faktor pertumbuhan

9
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut adalah sebagai berikut: 1. 1. Faktor Keturunan (herediter) A. Seks kecepatan pertumbuhan dan perkembangan pada seorang anak wanita berbeda dengan anak laki-laki B. Ras Anak keturunan bangsa Eropa lebih tinggi dan besar dibandingkan dengan anak keturunan bangsa Asia. 1. 2. Faktor Lingkungan A. Lingkungan eksternal 1) Kebudayaan Kebudayaan suatu daerah akan mempengaruhi kepercayaan adat kebiasaan dan tingkah laku dalam merawat dan mendidik anak. 2) Status sosial ekonomi keluarga Keadaan sosial ekonomi keluarga dapat mempengaruhi pola asuhan terhadap anak. Misalnya orang tua yang mempunyai pendidikan cukup mudah menerima dan menerapkan ide-ide utuk pemberian asuhan terhadap anak 3) Nutrisi Untuk tumbuh kembang, anak memerlukan nutrisi yang adekuat yang didapat dari makan yang bergizi. Kekurangan nutrisi dapat diakibatkan karena pemasukan nutrisi yang kurang baik kualitas maupun kuantitas, aktivitas fisik yang terlalu aktif, penyakit-penyakit fisik yang menyebabkan nafsu makan berkurang, gangguan absorpsi usus serata keadaan emosi yang menyebabkan berkurangnya nafsu makan. 4) Penyimpangan dari keadaan normal Disebabkan karena adanya penyakit atau kecelakaan yang dapat menggangu proses pertumbuhan dan perkembangan anak. 5) Olahraga Olahraga dapat meningkatkan sirkulasi, aktivitas fisiologi, dan menstimulasi terhadap perkembangan otot-otot. 6) Urutan anak dalam keluarganya

description

n

Transcript of faktor pertumbuhan

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut adalah sebagai berikut:1. 1.Faktor Keturunan (herediter)A. Sekskecepatan pertumbuhan dan perkembangan pada seorang anak wanita berbeda dengan anak laki-lakiB. RasAnak keturunan bangsa Eropa lebih tinggi dan besar dibandingkan dengan anak keturunan bangsa Asia.1. 2.Faktor LingkunganA. Lingkungan eksternal1) KebudayaanKebudayaan suatu daerah akan mempengaruhi kepercayaan adat kebiasaan dan tingkah laku dalam merawat dan mendidik anak.2) Status sosial ekonomi keluargaKeadaan sosial ekonomi keluarga dapat mempengaruhi pola asuhan terhadap anak. Misalnya orang tua yang mempunyai pendidikan cukup mudah menerima dan menerapkan ide-ide utuk pemberian asuhan terhadap anak3) NutrisiUntuk tumbuh kembang, anak memerlukan nutrisi yang adekuat yang didapat dari makan yang bergizi. Kekurangan nutrisi dapat diakibatkan karena pemasukan nutrisi yang kurang baik kualitas maupun kuantitas, aktivitas fisik yang terlalu aktif, penyakit-penyakit fisik yang menyebabkan nafsu makan berkurang, gangguan absorpsi usus serata keadaan emosi yang menyebabkan berkurangnya nafsu makan.4) Penyimpangan dari keadaan normalDisebabkan karena adanya penyakit atau kecelakaan yang dapat menggangu proses pertumbuhan dan perkembangan anak.5) OlahragaOlahraga dapat meningkatkan sirkulasi, aktivitas fisiologi, dan menstimulasi terhadap perkembangan otot-otot.6) Urutan anak dalam keluarganyakelahiran anak pertama menjadi pusat perhatian keluarga, sehingga semua kebutuhan terpenuhi baik fisik, ekonomi, maupun sosial.1. Lingkungan internal1) IntelegensiPada umumnya anak yang mempunyai intelegensi tinggi, perkembangannya akan lebih baik jika dibandingkan dengan yang mempunyai intelegensi kurang.2) HormonAda tiga hormon yang mempengaruhi pertumbuhan anak yaitu:somatotropin, hormon yang mempengaruhi jumlah sel untuk merangsang sel otak pada masa pertumbuhan, berkuragnya hormon ini dapat menyebabkan gigantisme; hormon tiroid, mempengaruhi pertumbuhan, kurangnya hormon ini apat menyebabkan kreatinisme; hormon gonadotropin, merangsang testosteron dan merangsang perkembangan seks laki-laki dan memproduksi spermatozoa. Sedangkan estrogen merangsang perkembangan seks sekunder wanita dan produksi sel telur.kekurangan hormon gonadotropin ini dapat menyebabkan terhambatnya perkembangan seks.3) EmosiHubungan yang hangat dengan ornag lain seperti ayah, ibu, saudara, teman sebaya serta guru akan memberi pengaruh pada perkembangan emosi, sosial dan intelektual anak. Pada saat anakberinteraksi dengan keluarga maka kan mempengaruhi interaksi anak di luar rumah. Apabila kebutuhan emosi anak tidak dapat terpenuhi

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi PertumbuhanPada dasarnya pertumbuhan manusia itu berbeda satu dengan yang lainnya karena mereka memiliki perbedaan genetic dan asupan dari masing-masing manusia. Sehingga bisa dikatakan bahwa faktor dari pertumbuhan manusia itu sendiri merupakan hal penting dalam perkembangan manusia . Faktor-faktornya adalah :1. Faktor Genetik (Keturunan)Faktor ini merupakan factor utama yang dimiliki oleh seorang manusia dalam awal pertumbuhannya. Faktor ini sangat berpengaruh dalam proses pertumbuhannya dari bayi sampai dewasa. Biasanya factor genetic ini susah untuk diubah, karena sudah terbentuk dan melekat pada si manusia sejak mereka lahir. Dan sekalipun bisa diubah itu memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengubahnya. Contoh factor-faktor genetic manusia ; postur tubuh, warna rambut, warna kulit, sifat, tempramen dan lain-lain.

2. Faktor AsupanFaktor ini juga mempengaruhi dalam proses pertumbuhan manusia. Dengan pemberian asupan seperti makanan,vitamin,buah-buahah,sayuran,dll secara teratur dalam proses pertumbuhannya maka akan terbentuklah manusia yang sehat, baik sehat fisik dan sehat psikis. Asupan juga berpengaruh dengan cara berfikir, pertumbuhan badan, dan lain-lain.3. Faktor LingkunganSetelah kedua factor diatas telah dilewati segeralah anda mengetahui factor yang satu ini, factor lingkungan merupakan cara pembelajaran para manusia dalam pembangunan karakter secara alamiah dengan kata lain proses belajarnya secara otomatis. Maka dengan itu lingkungan berpengaruh dalam pembangunan sifat dan karakter mereka. Apabila factor gen dan asupan mereka telah terpenuhi dengan baik tetapi ia bergaul dan hidup dilingkungan yang salah (tidak baik) maka akan menghasilkan manusia yang tidak baik pula.Sedangkan faktor pertumbuhan organisme pada manusia, diantaranya yaitu:1. Faktor sebelum lahirMisalnya peristiwa kekurangan nutrisi pada ibu dan janin, janin terkena virus, keracunan sewaktu bayi ada dalam kandungan, terkena infeksi oleh bakteri virus dan lain-lain2. Faktor ketika lahirAntara lain : pendaran pada bagian kepala bayi yang disebabkanoleh tekanan dari dinding rahim ibu sewaktu ia dilahirkan.3. Faktor sesudah lahirAntar lain: pengalaman traumatik pada kepala, kepala bagian dalam terluka, kepala terpukul atau mengalami serangan sinar matahari.4. Faktor psikologisMisalnya bayi yang ditinggal ibu, ayah atau kedua orangtuanya. Sebab lain ialah dibesarkan didalam institusional sehingga kurang mendapat perawatan jasmaniah dan cinta kasih. Anak-anak tersebut kemungkinan besar mengalami kehampaan jiwa, sehingga mengakibatkan kelambatan pertumbuhan fungsi jasmani dan rohani terutama perkembangan inteligensi dan emosi.C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi PerkembanganPerkembangan anak tidak berlangsung secara makanis-otomatis sebab perkembangan terjadi sangat bergantung pada beberapa faktor secara simultan. Faktor tersebut antara lain :1. Faktor hereditas (warisan sejak lahir/ bawaan)Hereditas merupakan factor pertama yang mempengaruhi perkembangan individu. Dalam hal ini hereditas diartikan sebagai totalitas karakteristik individu yang diwariskan orangtua kepada anak, atau segala potensi, baik fisik maupun psikis yang dimiliki individu sejak masa konsepsi (pembuahan ovum oleh sperma) sebagai pewarisan dari pihak orangtua melalui gen-gen.Setelah terjadi pembuahan maka terjadilah perpaduan kromoson yang jumlahnya menjadi 48 pasang. Perpaduan ini pun segera diikuti oleh pembelahan diri menjadi dua organism sehingga jumlah kromoson pada sel-sel baru tersebut tetap 24 pasang. Diantara kedua organism baru tersebut terjadilah perjuangan dan yang lebih kuat dapat terus hidup. Pada akhirnya hanya satu organism yang berhasil hidup, maka akan lahir satu orang anak, tetapi apabila keduanya berhasil mempertahankan hidupnya, akan lahir anak kembar.2. Faktor lingkunganUrie Bronfrenbrenner & Ann Crouter mengemukakan bahwa lingkungan perkembangan merupakan berbagai peristiwa, situasi atau kondisi di luar organism yang diduga mempengaruhi atau dipengaruhi oleh perkembangan individu. Lingkungan ini terdiri atas:a. Fisik, yaitu meliputi segala sesuatu dari molekul yang ada di sekitar janin sebelum lahir sampai kepada rancangan arsitektur suatu rumahb. Sosial, yaitu meliputi seluruh manusia yang secara potensial mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perkembangan individu.Konsep lama tentang lingkungan perkembangan, memahaminya sebagai seperangkat kekuatan yang membentuk manusia, karena manusia dipandang seperti seonggok tanah liat yang dapat dicetak atau dibentuk. Sekarang dipahami bahwa manusia disamping dipengaruhi, juga mempengaruhi lingkungan fisik dan sosialnya. Dengan kata lain, dapat dikemukakan bahwa hubungan antara manusia dengan lingkungan itu bersifat saling mempengaruhi.Hampir sama dengan pengertian diatas, J.P Chaplin (1979;175) mengemukakan bahwa lingkungan merupakan keseluruhan aspek atau fenomena fisik dan sosial yang mempengaruhi organism individu. Sementara itu, Joe Kathena mengemukakan bahwa lingkungan itu merupakan segala sesuatu yang berada di luar individu yang meliputi fisik dan sosial budaya. Lingkungan ini merupakan sumber seluruh informasi yang diterima individu melalui alat inderanya.Berdasarkan ketiga pengertian diatas, bahwa yang dimaksud dengan lingkungan perkembangan siswa adalah keseluruhan fenomena (peristiwa, situasi, atau kondisi) fisik atau sosial yang anak yang akan dibahas yaitu menyangkut lingkungan keluarga, sekolah, kelompok sebaya, dan masyarakat.c. Kematangan fungsi-fungsi organis dan psikis, Kematangan merupakan fase perubahan yang dialami oleh individu karena pengaruh genetic dan berlangsung secara bertahap.d. Aktifitas anak sebagai subyek bebas yang berkemauan, kemampuan seleksi, bisa menolak atau menyetujui, punya emosi, serta usaha membangun diri sendiri .Setiap fenomena atau gejala perkembangan anak merupakan produk dari kerjasama dan pengaruh timbal balik antara potensialitas hereditas dengan faktor-faktor lingkungan. Sehingga perkembangan merupakan produk dari pertumbuhan berkat pematangan fungsi-fungsi fisik, pematangan fungsi-fungsi fisik, pematangan fungsi-fungsi psikis dan usaha belajar oleh subyek anak dalam mencobakan segenap potensialitas rohani dan jasmaninya.

Apa hubungannya dengan Anemia?

Kejadian picky eater pada bayi atau anak-anak sering terjadi pada usia di bawah 3 tahun. Usia tersebut merupakan masa emas dalam perkembangan otak anak di mana membutuhkan nutrisi yang mencukupi untuk mendukung porses tersebut. Kebanyakan dari anak picky eater, mereka tidak menyukai sayuran, buah, dan daging. Padahal seperti yang telah kita ketahui bahwa sayuran hijau merupakan sumber zat besi yang sangat baik sama halnya dengan daging dan buah. Mereka lebih memilih jenis makanan yang manis atau asin dan mungkin yang mempunyai kadar kolestrol yang tinggi.

Bila hal ini terus berlangsung maka kekurangan zat nutrien seperti zat besi dapat menyebabkan anemia defisiensi/kekurangan besi. Kejadian anemia jenis ini merupakan yang paling banyak dan sering ditemui. Gejala yang mungkin timbul adalah gejala klasik anemia yaitu lemah, letih, lesu, tidak bersemangat, pucat, dan lainnya.

Bagaimana cara mengatasinya?

Sampai saat ini belum ada standar baku untuk mengatasi masalah ini, namun bukan berarti tidak ada cara untuk mengatasinya. Anak-anak selalu dipenuhi dengan rasa keingintahuan yang tinggi. Kita sebagai orangtua dapat memanfaatkan hal tersebut dengan cara kita meluangkan waktu makan bersama si anak dan menunjukkan bertapa kita menikmati makanan baru tersebut. Si anak secara nalurinya akan merasa tertantang untuk mencoba makanan tersebut dan akan meminta untuk mencicipinya. Hal ini dapat kita gunakan untuk mengenalkan jenis makanan baru kepadanya.

Hal lain yang dapat dicoba adalah dengan menghidangkan makanan baru dan makanan kegemarannya bersamaan. Dapat dimulai dengan jumlah yang sedikit saja dan perlahan dapat ditingkatkan. Namun hal penting yang perlu diingat adalah apabila si kecil memberikan respon penolakan yang luar biasa hebat seperti memuntahkan makanannya maka kita jangan mencoba untuk memberikannya lagi karena hal ini hanya akan menambah ketakutan/ketidaksukaannya terhadap jenis makanan tersebut. Akan tetapi bila respon penolakan si kecil hanya berupa raut mukanya yang mengisyaratkan ketidaksukaannya, maka kita dapat mecoba memberikannya di lain kesempatan

Berat badan normal untuk perempuan usia 4- 6 tahun adalah sekitar 18-25 kg, dengan usia 5 tahun 5 bulan dan berat badan 44 kilogram, ananda tergolong kelebihan berat badan atau kegemukan. Sedangkan tingginya diatas rata-rata, karena tinggi normal anak usia tersebut sekitar 110-120 cm

Penyebab kegemukan ada beberapa faktor tetapi utamanya adalah bila kita makan lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuh disertai tubuh yang kurang bergerak. Kelebihan makanan ini akan diubah dan disimpan menjadi lemak dalam tubuh kita.

Sarannya untuk mengatasi kegemukan pada anak: Prinsip dietnya tetap balance diet atau makan bervariasi makanan dengan porsi sesuai kebutuhan tubuh, dengan catatan mengkonsumsi karbohidrat komplek, mengurangi konsumsi lemak/gorengan, menghindari makanan yang manis, menambahkan porsi buah-buahan dan sayuran pada menu ananda serta meningkatkan aktivitas fisik meinimal 60 menit per hari.

Menurunkan masukan energi

Yang dianjurkan: Memilih makanan yang mengenyangkan (pilih makanan lengkap: nasi merah, roti gandum beserta lauk pauk dan sayuran. (Catatan: lauk pauk atau makanan sumber protein dan sayuran mempunyai efek mengenyangkan lebih lama sehingga anak tidak mudah lapar) Konsumsi lebih banyak karbohidrat kompleks tinggi serat dan mengenyangkan (roti gandum, beras merah, oat), Konsumsi banyak sayuran dan buah-buahan untuk sumber vitamin, mineral dan serat dan mengenyankan. Makan secara teratur sesuai jadual, diberikan dengan porsi kecil Pilih camilan sehat: buah potong (pepaya, pier, apel, melon, mangga, anggur) Pilih susu low fat Mengikutsertakan anak dalam memilh dan menyiapkan makanan Pilih tehnik memasak yang tidak menambah lemak dengan cara di: kukus, rebus, panggang, tumis

Yang harus dihindari atau dibatasi: Makanan yang digoreng atau berlemak, sisihkan lemak atau gajih pada daging dan kulit ayam karena tinggi lemak. Makanan bersantan karena mengandung tinggi lemak Tidak menggunakan margarin untuk olesan roti Tidak mengkonsumsi makanan siap saji atau fast food karena biasanya tinggi lemak dan kalori Tidak mengkonsumsi makanan bergula dan manis karena tinggi kalori dan membuat anak lekas lapar contoh kudapan atau snack yang memiliki energi tinggi tapi nutrisi rendah (donat, kentang goreng, keripik kentang/singkong) Gula pasir, the manis, susu kental manisMeningkatkan keluaran energi dengan aktifitas fisik Mengajak anak bermain diluar rumah, jalan-jalan, main bola, main sepeda untuk membakar lemak ditubuhnya, Mengurangi aktivitas santai: kurangi nonton TV dan main game Melibatkan keluarga dalam aktivitas berenang, bersepeda dan jalan pagi bersama keluarga

Pola makan yang dianjurkan adalah pola makan gizi seimbang, yaitu mengkonsumsi bervariasi makanan dengan porsi sesuai kebutuhan tubuhnya. Sebagai panduan, berdasarkan angka kecukupan gizi bagi orang Indonesia, rata-rata anak usia 4-6 tahun tersebut membutuhkan zat gizi sebagai berikut: Energi: 1.550 kkal Protein: 39 gram Kalsium 500 mg Zat besi 9 mg

Panduan pemberian makan memperhatikan: 3 J dan 1 A yaitu: Jumlah: porsi sesuai kebutuhan tubuh anak Jenis: konsumsilah bervariasi makanan (nasi/roti, sayur, buah, lauk pauk (hewani dan nabati), susu) Jadwal: 3 kali makan besar dan 2-3 kali makan camilan sehat Aman; tidak mengkonsumsi pewarna buatan, tidak basi, tidak kadaluarsa

Nutrisi yang dibutuhkan Karbohidrat: nasi merah, roti gandum, sereal whole grain, pasta, havermuth sebagai zat tenaga dan memberi rasa kenyang Protein: lauk hewani (telur, ikan, daging sapi, ayam/bebek, susu sapi); lauk nabati ( tempe, tahu, kacang hijau, kacang merah, kacang kedele, susu kedele) untuk zat pertumbuhan, antibodi dan daya tahan tubuh Vitamin dan mineral: buah-buahan dan sayuran berwarna terang sebagai zat pengatur dan pelindung Susu Low Fat Air putih

Jumlah porsi yang dianjurkan dalam sehari untuk Anak usia 4-6 tahun Nasi merah atau penggantinya: 3 porsi atau 12 sdm nasi setiap makan Lauk Hewani : 3 porsi: (daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, ikan ukuran sedang -kurang lebih sebesar kotak korek api) Lauk Nabati: 1porsi (tempe atau tahu ukuran sebesar kotak korek api) Sayur : 3 porsi atau 3 mangkuk sedang (brokoli, kembang kol, bayam, wortel, buncis) Buah : 3 porsi (1 buah jeruk sedang, setengah butir apel dan setengah mangkok pepaya atau melon potong Susu low fat : 2 gelas: @ 200 ml Minyak atau margarin maksimal 1 sendok makan satu hari untuk menumis

Untuk membantu ibu memastikan apakah ananda sudah cukup mengkonsumsi makanan sehat dalam hal porsi dan variasi yang dianjurkan serta menghindari makanan tinggi lemak dan gula sederhana (gula pasir, cookies dll) Ibu bisa membuat catatan harian seperti cek list apa saja yang dimakan adanda setiap hari.

Semoga bermanfaat

Salam sehat dan sejahtera.Berat (dalam gram)Tinggi (dalam cm)

Standard80% StandardStandard80% Standard

5 tahun 0 bulan18.40014.700109,087,20

Perhitungan Berat Ideal KonvensionalJika Anda telah selesai menghitungnya, maka yang Anda peroleh adalah berat badan ideal yang seharusnya Anda miliki. Tapi jangan takut jika berat badan Anda tidak masuk hitungan ideal -karena hasil hitungan rumus ini adalah angka tertentu- sebab range berat badan normal yang dimiliki setiap orang adalah plus/minus 10% berat idealnya.

1. Berat Badan Ideal (BBI) bayi (anak 0-12 bulan)BBI = (umur (bln) / 2 ) + 4

2. BBI untuk anak (1-10 tahun)BBI = (umur (thn) x 2 ) + 8

3. Remaja dan dewasaBBI = (TB - 100) - (TB - 100) x 10%atauBBI = (TB - 100) x 90%

[Ket:]TB = Tinggi badan (cm)

Wah, kalo data TB tidak diketahui bagaimana? Misalnya pada pasien ascites atau eudeme anasarka, kan susah tuh.. ga mungkin pake berat badan aktual (selain juga bisa konversi -30% dari BB aktual),, atau pada pasien pasca bedah, ga mungkin kita ukur tingginya.. so, Konversi dong dari nilai antropomentri Tinggi lutut atau rentang lengan.

TB berdasarkan Tinggi Lutut (TL)TB Pria = 6,50 + (1,38 + TL) - (0,08 x U)TB Wanita = 89,68 + (1,53 x TL) - (0,17 x U)

TB berdasarkan Rentang Lengan (RL)TB Pria = 118,24 + (0,28 x RL) - 0,07 x U)TB Wanita = 63,18 + (0,63 x RL) - 0,17 x U)

[ket:]U = Umur (tahun)

2. Berat Ideal versi Rumus BMIIngin menghitung BMI (Body Mass Index) Anda? BMI adalah suatu rumus kesehatan, di mana berat badan (BB) seseorang (kg) dibagi dengan tinggi badan (TB) pangkat dua (m2).

BMI = (BB) / [(TB) * (TB)]

Misalnya: BB = 45 kg dan TB = 165 cm, maka

BMI = (45) / [(1.65) * (1.65)] = 16.5

Apakah Anda termasuk kurus, normal, atau overwight? Lihat patokan di bawah ini:

BMI < 18.5 = berat badan kurang (underweight)

BMI 18.5 - 24 = normal

BMI 25 - 29 = kelebihan berat badan (overweight)

BMI >30 = obesitas