FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan...

188
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN OBESITAS SENTRAL PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ANGKATAN 2012-2014 Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) Oleh: DWI RAHMAWATI 1111101000090 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

Transcript of FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan...

Page 1: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN OBESITAS

SENTRAL PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI KESEHATAN

MASYARAKAT UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ANGKATAN

2012-2014

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)

Oleh:

DWI RAHMAWATI

1111101000090

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 2: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

i

Page 3: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

ii

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HHIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

PEMINATAN GIZI

Skripsi, 19 Agustus 2015

Dwi Rahmawati, NIM : 1111101000090

Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Obesitas Sentral pada

Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Angkatan 2012-2014

xxii + 164 halaman, 28 tabel, 2 bagan, 9 lampiran

ABSTRAK

Obesitas sentral merupakan masalah kesehatan dan gizi masyarakat yang

dapat terjadi di dunia. Obesitas sentral merupakan salah satu penyebab terjadinya

penyakit - penyakit degeneratif dan dipengaruhi oleh banyak faktor risiko.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan

obesitas sentral pada mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Angkatan

2012-2014.

Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini ialah cross sectional.

Sampel penelitian ialah 93 mahasiswa yang diperoleh secara acak. Data yang

dikumpulkan pada penelitian ini ialah pengukuran lingkar pinggang, umur, jenis

kelamin, aktivitas fisik, keadaan mental emosional, dan asupan gizi. Obesitas

sentral yang dimaksud ialah lingkar pinggang ≥ 90 cm untuk laki-laki dan ≥ 80cm

untuk perempuan. Uji t-test independen dan Chi-square digunakan pada saat

menganalisis data.

Prevalensi obesitas sentral pada mahasiswa ialah 34,4 %, dimana obesitas

sentral lebih banyak ditemukan pada mahasiswa perempuan (39,2%)

dibandingkan laki-laki (7,1%). Umur, kondisi mental emosional, dan asupan

vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor -

faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa diantaranya

jenis kelamin (p=0,030), aktivitas fisik (p=0,000), asupan energi (p=0,000),

asupan karbohidrat sederhana (p=0,000), asupan protein (p=0,000), asupan lemak

(p=0,000), asupan serat (p=0,000), dan asupan kalsium (p=0,017).

Disimpulkan bahwa rendahnya aktivitas fisik, tingginya asupan energi,

karbohidrat sederhana, protein, dan lemak, serta rendahnya asupan serat

merupakan faktor-faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada

mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat. Disarankan kepada mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat untuk meningkatkan aktivitas fisik,

mengurangi asupan energi, karbohidrat sederhana, protein, dan lemak serta

meningkatkan asupan serat dan kalsium.

Kata kunci : Obesitas sentral, mahasiswa, asupan gizi

Daftar bacaan : 54 (2000-2015)

Page 4: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

iii

ISLAMIC STATE UNIVERSITY OF SYARIF HIDAYATULLAH

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCE

PUBLIC HEALTH STUDY PROGRAM

SPECIALIZATION OF NUTRITION

Undergraduated Thesis, August 19, 2015

Dwi Rahmawati, NIM : 1111101000090

Related Factors To Central Obesity of Public Health’s Students UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Of 2012-2014

xxii + 164 pages, 28 tables, 2 charts, 9 attachments

ABSTRACT

Central obesity is a public health and nutrition problems that can be

occured in the world. This is one of the causes of the degenerative diseases and it

is influences by many factors. The objective of this research is determining factors

related to central obesity of Public Health‟s students UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta of 2012-2014.

The research uses cross sectional for its study design. The sample are 93

students, are chosen randomly. The collected data are waist circumference

assessment, age, sex, physical activity, mental emotional disorder, and dietary

intake. Central obesity is defined for men waist circumference is more equal to 90

cm and for women waist circumference is more equal to 80 cm. Independen t –

test and chi-square are used in analyzing the data.

The prevalence of central obesity is 34,4 % and it is significantly higher in

women (39,2 %) than men (7,1 %). Age, mental emotional disorder, and vitamin

D intake are not related to central obesity. The related factors to central obesity

which are derived from this research are sex (p=0,030), physical activity

(p=0,000), energy intake (p=0000), simple carbohydrate intake (p=0000), protein

intake (p=0,000), fat intake (p=0,000), fiber intake (p=0,000), and calcium intake

(p=0,017).

The conclusion is low physical activity, high energy intake, high simple

carbohydrate intake, high protein intake, high fat intake, low fiber intake, and low

calcium intake are related factors to central obesity of Public Health‟s students

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. That is the reason why the Public Health‟s

students of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta are suggested to not only increase

physical activity, fiber intake, and calcium intake but also to decrease energy

intake, simple carbohydrate intake, and fat intake.

Keywords : central obesity, student, and nutritional intake

References : 54 (2000-2015)

Page 5: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

iv

Page 6: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

v

Page 7: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Dwi Rahmawati

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 30 November 1993

Alamat : Jalan Batutulis VIII No.12 RT. 008 RW. 03,

Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Gambir,

Jakarta Pusat

Jenis Kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Email : [email protected]

Telepon : 08567583395

Riwayat Pendidikan

1999 – 2000 TK Gelatik Jakarta Pusat

2000 – 2006 SDN Pasar Baru 011 Pagi

2006 – 2009 SMPN 1 Jakarta

2009 – 2011 SMAN 3 Jakarta

2011 – Sekarang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 8: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

vii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan

karunia-Nya saya dapat menyelesaikan pembuatan skripsi ini tepat pada

waktunya. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang

berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014.

Dalam pembuatan skripsi ini, saya ingin menjelaskan tentang distribusi

obesitas sentral dan faktor – faktor apa saja yang berhubungan dengan obesitas

sentral pada mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014. Pada kesempatan ini, penulis ingin

mengucapkan terima kasih yang tak terhingga atas doa, dukungan, dan bimbingan

yang diberikan. Ucapan terima kasih saya berikan kepada :

1. Bapak H. Anes dan Ibu Hj. Nurjanah, selaku kedua orang tua yang selalu

memberikan doa dan dukungan, baik moril maupun materil dalam

penyusunan skripsi ini.

2. Ibu Fajar Ariyanti, SKM, M.Kes, Ph.D, selaku Kepala Program Studi

Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN

Syarif Hidyatullah Jakarta.

3. Ibu Febrianti, M.Si dan Ibu Raihana Nadra Alkaff, SKM, MMA, selaku

dosen pembimbing skripsi, yang senatiasa memberikan waktu, dukungan,

dan bimbingannya kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Hoirun Nisa, M.Kes, Ph.D, Ibu Dewi Utami Iriani, M.Kes, Ph.D, dan

Hera Nurlita, S.Si.T, M.Kes, selaku dosen penguji skripsi, yang telah

memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

5. Kakak dan adikku yang juga selalu memberikan doa dan semangat dalam

segala hal.

6. Sahabat-sahabatku tercinta: Harum, Renita, dan Yarra yang telah

memberikan semangat selama kuliah.

Page 9: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

viii

7. Dan teman- teman seperjuangan angkatan 2011 yang tidak dapat ku

sebutkan satu per satu. Terima kasih atas semangat dan dukungan kalian.

Semoga kita dapat lulus bersama – sama.

Akhir kata, saya menyadari bahwa pembuatan skripsi ini masih jauh dari

sempurna dan banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya mengharapkan saran,

kritik dan petunjuk dari berbagai pihak untuk pembuatan skripsi ini menjadi lebih

baik dikemudian hari.

Jakarta, Oktober 2015

Page 10: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................... i

ABSTRAK ............................................................................................................ ii

ABSTRACT ......................................................................................................... iii

PERNYATAAN PERSETUJUAN ...................................................................... iv

PANITIA SIDANG UJIAN SKRIPSI .................................................................. v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. vi

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv

DAFTAR BAGAN ........................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 5

C. Pertanyaan Penelitian .............................................................................. 6

D. Tujuan Penelitian .................................................................................... 7

E. Manfaat Penelitian .................................................................................. 9

F. Ruang Lingkup Penelitian..................................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 11

A. Obesitas Sentral .................................................................................... 11

B. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Obesitas Sentral ....................... 15

C. Kerangka Teori ..................................................................................... 31

BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, DAN

HIPOTESIS........................................................................................... 33

A. Kerangka Konsep .................................................................................. 33

Page 11: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

x

B. Definisi Operasional ............................................................................. 39

C. Hipotesis ............................................................................................... 42

BAB IV METODE PENELITIAN...................................................................... 44

A. Desain Penelitian .................................................................................. 44

B. Waktu dan Lokasi Penelitian ................................................................ 44

C. Populasi & Sampel ................................................................................ 44

D. Pengumpulan Data ................................................................................ 48

E. Manajemen Data ................................................................................... 52

F. Analisa Data .......................................................................................... 54

BAB V HASIL ................................................................................................... 56

A. Gambaran Obesitas Sentral pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 .. 56

B. Gambaran Umur pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 .. 56

C. Gambaran Jenis Kelamin pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 .. 57

D. Gambaran Aktivitas Fisik pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 .. 57

E. Gambaran Kondisi Mental Emosional pada Mahasiswa Program Studi

Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

2012-2014 ............................................................................................. 58

F. Gambaran Asupan Energi pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 .. 60

G. Gambaran Asupan Karbohidrat Sederhana pada Mahasiswa Program

Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014 ............................................................................. 62

H. Gambaran Asupan Protein pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 .. 63

I. Gambaran Asupan Lemak pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 .. 64

J. Gambaran Asupan Serat pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 .. 64

Page 12: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

xi

K. Gambaran Asupan Vitamin D pada Mahasiswa Program Studi

Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

2012-2014 ............................................................................................. 65

L. Gambaran Asupan Kalsium pada Mahasiswa Program Studi

Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

2012-2014 ........................................................................................... 66

M. Hubungan Umur dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa Program

Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014 ............................................................................. 67

N. Hubungan Jenis Kelamin dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Angkatan 2012-2014 ................................................................ 67

O. Hubungan Aktivitas Fisik dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Angkatan 2012-2014 .............................................................. 68

P. Hubungan Kondisi Mental Emosional dengan Obesitas Sentral pada

Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014. .......................................... 69

Q. Hubungan Asupan Energi dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Angkatan 2012-2014 ................................................................ 70

R. Hubungan Asupan Karbohidrat Sederhana dengan Obesitas Sentral

pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 ........................................... 70

S. Hubungan Asupan Protein dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Angkatan 2012-2014 ................................................................ 71

T. Hubungan Asupan Lemak dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Angkatan 2012-2014 ................................................................ 71

Page 13: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

xii

U. Hubungan Asupan Serat dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Angkatan 2012-2014 . .............................................................. 72

V. Hubungan Asupan Vitamin D dengan Obesitas Sentral pada

Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014. .......................................... 72

W. Hubungan Asupan Kalsium dengan Obesitas Sentral pada

Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 ........................................... 73

BAB VI PEMBAHASAN ................................................................................... 74

A. Keterbatasan Penelitian ......................................................................... 74

B. Obesitas Sentral pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 . 75

C. Hubungan Umur dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa Program

Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014 ............................................................................. 77

D. Hubungan Jenis Kelamin dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Angkatan 2012-2014 ................................................................ 78

E. Hubungan Aktivitas Fisik dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Angkatan 2012-2014 ................................................................ 79

F. Hubungan Kondisi Mental Emosional dengan Obesitas Sentral pada

Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 ........................................... 81

G. Hubungan Asupan Energi dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Angkatan 2012-2014 ................................................................ 83

H. Hubungan Asupan Karbohidrat Sederhana dengan Obesitas Sentral

pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 ......................................... 85

Page 14: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

xiii

I. Hubungan Asupan Protein dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Angkatan 2012-2014 ................................................................ 88

J. Hubungan Asupan Lemak dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Angkatan 2012-2014 ................................................................ 90

K. Hubungan Asupan Serat dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014 ............................................................................. 92

L. Hubungan Asupan Vitamin D dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014 ............................................................................. 94

M. Hubungan Asupan Kalsium dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014 ............................................................................. 95

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 98

A. SIMPULAN .......................................................................................... 98

B. SARAN ............................................................................................... 100

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 102

LAMPIRAN ...................................................................................................... 109

Page 15: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

xiv

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Tabel Halaman

Tabel

Tabel 3.1 Definisi Operasional ............................................................................. 39

Tabel 4.1 Besar Sampel......................................................................................... 46

Tabel 4.2 Pembagian Jumlah Sampel Per Angkatan Masuk Mahasiswa Program

Studi Kesehatan Masyarakat ................................................................ 47

Tabel 4.3 Analisa Data Menggunakan Uji Chi-Square ......................................... 55

Tabel 5.1 Distribusi Obesitas Sentral pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 .... 56

Tabel 5.2 Distribusi Umur pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 ....................... 57

Tabel 5.3 Distribusi Jenis Kelamin pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 .... 57

Tabel 5.4 Distribusi Aktivitas Fisik pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 .... 58

Tabel 5.5 Distribusi Kondisi Mental Emosional pada Mahasiswa Program Studi

Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

2012-2014 ............................................................................................. 58

Tabel 5.6 Distribusi Gejala-Gejala Gangguan Mental Emosional pada Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014 ............................................................................ 59

Tabel 5.7 Distribusi Gejala Depresi Menurut Angkatan Masuk pada Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014 ............................................................................ 60

Tabel 5.8 Distribusi Asupan Energi pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 .... 61

Page 16: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

xv

Tabel 5.9 Distribusi Asupan Karbohidrat Sederhana pada Mahasiswa Program

Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

2012-2014 ............................................................................................. 62

Tabel 5.10 Distribusi Asupan Protein pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 .... 63

Tabel 5.11 Distribusi Asupan Lemak pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 .... 64

Tabel 5.12 Distribusi Asupan Serat pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 .... 65

Tabel 5.13 Distribusi Asupan Vitamin D pada Mahasiswa Program Studi

Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

2012-2014 ............................................................................................. 65

Tabel 5.14 Distribusi Asupan Kalsium pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 .... 66

Tabel 5.15 Hubungan Umur dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa Program

Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

2012-2014 ............................................................................................. 67

Tabel 5.16 Hubungan Jenis Kelamin dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014 ............................................................................ 68

Tabel 5.17 Hubungan Aktivitas Fisik dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014 ............................................................................ 68

Tabel 5.18 Hubungan Kondisi Mental Emosional dengan Obesitas Sentral pada

Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 .......................................... 69

Tabel 5.19 Hubungan Asupan Energi dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014 ............................................................................ 70

Tabel 5.20 Hubungan Asupan Karbohidrat Sederhana dengan Obesitas Sentral

pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 .......................................... 70

Page 17: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

xvi

Tabel 5.21 Hubungan Asupan Protein dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014 ............................................................................ 71

Tabel 5.22 Hubungan Asupan Lemak dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014 ............................................................................ 71

Tabel 5.23 Hubungan Asupan Serat dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014 ............................................................................ 72

Tabel 5.24 Hubungan Asupan Vitamin D dengan Obesitas Sentral pada

Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 .......................................... 73

Tabel 5.25 Hubungan Asupan Kalsium dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014 ............................................................................ 73

Page 18: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

xvii

DAFTAR BAGAN

Nomor Judul Bagan Halaman

Bagan

Bagan 2.1 Kerangka Teori .................................................................................... 32

Bagan 3.1 Kerangka Konsep ................................................................................. 33

Page 19: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Lampiran Halaman

Lampiran 1 Lembar Informasi Untuk Responden ............................................. 109

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ........................................ 110

Lampiran 3 Kuesioner Penelitian ........................................................................ 111

Lampiran 4 Kuesioner IPAQ- SF ........................................................................ 112

Lampiran 5 Kuesioner Kondisi Mental Emosional ............................................. 114

Lampiran 6 Kuesioner Food Recall 1x24 Jam .................................................... 115

Lampiran 7 Langkah-Langkah Pengukuran Lingkar Pinggang .......................... 117

Lampiran 8 Poster Obesitas Sentral .................................................................... 119

Lampiran 9 Output Hasil Penelitian .................................................................... 120

Page 20: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Obesitas sentral didefinisikan sebagai penumpukan lemak dalam tubuh

bagian perut. Penumpukan lemak ini diakibatkan oleh jumlah lemak berlebih

pada jaringan lemak subkutan dan lemak viseral perut. Penumpukkan lemak

pada jaringan lemak viseral merupakan bentuk dari tidak berfungsinya

jaringan lemak subkutan dalam menghadapi ketidakseimbangan energi pada

tubuh (Tchernof dan Despres, 2013). Ketidakseimbangan energi pada tubuh

disebabkan oleh terjadinya peningkatan asupan gizi dan kurangnya aktivitas

fisik.

Pada penelitian Bowen dkk (2015) menunjukkan bahwa terdapat

hubungan antara asupan energi, asupan lemak, dan asupan protein dengan

obesitas sentral. Dalam penelitian tersebut diketahui bahwa sampel yang

mengalami obesitas sentral memiliki asupan energi, asupan lemak, dan

asupan protein yang tinggi. Selain itu, penelitian Harikedua dan Naomi

(2012), menunjukan bahwa asupan karbohidrat sederhana dan serat juga

berhubungan dengan obesitas sentral. Pada penelitian tersebut diketahui

bahwa seseorang yang mengalami obesitas sentral memiliki asupan tinggi

karbohidrat sederhana dan asupan rendah serat. Selain itu, penelitian Lenders

dkk (2009) menunjukkan bahwa vitamin D berhubungan dengan distribusi

lemak tubuh seseorang. Penelitian Zemel dkk (2000) juga menunjukkan

adanya hubungan antara asupan kalsium dengan obesitas sentral,

Page 21: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

2

dimana asupan kalsium dapat menurunkan risiko obesitas dan berhubungan

dengan distribusi lemak tubuh.

Selain asupan gizi, aktivitas fisik juga berhubungan dengan terjadinya

obesitas sentral. Aktivitas fisik yang rutin diketahui dapat mendorong

penurunan yang cukup besar pada jaringan lemak dalam tubuh seseorang

(Tchernof dan Despres, 2013). Hal ini disebabkan aktivitas fisik dapat

meningkatkan massa jaringan bebas lemak dan menurunkan massa jaringan

lemak. Pada penelitian Pujiati (2010) diketahui bahwa aktivitas fisik memiliki

hubungan dengan obesitas sentral pada orang dewasa. Selain itu, pada

penelitian Sugianti dkk (2009) menunjukkan bahwa obesitas sentral lebih

banyak terjadi pada seseorang yang tidak memiliki aktivitas fisik berat.

Faktor lain yang dapat menyebabkan terjadinya obesitas sentral ialah

umur (Tchernof dan Despres, 2013). Umur merupakan faktor prediksi dari

terjadinya obesitas sentral (Veghari dkk, 2010). Perubahan umur memiliki

hubungan dengan terjadinya perubahan dalam komposisi tubuh seseorang.

Pada umur 20-30 tahun diketahui terjadi penurunan pada massa jaringan

bebas lemak dan peningkatan pada massa jaringan lemak (Tchernof dan

Despres, 2013). Faktor- faktor lain yang dapat menyebabkan terjadinya

obesitas sentral ialah jenis kelamin, hormon, genetik, ras/etnisitas dan

keadaan stres seseorang. Selain itu, status ekonomi, status perkawinan,

kebiasaan merokok, konsumsi minuman beralkohol, dan kondisi mental

emosional juga dapat menyebabkan terjadinya obesitas sentral (Sugianti dkk,

2009).

Page 22: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

3

Obesitas sentral merupakan masalah kesehatan dan gizi masyarakat

yang dapat terjadi di dunia, baik di negara maju maupun negara berkembang.

Berdasarkan review yang dilakukan Howel (2012) terhadap hasil survei

nasional tahun 1993 - 2008 tentang obesitas sentral menunjukkan bahwa

prevalensi obesitas sentral pada penduduk Inggris usia >18 tahun mengalami

peningkatan. Pada survei nasional tersebut diketahui bahwa prevalensi

obesitas sentral tahun 1998 baik laki-laki maupun perempuan ialah 19,2 %

dan 23,8 %, sedangkan prevalensi obesitas sentral tahun 2008 pada laki-laki

maupun perempuan ialah 35,7 % dan 43,9 %. Selain di Inggris, prevalensi

obesitas sentral pada penduduk usia ≥15 tahun di Indonesia juga mengalami

peningkatan sebesar 7,8 % dari tahun 2007 sampai 2013. Pada tahun 2007,

diketahui prevalensi obesitas sentral di Indonesia ialah 18,8 %, sedangkan

pada tahun 2013 meningkat menjadi 26,6 % (Balitbangkes, 2007; 2013).

Obesitas sentral lebih banyak terjadi pada orang dewasa. Semakin

meningkatnya usia, maka semakin tinggi risiko terjadinya obesitas sentral.

Mahasiswa masuk kedalam kelompok usia dewasa awal. Hasil penelitian

Victor (2013) menunjukkan bahwa prevelansi obesitas sentral pada

mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Tamale,

Ghana ialah 9,8 %. Dalam penelitian tersebut, obesitas sentral terjadi pada

mahasiswi yang memiliki aktivitas fisik kurang dan suka mengonsumsi

minuman beralkohol serta mengonsumsi kopi. Selain itu, pada penelitian Eka

dkk (2012) juga ditemukan kasus obesitas sentral pada mahasiswa di Fakultas

Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Angkatan 2011 sebesar 13,5 % pada

laki-laki dan 4,1 % pada perempuan.

Page 23: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

4

Obesitas sentral merupakan salah satu penyebab terjadinya penyakit -

penyakit degeneratif, seperti diabetes melitus tipe 2, dislipidemia, penyakit

kardiovaskular, hipertensi, kanker, sleep apnea, dan sindrom metabolik

(Tchernof dan Despres, 2013). Sindrom metabolik ialah kondisi dimana

seseorang mengalami hipertensi, obesitas sentral, dislipidemia, dan resistensi

insulin pada waktu yang bersamaan (Gibney dkk, 2009).

Pada hasil studi pendahuluan diketahui bahwa mahasiswa Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

angkatan 2012-2014 berjumlah 966 orang. Pemilihan sampel studi

pendahuluan dilakukan secara proporsional disesuaikan dengan jumlah

populasi mahasiswa pada setiap program studi di FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Proses pengambilan sampel pada setiap program studi

menggunakan metode probability sampling dengan teknik pengambilan

sampel secara simple random sampling.

Studi pendahuluan dilakukan pada bulan April 2015 terhadap 50

mahasiswa FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 yang

terdiri dari 16 mahasiswa Program Studi Kedokteran, 6 mahasiswa Program

Studi Keperawatan, 11 mahasiswa Program Studi Farmasi, dan 17 mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat. Hasil studi pendahuluan ditemukan 13

orang (26 %) mahasiwa mengalami obesitas sentral. Prevalensi obesitas

sentral tertinggi terdapat pada Program Studi Kesehatan Masyarakat, yaitu

35,3 %, sedangkan Program Studi Kedokteran, Keperawatan dan Farmasi

memiliki prevalensi obesitas sentral sebesar 18,8 %, 16,7 %, dan 27,3 %.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti ingin mengetahui faktor-faktor

Page 24: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

5

yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa Program Studi

Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014.

B. Rumusan Masalah

Obesitas sentral merupakan masalah kesehatan dan gizi masyarakat

yang dapat terjadi di dunia, baik di negara maju maupun negara berkembang.

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan obesitas sentral diantaranya umur,

jenis kelamin, status ekonomi, status perkawinan, kebiasaan merokok,

hormon, genetik, ras, kondisi mental emosional, aktivitas fisik, konsumsi

minuman beralkohol, asupan energi, asupan karbohidrat sederhana, asupan

protein, asupan lemak, asupan rendah serat, asupan vitamin D, dan asupan

kalsium. Obesitas sentral merupakan salah satu penyebab terjadinya penyakit

- penyakit degeneratif, seperti diabetes melitus tipe 2, dislipidemia, penyakit

kardiovaskular, hipertensi, kanker, sleep apnea, dan sindrom metabolik.

Pada studi pendahuluan terhadap 50 mahasiswa Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angakatan 2012-2014,

ditemukan 13 (26 %) mahasiswa mengalami obesitas sentral. Selain itu,

prevalensi obesitas sentral paling banyak ditemukan pada mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, peneliti

ingin melakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang

berhubungan dengan obesitas sentral pada Mahasiswa Program Studi

Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014

tahun 2015.

Page 25: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

6

C. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana distribusi obesitas sentral pada mahasiswa Program Studi

Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan

2012-2014?

2. Bagaimana distribusi umur pada mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2012-2014?

3. Bagaimana distribusi jenis kelamin pada mahasiswa Program Studi

Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan

2012-2014?

4. Bagaimana distribusi kondisi mental emosional pada mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

angkatan 2012-2014?

5. Bagaimana distribusi aktivitas fisik pada mahasiswa Program Studi

Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan

2012-2014?

6. Bagaimana distribusi asupan gizi (asupan energi, karbohidrat

sederhana, protein, lemak, serat, vitamin D, dan kalsium) pada

mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta angkatan 2012-2014?

7. Apakah ada hubungan antara obesitas sentral dengan umur pada

mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta angkatan 2012-2014?

Page 26: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

7

8. Apakah ada hubungan antara obesitas sentral dengan jenis kelamin

pada mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta angkatan 2012-2014?

9. Apakah ada hubungan antara obesitas sentral dengan kondisi mental

emosional pada mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2012-2014?

10. Apakah ada hubungan antara obesitas sentral dengan aktivitas fisik

pada mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta angkatan 2012-2014?

11. Apakah ada hubungan antara obesitas sentral dengan asupan gizi

(asupan karbohidrat sederhana, asupan protein, asupan lemak, asupan

serat, asupan vitamin D, dan asupan kalsium) pada mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

angkatan 2012-2014?

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahuinya faktor – faktor yang berhubungan dengan obesitas

sentral pada mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2012-2014.

Page 27: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

8

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui distribusi umur pada mahasiswa Program Studi

Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan

2012-2014.

b. Mengetahui distribusi jenis kelamin pada mahasiswa Program

Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

angkatan 2012-2014.

c. Mengetahui distribusi akifitas fisik pada mahasiswa Program Studi

Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan

2012-2014.

d. Mengetahui distribusi kondisi mental emosional pada mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta angkatan 2012-2014.

e. Mengetahui distribusi asupan gizi (asupan karbohidrat sederhana,

asupan protein, asupan lemak, asupan serat, asupan vitamin D, dan

asupan kalsium) pada mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2012-2014.

f. Mengetahui hubungan antara obesitas sentral dengan umur pada

mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta angkatan 2012-2014.

g. Mengetahui hubungan antara obesitas sentral dengan jenis kelamin

pada mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta angkatan 2012-2014.

Page 28: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

9

h. Mengetahui hubungan antara obesitas sentral dengan aktivitas fisik

pada mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta angkatan 2012-2014.

i. Mengetahui hubungan antara obesitas sentral dengan kondisi

mental emosional pada mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2012-2014.

j. Mengetahui hubungan antara obesitas sentral dengan asupan gizi

(asupan karbohidrat sederhana, asupan lemak, asupan serat, asupan

vitamin D, dan asupan kalsium) pada mahasiswa Program Studi

Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan

2012-2014.

E. Manfaat Penelitian

1. Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

Sebagai bahan masukan bagi pihak Program Studi Kesehatan

Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam meningkatkan

produktivitas sumber daya manusia dengan membantu dalam

memperbaiki masalah obesitas sentral pada mahasiswa Program Studi

Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 29: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

10

2. Mahasiswa

Mahasiswa memperoleh wawasan dan pengetahuan baru dalam

ilmu kesehatan masyarakat mengenai obesitas sentral dan hasil penelitian

ini dapat dijadikan acuan untuk melakukan penelitian lanjutan.

3. Bagian Kemahasiswaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuan dalam pembuatan

perencanaan dan evaluasi program penanggulangan masalah kesehatan,

khususnya bidang gizi pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan

dengan obesitas sentral pada mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2012-2014. Penelitian

akan dilakukan pada bulan April - Mei 2015 menggunakan desain penelitian

cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Data primer dikumpulkan

dengan cara mengukur lingkar pinggang, dan menyebarkan kuesioner kepada

responden, serta melakukan food recall 1x24 jam yang dilakukan sebanyak 3

kali untuk mengukur asupan zat gizinya.

Page 30: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Obesitas Sentral

1. Pengertian Obesitas Sentral

Pada tubuh manusia, lemak disimpan didalam jaringan lemak atau

jaringan adiposa (Almatsier, 2010). Jaringan adiposa dapat dijumpai

dalam semua jaringan subkutan, kecuali di kelopak mata, penis, dan

didalam rongga tengkorak (Pearce, 2009). Jaringan adiposa dibagi

menjadi 2, yaitu jaringan lemak subkutan dan jaringan lemak viseral.

Jaringan lemak subkutan pada umumnya terletak dibawah kulit,

sedangkan lemak viseral terletak di intra-abdominal atau di dalam perut

dan berfungsi sebagai pelapis organ dalam tubuh (Tchernof dan Despres,

2013).

Berdasarkan distribusi lemak, obesitas dibagi menjadi 2 bentuk

atau fenotip, yaitu obesitas viseral dan obesitas perifer (Mccance dan

Sue, 2014). Menurut Tchernof dan Despres (2013), obesitas viseral atau

yang biasa disebut dengan obesitas intra-abdominal, sentral, atau

maskulin terjadi ketika distribusi lemak terlokalisasi pada bagian perut

atau bagian atas tubuh. Obesitas viseral ini biasanya dihasilkan bentuk

tubuh seperti buah apel. Sedangkan obesitas perifer terjadi ketika

distribusi lemak tubuh terlokalisasi pada bagian bawah tubuh, seperti

pinggul dan paha.

Page 31: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

12

Obesitas sentral didefinisikan sebagai penumpukan lemak dalam

tubuh bagian perut. Penumpukan lemak ini diakibatkan oleh jumlah

lemak berlebih pada jaringan lemak subkutan dan lemak viseral perut.

Menurut Tchernof dan Despres (2013), penumpukan lemak pada jaringan

lemak viseral merupakan bentuk dari tidak berfungsinya jaringan lemak

subkutan dalam menghadapi kelebihan energi akibat konsumsi lemak

berlebih. Kelebihan energi terjadi ketika seseorang memiliki aktivitas

fisik kurang dan tingginya perilaku sedentari. Selain itu,

ketidakmampuan jaringan lemak subkutan sebagai penyangga energi

berlebih akan menyebabkan produksi lemak yang dapat menumpuk pada

bagian - bagian tubuh yang tidak diinginkan, seperti hati, jantung, ginjal,

otot, dan kelenjar pankreas.

2. Penilaian Obesitas Sentral

Pada umumnya, penilaian status gizi, seperti obesitas

menggunakan IMT (Indeks Massa Tubuh). Indeks massa tubuh ini

merupakan alat yang sederhana dalam memantau status gizi, khususnya

yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan (Supariasa

dkk, 2012). Akan tetapi, IMT ini tidak dapat digunakan dalam mengukur

status obesitas sentral seseorang. Hal tersebut dikarenakan IMT tidak

dapat menilai distribusi timbunan lemak tubuh sehingga kurang sensitif

dalam menentukan obesitas sentral (Sunarti dan Maryani, 2013).

Penilaian obesitas sentral dapat dilakukan dengan mengukur

lingkar pinggang atau rasio lingkar pinggang-pinggul. Menurut WHO,

Page 32: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

13

pengukuran lingkar pinggang dilakukan dengan mengukur titik tengah

antara bagian atas puncak tulang panggul dengan tulang rusuk terakhir,

sedangkan lingkar pinggul diukur pada lingkaran pinggul terbesar

(WHO, 2008). Pengukuran rasio lingkar pinggang-pinggul dihitung

dengan membagi ukuran lingkar pinggang dengan lingkar pinggul

(Sunarti dan Maryani, 2013).

Laki- laki dikatakan mengalami obesitas sentral apabila memiliki

Lingkar Pinggang (LP) > 90 cm dan wanita LP > 80 cm (WHO, 2008).

Selain itu, rasio lingkar pinggang-pinggul (RLPP) yang berisiko terhadap

obesitas sentral ialah RLPP > 0,85 untuk perempuan dan RLPP > 0,90

untuk laki-laki (WHO, 2008). Pengukuran lingkar pinggang dapat

menggambarkan penimbunan lemak dalam tubuh (Sunarti dan Maryani,

2013). Hal ini dikarenakan lingkar pinggang baik pada laki-laki maupun

perempuan berhubungan dengan lemak pada bagian subkutan dan viseral

perut (Power dan Jay, 2008).

3. Dampak Obesitas Sentral

Obesitas sentral dapat menyebabkan gangguan kesehatan, seperti

diabetes mellitus tipe 2, dislipidemia, penyakit kardiovaskular, hipertensi,

kanker, sleep apnea, dan sindrom metabolik (Tchernof dan Despres,

2013). Sindrom metabolik ialah kondisi dimana seseorang mengalami

hipertensi, obesitas sentral, dislipidemia, dan resistensi insulin pada

waktu yang bersamaan (Gibney dkk, 2009). World Health Organization

(WHO) menjelaskan bahwa seseorang mengalami sindrom metabolik

Page 33: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

14

apabila memiliki sedikitnya tiga dari lima kriteria dalam NCEP-ATP III

(The National Cholesterol Education Program-Adult Treatment Panel

III), yaitu obesitas sentral, kenaikan kadar trigliserida, penurunan HDL,

kenaikan kadar gula puasa dan kenaikan tekanan darah (Hartono, 2006).

Menurut Gibney dkk (2009), sindrom metabolik merupakan

kelompok faktor risiko untuk terjadinya penyakit kardiovaskular. Pada

penelitian Sunarti dan Maryani (2013), diketahui bahwa ada hubungan

antara rasio lingkar pinggang pinggul dengan kejadian penyakit jantung

koroner di RSUD Kabupaten Sukkoharjo. Penelitian tersebut

menunjukkan bahwa pasien yang memiliki rasio lingkar pinggang

pinggul tidak normal berisiko 1,76 kali menderita penyakit jantung

koroner dibandingkan dengan pasien yang memiliki rasio lingkar

pinggang pinggul normal. Selain itu, lingkar pinggang juga diketahui

memiliki hubungan dengan tekanan darah, baik tekanan darah diastolik

maupun sistolik. Tchernof dan Despres (2013) menjelaskan bahwa

lingkar pinggang merupakan faktor prediktor dari kematian akibat

penyakit kardiovaskular dan serangan jantung.

Obesitas sentral juga dapat menyebabkan resistensi insulin.

Kelebihan jaringan lemak akan menyebabkan terbentuknya asam lemak

tidak diesterifikasi (NEFA), sitokin, plasminogen activator inhibitor

(PAL-1) dan adiponektin. Tingginya kadar NEFA ini akan membebani

otot dan hati dengan lemak sehingga menyebabkan resistensi insulin

(Grundy dkk, 2004). Menurut Grundy dkk (2004), peningkatan resistensi

insulin terjadi bersamaan dengan peningkatan kadar lemak dalam tubuh.

Page 34: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

15

Tchernof dan Despres (2013) juga menjelaskan bahwa obesitas

sentral memiliki hubungan dengan kanker. Kanker yang paling banyak

berhubungan dengan obesitas sentral ialah kanker kolorektal atau kanker

yang menyerang usus besar dan rektum, yaitu bagian kecil dari usus

besar sebelum anus. Selain itu, obesitas sentral juga berhubungan dengan

terjadinya obstruktif sleep apnea (OSA). OSA terjadi karena adanya

penumpukkan lemak pada bagian dada atau saluran pernafasan, sehingga

menyebabkan berhentinya aliran udara pada hidung dan mulut walaupun

dengan usaha nafas (Supriyatno dkk, 2005). Menurut Tchernof dan

Despres (2013), OSA dikaitkan dengan penurunan tingkat aktivitas fisik,

kurangnya kualitas tidur dan meningkatnya nafsu makan.

B. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Obesitas Sentral

Obesitas sentral pada setiap individu disebabkan oleh bayak faktor.

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan obesitas sentral diantaranya status

ekonomi, status perkawinan, kebiasaan merokok, konsumsi minuman

beralkohol, dan kondisi mental emosional (Sugianti dkk, 2009). Hubungan

antara status ekonomi dengan obesitas sentral terletak pada ketersediaan

dalam membeli dan kemampuan dalam memanfaatkan akses seperti,

transportasi, kecanggihan komunikasi, ketersediaan pangan, dan pendidikan.

Seseorang dengan status ekonomi tinggi memiliki kemudahan dalam akses

sehingga cenderung mendorong untuk kurang dalam melakukan aktivitas

fisik (Sugianti dkk, 2009).

Page 35: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

16

Status perkawinan diketahui memiliki hubungan dengan terjadinya

obesitas sentral. Berdasarkan penelitian Sugianti dkk (2009), menunjukkan

bahwa tingginya prevalensi obesitas sentral pada sampel yang bestatus cerai

dikarenakan stres yang dialami ketika bercerai. Seseorang yang telah cerai

mengalami kondisi stres yang dapat menyebabkan gaya hidup yang tidak

baik, seperti konsumsi minuman beralkohol dan makanan tinggi lemak.

Pada penelitian Sugianti dkk (2009) juga diketahui bahwa kebiasaan

merokok memiliki hubungan negatif dengan obesitas sentral, dimana

prevalensi obesitas sentral lebih banyak ditemukan pada sampel yang tidak

merokok. Seseorang yang berhenti merokok akan membuat sensasi makanan

bertambah sehingga menyebabkan berat badan meningkat (Pujiati, 2010).

Selain itu, perokok juga diketahui memiliki rangsangan lapar yang lebih

rendah dibandingkan yang tidak merokok.

Hasil penelitian Romanzini dkk (2011) menunjukkan bahwa seseorang

yang mengkonsumsi alkohol berisiko 2,12 kali mengalami obesitas sentral.

Hubungan antara konsumsi minuman beralkohol dengan obesitas sentral

diperkirakan karena kontribusi alkohol terhadap total energi dan pengaruhnya

pada metabolisme energi (Sugianti dkk, 2009). Etil alkohol (etanol)

merupakan zat yang paling banyak dikonsumsi di dunia dan memberikan

jumlah energi yang besar untuk kehidupan organisme (Watson dkk, 2013).

Obesitas sentral juga dapat disebabkan oleh umur, jenis kelamin,

hormon, genetik, ras, stres, asupan gizi, dan aktivitas fisik (Tchernof dan

Despres, 2013). Sebuah penelitian pada manusia menunjukkan bahwa tingkat

dan sekresi hormon pertumbuhan mengalami perubahan pada seseorang yang

Page 36: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

17

mengalami obesitas sentral dengan risiko tinggi terhadap penyakit

kardiometabolik (Tchernof dan Despres, 2013). Hal ini disebabkan pada

seseorang yang mengalami obesitas terjadi penurunan pada sekresi hormon

pertumbuhan. Penyebab utama terjadinya gangguang sekresi pada hormon

pertumbuhan ini ialah adanya perubahan pada hipotalamus, fungsi kelenjar

pituitari yang tidak normal, atau adanya gangguan dari sinyal perifer yang

bertindak baik pada hipofisis maupun hipotalamus (Cordido dkk, 2010).

Genetik dapat mempengaruhi tingkat obesitas seseorang (Tchernof dan

Despres, 2013). Jika seseorang berasal dari keluarga yang obesitas sentral,

maka orang tersebut memiliki kemungkinan mengalami obesitas sentral 2-8

kali dibandingkan berasal dari keluraga yang tidak obesitas (Soegih dan

Wiramidhardja, 2009). Selain itu, ras, khusunya warna kulit memiliki

hubungan dengan obesitas sentral. Wanita kulit hitam memiliki risiko lebih

rendah terkena obesitas sentral dibandingkan wanita kulit putih (Despres dkk,

2000). Hal ini dikarenakan, pada wanita kulit hitam memiliki kadar HDL

yang tinggi, trigliserida rendah dan penumpkan lemak viseral yang lebih

sedikit dibandingkan dengan wanita kulit putih.

Obesitas sentral juga diketahui memiliki hubungan dengan vitamin D

dan asupan kalsium. Pada penelitian Lenders dkk (2009) diketahui bahwa

vitamin D berhubungan dengan distribusi lemak tubuh seseorang. Selain itu,

asupan kalsium juga diketahui berhubungan dengan distribusi lemak tubuh

dan dapat menurunkan risiko obesitas (Zemel dkk, 2000).

Page 37: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

18

1. Umur

Mahasiswa S1 masuk kedalam kelompok umur dewasa awal.

Dewasa awal ialah seseorang yang memiliki umur 17 – 33 tahun.

Obesitas sentral lebih banyak terjadi pada orang dewasa. Semakin

meningkatnya umur, maka semakin tinggi risiko terjadinya obesitas

sentral.

Umur merupakan faktor prediksi dari terjadinya obesitas sentral

(Veghari dkk, 2010). Perubahan umur berkaitan dengan peningkatan

dalam distribusi jaringan lemak yang ditandai dengan meningkatknya

ukuran lingkar pinggang seseorang (Tchernof dan Despres, 2013). Selain

itu, perubahan umur juga diketahui memiliki hubungan dengan terjadinya

perubahan dalam komposisi tubuh, dimana pada usia 20-30 tahun terjadi

penurunan pada massa bebas lemak dan peningkatan pada massa lemak.

2. Jenis Kelamin

Jenis kelamin dibedakan menjadi 2, yaitu laki-laki dan perempuan.

Pada laki-laki maupun perempuan memiliki distribusi lemak yang

berbeda-beda. Proporsi lemak pada laki-laki banyak terdapat pada bagian

atas tubuh, seperti bagian abdominal atau perut, sedangkan proporsi

lemak pada wanita lebih banyak pada bagian bawah tubuh, seperti pada

pinggang dan panggul (Pujiati, 2010).

Pada pria, total lemak viseral pada umumnya meningkat dengan

total lemak tubuh, sedangkan pada wanita, lemak viseral ini kurang

dipengaruhi oleh jumlah total lemak tubuhnya (Tchernof dan Despres,

2013). Estimasi lemak tubuh viseral yang dimiliki laki-laki ialah 5,23 ±

Page 38: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

19

2,39 liter, sedangkan perempuan ialah 3,61 ± 1,91 liter (Tchernof dkk,

2013).

Penelitian Eka dkk (2012) pada mahasiswa Fakultas Kedokteran

Sam Ratulangi Angkatan 2011 menunjukkan bahwa 13,5% mahasiswa

dan 4,1% mahasiswi mengalami obesitas sentral. Hasil penelitian Eka

dkk tersebut tidak sejalan dengan penelitian Veghari dan Howel. Pada

penelitian Veghari dkk (2010) terhadap 2471 penduduk dewasa di Iran

bagian utara, diketahui bahwa 57,2% wanita dan 15,8% laki-laki

mengalami obesitas sentral. Selain itu, hasil penelitian Howel (2012)

pada penduduk dewasa usia > 18 tahun dalam survei nasional Inggris

tahun 1993-2008 menunjukkan bahwa 35,7% laki-laki dan 43,9%

perempuan mengalami obesitas sentral. Di Indonesia, prevalensi obesitas

sentral pada usia > 15 tahun juga banyak dialami oleh perempuan, yaitu

sebesar 42,1 %, sedangkan laki-laki sebesar 11,3 % (Balitbangkes, 2013).

3. Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik ialah setiap pergerakan tubuh yang ditimbulkan oleh

otot-otot skeletal dan mengakibatkan pengeluaran energi (Gibney dkk,

2008). Berdasarkan International Activity Questionnaire (IPAQ),

aktivitas fisik dibagi menjadi 3 kategori, yaitu:

a. Aktivitas fisik ringan

Aktivitas fisik ringan ialah ketika seseorang memiliki aktivitas fisik

yang tidak termasuk kedalam kategori aktivitas fisik berat atau

Page 39: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

20

sedang. Seseorang yang termasuk ke dalam kategori ini juga dapat

dikatakan memiliki aktivitas fisik kurang atau tidak aktif.

b. Aktivitas fisik sedang

Dikatakan aktivitas fisik sedang apabila seseorang melakukan

aktivitas fisik berat 3 hari atau lebih dalam seminggu minimal 20

menit per hari. Selain itu, seseorang dikatakan memiliki aktivitas

fisik sedang apabila melakukan aktivitas fisik sedang atau berjalan

5 hari atau lebih dalam seminggu selama minimal 30 menit per hari

dan dapat pula melakukan kombinasi antara berjalan, aktivitas fisik

sedang dan berat selama 5 hari atau lebih dan memiliki minimal

600 MET (The Metabolic Equivalent of Task) per menit dalam

seminggu. Beberapa jenis aktivitas fisik sedang yang dilakukan

seseorang ialah berjalan cepat, menari, berkebun, melakukan

pekerjaan rumah tangga (seperti menyapu, mengepel), berburu,

melakukan permainan atau olahraga dengan anak, berjalan dengan

hewan peliharaan, melakukan pekerjaan membangun rumah

(seperti mengecat), dan membawa atau memindahkan beban

<20kg.

c. Aktivitas fisik berat

Seseorang dikatakan memiliki aktivitas fisik berat apabila

memenuhi 2 kriteria. Pertama, apabila melakukan aktivitas fisik

berat 3 hari atau lebih dalam seminggu atau memiliki minimal 1500

MET-detik/minggu. Kedua, melakukan kombinasi antara berjalan,

melakukan aktivitas fisik sedang atau berat setiap hari atau minimal

Page 40: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

21

memiliki 3000 MET-detik/minggu. Beberapa jenis aktivitas fisik

berat antara lain berlari, mendaki, bersepeda cepat, aerobik,

berenang cepat, melakukan pertandingan olahraga (seperti

sepakbola, voli, dan basket), menyekop atau menggali parit, dan

membawa atau memindahkan beban >20 kg (Patterson, 2010;

WHO, 2014).

Aktivitas fisik/ olahraga yang rutin dapat mendorong penurunan

yang cukup besar pada jaringan lemak, bahkan tanpa adanya penurunan

berat badan (Tchernof dan Despres, 2013). Hal ini dikarenakan olahraga

dapat meningkatkan massa jaringan bebas lemak. Ada hubungan antara

aktivitas fisik dengan obesitas sentral pada orang dewasa, dimana

dihasilkan nilai p<0,05 dan orang yang memiliki aktivitas fisik kurang

berisiko obesitas sentral sebesar 1,2 kali atau OR=1,202 (Pujiati, 2010).

Sedangkan, pada penelitian Sugianti dkk (2009) menunjukkan bahwa ada

hubungan negatif antara aktivitas fisik berat dengan obesitas sentral,

dimana orang yang tidak memiliki aktivitas fisk berat, mengalami

obesitas sentral sebesar 26,4% dan orang yang melakukan aktivitas fisik

berat mengalami obesitas sentral sebesar 18%..

4. Kondisi Mental Emosional

Obesitas sentral berhubungan dengan kondisi mental emosional

seseorang. Pada penelitian Sugianti dkk (2009), diketahui prevalensi

obesitas sentral lebih tinggi pada sampel yang kondisi emosionalnya

terganggu. Dalam penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa sampel

Page 41: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

22

dengan kondisi emosional terganggu berisiko 1,135 kali mengalami

obesitas sentral dibandingkan dengan sampel yang tidak memiliki

gangguan mental emosional.

Gangguan mental emosional merupakan suatu keadaan yang

mengindikasikan individu mengalami suatu perubahan emosional yang

dapat berkembang menjadi keadaan patologis (Idaiani dkk, 2009).

Tchernof dan Despres (2013) menjelaskan bahwa seseorang yang

mengalami stres dapat meningkatkan kadar kortisol dan mengaktifkan

saraf simpatik. Peningkatan kortisol ini dapat mempengaruhi kerja otak.

Seseorang yang mengalami stres akan mengirimkan stimulus ke otak dan

kemudian otak mengirimkan sinyal ke tubuh untuk meningkatan nafsu

makan (Purnamasari, 2013). Kombinasi antara peningkatan kortisol dan

asupan makanan inilah yang dapat mempengaruhi distribusi lemak dalam

tubuh seseorang.

5. Asupan Gizi

a. Asupan Energi

Energi merupakan hasil dari metabolisme karbohidrat,

lemak, dan protein (Pujiati, 2010). Manusia membutuhkan energi

untuk melakukan metabolisme, pengaturan suhu tubuh,

pertumbuhan dan melakukan aktivitas fisik (Almatsier, 2010).

Seseorang membutuhkan asupan energi dari makanan untuk

menutupi pengeluaran energi yang dilakukannya dalam sehari-hari.

Sumber makanan yang mengandung tinggi energi ialah makanan

Page 42: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

23

yang mengandung lemak, seperti minyak, kacang-kacangan dan

biji-bijian. Selain itu, bahan makanan sumber karbohidrat, seperti

padi-padian, umbi-umbian dan gula murni juga merupakan bahan

makanan sumber energi (Almatsier, 2010).

Kebutuhan energi pada setiap orang berbeda-beda. Selain

aktivitas fisik, kebutuhan energi juga dipengaruhi oleh umur dan

jenis kelamin. Di Indonesia, kebutuhan energi total sehari untuk

usia 16-18 tahun pada laki-laki dan perempuan ialah 2675 kkal dan

2125 kkal, sedangkan untuk usia 19-29 tahun pada laki-laki dan

perempuan ialah 2725 kkal dan 2250 kkal (Kemenkes RI, 2013).

Dalam rangka untuk memelihara kesehatan, WHO menganjurkan

rata-rata konsumsi energi makanan sehari ialah 10-20 % berasal

dari protein, 20-30 % dari lemak, dan 50-65 % dari karbohidrat

(Almatsier, 2010).

Seseorang memiliki berat badan yang normal atau ideal

apabila asupan energi yang masuk kedalam tubuh, seimbang

dengan energi yang dikeluarkan. Jika asupan energi melebihi

energi yang dikeluarkan, maka energi tersebut akan diubah menjadi

lemak dan mengakibatkan kelebihan berat badan, kegemukan, atau

obesitas (Almatsier, 2010). Selain itu, kelebihan asupan makanan,

baik karbohidrat, lemak dan protein dengan disertai aktivitas fisik

kurang juga dapat menyebabkan seseorang mengalami obesitas.

Asupan energi yang tinggi berhubungan dengan terjadinya

obesitas sentral. Pada penelitian Bowen dkk (2015) diperoleh nilai

Page 43: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

24

p < 0,001, dimana ada hubungan antara asupan energi dengan

obesitas sentral. Hal ini dikarenakan, sampel yang mengalami

obesitas sentral pada penelitian tersebut memiliki asupan energi

yang tinggi. Hasil penelitian tersebut berbeda dengan penelitian

Jaime dkk (2006), dimana tidak ada hubungan antara asupan energi

dengan obesitas sentral. Pada penelitian tersebut menunjukkan

bahwa sampel yang memiliki asupan tinggi tinggi energi

merupakan sampel yang tidak mengalami obesitas sentral.

b. Asupan Karbohidrat (KH) Sederhana

Karbohidrat memiliki fungsi utama, yaitu sebagai penyedia

energi bagi tubuh (Almatsier, 2010). Dalam tubuh seseorang,

sebagian karbohidrat berada pada sirkulasi darah dalam bentuk

glukosa, sebagian pada hati dan jaringan otot dalam bentuk

glikogen, dan sebagian lagi diubah menjadi lemak untuk disimpan

sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak.

Karbohidrat dibedakan menjadi dua yaitu karbohidrat

sederhana dan karbohidrat kompleks. Menurut WHO, 50-65%

konsumsi energi total berasal dari karbohidrat kompleks dan 10%

dari karbohidrat sederhana (Almatsier, 2010). Karbohidrat

sederhana terdiri dari 4 jenis, yaitu monosakarida, disakarida, gula

alkohol, dan oligosakarida.

Asupan karbohidrat yang memiliki risiko lebih tinggi

terhadap obesitas sentral ialah karohidrat sederhana. Salah satu

karbohidrat sederhana, yaitu gula sukrosa, memiliki risiko 4,2 kali

Page 44: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

25

lebih tinggi terhadapi obesitas sentral apabila dikonsumsi >50

g/hari (Burhan dkk, 2013). Pada penelitian Harikedua dan Naomi

(2012) menunjukkan bahwa ada hubungan antara asupan

karbohidrat sederhana dengan obesitas sentral, dimana seseorang

yang mengonsumsi karbohidrat sederhana memiliki risiko 2,69 kali

mengalami obesitas sentral. Hasil penelitian tersebut tidak sejalan

dengan penelitian Khiqmah dan Sulchan (2014), dimana asupan

gula sederhana tidak memiliki hubungan dengan terjadinya

obesitas sentral.

Selain sebagai penyedia energi, karbohidrat juga

memberikan rasa manis pada makanan, dimana karbohidrat

sederhana memiliki tingkatan rasa manis yang lebih tinggi

dibandingkan dengan karbohidrat kompleks (Almatsier, 2010).

Makanan manis dapat meningkatkan berat tubuh dan lingkar perut

seseorang, dimana terdapat hubungan antara lingkar perut dengan

makanan manis (Burhan dkk, 2013). Pada penelitian Sugianti dkk

(2009), menunjukkan bahwa prevalensi obesitas sentral lebih tinggi

pada sampel yang sering mengkonsumsi makanan manis.

c. Asupan Protein

Fungsi utama protein ialah untuk membangun dan

memelihara sel-sel, serta jaringan tubuh (Almatsier, 2010). Protein

ini merupakan zat gizi yang terbesar kedua yang berada dalam

tubuh setelah air. Angka Kecukupan protein yang dianjurkan untuk

usia 16-18 tahun di Indonesia ialah 66 gram/hari pada laki-laki dan

Page 45: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

26

62 gram/hari pada perempuan, sedangkan usia 19-29 tahun ialah 62

gram/hari pada laki-laki dan 56 gram/hari pada perempuan

(Kemenkes RI, 2013). Menurut Balitbangkes (2010), seseorang

mengkonsumsi protein dibawah kebutuhan minimal apabila

mengkonsumsi protein <80% dari energinya.

Pada penelitian Harikedua dan Naomi menunjukkan bahwa

ada hubungan antara asupan protein dengan obesitas sentral

(p<0,05). Asupan protein yang tinggi memiliki risiko 13,2 kali

mengalami obesitas sentral (Harikedua dan Naomi, 2012).

Sedangkan pada penelitian Merchant, peningkatan asupan protein

memiliki hubungan terbalik dengan obesitas sentral, dimana

apabila asupan protein tinggi, maka obesitas sentral menurun

(Merchant dkk, 2005). Pada penelitian tersebut dijelaskan bahwa

diet tinggi protein lebih baik dibandingkan diet tinggi karbohidrat

karena dapat menurunkan obesitas sentral.

d. Asupan Lemak

Lemak dan minyak merupakan sumber energi paling padat,

dimana 1 gram lemak menghasilkan 9 kkalori atau 2½ kali

menghasilkan energi lebih besar daripada karbohidrat dan protein

(Almatsier, 2010). Lemak adalah cadangan energi terbesar tubuh

(Burhan dkk, 2013). Simpanan lemak didalam tubuh berasal dari

asupan lemak yang berlebih atau kombinasi antara zat-zat gizi lain,

seperti karbohidrat, lemak dan protein (Almatsier, 2010).

Page 46: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

27

Konsumsi makanan yang mengandung tinggi lemak

merupakan faktor risiko dari obesitas sentral (Burhan dkk, 2013).

Hasil penelitian Pujiati menunjukkan adanya hubungan antara

asupan lemak dengan terjadinya obesitas sentral (Pujiati, 2010).

Penelitian tersebut sejalan dengan penelitian Burhan dkk (2013),

dimana ada hubungan antara asupan lemak yang tinggi dengan

obesitas sentral (p<0,05). Pada penelitian Burhan juga diketahui

bahwa responden dengan asupan lemak tinggi memiliki risiko 9,3

kali mengalami obesitas sentral dibandingkan responden dengan

asupan lemak rendah. Sedangkan penelitian Sugianti dkk (2009)

menunjukkan bahwa prevalensi obesitas sentral lebih tinggi pada

orang yang mengonsumsi makanan rendah lemak.

Asupan lemak yang tinggi menyebabkan lemak disimpan

dalam tubuh. Dalam tubuh, lemak disimpan pada beberapa tempat,

yaitu 50% lemak dalam jaringan bawah kulit (subkutan), 45%

disekeliling organ dalam rongga perut, dan 5% di jaringan

intramuskuler (Almatsier, 2010). Angka kecukupan lemak yang

dianjurkan untuk usia 19-29 tahun di Indonesia ialah 91 gram/hari

pada laki-laki dan 75 gram/hari pada perempuan (Kemenkes RI,

2013).

e. Asupan Serat

Serat merupakan bagian dari karbohidrat dan masuk

kedalam jenis polisakarida non-pati (Almatsier, 2010).

Mengkonsumsi makanan yang mengandung serat dapat membantu

Page 47: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

28

penurunan berat badan, dimana makanan yang mengandung tinggi

serat ini biasanya mengandung rendah kalori (Pujiati, 2010).

Mengkonsumsi makanan yang mengandung serat dapat

menurunkan risiko obesitas sentral. Serat dapat mempengaruhi

jaringan adiposa perut melalui dampaknya pada sesitivitas insulin,

khusunya serat larut air. Serat larut air ini dapat menumpulkan

respons post-prandial glikemik dan insulinemik di usus kecil yang

berhubungan dengan penurunan tingkat pengembalian rasa lapar

dan asupan energi berikutnya (Koh-Banerjee dkk, 2003). Selain

itu, dalam saluran pencernaan, serat larut air mengikat asam

empedu (produk akhir kolesterol) yang kemudian dikeluarkan

bersama tinja (Burhan dkk, 2013). Berdasarkan hal tersebut,

semakin tinggi konsumsi serat larut air, maka semakin banyak

asam empedu dan lemak yang dikeluarkan oleh tubuh.

Lembaga Kanker Amerika menganjurkan untuk

mengkonsumsi serat setiap hari sebanyak 20-30 gram (Almatsier,

2010). Menurut Kemenkes RI (2013), angka kecukupan serat untuk

usia 19-29 tahun di Indonesia ialah 38 gram/hari bagi laki-laki dan

32 gram/hari bagi perempuan. Pada penelitian Harikedua dan

Naomi (2012), dihasilkan p < 0,05 yang menunjukkan bahwa

asupan serat berhubungan dengan obesitas sentral. Sedangkan pada

penelitian Pujiati (2010) menunjukkan p>0,05 yang berarti asupan

serat tidak berhubungan dengan terjadinya obesitas sentral.

Page 48: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

29

f. Asupan Vitamin D

Hubungan antara vitamin D dengan obesitas sentral belum

diketahui secara pasti. Akan tetapi, pada penelitian Lenders dkk

(2009), status vitamin D dalam tubuh seseorang berhubungan

dengan distribusi lemak. Kekurangan vitamin D dalam tubuh dapat

mendukung peningkatan jaringan lemak melalui reaksi metabolik,

seperti regulasi hormon paratiroid dan modulasi adipogenesis

(Resenblum dkk, 2012). Pembentukan hormon paratiroid dalam

tubuh akibat kekurangan vitamin D dapat meningkatkan laju

lipogenesis (sintesis lemak). Sedangkan, perubahan morfologi,

perkembangan sel, dan penumpukan lemak dapat terjadi pada saat

proses adipogeesis.

Vitamin D dalam tubuh diperoleh melalui sinar matahari

dan asupan makanan (Almatsier, 2012). Makanan hewani

merupakan sumber utama vitamin D dalam bentuk kolekalsiferol,

yaitu kuning telur, hati, krim, mentega, dan minyak hati ikan.

Selain itu, vitamin D juga dapat diperoleh melalui suplemen

vitamin D. Akan tetapi, dalam keadaan normal, suplemen vitamin

D ini sebetulnya tidak diperlukan. Angka kecukupan vitamin D

yang dianjurkan di Indonesia untuk usia 19-29 tahun baik pada

laki-laki maupun perempuan ialah 15 mikrogram per hari

(Kemenkes RI, 2013).

Page 49: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

30

g. Asupan Kalsium

Kalsium merupakan mineral yang paling banyak didalam

tubuh, yaitu 1,5-2% berat badan orang dewasa atau kurang lebih

sebanyak 1 kg (Almatsier, 2010). Di Indonesia, angka kecukupan

kalsium yang dianjurkan untuk usia 19-29 tahun baik laki-laki

mapun perempuan ialah 1100 mg/hari (Kemenkes, 2013). Kalsium

berfungsi sebagai katalisator berbagai reaksi biologik, seperti

tindakan enzim pemecah lemak.

Hubungan antara kalsium dengan obesitas sentral belum

diketahui secara pasti. Akan tetapi, penelitian Zemel dkk (2000)

menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan tinggi kalsium dapat

mengurangi risiko obesitas. Pada penelitian Parikh dan Jack (2003)

menunjukkan bahwa asupan kalsium mempengaruhi laju

lipogenesis (sintesis lemak) dan lipolisis (pemecahan lemak).

Asupan kalsium yang rendah dapat meningkatkan konsentrasi

hormon kalsitropik (1,25(OH)2 dan hormon paratiroid. Peningkatan

hormon kalsitropik ini dapat meningkatkan laju lipogenesis dan

menghambat lipolisis. Selain itu, kalsium bersama dengan vitamin

D diketahui dapat menekan nafsu makan, memperpanjang jarak

antara waktu makan, dan mengurangi asupan makanan pada hari

berikutnya (Rosenblum dkk, 2012). Pada penelitian tersebut juga

menjelaskan bahwa suplementasi kalsium dan vitamin D dapat

menurunkan lemak viseral dalam tubuh seseorang.

Page 50: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

31

C. Kerangka Teori

Kerangka teori ini merupakan adaptasi atau kolaborasi dari hasil-hasil

penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral.

Penggunaan hasil penelitian dalam kerangka teori dikarenakan belum adanya

teori baku tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral.

Kerangka teori penelitian dapat dilihat pada gambar 2.1. Berikut ini

penjabaran dari penelitian-penelitian yang digunakan untuk kerangka teori:

1. Tchernof dan Despres (2013) menjelaskan bahwa faktor-faktor yang

berhubungan dengan obesitas sentral ialah umur, jenis kelamin, genetik,

ras/ etnisitas, hormon, aktivitas fisik, stres, dan faktor nutrisi.

2. Bowen dkk (2015) menjelaskan bahwa asupan energi, asupan lemak, dan

asupan protein memiliki hubungan dengan obesitas sentral.

3. Harikedua dan Naomi (2012) menjelaskan bahwa asupan gizi yang

berhubungan dengan obesitas sentral ialah asupan karbohidrat sederhana,

asupan protein, asupan lemak, dan asupan serat.

4. Lenders dkk (2009) menjelaskan bahwa vitamin D berhubungan dengan

distribusi lemak tubuh.

5. Zemel dkk (2000) menjelaskan bahwa asupan kalsium berhubungan

dengan distribusi lemak tubuh dan dapat menurunkan risiko obesitas.

6. Sugianti dkk (2009) menjelaskan bahwa faktor- faktor yang berhubungan

dengan obesitas sentral ialah umur, jenis kelamin, status perkawinan,

status ekonomi, kebiasaan merokok, konsumsi minuman beralkohol,

aktivitas fisik, konsumsi serat, konsumsi karbohidrat sederhana,

konsumsi makanan berlemak, dan kondisi mental emosional.

Page 51: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

32

Sumber : Tchernof dan Despres (2013), Bowen dkk (2015), Harikedua dan Naomi (2012), Sugianti dkk (2009), Lenders dkk (2009) dan Zemel dkk (2000)

Bagan 2.1 Kerangka Teori

Obesitas

Sentral

Penumpukkan Lemak

Viseral

Penumpukkan Lemak

Subkutan

Faktor lain yang

mempengaruhi distribusi

lemak dalam tubuh ialah

umur, jenis kelamin, ras,

dan hormon

Asupan Makanan dan Gizi:

Asupan Energi

Asupan Karbohidrat Sederhana

Asupan Protein

Asupan Lemak

Asupan Serat

Asupan Vitamin D

Asupan Kalsium

Minuman beralkohol

Ketidakseimbangan

Enenrgi

Aktivitas Fisik

Status Ekonomi Status Merokok

Status

Perkawinan

Genetik

Kondisi mental

emosional Stres

Page 52: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

33

BAB III

KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, DAN HIPOTESIS

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep berasal dari adaptasi antara kerangka teori Tchernof dan

Despres (2013), Bowen dkk (2015), Harikedua dan Naomi (2012), Sugianti

dkk (2009), Lenders dkk (2009) dan Zemel dkk (2000). Berikut ini variabel

yang akan diteliti :

Bagan 3.1 Kerangka Konsep

Asupan Serat

Asupan Lemak

Asupan Karbohidrat

Sederhana

Aktivitas Fisik

Kondisi mental emosional

Umur

Jenis Kelamin

Asupan Protein

Asupan Vitamin D

Asupan Energi

Variabel Independen Variabel

Dependen

OBESITAS

SENTRAL

Asupan Kalsium

Asupan Serat

Asupan Lemak

Asupan Karbohidrat

Sederhana

Aktivitas Fisik

Kondisi mental emosional

Umur

Jenis Kelamin

Asupan Protein

Asupan Vitamin D

Asupan Energi

Page 53: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

34

Berdasarkan bagan kerangka konsep, diketahui bahwa variabel yang

akan diteliti pada penelitian ini, diantaranya:

1. Umur

Variabel umur akan diteliti karena variabel ini diketahui memiliki

hubungan dengan obesitas sentral. Perubahan umur memiliki hubungan

dengan peningkatan dalam distribusi jaringan lemak yang ditandai

dengan meningkatknya ukuran lingkar pinggang.

2. Jenis kelamin

Variabel ini akan diteliti karena laki-laki dan perempuan memiliki

distribusi lemak tubuh yang berbeda. Laki-laki memiliki risiko lebih

tinggi mengalami obesitas sentral dibandingkan perempuan. Hal ini

dikarenakan proporsi lemak pada laki-laki lebih banyak terdapat pada

daerah abdominal atau perut. Selain itu, variabel ini juga digunakan

untuk mengukur aktivitas fisik dan asupan gizi mahasiswa.

3. Aktivitas fisik

Variabel aktivitas fisik akan diteliti karena variabel ini berperan dalam

penurunan atau peningkatan jaringan lemak. Aktivitas fisik diketahui

dapat menurunkan jaringan lemak, bahkan tanpa adanya penurunan berat

badan. Selain itu, seseorang yang memiliki aktivitas fisik kurang

diketahui lebih berisiko mengalami obesitas sentral dibandingkan

seseorang yang memiliki aktivitas fisik berat.

4. Kondisi mental emosional

Variabel kondisi mental emosional akan diteliti karena variabel ini

diketahui memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Seseorang dengan

Page 54: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

35

kondisi emosional yang terganggu dapat menyebabkan meningkatnya

kadar kortisol dalam tubuh. Peningkatan kadar kortisol dalam tubuh

diketahui dapat meningkatkan nafsu makan seseorang. Selain itu,

seseorang yang memiliki gangguan mental emosional juga diketahui

memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami obesitas sentral

dibandingkan dengan seseorang yang tidak memiliki gangguan mental

emosional.

5. Asupan energi

Variabel asupan energi akan diteliti karena variabel ini diketahui

memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Jika seseorang memiliki

asupan energi yang berlebih, maka kelebihan energi tersebut akan diubah

menjadi lemak dan menyebabkan penumpukan lemak dalam tubuh. Pada

penelitian sebelumnya juga diketahui bahwa seseorang yang mengalami

obesitas sentral ialah seseorang yang memiliki asupan energi yang tinggi

atau berlebih.

6. Asupan karbohidrat sederhana

Variabel asupan karbohidrat sederhana akan diteliti karena variabel ini

diketahui memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Karbohidrat

sederhana memiliki rasa manis yang lebih tinggi dibandingkan dengan

karbohidrat kompleks. Makanan yang manis akan meningkatkan nafsu

makan dan asupan makanan seseorang. Hal inilah yang akan

menyebabkan peningkatan pada berat badan dan lingkar perut seseorang.

Page 55: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

36

7. Asupan protein

Variabel asupan protein akan diteliti karena variabel ini diketahui

memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Asupan protein yang tinggi

dapat menyebabkan kegemukan dan obesitas. Kelebihan protein dalam

tubuh akan diubah menjadi lemak dan disimpan dalam tubuh. Seseorang

yang memiliki asupan protein tinggi diketahui berisiko mengalami

obesitas sentral.

8. Asupan lemak

Variabel asupan lemak akan diteliti karena variabel ini diketahui

memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Konsumsi makanan yang

mengandung tinggi lemak merupakan faktor risiko dari obesitas sentral.

Asupan lemak yang tinggi menyebabkan lemak disimpan dalam tubuh.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa seseorang berisiko lebih tinggi

mengalami obesitas sentral apabila memiliki asupan lemak yang tinggi.

9. Asupan serat

Variabel asupan serat akan diteliti karena variabel ini diketahui memiliki

hubungan dengan obesitas sentral. Mengkonsumsi serat dapat

menurunkan risiko terjadinya obesitas sentral. Serat diketahui memiliki

peran dalam menurunkan tingkat pengembalian rasa lapar. Selain itu,

serat juga dapat membantu dalam mengeluarkan asam empedu (produk

akhir kolesterol) dan lemak dari dalam tubuh. Semakin tinggi asupan

serat, maka semakin banyak asam empedu dan lemak yang dikeluarkan

dari dalam tubuh.

Page 56: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

37

10. Asupan vitamin D

Variabel ini akan diteliti karena status vitamin D diketahui memiliki

hubungan dengan distribusi lemak tubuh. Kekurangan vitamin D dapat

mendukung peningkatan jaringan lemak. Vitamin D yang rendah dalam

tubuh akan meningkatkan laju lipogenesis (pembentukan lemak) dan

menghambat laju lipolisis (pemecahan lemak).

11. Asupan kalsium

Variabel ini akan diteliti karena asupan kalsium diketahui memiliki

hubungan dengan obesitas sentral. Mengkonsumsi makanan tinggi

kalsium dapat mengurangi risiko obesitas sentral. Selain itu, asupan

kalsium bersama vitamin D diketahui dapat menekan nafsu makan,

memperpanjang jarak antara waktu makan, dan mengurangi asupan

makanan pada hari berikutnya

Berdasarkan kerangka konsep, diketahui bahwa tidak semua faktor

yang terdapat dalam kerangka teori menjadi variabel dalam penelitian ini. Hal

ini berdasarkan asumsi-asumsi, seperti:

1. Variabel status perkawinan, kebiasaan merokok, konsumsi minuman

beralkohol, dan ras/etnisitas

Variabel tersebut tidak diteliti karena karakteristik variabel tersebut pada

responden penelitian ialah sama atau homogen, belum menikah, tidak

merokok, tidak mengonsumsi minuman beralkohol dan termasuk

kedalam ras yang sama, yaitu memiliki warna kulit yang sama, yaitu

sawo matang atau cokelat.

Page 57: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

38

2. Variabel status ekonomi

Variabel status ekonomi dapat diukur melalui 3 cara, yaitu pendapatan,

pengeluaran, dan kepemilikan barang tahan lama. Pengukuran

pendapatan memiliki akurasi yang rendah dikarenakan tidak semua orang

bersedia menjawab dengan jujur pendapatan per bulannya. Pengukuran

pengeluaran memiliki akurasi yang cukup baik, tetapi dalam memperoleh

informasinya membutuhkan data rinci tentang berbagai jenis pengeluaran

dan hal ini dapat membingungkan responden. Pengukuran kepemilikan

barang tahan lama lebih mudah ditanyakan dan diobservasi, tetapi

memerlukan perhitungan yang lebih kompleks untuk menyusun satu

indeks kepemilikan.

3. Variabel genetik

Variabel genetik tidak diteliti karena peneliti tidak dapat mengetahui

riwayat keluarganya mengalami obesitas sentral tanpa melakukan

pengukuran, seperti lingkar pinggang ataupun rasio lingkar pinggang-

pinggul pada orang tua responden.

4. Variabel hormon

Pada variabel hormon juga tidak dilakukan penelitian karena untuk

mengukur variabel tersebut dibutuhkan tes laboratorium.

Page 58: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

39

B. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi

Operasional Cara Ukur Alat Ukur Skor

Skala

Ukur

Variabel Dependen

1 Obesitas Sentral Ukuran lingkar

pinggang (LP)

mahasiswa Program

Studi Kesehatan

Masyarakat

Angkatan 2012-

2014.

Pengukuran

pada lingkar

pinggang

Pita ukur seca 1. Obesitas sentral, jika LP

> 80 cm pada

perempuan dan LP > 90

cm pada laki-laki

2. Tidak obesitas sentral,

jika LP ≤ 80 cm pada

perempuan dan LP ≤ 90

cm pada laki-laki

(WHO, 2008)

Ordinal

Variabel Independen

2. Umur Lamanya waktu

hidup mahasiswa

dalam tahun yang

dimulai sejak

dilahirkan sampai

dengan waktu

penelitian ini

berlangsung.

Wawancara Kuesioner 1. Berisiko (umur ≥ 20

tahun)

2. Tidak berisiko (umur <

20 tahun)

(Tchernof dan Despres,

2013)

Ordinal

3. Jenis Kelamin Karakteristik yang

dimiliki mahasiswa,

terdiri dari laki –

laki dan perempuan

Wawancara Kuesioner 1. laki –laki

2. Perempuan

Nominal

Page 59: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

40

4. Kondisi Mental

Emosional

Keadaan mental

emosional

responden dalam

satu bulan terakhir

dari pengukuran.

Wawancara Kuesioner Self

Reporting

Questionnare (SRQ)

1. Terganggu, jika

menjawab ya ≥ 6

pertanyaan

2. Normal, jika menjawab

pertanyaan < 6

pertanyaan

(Balitbangkes, 2013)

Ordinal

5. Aktivitas Fisik Jumlah energi yang

dikeluarkan tubuh

per menit-nya

dalam satu minggu.

Wawancara Kuesioner IPAQ

(International

Physical Activity

Questionnaire)

1. Ringan, jika METs-

min/minggu < 600

2. Sedang, jika METs-

min/minggu 600 -

<1500

3. Berat, jika METs-

min/minggu ≥1500

(Patterson, 2010)

Ordinal

6. Asupan Energi Jumlah rata-rata

dari asupan energi

pada makanan atau

minuman yang

dikonsumsi

mahasiswa per

harinya

Wawancara

yang dilakukan

sebanyak 3 kali

dalam 3 hari

yang berbeda

Food Recall 1 x 24

jam

Jumlah rata-rata asupan

energi dalam kilokalori

(kkal)

Rasio

7. Asupan

Karbohidrat

Sederhana

Jumlah rata-rata

dari karbohidrat

sederhana pada

makanan atau

minuman yang

dikonsumsi

mahasiswa per

harinya

Wawancara

yang dilakukan

sebanyak 3 kali

dalam 3 hari

yang berbeda

Food Recall 1 x 24

jam

Jumlah rata-rata asupan

Karbohidrat sederhana

dalam gram (gr)

Rasio

Page 60: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

41

8. Asupan Protein Jumlah rata-rata

protein yang

dikonsumsi

mahasiswa per

harinya

Wawancara

yang dilakukan

sebanyak 3 kali

dalam 3 hari

yang berbeda

Food Recall 1 x 24

jam

Jumlah asupan protein

dalam gram (gr)

Rasio

9. Asupan lemak Jumlah rata-rata

lemak yang

dikonsumsi

mahasiswa per

harinya

Wawancara

yang dilakukan

sebanyak 3 kali

dalam 3 hari

yang berbeda

Food Recall 1 x 24

jam

Jumlah asupan lemak

dalam gram (gr)

Rasio

10. Asupan Serat Jumlah rata-rata

serat yang

dikonsumsi

mahasiswa per

harinya

Wawancara

yang dilakukan

sebanyak 3 kali

dalam 3 hari

yang berbeda

Food Recall 1 x 24

jam

Jumlah asupan serat dalam

gram (gr)

Rasio

11. Asupan Vitamin

D

Jumlah rata-rata

vitamin D yang

dikonsumsi

mahasiswa per

harinya

Wawancara

yang dilakukan

sebanyak 3 kali

dalam 3 hari

yang berbeda

Food Recall 1 x 24

jam

Jumlah asupan vitamin D

dalam gram (gr)

Rasio

12. Asupan Kalsium Jumlah rata-rata

kalsium yang

dikonsumsi

mahasiswa per

harinya

Wawancara

yang dilakukan

sebanyak 3 kali

dalam 3 hari

yang berbeda

Food Recall 1 x 24

jam

Jumlah asupan kalsium

dalam gram (gr)

Rasio

Page 61: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

42

C. Hipotesis

1. Ada hubungan antara umur dengan obesitas sentral pada mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014.

2. Ada hubungan antara jenis kelamin dengan obesitas sentral pada

mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014.

3. Ada hubungan antara aktivitas fisik dengan obesitas sentral pada

mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014.

4. Ada hubungan antara kondisi mental emosional dengan obesitas sentral

pada mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014.

5. Ada hubungan antara asupan energi dengan obesitas sentral pada

mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014.

6. Ada hubungan antara asupan karbohidrat sederhana dengan obesitas

sentral pada mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014.

7. Ada hubungan antara asupan protein dengan obesitas sentral pada

mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014.

Page 62: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

43

8. Ada hubungan antara asupan lemak dengan obesitas sentral pada

mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014.

9. Ada hubungan antara asupan serat dengan obesitas sentral pada

mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014.

10. Ada hubungan antara asupan vitamin D dengan obesitas sentral pada

mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014.

11. Ada hubungan antara asupan kalsium dengan obesitas sentral pada

mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014.

Page 63: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

44

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini ialah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain

cross sectional. Desain cross sectional merupakan desain studi penelitian

yang meneliti variabel terikat (dependen) dan variabel bebas (independen)

secara bersamaan. Variabel dependen pada penelitian ini ialah obesitas sentral

pada mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 dan variabel independen pada

penelitian ini ialah umur, jenis kelamin, aktivitas fisik, kondisi mental

emosional, asupan energi, asupan karbohidrat sederhana, asupan protein,

asupan lemak, asupan serat, asupan vitamin D, dan asupan kalsium.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2015 di

Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

C. Populasi & Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian ini ialah seluruh mahasiswa Program Studi

Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berstatus

Page 64: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

45

aktif sebagai mahasiswa angkatan masuk 2012-2014 yang diketahui

berjumlah 299 orang.

2. Sampel

Penentuan besar sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus

estimasi proporsi pada sampel acak sederhana dengan presisi mutlak dan

rumus besar sampel untuk uji hipotesis beda dua proporsi. Penggunaan

dua rumus ini dikarenakan peneliti ingin mengetahui proporsi obesitas

sentral pada mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta dan hubungan antara obesitas sentral dengan

variabel-variabel independennya (umur, jenis kelamin, aktivitas fisik,

kondisi mental emosional, asupan energi, asupan karbohidrat sederhana,

asupan protein, asupan lemak, asupan serat, asupan vitamin D, dan

asupan kalsium).

Berikut ini rumus estimasi proporsi pada sampel acak sederhana

dengan presisi mutlak dan rumus hipotesis uji beda dua proporsi:

Rumus estimasi proporsi pada sampel acak sederhana dengan presisi

mutlak :

n = Z2

(1-α/2) P (1-P) N

d2 (N-1) + Z

2(1-α/2) P(1-P)

Keterangan:

n : besar sampel minimal

Z(1-α/2) : Nilai Z pada derajat kepercayaan 95% sehingga Z=1,96

P : Proporsi kejadian obesitas sentral pada penelitian sebelumnya ialah 41,5 %

(Almajed dkk, 2011)

N : Jumlah populasi (299 orang)

d : derajat akurasi atau presisi mutlak (10 %)

Page 65: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

46

Rumus Hipotesis Beda Proporsi

n = {Z(1-α/2)√ + Z(1-β/2) √ }2

(P1-P2)2

Keterangan:

n : besar sampel minimal

Z(1-α/2) : Nilai Z pada derajat kepercayaan 95% sehingga Z=1,96

Z(1-β/2) : Nilai Z pada kekuatan uji ( power of test) 80%, Z= 0,84

P1 : Proporsi dari variabel dependen (obesitas sentral) dan variabel independen

pada penelitian sebelumnya

P2 : Proporsi dari variabel dependen (obesitas sentral) dan variabel independen

yang diharapkan

P : (P1+P2)/2

Besar sampel penelitian menggunakan rumus besar sampel

hipotesis beda dua proporsi diperoleh berdasarkan perhitungan pada

masing-masing variabel penelitian. Berikut ini hasil perhitungan besar

sampel berdasarkan rumus hipotesis beda dua proporsi:

Tabel 4.1 Besar Sampel

Variabel P1 P2 n Sumber

Umur 35,6 % 12,8% 55 (Janssen dkk, 2011)

Jenis Kelamin 11% 31% 64 (Almajed dkk, 2011)

Kondisi

Mental

Emosional

67,1% 21,6% 14 (Purnamasari dkk, 2013)

Aktivitas fisik 68,7% 31,3% 27 (Trisna dan Sudihati, 2009)

Asupan

Energi

67 % 31 % 30 (Trisna dan Sudihati, 2009)

Asupan

Karbohidrat

Sederhana

76% 54% 73 (Harikedua dan Naomi, 2012)

Asupan

Protein

92 % 48 % 16 (Harikedua dan Naomi, 2012)

Asupan

Lemak

83% 37% 17 (Harikedua dan Naomi, 2012)

Asupan Serat 75% 55% 93 (Harikedua dan Naomi, 2012)

Page 66: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

47

Asupan

Vitamin D

46,3% 15,8% 35 (Tamer dkk, 2012)

Asupan

Kasium

77% 52% 57 (Torres dkk, 2010)

Besar sampel penelitian ini berdasarkan rumus estimasi proporsi

pada sampel acak sederhana dengan presisi mutlak ialah 71 orang.

Sedangkan, pada tabel 4.1 menunjukkan hasil perhitungan menggunakan

rumus besar sampel beda dua proporsi menunjukkan variabel asupan

serat memiliki besar sampel terbesar, yaitu 93 orang. Berdasarkan hasil

perhitungan besar sampel menggunakan kedua rumus tersebut, maka

besar sampel yang digunakan ialah besar sampel terbesar, yaitu 93 orang.

Pemilihan sampel dilakukan secara proporsional berdasarkan

angkatan. Jumlah sampel pada tiap angkatan disesuaikan dengan jumlah

populasi mahasiswa seperti pada tabel 4.2. Proses pengambilan sampel

pada setiap angkatan menggunakan metode probability sampling dengan

teknik pengambilan sampel secara simple random sampling. Apabila

terdapat responden yang tidak bersedia, maka akan di drop out dan

dilakukan pengocokan kembali untuk memilih sampel sampai mencapai

jumlah sampel minimal untuk tiap angkatan. Berikut ini pembagian

jumlah sampel per-angkatan masuk mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat :

Tabel 4.2 Pembagian Jumlah Sampel Per Angkatan Masuk Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat

Angkatan Jumlah

2012 102/298x93 = 32

2013 92/298x93 = 29

2014 104/298x93 = 32

Total Sampel 93

Page 67: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

48

D. Pengumpulan Data

1. Jenis Data

Data yang dikumpulkan pada penelitian ini berupa data primer dan

data sekunder. Data primer meliputi lingkar pinggang, umur, jenis

kelamin, aktivitas fisik, kondisi mental emosional, asupan energi, asupan

karbohidrat sederhana, asupan protein, asupan lemak, asupan serat,

asupan vitamin D, dan asupan kalsium. Sedangkan, data sekunder yang

digunakan dalam penelitian ini ialah jumlah mahasiswa Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

angkatan 2012-2014.

2. Instrumen dan Cara Ukur

Dalam penelitian ini, instrumen dan cara ukur disesuaikan dengan

variabel yang ingin diteliti. Berikut ini instrumen yang digunakan dan

cara pengukurannya pada setiap variabel:

a. Variabel Obesitas Sentral

Pada variabel obesitas sentral dilakukan pengukuran pada

lingkar pinggang responden. Alat ukur yang digunakan ialah pita

ukur seca dengan ketelitian 0,1 cm. Pengukuran pada lingkar

pinggang ini dilakukan sesuai dengan metode pengukuran lingkar

pinggang WHO tahun 2008 dan Kemenkes RI tahun .

Pada pengukuran lingkar pinggang responden laki-laki

dilakukan dengan menggunakan enumerator. Enumerator ini ialah

mahasiswa gizi yang sebelumnya telah diberikan arahan tentang

cara pengukuran lingkar pinggang.

Page 68: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

49

Pengukuran lingkar pinggang pada penelitian ini dilakukan

oleh peneliti dengan mengukur lingkar pinggang mahasiswa

sebanyak 3 kali pada waktu yang sama. Pengukuran lingkar

pinggang dilakukan dengan beberapa langkah. Langkah pertama

ialah menjelaskan tujuan pengukuran lingkar pinggang dan apa saja

tindakan yang akan dilakukan dalam pengukuran. Kedua, meminta

dengan sopan pada responden untuk berdiri tegak, tangan berada

disamping tubuh, kaki di posisikan dekat bersama-sama, dan

bernafas dengan normal. Ketiga, meminta dengan sopan pada

responden untuk membuka pakaian bagian atas atau menyingkap

pakaian bagian atas dan meraba tulang rusuk terakhir/ terletak

paling bawah responden untuk menetapkan titik pengukuran.

Keempat, menetapkan titik ujung lengkung tulang pangkal

paha/ panggul. Kelima, menetapkan titik tengah antara kedua titik

tersebut dan menandainya dengan alat tulis. Keenam, melakukan

pengukuran lingkar perut dimulai dari titik tengah kemudian sejajar

horizontal melingkari pinggang dan perut kembali menuju titik

tengah diawal pengukuran. Apabila responden mempunyai perut

yang gendut kebawah, maka pengukuran diambil pada bagian yang

paling buncit lalu berakhir pada titik tengah tersebut lagi. Langkah-

langkah yang dilakukan dalam pengukuran lingkar pinggang pada

penelitian ini dapat dillihat dalam lampiran 7.

Page 69: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

50

b. Variabel Umur

Variabel umur pada penelitian ini menggunakan satuan

waktu tahun yang diperoleh melalui wawancara dengan kuesioner

kepada responden. Umur yang dimaksud dalam penelitian ini ialah

lamanya waktu hidup responden yang dimulai sejak dilahirkan

sampai dengan waktu penelitian ini berlangsung. Dalam penelitian

ini, umur dibedakan menjadi 2 kategori, yaitu umur berisiko

mengalami obesitas sentral (≥ 20 tahun) dan umur tidak berisiko

mengalami obesitas sentral (< 20 tahun).

c. Variabel Jenis Kelamin

Variabel jenis kelamin ialah karakteristik yang dimiliki

mahasiswa, terdiri dari laki – laki dan perempuan. Variabel ini

diukur melalui wawancara menggunakan kuesioner.

d. Variabel aktivitas fisik

Variabel aktivitas fisik pada penelitian ini menggunakan

kesioner IPAQ Short Forms. Kuesioner IPAQ ini telah valid dan

reliabel untuk mengukur aktivitas fisik seseorang (Lee dkk, 2011).

Skor total aktivitas fisik dilihat dalam MET-menit/minggu.

MET-menit/minggu diperoleh berdasarkan penjumlahan dari

aktivitas fisik berat, aktivitas fisik sedang, dan aktivitas fisik

berjalan. METs ialah hasil perkalian antara kegiatan yang dilakukan

dalam menit. Berdasarkan Patterson (2010), nilai METs untuk

berjalan ialah 3,3; aktivitas sedang 4; dan aktivitas berat 8.

Page 70: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

51

Berikut ini cara perhitungan aktivitas fisik menurut

Patterson (2010):

METs menit/minggu berjalan = 3,3 x durasi berjalan/hari

(menit) x frekuensi berjalan/ minggu (hari).

METs menit/minggu aktivitas sedang = 4 x durasi aktivitas

sedang/hari (menit) x frekuensi aktivitas sedang/ minggu

(hari).

METs menit/minggu aktivitas berat = 8 x durasi aktivitas

berat /hari (menit) x frekuensi aktivitas berat / minggu

(hari).

Total METs menit/minggu = METs menit/minggu aktivitas

berjalan + aktivitas sedang + METs menit/minggu aktivitas

berat.

e. Variabel Kondisi Mental Emosional

Variebel kondisi mental emosional pada penelitian ini

diukur dengan cara melakukan wawancara kepada responden

menggunakan Self Reporting Questionnare (SRQ). Kuesioner ini

digunakan pada Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013

untuk menilai gangguan mental emosional sesaat (± 30 hari).

Kuesioner ini terdiri dari 20 pertanyaan dan dikatakan memiliki

gangguan mental emosional apabila responden menjawab minimal

6 atau lebih jawaban „ya‟.

Kuesioner SRQ-20 ini terdiri dari pertanyaan-pertanyaan

mengenai gejala – gejala gangguan mental emosional. Gejala

depresi terdapat pada pertanyaan nomor 6,9,10,14,15,16 dan 17.

Gejala cemas terdapat pada pertanyaan nomor 3, 4, dan 5. Gejala

kognitif terdapat pada nomor 8, 12, dan 13. Gejala somatik terdapat

Page 71: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

52

pada pertanyaan nomor 1, 2, 7, dan 19. Gejala penurunan energi

terdapat pada pertanyaan nomor 8, 11, 12, 13, 18, dan 20.

f. Variabel Asupan Gizi

Pada variabel asupan gizi (asupan energi, asupan

karbohidrat sederhana, asupan protein, asupan lemak, asupan serat,

asupan vitamin D dan asupan kalsium) diperoleh melalui

wawancara menggunakan food recall. Food recall yang digunakan

ialah food recall 1x24 jam yang dilakukan sebanyak 3 kali. Lembar

food recall ini diperoleh dari kuesioner Riskesdas tahun 2010 untuk

konsumsi makan individu dalam 24 jam.

Nilai variabel asupan gizi (asupan energi, asupan

karbohidrat sederhana, asupan protein, asupan lemak, asupan serat,

asupan vitamin D, dan asupan kalsium) diperoleh dari merata-

ratakan asupan responden yang dikonsumsi dalam sehari pada 3

kali recall asupan makanan.

E. Manajemen Data

Proses manajemen data dalam penelitian ini terdiri dari editing, koding,

entri, koreksi (cleaning). Berikut ini urutan kegiatan dalam manajemen data :

1. Editing

Yaitu proses pemeriksaan seluruh data yang dikumpulkan baik dari

kelengkapan data, keakuratan data, maupun konsistensi data (keserasian

antara jawaban yang satu dengan jawaban lainnya). Dalam penelitian ini,

proses editing dilakukan oleh peneliti di lokasi penelitian. Proses ini

Page 72: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

53

dilakukan untuk menghindari adanya data yang hilang atau adanya

pertanyaan yang tidak terjawab oleh responden pada saat penelitian.

2. Koding

Yaitu pemberian kode terhadap data yang dikumpulkan sehingga dapat

mempermudah dalam mengelompokkan data dan pemasukkan data ke

dalam komputer. Pada penelitian ini koding dilakukan setelah proses

editing. Koding pada setiap variabel penelitian ini disesuaikan dengan

definisi operasional penelitian.

3. Entri

Yaitu proses pemasukkan data yang telah terkumpul sesuai dengan kode

yang telah ditentukan untuk masing – masing variabel kedalam tabel atau

master data. Entri data dilakukan peneliti dengan menggunakan software.

Hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam melakukan entri data

penelitian.

4. Cleaning

Proses koreksi dilakukan agar tidak terjadi kesalahan yang dapat

mengangu proses pengolahan data selanjutnya. Proses ini dilakukan untuk

mengetahui ada atau tidaknya kesalahan pada saat proses entri data dengan

cara membuat distribusi frekuensi sehingga diketahui apabila ada

kesalahan dalam entri data.

Page 73: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

54

F. Analisa Data

Untuk menentukan hubungan antara variabel dependen dengan variabel

independen penelitian diperlukan proses analisa data. Analisa data dalam

penelitian ini meliputi :

1. Analisa Univariat

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi, baik variabel

dependen (obesitas sentral) maupun variabel independen (umur, jenis

kelamin, aktivitas fisik, kondisi mental emosional, asupan energi, asupan

karbohidrat sederhana, asupan lemak, asupan serat, asupan vitamin D, dan

asupan kalsium).

2. Analisa Bivariat

Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel

dependen (obesitas sentral) dengan variabel independen (umur, jenis

kelamin, aktivitas fisik, kondisi mental emosional, asupan energi, asupan

karbohidrat sederhana, asupan protein, asupan lemak, asupan serat, asupan

vitamin D, dan asupan kalsium). Uji yang digunakan dalam penelitian ini

ialah uji t-independen dan uji Chi-Square (X2). Uji t-independen

digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel kategorik

(obesitas sentral) dengan variabel numerik (asupan energi, asupan

karbohidrat sederhana, asupan protein, asupan lemak, asupan serat, asupan

vitamin D, dan asupan kalsium).

Uji lain yang digunakan dalam penelitian ini ialah Uji Chi-Square. Uji

ini dilakukan untuk menganalisis hubungan antara variabel dependen

(obesitas sentral) dengan variabel independen (umur, jenis kelamin,

Page 74: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

55

kondisi mental emosional, dan aktivitas fisik) yang merupakan variabel

kategorik. Dalam melakukan uji Chi-square, variabel independen

dikatakan memiliki hubungan dengan variabel dependen apabila

dihasilkan nilai Pvalue < 0,05 dan tidak ada hubungan apabila Pvalue

>0,05. Untuk mempermudah dalam menganalisis data menggunakan uji

Chi-square, maka nilai data kedua variabel dapat disajikan dalam bentuk

tabel silang, yaitu :

Tabel 4.3 Analisa Data Menggunakan Uji Chi-Square

Variabel 1 Variabel 2 Jumlah

Ya Tidak

Ya A B A + B

Tidak C D C + D

Jumlah A + C B + D N

Page 75: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

56

BAB V

HASIL

A. Distribusi Obesitas Sentral pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014

Berikut ini distribusi obesitas sentral pada mahasiswa Program Studi

Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014

tahun 2015:

Tabel 5.1 Distribusi Obesitas Sentral pada Mahasiswa Program Studi

Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

2012-2014

Angkatan

Masuk

Obesitas Sentral

Obesitas

Sentral

Tidak Obesitas

Sentral

n % n %

2012

2013

2014

13

10

9

40,6

34,5

28,1

19

19

23

59,4

65,5

71,9

Jumlah 32 34,4 61 65,6

Hasil analisis menunjukkan bahwa prevalensi obesitas sentral pada

mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Angkatan 2012-2014 cukup tinggi. Selain itu, prevalensi obesitas

sentral paling banyak ditemukan pada mahasiswa angkatan masuk 2012.

B. Distribusi Umur pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014

Berikut ini distribusi umur pada mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014:

Page 76: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

57

Tabel 5.2 Distribusi Umur pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014

Variabel Umur Jumlah (n) Persentase (%)

Berisiko (≥ 20 tahun)

Tidak Berisiko (< 20 tahun)

42

51

45,2

54,8

Jumlah 93 100,0

Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa Program

Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

2012-2014 memiliki umur yang tidak berisiko mengalami obesitas sentral.

C. Distribusi Jenis Kelamin pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014

Berikut ini distribusi jenis kelamin pada mahasiswa Program Studi

Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014:

Tabel 5.3 Distribusi Jenis Kelamin pada Mahasiswa Program Studi

Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

2012-2014

Variabel Obesitas Sentral Jumlah (n) Persentase (%)

Laki – Laki

Perempuan

14

79

15,1

84,9

Jumlah 93 100,0

Hasil analisis menunjukkan bahwa mahasiswi di Program Studi

Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014

lebih banyak dibandingkan dengan mahasiswa laki-laki.

D. Distribusi Aktivitas Fisik pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014

Berikut ini distribusi aktivitas fisik pada mahasiswa Program Studi

Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012 -

2014:

Page 77: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

58

Tabel 5.4 Distribusi Aktivitas Fisik pada Mahasiswa Program Studi

Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

2012-2014

Jenis Kelamin Aktivitas Fisik

Ringan Sedang Berat

n % n % n %

Laki- Laki

Perempuan

0

13

0

16,5

3

34

21,4

43,0

11

32

78,6

40,5

Laki-laki + Perempuan 13 14,0 37 39,8 43 46,2

Pada hasil analisis diketahui bahwa aktivitas fisik yang paling banyak

dimiliki oleh mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 ialah aktivitas fisik berat.

Berdasarkan hasil analisis aktivitas fisik menurut jenis kelamin menunjukkan

bahwa aktivitas fisik yang paling banyak dimiliki oleh responden laki-laki

ialah aktivitas fisik berat. Sedangkan, aktivitas fisik yang paling banyak

dimiliki oleh responden perempuan ialah aktivitas fisik sedang.

E. Distribusi Kondisi Mental Emosional pada Mahasiswa Program Studi

Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

2012-2014

Berikut ini distribusi kondisi mental emosional pada mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014:

Tabel 5.5 Distribusi Kondisi Mental Emosional pada Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014

Angkatan Masuk

Kondisi Mental Emosional

Terganggu Normal

n % n %

2012

2013

2014

8

11

14

25,5

37,9

43,8

24

18

18

75

62,1

56,2

Jumlah 33 35,5 60 64,5

Page 78: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

59

Selain distribusi kondisi mental emosional, juga diketahui distibusi

gejala-gejala dari gangguan mental emosional yang dimiliki oleh mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014:

Tabel 5.6 Distribusi Gejala-Gejala Gangguan Mental Emosional pada

Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014

Gejala Gangguan Mental

Emosional

Kondisi Mental Emosional

Total Terganggu

(n=33)

Normal

(n=60)

n % n % n %

Gejala Kognitif

Tidak ada gejala kognitif

1 gejala kognitif

2 gejala kognitif

3 gejala kognitif

Gejala Cemas

Tidak ada gejala cemas

1 gejala cemas

2 gejala cemas

3 gejala cemas

Gejala Depresi

Tidak ada gejala depresi

1 gejala depresi

2 gejala depresi

3 gejala depresi

4-7 gejala depresi

Gejala Somatik

Tidak ada gejala somatik

1 gejala somatik

2 gejala somatik

3 gejala somatik

4 gejala somatik

Gejala Penurunan Energi

Tidak ada gejala penurunan

energi

1 gejala penurunan energi

2 gejala penurunan energi

3 gejala penurunan energi

4-6 gejala penurunan energi

9

13

7

4

2

13

15

3

10

16

3

3

1

2

6

8

12

5

1

4

9

7

12

18,0

48,1

58,3

100,0

5,1

50,0

62,5

75,0

17,2

61,5

75,0

75,0

100,0

7,7

20,0

50,0

75,0

100,0

3,6

14,8

60,0

70,0

92,3

41

14

5

0

37

13

9

1

48

10

1

1

0

24

24

8

4

0

27

23

6

3

1

82,

0

51,

9

41,

7

0,0

94,

9

50,

0

37,

5

25,

0

82,

8

38,

5

25,

0

25,

0

0,0

92,

3

80,

0

50

27

12

4

39

26

24

4

58

26

4

4

1

26

30

16

16

5

28

27

15

10

13

10

0

10

0

10

0

10

0

10

0

10

0

10

0

10

0

10

0

10

0

10

0

10

0

10

0

10

0

Page 79: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

60

50,

0

25,

0

0,0

96,

4

85,

2

40,

0

30,

0

7,7

10

0

10

0

10

0

10

0

10

0

10

0

10

0

10

0

10

0

Pada tabel gejala-gejala gangguan mental emosional mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014, diketahui bahwa gejala yang paling banyak dialami

oleh mahasiswa ialah gejala depresi. Berikut ini distribusi gejala depresi

menurut angkatan masuk pada mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014:

Tabel 5.7 Distribusi Gejala Depresi Menurut Angkatan Masuk pada

Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014

Angkatan

Masuk

Gejala Depresi

Tidak Ada Gejala 1 Gejala 2 Gejala 3 Gejala 4-7 Gejala

n % n % n % n % n %

2012

2013

2014

23

19

16

71,9

65,5

50,0

6

7

13

18,8

24,1

40,6

2

2

0

6,2

6,9

0,0

0

1

3

0,0

3,4

9,4

1

0

0

3,1

0,0

0,0

Jumlah 58 62,4 26 28,0 4 4,3 4 4,3 1 1,1

Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa Program

Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

Page 80: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

61

2012-2014 memiliki kondisi mental emosional yang normal. Akan tetapi,

berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa

memiliki gejala gangguan mental emosional. Gejala gangguan mental

emosional yang paling banyak dialami oleh mahasiswa ialah gejala depresi.

Pada hasil analisis, diketahui bahwa gejala depresi paling banyak dialami oleh

mahasiswa angkatan 2014. Selain itu, hasil analisis juga menunjukkan bahwa

mahasiswa yang memiliki kondisi mental emosional terganggu ialah

mahasiswa yang memiliki banyak gejala gangguan mental emosional.

F. Distribusi Asupan Energi pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014

Berikut ini distribusi asupan energi pada mahasiswa Program Studi

Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014:

Tabel 5.8 Distribusi Asupan Energi pada Mahasiswa Program Studi

Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-

2014

Jenis

Kelamin

Usia

(tahun)

Asupan Energi (kkal)

Mean SD Min-Max 95% CI

Laki-Laki

Perempuan

16-18

19-22

16-18

19-22

2686,3

2296,8

1907,9

2031,0

251,5

223,5

264,9

2686,3

1821,3-2643,0

1420,3-2334,4

1663,4-2795,1

2144,8-2448,8

1806,2-2009,6

1961,4-2100,7

Laki-laki +

Perempuan 2047,4 283,6 1420,3-2795,1 1989,0-2105,8

Pada hasil analisis diketahui bahwa rata-rata asupan energi mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014 ialah 2047,4 kkal. Hasil analisis asupan energi

berdasarkan umur dan jenis kelamin menunjukkan bahwa asupan energi

mahasiswa laki-laki usia 16-18 tahun melebihi Angka Kecukupan Gizi

Page 81: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

62

(AKG) di Indonesia. Selain itu, terdapat pula mahasiswa perempuan baik usia

16-18 tahun maupun usia 19-22 tahun yang memiliki asupan energi melebihi

AKG di Indonesia.

G. Distribusi Asupan Karbohidrat Sederhana pada Mahasiswa Program

Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014

Berikut ini distribusi asupan karbohidrat sederhana pada mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014:

Tabel 5.9 Distribusi Asupan Karbohidrat Sederhana pada Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014

Jenis

Kelamin

Usia

(tahun)

Asupan Karbohidrat Sederhana (gram)

Mean SD Min-Max 95% CI

Laki-Laki

Perempuan

16-18

19-22

16-18

19-22

70,2

56,4

49,3

49,4

11,2

14,2

16,6

70,2

37,0-65,7

22,8-79,9

16,6-85,9

46,4-59,9

42,9-55,8

45,1-53,8

Laki-laki +

Perempuan 48,9 15,4 16,6 – 85,9 47,0 – 53,3

Pada hasil analisis diketahui bahwa rata-rata asupan karbohidrat

sederhana mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 ialah 48,9 gram. Hasil analisis

asupan karbohidrat sederhana berdasarkan umur dan jenis kelamin

menunjukkan bahwa asupan karbohidrat sederhana mahasiswa laki-laki usia

Page 82: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

63

16-18 tahun melebihi anjuran asupan karbohidrat sederhana menurut WHO,

yaitu 10% dari total asupan energi. Selain itu, terdapat pula mahasiswa

perempuan baik usia 16-18 tahun maupun usia 19-22 tahun yang memiliki

asupan karbohidrat sederhana melebihi 10% total asupan energi.

H. Distribusi Asupan Protein pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014

Berikut ini distribusi asupan protein pada mahasiswa Program Studi

Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014:

Tabel 5.10 Distribusi Asupan Protein pada Mahasiswa Program Studi

Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

2012-2014

Jenis

Kelamin

Usia

(tahun)

Asupan Protein (gram)

Mean SD Min-Max 95% CI

Laki-Laki

Perempuan

16-18

19-22

16-18

19-22

72,3

67,0

56,5

63,0

9,5

11,0

11,2

72,3

53,1-85,6

34,6-76,3

44,6-106,0

61,3-72,8

51,5-61,5

60,1-65,9

Laki-laki +

Perempuan 62,2 11,3 34,6-106,0 60,0-64,5

Pada hasil analisis diketahui bahwa rata-rata asupan protein mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014 ialah 62,2 gram. Hasil analisis asupan protein

berdasarkan umur dan jenis kelamin menunjukkan bahwa rata-rata asupan

protein, baik pada mahasiswa laki-laki usia 16-18 tahun maupun usia 19-22

tahun dan perempuan usia 19-22 tahun melebihi Angka Kecukupan Gizi

Page 83: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

64

(AKG) di Indonesia. Selain itu, terdapat pula mahasiswa perempuan usia 16-

18 tahun yang memiliki asupan protein melebihi AKG di Indonesia.

I. Distribusi Asupan Lemak pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014

Berikut ini distribusi asupan lemak pada mahasiswa Program Studi

Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014:

Tabel 5.11 Distribusi Asupan Lemak pada Mahasiswa Program Studi

Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

2012-2014

Jenis

Kelamin

Usia

(tahun)

Asupan Lemak (gram)

Mean SD Min-Max 95% CI

Laki-Laki

Perempuan

16-18

19-22

16-18

19-22

99,4

81,3

71,6

76,2

11,5

8,4

12,6

99,4

67,1-108,1

48,7-86,6

58,6-108,6

74,3-88,2

67,7-75,4

75,5-82,1

Laki-laki +

Perempuan 76,1 12,1 48,7-108,6 75,2-80,2

Pada hasil analisis diketahui bahwa rata-rata asupan lemak mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014 ialah 76,1 gram. Hasil analisis asupan lemak

berdasarkan umur dan jenis kelamin menunjukkan bahwa rata-rata asupan

lemak pada mahasiswa laki-laki usia 16-18 tahun, perempuan usia 16-18

tahun, dan perempuan usia 19-22 tahun melebihi Angka Kecukupan Gizi

(AKG) di Indonesia. Selain itu, terdapat pula mahasiswa laki-laki usia 19-22

tahun yang memiliki asupan lemak melebihi AKG di Indonesia.

J. Distribusi Asupan Serat pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014

Berikut ini distribusi asupan serat pada mahasiswa Program Studi

Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014:

Page 84: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

65

Tabel 5.12 Distribusi Asupan Serat pada Mahasiswa Program Studi

Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

2012-2014

Jenis

Kelamin

Usia

(tahun)

Asupan Serat (gram)

Mean SD Min-Max 95% CI

Laki-Laki

Perempuan

16-18

19-22

16-18

19-22

13,0

18,2

13,0

14,1

2,8

1,4

3,3

13,0

12,9-21,9

10,5-15,8

4,7-21,3

16,5-19,9

12,3-13,6

13,3-15,0

Laki-laki +

Perempuan 14,4 3,2 4,7 – 21,9 13,7-15,1

Pada hasil analisis diketahui bahwa rata-rata asupan serat mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014 ialah 14,4 gram. Hasil analisis asupan serat berdasarkan

umur dan jenis kelamin menunjukkan bahwa rata-rata asupan serat pada

semua mahasiswa lebih rendah atau tidak mencapai Angka Kecukupan Gizi

(AKG) di Indonesia.

K. Distribusi Asupan Vitamin D pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014

Berikut ini distribusi asupan vitamin D pada mahasiswa Program Studi

Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014:

Tabel 5.13 Distribusi Asupan Vitamin D pada Mahasiswa Program Studi

Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

2012-2014

Jenis

Kelamin

Usia

(tahun)

Asupan Vitamin D (mikrogram)

Mean SD Min-Max 95% CI

Laki-Laki

Perempuan

16-18

19-22

16-18

19-22

3,8

1,6

1,1

2,1

1,3

1,1

2,4

3,8

0,1-4,8

0,4-4,0

0,1-15,8

0,8-2,3

0,9-1,9

2,0-3,3

Laki-laki +

Perempuan 1,7 2,1 0,1 – 15,8 1,8 – 2,7

Pada hasil analisis diketahui bahwa rata-rata asupan vitamin D

mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah

Page 85: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

66

Jakarta Angkatan 2012-2014 ialah 1,7 mikrogram. Hasil analisis asupan

vitamin D berdasarkan umur dan jenis kelamin menunjukkan bahwa rata-rata

asupan vitamin D pada semua mahasiswa lebih rendah atau belum mencapai

Angka Kecukupan Gizi (AKG) di Indonesia. Akan tetapi, pada hasil analisis

diketahui bahwa terdapat mahasiswa perempuan usia 19-22 tahun yang

memiliki asupan vitamin D yang melebihi AKG di Indonesia.

L. Distribusi Asupan Kalsium pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014

Berikut ini distribusi asupan kalsium pada mahasiswa Program Studi

Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014:

Tabel 5.14 Distribusi Asupan Kalsium pada Mahasiswa Program Studi

Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

2012-2014

Jenis

Kelamin

Usia

(tahun)

Asupan Kalsium (miligram)

Mean SD Min-Max 95% CI

Laki-Laki

Perempuan

16-18

19-22

16-18

19-22

545,8

572,4

522,0

483,3

216,9

169,1

261,3

545,8

349,2-1094,1

248,5-834,1

174,6-1375,4

441,3-703,5

445,0-599,0

562,8-631,5

Laki-laki +

Perempuan 500,2 234,5 174,6 – 1375,4 506,5 – 603,1

Pada hasil analisis diketahui bahwa rata-rata asupan kalsium mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014 ialah 500,2 miligram. Hasil analisis asupan kalsium

berdasarkan umur dan jenis kelamin menunjukkan bahwa rata-rata asupan

kalsium pada semua mahasiswa lebih rendah atau belum mencapai Angka

Kecukupan Gizi (AKG) di Indonesia. Akan tetapi, pada hasil analisis diketahui

Page 86: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

67

bahwa terdapat mahasiswa perempuan usia 19-22 tahun yang memiliki asupan

kalsium yang melebihi AKG di Indonesia.

M. Hubungan Umur dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa Program

Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014

Berikut ini hubungan anatar umur dengan obesitas sentral pada

mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Angkatan 2012-2014:

Tabel 5.15 Hubungan Umur dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014

Umur

Obesitas Sentral

Total Pvalue

Obesitas

Sentral

Tidak Obesitas

Sentral

n % n % n %

Berisiko (≥ 20 tahun)

Tidak Berisiko (< 20 tahun)

13

19

31,0

37,3

29

32

69,0

62,7

42

51

100

100 0,524

Jumlah 32 34,4 61 65,6 93 100

Berdasarkan hasil uji statistik menunjukan bahwa tidak ada hubungan

antara umur mahasiswa dengan obesitas sentral.

N. Hubungan Jenis Kelamin dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014

Page 87: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

68

Berikut ini hubungan anatar jenis kelamin dengan obesitas sentral pada

mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Angkatan 2012-2014:

Tabel 5.16 Hubungan Jenis Kelamin dengan Obesitas Sentral pada

Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014

Jenis Kelamin

Obesitas Sentral Total

Pvalue Obesitas Sentral Tidak Obesitas Sentral

n % n % n %

Laki – Laki

Perempuan

1

31

7,1

39,2

13

48

92,9

60,8

14

79

100

100 0,030

Jumlah 32 34,4 61 65,6 93 100

Hasil analisis hubungan antara jenis kelamin dengan obesitas sentral

menunjukkan bahwa obesitas sentral lebih banyak ditemukan pada

mahasiswi. Berdasarkan hasil uji statistik, diketahui terdapat hubungan antara

jenis kelamin dengan obesitas sentral pada mahasiswa Program Studi

Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014.

O. Hubungan Aktivitas Fisik dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014

Berikut ini hubungan anatar aktivitas fisik dengan obesitas sentral pada

mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Angkatan 2012-2014:

Tabel 5.17 Hubungan Aktivitas Fisik dengan Obesitas Sentral pada

Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014

Aktivitas

Fisik

Obesitas Sentral

Total Pvalue

Obesitas

Sentral

Tidak Obesitas

Sentral

n % n % n %

Ringan

Sedang

8

22

61,5

59,5

5

15

38,5

40,5

13

37

100

100 0,000

Page 88: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

69

Berat 2 4,7 41 95,3 43

Jumlah 32 34,4 61 65,6 93 100

Hasil analisis hubungan antara aktivitas fisik dengan obesitas sentral

menunjukkan bahwa obesitas sentral sentral lebih banyak ditemukan pada

mahasiswa yang memiliki aktivitas fisik sedang dan ringan. Selain itu, pada

hasil uji statistik diketahui bahwa terdapat hubungan antara aktivitas fisik

dengan obesitas sentral pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014.

P. Hubungan Kondisi Mental Emosional dengan Obesitas Sentral pada

Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014

Berikut ini hubungan antara kondisi mental emosional dengan obesitas

sentral pada mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014:

Tabel 5.18 Hubungan Kondisi Mental Emosional dengan Obesitas

Sentral pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014

Kondisi Mental

Emosional

Obesitas Sentral

Total Pvalue

Obesitas

Sentral

Tidak Obesitas

Sentral

n % n % n %

Terganggu

Normal

11

21

33,3

35,0

22

39

66,7

65,0

33

60

100

100 1,000

Jumlah 32 34,4 61 65,6 93 100

Hasil analisis hubungan antara kondisi mental emosional dengan

obesitas sentral menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki kondisi

mental emosional terganggu lebih banyak ditemukan pada mahasiswa yang

tidak mengalami obesitas sentral Berdasarkan hasil uji statistik, diketahui

bahwa tidak terdapat hubungan antara kondisi emosional dengan obesitas

Page 89: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

70

sentral pada mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014.

Q. Hubungan Asupan Energi dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014

Berikut ini hubungan anatar asupan energi dengan obesitas sentral pada

mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Angkatan 2012-2014:

Tabel 5.19 Hubungan Asupan Energi dengan Obesitas Sentral pada

Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014

Variabel Obesitas Sentral Jumlah (n) Persentase (%) P value

Obesitas Sentral

Tidak Obesitas Sentral

32

61

34,4

65,6 0,000

Berdasarkan hasil uji statistik diketahui bahwa terdapat hubungan

antara asupan energi dengan obesitas sentral.

R. Hubungan Asupan Karbohidrat Sederhana dengan Obesitas Sentral

pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014

Berikut ini hubungan anatar asupan karbohidrat sederhana dengan

obesitas sentral pada mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014:

Tabel 5.20 Hubungan Asupan Karbohidrat Sederhana dengan Obesitas

Sentral pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014

Variabel Obesitas Sentral Jumlah (n) Persentase (%) P value

Obesitas Sentral

Tidak Obesitas Sentral

32

61

34,4

65,6 0,000

Page 90: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

71

Berdasarkan hasil uji statistik diketahui bahwa terdapat hubungan

antara asupan karbohidrat sederhana dengan obesitas sentral.

S. Hubungan Asupan Protein dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014

Berikut ini hubungan anatar asupan protein dengan obesitas sentral

pada mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014:

Tabel 5.21 Hubungan Asupan Protein dengan Obesitas Sentral pada

Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014

Variabel Obesitas Sentral Jumlah (n) Mean P value

Obesitas Sentral

Tidak Obesitas Sentral

32

61

68,2

59,1 0,000

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa rata-rata asupan protein

mahasiswa yang mengalami obesitas sentral lebih tinggi dibandingkan

dengan mahasiswa yang tidak obesitas sentral. Berdasarkan hasil uji statistik

juga diketahui bahwa terdapat hubungan antara asupan protein dengan

obesitas sentral.

T. Hubungan Asupan Lemak dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014

Berikut ini hubungan antar asupan lemak dengan obesitas sentral pada

mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Angkatan 2012-2014:

Tabel 5.22 Hubungan Asupan Lemak dengan Obesitas Sentral pada

Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014

Variabel Obesitas Sentral Jumlah (n) Persentase (%) P value

Page 91: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

72

Obesitas Sentral

Tidak Obesitas Sentral

32

61

34,4

65,6 0,000

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan asupan

lemak mahasiswa yang mengalami obesitas sentral dengan mahasiwa yang

tidak mengalami obesitas sentral. Berdasarkan hasil uji statistik juga

diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara asupan lemak

mahasiswa yang obesitas sentral dengan tidak obesitas sentral.

U. Hubungan Asupan Serat dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014

Berikut ini hubungan anatar asupan serat dengan obesitas sentral pada

mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Angkatan 2012-2014:

Tabel 5.23 Hubungan Asupan Serat dengan Obesitas Sentral pada

Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014

Variabel Obesitas Sentral Jumlah (n) Persentase (%) P value

Obesitas Sentral

Tidak Obesitas Sentral

32

61

34,4

65,6 0,000

Berdasarkan hasil uji statistik diketahui bahwa terdapat hubungan

antara asupan serat mahasiswa dengan obesitas sentral.

V. Hubungan Asupan Vitamin D dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014

Berikut ini hubungan anatar asupan vitamin D dengan obesitas sentral

pada mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014:

Page 92: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

73

Tabel 5.24 Hubungan Asupan Vitamin D dengan Obesitas Sentral pada

Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014

Variabel Obesitas Sentral Jumlah (n) Persentase (%) P value

Obesitas Sentral

Tidak Obesitas Sentral

32

61

34,4

65,6 0,206

Berdasarkan hasil uji statistik diketahui bahwa tidak terdapat hubungan

antara asupan vitamin D mahasiswa dengan obesitas sentral.

W. Hubungan Asupan Kalsium dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014

Berikut ini hubungan antar asupan kalsium dengan obesitas sentral pada

mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Angkatan 2012-2014:

Tabel 5.25 Hubungan Asupan Kalsium dengan Obesitas Sentral pada

Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014

Variabel Obesitas Sentral Jumlah (n) Mean P value

Obesitas Sentral

Tidak Obesitas Sentral

32

61

644,3

507,8 0,017

Berdasarkan hasil uji statistik diketahui bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara asupan kalsium dengan obesitas sentral. Akan tetapi, hasil

analisis statistik menunjukkan bahwa rata-rata asupan kalsium mahasiswa

yang mengalami obesitas sentral lebih tinggi dibandingkan dengan

mahasiswa yang tidak obesitas sentral.

Page 93: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

74

BAB VI

PEMBAHASAN

A. Keterbatasan Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini, terdapat beberapa keterbatasan yang

dimiliki peneliti pada saat melakukan penelitian. Berikut ini keterbatasan-

keterbatasan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Obesitas sentral yang berisiko terhadap penyakit degeneratif

diakibatkan oleh jumlah lemak berlebih pada jaringan lemak viseral

perut. Pada variabel obesitas sentral ini, peneliti melakukan pengukuran

lingkar pinggang, dimana pengukuran lingkar pinggang ini tidak dapat

membedakan kelebihan lemak pada subkutan dan viseral. Akan tetapi

WHO dan Kementerian Kesehatan RI menjelaskan bahwa pengukuran

lingkar pinggang ini merupakan salah satu alat ukur yang dapat

digunakan untuk menilai obesitas sentral pada seseorang.

2. Pada variabel kondisi mental emosional, peneliti menggunakan

kuesioner SRQ (Self Reported Questionner) untuk melihat apakah

responden memiliki kondisi mental emosional terganggu. Menurut

Torres dan Caryl (2007), stress dapat menyebabkan terjadinya

gangguan mental emosional dan tingginya kadar kortisol pada saat

seseorang mengalami stress yang dapat menyebabkan obesitas sentral

melalui peningkatan asupan makanan. Oleh karena itu, pengukuran

kadar kortisol dalam tubuh seseorang lebih baik dilakukan

dibandingkan menggunakan kuesioner SRQ. Akan tetapi,

Page 94: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

75

dalam pelaksanaannya pengukuran kadar kortisol ini membutuhkan

waktu yang lebih lama dan biaya yang lebih mahal.

3. Pada variabel asupan vitamin D, peneliti hanya mengukur dari asupan

makanan saja, sedangkan vitamin D ini juga dapat diperoleh dari sinar

matahari. Selain itu, pengukuran vitamin D juga lebih baik apabila

mengukur status vitamin dalam darah, dimana dalam pelaksanaanya

membutuhkan waktu yang lebih lama dan biaya yang mahal.

B. Obesitas Sentral pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014

Pada hasil analisis univariat menunjukkan bahwa prevalensi obesitas

sentral pada mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 cukup tinggi, dimana prevalensi

obesitas sentral ialah 34,4 %. Selain itu, prevalensi obesitas sentral paling

banyak ditemukan pada mahasiswa angkatan masuk 2012.

Pada penelitian Victor dkk (2013) terhadap mahasiswa Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan di Tamale, Ghana menunjukkan bahwa

10,8% mahasiswa mengalami obesitas sentral. Hasil tersebut menjelaskan

bahwa prevalensi obesitas sentral pada penelitian ini lebih besar dibandingkan

dengan penelitian Victor dkk. Selain itu, pada penelitian Almajed dkk (2011)

diketahui bahwa 41,5% mahasiswa di Kuwait mengalami obesitas sentral.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa prevalensi obesitas sentral pada

penelitian Almajed dkk lebih tinggi dibandingkan dengan penelitian ini.

Obesitas sentral dapat menyebabkan gangguan kesehatan, seperti

diabetes mellitus tipe 2, dislipidemia, penyakit kardiovaskular, hipertensi,

Page 95: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

76

kanker, sleep apnea, dan sindrom metabolik (Tchernof dan Despres, 2013).

Sindrom metabolik ialah kondisi dimana seseorang mengalami hipertensi,

obesitas sentral, dislipidemia, dan resistensi insulin pada waktu yang

bersamaan (Gibney dkk, 2009). Sindrom metabolik merupakan kelompok

faktor risiko untuk terjadinya penyakit kardiovaskular. Selain itu, lingkar

pinggang juga diketahui memiliki hubungan dengan tekanan darah, baik

tekanan darah diastolik maupun sistolik. Tchernof dan Despres (2013)

menjelaskan bahwa lingkar pinggang merupakan faktor prediktor dari

kematian akibat penyakit kardiovaskular dan serangan jantung.

Obesitas sentral juga dapat menyebabkan resistensi insulin. Kelebihan

jaringan lemak akan menyebabkan terbentuknya asam lemak tidak

diesterifikasi (NEFA), sitokin, plasminogen activator inhibitor (PAL-1) dan

adiponektin. Tingginya kadar NEFA ini akan membebani otot dan hati

dengan lemak sehingga menyebabkan resistensi insulin (Grundy dkk, 2004).

Peningkatan resistensi insulin terjadi bersamaan dengan peningkatan kadar

lemak dalam tubuh.

Tchernof dan Despres (2013) juga menjelaskan bahwa obesitas sentral

memiliki hubungan dengan kanker. Kanker yang paling banyak berhubungan

dengan obesitas sentral ialah kanker kolorektal atau kanker yang menyerang

usus besar dan rektum, yaitu bagian kecil dari usus besar sebelum anus.

Selain itu, obesitas sentral juga berhubungan dengan terjadinya obstruktif

sleep apnea (OSA). OSA terjadi karena adanya penumpukkan lemak pada

bagian dada atau saluran pernafasan, sehingga menyebabkan berhentinya

aliran udara pada hidung dan mulut walaupun dengan usaha nafas

Page 96: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

77

(Supriyatno dkk, 2005). Menurut Tchernof dan Despres (2013), OSA

dikaitkan dengan penurunan tingkat aktivitas fisik, kurangnya kualitas tidur

dan meningkatnya nafsu makan.

C. Hubungan Umur dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa Program

Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014

Mahasiswa S1 masuk kedalam kelompok umur dewasa awal. Dewasa

awal ialah seseorang yang memiliki umur 17 – 33 tahun. Obesitas sentral

lebih banyak terjadi pada orang dewasa. Semakin meningkatnya umur, maka

semakin tinggi risiko terjadinya obesitas sentral. Umur merupakan faktor

prediksi dari terjadinya obesitas sentral (Veghari dkk, 2010). Perubahan umur

berkaitan dengan peningkatan dalam distribusi jaringan lemak yang ditandai

dengan meningkatknya ukuran lingkar pinggang seseorang (Tchernof dan

Despres, 2013). Selain itu, perubahan umur juga diketahui memiliki

hubungan dengan terjadinya perubahan dalam komposisi tubuh, dimana pada

usia 20-30 tahun terjadi penurunan pada massa bebas lemak dan peningkatan

pada massa lemak.

Pada analisis univariat diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014 memiliki umur yang tidak berisiko (<20 tahun)

mengalami obesitas sentral. Berdasarkan hasil uji analisis, menunjukkan

bahwa tidak terdapat hubungan antara obesitas sentral dengan mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014. Hal ini dikarenakan pada hasil analisis diketahui bahwa

Page 97: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

78

mahasiswa yang mengalami obesitas sentral ialah mahasiswa yang memiliki

usia yang tidak berisiko (<20 tahun) mengalami obesitas sentral.

D. Hubungan Jenis Kelamin dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014

Pada analisis univariat diketahui bahwa mahasiswa berjenis kelamin

perempuan di Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Angkatan 2012-2014 lebih banyak dibandingkan dengan mahasiswa

berjenis kelamin laki-laki. Pada uji statistik diperoleh nilai p = 0,030, dimana

terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan obesitas sentral pada

mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Angkatan 2012-2014. Selain itu, pada analisis juga diperoleh nilai

OR=0,119, dimana laki-laki memiliki risiko sebesar 0,119 kali mengalami

obesitas sentral dibandingkan dengan perempuan. Laki-laki dan perempuan

memiliki distribusi lemak yang berbeda-beda. Proporsi lemak pada laki-laki

lebih banyak terdapat pada bagian atas tubuh, seperti bagian abdominal atau

perut, sedangkan proporsi lemak pada wanita lebih banyak pada bagian

bawah tubuh, seperti pada pinggang dan panggul (Pujiati, 2010).

Pada hasil penelitian juga diketahui bahwa obesitas sentral lebih banyak

ditemukan pada responden perempuan dibandingkan responden laki-laki. Hal

ini dikarenakan responden perempuan memiliki aktivitas fisik yang lebih

rendah dibandingkan dengan responden laki-laki. Selain itu, perempuan

diketahui memiliki simpanan lemak dalam tubuh yang lebih besar

dibandingkan laki-laki (Pujiati, 2010). Perempuan juga memiliki lingkar

pinggang yang lebih besar, dimana perempuan memiliki rata-rata 1,8 kg

Page 98: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

79

lemak subkutan perut yang lebih besar dibandingkan laki-laki (Power dan

Jay, 2008). Faktor lain, seperti hormon estrogen dan kurangnya aktivitas fisik

juga memiliki peran dalam terjadinya obesitas sentral pada perempuan

(Pujiati, 2010).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Veghari dan Howel. Pada

penelitian Veghari dkk (2010) terhadap 2471 penduduk dewasa di Iran bagian

utara, diketahui bahwa 57,2% wanita dan 15,8% laki-laki mengalami obesitas

sentral. Hasil penelitian Howel (2012) pada penduduk dewasa usia > 18 tahun

dalam survei nasional Inggris tahun 1993-2008 juga menunjukkan bahwa

35,7% laki-laki dan 43,9% perempuan mengalami obesitas sentral. Selain itu,

prevalensi obesitas sentral di Indonesia pada usia > 15 tahun juga lebih

banyak dialami oleh perempuan, yaitu sebesar 42,1 %, sedangkan laki-laki

sebesar 11,3 % (Balitbangkes, 2013). Hasil penelitian Eka dkk (2012)

diketahui tidak sejalan, baik dengan hasil penelitian ini, maupun hasil

penelitian Veghari dan Howel. Hal ini dikarenakan pada penelitian Eka dkk

(2012) terhadap mahasiswa Fakultas Kedokteran Sam Ratulangi Angkatan

2011, menunjukkan bahwa 13,5% mahasiswa dan 4,1% mahasiswi

mengalami obesitas sentral.

E. Hubungan Aktivitas Fisik dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014

Pada hasil analisis diketahui bahwa aktivitas fisik yang paling banyak

dimiliki oleh mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 ialah aktivitas fisik berat.

Berdasarkan hasil analisis aktivitas fisik menurut jenis kelamin menunjukkan

Page 99: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

80

bahwa aktivitas fisik yang paling banyak dimiliki oleh mahasiswa ialah

aktivitas fisik berat. Sedangkan, aktivitas fisik yang paling banyak dimiliki

oleh mahasiswi ialah aktivitas fisik sedang. Berdasarkan hasil uji statistik

diperoleh nilai p = 0,000, dimana terdapat hubungan antara aktivitas fisik

dengan obesitas sentral pada mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Pujiati (2010), dimana

terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan obesitas sentral pada orang

dewasa. Pada penelitian ini juga diketahui bahwa orang yang memiliki

aktivitas fisik kurang berisiko mengalami obesitas sentral sebesar 1,2 kali

atau OR=1,202. Selain itu, pada penelitian Sugianti dkk (2009) juga

menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara aktivitas fisik berat dengan

obesitas sentral, dimana orang yang tidak memiliki aktivitas fisk berat,

mengalami obesitas sentral sebesar 26,4% dan orang yang melakukan

aktivitas fisik berat, mengalami obesitas sentral sebesar 18%.

Aktivitas fisik ialah setiap pergerakan tubuh yang ditimbulkan oleh

otot-otot skeletal dan mengakibatkan pengeluaran energi (Gibney dkk, 2008).

Aktivitas fisik/ olahraga yang rutin dapat mendorong penurunan yang cukup

besar pada jaringan lemak, bahkan tanpa adanya penurunan berat badan

(Tchernof dan Despres, 2013). Hal ini dikarenakan olahraga dapat

meningkatkan masa jaringan bebas lemak.

Dalam rangka mencegah peningkatan berat badan dan penumpukan

lemak pada orang dewasa, ACSM (The American College of Sports

Medicine)/ AHA (The American Heart Association) merekomendasikan

Page 100: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

81

untuk melakukan aktivitas fisik berupa senam aerobik dengan intensitas

sedang sebanyak 5 kali dalam seminggu selama 30 menit atau senam aerobik

dengan intesitas berat sebanyak 3 kali dalam seminggu selama 20 menit

(Haskell dkk, 2007). Selain itu, anjuran aktivitas fisik berat dan sedang untuk

orang dewasa juga dapat berupa jalan cepat sebanyak 2 kali dalam seminggu

selama 30 menit dan kemudian melakukan jogging selama 20 menit pada 2

hari lainnya.

F. Hubungan Kondisi Mental Emosional dengan Obesitas Sentral pada

Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014

Gangguan mental emosional merupakan suatu keadaan yang

mengindikasikan individu mengalami suatu perubahan emosional yang dapat

berkembang menjadi keadaan patologis apabila terjadi secara terus menerus

(Idaiani dkk, 2009). Pada analisis univariat diketahui bahwa sebagian besar

mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Angkatan 2012-2014 memiliki kondisi mental emosional yang

normal. Akan tetapi, berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa sebagian

besar mahasiswa memiliki gejala gangguan mental emosional.

Pada hasil analisis hubungan antara kondisi mental emosional dengan

obesitas sentral menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki kondisi

mental emosional terganggu lebih banyak ditemukan pada mahasiswa yang

tidak mengalami obesitas sentral. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh

nilai p = 1,000, dimana tidak terdapat hubungan yang signifikan antara

kondisi mental emosional dengan obesitas sentral pada mahasiswa Program

Page 101: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

82

Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan

2012-2014.

Pada hasil analisis juga diketahui bahwa gejala gangguan mental

emosional yang paling banyak dialami oleh mahasiswa ialah gejala depresi.

Pada hasil analisis, diketahui bahwa gejala depresi paling banyak dialami oleh

mahasiswa angkatan 2014. Pada hasil analisis juga diketahui bahwa

mahasiswa yang memiliki kondisi mental emosional terganggu ialah

mahasiswa yang memiliki banyak gejala gangguan mental emosional. Stress

merupakan akumulasi dari berbagai gejala gangguan mental emosional

(Idaiani dkk, 2009). Stress diketahui berhubungan dengan obesitas sentral

karena stress dapat mempengaruhi kebiasaan makan seseorang.

Hubungan kebiasaan makan seseorang dengan stress dipengaruhi oleh

jenis stress. Apabila seseorang mengalami stress akut, maka akan terjadi

perubahan psikologi pada orang tersebut, dimana hal ini dapat menurunkan

asupan makanannya dalam jangka pendek. Sedangkan apabila seseorang

mengalami stress kronis, maka akan menimbulkan respon pada kelenjar

pituitari untuk meningkatkan produksi kortisol (Torres dan Caryl, 2007).

Peningkatan kortisol ini dapat mempengaruhi kerja otak, dimana seseorang

yang mengalami stres akan mengirimkan stimulus ke otak dan kemudian otak

mengirimkan sinyal ke tubuh untuk meningkatan nafsu makan (Tchernof dan

Despres, 2013). Kombinasi antara peningkatan kortisol dan asupan makanan

inilah yang dapat mempengaruhi distribusi lemak dalam tubuh seseorang.

Page 102: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

83

G. Hubungan Asupan Energi dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Angkatan 2012-2014

Energi merupakan hasil dari metabolisme karbohidrat, lemak, dan

protein (Pujiati, 2010). Manusia membutuhkan energi untuk melakukan

metabolisme, pengaturan suhu tubuh, pertumbuhan dan melakukan aktivitas

fisik (Almatsier, 2010). Seseorang membutuhkan asupan energi dari makanan

untuk menutupi pengeluaran energi yang dilakukannya dalam sehari-hari.

Sumber makanan yang mengandung tinggi energi ialah makanan yang

mengandung lemak, seperti minyak, kacang-kacangan dan biji-bijian. Selain

itu, bahan makanan sumber karbohidrat, seperti padi-padian, umbi-umbian

dan gula murni juga merupakan bahan makanan sumber energi (Almatsier,

2010).

Kebutuhan energi pada setiap orang berbeda-beda. Selain aktivitas fisik,

kebutuhan energi juga dipengaruhi oleh umur dan jenis kelamin. Pada hasil

analisis diketahui bahwa rata-rata asupan energi mahasiswa Program Studi

Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014

ialah 2047,4 kkal. Hasil analisis asupan energi berdasarkan umur dan jenis

kelamin menunjukkan bahwa asupan energi mahasiswa laki-laki usia 16-18

tahun melebihi Angka Kecukupan Gizi (AKG) di Indonesia. Selain itu,

terdapat pula mahasiswa perempuan baik usia 16-18 tahun maupun usia 19-

22 tahun yang memiliki asupan energi melebihi AKG di Indonesia. Di

Indonesia, kebutuhan energi total sehari untuk usia 16-18 tahun pada laki-laki

dan perempuan ialah 2675 kkal dan 2125 kkal, sedangkan untuk usia 19-29

Page 103: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

84

tahun pada laki-laki dan perempuan ialah 2725 kkal dan 2250 kkal

(Kemenkes RI, 2013).

Pada penelitian ini, asupan energi diperoleh dari makanan yang

mengandung sumber karbohidrat, protein, dan lemak. Hal ini dibuktikan oleh

hasil uji korelasi yang menunjukkan bahwa adanya hubungan yang kuat dan

berpola positif antara asupan energi dengan asupan karbohidrat, protein, dan

lemak. Hubungan tersebut berarti semakin tinggi asupan energi, maka

semakin tinggi asupan karbohidrat, protein, dan lemak.

Berdasarkan hasil uji Mann-Whiney juga diketahui bahwa terdapat

hubungan antara asupan energi dengan obesitas sentral. Hasil penelitian ini

sejalan dengan penelitian Bowen dkk (2015), dimana ada hubungan antara

asupan energi dengan obesitas sentral. Dalam penelitian Bowen dkk,

diketahui bahwa sampel yang mengalami obesitas sentral pada penelitian

tersebut memiliki asupan energi yang tinggi. Akan tetapi, hasil penelitian

tersebut berbeda dengan penelitian Jaime dkk (2006), dimana tidak ada

hubungan antara asupan energi dengan obesitas sentral. Dalam penelitian

Jaime dkk menunjukkan bahwa sampel yang memiliki asupan tinggi energi

ialah sampel yang tidak mengalami obesitas sentral.

Pada hasil analisis juga diketahui bahwa dari 32 mahasiwa yang

mengalami obesitas sentral terdapat 19 mahasiswa memiliki asupan energi

berlebih. Rata-rata asupan energi berlebih yang dimiliki oleh mahasiswa ialah

162,15 kkal/ hari. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti menganjurkan

kepada mahasiwa yang mengalami obesitas sentral untuk mengurangi 1 ¼

centong nasi per hari atau setara dengan 125 gram nasi.

Page 104: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

85

Seseorang memiliki berat badan yang normal atau ideal apabila asupan

energi yang masuk kedalam tubuh, seimbang dengan energi yang

dikeluarkan. Jika asupan energi melebihi energi yang dikeluarkan, maka

energi tersebut akan diubah menjadi lemak dan mengakibatkan kelebihan

berat badan, kegemukan, atau obesitas (Almatsier, 2010). Selain itu,

kelebihan asupan makanan, baik karbohidrat, lemak dan protein dengan

disertai aktivitas fisik kurang juga dapat menyebabkan seseorang mengalami

obesitas.

H. Hubungan Asupan Karbohidrat Sederhana dengan Obesitas Sentral

pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014

Pada penelitian ini, diketahui bahwa rata-rata asupan karbohidrat

mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Angkatan 2012-2014 ialah

271,8 gram. Hasil analisis antara asupan karbohidrat menurut jenis kelamin

dan umur menunjukkan bahwa hampir seluruh mahasiswa memiliki rata-rata

asupan karbohidrat yang tidak melebihi Angka Kecukupan Gizi (AKG) di

Indonesia, dan hanya mahasiswa laki-laki umur 16-18 tahun yang memiliki

rata-rata asupan karbohidrat melebihi AKG.

Karbohidrat memiliki fungsi utama, yaitu sebagai penyedia energi bagi

tubuh (Almatsier, 2010). Dalam tubuh seseorang, sebagian karbohidrat berada

pada sirkulasi darah dalam bentuk glukosa, sebagian pada hati dan jaringan

otot dalam bentuk glikogen, dan sebagian lagi diubah menjadi lemak untuk

disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak (Almatsier, 2010).

Karbohidrat dibedakan menjadi dua yaitu karbohidrat sederhana dan

Page 105: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

86

karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana terdiri dari 4 jenis, yaitu

monosakarida, disakarida, gula alkohol, dan oligosakarida.

Pada hasil uji korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang

kuat dan berpola positif antara asupan energi dengan asupan karbohidrat

sederhana pada mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidyatullah Jakarta Angkatan 2012-2014. Hubungan ini berarti semakin

tinggi asupan energi, maka semakin tinggi asupan karbohidrat sederhana.

Selain itu, berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa asupan karbohidrat

sederhana mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidyatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 tinggi apabila dibandingkan dengan

Angka Kecukupan Gizi (AKG) di Indonesia.

Asupan karbohidrat sederhana diketahui memiliki risiko lebih tinggi

terhadap terjadinya obesitas sentral. Pada penelitian Harikedua dan Naomi

(2012) menunjukkan bahwa ada hubungan antara asupan karbohidrat

sederhana dengan obesitas sentral, dimana seseorang yang mengonsumsi

karbohidrat sederhana memiliki risiko 2,69 kali mengalami obesitas sentral.

Hasil penelitian tersebut tidak sejalan dengan penelitian Khiqmah dan

Sulchan (2014), dimana asupan gula sederhana tidak memiliki hubungan

dengan terjadinya obesitas sentral.

Salah satu karbohidrat sederhana, yaitu gula sukrosa, memiliki risiko

4,2 kali lebih tinggi terhadapi obesitas sentral apabila dikonsumsi >50 g/hari

(Burhan dkk, 2013). Asupan karbohidrat yang dimaksud dalam penelitian ini

ialah asupan sukrosa. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa asupan

karbohidrat sederhana mahasiswa usia 16-18 tahun melebihi 10% total asupan

Page 106: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

87

energi pada Angka Kecukupan Gizi (AKG) di Indonesia. Selain itu, terdapat

pula mahasiswi baik usia 16-18 tahun maupun usia 19-22 tahun yang

memiliki asupan karbohidrat sederhana melebihi 10% total asupan energi

pada AKG di Indonesia.

Menurut WHO, 50-65% konsumsi energi total berasal dari karbohidrat

kompleks dan 10% dari karbohidrat sederhana (Almatsier, 2010).

Berdasarkan hal tersebut, maka kebutuhan asupan karbohidrat sederhana pada

penelitian ini diperoleh dari 10% total asupan energi pada Angka Kecukupan

Gizi (AKG) Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2013, yaitu

66,875 gram/hari bagi laki – laki usia 16-18 tahun, 68,125 gram/hari bagi

laki-laki usia 19-29 tahun, 53,125 gram bagi perempuan usia 16-18 tahun,

dan 56,25 gram bagi pada perempuan usia 19-29 tahun. Selain itu, pada

pedoman gizi seimbang, Departemen Kesehatan Republik Indonesia juga

menganjurkan mengonsumsi gula maksimal 4 sendok makan per hari bagi

masyarakat Indonesia (Kemenkes RI, 2015).

Pada hasil analisis juga diketahui bahwa dari 32 mahasiwa yang

mengalami obesitas sentral terdapat 29 mahasiswa memiliki asupan

karbohidrat sederhana berlebih. Rata-rata asupan karbohidrat sederhana

berlebih mahasiswa ialah 11,6 gram. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti

menganjurkan kepada mahasiswa mengalami obesitas sentral untuk

mengurangi 1 sendok makan gula pasir atau setara dengan 13 gram gula pasir.

Selain sebagai penyedia energi, karbohidrat juga memberikan rasa

manis pada makanan, dimana karbohidrat sederhana memiliki tingkatan rasa

manis yang lebih tinggi dibandingkan dengan karbohidrat kompleks

Page 107: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

88

(Almatsier, 2010). Pada hasil uji Mann-Whiney juga didapatkan nilai p =

0,000, dimana terdapat hubungan antara asupan karbohidrat sederhana

dengan obesitas sentral. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian

Sugianti dkk (2009), dimana prevalensi obesitas sentral lebih tinggi pada

sampel yang sering mengkonsumsi makanan manis. Makanan manis dapat

meningkatkan berat tubuh dan lingkar perut seseorang, dimana terdapat

hubungan antara lingkar perut dengan makanan manis (Burhan dkk, 2013).

I. Hubungan Asupan Protein dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014

Pada hasil analisis diketahui bahwa rata-rata asupan protein mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014 ialah 62,2 gram. Hasil analisis asupan protein

berdasarkan umur dan jenis kelamin menunjukkan bahwa rata-rata asupan

protein, baik pada mahasiswa laki-laki usia 16-18 tahun maupun usia 19-22

tahun dan perempuan usia 19-22 tahun melebihi Angka Kecukupan Gizi

(AKG) di Indonesia. Selain itu, terdapat pula mahasiswa perempuan usia 16-

18 tahun yang memiliki asupan protein melebihi AKG di Indonesia. Angka

Kecukupan Gizi untuk protein yang dianjurkan di Indonesia untuk usia 16-18

tahun ialah 66 gram/hari pada laki-laki dan 59 gram/hari pada perempuan,

sedangkan usia 19-29 tahun ialah 62 gram/hari pada laki-laki dan 56

gram/hari pada perempuan (Kemenkes RI, 2013).

Fungsi utama protein ialah untuk membangun dan memelihara sel-sel,

serta jaringan tubuh (Almatsier, 2010). Protein ini merupakan zat gizi yang

terbesar kedua yang berada dalam tubuh setelah air. Asupan protein yang

Page 108: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

89

tinggi dapat menyebabkan kegemukan dan obesitas (Atmasier, 2010). Dalam

keadaan berlebihan, protein akan diubah menjadi lemak dan disimpan di

dalam tubuh. Dalam pedoman gizi seimbang, Departemen Kesehatan

Republik Indonesia menganjurkan untuk mengonsumsi protein hewani (ikan,

daging, ayam, telur, keju, dll) dan protein nabati (sayur-sayuran, kacang-

kacangan, tahu, tempe, dll) sebanyak 3 – 4 porsi per hari (Kemenkes RI,

2015).

Pada hasil penelitian diketahui bahwa mahasiswa yang mengalami

obesitas sentral memiliki rata-rata asupan protein yang lebih tinggi. Selain itu,

berdasarkan hasil uji korelasi diketahui bahwa asupan protein memiliki

hubungan yang kuat dan positif dengan asupan energi dan lemak. Hubungan

yang kuat dan berpola positif tersebut berarti semakin tinggi asupan protein,

maka semakin tinggi asupan energi dan asupan lemak mahasiswa. Oleh

karena itu, dalam penanggulangan tingginya asupan protein, peneliti

menganjurkan untuk mengurangi asupan energi dan asupan lemak

mahasiswa.

Berdasarkan hasil uji statistik, didapatkan nilai p = 0,000 yang berarti

terdapat hubungan antara asupan protein mahasiswa obesitas sentral. Hasil ini

sejalan dengan penelitian Harikedua dan Naomi (2012) yang menunjukkan

bahwa ada hubungan antara asupan protein dengan obesitas sentral. Akan

tetapi, hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Merchant dkk,

dimana peningkatan asupan protein memiliki hubungan terbalik dengan

obesitas sentral. Pada penelitian Merchant dkk (2005), apabila asupan protein

tinggi, maka obesitas sentral menurun. Pada penelitian tersebut dijelaskan

Page 109: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

90

bahwa diet tinggi protein lebih baik dibandingkan diet tinggi karbohidrat

karena dapat menurunkan obesitas sentral.

J. Hubungan Asupan Lemak dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014

Pada hasil analisis diketahui bahwa rata-rata asupan lemak mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014 ialah 76,1 gram. Hasil analisis asupan lemak

berdasarkan umur dan jenis kelamin menunjukkan bahwa rata-rata asupan

lemak pada mahasiswa dan mahasiswi usia 16-18 tahun, serta mahasiswi usia

19-22 tahun melebihi Angka Kecukupan Gizi (AKG) di Indonesia. Selain itu,

terdapat pula mahasiswa usia 19-22 tahun yang memiliki asupan lemak

melebihi AKG di Indonesia. Berdasarkan hasil uji Mann-Whiney juga

didapatkan nilai p = 0,000, berarti terdapat hubungan antara asupan lemak

mahasiswa dengan obesitas sentral.

Pada penelitian ini, diketahui bahwa mahasiswa yang mengalami

obesitas sentral memiliki asupan lemak yang tinggi. Hasil analisis

menunjukkan bahwa dari 32 mahasiwa yang mengalami obesitas sentral

terdapat 30 mahasiswa memiliki asupan lemak berlebih. Rata-rata asupan

lemak berlebih yang dimiliki oleh mahasiswa ialah 28,4 gram. Berdasarkan

hal tersebut, maka peneliti menganjurkan untuk mengurangi 2 sendok makan

minyak per hari atau setara dengan dua porsi makanan yang digoreng.

Konsumsi makanan yang mengandung tinggi lemak merupakan faktor

risiko dari obesitas sentral (Burhan dkk, 2013). Hasil penelitian ini sejalan

dengan penelitian Pujiati dan Burhan. Pada penelitian Pujiati (2010) dan

Page 110: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

91

Burhan dkk (2013) menunjukkan adanya hubungan antara asupan tinggi

lemak dengan terjadinya obesitas sentral. Pada penelitian Burhan juga

diketahui bahwa responden dengan asupan lemak tinggi memiliki risiko 9,3

kali mengalami obesitas sentral dibandingkan responden dengan asupan

lemak rendah. Selain itu, terdapat pula penelitian Sugianti dkk (2009) yang

menunjukkan bahwa prevalensi obesitas sentral lebih tinggi pada orang yang

mengonsumsi makanan rendah lemak.

Lemak dan minyak merupakan sumber energi paling padat, dimana 1

gram lemak menghasilkan 9 kkalori atau 2½ kali menghasilkan energi lebih

besar daripada karbohidrat dan protein (Almatsier, 2010). Lemak adalah

cadangan energi terbesar tubuh (Burhan dkk, 2013). Simpanan lemak didalam

tubuh berasal dari asupan lemak yang berlebih atau kombinasi antara zat-zat

gizi lain, seperti karbohidrat, lemak dan protein (Almatsier, 2010).

Asupan lemak yang tinggi menyebabkan lemak disimpan dalam tubuh.

Dalam tubuh, lemak disimpan pada beberapa tempat, yaitu 50% lemak dalam

jaringan bawah kulit (subkutan), 45% disekeliling organ dalam rongga perut,

dan 5% di jaringan intramuskuler (Almatsier, 2010). Angka kecukupan

lemak yang dianjurkan di Indonesia untuk usia 16-18 tahun bagi laki-laki dan

perempuan ialah 89 gram/hari dan 71 gram/hari, sedangkan untuk usia 19-29

kebutuhan lemak bagi laki-laki dan perempuan ialah 91 gram/hari dan 75

gram/hari (Kemenkes RI, 2013). Selain itu, Departemen Kesehatan Republik

Indonesia dalam pedoman gizi seimbang juga menganjurkan untuk

mengonsumsi minyak maksimal 5 sendok makan per hari bagi masyarakat

Indonesia (Kemenkes RI, 2015).

Page 111: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

92

K. Hubungan Asupan Serat dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014

Serat merupakan bagian dari karbohidrat dan masuk kedalam jenis

polisakarida non-pati (Almatsier, 2010). Mengkonsumsi makanan yang

mengandung serat dapat membantu penurunan berat badan, dimana makanan

yang mengandung tinggi serat ini biasanya mengandung rendah kalori

(Pujiati, 2010). Pada hasil analisis diketahui bahwa rata-rata asupan serat

mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Angkatan 2012-2014 ialah 14,4 gram. Menurut Kemenkes RI (2013),

angka kecukupan serat yang dianjurkan di Indonesia untuk laki-laki usia 16-

18 tahun dan usia 19-29 tahun di Indonesia ialah 37 dan 38 gram/hari,

sedangkan perempuan usia 16-18 tahun dan usia 19-29 tahun ialah 30 dan 32

gram/hari.

Hasil analisis asupan serat juga menunjukkan bahwa rata-rata asupan

serat pada semua mahasiswa lebih rendah atau tidak mencapai Angka

Kecukupan Gizi (AKG) di Indonesia. Rata-rata asupan serat yang harus

ditambah untuk dikonsumsi mahasiswa ialah 18 gram/ hari. Berdasarkan hal

tersebut, maka peneliti menganjurkan untuk mengonsumsi menambah

konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan sebanyak 2-3 porsi per hari.

Sumber makanan yang mengandung serat diantaranya ialah kacang-

kacangan, sayur-sayuran, dan buah-buahan (Almatsier, 2010). Dalam

pedoman gizi seimbang, Departemen Kesehatan Republik Indonesia

menganjurkan untuk mengonsumsi protein nabati (sayur-sayuran, kacang-

Page 112: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

93

kacangan, tahu, tempe, dll) sebanyak 3 – 4 porsi per hari dan mengonsumsi

buah-buahan sebanyak 2 - 3 porsi per hari (Kemenkes RI, 2015).

Berdasarkan hasil uji Mann-Whiney juga didapatkan nilai p = 0,000,

berarti terdapat hubungan antara asupan serat mahasiswa dengan obesitas

sentral. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Harikedua dan Naomi

(2012), dimana asupan serat berhubungan dengan obesitas sentral. Sedangkan

pada penelitian Pujiati (2010) menunjukkan bahwa asupan serat tidak

berhubungan dengan terjadinya obesitas sentral.

Mengkonsumsi makanan yang mengandung serat dapat menurunkan

risiko obesitas sentral. Serat dapat mempengaruhi jaringan adiposa perut

melalui dampaknya pada sensitivitas insulin, khusunya serat larut air. Serat

larut air ini dapat menumpulkan respons post-prandial glikemik dan

insulinemik di usus kecil yang berhubungan dengan penurunan tingkat

pengembalian rasa lapar dan asupan energi berikutnya (Koh-Banerjee dkk,

2003).

Selain itu, dalam saluran pencernaan, serat larut air mengikat asam

empedu (produk akhir kolesterol) yang kemudian dikeluarkan bersama tinja

(Burhan dkk, 2013). Berdasarkan hal tersebut, semakin tinggi konsumsi serat

larut air, maka semakin banyak asam empedu dan lemak yang dikeluarkan

oleh tubuh. Lembaga Kanker Amerika menganjurkan untuk mengkonsumsi

serat setiap hari sebanyak 20-30 gram (Almatsier, 2010). Berdasarkan

penelitian Koh-Banerjee dkk (2003), mengkonsumsi serat 12 gr/hari dapat

menurunkan 0,63 cm lingkar perut dalam waktu 9 tahun.

Page 113: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

94

L. Hubungan Asupan Vitamin D dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014

Pada hasil analisis diketahui bahwa rata-rata asupan vitamin D

mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Angkatan 2012-2014 ialah 1,7 mikrogram. Hasil analisis asupan

vitamin D berdasarkan umur dan jenis kelamin menunjukkan bahwa rata-rata

asupan vitamin D pada semua mahasiswa lebih rendah atau belum mencapai

Angka Kecukupan Gizi (AKG) di Indonesia. Akan tetapi, pada hasil analisis

diketahui bahwa terdapat mahasiswa perempuan usia 19-22 tahun yang

memiliki asupan vitamin D yang melebihi AKG di Indonesia.

Angka kecukupan vitamin D yang dianjurkan di Indonesia untuk laki-

laki dan perempuan baik usia 16-18 tahun maupun usia 19-29 tahun ialah 15

mikrogram per hari (Kemenkes RI, 2013). Pada hasil analisis juga diketahui

bahwa terdapat perbedaan antara asupan vitamin D mahasiswa yang

mengalami obesitas sentral dengan mahasiswa yang tidak mengalami obesitas

sentral. Selain itu, berdasarkan hasil uji Mann-Whiney diketahui bahwa tidak

ada hubungan antara asupan vitamin D mahasiswa dengan obesitas sentral.

Hubungan antara vitamin D dengan obesitas sentral belum diketahui

secara pasti. Akan tetapi, pada penelitian Lenders dkk (2009), status vitamin

D dalam tubuh seseorang berhubungan dengan distribusi lemak. Kekurangan

vitamin D dalam tubuh dapat mendukung peningkatan jaringan lemak melalui

reaksi metabolik, seperti regulasi hormon paratiroid dan modulasi

adipogenesis (Resenblum dkk, 2012). Pembentukan hormon paratiroid dalam

tubuh akibat kekurangan vitamin D dapat meningkatkan laju lipogenesis

Page 114: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

95

(sintesis lemak). Sedangkan, perubahan morfologi, perkembangan sel, dan

penumpukan lemak dapat terjadi pada saat proses adipogenesis.

Vitamin D dapat diperoleh melalui sinar matahari dan makanan.

Paparan sinar matahari pada daerah tropis merupakan sumber utama dari

vitamin D. Seseorang dianjurkan terkena sinar matahari pada wajah dan

tangan minimal selama 15 menit dan apabila menggunakan tabir surya SPF-

15, maka dibutuhkan 20 menit paparan sinar matahari untuk menghasilkan

vitamin D (Wolpowitz dan Barbara, 2006). Pada penelitian ini diketahui rata-

rata mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 terkena paparan sinar matahari

selama 60 menit setiap hari. Berdasarkan hal tersebut, maka vitamin D

mahasiswa dapat dikatakan telah tercukupi melalui paparan sinar matahari.

Selain paparan sinar matahari, makanan hewani merupakan sumber utama

vitamin D dalam bentuk kolekalsiferol, yaitu kuning telur, hati, krim,

mentega, dan minyak hati ikan (Almatsier, 2010). Dalam mencukupi status

vitamin D juga dilakukan fortifikasi vitamin D dan mengkonsumsi suplemen

vitamin D.

M. Hubungan Asupan Kalsium dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014

Kalsium merupakan mineral yang paling banyak didalam tubuh, yaitu

1,5-2% berat badan orang dewasa atau kurang lebih sebanyak 1 kg

(Almatsier, 2010). Di Indonesia, angka kecukupan kalsium yang dianjurkan

untuk laki-laki dan perempuan usia 16-18 tahun ialah 1200 miligram/hari,

Page 115: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

96

sedangkan untuk laki-laki dan perempuan usia 19-29 tahun ialah 1100

miligram/hari (Kemenkes, 2013).

Pada hasil analisis diketahui bahwa rata-rata asupan kalsium mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014 ialah 500,2 miligram. Hasil analisis asupan kalsium

berdasarkan umur dan jenis kelamin menunjukkan bahwa rata-rata asupan

kalsium pada semua mahasiswa lebih rendah atau belum mencapai Angka

Kecukupan Gizi (AKG) di Indonesia. Pada hasil analisis juga diketahui

bahwa seluruh mahasiswa obesitas sentral memiliki asupan kalsium yang

rendah sebesar 632,4 miligram. Dalam menanggulangi kekurangan asupan

kalsium pada mahasiswa, peneliti menganjurkan untuk menambah konsumsi

susu sebanyak 2 - 3 porsi dalam sehari.

Asupan kalsium yang rendah dapat meningkatkan konsentrasi hormon

kalsitropik (1,25(OH)2) dan hormon paratiroid. Peningkatan hormon

kalsitropik dan hormon paratiroid ini dapat meningkatkan laju lipogenesis dan

menghambat lipolisis (Parikh dan Jack, 2003). Pada analisis statistik

diketahui bahwa mahasiswa obesitas sentral memiliki rata-rata asupan yang

lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak obesitas sentral.

Berdasarkan hasil uji korelasi, diketahui bahwa asupan kalsium memiliki

hubungan positif dengan asupan energi dan karbohidrat sederhana. Hubungan

yang berpola positif tersebut berarti semakin tinggi asupan kalsium, maka

semakin tinggi asupan energi dan asupan karbohidrat sederhana mahasiswa.

Bahan makanan mengandung tinggi kalsium, energi, dan karbohidrat

Page 116: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

97

sederhana yang banyak dikonsumsi mahasiswa, diantaranya ialah susu kental

manis, teh, dan yogurt.

Berdasarkan analisis statistik diketahui bahwa terdapat hubungan antara

asupan kalsium dengan obesitas sentral. Mengkonsumsi makanan tinggi

kalsium dapat mengurangi risiko obesitas sentral (Zemel dkk, 2000). Kalsium

bersama dengan vitamin D diketahui dapat menekan nafsu makan,

memperpanjang jarak antara waktu makan, dan mengurangi asupan makanan

pada hari berikutnya (Rosenblum dkk, 2012). Pada penelitian tersebut juga

menjelaskan bahwa suplementasi kalsium dan vitamin D dapat menurunkan

lemak viseral dalam tubuh seseorang.

Page 117: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

98

BAB VII

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

1. Berdasarkan analisis univariat, kesimpulan yang dapat diambil dalam

penelitian ini diantaranya:

a. Berdasarkan pengukuran lingkar pinggang, prevalensi obesitas

sentral pada mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 ialah 34,4 %.

Prevalensi obesitas sentral paling banyak ditemukan pada mahasiswa

angkatan masuk 2012.

b. Sebagian besar mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 memiliki

umur yang tidak berisiko mengalami obesitas sentral.

c. Mahasiswa berjenis kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan

dengan laki-laki pada Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014.

d. Aktivitas fisik yang paling banyak dimiliki oleh mahasiswa Program

Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Angkatan 2012-2014 ialah aktivitas fisik berat. Selain itu, aktivitas

fisik berat paling banyak dimiliki oleh mahasiswa laki-laki,

sedangkan aktivitas fisik sedang paling banyak dimiliki oleh

mahasiswa perempuan.

Page 118: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

99

e. Sebagian besar mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014 memiliki

kondisi mental emosional yang normal. Akan tetapi, gejala gangguan

mental emosional yang paling banyak dialami oleh mahasiswa ialah

gejala depresi, dimana gejala ini paling banyak dialami oleh

mahasiswa angkatan masuk 2012-2014.

f. Rata-rata asupan energi, karbohidrat sederhana, protein, lemak, serat,

vitamin D, dan kalsium secara berturut-turut ialah 2047,4 kkal; 48,9

gram; 62,2 gram; 76,1 gram; 14,4 gram; 1,7 µg; dan 500,2 mg. Rata-

rata asupan energi, karbohidrat sederhana, protein, dan lemak

mahasiswa melebihi Angka Kecukupan Gizi (AKG) di Indonesia,

sedangkan rata-rata asupan serat, vitamin D, dan kalsium mahasiswa

lebih rendah atau belum mencapai Angka Kecukupan Gizi (AKG) di

Indonesia.

2. Berdasarkan analisis bivariat, kesimpulan yang dapat diambil dalam

penelitian ini diantaranya:

a. Variabel jenis kelamin, aktivitas fisik, asupan energi, asupan

karbohidrat sederhana, asupan protein, asupan lemak, asupan serat,

dan asupan kalsium memiliki hubungan dengan obesitas sentral pada

mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014.

b. Variabel umur, kondisi mental emosional, dan asupan vitamin D

tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

Page 119: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

100

Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Angkatan 2012-2014.

B. SARAN

1. Bagi Wadek III Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

a. Pemegang kebijakan diharapkan dapat membuat program

peningkatan aktivitas fisik, seperti mengadakan senam aerobik

selama 20 menit sebanyak 3 kali dalam seminggu atau melakukan

jogging bersama selama 20 menit sebanyak 2 kali dalam seminggu.

b. Dalam mencegah terjadinya obesitas sentral, pemegang kebijakan

dapat memasang poster yang terdapat pada lampiran 8 di area

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan.

2. Bagi Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat

Dalam menanggulangi obesitas sentral, peneliti menganjurkan kepada

responden untuk:

a. Memperbaiki asupan gizi, contohnya mengurangi 1 ¼ centong nasi

per hari, mengurangi 1 sendok makan gula pasir per hari,

mengurangi 2 sendok makan minyak atau 2 porsi makanan yang

digoreng per hari, menambah konsumsi sayuran dan buah-buahan

sebanyak 1-3 porsi per hari, dan menambah konsumsi susu sebanyak

2-3 porsi per hari

b. Meningkatkan aktivitas fisik, contohnya melakukan senam aerobik

dengan intensitas sedang selama 30 menit sebanyak 5 kali/ minggu

atau senam aerobik dengan intensitas berat selama 20 menit

Page 120: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

101

sebanyak 3 kali/ minggu atau dapat pula melakukan jalan cepat

sebanyak 2 kali/ minggu selama masing-masing 30 menit dan

melakukan jogging sebanyak 2 kali/ minggu selama masing-masing

20 menit.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Peneliti selanjutnya dalam mengukur obesitas sentral sebaiknya

menggunakan metode lain, seperti teknik Computed Tomography

(CT), Ultrasound (US), atau Dual Energy X-ray Absorptiometry

(DEXA).

b. Apabila peneliti selanjutnya ingin mengetahui hubungan antara

kondisi mental emosional dan obesitas sentral, sebaiknya melakukan

pengukuran kadar kortisol dalam tubuh.

c. Apabila peneliti selanjutnya ingin mengetahui hubungan antara

vitamin D dan obesitas sentral, sebaiknya melakukan pengukuran

status vitamin D dalam tubuh melalui serum 25-hydroxyvitamin D

[25(OH)D] pada darah.

Page 121: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

102

DAFTAR PUSTAKA

Almajed, Hana T dkk. 2011. Prevalence of Dislipidemia and Obesity Among

College Students In Kuwait. Alexandria Journal of Medicine, 47: 67-71.

Almatsier, S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes). 2007. Riset

Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007. Pedoman Pengukuran dan Pemeriksaan,

Riset Kesehatan Dasar 2007. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes). 2007. Riset

Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007. Jakarta: Kementerian Kesehatan

Republik Indonesia.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes). 2010. Riset

Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010. Jakarta: Kementerian Kesehatan

Republik Indonesia

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes). 2013. Riset

Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan

Republik Indonesia.

Bowen, Liza dkk. 2015. Associations between diet, physical activity and body fat

distribution: a cross sectional study in an Indian population. BMC Public

Health, 15: 281.

Burhan, F. Z., Sirajuddin, S., dan Indriasari, R. 2013. Pola Konsumsi Terhadap

Kejadian Obesitas Sentral Pada Pegawai Pemerintahan Di Kantor Bupati

Page 122: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

103

Kabupaten Jeneponto. Artikel Penelitian. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanudin Makasar.

Cordido, F., Buela, J. U. G., Alvarellos, S. S., dkk. 2010. The Decreased Growth

Hormone Response To Growth Hormone Releasing Hormone In Obesity Is

Associated To Cardiometabolic Risk Factors. Artikel Penelitian.

Dariyo, A. 2003. Psikologi Perkembangan Dewasa. Jakarta: PT Gramedia

Widiasarana Indonesia.

Despres, Jean-Pierre, Charles Couillard, Jacques Gagnon, Jean Bergon dkk. 2000.

Race, Visceral Adipose Tissue, Plasma Lipids, and Lipoprotein Lipase

Activity in Men and Women: The Health, Risk Factors, Exercise Training,

and Genetics (HERITAGE) Family Study. Journal of The American Heart

Association. Vol. 20.

Eka dkk. 2012. Prevalensi Obesitas Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran

Universitas Sam Ratulangi Angkatan 2011. Abstrak. Jurnal Biomedik.

Vol.4, No.3.

Gibney, Michael J, dkk. 2009. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC

Grundy, Scott M, Bryan Brewer, James I, Cleeman dkk. 2004. Definition of

Metabolic Syndrome: Report of the National Heart, Lung, and Blood

Institute/ American Heart Association Conference on Scientific Issues

Related to Definition. Circulation AHA Journal. 109

Harikedua, Veri T. dan Naomi M. Tando. 2012. Aktivitas Fisik Dan Pola Makan

Dengan Obesitas Sentral Pada Tokoh Agama Di Kota Manado. Gizido. 4:1.

Hartono, Andry. 2006. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit Ed 2. Jakarta: EGC.

Page 123: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

104

Haskel, William L dkk. 2007. Physical Activity and Public Health: Updated

Recommendation for Adults From the American College of Sports

Medicine and the American Heart Association. Circulation, 116: 1081-1093.

Howel, D. 2012. Trends In The Prevalence Of Abdominal Obesity And

Overweight In English Adults (1993–2008). Obesity Journal. 20.

Idaiani, Sri, Suhardi, dan Antonius Yudi Kristanto. 2009. Analisis Gejala

Gangguan Mental Emosional Penduduk Indonesia. Majalah Kedokteran.

Vol. 59. No.10

Jaime, Patricia Constante dkk. 2006. Central obesity and dietary intake in

HIV/AIDS patients. Rev Saúde Pública, 40 (4):634-40.

Janssen, I, dkk. 2011. Prevalence and secular changes in abdominal obesity in

Canadian adolescents and adults, 1981 to 2007–2009. Obesity Reviews, 12 :

397-405.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). 2013. Peraturan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013 Tentang

Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia. Jakarta:

Kementerian Kesehatan RI.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). 2015. Pedoman Gizi

Seimbang. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Khiqmah, A. N. dan Sulchan, M. 2014. Asupan Gula Sederhana Dan Serat Serta

Kadar Glukosa Darah Puasa (GDP) Sebagai Faktor Risiko Peningkatan

Kadar C-Reactive Protein (CRP) Pada Remaja Obesitas Dengan Sindrom

Metabolik Journal of Nutrition College. 3:3.

Page 124: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

105

Koh-Banerjee, Pauline, Nain-Feng Chu, Donna Spiegelman dkk. 2003.

Prospective study of the association of changes in dietary intake, physical

activity, alcohol consumption, and smoking with 9-y gain in waist

circumference among 16 587 US men. American Journal Clinical Nutrition.

78:719-727.

Lee, Paul H, dkk. 2011. Validity of the international physical activity

questionnaire short form (IPAQ-SF): A systematic review. International

Journal of Behavioral Nutrition and Physical Activity. 8:115.

Lenders, Carine M dkk. 2009. Relation of body fat indexes to vitamin D status

and deficiency among obese adolescents. The American Journal of Clinical

Nutrition.Vol.90: 459-67.

Mccance, Kathryn L. dan Sue E.Huether, S. 2014. Pathophisiology: The Biologic

Basis Disease In Adults And Children, Seventh Edition. Canada, Elsevier.

Merchant, Anwar T dkk. 2005. Protein Intake Is Inversely Associated with

Abdominal Obesity in a Multi-Ethnic Population. The Journal of Nutrition,

135: 1196–1201.

Parikh, Shamik J dan Jack A Yanovski. 2003. Calcium intake and adiposity. The

American Journal of Clinical Nutrition.Vol.77: 281-7.

Patterson, Emma. 2010. Guidelines for Data Processing and Analysis of the

International Physical Activity Questionnaire (IPAQ).

Pearce, Evelyn C. 2009. Anatomi dan Fisiologi ntuk Paramedis. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Umum.

Page 125: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

106

Power, Michael L dan Jay Schulkin. 2008. Sex differences in fat storage, fat

metabolism, and the health risks from obesity: possible evolutionary origins.

British Journal of Nutrition. Vol. 99, 931–9.

Pujiati, S. 2010. Prevalensi Dan Faktor Risiko Obesitas Sentral Pada Penduduk

Dewasa Kota Dan Kabupaten Indonesia Tahun 2007. Program Pasca

Sarjana, Universitas Indonesia.

Purnamasari, Rita, Saifuddin Sirajuddin, dan Ulfah Najamuddin. 2013. Hubungan

Pengetahuan, Status Merokok Dan Gejala Stres Dengan Kejadian Obesitas

Sentral Pada Pegawai Pemerintahan Di Kantor Bupati Kabupaten

Jeneponto. Jurnal Universitas Hasanuddin.

Romanzini, Marcelo, Andreia Pelegrini, dan Edio Luiz Petroski. 2011. Prevalence

of Abdominal Obesity and Associated Factors in Adolescents. Rev Paul

Pediatr. 29: 4.

Rosenblum, Jennifer L dkk. 2012. Calcium and vitamin D supplementation is

associated with decreased abdominal visceral adipose tissue in overweight

and obese adults. The American Journal of Clinical Nutrition.Vol.95: 101-8.

Soegih, R. dan Wiramidhardja, K. K. 2009. Obesitas: Permasalahan Dan Terapi

Obesitas, Bandung, Sagung Seto.

Sugianti, E., Hardinsyah dan Afriansya, N. 2009. Faktor Risiko Obesitas Sentral

Pada Orang Dewasa Di DKI Jakarta: Analisis Lanjut Data Riskesdas 2007.

Gizi Indonesia. 32:2.

Sunarti dan Maryani, E. 2013. Rasio Lingkar Pinggang dan Pinggul Dengan

Penyakit Jantung Koroner di RSUD Kabupaten Sukoharjo. Buletin

Penelitian Sistem Kesehatan. 16.

Page 126: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

107

Supariasa, I. D. N., Bakri, B. dan Fajar, I. 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta:

EGC.

Supriyatno, Bambang dan Rusmala Deviani. 2005. Obstrictive Sleep Apnea

Syndrome pada Anak. Sari Pediatri. 7:2.

Tamer, Gonca dkk. 2012. Is vitamin D deficiency an independent risk factor for

obesity and abdominal obesity in women?. Endokrynologia Polska/Polish

Journal of Endocrinology, 63 (3).

Tchernof, A dan Després, J. P. 2013. Pathophysiology Of Human Visceral

Obesity. Physiol Rev. 93.

Torres, Márcia Regina Simas Gonçalves dkk. 2010. Dietary calcium intake and its

relationship with adiposity and metabolic profile in hypertensive patients.

Nutrition.

Torres, Susan J and Caryl A. Nowson. 2007. Relationship between stress, eating

behavior, and obesity. Nutrition, 23; 887–894.

Trisna, Ida dan Sudihati Hamid. 2009. Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan

Obesitas Sentral Pada Wanita Dewasa (30 - 50 Tahun) Di Kecamatan Lubuk

Sikaping Tahun 2008. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 03 (2).

Veghari, G. Sedaghat, M. Joshaghani, H., dkk. 2010. The Prevalence And

Associated Factors Of Central Obesity In Northern Iran. Iranian

Cardiovascular Research Journal. 4:4.

Victor, Mogre, Aleyira S dan Nyaba R. 2013. Factors associated with central

overweight and obesity in students attending the University for

Development Studies in Tamale, Ghana: a cross-sectional study. S Afr J

Clin Nutr: 27(2):69-74

Page 127: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

108

Watson, Ronald Ross, Victor R. Preedy dan Sherma Zibadi. 2013. Alcohol,

Nutrition, and Health Consequences. New York: Humana Press.

Wolpowitz, Deon dan Barbara A Gilchrest. 2006. The vitamin D questions: How

much do you need and how should you get it?. J Am Acad Dermatol,

54:301-17.

World Health Organization (WHO). 2008. Waist Circumference And Waist-Hip

Ratio: Report of A WHO Expert Consultation. Geneva, World Health

Organization.

World Health Organization (WHO). 2014. What is Moderate-intensity and

Vigorous-intensity Physical Activity ? : Intensity of physical activity.

Diakses pada 24 Desember 2014 dari

http://www.who.int/dietphysicalactivity/physical_activity_intensity/en/

Zemel, Michael B dkk. 2000. Regulation of adiposity by dietary calcium. FASEB

J 2000;14:1132–8.

Page 128: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

109

LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Informasi Untuk Responden

Assalamualaikum Wr.Wb,

Perkenalkan saya Dwi Rahmawati, mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat Peminatan Gizi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saat ini saya sedang

melakukan penelitian mengenai “Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan

Obesitas Sentral pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014”. Penelitian ini merupakan

bagian dari persyaratan untuk menempuh gelar sarjana Kesehatan Masyarakat

yang sedang saya tempuh di Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Tidak ada jawaban benar atau salah. Saya menjamin kerahasiaan jawaban

dan identitas Anda. Jawaban yang Anda berikan hanya akan saya gunakan untuk

kepentingan penelitian ini. Kuesioner yang telah diisi harap dikembalikan kepada

peneliti. Apabila Anda menemukan kesulitan dalam pengisian kuesioner ini, Anda

dapat bertanya kepada peneliti.

Hormat Saya

Peneliti

(Dwi Rahmawati)

Page 129: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

110

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Saya telah membaca dan memahami penjelasan dari peneliti mengenai penelitian

yang berjudul “Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Obesitas Sentral pada

Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Angkatan 2012-2014”. Saya yakin bahwa peneliti akan menjaga

kerahasiaan identitas dan jawaban saya sebagai responden. Oleh karena itu, saya

menyatakan secara sukarela berpartisipasi dalam penelitian ini dan akan

memberikan informasi yang sejujur-jujurnya.

Tangerang, ...../......2015

Responden

( )

Page 130: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

111

Lampiran 3 Kuesioner Penelitian

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN OBESITAS SENTRAL

PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ANGKATAN 2012-2014

Jawaban mohon diisi dengan jelas dan lengkap untuk pertanyaan pilihan,

silahkan pada memilih 1 pilihan yang anda inginkan.

Tgl/bln/thn :

A. Karakteristik Responden

1. Nama Lengkap …………………

2. Tanggal Lahir Tanggal………Bulan……….Tahun……….

3. Jenis Kelamin a. Laki-laki

b. Perempuan

4. No Hp ………………….

5. Angkatan/Peminatan ...........................

B. Pengukuran Antropometri

6. Lingkar Pinggang ……………cm

Page 131: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

112

Lampiran 4 Kuesioner IPAQ- SF

KUESIONER INTERNATIONAL PHYSICAL ACTIVITY SHORT FORM

(IPAQ-SH)

Saya ingin mengetahui berbagai aktivitas fisik yang dikerjakan anda sebagai

bagian dalam kehidupan sehari-hari. Pertanyaan berikut akan menanyakan kepada

anda tentang waktu yang akan anda habiskan untuk aktif secara fisik selama 7 hari

terakhir. Jawablah tiap-tiap pertanyaan meskipun anda tidak menganggap diri

anda sebagai orang yang aktif.

Pikirkanlah segala aktivitas fisik berat maupun sedang yang anda kerjakan dalam

7 hari terakhir.

Dalam menjawab kuesioner dibawah ini, perhatikan bahwa:

Aktivitas fisik berat merupakan aktivitas yang membutuhkan tenaga fisik

yang kuat dan membuat tarikan nafas anda lebih cepat dari normal.

Aktivitas fisik sedang merupakan aktivitas yang membuat kekuatan fisik

sedang dan membuat tarikan nafas anda sedikit lebih cepat daripada

normal.

1. Selama 7 hari terakhir, Berapa hari anda melakukan aktivitas fisik berat,

contohnya : mengangkat barang berat (>20 Kg), menyekop/ menggali,

senam aerobik, bersepeda cepat, berlari, berenang cepat, bertanding

olahraga (sepakbola, voli, basket).

Pikirkan hanya aktivitas fisik yang anda kerjakan minimal 10 menit

sekali waktu.

a) Ya, ......... hari per minggu

b) Tidak

Lanjut ke no 3

2. Jika ya, Berapa lama waktu biasanya anda habiskan dalam sehari untuk

melakukan aktivitas fisik berat tersebut ?

……jam ...... menit

3. Lagi, pikirkanlah hanya aktivitas fisik yang anda kerjakan selama

paling tidak 10 menit sekali waktu.

Selama 7 hari terakhir, Berapa hari anda melakukan aktivitas fisik

Page 132: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

113

sedang seperti mengangkat benda ringan (<20 kg), bersepeda santai,

bermain tenis/ badminton, menari, berkebun, melakukan pekerjaan rumah

tangga (menyapu, mengepel)? Tidak termasuk berjalan.

a) Ya, ……. hari per minggu

b) Tidak

Lanjut ke pertanyaan no. 5

4. Jika ya, Berapa lama waktu biasanya anda habiskan dalam sehari untuk

melakukan aktivitas fisik sedang tersebut ?

……jam ...... menit

5. Selama 7 hari terakhir, Berapa hari yang anda gunakan untuk berjalan

minimal 10 menit ?

Termasuk berjalan kaki dirumah dan ditempat kerja atau kampus,

berjalan kaki dari suatu tempat ke tempat lain dan berjalan kaki

untuk rekreasi, berolahraga, bersenam atau berjalan kaki pada

waktu senggang.

a) Ya, ……. hari per

minggu

b) Tidak

Lanjut ke pertanyaan no. 7

6. Jika ya, Berapa lama waktu biasanya anda habiskan untuk berjalan

dalam sehari ?

……jam ...... menit

Pertanyaan terakhir adalah tentang waktu yang kamu habiskan untuk

duduk dalam 7 hari terakhir atau seminggu, baik di tempat kerja, kampus,

rumah, asrama, pada saat kuliah atau pada saat waktu luang.

Duduk yang dimaksud ialah duduk di meja, pada saat mengunjungi teman,

membaca, duduk di transportasi atau pada saat menonton televisi.

7. Selama 7 hari sebelumnya, berapa waktu yang anda gunakan untuk duduk

dalam sehari?

……jam ...... menit

Page 133: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

114

Lampiran 5 Kuesioner Kondisi Mental Emosional

Self Reporting Questionnare (SRQ)

Petunjuk Pengisian

Saudara diminta untuk menjawab dengan cara memberi tanda silang ( √ ) pada

salah satu kolom yang paling sesuai dengan pengalaman Saudara selama 1 bulan

terakhir ini. Tidak ada jawaban yang benar ataupun salah, karena itu isilah sesuai

dengan keadaan diri Saudara yang sesungguhnya.

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah Anda sering menderita sakit kepala ?

2 Apakah Anda tidak nafsu makan ?

3 Apakah Anda sulit tidur ?

4 Apakah Anda mudah takut ?

5 Apakah Anda merasa tegang, cemas, atau kuatir ?

6 Apakah tangan Anda gemetar ?

7 Apakah pencernaan Anda terganggu/ buruk ?

8 Apakah Anda sulit untuk berpikir jernih ?

9 Apakah Anda merasa tidak bahagia ?

10 Apakah Anda menangis lebih sering ?

11 Apakah Anda merasa sulit untuk menikmati kegiatan sehari-

hari ?

12 Apakah Anda sulit untuk mengambil keputusan ?

13 Apakah pekerjaan Anda sehari-hari terganggu?

14 Apakah Anda tidak mampu malakukan hal-hal yang

bermanfaat dalam hidup ?

15 Apakah Anda kehilangan minat pada berbagai hal ?

16 Apakah Anda merasa tidak bahagia ?

17 Apakah Anda mempunyai pikiran untuk mengakhiri hidup ?

18 Apakah Anda merasa lelah sepanjang waktu ?

19 Apakah Anda mengalami rasa tidak enak di perut ?

20 Apakah Anda mudah lelah ?

Page 134: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

115

Lampiran 6 Kuesioner Food Recall 1x24 Jam

Kuesioner Food Recall 1x24 Jam

Waktu Menu Bahan

Makanan

Kode

Bahan

Makanan

URT Berat

(gram)

Pagi

Selingan

Pagi

Siang

Selingan

Sore

Malam

Page 135: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

116

Page 136: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

117

Lampiran 7 Langkah-Langkah Pengukuran Lingkar Pinggang

No Langkah Pengukuran Keterangan Gambar

1 Menjelaskan kepada responden tentang

tujuan pengukuran lingkar pinggang dan

tindakan apa saja yang akan dilakukan

dalam pengukuran.

2 Meminta dengan sopan pada responden

untuk berdiri tegak, tangan berada

disamping tubuh, kaki di posisikan dekat

bersama-sama, dan bernafas dengan normal

3 Meminta dengan sopan pada responden

untuk membuka pakaian bagian atas atau

menyingkap pakaian bagian atas dan meraba

tulang rusuk terakhir/ terletak paling bawah

responden untuk menetapkan titik

pengukuran.

4 Menetapkan titik ujung lengkung tulang

pangkal paha/ panggul.

5 Menetapkan titik tengah antara kedua titik

tersebut dan menandainya dengan alat tulis.

Page 137: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

118

6 Melakukan pengukuran lingkar perut

dimulai dari titik tengah kemudian sejajar

horizontal melingkari pinggang dan perut

kembali menuju titik tengah diawal

pengukuran.

7 Apabila responden mempunyai perut yang

gendut kebawah, pengukuran mengambil

bagian yang paling buncit lalu berakhir pada

titik tengah tersebut lagi.

Page 138: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

119

Lampiran 8 Poster Obesitas Sentral

Page 139: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

120

Lampiran 9 Output Hasil Penelitian

Output Hasil Penelitian

Obesitas Sentral

Statistics

Obes_sentral

N Valid 93

Missing 0

angkatan * Obes_sentral Crosstabulation

Obes_sentral

Total

obesitas sentral

tidak obesitas

sentral

Angkatan 2012 Count 13 19 32

% within angkatan 40.6% 59.4% 100.0%

2013 Count 10 19 29

% within angkatan 34.5% 65.5% 100.0%

2014 Count 9 23 32

% within angkatan 28.1% 71.9% 100.0%

Total Count 32 61 93

% within angkatan 34.4% 65.6% 100.0%

Umur

Statistics

kat_age

N Valid 93

Missing 0

kat_age

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid usia berisiko >=20 tahun 42 45.2 45.2 45.2

usia tidak berisiko <20 tahun 51 54.8 54.8 100.0

Total 93 100.0 100.0

Page 140: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

121

kat_age * Obes_sentral Crosstabulation

Obes_sentral

Total

obesitas

sentral

tidak obesitas

sentral

kat_age usia berisiko >=20 tahun Count 13 29 42

% within kat_age 31.0% 69.0% 100.0%

usia tidak berisiko <20 tahun Count 19 32 51

% within kat_age 37.3% 62.7% 100.0%

Total Count 32 61 93

% within kat_age 34.4% 65.6% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square .405a 1 .524

Continuity Correctionb .174 1 .676

Likelihood Ratio .407 1 .524

Fisher's Exact Test

.661 .339

Linear-by-Linear Association .401 1 .527

N of Valid Casesb 93

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 14.45.

b. Computed only for a 2x2 table

Jenis Kelamin

Statistics

jenis_kelamin

N Valid 93

Missing 0

jenis_kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 14 15.1 15.1 15.1

perempuan 79 84.9 84.9 100.0

Total 93 100.0 100.0

Page 141: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

122

jenis_kelamin * Obes_sentral Crosstabulation

Obes_sentral

Total

obesitas

sentral

tidak obesitas

sentral

jenis_ke

lamin

laki-laki Count 1 13 14

% within jenis_kelamin 7.1% 92.9% 100.0%

Perempuan Count 31 48 79

% within jenis_kelamin 39.2% 60.8% 100.0%

Total Count 32 61 93

% within jenis_kelamin 34.4% 65.6% 100.0%

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 5.429a 1 .020

Continuity Correctionb 4.100 1 .043

Likelihood Ratio 6.695 1 .010

Fisher's Exact Test

.030 .016

Linear-by-Linear Association 5.370 1 .020

N of Valid Casesb 93

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.82.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for jenis_kelamin

(laki-laki / perempuan) .119 .015 .957

For cohort Obes_sentral =

obesitas sentral .182 .027 1.227

For cohort Obes_sentral = tidak

obesitas sentral 1.528 1.215 1.922

N of Valid Cases 93

Page 142: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

123

Aktivitas Fisik

Statistics

aktv_fisik

N Valid 93

Missing 0

aktv_fisik

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid ringan 13 14.0 14.0 14.0

sedang 37 39.8 39.8 53.8

berat 43 46.2 46.2 100.0

Total 93 100.0 100.0

jenis_kelamin * aktv_fisik Crosstabulation

aktv_fisik

Total

ringan sedang berat

jenis_ke

lamin

laki-laki Count 0 3 11 14

% within jenis_kelamin .0% 21.4% 78.6% 100.0%

% within aktv_fisik .0% 8.1% 25.6% 15.1%

% of Total .0% 3.2% 11.8% 15.1%

perempuan Count 13 34 32 79

% within jenis_kelamin 16.5% 43.0% 40.5% 100.0%

% within aktv_fisik 100.0% 91.9% 74.4% 84.9%

% of Total 14.0% 36.6% 34.4% 84.9%

Total Count 13 37 43 93

% within jenis_kelamin 14.0% 39.8% 46.2% 100.0%

% within aktv_fisik 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 14.0% 39.8% 46.2% 100.0%

Page 143: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

124

aktv_fisik * Obes_sentral Crosstabulation

Obes_sentral

Total

obesitas sentral

tidak obesitas

sentral

aktv_fisik ringan Count 8 5 13

% within aktv_fisik 61.5% 38.5% 100.0%

sedang Count 22 15 37

% within aktv_fisik 59.5% 40.5% 100.0%

berat Count 2 41 43

% within aktv_fisik 4.7% 95.3% 100.0%

Total Count 32 61 93

% within aktv_fisik 34.4% 65.6% 100.0%

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 31.399a 2 .000

Likelihood Ratio 36.268 2 .000

Linear-by-Linear Association 25.210 1 .000

N of Valid Cases 93

a. 1 cells (16.7%) have expected count less than 5. The minimum expected

count is 4.47.

Kondisi Mental Emosional

Statistics

kondisi_mental

N Valid 93

Missing 0

kondisi_mental

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Terganggu 33 35.5 35.5 35.5

tidak terganggu 60 64.5 64.5 100.0

Total 93 100.0 100.0

Page 144: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

125

gejala_kognitif * kondisi_mental Crosstabulation

kondisi_mental

Total

terganggu tidak terganggu

gejala_k

ognitif

tidak ada gejala Count 9 41 50

% within gejala_kognitif 18.0% 82.0% 100.0%

1 gejala Count 13 14 27

% within gejala_kognitif 48.1% 51.9% 100.0%

2 gejala Count 7 5 12

% within gejala_kognitif 58.3% 41.7% 100.0%

3 gejala Count 4 0 4

% within gejala_kognitif 100.0% .0% 100.0%

Total Count 33 60 93

% within gejala_kognitif 35.5% 64.5% 100.0%

gejala_cemas * kondisi_mental Crosstabulation

kondisi_mental

Total

terganggu tidak terganggu

gejala_c

emas

tidak ada gejala Count 2 37 39

% within gejala_cemas 5.1% 94.9% 100.0%

1 gejala Count 13 13 26

% within gejala_cemas 50.0% 50.0% 100.0%

2 gejala Count 15 9 24

% within gejala_cemas 62.5% 37.5% 100.0%

3 gejala Count 3 1 4

% within gejala_cemas 75.0% 25.0% 100.0%

Total Count 33 60 93

% within gejala_cemas 35.5% 64.5% 100.0%

Page 145: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

126

gejala_depresi * kondisi_mental Crosstabulation

kondisi_mental

Total

terganggu tidak terganggu

gejala_d

epresi

tidak ada gejala Count 10 48 58

% within gejala_depresi 17.2% 82.8% 100.0%

1 gejala Count 16 10 26

% within gejala_depresi 61.5% 38.5% 100.0%

2 gejala Count 3 1 4

% within gejala_depresi 75.0% 25.0% 100.0%

3 gejala Count 3 1 4

% within gejala_depresi 75.0% 25.0% 100.0%

4 - 7 gejala Count 1 0 1

% within gejala_depresi 100.0% .0% 100.0%

Total Count 33 60 93

% within gejala_depresi 35.5% 64.5% 100.0%

gejala_somatik * kondisi_mental Crosstabulation

kondisi_mental

Total

terganggu tidak terganggu

gejala_s

omatik

tidak ada gejala Count 2 24 26

% within gejala_somatik 7.7% 92.3% 100.0%

1 gejala Count 6 24 30

% within gejala_somatik 20.0% 80.0% 100.0%

2 gejala Count 8 8 16

% within gejala_somatik 50.0% 50.0% 100.0%

3 gejala Count 12 4 16

% within gejala_somatik 75.0% 25.0% 100.0%

4 gejala Count 5 0 5

% within gejala_somatik 100.0% .0% 100.0%

Total Count 33 60 93

% within gejala_somatik 35.5% 64.5% 100.0%

Page 146: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

127

gejala_penurunan_energi * kondisi_mental Crosstabulation

kondisi_mental

Total

terganggu tidak terganggu

gejala_

penurun

an_ener

gi

tidak ada gejala Count 1 27 28

% within

gejala_penurunan_energi 3.6% 96.4% 100.0%

1 gejala Count 4 23 27

% within

gejala_penurunan_energi 14.8% 85.2% 100.0%

2 gejala Count 9 6 15

% within

gejala_penurunan_energi 60.0% 40.0% 100.0%

3 gejala Count 7 3 10

% within

gejala_penurunan_energi 70.0% 30.0% 100.0%

4-6 gejala Count 12 1 13

% within

gejala_penurunan_energi 92.3% 7.7% 100.0%

Total Count 33 60 93

% within

gejala_penurunan_energi 35.5% 64.5% 100.0%

angkatan * gejala_depresi Crosstabulation

gejala_depresi

Total

tidak ada gejala 1 gejala 2 gejala 3 gejala

4 - 7

gejala

angkatan 2012 Count 2 3 2 0 1 8

% within

angkatan 25.0% 37.5% 25.0% .0% 12.5% 100.0%

2013 Count 4 5 1 1 0 11

% within

angkatan 36.4% 45.5% 9.1% 9.1% .0% 100.0%

2014 Count 4 8 0 2 0 14

% within

angkatan 28.6% 57.1% .0% 14.3% .0% 100.0%

Total Count 10 16 3 3 1 33

% within

angkatan 30.3% 48.5% 9.1% 9.1% 3.0% 100.0%

Page 147: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

128

kondisi_mental * Obes_sentral Crosstabulation

Obes_sentral

Total

obesitas sentral tidak obesitas sentral

kondisi_m

ental

Terganggu Count 11 22 33

% within kondisi_mental 33.3% 66.7% 100.0%

tidak terganggu Count 21 39 60

% within kondisi_mental 35.0% 65.0% 100.0%

Total Count 32 61 93

% within kondisi_mental 34.4% 65.6% 100.0%

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square .026a 1 .871

Continuity Correctionb .000 1 1.000

Likelihood Ratio .026 1 .871

Fisher's Exact Test

1.000 .529

Linear-by-Linear Association .026 1 .872

N of Valid Casesb 93

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11.35.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for kondisi_mental

(terganggu / tidak terganggu) .929 .379 2.278

For cohort Obes_sentral =

obesitas sentral .952 .526 1.723

For cohort Obes_sentral = tidak

obesitas sentral 1.026 .756 1.391

N of Valid Cases 93

Page 148: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

129

Asupan Energi

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

asup_energi 93 100.0% 0 .0% 93 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

asup_energi Mean 2.0474E3 29.40399

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 1.9890E3

Upper Bound 2.1058E3

5% Trimmed Mean 2.0362E3

Median 2.0114E3

Variance 8.041E4

Std. Deviation 2.83562E2

Minimum 1420.30

Maximum 2795.10

Range 1374.80

Interquartile Range 451.13

Skewness .498 .250

Kurtosis -.287 .495

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

asup_energi .089 93 .067 .967 93 .018

a. Lilliefors Significance Correction

Page 149: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

130

Asupan energi laki-laki (umur 16-18 tahun)

Statistics

asup_energi

N Valid 1

Missing 0

Mean 2.6863E3

Median 2.6863E3

Minimum 2686.30

Maximum 2686.30

Asupan energi laki-laki (umur 19-22 tahun)

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

asup_energi 13 100.0% 0 .0% 13 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

asup_energi Mean 2.2968E3 69.74548

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 2.1448E3

Upper Bound 2.4488E3

5% Trimmed Mean 2.3040E3

Median 2.3317E3

Variance 6.324E4

Std. Deviation 2.51471E2

Minimum 1821.27

Maximum 2642.97

Range 821.70

Interquartile Range 431.26

Skewness -.280 .616

Kurtosis -.684 1.191

Page 150: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

131

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

asup_energi .094 13 .200* .964 13 .807

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Asupan energi perempuan (umur 16-18 tahun)

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

asup_energi 21 100.0% 0 .0% 21 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

asup_energi Mean 1.9079E3 48.76259

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 1.8062E3

Upper Bound 2.0096E3

5% Trimmed Mean 1.9109E3

Median 1.8704E3

Variance 4.993E4

Std. Deviation 2.23458E2

Minimum 1420.30

Maximum 2334.27

Range 913.97

Interquartile Range 316.18

Skewness .081 .501

Kurtosis -.142 .972

Page 151: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

132

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

asup_energi .130 21 .200* .967 21 .664

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Asupan energi perempuan (umur 19-22 tahun)

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

asup_energi 58 100.0% 0 .0% 58 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

asup_energi Mean 2.0310E3 34.78027

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 1.9614E3

Upper Bound 2.1007E3

5% Trimmed Mean 2.0161E3

Median 2.0033E3

Variance 7.016E4

Std. Deviation 2.64879E2

Minimum 1663.37

Maximum 2795.10

Range 1131.73

Interquartile Range 442.12

Skewness .678 .314

Kurtosis .076 .618

Page 152: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

133

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

asup_energi .112 58 .067 .947 58 .013

a. Lilliefors Significance Correction

Bivariat Asupan Energi

Tests of Normality

Obes_sentral

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

asup_e

nergi

obesitas sentral .182 32 .008 .927 32 .032

tidak obesitas sentral .126 61 .018 .903 61 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Tests of Normality

Obes_sentral

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

trans_asup

_energi

obesitas sentral .164 32 .028 .942 32 .087

tidak obesitas sentral .109 61 .069 .937 61 .004

a. Lilliefors Significance Correction

Ranks

Obes_sentral N Mean Rank Sum of Ranks

asup_energi obesitas sentral 32 68.94 2206.00

tidak obesitas sentral 61 35.49 2165.00

Total 93

Test Statisticsa

asup_energi

Mann-Whitney U 274.000

Wilcoxon W 2165.000

Z -5.677

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Grouping Variable: Obes_sentral

Page 153: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

134

Uji Korelasi antara Asupan Energi dengan Asupan Karbohidrat, Protein, dan Lemak

Correlations

asup_energi asup_karbo

asup_energi Pearson Correlation 1 .868**

Sig. (2-tailed)

.000

N 93 93

asup_karbo Pearson Correlation .868** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 93 93

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

asup_energi asup_protein

asup_energi Pearson Correlation 1 .653**

Sig. (2-tailed)

.000

N 93 93

asup_protein Pearson Correlation .653** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 93 93

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

asup_energi asup_lemak

asup_energi Pearson Correlation 1 .715**

Sig. (2-tailed)

.000

N 93 93

asup_lemak Pearson Correlation .715** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 93 93

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 154: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

135

Asupan Karbohidrat

Descriptives

Statistic Std. Error

asup_karbo Mean 2.7712E2 4.84513

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 2.6749E2

Upper Bound 2.8674E2

5% Trimmed Mean 2.7548E2

Median 2.7180E2

Variance 2.183E3

Std. Deviation 4.67247E1

Minimum 200.37

Maximum 412.90

Range 212.53

Interquartile Range 75.98

Skewness .449 .250

Kurtosis -.480 .495

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

asup_karbo .095 93 .039 .964 93 .012

a. Lilliefors Significance Correction

Asupan Karbohidrat Laki-Laki (umur 16-18 tahun)

Statistics

asup_karbo

N Valid 1

Missing 0

Mean 3.7770E2

Median 3.7770E2

Mode 377.70

Minimum 377.70

Maximum 377.70

Page 155: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

136

asup_karbo

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 377.7 1 100.0 100.0 100.0

Asupan Karbohidrat Laki-Laki (umur 19-22 tahun)

Descriptives

Statistic Std. Error

asup_karbo Mean 3.2664E2 12.91567

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 2.9850E2

Upper Bound 3.5478E2

5% Trimmed Mean 3.2665E2

Median 3.3240E2

Variance 2.169E3

Std. Deviation 4.65681E1

Minimum 240.10

Maximum 412.90

Range 172.80

Interquartile Range 52.20

Skewness -.340 .616

Kurtosis .486 1.191

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

asup_karbo .186 13 .200* .950 13 .597

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Page 156: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

137

Asupan Karbohidrat Perempuan (umur 16-18 tahun)

Descriptives

Statistic Std. Error

asup_karbo Mean 2.6495E2 8.74292

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 2.4671E2

Upper Bound 2.8319E2

5% Trimmed Mean 2.6415E2

Median 2.5673E2

Variance 1.605E3

Std. Deviation 4.00651E1

Minimum 206.37

Maximum 338.10

Range 131.73

Interquartile Range 43.63

Skewness .477 .501

Kurtosis -.468 .972

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

asup_karbo .125 21 .200* .934 21 .163

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Asupan Karbohidrat Perempuan (umur 19-22 tahun)

Descriptives

Statistic Std. Error

asup_karbo Mean 2.6869E2 5.31805

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 2.5804E2

Upper Bound 2.7934E2

5% Trimmed Mean 2.6782E2

Median 2.6726E2

Variance 1.640E3

Page 157: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

138

Std. Deviation 4.05011E1

Minimum 200.37

Maximum 354.70

Range 154.33

Interquartile Range 67.88

Skewness .291 .314

Kurtosis -.922 .618

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

asup_karbo .109 58 .086 .962 58 .066

a. Lilliefors Significance Correction

Uji Korelasi Asupan Energi dengan Asupan Karbohidrat Sederhana

Correlations

asup_energi asup_sukrosa

asup_energi Pearson Correlation 1 .619**

Sig. (2-tailed)

.000

N 93 93

asup_sukrosa Pearson Correlation .619** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 93 93

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Asupan Karbohidrat Sederhana

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

asup_sukrosa 93 100.0% 0 .0% 93 100.0%

Page 158: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

139

Descriptives

Statistic Std. Error

asup_sukrosa Mean 50.1678 1.59518

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 46.9996

Upper Bound 53.3360

5% Trimmed Mean 50.0822

Median 48.8700

Variance 236.648

Std. Deviation 1.53834E1

Minimum 16.63

Maximum 85.90

Range 69.27

Interquartile Range 25.38

Skewness .033 .250

Kurtosis -.731 .495

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

asup_sukrosa .105 93 .014 .982 93 .218

a. Lilliefors Significance Correction

Asupan karbohidrat sederhana laki-laki (umur 16-18 tahun)

Statistics

asup_sukrosa

N Valid 1

Missing 0

Mean 70.2300

Median 70.2300

Minimum 70.23

Maximum 70.23

Page 159: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

140

Asupan karbohidrat sederhana laki-laki (umur 19-22 tahun)

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

asup_sukrosa 13 100.0% 0 .0% 13 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

asup_sukrosa Mean 53.1792 3.09663

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 46.4322

Upper Bound 59.9262

5% Trimmed Mean 53.3791

Median 56.4300

Variance 124.659

Std. Deviation 1.11651E1

Minimum 37.03

Maximum 65.73

Range 28.70

Interquartile Range 22.86

Skewness -.262 .616

Kurtosis -1.783 1.191

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

asup_sukrosa .215 13 .101 .860 13 .039

a. Lilliefors Significance Correction

Page 160: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

141

Asupan karbohidrat sederhana perempuan (umur 16-18 tahun)

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

asup_sukrosa 21 100.0% 0 .0% 21 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

asup_sukrosa Mean 49.3576 3.10906

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 42.8722

Upper Bound 55.8430

5% Trimmed Mean 49.1733

Median 48.8700

Variance 202.991

Std. Deviation 1.42475E1

Minimum 22.77

Maximum 79.93

Range 57.16

Interquartile Range 21.66

Skewness .008 .501

Kurtosis -.002 .972

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

asup_sukrosa .106 21 .200* .973 21 .798

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Page 161: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

142

Asupan karbohidrat sederhana perempuan (umur 19-22 tahun)

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

asup_sukrosa 58 100.0% 0 .0% 58 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

asup_sukrosa Mean 49.4403 2.17580

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 45.0833

Upper Bound 53.7973

5% Trimmed Mean 49.2515

Median 47.8300

Variance 274.579

Std. Deviation 1.65704E1

Minimum 16.63

Maximum 85.90

Range 69.27

Interquartile Range 27.64

Skewness .144 .314

Kurtosis -.865 .618

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

asup_sukrosa .099 58 .200* .976 58 .296

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Page 162: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

143

Bivariat Asupan Karbohidrat Sederhana

Tests of Normality

Obes_sentral

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

asup_su

krosa

obesitas sentral .179 32 .011 .885 32 .003

tidak obesitas sentral .057 61 .200* .983 61 .545

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Tests of Normality

Obes_sentral

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

trans_as

up_sukr

osa

obesitas sentral .226 32 .000 .751 32 .000

tidak obesitas sentral .107 61 .080 .957 61 .032

a. Lilliefors Significance Correction

Ranks

Obes_sentral N Mean Rank Sum of Ranks

asup_sukrosa obesitas sentral 32 72.47 2319.00

tidak obesitas sentral 61 33.64 2052.00

Total 93

Test Statisticsa

asup_sukrosa

Mann-Whitney U 161.000

Wilcoxon W 2052.000

Z -6.591

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Grouping Variable: Obes_sentral

Page 163: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

144

Asupan Protein

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

asup_protein 93 100.0% 0 .0% 93 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

asup_protein Mean 62.2129 1.16962

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 59.8900

Upper Bound 64.5359

5% Trimmed Mean 61.9597

Median 60.3000

Variance 127.225

Std. Deviation 1.12794E1

Minimum 34.60

Maximum 105.97

Range 71.37

Interquartile Range 16.05

Skewness .588 .250

Kurtosis 1.498 .495

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

asup_protein .073 93 .200* .974 93 .065

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Page 164: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

145

Asupan protein laki-laki (umur 16-18 tahun)

Statistics

asup_protein

N Valid 1

Missing 0

Mean 72.3300

Median 72.3300

Minimum 72.33

Maximum 72.33

Asupan protein laki-laki (19-22 tahun)

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

asup_protein 13 100.0% 0 .0% 13 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

asup_protein Mean 67.0523 2.62739

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 61.3277

Upper Bound 72.7769

5% Trimmed Mean 66.7998

Median 65.2000

Variance 89.741

Std. Deviation 9.47319

Minimum 53.08

Maximum 85.57

Range 32.49

Interquartile Range 12.87

Skewness .623 .616

Kurtosis -.024 1.191

Group Statistics

Page 165: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

146

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

asup_protein .150 13 .200* .951 13 .614

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Asupan protein perempuan (umur 16-18 tahun)

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

asup_protein 21 100.0% 0 .0% 21 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

asup_protein Mean 56.5500 2.39378

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 51.5567

Upper Bound 61.5433

5% Trimmed Mean 56.6591

Median 57.8300

Variance 120.334

Std. Deviation 1.09697E1

Minimum 34.60

Maximum 76.33

Range 41.73

Interquartile Range 13.79

Skewness -.036 .501

Kurtosis -.148 .972

Page 166: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

147

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

asup_protein .100 21 .200* .979 21 .914

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Asupan protein perempuan (umur 19-22 tahun)

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

asup_protein 58 100.0% 0 .0% 58 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

asup_protein Mean 63.0042 1.46594

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 60.0687

Upper Bound 65.9397

5% Trimmed Mean 62.4380

Median 60.8000

Variance 124.642

Std. Deviation 1.11643E1

Minimum 44.63

Maximum 105.97

Range 61.34

Interquartile Range 16.57

Skewness 1.059 .314

Kurtosis 2.364 .618

Page 167: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

148

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

asup_protein .096 58 .200* .936 58 .004

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Bivariat Asupan Protein

Tests of Normality

Obes_sentral

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

asup_pr

otein

obesitas sentral .110 32 .200* .926 32 .030

tidak obesitas sentral .080 61 .200* .985 61 .648

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Tests of Normality

Obes_sentral

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

trans_asup_

protein

obesitas sentral .101 32 .200* .954 32 .192

tidak obesitas sentral .083 61 .200* .983 61 .556

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Group Statistics

Obes_sentral N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

asup_protein obesitas sentral 32 68.1803 11.43060 2.02066

tidak obesitas sentral 61 59.0825 9.93060 1.27148

Page 168: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

149

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

asup_

protei

n

Equal variances

assumed .642 .425 3.983 91 .000 9.09780 2.28440 4.56012 13.63549

Equal variances not

assumed

3.811 55.882 .000 9.09780 2.38742 4.31501 13.88059

Hubungan Asupan Protein dengan Asupan Energi

Correlations

asup_protein asup_energi

asup_protein Pearson Correlation 1 .653**

Sig. (2-tailed)

.000

N 93 93

asup_energi Pearson Correlation .653** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 93 93

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hubungan Asupan Protein dengan Asupan Lemak

Correlations

asup_protein asup_lemak

asup_protein Pearson Correlation 1 .602**

Sig. (2-tailed)

.000

N 93 93

asup_lemak Pearson Correlation .602** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 93 93

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 169: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

150

Asupan Lemak

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

asup_lemak 93 100.0% 0 .0% 93 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

asup_lemak Mean 77.7445 1.25889

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 75.2442

Upper Bound 80.2448

5% Trimmed Mean 77.1747

Median 76.1000

Variance 147.388

Std. Deviation 1.21403E1

Minimum 48.70

Maximum 108.57

Range 59.87

Interquartile Range 16.39

Skewness .768 .250

Kurtosis .326 .495

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

asup_lemak .129 93 .001 .935 93 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Page 170: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

151

Asupan lemak laki-laki (umur 16-18 tahun)

Statistics

asup_lemak

N Valid 1

Missing 0

Mean 99.3700

Median 99.3700

Minimum 99.37

Maximum 99.37

Asupan lemak laki-laki (umur 19-22 tahun)

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

asup_lemak 13 100.0% 0 .0% 13 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

asup_lemak Mean 81.3000 3.19117

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 74.3470

Upper Bound 88.2530

5% Trimmed Mean 80.5967

Median 82.2000

Variance 132.387

Std. Deviation 1.15059E1

Minimum 67.13

Maximum 108.13

Range 41.00

Interquartile Range 16.65

Skewness .875 .616

Kurtosis 1.110 1.191

Page 171: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

152

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

asup_lemak .126 13 .200* .930 13 .340

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Asupan lemak perempuan (umur 16-18 tahun)

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

asup_lemak 21 100.0% 0 .0% 21 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

asup_lemak Mean 71.5890 1.84293

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 67.7448

Upper Bound 75.4333

5% Trimmed Mean 72.0130

Median 69.1700

Variance 71.325

Std. Deviation 8.44539

Minimum 48.70

Maximum 86.60

Range 37.90

Interquartile Range 12.27

Skewness -.699 .501

Kurtosis 1.344 .972

Page 172: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

153

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

asup_lemak .161 21 .161 .920 21 .085

a. Lilliefors Significance Correction

Asupan lemak perempuan (umur 19-22 tahun)

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

asup_lemak 58 100.0% 0 .0% 58 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

asup_lemak Mean 78.8034 1.65469

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 75.4900

Upper Bound 82.1169

5% Trimmed Mean 78.1616

Median 76.1850

Variance 158.804

Std. Deviation 1.26017E1

Minimum 58.60

Maximum 108.57

Range 49.97

Interquartile Range 17.36

Skewness .840 .314

Kurtosis -.166 .618

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

asup_lemak .164 58 .001 .915 58 .001

a. Lilliefors Significance Correction

Page 173: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

154

Bivariat Asupan Lemak

Tests of Normality

Obes_sentral

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

asup_lemak obesitas sentral .183 32 .008 .913 32 .013

tidak obesitas sentral .192 61 .000 .891 61 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Tests of Normality

Obes_sentral

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

TRANS_LEM

AK

obesitas sentral .179 32 .010 .932 32 .044

tidak obesitas sentral .166 61 .000 .922 61 .001

a. Lilliefors Significance Correction

Ranks

Obes_sentral N Mean Rank Sum of Ranks

asup_lemak obesitas sentral 32 68.81 2202.00

tidak obesitas sentral 61 35.56 2169.00

Total 93

Test Statisticsa

asup_lemak

Mann-Whitney U 278.000

Wilcoxon W 2169.000

Z -5.645

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Grouping Variable: Obes_sentral

Asupan Serat

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

asup_serat 93 100.0% 0 .0% 93 100.0%

Page 174: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

155

Descriptives

Statistic Std. Error

asup_serat Mean 14.4303 .33784

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 13.7593

Upper Bound 15.1013

5% Trimmed Mean 14.3766

Median 14.0700

Variance 10.615

Std. Deviation 3.25801

Minimum 4.70

Maximum 21.90

Range 17.20

Interquartile Range 4.09

Skewness .232 .250

Kurtosis .217 .495

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

asup_serat .064 93 .200* .979 93 .140

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Asupan Serat Laki-Laki (umur 16-18 tahun)

Statistics

asup_serat

N Valid 1

Missing 0

Mean 13.0300

Median 13.0300

Minimum 13.03

Maximum 13.03

Page 175: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

156

Asupan Serat Laki-Laki (umur 19-22 tahun)

Descriptives

Statistic Std. Error

asup_serat Mean 18.1808 .77785

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 16.4860

Upper Bound 19.8756

5% Trimmed Mean 18.2675

Median 18.0300

Variance 7.866

Std. Deviation 2.80457

Minimum 12.90

Maximum 21.90

Range 9.00

Interquartile Range 5.35

Skewness -.195 .616

Kurtosis -.818 1.191

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

asup_serat .167 13 .200* .939 13 .441

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Asupan Serat Perempuan (umur 16-18 tahun)

Descriptives

Statistic Std. Error

asup_serat Mean 12.9614 .31430

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 12.3058

Upper Bound 13.6171

5% Trimmed Mean 12.9451

Median 12.7300

Page 176: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

157

Variance 2.075

Std. Deviation 1.44032

Minimum 10.47

Maximum 15.77

Range 5.30

Interquartile Range 1.80

Skewness .014 .501

Kurtosis -.374 .972

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

asup_serat .116 21 .200* .969 21 .707

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Asupan Serat Perempuan (umur 19-22 tahun)

Descriptives

Statistic Std. Error

asup_serat Mean 14.1457 .42808

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 13.2885

Upper Bound 15.0029

5% Trimmed Mean 14.1527

Median 14.2500

Variance 10.629

Std. Deviation 3.26018

Minimum 4.70

Maximum 21.30

Range 16.60

Interquartile Range 4.65

Skewness -.112 .314

Kurtosis .211 .618

Page 177: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

158

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

asup_serat .045 58 .200* .989 58 .864

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Bivariat Asupan Serat

Tests of Normality

Obes_sentral

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

asup_s

erat

obesitas sentral .125 32 .200* .878 32 .002

tidak obesitas sentral .099 61 .200* .953 61 .020

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Tests of Normality

Obes_sentral

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

TRANS_S

ERAT

obesitas sentral .163 32 .030 .735 32 .000

tidak obesitas sentral .069 61 .200* .976 61 .274

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Ranks

Obes_sentral N Mean Rank Sum of Ranks

asup_serat obesitas sentral 32 18.53 593.00

tidak obesitas sentral 61 61.93 3778.00

Total 93

Test Statisticsa

asup_serat

Mann-Whitney U 65.000

Wilcoxon W 593.000

Z -7.368

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Grouping Variable: Obes_sentral

Page 178: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

159

Asupan Vitamin D

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

asup_vitD 93 100.0% 0 .0% 93 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

asup_vitD Mean 2.2490 .21877

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 1.8145

Upper Bound 2.6835

5% Trimmed Mean 2.0158

Median 1.7000

Variance 4.451

Std. Deviation 2.10977

Minimum .10

Maximum 15.77

Range 15.67

Interquartile Range 2.20

Skewness 3.463 .250

Kurtosis 18.593 .495

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

asup_vitD .156 93 .000 .708 93 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

asup_vitD .156 93 .000 .708 93 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Page 179: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

160

Asupan Vitamin D Laki-Laki (umur 16-18 tahun)

Statistics

asup_vitD

N Valid 1

Missing 0

Mean 3.8300

Median 3.8300

Minimum 3.83

Maximum 3.83

Asupan Vitamin D Laki-Laki (umur 19-22 tahun)

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

asup_vitD 13 100.0% 0 .0% 13 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

asup_vitD Mean 1.5738 .35332

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound .8040

Upper Bound 2.3437

5% Trimmed Mean 1.4748

Median 1.3000

Variance 1.623

Std. Deviation 1.27392

Minimum .13

Maximum 4.80

Range 4.67

Interquartile Range 1.61

Skewness 1.431 .616

Kurtosis 2.412 1.191

Page 180: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

161

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

asup_vitD .194 13 .197 .888 13 .091

a. Lilliefors Significance Correction

Asupan Vitamin D Perempuan (umur 16-18 tahun)

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

asup_vitD 21 100.0% 0 .0% 21 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

asup_vitD Mean 1.4281 .23533

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound .9372

Upper Bound 1.9190

5% Trimmed Mean 1.3415

Median 1.0700

Variance 1.163

Std. Deviation 1.07840

Minimum .40

Maximum 4.03

Range 3.63

Interquartile Range .97

Skewness 1.546 .501

Kurtosis 1.530 .972

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

asup_vitD .233 21 .004 .784 21 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Page 181: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

162

Asupan Vitamin D perempuan (umur 19-22 tahun)

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

asup_vitD 58 100.0% 0 .0% 58 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

asup_vitD Mean 2.6703 .31780

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 2.0340

Upper Bound 3.3067

5% Trimmed Mean 2.3669

Median 2.1350

Variance 5.858

Std. Deviation 2.42030

Minimum .10

Maximum 15.77

Range 15.67

Interquartile Range 2.06

Skewness 3.261 .314

Kurtosis 15.131 .618

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

asup_vitD .158 58 .001 .708 58 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Page 182: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

163

Bivariat Asupan Vitamin D

Tests of Normality

Obes_sentral

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

asup_

vitD

obesitas sentral .206 32 .001 .709 32 .000

tidak obesitas sentral .134 61 .008 .929 61 .002

a. Lilliefors Significance Correction

Tests of Normality

Obes_sentral

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

trans_vit_

D

obesitas sentral .126 32 .200* .964 32 .362

tidak obesitas sentral .118 61 .035 .937 61 .004

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Ranks

Obes_sentral N Mean Rank Sum of Ranks

asup_vitD obesitas sentral 32 51.89 1660.50

tidak obesitas sentral 61 44.43 2710.50

Total 93

Test Statisticsa

asup_vitD

Mann-Whitney U 819.500

Wilcoxon W 2710.500

Z -1.266

Asymp. Sig. (2-tailed) .206

a. Grouping Variable: Obes_sentral

Page 183: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

164

Asupan Kalsium

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

asup_kalsium 93 100.0% 0 .0% 93 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

asup_kalsium Mean 5.5479E2 24.31640

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 5.0649E2

Upper Bound 6.0308E2

5% Trimmed Mean 5.3981E2

Median 5.0017E2

Variance 5.499E4

Std. Deviation 2.34499E2

Minimum 174.63

Maximum 1375.43

Range 1200.80

Interquartile Range 302.09

Skewness 1.016 .250

Kurtosis 1.044 .495

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

asup_kalsium .139 93 .000 .935 93 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Page 184: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

165

Asupan Kalsium Laki-Laki (umur 16-18 tahun)

Statistics

asup_kalsium

N Valid 1

Missing 0

Mean 5.4577E2

Median 5.4577E2

Minimum 545.77

Maximum 545.77

Asupan Kalsium Lak-Laki (umur 19-22 tahun)

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

asup_kalsium 13 100.0% 0 .0% 13 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

asup_kalsium Mean 5.7245E2 60.16681

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 4.4136E2

Upper Bound 7.0354E2

5% Trimmed Mean 5.5587E2

Median 5.2773E2

Variance 4.706E4

Std. Deviation 2.16935E2

Minimum 349.20

Maximum 1094.10

Range 744.90

Interquartile Range 294.81

Skewness 1.338 .616

Kurtosis 1.557 1.191

Page 185: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

166

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

asup_kalsium .214 13 .106 .875 13 .062

a. Lilliefors Significance Correction

Asupan Kalsium Perempuan (umur 16-18 tahun)

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

asup_kalsium 21 100.0% 0 .0% 21 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

asup_kalsium Mean 5.2202E2 36.89819

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 4.4505E2

Upper Bound 5.9899E2

5% Trimmed Mean 5.1998E2

Median 5.1660E2

Variance 2.859E4

Std. Deviation 1.69089E2

Minimum 248.53

Maximum 834.10

Range 585.57

Interquartile Range 215.54

Skewness .063 .501

Kurtosis -.579 .972

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

asup_kalsium .078 21 .200* .965 21 .627

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Page 186: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

167

Asupan Kalsium Perempuan (umur 19-22 tahun)

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

asup_kalsium 58 100.0% 0 .0% 58 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

asup_kalsium Mean 5.6285E2 34.31136

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 4.9414E2

Upper Bound 6.3155E2

5% Trimmed Mean 5.4676E2

Median 4.8335E2

Variance 6.828E4

Std. Deviation 2.61308E2

Minimum 174.63

Maximum 1375.43

Range 1200.80

Interquartile Range 371.26

Skewness .985 .314

Kurtosis .640 .618

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

asup_kalsium .158 58 .001 .926 58 .002

a. Lilliefors Significance Correction

Page 187: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

168

Bivariat Asupan Kalsium

Tests of Normality

Obes_sentral

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

asup_kal

sium

obesitas sentral .115 32 .200* .953 32 .179

tidak obesitas sentral .128 61 .015 .946 61 .009

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Tests of Normality

Obes_sentral

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

TRANS

_KALSI

UM

obesitas sentral .105 32 .200* .979 32 .774

tidak obesitas sentral .060 61 .200* .991 61 .932

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Group Statistics

Obes_sentral N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

asup_kalsium obesitas sentral 32 6.4435E2 279.27810 49.36986

tidak obesitas sentral 61 5.0780E2 193.64129 24.79323

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Differenc

e

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

asup_

kalsiu

m

Equal

variances

assumed

7.550 .007 2.762 91 .007 136.54810 49.43475 38.35203 234.74417

Equal

variances not

assumed

2.472 47.061 .017 136.54810 55.24570 25.41192 247.68428

Page 188: FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ......vitamin D diketahui tidak memiliki hubungan dengan obesitas sentral. Faktor - faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral pada mahasiswa

169

Korelasi antara asupan kalsium dengan asupan energi dan asupan karbohidrat sederhana

Correlations

asup_kalsium asup_energi

asup_kalsium Pearson Correlation 1 .333**

Sig. (2-tailed)

.001

N 93 93

asup_energi Pearson Correlation .333** 1

Sig. (2-tailed) .001

N 93 93

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

asup_kalsium asup_sukrosa

asup_kalsium Pearson Correlation 1 .315**

Sig. (2-tailed)

.002

N 93 93

asup_sukrosa Pearson Correlation .315** 1

Sig. (2-tailed) .002

N 93 93

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).