evolusi_stele

download evolusi_stele

of 6

Transcript of evolusi_stele

SURABAYA STATE UNIVERSITY

PLANT ANATOMYEVOLUTION OF STELE

Aushia Tanzih Al Haq 083204001

FACULTY OF MATHEMATICS AND SCIENCE DEPARTMENT OF BIOLOGY 2010

PL

2010

stilah stele mengacu pada jaringan yang membentuk prokambium. Terdapat perubahan kompleksitas dan lokasi stele yang menggambarkan adanya proses evolusi, khususnya pada batang. Lokasi stele merepresentasikan adanya keseimbangan antara lokasi sel penyokong dan sel pengangkut. Berikut ini adalah analisis dan penjelasan penulis mengenai perkembangan evolusi stele:

I

Protostele adalah tipe stele paling sederhana. Organisasi sistem berkas pembuluhnya sangat simpel, tidak bercabang, tidak berongga. Protostele terdiri atas xilem padat yang terletak sentral dan dikelilingi oleh floem. Karena bentuknya yang sederhana, didukung fakta bahwa protostele hanya ditemukan pada tumbuhan vaskuler primitif, seperti pada fosil Rhynia, pucuk muda tumbuhan pakupakuan, dan pucuk tumbuhan akuatik, dan akar sebagian besar Angiospermae, penulis memperkirakan bahwa tipe protostele adalah stele yang paling primitif. Tipe protostele ini sendiri terdiri dari beberapa subtipe yang menunjukkan adanya proses menuju evolusi stele itu sendiri (yaitu menuju sifonostele).

2

PLANT ANATOMY 20101. Haplostele, y protoste e y paling dasar, dengan jaringan vas ler yang berbentuk silindris. Tipe haplostele sering dijumpai pada akar. 2. Akt nostele, merupakan protostele yang mulai mengalami variasi, yaitu terbentuk lobus menyerupai bintang (act no) pada penampangnya. Tipe stele ini ditemukan pada batang Psilotum, salah satu paku primitif. 3. Plektostele, yaitu protostele yang xilemnya saling berhubungan seperti lempengan, dikelilingi dan terbenam diantara floem. Plektostele adalah protostele yang paling modern dibandingkan dengan dua tipe sebelumnya, yaitu haplostele dan aktinostele. Hal ini dapat dilihat dari terbentuknya lobus yang sangat ekstrem, hampir membentuk rongga seperti yang kita temui pada sifonostele. Selain itu, plektostele juga dapat ditemukan pada batang berbagai jenis lumut maju (Lycopodiopsida). Haplostele pada rhizome Ps lotum Aktinostele pada batang Plektostele pafa rhizoma Ps lotum L copod um

Plektostele nampaknya kemudian mengalami evolusi lebih lanjut menuju bentuk seperti pipa (s phon) yang mengarah kepada struktur s fonostele. Stele pada tipe ini memiliki rongga di bagian pusat batang, dikelilingi pembuluh vaskuler yang silindris. Rongga pada sifonostele diisi oleh jaringan parenkim yang disebut empulur. Penulis berpendapat bahwa sifonostele lebih modern daripada protostele karena tumbuhan vaskuler tingkat tinggi tentu saja akan memproduksi susunan stele yang lebih kompleks. Hormon yang diproduksi oleh pucuk daun muda akan mempengaruhi perkembangan jaringan sehingga stele menghasilkan ce daun. Adanya celah daun inilah yang lah menyebabkan munculnya berbagai variasi pada sifonostele.

3

PL

2010

Berdasarkan letak xilem dan floemnya, sifonostele dapat dibedakan menjadi: 1)si onostele ekto loik, yang mana xilem terletak di bagian dalam dan dikelilingi oleh floem; 2) si onostele a i loik, yaitu xilem yang dikelilingi oleh dua lingkaran floem, yaitu floem eksternal dan floem internal. Sifonostele ektofloik Sifonostele amfifloik

Figure 1. Sifonostele ektofloik p d Tilia

Figure 2. Sifonostele mflifloik p d b t ngOsmunda

Sifonostele amfifloik ini kemudian mengalami evolusi karena adanya celah daun berurutan yang letaknya saling berurutan, disebut solenostele a li loik. Di sisi lain, karena adanya celah daun juga, sifonostele ektofloik berevolusi menuju solenostele ekto loik.

Figure 3. Solenostele amflifloik

Sifonostele ektofloik, yang memiliki lingkaran floem di luar lingkaran xilem, selanjutnya mengalami perkembangan menuju eustele. Eustele memiliki susunan berkas pengangkut seperti sifonostele ektofloik (yaitu tersusun kolateral), tetapi terpisahpisah akibat adanya jaringan intrafasikuler. Tipe eustele banyak dijumpai pada akar tumbuhan dikotil.Figure 4. Eustele p d b t ng dikotil

Eustele selanjutnya mengalami perkembangan lebih kompleks menuju ataktostele. Berkas pembuluh kolateral terdapat dalam jumlah yang cukup banyak akhirnya tersusun secara menyebar sehingga batas antara korteks dan stele menjadi bias. Stele dengan tipe ini ditemui pada monokotil, seperti jagung dan gandum.Figure 5. At ktostele p d b t ng jagung

4

PL

2010

Sementara itu, di lain pihak, solenostele amfifloik mengalami evolusi menuju diktiostele. Penulis beranggapan demikian mengingar keduanya memiliki berkas pengangkut yang tersusun bikolateral (dua lingkaran floem mengelilingi lingkaran xilem di sisi luar dan dalam). Diktiostele terbentuk akibat adanya beberapa celah daun di daerah nodus. Banyaknya celah daun yang terletak berdekatan menyebabkan berkas pembuluh bikolateral yang tersusun secara kontinyu menjadi terpisah-pisah oleh adanya celah. Stele dengan tipe ini hanya Figure 6. Diktiostele pada batang paku-pakuan ditemukan pada batang paku-pakuan. Berikut ini adalah tipe-tipe stele secara holistik:

Apabila disusun berdasarkan garis evolusinya, maka tipe-tipe stele tersebut dapat digambarkan dalam pohon evolusi berikut:

5

PLANT ANATOMY 2010

References

Fahn, A. 1985. Plant Anatom . New York: Pergamon Press http://www.cliffsnotes.com/study_guide/Primary-Growth-of-Stems.topicArticleId23791,articleId-23676.html http://www.botany.hawaii.edu/faculty/Webb/BOT311/BOT31100/Transition/invasion_landStele.htm http://www.biologie.uni-hamburg.de/b-online/e06/06i.htm#06 http://en.wikivisual.com/index.php/Stele_(biology) http://www.users.muohio.edu/smithhn/natepage.htm

6