evapro
-
Upload
mrizkidm2301 -
Category
Documents
-
view
13 -
download
0
description
Transcript of evapro
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini promosi kesehatan (health promotion) telah menjadi
bidang yang semakin penting dari tahun ke tahun. Dalam tiga dekade
terakhir, telah terjadi perkembangan yang signifikan dalam hal perhatian
dunia mengenai masalah promosi kesehatan. Penyelenggaraan promosi
kesehatan dilakukan dengan mengombinasikan berbagai strategi yang
tidak hanya melibatkan sektor kesehatan belaka, melainkan lewat
kerjasama dan koordinasi segenap unsur dalam masyarakat. Hal ini
didasari pemikiran bahwa promosi kesehatan adalah suatu filosofi umum
yang menitik beratkan pada gagasan bahwa kesehatan yang baik
merupakan usaha individu sekaligus kolektif (Taylor, 2003).
Bagi individu, promosi kesehatan terkait dengan pengembangan
program kebiasaan kesehatan yang baik sejak muda hingga dewasa dan
lanjut usia (Taylor, 2003). Secara kolektif, berbagai sektor, unsur, dan
profesi dalam masyarakat seperti praktisi medis, psikolog, media massa,
para pembuat kebijakan publik dan perumus perundang-undangan dapat
dilibatkan dalam program promosi kesehatan. Praktisi medis termasuk
perawat dapat mengajarkan kepada masyarakat mengenai gaya hidup yang
sehat dan membantu mereka memantau atau menangani risiko masalah
kesehatan tertentu. Para psikolog berperan dalam promosi kesehatan lewat
pengembangan bentuk-bentuk intervensi untuk membantu masyarakat
2
mempraktikkan perilaku yang sehat dan mengubah kebiasaan yang buruk.
Media massa dapat memberikan kontribusinya dengan menginformasikan
kepada masyarakat perilaku-perilaku tertentu yang berisiko terhadap
kesehatan seperti merokok dan mengonsumsi alkohol. Para pembuat
kebijakan melakukan pendekatan secara umum lewat penyediaan
informasi-informasi yang diperlukan masyarakat untuk memelihara dan
mengembangkan gaya hidup sehat, serta penyediaan sarana-sarana dan
fasilitas yang diperlukan untuk mengubah kebiasaan buruk masyarakat.
Berikutnya, perumus perundang-undangan dapat menerapkan aturan-
aturan tertentu untuk menurunkan risiko kecelakaan seperti misalnya
aturan penggunaan sabuk pengaman di kendaraan (Taylor, 2003).
Promosi kesehatan mencakup baik kegiatan promosi (promotif),
pencegahan penyakit (preventif), pengobatan (kuratif), maupun
rehabilitasi. Dalam hal ini, orang-orang yang sehat maupun mereka yang
terkena penyakit, semuanya merupakan sasaran kegiatan promosi
kesehatan. Kemudian, promosi kesehatan dapat dilakukan di berbagai
ruang kehidupan, dalam keluarga, sekolah, tempat kerja, tempat-tempat
umum, dan tentu saja kantor-kantor pelayanan kesehatan. Dalam
melaksanakan program promosi kesehatan diperlukan suatu tahapan yang
sistematis guna pencapaian tujuan program yang ditetapkan. Tahapan
promosi kesehatan meliputi tahap pengkajian, perencanaan, implementasi
dan evaluasi hasil.
Pengertian profil promosi kesehatan adalah laporan yang
memberikan gambaran yang komprehensif tentang komunitas tentang
3
potensi daerah dan potret masyarakat dalam promosi kesehatan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Profil kesehatan berisi
tentang data wilayah (seperti luas wilayah, daerah administatif), data
kependudukan (seperti perkembangan jumlah penduduk, jumlah rumah
tangga, jenis kelamin, kelompok umur, kepadatan penduduk), pontensi
daerah (kondisi sosial ekonomi, budaya masyarakat ketersediaan akses
informasi, mitra potensial), potret masyarakat (pola pengambilan
keputusan, pola pencarian pelayanan kesehatan, sumberdaya organisasi
promosi kesehatan di daerah, dan keberhasilan pencapaian program
beserta cara pencapaiannya. Selain itu juga menggambarkan proses
membuat, memperbarui, dan mengkaji profil, dengan informasi beserta
siapa saja yang terlibat. Dijelaskan bagaimana pekerjaan dilakukan,
termasuk pekerjaan tim (di provinsi beranggotakan kabupaten), instrumen
pengumpulan data yang digunakan, dan proses menganalisis dan
menafsirkan data. Setiap orang dalam tim (kabupaten), misalnya, memiliki
sekelompok kecill anggota untuk mengumpulkan data dari kecamatan, dan
seterusnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka dalam penulisan ini, rumusan masalah
yang akan dibahas adalah mengapa pelaksanaan PHBS mengenai tidak
merokok dalam rumah di Puskesmas Karang Anyar Bandar Lampung
masih jauh dari target pencapaian program.
4
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1. Tujuan Penulisan
a. Tujuan umum
Dipahaminya Program PHBS di Puskesmas Karang Anyar mulai
perencanaan sampai evaluasi program, secara menyeluruh, sehingga
dapat meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan pada masyarakat
serta tercapainya derajat kesehatan yang optimal.
b. Tujuan khusus
1) Mengetahui permasalahan dari pelaksanaan PHBS di
Puskesmas Karang Anyar.
2) Diketahuinya kemungkinan penyebab masalah dari
Program PHBS di Puskesmas Karang Anyar.
3) Mampu merumuskan alternatif pemecahan masalah dari
Program PHBS di Puskesmas Karang Anyar.
D. Manfaat Penulisan
a. Bagi penulis (evaluator)
1) Memperdalam ilmu kedokteran komunitas mengenai
evaluasi pelaksanaan program PHBS.
2) Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh saat
kuliah.
3) Melatih serta mempersiapkan diri dalam mengatur suatu
program khususnya program kesehatan.
4) Mengetahui sedikit banyaknya kendala yang dihadapi
5
dalam mengambil langkah yang harus dilakukan dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan, antara lain
perencanaan, pengorganisasian, Pelaksanaan, dan
pengawasan.
b. Bagi puskesmas yang dievaluasi
1) Mengetahui masalah-masalah yang timbul dalam Program
PHBS di wilayah kerjanya.
2) Memperoleh masukan dari saran-saran yang diberikan
sebagai umpan balik agar keberhasilan program di masa
mendatang dapat tercapai secara optimal.
c. Bagi masyarakat
1) Terciptanya pelayanan kesehatan yang bermutu khususnya bagi
Pasangan Usia Subur di wilayah kerja Puskesmas Karang Anyar.
2) Dengan tercapainya keberhasilan program diharapkan dapat
menekan laju pertumbuhan penduduk di wilayah kerja
Puskesmas Karang Anyar.