EVALUASI PEMBELAJARAAAAAN!!!!

download EVALUASI PEMBELAJARAAAAAN!!!!

of 83

Transcript of EVALUASI PEMBELAJARAAAAAN!!!!

LAPORAN UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS SOAL AKUNTANSI PADA SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN 2009 TIPE P-16 DI SMA NEGERI 12 BANDUNG

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Akuntansi

Disusun oleh : 1. Nurhayati (0901493) 2. Stefani Tyas Palupi (0906251) 3. Tri Elizabeth (0906406)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2012

KATA PENGANTARPuji syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas laporan uji validitas dan reliabilitas ini. Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun kepada pembaca umumnya. Bandung, Januari 2012

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR .................................................................................................................................. 2 DAFTAR ISI................................................................................................................................................. 3 BAB I : PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 4 BAB II : KAJIAN TEORI ............................................................................................................................ 7 BAB III : SOAL UJIAN NASIONAL & PEMBAHASAN ....................................................................... 14 BAB IV : ANALISIS UJI VALIDITAS & RELIABILITAS SOAL UJIAN NASIONAL ....................... 44 1. 2. UJI VALIDITAS ............................................................................................................................ 44 UJI RELIABILITAS : ..................................................................................................................... 78

BAB V :KESIMPULAN & SARAN .......................................................................................................... 80 KESIMPULAN ....................................................................................................................................... 80 SARAN ................................................................................................................................................... 81 LAMPIRAN................................................................................................................................................ 82

BAB IPENDAHULUAN1. Latar Belakang Secara konseptual-teoritis, Ujian Nasional (UN) sebagai alat pengukuran ketercapaian Standar Kompetensi Lulusan Standar Isi (SKL-SI) dapat berfungsi sebagai : a) pemetaan capaian SKL-SI secara nasional, b) pemetaan mutu pendidikan secara nasional, c) pemotretan kinerja pendidikan nasional, d) salah satu penentu kelulusan siswa, e) penjaminan mutu atau pengendalian mutu pendidikan secara nasional, f) pertanggungjawaban (akuntabilitas) publik atas proses pendidikan atau pembelajaran dan, g) bentuk pemaduan proses pendidikan pada masa otonomi daerah ke dalam keindonesiaan. Di samping itu, hasil-hasil UN sebagai alat pengukuran SKL-SI secara nasional dapat dimanfaatkan sebagai a) pemicu kinerja pembelajaran oleh guru dan motivasi belajar siswa, b) perluasan diagnostik pembelajaran, c) pembanding mutu pendidikan atau prestasi belajar antar-daerah, antar-sekolah dan antar-siswa, d) balikan bagi kebijakan pendidikan dan perbaikan pembelajaran di sekolah, e) dasar penentuan dan pengembangan intervensi atau perlakuan tertentu oleh pemerintah kepada daerah untuk memeratakan dan meningkatkan mutu pembelajaran, dan, f) salah satu pengendali keindonesiaan sistem pendidikan nasional. Ini semua

menunjukkan bahwa UN memiliki banyak keuntungan bagi negara-bangsa Indonesia khususnya pendidikan nasional Indonesia. Agar Ujian Nasional (UN) dapat berfungsi dan bermanfat sebagai alat pengukuran ketercapaian SKL-SI, maka perencanaan, pelaksanaan dan pengelolaan UN harus dilakukan secara baik dan terstandarisasi. Hal ini mengimplikasikan bahwa UN yang baik dan

terstandarisasi memerlukan prasyarat tertentu. Secara teoretis-akademis, prasyarat yang dimaksud adalah bahwa a) UN harus memiliki validitas yang kuat, Agar validitas UN kuat, dalam arti UN dapat mengukur keseluruhan atau sebagian besar SKL-SI, maka perlu dipilih alat UN yang tepat dan dikembangkan karakter tes yang baik. Dalam hubungan ini tes pilihan ganda dapat memberikan validitas yang lebih kuat dibandingkan dengan tes esai atau lainnya. Di samping itu, perlu dipilih mata pelajaran apa yang tepat dimasukkan UN dan mata pelajaran apa yang tidak perlu dimasukkan ke dalam UN, cukup dimasukkan ke dalam UAS. Mata pelajaran yang mengandung kadar universitas tinggi dan nasionalitas kuat perlu dipilih sebagai mata pelajaran yang di-UN-kan. b) UN harus memiliki reliabilitas yang tinggi, Agar UN memiliki reliabilitas tinggi, dalam arti dapat dipercaya hasil-hasilnya, maka pelaksanaan UN harus benar dan baik. Di sinilah tata-laksana dan tatakelola UN harus diperbaiki karena selama ini UN. c) UN harus memiliki tingkat praktikalitas yang tinggi, Agar UN memiliki praktikalitas tinggi diperlukan mekanisme, prosedur dan instrumen yang mungkin dipakai di seluruh Indonesia dan mengandung sedir permasalahan. d) UN harus memiliki tingkat fairness yang tinggi. Agar UN memiliki tingkat fairness yang tinggi, maka perencanaan, pelaksanaan dan pengelolaan UN harus menghindari bias atau mengandung sedikit bias, bisa memberikan kesetaraan atau keadilan bagi semua pemangku kepentingan, dan bisa memberikan kesempatan belajar yang sama bagi semua siswa. Harus diakui dengan jujur, selama ini reliabilitas dan fairness UN masih rendah selain validitas dan praktikalitas yang masih perlu ditingkatkan terus sehingga menimbulkan persepsi negatif masyarakat terhadap UN sekaligus citra negatif UN di mata masyarakat.

2.

Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan validitas? 2. Apa yang dimaksud dengan reliabilitas? 3. Bagaimanakah sejarah Ujian Nasional (UN) di Indonesia? 4. Bagaimana hasil uji validitas dan reliabilitas soal akuntansi pada Ujian Nasional tahun 2009 dengan kode soal P16 di SMA Negeri 12 Bandung?

3.

Tujuan dan Manfaat Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut, 1. Untuk mengetahui apa itu validitas dan reliabilitas, 2. Untuk mengetahui bagaimana sejarah Ujian Nasional di Indonesia, 3. Untuk mengetahui bagaimana hasil uji validitas dan reliabilitas soal akuntansi di SMA Negeri 12 Bandung.

BAB II KAJIAN TEORIA. Validitas Secara umum adalah mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrument pengukur atau tes dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar,1996). Suatu tes dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi jika tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dikenakannya tes tersebut. Suatu tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan diadakannya pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah. Sisi lain yang berkaitan dengan konsep validitas adalah masalah kecermatan. Suatu tes yang validitasnya tinggi selain dapat menjalankan fungsi ukurnya dengan tepat, juga memiliki kecermatan tinggi. Artinya kecermatan di dalam mendeteksi perbedaanperbedaan kecil yang ada pada atribut yang diukurnya. 1. Macam-macam Validitas Di dalam buku Encyclopedia of Educational Evaluation yang ditulis oleh Scarvia B. Anderson dan kawan-kawan disebutkan : A test is valid if it measures what it purpose to measure. Atau jika diartikan lebih kurang demikan: sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Dalam bahasa Indonesia valid disebut dengan istilah sahih. Secara garis besar validitas terbagi menjadi 2 macam, yaitu validitas logis dan validitas emipris. a. Validitas Logis Validitas logis untuk sebuah instrumen evaluasi menunjuk pada kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran. Ada dua macam validitas logis yang dapat dicapai oleh sebuah instrumen, yaitu : Validitas Isi

Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mempunyai tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan. Validitas Konstrak Validitas konstrak menunjuk pada suatu kondisi sebuah instrumen yang disusun berdasarkan konstrak - aspek kejiwaan yang seharusnya dievaluasi. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstrak apabila butir-butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir seperti yang disebutkan dalam Tujuan Instruksional Khusus. b. Validitas Empiris Sebuah instrumen dapat dikatakan empiris apabila sudah diuji dari pengalaman. Validitas empiris tidak dapat diperoleh hanya dengan menyusun instrumen berdasarkan ketentuan seperti halnya validitas logis, tetapi harus dibuktikan melalui pengalaman. Ada dua macam validitas empiris, yaitu ; Validitas Ada Sekarang Sebuah tes dikatakan memiliki validitas empiris jika hasilnya sesuai dengan keadaan. Dalam hal ini tes dipasangkan dengan hasil pengalaman. Pengalaman selalu mengenai hal yang telah lampau sehingga data pengalaman tersebut sekarang sudah ada. Validitas Prediksi Sebuah tes dikatakan memiliki validitas prediksi apabila mempunyai kemampuan untuk meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. 2. Cara Mengetahui Validitas Alat Ukur Sebuah tes memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriteria. Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson. Rumus korelasi product moment ada 2 macam yaitu :

a. Korelasi product moment dengan simpangan Rumus :

Dimana : = koefisien korelasi antara variable X dengan variable Y, dua variable yang dikorelasikan (x=X- dan y=Y-). = jumlah perkalian x dengan y = kuadrat dari x = kuadrat dari y

b. Korelasi product moment dengan angka kasar Rumus : { } }{

dimana : = koefisien korelasi antara variable X dan Y, dua variable yang dikorelasikan. 3. Validitas Butir Soal atau Validitas Item Sebuah item dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Skor pada item menyebabkan skor pada total menjadi tinggi atau rendah. Dengan kata lain sebuah item memiliki validitas yang tinggi jika skor pada item yang mempunyai kesejajaran dengan skor total. Kesejajaran ini dapat diartikan dengan korelasi sehingga untuk mengetahui validitas item digunakan rumus korelasi. 4. Tes Terstandar sebagai Kriterium dalam Menentukan Validitas Tes terstandar adalah tes yang telah dicobakan berkali-kali sehingga dapat dijamin kebaikannya. Sebuah tes terstandar biasanya memiliki identitas antara lain : sudah dicobakan berapa kali dan dimana, berapa koefisien validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, daya pembeda dan lain-lain keterangan yang dianggap perlu.

Cara menentukan validitas soal yang menggunakan tes terstandar sebagai kriterium dilakukan dengan mengalikan koefisien validitas yang diperoleh

dengan koefisien validitas tes terstandar tersebut. 5. Validitas Faktor Butir-butir soal dalam faktor dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap soal secara keseluruhan. Sebagai tanda bahwa butir-butir faktor tersebut mempunyai dukungan yang besar terhadap seluruh soal, yakni apabila jumlah skor untuk butir-butir faktor tersebut menunjukkan adanya kesejajaran dengan skor total. B. Reliabilitas Kata reliabilitas dalam bahasa Indonesia diambil dari kata reliability dalam bahasa Inggris, berasal dari kata reliable yang artinya dapat dipercaya. Sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes tersebut menunjukkan ketetapan. Sehubungan dengan reliabilitas ini, Scarvia B. Anderson dan kawan-kawan menyatakan bahwa persyaratan bagi tes yaitu validitas dan reliabilitas ini penting. Dalam hal ini validitas lebih penting, dan reliabilitas ini perlu, karena menyokong terbentuknya validitas. Sebuah tes mungkin reliabel tetapi tidak valid. Sebaliknya sebuah tes yang valid biasanya reliabel. 1. Cara-cara Mengetahui Besarnya Reliabitas a. Metode bentuk paralel (equivalent) Tes paralel adalah dua buah tes yang mempunyai kesamaan tujuan, tingkat kesukaran, dan susunan, tetapi butir-butir soalnya berbeda. Dalam menggunakan metode ini, pengetes harus menyiapkan dua buah tes, dan masing-masing dicobakan pada kelompok siswa yang sama. b. Metode tes ulang Dalam metode ini, pengetes hanya memliki satu seri tes tetapi dicobakan dua kali. Kemudian hasil dari kedua kali tes tersebut dihitung korelasinya. c. Metode belah dua Dalam menggunakan metode ini, pengetes hanya menggunakan sebuah tes dan dicobakan satu kali. Untuk mengetahui reliabilitas seluruh tes harus digunakan rumus Spearman-Brown sebagai berikut :

(

)

dimana :

= korelasi antara skor-skor setiap belahan tes = koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan.

Banyak pemakai metode ini salah membelah hasil tes pada waktu menganalisis. Yang mereka lakukan adalah mengelompokkan hasil separo subjek peserta tes dan separo yang lain kemudian hasil kedua kelompok ini dikorelasikan. Yang benar adalah membelah item atau butir soal. Ada 2 cara membelah butir soal, yaitu : membelah atas item-item genap dan item-item ganjil yang selanjutnya disebut belahan ganjil-genap, dan membelah atas item-item awal dan item-item akhir yaitu separo jumlah pada nomor-nomor awal dan separo pada nomor-nomor akhir yang selanjutnya disebut belahan awal-akhir. C. Sejarah Ujian Nasional Periode 1950-1960-an Pada periode ini ujian kelulusan disebut dengan ujian penghabisan dan diadakan secara nasional serta soal-soal dibuat oleh Departemen Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan. Soal-soal yang diujikan berbentuk essai dan hasil ujian diperiksa di pusat rayon. Periode 1965-1971 Pada periode ini semua mata pelajaran diujikan dalam hajat yang disebut ujian negara. Bahan ujian dibuat oleh pemerintah pusat dan berlaku untuk seluruh wilayah di Indonesia. Waktu ujian juga ditentukan oleh pemerintah pusat. Periode 1972-1979 Pada periode ini pemerintah memberi kebebasan untuk setiap sekolah atau kelompok sekolah menyelenggarakan ujian sendiri. Pembuatan soal dan penilaian

dilakukan masing-masing sekolah atau kelompok sekolah. Pemerintah hanya menyusun pedoman dan panduan yang bersifat umum. Periode 1980-2001 Pada Periode ini mulai diselenggarakan ujian akhir nasional yang disebut Ebtanas (Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional). Model ujian akhir ini menggunakan dua bentuk yaitu Ebtanas untuk mata pelajaran umum dan Ebta untuk mata pelajaran non-ebtanas. Ebtanas dikoordinasim oleh pemerintah pusat dan Ebta dikoordinasi oleh pemerintah provinsi. Kelulusan ditentukan oleh kombinasi dua evaluasi tadi ditambah nilai ujian harian yang tertera di buku rapor. Dalam Ebtanas siswa dinyatakan lulus jika nilai rata-rata seluruh mata pelajaran yang diujikan adalah enam. Meskipun terdapat nilai di bawah tiga. Periode 2002-2004 Pada periode ini Ebtanas diganti dengan nama Ujian Akhir Nasional (UAN) dan standar kelulusan tiap tahun berbeda-beda. Pada UAN 2002 kelulusan ditentukan oleh nilai mata pelajaran secara individual. Pada UAN 2003 standar kelulusan adalah 3.01 pada setiap mata pelajaran dan nilai rata-rata minimal 6.00. Soal ujian dibuat oleh Depdiknas dan pihak sekolah tidak dapat mengatrol nilai UAN. Para siswa yang tidak/belum lulus masih diberi kesempatan mengulang selang satu minggu sesudahnya. Pada UAN 2004, kelulusan siswa didapat berdasarkan nilai minimal pada setiap mata pelajaran 4.01 dan tidak ada nilai rata-rata minimal. Pada mulanya UAN 2004 ini tidak ada ujian ulan bagi yang tidak/belum lulus. Namun setelah mendapat masukan dari berbagai lapisan masayarakat, akhirnya diadakan ujian ulang. Periode 2005-sekarang (2010) Pada periode ini UAN diganti namanya menjadi Ujian Nasional (UN) dan standar kelulusan setiap tahun pun juga berbeda-beda. Pada UN 2005 minimal nilai untuk setiap mata pelajaran adalah 4.25. Pada UN 2005 ini para siswa yang belum lulus pada tahap I boleh mengikuti UN tahap II hanya untuk mata pelajaran yang belum lulus. Pada UN 2006 standar kelulusan minimal adalah 4.25 untuk tiap mata pelajaran yang diujikan dan rata-rata nilai harus lebih dari 4.50 dan tidak ada ujian ulang. Pada UN 2007 terdapat dua kriteria kelulusan yaitu;

1. Nilai rata-rata minimal 5.00 untuk seluruh mata pelajaran dengan tidak ada nilai di bawah 4.25. 2. Jika nilai minimal 4.00 pada salah satu mata pelajaran yang diujikan maka nilai pada dua mata pelajaran linnya adalah 6.00. Pada UN 2007 ini tidak ada ujian ulang. Dan bagi yang tidak lulus disarankan untuk mengambil paket c untuk meneruskan pendidikan atau mengulang UN tahun depan. Pada UN 2008 mata pelajaran yang diujikan lebih banyak dari yang semula tiga, pada tahun ini menjadi enam. Standar kelulusan pada tahun ini terdapat dua kriteria yang hampir sama dengan tahun 2007 hanya saja terdapat penambahan nilai rata-rata minimal menjadi 5.25. Penambahan mata pelajaran pada UN 2008 ini karena BSNP mendapat masukan, bahwa ada

ketidakseimbangan tingkat keseriusan antara mata pelajaran yang di-UN-kan dan yang tidak. Pada UN 2009 standar untuk mencapai kelulusan, nilai rata-rata minimal 5.50 untuk seluruh mata pelajaran yang di-UN-kan, dengan nilai minimal 4.00 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4.25 untuk mata pelajaran lainnya. Pada UN 2010 standar kelulusannya adalah; 1. Memiliki nilai rata-rata minimal 5.50 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan, dengan nilai minimal 4.0 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4.25 untuk mata pelajaran lainnya. 2. Khusus untuk SMK, nilai mata pelajaran praktek kejuruan minimal 7.00 dan digunakan untuk menghitung rata-rata UN.

BAB IIISOAL UJIAN NASIONAL & PEMBAHASAN1. 1 Mei Tn Budi menginvestasikan uang tunai sebesar Rp15.000.000,00 dan seperangkat peralatan warnet senilai Rp10.000.000,00 untuk memulai usahanya 3 Mei 10 Mei Dibayar sewa ruangan bulan ini sebesar Rp250.000,00 Pelanggan telah memakai jasa warnet senilai Rp500.000,00 tetapi belum melakukan pembayaran 15 Mei Tn Budi mendapatkan pinjaman bank untuk menambah modalnya senilai Rp5.000.000,00 diterima tunai Transaksi tersebut dicatat dalam persamaan akuntansi berikut ini. (dalam ribuan rupiah) H Tanggal Kas 15.000 (250) 15.250 10 15.250 15 5.000 20.250 + + + + + + + + Piutang usaha 500 500 500 + + + + + + + + Peralatan warnet 10.000 10.000 10.000 10.000 = U + M

= Utang bank + Modal Budi = = = = = = = 5.000 + + + + + + + 25.000 250 25.250 500 25.750 5.000 25.750

Mei 1 2008 3

Pencatatan yang benar adalah tanggal .... (A) 1 dan 3 (B) 1 dan 10 (C) 1 dan 15 (D) 3 dan 10 (E) 3 dan 15

2.

Tabel persamaan akuntansi bengkel Barokah Yogyakarta sebagai berikut.

Kas 30.000.000 21.000.000

Perlengkapan 30.000.000

Peralatan 25.000.00

Utang 15.000.000

Modal 70.000.000 21.000.000 (pendapatan jasa)

15.000.000

15.000.000 (beban perlengkapan)

500.000

500.000 (beban sewa)

2.500.000

2.500.000 (pengambilan pribadi)

Besarnya modal akhir adalah .... (A) Rp64.500.000,00 (B) Rp67.000.000,00 (C) Rp73.000.000,00 (D) Rp75.500.000,00 (E) Rp78.000.000,00

3.

Transaksi kantor Akuntan Publik Yopy dan Rekan bulan Agustus 2007: Tgl 1 Agst 2007: Tn. Yopy menginvestasikan uang sebesar Rp5.000.000,00 ke perusahaan Tgl 5 Agst 2007: Perusahaan membeli komputer dan alat perkantoran lainnya Rp4.000.000,00. Dibayar tunai Rp1.000.000,00 dan sisanya diangsur 4 kali mulai bulan depan. Tgl 10 Agst 2007: Diterima uang jasa pemeriksaan (audit) dari PT Garuda Tex sebesar Rp2.000.000,00 Jurnal umum dari transaksi tersebut adalah .... (A) Tanggal 1-8-2007 Kas Pendapatan jasa 5-8-2007 Peralatan kantor Utang Rp4.000.000 Rp3.000.000 Keterangan Ref Debit Rp5.000.000 Rp5.000.000 Kredit

Kas 10-8-2007 Kas Pendapatan jasa Rp2.000.000

Rp1.000.000

Rp2.000.000

(B) Tanggal 1-8-2007 Kas

Keterangan

Ref

Debit Rp5.000.000

Kredit

Modal Tn. Yopy 5-8-2007 Peralatan kantor Piutang Kas 10-8-2007 Kas Pendapatan jasa Rp2.000.000 Rp4.000.000

Rp5.000.000

Rp3.000.000 Rp1.000.000

Rp2.000.000

(C) Tanggal 1-8-2007 Kas

Keterangan

Ref

Debit Rp5.000.000

Kredit

Modal Tn Yopy 5-8-2007 Peralatan kantor Utang Kas 10-8-2007 Kas Pendapatan jasa Rp2.000.000 Rp4.000.000

Rp5.000.000

Rp3.000.000 Rp1.000.000

Rp2.000.000

(D) Tanggal

Keterangan

Ref

Debit

Kredit

1-8-2007 Kas Modal Tn Yopy 5-8-2007 Peralatan kantor Utang Kas 10-8-2007 Kas Modal Tn Yopy

Rp5.000.000 Rp5.000.000 Rp4.000.000 Rp3.000.000 Rp1.000.000 Rp2.000.000 Rp2.000.000

(E)

Tanggal 1-8-2007 Kas

Keterangan

Ref

Debit Rp5.000.000

Kredit

Modal Tn Yopy 5-8-2007 Peralatan kantor Utang Kas 10-8-2007 Kas Pendapatan jasa Rp2.000.000 Rp4.000.000

Rp5.000.000

Rp1.000.000 Rp3.000.000

Rp2.000.000

4.

Jurnal Umum (dalam Rp) Tanggal Jan 2007 5 Kas Utang Bank 10 Peralatan Kas Akun Ref 111 221 131 111 Debit 15.000.000 7.500.000 15.000.000 1.500.000 Kredit

Utang usaha 20 Kas Pendapatan jasa

211 111 411

2.500.000 -

6.000.000 2.500..000

Dari jurnal umum tersebut, posting ke buku besar yang benar adalah .... (A) D 5-1-07 20-1-07 (B) D 5-1-07 15.000.000,00 15.000.000,00 2.500.000,00 Utang Bank No: 221 K 10-1-07 1.500.000,00 Kas No: 111 K

(C) D

Peralatan

No: 131 K 10-1-07 7.500.000,00

(D) D 10-1-07

Utang Usaha

No: 211 K

6.000.000,00

(E) D 20-1-07

Pendapatan Jasa

No: 411 K

2.500.000,00

5.

Biro jasa Amanah mempunyai data keuangan berikut ini: Pendapatan jasa Pendapatan bunga Rp18.000.000,00 Rp 1.500.000,00

Beban gaji Beban BHP Beban penyusutan Beban sewa Penambilan pribadi

Rp12.000.000,00 Rp 2.000.000,00 Rp 1.000.000,00 Rp 4.000.000,00 Rp 2.500.000,00

Berdasarkan data tersebut, biro jasa Amanah memperoleh .... (A) laba Rp500.000,00 (B) rugi Rp500.000,00 (C) rugi Rp1.000.000,00 (D) laba Rp1.000.000,00 (E) rugi Rp2.000.000,00

6.

Transaksi perusahaan dagang dan pencatatannya ke dalam jurnal khusus, yang benar adalah .... (A) pembelian barang dagang senilai Rp2.500.000,00 dengan faktur no. 007, dicatat pada jurnal khusus pengeluaran kas (B) penjualan barang dagang dengan syarat 2/10, n/15 sebesar Rp1.700.000,00, dicatatpada jurnal khusus penerimaan kas (C) membayar gaji karyawan 2 orang sebesasr Rp2.200.000,00 dicatat pada jurnal khusus penerimaan kas (D) dibeli perlengkapan kantor sebesar Rp800.000,00 dibayar dengan cek no. 01, dicatat pada jurnal khusus pembelian (E) penjualan barang dagang secara tunai sebesar Rp1.000.000,00 dicatat pada jurnal khusus penerimaan kas

7.

Jurnal Penerimaan Kas Debet Tgl Keterangan Ref Kas 294.000 600.000 900.000 Pot. Piutang Kredit Penjualan 900.000 Serbaserbi -

Penjualan Dagang 6.000 300.000 600.000 -

Mar 3 UD Mawar 5 UD Agung 6 Toko Gangsar

10 Pendapatan bunga 15 Toko Jago

125.000 450.000

-

450.000

-

125.000 -

Bila diposting ke buku besar, yang benar adalah .... (A) Nama akun: Kas Tanggal Mar 30 Ket Ref JKM Debet 2.344.000 No: Kredit Saldo Debet Kredit 2.344.000

(B)

Nama akun: Potongan Penjualan Tanggal Mar 30 Ket Ref JKM Debet -

No: Kredit 6.000 Saldo Debet Kredit 6.000

(C)

Nama akun: Piutang Dagang Tanggal Mar 30 Ket Ref JKM Debet -

No: Kredit 1.350.000 Saldo Debet Kredit 1.350.000

(D)

Nama akun: Penjualan Tanggal Mar 30 Ket Ref JKM Debet 900.000

No: Kredit Saldo Debet 900.000 Kredit -

(E)

Nama akun: Serba-serbi Tanggal Mar 30 Ket Ref JKM Debet -

No: Kredit 125.000 Saldo Debet Kredit 125.000

8.

Perhatikan sebagian Jurnal Pembelian berikut ini! (dalam ribuah rupiah) Tanggal 2008 April 2 Toko Sahabat 7 CV Lestari 18 Fa Bandil 20 Toko Abadi 21 CV Lima Jaya 2.500 1.350 1.000 2.500 700 1.350 400 1.000 Perlengkap Peralatan 700 400 Keterangan Ref Debit Kredit Serba-serbi Akun Jumlah

Pembelian Utang dagang

Pencatatan ke dalam buku besar pembantu utang yang benar adalah ....

(A) D Tanggal Ket Ref

Toko Sahabat Jumlah Tanggal 2008 April 2 Ket Ref Jumlah

K

JB1 2.500.000 K Ket Ref Jumlah

(B) D Tanggal 2008 April 7 (C) D Tanggal Ket Ref JB1 Ket Ref

CV Lestari Jumlah Tanggal

700.000 Fa Bandil Jumlah Tanggal Ket Ref Jumlah K

2008 April 7 (D) D Tanggal Ket Ref JB1 700.000 Toko Abadi Jumlah Tanggal 2008 April 31 (E) D Tanggal 2008 April 31 JB1 1.000.000 Ket Ref Fa Bandil Jumlah Tanggal Ket Ref Jumlah JB1 400.000 K Ket Ref Jumlah K

9.

Persediaan barang dagang di neraca saldo per 31 Desember 2007, berjumlah Rp8.000000,00 persediaan barang dagang yang ada di gudang (belum terjual) Rp12.000.000,00 jurnal penyesuaian yang benar adalah .... (A) Ikhtisar R/L Rp 8.000.000,00 Rp 8.000.000,00

Persediaan barang dagang Persediaan barang dagang Ikhtisar R/L (B) Ikhtisar R/L Rp12.000.000,00 Rp12.000.000,00

Rp12.000.000,00

Persediaan barang dagang Persediaan barang dagang Ikhtisar R/L (C Ikhtisar R/L Rp 8.000.000,00 Rp 8.000.000,00

Rp12.000.000,00

Rp 8.000.000,00

Persediaan barang dagang (D) Persediaan barang dagang Ikhtisar R/L (E) Persediaan barang dagang Ikhtisar R/L Rp 4.000.000,00 Rp 8.000.000,00

Rp 8.000.000,00

Rp 8.000.000,00

Rp 4.000.000,00

10.

UD.Sejahtera mempunyai data daftar sisa dan data penyesuaian: No. 101 Kas 104 Persediaan barang dagang 401 Penjualan 501 Pembelian 601 Beban gaji 602 Beban sewa Data penyesuaian 3 Desember 2008 1. 2. 3. Nilai persediaan barang dagang 31 Desember Rp16.000,00 Gaji bulan Desember yang belum dibayar Rp1.000,00 Sewa toko dibayar tanggal 1 Oktober untukasatu tahun Rp20.000,00 Rp8.000,00 Rp10.000,00 Nama Akun Debit Rp15.000,00 Rp12.000,00 Rp35.000,00 Kredit

Berdasarkan data tersebut, dibuat kertas kerja berikut ini. Daftar sisa Penyesuaian D 101 Kas 15.000 K 35.000 D K DS disesuaikan D 15.000 K 4.000 1.000 Rugi/laba D 9.000 2.500 7.500 K Neraca D 15.000 16.000 20.000 K 35.000 4.000 1.000 -

No. Nama akun

104 Pers.brg.dag 12.000 401 Penjualan 501 Pembelian 601 Beban gaji 20.000 8.000

16.000 12.000 16.000 1.000 9.000

602 Beban sewa 10.000 510 HPP 203 Hutang gaji 105 Sewa dibyr dimuka -

7.500 2.500 7.500

12.000 16.000 7.500 1.000 -

Penyelesaian kertas kerja yang benar adalah akun .... (A) 101, 104, 401, dan 501 (D) 104, 601, 602, dan 510

(B) 101, 401, 501, dan 602 (C) 104, 601, 602, dan 203

(E) 601, 602, 510, dan 105

11.

Data yang dimiliki oleh usaha Star Ilmu pada tanggal 31 Desember 2008 yang berhubungan untuk perhitungan laba/rugi adalah sebagai berikut. Persediaan barang dagang awal Penjualan Pembelian Retur penjualan Retur pembelian Potongan penjualan Potongan pembelian Beban angkut pembelian Persediaan barang dagang akhir Pendapatan komisi Rp12.000.000,00 Rp90.000.000,00 Rp45.000.000,00 Rp 4.000.000,00 Rp 6.000.000,00 Rp 2.000.000,00 Rp 3.000.000,00 Rp 1.000.000,00 Rp15.000.000,00 Rp 1.500.000,00

Berdasarkan data tersebut maka besarnya laba kotor yang diperoleh usaha Star Ilmu adalah .... (A) Rp34.000.000,00 (B) Rp36.500.000,00 (C) Rp50.000.000,00 Data perusahaan dagang Gemah Ripah menunjukkan: Laba bersih tahun 2007 Prive Badu Modal Badu per 31 Desember 2007 Rp15.350.000,00 Rp 3.300.000,00 Rp86.650.000,00 (D) Rp51.500.000,00 (E) Rp56.000.000,00

12.

Modal awal perusahaan dagang tersebut adalah .... (A) Rp84.000.000,00 (B) Rp83.350.000,00 (C) Rp74.600.000,00 (D) Rp68.000.000,00 (E) Rp65.350.000,00

13.

Kertas kerja sebagian PD Singgalang (dalam ribuan Rp)

N. Sisa No. Akun D 250 K 13.750 -

Penyesuaian D K D -

NSD K 13.750 -

Laba/Rugi D 250 K 13.750 -

Neraca D K -

a Penjualan b Retur penjualan c Potongan penjualan

250

150

-

-

-

150

-

150

-

-

-

d Pembelian 15.500 e Beban angkut 500

-

-

-

15.500 500

-

15.500 500

-

-

-

Dari kertas kerja tersebut, jurnal penutup yang benar adalah .... (A) Ikhtisar L/R Penjualan (B) Retur penjualan Ikhtisar L/R (C) Potongan penjualan Ikhtisar L/R (D) Ikhtisar L/R Pembelian (E) Beban angkut Ikhtisar L/R Rp Rp Rp Rp13.750.000,00 Rp13.750.000,00 250.000,00 Rp 250.000,00

150.000,00 Rp 150.000,00

Rp15.500.000,00 Rp15.500.000,00 500.000,00 Rp 500.000,00

PEMBAHASAN :1. 1 Mei Tn Budi menginvestasikan uang tunai sebesar Rp15.000.000,00 dan seperangkat peralatan warnet senilai Rp10.000.000,00 untuk memulai usahanya 3 Mei 10 Mei Dibayar sewa ruangan bulan ini sebesar Rp250.000,00 Pelanggan telah memakai jasa warnet senilai Rp500.000,00 tetapi belum melakukan pembayaran 15 Mei Tn Budi mendapatkan pinjaman bank untuk menambah modalnya senilai Rp5.000.000,00 diterima tunai Transaksi tersebut dicatat dalam persamaan akuntansi berikut ini. (dalam ribuan rupiah) H Tanggal Kas 15.000 (250) 15.250 10 15.250 15 5.000 20.250 + + + + + + + + Piutang usaha 500 500 500 + + + + + + + + Peralatan warnet 10.000 10.000 10.000 10.000 = U + M

= Utang bank + Modal Budi = = = = = = = 5.000 + + + + + + + 25.000 250 25.250 500 25.750 5.000 25.750

Mei 1 2008 3

Pencatatan yang benar adalah tanggal .... (A) 1 dan 3 (B) 1 dan 10 (C) 1 dan 15 (D) 3 dan 10 (E) 3 dan 15

JAWABAN : B

PEMBAHASAN : 1 Mei Kata kunci : Menginvestasikan = MODAL (+) sebesar Rp 25.000.000

Uang tunai Peralatan Harta

= KAS (+) sebesar Rp 15.000.000 = HARTA (+) sebesar Rp 10.000.000 = Utang + Modal pemilik = Rp 25.000.000 (MODAL)

Rp 15.000.000 (KAS) + Rp 10.000.000 (HARTA)

3 Mei Kata Kunci : Dibayar sewa, mengeluarkan kas (-) sebesar Rp 250.000 Modal menjadi berkurang (-) sebesar Rp 250.000 10 Mei Harta : Piutang (+), karena ada (jasa) yang belum diterima sebesar Rp500.000 Utang Modal :: mendapatkan pemasukan sehingga MODAL (+) sebesar Rp500.000 15 Mei Harta Utang : mendapatkan dana sehingga kas (+) sebesar Rp 5.000.000 : memperoleh pinjaman dari bank,sehingga utang bank (+) sebesar Rp 5.000.000

2. Tabel persamaan akuntansi bengkel Barokah Yogyakarta sebagai berikut. Kas 30.000.000 21.000.000 Perlengkapan 30.000.000 Peralatan 25.000.00 Utang 15.000.000 Modal 70.000.000 21.000.000 (pendapatan jasa) 15.000.000 15.000.000 (beban perlengkapan) 500.000 500.000 (beban sewa) 2.500.000 2.500.000 (pengambilan pribadi)

Besarnya modal akhir adalah .... (A) Rp64.500.000,00 (B) Rp67.000.000,00 (C) Rp73.000.000,00 JAWABAN : C PEMBAHASAN : Modal akhir = Modal awal + (Pendapatan-(beban +prive)) = 70.000.000+(21.000.000-(15.000.000+ 5.000.000+ 2.500.000)) = 70.000.000+3.000.000 = 73.000.000 (D) Rp75.500.000,00 (E) Rp78.000.000,00

3. Transaksi kantor Akuntan Publik Yopy dan Rekan bulan Agustus 2007: Tgl 1 Agst 2007 :Tn. Yopy menginvestasikan uang sebesar Rp5.000.000,00 ke perusahaan Tgl 5 Agst 2007 :Perusahaan membeli komputer dan alat perkantoran lainnya

Rp4.000.000,00. Dibayar tunai Rp1.000.000,00 dan sisanya diangsur 4 kali mulai bulan depan. Tgl 10 Agst 2007 :Diterima uang jasa pemeriksaan (audit) dari PT Garuda Tex sebesar Rp2.000.000,00 Jurnal umum dari transaksi tersebut adalah .... (A) Tanggal 1-8-2007 Kas Pendapatan jasa 5-8-2007 Peralatan kantor Utang Kas Rp4.000.000 Rp3.000.000 Rp1.000.000 Keterangan Ref Debit Rp5.000.000 Rp5.000.000 Kredit

10-8-2007 Kas Pendapatan jasa

Rp2.000.000 Rp2.000.000

(B) Tanggal 1-8-2007 Kas

Keterangan

Ref

Debit Rp5.000.000

Kredit

Modal Tn. Yopy 5-8-2007 Peralatan kantor Piutang Kas 10-8-2007 Kas Pendapatan jasa Rp2.000.000 Rp4.000.000

Rp5.000.000

Rp3.000.000 Rp1.000.000

Rp2.000.000

(C) Tanggal 1-8-2007 Kas

Keterangan

Ref

Debit Rp5.000.000

Kredit

Modal Tn Yopy 5-8-2007 Peralatan kantor Utang Kas 10-8-2007 Kas Pendapatan jasa Rp2.000.000 Rp4.000.000

Rp5.000.000

Rp3.000.000 Rp1.000.000

Rp2.000.000

(D) Tanggal 1-8-2007 Kas

Keterangan

Ref

Debit Rp5.000.000

Kredit

Modal Tn Yopy 5-8-2007 Peralatan kantor Utang Kas 10-8-2007 Kas Modal Tn Yopy Rp2.000.000 Rp4.000.000

Rp5.000.000

Rp3.000.000 Rp1.000.000

Rp2.000.000

(E)

Tanggal 1-8-2007 Kas

Keterangan

Ref

Debit Rp5.000.000

Kredit

Modal Tn Yopy 5-8-2007 Peralatan kantor Utang Kas 10-8-2007 Kas Pendapatan jasa Rp2.000.000 Rp4.000.000

Rp5.000.000

Rp1.000.000 Rp3.000.000

Rp2.000.000

JAWABAN : C PEMBAHASAN : 1 AGUSTUS : Uang masuk, termasuk akun Kas sebesar Rp 5.000.000, di DEBET

Investasi,termasuk akun Modal sebesar Rp 5.000.000, di KREDIT 5 AGUSTUS : Komputer dan alat perkantoran termasuk akun Peralatan sebesar Rp4.000.000,di DEBET Dibayar tunai termasuk akun Kas (keluar) sebesar Rp1.000.000, di KREDIT Sisanya (Angsuran) termasuk akun Utang sebesar Rp 3.000.000, di KREDIT 10 AGUSTUS:Diterima uang tunai termasuk akun Kas sebesar Rp 2.000.000,di DEBET Jasa termasuk akun PEndapatan Jasa sebesar Rp 2.000.000, di KREDIT

4. Jurnal Umum (dalam Rp) Tanggal Jan 2007 5 Kas Utang Bank 10 Peralatan Kas Utang usaha 20 Kas Pendapatan jasa Akun Ref 111 221 131 111 211 111 411 Debit 15.000.000 7.500.000 2.500.000 15.000.000 1.500.000 6.000.000 2.500..000 Kredit

Dari jurnal umum tersebut, posting ke buku besar yang benar adalah .... (A) D 5-1-07 20-1-07 15.000.000,00 2.500.000,00 10-1-07 1.500.000,00 Kas No: 111 K

(B) D 5-1-07

Utang Bank

No: 221 K

15.000.000,00

(C) D

Peralatan

No: 131 K 10-1-07 7.500.000,00

(D) D 10-1-07

Utang Usaha

No: 211 K

6.000.000,00

(E) D 20-1-07

Pendapatan Jasa

No: 411 K

2.500.000,00

JAWABAN

:A

PEMBAHASAN :

KAS

: 5 Jan sebesar Rp 5.000.000 di DEBET 10 Jan sebesar Rp 1.500.000 di KREDIT 20 Jan sebesar Rp 2.500.000 di DEBET

PERALATAN UTANG USAHA UTANG BANK

:10 Jan sebesar Rp 7.500.000 di DEBET :10 Jan sebesar Rp 6.000.000 di KREDIT : 5 Jan sebesar Rp 15.000.000 di DEBET

PENDAPATAN JASA : 20 Jan sebesar Rp 2.500.000 di KREDIT

5. Biro jasa Amanah mempunyai data keuangan berikut ini: Pendapatan jasa Pendapatan bunga Rp18.000.000,00 Rp 1.500.000,00

Beban gaji Beban BHP Beban penyusutan Beban sewa Penambilan pribadi

Rp12.000.000,00 Rp 2.000.000,00 Rp 1.000.000,00 Rp 4.000.000,00 Rp 2.500.000,00

Berdasarkan data tersebut, biro jasa Amanah memperoleh .... (A) laba Rp500.000,00 (B) rugi Rp500.000,00 (C) rugi Rp1.000.000,00 (D) laba Rp1.000.000,00 (E) rugi Rp2.000.000,00

JAWABAN : E PEMBAHASAN : LABA /RUGI diketahui dari : Pendapatan Beban-beban Jika PENDAPATAN > BEBAN,artinya LABA Jika PENDAPATAN < BEBAN, artinya RUGI Perhitungan : PENDAPATAN JASA PENDAPATAN BUNGA Rp 18.000.000 Rp 1.500.000 + TOTAL PENDAPATAN RP 19.500.000

BEBAN-BEBAN : BEBAN GAJI BEBAN BHP BEBAN PENYUSUTAN BEBAN SEWA PRIVE Rp 12.000.000 Rp 2.000.000 Rp 1.000.000 Rp 4.000.000 Rp 2.500.000 + TOTAL PENDAPATAN Rp 21.500.000

Karena pendapatan