FAKTOR-FAKTOR PENENTU RETENSI KARYAWAN DAN … · mengapa karyawan tetap ... Berdasarkan pemaparan...
Transcript of FAKTOR-FAKTOR PENENTU RETENSI KARYAWAN DAN … · mengapa karyawan tetap ... Berdasarkan pemaparan...
FAKTOR-FAKTOR PENENTU RETENSI KARYAWAN DAN
PENGARUHNYA TERHADAP EMPLOYE ENGAGEMENT
DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA PT PUPUK KUJANG
YOLANDA ANGELIA
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
ii
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Faktor-Faktor Penentu
Retensi Karyawan dan Pengaruhnya Terhadap Employe Engagement Divisi
Sumber Daya Manusia PT Pupuk Kujang adalah benar karya saya dengan arahan
dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada
perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Mei 2014
Yolanda Angelia
NIM H24100094
iv
ABSTRAK
YOLANDA ANGELIA. Faktor-Faktor Penentu Retensi Karyawan dan
Pengaruhnya Terhadap Employe Engagement Divisi Sumber Daya Manusia PT
Pupuk Kujang. Dibimbing oleh ERLIN TRISYULIANTI .
Sumber Daya Manusia (SDM) yang dibutuhkan perusahaan harus
memiliki kompetensi, kinerja terbaik dan memiliki tingkat keterikatan yang tinggi
terhadap perusahaan. Keterikatan karyawan yang tinggi akan mengurangi tingkat
turnover para karyawan. Persepsi karyawan dapat digunakan sebagai informasi
untuk mengetahui seberapa besar keterikatan karyawan tersebut pada perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui persepsi karyawan terhadap faktor-
faktor penentu retensi karyawan pada divisi SDM perusahaan; 2) mengetahui
persepsi karyawan terhadap employee engagement pada divisi SDM perusahaan
dan 3) menganalisis pengaruh faktor-faktor retensi karyawan terhadap employee
engagement pada divisi SDM perusahaan. Penelitian ini dilakukan pada PT Pupuk
Kujang menggunakan uji analisis regresi linier berganda yang diolah
menggunakan alat SPSS 16.0 dan Microsoft Excel 2010. Peneliatian ini
menggunakan data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa
komponen organisasional, peluang karir, penghargaan, rancangan tugas dan
pekerjaan, serta hubungan karyawan secara bersama-sama berpengaruh terhadap
keterikatan karyawan. Sedangkan secara parsial tidak mempengaruhi employee
engagement jika hanya hubungan karyawan yang memberikan pengaruh yang
signifikan.
Kata kunci: engagement, retensi, turnover, persepsi, PT Pupuk Kujang
ABSTRACT
YOLANDA ANGELIA. Determinants of Employee Retention and Influence on
Employe Engagement Division of Human Resources on PT Pupuk Kujang.
Supervised by ERLIN TRISYULIANTI
Human resources needed by the company should have the competence, the
best performance and have a high level of engagement to the company. Highly
engaged workers will reduce the employee turnover rate. Employee perceptions
can be used as information to know how much an employee engagement on the
company. This research aims to 1) determine the employees' perception of the
factors Determinants of employee retention in the HR department of the company;
2) determine employees' perception of employee engagement in corporate human
resources divisions and as well as, 3) to analyze the influence factors of employee
retention on employee engagement in the HR department of the company. This
research was conducted at PT Pupuk Kujang used analysis of multiple linear
regression and processed by SPSS 16.0 and Microsoft Excel 2010. This research
used primary data and secondary data. The results showed that components of
organizational, career opportunities, rewards, tasks and job design, and employee
relations jointly influence on employee engagement. While partially not affect
employee engagement if only a employee relations influence significantly.
Keywords: engagement, retention, turnover, perception, PT Pupuk Kujang
v
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Departemen Manajemen
FAKTOR-FAKTOR PENENTU RETENSI KARYAWAN DAN
PENGARUHNYA TERHADAP EMPLOYE ENGAGEMENT
DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA PT PUPUK KUJANG
YOLANDA ANGELIA
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
vi
vii
Judul Skripsi : Faktor-Faktor Penentu Retensi Karyawan dan Pengaruhnya
Terhadap Employe Engagement Divisi Sumber Daya Manusia PT
Pupuk Kujang
Nama : Yolanda Angelia
NIM : H24100094
Disetujui oleh
Erlin Trisyulianti, STP, MSi
Pembimbing
Diketahui oleh
Dr Mukhamad Najib, STP, MM
Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
viii
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Desember 2013 ini ialah
mengenai Faktor-Faktor Penentu Retensi karyawan dan Pengaruhnya Terhadap
Employe Engagement Divisi Sumber Daya Manusia PT Pupuk Kujang berkaitan
dengan tingkat turnover dan tingkat loyalitas karyawan.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Erlin Trisyuliati, S.TP, M.Si
selaku dosen pembimbing, serta Ibu Leni yang telah banyak membantu. Di
samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak Soni Ridho Atmaja
selaku pembimbing materi dari pihak PT Pupuk Kujang, beserta staff-staff PT
Pupuk Kujang dan Bapak Achmad Djauhari yang telah banyak membantu selama
pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada Fuad Ashari
dan Siti Marfuah selaku orang tua penulis dan seluruh keluarga. Terimakasih
untuk sahabat-sahabat dan teman-teman di Manajemen IPB angkatan 47 atas
seluruh dukungan dan bantuan yang telah diberikan selama ini.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Mei 2014
Yolanda Angelia
ix
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR LAMPIRAN vii
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 2
Tujuan Penelitian 3
Manfaat Penelitian 3
Ruang Lingkup Penelitian 3
METODE 4
Kerangka Pemikiran Penelitian 4
Lokasi dan Waktu Penelitian 5
Jenis Data dan Sumber Data 5
Metode Penentuan Sampel 6
Metode Pengumpulan Data 6
Pengolahan dan Analisis Data 6
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 6
Analisis Deskriptif 7
Analisis Regresi Linier Berganda 8
Uji Hipotesis 8
Analisis Tabulasi Silang (Crosstabs) 8
HASIL DAN PEMBAHASAN 9
Gambaran Perusahaan 9
Penerapan Retensi Karyawan pada PT Pupuk Kujang 9
Karakteristik Responden 10
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 13
Persepsi Karyawan terhadap Retensi Karyawan 13
Persepsi Karyawan terhadap Employee Engagement 16
Pengaruh Retensi Karyawan terhadap Employee Engagement 17
Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F) 19
x
Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t) 20
Implikasi Manajerial 23
SIMPULAN DAN SARAN 24
DAFTAR PUSTAKA 25
LAMPIRAN 28
xi
DAFTAR TABEL
1. Data turnover karyawan PT Pupuk Kujang tahun 2009-2013 1 2. Tingkat kepuasan kerja karyawan PT Pupuk Kujang tahun 2010 2013 2 3. Posisi keputusan penilaian karyawan 8 4. Hasil crosstab karakteristik responden dengan retensi karyawan 10 5. Hasil crosstab karakteristik responden dengan employee engagement 12 6. Nilai alpha cronbach 13 7. Intrepretasi jawaban kuesioner retensi karyawan 13 8. Intrepretasi jawaban kuesioner terhadap employee engagement 17 9. Hasil uji one-sample kolmogorov-smirnov test 18 10. Hasil uji multikolinearitas 19 11. Hasil uji F 20
12. Hasil uji t 20
DAFTAR GAMBAR
1. Kerangka pemikiran penelitian 5 2. Histogram 18 3. Scatterplot uji heteroskedastisitas 19
DAFTAR LAMPIRAN
1. Contoh Kuesioner 28 2. Karakteristik responden 33 3. Hasil uji validitas 34
4. Hasil analisis persepsi karyawan terhadap retensi karyawan 35 5. Hasil analisis persepsi karyawan terhadap employee engagement 37
6. Hasil crosstab employee engagement dengan chi square test 38 7. Hasil crosstab retensi karyawan dengan chi square test 40 8. Hasil analisis regresi linier berganda 42
xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sumber daya manusia merupakan pilar penting dalam keberhasilan suatu
perusahaan dalam mencapai tujuan utama dan kesuksesannya. Mewujudkan
tujuan perusahaan harus memanfaatkan sumber daya manusia seoptimal mungkin.
Kualitas sumber daya manusia harus selalu ditingkatkan demi mencapai tujuan
utama perusahaan. SDM yang berkualitas tinggi merupakan modal yang mampu
berperan aktif dan positif dalam proses pembangunan (Tjiptoherijanto dan Nagib
2008). Pencapaian tujuan perusahaan memerlukan karyawan yang kompeten.
Perusahaan tentunya harus mempertahankan karyawan yang kompeten agar
mampu menunjang produktifitas perusahaan kedepan.
Sumber daya manusia yang dibutuhkan perusahaan harus memiliki
kompetensi dan kinerja terbaik yang didapatkan berdasarkan proses panjang yang
dilakukan perusahaan. Prosesnya merupakan pencarian ketat maupun pelatihan
yang diberikan perusahaan itu sendiri. Tentu saja bukan proses yang mudah dalam
memperoleh karyawan yang kompeten. Oleh karena itu perusahaan dituntut untuk
bisa mempertahankan karyawan yang berkompetensi tinggi untuk terus
menunjang kinerja dan kelangsungan perusahaan. Salah satu cara yang dapat
dilakukan perusahaan adalah dengan meningkatkan tingkat employee engagement
atau tingkat keterikatan karyawan pada perusahaan, agar tingkat turnover
karyawan yang kompeten dapat diminimalisir.
PT Pupuk Kujang merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), yang bergerak di bidang industri pupuk dan industri kimia. Sumber
daya manusia (SDM) perusahaan sangat beragam yang terdiri dari berbagai
macam usia dan jenjang pendidikan yang berbeda-beda, sehingga terdapat
berbagai macam karakteristik pegawai. Pada 5 tahun terakhir ini para karyawan di
perusahaan mengalami masa pensiun terutama pada karyawan yang memiliki
kompetensi dan keterampilan tinggi. Berikut adalah data turnover karyawan PT
Pupuk Kujang pada Tabel 1.
Tabel 1 Data turnover karyawan PT Pupuk Kujang tahun 2009-2013
Data Karyawan Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
Karyawan keluar 70 74 137 86 65
Karyawan masuk 100 150 30 128 46
Jumlah karyawan 1198 1274 1167 1209 1190
Turnover (%) 5.84% 5.81% 11.74% 7.11% 5.46% Sumber : Laporan Tahunan PT Pupuk Kujang 2009-2013
Dapat dilihat pada Tabel 1, jumlah karyawan yang keluar masuk sangat
fluktuatif dan tingkat turnover pun tinggi. Tingkat turnover pun meningkat dari
tahun 2009 hingga tahun 2011, namun kembali menurun memasuki tahun 2012
dan 2013. Turnover karyawan ini terjadi secara keseluruhan di perusahaan, tidak
dapat dipungkiri juga berdampak pada setiap divisi di perusahaan. Untuk
2
mengantisipasi banyaknya jumlah karyawan yang akan memasuki masa pensiun,
perusahaan dalam 5 tahun terakhir ini telah melakukan rekruitmen karyawan.
Terjadinya turnover merupakan satu hal yang tidak diinginkan oleh
perusahaan karena dapat merugikan perusahaan baik dari segi biaya, sumber daya,
maupun motivasi karyawan. Ramlall (2003) mengungkapkan adanya biaya yang
tidak masuk akal dari hilangnya seorang karyawan kunci. Menurut Kurniasari
(2005) efek lain yang tidak kalah penting adalah komunikasi yang makin buruk
dan gangguan kinerja organisasi. Fenomena turnover ini terjadi dikarenakan
berbagai faktor salah satunya adalah kurangnya kepuasan kerja karyawan.
Kepuasan kerja karyawan sangat diperlukan karena merupakan alasan utama
mengapa karyawan tetap bertahan di perusahaan. Berdasarkan hal tersebut
perusahaan perlu berfokus pada kesejahteran karyawan, yang dapat berpengaruh
pada kepuasan kerja dan loyalitas kerja sehingga karyawan dapat memberikan
kontribusi yang maksimal kepada perusahaan. Pada Tabel 2 berikut adalah
pemaparan tingkat kepuasan karyawan PT Pupuk Kujang.
Tabel 2 Tingkat kepuasan kerja karyawan PT Pupuk Kujang tahun 2010 2013
Tahun Nilai
2010 79,02%
2011 79%
2012 79.03%
2013 77% Sumber : Data survei kepuasan PT Pupuk Kujang 2010-2013
Pada Tabel 2 Tingkat kepuasan karyawan pada PT Pupuk Kujang empat
tahun terakhir ini dikategorikan memuaskan dikarenakan memiliki nilai persentasi
yang dikatakan tinggi dari tahun ketahun. Adanya kepuasan kerja pada karyawan
akan menjaga loyalitas para karyawan tersebut kepada perusahaan. Dengan
begitu, tingkat retensi karyawan akan rendah dan tingkat employee engagement
pun terus meningkat. Berdasarkan pemaparan latar belakang tersebut, peneliti
ingin mengangkat permasalahan tentang seberapa besar pengaruh retensi
karyawan di perusahaan yang direpresentasikan oleh divisi SDM perusahaan,
sehingga peneliti ingin mengambil penelitian berjudul Faktor-Faktor Penentu
Retensi Karyawan dan Pengaruhnya Terhadap Employee Engagement Divisi
Sumber Daya Manusia PT Pupuk Kujang.
Perumusan Masalah
SDM pada PT Pupuk Kujang sangat beragam yang terdiri dari berbagai
macam usia dan jenjang pendidikan yang berbeda-beda sehingga terdapat
berbagai macam karakteristik pegawai. Namun 5 tahun terakhir ini para karyawan
perusahaan mengalami masa pensiun terutama pada karyawan yang memiliki
kompetensi dan keterampilan tinggi sehingga perusahaan harus kembali
melakukan upaya-upaya untuk mempertahan karyawan baru yang kompeten dan
memiliki keterampilan yang tinggi. Perumusan masalah yang diangkat pada
penelitian ini adalah faktor-faktor penentu retensi karyawan dan pengaruhnya
3
terhadap employee engagement pada divisi sumber daya manusia perusahaan
maka permasalahan yang diteliti adalah :
1. Bagaimana persepsi karyawan tentang faktor-faktor penentu retensi karyawan
pada divisi sumber daya manusia PT Pupuk Kujang?
2. Bagaimana persepsi karyawan tentang employee engagement pada divisi
sumber daya manusia PT Pupuk Kujang?
3. Bagaimana pengaruh faktor-faktor penentu retensi karyawan terhadap employee
engagement pada divisi sumber daya manusia PT Pupuk Kujang?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
1. Mengetahui persepsi karyawan terhadap faktor-faktor penentu retensi
karyawan pada divisi sumber daya manusia PT Pupuk Kujang;
2. Mengetahui persepsi karyawan terhadap employee engagement pada divisi
sumber daya manusia PT Pupuk Kujang dan
3. Menganalisis pengaruh faktor-faktor penentu retensi karyawan terhadap
employee engagement pada divisi sumber daya manusia PT Pupuk Kujang.
Manfaat Penelitian
Bagi penulis diharapkan penelitian ini dapat mengembangkan wawasan
penulis dan menerapkan teori-teori manajemen sumber daya manusia yang telah
dipelajari. Bagi perusahaan sebagai pertimbangan dan masukan dalam melakukan
perencanaan dan pelaksanaan retensi atau pemeliharaan karyawan. Bagi
masyarakat hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi
penelitian selanjutnya.
Ruang Lingkup Penelitian
Penulis membatasi ruang lingkup penelitiannya yang beberapa hal yaitu:
1. Penelitian dilakukan pada karyawan PT Pupuk Kujang divisi SDM dengan
sampel karyawan yang berada di divisi Biro Perencanaan dan Pengembangan
SDM dan Biro Pengelolaan SDM,
2. Penelitian ini berfokus dalam menganalisis faktor-faktor penentu retensi
karyawan dan pengaruhnya terhadap employee engagement yang terjadi pada
perusahaan,
3. Teori yang digunakan sebagai variabel retensi karyawan dalam penelitian ini
adalah teori menurut Mathis dan Jackson (2006), terdapat faktor-faktor
penentu retensi karyawan yaitu, komponen organisasional, peluang karir,
penghargaan, rancangan tugas dan pekerjaan dan hubungan karyawan dan
4. Teori yang digunakan sebagai variabel employee engagement dalam penelitian
ini adalah teori dari DDI (2005) yang didapatkan dari data hasil penelitian
perusahaan sebelumnya, sehingga cukup komprehensif dan mudah dalam
administrasi surveinya sesuai dengan saran dari pihak PT Pupuk Kujang.
4
METODE
Kerangka Pemikiran Penelitian
PT Pupuk Kujang adalah sebuah perusahaan yang dimiliki BUMN yang
bergerak dalam industri pupuk dan kimia. Perusahaan memiliki peran strategis
untuk mendukung ketahanan pangan nasional melalui pemenuhan kebutuhan
pupuk urea, NPK dan Organik, terutama di daerah yang menjadi tanggung
jawabnya. Perusahaan memiliki visi yang merupakan cita-cita perusahaan yang
ingin dicapai di masa depan yang sangat penting demi kepentingan perusahaan
jangka panjang. Perusahaan memiliki misi yang merupakan realisasi visi
perusahaan, serta memiliki tujuan perusahaan yang menjadi pernyataan tentang
keadaan yang diinginkan di mana perusahaan bermaksud untuk mewujudkannya
dan sebagai pernyataan tentang keadaan di waktu yang akan datang. Penelitian ini
dilakukan dengan berfokus pada karyawan divisi SDM perusahaan.
Penelitian ini menganalisis mengenai faktor-faktor penentu retensi karyawan
dan pengaruhnya terhadap employee engagement. Berdasarkan Mathis dan
Jackson (2006), retensi karyawan merupakan upaya untuk mempertahankan
karyawan di dalam organisasi. Menurut Murti (2013), retensi karyawan mengacu
pada berbagai kebijakan dan praktik yang mengarahkan karyawan agar bertahan
di organisasi untuk jangka waktu yang lebih lama. Setiap organisasi
menginvestasikan waktu dan uang untuk mengembangkan rekruitmen baru agar ia
siap bekerja dan dapat menyamai karyawan yang sudah ada (Gayathri et al 2012).
Semakin besar karyawan merasa organisasi tempatnya bekerja mengembangkan
kebijakan sumber daya manusia yang berpusat pada kesejahteraan secara
profesional, maka semakin kecil kecenderungan karyawan untuk meninggalkan
organisasi yang mempekerjakan mereka (Paille et al 2010). Sedangkan faktor-
faktor retensi karyawan (Mathis dan Jackson 2006) adalah komponen
organisasional, peluang karir, penghargaan, rancangan tugas dan pekerjaan dan
hubungan karyawan. Perusahaan perlu melakukan proses manajemen retensi
karyawan yang efektif untuk mengatur retensi para karyawan.
Employee engagement merupakan kesadaran dan energi yang terpusatkan,
sebagai bukti dari rasa inisiatif pada individu, proses adaptasi, usaha, dan
pengarahan pada tujuan organisasi (Macey 2009). Perlunya mempertahankan
karyawan karena pergantian karyawan biasanya akan menimbulkan kerepotan
bagi manajer atau pemilik perusahaan (Wingfield dan Berry 2002). Aspek dari
employee engagement berdasarkan teori DDI (2005), yang diperoleh dari hasil
penelitian sebelumnya yang dilakukan perusahaan, sehingga cukup komprehensif.
Adapun faktor-faktor employee engagement yaitu pekerjaan yang fokus,
dukungan interpersonal, dan nilai-nilai individu. Berikut adalah gambar kerangka
pemikiran penelitian yang dapat dilihat pada Gambar 1.
5
Berdasarkan kerangka pemikiran penelitian, didapatkan hasil mengenai
pengaruh retensi karyawan terhadap employee engagement, maka hasil tersebut
akan menjadi masukan dan usulan untuk perusahaan agar perusahaan dapat
menjadi lebih baik.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang
agroindustri yaitu PT Pupuk Kujang yang berlokasi di Jalan Jenderal Ahmad Yani
no. 39 Cikampek 41373 Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Penelitian
dilaksanakan mulai Desember 2013 hingga Februari 2014.
Jenis Data dan Sumber Data
Data yang dibutuhkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh berdasarkan wawancara langsung dan penyebaran kuesioner pada
PT Pupuk Kujang Divisi SDM
Strategi Pengelolaan SDM PT Pupuk Kujang
Kuesioner dan Wawancara Uji Validitas
Dan
Uji Reliabilitas
Analisis Regresi Linier Berganda
Pengaruh Faktor-faktor Retensi Karyawan terhadap Employee Engagement
pada Divisi SDM PT Pupuk Kujang
Output : Masukan untuk Pihak Manajemen
Kerangka Pemikiran
Retensi Karyawan
1. Komponen Organisasional
2. Peluang Karir
3. Rancangan Tugas dan Pekerjaan
4. Hubungan Karyawan
Employee Engagement
1. Pekerjaan yang Fokus
2. Dukungan Interpersonal
3. Nilai-nilai Individual
Gambar 1 Kerangka pemikiran penelitian
6
karyawan PT Pupuk Kujang divisi SDM yang telah disusun dalam bentuk daftar
pertanyaan. Penelitian dilakukan pada divisi SDM berdasarkan pertimbangan dari
pihak perusahaan didukung oleh pendapat Siagian (2002) yaitu sumber daya
manusia merupakan elemen yang paling stratejik dalam organisasi, harus diakui
dan diterima oleh manajemen. Karena itu memberikan perhatian kepada unsur
manusia merupakan salah satu tuntutan dalam keseluruhan upaya meningkatkan
produktivitas kerja (Murniati dan Usman 2009). Sedangkan data sekunder
didapatkan dari data sebelumnya dan kajian-kajian pustaka. Data sekunder juga
dapat diperoleh dari laporan-laporan tahunan perusahaan.
Metode Penentuan Sampel
Pada penelitian ini dalam menentukan sampel penelitian menggunakan
teknik sensus. Sensus adalah cara pengumpulan data dimana seluruh elemen
populasi diselidiki satu per satu (Sevilla dan Alimudin 2003). Jumlah populasi
sebesar 32 orang yang dijadikan sebagai responden, sehingga sampel pada
penelitian ini menggunakan seluruh anggota.
Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan
penyebaran kuesioner. Pengumpulan data dengan wawancara adalah usaha untuk
mengumpulkan informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan
untuk dijawab secara lisan pula (Sumarsono 2004). Pengisian kuesioner akan
menghasilkan jawaban, dimana setiap poin jawaban memiliki skor yang
ditentukan menggunakan Skala Likert. Skala likert digunakan untuk mengukur
sikap dalam suatu penelitian (Sarwono 2006). Skala likert digunakan untuk
mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif. Skala ini mengukur tingkat
kesetujuan atau ketidaksetujuan responden, terhadap serangkaian pertanyaan yang
diajukan dalam kuesioner. Dalam skala likert, kemungkinan jawaban tidak hanya
“setuju” dan “tidak setuju” (Umar 2005).
Pengolahan dan Analisis Data
Penelitian ini melakukan uji validitas dan reliabilitas data, menggunakan
analisis deskriptif, analisis tabulasi silang (crosstab) dan analisis regresi berganda
terhadap data primer yang didapat melalui penyebaran kuesioner, wawancara
maupun data sekunder yang diperoleh dari perusahaan. Sedangkan pengolahan
data dengan menggunakan bantuan Software Microsoft Office Excel dan Software
SPSS 16.0 for windows.
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Validitas atau kesahihan adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur
tersebut benar-benar mengukur apa yang diukur. Untuk mengetahui apakah
7
kuesioner yang disusun tersebut itu valid atau sahih, maka perlu diuji dengan uji
korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap butir pertanyaan dengan skor total kuesioner
tersebut. Adapun teknik korelasi yang biasa dipakai adalah teknik korelasi product
moment untuk mengetahui apakah nilai korelasi tiap-tiap pertanyaan itu
significant dengan menggunakan SPSS untuk mengujinya (Noor 2011).
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Reliabilitas menunjukkan
kemantapan atau konsistensi hasil pengukuran (Noor 2011). Kriteria pengujian uji
reliabilitas adalah sebagai berikut (Ghozali 2005):
Alpha > 0.06 konstruk (variabel) memiliki reliabilitas
Alpha < 0.06 konstruk (variabel) tidak memiliki reliabilitas
Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif bertujuan untuk mengubah kumpulan data mentah
menjadi data yang dapat dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas.
Dalam analisis deskriptif, nilai ini bisa diwakili mean (rata-rata), median, modus,
tabel frekuensi, presentase dan berbagai macam diagram (Istijanto 2005). Data
yang digunakan didapatkan dari kuesioner yang dibagikan dengan menggunakan
skala likert dengan bobot nilai 1 hingga 4. Setelah diberi bobot akan dicari skor
rata-rata yang dilanjutkan dengan analisis tabulasi sederhana. Kemudian
menghitung rentang skala (RS) dengan menggunakan rumus menurut Simamora
(2002) pada Persamaan 1.
𝑅𝑆 =(𝑚−𝑛)
𝑏… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … . . (1)
Keterangan :
RS = Rentang Skala
m = Angka Tertinggi dalam pengukuran
n = Angka terendah dalam pengukuran
b = Banyaknya kelas
𝑅𝑆 = 4 − 1
4= 0.75 … … … … … … … … … … … . . … … … … … … … … … … … … … . (2)
Sumber: Data diolah (2014)
Selanjutnya hasil perhitungan rentang skala pada Persamaan 2 menjadi
rentang pada acuan posisi keputusan penilaian karyawan terhadap retensi
karyawan dan employee engagement. Penentuan persepsi karyawan terhadap
pernyataan-pernyataan yang berhubungan dengan faktor-faktor penentu retensi
karyawan dan employee engagement dilakukan dengan skor rataan dengan nilai
dapat dilihat pada Tabel 3.
8
Tabel 3 Posisi keputusan penilaian karyawan
Nilai Skor Rataan Keterangan untuk
Retensi Karyawan
Keterangan untuk Employee
Engagement
1.00 – 1.75 Sangat Tidak Baik Sangat Lemah
1.76 – 2.50 Tidak Baik Lemah
2.51 – 3.25 Baik Kuat
3.26 – 4.00 Sangat Baik Sangat Kuat Sumber : Data diolah 2014
Analisis Regresi Linier Berganda
Dalam penelitian ini perhitungan statistik menggunakan model analisis
regresi linier berganda merupakan metode penganalisaan data menggunakan
perhitungan statistik dan program SPSS 16.0 untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan apakah dapat diterima atau ditolak. Pada analisis regresi linier
berganda dilakukan serangkaian uji awal untuk memenuhi asumsi yang berlaku.
Asumsi tersebut adalah asumsi dasar dan asumsi klasik, asumsi dasar diuji dengan
uji normalitas, sedangkan asumsi klasik diuji dengan uji multikolinearitas dan uji
heteroskedastisitas.
Uji Hipotesis
1. Uji F (Koefisien Regresi Secara Serentak)
Pengujian serentak digunakan untuk mengetahui pengaruh kemampuan
menyeluruh atau bersama-sama variabel independent (X1, X2, X3, …, Xn)
terhadap variabel dependent (Y). Hasil F-test pada output SPSS dapat dilihat
pada Tabel ANOVA. F tabel dihitung dengan cara df1 = k-1, dan df2 = n-k, k
adalah jumlah variabel dependen dan independen (Nugroho 2005). Dengan
hipotesis sebagai berikut :
a. Jika Fhitung > Ftabel, H0 ditolak
b. Jika Fhitung < Ftabel, H0 diterima
2. Uji t (Koefisien Regresi Secara Parsial)
Uji t digunakan untuk menguji konstanta dari setiap peubah bebas. Hal
ini berarti bahwa uji t dapat mengetahui apakah variabel independent secara
individu mempunyai pengaruh terhadap variabel dependent. Hasil uji ini pada
output SPSS dapat dilihat pada Tabel Coefficienta. Dengan hipotesis Sebagai
berikut :
a. Jika thitung > ttabel, H0 ditolak
b. Jika thitung < ttabel, H0 diterima
Analisis Tabulasi Silang (Crosstabs)
Tabulasi silang adalah prosedur yang menyajikan deskripsi data dalam
bentuk baris dan kolom. Tabulasi silang dilakukan untuk melakukan analisis
hubungan antara baris dan kolom. Data yang digunakan untuk analisis ini adalah
data berskala ordinal dan nominal. Pengambilan keputusan pada tabulasi silang
dilakukan berdasarkan perbandingan antara uji chi-square dengan tabel chi-
9
square. Bila nilai hasil hitung chi-square kurang dari atau sama dengan tabel chi-
square maka hipotesis diterima. Bila chi-square test menampilkan hasil kurang
dari atau sama dengan 0.05, maka artinya ada hubungan antara baris dan kolom.
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel, perlu dibuat dasar
pengambilan keputusan mennggunakan hipotesis:
H0 : Tidak ada hubungan antara baris dan kolom
H1 : Ada hubungan antara baris dan kolom
Selanjutnya jika probabilitas lebih besar dari 0.05 maka H0 diterima. Dan
sebaliknya, jika probabilitas kurang dari 0.05 maka H0 ditolak
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Perusahaan
PT Pupuk Kujang merupakan sebuah anak perusahaan BUMN di
lingkungan Departemen Perindustrian yang mengemban tugas untuk membangun
pabrik pupuk urea di Desa Dawuan, Cikampek, Jawa Barat. Perusahaan tergabung
dalam BUMN Pupuk Nasional PT Pupuk Indonesia (Holding). Perusahaan
ditugaskan dan bertanggung jawab terhadap seluruh Kabupaten atau Kota di
wilayah Provinsi Jawa Barat dengan memproduksi amoniak, pupuk urea, NPK
dan organik. Visi dari perusahaan adalah menjadi perusahaan di bidang industri
pupuk dan industri kimia yang unggul dan terpercaya.
Untuk merealisasikan visi pembangunan maka terbentuk misi perusahaan
sebagai berikut; (1) Mendukung program ketahanan pangan nasional, (2)
Mengembangkan industri pupuk dan industri kimia yang kompetitif dan ramah
lingkungan, (3) Mengembangkan jasa pelayanan dan perdagangan agroindustri,
(4) Mendukung pengembangan perekonomian nasional dan (5) Mengembangkan
perekonomian daerah melalui pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan.
Berdasarkan struktur organisasi perusahaan, penelitian ini dilakukan pada bagian
Biro Perencanaan dan Pengembangan SDM dan Biro Pengelolaan SDM yang
berada di bawah Kompartemen Sumber Daya Manusia yang di pimpin oleh
direktur SDM dan Umum dengan bantuan dari supervisor divisi SDM.
Penerapan Retensi Karyawan pada PT Pupuk Kujang
PT Pupuk Kujang menyadari tersedianya SDM yang optimal dan kesiapan
kader bertalenta sangat penting khususnya pada posisi kunci bagi kelangsungan
operasi dan pengembangan perusahaan. Perusahaan pun melakukan berbagai
usaha pemeliharaan karyawan demi menjaga tingkat retensi karyawan. Retensi
karyawan atau pemeliharaan karyawan yang dilakukan perusahaan divisi SDM
mulai dari pemberian gaji, tunjangan, pelatihan internal atau eksternal untuk
karyawannya, hingga penghargaan yang diberikan dari perusahaan. Berdasarkan
wawancara dengan pihak perusahaan, perusahaan melakukan pemeliharaan
sumber daya manusia dimulai dari awal masuk kerja sampai purna tugas, melalui
10
sistem kesejahteraan dan kesehatan yang memadai sesuai dengan kemampuan
perusahaan.
Peningkatan kesejahteraan telah dilaksanakan melalui kenaikan skala gaji
dasar tunjangan-tunjangan serta peningkatan pemberian bantuan kesejahteraan.
Perusahaan juga memberikan fasilitas pelayanan kesehatan kepada karyawan dan
keluarganya. Perusahaan juga memberikan bantuan uang rekreasi kepada
karyawan. Dalam menghargai karyawan yang telah berjasa dalam kemajuan
perusahaan serta menunjukan loyalitas dan dedikasi yang baik, perusahaan
memberikan penghargaan berupa emas. Penghargaan lain yang diberikan adalah
penghargaan atas prestasi di bidang gugus kendali mutu kepada karyawan yang
meraih prestasi konvesi mutu baik yang diselenggarakan di lingkungan
perusahaan maupun ditingkat nasional dan internasional. Perusahaan juga
mengimplementasikan sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis
Kompetensi (MSDM-BK) didalam komponen organisasinya, untuk menuju ke
arah pengembangan Human Capital yang terdiri atas pengembangan kompetensi,
kajian struktur organisasi dan manajemen karir.
Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini merupakan karyawan PT Pupuk Kujang
Divisi Sumber Daya manusia. Karakteristik responden pada penelitian ini terdiri
dari jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, status pernikahan, jabatan, lama
bekerja, dan besar penerimaan tiap bulan.
Pada karakteristik responden dilakukan uji tabulasi silang (crosstab) untuk
mengetahui hubungan antara karakteristik responden dengan faktor-faktor retensi
karyawan dan hubungan antara karakteristik responden dengan employee
engagement. Hasil uji tabulasi silang diperoleh nilai person chi-square lebih besar
dari nilai signifikan 0.05. Namun pada nilai chi-square besar penerimaan terhadap
retensi karyawan dan nilai chi-square besar penerimaan terhadap employee
engagement memiliki nilai yang dekat dengan nilai signifikan, yaitu sebesar 0.063
dan 0.052. Berdasarkan nilai chi-square, ternyata tidak ada karakteristik
responden yang memiliki hubungan signifikan terhadap faktor-faktor retensi
karyawan. Hasil crosstab antara karakteristik responden dengan retensi karyawan
dapat dilihat pada Tabel 4. Hasil crosstab antara karakteristik responden dengan
employee engagement dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 4 Hasil crosstab karakteristik responden dengan retensi karyawan
Retensi Karyawan
Total Sangat
Tidak Baik
Tidak
Baik Baik
Sangat
Baik
1 Jenis Kelamin
Laki-Laki 0 0 21 4 25
Perempuan 0 0 7 0 7
Total 0 0 28 4 32
11
Lanjutan Tabel 4
Retensi Karyawan
Total Sangat
Tidak Baik
Tidak
Baik Baik
Sangat
Baik
2 Usia
21 – 30 tahun 0 0 15 2 17
41 – 50 tahun 0 0 4 0 4
31 – 40 tahun 0 0 7 2 9
>50 tahun 0 0 2 0 2
Total 0 0 28 4 32
3 Pendidikan
SMA 0 0 13 1 14
D3 0 0 3 1 4
S1 0 0 10 2 12
S2 0 0 2 0 2
S3 0 0 0 0 0
Total 0 0 28 4 32
4 Status Pernikahan
Menikah 0 0 22 3 25
Belum Menikah 0 0 6 1 7
Total 0 0 28 4 32
5 Jabatan
GM 0 0 0 0 0
Manager 0 0 2 0 2
Superintendent 0 0 6 0 6
Supervisor 0 0 8 0 8
Pelaksana 0 0 12 4 16
Total 0 0 28 4 32
6 Lama Bekerja
<5 tahun 0 0 17 3 20
6 – 10 tahun 0 0 7 1 8
11 – 15 tahun 0 0 0 0 0
16 – 20 tahun 0 0 0 0 0
21 – 25 tahun 0 0 0 0 0
>25 tahun 0 0 4 0 4
total 0 0 28 4 0
7 Besar Penerimaan
1.000.001- 5.000.000 0 0 11 3 14
5.000.001- 10.000.000 0 0 14 1 15
≥ 10.000.001 0 0 3 0 3
Total 0 0 28 4 32 Sumber : Data diolah (2014)
12
Tabel 5 Hasil crosstab karakteristik responden dengan employee engagement
Employee Engagement
Total Sangat
Lemah Lemah Kuat
Sangat
Kuat
1 Jenis Kelamin
Laki-Laki 0 0 23 2 25
Perempuan 0 1 6 0 7
Total 0 1 29 2 32
2 Usia
21 – 30 tahun 0 1 15 1 17
41 – 50 tahun 0 0 4 0 4
31 – 40 tahun 0 0 8 1 9
>50 tahun 0 0 2 0 2
Total 0 1 29 2 32
3 Pendidikan
SMA 0 1 12 1 14
D3 0 0 3 1 4
S1 0 0 12 0 12
S2 0 0 2 0 2
S3 0 0 0 0 0
Total 0 1 29 2 32
4 Status Pernikahan
Menikah 0 1 22 2 25
Belum Menikah 0 0 7 0 7
Total 0 1 29 2 32
5 Jabatan
GM 0 0 0 0 0
Manager 0 0 2 0 2
Superintendent 0 0 6 0 6
Supervisor 0 0 8 0 8
Pelaksana 0 1 13 2 16
Total 0 1 29 2 32
6 Lama Bekerja
<5 tahun 0 1 17 2 20
6 – 10 tahun 0 0 8 0 8
11 – 15 tahun 0 0 0 0 0
16 – 20 tahun 0 0 0 0 0
21 – 25 tahun 0 0 0 0 0
>25 tahun 0 0 4 0 4
total 0 1 29 2 32
7 Besar Penerimaan
1.000.001- 5.000.000 0 1 12 1 14
5.000.001- 10.000.000 0 0 14 1 15
≥ 10.000.001 0 0 3 0 3
Total 0 1 29 2 32 Sumber : Data diolah (2014)
13
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji validitas yang dilakukan kepada 32 responden menunjukan hasil yang
valid (sahih), karena dilihat dari hasil rhitung semua pertanyaan lebih besar dari rtabel
yaitu 0.349 pada taraf alpha 5 persen. Uji reliabilitas dilakukan dengan
menggunakan metode Cronbach’s Alpha. Berdasarkan perhitungan uji reliabilitas
semua nilai alpha cronbach instrumen kuesioner menunjukan nilai lebih dari 0.60.
Nilai alpha cronbach dari setiap variabel dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6 Nilai alpha cronbach
Variabel Alpha Cronbach
Komponen Organisasional 0.735
Peluang Karir 0.737
Penghargaan 0.669
Rancangan Tugas dan Pekerjaan 0.762
Hubungan Karyawan 0.840
Employee Engagement 0.939 Sumber : Data diolah (2014)
Persepsi Karyawan terhadap Retensi Karyawan
Faktor-faktor retensi karyawan dalam penelitian ini terdiri dari komponen
organisasional, peluang karir, penghargaan, rancangan tugas dan pekerjaan, dan
hubungan karyawan. Berdasarkan persepsi karyawan, retensi karyawan di divisi
SDM PT Pupuk Kujang memiliki tingkat retensi karyawan atau usaha
pemeliharaan karyawan yang baik. Hubungan karyawan mendapatkan skor yang
paling tinggi dibandingkan keempat variabel lainnya. Hal ini mengartikan bahwa
pada saat penelitian berlangsung hanya variabel hubungan karyawan yang paling
mempengaruhi dengan baik. Berikut adalah intrepretasi retensi karyawan pada PT
Pupuk Kujang divisi SDM dapat pada Tabel 7.
Tabel 7 Intrepretasi jawaban kuesioner retensi karyawan
Indikator Retensi Karyawan Total Skor Rataan Kesimpulan
Komponen Organisasional 3.03 Baik
Peluang Karir 2.91 Baik
Penghargaan 2.96 Baik
Rancangan Tugas dan Pekerjaan 3.05 Baik
Hubungan Karyawan 3.16 Baik Sumber : Data Diolah (2014)
Komponen Organisasional
Komponen organisasional pada PT Pupuk Kujang terdiri dari tujuan
perusahaan, struktur organisasi, dan sistem. Perusahaan memiliki visi menjadi
perusahaan di bidang industri pupuk dan industri kimia yang unggul dan
terpercaya yang diupayakan secara nyata melalui upaya-upaya pelaksanaan misi
perusahaan. Dimana terdapat lima upaya misi perusahaan yaitu: Perusahaan
senantiasa mendukung berbagai program pemerintah guna mendukung ketahanan
14
pangan nasional. Perusahaan sebagai industri yang senantiasa menjaga kualitas
lingkungan hidup, mengolah emisis pabrik agar ramah lingkungan, memiliki nilai
kompetitif baik dari segi produk, SDM, operasional pabrik, dan teknologi.
Mengembangkan jasa pelayanan dan perdagangan agro industri. Mengembangkan
perekonomian nasional secara terpadu sehingga mampu menciptakan pusat-pusat
pertumbuhan serta simpul-simpul tataniaga sehingga kesejahteraan bisa
meningkat. Serta mengembangkan perekonomian daerah melalui pemberdayaan
masyarakat sekitar perusahaan.
Perusahaan memiliki tata nilai yang terdiri dari selamat, integritas, adaptif
dan pelanggan yang disingkat dengan SIAP. Perusahaan memiliki tujuan yaitu
sesuai dengan Anggaran Dasar perusahaan. Struktur organisasi di perusahaan
berbentuk organisasi garis dan staf yang pada umunya dianut oleh organisasi
besar. Sesuai dengan kebijakan PT Pupuk Indonesia Holding Company,
Perusahaan melaksanakan perubahan struktur organisasi dengan perubahan
tersebut, perusahaan menambahkan satu kompartemen Teknik dan
Pengembangan.
Pada perusahaan terdapat berbagai macam sistem yaitu, membangun sistem
Solid Handling untuk mengelola stok bahan baku dan produk jadi Pupuk NPK dan
Pupuk Organik. Melakukan penataan sistem manajemen dan reorganisasi sesuai
restrukturisasi dan sesuai dengan tantangan perusahaan kedepan. Menerapkan
sistem SDM berbasis Kompetensi sesuai dengan tantangan atau tuntutan bisnis.
Perusahaan juga melakukan pengembangan berbagai layanan berbasis teknologi
informasi dengan berhasil mengembangkaan aplikasi portal distributor untuk
mengefisiensikan proses pemesanan pupuk. Pengembangan aplikasi E-
procurement untuk memudahkan proses pengadaan barang, peningkatan
keamanan jaringan portal internet yang memiliki fitur-fitur yang memudahkan
karyawan dalam melakukan sharing knowledge serta komunikasi internal via
jaringan internet. Perusahaan juga melaksanakan sistem Knowledge Management
untuk memindahkan berbagai pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh
karyawan senior sehingga tidak terjadi kesenjangan pengetahuan yang terlalu
lebar antar generasi. Perusahaan juga memiliki peraturan dalam penyaluran pupuk
bersubsidi sesuai dengan peraturan Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan
sesuai dengan prinsip 6 tepat yaitu, tepat jenis, tepat jumlah, tepat harga, tepat
tempat, tepat waktu dan tepat mutu.
Peluang Karir
Berdasarkan pada Tabel 7, terlihat bahwa karyawan divisi SDM menilai
bahwa peluang karir pada PT Pupuk Kujang memiliki peluang yang besar dalam
mengembangkan karir mereka, walaupun peluang memiliki angka total skor
rataan yang paling rendah. Dalam mendukung pengembangan karir pada
karyawannya, perusahaan memberikan pelatihan internal atau eksternal untuk
karyawannya, perusahaan melakukan pemeliharaan sumber daya manusia dimulai
dari awal masuk kerja sampai purna tugas. Jenjang karir pada perusahaan dimulai
dengan perencanaan dan pengendalian karir. Perusahaan juga memberlakukan
mutasi dan promosi yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Saat ini
perusahaan melakukan kenaikan pangkat atau golongan secara berkala setiap
setahun sekali. Perusahaan pun melakukan assessment (fit and proper test) dalam
menyeleksi pemegang jabatan sehingga penempatan jabatan sesuai dengan
15
kompetensinya. Jenjang karir pada perusahaan dimulai dengan Grade 5 yaitu
Foreman yang terdiri atas staf pratama, pelaksana utama, madya, muda dan
pratama, Grade 4 yaitu Supervisor yang terdiri atas staf pratama II, Grade level 3
yaitu Superintendent yang terdiri atas staf ahli muda I, staf ahli muda II dan staf
pratama I, Lalu Grade 2 yaitu Manager terdiri dari staf ahli madya I dan staff ahli
madya II, dan Grade 1 yaitu General Manager terdiri dari staf ahli utama I dan staf
ahli utama II.
Penghargaan
Perusahaan telah memberikan penghargaan bagi karyawan berprestasi dan
yang memiliki kinerja tinggi. Penghargaan yang diberikan perusahaan telah
dikategorikan baik oleh para karyawan divisi SDM. Pemberian penghargaan yang
diberikan perusahaan yaitu dengan pemberian gaji, tunjangan, penghargaan yang
diberikan sesuai dengan kinerja yang diberikan para karyawan. PT Pupuk Kujang
memberikan penghargaan berupa emas tiga gram dengan masa kerja selama
sewindu, emas sepuluh gram dengan masa kerja selama dwiwindu, emas 15 gram
dengan masa kerja triwindu dan emas 25 gram dengan masa kerja caturwindu.
Penghargaan lain yang diberikan adalah penghargaan atas prestasi di bidang gugus
kendali mutu kepada karyawan yang meraih prestasi konvesi mutu baik yang
diselenggarakan di lingkungan perusahaan maupun ditingkat nasional dan
internasional.
Perusahaan juga menerapkan sistem kesejahteraan dan kesehatan, yaitu
peningkatan kesejahteraan telah dilaksanakan melalui kenaikan skala gaji dasar
tunjangan-tunjangan seperti bantuan uang makan, dan bantuan uang perumahan,
tunjangan jabatan maupun tunjangan shift bagi karyawan yang ditugaskan bekerja
secara shift, serta peningkatan pemberian bantuan kesejahteraan berupa pinjaman
uang tanpa bunga, serta pembinaan kenaikan gaji dasar pensiun, prokespen
(Program Kesehatan Pensiunan) dan THT (Tabungan Hari Tua).
Sebagai penghargaan atas jasa para karyawan, perusahaan juga memberikan
fasilitas pelayanan kesehatan kepada karyawan dan keluarganya. Untuk
memberikan rasa aman dan nyaman dalam bekerja juga sebagai jaminan jika
terjadi hal yang tidak diinginkan, karyawan diikutsertakan dalam program jaminan
sosial tenaga kerja yang dikelola oleh BPJS serta program asuransi kecelakaan
oleh PT Ramayana Tbk dan asuransi kematian oleh PT Jiwasraya Tbk.
Rancangan Tugas dan Pekerjaan
Berdasarkan wawancara dengan pihak perusahaan, perusahaan telah
memberikan jobdesk yang jelas kepada setiap karyawan. Para karyawan
menganggap bahwa rancangan tugas dan pekerjaan yang diatur oleh perusahaan
sudah dinilai baik. Direktur utama memiliki tugas mengawasi setiap tindakan
yang dilakukan bawahannya guna mencapai tujuan perusahaan. Direktur produksi
memberikan petunjuk dan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan produksi,
menetapkan kebijaksanaan jenis-jenis materiil tool, equipment dan mesin-mesin
untuk pabrik urea, dan tugas lainnya. Direktur teknik dan pengembangan
menetapkan rencana pembangunan gudang dan sarana fisik yang berhubungan
dengan masalah perlengkapan, melakukan pengawasan terhadap pekerjaan
pelaksanaan teknik yang dilakukan oleh para kontraktor, melakukan kontrak kerja
16
dengan pihak lain dalam hal pengembangan gedung, pengembangan perumahaan,
unit produksi dan sarana lainnya dan tugas lainnya.
Direktur keuangan menetapkan penyediaan dana, pengaturan likuiditas,
penyaluran dana untuk pembangunan-pembangunan proyek yang sedang
ditangani oleh perusahaan dengan memperhatikan anggaran yang sudah
ditetapkan. Menetapkan pelaksanaan pengadaan barang-barang dan pembayaran
termasuk jasa yang telah ditetapkan oleh Direktur untuk kepentingan perusahaan.
Menetapkan pelaksanaan pengadaan penyelenggaraan, pencatatan, pengolahan
data dan komputerisasi serta penyusunan statistikal dan rencana anggaran tahunan
perusahaan. Direktur Sumber Daya Manusia dan umum bertugas mengatur dan
mengkoordinir unit-unit atau fungsi-fungsi yang berada dibawah kompartemen
SDM dan staf, serta bertanggung jawab kepada direktur utama. Dewan direksi
bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris yang mewakili pemerintah sebagai
pemegang saham melalui Departemen Pertanian, Departemen Keuangan dan
Departemen Perindustrian.
Unsur Pembantu Pimpinan terdiri dari kepala kompartemen yang bertugas
mengarahkan, memberikan tugas dan wewenang kepada para bawahannya,
mengadakan hubungan kerja dengan kepala kompartemen lainnya, serta
koordinasi terhadap biro-biro yang ada dibawahnya. Unsur pelaksana operasional
yaitu divisi-divisi yang melakukan kegiatan operaional perusahaan. Unsur
penunjang yaitu biro-biro yang mendukung kegiatan operasional perusahaan.
Unsur pengawasan yaitu satuan pengawasan intern yang bertugas mengawasi
seluruh pelaksanaan kegiatan atau unit kerja yang setingkat dengan biro atau
divisi.
Hubungan Karyawan
Berdasarkan persepsi para karyawan divisi SDM, hubungan karyawan
didalam divisi dapat dikategorikan baik dan merupakan variabel yang memiliki
total skor rataan tertinggi. Hubungan karyawan di perusahaan dibatasi dengan
etika kerja atau norma yang digunakan seluruh karyawan dan manajemen
perusahaan dalam melaksanakan aktivitas atau pekerjaan sehari-hari termasuk
didalamnya mengatur hubungan antara karyawan, direksi dan komisaris serta
hubungan individu dengan stakeholder.
Hubungan antar karyawan diawali dengan nilai-nilai yang wajib dimiliki
oleh setiap individu adalah kejujuran, disiplin, kepedulian, keberanian dan
tanggung jawab, objektif, loyalitas dan bersungguh-sungguh, saling menghargai
dan menghormati, kooperatif, adil, fokus pada pelanggan, perbaikan
berkelanjutan. Setiap individu pun harus mematuhi peraturan yang berlaku baik
peraturan internal maupun peraturan eksternal. Dalam hubungan antar karyawan,
perusahaan mewajibkan setiap individu dalam perusahaan saling menjaga
hubungan baik antar sesama dalam melaksanakan pekerjaan sehingga tercipta
harmonis dan sinergi yang mendukung pencapaian tujuan perusahaan.
Persepsi Karyawan terhadap Employee Engagement
Pada penelitian ini dilaksanakan analisis deskriptif untuk mengetahui tingkat
employee engagement yang terdapat pada PT Pupuk Kujang divisi SDM.
17
Berdasarkan persepsi karyawan, tingkat employee engagement perusahaan berada
pada rentang skala kuat. Hal ini didukung dengan pendapat menurut Bernthal
(2007), karyawan merasa terlibat ketika mereka menemukan makna individual,
motivasi mereka pekerjaan, menerima dukungan interpersonal yang positif dan
lingkungan kerja yang efisien. Berikut adalah intrepretasi employee engagement
pada PT Pupuk Kujang divisi SDM dapat pada Tabel 8.
Tabel 8 Intrepretasi jawaban kuesioner terhadap employee engagement
Indikator Employee Engagement Total Skor Rataan Kesimpulan
Pekerjaan yang Fokus 2.94 Kuat
Dukungan Interpersonal 2.97 Kuat
Nilai-nilai Individu 3.01 Kuat Sumber : Data diolah (2014)
Pekerjaan yang Fokus
Karyawan merasakan adanya keselarasan kontribusi pribadi terhadap
strategi yang diterapkan perusahaan. Menurut Sunwurita (2005), jika kebutuhan
individu yang ada dalam organisasi terpenuhi, maka secara tidak langsung
kebutuhan organisasi akan tercapai, karena kebutuhan-kebutuhan inilah yang akan
menjadi pendorong dalam bekerja. Dukungan yang yang diperikan perusahaan
membuat para karyawan merasa terikat kedalam perusahaan dapat dilihat dengan
adanya pengakuan yang diberikan perusahaan. Iklim kerja pada perusahaan juga
sudah mendukung para karyawan dalam fokus pada pekerjaannya.
Dukungan interpersonal
Kerjasama tim yang terjalin dan kolaborasi yang ada juga telah membuat
para karyawan terikat dengan perusahaan. Didukung dengan adanya integritas dan
kepercayaan yang ada antar karyawan terhadap perusahaan dan hubungan dengan
atasan yang terjalin dengan baik. Hal ini didukungan dengan pendapat Gaddi
(2004) yaitu seorang karyawan merasa engaged ketika mereka menemukan makna
dan motivasi dalam pekerjaannya, menerima dukungan interpersonal yang
posistif, dan berada pada lingkungan kerja yang berfungsi secara efisien.
Nilai-nilai individual
Nilai-nilai individual pada perusahaan tercermin dengan tingginya
pemberdayaan dan perbaikan kerja atau inovasi kerja. Para karyawan juga
memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan diri dilihat dengan
adanya pelatihan internal maupun eksternal, adapula penerapan pelatihan untuk
calon karyawan, pelatihan karyawan dan pelatihan non-karyawan. Pelatihan itu
terdiri dari kompetensi Manufacturing, Marketing, Trading dan Distribution,
Finance, Engineering and Research & Development, Audit, Human Resources,
serta Corporate Secretary. Para karyawan pun merasa terikat dan memiliki status
dan kebanggaan terhadap perusahaan.
Pengaruh Retensi Karyawan terhadap Employee Engagement
Uji Normalitas
18
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan metode One Sample
Kolmogorov-Smirnov dan dengan melihat hasil histogram. Hasil dari nilai
signifikansi residual harus lebih dari 0.05 sehingga dapat dikatakan residual
terdistribusi secara normal. Hasil dari uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9 Hasil uji one-sample kolmogorov-smirnov test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 32
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 3.40805985
Most Extreme Differences Absolute .208
Positive .208
Negative -.158
Kolmogorov-Smirnov Z 1.178
Asymp. Sig. (2-tailed) .124
a. Test distribution is Normal.
Dari output pada Tabel 9 tersebut, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi
(Asym.Sig 2-tailed) sebesar 0.124, karena signifikansi lebih dari 0.05, maka hasil
uji normalitas ini terdistribusi dengan normal. Berdasarkan Gambar 2 histogram
terlihat berbentuk pola yang menyerupai sebaran normal histogram pada
umumnya.
Gambar 2 Histogram
Uji Multikolinearitas
Nilai VIF (Variance Inflation Factor) dari seluruh variabel independen
harus tidak lebih dari 10, maka dapat disimpulkan tidak terdapat indikasi
multikolinearitas. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 10.
19
Tabel 10 Hasil uji multikolinearitas
No Variabel Independen (Variabel X) Alpha (α) VIF
1 Komponen Organisasional 0.05 2.953
2 Peluang Karir 0.05 4.319
3 Penghargaan 0.05 4.020
4 Rancangan Tugas dan Pekerjaan 0.05 3.696
5 Hubungan Karyawan 0.05 2.789 Sumber : Data diolah (2014)
Pada Tabel 10, terlihat bahwa seluruh variabel independen memiliki nilai
VIF kurang dari 10. Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi multikolinearitas (bebas multikolinearitas).
Uji Heterokedastisitas
Pada Penelitian ini uji heterokedastisitas dilaksanakan dengan menggunakan
grafik dimana peneliti melihat pola titik-titik pada scatterplot. Dalam Uji
Heterokedastisitas terdapat kriteria pengujian hipotesis yaitu :
H0 : Tidak ada gejala heterokedastisitas apabila tidak ada pola yang jelas,
seperti titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y.
Ha : Ada gejala heterokedastisitas apabila ada pola tertentu yang jelas, seperti
titik-titik membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar
kemudian menyempit).
Kriteria pengujian hipotesis tersebut dapat dilihat pada scatterplot seperti
pada Gambar 3, terlihat bahwa titik-titik data menyebar di atas dan dibawah dan
disekitar angka 0. Hal ini berarti variabel terbebas dari asumsi klasik
heterokedastisitas.
Gambar 3 Scatterplot uji heteroskedastisitas
Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F)
Hipotesis yang terdapat pada uji F yaitu tolak H0 atau terima H1 jika Pvalue <
α dan terima H0 atau tolak H1 jika Pvalue > α, hasil uji F dapat dilihat pada Tabel
11, dengan hipotesis sebagai berikut :
20
H0 : Tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara retensi karyawan
terhadap employee engagement.
H1 : Terdapat pengaruh secara signifikan antara retensi karyawan terhadap
employee engagement.
Berdasarkan uji F yang telah dilakukan, menghasilkan nilai Pvalue sebesar
0.000, maka tolak H0 yang artinya faktor-faktor retensi karyawan secara signifikan
terhadap employee engagement dengan alpha 5 persen (Tabel 11).
Tabel 11 Hasil uji F
Model Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig. Model
1 Regresi 535.158 5 107.032 7.729 .000a
Residual 360.061 26 13.894
Total 895.219 31 Sumber : Data diolah (2014)
Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)
Uji t dilakukan untuk menguji pengaruh setiap variabel independen secara
satu per satu atau parsial terhadap variabel dependen. Adapun penjelasan untuk
setiap variabel dari retensi karyawan terhadap employee engagement. Adapun
hasil Uji t dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12 Hasil uji t
Variabel Independen Pvalue Kesimpulan
Komponen Organisasional 0.656 Tidak Berpengaruh
Peluang Karir 0.383 Tidak Berpengaruh
Penghargaan 0.163 Tidak Berpengaruh
Rancangan Tugas dan Pekerjaan 0.292 Tidak Berpengaruh
Hubungan Karyawan 0.033 Berpengaruh Sumber : Data diolah (2014)
Komponen Organisasional terhadap Employee Engagement.
Hipotesis yang digunakan yaitu tolak H0 atau terima H1 jika Pvalue < α dan
terima H0 atau tolak H1 jika Pvalue > α, hipotesisnya adalah sebagai berikut :
H0 : Tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara komponen organisasional
terhadap employee engagement.
H1 : Terdapat pengaruh secara signifikan antara komponen organisasional
terhadap employee engagement.
Uji t yang telah dilakukan menghasilkan nilai Pvalue sebesar 0.656. Dari hasil
tersebut maka terima H0, yang artinya komponen organisasional tidak berpengaruh
terhadap employee engagement pada taraf alpha 5 persen. Hal ini tidak sesuai
dengan jurnal yang berjudul Employe Engagement: The Key to Improving
Performance oleh Markos dan Sridevi (2010) yang memaparkan bahwa employee
engagement atau keterikatan karyawan memerlukan kepemimpinan yang
komitmen melalui pembentukan misi, visi dan nilai-nilai yang jelas. Hasil
21
penelitian ini bertolak belakang dengan pernyataan tersebut karena misi, visi dan
nilai-nilai merupakan bagian dari komponen organisasional yang utama.
Peluang Karir terhadap Employee Engagement.
Hipotesis yang digunakan yaitu tolak H0 atau terima H1 jika Pvalue < α dan
terima H0 atau tolak H1 jika Pvalue > α, hipotesisnya adalah sebagai berikut :
H0 : Tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara peluang karir terhadap
employee engagement
H1 : Terdapat pengaruh secara signifikan antara peluang karir terhadap employee
engagement.
Uji t yang telah dilakukan menghasilkan nilai Pvalue sebesar 0.383. Dari hasil
tersebut maka terima H0 yang artinya peluang karir tidak berpengaruh terhadap
employee engagement pada taraf alpha 5 persen. Hal ini bertolak belakang dengan
jurnal yang berjudul Losing Your Best Talent: Employee Retention The Dilemma
of Textile Industri, A Case of Textile Sector oleh Sohail, et al (2011) yang
menjelaskan untuk mempertahankan karyawan, organisasi harus meninjau rencana
karir mereka dan mengatur ulang rencana-rencana sesuai dengan kondisi yang
berlaku, sehingga karyawan yang cerdas dan berbakat dapat meberikan kelebihan
serta manfaat dalam jangka panjang. Sehingga dapat dipastikan peluang karir
dalam suatu perusahaan sangat berperan penting terhadap tingkat employee
engagement.
Penghargaan terhadap Employee Engagement.
Hipotesis yang digunakan yaitu tolak H0 atau terima H1 jika Pvalue < α dan
terima H0 atau tolak H1 jika Pvalue > α, hipotesisnya adalah sebagai berikut :
H0 : Tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara penghargaan terhadap
employee engagement.
H1 : Terdapat pengaruh secara signifikan antara penghargaan terhadap employee
engagement.
Uji t yang telah dilakukan menghasilkan nilai Pvalue sebesar 0.163. Dari hasil
tersebut maka terima H0 yang artinya penghargaan tidak berpengaruh terhadap
employee engagement pada taraf alpha 5 persen. Hal ini betolak belakang dengan
teori dari buku Mempertahankan Karyawan Unggul oleh Wingfield dan Berry
(2002), yaitu walaupun penghargaan merupakan porsi terkecil dari seluruh upaya
mempertahankan karyawan, namun penghargaan tetap merupakan bagian yang
penting. Pada jurnal yang berjudul Anteseden dan Konsekuensi Employee
Engagement: Studi pada Industri Perbankan oleh Saragih dan Margaretha (2013),
mendukung hasil penelitian ini yaitu pada kenyataannya, ketika para karyawan
menerima penghargaan dan pengakuan dari organisasi, mereka belum tentu
merasa berkewajiban untuk membalas keterikatan (engagement) tersebut dengan
tingkat yang lebih tinggi.
Rancangan Tugas dan Pekerjaan terhadap Employee Engagement.
Hipotesis yang digunakan yaitu tolak H0 atau terima H1 jika Pvalue < α dan
terima H0 atau tolak H1 jika Pvalue > α, hipotesisnya adalah sebagai berikut :
H0 : Tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara rancangan tugas dan
pekerjaan terhadap employee engagement.
22
H1 : Terdapat pengaruh secara signifikan antara rancangan tugas dan pekerjaan
terhadap employee engagement.
Uji t yang telah dilakukan menghasilkan nilai Pvalue sebesar 0.292. Dari hasil
tersebut maka terima H0 yang artinya rancangan tugas dan pekerjaan tidak
berpengaruh terhadap employee engagement pada taraf alpha 5 persen. Hal ini
bertolak belakang dengan jurnal yang berjudul Employe Engagement: The Key to
Improving Performance oleh Markos dan Sridevi (2010) dimana manajer harus
berhati-hati dalam menyeleksi bakat yang potensial dari karyawan baru melalui
perekrutan yang efektif. Secara langsung terlihat bahwa rancangan tugas dan
pekerjaan sangat berperan penting dalam perusahaan.
Hubungan Karyawan terhadap Employee Engagement.
Hipotesis yang digunakan yaitu tolak H0 atau terima H1 jika Pvalue < α dan
terima H0 atau tolak H1 jika Pvalue > α, hipotesisnya adalah sebagai berikut :
H0 : Tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara hubungan karyawan
terhadap employee engagement.
H1 : Terdapat pengaruh secara signifikan antara hubungan karyawan terhadap
employee engagement.
Uji t yang telah dilakukan menghasilkan nilai Pvalue sebesar 0.033. Dari hasil
tersebut maka tolak H0 yang artinya hubungan karyawan berpengaruh terhadap
employee engagement pada taraf alpha 5 persen. Hasil ini didukung dengan tesis
yang berjudul Organizational Strategies That Inspire and Improve Employee
Retention and Morale oleh Saliba (2006), dimana kualitas hubungan antara
pemimpin dan karyawan merupakan faktor penting yang menentukan keberhasilan
atau kegagalan sebuah organisasi. Hubungan karyawan dalam penelitian ini
dikatakan telah sesuai dengan teori. Didukung juga oleh pendapat menurut
Kavitha et al (2011) pada jurnalnya yang berjudul An Empirical Study on
Employee Retention Strategies in A Biscuit Manufacturing Company in India,
yang menjelaskan bahwa semakin suksesnya suatu perusahaan, semakin
tergantung pada keterampilan pengetahuan, kemampuan, dan hubungan karyawan.
Dari hasil analisis regresi linier berganda, diketahui koefisien determinasi
(adjusted R square) menunjukkan nilai sebesar 0.598 atau 59.8 persen yang
artinya variabel employee engagement (Y) dipengaruhi sebesar 59.8 persen oleh
variabel faktor-faktor retensi karyawan (X), sedangkan sisanya 40.2 persen
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
Hasil analisis pengaruh retensi karyawan terhadap employee engagement dengan
menggunakan analisis linier berganda diperoleh model regresi pada Persamaan 3.
Y = 25,574 + 1,460 X5 + ………………………………………………………(3) Sumber: Data diolah (2014)
Model regresi tersebut memiliki arti yaitu untuk memperoleh tingkat
employee engagement yang tinggi, faktor yang paling berpengaruh adalah
hubungan karyawan. Faktor komponen organisasional, peluang karir, penghargaan
dan rancangan tugas dan pekerjaan merupakan faktor yang tidak terlalu
mempengaruhi tingkat employee engagement pada penelitian ini. Nilai koefisien
dari variabel hubungan karyawan bernilai 1,460. Hal tersebut menggambarkan
23
bahwa hubungan karyawan memiliki pengaruh positif terhadap employee
engagement, artinya jika hubungan karyawan meningkat sebesar 1 persen dan
koefisien lainnya dianggap konstan, maka employee engagement akan meningkat
sebesar 1,460.
Implikasi Manajerial
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan implikasi manajerial bagaimana
faktor-faktor penentu retensi karyawan mempengaruhi employee engagement pada
divisi SDM PT Pupuk Kujang. Faktor-faktor retensi karyawan telah dilaksanakan
secara efektif terhadap employee engagement, dan memiliki pengaruh yang
signifikan terutama dalam hubungan karyawan. Walaupun faktor retensi karyawan
lainnya seperti komponen organisasional, peluang karir, penghargaan, dan
rancangan tugas dan pekerjaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan, namun
faktor-faktor tersebut memberikan pengaruh secara simultan.
Dari hasil analisis deskriptif, karyawan pada perusahaan memberikan
penilaian baik pada faktor-faktor retensi karyawan. Hubungan karyawan memiliki
nilai tertinggi pada analisis deskriptif. Manajer telah berhasil menciptakan
hubungan baik antarkaryawannya. Perusahaan hanya perlu menciptakan
lingkungan kerja yang positif, menempatkan karyawan pada pekerjaan yang cocok
dengan bakat dan minatnya dan menciptakan suatu keterikatan yang mampu
menarik karyawan tersebut menjadi feeling being valued atau merasa bernilai
untuk perusahaan. Dimana nilai-nilai individual sangat berperan penting bagi para
karyawan untuk lebih engaged dengan perusahaan. Untuk meningkatkan tingkat
engaged karyawan, perusahaan perlu melakukan usaha-usaha dalam merubah
karyawan yang disengaged menjadi builder employee.
Perusahaan hendaknya melibatkan karyawannya lebih dalam lagi dengan
berbagai pengambilan keputusan di perusahaan. Keterlibatan jangka panjang
dimulai dengan komunikasi yang baik antara manajer dengan karyawan serta di
antara rekan kerja, dan juga membina lingkungan kerja yang positif dan nyaman
serta inovatif. Perusahaan dapat melakukan sharing pengalaman antarkaryawan
untuk mendukung faktor rancangan tugas dan pekerjaan, memberikan kesempatan
promosi jabatan lebih luas lagi serta menciptakan jalur karir dan menetapkan
tujuan yang jelas dengan potensi pertumbuhan, untuk mendukung faktor peluang
karir dan faktor pekerjaan yang fokus. Demi meningkatkan kualitas peluang karir
pada perusahaan, manajer pun perlu menciptakan sifat positif dalam setiap
anggota tim, dengan menunjukkan bahwa mereka dihargai dan memiliki tanggung
jawab pada perusahaan sehingga meningkatkan nilai-nilai individual para
karyawan dan menjadi being deeply involved dengan perusahaan. Dengan begitu
para karyawanpun mendapatkan kepuasan atas pekerjaan mereka. Dengan terus
menerus mendapatkan kepuasan kerja dari perusahaan, karyawan akan menjadi
enthusiasm employee dan pastinya akan memberikan kepuasan yang diinginkan
perusahaan dalam memenuhi produktivitasnya. Untuk menjaga produktivitas
karyawan, perusahaan perlu membangun interaksi sosial yang baik dengan
menguatkan dukungan interpersonal.
Dengan mendapat dukungan interpersonal, karyawan pun berpikir untuk
memberikan timbal balik dengan perusahaan dan merasa memiliki perusahaan
24
sehingga mereka akan berkomitmen terhadap perusahaan dan menjadi builder
employee. Para manajer perlu memberikan pengarahan, pengawasan yang intensif
dan lebih mendengar pendapat para karyawan dengan memberikan timbal balik
yang diharapkan karyawan. Dengan mendapatkan apa yang mereka inginkan, para
karyawan akan memberikan apa yang dibutuhkan perusahaan, dengan begitu
karyawan akan merasa cocok dengan perusahaan dan akan terus berusaha
mendapatkan peluang untuk mengembangkan kemampuan mereka.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan pada tujuan penelitian yang ingin diperoleh serta hasil analisis
pada pembahasan penelitian, makan dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Karyawan divisi SDM PT Pupuk Kujang memiliki tingkat retensi yang baik
berdasarkan persepsi karyawan. Perusahaan telah menerapkan faktor-faktor
penentu retensi karyawan dengan baik. Faktor yang memiliki pengaruh
terbesar adalah hubungan karyawan.
b. Karyawan divisi SDM memiliki tingkat employee engagement yang tinggi.
Employee engagement pada karyawan dapat dilihat berdasarkan persepsi
karyawan pekerjaan yang fokus, dukungan interpersonal dan nilai-nilai
individual. Tingkat employee engagement yang tinggi ada pada nilai-nilai
individual.
c. Faktor-faktor penentu retensi karyawan terbukti secara bersama-sama
mempengaruhi employee engagement divisi SDM PT Pupuk Kujang. Retensi
karyawan tidak terbukti secara parsial mempengaruhi employee engagement
jika hanya hubungan karyawan yang memberikan pengaruh yang signifikan.
Saran
Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan di PT Pupuk Kujang divisi SDM,
peneliti memiliki beberapa saran terkait dengan pelaksanaan pemeliharaan
karyawan terhadap tingkat employee engagement untuk perusahaan kedepannya :
a. Perusahaan hendaknya memperhatikan pemberian besar penerimaan atau gaji
karena besar penerimaan memiliki hubungan yang signifikan dengan retensi
karyawan. Perusahaan hendaknya memberikan penghargaan bagi karyawan
yang berprestasi dengan melihat dari daftar penilaian kinerja dan
menyesuaikan dengan sistem reward and punishment, mampu menganalisa
kebutuhan karyawan yang bersifat psikis tidak hanya bersifat materi.
Perusahaan hendaknya melibatkan karyawan dalam penentuan kebijakan
perusahaan terkait dengan pekerjaan mereka demi meningkatkan kepuasan
kerja dan rasa tanggung jawab terhadap pekerjaannya.
b. Perusahaan hendaknya mempererat rasa kekeluargaan antara karyawan dengan
menguatkan sikap saling pengertian antara atasan dan karyawan. Pemberian
stimulus intelektual dapat meningkatkan komitmen karyawan terhadap
perusahaan dengan memberikan dukungan dari manajer yang mempermudah
25
karyawan ketika bekerja sehinga loyalitas karyawan akan terbentuk dan
menciptakan komitmen yang kuat terhadap perusahaan.
c. Penelitian selanjutnya hendaknya melakukan penelitian pada seluruh divisi
pada perusahaan yang ingin diteliti, tidak hanya satu divisi saja sehingga hasil
yang didapatkan lebih mengetahui secara luas retensi karyawan dan employee
engagement pada perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
[DDI] Development Dimensions International, Inc .2005. Predicting Employee
Engagement MRKSRR12-1005. Development Dimensions International,Inc.,
MMV. [internet]. [diunduh 2013 Des 25]. Tersedia padawww.ddiworld.com
Bernthal RP. 2007. Measuring Employee Engagement. White paper DDI.
[Internet]. [waktu dan tempat pertemuan tidak diketahui]. [diunduh 2014
Mei 2]. Tersedia pada: http://www.ddiworld.com/DDIWorld/media/
monographs/employeeengagement_mg_ddi.pdf?ext=.pdf
Gaddi RR. 2004. Engagement: Cara Pintar Membuat Karyawan Mencurahkan
Kemampuan Terbaik Untuk Perusahaan. Penerjemah: Verawaty Pakpahan.
Jakarta (ID): PPM.
Gayathri R, Sivaraman G, Kamalambal R. 2012. Employee Retention Strategies in
BPOs – an Empirical Investigation. Interdisciplinary Journal of
Contemporary Research in Business. [internet]. 3(12): 572-583. [diunduh
2014 Apr 8]. Tersedia pada: http://journalarchieves17.webs.com/572583.pdf
Ghozali I. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang
(ID): Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Istijanto. 2005. Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta (ID): Gramedia
Kavitha SR, Geetha SR, Arunachalam V. 2011. An Empirical Study on Employee
Retention Strategies in a Biscuit Manufacturing Company in India.
Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business. [internet].
[diunduh 2014 Apr 8]. 3(4): 762-772. Tersedia pada: http://journal-
archieves7.webs.com/Aug011.pdf
Kurniasari L. 2005. Pengaruh Komitmen Organisasi dan Job Insecurity
Karyawan terhadap Intensi Turnover. Demandiri [internet]. Tersedia pada
http://www.demandiri.or.id [diunduh 2014 Mei 1]
Macey WH. 2009. Kuantitas dan Kualitas untuk Meningkatkan Kinerja edisi ke
IV. Jakarta (ID): Artabudi.
Markos S, Sridevi M S. 2010. Employee Engagement: The Key to Improving
Performance. International Journal of Business and Management. [internet].
[diunduh 2014 Apr 8]. 5(12): 89-96. Tersedia pada www.ccsenet.org/ijbm
Mathis RL, Jackson JH. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia edisi 10 Bahasa
Indonesia. Jakarta (ID): Salemba Empat.
Murniati AR, Usman N. 2009. Implementasi Manajemen Stratejik dalam
Pemberdayaan Sekolah Menengan Kejuruan. Bandung (ID): Citrapustaka
Media Perintis.
26
Murti A. 2013. Analisis Pengaruh Budaya Organisasi dan Iklim Organisasi
Terhadap Employee Retention pada Divisi Produksi PT Pupuk Kujang
[Skripsi]. Jakarta (ID): Binus University
Noor J. 2011. Metodologi Penelitian : Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiah.
Jakarta (ID): Kencana Prenada Media Group
Nugroho A, 2005. Strategi Jitu memilih Metode statistic Penelitian dengan SPSS.
Yogyakarta (ID): Andi.
Paille P, Bourdeau L, Galois I. 2010. Support, Trust, Satisfaction, Intent to Leave
and Citizenship at Organizational Level: a Social Exchange Approach.
International Journal of Organizational Analysis. 18(1): 41-58
[PK] Pupuk Kujang. 2012. Laporan Tahunan PT Pupuk Kujang 2012
[internet].[diunduh 2013 November 17]. Tersedia pada: www.pupuk-
kujang.co.id
Ramlall S. 2003. Managing Employee Retention as a Strategy for Increasing
Organizational Competitiveness, Organizational Application. Applied
H.R.M. Research. [internet]. 8 (2) : 63-72. [diunduh 2014 Apr 8]. Tersedia
pada: http://www.xavier.edu/ appliedhrmresearch/2003Winter/MS%208_2
_%20 Ramlall.pdf
Saliba S. 2006. Organizational Strategies That Inspire and Improve Employee
Retention and Morale [tesis]. Kanada (US): Royal Roads University.
[internet]. [diunduh 2014 Apr 8]. Tersedia pada:
http://search.proquest.com/docview/304718785/6110654693114046PQ/1?ac
countid=32819
Saragih S, Margaretha M. 2013. Anteseden dan Konsekuensi Employee
engagement: Studi pada Industri Perbankan. [internet]. Seminar Nasional
dan Call for Paper; 2013 jun 19-20; Bandung, Indonesia. Bandung (ID):
UKM. Hlm 1-22; [diunduh 2014 Apr 9]. Tersedia
pada:http://repository.maranatha.edu/4053/1/Anteseden%20dan%20Konsek
uensi%20Employee%20Engagement.pdf
Sarwono J. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta (ID):
Graha Ilmu.
Siagian SP. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta (ID): Asdi
Mahasatya
Simamora H. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia edisi 3. Yogyakarta (ID):
Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Sevilla CG, Alimudin T. 2003. Pengantar Metode Penelitian (Terjemahan).
Jakarta (ID): UI-Press.
Sohail N, Muneer A, Tanveer Y, Tariq H. 2011. Losing Your Best Talent:
Employee Retention The Dilemma of Textile Industri, A Case of Textile
Sector. Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business.
[internet]. 3(8):869-906. [diunduh 2014 Apr 8]. Tersedia pada:
http://www.journal-archieves13.webs.com/896-906.pdf
Sumarsono S. 2004. Metode Riset Sumber Daya Manusia. Yogyakarta (ID):
Graha Ilmu.
Sunwurita S. 2005. Analisis Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Pada
Karyawan Badan Pengelolaan Keuangan Daerah kabupaten Klaten.
[Skripsi]. Yogyakarta (ID). Universitas Atma Jaya.
27
Tjiptoheriyanto P, Nagib L. 2008. Pengembangan Sumber Daya Manusia : Di
Antara Peluang dan Tantangan. Jakarta (ID): LIPI Press
Umar H. 2005. Metode Penelitian. Jakarta (ID): Salemba Empat
Wingfield B, Berry J. 2002. Mempertahankan Karyawan Unggul. Jakarta (ID):
PPM
28
No:
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH RETENSI KARYAWAN TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT DIVISI
SUMBER DAYA MANUSIA PT PUPUK KUJANG
Dengan Hormat,
Dalam rangka menyelesaikan studi akhir dari Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi
dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, saya mohon kesediaan dari Bapak/Ibu/Sdr/i untuk
mengisi kuesioner ini. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap
kepuasan kerja karyawan divisi HRD pada PT Pupuk Kujang Tbk. Informasi yang Bapak/Ibu/Sdr/i
berikan dijamin kerahasiaannya. Kuesioner ini hanya digunakan untuk penelitian dan kepentingan
akademik, jawaban yang diberikan tidak berpengaruh terhadap penilaian kinerja
Bapak/Ibu/Sdr/i.
Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu/Sdr/i, saya ucapkan terimakasih.
Nama : Yolanda Angelia
NRP : H24100094
PETUNJUK PENGISIAN:
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai
BAGIAN 1
1 Jenis
kelamin a. Laki-laki a. Perempuan
2
Usia
a. 21-30 tahun b. 31-40 tahun
c. 41-50 tahun d. ≥ 51 tahun
3 Pendidikan
terakhir a. SMP b. SMA c. D3 d. S1
e. S2 f. S3
4 Status
Pernikahaa
n
a. menikah b. belum menikah
5
Jabatan
a. General Manager /
setingkat b. Manager / setingkat e. Pelaksana
c. Superintendent /
setingkat d. Supervisor / setingkat
6 Lama
bekerja
a. ≤5 tahun c. 11-15 tahun e. 21-25 tahun
b. 6-10 tahun d. 16-20 tahun f. >25 tahun
7 Besar Penerimaan
a. ≤Rp. 1.000.000 c. Rp. 5.000.000-Rp. 10.000.000
b. Rp. 1.000.000-Rp. 5.000.000 d. > Rp. 10.000.000
A. RETENSI
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
Pilih jawaban dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling sesuai
menurut Bapak/Ibu/Sdr/i.
Lampiran 1 Contoh Kuesioner
29
Lanjutan Lampiran 1
KOMPONEN ORGANISASIONAL
No Pernyataan
Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju Setuju
Sangat
Setuju
1
Terdapat nilai dan budaya
perusahaan yang mendukung
program pemeliharaan karyawan
2 Terdapat peraturan tertulis yang
mengatur perilaku karyawan
3
Dengan komponen organisasi yang
ada, saya yakin dan mempercayai
para manajer/atasan saya
4
Visi perusahaan mengandung
kualitas perencanaan masa depan
yang baik bagi kayawan
5 Kontinuitas dan keamanan kerja di
perusahaan cukup tinggi
PELUANG KARIR
No Pernyataan Sangat Tidak
Setuju
Tidak
Setuju Setuju
Sangat
Setuju
1
Saya memiliki kesempatan dan
peluang untuk mengembangkan
keterampilan
2 Saya memiliki kesempatan dan
peluang untuk mendapatkan promosi
3
Perusahaan memberikan program
bantuan biaya untuk melanjutkan
studi pendidikan karyawannya
4
Manajer/atasan saya memberikan
program bimbingan secara rutin
untuk meningkatkan kemampuan dan
pengalaman bawahannya
5
Saya dan atasan saya saling
mendiskusikan peluang karir dalam
perusahaan untuk mendukung adanya
perencanaan karir formal
30
Lanjutan Lampiran 1
RANCANGAN TUGAS DAN PEKERJAAN
No Pernyataan Sangat Tidak
Setuju
Tidak
Setuju Setuju
Sangat
Setuju
1 Saya memahami seluruh tugas dan
pekerjaan yang diberikan kepada saya
2
Pekerjaan saya didukung dengan
peralatan dan teknologi yang modern
seperti internet dan fasilitas canggih
lainnya
3
Lingkungan kerja saya aman karena
perusahaan memperhatikan
keselamatan kerja para karyawannya
4
Ruangan, pencahayaan, suhu,
kegaduhan, tata ruang dan lingkungan
kerja sangat mendukung pekerjaan
dan tugas saya
5
Perusahaan memberikan fasilitas
pelengkap bagi karyawannya agar
memberikan kemudahan bagi
karyawannya sehingga timbul
keseimbangan kerja dan kehidupan
pribadi karyawannya
PENGHARGAAAN
No Pernyataan
Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju Setuju
Sangat
Setuju
1
Perusahaan memberikan penghargaan
dengan mengakui usaha dan kinerja
karyawannya yang terus menunjukan
kemajuan
2
Penghargaan yang diterima berwujud
pujian dan bonus serta tunjangan yang
kompetitif dari perusahaan
3
Pemberian penghargaan bagi karyawan
yang berprestasi akan meningkatkan
keinginan karyawan untuk tetap bertahan
pada perusahaan
4
Penghargaan yang diberikan dapat
meningkatkan semangat dan kegairahan
kerja
5 Perusahaan memberikan insentif yang
sesuai dengan prestasi kerja karyawan
31
Lanjutan Lampiran 1
HUBUNGAN KARYAWAN
No Pernyataan
Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju Setuju
Sangat
Setuju
1 Saya merasa hubungan para karyawan di perusahaan
sangan baik dan akrab
2 Hubungan saya dan rekan kerja terjalin dengan baik
3 Saya bisa bekeja sama dengan rekan-rekan kerja
saya
4 Saya mendapat dukungan dari atasan saya dalam
menjalankan tugas dan pekerjaan
5 Terdapat koordinasi kerja yang baik antar karyawan
B. ENGAGEMENT
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
Pilih jawaban dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling sesuai
menurut Bapak/Ibu/Sdr/i.
PEKERJAAN YANG FOKUS
No Pernyataan
Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju Setuju
Sangat
Setuju
1
Secara umum saya mempunyai pemahaman
yang baik mengenai apa yang harus
dilakukan di pekerjaan saya
2
Saya merasa bahwa pekerjaan saya
memiliki kontribusi terhadap kesuksesan
perusahaan
3 Saya mengerti strategi yang diterapkan
perusahaan dalam mencapai tujuannya
4 Di tempat kerja, saya merasa ide dan
pendapat saya dihargai
5
Atasan saya memberikan umpan balik yang
tepat waktu dan akurat sehingga dapat
membantu saya untuk memperbaiki kinerja
saya (paling tidak, 2-3 kali pertahun)
6 Atasan saya mampu membimbing saya
untuk mencapai target kinerja
7
Dalam lingkungan kerja, saya dapat melihat
adanya efisiensi sumber daya, waktu, dan
anggaran
8
Setiap karyawan saling menghargai adanya
perbedaan yang menunjukkan bahwa
masing-masing pribadi itu unik
9 Perusahaan melakukan sosialisasi berkaitan
dengan adanya perubahan dalam organisasi
32
Lanjutan Lampiran 1
DUKUNGAN INTERPERSONAL
No Pernyataan Sangat Tidak
Setuju
Tidak
Setuju Setuju
Sangat
Setuju
1
Saya merasakan hubungan kerja yang
saling mendukung dalam penyelesaian
pekerjaan
2
Di perusahaan ini, antar unit kerja
saling mendukung demi tercapainya
tujuan bersama
3
Dalam tim kerja saya, seluruh rekan
kerja bertanggung jawab atas kinerja
yang rendah
4 Saya percaya dengan atasan saya
5 Saya percaya dengan pemimpin di
perusahaan ini
6 Saya bekerja secara jujur dan sesuai
dengan prosedur yang ditentukan
7 Saya mempunyai hubungan yang baik
dengan atasan saya
8 Atasan saya berhasil membangun rasa
kebersamaan di dalam unit kerja
9
Atasan di unit kerja saya sangat
memperhatikan hubungan baik dengan
karyawan
NILAI-NILAI INDIVIDU
No Pernyataan
Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju Setuju
Sangat
Setuju
1
Saya mempunyai hak untuk memilih cara
kerja terbaik agar pekerjaan dapat
terselesaikan
2 Saya dimotivasi untuk melakukan perbaikan
dalam cara melakukan pekerjaan
3
Perusahaan selalu mengembangkan
keterlibatan karyawan pada semua bagian
untuk mengelola semua aspek kualitas
4
Pekerjaan ini memungkinkan saya untuk
menggunakan secara maksimal
pengetahuan, keterampilan dan kemampuan
saya
5 Pekerjaan ini memberikan kesempatan
kepada saya untuk tumbuh dan berkembang
6
Saya memiliki kesempatan menjadi
pakar/ahli dalam pekerjaan yang saya
lakukan
7 Saya bangga akan perusahaan ini dan akan
menghabiskan masa kerja saya disini
8 Saya akan merekomendasikan perusahaan
ini kepada kerabat dan rekan saya
9 Saya merasa status saya menjadi lebih baik
setelah bekerja di perusahaan ini
33
Lampiran 2 Karakteristik responden
No Karakteristik Responden Uraian Persentase
1 Jenis Kelamin Laki-laki 78%
Perempuan 22%
2 Usia 21-30 tahun 53%
31-40 tahun 28%
41-50 tahun 13%
> 50 tahun 6%
3 Pendidikan Terakhir SMP 0%
SMA 44%
D3 12%
S1 38%
S2 6%
S3 0%
4 Status Pernikahan Menikah 78%
Belum Menikah 22%
5 Jabatan General Manager 0%
Manager 6%
Superintendent 19%
Supervisor 25%
Pelaksana 50%
6 Lama Bekerja ≤ 5 tahun 62%
6-10 tahun 25%
11-15 tahun 0%
21-25 tahun 0%
> 25 tahun 13%
7 Besar Penerimaan ≤ Rp 1.000.000 0%
Rp 1.000.001- Rp 5.000.000 44%
Rp 5.000.001- Rp 10.000.000 47%
> Rp 10.000.000 9%
34
Lampiran 3 Hasil uji validitas
Skor pengujian validitas variabel
retensi karyawan r tabel: 0.349
alpha 5 persen
Skor pengujian validitas varabel
employee engagement r tabel: 0.349
alpha 5 persen
No. Pertanyaan r hitung Status No. Pertanyaan r hitung status
1 1 0.619 Valid 1 1 0.551 Valid
2 2 0.478 Valid 2 2 0.752 Valid
3 3 0.645 Valid 3 3 0.589 Valid
4 4 0.672 Valid 4 4 0.700 Valid
5 5 0.641 Valid 5 5 0.670 Valid
6 6 0.559 Valid 6 6 0.754 Valid
7 7 0.619 Valid 7 7 0.632 Valid
8 8 0.659 Valid 8 8 0.750 Valid
9 9 0.654 Valid 9 9 0.529 Valid
10 10 0.583 Valid 10 10 0.551 Valid
11 11 0.677 Valid 11 11 0.750 Valid
12 12 0.642 Valid 12 12 0.418 Valid
13 13 0.453 Valid 13 13 0.589 Valid
14 14 0.533 Valid 14 14 0.632 Valid
15 15 0.455 Valid 15 15 0.601 Valid
16 16 0.588 Valid 16 16 0.866 Valid
17 17 0.596 Valid 17 17 0.666 Valid
18 18 0.703 Valid 18 18 0.508 Valid
19 19 0.677 Valid 19 19 0.750 Valid
20 20 0.588 Valid 20 20 0.700 Valid
21 21 0.703 Valid 21 21 0.752 Valid
22 22 0.657 Valid 22 22 0.666 Valid
23 23 0.657 Valid 23 23 0.430 Valid
24 24 0.673 Valid 24 24 0.700 Valid
25 25 0.469 Valid 25 25 0.636 Valid
26 26 0.551 Valid
27 27 0.471 Valid
35
Lampiran 4 Hasil analisis persepsi karyawan terhadap retensi karyawan
1. Retensi Karyawan
a. Komponen Organisasional
Atribut Bobot
Jumlah Responden
KO1 KO2 KO3 KO4 KO5
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0 0 0
Tidak Setuju 2 1 0 3 1 4
Setuju 3 30 28 27 28 24
Sangat Setuju 4 1 4 2 3 4
Total
32 32 32 32 32
3 3.125 2.96875 3.0625 3
b. Peluang Karir
Atribut Bobot
Jumlah Responden
PK1 PK2 PK3 PK4 PK5
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0 0 0
Tidak Setuju 2 2 1 5 6 7
Setuju 3 28 30 24 25 24
Sangat Setuju 4 2 1 3 1 1
Total
32 32 32 32 32
3 3 2.9375 2.84375 2.8125
c. Penghargaan
Atribut Bobot
Jumlah Responden
P1 P2 P3 P4 P5
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0 0 0
Tidak Setuju 2 2 2 2 1 5
Setuju 3 29 29 28 29 27
Sangat Setuju 4 1 1 2 2 0
Total
32 32 32 32 32
2.96875 2.96875 3 3.03125 2.84375
36
Lanjutan Lampiran 4
d. Rancangan Tugas dan Pekerjaan
Atribut Bobot Jumlah Responden
RTP1 RTP2 RTP3 RTP4 RTP5
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0 0 0
Tidak Setuju 2 2 2 1 2 2
Setuju 3 27 26 25 29 27
Sangat Setuju 4 3 4 6 1 3
Total
32 32 32 32 32
3.03125 3.0625 3.15625 2.96875 3.03125
e. Hubungan Karyawan
Atribut Bobot
Jumlah Responden
HK1 HK2 HK3 HK4 HK5
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0 0 0
Tidak Setuju 2 1 0 0 1 3
Setuju 3 25 25 25 24 26
Sangat Setuju 4 6 7 7 7 3
Total
32 32 32 32 32
3.15625 3.21875 3.21875 3.1875 3
Retensi Karyawan
Indikator Skor per indikator Skor Rataan
Komponen organisasional 3.03125
3.02375
Peluang Karir 2.91875
Penghargaan 2.9625
Rancangan Tugas dan Pekerjaan 3.05
Hubungan Karyawan 3.15625
37
Lampiran 5 Hasil analisis persepsi karyawan terhadap employee engagement
2. Employee Engagement
a. Pekerjaan yang Fokus
Atribut Bobot Jumlah Responden
PF1 PF2 PF3 PF4 PF5 PF6 PF7 PF8 PF9
Sangat Tidak
Setuju 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tidak Setuju 2 2 2 1 2 3 4 4 1 6
Setuju 3 28 28 31 30 29 27 28 29 24
Sangat Setuju 4 2 2 0 0 0 1 0 2 2
Total
32 32 32 32 32 32 32 32 32
3 3 2.96875 2.9375 2.90625 2.90625 2.875 3.03125 2.875
b. Dukungan Interpersonal
Atribut Bobot Jumlah Responden
DI1 DI2 DI3 DI4 DI5 DI6 DI7 DI8 DI9
Sangat Tidak
Setuju 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tidak Setuju 2 2 1 5 1 4 0 1 2 4
Setuju 3 28 29 27 31 28 28 29 29 27
Sangat Setuju 4 2 2 0 0 0 4 2 1 1
Total
32 32 32 32 32 32 32 32 32
3 3.03125 2.84375 2.96875 2.875 3.125 3.03125 2.96875 2.90625
c. Nilai-nilai Individu
Atribut Bobot Jumlah Responden
NI1 NI2 NI3 NI4 NI5 NI6 NI7 NI8 NI9
Sangat Tidak
Setuju 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tidak Setuju 2 1 2 2 2 0 2 0 2 0
Setuju 3 29 30 28 29 31 30 28 28 30
Sangat Setuju 4 2 0 2 1 1 0 4 2 2
Total
32 32 32 32 32 32 32 32 32
3.03125 2.9375 3 2.96875 3.03125 2.9375 3.125 3 3.0625
Employee Engagement
Indikator Skor per indikator Skor Rataan
Pekerjaan yang Fokus 2.944444444 2.975694444
Dukungan Interpersonal 2.972222222
Nilai-nilai Individu 3.010416667
38
Lampiran 6 Hasil crosstab employee engagement dengan chi square test
Jenis Kelamin*Employee Engagement
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 18.197a 10 .052
Likelihood Ratio 18.639 10 .045
Linear-by-Linear
Association 3.179 1 .075
N of Valid Cases 32
a. 20 cells (90.9%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is .22.
Usia*Employee Engagement
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 42.195a 30 .069
Likelihood Ratio 26.394 30 .655
Linear-by-Linear
Association .096 1 .757
N of Valid Cases 32
a. 43 cells (97.7%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is .06.
Pendidikan*Employee Engagement
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 25.603a 30 .695
Likelihood Ratio 26.108 30 .670
Linear-by-Linear
Association .096 1 .757
N of Valid Cases 32
a. 43 cells (97.7%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is .06.
Status*Employee Engagement
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 7.019a 10 .724
Likelihood Ratio 8.575 10 .573
Linear-by-Linear
Association .468 1 .494
N of Valid Cases 32
39
Lanjutan Lampiran 6
Jabatan*Employee Engagement
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 36.526a 30 .191
Likelihood Ratio 27.038 30 .621
Linear-by-Linear
Association .746 1 .388
N of Valid Cases 32
a. 43 cells (97.7%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is .06.
Lama bekerja*Employee Engagement
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 19.182a 20 .510
Likelihood Ratio 15.881 20 .724
Linear-by-Linear
Association .941 1 .332
N of Valid Cases 32
a. 31 cells (93.9%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is .13.
Besar Penerimaan*Employee Engagement
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 20.463a 20 .429
Likelihood Ratio 18.506 20 .554
Linear-by-Linear
Association .004 1 .950
N of Valid Cases 32
a. 31 cells (93.9%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is .09.
40
Lampiran 7 Hasil crosstab retensi karyawan dengan chi square test
Usia*Retensi Karyawan
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 50.109a 45 .278
Likelihood Ratio 39.086 45 .720
Linear-by-Linear
Association .049 1 .825
N of Valid Cases 32
a. 63 cells (98.4%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is .06.
Pendidikan*Retensi Karyawan
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 34.779a 45 .864
Likelihood Ratio 36.027 45 .828
Linear-by-Linear
Association .043 1 .835
N of Valid Cases 32
a. 64 cells (100.0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is .06.
Status*Retensi Karyawan
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 13.382a 15 .573
Likelihood Ratio 15.184 15 .438
Linear-by-Linear
Association .242 1 .623
N of Valid Cases 32
a. 31 cells (96.9%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is .22.
41
Lanjutan Lampiran 7
Jabatan*Retensi Karyawan
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 47.076a 45 .388
Likelihood Ratio 40.468 45 .664
Linear-by-Linear
Association 1.373 1 .241
N of Valid Cases 32
a. 63 cells (98.4%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is .06.
Lama bekerja*Employee Engagement
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 33.745a 30 .291
Likelihood Ratio 32.105 30 .363
Linear-by-Linear
Association .406 1 .524
N of Valid Cases 32
a. 47 cells (97.9%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is .13.
Besar Penerimaan*Employee Engagement
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 42.667a 30 .063
Likelihood Ratio 39.918 30 .106
Linear-by-Linear
Association .512 1 .474
N of Valid Cases 32
a. 47 cells (97.9%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is .09.
42
Lampiran 8 Hasil analisis regresi linier berganda
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .773a .598 .520 3.721
a. Predictors: (Constant), Hubungan Karyawan, Penghargaan,
Komponen Oganisasional, Rancangan Tugas dam Pekerjaan, Peluang
Karir
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 535.158 5 107.032 7.729 .000a
Residual 360.061 26 13.849
Total 895.219 31
a. Predictors: (Constant), Hubungan Karyawan, Penghargaan, Komponen
Oganisasional, Rancangan Tugas dam Pekerjaan, Peluang Karir
b. Dependent Variable: Keterikatan karyawan
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 27.574 9.896 2.786 .010
Komponen Oganisasional .391 .868 .096 .450 .656
Peluang Karir .847 .954 .230 .888 .383
Penghargaan 1.764 1.229 .358 1.436 .163
Rancangan Tugas dan
Pekerjaan -.963 .894 -.257 -1.077 .292
Hubungan Karyawan 1.460 .650 .467 2.246 .033
a. Dependent Variable: Keterikatan karyawan
43
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 28 Agustus 1992. Penulis adalah
putri kedua dari tiga bersaudara pasangan Fuad Ashari dan Siti Marfuah.. Penulis
memulai pendidikan di Sekolah Dasar Negeri Semplak 2 Bogor pada tahun 1998
dan lulus pada tahun 2004, kemudian melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 12
Bogor dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan
pendidikan ke SMA Negeri 8 Bogor dan lulus pada tahun 2010. Penulis Diterima
di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 2010 melalui jalur Undangan Seleksi
Masuk IPB dan diterima di Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan
Manajemen.
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif dibanyak kegiatan kepanitian
berbagai acara di kampus seperti Unilever Goes to Campus, Comic with MSIG,
FEMily Day IPB dan lainnya. Selain aktif dalam berbagai kegiatan di kampus
penulis juga pernah mengikuti kegiatan Program Kreatifitas Mahasiswa
Kewirausahaan (PKM) yang lolos mendapatkan biaya dari Dikti. Penulis juga
mempunyai pengalaman internship di perusahaan leasing FIF Astra Bogor