FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS SKRIPSI … · 2020. 2. 19. · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS...
Transcript of FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS SKRIPSI … · 2020. 2. 19. · JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS...
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK
KOTA MAKASSAR
SKRIPSI
Oleh YUSRI
NIM 105730529115
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR 2020
ii
HALAMAN JUDUL
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK
KOTA MAKASSAR
Oleh
YUSRI
NIM 105730529115
Untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi pada Universitas Muhammadiyah Makassar
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR 2020
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya Ilmiah ini Saya Persembahkan Kepada:
1. Kedua orang tua tercinta Ayahanda Basri. dan Ibunda Hasni, yang telah
memberikan semangat dan doa sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi
ini.
2. Saudara saya Yusni dan Hanin yang telah memberikan dukungan untuk
proses penyelesaian karya ilmiah ini.
3. Bapak dan Ibu Dosen, terkhusus kedua pembimbing yang selama ini tulus
dan ikhlas dalam meluangkan waktunya menuntun dan memberi arahan
dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
4. Para sahabat-sahabat yang selalu memberikan bantuan dan memberi
semangat dalam penyelesaian karya ilmiah ini.
MOTTO HIDUP
“Menjadi orang penting itu baik tapi menjadi orang baik itu jauh lebih penting
Sami’na Wa Atho’na ”.
iv
v
vi
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan
karunianya serta petunjuk kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
penelitian skripsi ini dengan judul “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KUALITAS AUDIT DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK”. Salam dan shalawat tidak
lupa peneliti haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, Nabi yang menuntun
ummatnya dari alam yang gelap gulita ke alam yang terang-benderang dengan
segala ilmu dan sunnahnya.
Penyusunan skripsi ini merupakan tugas akhir untuk mencapai gelar Sarjana
Ekonomi (S.E) pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar. Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis
diberi bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara materi maupun
moril. Oleh karena itu penulis meyampaikan rasa hormat dan sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Abd Rahman Rahim, SE.,MM., Selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE. MM, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE., M.Si., Ak., CA. CSP, selaku Ketua Program
Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Andi Arman S.E, M.si.,Ak.Ca selaku penasehat akademik yang
senantiasa memberikan bimbingan kepada peneliti
viii
5. Ibu Dr. Muryani Arsal SE., MM. AK. CA selaku pembimbing I yang
senantiasa mengarahkan penulis sehingga Skripsi dapat selesai dengan
baik.
6. Ibu Saida Said SE., M.Ak selaku pembimbing II atas bimbingan dan arahan
yang diberikan selama proses penyusunan skripsi ini.
7. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang telah meluangkan waktu dalam memberikan
ilmu kepada penulis.
8. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
9. Orang Tua penulis yang telah membantu dan membimbing penulis.
10. Rekan-Rekan akuntansi 2015 yang telah membantu peneliti dalam proses
berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar.
11. Semua pihak yang telah membantu peneliti baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam seluruh proses selama berada di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Peneliti berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Namun, peneliti sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Apabila
terjadi kesalahan dalam skripsi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.
Oleh karena, itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan peneliti.
Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Makassar, 22 Januiari 2020
YUSRI
ix
ABSTRAK
YUSRI, 2019, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit di kantor Akuntan Publik Kota Makassar. Skripsi Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Dibimbing oleh Muryani Arsal sebagai pembimbing I dan Saida Said sebagai pembimbing II. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kualitas audit di Kantor Akuntan Publik Kota Makassar. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kompetensi, pengalaman kerja dan motivasi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit Akuntan Publik Kota Makassar. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi kompetensi, pengalaman kerja, dan motivasi yang dimiliki auditor maka semakin tinggi dan baik kualitas audit yang dihasilkan.
Kata Kunci: Kompetensi, Pengalaman Kerja, Motivasi, Kualitas Audit.
x
ABSTRAK
YUSRI, 2019, The Efeck Competence, Work experience, motivation, and audit quality at the Makassar Public Accountant office. The in Accounting study progam, fuctulty of Economics and busines. Supervised by Muryani Arsal and Saida Said. The porpose of this study was to determine the factor that influence audit quality in the makassar city public Accounting firm. In this study using a quantitative approach whit data collection techniques using a questionnairre. The results showed that, competence, work experience and motivation significantly influence the audit quality of the makassar city public accountant. This means that the higer the competence, work experience and motivation of the auditor, the higer and better the quality of the audit produced.
Keywoard: Competence, Work Experience, Motivation, Audit Quality.
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL...................................................................................................i
HALAMAN JUDUL ................................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... v
SURAT PERNYATAAN ........................................................................... vi
KATA PENGANTAR ............................................................................... vii
ABSTRAK BAHASA INDONESIA ........................................................... ix
ABSTRACT ............................................................................................. x
DAFTAR ISI ............................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 7
A. Kualitas Audit .............................................................................. 9
B. KompetensI .................................................................................9
C. Pengalaman Kerja..................................................................... .14
D. Motivasi…….…………………………………………………………….16
E. Penelitian Terdahulu ..................................................................24
F. Kerangka Konsep ......................................................................23
G. Hipotesis ...................................................................................24
xii
BAB III METODE PENELITIAN ..............................................................25
A. Jenis dan Sumber Penelitian ......................................................25
B. Lokasi dan Waktu Penelitian.......................................................25
C. Defenisi Operasional Variabel dan Pengukuran ...........................26
D. Populasi dan Sampel .................................................................28
E. Teknik Pengumpulan Data .........................................................29
F. Teknis Analisis ...........................................................................30
1. Statistik Deskriptif .................................................................30
2. Uji Keabsahan Data ..............................................................30
3. Uji Asumsi Klasik ..................................................................31
4. Uji Hipotesis .........................................................................33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................36
A. Gambaran Umum dan Objek Penelitian ......................................36
1. Tempat dan Waktu Penelitian ...............................................37
2. Karakteristik Profil Responden ..............................................38
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian .....................................................39
1. Hasi Uji Keabsahan Data ......................................................41
2. Hasil Uji Asumsi Klasik .........................................................45
3. Hasil Uji Hipotesis.................................................................48
BAB V PENUTUP ..................................................................................55
A. Kesimpulan Penelitian .................................................................55
B. Saran Penelitian..........................................................................55
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
LAMPIRAN ...............................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL
2.1 Penelitian Terdahulu ......................................................................... 26
3.1 Pedoman Pemberian Bobot (Skor) .................................................... 28
4.1 Data Sampel Penelitian...................................................................... 37
4.2 Data Distribusi Sampel Penelitian ....................................................... 37
4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................. 39
4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ............................... 39
4.5 Hasil Uji Deskripsi Berdasarkan Pengalaman Kerja............................. 40
4.6 Hasil Uji Deskripsi Berdasarkan Jabatan Terakhir ............................... 41
4.7 Hasil Uji Uji Valiiditas Kompetensi ...................................................... 42
4.8 Hasil uji Vailiditas Pengalaman Kerja .................................................. 43
4.9 Hasil Uji Validitas Motivasi ................................................................. 43
4.10 Hasil Uji Validitas Kualitaas Audit ....................................................... 44
4.11 Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................... 45
4.12 Hasil Uji Multikolonieritas ................................................................... 46
4.13 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ...................................................... 48
4.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi........................................................... 48
4.15 Hasil Uji F (Simultan) ......................................................................... 49
4.16 Hasil Uji t (Parsial) ............................................................................. 49
xiv
DAFTAR GAMBAR
2.1 Kerangka Pikir .................................................................................... 23
3.1 Gambar Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot ............................. 46
3.2 Gambar Uji Heterosdastisitas (Scatterplot) .......................................... 47
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman pemenuhan akan ketersediaan
tenaga kerja dalam industri dan bisnis kian beragam. Namun saat ini profesi
sebagai akuntan publik merupakan salah satu profesi yang banyak diminati
masyarakat. Seperti audit jasa profesi yang dilakukan oleh Kantor Akuntan
Publik (KAP) dan dilaksanakan oleh seorang auditor yang sifatnya sebagai
jasa pelayanan. Dimana seorang akuntan publik dalam melakukan audit atas
laporan keuangan tidak semena-mena bekerja untuk kepentingan kliennya,
melainkan juga untuk pihak lain yang berkepentingan dalam laporan audit.
Untuk dapat mempertahankan kepercayaan dari klien dan dari pemakai
laporan keuangan lainnya, akuntan publik dituntut untuk memiliki kompetensi
yang memadai. Tugas seorang akuntan publik yaitu memeriksa dan
memberikan opini terhadap kewajaran laporan keuangan suatu entitas usaha
berdasarkan standar yang telah ditentukan oleh Ikatan Akuntan Indonesia
(IAI) (Ernawati, dkk. 2014).
Didalam kantor akuntan publik (KAP) dibutuhkan seorang auditor yang
independet, dimana akan mengambil keputusan, tidak berdasarkan
kepentingan klien, pribadi, maupun pihak lainnya, melainkan dimana
berdasarkan fakta dan bukti yang berhasil dikumpulkan selama penugasan.
Oleh karena itu, sumber daya manusia yang berada didalam suatu kantor
akuntan publik merupakan suatu aspek yang sangat penting dalam suatu
organisasi (Ernawati, dkk 2014).
2
Untuk mewujudkan KAP yang profesional sangat ditentukan oleh kinerja
auditor. Kinerja auditor merupakan hasil kerja yang dicapai oleh auditor dalam
melaksanakan tugasnya, dimana sesuai dengan tanggungjawab yang
diberikan padanya dan menjadi salah satu tolak ukur yang digunakan untuk
menentukan apakah suatu pekerjaan yang dilakukan akan baik atau
sebaliknya. Kinerja auditor menjadi perhatian utama, baik bagi klien ataupun
publik, dalam menilai hasil audit yang dilakukan (Ernawati, dkk. 2014).
Dalam menjalankan tugasnya profesi auditor memiliki sedikit perbedaan
dengan profesi lainnya seperti pengacara dan dokter. Pengacara atau dokter,
sebagai pihak pertama, bekerja untuk kepentingan klien sebagai pihak kedua
yang merupakan pihak pemohon jasa. Sedangkan auditor juga dituntut untuk
melayani masayarakat pihak ketiga. Tanggung jawab utama auditor justru
bukan pada klien sebagai pemohon jasa, akan tetapi kepada pihak ketiga. Hal
ini merupakan karakteristik unik profesi auditor. Oleh karena itu profesi auditor
dituntut oleh masyarakat untuk menyajikan laporan keuangan yang
independen (Meilda, 2014).
Profesi akuntan publik juga merupakan profesi kepercayaan
masyarakat, guna menunjang profesionalismenya sebagai akuntan publik
maka dalam melaksanakan tugas auditnya, auditor harus berpedoman pada
standar audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesiam (IAPI),
yakni standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan.
Dimana standar umum merupakan cerminan kualitas pribadi yang harus
dimiliki oleh seorang auditor yang mengharuskan auditor untuk memiliki
keahlian dan pelatihan teknis yang cukup dalam melaksanakan prosedur
audit. Sedangkan standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan
3
mengatur auditor dalam hal pengumpulan data dan kegiatan lainnya yang
dilaksanakan selama melakukan audit serta mewajibkan auditor untuk
menyusun suatu laporan atas laporan keuangan yang diauditnya secara
keseluruhan (Elfarini, 2012).
Namun selain standar audit, akuntan publik juga harus mematuhi kode
etik profesi yang mengatur perilaku akuntan publik dalam menjalankan praktik
profesinya baik dengan sesama anggota maupun dengan masyarakat umum.
Kode etik ini mengatur tentang tanggung jawab profesi, kompetensi dan
kehati-hatian profesional, kerahasiaan, perilaku profesional serta standar
teknis bagi seorang auditor dalam menjalankan profesinya. Akuntan publik
atau auditor independen dalam tugasnya mengaudit perusahaan klien
memiliki posisi yang strategis sebagai pihak ketiga dalam lingkungan
perusahaan klien yakni ketika akuntan publik mengemban tugas dan
tanggung jawab dari manajemen (agen) untuk mengaudit laporan keuangan
perusahaan yang dikelolanya, dalam hal ini manajemen ingin supaya
kinerjanya terlihat selalu baik dimata pihak eksternal perusahaan terutama
pemilik (prinsipal). Akan tetapi disisi lain, pemilik menginginkan supaya auditor
melaporkan dengan sejujurnya keadaan yang ada pada perusahaan yang
telah dibiayainya.
Kepercayaan yang besar dari pemakai laporan keuangan auditan dan
jasa lainnya yang diberikan oleh akuntan publik inilah yang akhirnya
mengharusskan akuntan publik memperhatikan kualitas audit yang
dihasilkannya. Adapun pertanyaan dari masyarakat tentang kualitas audit
yang dihasilkan oleh akuntan publik semakin besar setelah terjadinya banyak
skandal yang melibatkan akuntan publik. Seperti kasus yang menimpa
4
akuntan publik Justinus Aditya Sidharta yang diindikasi melakukan kesalahan
dalam mengaudit laporan keuangan PT Great River Internasional, Tbk. Kasus
tersebut muncul setelah adanya temuan auditor investigasi dari Bapepam
yang menemukan indikasi penggelembungan account penjualan, piutang dan
asset hingga ratusan milyar rupiah pada laporan keuangan Great River yang
mengakibatkan perusahaan tersebut akhirnya kesulitan arus kas dan gagal
membayar utang. Sehingga berdasarkan investigasi BAPEPAM menyatakan
bahwa akuntan publik yang memeriksa laporan keuangan Great River ikut
menjadi tersangka. Oleh karenanya Menteri Keuangan RI terhitung sejak
tanggal 28 November 2006 telah membekukan izin akuntan publik Justinus
Aditya Sidharta selama dua tahun karena terbukti melakukan pelanggaran
terhadap Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP) berkaitan dengan Laporan
Audit atas Laporan Keuangan Konsolidasi PT Great River (Lauw, et all 2012).
Berdasarkan pertimbangan di atas serta banyak opini masyarakat
tentang rendahnya kualitas Audit yang dilakukan oleh auditor kantor akuntan
publik, dari hasil penelusuran didapati bahwa umumnya faktor, Kompetensi,
Pengalaman kerja, dan motivasi signifikan berpengaruh terhadap kualitas
audit. Oleh karna itu penelitian ini akan menggunakan tiga variabel tersebut
untuk di uji kembalipadfa Kantor Akuntan Publik Di Kota Makassar, apakah
hasilnya juga akan sama. Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka penulis
berminat untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Kualitas Audit Di Kantor Akuntan Publik Kota
Makassar”.
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uarian latar belakang di atas, peneliti memiliki rumusan
masalah sebagai berikut : Faktor apakah yang mempengaruhi kualitas Audit di
kantor akuntan publik kota Makassar ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor yang
mempengaruhi kualitas Audit di kantor akuntan publik kota Makassar.
D. Manfaat Penelitian
1. Kontribusi Teoritis
a. Mahasiswa jurusan akuntansi, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan
rreferensi penelitian selanjutnya dan pembandingan untuk menambah
ilmu pengetahuan.
b. Masyarakat, sebagai sasrana informasi tentang kualitas auditor serta
menambah pengetahuan akuntansi khususnya auditing dan akuntansi
keprilakuan dengan memberikan bukti empiris tentang faktor yang
mempengaruhi kualitas audit.
c. Peneliti berikutnya, sebagai bahan, referensi bagi pihak-pihak yang akan
melaksanakan penelitian lebih lanjut mengenai topik ini.
d. Penulis, sebagai saran untuk memperluas wawasan serta menambah
referensi mengenai auditing, terutama tentang kualitas audit sehingga
diharapkan dapat bermanfaat bagi prnulis di masa yang akan datang.
6
2. Kontribusi Praktis
Sebagai tinjauan yang diharapkan dapat dijadikan informasi untuk
meningkatkan kinerja auditor serta usaha-usaha yang dilakukan agar dapat
mengetahu faktor yang berpengaruh terhadap kualaitas audit.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
a. Kualitas Audit
Kualitas Audit adalah ksresteristik atrau gambaran praktik dan hasil
audit berdasarkan standar pengendalian mutu yang menjadi ukuran
pelaksanan dan tanggung jawab profesi auditor. Audit merupakan proses
yang sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif
yang di kumpulkan atas pernyataan-pernyataan mengenai kegiatan dan
kejadian ekonomi, yang bertujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian
antara pernyataan-pernyataan tersebut terhadap kriteria yang telah
ditetapkan, dan serta menyampaikan pihak yang berkepentingan Auditor
dalam proses mengaudit laporan memiliki peran penting, dimana laporan audit
tersebut output dari proses audit. Laporan hasil audit berupa dokumen-
dokumen yang diterbitkan kepada pihak berkepentingan dalam organisasi
audit (Agoes, 2012)
Kualitas audit (audit Quality) merupakan penilaian oleh pasar dari
kemungkinan bahwa auditor memberikan;
1. Penemuan atas pelanggaran dari sistem klien
2. Adanya pelanggaran dalam pencatatannya. Kemungkinan auditor akan
melaporkann adanya pelaporan salah dideteksi dan diidentifikasi
sebagai independensi auditor (Agoes, 2012)
Kualitas audit dapat disimpulkan bahwa kemungkinan (probality) dimana
seorang auditor dalam mengaudit laporan keuangan dapat menemukan
7
8
adanya pelanggaran terjadi pada sistem akuntansi klien dan melaporkan
dalam laporan keuangan, dalam melaksanakan tugas auditor berpedoman
pada standar auditing dan kode etik akuntan publik yang relevan.
Kualitas audit menurut Standar Akuntan Publik (SPAP) dikatakan
berkualitas jika memenuhi ketentuan atau standar dan standar pengendalian
mutu. Kualitas audit merupakan sebuah konsep yang kompleks dan sulit
dipahami, sehingga sering kali terdapat kesalahan dalam menentukan sifat
dan kualitasnya. Selama audit berlangsung, auditor harus sering berhubungan
atau berinteraksi dengan manajemen untuk mendapakan bukti yang
diperlukan dan biasanya auditor akan meminta data perusahaan yang
bersifat rahasia. Kualitas audit sebagai kemungkinan bahwa auditor akan
menemukan dan melaporkan pelanggaran dalam sistem akuntansi klien.
Temuan pelanggaran mengukur kualitas audit berkaitan dengan pengetahuan
dan keahlian auditor. Sedangkan pelaporan pelanggaran pertanggung
jawaban kepada dorongan auditor untuk mengungkapkan pelanggaran
tersebut. Dorongan ini akan tergantung pada independensi yang dimiliki
auditor tersebut (De Angelo, 2003).
Kualitas audit banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berdasarkan
beberapa penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit yaitu: (1)
tenure yaitu lamanya waktu (jumlah tahun) auditor tersebut telah melakukan
pemeriksaan suatu unit atau instansi, (2) jumlah klien, (3) Size dan kesehatan
keuangan klien, (4) adanya pihak ketiga yang akan melakukan review atas
laporan audit, (5) independen auditor yang efisien,(6) level of audit fess (7)
Tingkat perencanaan kualitas audit (Djamil, 2010).
9
Kualitas audit bukanlah merupakan suatu yang dapat langsung
dinikmati. Persepsi terhadap kualitas audit selanjutnya berkaitan dengan
nama auditor. Dalam hal ini nama baik perusahaan merupakan gambaran
yang paling penting. Baik secara teori maupun empiris, kualitas auditor
seringkali diukur dengan menggunakan ukuran kantor akuntan publik (Indriani,
2010).
Kualitas audit sebagai kemungkinan (probability) di mana auditor akan
menemukan dan melaporkan pelanggaran yang ada dalam sistem akuntansi
klien. Adapun kemampuan untuk menemukan salah saji yang material dalam
laporan keuangan perusahaan tergantung dari kompetensi auditor sedangkan
kemauan melaporkan salah saji tersebut tergantung pada independensinya
(De Angelo, 2003)
b. Kompetensi
Standar umum pertama yang menyebutkan bahwa audit harus dilakukan
oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang
cukup sebagai auditor, sedangkan dalam standar umum ketiga menyebutkan
bahwa dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, audit wajib
menggunakan kemahiran profesionalitasnya dengan cermat dan seksama
SPAP.
Kompetensi merupakan setiap anggota harus melaksanakan jasa
profesional dengan kehati-hatian, kompetensi dan ketentuan, serta untuk
mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilan
profesional pada tingkat yang diperlukan bahwa klien atau pemberi kerja
memperoleh manfaat dari jasa profesionalnya yang kompeten berdasarkan
perkembangan praktik legalitas, dan teknik yang paling muktahir.
10
Kompetensi sebagai keahlian seorang yang berperan secara
berkelanjutan yang mana pergerakannya melalui proses pembelajaran dari
“mengetahui sesuatu menjadi sesuatu bagaimana” seperti misalnya dari
sekedar pengetahuan yang tergantung aturan tertentu kepada suatu
pertanyaan yang bersifat intuitif. Variabel ini diukur dengan 10 pertanyaan
dengan tiga indikator yaitu mutu personal, pengetahuan umum, keahlian
khusus (Sukariah , 2009).
Kompetensi sebagai suatu keahlian yang cukup eksplisit dapat
digunakan untuk melakukan audit secara objektif. Pendapat lain dari Dreyfyus,
mendefenisikan kompetensi sebagai keahlian seseorang yang berperan
secara berkelanjutan yang mana pergerakannya melalui proses pembelajaran
dari pengetahuan satu kepengetahuan ke mengetahui bagaimana seperti
misalnya, dari sekedar pengetahuan yang tergantung pada aturan tertentu
kepada suatu pertanyaan yang bersifat intituit kompetensi auditor adalah
kualifikasi yang dibutuhkan oleh seorang auditor untuk melaksanakan audit
dengan benar. Seorang auditor dalam mengaudit harus mempunyai mutu
personal yang baik, pengetahuan yang memadai, serta keahlian khusus
dalam bidangnya (Rai, 2008).
Auditor yang kompetensi memiliki keahlian dan keterempilan yang
cukup dalam melaksankan audit berdasarkan hukum memiliki kewenangan
dan hak hukum untuk melaksanakan audit berdasarkan penugasan atau
dasar pendiri organisasi Seorang auditor wajib memiliki kemahiran atau
keterampilan profesi auditor yang diakui umum, sehingga tidak semua orang
boleh dan bisa melaksanakan audit. Variabel ini diukur dengan menggunakan
instrumen pengukuran dalam bentuk kuesioner dengan menggunakan skala
11
likter. Instrumen pertanyaan dari variabel kompetensi yang dilhasilkan oleh
auditor. Instrumen pertanyaan dari variabel kompetensi yang diadobsi dari
(sukaria, dkk 2009).
Indikator dalam instrumen antar lain:
1. Mutu personal (tiga item)
2. Pengetahuan umum (Empat Item)
3. Keahlian khusus (tiga item).
Dalam penelitian kompetensi dilihat dari berbagai sudut pandang auditor
idividual, audit tim. Masing-masing sudut pandang sebagai berikut
1) Kompetensi Auditor Individual.
Banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan auditor seperti
pengetahuan dan pengalaman. Dalam menjalankan tugas pengauditan,
auditor memerlukan pengetahuan pengauditan (umum dan khusus) dan
pengetahuan mengenai bidang pengauditan, akuntansi, dan industri klien
serta diperlukan pengalaman d alam melakukan audit.
2) Kompetensi audit tim
Standar ini menyatakan bahwa jika pekerjaan menggunakan asisten
maka harus disupervisi dengan semestinya. Dalam penugasan, satu tim
audit biasanya terdiri dari auditor junior, auditor senior, manajer serta
partner. Dengan bekerja sama baik antara anggota tim dapat
menghasilkan tim audit yang berkualitas tinggi, (Tjun, 2012).
Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan kompetensi merupakan
kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan (memustuskan sesuatu).
Surat Keputusan Mendiknas Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti
Perguruan Tinggi mengemukakan “Kompetensi adalah seperangkat
12
tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang harus dimiliki oleh seseorang
sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melakukan
tugasnya di bidang tertentu”. Kompetensi adalah pengetahuan dan
keahlian yang dimiliki oleh seseorang untuk menyelesaikan tugas yang
menjadi tanggungjawabnya Komitmen terhadap kompetensi yaitu
mencakup pertimbangan manajemen tentang kompetensi untuk tugas
tertentu dengan persyaratan keterampilan dan pengetahuan (Jusup, 2014).
Kemahiran profesional berarti bahwa seorang auditor dalam
menjalankan tugasnya harus dengan tekun dan cermat. Kecermatan
tersebut meliputi dokumentasi audit, kecukupan bukti, serta ketetapan
laporan audit. Secara profesional seorang auditor tidak diperbolehkan
untuk bertindak ceroboh yang menimbulkan suatu kesalahan. Auditor harus
mempunyai kualifikasi untuk memahami standar yang digunakan dan harus
kompeten untuk mengetahui jenis dan jumlah bukti yang akan dikumpulkan
untuk menghasilkan kesimpulan yang tepat setelah menemukan bukti-bukti
hasil pemeriksaan (Randal, dkk, 2012).
Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
Kompetensi adalah pengetahuan dan keahlian yang dimiliki oleh auditor
untuk menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Untuk
mencapai keahlian sebagai assuditor seseorang harus memperoleh
pendidikan formal, dan pelatihan yang memadai.
Kompetensi terdapat tiga faktor yaitu:
1. Pendidikan formal dalam bidang akuntansi di suatu perguruan tinggi
termasuk ujian profesi auditor.
13
2. Pelatihan yang bersifat praktis dan pengalaman dalam bidang
auditing.
3. Pendidikan profesional berkelanjutan selama menekuni karir auditor
profesional (Abdul Halim, 2003).
Kompetensi Auditor dapat diukur dengan tiga aspek, yaitu:
1. Penguasaan Standar Akuntansi dan Auditing
Tingkat pendidikan formal akan memberikan pengetahuan yang
sangat berguna dalam proses audit bagi seorang auditor.
Pengetahuan tersebut akan membuat seorang auditor mampu
dalam melakukan audit sesuai dengan standar akuntansi dan
auditing yang berlaku.
2. Wawasan tentang Pemerintahan
Seorang auditor dikatakan mampu dan ahli dalam melakukan audit
apabila memahami hal-hal yang berkaitan dengan pemerintahan,
diantaranya adalah struktur organisasi, fungsi, program, dan
kegiatan pemerintahan.
3. Peningkatan Keahlian.
Semakin lama masa kerja dan keahlian bidang auditing, keahlian
seorang auditor juga akan meningkat. Untuk meningkatkan keahlian
juga dapat diperoleh dengan mengikuti pelatihan akuntansi dan
audit yang diselenggarakan oleh internal inspektorat atau diluar
lingkungan inspektorat (Efendy, 2010).
Kompetensi auditor sektor publik diatur dalam kode etik APIP yang
terdapat dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara (Permenpan) No. PER/05/M.PAN/03/2008 tentang Kode Etik APIP.
14
Prinsip kompetensi menekankan auditor harus memiliki pengetahuan,
keahlian, pengalaman dan keterampilan yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas. Perilaku kompetensi auditor sektor publik antara lain;
tugas pengawasan sesuai dengan Standar Audit; selalu meningkatkan
kemahiran profesi, keefektifan dan kualitas hasil pekerjaan; menolak untuk
melaksanakan tugas apabila tidak sesuai dengan pengetahuan, keahlian,
dan keterampilan yang dimiliki.
c. Pengalaman Kerja
Pengalaman merupakan gabungan dari semua yang diperoleh melalui
interaksi yang dilakukan secara berulang-ulang dengan sesama benda
alam, keadaan, gagasan, dan penginderaan Loeher dalam Andini (2011).
pengalaman merupakan suatu proses pembelajaran dan perkembangan
potensi bertingkah laku dilihat dari pendidikan formal maupun pendidikan
non formal (Fransiska, 2013),.
Pengalaman kerja merupakan proses pembelajaran dan penambahan
perkembangan potensi bertingkah laku dengan baik dari pendidikan
formal maupun non formal atau biasa juga diartikan sebagai suatu proses
yang membawa seseorang kepada suatui pola tingkah laku yang lebih
tinggi, jadi pengalaman kerja sangat penting. (Mulyadi, 2016)
Pengalaman kerja merupakan cara pembelajaran yang baik bagi
auditor internal untuk menjadikan auditor kaya akan teknik audit. Semakin
tinggi pengalaman kerja auditor, semakin mampu dan mahir auditor
menguasai tugasnya sendiri maupun aktivitas yang diauditnya.
Pengalaman juga membentuk auditor mampu menghadapi dan
menyelesaikan hambatan maupun pengelolaan dalam pelaksanaan
15
tugasnya, serta mampu mengendalikan kecenderungan emosional
terhadap pihak yang diperiksa. Selain pengetahuan dan keahlian,
pengalaman kerja auditor memberi kontribusi yang relevan dalam
meningkatkan kompetensi auditor. Pengalaam juga mnerupakan yang
pernah dialami , dirasakan, ditanggung dan sebagainya). Syarat untuk
mejadi seorang auditor adalah ia harus memiliki latar belakang
pendidikan formal akuntansi dan auditing serta berpengalaman baik
secara langsung maupun tidak langsung dalam bidang auditing.
Pengalaman kerja adalah proses pembentukan pengetahuan atau
keterampilan tentang metode suatu pekerjaan karena keterlibatan
karyawan tersebut dalam pelaksanaan tugas pekerjaan. Dalam pekerjaan
profesional auditing, pendidikan formal saja tidak cukup untuk
menghasilkan auditor yang profesional dan berkualitas tinggi. Dibutuhkan
adanya pengalaman kerja dalam mendukung kesuksesan sebagai auditor
yang berkualitas. Pengalaman bagi auditor merupakan nilai tambah bagi
dirinya dan dapat mendukung terciptanya kualitas audit yang diharapkan.
Pengalaman kerja bagi auditor dapat berupa pengalaman dalam
melakukan audit laporan keuangan baik dari segi lamanya waktu maupun
banyaknya penugasan yang pernah ditangani. Auditor yang semakin
berpengalaman cenderung mempunyai keunggulan dan kreatifitas dalam
mendeteksi, memahami dan mencari sebab dari suatu
kesalahan/manipulasi oleh audit Suraida dalam (Eko Ferry Agriawan,
2014).
16
d. Motivasi
Motivasi berarti menggunakan hasrat kita yang paling dalam untuk
menggerakkan dan menuntun seseorang menuju sasaran, membantu kita
mengambil inisiatif dan bertindak sangat efektif dan untuk bertahan
menghadapi kegagalan dan frustasi Geloman. Motivasi yang paling ampuh
adalah motivasi yang berasal dari dalam diri sesorang (suryani, 2004).
Motivasi kerja adalah sesuatu yang mulai gerakan, sesuatu yang
membuat orang bertindak atau perilaku dalam cara-cara tertentu.
Memotivasi orang adalah menunjukkan arah tertentu kepada mereka dan
mengambil langkah-langkah yang perlu untuk memastikan bahwa mereka
sampai ke suatu tujuan. Bermotivasi adalah keinginan pergi kesuatu tempat
berdasarkan keinginan sendiri atau terdorong oleh apa saja yang ada agar
dapat pergi dengan sengaja dan untuk mencapai keberhasilan setelah tiba
disana (Amstrong, 2005).
Adapun motivasi terhadap seseorang itu tergantung pada kekuatan dari
motivasi itu sendiri, seberapa kuat motivasi seseorang untuk mencapai suatu
tujuan. Tujuannya adalah sesuatu yang ingin dicapai yang berbeda diluar
individu, sebagai suatu harapan untuk mendapatkan suatu penghargaan,
suatu arah yang dikehendaki oleh motivasi. Reksohadiprojo mendefinisikan
motivasi sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
keinginan-keinginan tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Setiap kegiatan
yang dilakukan oleh seseorang didorong oleh suatu kekuasaan dari dalam
diri seseorang tersebut. Kekuataan pendorong inilah disebut motivasi.
Motivasi yang ada pada seseorang akan mewujudkan suatu perilaku yang
diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan kerja.
17
Motivasi adalah kekuatan yang ada dalam seseorang, yang mendorong
perilakunya untuk melakukan tindakan. Besarnya intensitas kekuatan dari
dalam diri seseorang untuk melakukan suatu tugas atau mencapai sasaran
memperlihatkan sejauh mana tingkat motivasinya, Motivasi merupakan salah
satu faktor yang mendorong sumber daya manusia dalam sebuah organisasi
dalam membentuk good counrence. Motivasi yang membuat auditor
melakukan pekerjaannya kebanggaan atas apa yang telah tercapai sehingga
menimmbulkan rasa puas, (satisfy),dapat pula disebut motivasi (Puspta Sari,
2010)
Motivasi adalah kesediaan untuk mengupayakan tingkat upaya yang
tinggi untuk tujuan oraganisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu
dalam memenuhi kebutuhan individual. Kebutuhan adalah suatu keadaan
internal yang menyebabakan hasil tertentu tampak menarik. Motivasi adalah
daya pendorong yang menyebabkan seseorang individu mau dan rela untuk
mengerahkan kemampuan untuk mengarahkan kemampuan untuk
malakukan yang menjadi tanggung jawabnya. Motivasi auditor dalam
melaksanakan audit pada dasarnya adalah untuk malanjutkan usaha dan
keberlangsungan bisnis yang menguntungkan, motivasi auditor juga bisa
timbul diakibatkan karena yakin bahwa dia mampu melakukan komersial.
Beberapa faktor motivasi yang dipertimbangkan auditor dalam bekerja yaitu
adanya variasi tugas dan aktivitas, audit, dalam bekerja Menurut.
Membagi motivasi menjadi dua bagian, yaitu diantaranya motivasi
intrinsik dan ektrinsik, motivasi intrinsik timbul karena adanya dorongan yang
lebih kuat dalam pencapaian dari dalam diri sendiri, sehingga diharapkan
memberikan dorongan yang lebih kuat terhadap pencapaian kerja.
18
Sedangkan motivasi ekstrinsik timbul karena adanya dorongan dari pihak
luar (Rai dan Deci , 2008).
Motivasi merupakan proses yang dimulai dengan defisiensi atau
psikologi yang menggerakkan perilaku atau dorongan yang ditunjukkan
untuk tujuan atau insentif. Perilaku seseorang pada hakikatnya ditentukan
oleh motivasi atau keinginan. Motivasi sangat penting karena motivasi
adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku
manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias untuk mencapai tujuan atau
hasil yang optimal. menyatakan bahwa manusia itu pada hakikatnya
mempunyai kemampuan untuk berprestasi diatas kemampuan orang lain.
Seseorang dianggap mempunyai motivasi untuk berprestasi jika ia
mempunyai keinginan untuk melaksanakan suatu karya yang berprestasi
lebih baik dari karya orang lain (Luthans, 2006).
Motivasi dalam pengauditan merupakan derajat seberapa besar
dorongan yang dimiliki auditor untuk melaksanakan audit secara berkualitas.
Motivasi auditor diukur dengan delapan item pertanyaan yang
menggambarkan tingkat persepsi auditor terhadap seberapa besar motivasi
yang dimilkinya untuk menjalankan proses audit dengan baik, yaitu tingkat
aspirasi yang ingin diwujudkan melalui audit berkualitas, ketangguhan,
keuletan dan konsistensi. Instrumen yang digunakan untuk mengukur
motivasi ini di adopsi dari penelitian sebelumnya dengan beberapa
modifikasi. Responden diminta menjawab tentang bagaimana persepsi
mereka, memilih diantara lima jawaban mulai dari sangat setuju sampai ke
jawaban sangat tidak setujui (Suwandi, 2005).
19
e. Penelitian Terdahulu
Penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian terdahulu yang
terdapat dalam tabel 2.1
Pada umumnya peneliti terdahulu menyimpulkan bahwa variabel
independensi, secara signifikan mempengaruhi kualitas audit Irwanti, (2016),
Kompetensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit Hermawan, (2018),
kemudian pada variabel kompetensi berpengaru pada kualitas audit yang
signifikan (Irwanti, 2016).
Tabel 2.1
Penelitian terdahulu
N
o
Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Hasil Penelitian METODE
Penelitian
Perbedaan
1. Hermawan
Fajar
Syukroni
(2018)
Faktor yang
mempengaruhi
kualitas audit
Kompetensi tidak
berpengaruh
terhadap kualitas
audit pada 11
KAP di wilayah
Jawa Tengah dan
DIY. Dalam
penelitian ini
menggunakan
lima variabel
independen, yaitu
kompetensi,
pengalaman
kerja, due
profesinal care,
akuntabilitas dan
Penenelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survey.
Pada penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel independen, yaitu Kompetensi, Pengalaman Kerja, dan Motivasi
20
audit pada Kantor
Akuntan Publik di
Jawa Tengah dan
DIY.
2. Septoni B.
Siahaan,
Arthur
Simanjunt
ak (2018)
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
kualitas audit
di lingkungan
pemerintah
daerah
Independensi,
objektivitas,
integritas,dan
kompetensi
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap kualitas
audit.
Metode pada
penelitian ini
adalah dengan
teknik
pengambilan
sampel
menggunakan
purposive
sampling.
Kualitas audit belum
dikatakan
berpengaruh positif
karena penelitian ini
baru akan dilakukan
3. Heru
Heryanto,
Nur Laela,
Riana R
Dewi
(2019)
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
kualitas audit
Secara simulan
variabel
kompetensi,
independensi,
profesionalisme,
pengalaman
auditor,
akuntabilitas dan
pengalaman
auditor
berpengaruh
terhadap kualitas
audit.
Jenis penelitian
ini
menggunakan
metode
kuantitatif.
Variabel yang akan
digunakan pada
penelitian ini belum
bisa dikatakan
berpengaruh
terhadap kualitas
audit
4. Irwanti
Bunga
Nurjanah
(2016)
Pengaruh
kompetensi,
etika,
Independensi,
pengalaman
auditor,
Spektipisme
Variabel
kompetensi,
Independensi,
Skeptisme
Profersional,
Objektivitas,
Integritas, Etika
Metode pada
penelitian ini
adalah dengan
teknik
pengambilan
sampel
menggunakan
Pada penelitian ini
baru akan
menganalisis faktor
yang mempengaruhi
kualitas audit
21
Profesional
Auditor,
Obektivitas
dan Integritas
terhadap
Kualitas Audit
dan pengalaman
kerja mempunyai
pengaruh yang
positif dan
signifikan
terhadap kualitas
audit,
componience
sampling.
5. Andri
Agustina Y
(2018)
Pengaruh
kinerja
karyawan dan
independensi
terhadap
kualitas audit
Pengaruh kinerja
karyawan dan
independensi
berpengaruh
terhadap kualitas
audit sebesar
13%
Pengaruh kinerja
terhadap kualitas
audit sebesar
42% karena
mampu
mempertahankan
independensi
dalam melakukan
pemeriksaan.
Metode
penelitian ini
yaitu Teknik
pengumpulan
data yaitu,
observasi
dengan
kuesioner.
Penelitian ini
berfokus pada
faktor-faktor yang
akan mempengaruhi
kualitas audit dan
bukan hanya
berdasarkan 2 faktor
yaitu pengaruh
kinerja karyawan
dan independensi
saja.
6 Jaka
Winarna
dan
Havidz
Maburi.
(2015)
Analisis
Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhi
Kualitas Hasil
Audit Di
Lingkungan
Pemerintah
Daerah
Hasil dari
penelitian ini
semakin banyak
pengetahuan dan
integritas dan
memiliki
pengaruh yang
signifikan secara
parsial. Dan hasil
pengujian
Metode
pengambilan
data yang
digunakan
adalah survey
method. Dan
data yang
digunakan
dalam penelitian
ini adalah data
Pada penelitian ini
seluruh variiabel
berpengaruh
terhadap kualitas
audit.
22
mengungkapkan
bahwa variabel,
obyektivitas,
pengalaman
kerja,
pengetahuan dan
integritas
mempengaruhiku
alitas hasilaudit
secara bersama-
sama.
primer, yaitu
diperoleh
melalui
kuesioner yang
langsung
disebar kepada
auditor.
7 Titania
Malik,
Herry
Laksito
(2019)
Fakto-faktor
yang
mempengaruhi
kualitas audit
(studi empiris
pada
perusahaan
manufaktur
yang terdapat
pada bursa
efek indonesia
periode 2016-
2019.
Hasil dari
peneilitian ini
menujukkan
variabel tipe
auditor
berpengaruh
negatif terhadap
kualitas audti.
Dana pada
variabel
independennya
hanya mampu
menjelaskan
kualitas audit
sebesar 24,5%.
Hal ini berarti
bahwa masih
terdapat 75,5%
faktor-faktor lain
yang dapat dikaji
dalam penelitian
selanjutnya.
Ada 4 metode
analisis yang
digunakan
dalam penelitian
ini, yaitu analisis
deskriktif,
analisis regresi
linear berganda,
uji asumsi klasik
dan uji
hipotesis.
Pada
penelitianmengguna
kan variabel tipe
auditor dan
berpengaru negatif
terhadap kualitas
audti.
23
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terletak pada variabel
yang di gunakan, lokasi penelitian dan waktu penelitian.
f. Kerangka Konsep
Kerangka Konsep adalah akan menghubungkan secara teoritis antara
variabel-variabel penelitian yaitu antara variabel independen dengan variabel
dependen (Sugiyono, 2014). Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel
bebas dan satu variabel terikat, diantaranya variabel bebas yaitu,
kompetensi, pengalaman kerja, dan motivasi, dimana ini merupakan faktor
yang dapat mempengaruhi kualitas audit kantor akuntan pablik kota
Makassar, oleh karena itu kerangka pikir ini di susun seperti pada gambar
2.1. Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini adalah:
Gambar 2.1.
Kerangka Pikir
Kompetensi
(X1)
Pengalaman Kerja
(X2)
Kualitas Audit
(Y)
Motivasi
(X3)
24
g. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan malasah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk pertanyaan, hipotesis dinyatakan sementara karena jawaban
yang diberikan baru didasarkan teori (Sugiyono, 2016).
Berdasarkan penelitian terdahulu dan kerangka konsep yang telah di
uraikan maka hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah:
H1: Diduga Kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit di kantor
akuntan publik Kota Makassar.
H2: Diduga pengalaman kerja berpengaruh terhadap kualitas audit di
kantor akuntan publik Kota Makassar.
H3: Diduga motivasi berpengaruh terhadap kualitas audit di kantor
akuntan publik Kota Makassar.
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori. Penelitian eksplanatori
adalah penelitian yang menguji hubungan antara satu variabel dengan
variabel yang lain. Penelitian ini bertujuan untuk faktor yang mempengaruhi
kualitas audit di lingkungan sektor publik.
B. Waktu dan Lokasi penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah
direncanakan. Berikut Tabel perencanaan penelitian sebagai berikut:
Tabel 3.1
Kegiatan 2019 Jan Feb Mart Apr Mei Juni Jul Agt Sept Pengajuan Judul Pembuatan proposal Seminar Proposal
Perbaikan Proposal
Pelaksanaan Penelitian Pengolahan Data, Analisis dan Penyusunan laporan
Seminal Hasil Perbaikan laporan
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor Akuntan Publik Kota Makassar sejak
bulan Agustus sampai September 2019.
26
C. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel
1. Defenisi Operasional Variabel
mengemukakan pengertian tersebut yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini
terdapat dua variabel yang akan diteliti (Sugiyono, 2016).
a. Variabel Bebas (X)
variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau
menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen. Adapun
variabel independen dalam penelitian ini adalah Kompetensi (X1),
Pengalaman kerja (X2), dan Motivasi (X3) ( Sugiyono 2016).
1) Kompetensi
Kompetensi adalah kualifikasi yang dibutuhkan oleh seorang
auditor untuk melaksanakan audit dengan benar. Seorang auditor
dalam mengaudit harus mempunyai personal yang baik.
Pengetahuan yang memadai serta keahlian khusus dalam
bidangnya.
2) Pengalamn kerja
Pengalaman kerja merupakan gabungan dari semua yang
diperoleh interaksi yang dilakukan secara berulang-ulang dengan
sesama benda alam, keadaan, gagasan, dan pengindraan.
3) Motivasi
Motivasi merupakan proses yang dimulai dengan difensiensi
fisiologis atau pisikologis yang menggerakkan perilaku atau
dorongan yang ditunjukan untuk tujuan atau Insentif.
27
b. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena variabel bebas. Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah kualitas audit (Y) Sugiyono, (2016).
Kualitas audit dapat disimpulkan bahwa kemungkinan (probality)
dimana seorang auditor dalam mengaudit laporan keuangan dapat
menemukan adanya pelanggaran terjadi pada sistem akuntansi klien
dan melaporkan dalam laporan keuangan, dalam melaksanakan
tugas auditor berpedoman pada standar auditing dan kode etik
akuntan publik yang relevan.
2. Pengukuran variabel
Variabel kompetensi, pengalaman kerja, dan motivasi dapat
mempengaruhi kualitas audit diukur menggunakan instrument yakni
kuisoner. Dalam penelitian ini mengukurnya digunakan skala likert 5 poin
dengan kategori jawaban sebagai berikut:
Tabel 3.1.
Pedoman Pemberian Bobot (Skor)
Sangat Setuju = 5
Setuju = 4
Netral = 3
Tidak Setuju = 2
Sangat Tidak Setuju = 1
Sumber: (Sugiyono, 2016:)
28
Berikut adalah indikator yang digunakan untuk mengukur variabel
kompetensi, pengalaman kerja, dan motivasi pada kualitas audit.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang telah
ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
(Sugiyono, 2016). Populasi dalam penelitian ini adalah Semua auditor
yang bekerja di Kantor Akuntan Publik publik di kota makassar
Sulawesi-Selatan
2. Sampel
Mengemukakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini menggunakan sampling (Purphose Sampling).
Purphose Sampling merupakan metode penetapan responden untuk
dijadikan sampel pada kriteria-kriteria tertentu dengan tujuan untuk
mendapatkan sampel yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan
(Sugiyono, 2016). Dalam penelitian ini adalah 30 orang Auditor di
Kantor Akuntan Publik Kota Makasar Sulawesi-Selatan.
E. Teknik Pengumpulan Data
a. Kuesioner dengan instrumennya berupa skala likert yang menggunakan
lima tingkatan penilaian berupa pertanyaan. Pernyataan pada bagian ini
dikembangkan dengan menggunakan skala likert yang masing-masing
buat pernyataan diberi skor 1 sampai 5: Skor 1 Sangat Tidak Seuju
29
(STS); Skor 2 Tidak Setuju (TS); Skor 3 Netral (N); Skor 4 Setuju (S);
Skor 5 Sangat Setuju (SS).
b. Dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan cara mencatat atau
mengcopy berbagai laporan yang telah dibuat oleh pihak di Kantor Badan
Pemeriksa Keuangan berupa sejarah singkat instansi tersebut, struktur
organisasi, uraian tugas pokok dan fungsi setiap bagian
F. Teknik Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,
minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemenangan distribusi)
(Imam Ghazali, 2009).
2. Uji Keabsahan Data
Kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrumen penelitian
dapat dievaluasi melaui uji reliabilitas dan validitas. Uji tersebut masing-
masing untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan
dari penggunaan instrumen.
Uji data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi
sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah
dipahami. Untuk menguji data dalam penelititan ini digunakan analisis
sebagai berikut:
a) Uji Validitas
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
30
diukur. Pengujian validitas tiap butir menggunakan analisis item, yaitu
mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan
jumlah dari keseluruhan skor tiap butir. Untuk menguji tingkat validitas
data menggunakan program dengan menggunakan korelasi Bivariate
Pearson. Pengujian validitas ini menggunakan pearson corelation yaitu
dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari
pertanyaan-pertanyaan. Apabila pearson corelation yang didapat
memiliki nilai dibawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid.
Menurut (Sugiyono, 2016)
b) Uji Reliabilitas
“Instrumen yang reliable adalah instrument yang bila digunakan
beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan
data yang sama. Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan
program SPSS dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach’s > 0,60
maka hasil tersebut reabel (Sugiyono, 2016)
c. Uji Asumsi Klasik
Dalam penelitian tidak semua asumsi model regresi tersebut
akan diuji. Asumsi yang tidak akan diuji adalah autokorelasi.
Autokorelasi tidak diuji dengan alasan karena data yang akan
dikumpulkan dan diolah merupakan data cross section buka data time
series yang merupakan penyebab terjadinya autokorelasi. Dengan
demikian dalam penelitian ini asumsi model yang akan digunakan
adalah pengujian disturbance erro (normalitas), heteroskedastisitas,
dan multikolnieritas. Menurut (Sugiyono, 2016)
31
d. Uji Multikolonieritas
Bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel
independen (Imam Ghozali, 2009)
e. Uji Normalitas
Bertujuan untuk mengukur apakah di dalam model regresi
variabel independen dan variabel dependen keduanya mempunyai
distribusi normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini, uji
normalitas menggunakan Normal Probability Plot (P-P Plot). Suatu
variabel dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data
yang menyebar di sekitar garis diagonal, dan penyebaran titik-titik
data searah mengikuti garis diagonal (Singgih Santoso, 2004)
f. Uji Heteroskedastisitas
Bertujuan menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan
varians dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap,
maka disebut homoskedasitisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
homoskedastisitas Deteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat
dilihat dengan ada tidaknya pola tertentu pada grafik scaterplot. Jika
ada pola tertentu maka mengidentifikasikan telah terjadi
heterokedastisitas. Tetapi jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjadi heterokedastisitas (Imam Ghazoli, 2009).
32
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model
regresi berganda. Model regresi berganda bertujuan untuk menguji
pengaruh lebih dari satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat
Ghozali, (2013). Variabel bebas terdiri dari kompetensi, pengalaman
kerja, dan motivasi sedangkan variabel terikatnya adalah kualitas Audit.
Seluruh pengujian dan analisis ini menggunakan bantuan SPSS
(Statistical Program for Spesial Science). Untuk menguji hipotesis-
hipotesis, maka dilakukan dengan menggunakan rumus persamaan
regresi sebagai berikut:
Ῠ = α+β1.X1+β2.X2+β3.X3 ҽ Dimana:
Ῠ = Kualitas Audit
α = Konstanta
β1β2β3 = Koefisien regresi
X1 = Kompetensi
X2 = Pengalaman Kerja
X3 = Motivasi
E = Eror
Dalam uji hipotesis ini dilakukan melalui:
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai R 2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
33
menjalankan variasi dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati
satu berarti variabel-variabel independen memberikan semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen
(Ghozali, 2013).
b. Uji – t (Parsial)
Uji – t merupakan analisis untuk mengetahui signifikasi /keberartian
koefisien regresi sekaligus menguji hipotesis yang diajukan. Agar hasil
yang diperoleh regresi dapat dijelaskan hubungannya, maka hasil
regresi tersebut diuji menggunakan uji-t dengan derajat kepercayaan
0,05.
Sugiyono (2010) menyatakan bahwa kriteria pengujian hipotesis
yaitu:
1) Terima H1 jika nilai thitung˃ttabel pada taraf signifikansi 0,05
atau α 5%
2) Tolak H1 terima H0 jika nilai thitung˃ttabel pada taraf signifikansi
0,05 atau α 5%
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan sampel yaitu akuntan
publik (auditor) yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang
berada di wilayah Makassar dengan kriteria baik KAP skala kecil maupun
menengah. Auditor yang berpartisipasi dalam penelitian ini meliputi
auditor senior dan auditor junior yang melaksanakan pekerjaan di bidang
auditing.
Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner
penelitian secara langsung seperti mendatangi responden yang bekerja
di Kantor Akuntan Publik di wilayah Kota Makassar. Penyebaran dan
pengambilan kuesioner dilaksanakan mulai tanggal 20 Agustus 2019
hingga 15 september 2019.
Adapun kuesioner yang disebar adalah sebanyak 50 buah
kuesioner. Jumlah KAP yang dijadikan sampel yaitu sebanyak 8 KAP
dari keseluruhan KAP yang berada di wilayah Makassar. Dari 55
kuesioner yang disebar jumlah yang kembali adalah sebanyak 35
kuesioner atau 100%. Kuesioner yang tidak kembali dikarenakan
penyebaran dan waktunya kurang tepat dimana para auditor sedang
melakukan banyak pekerjaan sehingga ada kuesioner yang tidak
kembali.
35
Adapun kuesioner yang disebar adalah sebanyak 50 buah
kuesioner. Jumlah KAP yang dijadikan sampel yaitu sebanyak 9 KAP
dari keseluruhan KAP yang berada di wilayah Makassar. Dari 55
kuesioner yang disebar jumlah yang kembali adalah sebanyak 35
kuesioner atau 100%. Kuesioner yang tidak kembali dikarenakan
penyebaran dan waktunya kurang tepat dimana para auditor sedang
melakukan banyak pekerjaan sehingga ada kuesioner yang tidak
kembali. Gambaran mengenai data sampel yang disajikan pada Tabel
4.1.
Tabel 4.1
Data Sampel Penelitian
No. Keterangan Jumlah Persentase
1. Jumlah Kuesioner yang disebar 55 100%
2. Jumlah kuesioner yang tidak kembali 20 36,36%
3. Jumlah kuesioner yang dapat diolah 35 63,64%
Sumber: data primer diolah
Data distribusi penyebaran kuesioner penelitian ini dapat dilihat
dalam Tabel 4.2
36
Tabel 4.2
Data Distribusi Sampel Penelitian
No. Nama Kantor Akuntan Publik Kuesioner
dikirim
Kuesioner
dikembalikan
1. KAP Ardaniah Abbas 6 6
2. KAP Bharata, Arifin, Muhajad &
Sayuti 5 0
3. KAP Drs. Ellya Noorsliyati &
Rekan 6 6
4. KAP Drs. Harly Weku & Priscilia 10 0
5. KAP Masnawaty Sangkala,
S.E.,M.Si.,Ph.D.,Ak.,CA.,CPA 5 5
6. KAP Drs. Thomas, Blasius,
Widartoyo & Rekan 6 6
7. KAP Usman dan Rekan 6 6
8. KAP Yaniswar dan Rekan 6 6
Total 55 35
Sumber: data yang diolah
2. Karakteristik Profil Responden
Responden dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada
KAP di Makassar. Berikut adalah deskripsi mengenai identitas
responden penelitian yang terdiri dari jenis kelamin, usia, pengalaman
kerja sebagai auditor, dan jabatan.
a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
37
Tabel 4.3 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.3
Hasil Uji Deskripsi Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber: Data yang diolah
Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa sebanyak 16 orang atau
44,4% responden perempuan, dan 19 orang atau 52,8% responden
berjenis kelamin laki-laki.
b. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Sumber: Data yang diolah
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa responden yang bekerja pada
akuntan publik mayoritas berumur <25 tahun sebesar 52, 8% atau 19
orang. Selanjutnya yaitu berusia 26-35 tahun sebesar 25,0% atau 9
38
orang, selanjutnya umur 46-55 sebesar 11,1% atau 4 orang, sisanya
yaitu berusia 36-45 sebesar 8,3% atau 3 orang.
c. Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja
Tabel 4.5 menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan
pengalaman kerja.
Tabel 4.5
Sumber: Data yang diolah.
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas
responden sebanyak 38,9% atau 14 orang memiliki pengalaman
kerja sebagai auditor dibawah 1 tahun. Responden yang memiliki
pengalaman kerja sebagai auditor antara 1-3 tahun sebanyak 11
orang atau 30,6%. Selanjutnya responden yang telah bekerja antara
3-5 tahun sebanyak 5 orang atau sebesar 13,9%, selebihnya adalah
auditor yang bekerja 5 tahun lebih adalah sebanyak 5 orang atau
13,9%.
d. Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan Terakhir
Hasil uji deskripsi responden berdasarkan jabatan terakhir
disajikan dalam Tabel 4.6 berikut ini.
39
Tabel 4.6
Hasil Uji Deskripsi Berdasarkan Jabatan Terakhir
Sumber: Data yang diolah.
Berdasarkan Tabel 4.6 di atas diperoleh informasi bahwa
mayoritas responden sebanyak 24 orang atau sekitaar 66,7%
menduduki jabatan sebagai auditor junior. Responden yang
menduduki jabatan sebagai auditor senior adalah sebanyak 6 orang
atau sebesar 16,7%. Responden yang memegang jabatan sebagai
supervisor sebanyak 3 orang atau sebesar 8,3%, sisanya menduduki
jabatan sebagai manager sebanyak 2 orang atau sebesar 5,6%
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Hasil Uji Keabsahan Data
a. Hasil Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
kuisoner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson
Corelation, pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat
40
signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat
dikatakan valid. Tabel berikut menunjukkan hasil uji validitas dari tiga
variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Kompetensi (K)
,Pengalaman Kerja (PK), Motivasi (M) dan Kualitas Audit (K), dengan 35
responden.
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Kompetensi
Nomor Butir Pertanyaan
Pearson Correlation
Sig
(2-Tailed)
Keterangan
1. (K1) ,649** ,000 Valid
2. (K2) ,747** ,000 Valid
3. (K3) ,639** ,000 Valid
4. (K4) ,398 ,014 Valid
5. (K5) ,393* ,019 Valid
6. (K6) ,769** ,000 Valid
7. (K7) ,494** ,003 Valid
Tabel 4.7 Menunjukkan variabel Kompetensi mempunyai kriteria
valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikasi lebih kecil
0,05.
41
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Pengalaman Kerja
Nomor Butir Pertanyaan
Pearson Correlation
Sig
(2-Tailed)
Keterangan
1. (PK1) ,554** 0,001 Valid
2. (PK2) ,337* 0,048 Valid
3. (PK3) ,368* 0,030 Valid
4. (PK4) ,503** 0,002 Valid
Tabel 4.8 Menunjukkan variabel Pengalaman Kerja mempunyai
kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikasi lebih
kecil 0,05.
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Motivasi
Nomor Butir Pertanyaan
Pearson Correlation
Sig
(2-Tailed)
Keterangan
1. (M1) ,759** 0,000 Valid
2. (M2) ,623** 0,000 Valid
3. (M3) ,684** 0,000 Valid
4. (M4) ,656** 0,000 Valid
Tabel 4.9 Menunjukkan variabel Motivasi mempunyai kriteria valid
untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikasi lebih kecil 0,05.
42
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Kualitas Audit
Nomor Butir Pertanyaan
Pearson Correlation
Sig
(2-Tailed)
Keterangan
1. (K1) ,656** 0,000 Valid
2. (K2) ,717** 0,000 Valid
3. (K3) ,728** 0,000 Valid
4. (K4) ,732** 0,000 Valid
5. (K5) ,655** 0,000 Valid
6. (K6) ,460** 0,005 Valid
Tabel 4.10 Menunjukkan variabel Motivasi mempunyai kriteria valid
untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikasi lebih kecil 0,05.
b. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrumen
penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai
Cronbach Alpha berada diatas 0,6. Tabel 4.11 Menunjukkan hasil uji
reliabilitas untuk 4 variabel yang digunakan dalam penelitian ini
Tabel 4.11
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
Kompetensi 0,681 Reliabel
Pengalamn Kerja 0,672 Reliabel
Motivasi 0,687 Reliabel
Kualitas Audit 0,696 Reliabel
Tabel 4.11 Menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel
Kompetensi sebesar 0,681, Pengalaman kerja,sebesar 0,672, Motivasi
43
sebesar 0,687 dan variabel Kualitas Audit sebesar 0,696. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa pernyatasan dalam kuisioner ini
reliabel karena mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6.
Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pertanyaan yang digunakan
akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila
pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif
sama dengan jawaban sebelumnya.
2. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Multikolonieritas
Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat dilakukan
dengan melihat tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) serta
besaran korelasi antara variabel independen.
Tabel 4.12
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) -4,174 5,480 -,762 ,452
KOMPETENSI ,793 ,093 ,801 8,481 ,000 ,969 1,032
PENGALAMA
N KERJA ,025 ,259 ,009 ,095 ,925 ,974 1,026
MOTIVASI ,484 ,188 ,241 2,578 ,015 ,988 1,012
a. Dependent Variable: KUALITAS AUDIT
Sumber: Data Primer yang diolah
Pada tabel 4.12, bahwa nilai tolerance pada program variabel
Kompetensi sebesar 0,969, Pengalaman Kerja sebesar 0,974, dan
44
Motivasi sebesar 0,988 yang berarti semua nilai tolerance pada variabel
X >0,10. Dan melihat dari nilai VIF, semua variabel X menunjukkan nilai
VIF<10,00. Maka dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini tidak
terjadi multikolinearitas.
b. Uji Normalitas Data
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau
keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang
baik adalah distribusi data normal dan mendekati normal.
Gambar 4.11
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot
Gambar 4.11 Memperlihatkan penyebaran data yang berada
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, ini
menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
45
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah
dalam suatu model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual
dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari
residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka
disebut homoskedastisitas.
Gambar 4.12
Grafik Scatterplot
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan gambar 4.12 Grafik scatterplot menunjukkan bahwa
data tersebar diatas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y dan tidak
terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini
berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model persamaan regresi,
sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi kualitas
audit berdasarkan variabel yang mempengaruhinya, yaitu kompetensi,
pengalamn kerja, dan motivasi.
46
3. Hasil Uji Hipotesis
Penelitian ini menggunakan empat variabel yang terdiri atas tiga
variabel independen dan satu variabel dependen. Untuk mengetahui pola
hubungan antar variabel, maka akan diuji tiga hipotesis yang telah
diajukan sebelumnya menggunakan metode analisis regresi linear
berganda.
Tabel 4.13
Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
(Constant) -5,163 3,750 -1,377 ,178
Kompetensi ,786 ,091 ,794 8,629 ,000
Pengalaman Kerja ,152 ,153 ,094 ,994 ,328
Motivasi ,439 ,190 ,219 2,308 ,028
Sumber: Data primer yang diolah
Rumus yang didapatkan dari hasil pengujian:
+Y = -5,163 + 0,786X𝟏+0,152X𝟐+0,439X𝟑+ e
Nilai konstanta dengan koefisien regresi pada tabel 4.15 dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a) Koefisien Konstanta sebesar -5,163 dengan nilai negatif, ini dapat
diartikan bahwa Y (kualitas audit) akan bernilai -5,163 kompetensi,
pengalaman kerja dan motivasi masing-masing 0.
b) Variabel kompetensi memiliki koefisien positif sebesar 0,786. Nilai
koefisien regresi positif menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu persen
variabel kompetensi dengan asumsi variabel lain tetap, maka akan
menurunkan kinerja auditor sebesar 0,786 (78,6%).
47
c) Variabel pengalaman kerja memiliki nilai koefisien regresi positif sebesar
0,152. Nilai koefisien regresi positif menunjukkan bahwa setiap kenaikan
satu persen variabel pengalaman kerja, dengan asumsi variabel lain
tetap maka akan meningkatkan kinerja auditor sebesar, 0,152 atau
15,2%
Variabel motivasi memiliki nilai koefisien regresi positif sebesar 0,439.
Nilai koefisien regresi positif menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu
persen variabel pengalaman kerja, dengan asumsi variabel lain tetap
maka akan meningkatkan kinerja auditor sebesar, 0,439 atau 43,9&%
a. Uji-t (Parsial)
Uji ini digunakan untuk meneliti pengaruh apakah kompetensi,
pengalaman kerja dan motivasi ber[pengaruh terhadap kualitas audit di
Kantor Akuntan Publik Kota Makassar yang diuji pada tingkat
signifikansi 0,05. Jika nilai probability t lebih kecil dari 0,05 maka
hipotesis diterima, sedangkan jika nilai probability t lebih besar dari 0,05
maka hipotesis ditolak (Ghazali, 2013).
Tabel 4. 14
Hasil Uji t (Parsial)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -5,163 3,750 -1,377 ,178
Kompetensi ,786 ,091 ,794 8,629 ,000
Pengalaman Kerja ,152 ,153 ,094 ,994 ,328
Motivasi ,439 ,190 ,219 2,308 ,028
a. Dependent Variable: Kualitas Audit
48
1. Uji Hipotesis 1 : Pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit
Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.13, variabel
Kompetensi memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang lebih
kecil dari 0,05 dan memiliki nilai t-hitung positif 8,629. Sehingga
variabel kompetensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit dan
dapat dikatakan semakin tinggi kompetensi seorang auditor maka
dapat meningkatkan kualitas audit.
2. Uji Hipotesis 1 : Pengaruh pengalamn kerja terhadap kualitas audit
Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.13, variabel
Kompetensi memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,328 yang lebih
kecil dari 0,05 dan memiliki nilai t-hitung positif 0,994 . Sehingga
variabel pengalaman kerja berpengaruoh positif terhadap kualitas
audit dan dapat dikatakan semakin tinggi kompetensi seorang auditor
maka dapat meningkatkan kualitas
audit.
3. Uji Hipotesis 3 : Pengaruh motivasi terhadap kualitas audit
Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.13, variabel
Kompetensi memiliki tingkat signifikan sebesar 0,028 yang lebih kecil
dari 0,05 dan memiliki nilai t-hitung positif 2,308. Sehingga variabel
kompetensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit dan dapat
dikatakan semakin tinggi kompetensi seorang auditor maka dapat
meningkatkan kualitas audit.
a. Hasil Uji Koefisien determinasi
49
Tabel 4. 15 Hasil Uji Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 ,856a ,732 ,706 1,591 1,633
a. Predictors: (Constant), MOTIVASI, PENGALAMAN KERJA, KOMPETENSI
b. Dependent Variable: KUALITAS AUDIT
Hasil Analisis Uji Koefisien berganda tersebut dapat terlihat dari
adjusted R Square sebesar 0,706 menunjukkan bahwa kualitas audit
dipengaruhi oleh 3 variabel yaitu kompetensi, pengalaman kerja dan
motivasi sebesar 70,6% sisanya 29,4% dipengaruhi oleh variabel lain
yang belum diteliti dalam penelitian ini.
C. Pembahasan
1. Pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit
Kompetensi merupakan sebagai aspek pribadi dari seseorang ini
mencakup sifat, motif, sistem nilai, sikap, pengetahuan dan keterampilan
dimana kompetensi akan mengarahakan tingkah laku, sedangkan tingkah
laku akan menghasilkan kinerja.
Variabel kompetensi diperoleh tingkat signifikan kompetensi sebesar
0,000 yang lebih kecil dari 0,05, dengan demikian pengaruh kompetensi
terhadap kualitas audit adalah signifikan. Hal ini menunjukkang dengan
tingkat kemampuan yang dimiliki oleh auditor akan menunjang kualitas
audit yang mereka hasilkan. Semakin tinggi tingkat kompetensi yang
dimiliki auditor maka semakin tinggi pula tingkat kualitas audit yang mereka
hasilkan.
50
Hasil penelitian ini mendukung yang dilakukan oleh Septoni B.
Siahaan, Arthur Simanjuntak (2018). Bahwa penglaman dan pengetahuan
merupakan faktor yang paling berkaitan dengan pemberi opini audit,.
2. Pengaruh pengalaman kerja terhadap kualitas audit
Variabel penglaman kerja berpengaruh signifikan terhdap kualitas
audit. Hal ini ditunjukkan oleh varabel pengalaman kerja memiliki tingkat
signifikan sebesar 0,328 yang lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat hubungan searah antara pengalam dengan pelaksanaan
kualitas audit, yang berarti semakin tinggi atau semakin banyak
pengalaman auditor akan semakin baik kualitas audit yang dihasilkan,
auditor yang berpengalaman akan semakin baik kualitas audit yang di
dihasilkan,. Auditor yang berpengalamna cenderung lebih ahli dan memiliki
pemahaman yang lebih baik dalam pemeriksaan laporan keuangan.
Pentingnya pengalaman ini, pemerintah menyaratkan pengalaman auditor
harus setidaknya tiga tahun sebagai akuntan /dengan reputasi baik untuk
mendapatkan izin praktik dalam profesi akuntan publik. Pelatihan seorang
auditor juga mencakup kesadaran untuk terus-menerus mengikuti
perkembangan dalam bisnis dan profesinya guna meningkatkan kualitas
audit.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Heru Heryanto, Nur
Laela, Riana R Dewi (2019). Yang menunjukkan terdapat pengaruh positif
signifikan pengalaman kerja auditor terhadap kualitas audit.
3. Pengaruh motivasi terhadap kualitas audit
Motivasi merpakan hasrat kita yang paling dalam untuk
menggerakkan dan menuntun seseorang menuju sarana, membantu kita
51
mengambil inisiatif dan bertindak sangat efektif dan untuk bertahan
menghadapi kegiatan dan fustasi. Variabel moivasi berpengaruh signifikan
terhadap kualitas audit. Hal ini ditunjukkan oleh varabel pengalaman kerja
memiliki tingkat signifikan sebesar 0,028 yang lebih kecil dari 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa semakin tinggin tingkat motivasi maka semakin
tinggi kualitas audit yang dihasilkan.
Hal ini didukung oleh Luthanks (2006) bahwa motivasi untuk
berprestasi jika seseorang ingin melakukan suatu karya yang berprestasi
lebih baik dari karya orang lain. Artinya jika dikaitkan dengan audit maka
motivasi yang terjadi dapat meningkatkan kualitas audit yang dihasilkan.
52
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan Penelitian
Variabel kompetensi, pengalaman kerja, dan motivasi secara persial
berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini menunjukkan bahwa
peningkatan dan pembaharuan naik turunnya kompentensi, pengalaman
kerja, dan motivasi yang dimiliki oleh auditor. Tingkat kofisien determinasi R
square ((𝑅2) menunjukkan bahwa kontribusi kompetensi, dan motivasi
mempunyai pengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Berdasarkan hasil
kofisien determinasi parsial dapat disimpulkan bahwa variabel yang
mempunyai kofesiein determinasi parsialnya paling besar adalah kompetensi
karena mempunyai kofisien determinasi parsialnya yang paling besar. Hal ini
mengindentifikasi bahwa kemampuan dan keterampilan yang di tunjang
dengan pengalaman yang dimiliki auditor merupakan dasar yang dibutuhkan
seseorang auditor dalam proses audit.
B. Saran Penelitian
Penelitian kedepannya diharapkan dapat menyajikan hasil penelitian
yang lebih berkualitas, berikut beberapa masukan yang disarankan oleh
peneliti:
1. Auditor
Berdasarkan simpulan diatas maka disarankan kepada auditor agar
lebih bisa meningkatkan kompetensi, pengalaman kerja dan motivasi
agar kualitas audit yang di hasilkan meningkat. Kemudian auditor juga
disarankan untuk menanamkan rasa percaya diri di dalam diri untuk
53
dapat menambah semangat dalam bekerja sehingga akan berdampak
pada peningkatan kinerja oleh auditor di Kantor Akuntan Publik (KAP)
Kota Makassar.
2. Peneliti Selanjutnya
Penelitian lebih lanjut disarankan untuk menambah variabel-variabel
yang berpengaruh terhadap kinerja auditor seperti independensi,
profesi, skeptisme professional dimana auditor dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor lainnya. Peneliti selanjutnya juga dapat mengumpulkan
data dengan cara wawancara dari beberapa auditor yang menjadi
responden penelititian agar bisa mendapatkan data yang lebih nyata
untuk mendukung hasil penelitian ini.
54
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. 2012. Auditing-Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik. 1Sted. Salemba Empat: Jakarta
Agustina Y. 2018. Pengaruh kinerja karyawan dan independensi terhadap kualitas audit. Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Langlangbuana. Jurnal akuntansi dan sistem informasi akuntansi (jasa). Vol. 2, No. 3.
Angelo D, Elizabeth L. 1981. Auditor Size and Quality. Jurnal of Accounting and Ekonomics. Vol. 3
Angriawan Eko F. 2014. Pengaruh Pengalamn kerja, Skeptisme Profesional,dan Tekanan waktu terhadap kemampuan Auditor dalam mendeteksi fraud (studi sempiris pada kantor akuntan publik di DIY). Universita Negri Yogyakarta, Jurnal Nominal/ Volume III Nomor 2.
Asep Yogi Pamungkas 2013 ”pengaruh lingkungan keluarga dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi.
Djamil, Nasrullah. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit Pada Sektor Publik dan Beberapa Karakteristik untuk Meningkatkannya. (online). (http://www. LuckyPrasetyo.Blog, Diakses 5 April 2019).
Efendi 2010. Pengaruh kompetensi, independnsi, dan motivasi terhadap aparat inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah. Universitas Diponegoro.
Elfarini 2012. Pengaruh kompetensi dan independensi auditor terhadap kualitas audit. Universitas Kristen Mataram. Jurnal akuntansi Vol 4 No1.
Ermawati, Sinarwati, dan Sujana. 2014. Pengaruh Role Stress Terhadap Kinerja Auditor Dengan Emotional Quotient Sebagai Variabel Moderating. Jurusan Akuntansi Program S1, Vol. 2 No.1
Fitriany. 2010. Analisis Komprehensif Pengaruh Independensi dan Kompetensi Auditor terhadap Kualitas Audit. Disertasi Tidak diterbitkan. Jakarta. Pascasarjana Universitas Indonesia.
Geloman, Daniel. 2001. Working White Emotional Intelegence. PT. Gramdeia Pustaka Utama: Jakarta.
Halim, 2003. Peran Internal dan komite audit dalam mewujudkan GCG. Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta.
Hermawan. 2018. Faktor yang mempengaruhi kualitas audit pada kantor akuntan publik di Jawa Tengah dan DIY. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.
52
55
Heryanto Heru, Lela Nur, Dewi R. 2019. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit. Universitas Batik Surakarta. Jurnal eBA Vol. 5 No.1
Imam Ghozali. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Salemba Empat, Jakarta.
Httpw://id.m.wikipedia.org./wiki/standar_profesional_akuntan_publik
Imam Ghozali. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Salemba Empat, Jakarta.
Irwanti. 2016. Pengaruh kompetensi, etika, Independensi, pengalaman auditor, Spektipisme Profesional Auditor, Obektivitas dan Integritas terhadap Kualitas Audit. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Stikubank Semarang. Jurnal dinamika akuntansi, keuangan dan perbankan. Vol. 5 No. 2
Konvinns Fransiska, 2013. Pengaruh independensi, pengalaman kerja, kompetensi, dan etika terhadap kualitas audit.
Lauw Tjun Tjun, Marpaung E.I, Setiawan S. 2012. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditot Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Akuntansi. Vol. 4 No 1
Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi. Andi: Yogyakarta.
Mardiasmo. 2005. Akuntansi Sektor Publik. Edisi II. Andi: Yogyakarta.
Melida, 2014. Pengaruh kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, dan kecerdasan intelektual terhadap pengembangan karakter guru sekolah dasar negeri di Kecamatan Butumoitu. Jurnal pascasarjana 3 (1), 1 03-111. 2018
Rai 2008. Pengaruh Tingkat independensi, kompetensi, obyektifitas,dan integritas auditor terhadap kualita auditor terhadap kualitas audit yang dihasilkan kantor akuntan publik disurabaya. Jurnal Ilmiah mahasiswsa akuntansi. Vol 1. No 4 juli 2012.
Siahaan B, Simanjuntak A. 2018 Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit di lingkungan pemerintah daerah. Universitas Methodist Indonesia. Jurnal Manajemen. Vol. 4 No 2
Singgih 2010. Faktor-faktor dalam diri auditor dan kualaitas audit pada KAP BIG FOUR Di Indonesia. Universitas Soedirman Purwekerto
Singgih Santoso. 2004. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
Sugiyono 2016. Metode Penelitian Kuantitatif dan RND Bandung Alfabeta
Sugiyono 2016. Metode Penelitian Kualitatif Dan Campuran Surabaya. Refika Aditama.
56
Sukaria Ika 2010 Pengaruh pengalaman kerja, independensi, obyektifitas, integritas dan kompetensi terhadap kualitas hasil pemeriksaan. www.multiparadigma.lecture.ub.acid
Suwandi. 2005. Pengaruh Kejelasan Peran dan Motivasi Kerja Terhadap Efektivitas Pelaksanaan Tugas Jabatan Kepala Sub Bagian di Lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur. Tesis tidak diterbitkan. Surabaya: Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya.
Tjun Lauw Tjun 2012. Pengaruh Kompetensi dan independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit, Universitas Kristen Mataram. Jurnal Akuntansi Vol. 4 No 1 mei 2012 33-56.
Trianingsi. 2001. Pengaruh Kompetensi, Independensi, Akuntabilitas, dan Motivasi Terhadap Kualitas Audit. Majalah Ekonomi Tahun 2010. Vol. 3 No.3.
Pratiwi Suryani Dewi, 2004. Pengaryh motivasi kerja, kepuasan kerja kepemimpinan kepala sekolah menurut persepsi guru, dan iklim sekolah terhadap kinerja guru ekonomi smp negri di kabuipaten wongro. Universitas Selebes Maret Surakarta.
Putra Alfarbi D,Tersagi Titan Muhammad, 2016. Pengaruh independensi, obyektivitas, pengalaman kerja, dan kompetensi terhadap kualitas audit inspektorat provinsi sumatra selatan, Fkultas Ekonomi Universitas Bina Darma Palembang.
Randal, Pratista K Dwiyani, Windiyani N Luh Sari, 2014. Pengaruh Independensi auditor dan besaran fee audit terhadp kualitas proses audit. E-Jurnal Akuntansi, 419-428, 2014.
Winarna jaka, mabruri,havidz 2015. Analisi faktor-faktor yang mempengaruhi kualtas hasil audit di lingkugan pemerinta daerah. Jornal of rural develoment, fakultas ekonomi dan bisnis, universitas sebelas maret surakarta.
57
L
A
M
P
I
R
A
N
58
LAMPIRAN 1
KUESIONER
KUESIONER PENELITIAN
Pendahuluan
Sebelumnya saya sampaikan terima kasih atas kesediaan
Bapak/Ibu/Saudara untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Daftar
pertanyaan berikut dibuat dengan maksud mengumpulkan data dalam
rangka penyusunan Skripsi yang berjudul : Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kualitas Audit di Kantor Akuntan Publik Kota Makassar,
dengan melakukan studi di Kantor Akuntan Publik di Kota Makassar.
Identitas Responden
Nama Responden : ...................................................
Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan
Usia : ...................................................
Pekerjaan : ...................................................
Masa Kerja : ...................................................
Jabatan : ...................................................
Pertanyaan
Lingkarilah salah satu pilihan yang dianggap paling tepat, dengan
petunjuk sebagai berikut:
59
Kompetensi (X1) SS = Sangat Setuju S = Setuju N = Netral TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
1. Saya harus memahami dan melaksanakan jasa
profesional sesuai dengan SAK dan SPAP yang relevan.
SS S N TS STS
2. Untuk melakukan audit yang baik, saya perlu memahami
kondisi perusahaan klien.
SS S N TS STS
3. Untuk melakukan audit yang baik, saya membutuhkan
pengetahuan yang diperoleh dari tingkat pendidikan
formal.
SS S N TS STS
4. Keahlian khusus yang saya miliki dapat mendukung
proses audit yang saya lakukan.
SS S N TS STS
5. Semakin banyak jumlah klien yang saya audit
menjadikan audit yang saya lakukan semakin lebih baik
SS S N TS STS
6. Saya telah memiliki banyak pengalaman dalam bidang
audit.
SS S N TS STS
7. Semakin lama menjadi auditor, semakin mudah mencari
penyebab munculnya kesalahan serta dapat memberi
rekomendasi untuk memperkecil penyebab tersebut.
SS S N TS STS
Pengalaman kerja (X2) SS = Sangat Setuju S = Setuju N = Netral TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
1. Pengetahuan yang tinggi sangat membantu saya dalam SS S N TS STS
60
melakukan pekerjaan
2. Keterampilan yang saya miliki masih diatas rata-rata
karyawan lain
SS S N TS STS
3 Saya dapat menguasai pekerjaan yang telah diberikan
oleh Kantor Akuntan Publik dengan baik
SS S N TS STS
4 Saya dapat menguasai peralatan kerja yang disediakan
oleh Kantor Akuntan Publik.
SS S N TS STS
Motivasi (X3) SS = Sangat Setuju S = Setuju N = Netral TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
1. Gaji yang saya terima dari instansi saat ini sudah cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
SS S N TS STS
2. Tunjangan dapat memotivasi saya dalam bekerja SS S N TS STS
3 Dengan adanya perhatian atasan maka saya termotivasi
untuk bekerja lebih rajin lagi.
SS S N TS STS
4 Saya berusaha bekerja keras agar mendapat
penghargaan dari atasan.
SS S N TS STS
61
Kualitas audit ( Y ) SS = Sangat Setuju S = Setuju N = Netral TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
1. Besarnya pelanggaran yang saya temukan akan
mempengaruhi saya dalam melaporkan kesalahan klien.
SS S N TS STS
2. Pemahaman terhadap sistem informasi akuntansi klien
dapat menjadikan pelaporan audit saya menjadikan lebih
baik.
SS S N TS STS
3. Saya memiliki keinginan yang kuat untuk menyelesaikan
audit dalam waktu yang tepat.
SS S N TS STS
4. Saya tidak mudah percaya terhadap pernyataan klien
selama melakukan audit. SS S N TS STS
5. Saya mempertimbangkan berbagai aspek dalam
pengambilan keputusan selama melakukan audit.
SS S N TS STS
6. Saya tidak melakukan rekayasa, apapun saya laporkan
apa adanya.
SS S N TS STS
62
LAMPIRAN 2 DATA SAMPEL
Data Distribusi Sampel Penelitian
No. Nama Kantor Akuntan Publik Kuesioner
dikirim
Kuesioner
dikembalikan
1. KAP Ardaniah Abbas 6 6
2. KAP Bharata, Arifin, Muhajad &
Sayuti
5 0
3. KAP Drs. Ellya Noorsliyati &
Rekan
6 6
4. KAP Drs. Harly Weku & Priscilia 10 0
5. KAP Masnawaty Sangkala,
S.E.,M.Si.,Ph.D.,Ak.,CA.,CPA
5 5
6. KAP Drs. Thomas, Blasius,
Widartoyo & Rekan
6 6
7. KAP Usman dan Rekan 6 6
8. KAP Yaniswar dan Rekan 6 6
Total 55 35
Identitas Responden 1
Jabatan
No Responden
Manager Supervisor Auditor Senior Auditor Junior Total
1 1
2 1
3 1
4 1
5 1
6 1
7 1
8 1
9 1
10 1
63
Identitas Responden 1
Umur
No Responden
<25 26-35 36-45 46-55
1 1
2 1
3 1
4 1
5 1
6 1
7 1
8 1
9 1
11 1
12 1
13 1
14 1
15 1
16 1
17 1
18 1
19 1
20 1
21 1
22 1
23 1
24 1
25 1
26 1
27 1
28 1
29 1
30 1
31 1
32 1
33 1
34 1
35 1
Total 2 3 6 24 35
64
10 1
11 1
12 1
13 1
14 1
15 1
16 1
17 1
18 1
19 1
20 1
21 1
22 1
23 1
24 1
25 1
26 1
27 1
28 1
29 1
30 1
31 1
32 1
33 1
34 1
35 1
Total 19 9 3 4 35
Identitas Responden 1
Jenis Kelamin
No. Responden Jenis kelamin
Laki-Laki Perempuan
1 1
2 1
3 1
4 1
5 1
6 1
65
7 1
8 1
9 1
10 1
11 1
12 1
13 1
14 1
15 1
16 1
17 1
18 1
19 1
20 1
21 1
22 1
23 1
24 1
25 1
26 1
27 1
28 1
29 1
30 1
31 1
32 1
33 1
34 1
35 1
Total 16 19
Identitas Responden 1
Pengalaman Kerja
No Responden
Lama Bekerja
<1 1 sampai 3 Tahun 3 sampai 5 Tahun 5>
1 1
2 1
3 1
4 1
5 1
66
6 1
7 1
8 1
9 1
10 1
11 1
12 1
13 1
14 1
15 1
16 1
17 1
18 1
19 1
20 1
21 1
22 1
23 1
24 1
25 1
26 1
27 1
28 1
29 1
30 1
31 1
32 1
33 1
34 1
35 1
Jumlah 14 11 5 5
Keseluruhan
35
Jawaban Responden
X1
No Responden
No Angket
Kompetensi (X1)
1 2 3 4 5 6 7
1 4 4 3 2 4 5 4 26
67
2 2 3 2 3 4 2 4 20
3 4 5 4 4 4 5 4 30
4 4 4 5 4 5 4 4 30
5 4 5 4 4 3 4 5 29
6 2 4 2 4 4 2 4 22
7 4 4 3 2 4 5 4 26
8 4 4 2 3 5 5 4 27
9 2 2 2 2 4 2 4 18
10 2 4 2 4 4 2 4 22
11 4 5 2 2 4 4 4 25
12 4 4 2 2 4 3 4 23
13 5 4 3 1 2 3 3 21
14 2 2 2 2 3 3 3 17
15 2 4 2 1 5 4 5 23
16 4 4 2 4 4 4 4 26
17 3 4 3 2 4 4 4 24
18 4 4 3 2 4 4 4 25
19 4 4 3 2 4 3 3 23
20 3 3 3 2 3 3 3 20
21 3 3 3 3 4 4 4 24
22 4 5 4 4 5 4 4 26
23 4 4 3 2 4 5 4 26
24 4 4 3 2 4 5 4 26
25 4 4 3 2 4 5 4 26
26 4 4 3 2 4 5 4 26
27 3 4 3 2 4 4 5 25
28 3 4 3 2 4 4 5 25
29 3 4 3 2 4 4 5 25
30 3 4 3 2 4 4 3 23
31 4 4 3 2 4 5 5 27
32 4 4 3 2 4 5 5 27
33 4 4 3 2 4 5 5 27
34 3 4 3 2 4 4 4 24
35 3 4 3 2 4 4 4 24
68
Jawaban Responden
X.2
Pengalaman Kerja (X2)
8 9 10 11
5 4 4 3 16
4 4 4 4 16
3 4 5 4 16
4 4 4 4 16
4 3 4 3 14
4 4 4 4 16
4 4 4 3 15
5 4 4 4 17
4 4 4 4 16
4 4 5 4 17
4 4 4 3 15
4 4 4 3 15
4 5 4 1 14
4 4 4 4 16
4 2 3 4 13
5 2 5 4 16
3 4 4 5 16
4 4 4 3 15
4 4 4 3 15
4 4 4 4 16
4 4 4 4 16
4 3 4 4 15
4 4 4 3 15
4 4 3 4 15
4 4 4 3 15
4 4 4 3 15
3 4 4 5 16
4 4 4 5 17
4 4 5 5 18
3 4 4 5 16
2 4 4 3 13
4 4 4 3 15
69
Jawaban Responden
X.3
Motivasi (X3)
12 13 14 15
4 4 4 4 16
4 4 4 4 16
4 3 4 4 15
3 3 4 4 14
4 4 3 4 15
4 4 4 4 16
4 4 4 4 16
4 4 4 4 16
4 4 4 3 15
4 4 4 4 16
4 4 4 4 16
4 4 4 4 16
2 3 2 2 9
4 4 4 4 16
4 4 5 4 17
4 4 4 4 16
3 4 5 4 16
4 4 4 4 16
4 4 4 4 16
4 5 4 4 17
4 4 4 4 16
4 4 5 3 16
4 4 4 4 16
4 4 4 4 16
4 5 4 4 17
4 4 4 4 16
3 4 4 4 15
4 4 4 3 15
4 4 4 5 17
3 4 4 5 16
70
2 4 4 4 14
4 4 5 4 17
1 4 4 4 13
4 4 4 4 16
4 4 4 4 16
4 5 4 4 17
3 4 4 4 15
2 4 4 4 14
Jawaban Responden
Y
Kualitas Audit (Y)
16 17 18 19 20 21
4 5 4 5 4 2 24
4 2 4 4 4 2 20
4 5 4 5 4 5 27
5 4 4 5 4 5 27
3 4 5 3 5 4 24
4 2 4 4 4 2 20
4 5 4 5 4 2 24
5 5 4 5 5 3 27
4 2 4 4 4 2 20
4 2 4 5 4 2 21
4 4 4 5 4 2 23
4 3 4 5 4 2 22
2 3 3 3 3 3 17
3 3 3 3 3 3 18
5 4 5 5 5 2 26
4 4 4 4 3 4 23
4 4 4 4 4 3 23
4 4 4 5 4 2 23
4 3 3 3 4 2 19
3 3 3 3 3 2 17
4 4 4 4 4 3 23
5 4 4 4 5 5 27
4 5 4 5 4 2 24
4 5 4 5 4 3 25
4 5 4 5 4 2 24
71
4 5 4 5 4 2 24
4 4 5 5 5 2 25
4 4 5 5 5 2 25
4 4 5 5 5 2 25
4 4 3 3 3 2 19
4 5 5 5 4 4 27
4 5 5 5 4 2 25
4 5 5 5 4 4 27
4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 4 4 2 22
72
Lampiran 3
Hasil Output SPSS
A. Karakteristik Profil Responden
1. Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
2. Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Umur
3. Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan pengalaman kerja
a. Uji Validitas Data Kompetensi (X1)
Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 KOMPETENSI
XPearson Correlation 1 ,564** ,477** -,058 -,100 ,628** -,017 ,649**
73
1
.
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,004 ,739 ,568 ,000 ,923 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35
X
1
.
2
Pearson Correlation ,564** 1 ,424* ,267 ,229 ,453** ,311 ,747**
Sig. (2-tailed) ,000 ,011 ,121 ,185 ,006 ,069 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35
X
1
.
3
Pearson Correlation ,477** ,424* 1 ,247 ,064 ,426* ,099 ,639**
Sig. (2-tailed) ,004 ,011 ,152 ,714 ,011 ,571 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35
X
1
.
4
Pearson Correlation -,058 ,267 ,247 1 ,259 -,177 ,039 ,329
Sig. (2-tailed) ,739 ,121 ,152 ,132 ,310 ,825 ,054
N 35 35 35 35 35 35 35 35
X
1
.
5
Pearson Correlation -,100 ,229 ,064 ,259 1 ,264 ,346* ,393*
Sig. (2-tailed) ,568 ,185 ,714 ,132 ,125 ,042 ,019
N 35 35 35 35 35 35 35 35
X
1
.
6
Pearson Correlation ,628** ,453** ,426* -,177 ,264 1 ,356* ,769**
Sig. (2-tailed) ,000 ,006 ,011 ,310 ,125 ,036 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35
X
1
.
7
Pearson Correlation -,017 ,311 ,099 ,039 ,346* ,356* 1 ,494**
Sig. (2-tailed) ,923 ,069 ,571 ,825 ,042 ,036 ,003
N 35 35 35 35 35 35 35 35
K
O
M
P
E
T
E
N
S
I
Pearson Correlation ,649** ,747** ,639** ,329 ,393* ,769** ,494** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,054 ,019 ,000 ,003
N 35 35 35 35 35 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
74
Pengalaman Kerja (X2)
Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 PENGALAMAN
KERJA
X2.1
Pearson Correlation 1 -,236 ,028 -,230 ,245
Sig. (2-tailed) ,172 ,874 ,185 ,157
N 35 35 35 35 35
X2.2
Pearson Correlation -,236 1 ,037 -,198 ,236
Sig. (2-tailed) ,172 ,834 ,253 ,172
N 35 35 35 35 35
X2.3
Pearson Correlation ,028 ,037 1 ,121 ,524**
Sig. (2-tailed) ,874 ,834 ,489 ,001
N 35 35 35 35 35
X2.4
Pearson Correlation -,230 -,198 ,121 1 ,650**
Sig. (2-tailed) ,185 ,253 ,489 ,000
N 35 35 35 35 35
PENGALAMAN KERJA
Pearson Correlation ,245 ,236 ,524** ,650** 1
Sig. (2-tailed) ,157 ,172 ,001 ,000
N 35 35 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Motivasi (X3)
Correlations
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 MOTIVASI
X3.1
Pearson Correlation 1 ,273 ,251 ,238 ,759**
Sig. (2-tailed) ,113 ,146 ,169 ,000
N 35 35 35 35 35
X3.2
Pearson Correlation ,273 1 ,273 ,347* ,623**
Sig. (2-tailed) ,113 ,113 ,041 ,000
N 35 35 35 35 35
X3.3
Pearson Correlation ,251 ,273 1 ,442** ,684**
Sig. (2-tailed) ,146 ,113 ,008 ,000
N 35 35 35 35 35
X3.4
Pearson Correlation ,238 ,347* ,442** 1 ,656**
Sig. (2-tailed) ,169 ,041 ,008 ,000
N 35 35 35 35 35
MOTIVASI Pearson Correlation ,759** ,623** ,684** ,656** 1
75
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Kualitas Audit (Y)
Correlations
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 KUALIT
AS
AUDIT
Y1
Pearson Correlation 1 ,264 ,346* ,561** ,530** ,138 ,656**
Sig. (2-tailed) ,125 ,042 ,000 ,001 ,428 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35
Y2
Pearson Correlation ,264 1 ,356* ,502** ,211 ,252 ,717**
Sig. (2-tailed) ,125 ,036 ,002 ,223 ,145 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35
Y3
Pearson Correlation ,346* ,356* 1 ,608** ,717** ,088 ,728**
Sig. (2-tailed) ,042 ,036 ,000 ,000 ,616 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35
Y4
Pearson Correlation ,561** ,502** ,608** 1 ,462** -,075 ,732**
Sig. (2-tailed) ,000 ,002 ,000 ,005 ,670 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35
Y5
Pearson Correlation ,530** ,211 ,717** ,462** 1 ,028 ,655**
Sig. (2-tailed) ,001 ,223 ,000 ,005 ,873 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35
Y6
Pearson Correlation ,138 ,252 ,088 -,075 ,028 1 ,460**
Sig. (2-tailed) ,428 ,145 ,616 ,670 ,873 ,005
N 35 35 35 35 35 35 35
KUALITAS AUDIT
Pearson Correlation ,656** ,717** ,728** ,732** ,655** ,460** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,005
N 35 35 35 35 35 35 35
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
76
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Keabsahan Data
Hasil Uji Reliabilitas Kompetensi
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 35 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 35 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Hasil Uji Reliabilitas Pengalaman Kerja
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 35 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 35 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure
Hasil Uji Reliabilitas Motivasi
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,681 7
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
0,672 4
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 35 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 35 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,687 4
77
Hasil Uji Reliabilitas Kualitas Audit
2. Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) -4,174 5,480 -,762 ,452 KOMPETENSI ,793 ,093 ,801 8,481 ,000 ,969 1,032
PENGALAMAN KERJA
,025 ,259 ,009 ,095 ,925 ,974 1,026
MOTIVASI ,484 ,188 ,241 2,578 ,015 ,988 1,012
a. Dependent Variable: KUALITAS AUDIT
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 35 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 35 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,696 6
78
Hasil Uji Normalitas
Hasil Uji Heteroskedastisitas
79
3. Hasil Uji Hipotesis Hasil Uji Koefisien determinasi
Hasil Uji t (Parsial)
Smodel Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -5,163 3,750 -1,377 ,178
Kompetensi ,786 ,091 ,794 8,629 ,000
Pengalaman Kerja ,152 ,153 ,094 ,994 ,328
Motivasi ,439 ,190 ,219 2,308 ,028
a. Dependent Variable: Kualitas Audit
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,860a ,740 ,715 1,566