Faktor Risiko Diabetes Mellitus

7
Faktor Risiko Diabetes Mellitus : - Berumur >40 tahun, - Gemuk, - Hipertensi, - Riwayat keluarga DM, - Riwayat melahirkan bayi >4kg, - Riwayat DM pada saat kehamilan, - Dislipidemia. Pencegahan primer - Penjelasan lebih baik mencegah daripada mengobati. - Kampanye makanan sehat dengan pola tradisional mengandung lemak rendah atau pola makanan seimbang adalah alternative terbaik dan harus ditanamkan sejak dini, misal tempe (bergizi, memiliki sifat antibakteri, menurunkan kadar`kolesterol). - Olahraga teratur Pencegahan sekunder - Cegah komplikasi - Agak susah untuk memotivasi pasien untuk berobat teratur, dan menerima kenyataan bahwa penyakitnya tidak bisa sembuh. - Syarat untuk mencegah komplikasi : kadar glukosa darah selalu terkendali angka normal sepanjang hari sepanjang tahun, tekanan darah dan kadar lipid juga harus normal. - Utamakan terapi non farmakologis dulu secara maksimal (diet & olah raga, tidak merokok, dll), kalau tidak berhasil, baru pidah ke OAD/insulin. - Perlu penyuluhan perilaku sehat Pencegahan tersier - Cegah komplikasi dan kecacatan - Terdiri 3 tahap : Pencegahan komplikasi diabetes Pencegahan progresi komplikasi agar tidak menjadi penyakit organ. Pencegahan kecacatan karena kegagalan organ/jaringan Gejala khas diabetes mellitus - Poliuri (sering kencing)

Transcript of Faktor Risiko Diabetes Mellitus

Page 1: Faktor Risiko Diabetes Mellitus

Faktor Risiko Diabetes Mellitus :- Berumur >40 tahun, - Gemuk, - Hipertensi, - Riwayat keluarga DM, - Riwayat melahirkan bayi >4kg, - Riwayat DM pada saat kehamilan, - Dislipidemia.

Pencegahan primer- Penjelasan lebih baik mencegah daripada mengobati.- Kampanye makanan sehat dengan pola tradisional mengandung lemak rendah atau pola

makanan seimbang adalah alternative terbaik dan harus ditanamkan sejak dini, misal tempe (bergizi, memiliki sifat antibakteri, menurunkan kadar`kolesterol).

- Olahraga teratur

Pencegahan sekunder- Cegah komplikasi- Agak susah untuk memotivasi pasien untuk berobat teratur, dan menerima kenyataan bahwa

penyakitnya tidak bisa sembuh.- Syarat untuk mencegah komplikasi : kadar glukosa darah selalu terkendali angka normal

sepanjang hari sepanjang tahun, tekanan darah dan kadar lipid juga harus normal.- Utamakan terapi non farmakologis dulu secara maksimal (diet & olah raga, tidak merokok,

dll), kalau tidak berhasil, baru pidah ke OAD/insulin.- Perlu penyuluhan perilaku sehat

Pencegahan tersier- Cegah komplikasi dan kecacatan- Terdiri 3 tahap :

Pencegahan komplikasi diabetes Pencegahan progresi komplikasi agar tidak menjadi penyakit organ. Pencegahan kecacatan karena kegagalan organ/jaringan

Gejala khas diabetes mellitus- Poliuri (sering kencing)- Polidipsi (sering minum)- Polifagi (sering makan)- BB menurun tanpa seba yang jelas

Gejala tidak khas diabetes mellitus- Lemas- Kesemutan- Luka yang sulit sembuh- Gatal-gatal- Mata kabur- Disfungsi ereksi (pria), dan Pruritus vulva (wanita)

Page 2: Faktor Risiko Diabetes Mellitus

NB : Kalau ada gejala khas DM, pemeriksaan glukosa darah abnormal sekali saja sudah dapat menegakkan diagnosis DM, tetapi apabila tidak ditemukan gejala khas DM, maka diperlukan dua kali pemeriksaan glukosa darah yang abnormal

Page 3: Faktor Risiko Diabetes Mellitus

Pemeriksaan penyaring- Dilakukan pada semua individu dewasa dengan IMT ≥ 25 Kg/m2 dgn faktor risiko lain

yaitu: Aktivitas fisik kurang Riwayat keluarga DM turunan pertama Etnik risiko tinggi (Afrika, Amerika, Asia) Riwayat melahirkan >4 Kg/Riwayat DM gestasional Hipertensi Kolesterol HDL < 35 mg/dl atau TGA ≥ 250 mg/dl Wanita dgn sindrom polikistik ovarium Riwayat Toleransi glukosa terganggu (TGT)/Glukosa darah puasa terganggu (GDPT) Riwayat penyakit kardiovaskular

NB: - Pemeriksaan dapat menggunakan GDP, GDS, atau TTGO- Pada kelompok risiko tinggi, kalau pemeriksaannya negative, maka pemeriksaan diulang

tiap tahun.- Bagi umur >45 tahun tanpa faktor risiko, pemeriksaan dapat dilakukan tiap 3 tahun/lebih

cepat tergantung klinis

PENGOBATAN

Page 4: Faktor Risiko Diabetes Mellitus

Golongan Insulin Sensitizing

BiguanidFarmakokinetik dan Farmakodinamik- Contohnya Metformin (3 x 500 mg)- Terdapat dalam konsentrasi yg tinggi didalam usus dan hati- Tidak dimetabolisme tetapi secara cepat dikeluarkan melalui ginjal- Metformin akan mencapai kadarr tertinggi setelah 2 jam, dan diekskresikan dlm keadaan utuh

dengan waktu paruh 25 jam.Mekanisme kerja- Menurunkan glukosa darah melalui pengaruhnya terhadap kerja insulin tingkat seluler, distal

reseptor dan menurunkan produksi gula hati.- Metformin meningkatkan pemakaian glukosa oleh sel usus sehingga menurunkan glukosa

darah dan diduga menghambat absorbs glukosa di usus sesudah asupan makanan.- Melalui peningkatan penggunaan glukosa oleh jaringan perifer yg dipengaruhi AMP.- Activated protein kinase (AMPK), merupakan regulator seluler utama bagi metabolisme lipid

dan glukosa.- Aktifasi AMPK pada hepatosit akan mengurangi aktifitas Acetyl Co-A Karboksilase (ACC)

dengan induksi oksidasi asam lemak dan menekan ekspresi enzim lipogenik.- Metformin jg dpt menstimulasi produksi Glukagon like peptide-1 (GLP-1 dari gastrointestinal

yg dpt menekan fungsi sel alfa pancreas sehingga menurunkan glucagon serum dan mengurangi hiperglikemia saat puasa

- Metformin tdk memilki efek stimulasi pada sel beta pancreas sehingga tidak mengakibatkan hipoglikemia dan penambahan berat badan.

- Dapat digunakan sebagai monoterapi/kombinasi dengan sulfonylurea.

Page 5: Faktor Risiko Diabetes Mellitus
Page 6: Faktor Risiko Diabetes Mellitus

Kardiomiopati Peripartum

Dopamin

- Katekolamin memperantarai aksi kardivaskualar pada reseptor alfa 1 beta 1 dan 2- Sebagai terai gagal jantung-