FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ... - ARTIKEL.pdfkelompok tani akan terjalin kerjasama antara...

14
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKOMPAKAN ANGGOTA KELOMPOK TANI KELAS PEMULA DI KECAMATAN SEKERNAN KABUPATEN MUARO JAMBI JURNAL FATHNIAH JURUSAN/PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI 2017

Transcript of FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ... - ARTIKEL.pdfkelompok tani akan terjalin kerjasama antara...

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ... - ARTIKEL.pdfkelompok tani akan terjalin kerjasama antara individu anggota kelompok dalam proses belajar, proses berproduksi, pengolahan hasil

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

KEKOMPAKAN ANGGOTA KELOMPOK TANI

KELAS PEMULA DI KECAMATAN SEKERNAN

KABUPATEN MUARO JAMBI

JURNAL

FATHNIAH

JURUSAN/PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

2017

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ... - ARTIKEL.pdfkelompok tani akan terjalin kerjasama antara individu anggota kelompok dalam proses belajar, proses berproduksi, pengolahan hasil

LEMBAR PENGESAHAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

KEKOMPAKAN ANGGOTA KELOMPOK TANI

KELAS PEMULA DI KECAMATAN SEKERNAN

KABUPATEN MUARO JAMBI

FATHNIAH

D1B012030

Menyetujui,

Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing II

Ir. Arsyad Lubis, M.Si Tri Suratno, S.Kom, M.Kom

NIP. 19600203 198803 1 002 NIP. 19831030 200604 1 002

Mengetahui,

Ketua Jurusan/Program Studi Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Jambi

Ir. Emy Kernalis, M.P

NIP.19590520 198603 2 002

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ... - ARTIKEL.pdfkelompok tani akan terjalin kerjasama antara individu anggota kelompok dalam proses belajar, proses berproduksi, pengolahan hasil

1

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKOMPAKAN ANGGOTA KELOMPOK TANI KELAS PEMULA DI KECAMATAN SEKERNAN KABUPATEN MUARO

JAMBI

Fathniah 1) , Arsyad Lubis 2) , Tri Suratno 2) 1) Mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi

2) Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi Email: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) kekompakan anggota kelompok tani pemula di Kecamatan Sekernan (2) faktor-faktor yang berhubungan dengan kekompakan anggota kelompok tani di Kecamatan Sekernan (3) hubungan antara kekompakan anggota kelompok tani dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Simple Random Sampling. Untuk menjawab tujuan-tujuan tersebut digunakan tabulasi, analisis deskriptif melalui skoring, dan analisis Chi-Square (X²). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keikutsertaan anggota dalam kegiatan dikelompok tani di daerah penelitian relatif baik dimana ada 70,7% aktif dalam kegiatan kelompok. Dari hasil penelitian diketahui kepemimpinan kelompok tani tergolong relatif sesuai, homogenitas anggota kelompok tani tergolong relatif homogen, dukungan dan pengakuan dari pemerintah tergolong kuat, serta dukungan dan pengakuan dari tokoh masyarakat tergolong relatif kuat yaitu. Terdapat hubungan yang nyata antara kekompakan anggota kelompok tani dengan kepemimpinan kelompok tani, homogenitas anggota kelompok tani, dukungan dan pengakuan dari pemerintah, serta dukungan dan pengakuan dari tokoh masyarakat di Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi.

Kata Kunci : Faktor-faktor, Hubungan, Kekompakan Kelompok

ABSTRAC This Research was aimed to know : (1) The compactness of the members of the

beginner farmer group in Sekernan Subdistrict. (2) the factors that related to the

cohesiveness of the members of the farmer group in Sekernan Subdistrict. (3) The

relationship between cohesiveness of farmer group members with their factors.

Sampling was done by Simple Random Sampling method. The data were analyzed in

Tabulation method, analyzed descriptively, chi-Square analysis (X²). The results of the

research showed that 70.7% of farmer groups are active in group activities and it’s

known that farmer group leadership is relatively appropriate, homogeneity of farmer

group member is relatively homogeneous, support and acknowledgment from

government is strong, and support and acknowledgment from community figure is

relatively strong. This research is also known that farmer group leadership, homogeneity

of farmer group member, support and acknowledgment from government, and support

and recognition from community leaders there is a real relationships with cohesiveness

of farmer group members in Sekernan District Muaro Jambi regency.

Keywords : Factors, Relationships, Group Cohesiveness

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ... - ARTIKEL.pdfkelompok tani akan terjalin kerjasama antara individu anggota kelompok dalam proses belajar, proses berproduksi, pengolahan hasil

2

PENDAHULUAN

Pembangunan nasional yang ditetapkan oleh Kabinet Indonesia akan terus dikembangkan, dimana sektor pertanian harus maju dan tangguh dapat mampu berperan sebagai penyedia pangan, penopang industri dan mampu mendorong pemerataan pertumbuhan dinamika pedesaan. Petani dalam proses pembangunan pertanian adalah insan pembangunan yang berperan sebagai pelaku utama. Sebagai pelaku utama petani dengan kelompoknya mempunyai potensi yang sangat besar untuk dikembangkan menuju usahatani yang produktif dan menguntungkan. Namun demikian disadari bahwa saat ini belum semua petani menjadi anggota kelompok tani atau pun kalau sudah berkelompok, tingkat kemampuannya masih beragam (Syamsuddin,1999).

Pada hakekatnya kelompok tani merupakan sasaran untuk mencapai tujuan penyuluhan pertanian yaitu peningkatan produksi dan produktivitas usahatani, dengan kata lain bahwa kelompok tani berfungsi sebagai tempat pendidikan dan bekerjasama bagi para petani. Tujuan akhirnya adalah meningkatkanya produktivitas usahatani dalam rangka menuju kepada kesejahteraan petani beserta keluarganya. Melalui pendekatan kelompok tani akan terjalin kerjasama antara individu anggota kelompok dalam proses belajar, proses berproduksi, pengolahan hasil dan pemasaran hasil untuk peningkatan pendapatan dan penghidupan yang layak.

Pendekatan kelompok akan menjalin kerjasama antara individu kelompok dalam proses belajar, proses berproduksi, pengolahan hasil dan pemasaran hasil untuk peningkatan pendapatan dan penghidupan yang layak. Kelompok tani adalah kumpulan petani yang tumbuh berdasarkan keakraban dan keserasian, serta kesamaan kepentingan dalam memanfaatkan sumberdaya pertanian untuk bekerjasama meningkatkan produktivitas usahatani dan kesejahteraan anggotanya yang dipimpin oleh seorang ketua yang disebut kontak tani.

Kelompok tani adalah petani yang dibentuk atas dasar kesamaan atau keserasian sesama dalam lingkungan ekonomi maupun sosial yang dipimpin oleh seorang ketua yang disebut dengan kontak tani. Kelompok tani didefinisikan sebagai kumpulan orang - orang tani atau petani, yang terdiri atas petani dewasa, pria dan wanita, tua dan muda, yang terikat secara informal dalam suatu wilayah kelompok atas dasar keserasian dan kebutuhan bersama serta berada di lingkungan pengaruh dan pimpinan seorang kontak tani (Departemen pertanian RI, 1980 dalam Mardikanto, 1993).

Kekompakan kelompok tani adalah daya lekat yang menunjukkan rasa keterikatan anggota terhadap kelompoknya yang terjadi sebagai resultante dari segala kekuatan petani yang terlibat dalam kelompok tani tersebut untuk tetap aktif berperan dalam kelompok tani (Syamsuddin,1987). Dalam setiap kelompok tani pasti mengalami dan merasakan hal yang sama yaitu Semakin berjalannya waktu dan semakin meningkatnya kebutuhan hidup petani akan semakin membebani tanggung jawab hidup seorang petani. Mungkin inilah salah satu penyebab mengapa semakin terkikisnya kekompakan sebuah kelompok tani. Berdasarkan latarbelakang yang dikemukakan maka penelitian ditujukan Untuk mengetahui : 1) kekompakan anggota kelompok tani kelas pemula di Kecamatan Sekernan 2) faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kekompakan anggota kelompok tani di kecamatan sekernan 3) hubungan antara kekompakan anggota kelompok tani dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya di Kecamatan Sekernan.

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ... - ARTIKEL.pdfkelompok tani akan terjalin kerjasama antara individu anggota kelompok dalam proses belajar, proses berproduksi, pengolahan hasil

3

METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) di Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi. Daerah ini ditentukan dengan dengan pertimbangan, bahwa Kecamatan Sekernan memiliki jumlah Kelompok Tani kelas pemula yang aktif dan menyebar lebih merata bila dibandingkan dengan Kecamatan Lain yang ada di Kabupaten Muaro Jambi. Responden dalam penelitian ini adalah kelompok tani kelas pemula di Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi. Metode dalam penelitian ini menggunakan cara acak sederhana (random sampling). dengan rincian di Desa Tunas Mudo 12 petani, Desa Sekernan 24 petani, Desa Berembang 18 petani, dan Desa Rantau Majo 21 petani.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data primer diperoleh dari hasil pengamatan secara langsung melalui wawancara dengan petani responden dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuisioner) yang telah disiapkan. Data sekunder diperoleh dari Literatur, laporan penelitian dan hasil publikasi, ataupun berbagai bentuk informasi dari instansi yang ada kaitannya dengan penelitian ini. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode survei. Kekompakan anggota kelompok tani dengan faktor-faktor kekompakan dilakukan dengan menggunakan skor pada setiap parameter yang diukur. Analisis data yang digunakan untuk mengukur hubungan kekompakan dengan faktor-faktor kekompakan anggota kelompok tani dianalisis menggunakan uji Chi-Square untuk tabel kontingensi 2 x 2 dengan rumus :

Sedangkan bila terdapat sel yang berisi frekuensi < 5 digunakan rumus sebagai berikut :

Dimana : N = Jumlah pengamatan / sampel Nilai χ2 dihitung dengan derajat bebas (db) = 1, kaidah pengambilan keputusan α=5%, pada tingkat kepercayaan 90% adalah 3,84. Dalam pengujian χ2 hitung dibandingkan dengan nilai χ2 tabel, dengan ketentuan sebagai berikut:

Terima H0, Tolak H1 Jika χ 2 hitung ≤ χ 2 tabel

Tolak H0, terima H1 χ 2 hitung ≥ χ 2 tabel

Dimana: Terima H0 = Tidak terdapat hubungan antara kekompakan dengan faktor-faktor yang

mempengaruhinya. Terima H1 = Terdapat hubungan antara kekompakan dengan faktor-faktor yang

mempengaruhinya. Untuk menghitung atau mengukur derajat kontigensi dengan menggunakan

rumus Statistik Non Parametrik (Sidney Siegel, 2011) sebagai berikut :

Chit =

Dimana : C : Kontigensi

: Nilai Chi-Square

N : Jumlah sampel C max : Nilai Koefesien kontingensi maxsimum M : Jumlah kolom / baris yang paling besar a. Hubungan digolongkan lemah apabila nilai terletak diantara 0 – 0,353 b. Hubungan digolongkan kuat apabila nilai terletak antara 0,354 – 0,707

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ... - ARTIKEL.pdfkelompok tani akan terjalin kerjasama antara individu anggota kelompok dalam proses belajar, proses berproduksi, pengolahan hasil

4

Selanjutnya untuk mengukur keeratan hubungan antar variabel digunakan formulasi sebagai berikut :

Keterangan : r = Koefisien keeratan hubungan

² = Nilai Chi-Square

N = Jumlah Sampel Kemudian untuk melihat adanya hubungan antar variabel digunakan rumus yaitu :

Dimana : H0 ; r = 0 H1 ; r

Jika t hitung ( ≤ t table = (α = 5 % db = N-2 ) } Terima H0 Jika t hitung ( ≥ t table = (α = 5 % db = N-2 ) } Tolak H0 Dimana : H0 : Tidak terdapat derajat hubungan yang nyata antara kekompakan dengan faktor-

faktor yang mempengaruhi Hi: Terdapat derajat hubungan yang nyata antara kekompakan dengan faktor-

faktor yang mempengaruh

HASIL DAN PEMBAHASAN

Identitas Petani Umur Petani

Umur petani merupakan salah satu hal yang penting dalam berusahatani karena sangat berpengaruh terhadap kemampuan fisik, mental serta cara berpikir seseorang terhadap kemampuannya. Pada umumnya tingkat umur yang lebih muda cenderung cara berpikirnya lebih kuat dibandingkan umur yang lebih tua karena cara berpikirnya lebih lambat dalam pengambilan keputusan. Hernanto (1998) menyatakan bahwa pada umumnya petani yang berumur tua, pertimbangan dan pengambilan keputusannya relatif lebih rendah dibandingkan dengan petani yang relatif lebih muda dan sehat, memilki kemampuan fisik yang lebih cepat dan menerima hal-hal baru yang dianjurkan.

Umur petani yang masih tergabung dalam kelompok tani di Kecamatan Sekernan lebih dari 50% mayoritas berada dalam golongan usia produktif. Umur produktif dalam berusahatani adalah mereka yang berada pada batas umur 15-55 Tahun. Jumlah petani sampel yang berada dalam usia produktif pada lokasi penelitian sebanyak 65 petani atau sebesar 86,7%. Tingkat Pendidikan

Pendidikan formal merupakan pendidikan yang ditempuh oleh seseorang dengan sistem pendidikan sekolah. Tingkat pendidikan petani merupakan salah satu hal yang penting karena sangat berpengaruh terhadap pengetahuan dan cara berfikir petani. Menurut Hernanto (1998), keterbatasan tingkat pendidikan akan mempengaruhi cara berfikir menerima ataupun menolak hal-hal baru. Tingkat pendidikan yang didapat petani responden berada dikelompok tamat pada tingkat Sekolah Dasar (SD) yaitu dengan jumlah 51% dengan jumlah 38 petani. Dikecamatan Sekernan terdapat 31

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ... - ARTIKEL.pdfkelompok tani akan terjalin kerjasama antara individu anggota kelompok dalam proses belajar, proses berproduksi, pengolahan hasil

5

sekolah dasar, tingkat SMP terdapat 8 buah sekolah, tingkat SMA/SMK terdapat 4 buah sekolah. Agama

Pelayan kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa senantiasa dikembangkan dan ditingkatkan untuk kehidupan masyarakat dan mengatasi berbagai masalah sosial budaya yang mungkin dapat menghambat kemajuan bangsa. Di kecamatan sekernan terdapat 39 masjid dan 57 surau/langgar. Jumlah Anggota Keluarga

Anggota keluarga merupakan orang yang tinggal bersama dalam satu rumah yang memiliki hubungan keluarga. Jumlah anggota keluarga akan mempengaruhi tingkat kerja petani karena semakin banyak anggota keluarga maka semakin giat seorang petani untuk bekerja karena memiliki banyak tanggungan keluarga. Jumlah tanggungan keluarga responden anggota yang terbesar adalah jumlah anggota keluarga 3 sampai 4 orang, yaitu sebanyak 32 orang dengan persentase sebesar 43%. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga (suami), istri dan anak. Hal ini dapat mempengaruhi petani dalam mengelola usahataninya karena semakin besar jumlah tanggungan keluarga maka semakin besar jumlah tenaga kerja dalam keluarga tersebut serta semakin besar jumlah anggota keluarga maka akan semakin besar pulalah kebutuhan dan pengeluaran keluarga tersebut. Keadaan Kelompok Tani

Di Kecamatan Sekernan terdapat sebanyak 44 kelompok tani bidang tanaman pangan yang tersebar di 11 desa. Jumlah kelompok tani di daerah penelitian yaitu Desa Tunas Mudo, Desa Sekernan, Desa Berembang dan Desa Rantau Majo yaitu sebanyak 25 kelompok tani dengan klasifikasi kelas kemampuan pemula.

Kekompakan Kelompok Tani

Kesamaan Tindakan

Pembersihan Lahan Pada kegiatan pembersihan lahan sawah di Kecamatan Sekernan Kabupaten

Muaro Jambi dilakukan secara bergotong royong dengan sesama petani yang berada disekitar hamparan lahan sawah. Pembersihan dilakukan secara bertahap perlahan sawah. Petani membersihkan lahan sawah miliknya dibantu dengan petani lain agar kegiatan tersebut cepat selesai dibersihkan, lalu petani-petani membersihkan lahan milik petani yang lain, begitu pula seterusnya hingga seluruh lahan sawah selesai dibersihkan semuanya.

Pemupukan Pada kegiatan pemupukan petani di Kecamatan Sekernan menggunakan jenis

pupuk yang sama yaitu pupuk organic, pupuk urea, pupuk TSP dan pupuk NPK. Pemberian pupuk di lokasi penelitian umumnya dilakukan tiga kali dalam satu kali proses produksi, yakni pada saat pengolahan lahan, umur tanaman tiga minggu dan pada umur tanaman padi dua bulan.

Pemberantasan Hama dan Penyakit Pada kegiatan pemberantasan hama dan penyakit di daerah penelitian

dilakukan secara bersama-sama, menggunakan pestisida dengan cara menyemprot ke tanaman padi untuk mengurangi hama keong mas biasanya petani mengatasinya dengan cara mengumpulkan keong mas yang ada dilahan kemudian dimusnahkan/dijadikan sebagai pakan bebek.

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ... - ARTIKEL.pdfkelompok tani akan terjalin kerjasama antara individu anggota kelompok dalam proses belajar, proses berproduksi, pengolahan hasil

6

Waktu Panen pada kegiatan panen di daerah penelitian dilakukan secara bersama/terjadwal

agar kegiatan pemanenan dapat dilakukan secara efektif. Pemanenan dilakukan saat warna bulir padi sebagian besar sudah mulai menguning.

Penyuluhan dan Latihan Pada kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh PPL (Penyuluh Pertanian Lapang)

dilakukan selama periode musim tanam yaitu bulan april-september dan oktober-maret. Penyuluhan yang dilakukan oleh PPL bukan hanya terjadwal tetapi dilakukan berdasarkan kondisi lahan dan permasalahan yang dihadapi oleh petani. Untuk pelatihan petani biasanya dilakukan sekali dalam satu tahun.

Pertemuan/Rapat Pertemuan/rapat kelompok tani yang dilakukan oleh petani dan anggotanya

dilakukan secara rutin sebulan sekali dengan membahas tentang struktur organisasi kelompok tani, untuk memperoleh benih dan pupuk, serta diskusi tentang permasalahan yang dihadapi oleh petani di lahan sawah seperti penanggulangan hama dan penyakit.

Kesepakatan Terhadap Tujuan Kelompok

Kesepakatan terhadap tujuan kelompok merupakan gambaran yang diharapkan anggota yang akan dicapai oleh kelompok. Tujuan kelompok harus jelas serta diketahui oleh seluruh anggota dan untuk mencapai tujuan kelompok tersebut diperlukan aktivitas bersama oleh para anggota.

Pengakuan Terhadap Kepemimpinan Kelompok Dalam kepemimpinan terdapat aktivitas menerima kepemimpinan dan aktivitas

memberi kepemimpinan yang merupakan dua macam aktivitas yang berbeda, pihak yang memimpin dapat menjadi pemimpin yang baik dan pihak yang dipimpin dapat menjadi pengikut yang baik.

Kerjasama Kelompok Kerjasama kelompok yaitu keinginan untuk bekerja sama dengan orang lain secara

kooferatif dan menjadi bagian dari kelompok. Kelompok disini dalam artian luas yaitu sekelompok individu yang menyelesaikan suatu tugas atau proses secara bersama-sama dan saling membantu .

Kesadaran Menjadi Anggota Setiap anggota kelompok memiliki kesadaran bahwa ia adalah bagian dari

kelompok tersebut. Adanya hubungan timbal balik antar anggota, adanya faktor pengikat seperti kesamaan ideologi, kesamaan kepentingan atau kesamaan nasib yang memiliki struktur, kaidah dan pola berperilaku, bersistem dan berproses.

Gambar 1. Distribusi Frekuensi dan Persentase Petani Sampel Berdasarkan Skor

Kekompakan Anggota Kelompok Tani

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ... - ARTIKEL.pdfkelompok tani akan terjalin kerjasama antara individu anggota kelompok dalam proses belajar, proses berproduksi, pengolahan hasil

7

Gambar 1 menunjukkan bahwa keikutsertaan anggota dalam kegiatan dikelompok tani di daerah penelitian relatif baik dimana ada 70,7% aktif dalam kegiatan kelompok. Adanya keikutsertaan anggota dalam kegiatan-kegiatan yang ada didalam kelompok tani berhubungan dengan empat faktor yaitu kepemimpinan kelompok tani, homogenitas anggota kelompok tani, dukungan dan pengakuan dari pemerintah, dan dukungan dan pengakuan dari tokoh masyarakat.

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kekompakan Anggota Kelompok Tani Kepemimpinan Kelompok Tani

Kepemimpinan kelompok tani suatu tindakan atau cara seseorang yang bertugas memimpin atau mengkoordinasikan suatu kegiatan kelompok tani. Kepemimpinan merupakan gaya kepemimpinan sebagai gaya yang diterapkan oleh seseorang pemimpin pada situasi tertentu, dan tercapainya tujuan yang ditetapkan (Totok Mardikanto, 1993). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data penilaian kepemimpinan kelompok tani dapat dilihat seperti Gambar 2.

Gambar 2. Distribusi Frekuensi Dan Persentase Petani Sampel Berdasarkan

Kepemimpinan Kelompok Tani Gambar 2 menunjukkan bahwa kepemimpinan kelompok tani berhubungan

dengan tingkat kekompakan anggota kelompok tani, dari hasil penelitian diketahui anggota kelompok menyukai kinerja pemimpinnya sehingga mempengaruhi kekompakan didalam kelompok. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kepemimpinan kelompok tani tergolong sesuai yaitu sebesar 62,7 % dan 37,3% memiliki kepemimpinan yang tidak sesuai, sehingga dapat dikatakan bahwa kepemimpinan kelompok tani di daerah penelitian tergolong sesuai.

Menurut Unang Yunasaf (2007) menyatakan bahwa kepemimpinan akan muncul ketika satu anggota kelompok (ketua kelompok) dapat memotivasi atau memberi kompetensi pada yang lain didalam kelompok dan ketua kelompok yang kepemimpinannya baik atau sangat tinggi memiliki kemampuan yang lebih baik atau lebih tinggi didalam memperngaruhi anggota lainnya. Homogenitas Anggota Kelompok Tani

Homogenitas (kesamaan) dalam kelompok dapat mendukung kekompakan kelompok, karena anggota yang homogen akan menimbulkan rasa senasib sepenanggungan. Kelompok semakin kompak jika perbedaan diantara anggota kelompok semakin tidak dirasakan. Demikian juga dengan aktivitas didalam kelompok semakin meningkat, jika rasa kesamaan(homogenitas) diantara anggota semakin meningkat pula.

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ... - ARTIKEL.pdfkelompok tani akan terjalin kerjasama antara individu anggota kelompok dalam proses belajar, proses berproduksi, pengolahan hasil

8

Gambar 3. Distribusi Frekuensi Dan Persentase Petani Sampel Berdasarkan Homogenitas

Anggota Kelompok Tani Gambar 3 menunjukkan bahwa homogenitas anggota kelompok tani sampel

berhubungan dengan tingkat kekompakan anggota kelompok tani. Dari hasil penelitian diketahui bahwa tingkat homogenitas anggota kelompok tani tergolong homogen yaitu 60%, sehingga dapat dikatakan bahwa homogenitas anggota kelompok tani didaerah penelitian tergolong homogen. Menurut Fitria Ningsih (2014) mengatakan bahwa homogenitas (kesamaan) dalam kelompok dapat mendukung kekompakan kelompok karena anggota yang homogen akan menimbulkan ras senasib sepenanggungan. Dukungan dan Pengakuan dari Pemerintah

Dukungan dan pengakuan dari pemerintah dapat dilihat dari kegiatan/ program pemerintah yang dilakukan melalui perlombaan intensifikasi pertanian. Pada dasarnya tujuan perlombaan tersebut adalah untuk memotivasi petani untuk selalu meningkatkan dinamika kelompok taninya melalui kerjasama antara kelompok tani, serta mengembangkan kemitraan antara kelompok tani dengan perusahaan pembimbing. Hasil penelitian atas dukungan dan pengakuan dari pemerintah dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Distribusi Frekuensi Dan Persentase Petani Sampel Berdasarkan Dukungan

Dan Pengakuan Dari Pemerintah Gambar 4 menunjukkan bahwa dukungan dan pengakuan dari pemerintah

terhadap anggota kelompok tani berhubungan dengan tingkat kekompakan anggota kelompok tani. Dari hasil penelitian diketahui bahwa anggota kelompok tani sampel mendapat dukungan dari pemerintah tergolong kuat, yaitu sebesar 62,7% sehingga dapat dikatakan bahwa dukungan dan pengakuan dari pemerintah didaerah penelitian tergolong kuat.

Menurut Sri Nuryanti (2011) menyatakan bahwa kelompok tani saat ini tidak lagi dibentuk atas inisiatif petani dalam memperkuat diri, melainkan kebanyakan merupakan respon dari program-program pemerintah yang mengharuskan petani berkelompok, seperti program bantuan pupuk bersubsidi serta penyuluhan teknologi pertanian. Oleh karena itu, petani yang ingin mendapat fasilitas bantuan program pemerintah harus menjadi anggota kelompok. Dukungan dan Pengakuan dari Tokoh Masyarakat

Adanya dukungan dan pengakuan yang diterima dari berbagai tokoh masyarakat sebagai tokoh pemberi legitimasi terhadap kedudukan dan peranannya juga mempengaruhi terhadap kekompakan anggota kelompok tani. Adanya dukungan dan

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ... - ARTIKEL.pdfkelompok tani akan terjalin kerjasama antara individu anggota kelompok dalam proses belajar, proses berproduksi, pengolahan hasil

9

pengakuan dari tokoh masyarakat diyakini akan mampu merangsang gairah petani untuk berpartisipasi secara aktif dalam melakukan kegiatan usahatani berkelompok. Makin tinggi dukungan dan pengakuan dari tokoh masyarakat, makin tinggi pula tingkat kegairahannya para anggota kelompok tani dalam menunaikan tugasnya yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat kekompakan kelompok tani tersebut.

Gambar 5. Distribusi Frekuensi Dan Persentase Petani Sampel Berdasarkan Dukungan Dan Pengakuan Dari Tokoh Masyarakat

Gambar 5 menunjukkan bahwa dukungan dan pengakuan dari tokoh masyarakat berhubungan dengan tingkat kekompakan anggota kelompok tani. Dari hasil penelitian diketahui bahwa dukungan dan pengakuan dari tokoh masyarakat tergolong kuat yaitu sebesar 58,7% dan 41,3% tergolong lemah. Sehingga dapat dikatakan bahwa dukungan dan pengakuan dari tokoh masyarakat didaerah penelitian tergolong kuat. Menurut Komariah (2004) adanya dukungan dan pengakuan yang diterimanya dari tokoh masyarakat sebagai tokoh pemberi legitimasi terhadap kedudukan dan perannya juga mempengaruhi terhadap kekompakan anggota kelompok tani.

Hubungan Faktor-faktor yang berhubungan dengan Kekompakan Anggota Kelompok Tani di Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kekompakan anggota kelompok tani adalah kepemimpinan kelompok tani, homogenitas anggota kelompok tani, dukungan dan pengakuan dari pemerintah serta dukungan dan pengakuan dari tokoh masyarakat. Hubungan Kepemimpinan dengan Tingkat Kekompakan Anggota Kelompok Tani

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data penelitian kepemimpinan kelompok tani terhadap kekompakan kelompok tani dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini : Tabel 1. Tabel Kontingensi Hubungan Kepemimpinan Kelompok Tani dengan Tingkat

Kekompakan Anggota Kelompok Tani

Tabel 1 memperlihatkan bahwa kepemimpinan kelompok tani yang sesuai dalam kelompok tani lebih tinggi dan akan sangat berpengaruh terhadap anggota yang lain karena akan mendorong anggota kelompok tani untuk tetap aktif dalam kelompok tersebut sehingga kekompakannya pun tetap terjaga dengan baik. Disamping itu Tabel 6 memperlihatkan terdapat hubungan positif antara kepemimpinan kelompok tani dengan kekompakan, dimana jika kepemimpinan kelompok tani sesuai maka anggota kelompok tani cenderung kompak.

Kepemimpinan Kelompok Tani

Tingkat Kekompakan Anggota Kelompok Tani Jumlah

Kompak (tinggi) Tidak Kompak (rendah)

Sesuai 39 8 47

Tidak Sesuai 14 14 28

Jumlah 53 22 75

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ... - ARTIKEL.pdfkelompok tani akan terjalin kerjasama antara individu anggota kelompok dalam proses belajar, proses berproduksi, pengolahan hasil

10

Berdasarkan uji statistik ( Uji Chi-Square ) didapat nilai X²hit adalah 9,21 dan X²tab

adalah 3,84, jika X²hit ≥ X²tab maka keputusannya adalah tolak H0 dan terima H1 artinya kepemimpinan kelompok tani berhubungan dengan tingkat kekompakan anggota kelompok tani. Nilai Chit yang didapat adalah 0,33 dan Cmax 0,707, artinya nilai derajat hubungan antara kedua variabel tergolong lemah yaitu sebesar 33%. Keeratan hubungan kepemimpinan kelompok tani dengan tingkat kekompakan anggota kelompok tani adalah 0,47. Selanjutnya nilai thit adalah 4,54 dan ttab 1,66, jika thit{ ( ≥ ttab = (α=5% db = N-2)} Tolak H0,Artinya terdapat hubungan yang nyata antara kepemimpinan kelompok tani dengan tingkat kekompakan anggota kelompok tani. Hal ini sependapat dengan indriyo dalam Fitria Ningsih (2014), yang mengatakan bahwa suatu kelompok tani yang memiliki seorang pemimpin yang baik yang dapat memimpin kelompoknya dengan baik maka akan menjadikan kelompok tani tersebut tetap aktif dan dapat berjalan sesuai tujuan bersama. Hubungan Homogenitas Anggota Kelompok Tani dengan Tingkat Kekompakan

Anggota Kelompok Tani Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data penelitian homogenitas anggota

kelompok tani terhadap kekompakan kelompok tani dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Tabel Kontingensi Hubungan Homogenitas Anggota kelompok Tani dengan

Tingkat Kekompakan Anggota Kelompok Tani

Homogenitas Anggota Tingkat Kekompakan Anggota Kelompok Tani

Jumlah Kompak (tinggi) Tidak Kompak (rendah)

Homogen 36 9 45

Tidak Homogen 17 13 30

Jumlah 53 22 75

Tabel 2 memperlihatkan bahwa ada kecendrungan hubungan positif antara

homogenitas anggota kelompok tani dengan tingkat kekompakan anggota kelompok tani, dimana jika anggota kelompok relatif homogen maka kelompok akan lebih kompak demikian pun sebaliknya. Berdasarkan uji statistik ( Uji Chi-Square ) didapat nilai X²hit adalah 4,73 dan X²tab adalah 3,84 , jika X²hit ≥ X²tab maka keputusannya adalah tolak H0 dan terima H1 artinya homogenitas anggota kelompok tani berhubungan dengan tingkat kekompakan anggota kelompok tani. Nilai Chit yang didapat adalah 0,24 dan Cmax 0,707, artinya nilai derajat hubungan antara kedua variabel tergolong lemah yaitu sebesar 24%. Keeratan hubungan kepemimpinan kelompok tani dengan tingkat kekompakan anggota kelompok tani adalah 0,34. Selanjutnya nilai thit adalah 3,08 dan ttab 1,66, jika thit{ ( ≥ ttab = (α=5% db = N-2)} Tolak H0,Artinya terdapat hubungan yang nyata antara homogenitas anggota kelompok tani dengan tingkat kekompakan anggota kelompok tani. Hubungan Dukungan dan Pengakuan dari Pemerintah dengan Tingkat Kekompakan Anggota Kelompok Tani

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data penelitian dukungan dan pengakuan dari pemerintah terhadap kekompakan kelompok tani dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini : Tabel 3. Tabel Kontingensi Hubungan Dukungan dan Pengakuan dari Pemerintah

dengan Tingkat Kekompakan Anggota Kelompok Tani

Dukungan Pemerintah Tingkat Kekompakan Anggota Kelompok Tani

Jumlah Kompak (tinggi) Tidak Kompak (rendah)

Kuat 40 7 47

Lemah 13 15 28

Jumlah 53 22 75

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ... - ARTIKEL.pdfkelompok tani akan terjalin kerjasama antara individu anggota kelompok dalam proses belajar, proses berproduksi, pengolahan hasil

11

Tabel 3 memperlihatkan bahwa ada kecenderungan hubungan positif antara dukungan dan pengakuan dari pemerintah dengan tingkat kekompakan anggota kelompok tani, dimana jika dukungan dari pemerintah relatif kuat maka kelompok akan lebih kompak demikian pun sebaliknya. Berdasarkan uji statistik ( Uji Chi-Square ) didapat nilai X²hit adalah 12,66 dan X²tab adalah 3,84, jika X²hit ≥ X²tab maka keputusannya adalah tolak H0 dan terima H1 artinya dukungan dan pengakuan dari pemerintah berhubungan dengan tingkat kekompakan anggota kelompok tani. Nilai Chit yang didapat adalah 0,38 dan Cmax 0,707, artinya nilai derajat hubungan antara kedua variabel tergolong lemah yaitu sebesar 38%. Keeratan hubungan kepemimpinan kelompok tani dengan tingkat kekompakan anggota kelompok tani adalah 0,54. Selanjutnya nilai thit adalah 5,47 dan ttab 1,66, jika thit{ ( ≤ ttab = (α=5% db = N-2)} Tolak H0,Artinya terdapat hubungan yang nyata antara dukungan dan pengakuan dari pemerintah dengan tingkat kekompakan anggota kelompok tani. Hubungan Dukungan dan Pengakuan dari Tokoh Masyarakat dengan Tingkat Kekompakan Anggota Kelompok Tani

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data penelitian dukungan dan pengakuan dari tokoh masyarakat terhadap kekompakan kelompok tani dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Tabel Kontingensi Hubungan Dukungan dan Pengakuan dari Tokoh

Masyarakat dengan Tingkat Kekompakan Anggota Kelompok Tani

Dukungan Masyarakat Tingkat Kekompakan Anggota Kelompok Tani

Jumlah Kompak (tinggi) Tidak Kompak (rendah)

Kuat 35 9 44

Lemah 18 13 31

Jumlah 53 22 75

Tabel 4 memperlihatkan bahwa ada kecenderungan hubungan positif antara

dukungan dan pengakuan dari tokoh masyarakat dengan tingkat kekompakan anggota kelompok tani, dimana jika dukungan masyarakat relatif kuat maka kelompok akan lebih kompak demikian pun sebaliknya. Berdasarkan uji statistik ( Uji Chi-Square ) didapat nilai X²hit adalah 4,05 dan X²tab adalah 3,84, jika X²hit ≥ X²tab maka keputusannya adalah tolak H0 dan terima H1 artinya dukungan dan pengakuan dari tokoh masyarakat berhubungan dengan tingkat kekompakan anggota kelompok tani. Nilai Chit yang didapat adalah 0,23 dan Cmax 0,707, artinya nilai derajat hubungan antara kedua variabel tergolong lemah yaitu sebesar 23%. Keeratan hubungan dukungan dan pengakuan dari tokoh masyarakat dengan tingkat kekompakan anggota kelompok tani adalah 0,32. Selanjutnya nilai thit adalah 2,88 dan ttab 1,66, jika thit{ ( ≥ ttab = (α=5% db = N-2)} Tolak H0,Artinya terdapat hubungan yang nyata antara dukungan dan pengakuan dari tokoh masyarakat dengan tingkat kekompakan anggota kelompok tani.

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kekompakan anggota kelompok tani kelas pemula di Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi dapat disimpulkan bahwa Tingkat kekompakan anggota kelompok tani di daerah penelitian tergolong relatif baik. Hasil dari penelitian diketahui bahwa kepemimpinan kelompok tani tergolong relatif sesuai, homogenitas anggota kelompok tani tergolong relatif homogen, dukungan dan pengakuan dari pemerintah tergolong kuat, serta dukungan dan pengakuan dari tokoh masyarakat tergolong relatif kuat. Terdapat hubungan yang nyata antara kekompakan anggota kelompok tani dengan kepemimpinan kelompok tani, homogenitas anggota

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ... - ARTIKEL.pdfkelompok tani akan terjalin kerjasama antara individu anggota kelompok dalam proses belajar, proses berproduksi, pengolahan hasil

12

kelompok tani, dukungan dan pengakuan dari pemerintah serta dukungan dan pengakuan dari tokoh masyarakat.

UCAPAN TERIMAKASIH

Pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dekan Fakultas Pertanian dan Ketua Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi yang telah memfasilitasi pelaksanaan penelitian ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada bapak Prof. Dr. Ir. Dompak Napitupulu, M.Sc selaku sebagai dosen pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan pada masa perkuliahan. Ucapan terimakasih juga diucapkan untuk semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Hernanto, F. 1998. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta. Komariah. 2004. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Kekompakan Anggota Kelompok

Tani Kelas Pemula di Kecamatan Pelepah Ilir Kabupaten Bungo. Universitas Jambi. (Skripsi Tidak Dipublikasikan).

Mardikanto, T. 1993. Penyuluhan dan Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret Universitas Press. Surakarta.

Ningsih, Fitria. 2014. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kekompakan Anggota Kelompok Tani di Kecamatan Sungai Bahar Kabupaten Muaro jambi. Universitas Jambi. (Skripsi Tidak Dipublikasikan).

Nuryanti, Sri. 2011. Peran Kelompok Tani dalam Penerapan Teknologi Pertanian. Jurnal Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. A.Yani Nomor 70 Bogor 16161.

Siegel, Sidney. 2011. Statistika NonParametrik Untuk Ilmu-ilmu Sosial. Gramedia. Jakarta.

Syamsuddin, Abbas. 1999. 90 Tahun Penyuluhan Pertanian di Indonesia (1905-1995). Sekretariat Badan Pengendali BIMAS. Departemen Pertanian, Jakarta.

Syamsuddin, Udin. 1987. Dasar-dasar Penyuluhan dan Modernisasi Pertanian. Bina Cipta. Jakarta.

Yunasaf, Unang. 2007. Kepemimpinan Ketua Kelompok dan Hubungannya dengan Keefektifan Kelompok (Kasus Pada Kelompok tani Ternak Sapi Perah di Wilayah Kerja Koperasi Serba Usaha Tandangsari Sumedang). Jurnal Ilmu Ternak,Desember 2007, VOL.7,No.2,179-185.