FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI STRUKTUR MODAL …

28
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE 2012-2016) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi dalam Program Studi Akuntansi Disusun Oleh: Meilastri 311527798 PROGRAM SARJANA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA YOGYAKARTA 2018

Transcript of FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI STRUKTUR MODAL …

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI STRUKTUR MODAL …

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI STRUKTUR

MODAL PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL

ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE 2012-2016)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Ekonomi dalam Program Studi Akuntansi

Disusun Oleh:

Meilastri

311527798

PROGRAM SARJANA

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA

YOGYAKARTA

2018

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI STRUKTUR MODAL …
Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI STRUKTUR MODAL …

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh variabel

independen berupa struktur aktiva, ukuran perusahaan, likuiditas, pertumbuhan

penjualan, dan pertumbuhan aktiva terhadap variabel dependen berupa struktur

modal. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan real estate

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012 hingga 2016. Berdasarkan

teknik purposive sampling diperoleh sampel sebanyak 191 perusahaan. Teknik

analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan pengujian hipotesis

berupa analisis regresi linier berganda. Hasil pengujian menunjukkan bahwa

variabel struktur aktiva dan likuiditas berpengaruh negatif signifikan terhadap

struktur modal. Ukuran perusahaan dan pertumbuhan aktiva berpengaruh positif

signifikan terhadap struktur modal. Pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh

positif dan tidak signifikan terhadap struktur modal perusahaan. Struktur aktiva,

ukuran perusahaan, likuiditas, pertumbuhan penjualan, dan pertumbuhan aktiva

mempengaruhi struktur modal secara bersama-sama sebesar 40,5%.

Kata kunci: struktur modal, struktur aktiva, ukuran perusahaan, likuiditas,

pertumbuhan penjualan, pertumbuhan aktiva.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI STRUKTUR MODAL …

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pertumbuhan perusahaan di Indonesia dari tahun ke tahun semakin pesat. Hal

ini ditunjukkan oleh total perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia mengalami kenaikan setiap tahunnya. Hal ini menimbulkan adanya

persaingan yang harus dihadapi oleh perusahaan-perusahaan tersebut. Perusahaan

dituntut untuk terus meningkatkan kinerja agar dapat mempertahankan

kelangsungan usahanya bahkan untuk memenangkan persaingan bisnis yang

semakin ketat.

Pada prinsipnya setiap perusahaan membutuhkan dana untuk pengembangan

bisnisnya. Pendanaan adalah suatu kegiatan yang berkaitan dengan cara

bagaimana perusahaan mendapatkan sumber dana perusahaan (Harsono et al,

2015). Pemenuhan pendanaan dapat berasal dari internal maupun eksternal

perusahaan. Sumber pendanaan internal adalah sumber pendanaan yang berasal

dari perusahaan (baik dari pemilik yang berupa saham dan atau agio saham

maupun dari hasil aktivitas operasional perusahaan yang berupa laba). Sedangkan

sumber pendanaan eksternal adalah sumber pendanaan yang berasal dari eksternal

perusahaan berupa hutang.

Salah satu masalah kebijakan pendanaan dalam perusahaan adalah penentuan

struktur modal yang optimal. Struktur modal adalah pembelanjaan permanen

dimana mencerminkan perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal

sendiri (Riyanto, 1995). Modal asing atau hutang jangka panjang adalah hutang

yang jangka waktunya adalah panjang, umumnya lebih dari 10 tahun (Riyanto,

1995). Modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan yang

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI STRUKTUR MODAL …

2

tertanam di dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya. Modal

sendiri selain berasal dari “luar” perusahaan dapat juga berasal dari “dalam”

perusahaan sendiri, yaitu modal yang dihasilkan atau dibentuk sendiri di dalam

perusahaan (Riyanto, 1995).

Pecking Order Theory yang dikemukakan oleh Myers 1984 menyatakan

bahwa perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi justru tingkat

hutangnya rendah, dikarenakan perusahaan yang profitabilitasnya tinggi memiliki

sumber dana internal yang berlimpah (Widyaningrum, 2015). Menurut teori ini

perusahaan lebih cenderung memilih pendanaan yang berasal dari internal

daripada eksternal perusahaan (Joni dan Lina, 2010). Hal ini disebabkan oleh

pendanaan yang bersumber dari internal tidak menimbulkan cost of capital.

Apabila perusahaan menggunakan dana eksternal maka pemilihan dilakukan

berjenjang mulai dari yang paling aman sampai yang paling berisiko.

Industri property dan real estate merupakan dua hal yang berbeda. Menurut

peraturan perundang-undangan di Indonesia, pengertian mengenai industri real

estate tercantum dalam PMDN No.5 Tahun 1974 tentang industri real estate.

Industri real estate adalah perusahaan properti yang bergerak dalam bidang

penyediaan, pengadaan, serta pematangan tanah bagi keperluan usaha-usaha

industri, termasuk industri pariwisata. Menurut SK Menteri Perumahan Rakyat

No.05/KPTS/BKP4N/1995 pasal 1 ayat 4, property adalah tanah hak dan atau

bangunan permanen yang menjadi objek pemilik dan pembangunan. Dengan kata

lain, property adalah industri real estate ditambah dengan hukum-hukum seperti

sewa dan kepemilikan. Produk-produk yang dihasilkan oleh industri property dan

real estate meliputi perumahan, apartment, rumah toko (ruko), rumah kantor

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI STRUKTUR MODAL …

3

(rukan), gedung perkantoran (office building), pusat perbelanjaan berupa mall,

plaza, atau trade center. Perumahan, apartment, rumah toko (ruko), rumah kantor

(rukan), dan gedung perkantoran (office building) termasuk dalam landed

property. Sedangkan mall, plaza, atau trade center termasuk dalam commercial

building.

Perkembangan sektor property dan real estate tentu akan menarik minat

investor disebabkan oleh harga tanah dan bangunan yang selalu mengalami

kenaikan, tanah yang tidak mengalami penyusutan, supply tanah yang bersifat

tetap, sedangkan terjadi kenaikan demand seiring dengan pertambahan jumlah

penduduk dan bertambahnya kebutuhan manusia akan tempat tinggal,

perkantoran, pusat perbelanjaan, dan lain-lain.

Di negara-negara maju dan berkembang, industri property dan real estate

mengalami pertumbuhan yang pesat. Kondisi seperti ini juga terjadi di Indonesia.

“Salah satu booming investasi yang berkembang pesat di Indonesia saat ini adalah

investasi di sektor properti. Indonesia masih menjadi negara tujuan untuk

investasi di bidang properti” menurut Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Real

Estate Indonesia (REI), Setyo Maharso. Hal ini terlihat dari banyaknya investor

yang berminat menanamkan modalnya dalam sektor property dan real estate di

Indonesia.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti bermaksud melakukan penelitian

dengan judul “Faktor-faktor yang Memengaruhi Struktur Modal pada

Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia (Periode 2012–

2016)”.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI STRUKTUR MODAL …

4

Peneliti ingin mengetahui pengaruh struktur aktiva, ukuran perusahaan,

likuiditas, pertumbuhan penjualan serta pertumbuhan aktiva terhadap struktur

modal. Peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Apakah struktur aktiva berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan

property dan real estate di BEI?

2. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan

property dan real estate di BEI?

3. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan property

dan real estate di BEI?

4. Apakah pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap struktur modal

perusahaan property dan real estate di BEI?

5. Apakah pertumbuhan aktiva berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan

property dan real estate di BEI?

6. Apakah struktur aktiva, ukuran perusahaan, likuiditas, pertumbuhan

penjualan, dan pertumbuhan aktiva berpengaruh secara simultan terhadap

struktur modal perusahaan property dan real estate di BEI?

KAJIAN TEORI

Teori Struktur Modal

Teori Modigliani dan Miller (MM) dicetuskan oleh Profesor Franco

Modigliani dan Merton Miller merupakan dasar dari teori keuangan modern. MM

menunjukkan bahwa dalam keadaan pasar modal sempurna dan tidak ada pajak,

nilai suatu perusahaan seharusnya tidak dipengaruhi oleh struktur modalnya

(Brigham dan Houston, 2014). Penggunaan hutang ataukah modal sendiri akan

memberi dampak yang sama bagi kemakmuran pemilik perusahaan (Husnan,

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI STRUKTUR MODAL …

5

1996). Dalam keadaan ada pajak, MM berpendapat bahwa keputusan pendanaan

menjadi relevan. Nilai perusahaan yang memiliki hutang akan lebih besar dari

nilai perusahaan yang tidak menggunakan hutang.

Agency Theory dikemukakan oleh Michael C. Jensen dan William H.

Meckling pada tahun 1976. Hubungan keagenan adalah hubungan antara principal

dengan agen, yang principal mempekerjakan agen untuk memberikan jasa kepada

principal, dan principal mendelegasikan wewenang pembuatan keputusan kepada

agen. Teori keagenan mengasumsikan bahwa manusia mementingkan diri sendiri,

sehingga manajemen dianggap cenderung mementingkan diri sendiri dengan

melakukan tindakan oportunistik.

Trade-off Theory menyatakan bahwa setiap perusahaan dapat menentukan

target rasio hutang (leverage) yang optimal. Rasio hutang yang optimal ditentukan

berdasarkan perimbangan antara manfaat dan biaya kebangkrutan karena

perusahaan memiliki hutang (Joni dan Lina, 2010).

Menurut Myers (1984), pecking order theory menyatakan bahwa perusahaan

dengan tingkat profitabilitas yang tinggi justru tingkat hutangnya rendah,

dikarenakan perusahaan yang profitabilitasnya tinggi memiliki sumber dana

internal yang berlimpah (Widyaningrum, 2015). Beberapa asumsi yang digunakan

dalam Pecking Order Theory meliputi (Joni dan Lina, 2010):

1) Perusahaan cenderung memilih pendanaan internal terlebih dahulu (laba

ditahan dan depresiasi) sehingga pendanaan eksternal (hutang dan saham)

alternatif terakhir.

2) Jika perusahaan menggunakan dana eksternal maka pemilihan dilakukan

berjenjang mulai dari yang paling aman sampai yang paling berisiko.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI STRUKTUR MODAL …

6

3) Kebijakan dividen yang ketat.

4) Dalam mengantisipasi kekurangan atau kelebihan dari persediaan arus kas

maka perusahaan melakukan portofolio investasi lancar.

Peneliti hanya mengacu pada satu teori yaitu Pecking Order Theory.

Pengaruh Struktur Aktiva terhadap Struktur Modal

Perusahaan mengadakan investasi dalam aktiva tetap adalah dengan harapan

yang sama dengan aktiva lancar, yaitu bahwa perusahaan akan dapat memperoleh

kembali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap tersebut (Riyanto, 1995).

Perusahaan yang memiliki struktur aktiva dengan porsi aktiva tetap yang tinggi

akan lebih mudah memperoleh pinjaman karena dinilai memiliki aktiva jaminan

yang lebih baik. Kreditur akan merasa lebih aman jika memberikan pinjaman

kepada perusahaan yang memiliki aktiva jaminan. Perusahaan yang aktivanya

memadai untuk digunakan sebagai jaminan pinjaman cenderung akan cukup

banyak menggunakan hutang (Brigham dan Houston, 2014). Oleh karena itu,

dapat disimpulkan bahwa struktur aktiva berpengaruh positif terhadap struktur

modal perusahaan. Hal ini didukung oleh penelitian Ismail et al (2015), Ichwan

(2015), Widyaningrum (2015), serta Suweta dan Dewi (2016).

H1: Struktur aktiva berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan.

Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

Semakin besar ukuran suatu perusahaan akan cenderung menggunakan modal

asing yang lebih besar. Hal ini disebabkan karena perusahaan besar membutuhkan

dana yang relatif besar untuk mendanai kegiatan operasionalnya dan salah satu

alternatif pemenuhannya yaitu penggunaan modal asing apabila modal sendiri

tidak mencukupi. Dalam pecking order theory dinyatakan bahwa perusahaan akan

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI STRUKTUR MODAL …

7

cenderung mengutamakan penggunaan dana internal, tetapi jika tidak mencukupi,

dana eksternal yang menjadi alternatif pertama adalah hutang. Oleh karena itu,

dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap

struktur modal perusahaan. Hal ini didukung oleh penelitian Ismail et al (2015),

Ichwan (2015), serta Antoni et al (2016).

H2: Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan.

Pengaruh Likuiditas terhadap Struktur Modal

Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban finansial jangka pendek. Angka rasio yang dihasilkan

menunjukkan seberapa jauh hutang lancar perusahaan dijamin dengan aktiva

lancar. Dalam pecking order theory saat perusahaan memerlukan dana yang cukup

besar namun dana internal tidak mencukupi maka perusahaan dapat mencari dana

eksternal mulai dari yang paling aman berupa hutang. Likuiditas menjadi indikator

bagi para kreditur untuk menilai kelayakan calon debiturnya, karena para kreditur

tidak ingin mengalami kerugian akibat gagal bayar. Semakin tinggi tingkat

likuiditas perusahaan, semakin mudah perusahaan mendapatkan hutang lancar.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap

struktur modal perusahaan.

H3: Likuiditas berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan.

Pengaruh Pertumbuhan Penjualan terhadap Struktur Modal

Pertumbuhan penjualan merupakan rasio selisih antara jumlah penjualan pada

periode ini dan periode sebelumnya dengan jumlah penjualan periode sebelumnya.

Suatu perusahaan yang penjualannya relatif stabil dapat secara aman mengambil

hutang dalam jumlah yang lebih besar dan mengeluarkan beban tetap yang lebih

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI STRUKTUR MODAL …

8

tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang penjualannya tidak stabil (Brigham

dan Houston, 2014). Para kreditur akan merasa lebih aman saat meminjamkan

dananya kepada perusahaan yang memiliki pertumbuhan penjualan yang stabil.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan penjualan berpengaruh

positif terhadap struktur modal perusahaan. Hal ini didukung oleh penelitian

Naibaho et al (2015) serta Suweta dan Dewi (2016).

H4: Pertumbuhan penjualan berpengaruh positif terhadap struktur modal

perusahaan.

Pengaruh Pertumbuhan Aktiva terhadap Struktur Modal

Pertumbuhan aktiva merupakan rasio selisih antara jumlah aktiva pada

periode ini dan periode sebelumnya dengan jumlah aktiva periode sebelumnya.

Peningkatan aktiva yang diikuti oleh peningkatan hasil operasi akan semakin

mempercepat pertumbuhan perusahaan. Semakin tinggi pertumbuhan perusahaan

maka semakin besar kebutuhan dana yang diperlukan untuk pembiayaan ekspansi.

Dalam pecking order theory dinyatakan bahwa perusahaan akan cenderung

mengutamakan penggunaan dana internal, tetapi jika tidak mencukupi, dana

eksternal yang menjadi alternatif pertama adalah hutang. Oleh karena itu, dapat

disimpulkan bahwa pertumbuhan aktiva berpengaruh positif terhadap struktur

modal perusahaan. Hal ini didukung oleh penelitian Suweta dan Dewi (2016)

yang menyatakan bahwa pertumbuhan aktiva berpengaruh positif terhadap

struktur modal.

H5: Pertumbuhan aktiva berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI STRUKTUR MODAL …

9

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal komparatif (causal-comparative

research). Penelitian ini menguji pengaruh variabel-variabel independen yang

berupa struktur aktiva, ukuran perusahaan, likuiditas, pertumbuhan penjualan, dan

pertumbuhan aktiva terhadap variabel dependen berupa struktur modal. Populasi

dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan real estate yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia tahun 2012–2016. Teknik pengambilan sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode pemilihan sampel bertujuan

(purposive sampling) berdasarkan pertimbangan. Sumber data yang digunakan

adalah data sekunder berupa data internal perusahaan. Jenis data yang

dikumpulkan adalah data dokumenter berupa laporan keuangan perusahaan

property dan real estate pada periode 2012–2016 yang diperoleh melalui

www.idx.co.id.

Struktur modal dalam penelitian ini diproksikan dengan salah satu rasio

leverage yaitu Debt to Total Assets Ratio (DAR). Rasio leverage merupakan rasio

yang menggambarkan besarnya proporsi hutang yang digunakan perusahaan

untuk membiayai aktivanya. Debt to Total Assets Ratio (DAR) dapat dihitung

dengan membandingkan total hutang dengan total aktiva perusahaan.

Total Hutang

DAR = Total Aktiva

Struktur aktiva menggambarkan besarnya aktiva yang dapat dijadikan sebagai

jaminan saat perusahaan melakukan pinjaman kepada pihak kreditur. Struktur

aktiva diproksikan dengan Fixed Assets Ratio (FAR). Fixed Assets Ratio (FAR)

menggambarkan proporsi aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. FAR dapat

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI STRUKTUR MODAL …

10

dihitung dengan membandingkan total aktiva tetap dengan total aktiva (Joni dan

Lina, 2010).

Total Aktiva Tetap

FAR = Total Aktiva

Ukuran perusahaan dalam penelitian ini diproksikan dengan logaritma (log)

dari total aktiva (Widyaningrum, 2015).

LOG_SIZE = Log (Total Aktiva)

Likuiditas dalam penelitian ini diproksikan dengan logaritma (log) dari

Current Ratio (CR). Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan

memenuhi kewajiban finansial jangka pendek. Current Ratio (CR)

menggambarkan proporsi aktiva lancar yang dapat digunakan untuk memenuhi

hutang lancar perusahaan. CR dapat dihitung dengan membandingkan total aktiva

lancar dengan total hutang lancar (Primantara dan Dewi, 2016).

Total Aktiva Lancar

LOG_CR = Log

Total Hutang Lancar

Pertumbuhan penjualan (Sales Growth) menggambarkan perubahan penjualan

yang dapat dihitung dengan membandingkan selisih antara penjualan tahunt

(sekarang) dan penjualan tahunt-1 (sebelumnya) dengan penjualan tahunt-1

(sebelumnya).

Total Penjualant – Total Penjualant-1

SG = Total Penjualant-1

Pertumbuhan aktiva (Asset Growth) menggambarkan perubahan aktiva yang

dapat dihitung dengan membandingkan selisih antara total aktiva tahunt

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI STRUKTUR MODAL …

11

(sekarang) dan total aktiva tahunt-1 (sebelumnya) dengan total aktiva tahunt-1

(sebelumnya).

Total Aktivat – Total Aktivat-1

AG = Total Aktivat-1

Metode analisis data dalam penelitian ini dimulai dari statistik deskriptif, uji

asumsi klasik, dan pengujian hipotesis. Analisis statistik deskriptif memberikan

gambaran tentang ringkasan data-data penelitian seperti mean, standar deviasi,

dan lain-lain. Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi

pada analisis regresi berganda. Uji asumsi klasik terdiri atas uji normalitas, uji

multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.

Uji normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data. Model

regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal (Santoso,

2000). Uji normalitas bisa dilakukan dengan beberapa cara yaitu analisis grafik

pada "Normal P-P Plot" atau analisis statistik pada "Tabel Kolmogorov Smirnov".

Normalitas pada “Normal P-P Plot” dapat dideteksi dengan melihat penyebaran

data (titik) pada sumbu diagonal grafik. Normalitas pada "Tabel Kolmogorov

Smirnov" dapat dideteksi dengan melihat baris “Asymp. Sig. (2-tailed)”. Bila nilai

“unstandardized residual” pada “Asymp. Sig. (2-tailed)” lebih besar dari

signifikansi 5% (>0,05) maka uji normalitas terpenuhi yang berarti bahwa data

residual terdistribusi normal.

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) (Ghozali, 2016).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel

independen. Multikolinieritas dapat dilihat dari (1) nilai Tolerance dan (2)

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI STRUKTUR MODAL …

12

Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk

menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama

dengan nilai VIF ≥ 10.

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke

pengamatan yang lain (Santoso, 2000). Uji heteroskedastisitas dilakukan

menggunakan uji glejser. Glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolut

residual terhadap variabel independen (Ghozali, 2016). Jika variabel independen

signifikan secara statistik memengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi

terjadi heteroskedastisitas.

Uji autokorelasi merupakan pengujian asumsi dalam regresi dimana variabel

dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Model regresi yang baik

adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Deteksi adanya autokorelasi

dilakukan dengan melihat besaran angka D-W (Durbin Watson). Nilai D-W akan

dibandingkan dengan nilai tabel D-W dengan menggunakan signifikansi 5%.

Tabel Pengambilan Keputusan Autokorelasi

Hipotesis nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl

Tidak ada autokorelasi positif No Desicison dl ≤ d ≤ du

Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4 – dl < d < 4

Tidak ada autokorelasi negatif No Desicison 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl

Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif Tidak ditolak du < d < 4 – du

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier

berganda berupa koefisien determinasi, uji F (uji simultan), dan uji t (uji parsial).

Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan variabel-variabel

independen menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi

adalah antara nol dan satu (Ghozali, 2016). Semakin mendekati angka 0, maka

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI STRUKTUR MODAL …

13

semakin kecil pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen.

Sebaliknya, semakin mendekati angka 1, maka semakin besar pengaruh semua

variabel independen terhadap variabel dependen.

Uji Simultan (Uji F) dilakukan dengan menggunakan distribusi Fisher

(distribusi F). Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel

independen secara bersama-sama (simultan) dapat berpengaruh terhadap variabel

dependen (Algifari, 2016). Uji simultan dilakukan dengan membandingkan nilai F

hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel.

Uji parsial (Uji t) digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel-

variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Cara

melakukan uji t dengan membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis

menurut tabel. Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan

nilai t tabel (positif) atau lebih kecil dibandingkan t tabel (negatif), kita menerima

hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara

individual memengaruhi variabel dependen, dan sebaliknya.

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Tabel Pemilihan Sampel

No Keterangan 2012 2013 2014 2015 2016 Total

1

Total perusahaan property dan real

estate yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia

45 47 46 49 49 236

2

Perusahaan tidak memiliki periode

pelaporan keuangan 12 bulan karena

berasal dari sub sektor lain

- (3) - - - (3)

3

Perusahaan tidak memiliki periode

pelaporan keuangan 12 bulan karena

merupakan perusahaan baru

(3) - (1) (4) - (8)

4 Perusahaan tidak memiliki periode

pelaporan keuangan 12 bulan karena - (1) (1) - - (2)

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI STRUKTUR MODAL …

14

pindah ke sub sektor lain

5 Perusahaan yang tidak mempublikasikan

laporan keuangan - - - - (1) (1)

6 Perusahaan yang mengalami delisting

dari Bursa Efek Indonesia (4) (3) (2) (2) (2) (13)

7 Perusahaan yang memiliki data outlier (5) (6) (3) (3) (1) (18)

Jumlah sampel per tahun 33 34 39 40 45 191

Jumlah sampel selama periode penelitian 191

Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

DAR 191 ,0335 ,7402 ,390058 ,1655652

FAR 191 ,0002 ,7905 ,098936 ,1341656

LOG_SIZE 191 10,9300 14,2500 12,528586 ,6402652

LOG_CR 191 -,6825 1,2803 ,284793 ,3404681

SG 191 -,8712 1,0961 ,132584 ,3792045

AG 191 -,1926 ,8934 ,137756 ,1824740

Valid N (listwise) 191

Sumber: Data Sekunder diolah menggunakan SPSS

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 191

Normal

Parameters(a,b)

Mean ,0000000

Std. Deviation ,12597438

Most Extreme

Differences

Absolute ,053

Positive ,050

Negative -,053

Kolmogorov-Smirnov Z ,737

Asymp. Sig. (2-tailed) ,650

Sumber: Data sekunder diolah menggunakan SPSS

Hasil pengujian normalitas dengan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

menunjukkan nilai “Asymp. Sig. (2-tailed)” sebesar 0,650. Nilai “Asymp. Sig. (2-

tailed)” tersebut menghasilkan lebih besar dari α sebesar 0,05, sehingga dapat

disimpulkan bahwa data sampel berdistribusi normal.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI STRUKTUR MODAL …

15

Hasil Uji Multikolinieritas

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -,495 ,188 -2,629 ,009

FAR -,145 ,070 -,117 -2,072 ,040 ,976 1,025

LOG_SIZE ,074 ,015 ,287 4,946 ,000 ,929 1,076

LOG_CR -,210 ,028 -,431 -7,480 ,000 ,942 1,062

SG ,001 ,026 ,002 ,031 ,975 ,882 1,134

AG ,214 ,056 ,235 3,840 ,000 ,832 1,201

Sumber: Data sekunder diolah menggunakan SPSS

Hasil uji multikolinieritas menunjukkan bahwa semua variabel independen

mempunyai nilai Tolerance di atas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10, sehingga dapat

disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini tidak terjadi multikolineritas.

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t

Sig.

B

Std.

Error Beta

1 (Constant) ,170 ,101 1,674 ,096

FAR -,045 ,038 -,088 -1,209 ,228

LOG_SIZE -,005 ,008 -,047 -,625 ,533

LOG_CR ,019 ,015 ,093 1,255 ,211

SG -,023 ,014 -,128 -1,674 ,096

AG ,005 ,030 ,014 ,174 ,862

Sumber: Data sekunder diolah menggunakan SPSS

Hasil uji Glejser menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen

yang signifikan (lebih kecil dari 0,05) memengaruhi variabel dependen yaitu

absolute residual (abs_res). Hal ini terlihat dari nilai signifikansi (Sig) tiap

variabel lebih besar dari α sebesar 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa model

regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI STRUKTUR MODAL …

16

Hasil Uji Autokorelasi

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 ,649(a) ,421 ,405 ,1276654 1,856

Sumber: Data sekunder diolah menggunakan SPSS

Hasil uji autokorelasi diperoleh nilai D-W sebesar 1,856. Dengan α sebesar

5% dan jumlah sampel sebanyak 191 pada tabel D-W, maka diperoleh nilai du

sebesar 1,8171 dan dl sebesar 1,7098. Berdasarkan tabel pengambilan keputusan

ada tidaknya autokorelasi, nilai D-W atau d berada diantara du dan 4-du yakni

1,8171 ≤ 1,856 ≤ 2,1829. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model

regresi tersebut tidak terjadi autokorelasi.

Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Erro

r

Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -,495 ,188 -2,629 ,009

FAR -,145 ,070 -,117 -2,072 ,040 ,976 1,025

LOG_SIZE ,074 ,015 ,287 4,946 ,000 ,929 1,076

LOG_CR -,210 ,028 -,431 -7,480 ,000 ,942 1,062

SG ,001 ,026 ,002 ,031 ,975 ,882 1,134

AG ,214 ,056 ,235 3,840 ,000 ,832 1,201

Sumber: Data sekunder diolah menggunakan SPSS

Berdasarkan nilai “B” hasil uji regresi linier berganda tersebut diperoleh

persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut:

DAR = – 0,495 – 0,145 FAR + 0,074 LOG_SIZE – 0,210 LOG_CR + 0,001 SG +

0,214 AG + ε

Keterangan:

DAR : Struktur Modal SG : Pertumbuhan Penjualan

FAR : Struktur Aktiva AG : Pertumbuhan Aktiva

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI STRUKTUR MODAL …

17

LOG_SIZE : Ukuran Perusahaan ε : Kesalahan Residual

LOG_CR : Likuiditas

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,649(a) ,421 ,405 ,1276654

Sumber: Data sekunder diolah menggunakan SPSS

Hasil uji koefisien determinasi dilihat dari nilai adjusted R2. Nilai adjusted R

2

sebesar 0,405 menunjukkan bahwa struktur modal dipengaruhi oleh struktur

aktiva, ukuran perusahaan, likuiditas, pertumbuhan penjualan dan pertumbuhan

aktiva sebesar 40,5%. Sedangkan sisanya sebesar 59,5 % dipengaruhi oleh faktor-

faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Hasil Uji F

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2,193 5 ,439 26,911 ,000(a)

Residual 3,015 185 ,016

Total 5,208 190

Sumber: Data sekunder diolah menggunakan SPSS

Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai F hitung sebesar 26,911 dengan

nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai F hitung sebesar 26,911 lebih besar dari

nilai F menurut tabel sebesar 2,262937 maka H0 ditolak atau HA diterima. Nilai

“Sig” sebesar 0,000 lebih kecil dari α sebesar 0,05. Dapat disimpulkan bahwa

struktur aktiva, ukuran perusahaan, likuiditas, pertumbuhan penjualan dan

pertumbuhan aktiva berpengaruh signifikan terhadap struktur modal secara

bersama-sama.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI STRUKTUR MODAL …

18

Hasil Uji t

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -,495 ,188 -2,629 ,009

FAR -,145 ,070 -,117 -2,072 ,040 ,976 1,025

LOG_SIZE ,074 ,015 ,287 4,946 ,000 ,929 1,076

LOG_CR -,210 ,028 -,431 -7,480 ,000 ,942 1,062

SG ,001 ,026 ,002 ,031 ,975 ,882 1,134

AG ,214 ,056 ,235 3,840 ,000 ,832 1,201

Sumber: Data sekunder diolah menggunakan SPSS

Struktur aktiva (FAR) memiliki nilai t hitung sebesar –2,072, nilai

signifikansi sebesar 0,040 lebih kecil dari 0,05, dan koefisien regresi sebesar –

0,145. Nilai t hitung sebesar –2,072 lebih kecil dari nilai t menurut tabel sebesar –

1,97287 sehingga nilai tersebut berada di daerah penolakan H0 atau HA diterima.

Dapat disimpulkan bahwa struktur aktiva berpengaruh negatif signifikan terhadap

struktur modal. Hipotesis pertama tidak didukung karena tidak sesuai dengan hasil

penelitian. Hal ini diduga karena struktur aktiva khususnya aktiva tetap digunakan

oleh perusahaan untuk menghasilkan produk penjualannya. Semakin banyak

aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan berarti peluang untuk mendapatkan

penjualan yang tinggi semakin besar. Tingginya penjualan yang dicapai

perusahaan akan semakin meningkatkan laba perusahaan. Laba tersebut dijadikan

sebagai sumber modal utama bagi perusahaan, sehingga struktur modal yang

dimiliki perusahaan semakin kecil.

Ukuran perusahaan (LOG_SIZE) memiliki nilai t hitung sebesar 4,946, nilai

signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, dan koefisien regresi sebesar

0,074. Nilai t hitung sebesar 4,946 lebih besar dari nilai t menurut tabel sebesar

1,97287 sehingga nilai tersebut berada di daerah penolakan H0 atau HA diterima.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI STRUKTUR MODAL …

19

Dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan

terhadap struktur modal. Hipotesis kedua didukung dengan hasil penelitian.

Perusahaan yang lebih besar cenderung memiliki tingkat Leverage yang lebih

tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil, dimana tingkat

kebangkrutanya lebih rendah daripada perusahaan kecil, semakin besar suatu

perusahaan, ada kecenderungan untuk menggunakan jumlah pinjaman yang lebih

besar dibandingkan dengan perusahaan kecil (Ichwan, 2015). Perusahaan dengan

ukuran perusahaan yang besar memiliki jumlah hutang yang lebih banyak

sehingga struktur modal yang dimiliki lebih banyak pula. Dan sebaliknya,

perusahaan dengan ukuran perusahaan yang kecil memiliki jumlah hutang sedikit

sehingga struktur modal yang dimiliki pun kecil.

Likuiditas (LOG_CR) memiliki nilai t hitung sebesar –7,480, nilai

signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, dan koefisien regresi sebesar –

0,210. Nilai t hitung sebesar –7,480 lebih kecil dari nilai t menurut tabel sebesar –

1,97287 sehingga nilai tersebut berada di daerah penolakan H0 atau HA diterima.

Dapat disimpulkan bahwa likuiditas berpengaruh negatif signifikan terhadap

struktur modal. hipotesis ketiga tidak didukung karena tidak sesuai dengan hasil

penelitian. Hal ini diduga karena perusahaan yang mempunyai tingkat likuiditas

yang tinggi berarti perusahaan tersebut mempunyai aktiva lancar yang tinggi.

Aktiva lancar yang produktif dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan

sehingga dana internal yang dimiliki perusahaan pun semakin meningkat. Sesuai

dengan pecking order theory suatu perusahaan akan cenderung menggunakan

dana internal yang dimilikinya terlebih dahulu untuk membiayai aktivitas

operasionalnya sebelum menggunakan dana dari pihak luar melalui hutang.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI STRUKTUR MODAL …

20

Pertumbuhan penjualan (SG) memiliki nilai t hitung sebesar 0,031, nilai

signifikansi sebesar 0,975 lebih besar dari 0,05, dan koefisien regresi sebesar

0,001. Nilai t hitung sebesar 0,031 berada diantara nilai t menurut tabel yaitu –

1,97287 ≤ 0,031 ≤ 1,97287, sehingga nilai tersebut berada di daerah penerimaan

H0 atau HA ditolak. Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan penjualan tidak

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap struktur modal. Hipotesis

keempat tidak didukung oleh hasil penelitian. Hal ini diduga karena pertumbuhan

penjualan yang besar belum tentu akan meningkatkan besarnya hutang yang

digunakan perusahaan. Pertumbuhan penjualan yang tinggi mengindikasikan

tersedianya sumber dana internal yang memadai untuk kegiatan operasional

perusahaan. Semakin banyak laba yang ditahan untuk kegiatan operasi berakibat

pada berkurangnya keinginan perusahaan melakukan pinjaman.

Pertumbuhan aktiva (AG) memiliki nilai t hitung sebesar 3,840, nilai

signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, dan koefisien regresi sebesar

0,214. Nilai t hitung sebesar 3,840 lebih besar dari nilai t menurut tabel sebesar

1,97287 sehingga nilai tersebut berada di daerah penolakan H0 atau HA diterima.

Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan aktiva berpengaruh positif signifikan

terhadap struktur modal. Hipotesis kelima didukung oleh hasil penelitian.

Perusahaan yang memiliki pertumbuhan aktiva yang tinggi mengindikasikan

bahwa perusahaan tersebut melakukan ekspansi bisnis, sehingga kemungkinan

perusahaan melakukan pinjaman akan semakin besar apabila dana internal tidak

mencukupi.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI STRUKTUR MODAL …

21

PENUTUP

Kesimpulan

1. Struktur aktiva, ukuran perusahaan, likuiditas, pertumbuhan penjualan dan

pertumbuhan aktiva mampu memengaruhi struktur modal sebesar 40,5%.

2. Struktur aktiva, ukuran perusahaan, likuiditas, pertumbuhan penjualan dan

pertumbuhan aktiva berpengaruh signifikan terhadap struktur modal secara

bersama-sama.

3. Struktur aktiva yang diproksikan dengan Fixed Asset Ratio (FAR)

berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal.

4. Ukuran perusahaan yang diproksikan dengan Log Total Aktiva (LOG_SIZE)

berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal.

5. Likuiditas yang diproksikan dengan Log Current Ratio (LOG_CR)

berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal.

6. Pertumbuhan penjualan yang diproksikan dengan Sales Growth (SG) tidak

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap struktur modal.

7. Pertumbuhan aktiva yang diproksikan dengan Asset Growth (AG)

berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal.

Keterbatasan Penelitian

Hasil penelitian ini masih memiliki beberapa keterbatasan sebagai berikut:

1. Periode pengamatan yang digunakan oleh peneliti relatif pendek hanya lima

tahun yaitu tahun 2012-2016, sehingga kurang mencerminkan kondisi dalam

jangka panjang.

2. Peneliti hanya menggunakan lima variabel independen, sebenarnya masih

banyak variabel yang dapat memengaruhi struktur modal.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI STRUKTUR MODAL …

22

3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel struktur aktiva, ukuran

perusahaan, likuiditas, pertumbuhan penjualan dan pertumbuhan aktiva

mampu memengaruhi struktur modal sebesar 40,5%, sehingga perlu dicari

variabel-variabel lain yang memengaruhi struktur modal.

Saran

Beberapa saran dari peneliti berdasarkan penelitian yang telah dilakukan

adalah sebagai berikut:

1. Bagi investor

Investor perlu memperhatikan besarnya struktur modal serta faktor-faktor

yang memengaruhinya seperti struktur aktiva, ukuran perusahaan, likuiditas, dan

pertumbuhan aktiva sebelum mengambil keputusan dalam melakukan investasi.

2. Bagi perusahaan

Manajer perusahaan perlu mempertimbangkan faktor-faktor yang

memengaruhi struktur modal dalam menetapkan besarnya dana, baik yang

bersumber dari hutang maupun modal sendiri. Pendanaan tersebut diharapkan

mampu membiayai aktivitas operasional dan investasi perusahaan, serta dapat

menciptakan struktur modal yang optimum.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel-variabel lain yang

mungkin dapat memengaruhi struktur modal, karena dalam penelitian ini variabel

independen hanya mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 40,5%.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI STRUKTUR MODAL …

23

DAFTAR PUSTAKA

Algifari. 2016. Statistika Induktif untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UPP

STIM YKPN.

Antoni, Chenita Chandra, dan Febsri Susanti. 2016. Faktor-Faktor yang

Memengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek

Indonesia. Jurnal Benefita. Vol. 1, No. 2, Juli 2016, hlm. 78-94.

Atiqoh, Zummatul dan Nur Fadjrih Asyik. 2016. Pengaruh Kinerja Keuangan,

Size, Pertumbuhan Penjualan, dan Kepemilikan Saham Terhadap Struktur

Modal. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi. Vol. 5, No. 5, Mei 2016.

Brigham dan Houston. 2014. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Buku 2.

Jakarta: Salemba Empat.

Fitriyanto. 2013. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Struktur Modal dan

Dampaknya Terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi. Universitas Negeri

Semarang.

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS

23. Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro.

Harsono, et al. 2015. Bisnis Pengantar. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi YKPN.

Husnan, Suad. 1996. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan

Jangka Panjang). Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Ichwan, Fith Yuniar. 2015. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, dan

Profitabilitas Terhadap Struktur Modal. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi. Vol.

4, No. 6, 2015.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 1999. Metodologi Penelitian

Bisnis.Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Ismail, Anas, Triyono, dan Fathan Achyani. 2015. Faktor-Faktor yang

Memengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Property dan Real Estate.

Daya Saing Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya. Vol. 17, No. 1, Juni

2015.

Joni dan Lina. 2010. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Struktur Modal. Jurnal

Bisnis dan Akuntansi. Vol. 12, No. 2, Agustus 2010, hlm. 81-96.

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Real Estate Indonesia (REI) Setyo Maharso.

Harian Ekonomi NERACA berita bisnis & ekonomi Indonesia terkini. Sabtu

22/06/2013.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI STRUKTUR MODAL …

24

Marentek, Anita Sarly. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Struktur

Modal Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(pada Perusahaan Food and Beverage Periode 2007-2010). Jurnal Berkala

Ilmiah Efisiensi. Vol. 15, No. 05, 2015.

Margaretha, Farah. 2003. Tinjauan Persepsi Manajemen Terhadap Struktur

Modal Perusahaan Go Public. Media Riset Bisnis dan Manajemen. Jakarta:

Universitas Trisakti. No. 3. Hal. 98-115.

Maryanti, Eny. 2016. Analisis Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan,

Pertumbuhan Penjualan, dan Struktur Aktiva Terhadap Struktur Modal pada

Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol. 1, No. 2, 2016.

Naibaho, Andreas, Topowijono, dan Devi Farah Azizah. 2015. Pengaruh

Profitabilitas, Pertumbuhan Penjualan, Struktur Aktiva, dan Ukuran

Perusahaan Terhadap Struktur Modal (Studi Kasus pada Perusahaan

Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013). Jurnal

Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 28, No. 1, November 2015.

Nisa, Noventina Khoirun. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi

Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada Perrusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012). Skripsi. Universitas

Gadjah Mada.

PMDN No.5 Tahun 1974 tentang industri real estate.

Prayogo, Pungkas. 2016. Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Struktur

Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.

Primantara, Ditya Yudi dan Made Rusmala Dewi. 2016. Pengaruh Likuiditas,

Profitabilitas, Risiko Bisnis, Ukuran Perusahaan, dan Pajak Terhadap

Struktur Modal. E-Jurnal Manajemen Unud. Vol. 5, No. 5, 2016.

Riyanto, Bambang. 1995. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan Edisi 4.

Yogyakarta. BPFE-Yogyakarta.

Sansoethan, Dithya Kusuma. 2016. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Struktur

Modal pada Perusahaan Makanan dan Minuman. Jurnal Ilmu dan Riset

Akuntansi. Vol. 5, No. 1, Januari 2016.

Santoso, Singgih. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta. PT Elex

Media Komputindo.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI STRUKTUR MODAL …

25

Saptarani, Sella. 2016. Pengaruh Profitabilitas dan solvabilitas Terhadap Harga

Saham Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2010-2014. Skripsi. Universitas Lampung.

SK Menteri Perumahan Rakyat no.05/KPTS/BKP4N/1995 pasal 1 ayat 4.

Suweta, Ni Made Novione Purnama Dewi dan Made Rusmala Dewi. 2016.

Pengaruh Pertumbuhan Penjualan, Struktur Aktiva, dan Pertumbuhan

Aktiva Terhadap Struktur Modal. E-Jurnal Manajemen Unud. Vol. 5, No.8,

2016.

Thausyah, Nudzunul Fiara. 2015. Pengaruh Pertumbuhan Penjualan, Struktur

Aktiva, dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal. Jurnal Ilmu dan Riset

Manajemen. Vol. 4, No. 9, Agustus 2015.

Widyaningrum, Yunita. 2015. Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aktiva, dan

Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal Perusahaan. Skripsi.

Universitas Negeri Yogyakarta.

Zuhro MB, Fatimatuz dan Suwitho. 2016. Pengaruh Ukuran Perusahaan,

Pertumbuhan Aset, dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal. Jurnal Ilmu

dan Riset Manajemen. Vol. 5, No. 5, Mei 2016.

www.idx.co.id

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id