fajar

14
SKENARIO A BLOK 16 ANGKATAN 2011 Ny.Cek Ela, 40 tahun, ibu rumah tangga, masuk ke UGD RSJ (RSEB) Palembang karena menciba untuk bunuh diri yang kedua kalinya. Ybs selalu sedih dan menangis tanpa sebab. Dua tahun yang lalu terdapat perubahan perilaku yaitu adanya kegembiraan berlebihan, banyak bicara dan beraktivitas, sering keluyuran, belanja dengan boros, serta kurang tidur. Satu setengah tahun yang lalu ia mengeluh selalu mendengar suara seperti ada orang yang mengobrol, dan ada keyakinan yang kuat bahwa dirinya banyak dosa. Mulai mengisolasi diri, kurang bias mengurus diri, tak dapat mengerjakan pekerjaan sehari-hari, bicara terbatas, ucapan kalimat sepatah-dua kata tetapi masih dapat dimengerti, bicaranya tidak kacau. Selama setahun terakhir ini pasien masih cendeung normal selama beberapa bulan. Menurut keluarga ada stressor yang memicu perubahan perilaku ini yaitu masalah ekonomi. Pada autoanamnesis pasien terlihat diam tak banyak gerak, kadang menangis dan sulit untuk menjawab pertanyaan. Jawaban hanya sepatah dua kata saja masih dapat dimengerti, kadang menolak untuk bicara sama sekali. Tanda-tanda autism jelas ada. Informasi tambahan Terdapat riwayat perkawinan yang baik, ada riwayat gangguan afektif dalam keluarga, dan premorbid terdapat gangguan kepribadian dependen.

description

kl

Transcript of fajar

Page 1: fajar

SKENARIO A BLOK 16 ANGKATAN 2011

Ny.Cek Ela, 40 tahun, ibu rumah tangga, masuk ke UGD RSJ (RSEB) Palembang karena

menciba untuk bunuh diri yang kedua kalinya. Ybs selalu sedih dan menangis tanpa sebab. Dua tahun

yang lalu terdapat perubahan perilaku yaitu adanya kegembiraan berlebihan, banyak bicara dan

beraktivitas, sering keluyuran, belanja dengan boros, serta kurang tidur.

Satu setengah tahun yang lalu ia mengeluh selalu mendengar suara seperti ada orang yang

mengobrol, dan ada keyakinan yang kuat bahwa dirinya banyak dosa.

Mulai mengisolasi diri, kurang bias mengurus diri, tak dapat mengerjakan pekerjaan sehari-hari, bicara

terbatas, ucapan kalimat sepatah-dua kata tetapi masih dapat dimengerti, bicaranya tidak kacau.

Selama setahun terakhir ini pasien masih cendeung normal selama beberapa bulan.

Menurut keluarga ada stressor yang memicu perubahan perilaku ini yaitu masalah ekonomi.

Pada autoanamnesis pasien terlihat diam tak banyak gerak, kadang menangis dan sulit untuk

menjawab pertanyaan. Jawaban hanya sepatah dua kata saja masih dapat dimengerti, kadang menolak

untuk bicara sama sekali. Tanda-tanda autism jelas ada.

Informasi tambahan

Terdapat riwayat perkawinan yang baik, ada riwayat gangguan afektif dalam keluarga, dan premorbid

terdapat gangguan kepribadian dependen. GAF Scale sekitar 40-31 saat pemeriksaan ( saat ada upaya

bunuh diri menurun sampai 10-0).

Pemeriksaan fisik tidak ada kelainan

Psikiatri

Psikopatologi : disriminasi inside ( sangat terganggu )

Perubahan asosiasi : hemung (+), sferung (+)

Depresi sangat berat

Konklusi

Autisme (+)

RTA (+)

Page 2: fajar

KLASIFIKASI ISTILAH

1. Stressor : Pemicu tekana / gangguan psikologis akibat stimulus eksternal ataupun

internal ( Dorland : 1023)

2. GAF Scale 40-31 : Skala berupa nomor untuk mengidentifikasi…. ( PPDGJ-III : 13)

3. Autisme : Kelainan saraf saat lahir ( kesulitan dalam perilaku )

4. Gangguan afektif : Gangguan yang berkenaan dengan perasaan ( cemas, takut, benci, dsb )

5. Premorbid : Terjadi sebelum perkembangan penyakit ( Dorland : 876)

6. Kepribadian Dependen : Gangguan kepribadian dengan kebutuhan berlebih untuk diperhatikan.

7. Autoanamnesis : Proses tanya jawab langsung pada pasien itu sendiri.

8. Mengisolasi diri : Usaha untuk mengasingkan dan mengucilkan diri dari sosial dengan

sifat yang patuh dan bergantung, perasaan tidak berdaya jika sendirian.

9. Perubahan Prilaku : Perubahan sikap/tingkah laku

10. Bunuh diri : Menghilangkan nyawa/melenyapkan kehidupan

11. Kegembiraan berlebih : (Euforia) Perasaan kegembiraan fisik/mental yang berlebihan terutama

yang tidak sesuai dengan yang terjadi.

12. Berbicara terbatas : (Restriksi) Jumlah pembicaraan yang digunakan biasanya 1 suku kata

( Kaplan :354)

13. Mendengar suara : (Halusinasi Auditory) Persepsi suara

14. Hemung :

15. Distriminasi inside :

16. Sferung :

17. RTA : Reality Testiny Ability

IDENTIFIKASI MASALAH

1. Ny.Cek Ela, 40 tahun, ibu rumah tangga, masuk ke UGD RSJ (RSEB) Palembang karena

menciba untuk bunuh diri yang kedua kalinya

2. Ybs selalu sedih dan menangis tanpa sebab.

3. Dua tahun yang lalu terdapat perubahan perilaku yaitu adanya kegembiraan berlebihan, banyak

bicara dan beraktivitas, sering keluyuran, belanja dengan boros, serta kurang tidur.

4. Satu setengah tahun yang lalu ia mengeluh selalu mendengar suara seperti ada orang yang

mengobrol, dan ada keyakinan yang kuat bahwa dirinya banyak dosa.

Page 3: fajar

Mulai mengisolasi diri, kurang bias mengurus diri, tak dapat mengerjakan pekerjaan sehari-hari,

bicara terbatas, ucapan kalimat sepatah-dua kata tetapi masih dapat dimengerti, bicaranya tidak

kacau.

Selama setahun terakhir ini pasien masih cendeung normal selama beberapa bulan.

5. Menurut keluarga ada stressor yang memicu perubahan perilaku ini yaitu masalah ekonomi.6. Pada autoanamnesis pasien terlihat diam tak banyak gerak, kadang menangis dan sulit untuk

menjawab pertanyaan. Jawaban hanya sepatah dua kata saja masih dapat dimengerti, kadang

menolak untuk bicara sama sekali. Tanda-tanda autism jelas ada.

7. Informasi tambahan

Terdapat riwayat perkawinan yang baik, ada riwayat gangguan afektif dalam keluarga, dan

premorbid terdapat gangguan kepribadian dependen. GAF Scale sekitar 40-31 saat pemeriksaan

( saat ada upaya bunuh diri menurun sampai 10-0).

Pemeriksaan fisik tidak ada kelainan

8. Psikiatri

Psikopatologi : disriminasi inside ( sangat terganggu )

Perubahan asosiasi : hemung (+), sferung (+)

Depresi sangat berat

Konklusi

Autisme (+)

RTA (+)

ANALISIS MASALAH

1. Ny.Cek Ela, 40 tahun, ibu rumah tangga, masuk ke UGD RSJ (RSEB) Palembang karena

menciba untuk bunuh diri yang kedua kalinya

A. Bagaimana anatomi dan fifiologi system limbic ? 1,2,3

B. Apa hubungan usia, pekerjaan, jenis kelamin dengan keluhan utama ? 4,5,6

Jawab :

Bunuh diri:

Jenis kelamin : perempuan lebih sering disbanding laki-laki (3:1)

Usia : usia lebih dari 40 tahun

Pekerjaan : tidak bekerja (gangguan sosial) (Davis T., 2009)

C. Apa faktor penyebab Ny.Cek Ela bunuh diri kedua kali ? 7,8,9

Page 4: fajar

D. Apa faktor predisposisi Ny.Cek Ela bunuh diri kedua kali ? 10,11,1

Jawab :

a) Depresi (termasuk fase depresi pada gangguan afektif bipolar)

b) Skizofrenia

c) Kekambuhan yang berulang

d) Peristiwa kehidupan saat ini (kemiskinan,kurangnya dukungan sosial dan hubungan

personal)

e) Status mental (rasa bersalah, pesimis,putus asa, nihilistic ide)

f) Pemulihan dari depresi

g) Penyalahgunaaan obat atau alkohol

h) Ketersedian alat dan akses bunuh diri (Davis T., 2009)

E. Apa makna Ny.Cek Ela bunuh diri kedua kalinya ? 2,3,4

F. Bagaimana pencegahan pada Ny.Cek Ela ? 5,6,7

Jawab :

Membawa kerumah sakit jiwa agar memberikan keamanan, keselamatan dan penahanan, tetapi

keadaan membahayakan diri sendiri sebenarnya dapat mengalami perburukan jika perawatan

tidak dilakukan secara terfokus, serta tidak memiliki bagian dari pentalaksanaan yang terpadu dan

keterbatasan pengalaman dari para staff kesehatan dalam menangani kasus yang sama (Davis T.,

2009)

G. Bagaimana edukasi pada Ny.Cek Ela ? 8,9,10

H. Pandangan islam tentang bunuh diri ? 11,1,2

2. Ybs selalu sedih dan menangis tanpa sebab

A. Apa faktor penyebab Ybs selalu sedih dan menangis tanpa sebab ? 3,4,5

Jawab :

Penyebabnya yaitu telah terjadi gangguan afektif bipolar, dari gambaran klinisnya terjadi 2

periode yaitu periode manic dan depresif, dimana pada periode depresi terjadi fluktuasi emosi

yang tak terkendali secara tiba-tiba sehingga Cek ela selalu sedih dan menangis tanpa sebab.

(davis T.,2009)

Page 5: fajar

B. Bagaimana hubungan Ybs selalu sedih dan menangis tanpa sebab dengan bunuh diri untuk

kedua kalinya ? 6,7,8

3. Dua tahun yang lalu terdapat perubahan perilaku yaitu adanya kegembiraan berlebihan,

banyak bicara dan beraktivitas, sering keluyuran, belanja dengan boros, serta kurang tidur.

A. Apa macam-macam perubahan perilaku Ny.Cek Ela? 9,10,11

B. Apa faktor penyebab perubahan perilaku Ny.Cek Ela ? 1,2,3

C. Apa faktor predisposisi perubahan perilaku Ny.Cek Ela ? 4,5,6

Jawab :

Adanya stressor yaitu faktor kemiskinan yang diderita Cek Ela

D. Apa makna dari perubahan prilaku Ny.Cek Ela ? 7,8,9

E. Bagaimana hubungan dua tahun yang lalu dengan bunuh diri kedualinya ? 10,11,1

F. Apa saja macam-macam episode ? dan termasuk episode apa perubahan prilaku Ny.Cek Ela ?

2,3,4

4. Satu setengah tahun yang lalu ia mengeluh selalu mendengar suara seperti ada orang yang

mengobrol, dan ada keyakinan yang kuat bahwa dirinya banyak dosa. Mulai mengisolasi

diri, kurang bias mengurus diri, tak dapat mengerjakan pekerjaan sehari-hari, bicara

terbatas, ucapan kalimat sepatah-dua kata tetapi masih dapat dimengerti, bicaranya tidak

kacau. Selama setahun terakhir ini pasien masih cendeung normal selama beberapa bulan.

A. Apa makna keluhan satu setengah tahun ? 5,6,7

Jawab :

Satu setengah tahun yang lalu merupakan fase depresif

B. Apa faktor penyebab dari keluhan satu tahun yang lalu ? 8,9,10

C. Apa makna Mulai mengisolasi diri, kurang bias mengurus diri, tak dapat mengerjakan

pekerjaan sehari-hari, bicara terbatas, ucapan kalimat sepatah-dua kata tetapi masih dapat

dimengerti, bicaranya tidak kacau ? 11,1,2

Page 6: fajar

D. Apa macam-macam waham ? termasuk waham apa Ny.Cek Ela satu tahun yang lalu ini ? 3,4,5

Jawab :

Menurut kaplan dan sadock (1997), tipe-tipe waham antara lain:

1) Tipe Eritomatik: klien dicintai mati-matian oleh orang lain, biasanya orang yang sangat terkenal, seperti artis, pejabat, atau atasanya. Klien biasanya hidup terisolasi, menarik diri, hidup sendirian dan bekerja dalam pekerjaan yang sederhana.

2) Tipe kebesaran (magalomania):yaitu keyakinan bahwa seseorang memiliki bakat, kemampuan, wawasan yang luar biasa, tetapi tidak dapat diketahui.

3) Waham cemburu, yaitu misalnya cemburu terhadap pasanganya. Tipe ini jarang ditemukan (0,2%) dari pasien psikiatrik. Onset sering mendadak, dan hilang setelah perpisahan/ kematian pasangan. Tipe ini menyebapkan penyiksaan hebat dan fisik yang bermakna terhadap pasangan, dan kemungkinan dapat membunuh pasangan, oleh karena delusinya.

4) Waham kejar : keyakinan merasa dirinya dikejar-kejar, diikuti oleh orang lain. Tipe ini paling sering ditemukan pada gangguan jiwa. Dapat berbentuk sederhana, ataupun terperinci, dan biasanya berupa teman yang berhubungan difitnah secara kejam, diusik, dihalang-halangi, diracuni, atau dihalangi dalam mengejar tujuan jangka panjang.

5) Waham tipe somatik atau psikosis hipokondrial monosimptomatik. Perbedaan dengan hipokondrial adalah pada derajat keyakinan yang dimiliki klien. Menetapnya waham somatik yang tidak kacau tanpa adanya gejala psikotik lainya menyatakan ganggluan delosional/ waham tipe somatik.

E. Apa Makna pasien cenderung masih normal selama beberapa bulan ? 6,7,8

F. Apa saja macam-macam halusinasi ?9,10,11

G. Bagaimana patofisiologi dari satu setengah yang lalu ?1,2,3

5. Menurut keluarga ada stressor yang memicu perubahan perilaku ini yaitu masalah ekonomi.

A. Bagaimana hubungan ada stressor dengan keluhan utama ? 4,5,6

Jawab :

Page 7: fajar

Stressor dalam kasus ini merupukan faktor pencetus dari gangguan afektif bipolar yang diderita

oleh Cek Ela yang kemudian membuatnya ingin bunuh diri untuk kedua kalinya.

B. Bagaimana patofisiologi dari stressor sampai ke keluhan utama? 7,8,9

C. Bagaimana cara pemeriksaan adanya stressor ? 10,1,2

D. Apa saja macam-macam axis ? stressor ini termasuk dalam axis nomor berapa ? 3,4,5

Jawab :

Aksis digunakanm untuk menentukan diagnosis multiaksial, dimana aksis sendiri terbagi menjadi

5 yaitu :

AKSIS I : Gangguan klinis

Kondisi lain yang menjadi fokus perhatian klinis

AKSIS II : Gangguan kepribadian

Retardasi mental

AKSIS III : Kondisi Medik Umum

AKSIS IV : Masalah psikososial dan Lingkungan

AKSIS V : Penilaian Fungsi Secara Global (PPDGJ-III)

Pada kasus termasuk pada Aksis IV

6. Pada autoanamnesis pasien terlihat diam tak banyak gerak, kadang menangis dan sulit

untuk menjawab pertanyaan. Jawaban hanya sepatah dua kata saja masih dapat

dimengerti, kadang menolak untuk bicara sama sekali. Tanda-tanda autism jelas ada.

A. Apa makna autoanamnesis pasien terlihat diam tak banyak gerak, kadang menangis dan sulit

untuk menjawab pertanyaan. Jawaban hanya sepatah dua kata saja masih dapat dimengerti,

kadang menolak untuk bicara sama sekali ? 6,7,8

B. Apa tanda-tanda autisme ?9,10,11

Page 8: fajar

7. Informasi tambahan, Terdapat riwayat perkawinan yang baik, ada riwayat gangguan afektif dalam

keluarga, dan premorbid terdapat gangguan kepribadian dependen. GAF Scale sekitar 40-31 saat

pemeriksaan ( saat ada upaya bunuh diri menurun sampai 10-0). Pemeriksaan fisik tidak ada

kelainan. Psikiatri

A. Bagaimana hubungan riwayat gangguan afektif dalam keluarga dengan Ny.Cek Ela ?1,2,3

B. Intepretasi informasi tambahan ?4,5,6

Jawab:

a) Riwayat perkawinan yang baik : normal (tidak ada faktor stressor dari perkawinanya)

b) Ada riwayat gangguan afektif dalam keluarga : terdapat faktor genetic yang

berhubungan

c) Premorbid : abnormal (merupakan faktor predisposisi yang berkaitan dengan kasus)

d) GAF (Global Assessment of Functioning) Scale 40-31: beberapa disabilitas dalam

hubungan dengan realita dan komunikasi, disabilitas berat dalam beberapa fungsi.

e) Upaya bunuh diri menurun sampai 10-0 :Informasi tidak kuat

f) Pemeriksaan fisik : menujukkan bahwa keluhan tidak diakibatkan oleh adanya trauma

fisik, seperti kekerasan, melainkan karena adanya gangguan mood atau afektif

C. Apa makna dari pemeriksaan fisik tidak ada kelainan ?7,8,9

8. Psikiatri

Psikopatologi : diskriminasi insigh ( sangat terganggu )

Perubahan asosiasi : hemmung (+), sperrung (+), Depresi sangat berat, Konklusi, Autisme (+)

RTA (+)

A. Intepretasi dari psikiatri ?10,11,1

9. Cara mendiagnosis 2,3,4

10. DD 5,6,7

11. Pemeriksaan penunjang 8,9,10

12. Working diagnosis 11,1,2

13. Epidemiologi 3,4,5

Page 9: fajar

Jawab :

Dapat dikatakan insiden gangguan bipolar tidak tinggi, berkisar antara 0,3-1,5%.

Namun, angka itu belum termasuk yang misdiagnosis. Risiko kematian terus

membayangi penderita bipolar. Biasanya kematian itu dikarenakan mereka mengambil

jalan pintas yaitu bunuh diri. Risiko bunuh diri meningkat pada penderita bipolar yang

tidak diterapi yaitu 5,5 per 1000 pasien. Sementara yang diterapi ’hanya’ 1,3 per 1000

pasien.

Gangguan pada lelaki dan perempuan sama, umumnya timbul di usia remaja atau

dewasa. Hal ini paling sering dimulai sewaktu seseorang baru menginjak dewasa, tetapi

kasus-kasus gangguan bipolar telah didiagnosis pada remaja dan bahkan anak-anak.

14. Etiologi 6,7,8

15. Manifestasi klinis 9,10,11

16. Patofisiologi 1,2,3

17. Komplikasi 4,5,6

Jawab :

Percobaan bunuh diri yang berulang

18. Tata laksana 7,8,9

19. Prognosis 10,11,1

20. KDU 2,3,4

HIPOTESIS

Ny.cek Ela, 40 tahun, ibu rumah tangga, mencoba bunuh diri kedua kalinya karena mengalami

skizofrenia afektif.

KERANGKA KONSEP

SUMBER :

Page 10: fajar

Davies, Teifon.2009.ABC Kesehatan Mental.Editor bahasa Indonesia, Husny Muttaqin.

Jakarta:EGC

1. DERA

2. UCHA

3. PERDA

4. FADIL

5. FAJAR

6. IRA

7. ANET

8. MARMAH

9. IYEK

10. UMI

11. ANDY