EVALUASI, PRESTASI DAN KKM.pptx

35
EVALUASI, PRESTASI DAN KKM

Transcript of EVALUASI, PRESTASI DAN KKM.pptx

Page 1: EVALUASI, PRESTASI DAN KKM.pptx

EVALUASI, PRESTASI DAN KKM

Page 2: EVALUASI, PRESTASI DAN KKM.pptx

Psikologi berasal dari perkataan Yunani, psyche yang artinya jiwa dan logos yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya.

Dan dalam makalah ini kami akan membahas tentang “Evaluasi dan Prestasi Belajar dan KKM” yang mana di dalamnya menjabarkan pengertian evaluasi, tujuan evaluasi, fungsi evaluasi, prinsip evaluasi, jenis evaluasi prestasi belajar dan juga KKM” semoga makalah yang dibuat oleh kelompok kami bermanfaat untuk mahasiswa yang ingin memperdalam psikologi secara terperinci dan semoga makalah ini diterima dengan baik.

Page 3: EVALUASI, PRESTASI DAN KKM.pptx

EVALUASI BELAJARPengertian Evaluasi

Evaluasi adalah penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Evaluasi artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebuah program. Selain kata evaluasi dan assessment ada pula kata lain yang searti dan relatif lebih dikenal dalam dunia pendidikan yakni tes, ujian dan ulangan. Sementara itu, istilah evaluasi biasanya digunakan untuk menilai hasil belajar para siswa pada akhir jenjang pendidikan tertentu, seperti Evaluasi Belajar tahap Akhir Nasional (EBTANAS) yang kini disebut ujian akhir Nasional (UAN).

Aktivitas belajar perlu diadakan evaluasi, hal ini penting karena dengan evaluasi kita dapat mengetahui apakah tujuan belajar yang telah ditetapkan dapat tercapai atau tidak. Melalui evaluasi dapat diketahui kemajuan-kemajuan belajar yang dialami oleh anak, dapat ditetapkan keputusan penting mengenai apa yang telah diperoleh dan diketahui anak serta dapat merencanakan apa yang seharusnya dilakukan pada tahap berikutnya.

Page 4: EVALUASI, PRESTASI DAN KKM.pptx

Istilah evaluasi sering dikacaukan dengan pengukuran, keduanya memang ada kaitan yang erat tetapi sebenarnya mengandung titik beda. Menurut Sumadi Suryabrata, pengertian pengukuran mencakup segala cara untuk memperoleh informasi yang dapat dikuantifikasikan baik dengan tes maupun dengan cara-cara yang lain. Sedangkan pengertian evaluasi menekankan penggunaan informasi yang diperoleh dengan pengukuran maupun dengan cara lain untuk menentukan pendapat dan membuat keputusan-keputusan pendidikan.

Evaluasi yang sempurna tidak hanya berobjekkan pada aspek kecerdasan tetapi mencakup seluruh pribadi anak dalam seluruh situasi pendidikan yang dialaminya.

Page 5: EVALUASI, PRESTASI DAN KKM.pptx

Adapun aspek-aspek kepribadiannya yang harus di perhatikan dan merupakan objek di dalam pelaksanaan evaluasi tersebut, menurut Nasrun Harahap, dkk. Adalah berikut ini:1. Aspek-aspek tentang berpikir, meliputi: inteligensi,

ingatan, cara menginterpretasi data, pokok-pokok pengerjaan, pemikiran yang logis, dan lain- lain.

2. Dari segi perasaan sosialnya, meliputi : kerjasama dengan kawan sekelasnya, cara bergaul, cara pemecahan masalah serta nilai-nilai sosial, cara mengatasi dan menghadapi serta cara berpartisipasi dalam kehidupan sosial.

3. Dari kekayaan sosial dan kewarganegaraan meliputi: pandangan hidup atau pendapatnya terhadap masalah-masalah sosial, politik dan ekonomi.

Page 6: EVALUASI, PRESTASI DAN KKM.pptx

Tujuan EvaluasiEvaluasi yang berarti pengungkapan dan

pengukuran hasil belajar itu, pada dasarnya merupakan proses penyusunan deskripsi siswa, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

L. Pasaribu dan Simanjuntak membagi tujuan evaluasi menjadi dua yaitu : tujuan umum dan tujuan khusus., Ia menegaskan bahwa:Tujuan umum dari evaluasi adalah sebagai berikut.a. Mengumpulkan data-data yang membuktikan

taraf kemajuan murid dalam mencapai tujuan yang diharapkan.

b. Memungkinkan pendidik/guru menilai aktifitas/ pengalaman yang didapat.

c. Menilai metode mengajar yang di pergunakan

Page 7: EVALUASI, PRESTASI DAN KKM.pptx

Tujuan khusus dari evaluasi adalah berikut ini:a. Merangsang kegiatan siswa.b. Menemukan sebab-sebab kemajuan atau

kegagalanc. Memberikan bimbingan yang sesuai

dengan kebutuhan perkembangan dan bakat siswa yang bersangkutan.

d. Memperoleh bahwa laporan tentang perkembangan siswa yang diperlakukan orang tua dan lembaga pendidikan.

e. Memperbaiki mutu pelajaran / cara belajar dan metode belajar.

Page 8: EVALUASI, PRESTASI DAN KKM.pptx

Fungsi Evaluasia. Fungsi Administratif untuk penyusunan daftar nilai dan

pengisian buku raport.b. Fungi promosi untuk menetapkan kenaikan atau kelulusan.c. Fungsi diagnostic untuk mengidentifikasi kesulitan belajar siswa

dalam merencanakan program remedial teaching (pengajaran perbaikan ).

d. Sebagai sumber data BP yang dapat memasok data siswa tertentu yang memerlukan bimbingan dan penyuluhan (BP).

e. Sebagai bahan pertimbangan pengembangan pada masa yang akan datang yang meliputi pengembangan kurikulum, metode dan alat - alat untuk proses PMB. Untuk memberikan umpan balik (feedback) kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar, serta mengadakan perbaikan program bagi murid.

f. Untuk menentukan murid di dalam situasi belajar mengajar yang tepat, sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimiliki oleh murid.

g. Untuk mengenal latar belakang (psikologis, fisik dan lingkungan) murid yang mengalami kesulitan belajar, nantinya dapat dipergunakan sebagai dasar dalam pemecahan kesulitan-kesulitan belajar yang timbul.

Page 9: EVALUASI, PRESTASI DAN KKM.pptx

Prinsip EvaluasiPrinsip diperlukan sebagai pemadu dalam kegiatan evaluasi. Dengan demikian tidak hanya diutamakan prosedur dan teknik penilaian saja, tetapi prosedur dan teknik itu harus dilakukan dalam paduan prinsip itu. Prinsip-prinsip tersebut diuraikan berikut ini.a. Prinsip KeterpaduanEvaluasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari dan di dalam pengajaran, Evaluasi adalah satu komponen dalam program yang saling berinteraksi dengan komponen-komponen lainnya (tujuan, materi, strategi instruksional, kegiatan, siswa, guru, sarana). Perencanaan evaluasi harus dilakukan bersamaan dengan perencanaan satuan program pengajaran. Banyak terjadi bahan evaluasi direncanakan dan dilaksanakan beberapa lama setelah program pengajaran selesai dilaksanakan, sehingga evaluasi dilakukan bukan terhadap apa yang direncanakan, tetapi terhadap apa yang telah dilakukan. Hal ini tidak sesuai dengan prinsip Pendidikan Berdasar Kompetensi. Bahkan disarankan supaya sebelum pelajaran dimulai, dilaksanakan penilaian/evaluasi awai (pre test) yang akan dibandingkan kemudian dengan penilaian/evaluasi akhir (post test). Penilaian yang direncanakan sebelumnya itu sekaligus merupakan paduan pula dalam melaksanakan program kegiatan belajar-mengajar.

Page 10: EVALUASI, PRESTASI DAN KKM.pptx

b. Prinsip Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA).Hakikat dari CBSA ialah keterlibatan siswa secara

mental, antusias dan asyik dalam kegiatan belajar-mengajar. Demikian Pula halnya dengan evaluasi, evaluasi menuntut keterlibatan yang demikian dari siswa. Siswa seharusnya tidak merasakan evaluasi sebagai sesuatu yang menekan dan cenderung untuk dihindari, karena jika demikian hal ini menunjukkan bahwa Prinsip ini tidak terdapat dalam evaluasi. Prinsip ini dapat diibaratkan dengan olah raga. Seseorang yang telah melatih dirinya dalam cabang olah raga tertentu akan merasa sangat tertekan jika ia tidak diikutsertakan dalam pertandingan. Kalah bukan soal utama baginya.

Evaluasi (seperti Pula halnya dengan pertandingan) merupakan puncak dari kegiatan belajar-mengajar. Pada dasarnya, siswa sendirilah yang ingin mengukur kemampuan melalui evaluasi, guru hanya berfungsi untuk membantunya. Sebagai puncak kegiatan, evaluasi mempunyai nilai kepuasan tertentu bagi siswa dan evaluasi harus mampu memberikan kepuasan tersebut kepada siswa.

Page 11: EVALUASI, PRESTASI DAN KKM.pptx

c. Prinsip KontinuitasPada dasarnya evaluasi berlangsung selama

proses kegiatan belajar- mengajar berlangsung. Evaluasi tidak hanya terdapat pada awai dan atau akhir pengajaran saja, tetapi juga selama proses belajar-mengajar berlangsung, misalnya dalam bentuk pengamatan, tanya jawab, atau dialog. Hai ini dilakukan dalam rangka pemantapan program. Apabila tidak demikian halnya, maka pengajaran adalah ibarat orang menjahit tanpa memperdulikan apakah benang jahitnya masih ada atau tidak. Bisa saja terjadi ia meneruskan jahitannya tanpa benang, dan hasilnya. Di sinilah letak fungsi formatif dari evaluasi yang tidak hanya ada pada akhir tetapi selama program berjalan.

Page 12: EVALUASI, PRESTASI DAN KKM.pptx

d. Prinsip Koherensi Sebagai akibat dari prinsip keterpaduan,

maka evaluasi harus konsisten dengan kemampuan yang didukung oleh tujuan pengajaran. Sering terjadi, kemampuan yang didukung oleh tujuan ialah sikap (afektif) tetapi evaluasi ditujukan kepada pengetahuan. Evaluasi harus pula mempunyai koherensi dengan program pengajaran, artinya evaluasi harus benar-benar hasil yang diperoleh dari kegiatan belajar-mengajar, baik kegiatan tatap muka maupun kegiatan terstruktur. Kadang-kadang suatu pertanyaan dapat dijawab dengan benar oleh siswa sekalipun tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar. Evaluasi seperti ini tidak koheren dengan program.

Page 13: EVALUASI, PRESTASI DAN KKM.pptx

e. Prinsip Diskriminalitas. Dari psikologi diketahui bahwa setiap

individu mempunyai perbedaan dengan individu lain. Individu adalah suatu person yang unik. Bahkan walaupun dua individu mempunyai pendapat yang sama, tetapi jalan pikiran untuk sampai pada pendapat yang sama itu tidaklah sama. Sesuai dengan hakikat individu ini, evaluasi harus pula mampu menunjukkan perbedaan di kalangan siswa secara individual. Apabila suatu kelas menunjukkan skor yang sama, maka evaluasi tersebut perlu dipertanyakan.

Page 14: EVALUASI, PRESTASI DAN KKM.pptx

f. Prinsip Keseluruhan Perubahan tingkah laku yang sudah

ditetapkan sebagai tujuan yang hendak dicapai bersifat utuh. Karena itu evaluasi yang akan dilakukan hendaknya bersifat utuh pula, yaitu meliputi seluruh segi tujuan pendidikan. Hal ini mengandung pengertian bahwa evaluasi ditujukan tidak hanya pada sesudah akhir proses pengajaran, tetapi juga selama proses belajar-mengajar sedang berlangsung, misalnya peran serta, kreativitas dan cara-cara penyampaian ide-ide siswa baik di dalam maupun di luar proses belajar.

Page 15: EVALUASI, PRESTASI DAN KKM.pptx

g. Prinsip Pedagogis Seluruh kegiatan evaluasi haruslah

diketahui dan dirasakan oleh siswa tidak hanya sebagai rekaman hasil belajarnya saja, melainkan juga sebagai upaya perbaikan dan peningkatan perilaku dan sikapnya itu, sehingga hasil evaluasi harus dinyatakan dan dapat dirasakan sebagai penghargaan (bagi yang berhasil) dan sebaliknya merupakan “hukuman” (bagi yang belum berhasil) yang menantang untuk belajar lebih giat/baik. Dengan demikian evaluasi akan ikut membentuk perilaku dan sikap yang positif.

Page 16: EVALUASI, PRESTASI DAN KKM.pptx

h. Prinsip Akuntabilitas (Accountability) Accountability adalah salah satu ciri dari

pendidikan berdasar kompetensi. Pada akhimya pendidikan dan pengajaran harus dapat dipertanggungjawabkan kepada lembaga pendidikan itu sendiri, kepada masyarakat pemakai tenaga lulusan, dan kepada kelompok profesional. Pertanggungjawaban terhadap ketiga kelompok ini merupakan hal yang harus dipertimbangkan dalam evaluasi. Dengan kata lain, melalui evaluasi kita mempertanggung-jawabkan hasil pendidikan yang kita selenggarakan kepada ketiga pihak tersebut. Akreditasi terhadap Madrasah termasuk dalam pertanggungjawaban tersebut.

Page 17: EVALUASI, PRESTASI DAN KKM.pptx

Ragam EvaluasiPada prinsipnya, evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan berencana dan berkesinambungan.a. Pretest dan posttest

Kegiatan pretest dilakukan guru secara rutin pada setiap akan memulai penyajian materi terbaru. Post test adalah kebalikan dari pre test, yakni kegiatan evaluasi yang dilaksanakan guru pada setiap akhir penyajian materi.

b. Evaluasi bersyaratEvaluasi jenis ini sangat mirip dengan pretest.

c. Evaluasi DiagnostikEvaluasi jenis ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan pelajaran dengan tujuan mengidentifikasi bagian - bagian tertentu yang belum dikuasai siswa.

Page 18: EVALUASI, PRESTASI DAN KKM.pptx

d. Evaluasi Formatif Evaluasi jenis ini dapat dipandang sebagai “ulangan” yang dilakukan pada setiap akhir penyajian suatu pelajaran atau modul. Fungsinya untuk memperbaiki proses belajar kea rah yang lebih baik atau memperbaiki program satuan pelajaran yang telah digunakan.

e. Evaluasi SumatifRagam penilaian sumatif dapat dianggap sebagai ulangan umum yang dilakukan untuk mengukur kinerja akademik atau prestasi belajar siswa pada akhir periode pelaksanaan program pengajaran. Di samping itu juga untuk memperbaiki situasi proses belajar mengajar ke arah yang lebih baik serta untuk kepentingan penilaian selanjutnya,

f. Evaluasi placement (penempatan)Fungsinya untuk mengetahui keadaan anak termasuk keadaan seluruh pribadinya agar anak tersebut dapat ditempatkan pada posisi yang tepat.

g. Ujian Akhir Nasional (UAN)Ujian Akhir Nasional ( UAN ) yang dulu disebut EBTANAS ( Evaluasi Belajar tahap akhir Nasional ) pada prinsipnya sama dengan evaluasi sumatif dalam arti sebagai alat penentu kenaikan status siswa.

Page 19: EVALUASI, PRESTASI DAN KKM.pptx

Ragam Alat EvaluasiSecara garis besar, ragam alat evaluasi terdiri atas dua macam bentuk , yaitu;:. Bentuk Objektif. Bentuk Subjektif.

a. Bentuk ObjektifBentuk objektif biasanya diwujudkan dalam bentuk - bentuk alternative jawaban, pengisian titik - titik, dan pencocokan satu pertanyaan dengan pertanyaan lainnya. Bentuk ini lazim juga disebut tes objektif, yakni tes yang jawabannya diberi skor nilai secara lugas (seadanya) menurut pedoman nilai yang ditentukan sebelumnya.

1. Tes benar salah Tes ini merupakan alat evaluasi yang paling bersahaja baik dalam hal susunan item-itemnya maupun dalam hal cara menjawabnya. Dalam dunia pendidikan modem ; tes semacam ini sudah lama ditinggalkan karena dua alasan yakni;- Tes BS tidak menghargai kreatifitas akal siswa karena mereka hanya didorong untuk memilih sekenanya salah satu dari dua alternatif yg ada.- Tes B S dalam beberapa segi tertentu dianggap sangat rendah tingkat realibitasnya.

Page 20: EVALUASI, PRESTASI DAN KKM.pptx

2. Tes Pilihan BergandaItem-item dalam pilihan tes berganda (Multiple Choice) biasanya berupa pertanyaan atau pertanyaan yang dapat dijawab dengan memilih salah satu dari empat atau lima alternatif yang mengiringi setiap soal. Alasan-alasan ditinggalkan jenis ini adalah;- Kurang mendorong kreatifitas ranah cipta dan

karsa siswa, karena ia hanya merasa disuruh berspekulasi, yakni menebak dan menyilang secara untung- untungan.

- Sering terdapat dua jawaban ( diantara empat atau lima alternatif) yang identik atau sangat mirip, sehingga terkesan kurang diskriminatif.

- Sering terdapat satu jawaban yang sangat mencolok kebenarannya, sehingga jawaban - jawaban lainnya terlalu gampang untuk ditinggalkan.

Page 21: EVALUASI, PRESTASI DAN KKM.pptx

3. Tes pencocokan (menjodohkan) Tes pencocokan (matching test) disusun

dalam dua daftar yang masing-masing memuat kata, istilah, atau kalimat yang diletakkan bersebelahan.4. Tes isian

Alat Tes isian biasanya berbentuk cerita atau karangan pendek, yang pada bagian - bagian yang memuat istilah atau nama tertentu dikosongkan.5. Tes Perlengkapan (Melengkapi)

Cara Menyelesaikan tes melengkapi pada dasarnya sama dengan cara menyelesaikan tes isian, Perbedaannya terletak pada kalimat - kalimat yang dipakai sebagai instrumen,

Page 22: EVALUASI, PRESTASI DAN KKM.pptx

b. Bentuk Subjektif Alat evaluasi yang berbentuk subjektif

adalah alat pengukur prestasi belajar yang jawabannya tidak dinilai dari skor atau angka pasti, seperti yang digunakan untuk evaluasi objektif. Ada beberapa keunggulan tes esay yang secara implisit juga diakui oleh Suryabrata (1984), yakni bahwa;- Tes esay tidak hanya mampu mengungkapkan

materi hasil jawaban siswa tetapi juga cara atau jalan yang ditempuh untuk memperoleh jawaban itu.

- Tes Esay dapat mendorong siswa untuk berpikir kreatif, kritis, bebas, mandiri, tetapi juga melupakan tanggung jawab.

Page 23: EVALUASI, PRESTASI DAN KKM.pptx

Syarat Alat EvaluasiLangkah Pertama yang perlu ditempuh guru dalam menilai prestasi belajar siswa adalah menyusun alat evaluasi (test instrumen) yang sesuai dengan kebutuhan, dalam arti tidak menyimpang dari indikator dan jenis prestasi yang diharapkan. Persyaratan pokok penyusunan alat evaluasi yang baik dalam perspektif psikologi belajar (the psychologhy of learning) meliputi dua macam yakni;a. Reliabilitasb. ValiditasReliabilitas secara sederhana, reliabilitas (reliability) berarti hal tahan uji atau dapat dipercaya.Validitas pada prinsipnya, validitas (validity) berarti keabsahan atau kebenaran.

Page 24: EVALUASI, PRESTASI DAN KKM.pptx

Evaluasi Pelbagai Ranah PsikologisPada bagian ini akan dibahas secara singkat alternatif pengukuran keberhasilan belajar baik yang berdimensi ranah cipta, ranah rasa, maupun ranah karsa.a. Evaluasi Prestasi Kognitif.

Mengukur keberhasilan siswa yang berdimensi kognitif (ranah cipta) dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik dengan tes tertulis maupun tes lisan dan perbuatan.

b. Evaluasi Prestasi AfektifDalam merencanakan penyusunan instrumen tes prestasi siswa yang berdimensi afektif (ranah rasa) jenis-jenis prestasi internalisasi dan karakterisasi.

c. Evaluasi Prestasi PsikomotorCara yang dipandang tepat untuk mengevaluasi keberhasilan belajar yang berdimensi ranah psikomotor (ranah karsa) adalah observasi.

Page 25: EVALUASI, PRESTASI DAN KKM.pptx

PRESTASI BELAJARIndikator Prestasi belajar

Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa namun pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa murid sangat sulit. Hal itu disebabkan perubahan hasil belajar itu yang bersIfat intangible (tak dapat diraba). Oleh karena itu yang dapat dilakukan guru dalam hal ini adalah hanya mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan diharapkan dapat mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa baik yang berdimensi cipta dan rasa maupun yang berdimensi karsa.Pendekatan Evaluasi prestasi belajar

Ada dua macam pendekatan yang Amat popular dalam mengevaluasi atau menilai tingkat keberhasilan / prestasi belajar yakni;1. Norm refencing atau norm Refemced assessment;2. Criterion-referencing atau criterian referenced assessment

(Tardif dkk, 1989 : 131)

Page 26: EVALUASI, PRESTASI DAN KKM.pptx

1. Penilaian Acuan Norma (Norm-Referenced Assessment)Dalam penilaian yang menggunakan pendekatan PAN (Penilaian Acuan Norma), prestasi belajar seorang peserta didik diukur dengan membandingkannya dengan prestasi yang dicapai teman - teman sekelas atau sekelompoknya.

2. Penilaian Acuan Kriteria (Criterion-Referenced Assessment)Penilaian dengan peNdekatan PAK ( Penilaian acuan kriteria) menurut Tardif et al (1989; 95) merupakan proses pengukuran prestasi belajar dengan cara membandingkan pencapaian seorang siswa dengan pelbagai perilaku ranah yang telah ditetapkan secara baik ( well-defined domain behaviours) sebagai patokan absolut.

3. Batas Minimal Prestasi belajar Setelah mengetahui indikator dan memperoleh skor hasil evaluasi belajar diatas , guru perlu pula mengetahui bagaimana kiat menetapkan batas minimal keberhasilan belajar para siswanya

Page 27: EVALUASI, PRESTASI DAN KKM.pptx

KKM (KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL)Pengertian KKM

KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan. KKM harus ditetapkan diawal tahun ajaran oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan pendidik atau forum MGMP secara akademis menjadi pertimbangan utama penetapan KKM.

Page 28: EVALUASI, PRESTASI DAN KKM.pptx

Fungsi KKM1. Sebagai acuan bagi seorang guru untuk

menilai kompetensi peserta didik sesuai dengan Kompetensi Dasar suatu mata pelajaran atau Standar Kompetensi.

2. Sebagai acuan bagi peserta didik untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti pembelajaran

3. Sebagai target pencapaian penguasaan materi sesuai dengan SK/KD – nya

4. Sebagai salah satu instrumen dalam melakukan evaluasi pembelajaran

5. Sebagai “kontrak” pedagogik antara pendidik, peserta didik dan masyarakat (khususnya orang tua dan wali murid)

Page 29: EVALUASI, PRESTASI DAN KKM.pptx

Tahapan Penetapan KKMSeperti pada uraian di atas bahwa

penetapan KKM dilakukan oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran.

Dalam penetapan KKM ini masih ada beberapa sekolah atau guru bidang study yang belum memahaminya. Akibatnya beberapa diantara guru mengalami kesulitan untuk menetapkam KKM pada Laporan Hasil Belajar Siswa (LHBS) atau dulu kita kenal dengan Raport.

Page 30: EVALUASI, PRESTASI DAN KKM.pptx

Sesuai dengan petunjuk yang ditetapkan oleh BSNP maka ada beberapa rambu- rambu yang harus diamati sebelum ditetapkan KKM di sekolah. Adapun rambu- rambu yang dimaksud adalah:1. KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran.2. KKM ditetapkan oleh forum MGMP sekolah.3. KKM dinyatakan dalam bentuk prosentasi berkisar antara

0-100, atau rentang nilai yang sudah ditetapkan. 4. Nilai ketuntasan belajar maksimal adalah 1005. Kreteria ditetapkan untuk masing-masing indikator

idealnya berkisar 75 %6. Sekolah dapat menetapkan KKM di bawah kriteria ideal

( sesuai kondisi sekolah)7. Dalam menentukan KKM haruslah dengan

mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas indikator, serta kemampuan sumber daya pendukung.

8. KKM dapat dicantumkan dalam LHBS sesuai model yang ditetapkan atau dipilih sekolah.

Page 31: EVALUASI, PRESTASI DAN KKM.pptx

Dari berbagai rambu-rambu yang ada itu, selanjutnya melalui kegiatan Musyawarah Guru Bidang Study (MGMP) maka akan dapat diperoleh berapa KKM dari masing-masing bidang study. Ada beberapa kreteria penetapan KKM yang dapat dilaksanakan, diantaranya :1. Kompleksitas ( kesulitan dan kerumitan) setiap

indikator yang harus dicapai oleh siswa. Tingkat kompleksitas tinggi bila dalam pelaksanaannya menuntut:- SDM- Memahami kompetensi yang harus dicapai siswa - Kreatif dan inovatif dalam melaksanakan pembelajaran - Waktu ( cukup lama karena memerlukan pengulangan materi) - Penalaran dan kecermatan peserta didik yang tinggi.

Page 32: EVALUASI, PRESTASI DAN KKM.pptx

2. Daya dukung yaitu ketersediaan tenaga sarana dan prasarana yang ada, kemampuan guru, lingkungan, dan juga masalah biaya manajemen sekolah, komite sekolah, dan kepedulian stakeholder suatu sekolah

3. Intake siswa ( masukan kemampuan siswa) intake didasarkan pada tingkat pencapaian KKM siswa pada semester atau kelas sebelumnya. Kemudian dalam menafsirkan KKM dapat pula dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya:Dengan cara memberikan point pada setiap kriteria yang ditetapkan (dalam bentuk %):- Kompleksitas

Kompleksitas tinggi pointnya = 1 Kompleksitas sedang pointnya = 2 Kompleksitas rendah poinya = 3

Page 33: EVALUASI, PRESTASI DAN KKM.pptx

- Daya dukungDaya dukung tinggi pointnya = 3Daya dukung sedang pointnya = 2 Daya dukung rendah pointnya = 1

- Intake SiswaIntake siswa tinggi pointnya = 3Intake siswa sedang pointnya = 2 Intake siswa rendah poinnya = 1

Contoh:Kompleksitas rendah =3, daya dukung tinggi =3, intake siswa sedang -2, maka KKM-nya adalah (3 + 3 + 2) x 100 : 9 - 88,89 %

Page 34: EVALUASI, PRESTASI DAN KKM.pptx

Dengan menggunakan rentang nilai pada setiap kriteria, yakni:- Kompleksitas

Kompleksitas tinggi rentang nilainya = 50-64 Kompleksitas sedang rentang nilainya = 65-80 Kompleksitas rendah rentang nilainya = 81 -100

- Daya dukungDaya dukung tinggi rentang nilainya = 81 -100Daya dukung sedang rentang nilainya = 65-80 Daya dukung rendah rentang nilainya = 50-64

- Intake SiswaIntake siswa tinggi rentang nilainya = 81 -100Intake siswa sedang rentang nilainya = 65-80Intake siswa rendah rentang nilainya = 50-64

Contoh: Kompleksitas sedang =75, daya dukung tinggi- 90, intake sedang = 70 maka KKM-nya adalah (75 + 90 +70) / 3 = 78,3

Page 35: EVALUASI, PRESTASI DAN KKM.pptx

Dengan cara memberikan pertimbangan profesional judgment pada setiap kriteria untuk menetapkan nilai:- Kompleksitas

Kompleksitas tinggi Kompleksitas sedangKompleksitas rendah

- Daya dukungDaya dukung tinggiDaya dukung sedangDaya dukung rendah

- Intake SiswaIntake siswa tinggiIntake siswa sedangIntake siswa rendah

Contoh:Jika indikator memiliki kriteria sebagai berikut : kompleksitas rendah, daya dukung tinggi dan intake siswa sedang, maka dapat dikatakan bahwa dari ketiga komponen di atas hanya satu komponen saja yang mempengaruhi untuk mencapai ketuntasan maksimal 100 yaitu intake (sedang). Jadi dalam hal ini guru dapat menetapkan kriteria ketuntasan antara 90-80. ( Pedoman penetapan KKM dari BSNP, 2006)