Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Kultur Jaringan (Kuliah 3 Dan 4)

download Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Kultur Jaringan (Kuliah 3 Dan 4)

of 22

Transcript of Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Kultur Jaringan (Kuliah 3 Dan 4)

  • Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Kultur Jaringan

  • Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan kultur jaringan

    Faktor Media Faktor TanamanFaktor LingkunganFaktor Penyiapan Media

  • Faktor MediaI. Unsur Poko Media :a. Senyawa anorganik yang terdiri dari unsur hara makro dan mikro

  • N (nitrogen) : untuk pembentukan khlorofil, protein, vitamin dan asam nukleatCa (kalsium) : unsur pokok penyusun membran plasmaFe, Zn, Cu, Mo, K : sebagai kofaktor enzimC, H, O merupakan unsur-unsur pembentuk senyawa organik (KH, Protein dan LipidP : unsur pokok penyusun asam nukleat

  • Senyawa OrganikSumber nitrogen : di+kan vitamin dan asam amino ?? tanaman mampu memproduksi vitamin, jumlahnya
  • Sumber KarbonSukrosa dalam media dihidrolisa jadi monosakarida selama masa kultur.Dalam kultur kalus dan puck 2-4 % optimum, sdgkan kultur embrio dapat mencapai 12%Selain sumber energi, gula berfungsi sebagai penentu tekanan osmotik dalam media

  • II. Zat Pengatur Tumbuh (ZPT)AUKSIN dgunakan untuk merangsang pertumbuhan kalusLevel dlm eksplan tergntung dr bgian dan jenis tanamanAlamiah:indole acetic acid (IAA)2,4-dichlorophenoxyacetic acid (2,4D)naphthaleneaceic acid (NAA)Indol Butiric Acid (IBA)

    Pengaruhnya terhadap pertumbuhan jaringan melalui 2 cara yi :Menginduksi sekresi ion H keluar sel melalui dinding selMempengaruhi metabolisme RNA yang berarti meta bolisme protein

  • Zat Pengatur TumbuhSITOKININ turunan adenin.Sangat penting dlm pembelahan sel dan morfogenesis.Kinetin diisolasi dr DNA ikan Herring yg diautoklaf dalm larutan asam oleh Prof.Skoog dr WI merangsang pembelahan sel & diffrensiasi sel, dominansi apikal dan diferensiasi tunasSitokinin yg biasa digunakan : Kinetin, Zeatin, ZiP,BAP & BA (benzyladenine ).

    Gibberellin kadang mem bantu morfogenesis

  • Interaksi auksin dan sitokinin dalam menginduksi pertumbuhanKons. AuksinKon. SitokininPembentukan akarEmbryogenesisInisiasi KalusTunas AdventifTunas AksilarTinggirendahTinggirendah

  • III. Bahan PemadatPaling banyak digunakan adalah agar agar mengandung Ca,Mg,K dan Na.Keuntungan pemakaian agar-agar : 1.membeku pd suhu 45 C dan cair pd suhu 100 C. 2.Tidak dicerna oleh enzim tanaman. 3.Tdk bereaksi dgn penyusun media yang lain.Kons agar : 0,1-1,0%Konsentrasi agar yang terlalu tinggi dapat mengurangi difusi persenyawaan dari dan ke arah eksplan shg pengambilannya kurang sedangkan zat pengham bat dari eksplan tetap berkumpul disekitar eksplan.

  • IV. Derajat Kemasaman (pH)pH medium yang umum digunakan berkisar antara 5 6 sebelum media disterilisasipH 5.8 merupakan pH media terbaik sebelum disterilisasipH menentukan kekerasan mediaJika pH > 6 menyebabkan media cukup keras, sedangkan pH < 5, agar tidak dapat membentuk gel

  • V. Seleksi Medium dasarMedium dasar yang diketahui sesuai untuk kebanyakan tanaman adalah media MS (Murashige and Skoog) dan B5 (Gamborg)Perubahan kualitatif dan kuantitatif dari medium dasar perlu diperhatikan sesuai dg kebutuhanAtau modifikasi medium dasar seperti senyawa anorganik atau organik untuk suatu objek penelitian tertentu

  • 2. Faktor TanamanGenotipe tanaman kemampuan tanaman mengalami regenerasi Misalnya : Tanaman dikotil lebih mudah beregenerasi dibandingkan tanaman monokotil Kelompok tanaman gymnospermae sangat terbatas untuk beregenerasi, kecuali bagian juvenil Kelompok tanaman (leguminoceae, begoniaceae, crussulaceae dan cruciferae relatif mudah diregenerasikan Tanaman yang mudah diperbanyak secara in vivo biasanya juga mudah diperbanyak secara in vitro

  • Faktor tanamanUmur TanamanJaringan embrio regenerasi tinggi embrio dan biji banyak digunakan utk penelitianJaringan tua regenerasi rendahBagian tanamn yang juvenil banyak digunakan pada pohon dan perduJaringan muda dan lunak lebih baik digunakan

  • 3. Keadaan FisiologisBagian vegetatif lebih mudah berenerasi dibanding generatifJaringan yang diambil sebaiknya dari tanaman induk yang sehat (tdak terserang oleh virus, bakteri Posisi jaringan : tunas terminal lebih cepat tumbuh dibandingkan tunas aksilar

  • 4. Ukuran eksplanEksplan kecil (sel, kelompok sel dan meristem (apeks) lebih sulit ditumbuhkan dibandingkan dengan eksplan yang lebih besar seperti daun, batang dan umbiBagian eksplan yang besar, ZPT >>, cadangan makanan>>Eksplan yang lebih besar kurang efektif dalam penambahan nutrisi dan ZPT

  • 5. MusimPada musim gugur dan dingin tanaman mengalami dormansiPada musim hujan, banyak tunas-tunas yang muncul, sehingga pohon induk tsb baik digunakan sebagai sumber eksplan, tetapi sering terkontaminasiSumber eksplan yang baik adalah tanaman yang aktif tumbuh

  • 6. Metode inokulasiPeletakan eksplan pada media dapat dilakukan secara polar (tegak dengan bagian pangkal berada pada mediaBisa juga apolar (bagian ujung diletakkan pada media)Regerasi akar dan tunas lebih mudah pada eksplan yang diinokulasi secara polar

  • III. Faktor LingkunganCAHAYAMeliputi panjang hari penyinaran dan warna penyinaranPenyinaran terus menerus pada eksplan yang sudah diinokulasi lebih baik dibandingan dengan penyinaran 16 jam.Penyinaran pada eksplan biasanya menggunakan cahaya buatan yang bearasal dari lampu.Lampu flourescent memberikan hasil yang lebih baikLampu yang memancarkan sinar ultraviolet menghambat pertumbuhan

  • 6. Faktor LingkunganSUHUSuhu di ruang kultur biasanya dipertahakan konstan antara 24 26CSuhu optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan secara in vitro umumnya 3 - 4C lebih rendah daripada suhu di luar ruang kultur Untuk tanaman tropis 25C 3C (22 - 28C)

  • Air yang baik digunakan adalah air yang didestilasi mis aquadesOksigen Pertumbuhan organ khusus pertumbuhan akar adventif didorong oleh suplai oksigen yang baik Penggunaan medium cair suplai oksigennya tinggi Penambahan oksigen dari luar kultur akan menyebabkan kontaminasi

  • Karbondioksida CO2 yang dibutuhkan untuk pertumbuhan ekplan yang ditumbuhan sec. invitro lebih sedikit, karena untuk menunjang fotosintesis hanya bersumber dari sinar lampu (intensitasnya rendah). Bisa diperoleh dari gula yang diberikan