EVALUASI RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA...
-
Upload
nguyenhanh -
Category
Documents
-
view
217 -
download
1
Transcript of EVALUASI RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA...
-
1
EVALUASI RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA (RDTRK) SURABAYA UNIT
PENGEMBANGAN (UP) SATELIT MENGGUNAKAN CITRA SATELIT QUICKBIRD Tedi Atmapradhana
1, Teguh Hariyanto
1
Program Studi Teknik Geomatika ITS-Sukolilo, Surabaya 60111
([email protected]&[email protected])
1Program Studi Teknik Geomatika, FTSP, ITS-Sukolilo, Surabaya-60111
Abstrak
Kota Surabaya mengalami perkembangan pesat ditunjukkan dengan peningkatan pertumbuhan
penduduk dan perubahan peruntukan lahan yang semakin cepat. Hal ini berdampak pada kesesuaian
penggunaan lahan di daerah tersebut sebagaimana telah diatur di dalam Rencana Detail Tata Ruang Kota
(RDTRK)
Penelitian ini menggunakan teknologi penginderaan jauh dengan memanfaatkan citra Quickbird
sehingga memberikan kenampakan penggunaan lahan dengan jelas dan memudahkan dalam mengkaji
perencanaan tata ruang dan memonitoring penggunaan lahan. Selain itu data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Peta Garis Kota Surabaya Tahun 2002 dan peta RDTRK Unit Pengembangan Satelit
Dalam pengolahan citra Quickbird ini didapatkan hasil koreksi geometrik dengan nilai rata-rata
RMSerror sebesar 0,67 dan nilai SOF sebesar 0.000659. Metode yang digunakan dalam pengolahan citra
sehingga menghasilkan peta penggunaan lahan adalah dengan metode interpretasi visual yaitu
interpretasi data penginderaan jauh yang mendasarkan pada pengenalan ciri (karakteristik) objek
secara keruangan (spasial). Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan terjadinya perubahan penggunaan lahan
yang paling luas dari tahun 2002 sampai 2008 adalah lahan pemukiman yang meningkat seluas 122,934Ha
atau 14,14% Selain itu juga, nilai kesesuaian penggunaan lahan dengan RDTRK adalah 1277,941 Ha atau
60,13%, nilai penggunaan lahan yang tidak sesuai adalah 650,462 Ha atau 30,15%. Sementara lahan yang
belum dimanfaatkan memiliki nilai sebesar 16,804 Ha atau 0,85% . Hal ini menunjukkan bahwa secara
keseluruhan pada wilayah UP Satelit sudah banyak kesesuaian antara penggunaan lahan dengan RDTRK.
Kata kunci : Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK), Citra Quickbird, Penggunaan
Lahan .
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Surabaya merupakan kota metropolitan
terbesar kedua di Indonesia setelah ibu kota
Jakarta. Kota pahlawan ini mengalami
perkembangan pesat terutama di daerah Surabaya
Barat dan Surabaya Timur, ditunjukkan dengan
peningkatan pertumbuhan penduduk dan
perubahan peruntukan lahan yang semakin cepat.
Hal ini terjadi karena kemajuan Kota Surabaya
terutama dalam bidang ekonomi menjadi daya tarik
tersendiri bagi masyarakat yang ada di sekitarnya.
Akibatnya, jumlah penduduk yang tinggal di
wilayah Kota Surabaya semakin banyak. Kondisi
ini berpengaruh terhadap meningkatnya kebutuhan
penduduk akan hunian, perkantoran, sarana dan
prasarana transportasi, serta fasilitas publik
lainnya. Konsekuensinya, pembangunan fisik kota
pun semakin meningkat, guna memenuhi
kebutuhan penduduk tersebut. Pembangunan fisik
dan prasarana perkotaan dapat berupa pembangun
an permukiman sebagai tempat tinggal,
pembangunan pabrik dan perkantoran sebagai
tempat bekerja, pembangunan jaringan jalan
sebagai penghubung dan jenis pembangunan
lainnya. Kegiatan pembangunan fisik dan
prasarana perkotaan di Surabaya tentunya
menimbulkan konsekuensi terhadap perubahan
peruntukan lahan. Banyak lahan yang semula
berfungsi sebagai areal pertanian beralih fungsi
menjadi areal terbangun (BAPPEKO Surabaya,
2008).
Perkembangan teknologi penginderaan jauh
terutama citra Quickbird memudahkan dalam
mengkaji perencanaan tata ruang kota dan
monitoring penggunaan lahan. Sejak kemunculan
nya yang pertama kali di Indonesia, Quickbird
langsung mendapat respon positif dari berbagai
institusi pemerintah. Didorong pula oleh
pemberian otonomi yang lebih luas kepada Pemda,
maka Quickbird telah dimanfaatkan untuk
menyusun peta penggunaan lahan yang paling up
to date. Karena Quickbird memiliki keunggulan
mampu menyajikan data dengan resolusi hingga 61
cm, sehingga perkembangan wilayah kota tersebut
dapat di kendalikan sesuai dengan orientasi
perencanaan pembangunan kota agar tidak
menimbulkan permasalahan-permasalahan baru.
Dengan terjadinya perubahan penggunaan
lahan tersebut, maka perlu adanya sebuah studi
1
-
2
untuk mengevaluasi seberapa besar perubahan
penggunaan lahan terhadap peta Rencana Detail
Tata Ruang Kota (RDTRK) dengan menggunakan
data citra Quickbird.
Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini
adalah bagaimana mengolah data citra Quickbird,
sehingga bisa digunakan untuk evaluasi perubahan
penggunaan lahan terhadap peta hasil RDTRK
Surabaya.
Batasan Masalah
Batasan permasalahan dari penelitian tugas
akhir ini adalah :
1. Wilayah studi dari penulisan tugas akhir adalah Surabaya Barat, yaitu UP Satelit
(Kecamatan Sukomanunggal dan Kecamatan
Dukuh Pakis).
2. Data yang digunakan adalah Peta Garis Surabaya tahun 2002 dan Citra Quickbird
tahun 2008 serta Peta hasil Rencana Detail
Tata Ruang Kota (RDTRK) Surabaya tahun
2002.
3. Melakukan evaluasi penggunaan lahan dari daerah penelitian, yaitu :
a. Evaluasi perubahan penggunaan lahan b. Evaluasi kesesuaian penggunaan lahan
dengan Rencana Detail Tata Ruang Kota
UP Satelit.
Tujuan Tugas Akhir
Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah :
1. Melakukan pengolahan dan analisis data citra Quickbird untuk mengevaluasi perubahan
penggunaan lahan terhadap Peta hasil
RDTRK UP Satelit tahun 2002.
2. Memberikan informasi kesesuaian dan ketidaksesuaian penggunaan lahan terhadap
RDTRK UP Satelit.
Manfaat Tugas Akhir
Manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian
ini adalah sebagai bahan masukan dan
pertimbangan bagi pihak pengambil kebijakan tata
ruang, baik di tingkat pusat ataupun daerah, agar
perkembangan wilayah sesuai dengan orientasi
perencanaan pembangunan kota. Selain itu hasil
dari studi ini juga dapat bermanfaat dalam
menggambarkan penggunaan lahan yang terdapat
pada daerah UP Satelit yang terdiri dari dua
kecamatan yaitu Kecamatan Sukomanunggal dan
Kecamatan Dukuh Pakis Surabaya Barat.
METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Lokasi kegiatan penelitian ini dilakukan di
Kecamatan Sukomanunggal dan Kecamatan
Dukuh Pakis di daerah Surabaya Barat. Batas-batas
administrasi Unit Pengembangan Satelit adalah
sebagai berikut :
Utara : Kecamatan Sawahan
Timur : Kecamatan Wonokromo
Selatan : Kecamatan Wiyung
Barat : Kecamatan Tandes
UP Satelit yang terdiri dari 2 kecamatan
yaitu Kecamatan Sukomanunggal dan Kecamatan
Dukuh Pakis memiliki luas wilayah 1961,86 Ha
dengan jumlah penduduk pada tahun 2008
151.105 jiwa dan kepadatan penduduk sebesar
4227 Jiwa/Km2 serta dengan fungsi utama sebagai
tempat pemukiman , perdagangan, jasa dan
kawasan khusus. (BAPPEKO Surabaya, 2008)
= Lokasi Penelitian
Gambar 1. Lokasi Daerah penelitian
Peralatan
Perangkat Lunak (Sofware)
Sistem Operasi Windows XP Professional Microsoft Word 2007 untuk pembuatan
laporan
Microsoft Excel 2007 untuk pengolahan data tabular
Autodesk Land Desktop 2009 untuk proses dijitasi dan editing peta
ArcView 3.3 untuk pembuatan Peta SIG penggunaan lahan dan untuk proses
overlay .
Er Mapper 7.0 untuk pengolahan data citra satelit yaitu proses koreksi geometrik
Matlab 7.0 untuk proses perhitungan Strenght of Figure
Bahan
1. Citra satelit Quickbird daerah Surabaya Barat tahun 2008.
2. Peta garis hasil foto udara skala 1:5000 tahun 2002/2003 daerah Kecamatan
Sukomanunggal dan Kecamatan Dukuh
Pakis produk Dinas Tata Kota
Surabaya.
3. Peta hasil RDTRK skala 1:5000 UP. Satelit tahun 2002 produk dari BAPPEKO
Surabaya.
-
3
Metodologi Penelitian
Persiapan
Studi Literatur Pengadaan Data dan Alat
Pengolahan Data
Analisa Data
Penyusunan Tugas Akhir
Gambar 2. Diagram Alir Penelitian
Berikut adalah penjelasan diagram alir metode
penelitian:
1. Studi Literatur Mendapatkan dan memahami materi terkait
dengan penelitian yang dilakukan, dalam hal
ini, yaitu materi tentang penggunaan lahan,
pengolahan citra Quickbird dan mengenai
RDTRK.
2. Pengumpulan Data Mencari atau mengumpulkan data-data yang
berkaitan dengan perubahan penggunaan lahan
di Kecamatan Sukomanunggal dan Kecamatan
Dukuh Pakis dan keterkaitannya dengan
RDTRK. Meliputi:
Peta Garis Kota Surabaya 2002 dan Citra Quickbird 2008, digunakan untuk
mendapatkan informasi mengenai gambaran
pola penggunaan lahan pada saat itu.
RDTRK UP Satelit tahun 2002 produk BAPPEKO yang digunakan untuk evaluasi
perubahan penggunaan lahan.
3. Pengadaan peralatan Menyiapkan Hardware dan Software yang
dibutuhkan dalam penelitian seperti ErMapper
7.0 untuk pengolahan citra, Autodesk Land
Desktop 2009 untuk digitasi serta ArcView
untuk proses overlay peta.
Tahapan Pengolahan Data
Evaluasi
Citra Quickbird Tahun
2008
Koreksi Geometrik
RMS Error 1
Pixel
Interpretasi visual
Peta Hasil RDTRK
Tahun 2002 Skala
1:5000
Ya
Tidak
Ground Truth
Uji Ketelitian 80%
Tidak
Peta Landuse tahun
2008
Dijitasi Peta
Peta Garis Kota
Surabaya Tahun
2002
Ya
Editing Peta
Peta Landuse tahun
2002
Peta Landuse
sementara tahun 2008
Gambar 3. Diagram Alir Pengolahan Citra
Gambar 4.Citra Satelit Quickbird
Penjelasan Diagram Alir Pengolahan Citra:
Melakukan proses editing peta garis tahun 2002 dan peta RDTRK. Setelah itu, dapat
dilakukan proses input peta ke Arc View.
Namun sebelumnya, peta berformat dwg
harus diubah menjadi format dxf agar
dapat ditampilkan oleh Arc View. Setelah
proses input peta ke Arc View, maka peta
tersebut dikonversi dalam format shapefile
untuk mendapatkan Peta SIG Penggunaan
Lahan Tahun 2002 dan Peta RDTRK 2002
Melakukan pengolahan citra Quickbird tahun 2008. Penggunaan citra Quickbird
ini dalam penelitian karena citra tersebut
memiliki resolusi yang tinggi dan dapat
merekam data secara detail sehingga dapat
memetakan penggunaan lahan dengan
jelas sehingga memudahkan interpretasi
atau klasifikasi setiap kenampakan obyek
pada citra.
Langkah selanjutnya adalah pembuatan desain jaring untuk perhitungan Strength
of Figure (SoF) pada citra dengan
menggunakan Metode Parameter. Citra
satelit Quickbird tahun 2008 mempunyai
12 titik dengan jumlah baseline 23 pada
pembuatan desain jaringnya dengan nilai
SoF adalah 0,000659 .
Dilakukan koreksi geometrik pada citra Quickbird tahun 2008 hal ini dilakukan
untuk mendapatkan sistem koordinat dan
sistem proyeksi yang sama. Dalam koreksi
geometrik ini digunakan sebagai acuannya
adalah peta garis Surabaya Barat tahun
2002 produk Dinas Tata Kota Surabaya
yang memiliki koordinat TM-30. Jika nilai
RMS error 1 (Purwadhi, 2001) maka
koreksi geometrik yang telah dilakukan
tersebut sudah benar.
Citra yang sudah terkoreksi geometrik tersebut kemudian di ekspor ke dalam
Land Desktop 2009 untuk melakukan
interpretasi citra dengan cara melakukan
digitasi dan membagi objek-objek tersebut
menjadi beberapa kelas. Dalam penelitian
-
4
ini metode yang digunakan dalam
menginterpretasi citra adalah interpretasi
secara visual, yaitu interpretasi data
penginderaan jauh yang mendasarkan
pada pengenalan ciri (karakteristik) objek
secara keruangan (spasial) (Purwadhi,
2001). Karakteristik objek yang tergambar
pada citra dapat dikenali berdasarkan
unsur-unsur interpretasi seperti rona atau
warna, bentuk, pola ukuran, letak dan
asosiasi kenampakan objek.
Melakukan ground truth yaitu cek lapangan untuk mengetahui kebenaran
hasil interpretasi visual dengan keadaan di
area penelitian dengan menggunakan 35
titik pada semua kelas. Hasil ground truth
digunakan sebagai data uji ketelitian.
Melakukan pencatatan hasil survei serta pengambilan dokumentasi di lapangan.
Setelah itu dilakukan uji ketelitian interpretasi yaitu dengan menggunakan
rumus :
KI = JKI x 100%...................(1) JSL Keterangan :
KI = Ketepatan Interpretasi
JKI = Jumlah Kebenaran Interpreatsi
JSL = Jumlah Sampel Lapangan
Apabila hasilnya 80% (Anderson dalam
Utami, 2009), maka klasifikasi tersebut
dianggap benar. Tetapi apabila hasilnya
tidak memenuhi syarat di atas maka
dilakukan interpretasi kembali.
Jika klasifikasi tersebut sudah benar maka akan dihasilkan peta penggunaan lahan
tahun 2008 . Setelah itu dilakukan evaluasi
peta penggunaan lahan 2008 terhadap peta
hasil RDTRK
Tahapan Analisa
Peta Landuse Tahun 2008
Overlay
Peta RDTRK Tahun 2002Peta Landuse Tahun 2002
Overlay
Evaluasi Perubahan Penggunaan
Lahan
Evaluasi Kesesuaian Penggunaan
Lahan
Gambar 5. Diagram Alir Analisa Data
Penjelasan diagram alir analisa data :
Hasil dari pengolahan data tersebut berupa
peta penggunaan lahan dan RDTRK UP Satelit.
Selanjutnya dilakukan evaluasi penggunaan lahan
yang meliputi :
1. Evaluasi Perubahan Penggunaan Lahan Evaluasi perubahan lahan dilakukan dengan
cara proses tumpang susun (overlay) antara
peta penggunaan lahan tahun 2002 dan 2008
untuk mengidentifikasi terjadinya perubahan
penggunaan lahan.
2. Evaluasi Kesesuaian Penggunaan Lahan dengan RDTRK
Evaluasi ini dilakukan dengan cara tumpang
susn (overlay) peta penggunaan lahan tahun
2002 dan tahun 2008 dengan peta RDTRK UP
Satelit, sehingga menghasilkan peta kesesuaian
dan ketidak sesuaian penggunaan lahan
terhadap RDTRK.
HASIL DAN ANALISA
Hasil Perhitungan SOF dan RMS
Besar SoF = trace {( [A] x [A] T)} ...........(2) U
= 0.000659
Nilai rata-rata RMS error sebesar : 0.67 Tabel 1. RMS Error
Titik RMS
Error
1 0,99
2 0,59
3 0,72
4 0,99
5 0,53
6 0,83
7 0,90
8 0,80
9 0,22
10 0,45
11 0,62
12 0,40
RMS total 8,04
RMS rata-rata 0,67
Dari tabel diatas RMS total adalah 8.04
dengan 12 titik GCP yang tersebar merata di lokasi
penelitian dan didapat RMS rata-rata sebesar 0,67
yang telah memenuhi toleransi yang diberikan. Nilai dari RMS error menunjukkan nilai kesalahan
yang terjadi dalam proses koreksi geometrik yang
telah dilakukan.
Hasil Peta
Peta penggunaan lahan tahun 2002
Peta Penggunaan lahan tahun 2008
Peta kesesuaian penggunaan lahan tahun 2008
Peta RDTRK UP Satelit Tahun 2002 ( Peta Terlampir)
-
5
Analisa
Analisa Uji Ketelitian
Jumlah titik sampel berjumlah 35 dan terdapat
kesalahan pada 4 titik sehingga :
KI = JKI x 100%
JSL
= 31 x 100%
35
= 88.6%
Keterangan :
KI = Ketepatan Interpretasi
JKI = Jumlah Kebenaran Interpreatsi
JSL = Jumlah Sampel Lapangan.
Evaluasi Kondisi Penggunaan Lahan
Kondisi penggunaan lahan UP Satelit
pada tahun 2002 dan 2008 disajikan dalam
Tabel 2 berikut ini:
Tabel 2. Perhitungan Luas Penggunaan Lahan
UP satelit Tahun 2002 dan 2008
Penggunaan lahan UP Satelit pada tahun
2002 yang paling luas adalah pemukiman
dengan luas 869,286 Ha (44,33%). Sementara
RTH ( Tanah kosong, Sawah, Ladang, Jalur
Hijau, Kuburan, sempadan sungai dan taman),
Perdagangan dan Jasa(Ruko, Rukan, Hotel,
Apartemen,Hypermarket), Fasilitas umum
(Masjid, Mushola, Gereja, Sekolah Internasional
, Pelayanan Kesehatan) dan Industri dan
Gudang hanya memiliki luas 700,910 Ha
(35.73%), 169,507 Ha (8,64%), 71,23 Ha
(3,60%) dan 120,448 Ha (6.14%) dari
keseluruhan luas UP Satelit yang sebesar
1961,86 Ha. Untuk penggunaan lahan lainnya
(jalan, sungai/saluran) sebesar 30.236 Ha atau
1.55% dari seluruh luasan di UP Satelit.
Kondisi wilayah UP Satelit pada tahun
2008 mengalami perubahan luasan terutama di
sektor pemukiman dan perdagangan dan jasa
yang luasanya meningkat menjadi 992,220 Ha
(50.57%) dan 228,735 Ha (11,66%). Sedangkan
pada sektor RTH dan mengalami penurunan
penggunaan lahan menjadi 468,905 Ha
(23,91%) akibat dari peralihan pengunaan lahan
menjadi lahan pemukiman, fasilitas umum,
perdagangan dan jasa. Selain itu, lahan yang
belum termanfaatkan ada yang beralih fungsi
menjadi lahan RTH karena dipersiapakan untuk
beberapa lahan pemukiman seperti perumahan
real estate . Sedangkan luas panggunaan lahan
yang tidak jauh berubah dan tergolong kecil
dengan peningkatan luasan kurang dari 3%,
yaitu fasilitas umum (4,78%) dan Industri atau
gudang (7,38%). Untuk penggunaan lahan
lainnya( jalan, sungai/saluran) sebesar 33,257
Ha atau 1,69 % dari seluruh luasan di UP Satelit
pada tahun 2008.
Evaluasi Perubahan Penggunaan Lahan
Tabel 3. Perhitungan Luas Perubahan
Penggunaan Lahan Kecamatan Sukolilo
Perubahan yang paling besar adalah
pemukiman yang bertambah seluas 122,934
Ha (14,14 %). Perubahan tersebut sebagian
besar berasal dari RTH yang berkurang
luasannya sebanyak -232,005 Ha (-33,10 %).
Luas RTH yang berkurang tersebut
dikarenakan adanya peralihan pemanfaatan
lahan menjadi areal terbangun seperti lahan
pemukiman, fasilitas umum berupa sekolah,
pelayanan kesehatan , perkantoran dan
lainnya. RTH tersebut sebagian besar telah
dikuasai oleh pihak swasta, sebagian belum
terbangun, sehingga penggunaannya beralih
menjadi lahan terbuka/kosong. Indeks rata-
rata perubahan penggunaan lahan setiap tahun
adalah sebagai berikut :
a. Permukiman tumbuh sebesar 14,14% dengan indeks rata-rata 24,568 Ha per
tahun.
b. Fasilitas umum tumbuh sebesar 30,74% dengan indeks rata-rata 4.409 Ha per tahun
c. Perdagangan dan jasa tumbuh sebesar 34,94 % dengan indeks rata-rata 11,84 Ha
per tahun.
d. Industri-gudang tumbuh sebesar 20,15% dengan indeks rata-rata sebesar 4,86 Ha
per tahun
e. RTH ( Tanah Kosong, Sawah, Jalur Hijau, Ladang, Kebun) berkurang sebesar 33,10%
No Penggunaan Lahan
Tahun 2002 Tahun 2008
Luas
(Ha)
Luas
(%)
Luas
(Ha)
Luas
(%)
1 Pemukiman 869,286 44,33 992,220 50,57
2 Fasilitas Umum 71,723 3,60 93,771 4,78
3 Perdagangan dan
Jasa 169,507 8,64 228,735 11,66
4 Industri dan Gudang 120,448 6,14 144,772 7,38
5 RTH 700,910 35,73 468,905 23,91
6 Sungai 15,400 0,79 16.563 0,84
7 Jalan 14,836 0,76 16,694 0,85
8 Dll 0,2 0,01 0,2 0,01
Jumlah 1961,86 100 1961,86 100
No Penggunaan
Lahan
Luas Perubahan Penggunaan
Lahan Tahun 2002-2008
Dalam Ha Dalam %
1 Pemukiman 122,934 14,14
2 Fasilitas umum 22,048 30,74
3 Perdagangan
dan Jasa 59,228 34,94
4 Industri dan
Gudang 24,324 20,15
5 RTH -232,005 -33,10
6 Sungai/ Saluran 1,163 7,5
7 Jalan 1,858 12,52
Jumlah -0,45 86,89
-
6
dengan indeks rata-rata 46,403 Ha per
tahun.
Evaluasi Pola Pemanfaatan Ruang
Pemanfaatan ruang yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah fungsi-fungsi
lahan yang telah ditetapkan dalam RDTRK UP
Satelit. Berikut adalah tabel pembagian fungsi
lahan pada RDTRK UP Satelit .
Tabel 4. Perhitungan Luas Pembagian Fungsi
Lahan Pada RDTRK UP Satelit
Fungsi Lahan Luas( Ha ) Luas (%)
Pemukiman 650,078 33,13
Fasilitas umum 96,101 4,90
Perdagangan dan Jasa 327,93 16,71
Industri dan Gudang 256,63 13,08
RTH 594,59 30,31
Sungai/ Saluran & Jalan 36,503 1,86
Jumlah 1961,86 100%
Sedangkan grafik pembagian fungsi
lahannya dapat dilihat pada gambar 6. berikut
ini.
Gambar 7. Grafik Pembagian Fungsi
Lahan RDTRK UP Satelit
Berdasarkan tabel 4. pemanfaatan untuk
fungsi lahan pemukiman merupakan wilayah
yang terluas yaitu 650,078 Ha atau 33,13 %
dari total luas wilayah RDTRK. Berikutnya
adalah RTH dengan luas 594,59 Ha (30,31%),
perdagangan dan jasa dengan luas 327,93 Ha
(16,71%), dan Industri dan gudang 256,63 Ha
(13,08%).
Selain itu direncanakan pula lahan
campuran dimana ada lahan campuran fasilitas
umum dan pemukiman, campuran faslitas
umum dan perdagangan , serta campuran
perdagangan dan pemukiman.
Rencana pembangunan ini diharapkan
dapat mengurangi kepadatan penduduk di
wilayah Surabaya Pusat dan mampu menarik
penduduk di luar wilayah Kecamatan
Sukomanunggal dan Kecamatan Dukuh Pakis
untuk melakukan migrasi sehingga dapat
menambah jumlah penduduk yang akhirnya
akan berpengaruh terhadap peningkatan
kebutuhan lahan untuk permukiman. Sesuai
dengan arahan RTRW Kota Surabaya, UP
Satelit yang terdiri dari Kecamatan
Sukomanunggal dan Kecamatan Dukuh Pakis
yang terdiri diarahkan menjadi fungsi utama
sebagai tempat tempat pemukiman ,
perdagangan dan jasa, perindustrian dan
pergudangan, dan kawasan khusus.
Evaluasi Kesesuaian Penggunaan Lahan
Dengan RDTRK
Kesesuaian fungsi lahan dalam RDTRK
Kecamatan Sukolilo disusun dalam tiga tingkat
kesesuaian, yaitu :
1. Sesuai (S), apabila penggunaan lahan telah sepenuhnya sesuai dengan fungsi lahan
dalam RDTRK
2. Tidak Sesuai (TS), apabila penggunaan lahan tidak sesuai dengan fungsi lahan
yang ditetapkan dalam RDTRK
3. Belum Dimanfaatkan (B), apabila penggunaan lahan tidak terbangun seperti
RTH belum dimanfaatkan menjadi lahan
terbangun seperti yang direncanakan
dalam RDTRK seperti lahan Pemukiman,
Fasilitas umum, Perdagangan dan jasa, dan
Industri dan gudang.
Kesesuaian penggunaan lahan tahun
2008 terhadap RDTRK UP Satelit dapat
dilihat pada 6 berikut ini.
Tabel 6. Perhitungan Luas Kesesuaian
Penggunaan Lahan Tahun 2008 Dengan
RDTRK UP Satelit 2002
Fungsi Lahan Penggunaan Lahan Tahun 2008 (Ha)
S TS B Dll
Pemukiman 697.087 295.133 - - Fasilitas
Umum 63,768 30,003
- -
Perdagangan-
jasa 183,462 45,273
- -
Industri 95.895 48.877 - -
RTH 237.729 231.176 16,804 - Dll(Jalan,Sun
gai/Saluran) - - - 16,653
Total 1277,941 650,462 16,804 202,781
Persen (%) 60,13 30,15 0,85 9,33
Tingkat kesesuaian penggunaan lahan
terhadap RDTRK secara umum masih tidak
menunjukkan kesesuaian antara apa yang
direncanakan dalam RDTRK tersebut dengan
kondisi penggunaan lahan pada saat itu.
Pada wilayah UP Satelit di tahun 2008,
penggunaan lahan UP Satelit di tahun 2008
menunjukkan adanya tingkat kesesuaian yang
cukup tinggi. Penggunaan lahan yang sesuai
terhadap RDTRK meningkat menjadi
1277,941 Ha atau sebesar 60,13% dari total
wilayah UP Satelit dan lahan yang belum
dimanfaatkan mengalami penurunan menjadi
16,804 Ha atau 0,85%. Penggunaan lahan yang
-
7
belum dimanfaatkan, paling luas berada di
Kecamatan Dukuh Pakis.
Sedangkan, penggunaan lahan tidak
sesuai mengalami penurunan menjadi 650,462
Ha atau sebesar 30,15 %. Peningkatan nilai
kesesuaian dan penurunan nilai ketidak
sesuaian penggunaan lahan diakibatkan oleh
menurunnya lahan yang belum dimanfaatkan
sebesar 16,804 Ha atau 0,85% dari luas
keseluruhan wilayah UP Satelit. Penurunan
lahan yang belum dimanfaatkan ini akibat dari
meningkatnya pembangunan lahan terbangun
seperti lahan pemukiman, lahan fasilitas umum
dan juga lahan perdagangan dan jasa serta
pembangunan jalan.
Melihat perkembangan kesesuaian
penggunaan lahan dari tahun 2002 sampai
2008, walaupun mengalami peningkatan
kesesuaian namun masih adanya sebagian
lahan yang belum termanfaatkan manfaatkan
seperti yang telah direncanakan dalam RDTRK
dan masih ada penggunaan lahan yang tidak
sesuai dengan RDTRK menandakan perlunya
langkah-langkah dari semua pihak terkait
untuk mengaplikasikan rencana tata ruang agar
pembangunan kota bisa berjalan secara serasi
dan terpadu antara masing-masing
komponennya dalam mencapai tujuan-tujuan
yang telah ditetapkan dalam pola dasar
pembangunan daerah.
PENUTUP
Kesimpulan
1. Koreksi geometrik diperoleh jumlah nilai RMSerorr dari 12 titik sebesr 8,04 dengan
nilai rata-rata RMSerorr sebesar 0,67 dan
nilai kekuatan jaringan (SOF) sebesar
0.000659 Memenuhi nilai yang diberikan
(yaitu mendekati nol). Uji ketelitian
klasifikasi yang didapatkan adalah 88,6%.
Nilai tersebut telah memenuhi standar
ketelitian yang diharapkan.
2. Jenis penggunaan lahan pada tahun 2002 antara lain : pemukiman 869,286 Ha
(44,33%), fasilitas umum 71,723 Ha
(3,60%), perdagangan-jasa 169,507 Ha
(8,64%), industri/gudang 120,448 Ha
(6,14%), RTH 700,910 Ha (35,73%),
Jalan 14,836 Ha (0,76%), Sungai/saluran
14,836 Ha (0,76%).
3. Penggunaan lahan pada wilayah UP Satelit di tahun 2008 antara lain : pemukiman
992,220 Ha (50,57%), fasilitas umum
93,771 Ha (4,78%), perdagangan-jasa
228,735 Ha (11,66%), industri/gudang 144,772 Ha (7,38%), RTH 468,905 Ha
(23,91%), Sungai/saluran 16,563 Ha (0,84%), jalan 16,694 Ha (0,81%),
4. Pada perhitungan luasan lahan di ArcView pada tahun 2002 luasan yang paling besar
adalah RTH, namun mengalami
pengurangan dari 700,910 Ha menjadi
468,905 Ha sehingga dalam kurun waktu 6
tahun lahan tambak berkurang sebesar
38,667 Ha (5,51%). Sedangkan lahan yang
mengalami perubahan paling besar adalah
lahan pemukiman yaitu sebesar 20,489 Ha
atau 2,356 % per tahunya.
5. Pada tahun 2008 nilai kesesuaian penggunaan lahan meningkat menjadi
1729,894 Ha atau 56,82 %, penggunaan
lahan yang tidak sesuai meningkat menjadi
286,657 Ha atau sebesar 9,41 %.
Sedangkan penggunaaan lahan yang belum
dimanfaatkan menurun sebesar 825,281Ha
atau 27,11%. Secara keseluruhan belum
terdapat kesesuaian antara penggunaan
lahan dengan RDTRK.
Saran
1. Lebih mengoptimalkan lagi pembangunan khususnya lahan pemukiman serta perlu
adanya pengawasan dari pemerintah
daerah karena dalam kurun waktu 10
tahun pembangunan pemukiman dan
perdagangan dan jasa telah berkembang
seperti yang direncanakan dalam RDTRK.
2. Perlu adanya tindakan tegas oleh setiap pihak yang terkait dalam hal ini Dinas
Tata Kota, BAPPEKO dan BPN jika
terjadi penyimpangan penggunaan lahan
sesuai yang ada dalam RDTRK.
-
8
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, HZ, 2000. Penentuan Posisi Dengan GPS Dan
aplikasinya. Jakarta : Pradnya Paramita
Ayunita, Putri. 2009. Kajian Pembuatan Peta Dasar
Pendaftaran Dengan citra Satelit Quickbird
(Studi Kasus Kantor Pertanahan Jember).
Surabaya : Tugas Akhir Program Studi Teknik
Geodesi.
BAPPEKO Surabaya. 1998. Laporan Akhir Rencana
Detail Tata Ruang Kota Surabaya Unit
Pengembangan Semolowaru. Surabaya :
Pemerintah Kota Surabaya
BAPPEKO Surabaya. 1999. Laporan Akhir Rencana
Detail Tata Ruang Kota Surabaya Unit
Pengembangan Pantai Timur. Surabaya :
Pemerintah Kota Surabaya
BAPPEKO Surabaya. _____. Executive Summary
Rencana Tata Ruang Wilayah Surabaya 2015.
Surabaya : Pemerintah Kota Surabaya
Kedupetian Penginderaan Jauh LAPAN, Aplikasi Data
Penginderaan Jauh untuk Mendukung
Perencanaan Tata Ruang di Indonesia
. Di kunjungi pada tangal
24 Maret 2009, jam 21.15.
Lillesand, T.M., dan Kiefer, R.W. 1994. Remote
Sensing and Image Interpretation. New York.:
John Wiley&Son, Inc,.
Pemerintah Kota Surabaya, 2005. Naskah Raperda
RTRW Revisi Edisi 20-11- 2005, Hasil
Pembahasan Pansus RTRW Nopember
2005.Pemerintah Kota Surabaya, Surabaya.
Pemerintah Kota Surabaya, 2008. Kecamtan-kecamatan
di Surabaya,
dikunjungi pada tanggal 10 Juli 2009, Jam 19.30.
WIB
Purwadhi, Sri Hardiyanti.2001. Interpretasi Citra
Digital. Jakarta :Gasindo
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa. 1994. Kamus Besar
Bahasa Indonesia Edisi Kedua Cetakan
Ketiga. Jakarta : Balai Pustaka Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan
Utomo, Faishal Dian. 2007. Analisa Peruntukan Lahan
Pada Pengembangan Tata Ruang Kota
Mojekerto Dengan Metode SIG. Surabaya :
Tugas Akhir Program Studi Teknik Geodesi.
Yustifitroni, Handy. 2009. Pemanfaatan Citra
Quickbird Untuk Evaluasi Tutupan Lahan
Jalur Kereta Api Alternatif Yang Terpilih.
Surabaya : Tugas Akhir Program Studi Teknik
Geodesi.
_______, Quickbird-Indonesia,
dikunjungi pada tanggal 10 Juli 2009, Jam 19.30.
WIB
http://www.skma.org-quickbird Dikunjungi pada
Tanggal 11 Juli 2009, Jam 19.00 WIB
http://www.Wikipedia.org Dikunjungi pada tanggal 11
Juli 2009 jam 19.15 WIB
http://www.digitalglobe.com Dikunjungi pada Tanggal
11 Juli 2009, Jam 19.20 WIB
http://www.surabaya.go.id/http://www.gisremotesensing.com/http://www.skma.org-quickbird/http://www.wikipedia.org/http://www.digitalglobe.com/
-
9
Lampiran-Lampiran
1. Peta Penggunaan Lahan 2002 UP Satelit Surabaya
Barat
2. Peta Penggunaan Lahan 2008 UP Satelit Surabaya
Barat
3. Peta RDTRK UP Satelit Surabaya Barat
4. Peta Perubahan Penggunaan Lahan 2002 - 2008 UP
Satelit Surabaya Barat
5. Peta Kesesuaian Penggunaan Lahan 2008 UP Satelit
Surabaya Barat