EVALUASI PROGRAM BEASISWA PROVINSI TAHUN 2017 …repository.umrah.ac.id/2503/1/MUHAMMAD NUR...

22
EVALUASI PROGRAM BEASISWA PROVINSI TAHUN 2017 MELALUI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU NASKAH PUBLIKASI Oleh MUHAMMAD NUR FIRDAUS NIM. 140565201037 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2019

Transcript of EVALUASI PROGRAM BEASISWA PROVINSI TAHUN 2017 …repository.umrah.ac.id/2503/1/MUHAMMAD NUR...

EVALUASI PROGRAM BEASISWA PROVINSI TAHUN 2017

MELALUI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI

KEPULAUAN RIAU

NASKAH PUBLIKASI

Oleh

MUHAMMAD NUR FIRDAUS

NIM. 140565201037

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2019

1

EVALUASI PROGRAM BEASISWA PROVINSI TAHUN 2017 MELALUI

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

MUHAMMAD NUR FIRDAUS

Mahasiswa Ilmu Pemerintahan, FISIP UMRAH

ABSTRAK

Penelitain ini bertujuan untuk menganalisis evaluasi dari program beasiswa

Provinsi Tahun 2017 melalui Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau,

menganalisis tujuan program beasiswa, proses sosialisasi, mekanisme

pelaksanaan, mekanisme penyeleksian calon penerima beasiswa, proses

penyaluran, tingkat kepuasan mahasiswa, serta efektifitas program. Penelitan

evaluasi program beasiswa ini berdasarkan tiga faktor penilaian yang mencakup

kebutuhan, nilai dan kesempatan, tindakan yang ditambah oleh implementing

agencies apakah sudah benar-benar efektif, responsif, dan adil, serta efek dan

dampak dari kebijakan/program itu sendiri. Penelitian ini menggunakan metode

pendekatan deskriptif kualitatif, dengan konsep pengumpulan data secara

dokumentasi, observasi, dan wawancara. Hasil penelitian untuk rumusahan

maslah pertama adalah proses sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah belum

cukup baik karna hanya diinfokan di alamat web dinas saja dan tidak

memanfaatkan media yang lebih luas. Kurangnya tenaga ahli dan personil yang

bertugas di tambah dengan sistem seleksi yang kurang efektif, kurangnya

anggaran menjadi alasan utama dalam pelaksanaan program ini, namun di

samping itu kurangnya persiapan dan kordinasi juga menjadi kendala dalam

pelaksaan program ini. Program ini masih belum memberikan dampak dan

manfaat yang signifikan terhadap mahasiswa, karena kebutuhan perkuliahan yang

dirasa banyak, tetapi paling tidak program beasiswa ini sudah memberikan sedikit

bantuan untuk kebutuhan hidup perkuliahan mahasiswa. Hasil penelitian rumusan

masalah kedua sistem sosialisasi yang dilakukan pemerintah perlu dilakukan

perluasan media baik dari media massa maupun media cetak agar lebih mudah di

terima dan di akses masyarakat. Lebih mematangkan persiapan, perhitungan

antara jumlah anggaran dan seberapa banyak pendaftar dan penerima harus

diperhitungkan terlebih dahulu. Penambahan dan peningkatan syarat-syarat

lainnya guna meningkatkan proses penyeleksian. Meningkatkan kordinasi dan

lebih melibatkan pihak kampus untuk proses penyeleksian yang lebih baik dan

akurat. Diharapkan agar program beasiswa ini bisa terus dilanjutkan di tahun-

tahun berikutnya tidak hanya berhenti di tahun ini saja dengan segala perbaikan

dan evaluasi berkaca dari program beasiswa Tahun 2017 ini.

Kata Kunci: evaluasi, program, beasiswa

2

EVALUATION OF THE 2017th

PROVINCIAL SCHOLARSHIP PROGRAM

THROUGH DEPARTMENT OF EDUCATION KEPULAUAN RIAU

PROVINCE

MUHAMMAD NUR FIRDAUS

Students of Science Of Government, FISIP UMRAH

ABSTRACT

This research aims to analyze the evaluation of the 2017th

Provincial

scholarship program through Department of Education Kepulauan Riau

Province, analyze the purpose of the program, socialization process,

implementation mechanism, selection of the recipients, fund distribution process,

students satisfaction levels, and to assess the effectiveness of the scholarship

program. This study based on three assessment factors that cover needs, values

and opportunities, actions added by implementing agencies whether it is truly

effective, responsive, fair, and also estimate the effects and impacts of the policy /

program itself. With applying a qualitative descriptive approach, the data

collected in form of documentation, observation, and interview. The result showed

two problems. First, the socialization process carried out by the government was

not good enough because it is only announced at the official web address and did

not utilize wider media. Moreover, lack of experts and personnel, ineffective

selection system, lack of budget, preparation, and coordination were the obstacles

experienced during the program. Although this program was unable to cover all

of tuition fee, at least this scholarship has provided little assistance for the life

needs of college students. Second problem: socialization systems need to be

carried out by expanding the media both from the mass media and print media so

that they are more easily accessed by the public, with a better preparation,

appropriate calculation between the amount of budget and how many registrants

and recipients, additional scholarship requirements, improving coordination with

campus for more accurate selection process. It is hoped that this program can

continue in the following years not only stop this year with all the improvements

and evaluations reflecting the 2017th

scholarship program.

Keywords: evaluation, program, scholarship

3

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melalui Peraturan Gubernur

Kepulauan Riau nomor 9 Tahun 2007 tentang Pedoman Pemberian Dana Bantuan

Pedidikan Provinsi Kepulauan Riau ingin memberikan dana bantuan pendidikan

yang berasal dan dianggarkan dari APBD Provinsi Kepulauan Riau. Untuk dan

bantuan biaya pendidikan mahasiswa itu sendiri dijelaskan pada pasal 17, 18, 19,

dan 20. Dimana dana bantuan ini dapat digunakan untuk biaya perkuliahan dan

penelitian atau laporan akhir perkuliahan (penyusunan skripsi).

Pada tahun 2017 Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau kembali memberikan

dana bantuan pendidikan untuk mahasiswa. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri

telah mengelontorkan anggaran sebesar Rp 2 Miliar yang diperuntukkan bantuan

beasiswa pendidikan bagi mahasiswa berdasarkan tiga kelompok penerima

bantuan beasiswa yakni kelompok mahasiswa yang baru masuk, mahasiswa tak

mampu dan mahasiswa yang berprestasi. Hal ini disampaikan Kepala Dinas

Pendidikan Provinsi Kepri Arifin Nasir di Tanjungpinang. Jumat, 8 Desember

2017.

Pengajuan proposal beasiswa ini dibuka mulai tanggal 9-17 Oktober,

kemudian seminggu setelahnya akan dilakukan verifikasi dan penyeleksian berkas

yang diajukan mahasiswa calon penerima dana bantuan ini. Adapun persyaratan

khusus yang diberikan untuk pengajuan beasiswa provinsi adalah untuk jalur

mahasiswa berprestasi minimal semester III dan maksimal semester VIII dengan

Indeks Prestasi Komulatif (IPK) semester genap tahun ajaran sebelumnya

4

minimal 3,00 untuk eksakta dan 3,25 untuk non eksakta. Untuk jalur mahasiswa

tidak mampu minimal semester III dan maksimal semester VIII dengan Indeks

Prestasi Komulatif (IPK) semester genap tahun ajaran sebelumnya minimal 2,75

untuk eksakta dan non eksakta serta melampirkan Surat Keterangan Tidak Mampu

(SKTM). Kemudian, untuk jalur mahasiswa baru harus melampirkan fotocopy

ijazah terakhir yang dilegalisir pejabat berwenang, serta surat tanda diterima di

kampus yang dituju.

Pada tanggal 8 Desember 2017 nama-nama mahasiwa/mahasiswi penerima

dana bantuan beasiswa dari semua jalur telah diumumkan melalui website resmi

Dinas Pendidkan Provinsi Kepulauan Riau, untuk jalur mahasiswa berprestasi ada

650 mahasiswa, jalur mahasiswa tidak mampu ada 150 mahasiswa, dan jalur

mahasiswa baru ada 150 mahasiswa, jadi untuk jenjang S1 penerima dana bantuan

beasiswa berjumlah 950 mahasiswa.

Namun pada kenyataannya pada hari Senin 18 Desember 2017, Mahasiswa

yang terhimpun dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Beasiswa Provinsi Kepri

melakukan demonstrasi ke Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kepri

Dompak, dengan berakhir bentrok dengan aparat keamanan.

Aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa ini menuntut terkait pemberian

bantuan beasiswa kepada lebih kurang 1000 mahasiswa di Provinsi Kepri yang

dinilai tidak transparan. Mahasiswa curiga banyak titipan diantara yang menerima

beasiswa tersebut. Mahasiswa menemukan ada 35 nama mahasiswa yang ganda

serta pada jalur mahasiwa baru terdapat beberapa nama mahasiswa yang tidak

5

tertera NIM dan asal jurusan, sehinnga mahasiswa menuntut Dinas Pendidikan

untuk melakukan verifikasi dan penyeleksian ulang.

Pencairan dana beasiswa pun mengalami keterlambatan sesuai dengan

tanggal yang dijanjikan, tanggal 2-4 Januari mahasiswa melakukan

penendatanganan kuitansi lengkap dengan membawa persyaratan susulan ke

kantor Dinas Pendidkan Provinsi Kepulauan Riau namun pada tanggal 31 Januari

2018 nama-nama mahasiswa penerima dana bantuan beasiswa yang telah

diperbaiki diumumkan kembali dengan jumlah yang sama, namun masih terdapat

kerancuan karna pada jalur mahasiswa baru masih ada beberapa nama mahasiswa

yang tidak diketahui NIM dan asal jurusan akan tetapi keterangan yang tertulis di

situ berkas lengkap. Sehingga pada tanggal diumumkan sampai paling lambat

tanggal 7 Februari 2018 mahasiswa diminta kembali untuk mengirimkan data diri

via email serta administrasi perbaikan via POS ke Dinas Pendidikan Provinsi

Kepulauan Riau. Barulah pada akhir Februari sampai awal Maret dana bantuan

beasiswa baru bisa ditransfer kepada mahasiswa penerima dengan sistim bertahap.

Beasiswa provinsi ini juga sama sekali tidak memiliki sistim konfirmasi

sehingga mereka hanya mengacu pada data dan nilai yang diberikan mahasiswa,

sehingga hal ini rentan sekali terhadap manipulasi data dan lain sebagainya dari

pihak penyelanggara.

Berdasarkan uraian di atas sehingga peneliti merasa tertarik untuk

melakukan penelitian ini dengan judul “Evaluasi Program Beasiswa Provinsi

Melalui Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau”.

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah :

1. Mengevaluasi tentang program beasiswa provinsi melalui Dinas

Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau.

2. Apa alternatif kebijakan dalam penyelesaian masalah beasiswa

tersebut?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Untuk mengevaluasi program beasiswa provinsi melalui Dinas

Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau.

2. Untuk memberikan masukan mengenai alternatif kebijakan dalam

penyelesaian masalah beasiswa tersebut.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah :

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat melalui

kajian teori dan analisanya untuk kepentingan penelitian di masa yang

akan datang dan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

2. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan

kepada semua pihak yang bertanggung jawab atas pelaksanaan dan

pemberian beasiswa provinsi agar beasiswa yang di salurkan tepat

sasaran dan tujuan sesuai target yang direncanakan.

7

E. Kerangka Teoritis

Djaali dan Mulyono menyatakan bahwa evaluasi sebagai proses menilai

sesuatu berdasarkan kriteria atau tujuan yang telah ditetapkan, kemudian diambil

keputusan atas obyek yang dievaluasi (2000:1). Pada dasarnya evaluasi adalah hal

yang melekat dan lumrah dalam kehidupan manusia sebab hal tersebut senantiasa

mengiringi kehidupan seseorang. Seorang manusia yang telah mengerjakan suatu

hal, pasti akan menilai apakah yang dilakukannya tersebut telah sesuai dengan

keinginannya semula.

James P. Lester & Joseph Stewart (dalam Budi Winarno 165:23)

menjelaskan bahwa Evaluasi merupakan suatu mata rantai dari proses kebijakan

publik, dalam artian evaluasi kebijakan ditujukan untuk melihat sebab-sebab

kegagalan suatu kebijakan atau untuk mengetahui apakah kebijakan publik telah

dijalanakan meraih dampak yang diinginkan.

Sehingga evaluasi memiliki tugas untuk menentukan konsekuensi-

konsekuensi apa yang di timbulkan oleh suatu kebijakan atau program dengan

cara menggambarkan dampak dan menilai keberhasilan atau kegagalan dari suatu

program berdasarkan standar atau kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.

F. Definisi Konsep

Agustino (2014 : 188) menjelaskan bahwa terdapat tiga kriteria yang dapat

digunakan untuk menilai sebuah program berhasil atau tidak berhasil, antara lain

kebijakan yang dinilai dalam evaluasi kebijakan melingkupi:

1. Seberapa jauh kebutuhan, nilai dan kesempatan telah dapat dicapai

melalui tindakan kebijakan/program. Dalam hal ini evaluasi kebijakan

8

mengungkapkan keperluan atau nilai dari suatu program, merupakan

usaha untuk menetukan manfaat atau kegunaan sosial program pada

tahap perencanaan dan sejauh mana kesempatan dari program

beasiswa ini bisa dirasakan oleh mahasiswa.

2. Tindakan yang ditambah oleh implementing agencies sudah benar-

benar efektif, responsif, dan adil. Dalam bagian ini evaluasi kebijakan

harus juga memperhatikan persoalan-persoalan hak azasi manusia

ketika kebijakan dilaksanakan, melihat pelaksanaan dan pemerataan

pendistribusian dana bantuan beasiswa.

3. Efek dan dampak dari kebijakan itu sendiri. Dalam kegiatan ini

evaluator kebijakan harus dapat memberdayakan output dan outcome

yang dihasilkan dari suatu implementasi kebijakan. Melihat tingkat

kepuasan mahasiswa selaku penerima bantuan beasiswa, serta

menjawab sejauh mana kebutuhan mahasiswa terpenuhi setelah

bantuan beasiswa ini diberikan.

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang akan dilakukan penulis adalah pendekatan

penelitian deskriptif kulitatif, yang mana dalam penelitian deskriptif kualitatif

ini penulis mencoba mendiskripsikan ataupun menggambarkan kejadian, fakta,

keadaan, fenomena, variable dan keadaan yang terjadi saat penelitian

berlangsung dengan menyuguhkan apa yang sebenarnya terjadi. Menurut Nana

Syaodih Sukmadinata (2011: 73), penelitian deskriptif kualitatif ditujukan

9

untuk mendeskripsikan dan menggambarkan fenomena-fenomena yang ada,

baik bersifat alamiah maupun rekayasa manusia, yang lebih memperhatikan

mengenai karakteristik, kualitas, keterkaitan antar kegiatan.

2. Objek dan Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini, lokasi yang penulis pilih adalah Dinas Pendidikan

Provinsi Kepulauan Riau. Karna Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau

lah yang bertugas melakukan proses pendaftaran, seleksi, perifikasi, serta

pendistribusian dana beasiswa bagi calon mahasiswa penerima beasiswa.

Peneliti memilih melakukan penelitian mengenai beasiswa provinsi adalah

karena dari banyaknya beasiswa yg ditawarkan di kampus UMRAH baru

program beasiswa provinsi inilah yang menuai begitu banyak komentar hingga

mengakibatkan demonstrasi dari mahasiswa.

3. Fokus Penelitian

Penelitan ini berfokus pada evaluasi dari program beasiswa provinsi

melalui Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau, peneliti ingin melihat

proses perencanaan, bagaimana proses penyeleksian, serta prosedur

pelaksanaan program beasiswa ini hingga bantuan beasiswa ini benar-benar

dinikmati oleh mahasiswa khususnya penerima beasiswa tersebut. Melihat efek

dari kebijakan ini seberapa besar dana bantuan ini bisa memenuhi kebutuhan

hidup maupun kebutuhan kuliah mahasiswa.

10

4. Sumber Data

a. Data primer, yaitu data pertama yang diperoleh langsung di lapangan

melalui proses wawancara kepada informan yang dianggap dapat

dipercaya kevalidan informasinya.

b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak lain lain

diantaranya dari perpustakaan, catatan, dan dari instansi yang terkait,

kemudian data tersebut diolah dan dijadikan data tambahan.

5. Teknik Pengumpulan Data

Penulis dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data

sebagai berikut :

a. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya seseorang.

Dokumen yang berbentuk tulisan dapat merupakan catatan harian, berita,

pengumuman, peraturan, kebijakan.

b. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara tanya jawab sambil menatap muka antara penanya

atau pewawancara dengan penjawab atau informan dengan menggunakan

panduan wawancara.

Alat yang digunakan dalam wawancara adalah pedoman wawancara

yang disusun oleh penulis untuk mengetahui proses ataupun keberlanjutan

dari program beasiswa provisnsi melalui Dinas Pendidikan Provinsi

11

Kepulauan Riau. Wawancara ditujukan kepada informan yang dipilih oleh

peneliti untuk mendapatkan data-data informasinya.

c. Observasi

Observasi adalah salah satu teknik pengumpulan data melalui

pengamatan. Dalam observasi peneliti mengamati langsung hasil program

beasiswa Provinsi Kepulauan Riau.

6. Informan

Di dalam melakukan pemilihan key informan untuk mendukung hasil

penelitian, maka pemilihan key informan dipilihkan orang yang bernar-benar

mengetahui dan menguasai serta teribat langsung dengan permasalahan yang

sedang diteliti. Key informan yang bersinggungan langsung dengan

pelaksanaan program beasiswa provinsi, antara lain :

a. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri

b. Komisi IV DPRD

c. Tim Pelaksana Program Beasiswa

d. Mahasiswa Penerima Beasiswa

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau baru dibentuk pada tahun 2004

sejalan dengan dibentuknya Provinsi Kepulauan Riau. Sesuai dengan Perda No.

08/UN/KGKR/VII/2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Dinas Daerah

di lingkungan Provinsi Kepulauan Riau. Dinas Pendidikan terletak di Kota

Tanjungpinang, tepatnya di Jl. Sultan Mansyur Syah Pulau Dompak.

12

Adapun visi dan misi dari Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau dalam

meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan Provinsi Kepualauan Riau adalah:

1. Visi

“Menjadikan Masyarakat Kepulauan Riau menguasai Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi, Mandiri, Kompetitif, Berakhlak Mulia dan

Bertamadun Melayu”.

2. Misi

a. Memberikan pelayanan pendidikan yang prima kepada masyarakat.

b. Meningkatkan mutu di semua jenis, jenjang dan jalur pendidikan

berbasis IT.

c. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan

Pendidikan.

d. Meningkatkan daya saing lulusan dan berjiwa wirausaha.

e. Menerapkan pendidikan Budi Pekerti, Budaya Daerah dalam

Kurikulum.

PEMBAHASAN

A. Kebutuhan, Nilai, dan Kesempatan

Pemerintah baik di tingkat eksekutif maupun legislatif pun bersama-sama

melakukan proses sosialisasi ini dengan cara melakukan penguatan lebih pada

pemanfaatan media sosial. Dilakukan dengan pemanfaatan media sosial dan

kunjungan langsung ke asrama-asrama mahasiswa yang berada di luar Kepulauan

Riau, hal tersebut diharapkan dapan memberikan informasi secara luas kepada

13

mahasiswa terkait program beasiswa baik dari segi pendaftaran, syarat, maupun

hal lainnya yang berkaitan dengan program beasiswa tersebut.

informasi yang disampaikan oleh pemerintah mengenai program beasiswa

masih kurang baik karna pemerintah hanya berfokus pada pemanfaatan media

sosial saja, tidak semua mahasiswa mengakses info tersebut di internet setiap saat

apalagi info beasiswa ini hanya bisa di akses melalui alamat web resmi Dinas

Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau dan tidak semua mahasiswa tau alamat web

resmi Dinas Pendidikan serta tidak setiap saat juga mengakses alamat web

tersebut.

Pemerintah diharapkan bisa lebih memanfaatkan media yang lain, dengan

begitu peluang informasi ini bisa sampai kepada mahasiswa lebih besar dan juga

lebih luas. Seperti dengan memanfaatkan media massa ataupun media cetak yang

bisa dilihat dan diketahui secara luas.

Adapun jumlah anggaran yang disiapkan pemerintah provinsi untuk

program beasiswa ini sesuai dengan Keputusan Gubernur Kepulauan Riau Nomor

240 Tahun 2017 tentang Penerima Hibah dan Bantuan Sosial Pada Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017. Pada poin Belanja

Bantuan Sosial Kepada Organisasi/Kelompok/Anggota Masyarakat yang

berhubungan dengan dana bantuan beasiswa bagi mahasiswa yaitu bantuan biaya

pendidikan mahasiswa keluarga kurang mampu sebesar Rp 1.722.000.000.

Kemudian dengan jumlah anggaran sebanyak itu dibagi dengan jumlah pendaftar

beasiswa lebih kurang sebanyak 4000 pendaftar dirasa kurang mencukupi.

14

Sehingga dengan jumlah anggaran hanya sebanyak itu dibagi dengan jumlah

mahasiswa Kepulauan Riau sebanyak 46.118 mahasiswa, dengan kuota penerima

untuk jalur mahasiswa berprestasi ada 650 mahasiswa, jalur mahasiswa tidak

mampu ada 150 mahasiswa, dan jalur mahasiswa baru ada 150 mahasiswa, jadi

untuk jenjang S1 penerima dana bantuan beasiswa berjumlah 950 mahasiswa serta

25 mahasiswa jenjang S2 dan S3. Dengan masing-masing mahasiswa menerima

dana bantuan sebanyak 2 juta rupiah dan 4 juta rupiah untung jenjang di atas S1.

Sehingga dalam keadaan yang seperti ini perlu adanya kematangan

perencanaan awal dan teknis pelaksanaan yang lebih baik, pihak pelaksana dirasa

harus melakukan pendataan awal di perhitungkan sesuai dengan jumlah anggaran,

jumlah tenaga personil staf pelaksana, serta prediksi awal jumlah pendaftar hal ini

dapat dilakukan dengan melakukan kerjasama dengan pihak kampus ataupun

penetapan syarat yang lebih ketat mengingat jumlah anggaran tidak begitu

banyak.

B. Tindakan oleh Implementing Agencies, Efektif, Responsif, dan Adil

Proses pendaftaran penyerahan syarat-syarat dibuka selama 1 minggu

dimulai sejak tanggal 09 – 17 Oktober 2017 setiap hari kerja mulai dari pukul

08.00 s/d 16.00 WIB. Waktu selama satu minggu yang diberikan itu dirasa cukup

untuk mahasiswa melengkapi persyaratan yang sudah di tentukan, setelah

melakukan penyerahan berkas oleh mahasiswa ke Kantor Dinas pihak

penyelenggara pun langsung melakukan pengecekan ulang terhadap berkas-berkas

yang diterima dan jika ada syarat yang kurang pihak dinas pun masih memberikan

15

kesempatan kepada mahasiswa tersebut untuk melengkapi syarat-syaratnya

terlebih dahulu selama belum lewat batas waktu yang ditentukan.

Dengan jumlah pendaftar sebanyak 4000 proposal lebih yang masuk dibagi

dengan jumlah anggaran yang disiapkan maka perlu dilakukannya sistem

penyeleksian yang efektif dan adil tentunya, adapun sistem seleksi yang

digunakan pihak pelaksana dalam hal ini adalah dinas pendidikan yaitu sistem

penyeleksian rangking per-regional. Sistem seperti ini dirasa cukup baik dalam

upaya pemerintah untuk meningkatkan rasa adil serta pemerataan dalam

pembagian penerima bantuan beasiswa. Namun tidak bisa dipungkiri jika sistem

ini juga memiliki beberapa kekurangan dalam hal pelaksanaannya, terbukti dalam

demo yang dilakukan mahasiswa juga mempertanyakan hal ini.

Di samping pelaksanaan penyeleksian yang kurang efektif penulis

berkesimpulan bahwa pada permasalahan ini terjadi karena kurangnya sosialisasi

dan informasi yang disampaikan pihak dinas kepada mahasiswa. Sehingga jika

sistem sosialisasi yang dilakukan sudah cukup baik dan jelas, dirasa perbedaan

persepsi dan pertanyaan seperti itu pun tidak akan terjadi.

Dari hasil wawancara penulis membuktikan bahwa proses penyeleksian

menjadi perhatian khusus oleh pihak penyelenggara untuk kedepannya, kurangnya

tenaga ahli dan personil yang bertugas menjadi kendala yang begitu terasa di

tambah dengan sistem seleksi yang kurang efektif. Kurangnya anggaran menjadi

alasan utama dalam pelaksanaan program ini, namun di samping itu kurangnya

persiapan dan kordinasi menjadi faktor penting juga dalam pelaksaan program ini.

Penentuan syarat yang dinilai kurang ketat sehingga membuat siapa saja berhak

16

untuk mendapatkan dana bantuan beasiswa ini, dengan anggaran yang dirasa

minim seharusnya pihak pelaksana bisa mempertimbangkan jumlah dan berapa

banyak mahasiswa yang bisa dapat beasiswa ini. Penambahan syarat-syarat

lainnya guna meningkatkan proses penyeleksian pun bisa menjadi bahan

pertimbangan.

Kemudian selanjutnya, meningkatkan kordinasi dan kerjasama dengan

pihak kampus juga bisa menjadi alternatif solusinya lainnya. Tidak bisa di

pungkiri bahwa pihak kampus sendiri lah yang memiliki database mengenai

mahasiswanya, dengan lebih melibatkan pihak kampus dalam proses penyeleksian

dirasa bisa menjadi solusi yang cukup baik. Namun pada kenyataannya pihak

kampus hanya berkontribusi dalam membantu mahasiswa menyiapkan berkas

persyaratan.

Lebih mematangkan persiapan dan kordinasi juga dirasa penting, sistem

penyeleksian yang lebih terbuka kemudian penambahan dan revisi syarat-syarat

untuk peningkatan standar penyeleksian serta lebih berkordinasi dan melibatkan

pihak kampus dalam proses penyeleksian dirasa bisa menjadi solusi alternatif

untuk peningkatan pelaksanaan program beasiswa ini kedepannya.

C. Efek dan Dampak Kebijakan/Program

Dengan terlaksananya program beasiswa ini tentu saja harapan dari

Pemerintah adalah memberikan bantuan sebaik mungkin kepada mahasiswa untuk

memenuhi kebutuhan hidup dan kuliahnya, pemerintah mencoba untuk menjadi

solusi bagi mahasiswa yang ingin tetap melanjutkan kuliahnya tetapi terhambat

dengan masalah ekonomi. Dana bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi

17

Kepulauan ini sendiri hanya sebesar 2 Juta Rupiah perorang, dengan dan bantuan

sebesar ini meski tidak dapat memenuhi semua kebutuhan mahasiswa tetapi

diharapkan paling tidak sedikit membantu meringankan kebutuhan perkuliahan

mahasiswa. Sehingga dapat meningkatkan motivasi kuliah mahasiswa dan tidak

berhenti kuliah di tengah jalan.

Hal ini pun dirasakan manfaatnya oleh mahasiswa itu sendiri, dana bantuan

program beasiswa ini bisa membantu mahasiswa dalam pembayaran uang kuliah

semester sehingga mahasiswa cukup terbantu dan bisa melanjutkan masa

perkuliahannya.

Dari hasil wawancara penulis dapat dilihat bahwa tingginya harapan

mahasiswa terkait program beasiswa ini untuk terus di adakan dan dilanjutkan,

jika perlu program ini bisa menjadi program tahunan wajib karna melihat respon

dan antusias dari mahasiswa cukup tinggi. Diharapkan Pemerintah Provinsi

Kepulauan Riau bisa melihat dan mendengar ini, dan komitmen ini diharapkan

terus terjaga dengan berkaca pada program beasiswa tahun 2017 sehingga bisa

menghadirkan program beaiswa yang efektif, lebih baik, dan lebih dirasakan

manfaatnya dengan segala evaluasi dan perbaikan untuk program beasiswa di

tahun-tahun berikutnya

KESIMPULAN

Program bantuan dana beasiswa untuk mahasiswa ini bertujuan untuk

memberikan bantuan kepada mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan perkuliahan,

meningkatkan motivasi perkuliahan sehingga dapat menyelesaikan masa

perkuliahannya. Target yang ingin dituju bukan saja mahasiswa yang kuliah di

18

Kepulauan Riau tetapi juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa Kepulauan

Riau yang kuliah di luar daerah, dengan tiga kategori jalur beasiswa yaitu jalur

berprestasi, tidak mampu, dan mahasiswa baru.

Proses sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah untuk menginformasikan

program beasiswa tersebut kepada mahasiswa yaitu hanya melalui media sosial.

Namun hal ini dirasa belum cukup, tidak semua mahasiswa mengakses info

tersebut di internet setiap saat apalagi info beasiswa ini hanya bisa di akses

melalui alamat web resmi Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau dan tidak

semua mahasiswa tau alamat web resmi Dinas Pendidikan serta tidak setiap saat

juga mengakses alamat web tersebut harus adanya perluasan informasi melalui

media yang lebih luas.

Kendala dalam pelaksanaan program ini adalah kurangnya tenaga ahli dan

personil yang bertugas di tambah dengan sistem seleksi yang kurang efektif.

Kurangnya anggaran menjadi alasan utama dalam pelaksanaan program ini,

namun di samping itu kurangnya persiapan dan kordinasi menjadi faktor penting

juga dalam pelaksaan program ini.

SARAN

Sistem sosialisasi yang dilakukan pemerintah hendaknya tidak hanya

berfokus pada pemanfaatan media sosial saja, apalagi alamat web yang

mencantumkan informasi program beasiswa itu hanya ada di alamat web Dinas

Pendidikan Provinsi Kepri saja sehingga hal ini dirasa kurang produktif, maka

dari itu perlu adanya perluasan media baik dari media massa maupun media cetak

agar lebih mudah di terima dan di akses masyarakat.

19

Lebih mematangkan persiapan, perhitungan antara jumlah anggaran dan

seberapa banyak pendaftar dan penerima harus diperhitungkan terlebih dahulu.

Penambahan dan peningkatan syarat-syarat lainnya guna meningkatkan proses

penyeleksian pun bisa menjadi bahan pertimbangan.

Meningkatkan kordinasi dan kerjasama dengan pihak kampus, lebih

melibatkan pihak kampus selaku pemilik database mahasiswa dan mengetahui

keadaan mahasiswanya untuk proses penyeleksian yang lebih baik dan akurat.

Melihat tingginya harapan dan respon dari mahasiswa terkait program

beasiswa ini, diharapkan agar program beasiswa ini bisa terus dilanjutkan di

tahun-tahun berikutnya tidak hanya berhenti di tahun ini saja dengan segala

perbaikan dan evaluasi berkaca dari program beasiswa Tahun 2017 ini.

DAFTAR REFERENSI

A. Buku

Agustino, Leo. 2014. Dasar-Dasar Kebijakan Publik, Alfabeta: Bandung

Arikunto, Suharsimi dan Cepi Safrudin Abdul Jabar. 2009. Evaluasi Program

Pendidikan, PT. Bumi Akasara: Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2004. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek,

Rineka Cipta: Bandung.

Darmawan Eki, dkk. 2017. Kebijakan Sektor Publik,UMRAH Press:

Tanjungpinang.

Djaali dan Puji Mulyono. 2000. Pengukuran dalam BIdang Pendidikan,PPs UNJ:

Jakarta.

Dunn, William N. 2003. Analisis Kebijakan Publik, Gadjah Mada University

Press: Bandung.

Herabudin. 2016. Studi Kebijakan Pemerintah: Dari Filosofi ke Implementasi, CV

Pustaka Setia: Bandung.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2013 Medan: Bitra Indonesia.

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya

Offset: Bandung.

Nugroho, Riant. 2014. Kebijakan Sosial untuk Negara Berkembang, Pustaka

Pelajar: Yogyakarta.

Subarsosno. 2013. Analisis Kebijakan Publik Konsep, Teori dan Aplikasi, Pustaka

Pelajar: Yogyakarta.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta:

Bandung.

Suharto, Edi. 2010. Analisis Kebijakan Publik, Alfabeta: Bandung

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan, PT Remaja

Rosdakarya: Bandung.

Wahab, Solichin Abdul. 2016. Analisis Kebijakan: Dari Formulasi ke

Penyusunan Model-Model Implementasi Kebijakan Publik, PT Bumi

Aksara: Jakarta.

Wibawa, Samodra. 2011. Politik Perumusan Kebijakan Publik, Graha Ilmu:

Yogyakarta.

B. Skripsi dan Jurnal :

Abdul Kadir Karding, “Evaluasi Pelaksanaan Program Bantuan Operasional

Sekolah (BOS) Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kota Semarang”.

Tesis Ilmu Administrasi Konsentrasi Magister Administrasi Publik

Universitas Diponegoro Semarang Tahun 2008.

Dedi Salam, “Persepsi Mahasiswa Program Beasiswa Kemitraan Sumsel

Terhadap Efektivitas Program Beasiswa Kemitraan Sumsel di Universitas

Negeri Yogyakarta”. Skripsi Program Studi Pendidikan Ekonomi

Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2014

Ihwan Mahmudi, “CIPP: Suatu Model Evaluasi Program Pendidikan”. Jurnal

At-Ta’dib, Vol. 6, No. 1, Juni 2011

Jeane Marie Tulung, “Evaluasi Program Pendidikan dan Pelatihan

Kepeminpinan Tingkat IV di Balai Diklat Keagamaan Manado”. Jurnal

Acta Diurna, Vol. 3, No. 3, Juni 2014

Rifky Febrihanuddin, “Evaluasi kebijakan Persyaratan dan Penataan Minimarket

di Kota Lampung”. Skripsi Ilmu Pemerintahan Universitas Lampung Tahun

2017.

C. Sumber Online :

http://www.haluankepri.com/tanjungpinang/108335-pemprov-gelontorkan-rp2-

miliar-beasiswa-pendidikan.html

http://tanjungpinangpos.id/disdik-dituntut-transparan

http://www.disdik-kepri.com

D. Peraturan Perundang-Undangan :

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Peraturan Gubernur Kepulauan Riau Nomor 9 Tahun 2007 tentang Pedoman

Pemberian Dana Bantuan Pedidikan Provinsi Kepulauan Riau.

Keputusan Gubernur Kepulauan Riau Nomor 240 Tahun 2017 tentang Penerima

Hibah dan Bantuan Sosial Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Tahun Anggaran 2017.