EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB...

48
EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN (HKm) PADA GABUNGAN KELOMPOK TANI RUKUN LESTARI SEJAHTERA DI DESA SINDANG PAGAR KECAMATAN SUMBERJAYA KABUPATEN LAMPUNG BARAT (Skripsi) Oleh RIZKI SANJAYA UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG 2016

Transcript of EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN (HKm)PADA GABUNGAN KELOMPOK TANI RUKUN LESTARI SEJAHTERA

DI DESA SINDANG PAGAR KECAMATAN SUMBERJAYAKABUPATEN LAMPUNG BARAT

(Skripsi)

Oleh

RIZKI SANJAYA

UNIVERSITAS LAMPUNGBANDARLAMPUNG

2016

Page 2: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

ABSTRACT

VALUATION OF COMMUNITY FOREST MANAGEMENT (CF) ONCOMBINED FARMER GROUP RUKUN LESTARI SEJAHTERA INSINDANG PAGAR VILLAGE SUMBERJAYA SUBDISTRICT WEST

LAMPUNG REGENCY

By

Rizki Sanjaya

One of the program to solved is the problem of society’s activity through

Community Forest (CF). Those program constructed to enhance society’s income

and job vacansy, so that every aspect within forest management element’s

(planning, organizing, actuating, controlling or POAC) which strategically strong.

The purpose of the study were to identify social and economics characteristic

society and to evaluate HKm by local society. The research conducted on

October 2015 in sindang Pagar Village, Sumber Jaya subdistrict, West Lampung

Regency. The total samples were 42 respondents which choosen by proportionate

stratified simple random sampling method, and analized descriptively. The

results, overall: (1) Social and economic characteristics of society whom managed

CF classified into productive in age to work, despite having a low education level,

in addition respondents mostly have huge dependent upon their families, so that

respondents has managed ample land and have a side job that’s why respondents'

income was quite high. (2) The evaluation results indicate that the activity on

planning aspects included into medium category, organizational aspects included

Page 3: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

into mediocare category, while the implementation aspect included into good

category and monitoring-evaluation aspects included into good category. Overall

Community forest management included in good category.

Keywords : Community Forest , Farmers Group, Management Evaluation.

Rizki Sanjaya

Page 4: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

ABSTRAK

EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN (HKM)PADA GABUNGAN KELOMPOK TANI RUKUN LESTARI SEJAHTERA

DI DESA SINDANG PAGAR KECAMATAN SUMBERJAYAKABUPATEN LAMPUNG BARAT

Oleh

Rizki Sanjaya

Salah satu program untuk mengatasi aktivitas masyarakat terhadap tekanan

sumber daya hutan adalah Hutan Kemasyarakatan (HKm). Program ini untuk

meningkatkan pendapatan masyarakat dan membuka lapangan kerja, untuk itu

setiap aspek dalam unsur-unsur pengelolaan hutan (planning, organizing,

actuating, controlling atau POAC) menjadi sangat strategis sifatnya. Tujuan

penelitian adalah untuk mengidentifikasi karakteristik sosial dan ekonomi

masyarakat dan untuk mengevaluasi pengelolaan HKm yang dilakukan oleh

masyarakat. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 di Desa Sindang

Pagar Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Lampung Barat. Jumlah sampel yaitu

42 responden yang diperoleh menggunakan metode proportionate stratified

simple random sampling, dan dianalisis dengan metode deskriptif. Hasil

penelitian menunjukan bahwa: (1) Karakteristik sosial dan ekonomi masyarakat

yang mengelola HKm tergolong kedalam usia yang produktif untuk bekerja

meskipun memiliki tingkat pendidikan yang rendah, sebagian besar responden

memilki jumlah tanggungan keluarga yang cukup banyak meskipun demikian

Page 5: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

responden mengelola lahan yang cukup luas dan memilki pekerjaan sampingan

sehingga pendapatan responden terbilang cukup tinggi. (2) Hasil evaluasi

menunjukan bahwa kegiatan aspek perencanaan termasuk kedalam kategori

sedang, aspek organisasi termasuk kedalam kategori sedang, aspek pelaksanaan

termasuk kedalam kategori baik dan aspek monitoring evaluasi termasuk kedalam

kategori sedang.secara keseluruhan pengelolaan Hkm termasuk kedalam kategori

baik.

Kata kunci : Hutan Kemasyarakatan, Kelompok Tani, Evaluasi pengelolaan

Rizki Sanjaya

Page 6: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN (HKm)PADA GABUNGAN KELOMPOK TANI RUKUN LESTARI SEJAHTERA

DI DESA SINDANG PAGAR KECAMATAN SUMBERJAYAKABUPATEN LAMPUNG BARAT

Oleh

RIZKI SANJAYA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA KEHUTANAN

pada

Jurusan KehutananFakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG2016

Page 7: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data
Page 8: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data
Page 9: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sumberjaya pada tanggal 19 Mei 1994,

merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan

Bapak Kesuma Jaya dan Ibu Nurhasana. Jenjang pendidikan

penulis dimulai pada tahun 2000 dari SD negeri 2

Merambung selesai pada tahun 2006, kemudian melanjutkan

pendidikian Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Tanjung Raja dan

selesai pada tahun 2009. Setelah itu, penulis melanjutkan pendidikan Sekolah

Menengah Atas di SMA Negeri 1 Tanjung Raja dan selesai pada tahun 2012.

Tahun 2012 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Kehutanan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung melalui jalur mandiri.

Pada tahun 2015 penulis melakukan Praktek Umum selama ± 1 bulan di KPH

Kedu Selatan BKPH Banjarnegara, Jawa Tengah. Pada tahun 2016 penulis

melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama ± 40 hari di Desa Ciptawaras

Kecamatan Gedung Surian Kabupaten Lampung Barat.

Page 10: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

Dengan kerendahan hati, kupersembahkan karya kecil ini

untuk Papa (Kusuma Jaya) dan Mama (Nurhasana) tercinta atas doa

yang tak pernah putus serta selalu mendampingi dalam suka cita hidupku

Adik ku tersayang (Hesti dan Albert) yang selalu memberikan doa, semangat dan

kasih sayang yang berlimpah.

Page 11: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas izin-Nya penulis dapat menyelesai-kan

penelitian dan penulisan karya ilmiah yang berjudul ” Evaluasi Pengelolaan

Hutan Kemasyarakatan (Hkm) Pada Gabungan Kelompok Tani Rukun Lestari

Sejahtera Di Desa Sindang Pagar Kecamatan Sumberjaya Kabupaten

Lampung Barat ” Skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kehutanan pada Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian Universitas

Lampung.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu,

kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan guna langkah penulis

berikutnya yang lebih baik. Namun terlepas dari keterbatasan tersebut, penulis

mengharapkan skripsi ini akan bermanfaat bagi pembaca.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dan

kemurahan hati dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini

perkenankanlah penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang

setinggi-tingginya kepada :

1. Ibu Dr. Ir. Christine Wulandari, M.P. sebagai pembimbing pertama dan Ibu

Susni Herwanti, S.Hut., M.Si. sebagai pembimbing kedua yang telah

Page 12: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

iv

2. memberikan pengarahan, bimbingan dan petunjuk kepada penulis mulai dari

awal penyusunan proposal penelitian sampai skripsi ini terselesaikan.

3. Bapak Dr. Ir Samsul Bakri, M.Si. selaku dosen penguji atas saran dan kritik

yang telah diberikan hingga selesainya penulisan skripsi ini.

4. Ibu Dr. Melya Riniarti, S.P., M.Si. selaku Ketua Jurusan Kehutanan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung.

5. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si. selaku Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung.

6. Masyarakat pengelola Hutan Kemasyarakatan di Desa Sindang Pagar yang

bersedia menjadi responden penelitian.

7. Jajaran ketua kelompok pengelola Hutan Kemasyarakatan di lokasi penelitian

yang membantu penulis mengumpulkan data di lapangan.

Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan mereka semua yang telah

diberikan kepada penulis. Penulis berharap kritik dan saran yang membangun

untuk kesempurnaan skripsi ini. Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat

bagi para pembaca.

Bandar Lampung, November 2016

Rizki Sanjaya

Page 13: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

DAFTAR ISI

HalamanDAFTAR TABEL .......................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vii

I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1A. Latar Belakang .................................................................................. 1B. Rumusan Masalah.............................................................................. 3C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 3D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 3E. Kerangka Pemikiran........................................................................... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 7A. Hutan ................................................................................................. 7B. Perhutanan Sosial............................................................................... 9C. Pengelolaan Hutan ............................................................................ 10D. Hutan Kemasyarakatan ...................................................................... 10E. Partisipasi dan Peran Masyarakat ...................................................... 12F. Kelompok Tani .................................................................................. 13G. Gabungan Kelompok Tani ............................................................... 14H. Evaluasi Program .............................................................................. 15

III. METODE PENELITIAN ...................................................................... 17A. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 17B. Alat dan Objek Penelitian .................................................................. 17C. Batasan Penelitian.............................................................................. 17D. Jenis Data yang Dikumpulkan ........................................................... 18E. Metode Pengumpulan Data............................................................... 18F. Metode Pengambilan Sampel ........................................................... 19G. Metode Pengolahan dan Analisis Data .............................................. 20

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ................................. 22A. Sejarah Desa Sindang Pagar ............................................................. 22B. Kondisi Fisik Wilayah ....................................................................... 23

1. Letak Areal ................................................................................. 232. Luas Areal................................................................................... 23

Vi

Page 14: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

v

Halaman3. Kondisi Iklim .............................................................................. 244. Kondisi Topografi....................................................................... 24

C. Organisasi Kelompok HKm .............................................................. 24D. Keadaan Sosial Ekonomi Masyarakat ............................................... 25E. Sarana dan Prasarana ......................................................................... 25

V. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 26A. Karakteristik Responden .................................................................. 26

1. Umur Responden ........................................................................ 272. Tingkat Pendidikan ..................................................................... 273. Jumlah Tanggungan Keluarga Responden ................................. 284. Pekerjaan Responden.................................................................. 295. Luas Lahan yang Dikelola .......................................................... 296. Pendapatan Responden ............................................................... 29

B. Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan.................................................. 301. Perencanaan ................................................................................ 312. Organisasi ................................................................................... 323. Pelaksanaan................................................................................. 34

a. Pelaksanaan Kegiatan Penanaman....................................... 34b. Pelaksanaan Kegiatan Pemeliharaan ................................... 36c. Pelaksanaan Kegiatan Pemanenan....................................... 37d. Pelaksanaan Kegiatan Pemasaran........................................ 38

4. Monitoring dan Evaluasi............................................................. 39C. Pelaksanaan Seluruh Kegiatan Hutan Kemasyarakatan ................... 43

SIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 45

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 47

LAMPIRAN.................................................................................................... 52

Tabel 6 ............................................................................................................. 53Gambar 2-5 ...................................................................................................... 63

Page 15: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman1. Diagram alir kerangka pikir penelitian .......................................................... 6

2. Pola tanam campuran di lahan kelola masyarakat HKm ............................... 62

3. Buah Kopi hasil panen masyarakat pengelola HKm ..................................... 62

4. Kegiatan wawancara dengan anggota kelompok tani HKm .......................... 63

5. Peta lokasi penelitian HKm Rukun Lestari sejahtera ..................................... 63

Page 16: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman1. Jumlah sampel pada tiap kelompok ......................................................... 20

2. Distribusi karakteristik responden, kelompok, jumlah dan persentase .... 26

3. Distribusi jenis kegiatan, Kategori, jumlah responden, persentase ......... 30

4. Penentuan harga jual hasil hutan bukan kayu .......................................... 39

5. Pelaksanaan seluruh kegiatan ................................................................... 44

6. Tabel identitas responden ......................................................................... 53

7. Tabel hasil pelaksanaan kegiatan perencanaan ........................................ 55

8. Tabel hasil pelaksanaan kegiatan organisasi ............................................ 56

9. Tabel hasil pelaksanaan kegiatan penanaman .......................................... 57

10. Tabel hasil pelaksanaan kegiatan pemeliharaan ..................................... 58

11. Tabel hasil pelaksanaan kegiatan pemanenan ........................................ 59

12. Tabel hasil pelaksanaan kegiatan pemasaran .......................................... 60

13. Tabel hasil pelaksanaan kegiatan monitoring evaluasi ........................... 61

Page 17: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hutan merupakan harta kekayaan alam yang diatur oleh pemerintah agar memberikan

dampak positif terhadap penyediaan lapangan kerja, mendorong pengembangan

wilayah, pertumbuhan ekonomi serta mempunyai peran penting sebagai sistem

penyangga kehidupan dunia. Selain itu, hutan bagi masyarakat bukanlah hal yang baru

melainkan salah satu sumber daya alam yang mampu menyediakan bahan-bahan

kebutuhan dasar masyarakat seperti pangan, papan, obat-obatan, dan pendapatan

keluarga, sehingga masyarakat mengupayakan pengelolaan hutan secara lestari agar

mereka tetap bisa memanfaatkan hasil hutan di masa mendatang (Purwoko, 2002).

Pemanfaatan hutan yang tidak disertai dengan upaya pelestarian akan menimbulkan

gangguan terhadap hutan seperti menurunnya produktivitas sumber daya alam hutan.

Menurut Forest Watch Indonesia (2015), laju kerusakan hutan mencapai 1,1 juta hektar

per tahun pada periode 2009–2013 yang disebabkan oleh kebakaran hutan dan semakin

bertambahnya jumlah penduduk, sehingga untuk memenuhi kebutuhan hidup

masyarakat mulai merambah hutan. Salah satu alternatif pemecahan masalah terhadap

tekanan sumber daya hutan yaitu adanya program pemerintah untuk melibatkan

masyarakat dalam melakukan pengelolaan kawasan hutan secara bersama-sama melalui

program hutan kemasyarakatan atau yang biasa disebut HKm. Menurut Peraturan

Page 18: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

2

Menteri Kehutanan No P.88/Menhut-II/2014 HKm merupakan hutan negara yang

pemanfaatan utamanya ditujukan untuk memberdayakan masyarakat setempat. Hutan

kemasyarakatan adalah satu dari tiga skema pengelolaan hutan kolaboratif yang

dikembangkan oleh kementrian kehutanan bersama masyarakat. Salah satu daerah yang

sudah mendapatkan Izin Usaha Pemanfaatan Hutan Kemasyarakatan (IUPHKm) selama

35 tahun adalah Desa Sindang Pagar Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Lampung

Barat. Melalui izin tersebut, pemerintah berupaya melibatkan masyarakat sekitar hutan

sebagai mitra dalam melakukan pengelolaan hutan. Masyarakat yang mengelola HKm

di Desa Sindang Pagar termasuk ke dalam gabungan kelompok tani Rukun Lestari

Sejahtera. Kelompok tani ini berdiri pada bulan November tahun 2000, luas areal

kelola yaitu 1.145,20 Ha yang terbagi menjadi 6 sub kelompok tani.

Sistem pengelolaan hutan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Sindang Pagar harus

memiliki perencanaan dan pengorganisasian yang tepat. Selanjutrnya perlu diadakan

monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan HKm agar dapat mengkaji apakah

kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana dan tujuan yang ingin dicapai serta

hal apakah yang menjadi kendala atau permasalahan dalam pengelolaan HKm tersebut.

Berkaitan dengan pentingnya kegiatan pengelolaan HKm maka dilakukan penelitian

ilmiah untuk mengevaluasi pengelolaan HKm yang ada di Desa Sindang Pagar

Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Lampung Barat.

Page 19: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

3

B. Rumusan Masalah

Kegiatan evaluasi terhadap pengelolaan HKm perlu dilakukan mulai dari aspek

perencanaan, organisasi, pelaksanaan, dan monitoring agar dapat mengetahui apakah

pengelolaan HKm tersebut berjalan sesuai dengan rencana dan tujuan yang ingin

dicapai oleh kelompok dan dapat menjadi tolak ukur dalam pengelolaan HKm

selanjutnya.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengidentifikasi karakteristik sosial dan ekonomi masyarakat di Desa Sindang

Pagar Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Lampung Barat

2. Mengevaluasi pengelolaan HKm yang dilakukan oleh masyarakat Desa Sindang

Pagar Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Lampung Barat meliputi aspek

perencanaan, organisasi, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.

D. Manfaat Penelitian

1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan informasi bagi penelitian lebih

lanjut terkait dengan pengelolaan HKm

2. Memberikan informasi bagi masyarakat Desa Sindang Pagar tentang pengelolaan

HKm yang mereka lakukan agar dapat dijadikan acuan untuk keberlangsungan

kegiatan pengelolaan pada masa yang akan datang

Page 20: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

4

3. Sebagai informasi bagi pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat, penelitian ini

dapat menjadi pertimbangan untuk pengembangan pengelolaan dan pemanfaatan

HKm di Desa Sindang Pagar.

E. Kerangka Pemikiran

Menurut UU No. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan bahwa penyelenggaraan kehutanan

bertujuan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat yang berkeadilan dan

berkelanjutan. Cahyaningsih dkk (2006), mengemukakan bahwa kondisi kerusakan

hutan di Kabupaten Lampung Barat secara kuantitatif menunjukkan gambaran yang

mengkhawatirkan. Sebesar 70% luas kawasan hutan lindung dan hutan produksi telah

beralih fungsi ke non hutan, hal ini menunjukan bahwa pemanfaatan hutan yang selama

ini dilakukan oleh masyarakat tidak diringi dengan pengelolaan yang baik sehingga

dapat merusak peranan ekosistem hutan. Adanya desentralisasi di bidang kehutanan

memberikan peluang yang besar bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan

pengelolaan hutan dan diharapkan hutan dapat memberikan kesejahteraan bagi

masyarakat sekitar hutan (Nandini, 2012).

Pemerintah telah membuat kebijakan untuk melibatkan masyarakat dalam pengelolaan

hutan, salah satunya adalah program HKm yang berada di Desa Sindang Pagar

Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Lampung Barat. Program HKm ini dilaksanakan

dengan cara memanfaatkan hutan lindung yang terlanjur dibuka oleh masyarakat

setempat melalui penanaman tanaman serba guna (Multi Purpose Trees Spesies) dan

agroforestri serta kawasan hutan produksi dapat ditanami dengan tanaman kayu-kayuan

yang dapat diambil hasilnya (Wulandari, 2009).

Page 21: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

5

Melalui program ini lahan yang semula terbuka diharapkan bisa tertutup kembali oleh

tanaman serba guna tersebut selain itu HKm memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan

ekologi yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat (Wulandari, 2009). Manfaat

ekonomi yaitu adanya peningkatan pendapatan masyarakat, manfaat sosial yaitu

tersedianya lapangan pekerjaan bagi masyarakat, dan manfaat ekologi yaitu adanya

perbaikan kondisi lingkungan dengan menciptakan iklim mikro yang baik, menyimpan

cadangan air di musim kemarau, dan mencegah erosi tanah.

Pengelolaan hutan yang dilakukan masyarakat pada dasarnya berkaitan dengan

pemanfaatan hutan sebagai sumberdaya alam dalam suatu ekosistem, sehingga perlu

memperhatikan setiap aspek dalam unsur-unsur pengelolaan hutan yaitu Planning

Organizing, actuating, controlling (POAC) agar masyarakat dapat memperoleh manfaat

yang sebesar-besarnya tanpa mengganggu kelestarian hutan, oleh sebab itu perlu

diadakan evaluasi untuk mengetahui apakah pengelolaan HKm tersebut berjalan sesuai

dengan rencana dan tujuan yang ingin dicapai oleh kelompok dan dapat menjadi tolak

ukur dalam pengelolaan HKm selanjutnya. Bagan kerangka pikir dari penelitian ini

dapat dilihat pada Gambar 1.

Page 22: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

6

Gambar 1. Diagram alir kerangka pemikiran

Desa SindangPagar

Pengelolaan HKm

Evaluasi PengelolaanHutan Kemasyarakatan

Unsur-Unsur PengelolaanHKm (POAC)

Manfaat ekonomiyaitu peningkatan

pendapatan

Manfaat ekologi yaituadanya perbaikan

kondisi lingkungan

Manfaat sosial yaitutersedianya lapangan

pekerjaan

Page 23: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

7

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Hutan

Menurut pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999, hutan adalah suatu

kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang

didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan yang

lainnya tidak dapat dipisahkan.

Ada 4 unsur yang terkandung dari definisi hutan diatas, yaitu:

1. Unsur lapangan yang cukup luas yang disebut tanah hutan.

2. Unsur pohon (kayu, bambu, palem), flora dan fauna.

3. Unsur lingkungan.

4. Unsur penetapan pemerintah.

Unsur pertama, kedua dan ketiga membentuk persekutuan hidup yang tidak dapat

dipisahkan satu dengan yang lainnya. Pengertian hutan disini, menganut konsepsi

hukum secara vertikal, karena antara lapangan (tanah), pohon, flora dan fauna, beserta

lingkungannya merupakan satu kesatuan yang utuh. Adanya penetapan Pemerintah

mengenai hutan mempunyai arti yang sangat penting, karena dengan adanya penetapan

pemerintah tersebut, kedudukan hutan menjadi sangat kuat.

Page 24: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

8

Ada dua arti penting Penetapan Pemerintah tersebut, yaitu:

1. Agar setiap orang tidak sewenang-wenang untuk membabat, menduduki dan atau

mengerjakan kawasan hutan.

2. Mewajibkan kepada pemerintah melalui Menteri Kehutanan untuk mengatur

perencanaan, peruntukan, penyediaan, dan penggunaan hutan sesuai dengan

fungsinya, serta menjaga dan melindungi hutan.

Hutan mempunyai banyak fungsi dan memainkan peran penting dalam pelestarian tanah

dan air, memelihara atmosfir yang sehat dan memelihara keanekaragaman hayati

tumbuh -tumbuhan dan hewan. Kelangsungan dan keberadaan hutan tergantung sejauh

mana kita mengakui dan melindungi nilai-nilai ekologi dan nilai sosial serta

ekonominya. Manfaat- manfaat ini perlu di masukkan kedalam sistem neraca ekonomi

nasional yang dipakai untuk menimbang pilihan-pilihan pembangunan (Yusuf dkk,

2011).

Arti penting dan fungsi hutan tersebut dapat menempatkan peran hutan yang cukup

besar dalam memelihara kelestarian mutu dan tatanan lingkungan hidup, serta

pengembangan ekonomi kerakyatan dan pendapatan Negara. Oleh karena itu

pemanfaatan dan kelestarian sumber daya hutan perlu dilakukan melalui suatu sistem

pengelolaan yang dapat menjaga serta meningkatkan fungsi dan peranan hutan bagi ke -

pentingan generasi sekarang dan generasi berikutnya

Page 25: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

9

B. Perhutanan Sosial

Perhutananan sosial ditafsirkan berbeda-beda oleh berbagai pihak di beberapa Negara.

Perhutanan sosial dianggap sebagai payung dari berbagai bentuk pengelolaan hutan

berbasis masyarakat yang berorientasi pada perbaikan kesejahteraan rakyat. Perhutanan

sosial merupakan sistem dan bentuk pengelolaan hutan yang melibatkan peran serta

berbagai pihak lain yang dapat dilakukan dimanasaja, dilahan milik pribadi, umum atau

kawasan hutan yang diizinkan di indonesia digunakan berbagai istilah seperti hutan

kemasyarakatan, hutan kerakyatan dan kehutanan masyarakat (CIFOR, 2012).

Program perhutanan sosial dapat mengambil peran ke depan untuk mengakomodir

keinginan, hasrat dan harapan masyarakat dalam pengelolaan hutan. Pengembangan

social forestry dalam pengelolaan hutan harus dapat membalikkan paradigma dari

pendekatan yang bersifat partisipatif dan mengutamakan partisipasi masyarakat

setempat. Strategi optimum pengembangan social forestry untuk masyarakat adalah

pemberian kesempatan pengelolaan hutan kepada masyarakat dengan ketentuan-

ketentuan yang memberi insentif pada efesiensi dan keberlanjutan usaha dan kelestarian

hutannya, tanpa harus membagi-bagi dan menyerahkan kepemilikan areal hutan pada

masyarakat pelaku ekonomi (Hakim, 2010).

Page 26: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

10

C. Pengelolaan Hutan

Pengeloaan hutan adalah penggunaan cara-cara menajemen dan teknis-taknis kehutanan

dalam menjalankan aktivitas terhadap suatu areal hutan. Pengelolaan hutan secara

lestari harus mencakup beberapa fungsi teknis, finansial, personial, fungsi administrasi

dan fungsi kepemimpinan yang berkaitan dengan unsur-unsur manajemen (POAC).

Beberapa unsur manajemen tersebut yaitu perencanaan (Planning) merupakan kegiatan

berkaitan dengan pemilihan alternatif, kebijakan, prosedur dan program sebagai bentuk

usaha untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Pengorganisasian (Organizing) adalah

suatu tindakan menggabungkan seluruh potensi dalam kelompok orang atau bagan

organisasi untuk bekerja bersama-sama guna mencapai tujuan bersama baik pribadi

maupun kelompok.

Pelaksanaan (actuating) adalah implimentasi dari perencanaan dan pengorganisasian

dimana seluruh komponen bekerja sama sesuai dengan bidang masing-masing untuk

dapat mewujudkan tujuan. Pengawasan (controlling) merupakan pengendalian kegiatan

dari proses perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan apakah semua kegiatan

tersebut memberikan hasil yang efektif dan efisien. (Hasibuan, 2009).

D. Hutan Kemasyarakatan

Pemberdayaan masyarakat disekitar hutan dapat dilaksanakan melalui skema HKm,

dalam Peraturan Menteri Kehutanan No P.88/Menhut-II/2014 menyebutkan bahwa

HKm adalah hutan negara yang pemanfaatan utamanya ditujukan untuk

Page 27: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

11

memberdayakan masyarakat setempat. Penyelenggaraan HKm dimaksudkan untuk

pengembangan kapasitas dan pemberian akses kepada masyarakat setempat untuk

mengelola kawasan hutan secara lestari guna penciptaan lapangan kerja dan

penanggulangan kemiskinan serta untuk menyelesaikan persoalan sosial. HKm

bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat melalui pemanfaatan

sumber daya hutan secara optimal, adil dan berkelanjutan dengan tetap menjaga

kelestarian fungsi hutan dan lingkungan hidup. Kawasan yang dapat dialokasikan untuk

HKm adalah hutan lindung dan hutan produksi, melalui HKm masyarakat dapat

memperoleh hak pemanfaatan hutan selama jangka waktu 35 tahun (Santoso, 2011).

Kegiatan Hkm hanya diberlakukan di kawasan hutan lindung dan hutan produksi.

Komoditi tanaman yang digunakan dalam hutan kemasyarakatan harus dipilih sesuai

dengan karakteristik daerah dan lahan yang akan ditanami secara teknis pemilihan jenis

komoditi mempertimbangkan faktor fisik/ekologi, faktor sosial ekonomi dan sosial

budaya. Hutan Kemasyarakatan sebagai sebuah konsepsi yang mempertemukan semua

kepentingan tersebut (kesejahteraan masyarakat, produktifitas sumberdaya hutan dan

kelestarian fungsi hutan) merupakan pendekatan yang diharapkan mampu menjadi

alternatif solusi dalam kegiatan pengelolaan hutan (Purwoko, 2002).

Menurut Waznah (2006), ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh bagi masyarakat,

pemerintah dan terhadap fungsi hutan yaitu:

1. Bagi masyarakat, HKm dapat: (a) memberikan kepastian akses untuk turut

mengelola kawasan hutan, (b) menjadi sumber mata pencarian, (c) ketersediaan air

Page 28: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

12

yang dapat dimanfaatkan untuk rumahtangga dan pertanian terjaga, dan (d)

hubungan yang baik antara pemerintah dan pihak terkait lainnya.

2. Bagi pemerintah, HKm dapat: (a) sumbangan tidak langsung oleh masyarakat

melalui rehabilitasi yang dilakukan secara swadaya dan swadana, dan (b) kegiatan

HKm berdampak kepada pengamatan hutan.

3. Bagi fungsi hutan dan restorasi habitat (a) terbentuknya keanekaragaman tanaman,

(b) terjaganya fungsi ekologis dan hidro orologis, melalui pola tanam campuran dan

teknis konservasi lahan yang diterapkan, dan (c) menjaga kekayaan alam flora dan

fauna yang telah ada sebelumnya.

E. Partisipasi dan Peran Masyarakat

Saharudin (2004), mendefinisikan partisipasi adalah bagaimana anggota satu

masyarakat dapat memberikan kontribusinya dalam mengembangkan pelayanan dan

kebutuhan dari masyarakat artinya masyarakat ditempatkan sebagai subyek dalam usaha

memenuhi kebutuhannya. Tingkat keterlibatan masyarakat dalam kegiatan kehutanan

tersebut dapat dibagi menjadi tiga kelompok. Sesuai dengan drajat partisipasinya dapat

diturunkan dari drajat terendah sampai tertinggi yaitu: kelompok yang hanya terlibat

dalam pelaksanaan, kelompok yang terlibat sampai perencanaan, kelompok yang

terlibat sampai tingkat pengambilan keputusan (Hardjanto, 2003).

Page 29: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

13

F. Kelompok Tani

Menurut Peraturan Menteri Pertanian Nomor 82/Permentan/OT.140/8/2013, Kelompok

tani yang selanjutnya disebut poktan adalah kumpulan petani/peternak/pekebun yang

dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan; kesamaan kondisi lingkungan sosial, ekonomi,

dan sumberdaya; kesamaan komoditas; dan keakraban untuk meningkatkan dan

mengembangkan usaha anggota. Penumbuhan dan pengembangan poktan dilakukan

melalui pemberdayaan petani untuk merubah pola pikir petani agar mau meningkatkan

usahataninya dan meningkatkan kemampuan poktan dalam melaksanakan fungsinya.

Pemberdayaan petani dapat dilakukan melalui kegiatan pelatihan dan penyuluhan dengan

pendekatan kelompok. Kegiatan penyuluhan melalui pendekatan kelompok dimaksudkan

untuk mendorong terbentuknya kelembagaan petani yang mampu membangun sinergi antar

petani dan antar poktan dalam rangka mencapai efisiensi usaha.

Fungsi Kelompok tani yaitu sebagai wadah belajar mengajar bagi anggota guna

meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap agar tumbuh dan berkembang menjadi

usaha tani yang mandiri sehingga dapat meningkatkan produktivitas, pendapatan serta

kehidupan yang lebih baik selain itu, menjadi tempat untuk memperkuat kerjasama baik di

antara sesama petani dalam poktan dan antar poktan maupun dengan pihak lain. Melalui

kerjasama ini diharapkan usaha tani lebih efisien dan lebih mampu menghadapi ancaman,

tantangan, hambatan, gangguan serta lebih menguntungkan, dan menjadi unit produksi bagi

usaha tani, yang dilaksanakan oleh masing-masing anggota poktan secara keseluruhan harus

dipandang sebagai satu kesatuan usaha yang dapat dikembangkan untuk mencapai skala

ekonomis usaha, dengan menjaga kuantitas, kualitas maupun kontinuitas.

Page 30: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

14

G. Gabungan Kelompok Tani

Menurut Peraturan Menteri Pertanian Nomor 82/Permentan/OT.140/8/2013, Gabungan

Kelompok tani yang selanjutnya disebut gapoktan adalah kumpulan beberapa kelompok

tani yang bergabung dan bekerjasama untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi

usaha. Agar poktan dapat menjadi kelembagaan petani yang memiliki kelayakan usaha

yang memenuhi skala ekonomi dan efisiensi usaha, maka poktan didorong untuk

menyatukan kelompoknya ke dalam gapoktan. Pada tahap pengembangannya gapoktan

tersebut dapat memberikan pelayanan informasi, teknologi dan permodalan kepada anggota

kelompoknya serta menjalin kerjasama dengan pihak lain. Diharapkan penggabungan

poktan dalam gapoktan akan menjadikan kelembagaan petani yang kuat dan mandiri serta

berdaya saing.

Fungsi kelompok tani adalah sebagai berikut:

1. Unit Usaha Penyedia Sarana dan Prasarana Produksi: Gabungan kelompoktani

merupakan tempat pemberian layanan kepada seluruh anggota untuk memenuhi

kebutuhan sarana produksi (pupuk termasuk pupuk bersubsidi, benih bersertifikat,

pestisida, dll) dan alat mesin pertanian, baik yang berdasarkan kredit/permodalan

usahatani bagi anggota kelompoktani yang memerlukan maupun dari swadana

petani/sisa hasil usaha.

2. Unit Usahatani/Produksi: Gabungan kelompoktani dapat menjadi unit yang

memproduksi komoditas untuk memenuhi kebutuhan anggotanya dan kebutuhan pasar

sehingga dapat menjamin kuantitas, kualitas dan kontinuitas serta stabilitas harga.

Page 31: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

15

3. Unit Usaha Pengolahan: Gabungan kelompok tani dapat memberikan pelayanan baik

berupa penggunaan alat mesin pertanian maupun teknologi dalam pengolahan hasil

produksi komoditas yang mencakup proses pengolahan, sortasi/grading dan pengepakan

untuk meningkatkan nilai tambah produk.

4. Unit Usaha Pemasaran: Gabungan kelompok tani dapat memberikan pelayanan/fasilitasi

pemasaran hasil pertanian anggotanya baik dalam bentuk pengembangan jejaring dan

kemitraan dengan pihak lain maupun pemasaran langsung. Dalam pengembangannya

gapoktan dapat memberikan pelayanan informasi harga komoditas, agar gapoktan

tumbuh dan berkembang menjadi usahatani yang mandiri sehingga dapat meningkatkan

produktivitas, pendapatan serta kehidupan yang lebih baik bagi anggotanya.

5. Unit Usaha Keuangan Mikro (simpan-pinjam): Gabungan kelompok tani dapat

memberikan pelayanan permodalan bagi anggota, baik yang berasal dari iuran dan/atau

simpan-pinjam anggota serta sisa hasil usaha, maupun dari perolehan kredit melalui

perbankan, mitra usaha, atau bantuan pemerintah dan swasta.

H. Evaluasi Program

Evaluasi program adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan sengaja untuk

melihat tingkat keberhasilan program. Ada beberapa pengertian tentang program

sendiri. Dalam kamus program adalah rencana, program adalah kegiatan yang

dilakukan dengan seksama. Melakukan evaluasi program adalah kegiatan yang

dimaksudkan untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat keberhasilan dari kegiatan yang

direncanakan (Arikunto dkk, 2009).

Page 32: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

16

Menurut Mulyatiningsih (2011), evaluasi program dilakukan dengan tujuan untuk:

1. Menunjukkan sumbangan program terhadap pencapaian tujuan organisasi. Hasil

evaluasi ini penting untuk mengembangkan program yang sama ditempat lain.

2. Mengambil keputusan tentang keberlanjutan sebuah program, apakah program perlu

diteruskan, diperbaiki atau dihentikan. Dilihat dari tujuannya, yaitu ingin

mengetahui kondisi sesuatu, maka evaluasi program dapat dikatakan merupakan

salah satu bentuk penelitian evaluatif.

Page 33: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

17

III. METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sindang Pagar Kecamatan Sumberjaya Kabupaten

Lampung Barat. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive)

dengan pertimbangan bahwa hutan kemasyarakatan yang terdapat di Desa tersebut

belum pernah dilakukan penelitian khususnya yang berkaitan dengan pengelolaan hutan

kemasyarakatan. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2015.

B. Alat dan Objek Penelitian

Alat yang digunakan yaitu panduan wawancara, perekam suara, kamera, alat tulis,

komputer/laptop. Objek dalam penelitian ini adalah masyarakat pengelola HKm di

Desa Sindang Pagar Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Lampung Barat.

C. Batasan Penelitian

Masyarakat yang menjadi responden adalah masyarakat yang mengelola HKm di Desa

Sindang Pagar Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Lampung Barat. Perhitungan skor

pelaksanaan program HKm adalah pemberian nilai terhadap indikator perencanaan,

Page 34: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

18

organisasi, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi pengelolaan hutan kemasyarakatan

Desa Sindang Pagar

D. Jenis Data yang Dikumpulkan

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data

primer diperoleh dari narasumber dan pengamatan langsung lokasi penelitian dengan

meninjau: Karakteristik responden (nama, umur, pekerjaan pokok, pekerjaan

sampingan, pendidikan terahir, jumlah anggota keluarga, luas garapan, status lahan,

pendapatan, jabatan dalam kelompok). Sistem pengelolaan yang dilakukan oleh

masyarakat baik dari aspek perencanaan, organisasi, pelaksanaan meliputi: penanaman,

pemeliharaan, pemanenan dan pemasaran, evaluasi dan monitoring. Data Sekunder

adalah data yang menyangkut keadaan lingkungan fisik, sosial, ekonomi masyarakat

dan data lain yang berhubungan dengan objek.

E. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data menggunakan metode observasi dan metode wawancara. Metode

observasi dilakukan dengan pengamatan langsung di lapangan untuk memperoleh data

atau informasi mengenai objek yang diteliti, dan wawancara dilakukan kepada

masyarakat dengan cara tanya jawab terhadap pengelola dan pihak terkait dengan alat

bantu panduan wawancara.

Page 35: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

19

F. Metode Pengambilan Sampel

Masyarakat yang terdaftar sebagai pengelola HKm di Desa Sindang Pagar adalah 970

KK yang terbagi kedalam 6 sub kelompok tani. Jumlah sampel yang dijadikan

responden dalam penelitian ini adalah sebesar 15% dari total populasi. Berdasarkan

formula Slovin (Arikunto, 2011). Maka diperoleh jumlah responden dalam penelitian

sebagai berikut:

Nn =

N(e)² + I

Keterangan :n = Jumlah sampel yang mewakili populasiN = Jumlah keseluruhan populasie = Batas error 15%I = Bilangan konstan

970n =

970 (15²)² + I

= 42 responden

Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu metode proportionate stratified

simple random sampling, Hal ini karena masyarakat yang mengelola Hkm memiliki

populasi yang tidak sama (Noor, 2012). Perhitungan jumlah sampel pada tiap

kelompok menggunakan rumus yaitu:

Nini = x n

N

Page 36: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

20

Keterangan:n = Banyaknya sampelni = Banyaknya sampel ke-iN = Banyaknya populasi rumah tanggaNi = Banyaknya populasi ke-i

Tabel 1. Jumlah sampel pada tiap kelompok

No. Nama Kelompok Jumlah Anggota Jumlah sampel1. Sinar Harapan I 197 82. Sinar Harapan II 105 53. Tani Jaya 115 54. Rukun Jaya 257 115. Mekar Sari 143 66. Mulya Lestari 153 7

Total 970 42

G. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Data dan informasi yang diperoleh, diolah dengan sistem tabulasi yang bertujuan untuk

mengetahui pengelolaan HKm yang dilakukan kelompok tani dari setiap aspek

perencanaan, pelaksanaan, organisasi, evaluasi dan monitoring. Menurut Yitnosumarto

(2006), untuk mengetahui bobot nilai pada masing-masing pertanyaan menggunakan

rumus sebagai berikut:

NT- NRI=

KKeterangan :I = IntervalNT = Total nilai tertinggiNR = Total nilai terendahK = Kategori kelas (Baik, Sedang, Buruk).

Page 37: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

21

Secara keseluruhan pengelolaan yang dilakukan oleh kelompok tani HKm

menggunakan kuesioner berjumlah 75 pertanyaan, sehingga memiliki skor tertinggi

7.500 dan skor terendah 0. Aspek perencanaan sebanyak 12 pertanyaan, aspek

organisasi sebanyak 12 pertanyaan, pelaksanaan pada kegiatan penanaman 13

pertanyaan, pelaksanaan pada kegiatan pemeliharaan 6 pertanyaan, pelaksanaan pada

kegiatan pemanenan 4 pertanyaan, pelaksanaan pada kegiatan pemasaran 2 pertanyaan,

kegiatan monitoring dan evaluasi sebanyak 26 pertanyaan. Kemudian untuk

mengetahui kategori pengelolaan hutan kemasyarakatan, maka dilakuakan pembobotan

pada masintg-masing kegiatan dengan nilai persentase yang sama. Parameter kategori

dalam mengklasifikasikan pengelolaan hutan kemasyarakatan yaitu:

a. Kategori baik : Bila jumlah skor mencapai 5001 – 7.500

b. Kategori sedang : Bila jumlah skor mencapai 2.501 – 5000

c. Kategori buruk : Bila jumlah skor mencapai 0 – 2.500

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode analisis

deskriptif. Analisis deskriptif merupakan metode penelitian dengan cara

mengumpulkan data-data sesuai dengan yang sebenarnya kemudian data-data tersebut

disusun, diolah dan dianalisis untuk dapat memberikan gambaran mengenai masalah

yang ada (Sugiyono, 2008).

Page 38: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

22

IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Desa Sindang Pagar

Penduduk Pekon Sindang Pagar pada awalnya berasal dari Palembang Sumatra

Selatan (Etnis Semendo) yang datang secara perorangan sekitar tahun 1937,

mereka membuka hutan untuk dijadikan lahan usaha ladang dan perkebunan kopi.

Pertambahan penduduk semakin tahun semakin bertambah banyak sehingga

sekitar rahun 1940 tokoh-tokoh masyarakat pada waktu itu mendirikan dusun

dengan nama Sindang Baru yang merupakan bagian dari dusun Kantog Desa

Karang Agung. Pendatang mulai banyak dari pulau jawa maupun dari Sumatara

Selatan sehingga tokoh-tokoh pada waktu itu bermaksud mendirikan sebuah Desa

pecahan dari Desa induk Karang Agung. Pada tahun 1947 berdirilah Desa baru

yaitu Desa Sindang Pagar.

Pekon Sindang Pagar berdiri pada tahun 1947 dengan luas wilayah 2.325 Ha, dari

luas tersebut 1.178 Ha merupakan kawasan hutan lindung sedangkan 1.147 Ha

merupakan tanah marga, dengan jumlah penduduk sebanyak 1.577 jiwa 437 KK

dan jumlah tersebut 175 KK (725 jiwa) berdomisili di dalam kawasan hutan

lindung, sedangkan 262 KK (825 jiwa) berdomisili di luar kawasan hutan lindung.

Mata pencaharian penduduk Pekon Sindang Pagar 95% adalah petani sedangkan

5% adalah pegawai lain.

Page 39: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

23

B. Kondisi Fisik Wilayah HKm

1. Letak Areal HKm

Areal yang dikelola oleh kelompok Tani Rukun Lestari Sejahtera terletak diantara

0,5 01 Lintang Selatan dan 104 27 Bujur Timur dalam wilayah hutan lindung

Register 44B, hamparan Desa Selingkut Way Tenong Lampung Barat dengan

ketinggian tempat 1000 – 1200 mdpl. Dengan batas-batas kelola sebagai berikut:

- Sebelah Utara berbatasan dengan hutan lindung Basungan

- Sebelah Barat berbatasan dengan hutan lindung Desa Basungan dan lahan

Garapan Desa Karang Agung

- Sebelah Selatan berbatasan dengan lahan marga Dusun Talang Bandung

Bawah dan Dusun Selingkut Hilir

- Sebelah Timur berbatasan dengan Dusun Marga Mulya Desa Way Petai dan

Dusun Kertasari Desa Simpang Sari.

2. Luas Areal HKm

Luas Areal yang dikelola oleh masyarakat adalah 1.145,20 Ha yang terbagi

menjadi 6 Sub Kelompok dengan rincian sebagai berikut:

- Sub Sinar Harapan I 229,46 Ha

- Sub Sinar Harapan II 128,91 Ha

- Sub Tani Jaya 128,14 Ha

- Sub Mulya Lestari 227,98 Ha

- Sub Rukun Jaya 251,76 Ha

- Sub Mekar Sari 178,96 Ha + = 1.145,21 Ha.

Page 40: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

24

3. Kondisi Iklim

Daearah ini memiliki kelembapan berkisar antara 80-90% dengan suhu rata-rata

berkisar 18-20 C dan curah hujan 2.500-3000 mm/th, dengan lama musim

penghujan 9 bulan dan musim kering 3 bulan sedangkan bulan yang memiliki

frekuensi hujan sangat tinggi pada bulan November-Mei sedangkan musim kering

terjadi pada Juli- September.

4. Kondisi Topografi

Secara umum areal hamparan Desa Selingkut berbukit-bukit dan bergelombang

dengan kemiringan rata-rata 10-20%. Untuk daerah aliran sungai dan hutan tua

(rimba) tidak dibuka melainkan dibiarkan dan dijaga sebagai areal perlindungan

dan daerah tangkapan air.

C. Organisasi Kelompok HKm

Gapoktan Hkm Rukun Lestari Sejahtera didirikan pada bulan November tahun

2000 dengan tujuan membina masyarakat untuk saling memiliki rasa tanggung

jawab akan betapa pentingnya kelestarian lingkungan dan sumber daya alam

secara berkesinambungan.

Dalam menjalankan organisasi Kelompok Tani Hkm Rukun Lestari Sejahtera

memperkuat kelembagaan kelompok dengan membentuk kepengurusan kelompok

yang terdiri dari Ketua Umum, Sekertaris Umum, Bendahara Umum, Koordinator

Lapangan dan Ketua-Ketua Unit Kerja.

Page 41: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

25

D. Keadaan Sosial Ekonomi Masyarakat

Penduduk yang ada di hamparan Desa Selingkut berjumlah 725 orang yang

terbagi dalam 175 KK, terdiri dari 370 orang laki-laki dan 355 orang perempuan.

Masyarakat yang ada di hamparan tersebut dihuni oleh etnis jawa 50%, Sunda

30% dan Semendo 20%. Jenis mata pencaharian anggota gabungan kelompok

tani Rukun Lestari Sejahtera adalah sebagai pekebun dan petani kopi yang

dipanen sekali dalam setahun namun saat ini kelompok tani sedang

mengembangkan usaha-usaha budidaya lebah madu, budidaya kambing, budidaya

tanaman murbei dan usaha pembibitan.

E. Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana yang terdapat di Desa Sindang Pagar berupa prasarana

pendidikan yaitu Sekolah Dasar (SD)/MI berjumlah 4 (empat) buah SLTP/MTs

berjumlah 1 (satu) SLTA berjumlah 1 (satu) buah peribadatan berupa masjid/

musholla berjumlah 7 buah. Prasarana air bersih berupa Pam yang diperoleh

melalui mata air menggunakan paralon, Prasaranapemerintahan berupa balai desa,

Prasarana kesehatan berupa posyandu. Prasaranapenerangan berupa listrik yang

berasal dari tenaga air yaitu Pikohidro yang berjumlah 6 (enam) buah dan PLN.

Prasarana transportasi berupa jalan setapak danjalan lintas Sumatera, sarananya

berupa kendaraan roda dua (motor) dankendaraan roda empat (mobil, bus). Jarak

menuju ke ibukota kabupaten adalah 25 km dengan lama jarak tempuh 1 jam 30

menit.

Page 42: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

45

V1. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Karakteristik sosial dan ekonomi masyarakat di Desa Sindang Pagar yang

mengelola HKm tergolong ke dalam usia yang produktif untuk bekerja meskipun

memiliki tingkat pendidikan yang rendah, sebagian besar responden memiliki

jumlah tanggungan keluarga yang cukup banyak meskipun demikian responden

mengelola lahan yang cukup luas dan memiliki pekerjaan sampingan sehingga

pendapatan responden terbilang cukup tinggi.

2. Secara keseluruhan pengelolaan HKm di Desa Sindang Pagar termasuk

kedalam kategori baik. Kegiatan pengelolaan terdiri dari aspek perencanaan

termasuk kedalam kategori sedang, aspek organisasi termasuk kedalam kategori

sedang, aspek pelaksanaan termasuk kedalam kategori baik dan aspek monitoring

evaluasi termasuk kedalam kategori sedang.

Page 43: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

46

3. Saran

Perlu adanya kegiatan pendampingan dan pengawasan secara berkelanjutan oleh

Dinas Kehutanan atau pihak lain kepada masyarakat Desa Sindang Pagar sebagai

salah satu pengelola HKm agar masyarakat dapat menyampaikan kendala-kendala

yang dihadapi dan memperoleh solusi mengenai pengelolaan HKm agar lebih baik

lagi.

Page 44: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

47

DAFTAR PUSTAKA

Afifah, N. K., Bambang, N. A. dan Sudarno. 2013. Pengelolaan Jasa Lingkungan Airdi Dusun Kerandangan Kabupaten Lombok Barat. Prosiding Seminar NasionalPengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 584 hlm.

Arikunto, S. 2011. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Buku. Rineka Cipta.Jakarta. 370 hlm.

Arikunto, S., Safrudin. dan Cepi. 2009. Evaluasi Program Pendidikan: PedomanTeoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan. Buku. Bumi Aksara.Jakarta. 228 hlm.

Anindita, A.Y. 2013. Sistem Pertanian Terpadu Polikultur Sebagai Bagian dariPertanian Berkelanjutan. Skripsi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. 14 hlm.

Astari, T. N. N. 2015. Pengaruh Luas Lahan, Tenaga Kerja, dan Pelatihan MelaluiProduksi sebagai Variabel Intervening Terhadap Pendapatan Petani Asparagusdi Desa Palaga Kecamatan Petang Kabupaten Badung. Tesis. UniversitasUdayana. Denpasar. 103 hlm.

Awang, A. S., Sadono, R., Purwanto, H. R. dan Sanudin. 2016. Perkembangan hutankemasyarakatan di Provinsi Lampung. Jurnal Manusia dan Lingkungan. 23 (2) :276 — 283.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. 2013. Menjadi Produktif diUsia Produktif. Buku. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana NasionalRepublik Indonesia. Jakarta. 53 hlm.

Baharuddin. 2009. Buku Ajar Hasil Hutan Bukan Kayu. Buku. Universitas Hasanudin.Makasar. 270 hlm.

Basir, B. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Suatu Pendekatan Makro. Buku.Bumi Aksara. Jakarta. 246 hlm.

Cahyono, A. S. 2011. Faktor-faktor yang mempengaruhi petani menyadap pinus diKawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Gombong. Jurnal Teno HutanTanaman. 4 (2) : 51 — 52.

Page 45: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

48

Cahyaningsih, N., Pasya, G. dan Warsito. 2006. Hutan Kemasyarakatan KabupatenLampung Barat : Panduan Cara Memproses Ijin dan Kiat Sukses MenghadapiEvaluasi. Buku. Penerbit. Lampung. 87 hlm.

CIFOR. 2012. Warta kebijakan. Buku. CIFOR. Bogor. 6 hlm.

Dwiprabowo, H., Mulyaningrum. dan Suwarno, E. 2013. Organisasi belajar danimplementasi kebijakan hutan kemasyarakatan (hkm). Jurnal Penelitian Sosialdan Ekonomi Kehutanan. 10 (2) : 85 — 98.

Forest Watch Indonesia. 2015. Potret Keadaan Hutan di Indonesia Periode 2009-2013.Forest Watch Indonesia. Bogor. 1 hlm.

Faskalis, M. 2011. Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan (hkm) di Pekon PenantianKecamatan Ulubelu Kabupaten Tanggamus. Skripsi. Universitas lampung.Bandar Lampung. 62 hlm.

Hakim, I. 2010. Social Forestry Menuju Restorasi Pembangunan KehutananBerkelanjutan. Buku. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim danKebijakan. Bogor. 141 hlm.

Hamim, H. 2013. Pengaruh dosis dan aplikasi pupuk urea dalam meningkatkanpertumbuhan dan hasil jagung (zea mays) pioneer 27. Jurnal Agrotek Tropika. 1(1) : 50 — 54.

Hardjanto. 2003. Study tentang kehutanan sosial (social foresti). proyek pengembanganefisiensi penggunan sumber-sumber kehutanan tahun 2003/2004. FakultasKehutanan. Bogor. Jurnal Pendidikan Geografi. 2 (1): 39 — 47.

Hasibuan, S. P. M. 2009. Manajemen Dasar Pengertian dan Masalah. Buku. BumiAksara. Jakarta. 262 hlm.

Muchtar., Purnomo. 2009. Proximate Determinant Fertilitas di Indonesia. Buku.BKKBN. Jakarta. 31 hlm.

Mukhlis, A. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Tingkat PendidikanMasyarakat di Desa Dieng Wetan Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo.Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Semarang. 100 hlm.

Mulyatiningsih, E. 2011. Riset Terapan Bidang Pendidikan dan Teknik. Buku. UNYPress. Yogyakarta. 254 hlm.

Page 46: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

49

Nandini, R. 2012. Evaluasi pengelolaan hutan kemasyarakatan pada hutan produksi danhutan lindung di Pulau Lombok. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman 10 (1) : 43 —55.

Nano. 2008. Peran Lembaga Swadaya Masyarakat Dian Desa Yogyakarta dalamPemberdayaan Masyarakat Pesisir Utara Tegal Jawa Tengah. Skripsi.Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Yogyakarta. 62 hlm.

Nasution, R. 2008. Pengaruh Modal Kerja, Luas Lahan, dan Tenaga Kerja TehadapUsahatani Nenas (Studi Kasus: Desa Purba Tua Baru, Kec. Silimakuta, Kab.Simalungun). Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan. 66 hlm.

Noor, J. 2012. Metodologi Penelitian. Buku. Kencana Prenada Media Group. Jakarta.289 hlm.

Olivi, R. 2015. Kontribusi agroforestri terhadap pendapatan petani di Desa Sukoharjo IKecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu. Jurnal Sylva Lestari. 3 (2) : 1 — 12.

Pemerintah Republik Indonesia. 1999. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41Tahun 1999 tentang Hutan dan Kehutanan. Jakarta. Diakses pada tanggal 15Maret 2015 http://www.dephut.go.id/ INFORMASI/UNDANG2/uu/41_99.htm.

_____________.1999. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1999 tantangSistem Pendidikan Nasional. Jakarta.

_____________ 2014. Peraturan Menteri Kehutanan nomor :P.88/Menhut-II/2014.Diakses pada 15 Februari 2015. http://www.dephut.go.id/files/P37_07.pdf

_____________ 2013. Peraturan Menteri Pertanian nomor: 82/PermentanOT.140/8/2013. Diakses pada 1 Oktober 2016. http://perundangan.pertanian.go.id/admin/file/ Permentan/No.82/Tahun/2013.pdf.

Purwanti, R. 2007. Pendapatan petani dataran tinggi Sub Das Malino (studi kasus:Kelurahan Gantarang, Kabupaten Gowa). Jurnal Penelitian Sosial dan EkonomiKehutanan. 4 (3) : 257 — 269.

Purwoko, A. 2002. Kajian Akademis Hutan Kemasyarakatan. Buku. USU DigitalLibrary. Medan. 9 hlm.

Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. 2013. Budidaya Pemeliharaan TanamanKopi di Kebun Campur. Buku. Bogor. 72 hlm.

Pramono, A. 2010. Pengelolaan Hutan Jati Rakyat Panduan Lapangan Untuk Petani.Buku. CIFOR. Bogor. 100 hlm.

Page 47: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

50

Pratama, A. R. 2015. Pengelolaan Hutan Rakyat oleh Kelompok Pemilik Hutan Rakyatdi Desa Bandar Dalam Kecamatan Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan.Skripsi. Universitas Lampung. Lampung. 112 hlm.

Rahmayanti, S. dan Sunarto. 2008. Pengaruh pemberian limbah pemeliharaan ulatsutera terhadap produksi daun murbei. Jurnal Penelitian Hutan dan KonservasiAlam. 5 (5) : 451 — 459.

Saharudin. 2004. Pendekatan partisipatif dalam penyusun program materi pembekalanumum kkn ipb. Jurnal Ilmiah Pendidikan Geografi. 2 (1) : 39 — 47.

Santoso, H. 2011. Hutan kemasyarakatan dan hutan desa tafsir setengah hatipengelolaan hutan berbasis masyarakat versi Kementrian Kehutanan RI. JurnalKehutanan Masyarakat. 3 (1) : 53 — 60.

Sudarko. 2012. Tingkat kemampuan anggota kelompok tani dalam penerapan inovasiteknologi usahatani kopi rakyat. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian. 6 (1) : 1 — 10

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Buku. Alfabeta.Bandung. 380 hlm.

Sutirna. 2013. Perkembangan dan Pertumbuhan Peserta Didik. Buku. Alfabeta.Bandung. 270 hlm.

Wardoyo, R. M., Lamusa,A. dan Afandi. 2016. Analisis kelayakan usaha ternak lebahmadu jaya makmur di Desa Jono Oge Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi.Jurnal Agrotekbis. 4 (1) :84 — 90.

Waznah. 2006. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan. Jurnal LingkunganHidup. 6 (1) : 1— 6.

Winarni, S. 2016. Struktur pendapatan, tingkat kesejahteraan dan faktor produksiagroforestri kopi pada kesatuan pengelolaan hutan lindung batutegi(studi digabungan kelompok tani karya tani mandiri). Jurnal Sylva Lestari. 4 (1) : 1 — 10.

Wulandari, C. 2009. Buku Ajar Kebijakan dan Peraturan Perundangan Kehutanan.Buku. Universitas Lampung. Bandar Lampung. 94 hlm.

Yitnosumarto. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Buku. GrahaIlmu.Yogyakarta. 286 hlm.

Yusuf, M. A. dan Makarawo, T. M. 2011. Hukum Kehutanan di Indonesia. Buku.Rineka Cipta. Jakarta. 19 hlm.

Page 48: EVALUASI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN …digilib.unila.ac.id/24665/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hutan Kemasyarakatan (H km) ... yang membantu penulis mengumpulkan data

51

Zaini, A. 2010. Pengaruh biaya produksi dan penerimaan terhadap pendapatan petanipadi sawah di Loa Gagak Kabupaten Kutai Kartanegara. Jurnal Agribisnis. 7 (1) :1 — 7.