dapat
mengembangkan strateginya. Sebagai suatu lembaga profesional setiap
perguruan tinggi merupakan satuan dalam konteks sistem penyelenggaran,
perguruan tinggi haruslah berorientasi kepada kebutuhan pasar (market
oriented). Dalam hal ini perguruan tinggi-perguruan tinggi harus dapat
membaca dan memahami faktor-faktor apa saja yang menjadi pertimbangan
calon mahasiswanya dalam memilih perguruan tinggi.
2. Sesuai dengan hasil penelitian, dimana didapatkan hasil bahwa faktor
promotion dan physical evidence merupakan faktor-faktor dominan yang
dipertimbangkan mahasiswa Balikpapan dalam memilih perguruan tinggi di
Yogyakarta, maka dengan itu diharapkan para pengelola perguruan tinggi di
Yogyakarta lebih memperhatikan hal ini dan diharapkan dapat dijadikan acuan
untuk lebih menekankan strategi pemasarannya pada dua faktor tersebut,
selain juga memperhatikan faktor-faktor lainnya.
3. Bagi pemerintah kota Balikpapan dan pengusaha bidang pendidikan di
Balikpapan, penelitian ini dapat digunakan sebagi acuan untuk
mengembangkan potensi yang ada di daerah dengan menyiapkan sarana
pendidikan yang memadai, terutama untuk mulai memikirkan untuk membuka
jurusan atau program studi yang belum ada di Balikpapan tetapi sangat
71
dibutuhkan oleh para calon mahasiswa, seperti: teknik pertambangan, geologi
dan lainnya. Selain itu, dengan melihat hasi penelitian ini, para pengusaha jasa
pendidikan yang ada di Balikpapan dapat menetapkan strategi yang tepat
untuk merebut pasar yang ada.
4. Untuk peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini masih terbatas pada analisis
multivariat yaitu analisis faktor, bagi para peneliti yang berminat dapat
mengembangkan penelitian ini ke analisis selanjutnya seperti analisis regresi
berganda dan atau analisis diskriminan.
Daftar Pustaka
Alma, Buchari, 1992, ManajemenPemasaran dan Pemasaran Jasa, Bandung : Alfabeta.
Cooper, Donald R dan Emory, C William, 1999. Metode Penelitian Bisnis, Jakarta : Erlangga.
Dharmmesta, Basu Swastha & Handoko, T Hani, 1997, Manajemen Pemasaran: Analisa Perilaku Konsumen, Yogyakarta : BPFE.
Djarwanto, 1993, Statistik Induktif . Yogyakarta: BPFE
Dharmmesta, Basu Swastha & Irawan, 1990, Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta : Liberty.
Engel, J.F. Blackwell, Roger D. & Paul W. Miniand, 1994, Perilaku Konsumen. Alih bahasa Budiyanto, F.X. Jilid 1, Jakarta. : Bina Aksara.
Fakultas Ekonomi UNS, 1999. Buku Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. Surakarta: FE UNS
Indriantoro, Nur & Supomo, Bambang, 1999, Metodologi Penelitian Bisnis : Untuk Akuntasi & Manajemen, Yogyakarta : BPFE.
Jamaluddin, 2001, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Memilih Peguruan Tinggi (Studi Kasus Tehadap Mahasiswa Asal Kalimantan Barat yang Kuliah di Yogyakarta), Tesis Tidak Dipublikasikan, Malang : Universitas Brawijaya
Kotler, Philip, 1998, Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implikasi dan kontrol, Alih Bahasa Hendra Teguh dan Romly A. Rusli, Jilid 1, Jakarta : Prehalindo.
Naresh K. Maholtra, 1996, Marketing Research, Applied Orientation, Second Edition, New Jersey : Prentice Hall, Engglewood Aliffs.
Ndraha, Taliziduhu 1998, Manajemen Perguruan Tinggi, Jakarta : Bina Aksara.
Silalahi, Perwira, 1997, Analisis Faktor Bauran Pemasaran Jasa Yang Menjadi Pertimbangan Mahasiswa dalam Memilih PTS di Kodya Malang (Studi Kasus Pemilihan Jurusan Teknik Mesin), Tesis Tidak Dipublikasikan, Malang : Universitas Brawijaya.
Soa Meo, Adrianus, 2002, Analisis Faktor-Faktor Yang Dipertimbangkan Mahasiswa Memilih kuliah Di-D3 Ekonomi UNS (Studi Kasus Pada Mahasiswa D-3 Ekonomi UNS Angkatan 2001), Sripsi Tidak Dipublikasikan.
Staton, W.J, 1986, Fundamentall of Marketing, Alih Bahasa Yohanes Lamarto, Jilid 1, Jakarta: Erlangga.
Suharsimi Arikunto, 1986, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek,Jakarta: Rineka Cipta
Tjiptono, Fandy, 2000, Manajemen Jasa, Edisi Kedua, Yogyakarta : Andi Offset..
Kepada Yth:
Saudara Mahasiswa/Mahasiswi
asal Balikpapan
di Yogyakarta.
Dengan hormat,
Disela kesibukan saudara Mahasiswa/Mahasiswi saat ini, perkenankanlah saya memohon
kerelaan dan kesediaan Saudara untuk mengisi daftar pertanyaan (kuesioner) yang terlampir.
Saya menyampaikan kuesioner penelitian untuk menyusun skripsi sebagai tugas akhir sya
dalam menyelesaikan studi di Program Strata 1 (S-1) Reguler Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Saya melakukan penelitian untuk skripsi dengan
judul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BAURAN PEMASARAN YANG
MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMILIH PERGURUAN TINGGI
SWASTA” (Studi Terhadap Mahasiswa Balikpapan Yang Kuliah di Yogyakarta).
Keberhasilan saya dalam melakukan penelitian ini tidak lepas dari dari kerelaan serta
kesediaan Saudara untuk menjawab semua semua pertanyaan dengan lengkap. Oleh karena itu
kesediaan serta kerelaan Saudara sangat saya harapkan.
Semua informasi dari saudara dijamin kerahasiannya karena semata-mata hanya untuk
kepentingan akademis atau keilmuan.
Atas bantuan dan kerelaan Saudara Mahasiswa/Mahasiswi dalam mengisi daftar
pertanyaan ini, saya ucapkan banyak terima kasih.
Hormat saya,
(Nur Akhmad S) NIM. F0298099
KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BAURAN PEMASARAN YANG MEMPENGARUHI
KEPUTUSAN KONSUMEN MEMILIH
PERGURUAN TINGGI SWASTA
(Studi Terhadap Mahasiswa Balikpapan Yang Kuliah di Yogyakarta)
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :
2. Tempat tanggal lahir (umur) : :
3. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan
4. Tahun masuk kuliah :
5. Nama Perguruan Tinggi :
6. Jurusan di Perguruan Tinggi :
B. Variabel Penelitian
Petunjuk Pengisian
a. Berilah tanda X atas pilihan jawaban yang ada pada kotak di samping kanan.
b. Jawaban yang tersedia teriri dari lima pilihan jawaban antara lain:
1. Sangat Setuju (ST), yaitu berarti saudara sependapat bahwa yang terkandung
dalam pernyataan yang diajukan sungguh-sungguh sesuai dengan pemikiran yang
saudara rasakan.
2. Setuju (S), yaitu berarti saudara berpendapat bahwa yang terkandung dalam
pernyataan yang diajukan lebih banyak sesuai dengan pemikiran yang saudara
rasakan.
3. Ragu-ragu (R), yaitu berarti saudara tidak mempunyai pendapat tentang apa yang
terkandung dalam pernyataan yang diajukan.
4. Tidak Setuju (TS), yaitu berarti saudara berpendapat bahwa yang terkandung
dalam pernyataan yang diajukan lebih banyak tidak sesuainya daripada sesuainya
dengan pemikiran yang anda rasakan.
5. Sangat Tidak Setuju (STS), yaitu berarti saudara berpendapat bahwa yang
terkandung dalam pernyataan yang diajukan sungguh-sungguh tidak sesuai
dengan pemikiran yang anda rasakan.
JawabanNo PertanyaanSS S R TS STS
A. Yang berkaitan dengan faktor Product1. Dengan banyaknya pilihan jurusan/program studi yang
ditawarkan mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta.
2. Jumlah beban mata kuliah yang berorientasi pada pemahaman dan pengkajian teori-teori serta aplikasinya di lapangan (kurikulum dan silabus) dikenal dengan istilah link and match mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.
3. Status jurusan/program studi yang menunjukkan hasil akreditasi yang merupakan pengakuan atas jurusan/program studi yang menjamin standar minimal mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.
4. Tersedianya laboratorium yang memadai merupakan salah satu sarana penunjang untuk pengaplikasian teori, mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.
5. Tersedianya kelengkapan dari jumlah buku, judul buku, majalah, jurnal, dan buku-buku kuliah lainnya yang ada di dalam perpustakaan, dipertimbangkan dan mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.
6. Dengan tersedianya teknologi/media pendidikan dan cara-cara mengajar serta pemanfaatan media yang ada dari tenaga edukatif (pengajar), dipertimbangkan dan mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.
7. Mutu dosen yang dilihat dari latar belakang pendidikan (S1, S2, S3) lulusan dalam atau luar negeri yang dimiliki dosen menjadi pertimbangan dan mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.
8. Merek/nama perguruan tinggi yang menunjukkan identitas dan kualitas yang memberikan citra atau brand image terhadap mahasiswa, menjadi pertimbangan dan mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.
9. Tersedianya UKM baik kegiatan olahraga, kesenian, keagamaan, serta keorganisasian yang dapat menampung bakat mahasiswa, menjadi pertimbangan an mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.
10. Keberhasilan dari alumni (performance) di masyarakat yang menjadi pertimbangan dan mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.
B. Yang berkaitan dengan faktor Price11. Besarnya biaya SPP yang ditetapkan menjadi
pertimbangan dan mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.
12. Besarnya biaya DPP yang ditanggung menjadi pertimbangan dan mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.
13. Besarnya biaya SKS per semester menjadi pertimbangan dan mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.
14. Adanya persyaratan pembayaran SPP, DPP, SKS per semester yaitu tata cara pembayaran, waktu pembayaran dan persyaratan lainnya menjadi pertimbangan dan mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.
C. Yang berkaitan dengan faktor Promotion15. Publikasi yang dilakukan oleh perguruan tinggi yang ada di
Yogyakarta baik melalui media cetak maupun media elektronik menjadi pertimbangan dan mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.
16. Informasi yang diperoleh dari teman maupun alumni menjadi pertimbangan dan mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.
17. Informasi tentang perguruan tinggi yang ada melalui pameran yang digelar bersama-sama perguruan tinggi dari suatu daerah tertentu yang disebut campus expo menjadi pertimbangan dan mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.
D. Yang bekaitan dengan faktor Place18. Dalam memilih perguruan tinggi saudara
mempertimbangkan daerah atau tempat dimana perguruan tinggi itu berada.
E. Yang berkaitan dengan faktor Personal Traits19. Dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta, reputasi
pimpinan/yayasan menjadi pertimbangan dan mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.
20. Penampilan dan pelayanan karyawan yang ramah dan perhatian dalam melayani mahasiswa merupakan sesuatu yang menjadi pertimbangan dan mmpengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.
F. Yang berkaitan dengan faktor Process21. Mekanisme pelayanan yang diberikan oleh lembaga yang
meliputi kegiatan perkuliahan, paktikum dan lain-lain menjadi pertimbangan dan mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.
22. Peraturan-peraturan dan tata tertib kampus untuk kegiatan akademik, kegiatan administrasi maupun non akademik menadi pertimbangan dan mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.
G. Yang berkaitan dengan faktor Physical Evidence23. Gedung yang megah dan luas menjadi pertimbangan dan
mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.
24. Desain fasilitas yaitu pengaturan/penataan fasilitas yang dapat memberikan kemudahan dan keyamanan dalam penggunaannya merupakan suatu hal yang menjadi pertimbangan dan mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.
25. Keadaan lingkungan yaitu menyangkut kebersihan kampus dan pengaturan taman, sehingga dapat memberikan kenyamanan warga belajarnya, menjadi pertimbangan dan mempengaruhi saudara dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.
TERIMA KASIH
Lampiran. Skor Item Pertanyaan
Responden X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X111 4 3 4 5 3 5 3 4 3 4 42 4 3 5 5 5 4 4 3 5 4 53 3 4 5 4 4 4 5 3 4 4 54 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 55 2 3 3 3 2 2 2 1 2 1 56 4 5 5 5 5 5 2 5 4 5 57 1 5 5 4 4 4 4 4 4 4 58 2 4 5 5 4 5 3 2 5 4 59 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5
10 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 511 5 5 3 5 5 5 5 2 5 2 512 5 5 3 5 5 5 5 2 5 2 513 2 5 5 4 4 4 3 5 3 5 514 2 4 5 5 4 2 4 4 4 4 515 4 2 4 4 4 4 4 2 5 4 516 3 4 5 5 4 4 3 4 2 4 417 5 5 5 4 4 4 4 3 4 3 518 3 4 5 4 3 4 2 2 4 4 519 2 4 4 4 4 4 5 4 2 4 420 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 421 3 1 5 5 4 4 3 3 3 5 522 4 5 5 5 4 4 3 4 3 4 523 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 524 2 4 4 5 4 4 3 4 1 4 425 5 4 3 2 3 3 4 3 4 5 426 3 3 4 3 2 3 2 5 3 4 427 4 4 4 4 5 3 3 3 5 3 428 3 4 4 5 5 4 3 3 4 3 429 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 530 3 4 2 2 4 4 3 2 2 5 531 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 432 3 4 5 4 3 3 4 3 4 4 233 3 4 4 4 4 4 3 3 5 3 434 3 4 4 3 4 2 5 4 3 3 535 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 436 3 4 4 3 4 4 4 2 1 3 237 3 4 3 3 3 3 2 1 4 2 438 4 5 4 5 4 5 5 5 2 4 339 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 240 4 5 5 5 5 5 5 3 2 4 341 3 5 4 4 4 5 5 3 4 3 442 3 4 4 5 4 3 3 3 4 4 443 3 5 4 3 4 3 4 2 4 2 244 4 4 4 4 4 5 2 2 5 5 545 3 5 5 4 5 4 5 3 3 4 246 3 5 4 4 4 4 4 1 4 3 547 4 4 3 4 2 3 4 2 1 3 248 4 5 5 4 4 4 3 4 5 4 249 4 4 4 5 4 5 3 4 4 4 250 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 151 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 152 4 4 3 3 4 4 4 2 3 3 253 4 2 5 4 4 4 3 1 5 4 154 3 4 4 4 4 5 4 4 2 4 355 1 2 3 3 4 4 2 5 3 4 256 4 5 5 5 5 5 5 4 2 5 457 3 4 3 3 2 4 2 2 5 5 158 4 4 4 5 4 5 5 4 2 5 259 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 160 5 5 5 4 4 5 5 4 2 5 561 5 5 5 5 4 3 4 5 5 5 262 4 4 4 4 3 4 5 2 4 4 163 4 4 5 4 4 4 3 2 3 3 164 5 3 4 3 3 3 3 3 2 3 565 4 4 3 5 4 4 5 5 4 4 266 3 4 4 4 3 4 5 2 3 5 567 3 3 4 4 3 4 4 2 4 4 268 3 5 5 5 5 5 5 4 5 4 269 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 1
Responden X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X1170 3 5 5 4 5 4 4 2 5 3 271 3 4 4 4 5 4 5 2 2 4 272 4 4 5 5 4 5 5 2 2 4 173 5 2 4 3 3 2 3 2 2 2 174 4 4 5 5 5 5 3 2 4 4 575 3 5 3 4 5 5 5 4 2 5 276 1 2 2 3 4 2 4 4 4 2 577 4 5 4 4 5 4 4 5 3 4 278 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 479 4 3 4 3 4 4 4 2 3 4 180 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 481 4 5 5 4 5 5 5 4 3 5 282 3 4 4 5 4 5 4 4 3 4 283 3 3 3 3 2 2 4 3 2 1 184 3 4 4 2 3 4 4 4 1 2 285 5 3 3 4 4 3 4 1 1 3 486 3 4 4 3 4 4 4 4 2 3 487 4 4 4 5 4 4 5 4 2 4 588 3 2 3 4 4 4 4 3 1 4 189 4 4 5 5 4 5 5 3 4 4 490 3 5 4 5 5 5 3 5 4 5 491 4 4 5 5 4 4 4 4 3 5 492 5 2 3 3 2 3 2 3 5 3 193 5 5 5 5 5 5 5 2 3 5 294 5 4 4 5 4 5 4 2 2 4 495 5 2 3 2 2 2 2 2 4 2 396 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 297 3 4 4 4 4 4 4 2 2 4 198 5 2 3 3 3 4 2 2 3 2 499 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 1
100 3 4 4 3 3 4 3 2 1 4 2101 3 4 5 4 4 4 3 5 2 4 2102 5 4 5 3 4 4 3 5 5 4 2103 4 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4104 3 4 4 4 4 4 3 4 1 3 1105 3 4 5 4 4 4 4 5 1 3 5106 4 4 5 4 5 5 5 4 3 4 2107 3 4 4 4 2 4 4 4 1 4 4108 3 5 3 4 4 4 5 2 2 3 2109 4 5 5 5 4 5 4 4 2 4 1110 4 5 5 4 5 5 5 3 1 4 1111 3 3 4 4 4 4 4 1 2 4 4112 3 4 4 4 4 5 4 4 3 4 2113 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 5114 4 5 5 5 5 4 4 4 5 2 4115 3 5 4 5 3 5 5 2 3 5 2116 4 5 4 4 4 3 4 3 3 3 5117 3 4 4 4 4 5 5 3 2 2 1118 5 3 4 3 4 2 2 3 5 3 2119 5 5 5 5 5 5 4 3 1 5 2120 4 4 4 4 4 5 4 5 2 3 5121 4 3 4 5 3 3 5 4 3 4 3122 5 4 5 4 4 3 5 4 3 4 2123 5 3 5 3 4 2 5 5 2 5 1124 4 4 5 4 3 4 5 5 4 4 1125 4 2 5 3 3 2 4 5 3 4 2
Responden X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X221 2 2 3 5 2 3 4 2 4 2 12 4 5 5 4 4 2 4 3 4 4 43 3 4 4 4 3 4 2 4 5 3 24 3 3 3 5 3 4 4 3 3 3 25 2 4 3 1 1 5 2 3 4 4 16 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 27 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 28 5 4 4 2 2 4 4 4 4 2 19 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4
10 4 4 4 5 2 4 4 4 4 2 511 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 412 5 5 4 4 4 4 4 2 4 4 413 3 4 4 4 5 3 5 4 4 3 414 4 4 4 4 4 4 2 4 5 3 415 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 116 3 4 3 2 4 2 2 5 2 2 217 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 418 3 3 4 3 4 4 2 3 4 4 419 4 4 4 4 3 2 4 5 3 4 220 4 5 5 3 3 4 4 5 1 4 421 3 5 1 4 3 4 5 4 3 4 422 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 423 4 5 4 4 4 4 3 5 3 3 324 3 4 4 2 2 3 3 2 2 4 225 4 4 4 3 4 4 1 3 5 4 426 4 5 4 4 5 1 4 3 4 3 327 2 4 4 3 3 3 4 2 4 4 428 4 4 3 2 2 2 4 4 4 3 329 2 4 4 4 2 2 2 5 4 4 230 3 5 4 4 2 4 3 3 1 4 431 5 4 2 4 2 5 4 4 4 4 532 5 5 4 4 2 4 4 3 2 4 233 4 4 2 2 3 4 2 3 1 2 434 3 4 4 4 4 4 2 4 1 4 435 3 4 4 5 4 4 3 3 3 4 536 2 2 3 3 2 3 2 4 4 3 237 2 5 4 2 2 2 1 3 4 2 238 3 4 4 4 3 5 4 3 3 4 139 5 3 3 5 5 5 2 5 4 4 240 2 4 4 5 4 5 4 4 4 4 441 4 1 5 3 3 4 2 4 5 4 242 4 1 3 4 3 5 2 4 5 3 443 2 4 4 2 2 2 2 3 4 1 144 3 4 4 2 1 1 4 4 2 3 245 3 4 3 4 2 4 2 4 1 3 146 2 4 4 2 2 2 5 2 1 1 147 4 4 4 3 1 2 2 4 1 2 248 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 149 1 4 3 4 2 5 3 4 4 4 250 5 4 4 4 4 5 5 5 1 5 251 2 4 5 4 4 5 4 4 2 5 352 4 5 5 4 2 4 2 2 3 3 353 4 2 4 2 1 4 2 1 3 2 154 5 5 4 2 2 4 2 3 2 2 455 2 4 5 5 5 5 2 4 1 4 256 4 4 2 5 4 4 3 5 5 5 157 3 5 4 2 1 2 2 2 1 4 558 2 4 3 4 3 5 4 5 3 4 259 5 4 3 4 4 5 4 4 3 5 160 5 3 5 4 5 4 4 4 2 4 361 2 3 5 5 4 5 4 5 2 5 162 4 4 4 4 2 2 4 4 3 3 163 2 5 4 3 2 3 2 3 2 2 264 3 1 2 2 1 2 2 3 1 4 465 3 4 4 5 5 5 4 5 4 4 166 5 4 4 1 2 2 3 4 5 1 267 5 4 5 3 2 4 3 4 1 1 168 2 4 4 4 2 4 3 4 2 3 269 4 5 4 4 3 4 5 5 3 4 2
Responden X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X2270 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 171 3 5 4 4 3 3 2 2 2 2 172 3 5 5 4 4 4 3 2 2 4 273 4 4 2 1 2 2 5 1 3 2 374 4 4 5 4 1 1 4 4 3 3 175 2 5 4 4 2 2 3 4 4 5 276 3 4 2 4 2 4 5 5 1 4 477 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 478 3 4 4 4 4 4 1 4 3 4 379 5 4 3 4 1 2 4 3 3 3 580 1 4 4 4 4 5 4 3 2 5 481 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 482 3 3 4 4 5 5 4 4 3 3 283 3 3 3 4 2 2 1 2 2 2 184 2 5 2 5 4 2 4 4 1 5 285 2 2 3 2 2 5 3 2 1 2 486 3 3 4 2 1 4 2 4 2 4 487 5 5 4 4 2 5 4 2 2 4 488 5 4 4 3 3 3 2 4 1 3 389 2 5 4 4 4 4 5 3 4 4 590 4 4 3 5 4 5 2 5 4 4 491 2 4 4 4 4 4 4 5 3 4 492 4 4 3 4 2 4 1 2 5 3 293 4 4 4 3 2 2 5 3 3 3 494 2 2 4 4 3 4 5 4 2 3 395 3 4 3 3 1 1 1 3 4 3 296 2 3 3 2 2 2 2 2 2 1 197 3 4 4 3 2 4 3 4 2 2 498 2 4 4 1 2 1 3 3 3 2 299 4 4 4 4 4 5 4 5 3 2 5
100 4 2 2 2 1 2 1 5 1 1 2101 4 3 3 4 3 5 2 1 2 5 2102 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 1103 5 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4104 3 4 4 4 2 4 2 4 1 4 4105 4 4 4 4 2 4 2 2 1 4 4106 5 4 4 4 4 4 4 3 3 5 5107 2 4 4 4 4 4 3 5 1 3 4108 2 4 4 3 2 4 2 4 2 3 2109 4 3 3 5 4 4 1 4 2 4 4110 4 4 4 2 2 2 5 3 1 2 2111 2 4 4 4 2 4 4 5 2 3 4112 5 5 4 4 3 4 3 4 3 3 4113 4 4 5 4 2 4 4 4 3 4 1114 4 5 3 4 2 5 4 5 5 4 4115 5 3 4 3 2 1 5 5 3 3 4116 2 4 4 4 2 4 3 4 3 2 2117 2 5 5 3 2 3 3 2 2 3 1118 3 5 2 4 3 5 3 4 5 4 4119 2 3 3 4 3 4 4 4 1 2 4120 2 4 2 4 3 4 2 5 2 4 4121 3 3 4 4 4 4 3 5 4 4 4122 2 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4123 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3124 2 4 5 5 5 4 5 5 4 4 3125 2 3 3 4 5 5 3 4 4 3 3
Responden X23 X24 X25 Y1 2 5 5 862 3 4 4 1053 4 4 4 1014 2 3 3 875 1 3 1 716 5 5 5 1217 3 4 4 1068 2 4 2 1049 2 5 3 131
10 4 4 2 11311 4 4 4 12412 4 4 2 12513 5 4 4 12714 4 4 4 12515 4 4 2 11716 1 4 4 11417 3 4 3 13518 4 4 4 12619 2 4 4 12820 4 5 4 13921 3 5 5 13622 4 4 4 14523 2 4 4 14224 2 3 4 12725 3 4 4 14126 4 4 3 13927 3 4 3 14328 3 4 3 14329 4 4 4 14730 3 4 2 14231 4 4 5 16232 2 4 3 15133 2 3 3 14634 2 4 4 15635 4 4 5 16736 2 3 2 14337 1 3 2 14138 3 4 3 17039 5 5 5 18740 4 5 4 18341 2 4 4 17342 2 4 4 17343 2 4 2 15744 2 5 2 17145 2 4 4 17446 1 5 2 16747 2 4 2 16348 3 4 5 18749 3 4 4 18850 4 4 5 20351 4 4 4 20452 2 4 3 18653 1 4 3 17754 2 4 3 19355 5 3 5 19556 4 4 5 21657 2 4 2 18758 2 4 4 20959 4 5 5 22160 4 5 4 22561 4 4 5 22462 4 4 4 21063 2 3 4 20264 2 3 3 19865 5 4 5 23266 2 4 2 21567 2 4 1 21168 4 4 4 23069 5 4 3 242
Responden X23 X24 X25 Y70 1 5 5 23071 2 4 4 22272 3 3 4 23373 1 3 3 21174 4 4 5 24175 2 4 4 24076 4 3 3 23377 4 4 4 25378 2 5 4 25779 2 4 2 23980 5 4 4 26181 2 5 2 25782 3 4 4 25783 1 3 3 22584 4 4 4 24985 2 3 2 24086 2 3 2 25187 3 4 4 27188 2 4 4 25489 4 4 4 28190 4 5 5 28691 3 4 4 28192 3 1 4 25893 2 5 2 27994 4 4 4 27995 1 3 2 25396 1 4 2 25997 2 4 4 27598 1 4 2 26399 4 5 2 291
100 1 3 3 263101 4 4 4 288102 5 4 5 307103 3 4 4 311104 4 3 4 290105 2 3 3 295106 4 4 5 315107 4 4 4 302108 2 4 2 293109 4 4 4 311110 1 4 3 301111 4 4 4 309112 3 4 3 317113 3 4 4 321114 4 4 4 332115 2 3 2 317116 3 4 4 319117 2 4 3 311118 3 2 3 322119 5 5 4 331120 2 3 5 330121 5 4 4 338122 3 3 5 341123 3 2 3 337124 4 3 4 348125 2 3 4 335