EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio...

182
EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI DI KABUPATEN BANDUNG BARAT (STUDI DI DESA CIHAMPELAS KECAMATAN CIHAMPELAS KABUPATEN BANDUNG BARAT) SKRIPSI Diajukan untuk menempuh Sidang Sarjana Pada Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran Oleh : ALIM 170110120076 UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK SUMEDANG 2017

Transcript of EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio...

Page 1: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK

LAYAK HUNI DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

(STUDI DI DESA CIHAMPELAS KECAMATAN CIHAMPELAS

KABUPATEN BANDUNG BARAT)

SKRIPSI

Diajukan untuk menempuh Sidang Sarjana

Pada Program Studi Administrasi Publik

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Padjadjaran

Oleh :

ALIM

170110120076

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK

SUMEDANG

2017

Page 2: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,
Page 3: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

i

ABSTRAK

Skripsi ini berupaya menyajikan hasil penelitian tentang evaluasi program

bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di Desa Cihampelas Kecamatan

Cihampelas Kabupaten Bandung Barat. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya

ketidaksesuaian antara hasil pencapaian program dengan tujuan yang hendak

dicapai pada program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di wilayah

Kabupaten Bandung Barat tahun 2016. Teori yang digunakan dalam penelitian ini

adalah teori evaluasi kebijakan dari Dunn (2003) yang terdiri dari enam

kriteria/aspek evaluasi, yaitu efektivitas, efisiensi, kecukupan, perataan,

responsivitas, dan ketepatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan

pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi pustaka.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program bantuan perbaikan rumah

tidak layak huni di Desa Cihampelas Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung

Barat tahun 2016 tidak menyelesaikan permasalahan rumah tidak layak huni

masyarakat. Pada aspek efektivitas, pencapaian program bantuan perbaikan rumah

tidak layak huni di Desa Cihampelas belum memenuhi tujuan program. Pada aspek

efisiensi, terdapat kekurangan sumber daya manusia pada program bantuan

perbaikan rumah tidak layak huni di Kabupaten Bandung Barat dan tidak

tersalurkannya biaya operasional untuk kelompok swadaya masyarakat (KSM).

Pada aspek kecukupan, alternatif pemberian bantuan belum menyelesaikan sumber

masalah rumah tidak layak huni di masyarakat. Pada aspek perataan, kurang adanya

sosialisasi program kepada masyarakat penerima bantuan rumah tidak layak huni,

dan tidak meratanya distribusi program kepada kelompok sasaran. Selain itu, pada

aspek responsivitas, masyarakat penerima bantuan mengapresiasi adanya program

bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di Kabupaten Bandung Barat, namun

besaran bantuan stimulan yang diberikan pada program ini tidak mencukupi

kebutuhan masyarakat untuk memperbaiki rumah tidak layak huni. Pada aspek

ketepatan, program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni sudah tepat dalam

membantu masyarakat yang kurang mampu. Berdasarkan penelitian Penulis,

sebaiknya besaran dana bantuan kepada masyarakat kurang mampu pada program

bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di Kabupaten Bandung Barat

ditingkatkan menjadi sebesar Rp 10.000.000.

Kata kunci: Evaluasi, Program, Rumah Tidak Layak Huni, Kabupaten Bandung

Barat.

Page 4: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

ii

ABSTRACT

This paper presents the results of research on the evaluation of

uninhabitable housing improvement program in Cihampelas Village, Cihampelas

District, West Bandung Regency. This research is motivated by the inconsistency

between the achievement and the goal that was targeted by the uninhabitable

housing improvement program in West Bandung Regency in 2016. The theory used

in this research is the theory of the policy evaluation from Dunn (2003) which

consists of six evaluation criteria/aspects. Those aspects are effectiveness,

efficiency, adequacy, equity, responsiveness, and appropriateness. This research

uses qualitative method by collecting data through observation, interview, and

literature study.

The results of this research indicated that the uninhabitable housing

improvement program in Cihampelas Village, Cihampelas District, West Bandung

Regency in 2016 did not resolve the uninhabitable housing problem of the society.

In the aspect of effectiveness, the achievement of the uninhabitable housing

improvement program in Cihampelas Village didn’t fulfill the objectives of the

program. In the efficiency aspect, there was lack of human resources in the

uninhabitable housing improvement program in West Bandung regency and

undistributed operational cost for civil society organization (CSO). In the aspect

of adequacy, the alternative assistance provision didn’t resolve the root cause of

uninhabitable housing problems in the community. In the equity aspect, there was

not enough socialization to the beneficiaries of uninhabitable housing improvement

program. Furthermore, in the aspect of responsiveness, the beneficiaries

appreciated the existence of uninhabitable housing improvement program in West

Bandung regency, but the amount of stimulant aid given in this program was not

enough for the society to repair the uninhabitable house. In the aspect of

appropriateness, the uninhabitable housing improvement program was already

appropriate in helping the underprivileged society. Based on the author’s research,

the amount of aid for underpriviledged society in the uninhabitalbe housing

improvement program in West Bandung regency should be increased to Rp

10,000,000.

Keywords: Evaluation, Program, Uninhabitable House, West Bandung Regency.

Page 5: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan rahmat, nikmat, dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Evaluasi Program Bantuan Perbaikan

Rumah Tidak Layak Huni di Kabupaten Bandung Barat (Studi di Desa

Cihampelas Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat)” sebagai

salah satu syarat dalam menempuh Ujian Sidang Sarjana Starta 1 (S-1) pada

Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Padjadjaran. Penelitian ini juga merupakan bagian dari topik penelitian

Pusat Studi Kebijakan dan Pelayanan Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Padjadjaran yang berkaitan dengan Kebijakan Pemberian Bantuan

Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni di Kabupaten Bandung Barat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari adanya

bantuan dan dukungan baik moril maupun materil dari berbagai pihak. Pada

kesempatan ini, Penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Bapak Dr. R. Widya Setiabudi Sumadinata, S.IP., S.Si., MT., M.Si.

(Han) selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Padjadjaran;

2. Bapak Dr. Santoso Tri Raharjo, S.Sos., M.Si. selaku Wakil Dekan I

Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran;

Page 6: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

iv

3. Bapak Dr. Mohammad Benny Alexandri, S.E., MM. selaku Wakil

Dekan II Bidang Perencanaan, Sumber Daya, dan Tata Kelola Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran;

4. Bapak Dr. Drs. H. Entang Adhy Muhtar, M.S. selaku Ketua Program

Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Padjadjaran;

5. Bapak Dr. Ramadhan Pancasilawan, S.Sos., M.Si. selaku Sekretaris

Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Padjadjaran;

6. Bapak Prof. Dr. Drs. H. Budiman Rusli, M.S. selaku dosen pembimbing

utama yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, dan masukan

kepada Penulis dalam menyusun skripsi ini;

7. Bapak Dr. Drs. Slamet Usman Ismanto, M.Si. selaku dosen

pembimbing pendamping yang senantiasa telah memberikan

bimbingan, arahan, dan masukan kepada Penulis dalam menyusun

skripsi ini;

8. Ibu Dr. Dra. Hj. R. Ira Irawati, M.Si. selaku dosen wali Penulis atas

bimbingannya selama ini;

9. Seluruh Dosen Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran yang telah memberikan ilmu

pengetahuan, pengalaman, dan nasihat selama masa perkuliahan;

10. Seluruh staf administrasi Program Studi Administrasi Publik yang telah

memberikan pelayanan kemahasiswaan selama Penulis mengenyam

Page 7: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

v

pendidikan di Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran;

11. Bapak Ir. Oke Rakhmat Sangaji, M.M. selaku Kepala Seksi Perumahan

Swadaya Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Bandung

Barat, Bapak Lerry Vallery selaku Bendahara PPKD Badan

Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bandung Barat, Bapak Bayu

selaku Staf Bidang Perumahan Dinas Perumahan dan Permukiman

Kabupaten Bandung Barat, Bapak Candra selaku Konsultan

Pendamping Desa Cihampelas, dan seluruh informan dalam penelitian

ini yang senantiasa telah memberikan data dan informasi kepada

Penulis;

12. Terkhusus bagi Orang Tua, Kakak, Adik dan Saudara-saudara Penulis

yang senantiasa memberikan kasih sayang, doa, motivasi dan

dukungannya kepada Penulis;

13. Bhante Nyanabhadra yang senantiasa telah memberikan ilmu, saran,

bantuan serta bimbingan kepada Penulis;

14. Bapak Dr. H. Ahmad Gimmy Prathama, M.Si. dan Mbak Ayu

Archentari, S.Psi. yang senantiasa telah memberikan saran dan arahan

kepada Penulis;

15. Teman-teman mahasiswa Program Studi Administrasi Publik angkatan

2012 yang telah memberikan banyak masukan dan dukungan kepada

Penulis baik selama masa perkuliahan maupun selama penulisan skripsi

ini;

Page 8: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

vi

16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha,

Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

Muhamad Arya Pandu, Reza Haryadi Rachman, Kurnia Muhamad

Ramdhan, Agil Fahlefi, Rich A. D. Simamora, Gunawan Wibisono,

Roy Sitanggang, Gilbert Yeremia, Sofah Dwi Aristiawan, dan Yoki

Nata P. yang telah memberikan banyak bantuan dan dukungan kepada

Penulis dalam penyusunan skripsi ini;

17. Teman-teman grup “Pandawa”, yaitu: Mohamad Idhar Maulana,

Ahmad Yani, Dhika Anggara, Hilman Ramayadi, Muhamad Mahdaudi,

dan Surya Winata yang telah memberikan banyak bantuan dan

dukungan kepada Penulis;

18. Teman-teman KMBD Unpad angkatan 2012, yaitu: Jansen Giovanni,

Andreas Wijaya, Elizabeth, Rina, Rocky, dan Evelyn Wijaya yang telah

memberikan banyak bantuan, masukan dan dukungan kepada Penulis;

19. Teman-teman “Sekre KMBD Unpad”, yaitu: Bob Adyari, Riko

Herdianto, Hutomo Mandala Hartoyo, Yogiyanto, Samba Nugraha,

Henry Chandra, dan Agustiar yang telah membantu dan mendukung

penyusunan skripsi ini;

20. Teman-teman KMB Dharmavira Universitas Padjadjaran yang

senantiasa telah memberikan doa dan dukungan kepada Penulis;

21. Semua pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Page 9: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

vii

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat Penulis

harapkan bagi penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

para pembacanya.

Jatinangor, Juli 2017

Penulis

Page 10: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

viii

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i

ABSTRACT ............................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii

DAFTAR DIAGRAM ........................................................................................ xiv

DAFTAR BAGAN ............................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ....................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................. 11

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ............................................................. 11

1.3.1 Maksud Penelitian ....................................................................... 11

1.3.2 Tujuan Penelitian ........................................................................ 12

1.4 Kegunaan Penelitian ............................................................................. 12

1.4.1 Kegunaan Akademis ................................................................... 12

1.4.2 Kegunaan Praktis ........................................................................ 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 14

2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 14

2.2 Tinjauan Konseptual ............................................................................. 19

Page 11: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

ix

2.2.1 Kebijakan Publik sebagai Salah Satu Kajian Administrasi Publik

..................................................................................................... 19

2.2.2 Kebijakan Publik ......................................................................... 21

2.2.3 Program ....................................................................................... 24

2.2.4 Evaluasi Kebijakan...................................................................... 25

2.3 Kerangka Pemikiran ............................................................................. 32

2.4 Hipotesis Kerja ..................................................................................... 36

BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN ............................................ 37

3.1 Metode Penelitian ................................................................................. 37

3.1.1 Metode dan Desain Penelitian ..................................................... 37

3.1.2 Aspek-Aspek Penelitian .............................................................. 39

3.1.3 Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 40

3.1.4 Teknik Penentuan Informan ........................................................ 43

3.1.5 Teknik Analisis Data ................................................................... 44

3.1.6 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ......................................... 46

3.1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 47

3.1.7.1 Lokasi Penelitian ........................................................... 47

3.1.7.2 Waktu Penelitian ........................................................... 48

3.2 Objek Penelitian dan Gambaran Umum Dinas Perumahan dan

Permukiman .......................................................................................... 48

3.2.1 Objek Penelitian .......................................................................... 48

3.2.2 Gambaran Umum Dinas Perumahan dan Permukiman .............. 49

BAB IV PEMBAHASAN .................................................................................... 52

Page 12: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

x

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ...................................................... 52

4.2 Evaluasi Program Bantuan Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni di

Desa Cihampelas Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat 60

4.2.1 Efektivitas ................................................................................... 61

4.2.2 Efisiensi ....................................................................................... 72

4.2.3 Kecukupan................................................................................... 84

4.2.4 Perataan ....................................................................................... 92

4.2.5 Responsivitas ............................................................................ 101

4.2.6 Ketepatan................................................................................... 105

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 113

5.1 Simpulan ............................................................................................. 113

5.2 Saran ................................................................................................... 114

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 117

LAMPIRAN

Page 13: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Ketentuan Dasar Penyaluran Dana Program Bantuan Perbaikan

Rumah Tidak Layak Huni di Kabupaten Bandung Barat ................... 4

Tabel 1. 2 Realisasi Bantuan Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni Kabupaten

Bandung Barat Tahun 2016.................................................................. 5

Tabel 1. 3 Realisasi Bantuan Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni Kecamatan

Cihampelas Tahun 2014-2016 ............................................................. 6

Tabel 2. 1 Perbandingan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Penulis ......... 16

Tabel 2. 2 Tahap-tahap dalam Proses Kebijakan ................................................ 23

Tabel 2. 3 Kriteria Evaluasi Kebijakan ............................................................... 28

Tabel 2. 4 Tiga Pendekatan Evaluasi Kebijakan ................................................. 30

Tabel 3. 1 Daftar Informan.................................................................................. 44

Tabel 3. 2 Waktu Penelitian ................................................................................ 48

Tabel 4. 1 Klasifikasi Permukiman Perkotaan Kabupaten Bandung Barat ........ 54

Tabel 4. 2 Data Awal Jumlah Rumah Tidak Layak Huni di Kabupaten Bandung

Barat ................................................................................................... 55

Tabel 4. 3 Jumlah Penerima Bantuan Rumah Tidak Layak Huni di Kabupaten

Bandung Barat Tahun 2008-2016 ...................................................... 57

Tabel 4. 4 Susunan Anggota Tim Teknis Kegiatan Bantuan Perbaikan RTLH di

Wilayah Kabupaten Bandung Barat Tahun 2016 ............................... 75

Tabel 4. 5 Kondisi Penduduk Desa Cihampelas Tahun 2016 ............................. 86

Tabel 4. 6 Rencana Kerja Pendampingan RTLH KBB Tahun 2016 ................ 105

Page 14: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

xii

Tabel 4. 7 Pelaksanaan Program Bantuan Perbaikan RTLH di KBB Tahun 2016

.......................................................................................................... 106

Page 15: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Siklus Kebijakan dan Siklus Informasi ............................................ 29

Gambar 4. 1 Realisasi Perbaikan Fisik RTLH Desa Cihampelas Tahun 2016 ..... 67

Gambar 4. 2 Surat Edaran Perubahan Nama Perangkat Daerah di Kabupaten

Bandung Barat ................................................................................. 73

Gambar 4. 3 Kwitansi Penerimaan Bantuan dan Nota Belanja Penerima Bantuan

Desa Cihampelas Tahun 2016 ......................................................... 81

Gambar 4. 4 Kondisi Fisik Rumah Penerima Bantuan RTLH yang Telah

Diperbaiki Tahun 2016 .................................................................... 87

Gambar 4. 5 Undangan Sosialisasi Bantuan Perbaikan RTLH Tingkat Kabupaten

Tahun 2016 ...................................................................................... 93

Gambar 4. 6 Pelaksanaan Sosialisasi Bantuan Perbaikan RTLH Tingkat

Kabupaten Tahun 2016 .................................................................... 94

Page 16: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

xiv

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1.1 Jumlah Rumah Tidak Layak Huni dan Jumlah Penerima Bantuan

Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni Desa Cihampelas Tahun

2014-2016 ........................................................................................ 7

Diagram 4. 1 Jumah Rumah Tidak Layak Huni dan Penerima Bantuan Rumah

Tidak Layak Huni di Kabupaten Bandung Barat Tahun 2008-2016

..................................................................................................... 109

Page 17: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

xv

DAFTAR BAGAN

Bagan 2. 1 Pasca-Evaluasi Kebijakan .................................................................. 27

Bagan 3. 1 Model Penggunaan Teori Penelitian Deskriptif Kualitatif ................ 38

Bagan 3. 2 Struktur Organisasi Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten

Bandung Barat Tahun 2017................................................................ 50

Bagan 4. 1 Swadaya yang Muncul pada Program Bantuan RTLH di Desa

Cihampelas ......................................................................................... 69

Bagan 4. 2 Tiga Pertimbangan dalam Menentukan Penerima Bantuan RTLH ... 97

Page 18: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 PEDOMAN WAWANCARA

LAMPIRAN 2 TRANSKRIP WAWANCARA

LAMPIRAN 3 KORESPONDENSI

LAMPIRAN 4 RIWAYAT HIDUP

Page 19: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Administrasi publik memiliki peranan penting dalam penyelenggaraan

suatu negara. Administrasi publik menunjukan bahwa pemerintah sebagai

penyelenggara negara memiliki peran untuk mewujudkan tujuan negara,

menyelenggarakan berbagai bidang yang menyangkut kebutuhan masyarakat, dan

mengatasi berbagai permasalahan yang muncul dalam masyarakat di wilayahnya.

Adapun tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam mencapai tujuan

negara, menjalankan roda pemerintahan, dan mengatasi berbagai permasalahan

masyarakat dirumuskan dalam suatu kebijakan publik yang dapat berupa undang-

undang, peraturan pemerintah, keputusan, program, dan kebijakan lainnya.

Negara Indonesia memiliki tujuan untuk menciptakan kesejahteraan

masyarakat yang sebagaimana tercantum dalam alinea keempat pembukaan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Salah satu upaya

yang ditempuh oleh Pemerintah Indonesia dalam mewujudkan tujuan tersebut

adalah melalui pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat akan rumah yang layak

huni. Keseriusan Pemerintah Indonesia dalam memenuhi kebutuhan dasar

masyarakat akan rumah layak huni dituangkan dalam pasal 28H ayat (1) Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menjamin bahwa

setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan

mendapatkan lingkungan hidup yang baik. Lebih lanjut dalam Undang-Undang

Page 20: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

2

Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, dinyatakan

bahwa negara bertanggung jawab untuk melindungi segenap bangsa Indonesia

melalui penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman agar masyarakat

mampu bertempat tinggal serta menghuni rumah yang layak dalam lingkungan

yang sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan.

Diberlakukannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah, memberikan kewenangan yang lebih kepada pemerintah

daerah untuk mengurus dan mengatur urusan rumah tangganya masing-masing

sesuai dengan prakarsa sendiri yang salah satunya adalah urusan di bidang

perumahan dan permukiman. Berdasarkan pasal 12 Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, urusan perumahan dan kawasan

permukiman merupakan urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan

pelayanan dasar yang menjadi kewenangan pemerintah daerah baik pemerintah

provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota. Dengan demikian, setiap daerah di

Indonesia wajib untuk menyelengarakan urusan dibidang perumahan dan

permukiman yang dalam hal ini adalah pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat

akan rumah layak huni guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang

sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar tahun 1945.

Keberadaan rumah tidak layak huni (RTLH) merupakan permasalahan

dibidang perumahan dan permukiman yang juga menjadi tantangan bagi

Pemerintah Kabupaten Bandung Barat dalam mewujudkan kesejahteraan di

wilayahnya. Berdasarkan data dari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten

Bandung Barat, pada akhir tahun 2015 terdapat sebanyak 9.834 unit rumah tidak

Page 21: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

3

layak huni di Kabupaten Bandung Barat. Sehubungan hal tersebut, pada tahun 2016

pemerintah Kabupaten Bandung Barat memberikan bantuan perbaikan kepada

2.026 unit rumah tidak layak huni melalui program bantuan perbaikan rumah tidak

layak huni.

Program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni merupakan upaya

Pemerintah Kabupaten Bandung Barat dalam mewujudkan setiap keluarga di

Kabupaten Bandung Barat memiliki dan tinggal di rumah yang layak huni. Adapun

dasar hukum dari program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di Kabupaten

Bandung Barat adalah Peraturan Bupati Bandung Barat Nomor 30 Tahun 2015

tentang Pengelolaan Belanja Hibah dan Belanja Bantuan Sosial yang Bersumber

dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Keputusan Bupati Bandung

Barat Nomor: 900/Kep. 487-DCKTR/2016 tentang Penetapan Bantuan Sosial

kepada Masyarakat untuk Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni di Kabupaten

Bandung Barat Tahun Anggaran 2016.

Bentuk program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di Kabupaten

Bandung Barat adalah berupa bantuan sosial bagi masyarakat kurang mampu yang

memiliki rumah tidak layak huni melalui penyaluran dana stimulasi kepada

masyarakat untuk memperbaiki rumah dengan konsep pemberdayaan masyarakat.

Adapun penyaluran dana dalam program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni

di Kabupaten Bandung Barat memiliki ketentuan sebagai berikut:

Page 22: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

4

Tabel 1. 1 Ketentuan Dasar Penyaluran Dana Program Bantuan Perbaikan Rumah

Tidak Layak Huni di Kabupaten Bandung Barat

No. JENIS

PENYALURAN

PENYALURAN BANTUAN LANGSUNG

MASYARAKAT

1 Alokasi Dana

• Sesuai kebutuhan bahan bangunan hasil

survey kelayakan dan verifikasi untuk rehab

rumah sesuai nilai bantuan.

• Sesuai hasil partisipatif warga atau lainnya di

lokasi yang mendapatkan bantuan.

2 Komponen Dana • Untuk material.

• Upah kerja.

(Sumber: Petunjuk Teknis Bantuan Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni Kabupaten

Bandung Barat Tahun 2015)

Program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni yang ada di Kabupaten

Bandung Barat memiliki sasaran warga masyarakat kurang mampu/miskin/jompo

yang harus memenuhi kriteria, yaitu:

a. Warga setempat (bisa ditunjukan oleh KTP, KK, atau Surat Keterangan

Kepala Desa).

b. Menghuni/tinggal di rumah yang tidak layak huni.

c. Diutamakan tidak tinggal di rumah kontrak/sewa.

d. Tidak memiliki penghasilan atau memiliki penghasilan namun tidak tetap

atau di bawah UMR.

e. Menempati pada tanah sendiri/keluarga (Petunjuk Teknis Bantuan

Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni Kabupaten Bandung Barat Tahun

2015).

Besaran bantuan yang diberikan kepada setiap rumah dalam program

bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di Kabupaten Bandung Barat adalah

sebesar Rp 5.000.000 yang merupakan stimulan bagi masyarakat untuk

memperbaiki rumahnya. Berdasarkan Keputusan Bupati Bandung Barat Nomor:

900/Kep. 487-DCKTR/2016, jumlah penerima bantuan perbaikan rumah tidak

layak huni di Kabupaten Bandung Barat pada tahun 2016 ditunjukan pada tabel

berikut:

Page 23: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

5

Tabel 1. 2 Realisasi Bantuan Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni Kabupaten

Bandung Barat Tahun 2016

No. Kecamatan Jumlah Unit Penerima

Bantuan Perbaikan RTLH

1 Cihampelas 436

2 Cikalongwetan 193

3 Cililin 10

4 Cipeundeuy 96

5 Cipongkor 22

6 Cisarua 235

7 Gunung Halu 280

8 Lembang 95

9 Ngamprah 39

10 Padalarang 70

11 Parongpong 176

12 Rongga 89

13 Sindangkerta 78

14 Batujajar 50

15 Cipatat 127

16 Saguling 30

Jumlah 2.026

(Sumber: Lampiran Keputusan Bupati Bandung Barat Nomor: 900/Kep. 487-

DCKTR/2016 setelah diolah Penulis, 2017)

Berdasarkan tabel 1.2, realisaisi program bantuan perbaikan rumah tidak

tidak layak huni di Kabupaten Bandung Barat pada tahun 2016 adalah sebanyak

2.026 unit rumah tidak layak huni dan Kecamatan Cihampelas memiliki penerima

bantuan perbaikan rumah tidak layak huni terbanyak di Kabupaten Bandung Barat

dengan jumlah 436 unit rumah. Adapun realisasi bantuan perbaikan rumah tidak

layak huni di Kecamatan Cihampelas pada tahun 2016 dapat dilihat secara lebih

rinci pada tabel berikut:

Page 24: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

6

Tabel 1. 3 Realisasi Bantuan Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni Kecamatan

Cihampelas Tahun 2014-2016

No. Desa Tahun

2014 (Unit) 2015 (Unit) 2016 (Unit)

1 Mekarjaya - - 48

2 Cihampelas 24 28 53

3 Citapen 10 - 48

4 Cipatik - - -

5 Mekarmukti - - 48

6 Pataruman - - 48

7 Singajaya - - 36

8 Situwangi - - 68

9 Tanjungjaya - - 48

10 Tanjungwangi - - 39

Jumlah 34 28 436

(Sumber: Bidang Perumahan, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten

Bandung Barat dan Lampiran Keputusan Bupati Bandung Barat Nomor:

900/Kep. 487-DCKTR/2016 setelah diolah Penulis, 2017)

Berdasarkan tabel di atas, pada tahun 2016 Kecamatan Cihampelas

memiliki 436 unit rumah penerima bantuan perbaikan rumah tidak layak huni yang

tersebar di 9 desa. Desa Situwangi memiliki penerima bantuan perbaikan rumah

tidak layak huni sebanyak 69 unit rumah dan menjadi desa dengan penerima

bantuan perbaikan rumah tidak layak huni terbanyak di Kecamatan Cihampelas

pada tahun 2016. Sedangkan, Desa Singajaya merupakan desa dengan penerima

bantuan perbaikan rumah tidak layak huni paling sedikit dengan jumlah 36 unit

rumah pada tahun 2016.

Pada tabel 1.3 terlihat juga bahwa Desa Cihampelas menjadi desa yang

selalu menerima bantuan perbaikan rumah tidak layak huni selama tiga tahun

terakhir dan pada tahun 2016 Desa Cihampelas memiliki jumlah penerima bantuan

terbanyak kedua di Kecamatan Cihampelas dengan penerima sebanyak 53 unit. Bila

dilihat dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, yaitu tahun 2014-2016, Desa

Page 25: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

7

Cihampelas memiliki penerima bantuan terbanyak di Kecamatan Cihampelas

dengan jumlah 105 unit. Banyaknya penerima bantuan perbaikan rumah tidak layak

huni di Desa Cihampelas adalah dikarenakan Desa Cihampelas memiliki rumah

tidak layak huni terbanyak di Kecamatan Cihampelas pada tahun 2014 dan 2015

yang jumlahnya dapat dilihat pada diagram berikut:

Diagram 1.1 Jumlah Rumah Tidak Layak Huni dan Jumlah Penerima Bantuan

Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni Desa Cihampelas Tahun 2014-

2016

(Sumber: Bidang Perumahan, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten

Bandung Barat dan Lampiran Keputusan Bupati Bandung Barat Nomor:

900/Kep. 487-DCKTR/2016 setelah diolah Penulis, 2017)

Pada diagram 1.1, terlihat bahwa pada tahun 2014 terdapat sebanyak 279

rumah tidak layak huni di Desa Cihampelas yang kemudian jumlahnya menurun

menjadi sebanyak 255 rumah tidak layak huni pada tahun 2015. Selanjutnya,

jumlah rumah tidak layak huni di Desa Cihampelas mengalami penurunan kembali

menjadi sebanyak 227 unit rumah tidak layak huni pada tahun 2016. Sementara itu,

279

255

227

24 28

53

0

50

100

150

200

250

300

2014 2015 2016

Jum

lah U

nit

Rum

ah

Tahun

RTLH Penerima Bantuan

Page 26: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

8

pada diagram 1.1 terlihat jumlah penerima bantuan perbaikan rumah tidak layak

huni di Desa Cihampelas terlihat mengalami peningkatan dari 24 unit di tahun 2014,

menjadi 28 unit di tahun 2015 dan menjadi 53 unit di tahun 2016.

Pelaksana program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di Desa

Cihampelas terdiri dari berbagai pihak mulai dari satuan kerja perangkat daerah

(SKPD) seperti Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

(DPPKAD) Kabupaten Bandung Barat, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang

Kabupaten Bandung Barat, Kecamatan Cihampelas, Desa Cihampelas, kelompok

swadaya masyarakat Desa Cihampelas, pihak ketiga yaitu konsultan pendamping,

dan masyarakat penerima bantuan/manfaat. Secara garis besar, Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bandung Barat merupakan

dinas yang bertanggungjawab terhadap kegiatan keuangan. Dinas Cipta Karya dan

Tata Ruang Kabupaten Bandung Barat merupakan satuan kerja perangkat daerah

yang mengurusi bidang perumahan dan bertugas memonitoring dan mengevaluasi

pelaksanaan program.

Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bandung Barat kemudian

juga membentuk sebuah tim yang berperan memonitoring jalannya program RTLH

melalui Keputusan Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bandung

Barat Nomor: 800.05/3512/DCKTR tentang Pembentukan Tim Teknis/Tim

Penerima Hasil Pekerjaan Barang/Jasa Bantuan Perbaikan Rumah Tidak Layak

Huni di Wilayah Kabupaten Bandung Barat Tahun Anggaran 2016. Tim

Teknis/Tim Penerima Hasil Pekerjaan Barang/Jasa Bantuan Perbaikan Rumah

Tidak Layak Huni di Wilayah Kabupaten Bandung Barat bersama dengan

Page 27: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

9

konsultan pendamping dan kelompok swadaya masyarakat bertugas untuk

memonitoring dan mengevaluasi hasil akhir pelaksanaan program bantuan

perbaikan rumah tidak layak huni baik dari aspek fisik maupun administrasi

pertanggungjawaban program. Pada awal tahun 2017, perangkat daerah yang

mengurusi bidang perumahan di Kabupaten Bandung Barat berubah dari Dinas

Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bandung Barat menjadi Dinas Perumahan

dan Permukiman Kabupaten Bandung Barat.

Kecamatan Cihampelas, Desa Cihampelas, dan konsultan pendamping

memiliki peran membantu Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bandung

Barat dalam mengawasi/memonitoring pelaksanaan program bantuan perbaikan

rumah tidak layak huni di Desa Cihampelas. Selain itu, konsultan pendamping juga

bertanggungjawab dalam melakukan pendampingan kepada kelompok swadaya

masyarakat dan masyarakat penerima bantuan/manfaat. Kelompok swadaya

masyarakat yang merupakan pelaksana kegiatan perbaikan rumah tidak layak huni

dari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bandung Barat berperan

mewakili masyarakat penerima bantuan dan bersama dengan Kepala Desa

Cihampelas bertanggungjawab dalam pelaksanaan pekerjaan program.

Dikarenakan program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni mengedepankan

konsep pemberdayaan masyarakat, maka masyarakat penerima bantuan/manfaat

juga ikut berperan sebagai pelaksana dalam program tersebut.

Berdasarkan wawancara awal yang dilakukan penulis mengenai

penyelenggaraan program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di Desa

Cihampelas, penulis menemukan beberapa indikasi masalah, yaitu:

Page 28: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

10

1. Pelaksanaan program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di Desa

Cihampelas menghendaki adanya perbaikan rumah dari kondisi tidak

layak huni menjadi layak huni. Namun, pada tahun 2016 tidak semua

penerima bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di Desa Cihampelas

mampu menyelesaikan kegiatan perbaikan rumah. Berdasarkan

wawancara penulis dengan konsultan pendamping Desa Cihampelas,

bahwa dari 53 unit rumah penerima bantuan perbaikan rumah tidak layak

huni di Desa Cihampelas terdapat 14 unit rumah yang perbaikannya

belum mencapai kondisi 100%. Dengan kata lain, terdapat 26 % dari total

53 unit rumah penerima bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di

Desa Cihampelas yang perbaikannya belum mencapai kondisi 100% di

tahun 2016.

2. Program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni memberikan bantuan

kepada setiap rumah sebesar Rp 5.000.000 yang merupakan stimulan

bagi masyarakat Desa Cihampelas untuk memperbaiki rumahnya.

Namun, berdasarkan wawancara penulis dengan ketua KSM Desa

Cihampelas, penulis mendapati informasi bahwa besaran dana bantuan

perbaikan rumah tidak layak huni sebesar Rp 5.000.000 tidak mencukupi

untuk perbaikan rumah masyarakat dan terdapat masyarakat yang

kekurangan dana untuk menambah bantuan yang didapatnya dalam

kegiatan perbaikan rumahnya.

3. Tidak semua unit rumah penerima bantuan perbaikan rumah tidak layak

huni di Desa Cihampelas dipantau oleh pihak Dinas Cipta Karya dan Tata

Page 29: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

11

Ruang Kabupaten Bandung Barat. Berdasarkan wawancara dengan

Ketua KSM Desa Cihampelas, bahwa pada tahun 2016 hanya 10 rumah

dari 53 unit rumah penerima bantuan yang dipantau oleh pihak Dinas

Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bandung Barat.

Merujuk pada indikasi masalah di atas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian lebih lanjut mengenai evaluasi program bantuan perbaikan rumah tidak

layak huni di Desa Cihampelas yang dituangkan dalam penelitian dengan judul

“Evaluasi Program Bantuan Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni di

Kabupaten Bandung Barat (Studi di Desa Cihampelas Kecamatan

Cihampelas Kabupaten Bandung Barat)”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian di atas, maka penulis

mengidentifikasi permasalahan sebagai berikut:

“Bagaimana evaluasi program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di Desa

Cihampelas Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat?”

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian mengenai evaluasi program bantuan perbaikan

rumah tidak layak huni di Desa Cihampelas Kecamatan Cihampelas Kabupaten

Bandung Barat ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai gelar

Page 30: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

12

sarjana pada Program Studi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik, Universitas Padjadjaran.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui dan menganalisis evaluasi program bantuan perbaikan

rumah tidak layak huni di Desa Cihampelas Kecamatan Cihampelas Kabupaten

Bandung Barat.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Akademis

1. Untuk menerapkan teori atau ilmu tentang kajian administrasi publik,

khususnya mengenai evaluasi kebijakan publik.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi

perkembangan ilmu administrasi publik, khususnya pada kajian evaluasi

kebijakan publik.

3. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan acuan untuk penelitian

selanjutnya terkait dengan evaluasi kebijakan publik.

1.4.2 Kegunaan Praktis

1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi Pemerintah Kabupaten

Bandung Barat dalam pembuatan kebijakan tentang program bantuan

perbaikan rumah tidak layak huni di Kabupaten Bandung Barat.

Page 31: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

13

2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi Dinas

Perumahan dan Permukiman Kabupaten Bandung Barat, Desa

Cihampelas, dan juga pihak lainnya yang terlibat dalam pelaksanaan

program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di wilayah

Kabupaten Bandung Barat.

Page 32: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang relevan dan menjadi referensi penulis dalam

melakukan penelitian ini adalah penelitian yang berjudul Evaluasi Program

Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kota Depok yang ditulis oleh

Nidaul Jannah pada Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik, Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia tahun 2014. Penelitian yang dilakukan

oleh Nidaul Jannah dilatarbelakangi oleh adanya sebanyak 1.447 rumah tangga

yang memiliki rumah tidak layak huni di Kota Depok pada tahun 2009 dan pada

tahun 2012 jumlahnya meningkat menjadi 1.772 Rumah Tangga. Penelitian ini

bertujuan untuk melakukan evaluasi program menggunakan 6 kriteria yang

dikembangkan oleh William Dunn yaitu ketepatan, efektivitas, kecukupan,

efisiensi, perataan, dan responsivitas dengan menggunakan pendekatan persepsi

para rumah tangga penerima manfaat.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah model evaluasi dari Dunn

(1991) yang terdiri dari enam kriteria, yaitu ketepatan, efektivitas, kecukupan,

efisiensi, perataan, dan responsivitas. Sedangkan, metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode campuran (kualitatif-kuantitatif) dengan pengumpulan

data melalui wawancara terstruktur kepada para informan dengan metode

purposive, penyebaran kuesioner dengan menggunakan metode proportionate

random sampling dan penelusuran kepustakaan, internet dan literatur lain.

Page 33: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

15

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pelaksanaan program rehabilitasi

RTLH di Kota Depok telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan pedoman

pelaksanaan program sebagaimana yang tertera di dalam Peraturan Walikota Depok

No. 40 Tahun 2013, hal tersebut ditunjukkan dengan hasil evaluasi untuk kriteria

ketepatan program dengan skor 4.3 atau masuk dalam kategori tepat, efektivitas

program dengan skor 4.0 atau masuk dalam kategori efektif, kecukupan program

dengan skor 3.0 atau masuk dalam kategori cukup mencukupi, dan responsivitas

program dengan skor 4.0 atau masuk dalam kategori responsivitas baik. Hanya

terdapat dua kriteria yang masih belum mencapai kategori baik, yaitu kriteria

efisiensi program dengan skor 2.8 atau masuk dalam kategori tidak efisien dan

perataan program dengan skor 2.4 atau masuk dalam ketegori belum merata.

Penelitian terdahulu lainnya yang relevan dan menjadi referensi penulis

adalah penelitian dengan judul Implementasi Program Rehabilitasi Sosial Rumah

Tidak Layak Huni (RS-RTLH) di Kota Serang yang ditulis oleh Adi Fajar Nugraha

pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa tahun 2014. Penelitian Adi Fajar

Nugraha dilatarbelakangi oleh adanya proses pencairan dana yang tidak memiliki

kepastian waktu yang jelas, pelaksanaan program RS-RTLH yang kurang sesuai

dengan petunjuk teknis pelaksanaan, belum semua pihak yang terkait dengan

program RS-RTLH terlibat dalam pelaksanaan, dan sosialisasi program RS-RTLH

di Kota Serang belum berjalan optimal. Penelitian ini memiliki tujuan untuk

mengetahui implementasi program rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni (RS-

RTLH) di Kota Serang.

Page 34: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

16

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori implementasi

kebijakan menurut Charles O’Jones (1996) yang menyangkut tiga pilar, yaitu

organisasi, interpretasi, dan penerapan. Metode yang digunakan dalam penelitian

ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Adapun pengumpulan

data dilakukan melalui observasi, wawancara, studi literatur dan studi dokumentasi.

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa implementasi program

rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni (RS-RTLH) di Kota Serang belum

berjalan optimal. Hal tersebut terlihat dari belum sepenuhnya keterlibatan dari

pihak yang terkait dengan program RS-RTLH menjadi pelaksana, masih ada dari

pelaksana yang pemahamannya terbatas, dan belum sepenuhnya sosialisasi

program RS-RTLH di Kota Serang menyentuh masyarakat.

Berdasarkan penelitian terdahulu, penelitian penulis memiliki persamaan

dan perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nidaul Jannah (2014) dan

Adi Fajar Nugraha (2014). Secara garis besar persamaan dan perbedaan tersebut

dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 2. 1 Perbandingan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Penulis

No. Aspek Nidaul Jannah Adi Fajar

Nugraha Alim (penulis)

1 Tahun 2014 2014 2017

2 Judul Evaluasi Program

Rehabilitasi

Rumah Tidak

Layak Huni

(RTLH) di Kota

Depok

Implementasi

Program

Rehabilitasi

Sosial Rumah

Tidak Layak

Huni (RS-RTLH)

di Kota Serang

Evaluasi Program

Bantuan

Perbaikan Rumah

Tidak Layak

Huni di

Kabupaten

Bandung Barat

(Studi di Desa

Cihampelas

Kecamatan

Cihampelas

Page 35: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

17

Kabupaten

Bandung Barat)

3 Teori Evaluasi

Kebijakan dari

Dunn (1991)

Implementasi

kebijakan dari

Charles O’Jones

(1996)

Evaluasi

Kebijakan dari

Dunn (2003)

4 Aspek/

Indikator

Ketepatan,

efektivitas,

kecukupan,

efisiensi,

perataan, dan

responsivitas.

Organisasi,

interpretasi, dan

penerapan.

Ketepatan,

efektivitas,

kecukupan,

efisiensi,

perataan, dan

responsivitas.

5 Metode Metode campuran

(kualitatif-

kuantitatif)

Kualitatif Kualitatif

6 Tujuan Untuk melakukan

evaluasi program

menggunakan 6

kriteria yang

dikembangkan

oleh William

Dunn yaitu

ketepatan,

efektivitas,

kecukupan,

efisiensi,

perataan, dan

responsivitas

dengan

menggunakan

pendekatan

persepsi para

rumah tangga

penerima

manfaat.

Untuk

mengetahui

implementasi

program

rehabilitasi sosial

rumah tidak layak

huni (RS-RTLH)

di Kota Serang.

Untuk

mengetahui dan

menganalisis

evaluasi program

bantuan

perbaikan rumah

tidak layak huni

di Desa

Cihampelas

Kecamatan

Cihampelas

Kabupaten

Bandung Barat.

(Sumber: Penulis, 2017)

Berdasarkan tabel 2.1, terlihat bahwa penelitian penulis dengan penelitian

yang dilakukan oleh Nidaul Jannah (2014) memiliki persamaan yang terletak pada

fokus penelitian dan teori yang digunakan. Penulis dan Nidaul Jannah (2014) sama-

sama meneliti mengenai evaluasi program tentang perbaikan rumah tidak layak

huni dan sama-sama menggunakan teori dari Dunn yang meliputi enam kriteria

Page 36: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

18

evaluasi. Adapun perbedaan antara penelitian penulis dengan penelitian yang

dilakukan oleh Nidaul Jannah (2014) terletak pada metode dan lokus penelitian.

Penelitian Nidaul Jannah (2014) menggunakan metode campuran (kualitatif-

kuantitatif), sedangkan penulis menggunakan metode penelitian kualitatif.

Selanjutnya, penelitian Nidaul Jannah (2014) berlokasi di Kota Depok, sedangkan

penelitian penulis berlokasi di Desa Cihampelas Kecamatan Cihampelas Kabupaten

Bandung Barat.

Pada tabel 2.1 juga terlihat bahwa penelitian penulis memiliki persamaan

dengan penelitian oleh Adi Fajar Nugraha (2014) yang terletak pada metode yang

digunakan, yaitu sama-sama menggunakan metode penelitian kualitatif.

Sedangkan, perbedaan antara penelitian penulis dan penelitian Adi Fajar Nugraha

(2014) terletak pada fokus penelitian, teori, dan lokus penelitian. Penelitian Adi

Fajar Nugraha (2014) membahas mengenai implementasi program tentang

perbaikan rumah tidak layak huni dengan menggunakan teori Charles O’Jones

(1996), sedangkan penulis membahas mengenai evaluasi program tentang

perbaikan rumah tidak layak huni dengan menggunakan teori Dunn (2003).

Selanjutnya, penelitian Adi Fajar Nugraha (2014) berlokasi di Kota Serang

sedangkan penelitian penulis berlokasi di Desa Cihampelas Kecamatan Cihampelas

Kabupaten Bandung Barat.

Page 37: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

19

2.2 Tinjauan Konseptual

2.2.1 Kebijakan Publik sebagai Salah Satu Kajian Administrasi Publik

Kebijakan publik (public policy) merupakan salah satu bidang yang

dipelajari atau dikaji dalam ilmu administrasi negara/administrasi publik. Dalam

beberapa literatur, terdapat definisi administrasi negara yang menunjukan bahwa

kebijakan publik menjadi bagian yang penting dan tidak terpisahkan kajian

administrasi negara/publik. Definisi administrasi negara tersebut, diantaranya:

1. Menurut Leonald D. White (1955), public administration consist of

all those operations having for their purpose the fulfillment or

enforcement of public administration.

(Administrasi negara terdiri dari semua kegiatan-kegiatan untuk

mencapai tujuan atau untuk melaksanakan public policy).

2. Menurut John M. Pfiffner (1967), public administration may be

defined as the coordination of individual and group efforts to carry

out public policy.

(Administrasi negara dapat dirumuskan sebagai koordinasi dari usaha-

usaha individu dan kelompok untuk melaksanakan public policy).

3. Menurut Marshall E. Dimock (1958), as a study, public

administration examines every aspect of government’s efforts to

discharge the laws and to give effect to public policy.

(Sebagai suatu ilmu, administrasi negara mengamati setiap aspek

usaha-usaha pemerintah untuk melaksanakan hukum-hukum dan

memberikan pengaruh terhadap public policy) (dalam Thoha, 1984:

68).

Beberapa pengertian administrasi negara di atas mencerminkan bahwa

dimensi pertama yang menjadi pokok perhatian administrasi negara ialah public

policy (Thoha, 1984: 51). Thoha (1984) menjelaskan bahwa kebijakan publik

menentukan arah kegiatan-kegiatan pemerintah untuk mengatasi masalah yang

berkembang dalam suatu negara. Tidak jauh berbeda pendapat Thoha, Dewey

(1927) mengemukakan bahwa kebijakan publik menitikberatkan pada “publik dan

problem-problemnya” yang membahas soal bagaimana isu-isu dan persoalan-

Page 38: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

20

persoalan tersebut disusun (constructed) dan didefinisikan, dan bagaimana

kesemuanya itu diletakan dalam agenda kebijakan dan agenda politik (dalam

Parsons, 2005: xi). Selain itu, Heidenheimer et al. (1990) mengemukakan bahwa

kebijakan publik merupakan studi tentang “bagaimana, mengapa, apa efek dari

tindakan aktif (action) dan pasif (inaction) pemerintah” (dalam Parsons, 2005: xi).

Kebijakan publik sebagai salah satu kajian dalam administrasi publik memiliki

peran sangat luas dalam menyusun suatu rancangan mewujudkan berbagai

keputusan yang bersifat sangat strategis (Sugandi, 2011: 73). Dalam hal ini, dapat

dikatakan bahwa kebijakan publik berperan dalam menyelesaikan permasalahan-

permasalahan masyarakat dalam suatu negara.

Dalam perkembangan administrasi publik, kebijakan publik berkembang

pada pasca perdebatan dikotomi administrasi dan politik. Ketika administrasi

negara ditujukan pada prinsip dan proses manajemen, maka perhatian terhadap

studi policy sangat bergayutan (Thoha, 1984: 69). Walaupun demikian, kebijakan

publik juga memiliki hubungan yang erat dengan politik. Paul Appleby

mengemukakan bahwa pembuatan public policy yang dijumpai disepanjang hidup

administrasi negara sebagai kegiatan dari pemerintah adalah suatu proses politik

dalam usahanya mendapatkan konsensus atau suatu perkiraan dari kepentingan-

kepentingan masyarakat (dalam Thoha, 1984: 67). Jadi, sebagai salah satu bidang

dalam kajian administrasi publik, kebijakan publik merupakan suatu proses politik

yang diwujudkan dalam kebijaksanaan dan kegiatan pemerintah untuk

mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah-masalah yang berkembang di

masyarakat.

Page 39: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

21

2.2.2 Kebijakan Publik

Suatu negara didirikan untuk mencapai tujuan tertentu serta meraih berbagai

jenis dan bentuk kemajuan (Siagian, 2012: 138). Tujuan dari suatu negara kemudian

dituangkan dalam bentuk kebijakan publik. Kebijakan publik terbentuk dari dua

kata, yaitu kebijakan dan publik. Kebijakan (policy) adalah “an authoritative

decision. Decision made by the one who hold authority, formal or informal”

(Nugroho, 2009: 96). Berdasarkan pendapat Nugroho, kebijakan diartikan sebagai

sebuah keputusan dari otoritas/pihak berkuasa yang mana keputusan tersebut dibuat

oleh pemegang otoritas/pihak yang berkuasa baik formal maupun informal.

Sedangkan, publik adalah sekelompok orang yang terkait dengan suatu isu tertentu.

Jadi, publik bukanlah umum, rakyat, masyarakat, maupun sekedar stakeholders

(Nugroho, 2009: 96). Selain itu, pengertian publik adalah “a sphere where people

become citizen, a space where citizens interact, where state and society exist”

(Nugroho, 2009: 96). Nugroho mengartikan publik sebagai sebuah lingkungan

dimana orang menjadi warga negara, sebuah ruang dimana warga negara

berinteraksi, dan dimana negara dan masyarakat berada. Secara sederhana maka

dapat dikatakan bahwa kebijakan publik adalah:

Setiap keputusan yang dibuat oleh negara, sebagai strategi untuk

merealisasikan tujuan dari negara. Kebijakan publik adalah strategi untuk

mengantar masyarakat pada masa awal, memasuki masyarakat pada

masa transisi, untuk menuju masyarakat yang dicita-citakan (Nugroho,

2009: 96).

Harold Laswell dan Abraham Kaplan (1970) mengungkapkan bahwa

kebijakan publik merupakan suatu program yang diproyeksikan dengan tujuan-

tujuan tertentu, nilai-nilai tertentu, dan praktik-praktik tertentu (a projected

Page 40: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

22

program of goals, values, and practices) (dalam Nugroho, 2009: 93). Sedangkan

Thomas R. Dye (1976), mendefinisikan kebijakan publik sebagai apa yang

dilakukan oleh pemerintah, mengapa pemerintah mengambil tindakan tersebut, dan

apa akibat dari tindakan tersebut (dalam Parsons, 2005: xi).

Pendapat lainnya mengenai pengertian kebijakan publik, yaitu Carl I.

Friedrick (1963) yang mengemukakan bahwa kebijakan publik merupakan:

Serangkaian tindakan yang diusulkan seseorang, kelompok, atau

pemerintah, dalam suatu lingkungan tertentu, dengan ancaman dan

peluang yang ada. Kebijakan yang diusulkan tersebut ditujukan untuk

memanfaatkan potensi sekaligus mengatasi hambatan yang ada dalam

rangka mencapai tujuan tertentu (dalam Nugroho, 2009: 93-94).

Dari beberapa pengertian kebijakan publik yang telah penulis paparkan di atas,

dapat disimpulkan bahwa kebijakan publik merupakan serangkaian keputusan dan

tindakan yang dilakukan oleh pemerintah baik atas dasar diusulkan seseorang,

kelompok, atau pemerintah yang berisikan tujuan, nilai-nilai, dan praktik-praktik

tertentu dalam suatu lingkungan tertentu. Keputusan dan tindakan pemerintah

tersebut ditujukan untuk mengatasi berbagai isu, persoalan, dan masalah yang

berkembang di masyarakat.

Kebijakan publik merupakan serangkaian kegiatan intelektual yang pada

dasarnya dilakukan dalam kegiatan yang bersifat politis. Aktivitas politis tersebut

dapat dijelaskan sebagai proses pembuatan kebijakan dan divisualisasikan sebagai

serangkaian tahap yang saling bergantungan yang diatur menurut urutan waktu

(Dunn, 2003: 22). Adapun serangkaian tahapan kebijakan publik tersebut dapat

dilihat pada tabel berikut:

Page 41: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

23

Tabel 2. 2 Tahap-tahap dalam Proses Kebijakan

No. Fase Karakteristik

1 Penyusunan Agenda Para pejabat yang dipilih dan diangkat

menempatkan masalah pada agenda publik.

Banyak masalah tidak disentuh sama sekali,

sementara lainnya ditunda untuk waktu lama.

2 Formulasi Kebijakan Para pejabat merumuskan alternatif kebijakan

untuk mengatasi masalah. Alternatif kebijakan

melihat perlunya membuat perintah eksekutif,

keputusan peradilan, dan tindakan legislatif.

3 Adopsi Kebijakan Alternatif kebijakan yang diadopsi dengan

dukungan dari mayoritas legislatif, konsensus

diatara direktur lembaga, atau keputusan

peradilan.

4 Implementasi Kebijakan Kebijakan yang telah diambil dilaksanakan

oleh unit-unit administrasi yang

memobilisasikan sumberdaya finansial dan

manusia.

5 Penilaian Kebijakan Unit-unit pemeriksaan dan akuntasi dalam

pemerintahan menentukan apakah badan-

badan eksekutif, legislatif, dan peradilan

memenuhi persyaratan undang-undang dalam

pembuatan kebijakan dan pencapaian tujuan.

(Sumber: Dunn, 2003: 24)

Berdasarkan tabel 2.2, Dunn (2003) mengemukakan bahwa kebijakan

publik memiliki lima tahapan sesuai urutan waktu yang dimulai dari tahap

penyusunan agenda, formulasi kebijakan, adopsi kebijakan, implementasi

kebijakan, hingga penilaian kebijakan. Setelah penilaian kebijakan yang merupakan

tahap terakhir kebijakan publik dilakukan, bukan berarti proses kebijakan publik

telah selesai. Namun, kita dapat melihat kebijakan publik sebagai siklus atau

tahapan-tahapan yang pasti dan berulang kembali (Sugandi, 2011: 80).

Page 42: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

24

2.2.3 Program

Kebijakan administratif yang masih berupa pernyataan-pernyataan umum

yang berisikan tujuan, sasaran, serta berbagai macam sarana, agar dapat

diimplementasikan perlu dijabarkan lagi ke dalam program-program yang bersifat

operasional (Tachjan, 2006: 31). Implementasi kebijakan yang merupakan cara agar

sebuah kebijakan dapat mencapai tujuannya dapat dilakukan dengan dua langkah,

yaitu langsung diimplementasikan dalam bentuk program atau melalui formulasi

kebijakan derivat atau turunan dari kebijakan publik tersebut (Nugroho, 2009: 618).

Kebijakan dan program memiliki perbedaan, yaitu kebijakan publik lebih

bersifat ikatan hukum terhadap berbagai program-program, sedangkan program

sendiri adalah turunan dari kebijakan (Sugandi, 2011: 76). Adapun definisi program

menurut Terry (1977) adalah:

“A program can be defined as a comprehensive plan that includes future

use of different resources in an integrated pattern and established a

sequence of required actions and time schedules for each in order to

achieve stated objectives. The makeup of a program can include

objectives, policies, procedures, methods, standards, and budgets”

(dalam Tachjan, 2006: 32).

Terry (dalam Tahjan, 2006) mengemukakan bahwa program merupakan

rencana yang bersifat komprehensif yang sudah menggambarkan sumber daya yang

akan digunakan dan terpadu dalam satu kesatuan. Program tersebut

menggambarkan sasaran, kebijakan, prosedur, metode, standar, dan budget. Tidak

jauh berbeda dengan pendapat Terry, Grindle (1980) mengemukakan bahwa isi

(content) program harus menggambarkan: “(1) interests affected, (2) type of

benefits, (3) extent of change envisioned, (4) site of decision making, (5) program

implementers, (6) resources commited” (dalam Tachjan, 2006: 33). Maksud dari

Page 43: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

25

pendapat Grindle tersebut adalah isi program harus menggambarkan: (1)

kepentingan yang terpengaruhi oleh program, (2) jenis manfaat yang akan

dihasilkan, (3) derajat perubahan yang diinginkan, (4) status pembuat keputusan,

(5) siapa pelaksana program, dan (6) sumber daya yang digunakan.

Berdasarkan pemaparan di atas, terlihat bahwa program merupakan turunan

dari kebijakan yang tidak hanya berisi tentang kejelasan tujuan/sasaran kebijakan

yang ingin di capai, melainkan secara rinci menggambarkan pula tentang prosedur,

metode, standar, dan sumber daya yang akan digunakan dan terpadu dalam satu

kesatuan. Program dibutuhkan agar suatu kebijakan publik dapat dilaksanakan

untuk mencapai tujuan dari kebijakan publik itu sendiri.

Dalam penelitian ini, penulis membahas program bantuan perbaikan rumah

tidak layak huni di wilayah Kabupaten Bandung Barat. Program bantuan perbaikan

rumah tidak layak huni di Kabupaten Bandung Barat mengacu pada Peraturan

Bupati Bandung Barat Nomor 30 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Belanja Hibah

dan Belanja Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah yang ditindaklanjuti dengan Keputusan Bupati Bandung Barat

Nomor: 900/Kep. 487-DCKTR/2016 tentang Penetapan Bantuan Sosial kepada

Masyarakat untuk Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni di Kabupaten Bandung

Barat Tahun Anggaran 2016.

2.2.4 Evaluasi Kebijakan

Ada banyak definisi mengenai evaluasi kebijakan publik yang dikemukakan

oleh para ahli. Evaluasi kebijakan berkenaan dengan produksi informasi mengenai

Page 44: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

26

nilai atau manfaat hasil kebijakan (Dunn, 2003: 608). Thomas R. Dye (1987)

memberikan definisi yang luas bahwa evaluasi merupakan pembelajaran tentang

konsekuensi dari kebijakan publik yang berbunyi: “Evaluasi kebijakan adalah

pemeriksaan yang objektif, sistematis dan empiris terhadap efek dari kebijakan dan

program publik terhadap targetnya dari segi tujuan yang ingin dicapai” (dalam

Parsons, 2005: 547).

Pendapat lainnya mengenai evaluasi kebijakan adalah dari Carol Weiss

(1976) yang mengatakan bahwa evaluasi dapat dibedakan dari bentuk-bentuk

analisisnya berdasarkan enam hal, yaitu:

1. Evaluasi dimaksudkan untuk pembuatan keputusan, dan untuk

menganalisis problem seperti yang didefinisikan oleh pembuat

keputusan, bukan oleh periset.

2. Evaluasi adalah penilaian karakter. Riset bertujuan untuk

mengevaluasi tujuan program.

3. Evaluasi adalah riset yang dilakukan dalam setting kebijakan, bukan

dalam setting akademik.

4. Evaluasi sering kali melibatkan konflik antara periset dan praktisi.

5. Evaluasi biayanya tidak dipublikasikan.

6. Evaluasi mungkin melibatkan periset dalam persoalan kesetiaan

kepada agen pemberi dana dan peningkatan perubahan sosial (dalam

Parsons, 2005: 547-548).

Evaluasi kebijakan memiliki fungsi dan peranan penting dalam kebijakan

publik. Evaluasi biasanya ditujukan untuk menilai sejauh mana keefektifan

kebijakan publik guna dipertanggungjawabkan kepada konstituennya, sejauh mana

tujuan dicapai, dan evaluasi diperlukan untuk melihat kesenjangan antara “harapan”

dan “kenyataan” (Rusli, 2013: 114). Menurut Laster dan Stewart (2000), evaluasi

ditujukan untuk melihat sebab-sebab kegagalan suatu kebijakan dan untuk

mengetahui apakah kebijakan yang telah dirumuskan dan dilaksanakan dapat

Page 45: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

27

menghasilkan dampak yang diinginkan (dalam Agustino, 2006: 175). Selain itu,

evaluasi kebijakan memainkan sejumlah fungsi utama, yaitu:

1. Evaluasi memberi informasi yang valid dan dapat dipercaya mengenai

kinerja kebijakan, yaitu seberapa jauh kebutuhan, nilai dan

kesempatan telah dapat dicapai melalui tindakan publik.

2. Evaluasi memberi sumbangan pada klarifikasi dan kritik terhadap

nilai-nilai yang mendasari pemilihan tujuan dan target.

3. Evaluasi memberi sumbangan pada aplikasi metode-metode analisis

kebijakan lainnya, termasuk perumusan masalah dan rekomendasi

(Dunn, 2003: 609-610).

Merujuk pada peran dan fungsi evaluasi kebijakan di atas, bahwa pada

dasarnya evaluasi kebijakan bertujuan untuk memberikan masukan untuk

perbaikan/penyempurnaan kebijakan selanjutnya. Setiap evaluasi kebijakan akan

menghasilkan kesimpulan apakah kebijakan dihentikan, dilanjutkan, dan jika

dilanjutkan apakah tetap atau direvisi (Nugroho, 2009: 698).

Bagan 2. 1 Pasca-Evaluasi Kebijakan

(Sumber : Nugroho, 2009: 699)

Berdasarkan bagan 2.1, terlihat bahwa evaluasi kebijakan pada akhirnya

akan menghasilkan kesimpulan yang berupa masukan apakah suatu kebijakan

Page 46: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

28

dihentikan, tetap dilanjutkan dan dilanjutkan dengan adanya revisi. Menurut

Nugroho (2009), revisi kebijakan dibutuhkan karena kebijakan itu hidup sebab ada

pada masyarakat yang hidup, perubahan diperlukan untuk adaptasi dan antisipasi.

Dalam rangka menghasilkan informasi mengenai kinerja kebijakan yang

valid dan dapat dipercaya, evaluasi kebijakan perlu menggunakan kriteria yang

diterapkan secara restrospektif (ex-post) (Dunn, 2003: 611). Adapun kriteria

evaluasi kebijakan tersebut disarikan dalam tabel berikut:

Tabel 2. 3 Kriteria Evaluasi Kebijakan

No. Tipe Kriteria Pertanyaan

1 Efektivitas Apakah hasil yang diinginkan telah dicapai?

2 Efisiensi Seberapa banyak usaha diperlukan untuk mencapai hasil

hasil yang dinginkan?

3 Kecukupan Seberapa jauh percapaian hasil yang diinginkan

memecahkan masalah?

4 Perataan Apakah biaya dan manfaat didistribusikan dengan merata

kepada kelompok-kelompok yang berbeda?

5 Responsivitas Apakah hasil kebijakan memuaskan kebutuhan,

preferensi, atau nilai kelompok-kelompok tertentu?

6 Ketepatan Apakah hasil (tujuan) yang diinginkan benar-benar

berguna atau bernilai?

(Sumber: Dunn, 2003: 610)

Berdasarkan tabel 2.3, Dunn (2003) mengemukakan bahwa terdapat enam

kriteria evaluasi, yaitu efektivitas, efisiensi, kecukupan, perataan, responsivitas dan

ketepatan. Selain terdapat kriteria evaluasi juga terdapat beberapa pendekatan yang

dapat digunakan dalam pengumpulan informasi mengenai kinerja dan dampak

aktual dari kebijakan. Pada dasarnya, riset evaluasi kebijakan membahas dua

dimensi, yaitu bagaimana sebuah kebijakan bisa diukur berdasarkan tujuan yang

ditetapkan, dan dampak aktual dari kebijakan (Parsons, 2005: 548). Terdapat pula

Page 47: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

29

dua pendekatan dalam evaluasi kebijakan, yaitu evaluasi formatif dan evaluasi

sumatif (Parsons, 2005: 549).

Gambar 2. 1 Siklus Kebijakan dan Siklus Informasi

(Sumber: Parsons, 2005: 549)

Gambar 2.1 menunjukan bahwa pendekatan evaluasi kebijakan berkaitan

dengan waktu pelaksanaan evaluasi dan proses/siklus kebijakan publik. Posisi

evaluasi formatif berada pada implementasi dan evaluasi sumatif berorientasi pada

dampak kebijakan setelah implementasi. Palumbo (1937) mengatakan bahwa

evaluasi formatif dilakukan ketika kebijakan/program sedang diimplementasikan

merupakan analisis tentang “seberapa jauh sebuah program diimplementasikan dan

apa kondisi yang bisa meningkatkan keberhasilan implementasi” (dalam Parsons,

2005: 549). Evaluasi formatif memonitor cara dimana sebuah program dikelola atau

Page 48: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

30

diatur untuk menghasilkan umpan balik yang berfungsi untuk meningkatkan proses

implementasi. Sedangkan, evaluasi sumatif yang dilakukan pasca-implementasi

kebijakan berusaha mengukur bagaimana kebijakan/program secara aktual

berdampak pada problem yang ditanganinya (Parsons, 2005: 552).

Secara lebih luas pendekatan evaluasi kebijakan dibedakan menjadi tiga,

yaitu evaluasi semu, formal, dan evaluasi keputusan teoritis (Dunn, 2003: 611).

Penjelasan mengenai tujuan dan asumsi ketiga pendekatan tersebut disajikan dalam

tabel berikut:

Tabel 2. 4 Tiga Pendekatan Evaluasi Kebijakan

No. Pendekatan Tujuan Asumsi

1 Evaluasi

Semu

Menggunakan metode

deskriptif untuk menghasilkan

informasi yang valid tentang

hasil kebijakan.

Ukuran manfaat atau nilai

terbukti dengan sendirinya

atau tidak kontroversial.

2 Evaluasi

Formal

Menggunakan metode

deskriptif untuk menghasilkan

informasi yang terpercaya dan

valid mengenai hasil kebijakan

secara formal diumumkan

sebagai tujuan program-

kebijakan.

Tujuan dan sasaran dari

pengambil kebijakan dan

administrator yang secara

resmi diumumkan

merupakan ukuran yang

tepat dari manfaat atau

nilai.

3 Evaluasi

Keputusan

Teoritis

Menggunakan metode

deskriptif untuk menghasilkan

informasi yang terpercaya dan

valid mengenai hasil kebijakan

yang secara eksplisit

diinginkan oleh berbagai

pelaku kebijakan.

Tujuan dan sasaran dari

berbagai pelaku yang

diumumkan secara formal

ataupun diam-diam

merupakan ukuran yang

tepat dari manfaat atau

nilai.

(Sumber: Dunn, 2003: 612)

Berdasarkan pada tabel 2.4, evaluasi semu menekankan pada pengumpulan

informasi tanpa berusaha untuk menanyakan tentang manfaat atau nilai dari hasil-

hasil kebijakan terhadap individu, kelompok, atau masyarakat secara keseluruhan.

Selanjutnya, evaluasi formal mengumpulkan informasi dengan menggunakan

Page 49: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

31

undang-undang, dokumen-dokumen program, dan wawancara dengan pembuat

kebijakan dan administrator untuk mengidentifikasikan, mendefinisikan, dan

menspesifikasikan tujuan dan terget kebijakan.

Berbeda dengan Parsons (2005) yang membedakan secara jelas antara

evaluasi kebijakan menjadi evaluasi formal dan evaluasi sumatif, Dunn (2003)

mengemukakan bahwa evaluasi formatif dan evaluasi sumatif merupakan tipe

evaluasi yang masuk dalam evaluasi formal. Adapun perbedaaan antara evaluasi

formatif dan evaluasi evaluasi sumatif, yaitu evaluasi formatif meliputi usaha-usaha

yang secara terus menerus memantau pencapaian tujuan-tujuan dan target formal,

sedangkan evaluasi sumatif meliputi usaha untuk memantau pencapaian tujuan dan

target formal setelah suatu kebijakan atau program diterapkan untuk jangka waktu

tertentu (Dunn, 2003: 614). Terakhir, evaluasi keputusan teoritis berusaha untuk

memunculkan dan membuat eksplisit tujuan dan target dari pelaku kebijakan baik

yang tersembunyi atau dinyatakan (Dunn, 2003: 619).

Berdasakan pemaparan diatas, evaluasi kebijakan yang dikaji dalam

penelitian ini merupakan kegiatan evaluasi dengan pendekatan evaluasi sumatif

yang mana mengumpulkan informasi tentang bagaimana kebijakan/program secara

aktual berdampak pada problem yang ditanganinya. Pada penelitian ini penulis juga

menggunakan enam kriteria evaluasi dari Dunn (2003) dikarenakan penulis melihat

bahwa kriteria evaluasi Dunn (2003) relevan dengan indikasi masalah yang dibahas

oleh penulis.

Page 50: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

32

2.3 Kerangka Pemikiran

Salah satu upaya yang ditempuh oleh Pemerintah Indonesia dalam

mewujudkan kesejahteraan masyarakat adalah melalui pemenuhan kebutuhan dasar

masyarakat akan rumah yang layak huni. Pemerintah Indonesia memberikan

jaminan bahwa setiap warga negara berhak hidup sejahtera lahir dan batin,

bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik yang dituangkan

dalam pasal 28H ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945 yang kemudian ditindaklanjuti dengan mengesahkan Undang-Undang Nomor

1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Sebagai konsekuensi

dari adanya kebijakan tentang pemerintahan daerah di Indonesia, urusan dibidang

perumahan dan permukiman menjadi urusan wajib bagi seluruh pemerintah daerah

di Indonesia, yang salah satunya adalah Kabupaten Bandung Barat.

Keberadaan rumah tidak layak huni (RTLH) merupakan permasalahan

dibidang perumahan dan permukiman yang juga merupakan tantangan bagi

Pemerintah Kabupaten Bandung Barat dalam mewujudkan kesejahteraan

masyarakat di wilayahnya. Sesuai dengan kebijakan pemerintahan daerah yang

memberikan kewenangan lebih kepada pemerintah daerah untuk mengurus rumah

tangganya masing-masing, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat merespon

keberadaan rumah tidak layak huni di wilayahnya dengan mengeluarkan program

bantuan perbaikan rumah tidak layak huni bagi masyarakat kurang mampu yang

memiliki rumah tidak layak huni.

Kebijakan yang terkait dengan program bantuan perbaikan rumah tidak

layak huni di Kabupaten Bandung Barat adalah Peraturan Bupati Bandung Barat

Page 51: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

33

Nomor 30 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Belanja Hibah dan Belanja Bantuan

Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan

Keputusan Bupati Bandung Barat Nomor: 900/Kep. 487-DCKTR/2016 tentang

Penetapan Bantuan Sosial kepada Masyarakat untuk Perbaikan Rumah Tidak Layak

Huni di Kabupaten Bandung Barat Tahun Anggaran 2016.

Berdasarkan penelitian awal, penulis menemukan adanya ketidaksesuaian

antara das sein (kenyataan) dengan das sollen (harapan) dari program bantuan

perbaikan rumah tidak layak huni di wilayah Kabupaten Bandung Barat, tepatnya

di Desa Cihampelas. Terkait dengan ketidaksesuaian antara das sein (kenyataan)

dengan das sollen (harapan) tersebut, penulis menemukan adanya indikasi masalah

mengenai evaluasi program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di Desa

Cihampelas.

Merujuk pada teori evaluasi kebijakan dalam tinjauan konseptual, penulis

menggunakan kriteria evaluasi kebijakan publik yang dikemukakan oleh Dunn

(2003) untuk menganalisis permasalahan tersebut, yaitu:

1. Efektivitas (effectiveness) berkenaan dengan apakah suatu alternatif

mencapai hasil (akibat) yang diharapkan, atau mencapai tujuan dari

diadakannya tindakan. Efektivitas, yang secara dekat berhubungan

dengan rasionalitas teknis, selalu diukur dari unit produk atau layanan

atau nilai moneternya. Efektivitas dalam penelitian ini, membahas

mengenai pencapaian tujuan program bantuan perbaikan rumah tidak

layak huni di wilayah Kabupaten Bandung Barat.

Page 52: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

34

2. Efisiensi (efficiency) berkenaan dengan jumlah usaha yang diperlukan

untuk menghasilkan tingkat efektivitas tertentu. Efisiensi, yang

merupakan sinonim dari rasionalitas ekonomi, adalah merupakan

hubungan antara efektivitas dan usaha, yang terakhir umumnya diukur

dari ongkos moneter. Kebijakan yang mencapai efektivitas tertinggi

dengan biaya terkecil dinamakan efisiensi. Efisiensi pada penelitian ini

mengarah pada jumlah sumber daya manusia dan sumber daya finansial

yang dikeluarkan untuk melaksanakan program.

3. Kecukupan (adequacy) berkenaan dengan seberapa jauh suatu tingkat

efektivitas memuaskan kebutuhan, nilai, atau kesempatan yang

menumbuhkan adanya masalah. Kriteria kecukupan menekankan pada

kuatnya hubungan antara alternatif kebijakan dan hasil yang diharapkan.

Kecukupan pada penelitian ini mengarah pada pencapaian program dan

kaitannya dengan pemecahan masalah, dan apakah alternatif pemberian

bantuan telah cukup untuk mengatasi kebutuhan, nilai, atau kesempatan

yang menumbuhkan adanya masalah RTLH di Desa Cihampelas.

4. Kriteria kesamaan/perataan (equity) erat berhubungan dengan

rasionalitas legal dan sosial dan menunjuk pada distribusi akibat dan

usaha antara kelompok-kelompok yang berbeda dalam masyarakat.

Kriteria kesamaan erat berhubungan dengan konsepsi yang saling

bersaing, yaitu keadilan atau kewajaran dan terhadap konflik etis sekitar

dasar yang memadai untuk mendistribusikan risorsis dalam masyarakat.

Perataan dalam penelitian ini membahas tentang distribusi informasi

Page 53: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

35

program (sosialisasi program) dan distribusi program kepada kelompok

sasaran, yaitu masyarakat yang memiliki rumah tidak layak huni di Desa

Cihampelas.

5. Responsivitas (responsiveness) berkenaan dengan seberapa jauh

kebijakan/program dapat memuaskan kebutuhan, preferensi, atau nilai

kelompok-kelompok masyarakat di Desa Cihampelas.

6. Kriteria ketepatan (appropriateness) secara dekat berhubungan dengan

rasionalitas substantif, karena pertanyaan tentang ketepatan kebijakan

tidak berkenaan dengan satuan kriteria individu tetapi dua atau lebih

kriteria secara bersama-sama. Ketepatan merujuk pada nilai atau harga

dari tujuan program dan kepada kuatnya asumsi yang melandasi tujuan-

tujuan tersebut. Pada penelitian ini, ketepatan membahas mengenai

ketepatan waktu dan ketepatan program dalam menyelesaikan masalah

rumah tidak layak huni di masyarakat.

Pada penelitian ini, evaluasi kebijakan yang dikaji oleh penulis merupakan

kegiatan evaluasi dengan pendekatan evaluasi sumatif yang mana mengumpulkan

informasi tentang bagaimana kebijakan/program secara aktual berdampak pada

problem yang ditanganinya. Penulis kemudian menggunakan enam kriteria evaluasi

dari Dunn (2003) atas dasar penulis melihat bahwa terdapat relevansi antara

indikasi masalah penelitian dengan kriteria evaluasi yang dikemukakan oleh Dunn

(2003). Penulis melihat bahwa indikasi dan identifikasi masalah pada penelitian ini

dapat dianalisis dengan menggunakan kriteria evaluasi Dunn (2003).

Page 54: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

36

2.4 Hipotesis Kerja

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka penulis merumuskan

hipotesis sebagai berikut: evaluasi program bantuan perbaikan rumah tidak layak

huni di Desa Cihampelas Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat terkait

dengan aspek efektivitas, efisiensi, kecukupan, perataan, responsivitas, dan

ketepatan.

Page 55: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

37

BAB III

METODE DAN OBJEK PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

3.1.1 Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan “metode-metode untuk

mengeksplorasi dan memahami makna yang - oleh sejumlah orang atau

sekelompok orang - dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan”

(Creswell, 2010: 4). Sedangkan menurut Moleong (2011), penelitian kualitatif

merupakan:

Penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku persepsi, motivasi,

tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk

kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan

dengan memanfaatkan metode alamiah (Moleong, 2011: 6).

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa metode

kualitatif merupakan sebuah metode yang digunakan untuk memahami suatu

fenomena khusus di masyarakat dengan menjabarkannya secara deskriptif.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teorisasi model deduktif dengan

desain deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif menurut Bungin (2010)

dapat dilihat dalam bagan berikut:

Page 56: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

38

Bagan 3. 1 Model Penggunaan Teori Penelitian Deskriptif Kualitatif

(Sumber: Bungin, 2010: 24)

Bersadarkan bagan 3.1, model deduktif adalah dimana teori masih menjadi

alat penelitian sejak memilih dan menemukan masalah, membangun hipotesis,

maupun melakukan pengamatan di lapangan sampai dengan menguji data (Bungin,

2010: 24). Tujuan dari penggunaan desain deskriptif kualitatif, yaitu:

Untuk menggambarkan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi,

atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada dimasyarakat yang

menjadi obyek penelitian, dan berupa menarik realitas itu ke

permukaan sebagai ciri, karakter, sifat, model, tanda, atau gambaran

tentang kondisi, situasi, ataupun fenomena tertentu (Bungin 2010: 68).

Berdasarkan pemaparan di atas, pemilihan metode penelitian kualitatif

dengan desain deskriptif kualitatif dikarenakan sesuai dengan tujuan penelitian

penulis, yaitu untuk mengetahui dan menganalisis evaluasi program bantuan

perbaikan rumah tidak layak huni di Desa Cihampelas Kabupaten Bandung Barat.

Selain itu, dengan merujuk pada fokus kajian dan identifikasi masalah dalam

penelitian ini, maka metode penelitian kualitatif menjadi metode yang tepat dan

relevan dalam penelitian mengenai evaluasi program bantuan perbaikan rumah

tidak layak huni di Desa Cihampelas Kabupaten Bandung Barat.

Page 57: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

39

3.1.2 Aspek-Aspek Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis merumuskan aspek-aspek penelitian agar

dapat menjawab identifikasi masalah sehingga memberikan gambaran menyeluruh

mengenai evaluasi program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di Desa

Cihampelas Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat. Adapun aspek-

aspek dalam penelitian ini merujuk pada Dunn (2003), yaitu:

1. Efektivitas (effectiveness) berkenaan dengan apakah program bantuan

perbaikan rumah tidak layak huni di Wilayah Kabupaten Bandung Barat

mencapai hasil yang diharapkan, atau mencapai tujuan dari diadakannya

program tersebut. Efektivitas mengarah pada sejauh mana pemberian

bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di Kabupaten Bandung Barat

memenuhi kebutuhan dasar masyarakat akan rumah yang layak huni.

2. Efisiensi (efficiency) berkenaan dengan jumlah usaha yang diperlukan

untuk mencapai tujuan program bantuan perbaikan rumah tidak layak

huni di Kabupaten Bandung Barat. Efisiensi berhubungan dengan

seberapa banyak usaha yang diperlukan dalam rangka mewujudkan

setiap keluarga di Kabupaten Bandung Barat bertempat tinggal di rumah

yang layak huni.

3. Kecukupan (adequacy) berkenaan dengan seberapa jauh pencapaian

program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di Kabupaten

Bandung Barat memuaskan kebutuhan, nilai, atau kesempatan yang

menumbuhkan adanya masalah rumah tidak layak huni di masyarakat.

Page 58: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

40

4. Kesamaan/perataan (equity) erat berhubungan dengan rasionalitas legal

dan sosial dan menunjuk pada distribusi akibat dan usaha antara

kelompok-kelompok yang berbeda dalam masyarakat. Kesamaan

mencakup keadilan atau kewajaran yang mengarah pada hubungan antara

jumlah biaya dan manfaat yang telah didistribusikan dengan jumlah

kebutuhan-kebutuhan kelompok sasaran yang dalam hal ini adalah

masyarakat yang memiliki rumah tidak layak huni di Kabupaten

Bandung Barat.

5. Responsivitas (responsiveness) berkenaan dengan seberapa jauh

kebijakan bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di Kabupaten

Bandung Barat dapat memuaskan kebutuhan, preferensi, atau nilai

kelompok-kelompok masyarakat.

6. Ketepatan (appropriateness) berkaitan dengan apakah hasil (tujuan) dari

kebijakan bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di Kabupaten

Bandung Barat benar-benar bernilai atau berharga bagi masalah-masalah

melandasi lahirnya kebijakan tersebut.

3.1.3 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan

data untuk mendapatkan data yang relevan, valid dan objektif. Menurut Loftland

dan Loftland (1984) sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata,

dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain

Page 59: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

41

(dalam Moleong, 2011: 157). Merujuk pada pendapat Loftland dan Loftland

tersebut, maka data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terbagi menjadi:

1. Data primer

Data primer merupakan data yang didapatkan langsung oleh penulis dari

lokasi penelitian, baik dari observasi yang dilakukan penulis maupun dari

informan yang dalam penelitian ini berasal dari pihak yang bertanggung

jawab dan bertugas dalam evaluasi program bantuan perbaikan rumah

tidak layak huni di Desa Cihampelas Kabupaten Bandung Barat dan juga

pihak-pihak lainnya yang terlibat dalam penyelenggaraan program

tersebut.

2. Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang mendukung data primer. Dalam

penelitian ini, data sekunder berasal dari keputusan, dokumen, dan

laporan, yang terkait dengan program bantuan perbaikan rumah tidak

layak huni di Desa Cihampelas Kabupaten Bandung Barat.

Teknik pengumpulan data yang merupakan cara yang dilakukan penulis

guna memperoleh data yang dibutuhkan dalam mendukung penelitian, dilakukan

melalui observasi, wawancara, dan studi pustaka yang dijabarkan sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi merupakan kegiatan pengamatan yang dilakukan penulis

terkait dengan objek yang diteliti. Penulis langsung turun ke lapangan

untuk mengamati perilaku dan aktivitas individu-individu di lokasi

penelitian, yang dalam hal ini adalah pihak penyelenggara dan

Page 60: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

42

masyarakat penerima manfaat dalam program bantuan perbaikan rumah

tidak layak huni di Desa Cihampelas Kabupaten Bandung Barat. Dalam

penelitian ini, penulis melakukan observasi di lapangan dengan tanpa

terlibat dalam aktivitas-aktivitas pelaksanaan pekerjaan (observasi

nonpartisipan).

b. Wawancara

Wawancara yang dilakukan penulis adalah wawancara tatap muka (face-

to-face interview), bersifat mendalam (in-depth interview) dan terbuka

(open-ended). Wawancara ini dilakukan dengan memberikan beberapa

pertanyaan kepada pihak-pihak yang menjadi pelaksana dan terlibat

dalam program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di Desa

Cihampelas Kabupaten Bandung Barat. Untuk mendapatkan data yang

sesuai dengan kebutuhan penelitian penulis, maka pertanyaan-

pertanyaan yang diajukan penulis bersifat tidak terstruktur

(unstructured).

c. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan kegiatan pengumpulan data yang dilakukan

penulis dengan tanpa terlibat langsung dengan aktor-aktor dalam

penyelenggaraan program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di

Desa Cihampelas Kabupaten Bandung Barat. Pengumpulan data

dilakukan dengan cara mengumpulkan dan menelaah referensi-referensi

yang terkait dengan program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni

di Desa Cihampelas Kabupaten Bandung Barat. Adapun referensi-

Page 61: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

43

referensi tersebut dapat berupa buku, peraturan tertulis, dokumen, surat

kabar, serta referensi lainnya.

3.1.4 Teknik Penentuan Informan

Penelitian ini merupakan penelitian kulitatif, sehingga penulis

menggunakan istilah informan untuk menunjukan sampel penelitian. Teknik

penentuan informan yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah purposive

sampling. Penentuan informan dengan teknik purposive sampling didasarkan pada

pertimbangan tertentu, yaitu memilih informan yang dianggap tahu tentang

permasahan yang diteliti. Dalam penelitian ini, penulis melakukan pemilihan

informan berdasarkan beberapa pertimbangan, yaitu:

1. Dianggap memiliki pengalaman dan pengetahuan tentang program

bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di Desa Cihampelas

Kabupaten Bandung Barat.

2. Memiliki otoritas baik sebagai pemimpin, pelaksana, maupun evaluator

dalam program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di Desa

Cihampelas Kabupaten Bandung Barat.

3. Dianggap merasakan dampak/manfaat dari program bantuan perbaikan

rumah tidak layak huni di Desa Cihampelas Kabupaten Bandung Barat.

Berdasarkan petimbangan-pertimbangan di atas, informan yang dipilih dalam

penelitian ini disajikan dalam tabel berikut:

Page 62: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

44

Tabel 3. 1 Daftar Informan

No. Informan Keterangan Jumlah

1

Kepala Seksi Perumahan Swadaya Dinas

Perumahan dan Permukiman Kabupaten

Bandung Barat

Informan 1 1

2

Bendahara Pengeluaran PPKD Badan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Kabupaten Bandung Barat

Informan 2 1

3 Kepala Seksi Prasarana, Sarana, dan Utilitas

Umum (PSU) Kecamatan Cihampelas Informan 3 1

4 Konsultan Pendamping Desa Cihampelas Informan 4 1

5 Kepala Desa Cihampelas Informan 5 1

6 Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)

Desa Cihampelas Informan 6 1

7 Bendahara Kelompok Swadaya Masyarakat

(KSM) Desa Cihampelas Informan 7 1

8 Tokoh Masyarakat Desa Cihampelas Informan 8 1

9 Masyarakat Penerima Bantuan/Manfaat Informan 9-10 2

Total Informan 10

(Sumber: Penulis, 2017)

3.1.5 Teknik Analisis Data

Data yang digunakan dalam penelitian perlu untuk diolah atau dianalisis.

Menurut Bogdan & Biklen (1982), analisis data kualitatif adalah:

Upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat

dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan

apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang

dapat diceritakan kepada orang lain (dalam Moleong, 2011: 248).

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, maka dengan merujuk pada pendapat

Menurut Bogdan & Biklen (1982) di atas terlihat bahwa analisis data kualitatif

merupakan kegiatan yang mengumpulkan, mengorganisasikan, mengolah, dan

menyimpulkan data kualitatif (kata-kata) yang pada akhirnya dapat disampaikan

kepada orang lain.

Page 63: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

45

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis data dari

Creswell (2010) dengan langkah-langkah analisis sebagai berikut:

1. Mengolah dan mempersiapkan data untuk dianalisis. Langkah ini

melibatkan transkripsi wawancara, men-scanning materi, mengetik

data lapangan, atau memilah-milah dan menyusun data tersebut ke

dalam jenis-jenis yang berbeda tergantung pada sumber informasi.

2. Membaca keseluruhan data, yaitu membangun general sense atas

informasi yang diperoleh dan merefleksikan maknanya secara

keseluruhan, diantaranya: gagasan umum yang terkandung dalam

perkataan partisipan; nada gagasan tersebut; kesan dari kedalaman,

kredibilitas, dan penuturan informasi. Pada tahap ini, para peneliti

kualitatif terkadang menulis catatan-catatan khusus atau gagasan-

gagasan umum tentang data yang diperoleh.

3. Menganalisis lebih detail dengan meng-coding data. Coding

merupakan proses mengolah materi atau informasi menjadi segmen-

segmen tulisan sebelum memaknainya. Langkah ini melibatkan

beberapa tahap: mengambil data tulisan atau gambar yang telah

dikumpulkan selama proses pengumpulan; mensegmentasi kalimat-

kalimat (atau paragraf-paragraf) atau gambar-gambar tersebut ke

dalam kategori-kategori; kemudian melabeli kategori-kategori ini

dengan istilah-istilah khusus yang seringkali didasarkan pada istilah

atau bahasa yang benar-benar berasal dari partisipan.

4. Terapkan proses coding untuk mendeskripsikan setting, orang-orang,

kategori-kategori, dan tema-tema yang akan dianalisis. Deskripsi ini

melibatkan usaha penyampaian informasi secara detail mengenai

orang-orang, lokasi-lokasi, atau peristiwa-peristiwa dalam setting

tertentu.

5. Tunjukkan bagaimana deskripsi dan tema-tema ini akan disajikan

kembali dalam narasi atau laporan kualitatif. Pendekatan yang

digunakan ialah pendekatan naratif untuk menyampaikan hasil

analisis. Pendekatan ini bisa meliputi pembahasan tentang kronologi

peristiwa, tema-tema tertentu (lengkap dengan subtema-subtema,

ilustrasi-ilustrasi khusus, perspektif-perspektif, dan kutipan-kutipan)

atau tentang keterhubungan antartema.

6. Menginterpretasi atau memaknai data. Interpretasi ini dapat berupa

makna yang berasal dari perbandingan antara hasil penelitian dengan

informasi yang berasal dari literatur atau teori. Dalam hal ini, peneliti

menegaskan apakah hasil penelitiannya membenarkan atau justru

menyangkal infromasi sebelumnya. Adapun interpretasi tersebut

berupa pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab selanjutnya,

dimana pertanyaan-pertanyaan itu muncul dari data dan analisis, dan

bukan dari hasil ramalan peneliti (Creswell, 2010: 276-284).

Page 64: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

46

Merujuk pada teknik analisis data dari Creswell (2010) di atas, data yang

dikumpulkan oleh Penulis pada penelitian ini akan dianalisis melalui enam langkah,

yaitu mempersiapkan data, membaca keseluruhan data, coding data, menerapkan

coding, menarasikan data dan memaknai data. Data penelitian yang berasal dari

hasil wawancara, observasi, dan dokumen-dokumen akan analisis dengan enam

langkah di atas dan selanjutnya data yang telah diolah akan disajikan dalam

pembahasan penelitian.

3.1.6 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Keabsahan data dalam penelitian merupakan hal yang penting. Keabsahan

data merupakan setiap keadaan yang harus memenuhi:

1. Mendemonstrasikan nilai yang benar.

2. Menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan.

3. Memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang

konsistensi dari prosedurnya dan kenetralan dari temuan dan

keputusan-keputusannya (Moleong, 2011: 320).

Untuk mendapatkan data yang absah, maka perlu dilakukan teknik

pemeriksaan data. Menurut Moleong (2011), triangulasi merupakan cara terbaik

untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam

konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan

hubungan dari berbagai pandangan (Moleong, 2011: 332).

Triangulasi dalam pemeriksaan keabsahan data dapat diartikan sebagai

kegiatan pengecekan data dengan berbagai sumber, teknik, dan waktu. Triangulasi

yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber. Moleong (2011)

Page 65: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

47

mengemukakan bahwa pemeriksaan keabsahan data melalui triangulasi sumber

dapat dilakukan dengan jalan:

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

2. Membandingkan apa yang dilakukan orang di depan umum dengan

apa yang dikatakan secara pribadi.

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.

4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang

berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang

pemerintahan.

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi atau dokumen yang

bersangkutan (Moleong, 2011: 330-331).

Dengan melakukan pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik

triangulasi sumber, penulis meyakini bahwa data, fakta, dan informasi yang

dikumpulkan oleh penulis dapat dipertanggungjawabkan serta memenuhi syarat-

syarat keabsahan data.

3.1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.1.7.1 Lokasi Penelitian

Penelitian tentang evaluasi program bantuan perbaikan rumah tidak layak

huni ini berlokasi di Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Bandung Barat

Jl. Raya Padalarang-Cisarua KM 2 pada Dinas Perumahan dan Permukiman

Kabupaten Bandung Barat dan di Desa Cihampelas Kecamatan Cihampelas

Kabupaten Bandung Barat.

Page 66: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

48

3.1.7.2 Waktu Penelitian

Tabel 3. 2 Waktu Penelitian

No. Kegiatan

Waktu

Jan

2017

Feb

2017

Mar

2017

Apr

2017

Mei

2017

Jun

2017

Jul

2017

1 Studi

Literatur

2 Perizinan

3

Pengumpulan

Data dan

Wawancara

Awal

4

Penyusunan

Usulan

Penelitian

5

Seminar

Usulan

Penelitian

6 Clearance

(Revisi)

7 Penelitian

Lanjutan

8

Penyusunan

Hasil

Penelitian

9 Sidang

Skripsi

(Sumber: Penulis, 2017)

3.2 Objek Penelitian dan Gambaran Umum Dinas Perumahan dan

Permukiman

3.2.1 Objek Penelitian

Objek penelitian yang diteliti adalah program bantuan perbaikan rumah

tidak layak huni di wilayah Kabupaten Bandung Barat yang berupa bantuan sosial

bagi masyarakat kurang mampu yang memiliki rumah tidak layak huni melalui

penyaluran dana stimulasi kepada masyarakat. Program bantuan perbaikan rumah

Page 67: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

49

tidak layak huni di wilayah Kabupaten Bandung Barat mengacu pada Peraturan

Bupati Bandung Barat Nomor 30 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Belanja Hibah

dan Belanja Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah yang ditindaklanjuti dengan Keputusan Bupati Bandung Barat

Nomor: 900/Kep. 487-DCKTR/2016 tentang Penetapan Bantuan Sosial kepada

Masyarakat untuk Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni di Kabupaten Bandung

Barat Tahun Anggaran 2016.

3.2.2 Gambaran Umum Dinas Perumahan dan Permukiman

Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Bandung Barat merupakan

perangkat daerah Kabupaten Bandung Barat yang bertugas membantu bupati

melaksanakan urusan pemerintahan bidang perumahan rakyat, kawasan

permukiman dan pertanahan. Berdasarkan Peraturan Bupati Bandung Barat Nomor

52 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta

Tata Kerja Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Bandung Barat, Dinas

Perumahan dan Permukiman memiliki fungsi, yaitu:

1. perumusan kebijakan di bidang perumahan rakyat, kawasan permukiman

dan pertanahan;

2. pelaksanaan kebijakan di bidang perumahan rakyat, kawasan

permukiman dan pertanahan;

3. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perumahan rakyat,

kawasan permukiman dan pertanahan;

4. pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan

5. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati terkait dengan tugas

dan fungsinya (pasal 3 ayat (2) Peraturan Bupati Bandung Barat Nomor

52 Tahun 2016).

Page 68: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

50

Guna menjalankan tugas dan fungsinya, Dinas Perumahan dan Permukiman

Kabupaten Bandung Barat memiliki struktur organisasi yang dapat dilihat pada

bagan berikut:

Bagan 3. 2 Struktur Organisasi Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten

Bandung Barat

(Sumber: Lampiran Peraturan Bupati Bandung Barat Nomor 52 Tahun 2016)

Berdasarkan bagan 3.2, susunan organisasi Dinas Perumahan dan

Permukiman Kabupaten Bandung Barat terdiri dari:

a. Kepala dinas.

b. Sekretariat membawahkan:

1. Subbagian penyusunan program dan keuangan; dan

2. Subbagian kepegawaian dan umum.

c. Bidang perumahan membawahkan:

1. Seksi perumahan swadaya;

2. Seksi perumahan formal; dan

3. Seksi pengembangan kawasan.

Page 69: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

51

d. Bidang prasarana, sarana, dan utilitas perumahan membawahkan:

1. Seksi perencanaan prasarana, sarana, dan utilitas perumahan;

2. Seksi pengembangan prasarana, sarana, dan utilitas perumahan; dan

3. Seksi monitoring dan evaluasi prasarana, sarana, dan utilitas

perumahan.

e. Bidang pertanahan, pertamanan, dan pemakaman membawahkan:

1. Seksi fasilitasi pertanahan;

2. Seksi pertamanan; dan

3. Seksi pemakaman.

f. Unit pelaksana teknis dinas.

g. Kelompok jabatan fungsional.

Page 70: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

52

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh suatu negara ialah peningkatan

kesejahteraan seluruh warga negara, tidak hanya dalam arti materiil, akan tetapi

juga dalam semua bidang kehidupan karena secara langsung menyangkut harkat

dan martabat manusia (Siagian, 2012: 138). Salah satu upaya yang ditempuh oleh

Pemerintah Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat adalah melalui

pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat akan rumah yang layak huni. Pemerintah

Indonesia menjamin bahwa setiap warga negara berhak untuk hidup sejahtera lahir

dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik yang

dituangkan dalam pasal 28H ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 yang kemudian ditindaklanjuti dengan mengesahkan

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan

Permukiman.

Berdasarkan Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah No. 32 Tahun

2004 yang sebagaimana telah diperbaharui dengan Undang-Undang No. 23 Tahun

2014, setiap daerah diberikan kewenangan untuk mengatur urusan rumah

tangganya masing-masing yang salah satunya adalah urusan di bidang perumahan

dan permukiman. Sebagai konsekuensi dari adanya kebijakan tersebut, maka setiap

daerah di Indonesia wajib untuk menyelenggarakan kegiatan di bidang perumahan

dan permukiman guna memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayahnya masing-

Page 71: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

53

masing. Kabupaten Bandung Barat merupakan salah satu daerah otonomi baru di

Provinsi Jawa Barat yang tengah membangun daerahnya dimana salah satunya

dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat akan rumah yang layak huni.

Kabupaten Bandung Barat mulai terbentuk pada tahun 2007 sejak

disahkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2007 Tentang

Pembentukan Kabupaten Bandung Barat di Provinsi Jawa Barat. Wilayah

Kabupaten Bandung Barat merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten

Bandung sebagai kabupaten induk. Kabupaten Bandung mempunyai luas wilayah

± 3.073,73 km2 dengan jumlah penduduk pada tahun 2005 sebanyak 4.145.967 jiwa

dan Kabupaten Bandung Barat mempunyai luas wilayah ± 1.305,77 km2

(Penjelasan atas UU No. 12 Tahun 2007). Selain itu, Kabupaten Bandung Barat

juga mewarisi sekitar 1,4 juta penduduk dari 42,9% wilayah lama Kabupaten

Bandung (Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten

Bandung Barat Tahun 2012-2016).

Wilayah Kabupaten Bandung Barat di dominasi permukiman karena

Kabupaten Bandung Barat sebagai hinterland Kota Bandung (beban limpahan Kota

Bandung) dengan rata-rata laju pertambahan penduduk sebanyak 2,71% per tahun

(RPIJM KBB Tahun 2012-2016). Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah

(RTRW) Kabupaten Bandung Barat 2009 - 2029, kawasan permukiman di

Kabupaten Bandung Barat dibagi menjadi 4 (empat) kategori berdasarkan jumlah

penduduk yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 72: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

54

Tabel 4. 1 Klasifikasi Permukiman Perkotaan Kabupaten Bandung Barat

No. Kecamatan Penduduk (Jiwa) Klasifikasi

Kota/Kecamatan

1 Rongga 60,060 a

2 Gununghalu 77,555 a

3 Sindangkerta 67,187 a

4 Cililin 89,583 a

5 Cihampelas 101,566 b

6 Cipongkor 87,887 a

7 Batujajar 114,205 b

8 Cipatat 125,330 b

9 Padalarang 158,051 b

10 Ngamprah 142,742 b

11 Parongpong 90,678 a

12 Lembang 172,959 b

13 Cisarua 66,493 a

14 Cikalongwetan 116,143 b

15 Cipeundeuy 87,198 a

Kabupaten Bandung Barat 1,557,637 d

Keterangan :

a. Kawasan perkotaan kecil, yaitu kawasan perkotaan dengan jumlah

penduduk yang dilayani sebesar 10.000 – 100.000 jiwa.

b. Kawasan perkotaan sedang yaitu kawasan perkotaan dengan jumlah

penduduk yang dilayani sebesar 100.001 – 500.000 jiwa.

c. Kawasan perkotaan besar yaitu kawasan perkotaan dengan jumlah

penduduk yang dilayani > 500.000 jiwa.

d. Kawasan perkotaan metropolitan yaitu kawasan perkotaan dengan

jumlah penduduk yang dilayani > 1.000.000 jiwa.

(Sumber: Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten

Bandung Barat Tahun 2012-2016)

Walaupun wilayah Kabupaten Bandung Barat didominasi oleh

permukiman, tetapi Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bandung Barat

mencatat bahwa pada tahun 2008 terdapat sebanyak 28.400 rumah tidak layak huni

di wilayah Kabupaten Bandung Barat yang secara lebih rinci dapat dilihat pada

tabel berikut:

Page 73: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

55

Tabel 4. 2 Data Awal Jumlah Rumah Tidak Layak Huni di Kabupaten Bandung

Barat

No. Kecamatan Jumlah Unit Rumah

Tidah Layak Huni

1 Cihampelas 1.351

2 Cikalongwetan 3.576

3 Cililin 2.431

4 Cipeundeuy 1.672

5 Cipongkor 1.327

6 Cisarua 1.300

7 Gunung Halu 1.852

8 Lembang 2.145

9 Ngamprah 1.432

10 Padalarang 1.520

11 Parongpong 1.081

12 Rongga 1.762

13 Sindangkerta 1.773

14 Batujajar 3.003

15 Cipatat 2.175

16 Saguling 1.061

Jumlah 28.400

(Sumber: Bidang Perumahan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang KBB setelah

diolah Penulis, 2017)

Merespon permasalahan dibidang perumahan dan permukiman yang ada di

wilayah Kabupaten Bandung Barat, Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat

kemudian mengeluarkan program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni bagi

masyarakat kurang mampu yang memiliki rumah tidak layak huni. Adapun

landasan hukum yang mendasari program bantuan tersebut, diantaranya adalah:

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara

yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara.

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara.

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan

dan Tangggung Jawab Keuangan Negara.

Page 74: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

56

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

yang kini telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

Tentang Pemerintahan Daerah.

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Kabupaten

Bandung Barat di Provinsi Jawa Barat.

7. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi

Publik.

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah.

9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 Pedoman Pembinaan dan

Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.

10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan

dan Kinerja Instansi Pemerintah.

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah yang sebagaimana kini telah diubah dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Perubahan

Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Keputusan Bupati

Bandung Barat Nomor: 900/Kep. 487-DCKTR/2016 setelah diolah Penulis,

2017)

Program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di Kabupaten Bandung

Barat telah dimulai pada awal Kabupaten Bandung Barat dibentuk yaitu pada tahun

2008. Jika dilihat dari kurun waktunya yaitu dari tahun 2008 hingga sekarang (tahun

2016), program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di Kabupaten Bandung

Barat telah diselenggarakan selama 9 tahun. Selama kurun waktu 9 tahun (tahun

2008-2016), program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni telah disalurkan

kepada sebanyak 13.264 unit rumah. Penyaluran bantuan perbaikan rumah rumah

tidak layak huni di Kabupaten Bandung Barat tahun 2008-2016 dapat dilihat pada

tabel berikut:

Page 75: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

57

Tabel 4. 3 Jumlah Penerima Bantuan Rumah Tidak Layak Huni di Kabupaten

Bandung Barat Tahun 2008-2016

No. Tahun Jumlah Penerima Rumah Tidak Layak

Huni (Unit Rumah)

1 2008 512

2 2009 1.291

3 2010 1.722

4 2011 735

5 2012 2.334

6 2013 2.072

7 2014 1.601

8 2015 971

9 2016 2.026

Jumlah Total 13.264

(Sumber: Bidang Perumahan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang KBB setelah

diolah Penulis, 2017)

Pada tabel 4.3, terlihat bahwa jumlah penerima bantuan perbaikan rumah

tidak layak huni di Kabupaten Bandung Barat tahun 2008-2016 bersifat fluktuatif.

Jumlah penerima bantuan paling sedikit adalah pada tahun 2008 dengan jumlah 512

unit rumah, sedangkan jumlah penerima bantuan terbanyak adalah pada tahun 2012

dengan penerima bantuan sebanyak 2.334 unit rumah.

Pada penelitian ini Penulis menyoroti program bantuan perbaikan rumah

tidak layak huni di Kabupaten Bandung Barat yang baru saja selesai pada saat

Penulis mulai melakukan penelitian, yaitu pelaksanaan program bantuan rumah

tidak layak huni tahun anggaran 2016. Untuk pelaksanaan program bantuan

perbaikan rumah tidak layak huni pada tahun 2016, Bupati Bandung Barat

menerbitkan Keputusan Bupati Bandung Barat Nomor: 900/Kep. 487-

DCKTR/2016 tentang Penetapan Bantuan Sosial kepada Masyarakat untuk

Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni di Kabupaten Bandung Barat Tahun Anggaran

2016. Seperti yang telah disebutkan pada Bab I (lihat Tabel 1.2) bahwa pada tahun

Page 76: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

58

2016 Bupati Bandung Barat menetapkan sebanyak 2.026 unit rumah penerima

bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di Kabupaten Bandung Barat dan

Kecamatan Cihampelas merupakan kecamatan dengan penerima bantuan terbanyak

yang berjumlah 436 unit rumah tidak layak huni.

Pada tahun 2016, penerima bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di

Kecamatan Cihampelas tersebar di 9 desa (lihat Tabel 1.3). Seperti yang telah

penulis sebutkan pada Bab I, bahwa Desa Situwangi memiliki jumlah penerima

bantuan terbanyak di Kecamatan Cihampelas dengan jumlah 69 unit rumah,

sedangkan Desa Singajaya memiliki penerima bantuan sebanyak 36 unit dan

menjadi desa dengan jumlah penerima bantuan paling sedikit di Kecamatan

Cihampelas tahun 2016. Namun, setelah Penulis melakukan penelitian lanjutan di

Kecamatan Cihampelas, ternyata Desa Cihampelas dengan jumlah penerima

bantuan terbanyak kedua di Kecamatan Cihampelas yaitu sebanyak 53 unit rumah

merupakan desa yang selama tiga tahun terakhir (tahun 2014-2016) selalu

mendapat bantuan rumah tidak layak huni. Desa Cihampelas merupakan satu-

satunya desa di Kecamatan Cihampelas yang selama tiga tahun terakhir secara

berturut-turut mendapat bantuan rumah tidak layak huni. Jumlah penerima bantuan

perbaikan rumah tidak layak huni di Desa Cihampelas pada tahun 2014-2016 secara

berturut-turut adalah sebanyak 24 unit, 28 unit dan 53 unit rumah. Berdasarkan data

Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang KBB, pada awal pendataan rumah tidak layak

huni di KBB tahun 2008, Desa Cihampelas merupakan desa dengan jumlah RTLH

terbanyak di Kecamatan Cihampelas dengan jumlah 334 unit rumah tidak layak

huni. Hingga awal tahun 2014 dan 2015 Desa Cihampelas masih menjadi desa

Page 77: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

59

dengan jumlah RTLH terbanyak di Kecamatan Cihampelas yaitu masing-masing

berjumlah 279 unit dan 255 unit rumah (dapat dilihat pada diagram 1.1).

Pada penelitian awal, penulis menemukan beberapa indikasi masalah dalam

pelaksanaan program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di Wilayah

Kabupaten Bandung Barat tepatnya di Desa Cihampelas Kecamatan Cihampelas

Kabupaten Bandung Barat. Berdasarkan wawancara awal penulis dengan Ketua

Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Desa Cihampelas dan Konsultan

Pendamping Desa Cihampelas penulis menemukan adanya tiga indikasi masalah,

yaitu: (1) terdapat 14 unit rumah dari 53 unit rumah penerima bantuan perbaikan

rumah tidak layak huni di Desa Cihampelas yang perbaikannya belum mencapai

kondisi 100% di tahun 2016; (2) besaran dana bantuan perbaikan rumah tidak layak

huni sebesar Rp 5.000.000 tidak mencukupi untuk perbaikan rumah masyarakat dan

terdapat masyarakat yang kekurangan dana untuk menambah bantuan yang

didapatnya; dan (3) tidak semua unit rumah penerima bantuan perbaikan rumah

tidak layak huni di Desa Cihampelas dipantau oleh pihak Dinas Cipta Karya dan

Tata Ruang Kabupaten Bandung Barat.

Beranjak dari indikasi masalah di atas, maka tujuan dari penelitian yang

dilakukan Penulis adalah untuk mengetahui dan menganalisis evaluasi program

bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di Desa Cihampelas Kecamatan

Cihampelas Kabupaten Bandung Barat. Penulis kemudian mengunakan metode

penelitian kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan

studi pustaka agar dapat menggambarkan dan memahami secara mendalam terkait

dengan program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di Desa Cihampelas.

Page 78: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

60

4.2 Evaluasi Program Bantuan Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni di

Desa Cihampelas Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat

Thomas R. Dye (1987) dalam Parsons (2005) mendefinisikan evaluasi

kebijakan sebagai pemeriksaan yang objektif, sistematis dan empiris terhadap efek

dari kebijakan dan program publik terhadap targetnya dari segi tujuan yang ingin

dicapai. Tidak jauh berbeda dengan Dye, Dunn (2003) secara sederhana

mengemukakan bahwa evaluasi kebijakan dapat dipahami sebagai pengumpulan

informasi mengenai nilai atau manfaat hasil dari suatu kebijakan dan program

publik. Program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di Kabupaten Bandung

Barat merupakan kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat guna

mengatasi masalah rumah tidak layak huni yang ada di wilayahnya. Dasar hukum

program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di Kabupaten Bandung Barat

tahun 2016 adalah Peraturan Bupati Bandung Barat Nomor 30 Tahun 2015 tentang

Pengelolaan Belanja Hibah dan Belanja Bantuan Sosial yang Bersumber dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Keputusan Bupati Bandung Barat

Nomor: 900/Kep. 487-DCKTR/2016 tentang Penetapan Bantuan Sosial kepada

Masyarakat untuk Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni di Kabupaten Bandung

Barat Tahun Anggaran 2016.

Pada penelitian ini, Penulis menggunakan teori evaluasi kebijakan dari

Dunn (2003) sebagai panduan penelitian dengan pertimbangan adanya relevansi

antara indikasi masalah penelitian dengan kriteria/aspek evaluasi yang

dikemukakan oleh Dunn (2003). Dunn (2003) mengemukakan bahwa terdapat

enam kriteria/aspek dalam evaluasi kebijakan, yaitu efektivitas, efisiensi,

Page 79: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

61

kecukupan, perataan, responsivitas, dan ketepatan. Berikut pembahasan mengenai

evaluasi program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di Desa Cihampelas

Kecamatan Cihampelas ditinjau dari keenam aspek evaluasi yang dikemukakan

oleh Dunn (2003).

4.2.1 Efektivitas

Dunn (2003) mengungkapkan bahwa efektivitas berkenaan dengan apakah

suatu alternatif mencapai hasil (akibat) yang diharapkan, atau mencapai tujuan dari

diadakannya tindakan. Setiap kebijakan tentunya memiliki tujuan yang hendak

dicapai, sebagaimana yang dikemukakan oleh Nugroho (2009) bahwa kebijakan

publik hadir dengan tujuan tertentu, yakni untuk mencapai tujuan (visi dan misi)

bersama yang telah disepakati.

Berdasarkan Keputusan Bupati Bandung Barat Nomor: 900/Kep. 487-

DCKTR/2016 tentang Penetapan Bantuan Sosial kepada Masyarakat untuk

Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni di Kabupaten Bandung Barat Tahun Anggaran

2016, tujuan yang hendak dicapai dalam program bantuan perbaikan rumah tidak

layak huni di Kabupaten Bandung Barat adalah mewujudkan rumah yang layak

huni di lingkungan Kabupaten Bandung Barat, sehingga dapat terwujudnya

keluarga yang sejahtera. Tujuan program tersebut merupakan turunan dari beberapa

kebijakan yang telah ada, yaitu:

1. Pasal 28H ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 yang berbunyi: “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir

Page 80: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

62

dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang

baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”.

2. Pasal 40 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi

Manusia yang berbunyi: “Setiap orang berhak untuk bertempat tinggal

serta berkehidupan yang layak”.

3. Pasal 129 huruf a Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 Tentang

Perumahan dan Kawasan Permukiman yang berbunyi: “Setiap orang

berhak menempati, menikmati, dan/atau memiliki/memperoleh rumah

yang layak dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, dan teratur”.

Guna mewujudkan rumah layak huni di wilayah Kabupaten Bandung Barat,

Pemerintah Kabupaten Bandung Barat mengambil alternatif kebijakan dengan

memberikan bantuan sosial kepada masyarakat kurang mampu yang bersumber dari

anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Bandung Barat.

Bentuk bantuan yang diberikan kepada masyarakat adalah berupa uang yang

merupakan stimulan bagi masyarakat untuk memperbaiki rumahnya. Pemerintah

Daerah Kabupaten Bandung Barat memiliki harapan agar dana yang diterima

masyarakat dapat dipergunakan untuk memperbaiki rumahnya atau menambah

dana yang telah dimiliki masyarakat untuk memperbaiki rumahnya. Selain itu,

program ini juga mengedepankan konsep pemberdayaan masyarakat (swadaya).

Berdasarkan penjelasan pasal 24 huruf a UU No. 1 Tahun 2011 Tentang

Perumahan dan Kawasan Permukiman, rumah yang layak huni merupakan rumah

yang memenuhi persyaratan keselamatan bangunan, dan kecukupan minimum luas

bangunan serta keselamatan penghuninya. Jika dikaitkan dengan besaran bantuan

Page 81: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

63

stimulan yang diberikan yaitu sebesar Rp 5.000.000 per unit rumah tidak layak

huni, maka akan timbul pertanyaan mampukah masyarakat dengan bantuan

sedemikian rupa mewujudkan rumah yang memenuhi persyaratan keselamatan,

kecukupan luas dan kesehatan penghuninya? Berdasarkan hasil wawancara dengan

Kepala Seksi Perumahan Swadaya, Kepala Seksi Prasarana, Sarana, dan Utilitas

Umum (PSU) Kecamatan Cihampelas, dan Bendahara Kelompok Swadaya

Masyarakat (KSM) Desa Cihampelas, bahwa besaran bantuan yang diberikan

kepada masyarakat dalam program perbaikan rumah tidak layak huni di KBB sejak

tahun 2008 hingga 2016 telah mengalami satu kali perubahan. Sejak tahun 2008

hingga 2014 bantuan stimulan yang diberikan kepada masyarakat adalah sebesar

Rp 3.500.000. Sejak tahun 2015-sekarang (2016) besaran bantuan yang diberikan

berubah menjadi Rp 5.000.000 per unit rumah.

Perlu diketahui juga bahwa pemberian bantuan perbaikan rumah tidak layak

huni di Kabupaten Bandung Barat pernah memberikan bantuan berupa barang

kepada masyarakat dengan harga senilai besaran bantuan pada saat itu (Rp

3.500.000). Ketua KSM Desa Cihampelas yang merupakan informan 6 pada

penelitian ini menuturkan bahwa pada beberapa tahun yang lalu bantuan yang

diberikan kepada masyarakat adalah berbentuk barang/material. Akan tetapi pada

pelaksanaannya ternyata banyak barang yang tidak terpakai oleh masyarakat. Hal

tersebut dikarenakan adanya ketidaksesuaian antara barang yang disalurkan kepada

masyarakat dengan barang yang dibutuhkan masyarakat untuk memperbaiki

rumahnya. Selain itu, dengan nilai bantuan sebesar Rp 3.500.000 pada saat itu

barang/material yang diberikan kepada masyarakat pun jumlahnya sedikit. Lebih

Page 82: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

64

lanjut Ketua KSM Desa Cihampelas menuturkan bahwa dalam dua tahun terakhir

ini, yaitu tahun 2015-2016 bantuan yang disalurkan pemerintah melalui KSM

adalah berbentuk uang tunai.

Dana bantuan berupa uang tunai yang diterima oleh masyarakat dapat

dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dalam kegiatan perbaikan rumahnya yang

mencakup:

1. Rehabilitasi fasade bangunan:

a. Kusen.

b. Kaca.

c. Daun pintu/jendela.

d. Dinding papan/sejenisnya.

e. Teras.

2. Rehabilitasi atap:

a. Konstruksi atap: kayu, paku.

b. Bahan penutup atap: seng dan genteng.

3. Rehabilitasi lantai:

a. Konstruksi kayu: kayu, paku, papan.

b. Konstuksi semen: spleet, pasir, PC/rabat beton.

4. Rehabilitasi dinding:

Dinding konstruksi kayu: papan, paku, kayu, triplek, bilik.

5. Pengecatan rumah:

a. Cat kayu: terpentin, cat kayu, kwas.

b. Cat tembok: cat tembok, kwas.

c. Cat besi: terpentin, cat tembok, kwas.

6. Biaya upah pekerja:

Dibuatkan dokumen berdasarkan hari orang kerja (HOK) (Petunjuk

Teknis Bantuan Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni Kabupaten

Bandung Barat Tahun 2015).

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Seksi PSU Kecamatan

Cihampelas yang merupakan Informan 3 dan Ketua KSM Desa Cihampelas, bahwa

dengan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp 5.000.000, masyarakat penerima

bantuan RTLH dapat membeli sendiri barang-barang/material sesuai dengan

kebutuhan rumah masing-masing. Dari pernyataan kedua informan tersebut terlihat

bahwa perubahan bentuk bantuan dari barang menjadi uang tunai telah membawa

Page 83: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

65

perubahan kearah yang lebih positif terkait pemenuhan kebutuhan barang/material

masyarakat penerima bantuan perbaikan rumah tidak layak huni. Dengan

pemberian uang tunai langsung, maka barang/material yang dimanfaatkan oleh

masyarakat untuk memperbaiki rumahnya dapat lebih sesuai kebutuhan dan tidak

ada lagi barang/material yang tidak terpakai atau terbuang sia-sia.

Bentuk bantuan yang salurkan oleh KSM kepada masyarakat penerima

bantuan di Desa Cihampelas adalah berupa uang tunai. Akan tetapi, Konsultan

Pendamping Desa Cihampelas yang merupakan Informan 4 menuturkan bahwa di

beberapa desa di Kabupaten Bandung Barat masih ada bantuan yang disalurkan

dalam bentuk barang dari KSM desa terkait kepada masyarakat penerima bantuan.

Hal tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan keadaan/kondisi masyarakat

desa terkait. Konsultan Pendamping Desa Cihampelas lebih lanjut mengatakan

bahwa beberapa desa masih memberikan bantuan berupa barang karena

dikhawatirkan uang tunai yang diterima masyarakat tidak dibelikan barang/material

rumah melainkan dipergunakan untuk keperluan lain. Langkah tersebut diambil

oleh desa dan KSM terkait guna mengantisipasi masalah penyalahgunaan dana oleh

masyarakat.

Pada tahun 2016, Desa Cihampelas menerima bantuan perbaikan rumah

tidak layak huni sebanyak 53 unit rumah yang tersebar di 13 RW. Setelah

masyarakat penerima bantuan menerima uang tunai sebesar Rp 5.000.000,

masyarakat penerima bantuan harus segera membelanjakan uang tersebut untuk

barang/material rumah dan meminta nota pembelian barang dari toko material

terkait sebagai alat bukti pertanggungjawaban. Ketua KSM Desa Cihampelas

Page 84: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

66

mengatakan bahwa instruksi dari Kepala Desa Cihampelas kepada masyarakat

penerima bantuan adalah masyarakat harus membelanjakan uang bantuan tersebut

paling lambat selama 3 hari agar realisasi perbaikan rumah dapat dilakukan dengan

sesegera mungkin. Namun, Ketua KSM Desa Cihampelas juga menambahkan

bahwa ada kalanya hingga satu sampai dua minggu sejak penyerahan uang

dilakukan, masyarakat penerima bantuan belum membelanjakan uang tersebut.

Adapaun alasan masyarakat yang dikemukakan oleh Ketua KSM Desa Cihampelas

adalah masyarakat belum membelanjakan uang tersebut akibat belum adanya uang

tambahan untuk membeli barang/material rumah. Beberapa masyarakat harus

terlebih dahulu mengumpulkan uang dan menunggu bantuan dana dari sanak

saudaranya, sehingga realisasi perbaikan fisik rumah masyarakat pun terhambat.

Dalam dasar hukum program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di

Kabupaten Bandung Barat memang tidak dibakukan lamanya waktu untuk realisasi

pebaikan fisik rumah masyarakat. Namun, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang KBB

bersama dengan konsultan menargetkan realisasi perbaikan rumah dalam waktu 1

bulan sejak penyaluran dana dilakukan. Target perbaikan rumah selama satu bulan

tersebut tercantum pada Rencana Kerja Pendampingan RTLH KBB 2016 yang

dibuat oleh pihak ketiga/konsultan pendamping. Pada tahun 2016, realisasi

perbaikan rumah tidak layak huni di Desa Cihampelas memang sudah sesuai

dengan waktu yang ditargetkan yaitu selama satu bulan. Kepala Desa Cihampelas

yang merupakan Infoman 5, Konsultan Pendamping Desa Cihampelas, Ketua KSM

Desa Cihampelas, Bendahara KSM Desa Cihampelas sebagai Informan 7 pada

penelitian mengemukakan bahwa rata-rata lamanya realisasi perbaikan rumah tidak

Page 85: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

67

100%

Alamat : Kp. Selakopi RT 02/10

0% 50%

Alamat : Kp. Palayangan RT 03/05

0% 50%

layak huni di Desa Cihampelas berkisar 2 minggu hingga 1 bulan sejak penyaluran

dana dilakukan.

Walaupun kegiatan realisasi perbaikan rumah tidak layak huni di Desa

Cihampelas telah sesuai dalam kurun waktu 1 bulan, akan tetapi pada tahun 2016

tidak semua rumah yang diperbaiki mencapai kondisi 100 % layak huni. Konsultan

Pendamping Desa Cihampelas menyampaikan bahwa dari 53 unit rumah penerima

bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di Desa Cihampelas terdapat 14 unit

rumah yang perbaikannya belum mencapai kondisi 100%, atau sebanyak 26% unit

rumah tidak layak huni belum selesai di perbaiki di tahun 2016.

Gambar 4. 1 Realisasi Perbaikan Fisik RTLH Desa Cihampelas Tahun 2016

Page 86: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

68

(Sumber: LPJ Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni Desa Cihampelas Tahun 2016)

Senada dengan apa yang dikemukakan oleh Konsultan Pendamping Desa

Cihampelas di atas, Ketua KSM Desa Cihampelas juga menuturkan bahwa selama

satu bulan hampir 75 % unit rumah penerima bantuan dapat selesai diperbaiki. Akan

tetapi, Ketua KSM Desa Cihampelas menambahkan bahwa rumah yang telah

selesai diperbaiki juga bukan berarti 100 % normal, melainkan rumah tersebut

setidaknya mengalami perubahan dari kondisi awalnya dan telah

menyerap/memanfaatkan dana bantuan senilai Rp 5.000.000. Gambar 4.1

merupakan foto realisasi fisik perbaikan rumah dari dua penerima bantuan di Desa

Cihampelas tahun 2016. Pada 3 foto teratas gambar 4.1, telihat bahwa kondisi

rumah penerima bantuan masih belum dilengkapi dengan daun jendela dan

dindingnya belum diplester. Sedangkan pada 3 foto terbawah dalam gambar 4.1

terlihat bahwa atap rumah penerima bantuan telah mengalami perubahan dari

genteng menjadi asbes, namun atap bagian depan rumah masih tetap genteng yang

sama dengan kondisi awal dan dinding rumah tidak mengalami perubahan dari

kondisi awal.

Disamping itu, program perbaikan rumah tidak layak huni di Kabupaten

Bandung Barat juga mengedepankan konsep pemberdayaan masyarakat (swadaya)

dalam rangka meningkatkan kualitas perumahan masyarakat. Pelaksanaan

100%

Page 87: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

69

perbaikan rumah tidak layak huni masyarakat juga bertujuan untuk memunculkan

swadaya dan gotong royong di masyarakat. Kepala Seksi Perumahan Swadaya yang

merupakan Informan 1 menyampaikan bahwa secara keseluruhan muncul nilai

swadaya sekitar 35 persen dari nilai bantuan yang diberikan. Adanya swadaya

masyarakat yang muncul mencerminkan bahwa gotong royong di masyarakat juga

telah mulai ditumbuhkan khususnya dalam membangun rumah yang layak huni di

masyarakat. Kepala Seksi Perumahan Swadaya, Kepala Seksi PSU Kecamatan

Cihampelas, Konsultan Pendamping Desa Cihampelas, dan Ketua KSM Desa

Cihampelas sama-sama mengutarakan bahwa telah timbul adanya swadaya

masyarakat dalam perbaikan rumah tidak layak huni di Desa Cihampelas.

Berdasarkan hasil wawancara Penulis dengan keempat informan tersebut, terdapat

tiga jenis swadaya masyarakat yang muncul pada program perbaikan rumah tidak

layak huni di Desa Cihampelas. Ketiga jenis swadaya tersebut disajikan dalam

bagan berikut:

Bagan 4. 1 Swadaya yang Muncul pada Program Bantuan RTLH di Desa

Cihampelas

(Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2017)

Swadaya Masyarakat

Uang

TenagaBarang

Page 88: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

70

Bagan 4.1 menunjukan bahwa tiga jenis swadaya masyarakat yang muncul

dalam pelaksanaan perbaikan rumah tidak layak huni di Desa Cihampelas meliputi

swadaya dalam bentuk uang, swadaya barang, maupun swadaya tenaga. Swadaya

dalam bentuk uang di Desa Cihampelas berasal dari masyarakat penerima bantuan

itu sendiri. Dalam pelaksanaan perbaikan rumah tidak layak huni di Desa

Cihampelas, masyarakat penerima bantuan di Desa Cihampelas pun mengeluarkan

uang sendiri untuk menambah dana bantuan yang didapatnya dari pemerintah.

Selanjutnya swadaya dalam bentuk barang yang muncul di Desa Cihampelas

berasal baik dari sesama masyarakat pemerima bantuan, RT, RW, tokoh masyarakat

dan dari masyarakat Desa Cihampelas yang tidak menerima bantuan. Swadaya

dalam bentuk barang yang timbul di Desa Cihampelas adalah berupa bahan

bangunan seperti bambu, bata, pasir, dan juga berupa bahan makanan untuk para

pekerja seperti beras, gula, ikan asin dan makanan lainnya. Sedangkan untuk

swadaya dalam bentuk tenaga biasanya berupa bantuan tenaga tanpa ada bayaran

maupun bantuan tenaga dengan bayaran setengah harga tukang dan dengan bayaran

semampu masyarakat penerima bantuan.

Adanya swadaya yang muncul di masyarakat sangat diapresiasi oleh para

pelaksana program baik dari pihak Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang KBB,

konsultan pendamping, Kecamatan Cihampelas, Desa Cihampelas dan Ketua KSM

Desa Cihampelas. Munculnya swadaya dari masyarakat dalam program bantuan

pebaikan rumah tidak layak huni di Cihampelas menjadi faktor yang mendukung

kegiatan perbaikan rumah tidak layak huni di Desa Cihampelas. Kepala Desa

Cihampelas menuturkan bahwa gotong royong dan swadaya masyarakat memang

Page 89: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

71

membantu memperlancar kegiatan perbaikan rumah masyarakat, dan sedikit demi

sedikit gotong royong terus muncul di Desa Cihampelas walaupun pada dasarnya

harus dipancing dengan adanya bantuan dari pemerintah kabupaten.

Pada dasarnya tujuan dari program bantuan perbaikan rumah tidak layak

huni di KBB seperti yang telah Penulis ungkapkan sebelumnya adalah untuk

mewujudkan rumah yang layak huni di lingkungan KBB yang pada akhirnya

membawa kesejahteraan bagi keluarga penghuninya. Dan upaya pencapaian tujuan

tersebut ditempuh dengan konsep pemberdayaan masyarakat (swadaya). Namun,

Konsultan Pendamping dan Ketua KSM Desa Cihampelas menyampaikan bahwa

swadaya masyarakat merupakan indikator dalam menentukan keberhasilan

program ini. Konsultan Pendamping Desa Cihampelas mengungkapkan bahwa

ketika swadaya timbul dan berjalan di masyarakat dapat dikatakan bahwa tujuan

dari program bantuan RTLH tercapai, program RTLH dapat dikatakan bagus

apabila sudah timbul swadaya di masyarakat. Senada dengan hal tersebut, Ketua

KSM Desa Cihampelas mengatakan bahwa ketika muncul swadaya masyarakat dan

uang stimulan sebesar Rp 5.000.000 yang diberikan dapat diserap/dimanfaatkan

oleh masyarakat maka program ini telah berjalan dengan baik walaupun perbaikan

rumah penerima bantuan belum terselesaikan. Berdasarkan hal dikemukakan oleh

Konsultan Pendamping dan Ketua KSM Desa Cihampelas, tercermin bahwa terjadi

penyimpangan pemahaman mengenai tujuan program bantuan RTLH di Kabupaten

Bandung Barat. Konsultan Pendamping dan Ketua KSM Desa Cihampelas lebih

menekankan keberhasilan program perbaikan RTLH pada penyerapan uang

bantuan oleh masyarakat, swadawa yang timbul di masyarakat, adanya perubahan

Page 90: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

72

kondisi rumah dari kondisi semula, dan tidak adanya masalah dalam

pelaporan/pertanggungjawaban anggaran.

Berdasarkan hasil studi pustaka dan wawancara Penulis dengan beberapa

informan terkait aspek efektivitas di atas, bahwa terdapat 14 unit rumah dari 53 unit

rumah penerima bantuan perbaikan RTLH yang perbaikannya belum mencapai

kondisi 100%, atau sebanyak 26% unit rumah tidak layak huni belum selesai

diperbaiki di tahun 2016. Tidak hanya itu, rumah yang telah selesai diperbaiki juga

bukan berarti 100 % normal, melainkan rumah tersebut setidaknya mengalami

perubahan dari kondisi awalnya dan telah menyerap/memanfaatkan dana bantuan

senilai Rp 5.000.000. Selain itu, swadaya masyarakat dalam program bantuan

perbaikan RTLH di Desa Cihampelas muncul dalam bentuk uang, barang, dan

tenaga. Namun, terjadi penyimpangan tujuan program bantuan perbaikan di Desa

Cihampelas dari mewujudkan kondisi fisik rumah yang layak huni menjadi sebatas

memunculkan swadaya masyarakat dan menekankan pada penyerapan anggaran

oleh masyarakat.

4.2.2 Efisiensi

Efisiensi menurut Dunn (2003) berkenaan dengan jumlah usaha yang

diperlukan untuk menghasilkan tingkat efektivitas tertentu dan biasanya ditentukan

melalui perhitungan biaya per unit produk layanan. Sebuah kebijakan/program

publik dapat dikatakan efisien apabila kebijakan/program tersebut dapat mencapai

efektivitas tertinggi dengan penggunaan biaya terkecil. Pada penelitian ini, efisiensi

program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di wilayah Kabupaten Bandung

Page 91: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

73

Barat berkaitan dengan jumlah sumber daya manusia dan sumber daya finansial

yang dikeluarkan untuk melaksanakan program.

Sumber daya manusia (SDM) yang terlibat dalam pelaksanaan program

bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di Kabupaten Bandung Barat terdiri dari

berbagai pihak mulai dari dinas, pihak ketiga (konsultan), kecamatan, desa, dan

masyarakat. Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bandung Barat dan

Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bandung Barat

merupakan dua dinas yang terlibat dalam pelaksanaan program ini. Namun, perlu

diketahui juga bahwa pada awal tahun 2017 terjadi perubahan susunan perangkat

daerah di Kabupaten Bandung Barat, sehingga terjadi pula perubahan nama dari

perangkat daerah yang ada di KBB.

Gambar 4. 2 Surat Edaran Perubahan Nama Perangkat Daerah di Kabupaten

Bandung Barat

(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2017)

Page 92: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

74

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 9 Tahun

2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bandung

Barat, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bandung Barat dipecah

menjadi dua dinas, yaitu Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten

Bandung Barat dan Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Bandung Barat.

Sejak awal tahun 2017, urusan bidang perumahan dan permukiman di Kabupaten

Bandung Barat menjadi urusan yang diselenggarakan oleh Dinas Perumahan dan

Permukiman KBB. Sedangkan Dinas Pendapatan Pengeloaan Keuangan dan Aset

Daerah Kabupaten Bandung Barat berubah menjadi Badan Pengelolaan Keuangan

Daerah Kabupaten Bandung Barat di awal tahun 2017.

Pada tahun 2016, program bantuan rumah tidak layak huni di Kabupaten

Bandung Barat dilaksanakan oleh Seksi Pembangunan dan Pembinaan Perumahan

Bidang Perumahan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang KBB yang pada saat ini

menjadi Seksi Perumahan Swadaya pada Bidang Perumahan Dinas Perumahan dan

Permukiman KBB. Terkait dengan SDM pelaksana program bantuan perbaikan

RTLH, dibentuk pula sebuah tim teknis melalui Keputusan Kepala Dinas Cipta

Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bandung Barat Nomor: 800.05/3512/DCKTR

tentang Pembentukan Tim Teknis/Tim Penerima Hasil Pekerjaan Barang/Jasa

Bantuan Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni di Wilayah Kabupaten Bandung

Barat Tahun Anggaran 2016. Adapun susunan dari tim teknis Dinas Cipta Karya

dan Tata Ruang KBB ditunjukan pada tabel berikut:

Page 93: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

75

Tabel 4. 4 Susunan Anggota Tim Teknis Kegiatan Bantuan Perbaikan RTLH di

Wilayah Kabupaten Bandung Barat Tahun 2016

No. Nama NIP Jabatan Lokasi

1

2

Andi Hidayat, S.Sos.,

M.AP

Eko Mario

19700517 200042 1 004

19590401 198613 1 012

Ketua

Sekretaris

1

2

Yuyu Yuhana, ST

Ade Miftah

19750701 201001 1 007

19730715 200801 1 006

Koordinator

Anggota

Kec. Gununghalu

Kec. Rongga

Kec. Cipongkor

Kec. Sindangkerta

1 Dadang 19730831 200801 1 001 Koordinator Kec. Batujajar

Kec. Cililin

Kec. Cihampelas

Kec. Cisarua

1

2

Ginayar HidayatG, ST

Rudi Kuntadi, S.Sos

19841003 201001 1 008

19680613 200604 1 007

Koordinator

Anggota

Kec. Padalarang

Kec. Ngamprah

Kec. Cipatat

Kec. Saguling

1

2

Dadan Irpansyah, ST

Ade Lukmana Zaini,

S.Sos

19830611 201001 1 008

19650303 200801 1 001

Koordinator

Anggota

Kec. Lembang

Kec. Parongpong

Kec. Cikalongwetan

Kec. Cipeundeuy

(Sumber: Lampiran Keputusan Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang

Kabupaten Bandung Barat Nomor: 800.05/3512/DCKTR Tahun 2016)

Berdasarkan tabel 4.4, Tim Teknis Kegiatan Bantuan Perbaikan RTLH

KBB terdiri dari 9 orang yang susunannya terdiri dari ketua, sekretaris, 4

koordinator wilayah dan 3 orang anggota. Tim teknis tersebut merupakan tim yang

dibentuk untuk membantu Bidang Perumahan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang

dalam melaksanakan program bantuan perbaikan RTLH di KBB. Adapun tugas

pokok dan fungsi Tim Teknis Kegiatan Bantuan Perbaikan RTLH KBB adalah:

1. Membantu mendampingi kegiatan perbaikan rumah tidak layak huni.

2. Membantu evaluasi/penilaian pelaksanaan usulan/proposal

pendampingan perbaikan rumah tidak layak huni.

3. Membantu monitoring kegiatan perbaikan rumah tidak layak huni.

4. Menerima laporan evaluasi monitoring kegiatan perbaikan rumah tidak

layak huni dari konsultan pendamping (Lampiran Keputusan Kepala

Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bandung Barat Nomor:

800.05/3512/DCKTR Tahun 2016).

Page 94: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

76

Selain itu, pelaksanaan program bantuan perbaikan RTLH di KBB juga

melibatkan pihak ketiga/konsultan pendamping. Konsultan pendamping

merupakan konsultan yang dipilih melalui lelang oleh Dinas Cipta Karya dan Tata

Ruang KBB dengan berdasar pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Adapun pihak ketiga

yang menyediakan jasa konsultan pendamping dalam program bantuan RTLH di

KBB adalah PT Citrawees Salawasna yang memiliki kantor di Jalan Sanggar

Kencana III No. 1 Bandung.

Secara garis besar, tugas konsultan pendamping dalam pekerjaan konsultasi

pendampingan rumah tidak layak huni di wilayah Kabupaten Bandung Barat adalah

membantu Dinas Cipta Karya Dan Tata Ruang Kabupaten Bandung Barat dalam

pelaksanaan kegiatan antara lain:

1. Melakukan identifikasi dan kajian terhadap kebutuhan penataan setiap

lokasi yang akan dilaksanakan pembangunannya yang selanjutnya

dirumuskan langkah-langkah penanganan, sehingga dapat bermanfaat

bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

2. Melakukan fasilitasi dan pendampingan kepada masyarakat dalam

perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pemanfaatannya (Laporan

Akhir Pekerjaan Konsultansi Pendampingan Rumah Tidak Layak Huni

di Kabupaten Bandung Barat Tahun Anggaran 2016).

Berdasarkan Laporan Akhir Pekerjaan Konsultansi Pendampingan Rumah

Tidak Layak Huni di Kabupaten Bandung Barat Tahun Anggaran 2016, konsultan

pendamping yang melakukan fasilitasi dan pendampingan terdiri dari 8 orang

dengan pembagian 1 konsultan mendampingi desa, KSM, dan masyarakat di 2

wilayah kecamatan. Terkait dengan waktu pelaksanaan pendampingan, Konsultan

Desa Cihampelas menuturkan bahwa waktu pekerjaan fasilitasi dan stimulasi

Page 95: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

77

konsultan di KBB adalah kurang lebih selama 4 (empat) bulan atau 120 hari

kalender.

Selanjutnya, Bendahara Pengeluaran Pejabat Pengelolaan Keuangan

Daerah (PPKD) Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Kabupaten Bandung Barat juga terlibat dalam pelaksanaan program bantuan RTLH

di KBB. Bendahara PPKD merupakan pihak pertama yang menyerahkan uang

bantuan kepada KSM sebagai pihak kedua. Untuk susunan dari aktor pelaksana

program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di Kabupaten Bandung Barat

adalah sebagai berikut:

I. Pemberi Tugas

: Bupati Bandung Barat

II. Fungsi Kegiatan

a. Penanggungjawab Kegiatan

Keuangan/Pengguna

Anggaran

: Kepada Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah.

b. Penanggungjawab Tim

Teknis Pendampingan dan

Tim Penerima Hasil

Pekerjaan Konsultan

Pendampingan

: Kepada Dinas Cipta Karya dan

Tata Ruang selaku pengguna

anggaran dan Kepada Bidang

Perumahan selaku kuasa

pengguna anggaran.

c. Tim Penerima Hasil

Pekerjaan Konsultan

Pendampingan/Tim Teknis

: Pejabat Pelaksana Teknis

Kegiatan dan Tim Penerima

Hasil Pekerjaan Konsultan

Pendampingan/Tim Teknis

Dinas Cipta Karya dan Tata

Ruang.

III. Pelaksana Pekerjaan

a. Penanggungjawab : Kelompok Swadaya

Masyarakat (KSM) mewakili

Masyarakat Penerima Bantuan

dan Kepala Desa.

b. Pelaksana Lapangan : Kelompok Swadaya

Masyarakat (KSM).

- Ketua Pelaksana : Melalui Musyawarah.

- Bendahara : Melalui Musyawarah.

Page 96: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

78

(Sumber: Petunjuk Teknis Bantuan Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni

Kabupaten Bandung Barat Tahun 2015)

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Seksi Perumahan Swadaya,

terdapat kekurangan sumber daya manusia dalam pelaksanaan program bantuan

RTLH di KBB. Kepala Seksi Perumahan Swadaya mengemukakan bahwa sumber

daya manusia di Bidang Perumahan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang adalah

sebanyak 15 orang yang terdiri dari 1 kepala bidang, 3 kepala seksi, dan 11 orang

staf (3 PNS dan 8 pegawai honorer). Walaupun sudah dibantu dengan adanya tim

teknis, tetapi Kepala Seksi Perumahan Swadaya mengungkapkan bahwa sumber

daya manusia dalam pelaksanaan program bantuan RTLH dirasa sangat kurang.

Kekurangan SDM juga terlihat pada internal tim teknis yang dibentuk oleh

Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang KBB. Pada tabel 4.4, terlihat bahwa 2 orang

dari tim teknis pada umumnya memiliki wilayah kerja di 4 kecamatan artinya 1

orang tim teknis bertugas melakukan monitoring di 2 kecamatan. Namun, pada

tabel 4.4 juga terlihat bahwa terdapat 1 orang dari tim teknis yang memiliki wilayah

monitoring di 4 kecamatan, yaitu untuk Kec. Batujajar, Kec. Cililin, Kec.

Cihampelas, dan Kec. Cisarua.

Kurangnya SDM pelaksana berimbas pada kurangnya monitoring yang

dilakukan oleh tim teknis maupun oleh konsultan pendamping pada kegiatan

perbaikan fisik rumah penerima bantuan di Desa Cihampelas. Kepala Bidang

Perumahan Swadaya mengungkapkan bahwa kegiatan monitoring dalam program

- Anggota : Masyarakat Penerima Bantuan,

Unsur RW dan RT dan Tokoh

Masyarakat Setempat.

IV. Pendampingan

Penanggungjawab : Konsultan Pendampingan.

Page 97: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

79

bantuan RTLH memang dilaksanakan, namun hanya sebatas monitoring tidak

berupa pengawasan dan pelaksanaan monitoring tersebut tidak bisa dilakukan

berkala. Konsultan Pendamping Desa Cihampelas juga menuturkan bahwa

pemantauan terhadap pelaksanaan perbaikan rumah penerima bantuan hanya bisa

dilakukan kepada sekitar 50% penerima bantuan. Senada dengan hal tersebut,

Ketua KSM Desa Cihampelas mengatakan bahwa pemantauan dari konsultan

pendamping tidak dilakukan kepada semua penerima bantuan di Desa Cihampelas

dan pemantauan yang dilakukannya hanya bersifat insidentil. Ketua KSM Desa

Cihampelas menambahkan bahwa hal tersebut dikarenakan sekarang (2016)

konsultan pendamping memiliki tugas monitoring di beberapa desa yang

menyebabkan waktu monitoring di Desa Cihampelas menjadi berkurang. Sehingga

untuk pelaksanaan perbaikan RTLH di Desa Cihampelas, konsultan pendamping

mempercayakan penuh kepada desa dan KSM Desa Cihampelas.

Perlu disampaikan pula bahwa KSM Desa Cihampelas dibentuk melalui

Surat Keputusan Kepala Desa No. 640/28/X/2016 Tentang Pembentukan

Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Kegiatan Perbaikan Rumah Tidak Layak

Huni Desa Cihampelas Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat. KSM

Desa Cihampelas yang merupakan pelaksana kegiatan perbaikan rumah tidak layak

huni dari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bandung Barat di Desa

Cihampelas terdiri dari 1 ketua, 1 sekretaris, 1 bendahara, dan 53 orang anggota

yang merupakan penerima bantuan perbaikan RTLH tahun 2016.

Selanjutnya, poin kedua dalam aspek efisiensi yang dibahas Penulis adalah

terkait dengan sumber daya finansial yang disalurkan untuk program bantuan

Page 98: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

80

RTLH di KBB. Sumber daya finansial atau dana bantuan yang disalurkan kepada

masyarakat penerima bantuan dalam perbaikan RTLH di KBB adalah bersumber

dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Bandung Barat.

Dana bantuan perbaikan RTLH masuk ke dalam anggaran bantuan sosial untuk

perbaikan rumah masyarakat kurang mampu Kabupaten Bandung Barat yang

besaran setiap tahunnya ditetapkan melalui Keputusan Bupati KBB. Sedangkan

anggaran untuk kegiatan fasilitasi dan stimulasi pembangunan perumahan

masyarakat kurang mampu oleh konsultan pendamping masuk kedalam anggaran

Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bandung Barat.

Bersadarkan Keputusan Bupati Bandung Barat Nomor: 900/Kep. 487-

DCKTR/2016, jumlah penerima bantuan perbaikan RTLH di KBB adalah sebanyak

2.026 unit rumah dengan total dana bantuan sebanyak Rp 10.170.000.000. Pada

tahun 2016, Desa Cihampelas menerima bantuan perbaikan RTLH sebanyak 53 unit

rumah. Dengan besaran bantuan Rp 5.000.000 per unit rumah, maka pada tahun

2016 Desa Cihampelas menerima bantuan dana sebesar Rp 265.000.000 yang

diterima melalui KSM Desa Cihampelas.

Penyaluran dana bantuan perbaikan RTLH oleh KSM Desa Cihampelas

kepada masyarakat penerima bantuan RTLH Desa Cihampelas tahun 2016

dilakukan pada tanggal 9 Desember 2016 di Kantor Desa Cihampelas. Kepala Desa

Cihampelas menyebutkan bahwa pemberian uang bantuan dilakukan secara

langsung kepada penerima bantuan dengan disaksikan oleh Babinsa, Kamtibmas,

BPD, LKMD, para RT, dan para RW Desa Cihampelas. Berikut adalah salah bukti

penerimaan dana bantuan di Desa Cihampelas:

Page 99: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

81

Gambar 4. 3 Kwitansi Penerimaan Bantuan dan Nota Belanja Penerima Bantuan

Desa Cihampelas Tahun 2016

(Sumber: Salinan LPJ Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni Desa Cihampelas

Tahun 2016)

Gambar 4.3 menunjukan kwitansi penerimaan bantuan dan nota belanja dari

salah satu masyarakat penerima bantuan RTLH di Desa Cihampelas. Ketua KSM

Desa Cihampelas mengemukakan bahwa bantuan yang di salurkan kepada

masyarakat adalah berupa uang dan untuk laporan pertanggungjawaban atas dana

yang di dapat adalah dalam bentuk nota pembelian barang.

Ketua KSM Desa Cihampelas mengemukakan bahwa besaran uang yang

diberikan kepada para penerima bantuan RTLH di Desa Cihampelas adalah Rp

Page 100: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

82

5.000.000 tanpa ada potongan sedikit pun. Kepala Desa Cihampelas memberikan

instruksi kepada KSM Desa Cihampelas agar dana bantuan sebesar Rp 5.000.000

dapat dimanfaatkan 100 % untuk keperluan perbaikan fisik rumah para penerima

bantuan. Selain itu, Ketua KSM Desa Cihampelas juga menambahkan bahwa pada

desa lain yang juga berada di Kecamatan Cihampelas terjadi pemotongan nilai

bantuan pada penerima bantuan RTLH. Ketua KSM Desa Cihampelas

menyebutkan bahwa di Desa Mekarjaya terjadi pemotongan sekitar Rp 200.000 dan

Desa Mekarmuti terjadi pemotongan dengan nilai yang bisa mencapai Rp 500.000.

Fenomena yang terjadi di Desa Mekarjaya dan Desa Mekarmuti dijelaskan oleh

Ketua KSM Desa Cihampelas dilakukan dengan pertama uang diserahkan sebesar

Rp 5.000.000 kepada masyarakat, setelah masyarakat menandatangi kwitansi

peneriamaan sebesar Rp 5.000.000 baru panitia (KSM) meminta uang kepada

masyarakat berkisar Rp 200.000-Rp 500.000 sesuai dengan keikhlasan masyarakat.

Ketua KSM Desa Cihampelas menambahkan bahwa adanya pemotongan di Desa

Mekarjaya dan Desa Mekarmuti adalah untuk keperluan operasional (administrasi

seperti materai, proposal, LPJ, dan ongkos) KSM desa terkait dikarenakan tidak

adanya biaya operasional untuk KSM.

Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang KBB sebenarnya telah memikirkan

biaya operasional untuk KSM terutama untuk administrasi seperti proposal,

materai, LPJ dan sebagainya. Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang KBB menitipkan

biaya operasional untuk KSM kepada konsultan pendamping dengan memasukan

biaya operasional untuk KSM tersebut dalam anggaran kegiatan fasilitasi dan

stimulasi pembangunan perumahan masyarakat oleh konsultan pendamping.

Page 101: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

83

Konsultan Pendamping Desa Cihampelas menuturkan bahwa dana untuk

operasional KSM diserahkan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang KBB kepada

konsultan pendamping untuk dikelola oleh konsultan pendamping dengan besaran

Rp 30.000/unit rumah penerima bantuan. Pada tahun 2016, Desa Cihampelas

menerima bantuan sebanyak 53 unit rumah yang berarti biaya operasional untuk

KSM Desa Cihampelas sebesar Rp 1.590.000. Namun, Ketua KSM Desa

Cihampelas mengungkapkan bahwa KSM Desa Cihampelas tidak pernah menerima

uang operasional dari konsultan pendamping di dalam pelaksanaan program

bantuan perbaikan RTLH di Desa Cihampelas.

Tidak adanya biaya operasional yang diberikan kepada KSM Desa

Cihampelas dalam pelaksanaan program RTLH membuat pengurus KSM dan

Kepala Desa harus mengeluarkan biaya pribadi demi kelancaran program ini.

Kepala Desa Cihampelas mengemukakan bahwa kadang-kadang kepala desa harus

mengeluarkan uang pribadi dalam pelaksanaan program ini, namun Kepala Desa

Cihampelas rela mengeluarkan uang pribadinya dengan alasan bahwa sudah

menjadi kewajiban para kepala desa untuk membantu masyarakatnya. Begitu pula

dengan yang diungkapkan oleh Ketua KSM Desa Cihampelas bahwa Ketua KSM

Desa Cihampelas mau tidak mau harus mengeluarkan biaya pribadi seperti untuk

kwitansi, materai, surat pernyataan dan lain-lain yang mendukung jalannya

program bantuan RTLH ini.

Berdasarkan hasil studi pustaka dan wawancara Penulis dengan para

informan terkait aspek efisiensi di atas, terlihat adanya kekurangan sumber daya

manusia dalam program bantuan RTLH di KBB. Kurangnya SDM pelaksana

Page 102: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

84

berimbas pada kurangnya monitoring yang dilakukan oleh tim teknis maupun oleh

konsultan pendamping pada kegiatan perbaikan fisik rumah penerima bantuan di

Desa Cihampelas. Selain itu, terkait dengan sumber daya finansial, bantuan

stimulan sebesar Rp 5.000.000 telah disalurkan kepada para penerima bantuan

RTLH di Desa Cihampelas tanpa ada potongan. Namun, tidak ada biaya operasional

yang diberikan kepada KSM Desa Cihampelas oleh konsultan pendamping. Tidak

adanya biaya operasional yang diterima oleh KSM Desa Cihampelas menyebabkan

pengurus KSM dan Kepala Desa Cihampelas harus mengeluarkan biaya pribadi

untuk menopang jalannya program bantuan perbaikan RTLH di Desa Cihampelas.

4.2.3 Kecukupan

Aspek kecukupan yang dikemukakan oleh Dunn (2003) berkenaan dengan

seberapa jauh suatu tingkat efektivitas memuaskan kebutuhan, nilai, atau

kesempatan yang menumbuhkan adanya masalah. Kriteria kecukupan menekankan

pada kuatnya hubungan antara alternatif kebijakan dan hasil yang diharapkan. Pada

penelitian ini, aspek kecukupan yang dibahas mengarah pada pencapaian program

dan kaitannya dengan pemecahan masalah, dan apakah alternatif pemberian

bantuan telah cukup untuk mengatasi kebutuhan, nilai, atau kesempatan yang

menumbuhkan adanya masalah RTLH di Desa Cihampelas.

Seperti yang telah penulis kemukakan pada Bab I, bahwa masalah rumah

tidak layak huni menjadi tantangan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat dalam

rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat di wilayahnya. Bersadarkan UU No.

1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, rumah merupakan

Page 103: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

85

bangunan gedung yang memiliki fungsi yang besar bagi kerluarga, yaitu sebagai

tempat tinggal yang layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan

martabat penghuninya, serta aset bagi pemiliknya. Dalam pendahuluan Petunjuk

Teknis Bantuan Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni Kabupaten Bandung Barat

Tahun 2015 disebutkan bahwa akibat berbagai keterbatasan masyarakat terutama

masyarakat kurang mampu, rumah yang masyarakat bangun dan miliki di wilayah

Kabupaten Bandung Barat sering dalam konsisi tidak layak huni.

Hampir semua informan dalam penelitian ini, yaitu Kepala Seksi

Perumahan Swadaya, Bendahara Pengeluaran PPKD DPPKAD, Kepala Seksi PSU

Kecamatan Cihampelas, Konsultan Pendamping Desa Cihampelas, Kepala Desa

Cihampelas, Ketua dan Sekretaris KSM Desa Cihampelas menyatakan hal yang

sama bahwa kondisi ekonomi masyarakat merupakan faktor utama yang

menyebabkan timbulnya masalah rumah tidak layak huni di masyarakat. Kepala

Seksi PSU Kecamatan Cihampelas dan Konsultan Pendamping Desa Cihampelas

pun memambahkan bahwa kondisi ekomomi masyarakat yang kurang mampu juga

mengakibatkan perumahan kumuh di wilayah Kecamatan Cihampelas. Kondisi

rumah masyarakat di wilayah Kecamatan Cihampelas (termasuk Desa Cihampelas)

tidak tertata dengan baik dan juga banyak masyarakat yang tidak memiliki fasilitias

mandi, cuci, kakus (MCK) sendiri sehingga banyak masyarakat yang masih

berperilaku buang air besar sembarangan (BABs).

Berdasarkan data statistik daerah Kabupaten Bandung Barat tahun 2016,

bahwa masyarakat miskin di Kabupaten Bandung Barat pada tahun 2014 adalah

sebanyak 206.000 jiwa atau sebanyak 12,92% dari jumlah penduduk Kabupaten

Page 104: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

86

Bandung Barat. Sedangkan, kondisi ekonomi masyarakat Desa Cihampelas tahun

2016 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4. 5 Kondisi Penduduk Desa Cihampelas Tahun 2016

No. Aspek Jenis Kelamin

Jumlah Total Laki-laki Perempuan

1 Jumlah Penduduk 9.024 orang 8.665 orang 17.689 orang

2 Jumlah Kepala Keluarga 4.229 KK 687 KK 4.916 KK

3 Jumlah Keluarga

Prasejahtera 1.042 keluarga

(Sumber: Profil Desa Cihampelas 2016 setelah diolah Penulis, 2017)

Pada tabel 4.5 terlihat bahwa jumlah penduduk Desa Cihampelas pada tahun

2016 adalah sebanyak 17.689 jiwa yang terdiri 4.916 kepala keluarga. Selain itu,

terlihat juga bahwa pada tahun 2016 terdapat sebanyak 1.042 keluarga yang masuk

dalam kategori keluarga prasejahtera. Jika jumlah keluarga prasejahtera tersebut

dibandingkan dengan jumlah keluarga yang ada, maka jumlah keluarga prasejahtera

di Desa Cihampelas adalah sebanyak 21% dari jumlah keluarga di Desa

Cihampelas.

Pada dasarnya sebuah kebijakan/program dibuat untuk mengatasi berbagai

permasalahan yang muncul di masyarakat. Telah Penulis paparkan bahwa program

bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di KBB ditujukan untuk mengatasi

masalah rumah layak huni di masyarakat. Berikut Penulis akan mengaitkan

pencapaian (efektivitas) program di Desa Cihampelas tahun 2016 dengan tujuan

program yaitu untuk menyelesaikan masalah RTLH di Desa Cihampelas.

Jika kita tinjau kembali pembahasan pada aspek efektivitas, pencapaian

perbaikan RTLH di Desa Cihampelas baru mencapai 74% dari keseluruhan

penerima bantuan. Hal tersebut dikarenakan terdapat 14 rumah yang perbaikan

Page 105: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

87

belum selesai di tahun 2016. Selain itu, dilihat dari kualitas rumah yang telah

diperbaiki melalui bantuan perbaikan RTLH juga belum sepenuhnya dapat

dikatakan layak huni. Secara umum, Kepala Seksi Perumahan Swadaya

mengungkapkan bahwa program bantuan RTLH telah membawa perubahan pada

kondisi rumah penerima bantuan seperti yang tadinya tidak ada jendela menjadi ada

jendela, dari fisiknya yang sebelumnya rusak, kotor, dan sebagainya sekarang jadi

bersih dan rapih. Ketua KSM Desa Cihampelas juga mengemukakan hal senada

bahwa bantuan perbaikan RTLH di Desa Cihampelas telah membawa perubahan

terhadap kondisi fisik rumah para penerima bantuan. Namun, Ketua KSM Desa

Cihampelas juga menambahkan bahwa kebanyakan rumah telah diperbaiki melalui

bantuan perbaikan RTLH belum dapat dikatakan benar-benar selesai atau menjadi

rumah yang layak huni.

Gambar 4. 4 Kondisi Fisik Rumah Penerima Bantuan RTLH yang Telah Diperbaiki

Tahun 2016

Page 106: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

88

(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2017)

Gambar 4.4. merupakan hasil observasi Penulis yang dilakukan pada 2

rumah penerima bantuan perbaikan RTLH di RW 06 Desa Cihampelas Kecamatan

Cihampelas Kabupaten Bandung Barat. Dalam gambar 4.4, Penulis menyajikan

tampak luar dan tampak dalam dari rumah masyarakat penerima bantuan RTLH

yang telah perbaiki pada tahun 2016. Kondisi rumah penerima bantuan yang

pertama Penulis kunjungi (lihat 2 foto teratas pada Gambar 4.4) terdiri dari atap

dengan bahan genting, dinding setengah tembok yang belum di cat, dinding bagian

depan rumah terbuat dari bahan glassfibre reinforced cement (GRC)/pracetak dari

beton yang dicampur dengan serat fiberglass dan dinding kiri kanan serta belakang

rumah masih menggunakan bahan bilik bambu, serta lantai rumah terbuat dari

bahan semen dengan plester kasar. Sedangkan, rumah penerima bantuan kedua

yang Penulis kunjungi (lihat 2 foto terbawah pada Gambar 4.4) terdiri dari atap

dengan bahan genting dengan langit-langit berbahan bilik bambu yang telihat sudah

rusak, dinding luar rumah terbuat dari tembok dan dinding dalam rumah setangah

tembok dan setengah lagi berbahan bilik, dan lantai rumah berbahan semen yang

dilapisi sisa potongan keramik.

Page 107: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

89

Penerima bantuan yang rumahnya pertama kali Penulis kunjungi di

Cihampelas (kondisi rumah ditunjukan pada 2 foto teratas gambar 4.4) merupakan

Informan 9 dalam penelitian ini. Informan 9 mengungkapkan bahwa rumah

milikinya yang telah diperbaiki dengan menggunakan uang bantuan RTLH berada

dalam kondisi belum selesai diperbaiki dan membutuhkan perbaikan lebih lanjut.

Tidak jauh berbeda dengan Informan 9, pemilik rumah kedua yang Penulis

kunjungi (kondisi rumah ditunjukan pada 2 foto terbawah di gambar 4.4) yang

merupakan Informan 10, menyatakan bahwa belum semua kerusakan rumah dapat

diperbaiki walaupun sudah mendapat dana bantuan perbaikan rumah. Informan 10

lebih lanjut mengemukakan bahwa sampai saat ini (2016) rumah tempat tinggalnya

juga belum dilengkapi dengan fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK).

Berdasarkan observasi dan hasil wawancara penulis kepada informan di

atas, tercermin bahwa pencapaian (efektivitas) program bantuan RTLH di Desa

Cihampelas tahun 2016 belum dapat menyelesaikan masalah RTLH di Desa

Cihampelas. Sebagian besar kegiatan perbaikan rumah masyarakat dengan dana

bantuan perbaikan RTLH belum menghasilkan kondisi rumah yang layak huni.

Sebagian besar rumah masyarakat yang telah mendapat bantuan RTLH berada

dalam kondisi yang masih harus diperbaiki. Dengan kata lain, tidak semua

kerusakan rumah dapat diperbaiki melalui program bantuan perbaikan RTLH yang

telah berjalan.

Selanjutnya, aspek kecukupan juga berkaitan dengan apakah alternatif

pemberian bantuan telah cukup untuk mengatasi kebutuhan, nilai, atau kesempatan

yang menumbuhkan adanya masalah RTLH di Desa Cihampelas. Sebelumnya telah

Page 108: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

90

Penulis paparkan bahwa masalah rumah tidak layak huni disebabkan oleh kondisi

ekonomi masyarakat yang kurang mampu. Sebelumnya juga telah dipaparkan

bahwa telah terjadi perubahan kondisi fisik rumah masyarakat di Desa Cihampelas

dengan adanya dana bantuan perbaikan rumah sebesar Rp 5.000.000. Jika

pemberian uang bantuan dikaitkan dengan penyebab masalah rumah tidak layak

huni di masyarakat, terlihat bahwa alternatif pemberian bantuan belum mampu

mengatasi ketidakmampuan ekonomi masyarakat untuk memperbaiki rumahnya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Seksi Perumahan Swadaya,

bahwa akibat lemahnya kondisi ekonomi masyarakat, rumah yang telah diperbaiki

melalui bantuan perbaikan RTLH bisa kembali menjadi rumah yang tidak layak

huni dalam kurun waktu tiga atau lima tahun. Kembalinya kondisi rumah penerima

bantuan menjadi tidak layak huni biasanya dikarenakan rumah tersebut tidak

terawat oleh pemiliknya akibat keterbatasan ekonomi. Kepala Seksi PSU

Kecamatan Cihampelas juga menuturkan hal serupa bahwa banyak rumah telah

diperbaiki dengan bantuan RTLH kembali menjadi rumah tidak layak huni setelah

beberapa tahun berlalu.

Tidak jauh berbeda dengan pemaparan Kepala Seksi Perumahan Swadaya

dan Kepala Seksi PSU Kecamatan Cihampelas, Ketua KSM Desa Cihampelas

mengungkapkan bahwa pemberian bantuan RTLH setiap tahunnya mengurangi

rumah tidak layak huni di masayarakat akan tetapi rumah masyarakat yang rusak

juga bertambah lagi seiring dengan adanya pemberian bantuan. Ketua KSM Desa

Cihampelas menambahkan bahwa terdapat beberapa rumah yang telah diberikan

bantuan berada kondisi belum selesai sehingga diusulkan kembali sebagai penerima

Page 109: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

91

bantuan oleh RW setempat. Ketua KSM Desa Cihampelas juga melihat bahwa

pemberian bantuan yang telah berjalan selama ini (2008-2016) belum banyak

membawa perubahan pada kondisi perumahan masyarakat Desa Cihampelas. Hal

tersebut dikarenakan masih banyak masyarakat yang memiliki RTLH serta adanya

pertumbuhan jumlah RTLH di Desa Cihampelas setiap tahunnya. Dari uraian

informan di atas, tercermin bahwa alternatif pemberian bantuan perbaikan RTLH

hanya menyentuh pada perubahan kondisi fisik rumah dan tidak menyelesaikan

faktor yang menumbuhkan masalah rumah tidak layak huni di masyarakat.

Menurut Kepala Seksi Perumahan Swadaya, dibutuhkan dukungan dari

program lain dalam menyelesaikan sumber masalah rumah tidak layak huni di

masyarakat. Program RTLH ini tidak dapat berjalan sendiri tanpa ada sinergitas

dengan program lain baik dari satu dinas maupun program lintas dinas. Kepala

Seksi Perumahan Swadaya menuturkan bahwa untuk menciptakan rumah yang

layak huni dan menciptakan kesejahteraan keluarga di KBB, dibutuhkan sinergitas

dengan program lain seperti dibidang infrastruktur dari Dinas Pekerjaan Umum dan

Tata Ruang, dibidang sosial ekonomi dari Dinas Sosial dan Dinas Pengendalian

Pendudukan, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak, dan dibidang kesehatan dari Dinas Kesehatan. Kepala Seksi PSU Kecamatan

Cihampelas dan Konsultan Pendamping Desa Cihampelas juga menuturkan hal

yang sama bahwa dibutukan dukungan dari program lain seperti di bidang

perekonomian, bidang sanitasi (fasilitas MCK), dan bantuan listrik bagi masyarakat

kurang mampu. Dari hasil wawancara penulis dengan beberapa informan di atas,

terlihat bahwa dibutuhkan program yang sinergis baik dibidang fisik maupun non

Page 110: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

92

fisik guna mewujudkan rumah masyarakat yang layak huni di wilayah Kabupaten

Bandung Barat.

Berdasarkan hasil observasi, studi pustaka, dan wawancara Penulis dengan

para informan terkait aspek kecukupan di atas, terlihat bahwa pencapaian

(efektivitas) program bantuan RTLH di Desa Cihampelas tahun 2016 belum dapat

menyelesaikan masalah RTLH di Desa Cihampelas. Tidak semua kerusakan rumah

masyarakat penerima bantuan dapat diperbaiki melalui program bantuan perbaikan

rumah tidak layak huni. Selain itu, alternatif pemberian pada program bantuan

perbaikan RTLH hanya sebatas menyentuh pada perubahan kondisi fisik rumah dan

tidak menyelesaikan sumber masalah rumah tidak layak huni di Desa Cihampelas.

4.2.4 Perataan

Dunn (2003) mengemukakan bahwa aspek perataan berhubungan erat

dengan rasionalitas legal dan sosial dan menunjuk pada distribusi akibat dan usaha

antara kelompok-kelompok yang berbeda dalam masyarakat. Kriteria kesamaan

erat berhubungan dengan konsepsi yang saling bersaing, yaitu keadilan atau

kewajaran dan terhadap konflik etis sekitar dasar yang memadai untuk

mendistribusikan risorsis dalam masyarakat. Perataan dalam penelitian ini

membahas tentang distribusi informasi program (sosialisasi program) dan distribusi

program kepada kelompok sasaran, yaitu masyarakat yang memiliki rumah tidak

layak huni di Desa Cihampelas.

Terkait dengan distribusi informasi/sosialisasi program bantuan perbaikan

rumah tidak layak huni di Kabupaten Bandung Barat, Kepala Seksi Perumahan

Page 111: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

93

Swadaya dan Konsultan Pendamping Desa Cihampelas mengungkapkan bahwa

sosialisasi dilakukan dalam tiga tingkatan, yaitu sosialisasi di tingkat kabupaten,

sosialisasi di tingkat kecamatan, dan sosialisasi di tingkat desa.

Gambar 4. 5 Undangan Sosialisasi Bantuan Perbaikan RTLH Tingkat Kabupaten

Tahun 2016

(Sumber: Bidang Perumahan Dinas Cipta Karya dan

Tata Ruang Kabupaten Bandung Barat)

Gambar 4.5 menunjukan bahwa acara sosialisasi dan penyerahan bantuan

perbaikan rumah tidak layak huni tahun anggaran 2016 dilaksanakan pada hari

Senin tanggal 1 Agustus 2016 betempat di Ruang Serbaguna Yayasan Bina Siswa

SMA Plus Cisarua. Sosialisasi tersebut mengundang seluruh pihak yang terlibat

Page 112: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

94

dalam pelaksanaan program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di

Kabupaten Bandung Barat. Pihak-pihak tersebut antara lain: Kepala Badan

Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) KBB, Kepala Dinas

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) KBB, seluruh

camat di wilayah KBB, serta para kepala desa dan ketua KSM. Sosialisasi ini juga

dihadiri oleh Bupati Bandung Barat dan pihak ketiga/konsultan pendamping.

Gambar 4. 6 Pelaksanaan Sosialisasi Bantuan Perbaikan RTLH Tingkat Kabupaten

Tahun 2016

(Sumber: Bidang Perumahan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten

Bandung Barat)

Gambar 4.6 menunjukan jalannya sosialisi bantuan perbaikan rumah tidak

layak huni Kabupaten Badung Barat tahun 2016 di SMA Plus Cisarua. Konsultan

Pendamping Desa Cihampelas mengemukakan bahwa kegiatan sosialisasi tersebut

berisikan penyampaian petunjuk teknis pelaksanaan program, penyampaian peran

dari para pelaksana program, dan penyampaian tujuan program bantuan perbaikan

Page 113: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

95

RTLH di KBB. Konsultan Pendamping Desa Cihampelas menambahkan bahwa

kegiatan sosialisasi secara resmi dibuka oleh Bupati Bandung Barat dan secara

simbolis menyerahkan bantuan perbaikan RTLH tahun anggaran 2016.

Selanjutnya, terkait sosialisasi kecamatan yang dalam penelitian ini adalah

Kecamatan Cihampelas (Desa Cihampelas yang merupakan lokus penelitian berada

di Kecamatan Cihampelas), Kepala Seksi PSU Kecamatan Cihampelas

mengemukakan bahwa pada tahun 2016 dilaksanakan sosialisasi bantuan RTLH di

Kecamatan Cihampelas. Namun, ketika Penulis meminta dokumentasi terkait

sosialisasi RTLH di Kecamatan Cihampelas tahun 2016, Kepala PSU Kecamatan

Cihampelas dan Konsultan Pendamping Desa Cihampelas sama-sama tidak

memiliki bukti baik berupa foto, arsip surat undangan, dan daftar hadir sosialisasi

yang dapat menunjukan bahwa sosialisasi RTLH di Kecamatan Cihampelas

dilaksanakan.

Pada tahun 2016, penyampaian informasi/sosialisasi program bantuan

perbaikan rumah tidak layak huni di Desa Cihampelas dilakukan kepada

masyarakat oleh Kepala Desa, Konsultan Pendamping Desa Cihampelas dan Ketua

KSM Desa Cihampelas. Namun, sosialisasi tersebut tidak dalam sebuah kegiatan

sosialisasi yang formal. Ketika Penulis menanyakan tentang adanya sosialisasi

kepada ketua RT 05 RW 06 Desa Cihampelas yang juga menerima bantuan RTLH

pada tahun 2016 dan kepada masyarakat penerima bantuan (informan 9 dan 10),

ketiga informan tersebut mengemukakan tidak ada sosialisasi program RTLH ke

pada masyarakat. Terkait dengan hal tersebut, Konsultan Pendamping dan Ketua

KSM Desa Cihampelas menyatakan bahwa sosialisasi kepada masyarakat hanya

Page 114: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

96

dilakukan ketika penyerahan uang kepada masyarakat. Pada saat penyerahan uang

tanggal 9 Desember 2016, masyarakat penerima bantuan diberikan pengarahan oleh

Kepala Desa Cihampelas terkait dengan pemanfaatan uang bahwa uang yang

diterima masyarakat harus dibelikan bahan/material rumah dan tidak diperbolehkan

untuk kepentingan yang lain. Selain itu, Kepala Desa Cihampelas menuturkan

bahwa kegiatan sosialisasi juga dilakukan pada saat pihak desa dan ketua KSM

terjun ke lapangan untuk melihat realisasi perbaikan rumah tidak layak huni

masyarakat.

Selanjutnya, aspek perataan juga berkenaan dengan pendistribusian

program terhadap kelompok sasaran yang dalam hal ini adalah masyarakat kurang

mampu yang memiliki rumah tidak layak huni di Desa Cihampelas. Berdasarkan

Petunjuk Teknis Bantuan Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni Kabupaten Bandung

Barat Tahun 2015, sasaran program bantuan RTLH adalah masyarakat kurang

mampu/miskin/jompo dengan kriteria yang dapat dilihat pada Bab I (halaman 4).

Penentuan penerima bantuan perbaikan RTLH menurut Kepala Seksi Perumahan

Swadaya berawal dari diberikannya kuota unit penerima bantuan kepada desa, dan

selanjutnya desa diberikan kewenangan untuk menentukan siapa saja penerima

bantuan sesuai dengan kuota yang diberikan, dan selanjutnya pihak Dinas Cipta

Karya dan Tata Ruang akan memverifikasi usulan dari kepala desa tersebut.

Menurut Kepala Seksi Perumahan Swadaya, pemilihan penerima bantuan

ditentukan dari kondisi fisik rumah (rumah secara fisik tidak layak/rusak), secara

ekonomi tidak mampu dan pertimbangan secara sosial seperti janda dan jompo.

Tidak jauh berbeda dengan yang disampaikan oleh Kepala Seksi Perumahan

Page 115: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

97

Swadaya, Konsultan Pendamping Desa Cihampelas dan Ketua KSM Desa

Cihamepelas juga mengemukakan bahwa banyak masyarakat Desa Cihampelas

yang memiliki rumah tidak layak huni, dan prioritas penerima bantuan dilihat dari

kondisi fisik rumah, pendapatan masyarakat dan secara sosial tua, jompo, dan

memiliki kesanggupan untuk memperbaiki rumahnya.

Bagan 4. 2 Tiga Pertimbangan dalam Menentukan Penerima Bantuan RTLH

(Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2017)

Bagan 4.2 merupakan temuan Penulis dari hasil wawancara yang dilakukan

dengan Kepala Seksi Perumahan Swadaya, Konsultan Pendamping Desa

Cihampelas dan Ketua KSM Desa Cihampelas. Ketiga informan tersebut

mengemukakan bahwa pertimbangan pertama yang digunakan dalam menentukan

penerima bantuan adalah kondisi fisik rumah. Secara fisik, rumah calon penerima

bantuan dilihat dari tiga hal yang biasa disebut “aladin” yaitu atap, lantai, dan

dinding rumah yang berada dalam kondisi rusak. Pertimbangan yang kedua adalah

masyarakat calon penerima dilihat dari segi ekonominya seperti besaran

penghasilan dan mata pencaharian masyarakat.

Kondisi Fisik

Rumah

Rusak/Tidak Layak

Secara Ekonomi

Tidak Mampu

Secara Sosial

Janda/Jompo dan

Sanggup Memperbaiki

Rumah

Penerima Bantuan

RTLH

Page 116: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

98

Selanjutnya, secara sosial penentuan penerima bantuan juga diprioritaskan

bagi masyarakat yang sudah tua/jompo, masyarakat dengan status janda, dan

dengan mempertimbangkan jumlah anggota keluarga penerima manfaat. Selain itu,

calon penerima bantuan juga harus secara sosial memiliki kesanggupan untuk

memperbaiki rumah. Ketua KSM Desa Cihampelas mengutarakan bahwa di Desa

Cihampelas pernah terjadi ada penerima bantuan yang tidak sanggup untuk

memperbaiki rumahnya. Hal tersebut tejadi pada tahun 2014 dimana ada salah

seorang penerima bantuan yang mengembalikan uang bantuan kepada KSM dengan

alasan tidak memiliki uang untuk menambah bantuan yang didapatnya dan tidak

ada sanak saudara yang bisa membantu. KSM Desa Cihampelas kemudian

menyalurkan uang tersebut kepada masyarakat yang sanggup untuk melakukan

perbaikan rumah. Konsultan Pendamping Desa Cihampelas juga mengemukakan

bahwa ketika calon penerima sanggup untuk membangun maka akan diberikan

bantuan dan begitu pula sebaliknya jika ada calon penerima yang tidak sanggup

maka akan dicari penerima lain yang sanggup.

Dari apa yang disampaikan oleh ketiga informan di atas, terlihat adanya

masalah terkait distribusi program kepada kelompok sasaran program RTLH.

Program ini memiliki sasaran masyarakat kurang mampu yang memiliki rumah

tidak layak huni, akan tetapi fenomena di Desa Cihampelas menunjukan bahwa

apabila masyarakat tidak sanggup memperbaiki rumah dalam artian tidak mampu

dalam segi ekonomi (tidak ada dana tambahan dan tidak ada sanak saudara) maka

masyarakat tersebut tidak menjadi prioritas penerima bantuan program walaupun

rumahnya dalam kondisi yang tidak layak huni.

Page 117: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

99

Terkait dengan aspek perataan, Dunn (2003) juga mengemukakan bahwa

perataan, keadilan, dan kewajaran kental pula nuansa politis yang dalam hal ini

pemilihan penerima bantuan bantuan RTLH juga dipengaruhi aspek politik. Ketua

KSM Desa Cihampelas menuturkan bahwa pemilihan penerima bantuan RTLH di

Desa Cihampelas semuanya di serahkan kepada masing-masing RT, RW dan kepala

dusun yang ada di Desa Cihampelas. Ketua KSM dan Kepala Desa hanya

menentukan kuota penerima bantuan per RW dan kemudian memverifikasi usulan

dari para RW. Dari hal tersebut terlihat bahwa pemerataan penerima bantuan pada

setiap RW yang ada di Desa Cihampelas telah dilakukan. Namun, Bendahara KSM

Desa Cihampelas dan Ketua RT 06 menyatakan bahwa karena program ini

memberikan bantuan uang kepada masyarakat, maka timbul pula rasa sensitif dan

kecemburuan sosial di masyarakat Desa Cihampelas. Ketua RT 06 yang juga

sebagai bantuan RTLH 2016 mengemukakan bahwa beliau mendapatkan kritik dari

masyarakat mengenai mengapa Pak RT mendapat bantuan lagi padahal disisi lain

masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan bantuan RTLH. Ketua RT 06

juga menambahkan bahwa memang betul sebelumnya beliau pernah mendapatkan

bantuan RTLH dan tahun 2016 yang lalu merupakan kedua kalinya beliau

mendapatkan bantuan.

Masih terkait dengan kecemburuan sosial di masyarakat, pada tahun 2016

terjadi pula perubahan jumlah penerima bantuan dari 63 unit menjadi 53 unit. Ketua

KSM Desa Cihampelas dan Bendahara KSM Desa Cihampelas mengungkapkan

bahwa pada tahap persiapan program, Desa Cihampelas diberikan informasi

mendapat bantuan sebanyak 63 unit dari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang KBB

Page 118: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

100

dan diinstruksikan mendata siapa saja yang layak mendapat bantuan sesuai kuota

yang diberikan. Setelah 63 unit penerima bantuan didata dan ditandatangani oleh

Kepala Desa Cihampelas, ternyata kuota yang diberikan untuk Desa Cihampelas

berkurang menjadi 53 unit rumah. Ketua KSM Deca Cihampelas ngemukakan

bahwa perubahan itu terjadi tiba-tiba bahkan pada awal ada perubahan kuota

penerima bantuan RTLH menjadi 53, sempat terjadi perbedaan pendapat antara

Ketua KSM Desa Cihampelas dan Konsultan Pendamping Desa Cihampelas. Ketua

KSM Desa Cihampelas mengemukakan bahwa pada awalnya Konsultan

Pendamping tetap mengatakan kuota Desa Cihampelas adalah sebanyak 63 unit

hingga pada akhirnya Konsultan Pendamping mengetahui perubahan tersebut.

Adanya perubahan kuota penerima bantuan perbaikan RTLH di Desa

Cihampelas membuat KSM Desa Cihampelas harus melakukan seleksi kembali dan

mencoret 10 orang calon penerima bantuan yang sebelumnya telah ditandatangani

oleh Kepala Desa Cihampelas. Bendahara KSM Desa Cihampelas mengemukakan

bahwa adanya perubahan jumlah penerima bantuan di Desa Cihampelas sempat

membuat pengurus KSM dan Kepala Desa Cihampelas merasa kebingungan dalam

melakukan seleksi kembali terlebih dengan kondisi 63 masyarakat penerima

bantuan telah ditandatangi oleh kepala desa. Pada akhirnya, Pengurus KSM Desa

Cihampelas harus mendatangi dan memberikan penjelasan kepada 10 orang yang

namanya dicoret sebagai penerima bantuan RTLH tahun 2016. Berdasarkan hasil

wawancara Penulis dengan Ketua dan Bendahara KSM Desa Cihampelas di atas,

terlihat bahwa kecemburuan sosial di masyarakat desa Cihampelas juga dipicu oleh

Page 119: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

101

adanya perubahan kuota penerimaan bantuan untuk Desa Cihampelas di tahun

2016.

Berdasarkan hasil studi pustaka dan wawancara Penulis dengan para

informan mengenai aspek perataan di atas, terlihat bahwa kurangnya distribusi

informasi/sosialisasi program kepada masyarakat penerima bantuan rumah tidak

layak huni di Desa Cihampelas. Sosialisasi program bantuan perbaikan rumah tidak

layak huni di Desa Cihampelas hanya dilakukan pada saat penyaluran uang kepada

masyarakat penerima bantuan. Selain itu, terdapat pula ketidakmerataan distribusi

program kepada kelompok sasaran yang kemudian memicu timbulnya

kecemburuan sosial dalam masyarakat Desa Cihampelas terkait program bantuan

ini.

4.2.5 Responsivitas

Menurut Dunn (2003), responsivitas berkenaan dengan seberapa jauh

kebijakan/program dapat memuaskan kebutuhan, preferensi, atau nilai kelompok-

kelompok masyarakat. Pada penelitian ini, aspek responsivitas yang dibahas adalah

mengenai seberapa jauh program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni dapat

memuaskan kebutuhan, preferensi, atau nilai kelompok-kelompok masyarakat di

Desa Cihampelas. Seperti yang telah Penulis kemukakan sebelumnya bahwa pada

dasarnya program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di Kabupaten

Bandung Barat ditujukan untuk mengatasi permasalahan rumah tidak layak huni di

masyarakat. Dalam hal ini, aspek responsivitas diperlukan untuk melihat apakah

Page 120: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

102

program bantuan perbaikan RTLH yang telah berjalan di Kabupaten Bandung Barat

sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Berdasarkan Keputusan Bupati Bandung Barat Nomor: 900/Kep. 487-

DCKTR/2016, bantuan sosial yang diberikan kepada masyarakat adalah sebesar Rp

5.000.000/unit rumah tidak layak huni. Seperti yang telah penulis paparkan pada

aspek efektivitas, bahwa pada awalnya program bantuan RTLH memberikan

bantuan sebesar Rp 3.500.000/unit dan baru sejak tahun 2015 nilai bantuannya

berubah menjadi Rp 5.000.000/unit rumah. Kepala Seksi Perumahan Swadaya

mengungkapkan bahwa pemberian bantuan sebesar Rp 5.000.000 didasarkan pada

perhitungan bahan/material bangunan dan upah kerja. Namun, Kepala Seksi

Perumahan Swadaya juga menambahkan bahwa perhitungan tersebut merupakan

perhitungan yang dilakukan pada empat tahun yang lalu. Selain itu, Bendahara

Pengeluaran Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) Kabupaten Bandung

Barat mengungkapkan bahwa pemberian bantuan sosial untuk rumah tidak layak

huni sebesar Rp 5.000.000 didasarkan pada pertimbangan pemerataan dana bantuan

sosial yang disesuaikan dengan kemampuan anggaran pendapatan dan belanja

daerah (APBD) Kabupaten Bandung Barat. Bendahara Pengeluaran PPKD

menambahkan bahwa dana bantuan sosial yang dikelola juga harus disalurkan

secara merata kepada semua bidang, seperti untuk kegiatan keagamaan dan lain

sebagainya.

Pada aspek perataan yang Penulis paparkan sebelumnya, terlihat bahwa

terdapat kecemburuan sosial didalam distribusi program kepada masyarakat Desa

Cihampelas. Namun secara keseluruhan, pemberian dana bantuan sosial untuk

Page 121: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

103

rumah tidak layak huni di Kabupaten Bandung Barat mendapat respon positif dari

para penerima bantuan. Hampir semua informan dalam penelitian ini, yaitu Kepala

Seksi Perumahan Swadaya, Konsultan Pendamping Desa Cihampelas, Ketua dan

Bendahara KSM Desa Cihampelas, Ketua RT 06 Desa Cihampelas, dan masyarakat

penerima bantuan menyatakan bahwa masyarakat merasa bersyukur dan berterima

kasih dengan adanya bantuan perbaikan rumah tidak layak huni ini. Berdasarkan

pemaparan dari para informan tersebut, terlihat bahwa program bantuan perbaikan

rumah tidak layak huni telah membantu masyarakat dalam mewujudkan rumah

yang lebih layak huni.

Perlu diketahui pula bahwa selain program bantuan perbaikan rumah tidak

layak huni yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung Barat,

terdapat pula program bantuan stimulasi perumahan swadaya (BSPS) yang

anggarannya bantuan berasal dari pemerintah pusat melalui Pemerintah Provinsi

Jawa Barat. Pada dasarnya kedua program bantuan tersebut sama-sama bertujuan

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan rumah yang layak huni. Berdasarkan

hasil wawancara Penulis dengan Kepala Seksi Perumahan Swadaya, Kepala Seksi

PSU Kecamatan Cihampelas, dan Konsultan Pendamping Desa Cihampelas,

diketahui bahwa program BSPS dari pemerintah pusat memberikan dana bantuan

yang lebih besar dari bantuan RTLH kabupaten. BSPS memberikan bantuan untuk

kategori rusak ringan sebesar Rp 7.500.000/unit rumah, kategori rusak sedang

sebesar Rp 10.000.000/unit rumah, rusak berat sebesar Rp 15.000.000/unit rumah

dan bantuan pembangunan baru sebesar Rp 30.000.000/unit rumah.

Page 122: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

104

Terkait dengan besaran bantuan yang diberikan melalui program bantuan

perbaikan rumah tidak layak huni, Kepala Seksi PSU Kecamatan Cihampelas,

Ketua dan Bendahara KSM, Ketua RT 06, serta masyarakat penerima bantuan

mengemukakan bahwa bantuan kepada masyarakat sebesar Rp 5.000.000 dirasa

kurang karena adanya kenaikan pada harga barang/material rumah. Sehingga

seperti yang dikemukakan penerima bantuan di Desa Cihampelas (Informan 9 dan

Informan 10) bahwa masih ada kerusakan rumah yang belum dapat diperbaiki

dengan bantuan RTLH. Terlalu kecilnya bantuan sebesar Rp 5.000.000 ini juga

sebenarnya telah disadari baik oleh Kepala Seksi Perumahan Swadaya maupun

Bendahara Pengeluaran PPKD. Selain itu, Ketua KSM Desa Cihampelas, Ketua RT

06, dan masyarakat penerima bantuan juga berharap agar dana bantuan dalam

program bantuan perbaikan RTLH di KBB dapat ditingkatkan menjadi sebesar Rp

10.000.000. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan para informan di atas,

tercermin bahwa masyarakat membutuhkan dana yang bantuan yang lebih besar

dan kebutuhan masyarakat tersebut belum terpenuhi melalui program bantuan

RTLH ini.

Berdasarkan hasil studi pustaka dan wawancara Penulis dengan para

informan mengenai aspek responsivitas di atas, terlihat bahwa program bantuan

perbaikan rumah tidak layak huni mendapat respon positif dari masyarakat Desa

Cihampelas. Namun, dana stimulan sebesar Rp 5.000.000 yang diberikan kepada

masyarakat dirasa kurang karena adanya kenaikan harga barang/material rumah.

Masyarakat penerima bantuan RTLH di Desa Cihampelas membutuhkan dana

stimulasi yang lebih besar guna mewujudkan rumah yang layak huni.

Page 123: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

105

4.2.6 Ketepatan

Dunn (2003) mengemukakan bahwa aspek ketepatan secara dekat

berhubungan dengan rasionalitas substantif, karena pertanyaan tentang ketepatan

kebijakan tidak berkenaan dengan satuan kriteria individu tetapi dua atau lebih

kriteria secara bersama-sama. Ketepatan merujuk pada nilai atau harga dari tujuan

program dan kepada kuatnya asumsi yang melandasi tujuan-tujuan tersebut. Pada

penelitian ini, aspek ketepatan mencakup ketepatan waktu dan ketepatan program

bantuan perbaikan rumah tidak layak huni dalam menyelesaikan masalah rumah

tidak layak huni di masyarakat.

Terkait dengan waktu pelaksanaan program bantuan perbaikan RTLH di

Kabupaten Bandung Barat, Konsultan Pendamping Desa Cihampelas menuturkan

bahwa pelaksaaan program pada umunya dilaksanakan selama 4 bulan. Berikut

adalah rencana kerja kegiatan fasilitasi dan stimulasi pembangunan perumahan

masyarakat kurang mampu yang dibuat oleh pihak konsultan pendamping.

Tabel 4. 6 Rencana Kerja Pendampingan RTLH KBB Tahun 2016

No. Kegiatan Agustus September Oktober November

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

1

Sosialisasi

Tingkat

Kabupaten

2

Koordinasi

Desa &

KSM

√ √

3

Identifikasi

Calon

Pemanfaat

√ √ √

4 Penyiapan

Proposal √ √ √

5 Pengajuan

Proposal √ √

6 Pencairan √ √

7

Realisasi

Fisik

(Perbaikan)

√ √ √ √

Page 124: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

106

8 Monitoring √ √ √

9 Penyusunan

LPJ √ √

10 Pemasukan

LPJ ke dinas √

11 Evaluasi √

(Sumber: Konsultan Pendamping Desa Cihampelas setelah diolah Penulis, 2017)

Berdasarkan tabel 4.6 terlihat bahwa pelaksanaan program bantuan RTLH

di Kabupaten Bandung Barat direncanakan mulai pada bulan Agustus 2016 dan

selesai pada akhir bulan November 2016. Namun, berdasarkan studi pustaka yang

Penulis lakukan, realisasi pelaksanaan program RTLH di Kabupaten Bandung

Barat khususnya di Desa Cihampelas adalah sebagai berikut:

Tabel 4. 7 Pelaksanaan Program Bantuan Perbaikan RTLH di KBB Tahun 2016

No. Kegiatan Waktu

1 Sosialisasi tingkat kabupaten 1 Agustus 2016

2 Rembug warga 3 Oktober 2016

3 Pembentukan KSM Desa Cihampelas melalui

Keputusan Kepala Desa Cihampelas 3 Oktober 2016

4 Pengajuan Proposal Desa Cihampelas kepada

Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang KBB 10 Oktober 2016

5

Permohonan belanja bantuan sosial kepada

masyarakat untuk perbaikan rumah tidak layak

huni di KBB dari DCKTR kepada Bupati

Bandung Barat

19 Oktober 2016

6

Penetapan belanja bantuan sosial kepada

masyarakat untuk perbaikan rumah tidak layak

huni di KBB melalui Keputusan Bupati KBB

24 Oktober 2016

7 Pencairan dana bantuan kepada masyarakat di

Desa Cihampelas 9 Desember 2016

(Sumber: Olahan Penulis dari Berbagai Sumber, 2017)

Tabel 4.7 merupakan hasil olahan penulis dari berberapa referensi yaitu:

surat undangan sosialisasi RTLH tingkat kabupaten tahun 2016 dari DCKTR KBB,

Keputusan Bupati Bandung Barat Nomor: 900/Kep. 487-DCKTR/2016, Proposal

dan Laporan Pertanggungjawaban Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni Desa

Page 125: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

107

Cihampelas tahun 2016. Tabel 4.7 secara umum menunjukan realisasi program

bantuan RTLH di wilayah Kabupaten Bandung Barat tahun 2016.

Jika dilakukan perbandingan antara rencana program pada tabel 4.6 dengan

realisiasi program pada tabel 4.7, terlihat bahwa terdapat ketidaksesuaian antara

waktu dalam perencanaan dan realisasi program di lapangan. Berdasarkan dua tabel

tersebut, terlihat bahwa kegiatan sosialisasi bantuan RTLH tingkat kabupaten telah

dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan sebelumnya yaitu pada

minggu pertama bulan Agustus 2016. Keterlambatan dalam pelaksanaan program

mulai terlihat pada kegiatan pengajuan proposal yang direncanakan dapat

terlaksana di minggu ketiga sampai minggu keempat bulan September 2016, namun

pengajuan proposal Desa Cihampelas pada realitanya dilaksanakan pada minggu

kedua bulan Agustus 2016 tepatnya tanggal 10 Oktober 2016. Selanjutnya, kegiatan

pencairan dana kepada masyarakat yang pada awalnya direncanakan pada minggu

keempat bulan September 2016 hingga minggu pertama di bulan Oktober 2016,

pada realitanya pencairan dana di Desa Cihampelas berlangsung pada tanggal 9

Desember 2016. Hal tersebut pun kemudian menyebabkan kegiatan perbaikan fisik

rumah dan kegiatan-kegiatan selanjutnya mengalami keterlambatan dari waktu

yang telah direncanakan sebelumnya.

Terkait dengan adanya keterlambatan waktu dalam pelaksanaan program,

Konsultan Pendamping Desa Cihampelas mengemukakan bahwa target waktu

pelaksanaan selama empat bulan telah dipertimbangkan oleh pihak konsultan dan

pihak Dinas Cipta Karta dan Tata Ruang KBB, tetapi dalam realisasinya memang

terdapat beberapa kendala. Kendala yang pertama adalah menyangkut birokrasi

Page 126: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

108

seperti ketika mengumpulkan KTP untuk proposal kadang-kadang calon penerima

bantuan tidak ada di rumah, KTPnya hilang dan sebagainya. Selain itu, ketika ada

satu desa yang telat/tidak lengkap dalam mengajukan proposal maka program ini

pun tidak akan bisa berjalan. Hal tersebut dikarenakan pencairan dana bantuan baru

dapat dilakukan ketika proposal dari seluruh desa yang mengajukan telah lengkap.

Selanjutnya, Kepala Seksi Perumahan Swadaya dan Konsultan Pendamping Desa

Cihampelas mengungkapkan bahwa hambatan dalam pelaksanaan program RTLH

adalah terkait adanya kepercayaan lokal di masyarakat seperti ada hitungan bulan/

larangan bulan dalam membangun/memperbaiki rumah sehingga pelaksanaan

program menghabiskan waktu yang lebih lama.

Masih terkait dengan waktu pekasanaan program bantuan perbaikan rumah

tidak layak huni di Kabupaten Bandung Barat, Konsultan Pendamping Desa

Cihampelas dan Ketua KSM Desa Cihampelas menuturkan pendapatnya agar

pelaksanaan program ini bisa dilaksanakan lebih awal terutama dalam percairan

dana bantuan yang biasanya jatuh di akhir tahun. Ketika pencairan di akhir tahun

contohnya di bulan Desember, Konsultan Pendamping Desa Cihampelas

menyebutkan pelaksanaan/realisasi perbaikan fisik rumah masyarakat juga

biasanya terhambat oleh faktor cuaca dikarenakan pada akhir tahun merupakan

musim penghujan. Selain itu, Ketua KSM Desa Cihampelas mengungkapkan

bahwa pencairan dana bantuan pada 9 Desember 2016 membuat pekerjaan

perbaikan rumah di Desa Cihampelas dilaksanakan secara terburu-buru

dikarenakan LPJ program pun sudah harus selesai di akhir bulan Desember 2016.

Page 127: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

109

Selanjutnya, aspek ketepatan dalam penelitian ini juga menyoroti tentang

ketepatan program dalam menyelesaikan masalah rumah tidak layak huni di

masyarakat. Secara keseluruhan, pemberian bantaun perbaikan rumah tidak layak

huni telah mengurangi jumlah rumah tidak layak huni dalam database awal rumah

tidak layak huni Kabupaten Bandung Barat tahun 2008. Penggurangan jumlah

rumah tidak layak huni di Kabupaten Bandung Barat ditunjukan pada diagram

berikut:

Diagram 4. 1 Jumah Rumah Tidak Layak Huni dan Penerima Bantuan Rumah

Tidak Layak Huni di Kabupaten Bandung Barat Tahun 2008-2016

Keterangan :

- RTLH : Rumah Tidak Layak Huni (Pemerintah Kabupaten)

- BSPS : Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (Pemerintah Pusat)

(Sumber: Bidang Perumahan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang KBB setelah

diolah Penulis, 2017)

Dapat dilihat pada diagram 4.1 bahwa program bantuan perbaikan rumah

tidak layak huni yang telah berjalan sejak tahun 2008 telah mengurangi angka

rumah tidak layak huni di Kabupaten Bandung Barat. Pengurangan jumlah rumah

28400 2788826497

2462523190

16644

1291210805

98347808

512 1291 1722735

2334 2072 1601 9712026

00 100 150 700 4212 1660 506 0 0 0

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Jum

lah

Un

it R

um

ah

Tahun

RTLH Bantuan RTLH BSPS

Page 128: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

110

tidak layak huni di Kabupaten Bandung Barat tidak hanya dipengaruhi oleh

program bantuan rumah tidak layak huni (RTLH) dari pemerintah kabupaten, tetapi

juga dipengaruhi oleh adanya bantuan dari pusat melalui program bantuan stimulasi

perumahan swadaya (BSPS). Pada tahun 2008 terdapat sebanyak 28.400 rumah

tidak layak huni di Kabupaten Bandung Barat. Adanya bantuan perbaikan RTLH

kabupaten sebanyak 13.264 unit dan bantuan program BSPS provinsi sebanyak

7.328 unit rumah dalam kurun waktu sembilan tahun (2008-2016) membuat rumah

tidak layak huni di KBB berkurang menjadi 7.808 unit di akhir tahun 2016/awal

tahun 2017.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Seksi Perumahan Swadaya

dan Konsultan Pendamping Desa Cihampelas, bahwa program bantuan rumah tidak

layak huni di Kabupaten Bandung Barat telah mengurangi jumlah RTLH di KBB

secara angka. Hal tersebut dikarenakan data yang digunakan pada program RTLH

merupakan data awal tahun 2008 yang selanjutnya diperbaharui dengan cara

mengurangi jumlah RTLH pada data awal dengan jumlah penerima RTLH bantuan

setiap tahunnya. Kepala Seksi Perumahan Swadaya dan Konsultan Pendamping

Desa Cihampelas menyebutkan bahwa sejak tahun 2008-2016 data yang digunakan

sebagai acuan program RTLH merupakan hasil pendataan tahun 2008 dan tidak

dilakukan pembaharuan data jumlah rumah tidak layak huni di KBB selama tahun

2008-2016. Kepala Seksi Perumahan Swadaya dan Konsultan Pendamping Desa

Cihampelas menambahkan bahwa pada pendataan kembali jumlah RTLH di KBB

baru mulai dilakukan pada tahun 2016.

Page 129: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

111

Dari pernyataan Kepala Seksi Perumahan Swadaya dan Konsultan

Pendamping Desa Cihampelas di atas, terlihat bahwa sejauh ini pencapai program

bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di KBB mengarah pada pencapaian dari

segi angka bukan dari segi realita di lapangan. Hal tersebut dikarenakan pada

dasarnya data jumlah rumah tidak layak huni merupakan data yang fleksibel yang

bisa berubah dalam waktu dua atau tiga tahun. Konsultan Pendamping Desa

Cihampelas mengemukakan bahwa sesungguhnya jumlah rumah tidak layak huni

di masyarakat bersifat dinamis, jumlah RTLH di KBB tidak bisa tetap sesuai

dengan hasil pendataan di tahun 2008. Selain itu, seperti yang telah Penulis

sebutkan pada aspek kecukupan, Ketua KSM Desa Cihampelas juga

mengungkapkan bahwa pemberian bantuan RTLH setiap tahunnya telah

mengurangi rumah tidak layak huni di masayarakat akan tetapi rumah masyarakat

yang rusak juga bertambah lagi seiring dengan adanya pemberian bantuan.

Secara keseluruhan program bantuan RTLH ini dianggap sangat membantu

masyarakat yang memiliki rumah tidak layak huni. Seperti yang telah dipaparkan

pada aspek responsivitas bahwa masyarakat penerima bantuan di Desa Cihampelas

merasa sangat terbantu dengan adanya program ini. Kepala Seksi PSU Kecamatan

Cihampelas, Konsultan Pendamping Desa Cihampelas, Kepala Desa Cihampelas,

Ketua dan Bendahara KSM Desa Cihampelas mengungkapkan bahwa program

bantuan RTLH ini sudah tepat membantu masyarakat yang memiliki rumah tidak

layak huni di Desa Cihampelas. Selain itu, Ketua dan Bendahara KSM Desa

Cihampelas serta masyarakat penerima bantuan di Desa Cihampelas juga

menuturkan bahwa program bantuan RTLH di Kabupaten Bandung Barat agar terus

Page 130: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

112

dilaksanakan kedepannya karena program ini sangat membantu masyarakat.

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan para informan di atas, terlihat bahwa

program bantuan perbaikan RTLH telah membantu masyarakat dalam memperbaiki

rumahnya dan keberadaan program ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat Desa

Cihampelas.

Berdasarkan hasil studi pustaka dan wawancara Penulis dengan para

informan mengenai aspek ketepatan di atas, terlihat bahwa terjadi keterlambatan

pada pencairan dana bantuan kepada masyarakat penerima bantuan. Dana yang cair

di akhir tahun menyebabkan terburu-burunya kegiatan perbaikan rumah dan

terhambatnya perbaikan rumah akibat musim penghujan. Selain itu, pencapaian

program perbaikan rumah tidak layak huni hanya berupa pencapaian dari segi angka

bukan dari segi realita di lapangan. Hal tersebut disebabkan program bantuan

perbaikan rumah tidak layak huni bertumpu pada hasil pendataan tahun 2008 dan

tidak adanya pendataan jumlah rumah tidak layak huni selama tahun 2008-2016.

Namun jika dilihat dari segi manfaatnya, program bantuan perbaikan rumah tidak

layak huni sudah tepat membantu masyarakat kurang mampu dalam mewujudkan

rumah yang layak huni.

Page 131: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

113

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah Penulis paparkan pada bab

sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa program bantuan perbaikan rumah tidak

layak huni di Desa Cihampelas Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat

tahun 2016 tidak menyelesaikan permasalahan rumah tidak layak huni masyarakat.

Pada aspek efektivitas, pencapaian program bantuan perbaikan rumah tidak layak

huni di Desa Cihampelas belum memenuhi tujuan program dan terjadi

penyimpangan tujuan program yang dicapai dari menciptakan rumah yang layak

huni menjadi menumbuhkan swadaya masyarakat. Selain itu, pada aspek efisiensi,

terdapat kekurangan sumber daya manusia pada program bantuan perbaikan rumah

tidak layak huni di Kabupaten Bandung Barat dan tidak tersalurkannya biaya

operasional untuk kelompok swadaya masyarakat (KSM).

Dalam aspek kecukupan, pencapaian program bantuan perbaikan rumah

tidak layak huni belum menyelesaikan masalah rumah tidak layak huni masyarakat

dan alternatif pemberian bantuan belum menyelesaikan sumber masalah rumah

tidak layak huni di masyarakat. Sedangkan dalam aspek perataan program, kurang

adanya sosialisasi program kepada masyarakat penerima bantuan rumah tidak layak

huni, dan tidak meratanya distribusi program kepada kelompok sasaran.

Terkait responsivitas program, masyarakat penerima bantuan mengapresiasi

adanya program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di Kabupaten Bandung

Page 132: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

114

Barat, namun besaran bantuan stimulan yang diberikan pada program ini tidak

mencukupi kebutuhan masyarakat untuk memperbaiki rumah tidak layak huni.

Sedangkan pada aspek ketepatan, realisasi program bantuan perbaikan perbaikan

rumah tidak layak huni di Desa Cihampelas tidak sesuai dengan waktu yang telah

direncanakan sebelumnya dan pencapaian hasil program hanya berupa pencapaian

dari segi angka bukan dari segi realita di lapangan. Namun dilihat dari manfaatnya,

program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni sudah tepat dalam membantu

masyarakat yang kurang mampu.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan, Penulis bermaksud

menyampaikan beberapa saran untuk meningkatkan kinerja program bantuan

perbaikan rumah tidak layak huni di wilayah Kabupaten Bandung Barat. Adapun

saran yang dapat Penulis berikan antara lain:

1. Perlu adanya revisi terhadap program bantuan perbaikan rumah tidak

layak huni di wilayah Kabupaten Bandung Barat.

2. Ada baiknya diadakan bimbingan teknis (bimtek) kepada kelompok

swadaya masyarakat (KSM). Bimbingan teknis diperlukan guna

meningkatkan pengetahuan dan kemampuan KSM sehingga pelaksanaan

program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di masyarakat dapat

sesuai dengan tujuan program.

3. Sebaiknya dilakukan penambahan sumber daya pelaksana pada program

bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di Kabupaten Bandung Barat

Page 133: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

115

dan adanya pemberian dana untuk kegiatan operasional kelompok

swadaya masyarakat (KSM).

4. Ada baiknya dilakukan sinkronisasi antara program bantuan perbaikan

rumah tidak layak huni dengan program lain yang ada di Kabupaten

Bandung Barat. Program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di

Kabupaten Bandung Barat membutuhkan sinergitas dengan program lain

seperti program dibidang infrastruktur, kesehatan, sosial dan ekonomi

guna menyelesaikan sumber masalah rumah tidak layak huni di

masyarakat.

5. Sosialisasi program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni kepada

penerima bantuan perlu ditingkatkan. Perlu adanya spesifikasi terkait

indikator sasaran dan indikator rumah tidak layak huni penerima bantuan

di Kabupaten Bandung Barat dan perlu adanya peningkatan pengawasan

dalam verifikasi penerima bantuan agar distribusi program dapat merata

kepada kelompok sasaran.

6. Besaran dana bantuan kepada masyarakat kurang mampu pada program

bantuan perbaikan rumah tidak layak huni di Kabupaten Bandung Barat

sebaiknya ditingkatkan menjadi sebesar Rp 10.000.000.

7. Pendataan jumlah rumah tidak layak huni di Kabupaten Bandung Barat

sebaiknya dilakukan secara berkala. Selain itu, sebaiknya dilakukan juga

sinkronisasi data antara berbagai program bantuan terkait perbaikan

rumah tidak layak huni di Kabupaten Bandung Barat, seperti program

BSPS dan program bantuan yang bersumber dari alokasi dana desa

Page 134: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

116

(ADD). Pendataan ini bertujuan untuk mengetahui pencapaian program

sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan.

Page 135: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

117

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Agustino, Leo. 2006. Politik dan Kebijakan Publik. Bandung: AIPI Bandung.

Bungin, M. Burhan. 2010. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.

Creswell, John W. 2010. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan

Mixed Edisi Ketiga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dunn, William N. 2005. Pengantar Analisis Kebijakan Publik Edisi Kedua.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung:

PT Remaja Rosda Karya.

Nugroho, Riant. 2009. Public Policy Dinamika Kebijakan-Analisis Kebijakan-

Manajemen Kebijakan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Parsons, Wayne. 2005. Public Policy Pengantar Teori dan Praktik Analisis

Kebijakan. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

Rusli, Budiman. 2013. Kebijakan Publik Membangun Pelayanan Publik yang

Responsif. Bandung: Hakim Publishing.

Siagian, Sondang P. 2012. Administrasi Pembangunan Konsep, Dimensi, dan

Strateginya. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sugandi, Yogi Suprayogi. 2011. Administrasi Publik Konsep dan Perkembangan

Ilmu di Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Tachjan. 2006. Implementasi Kebijakan Publik. Bandung: AIPI Bandung.

Thoha, Miftah. 1984. Dimensi-dimensi Prima Ilmu Administrasi Negara. Jakarta:

CV Rajawali.

Penelitian

Jannah, Nidaul. 2014. Evaluasi Program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni

(RTLH) di Kota Depok. Tesis. Depok: Universitas Indonesia.

Nugraha, Adi Fajar. 2014. Implementasi Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak

Layak Huni (RS-RTLH) di Kota Serang. Skripsi. Serang: Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa.

Page 136: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

118

Peraturan Perundang-undangan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indoneia Tahun 1945. Undang-Undang

Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2007 Tentang Pembentukan

Kabupaten Bandung Barat di Provinsi Jawa Barat.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan

Permukiman.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan

Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.

Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 9 Tahun 2016 Tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bandung Barat.

Peraturan Bupati Bandung Barat Nomor 30 Tahun 2015 tentang Pengelolaan

Belanja Hibah dan Belanja Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah.

Peraturan Bupati Bandung Barat Nomor 52 Tahun 2016 tentang Kedudukan,

Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Perumahan

dan Permukiman Kabupaten Bandung Barat.

Keputusan Bupati Bandung Barat Nomor: 900/Kep. 487-DCKTR/2016 tentang

Penetapan Bantuan Sosial kepada Masyarakat untuk Perbaikan Rumah

Tidak Layak Huni di Kabupaten Bandung Barat Tahun Anggaran 2016.

Keputusan Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bandung Barat

Nomor: 800.05/3512/DCKTR tentang Pembentukan Tim Teknis/Tim

Penerima Hasil Pekerjaan Barang/Jasa Bantuan Perbaikan Rumah Tidak

Layak Huni di Wilayah Kabupaten Bandung Barat Tahun Anggaran 2016.

Dokumen

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung Barat. 2016. Statistik Daerah Kabupaten

Bandung Barat Tahun 2016.

Desa Cihampelas. 2016. Profil Desa Cihampelas 2016.

Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bandung Barat. 2011. Rencana

Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Bandung Barat

Tahun 2012-2016.

Page 137: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

119

Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bandung Barat. 2015. Petunjuk

Teknis Bantuan Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni Kabupaten Bandung

Barat Tahun 2015.

Kelompok Swadaya Masyarakat Desa Cihampelas. 2016. Laporan

Pertanggungjawaban (LPJ) Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni Desa

Cihampelas Tahun Anggaran 2016.

Kelompok Swadaya Masyarakat Desa Cihampelas. 2016. Proposal Perbaikan

Rumah Tidak Layak Huni Desa Cihampelas Tahun Anggaran 2016.

Konsultan Pendamping Program Bantuan RTLH Kabupaten Bandung Barat. 2017.

Laporan Akhir Pekerjaan Konsultansi Pendampingan Rumah Tidak Layak

Huni di Kabupaten Bandung Barat Tahun Anggaran 2016.

Page 138: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

LAMPIRAN 1

PEDOMAN WAWANCARA

Berikut ini adalah pedoman wawancara yang akan digunakan oleh peneliti

untuk melakukan wawancara dengan informan yang telah ditentukan. Adapun

informan-informan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Informan 1 : Kepala Seksi Perumahan Swadaya Dinas Perumahan dan

Permukiman Kabupaten Bandung Barat

Informan 2 : Bendahara Pengeluaran PPKD Badan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Kabupaten Bandung Barat

Daerah Kabupaten Bandung Barat

Informan 3 : Kepala Seksi Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum (PSU)

Kecamatan Cihampelas

Informan 4 : Konsultan Pendamping Desa Cihampelas

Informan 5 : Kepala Desa Cihampelas

Informan 6 : Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Desa Cihampelas

Informan 7 : Bendahara Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Desa

Cihampelas

Informan 8 : Tokoh Masyarakat Desa Cihampelas

Informan 9-10 : Masyarakat Penerima Bantuan/Manfaat

Page 139: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

No. Aspek-Aspek Penelitian Informan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Efektivitas

1

Apa yang melatarbelakangi

adanya program bantuan

perbaikan RTLH di KBB?

2

Seperti apa program

bantuan perbaikan RTLH

di KBB?

3

Berdasarkan tujuan

program bantuan perbaikan

RTLH yaitu untuk

mewujudkan rumah yang

layak huni di lingkungan

KBB sehingga dapat

terwujudnya keluarga yang

sejahtera, bagaimana Dinas

Perumahan dan

Permukiman KBB menilai

tujuan tersebut telah

tercapai? Apa indikator

keberhasilan programnya?

4

Bagaimana hasil evaluasi

yang telah dilakukan pada

program bantuan perbaikan

RTLH?

5

Setiap tahunnya DPPKAD

KBB menerima laporan

pelaksanaan program dari

Dinas Perumahan dan

Permukiman KBB,

bagaimana evaluasi yang

telah dilakukan pada

program bantuan RTLH?

6

Bagaimana evaluasi yang

telah dilakukan oleh Dinas

Perumahan dan

Permukiman KBB terhadap

program bantuan perbaikan

RTLH?

7

Bagaimana pencapaian

sasaran/target program?

Seperti apa kriteria

penerima bantuan dan apa

Page 140: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

saja indikator RTLH yang

digunakan dalam mentukan

penerima bantuan?

8

Apakah pelaksanaan

program bantuan perbaikan

RTLH telah sesuai dengan

waktu yang telah dietapkan

sebelumnya?

9 Berapa lama waktu yang

dibutuhkan untuk kegiatan

perbaikan rumah?

10 Apa yang menjadi kendala

dalam pelaksananaan

program bantuan RTLH?

11

Terkait swadaya

masyarakat, bagaimana

Dinas Perumahan dan

Permukiman KBB menilai

tingkat swadaya

masyarakat?

12

Berapa biaya yang

dibutuhkan untuk

memperbaiki rumah?

Apakah ada pendataan dari

Dinas Perumahan dan

Permukiman atau dari Desa

tentang besaran biaya

swadaya dalam perbaikan

rumah?

Efisiensi

13

Bagaimana tanggapan anda

mengenai SDM pelaksana

program bantuan perbaikan

RTLH di Dinas Perumahan

dan Permukiman KBB?

Apakah jumlah SDM sudah

mencukupi dalam

menjalankan program

bantuan perbaikan RTLH?

14

Bagaimana koordinasi

yang dibangun antara setiap

pelaksana program, mulai

dari dinas, pihak ketiga,

kecamatan, desa dan KSM?

Page 141: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

Apakah sudah berjalan

dengan baik?

15

Sudah cukupkah biaya

operasional program

bantuan RTLH mendukung

jalannya pelaksanaan dan

evaluasi program?

16

Apakah besaran bantuan

yang telah diberikan

mampu menyelesaikan

masalah rumah tidak layak

huni masyarakat?

17

Atas pertimbangan apa

program bantuan perbaikan

RTLH memberikan

bantuan sebesar lima juta

rupiah per unit rumah tidak

layak huni?

Kecukupan

18

Dilihat dari tujuan

program, apakah tujuan

yang telah dicapai sudah

dirasa cukup mengatasi

kebutuhan, nilai, atau

kesempatan yang

menumbuhkan adanya

masalah RTLH di

masyarakat?

19 Bagaimana penilaian Anda

terhadap program bantuan

perbaikan RTLH?

20

Apakah hasil pemberian

bantuan perbaikan rumah

tidak layak huni kepada

masyarakat kurang mampu

yang memiliki RTLH di

Desa Cihampelas telah

sesuai dengan hasil yang

diharapkan dari program

bantuan RTLH? Apakah

masyarakat yang telah

menerima bantuan di tahun

selanjutnya masih

berpotensi menerima

Page 142: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

bantuan program RTLH

kembali?

Perataan

21

Menurut pendapat anda,

apakah program bantuan

perbaikan RTLH telah

tersosialisasi dengan baik

kepada masyarakat? bila

tidak mengapa hal itu

terjadi?

22

Apakah ada sosialiasasi

mengenai program bantuan

RTLH kepada masyarakat?

Jika ada seperti apa

sosialisasinya dan kapan

sosialisasi itu

dilaksanakan?

23

Apakah program bantuan

RTLH telah terlaksana

secara merata kepada

kelompok sasaran

program?

24 Bagaimana mekanisme

penentuan jumlah penerima

bantuan dalam suatu desa?

25

Apakah pemantauan oleh

Dinas Perumahan dan

Permukiman dilakukan

kepada setiap rumah

penerima bantuan

perbaikan RTLH?

26

Apakah ada pegawai dari

Dinas Perumahan dan

Permukiman KBB yang

datang untuk memeriksa

pembangunan rumah

Anda?

27

Bagaimana kegiatan

pembaharuan data base

RTLH di KBB? Siapa

pelaksananya? Apakah

dilakukan setiap tahunnya?

Responsivitas

28 Bagaimana tanggapan

masyarakat terhadap

Page 143: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

program bantuan perbaikan

RTLH? Apakah

memuaskan atau tidak? dan

apa alasannya?

29

Bagaimana tanggapan

Anda mengenai program

bantuan perbaikan RTLH?

Apakah memuaskan atau

tidak? Dan apa alasannya?

30 Apakah masyarakat ikut

terlibat dalam perencanaan

program perbaikan RTLH?

31

Apakah Anda ikut terlibat

dalam perencanaan

program perbaikan RTLH

di Desa Cihampelas?

32 Apakah ada keluhan dari

masyarakat pada program

bantuan RTLH ini?

33 Apa saran Anda untuk

program bantuan RTLH?

Ketepatan

34

Apakah program bantuan

perbaikan RTLH sudah

tepat dilihat dari segi

waktu, besaran bantuan,

dan mekanisme program

yang telah dilaksanakan?

35

Apakah program bantuan

RTLH dinilai tepat dalam

menjawab permasalahan

dibidang perumahan dan

permukiman yang ada di

masyarakat?

36

Menurut pendapat Anda,

apakah diperlukan

alternatif kebijakan untuk

mendukung program ini?

37 Apa saran Anda untuk

program bantuan RTLH?

Page 144: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

LAMPIRAN 2

TRANSKRIP WAWANCARA

INFORMAN 1

Nama : Ir. Oke Rakhmat Sangaji, MM

Jabatan : Kepala Seksi Perumahan Swadaya Dinas

Perumahan dan Permukiman Kabupaten

Bandung Barat

Hari/Tanggal Wawancara : Senin/29 Mei 2017

Keterangan : P = Penulis

I = Informan

P : Apa yang melatarbelakangi adanya program bantuan perbaikan

RTLH di KBB?

I : Diamanahkan dari Undang-Undang Dasar yah, dan juga dari Undang

Undang Nomor 1 Tahun 2011 mengenai perumahan dan permukiman.

P : Nah seperti apa program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni?

I : Programnya adalah bantuannya berupa keuangan ya, langsung diterima

oleh ketua kelompoknya, kita bentuk kelompok di sana ada kelompok

swadaya masyarakat, KSM. Nah nanti diterima oleh ketua KSMnya dan

dikerjakan oleh kelompok tersebut gitu ya, dikoordinir oleh ketua KSM.

P : Berdasarkan tujuan program bantuan perbaikan RTLH yaitu untuk

mewujudkan rumah yang layak huni di lingkungan KBB sehingga

dapat terwujudnya keluarga yang sejahtera, bagaimana Dinas

Perumahan dan Permukiman KBB menilai tujuan tersebut telah

tercapai? Apa indikator keberhasilan programnya?

I : Pencapaiannya kalo diliat dari angka dan di daerah artinya di tanpa di

lokasi itu ada pencatat pencapaiannya. Pertama dari mengurangi data

rumah tidak layak huni yang dari sekian jadi sekian. Kedua adalah

swadaya, dipancing untuk nilai swadayanya dan kegotongroyongannya.

Rata-rata mungkin sekitar 35 persen lah nilai swadayanya. Rumah tersebut

jadi sehat yang tadinya tidak ada jendela jadi ada jendela gitu ya. Terus

dari fisiknya yang tadinya rusak, kotor, dan sebagainya sekarang jadi jadi

bersih, rapih. Secara sosial meningkatkan strata gitu lah menurut dia kan

rumah saya bagus nih kan gitu, sama dengan yang lainnya.

P : Seperti apa indikator penerima bantuan Pak?

I : Indikatornya dari segi kesehatan, satu dia harus menerima cahaya, gitu,

sepuluh persen dari ruangan dan harus mempunyai ventilasi. Kedua secara

fisik kita menentukan rumah tidak layak huni itu ada tiga, yaitu aladin atap,

Page 145: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

lantai, dan dindingnya dalam kondisi rusak. Yang ketiga terutama adalah

rumah tersebut adalah milik di tanah sendiri. Ga boleh di tanah orang lain,

ngontrak gitu, atau apa lagi di rumah di tanah negara.

P : Iya Pak, misalkan dari orang tuanya hanya ini Pak hanya ditunjuk

ini untuk A untuk B tapi belum dibuat sertifkikatnya?

I : Engga apa-apa, asal ada surat dari kepala desa.

P : Pak yang menentukan nanti jumlah satu desa dapet berapa itu dari

Disrumkim apa dari DPPKAD Pak?

I : Dari...kita, iya dari kita usulnya eee... mengenai kan ee.. siapa-siapanya

lah gitu ya, artinya CPCL calon penerima dan calon lokasinya, jumlahnya

gitu.

P : Pak, apakah ada keterlambatan pelaksanaannya?

I : Sesuai, sesuai..

P : Pak, apa yang menjadi kendala dalam program RTLH ini Pak?

I : Kendalanya adalah pertama karena yang kita perbaiki adalah rumah orang

per orang ya, orang tersebut yang jadi kendala. Pertama ada yang tidak

mampu semacam janda tua, atau orang tua yang sudah tidak bisa berbuat

apa-apa. Nah itu yang menjadi kendala sehingga perlu dibantu oleh

masyarakat sekitanya. Kedua masih ada budaya juga bahwa membangun

itu jangan di bulan hapit misalnya begitu. Nah budaya-budaya itu sehingga

kan kita perlu waktu untuk itu gitu. Ketiga kegotong royongannya gitu ya,

simpati satu desa dengan desa lainnya suka beda-beda.

P : Indikator penerima bantuan itu ada secara tertulisnya engga Pak?

I : Engga juga, karena kita punya data. Makanya pada waktu konsultan

pendampingan sudah ada, mereka salah satunya harus mengevaluasi akhir

dari data yang diajukan gitu.

P : Berarti pembaharuan data base pertama kali 2008 Pak ya? Dan

apakah pembaharuannya seiap tahun Pak?

I : 2008 ada sekitar 25.400, ya dasarnya dari sana lah. Engga setiap tahun,

yang terakhir kemarin, enam belas.

P : Terkait swadaya masyarakat Pak, bagaimana dinas perumahan

permukiman menilai swadayanya Pak? Apakah di didata?

I : Penilaiannya konsultan pendampingan, dia membuat membuat laporan

bahwa nilai swadayanya tapi lebih kepada ya secara keseluruhan lah gitu.

P : Apakah sumber daya manusia di dinas sudah mencukupi Pak dalam

menjalankan program ini?

I : Wah kurang sekali. Memang kita ada 15 orang di bidang perumahan

termasuk kepalanya gitu ya. 1 kepala bidang, 3 kepala seksi

berarti..sisanya adalah 11 staf kan gitu. Nah dari staf sendiri juga itu yang

PNS itu hanya tiga barang kali gitu. Jadi sisanya non PNS ya, honorer.

P : Pak kalo tim teknis itu Pak, di luar jumlah yang tadi Pak?

Page 146: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

I : Iya, tim teknis itu.. selain dari bidang perumahan juga kita melibatkan

dari bidang-bidang lain sehingga jumlahnya nanti ada sekitar 10 orang lah.

P : Bagaimana koordinasi dibangun pada pelaksanaan program ini Pak?

I : Kita lakukan monitoring evaluasi berkala lah gitu, berkala. Pertama

dengan konsultan, nanti waktu pelaksanaan kita sudah mulai dilibatkan

desa maupun kecamatan.

P : Untuk operasinal, untuk menjalankan programnya Pak? Untuk

sosialisasi, misalkan anggaran untuk sosisalisasinya apakah ada Pak?

I : ada anggaran, anggaran sosialisasi di dinas perumahan permukiman.

P : Terkait dengan biaya kemaren Pak, itu yang kemaren apa sudah

mencukupi Pak besaran biaya operasionalnya?

I : Operasional? Ya.. cukup lah.

P : Pak, pemberian bantuan lima juta itu atas pertimbangan apa itu Pak?

I : Pertimbangan dari harga bahan bangunan dan upahnya ya. Tapi itu

berdasarkan penilaian empat tahun yang lalu. Kita sudah tidak layak lagi

nilai segitu. Kita sedang ajukan sekitar tujuh setngah sampai sepuluh juta

per unit karena provinsi bantuannya sepuluh juta terus dari pusat lima belas

juta untuk rusak berat, kan ada rusak berat, rusak sedang, rusak ringan.

P : Nah Pak kalo ditanya tentang ini Pak penyebab rumah tidak layak

huni di masyarakat apa itu Pak?

I : Faktor ekonomi, jangankan untuk rumah, untuk makan saja udah sulit

katanya gitu. Salah satunya itu faktor lokasi bencana bisa.

P : Masyarakat yang menerima di tahun ini di tahun depannya bisa

dapat Pak, misalnya dua tahun kedepannya, tiga tahun kedepannya?

I : Engga engga bisa. Mungkin lima tahun sih bisa dapat lagi, karena ya tadi

faktor ekonomi kalo dia memang ekonominya lemah banget terus memang

rumahnya tidak ada apa namanya pemeliharaan ya pasti tidak layak lagi

gitu setelah lima tahun atau tiga tahun.

P : Sosialisasi program yang dilakukan tahun 2016 kemarin seperti apa?

I : Kita ada sosialisasi tingkat desa, tingkat kecamatan dan tingkat kabupaten.

Kalo tingkat desa, kita lebih kepada ya kunjungan lah, kunjungan ke desa-

desa, beberapa desa tidak bisa semua desa bisa semua desa memang ya.

Ya nanti pada waktu di kecamatan paling kita bisa informasikan melalui

kunjungan dines, kunjungan kerja kita, ke semua desa yang mendapatkan.

Lalu..nanti ada..sosialisasi tingkat kabupaten, nah itu semuanya kita

undang.

P : Kalo untuk sosialisasi ke penerima bantuan itu lebih di desa Pak ya

sosialisasinya kepada penerimanya?

I : Iya, langsung ke penerima. Karena nanti ada semacam berita acara apa

namanya itu rembug warga penerima bantuan.

P : Bagimana mekanisme penentuan satu desa menerima berapanya

Page 147: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

Pak?

I : Sebetulnya, dari pendataan kita kan ada prioritas, nah yang kedua ya tadi

prioritasnya ya bagi orang yang tidak mampu.

P : Di proposal kan kadang jumlahnya dari satu desa kan banyak Pak,

nanti dinas mungkin memberikan kuota secara pasti kan gitu, nah itu

nanti desa biasanya melakukan seleksi lagi Pak?

I : Iya, jadi kita berikan informasi desa bahwa ada dari usulan itu hanya bisa

di..realisasikan atau dibantu, dibantu...sekian unit misalnya gitu. Silahkan

wae¸ silahkan aja nanti ee..prioritas bapak kan sebagai kepada daerahnya

dari masyarakat tersebut lebih tau persis prioritasnya siapa saja gitu.

P : Pemantauan itu dari dinas sendiri seperti apa Pak?

I : Sebetulnya kita memonitornya, ada satu orang untuk berapa kecamatan,

dua orang biasanya gitu, dua orang untuk sekian kecamatan gitu. Monitor

saja tidak, tidak bisa mengawasi gitu ya, itu pun tidak bisa detail lah gitu

tiap waktu.

P : Sejauh ini Pak, tanggapan dari masyarakat seperti apa Pak?

I : Ya dia berterima kasih sekali ya, bahwa dia sudah dibantu sehingga

rumahnya sudah jauh berbeda gitu.

P : Tanggapan masyarakat lima juta itu sudah mencukupi belum Pak?

I : Ya sebetulnya sih dia sih inginnya dibantunya besar ya, sebesar mungkin.

Karena keinginannya itu pasti lebih besar dari standar kita

gitu..keinginannya lebih besar. Ya...bahkan barang kali bisa jadi dia juga

ingin sekalian dengan upahnya gitu kan gitu, mana nih upahnya gitu kan.

Engga ada, itu juga menjadi masalah.

P : Kalo misalkan ada keluhan lain engga, keluhan dari masyarakat

atau kritik dari masyarakat ada engga Pak terhadap program ini?

I : Ya lebih membangun lah kritiknya ingin mendapat ke depan lebih

besar lagi gitu lah bantuannya. Itu aja mungkin, lebih..kepada fisik gitu ya.

P : Berarti secara keseluruhan ini udah tepat Pak ya untuk mengatasi

masalah di masyarakat sendiri?

I : Iya udah tepat, salah satunya melalui bantuan perbaikan gitu.

P : Nah Pak menurut pendapat Bapak apakah diperlukan alternatif

kebijakan untuk mendukung program ini Pak?

I : Iya, iya harus ada. Harus sinergis dengan ee yang program ini. yang

pertama dari lingkungannya. Nah itu nanti sinergis dengan perbaikan

lingkungan permukiman. Terus tadi ya dari segi kesehatan juga harus

bantu dari dinas kesehatan, dari dinas sosial juga harus bantu gitu disana

ya semacam BP3, BP3BK gitu, nah itu keluarga berencana, keluarga

berencana itu punya program keluarga sejahtera, keluarga miskin ya itu

tadi. Nah kita juga harus ada kolaborasi dengan mereka terutama dari data.

P : Apakah ada sinkronisasi Pak antara data kemiskinan dengan data

Page 148: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

penerima bantuan Pak?

I : Iya, iya kita harus sinkron, selama ini memang ada kurang sinkronan itu

karena masing-masing dinas punya data masing-masing.

P : Apa saran atau harapan dari Bapak untuk perbaikan program RTLH

kedepannya Pak?

I : Kalo saya sih lebih menyarankan perlu adanya bintek ya, bimbingan teknis

kepada para penyelenggara bantuan misalnya disana kan ada KSM.

Bidang lainnya juga saling integrasi dan ada nantinya ada hasil

kebersamaan dari dinas anu punya angka. Ya saya harapkan sih ada lebih

sinergi lagi antara dinas terkait. Satu lagi ya, kita juga dari lembaga-

lembaga swadaya masyarakat yang notabene di luar pemerintahan. Nah itu

harus membantu jangan malah menjadi kendala. Ketiga akhirnya, akhirnya

di masing-masing desa dengan program adanya ADD AD nanti tidak lagi

di PU gitu, mereka saja mandiri akhirnya gitu dan akhirnya itu bisa

meningkatkan apa namanya kepada rumah-rumah tidak layak huni.

INFORMAN 2

Nama : Lerry Vallery

Jabatan : Bendahara Pengeluaran PPKD Badan

Pengeloaan Keuangan dan Aset Daerah

Kabupaten Bandung Barat

Hari/Tanggal Wawancara : Selasa/30 Mei 2017

Keterangan : P = Penulis

I = Informan

P : Apa yang melatarbelakangi program rutilahu di KBB ini Pak?

I : Yang melatarbelakangi yaitulah berdasarkan kebutuhan dek, kebutuhan di

lapangan ya di kondisi apa lingkungan masyarakat di setiap kecamatan

gitu kan, dan memang si rumah rumah itu memang sudah tidak layak untuk

dihuni gitu ya, ditinggali. Seperti ada yang di wilayah mana itu kan, sampe

tinggal di kandang domba, itu aduh, ini sekali ya.

P : Pak, peran DPPKAD dalam program rutilahu itu apa sih Pak?

I : Ya kita hanya sebagai penyalur bantuannya saja, jadi gak berperan penuh

sekali gitu dek yah, gak berperan full, itupun bantuan keuangannya kan

dengan cara di transfer ke rekening masing-masing ini KSM.

P : Apakah program rutilahu tahun 2016 itu sudah sesuai dengan waktu

yang telah ditetapkan?

I : Sesuai.. sesuai dengan waktu yang sudah ditetapkan.

P : Tapi kalau gak salah kemarin cairnya itu di Desember di bulan

Desember 2016 Pak?

I : Aduh euy lupa lagi euy.

Page 149: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

P : Pak, bagaimana sih Pak koordinasi yang dibangun antara pihak-

pihak pelaksana program ini? Bagaimana komunikasinya Pak?

I : Nah kalau komunikasi dengan yang ini yah, kita kurang yah, karena kita

mah langsung berkomunikasi dengan dinas cipta karya sebagai leading

sector.

P : Kalau dengan dinas cipta karya komunikasinya seperti apa?

I : Bagus bagus, gak ada masalah bagus. Pemberkasan, kelengkapan

pemberkasan pencairan, kita paling koordinasi sebatas itu ya.

P : Nah Pak, sejauh ini apakah besaran Rp 5.000.000 itu cukup Pak untuk

memperbaiki rumah?

I : Kalau di cukup cukup deh, kalau di kurang yah kurang ya, itu relatif yah.

P : Nah Pak, pertimbangannya apa sih Pak ee bantuan sekitar 5 juta?

I : Untuk pemerataan, karena kan disesuaikan dengan kemampuan ini APBD.

Bantuan bukan bukan untuk rutilahu saja, untuk bansos, untuk kegiatan

keagamaan, jadi biar ada ini dek pemerataan gitu dek.

P : Rutilahu itu kan berkaitan kondisi ekonomi di masyarakat gitu kan

Pak ya?

I : Betul, kondisi ekonomi.

P : Apakah program ini sudah tepat Pak dalam mengatasi masalah

rumah tidak layak huni di masyarakat?

I : Kalau bicara teknis dinilai tepat dan tidak tepat kita engak hapal nya,

karena kita tidak ini kelapangan sih kan, tapi kalau misalkan.. dibilang

tepat sih memang sangat tepat.

P : Terkait dengan penentuan penerima bantuan di satu desa, kabupaten

meseleksi mengeluarkan jumlahnya Pak ya?

I : Ah iya dari dinas terkait itu, cipta karya itu nanti.

P : Kadang kan yang diajukan mah banyak?

I : Banyak pasti lah banyak heeh enggak kebagian gitu kan, heem, itu dulu

lah jadi bergilir mungkin yah, tujuan nya mah kesitu.

P : Apakah dibutuhkan alternatif kebijakan Pak untuk mendukung

program ini, misalkan program lain yang mendukung?

I : Bantuannya ditambah gitu dek, itukan 5 juta sedikit terlalu terlalu kurang,

apalagi kan untuk bahan bangunan sekarang yah, belum ongkos tukang.

P : Apa saran atau harapan dari Bapak terhadap program rutilahu

kedepannya Pak?

I : Ya harapan dan saran saya ada penambahan gitu nilai bantuannya.

P : Pak kalau kemarin pas sosialisasi dari DPPKAD nya diundang gak

Pak yah dari kabupatennya?

I : Kita kan boro-boro ngurusin ya, justru kita kurang orang disini.

Page 150: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

INFORMAN 3

Nama : Supardi

Jabatan : Kepala Seksi Prasarana, Sarana, dan Utilitas

Umum PSU Kecamatan Cihampelas

Hari/Tanggal Wawancara : Senin/22 Mei 2017

Keterangan : P = Penulis

I = Informan

P : Apa peran dari kecamatan di dalam program RTLH Pak?

I : Peran kecamatan, memonitorng, verifikasi program.

P : Yang monitoring siapanya Pak dari kecamatan?

I : Dari kecamatannya Kasie PSU dan rekan kadang orang itu aja ke semua

desa.

P : Apakah kecamatan terlibat dalam perecanaan program? Misalkan

terkait jumlah penerima dan pengajuan proposal?

I : Desa mengajukan bantuan dari kabupaten atau provinsi misalkan kan.

Desa mengajukan kebutuhannya misalkan ajukan 50 unit rumah tidak

layak huni. Kan kenyataannya paling 20 unit yang di accnya.

P : Pak kalau hasil monitoring ada gak sih Pak. Misalkan dalam bentuk

apa?

I : Oh itu teh tidak ada, sebagian ada laporan. Misalkan ke lapangan, laporan

ke pimpinan gitu. Kadang dari kabupaten juga ada yang monitoring.

P : Apa Pak kendala dalam pelaksanaan program ini?

I : Kendalanya dengan nilai nominalnya kurang memadai kan.

P : Itu bantuannya itu Pak diberkan dalam bentuk uang apa barang ya

Pak ya ke masyarakat?

I : Ada yang bentuk uang. Rata-ratanya bentuk uang.

P : Jadi masyarakat yang belanja Pak ya?

I : Iya, tapi tetap dimonitoring oleh aparat desa.

P : Pak kalo ee kordinasi sama.. kordinasi dengan desa dengan dinas

gimana Pak ya dibangunya?

I : Kan ada sosisalisasi dulu dari tingkat kabupaten, tempatnya kadang-

kadang di kecamatan. Kadang-kadang diundang ke kabupaten.

P : Kalo yang tahun 2016 Pak kemarin sosialisasinya?

I : Di sini. Di aula kecamatan mengundang semua desa, sosialisasi dari

kabupaten, dibarengi narasumber-narasumbernya kan dari kabupaten.

Tokoh masyarakat juga ikut.

P : Pak, apa yang menyebabkan malasah RTLH di kecamatan

Page 151: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

Cihampelas ini?

I : Memang kebanyakan di wilayah Cihampelas ini masih banyak yang

kurang mampu lah, wilayahnya kumuh, tidak tertata.

P : Ini Pak, dengan bantuan RTLH inimasalah itu sudah bisa

terselesaikan Pak? Masalah yang tadi.

I : Ya masih kurang. Tapi kan masyarakat juga itu mah hanya bantuan dari

pemerintah. Iya dengan uang 5 juta paling berapa kalau diterapkan, hanya

tidak akan menyelesaikan persoalan tersebut, gitu kan. Kadang-kadang

dibantu dengan swadaya gitu kan.

P : Pak, apakah ada penerima bantuan yang rumahnya rusak lagi setelah

2 tahun/3 tahun?

I : Banyak.. Bukan ada lagi.

P : Tapi kalau ini Pak, untuk penerimanya itu boleh 2 kali gak sih Pak?

I : Ya nanti, itu mah atas pengajuan dari desa di RT/RW mana atau kepala

keluarganya siapa, gitu kan. Jadi tidak tiap tahun mendapatkan bantuan,

orang itu-itu juga tidak, gitu.

P : Nah Pak, kalau untuk sosialisasi ke masyarakat itu sudah baik Pak?

I : Jadi itu kan kepala desa dan KSM nya diundang untuk sosialisasi tingkat

kecamatan yang bersumber dari kabupaten. Nah nanti kepala desa dengan

KSMnya sosialisasi lagi ke RW-RW atau RT, gitu.

P : Pak kalo dilihat dari masyarakat yang menerima itu udah merata

belum sih Pak?

I : kendalanya di situ bukan artinya itu tidak akan dapet tapi kan misalkan

contoh desa A misalkan yang sangat membutuhkan, yang membutuhkan

misalnya seratus unit misalkan tapi bantuan dari pemerintah hanya tiga

puluh unit. Nah distitu banyak kepala desa yang kebingungan.

P : Pak selanjutnya tanggapan masyarakat sendiri gimana Pak terhadap

program ini?

I : Masalah puas atau tidak puasnya itu saya tidak bisa menjelaskan karena

masyarakat mah selalu tidak puas. Jadi masalah puas dan tiak puasnya nah

itu saya tidak bisa menjawab karena memang bermacam-macam

pemikiran manusia kan gitu ya.

P : Ada keluhan ga Pak dari masyarakat misalkan ada kritik saran?

I : Ya keluhannya mah masih kurang aja gitu kan, tidak mencukupi lah intinya

mah dengan biaya sekian. Ya kita juga udah memprediksi dengan jumlah

uang lima juta diterapkan kepada satu rumah tidak mungkin selesai kan.

P : Kalo masyarakat sendiri dilibatkan engga Pak dalam perencanaan

program ini?

I : Tokoh masyarakat mah dilibatkan nanti kan dimusyawarahkan itu apakah

si A itu layak untuk diberi bantuan RTLH atau tidak kan gitu.

P : Apa ada indikator rumah tidak layak huni tertulis tertulisnya?

Page 152: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

I : Dari kabupaten pasti ada, indikator dari pada pengajuan itu memang ee

harusnya dirinci begitu misalkan rumah tersebut teh rusaknya

sebagaimana, apakah rusak semua atau bagaimana gitu kan.

P : Pak selanjutnya ini Pak, apakah program RTLH ini udah tepat Pak

didalam menjawab permasalahan rumah masyarakat?

I : Sebetulnya sudah tepat, sebetulnya sudah tepat..sebetulnya..udah itu tepat

jadi yang tadinya rumahnya bocor jadi tidak bocor gitu kan.

P : Apakah perlu adanya program lain yang mendukung program ini?

I : Ya perlu, seperti RTLHnya berjalan terus diwilayahnya tidak ada WC

tidak ada apa kan itu perlu bantuannya itu kan. Masih banyak yang dolbon

gitu misalkan gitu kan.

P : Nah itu Pak, kalau terkait dengan itu ada perlu gak sih Pak misalkan

ada alternatif kebijakan yang mendukung RTLH ini?

I : Iya itu pasti pasti ada untuk untuk pentas ke pengentasan kemiskinan.

Ada misalkan sekian persen untuk ee perekonomian contohnya

perekonomian itu kan di daerah itu ada kerajinan-kerajinan.

P : Apakah ada sinkronisasi Pak dengan data kemiskinan gitu, dengan

masyarakat yang miskin dengan masyarakat yang dapet RTLH itu?

I : Oh itu memang suka ada perbenturan gitu kan, dari dana dari dari misalkan

data tersebut kadang-kadang data tersebut sekian dari yang mendapatkan

kan sekian tidak tidak sama.

P : Kalau sekiranya ada ini Pak misalkan masyarakat rumahnya

tidak layak tapi tanahnya masih numpang gitu Pak itu solusinya

gimana Pak yah?

I : Ya itu ada diajuin, kan itu ada tanah ada surat tanah, Itu keterangan

saja yang dari punya tanah.

P : Apa saran buat perbaikan program RTLH kedepannya Pak?

I : Ya inti na mah kalau saran dari saya mah udah disampai sampaikan waktu

rapat dan lain sebagainya jadi kalau bisa ditingkatkan lah gitu kan dulunya

3 juta setengah.

P : 2014 Pak ya?

I : Eee iya 2015 2016 jadi 5 juta kan gitu kan itu kan udah ada peningkatan

siapa tau tahun 2018 nanti nah gitu kan bisa meningkat jadi 10 juta sama

dengan provinsi itu harapan gitu kan, jadi kalau dengan dana 5 juta itu

memang yah jaman sekarang gitu kan.

P : Pak untuk dokumen yang terkait RTLH di kecamatan ada ga ya?

I : Oh tidak ada.

Page 153: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

INFORMAN 4

Nama : Candra

Jabatan : Konsultan Pendamping Desa Cihampelas

Hari/Tanggal Wawancara : Senin/22 Mei 2017

Keterangan : P = Penulis

I = Informan

P : Bantuan yang disalurkan itu uang atau barang Kang ke

masyarakat?

I : Sebenernya itu kan bantuan stimulan langsung ke rekening itu kan berupa

uang. Tapi tetep kita melihat kendala di masyarakat, sesuai dengan

keadaan desa di situ. Ada emang yang berbentu uang juga, tapi ada juga

yang masih barang gitu. Di Cihampelas bentuknya uang.

P : Jadi nanti masyarakat yang belanja ke material?

I : Iya, didampingi sama KSM. Jadi masyarakatkan udah tahu kebutuhannya

apa aja lima juta.

P : Nah Kang, Konsultan ini kan sebagai apa ya?

I : Iya, pihak ketiga lah kalo itu mah, kita hanya pendampingan aja.

P : Nah ini Kang, apa indikator keberhasilan programnya?

I : Kita liat dari tujuannya itu kan swadaya. Kita bisa dibilang berhasil ketika

dimasyarakat itu timbulah swadayanya gitu. Ketika itu tercapai mungkin

bisa dibilang memang sudah, tujuannya sudah tercapai, program ini gitu.

P : Untuk di Cihampelas sendiri gimana Kang hasil pelaksanannya?

I : Bisa dibilang bagus karena timbul adanya swadaya itu.

P : Kalo untuk evaluasinya sendiri, hasilnya itu apa Kang?

I : Fisiknya, pembangunan, karena kita ngomongnya ngomong fisik karena

ada laporan dari sampai seratus persen, berarti sampe rumah selesai lah.

Minimal, minimal itu ketika pagu anggaran lima juta itu terserap. Itu

minimalnya, tapi kan tujuan kita kan pengen swadaya.

P : Kang, indikator RTLH itu seperti apa?

I : Iya, kita biasanya kalo itu yang disebut aladin itu, atap lantai dinding.

P : Berarti ini kang, engga ada indikator tertulisnya gitu di dalam

dokumen RTLH itu seperti apa?

I : Tiap bantuan beda-beda, tapi kalo di kabupaten ya kita walaupun ya

maksudnya rumah tidak layak huni itu kebanyakan gambaran kita yang

rumahnya bilik lah ya, panggung seperti itu. Tapi ada juga, ada juga yang

rumahnya ee apa? Tembok tapi dia engga layak dalam artian ya cuman

segi empat aja tembok, tanpa ada ventilasi tanpa ada ruangan lain itu tetep

kita anggap tidak layak.

Page 154: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

P : Di KBB belum ada indikator spesifiknya kang?

I : Masyarakat berpenghasilan rendah ya kita liatnya itu. Banyak

pertimbangan tapi yang jelas satu kita liat fisik rumahnya, yang kedua

penghasilan, terus ada juga sosialnya. Kita ngeliat juga dari ekonominya,

dari sosialnya. Itu yang..yang bisa menentukan siapa dulu nih.

P : Kemarin itu kan Kang, cairnya itu kan Desember kan kemarin?

I : Iya, iya itu banyak masalah, perhitungan dari konsultan ataupun dari dinas

itu sudah, sudah pas waktunya 4 bulan. Ehm. Tapi kendalanya itu, satu dari

birokrasi. Ketika kita minta tanda tangan bupati segala macem. Keduanya

ketika ada itungan bulan, larangan bulan, dia engga bisa kalo seandainya

ngebangun bulan anu. Itu larangan yang membuat kendala itu.

P : Bagaimana Kang menilai swadaya masyarakat itu?

I : Ya gini, itungannya. Selama ini ada banyak lah dari mungkin 70 sampai

80 persen yang bisa langsung jadi rumahnya, dengan anggaran lima juta.

Ada yang nyumbang bambu, ada yang nyumbang bata, ada yang

nyumbang pasir, tenaga gitu kan, ada uang buat yang ngasih makan yang

kerjanya juga. Nah itu tujuannya emang seperti itu sebenernya.

P : Kang, apa didata Swadaya jumlahnya berapa di Desa Cihampelas?

I : Iya, kita ada ee apa? Kita ada tiga jenis swadaya yang kita data, ada

berbentuk uang, ada berbentuk barang, material, ada juga berbentuk

tenaga. Setiap penerima itu punya swadaya lah.

P : Nah kalo misalkan ada rumah tidak layak huni eee.. tapi sertifikat

tanah bukan milik sendiri gimana itu solusinya?

I : Yang penting gini, adanya.. surat keterangan dari kepala desa atau yang

punya tanah itu emang mengizinkan.

P : Terkait pelaksanaan, pelaksana yang terlibat itu desa terlibat, KSM

terlibat. Nah kalo pembagian perannya gimana Kang?

I : Oh ada di juklak, juknis. Peran konsultan hanya mendampingi, semua

laporan itu KSM yang bikin, desa hanya sebagai monitoring.

P : Nah itu Kang, selanjutnya koordinasinya gimana Kang?

I : Komunikasinya gini, konsultan ini pihak ketiga lah ya, konsultan ditunjuk

sebagai pendamping pekerjaan ini. Dia mulain action ke lapangan,

langsung dia ke desa. Kita pertama koordinasi ke kecamatan bahwa di

kecamatan ini sekian desa yang mendapatkan bantuan. Setelah kecamatan

kita koordinasi ke desa.

P : Kalo dinas Kang, ada yang ke lapangan?

I : Ada, tiap kita pertama.. pertama untuk koordinasi jelas Pak Oke pertama

koordinasi atau siapa ya koordinasi dari dinas. Terus.. ketika verifikasi nol

persen, verifikasi rumah, terus ketika pekerjaan pembangunan mulai

berjalan itu dinas ke lapangan. Karena ada tim teknis bukan dinas tapi tim

teknis ya.

Page 155: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

P : Selanjutnya ini Kang, tentang biaya operasional program. Biaya

operasionalnya berapa Kang program kemarin di Cihampelas?

I : KSM kemarin dikasih, 30 ribu per unit itu juga bukan dari dinas dari

konsultan. Dinas menganggarkan untuk konsultasi pendampingan sekian

juta. Nah yang mengelola itu konsultan, bukan dinas.

P : Apakah besaran bantuan yang diberikan mampu menyelesaikan

masalah ini Kang masalah RTLH, sejauh ini?

I : Kalo seandainya kita liat itu engga bakalan cukup untuk nilai lima juta.

Engga bisa kita pastikan oh engga cukup ya emang pasti bilang ga cukup.

Tapi ini kan swadaya, stimulan namanya juga bukan bantuan langsung

pembangunan baru. Kaya di pusat kan pembangunan baru bisa 30 juta.

P : Kadang ada kaya gini Kang misalkan tahun ini dibangun dapur, tapi

dua tahun kedepan depannya yang rusak gitu?

I : Iya tapi minimal gini, minimal kata saya juga program ini itu minimalnya

dana lima juta terserap. Kadang ada juga, ada penerima yang tidak

mengeluarkan swadaya. Dia yaudah lima juta aja seadanya gitu.

P : Apa penyebab adanya rumah tidak layak huni dimasyarakat Kang?

I : Faktor ekonomi udah jelas terus kumuh. Kadang kumuh ya emang kumuh.

Terus kesadaran SDMnya juga sih sebenernya.

P : Nah itu kalo dikaitkan dengan tujuan program, tujuan programnya

kan seperti yang tadi kan Kang ya, nah tujuan itu udah sesuai belum

sih kang ama penyebab tadi, penyebab masalahnya?

I : Iyah, kalo menurut saya dengan stimulan bantuan swadaya ini ya emang

sudah cocok karena apa? Jujur aja sekarang di masyarakat itu gotong

royong itu sudah engga ada. Ketika ada bantuan ini bisa menimbulkan

gotong royong itu

P : Nah Kang, kalo penilaian Akang sendiri terhadap program ini sendiri

gimana Kang?

I : Kalo menurut saya harusnya emang cocoknya gini, saya setujunya gini

dengan program ini ya. Kita ajuannya ini langsung dari bawah, yang

mengajukan langsung dari RT, RW, Desa lah langsung. Terus tujuan

swadayanya bagus, cocok gitu menurut saya.

P : Nah Kang, kalo misalkan dalam satu tahun satu penerima dapet,

apakah ditahun depan bisa dapet lagi?

I : Bisa, itu mini kalo menurut apa? Liat dari itunya minimal, minimal itu

dia lima tahun. Jaraknya minimal lima tahun.

P : Apakah sosialisasi ke masyarakat udah berjalan dengan baik Kang?

I : Iya, udah berjalan baik, ketika ehm. Dia dikumpulkan ketika dapet

program bantuan, penerima ini.

P : Itu pada pencaiaran atau sebelumnya?

I : Sebelum pencairan, dia penentuan CPCL itu, penentuan penerima itu kan.

Page 156: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

Dia dikumpulin, 10 orang ini lah yang dapet. Nah itu dikumpulkan, dia

dikasih pengarahan ini uang lima juta khusus untuk barang. Terus.. ee..

tidak ada potongan segala macem disosialisasikan ke penerima. Ketika dia

sanggup, kita jalan. Ketika dia engga sanggup, ya kita cari yang sanggup.

Tingkat desa sosialisasinya pas penyerahan uang aja sih.

P : Apakah program yang telah dilaksanakan ini udah merata Kang?

I : Intinya yang.. kita sebenrnya sesuai ajuan aja sih. Ajuan dari desa, adapun

mungkin desa juga engga tahu teknisnya seperti apa ya dinas me.. apa?

Kalo menurut saya, desa ngajuin, desa ngajuin 20 unit dengan

anggarannya, tapi anggarannya cuma cukup 10 ya mungkin sepuluhnya itu

yang dikasihin gitu.

P : Penentuan kuota itu dari DKCTR atau DPPKAD?

I : Mungkin dinas, DPPKAD dia hanya ada kuota sekian unit untuk tahun ini,

2000 unit gitu, nah desa mana aja mungkin dinas.

P : Keputusan bupatinya itu rekomendasinya apakah dari DPPKAD?

Apakah dari Rumkin?

I : Dari anggaran sebenernya. Anggaran untuk RTLH cuma 1 M, nah otomatis

kan cuma berapa unit aja. Walaupun data kabupaten itu dari 2008 itu

28.000 unit tinggal dipangkas aja berapa-berapa, sesuai anggaran yang

kabupaten sih.

P : Nah Kang, selanjutnya dari dinas sendiri ada pemantauan ke setiap

rumah gitu?

I : Iya itu tim teknis beberapa orang perwilayah pendampingan. Ada pasti ke

lapangan, dari mulai nol persen sampe pelaksanaan, sampe seratus persen.

P : Itu kemaren Cihampelas semua rumah apa sampel aja?

I : Hampir setengahnya lah kalo Cihampelas.

P : Nah selanjutnya ini Kang, terkait data base Kang. Apakah ada

pendataan setiap tahun?

I : Kalo dari tahun 2008. Itu engga diperbaharui, masih pake data awal. 2016

kita udah mulai pendataan lagi kemaren.

P : Kadang kan jumlah dinamis, misalkan tahun ini mah masih bagus 2

tahun ke depan mah udah jadi...

I : Jangan kan tahun-tahunan, kita liat kan engga tau eee.. itu ada gempa

runtuh ya bisa aja. Dinamis engga bisa saklek segitu.

P : Kalo yang kemaren-kemaren masih pake data awal Kang sampe

tahun 2016?

I : Total RTLH 28 ribu, si desa juga kan punya satu desa itu ada yang berapa

ratus. Kalo tiap tahun itu di update, updatenya ketika ee... desa A dapet 10

unit, ya data itu update itu. Dia ngecek data yang ratusan yang dia punya,

ketika rumah si A udah bagus berarti dicoret.

P : Selanjutnya ni Kang, gimana sih tanggapan masyarakat terhadap

Page 157: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

program ini?

I : Em.. beragam sih. Penerima itu sadar bahwa emang bersyukur ketika ada

bantuan ini, karena ada perubahan rumah dia yang tadinya rumahnya

miring jadi lurus kan karena udah layak lah.

P : Selanjutnya ini Kang, masyarakat ikut terlibat engga Kang dalam

perencanaan programnya itu nya?

I : Iya jadi, Desa dapet dari RT, RW, yang mengajukan RTnya.

P : Nah selanjutnya ini Kang, apakah ada ini Kang keluhan dari

masyarakat atau kritik saran untuk program ini? selama jadi

konsultan ini..

I : Keluhannya nominalnya kekecilan lah ya nominalnya. Terus kenapa

rumah si itu dapet, rumah si ini engga? Permasalahan seperti itu lah.

Pokonya beragam lah kalo di masyarakat itu.

P : Nah selanjutnya nih Kang, ee.. kalo dilihat dari segi waktu, dari..kita

liat mekanismenya, dilihat dari segi waktu, udah tepat belum sih

Kang?

I : Kalo menurut pendapat saya ya, dari segi waktu lebih baik mungkin di

awal tahun ketika cuaca bukan cuaca hujan. Karena kan ke akhir tahun kan

cuaca udah hujan, musim hujan jadi kendala juga nanti di masyarakatnya.

P : Perlu ga sih Kang dibuat time line bakunya misalkan dalam

keputusan bupati?

I : Kenapa ini empat bulan, itu udah diperhitungkan pasti selesai kan gitu.

Tapi kita engga tau kendala yang bakal terjadi. Kita walaupun seandaianya

dibakukan harus bulan sekian maksimal maksimal proposal, dicairkan

bulan sekian. Kalo menurut saya itu ga bakalan bisa, ga bisa. Ketika mau

ngambil KTP oh orangnya engga ada, KTPnya ilang harus bikin dulu

segala macem kan gitu. Engga bisa kalo harus baku, paling kita ya minimal

ga terlalu jauh lah melencengnya dari schedule itu.

P : Apakah perlu alternatif kebijakan yang mendukung program ini?

I : Oh perlu, harus ada. Contoh program lisdes itu juga menunjang ketika dia

rumahnya baru, dipasang listrik baru ya tambah layak lah rumahnya. Kalo

hanya RTLH aja engga bakalan ini, ga bakalan... berjalan lancar lah.

P : Apa saran Akang nih untuk perbaikan program ini kedepannya?

I : Waktu pelaksanaan ya kalo bisa dimajukan, jangan sampe di akhir karena

terutama larangan bulan sama masyarakat yang masih berpegang sama itu

yang susah. Kita satu bulan berarti mundurnya gitu kan. Terus kalo cuaca

engga hujan.

P : Masyarakatnya masih kental akan itu ya kebudayaan?

I : Iya, eheh, tetep dibangun ada kan sama aja kita bulan mulud ga boleh

ngebangun dari tanggal sekian ke tanggal sekian ga boleh. Ya seandainya

kalau gambaran saya, kalau seandainya diperkirakan sama bulan-bulan

Page 158: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

seperti itu dengan musim hujan atau musim panas mungkin lebih baik lah.

Jelas lah kalo anggaran mah ya..ketika lebih banyak mungkin lebih baik.

P : Nah Kang, untuk penerima bantuan ada ga sih Kang sinkronisasi

dengan data jumlah kemiskinan?

I : Iya jadi gini, Yang jelas berbeda kita melakukan pendataan RTLH dengan

bukan ngeliat kemiskinannya aja. Terus kita lebih berfokus ke fisik

rumahnya, dengan tidak dengan dilibatkan dengan liat sisi sosial sama

ekonominya juga gitu. Kita banyak faktor yang kita liat.

P : Jadi secara formal mah ga ada..ga disinkronkan ya datanya. Cuman

kalo untuk kenyataan kan mungkin yang..yang si penerima itu masuk

ke data base dia. Cuma untuk formal mah ga di sinkronin?

I : Engga, ya makanya itu masukan buat saya mah kalo bisa. Ya emang beda

beda kata saya juga setiap kegiatan atau setiap program itu beda tujuan,

beda sasaran gitu kan. Kita ngebuat RTLH ini ya sasarannya udah jelas

rumah yang tidak layak. Bukan liat dari miskinnya aja. Ya gitu. Ada lah

yang nyambung mungkin beberapa orang mungkin.

P : Kang, sosialisasi itu isinya apa aja Kang yang disampaikan?

I : Sosialisasi itu yang jelas juklak juknis itu gini. Peran-peran KSM apa itu

disampaikan, iya peran KSM. Tujuan program, ya ini dengan bantuan lima

juta ini ya seperti itu lah. Ya itu tujuannya, yang ngebuka biasanya, ada

pak kadis, kabid, sama dari konsultan, tim tenaga ahli.

P : Yang ngisi itu Kang, yang ngasih apa sosialisasinya?

I : Iya, eheh. Jadi biasa kalo itu mah kan struktural, bupati yang membuka

dalam artian simbolis menyerahkan bantuan ya, kan sudah ada datanya

desa anu dapet sekian, desa anu dapet sekian.

INFORMAN 5

Nama : H. O Djaelani, S.Pd.

Jabatan : Kepala Desa Cihampelas

Hari/Tanggal Wawancara : Rabu/31 Mei 2017

Keterangan : P = Penulis

I = Informan

P : Yang pertama ini Pak, bantuan rutilahu itu yang disalurkan ke

masyarakat itu uang atau barang Pak di Cihampelas?

I : Kabupaten itu melalui konsultan dilaksanakannya itu oleh konsultan tapi

didampingi oleh orang desa, kalau rutilahu yang dari ADD diberikan

uangnya langsung si penerima manfaat, ada pendamping jadi tidak melalui

desa.

Page 159: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

P : Langsung ke KSM Pak ya?

I : Iya KSM, diberikannya panggil, penerima manfaat langsung, dengan di

saksi sama Babinsa, Kamtibmas, sama BPD, LKMD, pak RT, pak RW,

jadi ini mama A contohnya itu, di RT anu, RT sekian RW sekian ngangkat

tangan penerima.

P : Kalau peran desa sendiri Pak di program rutilahu ini apa Pak?

I : Peran desa itu mengawasi, pak RT pak RW mengawasi.

P : Kalau indikator keberhasilan program rutilahu itu apa sih Pak dilihat

dari apa?

I : Keberhasilan rutilahu itu ya pemanfaatannya ya, dimasyarakat.

Kedengarannya itu juga boleh dikatakan tanda terimakasih banyak

keberhasilan itu. Yang tadinya rumahnya lah katakan mupuk bahasa sunda

mah dihandapna ku taneuh, sekarang ya udah menikmati lah dengan

bantuan dari pada rutilahu yang dari KBB. Kalau sekarang diajak gotong

royong kudu aya anggaranana ayeuna mah naon da ti pamarentah, tapi

oleh bapak diadakan lagi supaya timbul.

P : Pak kalau hasil pengawasan dari desa itu, ada bentuk dokumennya

dokumen pengawasan atau LPJ aja Pak?

I : LPJ tapi kalau ada sumbang siur dalam pengawasan waktu pak RT pak

RW pak Kades suka langsung ke bapak, bapak terjun langsung.

P : Kalau yang dari kabupaten kemarin kalau gak salah 53 pak yah

Cihampelas?

I : 53 rumah mah bukannya bantuan kabupaten.

P : Nah Pak kalau pelaksanaan program rutilahu yang kemarin itu Pak

sudah sesuai apa belum pak waktunya, apakah ada keterlambatan?

I : Gak, pas. Kecuali yang dari KBB itu memang pas.

P : Rata-rata ini Pak masyarakat memperbaiki rumah berapa lama Pak?

I : Gak gak lama paling 3 minggu, 3 minggu lah, ada yang 1 bulan.

P : Kalau dari ini Pak dari kabupaten gitu dari konsultan ada target

berapa lama Pak?

I : Kalau target mungkin ada ya, tapi mungkin konsultan pakai kebijakan

karena dilapangan tuh ternyata lah tidak seperti membalikkan telapak

harus gini ya udah.

P : Apa ada kendala didalam pelaksanaan program Pak?

I : Tidak ada kendala-kendala yang fatal lah, paling kendalanya itu dari

kabupaten itu, ya tadi anggaran sekian penerima manfaat ingin

penggunaannya itu tidak tidak sesuai kadang-kadang ingin besar merubah

dari itu tadi, tidak ada.

P : Pak ini kan programnya swadaya Pak?

I : Swadaya, ya bapak itu selalu ingin memunculkan swadaya.

Page 160: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

P : Kalau dari dinas sendiri Pak didata gak Pak swadayanya?

I : Didata, setiap itu muncul swadayanya ada.

P : Tapi didata pak misalkan satu rumah seberapa?

I : Tukangnya dari HOK itu didatanya itu, upah kerja lah. Kalau gombong

awi yang begitu mah, tihang suka ada tapi gak dinilaikan uangnya.

P : Kalau di Desa Cihampelas rumahnya tidak layak, rumah tidak layak

tapi sertifikat tanahnya bukan punya sendiri?

I : Aaaah, kalau di kampung itu bu belum ada sertifikat, baru sekarang oleh

bapak di geratiskan, gak ada seharusnya kadang-kadang yang namanya

tanah empat tumbak itu baru begini dek, ceuk kolot na tah keur anjeun teu

nganggo surat nanaon, kepala desa bertanggung jawab tidak akan ada

masalah.

P : Kalo koordinasi komunikasi para aktor pelaksana seperti apa Pak?

I : Alhamdulillah membangunan didalam menunjalankan tugas itu bagus,

baik dari LSM, wartawan juga orang kecamatan dengan lingkungan yang

ada di desa itu baik. Waktu penerima akan menerima sebelum akan

menerima bapak-bapak ibu itu akan menerima tanggal sekian setelahnya

diberi lagi pengarahan, takutnya tidak nyampai dilaksanakan.

P : Kalau dari dinas sendiri Pak dari pihak dinas ada yang kelapangan

gak Pak ke Desa Cihampelas yang mengawasi?

I : Kalau dari pihak dinas mungkin sudah memercayakan kepada konsultan,

hanya kalau awalnya itu waktu pendataan datang pihak dinas suka.

P : Apa penyebab munculnya rumah tidak layak huni di masyarakat?

I : Ya munculnya mah karna posisi rumahnya udah katakan, kata bapak itu

yah tidak layak lagi untuk di di huni. Faktor ekonomi, kadang-kadang

boleh dikatakanlah jelasnya mah tidak mampu.

P : Apakah besaran bantuan yang sedemikian itu cukup Pak untuk

mengatasi masalah rumah tidak layak huni?

I : Kalau dibilang cukup, jauh daripada cukup, maka dengan itu usulan coba

di ditingkatkan. Kalau dikatakan cukup jauh daripada cukup apalagi jaman

sekarang.

P : Apakah penerima bantuan bisa dapat lagi di tahun depannya?

I : Tidak, kalau yang sudah, sudah, karena bukannya itu yang dipikirkan

tetangga yang sebelahnya juga masih banyak.

P : Sosialisasi kepada penerima bantuan itu ada Pak dilaksanakan?

I : Sebelum dan sesudahnya sedang berjalan pembangunan juga, hanya

sosialisasinya di lingkungan sambil melihat.

P : Apakah pemberian bantuan itu sudah merata Pak ke masyarakat?

I : Kalau belum kalau dikatakan merata ya belum tapi kan program

pemerintah kan sedikit-sedikit sambil berjalan.

Page 161: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

P : Nah Pak kalau tanggapan masyarakat sendiri Pak terhadap program

ini memuaskan gak Pak ya?

I : Ya alhamdulillah memuaskan hanya yang tadi aja mungkin mau ditambah,

ditambah memuaskan program pemerintah.

P : Apakah program ini udah tepat Pak dalam mengatasi masalah ini?

I : Tepat, iya.

P : Apakah dibutuhkan alternatif kebijakan lain untuk mendukung

program ini Pak?

I : Diperlukan kebijakan. Seperti kebijakan-kebijakan itu melalui pak rt pak

rw pak kadus.

P : Menurut Bapak apa kekurangan kelebihan program ini?

I : para kepala desa itu kadang-kadang nombok gitu, contoh begini, anggaran

sudah habis, datang kesini ehem.. pak bilik na kurang, triplek nya sudah

tidak mau, sudah menjadi kewajiban para kepala desa semua untuk

membantu apalagi keluarga.

P : Itu ada biaya operasional gak Pak, misalkan untuk desa untuk KSM?

I : Tidak ada, tidak ada, kecu kecuali mungkin operasional yang untuk itunya

juga yang konsultan dan KSM.

P : Kalau buat kaya LPJ gitu Pak materai segala macem?

I : Ya ada kalau itu mah, soal bapak suka diserahkan kepada pengelola tadi

Pak Aji dengan konsultannya.

P : Apa saran dari Bapak untuk perbaikan program rutilahu

kedepannya?

I : Iya perbaikan untuk kedepannya itu kepada pemerintah bapak

mengucapkan terimakasih rasa syukur pemerintah. Mungkin kalau bisa

tambahan besarnya dan juga tambahan banyaknya, itu aja.

INFORMAN 6

Nama : Achmad Muharam

Jabatan : Ketua KSM Desa Cihampelas

Hari/Tanggal Wawancara : Selasa/23 Mei 2017

Keterangan : P = Penulis

I = Informan

P : Pertama ini Pak, kalo bantuan RTLH ini Pak ee..yang diberikan ke

masyarakat itu uang apa barang Pak bentukya?

I : Yang diberikan kepada masyarakat itu uang, tapi disitu untuk LPJnya

dalam bentuk barang. Diberikan uang supaya bisa dimanfaatkan

semaksimal mungkin, apa yang rusaknya itu yang dibeli. Dulu diberi

Page 162: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

barang tapi ternyata banyak yang tidak terpakai barangnya, uangnya kecil,

barangnya sedikit, banyak yang tidak terpakai. Diberikan uang udah dua

tahun, udah dua tahun.

P : Indikator keberhasilan programnya apa sih Pak?

I : Ee keberhasilan dalam pelaksanaan program di Desa Cihampelas yang

sebenarnya dengan dana yang lima juta itu alhamdulillah semua yang kita

programkan orang-orang itu semuanya bisa dikerjakan, bahkan ada yang

sampai rumah itu dibongkar.

P : Nah kalo evaluasi programnya itu ada Pak? Evaluasinya..misalkan

dari kecamatannya ada yang ngontrol, dari dinasnya

I : Ada kemaren dari..itu Pak Bayu dari kabupaten Pak Bayu, dari konsultan

Candra, seorang lagi saya tidak ditanya namanya itu ada ngontrol rumah.

Bahkan untuk tahun kemarin mah sampe Pak Okenya yang datang ke sini,

datang ke sini untuk nanya-nanya ke masyarakat.

P : Pak kalo kemaren, pengecekan yang dari dinas dari kecamatan itu

semua rumah apa sampel aja Pak?

I : Sampel, mereka yang menentukan bukan saya.

P : Berapa rumah Pak kemarin kira-kira sampelnya?

I : Ada 10, tidak semua. Saya juga tawarin mau semua sampe kapan pun saya

siap. Tapi kan ah cekap ieu ge ceunah Pak, atos ieu ge, percanten ieu tos

dibangun sadayana ieu anu sapuluh oge.

P : Pak kalo dalam penentuan ini Pak, masyarakat yang menerima

gimana sih prosesnya?

I : Nah ini untuk penentuan, untuk penentuan penerima manfaat, kita desa itu

tidak mempunyai kewenangan untuk unjuk, tidak mempunyai

kewenangan. Sebab kalo kita nunjuk, kecuali ada rumah runtuh nah itu

baru desa Pak RW ini masukan, kalo tidak ada kita ngirim surat ke RW

surat isian, daftar usulan rumah tidak layak huni anggaran musrenbang

tahun 2016. Nah RW itu ngirim nama si anu satu, dua, namanya anu anu

anu RT anu RT RW nah kirim ke desa.

P : Ada indikator dari kabupaten yang disebut rumah tidak layak itu

kaya gimana Pak?

I : Ya itu perbaikan kan ada..ada..perbaikan atap, lantai, dan bangunannya

kan, ada tiga kan perbaikannya. Dinding, lantai, dinding, atap yang

perbaikan mah. Jadi rumah itu kebanyakan yang kita ajukan sekarang

adalah rumah yang bilik, yang bilik..panggung. Prioritas mah rumah bilik

dulu yang sekarang, bilik dan rumah yang panggung. Udah bata juga kalo

rusak cuma diliat penghasilan.

P : Pak kalo dilihat dari waktunya kemaren udah sesuai belum Pak udah

tepat belum waktunya? apa ada keterlambatan 2016?

I : Tepat, tapi kan diberikannya Januari kan, Desember saya lupa lagi ya ada.

Page 163: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

Jadi si penerima manfaat itu kan dikirim surat, dikirim surat untuk hadir

penerimaan bantuan di Desa Cihampelas. Surat RT RWnya diundang.

Diberitahukan bahwa anggaran ini ada lima juta kemudian uang ini dalam

jangka waktu tiga hari itu sudah dibelanjakan, udah dibelanjakan teu

meunang nampi artos ayeuna ku Ibu dibelikeun beas teu meunang, teu

kengeng, bayarkeun budak sakola teu kengeng. Pak lurah ya yang bicara

bukan saya, margi naon jangka waktu dua minggu itu harus sudah selesai

rumah.

P : Pembangunannya? Perbaikannya?

I : Iya harus sudah selesai, itu teori kan teori. Ada kalanya udah dua

minggu belum belanja kan di lapangan mah waktu ditanya saya juga engga

bisa. Yang penting uang itu bisa dimanfaatkan ada buktinya. Saya waktu

dites di kabupaten kan rumahnya tidak selesai, yang penting uang udah

diselesaikan Pak, ga apa-apa. Kieu Pak ceuk aing teh Pak, ayeuna ini uang

kan stimulan ieu mah uangnya kan, bantuan, jadi masyarakat ini yang

penting uang dimanfaatkan beli bata, keusik, udah punya keusik udah

punya batu naik bata misalnya, tidak selesai.. ga apa-apa. Alhamdulillah

ada swadaya aya nu mere beas, aya nu mere asin, aya nu mere gula naon

jadi bisa membiayai atau memberi makan, tidak diberi upah kan.

P : Itu Pak, dalam perbaikan rumah selama sebulan itu selesai semua

atau ada yang ga selesai?

I : Ya kebanyakan satu bulan itu hampir 75 persen selesai, selesai bukan

berarti seratus persen normal ya bukan, tapi uang itu sudah dimanfaatkan,

udah dikerjakan, ada fotonya kitu udah dikerjakan yang penting dari 0

persen itu ada perubahan gitu wae saya mah kan. Soal di cet atau tidak di

cet itu mah kan jangankan untuk ngecet untuk yang lain pun engga kebeli.

Ya paling yang penting waktu diperiksa di kabupaten yang penting Pak

uang yang lima juta udah dimanfaatkan

P : Kemaren akhir tahun Pak ya cairnya?

I : Iya, iya Desember

P : Dan itu pembangunannya sampai awal Januari 2017?

I : Iya sampai..waktu pengecekannya... sampai tanggal 15 Februari itu, udah

selesai hanya..

P : Kendalanya sedikit Pak?

I : Sedikit kendalanya, sedikit itu untuk orang yang mau mengerjakan

tukangnya tidak ada, satu tah kendalanya, keduanya mau di..di.. beli

barang uangnya belum ada tambahnya, belum ada tambahnya. Ini kan lima

juta udah dibagi..dibelanjakan, tapi kan masih banyak barang yang akan

dibeli, nah ini nunggu. Waktu didatangi ceuk aing ieu teh teu acan

ngawitan wae atuh? Pak abdi ngantosan heula da te cekap artos na Pak

ceunah, abdi mah pan kedah dipeser ieu ieu ieu dipeser aya, abdi

ngantosan pun anak heula ti Bandung.

P : Jadi kendalanya mah itu Pak yah, kurang tukang kurang...

Page 164: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

I : Ya ada kalanya, udah datang satu minggu ceuk aing teh, tukang na teu

araraya ceunah Pak, pun anak teu aya, ieu tukang teu aya, kadua na aya

deui keur tambah na can aya deui ceunah, kitu. Bahkan pernah taun berapa

ya, taun dua ribu....empat belas udah diberikan uangnya, udah dikontrol

udah dua minggu lah mengembalikan lagi uang, engga sanggup, engga

sanggup pak, Pak Muharam teu sanggup abdi mah, abdi teu gaduh

saderek-saderek abdi teu aya nu mantuan, abdi mah dipulangkeun deui

uang. Bukan dipulangkeun, mereka itu tidak mau menerima, perjajian sok

buat tulisan, tulisan bahwa saya mengembalikan uang dan saya tidak akan

menuntut dikemudian hari. Pindahkan aja pada yang lain gitu, tinggal

merubah laporan, laporan nama orang kan ada.

P : Pak kalo swadaya itu di data engga Pak, misalkan rumah A bantuan

lima juta terus swadayanya misalkan abis lima juta terus tukangnya

dua orang, di data engga Pak?

I : Dulu mah pernah di data, sekarang mah tidak sekarang mah.

P : Kalo gotong royong mah masih ini Pak ya?

I : Masih, ya misalnya satu orang disini tukang sampe tiga, tiga hari selesai

rumahnya, tiga hari selesai sebenarnya, yang penting ada barang, yang

penting ada barang.

P : Pak kalo ini Pak, kalo koordinasi sama desa sama kecamatan sama

konsultan gimana Pak? Apakah ada rapat rutin, atau gimana

komunikasinya?

I : Kalo dengan konsultan mah memang ada dari mulai awalnya juga

pembukaannya kan di kabupaten kan, ada penyerahan proyek di

kabupaten, kemudian konsultan ke lapangan di sini memeriksa 0 persen,

rumahnya mana yang lima puluh tiga dikontrol. Hanya sekarang kan si

konsultannya itu pegangnya beberapa desa kan, beberapa desa sehingga

mereka itu ee.. waktunya itu kurang, sehingga mempercayakan penuh

kepada desa untuk laporan laporan 0 persen fotonya ya, pelaksanaan di

lapangan. Dia itu hanya insidentil aja datangnya, insidentil ke sini.

P : Ada biaya operasional Pak?

I : Tidak diberi, tidak diberi, enya pernah saya bicara sama ade dulu yah,

waktu saya rapat ke kabupaten, untuk biaya operasional itu udah dititipkan

di konsultan, tapi kan ga pernah diberikan oleh konsultan. Ada engga tau

berapa, saya disana juga ada waktu di..di..kabupaten juga bagaimana untuk

operasional. Di lapangan ke KSM dan anggotanya untuk ongkos bensin,

untuk segala macam keperluan. Kalo menganggarkan itu engga bisa, tidak

ada anggarannya, tapi bapak jangan hawatir, uang itu sudah saya masukan

untuk anggaran konsultan. Tapi alhamdulillah saya mah beberapa taun

juga ga pernah menerima saya mah, ga pernah menerima dari konsultan.

Uang mah tidak ada apa, tidak boleh ada pemungutan apa pun, tidak boleh

ada pemungutan apapun. Memang desa lain ada, desa lain mah desa

Mekarmukti, langsung waktu rapat waktu penyerahan uang itu langsung

di..di.. ambil dua ratus ribu, ya kita mereka itu neken ya, neken udah terima

Page 165: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

lima juta tah si panitia itu jeung Pak Lurah dengan saya misalnya waktu

itu, operasional wayahna ieu dua ratus, tah merekeun dua ratus berikan

dua ratus, ridho ieu ibu ekeur materai, materai ejeung pembuatan LPJ,

ridho ibu dua ratus, ridho, jadi uang itu udah dipegang, kita udah udah

udah di..dii..

P : Kasihin?

I : Bukan, yang lima juta itu udah diamplopan semua kan, udah lima juta lima

juta, barikan amplop amplop. Nah mereka itu beri lagi, bade saratus, bade

e..ngan maksimal dua ratus, lima ratus moal dipasihan moal ditampi,

upami saratus ditampi, upami dua ratus ditampi. Dinu batur kalo saya

mah tidak boleh apapun, tidak dipotong seperakpun, pulangan aja

semuanya, kalo udah ke rumah kan ga bisa kita ga bisa apa-apa kan.

P : Pak kalo ini Pak, kalo penyebab..penyebab rumah tidak layak huni

di masyarakat Desa Cihampelas apa Pak penyebabnya?

I : Ya kebanyakan penghasilannya kurang, keduanya janda, jompo ya, tidak

punya usaha, itu kan yang menyebabkan kita bantu itu kan. Tidak punya

usaha, buruh harian lepas, penghasilannya kecil, janda misalnya,

kemudian jompo, yang perlu di bantu. Diutamakan yang jompo, yang

keliatannya udah tua ya udah tidak punya usaha lagi kan. Nah itu di di

diprioritaskan, diprioritaskan.

P : Nah kalo ditanya ini Pak, untuk besaran lima juta itu cukup ga Pak

ya?

I : Tidak cukup, tidak cukup, idealnya Itu antara 8 sampai 10 juta. Mesti

selesai, selesai bukan berarti mewah bukan, yang penting bisa teduh lah.

Lima juta itu udah udah tidak memadai sekarang.

P : Nah Pak, kalo masyarakat yang pernah dapet itu bisa dapet lagi ga

Pak? Misalkan empat taun ke depannya gitu?

I : Bisa, bisa, kan tidak selesai. Rumah ini tidak selesai misalnya dapurnya itu

masih tanah terus, masih tanah. Taun ini engga bisa, taun ini misalnya

dapat taun depan ga akan diberi. Tah udah lewat satu taun atau dua taun

diberi lagi. Diberi lagi, diberi lagi, dipertimbangkan lagi, nanti ada RW

juga tau gitu.

P : Pak, kalo sosialisasi program ke masyarakat ada engga Pak?

I : Waktu musrenbang ya, waktu musrenbang kan tiap-tiap RW itu kan

mengusulkan, mengusulkan kan musrenbang itu kan sebelum musrenbang

desa itu ada musrenbang dusun kan, musrenbang dusun, RT RT itu udah

membicarakan di RW kita ini apa untuk musrenbang sebelum mesrenbang

di desa ya.

P : jumlah peneriman yang diajukan sama yang dikeluarin dari sana

kadang beda jumlahnya ya?

I : Beda, dicoret kemarin juga, di dikabupaten itu udah 63, tapi waktu terakhir

saya berangkat lagi udah dapet 63, saya dilapangan udah masuk 63 udah

buat diteken pak lurah 63, waktu saya ke kabupaten ke Pak Bayu ngagebeg

Page 166: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

saya teh, yang diteken pak bupati itu 53. Coret lagi sepuluh ku saya teh,

perbaiki lagi 10 orang, wayahna wayahna wayahna ieu. Ternyata anggaran

itu hanya cukup Desa Cihampelas itu 53, bukan 63, udah ada si..bahkan

ngotot si itu mah si si..Candra mah lagi konsultan. Pak Muharam genep

puluh tilu, genep puluh tilu, lima puluh tilu ceuk aing teh, bukan enam

puluh tilu saya barusan ke kabupaten. Genep puluh tilu si Candra mah

tetep, ai bukti lima puluh tiga gitu. Ada ada per..perubahan gitu.

P : Nah itu Pak, setiap tahunnya ada pembaharuan database jumlah

rumah tidak layak huni? Misalkan di 2015 di Desa Cihampelas ada

100 rumah yang tidak layak terus di 2016 di perbaharui lagi yang

tidak layak berapa?

I : Sekarang untuk taun ini tidak sempat saya membuat, tidak sempat, ternyata

rumah itu yang data.. ada data ada bukunya kan ada bukunya sampe empat

ratus itu kan, tiap tahun kan berkurang-berkurang tapi bertambah lagi

dengan yang rusak lain itu tetep kan. Waktu diliat-liat kok teu daekeun

robah-robah wae ieu teh, teu daekeun robah, kita ini perbaiki ini, ternyata

yang perbaiki taun ini ada masih ada disulkan lagi oleh RW sebab belum

selesai tea kan, masuk lagi. Ada, memang ada berkurang tapi bertambah

lagi yang lain gitu, bertambah. Ini udah selesai ibaratnya tambah yang lain,

ini yang diperbaiki kemaren tapi sampe sekarang belum ditempati

sempurna, perbaiki lagi, usulkan lagi gitu.

P : Kalo tanggapan masyarakat Pak, pada..ee.. puas Pak terhadap

program ini? apa ada yang kurang puas?

I : Masyarakat mah ya jelas puas ya, meskipun anggaran sedikit, anggaran

lima juta. Sebab begini nya keun wae lima juta oge tibatan eweuh mah kitu

masyarakat teh puas. Puas, bahkan banyak yang Pak Muharam nuhun

taroskeun ka Pak Lurah nuhun, ka Pak Bupati, nuhun keun ka Pak Oke

tong ka abdi, Pak Oke anu di kabupaten nu ngatur ibu teh ieu, Pak Oke

tah Pak Bayu nu ti kabupaten, abdi mah sakadar di lapangan.

P : Pak, ada keluhan atau kritik saran dari masyarakat Pak buat

program ini?

I : Keluhannya sekarang kan dulu dikirim barang, sekarang ingin uang

dikirim uang. Udah pol ga ada ada masalah ya, keluhannya itu hayang

sapuluh juta, atau lima belas juta supaya mahi ceunah kitu kan keluhannya.

Ga ada keluhan mah, keluhan misalnya dipotong tidak ada sebab saya

tidak pernah motong. Mekarjaya lima ratus dipotong dikuranginya,

Mekarmukti dua ratus dikuranginya, semuanya dikondisikan semuanya.

Hanya Desa Cihampelas yang tidak mau Pak Lurah. Bahkan saya kalo ada

dengar-dengar yang Pak Muharam minta uang, langsung laporan.

P : Berarti untuk program ini mah tepat Pak ya untuk masalah rumah,

programnya sudah tepat?

I : Tepat bahkan harus di..diteruskan lah, diteruskan, sebab banyak membantu

masyarakat yang tidak mampu. Hanya paling-paling usulan masyarakat

mah besarannya tambah gitu. Misalnya jangan lima juta sekarang bahan-

Page 167: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

bahan udah mahal, misalnya tenaga kerja kalo ada yang di bayar juga itu

juga seorang itu juga tukang hungkul kan. Tetap udah seratus ribu per hari

sekarang, meskipun didalam pelaksanaan bantu rumah itu jarang yang

diberi pol kan, itu ala kadarnya kan diberinya juga, kan mereka juga udah

tau kan ini bantuan rumah tidak layak huni kan. Misalnya gini aya nu

mantuan tukang satu orang, yang lain mah ngebantu semuanya, paling

diberi lima puluh kan kalo umum mah seratus. Ini dibere lima puluh berapa

aja mampunya gitu.

P : Kalo dilihat dari waktu pelaksanaan, terus mekanisme itu udah tepat

Pak? Apa ada saran misalkan waktu pelaksanaannya cairnya lebih

awal dibulan apa, atau mekanismenya ada yang kurang ga Pak sejauh

ini?

I : Kalo dari musrenbang itu kan rata-rata uang turunnya Desember kan akhir

Desember, sedangkan laporan itu kan harus Desember, harus Desember,

kita tidak bisa melaporkan Januari kan sebab anggaran Desember kan tetep

dalam LPJ itu kan Desember laporannya kan. Hanya ternyata untuk

musrenbang itu..kalo dulu mah de Oktober udah turun kalo dulu mah. Kalo

sekarang akhir Desember hampir udah taun baru belum turun, itu juga

dikejar-kejar itu dikejar-kejar belum turun, sehingga untuk pelaksanaan

mepet. Tapi kan dari kabupaten juga tidak tidak memaksakan harus selesai

satu minggu tidak. Mereka juga udah tau diri kan, sok dari kita juganya

akhir Desember masa akhir Desember harus beres kan? Tetap aja sampai

Januari, bahkan yang taun kemarin Februari baru ke sini ke lapangan, baru

mengadakan pemeriksaan.

P : Pak, apa saran atau harapan-harapan untuk perbaikan program ini

kedepannya?

I : Oh harapannya untuk pemerintah ya, berhubung pembangunan di

masyarakat rumah di masyarakat ini masih banyak yang belum diperbaiki,

program ini harus tetap dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat, untuk

memperbaiki lingkungan. Keduanya, besaran dari uang bantuan itu

mudah-mudahan bisa ditingkatkan minimal sepuluh juta misalnya. Ketiga,

diusahakan pencairan itu jangan terlalu mepet di akhir Desember, apakah

bisa November sehingga kita ada waktu satu bulan sehingga kita bisa tepat

waktu tidak dikejar-kejar kitu.

Page 168: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

INFORMAN 7

Nama : Aji Sujaji

Jabatan : Bendahara KSM Desa Cihampelas

Hari/Tanggal Wawancara : Jumat/26 Mei 2017

Keterangan : P = Penulis

I = Informan

P : Ini Pak mungkin yang pertama ini Pak, kalau dilihat dari pencapaian

program Pak, untuk indikatornya sendiri apa Pak indikator

keberhasilannya?

I : Yang pertama dari fisik rumah ya, dan keduanya memang swadaya juga

ada sebetulnya kan kalau sama RT RW nya kan gerak pak tokoh

masyarakatnya juga gitu gerak juga gitu gitu ya adalah, makanya

masyarakat juga bisa dikatakan banyak terimakasih nya.

P : Yang kedua ini Pak apa, ee pelaksanaan program nya sendiri Pak

yang tahun 2016 itu Pak untuk waktunya sudah sesuai belum Pak

sama yang terjadwal di semula gitu?

I : Ya bisa dikatakan sesuai pak, sesuai.

P : Kalau rata-rata pembangunan rumah itu berapa lama Pak di

masyarakat?

I : rata-ratanya sih sebetulnya antara 2 minggu bisa rata- ratanya 2 mingguan.

Paling lama 1 bulan pak

P : Tapi walaupun bantuannya perbaikan ada aja Pak ya yang dibangun

dari awal lagi?

I : Ada, ada itu banyak sih sebetulnya yang gitu heeh makanya itu yang RT

RW tokohnya gerak itu itu, jadi kekerjasamaannya ada gitu.

P : Nah Pak kalau ini Pak ada gak sih Pak yang apa menjadi kendala

dalam program rutilahu?

I : Heeh kalau untuk hambatan sedikit-sedikit yah, mungkin ya ada juga yah

dimana-mana juga, tapi ya alhamdulillah lah bisa untuk diselesaikan gitu,

jadikan diselesaikan secara musyawarahnya lagi, alhamdulillah.

P : Kalau kendalanya ini seperti apa Pak contohnya?

I : Kalau yang belum dikerjakan itu kita langsung kenapa gitu kan, oh iya ini

lagi nunggu dulu suami misalnya ini buat tambahannya ada ada di situ

suaminya, nah seperti itu kendalanya.

P : Apakah ada Pak pendataan swadaya? misalkan bantuan 5 juta

swadaya masyarakat berapa juta yang terlibat dipelaksanaan berapa

orang misalnya

I : Kalau yang pendataan swadaya mah kayaknya gak ada pak, jadi itu mah

bisa dikatakan reflek aja gitu inisiatif langsung gitu.

Page 169: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

P : Apakah bantuan 5 juta cukup untuk menyelesaikan masalah rutilahu

di masyarakat Pak?

I : Ya bisa dikatakan cukup juga pak sebetulnya, ya memang kalau namanya

uang kan bisa jadi dicukupkan cukup gitu kan di gak dicukupkan engak

juga bisa gitu kan gitu, ya tapi alhamdulillah, makanya itu masyarakatnya

juga sebetulnya senang gitu ada bantuan gitu.

P : Dan kalau sosialisasi sendiri Pak kepada masyarakat penerima ada

gak Pak ya?

I : Ada. Itu kan biasanya itu kan yang ditelitinya sama ketuanya pak sama Pak

Muharamnya.

P : Jadi secara informal aja Pak ya bukan suatu formal gitu?

I : Ya ya ya.

P : Untuk pemerataan sendiri Pak, itu penerima bantuannya udah

merata belum Pak untuk masyarakat yang punya rutilahu?

I : Yang lebih dipentingkan itu yang lebih yang rusaknya dulu yang trus yang

dianya yang kurang mampunya gitu.

P : Nah kalau kemarin Pak kalau gak salah kan pertama ngajuin

proposal Pak yah ke kabupaten Pak, nah kan kadang jumlah yang

keluar dari kabupaten itu kadang lebih sedikit Pak dari yang

diajukan, itu seleksinya lagi gimana Pak?

I : Itu kan memang betul pak pengajuan banyak yah, waktu itu juga

sebetulnya banyak sih, pas begitu ada seleksi jadi jatoh 53 gitu kan, kalau

gak salah yang 10 itu memang agak jadi binggung pak untuk pengurus

desa gitu yah, khususnya ya kepala desa nya sendiri gitu jadi binggung

gitu, ini gimana ji, yang pentingnya nah yang gak nerima itu didatangin

pak, ya dikasih penjelasan gitu ya mungkin yang penting mah dikasih

penjelasan baik.

P : Nah Pak pas diawal itu kemarin di kasih informasi Pak bahwa yang

desa ini 63 unit dari dinasnya?

I : 63. Informasi itu. Ya cuman pas begitu mau itu kok jadi segini nah itu.

Kadang juga yang ya Aji pribadi itu merasa kasihan juga ke pak kades gitu,

jadi kan yang jelas yang bertanggung jawab kan pak kades gitu.

P : Nah kalau pemantauan dari dinas ada Pak ke mana ke lapangan? Itu

semua rumah apa sampel aja Pak?

I : Ada. Eggak semua, kalau masalah itu kan kalau untuk kita pribadi mah

khususnya yang khusus dari desa mau ke semuanya juga silahkan gitu ya.

P : Nah kalau tanggapan masyarakat sendiri Pak terhadap program ini

Pak memuaskan Pak ya atau tidak Pak?

I : Gini pak, bisa dikatakan tadi kata Aji juga kalau masyarakat itu lebih

senang pak, yah dapat bantuan apalagi kalau dulu mah kalau gak salah 3

juta setengah ya.

Page 170: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

P : Yang 2014 Pak?

I : Heeh, kalau sekarang meningkat jadi 5 juta, dan lebih itu kesatu lebih

senang ada anggaran dari pemerintah.

P : Kalau dari masyarakat ada gak Pak misalnya dari masyarakat ada

yang ngasih saran kritik ke Bapak?

I : Kalau yang itu mah gini, ada masukan gini, jadi, atuh ceunah udah weh

ceunah nambah lagi ceunah ya.

P : Pak kalau masyarakat sendiri Pak, didalam perencanaan program ini

Pak terlibat gak Pak didalam perencanaan ini?

I : Diwakilkan, kalau ngak diwakilkan itu pak gini, masyarakat sensitif pak,

yah, boleh dikatakan tadi dipoto-dipoto jadi ngak, gitu kan, nah makanya

itu diwakilkan dulu sama pengurus setempat, RT RW diterlibatkan

diajukan ke desa.

P : Kalau dilihat secara keseluruhan ya Pak, apakah program ini sudah

tepat Pak untuk mengatasi permasalahan rutilahu?

I : Ya itukan sebetulnya kalau untuk ini cukup lah pak ya, udah cukup tepat.

P : Apa saran dari Bapak untuk perbaikan program rutilahu

kedepannya apa Pak?

I : Kesatu jangan sampai dihilangkan harus diadakan terus gitu kan dan

terutamanya lagi ya mungkin segalanya harus istilahnya minta

ditingkatkan lah, itu baik maupun istilahnya banyaknya gitu yah, baik

maupun istilahnya ya masalah bantuannya gitu yah uangnya nilainya gitu.

P : Oh iya Pak, apa sih Pak penyebab ini rutilahu di Desa Cihampelas?

I : Ya kebanyakannya pak ekonomi pak pendapatannya boleh dikatakan

istilahnya sehari-harinya juga susah.

P : Mungkin cukup sekian wawancaranya, hatur nuhun Pak

I : Mungkin saya juga terimakasih yah ke bapak gitu.

INFORMAN 8

Nama : Entis Sutisna

Jabatan : Ketua RT 5 yang juga menerima bantuan

RTLH

Hari/Tanggal Wawancara : Selasa/23 Mei 2017

Keterangan : P = Penulis

I = Informan

P : Berarti Pak RT mah ini Pak ya, sekaligus penerima Pak ya?

I : Iya.

Page 171: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

P : Di masyarakat, rata-rata membangun rumah itu berapa lama Pak?

I : Yaaa, tergantung kerjanya kira-kira sebulan ada lah.

P : Kalo kendalanya sendiri apa Pak, didalam... kendala di masyarakat

di dalam perbaikan rumahnya?

I : Ya dari masyarakat mah kayak cemburu sosial gitu, katanya Pak RT udah

dapat katanya. Ini dulu kan dibangun waktu 2007 Bapak dapat kan ini,

kemaren Bapak lagi.

P : Pak kalau besaran bantuan 5 juta itu cukup gak sih Pak untuk

perbaikan rumah?

I : Ya cukup gak cukup itu mah, ya kan gak selesai-selesai gitu.

P : Nah kalau Bapak melihat program rutilahu ini, apa sih kekurangan

kelebihannya dalam program ini?

I : Ya kekurangan barangkali dari material gitu ya, terus keuangannya juga

kurang gitu menurut itu mah.

P : Kalau ini Pak, tanggapan masyarakat sendiri Pak terhadap

program ini memuaskan gak sih Pak?

I : Ya ada yang memuaskan ada yang kurang. Kurangnya kurang gede

barangkali itu, heuheuheuh, uangnya. Kan juga proses programnya harus

dilanjutkan, yaa semoga kedepannya lah program rutilahu itu tetap jalan,

ya kalau bisa mah uangnya nambah.

P : Apa keluhan atau ada saran dari masyarakat untuk program ini?

I : Ya keluhannya mah banyak masyarakat, tentang yang tidak layak huni gitu

belum dikasih gitu, bagaimana kalau Pak RW dapat lagi dapat lagi,

katanya gitu, banyak yang belum kebagian juga.

P : Jadi kalau dilihat mah program ini sudah tepat ya Pak, membantu

masyarakat?

I : Tepat, iya memang membantu masyarakat, sangat membantu.

P : Dari Dinas atau dari Konsultan Pak ya, itu kalau pendataan swadaya

gak ada Pak ya?

I : Oh sekarang mah gak ada, dulu mah ada yang ngebantu, yang ngebantu

tuh dihitung ke swadaya, tenaga, yang ngebantu itu.

P : Nah kalau sosialisasi kemarin ada gak Pak, sosialisasi ke masyarakat

penerima bantuan gitu?

I : Engga ada, engga ada, langsung musrenbang, RW ngusulkan gitu.

P : Nah Pak terakhir ini mah Pak, apa sih saran dari Bapak untuk

perbaikan program rutilahu kedapannya, saran misalkan untuk

Dinasnya untuk ke Bupati?

I : Ya saya sebagai Ketua RT dari pedesaan, mohon kepada Bapak Bupatinya

supaya terus memperhatikan didalam perbaiki rutilahu di kampung-

kampung, kalau bisa sama Pak Bupati, uangnya minta tambah gitu lah,

minimal 10 (juta) lah Pak.

Page 172: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

INFORMAN 9

Nama : Kusnaedi

Jabatan : Penerima Bantuan RTLH

Hari/Tanggal Wawancara : Selasa/23 Mei 2017

Keterangan : P = Penulis

I = Informan

P : Bantuannya dalam bentuk uang Pak ya? 5 juta kan Pak ya?

I : Iya uang. Iya.

P : Nah itu Pak, untuk memberbaiki rumah itu Pak berapa lama?

I : 10 hari lah, ya 2 minggu lah, cuma belum sempurna.

P : Pak bantuan 5 juta itu cukup untuk perbaikan rumah Pak?

I : Yaaaaa kalau cukup mah ya enggak Pak, ya itu juga Saya sangat berterima

kasih dibantu sama Pemerintah istilahnya mah.

P : Kemarin ini habis berapa Pak untuk memperbaiki rumah ini Pak?

I : 10 jutaan lah ini teh, sama yang dari saya gitu, belum swadayanya kan

yang kerja juga harus dibayar, ya dikasih makan.

P : Nah dari dinas ada yang ngontrol gak pak ngedata tentang

swadayanya habis berapa?

I : Gak ada, ya cuma RT paling, ya kalau Pak RT sama KSM.

P : Ada sosialisasi tentang program rutilahu ini gak Pak?

I : Gak gak ada.

P : Nah kalau rembug warga dulu Pak pernah datang Pak di yang apa,

musren itu musren di tingkat desa?

I : Diwakili oleh RT dan RW.

P : Apa saran Bapak untuk program ini kedepannya?

I : Program ini supaya diteruskan, terus uangnya ditambah jadi 10 juta... ya

kalau kepengen mah ya pengen diteruskan, juga ditambah kan soalnya ini

juga belum beres kan ini juga, kalau ngejar kepengen, ya tidak tau itu juga

bagaimana milik, tapi ya itu juga saya sudah sangat berterima kasih Pak.

P : Dalam pembangunan kemarin ada gak sih Pak kendala-kendalanya?

dalam perbaikan rumahnya, ya atau hambatannya atau apa?

I : Ya kekurangan uangnya aja paling yang menghambatnya mah, kadang-

kadang kan sehari berhenti karena belum ada uangnya, makanya gak akan

cukup 2 minggu sepertinya Pak, ya karena berhenti, diam lagi.

Page 173: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

INFORMAN 10

Nama : Yuyu (Melalui Ibu Ati)

Jabatan : Penerima Bantuan RTLH

Hari/Tanggal Wawancara : Selasa/23 Mei 2017

Keterangan : P = Penulis

I = Informan

P : Itu kemarin bantuanya uang kan Bu ya? 5 juta kan ya?

I : Iya.

P : Nah kemarin Bu dalam perbaikan rumahnya itu berapa lama Bu

waktunya? perbaikannya..

I : Ada 2 minggu gitu ya, 2 minggu iya.

P : Nah itu kemarin habis berapa Bu perbaikan rumahnya, total?

I : Habis 4 setengah ya Pak, dengan swadaya ya 8 juta sama makannya sama

ngasih buruhannya.

P : Berarti kemarin 5 juta itu ee.. kurang Bu ya?

I : Iya, Ibu ada nyimpen sebagian gitu, da gak cukup 5 juta mah, tapi segitu

juga ya Alhamdulillah ya Bapak, Ibu teh ada sedikit-sedikit teh ini.

P : Kalau kemarin itu dari Dinas ada yang.. dateng kesini Bu, ngontrol?

I : Sayanya lagi gak ada mungkin, oh Ibunya lagi gak ada mungkin.

P : Oh berarti dari Dinas kemarin gak ada ini Bu ya, ga ada mendata,

misalkan didata bantuan 5 juta terus swadayanya berapa juta gitu,

terus orangnya yang ikut perbaikan buruhnya berapa orang gitu ya

Bu?

I : Enggak, belum belum, ya Bapak? Iya gak dilaporkan, iya.

P : Kalau sosialisasi ada gak Bu, sosialisasi ke masyarakat tentang

program rutilahu ini?

I : Gak ada, ga ada iya.

P : Oh jadi gak ada di Desa? misalkan dukumpulkan..

I : Engga ada, waktu penerimaan uangnya aja. Iya waktu itu aja ya Pak.

P : Nah Bu, berarti kalau program ini mah tepat ya Bu, membantu?

I : Iya.

P : Kalau ini Bu programnya ini kemarin bantuannya dari masyarakat,

dari Ibu sebagai penerima bantuan itu memuaskan gak Bu?

I : Ya Alhamdulillah ya Pak ya? Hehehe. Segitu juga bersyukur.

P : Nah kemarin ada kendala gak Bu dalam perbaikan rumahnya?

I : Ya kalau kekurangan pasti ada cuma sudah di ini gitu sama Ibu, kalo

Page 174: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

masalah kerurangan mah mungkin Ibu yang ini, sebagian-sebagian.. Ya

mungkin kalau 10 juta mah ini juga dikerjakan. Iyaa da belum semuanya,

hehehehe, nanti aja kalau punya rezeki ya sedikit-sedikit dikerjakan, gitu

aja, belum beres ah.

P : Bu kalo ini Bu, kalau sarannya kedepannya apa Bu untuk perbaikan

program ini, saran dari Ibu?

I : Ibu teh belum punya MCK, eh WC ya ini teh. Ibu sampaikan ke

Kabupaten, program ini agar diteruskan, lalu uangnya jangan 5 juta jadi 10

juta. Program ini teh supaya diteruskan gitu, sekarang Ibu dapet 5 juta,

mudah-mudahan kedepannya Ibu dapet 10 juta, gitu? Hihihihi. Supaya

bisa ini diselesaikan hahahaha.

Page 175: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

LAMPIRAN 3

KORESPONDENSI

Surat Permohonan Izin Penelitian kepada Kantor Kesbangpol KBB

Page 176: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

Surat Permohonan Izin Penelitian kepada Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang

KBB

Page 177: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

Surat Rekomendasi Penelitian dari Kantor Kesbangpol KBB

Page 178: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

Surat Permohonan Izin Penelitian kepada Kantor Kesbangpol KBB Setelah

Seminar UP

Page 179: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

Surat Rekomendasi Penelitian dari Kantor Kesbangpol KBB yang Kedua

Page 180: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

Tanda Terima dari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang KBB

Tanda Terima dari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang KBB yang Kedua

Page 181: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari Dinas Perumahan dan

Permukiman KBB

Page 182: EVALUASI PROGRAM BANTUAN PERBAIKAN RUMAH TIDAK …16. Teman-teman “Futsal PPB” yaitu Satrio Pinandhito, Rizki Nugraha, Agung Ali Wafa, Refiansyah Tjindarbumi, Ryan Kharisma Akbar,

LAMPIRAN 4

RIWAYAT HIDUP

Nama : Alim

Tempat dan Tanggal Lahir : Lebak, 9 Juni 1994

Nomor Pokok Mahasiswa : 170110120076

Program Studi : Administrasi Publik

Jenis Kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Buddha

Alamat : Kp. Maja Pasar RT 06 RW 02, Desa Maja,

Kecamatan Maja, Kab. Lebak, Banten

Status Mahasiswa : Aktif

Berat Badan : 54 Kg

Tinggi Badan : 168 Cm

Status Marital : Belum Kawin

Nomor Telepon/HP : 08988649531

Email : [email protected]

Orang Tua :

a. Nama Ayah : Maryono (Alm)

b. Nama Ibu : Kuin Nio

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Kp. Maja Pasar RT 06 RW 02, Desa Maja,

Kecamatan Maja, Kab.Lebak, Banten

Riwayat Pendidikan Pra Universitas :

a. SD : SDN Maja IV (2000-2006)

b. SMP : SMPN 1 Maja (2006-2009)

c. SMA : SMAN 1 Rangkasbitung (2009-2012)

Jatinangor, 10 Juli 2017

Alim

NPM 170110120076