FAKTOR

4
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN KERJA & CONTOH KASUS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN KERJA & CONTOH KASUS Faktor teknis Peakaian Pera!atan Ker"a a) Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau rusak. b) Penggunaan mesin dan alat elektronik tanpa pengaman yang baik. Kea#aan Te$at Lin%k n%an Ker"a a) Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya yang kurang diperhitungk keamanannya. b) Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak. c) Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya. Pen%at ran U#ara a) Pergantian udara di ruang kerja yang tidak baik. b) Suhu udara yang tidak dikondisikan pengaturannya. Pengaturan Penerangan a) Pengaturan dan penggunaan sumber cahaya yang tidak tepat. b) Ruang kerja yang kurang cahaya. Faktor non-teknis Kondisi Fisik dan Mental Pegawai a) Kerusakan alat indera dan stamina pegawai yang tidak stabil. b) mosi pegawai yang tidak stabil! kepribadian pegawai yang rapuh! cara kemampuan persepsi yang lemah! moti"asi kerja rendah! sikap pegawai yang kurang pengetahuan dalam penggunaan #asilitas kerja terutama #asilitas kerja yang m resiko bahaya. Tin#akan-tin#akan 'an% ti#ak aan 'an% #i!ak kan kar'a(an )

description

faktor

Transcript of FAKTOR

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN KERJA & CONTOH KASUS

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN KERJA & CONTOH KASUSFaktor teknis Pemakaian Peralatan Kerja a) Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau rusak. b) Penggunaan mesin dan alat elektronik tanpa pengaman yang baik. Keadaan Tempat Lingkungan Kerja a) Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya yang kurang diperhitungkan keamanannya. b) Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak. c) Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya. Pengaturan Udara a) Pergantian udara di ruang kerja yang tidak baik. b) Suhu udara yang tidak dikondisikan pengaturannya. Pengaturan Penerangan a) Pengaturan dan penggunaan sumber cahaya yang tidak tepat. b) Ruang kerja yang kurang cahaya. Faktor non-teknis Kondisi Fisik dan Mental Pegawai a) Kerusakan alat indera dan stamina pegawai yang tidak stabil. b) Emosi pegawai yang tidak stabil, kepribadian pegawai yang rapuh, cara berpikir dan kemampuan persepsi yang lemah, motivasi kerja rendah, sikap pegawai yang ceroboh dan kurang pengetahuan dalam penggunaan fasilitas kerja terutama fasilitas kerja yang membawa resiko bahaya.

Tindakan-tindakan yang tidak aman yang dilakukan karyawan : a. Membuang bahan-bahan b. Beroperasi atau bekerja dengan kecepatan yang tidak aman. c. Membuat peralatan keamanan tidak beroperasi dengan baik. d. Menggunakan peralatan yang tidak aman. e. Menggunakan prosedur yang tidak aman. f. Mengambil posisi tidak aman. g. Mengangkat secara tidak tepat. h. Pikiran kacau, gangguan, penyalahgunaan, kaget, berselisih, dan permainan kasar.Faktor Alama.Cuaca yang tidak menentub.Lokasi kerja ditempat berbahaya c.kurangnya pengawasan tentang kondisi alam disekitar area kerjad.Medan area kerja tersebut seperti pertambangan dll.

PENCEGAHAN TERJADINYA KECELAKAAN KERJATerjadinya kecelakaan kerja merupakan suatu kerugian baik itu bagi korban kecelakaan kerja maupun terhadap perusahaan (organisasi). Upaya pencegahan kecelakaan kerja diperlukan untuk menghindari kerugian-kerugian juga untuk meningkatkan kinerja keselamatan kerja di tempat kerja.

Berdasarkan teori domino effect penyebab kecelakaan kerja H.W. Heinrich, maka terdapat berbagai upaya untuk mencegah kecelakaan kerja di tempat kerja, antara lain : 1. Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja melalui Pengendalian Bahaya Di Tempat Kerja : o Pemantauan dan Pengendalian Kondisi Tidak Amano Pemantauan dan Pengendalian Tindakan Tidak Aman2. Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja melalui Pembinaan dan Pengawasan : o Pelatihan dan Pendidikano Konseling dan Konsultasio Pengembangan Sumber Daya ataupun Teknologi3. Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja melalui Sistem Manajemen : o Prosedur dan Aturano Penyediaan Sarana dan Prasaranao Penghargaan dan Sanksi

CONTOH KASUSKECELAKAAN KERJA PADA KARYAWAN DI MESIN DINAMO PABRIKBagian Pakaian Korban yang Tersangkut Puli Dinamo Yang Sedang BerputarMusibah bermula sebelumnya sekitar pukul 07.40 saat akan dilakukan penggantian jam kerja, korban mengambil sampel lateks dibagian produksi. Namun sebelum mengambil sampel korban memutar arah jalan dari tempat yang dituju sehingga melintas dari bagian mesin yang bukan area lintasan. Saat melewati salah satu mesin, tiba-tiba ujung jilbab korban yang terjuntai kebawah tersangkut puli dinamo sehingga tergulung akibat jilbab tergulung akhirnya leher korban tercekik ditempat kejadian perkara dalam keadaan sepi karena seluruh karyawan bersiap-siap untuk pulang kerja untuk penggantian jam kerja sekitar pukul 08.00.Akibatnya tidak ada yang melihat korban sehingga tidak ada yang menolong dan mengakibatkan korban meninggal dunia.

ANALISA : TAHAPAN PENYEBAB Penyebab Umum Jilbab korban yang terjuntai ke bawah tersangkut pada puli dinamo yang sedang berputar Penyebab TerperinciKelalaian korban dalam mengambil arah jalan yang bukan areal lintasan dan dalam memilih penggunaan pakaian kerja. Penyebab PokokKebijakan pabrik PerusahaanKurang memberikan pelatihan dan perhatian kepada pegawai mengenai keselamatan kerja agar tidak lalai dalam mengambil suatu tindakan yang beresiko tinggi.Kurangnya komunikasi yang baik antar pegawaikurangnya kepekaan pegawai terhadap lingkungannya tempat bekerja

ANALISA :STRATEGI PENGENDALIAN memberikan pendidikan dan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja yang diperlukan pekerja guna meningkatkan pengetahuan keselamatan dan kesehatan kerja, demi mencegah terjadinya kecelakaan yang sama. selama melakukan proses pekerjaaan yang berbahaya, seperti pembersihan mesin, penambahan minyak, pemeriksaan, perbaikan, pengaturan, mesin harus berhenti beroperasi. Untuk mencegah orang lain menghidupkan mesin, maka mesin harus dikunci atau diberi tanda peringatan, perusahaan harus memasang tutup pengaman atau peralatan pembatas. Operator mesin ataupun alat produksi lainnya sebailrnya diberi peringatan setiap sesudah dan sebelumnya mengoperasikan apakah ada petugas yang masih disana ataupun tidak. sebaiknya operator mesin dilatih agar tetap siaga dan tanggap dengan tanggung jawabnya. Seluruh tugas keselamatan dan kesehatan tenaga kerjaa harus bertanggung jawab menjalankan penanggulangan kecelakaan, rencanaa penanganan darurat, serta melakukan bimbingan pelaksanaan setiap bagian. Komunikasi antar pegawai hams selalu terjaga dengan baik agar saling memperhatikan satu sama lain sehingga mampu meminimalisir peluang kecelakaan yang terjadi.