Fahma Edit Jurnal Pak Muslim
-
Upload
eliza-arman -
Category
Documents
-
view
176 -
download
0
Transcript of Fahma Edit Jurnal Pak Muslim
I. TINJAUAN KIMIA FARMASI
I.1 Nimodipin
Berat molekul :
Rumus
molekul
:
Kelarutan :
Organoleptis : Kuning muda atau hamper kuning, serbuk kristalin, praktis tidak larut dalam air, mudah larut dalam etil asetat, sukar larut dalam etanol. Bersifat polimorfis.
Kadar : Nimodipine menadung tidak kurang 98,5% dan tidak lebih dari 101,5 % dari 2-methoxyethyl 1-methylethyl (4RS)-2,6-dimethyl-4-(3-nitrophenyl)-1,4-dihydropyridine-3,5-dicarboxylate, yang dihitung dari berat keringnya.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat dan terlindung dari cahaya
matahari
Khasiat : Digunakan sebagai antagonis saluran kalsium.
1.2 Amilum manihot
Berat
molekul
:
Rumus
molekul
Pemerian : Serbuk sangat halus, putih.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol.
Susut
pengeringan
: Tidak lebih dari 15,0 %; Pengeringan dilakukan pada suhu 100 sampai 105, menggunakan 1 g.
Bahan organik asing : Tidak lebih dari sespora sel.
| Aluminium hidroksida suspensi 1
1.3 Amylum maydis/Corn Starch
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol.
Pemerian : Serbuk sangat halus, putih.
Susut
pengeringan
; Tidak lebih dari 15,0 %; lakukan pengeringan pada suhu 100 – 105oC, menggunakan
Wadah dan
penyimpana
n
: Dalam wadah tertutup rapat
1.4 Polivinil pirolidin
Pemerian : Pemerian serbuk putih atau putih kekuningan, berbau lemah atau tidak
berbau, higroskopik
Nama kimia :
Kelarutan : Kelarutan, mudah larut dalam air, dalam etanol 95% P dan dalam kloroform P, kelarutan tergantung dari BM rata-rata, praktis tidak larut dalam eter.
Bobot jenis dan
rumus kimia
:
Stabilitas :
1.5 Magnesii Stearas
Pemerian : Serbuk halus, putih dan voluminous; bau lemah khas, mudah melekat di kulit; bebas
dari butiran
| Aluminium hidroksida suspensi 2
Kelarutan : Tidak larut dalam air, dalam etanol, dan dalam eter.
Struktur
kimia dan
bobot
jenis
:
1.6 Talcum
Pemerian : Serbuk hablur sangat halus, putih atau putih kelabu. Berkilat, mudah melekat pada kulit dan bebas dari butiran.
Kelarutan :
Stabilitas :
| Aluminium hidroksida suspensi 3
II. TINJAUAN FARMAKOLOGI
1. Farmakodinamik
1.1 Tempat dan cara kerja obatNimodipine merupakan dihidropiridin yang menghambat saluran kalsium uang secara umum digunakan untuk tekanan darah tinggi. Tidak hanya itu, obat ini juga menunjukkan hasil yang baik jika digunakan untuk hemoroid subarachnoid, vasospasme.
Karena mempunyai sifat yang selektif terhadap vaskulatura serebral, nimodipine utama juga digunakan untuk vasospasme cerebral dan iskemia, serta komplikasi subarachnoid hemoroid. Pemberian dimulai setelah 4 hari terpapar hemoroid subarachnoid tersebut dan dilanjutkan hingga 3 minggu. Jika tekanan darah drop, maka dosis harus disesuaikan.
Pada tahun 2003, nimodipin di inferior terhadap magnesium sulfat untuk mencegah preeklamsia pada wanita.
1.2 Spesifisitas dari efek yang ditimbulkanDefisit neurological iskemia setelah aneurysmal subarachnoid haemorrhage
1.3 efek obat terhadap organ lain
Digunakan juga untuk migraine dan cluster headache. 1.4 Kemungkinan efek samping yang terjadi
o Adanya efek vasodilatoro Dizzinesso Flushingo Sakit kepala o Edema o Anginal chest pain o hepatitis o hyperglycemia.
1.5 Hubungan dosis dengan efek farmakologio PO untuk angina (kapsul) 10 mg tid, peningkatan dosis 20-30 mgo PO untuk hipertensi (Tablet SR) 30-60 mg/hari
| Aluminium hidroksida suspensi 4
o PO untuk hipertensi (non-SR) 10 mg, DM 60 mg/hari
1.6 Interaksi obato Barbiturat dapat meningkatkan metabolisme nimodipino Cimetidin dapat meningkatkan konsentrasi serum nimodipino Nifedipine occasionally increases PT in patients on oral anticoagulants.
Nifedipine and IV magnesium sulfate can cause neuromus-cular blockade and hypotension.
2. Farmakokinetik
2.1 Absorbsi
Pada manusia, diberikan secara oral, dan konsentrasi plasma dicapai dalam waktu ½-1 jam. Tapi,
bagi pasien yang juga menggunakan antikonvulsan maka konsentrasinya di plasma akan rendah,
tapi jika menggunakan asam valproat maka akan lebih tinggi.
2.2 Metabolisme
Nimodipin mengalami first pass effect. Cincin dihidropiridin dari nimodipin akan mengalami
dehidrogenasi di sela hepatic pada hati, suatu proses yang melibatkan P-4503A (CYP3A). ini
secara komplit dihambat, oleh troleandomicin atau ketokonazol.
2.3 Ekskresi
Studi pada mamalia menggunakan radioaktif ditemukan 40-50% dari dosis dikeluarkan melalui
urin.
| Aluminium hidroksida suspensi 5
III. TINJAUAN FARMASETIK
III.1 SEDIAAN BEREDAR
III.2 FORMULA STANDARTidak ditemukan formula standar pada fornas dan formin
III.3 FORMULA YANG DIRENCANAKAN Komposisi tiap tablet
Tiap tablet mengandung : Bobot tablet 300mg
Zat Aktif Jumlah
Nimodipin, BF 2000 60 mg
Zat Tambahan
Amylum manihot, F.I. Ed. IV 1995 30 mg
PVP 6 mg
Avicel 240 mg
Amylum maydis, F.I. Ed. IV 1995 15 mg
Magnesium stearat, F.I. Ed. IV 1995 3 mg
Talcum, F.I. Ed.IV 1995 6 mg
III.4 PERHITUNGAN FORMULA YANG DIRENCANAKAN
BAHAN Jumlah 1
tablet
1000
tablet
ZAT AKTIF
Nimodipin, BF 2000 60 mg 60000 mg
BAHAN TAMBAHAN
Amylum manihot, F.I. Ed. IV 1995
30 mg 30000 mg
| Aluminium hidroksida suspensi 6
PVP 6 mg 6000 mg
Avicel 240 mg 240000 mg
Amylum maydis, F.I. Ed. IV 1995
15 mg 15000 mg
Magnesium stearat, F.I. Ed. IV 1995
3 mg 3000 mg
Talcum, F.I. Ed.IV 1995 6 mg 6000 mg
III.5 ALASAN PEMILIHAN BAHAN1. Amylum manihot
Alasan :
Khasiat :
2. PVP
Alasan :
Khasiat :
3. avicel
Alasan :
Khasiat :
4. Amylum maydis
Alasan :
Khasiat :
5. Magnesium stearat,
Alasan :
Khasiat :
6. Talkum
Alasan :
Khasiat :
| Aluminium hidroksida suspensi 7
III.6 CARA KERJA
1. Siapkan kondisi ruang produksi pada grey area/kelas III. Syarat :
jumlah cemaran partikel/m3 » 0,5 µm, maksimal sebanyak 3,5 juta,
cemaran partikel/m3 » 5 µm sebanyak 20 ribu, jumlah cemaran
mikroba/m3 maksimal 500, efisiensi saringan 95%, pertukaran udara>
30 kali/jam, humidif 55% pada 70 0F (21,1 0C)
2. Siapkan peralatan. Alat sudah dibersihkan dengan aqua typol 0,5%,
etanol 75% dan terakhir aqua kembali. Beri label “telah dibersihkan”.
Set peralatan sesuai dengan master formula untuk produk yang akan
diproduksi. Beri label “siap digunakan”.
3. Karyawan harus sehat dan tidak berpenyakit menular. Diruang ganti
pakaian, karyawan harus melepas sepatu, mencuci tangan dengan
menggunakan cairan antiseptic khusus, keringkan, lalu ganti pakaian
rumah dengan pakaian khusus produksi, kenakan tutup kepala, sarung
tangan dan serta sepatu khusus. Karyawan masuk ke ruang produksi
melalui airlock khusus karyawan yang telah dilengkapi air shower. Hal
ini untuk mencegah perpindahan mikroba dari luar ke ruang produksi.
Masuk ke ruang produksi, sebelah ujung tidak boleh dalam keadaan
terbuka untuk mencegah aliran udara luar masuk ke ruang produksi
4. Botol dan tutup botol dicuci dengan Na pyrophospat 0.5% dengan
mesin cuci otomatis. Cuci dan bilas dengan aqua demineralisata
keringkan dengan tunnel dryer suhu 600C selama 2 jam. Dinginkan
| Aluminium hidroksida suspensi 8
selama satu jam dalam suhu kamar, bawa ke ruang produksi melalui
air lock khusus bahan kemasan primer.
5. Bahan baku diambil dari gudang bahan baku. Kirim ke ruang
penimbangan kelas III mellalui airlock. Timbang sesuai dengan master
formula. Cek oleh kepala regu dan kepala unit. Setelah OK kirim ke
ruang produksi melalui air lock khusus bahan baku
6. Bahan pengemas sekunder diambil dari gudang bahan kemas, desuai
dengan master formula / CPB produk yang akan diproduksi. Kirim ke
ruang packing sekunder (black area). Cetak nomor batch dan tanggal
expired date sesuai master formula. Cek oleh kepala regu dan kepala
unit. Kalau sudah OK baru siap untuk dipakai mengemas produk
7. Semua bahan baku dan bahan pengemas yang diambil dari gudang
penyimpanan masing-masing telah mengalami quality control terlebih
dahulu pada masa karantina. Bahan yang dipakai adalah yang telah
lulus quality control. Bila tidak memenuhi spesifikasi standar, maka
bahan harus direject, dimusnahakan langsung atau dirusak terlebih
dahulu.
8. Ruang Produksi
Prosedur pembuatan1. Granulasi (Cara granulasi basah)
a. Penimbangan bahan dan persiapan alat yang digunakan.b. Pembuatan zat pengikat c. Dilakukan pencampuran bahan berkhasiat dan bahan pengisi dalam mesin super mixer
selama 30 menit. Setelah itu, lakukan granulasi dengan menambahkan bahan pengikat (A) ke dalam mesin super mixer tersebut.
d. Penambahan bahan pengikat dilakukan sedikit demi sedikit sampai terjadi massa granul yang baik.
e. Ayak dengan oscillating granulator dengan ayakan mesh 16, sambil di tampung di dalam tong plastik bersih.
f. Dilakukan pengeringan dengan FBD dengan suhu 60oC selama 15 menit.g. Granul kering yang diperoleh, diayak dengan ayakan mesh 16.h. Dilakukan In Process Control :
- Berat granulat kering- Kadar air- Berat granulat kering
i. Dilakukan pencampuran dengan pengembang luar, pelincir, dan penghancur luar dalam mesin mixer V selama 10 menit.
2. Pencetakan tablet
| Aluminium hidroksida suspensi 9
a. Pencetakan diatur dengan berat tablet lebih kurang 300 mg, dan kekerasan tablet diatur antara 4 – 6 kg.
b. In Process Control :Friability : tidak lebih dari 0,8%, dilakukan pada awal, pertengahan dan akhir proses pencetakan.
Keseragaman sediaan : memenuhi syarat keseragaman sediaan sesuai F.I. IV, 1995.
Bobot rata-rata tablet, kekerasan : dilakukan setiap 15 menit pada proses pencetakan.
3. Pengemasan tablet
a.Tablet disortirb.Tablet yang telah disortir dimasukkan ke dalam mesin hitung tablet.c.Mesin diatur sedemikian rupa sehingga satu kemasan plastik terdapat 1000 tablet.d.Kemasan plastik yang berisi 1000 tablet di seal dengan menggunakan mesin seal.e.Kemasan plastik yang telah di seal dengan baik kemudian ditempel etiket lalu
dimasukkan ke dalam pot plastik yang telah lengkap penandaannya.f. In Process Control :
- Tidak boleh ada bahan kemasan lain dan produk lain pada jalur pengemasan.- Periksa kebenaran bahan kemasan, No. Batch dan kesesuaian produk dengan
kemasan.- Periksa keadaan seal dan keadaan pot plastik.- Periksa Kesesuian hasil akhir jumlah obat jadi dengan hasil teoritis.
9. Evaluasi Sediaan
10. Apabila produk sudah lulus QC, krim dimasukkan ke dalam botol
serta dilabel.
11. Tiap 15 menit selama proses pengisian operator akan melakukan
IPC: (1)keseragaman volum dengan cara membandingkan dua botol
produk pengisian dengan botol standar kalibrasi, (2)kekencangan
tutup botol secara manual, (3) kelengkapan register, batch dan expired
date.
12. Setelah pengisian, produk yang telah disusun pada rak khusus
dikarantina, beri label “quarantine”, lakukan IPC: (1)uji volume
terpindahkan, (2)stabilitas sediaan, (3)pengambilan produk untuk
retain sample.
13. Bila lulus uji produk tersebut dikirim ke packing sekunder botol,
brosur dan sendok teh yang dimasukkan ke inner botol, lalu masukkan
ke outer box, beri nomor batch register pada outer box. Cek akhir.
| Aluminium hidroksida suspensi 10
14. Kirim ke gudang produk jadi, lakukan serah terima dari bagian
produksi ke bagian logistic
3.7 EVALUASI SEDIAAN
a. Pemerian Bentuk : tablet bulat pipih, kedua permukaan agak cembung, berwarna kuning
muda , yang kedua permukaannya dilapisi oleh garis tengahUkuran : Diameter : 8 mm
Tebal : 3 mm
Rasa : Pahit dan Kadar : 98,5 % - 101,5 %
b. Batas zat berkhasiatTidak kurang dari 98,5 % dan tidak lebih dari 101,5 % dari jumlah yang tertera pada etiket ( British Formularium 2000 hal 28-2)
c. DisolusiQ Tidak kurang dari 80% selama 30 menit. Mengikuti persyaratan uji disolusi sesuai dengan F.I. Ed. IV hal. 697
d. Keseragaman KandunganMengikuti persyaratan Keseragaman kandungan seperti yang tertera pada F.I. Ed. IV 1995 hal. 697
e. Penetapan kadarTidak kurang dari 98,5% dan tidak lebih dari 101,5 % dari jumlah yang tertera di etiket.
Mengikuti British Formularium 2000 hal 28-20
| Aluminium hidroksida suspensi 11
IV. FORMULIR REGISTRASI
Nama Obat : B_zol® Cream
Bentuk Sediaan : Krim
Kelas Terapi : anti jamur
Tunggal Kombinasi
JENIS KEMASAN : Botol
UNIT
Jenis kemasan lain yang terdaftar
| Aluminium hidroksida suspensi 12
X
B O T O L
NOMOR IZIN EDAR
Nama Industri Farmasi/ : JAYA LABORATORIES
PBF Pendaftar
Alamat : Jalan Tunggang No. 01 Padang
Alamat Surat-menyurat : Jalan Tunggang No. 01 Padang
Nama Industri Farmasi Luar
Negeri/ : --
Nama Industri Farmasi (khusus untuk penerima kontrak)
: --
Padang, 10 Januari 201 Penanggung Jawab
(SHEILA EVICKA NOVRI, S.Farm. Apt) SIK : 09/SIK-010/200
CAS Nomor Nama (INN) Jumlah
(%)
Tipe
Bifonazol 1 % Zat aktif
67762-27-0 dan 8005-
44-5
Cetystearil
alcohol
7 %
9005-00-9 Cremophor A-6 1,5 % Emulsifier
9005-00-9 Cremophor A-25 1,5 % Emulsifier
8002-74-2 Parafin cair 12 %
99-76-3 Metil paraben 0.2 %
7732-18-5 Air 68,8 %
| Aluminium hidroksida suspensi 13
57-55-6 Propilenglikol 8 %
Cara pemberian obat : topikal
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat dan terlindung
cahaya
Pendaftaran ke : Badan POM Jakarta
Catatan:
CAS No : Chemistry Abstract Service
Gunakan nama INN-Inggris yang tersedia
Nama Obat :
B_zol® Cream
Nama Industri Farmasi :
JAYA LABORATORIES
Formulir B2
Informasi Produk
| Aluminium hidroksida suspensi 14
1. Nama Obat Jadi : B_ZOL® CREAM
2. Bentuk Sediaan : KRIM
3. Golongan Obat : OBAT BEBAS TERBATAS
4. Cara Pemakaian : TOPIKAL
5. Pemerian :
5.1 Zat Aktif
a. BIFONAZOL
Berat
molekul
: 310.39
Rumus
molekul
: C22H18N2
Kelarutan : Larut dalam diklorometan dan methanol,sukar larut
dalam dietil eter,dan praktis tidak larut dalam air
Organoleptis : Serbuk putih sedikit kuning,tidak berbau,tidak berasa
Kadar : Ketika kering, bifonazol mengandung tidak kurang dari
98.5% C22H18N2
IUPAC : 1-[(RS)-(Biphenyl-4-yl)phenylmethyl]-1H-
imidazole[60628-96-8]
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat dan terlindung dari cahaya
matahari
Titik lebur : 1470 – 1510C
Khasiat : Anti jamur
5.2 ZAT TAMBAHAN
CETOSTEARIL ALKOHOL
Sinonim : Cetearyl alcohol; Crodacol CS90; Lanette O; Tego Alkanol
| Aluminium hidroksida suspensi 15
1618; Tego Alkanol 6855.
Deskripsi : Cetostearil alkohol merupakan campuran dari alifatik
alcohol padat yang berisi setearil alkohol dan cetil
alkohol. Kombinasinya bervariasi, tetapi biasanya antara
50-70% stearil alkohol dan 20-30% setil alkohol dengan
batas spesifikasi dalam farmakope.
Organoleptis : Cetostearyl alcohol biasanya berwarna putih atau krim
berwarna atau serpihan hampir putih atau granul.
Memiliki bau khas yang manis. pada pemanasan
cetostearil alkohol melebur menjadi cairan jernih, tidak
berwarna atau kuning pucat bebas zat yang tersuspensi.
Kelarutan : Larut dalam etanol (95%), eter dan minyak, praktis tidak
larut dalam air.
Titik Lebur : 49–56oC atau 48–55oC
Inkompatibilit
as
: Dengan zat pengoksidasi kuat dan garam logam.
POLISORBAT 60/ TWEEN 60
Sinonim : Tween 60 / Polisorbat 60, Polyoxyethylene 20 sorbitan
Monostearate.
Rumus
Kimia
: C64H126O26
Organoleptis : Cairan seperti minyak atau semi gel, kuning hingga jingga,
berbau khas lemah
Kadar bahan
aktif
Tween 60
: campuran asam stearat dan palmitat dari sorbitol dan
anhidratnya berkopolimerisasi dengan lebih kurang 20
molekul etilen oksida untuk tiap molekul sorbitol dan
anhidra sorbitol.
Kelarutan : Larut dalam air, dalam etil asetat dan dalam toluene; tidak
larut dalam minyak mineral dan dalam minyak nabati
| Aluminium hidroksida suspensi 16
Penyimpana
n
: Dalam wadah tertutup rapat
Khasiat : Emulgator
Stabilitas : Tween stabil terhadap elektrolit, asam lemah, basa lemah.
Terjadi saponifikasi bila bereaksi dengan asam dan basa
kuat. Tween termasuk zat yang higroskopis sehingga
diharuskan untuk memeriksa kadar air jika akan digunakan
dan dikeringkan bila dibutuhkan. Juga pada umumnya
dengan surfaktan golongan polioksietilen bila disimpan
dalam waktu yang cukup lama dapat mengubah bentuk
peroksidnya. Tween 60 harus disimpan pada wadah
tertutup rapat, jauh dari cahaya matahari, pada tempat
yang kering.
OTT : Perubahan warna karena beberapa substan antara lain:
fenol, tannin, tar. Aktivitas antimikroba dari golongan
paraben dapat menurunkan fungsi tween
SETIL ALCOHOL
Pemerian : Granul putih, bau khas,
Kelarutan : larut dalam etanol (95%) dan eter, kelarutan
meningkat dengan meningkatnya suhu, praktis tidak
larut dalam air
Bobot jenis : ≈0,81 g/cm3 at 500C
Stabilitas
penyimpan
an
Inkompatibilita
s
:
:
:
- Stabil dengan adnya asam, alkali, cahaya dan air
- Baik di simpan dalam wadah tertutup rapat dan
dalam tempat kering
Tidak bercampur dengan zat pengoksidasi kuat
PARAFFIN
| Aluminium hidroksida suspensi 17
Pemerian : Cairan kental, transparan tidak berfloresensi
Warna : tidak berwarna
Bau : hamper tidak berbau
Rasa : hamper tidak mempunyai rasa
Kelarutan : larut dalam kloroform, eter, volatile oil, sukar larut dalam
methanol, praktis tidak larut dalam aseton, etanol 95% P, dan
air. Paraffin dapat bercampur dengan banyak wax yang
melelehkan dan dingin.
Bobot
jenis
: 0,84 – 0,89 g/cm3
Titik lebur : 96 – 105oC
Stabilitas : paraffin disimpan pada suhu tidak lebih 40oC, walau berulang
kali mencair dan mengental berubah fisik
PROPILEN GLIKOL
Pemerian : Cairan kental, jernih tidak berwarna; rasa khas; praktis
tidak berbau; menyerap air pada udara lembab
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan aseton, dan
dengan kloroform larut dalam eter dan dalam beberapa
minyak esensial; tetapi tidak dapat bercampur dengan
minyak lemak
Titik leleh : 990C
Titik didih : 1850-1890
Bobot jenis : antara 1,035 dan 1,037
Penyimpanan : Disimpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari
cahaya , sejuk dan kering
Khasiat : Bersifat antimikroba, desinfektan, pelembab, plastisazer,
pelarut, stabilitas untuk vitamin.
Inkompatibilit
as
: Inkompatibel dengan reagen pengoksidasi seperti
potassium permangan
Stabilitas stabil pada suhu dingin dan tempat tertutup
| Aluminium hidroksida suspensi 18
-Higroskopis, harus di simpan dalam ruangan
terlindung dari cahaya, di simpan dalam tempat
dingin, tertutup dan kering
Pada suhu yang tinggi akan teroksidasi menjadi
propionaldehid asam laktat, asam piruvat& asam
asetat.
METIL PARABEN
Pemerian : Serbuk hablur halus putih, tidak mempunyai rasa, hampir
tidak berbau
Kelarutan : Larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air
mendidih, dalam 25 bagian etanol (95 %) P, dan dalam 3
bagian aseton P ; mudah larut dalam eter P, dan dalam
alkali hidroksida.
Titik Lebur : 1250C sampai 1280C
Pka/pkb : 8,4
: 1,352 gr/cm3 atau 1,352 gr/ml
Stabilitas : Lebih mudah terurai dengan adanya udara dari luar
PURIFIED WATER
Rumus
molekul
: H2O
Massa molar : 18.02 g/mol
Titik Leleh : 0 C (273.15 K) (32 ºF)
Titik didih : 100 C (373.15 K) (212ºF)
Titik Beku : 00 C pada 1 atm
| Aluminium hidroksida suspensi 19
Organoleptis : Tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau
Khasiat : pelarut
Stabilitas : Stabil dalam semua bentuk fase.
Penyimpanan : Menjaga agar air tidak terkontaminasi. Simpan aquadest
pada
wadah yang baik
Inkompatibilit
as
: Air dapat bereaksi dengan obat dan bahan tambahan
lainnya yang mengakibatkan timibulnya hidrolisis.
Aquadest juga dapat bereaksi dengan garam anhidrat
membentuk variasi hidrat
6 Formula, Spesifikasi dan Metoda Pengujian
Komposisi :Tiap 5 gram krim mengandung:
Nama (INN) Jumlah (%)
Bifonazol 1 %
Cetystearil alcohol 7 %
Cremophor A-6 1,5 %
Cremophor A-25 1,5 %
Parafin cair 12 %
Metil paraben 0.2 %
Air 68,8 %
Propilenglikol 8 %
Cara kerja:
1. Siapkan kondisi ruang produksi pada grey area/kelas III. Syarat :
jumlah cemaran partikel/m3 » 0,5 µm, maksimal sebanyak 3,5 juta,
| Aluminium hidroksida suspensi 20
cemaran partikel/m3 » 5 µm sebanyak 20 ribu, jumlah cemaran
mikroba/m3 maksimal 500, efisiensi saringan 95%, pertukaran udara>
30 kali/jam, humidif 55% pada 70 0F (21,1 0C)
2. Siapkan peralatan. Alat sudah dibersihkan dengan aqua typol 0,5%,
etanol 75% dan terakhir aqua kembali. Beri label “telah dibersihkan”.
Set peralatan sesuai dengan master formula untuk produk yang akan
diproduksi. Beri label “siap digunakan”.
3. Karyawan harus sehat dan tidak berpenyakit menular. Diruang ganti
pakaian, karyawan harus melepas sepatu, mencuci tangan dengan
menggunakan cairan antiseptic khusus, keringkan, lalu ganti pakaian
rumah dengan pakaian khusus produksi, kenakan tutup kepala,
sarung tangan dan serta sepatu khusus. Karyawan masuk ke ruang
produksi melalui airlock khusus karyawan yang telah dilengkapi air
shower. Hal ini untuk mencegah perpindahan mikroba dari luar ke
ruang produksi. Masuk ke ruang produksi, sebelah ujung tidak boleh
dalam keadaan terbuka untuk mencegah aliran udara luar masuk ke
ruang produksi
4. Botol dan tutup botol dicuci dengan Na pyrophospat 0.5% dengan
mesin cuci otomatis. Cuci dan bilas dengan aqua demineralisata
keringkan dengan tunnel dryer suhu 600C selama 2 jam. Dinginkan
selama satu jam dalam suhu kamar, bawa ke ruang produksi melalui
air lock khusus bahan kemasan primer.
5. Bahan baku diambil dari gudang bahan baku. Kirim ke ruang
penimbangan kelas III mellalui airlock. Timbang sesuai dengan master
formula. Cek oleh kepala regu dan kepala unit. Setelah OK kirim ke
ruang produksi melalui air lock khusus bahan baku
6. Bahan pengemas sekunder diambil dari gudang bahan kemas, desuai
dengan master formula / CPB produk yang akan diproduksi. Kirim ke
ruang packing sekunder (black area). Cetak nomor batch dan tanggal
expired date sesuai master formula. Cek oleh kepala regu dan kepala
| Aluminium hidroksida suspensi 21
unit. Kalau sudah OK baru siap untuk dipakai mengemas produk
7. Semua bahan baku dan bahan pengemas yang diambil dari gudang
penyimpanan masing-masing telah mengalami quality control terlebih
dahulu pada masa karantina. Bahan yang dipakai adalah yang telah
lulus quality control. Bila tidak memenuhi spesifikasi standar, maka
bahan harus direject, dimusnahakan langsung atau dirusak terlebih
dahulu.
8. Ruang Produksi
a. Cetylstearyl alkohol, Cremophor A-6, Cremophor A-25, Parafin
cair, dan Paraben dimasukkan ke mixing tank I aduk 100 rpm
selama 10 ment alirkan ke tank pemanas melalui vakum pada
suhu 800C (Mixture I).
b. Pada mixing tank II, dimasukkan profilen glycol ditambahkan
dengan bifonazole sampai bifonazole terlarut .(Mixture II)
c. Panaskan mixture II pada suhu 800C dalam tank pemanas.
d. Panaskan air pada suhu 800C.
e. Campurkan mixture I dan air (setelah proses pemanasan)
sampai tercampur merata(Mixture III)
f. Campurkan Mixture II dan III dalam mixing tank hingga dingin
(suhu ruangan)
g. Krim dialirkan ke storage tank melalui vakum, beri label
“quarantine” untuk dilakukan IPC oleh QC.
9. Evaluasi Sediaan
10. Apabila produk sudah lulus QC, Krim dimasukkan ke dalam botol
serta dilabel.
11. Tiap 15 menit selama proses pengisian operator akan
melakukan IPC: (1)keseragaman volum dengan cara membandingkan
dua botol produk pengisian dengan botol standar kalibrasi,
| Aluminium hidroksida suspensi 22
(2)kekencangan tutup botol secara manual, (3) kelengkapan register,
batch dan expired date.
12. Setelah pengisian, produk yang telah disusun pada rak khusus
dikarantina, beri label “quarantine”, lakukan IPC: (1)uji volume
terpindahkan, (2)stabilitas sediaan, (3)pengambilan produk untuk
retain sample.
13. Bila lulus uji produk tersebut dikirim ke packing sekunder botol,
brosur dan sendok teh yang dimasukkan ke inner botol, lalu
masukkan ke outer box, beri nomor batch register pada outer box.
Cek akhir.
14. Kirim ke gudang produk jadi, lakukan serah terima dari bagian
produksi ke bagian logistic
7 Cara kerja Obat
B_zol® mengandung bifonazol yang dapat membantu mengobati
masalah kulit berkaitan dengan penyakit akibat aktivitas berlebihan
dari jamur/ anti jamur
8 Indikasi
B_zol® cream diindikasikan untuk mikosis, Infeksi jamur topical
seperti tinea pedis, infeksi superfisial.
9 Kontra indikasi
Pasien dengan hipersensitivitas terhadap golongan azol dan
derivatnya.
10Efek samping
Gatal, burning
11Interaksi dengan obat :
Belum diperoleh data mengenai interaksi obat
12Perhatian
B_zol® harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan
| Aluminium hidroksida suspensi 23
gangguan hati atau fungsi ginjal dan selama kehamilan atau menyusui.
13Posologi
Pemberian : topikal
Sebagai topikal krim 1% : oleskan sekali sehari selama 2-4 minggu.
Mungkin berlaku untuk waktu yang lebih lama untuk infeksi kuku
14Cara penyimpanan dan batas kadaluarsa
Wadah tertutup rapat dan terlindung dari cahaya
Batas kadaluarsa 4 tahun
| Aluminium hidroksida suspensi 24
Nama obat :
B_zol® Cream
Nama Industri Farmasi :
JAYA LABORATORIES
FORMULIR B2
Cara Pemberian Nomor Bets
CARA PENOMORAN NO.REGISTRASI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1o 11 12 13 14 15
Keterangan :
Kotak no 1 membedakan nama obat jadi
D : Nama Dagang
G : Nama Generik
Kotak No 2 menggolongkan golongan obat
N : Golongan obat narkotik
P : Golongan obat Psikotropika
T : Golongan obat Bebas terbatas
B : Golongan obat bebas
K : Golongan obat keras
Kotak nomor 3 membedakan jenis produksi
I : Obat jadi Impor
E : Obat jadi untuk keperluan ekspor
L : Obat jadi produksi dalam negeri/lokal
X : Obat jadi untuk keperluan khusus
Kotak nomor 4 dan 5 membedakan priode pendaftaran obat jadi
72 : Obat jadi yang telah di setujui pendaftarannya pada priode 1972-
1974, dan seterusnya.
| Aluminium hidroksida suspensi 25
Kotak nomor 6,7 dan 8 menujukkan nomor urut pabrik.
Kotak no 9,10, dan 11 menunjukkan nomor urut obat jadi yang disetujui
untuk masing-masing pabrik
Kotak no 12 dan 13 menunjukkan kekuatan sediaan obat jadi. Macam
sediaan yang ada yaitu :
12 : Tablet isap
37 : Sirup
24 : bedak/talk
62 : Inhalasi
33 : Suspensi
30 : Salep
29 : krim
10 : Tablet
01 : Kapsul
46 : Collyria
36 : Drops
Kotak nomor 14 menunjukkan kekuatan sediaan obat jadi
A : Menunjukkan kekuatan obat yang pertama di setujui
B : Menunjukkan kekuatan obat yang kedua di setujui
C : Menunjukkan kekuatan obat yang ketiga di setujui
Kotak nomor 15 menunjukkan kemasan yang berbeda untuk tiap nama,
kekuatan dan bentuk sediaan obat jadi.
“1” : Menunjukkan kemasan yang pertama
“2” : Menunjukkan beda kemasan yang pertama
“3” : Menunjukkan beda kemasan.
| Aluminium hidroksida suspensi 26
Nama obat:
B_zol® Cream
Nam Industri Farmasi :
JAYA LABORATORIES
FORMULIR B4
Informasi Harga
INFORMASI HARGA :
Kelas Terapi : Anti jamur
Nama Industri
Farmasi
: Jaya Laboratories
Nama Obat : B_zol ®
Bentuk Sediaan : Krim
Zat Aktif : Bifonazol
Kekuatan : Bifonazol 1 %
Kemasan : Tube (5 gram)
HNA : Rp 11.100/ tube
| Aluminium hidroksida suspensi 27
Nama Obat :
B_zol® Cream
Nama Industri Farmasi :
JAYA LABORATORIES
FORMULIR C1
Dokumen Mutu dan Teknologi
1. ZAT AKTIF
BIFONAZOL
Berat
molekul
: 310.39
Rumus
molekul
: C22H18N2
Kelarutan : Larut dalam diklorometan dan methanol,sukar larut dalam
dietil eter,dan praktis tidak larut dalam air
Organolepti
s
: Serbuk putih sedikit kuning,tidak berbau,tidak berasa
Kadar : Ketika kering, bifonazol mengandung tidak kurang dari
98.5% C22H18N2
IUPAC : 1-[(RS)-(Biphenyl-4-yl)phenylmethyl]-1H-imidazole[60628-
96-8]
Penyimpan
an
: Dalam wadah tertutup rapat dan terlindung dari cahaya
matahari
Titik lebur : 1470 – 1510C
Khasiat : Anti jamur
| Aluminium hidroksida suspensi 28
2. Obat
2.1 Formula
Nama (INN) Jumlah (%)
Bifonazol 1 %
Cetystearil alcohol 7 %
Cremophor A-6 1,5 %
Cremophor A-25 1,5 %
Parafin cair 12 %
Metil paraben 0.2 %
Air 68,8 %
Propilenglikol 8 %
2.2 Prosedur pembuatan
2.2.1 Proses produksi
2.2.2 Pengiriman barang ke gudang
Obat jadi yang telah diluluskan QC selanjutnya dikirim ke gudang
obat jadi.
2.3 Spesifikasi Zat Tambahan
CETOSTEARIL ALKOHOL
Sinonim : Cetearyl alcohol; Crodacol CS90; Lanette O; Tego Alkanol 1618;
Tego Alkanol 6855.
Deskripsi : Cetostearil alkohol merupakan campuran dari alifatik
alcohol padat yang berisi setearil alkohol dan cetil
| Aluminium hidroksida suspensi 29
alkohol. Kombinasinya bervariasi, tetapi biasanya antara
50-70% stearil alkohol dan 20-30% setil alkohol dengan
batas spesifikasi dalam farmakope.
Organoleptis : Cetostearyl alcohol biasanya berwarna putih atau krim
berwarna atau serpihan hampir putih atau granul.
Memiliki bau khas yang manis. pada pemanasan
cetostearil alkohol melebur menjadi cairan jernih, tidak
berwarna atau kuning pucat bebas zat yang tersuspensi.
Kelarutan : Larut dalam etanol (95%), eter dan minyak, praktis tidak
larut dalam air.
Titik Lebur : 49–56oC atau 48–55oC
Inkompatibilit
as
: Dengan zat pengoksidasi kuat dan garam logam.
POLISORBAT 60/ TWEEN 60
Sinonim : Tween 60 / Polisorbat 60, Polyoxyethylene 20 sorbitan
Monostearate.
Rumus
Kimia
: C64H126O26
Organoleptis : Cairan seperti minyak atau semi gel, kuning hingga jingga,
berbau khas lemah
Kadar bahan
aktif
Tween 60
: campuran asam stearat dan palmitat dari sorbitol dan
anhidratnya berkopolimerisasi dengan lebih kurang 20
molekul etilen oksida untuk tiap molekul sorbitol dan
anhidra sorbitol.
Kelarutan : Larut dalam air, dalam etil asetat dan dalam toluene; tidak
larut dalam minyak mineral dan dalam minyak nabati
Penyimpana
n
: Dalam wadah tertutup rapat
Khasiat : Emulgator
| Aluminium hidroksida suspensi 30
Stabilitas : Tween stabil terhadap elektrolit, asam lemah, basa lemah.
Terjadi saponifikasi bila bereaksi dengan asam dan basa
kuat. Tween termasuk zat yang higroskopis sehingga
diharuskan untuk memeriksa kadar air jika akan digunakan
dan dikeringkan bila dibutuhkan. Juga pada umumnya
dengan surfaktan golongan polioksietilen bila disimpan
dalam waktu yang cukup lama dapat mengubah bentuk
peroksidnya. Tween 60 harus disimpan pada wadah
tertutup rapat, jauh dari cahaya matahari, pada tempat
yang kering.
OTT : Perubahan warna karena beberapa substan antara lain:
fenol, tannin, tar. Aktivitas antimikroba dari golongan
paraben dapat menurunkan fungsi tween
SETIL ALCOHOL
Pemerian : Granul putih, bau khas,
Kelarutan : larut dalam etanol (95%) dan eter, kelarutan
meningkat dengan meningkatnya suhu, praktis tidak
larut dalam air
Bobot jenis : ≈0,81 g/cm3 at 500C
Stabilitas
penyimpan
an
Inkompatibilita
s
:
:
:
- Stabil dengan adnya asam, alkali, cahaya dan air
- Baik di simpan dalam wadah tertutup rapat dan
dalam tempat kering
Tidak bercampur dengan zat pengoksidasi kuat
PARAFFIN
Pemerian : Cairan kental, transparan tidak berfloresensi
Warna : tidak berwarna
Bau : hamper tidak berbau
| Aluminium hidroksida suspensi 31
Rasa : hamper tidak mempunyai rasa
Kelarutan : larut dalam kloroform, eter, volatile oil, sukar larut dalam
methanol, praktis tidak larut dalam aseton, etanol 95% P, dan
air. Paraffin dapat bercampur dengan banyak wax yang
melelehkan dan dingin.
Bobot
jenis
: 0,84 – 0,89 g/cm3
Titik lebur : 96 – 105oC
Stabilitas : paraffin disimpan pada suhu tidak lebih 40oC, walau berulang
kali mencair dan mengental berubah fisik
PROPILEN GLIKOL
Pemerian : Cairan kental, jernih tidak berwarna; rasa khas; praktis
tidak berbau; menyerap air pada udara lembab
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan aseton, dan
dengan kloroform larut dalam eter dan dalam beberapa
minyak esensial; tetapi tidak dapat bercampur dengan
minyak lemak
Titik leleh : 990C
Titik didih : 1850-1890
Bobot jenis : antara 1,035 dan 1,037
Penyimpanan : Disimpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari
cahaya , sejuk dan kering
Khasiat : Bersifat antimikroba, desinfektan, pelembab, plastisazer,
pelarut, stabilitas untuk vitamin.
Inkompatibilit
as
: Inkompatibel dengan reagen pengoksidasi seperti
potassium permangan
Stabilitas stabil pada suhu dingin dan tempat tertutup
-Higroskopis, harus di simpan dalam ruangan
terlindung dari cahaya, di simpan dalam tempat
dingin, tertutup dan kering
| Aluminium hidroksida suspensi 32
Pada suhu yang tinggi akan teroksidasi menjadi
propionaldehid asam laktat, asam piruvat& asam
asetat.
METIL PARABEN
Pemerian : Serbuk hablur halus putih, tidak mempunyai rasa, hampir
tidak berbau
Kelarutan : Larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air
mendidih, dalam 25 bagian etanol (95 %) P, dan dalam 3
bagian aseton P ; mudah larut dalam eter P, dan dalam
alkali hidroksida.
Titik Lebur : 1250C sampai 1280C
Pka/pkb : 8,4
: 1,352 gr/cm3 atau 1,352 gr/ml
Stabilitas : Lebih mudah terurai dengan adanya udara dari luar
PURIFIED WATER
Rumus
molekul
: H2O
Massa molar : 18.02 g/mol
Titik Leleh : 0 C (273.15 K) (32 ºF)
Titik didih : 100 C (373.15 K) (212ºF)
Titik Beku : 00 C pada 1 atm
Organoleptis : Tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau
Khasiat : pelarut
Stabilitas : Stabil dalam semua bentuk fase.
| Aluminium hidroksida suspensi 33
Penyimpanan : Menjaga agar air tidak terkontaminasi. Simpan aquadest
pada
wadah yang baik
Inkompatibilit
as
: Air dapat bereaksi dengan obat dan bahan tambahan
lainnya yang mengakibatkan timibulnya hidrolisis.
Aquadest juga dapat bereaksi dengan garam anhidrat
membentuk variasi hidrat
Nama Obat
B_zol® Cream
Nama Industri Farmasi :
JAYA LABORATORIES
FORMULIR C2
Dokumen Uji Preklinik
Mencakup :
| Aluminium hidroksida suspensi 34
1. Farmakologi
2. Toksikologi
3. Uji mikrobiologi
4. Kesimpulan
5. Daftar Pustaka
B_ZOL® KRIM
1. Farmakinetik
2. Interaksi Obat
Belum terdapat data terkait interaksi obat dengan bifonazol.
3. Efek Samping
Gatal , pusing
4. Kontraindikasi
Hipersensitif
| Aluminium hidroksida suspensi 35