FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ...repository.utu.ac.id/365/1/BAB I_V.pdfjadi dan siap...

36
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI MIE TEPUNG DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH ROZY SASTRA NIM : 08C20101065 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH, ACEH BARAT 2014

Transcript of FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ...repository.utu.ac.id/365/1/BAB I_V.pdfjadi dan siap...

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ...repository.utu.ac.id/365/1/BAB I_V.pdfjadi dan siap untuk dipasarkan. Dalam bahasa Inggris, faktor produksi disebut dengan input dimana

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PRODUKSI MIE TEPUNG

DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN

KABUPATEN ACEH BARAT

SKRIPSI

OLEH

ROZY SASTRA

NIM : 08C20101065

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH, ACEH BARAT

2014

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ...repository.utu.ac.id/365/1/BAB I_V.pdfjadi dan siap untuk dipasarkan. Dalam bahasa Inggris, faktor produksi disebut dengan input dimana

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PRODUKSI MIE TEPUNG

DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN

KABUPATEN ACEH BARAT

SKRIPSI

OLEH

ROZY SASTRA

NIM : 08C20101065

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Pada Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar Meulaboh

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH, ACEH BARAT

2014

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ...repository.utu.ac.id/365/1/BAB I_V.pdfjadi dan siap untuk dipasarkan. Dalam bahasa Inggris, faktor produksi disebut dengan input dimana

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kabupaten Aceh Barat adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Aceh,

Indonesia. Sebelum pemekaran, Aceh Barat mempunyai luas wilayah 10.097,04

km2 atau 1.010.466 Ha dan merupakan bagian wilayah pantai barat dan selatan

kepulauan Sumatera yang membentang dari barat ke timur mulai dari kaki gunung

geurutee (perbatasan dengan Aceh Besar) sampai kesisi Krueng Seumayam

(perbatasan Aceh Selatan) dengan panjang garis pantai sejauh 250 km. Sesudah

dimekarkan luas wilayah Kabupaten Aceh Barat menjadi 2.927,95 km2.

Kabupaten Aceh Barat memiliki 12 Kecamatan, salah satunya Kecamatan

Johan Pahlawan yang merupakan Kecamatan yang terletak ditengah kota yaitu

kota Meulaboh. Kecamatan Johan Pahlawan merupakan pusat perdagangan

Kabupaten Aceh Barat yang memiliki beberapa industri salah satunya adalah mie

tepung. Usaha mie tepung yang ada di Kecamatan Johan Pahlawan berjalan

dengan lancar, karena kebutuhan mie tepung ini sangat penting bagi pengusaha

yang membuat mie dan berbagai jenis panganan lainnya.

Pengusaha mie yang ada di Kecamatan Johan Pahlawan berjumlah 5

(lima) dapat dilihat dari tabel dibawah ini.

Tabel 1 Nama Pengusaha Mie dan Alamat

No Nama Pengusaha Alamat

1 Jaludi Jl.Daud Dariyah II Desa Ujong Baroh

2 Sri Dwi Friwarti, MH Jl.T.Chik Ali Akbar Desa Ujong Kalak

3 Aisyah Jl.T.Chik Ali Akbar Desa Ujong Kalak

4 Buchary Jl.T.Chik Ali Akbar Desa Ujong Kalak

5 Zulkifli Jl.Komplek Bina Usaha Desa Ujong baroh Sumber: Dinas Perindustrian Kabupaten Aceh Barat (2012)

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ...repository.utu.ac.id/365/1/BAB I_V.pdfjadi dan siap untuk dipasarkan. Dalam bahasa Inggris, faktor produksi disebut dengan input dimana

2

Pengusaha mie ini sama-sama bergerak dibidang pengolahan mie yang

mana memiliki jumlah pelanggan yang berbeda-beda. Pada intinya lokasi usaha

mie tersebut berada disekitar pasar bina usaha yang merupakan pusat pasar

terbesar di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.

Banyaknya pengusaha mie yang ada di Kecamatan Johan Pahlawan tidak

terlepas dari banyaknya warung-warung kopi atau kafe-kafe yang terletak

ditempat-tempat rekreasi atau ditaman kota. Semakin banyaknya usaha semakin

besar pula persaingan yang akan dihadapi oleh tiap-tiap usaha. Apabila usaha mie

ini mampu bersaing maka usaha mie ini bisa dikatakan sukses tapi apabila tidak

mampu bersaing maka sudah pasti usaha ini akan bangkrut.

Para usaha mie membuka usaha mie ini dengan tujuan untuk memperoleh

laba dan pendapatan yang menguntungkan. Sebuah usaha yang akan dijalankan

perlu perlengkapan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor guna untuk

mempermudah jalannya usaha mie tersebut. Faktor- faktor yang digunakan dalam

menjalankan sebuah usaha mie terdiri dari lokasi, bangunan, modal, tenaga kerja

dan bahan baku. Apabila dari faktor tersebut sudah terpenuhi, maka usaha mie

tersebut akan berjalan dengan baik serta bagaimana cara menjalankannya.

Faktor modal, bahan baku dan tenaga kerja adalah faktor- faktor yang

mempengaruhi produksi mie tepung. Semakin besar modal maka akan semakin

besar dalam membeli bahan baku mie sehingga hasil produksi yang diperoleh juga

akan semakin besar.

Faktor bahan baku akan mempengaruhi produksi mie karena bahan baku

merupakan kunci utama dalam proses usaha mie tersebut, sehingga bahan baku

yang digunakan dapat menentukan besar atau kecilnya hasil produksi mie.

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ...repository.utu.ac.id/365/1/BAB I_V.pdfjadi dan siap untuk dipasarkan. Dalam bahasa Inggris, faktor produksi disebut dengan input dimana

3

Semakin bagus bahan baku yang digunakan akan lebih banyak kemungkinan

untuk memperoleh hasil produksi usaha mie yang lebih menguntungkan dan

tentunya akan memberikan kemajuan yang lebih besar terhadap usaha mie

tersebut.

Faktor tenaga kerja berpengaruh terhadap produksi karena apapun yang

akan dikerjakan sudah pasti membutuhkan tenaga kerja. Semakin banyak tenaga

kerja yang paham akan pengolahan mie tepung maka akan semakin besar pula

hasil produksi yang diperoleh.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk membuat suatu

karya ilmiah yang dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul “Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi Produksi Mie Tepung di Kecamatan Johan Pahlawan

Kabupaten Aceh Barat”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi masalah

dalam penelitian ini adalah seberapa besar faktor- faktor yang mempengaruhi

produksi mie tepung di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat?

1.3 . Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar faktor- faktor

yang mempengaruhi produksi mie tepung di Kecamatan Johan Pahlawan

Kabupaten Aceh Barat.

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ...repository.utu.ac.id/365/1/BAB I_V.pdfjadi dan siap untuk dipasarkan. Dalam bahasa Inggris, faktor produksi disebut dengan input dimana

4

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Teoritis

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan diatas, maka manfaat teoritis

adalah sebagai berikut:

a. Bagi Penulis

Manfaat bagi penulis adalah untuk menambah wawasan penulis sebagai

bahan perbandingan antara teori yang telah dipelajari dengan fakta yang terjadi di

lapangan.

b. Bagi Lingkungan Akademik

Manfaat bagi lingkungan akademik adalah hasil penelitian ini di harapkan

dapat menambah bahan bacaan dan literatur bagi yang ingin mendalami masalah

industri.

1.4.2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dapat memberikan manfaat antara lain:

a. Bagi Pemda (Pemerintah Daerah) yakni diharapkan dapat menjadi masukan

bagi pemerintah dan pihak lain agar memperhatikan usaha industri mie tepung.

b. Sebagai bahan masukan bagi Dinas Perindustrian Kabupaten Aceh Barat untuk

lebih memperhatikan peningkatan hasil industri mie tepung di wilayah

Kabupaten Aceh Barat khususnya Kecamatan Johan Pahlawan.

1.5. Sistematika Pembahasan

Adapun sistematika pembahasan dalam penelitian ini adalah bagian

pertama pendahuluan yang berisi tentang pokok-pokok pembahasan mengenai

latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan sistematika pembahasan.

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ...repository.utu.ac.id/365/1/BAB I_V.pdfjadi dan siap untuk dipasarkan. Dalam bahasa Inggris, faktor produksi disebut dengan input dimana

5

Bagian kedua tinjauan pustaka yang meliputi pengertian produksi usaha

mie tepung, faktor- faktor yang mempengaruhi produksi usaha mie tepung dan

perumusan hipotesis.

Bagian ketiga metode penelitian yang terdiri dari populasi dan sampel,

data penelitian, model analisis data, defenisi operasional variabel, dan pengujian

hipotesis.

Bagian keempat hasil dan pembahasan yang terdiri dari statistik deskriptif

variabel penelitian, hasil pengujian hipotesis, analisis hasil akhir, analisis

koefisien korelasi, analisis koefisien determinasi, uji regresi linier berganda, uji

signifikan parsial (uji t).

Bagian kelima simpulan dan saran yang berisi tentang simpulan penelitian

dan saran penulis.

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ...repository.utu.ac.id/365/1/BAB I_V.pdfjadi dan siap untuk dipasarkan. Dalam bahasa Inggris, faktor produksi disebut dengan input dimana

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Produksi

2.1.1. Pengertian Produksi

Produksi merupakan suatu proses pengolahan bahan baku menjadi bahan

jadi dan siap untuk dipasarkan. Dalam bahasa Inggris, faktor produksi disebut

dengan input dimana jumlah dan kualitasnya perlu diketahui oleh seorang

produsen. Menurut Gregory (2000, h.42) menjelaskan bahwa faktor produksi

merupakan input yang digunakan dalam menghasilkan barang dan jasa.

Selanjutnya menurut Richard dalam Rosyidi (2006, h.55) menjelaskan

bahwa produksi yaitu setiap proses yang menciptakan nilai atau memperbesar

nilai suatu barang. Dimana produksi tersebut tidak akan dapat dilakukan kalau

tidak adanya bahan-bahan yang memungkinkan dilakukannya proses produksi.

Kemudian Soeharno (2007, h. 113) menjelaskan bahwa produksi adalah

suatu kegiatan untuk meningkatkan manfaat dengan cara mengkombinasikan

faktor- faktor produksi yaitu capital, tenaga kerja, teknologi dan skill. Selanjutnya

Rosyidi (2000, h. 251) mengatakan bahwa produksi adalah penggunaan atau

pemanfaatan sumber daya yang mengubah suatu komoditi lainnya yang sama

sekali berbeda, baik dalam pengertian apa dan dimana atau kapan komoditi-

komoditi itu dilokasikan, maupun dalam pengertian apa yang dapat dikerjakan

oleh konsumen terhadap komoditi itu.

Lebih jauh lagi menurut Rosyidi (2009, h. 54) Bagi kebanyakan orang,

produksi diartikan sebagai kegiatan didalam pabrik atau barang kali juga kegiatan

di lapangan pertanian, dengan mudah kita katakan bahwa produksi adalah setiap

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ...repository.utu.ac.id/365/1/BAB I_V.pdfjadi dan siap untuk dipasarkan. Dalam bahasa Inggris, faktor produksi disebut dengan input dimana

7

usaha yang menciptakan atau memperbesar daya guna barang. Produksi tentu saja

tidak akan dapat dilakukan kalau tidak ada bahan-bahan yang memungkinkan

untuk proses produksi itu sendiri.

faktor produksi merupakan sumber daya yang digunakan dalam sebuah

proses produksi barang dan jasa. Pada awalnya, faktor produksi dibagi menjadi

empat kelompok, yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan

kewirausahaan. Namun pada perkembangannya, faktor sumber daya alam

diperluas cakupannya menjadi seluruh benda tangible (dapat diraba), baik

langsung dari alam maupun tidak yang digunakan oleh perusahaan yang kemudian

disebut sebagai faktor fisik (physical resources). Selain itu, beberapa ahli juga

menganggap sumber daya informasi sebagai sebuah faktor produksi mengingat

semakin pentingnya peran informasi di era globalisasi ini. Secara total, saat ini

ada lima hal yang dianggap sebagai faktor produksi, yaitu tenaga kerja ( labor),

modal (capital), sumber daya fisik (physical resources), kewirausahaan

(entrepreneurship), dan sumber daya informasi (information resources),

(http://id.wikipedia.org/wiki/Faktor produksi diakses 28 Maret 2013).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas penulis dapat menyimpulkan

bahwa produksi merupakan suatu proses atau kegiatan ekonomi yang mengubah

dari input menjadi output dengan pemanfaatan beberapa faktor produksi.

2.1.2. Fungsi Produksi

Menurut Sukirno (2009, h.204) konsep yang dapat didefinisikan dalam

dua pengertian, yaitu:

a. Hubungan diantara tingkat produksi yang dapat dicapai dengan faktor- faktor

produksi yang digunakan untuk mewujudkan tingkat produksi tersebut.

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ...repository.utu.ac.id/365/1/BAB I_V.pdfjadi dan siap untuk dipasarkan. Dalam bahasa Inggris, faktor produksi disebut dengan input dimana

8

b. Suatu kurva yang menunjukkan tingkat produksi yang dicapai dengan berbagai

jumlah tenaga kerja yang digunakan.

2.2. Modal

2.2.1. Pengertian Modal

Modal merupakan faktor yang sangat penting digunakan dalam melakukan

proses produksi. Produksi dapat ditingkatkan dengan menggunakan alat-alat yang

efisien. Dalam proses produksi tidak ada perbedaan antar modal sendiri dengan

modal pinjaman karena semua berperan dalam proses produksi. Intinya adalah

apapun yang akan kita lakukan memerlukan modal, karena modal dapat

memperlancar semua kegiatan salah satunya dalam proses produksi.

Menurut Kasmir (2009, h. 83) menjelaskan bahwa modal merupakan biaya

untuk pendirian perusahaan mulai dari persiapan yang diperlukan sampai

perusahaan tersebut berdiri. Kemudian menurut Noor (2007, h. 344) memberikan

pengertian tentang modal (pendanaan) adalah pemenuhan kebutuhan dana untuk

kebutuhan bisnis yang biasanya sudah dihitung dalam studi kelayakan.

Selanjutnya menurut Anoraga (2007, h. 198) sumber dana perusahaan

(modal) dibagi menjadi dua yaitu :

1. Sumber dana dari dalam perusahaan itu sendiri meliputi :

a. Penggunaan laba perusahaan

b. Penggunaan cadangan

c. Penggunaan laba yang tidak di bagi

2. Sumber dana dari luar perusahaan meliputi :

a. Dari pihak pemilik dalam bentuk saham

b. Dari pinjaman (baik pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang)

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ...repository.utu.ac.id/365/1/BAB I_V.pdfjadi dan siap untuk dipasarkan. Dalam bahasa Inggris, faktor produksi disebut dengan input dimana

9

Lebih jauh lagi menurut Rosyidi (2009, h. 58) pengertian capital (modal)

semacam itu sebenarnya hanyalah merupakan salah satu saja dari pengertian

modal seluruhnya, sebagai mana yang sering dipergunakan oleh para ahli

ekonomi. Sebab, modal juga mencakup arti uang yang tersedia didalam

perusahaan untuk membeli mesin-mesin serta faktor produksi lainnya.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa

modal merupakan dana awal yang paling penting dalam sebuah usaha baik itu

sebagai dana untuk mendirikan usaha maupun sebagai dana untuk memenuhi

kebutuhan dalam usaha.

2.2.2. Kelebihan dan Kekurangan Modal

Kasmir (2009, h.89-91) menurutnya kelebihan dan kekurangan masing-

masing modal adalah sebagai berikut:

a. Modal Sendiri

Kelebihan modal sendiri :

1. Tidak ada biaya seperti biaya bunga atau biaya administrasi sehingga tidak

menjadi beban perusahaan.

2. Tidak tergantung kepada pihak lain, artinya perolehan dana di peroleh dari

setoran pemilik modal.

3. Tanpa memerlukan persyaratan yang rumit jika mau mengalihkan kepihak lain.

Kekurangan modal sendiri :

1. Jumlahnya terbatas, artinya untuk memproleh jumlah tertentu sangat

tergantung dari pemilik dan jumlahnya relatif terbatas.

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ...repository.utu.ac.id/365/1/BAB I_V.pdfjadi dan siap untuk dipasarkan. Dalam bahasa Inggris, faktor produksi disebut dengan input dimana

10

2. Perolehan dari modal sendiri dalam jumlah tertentu dan calon pemilik baru

(calon memegang saham baru) relatif lebih sulit karena mereka akan

mempertimbangkan kinerja dan prospek usahanya.

b. Modal Pinjaman

Kelebihan modal pinjaman

1. Jumlahnya tidak terbatas, artinya perusahaan dapat mengajukan modal

pinjaman ke berbagai sumber. Selama perusahaan dikatakan layak, perolehan

dana tidak terlalu sulit. Banyak pihak berusaha menawarkan dananya

keperusahaan yang dinilai memiliki prospek yang cerah.

2. Motivasi usaha yang tinggi. Hal ini merupakan kebalikan dari menggunakan

modal sendiri. Jika menggunakan modal pinjaman, motivasi pemilik untuk

memajukan usaha tinggi, hal ini disebabkan adanya beban bagi perusahaan

untuk mengembalikan pinjaman, selain itu perusahaan juga berusaha menjaga

image dan kepercayaan pihak yang memberi pinjaman agar tidak tercemar.

Kekurangan modal pinjaman

1. Dikenakan berbagai biaya seperti bunga. Pinjaman yang diperoleh dari

lembaga lain sudah pasti disertai berbagai kewajiban untuk membayar jasa,

seperti bunga, dan asuransi.

2. Modal pinjaman wajib dikembalikan dalam waktu yang telah disepakati.

3. Peusahaan yang mengalami kegagalan atau masalah yang mengakibatkan

kerugian akan berdampak pada pinjaman sehingga akan menjadi beban moral

atas utang yang belum di bayar.

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ...repository.utu.ac.id/365/1/BAB I_V.pdfjadi dan siap untuk dipasarkan. Dalam bahasa Inggris, faktor produksi disebut dengan input dimana

11

2.3. Bahan Baku

2.3.1. Pengertian Bahan Baku

Menurut Mulyadi (2005, h. 275) bahan baku merupakan bahan yang

membentuk bagian menyeluruh. Selanjutnya menurut Kholmi (2003, h. 29)

mengatakan bahwa bahan baku adalah bahan yang membentuk bagian besar

produk jadi, bahan baku yang diolah dalam perusahaan manufaktur dapat

diperoleh dari pembelian lokal impor atau hasil pengolahan sendiri.

Kemudian menurut Prawirosentono (2001, h. 61) menjelaskan bahwa

bahan baku merupakan bahan utama dari suatu produk atau barang. Bahan baku

meliputi semua barang dan bahan yang dimiliki perusahaan dan digunakan untuk

proses produksi.

Sebagaimana yang kita ketahui untuk memperoleh bahan baku yang akan

digunakan dalam proses produksi, maka diperlukan pengorbanan uang untuk

pembelian bahan baku tersebut. Pengorbanan inilah yang dinamakan dengan

biaya. Biaya bahan baku adalah harga dari perolehan bahan baku yang dipakai

dalam pengolahan produk.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa

bahan baku merupakan bahan yang utama didalam melakukan proses produksi

sampai menjadi barang jadi.

2.4. Tenaga Kerja

2.4.1. Pengertian Tenaga Kerja

Menurut Boediono dalam Zamrowi (2007, h.30) menjelaskan bahwa

tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang digunakan dalam proses

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ...repository.utu.ac.id/365/1/BAB I_V.pdfjadi dan siap untuk dipasarkan. Dalam bahasa Inggris, faktor produksi disebut dengan input dimana

12

produksi. Dalam proses produksi tenaga kerja memperoleh pendapatan sebagai

balas jasa dari usaha yang telah dilakukannya yakni upah.

Selanjutnya menurut Widjaja (2000, h.87) mendefinisikan tenaga kerja

adalah semua golongan yang bekerja atau dengan istilah sekarang golongan

karyawan baik yang bekerja pada pemerintah maupun yang bekerja pada swasta.

Kemudian menurut Sukirno (2006, h.29) menyatakan tenaga kerja bukan saja

berarti jumlah penduduk yang dapat digunakan dalam proses produksi, tetapi

termasuk kemahiran-kemahiran yang mereka miliki.

Selanjutnya Nanga (2005, h.249) Tenaga kerja merupakan salah satu

faktor produksi yang penting, bukan hanya perannya tetapi juga menyangkut

kesejahteraan masyarakat.

Menurut Anoraga (2007, h.231) yang dimaksud dengan tenaga kerja

adalah “Seseorang yang bekerja karena ada sesuatu yang hendak dicapainya dan

orang yang berharap bahwa aktifitas kerja yang dilakukannya akan membawa

kepada suatu keadaan yang lebih memuaskan diri keadaan sebelumnya. Tenaga

kerja mencakup penduduk yang sudah atau sedang bekerja, yang sedang mencari

pekerjaan dan yang melakukan kegiatan yang lain seperti bersekolah dan

mengurus rumah tangga walaupun sedang tidak bekerja, mereka dianggap secara

fisik mampu dan pada sewaktu-waktu mampu bekerja. Dengan demikian, dapat

dikatakan bahwa pada diri manusia terdapat kebutuhan-kebutuhan yang pada

saatnya membentuk tujuan-tujuan yang hendak dicapai dan dipenuhi”.

Lebih jauh lagi menurut Hasibuan (2009, h.8) Tenaga kerja mencakup

penduduk yang sudah bekerja, sedang mencari kerja dan yang mencari kerja serta

yang mencari kerja lain seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga. Lebih

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ...repository.utu.ac.id/365/1/BAB I_V.pdfjadi dan siap untuk dipasarkan. Dalam bahasa Inggris, faktor produksi disebut dengan input dimana

13

lanjut Hasibuan menjelaskan bahwa di Indonesia yang dimaksud tenaga kerja

adalah penduduk yang berusia 10 tahun atau lebih. Indonesia tidak mengenal

umur maksimum, alasannya Indonesia belum mempunyai jaminan negeri dan

pegawai swasta. Pendapatan yang mereka terima tidak mencukupi kebutuhan

mereka sehari-hari. Oleh sebab itu mereka yang telah mencapai usia pensiun

biasanya tetap masih harus bekerja.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa

tenaga kerja adalah orang yang melakukan suatu pekerjaan yang mana pada

akhirnya mendapatkan imbalan atau upah.

2.5. Teknologi

2.5.1. Pengertian Teknologi

Menurut Daniel (2004, h. 144) bila terjadi perubahan atau peningkatan

pada teknologi dalam proses produksi, maka akan terjadi perubahan pada produksi

yang cenderung meningkat pula serta penggunaan teknologi baru tersebut tentu

menuntut perubahan pada biaya produksi yang biasanya relatif lebih tinggi.

Disamping itu, beban resiko dan ketidakpastian juga relatif lebih tinggi karena

memerlukan keterampilan khusus. Bila produksi meningkat karena perubahan

teknologi berarti penawaran pun akan meningkat.

Selanjutnya menurut Robbins (2002, h. 235) istilah teknologi adalah

mengarah kepada bagaimana sebuah organisasi mentransfer input menjadi output.

Setiap organisasi sekurang-kurangnya memiliki satu teknologi untuk mengubah

sumber daya keuangan, sumber daya manusia dan sumber daya fisik menjadi

produk dan jasa.

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ...repository.utu.ac.id/365/1/BAB I_V.pdfjadi dan siap untuk dipasarkan. Dalam bahasa Inggris, faktor produksi disebut dengan input dimana

14

Kemudian menurut Anoraga (2007, h. 350) mengatakan bahwa

perkembangan teknologi mendapat prioritas yang tinggi berdasarkan pada 3 (tiga)

tujuan yaitu :

a. Meningkatkan impor teknologi baru.

b. Mengembangkan landasannya sendiri untuk kegiatan riset dimasa depan.

c. Berusaha tidak membayar terlalu banyak untuk kedua hal tersebut.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa

teknologi merupakan suatu alat untuk mempermudah pekerjaan dan mempercepat

suatu proses produksi.

2.6. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan kajian yang telah dikemukakan diduga bahwa “modal, bahan

baku, dan tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap produksi mie tepung di

Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ...repository.utu.ac.id/365/1/BAB I_V.pdfjadi dan siap untuk dipasarkan. Dalam bahasa Inggris, faktor produksi disebut dengan input dimana

III. METODE PENELITIAN

3.1. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan keseluruhan objek yang akan diteliti. Populasi yang

diambil didalam penelitian ini adalah seluruh pengusaha mie tepung yang ada di

Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat sebanyak 5 (lima) usaha yaitu

Aneka mie, Arema, Mutiara, Mulia mie dan Usaha mie.

Selanjutnya yang akan menjadi sampel pada penelitian ini adalah

keseluruhan dari populasi usaha mie tepung mengingat bahwa jumlah populasi

sangat sedikit, maka penulis menggunakan sampel sampling jenuh, yaitu jumlah

keseluruhan populasi dijadikan sampel sebanyak 5 (lima) usaha mie tepung di

Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat selama 12 bulan dalam 1

(satu) tahun yang dihitung setiap bulan.

3.2. Data Penelitian

3.2.1. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

a. Data Primer

Data primer merupakan data penelitian yang diperoleh secara langsung

dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer secara khusus

dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Sumber data

primer diperoleh dengan melakukan wawancara kepada pemilik usaha mie tepung

yang terpilih sebagai sampel didasarkan pada kuisioner yang telah dipersiapkan.

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ...repository.utu.ac.id/365/1/BAB I_V.pdfjadi dan siap untuk dipasarkan. Dalam bahasa Inggris, faktor produksi disebut dengan input dimana

16

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara

tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).

Data ini bersumber dari instansi atau lembaga yang terkait dalam penelitian ini,

seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Aceh Barat.

3.2.2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Studi Pustaka (library research)

Yaitu : metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan

dengan cara membaca buku-buku dan literatur lainnya yang diperlukan.

b. Penelitian Lapangan (field research)

Yaitu : peneliti mendatangi pemilik usaha mie tepung. Data lapangan

dikumpulkan secara langsung dengan cara mengisi kuisioner yang telah

dipersiapkan terlebih dahulu sebelum pengumpulan data diadakan. Data

lapangan tersebut dilakukan dengan teknik pengamatan, penelitian langsung ke

lapangan dan wawancara.

3.3. Model Analisis Data

Untuk menganalisis hubungan antar variabel dalam penelitian ini

menggunakan teknik analisis regresi linear berganda dengan fungsi produksi Cobb

Douglas. Analisis regresi linear berganda adalah analisis besarnya hubungan dan

pengaruh variabel independen yang jumlahnya lebih dari dua, untuk

mempermudah dan mengurangi kesalahan secara manual, pengolahan data dalam

analisis ini menggunakan program SPSS versi 19.0.

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ...repository.utu.ac.id/365/1/BAB I_V.pdfjadi dan siap untuk dipasarkan. Dalam bahasa Inggris, faktor produksi disebut dengan input dimana

17

a. Analisis Regresi Berganda

Menurut Yuwono (2005, h.65) persamaan nonlinier fungsi produksi

dengan menggunakan rumus Cobb Douglas dituliskan sebagai berikut:

Q = α.Kβ1.Lβ2 .......................................................................................... (1)

Dimana:

Q = Variabel terikat (jumlah produksi mie tepung)

K = Variabel bebas (modal)

B = Variabel bebas (bahan baku)

L = Variabel bebas (tenaga kerja)

α = Koefisien Regresi

β1= Koefisien modal

β2= Koefisien bahan baku

β3= Koefisien tenaga kerja

Ditransformasikan kedalam bentuk linier yang ditulis sebagai berikut:

Ln Q = Ln α + β1 Ln K + β2 Ln B + β3 Ln L ......................................... (2)

a. Analisis Korelasi

Korelasi linier berganda merupakan alat ukur mengenai hubungan yang

terjadi antara variabel terikat (Y) dan beberapa variabel bebas (X1, X2... Xn) yaitu:

1. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi berganda, disimbolkan dengan R2 merupakan

ukuran kesesuaian garis regresi linier berganda terhadap suatu data.

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ...repository.utu.ac.id/365/1/BAB I_V.pdfjadi dan siap untuk dipasarkan. Dalam bahasa Inggris, faktor produksi disebut dengan input dimana

18

2. Koefisien Korelasi (R)

Menurut Syakhiruddin (2008, h.263) Koefisien korelasi merupakan suatu

koefisien yang menjelaskan keeratan hubungan keterkaitan antara variabel bebas

(X) dengan variabel tak bebas (Y).

3. Koefisien Korelasi Parsial

Koefisien Korelasi Parsial merupakan koefisien dua variabel, jika variabel

lainnya konstan.

4. Koefisien Determinasi Parsial

Koefisien Determinasi Parsial ini dapat menghitung besarnya sumbangan

satu variabel bebas terhadap variasi (naik turunnya) nilai variabel terikat, jika

variabel bebas lainnya dianggap konstan.

b. Uji t

Menurut Syakhiruddin (2008, h.267) uji signifikasi parameter individual

(uji t) dilakukan untuk melihat signifikasi dari pengaruh variabel bebas (modal,

bahan baku dan tenaga kerja) terhadap variabel terikat (produksi mie tepung)

secara individual.

c. Uji F

Menurut Sarwoko (2005, h.72) uji F adalah suatu cara menguji hipotesis

nol yang melibatkan lebih dari satu koefisien; cara bekerjanya adalah dengan

menentukan apakah kecocokan (the overall fit) dari sebuah persamaan regresi

berkurang secara signifikan dengan membatasi persamaan tersebut untuk

menyesuaikan diri terhadap hipotesis nol.

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ...repository.utu.ac.id/365/1/BAB I_V.pdfjadi dan siap untuk dipasarkan. Dalam bahasa Inggris, faktor produksi disebut dengan input dimana

19

3.4. Definisi Operasional Variabel

Agar tidak menimbulkan pengertian ganda tentang variabel-variabel utama

pada penelitian ini, maka akan dijelaskan definisi nasing-masing variabel sebagai

berikut :

a. Produksi mie tepung (Q) adalah hasil akhir yang diperoleh dari sebuah proses

produksi di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat yang diukur

dalam satuan kilogram (kg).

b. Modal (K) adalah jumlah dana yang dikeluarkan untuk menjalankan usaha mie

tepung di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat yang diukur

dalam satuan ribuan rupiah (Rp. 000).

c. Bahan baku (B) adalah input atau bahan dasar yang dibutuhkan dalam

mengelola usaha mie tepung Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh

Barat yang diukur dalam satuan rupiah (Rp).

d. Tenaga kerja (L) adalah setiap orang yang bekerja pada usaha produksi mie

tepung di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat yang diukur

dalam satuan jam kerja.

3.5. Pengujian Hipotesis

Hipotesa statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. H0 ; β ≤ 1, diduga bahwa modal, bahan baku dan tenaga kerja yang diteliti

secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang nyata terhadap produksi

mie tepung di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ...repository.utu.ac.id/365/1/BAB I_V.pdfjadi dan siap untuk dipasarkan. Dalam bahasa Inggris, faktor produksi disebut dengan input dimana

20

b. H1 ; β > 1, diduga bahwa modal, bahan baku dan tenaga kerja yang diteliti

secara bersama-sama terdapat pengaruh yang nyata terhadap produksi mie

tepung di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.

Kriteria uji-t, hipotesa yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah :

a. Apabila thitung > ttabel maka H0 ditolak H1 diterima, artinya secara parsial

terdapat pengaruh yang nyata antara modal, bahan baku dan tenaga kerja

terhadap produksi mie tepung di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh

Barat.

b. Apabila thitung < ttabel maka H0 diterima H1 ditolak, artinya secara parsial tidak

terdapat pengaruh yang nyata antara modal, bahan baku dan tenaga kerja

terhadap produksi mie tepung di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh

Barat.

Kriteria uji-F, hipotesa yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah :

a. Apabila Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak H1 diterima, artinya secara bersamaan

terdapat pengaruh yang nyata antara modal, bahan baku dan tenaga kerja

terhadap produksi mie tepung di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh

Barat.

b. Apabila Fhitung < Ftabel maka H0 diterima H1 ditolak, artinya secara bersamaan

tidak terdapat pengaruh yang nyata antara modal, bahan baku dan tenaga kerja

terhadap produksi mie tepung di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh

Barat.

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ...repository.utu.ac.id/365/1/BAB I_V.pdfjadi dan siap untuk dipasarkan. Dalam bahasa Inggris, faktor produksi disebut dengan input dimana

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Kabupaten Aceh Barat adalah salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi

Aceh, dengan letak geografisnya di 0461’-0447’ lintang utara dan antara 95-8630

bujur timur secara keseluruhan memiliki luas wilayah 2.442 km terbagi menjadi

12 Kecamatan dan 282 desa. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Aceh Jaya

dan Kabupaten Pidie di sebelah utara, Samudera Hindia dan Kabupaten Nagan

Raya di sebelah selatan, Samudera Indonesia di sebelah barat, Kabupaten Aceh

tengah dan Kabupaten Nagan Raya di sebelah timur.

Produksi mie tepung merupakan sektor industri kecil yang sangat potensial

untuk dikembangkan di Kabupaten Aceh Barat khususnya di Kecamatan Johan

Pahlawan. Potensi yang dimiliki oleh sektor industri kecil berkaitan dengan

kemampuannya dalam hal penyerapan tenaga kerja yang terampil, namun

berpendidikan rendah serta dapat dijadikan wadah untuk menyalurkan keahlian

dan kecakapan. Selain itu pula, dalam melakukan suatu usaha yang produktif

sangat diperlukan pula adanya modal dan bahan baku yang tercukupi dalam

pengembangan suatu usaha, sehingga perkembangan dalam memproduksi mie

tepung sangat mudah dikembangkan. Berikut perkembangan modal, tenaga kerja,

dan tingkat produksi mie tepung di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh

Barat:

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ...repository.utu.ac.id/365/1/BAB I_V.pdfjadi dan siap untuk dipasarkan. Dalam bahasa Inggris, faktor produksi disebut dengan input dimana

22

Tabel 2 Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja, dan Tingkat

Produksi Mie Tepung di Kecamatan Johan Pahlawan

Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012

No Nama

Usaha Bulan

Produksi

(Kg)

Modal

(Rp)

Bahan baku

(Rp)

TK

(Jam kerja)

1 Arema Januari 12.000 15.822 16.333 248

Februari 12.800 15.978 15.796 224

Maret 13.000 16.450 16.045 248

April 13.500 16.482 15.319 240

Mei 13.250 16.450 16.640 248

Juni 13.500 16.503 15.725 240

Juli 13.900 16.556 16.045 248

Agustus 13.000 16.405 16.199 248

September 14.000 14.316 16.300 240

Oktober 14.500 16.687 16.110 248

November 14.300 16.581 16.166 240

Desember 13.900 16.556 16.125 248

2 Usaha mie

Januari 5.000 16.556 15.640 217

Februari 5.700 16.584 15.318 196

Maret 6.000 16.721 15.416 217

April 6.500 16.738 15.285 210

Mei 6.250 16.818 17.607 217

Juni 7.500 16.845 15.214 210

Juli 7.800 16.920 15.224 217

Agustus 7.000 16.892 15.209 217

September 8.250 16.929 15.137 210

Oktober 8.000 17.013 15.385 217

November 7.250 16.929 15.319 210

Desember 7.500 17.001 15.385 217

3 Mutiara Januari 6.000 16.888 14.946 217

Februari 6.600 17.005 15.285 196

Maret 7.000 17.069 16.333 217

April 7.500 17.111 16.166 210

Mei 7.250 17.070 16.045 217

Juni 7.500 17.111 16.235 210

Juli 7.700 17.206 16.281 217

Agustus 7.000 17.069 16.045 217

September 8.500 17.259 16.300 210

Oktober 8.000 17.220 16.307 217

November 8.200 17.229 16.418 210

Desember 7.900 17.213 15.863 217

4 Mulia Januari 1.500 15.640 14.946 186

Februari 1.800 15.796 14.914 168

Maret 2.000 16.199 15.506 186

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ...repository.utu.ac.id/365/1/BAB I_V.pdfjadi dan siap untuk dipasarkan. Dalam bahasa Inggris, faktor produksi disebut dengan input dimana

23

April 2.500 16.300 15.352 180

Mei 2.300 16.255 15.318 186

Juni 2.600 16.249 15.384 180

Juli 2.800 16.333 15.477 186

Agustus 2.000 16.110 15.129 186

September 3.500 16.418 15.214 180

Oktober 3.000 16.333 15.209 186

November 3.250 16.372 15.285 180

Desember 3.000 16.357 15.268 186

5 Aneka Januari 2.000 15.863 15.352 186

Februari 1.500 16.215 15.573 168

Maret 2.500 16.199 15.757 186

April 2.300 16.300 16.012 180

Mei 2.700 16.255 15.863 186

Juni 2.500 16.077 15.850 180

Juli 2.200 15.976 15.940 186

Agustus 2.700 16.199 16.045 186

September 3.500 16.137 16.108 180

Oktober 3.250 16.011 16.045 186

November 3.000 16.012 15.978 180

Desember 2.800 15.863 15.902 186 Sumber : Data Primer (Data Dio lah Agustus 2013)

Berdasarkan tabel 2 di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat produksi mie

tepung di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat sangat bervariasi

dan berfluktuasi. Tingkat produksi pada masing-masing unit usaha tampak terlihat

bahwa dengan tingkat produksi tertinggi terjadi pada usaha Arema yang mencapai

14.500 kg dan terendah hanya mencapai 12.000 kg.

Selanjutnya pada Usaha Mie dengan tingkat produksi tertinggi mencapai

8.250 kg dan terendah mencapai 5.000 kg. Kemudian pada usaha Mutiara dengan

tingkat produksi tertinggi mencapai 8.500 kg dan produksi terendah mencapai

6.000 kg. Disusul pada usaha Mulia yang telah memproduksi hingga mencapai

3.500 kg dengan produksi tertinggi dan terendah hanya 1.500 kg, serta pada usaha

Aneka dengan tingkat produksi tertinggi 3.500 kg dan terendah sebesar 1.500 kg.

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ...repository.utu.ac.id/365/1/BAB I_V.pdfjadi dan siap untuk dipasarkan. Dalam bahasa Inggris, faktor produksi disebut dengan input dimana

24

4.2. Hasil Pengujian Hipotesis

Bagian ini penulis akan membahas tentang pengaruh yang ditimbulkan

oleh modal, bahan baku dan tenaga kerja terhadap produksi mie tepung di

Kabupaten Aceh Barat yang akan dianalisis dengan menggunakan model fungsi

produksi Cobb Douglas yang akan diolah melalui Program Statistik SPSS versi

19.0. Hasil akhir yang diperoleh dari hasil penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 3

Standar Deviasi Rata-Rata dan Observasi

No. Variabel Rata-Rata Standar Deviasi Observasi

1. 2. 3.

4.

Produksi Modal Bahan Baku

Tenaga Kerja

8.575952424 9.710264867 9.663657105

5.326681409

.6888498217 .0320521719 .0320343503

.1118806249

60 60 60

60 Sumber: Hasil Regresi (Data Dio lah Agustus 2013)

Berdasarkan tabel 3 di atas penulis dapat menjelaskan bahwa rata-rata

produksi mie tepung (Q) di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat

Selama kurun waktu 2012 adalah 8,575952424 dengan standar deviasi

0,6888498217, sedangkan rata-rata modal (K) adalah 9,710264867 dengan

standar deviasi 0,0320521719. Kemudian untuk rata-rata bahan baku (B) adalah

9,663657105 dengan standar deviasi sebesar 0,0320343503 dan untuk rata-rata

variabel tenaga kerja (L) adalah 5,326681409 dengan standar deviasi adalah

0,1118806249 serta N menyatakan jumlah observasi yang diteliti sebesar 60.

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ...repository.utu.ac.id/365/1/BAB I_V.pdfjadi dan siap untuk dipasarkan. Dalam bahasa Inggris, faktor produksi disebut dengan input dimana

25

4.3. Hasil Akhir

4.3.1. Uji Regresi Linier Berganda

Tabel 4 Regresi Linier Berganda

Model Unstandarized Coefficients

Standartdized

Coefficients

B Std. Error Beta

1 (Constant)

Modal Bahan Baku

Tenaga Kerja

-49.830

2.624 .353

5.541

13.087

.962 1.018

.301

.122

.016

.900 Sumber: Hasil Regresi (Data Dio lah Agustus 2013)

Berdasarkan hasil penelitian dari tabel 4 di atas maka diperoleh persamaan

regresi linier berganda akhir estimasi sebagai berikut:

Ln Q = ln α + β1 Ln K + β2 Ln B + β2 Ln L

Q = -49,830 + 2,624 Ln K + 0,353 Ln B + 5,541 Ln L

Persamaan regresi linier berganda tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Konstanta

Berdasarkan hasil regresi berganda di atas diperoleh bahwa nilai konstanta

(α) yaitu sebesar -49,830. Nilai konstanta ini menyatakan apabila semua variabel

bebas (modal, bahan baku dan tenaga kerja) sama dengan nol, maka produksi mie

tepung di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat sebesar -49,830.

b. Koefisien Regresi Variabel Modal (K)

Berdasarkan hasil regresi berganda tersebut diperoleh bahwa koefisien

regresi variabel modal (K) adalah sebesar 2,624. Hal ini menyatakan bahwa setiap

kenaikan modal (K) sebesar 1 persen, maka produksi mie tepung (Q) akan

mengalami kenaikan sebesar 2,624 persen.

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ...repository.utu.ac.id/365/1/BAB I_V.pdfjadi dan siap untuk dipasarkan. Dalam bahasa Inggris, faktor produksi disebut dengan input dimana

26

c. Koefisien Regresi Variabel Bahan Baku (B)

Berdasarkan hasil regresi berganda tersebut diperoleh bahwa koefisien

regresi variabel bahan baku (B) adalah sebesar 0,353. Berarti bahwa setiap

kenaikan bahan baku (B) sebesar 1 persen, maka produksi mie tepung (Q) akan

mengalami kenaikan sebesar 0,353 persen.

d. Koefisien regresi Variabel Tenaga Kerja (L)

Berdasarkan hasil regresi berganda tersebut diperoleh bahwa koefisien

regresi variabel tenaga kerja (L) adalah sebesar 5,541. Berarti bahwa setiap

kenaikan tenaga kerja (L) sebesar 1 persen, maka produksi mie tepung (Q) akan

mengalami kenaikan sebesar 5,541 persen.

4.3.2. Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi

Hal ini dipergunakan dengan tujuan untuk mengetahui keeratan serta arah

hubungan antara modal, bahan baku dan tenaga kerja terhadap produksi mie

tepung di Kabupaten Aceh Barat.

Tabel 5 Hasil Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi

No.

Variabel Produksi Modal Bahan Baku

Tenaga Kerja

1. Pearson Correlation

a. Produksi b. Modal

c. Bahan Baku d. Tenaga Kerja

1.000 .362

.397 .939

.362 1.000

.085 .265

.397 .085

1.000 .411

.939 .265

.411 1.000

2. Model

a. Koefesien Korelasi (R) b. Koefesien Determinasi

Adjusted

c. Koefesien Determinasi (R2)

.946

.890

.896

Sumber: Hasil Regresi (Data Dio lah Agustus 2013)

Berdasarkan tabel 6 di atas penulis dapat menjelaskan bahwa Koefesien

korelasi variabel bebas (modal, bahan baku dan tenaga kerja) diperoleh R = 0,946

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ...repository.utu.ac.id/365/1/BAB I_V.pdfjadi dan siap untuk dipasarkan. Dalam bahasa Inggris, faktor produksi disebut dengan input dimana

27

secara positif menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara modal (K),

bahan baku (B) dan tenaga kerja (L) terhadap produksi mie tepung (Q) dengan

keeratan hubungan 94,6 persen.

Berdasarkan hasil pengujian ini maka dapat diketahui pengaruh jumlah

modal (K), bahan baku (B) dan tenaga kerja (L) terhadap produksi mie tepung (Q)

di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat. Adapun koefisien

determinasi dalam penelitian ini dapat diketahui dengan menggunakan rumus

perhitungan sebagai berikut:

Koefisien determinasi = r2 x 100%

Koefisien determinasi = (0,946)2x 100%

Koefisien determinasi = 89,6 %

Berdasarkan perhitungan di atas penulis dapat menjelaskan bahwa nilai

koefesien determinasi adjusted bernilai 89,0 persen. Hal ini menunjukkan bahwa

variabel bebas (modal, bahan baku dan tenaga kerja) memberi sumbangan sebesar

89,0 persen terhadap variabel terikat (produksi mie tepung), sedangkan sisanya

sebesar 11 persen ini dipengaruhi oleh variabel yang terdapat diluar model regresi

penelitian ini.

4.3.3. Uji t (Uji Parsial/individual)

Uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antar

variabel bebas modal (K), bahan baku (B) dan tenaga kerja (L) terhadap variabel

terikat produksi mie tepung (Q) secara individual dengan tingkat kepercayaan

(level of confidence 95 persen) pada taraf nyata (α) = 0,05 yaitu:

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ...repository.utu.ac.id/365/1/BAB I_V.pdfjadi dan siap untuk dipasarkan. Dalam bahasa Inggris, faktor produksi disebut dengan input dimana

28

Tabel 6

Hasil Perhitungan Nilai t-hitung

Model

Unstandardized Coefficients

Standard

ized Coefficie

nts t Sig.

95,0%

Confidence Interval for b

B Std.Err

or Beta

Lower

Bound

Upper Boun

d

1 (Constant) Modal

BahanBaku TenagaKerja

-49.830 2.624

.353 5.541

13.087 .962

1.018 .301

.122

.016

.900

-3.808 2.728

.347 18.398

.000

.008

.730

.000

-76.047 .697

-1.686 4.938

-23.614 4.551

2.392 6.144

Sumber: Hasil Regresi (Data Dio lah Agustus 2013)

Berdasarkan tabel 6 tersebut nilai thitung dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Modal (K)

Berdasarkan tabel di atas telah terlihat bahwa untuk variabel modal dengan

nilai t-hitung sebesar 2,728 lebih besar dari t-tabel sebesar 1,645 yang artinya bahwa

secara parsial variabel modal terhadap produksi mie tepung adalah elastis di

Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.

b. Bahan Baku (B)

Berdasarkan tabel di atas telah terlihat bahwa untuk variabel bahan baku

dengan nilai t-hitung sebesar 0,347 lebih kecil dari t-tabel sebesar 1,645 yang artinya

bahwa secara parsial variabel bahan baku terhadap produksi mie tepung adalah

in-elastis di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat. Hal ini

menunjukkan bahwa bahan baku yang dimiliki pemilik usaha mie tepung di

Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat sangat tidak membantu dan

masih kurang optimal dalam penggunaannya.

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ...repository.utu.ac.id/365/1/BAB I_V.pdfjadi dan siap untuk dipasarkan. Dalam bahasa Inggris, faktor produksi disebut dengan input dimana

29

c. Tenaga Kerja (L)

Berdasarkan tabel di atas telah terlihat bahwa untuk variabel tenaga kerja

dengan nilai t-hitung sebesar 18,398 lebih besar dari t-tabel sebesar 1,645 yang

artinya bahwa secara parsial variabel tenaga kerja terhadap produksi mie tepung

adalah elastis di Kabupaten Aceh Barat.

4.3.4. Uji F (Uji Simultan)

Uji F digunakan untuk menguji semua variabel bebas yaitu modal (K),

bahan baku (B) dan tenaga kerja (L) secara bersama-sama terhadap variabel

terikat yaitu produksi mie tepung (Q). Hasil perhitungan uji F dapat dilihat pada

tabel sebagai berikut:

Tabel 7

Hasil Regresi uji F

Model Sum of Squares

df Mean Square

F Sig.

1 Regression Residual

Total

25.079 2.918

27.996

3 56

59

8.360 .052

160.440 .000a

Sumber: Hasil Regresi (Data Diolah Agustus 2013)

Berdasarkan tabel 8 tersebut nilai F-hitung sebesar 160,440 lebih besar dari

F-tabel sebesar 2,604 pada tingkat nyata α = 0,05 (derajat signifikan), maka variabel

modal, bahan baku dan tenaga kerja secara simultan (bersama-sama) elastis

terhadap produksi mie tepung di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh

Barat.

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ...repository.utu.ac.id/365/1/BAB I_V.pdfjadi dan siap untuk dipasarkan. Dalam bahasa Inggris, faktor produksi disebut dengan input dimana

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan dari hasil pengujian dan analisis yang dilakukan dalam

penelitian ini, yaitu di Kabupaten Aceh Barat dapat disimpulkan bahwa faktor- faktor

yang mempengaruhi produksi mie tepung adalah elastis di Kecamatan Johan

Pahlawan Kabupaten Aceh Barat. Hal ini berdasarkan pada tingkat kepercayaan

(confidence interval 95%) yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Tingkat rata-rata produksi mie tepung di tahun 2012 di Kecamatan Johan

Pahlawan Kabupaten Aceh Barat sebesar 8,575952424, untuk modal (K) nilai

rata-rata sebesar 9,710264867, untuk bahan baku (B) nilai rata-rata sebesar

9,663657105 dan untuk tenaga kerja (L) nilai rata-rata sebesar 5,326681409

dengan jumlah observasi sebesar 60.

b. Koefesien korelasi variabel bebas diperoleh R = 0,946 persen secara signifikan

menjelaskan terdapat hubungan antara modal (K), bahan baku (B) dan tenaga

kerja (L) terhadap produksi mie tepung (Q) dengan keeratan hubungan 94,6

persen. Selanjutnya Koefesien determinasi adjusted menunjukkan bahwa

produksi mie tepung di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat

memperoleh nilai 89,0 persen, sedangkan sisanya sebesar 11 persen ini

dipengaruhi oleh variabel yang terdapat diluar model regresi penelitian ini.

c. Persamaan akhir diperoleh Q = -49,830 + 2,624 Ln K + 0,353 Ln B + 5,541 Ln

L dengan nilai konstanta sebesar -49,830. Nilai konstanta ini menyatakan

apabila semua variabel bebas (modal, bahan baku dan tenaga kerja) sama

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ...repository.utu.ac.id/365/1/BAB I_V.pdfjadi dan siap untuk dipasarkan. Dalam bahasa Inggris, faktor produksi disebut dengan input dimana

31

dengan nol, maka produksi mie tepung di Kabupaten Aceh Barat sebesar

-49,830 persen.

d. Hasil yang diperoleh untuk variabel modal dengan nilai t-hitung sebesar 2,728

lebih besar dari t-tabel sebesar 1,645 yang artinya bahwa secara parsial variabel

modal terhadap produksi mie tepung adalah elastis di Kecamatan Johan

Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.

e. Hasil yang diperoleh untuk variabel bahan baku dengan nilai t-hitung sebesar

0,347 lebih kecil dari t-tabel sebesar 1,645 yang artinya bahwa secara parsial

variabel bahan baku terhadap produksi mie tepung adalah in-elastis di

Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat. Hal ini menunjukkan

bahwa bahan baku yang dimiliki pemilik usaha mie tepung di Kecamatan

Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat sangat tidak membantu dan masih

kurang optimal dalam penggunaannya.

f. kemudian untuk variabel tenaga kerja dengan nilai t-hitung sebesar 18,398 lebih

besar dari t-tabel sebesar 1,645 yang artinya bahwa secara parsial variabel tenaga

kerja terhadap produksi mie tepung adalah elastis di Kabupaten Aceh Barat.

g. Berdasarkan uji hipotesis secara simultan (bersama-sama) menunjukkan bahwa

nilai F-hitung sebesar 160,440 lebih besar dari F-tabel sebesar 2,604 pada tingkat

nyata α = 0,05 (derajat signifikan), maka variabel modal, bahan baku dan

tenaga kerja secara simultan (bersama-sama) adalah elastis terhadap produksi

mie tepung di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.

5.2. Saran-Saran

Berdasarkan hasil analisis data, adapun beberapa saran untuk pihak-pihak

terkait yang dapat disampaikan antara lain:

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ...repository.utu.ac.id/365/1/BAB I_V.pdfjadi dan siap untuk dipasarkan. Dalam bahasa Inggris, faktor produksi disebut dengan input dimana

32

a. Pemerintah

Kepada Pemerintah agar dapat lebih meningkatkan home industry yang

tersedia di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat, khususnya pada

pengembangan usaha mie tepung, yang mana akan membantu masyarakat didalam

terciptanya lapangan pekerjaan, untuk memenuhi kebutuhan ekonominya, serta

meningkatnya kesejahteraan masyarakat secara merata.

b. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penulis menyadari atas berbagai kekurangan dan keterbatasan dalam

penelitian ini, oleh karena itu beberapa saran yang dapat dipertimbangkan

mengenai dengan judul dalam penelitian ini, diantaranya:

1. Diharapkan agar dapat menambah jumlah penelitian yang akan dijadikan

sampel penelitian, agar hasil yang diharapkan lebih terlihat signifikan.

2. Diharapkan agar dapat menambah beberapa variabel yang lebih berpengaruh

terhadap produksi mie tepung.

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ...repository.utu.ac.id/365/1/BAB I_V.pdfjadi dan siap untuk dipasarkan. Dalam bahasa Inggris, faktor produksi disebut dengan input dimana

33

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Panji. 2007. Pengantar Bisnis Pengelolaan Bisnis dalam Era

Globalisasi. Rineka Cipta, Jakarta

Daniel, Moehar. 2004. Pengantar Ekonomi Pertanian. PT. Bumi Aksara. Jakarta

Gregory, N, Mankiw. 2000. Teori Makro Ekonomi. Ed 4. Erlangga. Jakarta

Hasibuan, SP. Melayu. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara,

Jakarta

Kasmir. 2009. Kewirausahaan. Ed.1-4. Rajawali. Jakarta

Kholmi, Masiyal. 2003. Definisi Bahan Baku. Diakses 15 April 2013,

http://defenisi bahan baku. pdf

Mulyadi. 2005. Defenisi Bahan Baku. Diakses 15 April 2013, http://defenisi

bahan baku. Pdf

Nanga, Muana. 2005. Makro Ekonomi “Teori, Masalah dan Kebijakan”. PT. Raja

Grafindo Persada. Jakarta

Noor, Faisal Henry. 2007. Ekonomi Manajerial. PT. Raja Grafindo, Jakarta

Prawirosentono, Suyadi. 2001. Definisi Bahan Baku. Diakses 15 April 2013,

http://defenisi bahan baku. Pdf

Robbins, Stephan, P. 2002. Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi. Erlangga.

Jakarta

Rosyidi, Suherman. 2000. Pengantar Teori Ekonomi. PT. Raja Grafindo Persada.

Jakarta

------------------------ 2006. Pengantar Teori Ekonomi: Pendekatan Kepada Teori

Ekonomi Mikro dan Makro. Edisi Revisi. PT. Raja Grafindo. Jakarta

------------------------ 2009. Pengantar Teori Ekonomi: Pendekatan Kepada Teori

Ekonomi Mikro dan Makro. Edisi Revisi. PT. Raja Grafindo. Jakarta

Soeharno. 2007. Ekonomi Manajerial. Edisi Pertama Andi. Yogyakarta

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ...repository.utu.ac.id/365/1/BAB I_V.pdfjadi dan siap untuk dipasarkan. Dalam bahasa Inggris, faktor produksi disebut dengan input dimana

34

Sukirno, Sadono. 2006. Makro Ekonomi “Teori Pengantar”. PT. Raja Grafindo

Persada, Jakarta

------------------------ 2009. Makro Ekonomi “Teori Pengantar”. PT. Raja Grafindo

Persada, Jakarta

Syakhiruddin. 2008. Statistik Ekonomi. CV Perdana Mulya Sarana. Medan

Widjaja. 2000. Manajemen Organisasi Bisnis. Ghalia Indonesia. Bogor

Yuwono, Prapto. 2005. Pengantar Ekonometri. ANDI. Yogyakarta

Zamrowi, M.Taufik. 2007. Analisis Penyerapan Tenaga Kerja pada Industri

Kecil. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang

http://id.wikipedia.org/wiki/Faktor produksi diakses 28 Maret 2013