evaluasi2010

download evaluasi2010

of 56

Transcript of evaluasi2010

I. DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN I.1 Pelaksanaan Evaluasi Diri Program Studi Teknik Mesin sebagai institusi yang memiliki 3 tugas pokok (tri darma perguruan tinggi) yaitu, pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat harus selalu berbenah diri dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas keluaran Program Studi agar dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai tuntutan stake holder dalam era global. Upaya untuk mengetahui capaian dan kondisi kinerja program studi, maka dilakukan evaluasi diri. Evaluasi diri Progam Studi Teknik Mesin dilakukan dalam rangka mendukung perbaikan kurikulum, akreditasi, Jaminan Mutu program studi maupun untuk pengusulan proposal Program-program Hibah Kompetisi Pelaksanaan evaluasi diri Program Studi Teknik Mesin dilakukan oleh tim kerja dengan melibatkan unsur pimpinan universitas, fakultas, jurusan, staf pengajar, karyawan, mahasiswa dan stakeholder. I.2 Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (PSTM-FTUB) merupakan salah satu program studi di Fakultas Teknik Universitas Brawijaya yang didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Nomor 167 Tahun 1963 tanggal 23 Oktober 1963 (Lampiran-2). PSTMFTUB merupakan salah satu program studi di Jurusan Teknik Mesin yang telah mendapatkan status akreditasi A dari BAN-PT pada tahun 2000 dengan Nomor SK 01087/UBGTRS/VIII/1998 dan status akreditasi B pada tahun 2005 dengan Nomor SK 0749/Ak-IX-S1-04/UBGTRS/VIII/2005 (Lampiran 3), serta Surat Keputusan Ijin Operasional nomor: 66/DIKTI/Kep/2007 tanggal 2 April 2007. Program Studi Teknik Mesin memiliki empat konsentrasi, yaitu: 1) Teknik Konversi energi, 2) Teknik Konstruksi, 3) Teknik Produksi, 4) Teknik Material. Masing-masing konsentrasi dikoordinir oleh seorang Ketua Kelompok Dasar Keahlian (KKDK) yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Dekan Fakultas Teknik. Untuk misi pengembangan IPTEK, PSTM-FTUB didukung oleh dua belas laboratorium dan masing-masing laboratorium dipimpin oleh seorang Kepala Laboratorium yang membawahi kelompok dosen laboratorium. Sebagai penyelenggara proses akademik dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, maka PSTM-FTUB juga telah menjalin kerjasama dengan instansi terkait di tingkat daerah, nasional maupun internasional dalam bentuk penelitian, peningkatan kemampuan dosen (kursus singkat, seminar, lokakarya, simposium, pelatihan, magang, studi lanjut) serta peningkatan sarana dan prasarana penunjang Proses Belajar Mengajar (PBM). Pelaksanaan proses belajar mengajar di setiap ruang kelas sudah didukung oleh peralatan multimedia dan tersedia akses internet kabel maupun hotspot. Disamping itu layanan administrasi proses belajar mengajar seperti pengisian KRS, KHS hingga evaluasi PBM oleh mahasiswa disetiap akhir semester juga sudah dilayani secara online melalui internet dengan menggunakan fasilitas SIAKAD (Sistem Informasi Akademik). Dalam bidang penelitian, dosen dan mahasiswa secara aktif melakukan penelitian dengan memanfaatkan dan mengembangkan fasilitas yang ada di laboratoriumlaboratorium PSTM-FTUB. Kegiatan-kegiatan penelitian dilakukan meliputi tema-tema

dengan bidang keahlian teknik konversi energi, teknik konstruksi, teknik produksi, dan teknik material. Dalam tiap-tiap kegiatan penelitian dosen, mahasiswa selalu dilibatkan dalam rangka penyelesaian skripsi. Pembiayaan kegiatan penelitian didapatkan dari alokasi dana penelitian DIPA-FTUB, DP2M-DIKTI, dan instansi swasta. Hasil-hasil penelitian dosen banyak dipresentasikan di seminar-seminar nasional dan internasional maupun dipublikasikan di jurnal nasional dan internasional. Beberapa judul makalah, artikel jurnal dari penelitian dosen dapat dilihat di Borang 4.5.3. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh dosen PSTM-FTUB diarahkan pada penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan diprioritaskan bekerja sama dengan UKM yang ada di daerah Malang Raya dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada di UKM. Beberapa keluaran kegiatan ini selain berupa produk IPTEK juga berupa artikel ilmiah di Jurnal nasional. Pelaksanaan kegiatan-kegiatan ini memanfaatkan dana dari DIPA-FTUB dan DP2M-DIKTI. Beberapa tema pengabdian kepada masyarakat yang telah dilaksanakan dapat dilihat pada Borang 6.2.3. Untuk pengembangan minat, bakat dan kegiatan mahasiswa lainnya telah disediakan satu gedung dua lantai seluas 126 m2. Gedung ini berfungsi sebagai sekretariat kegiatan Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Brawijaya. I.3 Gambaran Tentang Kejujuran, Keterbukaan, Kepedulian Terhadap Masyarakat Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya menganut asas kejujuran dan keterbukaan yang berazaskan Pancasila dan UUD 1945. Program Studi Teknik Mesin didirikan untuk mencerdaskan bangsa dan perduli terhadap permasalahan masyarakat serta berperan aktif dalam pembangunan Indonesia melalui pelaksanaan kegiatan tri darma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat). Beberapa hal yang pernah dilakukan menyangkut hal ini adalah mengadakan kegiatan OPEN TALK dengan orang tua mahasiswa, OPEN HOUSE laboratorium dan jurusan, Kuisioner Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar, keterbukaan PAGU penerimaan mahasiswa, melaksanakan dan mempresentasikan hasil-hasil penelitian kepada masyarakat, mengadakan kegiatankegiatan pengabdian kepada masyarakat. A. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran A.1 Rumusan visi program studi yang konsisten dengan visi lembaga Visi Program Studi Teknik Mesin sesuai dengan visi Jurusan Teknik Mesin yaitu: Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya sebagai pusat pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di bidang teknik mesin yang memiliki keunggulan dan manfaat bagi masyarakat lokal, nasional, regional dan internasional yang didukung oleh sumber daya manusia, prasarana dan sarana yang memadai serta ditunjang atmosfir akademik yang kondusif. (Buku Pedoman Pendidikan PSTM-FTUB 2007-2011, halaman: 1).

A.2 Rumusan misi program studi yang diturunkan dari misi lembaga Misi jurusan Teknik Mesin, program studi teknik mesin dan program studi teknik industri, adalah mempersiapkan sarjana teknik yang memenuhi kebutuhan profesi melalui: 1. penyelenggaraan organisasi dan administrasi pendidikan yang efektif, efisien, akuntabel dan berkelanjutan. 2. penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran yang menjamin keluaran yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan sarjana teknik tingkat nasional dan internasional dengan mengusahakan suasana akademik yang menunjang. 3. penyelenggaraan penelitian dalam bidang rekayasa teknik mesin. 4. penyelenggaraan pengabdian kepada masyarakat dengan penerapan hasil penelitian dan kajian bidang rekayasa teknik mesin. A.3 Rumusan tujuan program studi yang merujuk tujuan lembaga dan merupakan turunan dari misinya Sesuai dengan Tujuan Program Pendidikan Akademik Sarjana Teknik sebagaimana tercantum dalam Ayat 2 dan 3, Pasal 2, Bab II, Buku Pedoman Pendidikan: Menyiapkan peserta didik menjadi Warga Negara yang beriman dan bertagwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa Pancasila, memiliki integritas kepribadian yang tinggi, terbuka dan tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu, teknologi dan masalah yang dihadapi masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan bidang keahlian Teknik Mesin. Secara prinsip pendidikan Program Studi Teknik Mesin untuk menyiapkan mahasiswa menjadi Sarjana Teknik Mesin yang mempunyai kemampuan dalam bidang teknik mesin dengan kualifikasi sebagai berikut: a) Memahami dasar-dasar pengetahuan dan metodologinya. b) Mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilan teknologi. c) Mampu berfikir, bertindak,dan bersikap sebagai ilmuwan. d) Mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. A.4 Rumusan sasaran program studi yang relevan dengan misinya Untuk mewujudkan misi program studi, sasaran-sasaran kegiatan disusun sebagai target Program Studi Teknik Mesin dalam upaya mencapai tujuannya. Untuk mewujudkan sarjana teknik mesin yang berkualitas dan profesional yang mampu bersaing di bidang pengkajian dan penerapan teknik mesin di tingkat nasional, ditetapkan sasaran-sasaran kegiatan sebagai berikut untuk meningkatkan mutu lulusan, efisiensi dan efektifitas proses belajar mengajar dengan sasaran sebagai berikut: a. Meningkatkan relevansi bidang kerja lulusan. Strategi pencapaian: - Merevisi buku pedoman pendidikan PSTM setiap 4 tahun sekali untuk mengakomodasi perkembangan teknologi khususnya dibidang ilmu teknik mesin.

-

Meningkatkan kemampuan soft skill mahasiswa melalui kegiatan praktikum, praktik kerja lapangan, magang kerja perusahaan, dan pelatihan-pelatihan. Melakukan pengarahan kepada lulusan untuk mendapatkan lapangan kerja sesuai dengan bidang Teknik Mesin. Memberikan informasi lowongan pekerjaan dari Alumni dan Perusahaan yang sesuai dengan bidang Teknik Mesin. Menyelenggarakan studi ekskursi ke industri-industri bagi mahasiswa PSTM. Mengadakan kuliah tamu untuk peningkatan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi civitas akademika PSTM oleh alumni atau praktisi dari luar.

b. Mengurangi lama waktu tunggu kurang atau sama dengan 6 bulan. Strategi pencapaian: - Bekerja sama dengan Job Placement Center (JPC) Universitas Brawijaya untuk memberikan informasi lapangan pekerjaan yang sesuai dengan bidang Teknik Mesin dan meningkatkan frekuensi rekruitmen tenaga kerja di bidang Teknik Mesin. - Menjalin komunikasi dengan alumni berkaitan dengan informasi lowongan pekerjaan. - Menjalin komunikasi dengan sarjana baru untuk memberikan solusi mendapatkan lapangan pekerjaan - Menjalin komunikasi dengan industri tentang kesempatan pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi lulusan sarjana teknik mesin. c. Meningkatkan jumlah kelulusan tepat waktu (8 semester atau 4 tahun). Strategi pencapaian: - Meningkatkan peranan dosen pembimbing akademik untuk pembimbingan akademik dan memotivasi mahasiswa untuk lulus tepat waktu. - Menjalin kerja sama dengan industri untuk memperbanyak lokasi Praktek Kerja Nyata (PKN), sehingga dapat mengatasi kesulitan mahasiswa mencari lokasi PKN. - Mendorong dosen dan laboratorium untuk menawarkan tema-tema penelitian untuk skripsi mahasiswa. - Mendorong dosen untuk menyertakan mahasiswa tingkat akhir dalam penelitiannya. - meningkatkanan perolehan dana hibah penelitian (DIPA maupun DP2M) untuk mempercepat penyelesaian tugas akhir mahasiswa. - Meningkatkan pelayanan laboratorium untuk menunjang penelitian oleh dosen dan mahasiswa. - Mengevaluasi dan merevisi buku pedoman pendidikan jurusan secara periodik. - Penjadualan aktifitas Proses Belajar Mengajar (PBM) termasuk pelaksanaan ujian akhir secara terencana. - Mengadakan program kuliah semester pendek. d. Meningkatkan IPK rata-rata lulusan minimal 3.0 Strategi pencapaian:

- Membentuk asisten tugas mata kuliah. - Melaksanakan semester pendek. - meningkatkan peran dosen pembimbing akademik dalam merencanakan Kartu Rencana Studi (KRS) - Meningkatkan kualitas sumber daya manusia pelaksana PBM. - Meningkatkan fasilitas pembelajaran. e. Meningkatkan soft skill lulusan Strategi pencapaian: - Meningkatkan kemampuan penguasaan penggunaan peralatan teknik maupun software teknik melalui kegiatan pelatihan-pelatihan di laboratorium. - Meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dengan mensyaratkan mahasiswa yang akan mengikuti ujian sarjana harus memiliki nilai TOEFL minimal 450. - Meningkatkan kemampuan soft skill mahasiswa dengan melakukan Praktek Kerja Nyata di Industri. f. Meningkatkan kualitas dosen Strategi pencapaian: - Mendorong dan memfasilitasi tugas belajar dosen ke jenjang yang lebih tinggi hingga S3. - Penugasan dosen untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan mengikuti pelatihan teknik mengajar, Applied Approach dan yang sejenis. - Mendukung dan memfasilitasi dosen dalam melaksanakan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. - Membantu dosen untuk berpartisipasi dalam kegiatan seminar nasional maupun internasional dalam rangka mempresentasikan hasil penelitiannya. - Membantu publikasi hasil penelitian dosen di jurnal nasional maupun internasional. - Mendukung dosen dalam rangka penulisan bahan ajar, diktat, dan buku ajar. A.5 Analisis keterkaitan antara visi, misi, tujuan, dan sasaran program studi Visi program studi adalah menjadi Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya sebagai pusat pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di bidang teknik mesin yang memiliki keunggulan dan manfaat bagi masyarakat lokal, nasional, regional dan internasional yang didukung oleh sumber daya manusia, prasarana dan sarana yang memadai serta ditunjang atmosfir akademik yang kondusif. Dalam usaha untuk mencapai visi, misi dan tujuan PSTM-FTUB telah ditetapkan sasaran-sasaran untuk menghasilkan lulusan yang mampu menguasai dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang teknik mesin, ikut berperan aktif dalam pembangunan bangsa, menciptakan peluang kerja dan mampu bekerjasama dengan pihak lain baik ditingkat nasional maupun internasional.

Berikut merupakan hasil analisa SWOT komponen A dalam evaluasi diri untuk program studi PSTM-FTUB. STRENGTH (S) - Sebagai salah satu program studi unggulan dalam kegiatan pendidikan dan penelitian serta pengabdian kepada masyarakat di bidang teknik mesin pada tingkat nasional. - Mahasiswa-mahasiswa yang kuliah di PSTM-FTUB berasal dari berbagai wilayah di seluruh Indonesia. - Penyelenggaraan proses belajar mengajar di PSTM-FTUB didukung oleh sarana yang memadai meliputi perangkat multimedia, internet, perpustakaan, laboratorium, dan berbagai ruangan pendukung aktifitas dosen dan mahasiswa. - Penyelenggaraan administrasi PSTM-FTUB didukung oleh tenaga-tenaga yang memiliki kemampuan dalam mengoperasikan sistem informasi administrasi akademik. - Alumni-alumni PSTM-FTUB telah berjumlah 3792 per 10 Agustus 2010 dan telah mengabdikan diri di berbagai instansi pemerintah, swasta, wirausaha maupun bekerja di instansi luar negeri. - PSTM-FTUB telah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak di bidang pendidikan dan pengembangan teknologi. WEAKNESS (W) - Dalam lima tahun terakhir kerjasama dengan instansi dalam dan luar negeri masih relatif kurang. - MOU yang dilakukan dengan PT luar negeri masih belum ditindaklanjuti - Jurnal internasional dan nasional terakreditasi masih rendah - 10 % dosen mempunyai gelar guru besar (profesor) - 22,5 % dosen memiliki kualifikasi S3 - 32,5 % dosen memiliki sertifikasi dosen (serdos) OPPORTUNITY (O) - Terdapat jaringan informasi global untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan program studi. - Banyak beasiswa bagi dosen untuk menempuh studi lanjut hingga S3. - Banyak beasiswa bagi mahasiswa untuk meningkatkan kualitas hasil studi. - Banyak peluang untuk mendapatkan dana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang tidak terbatas dari DIPA tetapi dapat bersumber dari pemerintah (dewan riset nasional, LIPI, DP2M-DIKTI) dan dari pihak swasta. THREAT (T) - Jumlah peminat PSTM secara nasional cenderung menurun - Banyak program studi sejenis yang ada di kawasan Indonesia timur yang berlomba untuk meningkatkan kualitas masing-masing program studi.

B. Tatapamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, Penjaminan Mutu, dan Sistem Informasi B.1 Personil beserta fungsi dan tugas pokoknya Program Studi Teknik Mesin dipimpin oleh seorang Ketua Program Studi (untuk sementara ini dipimpin oleh Ketua Jurusan Mesin) yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan program studi dan memiliki tugas merencanakan, mengorganisasi dan mengawasi jalannya pengelolaan program studi. Dalam melaksanakan fungsi dan tugas pokoknya, Ketua Program Studi dibantu oleh seorang sekretaris yang bertugas membantu mengarahkan pelaksanaan administrasi dan dalam menjalankan kegiatan administrasi, sekretaris dibantu oleh seorang ketua urusan akademik. Disamping itu, dalam pengelolaan akademik, ketua program studi dibantu oleh empat ketua kelompok dosen keahlian (KKDK, teknik konstruksi, teknik konversi energi, teknik produksi, teknik material) dan untuk pengelolaan laboratorium dibantu oleh sepuluh kepala laboratorium dan dua ketua studio. Masing-masing KKDK mengkoordinasi suatu kelompok dosen sesuai dengan keahliannya/konsentrainya. Untuk memperkuat pohon keilmuan, masing-masing kelompok dosen keahlian dimasukkan ke dalam laboratorium sesuai dengan bidang kompetensinya. Pembagian kelompok dosen didasarkan pada konsentrasi/bidang studi yang ada dalam PSTM-FTUB, yaitu konsentrasi teknik konstruksi, teknik konversi energi, teknik produksi dan teknik material. B.2 Sistem kepemimpinan, dan pengalihan (deputizing) serta akuntabilitas pelaksanaan tugas Sistem kepemimpinan di PSTM-FTUB dijalankan secara demokratis. Usulan dari setiap dosen dapat disampaikan langsung kepada Ketua Program Studi melalui forum rapat pleno yang secara rutin diselenggarakan pada setiap awal dan akhir semester. Rapat pleno lainnya dapat dilaksanakan sesuai dengan dinamika yang berkembang di PSTMFTUB. Dalam pengelolaan program studi, Ketua Program Studi dibantu oleh unsur pelaksana yang terdiri dari Ketua-Ketua Kelompok Dosen Keahlian (KKDK), Ketua-Ketua Laboratorium dan Studip, dan Kepala Urusan Akademik. Pengelolaan program studi selama ini sudah berjalan sesuai dengan uraian tugas dan tanggung jawab masingmasing. Masing-masing unsur pelaksana memberikan pertanggungjawaban tugas dan tanggung jawabnya setiap semester kepada ketua program studi dan evaluasinya diberikan umpan balik pada saat rapat pleno pada akhir setiap semester untuk perbaikan pengelolaan pada semester berikutnya. Pelaporan dari setiap unsur pelaksana selanjutnya dijadikan dasar oleh ketua program studi untuk pelaporan ke pimpinan fakultas. B.3 Partisipasi civitas academica dalam pengembangan kebijakan, serta pengelolaan dan koordinasi pelaksanaan program Setiap kebijakan PSTM-FTUB yang akan diterapkan dibahas terlebih dahulu melalui mekanisme rapat rutin, rapat Ketua Kelompok Dasar Keahlian (KKDK), rapat kepala laboratorium, dan rapat pleno dengan melibatkan civitas academica. Kemudian, hasilnya disosialisasikan melalui surat dan media papan pengumuman.

Supaya kebijakan dapat dilaksanakan dengan baik, ketua program studi berkoordinasi dengan seluruh unsur pelaksana program studi. B.4 Perencanaan program jangka panjang (Renstra) dan monitoring pelaksanaannya sesuai dengan visi, misi, sasaran dan tujuan program Perencanaan program jangka panjang atau Rencana Strategis (Renstra) dan monitoringnya dilaksanakan sesuai dengan visi, misi, sasaran, dan tujuan PSTM-FTUB dirumuskan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun. Sedangkan monitoring dilakukan dan dilaporkan dalam laporan akuntabilitas kinerja program studi dan diserahkan ke Fakultas untuk dikompilasi dalam laporan Akuntabilitas Kinerja tahunan di Universitas. B.5 Efisiensi dan efektivitas kepemimpinan Efisiensi kepemimpinan dicapai dengan melaksanakan efisiensi masing-masing unsur pelaksana program studi. Pada awal tahun anggaran (bulan Januari), setiap unsur pelaksana program studi mengajukan rencana anggaran biaya dan dievaluasi setiap akhir semester oleh ketua program studi. Meski demikian, pengajuan kebutuhan program studi memiliki kendala dalam realisasinya. Kendala yang dihadapi adalah bahwa keputusan realisasi kebutuhan tergantung juga pada kebijakan pimpinan fakultas, sehingga mengurangi efektifitas kepemimpinan di PSTM-FTUB. B.6 Evaluasi program dan pelacakan lulusan Dari hasil pelacakan alumni diketahui bahwa 70,4% lulusan bekerja sesuai dengan bidang keahliannya (61,9% di bidang manufaktur dan 8,5% di bidang pertambangan/perminyakan) dengan rata-rata waktu tunggu selama 4,5 bulan. Dalam lima tahun terkahir, diketahui bahwa rata-rata IPK mahasiswa adalah 3,11 dengan ratarata masa studi selama 5,16 tahun dan lama penyelesaian skripsi 4,25 bulan. Hasil ini menunjukkan bahwa pengelolaan program studi masih sesuai dengan kebutuhan stakeholder. Namun demikian untuk meningkatkan daya saing dan kesempatan bekerja lulusan, masih perlu meningkatkan IPK dan memperpendek masa studi. B.7 Perencanaan dan pengembangan program Perencanaan dan pengembangan program didasarkan pada evaluasi diri sebelumnya dan dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan seluruh dosen di PSTM-FTUB. Bentuk konkret perencanaan dan pengembangan seperti dituangkan dalam: (1) Dokumen Rencana Strategis tahun 2007-2011, (2) Dokumen Program Pengembangan dan Rencana Anggaran Tahunan. B.8 Kerjasama dan kemitraan Kerja sama dibidang pendidikan dan penelitian telah dilakukan dengan beberapa perusahaan dan instansi lain. Melalui universitas dan fakultas, kerjasama dibidang pendidikan telah dilakukan oleh program studi, antara lain dengan STTAL, PT. KAI Madiun, KOMATSU, SAMPOERNA, Yamaguchi University-Jepang, Wollonggong University-Australia dan lain-lain.

Permintaan pengujian dari perusahaan-perusahaan dilayani oleh laboratoriumlaboratorium terkait. Namun demikian, kerjasama yang dijalin masih kurang dan perlu dilakukan upaya meningkatkan jumlah kerjasama. Usaha kemitraan dengan pihak lain dilakukan melalui kegiatan pengabdian masyarakat dosen baik yang menggunakan pendanaan DPP maupun DIPA fakultas maupun pendanaan dari sumber lain yang dikelolan oleh lembaga pengabdian masyarakat universitas. Usaha kemitraan inipun dirasa masih kurang dan perlu adanya usaha untuk menambah kemitraan dengan pihak lain. B.9 Dampak hasil evaluasi program terhadap pengalaman dan mutu pembelajaran mahasiswa Ditinjau dari berbagai dimensi pengelolaan lembaga, hasil evaluasi Program Studi berdampak pada pengelolaan Program Studi yang lebih baik. Kepemimpinan mendapat dukungan dari seluruh dosen dan pimpinan fakultas. Selain itu berdampak juga pada perencanaan dan pengembangan yang sudah dimulai disusun dengan basis kinerja dan melibatkan para dosen. Demikian juga dengan sistem penjaminan mutu, terutama penjaminan mutu input dirasakan memuaskan. B.10 Pengelolaan mutu secara internal pada tingkat program studi (misalnya kajian kurikulum, monitoring dan mekanisme balikan bagi mahasiswa, dosen dan penguji eksternal) Kurikulum PSTM-FTUB dibuat fleksibel agar mampu mengikuti perkembangan dan kebutuhan stakeholder, maka PSTM-FTUB melakukan revisi kurikulum setiap lima tahun. Pelaksanaan kurikulum dalam proses belajar mengajar dimonitoring dengan mengacu pada GBPP atau RPKPS mata kuliah yang telah dibuat oleh dosen. Namun demikian, dalam rekonstruksi kurikulum program studi, keterlibatan fakultas yang lebih intensif masih kurang khususnya dalam hal penentuan kerangka kurikulum baku serta dalam hal mengawal penyamaan persepsi. Dukungan pendanaan untuk rekonstruksi kurikulum program studi kurang dan semestinya ada anggaran tersendiri. Kendala ini menyebabkan kerja tim penyusun kurikulum menjadi kurang optimal dan kurang memenuhi harapan. Masukan dari mahasiswa terhadap pelaksanaan perkuliaahan juga dilakukan pada setiap menjelang ujian akhir semester. Tingkat kehadiran dosen juga dimonitoring secara periodik tiga kali dalam satu semester. Beberapa dosen eksternal didatangkan untuk memenuhi kebutuhan mengajar matakuliah dasar umum sesuai kompetensinya. Dalam membantu pengelolaan mutu, program studi membentuk suatu unit jaminan mutu (UJM) program studi. B.11 Hubungan dengan penjaminan mutu pada tingkat lembaga Terdapat tiga strata penjaminan mutu yang saling terkait, yaitu penjaminan mutu di universitas, fakultas dan ditingkat program studi. Penjaminan mutu ditingkat universitas dilaksanakan oleh suatu Pusat Penjamin Mutu (PJM), ditingkat fakultas dilaksanakan oleh suatu Gugus Penjamin Mutu (GJM), dan ditingkat program studi dilakukan oleh suatu Unit Jaminan Mutu (UJM).

B.12 Dampak proses penjaminan mutu terhadap pengalaman dan mutu hasil belajar mahasiswa Pelaksanaan proses penjaminan mutu mampu memberikan jaminan kualitas pendidikan atau akademik mahasiswa di tingkat PSTM-FTUB. Penjaminan mutu diterapkan pada pelaksanaan administrasi akademik dan proses belajar mengajar yang lebih baik. Penjaminan mutu dilaksanakan melalui kurikulum yang digunakan oleh mahasiswa dalam proses belajar mengajar di PSTM-FTUB. B.13 Metodologi baku mutu (benchmarking) Standar baku mutu mengacu pada ABET (Accreditation Board for Engineering and Technology). Disamping itu standart baku mutu juga mengacu kepada Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia (BKSTM) yang mana selalu dievaluasi secara periodik. Baku mutu juga mengacu pada Pusat Jaminan Mutu (PJM) Universitas Brawijaya yang selalu dilakukan 2 kali dalam setahun. B.14 Pengembangan dan penilaian pranata kelembagaan Pengembangan pranata dan kelembagaan melalui monitoring dan evaluasi (monev) dilakukan baik secara horisontal antar program studi sejenis atau secara vertikal dengan stakeholder, dengan harapan adanya perbaikan atau pengembangan dalam PBM. Pengembangan dan penilaian terhadap kelembagaan yang ada dilakukan untuk megetahui sejauh mana mutu yang ada dan dilaksanakan oleh PSTM-FTUB untuk pengembangan kelembagaan lebih lanjut. B.15 Evaluasi internal yang berkelanjutan Evaluasi internal secara keseluruhan dilakukan secara periodik minimal 4 (empat) tahun sekali sehingga lulusan sesuai dengan pasar kerja dan tuntutan stakeholder melalui tracer study dan kuisioner yang juga menjadi acuan dalam menetapkan kurikulum yang diacu PSTM-FTUB. Ada kepanitiaan, ada biaya, dsb. B.16 Pemanfaatan hasil evaluasi internal dan eksternal/akreditasi dalam perbaikan dan pengembangan program Hasil evaluasi internal dan eksternal diimplementasikan di dalam proses akademik mahasiswa lewat kurikulum belajar mengajar berbasis kompetensi yang sesuai dengan tuntutan pasar kerja sehingga alumni PSTM-FTUB mampu bersaing dengan lulusan program studi yang sama di perguruan tinggi lain. Hal ini dilakukan secara terusmenerus (sustainabel) sehingga PSTM-FTUB tetap selalu melakukan perbaikan sebagai pengembangan program, seperti evaluasi kurikulum minimal setiap 4 (empat) tahun sekali. B.17 Kerjasama dan kemitraan instansi terkait dalam pengendalian mutu Program Studi Teknik Mesin melakukan pelatihan bagi dosen-dosen untuk PSTM-FTUB mengenai kurikulum seperti Pekerti, AA, TOT dengan LP3 - UB. Juga melakukan kerjasama dengan PT. KAI Madiun, KOMATSU, SAMPOERNA selaku perusahaan atau stakeholder yang menjadi mitra yang andil dalam monev sistem akademik terutama kurikulum yang dianut PSTM-FTUB sesuai dengan keperluan pasar atau masyarakat.

Hal ini dilakukan dengan mendatangkan tenaga ahli dari stakeholder dalam sesi pembicara tamu. Analisis SWOT untuk komponen B sebagai berikut : STRENGTH (S) 1. Program studi memiliki struktur tata pamong yang jelas. 2. Kepemimpinan bersifat demokratiftif sehingga mendapatkan dukungan penuh dari para staf 3. Tim Unit Jaminan Mutu(UJM) internal sudah terbentuk dan berjalan di program studi . 4. Lulusan 70,4% terserap di Industri. 5. Telah mengadakan kerjasama dengan universitas dan industri. 6. IPK kelulusan diatas 3 7. Sebagian besar dosen sudah mengikuti pelatihan pembelajaran WEAKNESS (W) 1. Keputusan kebijakan penting dan strategis selama ini masih tergantung oleh kebijakana Rektorat dan dekanat sehingga jurusan/program studi hanya sebagai pelaksana. 2. Keputusan penetapan anggaran yang diajukan tergantung pada kebijakan Fakultas. 3. Masa studi masih diatas lima tahun 4. Pelaksanaan Jaminan mutu masih belum maksimal 5. MOU dengan PT luar negeri belum ditindak lanjuti OPPORTUNITY (O) 1. Keterlibatan Ketua Program Studi dalam rapat kerja pimpinan (Rakerpim) Universitas Brawijaya 2. Pusat Jaminan Mutu (PJM) sudah terbentuk di tingkat universitas dan Gugus Jaminan mutu (GJM) sudah terbentuk di tingkat fakultas. 3. Adanya jaringan Alumni untuk meningkatkan kualitas lulusan agar lebih terserap di stakeholder. 4. Adanya jaringan Alumni untuk meningkatkan jumlah kerjasama dengan stake holder. 5. Adanya MOU dengan Perguruan Tinggi di luar negeri THREAT(T) 1. Dukungan masyarakat terhadap rencana peningkatan kualitas program studi masih kurang. 2. Minat Industri pada program studi untuk kerja sama masih kurang.

Komponen C. Mahasiswa dan Lulusan C.1. Sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa. Program Studi Teknik Mesin (PSTM) Universitas Brawijaya (UB) dalam merekut calon mahasiswanya mengikuti kebijakan yang telah ditetapkan oleh UB, yaitu melalui beberapa jalur seleksi yang terdiri dari SPMB/SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri), PSB (Penjaringan siswa berprestasi), SAP (Seleksi Alih Program atau transfer), SPMK (Seleksi Program Minat dan Kemampuan), SPKS (Seleksi Program Kemitraan Sekolah), SPKIns (Seleksi Program Kemitraan Instansi), SPKD (Seleksi Program Kemitraan Daerah). SNMPTN adalah seleksi yang diadakan secara bersama-sama oleh beberapa PTN (Perguruan Tinggi Negeri). PSB adalah penjaringan dilakukan tanpa ujian tertulis untuk calon mahasiswa yang berprestasi pada siswa di sekolah mengah atas (SMA). SAP adalah seleksi yang diperuntukan bagi lulusan diploma atau politeknik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S1. Selanjutnya SPMK adalah seleksi melalui ujian tulis maupun tanpa ujian tulis secara mandiri oleh UB bagi mahasiswa yang berminat dan berkemampuan. SPKS adalah seleksi melalui ujian tulis maupun tanpa ujian tulis berdasarkan kemitraan sekolah, dimaksudkan untuk menjaring calon mahasiswa yang berprestasi di bidang akademik. SPKIns adalah seleksi yang dilakukan melalui ujian tulis berdasarkan kemitraan dengan institusi. Gambar C.1.1 menunjukkan fluktuasi jumlah peminat (ikut seleksi) dalam kurun waktu 5 tahun terakhir untuk melanjutkan studi di PSTM, meskipun mempunyai kecenderungan menurun, tetapi setelah tahun akademik 2007/2008 jumlah peminat mulai meningkat kembali. Daya tampung dalam kurun waktu tersebut adalah tidak berubah, yaitu 180 mahasiswa baru (maba). Sehingga karena jumlah peminat yang berfluktuasi , maka tingkat persaingan masuk ke PSTM juga berfluktuasi. Gambar C.1.2 menunjukkan tingkat persaingan masuk selama 5 tahun terakhir berdasarkan rasio peminat dibanding daya tampung. Walaupun demikian rata-rata rasio tingkat persaingan tersebut selama 5 tahun terakhir adalah 6,44. Ini masih sedikit di atas standar BAN-PT, yaitu 6. Sedangkan jumlah maba yang daftar ulang juga berfluktuasi dan jumlahnya selalu lebih kecil dari daya tampung tiap tahunnya seperti ditunjukkan pada Gambar C.1.3. Rata-rata peminat yang lolos seleksi dalam waktu 5 tahun terakhir yang mendaftar ulang adalah 80,83 % (Standar BAN-PT adalah minimal 95 %).Gambar C.1.4 menunjukkan prosentase peminat yang mendaftar ulang per tahun akademik yang mana prosentase tersebut dihitung berdasarkan jumlah total peminat yang daftar ulang dan jumlah total peminat yang lolos seleksi.

1340 1144 995 1031

1284

Peminat

2005/2006

2006/2007

2007/2008 Tahun Akademik

2008/2009

2009/2010

Gambar C 1.1 Jumlah Peminat pada PTM

7,44 6,36 5,53 Ratio Keketatan 5,73

7,13

2005/2006

2006/2007

2007/2008 Tahun Akademik

2008/2009

2009/2010

Gambar C 1.2 Rasio Peminat dan Daya Tampung176 153 Jml. Calon Mahasiswa 188 144 124 178 187 173 161 144 Lolos seleksi Daftar Ulang

2005/2006

2006/2007

2007/2008

2008/2009

2009/2010

Tahun Akademik

Gambar C 1.3. Jumlah maba yang lolos seleksi dan daftar ulang

87,43 76,60 70,06 77,01

93,06

%

2005/2006

2006/2007

2007/2008 Tahun Akademik

2008/2009

2009/2010

Gambar C.1.4 Prosentase peminat yang mendaftar ulang

Rata-rata maba yang masuk lewat jalur seleksi SMPTN dalam kurun waktu lima tahun terakhir adalah 48,2 %, untuk jalur PSB adalah 10,3 %, untuk jalur SAP atau transfer adalah 6,3 % dan yang melalui seleksi jalur SPMK/SPKS/SPKIns adalah 35,2 %. Gambar C.1.5 menunjukkan distribusi asal jalur seleksi maba di PTM per tahun akademik selama 5 tahun terakhir.

SPMB/SNMPTN53,6 48,1 43,8 49,7 45,1 46,1

PSB SAP SPM K/SPKS/SPKins

Prosentase, %

35,9 31,8 28,1

34,9

15,0 11,4 9,8 9,0 6,8 0,0

13,1 10,5 8,1

1,4

2005/2006

2006/2007

2007/2008

2008/2009

2009/2010

Tahun Akademik

Gambar C 1.5. Distribusi jalur seleksi maba (peminat yang daftar ulang) Dari jumlah maba yang masuk lewat jalur seleksi SMPTN, dalam 5 tahun terakhir rata-rata 53,7 % memilih PSTM sebagai pilihan pertama, selanjutnya 44,9 % sebagai pilihan ke dua. Pada tahun akademik 2007/2008 dan 2008/2009 jumlah maba yang memilih PSTM sebagai pilihan ke dua lebih banyak dari pilihan pertama. Meskipun jumlah pemilih pertama meningkat kembali, yaitu sebesar 60,5% dari jumlah maba pada tahun akademik 2009/2010, akan tetapi masih di bawah standar UB yaitu, 70 %.

Sedangkan PSTM sebagai pilihan ke tiga prosentasenya sangat kecil, yaitu sebesar 1,5%. Distribusi pilihan masuk PSTM ditunjukkan pada Gambar C 1.6.Pilihan SPMB/SMPTN (maba)

59.1

59.1 54.7 51.8 47.0 40.9 42.7

60.5

Pilihan38.4

Ke 1 Ke 2 Ke 3

Prosentase, %

38.5

2.4

0.0 2006/2007 2007/2008

2.7

1.2 2008/2009 2009/2010

1.2

2005/2006

Tahun Akademik

Gambar C 1.6. Distribusi pilihan maba C.2. Profil mahasiswa: akademik, sosio-ekonomi, pribadi (termasuk kemandirian dan kreativitas). Jumlah total rata-rata mahasiswa PSTM selama lima tahun adalah 860,6 mahasiswa. Gambar C.2.1 menunjukkan jumlah mahasiswa tiap tahun akademik selama kurun waktu lima tahun terakhir. Pada tahun akademik 2005/2006 jumlah mahasiswanya lebih dari 1000 mhasiswa, hal ini terjadi pada saat itu di PTM terdapat 5 konsentrasi studi yaitu, Konversi energi, Produksi, Konstruksi, Material dan Industri. Disamping itu rata-rata lama studi sebelum periode 2005/2006 s/d 2009/2010 masih diatas 5,5 tahun. Semenjak tahun 2005/2006 di Jurusan Teknik Mesin dibuka program studi Teknik Industri. Sehingga semenjak tahun tersebut konsentrasi keahlian industri di PSTM ditutup untuk menerima peminat baru, dan pada tahun 2007/2008 mahasiswa yang berminat pada konsentrasi industri sebagian besar sudah lulus. Di samping itu juga rata-rata lama studi dalam 5 tahun terakhir sudah bisa ditekan kurang dari 5,5 tahun. Sehingga jumlah mahasiswa PSTM semenjak tahun 2008/2009 cenderung stabil sampai tahun 2009/2010 berkisar 750 an mahasiswa.

1023

941 836 751 752

Jml. Total Mhs.

2005/2006

2006/2007

2007/2008 Tahun Akademik

2008/2009

2009/2010

Gambar C.2.1. Jumlah Mahasiswa PTM Maba PSTM berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Gambar C.2.2 menunjukkan distribusi maba menurut asal daerahnya, yang mana dalam gambar tersebut dikatagorikan menjadi 3, yaitu; berasal dari Malang, dari Jawa Timur dan dari luar Jawa Timur. Rata-rata dalam 5 tahun terakhir jumlah maba yang berasal dari luar Jawa Timur sebesar 24 %, kemudian 30 % berasal dari Malang dan 46% berasal dari Jawa Timur. Dari distribusi asal maba menunjukkan bahwa PSTM tidak hanya diminati oleh lulusan SMA lokal Malang, tetapi juga banyak diminati dari kawasan regional, di samping itu maba yang berasal dari luar Jawa Timur juga mempunyai kecenderungan meningkat. Hal ini membuktikan bahwa PSTM dikenal dan menjadi tujuan oleh lulusan SMA baik secara lokal, regional maupun nasional.Distribusi Asal Mahasiswa Malang Jawa timur50.3 52.4 49.0 44.7 34.9 33.3 31.8 23.1 24.5

Luar Jatim

Prosentase, %

29.1 20.6

32.0

30.9 24.3

19.0

2005/2006

2006/2007

2007/2008 Tahun Akademik

2008/2009

2009/2010

Gambar C.2.2 Distribusi Asal Mahasiswa Baru Mahasiswa yang melakukan studi di PSTM pada umunya adalah dari kalangan yang orang tuanya berpenghasilan rendah ke bawah.. Hal ini diindikasikan dengan penghasilan orang tua Maba selama kurun waktu lima tahun terakhir mempunyai ratarata sebagai berikut; untuk mahasiswa miskin atau yang mempunyai orang tua berpenghasilan di bawah 1 juta rupiah adalah sebesar 23%, selanjutnya yang rata-rata berpenghasilan rendah yaitu antara 1 juta sampai 2,5 juta mencapai 36%. Jadi mahasiswa PSTM umumnya selama kurun waktu lima tahun terakhir didominasi oleh mahasiswa yang orang tuanya berkatagori kurang mampu dan berpenghasilan rendah

atau sebesar 59%. Gambar C.2.3 menunjukkan penghasilan orang tua untuk masingmasing tahun akademik.

53 < 1 Juta 1 s/d. 2.5. Juta 36 Prosentase, % 31 22 22 16 27 23 24 34 29 25 2,5 s/d. 5,0 Juta 5,0 s/d. 10,0 Juta > 10 Juta

16 105

157 2

1 1 2005/2006 2007/2008 2008/2009 2009/2010

Tahun Akademik

Gambar C 2.3 Penghasilan Orang Tua Maba C.3. Keterlibatan mahasiswa dalam berbagai komisi yang relevan. Untuk menjamin mutu akademik, UB membentuk Pusat Jaminan Mutu (PJM) di tingkat universitas, Gugus Jaminan Mutu (GJM) di fakultas dan untuk tingkat jurusan dibentuk Unit Jaminan Mutu (UJM). Fungsi jaminan mutu di masing-masing tingkatan adalah untuk membantu pejabat struktural dalam membuat, menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan. Untuk PSTM, ketua jurusannya dibantu oleh tim UJM dalam melaksanakan penjaminan mutu di tingkat jurusan. Tim UJM terdiri dari seorang ketua dan beberapa dosen. Di samping itu anggota tim UJM terdapat perwakilan mahasiswa. Perwakilan mahasiswa yang menjadi anggota PJM adalah ketua Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM). Tugas lain dari tim UJM adalah mendampingi ketua jurusan ketika diaudit oleh tim audit internal UB maupun eksternal. Perwakilan mahasiswa yang diwakili oleh ketua HMM juga sebagai anggota tim akriditasi. Di dalam tim ini ketua HMM bertugas memberikan informasi dan data atas semua kegiatan dan prestasi mahasiswa. Di samping itu juga bertugas memeriksa hasil evaluasi diri dan borang akriditasi bersama-sama pengurus atau perwakilan mahasiswa di tingkat HMM. C.4. Kegiatan Ekstra-Kurikuler. Hampir semua kegiatan ekstrakurikuler di PSTM dikoordinasi oleh lembaga mahasiswa di jurusan yaitu Himpunan Mahasiswa Mesin. Kegiatan ekstra-kurikuler ini terdapat dua kategori. Kategori pertama adalah workshops, yang mana di dalamnya terdapat divisi Otomotif, divisi Otomasi dan Robotika, divisi Forum Kajian Islam Mahasiswa Mesin (FKIMM), divisi Mechanical English Club (MEC) dan divisi Aerokrasi. Sedangkan kategori yang kedua adalah kegiatan rutin tahunan, yang mana mahasiswa teknik mesin berperan sebagai panitia atau pun peserta. Kegiatan rutin ini disebut dengan KMB ( Kreativitas Mesin Brawijaya ). KMB ini merupakan rangkaian berbagai

kegiatan yang mencerminkan kreativitas dari mahasiswa sehingga kegiatan-kegiatan di dalamnya selalu ada perbedaan di tiap tahunnya. Untuk tahun 2009 ini ada 3 kegiatan di dalam KMB yang dilakukan, yaitu ; Mechanical Days, Kontes Roket Air Indonesia (KRAI), dan Brawijaya Kart Race (BKR). Untuk KRAI telah berjalan selama 8 tahun terakhir dan akan terus diusahakan untuk dilaksanakan di Universitas Brawijaya sementara BKR penyelenggaraannya baru dilakukan pada tahun 2009 dan selanjutnya direncanakan akan diadakan tiap tahun. Di dalam workshop anggotanya adalah mulai dari mahasiswa semester tiga sampai mahasiwa tingkat akhir. Di workshop mahasiswa dapat melakukan kegiatankegiatan dan menerapkan ilmu-ilmu yang didapat selama kuliah sesuai dengan divisinya. Kegiatan rutin di divisi otomotif selama ini adalah merekayasa dan menyiapkan gokart untuk perlombaan tingkat nasional dan regional. Pada divisi aerokrasi kegiatannya adalah pengembangan roket air dan pesawat model. Sedangkan untuk divisi otomasi dan robotika kegiatan rutinnya adalah menyiapkan robot untuk lomba kontes robot tingkat nasional dan regional . KMB digunakan oleh mahasiswa sebagai ajang untuk melatih kemampuan berorganisasi, mengkoordinasi, bekerja sama secara tim dan bertanggung jawab dalam menyelenggarakan kegiatan bertaraf nasional. Dengan kegiatan ini maka para mahasiswa yang terlibat dapat meningkatkan soft skill nya. Pada Mechanical Days, terdapat beberapa kegiatan yaitu; service dan ganti oli gratis, seminar pengenalan teknologi terbaru dari Astra Honda Motor (AHM), dan seminar nasional tentang nuklir dengan mengundang para pakar dibidangnya. Untuk KRAI dan BKR, HMM bertindak selain sebagai panitia penyelenggara, juga sebagai peserta yang berpartisipasi. Kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler tersebut sangat berperan dalam mengukir prestasi mahasiswa Teknik Mesin, berikut ini adalah beberapa prestasi yang pernah diraih; 1. Juara I Laga Pantura 1995 2. Juara II Laga Pantura 2002 3. Juara II Water Rocket Contest 2002 4. Juara II Water Rocket Contest 2003 5. Juara I dan II Water Rocket Contest 2004 6. Juara IV Kejurnas Kart Race 2004 7. 18 Besar Young Entrepreneur Dji Sam Soe 2004 8. Juara II Kontes Robot Indonesia (KRI) tahun 2005 (bersama teknik mesin) 9. Juara III Exibition Kart Race Free for All 8 September 2001,Malang 10. Juara III Kelas Domistik Gear Box Sirkuit Tawang Mas Semarang 1 Juli 2001 11. Juara I Surabaya Special Kart Race Trophy HMM ITS 23-24 Juli 2005 12. Juara I Parking Champion League Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Perikanan (HIMASEKA) Fakultas Perikanan Univeritas Brawijaya 2004 13. Pemecahan Rekor Muri Peluncuran 100 Roket Air Tahun 2005 14. Juara 2 dan 3 WRC ( Water Rocket Contest) 2005 16. Juara 2 WRC 2006 17. Juara II International Kart Race 2007 di Kenjeran Surabaya 18. Juara II Putra Kejuaraan Aeromodeling 2007 Piala KONI Surabaya 19. Juara II Putri Kejuaraan Aeromodeling 2007 Piala KONI Surabaya

20. Penyelenggara Kejuaraan Roket Air Tingkat International Asia-Pasifik Road To Asia Pasific Water Rocket Boosted Competition 2006 di TMII, Jakarta ( Kerjasama dengan LAPAN). 21. Juara 1 dan Best Rocket WRC 2007 23. Juara 1 dan 2 Best Vertical dan Best Horizontal KRAI (Kompetisi Roket Air Indonesia) 2008. 24. Juara 5 Kejurnas Kart Race 2008 Seri 4 di Sirkuit Kenjeran Surabaya. 25. Juara I Kejurnas Kart Race 2008 seri 5 di Serkuit Sentul Bogor. 26. Juara 1 PIMNAS XXI 2008 Bidang Penelitian Kategori Poster Ilmiah 27. Juara English Debate Contest 2008 di Malang 28. Juara II Kejurnas Kart Race 2009 Seri 1 Serkuit Sentul Bogor. 29. Juara 1 KRAI 2009 30 Juara 2 dan 5 Brawijaya Karting Race 2009 31.Juara 1 National Scientific Paper Competition 2nd Olympic IAAS Institut Pertanian Bogor (IPB) 2009 C.5. Keberlanjutan penerimaan mahasiswa (minat calon mahasiswa dan kebutuhan akan lulusan program studi). Peminat calon mahasiswa untuk melanjutkan studi ke PTM cukup baik, hal ini ditunjukkan jumlah rata-rata peminat selama 5 tahun tarakhir adalah hampir 1158,8 peminat. Gambar C.1.1 menunjukkan jumlah peminat tiap tahunnya. Meskipun mengalami kecenderungan penurunan peminat antara tahun akademik 2005/2006 sampai dengan 2007/2008, akan tetapi semenjak tahun 2008/2009, jumlah peminat cenderung meningkat kembali. Selain itu, bahwa PTM masih cukup diminati, passing grade SNMPTN mempunyai rata-rata ( antara tahun 2005/2006-2009/2010) sebesar 650,49 dan ini adalah termasuk sepuluh besar dari 35 prodi kelompok IPA di UB. Gambar C.5.1 menunjukkan passing grade PTM tiap tahun semenjak tahun 2005/2006 sampai tahun 2009/2010. Untuk meningkatkan peminat calon mahasiswa, maka selain melalui seleksi SMPTN, PTM bekerjasama dengan FT-UB dan UB membuka berbagai jalur seleksi calon mahasiswa. Di samping itu pengenalan PTM kepada sekolah menengah juga dilakukan dengan cara mengundang beberapa SMA untuk hadir dalam acara KRAI. Pengenalan PTM juga diinformasikan melalui www.mesin.ub.ac.id.

663,78 653,52 645,84

649,87 639,46

Nilai2005/2006

2006/2007

2007/2008 Tahun Akademik

2008/2009

2009/2010

Gambar C.5.1. Passing grade Kebutuhan pasar kerja akan lulusan PSTM masih cukup baik. Dari hasil tracer study yang dilakukan oleh LP3M-UB pada tahun 2008 menunjukkan bahwa rata-rata waktu yang dibutuhkan oleh lulusan PSTM untuk mendapat kerja pertamanya adalah 4,88 bulan dan besar gaji pertama rata-rata adalah sebesar Rp. 1.394.230. Dibanding dengan studi eksakta lain di UB, gaji pertama bagi lulusan PSTM relatif besar karena menempati posisi ke dua dibanding dengan 14 bidang studi eksakta lainnya. C.6. Pelayanan untuk mahasiswa Setiap mahasiswa yang studi di PSTM berhak mendapat pelayanan yang baik. Ada beberapa pelayanan yang didapat oleh mahasiswa. Pertama, ketika semester satu atau pada saat menjadi Maba, mereka mendapat dua buku pedoman utama. Yaitu buku pedoman yang dikeluarkan oleh UB dan yang kedua adalah buku pedoman yang khusus diberikan kepada Maba PSTM. Buku pedoman yang berasal dari UB berisi tentang macam penerimaan Maba, macam program studi, system pendidikan, administrasi pendidikan, tata tertib keluarga besar UB, bimbingan konseling dan penasehat akademik, pelayanan perpustakaan, mata kuliah umum, komputer. Selain itu juga terdapat kalender akademik UB dan daftar para pimpinan UB. Buku pedoman PSTM berisi tentang pedoman pelaksanaan pendidikan di PSTM. Di dalam buku ini berisi informasi tentang visi, misi, tujuan, kurikulum, silabus mata kuliah, silabus praktikum dan peraturan-peraturan di PSTM. Selain itu juga berisi pedoman atau panduan mata kuliah yang harus diambil oleh mahasiswa pada tiap semester. Lebih dari itu, buku ini juga memberi petunjuk yang berupa alur dan persyaratannya bagi mahasiswa yang akan mengambil praktikum, praktek kerja nyata, skripsi dan ujian skripsi. Untuk melayani mahasiswa sesuai dengan buku pedoman, maka di PSTM disediakan suatu unit admnistrasi yang disebut dengan rekording. Di dalam rekording, untuk saat ini terdiri dari empat anggota. Tugas dari rekording adalah mencatat segala aktifitas yang akan atau telah dilakukan mahasiswa misalnya, hal-hal yang berhubungan dengan perencanaan kuliah, praktek kerja dan skripsi. Untuk pelayanan rencana studi, setiap mahasiswa bisa mengisi kartu rencana studi (krs) dan untuk

mengetahui semua hasil studinya mahasiswa berhak mendapat kartu hasil studi (khs) yang mana semua ini dilakukan di rekording. Untuk meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa terutama terhadap akses informasi, maka PSTM telah membentuk dan mengembangkan sistem informasi akademik (Siakad). Dengan Siakad setiap mahasiswa dapat mengakses informasi secara online melalui LAN atau internet (www.mesin.ub.ac.id/via). Informasi yang disediakan Siakad adalah berupa jadwal kuliah, jadwal ujian akhir semester , mata kuliah yang telah dan sedang diprogram atau pun nilai hasil studi tiap-tiap mahasiswa. Siakad memberi fasilitas account untuk tiap mahasiswa, sehingga mereka dapat menentukan kelas untuk tiap-tiap mata kuliah yang mereka program. Selain untuk melayani mahasiswa, dengan Siakad tiap dosen wali juga bisa memonitor perkembangan studi setiap mahasiswa bimbingannya. Pelayanan terhadap mahasiswa juga dilakukan di tiap-tiap laboratorium. Di sini setiap mahasiswa yang melakukan praktikum berhak mendapat pelayanan berupa petunjuk praktikum, modul praktikum dan juga pendampingan pengerjaan laporan praktikum oleh asisten laboratorium. Selain melayani praktikum, laboratorium juga melayani mahasiswa yang melakukan penelitian untuk skripsinya atau kegiatan akademik lainnya, seperti training perangkat lunak ( CAD, FEM ) dan otomasi (PLC). Untuk menunjang perkuliahan, umumnya di tiap ruang kuliah terdapat fasilitas projector beserta seperangkat komputernya. Untuk bahan ajar seperti diktat atau lecture note, mahasiswa dapat mengunduh langsung di website PSTM, www.mesin.ub.ac.id. Mahasiswa atau juga lulusan dapat mendapat informasi dan bimbingan karir melalui JPC (job placement center) yang dibentuk oleh UB. JPC memfasilitasi stakeholder untuk merekrut lulusan, memberi pelatihan keweirausahaan kepada mahasiswa, pelatihan interview dan memberi informasi lowongan pekerjaan. Di tingkat fakultas informasi dan bimbingan karir di koordinasi oleh Pembantu Dekan III. Di sini infromasi mengenai lowongan pekerjaan diumumkan melalui papan pengumuman di fakultas. Di samping itu fakultas juga memfasilitasi instansi atau perusahaan yang melakukan perekrutan calon tenaga kerja di kampus berupa tempat dan waktu. Pada tingkat jurusan, informasi lowongan pekerjaan didapat dari beberapa alumni yang mengirim informasi tersebut secara insidentil dan kemudian informasi ini di umumkan di papan pengumuman di PSTM dan juga dapat diakses di website PSTM (www.mesin.ub.ac.id). Sampai saat ini bimbingan konseling di Fakultas Teknik UB masih belum ada, demikian juga di PSTM. Sejauh ini yang ada adalah penasehat akademik. Penasehat akademik diangkat berdasarkan surat keputusan dekan, yang mana di dalamnya memutuskan seorang dosen untuk menjadi penasehat akademik sejumlah mahasiswa. Tugas utama dari penasehat akademik adalah memberikan bimbingan dan konsultasi yang berhubungan dengan kegiatan akademik kepada mahasiswa. Penasehat akademik juga bisa memonitor para bimbingannya melalui Siakad dan dapat diakses pada www.mesin.ub.ac.id/via. Layanan kesehatan diberikan kepada seluruh mahasiswa UB semnjak menjadi maba sampai selesai studi atau lulus. Untuk memberikan layanan ini UB mendirikan Poliklinik-UB. Setiap mahasiswa mempunyai kartu berobat ke klinik tersebut. Layanan perpustakaan UB memberi kemudahan kepada mahasiswanya terhadap akses infromasi literature. Layanan ini sangat fleksibel dan dapat diakses

selama 24 jam melaluli www.digilib.ub.ac.id. Demikian juga layanan peminjaman maupun pengembalian koleksi dapat dilayani secara cepat dan mudah tanpa proses berbelit. Pelayanan ini juga didukung oleh 17 pustakawan dengan jenjang pendidikan S2 dan S1 masing-masing sebanyak 3 orang, dan 11 orang berpendidikan D3. PSTM untuk menunjang PBM, juga mempunyai perpustakaan dengan koleksi buku berjumlah 4367 dari 2735 judul dan 174 jurnal dari 32 judul. Di samping itu juga terdapat hand out berjumlah 755 dari 64 judul dan sampai saat ini sudah mengkoleksi 3568 judul skripsi. Gambar C.6.1 menunjukkan penilaian oleh mahasiswa terhadap layanan bimbingan akademik dan konseling, minat dan bakat, pembinaan softskill, layanan beasiswa, layanan kesehatan, dan system informasi akademik (SIAKAD) yang ada di PSTM atau UB. Penilain oleh mahasiswa dilakukan dengan menyebar kuisioner kepada mahasiswa yang dilakukan pada minggu ke empat bulan November 2009. Nilai ratarata dari layanan-layanan tersebut adalah 2,65.Bimbingan Akdemik & Konseling49.06Sangat Kurang (0) Kurang (=0) Cukup (1)

Minat dan Bakat

50.94

Sangat Kurang (0) Kurang (=0) Cukup (1) Baik (2) Sangat Baik (3)

23.58

Baik (2)

%0.00

16.04 11.32

S >

29.253

%0.00 0.94

)

15.09

Pembinaan Soft SkillSangat Kurang (0) 50.94 Kurang (=0) Cukup (1) Baik (2) 29.25 Sangat Baik (3)

Layanan Beasiswa

50.94

Sangat Kurang (0) Kurang (=0) Cukup (1) 32.08 Baik (2) Sangat Baik (3)

%0.00 1.89

17.92

%0.94

16.04

0.00

Layanan Kesehatan47.17 Sangat Kurang (0) Kurang (=0) Cukup (1) Baik (2) 23.58 23.58 Sangat Baik (3)

Sistem Informasi Akademik

60.38Sangat Kurang (0) Kurang (=0) Cukup (1) Baik (2) Sangat Baik (3)

28.30

%11.32 0.00 0.00

%5.66 0.00

Gambar C.6.1. Penilaian mahasiswa terhadap beberapa layanan di PSTM atau UB.

C.7. Hasil pembelajaran: PSTM semenjak tahun akademik 2005/2006 sampai tahun 2009/2010 mempunyai rata-rata kelulusan sebesar 178 sarjana. Gambar C.7.1 menunjukkan jumlah lulusan tiap tahun. Meskipun sempat mengalami penurunan jumlah kelulusan pada tahun 2008/2009, akan tetapi pada tahun selanjutnya PSTM dapat meningkatkan kembali jumlah lulusannya. Untuk mengetahui efisiensi edukasi yang berhubungan dengan jumlah kelulusan, maka UB menerapkan standar AEE yaitu Angka Efisiensi Edukasi yang merupakan perbandingan jumlah mahasiswa yang lulus dengan jumlah total mahasiswa. AEE PSTM sejak tahun akademik 2005/2006 sampai 2009/2010 berfluktuasi antara 17 % sampai 25 % atau mempunyai rata-rata sebesar 20,89 %, sedangkan standar UB untuk ini adalah 25 %. Gambar C.7.2 menunjukkan AEE PSTM.

213 184 Jml. Lulusan 177 140 182

2005/2006

2006/2007

2007/2008

2008/2009

2009/2010

Tahun Akademik

Gambar C.7.1 Jumlah Lulusan Tiap Tahun Akademik

25,5 18,8 18,6

23,5

18,0

%

2005/2006

2006/2007

2007/2008 Tahun Akademik

2008/2009

2009/2010

Gambar C.7.2 AEE PSTM Mahasiswa PSTM dalam menyelesaikan waktu studinya rata-rata memerlukan lebih dari 5,16 tahun ( antara tahun 2005/2006 sampai 2009/2010). Hal ini tidak sesuai dengan waktu lama studi yang telah direncanakan di dalam kurikulum PSTM, yaitu selama 4 tahun atau 8 semester. Gambar C.7.3 menunjukkan rata-rata waktu studi

lulusan pada masing-masing tahun akademik. Rata-rata studi yang masih lebih dari 5 tahun disebabkan karena jumlah mahasiswa yang lulus dalam waktu 8 semester atau 4 tahun rata-ratanya hanya 17,1%, tetapi pada tahun 2009/2010 sudah bisa mencapai 22,2 %. Meskipun demikian, ini jauh di bawah standar UB, yaitu setidak-tidaknya jumlah mahasiswa yang lulus dalam 4 tahun adalah 40 % dari jumlah lulusan per tahun akademik. Gambar C.7.4 menunjukkan prosentase jumlah mahasiswa menurut lama waktu studinya.6 5,8 Lama studi (Tahun) 5,6 5,4 5,2 5 4,8 4,6 4,4 4,2 4 2005/2006 2006/2007 2007/2008 Tahun Akademik 2008/2009 2009/2010 5 5,3 5,4 5,2 4,9

Gambar C.7.3 Rata-rata Lama Studi Lulusan

64,1 57,1

65,9 61,8 59,3 4 4 s/d 6 6 s/d 7

%24,3 19,0 16,8 18,6 9,3

28,9 24,3 16,4 11,9 22,2

2005/2006

2006/2007

2007/2008 Tahun Akademik

2008/2009

2009/2010

Gambar C.7.4 Distribusi jumlah lulusan sesuai lama waktu studi PSTM UB telah berupaya untuk menurunkan waktu lama studi yang lebih dari 5 tahun menjadi sekitar 4 tahun sesuai dengan rencana pada kurikulum. Salah satu cara adalah menurunkan waktu lama penyusunan skripsi sesuai dengan kurikulum PSTM, yang mana direncanakan skripsi dapat diselesaikan dalam waktu maksimal satu semester atau selama 6 bulan. Gambar C.7.5 menunjukkan bahwa umumnya lulusan

PSTM memerlukan waktu untuk menyelesaikan skripsinya kurang dari 6 bulan atau kurang dari satu semester. Sedangkan Gambar C.7.6 menunjukkan bahwa setiap tahun lebih dari 70 % mahasiswa menyelesaikan skripsinya tidak lebih dari 6 bulan. Meskipun penyelesaian waktu skripsinya tidak lebih dari 6 bulan akan tetapi masa studi masih lebih dari 5 tahun (Gambar C.7.3), hal ini menunjukkan bahwa masih ada faktor lain yang menyebabkan waktu lama studi lebih dari 5 tahun.6 5,5 5 Bulan 4,43 4,5 4 3,5 3 2005/2006 2006/2007 2007/2008 Tahun Akademik 2008/2009 2009/2010 4,42 4,43 3,96 4,10

Gambar C.7.5 Rata-rata lama penyelesaian skripsiLama Penyelesaian Skripsi76,1 79,9 72,9 82,9 82,7

Prosentase, %

< semester 1-2 semester > 2 semester

17,4 6,5

19,2 7,9

16,2 3,9

16,4 0,7

15,1 2,2

2005/2006

2006/2007

2007/2008 Tahun Akademik

2008/2009

2009/2010

Gambar C.7.6 Jumlah lulusan menurut lama waktu penyelesaian skripsi Gambar C.7.7 menunjukkan bahwa lulusan PSTM dalam waktu lima tahun ` terakhir rata-rata mempunyai IPK 3,6, akan tetapi seperti ditunjukkan pada Gambar C.7.8, akan tetapi lulusan PSTM mempunyai penguasaan Bahasa Inggris yang rendah dalam kurun tahun akademik 2005/2006 sampai 2007/2008, yang mana di periode tersebut jumlah lulusan yang berkemampuan berbahasa Inggris kurang dari 450 TOEFL Score lebih dari 75 % dan cenderung semakin meningkat, bahkan pada tahun akademik 2007/2008 hampir 90 % dari jumlah. Akan tetapi semenjak tahun akademik 2008/2009, 69 % lulusan mempunyai nilai TOEFL score antara 450 sampai 500, dan ini sudah melebihi standar UB, yaitu 50 % lulusan mempunyai TOEFL score diatas 450. Hal ini terjadi karena semenjak tahun tersebut ada kebijakan untuk menerapkan syarat

sesuai dengan buku pedoman, yaitu bahwa mahasiswa yang akan mengikuti ujian sarjana harus mempunyai TOEFL score paling sedikit 450.4,00 3,80 3,60 Rata-rata IPK 3,40 3,20 3,00 2,80 2,60 2,40 2,20 2,00 2005/2006 2006/2007 2007/2008 Tahun Akademik 2008/2009 2009/2010 3,63 3,56 3,62 3,56 3,62

Gambar C.7.7 Rata-rata IPK Lulusan Tiap Tahun Akademik

89,1 82,8 75,9 69,3 77,2

< 450 450-500 > 500

Prosentase,%

30,7 19,3 11,5 4,8 5,7 5,1 5,8 0,0 0,0 2009/2010

32,8

2005/2006

2006/2007

2007/2008 Tahun Akademik

2008/2009

Gambar C.7.8. Kemampuan Bahasa Inggris Lulusan PSTM Jumlah mahasiswa yang DO (drop out) dari PSTM adalah rendah, yaitu merujuk pada tabel 3.1.4 borang akriditasi, sebesar 6 %. Prosentase ini lebih kecil dari standar UB yaitu 21 % dan maksimum 6 % untuk standar BAN-PT. C.8. Kompetensi dan etika lulusan yang diharapkan. PSTM UB menyadari pentingnya kompetensi lulusan, karena hal ini berpengaruh terhadap daya saing lulusan PSTM di pasar kerja. Oleh karena itu PSTM berusaha meningkatkan dan menjaga mutu kompetensi lulusan. Untuk mengetahui bagaimana

proses belajar mengajar di PSTM terhadap mutu kompetensi lulusannya, maka PSTM memonitor dengan cara memanfaatkan stakeholder untuk memberikan penilaian terhadap mahasiswa PSTM yang sedang melakukan PKN (praktek kerja nyata). Ada beberapa aspek kompetensi yang dinilai yaitu; aspek akademik, aspek soft skill dan aspek kepribadian. Aspek akademis adalah segala hal yang meliputi kemampuan akademik mahasiswa, dalam hal ini yang dinilai adalah bagaimana mahasiswa menerapkan ilmunya dan bagaimana mengetahui hal-hal baru di tempat PKN. Selanjutnya adalah aspek soft skill, dalam aspek ini yang dinilai adalah mulai dari ketrampilan, kemampuan menyampaikan berpendapat,dan kemampuan bergaul. Nilai dari kemampuan berpendapat dan bergaul mencerminkan juga kemampuan mahasiswa untuk berkomunikasi. Ketrampilan di sini adalah meliputi ketrampilan menggunakan engineering software. Untuk aspek kepribadian atau etika meliputi, sopan satun, disiplin, kesungguhan, kehadiran dan tanggung jawab.Penerapan Ilmu42.4 A 31.6 23.1 B+ B C+ C

Kemampuan Mengetahui Hal baru40.5 36.1 A B+ B C+ 21.8 C D+

%2.9

D+

%1.6 0.0 0.0

a). Aspek AkademikKetrampilan47.2 A B+ B 28.3 20.0 C+ C D+ 4.5

%

1

Kemampuan Berpendapat45.041.9 35.8 A 21.5 B+ B C+ C 0.8 0.0 1 0.0 D+

Kemampuan Bergaul44.4

A B+ B 9.8 0.8 0.0 1 0.0 C+ C D+

%

%

b). Aspek Soft Skill

Sopan Santun 59.0

A B+ B 29.0%

C+ C D+

12.0

Kehadiran

Kedisiplinan

45.0 38.5 A B+ B C+ C 16.5 D+

37.9 34.5 A B+ 27.6 B C+ C D+

%

%

Kesungguhan56.2 A B+ B C+ 25.8 C D+

Tanggung Jawab

50.1

A B+ B C+ C D+

35.4

%

17.4

%11.7 2.9

0.6

c). Aspek Kepribadian atau Etika Gambar C.8.1. Penilaian Stakeholder pada PKN Gambar C.8.1 menunjukkan penilaian rata-rata antara tahun akademik 2006/2007 sampai dengan tahun akademik 2008/2009 yang dilakukan oleh stakeholder pada saat PKN. Penilaian ditunjukkan dengan kisaran A sampai dengan D. Nilai, A,B,C dan D, masing-masing menunjukkan sangat baik, baik, cukup, dan kurang. Tanda plus pada masing-masing nilai adalah menunjukkan bahwa nilainnya sedikit diatas nilai tersebut. Dari hasil penilaian ini menunjukkan bahwa umumnya dari berbagai aspek kompetensi, mahasiswa PSTM pada umumnya mempunyai kompetensi yang minimal baik pada bidangnya. Meskipun demikian ada sebagian kecil pada beberapa unsur aspek yang mempunyai nilai cukup, akan tetapi masih dibawah 5 %. Dari penilaian stakeholder pada saat PKN ini bisa disimpulkan bahwa calon lulusan PSTM mempunyai kompetensi sesuai dengan visi, misi dan tujuan PSTM UB dan mempunyai potensi untuk bersaing di pasar kerja.

C.9. Kepuasan pemanfaat lulusan dan keberlanjutan penyerapan lulusan. Disamping penilaian dari stakeholder yang dilakukan pada saat PKN. Untuk mengetahui penyerapan lulusan dari PTMUB pada pasar kerja. Pada bulan 28 sampai 29 Januari 2009, PSTM melakukan temu alumni sekaligus tracer study yang dilaksanakan di hotel Sofyan Jakarta. Pada pertemuan tersebut dihadiri kurang lebih sejumlah 125 alumni dari berbagai tahun lulusan. Meskipun pertemuan tersebut hanya dihadiri dengan jumlah relatif sedikit dibanding dengan jumlah seluruh alumni yang lulus dari PSTM, sedikit gambaran tentang perananan alumni di pasar kerja bisa didapat. Untuk itu maka PSTM mempunyai rencana untuk tiap dua tahun sekali akan melakukan tracer study. Dari tracer study ini diketahui bahwa sebagian besar (71,8 %) lulusan PSTM diserap oleh sektor swasta, selanjutnya adalah di sektor instansi pemerintah dan kurang dari 10 % yang berwiraswasta, seperti ditunjukkan pada Gambar C.9.1 a. Umumnya mereka bekerja pada instansi yang bergerak dalam bidang manufacture, hampir 62 %, diikuti para lulusan yang bekerja pada bidang jasa, mendekati 30 % dan dalam bidang perminyakan atau pertambangan hanya 8,5%. Di sini yang dikatagorikan dalam bidang jasa adalah para lulusan yang bekerja pada jasa jasa konsultan, peneliti, dosen , penyedia peralatan dan transportasi (Gbr. C.9.2 b). Sedangkan, lebih dari 50 % para lulusan mempunyai posisi di instansinya masing-masing sebagai engineer, 36,5 % mempunyai posisi yang berhubungan dengan administrasi atau staff lain, dan 12,5 % sebagai peneliti atau dosen. Yang dimaksud denga staff lain adalah meliputi supervisor, marketing , public relation, production staff dan lain-lain. Dari Gbr. C.9.1 dapat dinyatakan bahwa peranan lulusan PSTM di pasar kerja sesuai dengan tujuan kurikulum PSTM. Meskipun demikian peranan lulusan untuk membuka lapangan pekerjaan sangat sedikit, hal ini diindikasikan dengan jumlah lulusan yang berwiraswasta hanya sekitar 9 %.Sektor Kerja

71.8

Wiraswasta PNS/TNI/POLRI/BUMN Swasta

%9.1

19.1

a)

Bidang Usaha Instansi/Perusahaan

61.9

Manufacture Minyak/pertambangan Jasa29.7

%8.5

b)Posisi/Jabatan

51.0

Engineer/designer Administrasi/staff lain peneliti/dosen 36.5

%12.5

C) Gambar C.9.1 Peranan lulusan di pasar kerjaFeed Back dari Alumni

52.7 Peningkatan Kemamp. Akademik Peningkatan Softskill

%16.4 6.4 7.3 17.3

Peningkatan Pelayanan Mhs Peningkatan Kerjasama Tidak berpendapat

Gambar C.9.2 Umpan balik alumni

Dari pertemuan alumni ini juga didapat umpan balik dari para lulusan, meskipun sebagian besar tidak memberikan tanggapan (52,7%). Dari umpan balik yang diterima dapat dikatagorikan menjadi 4 katagori, yaitu yang berhubungan dengan peningkatan kemampuan akademik, softskill, pelayanan PSTM kepada mahasiswa dan kerjasama. Umumnya para alumni menginginkan agar supaya PSTM lebih meningkatkan kemampuan softskill lulusannya (16.4%), terutama yang berhubungan dengan kemampuan berbahasa Inggris, kerja tim dan leaderships. Sedangkan untuk kerjasama sebesar (17,3%), PSTM oleh para alumni diminta agar supaya meningkatkan kerjasama dengan instansi lain, dan alumni untuk meningkatkan kemampuan akademik dan softskill para lulusannya. Gambar C.9.2 menunjukkan umpan balik dari para alumni. C.10. Produk program studi berupa model-model, karya inovatif, hak paten, hasil pengembangan prosedur kerja, produk fisik sebagai hasil penelitian Hasil penelitian yang dilakukan mahasiswa dalam bentuk skripsi dilakukan publikasi lewat jurnal ilmiah, selain juga diikutsertakan dalam berbagai kompetisi di lingkungan DIKTI berupa LKIM, LKTM dan berbagai lomba karya inovatif. Disamping itu juga karya inovatif mahasiswa diaplikasikan langsung kepada masyarakat baik dalam bentuk pameran hasil atau dalam acara-acara insidental yang menghadirkan karya-karya mahasiswa PSTM. ( Borang bagian 3.1.3) Analisis SWOT untuk komponen C sebagai berikut : STRENGTH(S) 1. Rasio jumlah peminat dan daya tampung relative tinggi, 2. rasio peminat dan daya tampung cenderung meningkat setiap tahun 3. Prosentase mahasiswa yang daftar ulang cenderung mengalami kenaikan 4. Prosentase maba memilih PSTM UB sebagai pilihan pertama dari tahun ketahun semakin naik 5. Input (mahasiswa) memiliki passing grade relatif tinggi dan berprestasi dalam berbagai lomba karya ilmiah dan inovatif ditingkat nasional. 6. Lulusan telah dibekali teori dan ketrampilan dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh pasar kerja. 7. Angka Efisiensi Edukasi (AEE) cenderung meningkat 8. Rata-rata penyelesaian studi cenderung menurun 9. Waktu penyelesaian skripsi 4,25 bulan. 10. Prosentase kemampuan bahasa inggris lulusan PSTM mendekati TOEFL 450 WEAKNESS (W) 1. Rata-rata waktu penyelesaian studi dalam tiga tahun terakhir lebih dari 5 tahun. 2. Kemampuan bahasa inggris mahasiswa masih pasif. 3. Asal Mahasiswa PSTM masih didominasi dari Malang dan Jawa Timur

OPPORTUNITY (O) 1. Animo/minat masyarakat untuk masuk program studi masih tinggi. 2. Adanya kepuasan dari pengguna terhadap kinerja lulusan yang tercermin dari kemampuan lulusan dalam mengisi pasar kerja. THREAT (T) 1. Banyak perguruan tinggi yang memiliki program studi sejenis yang menjadi pesaing dalam penerimaan mahasiswa baru. 2. Adanya lulusan dari perguruan tinggi lain yang bersaing dalam pasar kerja. Komponen D. Sumberdaya Manusia D.1. Sistem/strategi rekruitmen untuk menjamin keberlanjutan dan peningkatan mutu PBM Jumlah dosen yang diterima PSTM untuk setiap rekruitmen ditentukan besarnya quota penerimaan dosen dari kementerian untuk universitas brawijaya, Universitas kemudian menentukan quota untuk masing-masing Fakultas. Selanjutnya, dengan mempertimbangkan jumlah dan keahlian dosen serta jumlah mahasiswa pada masing masing PS, Fakultas menentukan quota penerimaan untuk masing masing Program Studi. PSTM menetapkan persyaratan bahwa dosen baru harus berpendidikan minimal S2 dan memiliki bidang yang serumpun. Ujian penyaringan dilakukan oleh Universitas, Fakultas Dan Program studi. Dalam hal ini Universitas menyelenggarakan penyaringan dalam hal pengetahuan umum dan bahasa inggris, Fakultas melakukan penyaringan dalam bidang pengetahuan teknik, Sedangkan Program studi melakukan wawancara terhadap calon yang telah lolos dari penyaringan Fakultas dan universitas. Materi wawancara meliputi etika, motivasi dan lain-lain. Hasil wawancara disampaikan ke Fakultas untuk diteruskan ke Universitas guna proses lebih lanjut. Penentuan calon yang diterima menjadi dosen ditentukan sepenuhnya oleh Universitas. Dosen (tenaga edukatif) adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) maka ketentuan-ketentuan mengenai rekruitment pegawai di lingkungan UB merujuk kepada Undang-undang (UU), Peraturan Pemerintah (PP), Peraturan Menteri (Permen). Dalam proses rekruitmen/penerimaan dosen dan tenaga pendukung di FTUB menggunakan mekanisme yang melibatkan para Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi. Setelah mendapatkan informasi tentang adanya rekruitmen dosen dari Universitas, pihak FTUB segera meminta para Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi mengajukan jumlah dan spesifikasi dari calon dosen yang diinginkan. Langkah berikutnya diadakan rapat antara pimpinan fakultas dengan Ketua-ketua Jurusan dan Ketua Program Studi untuk membahas lebih lanjut hal-hal yang berkaitan dengan rekruitmen. Pembahasan terkait dengan jumlah formasi, prioritas, dan pembagian tugas dalam ujian masuk dibahas dalam Rapat Senat dan Rapat Pimpinan FTUB . Ujian masuk meliputi 3 (tiga) tahap ujian: ujian umum (tertulis dengan soal nasional), ujian substantif (tertulis dengan soal dibuat oleh program studi) dan wawancara. Wawancara diadakan oleh fakultas dengan melibatkan Dekan, Pembantu Dekan, Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi. Wawancara dilaksanakan dengan menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, dan dimaksudkan untuk menguji kemampuan dalam substansi ilmunya, kemampuan

komunikasi dan kemampuan berbahasa Inggris dari calon dosen. Kegiatan wawancara ini dilaksanakan setelah tes tertulis (ujian umum dan ujian substantif) yang dilaksanakan di Kantor Pusat UB. Pada masing-masing tahap mempunyai nilai dan bobot sesuai ketentuan nasional. Setelah selesai wawancara yang dilakukan di PS, FTUB mengirim hasil penilaian wawancara ke UB dan penentuan akhir penerimaan dosen merupakan kewenangan UB. Proses rekruitmen/penerimaan dengan melibatkan sepenuhnya jurusan dan program studi ini diharapkan mendapatkan hasil sesuai dengan kualifikasi yang diinginkan sehingga menjamin keberlanjutan dan peningkatan mutu dosen dalam pelaksanaan proses belajar mengajar (PBM). D.2. Pengelolaan dosen dan tenaga pendukung. Pengelolaan dosen di jurusan PSTM hanya secara akademik untuk melaksanakan segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Sedangkan secara administrasi di kelola oleh bagian kepegawaian di fakultas dan universitas. Untuk tenaga administrasi dan pendukung (para laboran), statusnya adalah pegawai yang dikelola langsung oleh fakultas, tetapi ditugaskan di jurusan. Dosen di PSTM dalam rangka untuk mendukung PBM, maka dikelompokkan sesuai dengan bidang keahliannya, yang terdiri dari kelompok keahlian konversi energi, produksi, material dan konstruksi. Untuk meningkatkan kualifikasi akademiknya maka tiap dosen yang masih berkualifikasi S2, didorong untuk melanjutkan studi ke S3. Dari 40 dosen di PSTM, 12 dosen sedang melanjutkan studi ke jenjang S3. Untuk meningkatkan kemampuan mengajar, maka setiap dosen baru wajib mengikuti PEKERTI dan AA bagi dosen yang mempunyai jabatan fungsional lektor. Setiap dosen baru juga wajib mengikuti pelatihan Bahasa Inggris selama 6 bulan di UPT Bahasa Inggris UB. Monitoring dan evaluasi (monev) kinerja dosen PSTM dilakukan melalui tiga hal, yaitu; DP-3, evaluasi dalam proses belajar mengajar dan EWMP. DP-3 adalah sistem penilaian yang harus dilakukan sesuai dengan ketentuan di lingkungan PNS yang mana penilaian ini dilakukan oleh atasan terhadap bawahan secara kualitatif. Untuk meningkatkan obyektifitas penilaian, maka PSTM melakukan monev terhadap (PBM) tiap dosen tiap tahun. Di sini monev difokuskan pada kinerja dosen, IP (indek prestasi) kelas, dan prosentase kelulusan kelas. Yang dimaksud kinerja dosen disini adalah bagaimana kinerja seorang dosen menurut mahasiswa. Penilaian kinerja dosen dilakukan dengan menyebar kuisioner kepada mahasiswa untuk masing-masing mata kuliah dan dosen. Metode perhitungan untuk mengetahui kinerja dosen dapat dilihat pada lampiran (index prstasi dosen). Gambar D.2.1 menunjukkan hasil nilai total ratarata untuk masing-masing dosen. Jika di rata-rata maka PBM yag dilakukan oleh dosen PTM mendapat nilai 7,81 atau berkatagori baik. EWMP digunakan untuk memonitor bobot tugas institusional dalam satuan sks. Dengan ini jumlah sks ekivalen dalam satu semester untuk tiap-tiap dosen dapat diketahui, yang mana meliputi tugas-tugas pendidikan, penelitian dan pengembangan ilmu, pengabdian kepada masyarakat, pembinaan civitas akademika dan administrasi dan manajemen.

Total Nilai10.00 9.00 8.00 7.00 6.00 5.00 4.00 3.00 2.00 1.00 Masduki, MM M Nursasongko M Gunadiarta Imam Zaky Endy Sutikno Djoko Sutikno Endy Sutikno Erwin Sulistyo Wardi Kasim Yudi Surya I Syamsul M Pratikto Putu Hadi S Tjuk O Sugiarto Safuddin B Sugiarto Suharto Sudjito Sonief 0.00 Slamet W Wahyono Wardana, Handono Djarot B

Gambar D.2.1. Nilai evaluasi Proses pembelajaran dosen yang dilakukan Mahasiswa Tingkat Kehadiran dosen di PSTM rata-rata selama 4 semester terakhir adalah 96,03 % dari 16 kali pertemuan yang direncanakan pada tiap semester. Rata-rata ini sedikit lebih besar dari yang di standarkan BAN-PT, yaitu setidak-tidaknya jumlah kehadiran dosen adalah 95 % dari jumlah tatap muka yang direncanakan. Gambar D.2.2 menunjukkan rata-rata kehadiran/tatap muka dosen pada tiap-tiap semester.98.26 95.67 92.90 % Kehadiran 97.28

Ganjil 2008/2009

Genap 2008/2009

Ganjil 2009/2010

Genap 2009/2010

Tahun Akademik

Gambar D.2.2 Tingkat kehadiran dosen

Rata-rata beban sks dosen per semester (10,... sks)....

Menyangkut reward dan punishment bagi dosen, karena statusnya sebagai PNS maka sepenuhnya mengacu pada undang-undang dan peraturan pemerintah tentang kepegawaian. Disamping itu juga mengacu pada tata tertib keluaga besar UB yang tercantum di dalam buku pedoman UB dan juga pada www.ub.ac.id. Untuk memacu publikasi jurnal, paten dan karya ilmiah lainnya, maka melalui surat edaran rektor no 0552/J10/AK/2007 tanggal 28 Februari 2007 tentang Bantuan Dana untuk Program Peningkatan Mutu Dosen dan Pegawai Administrasi dan no 2558/J10/LL/2009 tanggal 6 Juli 2009 tentang Standar Operasional Prosedur Pengajuan Dana Intensif Publikasi Karya Ilmiah dan Seminar Internasional, UB memberikan penghargaan (reward) kepada dosen dan tenaga pendukung yang berprestasi. Reward dan punishment bagi dosen dan pegawai administrasi diberlakukan undang undang dan peraturan pemerintah mengenai kepegawaian. Disamping itu juga mengacu pada tata tertib keluaga besar UB yang tercantum di dalam buku pedoman UB dan juga pada www.ub.ac.id. Universitas memberikan bantuan untuk publikasi jurnal, paten dan karya ilmiah, sebagaimana diterbitkannya surat edaran rektor no 0552/J10/AK/2007 tanggal 28 Februari 2007 tentang Bantuan Dana untuk Program Peningkatan Mutu Dosen dan Pegawai Administrasi dan no 2558/J10/LL/2009 tanggal 6 Juli 2009 tentang Standar Operasional Prosedur Pengajuan Dana Intensif Publikasi Karya Ilmiah dan Seminar Internasional. UB memberikan penghargaan (reward) kepada dosen dan tenaga pendukung yang berprestasi.

D.3. Profil dosen dan tenaga pendukung: mutu, kualifikasi, pengalaman, ketersediaan (kecukupan, kesesuaian, dan rasio dosen-mahasiswa).

PSTM pada tahun 2009 mempunyai dosen aktif tetap dan sesuai dengan kompetensi PSTM sebanyak 42 orang dan didukung oleh tenaga tenaga laboratorium 7 orang, dan administrasi 6 orang. Sebaran usia dosen PSTM hampir 60 % di bawah 50 tahun, seperti ditunjukkan pada Gambar D.3.1. Pada Gambar D.3.2 ditunjukkan sebaran jenjang pendidikan dosen. Jenjang pendidikan dosen PSTM 90,4 % berkualifikasi S2 dan S3. Untuk dosen yang berjenjang S1 ( 9,5 % ) pada tahun 2010 sampai 2011 akan memasuki masa pensiun. Akan tetapi jumlah dosen yang berkualifikasi S3 masih jauh di bawah standar BAN-PT (> 40 % ), yaitu hanya 9,5. Untuk mengantisipasi kondisi ini semenjak tahun 2008 PSTM memberikan kesempatan kepada dosennya untuk menempuh pendidikan S3 sebanyak 12 dosen (11 dosen menempuh pendidikan di PT luar negeri dan 1 dosen di PT dalam negeri), sehingga pada tahun 2011 nanti prosentase dosen yang bekualifikasi S3 menjadi 47,6 %.( melebihi standar minimal BAN-PT). Untuk jabatan fungsional yang mempunyai jabatan professor dan lektor kepala di PSTM masih 40,4 %, padahal standar BAN-PT adalah setidak-tidaknya 50 % dosen mempunyai jabatan lektor kepala dan professor. Gambar D.3.3 menunjukkan sebaran jabatan fungsional dosen.

.Usia Dosen

40.5 < 40 40 s/d 50 26.2 19.0 51 s/d 60 > 60

%

14.3

Gambar D.3.1. Sebaran usia dosen PTMJenjang Pendidikan DosenS3 S2 S1 9.5% 19.0%

71.4%

Gambar D.3.2. Sebaran jenjang pendidikan dosen PSTMJabatan FungsionalProfessor Lektor Kepala 21.4% 7.1% 33.3% lektor Asisten Ahli

38.1%

Gambar D.3.3. Sebaran jabatan fungsional dosen PSTM

Sertifikasi pendidik professional di lingkungan UB diperoleh dan ditentukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan pemerintah yang berlaku. Di PSTM sertifikasi pendidik diperoleh sesuai dengan peraturan yang berlaku dan melalui proses sertifikasi dosen. Sertifikat pendidik professional diperoleh secara otomatis oleh prosfessor, sebanyak 3. Sedangkan sampai tahun 2009, jumlah dosen yang lulus proses sertifikasi sebanyak 6 dosen. Hal ini berdasarkan pengumuman panitia sertifikasi dosen di www.serdos.its.ac.id. Karena peserta sertifikasi dosen kuotanya ditentukan oleh pemerintah (DIKTI) untuk masing-masing PT, dan untuk UB pada tahun 2009 mendapat kuota 216 peserta, sedangkan untuk PSTM hanya mendapat kuota sebanyak 6 peserta. Sehingga jumlah dosen PSTM yang bersertifikasi sebanyak 9 dosen (termasuk professor) atau hanya 21 %. Akan tetapi sesuai dengan program pemerintah dan UB pada tahun 2011 semua dosen sudah harus bersertifikasi. Gambar D.3.4 menunjukkan perbandingan jumlah dosen dan mahasiswa. Semenjak tahun akademik 2007/2008, satu dosen di PSTM melayani kurang dari 20 mahasiswa, padahal sebelumnya satu dosen harus melayani lebih dari 20 mahasiswa. Jika diratarata dalam kurun waktu sesuai dengan Gambar D.3.4, satu dosen berbanding dengan 20,7 mahasiswa. Perbandingan dosen dan mahasiswa di PSTM saat ini sudah memenuhi standar BAN-PT, yaitu untuk program studi eksakta, satu dosen melayani 17 sampai dengan 23 mahasiswa.

Perbandingan Dosen & Mahasiswa24.4 22.4 19.9 Jml Mhs per Dosen 17.9 18.8

2005/2006

2006/2007

2007/2008

2008/2009

2009/2010

Tahun Akademik

Gambar D.3.4. Perbandingan jumlah mahasiswa untuk tiap dosen

Jumlah tenaga pengajar tidak tetap di PSTM adalah rata-rata tiap semester adalah satu orang. Dosen tidak tetap ini mengajar mata kuliah kapita selekta, yang mana isi dari mata kuliah ini berisi tentang kondisi kerja yang nyata, pengalaman seseorang dalam bidang tertentu yang berhubungan dengan ilmu keteknikan. Umumnya dosen mata kuliah kapita selekta adalah praktisi dan umumnya adalah alumni. Untuk mata kuliah dasar umum yang terdiri dari agama, bahasa inggris dan kewarganegaraan, tenaga pengajarnya diatur dan ditentukan oleh FT dan UB atas permohonan dari PSTM. Dosen

dari mata kuliah dasar umum ini adalah dosen tetap UB yang unit kerjanya di fakultas lain. Jumlah Tenaga pendukung di PSTM adalah 13 orang, yang terdiri dari 6 tenaga administrasi dan 7 laboran. Layanan perpustakaan dilayani oleh perpustakaan UB yang didukung oleh 17 pustakawan dengan jenjang pendidikan S2 dan S1 masing-masing 3 pustakawan. Untuk jenjang D3 sebanyak 11 pustakawan.D.4. Karya akademik dosen (hasil penelitian, karya lainnya).

Implementasi dan penerjemahan dari Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran untuk menghasilkan penelitian yang bermutu dalam rangka mengembangkan IPTEKS yang mampu memberikan manfaat bagi Institusi, perkembangan keilmuan, dunia usaha dan masyarakat luas. Penelitian dosen dalam kurun 3 tahun terakir ini mengalami banyak kemajuan. Hasil penelitian diharapkan memberi manfaat bagi dunia kependidikan, membantu mahasiswa dalam penyelesaian tugas akhir dan mampu meningkatkan kreatifitas dosen dan peserta didik. Ke depan penelitian dosen diharapkan mencapai skala internasional. Pendanaan penelitian dosen PSTM selama ini bersumber dari DIPA UB, DP2M-DIKTI dan dari instansi pemerintah maupun swasta yang tidak mengikat. Berikut sebagian penelitian yang dilakukan oleh beberapa dosen PSTM FTUB. Beberapa hasil kegiatan penelitian staf pengajar dan mahasiswa telah dipublikasikan dalam berbagai jurnal ilmiah maupun telah dipresentasikan dalam seminar nasional maupun internasional. Judul jurnal dan makalah seminar yang pernah dilakukan dosen PSTM dalam 3 tahun terakhir dapat dilihat pada Borang 4.5.3 Pengabdian pada Masyarakat Pengabdian kepada masyarakat juga merupakan salah satu bagian dari kegiatan Tri Darma Perguruan Tinggi yang wajib dilaksanakan oleh setiap dosen. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh dosen PSTM telah dilaksanakan secara berkala. Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan dalam rangka penerapan IPTEK khususnya hasil penelitian dosen atau mahasiswa dalam rangka memecahkan masalah yang ada di masyarakat, industri kecil dan menengah (IKM) dan koperasi dengan tujuan pemberdayaan masyarakat. Sumber pendanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh dosen bersasal dari Dana DIPA FTUB, DP2M-DIKTI, instansi pemerintah dan instansi swasta. Beberapa judul pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen PSTM FTUB dapat dilihat pada Borang 6.2.3. D.5. Peraturan kerja dan kode etik. Karena status dari pegawai di UB adalah PNS maka peraturan kerjanya mengacu pada UU dan PP tentang kepegawaian nomor 60 tahun 1999. Selain itu ada peraturan khusus pagi keluarga besar UB. Yang dimaksud keluarga besar adalah seluruh dosen tetap maupun tidak tetap, tenaga administrasi dan seluruh mahasiswa. Peraturan khusus ini disebut dengan Tata Tertib Keluarga Besar UB (Tatib UB). Sosialisasi Tatib UB ini sudah dilakukan sejak Maba mengikuti program orientasi pengenalan belajar di kampus melalui buku Pedoman Pendidikan UB. Di dalam buku tersebut terdapat hak

dan kewajiban tenaga akademik, tenaga administrasi dan mahasiswa. Tata karma pergaulan dan tanggung jawab (kode etik) dijelaskan pada buku pedoman tersebut. Disamping itu, di buku pedoman juga dijelaskan hal-hal yang dapat digolongkan sebagai pelanggaran Tatib UB, dan juga mengatur sanksi atas pelanggaran Tatib UB. Untuk menegakkan Tatib ini, maka dibentuk PANTIB (Panitia Pertimbangan Pelanggaran Tata tertib ) yang dibentuk oelh surat keputusan rektor. Untuk PNS juga dikenakan aturan tambahan PP 30 tahun 1980 tentang Disiplin PNS.

D.6. Pengembangan staf. Pada saat ini 28 % dosen PSTM sedang studi lanjut program doktor (S3) di dalam maupun di luar negeri. Hal ini bertujuan untuk peningkatan kualifikasi tenaga pengajar di PSTM FTUB. Untuk meningkatkan kemampuan atau ketrampilan dosen dalam proses pembelajaran dan pengelolaan lembaga pendidikan, maka semua dosen PSTM wajib mengikuti program pelatihan PEKERTI atau AA. Untuk meningkatkan kemampuan penelitian dan pengabdian masyarakat oleh dosen PSTM, Fakultas Teknik telah mengalokasikan anggaran tiap-tiap tahun. Fakultas Teknik bekerjasama dengan PSTM FTUB juga memberi pelayanan dan pendampingan secara intensif bagi dosen yang membuat proposal penelitian dengan sumber dana dari DIKTI maupun instansi pemerintah lainnya. D.7. Keberlanjutan pengadaan dan pemanfaatannya. Dalam menjalankan misinya maka PSTM dan FTUB beserta UB memberikan kebijakan pendanaan untuk pengadaan peralatan laboratorium dan sarana yang menunjang proses belajar mengajar (PBM). UB memberi kebijakan bahwa Dana Bantuan Praktikum sebesar 150.000,00 rupiah tiap mahasiswa per semester diberikan untuk kebutuhan operasional laboratorium. Dana ini digunakan untuk bahan habis pakai dan untuk menunjang aktifitas praktikum. Dana bantuan praktikum ini diberlakukan mulai mahasiswa yang masuk pada tahun akademik 2006/2007. Di samping itu untuk pengembangan jurusan, maka tiap tahun PSTM mendapat dana pengembangan ratarata sebesar 375.000.000,00 rupiah dari FTUB. Dana pengembangan ini digunakan untuk pengadaan alat-alat laboratorium dan peralatan yang menunjang PBM. Usaha pengadaan peralatan laboratorium juga dapat dilakukan dengan cara mengajukan proposal ke UB.Sumber informasi, antara lain: Statuta, Renstra, laporan tahunan, buku pedoman rekruitmen dan seleksi calon dosen dan tenaga pendukung, direktori program studi, program pengembangan staf, laporan tahunan pimpinan perguruan tinggi/program studi, peraturan perundang-undangan terkait.

Analisis SWOT untuk komponen D adalah, STRENGTH(S) 1. Rata-rata tingkat kehadiran dosen dalam perkuliahan 96,03 % dari 16 kali pertemuan yang direncanakan 2. adanya reward bagi dosen dan pegawai administrasi bagi yang berprestasi 3. Penerimaan dosen dan staf akademik melalui seleksi yang melibatkan PSTM, Fakultas Teknik dan Universitas Brawijaya. 4. Memiliki SDM yang studi lanjut S3 di luar dan di dalam negeri sebanyak 12 orang. 5. Rasio dosen-mahasiswa sesuai dengan standar (1 : 20,68) WEAKNESS (W) 1. Jumlah profesor (10 %) dan doktor (22,5 %) belum memenuhi standar ideal 2. Distribusi dosen pada masing-masing bidang konsentrasi kurang seimbang OPPORTUNITY (O) 1. Tersedia banyak sumber dana untuk peningkatan kualifikasi SDM dan mutu penelitian dosen 2. Terbukanya peluang untuk peningkatan kualifikasi dosen (jenjang S3) dan pengusulan profesor. THREAT (T) 1. Keputusan akhir penerimaan dosen ditentukan oleh Universitas Brawijaya dan DIKTI 2. Rendahnya penghargaan (reward) dan dukungan dari institusi dalam pengembangan dosen dan tenaga pendukung E. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik E.1 Kesesuaian dengan visi, misi, sasaran, dan tujuan. Visi Program Studi Teknik Mesin (PSTM) adalah sebagai pusat pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di bidang teknik mesin yang memiliki keunggulan dan manfaat bagi masyarakat lokal, nasional, regional dan internasional yang didukung oleh sumber daya manusia, prasarana dan sarana yang memadai serta ditunjang atmosfir akademik yang kondusif. Misi Program Studi Teknik Mesin (PSTM) adalah menghasilkan lulusan yang mampu menguasai dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang teknik mesin, ikut berperan aktif dalam pembangunan bangsa, menciptakan peluang kerja dan mampu bekerjasama dengan pihak lain baik ditingkat nasional maupun internasional. Maka kurikulum yang diterapkan di PSTM sudah relevan karena di dalamnya memuat kelompok Mata Kuliah Kompetensi Utama (MKKU) 31 mata kuliah, Mata Kuliah Kompetensi Pendukung (MKKP) 5 mata kuliah, Mata Kuliah Kompetensi Lain (MKKL) 1 mata kuliah, Mata Kuliah Kompetensi Utama dan Pendukung Konsentrasi (MKKU & P) Konsentrasi untuk tiap-tiap konsentrasi rata-rata 7 mata kuliah, dan Mata Kuliah untuk masing-masing Kompetensi Pendukung konsentrasi (MKKP) Konsentrasi, konsentrasi rata-rata 8 mata kuliah. Mata kuliah tersebut diharapkan mampu memberikan dasar keilmuan dan keterampilan berbasis teknik mesin. Kurikulum PSTM

telah disusun dalam rangka menciptakan lulusan yang mampu memberi kontribusi nyata terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, mampu memecahkan masalah dibidang teknik mesin, serta mampu membangun kerjasama tim. E.2 Relevansi dengan tuntutan dan kebutuhan stakeholders Ke depan Perguruan Tinggi harus menjadi suatu lembaga yang responsif terhadap kebutuhan stakeholder. Oleh karena itu PSTM secara periodik maksimal 4 tahunan melakukan peninjauan dan evaluasi kurikulum agar tetap relevan dengan kebutuhan stakeholder. Wujud nyata upaya mendekatkan relevansi kurikulum untuk menjawab kebutuhan masyarakat adalah dengan menawarkan muatan dan kondisi lokal di wilayah Jawa Timur dan memberikan mata kuliah kewirausahaan sebagai bekal pada saat terjun di masyarakat. Selain itu untuk mendekatkan relevansi, juga dilakukan dengan mewajibkan kepada setiap mahasiswa untuk melakukan praktek magang di perusahaan yang diistilahkan dengan Praktek Kerja Lapang (PKL) atau Kuliah Kerja Nyata Praktek (KKN-P). Tujuannya adalah agar mahasiswa memahami "mental kerja" yang diperoleh selama menjalani PKL sehingga setelah lulus tidak lagi canggung ketika terjun di masyarakat ataupun di dunia kerja. E.3 Struktur dan isi kurikulum (keluasan, kedalaman, koherensi, penataan/organisasi) Struktur dan isi kurikulum yang meliputi keluasan, kedalaman, koherensi dan organisasi sebagaimana yang tertuang dalam Buku Pedoman Pendidikan Jurusan Teknik Mesin Universitas Brawijaya sudah relevan. Jenis mata kuliah yang disajikan sudah mempertimbangkan aspek kognitif, psikomotorik, serta afektif. Pembobotan jumlah SKS untuk pengembangan ketiga ranah tersebut cukup seimbang, sehingga diharapkan dapat menghasilkan sarjana yang mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang Teknik Mesin. Dilihat dari course content, kurikulum ini cukup fleksibel dan adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penataan kurikulum, harus mengikuti peraturan yang berlaku yaitu Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 232/U/2000 tertanggal 20 Desember 2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. Lulusan PSTM dituntut untuk memiliki keahlian dan keterampilan yang tinggi di bidang teknik mesin, sehingga terdapat konsentrasi yang tinggi pada sks untuk MKKU dan MKKP. Dari berbagai dimensi tersebut, kurikulum PSTM sudah memiliki kekuatan karena selalu dilakukan perbaikan untuk meningkatkan relevansinya dengan tetap memperhatikan peraturan yang berlaku (baik struktur dan isinya). E.4 Derajat integrasi materi pembelajaran Agar materi pembelajaran lebih fokus dan lebih jelas kompetensi lulusannya, maka PSTM membagi materi pembelajarannya menjadi 4 (empat) bidang konsentrasi yang tertuang di dalam kurikulum. Setiap konsentrasi diberikan Mata Kuliah Kompetensi Utama (MKKU), Mata Kuliah Kompetensi Pendukung (MKKP), Mata Kuliah Kompetensi Utama dan Pendukung Konsentrasi (MKKU & P) Konsentrasi. (Borang bagian 5.1.2.1). Materi dan silabus dengan cakupan yang luas ini, akan menjadi peluang bagi PSTM untuk peningkatan minat calon mahasiswa maupun pengembangan penelitian dan pengabdian masyarakat. Integrasi materi pembelajaran dengan disiplin ilmu lainnya

tertuang dalam kurikulum pendidikan PSTM sebagaimana tertuang dalam Buku Pedoman Pendidikan Jurusan Teknik Mesin tahun 2008/2009 sampai 2010/2011. Selain itu, penyusunan kurikulum juga telah mendasarkan pada konsorsium kurikulum Program Studi Teknik Mesin se-Indonesia dan ini menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum PSTM. E.5 Kurikulum lokal yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat terdekat dan kepentingan internal lembaga Kurikulum lokal diwujudkan dalam matakuliah yang terfokus pada penerapan teknologi tepat guna terkait dengan bidang Teknik Mesin dalam rangka mendukung mekanisai peralatan industri kecil dan menengah. Untuk maksud ini, mahasiswa diberikan matakuliah Menggambar Teknik, Elemen Mesin, Teknik Tenaga Listrik, Proses Produksi (Proses Manufaktur), Ilmu dan Teknik Material, Desain Mesin dan Kuliah Kerja Nyata Praktek. E.6 Mata kuliah pilihan yang merujuk pada harapan/kebutuhan mahasiswa secara individual/kelompok mahasiswa tertentu Mata kuliah pilihan di PSTM termasuk dalam kelompok kompentensi utama. Mata kuliah pilihan yang merujuk pada bidang konsentrasi yang dipilih oleh mahasiswa secara individual dimasukkan didalam mata kuliah pilihan sesuai dengan kebutuhan minat pada PSTM. Mata kuliah pilihan yang ditawarkan di PSTM tersebar ke dalam empat konsentrasi, yaitu konsentrasi Teknik Konversi Energi, konsentrasi Teknik Konstruksi, konsentrasi Teknik Produksi, dan konsentrasi Teknik Material. Masingmasing konse