EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK...

161
EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik Oleh: Bernadetha Aditya Raharjo NIM: 161124032 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK...

Page 1: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

EVALUASI MATERI

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI

IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI

DI SEKOLAH DASAR

SE-PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik

Oleh:

Bernadetha Aditya Raharjo

NIM: 161124032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

Bapak Yosep Slamat Raharjo, S.Pd

Ibu Tabita Lestari

Adek Laurentia Gita Charisma Agung Raharjo

Adek Fidelis Krisna Gilang Raharjo

Nenek Ngadirah

Keluarga Besar Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

v

MOTTO

“Waktu Tuhan pasti yang terbaik

Walau kadang tak mudah dimengerti”

(Syair lagu Waktu Tuhan Oleh NDC Worship)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

viii

ABSTRAK

Judul skripsi EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI

SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA dipilih atas dasar keingintahuan penulis akan bagaimana

kualitas materi pembelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti di

sekolah dasar khususnya di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Evaluasi materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti adalah proses

pengukuran, penilaian dan penentuan kelayakan materi Pendidikan Agama

Katolik berdasarkan kriteria-kriteria tertentu untuk menentukan kelayakan materi

tersebut. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Populasi dalam

penelitian ini adalah siswa kelas IV, V, VI sekolah dasar baik negeri maupun

swasta yang ada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Teknik sampling yang

digunakan adalah insidental. Jumlah sampel yang diperoleh dalam penelitian ini

adalah 71 responden. Hasil uji validitas instrumen menunjukkan bahwa dari 35

soal, ada 5 soal yang tidak valid sementara lainnya dinyatakan valid. Hasil uji

reliabilitas menunjukkan Cronbach’s Alpha sebesar 0.827 yang artinya instrumen

dalam penelitian ini reliabel dan berada dalam kategori realibilitas tinggi. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa nilai mean evaluasi materi Pendidikan Agama

Katolik dan Budi Pekerti implikasinya bagi pilihan materi di sekolah dasar Se-

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 90.03. Secara frekuentif evaluasi

materi tersebut sudah dilakukan dengan baik hanya perlu adanya peningkatan

kualitas materi. Hal ini tampak dari masih adanya jumlah responden yang

memberikan tanggapan pada kategori tidak baik dan amat tidak baik yang cukup

banyak terutama pada aspek deskripsi ada 24 responden dengan presentase 34%.

Kata-kata kunci: Evaluasi, Materi, Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

ix

ABSTRACT

The thesis entitled MATERIAL EVALUATION ON CATHOLIC RELIGIOUS

EDUCATION AND CHARACTER SUBJECT ITS IMPLEMENTATION FOR

THE MATERIAL OPTIONS AT ELEMENTARY SCHOOL IN SPECIAL

REGION OF YOGYAKARTA was chosen on the basis of the author’s curiosity

about how the quality of learning materials for Catholic Religious Education and

character subject at elementary school, especially in the special region of

Yogyakarta. Material evaluation on Catholic Religious Education and Character

Subject is the process of measuring, evaluating and determining the eligibility of

Catholic Religious Education material based on certain criteria to determine the

eligibility of the material. This type of research is quantitative descriptive. The

population in this study were students in grades IV, V, VI of both public and

private primary schools in the Special Province of Yogyakarta. The sampling

technique used is incidental. The number of samples obtained in this study were

71 respondents. The instrument validity test results showed that of the 35

questions, there were 5 questions that were invalid while others were declared

valid. The reliability test results showed Cronbach’s Alpha of 0.827, which means

the instruments in this study were reliable and were in the high reliability

category. The results of this study indicate that the mean value of the material

evaluation on Catholic Religious Education and Character Subject its

implementation for the material options at elementary schools in the Special

Region of Yogyakarta is 90.03. Frequently the evaluation of the material has been

done well and only needs to improve the quality of the material. This can be seen

from the still large number of respondents who gave responses in the category of

not good and very not good enough, especially in the aspect of description there

were 24 respondents with a percentage of 34%.

Keywords: Evaluation, Material, Catholic Religious Education and Character.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………….. ii

HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………….. iv

HALAMAN MOTTO………………………………………………………….. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………………….. vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI……………………………… vii

ABSTRAK……………………………………………………………………... viii

ABSTRACT…………………………………………………………………….. ix

KATA PENGANTAR………………………………………………………..... x

DAFTAR ISI…………………………………………………………………... xii

DAFTAR SINGKATAN ……………………………………………………… xvii

DAFTAR TABEL……………………………………………………………... xviii

DAFTAR DIAGRAM………………………………………………………..... xx

BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………………….. 1

A. Latar Belakang……………………………………………………….. 1

B. Identifikasi Masalah………………………………………………...... 4

C. Pembatasan Masalah…………………………………………………. 5

D. Rumusan Masalah……………………………………………………. 5

E. Tujuan Penulisan…………………………………………………….. 6

F. Manfaat Penelitian……………………………………………………. 6

G. Metode Penulisan…………………………………………………….. 6

H. Sistematika Penulisan………………………………………………… 7

BAB II. KAJIAN TEORETIK……………………………………………….... 9

A. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti………………………… 9

1. Hakekat Pendidikan Agama katolik dan Budi Pekerti………… 9

2. Tujuan Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti…………. 15

a. Pendidikan Iman yang bersifat Holistik…………………... 15

b. Demi Terwujudnya nilai-nilai Kerajaan Allah……………. 17

c. Tujuan Formal Jangka Panjang : Kedewasaan Iman……… 17

d. Iman yang dihayati membebaskan manusia………………. 18

B. Materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti………………... 19

1. Pengertian Materi Pendidikan Agama Katolik Secara Umum… 19

2. Materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti………..... 20

3. Materi Sebagai Media Pembelajaran…………………………... 22

4. Kriteria Materi ……………………………………………….... 24

a. Sahih (Valid) …………………………………………….... 24

b. Tingkat Kepentingan (Significance)………………………. 24

c. Kebermanfaatan (Utility)………………………………...... 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

xiii

d. Layak Dipelajari (Learnability)………………………….... 25

e. Menarik Minat (Interest)………………………………….. 25

5. Prosedur Penyusunan Materi Pembelajaran…………………… 26

a. Memahami Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan.. 26

b. Mengidentifikasi Jenis Bahan Pembelajaran…………….... 27

c. Melakukan Pemetaan Materi……………………………… 27

d. Menetapkan Bentuk Penyajian…………………………… 28

e. Menyusun Struktur (Kerangka Penyajian)………………… 28

f. Membaca Buku Sumber…………………………………… 28

g. Membuat Draf dan Bahan Pembelajaran………………...... 29

h. Merevisi (menyunting) Bahan Pembelajaran……………… 29

i. Mengujicobakan Bahan Pembelajaran…………………...... 29

j. Merevisi dan Menulis Akhir (Finalisasi)…………………….. 29

C. Evaluasi Materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti……… 29

1. Pengertian Evaluasi…………………………………………….. 29

2. Fungsi dan Tujuan Evaluasi…………………………………..... 31

a. Fungsi Selektif…………………………………………….. 31

b. Fungsi Diagnostik…………………………………………. 31

c. Fungsi Penempatan………………………………………... 32

d. Fungsi Pengukuran Keberhasilan…………………………. 32

3. Subyek dan Obyek Evaluasi…………………………………… 32

a. Subyek Evaluasi…………………………………………… 32

b. Obyek Evaluasi …………………………………………… 33

4. Prinsip Evaluasi………………………………………………... 33

a. Keabdalan (Reliability) …………………………………... 33

b. Kesahihan (Validity) ……………………………………… 34

c. Kewajaran (Fairness) …………………………………...... 34

5. Prosedur Evaluasi yang Baik…………………………………... 35

a. Persiapan Evaluasi………………………………………… 35

b. Pelaksanaan Evaluasi……………………………………… 36

c. Analisis Data……………………………………………… 36

6. Acuan Penilaian yang dapat digunakan...................................... 36

a. Penilaian Acuan Patokan (PAP).......................................... 36

b. Penilaian Acuan Norma (PAN)........................................... 37

BAB III. METODE PENELITIAN………………………………………….. 38

A. Jenis Penelitian………………………………………………............. 38

B. Desain Penelitian…………………………………………………….. 39

C. Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………….. 39

1. Tempat………………………………………………................ 39

2. Waktu………………………………………………................. 39

D. Populasi dan Sampel……………………………………………….... 39

1. Populasi Penelitian...................................................................... 39

2. Sampel Penelitian........................................................................ 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

xiv

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data…………………………… 40

1. Identifikasi Variabel………………………………………….... 40

2. Definisi Konseptual…………………………………………..... 41

3. Definisi Operasional…………………………………………… 41

4. Teknik Pengumpulan Data…………………………………….. 42

5. Instrumen Penelitian…………………………………………… 43

6. Pengembangan Instrumen……………………………………… 43

a. Kisi-Kisi Penyusunan Instrumen Penelitian………………. 43

b. Instrumen Penelitian……………………………………… 47

c. Uji Coba Terpakai………………………………………… 52

F. Teknik Analisis Data…………………………………………………. 56

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……………………… 57

A. Latar Belakang Responden………………………………………….... 57

B. Deskripsi Hasil Penelitian……………………………………………. 59

1. Hasil Keseluruhan Evaluasi Materi Pendidikan Agama Katolik

dan Budi Pekerti……………………………………………...... 59

a. Deskripsi Frekuentif Evaluasi Materi Pendidikan Agama

Katolik dan Budi Pekerti………………………………….. 59

b. Deskripsi Statistik Evaluasi Materi Pendidikan Agama

Katolik dan Budi Pekerti...................................................... 61

c. Penilaian Materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi

Pekerti Implikasinya Bagi Pilihan Materi di Sekolah Dasar

Se-Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta............................ 63

2. Hasil Setiap Aspek Evaluasi Materi Pendidikan Agama Katolik

dan Budi Pekerti………………………………………………... 64

a. Materi Pokok dalam Pendidikan Agama Katolik dan

Budi Pekerti……………………………………………….. 64

b. Bahan Pembelajaran dalam Pendidikan Agama Katolik

dan Budi Pekerti…………………………………………… 69

c. Rangkuman Hasil Evaluasi Materi Pendidikan Agama

Katolik dan Budi Pekerti Implikasinya Bagi

Pengembangan Materi.......................................................... 84

C. Pembahasan Hasil Penelitian…………………………………………. 86

1. Hasil Keseluruhan Evaluasi Materi Pendidikan Agama katolik

dan Budi Pekerti Implikasinya Bagi Pengembangan Materi…... 86

2. Materi Pokok Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti…... 86

3. Materi Deskripsi Pendidikan Agama Katolik dan Budi

Pekerti.......................................................................................... 88

4. Materi Pengalaman Pendidikan Agama Katolik dan Budi

Pekerti.......................................................................................... 90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

xv

5. Materi Cerita Pendidikan Agama Katolik dan Budi

Pekerti……….............................................................................. 92

D. Keterbatasan Hasil Penelitian………………………………………… 94

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………. 95

A. Kesimpulan………………………………………………………….... 95

B. Saran………………………………………………………………...... 96

1. Guru Agama Katolik dan Budi Pekerti………………………... 96

2. Pihak Sekolah………………………………………………….. 96

3. Tim Penyusun dan Pengembangan Materi Pendidikan Agama

Katolik dan Budi Pekerti di Sekolah Dasar................................. 96

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 98

LAMPIRAN…………………………………………………………………… 100

Lampiran 1: Surat Permohonan Izin Pengambilan Data dan Penelitian

SD Negeri 1 Kalibawang.............................................. (1)

Lampiran 2: Surat Permohonan Izin Pengambilan Data dan Penelitian

SD Negeri 1 Naggulan.................................................. (2)

Lampiran 3: Surat Permohonan Izin Pengambilan Data dan Penelitian

SD Negeri 4 Wates...................................................... (3)

Lampiran 4: Surat Permohonan Izin Pengambilan Data dan Penelitian

SD Marsudirini Santa Theresia Boro............................... (4)

Lampiran 5: Surat Permohonan Izin Pengambilan Data dan Penelitian

SD Kanisius Kenteng................................................... (5)

Lampiran 6: Surat Permohonan Izin Pengambilan Data dan Penelitian

SD Negeri Totogan Samigaluh..................................... (6)

Lampiran 7: Kisi-kisi Instrumen Evaluasi Materi Pendidikan Agama

Katolik dan Budi Pekerti Implikasinya bagi Pilihan

Materi di Sekolah Dasar Se-Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta.......................................................................... (7)

Lampiran 8: Kuesioner Penelitian Evaluasi Materi Pendidikan Agama

Katolik dan Budi Pekerti Implikasinya bagi Pilihan

Materi di Sekolah Dasar Se-Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta.......................................................................... (10)

Lampiran 9 : Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Evaluasi Materi

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

Implikasinya bagi Pilihan Materi di Sekolah Dasar Se-

Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta................................................................. (13)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

xvi

Lampiran 10 : Hasil SPSS 16.0 Uji Validitas Instrumen Penelitian

Evaluasi Materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi

Pekerti Implikasinya bagi Pilihan Materi di Sekolah

Dasar Se-Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta...................................................................

(14)

Lampiran 11 : Hasil Tanggapan Kuesioner Penelitian Evaluasi Materi

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

Implikasinya bagi Pilihan Materi di Sekolah Dasar Se-

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta melalui google

form............................................................................ (15)

Lampiran 12 : Rekap Hasil Keseluruhan Tanggapan Responden dari

Kuesioner Penelitian................................................... (43)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

xvii

DAFTAR SINGKATAN

A. Singkatan Dokumen Resmi Gereja

GE : Gravisimum Educationis, Deklarasi Konsili Vatikan II tentang

Pendidikan Kristen di Roma, Basilika St. Petrus 28 Oktober

1965

B. Singkatan Lain

Art. : Artikel

Et. al : Et Alius (dan teman-teman atau dan kawan-kawan)

KD : Kompetensi Dasar

Komkat : Komisi Kateketik

KI : Kompetensi Inti

KWI : Konferensi Wali Gereja Indonesia

Mrk. : Markus

Permendikbud : Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

RI : Republik Indonesia

SKL : Standar Kompetensi Lulusan

SPSS : Statistical Package for the Social Science

UUD : Undang –Undang Dasar 1945

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Hasil Sampel Penelitian...................................................................... 40

Tabel 2: Kisi-kisi Instrumen Evaluasi Materi Pendidikan Agama Katolik dan

Budi Pekerti Implikasinya bagi Pengembangan Materi di Sekolah

Dasar Se-Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta…………………… 43

Tabel 3: Kuesioner Penelitian Evaluasi Materi Pendidikan Agama Katolik

dan Budi Pekerti Implikasinya bagi Pengembangan Materi di

Sekolah Dasar Se-Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta………….. 48

Tabel 4: Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Evaluasi Materi

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Implikasinya bagi

Pengembangan Materi di Sekolah Dasar Se-Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta……………………………………………….. 53

Tabel 5: Ketentuan Penelitian Cronbach’s Alpha……………………………. 55

Tabel 6: Hasil Uji Realibilitas Instrumen Menggunkan SPSS Version 16.0 56

Tabel 7: Rangkuman Latar Belakang Responden Data Keseluruhan Hasil

Penelitian Evaluasi Materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi

Pekerti Implikasinya bagi Pengembangan Materi………………….. 58

Tabel 8: Rangkuman Deskripsi Frekuentif Data Keseluruhan Hasil

Penelitian Evaluasi Materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi

Pekerti Implikasinya bagi Pengembangan

Materi………………………....... 59

Tabel 9: Rangkuman Deskripsi Statistik Data Keseluruhan Hasil Penelitian

Evaluasi Materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

Implikasinya bagi Pengembangan Materi ………………………….. 662

Tabel 10: Penilaian Acuan Norma Data Keseluruhan Hasil Penelitian Evaluasi

Materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Implikasinya

bagi Pengembangan Materi ………………………………………… 63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

xix

Tabel 11: Rangkuman Deskripsi Frekuentif Materi Pokok dalam Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti…………………………………....

65

Tabel 12: Rangkuman Deskripsi Statistik Materi Pokok dalam Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti…………………………………....

67

Tabel 13: Penilaian Acuan Norma Data Materi Pokok dalam Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti…………………………………… 68

Tabel 14: Rangkuman Deskripsi Frekuentif Materi Deskripsi dalam

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti………………………. 70

Tabel 15: Rangkuman Deskripsi Statistik Materi Deskripsi dalam Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti…………………………………… 72

Tabel 16: Penilaian Acuan Norma Data Materi Deskripsi dalam Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti…………………………………… 73

Tabel 17: Rangkuman Deskripsi Frekuentif Materi Pengalaman dalam

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti………………………. 74

Tabel 18: Rangkuman Deskripsi Statistik Materi Pengalaman dalam

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti………………………. 77

Tabel 19: Penilaian Acuan Norma Data Materi Pengalaman dalam Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti…………………………………… 78

Tabel 20: Rangkuman Deskripsi Frekuentif Materi Cerita dalam Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti…………………………………… 80

Tabel 21: Rangkuman Deskripsi Statistik Materi Cerita dalam Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti…………………………………… 82

Tabel 22: Penilaian Acuan Norma Data Materi Cerita dalam Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti…………………………………… 83

Tabel 23: Rangkuman Keseluruhan Hasil Evaluasi Materi Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti Implikasinya bagi

Pengembangan Materi......................................................................... 84

Tabel 24: Rangkuman Hasil Setiap Apek Evaluasi Materi Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti Implikasinya bagi

Pengembangan Materi……………………………………………..... 85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

xx

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1: Rangkuman Deskripsi Frekuentif Data Keseluruhan…………. 60

Diagram 2: Rangkuman Deskripsi Frekuentif Materi Pokok Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti …………………………….. 66

Diagram 3: Rangkuman Deskripsi Frekuentif Materi Deskripsi Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti …………………………….. 71

Diagram 4: Rangkuman Deskripsi Frekuentif Materi Pengalaman

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti ……………….. 76

Diagram 5: Rangkuman Deskripsi Frekuentif Materi Cerita Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti …………………………….. 81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masyarakat saat ini semakin menyadari akan pentingnya pendidikan.

Pendidikan dipandang mampu memberikan sumbangan (kontribusi) dalam

meningkatkan harkat dan martabat kehidupan manusia baik secara pribadi

maupun sosial. Pendidikan memungkinkan manusia memiliki kemampuan

menjawab berbagai tantangan dalam hidupnya. Oleh karena itu pendidikan akan

tetap menjadi topik yang akan terus menjadi perhatian keluarga, masyarakat, dan

pemerintah sebagai pihak yang mengemban amanat untuk mencerdasakan

kehidupan bangsa (Pembukaan UUD 1945).

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem

pendidikan nasional mengartikan pendidikan sebagai berikut:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan usaha

belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian

diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Visimedia,2008:2).

Berdasarkan rumusan di atas maka dapat dipahami bahwa hakikat

pendidikan merupakan tindakan khas manusia karena dilakukan atas dasar

kesadaran akal budi dan kebebasannya (sadar) untuk tujuan tertentu (usaha).

Pendidikan memiliki dua fungsi dasar yaitu, mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa. Pendidikan yang mempunyai fungsi

sangat luhur itu bertujuan berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

2

yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab (Visimedia,2008:5).

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti merupakan bagian integral

dalam sistem pendidikan nasional di Indonesia. Pendidikan Agama Katolik dan

Budi Pekerti dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka

mengembangkan kemampuan siswa untuk memperteguh iman dan ketaqwan

kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan ajaran Agama Katolik. Usaha

tersebut tentu harus dilakukan dengan tetap memperhatikan penghormatan

terhadap agama lain demi terciptanya kerukunan antar umat beragama dalam

masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional.

Menurut FX. Dapiyanta, Susi Bonardy, Markus Masan Bali, et al., dalam

buku guru Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kurikulum 2013 kelas VI

(2017:10), menjelaskan bahwa Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

bertujuan membantu siswa dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan

dan sikap hidup yang semakin beriman. Untuk mencapai tujuan tersebut,

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti dijalankan dengan menggunakan

pendekatan kateketis sebagai proses komunikasi iman. Proses tersebut meliputi

kemampuan memahami, menginternalisasi dan menghayati iman yang terwujud

secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu Pendidikan Agama

Katolik dan Budi Pekerti di sekolah perlu dilaksanakan dengan memanfaatkan

berbagai pendekatan, metode, media belajar dan materi yang tepat demi

tercapainya tujuan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

3

Materi pokok dalam Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

memiliki muatan yang sangat beragam, meliputi empat aspek yang saling

berkaitan. Pertama, pribadi siswa, membahas tentang pemahaman diri sebagai pria

dan wanita yang mempunyai kemampuan, keterbatasan, kelebihan, kekurangan

dalam berelasi dengan sesama serta lingkungan di sekitarnya. Kedua, Yesus

Kristus, membahas tentang meneladani sosok Yesus Kristus yang mewartakan

Allah Bapa dan Kerajaan Allah dalam Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian

Baru. Ketiga, Gereja, membahas tentang makna Gereja agar siswa mampu

melibatkan diri dalam hidup menggereja sebagai upaya pengungkapan imannya.

Keempat, masyarakat, membahas tentang mewujudkan iman siswa dalam hidup

bersama di tengah masyarakat sesuai dengan ajaran iman Katolik.

Tujuan pendidikan seperti di atas tentu tidak dapat dicapai secara langsung

dalam setiap kegiatan pendidikan. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi dan

pengembangan baik materi, pendekatan, maupun berbagai metode yang

dipergunakan untuk mengukur ketercapaian tujuan tersebut.

Evaluasi merupakan kegiatan pemantauan dan penilaian tentang materi,

proses, serta hasil kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh lembaga

pendidikan secara berkesinambungan, berkala, menyeluruh, trasparan, dan

sistematik untuk menilai pencapaian standar nasional pendidikan. Evaluasi

merupakan bagian yang sangat penting dan tak terpisahkan dari suatu kegiatan

pembelajaran. Apabila suatu pembelajaran memiliki fungsi sebagai pendukung

dalam pengembangan potensi yang dimiliki siswa, maka evaluasi memiliki fungsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

4

sebagai penyedia informasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam proses

belajar mengajar yang berjalan.

Pengalaman Program Pengenalan Lapangan Persekolahan Lingkungan

Sekolah (PLP-LS) bulan Januari 2018 memberi kesempatan pada penulis untuk

melihat proses pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di sekolah secara lebih

dekat di SD Sang Timur. Kemudian penulis juga mendapat pengalaman

Pengenalan Lapangan Persekolahan Rencana Pembelajaran (PLP-RP) dan

Pengenalan Lapangan Persekolahan Pengelolaan Pembelajaran (PLP-KP) di SMP

Kanisius Pakem pada bulan Januari sampai Febuari 2019. Faktanya guru

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti di sekolah tempat penulis

melaksanakan magang di dalam proses pembelajaran masih terbatas pada materi

yang ada di buku siswa atau guru. Hal tersebut menunjukkan bahwa belum ada

upaya yang signifikan untuk mengembangkan materi yang ada.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk mengevaluasi secara

sistematis materi pembelajaran yang dikembangkan di sekolah dasar terutama

kelas atas dan menuangkannya dalam sebuah karya ilmiah dengan judul

“EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI

PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR

SE-PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA”

B. Identifikasi Masalah

Bertitik tolak pada latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi

beberapa masalah yang dapat dijadikan bahan kajian dalam penelitian ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

5

1. Pendidikan menjadi topik yang akan terus menjadi perhatian keluarga,

masyarakat dan pemerintahan sebagai pihak yang mengemban amanat untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa.

2. Pengembangan materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti di sekolah

dasar cendrung terbatas pada materi yang ada di buku pelajaran.

3. Pemilihan dan pemprosesan materi pembelajaran Pendidikan Agama Katolik

dan Budi Pekerti perlu dievaluasi agar dapat diketahui dan ditingkatkan

kulitasnya.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan permasalahan yang ada, maka penulis akan

membatasi penelitian ini pada evaluasi materi Pendidikan Agama Katolik dan

Budi Pekerti di sekolah dasar, khususnya di Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka penulis

merumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana kualitas materi

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti di sekolah dasar Se-

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

6

E. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui kualitas materi

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti di sekolah dasar

khususnya di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan baik secara

teoritis maupun praksis sebagai berikut :

1. Secara teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman

penulis tentang evaluasi materi pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti di

Sekolah Dasar.

2. Secara praksis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan atau sebagai

bahan pertimbangan dalam evaluasi materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi

Pekerti oleh para guru di Sekolah Dasar.

G. Metode Penulisan

Penulisan ini menggunakan metode deskripsi analitis, yaitu suatu metode

penulisan berdasarkan penelitian kuantitatif dan studi pustaka yang dilakukan

dengan cara mengumpulkan data dari hasil penyebaran instrumen kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

7

responden. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara sistematis untuk

mendapatkan kesimpulan.

H. Sistematika Penulisan

Guna memberikan gambaran awal tentang isi maka pada bagian ini

disajikan pokok-pokok sistematika penulisan skripsi sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bagian pendahuluan ini akan diuraikan beberapa gagasan yang

menjadi latar belakang penelitian. Kemudian akan dirumuskan beberapa

identifikasi masalah yang dapat dikembangkan dalam penelitian. Agar penelitian

lebih terfokus pada satu masalah dan tidak melebar ke masalah-masalah yang

tidak relevan maka dilakukan pembatasan masalah dan perumusan masalah.

Selanjutnya penulis merumuskan beberapa tujuan, manfaat, metode, serta

sistematika penulisan penelitian.

BAB II : KAJIAN TEORETIK

Bab ini memuat kajian teoretik yang akan mendasari pembahasan pada

bab-bab selanjutnya. Bab ini terdiri dari 3 bagian pokok. Bagian pertama berisi

kajian teoretik mengenai Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti. Penulis

menyajikan berbagai pandangan mengenai pengertian, hakekat, tujuan, dan ruang

lingkup Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti. Bagian Kedua memuat

berbagai pandangan mengenai materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi

Pekerti. Pada bagian ini disajikan pengertian materi pendidikan secara umum

sebagai cakrawala berfikir yang lebih luas. Kemudian dipaparkan pandangan-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

8

pandangan mengenai materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti. Penulis

juga menyajikan kajian-kajian mengenai materi sebagai media pembelajaran,

kriteria, prosedur penyusunan materi pelajaran dan sifat materi. Bagian terakhir

bab ini berisi berbagai pandangan mengenai evaluasi materi pembelajaran. Pada

bagian ini disajikan pengertian, fungsi, tujuan, subyek, obyek, prinsip-prinsip

serta prosedur dalam melakukan evaluasi materi pembelajaran.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini memaparkan aspek-aspek metodologis di dalam penelitian ini.

Pada bagian ini penulis menyajikan uraian tentang jenis penelitian, desain

penelitian, tempat dan waktu peneltian, populasi dan sampel penelitian, teknik dan

instrumen pengumpulan data penelitian, pengembangan instrumen penelitian dan

teknik analisis data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis memaparkan hasil kegiatan penelitian yang telah

dilaksanakan dan pembahasannya. Data yang telah diperoleh melalui penelitian

dianalisis serta diinterpretasikan berdasarkan kategori-kategori dan kerangka

berfikir teoretis, kemudian disimpulkan secara sistematis.

BAB V: KESIMPULAN, USUL DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran berdasarkan hasil kajian-kajian

teoretis, data penelitian dan pembahasannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

BAB II

KAJIAN TEORETIK

A. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

1. Hakikat Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti dalam kurikulum 2013

memiliki maksud yang sama dengan Pendidikan Agama Katolik di sekolah dalam

kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam kurikulum 2013 siswa

tidak hanya dapat mempelajari konsep keagamaan saja tetapi juga dibantu untuk

dapat berkembang menjadi pribadi yang ber-pekerti (perilaku yang baik) karena

itu dalam kurikulum 2013 Pendidikan Agama Katolik dilengkapi menjadi

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti.

Secara umum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pendidikan

diartikan sebagai proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran

dan pelatihan (Hasan Alwi, Dendy Sugono, Sri Sukesi Adiwimarta et al.,

2007:263). Dalam pengertian ini tujuan utama pendidikan adalah mendewasakan

manusia. Kedewasaan tersebut ditunjukkan dengan adanya perubahan sikap dan

prilaku seseorang.

Pendidikan mungkin sama tuanya dengan kesadaran manusia itu sendiri.

Maka tidak mengherankan jika ada begitu banyak gagasan dan pendapat

mengenai pengertian istilah tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

10

Penelusuran secara etimologis kiranya dapat menjadi titik tolak untuk

membangun pengertian mengenai hakikat istilah tersebut. Menurut Groome istilah

pendidikan dapat ditelusuri dari bahasa inggris education yang memiliki akar kata

dalam bahasa latin ducare atau ducere yang secara harafiah berarti menuntun,

membimbing, atau mengarahkan. Sedangkan imbuhan awalan “e” pada kata

tersebut berarti keluar. Maka berdasarkan asal kata tersebut secara etimologis

pendidikan dapat diartikan tindakan menuntun keluar (Groome, 2010:5).

Pengertian di atas menurut Groome (2010: 5-12), setidaknya memberikan tiga

aspek pokok dalam usaha memahami pengertian Pendidikan. Pertama, ada titik

awal dalam pendidikan. Pendidikan tidak dimulai dari sesuatu yang kosong.

Aspek ini menunjukkan bahwa seorang siswa memiliki pengetahuan, pengalaman,

serta kemampuan untuk mengembangkannya. Hal ini sekaligus menghindari

faham tabularasa yang masih kerap diyakini oleh sementara guru dalam

pendidikan dewasa ini. Kedua, ada proses yang sedang terjadi yang direalisasikan

dalam aktivitas pendidikan. Dalam aktivitas ini siswa menemukan unsur maupun

perspektif baru dan membangunnya kembali bersamaan dengan pengetahuan atau

pengalaman yang telah dimilikinya. Melalui pendidikan siswa dibimbing untuk

membangun perspektif dan pengalaman baru yang lebih kaya. Ketiga, pendidikan

harus mengarahkan siswa ‘keluar’, ke arah yang belum dia pahami. Aspek keluar

ini menghantar siswa kepada sikap keterbukaan terhadap masa depan yang belum

dapat direalisasikan saat ini. Karena masa depan itu selalu terbuka terhadap

berbagai kemungkinan yang ada, maka pendidikan itu akan terus berlangsung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

11

dalam hidup (longlife education). Th. Groome (2010:7) menyebut aspek ketiga ini

sebagai dimensi transenden dalam pendidikan.

Dalam Konsili Vatikan II (1962-1965), Deklarasi tentang Pendidikan

Kristiani (Gravisimum Educationis), para bapa konsili menegaskan betapa

pentingnya pendidikan dalam hidup manusia, dan dampaknya atas perkembangan

masyarakat zaman sekarang ini. Para Bapa Konsili dalam deklarasi tersebut secara

umum menegaskan dua tujuan dasar pendidikan, yaitu perkembangan pribadi dan

kesejahteraan masyarakat secara umum (bdk. GE art.1). Tujuan pendidikan

tersebut bukanlah dua hal yang saling terpisah. Keduanya saling terkait secara

erat.

Menurut Felix Iwan Wijayanto (2005:326), pembangunan pribadi secara

utuh hanya mungkin terjadi bila ada suasana pendidikan yang membebaskan

secara radikal dan terlaksana secara struktural sejak dalam keluarga, sekolah dan

dalam kehidupan sehari-hari (masyarakat). Dengan demikian orang muda akan

mendapatkan ruang untuk memberdayakan dirinya dengan pengalaman hidup

yang nyata, memiliki cara berfikir yang analitis secara kritis dan reflektif yang

terinternalisasi dalam pikiran, sikap mental dan prilaku sehari-hari. Dengan

pendidikan yang membebaskan sebagai habitus baru masyarakat dapat dirintis.

Pendidikan seperti di atas dalam tradisi Gereja Katolik di Indonesia

bukanlah sesuatu yang baru. Jauh sebelum Konsili Vatikan II dikumandangkan

Romo Van Lith telah mempelopori karya pendidikan di sekitar wilayah Mendut,

Jawa Tengah. Menurutnya selain mengembangkan martabat pribadi seseorang,

pendidikan juga harus membantu siswa untuk terlibat sebagai pelaku dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

12

perubahan sosial (Heryatno,2018:4). Manusia muda dibantu untuk berkembang

menjadi pribadi yang semakin utuh. Pribadi yang utuh adalah pribadi yang

mampu hidup selaras dengan dirinya sendiri, sesama, alam lingkungannya, dan

Tuhan yang telah menciptakannya (Suparno, 2002:21-22).

Pandangan-pandangan di atas memberikan suatu gambaran bahwa

pendidikan harus dilaksanakan dalam rangka membantu perkembangan siswa

secara utuh. Dalam perpektif seperti ini pendidikan yang tumbuh di lingkungan

Gereja Katolik tidak hanya menekankan pentingnya pengetahuan dan relasi siswa

dengan Tuhan. Namun siswa juga dibantu untuk tumbuh menjadi pribadi yang

utuh dalam hubungannya dengan dirinya sendiri sebagai pribadi, sesamanya,

karena menyadari dirinya sebagai mahluk sosial, dan lingkungan alam sekitar

yang senantiasa menopang hidupnya. Dalam keutuhan sudut pandang seperti ini

maka tepatlah bila Pendidikan Agama Katolik juga dipahami sebagai pendidikan

budi pekerti. Siswa dibantu untuk ber-pekerti (prilaku yang baik) karena

terdorong oleh nalar atau akal-budi (budi) yang dimilikinya.

Gagasan pokok selanjutnya dalam penulisan ini adalah merumuskan

hakikat Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti. Igantius Suharyo (Heryatno,

2018:4) menegaskan bahwa pendidikan Katolik adalah untuk memperjuangkan

humanisme sosial. Menurutnya pendidikan merupakan salah satu bentuk

perwujudan iman. Iman yang dihayati secara benar akan menggerakkan orang

untuk berjuang mengusahakan tata kehidupan sosial yang lebih baik. Dengan

demikian Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti harus membantu kita untuk

tumbuh menjadi pribadi yang semakin transformatif. Pendidikan Agama Katolik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

13

dan Budi Pekerti hendaknya mengembangkan kesadaran, kepekaan, dan

kepedulian sosial baik para staf maupun siswa di dalamnya.

Sementara menurut Romo Mangunwijaya (Heryatno, 2018:6) hakikat

Pendidikan Agama Katolik adalah komunikasi iman, bukan pengajaran iman. Ia

dengan tegas membedakan antara beragama dan beriman. Agama lebih menunjuk

kepada hukum, aturan, simbol-simbol, dan aspek-aspek sosiologis. Sedangkan

iman lebih menunjuk kepada hal yang mendalam, membentuk sikap dasar, serta

mendorong orang untuk membangun relasi yang dekat dengan Tuhan. Maka

agama hendaknya lebih dihayati sebagai jalan seseorang untuk sampai pada sikap

iman yang benar.

Groome mendefinisikan Pendidikan Agama Kristen sebagai: “kegiatan

politis bersama para peziarah dalam waktu yang secara sengaja bersama mereka

memberi perhatian pada kegiatan Allah di masa kini, pada cerita komunitas iman

Kristen” (Groome, 2010: 37). Dengan rumusan seperti di atas Groome pertama-

tama mau menunjuk sumber pendidikan Kristen, yaitu cerita-cerita yang tumbuh,

berkembang dan hidup di dalam komunitas-komunitas Kristen. Cerita tersebut

mengekspresikan iman akan Yesus Kristus dan Kerajaan Allah yang menjadi

keprihatinan dasar-Nya. Namun sejak awal Groome mau menghindarkan

pandangannya dari dikotomi (pemisahan) dari hakikat pendidikan yang bersifat

politis secara umum. Spiritualitas yang dikembangkan dalam Pendidikan Agama

Kristen hendaknya mengalir dari hati orang-orang Kristen yang terpanggil untuk

menjalani kehidupan agape – mengasihi Allah dengan mengasihi sesama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

14

Selain penekanan pada spiritualitas yang bersifat politis (berorientasi

pada kesejahteraan hidup bersama) Groome juga menyebutkan pentingnya

katekese dalam Pendidikan Kristen, sebagai kegiatan pengajaran dalam

pengajaran agama Kristen secara lebih luas.

Menurut FX. Dapiyanta dan Marianus Didi Kasmudi dalam buku

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti kelas V edisi revisi 2017 (2017:7)

mengatakan bahwa hakikat Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti adalah:

Pendidikan Agama Katolik adalah usaha yang dilakukan secara terencana

dan berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan

peserta didik untuk memperteguh iman dan ketakwaan kepada Tuhan

Yang Maha Esa sesuai dengan Agama Katolik. Hal ini dilakukan dengan

tetap memperhatikan penghormatan terhadap agama lain dalam

hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk

mewujudkan persatuan nasional. Secara lebih tegas dapat dikatakan

bahwa Pendidikan Agama Katolik di sekolah merupakan salah satu usaha

untuk memampukan peserta didik berinteraksi (berkomunikasi),

memahami, menggumuli, dan menghayati iman. Dengan kemampuan

berinteraksi antara pemahaman iman, pergumulan iman, dan penghayatan

iman itu diharapkan iman peserta didik semakin diperteguh.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas maka dapat disebutkan

beberapa unsur pokok yang menunjukkan hakikat Pendidikan Agama Katolik dan

Budi Pekerti. Pertama, Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti ditempatkan

dalam konteks pemahaman pendidikan secara umum. Pendidikan merupakan

tindakan yang khas manusiawi karena kesadaran akal budi yang dimilikinya.

Kegiatan pendidikan dilakukan secara sadar dan terencana untuk membantu siswa

mengembangkan dirinya secara utuh. Kedua, Pendidikan Agama Katolik berpusat

pada pribadi Yesus Kristus dan keprihatinan tunggal-Nya yaitu Kerajaan Allah.

Namun Pendidikan Agama Katolik harus dapat membebaskan diri dari

spiritualitas yang bersifat pribadi. Pendidikan Agama Katolik harus membantu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

15

siswa untuk mengembangkan spiritualitas yang bersifat politis, yang memperoleh

perwujudannya dalam kehidupan bersama. Namun tak dapat dipungkiri bahwa

Pendidikan Agama Katolik di sekolah sebagai kegiatan pengajaran dalam

pengertian lebih luas (katekese). Ketiga, Pendidikan Agama Katolik di sekolah

sebagai salah satu bentuk komunikasi dan interaksi iman mengandung unsur

pengetahuan iman (kognitif), pergumulan iman (afektif) , dan unsur penghayatan

iman dalam pelbagai bentuk (aspek operatif). Dan keempat, dalam konteks bangsa

Indonesia yang ditandai kemajemukan hidup keagamaan, upaya mengembangkan

kemampuan siswa untuk memperteguh iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang

Maha Esa itu harus tetap memperhatikan penghormatan terhadap agama lain

dalam hubungan kerukunan antar umat beragama untuk mewujudkan persatuan

nasional.

2. Tujuan Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

Konsili Vatikan II dalam Deklarasi tentang Pendidikan Kristen mengakui

peran keluarga yang tak tergantikan dalam mendidik anak-anak (GE art.3), namun

juga memahami betapa berat tanggung jawab itu maka mendorong seluruh

masyarakat, juga negara untuk memberikan bantuan demi terwujudnya tanggung

jawab tersebut. Para bapa konsili mengakui pendidikan sebagai tugas istimewa

yang harus dilaksanakan oleh Gereja. Mengingat betapa kompleks hakikat

Pendidikan Agama Katolik baik yang harus diselenggarakan oleh keluarga,

masyarakat, maupun Gereja maka perlulah memahami tujuan yang harus dicapai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

16

Pada uraian mengenai hakikat Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

di atas sebenarnya telah secara implisit disebutkan beberapa hal yang menjadi

tujuan Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti. Namun demi lebih jelasnya

di sini akan disajikan secara lebih eksplisit tujuan Pendidikan Agama Katolik dan

Budi Pekerti. Romo Heryanto Wono Wulung dalam materi Mata Kuliah

Pembelajaran Pendidikan Keagamaan Katolik Sekolah merumuskan empat tujuan

pokok Pendidikan Agama Katolik (Heryatno, 2018:14-28).

a. Pendidikan iman yang bersifat holistik

Secara holistik (menyeluruh) Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

di sekolah perlu dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan kepentingan siswa

yang meliputi segi kognitif, afeksi, serta praksis. Pendidikan Agama Katolik dan

Budi Pekerti perlu mengembangkan segi kognitif agar menjadi dasar dalam

mengungkapkan serta muwujudkan imannya, sarana untuk mengerti serta

mempertanggungjawabkan bahwa tindakan (iman) yang dilakukannya itu penting.

Hidup beriman bukan sekedar pengetahuan, melainkan juga menyangkut aspek

relasi atau hubungan yang membutuhkan penghayatan atau komitmen. Maka

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti di sekolah juga perlu mengusahakan

agar siswa mampu mengembangkan kepekaan terhadap kebutuhan komunitas

maupun lingkungannya. Dengan demikian siswa akan semakin terbuka (inklusif)

dan berwawasan luas dalam menghayati imannya.

Hidup beriman tidak cukup sekedar memiliki sejumlah pengetahuan tentang

iman itu. Pemahaman dan afeksi perlu dilengkapi dengan pengalaman dan

tindakan konkret. Santo Yakobus dalam suratnya dengan tegas menyebutkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

17

bahwa “Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakikatnya

adalah mati” (Yak 2: 17). Pemahaman dan refleksi iman yang digali dari

keterlibatan konkret akan mendorong siswa untuk membangun keadaban baru

(transformatif) dalam hidup bersama.

b. Demi terwujudnya nilai-nilai Kerajaan Allah

Kerajaan Allah merupakan visi dasar seluruh karya pewartaan Yesus

Kristus. Pada awal karya pewartaan-Nya dengan tegas Yesus menyatakan bahwa

“Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah

kepada Injil!” (Mrk 1:15). Kehadiran Yesus di tengah-tengah kehidupan manusia

menyatakan kegenapan rencana penyelamatan Allah. Dan Ia mengundang semua

orang untuk bertobat dan percaya sebagai tanggapan terhadap Karya Allah

tersebut. Kerajaan Allah tidak menunjuk pada suatu tempat dengan Allah sebagai

penguasa, tetapi merupakan kerajaan keadilan, kedamaian, cinta kasih dan

persatuan. Perwujudan kerajaan Allah dengan demikian juga merupakan visi dasar

seluruh hidup kristiani. Dengan demikian perwujudan nilai-nilai Kerajaan Allah

menjadi tujuan utama Pendidikan Agama Katolik.

c. Tujuan formal jangka panjang: kedewasaan iman

Jika Kerajaan Allah, karya Allah yang menyelamatkan, dimengerti sebagai

tujuan segala tujuan (metaporpouse) Pendidikan Agama Katolik, maka iman

kristiani yang dewasa dapat ditempatkan sebagai tujuan formal Pendidikan

Agama Katolik. Iman yang dewasa berarti iman yang sungguh dihayati (kognitif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

18

dan afektif), diungkapkan dan diwujudkan dalam hidup nyata. Menurut Groome

(Heryatno,2018:20) iman kristiani mencakup tiga tindakan, yaitu meyakini

(believing), mempercayai (trusting), dan melakukan kehendak Allah (doing God’s

will). Pendidikan Agama Katolik di sekolah diharapkan mampu membantu

memperkembangkan iman siswa secara seimbang dan integratif ketiga unsur

tersebut.

d. Iman yang dihayati membebaskan manusia

Iman yang dewasa hanya mungkin diwujudkan bila orang memiliki

kebebasan yang sejati. Kebebasan yang sejati tidak hanya dipahami secara negatif,

yaitu bebas dari. Misalnya bebas dari kewajiban mematuhi aturan, membayar

pajak, dan lain sebagainya. Pemahaman kebebasan seperti ini cenderung akan

membawa orang jatuh pada kebebasan yang bersifat individualistis. Maka

Pendidikan Agama Katolik bertujuan membantu siswa agar mampu

mengembangkan kebebasan secara positif, yaitu bebas untuk; misalnya bebas

untuk mengasihi Allah dan sesama, bebas untuk turut mengusahakan terwujudnya

nilai-nilai kerajaan Allah.

Dalam konteks pelaksanaan Kurikulum 2013 yang saat ini sedang

dilaksanakan dalam pendidikan dasar dan menengah Pendidikan Agama katolik

dan Budi Pekerti bertujuan membantu siswa dalam mengembangkan pengetahuan,

keterampilan dan sikap membangun hidup yang semakin beriman (Komisi

Kateketik, 2017: 10).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

19

Sedangkan dalam buku guru Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

Kurikulum 2013 FX. Dapiyanta, Susi Bonardy, Markus Masan Bali, et al.,

(2017:10) merumuskan tujuan Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

khususnya di sekolah dasar sebagai berikut:

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti bertujuan untuk membantu

siswa dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap

membangun hidup yang semakin beriman. Pengetahuan dimiliki melalui

aktivitas-aktivitas: mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis,

dan mengevaluasi. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas-aktivitas,

antara lain: mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji dan

mencipta. Sikap dibentuk melalui pembiasaan: menerima, menjalankan,

menghargai, menghayati, dan mengamalkan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Agama

Katolik dan Budi Pekerti di Sekolah Dasar bertujuan membantu siswa tumbuh

menjadi pribadi beriman secara utuh. Hidup beriman Katolik berpusat pada

pribadi Yesus Kristus serta perwujudan Kerajaan Allah yang menjadi visi dasar

pewartaan-Nya. Kedewasaan iman itu mencakup tiga ranah pokok yaitu,

pengetahuan, ketrampilan, dan sikap.

B. Materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

1. Pengertian Materi Pendidikan Secara Umum

Beberapa istilah yang lazim digunakan untuk menyebut materi pendidikan

antara lain bahan pembelajaran (instructional materials), bahan ajar (learning

materials), atau bahan pengajaran (teaching materials). Namun berbagai istilah

tersebut menunjuk pada pengertian yang lebih kurang sama. Yaumi dalam

bukunya Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran, (2013:272) mendefinisikan materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

20

pendidikan sebagai seperangkat bahan yang disusun secara sistematis untuk

kebutuhan pembelajaran.

Materi pendidikan memiliki kedudukan dan arti yang penting dalam

keseluruhan proses pendidikan. Menurut Yaumi (2013:274) dalam pembelajaran

materi pendidikan memiliki empat arti penting: (1) sebagai representasi sajian

guru, (2) sebagai sarana pencapaian standar kompetensi (kompetensi inti),

kompetensi dasar, dan tujuan pembelajaran, dan (3) sebagai optimalisasi

pelayanan terhadap siswa.

Dilihat dari jenisnya materi pendidikan juga beragam. Mutiara Zuhari

dalam Yaumi (2013: 278) mengelompokkan materi pendidikan berdasarkan

formatnya menjadi tiga jenis, yaitu bahan cetak (printed materials), bahan bukan

cetak (non printed materials), dan kombinasi cetak dan bukan cetak. Sedangkan

Suparman (Yaumi, 2013:279) melihat materi pendidikan dari segi sistem

pelaksanaan dan pengembangannya. Dalam perspektif ini ia membagi materi

pendidikan menjadi tiga, yaitu: (1) sistem pembelajaran mandiri, (2) sistem

pembelajaran tatap muka, dan (3) sistem pembelajaran kombinasi.

2. Materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

Mengacu pada pendapat Groome materi Pendidikan Agama Katolik dan

Budi Pekerti meliputi empat aspek pokok, yaitu:

a. Warta Kerajaan Allah. Groome (2010:49) memberikan tiga alasan pentingnya

warta Kerajaan Allah sebagai materi pokok dalam pendidikan kristen.

Pertama, di dalam Kitab Suci Perjanjian Lama warta Kerajaan Allah menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

21

visi dan rencana Allah sendiri bagi keselamatan manusia dan seluruh ciptaan

lainnya. Kedua, dalam kesinambungan dengan warta perjanjian lama itu, Yesus

menempatkan Kerajaan Allah sebagai pusat karya pewartaan-Nya. Ketiga,

dalam sejarah perkembangan Gereja warta Kerajaan Allah menjadi pokok

pewartaan Gereja.

b. Membangun iman yang hidup. Bila pewartaan Kerajaan Allah dipandang

sebagai cara Allah mewahyukan Diri dan keprihatinan-Nya yang tunggal, maka

iman dapat dipandang sebagai tanggapan terhadap kehadiran Allah yang

menyelamatkan itu. Menurut Th. Groome (2010:81) iman yang hidup

ditunjukkan dalam tiga dimensi essensial, yaitu: (1) iman sebagai kegiatan

meyakini, mempercayai (faith as believing), (2) iman sebagai kegiatan

mempercayakan diri pada Allah yang diimani (faith as trusting), dan (3) iman

sebagai kegiatan melakukan; mengungkapkan dan mewujudkan iman dalam

tindakan (faith as doing).

c. Pendidikan yang membebaskan. Menurut Groome (2010:145) iman Kristen

dan kebebasan merupakan dua hal yang memiliki hubungan sangat erat. Iman

Kristen menuntun orang pada kebebasan (membebaskan), sebaliknya respon

manusia terhadap tawaran warta keselamatan untuk memiliki iman yang hidup

juga harus merupakan tanggapan yang bebas.

d. Menjadi Kristen bersama. Menurut Groome (2010:185) pendidikan agama

Kristen membutuhkan konteks komunitas iman Kristen, sebaliknya komunitas

Kristen juga membutuhkan pendidikan agar komunitas tumbuh dalam iman

yang semakin dewasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

22

Sementara itu FX. Dapiyanta, Susi Bonardy, Markus Masan Bali, et al.,

(2017:10) menyebutkan bahwa ruang lingkup materi Pendidikan Agama Katolik

dan Budi Pekerti meliputi:

a. Pribadi siswa. Ruang lingkup ini membahas tentang diri sebagai laki-laki atau

perempuan yang memiliki kemampuan dan keterbatasan, kelebihan dan

kekurangan, yang dipanggil untuk membangun relasi dengan sesama serta

lingkungannya sesuai dengan ajaran iman Katolik.

b. Yesus Kristus. Ruang lingkup ini membahas tentang pribadi Yesus Kristus

yang mewartakan Kerajaan Allah, sebagaimana diwartakan dalam Kitab Suci

Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, agar siswa membangun relasi dengan

Yesus Kristus dan meneladan-Nya.

c. Gereja. Ruang lingkup ini membahas tentang makna Gereja agar siswa mampu

melibatkan diri dalam hidup menggereja.

d. Masyarakat. Ruang lingkup ini membahas tentang perwujudan iman dalam

hidup bersama di tengah masyarakat sesuai dengan ajaran iman Katolik.

3. Materi Sebagai Media Pembelajaran

FX. Dapiyanta, Susi Bonardy, Markus Masan Bali, et al., (2017:10)

merumuskan tujuan Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti khususnya di

sekolah dasar sebagai berikut:

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti bertujuan untuk membantu

siswa dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap

membangun hidup yang semakin beriman. Pengetahuan dimiliki melalui

aktivitas-aktivitas: mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis,

dan mengevaluasi. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas-aktivitas,

antara lain: mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

23

mencipta. Sikap dibentuk melalui pembiasaan: menerima, menjalankan,

menghargai, menghayati, dan mengamalkan.

Dalam konteks tujuan seperti di atas maka sebaik apapun materi

dipersiapkan tetaplah tidak pernah menjadi tujuan Pendidikan Agama Katolik.

Materi pembelajaran merupakan media terjadinya interaksi pembelajaran dalam

upaya mencapai kompetensi atau tujuan pendidikan. Oleh karena itu materi

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti perlu dievaluasi dan dikembangkan

agar dapat menjadi media belajar yang efektif demi mencapai tujuan pendidikan

secara utuh.

Materi yang dimaksud dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Seperangkat subtansi pembelajaran, yaitu sejumlah materi pokok yang disusun

secara sistematis untuk mencapai kompetensi dasar dan indikator

pembelajaran. Ruang lingkup materi pembelajaran meliputi empat aspek yaitu

siswa dan lingkungannya, Yesus Kristus dan karya penyelamatan-Nya, Gereja,

dan masyarakat.

b. Sejumlah materi pokok dan materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi

dasar, suatu fakta, konsep, pengalaman dan sebagainya yang diolah dan

didalami. Bahan pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini dibatasi

pada tiga macam bahan pembelajaran, yaitu:

1) Deskripsi, yaitu sejumlah uraian mengenai materi pokok tertentu yang sedang

dipelajari.

2) Pengalaman siswa dan guru mengenai isi pokok tertentu yang sedang dibahas

dalam pelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

24

3) Cerita atau kisah mengenai kehidupan, cerita rakyat, santo-santa dan kitab suci.

4. Kriteria Materi

a. Sahih (Validity)

Materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti yang akan dituangkan

dalam pembelajaran benar-benar telah teruji kebenaran dan kesahihannya.

Pengertian ini juga berkaitan dengan keaktualan materi sehingga materi yang

diberikan dalam pembelajaran tidak ketinggalan jaman dan memberikan

kontribusi untuk pemahaman ke depan.

b. Tingkat Kepentingan (Significance)

Dalam memilih materi perlu mempertimbangkan pertanyaan berikut:

1) Bagaimana intensitas tingkat kepentingan materi tersebut sehingga harus

dipelajari?

2) Apakah penting materi tersebut diajarkan pada siswa?

3) Dimana letak kepentingan materi tersebut dan mengapa penting?

Dengan demikian, materi yang dipilih untuk tentunya memang yang benar-benar

diperlukan oleh siswa.

c. Kebermanfaatan (utility)

Manfaat harus dilihat dari semua sisi, baik secara akademis maupun non

akademis. Bermanfaat secara akademis artinya guru harus yakin bahwa materi

yang diajarkan dapat memberikan dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

25

akan dikembangkan lebih lanjut pada jenjang pendidikan berikutnya. Bermanfaat

secara non akademis maksudnya bahwa materi yang diajarkan dapat

mengembangkan kecakapan hidup (life skills) dan sikap yang dibutuhkan dalam

kehidupan sehari-hari.

d. Layak dipelajari (learnability)

Materinya memungkinkan untuk dipelajari, baik dari aspek tingkat

kesulitannya (tidak terlalu mudah, atau tidak terlalu sulit), maupun aspek

kelayakannya terhadap pemanfaatan bahan ajar dan kondisi setempat.

e. Menarik minat (interest)

Materi yang dipilih hendaknya menarik minat dan dapat memotivasi siswa

untuk mempelajarinya lebih lanjut. Setiap materi yang diberikan kepada siswa

harus mampu menumbuhkembangkan rasa ingin tahu sehingga memunculkan

dorongan untuk mengembangkan sendiri kemampuan mereka.

W.S. Winkel dalam bukunya Psikologi Pengajaran (W.S.Winkel, 2004:

331-332) menyebutkan enam kriteria dalam pemilihan materi pembelajaran.

Keenam kriteria tersebut meliputi:

1) Bahan atau materi harus relevan dengan tujuan instruksional yang ingin

dicapai. Kriteria ini menyangkut dua aspek yang harus terpenuhi dalam materi

pembelajaran yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

26

a) Materi yang disajikan memungkinkan siswa memperoleh berbagai prilaku

kognitif, afektif, ataupun psikomotorik yang ingin dicapai dalam kompetensi

inti ataupun kompetensi dasar pembelajaran.

b) Materi pelajaran harus memungkinkan siswa menguasai dalam kompetensi inti

ataupun kompetensi dasar pembelajaran dari aspek isi.

2) Materi pelajaran harus sesuai dalam taraf kesulitannya dengan kemampuan

siswa untuk menerima dan mengolah bahan tersebut.

3) Materi pelajaran harus dapat menunjang motivasi siswa, anatara lain karena

relevan dengan hidup mereka sehari-hari.

4) Materi pelajaran harus membantu siswa melibatkan diri secara aktif baik

dengan berfikir maupun melakukan tindakan dalam pembelajaran.

5) Materi pelajaran harus sesuai dengan prosedur didaktis yang diikuti.

6) Materi pelajaran harus sesuai dengan media pelmbelajaran yang tersedia.

5. Prosedur Penyusunan Materi Pembelajaran

Seorang guru perlu memperhatikan beberapa prosedur yang harus diikuti

dalam penyusunan bahan pembelajaran. Ribut Purwo Juono dalam laman web

pribadinya (http://juonorp.blockspot.com/2013/06/penyusunan-bahan-

pembelajaran.html?m=1) yang diunggah pada tanggal 2 Juni 2013 menyebutkan

beberapa prosedur yang harus dilakukan oleh guru dalam menyusun materi

pembelajaran. Langkah-langkah atau prosedur tersebut adalah sebagai berikut:

a. Memahami standar isi dan standar kompetensi lulusan.

Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menyusun materi

pembelajaran adalah memahami standar isi (Permendikbud RI Nomor 64 Tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

27

2013) dan Standar Kompetensi Lulusan (Permendikbud RI Nomor 54 Tahun

2013). Di dalam dokumen ini guru dapat memahami deskripsi masing-masing

kompetensi inti dan kompetensi dasar pada masing-masing rumpun pembelajaran

dan Standar Kompetensi Lulusan yang harus dicapai oleh siswa. Materi dalam

dokumen tersebut perlu dipahami sehingga penyusunan bahan ajar akan terpadu

ke arah yang lebih jelas dan benar-benar berfungsi.

b. Mengidentifikasi jenis bahan pembelajaran

Langkah selanjutnya seorang guru Pendidikan Agama Katolik perlu

mengidentifikasi jenis materi berdasarkan kompetensi inti (KI), kompetensi dasar

(KD) dan cakupan materi. Langkah ini perlu dilakukan agar guru benar-benar

mengenal dengan tepat jenis-jenis materi pembelajaran yang akan disajikan.

c. Melakukan pemetaan materi

Hasil identifikasi dipetakan dan diorganisasikan sesuai dengan pendekatan

yang dipilih (prosedural atau hierarkis). Pemetaan materi dilakukan berdasarkan

kompetensi inti (KI), Kompetensi dasar (KD), dan standar kompetensi lulusan

(SKL). Tentu saja di dalamnya terdapat indikator pencapaian yang telah

dirumuskan pada saat menyusun silabus. Jika ketika menyusun silabus telah

terpeta dengan baik, pemetaan tidak perlu lagi. Penyusunan bahan ajar tinggal

mempedomani yang ada pada silabus. Akan tetapi jika belum terpetakan dengan

baik, perlu pemetaan ulang setelah penyusunan silabus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

28

d. Menetapkan bentuk penyajian

Langkah berikutnya yaitu menetapkan bentuk penyajian. Bentuk penyajian

dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan. Bentuk-bentuk tersebut adalah seperti

buku teks, modul, diktat, lembar informasi, atau bahan ajar sederhana. Masing-

masing bentuk penyajian ini dapat dilihat dari berbagai sisi. Diantaranya dapat

dilihat dari sisi kompleksitas struktur dan pekerjaannya. Bentuk buku teks tentu

lebih kompleks dibandingkan dengan yang lain. Adapun yang paling kurang

kompleksitasnya adalah bahan pembelajaran sederhana.

e. Menyusun Struktur (Kerangka) Penyajian

Penyusunan materi pembelajaran perlu memperhatikan struktur (kerangka)

penyajian yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran. Hal ini perlu

dilakukan agar materi yang disajikan sesuai dengan prosedur didaktis yang akan

dilakukan seorang guru bersama siswa.

f. Membaca buku sumber

Membaca buku sumber diperlukan untuk menentukan materi yang

diisikan pada kerangka struktur penyajian. Kegiatan pengisian dilakukan setelah

penyususnan struktur penyajian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

29

g. Membuat draf bahan pembelajaran

Kegiatan membuat draf (termasuk membahasakan, membuat ilustrasi dan

gambar) ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan yang telah disebutkan

sebelumnya.

h. Merevisi (menyunting) bahan pembelajaran

Meneliti ulang draf yang telah jadi seraya melakukan perbaikan (revisi)

jika diperlukan.

i. Mengujicobakan bahan pembelajaran

Bahan pembelajaran yang telah selesai perlu diujicobakan untuk

mengetahui tingkat kelayakan sebagai bahan pembelajaran.

j. Merevisi dan menulis akhir (Finalisasi)

Melakukan perbaikan terhadap draf yang telah diujicobakan kemudian

melakukan kegiatan penulisan akhir (finalisasi). Selanjutnya setelah prosedur

sebagaimana tersebut telah dilakukan, maka bahan ajar siap dipergunakan untuk

membelajarkan siswa.

C. Evaluasi Materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

1. Pengertian Evaluasi

Evaluasi merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam

pendidikan. Namun sebelum membahas lebih lanjut mengenai urgensi evaluasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

30

dalam pendidikan di sekolah penulis memandang perlu menyajikan pengertian

sebagai titik pijak pembahasan selanjutnya. Menurut Suharsimi Arikunto

(Suharsimi,1984: 3) istilah evaluasi berasal dari kata evaluation dalam bahasa

inggris yang berarti penilaian, yang didahului dengan kegiatan pengukuran.

Mengukur adalah kegiatan membandingkan sesuatu dengan (alat) ukuran tertentu.

Pengukuran menghasilkan data atau informasi yang bersifat kuantitatif.

Sedangkan menilai adalah mengambil keputusan mengenai sesuatu berdasarkan

informasi hasil pengukuran. Jika pengukuran menyajikan informasi yang bersifat

kuantitatif, maka penilaian menyajikan informasi yang bersifat kuantitatif.

Evaluasi meliputi kedua langkah tersebut; mengukur dan menilai sesuatu.

Sementara itu Yaumi 2013:296) mengartikan evaluasi sebagai proses

penilaian, pengukuran, dan penentuan kelayakan terhadap sistem pembelajaran

berdasarkan kriteria tertentu. Penilaian dan pengukuran tersebut mencakup

pengumpulan data atau informasi yang dilakukan baik dengan menggunakan

instrument tes maupun non tes.

Berdasarkan dua pengertian di atas maka evaluasi materi Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti dapat dipahami sebagai proses pengukuran,

penilaian dan penentuan kelayakan materi Pendidikan Agama Katolik berdasarkan

kriteria-kriteria tertentu untuk menentukan kelayakan materi tersebut.

Pengumpulan data atau informasi tersebut dapat menggunakan instrument tes

maupun non tes seperti observasi, wawancara mendalam, kajian dokumen

maupun portofolio.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

31

2. Fungsi dan Tujuan Evaluasi

Evaluasi yang dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah

memiliki beberapa fungsi dan tujuan. FX. Dapiyanta (2011:11) menegaskan

bahwa evaluasi pembelajaran mempunyai dua fungsi yaitu fungsi formatif dan

sumatif. Fungsi formatif yaitu memperbaiki proses belajar. Sedangkan fungsi

sumatif yaitu mengambil keputusan tentang keberhasilan suatu program dan

penetuan tindak lanjutnya.

Tujuan evaluasi pembelajaran menurut FX. Dapiyanta (2011:12-13) yaitu

seleksi, diagnostik, penempatan dan pengukuran keberhasilan.

a. Seleksi

Melalui penilaian atau evaluasi seorang guru mempunyai cara untuk

melakukan seleksi atau pemilihan terhadap siswanya. Proses seleksi ini dapat

dilakukan untuk berbagai tujuan seperti penentuan penerimaan di sekolah tertentu,

penentuan kenaikan kelas, penentuan untuk pemberian penghargaan tertentu, atau

untuk menentukan kelulusan siswa tertentu.

b. Diagnostik

Evaluasi yang dilakukan dengan menggunakan instrumen dan langkah-

langkah atau proses yang baik juga dapat memberikan informasi mengenai

berbagai kelemahan dan penyebabnya yang dialami oleh siswa tertentu.

Berdasarkan informasi tersebut guru dapat melakukan langkah-langkah yang tepat

untuk mengatasinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

32

c. Penempatan

Seorang guru dapat menggunakan informasi mengenai kelebihan dan

kelemahan siswa, yang dihimpun melalui kegiatan evaluasi untuk menentukan

atau menempatkan mereka dalam kelompok-kelompok tertentu. Evaluasi yang

dimaksudkan untuk mengungkap tentang bakat dan minat siswa yang diperoleh

melalui evaluasi hasil belajar.

d. Pengukur Keberhasilan

Hasil evaluasi juga dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan

program pendidikan dalam arti lebih luas. Hasil evaluasi ini dapat digunakan

untuk menilai apakah program dilaksanakan berhasil atau tidak. Selain itu juga

dapat digunakan sebagai cara untuk mengetahui keberhasilan program dan faktor

mana yang berperan perlu dilakukan evaluasi terperinci baik menyangkut proses

maupun hasil.

3. Subyek dan Objek Evaluasi

a. Subyek Evaluasi

Subyek evaluasi adalah orang yang melakukan evaluasi terhadap obyek

evaluasi. Mengenai siapa subyek evaluasi tentu tergantung penugasan atau

ketentuan sesuai dengan obyek yang akan dievaluasi. Berkaitan dengan materi

pembelajaran dan pencapaian prestasi akademik subyek evaluasi yang paling

berkompeten adalah guru. Namun dalam evaluasi pembelajaran murid juga dapat

menjadi subyek evaluasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

33

b. Obyek Evaluasi

FX.Dapiyanta (2011:14) menyatakan bahwa obyek dalam evaluasi yaitu

masukan (kondisi siswa), proses (interaksi guru-murid-kondisi eksternal) dan

hasil belajar (tujuan)

4. Prinsip Evaluasi

Pada uraian di atas telah dijelaskan bahwa kegiatan evaluasi atau penilaian

terdiri dari pengumpulan data atau informasi melalui pengukuran, kemudian ada

proses interpretasi terhadap data tersebut, dan pada akhirnya diambil suatu

keputusan. Agar keputusan tersebut dapat dipertanggungjawabkan evaluasi

tersebut harus dilakukan dengan prinsip-prinsip yang dapat

dipertanggungjawabkan (accountable) pula. Beberapa prinsip dalam dalam

evaluasi menurut Yaumi (2013:181) adalah:

a. Keandalan (reliability)

Prinsip keandalan mengacu pada konsistensi hasil (skor). Realiabititas atau

keandalan suatu evaluasi ditunjukkan jumlah kesalahan sesuai dengan skor yang

diperoleh. Jika margin kesalahan semakin kecil, maka reliabilitas evaluasi tersebut

dikatakan semakin tinggi. Sebaliknya jika margin kesalahannya semakin besar,

maka reliabilitas atau tingkat keandalan evaluasi tersebut dikatakan semakin

rendah. Tingkat reliabilitas atau keandalan suatu evaluasi dapat ditentukan faktor

internal maupun eksternal. Faktor internal adalah kesalahan-kesalahan yang lebih

disebabkan oleh situasi subyek yang dievaluasi; seperti kondisi kesehatan, kondisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

34

fisik yang kurang prima, atau suasana batin (psikologis) yang sedang terganggu

sehingga materi evaluasi yang sama yang disajikan dalam berbagai kesempatan

akan menunjukkan hasil yang berbeda. Sedangkan faktor eksternal adalah

pengaruh yang ada di luar subyek yang dievaluasi seperti kondisi tempat evaluasi,

media atau teknologi yang digunakan, kualitas soal, atau model penskoran yang

digunakan.

b. Kesahihan (validity)

Kesahihan atau validitas evaluasi mengacu pada akurasi instrument atau

alat yang dipergunakan. Artinya apakah instrument atau alat yang dipergunakan

benar-benar dapat mengukur apa yang ingin diukur. Dalam penelitian ini validitas

evaluasi ditujukan untuk mengukur atau menilai kesesuaian materi Pendidikan

Agama Katolik dengan kompetensi yang diinginkan di dalam pembelajaran.

c. Kewajaran (fairness)

Evaluasi dikatakan memiliki kewajaran atau fair bila tidak bias, tidak berat

sebelah, dan adil. Jadi sifat kewajaran berarti terbebasnya evaluasi dari bias

gender, suku, ras, status ekonomi atau sosial, atau karaktristik lain yang dapat

mempengaruhi subyek yang dievaluasi. Kewajaran evaluasi meliputi isi

instrument yang digunakan, metode pelaksanaan, atau suasana yang diciptakan

dalam pelaksanaan evaluasi tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

35

5. Prosedur Evaluasi yang Baik

Sebuah tindakan evaluasi dikatakan baik juga bila dilaksanakan dengan

langkah-langkah atau prosedur yang baik. Menurut Ida Farida dalam bukunya

Evaluasi Pembelajaran (2017:15) dalam evaluasi setidaknya ada tiga langkah

yang harus diperhatikan, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan pengolahan atau

analisis data.

a. Persiapan Evaluasi

Menurut Ida Farida (2017:17) hal yang penting dilakukan dalam tahap

persiapan evaluasi adalah kapan dan untuk tujuan apa evaluasi itu dilaksanakan.

Selanjutnya perlu ditentukan target atau sasaran materi yang ingin dievaluasi.

Pemilihan jenis atau bentuk evaluasi yang akan digunakan sesuai dengan aspek-

aspek yang akan diukur.

Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan dalam tahap persiapan evaluasi

adalah menyusun kisi-kisi instrumen yang akan digunakan. Berdasarkan kisi-kisi

tersebut kemudian peneliti menyusun instrumen evaluasi yang akan dipergunakan.

Peneliti perlu memastikan validitas instrumen yang akan dipergunakan. Uji

validitas instrumen evaluasi dapat dilakukan melalui review oleh tim ahli atau

teman sejawat. Dengan demikian peneliti akan memperoleh berbagai

pertimbangan dan masukan apakah instrumen yang disusun telah sesuai dengan

tujuan evaluasi yang akan dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

36

b. Pelaksanaan Evaluasi

Setelah instrumen dipastikan memiliki validitas yang baik langkah

selanjutnya adalah melaksanakan evaluasi. Dalam pelaksanaan ini peneliti juga

perlu menyampaikan secara jelas tujuan dan sasaran yang ingin dicapai melalui

evaluasi, serta prosedur yang harus dilakukan oleh subyek yang akan dievaluasi.

Dengan demikian peneliti akan memperoleh data atau informasi yang akurat.

c. Analisis Data

Selanjutnya data atau informasi yang diperoleh melalui kegiatan

pengukuran perlu dihimpun, diolah, dianalisis, serta disimpulkan. Berdasarkan

data atau informasi yang telah dianalisis tersebut peneliti dapat menentukan

penilaian (judgement) serta menyampaikan tindak lajut atau usulan-usulan tertentu

yang relevan.

6. Acuan Penilaian yang dapat digunakan

FX. Dapiyanta (2011:70-72) dalam buku evaluasi pembelajaran

Pendidikan Agama Katolik di sekolah menegaskan bahwa ada 2 jenis acuan

penilaian yaitu :

a. Penilaian Acuan Patokan (PAP)

Penilaian acuan patokan atau acuan kriteria yaitu membandingkan skor

yang diperoleh siswa dengan kriteria tertentu. Kriteria ini ditentukan sebelum

melaksanakan evaluasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

37

b. Penilaian Acuan Norma (PAN)

Penilaian acuan norma yaitu skor rata-rata dari kelompok siswa. Garis

batas penentuan suatu nilai adalah standar deviasi (simpang baku). Kriteria ini

disebut relatif mengingat tergantung pada seberapa besar kemapuan kelompok.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan penilaian acuan norma sebagai salah

satu cara acuan penilaian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini penulis akan menjelaskan metodologi penelitian yang

digunakan dalam memperoleh data mengenai evaluasi materi implikasinya bagi

pilihan materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti di Sekolah Dasar Se-

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada bagian ini pembahasan meliputi jenis

penelitian, desain penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel,

teknik dan instrumen pengumpulan data dan teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif deskriptif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk memberikan ciri-

ciri orang tertentu, kelompok, atau keadaan. Penelitian ini dapat dikumpulkan

dengan bantuan wawancara, kuesioner, dan pengamatan langsung (Margono,

2004:106). Melalui penelitian ini data yang diperoleh dari sampel populasi yang

dipaparkan dan dianalisis sesuai dengan metode penelitian yang digunakan.

Penelitian ini membantu peneliti dalam mengetahui evaluasi materi

pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti serta implikasinya bagi

pengembangan materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti di Sekolah

Dasar khususnya di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

39

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

penelitian evaluatif. Penelitian evaluatif ini dilakukan untuk mengetahui kualitas

materi pembelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti di Sekolah

Dasar. Penelitian evaluatif ini dilakukan berdasarkan standar rencana dan tujuan

pembelajaran yang ada. Hasil dari evaluasi ini digunakan untuk bahan

pertimbangan sebagai cara meningkatkan kualitas materi Pendidikan Agama

Katolik dan Budi Pekerti

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di sekolah dasar negeri dan swasta di Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta terutama yang menyelenggarakan pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti.

2. Waktu

Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester gasal tahun ajaran

2019/2020 pada bulan April 2020.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini meliputi siswa kelas IV, V, VI sekolah dasar

baik negeri maupun swasata yang ada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

40

yang terdiri dari 5 Kabupaten yaitu Kabupaten Sleman, Kabupaten Kulon Progo,

Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunung Kidul dan Kotamadya.

2. Sampel Penelitian

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

teknik sampling insidental. Teknik sampling insidental adalah teknik penentuan

sampel berdasarkan kebetulan, siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan

peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang tersebut memiliki

kecocokan sebagai sumber data. Proses pengambilan data dilakukan dengan

menggunakan kuesioner melalui google form kepada siswa yang mengikuti

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti di sekolah. Berikut ini

hasil pengambilan sampel dari 17 sekolah swasta dan 12 sekolah negeri .

Tabel 1. Hasil sampel penelitian

No Kabupaten Jumlah Sekolah Jumlah Siswa

1. Sleman 11 18

2. Bantul 1 1

3. Gunung Kidul 4 12

4. Kulon Progo 6 24

5. Kotamadya 7 16

Jumlah 29 71

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Identifikasi Variabel

Pada penelitian ini digunakan variabel tunggal yaitu evaluasi materi

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti di sekolah dasar di Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta Penelitian dilaksanakan untuk mengidentifikasi sejauh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

41

mana evaluasi materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti dilaksanakan

dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti di

sekolah dasar baik negeri maupun swasta di Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta.

2. Definisi Konseptual

Materi merupakan seperangkat substansi pembelajaran dan bahan-bahan

yang disusun secara sistematis guna memenuhi standar kompetensi serta indikator

yang telah ditetapkan dalam kegiatan belajar mengajar.

3. Definisi Operasional

Materi adalah seperangkat bahan yang disusun secara sistematis untuk

kebutuhan pembelajaran. Materi yang dimaksud dalam penelitian ini dibedakan

menjadi dua, yaitu:

a. Seperangkat subtansi pembelajaran, yaitu sejumlah materi pokok yang disusun

secara sistematis untuk mencapai kompetensi dasar dan indikator

pembelajaran. Ruang lingkup materi pembelajaran meliputi empat aspek yaitu

siswa dan lingkungannya, Yesus Kristus dan karya penyelamatan-Nya, Gereja,

dan masyarakat.

b. Sejumlah materi pokok dan materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi

dasar, suatu fakta, konsep, pengalaman dan sebagainya yang diolah dan

didalami. Bahan pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini dibatasi

pada tiga macam bahan pembelajaran, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

42

1) Deskripsi, yaitu sejumlah uraian mengenai materi pokok tertentu yang sedang

dipelajari.

2) Pengalaman siswa dan guru mengenai isi pokok tertentu yang sedang dibahas

dalam pelajaran.

3) Cerita atau kisah mengenai kehidupan, cerita rakyat, santo-santa dan kitab suci.

Materi disusun secara sistematis dengan kriteria tertentu, yaitu:

a) Relevan dengan standar kompetensi dan indikator yang ingin dicapai.

b) Sesuai dengan kemampuan siswa untuk menerima dan mengolahnya.

c) Mampu menunjang motivasi siswa, sesuai dengan pengalaman hidupnya, atau

keadaan hidupnya aktual.

d) Dapat membantu siswa untuk melibatkan diri secara aktif dalam pembelajaran.

e) Sesuai dengan prosedur didaktis yang diikuti.

f) Sesuai dengan media pembelajaran yang tersedia.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui

penyebaran kuesioner atau angket kepada siswa kelas IV-VI dengan

menggunakan aplikasi daring google form. Penulis membuat kuesioner yang

berkatitan dengan materi pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti.

Penyebaran kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui kuliatas materi Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekert implikasinya bagi pilihan materi di Sekolah

Dasar Se- Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

43

5. Instrumen Penelitian

Intrumen adalah alat bantu bagi peneliti di dalam menggunakan metode

pengumpulan data (Arikunto, 2013:101). Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah kuesioner dengan rentang skala dan menggunakan skla likert.

Dalam instrumen ini ditulis beberapa pernyataan mengenai evaluasi materi

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti implikasinya bagi pilihan materi di

sekolah dasar Se-Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Alternatif jawaban

disusun dalam pilihan selalu, sering, jarang dan tidak pernah. Ditentukan bahwa

nilai maksimal yang diperoleh dari setiap butir soal adalah 4 poin dan nilai

minimal adalah 1 poin.

6. Pengembangan instrumen

a. Kisi-kisi Penyusunan Instrumen Penelitian

Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Evaluasi Materi Pendidikan Agama Katolik dan

Budi Pekerti Implikasinya bagi Pilihan Materi di Sekolah Dasar Se-

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Variabel Sub

Variabel Indikator Deskriptor

Jumlah

Soal

Nomer

soal

Evaluasi

Materi

Pendidikan

Agama

Katolik dan

Budi Pekerti

Materi

Pokok

Materi pokok

disusun

berdasarkan

tujuan yang

ingin dicapai.

Meliputi 3

aspek yaitu :

sikap,

pengetahuan

dan

keterampilan.

3 1,2,3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

44

Implikasinya

bagi Pilihan

Materi di

Sekolah

Dasar Se-

Provinsi

Daerah

Istimewa

Yogyakarta.

Sejumlah

materi pokok

yang disusun

secara

sistematis

untuk

mencapai

kompetensi

dasar dan

indikator

pembelajaran.

Meliputi

empat aspek

yaitu : Siswa,

Yesus

Kristus,Gereja

dan

Masyarakat.

4 4,5,6,7

Bahan

Pembelajaran

Relevan

dengan

Standar

Kompetensi

dan Indikator

yang ingin

dicapai.

Deskripsi

3 8,9,15

Sesuai

dengan

Kemampuan

siswa untuk

menerima

dan

mengolahnya.

1 10

Menunjang

motivasi

siswa.

1 11

Membantu

siswa untuk 1 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

45

melibatkan

diri secara

aktif dalam

pembelajaran.

Sesuai

dengan

prosedur

didaktis yang

diikuti.

1 13

Sesuai

dengan media

pembelajaran

yang tersedia.

1 14

Bahan

Pembelajaran

Relevan

dengan

Standar

Kompetensi

dan Indikator

yang ingin

dicapai.

Pengalaman

2 16,17

Sesuai

dengan

Kemampuan

siswa untuk

menerima

dan

mengolahnya.

1 18

Menunjang

motivasi

siswa.

1 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

46

Membantu

siswa untuk

melibatkan

diri secara

aktif dalam

pembelajaran.

3 20,23,24

Sesuai

dengan

prosedur

didaktis yang

diikuti.

1 21

Sesuai

dengan media

pembelajaran

yang tersedia.

1 22

Bahan

Pembelajaran

Relevan

dengan

Standar

Kompetensi

dan Indikator

yang ingin

dicapai. Cerita atau

Kisah

6

25, 26,

32, 33,

34, 35

Sesuai

dengan

Kemampuan

siswa untuk

menerima

dan

mengolahnya.

1 27

Menunjang 1 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

47

b. Instrumen Penelitian

ANGKET/KUESIONER

Nama Responden :

Sekolah :

Sebelum melanjutkan pengisian angket/kuesioner jawablah soal di bawah ini

dengan memberi tanda centang (√) pada pernyataan yang tepat!

Pendidikan Agama katolik dan Budi Pekerti disampaikan oleh ….

motivasi

siswa.

Membantu

siswa untuk

melibatkan

diri secara

aktif dalam

pembelajaran.

1 29

Sesuai

dengan

prosedur

didaktis yang

diikuti.

1 30

Sesuai

dengan media

pembelajaran

yang tersedia.

1 31

TOTAL SOAL 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

48

Kepala Sekolah

Wali Kelas

Guru Mata Pelajaran Agama Katolik

Tenaga Lainnya

Petunjuk pengisian angket/kuesioner :

Berilah jawaban dari beberapa pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda

centang (√) pada kotak yang telah disediakan !

Tabel 3. Kuesioner Penelitian Evaluasi Materi Pendidikan Agama Katolik

dan Budi Pekerti Implikasinya bagi Pilihan Materi di Sekolah

Dasar Se-Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

No Pernyataan

Penilaian

Selalu Sering Jarang Tidak

Pernah

A. Materi Pokok

1. Saya bersyukur dengan kemampuan

yang saya miliki.

2. Saya mampu berkomunikasi

dengan baik kepada semua orang

yang dijumpai.

3. Saya memahami materi Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti

yang disampaikan oleh guru.

4. Materi Pendidikan Agama Katolik

dan Budi Pekerti membantu

mengembangkan talenta yang saya

miliki.

5. Saya mampu memahami sosok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

49

Yesus Kristus ketika guru

menjelaskan.

6. Materi Pendidikan Agama Katolik

dan Budi Pekerti mendorong saya

terlibat aktif dalam kegiatan di

Gereja.

7

Materi Pendidikan Agama Katolik

dan Budi Pekerti mendorong saya

terlibat aktif dalam kegiatan di

masyarakat.

B. Deskripsi atau Uraian

8. Uraian pembelajaran Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti

membantu saya dalam

memperkembangkan kemampuan

yang saya miliki.

9. Uraian pembelajaran Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti

membantu saya dalam memahami

materi yang disampaikan oleh guru.

10. Uraian pembelajaran Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti

dapat saya pahami dengan mudah.

11. Uraian pembelajaran Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti

meningkatkan motivasi belajar saya.

12. Saya terlibat aktif di kelas.

13. Uraian pembelajaran Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti

disampaikan dengan cara yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

50

menarik.

14. Uraian pembelajaran Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti

disampaikan dengan menggunakan

media (gambar, video, alat peraga).

15. Uraian pembelajaran Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti

memuat ajaran Gereja yang sesuai

dengan materi pembelajaran.

C. Pengalaman

16. Pengalaman yang disampaikan oleh

guru atau teman membantu saya

dalam memperkembangkan

kemampuan yang saya miliki.

17. Pengalaman yang disampaikan oleh

guru atau teman membatu saya

dalam memahami materi

pembelajaran.

18. Pengalaman yang disampaikan oleh

guru dan teman dapat saya pahami

dengan mudah.

19. Pengalaman guru dan teman

membantu motivasi belajar saya.

20. Pengalaman guru dan teman

membantu saya terlibat aktif pada

saat proses pembelajaran.

21. Pengalaman yang disampaikan oleh

guru dan teman menarik.

22. Pengalaman guru atau teman

disampaikan dengan menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

51

media (gambar, video, alat peraga).

23. Saya mendapatkan kesempatan

mengungkapkan pengalaman dalam

pembelajaran.

24. Pengalaman yang saya ungkapkan

dalam pembelajaran dihargai oleh

guru dan teman .

D. Cerita

25. Cerita membantu saya dalam

memperkembangkan kemampuan

yang saya miliki.

26. Cerita membatu saya dalam

memahami materi yang

disampaikan oleh guru.

27. Cerita yang disampaikan oleh guru

dan teman dapat saya pahami

dengan mudah.

28. Cerita membantu motivasi belajar

saya.

29. Cerita membantu saya terlibat aktif

pada saat proses pembelajaran.

30. Cerita yang disampaikan oleh guru

dan teman menarik.

31. Cerita disampaikan dengan

menggunakan media (Gambar,

Video, Alat Peraga).

32. Cerita yang disampaikan memuat

kisah tentang tokoh-tokoh dalam

Kitab Suci .

33. Cerita yang disampaikan memuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

52

kisah tentang santo-santa.

34. Cerita yang disampaikan memuat

tentang kearifan lokal dalam

masyarakat.

35. Cerita yang disampaikan memuat

kisah tentang kehidupan sehari-hari.

JUMLAH

c. Uji Coba Terpakai

1) Uji Validitas

Dapiyanta (2011:31) menyatakan valid adalah sahih, tepat sasaran

mengukur apa yang hendak diukur. Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukuran itu mengukur apa yang ingin diukur (Sofian Effendi & Tukiran,

2012:124). Cara yang digunakan untuk mengihutung korelasi tiap penyataan

dengan skor total dengan menggunakan rumus teknik korelasi product moment,

yang rumusnya seperti berikut:

Keterangan

r : Koefisien Korelasi

∑X : Jumlah skor item

∑Y : Jumlah skor total (seluruh item)

n : Jumlah respoden.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

53

Untuk menentukan hasil instrumen valid atau tidaknya dapat ditentukan

sebagai berikut :

1) Jika r hitung > r tabel dengan taraf signifikasi 0,05 maka instrumen tersebut

dikatakan valid

2) Jika r hitung < r tabel dengan taraf signifikasi 0,05 maka instrument tersebut

dikatakan tidak valid.

Sedangkan untuk mendapatkan nilai r tabel dapat diperoleh melalui tabel r =

n-2.

Data yang telah diolah dan diuji validitasnya disajikan ke dalam tabel

sebagai berikut :

Tabel 4. Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Evaluasi Materi

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Implikasinya bagi

Pilihan Materi di Sekolah Dasar Se-Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta.

No R Hitung R Tabel Keterangan

1 0.305 0.361 Tidak Valid

2 0.269 0.361 Tidak Valid

3 0.658 0.361 Valid

4 0.315 0.361 Tidak Valid

5 0.335 0.361 Tidak Valid

6 0.517 0.361 Valid

7 0.531 0.361 Valid

8 0.646 0.361 Valid

9 0.467 0.361 Valid

10 0.495 0.361 Valid

11 0.431 0.361 Valid

12 0.172 0.361 Tidak Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

54

13 0.650 0.361 Valid

14 0.497 0.361 Valid

15 0.540 0.361 Valid

16 0.489 0.361 Valid

17 0.689 0.361 Valid

18 0.648 0.361 Valid

19 0.469 0.361 Valid

20 0.479 0.361 Valid

21 0.448 0.361 Valid

22 0.458 0.361 Valid

23 0.495 0.361 Valid

24 0.528 0.361 Valid

25 0.482 0.361 Valid

26 0.624 0.361 Valid

27 0.656 0.361 Valid

28 0.510 0.361 Valid

29 0.771 0.361 Valid

30 0.630 0.361 Valid

31 0.532 0.361 Valid

32 0.721 0.361 Valid

33 0.618 0.361 Valid

34 0.626 0.361 Valid

35 0.769 0.361 Valid

Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil bahwa ada 5 soal yang tidak valid

yaitu pada nomer 1,2,4,5, dan 12 karena memiliki rentang hitung lebih kecil dari

R tabel. Soal yang tidak valid tidak digunakan dalam proses pengumpulan data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

55

2) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk melihat apakah suatu instrumen cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai instrumen pengumpul data karena sudah baik.

Uji reliabilitas menggunakan rumus cronbach alpha, sebagai berikut:

Keterangan :

r11 : Reliabilitas

k : Banyaknya butir pernyataan

𝟐

𝒃: Jumlah Varian butir

𝟐

𝒕 : Varian Total

Apabila koefisien Cronbach’s Alpha (r11) ≥ 0,7 maka dapat disimpulkan

bahwa instrumen yang digunakan reliabel (Johnson & Christensen, 2012).

Tabel 5. Ketentuan Penelitian Cronbach’s Alpha

Jika Cronbach’s Alpha memiliki nilai :

> 0,90 Reliabilitas Sempurna

0,70 – 0,90 Reliabilitas Tinggi

0,50 – 0,70 Reliabilitas Moderat

<0,50 Reliabilitas Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

56

Hasil uji reliabilitas terhadap instrumen dibantu dengan SPSS version 16.0

menunjukkan hasil yang tersaji dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 6. Hasil Uji Realiabilitas Instrumen menggunakan SPSS version 16.0

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.827 4

Berdasarkan hasil output program SPSS version 16.0 di atas, diperoleh nilai

Cronbach’s Alpha sebesar 0.827. Maka dapat dinyatakan bahwa isntrumen dalam

penelitian ini reliabel dan berada dalam kategori realibilitas tinggi.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

deskriptif dengan memanfaatkan SPSS Versi 16.0 dan Microsoft Excel 2007

dengan tujuan untuk memperoleh gambaran secara deskriptif dengan memaparkan

hasil yang diperoleh. Analisis deskriptif yang dipakai deskripsi frekuentif dan

deskripsi statistik. Untuk memperoleh hasil deskripsi frekuentif dipakai rumus

dengan cara menghitung persentase responden yaitu dengan cara jumlah

responden yang memberi tanggapan dibagi jumlah keseluruhan responden dikali

100%. Sedangkan untuk deskripsi statistik didapatkan dari hasil pengolahan yang

berisikan nilai rata-rata (mean), nilai tengah (median), nilai yang paling banyak

muncul (modus), standar deviasi, nilai tertinggi (maximum) dan nilai terendah

(minimum).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV ini penulis akan memaparkan mengenai pembahasan tentang

hasil dan analisis data yang meliputi latar belakang responden, deskripsi hasil

penelitian, pembahasan hasil penelitian dan keterbatasan penelitian. Hasil analisis

instrumen diolah menggunakan SPSS versi 16.0 dan Ms. Excel 2007 lalu

diinterpretasikan berdasarkan kategori dan kerangka berfikit teoretis.

A. Latar Belakang Responden

Penelitian ini dilakukan terhadap siswa-siswi Pendidikan Agama Katolik

dan Budi Pekerti kelas IV-VI sekolah dasar di Daerah Istimewa Yogyakarta baik

di sekolah negeri maupun swasta Katolik. Responden penelitian ini berjumlah 71

anak yang tersebar di 12 sekolah dasar negeri dan 17 sekolah dasar swasta katolik

di wilayah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Secara umum responden yang

terlibat di dalam penelitian ini dapat kami tunjukkan pada tabel di lembar

berikutnya :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

58

Tabel 7. Rangkuman Latar Belakang Responden Data Keseluruhan Hasil

Penelitian Evaluasi Materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi

Pekerti Implikasinya Bagi Pilihan Materi di Sekolah Dasar Se-

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Berdasarkan tabel di atas maka dapat dijelaskan karakteristik responden

dalam penelitian ini. Secara keseluruhan responden berjumlah 71 siswa

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Sekolah Dasar. Berdasarkan latar

belakang kelas responden yang menjawab kuesioner terdiri dari kelas IV sebanyak

21 siswa (30%), kelas V sebanyak 21 siswa (30%), dan kelas VI sebanyak 29

siswa (40%). Berdasarkan latar belakang sekolah, responden yang menjawab

kuesioner berasal dari 17 sekolah dasar swasta katolik (59%) dan 12 sekolah dasar

negeri (41%). Sedangkan berdasarkan latar belakang wilayah geografis responden

yang menjawab kuesioner terdiri dari Kabupaten Sleman sebanyak 11 sekolah

(28%), Kabupaten Gunung Kidul 4 sekolah (14%), Kabupaten Bantul 1 sekolah

(3%), Kabupaten Kulon Progo 6 sekolah (21%) dan wilayah Kotamadya

No Kategori Keterangan Jumlah Presentase

1. Kelas IV 21 30 %

V 21 30 %

VI 29 40 %

2. Sekolah Swasta Katolik 17 59 %

Negeri 12 41 %

3. Kabupaten Sleman 11 28 %

Gunung Kidul 4 14 %

Bantul 1 3 %

Kulon Progo 6 21 %

Kota Madya 7 24 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

59

Yogyakarta 7 sekolah (24%). Jadi semua responden yang berjumlah 71 siswa

memberikan jawaban terhadap kuesioner yang diberikan melalui aplikasi daring

google form.

B. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Hasil Keseluruhan Evaluasi Materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi

Pekerti Implikasinya Bagi Pilihan Materi di Sekolah Dasar Se-Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta

a. Deskripsi Frekuentif Evaluasi Materi Pendidikan Agama Katolik dan

Budi Pekerti Implikasinya Bagi Pilihan Materi di Sekolah Dasar Se-

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Penelitian ini menggunakan kuesioner yang disajikan secara online dengan

menggunakan aplikasi daring google form kepada reponden. Guna memperoleh

data kuantitatif hasil penelitian, digunakan skala likert pada instrumen penelitian

dengan rentang nilai antara 1-4.

Kemudian dilakukan analisis data yang telah diperoleh melalui aplikasi

daring google form dengan menggunkan Miscrosoft Excel 2007. Maka secara

keseluruhan dapat diperoleh hasil analisis deskriptif frekuentif dengan interval 15

dari skor maksimal 120 dan skor minimal 60 sebagai berikut:

Tabel 8. Rangkuman Deskripsi Frekuentif Data Keseluruhan Hasil

Penelitian Evaluasi Materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi

Pekerti Implikasinya Bagi Pilihan Materi di Sekolah Dasar Se-

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

60

No Kriteria Interval Frekuensi Persentase Keterangan

1 4=Selalu 106-120 20 28% Sangat Baik

2 3=Sering 91-105 32 45% Baik

3 2=Jarang 76-90 17 24% Tidak Baik

4 1=Tidak Pernah 60-75 2 3% Amat Tidak Baik

Berdasarkan data pada tabel di atas dapat diketahui jawaban secara

keseluruhan yang diberikan oleh responden terhadap pertanyaan-pertanyaan yang

disajikan di dalam penelitian. Responden yang memberikan jawaban pada kriteria

“Selalu” dengan skor penilaian 4 berjumlah 20 dengan presentase 28 %.

Responden yang memberikan jawaban pada kriteria “Sering” dengan skor

penilaian 3 berjumlah 32 dengan presentase 45 %. Responden yang memberikan

jawaban pada kriteria “Jarang” dengan skor penilaian 2 berjumlah 17 dengan

presentase 24 %. Sedangkan responden yang memberikan jawaban pada kriteria

“Tidak Pernah” dengan skor penilaian 1 berjumlah 2 dengan presentase 3 %.

Data tersebut juga dapat ditampilkan dalam bentuk diagram sebagai berikut:

Diagram 1. Rangkuman Deskripsi Frekuentif Data Keseluruhan Hasil

Penelitian Evaluasi Materi Pendidikan Agama Katolik dan

Budi Pekerti Implikasinya Bagi Pilihan Materi di Sekolah

Dasar Se-Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

61

Berdasarkan data di atas secara umum dapat dipahami bahwa evaluasi

materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti di Sekolah Dasar Se-Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta telah terlaksana dengan baik. Hal ini tampak dari

tanggapan responden terhadap kuesioner yang disajikan di dalam penelitian ini.

Dua puluh delapan persen (28%) responden memberi jawaban jawaban dengan

kategori sangat baik terhadap materi yang disajikan dalam pembelajaran

pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti di Sekolah Dasar di Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta. Sedangkan empat puluh lima persen (45%) responden

memberikan jawaban dengan kategori baik.

Namun bukan berarti evaluasi materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi

Pekerti di Sekolah Dasar Se-Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ini tidak perlu

lagi dilakukan. Urgensi evaluasi materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi

Pekerti juga tampak dari hasil penelitian ini. Dua puluh empat persen (24%)

responden dalam penelitian ini memberikan jawaban dengan kategori tidak baik

dan tiga persen (3%) memberikan jawaban dengan kategori amat tidak baik

terhadap materi yang disajikan dalam penelitian. Sehingga perlu adanya

peningkatan yang lebih baik agar kualitas materi semakin baik.

b. Deskripsi Statistik Evaluasi Materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi

Pekerti Implikasinya Bagi Pilihan Materi di Sekolah Dasar Se-Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta

Selain analisis secara deskriptif frekuentif data yang sama juga dapat

dianalisis secara statistik. Langkah ini dilakukan untuk lebih melihat akuntabilitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

62

data yang diperoleh. Data yang diberikan oleh responden melalui aplikasi daring

google form kami analisis dengan menggunakan SPSS version 16.0. Hasil analisis

statistik terhadap keseluruhan data dapat kami tampilkan pada tabel di bawah ini:

Tabel 9. Rangkuman Deskripsi Statistik Data Keseluruhan Hasil Penelitian

Evaluasi Materi Pendidikan Agama Katolik Dan Budi Pekerti

Implikasinya Bagi Pilihan Materi Di Sekolah Dasar Se-Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta

Statistics

Keseluruhan

N Valid 71

Missing 0

Mean 98.03

Std. Error of Mean 1.355

Median 100.00

Mode 102

Std. Deviation 11.414

Variance 130.285

Range 60

Minimum 60

Maximum 120

Sum 6960

Dari tabel di atas, diketahui bahwa ada sebanyak 71 responden yang telah

memberikan jawaban terhadap kuesioner yang kami sajikan secara online melalui

aplikasi daring google form. Instrumen yang dipergunakan memiliki tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

63

validitas 100 % dengan tingkat kesalahan (missing) 0. Jawaban responden

terhadap kuesioner ditunjukkan dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 98.03,

standar error of Mean 1.355, nilai tengah (Median) 100.00, nilai yang sering

muncul (mode) 102, standar deviation 11.414, variance 130.285, nilai jangkauan

(range) 60, nilai minimum 60, nilai maximum 120, dan jumlah (sum) 6960.

c. Penilaian Materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

Implikasinya Bagi Pilihan Materi di Sekolah Dasar Se-Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta

Acuan Penilaian

Acuan penilaian yang digunakan untuk menilai materi Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti ialah acuan norma dengan rumus sebagaimana

terlihat dalam tabel berikut:

Tabel 10. Penilaian Acuan Norma hasil keseluruhan

Skala

Huruf Kriteria

Rumus : Penilaian

Acuan Norma Batas Bawah

A Amat Baik mean + 1,5 SD 115.1495313

B Baik mean + 0,5 SD 103.7352898

C Tidak Baik mean - 0,5 SD 92.32104825

D Amat Tidak Baik mean - 1,5 SD 80.90680674

Nilai rata-rata (mean) 98.03 dalam rentang skor minimal 60 sampai

maksimal 120 menurut acuan dalam tabel di atas termasuk dalam kualifikasi tidak

baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

64

2. Hasil Setiap Aspek Evaluasi Materi dalam Pendidikan Agama Katolik dan

Budi Pekerti Implikasinya Bagi Pilihan Materi di Sekolah Dasar Se-

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

a. Materi Pokok dalam Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

1) Deskripsi Frekuentif Materi Pokok Pendidikan Agama Katolik dan Budi

Pekerti Implikasinya Bagi Pilihan Materi di Sekolah Dasar Se-Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta

Sub variabel Materi Pokok Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

meliputi dua indikator dengan masing-masing aspek yang ingin diketahui

bagaimana tanggapan responden. Masing-masing indikator dan aspeknya tersebut

adalah:

(1) Sejumlah materi pokok yang disusun secara sistematis untuk mencapai

kompetensi dasar dan indikator pembelajaran. Indikator ini meliputi aspek

peserta didik, Yesus Kristus, Gereja, dan Masyarakat. Aspek ini secara

langsung menunjuk pada ruang lingkup materi Pendidikan Agama Katolik dan

Budi Pekerti di Sekolah Dasar (Dapiyanta, Susi Bonardy, Markus Masan Bali,

et al. 2017:10)

(2) Materi pokok disusun berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan tersebut

meliputi tiga aspek, yaitu sikap, pengetahuan, dan ketrampilan (Dapiyanta,

Susi Bonardy, Markus Masan Bali, et al. 2017:10)

Tanggapan responden terhadap sub variabel pokok Pendidikan Agama

Katolik dan Budi Pekerti dilakukan analisis secara deskripsi frekuentif dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

65

menggunkan Miscrosoft Excel 2007 secara keseluruhan dengan interval 1,75 dari

skor maksimal 12 dan skor minimal 5 yaitu sebagai berikut:

Tabel 11. Rangkuman Deskripsi Frekuentif Materi Pokok Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti Implikasinya Bagi Pilihan

Materi di Sekolah Dasar Se-Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta

No Skala Interval Jumlah Presentase Keterangan

1 4=Selalu 10.26 - 12 28 39% Sangat Baik

2 3=Sering 8.6 - 10.25 31 44% Baik

3 2=Jarang 6.76 - 8.5 8 11% Tidak Baik

4 1=Tidak Pernah 5-6.75 4 6% Amat Tidak

Baik

Berdasarkan data pada tabel di atas dapat diketahui jawaban secara

keseluruhan yang diberikan oleh responden terhadap pertanyaan-pertanyaan yang

disajikan di dalam sub variabel ini. Responden yang memberikan jawaban pada

kriteria “Selalu” dengan skor penilaian 4 berjumlah 28 dengan presentase 39 %.

Responden yang memberikan jawaban pada kriteria “Sering” dengan skor

penilaian 3 berjumlah 31 dengan presentase 44 %. Responden yang memberikan

jawaban pada kriteria “Jarang” dengan skor penilaian 2 berjumlah 8 dengan

presentase 11 %. Sedangkan responden yang memberikan jawaban pada kriteria

“Tidak Pernah” dengan skor penilaian 1 berjumlah 4 dengan presentase 6 %.

Data tersebut secara grafis dapat ditampilkan dalam diagram pada lembar

berikutnya :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

66

Diagram 2. Rangkuman Deskripsi Frekuentif Materi Pokok Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti Implikasinya Bagi Pilihan

Materi di Sekolah Dasar Se-Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta

Berdasarkan data hasil penelitian di atas dapat dikatakan bahwa sub

variabel materi pokok Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti dalam proses

pembelajaran di sekolah dasar di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah

terlaksana dengan baik. Hal ini tampak dari jawaban responden terhadap

kuesioner yang disajikan di dalam penelitian ini. Tiga puluh sembilan persen

(39%) responden memberi jawaban dengan kategori sangat baik dan empat puluh

empat persen (44%) responden memberikan jawaban dengan kategori baik.

Sedangkan sebelas persen (11%) responden memberikan jawaban dengan kategori

tidak baik, dan enam persen (6%) responden memberikan jawaban dengan

kategori amat tidak baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

67

2) Deskripsi Statistik Materi Pokok dalam Pendidikan Agama Katolik dan

Budi Pekerti Implikasinya Bagi Pilihan Materi di Sekolah Dasar Se-

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Data yang dihimpun melalui kuesioner yang disebarkan melalui aplikasi

daring google form kemudian dilakukan analisis secara deskriptif statistik dengan

menggunakan SPSS version 16.0. Analisis data pada aspek Materi Pokok dalam

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti menunjukkan hasil seperti pada tabel

11 halaman berikut:

Tabel 12. Rangkuman Deskripsi Statistik Materi Pokok Pendidikan Agama

Katolik dan Budi Pekerti Implikasinya Bagi Pilihan Materi di

Sekolah Dasar Se-Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Dari tabel di atas, diketahui bahwa terdapat 71 responden yang

memberikan respon terhadap kuesioner yang disajikan. Respon atau tanggapan

responden ini setelah dianalisis diperoleh nilai rata-rata (mean) sebesar 9.83,

Statistics

Materi Pokok

N Valid 71

Missing 0

Mean 9.83

Std. Error of Mean .184

Median 10.00

Mode 10

Std. Deviation 1.549

Variance 2.400

Range 7

Minimum 5

Maximum 12

Sum 698

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

68

standar error of Mean 0.184, nilai tengah (Median) 10.00, nilai yang sering

muncul (mode) 10, standar deviation 1.549, variance 2.400, nilai jangkauan

(range) 7, nilai minimum 5, nilai maximum 12, dan jumlah (sum) 698.

3) Penilaian Materi Pokok dalam Pendidikan Agama Katolik dan Budi

Pekerti Implikasinya Bagi Pilihan Materi di Sekolah Dasar Se-Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta

Acuan Penilaian

Acuan penilaian yang digunakan untuk menilai materi pokok Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti ialah acuan norma dengan rumus sebagaiaman

terlihat dalam tabel berikut:

Tabel 13. Penilaian Acuan Norma Materi Pokok

Skala

Huruf Kriteria

Rumus : Penilaian Acuan

Norma Batas Bawah

A Amat Baik mean + 1,5 SD 12.1545811

B Baik mean + 0,5 SD 10.60551764

C Tidak Baik mean - 0,5 SD 9.056454188

D Amat Tidak Baik mean - 1,5 SD 7.507390734

Nilai rata-rata (mean) 9.83 dalam rentang skor minimal 5 sampai

maksimal 12 menurut acuan dalam tabel di atas termasuk dalam kualifikasi tidak

baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

69

b. Bahan Pembelajaran dalam Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

1) Materi Deskripsi dalam Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

a) Deskripsi Frekuentif Materi Deskripsi dalam Pendidikan Agama Katolik

dan Budi Pekerti Implikasinya Bagi Pilihan Materi di Sekolah Dasar Se-

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Sub Variabel kedua di dalam penelitian ini adalah deskripsi dalam materi

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti. Deskripsi yang dimaksud di dalam

sub variabel ini adalah sejumlah uraian mengenai materi pokok tertentu yang

sedang dipelajari. Sub variabel deskripsi yang dikembangkan di dalam penelitian

ini meliputi enam indikator. Keenam indikator tersebut adalah:

(1) Relevan dengan dengan standar kompetensi dan indikator yang ingin dicapai.

(2) Sesuai dengan kemampuan siswa untuk menerima dan mengolahnya.

(3) Mampu menunjang motivasi siswa, sesuai dengan pengalaman hidupnya, atau

keadaan hidupnya aktual.

(4) Dapat membantu siswa untuk melibatkan diri secara aktif dalam pembelajaran.

(5) Sesuai dengan prosedur didaktis yang diikuti.

(6) Sesuai dengan media pembelajaran yang tersedia.

Tanggapan responden terhadap aspek deskripsi dalam Pendidikan Agama

Katolik dan Budi Pekerti dianalisis secara deskriptif frekuentif dengan

menggunkan Miscrosoft Excel 2007 secara keseluruhan dengan interval 2,75 dari

skor maksimal 28 dan skor minimal 17 seperti tampak pada tabel di bawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

70

Tabel 14. Rangkuman Deskripsi Frekuentif Materi Deskripsi dalam

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Implikasinya Bagi

Pilihan Materi di Sekolah Dasar Se-Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta

No Kriteria Interval Jumlah Presentasi Keterangan

1 4=Selalu 25.26 - 28 19 27% Sangat Baik

2 3=Sering 22.6 - 25.25 24 34% Baik

3 2=Jarang 19.76 - 22.5 14 20% Tidak Baik

4 1=Tidak Pernah 17 - 19.75 10 14% Amat Tidak Baik

Berdasarkan data pada tabel di atas dapat diketahui jawaban secara

keseluruhan yang diberikan oleh responden terhadap pertanyaan-pertanyaan yang

disajikan di dalam sub variabel ini. Responden yang memberikan jawaban pada

kriteria “Selalu” dengan skor penilaian 4 berjumlah 19 dengan presentase 27 %.

Responden yang memberikan jawaban pada kriteria “Sering” dengan skor

penilaian 3 berjumlah 24 dengan presentase 34 %. Responden yang memberikan

jawaban pada kriteria “Jarang” dengan skor penilaian 2 berjumlah 14 dengan

presentase 20 %. Sedangkan responden yang memberikan jawaban pada kriteria

“Tidak Pernah” dengan skor penilaian 1 berjumlah 10 dengan presentase 14 %.

Data tersebut secara grafis dapat ditampilkan dalam diagram sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

71

Diagram 3. Rangkuman Materi Deskripsi dalam Pendidikan Agama Katolik

dan Budi Pekerti Implikasinya Bagi Pilihan Materi di Sekolah

Dasar Se-Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Berdasarkan data hasil penelitian di atas dapat dikatakan bahwa sub

variabel deskripsi Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti dalam proses

pembelajaran di sekolah dasar di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah

terlaksana dengan baik. Hal ini tampak dari jawaban responden terhadap

kuesioner yang disajikan di dalam penelitian ini. Dua puluh tujuh persen (27%)

responden memberi jawaban dengan kategori sangat baik dan tiga puluh empat

persen (34%) responden memberikan jawaban dengan kategori baik. Sedangkan

dua puluh persen (20%) responden memberikan jawaban dengan kategori tidak

baik, dan empat belas persen (14%) responden memberikan jawaban dengan

kategori amat tidak baik.

19

24

14

10

27% 34% 20% 14%0

5

10

15

20

25

30

25.26 - 28 22.6 - 25.25 19.76 - 22.5 17 - 19.75

4 3 2 1

1 2 3 4

Jumlah Presentasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

72

b) Deskripsi Statistik Materi Deskripsi dalam Pendidikan Agama Katolik

dan Budi Pekerti Implikasinya Bagi Pilihan Materi di Sekolah Dasar Se-

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Data yang dihimpun melalui kuesioner yang disebarkan melalui aplikasi

daring google form kemudian dilakukan analisis secara deskriptif statistik dengan

menggunakan SPSS version 16.0. Analisis data pada aspek Materi Pokok dalam

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti menunjukkan hasil seperti pada tabel

berikut ini:

Tabel 15. Rangkuman Deskripsi Statistik Materi Deskripsi dalam

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Implikasinya

Bagi Pilihan Materi di Sekolah Dasar Se-Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta

Statistics

deskripsi

N Valid 71

Missing 0

Mean 23.08

Std. Error of Mean .343

Median 23.00

Mode 22a

Std. Deviation 2.887

Variance 8.336

Range 11

Minimum 17

Maximum 28

Sum 1639

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

73

Dari tabel di atas, diketahui bahwa ada sebanyak 71 responden. Jawaban

responden ini memperoleh nilai rata-rata (mean) sebesar 23.08, standar error of

Mean 0.343, nilai tengah (Median) 23.00, nilai yang sering muncul (mode) 22a

(beberapa nilai mode ada. Nilai terkecil ditampilkan), standar deviation 2.887,

variance 8.336, nilai jangkauan (range) 11, nilai minimum 17, nilai maximum 28,

dan jumlah (sum) 1639.

c) Penilaian Deskripsi dalam Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

Implikasinya Bagi Pilihan Materi di Sekolah Dasar Se-Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta

Acuan Penilaian

Acuan penilaian yang digunakan untuk menilai materi pokok Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti ialah acuan norma dengan rumus sebagaiaman

terlihat dalam tabel berikut:

Tabel 16. Penilaian Acuan Norma Materi Deskripsi

Skala

Huruf Kriteria

Rumus : Penilaian

Acuan Norma Batas Bawah

A Amat Baik mean + 1,5 SD 27.41522647

B Baik mean + 0,5 SD 24.52808019

C Tidak Baik mean - 0,5 SD 21.6409339

D Amat Tidak Baik mean - 1,5 SD 18.75378761

Nilai rata-rata (mean) 23.08 dalam rentang skor minimal 17 sampai

maksimal 28 menurut acuan dalam tabel di atas termasuk dalam kualifikasi tidak

baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

74

2) Materi Pengalaman dalam Pendidikan Agama katolik dan Budi Pekerti

a) Deskripsi Frekuentif Materi Pengalaman dalam Pendidikan Agama

Katolik dan Budi Pekerti Implikasinya Bagi Pilihan Materi di Sekolah

Dasar Se-Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Aspek ketiga dalam penelitian ini adalah materi pengalaman dalam

Pendidikan Agama katolik dan Budi Pekerti. Aspek ini memiliki enam indikator

yang ingin diketahui bagaimana tanggapan responden. Keenam indikator tersebut

adalah:

(1) Relevan dengan dengan standar kompetensi dan indikator yang ingin dicapai.

(2) Sesuai dengan kemampuan siswa untuk menerima dan mengolahnya.

(3) Mampu menunjang motivasi siswa; sesuai dengan pengalaman hidupnya, atau

keadaan hidupnya aktual.

(4) Dapat membantu siswa untuk melibatkan diri secara aktif dalam pembelajaran.

(5) Sesuai dengan prosedur didaktis yang diikuti.

(6) Sesuai dengan media pembelajaran yang tersedia.

Tanggapan responden terhadap sub variabel materi pengalaman dalam

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti dianalisis secara deskriptif frekuentif

dengan menggunkan Miscrosoft Excel 2007 secara keseluruhan dengan interval 5

dari skor maksimal 36 dan skor minimal 16 seperti tampak dalam tabel pada

lembar berikutnya :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

75

Tabel 17. Rangkuman Deskripsi Frekuentif Materi Pengalaman dalam

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Implikasinya Bagi

Pilihan Materi di Sekolah Dasar Se-Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta

No Kriteria Interval Jumlah Presentasi Keterangan

1 4=Selalu 32 - 36 20 28% Sangat Baik

2 3=Sering 27 - 31 38 54% Baik

3 2=Jarang 22 - 26 11 15% Tidak Baik

4 1=Tidak Pernah 16 - 21 2 3% Amat Tidak Baik

Berdasarkan data pada tabel di atas dapat diketahui jawaban secara

keseluruhan yang diberikan oleh responden terhadap pertanyaan-pertanyaan yang

disajikan di dalam sub variabel ini. Responden yang memberikan jawaban pada

kriteria “Selalu” dengan skor penilaian 4 berjumlah 20 dengan presentase 28 %.

Responden yang memberikan jawaban pada kriteria “Sering” dengan skor

penilaian 3 berjumlah 38 dengan presentase 54 %. Responden yang memberikan

jawaban pada kriteria “Jarang” dengan skor penilaian 2 berjumlah 11 dengan

presentase 15 %. Sedangkan responden yang memberikan jawaban pada kriteria

“Tidak Pernah” dengan skor penilaian 1 berjumlah 2 dengan presentase 3 %.

Data tersebut secara grafis dapat ditampilkan dalam diagram pada lembar

berikutnya :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

76

Diagram 4. Rangkuman Deskripsi Frekuentif Materi Pengalaman dalam

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Implikasinya

Bagi Pilihan Materi di Sekolah Dasar Se-Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta

Berdasarkan data hasil penelitian di atas dapat dikatakan bahwa sub variabel

deskripsi Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti dalam proses pembelajaran

di sekolah dasar di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah terlaksana dengan

baik. Hal ini tampak dari jawaban responden terhadap kuesioner yang disajikan di

dalam penelitian ini. Dua puluh delapan persen (28%) responden memberi

jawaban dengan kategori sangat baik dan lima puluh empat persen (54%)

responden memberikan jawaban dengan kategori baik. Sedangkan lima belas

persen (15%) responden memberikan jawaban dengan kategori tidak baik, dan

tiga persen (3%) responden memberikan jawaban dengan kategori amat tidak

baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

77

b) Deskripsi Statistik Materi Pengalaman dalam Pendidikan Agama Katolik

dan Budi Pekerti Implikasinya Bagi Pilihan Materi di Sekolah Dasar Se-

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Data yang dihimpun melalui kuesioner yang disebarkan melalui aplikasi

daring google form kemudian dilakukan analisis secara deskriptif statistik dengan

menggunakan SPSS version 16.0. Analisis data pada aspek pengalaman dalam

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti menunjukkan hasil seperti pada tabel

berikut ini:

Tabel 18. Rangkuman Deskripsi Statistik Materi Pengalaman dalam

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Implikasinya Bagi

Pilihan Materi di Sekolah Dasar Se-Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta

Statistics

pengalaman

N Valid 71

Missing 0

Mean 29.23

Std. Error of Mean .426

Median 30.00

Mode 30

Std. Deviation 3.590

Variance 12.891

Range 20

Minimum 16

Maximum 36

Sum 2075

Dari tabel di atas, diketahui bahwa ada sebanyak 71 responden. Jawaban

responden ini memperoleh nilai rata-rata (mean) sebesar 29.23, standar error of

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

78

Mean 0.426, nilai tengah (Median) 30.00, nilai yang sering muncul (mode) 30,

standar deviation 3.590, variance 12.891, nilai jangkauan (range) 20, nilai

minimum 16, nilai maximum 36, dan jumlah (sum) 2075.

c) Penilaian Pengalaman dalam Pendidikan Agama Katolik dan Budi

Pekerti Implikasinya Bagi Pilihan Materi di Sekolah Dasar Se-Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta

Acuan Penilaian

Acuan penilaian yang digunakan untuk menilai materi pokok Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti ialah acuan norma dengan rumus sebagaiaman

terlihat dalam tabel berikut:

Tabel 19. Penilaian Acuan Norma Materi Pengalaman

Skala

Huruf Kriteria

Rumus : Penilaian

Acuan Norma Batas Bawah

A Amat Baik mean + 1,5 SD 34.61103064

B Baik mean + 0,5 SD 31.02057829

C Tidak Baik mean - 0,5 SD 27.43012594

D Amat Tidak Baik mean - 1,5 SD 23.83967359

Nilai rata-rata (mean) 29.23 dalam rentang skor minimal 16 sampai

maksimal 36 menurut acuan dalam tabel di atas termasuk dalam kualifikasi tidak

baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

79

3) Materi Cerita dalam Pendidikan Agama katolik dan Budi Pekerti

a) Deskripsi Frekuentif Materi Cerita dalam Pendidikan Agama katolik dan

Budi Pekerti Implikasinya Bagi Pilihan Materi di Sekolah Dasar Se-

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Sub variabel Cerita Pendidikan Agama katolik dan Budi Pekerti meliputi

enam indikator dengan masing-masing aspek yang ingin diketahui bagaimana

tanggapan responden. Masing-masing indikator dan aspeknya tersebut adalah:

(1) Relevan dengan dengan standar kompetensi dan indikator yang ingin dicapai.

(2) Sesuai dengan kemampuan siswa untuk menerima dan mengolahnya.

(3) Mampu menunjang motivasi siswa; sesuai dengan pengalaman hidupnya,

atau keadaan hidupnya aktual.

(4) Dapat membantu siswa untuk melibatkan diri secara aktif dalam

pembelajaran.

(5) Sesuai dengan prosedur didaktis yang diikuti.

(6) Sesuai dengan media pembelajaran yang tersedia.

Melalui hasil kuesioner yang disebarkan melalui google form, diperoleh

hasil analisis deskripsi frekuentif dengan menggunkan Miscrosoft Excel 2007

secara keseluruhan dengan interval 5,5 dari skor maksimal 44 dan skor minimal

22 yaitu sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

80

Tabel 20. Rangkuman Deskripsi Frekuentif Materi Cerita dalam Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti Implikasinya Bagi Pilihan

Materi di Sekolah Dasar Se-Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta

No Kriteria Interval Jumlah Presentasi Keterangan

1 4=Selalu 38.6 - 44 21 30% Sangat Baik

2 3=Sering 34 - 38.5 31 44% Baik

3 2=Jarang 27.6 - 33 15 21% Tidak Baik

4 1=Tidak Pernah 22 - 27.5 4 6% Amat Tidak Baik

Berdasarkan data pada tabel di atas dapat diketahui jawaban secara

keseluruhan yang diberikan oleh responden terhadap pertanyaan-pertanyaan yang

disajikan di dalam sub variabel ini. Responden yang memberikan jawaban pada

kriteria “Selalu” dengan skor penilaian 4 berjumlah 21 dengan presentase 30 %.

Responden yang memberikan jawaban pada kriteria “Sering” dengan skor

penilaian 3 berjumlah 31 dengan presentase 44 %. Responden yang memberikan

jawaban pada kriteria “Jarang” dengan skor penilaian 2 berjumlah 15 dengan

presentase 21 %. Sedangkan responden yang memberikan jawaban pada kriteria

“Tidak Pernah” dengan skor penilaian 1 berjumlah 4 dengan presentase 6 %.

Data tersebut secara grafis dapat ditampilkan dalam diagram sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

81

Diagram 5. Rangkuman Deskripsi Frekuentif Materi Cerita dalam

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Implikasinya

Bagi Pilihan Materi di Sekolah Dasar Se-Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta

Berdasarkan data hasil penelitian di atas dapat dikatakan bahwa sub

variabel deskripsi Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti dalam proses

pembelajaran di sekolah dasar di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah

terlaksana dengan baik. Hal ini tampak dari jawaban responden terhadap

kuesioner yang disajikan di dalam penelitian ini. Tiga puluh persen (30%)

responden memberi jawaban dengan kategori sangat baik dan empat puluh empat

persen (44%) responden memberikan jawaban dengan kategori baik. Sedangkan

dua puluh satu persen (21%) responden memberikan jawaban dengan kategori

tidak baik, dan enam persen (6%) responden memberikan jawaban dengan

kategori amat tidak baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

82

b) Deskripsi Statistik Materi Cerita dalam Pendidikan Agama Katolik dan

Budi Pekerti Implikasinya Bagi Pilihan Materi di Sekolah Dasar Se-

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Melalui hasil kuesioner yang disebarkan melalui google form,diperoleh

hasil analisis deskripsi statistik dengan menggunakan SPSS version 16.0 secara

keseluruhan sebagai berikut:

Tabel 21. Rangkuman Deskripsi Statistik Materi Cerita dalam Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti Implikasinya Bagi Pilihan Materi

di Sekolah Dasar Se-Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Statistics

Cerita

N

Valid 71

Missing 0

Mean 35.89

Std. Error of Mean .551

Median 36.00

Mode 34

Std. Deviation 4.640

Variance 21.530

Range 22

Minimum 22

Maximum 44

Sum 2548

Dari tabel di atas, diketahui bahwa ada sebanyak 71 responden. Jawaban

responden ini memperoleh nilai rata-rata (mean) sebesar 35.89, standar error of

Mean 0.551, nilai tengah (Median) 36.00, nilai yang sering muncul (mode) 34,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

83

standar deviation 4.640, variance 21.530, nilai jangkauan (range) 22, nilai

minimum 12, nilai maximum 44, dan jumlah (sum) 2548.

c) Penilaian Cerita dalam Pendidikan Agama Katolik dan Budi

PekertiImplikasinya Bagi Pilihan Materi di Sekolah Dasar Se-Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta

Acuan Penilaian

Acuan penilaian yang digunakan untuk menilai materi pokok Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti ialah acuan norma dengan rumus sebagaiaman

terlihat dalam tabel berikut:

Tabel 22. Penilaian Acuan Norma Materi Cerita

Skala

Huruf Kriteria

Rumus : Penilaian

Acuan Norma Batas Bawah

A Amat Baik mean + 1,5 SD 42.84738535

B Baik mean + 0,5 SD 38.20734441

C Tidak Baik mean - 0,5 SD 33.56730348

D Amat Tidak Baik mean - 1,5 SD 28.92726254

Nilai rata-rata (mean) 35.89 dalam rentang skor minimal 12 sampai

maksimal 44 menurut acuan dalam tabel di atas termasuk dalam kualifikasi tidak

baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

84

c. Rangkuman Hasil Evaluasi Materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi

Pekerti Implikasinya Bagi Pilihan Materi di Sekolah Dasar Se-Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta

Tabel 23. Rangkuman keseluruhan Hasil Evaluasi Materi Pendidikan Agama

Katolik dan Budi Pekerti Implikasinya Bagi Pilihan Materi di

Sekolah Dasar Se-Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Nilai Mean Frekuensi

Rata-

Rata Kualifikasi

Jumlah

Siswa Presentase Frekuensi

Evaluasi Materi

Pendidikan

Agama Katolik

dan Budi Pekerti

Implikasinya

Bagi Pilihan

Materi di

Sekolah Dasar

Se-Provinsi

Daerah

Istimewa

Yogyakarta

98.03 Tidak Baik 32 45% Sering

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

85

Tabel 24. Rangkuman Hasil Setiap Apek Evaluasi Materi Pendidikan Agama

Katolik dan Budi Pekerti Implikasinya Bagi Pilihan Materi di

Sekolah Dasar Se-Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

No Aspek

Nilai Mean Frekuensi

Rata-

rata Kualifikasi

Jumlah

Siswa Presentase Frekuensi

1 Materi Pokok 9.83 Tidak Baik 31 44% Sering

2 Deskripsi 23.08 Tidak Baik 24 34% Sering

3 Pengalaman 29.23 Tidak Baik 38 54% Sering

4 Cerita 35.89 Tidak Baik 31 44% Sering

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa secara keseluruhan Evaluasi Materi

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti implikasinya bagi pilihan materi di

sekolah dasar Se-Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dapat dikategorikan tidak

baik. Penilaian ini didasarkan pada data kuantitatif nilai rata-rata (mean) maupun

hasil analisis frekuentif terhadap responden yang memberi jawaban dalam kriteria

sering. Kemudian dari hasil setiap aspek baik materi pokok, deskripsi,

pengalaman maupun cerita juga dapat dikategorikan tidak baik. Hal ini

ditunjukkan dari data kuantitatif frekuentif maupun statistik hasil penelititian

terhadap responden.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

86

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Hasil Keseluruhan Hasil Evaluasi Materi Pendidikan Agama Katolik dan

Budi Pekerti Implikasinya Bagi Pilihan Materi di Sekolah Dasar Se-

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Penelitian ini dimaksudkan untuk meengetahui kulitas materi Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti di sekolah dasar khususnya di Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan hasil analisis data hasil penelitian di lapangan

maka dapat diketahui bagaimana tanggapan responden terhadap variabel tersebut.

Hasil analisis statistik data keseluruhan terhadap variabel tersebut menunjukkan

hasil tidak baik dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 98.03.

Secara frekuentif responden secara umum memberikan tanggapan yang

positif. Analisis data secara frekuentif menunjukkan hasil yang cukup heterogen.

Dua puluh responden (28%) memberikan tanggapan pada skala “selalu” dengan

dengan kategori sangat baik. Tiga puluh dua responden (45%) memberikan

tanggapan pada skala “Sering” dengan dengan kategori baik. Tujuh belas

responden (24%) memberikan tanggapan pada skala “Jarang” dengan dengan

kategori tidak baik. Dan dua orang responden (3%) memberikan tanggapan pada

skala “Tidak pernah” dengan dengan kategori amat tidak baik.

2. Materi Pokok Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

Aspek pertama ini mau meneliti dua aspek pokok, yaitu keseuaian materi

pokok yang dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran dengan kompetensi inti,

kompetensi dasar, indikator yang harus dicapai dalam kegiatan pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

87

Sedangkan aspek kedua adalah ranah kemampuan yang harus dicapai siswa dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di Sekolah Dasar.

Permendikbud nomor 64 tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar

dan Menengah dan Permendikbud nomor 57 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013

Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah menyebutkan ruang lingkup materi dan ranah

kempuan yang yang harus dikuasai siswa dalam Pendidikan Agama Katolik di

Sekolah Dasar. Materi pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti di sekolah

dasar terdiri atas empat ruang lingkup pokok, yaitu pribadi peserta didik, Yesus

Kristus dan karya penyelamatan-Nya, Gereja, dan Masyarakat. Sedangkan dilihat

dari ranah kemampuan yang harus dikuasai oleh murid, Pendidikan Agama

Katolik dan budi pekerti di Sekolah Dasar harus membantu mereka

mengembangkan sikap spiritual maupun sosial, kemampuan pengetahuan dalam

memahami iman katolik, serta keterampilan mengungkapkan serta mewujudkan

iman itu dalam kehidupan nyata.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui tanggapan responden

terhadap aspek materi pokok Materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

di Sekolah Dasar Se-Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Analisis data secara

statistik hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum responden

memberikan tanggapan terhadap sub variabel ini dalam kategori tidak baik. Hal

ini ditunjukkan dengan hasil rata-rata (mean) jawaban yang diberikan dengan nilai

sebesar 9.83. Validitas data tersebut juga didukung dengan hasil analisis data

penelitian secara deskripsi frekuentif. Secara frekuentif 31 responden memberikan

tanggapan terhadap kuesioner dalam kategori sering dengan presentase 44%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

88

Dari penjelasan di atas maka dapatlah disimpulkan bahwa dalam kegiatan

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti di Sekolah Dasar se-

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta guru telah melakukan evaluasi materi

dalam upaya pengembangan materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti.

Evaluasi itu dilakukan baik menyangkut ruang lingkup materi pokok maupun

ranah kemampuan yang ingin dicapai di dalam proses Pendidikan Agama Katolik

dan Budi Pekerti.

3. Materi Deskripsi dalam Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

Aspek kedua dalam penelitian ini adalah deskripsi. Deskripsi adalah

sejumlah uraian mengenai substansi materi tertentu yang sedang dipelajari dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti di sekolah dasar. Di

dalam pembelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti deskripsi dapat

berupa ajaran-ajaran resmi Gereja seperti dokumen-dokumen konsili atau ajaran-

ajaran resmi bapa-bapa Gereja.

Materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti di sekolah dasar yang

berupa deskripsi dapat ditemukan pada beberapa topik pembelajaran. Pada buku

guru Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Belajar Mengenal Yesus kelas

IV (F.X. Dapiyanta, et. al, 2017:85) pada pelajaran 6 topik Aku Membutuhkan

Orang Lain, disajikan kutipan dokumen Konsili Vatian II yaitu Gaudium et Spes

25,1. Pada pelajaran 19 topik Doa Syukur Gereja (F,X. Dapiyanta, et.al,

2017:253) disajikan beberapa kutipan dokumen Konsili Vatikan II; Lumen

Gentium 28, Sacrosantum Cocilium 6, dan Ad Gentes 9. Dalam pelajaran 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

89

tentang Doa Pribadi disajikan kutipan Kamus Gereja Katolik 2650-2654. Dan

pada pelajaran 22 tentang Doa Spontan disajikan kutipan Kamus Gereja Katolik

2559. Sedangkan dalam Buku Guru Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

Belajar Mengenal Yesus kelas VI (F.X. Dapiyanta, et. al: 2017:77, 276, 291)

disajikan 3 kutipan dokumen Konsili Vatikan II, yaitu Gaudium et spes art.1, 6,

dan 16.

Indikator yang ingin dinilai dari tanggapan responden pada sub variabel ini

adalah:

a. Relevansinya dengan standar kompetensi dan indikator yang ingin dicapai.

b. Kesesuaian dengan kemampuan siswa untuk menerima dan mengolahnya.

c. Kesesuaian dengan pengalaman hidup siswa atau keadaan hidup actual mereka

sehingga mampu menunjang motivasi belajar.

d. Dapat membantu siswa untuk melibatkan diri secara aktif dalam pembelajaran.

e. Kesesuaian dengan prosedur didaktis yang diikuti, serta

f. Kesesuaian dengan media pembelajaran yang tersedia.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui tanggapan responden

terhadap aspek deskripsi Materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti di

Sekolah Dasar Se-Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Secara statistik

menunjukkan bahwa hasil rata-rata (mean) jawaban yang diberikan responden

berada dalam kategori tidak baik (sering) dengan nilai sebesar 23.08. Validitas

data tersebut juga didukung dengan hasil analisis data penelitian secara deskripsi

frekuentif. Secara frekuentif 24 responden memberikan tanggapan terhadap

kuesioner dalam kategori sering dengan presentase 34%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

90

Dari data di atas maka dapatlah disimpulkan bahwa dalam kegiatan

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti di Sekolah Dasar se-

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta guru senantiasa melakukan evaluasi materi

dalam upaya pengembangan materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti.

Evaluasi itu dilakukan terhadap aspek deskripsi, yaitu sejumlah uraian mengenai

substansi materi tertentu. Evaluasi materi yang berupa deskripsi yang dilakukan

oleh guru dinilai relevan dengan standar kompetensi dan indikator yang ingin

dicapai, sesuai dengan kemampuan siswa dalam menerima dan mengolahnya,

menunjang motivasi siswa, membantu siswa untuk aktif dalam pembelajaran,

sesuai dengan prosedur dikdatis, dan sesuai dengan media pembelajaran yang

tersedia.

4. Materi Pengalaman dalam Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

Apek ketiga dalam penelitian ini adalah tentang pengalaman siswa dan

guru mengenai isi materi pokok tertentu yang sedang dibahas dalam

pembelajaran. Komisi Kateketik KWI dalam Buku Guru Pendidikan Agama

Katolik Kurikulum 2013 Kelas VI menjelaskan tentang peran pengalaman sebagai

salah satu aspek dalam materi Pendidikan Agama Katolik:

Pengalaman yang dimaksud dalam pendekatan reflektif adalah

pengalaman, baik langsung maupun tidak langsung, yang merupakan

akumulasi dari proses pembatinan yang melibatkan aspek kognitif dan

afektif. Termuat dalam pengalaman tersebut adalah fakta-fakta, analisis,

dugaan-dugaan, serta penilaian terhadap ide-ide. Pengalaman langsung

jauh lebih mendalam dan lebih berarti daripada pengalaman tidak

langsung. Pengalaman langsung dapat diperoleh bila siswa melakukan

percobaan-percobaan, melaksanakan suatu proyek, dan lain-lain.

Pengalaman tidak langsung dapat diolah dan direfleksikan dengan

membangkitkan imajinasi dan indra, sehingga meraka dapat sungguh-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

91

sungguh memasuki kenyataan yang sedang dipelajari. (F.X. Dapiyanta,

Susi Bonardy, Markus Masan Bali, et. al, 2017:15)

Di dalam penelitian ini pengalaman sebagai bagian bahan pembelajaran

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti dilihat dalam perspektif:

a. Relevansinya dengan standar kompetensi dan indikator yang ingin dicapai.

b. Kesesuaian dengan kemampuan siswa untuk menerima dan mengolahnya.

c. Kesesuaian dengan pengalaman hidup siswa atau keadaan hidup aktual mereka

sehingga mampu menunjang motivasi belajar.

d. Dapat membantu siswa untuk melibatkan diri secara aktif dalam pembelajaran.

e. Kesesuaian dengan prosedur didaktis yang diikuti, serta

f. Kesesuaian dengan media pembelajaran yang tersedia.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui tanggapan responden

terhadap aspek pengalaman Materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

di Sekolah Dasar Se-Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Secara statistik

menunjukkan bahwa hasil rata-rata (mean) jawaban yang diberikan responden

berada dalam kategori tidak baik (sering) dengan nilai sebesar 29.23. Validitas

data tersebut juga didukung dengan hasil analisis data penelitian secara deskripsi

frekuentif. Secara frekuentif 38 responden memberikan tanggapan terhadap

kuesioner dalam kategori sering dengan presentase 54%.

Dari data di atas maka dapatlah disimpulkan bahwa dalam kegiatan

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti di Sekolah Dasar se-

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta guru senantiasa melakukan evaluasi materi

dalam upaya pengembangan materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

92

Evaluasi itu dilakukan terhadap aspek pengalaman. Evaluasi materi yang berupa

pengalaman yang dilakukan oleh guru dinilai relevan dengan standar kompetensi

dan indikator yang ingin dicapai, sesuai dengan kemampuan siswa dalam

menerima dan mengolahnya, menunjang motivasi siswa, membantu siswa untuk

aktif dalam pembelajaran, sesuai dengan prosedur dikdatis, dan sesuai dengan

media pembelajaran yang tersedia.

5. Materi Cerita dalam Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

Sub Variabel ketiga di dalam penelitian ini adalah tentang cerita yang

relevan dengan isi materi pokok tertentu yang sedang dibahas dalam

pembelajaran. Cerita atau kisah tersebut dapat berupa kisah dari kitab suci, kisah

orang-orang kudus yang dapat menjadi teladan hidup beriman, atau kisah

kehidupan masyarakat sehari-hari. Tradisi naratif (cerita) dalam Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti sebenarnya berakar dari cara pengajaran yang di

lakukan Tuhan Yesus seperti di kisahkan dalam kitab suci. Cara ini yang

kemudian dikenal dengan pendekatan naratif-eksperiensial dalam Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti (F.X. Dapiyanta, Susi Bonardy, Markus Masan

Bali, et. al 2017:13). Sementara itu Thomas Groome (2010: 281) mengartikan

cerita dalam konteks pendidikan Kristen sebagai narasi dalam perspektif yang

lebih luas, yaitu seluruh tradisi iman yangt diekspresikan atau diwujudkan.

Di dalam penelitian ini cerita-cerita atau kisah tersebut dilihat dalam

perspektif:

a. Relevansinya dengan standar kompetensi dan indikator yang ingin dicapai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

93

b. Kesesuaian dengan kemampuan siswa untuk menerima dan mengolahnya.

c. Kesesuaian dengan pengalaman hidup siswa atau keadaan hidup aktual mereka

sehingga mampu menunjang motivasi belajar.

d. Dapat membantu siswa untuk melibatkan diri secara aktif dalam pembelajaran.

e. Kesesuaian dengan prosedur didaktis yang diikuti, serta

f. Kesesuaian dengan media pembelajaran yang tersedia.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui tanggapan responden

terhadap aspek pengalaman Materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

di Sekolah Dasar Se-Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Secara statistik

menunjukkan bahwa hasil rata-rata (mean) jawaban yang diberikan responden

berada dalam kategori tidak baik (sering) dengan nilai sebesar 29.23. Validitas

data tersebut juga didukung dengan hasil analisis data penelitian secara deskripsi

frekuentif. Secara frekuentif 38 responden memberikan tanggapan terhadap

kuesioner dalam kategori sering dengan presentase 54%.

Dari data di atas maka dapatlah disimpulkan bahwa dalam kegiatan

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti di Sekolah Dasar se-

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta guru senantiasa melakukan evaluasi materi

dalam upaya pengembangan materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti.

Evaluasi itu dilakukan terhadap materi yang berupa cerita-cerita atau kisah.

Evaluasi materi yang berupa cerita yang dilakukan oleh guru dinilai relevan

dengan standar kompetensi dan indikator yang ingin dicapai, sesuai dengan

kemampuan siswa dalam menerima dan mengolahnya, menunjang motivasi siswa,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

94

membantu siswa untuk aktif dalam pembelajaran, sesuai dengan prosedur

dikdatis, dan sesuai dengan media pembelajaran yang tersedia.

D. Keterbatasan Hasil Penelitian

Penelitian tentang Evaluasi Materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi

Pekerti Implikasinya Bagi Pilihan Materi di Sekolah Dasar Se-Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta ini telah diusahakan seoptimal mungkin sesuai dengan

prosedur penulisan ilmiah. Penelitian ini telah memberikan gambaran secara

umum mengenai pentingnya melakukan evaluasi materi yang berimplikasi pada

pilihan materi pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti di Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta. Namun penulis menyadari bahwa masih terdapat beberapa

keterbatasan dari hasil penelitian ini.

Sumber-sumber tertulis yang mendukung pengolahan gagasan yang

dibangun di dalam penelitian ini masih sangat terbatas. Informasi-informasi yang

digali dari responden sangat terbatas sehingga belum memberikan data yang

cukup mewakili kondisi yang sebenarnya. Situasi tanggap darurat pandemi covid-

19 yang terjadi tidak memungkinkan penulis melakukan langkah-langkah

penelitian yang telah direncakan baik dari segi waktu maupun teknik pelaksanaan

penelitian.

Penelitian ini direncanakan dengan asumsi kondisi yang normal dimana

peneliti dapat melakukan komunikasi dan menggali informasi secara mendalam.

Situasi pandemi memaksa penelitian dilakukan dengan menggunakan berbagai

sarana daring seperti watshapp, google form, email ataupun komunikasi melalui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

95

telepon dengan segala keterbatasan yang ada. Kemudian desain yang awalnya

menggunakan metode survei diganti dengan desain penelitian evaluatif.

Sedangkan untuk teknik pengumpulan data menggunakan teknik sampling

insidental. Dalam proses penelitian penulis menemukan kelemahan dalam teknik

yang digunakan yaitu penulis tidak dapat secara langsung menentukan responden

yang akan menjadi subyek penelitian. Selain itu dalam proses validasi instrumen

masih ada 5 soal yang tidak valid terutama pada materi pokok. Ada kemungkinan

yang bisa menyebabkan soal-soal tersebut tidak valid yaitu karena rumusan soal

yang terlalu sulit dipahami oleh responden

Sistematika pengolahan data baik yang bersumber dari kajian-kajian

pustaka maupun infomasi langsung dari responden masih lemah sehingga agak

sulit menampilkan gagasan secara sistematis dan utuh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

95

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan kajian teori dan hasil penelitian, penulis menyimpulkan

sebagai berikut: evaluasi materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

dapat dipahami sebagai proses pengukuran, penilaian dan penentuan kelayakan

materi Pendidikan Agama Katolik berdasarkan kriteria-kriteria tertentu untuk

menentukan kelayakan materi tersebut. Adapun hasil penelitian menunjukkan

bahwa evaluasi materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti implikasinya

bagi pilihan materi di sekolah dasar Se-Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

sebagai berikut:

1. Secara keseluruhan evaluasi materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi

Pekerti implikasinya bagi pilihan materi di sekolah dasar Se-Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta memiliki kualifikasi yang tidak baik dengan nilai rata-

rata 98.03.

2. Aspek materi pokok pada penelitian ini memiliki kualifikasi tidak baik dengan

rata-rata 9.83. Dilihat dari data frekuensi terbanyak responden memberikan

tanggapan pada frekuensi sering dengan jumlah 31 siswa (44%).

3. Aspek deskripsi pada penelitian ini memiliki kualifikasi tidak baik dengan rata-

rata 23.08. Dilihat dari data frekuensi terbanyak responden memberikan

tanggapan pada frekuensi sering dengan jumlah 24 siswa (34%).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

96

4. Aspek pengalaman pada penelitian ini memiliki kualifikasi tidak baik dengan

rata-rata 29.23. Dilihat dari data frekuensi terbanyak responden memberikan

tanggapan pada frekuensi sering dengan jumlah 38 siswa (54%).

5. Aspek cerita pada penelitian ini memiliki kualifikasi tidak baik dengan rata-

rata 35.89. Dilihat dari data frekuensi terbanyak responden memberikan

tanggapan pada frekuensi sering dengan jumlah 31 siswa (44%).

B. Saran

1. Guru Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

Bagi guru Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti, diharapkan agar

dapat meningkatkan dalam pilihan dan pengembangan materi agar menjadi lebih

baik.

2. Pihak Sekolah

Bagi pihak sekolah diharapkan dapat menyediakan sumber-sumber materi

yang lebih beragam dan mengadakan pelatihan untuk meningkatkan

pengembangan materi.

3. Tim Penyusun dan Pengembang Materi Pendidikan Agama Katolik dan

Budi Pekerti di Sekolah Dasar

Penilaian materi masuk kualifikasi tidak baik dengan skor rata-rata 98.03

dalam rentang skor minimal 60 sampai maksimal 120. Maka diusulkan agar tim

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

97

penyusun dan pengembang materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti di

sekolah dasar dapat meningkatkan kualitas materi Pendidikan Agama Katolik dan

Budi Pekerti di sekolah dasar. Selain itu tim dapat terus menerus melakukan

evaluasi materi sehingga materi yang telah ada dapat dikembangkan dan para guru

dapat milih materi yang sesuai dengan kondisi dan situasi siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

98

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. ( 2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka.

Arikunto, Suharsimi. (1984). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta:

PT.Bina Aksara.

Dapiyanta, FX. (2011) Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di

Sekolah. Bahan Ajar Mahasiswa. Yogyakarta: Universitas Sanata

Dharma.

________, & Marianus Didi Kasmudi. (2017). Pendidikan Agama Katolik dan

Budi Pekerti edisi revisi 2017 kelas V. Jakarta: Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan.

________, Susi, Markus. et al,. (2017). Buku Guru Pendidikan Agama Katolik

dan Budi Pekerti Belajar Mengenal Yesus kelas VI. Yogyakarta:

Kanisius.

Effendi, Sofian dan Tukiran. (Ed.). (2012). Metode Penelitian Survei.

Jakarta:LP3ES

Farida, Ida. (2017). Evaluasi Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum Nasional.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Groome, Thomas H. (2010). Christian Religion Education-Pendidikan Agama

Kristen: Berbagi Cerita & Visi Kita. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.

Heryatno Wono Wulung, FX. (2017). Diktat Mata Kuliah Pembelajaran

Keagamaan Katolik Sekolah. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Komisi Kateketik Konferensi Wali Gereja Indonesia. (2007). Silabus Pendidikan

Agama Katolik untuk Sekolah Dasar Berdasarkan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP). Yogyakarta: Kanisius.

Konsili Vatikan II. (1993). Dokumen Konsili Vatikan II. Penerjemah: R.

Hardawiryana. Jakarta: Obor. (Dokumen asli diterbitkan pada 1966).

Lembaga Alkitab Indonesia. (2018). Alkitab Deuterokanonika. Jakarta: Lembaga

Alkitab Indonesia.

Margono, S. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan Cetakan keempat. Jakarta:

Rineka Cipta.

Morissan, MA. (2012). Metode Penelitian Survei. Jakarta: PT Kencana.

Paul, Suparno, Moerti Yoedho Koesoemo, Detty Titisari, et al,. (2002).

Pendidikan Budi Pekerti di Sekolah. Suatu Tinjauan Umum.

Yogyakarta: Kanisius.

Purwo Juono, Ribut. (2013). Penyusunan Bahan Pembelajaran. Diunduh dari

http://juonorp.blockspot.com/2013/06/penyusunan-bahan

pembelajaran.html?m=1 pada 12 Oktober 2019.

Redaksi Tangga Pustaka. (2008). UUD 1945dan Perubahannya. Jakarta: PT.

Tangga Pustaka.

Redaksi Visimedia. (2008). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional & Undang-Undang Nomor 14 Tahun

2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Visimedia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

99

Wijayanto, Felix Iwan. (2005). Habitus Baru Pendidikan Orang Muda. Dalam

Sunarko, Adrianus et. al (Ed. ). Bangkit dan Bergeraklah ! Dokumen

Hasil Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia 2005. Jakarta Pusat:

Obor.

Winkel, W.S. (2004). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.

Yaumi, Muhammad. (2013). Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran Disesuaikan

dengan Kurikulum 2013 Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Kencana

Prenada Media group.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(1)

Lampiran 1. Surat Permohonan Izin Pengambilan Data dan Penelitian

SD Negeri 1 Kalibawang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(2)

Lampiran 2. Surat Permohonan Izin Pengambilan Data dan Penelitian

SD Negeri 1 Naggulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(3)

Lampiran 3. Surat Permohonan Izin Pengambilan Data dan Penelitian

SD Negeri 4 Wates

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(4)

Lampiran 4. Surat Permohonan Izin Pengambilan Data dan Penelitian

SD Marsudirini Santa Theresia Boro

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(5)

Lampiran 5. Surat Permohonan Izin Pengambilan Data dan Penelitian

SD Kanisius Kenteng

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(6)

Lampiran 6. Surat Permohonan Izin Pengambilan Data dan Penelitian

SD Negeri Totogan Samigaluh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(7)

Lampiran 7. Kisi-kisi Instrumen Evaluasi Materi Pendidikan Agama Katolik

dan Budi Pekerti Implikasinya bagi Pilihan Materi di Sekolah

Dasar Se-Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Variabel Sub Variabel Indikator Deskriptor Jumlah

Soal

Nomer

soal

Evaluasi

Materi

Pendidikan

Agama

Katolik dan

Budi Pekerti

Implikasinya

bagi

Pengembanga

n Materi di

Sekolah Dasar

Se-Provinsi

Daerah

Istimewa

Yogyakarta.

Materi Pokok

Materi pokok

disusun

berdasarkan

tujuan yang

ingin dicapai.

Meliputi 3

aspek yaitu :

sikap,

pengetahuan

dan

keterampilan.

3 1,2,3

Sejumlah

materi pokok

yang disusun

secara

sistematis

untuk

mencapai

kompetensi

dasar dan

indikator

pembelajaran

.

Meliputi

empat aspek

yaitu : Siswa,

Yesus

Kristus,Gerej

a dan

Masyarakat. 4 4,5,6,7

Bahan

Pembelajaran

Relevan

dengan

Standar

Kompetensi

dan Indikator

yang ingin

dicapai.

Deskripsi

3 8,9,15

Sesuai

dengan

Kemampuan

siswa untuk

menerima

dan

mengolahnya

.

1 10

Menunjang

motivasi

siswa.

1 11

Membantu

siswa untuk

melibatkan

diri secara

aktif dalam

1 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(8)

pembelajaran

.

Sesuai

dengan

prosedur

didaktis yang

diikuti.

1 13

Sesuai

dengan media

pembelajaran

yang tersedia.

1 14

Bahan

Pembelajaran

Relevan

dengan

Standar

Kompetensi

dan Indikator

yang ingin

dicapai.

Pengalaman

2 16,17

Sesuai

dengan

Kemampuan

siswa untuk

menerima

dan

mengolahnya

.

1 18

Menunjang

motivasi

siswa.

1 19

Membantu

siswa untuk

melibatkan

diri secara

aktif dalam

pembelajaran

.

3 20,23,2

4

Sesuai

dengan

prosedur

didaktis yang

diikuti.

1 21

Sesuai

dengan media

pembelajaran

yang tersedia.

1 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(9)

Bahan

Pembelajaran

Relevan

dengan

Standar

Kompetensi

dan Indikator

yang ingin

dicapai.

Cerita atau

Kisah

6

25, 26,

32, 33,

34, 35

Sesuai

dengan

Kemampuan

siswa untuk

menerima

dan

mengolahnya

1 27

Menunjang

motivasi

siswa.

1 28

Membantu

siswa untuk

melibatkan

diri secara

aktif dalam

pembelajaran

1 29

Sesuai

dengan

prosedur

didaktis yang

diikuti.

1 30

Sesuai

dengan media

pembelajaran

yang tersedia.

1 31

TOTAL SOAL 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(10)

Lampiran 8. Kuesioner Penelitian Evaluasi Materi Pendidikan Agama

Katolik dan Budi Pekerti Implikasinya bagi Pilihan Materi di

Sekolah Dasar Se-Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

ANGKET/KUESIONER

Nama Responden :

Sekolah :

Sebelum melanjutkan pengisian angket/kuesioner jawablah soal di bawah ini

dengan memberi tanda centang (√) pada pernyataan yang tepat!

Pendidikan Agama katolik dan Budi Pekerti disampaikan oleh ….

Kepala Sekolah

Wali Kelas

Guru Mata Pelajaran Agama Katolik

Tenaga Lainnya

Petunjuk pengisian angket/kuesioner :

Berilah jawaban dari beberapa pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda

centang (√) pada kotak yang telah disediakan !

No Pernyataan

Penilaian

Selalu Sering Jarang Tidak

Pernah

A. Materi Pokok

1. Saya bersyukur dengan kemampuan

yang saya miliki.

2. Saya mampu berkomunikasi

dengan baik kepada semua orang

yang dijumpai.

3. Saya memahami materi Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti

yang disampaikan oleh guru.

4. Materi Pendidikan Agama Katolik

dan Budi Pekerti membantu

mengembangkan talenta yang saya

miliki.

5. Saya mampu memahami sosok

Yesus Kristus ketika guru

menjelaskan.

6. Materi Pendidikan Agama Katolik

dan Budi Pekerti mendorong saya

terlibat aktif dalam kegiatan di

Gereja.

7

Materi Pendidikan Agama Katolik

dan Budi Pekerti mendorong saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(11)

terlibat aktif dalam kegiatan di

masyarakat.

B. Deskripsi atau Uraian

8. Uraian pembelajaran Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti

membantu saya dalam

memperkembangkan kemampuan

yang saya miliki.

9. Uraian pembelajaran Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti

membantu saya dalam memahami

materi yang disampaikan oleh guru.

10. Uraian pembelajaran Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti

dapat saya pahami dengan mudah.

11. Uraian pembelajaran Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti

meningkatkan motivasi belajar saya.

12. Saya terlibat aktif di kelas.

13. Uraian pembelajaran Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti

disampaikan dengan cara yang

menarik.

14. Uraian pembelajaran Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti

disampaikan dengan menggunakan

media (gambar, video, alat peraga).

15. Uraian pembelajaran Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti

memuat ajaran Gereja yang sesuai

dengan materi pembelajaran.

C. Pengalaman

16. Pengalaman yang disampaikan oleh

guru atau teman membantu saya

dalam memperkembangkan

kemampuan yang saya miliki.

17. Pengalaman yang disampaikan oleh

guru atau teman membatu saya

dalam memahami materi

pembelajaran.

18. Pengalaman yang disampaikan oleh

guru dan teman dapat saya pahami

dengan mudah.

19. Pengalaman guru dan teman

membantu motivasi belajar saya.

20. Pengalaman guru dan teman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(12)

membantu saya terlibat aktif pada

saat proses pembelajaran.

21. Pengalaman yang disampaikan oleh

guru dan teman menarik.

22. Pengalaman guru atau teman

disampaikan dengan menggunakan

media (gambar, video, alat peraga).

23. Saya mendapatkan kesempatan

mengungkapkan pengalaman dalam

pembelajaran.

24. Pengalaman yang saya ungkapkan

dalam pembelajaran dihargai oleh

guru dan teman .

D. Cerita

25. Cerita membantu saya dalam

memperkembangkan kemampuan

yang saya miliki.

26. Cerita membatu saya dalam

memahami materi yang

disampaikan oleh guru.

27. Cerita yang disampaikan oleh guru

dan teman dapat saya pahami

dengan mudah.

28. Cerita membantu motivasi belajar

saya.

29. Cerita membantu saya terlibat aktif

pada saat proses pembelajaran.

30. Cerita yang disampaikan oleh guru

dan teman menarik.

31. Cerita disampaikan dengan

menggunakan media (Gambar,

Video, Alat Peraga).

32. Cerita yang disampaikan memuat

kisah tentang tokoh-tokoh dalam

Kitab Suci .

33. Cerita yang disampaikan memuat

kisah tentang santo-santa.

34. Cerita yang disampaikan memuat

tentang kearifan lokal dalam

masyarakat.

35. Cerita yang disampaikan memuat

kisah tentang kehidupan sehari-hari.

JUMLAH

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(13)

Lampiran 9 : Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Evaluasi Materi

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Implikasinya

bagi Pilihan Materi di Sekolah Dasar Se-Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta

No R Hitung R Tabel Keterangan

1 0.305 0.361 Tidak Valid

2 0.269 0.361 Tidak Valid

3 0.658 0.361 Valid

4 0.315 0.361 Tidak Valid

5 0.335 0.361 Tidak Valid

6 0.517 0.361 Valid

7 0.531 0.361 Valid

8 0.646 0.361 Valid

9 0.467 0.361 Valid

10 0.495 0.361 Valid

11 0.431 0.361 Valid

12 0.172 0.361 Tidak Valid

13 0.650 0.361 Valid

14 0.497 0.361 Valid

15 0.540 0.361 Valid

16 0.489 0.361 Valid

17 0.689 0.361 Valid

18 0.648 0.361 Valid

19 0.469 0.361 Valid

20 0.479 0.361 Valid

21 0.448 0.361 Valid

22 0.458 0.361 Valid

23 0.495 0.361 Valid

24 0.528 0.361 Valid

25 0.482 0.361 Valid

26 0.624 0.361 Valid

27 0.656 0.361 Valid

28 0.510 0.361 Valid

29 0.771 0.361 Valid

30 0.630 0.361 Valid

31 0.532 0.361 Valid

32 0.721 0.361 Valid

33 0.618 0.361 Valid

34 0.626 0.361 Valid

35 0.769 0.361 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(14)

Lampiran 10 : Hasil SPSS 16.0 Uji Validitas Instrumen Penelitian Evaluasi Materi Pendidikan Agama Katolik dan Budi

Pekerti Implikasinya bagi Pilihan Materi di Sekolah Dasar Se-Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(15)

Lampiran 11 : Hasil Tanggapan Kuesioner Penelitian Evaluasi Materi

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Implikasinya

bagi Pilihan Materi di Sekolah Dasar Se-Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta melalui google form

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(16)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(17)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(18)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(19)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(20)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(21)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(22)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(23)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(24)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(25)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(26)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(27)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(28)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(29)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(30)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(31)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(32)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(33)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(34)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(35)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(36)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(37)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(38)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(39)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(40)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(41)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(42)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(43)

Lampiran 12 : Rekap Hasil Keseluruhan Tanggapan Responden dari Kuesioner Penelitian

No Nama Sekolah

PAK & BP

di

sampaiakan

Oleh ....

Nama Responden

Kelas Soal dan Jawaban

Total

IV V VI 3 6 7 8 9 1

0

1

1

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

2

6

2

7

2

8

2

9

3

0

3

1

3

2

3

3

3

4

3

5

1 SD Negeri

Pakem

Guru Mata

Pelajaran Kelvin df 1 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 2 3 4 3 4 4 3 4 3 2 4 3 4 3 102

2 SD Prennthaler

Kalirejo

Guru Mata

Pelajaran

Tino Trius Satya

Widiyanto 1 3 2 4 3 4 2 3 2 2 3 2 3 3 4 4 4 2 2 3 4 2 3 3 4 3 2 3 4 2 4 89

3 SD Kanisius

babadan

Tenaga

Lainnya

Yosef Fidelio Dyasworo

Adi 1 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 108

4 SD Prennthaler

Kalirejo

Guru Mata

Pelajaran Camellia Kristin 1 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 109

5 SD K Sang

Timur

Guru Mata

Pelajaran

Maria Bonefortis Ina

Peni 1 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 3 102

6 SD Negeri

Totogan

Guru Mata

Pelajaran Pricilla Nirmala Putri 1 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 91

7 SD Tarakanita

Ngembesan

Guru Mata

Pelajaran

Bernadeta Efa Natania

Larisa 1 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 4 4 3 3 81

8 Angela Merici Diandra

Melati Putri 1 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 83

9 Benedictus Gesit

Milangkasa 1 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 105

10 Agnes la vita Nishi 1 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 90

11 Velisita Priscila

Casitania 1 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 112

12 John Debrito Wibisono 1 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 95

13

SD Marsudirini

St. Theresia

Boro

Guru Mata

Pelajaran

Veronica Mutiara Shinta

Dewi 1 2 2 2 4 3 2 4 3 2 4 4 3 3 2 2 4 2 3 4 3 3 4 4 4 3 2 3 3 2 3 89

14 SD Tarakanita

Ngembesan

Guru Mata

Pelajaran

Teresia Revalita

Asriwardhani 1 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 112

15 SD Kanisius

Wirobrajan 1

Guru Mata

Pelajaran Satria Raka Pratama 1 3 2 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 4 3 4 2 3 3 3 3 90

16 SD Tarakanita

Ngembesan

Guru Mata

Pelajaran Frida 1 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 103

17 Thomas kevin Triadmojo 1 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 82

18 SD Gunung

Mulyo

Guru Mata

Pelajaran Faizal Wahyu Endarto 1 4 4 2 4 3 4 2 3 3 4 2 2 4 2 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(44)

19 Laurensius yudia Putra

Pratama 1 3 3 2 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 3 4 4 2 3 3 4 3 4 3 3 4 2 4 4 3 3 100

20 SD Kanisius

Notoyudan

Guru Mata

Pelajaran Gabriela 1 3 4 4 4 3 3 4 2 2 4 4 3 4 4 4 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 4 100

21 SD Kanisius

Kalasan

Guru Mata

Pelajaran

David Bonaventura

Situmorang 1 3 3 2 2 3 3 2 2 2 4 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 69

22 Guru Mata

Pelajaran Grace 1 3 4 3 3 3 4 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 3 4 96

23 SD Kanisius

Pugeran

Guru Mata

Pelajaran Agatha 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 114

24 SD Kanisius

Gayam

Guru Mata

Pelajaran Yuliana 1 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 93

25 SD kanisius

Kadirojo

Guru Mata

Pelajaran Lily 1 4 1 1 4 3 2 1 4 2 4 4 3 2 3 4 2 2 2 4 3 2 2 2 1 2 2 4 2 2 4 78

26 Guru Mata

Pelajaran Dede 1 3 1 1 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 60

27 SD Negeri

Banteng

Guru Mata

Pelajaran Cristina Cahyaningrum 1 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 107

28 Alva Yakobus 1 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 108

29 SD Percobaan 3

Pakem

Guru Mata

Pelajaran Bernadetta Amanda K 1 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 106

30 Anselmus Tonny 1 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 107

31 SD Negeri

Totogan

Guru Mata

Pelajaran

Laurentia Gita Charisma

Agung 1 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 107

32 SD Negeri

Keceme 1

Guru Mata

Pelajaran Mikhael Rafael Pirera 1 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 78

33 SD Kanisius

Kumendaman

Guru Mata

Pelajaran Ayla Meilistya 1 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 100

34 Jovani Keysa adhani 1 3 4 4 4 3 4 4 3 2 3 4 4 3 4 4 3 2 3 4 4 4 3 4 4 3 2 3 2 2 3 99

35 Ferdinand larya dyaka

anindhita 1 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 97

36 Elisabeth Dian Budi

Utami 1 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 82

37 Tiara 1 4 4 2 4 3 4 2 2 2 4 4 2 2 3 4 4 1 3 4 4 3 3 4 4 3 1 4 4 4 4 96

38 Scholastica Ferisdina 1 4 4 4 4 4 4 3 2 2 4 3 4 4 3 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 4 102

39 Florianus Armando

Mahardika Putra 1 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 90

40 Victorio Emmanuelle

Shira Jullian 1 4 3 4 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 95

41 SD Karitas

Nandan

Guru Mata

Pelajaran Shinta Hera Natalia 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(45)

42 SD Negeri

Selomulyo

Guru Mata

Pelajaran

Maria Immaculata

Regina Nataneilla 1 4 3 3 4 3 2 2 2 2 3 4 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 83

43 SD Negeri

Totogan

Guru Mata

Pelajaran Andreas Novan Setyanto 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 96

44 Daniel Deguna 1 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 101

45 Theresia Risti 1 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 4 102

46 Wulan Mahardika

Sayekti 1 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 2 2 4 4 103

47 Dionisius Rio Permana 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 2 4 4 110

48 SD Negeri

Tanjung

Guru Mata

Pelajaran Martha Karin Audyaruvi 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 112

49 SD Negeri

Totogan

Guru Mata

Pelajaran Frasnsiska Yeni Pricilla 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 110

50 Nikolas Kevin Dwi

Saputra 1 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 100

51 SD Negeri

Kalimenur

Guru Mata

Pelajaran Nicola Sandy Pranajaya 1 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 99

52 Brigita Ninda 1 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 97

53 Stefanie Anggi 1 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 101

54 SD Kanisius

Kokap

Guru Mata

Pelajaran Alicia Bayu Isna 1 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 97

55 SD Negeri

Tanjung

Guru Mata

Pelajaran

Fransisca Anindya Yuna

Nafeza 1 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 113

56 Maria Yosephine Adelia

Pramesti 1 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 114

57 Cornelia Dyah Ayu

Puspisntyas 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 104

58 M. Putu Asiana Vada 1 2 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 108

59 SD Kanisius

Kintelan I

Guru Mata

Pelajaran Maria Clara Bella 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 91

60 SD Negeri

Wonosari Baru

Guru Mata

Pelajaran Qeysha Wina Kinara 1 4 2 4 3 4 4 4 4 1 3 3 4 4 4 3 4 2 3 4 2 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 101

61 Lolita Ayu Safira 1 2 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 4 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3 4 3 3 2 4 4 3 4 102

62 SD Kanisius

Gamping

Guru Mata

Pelajaran Novita Mardoli Mone 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 111

63

SD Negeri

Girisekar

Panggang

Guru Mata

Pelajaran

Adreza Rifaldo Jantra

Yulianto 1 4 4 3 4 4 3 4 2 2 4 3 4 3 4 4 4 2 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 2 3 4 102

64 Anindya Maheswari 1 3 3 2 1 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 87

65 SD Negeri

Lengungdi 2

Guru Mata

Pelajaran Yosaphat Abimanyu 1 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: EVALUASI MATERI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI … · 2020. 8. 4. · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI IMPLIKASINYA BAGI PILIHAN MATERI DI SEKOLAH DASAR SE-PROVINSI DAERAH

(46)

Panggang

66

SD Negeri

Girisekar

Panggang

Guru Mata

Pelajaran Robertus Bara Saputra 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 90

67 Herlambang Galih

Setyaji 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 88

68 Thomas Hanom

Yogantoro 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 87

69 SD Negeri

Wonosari Baru

Guru Mata

Pelajaran Reda Rambu Wohangara 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 120

70 SD Negeri

karang Duwet 3

Guru Mata

Pelajaran

Anastasia Putri Prahesti

Wulandari 1 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 113

71 Maria Valencia Nadia

Cinta harwati 1 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 2 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 2 4 4 4 3 4 4 102

TOTAL 21 21 29

2

4

0

2

3

4

2

2

4

2

4

0

2

3

9

2

3

5

2

3

5

2

3

3

2

0

7

2

5

0

2

3

7

2

3

4

2

3

5

2

3

0

2

3

6

2

3

7

1

9

6

2

2

4

2

4

6

2

3

9

2

3

7

2

3

6

2

3

4

2

3

5

2

3

0

2

0

4

2

4

3

2

2

3

2

2

2

2

4

5

6960

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI