FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD...

127
i FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2011-2014) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: RITA SUGIARTI NIM: 1112082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M

Transcript of FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD...

Page 1: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

i

FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD CORPORATE

GOVERNANCE YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA

(INCOME SMOOTHING)

(Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII)

Tahun 2011-2014)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

RITA SUGIARTI

NIM: 1112082000038

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2016 M

Page 2: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

ii

1437 H/2016 M

Page 3: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

iii

Page 4: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

iv

Page 5: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Rita Sugiarti

No. Induk Mahasiswa : 1112082000038

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Akuntansi

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggung jawabkan

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebut sumber asli atau

tanpa ijin pemilik karya

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas

karya ini

Jika dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan melalui

pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang ditemukan bukti

bahwa saya telah melanggar pernyataan diatas, maka saya siap untuk dikenakan

sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 22 Maret 2016

Rita Sugiarti

Page 6: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama Lengkap : Rita Sugiarti

2. Tempat, Tanggal Lahir : Indramayu, 12 Januari 1994

3. Alamat : Jl. Anggrek No. 46 Rt. 003/005, Kel.

Petukangan Utara, Kec. Pesanggrahan, Jakarta

Selatan, 12260

4. Telepon : 087880347474

5. Email : [email protected]

[email protected]

II. PENDIDIKAN

1. SD Negeri Srengseng 1 Tahun 2000-2006

2. MTs Annajah Tahun 2006-2009

3. SMA Negeri 47 Jakarta Tahun 2009-2012

4. S1 Ekonomi Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Kerohanian Islam (Rohis) SMA N 47 Jakarta Periode 2010-2011

2. Anggota Divisi Data dan Informasi HMJ Akuntansi

UIN Jakarta

Periode 2013-2014

3. Koordinator Divisi Data dan Informasi HMJ

Akuntansi UIN Jakarta

Periode 2014-2015

Page 7: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

vii

IV. SEMINAR DAN WORKSHOP

1. Seminar Motivasi dan Kewirausahaan ―Burn Your Spirit! Be A Super

Student

2. Bedah Buku dan Seminar Islami

3. Dialog Jurusan dan Seminar Konsentrasi HMJ Akuntansi 2012

4. Sekolah Pasar Modal di Bursa Efek Indonesia

V. KEPANITIAAN

1. Dekan Cup 2012

2. Dialog Jurusan dan Seminar Konsentrasi 2013 HMJ Akuntansi

3. OPAK (Orientasi Pengenalan Akademik) 2013/2014

4. OPAK (Orientasi Pengenalan Akademik) 2014/2015

VI. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Agus Muksin

2. Tempat, Tanggal Lahir : Cirebon, 17 Agustus 1974

3. Ibu : Sanirih

4. Tempat, Tanggal Lahir : Indramayu, 29 September 1977

5. Alamat : Jl. Anggrek No. 46 Rt. 003/005, Kel.

Petukangan Utara, Kec. Pesanggrahan, Jakarta

Selatan, 12260

6. Anak Ke-, dari : 1 dari 3 bersaudara

Page 8: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

viii

ABSTRACT

Factors of Financial Ratios and Good Corporate Governances that Affect Practice

of Income Smoothing

This research aimed to get empirical evidence of factors in Financial Ratios

(return on equity, net profit margin, and dividend payout ratio) and good corporate

governance (independent board of comittee, and public ownership structure) that

affect practice of income smoothing.

This research uses purposive sampling as sampling method. There are 13

corporates from 30 corporates that listed in Jakarta Islamic Index (JII) during 4

(four) years observation started from 2011 to 2014, thus 52 research samples were

being collected. Agency Theory is the base theory used in the research to explain

the relation between variables. Income smoothing measured with Eckel Index

(1981). Statistical tool used to test the hyphothesis is Binary Logistic Regression.

This result discovers that net profit margin has effect on practice of income

smoothing, whereas return on equity, dividend payout ratio, independent board of

committee and public ownership structure have no effect in practice of income

smoothing.

Keywords: Income smoothing, financial ratios, return on equity, net profit margin,

dividend payout ratio, good corporate governance, independent board

of commitee, public ownership structure

Page 9: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

ix

ABSTRAK

Faktor-Faktor Financial Ratios dan Good Corporat Governance yang

Mempengaruhi Praktik Perataan Laba

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai faktor-

faktor Financial Ratios (return on equity, net profit margin, dan dividend payout

ratio) dan good corporate governance (dewan komisaris independen, dan struktur

kepemilikan publik) yang mempengaruhi praktik perataan laba (income smoothing)

Penelitian ini menggunakan purposive sampling dalam menentukan

pemilihan sampel. Sebanyak 13 perusahaan dari 30 perusahaan yang terdaftar di

Jakarta Islamic Index (JII) dengan 4 tahun pengamatan yaitu mulai 2011 sampai

2014, sehingga diperoleh 52 sampel penelitian. Agency Theory merupakan teori

dasar yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antar variabel. Perataan laba

diukur dengan menggunakan indeks Eckel (1981). Metode statistik yang digunakan

untuk menguji hipotesis adalah analisis Regresi Binary Logistic.

Hasil penelitian ini menemukan bahwa net profit margin memiliki pengaruh

terhadap praktik perataan laba, sedangkan return on equity, dividend payout ratio,

dewan komisaris independen dan struktur kepemilikan publik tidak memiliki

pengaruh terhadap praktik perataan laba.

Kata kunci : Perataan laba (income smoothing), financial ratios, return on equity, net

profit margin, dividend payout ratio, good corporate governance,

dewan komisaris independen, struktur kepemilikan public

Page 10: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

x

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirobbil‘alamin, segala puji dan syukur yang tak terhingga

penulis panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayahnya sehingga kemudahan dan kelancaran selalu penulis rasakan, serta

sholawat yang senantiasa penulis junjung kepada Rasullah SAW, sehingga skripsi

yang berjudul ―Faktor-Faktor Financial Ratios dan Good Corporate Governance

yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing)‖ ini dapat

diselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk

mendapatkan gelar sarjana (S1) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selama pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi ini, banyak hambatan

yang dialami penulis sehingga penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan

berbagai pihak yang telah memberikan dukungan, semangat, bimbingan, bantuan,

serta doa tulus yang tiada henti-hentinya. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini

penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Mama tercinta yaitu Ibu Sanirih (alm), terima kasih untuk doa yang tidak pernah

penulis dengar tetapi selalu penulis rasakan sehingga penulis selalu termotivasi

untuk terus menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak dan ibu yang selalu mencurahkan kasih sayang melalui doa, dukungan, dan

nasihat, terutama untuk bapak terima kasih untuk pertanyaan ―rita kapan wisuda?‖

yang benar-benar dirasakan penulis, sehingga selalu menjadi motivasi kedua bagi

penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

3. Adik-adikku tersayang Lucki Anjani dan Raffy Ramadhan yang selalu ikut

mendoakan dan memberikan dukungan, motivasi, dan hiburan kepada penulis

saat penulis merasa jenuh dalam penyelesaian skripsi ini.

Page 11: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

xi

4. Keluarga besar di Indramayu dan Cirebon, Minu dan Uwa di Jakarta yang sudah

penulis anggap orang tua sendiri yang tidak pernah bosan memberikan dukungan

dan doa kepada penulis

5. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, LC.,MA selaku dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

6. Ibu Yessi Fitri,SE.,M.Si.,Ak selaku ketua Jurusan Akuntansi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

7. Bapak Hepi Prayudiawan,SE.,MM.,Ak.,CA selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

8. Bapak Prof. Dr. Azzam Jassin,MBA selaku Dosen Pembimbing I yang telah

bersedia meluangkan waktunya untuk berdiskusi, memberikan pengarahan dan

bimbingan dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih atas ilmu yang telah Bapak

berikan selama ini

9. Ibu Putriesti Mandasari, SP.,M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak

membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Terima kasih banyak Ibu atas segala

bantuan, dukungan, perhatian, bimbingan, saran, dan waktu yang selalu Ibu

luangkan selama proses penulisan skripsi sampai terlaksananya sidang skripsi.

10. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmunya dan

karyawan dan staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan bantuan

kepada penulis.

11. Sahabat-sahabat kesayangan ABDR, Ani, Chika, Arum, Bety, Dwi, Nana, terima

kasih banyak semangat, motivasi, dan bantuannya serta ilmu yang telah dibagi

kepada penulis.

12. Keluarga AKUNTANSI B 2012 Galih, Fai, Ajay, Dara, Dina, Dita, Dwi, Fadil,

Farid, Fitri, Hery, Ilman, Ida, Jian, Kia, Latul, Mayeda, Nisa, Randi, Revam,

Seren, Vivi, Yudhi, Nindy, Intan dan Abel terima kasih atas dukungan dan

bantuannya kepada penulis, terutama untuk yang masuk grup ―KITA‖ terima

kasih semangat yang tidak pernah berhenti dari kalian.

Page 12: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

xii

13. Ahmad Rifai, terima kasih atas semua hal yang telah diberikan kepada penulis.

Terima kasih telah menjadi pendengar yang baik saat penulis sedang jenuh

ditengah-tengah penulisan skripsi ini, dan terima kasih karena tidak pernah bosan

untuk menemani dari awal penulisan hingga skripsi ini dapat diselesaikan.

14. Teman-teman seperjuangan Elsa, Inayah, Nida, Rifan, dan Yudhi. Terima kasih

telah berjuang bersama, dan tidak pernah bosan untuk saling mendoakan dan

mendukung satu sama lain. Kalian luar biasa.

15. Teman-teman AKUNTANSI 2012 yang telah membantu dalam penyelesaian

skripsi ini.

16. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu, tanpa mengurangi rasa

hormat, dan terima kasih penulis atas masukan dan bantuannya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan

dan masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengatahuan

yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran dan

kritik yang membangun dari berbagai pihak untuk perbaikan penelitian selanjutnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Jakarta, 22 Maret 2016

Rita Sugiarti

Page 13: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

xiii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ....................................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ........................................................ iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ....................................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .................................................v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. vi

ABSTRACT ...................................................................................................................... viii

ABSTRAK .......................................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR........................................................................................................... x

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Penelitian ......................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah .................................................................................................. 9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian................................................................................ 10

1. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 10

2. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 13

A. Tinjauan Literatur ................................................................................................... 13

1. Teori Keagenan .................................................................................................. 13

2. Perataan Laba (Income Smoothing) ..................................................................... 15

3. Financial Ratios ................................................................................................. 21

4. Good Corporate Governance .............................................................................. 24

B. Keterkaitan Antarvariabel ....................................................................................... 30

1. Hubungan antara return on equity dengan praktik perataan laba .......................... 30

Page 14: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

xiv

2. Hubungan antara net profit margin dengan praktik perataan laba ......................... 31

3. Hubungan antara dividend payout ratio dengan praktik perataan laba ................. 33

4. Hubungan antara komisaris independen dengan praktik perataan laba ................. 34

5. Hubungan antara struktur kepemilikan publik dengan praktik perataan laba ........ 35

C. Penelitian Terdahulu ............................................................................................... 38

D. Kerangka Pemikiran ............................................................................................... 49

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................ 50

A. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................................... 50

B. Metode Penentuan Sampel ...................................................................................... 50

C. Jenis Data ............................................................................................................... 51

D. Operasionalisasi Variabel Penelitian ....................................................................... 52

1. Variabel Dependen (Y) ....................................................................................... 52

2. Variabel Independen ........................................................................................... 53

E. Metode Analisis Data ............................................................................................. 58

1. Regresi Logistik .................................................................................................. 58

2. Tahapan Regresi Logistik.................................................................................... 59

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 64

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................................. 64

B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian ........................................................................... 65

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ............................................................................... 66

2. Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian ................................................................... 68

BAB V PENUTUP............................................................................................................. 81

A. Kesimpulan ............................................................................................................ 81

B. Implikasi ................................................................................................................ 82

C. Saran ...................................................................................................................... 84

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 85

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................................. 92

Page 15: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 39

Tabel 3. 1 Operasionalisasi Variabel................................................................................... 56

Tabel 4. 1 Pengambilan Sampel .............................................................................. 64

Tabel 4. 2 Sampel Penelitian ................................................................................... 65

Tabel 4. 3 Statistik Deskriptif .................................................................................. 66

Tabel 4. 4 Block 0: Beginning Block ....................................................................... 68

Tabel 4. 5 Block 1:Method= Enter .......................................................................... 69

Tabel 4. 6 Hosmer and Lemeshow Test ................................................................... 70

Tabel 4. 7 Nagelkerke‘s R Square ........................................................................... 70

Tabel 4. 8 Hasil Uji Regresi Logistik ...................................................................... 71

Tabel 4. 9 Hasil Uji simultan ................................................................................... 79

Tabel 4. 10 Ringkasan Hasil Penelitian ................................................................... 80

Page 16: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran .................................................................................49

Page 17: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Nama-nama Perusahaan Sampel ...................................................................... 93

Lampiran 2 Perhitungan Return On Equity ......................................................................... 94

Lampiran 3 Perhitungan Net Profit Margin......................................................................... 96

Lampiran 4 Perhitungan Dividend Payout Ratio ................................................................. 98

Lampiran 5 Perhitungan Persentase Komisaris Independen ................................................. 99

Lampiran 6 Perhitungan Persentase Struktur Kepemilikan Publik ..................................... 100

Lampiran 7 Perhitungan Praktik Perataan Laba ................................................................ 102

Lampiran 8 Hasil Output SPSS 22 .................................................................................... 104

Page 18: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
Page 19: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1, Laporan

Keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja

keuangan suatu entitas. Tujuan dari laporan keuangan adalah memberikan

informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang

bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam membuat

keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil

pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang

dipercayakan kepada mereka.

Pada umumnya laporan keuangan terdiri dari neraca, perhitungan laba

rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas dan catatan atas laporan

keuangan. Laporan laba rugi merupakan salah satu fokus utama dari pengguna

laporan keuangan. Hal tersebut dikarenakan laporan laba rugi menggambarkan

kinerja perusahaan dalam periode waktu tertentu. Penilaian atas kinerja yang

dijalankan perusahaan tercermin dari perolehan laba atau rugi yang dihasilkan

dalam periode tersebut (Yatulhusna, 2015). Dari seluruh laporan keuangan,

laporan laba rugi merupakan laporan yang paling banyak diperhatikan, karena di

dalam laporan laba rugi terdapat informasi laba, dimana biasanya laba dijadikan

tolok ukur kualitas suatu perusahaan (Christiana, 2012). Karena pentingnya laba

Page 20: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

2

sebagai pengukur kinerja dan pertanggungjawaban operasional perusahaan, maka

manajemen berusaha memilih prosedur akuntansi yang menghasilkan angka laba

yang menguntungkan bagi kinerjanya, tetapi tetap sesuai dengan target yang

dikehendaki oleh pemilik perusahaan. Oleh karena penyusun laporan keuangan

adalah pihak manajemen, manajer perusahaan dapat dengan leluasa melakukan

berbagai alternatif tindakan untuk mengubah kebijakan akuntansi sesuai dengan

kepentingan perusahaan dan memberikan fleksibilitas bagi manajemen untuk

memilih satu dari sekumpulan kebijakan akuntansi tersebut. Kondisi ini yang

mendorong manajer untuk secara oportunistik memilih kebijakan akuntansi yang

sesuai dengan kepentingannya (Setiawan, 2011).

Perusahaan memiliki tujuan selain memperoleh keuntungan tentu harus

mampu memaksimumkan kekayaan bagi para pemegang saham (investor).

Namun, seringkali para manajer sebuah perusahaan membuat keputusan yang

bertentangan dengan tujuannya yaitu memaksimumkan kekayaan bagi para

pemegang saham (investor). Selain itu, berdasarkan kenyataan yang ada, sering

kali pengguna laporan keuangan terutama investor hanya ditunjukkan dan lebih

menyenangi data mengenai informasi laba, tanpa memperhatikan bagaimana laba

tersebut dihasilkan (Damayanti, 2013). Kecenderungan untuk memperhatikan

laba yang terdapat dalam laporan laba rugi dilakukan oleh banyak pihak. Situasi

ini didasari oleh manajemen terutama dari kalangan manajemen yang kinerjanya

diukur berdasarkan informasi tersebut, sehingga mendorong timbulnya

disfunctional behavior.

Page 21: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

3

Manajer sebagai pengelola perusahaan sekaligus yang diberikan

kewenangan dalam pengambilan keputusan, tentunya lebih banyak mengetahui

informasi internal perusahaan dan kondisi perusahaan saat ini dibandingkan

dengan pemilik (pemegang saham). Hal tersebut dikarenakan para manajer yang

mengelola perusahaan dan melaksanakan kegiatan operasionalnya, sehingga

mereka mengetahui seluk beluk perusahaan, yang menyebabkan terjadinya

asimetri informasi antara manajer dengan pemilik. Asimetri informasi inilah yang

nantinya bisa mendorong terjadinya management opportunistic behavior. Selain

itu, Mohebi et. al (2013) menyatakan bahwa para pemegang saham tidak

memiliki alat lain selain laporan keuangan tahunan untuk mengetahui bagaimana

aset yang mereka tanamkan dalam perusahaan tersebut dikelola, dan para

pemegang saham hanya bisa memastikan kinerja, efisiensi, dan produktivitas

manager melalui laporan keuangan tersebut. Salah satu penyebab mengapa

pemegang saham sangat terikat pada laporan keuangan karena pemegang saham

dibatasi atau tidak semua pelaporan akuntansi perusahaan dapat diakses oleh

pemegang saham (Saringat et. al, 2013).

Walaupun manajer adalah perantara dari pemilik, pengalaman menyatakan

bahwa manajer tidak selalu bertindak dalam kepentingan terbaik bagi pemilik.

Motivasi para manajer, kadang-kadang berbeda dengan pemilik (Keown et. al,

2011). Namazi (2011) menyatakan bahwa manajer memiliki informasi tersendiri

tentang kinerja keuangan perusahaan yang sebenarnya, sedangkan pemegang

saham tidak. Selain itu, manajer seringkali lebih mengutamakan kepentingannya

Page 22: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

4

dibandingkan dengan kepentingan pemilik (pemegang saham), dan dengan

informasi yang dimilikinya, manajer berupaya memenuhi kepentingannya

tersebut dengan melakukan berbagai cara, salah satunya adalah dengan

melakukan manipulasi angka-angka keuangan yang terdapat dalam laporan

keuangan. Tindakan tersebut biasa dikenal dengan manajemen laba (earnings

management). Earnings Management terjadi ketika manajer menggunakan

pertimbangannya dalam menyusun laporan keuangan yang dapat menyesatkan

pemangku kepentingan mengenai kondisi yang mendasar yang ada dalam suatu

perusahaan dan mempengaruhi kontrak-kontrak yang akan dihasilkan oleh

perusahaan. Kamran dan Shah (2014) menyatakan bahwa manajemen laba

mengarah pada tindakan yang dilakukan oleh manajer perusahaan untuk

memanipulasi angka-angka akuntansi, dengan demikian akan membuat laporan

keuangan menjadi kurang transparan. Salah satu bentuk manajemen laba yang

dilakukan manajer perusahaan adalah praktik perataan laba (Income Smoothing).

Perataan laba merupakan fenomena umum yang bertujuan untuk

mengurangi variabilitas atas laba yang dilaporkan guna mengurangi resiko pasar

atas saham perusahaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan harga pasar

perusahaan. Tindakan perataan laba ini telah dianggap tindakan yang logis dan

rasional, namun bisa merugikan pihak lain (Pradana, 2013). Jelas saja, karena

tindakan perataan laba bisa membohongi pihak-pihak yang menggunakan

informasi yang diberikan, sehingga bisa menyesatkan dalam pengambilan

keputusan terkait informasi tersebut.

Page 23: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

5

Manajemen perusahaan memiliki beberapa alasan untuk melakukan

praktik perataan laba, (1) rekayasa untuk mengurangi laba dan menaikkan biaya

pada periode berjalan dapat mengurangi utang pajak; (2) tindakan perataan laba

dapat meningkatkan kepercayaan investor karena mendukung kestabilan laba

sesuai dengan keinginan; (3) tindakan perataan laba dapat mempererat hubungan

antara manajer dan karyawan karena dapat menghindari permintaan kenaikan

upah oleh karyawan; (4) tindakan perataan laba memiliki dampak psikologis pada

perekonomian, sebab akan menurunkan harapan yang terlalu optimistik dan

menaikkan harapan yang terlalu pesimistik (Pradipta dan Susanto, 2012).

Informasi laba merupakan perhatian utama untuk menilai kinerja dan

pertanggungjawaban manajemen (Pradana, 2013). Hal tersebut pulalah yang

mendorong manajemen untuk melakukan praktik perataan laba dengan tujuan

agar kinerja dan tanggungjawab manajemen terlihat baik dimata pemilik

(pemegang saham). Sehingga, ketika kinerja dan tanggungjawab pihak

manajemen dinilai baik, maka akan memberikan nilai tambah yang mana akan

menguntungkan pihak manejemen itu sendiri.

Praktik manajemen laba merupakan fenomena yang umum dan banyak

dilakukan oleh berbagai negara. Tindakan earnings management telah

memunculkan beberapa kasus skandal pelaporan akuntansi yang secara luas

diketahui, antara lain perusahaan Enron. Sebelum bangkrut pada akhir 2001,

Enron mempekerjakan sekitar 21.000 orang pegawai dan mengaku

penghasilannya pada tahun 2000 berjumlah $101 milyar. Penghasilan yang besar

Page 24: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

6

tersebut berasal dari kutak-katik laporan keuangan, penipuan akuntansi yang

sistematis, terlembaga, dan direncanakan secara kreatif. Dikenal juga dengan

istilah financial engeneering. Kebangkrutan Enron tersebut menyebabkan

dibubarkannya Kantor Akuntan Publik (KAP) Arthur Andersen, yang berdiri

sejak tahun 1913, sehingga karyawannya sebanyak 85.000 kehilangan pekerjaan.

Kesalahan yang ditimpakan kepada Athur Andersen, KAP yang mengaudit

Laporan Keuangan Enron karena memberikan Opini Wajar, tidak menemukan

atau bahkan dengan sengaja menutupi kecurangan penipuan akuntansi yang

dilakukan Enron (http://www.kompasiana.com, 2010). Selain itu, praktik perataan

laba juga dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar lainnya seperti Merck,

WorldCom, dan mayoritas perusahaan lain di Amerika Serikat (Cornett et al,

2006)

Di Indonesia sendiri pernah terjadi kasus terkait dengan praktik perataan

laba antara lain terjadi pada PT. Waskita Karya. Pada penghujung 2009, Waskita

Karya menjadi sorotan karena kasus manipulasi laporan keuangan. Dimana terjadi

kelebihan pencatatan pada laporan keuangan 2004-2007. Pada rentang waktu itu

Waskita seharusnya mencatat rugi namun dalam laporannya malah terlihat

untung. Hal ini disebabkan karena direksi melakukan rekayasa keuangan sejak

tahun buku 2004-2007 dengan memasukkan proyeksi multitahun kedepan sebagai

pendapatan tertentu. Pemalsuan keuangan perusahaan ini terdeteksi sejak Agustus

2009 dan menyebabkan Waskita mengalami defisit modal sebesar Rp 475 miliar.

Rekayasa laporan keuangan BUMN bidang jasa konstruksi ini hanya bersifat

Page 25: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

7

administratif (accounting). Oknum direksi yang terlibat, diakui tidak secara

sengaja memalsukan laporan keuangan guna kepentingan pribadi. Ini hanya

pelangaran standar sisi akuntansi saja. Kondisi perusahaan yang sulit

menyebabkan mereka mencari jalan dengan memalsukan laporan

(http://finance.detik.com, 2014). Selain itu, kasus serupa juga terjadi pada PT

Katarina Utama Tbk. Kasus tersebut terjadi ketika manajemen Katarina Utama

yang seluruhnya ekspatriat asal Malaysia diduga telah menyelewengkan

perolehan dana IPO, penggelembungan aset serta memanipulasi laporan keuangan

auditan 2009. Dari perolehan dana IPO sebesar Rp 33,6 miliar, manajemen

diduga menggelapkan sebesar Rp 29,6 miliar. Akibatnya, kas perusahaan pun

bolong dan manajemen tidak dapat menyelesaikan kewajiban kepada karyawan.

Saat ini, hampir seluruh kegiatan operasi Katarina Utama berhenti, sehingga tidak

ada pemasukan (http://finance.detik.com, 2010).

Berdasarkan banyak kasus perataan laba yang dilakukan perusahaan,

sudah banyak juga penelitian yang dilakukan terkait dengan perataan laba itu

sendiri, namun hasil yang disimpulkan menunjukkan ketidakkonsistenan antara

satu peneliti dengan peneliti lainnya untuk variabel yang sama.

Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi perusahaan untuk melakukan

tindakan perataan laba, beberapa diantaranya adalah return on equity (ROE), net

profit margin (NPM), dividend payout ratio (DPR), komisaris independen dan

struktur kepemilikan publik. Saeidi (2012), Lubis (2012), dan Siregar (2015)

menyatakan bahwa variabel independen profitability ratio yang diproksikan

Page 26: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

8

dengan ROA dan ROE berpengaruh terhadap perataan laba, sedangkan Monalisa

(2015) menunjukkan hasil bahwa profitabilitas yang di proksikan dengan ROE

bukan merupakan faktor yang mempengaruhi perataan laba.

Manuari dan Yasa (2014) menyatakan bahwa variabel net profit margin

berpengaruh terhadap praktik perataan laba, sedangkan Sherlita dan Kurniawan

(2013) dan Mohebi et. al (2013) menyatakan bahwa variabel net profit margin

tidak mempengaruhi perataan laba. Budiasih (2009) menyatakan bahwa dividend

payout ratio berpengaruh positif signifikan terhadap perataan laba. Sedangkan

Santoso dan Salim (2012) menyatakan bahwa variabel dividen yang diproksikan

dengan dividend payout ratio berpengaruh negatif terhadap tindakan perataan

laba. Hal tersebut berbeda dengan Manuari dan Yasa (2015), Monalisa (2015),

dan Supriastuti dan Warnanti (2015) yang menyatakan bahwa variabel dividend

payout ratio tidak mempengaruhi perataan laba.

Gaganis et al (2015) dan Dewantari dan Badera (2015) menyatakan bahwa

corporate governance tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap income

smoothing. Namun, Ghader dan Muhsen (2014) menyatakan bahwa size dan

board independence pada perusahaan yang melakukan praktik perataan laba lebih

sedikit dibandingkan dengan perusahaan yang tidak melakukan perataan laba, hal

tersebut berarti size dan board independence mempengaruhi perataan laba.

Sedangkan Manuari dan Yasa (2014) menyatakan bahwa dewan komisaris

independen tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perataan laba.

Akhooridnejad et al (2013) menyatakan bahwa public ownership memiliki

Page 27: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

9

pengaruh terhadap perataan laba, sedangkan Manuari dan Yasa (2014)

menyatakan bahwa kepemilikan publik tidak berpengaruh terhadap praktik

perataan laba.

Berdasarkan latar belakang penelitian dan hasil dari penelitian sebelumnya

yang menunjukkan ketidakkonsistenan sehingga menarik untuk dikaji kembali,

maka penelitian ini dilakukan untuk menguji kembali faktor-faktor yang

mempengaruhi praktik perataan laba (Income Smoothing) dengan mengambil

judul “FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD

CORPORATE GOVERNANCE YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK

PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING); (Studi Empiris Pada

Perusahaan Yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2011-

2014)”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka permasalahan pokok

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah return on equity berpengaruh terhadap praktik perataan laba (income

smoothing)?

2. Apakah net profit margin berpengaruh terhadap praktik perataan laba (income

smoothing)?

3. Apakah dividend payout ratio berpengaruh terhadap praktik perataan laba

(income smoothing)?

Page 28: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

10

4. Apakah proporsi komisaris independen berpengaruh terhadap praktik perataan

laba (income smoothing)?

5. Apakah struktur kepemilikan publik berpengaruh terhadap praktik perataan

laba (income smoothing)?

6. Apakah return on eqity, net profit margin, dividend payout ratio, komisaris

independen dan kepemilikan publik secara simultan berpengaruh terhadap

praktik perataan laba (income smoothing)?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui apakah return on equity berpengaruh terhadap praktik

perataan laba (income smoothing)

b. Untuk mengetahui apakah net profit margin berpengaruh terhadap praktik

perataan laba (income smoothing)

c. Untuk mengetahui apakah dividend payout ratio berpengaruh terhadap

praktik perataan laba (income smoothing)

d. Untuk mengetahui apakah proporsi komisaris independen berpengaruh

terhadap praktik perataan laba (income smoothing)

e. Untuk mengetahui apakah struktur kepemilikan publik berpengaruh

terhadap praktik perataan laba (income smoothing)

Page 29: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

11

f. Untuk mengetahui apakah return on eqity, net profit margin, dividend

payout ratio, komisaris independen dan kepemilikan publik secara

simultan berpengaruh terhadap praktik perataan laba (income smoothing).

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihak-

pihak dibawah ini:

a. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi sarana pengembangan

kemampuan untuk peneliti dalam bidang penelitian dan penerapan teori

yang diperoleh dari bangku kuliah, serta memberikan informasi tambahan

untuk mendapatkan pemahaman dan wawasan yang lebih terutama

mengenai perataan laba dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

b. Bagi Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dibidang Ekonomi. Khususnya

akuntansi dan manajemen terkait praktik perataan laba yang dilakukan

oleh perusahaan.

c. Bagi emiten

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu

masukan dan menjadi informasi yang dapat membantu manajemen dalam

pengambilan keputusan mengenai praktik perataan laba. Karena apabila

Page 30: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

12

masyarakat mengetahui bahwa perusahaan melakukan praktik perataan

laba dalam membuat laporan keuangannya, maka perusahaan bisa

dianggap memberi laporan yang tidak sesuai dengan keadaan yang

sesungguhnya, dan laporan keuangan tersebut bisa saja menyesatkan

dalam pengambilan keputusan.

d. Bagi investor

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi para investor

dalam mengambil keputusan dalam hal investasi saham terutama dalam

hal menilai kualitas laba yang tercantum dalam laporan keuangan

perusahaan.

e. Bagi pembaca

Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi para

pembaca, yang nantinya bisa memberikan tambahan wawasan dan ilmu

pengetahuan, sehingga hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian

untuk lebih memahami dalam kaitannya tentang praktik-praktik perataan

laba di dalam suatu perusahaan.

Page 31: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Teori Keagenan

Hubungan keagenan didefinisikan oleh Jensen dan Meckling (1976) dalam

Godfrey (2010) sebagai kontrak antara satu orang atau lebih pemilik (principal)

yang menyewa orang lain (agent) untuk melakukan beberapa jasa atas nama

pemilik yang meliputi pendelegasian wewenang pengambilan keputusan kepada

agen. Walaupun terdapat kontrak, agen tidak akan melakukan hal yang terbaik

untuk kepentingan pemilik. Hal ini karena agen juga mempunyai kepentingan

untuk memaksimalkan utilitasnya sendiri.

Menurut Anthony dan Govindarajan (2005:269) hubungan agensi ada ketika

salah satu pihak (principal) menyewa pihak lain (agen) untuk melaksanakan suatu

jasa, principal mendelegasikan wewenang untuk membuat keputusan kepada agen

tersebut. Pada teori keagenan yang disebut principal adalah pemegang saham dan

yang disebut agen adalah manajemen yang mengelola perusahaan. Principal

diasumsikan hanya tertarik pada pengembalian keuangan yang diperoleh dari

investasi mereka pada perusahaan. Sedangkan agen diasumsikan akan menerima

kepuasan tidak hanya dari kompensasi keuangan tetapi juga dari tambahan lain

yang terlibat dalam hubungan keagenan.

Page 32: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

14

Konsep teori keagenan menyatakan bahwa praktik manajemen laba

dipengaruhi oleh konflik kepentingan antara manajemen dan pemilik yang timbul

ketika setiap pihak berusaha untuk mencapai atau mempertahankan tingkat

kemakmuran yang dikehendakinya. Dalam hubungan keagenan, manajer memiliki

asimetri informasi terhadap pihak eksternal perusahaan, seperti kreditor dan

investor. Asimetri informasi terjadi ketika manajer memiliki informasi internal

perusahaan relatif lebih banyak dan mengetahui informasi tersebut relatif lebih

cepat dibandingkan pihak eksternal. Dalam kondisi demikian, manajer dapat

menggunakan informasi yang diketahuinya untuk memanipulasi pelaporan

keuangan dalam usaha memaksimalkan kemakmurannya (Salno dan Baridwan,

2000).

Dalam konteks perilaku oportunis (the opportunistic behaviour), manajer

diasumsikan berusaha untuk memaksimalkan kemakmuran pribadinya, yang mana

kemakmuran tersebut sangat tergantung pada seberapa besar kinerja yang dicapai

terkait dengan bonus tunai (the bonus plan). Sama halnya dengan agen, prinsipal

juga memiliki kepentingan yaitu menginginkan laba perusahaan selalu stabil agar

dana yang telah diinvestasikan di perusahaan tersebut tetap aman (safety) dan

dapat menghasilkan tingkat return yang diharapkan. Konflik antara principal dan

agent diperparah oleh adanya asymmetry information, yaitu ketika manajer sebagai

agent mempunyai informasi yang lebih cepat dan lebih banyak dibandingkan pihak

eksternal, manajer kemudian menggunakan informasi yang diketahuinya untuk

Page 33: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

15

melakukan tindakan disfunctional behavior (adverse selection dan moral hazard)

(Wulandari, 2013).

Satu-satunya informasi yang digunakan untuk mengukur kinerja yang

selanjutnya diinginkan sebagai dasar dalam pemberian reward adalah informasi

akuntansi karena informasi ini dianggap lebih objektif daripada informasi lainnya.

Informasi akuntansi juga digunakan oleh para principal untuk menilai kinerja para

manajer, yang selanjutnya dijadikan dasar dalam pemberian reward (biasanya

dalam bentuk bonus). Konsekuensi logis dari penggunaan informasi akuntansi

sebagai satu-satunya dasar dalam pemberian reward tersebut adalah munculnya

perilaku tidak semestinya dikalangan manajer. Manajer cenderung melakukan

perataan (smoothing) dengan memanipulasi informasi sedemikian rupa agar

kinerjanya tampak bagus (Dewi, 2010).

2. Perataan Laba (Income Smoothing)

a. Pengertian Laba

Belkaoui (2007) menyatakan bahwa laba adalah hal yang mendasar dan

penting bagi laporan keuangan dan memiliki banyak kegunaan diberbagai

konteks. Laba pada umumnya dipandang sebagai dasar untuk perpajakan, penentu

dari kebijakan pembayaran dividen, panduan dalam melakukan investasi dan

pengambilan keputusan, dan satu elemen peramalan. Menurut Harahap (2009)

Laba adalah naiknya nilai equity dari transaksi yang bersifat insidentil dan bukan

kegiatan utama entity dan dari transaksi atau kegiatan lainnya yang

Page 34: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

16

mempengaruhi entity selama satu periode tertentu, kecuali yang berasal dari hasil

atau investasi dari pemilik. Sedangkan menurut Kurniawan (2012) laba akuntansi

(accounting income) secara operasional didefinisikan sebagai perbedaan

pendapatan yang direalisasikan dari transaksi yang terjadi selama satu periode

dengan biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut. Menurut Kasmir (2011)

laba dibedakan menjadi 2, yaitu:

1. Laba kotor (gross profit) artinya laba yang diperoleh sebelum dikurangi

biaya-biaya yang menjadi beban perusahaan. Artinya laba keseluruhan

yang pertama sekali perusahaan peroleh.

2. Laba bersih (net profit) merupakan laba yang telah dikurangi biaya-biaya

yang merupakan beban perusahaan dalam suatu periode tertentu termasuk

pajak.

Informasi laba harus dilihat dalam kaitannya dengan persepsi pengambilan

keputusan karena kualitas informasi laba ditentukan oleh kemampuannya

memotivasi tindakan individu dan membantu pengambilan keputusan yang

efektif. Hal ini didukung FASB yang menerbitkan SFAC No.1 yang menganggap

bahwa laba akuntansi merupakan pengukuran yang baik atas prestasi perusahaan

dan oleh karena itu laba akuntansi hendaknya dapat digunakan dalam prediksi

arus kas dan laba dimasa yang akan datang (Yusuf dan Soraya, 2004). Informasi

laba di laporkan oleh perusahaan dalam laporan Laba Rugi. Menurut Hery (2009)

tujuan keseluruhan dari pelaporan keuangan adalah untuk memberikan informasi

yang berguna bagi investor dan kreditor dalam pengambilan keputusan investasi

Page 35: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

17

dan kredit. Sehingga, informasi laba yang terdapat dalam laporan keuangan akan

mempengaruhi keputusan-keputusan yang diambil oleh pihak-pihak yang

berkepentingan.

b. Manajemen Laba

Pada dasarnya, definisi operasional dari manajemen laba adalah potensi

penggunaan manajemen akrual dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi

(Belkaoui, 2007). Menurut Molenaar (2009) manajemen laba didefinisikan

sebagai penggunaan penilaian dalam pelaporan dan penataan transaksi keuangan

untuk mengubah laporan keuangan sehingga menunjukkan angka yang

menguntungkan. Penelitian empiris sebelumnya menyimpulkan bahwa

manajemen laba terjadi karena alasan-alasan seperti persepsi pasar keuangan,

kompensasi manajemen, perjanjian utang, dan menghindari intervensi pemerintah

(biaya politik).

Scoot (2000) mengidentifikasi adanya empat pola yang dilakukan

manajemen untuk melakukan manajemen laba yaitu sebagai berikut:

1. Taking a Bath

Pola ini terjadi selama periode tekanan organisasi berkaitan dengan

reorganisasi, termasuk pengangkatan CEO baru. Jika perusahaan harus

melaporkan kerugian, maka manajemen berusaha menutupinya dengan cara

menangguhkan aset, menyediakan biaya yang dapat diperkirakan dimasa

depan, dan secara umum ―clear the decks. ― Hal ini diharapakan dapat

meningkatkan laba dimasa depan.

Page 36: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

18

2. Income Minimization

Pola ini dilakukan saat perusahaan memiliki profitabilitas yang tinggi,

sehingga jika pada periode mendatang laba diperkirakan turun drastis dapat

diatasi dengan mengalokasikan laba periode sebelumnya.

3. Income Maximization

Manajer yang terlibat dalam income maximization memiliki tujuan

bonus. Perusahaan yang mendekati pelanggaran perjanjian hutang juga dapat

memaksimalkan laba.

4. Income Smoothing

Merupakan upaya yang dilakukan manajer perusahaan untuk

mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan sehingga perusahaan akan terlihat

stabil dan tidak berisiko tinggi.

Seringkali manajer melakukan satu atau kombinasi dari empat strategi

ini pada waktu yang berbeda untuk mencapai tujuan manajemen. Dalam

penelitian ini akan dibahas lebih lanjut tentang praktik perataan laba.

c. Perataan Laba (Income Smoothing)

Menurut Belkaoui (2007), pengertian terbaik tentang perataan laba adalah

yang disajikan oleh Beidleman yang didefinisikan sebagai pengurangan atau

fluktuasi yang disengaja terhadap beberapa tingkatan laba yang saat ini dianggap

normal oleh perusahaan. Dengan pengertian ini, perataan mencerminkan suatu

usaha dari manajemen perusahaan untuk menurunkan variasi yang abnormal

Page 37: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

19

dalam laba sejauh yang diizinkan oleh prinsip-prinsip akuntansi dan manajemen

yang baik. Sedangkan menurut Kustono (2009), perataan laba dapat didefinisi

sebagai suatu cara yang dipakai manajemen untuk mengurangi variabilitas laba di

antara deretan jumlah laba, yang timbul karena adanya perbedaan antara jumlah

laba yang seharusnya dilaporkan dengan laba yang diharapkan (laba normal).

Perataan laba (income smoothing) merupakan salah satu pola dari

manajemen laba dan dapat dipandang sebagai proses manipulasi waktu terjadinya

laba yang secara sengaja dimaksudkan untuk menormalkan income (laba) agar

laba yang dilaporkan kelihatan stabil dan diharapkan mempunyai pengaruh yang

bermanfaat bagi evaluasi kinerja manajemen. Tindakan tersebut sengaja

dilakukan manajemen guna menarik minat pasar dalam berinvestasi, karena

perhatian investor seringkali hanya terpusat pada prosedur yang digunakan

perusahaan untuk menghasilkan informasi laba tersebut. Di samping itu laba yang

dilaporkan dalam posisi yang stabil akan memberikan rasa lebih percaya diri bagi

pemilik perusahaan yang disertai dengan tujuan untuk meningkatkan kepuasaan

pemegang saham melalui tingkat pertumbuhan dan stabilitas laba yang

dilaporkan, namun masih dalam batas aturan akuntansi yang berlaku (Yulfita,

2014).

Perataan laba dilakukan oleh manajer menggunakan teknik-teknik

tertentu. Berikut adalah berbagai teknik yang digunakan manajer dalam

melakukan praktik perataan laba (Sugiarto, 2003):

Page 38: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

20

1. Perataan melalui waktu terjadinya transaksi atau pengakuan transaksi. Pihak

manajemen dapat menentukan atau mengendalikan waktu transaksi melalui

kebijakan manajemen sendiri (accruals) misalnya: pengeluaran biaya riset dan

pengembangan. Selain itu banyak juga perusahaan yang menggunakan

kebijakan diskon dan kredit, sehingga hal ini dapat menyebabkan

meningkatnya jumlah piutang dan penjualan pada bulan terakhir tiap kuarter

dan laba kelihatan stabil pada periode tertentu.

2. Perataan melalui alokasi untuk beberapa periode tertentu. Manajer

mempunyai wewenang untuk mengalokasikan pendapatan atau beban untuk

periode tertentu. Misalnya: jika penjualan meningkat, maka manajemen dapat

membebankan biaya riset dan pengembangan serta amortisasi goodwill pada

periode itu untuk menstabilkan laba.

3. Perataan melalui klasifikasi. Manajemen memiliki kewenangan untuk

mengklasifikasikan pos-pos rugi laba dalam kategori yang berbeda. Misalnya:

jika pendapatan non-operasi sulit untuk didefinisikan, maka manajer dapat

mengklasifikasikan pos itu pada pendapatan operasi atau pendapatan

nonoperasi.

Perataan laba meliputi penggunaan teknik-teknik tertentu untuk

memperkecil atau memperbesar jumlah laba suatu periode sama dengan jumlah

periode sebelumnya. Usaha untuk mengurangi fluktuasi laba adalah suatu bentuk

manipulasi laba agar jumlah laba suatu periode tidak terlalu berbeda dengan

Page 39: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

21

jumlah laba periode sebelumnya. Namun, usaha ini bukan untuk membuat laba

suatu periode sama dengan jumlah laba tahun sebelumnya, karena dalam

mengurangi fluktuasi laba itu juga dipertimbangkan tingkat pertumbuhan normal

yang diharapkan pada periode tersebut. Dapat disimpulkan bahwa praktik

perataan laba meliputi usaha untuk memperkecil jumlah laba yang dilaporkan jika

laba aktual (laba yang direalisasikan) lebih besar dari laba normal, dan usaha

untuk memperbesar laba yang dilaporkan jika laba aktual lebih kecil dari laba

normal (Yulianto, 2007).

3. Financial Ratios

Menurut Harahap (2006) rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari

hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang

mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti). Sedangkan menurut

Van Horne (2005), Rasio keuangan adalah alat yang digunakan untuk

menganalisis kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Kita menghitung berbagai

rasio karena dengan cara ini kita bisa mendapat perbandingan yang mungkin akan

berguna daripada berbagai angka mentahnya sendiri.

Menurut Keown et.al (2011), rasio keuangan adalah penulisan ulang data

akuntansi ke dalam bentuk perbandingan dalam rangka mengidentifikasi kekuatan

dan kelemahan keuangan perusahaan. Rasio tersebut memberikan dua cara

bagaimana membuat perbandingan dan data keuangan perusahaan yang berarti: (1)

dapat meneliti rasio antar-waktu untuk meneliti arah pergerakannya; (2) dapat

Page 40: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

22

membandingkan rasio perusahaan dengan perusahaan lainnya. Dua kelompok yang

ditemukan dalam penggunaan rasio keuangan. Pertama, terdiri atas para manajer

yang biasa menggunakan rasio keuangan untuk mengukur dan mengetahui kinerja

perusahaan dari waktu ke waktu. Fokus analisis mereka sering dihubungkan

dengan berbagai ukuran profitabilitas yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja

perusahaan dari perspektif pemilik. Kelompok pemakai rasio keuangan yang kedua

meliputi penganalisis diluar perusahaan yaitu seorang yang dikarenakan satu

alasan atau lainnya, tertarik dengan kesejahteraan ekonomi suatu perusahaan.

Rasio keuangan bisa digunakan untuk menjawab empat pertanyaan: (1) seberapa

likuid suatu perusahaan, (2) apakah manajemen cukup efektif untuk menghasilkan

laba usaha atas aktiva perusahaan, (3) bagaimana perusahaan didanai, (4) apakah

tingkat pengembalian yang didapatkan oleh pemegang saham biasa sesuai dengan

investasi yang mereka tanamkan.

Terdapat banyak rasio keuangan yang biasa digunakan oleh perusahaan

untuk menilai likuiditas, proftitabilitas, solvabilitas dan tingkat pengembalian.

Berikut adalah rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini:

a. Return On Equity

Menurut Brigham & Houston (2010) rasio yang paling penting adalah

pengembalian atas ekuitas (return on equity), yang merupakan laba bersih

bagi pemegang saham dibagi dengan total ekuitas pemegang saham.

Pemegang saham pastinya ingin mendapatkan tingkat pengembalian yang

Page 41: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

23

tinggi atas modal yang mereka investasikan, dan ROE menunjukkan tingkat

yang mereka peroleh.

Return on equity adalah rasio untuk mengukur laba bersih sesudah

pajak dengan modal sendiri (Kasmir, 2011). Tingkat pengembalian saham

biasa menunjukkan rata-rata penghitungan pengembalian atas investasi

pemegang saham yang diukur dengan membandingkan pendapatan bersih

terhadap ekuitas saham biasa (Keown et al, 2011). Sedangkan menurut Irham

(2012), ROE adalah rasio yang digunakan untuk mengkaji sejauh mana suatu

perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu

memberikan laba atas ekuitas.

b. Net Profit Margin

Menurut Bastian dan Suhardjono (2006), net profit margin adalah

perbandingan antara laba bersih dengan penjualan. Rasio ini sangat penting

bagi manajer operasi karena mencerminkan strategi penetapan harga

penjualan yang diterapkan perusahaan dan kemampuannya untuk

mengendalikan beban usaha. Net Profit Margin (NPM), merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan, rasio ini akan

menggambarkan penghasilan bersih perusahaan berdasarkan total penjualan.

Pengukuran rasio dapat dilakukan dengan cara membandingkan laba bersih

setelah pajak dengan penjualan bersih (Kasmir, 2011)

Page 42: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

24

c. Dividend Payout Ratio

Dividend Payout Ratio merupakan perbandingan antara dividen yang

dibayarkan dengan laba bersih yang didapatkan. DPR yang mengecil dapat

berakibat merugikan para investor tetapi dari aspek keuangan di dalam

perusahaan tentunya akan semakin tangguh (solid) (Ginantra dan Putra,

2015). Menurut Simatupang (2010) Dividend Payout Ratio adalah rasio

perbandingan antara dividen yang dibagikan dibandingkan dengan laba

perlembar saham yang diperoleh perusahaan. Dengan mengetahui dividend

payout ratio ini, investor akan dapat mengetahui berapa besar rasio laba yang

dibagikan dari laba per-lembar saham yang diperoleh perusahaan.

Menurut Gitman (2003) Dividend payout ratio menunjukkan

persentase dari setiap dolar yang diterima yang didistribusikan kepada pemilik

dalam bentuk uang tunai. Hal ini dihitung dengan membagi dividen kas

perusahaan per saham dengan laba per saham perusahaan.

4. Good Corporate Governance

Corporate governance menurut Turnbull Report dalam Effendi (2009)

adalah:

“Corporate governance is a company system of internal control, which

has an its principal aim the management of risk that are significant to the

fulfillment of its business objectives, with a view to safeguarding the company’s

assets and enhancing over time the value of the shareholders investment”

Page 43: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

25

Berdasarkan pengertian diatas, corporate governance didefinisikan

sebagai suatu sistem pengendalian internal perusahaan yang memiliki tujuan

utama mengelola resiko yang signifikan guna memenuhi tujuan bisnisnya melalui

pengamanan aset perusahaan dan meningkatkan nilai investasi pemegang saham

(Effendi, 2009).

Organization of Economic Corporation and Development (OECD, 2004)

mendefinisikan corporate governance merupakan suatu sistem dimana sebuah

perusahaan atau entitas bisnis diarahkan dan diawasi. Sejalan dengan itu, maka

struktur dari Corporate Governance menjelaskan distribusi hak-hak dan

tanggungjawab dari masing-masing pihak yang terlibat dalam sebuah bisnis, yaitu

antara lain Dewan Komisaris dan Direksi, Manajer, Pemegang saham, serta

pihak-pihak lain yang terkait sebagai stakeholders. Selanjutnya, struktur dari

Corporate Governance juga menjelaskan bagaimana aturan dan prosedur dalam

pengambilan dan pemutusan kebijakan sehingga dengan melakukan itu semua

maka tujuan perusahaan dan pemantauan kinerjanya dapat dipertangungjawabkan

dan dilakukan dengan baik.

Komite Nasional Kebijakan Governance atau KNKG (2006) menyatakan

bahwa setiap perusahaan harus memastikan bahwa prinsip-prinsip pokok GCG

diterapkan pada setiap aspek bisnis dan di semua jajaran perusahaan. Prinsip-

prinsip pokok tersebut adalah :

Page 44: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

26

1. Transparasi (Transparency)

Untuk menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis, perusahaan

harus menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang

mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Perusahaan harus

mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang

diisyaratkan oleh peraturan perundangundangan, tetapi juga hal yang penting

untuk pengambilan keputusan oleh pemegang saham, kreditur dan pemangku

kepentingan lainnya.

2. Akuntabilitas (Accountability)

Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara

transparan dan wajar. Untuk itu perusahaan harus dikelola secara benar,

terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan tetap

memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan

lain. Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk mencapai

kinerja yang berkesinambungan.

3. Responsibilitas (Responsibility)

Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta

melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga

dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat

pengakuan sebagai good corporate citizen.

Page 45: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

27

4. Independensi (Independency)

Untuk melancarkan pelaksanaan asas GCG, perusahaan harus dikelola

secara independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling

mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain.

5. Kewajaran dan Kesetaraan (Fairness)

Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus senantiasa

memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan

lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan.

Good Coporate Governance merupakan komitmen, aturan main, serta

praktik penyelenggaraan bisnis secara sehat dan beretika yang mengatur

hubungan antara shareholder dengan stakeholders untuk menciptakan nilai

tambah (Value Added) bagi perusahaan. Pada awalnya corporate governance lahir

sebagai prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang harus dikembangkan oleh perusahaan

agar tetap survive. Karena menyangkut prinsip dan nilai tersebut maka dalam

praktiknya corporate governance muncul di setiap Negara dengan isu yang

berbeda-beda yang disesuaikan dengan sistem ekonomi yang ada disetiap Negara.

Selain itu untuk dapat dilaksanakan, prinsip dan nilai corporate governance harus

disesuaikan dengan kondisi yang ada pada suatu perusahaan dan sangat

tergantung dengan bentuk perusahaan, jenis perusahaan, dan komposisi

kepemilikan modal perusahaan (Wulandari, 2009).

Page 46: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

28

Mekanisme good corporate governance yang dapat mengontrol tindakan

perataan laba diantaranya adalah komisaris independen dan kepemilikan publik.

a. Komisaris Independen

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007

tentang Perseroan Terbatas (UUPT) pasal 1, Dewan Komisaris (Dewan

Pengawas) adalah organ perusahaan yang menjalankan tugas pengawasan

secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar yang telah

ditetapkan perusahaan serta memberikan nasihat kepada direksi.

Keberadaan komisaris maupun komisaris independen tidak hanya

sebagai pelengkap, karena dalam diri dalam komisaris melekat tanggung

jawab secara hukum (yuridis). Oleh karena itu, peranan komisaris sangatlah

penting. Namun, dalam praktik yang selama ini terjadi di Indonesia, terdapat

kecenderungan bahwa komisaris sering kali melakukan intervensi terhadap

direksi dalam menjalankan tugasnya. Sementara, disisi lain, kedudukan

direksi biasanya tidak kuat, bahkan ada direksi yang enggan membagi

wewenang serta tidak memberikan informasi yang memadai kepada

komisaris. Selain itu, terdapat kendala yang cukup menghambat kinerja

komisaris yang masih lemahnya kompetensi dan integritas mereka. Hal ini

dapat terjadi karena pengangkatan komisaris biasanya hanya didasarkan pada

penghargaan, hubungan keluarga, atau hubungan dekat lainnya (nepotisme).

Masalah independensi dan kapablitas komisaris merupakan sesuatu yang

Page 47: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

29

sifatnya sangat mendasar (fundamental). Oleh karena itu, dalam merekrut

anggota komisaris, kedua hal ini menjadi prioritas utama agar GCG di

perusahaan dapat terwujud (Effendi, 2009).

b. Struktur Kepemilikan Publik

Struktur kepemilikan adalah struktur kepemilikan saham yaitu

perbandingan jumlah saham yang dimiliki oleh investor. Atau dengan kata

lain struktur kepemilikan saham adalah proporsi kepemilikan institusional dan

kepemilikan manajemen dalam kepemilikan saham perusahaan (Sugiarto,

2009). Struktur kepemilikan menurut Jensen dan Meckling (1976) dalam

Yunitasari (2014) dibedakan menjadi tiga, yaitu kepemilikan manajerial,

kepemilikan institusional, dan kepemilikan publik.

Kepemilikan publik merupakan presentase kepemilikan saham yang

dimiliki oleh pihak luar (outsider ownership). Tujuan perusahaan yaitu

meningkatkan nilai perusahaan maka diperlukan pendanaan yang diperoleh

baik melalui pendanaan internal maupun pendanaan eksternal. Sumber

pendanaan eksternal diperoleh dari saham masyarakat (publik) (Yunitasari,

2014).

Menurut Wijayanti (2009) kepemilikan publik adalah proporsi atau

jumlah kepemilikan saham yang dimiliki oleh publik atau masyarakat umum

yang tidak memiliki hubungan istimewa dengan perusahaan. Sedangkan

Page 48: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

30

Febriantina (2010) menyatakan bahwa kepemilikan publik adalah kepemilikan

saham perusahaan oleh masyarakat umum atau oleh pihak luar.

B. Keterkaitan Antarvariabel

1. Hubungan antara return on equity dengan praktik perataan laba

Hanafi (2009) menyebutkan bahwa Return on Equity (ROE) digunakan

untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal

saham tertentu yang merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang

pemegang saham diduga mempengaruhi tindakan perataan laba. ROE sering kali

menjadi rasio pertimbangan investor dalam memilih beberapa pilihan untuk

berinvestasi. ROE ini merupakan bagian dari keuntungan (return) dalam

berinvestasi. Secara teoritis, return on equity merupakan ukuran profitabilitas

dari segi investor dan alat ukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba

berdasarkan modal saham tertentu, return on equity seringkali menjadi

pertimbangan investor dalam menentukan pilihan untuk berinvestasi (Munawir,

2007).

Lubis (2012) dan Siregar (2015) menyatakan bahwa ROE berpengaruh

terhadap tindakan perataan laba. Karena return on equity merupakan salah satu

faktor penentu dasar dalam penentuan pertumbuhan tingkat pendapatan

perusahaan yang merupakan indikator yang dapat mencerminkan kinerja

keuangan yang berkorelasi dengan earning perusahaan yang bersangkutan.

Perusahaan yang profitabilitasnya lebih rendah akan cenderung melakukan

Page 49: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

31

praktik perataan laba karena untuk menunjukkan bahwa perusahaan tersebut

mempunyai kinerja yang baik walaupun profitabilitasnya rendah (Haryadi,

2011). Tingkat profitabilitas yang stabil (smooth) akan memberikan

keyakinan pada investor bahwa perusahaan tersebut memiliki kinerja yang

baik dalam menghasilkan laba, karena investor lebih menyukai tingkat

profitabilitas yang stabil disetiap tahunnya (Amanza, 2012). Hal ini senada

Aini (2012) yang menyatakan bahwa profitabilitas yang rendah atau menurun

memiliki kecenderungan bagi perusahaan tersebut untuk melakukan tindakan

perataan laba, terlebih lagi jika perusahaan menetapkan skema kompensasi

bonus didasarkan pada besarnya profit yang dihasilkan.

Berdasarkan uraian diatas, maka:

Ha1 : return on equity berpengaruh terhadap praktik perataan

laba (income smoothing).

2. Hubungan antara net profit margin dengan praktik perataan laba

Net profit margin diduga mempengaruhi perataan laba karena secara

logis marjin ini terikat langsung dengan obyek perataan laba, terlebih lagi jika

perusahaan menetapkan skema kompensasi bonus kepada pihak manajemen.

Diduga pihak manajemen akan melakukan praktik perataan laba untuk

mendapatkan bonus yang mereka inginkan (Salno dan Baridwan, 2000).

Page 50: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

32

Net Profit Margin (NPM) adalah rasio antara rupiah laba yang

dihasilkan perusahaan dibagi oleh setiap satu rupiah penjualan. Ginantra dan

Putra (2015) dan Manuari dan Yasa (2014) menyatakan bahwa net profit

margin berpengaruh terhadap tindakan perataan laba. Karena apabila rasio

NPM yang dihasilkan manajemen stabil, hal ini akan memperlihatkan bahwa

kinerja manajemen tersebut baik dibanding dengan kinerja manajemen yang

menghasilkan rasio NPM yang berfluktuatif. Hal ini akan memberikan

keyakinan pada calon investor untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut.

Ketika rasio NPM yang dihasilkan suatu perusahaan ternyata lebih tinggi

dibandingkan dengan tingkat NPM yang dianggap normal oleh manajemen,

maka manajemen cenderung melakukan praktik perataan laba untuk

menurunkan tingkat NPM, dan apabila NPM lebih rendah dibandingkan

dengan tingkat NPM yang dianggap normal oleh manajemen, maka

manajemen akan melakukan praktik perataan laba untuk menaikkan NPM

sampai dengan tingkat NPM yang dianggap normal oleh manajemen.

Berdasarkan uraian diatas, maka:

Ha2 : net profit margin berpengaruh terhadap praktik perataan

laba (income smoothing).

Page 51: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

33

3. Hubungan antara dividend payout ratio dengan praktik perataan laba

Investor memilih perusahaan untuk investasi dengan pertimbangan

dividendnya. Perusahaan menentukan jumlah dividen (dividen per share)

yang akan dibagikan kepada pemegang saham dengan membuat kebijakan

dividen. Untuk meningkatkan kepercayaan investor, perusahaan berusaha

menunjukkan laba yang stabil yang akan menghasilkan dividen yang stabil

juga. Oleh karena itu, manajer dapat melakukan tindakan perataan laba untuk

menstabilkan laba (Mukhtaruddin dan Abukosim, 2013). Selain itu, manajer

akan meratakan laba yang dilaporkan dalam GAAP untuk meningkatkan

kepuasan pemegang saham, karena tingkat laba yang stabil akan

meningkatkan dividen dan meningkatkan harga saham (Monalisa, 2015).

Budiasih (2009) menyatakan bahwa Dividend Payout Ratio

berpengaruh positif signifikan terhadap praktik perataan laba. Hal ini terjadi

karena besar kecilnya dividen tergantung oleh besar kecilnya laba yang

diperoleh sehingga perusahaan cenderung melakukan perataan laba. Selain

itu, investor lebih tertarik untuk menanamkan modalnya pada perusahaan

yang dapat memberikan dividen yang besar. Tidak hanya dividen yang besar,

investor juga akan cenderung menanamkan modal pada perusahaan yang

menghasilkan laba yang stabil karena akan membuat dividen yang dibagikan

kepada investor juga akan stabil. Jika kucuran dari hasil keuntungan

perusahaan stabil tentunya akan berakibat pada dukungan dividen dengan

tingkat yang lebih besar daripada kucuran hasil keuntungan yang lebih

Page 52: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

34

bervariasi, maka dapat memacu manajemen untuk melakukan perataan laba

(Ginantra dan Putra, 2015).

Berdasarkan uaraian diatas, maka:

Ha3 : Dividend Payout Ratio berpengaruh terhadap praktik

perataan laba (Income Smoothing)

4. Hubungan antara komisaris independen dengan praktik perataan laba

Siallagan dan Machfoedz (2006) menyebutkan bahwa Dewan

komisaris mampu mengurangi tingkat perataan laba atas pelaporan keuangan

melalui fungsi pengawasan. Ghader dan Mohsen (2014) juga menyatakan

bahwa terdapat perbedaan jumlah board independence antara perusahaan

yang melakukan perataan laba dengan perusahaan yang tidak melakukan

perataan laba, yang mana perusahaan yang melakukan perataan laba memiliki

jumlah board independence yang lebih sedikit dibandingkan dengan

perusahaan yang tidak melakukan perataan laba. Ukuran dewan yang lebih

besar akan lebih memungkinkan untuk mendapatkan masalah agensi, karena

akan lebih banyak orang yang berada dibawah aktivitas manajemen. Ketika

ukuran dewan lebih besar, akan memungkinkan lebih banyak anggota

independen dengan keahlian yang berharga. Keahlian anggota dewan

diharapkan bisa lebih baik untuk mencegah atau membatasi perilaku

oportunitis manajemen (income smoothing). Menurut Haryadi (2011)

Page 53: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

35

Komisaris independen berpengaruh negatif terhadap perataan laba, karena

semakin banyak anggota komisaris independen dalam perusahaan maka

proses pengawasan oleh komisaris independen akan semakin berkualitas

sehingga dapat mencegah tindakan kecurangan terhadap laporan keuangan.

Keberadaan komisaris independen dalam perusahaan berfungsi

sebagai penyeimbang dalam proses pengambilan keputusan yang memihak

kepada pemegang saham minoritas dan pihak-pihak lain yang berhubungan

dengan perusahaan. Komisaris independen diharapkan dapat menciptakan

good corporate governance melalui fungsinya dan tanggungjawabnya atas

pengawasan kualitas informasi yang terkandung dalam laporan keuangan.

Masuknya dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan meningkatkan

efektivitas dewan tersebut dalam mengawasi manajemen untuk mencegah

kecurangan laporan keuangan (Kharisma dan Agustina, 2015).

Berdasarkan uraian diatas, maka:

Ha4 : Komisaris Independen berpengaruh terhadap praktik

perataan laba

5. Hubungan antara struktur kepemilikan publik dengan praktik perataan

laba

Kepemilikan publik merupakan persentase kepemilikan saham yang

dimiliki oleh pihak luar (outsider ownership). Tujuan perusahaan yaitu

meningkatkan nilai perusahaan maka diperlukan pendanaan yang diperoleh

Page 54: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

36

baik melalui pendanaan internal maupun pendanaan eksternal. Sumber

pendanaan eksternal diperoleh dari saham masyarakat (publik) (Yunitasari,

2014).

Beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan

hasil yang berbeda terkait dengan hubungan antara struktur kepemilikan

publik dengan praktik perataan laba. Menurut Ginantra dan Putra (2015)

Proporsi kepemilikan publik yang tinggi dalam suatu perusahaan membuat

manajemen selalu dituntut untuk menunjukkan kredibilitas yang baik dengan

cara menampilkan performa laporan keuangan yang sesuai dengan keinginan

investor seperti menstabilkan rasio-rasio keuangan yang dapat mempengaruhi

keputusan investor. Hal ini dilakukan agar investor tetap menginvestasikan

dana pada perusahaan, karena kondisi tersebut manajemen cenderung

melakukan perataan laba agar selalu dapat menampilkan kinerja yang terbaik

dalam perusahaan. Kinerja perusahaan yang selalu baik akan mempengaruhi

para keputusan investor untuk berinvestasi.

Pengelolaan laba dapat bersifat efisien, tidak selalu oportunis. Jika

pengelolaan laba efisien maka kepemilikan publik yang tinggi akan

meningkatkan pengelolaan laba (berhubungan positif). Proporsi kepemilikan

publik yang besar, menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan investor terhadap

perusahaan tinggi karena itu manajemen cenderung untuk melakukan perataan

laba untuk menunjukkan tingkat laba dan kinerja perusahaan yang baik

(Nur‘aeni, 2010). Semakin tinggi kepemilikan publik dalam struktur

Page 55: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

37

kepemilikan perusahaan, maka perusahaan cenderung melakukan perataan

laba agar menghasilkan variabilitas laba yang rendah yang mengindikasikan

risiko yang rendah. Risiko yang rendah ini lah yang direspon positif oleh

investor (Noviana dan Yuyetta, 2011).

Mohebi et al (2013) dan Akhooridnejad et al (2013) menyatakan

bahwa kepemilikan publik mempengaruhi perataan laba. Kepemilikan publik

yang besar cenderung membuat perusahaan untuk tidak melakukan praktik

perataan laba karena semakin besar kepemilikan saham oleh publik maka

semakin banyak informasi yang diketahui oleh masyarakat (Setyani dan Liffa,

2012). Namun, berbeda dengan Mohebi et. al (2013) dan Akhooridnejad et. al

(2013), Witjaksono dan Tediyanto (2011) menyatakan bahwa struktur

kepemilikan publik berpengaruh terhadap praktik perataan laba tetapi

memiliki hubungan yang positif yaitu semakin kecil struktur kepemilikan

publik, semakin kecil kemungkinan perusahaan untuk melakukan perataan

laba. Hal ini dapat terjadi karena perusahaan yang memiliki struktur

kepemilikan publik yang kecil akan mengakibatkan pengawasan yang

dilakukan oleh publik menjadi tidak ketat.

Berdasarkan uraian diatas, maka:

Ha5 : Struktur Kepemilikan Publik berpengaruh terhadap

praktik perataan laba.

Page 56: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

38

C. Penelitian Terdahulu

Penelitian-penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi Praktik

Perataan Laba ternyata menunjukkan hasil yang menarik untuk dikaji lebih dalam.

Adapun hasil penelitian terdahulu mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian

ini ditampilkan pada Tabel 2.1.

Page 57: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

39

Tabel 2. 1

Penelitian Terdahulu

No. Peneliti (Tahun) Judul

Penelitian

Variabel dan Metode Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

1. Chrysovalantis

Gaganis, Iftekhar

Hasan, and Fotios

Pasiouras (2015)

Regulations,

institutions, and

income smoothing

by managing

technical reserve:

international

evidence from the

insurance

industry.

1. Variabel

independen

corporate

governance

2. Menggunakan

variabel Dependen

Income Smoothing

1. Variabel independen

The institutional

development dan the

regulatory condition

2. Objek penelitian

menggunakan 770

perusahaan asuransi

yang beroperasi di

87 negara untuk

tahun 2000-2009

The paper also finds that

institutional characteristics,

e.g., the rule of law,

common law legal origin,

economic freedom, and

regulations relating to

technical provisions and

supervisory power constrain

income smoothing but other

factors such as capital

requirements, tax

deductibility of provisions,

auditing, and corporate

governance do not have a

significant effect.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 58: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

40

No. Peneliti (Tahun) Judul

Penelitian

Variabel dan Metode Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

2. Monalisa (2015) Income

Smoothing in

India – An

Empirical study of

BSE 200 Index

Companies

1. Variabel

independen

dividend rate paid

out.

2. Menggunakan

variabel

independen

profitability yang

diproksikan dengan

ROE

3. Variabel dependen

income smoothing

1. Menggunakan

variabel independen

size of the company

2. Menggunakan

variabel independen

the degree of debt

3. Objek penelitian

yang digunakan

adalah BSE 200

index perusahaan in

India tahun 2002-

2012

1. 60% of the company

smooth their income.

2. The other objective is to

analyze the factors

affecting the income

smoothing behavior like

the company size,

profitability, degree of

debt and dividend rate.

It was found that there

are other factors that

influence the income

smoothing behavior

among the sample under

study.

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 59: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

41

No. Peneliti (Tahun) Judul

Penelitian

Variabel dan Metode Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

3. Fatemeh Mohebi,

Mohammad

Mahmoodi, dan

Naser Ail

Yadollahzadeh

Tabari (2013)

The investigation

of the effect of

firm-spesific

accounting

variables on

income smoothing

of companies:

evidence from

Tehran Stock

Exchange

1. Menggunakan

variabel

Profitability yang

diproksikan dengan

Net Profit Margin

2. Menggunakan

variabel dependen

income smoothing

1. Menggunakan

variabel independen

firm size

2. Menggunakan

variabel independen

debt ratio

3. Menggunakan

variabel ownership

structure

4. Objek penelitian

menggunakan

perusahaan yang

terdaftar diTehran

Stock Exchange

tahun 2010

1. Terdapat hubungan

negatif dan signifikan

antara firm size dan

income smoothing

2. Terdapat hubungan

positif dan signifikan

antara ownership

structure dan income

smoothing.

3. Tidak melihat hubungan

yang signifikan antara

variabel debt ratio dan

profitability ratio

dengan income

smoothing

4.

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 60: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

42

No. Peneliti (Tahun) Judul

Penelitian

Variabel dan Metode Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

4. Ghader,

Dadashzadeh dan

Mohsen, Zakeri

(2014)

The effect of

board structure

and information

asymmetry on

firm income

smoothing:

evidence from

listed companies

in Iranian

1. Menggunakan

variabel

independence

board

2. Menggunakan

variabel income

smoothing

1. Menggunakan

variabel board size

2. Menggunakan

variabel information

asymmetry

3. Objek penelitian

menggunakan

perusahaan

manufaktur yang

terdaftar di Tehran

Stock Exchange

tahun 2004-2011

The results of testing

hypotheses show that the

size and board

independence (board

structure measure) is firm

income smoothing less than

firm non income smoothing

and information asymmetry

in firm income smoothing is

more than firm non income

smoothing.

5. Jeren

Akhoondnejad,

Dr. Mansoor

Garkaz, dan Dr.

Mohammadreza

Shoorvarzi (2013)

Political costs

factors affecting

income smoothing

evidence from

Tehran Stock

Exchange (TSE)

1. Menggunakan

variabel

independen public

ownership

2. Menggunaka

variabel dependen

1. Menggunakan

variabel independen

firm size

2. Menggunakan

variabel independen

number of employee

Terdapat hubungan yang

signifikan antara firm size,

number of employee, public

ownership, dan income tax

terhadap income smoothing

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 61: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

43

No. Peneliti (Tahun) Judul

Penelitian

Variabel dan Metode Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

income smoothing 3. Menggunakan

variabel independen

income tax

4. Objek penelitian

adalah perusahaan

yang terdaftar di

Tehran Stock

Exchange untuk lima

periode yaitu tahun

2006-2011

6. Parviz Saeidi

(2012)

The relationship

between income

smoothing and

income tax and

profitability ratio

in Iran Stock

Market

1. Menggunakan

variabel

independen

profitability ratio

yang diproksikan

dengan ROE

2. Menggunakan

1. Menggunakan

variabel independen

profitability ratio

yang diproksikan

dengan ROA

2. Menggunakan

variabel independen

Terdapat hubungan yang

signifikan antara income

smoothing, tax income, dan

profitability ratio

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 62: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

44

No. Peneliti (Tahun) Judul

Penelitian

Variabel dan Metode Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

variabel dependen

income smoothing

tax income

3. Objek penelitian

yang digunakan

adalah perusahaan

yang terdaftar di iran

stock market tahun

2001-2007

7. Sri Supriastuti dan

Asri Warnanti

(2015)

Ukuran

Perusahaan,

Winner/Loser

Stock, Debt To

Equty Ratio,

Dividend Payout

Ratio pengaruh

terhadap Perataan

Laba

1. Variabel

independen

dividend payout

ratio

2. Variabel dependen

perataan laba

1. Menggunakan

variabel independen

ukuran perusahaan

2. Menggunakan

variabel independen

winner/loser stock

3. Menggunakan

variabel independen

debt to equity ratio

4. Objek penelitian

yang digunakan

1. Ukuran perusahaan dan

winner/loser stock

berpengaruh secara

signifikan terhadap

perataan laba

2. Debt to equity ratio dan

dividend payout ratio

tidak berpengaruh

secara signifikan

terhadap perataan laba.

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 63: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

45

No. Peneliti (Tahun) Judul

Penelitian

Variabel dan Metode Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

adalah perusahaan

manufaktur yang

terdaftar di BEI

periode 2010-2013.

Sampel dipilih

dengan

menggunakan

metode purposive

sampling

8. Akbar Kharisma

dan Linda

Agustina (2015)

Pengaruh

mekanisme

corporate

governance dan

ukuran

perusahaan

terhadap praktik

perataan laba

1. Variabel

independen

corporate

governance

2. Variabel

independen

perataan laba

1. Variabel independen

ukuran perusahaan

2. Objek penelitian

yang digunakan

adalah menggunakan

perusahaan yang

terdaftar di JII tahun

2011-2013

1. Kepemilikan

institusional dan ukuran

perusahaan berpengaruh

negatif terhadap dan

signifikan terhadap

perataan laba

2. Kepemilikan manajerial,

komisaris independen,

komite audit, dan

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 64: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

46

No. Peneliti (Tahun) Judul

Penelitian

Variabel dan Metode Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

kualitas audit tidak

berpengaruh terhadap

praktik perataan laba

9. Ida Ayu Ratih

Manuari dan

Gerianta Wirawan

Yasa (2015)

Praktik perataan

laba dan faktor-

faktor yang

mempengaruhinya

1. Menggunakan

variabel

independen

dividend payout

ratio

2. Menggunakan

variabel

independen net

profit margin

3. Menggunakan

variabel

independen

kepemilikan publik

4. Menggunakan

variabel dependen

1. Menggunakan

variabel independen

profitabilitas

2. Menggunakan

variabel independen

financial leverage

3. Objek penelitian ini

menggunakan

perusahaan

manufaktur yang

terdaftar di BEI

periode 2008-2012.

1. Variabel net profit

margin berpengaruh

terhadap parktik

perataan laba,

sedangkan variabel

dividend payout ratio,

profitabilitas, financial

leverage, dan

kepemilikan publik

tidak berpengaruh

terhadap praktik

perataan laba.

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 65: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

47

No. Peneliti (Tahun) Judul

Penelitian

Variabel dan Metode Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

income smoothing

10. Ni Putu Santi

Dewantari dan I

Dewa Nyoman

Badera (2015)

Good Corporate

Governance,

ukuran

perusahaan, dan

Financial

Leverage sebagai

predictor perataan

laba

1. Menggunakan

variabel

independen Good

Corporate

Governance

2. Menggunakan

variabel dependen

perataan laba

1. Variabel ukuran

perusahaan

2. Menggunakan

variabel independen

Financial Leverage

3. Objek penelitian

menggunakan

perusahaan yang

terdaftar di BEI yang

masuk dalam CGPI

tahun 2010-2012

1. Good corporate

governance dan ukuran

perusahaan tidak

berpengaruh pada

probabilitas perataan

laba.

2. Financial Leverage

berpengaruh negative

dan signifikan pada

probabilitas praktik

perataan laba

11. I Komang Gede

Ginantra dan I

Nyoman Wijana

Asmara Putra

(2015)

Pengaruh

profitabilitas,

Leverage, ukuran

perusahaan,

kepemilikan

publik, dividend

1. Variabel

independen

dividend payout

ratio

2. Variabel

independen good

1. Menggunakan

variabel independen

profitabilitas

2. Menggunakan

variabel independen

leverage

1. Variabel NPM

berpengaruh positif

terhadap perataan laba

2. Variabel profitabilitas,

financial leverage,

ukuran perusahaan,

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 66: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

48

No. Peneliti (Tahun) Judul

Penelitian

Variabel dan Metode Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

payout ratio, dan

net profit margin

terhadap perataan

laba

corporate

governance yang di

proksikan dengan

kepemilikan publik

3. Menggunakan

variabel

independen net

profit margin

4. Variabel dependen

perataan laba

3. Objek penelitian ini

adalah perusahaan

manufaktur yang

terdaftar di BEI

tahun 2007-2012.

Sampel dipilih

menggunakan

metode purposive

sampling

kepemilikan public dan

DPR tidak berpengaruh

positif terhadap perataan

laba.

Sumber: Diolah dari berbagai referensi.

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Page 67: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

49

D. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

.

Pengaruh Financial Ratios dan Good Corporate Governance terhadap praktik

perataan laba (income smoothing); studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di

Jakarta Islamic index (JII) tahun 2011-2014

Teori Dasar: Teori Keagenan

Uji Regresi Logistik

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan, Saran, dan Keterbatasan

Terdapat beberapa kasus perataan laba, seperti PT. Waskita Karya 2004-2007, dan PT. Katarina

Utama tahun 2009. Perataan laba menyebabkan laporan keuangan menjadi tidak kredibel dan

memberikan informasi yang tidak sebenarnya sehingga menyesatkan dalam pengambilan keputusan

(Dewantari dan Badera, 2015). Selain itu, penelitian sebelumnya terkait dengan perataan laba

menunjukkan hasil yang tidak konsisten.

Return on

Equity

(X1)

Net profit

margin

(X2)

Dividend

payout ratio

(X3)

Komisaris

Independen

(X4)

Struktur

kepemilikan

publik (X5)

Perataan Laba (income

smoothing) (Y)

Financial Ratios Good Corporate Governance

Page 68: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

50

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar pada

Jakarta Islamic Index (JII) periode 2011-2014 yaitu berjumlah 30 perusahaan go

public. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan

keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index (JII) tahun

2011-2014. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dan menganalisis pengaruh

variabel independen yaitu financial ratios yang diproksikan dengan return on equity,

net profit margin, dividend payout ratio dan good corporate governance yang

diproksikan dengan proporsi komisaris independen dan struktur kepemilikan publik

terhadap variabel dependen perataan laba (Income Smoothing).

B. Metode Penentuan Sampel

Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ditentukan dengan

menggunakan metode Purposive Sampling. Purposive sampling adalah metode untuk

memperoleh informasi dari sasaran-sasaran sampel tertentu yang disengaja oleh

peneliti, karena hanya sampel tersebut saja yang mewakili (Zulganef, 2008).

Pengambilan sampel dalam hal ini terbatas pada jenis kriteria tertentu yang dapat

memberikan informasi yang diinginkan, baik karena satu-satunya yang dimiliki atau

Page 69: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

51

memenuhi beberapa kriteria yang ditentukan oleh peneliti (Sekaran, 2011).

Pertimbangan atau kriteria penentuan sampel dalam penelitian ini, yaitu :

1. Perusahaan terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) berturut-turut pada tahun

2011 hingga tahun 2014.

2. Perusahaan yang tidak mengalami kerugian selama periode 2011-2014.

3. Perusahaan yang menyajikan laporan keuangannya dalam mata uang rupiah

4. Menerbitkan laporan keuangan per 31 Desember untuk periode 2011, 2012,

2013, dan 2014 serta mempunyai laporan keuangan lengkap sesuai dengan

data yang diperlukan dalam penelitian ini.

Pertimbangan-pertimbangan di atas dibuat untuk menghasilkan sampel yang

dapat mewakili kondisi populasi yang sebenarnya.

C. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

sekunder menurut Istijanto (2008) adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak

lain bukan oleh peneliti sendiri untuk tujuan yang berbeda. Data sekunder yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan tahunan dan catatan

atas laporan keuangan. Kedua data tersebut dapat diakses dan di-download pada

website www.idx.co.id atau bisa diakses melalui website resmi perusahaan yang

bersangkutan.

Page 70: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

52

D. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel return on equity, net profit margin,

dividend payout ratio, komisaris independen, dan struktur kepemilikan publik sebagai

variabel independen dan variabel perataan laba (Income Smoothing) sebagai variabel

dependen.

1. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah praktik perataan laba yang

diukur dengan skala nominal. Tindakan perataan laba diuji dengan Indeks Eckel

(1981). Kelompok perusahaan yang melakukan tindakan perataan laba diberi nilai 1,

sedangkan kelompok perusahaan yang tidak melakukan perataan laba diberi nilai 0.

Menurut Saeidi (2012), perusahaan melakukan perataan laba jika nilai indeks

eckel kurang dari 1, indeks eckel dirumuskan sebagai berikut:

CV ΔI

CV ΔS

CVΔI = ∑ Δ𝐼i−∆𝐼 2/𝑛−1

∆𝐼

CVΔS = ∑ Δ𝑆i−∆𝑆 2/𝑛−1

∆𝑆

Keterangan :

CV = Coefficient of Variation

ΔI = Perubahan laba pada periode i

ΔS = Perubahan penjualan pada periode i

Page 71: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

53

I = Rata-rata laba

S = Rata-rata penjualan

2. Variabel Independen

a. Return On Equity

Menurut Fahmi (2011:137), rasio return on equity (ROE) disebut juga

laba atas equity. Rasio ini menilai sejauh mana suatu perusahaan

mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberikan laba

atas ekuitas.

Adapun rumus return on equity (ROE) adalah :

ROE = net income

equity

b. Net Profit Margin

Menurut Keown et al (2011) net profit margin (NPM) dapat dihitung

dengan menggunakan rumus:

NPM = Laba bersih setelah pajak

Penjualan

Menurut Weston dan Copeland (1998), semakin besar Net Profit

Margin berarti semakin efisien perusahaan tersebut dalam mengeluarkan

biaya-biaya sehubungan dengan kegiatan operasinya.

Page 72: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

54

c. Dividend Payout Ratio

Dividend payout ratio merupakan ratio perbandingan antara dividen

yang dibayarkan dengan laba bersih yang didapat untuk mengukur persentase

besarnya dividen yang diberikan perusahaan kepada pemegang saham

(Supriastuti dan Warnanti, 2015). Devidend payout ratio diukur dengan rumus

sebagai berikut :

DPR = 𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒

𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒 X 100%

d. Komisaris Independen

Definisi komisaris independen dalam Task Force Komite Nasional

Kebijakan Corporate Governance Bab II adalah anggota dewan komisaris

yang tidak terafiliasi dengan direksi, anggota dewan komisaris lainnya dan

pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan

lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak

independen atau bertindak semata-mata demi kepentingan perusahaan.

Proporsi komisaris independen yaitu persentase jumlah dewan

komisaris independen terhadap jumlah dewan komisaris (Boediono, 2005).

Rumus perhitungan proporsi komisaris independen adalah:

jumlah komisaris independen

total jumlah anggota dewan komisaris X 100%

Page 73: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

55

e. Struktur Kepemilikan Publik

Menurut Abraham and Cox (2007), struktur kepemilikan publik dapat

dihitung dengan menggunakan rumus:

Kepemilikan saham oleh publik

Total saham X 100%

Page 74: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

56

Tabel 3. 1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Indikator Skala

Income Smoothing

The company is artificial smoothing if : CV ΔI

CV ΔS <1

Dimana:

CVΔI = ∑ Δ𝐼i−∆𝐼 2/𝑛−1

∆𝐼

CVΔS = ∑ Δ𝑆i−∆𝑆 2/𝑛−1

∆𝑆

Perusahaan yang melakukan praktik perataan laba diberi nilai 1,

dan perusahaan yang tidak melakukan praktik perataan laba

diberi nilai 0

Nominal

Return on equity ROE = net income

equity Rasio

Net profit margin NPM = Laba bersih setelah pajak

Penjualan Rasio

Dividend payout ratio

DPR =

𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒

𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒 X 100% Rasio

Komisaris Independen

jumlah komisaris independen

total jumlah anggota dewan komisaris X 100%

Rasio

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 75: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

57

Variabel Indikator Skala

Struktur kepemilikan publik Kepemilikan saham oleh publik

Total saham X 100% Rasio

Tabel 3.1 (Lanjutan)

Page 76: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

58

E. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi

Binary Logistic dengan menggunakan perangkat lunak SPSS (Statistical Package For

Social Sciences) versi 22 sebagai alat untuk menguji data tersebut. Uji Regresi Binary

Logistic dilakukan karena variabel dependen dalam penelitian ini adalah variabel

dummy. Tujuan dilakukan regresi logistik ini adalah untuk pembuatan sebuah model

regresi untuk memprediksi besar variabel dependen yang berupa sebuah variabel

binary menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui besarnya

(Santoso, 2015).

1. Regresi Logistik

Regresi Logistik adalah bentuk khusus dimana variabel dependennya

terbagi menjadi dua bagian atau kelompok (biner), walaupun formulanya bisa

saja lebih dari dua kelompok. Regresi logistik binary adalah regresi logistic

dimana variabel depedennya berupa variabel dikotomi atau variabel biner

(Aelia, 2015). Regresi logistik binari digunakan untuk menemukan persamaan

regresi dimana variabel dependennya bertipe dua pilihan seperti: ya atau

tidak, atau lebih dari dua pilihan seperti: tidak setuju, setuju, sangat setuju.

Dalam penelitian ini, variabel dikotominya adalah perusahaan yang

melakukan perataan laba (diberi nilai 1) dan perusahaan yang tidak

melakukan perataan laba (diberi nilai 0).

Page 77: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

59

Menurut Ghozali (2013:333) Regresi Logistik pada dasarnya sama

dengan analisis diskriminan yaitu menguji apakah model probabilitas

terjadinya variabel terikat dapat diprediksi dengan variabel bebasnya. Namun,

yang membedakan adalah pada jenis data dari variabel dependen. Jika pada

analisis diskriminan variabel dependennya adalah data rasio, maka pada

regresi logistic variabel dependen adalah data nominal.

2. Tahapan Regresi Logistik

Dalam penelitian ini, tahapan dengan menggunakan uji regresi logistik

adalah statistik deskriptif dan pengujian hipotesis penelitian.

a. Statistik Deskriptif

Menurut Sugiyono (2009:206) Statistik Deskriptif adalah statistik

yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Statistik Deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi

suatu data yang terlihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,

maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan

distribusi) (ghozali, 2013:19).

Page 78: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

60

b. Pengujian Hipotesis Penelitian

Estimasi parameter menggunakan Maximum Likehood Estimation

(MLE).

Ho = b1 = b2 = b3 = ... = bi = 0

Ho ≠ b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ ... ≠ bi ≠ 0

Hipotesis nol menyatakan bahwa variabel independen (x) tidak

mempunyai pengaruh terhadap variabel respon yang diperhatikan (dalam

populasi). Pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan menggunakan α =

5%. Nilai α dinyatakan sebagai besarnya tingkat kesalahan yang dapat

ditolerir. Umumnya, untuk ilmu sosial, termasuk ekonomi dan keuangan,

besarnya α adalah 5% (Nachrowi dan Usman, 2006:15). Kaidah pengambilan

keputusan adalah:

a. Jika nilai probabilitas (sig.) < α = 5% maka hipotesis alternatif didukung.

b. Jika nilai probabilitas (sig.) > α = 5% maka hipotesis alternatif tidak

didukung.

1. Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Menurut Ghozali (2013:340) langkah pertama dalam melakukan

analisis Regresi Logistic adalah menilai overall Model fit terhadap data.

Hipotesis yang diberikan untuk menilai model fit adalah:

H0 : Model yang dihipotesakan fit dengan data

H1 : Model yang dihipotesakan tidak fit dengan data.

Page 79: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

61

Dari hipotesis ini jelas bahwa kita tidak akan menolak hipotesa nol

agar model fit dengan data. Statistik yang digunakan berdasarkan pada fungsi

likelihood. Likelihood dari model adalah probabilitas bahwa model yang

dihipotesakan menggambarkan data input. Untuk menguji hipotesis nol dan

alternatif, L ditransformasikan menjadi -2LogL. Penurunan Likelihood (-2LL)

menunjukkan model regresi yang lebih baik atau dengan kata lain model yang

dihipotesiskan fit dengan data (Ghozali, 2013:340).

2. Menguji Kelayakan Model Regresi

Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and

Lemeshow’s Godness of Fit Test. Hosmer and Lemeshow’s Godness of Fit

Test menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan

model (tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat

dikatakan fit). Jika nilai Hosmer and Lemeshow’s Godness of Fit Test sama

dengan atau kurang dari 0,05, maka hipotesis nol ditolak yang berarti adanya

perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga

Godness Fit Model tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai

observasinya. Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s Godness of Fit Test

lebih besar dari 0,05, maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model

mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat

diterima karena cocok dengan data observasinya (Ghozali, 2013: 341).

Page 80: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

62

3. Uji Koefisien Determinasi (Nagelkerke’s R Square).

Cox and Snell’s R Square merupakan ukuran yang mencoba meniru

ukuran R2

pada multiple regression yang didasarkan pada teknik estimasi

likelihood dengan nilai maksimum kurang dari 1 (satu) sehingga sulit

diinterpretasikan. Nagelkerke’s R Square merupakan modifikasi dari koefisien

Cox and Snell untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 (nol)

sampai 1 (satu). Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Cox and Snell’s

R2 dengan nilai maksimumnya. Nagelkerke’s R Square dapat diinterpretasikan

seperti nilai R2 pada multiple regression. Nilai yang kecil berarti kemampuan

variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen

amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

variabel dependen (Ghozali, 2013:341).

4. Model Regresi Logistik yang Terbentuk

Analisis Regresi Logistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah

untuk melihat pengaruh rasio return on equity, net profit margin, dividend

payout ratio, komisaris independen, dan struktur kepemilikan publik terhadap

praktik perataan laba yang dilakukan oleh perusahaan yang terdaftar di

Jakarta Islamic Index (JII). Model yang digunakan adalah sebagai berikut:

LOGIT 𝑰𝑺

𝟏−𝑰𝑺 = α + β1ROE + β2NPM + β3DPR + β4DKI + β5SKP + е

Keterangan:

Page 81: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

63

Logit 𝑰𝑺

𝟏−𝑰𝑺 = Variabel dummy, dimana angka 1 untuk perusahaan yang

melakukan perataan laba, dan angka 0 untuk perusahaan

yang tidak melakukan perataan laba

α = Konstanta

β = Koefisien regresi

ROE = return on equity

NPM = net profit margin

DPR = dividend payout ratio

DKI = Dewan komisaris independen

SKP = Struktur kepemilikan publik

Page 82: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

64

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di

Jakarta Islamic Index (JII) mulai tahun 2011-2014 yaitu berjumlah 30 perusahaan.

Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan metode purposive

sampling. Dari 30 perusahaan, yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan peneliti

untuk dijadikan sampel berjumlah 13 perusahaan. Seleksi pengambilan sampel dapat

dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4. 1

Pengambilan Sampel

No. Kriteria Sampel

1. Jumlah perusahaan yang terdaftar di JII 30

2. Perusahaan yang tidak berturut-turut terdaftar di JII

periode 2011 sampai 2014

(16)

3. Perusahaan yang tidak menyajikan laporan

keuangannya dalam mata uang rupiah

(1)

Jumlah perusahaan yang menjadi sampel 13

Sumber: Laporan Keuangan perusahaan yang terdaftar di JII tahun 2011-

2014 yang diolah.

Berdasarkan kriteria-kriteria pengambilan sampel yang telah ditentukan pada

tabel 4.1, dapat diketahui jumlah perusahaan yang memenuhi syarat sebagai sampel

penelitian adalah 13 perusahaan atau 52 unit analisis (13 perusahaan x 4 tahun

Page 83: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

65

pengamatan). Adapun perusahaan-perusahaan yang terpilih menjadi sampel

penelitian tersebut disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4. 2

Sampel Penelitian

No. Kode Perusahaan Nama Perusahaan

1. AALI Alam Sutera Realty Tbk

2. ASII Astra Agro Lestari Tbk

3. ASRI Astra International Tbk

4. CPIN Charoen Pokphan Indonesia Tbk

5. INTP Indo Tambangraya Megah Tbk

6. KLBF Kalbe Farma Tbk

7. LPKR Lippo Karawaci Tbk

8. LSIP PP London Sumatera Indonesia Tbk

9. PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk

10. SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk

11. TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk

12. UNTR United Tractors Tbk

13. UNVR Unilever Indonesia Tbk

Sumber: Data sekunder diolah

B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model penelitian

regresi logistic (logistic regression). Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran

menyeluruh mengenai faktor-faktor variabel independen yaitu Financial Ratio

(return on equity, net profit margin, dan dividend payout ratio) dan Good Corporate

Governance (komisaris independen dan struktur kepemilikan publik) yang

mempengaruhi variabel independen yaitu perataan laba (income smoothing).

Page 84: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

66

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Tabel 4. 3

Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ROE 52 .09 1.26 .3012 .27397

NPM 52 .06 .50 .2013 .08627

DPR 52 .13 1.00 .4702 .22095

DKI 52 .30 .80 .4425 .14047

SKP 52 .15 .82 .4213 .15287

Valid N (listwise) 52

Sumber: Hasil output SPSS 22

Tabel 4.3 menunjukkan statistik deskriptif masing-maisng variabel

independen dalam penelitian ini. Tabel tersebut menunjukkan bahwa jumlah sampel

dalam penelitian ini adalah 52 (13 perusahaan dengan 4 tahun pengamatan). Dari 52

pengamatan ini, nilai rata-rata untuk variabel return on equity (ROE) adalah 0,30

dengan nilai terendah 0,09, nilai tertinggi 1,26 dan memiliki nilai standar deviasi

sebesar 0,27. Nilai terendah untuk variabel ROE adalah perusahaan LPKR pada tahun

2011, sedangkan yang tertinggi adalah perusahaan UNVR tahun 2013.

Variabel net profit margin (NPM) menunjukkan nilai rata-rata sebesar 0,20

dengan nilai terendah 0,06, nilai tertinggi 0,50, dan nilai standar deviasinya sebesar

0,09. Nilai terendah untuk variabel NPM adalah perusahaan CPIN tahun 2014,

sedangkan perusahaan dengan nilai NPM tertinggi adalah ASRI tahun 2012. Untuk

variabel dividend payout ratio (DPR) nilai rata-rata sebesar 0,47 dengan nilai

terendah 0,13, nilai tertinggi 1,00 dan standar deviasinya sebesar 0,22. Perusahaan

Page 85: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

67

dengan nilai DPR terendah adalah ASRI tahun 2014, sedangkan perusahaan yang

memiliki nilai DPR tertinggi adalah UNVR untuk tahun 2011 hingga tahun 2014.

Nilai rata-rata untuk variabel Dewan Komisaris Independen (DKI) 0,44

dengan nilai terendah 0,30, nilai tertinggi 0,80 dan nilai standar deviasinya adalah

sebesar 0,14. Perusahaan yang memiliki jumlah dewan komisaris independen paling

sedikit adalah ASII tahun 2013, sedangkan perusahaan yang memiliki jumlah dewan

komisaris independen paling banyak adalah UNVR berturut-turut mulai tahun 2011

sampai 2014. Untuk variabel Struktur Kepemilikan Publik (SKP) memiliki nilai rata-

rata sebesar 0,42, dengan nilai terendah 0,15, nilai tertinggi 0,82 dan nilai standar

deviasi sebesar 0,15. Kepemilikan saham oleh publik yang paling sedikit adalah pada

perusahaan UNVR tahun 2011 sampai 2014, sedangkan kepemilikan saham oleh

publik yang paling banyak adalah LPKR berturut-turut mulai tahun 2011 hingga

2014.

Berdasarkan Tabel 4.3 juga dapat disimpulkan bahwa variabel independen

yang memiliki penyebaran data yang paling baik adalah variabel net profit margin.

Hal tersebut dikarenakan nilai standar deviasi variabel NPM memiliki nilai yang

terkecil, semakin kecil nilai standar deviasi maka semakin baik penyebaran datanya.

Page 86: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

68

2. Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian

a. Hasil Uji Kesesuaian Keseluruhan Model (Overall Model Fit).

Menurut Ghozali (2013:340) Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

dapat dinilai dengan melihat nilai -2LogL pada beginning block (block = 0 dan

Block 1: Method = Enter. Jika terjadi penurunan, maka hipotesis nol tidak ditolak.

Hasil uji Keseluruhan Model ditunjukkan pada tabel berikut ini:

Tabel 4. 4

Block 0: Beginning Block

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant

Step 0 1 56.334 1.077

2 56.181 1.200

3 56.181 1.204

4 56.181 1.204

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 56.181

c. Estimation terminated at iteration number 4

because parameter estimates changed by less than

.001.

Page 87: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

69

Tabel 4. 5

Block 1: Method=Enter

Iteration Historya,b,c,d

Iteration

-2 Log

likelihood

Coefficients

Constant ROE NPM DPR DKI SKP

Step 1 1 47.733 .519 -1.621 -5.274 .156 2.491 2.212

2 43.614 -1.222 -2.934 -7.243 .136 6.629 4.908

3 41.696 -4.026 -4.820 -8.300 .140 12.678 8.128

4 41.506 -5.049 -5.768 -8.900 .128 15.355 9.244

5 41.504 -5.155 -5.885 -8.981 .127 15.664 9.356

6 41.504 -5.156 -5.886 -8.982 .127 15.667 9.357

7 41.504 -5.156 -5.886 -8.982 .127 15.667 9.357

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model.

c. Initial -2 Log Likelihood: 56.181

d. Estimation terminated at iteration number 7 because parameter estimates changed by less

than .001.

Sumber: Hasil output SPSS 22

Berdasarkan tabel 4.6, terlihat bahwa nilai -2LogL adalah sebesar 56.181,

sedangkan pada tabel 4.7 nilai -2LogL sebesar 41.504 yang mana terjadi

penurunan sebesar 14.667. Penurunan ini, dimana Likelihood pada regresi binary

mirip dengan pengertian sum of squared error pada model regresi, menunjukkan

model regresi yang lebih baik (Santoso, 2015).

Page 88: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

70

b. Hasil Pengujian Kelayakan Model Regresi

Kelayakan model regresi menggunakan Hosmer and Lemeshow’s Godness of

Fit Test. Hasil pengujian tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 4. 6

Hosmer and Lemeshow Test

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square Df Sig.

1 14.233 8 .076

Sumber: Hasil output SPSS 22

Berdasarkan tabel 4.8, menunjukkan nilai Chi-Square sebesar 14,233

dengan nilai signifikannya 0,076 atau > 0,05. Hal tersebut berarti hipotesis nol

tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau

dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya.

Maka model regresi ini bisa digunakan untuk analisis selanjutnya atau dengan

kata lain mampu memprediksi nilai observasinya.

c. Uji Koefisien Determinasi (Nagelkerke’s R Square)

Pengujian Koefisien Determinasi menggunakan Cox and Snell dan

Nagelkerke’s R Square. Hasil pengujian ini ditunjukkan dalam tabel 4.9 berikut

ini:

Tabel 4. 7

Nagelkerke's R Square

Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R

Square Nagelkerke R

Square

1 41.504a .246 .372

a. Estimation terminated at iteration number 7 because parameter estimates changed by less than .001.

Sumber: Hasil output SPSS 22

Page 89: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

71

Nagelkerke’s R2 merupakan modifikasi dari koefisien Cox and Snell untuk

memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 (nol) sampai 1 (satu). Hal ini

dilakukan dengan cara membagi nilai Cox and Snell‘s R2 dengan nilai

maksimumnya (Ghozali, 2013:341). Berdasarkan tabel 4.9, menunjukkan nilai

Nagelkerke’s R2 sebesar 0,372 yang berarti bahwa variabel dependen yang dapat

dijelaskan oleh variabel independen sebesar 0,372 atau 37,2%, sedangkan sisanya

yaitu sebesar 0,628 atau 62,8% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dijelaskan

dalam penelitian ini.

d. Hasil Uji Regresi Logistik

Model regresi logistik yang terbentuk ditunjukkan pada tabel berikut ini:

Tabel 4. 8

Hasil Uji Regresi Logistik

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a ROE -5.886 3.729 2.491 1 .114 .003

NPM -8.982 4.556 3.886 1 .049 .000

DPR .127 2.675 .002 1 .962 1.135

DKI 15.667 8.012 3.824 1 .051 6371417.491

SKP 9.357 4.824 3.762 1 .052 11581.313

Constant -5.156 3.719 1.922 1 .166 .006

a. Variable(s) entered on step 1: ROE, NPM, DPR, DKI, SKP.

Sumber: Hasil output SPSS 22

Page 90: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

72

Hasil pengujian terhadap koefisien regresi logistik menghasilka model berikut

ini:

LOGIT 𝑰𝑺

𝟏−𝑰𝑺 = -5.156 – 5.886 ROE – 8.982 NPM + 0,127 DPR + 15.667 DKI +

9.357 SKP + 3.719

Berdasarkan model tersebut, interpretasinya adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh return on equity (ROE) terhadap praktik perataan laba (income

smoothing)

Variabel ROE menunjukkan koefisien regresi negatif yaitu -5.886 dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,114, lebih besar dari α = 5%. Karena tingkat

signifikansi lebih besar dari α = 5%, maka hipotesis ke-1 ditolak. Penelitian ini

tidak dapat membuktikan bahwa ROE berpengaruh terhadap praktik perataan

laba. Penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Natalia (2009), Haryadi (2011), Santoso dan Salim (2012) dan Monalisa (2015).

Praktik perataan laba yang dilakukan oleh manajemen tidak berdasarkan

informasi profitabilitas (yang diproksikan dengan ROE). Hal tersebut disebabkan

ada kecenderungan pemakai laporan keuangan aware terhadap informasi

profitabilitas sehingga praktik perataan laba tetap dilakukan oleh manajemen

perusahaan tanpa mempedulikan besar atau kecilnya profitabilitas (ROE)

(Natalia, 2009). Menurut Haryadi (2011) ROE bukanlah satu-satunya tolak ukur

dalam mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba, tetapi dapat

pula diukur berdasarkan pada tingkat penjualan dan tingkat jumlah asset tertentu.

Page 91: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

73

Selain itu, keefisienan manajemen juga turut berperan penting dalam proses

pengukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Hal ini berarti

perusahaan belum mampu memanfaatkan modal yang diinvestasikan oleh

investor selaku stakeholder perusahaan dengan baik dalam meningkatkan

pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, tidak berpengaruhnya ROE diduga

karena investor cenderung mengabaikan informasi ROE yang ada secara

maksimal, sehingga manajemen menjadi tidak termotivasi melakukan perataan

laba melalui variabel tersebut.

2. Pengaruh net profit margin (NPM) terhadap praktik perataan laba (income

smoothing)

Variabel net profit margin (NPM) menunjukkan koefisien regresi negatif

yaitu sebesar -8.982 dengan tingkat signifikan sebesar 0,049 atau lebih kecil dari

α = 0,05. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari α = 0,05 maka hipotesis ke-2

diterima. Hasil penelitian ini berhasil membuktikan bahwa NPM berpengaruh

terhadap praktik perataan laba.

Penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Setiawan (2011), Wulandari (2013), Manuari dan Yasa (2014) dan Ginantra

dan Putra (2015). Net Profit Margin (NPM) merupakan bagian dari rasio

profitabilitas. Menurut Masodah (2007) net profit margin merupakan variabel

yang berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.

Page 92: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

74

Net Profit Margin (NPM) mengukur kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba pada tingkat penjualan tertentu (Wulandari, 2013). Ketika

rasio net profit margin memiliki nilai yang besar, maka dapat terlihat bahwa

kemampuan perusahaan mendapatkan keuntungan pada tingkat penjualan tertentu

juga semakin besar. Selain itu, NPM juga dapat diinterpretasikan sebagai tingkat

efisiensi perusahaan, yaitu sejauh mana kemampuan perusahaan dalam menekan

biaya-biaya yang ada di perusahaan. Net profit margin merupakan salah satu

indikator yang penting untuk menilai suatu perusahaan. Selain digunakan untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, NPM juga

digunakan untuk mengetahui efektifitas perusahaan dalam mengelola sumber-

sumber yang dimilikinya (Rahmawati dan Muid, 2012). Karena hal tersebut, pada

saat NPM perusahaan menurun perusahaan akan melakukan perataan laba karena

dengan melakukan perataan laba perusahaan dapat mempercepat pengakuan laba

pada periode dimana perusahaan tidak dapat menghasilkan laba dengan baik

sehingga laba perusahaan tidak berfluktuasi dan berada pada posisi yang dianggap

baik oleh pihak perusahaan (Budiasih, 2009). Selain itu, menurut Setiawan (2011)

berpengaruhnya variabel net profit margin terhadap praktik perataan laba

disebabkan karena pihak manajemen perusahaan berusaha untuk mendapatkan

bonus yang diinginkan, dimana diterima atau tidaknya dan besar kecilnya bonus

berdasarkan jumlah penjualan perusahaan yang dapat mereka hasilkan. Jumlah

penjualan yang dihasilkan tersebut akan mempengaruhi jumlah laba yang

Page 93: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

75

didapatkan. Oleh karena itu, pihak manajemen berusaha menampilkan laba yang

baik agar keinginan pribadinya untuk mendapatkan bonus terpenuhi.

3. Pengaruh dividend payout ratio (DPR) terhadap praktik perataan laba

(income smoothing)

Variabel dividend payout ratio (DPR) menunjukkan koefisien regresi

positif sebesar 0,127 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,962 atau lebih besar

dari α = 0,05. Karena tingkat signifikansi lebih besar dari α = 0,05 maka hipotesis

ke-3 ditolak. Penelitian ini tidak dapat membuktikan bahwa DPR berpengaruh

terhadap praktik perataan laba yang dilakukan oleh perusahaan. Penelitian ini

mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kustono (2009),

Monalisa (2015), dan Supriastuti dan Warnanti (2015). Menurut Kustono (2009)

dividend payout ratio terbukti tidak mempengaruhi praktik perataan laba

dikarenakan kebijakan dividend payout merupakan keputusan rapat umum

pemegang saham (principal) yang belum tentu dapat terdeteksi oleh manajemen.

Hal tersebut juga didukung oleh Manuari dan Yasa (2014) dan Supriastuti dan

Warnanti (2015) yang menyatakan bahwa besar kecilnya pembayaran dividend

tidak membuat manajemen untuk melakukan tindakan perataan laba. Hal tersebut

dimungkinkan karena pembayaran dividen merupakan hasil keputusan RUPS.

Page 94: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

76

4. Pengaruh dewan komisaris independen (DKI) terhadap praktik perataan

laba (income smoothing)

Variabel dewan komisaris independen (DKI) menunjukkan nilai koefisien

regresi positif sebesar 15,667 dengan nilai signifikansinya sebesar 0,051 atau

lebih besar dari α = 0,05. Karena tingkat signifikansi lebih besar dari α = 0,05

maka hipotesis ke-4 ditolak. Penelitian ini tidak berhasil membuktikan bahwa

variabel dewan komisaris independen berpengaruh terhadap praktik perataan laba

yang dilakukan oleh perusahaan. Penelitian ini mendukung hasil penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Haryadi (2011), dan Kharisma dan Agustina

(2015).

Komisaris independen tidak berpengaruh terhadap praktik perataan laba.

Ada beberapa penjelasan atas hal tersebut. Pertama, pengangkatan komisaris

independen oleh perusahaan mungkin hanya dilakukan untuk pemenuhan regulasi

saja tapi tidak dimaksudkan untuk menegakkan Good Corporate Governance

(GCG) di dalam perusahaan. Kedua, ketentuan minimum dewan komisaris

independen sebesar 30% untuk pengangkatan komisaris independen mungkin

belum cukup tinggi untuk menyebabkan para komisaris independen tersebut dapat

mendominasi kebijakan yang diambil oleh dewan komisaris, sehingga peran

komisaris independen menjadi kurang efektif dalam menjalankan peran

monitoring perusahaan. Apabila komisaris independen merupakan pihak

mayoritas (> 50%) maka mungkin dapat lebih efektif dalam menjalankan peran

Page 95: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

77

monitoring dalam perusahaan. Tetapi jika pengangkatannya belum dilandasi

kebutuhan perusahaan tapi hanya sebatas pemenuhan regulasi saja, maka proporsi

dewan komisaris mungkin tidak perlu diperbanyak, tetap sesuai peraturan yang

ada (minimal 30%), dan dilihat keefektifan dewan dalam jangka waktu yang lebih

panjang (Haryadi, 2011). Menurut Kharisma dan Agustina (2015) praktik

perataan laba yang terjadi bukan didasarkan atas sifat dasar manusia yang akan

bertindak opportunistic, yaitu mengutamakan kepentingan pribadinya dalam hal

ini manajer. Perspektif Stewardship Theory menggambarkan pemisahan antara

fungsi kepemilikan dengan fungsi pengelolaan perusahaan berkaitan dengan

hadirnya komisaris independen menjadi sebuah skema dimana investor dalam hal

ini principal mempercayakan pengelolaan sumber daya perusahaan kepada pihak

lain yang berperan sebagai steward yang lebih capable dan siap. Steward tidak

memiliki motivasi untuk melakukan praktik perataan laba yang merugikan

principal, oleh karena itu mekanisme pengawasan melalui komisaris independen

tidak mampu mempengaruhi praktik perataan laba yang terjadi.

5. Pengaruh struktur kepemilikan publik (SKP) terhadap praktik perataan

laba (income smoothing)

Variabel struktur kepemilikan public (SKP) menunjukkan nilai koefisien

regresi positif yaitu sebesar 9,357 dengan nilai signifikansi sebesar 0,052 atau

lebih besar dari α = 0,05. Karena tingkat signifkansi lebih besar dari α = 0,05

Page 96: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

78

maka hipotesis ke-5 ditolak. Penelitian ini tidak berhasil membuktikan bahwa

struktur kepemilikan publik berpengaruh terhadap tindakan perataan laba yang

dilakukan oleh perusahaan. Penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya

yang dilakukan oleh (Azlina, 2010), Noviana dan Yuyetta (2011), dan Setyani

dan Liffa (2012). Variabel struktur kepemilikan publik tidak mempengaruhi

tindakan perataan laba disebabkan kepemilikan saham yang dimiliki oleh publik

pada perusahaan yang terdaftar di JII tahun 2011 sampai dengan tahun 2014

masih cenderung kecil. Sehingga, menurut Azlina (2010), jika saham yang

dimiliki oleh publik cenderung kecil, maka hal kepemilikan saham publik tersebut

belum dapat menjadi alat monitoring dan intervensi, atau belum dapat

memberikan pengaruh terhadap kedisiplinan manajer untuk bertindak sesuai

dengan kepentingan pemegang saham.

6. Pengaruh return on equity (ROE), net profit margin (NPM), dividend payout

ratio (DPR), dewan komisaris independen (DKI), dan struktur kepemilikan

publik (SKP) terhadap praktik perataan laba (income smoothing)

Tujuan dalam penelitian ini juga untuk mengetahui apakah return on

equity, net profit margin, dividend payout ratio, dewan komisaris independen dan

struktur kepemilikan publik secara simultan berpengaruh terhadap praktik

perataan laba yang dilakukan oleh perusahaan. Hasil pengujiannya adalah sebagai

berikut:

Page 97: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

79

Tabel 4. 9

Hasil Uji Simultan

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 14.677 5 .012

Block 14.677 5 .012

Model 14.677 5 .012

Sumber: Hasil Output SPSS 22

Jika pada Regresi Berganda, untuk menguji signifikansi simultan

menggunakan uji F, sedangkan pada regresi logistik menggunakan nilai Chi-

Square dari selisih -2Log likelihood sebelum variabel independen masuk model

dan -2Log likelihood setelah variabel indpenden masuk model. Pengujian ini

disebut juga dengan pengujian Maximum Likelihood (www.statistikian.com).

Berdasarkan tabel 4.12 nilai Chi-Square 14,677 > dari chi-square tabel

pada df 5 (jumlah variabel independen 5) yaitu 11,0705 atau dengan signifikansi

sebesar 0,012 (< 0,05) sehinga dapat diambil kesimpulan bahwa secara simultan

variabel return on equity, net profit margin, dividend payout ratio, dewan

komisaris independen dan struktur kepemilikan publik berpengaruh terhadap

praktik perataan laba yang dilakukan oleh perusahaan.

Page 98: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

80

Ringkasan hasil penelitian ditunjukkan pada tabel berikut ini:

Tabel 4. 10

Ringkasan Hasil Penelitian

Variabel Independen Variabel Dependen

ROE X

NPM

DPR X

DKI X

SKP X

Keterangan:

: Variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen atau hipotesis

diterima

X : Variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen atau

hipotesis ditolak.

Page 99: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

81

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini meneliti tentang faktor-faktor financial ratios yang meliputi

return on equity, net profit margin, dividend payout ratio, dan good corporate

governance meliputi dewan komisaris independen dan struktur kepemilikan publik

yang mempengaruhi praktik tindakan perataan laba. Hasil pengujian dan pembahasan

pada bagian sebelumnya dapat diringkas sebagai berikut:

1. Return on equity tidak berpengaruh terhadap praktik perataan laba. Hasil

tersebut mendukung penelitian yang dilakukan oleh Natalia (2009), Haryadi

(2011), Santoso dan Salim (2014), dan Monalisa (2015).

2. Net profit margin berpengaruh terhadap praktik perataan laba. Hasil tersebut

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Setiawan (2011), Wulandari

(2013), Manuari dan Yasa (2014), dan Ginantra dan Putra (2015).

3. Dividend payout ratio tidak berpengaruh terhadap praktik perataan laba. Hasil

tersebut mendukung penelitian yang dilakukan oleh Kustono (2009),

Monalisa (2015), dan Supriastuti dan Warnanti (2015).

4. Dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap praktik perataan

laba. Hasil tersebut mendukung penelitian yang dilakukan oleh Haryadi

(2011) dan Kharisma dan Agustina (2015).

Page 100: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

82

5. Struktur kepemilikan publik tidak berpengaruh terhadap praktik perataan laba.

Hasil tersebut mendukung penelitian yang dilakukan oleh Azlina (2010),

Novianna dan Yuyetta (2011), dan Setyani dan Liffa (2012)

6. Return on equity, net profit margin, dividend payout ratio, dewan komisaris

independen, dan struktur kepemilikan publik secara simultan berpengaruh

terhadap praktik perataan laba yang dilakukan oleh perusahaan.

B. Implikasi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada

pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dibidang akuntansi terkait tentang

tindakan-tindakan yang umum dilakukan oleh manajemen suatu perusahaan yakni

tindakan manajemen laba yang salah satu bentuk kecurangannya adalah praktik

perataan laba itu sendiri. Serta diharapkan pula dapat memberikan tambahan

pengetahuan mengenai faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi tindakan

tersebut, dalam hal ini faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah return on equity,

net profit margin, dividend payout ratio, dewan komisaris independen dan struktur

kepemilikan publik.

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka penulis

mengemukakan beberapa implikasi yang mungkin bermanfaat bagi pihak-pihak yang

berkepentingan di bawah ini sebagai berikut:

Page 101: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

83

1. Bagi perusahaan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat membantu perusahaan khususnya

para pemegang saham terkait dengan praktik perataan laba yang banyak

dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan. Para pemilik atau pemegang

saham diharapkan lebih kritis dalam menilai kinerja yang dilakukan oleh

manajemen, agar dapat meminimalisir pratik perataan laba ini.

2. Bagi investor

Penelitian ini dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi para

investor terkait dengan praktik perataan laba yang dilakukan oleh pihak

manajemen perusahaan. Sehingga para investor dapat mengambil keputusan

yang terbaik dalam hal berinvestasi pada perusahaan-perusahaan yang

memang memiliki kinerja yang baik.

3. Bagi pembaca

Penelitian ini dapat memberikan tambahan pengetahuan kepada

pembaca bahwa praktik perataan laba ini masih banyak dilakukan oleh

perusahaan, serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya.

Page 102: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

84

C. Saran

Berdasarkan keterbatasan-keterbatasan yang dirasakan peneliti selama

penyusunan penelitian ini, maka peneliti memberikan saran untuk perkembangan

penelitian selanjutnya khususnya terkait dengan topik praktik perataan laba (income

smoothing) yang dilakukan perusahaan, sehingga diharapkan penelitian selanjutnya

mampu memberikan hasil penelitian yang lebih baik dengan mempertimbangkan

saran dibawah ini:

1. Penelitian selanjutnya diharapkan memperluas sampel yang digunakan yakni

bisa menggunakan seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

atau minimal menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia.

2. Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan tahun pengamatan yang lebih

banyak, misalnya 5 atau 7 tahun terkhir.

3. Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan proksi yang lain, misalnya

saja untuk financial ratios bisa diproksikan dengan return on investment

(ROI) atau rasio laba terhadap beban bunga, sedangkan untuk variabel good

corporate governance bisa diproksikan dengan struktur kepemilikan

institusional atau keberadaan komite audit di suatu perusahaan.

Page 103: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

85

DAFTAR PUSTAKA

Akhoondnejad, Jeren, Mansoor garkaz, dan Mohammadreza Ahoorvarzi. 2013.

Political Costs Factors Affecting Income Smoothing Evidence From Tehran

Stock Exchange (TSE). Interdisciplinary Journal Of Contemporary Research

In Business.Vol. 5, No. 2

Aliya, Angga. 2014. Dulu BUMN ‗Sakit‘, Kini Waskita Garap Tol Atas Laut di

Kalimantan.http://finance.detik.com/read/2014/05/30/064840/2594956/4/dulu

-bumn-sakit-kini-waskita-garap-tol-atas-laut-di-kalimantan. Diakses pada

tanggal 09 November 2015 pukul 20.33

Amanza, Arya Hagaganta. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktik

Perataan Laba (Income Smoothing). Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

Universitas Diponegoro

(Anonim). 2010. Bangkrutnya Perusahaan Amerika, Penyebabnya Sederhana.

http://www.kompasiana.com/reflus/bangkrutnya-perusahaan-amerika-

penyebabnya-sederhana_55004b06a33311a8725109d2. Diakses pada

tanggal 09 November 2015 pukul 19:50

Anthony, Robert N. dan Vijay Govindarajan. 2005. Sistem Pengendalian

Maanajemen. Jakarta: Salemba Empat

Azlina, Nur. 2010. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Laba. Pekbis

Jurnal. Volume 2 No. 3

Bastian, Indra dan Suhardjono. 2006. Akuntansi Perbankan. Jakarta: Salemba Empat

Belkaoui, Ahmed Riahi. 2007. Accounting Theory. Jakarta: Salemba Empat

Brigham, Eugene F dan Joel Houston. 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan.

Jakarta : Salemba Empat.

Budiasih, Igan.2009. Faktor-faktor yang mempengauhi praktik perataan laba. Skripsi.

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana

Christiana, Lusi. 2012. Faktor-faktor yang mempengaruhi praktek perataan laba pada

Perusahaan manufaktur di BEI. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi. Vol. 1,

No. 4

Page 104: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

86

Copeland E.Thomas dan Weston J.Fred. 1998. Manajemen Keuangan. Jakarta:

Erlangga

Damayanti, Fitria Astrid. 2013. Pengaruh Free Cash Flow, Financial Leverage,

Profitability, dan Peran Corporate Governance terhadap Manajemen Laba.

Skripsi. Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif

Hidayatullah, Jakarta

Daniel, Wahyu. 2010. Bapepam Lemah Lindungi Investor Pasar Modal.

http://finance.detik.com/read/2010/10/23/114734/1472978/6/bapepam-lemah-

lindungi-investor-pasar-modal. Diakses pada tanggal 09 November 2015

pukul 19.49

Dewantari, Ni Putu Santi dan I Dewa Nyoman Badera. 2015. Good corporate

governance, ukuran perusahaan, dan financial leverage sebagai prediktor

perataan laba. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Volume 10 No. 2

Dewi, Diastiti Okkarisma. 2010. Pengaruh Jenis Usaha, Ukuran Perusahaan, dan

Financial Leverage Terhadap Tindakan Perataan Laba pada Perusahaan yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas

Diponegoro Semarang

Effendi, Muhammad Arief. 2009. The Power of Good Corporate Governance; Teori

dan Implementasi. Jakarta: Salemba Empat

Fahmi, Irham. (2011). Analisis Laporan Keuangan. Lampulo: ALFABETA

Faizah. 2009. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tindakan perataan laba

(income smoothing) pada perusahaan yang termasuk dalam Jakarta Islamic

Index (JII). Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Fengju, Xu, Rasool Yari Fard, Leila Ghassab Maher, dan Nader Akhteghan. 2013.

The relationsip Between Financial Leverage and Profitability with an

Emphasis On Income Smoothing in Iran‘s capital market. Europe online

journal of natural and Social Sciences. ISSN 1805-3602. Vol. 2, No.3

Gaganis, Chrysovalantis, Iftekhar Hasan, dan Fotios Pasiouras. 2015. Regulations,

institutions and Income Smoothing by Managing Technical: International

Evidence From The Insurance Industry. Discussion Papers. Bank of Finland

Research 15

Page 105: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

87

Ghader, Dadashzadeh dan Zakeri Mohsen. 2014. The Effect of board Structure and

Information Asymmetry on Firm Income Smoothing: Evidence from Listed

Companies In Iranian. International Journal of Current Life Sciences. Vol. 4,

Issue 2, pp. 754-759

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponogoro

Ghozali, Imam dan A. Chariri. 2006. Teori Akuntansi. Semarang: UNDIP.

Ginantra, I Komang Gede dan I Nyoman Wijana Asmara Putra. 2015. Pengaruh

profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, kepemilikan public, dividend

payout ratio, dan net profit margin pada perataan laba. E-Jurnal Akuntansi

Universitas Udayana 10.2 (2015) : 602-617

Gitman, Lawrence. 2003. Principles of Manajerial Finance. International Edition,

10th edition, Pearson Education, Boston.

Godfrey, Jayne, Allan Hodgson, Ann Tarca, Jane Hamilton, and Scott Holmes. 2010.

Accounting Theory, 7th Ed. John Wiley & Sons

Hanafi, Mamduh M dan Abdul Halim. 2009. Analisis Laporan Keuangan.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Harahap, Sofyan Syafri. 2010. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta:

Rajawali Pers

Haryadi, Andy Sri. 2011. Pengaruh Profitabilitas, Size Perusahaan, dan Komisaris

Independen Terhadap Praktik Perataan Laba (Income Smoothing) pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

2006-2009. Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang

Hery. 2009. Teori Akuntansi. Jakarta: Kencana

Hidayat, Anwar. 2015. Interpretasi Regresi Logistik dengan SPSS.

http://www.statistikian.com/2015/02/interprestasi-regresi-logistik-

dengan.html. Diakses pada tanggal 30 November 2015 pukul 03.01

Irham, Fahmi. 2012. Pengantar Pasar Modal. Bandung: Alfabeta

Page 106: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

88

Kamran dan Attaullah Shah. 2014. The impact of Corporate Governance and

Ownership structur on Earnings Management Practices: Evidence from Listed

Companies in Pakistan. The Lahore Journal of Economics 19:2 pp. 27-70

Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.

Kharisma, Akbar dan Linda Agustina. 2015. Pengaruh Mekasnisme Corporate

Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Praktik Perataan Laba.

Accounting Analysis Journal. Volume 4 No. 2 ISSN 2252-6765

Keown, Arthur J, John D. Martin, J.William Petty, dan David F.Scott. 2011.

Manajemen Keuangan: Prinsip dan Penerapan. Jakarta: PT Indeks

Kurniawan, Toni. 2012. Pengaruh Jenis Industri, Ukuran Perusahaan, dan Financial

Leverage terhadap Perataan Laba pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia. Skripsi. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Kustono, Alwan Sri. 2009. ―Perataan Laba, Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan‖.

Jurnal Ekonomi Akuntansi dan Manajemen. Vol. VIII No. 1/2009. Hal. 41-57.

Manuari, Ida Ayu Ratih dan Gerianta Wirawan Yasa. 2014. Praktik Perataan Laba

dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. E-Jurnal Akuntansi Universitas

Udayana 7.3 (2014): 614-629

Masodah. 2007. Praktik Perataan Laba Sektor Industri Perbankan dan Lembaga

Keuangan lainnya dan Faktor yang Mempengaruhinya. Proceeding PESAT.

Vol.2, hal 16-23.

Mohebi, Fatemeh, Mohammad Mahmoodi, dan Naser Ail Yadollahzadeh Tabari.

2013. The Investigation of the Effect of Firm-Specific Accounting Variables

on Income Smoothing of Companies: Evidence from Tehran Stock Exchange.

World of Sciences Journal. ISSN: 2307-3071 Vol. 01

Molenaar JA.2009. Accounting conservatism and earnings management in the

banking industry. Master's Thesis Accounting, Auditing & Control FEM

11032, Erasmus School of Economics. Dept. Accounting Auditing & Control

Monalisa. 2015. Income Smoothing in India – An empirical studi of BSE 200 Index

Companies. International Journal of Business, Management, and Allied

Sciences. E-ISSN 2349-4638. Vol. 2

Page 107: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

89

Mukhtaruddin, Emilia Nurhuda dan Abukosim. 2013. The Relationship Between

Financial Leverage, Debt Covenant and Dividend Payout Ratio to Income

Smoothing Practice. Jurnal Universitas Sriwijaya Palembang

Munawir, 2007. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty Yogyakarta.

Namazi, Mohammad dan Ehsan Khansalar. 2011. An investigating of The Income

Smoothing Behavior of Growth and Value Firms (Case Study: Tehran Stock

Exchange Market). International Business Research. Vol. 4 No. 4

Noviana, Sindi Retno dan Etna Nur Afri Yuyetta. 2011. Analisis Faktor yang

Mempengaruhi Praktik Perataan Laba. Jurnal Akuntansi dan Auditing.

Volume 8/No. 1/November 2011: 1-94

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 tentang Penyajian Laporan

Keuangan

Pradana, Ariawan. 2013. Pengaruh Profitabilitas, Leverage dan Ukuran Perusahaan

terhadap Praktek Perataan Laba pada Perusahaan Properti dan Real Estate

yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional ―Veteran‖

Pradipta, Arya dan Yulius Kurnia Susanto. 2012. Faktor-faktor yang mempengaruhi

perataan laba. Jurnal STIE Trisakti

Rahmawati, Dina dan Dul Muid. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh

terhadap Praktik Perataan Laba (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di BEI Tahun 2007—2010). Jurnal Akuntansi. Vol.1 No.2 Hal.1-14.

Saeidi, Parviz. 2012. The Relationship between Income Smoothing and Income Tax

and Profitability Ratios in Iran Stock. Asian Journal of Finance &

Accounting. ISSN 1946-052X Vol. 4, No. 1

Salno, Hanna Meilani dan Zaki Baridwan. 2000. Analisis Perataan Penghasilan

(Income Smoothing) Faktor-faktor yang Mempengaruhi dan Kaitannya

dengan Kinerja Perusahaan Publik di Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi. Vol.3

Santoso, Eko Budi dan Sherly Novia Salim. 2012. Pengaruh Profitabilitas, Financial

Leverage, Dividen, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Institusional, dan

Kelompok Usaha Terhadap Perataan Laba Studi Kasus Pada Perusahaan Non-

Finansial yang Terdaftar Di Bei. Proceedings of conference in Business,

Accounting and Management (CBAM) Vol. 1 No. 1

Page 108: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

90

Santoso, Singgih. 2015. Menguasai Statistik Multivariat: Konsep Dasar dan Aplikasi

dengan SPSS. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Saringat, Siti Masnah, Rosmawati Haron dan Henny Hazlina Mohd Tahir. 2013.

Income Smoothing and Islam: an Evidence from Malaysian Shariah

Compliant Companies. International Journal of Social Science and Humanity.

Vol. 3 No. 2

Scoot, Wiliam R. 2000. Financial Accounting Theori. 2nd

edition. Prentice Hall

Canada Inc.

Sekaran, Uma. 2011. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat

Setyani, Astuti Yuli dan Rikha Liffa. 2012. Tindakan Perataan Laba Pada Perusahaan

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Riset dan Akuntansi

Keuangan. Volume 8, No.2 Agustus 2012

Setiawan, Andreas Dwi. 2011. Faktor-faktor yang mempengaruhi perataan laba

(income smoothing) pada perusahaan keuangan yang terdaftar di BEI. Skripsi.

Fakultas Ekonomi, Universitas Jember

Sherlita, Erly dan Putri kurniawan. 2013. Analysis of Factors Affecting Income

Smoothing Among Listed Companies in Indonesia. Jurnal Teknologi. eISSN

2180–3722 | ISSN 0127–9696

Siallagan, Hamonangan dan Mas‘ud Machfoedz. 2006. Mekanisme Corporate

Governance, Kualitas Laba, dan Nilai Perusahaan. Proceeding Simposium

Nasional Akuntansi IX

Simatupang, Mangasa. (2010). Pengetahuan Praktik Investasi Saham dan Reksa

Dana. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Sugiarto. 2009. Struktur modal, struktur kepemilikan, permasalahan keagenan dan

informasi asimetri. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Supriastuti, Sri dan Asri Warnanti. 2015. Ukuran perusahaan, winner/loser stock,

debt to equity ratio, dividend payout ratio pengaruh terhadap perataan laba.

Jurnal Paradigma Vol. 13, No. 1

Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

Pasal 01

Page 109: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

91

Van, Horne 2005. Accounting Economics. Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Pustaka

Umum

Wijayanti, Ngestiana.2009.Pengaruh profitabilitas, umur perusahaan, ukuran

perusahaan, dan kepemilikan public terhadap ketepatan waktu pelaporan

keuangan. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Witjaksono, Armanto dan Tediyanto. Faktor-faktor yang mempengaruhi praktik

perataan laba pada emiten dalam industry manufaktur dan indeks LQ45 yang

terdaftar Bursa Efek Indonesia periode 2006-2008. Jakarta: Jurnal Jurusan

Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bina Nusantara

Wulandari. 2013. ―Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Income Smoothing

dan Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur

yang Listed di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011‖. Skripsi. Universitas

Diponegoro Semarang.

Wulandari, Rindi. 2013. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perataan Laba

(Income Smoothing) Pada Perusahaan Sektor Manufaktur dan Sektor

Agrikultur yang Listing di BEI. Jurnal Mahasiswa Fakultas Ekonomi

Universitas Andalas. Vol 1 No. 1

Yatulhusna, Najmi. 2015. Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Umur, dan Ukuran

Perusahaan terhadap Manajemen Laba. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Yulfita, Dewi. 2014. Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Dividen, dan Pertumbuhan

Perusahaan Terhadap Praktik Perataan Laba. Skripsi. Program Studi

Akuntansi Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Padang

Yulianto, Agus. 2007. Analisis Perataan Laba: Faktor-faktor yang Mempengaruhi dan

Kaitannya dengan Kinerja Saham Perusahaan Publik di Indonesia. Skripsi.

Universitas Islam Indonesia.

Yunitasari, Dwimayanti. 2014. Pengaruh kepemilikan institusional, kepemilikan

manjerial, dan agency cost terhadap kebijakan hutang pada sektor otomotif

yang listing di bursa efek Indonesia periode 2008-2012. Skripsi. Universitas

Widyatama Bandung

Zulganef. 2009. Metodologi Penelitian Sosial & Bisnis.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Page 110: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

92

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 111: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

93

Lampiran 1 Nama-nama Perusahaan Sampel

No. Kode Perusahaan Nama Perusahaan

1. AALI Alam Sutera Realty Tbk

2. ASII Astra Agro Lestari Tbk

3. ASRI Astra International Tbk

4. CPIN Charoen Pokphan Indonesia Tbk

5. INTP Indo Tambangraya Megah Tbk

6. KLBF Kalbe Farma Tbk

7. LPKR Lippo Karawaci Tbk

8. LSIP PP London Sumatera Indonesia Tbk

9. PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk

10. SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk

11. TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk

12. UNTR United Tractors Tbk

13. UNVR Unilever Indonesia Tbk

Page 112: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

94

Lampiran 2 Perhitungan Return On Equity

No Perusahaan Tahun 2011 Tahun 2012

Net income Equity ROE Net income Equity ROE

1 AALI Rp 2,498,565,000,000 Rp 8,426,158,000,000 30% Rp 2,520,266,000,000 Rp 9,365,411,000,000 27%

2 ASII Rp 21,077,000,000,000 Rp 75,838,000,000,000 28% Rp 22,742,000,000,000 Rp 89,814,000,000,000 25%

3 ASRI Rp 602,736,609,457 Rp 2,786,871,914,380 22% Rp 1,216,091,539,000 Rp 4,731,874,734,000 26%

4 CPIN Rp 2,362,497,000,000 Rp 6,189,470,000,000 38% Rp 2,680,872,000,000 Rp 8,176,464,000,000 33%

5 INTP Rp 3,601,516,000,000 Rp 15,733,951,000,000 23% Rp 4,763,388,000,000 Rp 19,418,738,000,000 25%

6 KLBF Rp 1,522,956,820,292 Rp 6,515,935,058,426 23% Rp 1,775,098,847,932 Rp 7,371,643,614,897 24%

7 LPKR Rp 814,094,348,926 Rp 9,409,018,194,454 9% Rp 1,322,847,018,938 Rp 11,470,106,390,475 12%

8 LSIP Rp 1,701,513,000,000 Rp 5,839,424,000,000 29% Rp 1,115,539,000,000 Rp 6,279,713,000,000 18%

9 PTBA Rp 3,088,067,000,000 Rp 8,165,002,000,000 38% Rp 2,909,421,000,000 Rp 8,505,169,000,000 34%

10 SMGR Rp 3,955,272,512,000 Rp 14,615,096,979,000 27% Rp 4,926,639,847,000 Rp 18,164,854,648,000 27%

11 TLKM Rp 15,470,000,000,000 Rp 60,981,000,000,000 25% Rp 18,362,000,000,000 Rp 66,978,000,000,000 27%

12 UNTR Rp 5,899,506,000,000 Rp 27,503,948,000,000 21% Rp 5,753,342,000,000 Rp 32,300,557,000,000 18%

13 UNVR Rp 4,164,204,000,000 Rp 3,680,937,000,000 113% Rp 4,839,145,000,000 Rp 3,968,365,000,000 122%

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 113: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

95

Perhitungan ROE (Lanjutan)

No Perusahaan Tahun 2013 Tahun 2014

Net income Equity ROE Net income Equity ROE

1 AALI Rp 1,903,088,000,000 Rp 10,267,859,000,000 19% Rp 2,621,275,000,000 Rp 11,837,486,000,000 22%

2 ASII Rp 22,297,000,000,000 Rp 106,188,000,000,000 21% Rp 22,125,000,000,000 Rp 120,324,000,000,000 18%

3 ASRI Rp 889,576,596,000 Rp 5,331,784,694,000 17% Rp 1,176,955,123,000 Rp 6,371,193,934,000 18%

4 CPIN Rp 2,528,690,000,000 Rp 9,950,900,000,000 25% Rp 1,746,644,000,000 Rp 10,943,289,000,000 16%

5 INTP Rp 5,012,294,000,000 Rp 22,977,687,000,000 22% Rp 5,274,009,000,000 Rp 24,784,801,000,000 21%

6 KLBF Rp 1,970,452,449,686 Rp 8,499,957,965,575 23% Rp 2,121,090,581,630 Rp 9,817,475,678,446 22%

7 LPKR Rp 1,592,491,214,696 Rp 14,177,573,305,225 11% Rp 3,135,215,910,627 Rp 17,646,449,043,205 18%

8 LSIP Rp 768,625,000,000 Rp 6,614,046,000,000 12% Rp 916,695,000,000 Rp 7,218,834,000,000 13%

9 PTBA Rp 1,854,281,000,000 Rp 7,551,569,000,000 25% Rp 2,019,214,000,000 Rp 8,670,842,000,000 23%

10 SMGR Rp 5,354,298,521,000 Rp 21,803,975,875,000 25% Rp 5,573,577,279,000 Rp 25,002,451,936,000 22%

11 TLKM Rp 20,402,000,000,000 Rp 77,424,000,000,000 26% Rp 21,446,000,000,000 Rp 86,125,000,000,000 25%

12 UNTR Rp 4,798,778,000,000 Rp 35,648,898,000,000 13% Rp 4,839,970,000,000 Rp 35,576,734,000,000 14%

13 UNVR Rp 5,352,625,000,000 Rp 4,254,670,000,000 126% Rp 5,738,523,000,000 Rp 4,598,782,000,000 125%

Sumber: Data sekunder diolah

Page 114: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

96

Lampiran 3 Perhitungan Net Profit Margin

Bersambung pada halaman selanjutnya

No Perusahaan

Tahun 2011 Tahun 2012

Net income Sales NPM Net income Sales NPM

1 AALI Rp 2,498,565,000,000 Rp 10,772,582,000,000 23% Rp 2,520,266,000,000 Rp 11,564,319,000,000 22%

2 ASII Rp 21,077,000,000,000 Rp 162,564,000,000,000 13% Rp 22,742,000,000,000 Rp 188,053,000,000,000 12%

3 ASRI Rp 602,736,609,457 Rp 1,381,046,263,518 44% Rp 1,216,091,539,000 Rp 2,446,413,889,000 50%

4 CPIN Rp 2,362,497,000,000 Rp 17,957,972,000,000 13% Rp 2,680,872,000,000 Rp 21,310,925,000,000 13%

5 INTP Rp 3,601,516,000,000 Rp 13,887,892,000,000 26% Rp 4,763,388,000,000 Rp 17,290,337,000,000 28%

6 KLBF Rp 1,522,956,820,292 Rp 10,911,860,141,523 14% Rp 1,775,098,847,932 Rp 13,636,405,178,957 13%

7 LPKR Rp 814,094,348,926 Rp 4,189,580,354,855 19% Rp 1,322,847,018,938 Rp 6,160,214,023,204 21%

8 LSIP Rp 1,701,513,000,000 Rp 4,686,457,000,000 36% Rp 1,115,539,000,000 Rp 4,211,578,000,000 26%

9 PTBA Rp 3,088,067,000,000 Rp 10,581,570,000,000 29% Rp 2,909,421,000,000 Rp 11,594,057,000,000 25%

10 SMGR Rp 3,955,272,512,000 Rp 16,378,793,758,000 24% Rp 4,926,639,847,000 Rp 19,598,247,884,000 25%

11 TLKM Rp 15,470,000,000,000 Rp 71,253,000,000,000 22% Rp 18,362,000,000,000 Rp 77,143,000,000,000 24%

12 UNTR Rp 5,899,506,000,000 Rp 55,052,562,000,000 11% Rp 5,753,342,000,000 Rp 55,953,915,000,000 10%

13 UNVR Rp 4,164,304,000,000 Rp 23,469,218,000,000 18% Rp 4,839,145,000,000 Rp 27,303,248,000,000 18%

Page 115: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

97

Perhitungan Net Profit Margin (Lanjutan)

Sumber: Data sekunder diolah

No Perusahaan Tahun 2013 Tahun 2014

Net income Sales NPM Net income Sales NPM

1 AALI Rp 1,903,088,000,000 Rp 12,674,999,000,000 15% Rp 2,621,275,000,000 Rp 16,305,831,000,000 16%

2 ASII Rp 22,297,000,000,000 Rp 193,880,000,000,000 12% Rp 22,125,000,000,000 Rp 201,701,000,000,000 11%

3 ASRI Rp 889,576,596,000 Rp 3,684,239,761,000 24% Rp 1,176,955,123,000 Rp 3,630,914,079,000 32%

4 CPIN Rp 2,528,690,000,000 Rp 25,662,992,000,000 10% Rp 1,746,644,000,000 Rp 29,150,275,000,000 6%

5 INTP Rp 5,012,294,000,000 Rp 18,691,286,000,000 27% Rp 5,274,009,000,000 Rp 19,996,264,000,000 26%

6 KLBF Rp 1,970,452,449,686 Rp 16,002,131,057,048 12% Rp 2,121,090,581,630 Rp 17,368,532,547,558 12%

7 LPKR Rp 1,592,491,214,696 Rp 6,666,214,436,739 24% Rp 3,135,215,910,627 Rp 11,655,041,747,007 27%

8 LSIP Rp 768,625,000,000 Rp 4,133,679,000,000 19% Rp 916,695,000,000 Rp 4,726,539,000,000 19%

9 PTBA Rp 1,854,281,000,000 Rp 11,209,219,000,000 17% Rp 2,019,214,000,000 Rp 13,077,962,000,000 15%

10 SMGR Rp 5,354,298,521,000 Rp 24,501,240,780,000 22% Rp 5,573,577,279,000 Rp 26,987,035,135,000 21%

11 TLKM Rp 20,402,000,000,000 Rp 82,967,000,000,000 25% Rp 21,446,000,000,000 Rp 89,696,000,000,000 24%

12 UNTR Rp 4,798,778,000,000 Rp 51,012,385,000,000 9% Rp 4,839,970,000,000 Rp 53,141,768,000,000 9%

13 UNVR Rp 5,352,625,000,000 Rp 30,757,435,000,000 17% Rp 5,738,523,000,000 Rp 34,511,534,000,000 17%

Page 116: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

98

Lampiran 4 Perhitungan Dividend Payout Ratio

Sumber: Data sekunder diolah

No Perusahaan Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

DPS (Rp)

EPS (Rp) DPR DPS (Rp)

EPS (Rp)

DPR DPS (Rp)

EPS (Rp)

DPR DPS (Rp) EPS (Rp)

DPR

1 AALI 995.00 1,527.59 65.14% 685.00 1,530.57 44.75% 515.00 1,143.93 45.02% 716.00 1,589.91 45.03%

2 ASII 1,980.00 4,393.00 45.07% 216.00 480.00 45.00% 216.00 480.00 45.00% 216.00 474.00 45.57%

3 ASRI 6.13 33.68 18.20% 14.60 61.19 23.86% 7.00 44.62 15.69% 7.00 55.85 12.53%

4 CPIN 42.10 144.00 29.24% 46.08 164.00 28.10% 46.00 154.00 29.87% 18.00 107.00 16.82%

5 INTP 293.00 977.00 29.99% 450.00 1,293.00 34.80% 900.00 1,361.00 66.13% 1,349.55 1,432.00 94.24%

6 KLBF 95.00 158.00 60.13% 19.00 37.00 51.35% 17.00 41.00 41.46% 19.00 44.00 43.18%

7 LPKR 7.72 32.00 24.13% 11.85 46.00 25.76% 14.05 54.00 26.02% 16.47 112.00 14.71%

8 LSIP 100.00 249.00 40.16% 66.00 164.00 40.24% 46.00 113.00 40.71% 53.00 134.00 39.55%

9 PTBA 803.56 1,339.00 60.01% 720.75 1,262.00 57.11% 462.97 822.00 56.32% 324.00 927.00 34.95%

10 SMGR 330.89 662.00 49.98% 367.74 817.00 45.01% 407.42 905.00 45.02% 375.34 938.00 40.01%

11 TLKM 371.05 559.67 66.30% 436.19 669.19 65.18% 102.40 147.40 69.47% 89.46 149.80 59.72%

12 UNTR 635.00 1,657.00 38.32% 620.00 1,549.00 40.03% 515.00 1,296.00 39.74% 740.00 1,440.00 51.39%

13 UNVR 546.00 546.00 100.00% 634.00 634.00 100.00% 701.00 701.00 100.00% 752.00 752.00 100.00%

Page 117: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

99

Lampiran 5 Perhitungan Persentase Komisaris Independen

No Perusahaan Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

JKI JDK %DKI JKI JDK %DKI JKI JDK %DKI JKI JDK %DKI

1 AALI 3 7 42.86% 3 7 42.86% 3 7 42.86% 2 6 33.33%

2 ASII 5 11 45.45% 4 11 36.36% 3 10 30.00% 4 11 36.36%

3 ASRI 2 5 40.00% 2 5 40.00% 2 5 40.00% 2 5 40.00%

4 CPIN 2 5 40.00% 2 5 40.00% 2 6 33.33% 2 6 33.33%

5 INTP 3 7 42.86% 3 7 42.86% 3 7 42.86% 3 7 42.86%

6 KLBF 2 6 33.33% 2 6 33.33% 2 6 33.33% 2 6 33.33%

7 LPKR 4 7 57.14% 5 7 71.43% 6 8 75.00% 6 9 66.67%

8 LSIP 3 9 33.33% 4 8 50.00% 3 8 37.50% 3 8 37.50%

9 PTBA 2 6 33.33% 2 6 33.33% 2 6 33.33% 2 6 33.33%

10 SMGR 2 6 33.33% 3 6 50.00% 2 6 33.33% 3 7 42.86%

11 TLKM 2 5 40.00% 2 5 40.00% 2 6 33.33% 3 7 42.86%

12 UNTR 3 6 50.00% 3 6 50.00% 3 7 42.86% 3 7 42.86%

13 UNVR 4 5 80.00% 4 5 80.00% 4 5 80.00% 4 5 80.00%

Sumber: Data sekunder diolah

Page 118: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

100

Lampiran 6 Perhitungan Persentase Struktur Kepemilikan Publik

No Perusahaan Tahun 2011 Tahun 2012

Saham Publik Total saham SKP Saham Publik Total saham SKP

1 AALI 319,673,235 1,574,745,000 20.30% 319,913,912 1,574,745,000 20.32%

2 ASII 20,180,708,100 40,483,553,140 49.85% 20,180,658,100 40,483,553,140 49.85%

3 ASRI 8,464,291,888 17,863,101,888 47.38% 8,751,173,388 19,649,411,088 44.54%

4 CPIN 7,291,614,590 16,398,000,000 44.47% 7,291,614,590 16,398,000,000 44.47%

5 INTP 1,324,015,602 3,681,231,699 35.97% 1,324,015,602 3,681,231,699 35.97%

6 KLBF 4,065,193,405 9,375,024,422 43.36% 20,325,967,025 46,875,122,110 43.36%

7 LPKR 18,951,069,711 23,077,689,619 82.12% 18,951,069,711 23,077,689,619 82.12%

8 LSIP 2,764,438,955 6,822,863,965 40.52% 2,764,438,955 6,822,863,965 40.52%

9 PTBA 806,044,350 2,304,131,850 34.98% 806,044,350 2,304,131,850 34.98%

10 SMGR 2,906,114,000 5,931,520,000 48.99% 2,906,114,000 5,931,520,000 48.99%

11 TLKM 9,065,868,608 19,386,339,319 46.76% 8,828,598,108 19,149,068,819 46.10%

12 UNTR 1,510,817,778 3,730,135,136 40.50% 1,510,817,778 3,730,135,136 40.50%

13 UNVR 1,145,122,500 7,630,000,000 15.01% 1,145,122,500 7,630,000,000 15.01%

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 119: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

101

Perhitungan Persentase Struktur Kepemilikan Publik (Lanjutan)

No Perusahaan Tahun 2013 Tahun 2014

Saham Publik Total saham SKP Saham Publik Total saham SKP

1 AALI 319,913,912 1,574,745,000 20.32% 319,913,912 1,574,745,000 20.32%

2 ASII 20,180,708,100 40,483,553,140 49.85% 20,183,683,100 40,483,553,140 49.86%

3 ASRI 9,469,455,888 19,649,411,888 48.19% 9,533,621,524 19,649,411,888 48.52%

4 CPIN 7,291,614,590 16,398,000,000 44.47% 7,291,614,590 16,398,000,000 44.47%

5 INTP 1,324,015,602 3,681,231,699 35.97% 1,324,015,602 3,681,231,699 35.97%

6 KLBF 20,293,467,025 46,875,122,110 43.29% 20,290,617,025 46,875,122,110 43.29%

7 LPKR 18,951,069,711 23,077,689,619 82.12% 17,738,789,711 23,077,689,619 76.87%

8 LSIP 2,761,538,955 6,819,963,965 40.49% 2,761,538,955 6,819,963,965 40.49%

9 PTBA 806,044,350 2,304,131,850 34.98% 805,985,321 2,304,131,850 34.98%

10 SMGR 2,906,114,000 5,931,520,000 48.99% 2,906,114,000 5,931,520,000 48.99%

11 TLKM 45,498,500,040 97,100,853,599 46.86% 46,573,500,040 98,175,853,599 47.44%

12 UNTR 1,508,677,173 3,730,135,136 40.45% 1,508,677,173 3,730,135,136 40.45%

13 UNVR 1,145,122,500 7,630,000,000 15.01% 1,145,122,500 7,630,000,000 15.01%

Sumber: Data sekunder diolah

Page 120: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

102

Lampiran 7 Perhitungan Praktik Perataan Laba

tahun Perusahaan Income ΔI Sales ΔS CVΔI/th CVΔS/th IS Status

2011 AALI 2,498,565 394,913 10,772,582 1,928,861 1,749,676 1,313,717 1.33 0

ASII 21,077,000 4,073,000 162,564,000 33,526,000 6,631,034 24,962,327 0.27 1

ASRI 602,737 311,841 1,381,046 590,112 555,055 480,326 1.16 0

CPIN 2,362,497 142,636 17,957,972 28,801,500 (582,594) 502,596 -1.16 1

INTP 3,601,516 376,835 13,887,892 2,750,087 321,302 1,279,940 0.25 1

KLBF 1,522,957 179,158 10,911,860 685,071 39,413 357,552 0.11 1

LPKR 814,094 219,573 4,189,580 1,064,268 213,655 996,983 0.21 1

LSIP 1,701,513 668,184 4,686,457 1,093,799 (12,749,994) 2,690,008 -4.74 1

PTBA 3,088,067 1,089,130 10,581,570 2,672,416 190,500,851 2,703,902 70.45 0

SMGR 3,955,272 296,158 16,378,794 2,034,605 210,127 811,069 0.26 1

TLKM 15,470,000 (400,000) 71,253,000 2,624,000 (405,876) 901,455 -0.45 1

UNTR 5,899,506 2,024,991 55,052,562 17,728,690 10,614,344 43,429,241 0.24 1

UNVR 4,164,304 779,656 23,469,218 3,778,979 230,331 174,117 1.32 0

2012 AALI 2,520,266 21,701 11,564,319 791,737 96,147 539,239 0.18 1

ASII 22,742,000 1,665,000 188,053,000 25,489,000 2,710,697 18,978,248 0.14 1

ASRI 1,216,092 613,355 2,446,414 1,065,368 1,091,728 867,163 1.26 0

CPIN 2,680,872 318,375 21,310,925 3,352,953 (1,300,396) 585,101 -2.22 1

INTP 4,763,388 1,161,872 17,290,337 3,402,445 990,649 1,583,559 0.63 1

KLBF 1,775,099 252,142 13,636,405 2,724,545 55,469 1,421,993 0.04 1

LPKR 1,322,847 508,752 6,160,214 1,970,633 495,039 1,846,048 0.27 1

LSIP 1,115,539 (585,974) 4,211,578 (474,879) 11,181,299 (1,167,882) -9.57 1

PTBA 2,909,421 (178,646) 11,594,057 1,012,487 (31,247,156) 1,024,416 -30.50 1

SMGR 4,926,640 971,367 19,598,248 3,219,454 689,192 1,283,393 0.54 1

TLKM 18,362,000 2,892,000 77,143,000 5,890,000 2,934,487 2,023,465 1.45 0

UNTR 5,753,342 (146,164) 55,953,915 901,353 (766,144) 2,208,007 -0.35 1

UNVR 4,839,145 674,841 27,303,248 3,834,030 199,366 176,653 1.13 0

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 121: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

103

Perhitungan Praktik Perataan Laba (Lanjutan)

tahun Perusahaan Income ΔI Sales ΔS CVΔI/th CVΔS/th IS Status

2013 AALI 1,903,088 (617,178) 12,674,999 1,110,680 (2,734,429) 756,467 -3.61 1

ASII 22,297,000 (445,000) 193,880,000 5,827,000 (724,481) 4,338,587 -0.17 1

ASRI 889,577 (326,515) 3,684,240 1,237,825 (581,173) 1,007,538 -0.58 1

CPIN 2,528,690 (152,182) 25,662,992 4,352,067 621,584 759,450 0.82 1

INTP 5,012,294 248,906 18,691,286 1,400,949 212,225 652,027 0.33 1

KLBF 1,970,452 195,353 16,002,131 2,365,725 42,976 1,234,719 0.03 1

LPKR 1,592,491 269,644 6,666,214 506,000 262,375 474,010 0.55 1

LSIP 768,625 (346,914) 4,133,679 (77,899) 6,619,661 (191,579) -34.55 1

PTBA 1,854,281 (1,055,140) 11,209,219 (384,838) (184,555,625) (389,372) 473.98 0

SMGR 5,354,299 427,658 24,501,241 4,902,993 303,427 1,954,514 0.16 1

TLKM 20,402,000 2,040,000 82,967,000 5,824,000 2,069,970 2,000,792 1.03 0

UNTR 4,798,778 (954,564) 51,012,385 (4,941,530) (5,003,514) (12,105,062) 0.41 1

UNVR 5,352,625 513,480 30,757,435 34,541,870 151,696 159,151 0.95 1

2014 AALI 2,621,275 718,187 16,305,831 3,630,832 3,181,953 2,472,902 1.29 0

ASII 22,125,000 (172,000) 201,701,000 7,821,000 (280,024) 5,823,252 -0.05 1

ASRI 1,176,955 287,378 3,630,914 (53,326) 511,513 (43,404) -11.78 1

CPIN 1,746,644 (782,046) 29,150,275 3,487,283 3,194,251 608,543 5.25 0

INTP 5,274,009 261,715 19,996,264 1,304,978 223,147 607,360 0.37 1

KLBF 2,121,091 150,638 17,368,532 1,366,401 33,139 713,151 0.05 1

LPKR 3,135,215 1,542,724 11,655,042 4,988,827 1,501,140 4,673,428 0.32 1

LSIP 916,695 148,070 4,726,539 592,860 (2,825,407) 1,458,035 -1.94 1

PTBA 2,019,214 164,933 13,077,962 1,868,743 28,848,601 1,890,760 15.26 0

SMGR 5,573,577 219,279 26,987,035 2,485,794 155,580 990,929 0.16 1

TLKM 21,446,000 1,044,000 89,696,000 6,729,000 1,059,337 2,311,697 0.46 1

UNTR 4,839,970 41,192 53,141,768 2,129,383 215,915 5,216,261 0.04 1

UNVR 5,738,523 385,898 34,511,534 3,754,099 114,004 172,970 0.66 1

Sumber: Data sekunder diolah

Page 122: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

104

Lampiran 8 Hasil Output SPSS 22

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ROE 52 .09 1.26 .3012 .27397

NPM 52 .06 .50 .2013 .08627

DPR 52 .13 1.00 .4702 .22095

DKI 52 .30 .80 .4425 .14047

SKP 52 .15 .82 .4213 .15287

Valid N (listwise) 52

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases Included in Analysis 52 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 52 100.0

Unselected Cases 0 .0

Total 52 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of

cases.

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

BUKAN PERATA LABA 0

PERATA LABA 1

Page 123: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

105

Block 0: Beginning Block

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant

Step 0 1 56.334 1.077

2 56.181 1.200

3 56.181 1.204

4 56.181 1.204

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 56.181

c. Estimation terminated at iteration number 4

because parameter estimates changed by less than

.001.

Classification Tablea,b

Observed

Predicted

IS

Percentage

Correct

BUKAN

PERATA LABA PERATA LABA

Step 0 IS BUKAN PERATA LABA 0 12 .0

PERATA LABA 0 40 100.0

Overall Percentage 76.9

a. Constant is included in the model.

b. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant 1.204 .329 13.380 1 .000 3.333

Page 124: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

106

Variables not in the Equation

Score df Sig.

Step 0 Variables ROE 2.434 1 .119

NPM 2.793 1 .095

DPR 1.823 1 .177

DKI .056 1 .813

SKP 4.881 1 .027

Overall Statistics 9.478 5 .091

Block 1: Method = Enter

Iteration Historya,b,c,d

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant ROE NPM DPR DKI SKP

Step 1 1 47.733 .519 -1.621 -5.274 .156 2.491 2.212

2 43.614 -1.222 -2.934 -7.243 .136 6.629 4.908

3 41.696 -4.026 -4.820 -8.300 .140 12.678 8.128

4 41.506 -5.049 -5.768 -8.900 .128 15.355 9.244

5 41.504 -5.155 -5.885 -8.981 .127 15.664 9.356

6 41.504 -5.156 -5.886 -8.982 .127 15.667 9.357

7 41.504 -5.156 -5.886 -8.982 .127 15.667 9.357

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model.

c. Initial -2 Log Likelihood: 56.181

d. Estimation terminated at iteration number 7 because parameter estimates changed by less than .001.

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 14.677 5 .012

Block 14.677 5 .012

Model 14.677 5 .012

Page 125: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

107

Model Summary

Step -2 Log likelihood

Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R

Square

1 41.504a .246 .372

a. Estimation terminated at iteration number 7 because

parameter estimates changed by less than .001.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square Df Sig.

1 14.233 8 .076

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

IS = BUKAN PERATA LABA IS = PERATA LABA

Total Observed Expected Observed Expected

Step 1 1 3 3.610 2 1.390 5

2 2 2.563 3 2.437 5

3 5 1.859 0 3.141 5

4 0 1.258 5 3.742 5

5 0 .916 5 4.084 5

6 1 .721 4 4.279 5

7 0 .540 5 4.460 5

8 1 .335 4 4.665 5

9 0 .155 5 4.845 5

10 0 .045 7 6.955 7

Page 126: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

108

Classification Tablea

Observed

Predicted

IS

Percentage

Correct

BUKAN

PERATA LABA PERATA LABA

Step 1 IS BUKAN PERATA LABA 4 8 33.3

PERATA LABA 4 36 90.0

Overall Percentage 76.9

a. The cut value is .500

Correlation Matrix

Constant ROE NPM DPR DKI SKP

Step 1 Constant 1.000 .544 -.098 -.417 -.713 -.749

ROE .544 1.000 .116 -.369 -.846 -.058

NPM -.098 .116 1.000 .190 -.213 -.194

DPR -.417 -.369 .190 1.000 .041 .187

DKI -.713 -.846 -.213 .041 1.000 .312

SKP -.749 -.058 -.194 .187 .312 1.000

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

95% C.I.for EXP(B)

Lower Upper

Step 1a ROE -5.886 3.729 2.491 1 .114 .003 .000 4.150

NPM -8.982 4.556 3.886 1 .049 .000 .000 .950

DPR .127 2.675 .002 1 .962 1.135 .006 214.945

DKI 15.667 8.012 3.824 1 .051 6371417.491 .965

420597434090

06.190

SKP 9.357 4.824 3.762 1 .052 11581.313 .907 147950566.388

Constant -5.156 3.719 1.922 1 .166 .006

a. Variable(s) entered on step 1: ROE, NPM, DPR, DKI, SKP.

Page 127: FAKTOR-FAKTOR FINANCIAL RATIOS DAN GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33271/1/RITA... · 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

109

Step number: 1

Observed Groups and Predicted Probabilities

8 + +

I I

I I

F I I

R 6 + +

E I I

Q I PI

U I PI

E 4 + P P P+

N I P P PI

C I P P P P PI

Y I P P P P PI

2 + B P P P P P P P P P+

I B P P P P P P P P PI

I B P P B B B PPP B BB B B P P PP PPPPBPP P PPB P PPPI

I B P P B B B PPP B BB B B P P PP PPPPBPP P PPB P PPPI

Predicted ---------+---------+---------+---------+---------+---------+---------+---------+---------+----------

Prob: 0 .1 .2 .3 .4 .5 .6 .7 .8 .9 1

Group: BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPP

Predicted Probability is of Membership for PERATA LABA

The Cut Value is .50

Symbols: B - BUKAN PERATA LABA

P - PERATA LABA

Each Symbol Represents .5 Cases.