EVALUASI KESEJAHTERAAN ANJING DI PET SHOP DAN … · adalah benar karya saya dengan arahan dari...

45
EVALUASI KESEJAHTERAAN ANJING DI PET SHOP DAN ANIMAL SHELTER DI SEKITAR NEGERI PULAU PINANG, MALAYSIA ASHWINI DEVAGARAN DEPARTEMEN ANATOMI, FISIOLOGI DAN FARMAKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016

Transcript of EVALUASI KESEJAHTERAAN ANJING DI PET SHOP DAN … · adalah benar karya saya dengan arahan dari...

EVALUASI KESEJAHTERAAN ANJING DI PET SHOP DAN

ANIMAL SHELTER DI SEKITAR NEGERI PULAU PINANG,

MALAYSIA

ASHWINI DEVAGARAN

DEPARTEMEN ANATOMI, FISIOLOGI DAN FARMAKOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2016

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Evaluasi Kesejahteraan

Anjing di Pet Shop dan Animal Shelter di Sekitar Negeri Pulau Pinang, Malaysia adalah benar karya saya dengan arahan dari dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Agustus 2016

Ashwini Devagaran

NIM B04128010

ABSTRAK

ASHWINI DEVAGARAN. Evaluasi Kesejahteraan Anjing di Pet Shop dan Animal Shelter di Sekitar Negeri Pulau Pinang, Malaysia. Dibimbing oleh HERU SETIJANTO.

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi kesejahteraan anjing yang dipelihara di pet shop dan animal shelter di sekitar Negeri Pulau Pinang, Malaysia. Pengambilan data dilakukan di dua buah pet shop dan sebuah animal shelter di Negeri Pulau Pinang yang berlangsung pada bulan Juli hingga bulan Agustus 2015. Penelitian ini menggunakan formulir survei dan kuesioner dengan penilaian berdasarkan lima prinsip kesejahteraan hewan serta observasi langsung. Lima aspek dari kesejahteraan hewan meliputi kebebasan dari rasa lapar dan haus, kebebasan dari rasa tidak nyaman, kebebasan dari rasa sakit, luka dan penyakit, kebebasan dari rasa takut dan tertekan serta dapat berperilaku bebas sesuai perilaku alaminya. Dari hasil penelitian menunjukkan implementasi prinsip kesejahteraan hewan terhadap anjing-anjing di K-9 Pets relatif sangat baik diikuti dengan One Petz Store dan kemudian 4PAWS. Jumlah anjing tidak berpengaruh terhadap tinggi rendahnya nilai kesejahteraan hewan tetapi lebih dipengaruhi oleh sarana dan prasarana serta pengelolaan anjing. Kata kunci: kesejahteraan hewan, anjing, pet shop, shelter

ABSTRACT

ASHWINI DEVAGARAN. Evaluation of Dogs Welfare At Pet Shops and Animal

Shelter Around Penang, Malaysia. Supervised by HERU SETIJANTO.

This study is aimed to evaluate the implementation of the welfare of the dogs

that are kept in pet shops and animal shelters around Penang, Malaysia. Data is

collected from two pet shops and an animal shelter around Penang state which

took place in July and August 2015. This study used survey forms and

questionnaires with ratings based on the five principles of animal welfare and

also through direct observation. Five aspects of animal welfare include freedom

from hunger and thirst, freedom from discomfort, freedom from pain, injury and

illness, freedom from fear and distress, and can express their natural behavior.

The results showed the implementation of the principle of welfare of the dogs in

the K-9 Pets are relatively very well followed by One Petz Store and 4PAWS. The

number of dogs has no effect on the level of the value of animal welfare but is

more influenced by the infrastructure and management of the dogs.

Keywords: animal welfare, dogs, pet shop, shelter

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kedokteran Hewan pada

Fakultas Kedokteran Hewan

EVALUASI KESEJAHTERAAN ANJING DI PET SHOP DAN

ANIMAL SHELTER DI SEKITAR NEGERI PULAU PINANG,

MALAYSIA

ASHWINI DEVAGARAN

DEPARTEMEN ANATOMI, FISIOLOGI DAN FARMAKOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2016

PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan atas berkat dan rahmatNya,

penulis telah dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Kesejahteraan Anjing di Pet Shop dan Animal Shelter di Sekitar Negeri Pulau Pinang, Malaysia. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan tingkat sarjana di Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr Drh Heru Setijanto PAVet(K) selaku pembimbing. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak Tan Teik Poh, Ibu Tan Yin Ying serta Bapak Ivan Soon dari K-9

Pets, Ibu Barbara Janssen beserta staf 4PAWS (Penang Animal Welfare Society), serta Ibu Alexis Tan dari One Petz Store, yang telah membantu selama pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Agustus 2016

Ashwini Devagaran

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR vii

DAFTAR LAMPIRAN vii

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 2

Manfaat Penelitian 2

TINJAUAN PUSTAKA 2

Pengertian Kesejahteraan Hewan 2

Pendekatan Penerapan Kesejahteraan Hewan 2

Konsep Kesejahteraan Hewan 3

Bebas dari rasa haus dan lapar (Freedom from hunger and thirst) 3

Bebas dari rasa tidak nyaman (Freedom from discomfort) 3

Bebas dari rasa sakit, luka dan penyakit (Freedom from pain, injury 4

and disease)

Bebas dari rasa takut dan tertekan (Freedom from fear or distress) 4

Bebas mengekspresikan perilaku normal (Freedom to express normal 4

behaviour)

Hewan Kesayangan (Companion Animals) 4

Pet Shop dan Animal Shelter 5

Definisi pet shop 5

Tugas pet shop 5

Definisi animal shelter 5

Tugas animal shelter 5

Manajemen Kesehatan 5

Perilaku 6

Kandang dan akomodasi 6

Ukuran kandang 7

Perawatan hewan 7

METODE 7

Identifikasi Masalah 8

Waktu dan Tempat Penelitian 8

Metode Penelitian 8

Kriteria kesejahteraan hewan 9

Pengelompokkan data 9

Pengorganisasian data 9

Analisis data 9

HASIL DAN PEMBAHASAN 9

Pet Shop dan Animal Shelter yang dikunjungi 10

Pencapaian Implementasi Kesejahteraan Hewan di Setiap Pet Shop dan 10 animal shelter

Kriteria Pengelolaan Anjing yang Bebas dari Kehausan dan Kelaparan 12

Kriteria Pengelolaan Anjing yang Bebas dari Ketidaknyamanan 13

Kriteria Pengelolaan Anjing yang Bebas dari Rasa Sakit dan Penyakit 15

Kriteria Pengelolaan Anjing yang Bebas dari Rasa Takut dan Tertekan 17

Kriteria Pengelolaan Anjing yang Bebas Mengekspresi Perilaku Alamiah 18

Hal yang Berpengaruh Terhadap Penilaian Kesejahteraan Hewan 19

SIMPULAN DAN SARAN 20

Simpulan 20

Saran 20

DAFTAR PUSTAKA 20

LAMPIRAN 23

RIWAYAT HIDUP 33

DAFTAR TABEL

1 Ukuran kandang minimal (Anjing) 7 2 Perbandingan implementasi prinsip kesejahteraan hewan di pet shop

dan animal shelter 11 3 Pencapaian implementasi kesejahteraan hewan tiap pet shop dan

animal shelter 11

DAFTAR GAMBAR

1 Lebih dari satu ekor anjing di dalam satu kandang 13 2 Anjing boarding yang ditempatkan dalam exercise pen 14

3 Kandang yang diperbuat dari kayu 16 4 Peralatan yang digunakan untuk latihan serta handling anjing 17 5 Anjing dibawa ke kawasan lapang untuk latihan 18

DAFTAR LAMPIRAN

1 Gambar kondisi K-9 Pets 23

2 Gambar kondisi One Petz Store 25 3 Gambar kondisi 4PAWS (Penang Animal Welfare Society) 27 4 Kuesioner 29 5 Formulir survei 31

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pet atau hewan peliharaan adalah hewan yang dipelihara oleh manusia sebagai hewan kesayangan (companion animal), sumber persahabatan dan kesenangan. Beberapa contoh dari hewan peliharaan yang populer adalah anjing, kucing, kuda, burung, ikan, ular, kelinci dan lain-lain. Pemeliharaan hewan kesayangan dapat digambarkan sebagai hubungan simbiosis yang menguntungkan baik hewan dan manusia. Pemeliharaan hewan telah dipraktekkan dari zaman prasejarah sehingga sekarang.

Toko hewan peliharaan atau pet shop adalah bisnis ritel yang menjual berbagai jenis hewan kepada publik termasuk berbagai aksesoris dan perlengkapan hewan. Produk yang dijual meliputi makanan, mainan, barang hiasan hewan serta kalung buat anjing dan kucing. Beberapa pet shop juga menyediakan layanan ukiran untuk tag hewan peliharaan yang memiliki informasi kontak pemilik yang sangat membantu dalam kasus kehilangan hewan peliharaan.

Di Malaysia, pet shop sering menawarkan perawatan higienis kepada hewan peliharaan yang meliputi pembersihan dan layanan estetik seperti grooming anjing dan kucing. Grooming adalah proses dimana penampilan fisik anjing atau kucing ditingkatkan. Beberapa pet shop juga menyediakan tips pelatihan dan perilaku hewan, serta memberikan saran tentang nutrisi hewan peliharaan.

Tempat penampungan hewan (animal shelter) adalah fasilitas yang ditujukan untuk penempatan sementara dan perawatan hewan peliharaan yang diabaikan. Tidak semua animal shelter sama, beberapa sebetulnya merupakan bagian dari pemerintah daerah yang didukung oleh uang pajak, sedangkan tempat penampungan lain adalah independen dan bergantung pada sumbangan. Pengambilan hewan dan pelayanan pendidikan yang diberikan kepada masyarakat bervariasi tergantung pada anggaran animal shelter. Tempat ini juga membutuhkan banyak pekerja dan sukarelawan.

Seiring dengan meningkatnya rasa cinta terhadap hewan kesayangan, menyebabkan timbulnya suatu kebutuhan yang besar akan suatu tempat yang benar-benar dapat menampung dan menyediakan berbagai alat dan jasa yang berkaitan dengan perawatan dan pemeliharaan hewan-hewan kesayangan. Namun fakta menunjukkan bahwa pet shop yang ada kebanyakan hanya berorientasi pada keuntungan semata dan tidak memahami kebutuhan hewan peliharaan (Rebecca 2012).

Lima aspek dari kesejahteraan hewan meliputi: (1) kebebasan dari rasa lapar dan haus, (2) kebebasan dari rasa tidak nyaman, (3) kebebasan dari rasa sakit, luka, dan penyakit, (4) kebebasan dari rasa takut dan tertekan, serta (5) dapat berperilaku bebas sesuai perilaku alaminya. Pemeliharaan hewan tidak hanya meliputi pemberian makanan dan minuman tetapi juga pengawasan kesehatan hewan.

2

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang konsep kesejahteraan hewan khususnya terhadap anjing-anjing yang dipelihara di pet

shop dan animal shelter berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan terlebih dahulu agar dapat dilakukan koleksi data mengenai prinsip lima kebebasan dengan lebih efektif.

Manfaat Penelitian

Menjadi bahan informasi dan pengetahuan untuk meningkatkan kesejahteraan hewan dari anjing-anjing di pet shop dan animal shelter di sekitar Negeri Pulau Pinang, Malaysia.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Kesejahteraan Hewan

Menurut OIE (2015) kesejahteraan hewan adalah suatu kondisi yang diterima oleh hewan untuk hidup dengan baik. Hewan dikatakan sejahtera jika hewan tersebut sehat, aman, nyaman, mendapatkan gizi yang cukup, menampilkan perilaku bawaan, tidak sakit, takut dan susah. Kesejahteraan hewan yang baik membutuhkan pencegahan penyakit dan pengobatan terhadap hewan, penyediaan tempat tinggal atau kandang yang baik, pemberian pakan yang cukup gizi serta penanganan yang manusiawi.

Definisi lain memberikan gambaran bahwa kesejahteraan hewan adalah perhatian untuk penderitaan hewan dan kepuasan hewan (Gregory 1998). Sementara ilmu kesejahteraan hewan adalah ilmu yang mempelajari tentang penderitaan hewan dan kepuasan hewan. Kesejahteraan hewan mengacu kepada kualitas hidup hewan, kondisi hewan dan perawatan terhadap hewan (Dallas 2006).

Usaha yang dapat dipertimbangkan untuk mewujudkan kesejahteraan hewan ada dua macam, yaitu memastikan hewan hidup sealami mungkin atau membiarkan hewan hidup dengan perjalanan fungsi biologisnya (Moss 1992).

Pendekatan Penerapan Kesejahteraan Hewan

Penilaian mengenai kesejahteraan hewan merupakan gabungan dari pengetahuan mengenai kesejahteraan hewan dengan pendekatan penilaian (Duncan dan Fraser 1977). Ada tiga macam pendekatan dalam menerapkan kesejahteraan hewan yaitu:

Pendekatan berdasarkan perasaan mendefinisikan kesejahteraan hewan dimana hewan dianggap sebagai subjek dengan menekankan pengurangan

3

perasaan negatif seperti kesakitan, cekaman dan lain-lain serta peningkatan perasaan positif seperti kenyamanan, kesenangan dan lain-lain. Metode ini juga penting dalam pengukuran terhadap motivasi, perilaku dan psikologi yang merupakan bagian dari perasaan hewan.

Pendekatan berdasarkan fungsi adalah kesejahteraan hewan yang memenuhi fungsi-fungsi biologi seekor hewan. Pengukuran yang digunakan adalah berdasarkan kesehatan, umur, keberhasilan reproduksi, dan gangguan pada perilaku dan psikologinya.

Pendekatan berdasarkan pengekspresian hewan melalui perilaku normal di alam. Ketidaksejahteraan hewan dapat menimbulkan gangguan seperti

ketidaknormalan tingkah laku. Hal ini merupakan manifestasi dari perubahan situasi seperti lingkungan sekitar, ketidakmampuan bersosialisasi atau ketegangan sosial.

Konsep Kesejahteraan Hewan

Prinsip kesejahteraan hewan yang lebih dikenali sebagai Five Freedom dikembangkan sebagai respon terhadap laporan tentang peternakan pada tahun 1965 oleh pemerintah Inggris yang kemudian disajikan secara resmi pada tahun 1979 oleh Farm Animal Welfare Council di Inggris (FAWC 1993). Asas kesejahteraan hewan yang telah dideklarasikan secara universal ini diperkenalkan oleh organisasi internasional World Society for the Protection of Animals (WSPA). Organisasi ini memberi contoh berbagai penderitaan hewan yang melibatkan manusia dan meminta agar masyarakat dunia tidak sewenang-wenang terhadap hewan dan berperikemanusiaan dalam memperlakukan hewan yang dimanfaatkan manusia.Five freedoms atau lima aspek yang harus dibebaskan dari hewan agar tidak menderita yaitu:

Bebas dari rasa lapar dan haus (Freedom from hunger and thirst)

Makanan dan minuman merupakan kebutuhan yang utama dalam hidup.Kebebasan dari rasa lapar dan haus ditempatkan pada urutan pertama karena hal ini sangat mendasar dan tidak dapat ditolerir. Lapar adalah saat hewan terstimulasi untuk makan.Hewan memerlukan akses yang mudah terhadap makanan dan minuman untuk menjaga kesehatan dan kebugaran (Magnen 1985).

Untuk mencegah hewan dari rasa lapar dan haus, maka makanan yang layak dan bergizi serta akses terhadap air yang bersih perlu disediakan. Hal ini akan mengurangi terjadinya kompetisi antara hewan. Ukuran dari kelaparan dapat dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu: (1) kuantitas pakan yang diberi, (2) jumlah rata-rata pakan yang dimakan, (3) waktu yang diperlukan untuk pendistribusian makanan. Cara untuk mengukur rasa haus adalah proses pengukuran jumlah air yang diberi, jumlah rata-rata yang diminum dan waktu yang dibutuhkan untuk pendistribusian air minum (Magnen 1985).

Bebas dari rasa tidak nyaman (Freedom from discomfort)

Rasa tidak nyaman disebabkan keadaan lingkungan yang tidak sesuai pada hewan, dapat diakibatkan berbagai macam hal seperti kandang yang terlalu kecil, kotor, atau panas. Hewan dapat dibebaskan dari rasa ini dengan menyediakan

4

tempat berlindung atau kandang yang nyaman dengan ventilasi yang baik, suhu dan kelembaban yang cukup dan sebagainya. Kondisi lingkungan yang tidak baik atau ekstrim akan mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan hewan.

Bebas dari rasa sakit, luka dan penyakit (Freedom from pain, injury and

disease)

Hewan mempunyai hak bebas dari rasa sakit, penyakit dan luka. Hewan berhak mendapat pengobatan atau pertolongan bila mengalami luka atau sakit. Vaksinasi adalah salah satu usaha untuk mencegah hewan terkena penyakit yang fatal.Program perawatan dokter hewan dan pengamatan harian diperlukan dalam meminimalkan kemungkinan terserangnya penyakit terhadap hewan, program perawatan ini harus didukung oleh ketersediaan fasilitas dan tempat peragaan (Wolfle 2000).

Bebas dari rasa takut dan tertekan (Freedom from fear or distress)

Takut merupakan emosi primer yang dimiliki hewan dalam mengatur respon terhadap lingkungan fisik dan sosialnya. Rasa takut ini dianggap sebagai stresor yang merusak atau menganggu hewan (Jones 1997). Rasa takut yang berkepanjangan atau berulang-ulang secara tidak langsung berimbas buruk bagi kesejahteraan hewan.

Seekor hewan harus mampu menyesuaikan diri dan mengatasi tantangan alam untuk dapat bertahan (Cook et al. 2000). Respon hewan terhadap tantangan ini menyebabkan stres. Stres berpengaruh terhadap kesejahteraan hewan tergantung besar kecilnya kerugian biologis akibat stres tersebut (Moberg 2000). Rangsangan yang memicu stres disebut dengan istilah stresor. Stres tidak hanya berlaku saat hewan mencoba beradaptasi melebihi kemampunnya, tetapi juga berlaku pada saat hewan memiliki respons yang lemah terhadap rangsangan yang normal sehari-hari (Duncan dan Fraser 1997).

Bebas mengekspresikan perilaku normal (Freedom to express normal

behaviour)

Hewan mempunyai kebiasaan atau perilaku yang khusus dan dengan perawatan manusia, hewan mendapat lebih banyak kesempatan untuk mengekspresikan perilaku normalnya. Penyediaan ruang yang cukup dengan fasilitas yang benar dan dikandangkan dengan hewan yang sejenisnya akan membantu hewan tersebut mendapatkan kebebasan mengekspresikan perilaku normalnya (Philips 2002).

Hewan Kesayangan (Companion Animals)

Hewan kesayangan sering disimpan atau dipelihara untuk tujuan meningkatkan kesejahteraan pemilik karena memberi perlindungan, persahabatan, bantuan atau rangsangan. Permasalahan terkait etika biasanya muncul jika manfaat yang dicapai oleh pemilik merugikan hewannya. Namun, hewan dari banyak spesies tampaknya mampu memberi kepuasan kepada para pemilik. Bahkan,hewan kesayangan kadang-kadang dipelihara khusus sebagai layanan

5

untuk hewan itu sendiri, seperti yang terjadi dalam kasus adopsi hewan yang tidak diinginkan (Schuppli dan Fraser 2000).

Pet Shop dan Animal Shelter

Definisi pet shop

Menurut Burton (2008), pet shop adalah sebuah tempat yang digunakan untuk melakukan bisnis, juga dapat dikatakan sebagai sebuah tempat yang menyimpan hewan untuk tujuan penjualan.

Menurut Department of Primary Industries and Fisheries (2008), pet shop didefinisikan sebagai outlet ritel dimana hewan kesayangan ditawarkan untuk dijual untuk tujuan komersial. Pet shop dapat menjadi bagian mandiri dari bisnis yang lebih besar (seperti department store atau pasar). Animal shelter tidak termasuk dalam definisi dari pet shop.

Tugas pet shop

Pet shop biasanya terletak pada lokasi yang permanen, dimana hewan peliharaan, seperti anjing, kucing, kelinci, marmut, mencit, reptil, burung atau hewan lain yang sejenis yang ditentukan oleh persyaratan ditawarkan untuk dijual atau dibeli. Selain itu, pet shopjuga menjadi tempat grooming hewan kesayangan, dan penjualan pakan hewan serta aksesoris. (Department of Economic

Development, Jobs, Transport and Resources 2009).

Definisi animal shelter

Menurut HSUS (1999), animal shelter atau tempat penampungan hewan merupakan solusi sementara untuk masalah kompleks yang meliputi penyalahgunaan hewan, pengabaian hewan peliharaan, overpopulasi anjing atau kucing liar, penularan penyakit, hewan yang sakit dan terluka serta serangan binatang.

Tugas animal shelter

Fungsi animal shelter mencakup penyelamatan hewan, re-homing, menjaga kesehatan dan keselamatan masyarakat, menyediakan tempat perlindungan bagi hewan, mendidik masyarakat dengan penganjuran kempendan juga menjadi sarana untuk membunuh hewan secara manusiawi atau euthanasia (HSUS 1999).

Manajemen Kesehatan

Kesehatan seperti yang didefinisikan oleh World Health

Organization(WHO) sejak tahun 1948, adalah keadaan fisik, mental dan kesejahteraan sosial dan bukan hanya ketiadaan penyakit. Kesejahteraan hewan yang baik membutuhkan pencegahan penyakit dan pengobatan hewan, tempat tinggal yang baik, manajemen, gizi, dan penanganan atau euthanasia yang manusiawi.

Manajemen yang baik penting bagi hewan kecil yang ditempatkan dalam kandang secara individual, berkelompok atau dalam perumahan yang lebih

6

intensif seperti kennel atau cattery (Kahn danLine 2008). Pemahaman tentang misi penampungan adalah penting untuk desain program kesehatan yang efektif (Hurley dan Miller 2009). Hurley dan Miller (2009) juga menyatakan bahwa desain program yang komprehensif untuk mengendalikan, mengelola dan mengurangi penularan penyakit di tempat penampungan hewan merupakan tantangan bagi profesional veteriner.

Perilaku

National Council on Pet Population Study and Policy (NCPPSP) melakukan Regional Shelter Study dan menemukan bahwa masalah perilaku termasuk agresi terhadap orang atau hewan lain adalah alasan yang paling sering diberikan untuk pengabaian anjing (Salman et al. 2000). Perilaku yang terkait dengan keputusan untuk melepaskan atau mengabaikan seekor anjing atau kucing termasuk agresi, perilaku terkait pemisahan, lingkungan rumah yang kotor, perilaku takut, merusak, vokalisasi, menggali, dan mengunyah (Salman et al. 2000).

Perilaku, dalam agresi khususnya, merupakan alasan yang paling umum untuk anjing dikembalikan oleh pemilik ke animal shelter (Wells dan Hepper 2000; Orihel et al. 2005).Agresi didefinisikan sebagai perilaku yang mengarah kepada kerugian integritas fisik dan/atau psikologis (Dehasse dan Cornett 2003). Agresi bukan fenomena tunggal (unitary phenomenon) tetapi memiliki berbagai fungsi dalam kehidupan hewan dan dapat ditangani secara efektif dengan menentukan jenis agresi yang dihadapi (Houpt 2011). Kandang dan akomodasi

Kandang harus dapat mencegah akses ke hewan oleh orang yang tidak berhak kecuali di bawah pengawasan orang yang bertanggungjawab di tempat tersebut. Semua permukaan solid kandang hewan harus dicat atau kedap air untuk memudahkan pembersihan dan desinfeksi. Semua kandang hewan harus memenuhi persyaratan minimum untuk ukuran sebagaimana disajikan di Tabel 1. Persyaratan minimum yang ditetapkan tidak menyingkirkan kebutuhan hewan untuk memiliki ruang yang cukup untuk beristirahat, berdiri, peregangan, atau bergerak bebas, yang sesuai dengan spesies(Burton 2008).

7

Ukuran kandang

Tabel 1. Ukuran kandang minimal (Anjing)

Spesies Luas

Lantai

Minima

l (cm2)

Lebar

Minima

l (cm)

Tinggi

Minimu

m (cm)

Jumlah

Maksimu

m Hewan

Luas Area

Untuk

Setiap

Hewan

Tambahan

(cm2)

Anak anjing (8-16 minggu) Kurang dari 3 kg

6000 60 50 4 1500

Anak anjing (8-16 minggu) Lebih dari 3 kg

6000 60 50 2 3000

Anjing dewasa (tinggi) Kurang dari 40 cm

15000 90 180 1

Anjing dewasa (tinggi) 40-70 cm

24000 90 180 1

Anjing dewasa (tinggi) Lebih dari 70 cm

35000 90 180 1

Sumber: dimodifikasi dari Burton, (2008)

Perawatan hewan

Pemilik atau orang yang bertanggungjawab dari pet shop harus membentuk hubungan dengan dokter hewan yang mampu hadir untuk merawat hewan dan mampu memberi nasihat tentang langkah-langkah pencegahan penyakit. Pertolongan pertama atau perawatan hewan harus segera disediakan untuk hewan yang memiliki cedera ringan atau minor. Jika terjadi penyakit parah atau kematian, saran dan perawatan hewan harus didapatkan. Hewan sakit atau cedera harus diisolasi dan jauh dari pandangan publik. Juga harus mengendalikan sebuah program untuk pengendalian parasit (Burton 2008).

METODE

Penelitian dilakukan dalam berbagai tahap yaitu penelusuran pustaka, penetapan kriteria kesejahteraan hewan dengan skoring tertentu, penetapan

8

kriteria bagi perilaku anjing, mengevaluasi data, menginterpretasi data dan membuat kesimpulan.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi masalah, apakah prinsip-prinsip kesejahteraan hewan diikuti dan diaplikasikan terhadap anjing-anjing yang dipelihara di pet shop dan animal shelter di sekitar Negeri Pulau Pinang. Evaluasi kesejahteraan anjing yang dipelihara di pet shop dan animal shelter perlu untuk memahami dengan lebih dalam tentang penerapan konsep kesejahteraan hewan.

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di dua pet shop dan satu animal shelter di sekitar Pulau Pinang yaitu:

1. K-9 Pets

268 Jalan Macalister Road, 10400Georgetown, Pulau Pinang

2. One Petz Pet Store

2-1-20 One Square, Tingkat Mahsuri 1, 11900 Bayan Lepas, Pulau Pinang

3. 4PAWS (Penang Animal Welfare Society)

429, Jalan Hassan Abbas, 11050 Teluk Bahang, Pulau Pinang Waktu penelitian mulai bulan Juli 2015 sehingga bulan Agustus 2015.

Metode Penelitian

1. Penelusuran pustaka. 2. Penggunaan kriteria kesejahteraan hewan, meliputi: tolak ukur rasa haus dan

lapar, ketidaknyamanan, sakit dan kesakitan, rasa takut dan tertekan, dan ekspresi perilaku alamiah.

3. Penggunaan kriteria bagi anjing, meliputi: temperamen, cara berinteraksi, kondisi tubuh

4. Pengambilan data dari pet shop dan animal shelter, meliputi: jumlah anjing per kandang, ukuran kandang, keberadaan spesies lain, keberadaan dokter hewan, pemberian vaksin, tindakan medis, jadwal pemberian pakan

5. Skoring tingkat kesejahteraan diberi nilai 1-5 dengan kategori penilaian seperti berikut: 1 = Buruk 2 = Kurang 3 = Cukup 4 = Baik 5 = Memuaskan

6. Membuat tabulasi dari data yang diperoleh. 7. Menginterpretasikan data.

9

Kriteria kesejahteraan hewan

Kriteria kesejahteraan hewan adalah dasar penentuan prinsip kesejahteraan hewan yang akan dievaluasi dalam penelitian ini, yaitu tolak ukur rasa haus dan lapar, ketidaknyamanan, sakit dan kesakitan, rasa takut dan tertekan, dan ekspresi perilaku alamiah yang diterapkan di setiap pet shop dan animal shelter.

Pengelompokkan data

Pada penelitian ini, data yang diambil adalah data survei dan data kuesioner yang meliputi jumlah anjing per kandang, ukuran kandang, keberadaan spesies lain, keberadaan dokter hewan, pemberian vaksin, tindakan medis, jadwal pemberian pakan dan komponen lain terkait prinsip kesejahteraan hewan. Pengorganisasian data

Pengorganisasian data dilakukan dengan membuat tabel meliputi data penelitian berdasarkan tanggal, lokasi pet shop atau animal shelter, prinsip kesejahteraan hewan, komponen kesejahteraan hewan dan tingkat implementasi kesejahteraan hewan di tiap lokasi.

Analisis data

Data yang telah dikumpul dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif Data kualitatif

Pengambilan data diperoleh dengan cara wawancara terhadap pemilik di pet shop dan animal shelter dengan menggunakan kuesioner (Lampiran 4). Selain melalui wawancara, pengambilan data juga menggunakan pengamatan langsung dan formulir survei yang terdiri dari kriteria kesejahteraan hewan dan senarai parameter yang menjadi dasar penilaian (Lampiran 5). Kriteria kesejahteraan hewan meliputi kebebasan dari rasa haus dan lapar, kebebasan dari ketidaknyamanan, kebebasan dari sakit dan kesakitan, kebebasan dari rasa takut dan tertekan, dan kebebasan dalam mengekspresi perilaku alamiah.

Data kuantitatif Data ditabulasikan berdasarkan kriteria kesejahteraan hewan dan skoring yang diberikan bagi tiap komponen dari kriteria kesejahteraan kemudian data tersebut dijumlahkan dan dihitung rataannya. Skoring tingkat kesejahteraan diberi nilai 1-5 dengan kategori penilaian seperti yang telah dijelaskan di atas. Hasil perhitungan tersebut digunakan untuk mengkaji tahap implementasi kesejahteraan hewan di tiap lokasi tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Studi kasus ini telah terlaksana dengan baik dengan hasil berupa kumpulan informasi mengenai tingkat implementasi kesejahteraan terhadap anjing yang dipelihara di dua buah pet shop yaitu K-9 Pets dan One Petz Store serta animal

10

shelter yaitu 4PAWS (Penang Animal Welfare Society) di sekitar Negeri Pulau Pinang.

Pet Shop dan Animal Shelter yang dikunjungi

K-9 Pets

Pendiri K-9 Pets, Bapak Tan Teik Poh memulai usahanya pada tahun 1974 dengan menjaga anjing orang lain untuk biaya tertentu. Pada tahun 1982, pada usia 24, beliau mulai K9 Training Centre di Pulau Pinang dan bersama-sama dengan Dato Eddy Choong, mereka mulai K9 Paradise, yang merupakan kennel profesional di Bukit Gambir, Pulau Pinang. Setelah bertahun-tahun terlibat dalam urusan kennel, pada usia 90-an beliau memutuskan untuk memulai K-9 Pets, one

stop shop untuk semua kebutuhan khusus anjing. Pet shop ini serius dalam breeding dan pemeliharaan anjing ras German shepherd.

One Petz Store

One Petz Store merupakan pet shop yang didirikan oleh Ibu Alexis Tan yang mula beroperasi pada tahun 2014. Pendiri pet shop ini lebih mengutamakan pengambilan dan penjualan anjing dan kucing yang didera atau diabaikan dari anjing atau kucing yang diimpor dan juga menawarkan layanan boarding, grooming serta penjualan perlengkapan hewan dan aksesoris. Beliau juga mengurus bisnisnya seorang diri dengan bantuan relawan sekali-sekali.

4PAWS (Penang Animal Welfare Society)

4PAWS adalah organisasi nirlaba penyelamatan anjing yang terdaftar, didirikan oleh Ibu Barbara Janssen. Tujuan dari organisasi ini adalah untuk menyediakan tempat perlindungan bagi anjing liar yang diabaikan sekitar Negeri Pulau Pinang dimana para sukarelawan dapat memberikan perawatan dan rehabilitasi kepada anjing-anjing tersebut hingga mereka menemukan rumah permanen. Organisasi ini memiliki kebijakan tidak membunuh dan menyediakan perawatan lanjutan untuk anjing yang usianya tua atau cacat yang membuat mereka kurang mungkin untuk diadopsi. Saat ini ada lebih 620 anjing dalam perawatan organisasi ini di Teluk Bahang, Pulau Pinang.

Pencapaian Implementasi Kesejahteraan Hewan di Setiap Pet Shop dan

Animal Shelter

Capaian implementasi kesejahteraan hewan dalam penelitian ini dihitung berdasarkan jumlah rataan skoring tiap komponen dari prinsip kesejahteraan hewan yang meliputi kebebasan dari rasa haus dan lapar, kebebasan dari ketidaknyamanan, kebebasan dari rasa sakit dan penyakit, kebebasan dari rasa takut dan tertekan, dan kebebasan dalam mengekspresi perilaku alamiah.

11

Tabel 2 Perbandingan implementasi prinsip kesejahteraan hewan di pet shop dan animal shelter

Prinsip kesejahteraan hewan Rataan

K-9 Pets One Petz 4PAWS

Bebas dari rasa haus dan lapar 5.0 4.0 2.8 Bebas dari ketidaknyamanan 4.9 4.0 2.9 Bebas dari rasa sakit dan penyakit 4.9 3.8 2.8 Bebas dari rasa takut dan tertekan 5.0 4.0 2.6 Bebas mengekspresi perilaku alamiah 4.9 3.0 4.0

Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa K-9 Pets menunjukkan capaian implementasi kesejahteraan hewan yang memuaskan di semua lima prinsip kesejaheraan hewan, sedangkan One Petz Store mencapai implementasi kesejahteraan hewan yang baik di empat prinsip kecuali prinsip kebebasan dalam mengekspresi perilaku alamiah yang mencapai kriteria cukup.

Penilaian bagi 4PAWS masuk ke dalam kriteria cukup di empat prinsip pertama yaitu kebebasan dari rasa haus dan lapar, kebebasan dari ketidaknyamanan, kebebasan dari rasa sakit dan penyakit, kebebasan dari rasa takut dan tertekan, kecuali prinsip kelima yaitu bebas mengekspresi perilaku alamiah yang mencapai kriteria baik.

Perbandingan yang sangat jelas ditunjukkan antara One Petz Store dan 4PAWS pada prinsip bebas mengekspresi perilaku alamiah dimana One Petz Store mendapatkan kriteria cukup dan 4PAWS memperoleh kriteria baik. Hal ini adalah karena anjing-anjing di One Petz Store ditempatkan dalam kandang dan jarang dibenarkan keluar untuk besosialisasi atau bermain manakala 4PAWS memiliki kawasan lapang yang sangat luas dan anjing-anjing di situ dibiarkan berkeliaran setiap masa dan bersosialisasi sesama anjing serta pekerja dan pengunjungnya. Hanya anjing yang baru melahirkan atau yang sakit dikurung di dalam kandang buat sementara waktu.

Tabel 3 Pencapaian implementasi kesejahteraan hewan tiap pet shop dan

animal shelter

Pet shop Kriteria pencapaian K-9 Pets 4.9 One Petz Store 4.0 4 PAWS 3.4

Dari Tabel 3 dapat dilihat perbedaan capaian implementasi tiap pet shop dan animal shelter. K-9 Pets memperoleh tingkat nilai yang paling tinggi yaitu 4.9 dibanding One Petz Store yang mendapatkan nilai 4.0 dan 4PAWS yang memperoleh nilai 3.4. Menurut kriteria capaian yang ditetapkan, K-9 Pets masuk ke dalam kriteria memuaskan, sedangkan One Petz Store masuk ke dalam kriteria baik dan 4PAWS memperoleh kriteria cukup. Dengan demikian dapat diketahui

12

bahwa K-9 Pets merupakan pet shop yang mengimplemetasi prinsip kesejahteraan hewan dengan baik dan benar serta teratur.

Kriteria Pengelolaan Anjing yang Bebas dari Kehausan dan Kelaparan

K-9 Pets

Anjing-anjing di pet shop ini diberi pakan kering merek Diamond, yang

merupakan produk pakan yang diimpor dari Amerika Serikat. Pakan seperti nasi dan daging ayam yang dikukus juga diberikan. Pakan diberi dua kali sehari pada jam 07.00 pagi dan 18.00 malam tergantung umurnya. Jika anjing tersebut masih muda maka diberi makan tiga hingga empat kali sehari. Kuantitas pemberian pakan tergantung pada sejumlah faktor termasuk berat badan, jenis kelamin dan umur. Jenis formula pakan merek Diamond adalah seperti berikut, Large Breed

Puppy: Lamb and Rice Formula (protein: 27%, lemak: 15%, kalori: 3656 kcal/kg), Extreme Athelete: Chicken and Rice Formula (protein 32%, lemak 25%, kalori: 4710 kcal/kg), Chicken and Rice Adult Dog Formula (protein: 26%, lemak: 16%, kalori: 3708 kcal/kg), Lamb Meal and Rice Adult Dog Formula (protein: 23%, lemak: 14%, kalori 3599 kcal/kg) dan lain-lain. Pemberian pakan dengan asupan nutrien seperti ini menjamin diet yang seimbang dan lengkap. Anjing ini diberi minum air keran yang bersih dan diganti tiap kali tempat air minum tersebut menjadi kotor. Anjing-anjing ini diletakkan dalam kandang individu dan dengan itu tidak terjadi persaingan dalam mendapatkan pakan. Tiap kali setelah pemberian pakan dilakukan, ditunggu sekitar 20 menit dan kemudian tempat pakannya itu diambil keluar dari kandang supaya tidak terjadi free feeding.

One Petz Store

Bagi anjing-anjing di pet shop ini pakan diberikan dua kali sehari yaitu sekitar jam 11.00 pagi dan jam 19.00 malam tergantung keperluan masing-masing anjing. Jenis pakan yang diberikan adalah pakan kering dan basah merek Pro Plan

dan Science Plan. Menurut pemiliknya proporsi pakan yang diberikan untuk anjing ras kecil adalah 120-150 gram dan 300-400 gram untuk anjing ras medium. Anjing-anjing ini disediakan air minum yang bersih yang diambil dari keran. Pembersihan tempat pakan dan minum dilakukan tiap kali pakan dan air minum diganti. Posisi tempat pakan adalah di dalam masing-masing kandang. Beberapa kandang ditempatkan dua anjing dan di sini terjadi persaingan untuk mendapatkan pakan.

13

Gambar 1 Lebih dari satu ekor anjing di dalam satu kandang

4PAWS

Tempat ini menjadi kawasan perlindungan bagi lebih dari 600 anjing seperti yang dijelaskan di awal dan merupakan organisasi nirlaba yang sangat mengharapkan sumbangan dari masyarakat untuk menyediakan pakan bagi anjing-anjing tersebut. Oleh karena itu, jenis pakan yang diberikan tidak konsisten dan dapat berubah tiap waktu mengikuti sumbangan produk pakan yang didapatkan. Jenis pakan yang diberikan adalah pakan basah, pakan kering, nasi serta daging ayam yang direbus. Pakan diberi dua kali sehari di dalam beberapa mangkuk besar yang diletakkan di sekitar kawasan tersebut kecuali untuk anjing-anjing yang baru melahirkan, pakannya diletakkan dalam kandang masing-masing. Air bersih juga disediakan setiap saat di dalam mangkuk yang serupa. Salah satu masalah terbesar dengan pemberian pakan dengan cara ini adalah lebih dari 600 anjing ini terpaksa bersaing untuk mendapatkan pakan dan hal ini secara tidak langsung memberikan dampak negatif terhadap kesehatan anjing akibat kekurangan gizi.

Manajemen yang tepat dan nutrisi yang lengkap penting untuk kesehatan dan kesejahteraan hewan domestik, juga merupakan pencegahan dan pengendalian bagi penyakit menular dan tidak menular. Berdasarkan uraian di atas, aspek yang dapat diperbaiki dalam upaya implementasi prinsip bebas dari haus dan lapar terutamanya di One Petz Store dan 4PAWS adalah pembersihan rutin tempat pakan, pemberian pakan dengan cara yang lebih efektif seperti pemisahan kandang bagi tiap anjing, menyediakan tempat pakan yang lebih besar serta penambahan jumlah tempat pakan. Selain itu, pemberian pakan tidak dilakukan secara bersamaan guna menghindari dominasi anjing lain.

Kriteria Pengelolaan Anjing yang Bebas dari Ketidaknyamanan

K-9 Pets

Pet shop ini menempatkan anjing-anjing mereka di kandang yang layak, dibuat khusus sesuai bagi ukuran anjing ras besar yang diperbuat dari besi tahan

14

karat. Ukuran kandang bagi anjing yang terdapat di pet shop ini adalah 27”(t) x

34”(p) x 34”(l), 31”(t) x 37”(p) x 24.5(l)” atau 34”(t) x 48”(p) x 31”(l). Anjing-anjing ini ditempatkan dalam kandang masing-masing sesuai dengan usia dan ukuran badan mereka. Kandang ini memiliki ukuran yang cukup luas bagi anjing tersebut untuk istirahat serta bergerak bebas dengan lantainya yang diberi alas. Kandang-kandang ini diletakkan dalam ruangan yang dilindungi dari sinar matahari terik serta hujan. Ventilasi dalam ruangan kandang ini baik, dilengkapi dengan jendela dan kipas, kualitas udara yang bersih dengan suhu ruangan yang nyaman. Pencahayaan terang dalam ruangan menggunakan lampu pijar. Pencucian kandang juga dilakukan tiap sore dengan menggunakan klorox dan sabun biasa yang tidak membahayakan anjing. Implementasi aspek ketidaknyamanan di pet shop ini sangat baik.

One Petz Store

Populasi anjing di pet shop ini cukup banyak yang terdiri dari anjing yang dititipkan untuk boarding dan anjing yang diselamatkan. Anjing yang dititipkan untuk boarding diletakkan dalam kandang di ruangan yang terpisah dari anjing-anjing lain. Ruangan bagi anjing boarding tidak begitu luas dan tidak dilengkapi kandang untuk anjing yang berukuran medium sehingga anjing berukuran medium ditempatkan bersama di dalam exercise pen. Anjing-anjing untuk dijual berada di ruangan terpisah yang lebih luas dengan kandang bertingkat, hanya untuk anjing ras kecil dan medium.Anjing yang berukuran besar dilepaskan di ruangan tersebut. Contoh ukuran kandang yang terdapat di pet shop ini adalah 14”(t) x 20”(p) x 12”(l), 23”(t) x 24”(p) x 20”(l) atau 24”(t) x 30”(p) x 21”(l).

Kedua ruangan ini tertutup dilengkapi pencahayaan yang terang dan terlindung dari sinar matahari terik dan hujan tetapi ventilasinya kurang baik, tiada jendela, menggunakan kipas secara berkala yang mengakibatkan temperatur dalam ruangan tersebut agak tinggi.Lantai kandang tidak diberi alas tetapi dibersihkan secara rutin. Ruangan untuk anjing bergerak dalam kandang sempit bagi beberapa yang berbagi kandang dengan anjing lain.

Gambar 2 Anjing boarding yang ditempatkan dalam exercise pen

15

Beberapa hal yang harus diperbaiki dalam memenuhi aspek bebas dari ketidaknyamanan adalah dengan menyediakan kandang yang sesuai untuk anjing yang berukuran badan medium atau besar, tiap anjing mendapatkan kandangnya yang tersendiri. Ventilasi ruangan juga harus diperhatikan karena anjing menjadi gelisah akibat ketidaknyamanan temperatur. Air cooler yang disediakan seharusnya digunakan bersama kipas untuk memastikan suhu ruangan yang optimum untuk anjing-anjing tersebut.

4PAWS

Tempat ini mempunyai ventilasi yang terbaik karena anjing ditempatkan di kawasan yang terbuka dan terpencil dengan kualitas udara yang bersih. Juga memiliki ruangan yang sangat luas untuk pergerakan anjing secara bebas. Kandang hanya disediakan bagi anjing yang baru melahirkan atau yang sakit diperbuat dari kayu serta besi dan tidak diberi alas. Hewan bunting dan menyusui dipisahkan dari anjing yang lain, juga hewan yang telah dikebiri untuk memudahkan identifikasi (Newbury et al. 2010). Overpopulasi anjing di lokasi ini merupakan alasan kenapa tidak dapat menyediakan kandang untuk semua anjing akan tetapi dilengkapi ruangan untuk berteduh dari hujan atau cuaca yang sangat panas. Kandang tidak dibersihkan kecuali terlalu kotor dan dapat ditemukan lebih dari satu anjing di beberapa kandang. Kondisi lingkungan senantiasa bising karena terlalu banyak anjing.

Hal-hal yang dapat diperbaiki di lokasi ini adalah penambahan kandang untuk menampung jumlah anjing yang makin meningkat atau berpindah ke kawasan yang lebih luas. Pekerja juga harus membersihkan kandang secara rutin agar anjing merasa nyaman di dalam kandang.

Kriteria Pengelolaan Anjing yang Bebas dari Rasa Sakit dan Penyakit

K-9 Pets

Pemenuhan kriteria ini sangat erat kaitannya dengan manajemen pemeliharaan dan manajemen kesehatan anjing. Pet shop ini memiliki dokter hewan yang menjalankan pemeriksaan kesehatan anjing secara rutin serta menangani kasus kecemasan. Pet shop ini tidak memiliki fasilitas pengobatan tersendiri dan anjing langsung dibawa ke klinik jika terjadi komplikasi. Hal ini adalah karena pemiliknya tidak ingin mempersulit situasi anjing yang sakit tanpa kekhawatiran dokter hewan. Vaksinasi dilakukan sesuai jadwal. Pet shop ini memiliki tempat karantina yang terpisah bagi anjing yang sakit, cedera atau anjing yang baru datang. Selain itu, staf di pet shop ini sangat berpengalaman dan segera melaporkan kepada pemilik jika terdapat kelainan pada anjing. Kandang yang terdapat di pet shop ini juga berkualitas baik dan tidak membahayakan anjing.

One Petz Store

Pemantauan kesehatan anjing-anjing dilakukan setiap hari oleh pemiliknya sendiri yang dipastikan melalui penilaian keaktifan anjing, selera makannya dan cara interaksinya. Pet shop ini juga dilengkapi dengan fasilitas pengobatan yang umum seperti iodine, salep, krim, dan lain-lain tetapi tiada keberadaan dokter

16

hewan. Jika terjadi kecelakaan atau anjing sakit maka langsung dibawa ke klinik hewan yang berdekatan yang juga melakukan vaksinansi secara rutin. Anjing yang sakit atau yang baru masuk ditempatkan dalam kandang yang tersendiri tetapi dalam ruangan yang sama dengan anjing-anjing lain.

4PAWS

Lokasi ini memiliki beberapa dokter hewan yang bertugas sebagai sukarelawan dan mengunjungi lokasi ini pada hari minggu untuk menangani sebarang kasus kecelakaan, luka, sakit, vaksinasi atau pemeriksaan kesehatan untuk anjing-anjing yang baru masuk. Kandang yang ada di animal shelter ini berupa kandang yang diperbuat dari kayu dengan besi yang sudah mulai karat. Hal ini dapat mengakibatkan luka pada anjing yang ditempatkan dalam kandang tersebut. Vaksinasi dilakukan sesuai jadwal. Akan tetapi, lokasi ini tidak mempunyai fasilitas pengobatan umum untuk mengobati luka kecil akibat perkelahian antara anjing yang sering terjadi di sana. Pemantauan kesehatan anjing dilakukan secara rutin oleh staf yang bertugas pada hari tersebut.

Gambar 3 Kandang yang dibuat dari kayu

Dari ketiga tempat tersebut, beberapa hal yang dapat diperbaiki dan hal baru yang dapat diterapkan untuk memenuhi kriteria pengelolaan bebas dari rasa sakit dan penyakit adalah dengan memberi perhatian kepada struktur kandang, dimana kandang tidak ada sudut yang tajam dan tidak diletakkan benda-benda yang keras dan berbahaya terhadap anjing. Bebas dari rasa sakit juga dapat dihindari dengan melarang para petugas, staf atau sukarelawan dari memukul anjing serta pengawasan antar anjing yang dilakukan oleh staf atau sukarelawan agar tidak terjadi perkelahian. Kebersihan kandang juga harus senantiasa dijaga dan dicuci menggunakan desinfektan terutama lantai kandangnya.

Untuk memastikan anjing-anjing ini bebas dari penyakit, pemberian vaksin, anthelmintik dan multivitamin harus dilaksanakan secara rutin. Idealnya, hewan harus menerima pencegahan parasit saat masuk dan secara teratur selama mereka tinggal di tempat perlindungan untuk mencegah pencemaran lingkungan dan meminimalkan risiko pada manusia (Newbury et al. 2010). Euthanansia pernah

17

dilakukan pada anjing di ketiga-tiga lokasi ini dan hanya dilakukan untuk mengakhiri penderitaan atau penyebaran penyakit anjing tersebut.

Kriteria Pengelolaan Anjing yang Bebas dari Rasa Takut dan Tertekan

K-9 Pets

Anjing German shepherd memiliki sifat berani, waspada, tidak kenal takut, pintar dan patuh. Anjing ini senang berada dekat dengan penjaganya tetapi dapat waspada terhadap orang asing. Staf yang menangani anjing-anjing ini ramah dan efisien menjalankan tugas mereka dalam melatih anjing-anjing tersebut. Staf tidak menyakiti anjing sewaktu latihan dan menggunakan alat-alat seperti muzzle dan leash untuk handling. Selain itu, disediakan juga peralatan untuk latihan anjing. Pengunjung tidak diperkenankan untuk berinteraksi secara langsung dengan anjing-anjing ini dan tidak dibenarkan masuk ke dalam ruangan kandang karena sifat mereka yang sangat agresif terhadap orang luar. Anjing-anjing ini juga dilindungi dari tekanan yang dapat diakibatkan oleh serangan hewan lain dengan penjagaan keamanan yang sangat ketat serta ditransportasi menggunakan pet

cargo atau truk yang menjamin kenyamanan dan keamanan dalam perjalanan. Anjing harus dibawa dalam kendaraan tertutup, dan harus ditempatkan secara individual untuk mengurangi agresi antara anjing (Stafford 2006). Juga dipastikan tiada kontak visual dengan hewan lain yang dapat menyebabkan stres.

Gambar 4 Peralatan yang digunakan untuk latihan serta handling anjing

One Petz Store

Anjing-anjing di pet shop ini kebanyakkan adalah anjing yang diabaikan atau anjing liar dan mempunyai sifat takut yang amat tinggi secara natural apabila pengunjung mencoba berinteraksi karena mungkin pernah dianiaya, kecuali anjing-anjing yang dititip untuk boarding yang kelihatan lebih jinak. Perilaku pemilik terhadap anjing di situ sangat baik dan ramah. Peralatan yang digunakan untuk handling adalah muzzle. Anjing yang dibeli dari pet shop ini atau anjing-

18

anjing yang dititip untuk boarding dibawa oleh pemiliknya sendiri, transportasi tidak disediakan.Selama transportasi, hewan harus memiliki ruang yang cukup, kualitas udara yang baik serta nyaman (Newbury et al. 2010). Anjing-anjing ini juga dilindungi dari serangan hewan lain serta gangguan pengunjung. Pencegahan kontak visual dengan hewan lain seperti kucing yang ada di pet shop ini dilakukan dengan menempatkan mereka di dalam dua ruangan yang berbeda.

4PAWS

Hampir semua anjing di lokasi ini adalah yang diabaikan dan disiksa sebelum ditinggalkan akan tetapi mereka sangat interaktif dengan pengunjung. Peralatan untuk handling tidak digunakan. Anjing-anjing ini juga dibiarkan berkeliaran bebas dan tidak dilindungi dari serangan hewan lain dari luar. Begitu juga dengan kontak visual dengan hewan lain. Pengunjung dibiarkan masuk untuk berinteraksi dan bermain dengan anjing-anjing di sini tetapi diawasi oleh staf yang bertugas.

Interaksi antar anjing serta interaksi antara anjing dan pengunjung merupakan tolak ukur yang penting dalam memenuhi kriteria bebas dari rasa takut dan tertekan. Secara keseluruhan, beberapa hal yang dapat diimplementasikan untuk memperbaiki pengelolaan anjing-anjing dari rasa takut dan tertekan terutama di 4PAWS adalah dengan pengawalan ketat lingkungan kawasan tersebut supaya anjing-anjing tidak stres akibat kehadiran hewan lain. Pengunjung diberi kebenaran untuk berinteraksi dengan anjing-anjing tetapi diawasi setiap masa agar tidak berlaku sesuatu yang tidak diinginkan sehingga menyebabkan anjing-anjing takut atau tertekan. Para staf harus diajarkan untuk menyayangi dan tidak diperbolehkan melakukan kekerasan terhadap anjing. Proses pengenalan individu baru dilakukan dengan menempatkannya di kandang yang berbeda untuk menghindari intimidasi dan perkelahian.

Kriteria Pengelolaan Anjing yang Bebas Mengekspresi Perilaku Alamiah

K-9 Pets

Gambar 5 Anjing dibawa ke kawasan lapang untuk latihan

19

Di pet shop ini, fasilitas kandang dan ruangan pelatihan disesuaikan dengan

sifat dan jenis anjing. Anjing German shepherd membutuhkan latihan setiap hari seperti berjalan panjang, joging atau lari dan sangat menyukai bermain. Bentuk latihan yang diberi adalah seperti mengejar bola, menyerang dan melindungi dari bahaya, berjalan menggunakan treadmill dan lain-lain yang biasanya dilakukan di kawasan lapang setiap hari atau di dalam ruangan yang khusus jika hujan. Sosialisasi anjing-anjing ini di luar kandang sangat baik, mereka aktif, waspada dan ceria pada waktu yang sama. Dengan latihan dan fasilitas yang lengkap anjing-anjing ini yang mencintai aktivitas berat dan sangat cerdas dapat mengekspresi perilaku alamiah mereka.

One Petz Store

Anjing-anjing yang dipelihara di pet shop ini memiliki temperamen sedang. Mereka jarang dikeluarkan dari kandang kecuali untuk mandi atau pemeriksaan kesehatan. Selain itu, anjing yang berukuran besar tidak ditempatkan dalam kandang dan dibiarkan berkeliaran di dalam ruangan. Hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan rasa gelisah anjing-anjing lain yang berada di dalam kandang. Anjing-anjing ini kelihatan takut dan resah serta tidak berinteraksi begitu baik dengan manusia. Namun, anjing di pet shop ini tidak mempunyai riwayat menyerang manusia. Interaksi sosial antara anjing juga kurang baik. Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa anjing-anjing di pet shop ini tidak dapat mengekspresi perilaku alamiahnya secara sempurna.

4PAWS

Perbedaan jelas dapat dilihat apabila skoring untuk kriteria bebas mengekspresi perilaku alamiah dibandingkan antara 4PAWS dan One Petz Store, dimana 4PAWS mendapatkan kriteria baik dan One Petz Store mendapatkan kriteria cukup. Hal ini adalah karena anjing-anjing yang dipelihara di lokasi ini, walaupun jumlahnya banyak tetapi mereka dibiarkan bebas mengekspresi perilaku alamiah dengan berinteraksi satu sama lain, bermain dan berlari di kawasan lapang, berinteraksi dengan para pengunjung dan staf. Mereka juga dibawa ke pantai berdekatan sesekali untuk bermain dan berenang di bawah pengawasan staf. Temperamen anjing-anjing di sini jinak dan riang.

Terdapat beberapa hal yang harus diberi perhatian khususnya di One Petz

Store untuk memenuhi kriteria bebas mengekspresi perilaku alamiah dan antaranya adalah menyediakan tempat atau ruangan yang aman untuk anjing-anjing bermain dan bersosialisasi sesama anjing. Mereka seharusnya dikeluarkan dari kandang tiap hari sebagai cara untuk bersenam maupun berinteraksi. Kandang yang disediakan juga harus sesuai ukuran tubuh mereka dan diberi barang mainan yang sesuai.

Hal-hal yang Berpengaruh Terhadap Penilaian Kesejahteraan Hewan

Ketersediaan sarana dan prasarana untuk mengoptimalisasikan kesejahteraan hewan dalam rangka menjaga kesehatan dan kenyamanan hewan sangat diperlukan di pet shop dan animal shelter. Berdasarkan pengamatan, sarana

20

dan prasarana di K-9 Pets sudah tersedia dengan baik seperti kondisi dan kualitas perkandangan yang sesuai untuk anjing dengan ventilasi yang baik, peralatan latihan atau mainan yang tidak berbahaya serta penyediaan tempat karantina.

Selain itu, pengelolaan anjing seperti pemberian pakan yang sesuai dan bergizi,

keberadaan dokter hewan dengan penyediaan fasilitas pengobatan yang baik, pembersihan kandang rutin untuk menjaga kenyamanan hewan, perlindungan dari serangan hewan lain serta memastikan anjing-anjing ini bebas bersosialisasi sesama mereka dan mengekspresikan perilaku alamiah merupakan hal yang juga penting dalam memelihara kesejahteraan hewan.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Implementasi prinsip kesejahteraan hewan terhadap anjing-anjing di K-9

Pets relatif sangat baik diikuti dengan One Petz Store dan kemudian 4PAWS yang masih perlu ditingkatkan. Jumlah anjing tidak berpengaruh terhadap tinggi rendahnya nilai kesejahteraan hewan tetapi lebih dipengaruhi oleh sarana dan prasarana serta pengelolaan anjing.

Saran

Disarankan perbaikan sarana dan prasarana maupun peningkatan mutu manajemen dan petugas untuk meningkatkan status kesejahteraan anjing

Perlu langkah-langkah pengembangan implementasi kesejahteraan hewan seperti peningkatan pengetahuan pengelolaan anjing dan sistem edukasi bagi pengunjung yang ingin membeli atau mengadopsi anjing.

DAFTAR PUSTAKA

Burton R. 2008.AnimalWelfare Code of Practice: Animals in Pet Shops. NSW Department of Primary Industries, New South Wales.

Cook CJ, Mellor DJ, Harris PJ, Ingram JR, Matthews LR. 2000. Hands-on and

hands-off Measurement of Stress. Di dalam: Moberg GP dan Mensch JA, editor. The Biology of Animal Stress. Wallingford Oxon: CABI. hlm 123.

Dallas S. 2006.Animal Biology and Care.Edisi kedua. Oxford: Blackwell Science. Dehasse J, Cornet AC. 2003. Dangerousness of dog bites, a validated evaluation

[Internet]. [diunduh 2015 September 4]. Tersedia pada: http://users.skynet.be/fa242124/a-english/dangerousness.html

21

Department of Economic Development, Jobs, Transport and Resources. 2009. Code

of Practice for the Operation of Pet Shops. Victoria State Government, Australia.

Department of Primary Industries and Fisheries. 2008. Queensland Code of Practice

for Pet Phops. Brisbane: Department of Primary Industries and Fisheries,

Australia. Duncan IJH, Fraser D. 1997. Understanding Animal Welfare. Di dalam: Appleby,

Michael C, Hughes BO. Animal Welfare. Wallingford: CABI. hlm 19-32. [FAWC] Farm Animal Welfare Council. 1993. Second report on priorities for animal

welfare, research and development [Internet]. [diunduh 2016 Maret 23]. Terdapat pada: https://www.gov.uk/government/uploads/system/uploads/attachment_data/file/319292/Farm_Animal_Welfare_in_Great_Britain_-_Past__Present_and_Future.pdf

Gregory NG. 1998. Animal Welfare and Meat Science. Wallingford. CABI Publishing.

Houpt KA. 2011. Domestic Animal Behaviour For Veterinarians And Animal

Scientists. Singapore: Wiley-Blackwell. Hurley K, Miller L. 2009. Introduction to disease management in animal shelter.Di

dalam: Miller L, Hurley K, editor. Infectious Disease Management in

Animal Shelters. Singapore. Wiley Blackwell. [HSUS] The Humane Society of the United States. 1999. HSUS Guidelines for

animal shelter policies [Internet]. [diunduh 2015 Agustus 3]. Tersedia pada: http://www.hsi.org/assets/pdfs/eng_hsus_shelter_policies.pdf

Jones RB. 1997. Fear and Distress. Di dalam: Appleby, Michael C, Hughes BO. Animal Welfare. Wallingford: CABI. hlm 75-87.

Kahn CS, Line S. 2008.Health management interaction: small animals. Di dalam: Merck Sharp & Dohme Corp, editor. The Merk Veterinary Manual.Edisi ke Sembilan. New Jersey.

Magnen JL. 1985. The State of Animal. Di dalam: Appleby, Michael C, Berry O. Hughes, Joy A. Mench. 2011. Animal Welfare. Edisi Kedua. Wallingford: CABI. hlm 44.

Moberg GP. 2000. Biological Response to Stress: Implication for Animal Welfare. Wallingford Oxon: CABI. hlm 1-7.

Moss R. 1992. Definition of Health and Welfare.Di dalam: Moss R, editor. Livestock Health and Welfare. Essex: Longman. hlm 1-19.

Newbury S, Blinn MK, Bushby PA, Cox CB, Dinnage JD, Griffin B, Hurley KF, Isaza N, Jones W, Miller L et al.2010. Guidelines for standards of care in animal shelters [Internet]. [diunduh 2015 Agustus 15]. Terdapat pada: http://oacu.od.nih.gov/disaster/ShelterGuide.pdf

[OIE] World Organization for Animal Health. 2015. Terrestrial animal health code: Introductions to the recommendations for animal welfare [Internet]. [diunduh 2015 Agustus 12]. Terdapat pada:

22

http://www.oie.int/index.php?id=169&L=0&htmfile=chapitre_aw_introduction.htm

Orihel JS, Ledger RA, Fraser D. 2005. A survey of the management of inter-dog aggression by animal shelters in Canada.Anthrozoos 18(3): 273-287.

Phillips CJC. 2002. Animal Behaviour and Welfare. Oxford: Blackwell Science. Rebecca PJDP. 2012. Pet station [skripsi]. Medan (ID): Fakultas Teknik

Universitas Sumatera Utara. Salman MD, Hutchinson JM, Ruch-Gallie R, Kogan LR, New JC, Kass PH. 2000.

Behavioral reasons for relinquishment of dogs and cats to 12 shelters. J Appl

Anim Welf Sci 3(2): 93-106. Schuppli CA, Fraser D. 2000. A Framework for Assessing the Suitability of

Different Species As Companion Animals. University Of British Columbia.hlm: 359 – 372.

Stafford KJ. 2006. The Welfare of Dogs. Netherlands: Springer Wells DL, Hepper PG. 2000. Prevalance of behaviour problems reported by

owners of dogs purchased from an animal rescue shelter. J Appl Anim Behav

Sci 69(1): 55-65. [WHO] World Health Organization.WHO Definition of health [Internet].

[diunduh 2015 Agustus 12]. Terdapat pada: http://www.who.int/about/en/ Wolfle TL. 2000. Understanding the Role of Stress in Animal Welfare: Practical

Considerations. Di dalam: Moberg GP dan Mench JA, editor. The Biology

of Animal Stress. Wallingford Oxon: CABI. hlm 355-368. [WSPA] World Society for the Protection of Animals. 1997. Welfare Assessment

and

Five Freedoms. Bristol: Bristol University.

23

Lampiran 1 Gambar kondisi K-9 Pets

Bangunan K-9 Pets yang berlokasi di Jalan Macalister, Georgetown

Pemilik dan staf pet shop bersama anjing German Shepherd

24

Anak anjing ditempatkan dalam kandang berukuran 31”(t) x 37”(p) x 24.5”(l)

Staf yang menangani hewan dengan ramah dan efisien

Anjing dibawa ke kawasan lapang untuk latihan

25

Lampiran 2 Gambar kondisi One Petz Store

Bangunan One Petz Store yang berlokasi di Bayan Lepas

Anjing-anjing ditempatkan dalam ruangan yang terpisah

26

Antara barang aksesoris anjing yang dijual

Kucing ditempatkan dalam ruangan yang terpisah dari anjing

Kandang bertingkat untuk anjing berukuran kecil

27

Lampiran 3 Gambar kondisi 4PAWS (PENANG ANIMAL WELFARE

SOCIETY)

Lebih dari satu anjing per kandang

Pengunjung dibenarkan berinteraksi dan bermain bersama anjing-anjing

Anjing dimandikan tiap hari minggu oleh para staf dan sukarelawan

28

Anjing-anjing dibiarkan berkeliaran bebas

Luka pada anjing akibat perkelahian yang belum diobati

Kandang anjing yang diperbuat dari kayu

29

Lampiran 4 Kuesioner

1. Nama/alamat pet shop

2. Nama pemilik

3. Tahun operasi

4. Jam operasi pet shop

5. Populasi hewan

6. Jumlah staf yang bekerja

7. Jumlah anjing yang dipelihara

8. Jenis anjing atau ras anjing yang dipelihara

9. Apa yang anda tahu tentang kesejahteraan hewan

10. Nyatakan prinsip lima kebebasan yang anda tahu

11. Apakah program mengawinkan anjing dilaksanakan di pet shop anda?

12. Apakah anjing di pet shop anda mendapatkan waktu interaksi diluar kandang dengan anjing lain ataupun spesies lain?

13. Pernahkah anjing di pet shop anda mempuyai riwayat menyerang pengunjung?

14. Bagaimana interaksi anjing-anjing di pet shop anda dengan manusia?

30

15. Jadwal pemberian pakan

16. Jadwal pemberian obat cacing dan vaksin

17. Riwayat penyakit anjing di pet shop anda

18. Apakah pet shop anda juga memberi perkhidmatan grooming?

19. Metode yang diimplikasikan untuk menjamin kesehatan dan keselamatan staf

20. Apakah staf di pet shop anda diberi pelatihan formal dan perawatan dan

manajemen hewan? Nyatakan jenis latihan yang diberi.

31

Lampiran 5 Formulir survei Borang 1: Penilaian Kesejahteraan Anjing Nama/alamat pet shop : ……………………………………………………………....... Pemilik : ……………………………………………………………....... Populasi anjing : ………………………………………………………………... Tanggal penilaian : ………………………………………………………………...

Kriteria Komponen Keterangan Tingkat Kesejahteraa

n

Rasa haus dan

lapar

Diet yang seimbang dan lengkap

Jenis pakan yang diberikan

Air yang bersih Kebersihan tempat pakan dan air minum

Frekuensi pembersihan tempat pakan dan air minum

Posisi tempat pakan dan air minum

Frekuensi pemberian pakan

Pakan dibagi secara rata diantara anjing yang berada dalam satu kandang

Kondisi tubuh Ketidaknyamana

n

Kualitas udara

Ventilasi Kenyamanan temperatur

Dilindungi dari cuaca buruk

Jenis kandang yang layak

Ukuran Kandang Tingkat pencahayaan Ruang untuk anjing bergerak dalam kandang

Lantai kandang Kebersihan kandang Rutin pembersihan kandang

Cara dan bahan yang

32

digunakan untuk membersihkan kandang Jumlah anjing dalam satu kandang

Kondisi linkungan Sakit dan

Kesakitan

Keberadaaan dokter hewan

Fasilitas pengobatan Eutanasia Vaksinasi Rutin pemantauan kesehatan anjing

Tempat isolasi bagi anjing yang sakit, cedera atau anjing yang baru datang

Pengendalian parasit Biosekuriti Pengetahuan staf tentang kelainan pada anjing

Kondisi kandang yang baik dan tidak membahayakan anjing

Rasa takut dan

tertekan

Perilaku staf

Peralatan yang digunakan untuk handling

Barang mainan yang disediakan

Kepadatan anjing Transportasi anjing Interaksi pengunjung dan anjing

Dilindungi dari serangan hewan lain

Dilindungi dari gangguan pengunjung

Pencegahan kontak visual dengan hewan lain yang menyebabkan stress

Ekspresi perilaku

alamiah

Perilaku hewan

Kelompok sosial Kepadatan anjing Kandang sesuai dengan habitatnya

Sosialisasi di luar kandang

Dapat mengekspresi perilaku alamiah

*Tingkat kesejahteraan: Buruk (1), Kurang (2), Cukup (3), Baik (4), dan Memuaskan(5)

33

RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pulau Pinang, Malaysia pada tanggal 27 Disember

1991 dari ayah Devagaran Peetika Valappil dan ibu Saraswathy Chellapan. Penulis adalah putri kedua dari dua bersaudara. Tahun 2008 penulis lulus dari SMK (P) St. George dan melanjutkan studinya di bidang farmasi tahun yang sama di Mahsa University, Kuala Lumpur. Penulis juga telah melakukan magang di Departemen Farmasi dari Rumah Sakit Umum Pulau Pinang selama 10 bulan. Penulis lulus dengan diploma di bidang farmasi pada tahun 2012 dan lulus masuk ke Institut Pertanian Bogor pada tahun yang sama melalui ujian tertulis.Selama tahun universitasnya, penulis bergabung dalambeberapa organisasi termasuk Persatuan Kebangsaan Pelajar-Pelajar Malaysia di Indonesia (PKPMI). Penulis juga anggota di organisasi mahasiswa fakultas, Himpunan Profesi Hewan Kesayangan dan Satwa Akuatik Eksotik (HIMPRO HKSA) (2013-2016).