FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu...

105
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERUMNAS KOTA KENDARI TAHUN 2018 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan Jurusan Kebidanan Diploma IV Kebidanan Politeknik Kesehatan Kendari OLEH DIAN PRATIWI P00312017106 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI DIV TAHUN 2018

Transcript of FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu...

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERUMNAS

KOTA KENDARI TAHUN 2018

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan Jurusan Kebidanan Diploma IV Kebidanan

Politeknik Kesehatan Kendari

OLEH

DIAN PRATIWI P00312017106

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI DIV

TAHUN 2018

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh
Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh
Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Penulis

1. Nama : Dian Pratiwi

2. Tempat Tangal Lahir : Kendari, 25 Januari 1994

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. Suku/Bangsa : Muna / Indonesia

6. Alamat : Jl. H,E.A. Mokodompit Lor. Manggarai

Kampus Baru Kota Kendari

B. Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri 09 Kendari Barat, Tamat Tahun 2006

2. SMP Negeri 10 Kendari, Tahun Tamat 2009

3. SMA Negeri 4 Kendari, Tamat Tahun 2012

4. Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan D-III Kebidanan, Tamat Tahun

2015

5. Terdaftar sebagai Mahasiswa Poltekkes Kendari Jurusan D-IV

Kebidanan Tahun 2017 sampai sekarang.

iv

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh
Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas karunia dan hidayah-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini dengan

judul “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keaktifan Kader

Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari Tahun

2018”.

Penulis menyadari bahwa semua ini dapat terlaksana karena

dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, secara langsung maupun tidak

langsung dalam memberikan bimbingan dan petunjuk sejak dari

pelaksanaan kegiatan awal sampai pada penyelesaian Skripsi ini. Untuk itu

penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sultina Sarita, SKM., M.Kes.,

selaku Pembimbing I dan Ibu Feryani, S.Si.T., MPH., selaku Pembimbing II

yang telah meluangkan waktu dan pikiran dengan penuh kesabaran dan

tanggung jawab guna memberikan bimbingan dan petunjuk kepada penulis

dalam menyelesaikan Skripsi ini.

Pada kesempatan ini pula, penulis mengucapkan terima kasih kepada

yang terhormat:

1. Ibu Askrening, SKM., M.Kes., selaku Direktur Poltekkes Kemenkes

Kendari.

2. Ibu Sultina Sarita, SKM., M.Kes., selaku Ketua Jurusan Kebidanan

Poltekkes Kemenkes Kendari.

3. Ibu Hasmia Naningsi, SST., M.Keb., selaku Ketua Program Studi D-IV

Kebidanan Poltekkes Kemenkes Kendari.

vi

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

4. dr. Patma Ayunita, selaku Kepala Puskesmas Perumnas Kota Kendari

dan staf yang telah membantu dalam memberikan informasi selama

pengambilan data awal berlangsung.

5. Ibu Sitti Aisa, AM. Keb., S.Pd., M.Pd., selaku Penguji I, Ibu Dr. Kartini,

S.Si.T., M.Kes., selaku Penguji II, dan Ibu Hj. Syahrianti, S.Si.T., M.Kes.,

selaku Penguji III.

6. Seluruh Dosen dan staf pengajar Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan

D-IV Kebidanan yang telah banyak membantu dan memberikan ilmu

pengetahuan maupun motivasi selama mengikuti pendidikan di Poltekkes

Kemenkes Kendari.

7. Teristimewa kepada ayahanda La Dinda, SH., dan Ibunda Wa Ode Sitti

Mardiana yang telah mengasuh, membesarkan dengan cinta dan penuh

kasih sayang, serta memberikan dorongan moril, material dan spiritual,

serta saudara-saudaraku, terima kasih atas pengertiannya selama ini.

8. Sahabat-sahabatku: Intan, Asnani, Indah, Rita, Fatma, Nurma, Sidarni

dan Rohyatun, Terima kasih atas dukungan dan kebersamaannya

selama ini.

9. Seluruh rekan-rekan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan

D-IV Kebidanan angkatan 2017.

Tiada yang dapat penulis berikan kecuali memohon kepada Allah

SWT, semoga segala bantuan dan andil yang telah diberikan oleh semua

pihak selama ini mendapat berkah dari Allah SWT. Akhir kata penulis

mengharapkan semoga Skripsi ini dapat menambah khasanah ilmu

pengetahuan serta dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Kendari, Agustus 2018

Penulis

vii

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii

RIWAYAT HIDUP ................................................................................ iv

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ................................. v

KATA PENGANTAR ........................................................................... vi

DAFTAR ISI ......................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xii

ABSTRAK ........................................................................................... xiii

ABSTRACT ......................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................... 1

B. Rumusan Masalah ......................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ........................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ......................................................... 8

E. Keaslian Penelitian ......................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka ............................................................. 11

1. Keaktifan Kader ....................................................... 11

2. Posyandu ................................................................. 12

3. Kader Posyandu ...................................................... 19

4. Faktor yang Berhubungan dengan Keaktifan Kader

Posyandu .................................................................. 23

B. Landasan Teori ............................................................. 37

C. Kerangka Teori .............................................................. 40

D. Kerangka Konsep ......................................................... 41

E. Hipotesis ....................................................................... 41

viii

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .............................................................. 43

B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................... 43

C. Populasi dan Sampel Penelitian .................................... 44

D. Variabel Penelitian ........................................................ 45

E. Definisi Operasional ...................................................... 45

F. Instrumen Penelitian ..................................................... 48

G. Jenis dan Sumber Data ................................................. 48

H. Alur Penelitian ............................................................... 49

I. Pengolahan Data .......................................................... 49

J. Analisis Data ................................................................. 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .............................................................. 53

B. Pembahasan ................................................................. 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .................................................................... 70

B. Saran ............................................................................ 70

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ix

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Tenaga Kesehatan di Puskesmas Perumnas Tahun 2018 .................. 55

2. Karakteristik Umur Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas

Perumnas Kota Kendari Tahun 2018 .................................................. 55

3. Karakteristik Pendidikan Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas

Perumnas Kota Kendari Tahun 2018 .................................................. 56

4. Karakteristik Pekerjaan Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas

Perumnas Kota Kendari Tahun 2018 .................................................. 56

5. Distribusi Keaktifan Kader Posyandu di Wilayah Kerja Perumnas Kota

Kendari Tahun 2018 ............................................................................ 57

6. Distribusi Sikap Kader Posyandu di Wilayah Kerja Perumnas Kota

Kendari Tahun 2018 ............................................................................ 58

7. Distribusi Status Perkawinan Kader Posyandu di Wilayah Kerja

Perumnas Kota Kendari Tahun 2018 .................................................. 58

8. Distribusi Insentif Kader Posyandu di Wilayah Kerja Perumnas Kota

Kendari Tahun 2018 ............................................................................ 59

9. Hubungan Sikap dengan Keaktifan Kader Posyandu di Wilayah Kerja

Puskesmas Perumnas Kota Kendari Tahun 2018 ............................... 59

10. Hubungan Status Perkawinan dengan Keaktifan Kader Posyandu di

Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari Tahun 2018 ........ 60

11. Hubungan Insentif dengan Keaktifan Kader Posyandu di Wilayah Kerja

Puskesmas Perumnas Kota Kendari Tahun 2018 ............................... 61

x

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Teori di Modifikasi dari Teori Faktor yang Berhubungan

Dengan Keaktifan Kader Posyandu ............................................... 40

2. Kerangka Konsep Penelitian ......................................................... 41

3. Desain Penelitian ........................................................................... 43

4. Alur Penelitian ............................................................................... 49

xi

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Permohonan Pengisian Kuesioner

2. Surat Pernyataan Persetujuan Responden

3. Lembar Kuesioner

4. Master Tabel Penelitian

5. Hasil Analisis Chi Square dengan Menggunakan Program SPSS

6. Surat Izin Penelitian dari Poltekkes Kemenkes Kendari

7. Surat Izin Penelitian dari Litbang

8. Surat Izin Penelitian dari Puskesmas Perumnas Kota Kendari

xii

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

ABSTRAK

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keaktifan Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari

Tahun 2018

Dian Pratiwi 1, Sultina Sarita 2, Feryani 2

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan keaktifan kader Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari Tahun 2018.

Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Perumnas Kota Kendari pada bukan Juni-Juli 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kader Posyandu yang ada di 21 unit Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari yang berjumlah 105 orang dengan jumlah sampel sebanyak 84 responden. Analisis data yang digunakan adalah univariabel dalam bentuk narasi dan bivariabel dengan rumus Chi Square.

Berdasarkan analisis data diperoleh hasil, yaitu ada hubungan sikap dengan keaktifan kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari tahun 2018 (ρ value = 0,003 < α = 0,05). Ada hubungan status perkawinan dengan keaktifan kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari tahun 2018 (ρ value = 0,001 < α = 0,05). Ada hubungan insentif dengan keaktifan kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari tahun 2018 (ρ value = 0,000 < α = 0,05).

Kata Kunci : Sikap, Status Perkawinan, Insentif, Keaktifan Kader Posyandu 1. Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Kebidanan 2. Dosen Pembimbing Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Kebidanan

xiii

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

ABSTRACT

Factors Related to the Activity of Posyandu Cadres in the Working Area of Perumnas Health Center Kendari City in 2018

Dian Pratiwi 1, Sultina Sarita 2, Feryani 2

This study aims to analyze the factors related to the activeness of Posyandu cadres in the working area of Perumnas Health Center in Kendari City in 2018.

The type of research used is analytic observational with cross sectional approach. This research was conducted at Perumnas Public Health Center in Kendari City not June-July 2018. The population in this study were all Posyandu cadres in 21 Posyandu units in the working area of Perumnas Public Health Center in Kendari City totaling 105 people with a total sample of 84 respondents. Data analysis used is univariable in narrative and bivariable form with Chi Square formula.

Based on the data analysis, the results were obtained, namely there was a relationship of attitude with the activeness of Posyandu cadres in the Work Area of Perumnas Community Health Center in Kendari City in 2018 (ρ value = 0.003 <α = 0.05). There is a relationship between marital status and activeness of Posyandu cadres in the Working Area of Perumnas Community Health Center in Kendari City in 2018 (ρ value = 0.001 <α = 0.05). There is an incentive relationship with the activeness of Posyandu cadres in the Working Area of Perumnas Community Health Center in Kendari City in 2018 (ρ value = 0,000 <α = 0.05).

Keyword: Attitude, Marital Status, Incentive, Activeness of Posyandu Cadres 1. Students of the Kendari Health Ministry Polytechnic Department of Midwifery 2. Supervision of the Kendari Health Ministry Polytechnic Department of Midwifery

xiv

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan

Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk, dan

bersama masyarakat, guna memberdayakan masyarakat dan

memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh

pelayanan kesehatan dasar. Upaya peningkatan peran dan fungsi

Posyandu bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah saja, namun

semua komponen yang ada di masyarakat, termasuk kader. Peran kader

dalam penyelenggaraan Posyandu sangat besar karena selain sebagai

pemberi informasi kesehatan kepada masyarakat juga sebagai

penggerak masyarakat untuk datang ke Posyandu dan melaksanakan

perilaku hidup bersih dan sehat (Kemenkes RI, 2012).

Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan

pengembangan/pilihan. Kegiatan utama, mencakup kesehatan ibu dan

anak, keluarga berencana, imunisasi, gizi, pencegahan dan

penanggulangan diare. Sedangkan untuk Kegiatan pengembangan,

masyarakat dapat menambah kegiatan baru disamping lima kegiatan

utama yang telah ditetapkan, dinamakan Posyandu Terintegrasi.

Kegiatan baru tersebut misalnya Bina Keluarga Balita (BKB), Tanaman

Obat Keluarga (TOGA), Bina Keluarga Lansia (BKL) (Kemenkes RI,

2012).

1

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

Menurut Kementerian Kesehatan RI tahun 2016, Indonesia

memiliki 263.964 Posyandu yang tersebar di seluruh daerah di

Indonesia, yang meliputi Posyandu Pratama sebanyak 32.439 Posyandu,

Madya sebanyak 90.138 Posyandu, Purnama sebanyak 108.681

Posyandu dan mandiri sebanyak 32.131 Posyandu (Kemenkes RI,

2016).

Jumlah Posyandu di Sulawesi Tenggara sebanyak 3.028

Posyandu. Posyandu Pratama sebanyak 679 posyandu, Madya

sebanyak 1.104 posyandu, Purnama sebanyak 954 posyandu dan

mandiri sebanyak 291 posyandu. Jika dilihat berdasarkan keaktifannya,

rata-rata hanya 42,97% posyandu yang aktif di Sulawesi Tenggara

(Dinkes Prov. Sultra, 2016).

Sedangkan di Kota Kendari memiliki 198 Posyandu, yang meliputi

Posyandu Pratama sebanyak 2 posyandu, Madya sebanyak 30

posyandu, Purnama sebanyak 101 posyandu dan mandiri sebanyak 65

posyandu (Dinkes Kota Kendari, 2016).

Laporan Tahunan Puskesmas Perumnas tahun 2017 semua

indikator Sistem Kesehatan Daerah (SKD) belum mencapai target yaitu

pencapaian indikator jangkauan program (K/S) 87,3% dengan target

(100%), indikator partisipasi masyarakat (D/S) 80,8% dengan target

(100%), indikator keberhasilan program (N/D) 63,6% dengan target

(100%) (Puskesmas Perumnas, 2018).

Melihat hal tersebut kader Posyandu memiliki peran yang sangat

penting sebagai garda terdepan untuk pelayanan kesehatan masyarakat

2

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

melalui kegiatan Posyandu. Akan tetapi, sampai saat ini masih banyak

kader Posyandu belum memiliki pemahaman ataupun keterampilan

untuk melaksanakan tugasnya. Posyandu terdiri dari Posyandu Balita

dan Lansia (Adisasmito, 2010).

Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh dan untuk

masyarakat sekarang ini, tidak sesuai lagi dengan keadaan di Posyandu,

hal ini disebabkan oleh hadirnya petugas kesehatan di meja ke empat

Penyuluhan Posyandu dikarenakan masih kurangnya peran kader untuk

menangani meja ke 4 (Alamsyah, 2013). Pelaksanaan kegiatan

Posyandu akan lebih terarah dan berhasil jika adanya bimbingan serta

arahan dari Puskesmas kepada kader-kader Posyandu, karena

Puskesmas merupakan pelaksana teknis kegiatan Posyandu sedangkan

masyarakat sebagai pelaksana utama kegiatan posyandu yang secara

sukarela bersedia untuk menjadi kader dalam kegiatan Posyandu. Kader

Posyandu memiliki peranan yang sangat penting dalam keberlangsungan

kegiatan Posyandu, hal ini bisa dilihat dari adanya partisipatif aktif kader

Posyandu dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu. Ada beberapa faktor

yang mempengaruhi keaktifan kader Posyandu seperti, faktor yang

berasal dari luar kader Posyandu ataupun faktor dari dalam kader

Posyandu. Presentase keaktifan kader Posyandu secara nasional yaitu

sebesar 69,2% dan 30,8% untuk angka drop-out kader (Adisasmito

dalam Roesli, 2017).

Peran Posyandu dalam penyelenggaraan program kerjanya pada

masa lalu kurang optimal, dimana tenaga kesehatan terutama di desa

3

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

tidak memanfaatkan Posyandu untuk mendeteksi gangguan kesehatan,

karena tidak pernah berpikir kearah untuk memanfaatkan Posyandu.

Kondisi ini disebabkan karena penempatan dokter di Puskesmas tidak

dibekali tugas dan kemampuan tentang Posyandu. Selain itu sistem

pemerintahan masa lalu lebih bersifat melihat rakyat sebagai obyek

pembangunan, tanpa ada niat melibatkan masyarakat dalam proses

pembangunannya, salah satunya berdampak pada pemanfaatan

Posyandu secara tidak langsung. Pamor Posyandu mulai memudar,

diiringi dengan sulitnya kondisi ekonomi, memaksa kader Posyandu yang

biasanya aktif, lebih memilih memanfaatkan waktu untuk kegiatan yang

menjanjikan dengan tujuan untuk menambah penghasilan. Hal ini

berdampak pemanfaatan Posyandu tidak efektif yang berakibat

pemantauan status kesehatan pada derajat kesehatan masyarakat

menjadi tidak terpantau, yang menimbulkan masalah gjzi pada

masyarakat (Naim, 2010).

Rendahnya kinerja Posyandu disebabkan karena kemampuan

kader kesehatan dan pembinaan dari instansi terkait yang masih kurang,

dan minat masyarakat dalam memanfaatkan Posyandu juga masih

rendah. Kader-kader yang aktif seharusnya layak dihargai karena sangat

sulit untuk mencari kader Posyandu yang aktif, karena biasanya ada

larangan dari suami, ingin mengurus anak dan keluarga, ketiadaan honor

untuk biaya transportasi keliling desa, halangan lain dalam pelaksanaan

Posyandu yaitu dari 30 sasaran balita yang seharusnya datang tapi

paling banyak 10 anak Balita, itupun setelah kader kesehatan menyusul

4

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

ke rumahnya. Sayangnya dalam kondisi ekonomi yang sulit sekarang ini

pamor Posyandu mulai memudar, terpaksa kader Posyandu yang

biasanya aktif lebih memilih memanfaatkan waktu untuk kegiatan

ekonomi untuk menambah penghasilan, yang diikuti dengan tingginya

tuntutan masyarakat dalam pelayanan kesehatan yang menyebabkan

peran Posyandu tidak maksimal lagi (Cahyo, 2010).

Puskesmas Perumnas di Kecamatan Kadia Kota Kendari

bertanggung jawab pada 3 kelurahan yakni Kelurahan Mandonga,

Kelurahan Korumba dan Kelurahan Bende, dimana jumlah Posyandu

sebanyak 21 unit Posyandu dengan jumlah kader keseluruhan Posyandu

sebagai pelaksana pemantauan pertumbuhan balita di Puskesmas

Perumnas sebanyak 75 orang dan masing-masing Posyandu memiliki 5

kader (Puskesmas Perumnas, 2018).

Berdasarkan observasi awal data pelaksanaan kegiatan Posyandu

di wilayah kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari tahun 2018 jumlah

kader posyandu yang terdaftar sebanyak 105 orang untuk 3 kelurahan

dengan jumlah kader yang aktif hanya 73 orang dan kurang aktif

sebanyak 32 orang. Ini berarti ada beberapa dari jumlah kader yang

terdaftar yang kurang aktif, hal ini berpengaruh pada tingkat peran kader

posyandu dalam menjalankan perannya sebagai kader untuk

meningkatkan upaya pemanfaatan posyandu tepat pada sasarannya.

Menurut Cahyo (2010) bahwa pada umumnya kader bukanlah tenaga

profesional melainkan hanya membantu dalam pelayanan kesehatan.

5

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

Dalam hal ini perlu adanya pembatasan tugas yang diemban, baik

menyangkut jumlah maupun jenis pelayanan.

Namun kenyataaan di beberapa Posyandu di wilayah kerja

Puskesmas Perumnas menunjukkan masih ada Posyandu yang

mengalami keterbatasan kader, yaitu tidak semua kader aktif dalam

setiap kegiatan Posyandu sehinggga pelayanan tidak berjalan lancar.

Keterbatasan kader disebabkan adanya kader drop out karena lebih

tertarik bekerja di tempat lain yang memberikan keuntungan ekonomis,

kader pindah karena ikut suami, dan juga setelah bersuami tidak mau

lagi menjadi kader, kader sebagai relawan merasa jenuh dan tidak

adanya penghargaan kepada kader yang dapat memotivasi kader untuk

bekerja dan faktor-faktor lainnya seperti kurangnya pelatihan serta

adanya keterbatasan pengetahuan dan pendidikan yang seharusnya

dimiliki oleh seorang kader.

Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan beberapa kader

Posyandu yang menyatakan bahwa terkadang tidak memanfaatkan meja

penyuluhan dikarenakan terlalu banyak Balita yang berkunjung ke

Posyandu, tenaga kader Posyandu yang kurang, kesadaran masyarakat

yang kurang memanfaatkan meja penyuluhan yang menyebabkan kader

jarang mengisi meja penyuluhan, selain itu keterbatasan pengetahuan

tentang Posyandu karena belum pernah atau jarang mengikuti pelatihan

kader.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peniliti telah melakukan

penelitian dengan judul: faktor-faktor yang berhubungan dengan

6

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

keaktifan kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kota

Kendari Tahun 2018.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah

dalam penelitian ini adalah: “Faktor-faktor apa yang berhubungan dengan

keaktifan kader Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Perumnas Kota

Kendari Tahun 2018?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan

keaktifan kader Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Perumnas

Kota Kendari Tahun 2018.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui sikap kader dalam kegiatan Posyandu di

wilayah kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari Tahun 2018.

b. Untuk mengetahui status perkawinan kader Posyandu di wilayah

kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari Tahun 2018.

c. Untuk mengetahui insentif kader Posyandu di wilayah kerja

Puskesmas Perumnas Kota Kendari Tahun 2018.

d. Untuk menganalisis hubungan sikap dengan keaktifan kader

Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari

Tahun 2018.

7

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

e. Untuk menganalisis hubungan status perkawinan dengan

keaktifan kader Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Perumnas

Kota Kendari Tahun 2018.

f. Untuk menganalisis hubungan insentif dengan keaktifan kader

Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari

Tahun 2018.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi

pengetahuan tentang kader dalam kegiatan Posyandu terutama

peneliti yang berminat mengenai aktivitas kader Posyandu.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Sebagai sumber informasi atau referensi peneliti berikutnya

dan sebagai bahan masukan untuk penelitian selanjutnya yang

khususnya berkaitan tentang keaktifan kader Posyandu serta

untuk menambah pengetahuan dan wawasan, peneliti dalam

penerapan ilmu yang didapat selama perkuliahan khususnya

tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan keaktifan kader

Posyandu.

b. Bagi Institusi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi institusi

pendidikan khususnya dalam bidang kepustakaan sebagai sumber

kajian terkait dengan penelitian.

8

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

c. Bagi Dinas Kesehatan

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi informasi bagi

Dinas Kesehatan Kota Kendari dalam rangka penentuan kebijakan

dalam pembinaan dan pengembangan kesehatan masyarakat,

khususnya dalam hal upaya peningkatan peran-serta masyarakat

guna meningkatkan aktivitas kader Posyandu di Kota Kendari.

d. Bagi Puskesmas Perumnas Kota Kendari.

Sebagai bahan masukan bagi Puskesmas dan pimpinan

Puskesmas Perumnas dalam rangka perencanaan kegiatan dan

perencanaan pengambilan kebijaksanaan untuk meningkatkan

keaktifan kader Posyandu serta untuk meningkatkan dan

menambah wawasan kader Posyandu agar tetap aktif dalam

kegiatan Posyandu, sehingga kegiatan Posyandu berjalan dengan

baik.

E. Keaslian Penelitian

1. Ridawaty Siagian (2015) dengan judul “Faktor-Faktor yang

Berhubungan dengan Keaktifan Kader Posyandu di Wilayah Kerja

Puskesmas Kota Matsum Tahun 2015. Jenis penelitian ini adalah

penelitian survey analitik dengan desain penelitian ini adalah Cross

Sectional. Variabel penelitian independen yaitu pengetahuan,

motivasi, pendidikan, dan dukungan keluarga, sedangkan variabel

dependennya yaitu keaktifan kader Posyandu. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa adanya hubungan antara pengetahuan (ρ =

0,015), Motivasi (ρ = 0,045), pendidikan (ρ = 0,049) dan dukungan

9

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

keluarga (ρ = 0,017) dengan keaktifan kader Posyandu di Puskesmas

Kota Matsum Tahun 2015. Hal yang membedakan dengan penelitian

terdahulu adalah variabel yang diteliti, dimana dalam penelitian ini

menggunakan variabel sikap, insentif dan status perkawinan.

2. Ruyatul Hasanah (2014) dengan judul “Faktor-Faktor yang

Berhubungan dengan Keaktifan Kader dalam Kegiatan Posyandu

(Studi di Puskesmas Palasari Kabupaten Subang). Jenis penelitian

deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Variabel

penelitian independen yaitu pengetahuan, pekerjaan, pendapatan,

dan keikutsertaan kader pada organisasi lain, sedangkan variabel

dependennya yaitu keaktifan kader Posyandu. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan tentang

Posyandu (ρ = 0,032); pekerjaan kader, (ρ = 0,0005), pendapatan

kader, (ρ = 0,046); dan keikutsertaan kader pada organisasi lain

dengan keaktifan kader dalam kegiatan Posyandu di wilayah kerja

Puskesmas Palasari Kecamatan Ciater Kabupaten Subang. Hal yang

membedakan dengan penelitian terdahulu adalah variabel yang

diteliti, dimana dalam penelitian ini menggunakan variabel sikap,

insentif dan status perkawinan.

10

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

1. Keaktifan Kader

a. Pengertian Keaktifan

Keaktifan menurut kamus umum bahasa Indonesia, aktif

adalah giat, rajin dalam berusaha atau bekerja. Keaktifan adalah

kegiatan atau kesibukan seseorang. Tingkat keaktifan yang

dimaksud disini adalah tingkat kegiatan kader atau kesibukan

(Alwi, 2012).

Istilah keaktifan mempunyai arti sama dengan aktivitas

yaitu banyak sedikitnya orang yang menyatakan diri, menjelmakan

perasaan-perasaan dan pikiran-pikirannya dalam tindakan yang

spontan. Selain itu, keaktifan dapat berarti suatu kegiatan atau

kesibukan (Suryabrata, 2014).

b. Keaktifan Kader Posyandu

Aktivitas kader pada saat kegiatan Posyandu perlu

diperhatikan oleh para petugas-petugas Puskesmas dan tokoh-

tokoh masyarakat, agar proses kegiatan Posyandu yang ditempuh

mendapatkan hasil yang maksimal. Maka petugas-petugas

Puskesmas ataupun tokoh-tokoh masyarakat perlu mencari cara

untuk meningkatkan keaktifan kader Posyandu.

Keaktifan kader adalah keterlibatan kader didalam kegiatan

kemasyarakatan yang merupakan pencerminan akan usahanya

11

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang dirasakan dan

pengabdian terhadap pekerjaannya sebagai kader. Keaktifan

kader Posyandu tersebut dari ada atau tidaknya dilaksanakannya

kegiatan-kegiatan Posyandu sebagai tugas yang diembankan

kepadanya. Kegiatan ini akan berjalan dengan baik jika didukung

dengan fasilitas yang memadai. Fasilitas yang disediakan

hendaknya harus cukup dan sesuai dengan tugas dan fungsi yang

dilaksanakan serta tersedianya waktu, tempat yang tepat, sesuai

dan layak untuk menunjang Posyandu (Kemenkes RI, 2010).

Keaktifan kader kesehatan dapat diasumsikan bahwa kader

kesehatan yang aktif melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai

dengan wewenang dan tanggung jawabnya, maka kader

kesehatan tersebut termasuk dalam kategori yang aktif. Namun,

apabila kader kesehatan tidak mampu melaksanakan tugasnya

maka mereka tergolong yang tidak aktif (Rochmawati, 2010).

Salah satu indikatornya adalah kehadiran atau keaktifan

kader, dimana kader yang hadir ikut melaksanakan tugas dan

fungsinya di Posyandu ≥ 8 kali dalam setahun dinyatakan sebagai

kader aktif (Cahyo, 2010).

2. Posyandu

a. Pengertian

Posyandu lahir melalui suatu Surat Keputusan Bersama

antara Menteri Dalam Negeri RI (Mendagri), Menteri Kesehatan

(Menkes) RI, Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana

12

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

Nasional (BKKBN) dan Ketua Tim Penggerak (TP) Pembinaan

Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan dicanangkan pada sekitar

tahun 1986 (Prasetyawati, 2012).

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan

Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan

diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam

penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna

memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan

kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan

dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan

bayi (Prasetyawati, 2012).

Shakira dalam Cahyo (2010) menyebutkan, Posyandu

adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan

kesehatan masyarakat yang mempunyai nilai strategis untuk

pengembangan sumber daya manusia sejak dini. Untuk

meningkatkan pembinaan Posyandu sebagai pelayanan Keluarga

Berencana (KB) dan Kesehatan yang dikelola untuk dan oleh

masyarakat dengan dukungan pelayanan teknis dari petugas perlu

ditumbuh kembangkan peran aktif masyarakat dalam wadah

LKMD.

b. Jenjang Posyandu

Dilihat dari indikator-indikator yang ditetapkan oleh

Kemenkes RI (2010), Posyandu secara umum dapat dibedakan

menjadi 4 (empat) tingkat yaitu:

13

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

1) Posyandu Pratama (Warna Merah)

Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum

mantap, yang ditandai oleh kegiatan bulanan Posyandu belum

terlaksana secara rutin serta jumlah kader terbatas yakni

kurang dari 5 (lima) orang. Penyebab tidak terlaksananya

kegiatan rutin bulanan Posyandu, disamping jumlah kader

yang terbatas, dapat pula karena belum siapnya masyarakat.

Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader.

2) Posyandu Madya (Warna Kuning)

Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat

melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan

rata-rata jumlah kader sebanyak 5 orang atau lebih, tetapi

cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu <50%.

Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat

adalah meningkat cakupan dengan mengikut sertakan tokoh

masyarakat sebagai motivator serta lebih menggiatkan kader

dalam mengelola kegiatan Posyandu.

3) Posyandu Purnama (Warna Hijau)

Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah

melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-

rata jumlah kader sebanyak 5 (lima) orang atau lebih. Cakupan

utamanya >50% serta mampu menyelenggarakan program

tambahan seta telah memperoleh sumber pembiayaan dari

14

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya

masih terbatas yakni kurang dari 50% KK di wilayah kerja

Posyandu.

4) Posyandu Mandiri (Warna Biru)

Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat

melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-

rata kader sebanyak 5 (lima) orang atau lebih. Cakupan dari

kegiatan utamanya >50%, mampu menyelenggarakan program

tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari

dana sehat yang dikelola masyarakat yang pesertanya lebih

dari 50% KK yang bertempat tinggal di wilayah kerja Posyandu

Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk

pembinaan dana sehat, sehingga terjamin kesinambungannya.

c. Tujuan

Tujuan umum penyelenggaraan Posyandu adalah

menunjang percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan

Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia melalui pemberdayaan

masyarakat. Sedangkan tujuan khususnya adalah sebagai berikut:

1) Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu

(AKI).

2) Membudayakan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia

Sejahtera).

3) Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengembangkan

kegiatan kesehatan dan keluarga berencana (KB).

15

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

4) Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga

Sejahtera, Gerakan Ketahanan Keluarga dan Gerakan

Ekonomi Keluarga Sejahtera.

5) Menghimpun potensi masyarakat untuk berperan serta secara

aktif meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ibu, bayi,

balita dan keluarga serta mempercepat penurunan angka

kematian ibu, bayi, dan Balita (Cahyo, 2010).

d. Sasaran, Fungsi dan Manfaat

Menurut Karwati (2011) sasaran Posyandu yaitu semua

anggota masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan

dasar yang ada di Posyandu terutama:

1) Bayi

2) Anak Balita

3) Ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas dan ibu menyusui

4) Pasangan Usia Subur (PUS)

Menurut Kemenkes RI, (2012) fungsi Posyandu adalah:

1) Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih

informasi dan keterampilan dari petugas kepada masyarakat

dan antar sesama masyarakat dalam rangka mempercepat

penurunan AKI dan AKB.

2) Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan

dasar, terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.

16

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

Menurut Karwati (2011), manfaat Posyandu adalah:

1) Bagi Masyarakat

a) Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan

pelayanan kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan

penurunan AKI dan AKB.

b) Pertumbuhan anak balita terpantau sehingga tidak

menderita gizi kurang dan gizi buruk.

c) Bayi dan balita mendapatkan kapsul vitamin A.

2) Bagi kader, pengurus Posyandu dan tokoh masyarakat

a) Mendapatkan informasi terdahulu tentang upaya kesehatan

yang terkait dengan penurunan AKI dan AKB.

b) Dapat mewujudkan aktualisasi dirinya dalam membantu

masyarakat menyelesaikan masalah kesehatan terkait

dengan penurunan AKI dan AKB.

3) Bagi Puskesmas

a) Optimalisasi fungsi Puskesmas sebagai pusat penggerak

pembangunan berwawasan kesehatan, pusat

pemberdayaan masyarakat, pusat pelayanan kesehatan

strata pertama.

b) Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam

pemecahan masalah kesehatan sesuai kondisi setempat

c) Meningkatkan efisiensi waktu, tenaga dan dana melalui

pemberian pelayanan secara terpadu

17

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

4) Bagi Sektor Lain

a) Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam

pemecahan masalah sektor terkait, utamanya yang terkait

dengan upaya penurunan AKI dan AKB sesuai kondisi

setempat.

b) Meningkatkan efisiensi melalui pemberian perlayanan

secara terpadu sesuai dengan tupoksi masing-masing

sektor.

e. Kegiatan Posyandu

Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan

pengembangan/ pilihan. Secara rinci kegiatan Posyandu adalah

sebagai berikut (Kemenkes RI, 2012):

1) Kegiatan utama Kesehatan Ibu dan Anak (KIA): Ibu Hamil, Ibu

Nifas dan Ibu Menyusui, Bayi dan Anak Balita, Keluarga

Berencana (KB), Imunisasi, Gizi, Pencegahan dan

Penanggulangan Diare.

2) Sistem Lima Meja dalam Pelayanan Posyandu:

a) Meja I, pendaftaran, pencatatan bayi, Balita, ibu hamil, ibu

menyusui dan Pasangan Usia Subur (PUS).

b) Meja II, penimbangan balita, Ibu hamil

c) Meja III, pengisian KMS

d) Meja IV, diketahui berat badan anak yang naik/ tidak naik,

ibu hamil dengan resiko tinggi, PUS yang belum mengikuti

18

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

KB, Penyuluhan kesehatan, Pelayanan TMT, oralit, vitamin

A, tablet zat besi, pil ulangan, kondom

e) Meja V, pemberian imunisasi, pemeriksaan kehamilan,

pemeriksaan kesehatan dan pengobatan, pelayanan

kontrasepsi IUD, suntikan. Untuk meja I sampai IV

dilaksanakan oleh kader kesehatan dan untuk meja V

dilaksanakan oleh petugas kesehatan diantaranya: dokter,

bidan, perawat, juru imunisasi dan sebagainya.

3. Kader Posyandu

a. Pengertian

Kader merupakan tenaga masyarakat yang dianggap paling

dekat dengan masyarakat itu sendiri, pemerintah membuat

program pelatihan untuk kader kesehatan agar kader-kader

kesehatan di desa siaga nantinya mempunyai pengetahuan yang

lebih. Dengan harapan, kader dapat menggerakkan dan

memperdayakan masyarakat agar tercipta masyarakat yang

mandiri untuk hidup sehat terutama pada Kesehatan Ibu dan Anak

guna mencapai penurunan AKI dan AKB di Indonesia (Karwati,

2011).

Kader Posyandu adalah seorang tenaga sukarela yang

direkrut dari, oleh dan untuk masyarakat, yang bertugas

membantu kelancaran pelayanan kesehatan. Keberadaan kader

sering dikaitkan dengan pelayanan rutin di Posyandu. Sehingga

seorang kader Posyandu harus mampu bekerja secara sukarela

19

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

dan ikhlas, mau dan sanggup melaksanakan kegiatan Posyandu,

serta mau dan sanggup menggerakan masyarakat untuk

melaksanakan dan mengikuti kegiatan Posyandu (Cahyo, 2010).

Seorang warga masyarakat dapat diangkat menjadi

seorang kader Posyandu apabila memenuhi persyaratan sebagai

berikut:

1) Dapat membaca dan menulis

2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan

3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat

4) Mempunyai waktu yang cukup

5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu

6) Berpenampilan ramah dan simpatik

7) Mengikuti pelatihan-pelatihan sebelum menjadi kader

Posyandu

b. Peran Kader Posyandu

Menurut Cahyo (2010) adapun tugas kader Posyandu

secara garis besar adalah sebagai berikut:

1) Melakukan kegiatan bulanan Posyandu.

Tugas-tugas kader Posyandu pada H- atau saat

persiapan hari buka Posyandu, meliputi:

a) Menyiapkan alat dan bahan, yaitu alat penimbangan bayi,

Kartu Menuju Sehat (KMS), alat peraga, LILA, alat

pengukur, obat-obat yang dibutuhkan (pil besi, vitamin A,

oralit), bahan/materi penyuluhan.

20

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

b) Mengundang dan menggerakkan masyarakat, yaitu

memberitahu ibu-ibu untuk datang ke Posyandu.

c) Menghubungi pokja Posyandu, yaitu menyampaikan

rencana kegiatan kepada kantor desa dan meminta mereka

untuk memastikan apakah petugas sektor bisa hadir pada

hari buka Posyandu.

d) Melaksanakan pembagian tugas, yaitu menentukan

pembagian tugas di antara kader Posyandu, baik untuk

persiapan maupun melaksanakan kegiatan.

2) Tugas kader pada kegiatan bulanan Posyandu

Tugas kader pada hari buka Posyandu disebut juga

dengan tugas pelayanan 5 meja, meliputi:

a) Meja 1, yaitu bertugas mendaftar bayi atau balita, yaitu

menuliskan nama balita pada Kartu Menuju Sehat (KMS)

dan secarik kertas yang diselipkan pada KMS dan

mendaftar ibu hamil, yaitu menuliskan nama ibu hamil pada

formulir atau register ibu hamil.

b) Meja 2, yaitu bertugas menimbang bayi atau Balita dan

mencatat hasil penimbangan pada secarik kertas yang

akan dipindahkan pada KMS.

c) Meja 3, yaitu bertugas untuk mengisi KMS atau

memindahkan catatan hasil penimbangan Balita dari

secarik kertas ke dalam KMS anak tersebut.

21

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

d) Meja 4, yaitu bertugas menjelaskan data KMS atau

keadaan anak berdasarkan data kenaikan berat badan

yang digambarkan dalam grafik KMS kepada ibu dari anak

yang bersangkutan dan memberikan penyuluhan kepda

setiap ibu dengan mengacu pada data KMS anaknya atau

dari hasil pengamatan mengenai masalah yang dialami

sasaran.

e) Meja 5, merupakan kengaiatan pelayanan sektor yang

biasanya dilakukan oleh petugas kesehatan Pusat Layanan

Keluarga Berencana (PLKB), Pusat Program Layanan

(PPL). Pelayanan yang diberikan antara lain: pelayanan

imunisasi, pelayanan, keluarga berencana, pengobatan

pemberian pil penambah darah (zat besi), vitamin A, dan

obat-obatan lainnya.

3) Kegiatan setelah pelayanan bulanan Posyandu

Tugas-tugas kader setelah hari buka Posyandu, meliputi:

a) Memindahkan catatan-catatan dalam KMS kedalam buku

register atau buku bantu kader.

b) Menilai (mengevaluasi) hasil kegiatan dan merencanakan

kegiatan hari Posyandu pada bulan berikutnya. Kegiatan

diskusi kelompok (penyuluh kelompok) bersama ibu-ibu

yang rumahnya berdekatan (kelompok dasawisma)

22

Page 37: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

c) Kegiatan kunjungan rumah (penyuluh perorangan)

merupakan tindak lanjut dan mengajak ibu-ibu datang ke

Posyandu pada kegiatan bulan berikutnya.

4. Faktor yang Berhubungan dengan Keaktifan Kader Posyandu

Menurut Nurfitriani (2010) keaktifan kader dalam kegiatan

Posyandu akan meningkatkan keterampilan karena dengan selalu

hadir dalam kegiatan, kader akan mendapat tambahan keterampilan

dari pembinaan petugas maupun belajar dari teman sekerjanya.

Menurut Nurfitriani (2010) dan Agustina (2013) faktor yang

berhubungan dengan keaktifan kader Posyandu meliputi:

a. Umur

Umur mempunyai kaitan erat dengan tingkat kedewasaan

seseorang yang berarti kedewasaan teknis dalam arti

keterampilan melaksanakan tugas maupun kedewasaan

psikologis. Dikaitkan dengan tingkat kedewasaan teknis,

anggapan yang berlaku ialah bahwa makin lama seseorang

bekerja, kedewasaan teknisnya pun mestinya meningkat.

Pengalaman seseorang melaksanakan tugas tertentu secara terus

menerus untuk waktu yang lama meningkatkan kedewasaan

teknisnya (Notoatmodjo, 2012).

Berkaitan dengan peran serta kader maka dengan umur

yang semakin bertambah, produktivitas dan peran serta kader

akan cenderung meningkat. Dengan asumsi bahwa tingkat

kedewasaan teknis dan psikologis seseorang dapat dilihat bahwa

23

Page 38: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

semakin tua umur seseorang akan semakin terampil dalam

melaksanakan tugas, semakin kecil tingkat kesalahannya dalam

melaksanakan pekerjaannya Hal itu terjadi karena salah satu

faktor kelebihan manusia dari makhluk lainnya adalah

kemampuan belajar dari pengalaman, terutama pengalaman yang

berakhir pada kesalahan (Nurfitriani, 2010).

Umur adalah usia ibu yang menjadi indikator dalam

kedewasaan dalam setiap pengambilan keputusan untuk

melakukan sesuatu yang mengacu pada setiap pengalamannya.

Karakteristik pada kader Posyandu berdasarkan umur sangat

berpengaruh terhadap keaktifan seorang kader Posyandu dalam

memanfaatkan kegiatan di Posyandu, dimana semakin tua umur

seorang kader Posyandu maka kesiapan kader Posyandu dalam

memanfaatkan Posyandu khususnya dalam pemanfaatan meja

penyuluhan dapat berjalan dengan baik, lebih berpengalaman,

karena umur seseorang sedemikian besarnya akan

mempengaruhi kinerja, karena semakin lanjut umurnya, maka

semakin lebih bertanggung jawab (Nurfitriani, 2010).

b. Pendidikan

Pendidikan adalah segala upaya yang direncanakan. Untuk

mempengaruhi orang lain, baik individu atau masyarakat sehingga

dapat melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan.

Tingkat pendidikan yang cukup merupakan dasar pengembangan

24

Page 39: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

wawasan serta sarana untuk memudahkan seseorang untuk

menerima pengetahuan, sikap, dan perilaku baru.

Jalur pendidikan formal akan membekali sesorang dengan

dasar-dasar pengetahuan, teori dan logika, pengetahuan umum,

kemampuan analisis serta pengembangan kepribadian. H.L. Blum

menjelaskan bahwa pendidikan merupakan suatu proses dengan

tujuan utama menghasilkan perubahan perilaku manusia yang

secara operasional tujuannya dibedakan menjadi 3 aspek yaitu:

pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan aspek keterampilan

(psikomotor). Pendidikan yang tinggi seseorang akan lebih mudah

memahami tentang suatu informasi.

Tingkat pendidikan turut menentukan mudah tidaknya

seseorang menyerap dan memahami suatu pengetahuan tentang

posyandu dengan baik sesuai dengan yang mereka peroleh. Dari

kepentingan keluarga pendidikan itu sendiri amat diperlukan

seseorang lebih tanggap dengan manfaat Posyandu khususnya

dalam pemanfaatan meja penyuluhan (Agustina, 2013).

Tingkat rendahnya pendidikan erat kaitannya dengan tingkat

pengertian tentang pemanfaatan meja penyuluhan, kesadarannya

terhadap program Posyandu yang dilakukan bagi keluarga,

masyarakat. Tingkat pendidikan turut pula menentukan rendah

tidaknya seseorang menyerap dan memakai pengetahuan

khususnya tentang pemanfaatan meja penyuluhan. Tingkat

pendidikan kader kesehatan yang rendah mempengaruhi

25

Page 40: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

penerimaan informasi sehingga pengetahuan tentang

pemanfaatan meja penyuluhan menjadi terhambat atau terbatas.

Pendidikan yang rendah, adat istiadat yang ketat serta nilai

dan kepercayaan akan takhayul disamping tingkat penghasilan

yang masih rendah, merupakan penghambat dalam

pembangunan kesehatan. Pendidikan rata-rata penduduk yang

masih rendah, khususnya di kalangan kader Posyandu

merupakan salah satu masalah yang berpengaruh terhadap

kegiatan pemanfaatan meja penyuluhan, sehingga sikap hidup

dan perilaku yang mendorong timbulnya kesadaran masyarakat

masih rendah. Semakin tinggi pendidikan ibu, mortalitas dan

morbilitas semakin menurun, hal tersebut tidak hanya akibat

kesadaran kader kesehatan yang terbatas tetapi tetapi juga

karena adanya kebutuhan sosial ekonominya yang belum

tercukupi (Agustina, 2013).

c. Status Perkawinan

Dalam Pendekatan KB bahwa kader yang sudah menikah

atau nikah cenderung pindah tempat tinggal atau mengikuti

suaminya dan kadangkala mereka sangat sibuk mengurusi

keluarga dan anak-anaknya, sehingga kader kadangkala tidak

punya waktu luang untuk ikut berpartisipasi dan menyumbangkan

tenaganya untuk kepentingan Posyandu atau masyarakat

disekitarnya.

26

Page 41: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

Status perkawinan seseorang akan menunjukkan ciri

kedewasaan baik fisik maupun psikis, sehingga mempengaruhi

sikap dan penampilannya. Kader yang telah menikah akan

memiliki sikap dan penampilan yang lebih mapan sehingga

pekerjaannya sebagai kader tidak tergantung pada orang lain dan

akan lebih mudah mempengaruhi masyarakat sasarannya.

Pendekatan KB bahwa kader yang sudah menikah atau

nikah cenderung pindah tempat tinggal atau mengikuti suaminya

dan kadangkala mereka sangat sibuk mengurusi keluarga dan

anak-anaknya, sehingga kader kadangkala tidak punya waktu

luang untuk ikut berpartisipasi dan menyumbangkan tenaganya

untuk kepentingan Posyandu atau masyarakat disekitarnya

(Nurfitriani, 2010).

Kader yang telah menikah atau telah mempunyai bayi dan

anak bisa pula akan tetap aktif mengingat bayinya harus selalu

ditimbang dan dikontrol pertumbuhan dan perkembangannya

sehingga ia akan tetap aktif dalam kegiatan posyandu. Maka akan

lebih mudah bagi kader itu sendiri karena disamping ia

melaksanakan tugasnya sebagai kader ia juga dapat langsung

membawa anaknya ke posyandu pada setiap bulannya untuk

ditimbang (Nurfitriani, 2010).

d. Pekerjaan

Banyak ibu-ibu bekerja mencari nafkah, baik untuk

kepentingan sendiri maupun keluarga. Faktor bekerja saja

27

Page 42: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

nampak berpengaruh pada peran kader kesehatan sebagai

timbulnya suatu masalah pada pemanfaatan meja penyuluhan,

karena kader mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan yang

belum cukup, yang berdampak pada tidak adanya waktu para

kader untuk aktif pada pemanfaatan meja penyuluhan, serta tidak

ada waktu kader mencari informasi karena kesibukan kader dalam

bekerja. Kondisi kerja yang menonjol sebagai faktor yang

mempengaruhi pemanfaatan meja penyuluhan (Nurfitriani, 2010).

e. Pendapatan

Pendapatan adalah sejumlah penghasilan dari seluruh

anggota keluarga baik dalam bentuk uang maupun barang yang

dinilai dengan sejumlah beras. Tingkat Pendapatan biasanya

berupa uang yang mempengaruhi dalam pemanfaatan meja

penyuluhan oleh kader. Pendapatan yang cukup dapat

memperoleh kualitas makanan yang sesuai dengan pemanfaatan

meja penyuluhan, sehingga dapat dikatakan ada hubungan yang

erat antara pendapatan dengan pemanfaatan meja penyuluhan.

Tingkat pendapatan akan mempengaruhi dalam

pemanfaatan meja penyuluhan yang selanjutnya berperan dalam

kesehatan masyarakat. Bagi kader yang berpendapatan sangat

rendah dalam pemanfaatan meja penyuluhan tidak akan berjalan

lancar, sebaliknya apabila tingkat pendapatan meningkat dalam

pemanfaatan meja penyuluhan akan lancar (Agustina, 2013).

28

Page 43: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

f. Pelatihan

Pelatihan merupakan suatu upaya sistematis untuk

mengembangkan sumber daya manusia baik perorangan,

kelompok, dan juga kemampuan keorganisasian yang diperlukan

untuk mengurus tugas dan keadaan sekarang, juga untuk

memasuki masa depan. Dengan pelatihan kader Posyandu akan

menambah pengetahuan dan keterampilan yang lebih meningkat

dan dapat lebih aktif dalam melakukan pendeteksian terhadap ibu

hamil resiko tinggi dan mengenal lebih awal tanda-tanda balita

kurang gizi serta dapat memahami cara pengisian buku KIA, KMS

dan pembuatan grafik SKDN sehingga dapat lebih aktif

memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu Balita yang mempunyai

masalah kesehatan dan berfokus pada upaya meningkatkan

kapasitas kader Posyandu dalam hal memberikan penyuluhan

tentang perilaku hidup bersih dan sehat kepada masyarakat, serta

penyakit-penyakit yang sering terjadi di masyarakat (Agustina,

2013).

Tenaga pelatih kader biasanya berasal dari lintas sektor dan

lintas program. Penentuan materi pelatihan melalui rapat

koordinasi lintas program yang ada dalam kegiatan Posyandu.

Materi pelatihan berisi tugas-tugas kader dalam kegiatan

Posyandu, seperti cara mengisi buku register yang berjumlah 13

buku dan membuat grafik kunjungan Posyandu. Materi pelatihan

biasanya juga berupa cara penimbangan bayi dan balita,

29

Page 44: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

pembuatan grafik SKDN, serta cara untuk mencari sasaran, yakni

ibu dan anak yang tidak hadir saat kegiatan Posyandu dibuka

(Agustina, 2013).

Pelatihan para kader Posyandu diadakan dua kali dalam

setahun. Namun tidak semua kader Posyandu memiliki

kesempatan untuk mengikuti pelatihan. Satu Posyandu hanya

mengirimkan satu kader untuk disertakan mengikuti pelatihan.

Tidak menutupi kemungkinan ada lima kader Posyandu dari

Posyandu yang sama untuk diikutkan dalam pelatihan.

Berdasarkan kebijakan pemerintah, tidak dijumpai kriteria khusus

untuk dapat mengikuti pelatihan. Oleh sebab itu, terdapat kader

Posyandu yang telah mengikuti pelatihan lebih dari lima kali

(Agustina, 2013).

g. Insentif

Insentif kader adalah upah atau gaji yang diberikan kepada

kader. Insentif berupa uang memberikan motivasi tersendiri bagi

kader. Dana yang diturunkan oleh dinas kesehatan dikirimkan ke

rekening Puskesmas, lalu petugas Puskesmas mengantarkan ke

masing-masing Posyandu. Selain insentif, para kader juga

mendapatkan fasilitas lain seperti pengobatan gratis ke

puskesmas. Dana administrasi bagi kader untuk pengobatan

gratis sebesar Rp. 200.000,- pertahun. Pengobatan gratis tidak

hanya untuk kader Posyandu, namun juga untuk suami dan

30

Page 45: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

anaknya. Tidak semua kebijakan berupa pengobatan gratis bagi

kader dibuat oleh Puskesmas.

Besarnya insentif yang diberikan sebesar Rp. 50.000,- per

Posyandu untuk satu bulan. Insentif tersebut dibagi sesuai dengan

jumlah kader dalam Posyandu. Insentif ini diberikan per 3 (tiga)

bulan sehingga selama 3 (tiga) bulan diberikan sebesar Rp.

150.000 (Dinkes Kota Kendari, 2018).

h. Pengetahuan

Pengetahuan dapat membentuk suatu sikap dan

menimbulkan suatu perilaku didalam kehidupan sehari-hari.

Tingkat pengetahuan tentang Posyandu pada kader kesehatan

yang tinggi dapat membentuk sikap positif terhadap program

Posyandu khususnya pemanfaatan meja penyuluhan Pada

gilirannya akan mendorong seseorang untuk aktif dan ikutserta

dalam pelaksanaan Posyandu. Tanpa pengetahuan maka para

kader kesehatan sulit dalam menanamkan kebiasaan

pemanfaatan meja penyuluhan untuk kegiatan program Posyandu

selanjutnya.

Kurangnya pengetahuan sering dijumpai sebagai faktor yang

penting dalam masalah pemanfaatan meja penyuluhan karena

kurang percaya dirinya para kader kesehatan menerapkan

ilmunya serta kurang mampu dalam menerapkan informasi

penyuluhan dalam kehidupan sehari-hari. Semakin tinggi

pengetahuan dalam penyuluhan maka akan semakin baik

31

Page 46: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

pemanfaatan meja penyuluhan. Orang dengan pengetahuan

penyuluhan yang rendah akan berperilaku tidak ada rasa percaya

diri yang berdampak menjadi tidak aktif dalam memanfaatkan

meja penyuluhan.

Pengetahuan kader tentang Posyandu merupakan salah

satu faktor yang dapat mempengaruhi keaktifan kader. Menurut

Notoatmodjo dalam Tirayoh (2015), pengetahuan atau kognitif

merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya

perilaku seseorang. Pengetahuan kader tentang manajemen

Posyandu sangat penting dimiliki kader Posyandu. Pengetahuan

kader tentang manajemen Posyandu akan berpengaruh terhadap

kemauan, motivasi dan perilaku kader untuk mengaktifkan

kegiatan Posyandu, sehingga akan mempengaruhi terlaksananya

program kerja Posyandu (Harisman dalam Tirayoh, 2015).

Kegiatan Posyandu yang didasari oleh pengetahuan kader

akan mendapat hasil kinerja yang maksimal. Kader yang sudah

mengetahui manajemen Posyandu akan lebih aktif dan menguasai

tugasnya dalam menjalankan Posyandu. Pengetahuan kader

tentang Posyandu akan berpengaruh terhadap kemauan dan

perilaku kader untuk mengaktifkan kegiatan Posyandu, sehingga

akan mempengaruhi terlaksananya program kerja Posyandu.

Perilaku yang didasari pengetahuan akan lebih langgeng dari

pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo,

2012).

32

Page 47: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

i. Sikap

Sikap adalah reaksi tertutup dari seseorang terhadap

stimulus atau objek, sikap mengambarkan suka atau tidak

sukanya seseorang terhadap objek, sikap sering diperoleh dari

pengalaman sendiri maupun dari orang lain (Notoatmodjo, 2012).

Seorang kader kesehatan yang mempunyai sikap yang utuh akan

berpikir dan yakin dalam bertindak dan ikut serta untuk aktif

memberikan motivasi kepada sasaran dan kegiatan Posyandu.

Sikap seseorang kader sangat mempengaruhi keberhasilan

kader tersebut dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat

sangat mendukung, karena dengan adanya respon dari kader

maka Posyandu di desa akan bertambah lancar dan seorang

kader kesehatan yang mempunyai sikap yang utuh akan berpikir

dan yakin dalam bertindak dan ikut serta untuk aktif memberikan

motivasi kepada sasaran dan kegiatan Posyandu untuk

meningkatkan kepedulian masyarakat dan keaktifan masyarakat

terhadap kader Posyandu. Sikap positif kader ditunjukkan dengan

kader melakukan kegiatan Posyandu dengan suka rela, tidak

membedakan status sosial dan mendengar keluhan ibu yang

berkunjung ke Posyandu.

Kriteria/cara pengukuran sikap menurut Notoatmodjo (2012)

menggunakan skala Likert, dimana untuk pernyataan positif

(mendukung) jika menjawab “Sangat Setuju (SS)” diberi skor 4

(empat), jika menjawab “Setuju (S)” diberi skor 3 (tiga), jika

33

Page 48: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

menjawab “Tidak Setuju (TS)” diberi skor 2 (dua), dan jika

menjawab “Sangat Tidak Setuju (STS)” diberi skor 1 (satu).

Sedangkan untuk pernyataan negatif (tidak mendukung) jika

menjawab “Sangat Setuju (SS)” diberi skor 1 (satu), jika menjawab

“Setuju (S)” diberi skor 2 (dua), jika menjawab “Tidak Setuju (TS)”

diberi skor 3 (tiga), dan jika menjawab “Sangat Tidak Setuju

(STS)” diberi skor 4 (empat).

j. Dukungan Keluarga

Dukungan adalah suatu upaya yang diberikan kepada orang

lain, baik moril maupun materil untuk memotivasi orang tersebut

melaksanakan kegiatan. Dukungan dapat timbul dari berbagai

macam pihak seperti dukungan dari keluarga, teman sejawat

maupun dukungan dari pemberi kebijakan. Tetapi dukungan

keluarga merupakan dukungan yang paling terdekat dan

diharapkan paling memberikan motivasi yang kuat bagi kerja

seorang kader.

Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan

keluarga terhadap anggotanya. Anggota keluarga dipandang

sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam lingkungan

keluarga. Anggota keluarga memandang bahwa orang yang

bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan

bantuan jika diperlukan.

Menurut Siagian (2015) dukungan keluarga merupakan

dukungan yang paling diharapkan kader dalam melaksanakan

34

Page 49: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

tugasnya. Kurangnya dukungan dari orang-orang terkait seperti

keluarga, bidan desa atau sebagain petugas kesehatan dapat

mengakibatkan turunnya aktivitas Posyandu. Kenyataan ini

mengakibatkan banyak Posyandu yang tidak aktif. Akibat dari

kondisi tersebut maka muncul sikap di masyarakat yang merasa

bahwa Posyandu sudah tidak cocok lagi dan tidak mungkin atau

sulit untuk dilaksanakan, namun masih ada kelompok masyarakat

yang merasa Posyandu masih sangat dibutuhkan dan masih

banyak cara yang dapat dilaksanakan untuk mengaktifkan

Posyandu. Jadi, semakin baik dukungan yang diberikan keluarga

terhadap kader Posyandu maka dapat meningkatkan semangat

dan keaktifan kader Posyandu.

k. Motivasi

Menurut Djuhaeni dalam Tirayoh (2015), motivasi kader

merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keaktifan

kader. Motivasi merupakan faktor paling dominan, baik yang

berasal dari dalam diri mereka sendiri ataupun yang berasal dari

luar/ lingkungannya. Sering kali ditemukan motivasi kader rendah

karena disibukkan dengan pekerjaan sehari-hari. Penelitian Prang

(2013) menyatakan bahwa faktor motivasi kader merupakan faktor

yang bisa berpengaruh terhadap keaktifan kader Posyandu.

Penelitian Sanusi dalam Tirayoh (2015) menyatakan sebagian

besar motivasi kader yang rendah karena merasa terganggu

aktivitas kerjanya oleh kegiatan Posyandu, sedangkan kader aktif

35

Page 50: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

termotivasi melaksanakan kegiatan Posyandu karena merasa

mendapatkan manfaat serta insentif dari kegiatan Posyandu.

Motivasi kader sangat berpengaruh pada keaktifan kader

dalam menjalankan kegiatan Posyandu. Bila motivasi kader

rendah maka kehadiran kader dalam kegiatan Posyandu akan

berkurang sehingga dapat berdampak pada menurunnya keaktifan

kader dan kinerja dari Posyandu Tersebut. Djuhaeni (2010)

menyatakan pengaruh motivasi terhadap peran serta kader dan

masyarakat menentukan keberhasilan kegiatan Posyandu.

Menurut Siagian (2015) kurangnya motivasi yang diperoleh

para kader Posyandu akan mempengaruhi cakupan pelaksanaan

program Posyandu, dimana ketika motivasi berkurang kader akan

mengalami penurunan kinerja atau bahkan hilang sama sekali.

Motivasi kerja yang seadanya akan menghasilkan kinerja yang

seadanya atau sekedar menunaikan tugas. Pemberian motivasi

yang cukup kepada kader Posyandu akan mempengaruhi

pelaksanaan tanggung jawab yang dibebankan kepada kader.

Aspek motivasi terutama dalam hal pemberian tunjangan atau

kompensasi kepada kader Posyandu masih perlu diperhatikan

sehingga mendorong kader melaksanakan kegiatan yang

dilimpahkan kepadanya secara lebih profesional dan bertanggung

jawab.

36

Page 51: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

B. Landasan Teori

Partisipasi aktif kader dalam kegiatan Posyandu merupakan salah

satu bentuk partisipasi aktif masyarakat dalam program kesehatan.

Menurut Notoatmodjo (2012) partisipasi aktif masyarakat dalam program

kesehatan adalah ikut sertanya seluruh anggota masyarakat dalam

memecahkan permasalahan-permasalahan yang mereka hadapi

termasuk masalah kesehatan. Masyarakat sendirilah yang secara aktif

memikirkan, merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program-

program kesehatan masyarakatnya. Institusi kesehatan hanya sekedar

memberi motivasi dan membimbing.

Partisipasi keaktifan masyarakat atau sering disebut peran serta

masyarakat, diartikan sebagai adanya motivasi dan keterlibatan

masyarakat secara aktif dan terorganisasi dalam seluruh tahap

pembangunan, mulai dari persiapan, perencanaan, pelaksanaan,

pengendalian, monitoring dan evaluasi serta pengembangan.

Partisipasi keaktifan sendiri didefinisikan sebagai pendekatan dan

teknik-teknik pelibatan masyarakat dalam proses-proses pemikiran yang

berlangsung selama kegiatan-kegiatan perencanaan dan pelaksanaan,

serta pemantauan dan evaluasi program pembangunan masyarakat.

Partisipasi keaktifan masyarakat pada umumnya bersifat mandiri,

dimana individu di dalam melakukan kegiatannya di atas inisiatif dan

keinginan dari yang bersangkutan, karena rasa tanggung jawab untuk

mewujudkan kepentingannya, ataupun kepentingan kelompoknya dan

ada juga partisipasi yang dilakukan bukan karena kehendak dari individu

37

Page 52: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

sendiri, tetapi karena diminta atau digerakkan oleh orang lain atau

kelompoknya.

Beberapa teori dan penelitian yang ada, partisipasi aktif

masyarakat umumnya dipandang sebagai suatu bentuk perilaku. Konsep

umum yang sering digunakan dalam mendiagnosis perilaku kesehatan

adalah konsep dari Lawrence Green seperti dikutip oleh Notoatmodjo

(2012). Menurut Green, perilaku kesehatan seseorang dipengaruhi oleh

tiga faktor utama, yaitu:

1. Faktor predisposisi (predisposing factors)

Faktor predisposisi adalah faktor-faktor yang dapat

mempermudah atau mempredisposisikan terjadinya perilaku pada diri

seseorang atau masyarakat. Faktor ini mencakup pengetahuan dan

sikap masyarakat terhadap apa yang akan dilakukan.

2. Faktor pemungkin (enabling factors)

Faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau

fasilitas bagi masyarakat. Pengetahuan dan sikap saja tidak

menjamin terjadinya perilaku, karena itu masih diperlukan sarana

atau fasilitas untuk memungkinkan atau mendukung perilaku tersebut.

3. Faktor penguat (reinforcing factors)

Faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat

(Toma), tokoh agama (Toga), sikap dan perilaku para petugas

termasuk petugas kesehatan. Disamping itu juga undang-undang,

peraturan, baik dari pusat maupun pemerintah daerah, yang terkait

dengan kesehatan. Untuk berperilaku sehat, terkadang masyarakat

38

Page 53: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

tidak hanya memerlukan pengetahuan dan sikap positif serta

dukungan fasilitas saja, melainkan juga diperlukan perilaku contoh

(acuan) dari para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan para petugas

terlebih lagi petugas kesehatan. Selain itu undang-undang dan

peraturan juga diperlukan untuk memperkuat perilaku masyarakat

tersebut.

Notoatmodjo (2012), memandang bahwa perilaku kesehatan

terbentuk dari suatu proses tertentu yang terbentuk akibat interaksi

antara manusia dengan lingkungannya. Faktor-faktor yang berperan

dalam pembentukan perilaku ini dibagi menjadi faktor internal dan

eksternal. Faktor internal berupa kecerdasan, motivasi, minat, emosi, dan

faktor lainnya yang digunakan untuk mengolah pengaruh-pengaruh dari

luar. Sedangkan faktor eksternal diantaranya adalah objek, orang,

kelompok, dan hasil-hasil kebudayaan yang dijadikan sasaran dalam

mewujudkan perilakunya.

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa partisipasi keaktifan

kader dalam kegiatan Posyandu merupakan salah satu bentuk partisipasi

masyarakat dalam program kesehatan. Beberapa penelitian melihat

pastisipasi kader dalam bentuk keaktifan kader dalam kegiatan

Posyandu. Untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu

dikembangkan metode dan alat telaah perkembangan Posyandu yang

dikenal dengan nama telaah kemandirian Posyandu. Salah satu

indikatornya adalah kehadiran atau keaktifan kader, dimana kader yang

39

Page 54: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

hadir ikut melaksanakan tugas dan fungsinya di Posyandu ≥ 8 kali dalam

setahun dinyatakan sebagai kader aktif (Cahyo, 2010).

C. Kerangka Teori

Gambar 1: Kerangka Teori di Modifikasi dari Teori ”Faktor yang Berhubungan Dengan

Keaktifan Kader Posyandu” Sumber: (Green dalam Notoatmodjo, 2012), (Siagian, 2015), (Tirayoh, 2015)

Faktor Predisposisi : 1. Umur

2. Pendidikan

3. Pekerjaan

4. Pendapatan

5. Pengetahuan

6. Sikap

7. Status Perkawinan

8. Insentif

9. Motivasi

Keaktifan Kader

Posyandu

Faktor Pemungkin : 1. Sarana dan Prasarana

2. Fasilitas Kesehatan

3. Tempat Pelaksanaan

Posyandu

4. Jarak Posyandu

Faktor Penguat : 1. Dukungan Petugas

Kesehatan

2. Dukungan Keluarga

3. Tokoh Masyarakat

4. Kader Posyandu

40

Page 55: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

D. Kerangka Konsep

Berdasarkan uraian tersebut di atas maka dapat dibuat kerangka

konsep sebagai berikut:

Gambar 2. Kerangka Konsep Penelitian

Keterangan :

Variabel Independent : Sikap, Status Perkawinan dan Insentif

Variabel Dependent : Keaktifan Kader Posyandu

E. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Sikap

Ha : Ada hubungan sikap dengan keaktifan kader Posyandu di

Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari tahun

2018.

Keaktifan Kader

Posyandu

Sikap

Status Perkawinan

Insentif

41

Page 56: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

2. Status Perkawinan

Ha : Ada hubungan status perkawinan dengan keaktifan kader

Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kota

Kendari tahun 2018.

3. Insentif

Ha : Ada hubungan insentif dengan keaktifan kader Posyandu di

Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari tahun

2018.

42

Page 57: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik,

dengan tujuan mengetahui hubungan antar variabel dependen yang

analisisnya untuk menentukan ada tidaknya hubungan antar variabel.

Pendekatan yang digunakan adalah cross sectional yaitu antara variabel

dependen dan independen diobservasi hanya sekali pada saat yang

sama (Sugiyono, 2010).

Populasi (Sampel): Kader Posyandu

Faktor Risiko + Faktor Risiko – (Kader Aktif) (Kader Tidak Aktif)

Gambar 3. Desain Penelitian Cross Sectional (Notoatmodjo, 2010)

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas

Perumnas Kota Kendari pada tanggal 9 Juli – 3 Agustus 2018.

Efek + 1. Sikap + 2. Belum

Menikah 3. Insentif

Cukup

Efek + 1. Sikap + 2. Belum

Menikah 3. Insentif

Cukup

Efek - 1. Sikap – 2. Menikah 3. Insentif

Kurang

Efek - 1. Sikap - 2. Menikah 3. Insentif

Kurang

43

Page 58: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kader Posyandu

yang ada di 21 unit Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Perumnas

Kota Kendari yang berjumlah 105 orang.

2. Sampel

Menurut Notoatmodjo (2010) sampel penelitian adalah

sebagian atau keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili

seluruh populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian kader

di wilayah kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari. Untuk

menentukan ukuran dan besarnya sampel dalam penelitian ini

ditetapkan berdasarkan rumus Slovin yaitu:

2)(1 dN

Nn

+=

Keterangan:

n : Besar sampel

N : Besar populasi

d : Tingkat signifikasi (0,05) (Nursalam, 2013).

8414,83263,1

105

)05,0(1051

1052

==+

=n

Berdasarkan perhitungan maka diperoleh jumlah sampel yaitu

84 orang responden. Untuk menentukan berapa jumlah sampel yang

diteliti di 21 Posyandu, maka tekhik yang digunakan dalam

44

Page 59: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

pengambilan sampel adalah simple random sampling (acak

sederhana) dengan cara diundi.

D. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel Independent adalah variabel yang menjadi sebab

perubahan atau timbulnya variabel dependent (terikat). Variabel ini

juga dikenal dengan nama variabel bebas, artinya bebas dalam

mempengaruhi variabel lain (Hidayat, 2010). Variabel independent

dalam penelitian ini adalah sikap, status perkawinan dan insentif.

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel dependent adalah variabel yang dipengaruhi atau

menjadi akibat karena variabel bebas (Hidayat, 2010). Variabel

dependent dalam penelitian ini adalah keaktifan kader Posyandu.

E. Definisi Operasional

1. Keaktifan Kader Posyandu

Keaktifan kader Posyandu dalam penelitian ini adalah

frekuensi kader mengikuti kegiatan posyandu yang diukur

berdasarkan jumlah kehadirannya dalam melakukan kegiatan pada

hari buka Posyandu dalam 1 tahun terakhir. Kader yang hadir ikut

melaksanakan tugas dan fungsinya di Posyandu >8 kali dalam

setahun dinyatakan sebagai kader aktif (Cahyo, 2010).

45

Page 60: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

Kriteria objektif:

Aktif : Jika resposden >8 kali hadir dalam setahun

Tidak Aktif : Jika responden ≤8 kali hadir dalam setahun

Skala Ukur: Ordinal

2. Sikap

Sikap yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kesiapan dan

kesediaan kader dalam mengemban maupun melaksanakan tugas

dan fungsinya sebagai kader Posyandu. Pertanyaan sikap berjumlah

10 butir soal dengan menggunakan skala Likert. Kriteria/cara

pengukuran dalam penelitian ini, jika menjawab “Sangat Setuju (SS)”

diberi skor 4 (empat), jika menjawab “Setuju (S)” diberi skor 3 (tiga),

jika menjawab “Tidak Setuju (TS)” diberi skor 2 (dua), dan jika

menjawab “Sangat Tidak Setuju (STS)” diberi skor 1 (satu). Untuk

mendapatkan persentase jawaban menggunakan rumus:

K

RI =

Keterangan

I = Interval Kelas

R = Range/kisaran

K = Jumlah kategori (Sugiyono, 2010)

Dimana:

Skor tertinggi = 4 x 10 = 40 (100%)

Skor terendah = 1 x 10 = 10 (25%)

R = 100-25 = 75%

46

Page 61: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

K = 2

Interval Kelas : 75 / 2 = 37,5

Standar Skor : 100 – 37,5 = 62,5%

Kriteria objektif:

Positif : Jika skor jawaban responden >62,5%

Negatif : Jika skor jawaban responden ≤62,5%.

Skala Ukur: Ordinal

3. Status Perkawinan

Status perkawinan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

status pernikahan mempengaruhi keaktifan kader Posyandu dalam

mengikuti kegiatan posyandu.

Kriteria objektif:

Menikah : Apabila kader sudah menikah dan dibuktikan

dengan surat nikah

Belum Menikah : Apabila kader belum nikah.

Skala Ukur: Nominal

4. Insentif

Insentif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah banyaknya

upah gaji yang didapatkan kader dari Puskesmas atau pemerintah.

Besarnya insentif yang diberikan sebesar Rp. 50.000,- per Posyandu

untuk satu bulan. Insentif tersebut dibagi sesuai dengan jumlah kader

dalam Posyandu. Insentif ini diberikan per 3 (tiga) bulan sehingga

selama 3 (tiga) bulan diberikan sebesar Rp. 150.000 (Dinkes Kota

Kendari, 2018).

47

Page 62: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

Kriteria objektif:

Sesuai : Apabila insentif per triwulan ≥Rp. 150.000,-

Tidak Sesuai : Apabila insentif per triwulan <Rp. 150.000,-

Skala Ukur: Ordinal

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini adalah kuisioner. Kuisioner adalah

sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh

informasi dari sehubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi

keaktifan kader Posyandu yang meliputi: sikap, status perkawinan, dan

insentif.

G. Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer

Data responden akan didapatkan melalui kuisioner dengan

menggunakan jenis pertanyaan yang akan diberikan kepada

responden dan diwawancarai secara langsung.

2. Data Sekunder

Data yang sudah ada atau tersedia di Puskesmas Perumnas

Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara, berupa profil Puskesmas,

dan jumlah kader posyandu.

48

Page 63: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

H. Alur Penelitian

Alur penelitian dijelaskan sebagai berikut:

Gambar 4. Alur Penelitian

I. Pengolahan Data

Pengolahan data pada dasarnya merupakan suatu proses untuk

memperoleh data atau data ringkasan berdasarkan suatu kelompok data

mentah dengan menggunakan rumus tertentu sehingga menghasilkan

informasi yang diperlukan. Pengolahan data dilakukan dengan cara:

1. Pengeditan (editing)

Editing dimaksudkan untuk meneliti tiap daftar pertanyaan

yang diisi agar lengkap untuk mengoreksi data yang meliputi

kelengkapan pengisian atau jawaban yang tidak jelas, sehingga jika

terjadi kesalahan atau kekurangan data dapat dengan mudah terlihat

Populasi: Semua Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kota

Kendari Tahun 2018 sebanyak 105 orang

Sampel: Sebagian Kader Posyandu sebanyak 84 orang

Pengumpulan Data

Analisis Data

Pembahasan

Kesimpulan

49

Page 64: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

dan segera dilakukan perbaikan. Proses editing dalam penelitian ini

dilakukan dengan cara mengecek kelengkapan kuesioner yang telah

diisi oleh responden untuk memastikan bahwa seluruh pertanyaan

dalam kuesioner telah diisi sesuai dengan petunjuk sebelum

menyerahkan kuesioner.

2. Pengkodean (coding)

Pengkodean yaitu melakukan pemberian kode untuk setiap

pertanyaan dan jawaban dari responden untuk memudahkan dalam

pengolahan data. Pengkodean yang dilakukan oleh peneliti dalam

penelitian ini yaitu dengan memberi nomor yang mewakili dan

berurutan pada tiap kuesioner sebagai kode yang mewakili identitas

responden dan memberikan kode pada setiap jawaban responden.

3. Pemberian skor (scoring)

Skoring adalah memberikan penilaian terhadap item-item yang

perlu diberi penilaian atau skor.

4. Pemasukan data (entry)

Entry data adalah proses memasukkan data-data dalam tabel

berdasarkan variabel penelitian.

5. Tabulasi (tabulating)

Tabulating dilakukan dengan memasukkan data ke dalam tabel

yang tersedia kemudian melakukan pengukuran masing-masing

variabel (Sugiyono, 2010).

50

Page 65: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

fh

fhfoX

−=

2

2)(

J. Analisa Data

Setelah data diperoleh kemudian dilakukan analisis data yaitu:

1. Analisis Univariat

Analisis ini menggunakan perhitungan statistik secara

sederhana untuk mengetahui persentase satu variabel dengan

menggunakan rumus :

kn

fP =

Keterangan :

P = Presentase hasil yang dicapai

f = frekuensi variabel yang diteliti

n = jumlah sampel penelitian

k = konstanta (Sugiyono, 2010)

2. Analisis Bivariat

Untuk mengidentifikasi ada tidaknya hubungan antara variabel

bebas dan variabel terikat. Uji statistik yang akan digunakan adalah

chi squere, dengan rumus:

Keterangan

X2 = Statistic chi-square/kuadrat hitung

f0 = Nilai observasi/nilai pengumpulan data

fh = Frekuensi harapan (Hidayat, 2010).

51

Page 66: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

Interpretasi hasil:

Pengambilan kesimpulan dari pengujian hipotesa adalah ada

hubungan jika ρ value < α = 0,05 dan tidak ada hubungan jika p value

> α = 0,05 atau X2 hitung > X2 tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima

yang berarti ada hubungan dan X2 hitung < X2 tabel maka Ha ditolak

dan Ho diterima yang berarti tidak ada hubungan.

52

Page 67: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

a. Keadaan Geografis

Wilayah kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari terdiri

dari 3 (tiga) Kelurahan, yakni Kelurahan Bende, Korumba, dan

Mandonga yang merupakan wilayah administratif Kecamatan

Mandonga, dengan luas wilayah ± 21.673 km2. dengan batas

wilayah kerja Puskesmas Perumnas sebagai berikut:

1) Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Tobuha dan

Kelurahan Mandonga

2) Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Kadia

3) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Bonggoeya

4) Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Poasia

b. Keadaan Demografi

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Perumnas

pada tahun 2016 sebanyak 44.616 jiwa yang tersebar di 3 (tiga)

kelurahan dengan jumlah KK (Kepala Keluarga) sebanyak 15.639

jiwa. Adapun penyebaran penduduk tiap kelurahan adalah

sebagai berikut:

1) Kelurahan Bende : 16.069 jiwa.

2) Kelurahan Korumba : 13.410 jiwa.

3) Kelurahan Mandonga : 15.137 jiwa.

53

Page 68: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

c. Sarana dan Prasarana Kesehatan

Sarana Kesehatan yang terdapat di wilayah kerja

Puskesmas Perumnas terdiri dari:

1) Sarana Kesehatan Pemerintah

a) Puskesmas pembantu 2 unit, masing-masing terletak di

Kelurahan Korumba dan Kelurahan Mandonga.

b) Puskesmas keliling 2 unit, masing-masing berlokasi di

Kelurahan Korumba dan Kelurahan Mandonga, keduanya

sudah berfungsi.

2) Sarana Kesehatan

a) Rumah bersalin 2 unit.

b) Praktek dokter berkelompok 3 unit.

3) Sarana kesehatan bersumber daya masyarakat

Posyandu 14 unit, berlokasi di Kelurahan Bende sebanyak 4

unit, di Kelurahan Korumba sebanyak 4 unit, dan di Kelurahan

Mandonga sebanyak 6 unit.

d. Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan yang berkerja di Puskesmas Perumnas

adalah sebagai berikut:

54

Page 69: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

Tabel 1. Tenaga Kesehatan di Puskesmas Perumnas Tahun 2018

Jumlah tenaga Status

Jumlah PNS Honorer Sukarela

Dokter Umum Sarjana Keperawatan Sarjana Kes. Masyarakat Sarjana Kebidanan Apoteker Ahli madya keperawatan Ahli madya kebidanan Ahli madya Gizi Ahli madya kesling Perawat Bidan Tenaga administrasi Pekarya kesehatan Petugas kebersihan

2 3 5 1 1

10 6 1 1 8 2 3 1 1

- - - - - - - - - - - - - 1

- - 1 - - 7 - 2 1 2 - - - -

2 3 6 1 1

17 6 3 2

10 2 3 1 2

Sumber: Data Sekunder, Tahun 2018.

2. Karakteristik Responden

a. Umur Kader Posyandu

Karakteristik responden berdasarkan umur kader

Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari

disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 2. Karakteristik Umur Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari Tahun 2018

Umur (Tahun) Jumlah

n %

21 – 30 31 – 40

> 40

48 33 3

57,1 39,3 3,6

Total 84 100,0

Sumber: Data Primer, 2018.

Tabel 2 menunjukkan responden terbanyak memiliki umur

21 – 30 tahun sebanyak 48 orang (57,1%). Sedangkan yang

terendah adalah umur > 40 tahun sebanyak 3 orang (3,6%).

55

Page 70: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

b. Pendidikan Kader Posyandu

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan kader

Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari

disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 3. Karakteristik Pendidikan Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari Tahun 2018

Pendidikan Jumlah

n %

SD SMP SMA

Perguruan Tinggi

6 22 33 23

7,1 26,2 39,3 27,4

Total 84 100,0

Sumber: Data Primer, 2017.

Tabel 3 menunjukkan responden terbanyak memiliki

pendidikan SMA sebanyak 33 orang (39,3%). Sedangkan yang

terendah adalah SD sebanyak 6 orang (7,1%).

c. Pekerjaan Kader Posyandu

Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan kader

Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari

disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 4. Karakteristik Pekerjaan Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari Tahun 2018

Pekerjaan Jumlah

n %

Belum Bekerja Ibu Rumah Tangga

PNS Wiraswasta

39 18 8

19

45,2 21,4 9,5

23,9

Total 84 100,0

Sumber: Data Primer, 2018.

56

Page 71: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

Tabel 4 menunjukkan responden terbanyak adalah belum

bekerja sebanyak 39 orang (45,2%). Sedangkan yang terendah

adalah PNS sebanyak 8 orang (9,5%).

3. Analisis Univariat

a. Keaktifan Kader Posyandu

Distribusi responden berdasarkan keaktifan kader

Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari

disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 5. Distribusi Keaktifan Kader Posyandu di Wilayah Kerja Perumnas Kota Kendari Tahun 2018

Keaktifan Kader Posyandu

Jumlah

n %

Tidak Aktif Aktif

28 56

33,3 66,7

Total 84 100,0

Sumber: Data Primer, 2018.

Tabel 5 menunjukkan responden terbanyak adalah

responden yang aktif dalam kegiatan Posyandu (> 8 kali setahun)

sebanyak 56 orang (66,7%). Sedangkan yang terendah adalah

tidak aktif (≤ 8 kali setahun) sebanyak 28 orang (33,3%).

b. Sikap Kader Posyandu

Distribusi responden berdasarkan sikap kader Posyandu

di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari disajikan

pada tabel berikut ini:

57

Page 72: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

Tabel 6. Distribusi Sikap Kader Posyandu di Wilayah Kerja Perumnas Kota Kendari Tahun 2018

Sikap Kader Posyandu Jumlah

n %

Negatif Positif

32 52

38,1 61,9

Total 84 100,0

Sumber: Data Primer, 2018.

Tabel 6 menunjukkan responden terbanyak memiliki sikap

positif dalam kegiatan Posyandu sebanyak 52 orang (61,9%).

Sedangkan yang terendah memiliki sikap negatif sebanyak 32

orang (38,1%).

c. Status Perkawinan Kader Posyandu

Distribusi responden berdasarkan status perkawinan

kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kota

Kendari disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 7. Distribusi Status Perkawinan Kader Posyandu di Wilayah Kerja Perumnas Kota Kendari Tahun 2018

Status Perkawinan Jumlah

n %

Sudah Menikah Belum Menikah

27 57

32,1 67,9

Total 84 100,0

Sumber: Data Primer, 2018.

Tabel 7 menunjukkan responden terbanyak adalah

responden yang belum menikah sebanyak 57 orang (67,9%).

Sedangkan yang terendah adalah sudah menikah sebanyak 27

orang (32,1%).

58

Page 73: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

d. Insentif Kader Posyandu

Distribusi responden berdasarkan insentif kader Posyandu

di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari disajikan

pada tabel berikut ini:

Tabel 8. Distribusi Insentif Kader Posyandu di Wilayah Kerja Perumnas Kota Kendari Tahun 2018

Insentif Kader Posyandu Jumlah

n %

Tidak Sesuai Sesuai

33 51

39,3 60,7

Total 84 100,0

Sumber: Data Primer, 2018.

Tabel 8 menunjukkan responden terbanyak menyatakan

bahwa insentif yang diberikan sesuai, yakni sebanyak 51 orang

(60,7%). Sedangkan yang terendah menyatakan tidak sesuai,

yakni sebanyak 33 orang (39,3%).

4. Analisis Bivariat

a. Hubungan Sikap dengan Keaktifan Kader Posyandu

Hubungan sikap dengan keaktifan kader Posyandu di

Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari disajikan pada

tabel berikut ini:

Tabel 9. Hubungan Sikap dengan Keaktifan Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari Tahun 2018.

Sikap Kader

Keaktifan Kader ρ

value α Tidak Aktif Aktif

n (%) n (%)

Negatif Positif

17 11

20,2 13,1

15 41

17,9 48,8 0,003 0,05

Total 28 33,3 56 66,7

Sumber: Data Primer, 2018.

59

Page 74: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

Hasil analisis uji statistik menggunakan chi square

menunjukkan bahwa ρ value = 0,003 < α = 0,05 maka Ha

diterima. Ini berarti ada hubungan antara sikap kader dengan

keaktifan kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas

Kota Kendari tahun 2018 pada taraf kepercayaan 95% (α = 0,05).

b. Hubungan Status Perkawinan dengan Keaktifan Kader Posyandu

Hubungan status perkawinan dengan keaktifan kader

Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari

disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 10. Hubungan Status Perkawinan dengan Keaktifan Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari Tahun 2018.

Status Perkawinan

Keaktifan Kader ρ

value α Tidak Aktif Aktif

n (%) n (%)

Sudah Menikah Belum Menikah

16 12

19,0 14,3

11 45

13,1 53,6 0,001 0,05

Total 28 33,3 56 66,7

Sumber: Data Primer, 2018.

Hasil analisis uji statistik menggunakan chi square

menunjukkan bahwa ρ value = 0,001 < α = 0,05 maka Ha

diterima. Ini berarti ada hubungan antara status perkawinan

dengan keaktifan kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas

Perumnas Kota Kendari tahun 2018 pada taraf kepercayaan 95%

(α = 0,05).

60

Page 75: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

c. Hubungan Insentif dengan Keaktifan Kader Posyandu

Hubungan insentif dengan keaktifan kader Posyandu di

Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari disajikan pada

tabel berikut ini:

Tabel 11. Hubungan Insentif dengan Keaktifan Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari Tahun 2018.

Insentif

Keaktifan Kader ρ

value α Tidak Aktif Aktif

n (%) n (%)

Tidak Sesuai Sesuai

22 6

26,2 7,1

11 45

13,1 53,6 0,000 0,05

Total 28 33,3 56 66,7

Sumber: Data Primer, 2018.

Hasil analisis uji statistik menggunakan chi square

menunjukkan bahwa ρ value = 0,000 < α = 0,05 maka Ha

diterima. Ini berarti ada hubungan antara insentif dengan keaktifan

kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kota

Kendari tahun 2018 pada taraf kepercayaan 95% (α = 0,05).

B. Pembahasan

1. Hubungan Sikap dengan Keaktifan Kader Posyandu

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 84 responden, 32

responden (38,1%) yang memiliki sikap negatif, terdapat 17

responden (20,2%) yang tidak aktif dan 15 responden (17,9%) yang

aktif dalam kegiatan Posyandu. Sedangkan dari 52 responden

(61,9%) yang memiliki sikap positif, terdapat 15 responden (13,1%)

yang tidak aktif dan 41 responden (48,8%) yang aktif dalam kegiatan

Posyandu.

61

Page 76: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

Hasil analisis uji statistik menggunakan chi square menunjukkan

bahwa ρ value = 0,003 < α = 0,05 maka Ha diterima. Ini berarti ada

hubungan antara sikap kader dengan keaktifan kader Posyandu di

Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari tahun 2018 pada

taraf kepercayaan 95% (α = 0,05).

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari

seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Pengukuran sikap

dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung. Secara

langsung dapat dinyatakan bagaimana pendapat atau pernyataan

responden terhadap suatu objek, sedangkan secara tidak langsung

dapat dilakukan dengan pertanyaan-pertanyaan hipotesis kemudian

dinyatakan pendapat responden (Notoatmodjo, 2012).

Sikap kader dalam hal ini kader lebih banyak bersikap positif

dibandingkan bersikap negatif. Dalam hal ini kader banyak bersikap

positif dikarenakan mereka melakukan pencatatan kegiatan

Posyandu, membantu petugas kesehatan dalam melaksanakan

pelayanan kesehatan Posyandu dan pelaksanaan sesuai sasaran

dan prosedur. Namun beda halnya dengan kader yang memiliki sikap

negatif dikarenakan kurang kesadaran kader untuk mengajak ibu-ibu

hamil ke Posyandu untuk bersedia datang ke posyandu, tidak

memperhatikan keluhan yang disampaikan sasaran Posyandu

sehingga tingkat kunjungan Posyandu meningkat, pada saat di meja

pengukuran berat badan tidak begitu memperhatikan benar-benar

hasil pengukuran, tidak meminta sasaran Posyandu untuk sedapat

62

Page 77: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

mungkin berkunjung ke Posyandu sesuai jadwal. Adanya sikap yang

bertanggung jawab atas tugas yang diamanahkan oleh warga juga

membuat kader ikutserta dalam pelaksanaan kegiatan di Posyandu.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuliastuti (2010)

yang menunjukkan bahwa sikap sangat berpengaruh terhadap kinerja

kader dalam melaksanakan pelaksanaan Posyandu.

Sikap seseorang muncul setelah orang itu mengetahui dan

memahami sesuatu yang baru. Oleh karena itu, seseorang yang

bersikap positif tentang suatu objek, belum merupakan jaminan

bahwa orang tersebut akan menerima tindakan yang baru

diterimanya. Hal ini karena sikap baru merupakan kesiapan

seseorang untuk bereaksi terhadap suatu objek yang baru

diketahuinya. Sikap akan diikuti atau tidak oleh suatu tindakan,

sangat tergantung pada tinggi rendahnya pengetahuan dan

pengalaman seseorang tentang suatu objek. Sikap yang baik adalah

dimana seseorang mau melaksanakan sesuatu tanpa terbebani oleh

sesuatu hal yang menjadi konflik internal (Notoatmodjo, 2012).

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Isaura (2011)

yang menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara

sikap dengan kinerja kader Posyandu.

Hasil penelitian ini pula sesuai dengan pendapat Notoatmodjo

(2012), bahwa sikap yang merupakan itikad dalam diri seseorang

untuk melaksanakan atau tidak melaksanakan suatu pekerjaan.

63

Page 78: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

Semakin baik sikap seseorang terhadap pekerjaannya, semakin tinggi

kecenderungan orang tersebut untuk melaksanakan pekerjaannya.

Menurut asumsi peneliti, dalam penelitian ini sikap seseorang

kader sangat mempengaruhi keberhasilan kader tersebut dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat sangat mendukung,

karena dengan adanya respondari kader maka kegiatan Posyandu di

Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari akan bertambah

lancar dan seorang kader kesehatan yang mempunyai sikap yang

utuh akan berpikir dan yakin dalam bertindak dan ikut serta untuk aktif

memberikan motivasi kepada sasaran dan kegiatan posyandu untuk

meningkatkan kepedulian masyarakat dan keaktifan masyarakat

terhadap kader Posyandu. Sikap positif kader ditunjukkan dengan

kader melakukan kegiatan Posyandu dengan suka rela, tidak

membedakan status sosial dan mendengar keluhan ibu yang

berkunjung ke Posyandu.

2. Hubungan Status Perkawinan dengan Keaktifan Kader Posyandu

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 84 responden, 27

responden (32,1%) yang sudah menikah, terdapat 16 responden

(19,0%) yang tidak aktif dan 11 responden (13,1%) yang aktif dalam

kegiatan Posyandu. Sedangkan dari 57 responden (67,9%) yang

belum menikah, terdapat 12 responden (14,3%) yang tidak aktif dan

45 responden (53,6%) yang aktif dalam kegiatan Posyandu.

Hasil analisis uji statistik dengan menggunakan chi square

menunjukkan bahwa ρ value = 0,001 < α = 0,05 maka Ha diterima. Ini

64

Page 79: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

berarti ada hubungan antara status perkawinan dengan keaktifan

kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kota

Kendari tahun 2018 pada taraf kepercayaan 95% (α = 0,05).

Status perkawinan seseorang akan menunjukkan ciri

kedewasaan baik fisik maupun psikis, sehingga mempengaruhi sikap

dan penampilannya. Kader yang telah menikah akan memiliki sikap

dan penampilan yang lebih mapan sehingga pekerjaannya sebagai

kader tidak tergantung pada orang lain dan akan lebih mudah

mempengaruhi masyarakat sasarannya.

Dalam Pendekatan KB bahwa kader yang sudah menikah atau

nikah cenderung pindah tempat tinggal atau mengikuti suaminya dan

kadangkala mereka sangat sibuk mengurusi keluarga dan anak-

anaknya, sehingga kader kadangkala tidak punya waktu luang untuk

ikut berpartisipasi dan menyumbangkan tenaganya untuk

kepentingan Posyandu atau masyarakat disekitarnya.

Kader yang telah menikah atau telah mempunyai bayi dan anak

bisa pula akan tetap aktif mengingat bayinya harus selalu ditimbang

dan dikontrol pertumbuhan dan perkembangannya sehingga ia akan

tetap aktif dalam kegiatan posyandu. Maka akan lebih mudah bagi

kader itu sendiri karena disamping ia melaksanakan tugasnya

sebagai kader ia juga dapat langsung membawa anaknya ke

posyandu pada setiap bulannya untuk ditimbang.

Namun di lain pihak ada kemungkinan pula kader posyandu

yang sudah kawin tidak dapat bekerja sebagai kader secara optimal

65

Page 80: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

karena sikap suami atau isteri yang membatasi partisipasinya diluar

rumah tangga atau karena kesibukannya dalam mengurus rumah

tangganya sendiri menyebabkan kader tidak aktif lagi pada kegiatan

posyandu.

Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan kader yang belum

menikah lebih banyak yang aktif dari pada kader yang sudah

menikah. Hal ini disebabkan karena mereka tidak atau belum

mempunyai pekerjaan yang tetap sehingga mereka berusaha

menyibukkan diri dengan ikut berpartisipasi pada kegiatan posyandu.

Selain itu karena kader posyandu belum menikah menyebabkan ia

masih mempunyai waktu yang banyak untuk melakukan aktivitasnya

dan belum mempunyai tanggung jawab terhadap keluarganya.

Penelitian ini didukung oleh pendapat Rifai (20107) yang menyatakan

bahwa dalam pelaksanaan Posyandu di lapangan (penyuluhan) kader

yang telah menikah lebih diterima keberadaanya di masyarakat

dibanding dengan kader yang belum menikah.

Penelitian lain tentang tentang status perkawinan kader

Posyandu dilakukan oleh Nilawati (2012) yang menyimpulkan bahwa

status perkawinan berkorelasi terhadap keaktifan kader Posyandu

dalam upaya revitalisasi di Kecamatan Samadua Kabupaten Aceh

Selatan.

3. Hubungan Insentif dengan Keaktifan Kader Posyandu

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 84 responden, 33

responden (39,3%) menyatakan insentif yang diberikan tidak sesuai,

66

Page 81: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

terdapat 22 responden (26,3%) yang tidak aktif dan 11 responden

(13,1%) yang aktif dalam kegiatan Posyandu. Sedangkan dari 51

responden (60,7%) menyatakan insentif yang diberikan sesuai,

terdapat 6 responden (7,1%) yang tidak aktif dan 45 responden

(53,6%) yang aktif dalam kegiatan Posyandu.

Hasil analisis uji statistik dengan menggunakan chi square

menunjukkan bahwa ρ value = 0,000 < α = 0,05 maka Ha diterima. Ini

berarti ada hubungan antara insentif dengan keaktifan kader

Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari

tahun 2018 pada taraf kepercayaan 95% (α = 0,05).

Insentif yang diberikan kepada kader Posyandu dalam bentuk

materi dan non materi yang diperoleh dari Pemerintah Daerah

maupun dari pihak Puskesmas akan menjadi pendorong bagi kader

dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu. Namun berdasarkan

informasi yang diperoleh bahwa insentif yang diperoleh untuk kader

aktif rata-rata sebanyak Rp. 150.000., yang dibayarkan setiap 3 bulan

sekali.

Pemberian insentif kepada kader merupakan salah satu bentuk

tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi kader. Motivasi

merupakan suatu dorongan dari dalam diri probadi seseorang untuk

melakukan suatu pekerjaan dan dorongan ini muncul karena adanya

faktor eksternal yang mampu mempengaruhi seseorang. Motivasi

sangat ditentukan dari dua sisi. Sisi pertama secara internal yaitu

motivasi muncul akibat adanya kekuatan yang lahir dalam diri

67

Page 82: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

seseorang misalnya ada rasa tanggung jawab atau rasa memiliki

terhadap suatu pekerjaan. Sisi kedua secara ekternal yaitu motivasi

muncul diakibatkan ada pengaruh luar yang mampu mempengaruhi

diri pribadi seseorang misalnya gaji yang layak atau penilaian prestasi

yang obyektif.

Sebagai tenaga relawan dalam bidang kesehatan masyarakat

seorang kader dituntut untuk memberikan pelayanan secara sukrela

dan ikhlas kepada masyarakat tanpa mengharapkan imbalan ataupun

pamrih tetapi disisi lain seorang kader adalah juga seorang personal

yang mempunyai kebutuhan yang sama dengan orang lain berupa

kebutuhan dasar, material dan penghargaan dari orang lain. Oleh

karena itu seyogyanya kader diberi bantuan pembiayaan untuk

memenuhi kebutuhannya juga berupa rewad atau penghargaan.

Bentuk insentif yang diberikan oleh Pemda Kota Kendari melalui

Dinas Kesehatan kepada kader dalam bentuk honorarium (materi)

sebesar Rp. 50.000,- untuk setiap kader Posyandu dan imbalan

pelayanan kesehatan gratis bagi kader dan keluarganya di

Puskesmas, dan insentif non materi berupa pujian.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Martinah (2015) yang menyimpulkan bahwa kader yang

memperoleh imbalan yang cukup akan lebih aktif dalam pelaksanaan

Posyandu dibandingkan dengan kader memperoleh insentif yang

kurang memadai sehingga akan mempengaruhi kinerja kader

Posyandu. Penelitian serupa dilakukan oleh Nurhaeni (2015) yang

68

Page 83: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

menyimpulkan bahwa insentif merupakan salah satu faktor yang

menjadi motivasi kader dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu di

wilayah kerja Puskesmas Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan.

69

Page 84: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah

dikemukakan di atas, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Sebagian besar kader memiliki sikap positif dalam kegiatan Posyandu

sebanyak 52 orang (61,9%).

2. Sebagian besar kader Posyandu belum menikah sebanyak 57 orang

(67,9%).

3. Sebagian besar kader menyatakan bahwa insentif yang diberikan

sesuai, yakni sebanyak 51 orang (60,7%).

4. Ada hubungan sikap dengan keaktifan kader Posyandu di Wilayah

Kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari tahun 2018 (ρ value =

0,003 < α = 0,05).

5. Ada hubungan status perkawinan dengan keaktifan kader Posyandu

di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari tahun 2018 (ρ

value = 0,001 < α = 0,05).

6. Ada hubungan insentif dengan keaktifan kader Posyandu di Wilayah

Kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari tahun 2018 (ρ value =

0,000 < α = 0,05).

B. Saran

1. Disarankan bagi Dinas Kesehatan Kota Kendari agar dalam membuat

perencanan untuk mengalokasikan anggaran sebagai upaya

70

Page 85: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

revitalisasi Posyandu yang ada disetiap wilayah kerja Puskesmas

dalam kota.

2. Disarankan bagi pihak Puskesmas untuk melaksanakan pelatihan

atau penyegaran kader Posyandu dan secara berkesinambungan

disesuaikan dengan masalah dan kebutuhan kader Posyandu saat

ini.

3. Aspek motivasi terutama dalam hal pemberian Insentif atau

kompensasi kepada kader Posyandu masih perlu diperhatikan

sehingga mendorong kader melaksanakan kegiatan yang dilimpahkan

kepadanya secara lebih profesional dan bertanggungjawab

4. Diharapkan adanya penelitian lanjutan yang berhubungan dengan

penelitian ini untuk mengkaji lebih lanjut mengenai determinan yang

berhubungan dengan keaktifan kader Posyandu menggunakan

variabel lainnya.

71

Page 86: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmito, 2010. Sistem Kesehatan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Agustina, 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keaktifan Kader

Posyandu Dalam Wilayah Kerja Pukesmas Peusangan Siblah Krueng Bireuen. Skripsi. Banda Aceh: Diploma IV Kebidanan STIKes U’Budiyah.

Alamsyah, 2013. Pemberdayaan Gizi: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:

Medical Book. Alwi, 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi 4. Jakarta: Balai Pustaka. Cahyo, Ismawati S., 2010. Posyandu dan Desa Siaga. Jakarta: Nuha

Medika. Dinkes Prov. Sultra. 2016. Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara Tahun 2016.

Kendari: Dinkes Prov. Sultra. Dinkes Kota Kendari, 2016. Profil Kesehatan Kota Kendari Tahun 2016.

Kendari: Dinkes Kota Kendari. Dinkes Kota Kendari, 2018. Laporan Posyandu Kota Kendari Tahun 2017.

Kendari: Dinkes Kota Kendari. Hasanah, R., 2014. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keaktifan

Kader Dalam Kegiatan Posyandu (Studi Di Puskesmas Palasari Kabupaten Subang). Jurnal Kesehatan Masyarakat. Bandung: Stikes Jenderal A. Yani Cimahi.

Hidayat, A., 2010. Metode Penelitian Kesehatan: Pradigma Kuantitatif.

Jakarta: Hearh Books. Karwati, 2011. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta: Trans Info Media. Kemenkes RI, 2010. Pedoman Kegiatan Kader di Posyandu. Jakarta:

Depkes RI. Kemenkes RI, 2012. Buku Pegangan Kader Posyandu. Jakarta: Kemenkes

RI.

Kemenkes RI. 2016. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016. Jakarta: Kemenkes RI.

Page 87: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

Naim, Umar. 2010. Posyandu: Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat. Yogyakarta: Penerbit Kareso.

Notoatmodjo S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta. ____________, 2012. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta:

Rineka Cipta. Nurfitriani, 2010. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keaktifan Kader

Posyandu Di Puskesmas Tanete Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba Tahun 2010. Skripsi. Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin.

Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi 3. Jakarta:

Salemba Medika. Prang, R. 2013. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Keaktifan Kader

Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Tareran Kecamatan Tareran Kabupaten Minahasa Selatan. Jurnal. Manado: Universitas Sam Ratulangi.

Prasetyawati, A.E., 2012. Kesehatan Ibu Dan Anak. Yogyakarta: Nuha

Medika. Puskesmas Perumnas, 2018. Profil Kesehatan Perumnas Kota Kendari,

Sulawesi Tenggara. Rochmawati, 2010. Hubungan antara Keaktifan Kader Kesehatan dengan

Pengembangan Program Desa Siaga di Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen. Karya Tulis Ilmiah. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Roesli, 2017. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keaktifan Kader

Posyandu Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Tumpaan Kabupaten Minahasa Selatan. Jurnal. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Manado: Universitas Sam Ratulangi

Siagian, R., 2015. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keaktifan

Kader Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Matsum Tahun 2015. Karya Tulis Ilmiah. Medan: Stikes Sumatera Utara.

Sugiyono. 2010. Metodologi Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suryabrata, 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pres.

73

Page 88: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

Tirayoh, N. 2015. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keaktifan Kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kema Kecamatan Kema Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Manado: Universitas Sam Ratulangi

74

Page 89: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

Lampiran 1.

SURAT PERMOHONAN PENGISIAN KUESIONER

Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Permohonan Pengisian Kuesioner Kepada Yth. Saudara ............................ Di – Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari Dengan Hormat,

Dalam rangka penulisan Skripsi yang berjudul: ”Faktor-Faktor yang

Berhubungan dengan Keaktifan Kader Posyandu di Wilayah Kerja

Puskesmas Perumnas Kota Kendari Tahun 2018”, maka saya mohon

dengan hormat kepada saudara untuk menjawab beberapa pertanyaan

kuesioner (angket penelitian) yang telah disediakan. Jawaban saudara

diharapkan objektif (diisi apa adanya).

Kuesioner ini bukan tes psikologi, maka dari itu saudara tidak perlu

takut atau ragu-ragu dalam memberikan jawaban yang sejujur-jujurnya.

Artinya, semua jawaban yang saudara berikan adalah benar dan jawaban

yang diminta adalah sesuai dengan kondisi yang terjadi. Oleh karena itu,

data dan identitas saudara akan dijamin kerahasiaannya.

Demikian atas perhatian dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.

Kendari, Mei 2018 Ttd ...................................

Page 90: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

Lampiran 2.

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN RESPONDEN

Dalam rangka memenuhi salah satu syarat penulisan skripsi yang

berjudul “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keaktifan Kader

Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari Tahun

2018”, maka saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ...........................................................

Alamat : ...........................................................

Menyatakan Bersedia/Tidak Bersedia*) menjadi responden dalam penelitian

ini.

Kendari, 2018

Hormat Saya,

(............................................)

Responden

*) Coret yang tidak perlu

Page 91: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

Lampiran 3.

LEMBAR KUESIONER Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keaktifan Kader Posyandu di

Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kota Kendari Tahun 2018

Identitas Responden 1. Nama Kader : …………………………

2. Umur : .......... tahun

3. Pendidikan : ........................................

4. Status Perkawinan : a. Sudah Menikah b. Belum Menikah

5. Pekerjaan : ........................................

6. Insentif : Rp. ............................. / Triwulan

7. Alamat : ........................................

Keaktifan Kader Posyandu Dalam 1 tahun terakhir, berapa kali saudara melakukan kegiatan di Posyandu? a. 5 kali b. 6 Kali c. 7 Kali d. ≥ 8 kali

Page 92: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

Sikap Kader Posyandu

No Pernyataan Alternatif

SS S TS STS

1 Saya mengetahui peran saya di Posyandu

2 Saya selalu melakukan tugas yang sudah diberikan kepada saya

3 Saya merasa senang menjadi seorang kader Posyandu

4 Saya mau menyebarkan informasi jika ada kegiatan Posyandu

5 Saya tidak terbebani untuk menjadi seorang kader

6 Saya mampu berinteraksi dengan peserta Posyandu dengan baik

7 Saya mampu menangani kegiatan Posyandu tanpa dibantu rekan lain

8 Saya mampu memberikan solusi jika ada yang berkonsultasi

9 Saya mampu memberikan contoh hidup sehat kepada masyarakat desa

10 Saya merasa senang dengan melayani peserta Posyandu yang datang

Page 93: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh
Page 94: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh
Page 95: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh
Page 96: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh
Page 97: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh
Page 98: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

Lampiran 5. Hasil Analisis Chi Square dengan Menggunakan Program SPSS

Sikap * Keaktifan_Kader

Crosstab

Keaktifan_Kader

Total Tidak Aktif Aktif

Sikap Negatif Count 17 15 32

Expected Count 10.7 21.3 32.0

% within Sikap 53.1% 46.9% 100.0%

% within Keaktifan_Kader 60.7% 26.8% 38.1%

% of Total 20.2% 17.9% 38.1%

Positif Count 11 41 52

Expected Count 17.3 34.7 52.0

% within Sikap 21.2% 78.8% 100.0%

% within Keaktifan_Kader 39.3% 73.2% 61.9%

% of Total 13.1% 48.8% 61.9%

Total Count 28 56 84

Expected Count 28.0 56.0 84.0

% within Sikap 33.3% 66.7% 100.0%

% within Keaktifan_Kader 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 33.3% 66.7% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 9.112a 1 .003

Continuity Correctionb 7.730 1 .005

Likelihood Ratio 9.035 1 .003

Fisher's Exact Test .004 .003

Linear-by-Linear Association 9.003 1 .003

N of Valid Cases 84

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10.67.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 99: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

Status_Perkawinan * Keaktifan_Kader

Crosstab

Keaktifan_Kader

Total Tidak Aktif Aktif

Status_ Perkawinan

Sudah Menikah

Count 16 11 27

Expected Count 9.0 18.0 27.0

% within Status_Perkawinan 59.3% 40.7% 100.0%

% within Keaktifan_Kader 57.1% 19.6% 32.1%

% of Total 19.0% 13.1% 32.1%

Belum Menikah

Count 12 45 57

Expected Count 19.0 38.0 57.0

% within Status_Perkawinan 21.1% 78.9% 100.0%

% within Keaktifan_Kader 42.9% 80.4% 67.9%

% of Total 14.3% 53.6% 67.9%

Total Count 28 56 84

Expected Count 28.0 56.0 84.0

% within Status_Perkawinan 33.3% 66.7% 100.0%

% within Keaktifan_Kader 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 33.3% 66.7% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 12.035a 1 .001

Continuity Correctionb 10.377 1 .001

Likelihood Ratio 11.765 1 .001

Fisher's Exact Test .001 .001

Linear-by-Linear Association 11.892 1 .001

N of Valid Cases 84

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9.00.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 100: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

Insentif * Keaktifan_Kader

Crosstab

Keaktifan_Kader

Total Tidak Aktif Aktif

Insentif Tidak Sesuai

Count 22 11 33

Expected Count 11.0 22.0 33.0

% within Insentif 66.7% 33.3% 100.0%

% within Keaktifan_Kader 78.6% 19.6% 39.3%

% of Total 26.2% 13.1% 39.3%

Sesuai Count 6 45 51

Expected Count 17.0 34.0 51.0

% within Insentif 11.8% 88.2% 100.0%

% within Keaktifan_Kader 21.4% 80.4% 60.7%

% of Total 7.1% 53.6% 60.7%

Total Count 28 56 84

Expected Count 28.0 56.0 84.0

% within Insentif 33.3% 66.7% 100.0%

% within Keaktifan_Kader 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 33.3% 66.7% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 27.176a 1 .000

Continuity Correctionb 24.762 1 .000

Likelihood Ratio 27.979 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association 26.853 1 .000

N of Valid Cases 84

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11.00.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 101: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh

Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian

Kegiatan Penelitian Pengisian Kuesioner Oleh Kader Posyandu

Page 102: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh
Page 103: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh
Page 104: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh
Page 105: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN … Skripsi An. Dian Pratiwi.pdfPosyandu terdiri dari Posyandu Balita dan Lansia (Adisasmito, 2010). Penyelenggaraan upaya kesehatan dari, oleh