EVALUASI SISTEM PENGGAJIAN PADA RSUD KAB. …/Evaluasi... · tentang gaji merupakan informasi yang...
Transcript of EVALUASI SISTEM PENGGAJIAN PADA RSUD KAB. …/Evaluasi... · tentang gaji merupakan informasi yang...
i
EVALUASI SISTEM PENGGAJIAN PADA RSUD
KAB. KARANGANYAR
TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli
Madya Program Studi Diploma III Akuntansi
Oleh :
ANTON TRI MULYO
NIM F3307025
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
ii
ABSTRACT EVALUASI PENGHITUNGAN PENGELUARAN KAS
PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARANGANYAR
ANTON TRI MUYO
F3307025
Rumah sakit umum daerah Kab. Karanganyar merupakan rumah sakit pemerintah yang berkembang pesat. Dalam setiap tahunnya, RSUD Kab. Karanganyar selalu membuka kesempatan kerja bagi calon pegawai baru. RSUD Kab. Karanganyar mempunyai ratusan pegawai tetap. Oleh karena itu, informasi tentang gaji merupakan informasi yang sangat diperlukan oleh pihak manajemen rumah sakit. Pada penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai penulis adalah untuk mengetahui penerapan sistem akuntansi penggajian pada RSUD Kab. Karanganyar sesuai dengan teori yang didapat penulis serta untuk mengetahui beberapa kelemahan dan kelebihan yang terdapat dalam sistem penggajian RSUD Kab. Karanganyar. Dan dari hasil penelitian ini diharap dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan sistem penggajian menjadi lebih baik. Sistem penggajian pada RSUD Kab. Karanganyar pada umumnya telah baik, sudah terdapat pemisahan fungsi secara tegas, penempatan pegawai yang sesuai dengan bidangnya, setiap dokumen yang digunakan telah mendapatkan otorisasi dari pihak yang berwenang, dan sudah terdapat mesin pencatat waktu sehingga waktu masuk dan keluar pegawai dapat diketahui secara akurat. Disamping kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh RSUD Kab. Karanganyar, mereka juga mempunyai beberapa kelemahan yang perlu dibenahi diantaranya tidak adanya bonus bagi pegawai yang berprestasi, adanya pegawai yang pergi keluar kantor untuk urusan pribadi pada jam kerja, dan masih digunakannya amplop sebagai media pembayaran gaji. Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis memberikan saran-saran sebagai bahan pertimbangan rumah sakit antara lain diberikannya bonus bagi pegawai yang berprestasi, diberikannya pengawas di gerbang utama untuk mengawasi kalau ada pegawai yang pergi keluar pada waktu jam kerja, dan dilakukan pembayaran gaji pegawai melalui transfer uang ke rekening masing-masing pegawai. Kata kunci: sistem pengajian
iii
ABSTRACT EVALUASI PENGHITUNGAN PENGELUARAN KAS
PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARANGANYAR
ANTON TRI MUYO
F3307025
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten karanganyar is a government hospital which had been developed quite rapidly. RSUD Kab. Karangayar in each year is always open employment opportunities for prospective new employees. RSUD Kab. Karanganyar have hundreds of permanent employees. Therefore, information about salaries is the information that is needed by the hospital management. On research, objective is to determine the application on the payroll accounting system RSUD Kab. Karanganyar accordance with the theory obtained, to determine the efektiveness of the payroll system at RSUD Kab. Karanganyar, and research result can be useful to readers. Payroll system in general has been good RSUD Kab karanganyar, there were already stretict separation of function, every document that is used has obtained authorization from the appropriate authorities, and already there are so time machine timers antering and axiting employess can be accurately known. RSUD Kab. Karanganyar besides having these advantages also has some weaknesses that need to be repaired. The weaknesses anclude the lack of bonus for employees who excel, the employee who went out of his office for personal business during working hours, instability corresponding number of employees assigned to the ask, and still use as a medium of payment of salary. From the result of research on these suggestions can be given further consideration hospital. The suggestion include the bonuses given to employees who exel, given supervisor at the main gate to monitor if there are employees who go out of business hours, and made payment of salaries through bank account transfer money to each employee.
iv
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Jangan menyerah sebelum mencoba dan berusaha,karena sesuatu yang terlihat
susah apabila kita mau mencoba dan berusaha pasti akan menjadi mudah.
Penulis mempersembahkan kepada:
§ Alloh SWT
§ Almamater
§ Bapak dan ibuk
§ Keluarga besarku
§ Teman-temanku tercinta
§ Seluruh keluarga besar uns, terutama keluarga besar fakultas ekonomi
§ Yth. Bapak/Ibu pegawai di RSUD Kab. Karanganyar
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah dengan rahmad Alloh SWT, tugas akhir yang berjudul
“EVALUASI SISTEM PENGGAJIAN PADA RSUD KAB. KARANGANYAR”
ini selesai dibuat.
Tugas akhir yang penulis susun ini merupakan karya ilmiah yang digunakan
untuk melengkapi dan memenuhi persyaratan guna memperoleh derajat ahli
madya akuntansi pada program D III akuntansi keuangan fakultas ekonomi
universitas sebelas maret surakarta.
Tugas akhir ini tidak mungkin akan selesai dibuat tanpa kerja sama dari
berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
banyak terima kasih kepada:
1. Sang pencipta yang memberikan arahan dalam jiwa sehingga tugas akhir
ini dapat terselesaikan.
2. Orang tua, ibu dan bapak yang tak pernah lupa berdoa diwaktu selesai
sholatnya, kakak yang selalu memberi motivasi pada pembuatan tugas
akhir, dan adhik yang walaupun sering buat kesal tapi dia membuat sang
penulis semangat dalam mengerjakan tugas akhir.
3. Pembimbing tugas akhir yang saya sangat hormati dan saya segani bapak
santosa, tanpa bimbingan anda mungkin tugas akhir ini tidak akan selesai
4. Para pegawai di RSUD Kab. Karanganyar yang saya cintai dan sayangi,
pak arief, bu nur, bu tutik, bu endar, dan para pegawai yang lain yang tidak
bisa penulis sebutkan satu per satu, terima kasih banyak dan mohon maaf
atas tingkah laku penulis baik disengaja atau tidak disengaja.
5. Teman-teman yang saya cintai dan banggakan, anggit banu, anggit
wibowo, barep rendra K, ani saraswati, anisa, faisal, hardiyo, sunu, amida
dan teman-teman yang lain yang tidak biasa disebutkan satu per satu
terima kasih atas bantuannya dan sukses buat kalian.
6. Dosen-dosen yang pernah memberikan kuliah penulis, penulis
mengucapkan banyak terimakasih dan penulis juga memonta maaf jikalau
pada waktu kuliah penulis banyak melakukan kesalahan sehingga
membuat dosen marah.
viii
Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna
mengingat keterbatasn kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh
karena itu segala kritik dan saran dari berbagai pihak sangat penulis harapkan
demi kesempurnaan penulisan tugas akhir ini.
Akhir kata penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan pihak-pihak yang membutuhkan.
Surakarta, juli 2010
penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………i
ABSTRAK……………………………………………………………………….ii
HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………………………….iii
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………..iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………………………………………………v
KATA PENGANTAR …………………………………………………………..vi
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………viii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………x
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………xi
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………….xii
BAB
I. PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Perusahaan……………………………………………1
B. Latar Belakang Masalah …………………………………………………29
C. Perumusan Masalah ……………………………………………………..31
D. Tujuan Panelitian ………………………………………………………..31
E. Manfaat Penelitian ………………………………………………………32
II. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Landasan Teori ………..……………………………………………..…..33
B. Sistem penggajian pada Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Karanganyar.44
x
C. Evaluasi Sitem Penggajian pada RSUD Kab. Karanganyar………..……61
III. TEMUAN
A. Kelebihan ………..………………………………………………………63
B. Kelemahan….. ……..…………………………………………………….64
IV. PENUTUP
C. Kesimpulan ……………………………………………………………...65
D. Saran-saran ……………………………………………………………....66
xi
DAFTAR TABEL
TABEL HALAMAN
Tabel 2. 1 tunjangan jabatan struktural ………………………………….46
xii
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
Gambar 1.1 Bagan Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Karanganyar............................................................................,,,,,....5
Gambar 2.1 Prosedur Pembuatan Daftar Gaji pada Unit Kepegawaian…………53
Gambar 2.2 Prosedur Pembuatan Daftar Gaji pada Unit Bendahara Pengeluaran54
Gambar 2.3 Prosedur Pembuatan Daftar Gaji pada PPKD-SKPKD BUD………55
Gambar 2.4 Prosedur Pembayaran Gaji pada Bendahara Pengeluaran………….56
Gambar 2.5 Prosedur Pembayaran Gaji pada Unit Akuntansi...…………………57
Gambar 2.6 Prosedur Pembayaran Gaji pada Ka. RSUD………………………..58
Gambar 2.7 Prosedur Pembayaran Gaji pada PPKD-SKPKD BUD…………….59
Gambar 2.8 Prosedur Pembayaran Gaji pada BPD………………………………60
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Nama lampiaran
1. Surat pernyataan
2. Surat keterangan telah melakukan penelitian
3. Contoh daftar pembayaran gaji pada RSUD Kab. Karanganyar
4. Contoh SPM ( Surat Perintah Membayar)
5. Prosedur Pembuatan/Penyusunan Dokumen Pembayaran Gaji PNS Badan
Rumah Sakit Daerah Kabupaten Karanganyar Tahun Anggaran 2010
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN RSUD KARANGANYAR
RSUD Karanganyar merupakan rumah sakit milik Pemerintah Daerah
Karanganyar. Rumah sakit ini bermula rumah sakit bersali RB “Kartini”
yang didirikan pada tanggal 21 April 1960 oleh tokoh masyarakat
dipimpin oleh Bapak Naryo Adirejo, Bupati KHD Karanganyar. Pada
tahun 1969 mulai diperluas dan dibangun oleh Pemerintah Daerah menjadi
RSU Karanganyar seluas 1,13 Ha.
Dengan makin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kuantitas dan
kualitas pelayanan. Pemerintah Daerah Karanganyar merencanakan
pemindahan Rsu dilokasi dukuh Jengglong, Kelurahan Bejen, Kecamatan
Karanganyar. Pada tanggal 11 maret 1995 seluruh fasilitas pelayanan
dipindahkan kecuali poliklinik gigi dipindahkan pada tanggal 6 Januari
1997.
Berdasarkan analisis organisasi, fasilitas dan kemampuan RSUD
Karanganyar memenuhi syarat menjadi RSU kelas C dikukuhkan dengan
keputusan Menkes Republik Indonesia Nomor 009-1/Menkes/I/1993,
sehingga pada tahu 1995 Pemerintah daerah menetapkan Perda No. 10
tahun1995 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja RSU Karanganyar.
1
xv
Guna meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat agar lebih
berdaya guna dan berhasil guna pada tahun 2001 Pemerintah Daerah
menetapkan Perda Nomor 15 tahun 2001 tentang Susunan Organisasi dan
Tata Kerja RSUD Kab Karanganyar sebagai Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Karanganyar.
Pada bulan Mei 2009 RSUD Kab Karanganyar oleh pemerintah
ditransformasikan dari rumah sakit yang disubsidi pemerintah menjadi
Badan Layanan Umum (BLU) yang kegiatan operasinya dibiayai secara
swadana sendiri. Hal ini diharapkan oleh manajemen rumah sakit agar
menjadikan rumah sakit yang mandiri tanpa harus mengurangi kualitas
pelayanan terhadap pasien.
2. Lokasi
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar berlokasi di Jl.
Laksda Yos Sudarso Jengglong, Bejen, Karanganyar. Lokasi tersebut
sangat strategis, karena berada di pusat kabupaten Karanganyar, sehingga
akan mudah dijangkau oleh masyarakat.
3. Tujuan, Visi dan Misi
a. Tujuan
Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang BUMN, maka
tujuan dari Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar
adalah:
1) Menyediakan tenaga medik untuk menjaga kesehatan masyarakat.
xvi
2) Menyediakan tenaga medik dalam jumlah dan mutu yang
memadahi.
3) Merintis kegiatan-kegiatan untuk menjaga kesehatan masyarakat.
4) Menyelenggarakan usaha-usaha lain yang menunjang usaha rumah
sakit untuk menjaga kesehatan masyarakat.
b. Visi
RSUD Kab Karanganyar sebagai Rumah Sakit Umum Unggulan yang
memberikan pelayanan kesehatan prima, mandiri, lengkap dan
terjangkau.
c. Misi
1) Pelayanan kesehatan bermutu, cepat, akurat dan aman.
2) Menuju Rumah Sakit swadana dengan kwalitas yang lengkap.
3) Menetapkan pola tarif yang terjangkau dengan subsidi silang.
4) Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM).
xvii
4. Bidang usaha
RSUD Kab Karanganyar merupakan penyedia tenaga medis dengan
memberikan jasa pelayanan kepada para pelanggan melalui
penyelenggaraan di bidang penjualan jasa medis. Secara garis besar bidang
usaha RSUD Kab Karanganyar adalah sebagai berikut:
a. Usaha penyediaan tenaga medik, yang meliputi:
1) Pengobatan tenaga medik.
2) Konsultasi dengan tenaga medik.
3) Pemberian obat berdasar resep dokter.
b. Usaha penunjang tenaga medis, yang meliputi:
1) Penyediaan kamar untuk rawat inap.
2) Penyediaan alat-alat medik.
3) Penyediaan makanan sehat untuk pasien rawat inap.
xviii
5. Struktur organisasi
Gambar 1.1 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR
DIREKTUR dr. MARIYADI
Ka.Bag Tata Usaha Drs.M.IFANEFENDI
Ka.Sub.Bag. Umum dan RT SUTARTO,SE
Ka.Sub.Bag. Hukum,Info dan
Penanganan Pengaduan PURANTO
Ka.Sub.Bag. Kepegawaian
SUTARTO,S.Sos.Msi
Ka.Bid.Penunjang Medik, Non Medik
Dr.KASYI HARTATI
PLT.Ka.Bid.Pelayanan Medik,Keperawatan
dr.RETNO TRI SISWANTI
Ka.Seksi Perbendaharaan,Akuntans
i SUWARDI ARIS
I,SE.MM
Ka.Seksi Perencanaan Anggaran
THERESIA HERAWATI,S.Sos
Ka.Bid.Pengelolaan keuangan
Dra.SUMINI
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
xix
6. Diskripsi masing-masing jabatan
Susunan organisasi rumah sakit umum daerah karanganyar, terdiri dari:
a. Direktur
b. Bagian tata usaha, membawahkan:
1). Sub Bagian Umum dan Rumah Tangga.
2). Sub Bagian Kepegawaian.
3). Sub Bagian Hukum, Informasi dan Penanganan Pengaduan.
c. Bidang pelayanan medik dan keperawatan, membawahkan
kelompok jabatan fungsional.
d. Bidang penunjang medik dan non medik, membawahkan kelompok
fungsional.
e. Bidang pengelola keuangan, membawahkan:
1). Seksi perencanaan dan anggaran.
2). Seksi pembendaharaan dan akuntansi.
Tugas dan fungsi masing - masing bagian organisasi:
a. Direktur.
1) Direktur mempunyai tugas membantu bupati dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang pelayanan
kesehatan.
2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaiman dimaksud pada
ayat 1, direktur mempunyai fungsi:
a) Perumusan kebijakan teknis dibidang pelayanan kesehatan.
xx
b) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan
daerah dibidang pelayanan kesehatan, yang meliputi
pelayanan medik dan keperawatan,penunjang medik dan
non medik,pengelolaan keuangan dan ketatausahaan.
c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang kesehatan yang
meliputi pelayanan medik dan keperawatan, penunjang
medik dan non medik, pengelolaan keuangan serta
ketatausahaan.
d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepada bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
3) Uraian tugas sebagaimana dimaksut pada ayad 1, sebagai
berikaut:
a) Merumuskan program kegiatan RSUD berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber
data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
b) Mengarahkan tugas bawahan sesuai dengan yugasnya baik
secara lisan maupun tertulis guna memperlancar
pelaksanaan tugas.
c) Melaksanakan koordinasi dengan instalasi terkait baik
secara langsung maupun todak langsung untuk
mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi
permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.
xxi
d) Merumuskan kebijakan bupati dibidang pelayanan
kesehatan berdasarkan wewenang yang diberikan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan
arahan operasioanal RSUD.
e) Mengkoordinasiakan dan memfasilitasi kegiatan dibidang
pelayanan kesehatan sesuai dengan perundang-undangan
yang berlaku.
f) Membina dan mengendalaikan pelaksanaan kegiatan
pelayanan kesehatan pada RSUD sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
g) Menjalin dan membina kemitraan dengan pihak ke3 (tiga).
h) Menyelenggarakan program pemagangan dari lembaga
pendidikan kesehatan.
i) Menetapkan rencana strategi bisnis RSUD.
j) Menyiapkan rencana belanja dan anggaran (RBA) tahunan.
k) Mewakili RSUD didalam dan diluar pengadilan.
l) Menyampaikan dan mempertanggunjawabkan kinerja
operasional serta kinerja keuangan RSUD kepada bupati.
m) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan operasioanal dibidang
pelayanan kesehatan pada RSUD.
n) Menetapkan intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan.
o) Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan meniali prestasi
kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalua
xxii
sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan
penampilan kerja.
p) Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan
sebagai dasar pengambilan kebijakan.
q) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan
secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna
kelancaran pelaksanaan tugas.
r) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas
dan fungsinya.
b. Kepala Bagian Tata Usaha
1) Kepala bagia tata usaha mempunyai tugas membantu direktur
dalam merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina
dan mengendalikan urusan ketatausahaan yang meliputi
kepegawaian, umum dan rumah tangga, serta hukum, informasi
dan penanganan pengaduan dilingkup RSUD.
2) Uraian tugas sebagaiman dimaksud pada ayat 1 sebagai
berikut:
a) Merumuskan program kegiatan bagian tata usaha
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman
pelaksanaan kegiatan.
b) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian
permasalahan dan peraturanperundang-undangan yang
xxiii
berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
c) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang
tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk secara lisan
maupun tulisan guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan
tugas.
d) Melaksanakan koordinasi dengan kepala bidang diloingkup
RSUD baik secara langsung maupun tidak langsung untuk
medapatkan masukan informasi serta untuk mengevaluasi
permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.
e) Merumuskan program kegiiatan RSUD berdasarkan hasil
rangkuman rencana kegiatan bidang-bidang.
f) Mengkoordinasikan pelayanan administrasi umum,
kepegawaian, kearsipan, perpustakaan, perlengkapan rumah
tangga, hokum, informasi dan penanganan pengaduan
sesuai peraturan yang berlaku.
g) Mengkoordinasikan penyelenggaraan rapat-rapat
kedinasan.
h) Mengkoordinasikan pelaksanaan pengadaan barang untuk
keperluan rumah tangga RSUD sesuai dengan kebutuhan,
anggaran dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
i) Menyusun pedoaman dan petunjuk pelayanan administrasi
perkantoran sesuai pedoman dan peraturan perundang-
xxiv
undangan yang berlaku agar kegiatan ketatausahaan
dilaksanakan secara efektif dan efisien.
j) Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan dilingkungan
RSUD.
k) Mengendaliakan pemamfaatan asset RSUD.
l) Mengkoordinasikan pemasaran social dan penyampaian
informasi RSUD.
m) Mengkoordinasiakn penyusunan laporan RSUD.
n) Mengkoordiansikan penanganan pengaduan tentang
pelaksanaan pelayanan kesehatan pada RSUD.
o) Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan dibagian tata usaha.
p) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan penilaian prestasi
kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui
sistem penilaian yang tersedia sebagai cermin penampilan
kerja.
q) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai
dasar pengambilan kebijakan.
r) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik
secara lisan maupun tulisan sebagai bahan masukan guna
kelancaran pelaksanaan tugas.
s) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atsan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
xxv
1). Kepala Sub Bagian Umum dan Rumah Tangga
a). Kepala sub bagian umum dan rumah tangga mempunyai
tugas membantu kepala bagian tata usaha dalam
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan,
koordinasi, pembinaan dan pengendalian kegiatan sub bagian
umum rumah tangga.
b). Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 sebagai
berikut:
(1).Menyusun program kegiatan sub bagian umum dan
rumah tangga berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai
pedoman pelaksanaan kegiatan.
(2).Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian
permasalahan dan peraturan yang berlaku agar
pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(3).Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang
tugasnya, memberikan petunjuk dan arahan baik secara
lisan maupun tertulis guna memperlancar pelaksanaan
tugas.
(4).Melaksanakan koordinasi dengan kepala sub bagian dan
kepala seksi dilingkungan RSUD baik secara langsung
maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan,
xxvi
informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar
diperoleh hasil kerja yang optimal.
(5).Memberikan pelayanan urusan administrasi umum,
pengurus rumah tangga, perlengkapan/pembekalan,
dokumentasi, perpustakaan dan kearsipan.
(6).Merencanakan dan melaksanakan pengadaan barang
untuk keperluan rumah tangga RSUD sesuai dengan
kebutuhan, anggaran dan peraturan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(7).Menyiapkan kegiatan rapat-rapat kedianasan.
(8).Mengatur penggunaan/pemamfaatan kendaraan dinas.
(9).Melaksanakan iventarisasi dan pemeliharaan barang
karyawan/iventaris RSUD demi terciptanya tertib
administrasi.
(10). Menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan di sub bagian umum dan rumah tangga.
(11). Melksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi
kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui
sistem penilaian yang tersedia sebagai cermin penampilan
kerja.
(12). Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan
sebagai dasar pengambilan kebijakan.
xxvii
(13). Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan
baik lisan maupun tulisan sebagai bahan masukan guna
kelancaran pelaksanaan tugas.
(14). Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
2). Kepala Sub Bagian Kepegawaian
a). Kepala sub bagian mempunyai tugas membantu kepala
bagian tata usaha dalam melaksanakan penyiapan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan
pengendalian kegiatan dibidang kepegawaian.
b). Uraian tugas sebagimana dimaksud ayat 1 sebagai berikut:
(1). Menyusun program kegiatan sub bagian kepegawaian
berdasarkan peraturan perundang-undanggan yang
berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman
pelaksanaan kegiatan.
(2). Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian
permasalahan dan peraturan yang berlaku agar
pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(3). Membagi tugas bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,
memberi petunjuk dan arahan baik secara lisan maupun
tulisan guna meningkatkan kelancaran tugas.
(4). Melaksanakan koordinasi dengan kepala sub bagian dan
kepala seksi di lingkungan RSUD baik secara langsung
xxviii
maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan,
informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar
diperoleh hasil kerja yang optimal.
(5). Melaksanakan kegiatan dibidang kepegawaian meliputi
kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, cuti, pensiun,
kesejahteraan pegawai serta administrasi kepegawaian
lainnya.
(6). Membuat laporan rutin tentang kepegawaian, daftar urut
pangkat (DUK), nominative pegawai, dan laporan
kepegawaian lainnya demi terciptanya tertib administrasi
kepegawaian.
(7). Memproses usulan kenaikan pangkat, mutasi gaji berkala,
diklat pegawai, dan urusan kepegawaian lainnya.
(8). Menyiapkan melaksanakn pendidikan dan pelatihan bagi
pegawai di lingkungan RSUD.
(9). Menyiapkan bahan pembinaan disiplin pegawai.
(10). Menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan sub bagian kepegawaian.
(11). Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi
kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui
sistem penilaian yang tersedia sebagi cermin penampilan
kerja.
xxix
(12). Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan
sebagai dasar pengambilan kebijakan.
(13). Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan
baik lisan maupun tulisan sebagai bahan masukan guna
kelancaran pelaksanaan tugas.
(14). Melaksanakan tugas lain yang diberikan atsan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
3). Kepala Sub Bagian Hukum, Informasi dan Penanganan
Pengaduan.
a). Kepala sub bagian hukum, informasi dan penanganan
pengaduan mempunyai tugas membantu kepala bagian tata
usaha dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan
kebijakan, koordinasi, pembinaan dan pengendalian kegiatan
sub bagian hukum, informasi dan penanganan pengaduan.
b). Uraian tugas sebagai mana dimaksud pada ayat 1 sebagai
berikut:
(1). Menyusun program kegiatan sub bagian hukum,
informasi dan penanganan pengaduan berdasarkan
peraturan perundang-undanggan yang berlaku dan sumber
data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan
kegiatan.
xxx
(2). Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian
permasalahan dan peraturan yang berlaku agar
pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(3). Membagi tugas bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,
memberi petunjuk dan arahan baik secara lisan maupun
tulisan guna meningkatkan kelancaran tugas.
(4). Melaksanakan koordinasi dengan kepala sub bagian dan
kepala seksi di lingkungan RSUD baik secara langsung
maupun tidan langsung untuk mendapatkan masukan,
informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar
diperoleh hasil kerja yang optimal.
(5). Menyiapkan bahan perumusan kebijakan dalam bidang
pelayanan kesehatan pada RSUD.
(6). Mengelola dan mengkaji peraturan perundang-undangan
dalam bidang pelayanan kesehatan.
(7). Melaksanakan monitoring penerapan peraturan
perundang-undangan dibidang kesehatan pada RSUD.
(8). Mengelola data dan informasi RSUD.
(9). Melaksanakan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah (LKIP) RSUD, laporan keterangan
pertanggungjawaban bupati (LKPJ) dan laporan
sejenisnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
xxxi
(10). Mengelola pelaksanaan penyuluhan kesehatan masyarakat
(PKM) pada RSUD.
(11). Melaksanakan pemasaran sosial dan penyampaian
informasi RSUD.
(12). Menerima, menganalis, menyimpulkan dan melakukan
tindak lanjut terhadap pengaduan tentang pelaksanaan
pelayanan kesehatan pada RSUD.
(13). Menangani permasalahan berkenaan dengan pengaduan
atas pelaksanaan pelayanan RSUD.
(14). Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi
kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui
sistem penilaian. Penilaian yang tersedia sebagai
cerminan penampilan kerja.
(15). Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan
sebagai dasar pengambilan kebijakan.
(16). Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan
baik lisan maupun tulisan sebagai bahan masukan guan
kelancaran pelaksanaan tugas.
(17). Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
c. Kepala bidang pelayanan medik dan keperawatan.
1) Kepala bidang pelayanan medik dan keperawatan mempunyai
tugas membantu direktur dalam merumuskan kebijakan,
xxxii
mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan
dibidang pelayanan medik dan keperawatan.
2) Uraian tugas sebagaiman dimaksud pada ayat 1 sebagai
berikut:
a) Merumuskan dan menyusun program kegiatan bidang
pelayanan medik dan keperawatan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang
tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
b) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian
permasalahan dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
c) Membagi tugas pada bawahan sesuai dengan bidang
tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk secara lisan
maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan
tugas.
d) Melaksanakan koordinasi dengan kepala bagian tata usaha
dan kepal bidang dilingkungan RSUD baik secara langsung
maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan
informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar
diperoleh hasil kerja yang optimal.
e) Menkoordiansikan pelaksanaan kegiatan bidang pelayanan
medik dan keperawatan meliputi instalasi rawat jalan,
xxxiii
instalasi rawat inap, instalasi gawat darurat, instalasi bedah
central, dan instalasi lain sesuai perkembangan.
f) Menyusun pedoman dan petunjuk bidang pelayana medik
dan keperawatan sesuai dengan pedoaman dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
g) Mengelola data dan informasi yang terkait dengan bidang
pelayanan medik dan keperawatan.
h) Mengevaluasi pelaksanaan pelayanan RSUD sebagai bahan
perbaikan tahun berikutnya.
i) Melaksanakan monitoring evaluasi dan menilai prestasi
kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui
sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan
penampilan kerja.
j) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai
dasar pengambilan kebijakan.
k) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atsan baik
secara lisan maupun tulisan sebagai bahan masukan guna
kelancaran pelaksanaan tugas.
l) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
d. Kepala bidang penunjang medik dan non medik.
1) Kepala bidang penunjang medik dan non medik mempunyai
tugas membantu direktur dalam merumuskan kebijakan,
xxxiv
mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan
dibidang pelayanan penunjang medik dan non medik.
2) Uraian tugas sebagimana dimaksud pada ayat 1 sebagai
berikut:
a) Merumuskan dan menyusun program kegiatan bidang
penunjang medik dan non medik berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang
tersedia sebagi pedoamn pelaksanaan kegiatan.
b) Menjabarkan perintah atsan melalui pengkajian
permasalahan dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
c) Membagi tugas pada bawahan sesuai dengan bidang
tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk secara lisan
maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan
tugas.
d) Melaksanakan koordiansi dengan kepala bidang tata usaha
dan kepala bidang di lingkungan RSUD baik secara
langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan
masukan informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan
agar diperoleh hasil kerja yang optimal.
e) Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan bidang
penunjang medik dan non medik meliputi instalasi
xxxv
radiology, labolatorium, farmasi, gizi, rehabilitasi medik,
elektromedik, kesehatan lingkungan, rekam medik,
pemulangan jenazah dan instalasi lain sesuai
perkembangan.
f) Melaksanakan bimbingan teknis fungsi-fungsi pelayanan
bidang penunjang medik dan non medik sesuai dengan
pedoman dan peraturan perundang-undagan yang berlaku.
g) Mengelola data dan informasi yang berkaitan dengan
bidang penunjang medik dan non medik.
h) Melaksanakan monitoring evaluasi dan menilai prestasi
kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui
sistem penilaian yang tersedia sebagi cermin penampilan
kerja.
i) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagi
dasar pengambilan kebijakan.
j) Menyampaikan saran dan pertibangan kepada atasan baik
secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna
kelancaran pelaksanaan tugas.
k) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
e. Kepala Bidang Pengelolaan Keuangan
1) Kepala bidang pengelola keuangan mempunyai tugas
membantu direktur dalam merumuskan kebijakan,
xxxvi
mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan
dibidangpengelolaan keuangan yang meliputi perencanaan,
anggaran, perbendaharaan, akuntansi.
2) Uraian tugas sebagimana dimaksud pada ayat 1 sebagai
berikut:
a) Merumuskan dan menyusun program kegiatan bidang
pengelolaan keuangan meliputi perencanaan, anggaran,
perbendaharaan, akuntansi dan verifikasi berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber
data yang tersedia sebagi pedoamn pelaksanaan kegiatan.
b) Menjabarkan perintah atsan melalui pengkajian
permasalahan dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
c) Membagi tugas pada bawahan sesuai dengan bidang
tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk secara lisan
maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan
tugas.
d) Melaksanakan koordiansi dengan kepala bidang tata usaha
dan kepala bidang di lingkungan RSUD baik secara
langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan
masukan informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan
agar diperoleh hasil kerja yang optimal.
xxxvii
e) Mengelola pendapatan dan belanja.
f) Menyelenggarakan intensifikasi dan ekstensifikasi
pendapatan.
g) Menyusun pedoman dan petunjuk pengelolaan keuangan
pada RSUD sesuai dengan pedoman dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
h) Menyusun laporan pengelolaan keuangan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
i) Merumuskan perencanaan pendapatan dan belanja RSUD.
j) Mengkoordinasikan penyusuna dokumen-dokumen
perencanaan kegiatan anggaran dan belanja sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
k) Merumuskan rencana bisnis anggaran (RBA).
l) Menyusun laporan pengelolaan keuangan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
m) Melaksanakan monitoring evaluasi dan menilai prestasi
kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui
sistem penilaian yang tersedia sebagi cermin penampilan
kerja.
n) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagi
dasar pengambilan kebijakan.
xxxviii
o) Menyampaikan saran dan pertibangan kepada atasan baik
secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna
kelancaran pelaksanaan tugas.
p) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
1). Kepala Seksi Perencanaan dan Anggaran
a). Kepala seksi peerencanaan dan anggaran mempunyai tugas
membantu kepala bidang pengelola keuangan dalam
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan,
koordinasi, pembinaan dan pengendalian kegiatan seksi
perencanaan dan anggaran.
b). Uraian tugas sebagimana dimaksud pada ayat 1 sebagai
berikut:
(1). Menyusun program kegiatan seksi perencanaan dan
anggaran berdasarkan peraturan perundang-
undanggan yang berlaku dan sumber data yang
tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
(2). Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian
permasalahan dan peraturan yang berlaku agar
pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
(3). Membagi tugas bawahan sesuai dengan bidang
tugasnya, memberi petunjuk dan arahan baik secara
xxxix
lisan maupun tulisan guna meningkatkan kelancaran
tugas.
(4). Melaksanakan koordinasi dengan kepala sub bagian
dan kepala seksi di lingkungan RSUD baik secara
langsung maupun tidan langsung untuk mendapatkan
masukan, informasi serta untuk mengevaluasi
permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.
(5). Menyusun pedoman dan petunjuk pengelolaan
keuangan pada RSUD sesuai dengan pedoman dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(6). Menyusun rencana bisnis anggaran (RBA).
(7). Melaksanakan monitoring evaluasi dan menilai
prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara
berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagi
cermin penampilan kerja.
(8). Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan
sebagi dasar pengambilan kebijakan.
(9). Menyampaikan saran dan pertibangan kepada atasan
baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan
masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas.
(10). Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
xl
2). Kepala Seksi Perbendaharaan dan Seksi Akuntansi
a). Kepala seksi pembendaharaan dan seksi akuntansi
mempunyai tugas membantu kepala bidang pengelola
keuangan dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan
kebijakan, koordinasi, pembinaan dan pengendalian kegiatan
seksi pembendaharaan dan seksi akuntansi.
b). Uraian tugas sebagimana dimaksud pada ayat 1 sebagai
berikut:
(1). Menyusun program kegiatan perbendaharaan dan
akuntansi berdasarkan peraturan perundang-undanggan
yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai
pedoman pelaksanaan kegiatan.
(2). Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian
permasalahan dan peraturan yang berlaku agar
pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(3). Membagi tugas bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,
memberi petunjuk dan arahan baik secara lisan maupun
tulisan guna meningkatkan kelancaran tugas.
(4). Melaksanakan koordinasi dengan kepala sub bagian dan
kepala seksi di lingkungan RSUD baik secara langsung
maupun tidan langsung untuk mendapatkan masukan,
informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar
diperoleh hasil kerja yang optimal.
xli
(5). Meleksanakan penata usahaan keuangan.
(6). Melaksanakan verifikasi pendapatan, belanja kegiatan dan
gaji.
(7). Meneliti kebenaran data yang berhubungan dengan
pendapatan, pengeluaran, gaji pegawai, dan insentif.
(8). Meleksanakan intensifikasi dan ekstensifikasi
pendapatan.
(9). Menyusun laporan keuangan RSUD.
(10). Melaksanakan monitoring evaluasi dan menilai prestasi
kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui
sistem penilaian yang tersedia sebagi cermin penampilan
kerja.
(11). Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagi
dasar pengambilan kebijakan.
(12). Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan
baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan
guna kelancaran pelaksanaan tugas.
(13). Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
xlii
B. LATAR BELAKANG MASALAH.
Sumberdaya manusia merupakan potensi yang amat berharga, terutama
dilingkungan industri dinegara berkembang sebagaimana Indonesia yang
relatif kecil dukungan modal dan teknologi dibandingkan dengan negara-
negara industri yang diharapkan, maka faktor sumberdaya manusia harus
mendapatkan perhatian dari segi kualitas maupun kuantitasnya sesuai
kebutuhan.
Perkembangan dunia yang semakin pesat dan daya saing yang ketat,
menuntut suatu pengelolaan perusahaan yang baik. Pengelolaan yang baik
membutuhkan sistem yang sesuai dengan kondisi perusahaan itu sendiri.
Suatu sistem yang diterapkan dalam suatu perusahaan yang satu belum
tentu sesuai jika diterapkan pada perusahaan yang lain.
Dalam suatu perusahaan dibutuhkan beberapa macam sistem yang
digunakan untuk mendukung aktifitas-aktifitas yang dilakukan. Salah satu
sistem yang diharapkan untuk menunjang keberhasilan perusahaan adalah
sistem penggajian. Sistem penggajian pada RSUD Karanganyar sangat
berbeda dengan sistem penggajian pada perusahaan-perusahaan swasta
yang cenderung komersil. Hal ini karena perbedaan orientasi antara RSUD
Karanganyar dengan perusahaan swasta. RSUD Karanganyar lebih
berorientasi pada sektor pemenuhan jasa atau pelayanan publik kepada
masyarakat, sedangkan perusahaan swasta lebih berorientasi pada
pencapaian laba atau keuntungan.
xliii
Sistem penggajian pada RSUD Karanganyar sangat penting, karena
dengan sistem penggajian yang baik dapat memudahkan pada saat
pembayaran gaji. Sistem penggajian yang baik juga dapat menghemat
biaya yang diperlukan pada waktu pembayaran gaji pegawai. Sistem
penggajian pada RSUD Kab. Karanganyar didasarkan pada peraturan
pemerintah nomor 25 tahun 2010 tentang kepegawaian, dan gaji
dibayarkan setiap tanggal 1 awal bulan
Sistem pengajian yang berlaku saat ini belum memenuhi prinsip
equitable (keadilan). Gaji pokok PNS ditetapkan dalam golongan
berdasarkan pangkat yang dimilikinya, sedangkan pangkat tidak
mencerminkan beban tugas serta tanggungjawab. Selain itu, kenaikan
pangkat diikuti dengan kenaikan gaji secara otomatis yang tidak disertakan
prestasi. Misalnya, PNS yang rajin dan PNS yang malas tidak ada
bedanya, bila sudah tiba waktu (pangakt yang disandang selama 4 tahun)
untuk naik pangkat secara normal (regular) pangkat tetap akan naik diikuti
gaji yang akan naik. Dengan demikian tidak jelas korelasi antara gaji
dengan beabn tugas, tanggung jawaab, serta prestasi yang harus
dilaksanakannya.
Mengingat sangat pentingnya sistem penggajian serta sering
menimbulkan masalah yang serius karena dapat berpengaruh langsung
pada kelangsungan RSUD Karanganyar dan kariyawan. Maka dalam
penelitian ini penulis tertarik untuk mengambil tugas akhir dengan judul
xliv
“EVALUASI SISTEM PENGGAJIAN PADA RSUD KAB.
KARANGANYAR”.
C. PERUMUSAN MASALAH.
Dalam penulisan tugas akhir ini penulis membahas hanya pada analisis
sistem penggajian pada RSUD Karanganyar. Perumusan masalah dalam
penelitian ini dimaksudkan untuk dijadikan pedoman bagi penulis dalam
melakukan penelitian secara tepat. Berdasarkan latarbelakang tersebut,
maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana
efektivitas penerapan sistem penggajian yang dijalankan oleh RSUD
Karanganyar.
D. TUJUAN
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah:
1. Untuk mengetahui efektifitas sistem penggajian yang diterapkan.
2. Untuk mengevaluasi tata cara penerapan sistem dan prosedur
akuntansi sistem penggajian.
3. Hasil diharapkan bisa bermanfaat bagi penulis, pembaca maupun
bagi RSUD Kab. Karanganyar baik sebagai pengetahuan, masukan
dan bahan pertimbangan dalam kegiatan yang berhubungan dengan
penggajian.
xlv
E. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian yang diharapkan dalam penulisan tugas akhir ini
adalah:
1. Manfaat bagi penulis
Memberikan kesempatan pada penulis untuk menambah,
menerapkan dan membandingakan ilmu yang sudah diterima
dibangku kuliah dengan dunia kerja nyata serta sebagai persyaratan
akademik untuk kelulusan diploma III (D3) UNIVERSITAS
SEBELAS MARET SURAKARTA.
2. Manfaat bagi RSUD Karanganyar
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
masukan dan evaluasi kebijakan-kebijakan kedepan sehingga tujuan
RSUD Karanganyar dapat tercapai secara efektif dan efisien.
3. Manfaat bagi pihak ketiga
Dapat digunakan sebagai bahan bacaan yang dapat menambah
pengetahuan tentang sistem penggajian.
xlvi
BAB II
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
1. Pengertian sistem dan prosedur
Kata sistem sebenarnya berasal dari bahasa yunani yaitu “systema”
yang dalam bahasa inggris dikenal dengan “system”, yang mempunyai
satu pengertian yaitu sekelompok komponen yang terdiri dari manusia
dan/atau bukan manusia yang diorganisir dan diatur sedemikian rupa
sehingga komponen-komponen tersebut dapat bertindak sebagai satu
kesatuan dalam mencapai tujuan, sasaran bersama atau hasil akhir.
Pengertian ini, mengandung arti pentingnya aspek pengaturan dan
pengorganisasian komponen dari satu sistem untuk mecapai sasaran
bersama, karena bila tidak ada sinkronisasi dan koordinasi yang tepat,
maka kegiatan masing-masing komponen, sub-sistem, atau bidang dalam
satu organisasi akan kurang saling mendukung.
Menurut mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang
dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok
perusahaan. Sedang prosedur adalah suatu kegiatan klerikal yang biasanya
melibatkan beberapa orang didalam suatu departemen atau lebih yang
dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan
yang terjadi berulang-ulang.
35
xlvii
Ada beberapa definisi pendapat yang dikemukakan oleh para ahli
mengenai pengertian sistem dan prosedur antara lain sebagai berikut:
a. Sistem adalah suatu penataan unsur-unsur yang satu dengan
lainnya yang berkaitan, sehingga membangun suatu kesatuan yang
utuh dan mampu memenuhi segala kebutuhan atas tujuan-tujuan
tertentu.(Arinta,1983:1)
b. Menurut W. Generald cole seperti yang diterjemahkan oleh Drs.
Zaki Baridwan, AK (1982:2), sistem adalah suatu kerangka dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai
dengan suatu skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu
kegiatan atau fungsi utama perusahaan. Sedangkan prosedur adalah
suatu urutan-urutan pekerjaan kerani, biasanya melibatkan
beberapa orang dalam satu atau lebih departemen, dibuat untuk
memastikan penanganan secara seragam dari transaksi bisnis yang
berulang-ulang.
c. Suatu sistem beroperasi dan berinteraksi dengan lingkungannya
untuk mencapai sasaran tertentu. Suatu sistem menunjukkan
tingkah lakunya melalui interaksi diantara komponen-komponen
didalam sistem dan diantara lingkungannya. (Federick dalam
Jogiyanto, 1988:3)
xlviii
2. Pengertian sistem akuntansi
Pengertian sistem akuntansi menurut Howad K. Stettler dalam
baridwan (1991:4) adalah formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur-
prosedur,dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai
usaha suatu kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan
balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen
untuk mengawasi usahanya dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan
seperti pemegang saham, kreditur dan lembaga-lembaga pemerintah untuk
menilai hasil operasi.
Sedangkan menurut mulyadi (2001:3), sistem akuntansi adalah
organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian
rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh
manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.
Unsur-unsur yang terdapat dalam sistem akuntansi adalah sebagai
berikut:
a. Formulir
Merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam
terjadinya transaksi.
b. Jurnal
Merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk
mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas data keuangan dan
data lainnya. Sumber pencatatan jurnal adalah formulir.
xlix
c. Buku besar(General ladger)
Terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas
data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal.
Rekening-rekening dalam buku besar disediakan sesuai dengan
unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan
keuangan.
d. Buku pembantu
Buku pembantu ini terdiri dari rekening-rekening pembantu
yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekenig tertentu
dalam buku besar.
e. Laporan
Hasil akhir dari proses akuntansi adalah laporan keuangan yang
dapat berupa neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal,
laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
l
Tujuan dari sistem akuntansi menurut mulyadi (2001:19-20) adalah:
a. Untuk menyediakan informasi bagi pengelola kegiatan usaha baru.
b. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang
sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penggajian, maupun
struktur infomasinya.
c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern
yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan informasi akuntansi
dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai
pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.
d. Untuk mengurangi biaya klerikal penyelenggaraan catatan
akuntansi.
3. Pengertian gaji dan sistem penggajian
Pengertian gaji menurut mulyadi (2001:173) adalah merupakan
pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh kariyawan yang
mempunyai jenjang jabatan manajer dan tidak berdasarkan hari kerja, jam
kerja, atau jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh kariyawan. Gaji
bersih atau penghasilan bersih adalah keseluruhan jumlah uang yang
diterima oleh kariyawan, yaitu jumlah gaji pokok ditambah dengan segala
macam tunjangan dalam bentuk uang yang telah dikurangi dengan
kewajiban-kewajiban yang harus dibayar oleh kariyawan yang
bersangkutan.
li
Sistem penggajian adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut
suatu pola yang terorganisir atau terpadu untuk melaksanakan suatu
kegiatan pembayaran atau kompetensi atas penyerahan jasa yang
dilakukan oleh kariyawan yang meliputi pencatatan, penyiapan, sampai
dengan pembayaran gaji. Sistem akuntansi penggajian, pada umumnya
merupakan pembayaran atas penyerahan gaji yang dilakukan oleh
perusahaan pada karyawan atau pegawai yang dibayarkan secara tetap
setiap periode.
Sistem akuntansi penggajian dirancang untuk menangani transaksi
penghitungan gaji dan pembayarannya, menurut mulyadi (2001:385-386)
sistem ini terdiri dari jaringan prosedur sebagai berikut:
a. Prosedur pencatatan waktu hadir
Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan.
Pencatatan waktu ini diselenggarakan oleh fungsi pencatatan waktu
dengan menggunakan daftar hadir pada pintu masuk kantor
administrasi atau pabrik. Selain itu pencatatan waktu hadir dapat
juga dilakukan dengan menggunakan mesin presensi. Pencatatan
waktu hadir ini diselenggarakan untuk menentukan gaji. Pencatatan
waktu ini juga untuk mengetahui kehadiran dan jumlah kerja
lembur karyawan.
lii
b. Prosedur pembuatan daftar gaji
Pada prosedur ini, fungsi pembuat daftar gaji membuat daftar
gaji karyawan. Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar
gaji adalah surat-surat mengenai keputusan pengangkatan
karyawan baru, kenaikan pangkat, pemberhentian karyawan,
penurunan pangkat, daftar gaji bulan sebelumnya dan daftar hadir.
c. Prosedur pembayaran gaji
Prosedur pembayaran gaji melibatkan fungsi akuntansi dan
fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran
kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran
gaji. Fungsi keuangan kemudian menggunakan menggunakan cek
tersebut kebank dan memasukkan keamplop gaji.
d. Prosedur distribusi biaya gaji
Pada prosedur distribusi gaji, biaya tenaga kerja didistribusikan
kepada departemen-departemen yang menikmati tenaga kerja.
Distribusi biaya tenaga kerja ini dimaksudkan untuk pengendalian
biaya.
liii
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian adalah
sebagai berikut ini:
a. Dokumen pendukung perubahan gaji
Dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian
berupa surat-surat keputusan yang berhubungan dengan karyawan.,
misalnya surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan
pangkat , perubahan tarif upah, penurunan pangkat, pemberhentian
sementara dari pekerjaan, pemindahan tugas, dan lain-lain.
b. Kartu jam hadir
Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu hadir untuk
mencatat jam hadir setiap karyawan diperusahaan catatan jam hadir
karyawan ini dapat berupa daftar hadir biasa, dapat pula berbentuk
kartu hadir yang diisi dengan mesin pencatat waktu.
c. Daftar gaji
Dokumen ini berisi jumlah gaji bruto setiap karyawan, dikurangi
potongan-potongan berupa pph pasal 21, utang karyawan, iuran
untuk organisasi karyawan.
d. Rekap daftar gaji
Dokumen ini berisi ringkasan gaji perdepartemen yang dibuat
berdasarkan daftar gaji.
liv
e. Surat pernyataan gaji
Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji bersamaan
dengan pembuatan daftar gaji atau dalam kegiatan terpisah dari
pembuatan daftar gaji. Dokumen ini dibuat sebagai catatan bagi
setiap karyawan mengenai rincian gaji yang diterima oleh setiap
karyawan.
f. Amplop gaji
Uang gaji karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam
amplop gaji.
g. Bukti kas keluar
Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat
oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan
informasi dalam daftar gaji yang diterima dari fungsi pembuat
daftar gaji.
Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian adalah sebagai
berikut:
a. Fungsi kepegawaian
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencari karyawan baru,
memutuskan penempatan karyawan baru, membuat keputusan tarif
gaji karyawan, kenaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi
karyawan dan pemberhentian karyawan.
lv
b. Fungsi pencatat waktu
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyelenggarakan catatan
waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan. Sistem
pengendalian intern yang baik mensyaratkan fungsi pencatatan
waktu hadir karyawan tidak boleh dilaksanakan oleh fungsi operasi
atau fungsi pembuat daftar gaji.
c. Fungsi pembuat daftar gaji
Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji dan
upah yang berisi penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai
potongan yang menjadi beban setiap karyawan selama jangka
waktu pembayaran gaji dan upah. Daftar gaji diserahkan oleh
fungsi pembuat daftar gaji kepada fungsi akuntansi guna
pembuatan bukti kas keluar yang dipakai sebagai dasar untuk
pembayaran gaji kepada karyawan.
d. Fungsi keuangan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengisi cek guna
pembayaran gaji dan menggunakan cek tersebut kebank. Uang
tunai tersebut kemudian dimasukkan kedalam amplop gaji dan
upah setiap karyawan, untuk selanjutnya dibagikan kepada
karyawan yang berhak.
lvi
e. Fungsi akuntansi
Pada sistem penggajian, fungsi akuntansi bertanggung jawab
untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam hubungannya dengan
pembayaran gaji.
Catatan akuntansi yang digunakan dalam pencatatan gaji dan upah adalah
sebagai berikut:
a. Jurnal umum
Dalam pencatatan gaji dan upah ini, jurnal umum digunakan
untuk distribusi biaya tenaga kerja kedalam setiap departeman
dalam perusahaan.
b. Kartu harga pokok produksi
Catatan ini digunakan untuk mencatat upah tenaga kerja
langsung yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu.
c. Kartu biaya kartu penghasilan karyawan
Catatan ini digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak
langsung biaya tenaga kerja non produksi dalam setiap departemen
dalam perusahaan. Sumber informasi untuk pencatatan dalam kartu
biaya ini adalah bukti memorial.
d. Kartu penghasilan karyawan
Catatan ini digunakan untuk mencatat penghasilan dan berbagai
potongan yang diterima oleh setiap karyawan. Informasi dalam
kartu penghasilan ini digunakan sebagai dasar untuk penghitungan
PPH pasal 21 yang menjadi beban setiap karyawan.
lvii
B. Sistem penggajian pada Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Karanganyar
Sebelum membahas sistem penggajian yang dijalankan RSUD Kab.
Karanganyar perlu diketahui bahwa kebijakan-kebijakan sistem penggajian di
RSUD Kab. Karanganyar ditentukan oleh Daerah Tingkat I Jawa Tengah,
karena RSUD Kab. Karanganyar merupakan rumah sakit milik pemerintah
provinsi jawa tengah.
Kenaikan gaji pokok karyawan RSUD Kab. Karanganyar ada dua macam
yaitu kenaikan gaji berkala setiap dua tahun sekali dan kenaikan gaji pokok
karena kenaikan pangkat atau golongan setiap empat tahun sekali.
Komponen-komponen yang mempengaruhi pembayaran gaji di RSUD
Kab. Karanganyar adalah sebagai berikut ini:
1. Gaji pokok
Gaji pokok adalah gaji yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Gaji pokok disesuaikan dengan pangkat atau golongan yang disandang
oleh pegawai. Semakin tinggi pangkat atau golongan yang disandang
maka akan semakin tinggi pula gaji yang dibayarkan.
2. Tunjangan
Tunjangan diberikan kepada karyawan karena kebijakan-kebijakan
yang telah ditetapkan dan diatur dalam peraturan presiden. Macam-macam
tunjangan yang terdapat dalam sistem penggajian RSUD Kab.
Karanganyar adalah sebagai berikut:
lviii
a. Tunjangan fungsional
Dasar hukum dari tunjangan ini adalah peraturan presiden
republik Indonesia nomor 47 tahun 2006. Macam tunjangan
jabatan fungsional adalah sebagai berikut:
1). Tunjangan jabatan fungsional dokter
2). Tunjangan jabatan fungsional dokter gigi
3). Tunjangan jabatan fungsional apoteker
4). Tunjangan jabatan fungsional asisten apoteker
5). Tujangan jabatan fungsional pranata laboraturium kesehatan
6). Tunjangan jabatan fungsional epidemiolog kesehatan
7). Tunjangan jabatan fungsional entomolog kesehatan
8). Tunjangan jabatan fungsional sanitarium
9). Tunjangan jabatan fungsional administrator kesehatan
10). Tunjangan jabatan fungsional penyuluhan kesehatan
masyarakat
11). Tunjangan jabatan fungsional perawatan gigi
12). Tujangan jabatan fungsional nutritionis
13). Tunjangan jabatan fungsional bidan
14). Tunjangan jabatan fungsional perawat
15). Tunjangan jabatan fungsional radiographer
16). Tunjangan jabatan fungsional perekam medis
17). Tunjangan jabatan fungsional teknisi elektromedis
lix
b. Tunjangan struktural
Dasar hukum dari tunjangan ini adalah peraturan presiden
republic Indonesia nomor 3 tahun 2006. Macam tunjangan
struktural adalah sebagai berikut ini:
TABEL 2.1
TUNJANGAN JABATAN STRUKTURAL
No ESELON
1 IIA
2 IIIA
3 IVA
c. Tunjangan umum
d. Tunjangan beras
e. Tunjangan PPH 21
f. Tunjangan istri/suami
Tunjangan istri/suami dihitung dengan gaji pokok X 10%
g. Tunjangan anak
Tunjangan anak dihitung dengan gaji pokok X 2%
3. Potongan
Unsure-unsur yang ada dalam potongan gaji terdiri atas:
a. PPH 21
b. ASKES
ASKES dihitung dengan (gaji pokok + tunjangan suami/istri +
tunjangan anak)X 2%
lx
c. PFK
PFK adalah suatu potongan untuk pensiun. PFK dihitung sebesar
10% dari gaji kotor
d. TAPERUM
TAPERUM adalah suatu potongan yang digunakan untuk tabungan
pembelian kredit perumahan.
Sistem penggajian yang diterapkan RSUD Kab. Karanganyar adalah
sebagai berikut:
1. Fungsi yang terkait dalam sistem penggajian
a. Fungsi kepegawaian
Fungsi ini bertugas dalam pengangkatan pegawai baru,
penghentian pegawai, menentukan kenaikan pangkat, menentukan
kenaikan gaji berkala, menentukan tunjangan-tunjangan yang
diterima oleh pegawai, dan membuat dokumen pembayaran gaji.
b. Fungsi bendahara pengeluaran
Fungsi ini bertanggung jawab untuk membantu pembuatan
dokumen pembayaran gaji, membantu penyusunan dokumen SPJ
pengeluaran, mengirimkan usulan perubahan gaji ke PPKD-
SKPKD BUD, menerima daftar gaji yang telah disetujui PPKD-
SKPKD, meminta acc direktur, dan memberikan gaji kepada
pegawai.
lxi
c. Fungsi Ka. RSUD
Fungsi ini bertanggung jawab untuk memberikan acc direktur,
mengirimkan pengajuan kebutuhan gaji pegawai, SPP, dan SPM ke
PPKD-SKPKD BUD, menerima SP2D dari PPKD-SKPKD BUD,
mengirimkan SP2D ke BPD, menerima uang kas dari BPD, dan
menyerahkan kas tersebut kepada bendahara pengeluaran.
d. Fungsi akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengisi SPM, SPP, dan
membuat rekap daftar gaji.
2. Dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian
a. Dokumen yang digunakan sebagai persyaratan penggajian CPNS
1). Surat keputusan CPNS
2). Surat keterangan keluarga
b. Dokumen yang digunakan sebagai persyaratan penggajian PNS
1). Surat keputusan PNS
2). Surat keterangan keluarga
3). Akte nikah bagi yang sudah berkeluarga
c. Dokumen yang digunakan sebagai pendukung perubahan gaji PNS
1). Surat keputusan berkala bagi PNS
2). Surat keputusan kenaikan pangkat bagi PNS yang naik pangkat
3). Surat keterangan perubahan keluarga bagi PNS yang ada
penambahan atau pengurangan jiwa
lxii
4). Surat keputusan pengangkatan dalam jabatan struktural dan
jabatan fungsional
d. Surat permohonan pembayaran (SPP) gaji
Dokumen ini berisi rincian daftar gaji yang diterima seluruh
karyawan RSUD Kab. Karanganyar. SPP gaji juga berfungsi
sebagai bukti pembayaran gaji bagi instansi.
e. Surat perintah membayar (SPM) gaji
Dokumen ini digunakan sebagai bukti pengeluaran kas daerah
guna pembayaran gaji karyawan RSUD Kab. Karanganyar dan
dokumen ini digunakan untuk pembuatan rekap daftar gaji.
f. Amplop gaji
Uang gaji yang dibayarkan kepada pegawai negeri sipil
dimasukkan kedalam amplop gaji. Pada halaman amplop gaji berisi
nama, NIP, dan rincian gaji yang diterima PNS. Amplop gaji ini
juga digunakan sebagai tanda terima gaji bagi PNS.
g. Surat Perintah Penyediaan Dana (SP2D)
Dokumen ini digunakan sebagai alat untuk mencairkan dana
pada BPD untuk pembayaran penggajian pegawai.
3. Jaringan prosedur yang membentuk sistem penggajian
a. Prosedur pembuatan daftar gaji
Dalam prosedur pembuatan daftar gaji di RSUD Kab.
Karanganyar adalah sebagai berikut: unit kepegawaian melakukan
pengecekan ulang tentang dokumen-dokumen dari PNS dan CPNS,
lxiii
setelah semua pengecekan selesai, unit kepegawaian membuat
dokumen usulan perubahan gaji pegawai dua rangkap, yang satu
diserahkan kebendahara pengeluaran bersama dokumen-dokumen
pegawai dan yang satunya diarsipkan oleh unit kepegawaian.
Setelah menerima semua dokumen pegawai dan dokumen usulan
perubahan gaji pegawai dari unit kepegawaian, bendahara
pengeluaran melakukan pengecekan tentang usulan perubahan gaji
yang diterimanya dan mengirimkan ke PPKD-SKPKD BUD.
Selain itu bendahara pengeluaran juga melakukan pengarsipan
mengenai dokumen-dokumen pegawai yang diterima dari unit
kepegawaian. Setelah menerima usulan perubahan gaji dari
bendahara pengeluaran RSUD Kab. Karanganyar PPKD-SKPKD
BUD mengeluarkan daftar gaji untuk RSUD Kab. Karanganyar
yang diterima oleh bendahara pengeluaran. Setelah bendahara
pengeluaran menerima daftar gaji bendahara pengeluaran
melakukan pengecekan daftar gaji tersebut.
b. Prosedur pembayaran gaji
Dalam prosedur pembayaran gaji di RSUD Kab. Karanganyar
adalah sebagai berikut: bendahara pengeluaran setelah menerima
daftar gaji dari PPKD-SKPKD BUD kemudian daftar gaji tersebut
diserahkan ke unit akuntansi untuk dibuatkan SPM dan SPP. SPM
dan SPP dibuat rangkap, yang satu diarsipkan dibagian akuntansi
yang satunya diserahkan ka. RSUD. Setelah unit akuntansi selesai
lxiv
membuat SPP dan SPM, daftar gaji diserahkan kembali pada
bendahara pengeluaran untuk diarsipkan sementara. Selain itu
bendahara pengeluaran juga membuat pengajuan kebutuhan gaji
pegawai. Setelah kebutuhan gaji pegawai, SPP, dan SPM selesai
dibuat selanjutnya diserahkan kepada kepada direktur RSUD Kab.
Karanganyar. Setelah menerima dokumen pengajuan kebutuhan
gaji dari bendahara pengeluaran direktur menyerahkan dokumen
tersebut ke PPKD-SKPKD BUD. Setelah menerima pengajuan
kebutuhan gaji dari direktur RSUD Kab. Karanganyar PPKD-
SKPKD BUD mengeluarkan SP2D kepada direktur RSUD Kab.
Karanganyar, setelah menerima SP2D. Direktur menyerahkan
SP2D kepada BPD untuk menerima uang kas untuk pembayaran
gaji pegawai. BPD setelah menerima SP2D melakukan pengecekan
mengenai SP2D tersebut. Setelah BPD selesai melakukan
pengecekan kemudian BPD mengeluarkan uang kas dan
menyerahkan SP2D kepada RSUD Kab. Karanganyar yang
ditujukan kepada direktur RSUD Kab. Karanganyar. Direktur
setelah menerima uang kas dan SP2D dari BPD menyerahkan ke
bendahara pengeluaran untuk diberikan kepada karyawan dan
diarsipkan. Bendahara pengeluaran setelah menerima uang kas dari
direktur memasukan uang ke amplop yang telah berisi nama dan
nilai gaji pegawai. setelah semua gaji pegawai telah dimasukkan ke
amplop. Bendahara pengeluaran menyerahkan amplop tersebut
lxv
kepada pegawai. Setelah semua gaji pegawai diberikan daftar gaji
yang sudah ditandatangani oleh pegawai diserahkan pada unit
akuntansi untuk dicatatat pada jurnal umum dan dimasukkan dalam
buku besar.
lxvi
4. Flowchart atau bagan alir penggajian
a. Prosedur pembuat daftar gaji
UNIT KEPEGAWAIAN
Gambar 2.1 Prosedur Pembuatan Daftar Gaji pada Unit Kepegawaian
Keterangan:
Dkmn prbhn usln gaji 1 : dokumen usulan perubahan gaji pegawai
Dkmn prbhn usln gaji 2 : dokumen usulan perubahan gaji pegawai
Dokumn pns : dokumen yang mendukung usulan perubahan
gaji
MULAI
Membuat dokumen usulan perubahan
gaji pegawai
Setelah sesuai dengan data dari PNS dan CPNS
Dokumn pns
2
1
Dkmn usln 1 prbhn gaji
N
lxvii
BENDAHARA PENGELUARAN
Gambar 2.2 Prosedur Pembuatan Daftar Gaji pada Unit Bendahara
Pengeluaran
Keterangan:
Dkmn prbhn usln gaji 2 : dokumen usulan perubahan gaji pegawai
Dokumn pns : dokumen yang mendukung usulan perubahan
gaji
1
Melakukan pengecekan dan
mengirim dokumen
Dokmn pns
Dokmn pns
2
3
Daftar gaji pegawai
Melakukan pengecekan daftar gaji
Daftar gaji pegawai
N
selesai
Dkmn usln 2 prbhn gaji
Dkmn usln 2 prbhn gaji
N
lxviii
PPKD-SKPKD BUD
Gambar 2.3 Prosedur Pembuatan Daftar Gaji pada PPKD-SKPKD BUD
Keterangan: Dkmn prbhn usln gaji 2 : dokumen usulan perubahan gaji pegawai
2
Dkmn usln 2 prbhn gaji
Melakukan pengecekan
dan Membuat daftar gaji
Dkmn usln 2 prbhn gaji
Daftar gaji pegawai
3 N
lxix
b. Prosedur pembayaran gaji BENDAHARA PENGELUARAN
Gambar 2.4 Prosedur Pembayaran Gaji pada Bendahara Pengeluaran
Keterangan: DPKGP : dokumen pengajuan kebutuhan gaji pegawai
mulai
Melakukan penggandaan daftar gaji dan
membuat kebutuhan gaji
DPKGP
Daftar gaji pegawai
4
6
10
Daftar gaji pegawai
Pengrsipan sementara
Daftar gaji pegawai
N
12
SP2D
SP2D
Memberikan gaji dan
mengarsipkan
Daftar gaji pegawai
N
Memberikan gaji pada
pegawai
13
lxx
UNIT AKUNTANSI
Gambar 2.5 Prosedur Pembayaran Gaji pada Unit Akuntansi Keterangan: Bk BSR :buku besar SPP :Surat permohonan pembayaran SPM :Surat perintah membayar
4
Daftar gaji pegawai
Membuat SPM dan
SPP
2
SPM 1
6
2
SPP 1
Daftar gaji pegawai
10
N
13
Daftar gaji pegawai
Daftar gaji pegawai
Bk BSR
Jurnal umum
Melakukan pencatatan
N
lxxi
Ka. RSUD
Gambar 2.6 Prosedur Pembayaran Gaji pada Ka. RSUD
Keterangan: DPKGP : dokumen pengajuan kebutuhan gaji pegawai SPP :Surat permohonan pembayaran SPM :Surat perintah membayar SP2D : Surat Perintah Penyediaan Dana
6
SPM
SPP
DPKGP
Memberi acc dan
mengirimkan ke PPKD-
SKPKD BUD
SPM
SPP
DPKGP
7
8
SP2D
SP2D
Mengecek dan menyerahkan SP2D ke BPD
9
11
SP2D
mengecek
SP2D
12
Beserta kas
lxxii
PPKD-SKPKD BUD
Gambar 2.7 Prosedur Pembayaran Gaji pada PPKD-SKPKD BUD
Keterangan: DPKGP : Dokumen pengajuan kebutuhan gaji pegawai SPP : Surat permohonan pembayaran SP2D : Surat Perintah Penyediaan Dana
7
SPM
SPP
DPKGP
Melakukan pengecekan dokumen
membuatkan SP2D
SP2D
SPM
SPP
DPKGP
8
N
lxxiii
BPD
Gambar 2.8 Prosedur Pembayaran Gaji pada BPD Keterangan: SP2D : Surat Perintah Penyediaan Dana)
9
SP2D
SP2D
Mengecek SP2D dan mencair kan
dana kas Diikuti dengan
pemberian uang tunai
11
lxxiv
C. Evaluasi Sitem Penggajian pada RSUD Kab. Karanganyar
1. Evaluasi Terhadap Fungsi Yang Terkait
RSUD Kabupaten karanganyar mempunyai struktur organisasi yang
tertulis sehingga telah jelas adanya garis wewenang dan tanggung jawab
serta pembagian kerja fungsional. Fungsi pencatatan dilakukan oleh bagian
akuntansi, fungsi otorisasi dilakukan oleh direktur, fungsi kepegawaian
dilakukan oleh bagian kepegawaian, fungsi bendahara pengeluaran
dilakukan oleh bagian bendahara pengeluaran.
2. Evaluasi Terhadap Dokumen Yang Digunakan
Dokumen-dokumen yang digunakan pada sistem penggajian pada RSUD
Kabupaten karanganyar sudah memadai. Setiap dokumen yang digunakan
sudah terdapat otorisasi oleh pejabat yang berwenang. Misalnya dukumen
SPP, SPM dan dokumen pengajuan kebutuhan gaji pegawai yang diotorisasi
oleh direktur RSUD Kabupaten Karanganyar.
3. Evaluasi Terhadap Catatan Akuntansi
Bagian akuntansi pada RSUD Kabupaten Karanganyar menggunakan
catatan akuntansi yaitu jurnal umum, buku besar. Pencatatan kedalam
catatan akuntansi tersebut sudah berdasarkan atas dokumen pendukung yang
sudah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang. Misalnya jurnal umum yang
dibuat oleh bagian akuntansi harus berdasarkan daftar gaji pegawai.
4. Evaluasi Terhadap Prosedur
Prosedur yang dilakukan pada sistem penggajian pada RSUD Kabupaten
Karanganyar sudah cukup memadai. Prosedur yang dilaksanakan tidak
lxxv
hanya melibatkan satu bagian dalam satu jaringan prosedur. Hal ini berarti
telah terdapat pemisahan fungsi yang jelas sehingga masing-masing bagian
dan struktur organisasi mepunyai tanggungjawab yang jelas dalam
menyusun dan melaksanakan sistem penggajian pada RSUD Kabupaten
Karanganyar. Prosedur yang dilaksanakan sudah sesuai dengan prosedur
pembuatan/penyusunan dokumen pembayaran gaji PNS/CPNS badan rumah
sakit umum daerah kabupaten karanganyar tahun anggaran 2010. Setiap
kegiatan yang terjadi diotorisasi oleh pejabat yang berwenang.
Prosedur sistem penggajian pada RSUD Kabupaten Karanganyar terdapat
kekurangan yaitu masih digunakannya amplop pada waktu pembayaran gaji
pegawai.
lxxvi
BAB III
TEMUAN
Berdasarkan landasan teori, hasil penelitian, analisa dan pembahasan mengenai
sistem penggajian pada RSUD Kab. Karanganyar, penulis dapat menilai dan
menemukan adanya kelebihan dan kelemahan sistem penggajian pada RSUD Kab.
Karanganyar.
Berbagai kelebihan dan kelemahan sistem penggajian pada RSUD Kab.
Karanganyar dapat diuraikan sebagai berikut:
A. Kelebihan
1. Sudah adanya pemisahan fungsi secara tegas sehingga memungkinkan
adanya pengendalian intern yang baik.
2. Seluruh dokumen yang ada sudah mendapat otorisasi dari bagian yang
berwenang.
3. Adanya catatan akuntansi pada sistem penggajian pada Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Karanganyar.
63
lxxvii
B. Kelemahan
1. Masih digunakannya amplop sebagai media pemberian gaji pegawai. Dengan menggunakan amplop pembayaran gaji menjadi kurang efisien waktu dan kemungkinan kesalahan pada waktu memasukkan uang gaji kepada pegawai sangat mungkin terjadi karena pegawai di RSUD Kab. Karanganyar yang amat banyak
lxxviii
BAB IV
PENUTUP
Berdasarkan kelebihan dan kelemahan yang telah diuraikan, maka dapat ditarik
kesimpulan dan saran-saran dari penulis agar dapat dipergunakan sebagai bahan
masukan dalam menciptakan sistem penggajian yang baik di RSUD Kab.
Karanganyar.
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian tertulis dari bab-bab sebelumnya, penulis dapat
menarik kesimpulan bahwa sistem penggajian di RSUD Kab. Karanganyar
dinilai sudah baik. Hal ini dapat tercermin dari adanya hal-hal sebagai berikut:
1. Telah adanya pemisahan fungsi secara jelas. Misalnya saja pemisahan
fungsi antara fungsi pembuat daftar gaji dengan fungsi pengeluaran gaji.
2. Telah adanya otorisasi terhadap berbagai dokumen yang digunakan
dalam sistem penggajian. Misalnya saja dalam pembutan SPP dan SPM
harus sudah ada otorisasi direktur sebelum diajukan ke PPKD-SKPKD
BUD.
3. Adanya catatan akuntansi pada sistem penggajian pada Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Karanganyar. Misalnya dilakukannya
pencatatan jurnal umum dan buku besar pada waktu pemberian gaji
pegawai.
65
lxxix
B. Saran-saran
Saran-saran yang diberikan penulis untuk sebagai masukan atas kelemahan
yang terdapat dalam sistem penggajian di RSUD Kab. Karanganyar adalah
sebagai berikut:
1. Dengan menggunakan media transfer ke rekening masing-masing
pegawai waktu yang digunakan dalam pemberian gaji kepada pegawai
menjadi lebih efisien dan kemungkinan kesalahan memasukkan gaji
kepada pegawai dapat dihilangkan. Serta para pegawai tidak perlu
mengantri kebagian bendahara pengeluaran untuk menerima gaji
mereka.
lxxx
DAFTAR PUSTAKA
Setiawan, Adi. 2007. Evaluasi Sistem Akuntansi Penggajin Pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. Tugas Akhir Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pratiwi, Kristiyani Asih. 2006. Analisis Sistem Penggajian Pada RSUD Dr.
Moewardi Surakarta. Tugas Akhir Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi-Edisi ke-3. Jakarta: Salemba Empat. Dewantaka, Setyo Anung. 2006. Evaluasi Sistem Penggajian Pegawai Negeri
Sipil Pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Tugas Akhir Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Putra, Wawan Meygantara. 2006. Evaluasi Sistem Penggajian Pada RSJD Dr. RM
Soedjarwadi Klaten. Tugas Akhir Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Baridwan, Zaki. 1998. Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode,
Yogyakarta: Bagian penerbitan STIE YKPN.