PER.13 MEN X 2011.NAB Faktor Fisika dan kimia di tempat kerja
FAKTOR KIMIA
-
Upload
fre-deyjs-jun-samosir -
Category
Documents
-
view
26 -
download
3
Transcript of FAKTOR KIMIA
FAKTOR KIMIA
Bahan-bahan kimia
• Fume (asap )
Adalah partikel-partikel zat padat yang terjadi oleh karena dari bentuk gas yang biasanya sesudah penguapan benda padat yang dipijarkan.
• Gas
Adalah bentuk wujud yang tidak mempunyai bangun sendiri, melainkan mengisi ruang tertutup pada keadaan suhu dan tekanan normal.
• Uap
Adalah bentuk gas dari zat-zat yang dalam keadaan biasa berbentuk zat padat atau zat cair dan dapat dikembalikan pada tingkat wujud semula.
Bahan-bahan kimia..
• Kabut
Adalah titik cairan halus dalam udara yang terjadi dari kondensi bentuk uap
• Debu
Adalah partikel-partikel zat padat yang disebabkan oleh kekuatan-kekuatan alami atau mekanis pengolahan, penghancuran, pelembutan, pengepakan yang cepat, peledakan dll dari bahan organik maupun anorganik lainnya misalnya : batu, kayu, biji logam, arang.
Efek Bahan Kimia
• Iritasi
– kulit : acids, alkalis, solvents, minyak
– respirarotory : aldehydes, alkaline, debu, amonia,
nitrogendioxide,phosgene, chlorine, bromide, ozone.
• Reaksi alergi : flour, garlic powder
• Kulit : colophony (rosin), formaldehyde, metals like
chromium or nickel, some organics dyes, epoxy hardener,
turpentine.
• Respiratory : isocyanales, fibre-reactive dyes,
formaldehydes, many tropical dust, nickel
Efek Bahan Kimia ...
• Asfiksia : methane, ethane, carbon monoxide
• Kanker : benzene (leukimia), vinyl cloride (liver angiosaroma),
benzidine (bladder cancer)
• Efek reproduksi : manganese, carbon disulfide, ethyl ethers,
mercury
• Efek sistemik :
– otak : solven, timbal, merkuri, mangan
– sistem saraf perifer : n-hexane, lead, carbon disulfide
– pembentukan sel darah merah : benzene, ethylene glycol
ethers
– ginjal : cadmium, lead, mercury, clorinated hidrocarbon
– paru : silica, asbestos, coal dust (pneumoconiosis)
Pengukuran
Pengukuran faktor kimia di udara
menggunakan media yaitu gas
detector yang pada prinsip kerjanya
adalah detector tersebut akan
menghisap bahan-bahan kimia di udara,
dan kemudian bereaksi dengan reagen
yang sudah tersedia dalam tabung
detector sehingga dapat diketahui nilai
kualitas dan kuantitas.
Pengambilan sample debu dilakukan
secara impingemen yaitu filtrasi,
presipitasi, sedimentasi dan segala
kombinasinya. Alatnya disebut
impenger. Prinsip kerjanya adalah
debu dihisap dan mengalami
impingement dan sejumlah debu
dihitung dibawah mikroskop.
Nilai Ambang Batas
Kategori NAB
Nilai Ambang Batas rata-rata
selama jam kerja
Adalah kadar bahan kimia rata-rata dilingkungan kerja selama 8
jam perhari atau 40 jam perminggu tanpa mengakibatkan
gangguan kesehatan maupun penyakit akibat kerja.
Nilai Ambang Batas
Pemaparan Singkat
Adalah kadar bahan kimia rata-rata dilingkungan kerja selama 8 jam perhari atau 40 jam perminggu tanpa
mengakibatkan gangguan kesehatan maupun penyakit
akibat kerja.
Nilai ambang batas faktor kimia diatur berdasarkan Surat Edaran No. SE.01/Men/1997 tentang Nilai Ambang Batas
Faktor Kimia di Udara Lingkungan Kerja.
Pengendalian
Pembelian label dan simbol pada
wadah untuk bahan yang
berbahaya yang berisikan
tentang :
nama bahan kimia
resiko yang ditimbulkan : jalan
masuknya toksik ketubuh, efek
paparan, cara penggunaan yang
aman dan pertolongan pertama
pada keracunan.
Memiliki MSDS yaitu semua informasi mengenai suatu bahan kimia yang dibuat oleh suatu perusahaan, berisikan antara lain :
- Kandungan atau komposisi- Sifat-sifat fisik dan kimia- Cara angkut dan penyimpanan- Informasi alat pelindung diri yang sesuai nilai ambang batas- Efek terhadap kesehatan- Pertolongan pertama pada keracunan- Alamat, nomor telepon pabrik pembuat atau distributor
Memiliki petugas K3 kimia
atau ahli K3 kimia yang
mempunyai kewajiban
melakukan identifikasi
bahaya, melaksanakan
prosedur kerja aman,
penanggulangan keadaan
darurat dan mengembangkan
pengetahuan K3 dibidang
kimia.
Dasar hukum yang mengatur pengendalian bahan kimia berbahaya adalah Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI
No.Kep: 187/Men/1999.
FAKTOR KIMIA
Debu: (+) akibat dari banyaknya bahan bangunan yang menumpuk.Jenis debu: inhalable (> 10-100 mikron )Bentuk: Partikular
Perusahaan telah menerapkan penggunaan masker untuk pekerja. Saran: Secara berkala dilakukan pembersihan ruangan dengan menggunakan penyedot debu.
FAKTOR KIMIAPada proses pengecatan, pekerja menggunakan bahan tiner (non partikuler)Pada pemotongan dan pemasangan keramik didapatkan pekerja terpapar debu uap (non partikuler)
• Pengendalian debuPengendalian debu di lingkungan kerja dapat dilakukan terhadap 3 hal yaitu pencegahan terhadap sumbernya, media pengantar (transmisi) dan terhadap manusia yang terkena dampak.Pencegahan Terhadap SumbernyaPengontrolan debu diruang kerja terhadap sumbernya antara lain:a). Isolasi sumber agar tidak mengeluarkan debu diruang kerja dengan ‘Local Exhauster’ atau dengan melengkapi water sprayer pada cerobong asap.b). Substitusi alat yang mengeluarkan debu dengan yang tidak mengeluarkan debu.Pencegahan Terhadap Transmisia). Memakai metode basah yaitu,penyiraman lantai dan pengeboran basah (Wet Drilling).b). Dengan alat berupa Scrubber,Elektropresipitator,dan Ventilasi Umum.Pencegahan Terhadap Tenaga KerjaAntara lain dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker.