HIKAYAT ANJING TERBANG

download HIKAYAT ANJING TERBANG

If you can't read please download the document

Transcript of HIKAYAT ANJING TERBANG

The Broken DogPagi yang masih dingin karena kabut masih menyelimuti bumi, tapi keributan sudah dimulai disebuah perumahan diujung jalan. Suara barang dilempar juga bentakan-bentakan berbalas, bersahutan. Seorang gadis kecil keluar dari rumah itu dengan acuh, karena mungkin pertengkaran kali ini tidak melibatkannya. Rambutnya acak-acakan belum disisir. Jangankan menyisir rambut, mandipun belum. Sarapan pagi juga belum. Tapi sudah sarapan keributan sepagi ini. Ada saja bahan untuk diributkan dan tak jarang Erina terkena akibatnya. Erina, anak perempuan berambut ikal sebahu, adalah satu-satunya anak perempuan dalam keluarga itu, selain ibu tentunya. Ia mempunyai seorang kakak dan seorang adik, laki-laki semua. Ia keluar rumah hanya untuk menghela nafas lega sebelum masuk kembali kerumah. Biasanya ia hanya berdiri sebentar diluar rumah tapi entah mengapa kali ini ia ingin berdiri agak lama. Melihat ruas jalan yang masih sepi, hanya beberapa ibu menyapu jalan didepan rumah mereka. Induk ayam dengan beberapa anaknya tampak mondarmandir. Mungkin mencari cacing, seperti pepatah, ayam yang bangun pagilah yang mendapatkan cacing. Tapi cacing dimasa sekarang ini agak susah didapat. Apalagi diperumahan itu, yang hampir semuanya dibeton. Kamu tahu kan cacing sangat kesulitan menembus beton? Ya itu karena beton terlalu keras untuk cacing yang lemah, apalagi beton tidak bisa lapuk, meskipun lama. Erina melihat makhluk kecil berwarna hitam kumal karena kotor yang terduduk ditepi selokan didekat tikungan. Diperhatikannya binatang itu lekat-lekat. Apakah itu seekor kucing, anjing ataukah kelinci? Melihat telinganya yang tidak runcing, mustahil itu kucing, meskipun daun telinga anjing beberapa juga runcing tapi ini berbeda. Melihat telinganya yang tidak cantik menunjukkan itu bukan kelinci,

sebab kelinci betapapun buruknya pasti telinganya terlihat cantik dimata Erina. Tinggal satu tebakan, yaitu anjing. Setelah tidak ragu lagi Erina dengan hati-hati dan waspada berjalan mendekati anjing kecil yang tampak lemah itu. Ia tak mau karena kurang berhati-hati nanti digigit anjing itu, dan siapa tahu anjing itu berpenyakit rabies. Erina tidak mau tertular rabies, meskipun ia tidak tahu seberapa bahayanya penyakit rabies itu. Tapi Erina berkeyakinan bahwa sakit, apapun jenis dan namanya pastilah tidak enak. Setelah merasa semuanya aman Erina memungut anjing itu. Digendong dan dibawanya pulang kerumahnya. Dengan mengendap-endap sampailah Erina dikamarnya tanpa ada yang mengetahui. Sementara keributan masih berlanjut, meskipun sudah surut. Mungkin karena sudah mulai capek. Karena kamu tahu kan? Membutuihkan energi yang besar untuk membuat keributan yang gaduh sepagi ini. Erina tidak memperdulikannya lagi, ia lebih peduli kepada anjing kecil yang malang itu. Tubuhnya dekil, matanya sayu dan hidungnya keluar ingus. Mungkin dia pilek. Dengan keranjang rotan bekas parcel, dibuatkannya anjing kecil itu tempat tidur tak lupa juga susu hangat. Setelah sebelumnya dibersihkan pula tubuh anjing itu, dengan air hangat. Semua itu dilakukan Erika tanpa sepengetahuan anggota keluarga yang lain. Sebab kalau diketahui mungkin saja itu akan menjadi masalah. Bukan karena liur anjing itu najis. Tapi karena keluarga itu menyukai masalah dan keributan. Sekarang Erina dirumah tidak merasa sendiri lagi. Meskipun sering terjadi keributan dirumah dan tak seorangpun mempedulikannya. Karena sekarang mempunyai sahabat yang baik, si anjing kecil. Erina bisa mengajaknya bermain, bercerita tentang apa saja yang ia rasakan. Tentu saja semuanya dilakukan didalam kamarnya. Tapi suatu hari sepulang sekolah Erina tidak menemukan si anjing kecil. Erina menanyakan kepada kakak dan adiknya, kata mereka anjing itu dibuang ayah,

ibupun lebih suka membuang daripada memelihara anjing itu. Betapa sedih hati Erina, ia menanyakan kemana anjing itu dibuang, tak seorangpun menjawab. Erina keluar rumah dan menyusuri tiap ruas jalan diperumahan itu, bahkan sampai jauh. Hingga sore menjelang, anjing kecil itu tak juga ditemukan. Pagi hari, seperti biasa Erina pergi kesekolah. Tapi yang membedakan adalah hari ini tasnya lebih padat terisi. Dan ketika pulang Erina tidak menuju

kerumahnya. Akan pergi kemanakah? Erina sendiri tidak tahu. Untuk waktu berapa lama, Erina juga tidak tahu. Yang ia tahu, ia tidak pulang kerumah. Yang ia tahu, keluarganya telah membuang anjing kecil yang masih sangat lemah. Dan bagi Erina, anjing itulah satu-satunya yang mengerti, peduli dan menganggap bahwa dia ada. Erina pergi dari rumah, sehari setelah anjing kecil itu dibuang

Sebuah NamaAnjing kecil menyusuri jalanan yang belum pernah ia lewati sebelumnya. Perutnya mulai lapar, ia terus berjalan. Hingga sampai didepan sebuah bangunan bercat putih dan orang orang duduk bersila mendengarkan pidato. Anjing kecil berhenti sejenak mendengarkan pidato yang keluar dari kotak hitam yang perpasang disudut-sudut tembok atas . Ia terpikat dengan pidato itu, yang menceritakan tentang perempuan sundal yang masuk surga kerena menyelamatkan anjing yang hampir mati kehausan. Anjing kecil ingin sekali masuk dan ikut mendengarkan pidato itu lebih banyak. Tapi dilihatnya yang duduk disitu semuanya manusia, sedangkan dia anjing. Tapi sejak saat itu anjing kecil mempunyai kesenangan mendengarkan pidato maupun ceramah yang menurutnya mencerahkan hatinya. Anjing kecil meneruskan perjalanan dengan harapan menemukan sesuatu yang bisa dimakan. Rupanya daerah yang sekarang dilalui anjing kecil adalh daerah orang-orang beriman. Ini terbukti dari tidak ada sisa makanan atau yang membuang makanan, meskipun sisa. Para penduduk mungkin telah memahami bahwa memubazirkan makanan termasuk temannya setan. Tapi anjing kecil adalah anjing, bukan setan. Perutnya semakin lapar dan butuh makanan. Sampai hari menjelang sore anjing kecil belum juga makan, padahal sudah tiga hari anjing kecil belum makan, terhitung setelah dibuang keluarga temannya, Erina. Anjing kecil tidak lagi berpikir tentang sesuatu yang bisa dimakan, tapi sesuatu yang mungkin saja menyerupai makanan dan bisa dimakan. Atau paling tidak bisa masuk keperut. Kebetulan didaerah itu banyak sampah plastik beterbangan dijalan. Tak ada rotan akarpun jadi, tak ada makanan plastikpun dimakan. Anjing kecil memilih berbagai jenis dan corak plastik. Mulai dari plastik kantong hitam,

hitam bergaris-garis putih, plastik untuk es teh dan berbagai plastik kemasan makanan ringan. Akhirnya anjing kecil memilih plastik kemasan makanan ringan berwarna kuning dan bergambar gulai ayam. Dengan harapan mendapatkan rasa yang tertinggal pada kemasan itu, syukur-syukur kandungan protein dalam gambar ayam itu bisa mempengaruhi kesehatan dan kecerdasannya. Walaupun ternyata rasanya kurang enak, anjing kecil menghabiskan plastik kemasan bergambar gulai ayam itu. Habis tak bersisa, karena anjing kecil tidak mau menjadi teman setan dengan menyisakan plastik sebagai makanannya itu. Hari beranjak gelap. Dengan perut tidak selapar tadi tadi anjing kecilpun tidur. Dalam tidur nyenyaknya anjing kecil bermimpi. Dalam mimpinya anjing kecil bermain dengan anak-anak ayam yang gemuk, lucu dan sehat. Induk ayam yang digulai pada gambar kemasan yang ia makanpun ikut menunggui anak-anaknya bermain sambil memintal benang untuk syal. Induk ayam tersenyum melihat anjing kecil bermain bersama anak-anaknya. Tak ada perasaan was-was kalau anjing kecil memakan anak-anaknya. Bagi induk ayam, semua hewan bagaimanapun kejamnya adalah sudah menjadi ketentuan hidup, tak ada yang perlu dirisaukan. Saat asyik bermain itu tiba-tiba hujan turun dengan lebat. Ini bukan seperti hujan biasa, tapi hujan es. Anjing kecil kedinginan dan terbangun. Rupanya aniing kecil bermimpi! Ternyata tubuhnya basah kuyub diguyur es blender seorang anak kecil berseragam TK. Hahaha.. setelah tertawa anak kecil itu berlari menuju kelasnya. Rupanya anjing kecil semalaman tidur dihalaman sekolah TK. Dengan buru-buru anjing kecil bangun menyingkir sebelum disingkirkan orang, yang bisa saja itu penjaga sekolah TK itu. Didekat taman sekolahan itu anjing kecil mengeringkan tubuhnya dengan menjilati es blender yang membasahinya.

Mmm.., es blender rasa melon! Anjing kecil menjilatinya sampai kering. Disamping rasanya segar ia berharap es blender yang mengandung susu itu membatu perutnya mencerna plastik kemasan bergambar gulai ayam yang dimakannya sore kemarin. Setelah tubuhnya kering anjing kecil menghampiri pintu, terdengarlah anakanak kecil itu bernyanyi dan menggerak-gerakkan tubuhnya mengikuti irama lagu yang diiringi oleh piano ibu guru berkacamata yang agak gemuk dan rambutnya dikuncir itu. Mungkin ini adalah sekolahan unggulan, sehingga muridnya dibatasi tiap kelas. Dan terdapat beberapa ruang kelas dan ruang-ruang lain yang anjing kecil tidak tahu ruang apakah itu. Didalam kelas itu tidak banyak siswanya, hanya 10 anak kecil. Termasuk anak yang menyiramkan es blender ketubuh anjing kecil. Anjing kecil merasa perlu berterimakasih pada anak itu. Iapun masuk kekelas mendekati anak penyiram es blender. Anak itu panik dan berteriak. Teman-temannya juga ikut panik dan melemparkan apa saja kearah anjing kecil. Anjing kecil berlari keluar kelas itu cepat-cepat, beberapa benda berhasil mengenai tubuhnya dan terasa sakit. Tapi mulai dari situlah anjing kecil suka mendengarkan musik dan menari. Tapi anjing kecil tidak suka bernyanyi, karena ia tahu yang dikeluarkan dari mulutnya adalah gonggongan dan makhluk lain belum tentu bisa menerimanya sebagai keindahan. Sambil menahan sakit yang tersisa anjing kecil menyusuri jalan. Kali ini anjing kecil melewati bangunan besar dan banyak ruang. Lebih besar dan banyak dibandingkan sekolahan TK tadi. Mungkin ini adalah sekolah dasar. Karena anakanaknya lebih besar dari anak-anak TK tadi. Anjing kecil menghampiri satu ruang yang pintunya terbuka, siapa tahu kelas itu sedang pelajaran dan anjing kecil bisa ikut belajar. Menurut anjing kecil, tidak ada salahnya seekor anjing belajar membaca dan menulis juga berhitung. Dilihatnya seorang anak menulis dipapan tulis dan temanteman mengejanya. Dimeja paling depan dan berbeda dari semua meja yang ada

duduklah pria berambut keriting, tubuhnya agak kurus. Mungkin bapak itu adalah pak guru. Dan mungkin juga pak guru sering berpuasa atau jarang makan, itu terlihat dari tubuhnya yang kurus. Ketika pak guru melihat anjing kecil ia tidak melemparnya dengan penghapus, meskipun saat itu pak guru memang memegang penghapus. Pak guru malah tersenyum pada anjing kecil. Anjing kecilpun menjadi tenang mengikuti pelajaran dari depan pintu masuk, tidak masuk kekelas. Begitupun anjing kecil sudah sangat senang karena diberi kesempatan belajar, hingga pelajaran usai. Karena amat senang hati anjing kecil ingin sekali bersyukur pada Tuhan. Kebetulan kemudian ia lewat tempat dimana ia mendengar pidato yang mengisahkan perempuan sundal yang menolong anjing yang hampir mati kehausan. Dilihatnya beberapa orang sudah didalam bangunan itu dan sebagian masih dipancuran. Anjing kecil menuju pancuran membersihkan kaki dan meniru orang-orang itu. Baru sampai diteras hati anjing kecil sungguh sejuk dan damai. Ia sangat bersyukur kepada Tuhan atas semua yang dilimpahkan kepadanya; untuk plastik kemasan bergambar gulai ayam Untuk es blender rasa melon yang segar, meskipun diguyurkan diatas tubuhnya. Untuk kesempatan belajar yang begitu berharga sehingga ia sekarang bisa membaca dan berhitung. Adapun kemampuan menulis, anjing kecil harus berusaha keras dan belum tentu bisa. Kamu tahu kan jari kaki anjing sangat sulit untuk memegang pensil, spidol ataupun sejenisnya? Tapi kalau Cuma untuk mengaruk tanah jelas bisa dan itu sudah cukup bagi anjing kecil. Belum selesai ungkapan rasa syukurnya, sebuah sapu melayang tepat mengenai pinggang anjing kecil. Anjing kecil terperanjat dan berlari sekencang mungkin. Rasa sakit terkena pukul sapu belum dirasakannya karena rasa takut dan terkejut lebih dirasakan anjing kecil. Barulah setelah merasa aman anjing kecil berhenti, rasa sakitpun kini mulai terasa. Tertunduk menanahan sakit dibawah pohon

peneduh jalan anjing kecil teringat pelajaran disekolahan tadi, pelajaran bahasa. Dalam pelajaran tadi diterangkan tentang nama. Bahawa semua anak, semua benda mempunyai nama, tak peduli anak hewan atau anak manusia. Kalupun ada yang belum punya anam makan akan diberi nama. Dan benar, semua murid dikelas tadi mempunyai nama. Anjing kecil berpikir tentang nama untuk dirinya sendiri, sebab siapa yang akan memberi nama padanya sedangkan dia tidak mempunyai siapapun didunia ini. Dalam pelajaran bahasa Jawa juga, hampir semua hewan mempunyai nama lebih dari satu. Misalnya anjing, bahasa Jawanya adalah Asu. dan Segawon juga berarti anjing. Untuk anak anjing bahasa Jawanya adalah kirik. Anjing kecil yang bercita-cita menjadi anjing besar memutuskan menggunakan nama gawon, kependekan dari segawon. Karena kalau segawon menurutnya terlalu panjang dan terlalu resmi. Sedangkan Asu, tidak mau ia gunakan karena untuk menghindari kesalah pahaman antara nama hewan dan umpatan. Menghindari kesalah pahaman orang mengumpat dan orang yang suatu saat nanti memanggilnya. Tapi mungkin juga tidak ada yang memanggilnya karena ia tidak mempunyai siapapun didunia ini. Tapi anjing kecil tetap menyukai memakai nama Gawon, meskipun hanya dia sendiri yang menyebutnya demikian.

Jatuh CintaSeiring waktu, anjing kecil tumbuh semakin besar. Meskipun tidak begitu sehat tapi sudah cukup bagus untuk ukuran anjing yang kadang sering memakan plastik. Dari semua plastik yang ia makan, anjing kecil paling terkesan dengan palstik kemasan bergambar gulai ayam. Tapi sayang, plastik bergambar gulai ayam sekarang jarang didapatkan. Mungkin pabriknya sudah tidak membuat kemasan bergambar gulai ayam, atau mungkin sudah menggantinya dengan gambar lain. Atau bahkan mungkin pabriknya sudah bangkrut. Anjing kecil tidak tahu. Terkadang anjing kecil malu karena tidak memahami kebijakan pabrik ataupun juga kebijakan ekonomi yang mengakibatkan mengapa sesuatu bisa begini dan begitu. Sebagai contoh nyatanya adalah plastik kemasan bergambar gulai ayam itu. Mengapa dulu ada tapi sekarang tidak ada. Apakah ini ada kaitannya dengan kebijakan ekonomi, anjing kecil benarbenar tidak tahu. Anjing kecil, meskipun tumbuh semakin besar dan sudah mempunyai nama sendiri yaitu Gawon, tapi tetap saja menganggap dirinya masih kecil dan masih suka menyebut dirinya anjing kecil. Tanpa terasa waktu terus berjalan dan hari ini, Kamis Legi tahun ini anjing kecil menginjak usia tiga tahun. Entah karena apa anjing kecilpun tidak tahu, tapi hatinya begitu gembira. Memasuki umurnya yang ketiga tahun, ia mandi hari ini. Mandi dipancuran taman kota dengan disengaja. Biasanya ia juga basah seperti mandi tapi karena kehujanan dan tidak disengaja. Dikolam taman kota yang berbentuk bundar dan ada air mancur ditengahnya itu anjing kecil mandi dan berenang, berkeliling kolam. Orang-orang melihatnya lucu. Bahkan sampai ada yang memotret dengan kamera digital. Yang tidak punya kamera digital dan tidak mau repot, mereka memotret dengan handphone. Yang tidak punya

lagi karena handphone-nya tidak berkamera, mereka memotret memakai kamera film. Yang lebih tidak punya lagi mereka memotret dengan mata telanjang tanpa alat bantu, kecuali yang bermata minus mereka mengunakan kacamata untuk melihatnya dan menyimpan kejadian itu dalam otak mereka. Selain manusia banyak juga anjing yang melihat kejadian itu. Tapi mereka melihat sebagai hal yang memalukan bangsa anjing. Mereka menganggap anjing kecil gila. Sudah buruk rupa dan konyol pula. Mereka saling bisik bahwa anjing kecil itu rabies, juga punya kelainan yang lainnya. Maka dari itu harus tetap waspada dan kalau bisa dijauhi. Anjing kecil merasa sudah cukup mandinya dan segera keluar dari kolam. Tubuhnya digoyang-goyang dan digidikkan agar air cepat kering dari tubuhnya yang tidak bisa dibilang bagus. Meskipun begitu anjing kecil senang, karena ia teringat bahwa Tuhan menciptakan makhluknya dengan sebagus-bagusnya bentuk. Ia berpikir bahwa tubuhnya adalah yang terbaik bagi dirinya, bagaimanapun betuknya. Anjing kecil berpikir tentang angin yang berhembus agak kencang mungkin bisa mempercepat proses pengeringan air dari tubuhnya. Ia segera berlari kewarung bertenda biru. Naik keatas meja, menghadap kipas angin dan segar. Penjual makanan terkejut melihat anjing kecil dengan santainya menghadap kipas angin sambil meliuk-liukkan tubuhnya. Dengan geram ia melempar anjing kecil dengan sendok yang kebetulan sedang dipegangnya. Dengan gerakan yang indah dan lihai anjing kecil mengelak. Mungkin ini dikarenakan hatinya sedang riang, sehingga gerakan refleknya sangat baik. Namun begitu anjing kecil secepat mungkin turun dan berlari. Ia tidak mau menggoda pedagang itu dengan mempermainkannya. Meskipun sebenarnya dia bisa, karena hatinya sedang senang. Anjing kecil kembali melenggang ditaman kota dengan hati riang. Angin

yang berhembus semilir membelai tubuhnya yang kerempeng dan bulunya yang hitam kusam. Ia berjalan serasa pangeran anjing yang paling gagah. Setiap berpapasan dengan anjing betina, jantungnya berdegup lebih kencang. Anjing kecil merasa agak aneh, lalu ia teringat buku yang pernah dibacanya. Mungkin saja ia sekarang sedang jatuh cinta. Hari menjelang sore, matahari tidak terlalu menyengat lagi. Orang-orang mulai ramai berdatangan. Tadi sudah ramai, kali ini lebih ramai lagi. Sebagian mereka berpakaian olah raga. Sebagian lagi tidak berpakaian olah raga, tapi mereka semua harum baunya. Mereka juga tak lupa membawa anjing kesayangan. Rupanya ini adalah hari Sabtu sore, hari berkencan, hari berkumpul bersama keluarga dan orangorang yang dicintai. Ini adalah hari bahagia. Mereka ada yang membawa anjing jenis Doberman, Rottweiler, Golden Rettriever dan lain-lain. Rupanya mereka adalah para penggemar anjing yang tahu cara merawat dan seluk beluk anjing. Anjing-anjing itu tampak sehat dan gagah, tentu saja yang betina molek. Anjing kecil masih melangkah gagah karena teringat firman Tuhan bahwa kita diciptakan dalam sebaik-baik bentuk. Tapi anjing kecil anjing kecil agak sungkan dan hormat pada anjing jenis Akita yang berjalan dengan leher terikat didepan seorang nenek. Anjing kecil pernah membaca sejarah anjing jenis itu. Dulu diJepang, hiduplah seorang professor bernama Prof. Dr. Eisaburo Ueno. Beliau mempunyai anjing jenis Akita diberi nama Hachiko. Setiap hari Hachiko menunggu kepulangan sang professor distasiun kereta api. Hingga suatu hari ditahun 1925 profesor meninggal ditempat beliau mengajar. Hachiko menanti sang professor distasiun sampai tengah malam. Keesokan harinya lagi. Lagi dan lagi hingga sepuluh tahun Hachiko menanti professor distasiun. Akan tetapi hari itu sewaktu akan pulang, Hachiko tertabrak kereta api ditengah malam. Untuk

mengenang kesetiaan Hachiko, dibangunlah monumen berupa patung anjing jenis Akita distasiun itu. Anjing kecil mendadak berhenti dan menarik nafas dalam-dalam. Bau bunga-bunga yang bermekaran. Wangi dan harum. Seharum cinta.. Ya cinta! Anjing kecil kini sadar kenapa hari ini hatinya begitu riang. Itu karena dia baru saja memasuki masa akhil baligh seekor anjing dan ia merasakan cinta. Anjing kecil bertekad menggetarkan hati seluruh anjing betina ditaman kota itu. Selanjutnya ia akan menggetarkan semua anjing betina ditaman-taman kota ditempat lain. Dan akhirnya ia akan menggetarkan hati seluruh anjing betina diseluruh dunia. Anjing kecil teringat Qithmir, seekor anjing yang namanya tercatat dalam kitab suci dan menjadi saksi peristiwa tentang tujuh orang yang tinggal digua dan tertidur selama tiga ratus sembilan tahun. Ketika itu Qithmir ikut penggembala yang merupakan salah satu dari tujuh orang itu, menghadap raja Afsus. Disana, ditaman kerajaan Qithmir bertemu dengan cinta pertamanya, Nahisy, anjing betina ratu Priska. Akankah anjing kecil menemukan kisah cinta pertamanya ditaman ini? Anjing kecil tidak tahu, tapi ia akan memasang niatnya kuat-kuat didalam hatinya. Perjalanan panjang dimulai dari satu langkah. Anjing kecil mulai berusaha menggetarkan anjing betina didekatnya. Ia adalah anjing jenis Chihuahua yang duduk manis dipangkuan seorang nyonya besar. guk-guk-guk! Eerrgh-ergh.. Bukannya tertarik, anjing mini itu menyalak dan menggeram ribut mengusir anjing kecil. Merasa binatang piaraannya tidak senang dan terganggu, nyonya besar itu berdiri dan menyepak anjing kecil. Anjing kecil tidak putus asa, ia berusaha lagi mendekati seekor anjing dari jenis Chow chow. Anjing kecil dengan bulu coklat keemasan yang lebat dan mirip

singa itu berlari dan anjing kecil mengejarnya. Anjing kecil berhenti ketikan si Chow chow melompat kegendongan seorang gadis cantik yang memakai singlet putih bergambar Hello Kitty. Yang, ada anjing pengganggu nih! kata gadis itu O ya? sahut lelaki muda berbadan tegap datang dengan anjingnya yang besar dan sangar tanpa tali dilehernya. Anjing kecil merasakan akan terjadi sesuatu yang buruk. Ia beringsut kebelakang. Anjing besar itu menggeram. Doby, beri pelajaran dia! Anjing besar itu segera menerkam anjing kecil. Tapi dengan sigap anjing kecil menghindar dan berlari. Anjing besar itu ternyata masih mengejar dengan kencang. Anjing kecil berlari sekuat tenaga, sesekali berbelok dan berputar arah untuk mengacaukan si anjing besar. Hingga akhirnya anjing besar itu berhenti, terengahengah dan putus asa. Anjing kecil membalikkan badannya pada anjing besar. Terimakasih kawan atas olah raganya. Jika saja kau tidak putus asa pasti bisa menangkapku. Ah sudahlah. Salam untuk Chow chow manismu! Anjing kecil berjalan meninggalkan anjing besar. Sementara anjing besar melihat anjing kecil jelek yang telah mengalahkan kecepatan larinya. Padahal ia adalah pemenang lomba balap anjing tiga periode berturut-turut dan belum pernah ada yang mengalahkannya. Ini tidak mungkin, tidak masuk akal! kemudian anjing besar itupun berbalik kembali kepada majikannya. Anjing kecil berjalan meninggalkan taman kota, menyusuri jalan maupun gang-gang pemukiman. Hingga sampailah tanah lapang dengan net voli terbentah membelah. rupanya itu adalah sebuah lapangan Voli pemukiman yang kurang sejahtera ini. Bisa saja setelah menjadi lapangan voli ia akan menjadi lapangan

badminton, lapangan futsal atau apapun terserah yang memakainya. Hei, apakah kau mengundang anjing gila itu? Anjing kecil mencari arah datangnya suara. Diamatinya sekeliling lapangan itu. ternyata dibalik pohon pisang yang sedang berbuah ranum ada sepasang anjing belang yang sedang berbincang. Anjing kecil pura-pura tidak mendengarnya. Semua anjing kampung maupun anjing yang tidak punya tuan dikota ini diundang. Kecuali dia! Hehehe.. asal tidak mengganggu acara saja kita biarkan dia Iya benar. Lagi pula mana ada anjing betina yang mau dengan dia. Kecuali anjing itu juga gila. Hahaha..! Rupanya sebentar lagi akan ada acara temu jodoh ditanah lapang ini. Anjing kecil merasa beruntung tiba ditempat itu pada saat yang tepat. Ia tidak peduli diundang atau tidak. Yang ia pedulikan adalah dia akan mendapatkan pasangannya. Ia yakin itu karena Tuhan telah berjanji akan menjodohkan makhlukNya berpasang-pasangan. Dan bukankah ia juga makhluk Tuhan? Beberapa saat kemudian mulai berdatanganlah anjing-anjing dari pelosok kota dengan berbagai macam warnanya. Beberapa diantaranya bukanlah anjing ras kampung tapi anjing keturunan. Biasanya mereka lebih cantik maupun lebih gagah dari anjing ras kampung murni. Bulunya lebih lebat dan lebih halus, bentuk ekor dan telinga yang lebih indah. Biasanya anjing-anjing betina lebih tertarik kepada anjinganjing keturunan ini dan biasanya mereka mengawini lebih banyak anjing betina. Keadaan makin ramai dengan semakin banyaknya anjing yang datang. Dan ketika anjing yang dituakan menggonggong, menandakan acara dimulai, semua anjing dengan riang mencari dan memilih pasangannya. Ada yang sudah mendapatkan pasangan dan mengajaknya kesuatu tempat. Ada yang satu jantan mengajak keluar

beberapa betina tapi ada juga satu betina yang mengajak beberapa anjing jantan. Banyak juga yang langsung kawin ditempat itu. Anjing kecil senang selakigus

bingung dengan keadaan itu. Ia sibuk mendekati anjing-anjing betina tapi tak satupun yang mau diajak berpasangan dengannya. Yang ia dapatkan malah cakaran dan gigitan dari anjing-anjing itu. Tapi anjing kecil tak putus asa, ia terus saja berusaha hingga semua anjing merasa jengkel dan terganggu. Para anjing itu baik yang jantan maupun betina semua bersatu mengusir anjing kecil. Anjing kecil yang tidak mungkin melawan persatuan anjing itupun lari tunggang langgang. Memang, kalau anjing sudah bersatu tak mudah dikalahkan!

Pekerjaan

Anjing kecil berjalan tak tentu arah. Kemana kakinya membawa, kesitulah ia melangkah. Tidak diterimanya ia oleh anjing-anjing sebangsanya adalah satu pukulan pedih baginya, sedangkan dia sendiri juga anjing. Mungkinkah kalau bangsa anjing tidak menerima, bangsa lain akan menerimanya? Anjing kecil teringat Hachiko, Rin Tin tin, Buddy, Lassie. Mereka begitu dekat dengan manusia, tapi mungkin saja mereka malah kurang dekat dengan anjing. Mengingat itu anjing kecil bersemangat kembali. Ditolaknya ia dari kelompok anjing bukan berarti pula ia ditolak seluruh alam. Itu hanya satu hal kecil saja. Masih banyak hal-hal lain yang lebih besar dan lebih penting. Anjing kecil masih berjalan tanpa arah sambil berpikir apakah kesamaannya dia dengan anjing-anjing hebat itu. Ternyata kesamaannya sangat banyak, bahkan perbedaannya sangat sedikit. Tapi justru yang sedikit itulah yang berpengaruh banyak. Itu adalah tentang pekerjaan! Ya, mereka, anjing-anjing yang hebat itu melakukan pekerjaan yang hebat sebagai seekor anjing. Sedangkan anjing kecil sendiri, ia sadar bahwa ia adalah anjing yang kecil, buruk rupa dan pengangguran pula. Bagaimana mungkin anjing betina akan suka kepadanya. Mulai saat itu anjing kecil berubah pikiran, ia harus mencari pekerjaan. Ia harus bekerja dengan giat untuk mewujudkan keinginannya mendapatkan pasangan. Lebih dari itu, ia harus bekerja keras untuk mewujudkan cita-citanya yang baru yaitu mendirikan rumah singgah, taman bacaan dan ruang umum untuk segala macam bentuk berkesenian juga tempat pelatihan ketrampilan bagi semua anjing dari seluruh dunia. Terutama generasi muda yang masih mempunyai jalan hidup panjang, yang akan meneruskan sejarah. Semuanya itu gratis, tanpa dipungut biaya. Dengan langkah yang bersemangat anjing kecil bermaksud mencari pekerjaan. Tapi kemana? anjing kecil berhenti, duduk dan kembali berpikir. Agak

lama anjing kecil terdiam. Tiba-tiba ia mencium aroma masakan yang lezat. Anjing kecil berpikir aroma masakan itu dari restoran atau rumah makan. Iapun memutuskan mencari sumber aroma itu dan kalau benar itu adalah restoran maka ia akan melamar pekerjaan ditempat itu. dan benar, aroma masakan itu berasal dari sebuah restoran. Tapi sayang didepannya sudah dijaga anjing yang besar dan tampak galak. Anjing kecil melangkah mendekat. Siapa tahu anjing besar itu masih membutuhkan seekor teman. Guk-guk! Errgh.. Belum sempat mendekat, anjing besar itu menyalak, menggeram dan menggertakkan rahangnya yang bergigi lancip siap mencabik-cabik. Seseorang keluar dan menenangkan anjing itu. Setelah melihat anjing kecil orang itu menghardiknya untuk pergi. Anjing kecilpun segera pergi dan mencari pekerjaan ditempat lain. Belum jauh dari restoran tadi, terdengarlah sebuah lagu instrument dari penjual es krim. Terpikir anjing kecil untuk menjadi seorang penjual es krim. Tapi bagaimana mungkin sedangkan ia tidak bisa mengayuh becak es krim. Anjing kecil membatalkan keinginannya, ia kembali menyusuri jalan hingga kesebuah tempat kost. Anjing kecil tahu kalau itu kost dari tulisan yang tergantung dipintu pagar yang berbunyi kost putri. Anjing kecil berhenti disitu bepikir sejenak sebelum akhirnya memutuskan untuk bekerja disitu. Dilihatnya banyak sandal dan sepatu berserak didepan pintu masing-masing pintu kamar. Anjing kecil berpikir, pastilah butuh penjagaan sehingga sandal dan sepatu itu tidak hilang. Dan itu berarti pekerjaan bagi anjing kecil. anjing kecil masuk keteras kost dan diam disitu sampai saat sebuah pintu terbuka dan keluarlah seorang gadis cantik berbau wangi parfum. Hei anjing manis!

Guk-guk! Gadis manis mencoba menerka-nerka dan berkomunikasi dengan anjing kecil. maklumlah, karena gadis manis itu sejak kecil sudah dengan dengan anjing. Ia bahakan pernah punya anhjing kesayangan bernama Yuri. Tapi sayang, umur anjing tidak sepanjang umur manusia kebanyakan. Yuri mati karena faktor usia yang sudah tua. Hei teman-teman lihatlah! Kita sekarang punya penjaga yang manis Hampir bersamaan pintu-pintu kost itu terbuka. Anjing kecil terkejut, karena hampir semua penghuni kost itu cantik dan manis. Anjing kecil besyukur, meskipun dia ditolak bangsa anjing tapi kini ia diterima bangsa manusia. Perempuan, cantikcantik pula. Angan Anjing kecil melayang bagaikan disurga yang ditemani tujuh puluh dua bidadari. Anjing manis, cobalah menyalak! Guk-guk! Aduh.. manisnya. Tolong ambilkan sandal pink itu dong sayang! Anjing kecil segera berlari menganbilkan sandal pink yang ditunjuk gadis berlesung pipit itu. Terimakasih! Anjing kecil mengibas ibaskan ekornya. Gimana teman-teman, kita piara ya anjing manis ini. Bisa buat alarm kalo ada orang asing lho Seluruh penghuni kost itu sepakat memelihara dan memperkerjakan anjing kecil. Anjing kecil sangat senang sekali. Tapi anjing kecil heran karena sering datang laki-laki yang kekost itu. Anjing kecil tidak tahu apakah dia pacarnya atau siapanya. Anjing kecil juga tidak tahu apa yang dilakukan seorang laki-laki dan seorang

perempuan didalam kamar. Yang anjing kecil tahu hanyalah ia harus menyalak ketika ada orang yang mencurigakan. Namun begitu anjing kecil senang dan betah bekerja dikost itu. Setiap Sabtu sore ia mendapat upah dan dengan upah itu anjing kecil bisa membeli beberapa butir baso dan bahkan bisa untuk membeli seperempat kilo hati sapi yang direbus. Dan setiap Minggu kost itu tutup, seluruh penghuninya entah kamana. Mungkin mudik atau berkemah tapi yang pasti anjing kecil libur. Saat itulah anjing kecil menikmati hari indahnya mencari pasangan. Dan mudah saja bagi anjing kecil untuk mendapatkan pasangan. Hanya dengan sekerat hati sapi rebus ia akan mendapat perhatian dari anjing betina. Meskipun sekarang anjing kecil mudah mendapatkan pasangan tapi ia masih enggan mengawini pasangannya. Karena pasangan yang ia peroleh dengan memberi sekerat hati rebus atau beberapa butir baso belum tentu mencintainya. Anjing kecil hanya akan mengawini anjing betina yang benar-benar mencintainya. Dalam suka maupun duka, dalam sedih maupun gembira. Dan anjing kecil belum menemukannya. Suatu hari, anjing kecil bosan dengan pekerjaannya. Ia mulai tahu apa yang dilakukan para majikannya yang cantik dan manis didalam kamar bersama teman lakilakinya. Cukuplah anjing kecil dan Tuhan yang tahu itu. Guk-guk! Anjing kecil menyalak ingin berpamitan pada semua majikannya. Pintupintu kamar kost itu terbuka. Ada apa anjing manis? Tanya majikannya yang berjilbab coklat muda muncul dari kamar nomor 5. Guk-guk! Kamu ingin pergi dari disini? Tanya majikannya yang memakai singlet pink

Guk-guk! Baiklah kalo itu maumu. Kami semua menyayangimu, Kalo kangen main kesini lagi ya!, Kami menyayangimu anjing kecil!, Jaga diri baik-baik anjing manis! Semua penghuni kost berpesan dan mengantar anjing kecil keluar sampai pagar depan. Selepas halaman kost Anjing kecil berlari. Ia tidak mampu menyalak ataupun menoleh kebelakang. Pasti itu akan membuatnya sedih dan menangis. Anjing kecil sangat terharu dicintai para bidadari yang masih kuliah dan menghuni kost itu. semoga Tuhan melimpahkan keberkahan dan memberi petunjuk dalam hidup mereka. Anjing Kecil terus berdoa sambil berlari.

Hobi baru anjing kecilAnjing kecil berjalan menyusuri perkotaan, baik itu jalan besar yang punya trotoar maupun tidak. Kendaraan ramai berlalu-lalang, jadi anjing kecil harus berhatihati kalau menyeberang. Kalau mau selamat. Hingga anjing kecil menyesuri jalan raya bertrotoar dengan pohon peneduh

yang rindang. Sesekali ia menemukan remah makanan. Anjing kecil berpikir itulah rejekinya, rejeki dari Tuhan yang diberikan kepadanya. Karena setelah tidak bekerja anjing kecil tidak punya penghasilan tetap lagi. Seseksali ikut topeng monyet dan adri situ anjing kecil mendapat upah. Hanya dengan melakukan hal-hal mudah dan

cenderung bodoh yang diperintahkan sang pawang, bayaranpun didapat. Ternyata kebodohan bisa dijual juga, pikir anjing kecil. Tapi sialnya kalau anjing kecil bertemu dengan pawang yang pelit. Makan tidak diperhatikan, tidak diberi bayaran pula. Tapi membuat orang lain terhibur adalah kebahagiaan tersendiri bagi anjing kecil. Namun begitu anjing kecil tidak lagi-lagi ikut pawang yang pelit. Anjing kecil kembali mengendus remah makanan. Sebelum memakannya anjing kecil berdoa, tentu saja dengan bahasa anjingnya. Baru berjalan beberapa langkah anjing kecil menemukan es teh yang sedikit tersisa dalam plastik yang dibuang pada vas bunga besar dipinggir jalan. Anjing kecil sempat kebingungan, dari mana ia harus meminumnya. Tapi untunglah orang yang membuang es teh itu meninggalkan sedotan berwarna hijau didalamnya. Anjing kecilpun minum melalui sedotan itu. Ahh.. meskipun rasanya hambar tapi cukup menyegarkan. Anjing kecil melanjutkan perjalanan. Didepan sebuah gedung anjing kecil berhenti. Diperhatikannya keramaian disitu. Sebagian besar anak muda, hanya beberapa yang usianya lewat paruh baya. Dengan banyak sekat putih dan ditempel gambar-gambar disana. Sebagian warnawarni tapi tak jarang juga yang hitam putih. Didalam gambar itu ada balon kata, sebagian juga tidak. Rupanya ini adalah pameran komik.

anjing kecil mencari gambar komik yang ia kenal seperti Batman, Superman, Doraemon, Kenshin dan lain-lain. Tapi tidak ia temukan. Ternyata ini adalah pameran komik independent. Mereka buat tokoh sendiri, buat cerita sendiri dan diterbitkan

sendiri pula. Biasanya dengan cara difoto kopi. Para anak muda itu adalah komikus generasi sekarang dan bapak-bapak yang tua itu adalah para senior yang pernah meraih masa keemasan dengan tokoh ciptaannya dahulu. Anjing kecil berkeliling melihat semuanya. Mula-mula ia melihat yang gambarnya bagus, tapi kemudian gambar yang kurang baguspun dia lihat juga. Tidak sampai berhenti disitu, anjing kecil juga membaca cerita komik-komik itu. Ternyata gambar yang bagus belum tentu ceritanya bagus. Anjing kecil membuka-buka dan membaca komik-komik kecil yang difotokopi. Ternyata ceritanya bagus, meskipun ada beberapa judul tidak memakai dialog sama sekali. Meskipun hampir semua tokohnya tidak diberi nama. Meskipun komiknya tipis dan gambarnya tidak terlalu bagus. Tapi anjing kecil sangat menyukainya. Ia balik-balik mencari nama pengarangnya, dicari juga alamatnya. Disitu tertera juga alamat e-mail dan nomor handphone. Anjing kecil tidak mungkin menelepon atau menulis e-mail, tapi suatu saat anjing kecil ingin kerumah komikus itu.

Kaki Belakang Sebelah KiriTuhan menciptakan semua makhluk berpasang-pasangan. Seperti yang dilihatnya selama ini, ditaman ini. Semua terjadi begitu tenang, indah dan damai. Semua berpasangan, kecuali dirinya. Setiap anjing kecil menoleh selalu dilihatnya pasangan yang sedang jatuh cinta. Diatas dahan pohon sepasang burung sedang bercumbu. Dibangku taman ada

sepasang anak manusia yang sedang dimabuk cinta. Dibalik gerumbul tanaman hias sepasang anjing kawin. Ditepian kolam sepasang katak bergendongan. Semuanya tampak indah dan serasi. Tapi begitu menyakitkan bagi anjing kecil. Selama hidup didunia belum pernah ada anjing betinapun yang tertarik padanya. Ia berharap anjing betina, karena anjing kecil seekor jantan. Bagaimanapun, Tuhan telah berjanji menjodohkan menurut golongannya masing-masing. Manusia dengan manusia, anjing dengan anjing. Mungkin Tuhan lupa menciptakan pasangan untuknya. Tapi itu tidak mungkin karena Tuhan bukan pelupa. Mungkin Tuhan belum menurunkan pasangannya kedunia ini. Atau mungkin kalau tidak bertemu pasangannya didunia ini, nanti pasti diakhirat bertemu juga. Itu kalau anjing kecil masuk surga, sedangkan kalau masuk neraka pasangannya adalah api yang menyala-nyala yang bahan bakarnya dari batu dan manusia, bukannya anjing. Mungkin kalau anjing untuk bahan bakar apinya kurang menyala-nyala. Kalaupun menyala mungkin panasnya kurang. Anjing kecil begitu sedih. Berjalan menyusuri taman sambil menangis. Air matanya menetes jatuh membasahi pipinya yang sungguh tidak bagus. Karena kesedihannya itu anjing kecil tidak melihat galian didepannya. Gdebuk! Tukang bangunan kaget segera meraih linggis dan mengayunkan kearah anjing kecil. Anjing kecil yang terkejut terperosok digalian segera menghindar dari ayunan linggis tukang bangunan. Tapi naas, kesadarannya belum pulih benar sehingga respon anjing kecil sedikit terlambat. Besi bulat berujung pipih itu berhasil menghantam kaki kiri belakang anjing kecil. Kejadian itu begitu cepat, seper sekian detik sewaktu anjing kecil melompat. Kaiing..!

Suara melengking kesakitan terdengar keseluruh pelosok taman kota. Meskipun begitu anjing kecil berhasil meloncat keluar dari galian segera berlari sekuat tenaga. Tak memperdulikan kaki kiri belakangnya yang sakit, karena kesedihan hatinya lebih sakit, teramat sakit Beberapa hari Anjing kecil tidak beranjak dari tempatnya didekat bak pembuangan sampah berwarna kuning. Ia menjilati kakinya yang sakit setiap bangun tidur. Ia percaya Tuhan menyiapkan obat bagi sakit itu melalui air liurnya. Dan air liur terbaik adalah air liur sehabis bangun tidur, sebelum makan maupun minum. Dijilatinya kaki itu dengan hati-hati, setelah itu ditutupinya dengan Koran bekas. Anjing kecil takut kalau tidak dijaga kebersihannya bisa infeksi atau terjangkit penyakit lain. Beberapa hari itu juga anjing kecil hanya memakan dari tempat sampah itu, yang memang jarang sekali terdapat sisa-sisa makanan. Tapi anjing kecil besyukur karena terdapat beberapa buku yang dianggap sampah dan dibuang tempat itu. Anjing kecil membaca judul-judul buku itu sebelum akhirnya memutuskan membaca. Ia takut kalau-kalau buku itu memang tidak bermutu dan hanya menjadi sampah yang tak berguna pula diotaknya yang kecil. Cara Mendidik Anjing, Pendidikan Pancasila. Buku-buku sastra, filsafat, populer dan banyak buku-buku keagamaan lainnya. Dibacanya buku itu satu persatu sampai selesai. Karena terlalu asyik, anjing kecil lupa telah lama ia ditempat itu. Yang pasti ketika lelah membaca anjing kecil berhenti beristirahat. Ketika mengantuk iapun tidur. Ketika lapar anjing kecil juga tidur. Meskipun itu sangat sulit ia lakukan. Hingga semuanya terbaca dan tepat saat itu,sebuah truk kuning dengan muatan

sampah datang. Rupanya truk itulah yang mengumpulkan sampah dari bak-bak sampah penampungan dan membuangnya ketempat penampungan sampah akhir. Membuang sampah, termasuk buku-buku itu.

Tidak ada lagi buku-buku, kakipun sudah tidak begitu sakit lagi dan anjing kecil sebenarnya bukanlah anjing yang mudah sakit hatinya, bukan pula anjing pendendam. Dengan langkah riang meskipun pincang, anjing kecil berjalan menuju taman kota. Dirasakan kekuatan kaki belakangnya berkurang karena pincang, tapi itu tidak mengurangi riangnya hati si ajing kecil. Sewaktu menuju taman kota, anjing kecil melewati sebuah apotik kecil yang diberi nama Amrih Waras. Anjing kecil berhenti sejenak memandang apotik itu dan kemudian memandang kaki sebelah kirinya yang pincang. Ia ingin sekali mengganti koran bekas penutup lukanya dengan perban. Tapi ia tidak punya uang untuk membeli perban. Anjing kecil melanjutkan perjalanan dengan koran bekas penutup luka melambai tertiup angin. Baru beberapa langkah ia berjalan ia berhenti demi melihat gulungan putih kecil disamping tempat sampah didepan apotik itu. dihampirinya benda itu dan alangkah senangnya karena benda itu ternyata sebuah kain perban. Anjing kecil segera memungut. membawanya ke tepi trotoar dan bermaksud mengganti koran bekas penutup luka itu dengan perban. Dengan susah payah akhirnya anjing kecil berhasil memakai perban itu juga. kamu tahu bagaimana sulitnya seekor anjing membalut dan mengikat kain perban? Tapi anjing kecil bisa melakukannya meskipun tidak terlalu bagus dan rapi. Anjing kecil lega dan melanjutkan perjalanan lagi. Sesampai ditaman kota, anjing kecil berdiri sejenak. Menyapu pandangan, mengamati keadaan, apakah ada yang berupa selama ia datang kemarin. Ternyata ada. Galian yang digali pekerja bangunan itu sudah selesai dan ditutup rapi. Rupanya mereka ketika itu sedang membuat terminal kabel telepon sebuah perusahaan seluler. Sementara itu dibeberapa sudut diletakkan patung-patung indah dari batuan berwarna coklat muda. Setelah melihat itu semua dan memastikan keadaan, barulah anjing kecil

berjalan menyusuri taman, menikmati suasana dengan kaki belakang sebelah kiri yang pincang.

PengintaianAnjing kecil duduk dipojok jalan, setelah kesana-kemari mencari alamat yang tertera dibalik komik kecil yang dulu pernah dilihatnya pada waktu pameran. Memanglah sulit bagi anjing mencari alamat rumah seseorang yang belum dikenal. Kecuali ia telah kesana sebelumnya dan mengencingi daerah itu. Ia akan ingat itu, karena ia tidak akan lupa bau air kencingnya sendiri. Tapi entahlah kalau hujan turun dan menghapuskan bau itu, mungkin masalahnya menjadi lain. Sewaktu duduk itu, anjing kecil melihat pemuda yang ada dipameran komik.

Pemuda yang memakai topeng dicat seperti kaleng. Atau mungkin itu kaleng sungguhan, anjing kecil tidak tahu persis. Yang anjing kecil tahu topeng itu mempunyai dua lubang untuk mata. Dua lubang yang lebih kecil dibagian hidung dan enam lubang kecil-kecil dibagian mulut. Semua lubang itu berbentuk kotak. Pemuda itu berjalan menyusuri jalan kampung yang agak lebar tapi tidak terlalu ramai dipinggiran kota. Bila pemuda itu berhenti, anjing kecil juga berhenti dan cepat-cepat bersembunyi. Berlindung dibalik tong sampah, tanaman hias dipinggir jalan. Dibalik batang pohon besar.. dibalik apapun asal bisa untuk

bersembunyi. Bahkan dibalik batang pohon kecilpun anjing kecil bersembunyi. Tidak tahu mengapa anjing kecil melakukan itu. Mungkin karena anjing kecil pernah melihat film kartun ditelevisi yang menampilkan adegan seperti itu. Anjing kecil tidak punya televisi tapi dia kadang-kadang melihat televisi ditoko elektronik yang menyalakan televisi dan dihadapkan kejalan untuk menarik perhatian calon pembeli yang kebetulan lewat. Kalau kebetulan tayangannya bagus anjing kecil biasa berhenti dan menonton dulu. Kalau acaranya tidak bagus, anjing kecil berhenti dan menunggu sejenak, barangkali sebentar lagi salurannya akan segera dipindah oleh penjaga toko. Tapi kalau tayangannya sinetron, anjing kecil tidak berhenti, apalagi menonton. Anjing kecil tidak suka sinetron, ia takut akan kecanduan dan ingin menonton sambungannya lagi dan lagi. Sementara penjaga toko dan sebagian besar orang menyukai sinetron. Daripada menonton sinetron, anjing kecil lebih suka berkelilingkeliling kota sambil mencari makan. Pemuda bertopeng kaleng itu berbelok kesebuah rumah yang sangat sederhana, dindingnya berwarna kuning. Dari gaya bangunannya mungkin usia rumah itu sekitar lima puluh tahunan yang lalu. Anjing kecil cepat-cepat menyelinap dibalik pohon pisang dihalaman rumah itu. Pemuda bertopeng kaleng masuk kerumah, anjing

kecil terus mengawasinya. Tidak lama kemudian jendela disamping rumah terbuka. Terdengar sebuah lagu mengalun. Anjing kecil mendekat, memanjat batu bata dipinggir jendela dan menengok kedalam. Sebuah topeng kaleng tergantung didekat monitor komputer, koran bekas bertumpuk dimeja sebelahnya. Sementara dibawah meja ada rak kaset dan kaset yang sama-sama terlapisi debu. Disudut yang lain sebuah mini kompo yang juga berdebu tergeletak bersama barang-barang lain. Disudut yang lain lagi ada poster the Flash dibingkai rapi. Dan pemuda itu duduk tertidur dikursi busanya yang kain penutupnya sudah kusam. Anjing kecil melihat ruangan tak karuan yang mirip gudang itu. Bahkan lebih rapi sebuah gudang. Pemuda itu terjaga, anjing kecil segera menyembunyikan kepalanya dibalik jendela. Pemuda itu menekan tombol power pada CPU-nya yang hampir penuh ditempeli bermacam stiker, lalu ia menekan tombol power pada speaker aktif disamping tumpukan koran. Komputer bermesin tua itupun loading dengan santainya sehingga diperlukan tingkat kesabaran tertentu. Dengan sedikit kesabaran akhirnya komputer uzur itu berhasil loading sempurna. Pemuda itu tanpa pikir panjang membuka Winamp dan tanpa mengecek lagu diplay list langsung di-play. James Blunt segera mengalunkan Youre Beautiful. Pemuda itu meraih kertas a4 yang dijilid dan diberi sampul kuning. Dibukanya halaman demi halaman secara acak. Barulah ia mulai membacanya dari awal. Selasa, 3 Agustus tiga tahun yang lalu: Assalamualaikum wrwb Kak Aduh.. bukan begitu! Saya tdk sama sekali tersinggung, apalagi merokok.. hehe..! Kemarin-kemarin ini saya mudik, lalu sibuk ngurusin ospek,

So.. tdk sempat ngecek email. Seneng rasanya kakak Masih inget dg adiknya yg satu ini!! Kak.. mau kesana??? Wah.. mau apa kak?? Subhanallohh jadi ngiri deh. Berarti nanti jarak yg terlipat menjadi ribuan mil!! Wuih.. jauh sekali!! Tetapi kak, nauli tetap berdoa semoga disana kakak tetap Dilindungi oleh-Nya, dan jangan lupa membawa misi dakwah!! Kak, nanti certain kondisi disanan. Nah.. lalu nasib puisi dan tulisannya yg lagi diprosesnya Gmn?? Ah.. kakak selamat berjuang. Kalau malam hari liat langi, carilah satu bintang yg Paling bersinar jika kakak menemukannya, maka saat itu Kakak sedang menatap nauli. Hehe!! Wassalamualaikum wrwb.. Little En

Pada saat itu pemuda kaleng memang suka menulis dan membuat komik, bahkan sampai sekarang. Tapi waktu itu pemuda kaleng belum memakai topeng kaleng dan baru saja membuat paspor untuk keperluan perjalanannya nanti. James Blunt berlalu, berganti Billie joe Amstrong dan teman-temannya dalam Green Day menyanyikan Boulevard of Boken dreams dan Wake me up when September ends. Anjing kecil masih duduk dibalik jendela ikut mendengarkannya. Sesekali menintip pemuda yang masih saja membuka-buka buku bersampul kuning itu.

Sementara hanya tiga lagu itu yang terus terdengar. Anjing kecil menebak hanya tiga lagu itulah yang ada dibank musik pemuda aneh itu. Sebenarnya anjing kecil suka lagu itu, tapi lama-lama bosan juga karena selalu diulang-ulang. Disamping memang ia tidak mengerti bahasa Inggris. Sempat terpikir olehnya ia akan ikut kursus bahasa Inggris, mengingat bahasa Inggris sangatlah penting. Hampir digunakan disetiap media dan kesempatan. Tak terkecuali plastik kemasan bergambar gulai ayam dulu ia makan. Seingatnya, juga menggunakan bahasa Inggris. Pemuda kaleng membuka halaman terakhir buku itu, tepat saat james Blunt mengalunkan Youre Beautiful-nya untuk yang kesekian kali. Tertanggal 23 maret dua tahun yang lalu: Rabu, 23 Maret Assalamualaikum WrWb. Lama sekali ya? Siapapun tidak suka dibohongi. Siapapun tidak suka dilupakan. Siapapun itu. tidak terkecuali saya Bukan masalah dibohongi atau melupakan. Begini sejak awal maret ini ada sebuah kejadian yang sangat menyita perhatian ane. Hp atau internet baru bisa ane sentuh sekarang. Kejadian itu sangat hebat mengguncang hidup ane, kak. Maaf Hari ini hari terindah di bulan Maret. Saya seorang muslimah yang sedang berjuang dalam mengejar izzahnya. Kadang sesekali terjatuh, terjerembab, terpeleset. Kak, terimakasih untuk tidak melupakan ada si kecil nauli di dunia ini. Bila suatu hari saya pergi, semoga kepergian saya tidak dengan maksud

melupakan. Cerita-cerita kakak itu sangat filosofis. Mmhh.. gambarnya lebih bagus lagi kalau settingnya juga kuat. Wassalamualaikum Wrwb. Itu adalah e-mail terakhir. Buku kuning itu adalah print-out e-mail dari Nauli, adiknya yang belum pernah sekalipun bertemu. Meskipun begitu mereka dekat sebagai seorang kakak beradik. Ketika ayah sang adik pergi ketanah suci, ketrika ibunya sakit ataupun ketika pemuda kaleng membuat karya baru berupa cerpen, puisi maupun komik mereka saling berbagi, saling menyemangati. Sampai e-mail tertanggal 23 maret itu tiba, tak pernah lagi ada kabar tentang sang adik. Meskipun sampai sekarang pemuda kaleng masih sesekali mengirimi kabar kepada adiknya. Ia percaya entah dimana, kapan, kalau Tuhan mengijinkan adiknya pasti akan membuka dan membacanya. Mungkin adiknya sekarang sudah menikah. Tapi apakah salah turut berbahagia atas rahmat yang diberikan Tuhan kepada adiknya? Pemuda kaleng meraih HP memasukkan SIM Card. Lagi-lagi HP tua yang membutuhkan kesabaran tertentu untuk menuggunya loading. Sambil menunggu HP loading pemuda kaleng membuka play list dan mengganti lagu yang dia sendiri juga risih mendengarnya selama berjam-jam. Dan terkadang orang-orang yang bersabarlah yang menemui kemenangan. HP tua itupun sukses loading tanpa harus dibanting. Dengan iringan lagu Ordinary World-nya Duran-Duran, pemuda kaleng membaca sms kadaluarsa dari teman-temannya. Tapi sebagian tidak menjadi teman lagi karena mereka tidak mau dihubungi lagi tanpa memberi penjelasan. Beberapa malah melarangnya bertanya kenapa. Sebagian minta tolong dirinya menjadi juri

menggambar atau mewarnai pada lomba anak-anak. Ada juga yang mendoakannya agar selalu sehat. Pemuda kaleng tersenyum, mematikan HP. Mematikan komputer dan meraih topeng kaleng lalu pergi tanpa menutup jendelanya. Mungkin agar udara bersih masuk melalui jendela itu kekamarnya. Anjing kecil tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, ia masuk kekamar mausia kaleng. Dibukanya buku bersampul kuning yang tadi dibaca manusia kaleng. Anjing kecil tertegun haru membaca halaman demi halaman. Setelah selesai membaca buku itu anjing kecil mengambil HP dan dinyalakannya benda itu, tapi dilayarnya yang hanya berwarna oranye dan hurufnya hitam tertulis Battery low setelah itu mati. Anjing kecil menaruh benda itu ketempat asalnya. Kemudian dia menyalakan komputer. Menunggu agak lama dan mengoperasikan alat itu. Anjing kecil tidak mengerti bahasa Inggris tapi sedikit-sedikit ia tahu. Dari kegemarannya membaca itulah di tahunya. Dengan hati-hati karena takut alat itu akan meledak anjing kecil mulai membuka file demi file. Pada filen Microsoft word anjing kecil membaca tulisan-tulisan manusia kaleng. Puisi, cerpen draft novel bahkan hanya kalimat saja ditulis manusia kaleng disitu. Ternyata disamping suka membuat komik, manusia kaleng juga seorang penulis meskipun tidak terkenal. Tapi anjing kecil sangsi apakah dengan cara seperti itu bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari manusia kaleng. Kemudian anjing kecil membuka file my music. Ternyata disitu banyak sekali koleksi lagu-lagunya. Mulai koleksi lagu rock klasik tahun 70an, westlife, M2M, coldplay, Metallica, Muse, Ebiet G ADE, Dido dan masih banyak lagi. Itu yang berupa album, belum lagi yang lainnya. Anjing kecil memilih lagu-lagu yang ingin didengarnya, memindahkannya ke play list dan menekan enter. Musik terdengar dari speaker aktif disamping tumpukan koran. Anjing kecil berjingkrak-jingkrak ketika lagunya riang bersemangat. Tapi diam tertegun

mendengarkan ketika lagunya sendu, apalagi yang sekiranya menceritakan tentang kesedihan. Anjing kecil memang tidak paham seluruh lagu yang ia dengar tapi setidaknya ia mencoba menangkap rasa yang ada dalam lagu itu. seperti saat lagu Camelia I, Camelia II, Camelia III dan Camelia IV mengalun. Lagu Ebiet G ADE itu begitu memikat sekaligus menyayat. Meskipun anjing kecil hanyalah seekor anjing tapi ia mengetahui itu. dan itu adalah lagu hebat yang pernah ada. Biasanya lagu bersambung sampai dua, itupun rasanya hampir sama tapi lain dengan lagu Camelia. Menceritakan perkenalan seorang pemuda dengan gadis bernama Camelia, liku-liku perjalanan cinta hingga Camelia meninggal dilagu Camelia IV dan pemuda itu menyesal karena khilaf tidak menerima cinta Camelia yang begitu tulus. Anjing kecil mendengar suara langkah mendekat, ia cepat-cepat mematikan komputer dan bersembunyi dibawah kursi dekil itu. sesaat kemudian pintu terbuka dan masuklah pemuda bertopeng kaleng membawa sesuatu yang dibungkus koran. Setelah mebuka topeng dan meletakkan bungkusan diatas monitor, pemuda itu duduk dikursi dekil dan menyalakan komputer. Pemuda kaleng terkejut dan curiga melihat play list-nya. Ia tidak merasa mengisikan lagu-lagu itu. ia melihat kearah jendela, lalu melihat kesemua barangbarangnya untuk memastikan. Ia yakin barang-barangnya tidak ada yang hilang karena hampir semuanya memang bukan barang yang laku dijual kecuali oleh tukang rosok yang selalu mencari barang butut untuk dijual kiloan. Debu yang tebal yang menutupi barang-banrangnya meninggalkan jejak anjing. Ia yakin yang telah masuk adalah seekor anjing. Pamuda kaleng melihat dengan teliti semua sudut ruangan. Hwaa..! Kaing..! Pemuda kaleng dan anjing kecil sama-sama terkejut ketika pemuda kaleng

melongok kekolong kursinya dan melihat anjing kecil disitu. Pemuda kaleng berdiri menjauhi kursi sementara anjing kecil dengan wajah takut dan kaki pincangnya beringsut-ingsut kearah jendela. Mereka saling pandang. Pemuda kaleng menangkap mata lapar dari anjing kecil dan menggerakkan hatinya untuk memberikan dia makanan. Pemuda kalen teringat cerita juga kisah perempuan sundal yang masuk surga gara-gara menolong seekor anjing yang kelaparan. Anjing kecil melihat tidak ada kejahatan dimata pemuda itu, berbeda dengan pekerja bangunan yang memukulkan linggis sehingga kaki belakang sebelah kirinya pincang. Anjing kecil melihat pemuda itu meraih sesuatu diatas monitor komputer dan membukanya. Sebuah bak pao! Pemuda yang hari itu juga belum makan membagi dua bak pao itu. sebagian untuknya dan sebagian diberikan pada anjing kecil. Setelah memakan bak pao isi kacang ijo itu anjing kecil membungkuk, mengibas-kibaskan ekor, mengucapkan terimakasih dengan caranya lalu meloncat kejendela dan pergi. Pemuda bertopeng kaleng melihat kepergian anjing kecil dfan melihat ada kesamaan dirinya dengan anjing itu. Sesampai dijalan anjing kecil berhenti sejenak dan menengok kejendela, dilihatnya pemuda dengan topeng kaleng menutupi wajahnya. Kini setelah membaca karya-karya dan cerita hidupnya, anjing kecil sedikit tahu kenapa pemuda itu memutuskan menjadi manusia kaleng.

Ajal, sebuah awalWaktu itu adalah masa kampanye pemilihan presiden. Setiap hari

bergantian partai yang berkonvoi, menurut jadwalnya. Kalau malam, partai-partai itu sibuk memasang atributnya dijalan-jalan strategis. Meskipun beda-beda partai tetapi sebagian besar orangnya sama. Baik yang berkonvoi maupun yang memasang atribut. Orang-orang itu juga. Maklumlah, mereka adalah orang-orang kecil, hanya pada kesempatan seperti inilah mereka bisa mengeruk keuntungan dari orang-orang besar. Biasanya merekalah yang sering dikeruk orang-orang besar. Melalui aneka macam pajak, uang kutip waktu mengurus surat-surat dan masih banyak lagi. Tapi sungguhpun demikian, yang mereka ambil hari ini sebenarnya uang mereka sendiri

juga. Hanya saja, mungkin mereka tidak sadar. Kalaupun sadar mereka juga tidak bisa berbuat apa-apa. Anjing kecil berjalan menyusuri sebuah perkampungan yang para pemudanya habis memasang atribut partai. Mereka pulang dengan membawa hasil upah bayaran yang sedikit, karena sebagian uangnya digunakan untuk iuran membeli berbotol-botol minuman keras. Ya, sebagian besar para pemasang atribut partai dan juga tukang konvoi yang lebih dari satu partai adalah anak muda yang suka bekerja keras. Apalagi demi minuman keras. Pada hari-hari biasa mereka membeli minuman keras literan. Mungkin kalau menteri negara urusan pangan tahu, itulah yang disebut minuman keras curah, seperti halnya minyak goreng curah. Tapi pada hari-hari seperti ini mereka mampu membeli minuman keras kemasan botol yang tercantum keterangan Depkes dan mereka bangga dengan hal itu. Anjing kecil yang rasa ingin tahunya besar mendekati gerombolan anak muda itu. Menurut pemikiran anjing kecil, para pemuda adalah sumber dari semua pergerakan. Dimana-mana, diberbagai Negara, mereka adalah motor penggerak revolusi. Oleh sebab itu anjing kecil tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. anjing kecil ingin banyak menimba ilmu dari para pemuda, terlebih para mahasiswa. Tapi Anjing kecil tidak tahu apakah para pemuda yang yang akan didekatinya didepan itu mahasiswa atau bukan. Ataukah mereka adalah pengangguran. Sungguh sulit jaman sekarang membedakan mahasiswa dan yang bukan mahasiswa. Bahkan dengan pengangguranpun juga agak sulit. Anjing kecil tidak peduli dengan status mereka, yang penting ia berniat baik. Anjing kecil semakin mendekat dengan gerombolan pemuda itu. Ia seperti mencium bau yang sangat ia akrab. Bau seperti dirinya, bau anjing. Anjing kecil dengan waspada mencari arah datangnya bau itu. Sebuah panci alumunium yang

terbuka sedikit tutupnya. Dari situlah bau itu tercium. Dengan berhati-hati anjing kecil membuka tutup panci itu. Dilihatnya cacah dibumbui kecap dan aroma lada yang agak pedas menyengat. Beberapa tulang tampak menyembul diantaranya. Sebuah rahang yang sama seperti rahangnya juga ada disitu. Ini adalah rica-rica anjing! Klunthang! Karena sangat terkejut, tutup panci yang dipegang anjing kecil terjatuh. Para pemuda juga terkejut melihat anjing kecil didekat panci mereka. Anjing kecil terdiam melihat mereka semua. Ia tak tahu harus berbuat apa. Anjing kecil melihat mata para pemuda itu merah. Dari nafas mereka tercium aroma alkohol. Beberapa mereka tampak sudah memegang pemukul. Anjing kecil merasa sesuatu yang buruk akan terjadi. Ia kemudian berlari sekencang-kencangnya. Ketika anjing kecil menoleh kearah belakang, para pemuda itu mengejarnya sambil mengacung-ngacungkan pemukul. Mereka tampak bersemangat mengejar anjing kecil. Anjing kecil terus berlari menghindari kejaran para pemuda mabuk hingga kejalan besar yang sedang sepi kendaraan. Mungkin diujung sana lampu merah sedang menyala. Pada saat itu manusia kalengpun bergegas menyeberang. Tiba-tiba Bugk..! Anjing kecil terpental ke tepi jalan sepuluh meter dari manusia kaleng. Sementara mobil sedan merah buatan Jepang terus melaju. Manusia kaleng terdiam sejenak lalu dihampirinya tubuh anjing kecil yang sudah tidak bergerak itu. Dengan koran nasional yang baru saja dibeli dan belum sempat dibaca, manusia kaleng memungut dan menggendong anjing kecil. Mobil sedan merah buatan Jepang itu berbalik arah dan berhenti didepan manusia kaleng. Keluar dari dalam mobil berkaca film hitam itu seorang gadis berkerudung putih, berkacamata coklat berjalan mendekati manusia kaleng.

Berapa aku harus menggantinya? Sebuah nyawa kadang tidak bisa ditukar dengan uang. Tapi kadang juga tidak harus dihargai Begitukah? Apakah itu anjingmu? Bukan Apakah kamu mengenalnya? Tidak. Aku hanya tahu ia anjing kecil buruk rupa, kaki kiri belakangnya pincang dan baru saja kau telah menabraknya Maaf! Tidak apa-apa. Mungkin kamu telah membebaskan anjing ini dari penderitaanya Tanpa membuka kacamatanya gadis itu melihat anjing kecil. Hidung, telinga dan mulutnya mengeluarkan darah. Masih tidak membuka kacamatanya gadis itu melihat manusia kaleng. Orang yang aneh dengan muka ditutupi topeng kardus yang dicat seperti kaleng. Dengan dua lubang mata, dua lubang hidung dan enam lubang dibagian mulutnya. Semua lubangnya berbentuk kotak. Benar-benar aneh! Orang itu menggendong anjing yang sudah mati itu tanpa risih. Mau kau bawa kemana bangkai anjing itu? Kubawa pulang, akan kutanam. Bagaimanapun ia juga ciptaan Tuhan Setelah berkata seperti itu manusia kaleng bergegas meninggalkan gadis kerudung putih itu. Darah anjing kecil merembes kekoran. Darah yang tidak tertampungpun menetes kejalan, sebagian kebaju dan celana manusia kaleng. Tunggu! Manusia kaleng berhenti dan berbalik. Apakah kamu orang islam?

Ya, aku seorang muslim Tentang air liur anjing itu.. Aku akan mencuci bajuku nanti tujuh kali. Salah satunya dengan debu Manusia kaleng bergegas pulang. Tunggu! Manusia kaleng berhenti dan berbalik lagi. Apakah kamu punya keluarga? Aku punya seorang ayah dan ibu yang sudah tua Bukan. Maksudku Apa? Maksudku.. apakah kamu mau membuka topeng itu? Gadis berkerudung putih penasaran dengan wajah dibalik topeng kaleng itu. sepertinya gadis berkerudung putih itu mengenal gerak-gerik dan cara bicaranya. Manusia kaleng membuka topengnya dengan tangan kanan sampai kejidat dan tidak menurunkannya lagi sambil tangan kirinya tetap menggendong anjing kecil. Dan aku tidak memintamu membuka kaca matamu Gadis berkerudung putih terkejut dan agak dongkol. Ternyata tidaklah sulit meminta orang itu membuka topengnya. Ia membayangkan perlu merayu untuk membuka topeng itu dan kemudian mendapatkan sebuah ciuman yang akan selalu dikenang, seperti dalam kisah-kisah jagoan dalam komik. Oh maaf! Gadis kerudung putih membuka kacamatanya. Mata yang bening disembunyikan dengan kacamata coklat itu. Kini manusia kaleng yang sudah membuka topeng bisa melihat bola mata gadis kerudung putih itu. Terimakasih!

Setelah berucap itu manusia kaleng meninggalkan gadis kerudung putih Tunggu! Manusia kaleng berhenti dan berbalik lagi. Maaf, maksudku tadi sebenarnya.. Apakah kamu sudah berkeluarga? Belum Kenapa belum? Karena belum dipertemukan Tuhan barangkali Kenapa kamu tidak mencarinya? Menjemputnya? Aku telah berulang berusaha tapi belum berhasil Apakah kamu putus asa? Tidak. Hanya saja sekarang aku sedang istirahat sejenak Terima kasih! Terimakasih untuk apa? Untuk mau menjawab pertanyaanku Manusia kaleng bergegas berjalan lagi. Tunggu! Manusia kaleng berhenti dan berbalik lagi. Mm.. berapa umurmu? Kalau boleh tahu Tahun ini genap tiga puluh Manusia kaleng terdiam sesaat seperti menunggu reaksi dari gadis kerudung putih. Dan setelah dirasa tidak ada yang perlu lagi, ia melangkah meninggalkan gadis itu. Tunggu! Manusia kaleng berhenti dan lagi-lagi berbalik. Bagaimana kalau calon pengantinmu ada didekatmu? Aku akan melihatnya. Jika dia tidak dalam keadaan terpaksa aku akan

menerimanya Terpaksa bagaimana? Terpaksa menerimaku karena tidak ada orang lain dan yang ada hanya aku Bagaimana kalau orang itu Didepanmu? Apakah itu berarti kamu? Iya. Bagaimana kalau kau menjadi imam dan aku makmumnya? Jika kau mau memngingatkanku dalam khilaf dan salahku, insaAllah aku akan menerimamu Aku akan berusaha Terimakasih Manusia kaleng bergegas pulang lagi. Kakinya terasa agak pegal karena sering berbalik. Tangannya juga agak pegal kerena lama menggendong jasad anjing kecil. Hatinya juga agak pegal karena gadis kerudung putih sering menahan dan menanyainya ketika ia bergegas pulang. Tunggu! Manusia kaleng berhenti dan berbalik lagi. Ia menatap bola mata gadis kerudung putih seakan ingin berkata : aku capek bolak-balik terus, tolong pahamilah! Gadis baik.. jasad orang yang meninggal sebaiknya segera dikuburkan. Kukira anjing ini juga begitu Maaf. Tapi maukah kau kuantar pulang ? Mau Manusia kaleng membuka pintu belakang mobil, ternyata masih terkunci. Sebentar Gadis kerudung putih masuk kemobil dan melepas kuncian pintu itu. Silakan!

Terimakasih Manusia kaleng masuk dan duduk dibelakang sambil memangku jasad anjing kecil yang beralas koran hari ini , yang belum dibaca sejak dibeli tadi. Kemana arah rumahmu? Depan Sambil mengemudi, sesekali gadis kerudung putih melihat manusia kaleng dari kaca spion. Manusia kaleng melihat tubuh anjing kecil yan tidak bergerak itu. Ia teringat, jika saat ini anjing kecil mati, entah kapan pasti tiba gilirannya mati juga. Manusia kaleng sedih teringat dosa-dosanya yang banyak sementara sangat kurang berbuat kebaikan. Belum bisa membahagiakan bapak ibunya yang mulai renta ditelan usia, sementara dia sendiri sudah tidak bisa dibilang muda lagi. Ia juga sadar, jika Tuhan mengambil nyawanya sekarang padahal ia belum bertemu pasangannya didunia, apakah ia akan dipertemukan diakhirat? Itu kalau manusia kaleng masuk surga, kalau masuk neraka? Tentang ibadahnya juga. Apakah ia beribadah karena ia memang butuh ataukah karena takut siksa neraka? Tapi manusia kaleng mencoba tetap percaya bahwa Tuhan adalah sumber dari segalanya. Sampai saat ini aibnya tidak banyak diketahui orang adalah karena Tuhan masih menutupinya. Karena sedihnya, manusia kaleng tertunduk menangis. Airmatanya menetes jatuh dipipi anjing kecil yang masih basah oleh air matanya sendiri. Bercampurlah kedua airmata itu. Air mata anjing dan manusia. Ketika sudah tercampur sulit untuk membedakan keduanya, mana air mata anjing dan mana air mata manusia. Mungkin dibutuhkan keahlian khusus dan juga alat khusus untuk mengetahuinya. Kamu menangis? Gadis kerudung putih melihat manusia kaleng dari kaca spion. Iya

Mereka saling pandang dari kaca spion, dengan mata yang berbeda. Mata gadis kerudung putih cerah, bening dan indah pertanda sering dirawat. Sementara mata manusia kaleng agak kemerah-merahan dan terlihat sedikit basah. Apakah tidak boleh seorang laki-laki menangis? Gadis kerudung putih tidak menjawab dan kembali berkonsentrasi mengemudikan mobilnya. Kamu bekerja apa? Aku tidak bekerja tetap Tapi tetap bekerja kan? InsaAllah Apa kamu yang kamu kerjakan sekarang? Menulis novel Sampai dimana tulisan itu sekarang? Bagian akhir Apakah nanti akan diterbitkan? penginnya Apakah sudah ada penerbit yang bersedia? Belum Kalau tidak ada yang mau menerbitkan? Kuterbitkan sendiri. Kalau tidak mampu ya kufotokopi saja Untuk apa menulis novel seperti itu? sekedar berbagi, siapa tahu berguna dan InsaAllah akan kuberikan pada calon istriku sebagai maskawin juga Dalam hati, gadis kerudung putih penasaran, dimana rumah manusia kaleng ini dari tadi tidak sampai-sampai.

Sudah kau temukan calon istrimu itu? InsaAllah sudah Kalau boleh tahu, siapa orang itu? InsaAllah, semoga Tuhan meridhoi. Perempuan berkerudung putih yang mengemudikan mobil ini Kalau dia menolak? Tidak apa-apa Mobil sedan buatan Jepang berwarna merah maroon itu melambat dan akhirnya berhenti dipinggir jalan. Gadis kerudung putih menengok manusia kaleng. Mereka terdiam sesaat. Manusia kaleng masih memangku jasad anjing kecil yang sekarang baunya agak anyir dan darahnya mulai membeku. InsaAllah aku menerimanya Dengan ikhlas Alhamdulillahirobbilalamiin.. ! Mobil sedan buatan Jepang berwarna merah maroon itu kembali berjalan. Anjing kecil terbangun dengan perasaan yang hangat. Kaki kiri belakangnya tidak terasa sakit lagi. Tubuhnya serasa ringan dan perlahan melayang. Rupanya roh anjing kecil berpisah dengan raganya. Anjing kecil bisa dengan jelas melihat semuanya. Melihat manusia kaleng yang topengnya terbuka sampai jidatnya dan masih memangku jasadnya. Melihat gadis kerudung putih mengemudikan mobil sambil sesekali mengusap airmata dengan tangan kirinya. Kamu menangis? Iya Kau pangku jasad anjing ini, biar aku yang mengemudikan mobilmu Tidak. Aku takut anjing, biar aku saja yang mengemudikan mobil ini

Ya sudah kalo begitu Apa kau bisa mengemudikan mobil? Tidak Kenapa kau mau menggantikanku? Untuk menenangkanmu saja Gadis kerudung putih tak habis pikir kenapa bertemu orang aneh dan konyol seperti ini?!.. Dan sebentar lagi, jika Allah meridhoi, akan menjadi suaminya. Imam dalam rumah tangganya. Ayah dari anak-anak yang akan dilahirkannya kelak, atas ijin Allah. Dan gadis kerudung putih berdoa agar suaminya nanti bisa menafkahinya lahir maupun batin. Imam yang bisa bertanggung jawab atas keluarganya didunia maupun akhirat. Gadis kerudung putih percaya akan adanya kehidupan setelah kematian, tentang hari pembalasan, tentang surga-neraka. Gadis kerudung putih tak habis piker tapi yang ia tahu bahwa ketika niatan baik itu sebaiknyadilakukan sesegera mungkin, termasuk juga tentang menikah dan ia melihat manusia akaleng adalah orang yang baik. Pelan-pelan saja, rumahku sudah dekat. Atau kita berhenti dulu? Tidak usah. Aku baik-baik saja Gadis kerudung putih menggigit bibir dan mencoba tetap tenang mengemudikan mobil. Ia kuatkan hati agar tidak terlalu termakan emosinya sendiri. Sementara roh anjing kecil yang berputar-putar perlahan melayang menembus atap mobil. Kini ia melihat dari atas mobil itu melaju tenang. Ia menoleh kebelakang, kearah kaki kiri belakangnya. Ternyata masih pincang dan berbalut perban tapi tidak terasa sakit lagi. Anjing kecil menatap menatap mobil itu lekat-lekat sambil mendoakan keduanya. Anjing kecil terus melayang perlahan keatas. Ia tidak tahu apakah ia akan dimasukkan surga ataukah neraka.

Yang ia tahu perasaannya sekarang sangat damai mengingat semua kejadian dalam hidupnya. Orang-orang yang mengisi kehidupannya. Erika, gadis kecil yang santun, anak TK penyiram es blender, manusia kaleng, gadis kerudung putih dan semuanya. Yang telah membuat kehidupannya begitu indah, meskipun banyak juga yang menyakitkan tapi itu adalah bagian dari keindahan. Anjing kecil memejamkan mata dan terus melayang keatas Semua yang berasal dari Allah, kepada Allah juga kembalinya. Semoga Allah meridhoi manusia kaleng dan gadis kerudung putih. Semoga Allah juga menyayangi anjing kecil, meskipun ia bukan Qithmir si anjing Askhabul Kahfi.