Expectancy violations theory

3
EXPECTANCY VIOLATIONS THEORY Atmi Ahsani Yusron, 0906492000 Expectancy Violations Theory (EVT)Judee Burgoonmenyatakan bahwa orang memiliki ekspektasi mengenai perilaku nonverbal orang lain. SPACE RELATION. Ilmu yang mempelajari tentang penggunaan ruang disebut proxemics. Ilmu ini membahas bagaimana cara seseorang menggunakan ruang dalam percakapan mereka dan juga persepsi orang lain akan penggunaan ruang tersebut. Penggunaan ruang ini dapat mempengaruhi kemampuan dua orang yang sedang berkomunikasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Proxemics dapat mempengaruhi makna dan pesan. Burgoon memulai penelitiannya tentang EVT dari sebuah premis bahwa manusia memiliki dua kebutuhan yang saling berkompetisi: affiliation dan personal space. Personal space ini didefinisikan sebagai sebuah ruang yang tidak terlihat dan dapat berubah-ubah terhadap orang lain. Burgoon dan peneliti EVT lainnya memercayai satu hal, bahwa manusia senantiasa memiliki keinginan untuk dekat dengan orang lain, tetapi juga menginginkan adanya jarak tertentu. Zona Proxemics—Edward T. Hall. Mengkasifikasikan zona proxemic ke dalam empat zona. Intimate distance yang mencakup perilaku yang ada pada jarak antara 0-18inch (46cm). Jenisnya bervariasi mulai dari sentuhan (contohnya berhubungan intim, berada di dalam kereta yang padat, atau berada di dalam lift) hingga mengamati wajah seseorang. Personal Distance mencakup perilaku yang ada pada jarak antara 18inch (46cm) sampai 4kaki (1,2m). Perilaku pada personal distance mulai dari bergandengan tangan sampai menjaga jarak dengan seseorang sejauh panjang lengan. Personal distance adalah jarak yang paling sering digunakan untuk keluarga dan teman- teman. Pada jarak ini, volume suara yang digunakan biasanya sedang, panas tubuh dapat dirasakan, aroma napas dan tubuh dapat tercium. Social Space memiliki range proxemics antara 4-12kaki (1,2-3,6m). Walaupun jarak ini terbilang cukup jauh, tetapi Hall menyatakan bahwa kit amasih dapat melihat tekstur rambut dan kulit pada fase dekat dari kategori ini. Public Space melampaui 12kaki (3,7m) dan selebihnya. Dalam jarak terdekat biasanya digunakan untuk diskusi formal, kuliah dengan jumlah mahasiswa yang banyak, dan juga para aktor yang sedang berakting. o Territoriality. Merupakan salah satu elemen tambahan dari jarak personal yang tidak kalah pentingnya. Territoriality berarti kepemilikan seseorang terhadap suatu area atau benda. Terdiri dari tiga jenis teritorial: Primary Territories merupakan wilayah eksklusif seseorang. Misalnya kamar tidur dan laptop. Secondary Territories menunjukkan hubungan personal seseorang dengan suatu wilayah atau benda. Wilayah ini sifatnya tidak

Transcript of Expectancy violations theory

Page 1: Expectancy violations theory

EXPECTANCY VIOLATIONS THEORYAtmi Ahsani Yusron, 0906492000

Expectancy Violations Theory (EVT)Judee Burgoonmenyatakan bahwa orang memiliki ekspektasi mengenai perilaku nonverbal orang lain.SPACE RELATION.

Ilmu yang mempelajari tentang penggunaan ruang disebut proxemics. Ilmu ini membahas bagaimana cara seseorang menggunakan ruang dalam percakapan mereka dan juga persepsi orang lain akan penggunaan ruang tersebut. Penggunaan ruang ini dapat mempengaruhi kemampuan dua orang yang sedang berkomunikasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Proxemics dapat mempengaruhi makna dan pesan.

Burgoon memulai penelitiannya tentang EVT dari sebuah premis bahwa manusia memiliki dua kebutuhan yang saling berkompetisi: affiliation dan personal space. Personal space ini didefinisikan sebagai sebuah ruang yang tidak terlihat dan dapat berubah-ubah terhadap orang lain. Burgoon dan peneliti EVT lainnya memercayai satu hal, bahwa manusia senantiasa memiliki keinginan untuk dekat dengan orang lain, tetapi juga menginginkan adanya jarak tertentu. Zona Proxemics—Edward T. Hall. Mengkasifikasikan zona proxemic ke dalam empat zona.

Intimate distance yang mencakup perilaku yang ada pada jarak antara 0-18inch (46cm). Jenisnya bervariasi mulai dari sentuhan (contohnya berhubungan intim, berada di dalam kereta yang padat, atau berada di dalam lift) hingga mengamati wajah seseorang. Personal Distance mencakup perilaku yang ada pada jarak antara 18inch (46cm) sampai 4kaki (1,2m). Perilaku pada personal distance mulai dari bergandengan tangan sampai menjaga jarak dengan seseorang sejauh panjang lengan. Personal distance adalah jarak yang paling sering digunakan untuk keluarga dan teman-teman. Pada jarak ini, volume suara yang digunakan biasanya sedang, panas tubuh dapat dirasakan, aroma napas dan tubuh dapat tercium. Social Space memiliki range proxemics antara 4-12kaki (1,2-3,6m). Walaupun jarak ini terbilang cukup jauh, tetapi Hall menyatakan bahwa kit amasih dapat melihat tekstur rambut dan kulit pada fase dekat dari kategori ini. Public Space melampaui 12kaki (3,7m) dan selebihnya. Dalam jarak terdekat biasanya digunakan untuk diskusi formal, kuliah dengan jumlah mahasiswa yang banyak, dan juga para aktor yang sedang berakting.o Territoriality. Merupakan salah satu elemen tambahan dari jarak personal yang tidak kalah

pentingnya. Territoriality berarti kepemilikan seseorang terhadap suatu area atau benda. Terdiri dari tiga jenis teritorial: Primary Territories merupakan wilayah eksklusif seseorang. Misalnya kamar tidur dan laptop. Secondary Territories menunjukkan hubungan personal seseorang dengan suatu wilayah atau benda. Wilayah ini sifatnya tidak eksklusif, tetapi seseorang dapat merasakan hubungan khusus dengan wilayah itu. Misalnya ruangan dalam warnet. Seseorang yang menggunakan komputer bukanlah pemilik yang sebenarnya, tetapi ketika mereka membayar, maka mereka memilik hak terhadap ruangan itu. Public Territories merupakan wilayah yang dapat digunakan oleh semua orang dan tidak melibatkan seseorang secara personal. Misalnya bioskop, pusat perbelanjaan, angkutan umum. Territoriality biasanya diikuti oleh pencegahan (prevention) dan reaksi (reaction). Artinya, orang mungkin akan berusaha mencegah orang lain untuk memasuki wilayah mereka atau memberikan respons ketika wilayah itu dilanggar.

ASUMSI EVT. Terdapat tiga asumsi utama yang menuntun teori ini: (1) ekspektasi mendorong terjadinya interaksi antarmanusia. Asumsi ini juga ingin menjelaskan bahwa ekspektasi juga mendorong terjadinya interaksi. Ekspektasi dapat diartikan sebagai pemikiran dan perilaku yang diantisipasi dan disetujui dalam percakapan dengan orang lain. Terdapat dua jenis ekspektasi (Burgoon dan Hale, 1988) yaitu ekpektasi prainteraksional yang mencakup semua jenis pengetahuan dan keahlian interaksional yang dimiliki oleh komunikato sebelum ia memasuki sebuah percakapan dan ekspektasi interaksional yang merujuk pada kemampuan seseorang

Page 2: Expectancy violations theory

untuk menjalankan interaksi itu sendiri. (2) dipelajarinya ekpektasi terhadap perilaku manusia. Asumsi ini menjelaskan bahwa seseorang mempelajari ekspektasinya melalui budaya secara luas dan juga melalui individu-individu dalam budaya tersebut. (3) orang membuat prediksi terhadap mengenai perilaku nonverbal.

COMMUNICATOR REWARD VALENCE. Merupakan suatu jumlah dari karakteristik-karakteristik positif dan negatif dari seseorang dan potensi bagi orang itu untuk memberujan reward atau punishment. Maksudnya, perilaku-perilaku manusia dalam berkomunikasi dapat menimbulkan makna yang ambigu dan menimbulkan banyak interpretasi. Jika tindakan yang dilakukan oleh komunikator mendapatkan tingkat reward yang tinggi maka dapat bermakna positif, dan sebaliknya. Menurut EVT, interpretasi terhadap pelanggaran sering kali bergantung pada komunikator serta nilai-nilai yang mereka miliki.

AROUSAL. Adalah keadaan ketika minat dan perhatian seseorang meningkat ketika terjadi penyimpangan. Ketika arousal terjadi, minat atau perhatian seseorang terhadap penyimpangan dan sumber rangsangan akan meningkat dan perhatian terhadap pesan akan berkurang. Seseorang dapat merasakan Cognitive Arousal yaitu kesiagaan atau orientasi terhadap pelanggaran dimana ketika kita merasakan arousal secara kognitif, indera intuitif kita meninfkat. Physical Arousal mencakup perilaku-perilaku yang digunakan komunikator dalam sebuah interaksi seperti misalnya keluar dari keadaan jarak pembicaraan yang tidak nyaman, dsb.

THREAT THRESHOLD. Didefinisikan Burgoon sebagai jarak di mana orang yang berinteraksi mengalami ketidaknyamanan fisik dan fisiologis dengan kehadiran orang lain. Dengan kata lain, ini merupakan toleransi dari pelanggaran jarak. Besar kecilnya ukuran ancaman didasarkan pada bagaimana kita memandang pelaku ancaman.

VIOLATION VALENCE. Merujuk pada penilaian positif atau negatif dari sebuah perilaku yang tidak terduga. Violation Valence lebih menekankan dan berfokus pada penyimpangan yang terjadi. Violation Valence ini melibatkan pemahaman suatu pelanggaran melalui interpretasi dan evaluasi. Para komunikator akan berusaha untuk menginterpretasikan makna dari sebuah pelanggaran dan memutuskan apakah mereka menyukainya atau tidak. Burgoon mengingatkan bahwa tidak semua pelanggaran terjadi dengan jelas, tetapi banyak juga yang ambigu.

KRITIKo SCOPE. Sekilas memang ruang lingkup dari teori ini sangat luas karena menyangkut

komunikasi nonverbal yang jumlahnya sangat banyak. Namun Burgoon telah memiliki batasan karena ia sejak awal menginseptualisasikan satu kategoru dari komunikasi nonverbal ketika ia mengembangkan teori ini: ruang personal.

o TESTABILITY. Secara keseluruhan, EVT merupakan teori yang dapat diuji. Burgoon adalah salah satu dari sedikit teoritikus yang dengan jelas mendefinisikan istilah-istilah yang ia gunakan, dan saat ia memperbaiki teorinya, ia juga mengklarifikasi hal-hal ambigu yang telah ada sebelumnya. Dengan demikian, dia memberi dasar bagi para peneliti untuk dapat terus menarik dan mereplikasi klaim mereka.

o UTILITY. Kepraktisan EVT sungguh jelas. Teori Burgoon ini memberikan saran bagaimana menghasilkan kesan yang positif serta mendiskusikan akibat dari pelanggaran ruang.