Evaluasi Kota 2012
-
Upload
agus-sudrajat -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
description
Transcript of Evaluasi Kota 2012
-
1KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP
EVALUASI KUALITAS UDARA PERKOTAAN 2012Pencemaran udara di perkotaan merupakan permasalahan yang serius.Peningkatan penggunaan kendaraan bermotor dan konsumsi energi di kota-kota, jika tidak dikendalikan, akan memperparah pencemaran udara,kemacetan, dan dampak perubahan iklim yang menimbulkan kerugiankesehatan, produktivitas dan ekonomi bagi negara. Mengingat pentingnyapengendalian pencemaran udara, Kementerian Lingkungan Hidup melaluiAsisten Deputi Urusan Pengendalian Pencemaran Udara (Asdep PPU) SumberBergerak, Deputi Menteri Lingkungan Hidup Bidang PengendalianPencemaran Lingkungan melaksanakan kegiatan Evaluasi Udara Perkotaan(EKUP) sebagai pelaksanaan dari Program Langit Biru dan TransportasiBerkelanjutan. EKUP telah dilaksanakan pada tahun 2007 dan 2008, 2011dan kini tahun 2012. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan indikator sertasistem penilaian yang ditetapkan. Hasil evaluasi tersebut kemudian dijadikandasar dalam memberikan rekomendasi teknis yang meliputi langkah-langkahperbaikan dan/atau peningkatan dan penghargaan bagi kota danrekomendasi kebijakan.
Gambar 1. Kriteria evaluasi dan pembobotan penilaian
HASIL EVALUASIJumlah kota yang dievaluasi pada tahun 2012 mencapai 44 kota, meningkatdari 26 kota pada tahun 2011. Sebanyak 25 kota yang dievaluasi pada tahun2011 juga dievaluasi pada 2012. Hasil uji emisi kendaraan menunjukkanpeningkatan tingkat kelulusan rerata untuk kendaraan bensin, dari 85% padatahun 2011 menjadi 88% pada tahun 2012. Namun untuk kendaraan solar,
Maksud EKUP:Mendorong kota-kota untukmelakukan pengelolaan kualitasudara dan menerapkan transportasiberkelanjutan
Tujuan:Memberikan kontribusi bagiterciptanya udara yang bersih dansehat yang memenuhi baku mutukualitas udara ambien dan yangterus menerus ditingkatkan di kota-kota di Indonesia
Manfaat:1. Acuan untuk meningkatkan
kualitas udara perkotaan2. Arahan kebijakan dan strategi
pengelolaan kualitas udarakhususnya dari sumber bergerak
3. Akuntabilitas pemerintah tentangpengelolaan kualitas udaraperkotaan di Indonesia
Kriteria Evaluasi:
Komitmen dan kapasitas - upayapemerintah kota dalam:1. Pemantauan kualitas udara2. Pengurangan tingkat pencemaran
sumber bergerak3. Peningkatan kesadaran
masyarakatKarakteristik kota - pengukuran:1. Kualitas emisi gas buang
kendaraan bermotor di jalan raya2. Kinerja lalu lintas3. Kualitas udara di jalan raya
Tim Pemantau: Asdep PPU SumberBergerak, Pemerintah Provinsi,Pemerintah Kota, Polresta, Dishub,Tim Ahli, Laboratorium, LSM
-
2Lulus88%
Tidaklulus12%
Tingkat kelulusan uji emisikendaraan bensin
Lulus43%Tidak
lulus57%
Tingkat kelulusan uji emisikendaraan solar
0102030405060708090
100
%ke
lulu
san
0102030405060708090
%ke
lulu
san
0
10
20
30
40
50
60
70
80
%ke
lulu
san
tingkat kelulusan rerata menurun dari 47% pada tahun2011 menjadi 43% pada tahun 2012. Tingkat pelayananjalan (kinerja lalu lintas) pada tahun 2012 cenderungmenurun dibandingkan dengan pada tahun 2011. Dari25 kota yadan 2012kinerja lalkota kiner
LOB
C
D
E
F
Catatan:LOS = LeA = ArusB = Arus
terbaC = Arus
dipeD = MenE = Men
kapaF = Arus
kapa
PengukparamedioksidCO-nyayang hbataspengukkecendatau peningkatan kualitas, kecuali di 3 kota. Namun,
t
a
Gamb2012
Gambar 3. Tingkat kelulusan uji emisi di kota-kotametropolitan, 2012
besar, 2012
Gambar 5. Tingkat kelulusan uji emisi di kota-kotasedang dan kecil, 2012untuk pengukuran NO2, terjadi sebaliknya, terdapakecenderungan peningkatan konsentrasi (penurunankualitas) di 15 kota dari 22 kota yang dievaluasi padtahun 2011 dan 2012.ng dievaluasi berturut-turut pada tahun 2011, sebanyak 6 kota mengalami peningkatanu lintas, 13 kota mengalami penurunan, dan 6ja lalu lintasnya tetap.
Tabel 1. Kinerja lalu lintas di 44 kota, 2012
S KotaKota Batam, Banda Aceh, Bengkulu,KendariJakarta Selatan, Medan, Tangerang,Balikpapan, Malang, Pekan BaruKota Ternate, Kupang, Manokwari,Mataram, Palangka Raya, Pangkal Pinang,Samarinda, Serang, Tanjung PinangBandung, Jakarta Timur, Surabaya,Palembang, Padang, Surakarta, Pontianak,Banjarmasin, Ambon, Gorontalo, Mamuju,Jambi, PaluJakarta Barat, Depok, Bandar Lampung,ManadoJakarta Pusat, Jakarta Utara, Bekasi,Makassar, Semarang, Denpasar,Yogyakarta, Jayapura
vel of Service = tingkat pelayanan jalanlancar, volume rendah, kecepatan tinggistabil, volume sesuai untuk jalan luar kota, kecepatantasstabil, volume sesuai untuk jalan kota, kecepatan
ngaruhi oleh lalu lintasdekati arus tidak stabil, kecepatan rendahdekati arus tidak stabil, volume padat mendekatisitas, kecepatan rendahterhambat, kecepatan rendah, volume di atassitas, banyak berhenti
uran kualitas udara di jalan raya meliputiter karbon monoksida (CO) dan nitrogen
a (NO2). Terdapat 2 kota yang hasil pengukuranmelebihi ambang batas baku mutu, dan 1 kotaasil pengukuran NO2-nya melebihi ambangbaku mutu. Dibandingkan dengan hasiluran CO pada tahun 2011 di 22 kota, terdapaterungan penurunan konsentrasi pencemarGambar 4. Tingkat kelulusan uji emisi di kota-kotaar 2. Tingkat kelulusan uji emisi rerata di 44 kota,
-
1618
KUPA
NG
KEN
DARI
SURA
KART
A
JAM
BI
BALI
KPAP
AN
SERA
NG
TAN
GER
ANG
BAN
DAR
LAM
PUN
G
MAL
ANG
KOTA
BATA
M
PADA
NG
JAKA
RTA
SELA
TAN
MAK
ASSA
R
PAN
GKA
LPIN
ANG
BEN
GKU
LU
JAYA
PURA
KOTA
TERN
ATE
JAKA
RTA
BARA
T
JAKA
RTA
UTA
RA
MAM
UJU
TAN
JUN
GPI
NAN
G
MAN
ADO
MED
AN
JAKA
RTA
PUSA
T
PALU
PEKA
NBA
RU
SURA
BAYA
JAKA
RTA
TIM
UR
PON
TIAN
AK
GO
RON
TALO
BAN
DAAC
EH
m3)
Baku mutu
6. Konsentrasi rerata CO di kota-kota yang dievaluasi (g/m3), 2012
R G E I U G G A U A G T N T A R A K G I N I H R A
Baku mutu02468
101214
MAN
OKW
ARI
PALE
MBA
NG
YOG
YAKA
RTA
DEN
PASA
R
MAT
ARAM
SEM
ARAN
G
PALA
NG
KARA
YA
SAM
ARIN
DA
BAN
JARM
ASIN
Kons
entr
asiC
O(1
000x
g/
Gambar
020406080
100120140160180200
G G A G A G O O
Kons
entr
asiN
O2
(g/
m3)3
SERA
N
TAN
GER
AN
YOG
YAKA
RT
PAN
GKA
LPIN
AN
SURA
KART
SEM
ARAN
MAN
AD
GO
RON
TAL
MAT
ARAM
DEN
PASA
PALE
MBA
N
KOTA
TERN
AT
JAM
B
PEKA
NBA
RU
MAM
UJ
TAN
JUN
GPI
NAN
MAL
AN
JAYA
PUR
BEN
GKU
L
PALU
SURA
BAY
MED
AN
BAN
DAR
LAM
PUN
JAKA
RTA
BARA
JAKA
RTA
SELA
TA
JAKA
RTA
PUSA
JAKA
RTA
UTA
R
JAKA
RTA
TIM
U
PALA
NG
KARA
Y
PON
TIAN
A
PADA
N
KEN
DAR
BAN
JARM
ASI
MAN
OKW
AR
BAN
DAAC
E
KOTA
BATA
M
MAK
ASSA
BALI
KPA
PAN
SAM
ARIN
D
Gambar 7. Konsentrasi rerata NO2 di kota-kota yang dievaluasi (g/m3), 2012
01234567
Kons
entr
asiC
O(1
000u
g/m
3)
2011 2012
Gambar 8. Perbandingan konsentrasi CO (g/m3) di 22 kota pada tahun 2011 dan 2012
0
40
80
120
160
200
Kons
entr
asiC
O(u
g/m
3)
2011 2012
Gambar 9. Perbandingan konsentrasi NO2 (g/m3) di 22 kota pada tahun 2011 dan 2012
Kendaraan bermotor adalahsumber pencemar utama CO.Sedangkan sumber pencemarNO2 dapat berasal darikendaraan bermotor maupunindustri. Di beberapa kota,penurunan atau peningkatankonsentrasi pencemar CO danNO2 terjadi cukup signifikan.Untuk itu, kota-kota disarankanmelakukan inventarisasi emisi,yaitu mengidentifikasi sumber-sumber pencemar udara dikota dan menghitung jumlahpencemar yang dikeluarkandari sumber-sumber tersebut.Inventarisasi emisi adalahelemen penting sebelummenyusun strategi danlangkah pengendalian.
-
4 Jawa Tengah Semarang 4.94 5.245 DKI Jakarta Jakarta Timur 5.30 5.166 Sumatera Selatan Palembang 7.21 5.147 Jawa Timur Surabaya 6.66 5.118 Jawa Barat Bandung 6.58 4.409 DKI Jakarta Jakarta Utara 2.61 4.33
10 DKI Jakarta Jakarta Barat 6.67 4.1211 Jawa Barat Depok 5.43 3.7012 Jawa Barat Bekasi 4.71 3.6913 Sulawesi Selatan Makassar 6.09 3.6614 DKI Jakarta Jakarta Pusat 5.94 3.20
Kota Besar1 Kep. Riau Kota Batam 8.11 7.212 Bali Denpasar 6.41 6.993 Sulawesi Utara Manado 6.594 D.I. Yogyakarta Yogyakarta 6.60 6.515 Jawa Tengah Surakarta 8.42 6.166 Kalimantan Timur Balikpapan 6.64 6.037 Jawa Timur Malang 7.53 5.778 Kalimantan Timur Samarinda 5.87 5.569 Kalimantan Selatan Banjarmasin 5.75 5.13
10 Riau Pekan Baru 4.99 4.9711 Lampung Bandar Lampung 6.48 4.8712 Sumatera Barat Padang 5.06 4.3713 Kalimantan Barat Pontianak 3.44
Kota Sedang dan Kecil1 Banten Serang 9.212 Papua Barat Manokwari 8.253 Nusa Tenggara Barat Mataram 7.694 Maluku Utara Kota Ternate 7.585 Sulawesi Tenggara Kendari 7.206 Kalimantan Tengah Palangka Raya 7.097 Kep. Riau Tanjung Pinang 6.978 Bengkulu Bengkulu 6.559 Sulawesi Barat Mamuju 6.42
10 Jambi Jambi 6.4011 Nanggroe Aceh Darussalam Banda Aceh 6.2412 Bangka Belitung Pangkal Pinang 6.1813 Nusa Tenggara Timur Kupang 6.1314 Gorontalo Gorontalo 5.7415 Sulawesi Tengah Palu 5.6216 Papua Jayapura 4.6117 Maluku Ambon 3.27
Untuk informasi:
Asdep PPU Sumber Bergerak, Deputi Bidang Pengendalian PencemaranLingkungan, Kementerian Lingkungan HidupKontak:No. Telp: 021-85911207No. Fax: 021-85906678Berdasarkan kategori kota, kota-kotametropolitan dengan nilai Langit Biru3 tertinggi: TANGERANG, JAKARTASELATAN, dan MEDAN. Sedangkanuntuk kota besar: KOTA BATAM,DENPASAR, dan MANADO. Untukkota sedang dan kecil: SERANG,MANOKWARI, dan MATARAM.
REKOMENDASITeknis
1. Penyusunan inventarisasi emisi2. Restrukturisasi dan reformasi
angkutan umum3. Perbaikan sarana transportasi
tidak bermotor4. Pengurangan penggunaan
kendaraan pribadi5. Pemantauan kualitas udara6. Penguatan pengujian kendaraan
bermotor7. Penyediaan informasi publik
Kebijakan
1. Penyusunan peraturanperundangan daerah terkaitdengan pengelolaan kualitasudara dan transportasiberkelanjutan
2. Penguatan kapasitas daerah danforum komunikasi antar daerahmelalui jaringan AsosiasiPemerintah Kota seluruhIndonesia
EKUP telah memberikan informasikualitas udara, kinerja dan dayasaing kota dalam pengelolaankualitas udara, dan mendorongkota meningkatkan kualitas udarakota. Penetapan kriteria danindikator yang konsisten danterarah dengan prosedurpemantauan yang baku,pelaksanaan yang efektif sertakontrol kualitas keseluruhan prosesakan memperkuat EKUP di masamendatang.Tabel 2. Nilai kota-kota yang dievaluasi
No Provinsi Kota Nilai 2011 Nilai 2012Metropolitan
1 Banten Tangerang 6.39 8.472 DKI Jakarta Jakarta Selatan 5.46 7.163 Sumatera Utara Medan 6.72 6.124