EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production...

95
EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI Studi Kasus pada CV. Komunika Karya Anteronusa Yogyakarta SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh: Al. Catur Budi Setiawan NIM : 002114121 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009

Transcript of EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production...

Page 1: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI

Studi Kasus pada CV. Komunika Karya Anteronusa Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Al. Catur Budi Setiawan

NIM : 002114121

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2009

Page 2: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI

Studi Kasus pada CV. Komunika Karya Anteronusa Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Al. Catur Budi Setiawan

NIM : 002114121

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2009

ii

Page 3: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

iii

Page 4: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

iv

Page 5: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

HALAMAN MOTO dan PERSEMBAHAN

Hambatan adalah pintu menuju jalan yang sebetulnya, jalan menuju keberhasilan

kita - yang sering tersembunyi dibalik hambatan - hambatan yang selama ini kita

keluhkan.

Sesungguhnya, kehidupan kita dibentuk oleh masalah-masalah kita. Dengannya,

hanya orang lemah yang mengharapkan kehidupan tanpa masalah.

Mario Teguh

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

Ayah dan Ibu yang tercinta

Kakakku Eko Abdi Prabowo

Kakakku Antonius Dwi Nugroho

Kakakku Heru Tri Prasetyo

v

Page 6: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

vi

Page 7: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

ix

Page 8: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

ABSTRAK

EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI

Studi Kasus pada CV. Komunika Karya Anteronusa Yogyakarta

Al. Catur Budi Setiawan

002114121 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2009

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui proses produksi yang diterapkan oleh CV Komunika Karya Anteronusa. (2) Mengetahui kemungkinan penerapan sistem produksi Just In Time pada CV Komunika Karya Anteronusa. Latar belakang penelitian ini adalah sistem proses produksi Just In time menawarkan proses produksi yang efektif dan efisien tanpa harus menanggung pemborosan biaya persediaan dan menjamin pemanfaatan waktu produksi dengan sebaik-baiknya. Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dengan melakukan wawancara secara langsung, observasi, serta dokumentasi. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis komparatif yaitu teknik yang digunakan untuk membandingkan objek penelitian dengan teori sebagai konsep pembanding.Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan syarat-syarat sistem produksi Just In Time yang dipenuhi oleh perusahaan adalah: (1) Layout proses produksi, (2) Pelatihan tim dan karyawan, (3) Sistem aliran produksi, (4) Zero Inventory pada produksi pupuk padat & cair, (5) Visibilitas atau pengendalian visual, (6) Eliminasi kemacetan, (7) Pemeliharaan Mesin, dan (8) Pemasok. Sedangkan syarat-syarat sistem produksi Just In Time yang tidak terpenuhi antara lain berupa: (1) Penggunaan kartu kanban, (2) Zero Inventory pada produksi pupuk bubuk kristal, (3) Ukuran lot produksi dan waktu setup, (4) Kemampuan proses, Statistical Process Controling dan perbaikan berkesinambungan. Namun apabila perusahaan di masa yang akan datang semakin besar dan komplek maka syarat-syarat sistem produksi Just In Time yang tidak terpenuhi berupa: (1) Penggunaan kartu kanban, (2) Zero Inventory pada produksi pupuk bubuk kristal, (3) Ukuran lot produksi dan waktu setup, (4) Kemampuan proses, Statistical Process Controling dan perbaikan berkesinambungan dimungkinkan dapat terpenuhi.

vii

Page 9: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

ABSTRACT

AN EVALUATION OF THE POSSIBILITY OF IMPLEMENTATION OF PRODUCTION JUST IN TIME

A Case Study at CV Komunika Karya Anteronusa Yogyakarta

Al. Catur Budi Setiawan 002114121

Sanata Dharma University Yogyakarta

2009

The aims of this study were to find out: (1) the process of production which was implemented by CV Komunika Karya Anteronusa and (2) the possibility of implementation of production system of Just In Time at CV Komunika Karya Anteronusa. The background of this research was the production system of Just In Time offered an effective and efficient production process without bearing the wasting of inventory and ensuring production time utilization at best.

The kind of this study was a case study. The data used in this research were obtained by direct interview, observation, and documentation. The data analysis technique used was comparative analysis, the technique that was used for comparing the research object and the theory as a comparing concept. This research was qualitative research.

The result of research showed that the conditions of production system of Just In Time fulfilled by the enterprise were (1) production process layout, (2) team and employees training, (3) production circulation system, (4) Zero Inventory in solid and liquid fertilizer production, (5) Visibility or visual controlling, (6) Elimination of congestion, (7) Machine maintenance, and (8) supplier. While the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use of kanban card, (2) Zero Inventory in crystal fertilizer production, (3) the production lot size and setup time, (4) process ability, Statistical Process Controlling and sustainable repair. But if the enterprise in the future was bigger and more complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use of kanban card, (2) Zero Inventory in crystal fertilizer production, (3) the production lot size and setup time, (4) process ability, Statistical Process Controlling and sustainable repair could be fulfilled.

viii

Page 10: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Bapa di surga atas segala berkat dan

rahmat-Nya dari awal hingga terselesainya penyusunan skripsi yang berjudul

“EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME

PRODUKSI”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada program studi Akuntansi, Fakultas

Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penyusunan skripsi ini tidak mungkin dapat terlaksana dengan baik tanpa

bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak yang terkait, oleh karena itu penulis

dengan segala kerendahan hati dalam kesempatan ini menyampaikan terima kasih

kepada:

1. Bapak Drs. Yohanes Pembaptis Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., selaku Dekan

Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah

memberikan bantuan baik teknis maupun non teknis.

2. Bapak Drs. Yusef Widya Karsana, Akt., M.Si., QIA., selaku Kepala Program

Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

yang telah banyak memberikan bantuan baik teknis maupun non teknis.

3. Bapak Drs. Edi Kustanto, M.M., selaku Dosen Pembimbing I yang telah

berkenan untuk memberikan bimbingan, masukan, semangat, nasehat, dan

saran kepada penulis dalam menulis skripsi ini.

x

Page 11: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

4. Ibu M. Trisnawati Rahayu, S.E., M.Si., Akt., QIA., selaku Dosen Pembimbing

II yang telah berkenan untuk memberikan bimbingan, masukan, semangat,

dan saran kepada penulis dalam menulis skripsi ini.

5. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi yang telah memberikan

bimbingan, bantuan, dan kerjasama yang baik selama penulis belajar di

Universitas Sanata Dharma.

6. Bapak Hidayat Sumbodo, selaku pimpinan dan pemilik CV. Komunika Karya

Anteronusa Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

untuk melakukan penelitian di CV. Komunika Karya Anteronusa Yogyakarta.

7. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang dengan penuh perhatian selalu

memberikan doa, semangat, dorongan, nasehat, serta telah mengorbankan

segalanya demi kelangsungan dan terselesaikannya studi penulis.

8. Kakakku Heru Tri Prasetyo beserta istri, yang tidak ada putus dan hentinya

selalu memberikan semangat, nasehat, masukan, kritikan, omelan sehingga

penulis sadar dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Kakakku Eko Abdi Prabowo beserta istri dan pasukan kecilnya Dhita dan

Pipit, yang selalu memberikan semangat, nasehat yang berarti bagi penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Kakakku Antonius Dwi Nugroho, yang selalu memberikan semangat dan

dorongan sehingga penulis termotivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Agnes Widyawati yang selalu memberikan semangat penulis hingga skripsi

ini dapat selesai.

xi

Page 12: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

xii

Page 13: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ........................ v

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

ABSTRACT .................................................................................................... vii

HALAMAN KATA PENGANTAR................................................................ viii

HALAMAN DAFTAR ISI .............................................................................. xi

HALAMAN DAFTAR GAMBAR.................................................................. xiv

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN............................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................... 3

C. Batasan Masalah ...................................................................... 3

D. Tujuan Penelitian .................................................................... 4

E. Manfaat Penelitian ................................................................... 5

F. Sistematika Penulisan............................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Produksi Just In Time ................................................... 7

xiii

Page 14: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

1. Kalkulasi Biaya Produk Tradisional.................................... 7

2. Keterbatasan Sistem Akuntansi Biaya Tradisional ............. 9

3. Kalkulasi Biaya Produk Berdasarkan Aktivitas .................. 10

4. Just In Time ......................................................................... 13

5. Pembelian Just In Time ....................................................... 15

6. Produksi Just In Time .......................................................... 16

7. Tujuan Just In Time ............................................................. 16

8. Manfaat Just In Time ........................................................... 17

9. Hambatan Penerapan Sistem Just In Time ......................... 18

10. Keuntungan dan Kerugian Implementasi

Pemanufakturan Just In Time ............................................ 19

11. Syarat-syarat Implementasi dalam Sistem

Pemanufakturan Just In Time ............................................. 21

12. Perbedaan JIT dengan Tradisional ..................................... 26

B. Penelitian Terdahulu................................................................ 28

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ......................................................................... 30

B. Tempat dan Waktu Penelitian................................................... 30

C. Subjek dan Objek Penelitian..................................................... 30

D. Metode Pengambilan Data ...................................................... 31

E. Teknik Analisis Data ................................................................ 31

xiv

Page 15: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ................................... 34

B. Lokasi Perusahaan .................................................................... 36

C. Struktur Organisasi ................................................................... 37

D. Proses Produksi ....................................................................... 42

E. Pemasaran ................................................................................. 46

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Proses Produksi ........................................................................ 48

B. Perbandingan Proses Produksi dengan

Syarat-Syarat Just In Time ....................................................... 59

C. Pembahasan ............................................................................... 64

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................... 69

B. Keterbatasan Penelitian ...........................................................

70

C. Saran. ....................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 72

LAMPIRAN..................................................................................................... 74

xv

Page 16: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

DAFTAR GAMBAR

Gambar2.1. Perbedaan JIT dengan Tradisional ........................................... 27

Gambar 4.1.Struktur Organisasi CV. Komunika Karya Anteronusa ........... 38

Gambar5.1: Sistem Aliran Produksi Pupuk Cair ......................................... 51

Gambar5.2: Sistem Aliran Produksi Pupuk Kristal ..................................... 53

Gambar5.1: Sistem Aliran Produksi Pupuk Solid ....................................... 54

xvi

Page 17: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian

Lampiran 2 Daftar Pertanyaan Just In Time

Lampiran 3 Daftar Pertanyaan Panduan Observasi

xvii

Page 18: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Semenjak terjadi revolusi industri, banyak perusahaan melakukan

produksi secara besar-besaran untuk memenuhi permintaan pasar yang sangat

besar dari sisi kuantitas. Akan tetapi ketika persaingan usaha menjadi semakin

ketat, konsumen memerlukan produk dengan kualitas yang tinggi dan berharga

murah. Keadaan ini mendorong perusahaan-perusahaan untuk memperbaiki

proses produksinya agar menghasilkan produk dengan kualitas tinggi dan biaya

produksi menjadi semakin efisien. Efektifitas dan efisiensi menjadi hal yang

mutlak diperlukan sebuah perusahaan jika mau bertahan hidup dalam situasi yang

semakin sulit.

Efektifitas dan efisiensi proses produksi sebuah perusahaan menentukan

masa depan perusahaan tersebut. Ketika proses produksi suatu perusahaan tidak

dikelola dengan baik, dapat dipastikan resiko pemborosan sumber daya,

tingginya produk cacat dan usang yang tidak layak jual, dan pencurian bahan

baku ataupun barang jadi akan semakin tinggi. Hal ini akan berakibat perusahaan

mengalami kerugian.

Konsep proses produksi modern harus mengandung efektifitas dan

efisiensi agar mampu untuk menjawab tuntutan jaman dengan segala batasan dan

peluangnya. Oleh karena itu, Taiichi Ohno (1995: 1) menciptakan suatu konsep

1

Page 19: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

2

proses produksi yang dikenal dengan istilah Just in Time. Menurut Taiichi Ohno

Just In Time merupakan suatu rangkaian proses produksi dimana suku cadang

yang diperlukan untuk perakitan tiba pada ujung lini rakit pada waktu yang

diperlukan.

Persediaan juga dapat menimbulkan biaya yakni biaya penyimpanan. Jika

persediaan bahan baku menjadi berlebihan, biaya penyimpanan persediaan

tersebut juga akan naik. Hal ini disebabkan karena membutuhkan tempat

penyimpanan yang lebih besar atau banyak, bertambahnya biaya tenaga kerja

untuk mengawasi barang-barang tersebut, dan juga semakin banyak waktu pula

yang terbuang untuk mengurusi persediaan. Dari segi waktu, proses produksi

yang memakan waktu lama juga akan menimbulkan banyak biaya. Biaya tenaga

kerja, biaya sumber daya produksi seperti listrik dan bahan bakar juga menjadi

tinggi, juga ada resiko konsumen harus menunggu relatif lebih lama untuk

menikmati hasil produksi tersebut.

Adanya persediaan yang nilainya relatif tinggi dianggap sebagai

pemborosan yang berdampak negatif pada semangat kompetitif perusahaan.

Biaya-biaya yang tidak bernilai tambah tersebut akan dibebankan pada harga

produk sehingga menjadikannya tidak kompetitif dibandingkan dengan produk

yang lain. Agar harga jual lebih kompetitif, perusahaan harus menghilangkan

aktivitas yang tidak bernilai tambah dalam biaya produksi. Untuk memangkas

biaya produksi, diperlukan suatu sistem produksi yang efisien dan efektif. Sistem

proses produksi Just In Time menawarkan proses produksi yang efektif dan

Page 20: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

3

efisien tanpa harus menanggung pemborosan biaya persediaan dan menjamin

pemanfaatan waktu produksi dengan sebaik-baiknya. Pada kenyataannya, konsep

Just In Time ini tidak mudah untuk diterapkan disemua perusahaan, karena

adanya hambatan-hambatan yang dijumpai, seperti contohnya: budaya kerja,

ketersediaan bahan baku yang berkualitas, kemampuan pekerja, kemampuan

mesin produksi.

Dengan mempertimbangkan manfaat-manfaat penerapan sistem proses

produksi Just In Time, dan persyaratan-persyaratan sistem proses produksi

tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengevaluasi kemungkinan penerapan

sistem Just In Time dalam proses produksi di CV. Komunika Karya Anteronusa.

B. Rumusan Masalah

Dalam merumuskan permasalahan penelitian, peneliti merumuskan

sebagai berikut:

1. Bagaimana proses produksi yang diterapkan di CV Komunika Karya

Anteronusa?

2. Apakah sistem Just In Time produksi dapat diterapkan di CV Komunika

Karya Anteronusa?

C. Batasan Masalah

Penelitian ini hanya membatasi permasalahan pada penerapan sistem Just

In Time dalam proses produksi.

Page 21: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

4

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitan adalah untuk menjawab rumusan masalah yang telah

ditentukan oleh peneliti mengenai bagaimana proses produksi yang diterapkan

oleh CV Komunika Karya Anteronusa dan apakah sistem produksi Just In Time

dapat diterapkan di perusahaan tersebut?

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Dengan adanya penelitian ini, perusahaan dapat menggunakan hasil

evaluasi penelitian sebagai bahan pertimbangan dalam menjalankan proses

produksi, khususnya proses produksi Just In Time.

2. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk menerapkan teori kedalam

praktek yang sesungguhnya bagaimana menjalankan proses produksi

secara Just In Time.

3. Bagi Universitas

Melalui penelitian ini, peneliti dapat memberikan sumbangan pengetahuan

yang berkenaan dengan implementasi Just In Time produksi.

Page 22: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

5

F. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika

penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang teori-teori yang akan digunakan sebagai dasar

pembahasan permasalahan yang ada dan ditujukan sebagai landasan

untuk mengolah data.

BAB III METODA PENELITIAN

Bab ini akan dijelaskan tentang jenis penelitian, tempat dan waktu

penelitian, subyek dan obyek penelitian, data yang digunakan, teknik

pengumpulan data, dan teknik analisis data.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini menjelaskan tentang deskripsi sejarah berdirinya perusahaan

dan perkembangan perusahaan, struktur organisasi perusahaan,

personalia, proses produksi dan pemasaran.

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisi tentang evaluasi data yang terdapat pada

perusahaan dan pembahasan hasil penelitian mengenai kemungkinan

implementasi Just In Time produksi.

Page 23: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

6

BAB VI PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari pembahasan yang telah

dilakukan, keterbatasan penelitian, dan saran-saran yang diberikan

kepada perusahaan.

Page 24: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Produksi Just In Time

1. Kalkulasi Biaya Produk Tradisional

Kalkulasi biaya produk tradisional hanya membebankan biaya produksi

pada produk. Seperti telah dijelaskan, pembebanan biaya langsung dan tenaga

kerja langsung ke produk tidak memiliki tantangan secara khusus. Biaya-

biaya ini dapat dibebankan ke produk dengan menggunakan penelusuran

langsung atau penelususran penggerak yang sangat akurat. Sistem biaya yang

paling tradisional dirancang untuk memastikan hal ini dapat terjadi. Biaya

overhead sebaliknya memiliki masalah berbeda, hubungan input output yang

dapat diobservasi secara fisik antara tenaga kerja langsung, bahan baku

langsung, dan produk tidak tersedia untuk overhead. Pembebanan overhead

harus bergantung pada penelusuran penggerak dan alokasi titik.

Pada sistem biaya tradisional, hanya penggerak aktivitas tingkat unit

digunakan untuk membebankan biaya kepada produk. Penggerak aktivitas

tingkat unit (unit level activity drivers) adalah faktor-faktor yang

menyebabkan perubahan biaya sebagai akibat perubahan unit yang

diproduksi. Penggunaan hanya penggerak berdasarkan unit untuk

membebankan biaya overhead ke produk mengasumsikan bahwa overhead

yang dikonsumsi produk berkorelasi tinggi dengan jumlah unit yang

7

Page 25: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

8

diproduksi. Penggerak aktivitas berdasarkan unit membebankan overhead

kepada produk melalui penggunaan tarif pabrik secara menyeluruh atau

departemental. Contoh penggerak tingkat unit yang secara umum digunakan

untuk membebankan overhead meliputi:

1. Unit yang diproduksi

2. Jam tenaga kerja langsung

3. Jumlah rupiah tenaga kerja langsung

4. Jam mesin

5. Bahan langsung

Setelah mengidentifikasi penggerak (drivers) tingkat unit yang mungkin,

maka harus memprediksi tingkat output yang diukur oleh drivers tersebut.

Walaupun setiap tingkat yang wajar dari setiap aktivitas dapat dipilih, masih

diperlukan pula aktivitas aktual yang diharapkan dan aktivitas normal.

Tingkat aktivitas yang diharapkan (expected activity level) adalah output

aktivitas yang diharapkan dicapai oleh perusahaan pada tahun yang akan

datang. Tingkat aktivitas normal (normal activity level) adalah output aktivitas

rata-rata yang merupakan pengalaman perusahaan dalam jangka panjang

(volume normal dihitung selama lebih dari satu tahun). Dari dua pilihan

tersebut, aktivitas normal memiliki keunggulan berupa penggunaan tingkat

aktivitas yang sama dari tahun ke tahun. Sebagai akibatnya hal ini

mengakibatkan rendahnya fluktuasi dari tahun ke tahun dalam pembebanan

overhead per unit.

Page 26: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

9

2. Keterbatasan Sistem Akuntansi Biaya Tradisional

Tarif pabrik secara menyeluruh dan tarif departemental telah digunakan

selama beberapa dekade dan terus digunakan secara sukses oleh banyak

organisasi. Pada beberapa situasi tarif tersebut tidak cocok dan dapat

menimbulkan distorsi biaya produk yang parah. Untuk perusahaan yang

beroperasi dalam lingkungan produksi canggih akan menimbulkan distorsi

biaya yang parah yang ditunjukkan dengan kompetensi yang tinggi pada

tingkat dunia, perbaikan yang terus menerus, manajemen mutu total (TQM),

kepuasan total pelanggan, dan teknologi canggih. Setelah perusahaan

beroperasi pada lingkungan canggih dengan mengadopsi strategi-strategi baru,

untuk mencapai keuanggulan kompetitif, sistem akuntansi biaya seringkali

pula harus berubah. Secara khusus kebutuhan akan biaya produk yang lebih

akurat telah memaksa banyak perusahaan untuk memperhatikan secara serius

prosedur kalkulasi biaya. Sistem biaya yang cocok pada masa lalu belum tentu

cocok digunakan saat ini. Berikut ini merupakan ciri-ciri sistem biaya yang

ketinggalan jaman (Hansen & Mowen, 2000:159):

1) Hasil dari penawaran sulit dijelaskan

2) Harga pesaing nampak sedemikian rendah sehingga tidak masuk akal

3) Produk yang sulit diproduksi menunjukkan laba yang tinggi

4) Manajer operasional ingin menghentikan produk-produk yang

kelihatanya menguntungkan.

5) Margin laba sulit untuk dijelaskan

Page 27: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

10

6) Perusahaan menghasilkan keuntungan yang tinggi hanya bagi

perusahaan sendiri

7) Pelanggan tidak mengeluh atas naiknya harga

8) Departemen akuntansi menghabiskan banyak waktu untuk memberikan

data biaya bagi proyek khusus.

9) Beberapa departemen menggunakan sistem akuntansinya sendiri

10) Biaya produk berubah karena perubahan peraturan pelaporan keuangan

Dua faktor utama yang menyebabkan ketidakmampuan tarif pabrik

menyeluruh dan departemental berdasarkan unit untuk membebankan biaya

overhead secara tepat adalah berupa: (1) proporsi biaya overhead yang tidak

berkaitan dengan unit terhdap total biaya overhead adalah besar, dan (2)

tingkat keragaman produk besar.

3. Kalkulasi Biaya Produk Berdasarkan Aktivitas

Sistem biaya produk berdasarkan aktivitas (activity based costing

=ABC) pertama-tama yang dilakukan adalah menelusuri biaya aktivitas dan

kemudian ke produk. Oleh sebab itu ABC juga merupakan proses dua tahap,

tetapi pada tahap pertama menelusuri biaya overhead ke aktivitas bukan ke

unit organisasi seperti pabrik atau departemen. Dalam sistem ABC atau

tradisional tahap kedua meliputi pembebanan biaya ke produk. Namun sistem

ABC menekanan penelusuran langsung dan penelusuran penggerak

Page 28: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

11

(menekanan hubungan sebab akibat). Sedangkan sistem biaya tradisional

cenderung intensif alokasi (sangat mengabaikan hubungan sebab akibat).

Perbedaan utama dari perhitungan antara dua metode tersebut adalah

pada sifat dan jumlah penggerak biaya yang digunakan. ABC menggunakan

penggerak biaya aktivitas berdasarkan unit maupun non unit. Penggerak ini

harus mencerminkan hubungan sebab akibat. Dalam istilah praktis, penggerak

harus menjelaskan perubahan biaya aktivitas dalam prosentase yang cukup

besar. Menurut Hansen & Mowen (2000:160) kriteria ini dapat diuji dengan

mempersiapkan rumus biaya untuk setiap aktivitas dan menggunakan

penggerak aktivitas yang memiliki R2 yang tinggi. Pada umumnya jumlah

penggerak lebih banyak dibandingkan jumlah penggerak berdasarkan unit

yang umumnya digunakan pada sistem tradisional. Sebagai hasilnya metode

ABC menghasilkan kalkulasi biaya produk yang semkain akurat. Namun dari

perspektif manajerial sistem ABC menawarkan lebih dari sekedar informasi

biaya produk yang akurat. Sistem ABC juga menyediakan informasi tentang

biaya dan kinerja dari aktivitas dan sumber daya serta dapat menlusuri biaya-

biaya secara akurat ke obyek biaya selain produk. Misalnya pelanggan dan

saluran distribusi. Sebagai contoh dengan mengetahui biaya aktivitas

pentingnya bagi organisasi, dan seberapa efektif melaksanakannya seorang

manajer untuk berfokus pada aktivitas yang mungkin menawarkan

kesempatan penghematan biaya aktivitas tersebut telah disederhanakan,

dilakukan dengan lebih efisien, dan dileminasi.

Page 29: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

12

Keakuratan kalkulasi biaya produk sistem ABC ditingkatkan dengan

menciptakan kelompok biaya dan mengidentifikasikan penggerak aktivitas

yang dapat digunakan untuk membebanakan biaya ke setiap kelompok.

Karena sejumlah besar aktivitas overhead dikonsumsi secara bersama oleh

produk, upaya dan beban dari sistem ABC dapat dipertimbangkan.

Perusahaan dengan produk tunggal dan berbagai macam produk memiliki

masalah dengan keakuratan biaya. Semua aktivitas dan biaya overhead secara

langsung dapat ditelusuri dengan produk tunggal.

Manfaat dari kalkulasi biaya produk yang sama ditemukan dalam

lingkungan produk tunggal yang menerapkan proses produksi Just In Time.

Manfaat ini direalisasikan karena produksi Just In Time pendekatan yang

lebih terfokus dari pada yang ditemukan pada produksi tradisional. Penerapan

proses produksi Just In Time kalkulasi biaya produk karena berpengaruh pada

kemampuan suatu biaya untuk dapat ditelusuri, meningkatkan keakuratan

kalkulasi biaya produk, menghilangkan kebutuhan akan alokasi biaya pusat

jasa dan mengubah perilaku serta kepentingan relatif dari biaya tenaga kerja

langsung. Dengan demikian untuk memahami pengaruh tersebut, maka

dibutuhkan pemahaman fundamental mengenai proses produksi Just In Time

dan bagaimana perbedaanya dengan produksi tradisional.

Tujuan proses produksi Just In Time adalah untuk menghilangkan

pemborosan dengan cara memproduksi suatu produk hanya jika diperlukan

dan hanya dalam kuantitas yang diminta pelanggan. Permintaan produk ini

Page 30: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

13

melalui proses produksi. Setiap operasi menghasilkan hanya apa yang

diperlukan untuk memenuhi permintaan dari operasi berikutnya. Tidak ada

produksi yang dilakukan sampai ada sinyal dari proses produksi berikutnya

yang mengidikasikan kebutuhan untuk berproduksi. Komponen dan bahan

baku tiba pada saat akan digunakan dalam produksi. Proses produksi Just In

Time mengasumsikan semua biaya selain bahan langsung digerakkan oleh

waktu dan ruang. Proses produksi Just In Time memfokuskan pada eliminasi

pemborosan dengan menekan waktu dan ruang. Keberhasilan implementasi

proses produksi Just In Time membawa perbaikan secara signifikan seperti

kualitas yang lebih baik, meningkatkan produktivitas, memngurangi tenggang

waktu, mengurangi sebagai besar persediaan, mengurangi waktu persiapan,

menurunkan biaya produksi dan meningkatkan produksi.

4. Just In Time

Menurut Taiichi Ohno (1995:4) :

Just In Time merupakan suatu rangkaian proses produksi dimana suku cadang yang diperlukan untuk perakitan tiba pada ujung lini rakit pada waktu yang diperlukan.

Gaspersz (1997:128) mendefinisikan :

Just In Time adalah suatu konsep dasar produksi dengan cara memproduksi produk yang diperlukan pada waktu dibutuhkan oleh konsumen, dalam jumlah sesuai kebutuhan konsumen, pada setiap tahap proses dalam sistem produksi, dengan cara yang paling ekonomis atau paling efisien.

Page 31: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

14

Sistem Just In Time merupakan sistem produksi yang komprehensif dan

sistem manajemen persediaan dimana bahan dan suku cadang dibeli dan

diproduksi sebanyak yang dibutuhkan dan pada saat yang tepat pada setiap

tahap proses produksi (Blocher, Chen dan Lin,1999: 90).

Menurut Henri Simamora seperti yang dikutip oleh Nasution (2004: 2)

mengatakan bahwa suatu keseluruhan filosofi manajemen dimana segenap

sumber daya, termasuk bahan baku suku cadang, personalia, dan fasilitas

dipakai sebatas diperlukan. Tujuannya untuk mengangkat produktivitas dan

mengurangi pemborosan. Lebih lanjut lagi, Just In Time didasarkan pada

konsep proses yang berkelanjutan.dan mensyaratkan setiap bagian proses

produksi bekerja sama dengan komponen-komponen lainnya

Dalam Tjiptono dan Diana (2003: 292) Just In Time mempunyai empat

aspek pokok, yaitu:

a. Menghilangkan semua aktivitas atau sumber-sumber yang tidak memberikan

nilai tambah terhadap produk atau jasa.

b. Komitmen terhadap kualitas yang prima.

c. Mendorong perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan efisiensi

d. Memberikan tekanan pada penyederhanaan aktivitas dan peningkatan

visibilitas aktivitas yang memberikan nilai tambah.

Page 32: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

15

5. Pembelian Just In Time

Pembelian Just In Time mensyaratkan pemasok untuk mengirimkan suku

cadang dan bahan baku tepat waktu yang akan digunakan dalam produksi.

Pasokan suku cadang harus terkait dengan produksi yang juga terkait dengan

permintaan. Solusi Just In Time adalah memanfaatkan hubungan pemasok

dengan negosiasi kontrak jangka panjang dan dalam jumlah pemasok yang

sedikit serta jarak lokasi sedekat mungkin dengan fasilitas produksi, selain itu

keterlibatan pemasok lebih ekstensif. Dalam pembelian Just In Time pemasok

yang dipilih tidak hanya berdasarkan harga. Kinerja kualitas komponen,

kemampuan untuk mengirimkan komponen tersebut tepat waktu dan komitmen

pada pembelian Just In Time merupakan pertimbangan yang sangat penting

(Hansen dan Mowen, 1997: 373-374).

6. Produksi Just In Time

Just In Time produksi berdasarkan logika bahwa tidak ada produk yang

akan diproduksi sampai produk tersebut dibutuhkan. Jumlah unit yang

diproduksi sesuai dengan yang dibutuhkan dan pada saat diperlukan. Segala

sesuatu yang memilliki jumlah yang melebihi jumlah minimum yang

dibutuhkan dipandang sebagai pemborosan, pekerjaan yang dilakukan dan

bahan yang dikeluarkan untuk sesuatu yang tidak dibutuhkan saat ini tidak

dapat dimanfaatkan saat ini juga.

Page 33: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

16

Produksi Just In Time tidak mengijinkan adanya kontingensi. Setiap

bagian diharapkan tepat pada saat diterima. Setiap mesin diharapkan tersedia

saat dibutuhkan dalam proses produksi. Setiap komitmen pengiriman

diharapkan tepat waktu sesuai dengan jadwal (Chase dan Aquilano,1992: 258,

264 dan 266).

7. Tujuan Just In Time

Menurut Zulian Yamit, (2000:200) sistem Just In Time pada dasarnya

memiliki enam tujuan antara lain :

a. Mengintegrasikan dan mengoptimumkan langkah-langkah dalam proses

pemanufakturan.

b. Menghasilkan produk yang berkualitas sesuai dengan keinginan pelanggan.

c. Menurunkan biaya pengolahan secara terus-menerus..

d. Menghasilkan produk hanya berdasarkan permintaan pelanggan

e. Mengembangkan dan mempertahankan komitmen tinggi bekerjasama

dengan pemasok dan pelanggan.

Sesuai dengan tujuan tersebut maka sasaran utama yang akan dicapai

dalam proses produksi Just In Time adalah peniadaan persediaan dalam pabrik

(zero inventories), peniadaan produk cacat (zero defect), serta peniadaan

gangguan pada jadwal produksi (zero schedule interruption) (Tjahjono, 2002:

48).

Page 34: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

17

8. Manfaat Just In Time

Rangkaian manfaat yang diperoleh dengan penerapan Just In Time

menurut Schonberger dalam Monden (1995) Sistem Produksi Toyota: Suatu

Ancangan Terpadu untuk Penerapan Just In Time yaitu:

a. Penerapan Just In Time memungkinkan pengurangan persediaan dengan

meringkaskan jumlah produk yang akan dihasilkan tiap batch (lot size)

akibatnya kebutuhan ruang dan waktu akan menurun drastis, sehingga

manfaat yang dapat dirasakan adalah berkurangnya jumlah persediaan

b. Meningkatnya pengendalian mutu yang menyebabkan jumlah produk cacat

menjadi semakin kecil.

c. Penghematan tenaga kerja karena tidak perlu mengurangi produk yang tidak

sempurna (rework).

d. Penghematan bahan baku.

e. Kesalahan yang dilakukan dapat dengan cepat diketahui karena terbatasnya

jumlah produk yang dihasilkan tiap lot, dan umpan balik dapat segera

diberikan kepada pekerja.

f. Kepekaan pekerja meningkat dalam menghadapi masalah-masalah yang ada

dan dapat merangsang timbulnya gagasan untuk meningkatkan pengaturan

kerja dan mengatur kembali jadwal demi peningkatan efisiensi.

g. Peningkatan kesadaran terhadap penyebab ketidakaturan output yang

mendorong adanya gagasan-gagasan untuk perbaikan output mengakibatkan

laju output lebih lancar.

Page 35: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

18

h. Adanya penghematan biaya secara tidak langsung, terutama biaya untuk

menimbun persediaan, biaya ruang dan peralatan untuk menyimpan

persediaan, upaya pengendalian persediaan dan sebagainya.

9. Hambatan Penerapan Sistem Just In Time

Dalam sistem Just In Time biaya pengiriman akan lebih mahal jika sering

terjadi pengiriman dalam ukuran kecil, meskipun besar kecilnya biaya

transportasi juga dipengaruhi oleh jauh dekatnya jarak antara pemasok ke lokasi

pabrik perakitan dan jenis fasilitas transportasi yang digunakan. Dalam banyak

hal, kenaikan biaya pengiriman dapat menjadi hambatan dalam penyerahan

komponen ke pabrik perakitan.

Hambatan lain yang perlu dipertimbangkan adalah hilangnya kesempatan

untuk memperoleh potongan rabat, karena potongan hanya diberikan kepada

pembeli dengan jumlah yang besar. Penerapan sistem Just In Time yang

konsisten menuntut agar sumber suku cadang baik yang berasal dari dalam

pabrik maupun yang berasal dari luar (pemasok), memproduksi suku cadang

sesuai dengan jadwal penyerahan yang dihasilkan oleh sistem Just In Time dari

pabrik perakitan. Jika tidak, maka akan terjadi pemindahan biaya pengiriman

dari pemasok, kepada pabrik perakitan atau kepada para penjual yang berakibat

kegagalan dalam mencapai tujuan sistem Just In Time.

Page 36: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

19

10. Keuntungan dan Kerugian Implementasi Pemanufakturan Just In Time

Dalam Nahmias (1993: 747) terdapat tiga faktor utama yang

mempengaruhi keuntungan dan kerugian dari sistem pemanufakturan Just In

Time yaitu:

a. Jumlah persediaan barang dalam proses yang sedikit

Keuntungan:

1) Mengurangi biaya persediaan

Biaya yang timbul karena adanya barang dalam proses dapat ditekan

seminimal mungkin. Sedikitnya barang dalam proses berkaitan dengan

sistem pemanufakturan bersel-sel.

2) Meningkatkan efisiensi produksi

3) Permasalahan mengenai kualitas dapat dipecahkan secara cepat.

Dengan jumlah persediaan barang dalam proses yang sedikit

pengendalian kualitas dapat dilakukan dengan cepat karena kesalahan

dan kerusakan produk dapat dideteksi lebih cepat sehingga waktu yang

dibutuhkan untuk memperbaiki produk juga lebih cepat.

Kerugian:

1) Memungkinkan peningkatan waktu menganggur bagi para pekerja

dapat disebabkan permintaan produksi sedikit. Hal ini dapat terjadi

karena pemanufakturan Just In Time hanya akan berproduksi bila ada

permintaan dan pasar.

Page 37: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

20

2) Menurunkan rasio produksi, karena dalam penghitungan rasio

produksi persediaan barang dalam proses juga merupakan faktor

pembanding. Dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

andimanfaatk yangMasukkan andimanfaatk yangSatuan produksi Rasio =

b. Sistem aliran Kanban

Keuntungan:

1) Menyajikan efisiensi lot yang dapat ditelusuri. karena ukuran lot yang

kecil.

2) Merupakan alat yang murah dalam pengimplementasian Just In Time.

3) Dengan sistem aliran kanban diperbolehkan untuk menetapkan tingkat

persediaan barang dalam proses sejumlah yang tercantum dalam kartu

kanban.

Kerugian:

1) Reaksinya lambat terhadap perubahan permintaan.

2) Mengabaikan informasi mengenai pola permintaan masa depan.

c. Koordinasi persediaan dan pembelian.

Keuntungan:

1) Pengurangan persediaan.

2) Meningkatkan koordinasi antara sistem yang berbeda.

3) Meningkatkan hubungan dengan pemasok.

Page 38: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

21

Kerugian:

1) Mengurangi pemanfaatan berbagai macam sumber daya.

2) Membutuhkan reaksi pemasok yang lebih cepat.

3) Membutuhkan kepercayaan dari pemasok yang lebih tinggi.

11. Syarat-syarat Implementasi dalam Sistem Pemanufakturan Just In Time

Dalam Tjiptono dan Diana, (2001:314-322) terdapat beberapa persyaratan

yang harus dipenuhi dalam penerapan Just In Time antara lain:

a. Organisasi Pabrik

Pabrik dengan sistem Just In Time berusaha untuh mengatur layout

berdasarkan produk. Semua proses yang diperlukan untuk membuat produk

tertentu diletakkan dalam satu lokasi. Just In Time menggunakan sel kerja

(work cell) dengan ukuran lot yang kecil, serta menggunakan kanban untuk

produksi, maka tidak ada waktu untuk antri sebelum diproses dan waktu

siklus dalam Just In Time kurang dari setengah waktu siklus yang sama

dalam sistem tradisional. Sebelum mengatur layout pabrik dalam sistem Just

In Time, proses-proses yang diperlukan untuk suatu produk harus diketahui

lebih dahulu. Yang paling sulit adalah menentukan seberapa banyak suatu

proses diperlukan dan berapa lama suatu proses digunakan untuk produk

tertentu.

Page 39: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

22

b. Pelatihan/Tim/Ketrampilan

Karyawan diberi pelatihan mengenai bagaimana menghadapi

perubahan yang dilakukan dari sistem tradisional, bagaimana cara kerja Just

In Time, apa yang diharapkan dari Just In Time dan bagaimana akibat Just In

Time. Dalam Just in Time karyawan pekerja dalam suatu tim yang alami.

Tim tersebut bertanggungjawab terhadap produk total, dari proses produksi

pertama sampai produk dikirim. Masing-masing memiliki tugas khusus,

tetapi mereka bekerja bersama, saling mendukung, memecahkan masalah

dan memeriksa pekerjaan yang memerlukan pelatihan dan kecakapan.

c. Membentuk Aliran Penyederhanaan

Untuk membentuk aliran produksi suatu lini produksi yang baru

dapat di set up sebagai batu ujian menyeimbangkan aliran tersebut dan

memecahkan masalah awal.

d. Kanban Pull System

Kanban merupakan sistem manajemen atau pengendalian, oleh

karena itu kanban memiliki beberapa aturan yang perlu diperhatikan antara

lain:

1) Jangan mengirim produk rusak ke proses berikutnya, sebaliknya hentikan

proses, temukan mengapa terjadi kerusakan produk, kemudian hilangkan

penyebabnya.

2) Proses berikutnya hanya mengambil apa yang dibutuhkan pada saat

dibutuhkan. Tidak ada pengambilan tanpa kanban jumlah item yang

Page 40: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

23

diambil harus sesuai dengan jumlah yang disetujui dalam kanban. Sebuah

job kanban harus mendampingi setiap item.

3) Memproduksi hanya sejumlah yang diambil oleh proses berikutnya.

Produksi juga harus sesuai dengan urutan yang ada pada kanban.

4) Meratakan beban produksi. Aliran produksi dari suatu proses ke proses

berikutnya perlu dilakukan dalam jarak waktu dan kuantitas yang teratur.

Jika tidak diratakan, proses sebelumnya akan memiliki kelebihan

kapasitas (peralatan dan tenaga kerja) untuk memenuhi proses berikutnya

yang merupakan pemborosan.

5) Menaati instruksi kanban pada saat fine tuning. Kanban merupakan alat

yang berguna dalam proses fine tuning. Semua instruksi produksi dan

transportasi yang berkaitan dengan kapan, seberapa banyak, dimana dan

sebagainya dirancang dengan kanban.

6) Melakukan stabilisasi dan rasionalisasi proses, selain itu instruksi/ metode

kerja juga harus disederhanakan dan dibakukan

e. Visibilitas Pengendalian Visual

Sistem Just In Time merupakan sistem visual. Pabrik diatur

sedemikian rupa sehingga mudah diketahui apakah proses produksi berjalan

normal atau memiliki masalah. Visual scan yang dapat memperlihatkan

adanya kemacetan atau kelebihan kapasitas. Just In Time mendukung

digunakannya papan informasi agar para pekerja mengetahui informasi

mengenai status, masalah, kualitas dan lain-lain.

Page 41: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

24

f. Eliminasi Kemacetan (Bottleneck)

Dalam pabrik Just In Time, semua proses dapat menjadi sumber

kemacetan potensional karena hanya terdapat sedikit kapasitas lebih dan

tidak ada persediaan besi sebagai cadangan bila mesin atau proses

berhenti/mati. Untuk mengatasinya, semua proses dalam Just In Time terus-

menerus diteliti dengan cermat dan seksama.

g. Ukuran Lot Kecil dan Pengurangan Waktu Set Up

Manfaat utama dari waktu setup yang singkat dan ukuran lot yang

kecil adalah orientasi pelanggan, fleksibilitas pemanukfaturan, kualitas yang

lebih tinggi dan biaya yang lebih rendah.

h. Total Productive Maintenance

Total productive maintenance merupakan suatu keharusan dalam

sistem Just In Time, dimana mesin-mesin dibersihkan dan diberi pelumas

secara rutin yang biasanya dilakukan oleh operator yang menjalankan mesin

tersebut. Tugas pemeliharaan preventif yang lebih teknis dikerjakan oleh

para pakar pada jangka waktu tertentu Mesin-mesin di upgrade dan

dimodifikasi terus-menerus agar dapat mengurangi batas toleransi,

mempercepat setup dan mengurangi penyetelan/penyesuaian.

i. Kemampuan Proses, Stastitical Process Control (SPC), dan Perbaikan

Berkesinambungan

Permasalahan yang dihadapi dalam proses produksi dapat diatasi

dengan memahami proses secara menyeluruh serta mengoptimalkan dan

Page 42: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

25

mengendalikan proses dengan metode statistik. Statistical Process Control

merupakan metode statistik yang memisahkan varian sebagai akibat dari

penyebab khusus dengan varian alamiah sehingga penyebab khusus tersebut

dapat dihilangkan dan konsistensi dapat tercapai serta dipertahankan dalam

proses, selain itu memungkinkan adanya perbaikan proses. Penerapan

konsep statistical process control dilakukan dengan berbagai alat seperti

diagram Pareto, diagram sebab akibat, stratifikasi, check sheets, histogram,

scatter diagram, run chart, control chart, flowchart dan desain eksperimen.

Kemampuan proses, Stastitical Process Control (SPC), dan

perbaikan berkesinambungan harus ada dalam pemanukfaturan Just In Time

karena beberapa hal, antara lain:

1) Segala sesuatunya harus bekerja sesuai dengan harapan dan mendekati

sempurna.

2) Dalam Just In Time tidak ada persediaan besi sebagai cadangan untuk

kemacetan atau kerusakan proses.

3) Semua proses termasuk mesin dan orangnya harus beroperasi dalam

kondisi prima sepanjang waktu.

h. Pemasok

Pemanufakturan Just In Time berupaya menjalin hubungan yang

saling menguntungkan dengan pemasok. Cara yang. ditempuh antara lain:

1) Mengurangi jumlah pemasok.

Page 43: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

26

2) Mengurangi atau mengeliminasi waktu dan biaya negosiasi dengan

pemasok karena adanya persetujuan jangka panjang mengenai persyaratan

pembelian, yang meliputi aspek harga, kualitas dan penyerahan.

3) Memberikan bantuan-bantuan teknis kepada pemasok.

4) Melibatkan pemasok pada tahap perancangan produk dan proses sehingga

material yang dibeli dari pemasok dapat langsung digunakan dan sedikit

memerlukan inspeksi.

12. Perbedaan JIT dengan Tradisional

Terdapat perbedaan dalam filosofi antara pemanufakturan Just In Time

dengan pemanufakturan yang dilakuakan secara konvensional seperti yang

diterangkan oleh Tjiptono dan Diana (2001) seperti berikut :

Page 44: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

27

Aspek pebedaan Filosofi JIT Filosofi Tradisional Kualitas Kualitas diperoleh dengan mengerjakan

segala sesuatu dengan benar sejak awal Untuk menghasilkan produk yang berkualitas dibutuhkan biaya

Keahlian 1.para pekerja adalah orang ahli 2.manajer dan insinyur melayani mereka

Manajer dan insinyur adalah orang ahli. Para pekerja dapat melayani apa yang mereka kerjakan yang berkaitan dengan bagaimna melakukan pekerjaan benar sejak awal.

Kesalahan Kesalahan merupakan pelajaran untuk dapat menghasilkan perbaikan. Kesalahan nol merupakan standar yang harus di penuhi.

Kesalahan adalah hal yang dihindari dan tidak harus ditelaah. Semua orang adalah tidak sempurna dan sangat mungkin melakukan kesalahan

Sediaan Sediaan hanya menyembunyikan masalah yang sesungguhnya muncul dipermukaan. Adanya kelebihan sediaan untuk diproses menimbulkan godaan untuk menghindari bekerja sempurna. Kelebihan sediaan bias dimanfaatkan untuk memperbaiki produk yang cacat.

Sediaan berguna untuk menjamin kelancaran produksi, yaiut sebagai penyangga terhadap kerusakan atau msalah lain (kekurangan bahan baku, keterlambaan pengiriman)

Ukuran lot Ukuran lot haruskecil, diharapkan satu. Lot size kecil akan mengurangi waktu tenggang.

Ukuran lot harus ekonomis yaitu menggunakan prinsip EOQ

Antrian Produksi JIT tidak boleh ada antrian panjang work in process

Antrian work in process dibutuhkan untuk menunjukkan utilitas mesin yang tinggi.

Aliran material Material harus ditarik kedalam pabrik.(pull system)

Material harus dikoordinir dan ditarik keluar pabrik.(push system)

Nilai otomatisasi Otomatisasi bernilai karena memungkinkan terjadinya konsistensi kualitas

Otomatisasi bernilai karena dapat mengurangi tenaga kerja dalam proses produksi.

Sumber pengurangan biaya

Pengurangan biaya diperoleh dari mempercepat aliran produk di dalam pabrik. Waktu proses yang singkat adalah sangat bernilai

Pengurangan biaya dilakukan dengan mengurangi penggunaan tenaga kerja.

Fleksibilitas Fleksibilitas berasal dari memadatkan semua lead times waktu proses pabrik, waktu pengembangan produk baru, dan sebagainya.

Fleksibilitas membutuhkan biaya kelebihan kapasitas, peralatan yang bersifat kapasitas, peralatan yang bersifat umum, sediaan, overhead dsb.

Peran overhead Setiap pekera yang tidak meberi nilai tambah secara langsung adalah pemborosan

Fungsi-fungsi overhead adalah esensial. Fungsi2 overhead seperti pembeliaan, industrial engineering dimaksudkan sebagai aspek koordinasi dari proses.

Biaya tenaga kerja Biaya tenaga kerja merupakan biaya tetap. Bila terjadi penurunan permintaan pekerja akan dimanfaatkan untuk melakukan perawatan.

Biaya tenaga kerja merupakan biaya variable.tenaga kerja bias dikurangi bila permintaan turun.

Sumber: Tjiptono dan Diana, 2001

Gambar2.1. Perbedaan JIT dengan Tradisional

Page 45: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

28

B. Review Penelitian

Di Indonesia penelitian tentang Just In Time dengan judul penerapan sistem

Kanban dan JIT studi kasus PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (2007) telah

dilakukan oleh Oktafiani (2007) dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa

penerapan Just In Time dapat dilihat melalui bagaimana kebutuhan- kebutuhan dalam

Just In Time yang meliputi supplier, layout, persediaan dapat diterapkan oleh

perusahaan. Penerapan Just In Time untuk supplier dilakukan melalui Just In Time

patnership. Salah satu bentuk Just In Time patnership dari perusahaan ini dilakukan

melalui sebuah sistem yang disebut e-Kanban, yang mana sistem tersebut akan

memudahkan supplier dalam memenuhi order dan bagi perusahaan juga dapat

membantu tercapaianya efisiensi. Layout bagi perusahaan mengikuti standar yang

telah ditetapkan oleh seluruh produk Toyota di dunia. Layout ini dibuat dalam sebuah

Just In Time layout yang mana dalam layout tersebut dibuat seminimal mungkin

pergerakan material sehingga pemborosan pergerakan material dapat terkurangi.

Sedangkan persediaan Just In time tidak dapat sepenuhnya dihilangkan namun

jumlahnya tetap dikendalikan agar persediaan tidak terlalu lama di pabrik dan harus

habis pada waktu yang telah ditentukan.

Penelitian lain tentang Just In Time juga telah dilakukan Wardani (1999)

mengenai pengaruh praktik TQM dan JIT terhadap kinerja kualitas perusahaan

dengan hasil yang menunjukkan bahwa praktik Just In Time, hanya pengurangan

waktu set up yang secara signifikan mempengaruhi kinerja kualitas perusahaan. Hal

ini memperlihatkan bahwa praktik Just In Time belum dapat diterapkan oleh

Page 46: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

29

perusahaan secara sempurna. Ketidaksempurnaan penerapan praktik Just In Time

oleh perusahaan di Indonesia, kemungkinan disebabkan oleh faktor-faktor sebagai

berikut:

1. Variabel dukungan manajemen terhadap kedua praktik manajemen yang tidak

signifikan berpengaruh terhadap kinerja kualitas menunjukkan bahwa

komitmen manajamen terhadap pelaksanaan praktik Just In Time masih

kurang atau bahkan belum ada.

2. Variabel hubungan dengan pemasok sebagai salah satu kunci keberhasilan

praktik Just In Time ternyata tidak signifikan mempengaruhi kinerja kualitas .

Kondisi ini menunjukkan masih terdapat hubungan yang tidak sempurna

antara pemasok dengan perusahaan, sehingga praktik Just In Time belum

dapat dialaksanakan secara sempurna.

3. Variabel umpan balik terhadap informasi yang tidak signifikan dalam

mempengaruhi kinerja kualitas menunjukkan bahwa aliran informasi yang

ada di perusahaan tidak sempurna. Ketidaksempurnaan aliran informasi ini

menjadi salah satu penyebab munculnya ketidakberesan proses administrasi

di dalam atau di luar perusahaan.

Page 47: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

BAB III

METODA PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian studi kasus yang terjadi pada suatu

perusahaan sebagai objek penelitian dan membandingkan dengan teori yang

digunakan sebagai landasan pembanding utama.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian : CV Komunika Karya Anteronusa terletak di Jalan

Kaliurang Km 7,8 Gg Melati 4 no 37 A Yogyakarta.

2. Waktu penelitian : Bulan Juni-Agustus 2008

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian yang ditetapkan oleh peneliti adalah CV Komunika Karya

Anteronusa yang terdiri dari pemilik dan karyawan yang bekerja pada CV

Komunika Karya Anteronusa sesuai dengan struktur organisasi CV Komunika

Karya Anteronusa. Sedangkan objek penelitiannya adalah proses produksi yang

dilakukan oleh CV Komunika Karya Anteronusa, meliputi proses produksi pupuk

cair, Pupuk Bubuk Kristal dan pupuk solid atau kompos serta sistem pemasaran

yang dilakukan CV Komunika Karya Anteronusa.

30

Page 48: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

31

D. Metode Pengambilan Data

Untuk mendapatkan data-data tersebut, peneliti akan mengadakan

wawancara dan observasi langsung ke CV Komunika Karya Anteronusa.

Wawancara dan observasi akan dipandu oleh lembar kerja yang berupa susunan

pertanyaan-pertanyaan yang disusun berdasarkan syarat-syarat implementasi

produksi just in time. Observasi ini dilakukan dengan menggunakan panduan-

panduan pertanyaan yang ditetapkan oleh peneliti seperti yang terdapat pada

lampiran.

E. Teknik Analisis Data

Peneliti menggunakan analisis komparatif yakni teknik yang digunakan

untuk membandingkan objek penelitian dengan teori sebagai konsep pembanding.

Teori yang digunakan sebagai pembanding adalah syarat-syarat implementasi

konsep Just In Time. Perbandingan yang dilakukan adalah proses produksi yang

dilakukan oleh CV Komunika Karya Anteronusa.

Untuk mengetahui kemungkinan penerapan sistem Just In Time pada CV

komunika karya Anteronusa, Peneliti menetapkan langkah-langkah sebagai

berikut:

1. Melakukan observasi di CV Komunika Karya Anteronusa tentang bagian-

bagian yang berkaitan dengan syarat penerapan sistem produksi Just In Time

yaitu:

a. Layout pabrik

Page 49: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

32

b. Pelatihan tim dan karyawan

c. Sistem aliran produksi

d. Penggunaan kartu kanban

e. Visibilitas pengendalian visual

f. Ukuran lot produksi dan waktu set up

g. Pemeliharaan mesin

h. Kemampuan proses, stastical process contro,l dan perbaikan

berkesinambungan

i. Pemasok

2. Melakukan pembandingan sistem produksi yang terdapat pada perusahaan

yang telah diperoleh pada langkah pertama dengan syarat-syarat implementasi

sistem produksi Just In Time. Sistem Just In Time. Syarat-syarat tersebut

adalah:

a. Layout pabrik berdasarkan produk

b. Adanya pelatihan tim yang dilakukan secara rutin

c. Sistem aliran produksi sederhana dengan memperhatikan kesesuaian

antara waktu proses, waktu tunggu, pekerja, lini produksi, ruang produksi,

kemudahan komunikasi antar operator dan set up produksi.

d. Perusahaan menggunakan sistem pull system dalam sistem aliran

produksinya yang diatur mengunakan kartu kanban.

e. Layout pabrik diatur sedemikian rupa untuk mempermudah pengendalian

secara visual.

Page 50: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

33

f. Menghapus kemacetan produksi dengan menerapkan suatu pendekatan

yang melibatkan tim fungsi silang.

g. Ukuran lot produksi kecil dan waktu set up singkat.

h. Pemeliharaan mesin dilakukan secara rutin

i. Ada pencatatan statistik atas pelaksanaan kegiatan produksi sebagai

petunjuk untuk melakukan perbaikan berkesinambungan

j. Jumlah pemasok sedikit. Dipilih yang benar-benar mampu mensuplai

barang berkualitas baik, tepat waktu dengan frekuensi kedatangan yang

tinggi.

3. Peneliti melakukan wawancara dengan pihak perusahaan tentang kemampuan

perusahaan dalam menerapkan syarat-syarat Just In Time yang beluim

terlaksana. Jika semua syarat proses produksi Just In Time yang belum

terlaksana dapat dipenuhi oleh perusahaan, dapat dikatakan bahwa proses

produksi Just In Time memungkinkan untuk diterapkan dalam proses

produksi CV Komunika Karya Anteronusa.

Page 51: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

Bab IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

CV. Komunika Karya Anteronusa telah berdiri selama enam tahun ini yaitu

sejak 25 Juli 2002 sampai dengan tahun 2008 ini. Perusahaan ini didirikan oleh

Bapak Hidayat sendiri karena sebuah keprihatinan akan kondisi pertaniaan yang

ada di Indonesia khususnya Jawa. Keprihatinan itu bersumber dari penggunaan

pupuk kimia yang hanya mementingkan kuantitas bahan pangan tetapi tidak

memperhatikan kualitas tanah. Penggunaan pupuk kimiawi yang terus menerus

untuk mengejar kuantitas tertentu sangat merugikan kondisi tanah. Tanah dipaksa

untuk terus memproduksi tanaman akhirnya keseimbangan unsur hara di dalam

tanah tidak terkendali. Hasil produk yang didapatkan dari penggunaan pupuk

kimiawi tersebut dapat dikatakan meracuni konsumen karena pupuk-pupuk

kimiawi yang terkandung dalam buah atau sayur mengandung zat-zat yang dapat

menjadi pemicu kanker dan jenis penyakit lainnya.

Melihat kondisi yang memperhatinkan ini, Bapak Hidayat yang juga sekaligus

pengusaha pemasok sayuran dan buah-buahan, melakukan berbagai macam uji

coba dengan bekerja sama dengan beberapa ahli biologi dan pangan menciptakan

pupuk-pupuk yang diolah dari bahan baku alami dan tanpa menggunakan zat

kimiawi buatan. Tujuan dari penggunaan pupuk ini adalah untuk mengembalikan

34

Page 52: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

35

kekayaan unsur hara yang ada di dalam tanah dan menghasilkan produk sayuran

dan buah-buahan yang aman dikonsumsi. Dari hasil uji coba, dihasilkanlah

pupuk-pupuk organik yang mampu untuk mengembalikan kekayaan unsur hara di

dalam tanah dan menjaga kualitas sayuran dan buah-buahan yang dihasilkannya.

Pasang surut perusahaan telah dialami oleh perusahaan ini. Perusahaan ini

merupakan perusahaan perseorangan yang pengelolaannya dilakukan oleh

keluarga pemilik namun memiliki karyawan-karyawan tersendiri untuk berbagai

macam jenis kegiatan. CV. Komunika Karya Anteronusa bergerak dibidang

produksi pupuk organik dengan mengandalkan bahan-bahan alami yang

kemudian diolah menjadi berbagai varian produk pupuk yang berguna untuk

berbagai kepentingan.

Produk pupuk yang dihasilkan oleh perusahaan dibagi menjadi tiga varian

produk berdasarkan bentuk produknya. Produk pupuk tersebut adalah produk cair,

kristal powder dan solid atau berbentuk kompos. Kemudian, produk-produk ini

masih dikelompokan lagi sesuai dengan kegunaan pupuk. Pada tahun-tahun

pertama, perusahaan hanya mampu untuk menghasilkan 5000 liter pupuk cair

selama 3 bulan. Namun, perkembangan bioteknologi yang diterapkan oleh

perusahaan menghasilkan 50.000 liter pupuk cair dalam waktu 3 bulan pada

tahun terakhir ini (tahun 2008).

Selain melakukan penjualan produk, Bapak Hidayat juga bekerjasama dengan

dinas pemerintah seperti Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanian juga sering

melakukan kampanye untuk menggunakan produk pupuk organik dan

Page 53: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

36

mengajarkan kepada petani-petani tentang pentingnya menjaga unsur hara dan

mengelola siklus tanam agar para petani tidak merugi dikemudian hari akibat

tanah yang sudah terlanjur rusak atau melimpahnya stock suatu barang di pasaran

yang akan menurunkan harga jual.

B. Lokasi Perusahaan

CV. Komunika Karya Anteronusa terletak di Jalan Kaliurang Km 7,8 Gg

Melati 4 No. 37 A Yogyakarta.

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi CV. Komunika Karya Anteronusa seperti terlihat dalam

gambar adalah struktur organisasi garis/lini. Dalam bentuk organisasi garis ini

saluran perintahnya merupakan garis lurus dari pucuk pimpinan sampai kepada

karyawan. Jadi karyawan harus bertanggung jawab kepada pimpinan atas tugas

yang diberikan kepadanya.

Alasan CV. Komunika Karya Anteronusa menggunakan bentuk organisasi garis

karena organisasinya masih kecil, jumlah karyawan masih sedikit dan saling kenal

serta spesialisasi kerja masih belum begitu tinggi. Adapun Struktur organisasi

CV. Komunika Karya Anteronusa dapat dilihat dalam gambar sebagai berikut :

Page 54: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

37

STRUKTUR ORGANISASI

CV. KOMUNIKA KARYA ANTERONUSA

Gambar IV.1.Struktur Organisasi CV. Komunika Karya Anteronusa

Pimpinan

Kabag Keuangan Kabag Produksi Kabag Riset dan Pengembangan

Produk

Staf Pengadaan Bahan Baku dan

Pengiriman

Staf Produksi Staf Gudang

Sales dan Marketing

Staf Produk Pupuk Cair

Staf Produk Bubuk Kristal

Staf Produk Pupuk Padat

Page 55: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

38

Adapun tugas dan wewenang masing-masing bagian dalam organisasi adalah

sebagai berikut :

1. Pimpinan mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Melaksanakan kebijakan pokok perusahaan.

b. Mengamankan semua kekayaan, inventaris dan surat berharga milik

perusahaan.

c. Membina hubungan baik antar perusahaan, masyarakat dan pemerintah.

d. Bertindak sebagai penanggung jawab utama atas semua kegiatan dan usaha

untuk mencapai tujuan perusahaan.

2. Bagian Keuangan yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab

kepada pimpinan. Tugas dari bagian keuangan adalah :

a. Menyelenggarakan penjualan barang yang meliputi hasil produksi, waste,

serta barang yang tidak terpakai.

b. Melakukan pencatatan (pembukuan) kekayaan dan hutang perusahaan dan

membuat laporan keuangan.

c. Menghitung kebutuhan biaya rutin seperti biaya bahan baku dan biaya

tenaga kerja langsung yang dipergunakan dalam penentuan standar.

d. Menyelenggarakan administrasi bagian keuangan.

e. Mengelola sistem dan mengatur penyelenggaraan penggajian, pemberian

jaminan sosial dan kesejahteraan karyawan.

Page 56: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

39

f. Mengatur pelaksaan pemberhentian karyawan dan menyelesaikan hak-hak

serta kewajiban nya sesuai dengan peraturan yang berlaku.

3. Bagian Produksi mempunyai tugas :

a. Mengatur dan melaksanakan proses produksi dari bahan baku menjadi

barang jadi sesuai order produksi.

b. Mengatur dan merawat mesin-mesin produksi sehingga mesin-mesin

produksi selalu dalam keadaan standar untuk operasi.

c. Membuat rencana kebutuhan bahan baku, bahan penolong, spare part dan

alat-alat serta bahan lainnya yang berhubungan dengan tugasnya.

d. Mengambil langkah-langkah yang diperlukan bila terjadi penyimpangan

dari standar yang telah ditetapkan.

e. Memberikan rekomendasi atas barang yang akan dipergunakan untuk

keperluan produksi.

f. Menyelenggarakan administrasi bagian produksi

g. Bertanggung jawab atas keamanan dan ketertiban barang-barang dan

peralatan yang berada di bagian produksi/teknik.

h. Merencanakan, mengatur, dan mengawasi agar produksi berjalan seefisien

mungkin sesuai dengan waktu, jenis dan kualitas produksi.

4. Bagian Pemasaran, bertugas :

a. Melaksanakan penerimaan pesanan/pembelian dari pelanggan.

b. Merencanakan dan mengatur pendistribusian produk kepada pemesan atau

pembeli.

Page 57: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

40

c. Mengatur dan membuat laporan administrasi penjualan.

d. Melaksanakan survei penjualan.

5. Bagian Riset dan Pengembangan Produk, bertugas :

a. Melakukan penelitian dan percobaan-percobaan secara berkala terhadap

pengembangan varian produk.

b. Melakukan pengecekan terhadap standar keamanan produk ketika proses

produksi.

c. Melakukan administrasi bagian riset dan pengembangan produk.

6. Staf Pengadaan Bahan Baku dan Pengiriman

a. Melaksanakan penerimaan pesanan/pembelian kepada pemasok.

b. Melakukan pengecekan terhadap persediaan bahan baku.

c. Bertanggung jawab terhadap pengiriman barang dari suplier maupun ke

pelanggan.

7. Staf Produksi

a. Melaksanakan proses produksi dari bahan baku menjadi barang jadi sesuai

order produksi.

b. Merawat mesin-mesin produksi sehingga mesin-mesin produksi selalu

dalam keadaan standar untuk operasi.

c. Membuat rencana kebutuhan bahan baku, bahan penolong, spare part dan

alat-alat serta bahan lainnya yang berhubungan dengan tugasnya.

d. Mengambil langkah-langkah yang diperlukan bila terjadi penyimpangan

dari standar yang telah ditetapkan.

Page 58: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

41

e. Memberikan rekomendasi atas barang yang akan dipergunakan untuk

keperluan produksi.

f. Menyelenggarakan administrasi bagian produksi

g Bertanggung jawab atas keamanan dan ketertiban barang-barang dan

peralatan yang berada di bagian produksi/teknik.

h. Merencanakan, mengatur, dan mengawasi agar produksi berjalan seefisien

mungkin sesuai dengan waktu, jenis dan kualitas produksi.

8. Staf Gudang

a. Bertanggung jawab atas keamanan dan ketertiban keluar masuknya

barang-barang dari dan ke dalam gudang.

b. Bertanggung jawab atas kerusakan dan kualitas produk yang ada di

gudang.

D. Proses Produksi

CV. Komunika Karya Anteronusa memproduksi tiga varian produk berdasarkan

bentuknya yakni pupuk cair, pupuk berbentuk bubuk kristal dan pupuk berbentuk

solid atau kompos. Untuk kepentingan rahasia perusahaan, jenis-jenis bahan yang

digunakan tidak dapat disebutkan dalam penjelasan alur proses produksi. Proses

produksi untuk masing-masing varian produk di atas yang dilakukan oleh CV

Komunika Karya Anteronusa dibagi dalam beberapa tahap sebagai berikut :

1. Produk Pupuk Cair

Proses produksi untuk produk pupuk cair adalah sebagai berikut :

Page 59: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

42

a. Tahap pemilahan bahan baku

Bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi menggunakan

bahan-bahan yang terdapat di alam seperti beberapa jenis daun-daunan,

buah-buahan, umbi-umbian dan juga beberapa akar-akaran. Namun, tidak

semua bahan baku yang disediakan oleh bagian pengadaan dipakai dalam

proses produksi. Bahan-bahan tersebut dipilah-pilah terlebih dahulu untuk

mendapatkan bahan-bahan yang benar-benar berkualitas.

b. Tahap Penyulingan

Bahan-bahan yang telah dipilah-pilah kemudian disuling. Proses

penyulingan dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut :

1. Bahan-bahan yang talah diseleksi ditaruh dalam bak khusus besar

kemudian dicampur dengan bakteri-bakteri pengurai kemudian

didiamkan selama beberapa hari yang ditentukan.

2. Setelah terurai sempurna, bahan-bahan tersebut kemudian disuling

dengan memanaskan bak tersebut.

c. Tahap Penstabilan

Setelah dilakukan penyulingan, bahan tersebut kemudian distabilkan

dengan cara dialirkan dari bak penyulingan ke bak penstabilan yang

tertutup rapat secara hati-hati. Proses penstabilan membutuhkan waktu

yang cukup lama yakni sekitar 2-4 minggu tergantung dari kondisi cuaca

dan perlakuan terhadap bak penstabilan.

Page 60: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

43

Selama proses penstabilan, bak tersebut perlu dibuka 2 jam sehari

yang dilakukan antara jam 8 pagi sampai jam 10 pagi untuk menghindari

ledakan bak akibat aktivitas bakteri didalamnya. Jika prosedur ini tidak

dipatuhi, resiko yang terjadi adalah meledaknya bak penstabilan tersebut.

d. Tahap Pendinginan dan Pengepakan

Untuk masuk dalam tahap pengepakan, cairan pupuk yang telah

distabilkan perlu didinginkan terlebih dahulu sebelum dimasukkan dalam

packing. Hal ini dilakukan untuk memastikan bakteri yang terdapat

didalamnya telah stabil dan mati suri. Proses pendinginan dilakukan

dengan cara mengalirkan secara hati-hati pupuk cair dari bak penstabilan

ke bak pendinginan. Jika proses pengaliran tidak dilakukan dengan hati-

hati, bakteri yang sudah stabil akan menjadi aktif lagi dan akan

mengakibatkan ledakan.

Setelah 1 hari proses pendinginan, cairan pupuk ini sudah dapat di-

packing dan disimpan di dalam gudang untuk kemudian didistribusikan.

Namun, proses penyimpanan dalam gudang pun harus hati-hati dan

menggunakan standar tertentu yang ditetapkan oleh perusahaan.

2. Produk Pupuk Bubuk Kristal

Proses produksi yang dilakukan untuk menghasilkan pupuk berbentuk

bubuk kristal tidak serumit produksi pupuk cair. Proses produksi hanya

menggunakan satu proses yakni proses pemanasan bahan baku. Bahan baku

Page 61: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

44

yang digunakan dalam proses ini bahan-bahan tambang mineral. Bahan-bahan

ini berbentuk bongkahan-bongkahan seperti bongkahan kapur.

Setelah bahan-bahan ini dimasukan dalam tangki pemanas, proses

pemanasan dimulai. Bahan tersebut dipanaskan hingga mencapai suhu 800

derajat celcius selama 5 jam. Bahan bakar yang digunakan menggunkan

gamping. Setelah itu, sisa pemanasan yang terdapat didalam tangki kemudian

diambil dan dihaluskan hingga menyerupai garam dapur kasar. Setelah itu

langsung dapat di packing tanpa perlakuan khusus.

3. Produk Pupuk Solid/Padat (Kompos)

Produk pupuk solid yang diproduksi oleh CV. Komunika Karya

Anteronusa merupakan pupuk kompos organik yang berasal dari kotoran

hewan yang diolah menggunakan fermentor khusus hasil sampingan dari

proses produk cair. Namun, kotoran hewan yang diolah juga harus berasal dari

hewan, khususnya sapi, yang juga mengkonsumsi pakan organik tanpa

sedikitpun mengkonsumsi makanan dari bahan kimia buatan lain.

Proses produksinya cukup sederhana. Tahap pertama, kotoran hewan

diseleksi terlebih dahulu mana yang menunjukkan kotoran hewan yang

mengkonsumsi makanan organik mana yang tidak. Hewan yang

mengkonsumsi pakan organik menghasilkan kotoran yang baunya tidak

menyengat dan berwarna hijau. Hewan yang mengkonsumsi pakan berbahan

kimia menunjukkan hal sebaliknya.

Page 62: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

45

Tahap kedua adalah, proses pengeringan. Proses ini bertujuan untuk

meminimalkan kandungan air yang terdapat pada kotoran tersebut. Proses ini

dilakukan dengan cara menjemur kotoran hewan tersebut selama dua hari.

Tahap ketiga adalah proses pengkayaan. Proses ini dilakukan dengan dibantu

oleh dua zat fermentor hasil proses sampingan produk cair. Proses ini

memakan waktu enam hari. Tujuan dari proses ini adalah untuk menambah

jumlah bakteri dan mengaktifkan bakteri-bakteri yang berguna bagi kesuburan

tanah atau media tanam yang nantinya digunakan.

Setelah proses tersebut dilalui, tahap berikutnya adalah tahap packing

yakni membungkus pupuk tersebut dan menyimpannya di gudang untuk

kemudian didistribusikan.

E. Pemasaran

Daerah pemasaran CV. Komunika Karya Anteronusa dapat dibagi menjadi

dua daerah pemasaran, yaitu :

1. Daerah Jawa, meliputi kota-kota di Jawa Tengah dan Kota-kota di Jawa

Timur.

2. Daerah Luar Jawa, meliputi kota-kota di Sumatera Barat dan Sumatera Utara.

Proses pemasaran dan distribusi produk-produk CV. Komunika Karya

Anteronusa adalah melalui program-program penyuluhan kelompok tani di daerah-

Page 63: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

46

daerah tujuan pemasaran. Selain itu juga dilakukan penawaran produk ke toko-

toko alat-alat dan bahan pertanian dan koperasi-koperasi tani.

Page 64: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

Bab V

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Untuk menilai apakah CV. Komunika Karya Anteronusa layak untuk

menerapkan sistem produksi Just In Time, diperlukan gambaran tentang proses

produksi yang saat ini diterapkan oleh perusahaan dengan menggunakan syarat-syarat

yang terdapat dalam proses produksi Just In Time. Seperti yang telah diketahui di

bagian sebelumnya, CV. Komunika Karya Anteronusa memproduksi tiga jenis

produk pupuk yang berbeda menurut bentuk fisik yakni produk pupuk cair, produk

pupuk bubuk kristal, dan produk pupuk kompos.

A. Proses Produksi

1. Layout Produksi

a. Produksi Pupuk Cair

Lokasi produksi pupuk cair terdapat di dua tempat yakni di dalam

bangunan utama dan di luar bangunan utama. Tahap pemilahan bahan baku

terdapat dibangunan utama yang berhubungan langsung dengan garasi atau

dock barang. Kemudian, bahan baku tersebut diolah di tiga tangki atau bak

proses yang terdapat diluar bangunan utama. Jarak antara bangunan utama

dengan tangki tidak begitu jauh. Jaraknya kurang lebih 10 meter.

Pengangkutan bahan baku ke pipa tangki menggunakan troli. Ketiga tangki

47

Page 65: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

48

atau bak proses tersebut berdekatan dan dihubungkan oleh pipa-pipa yang

akan mengalirkan cairan pupuk ke tiap tangki untuk masing-masing tahap-

tahap produksi.

b. Produksi Pupuk Bubuk Kristal

Proses produksi untuk produksi pupuk bubuk kristal sepenuhnya berada di

luar area bangunan utama. Proses produksi dilakukan dengan menggunakan

tangki pemanas. Bahan baku yang berupa bahan-bahan tambang mineral

langsung dimasukan ke dalam tangki pemanas untuk kemudian dilakukan

proses pembakaran yang menggunakan bahan bakar gamping. Proses

pengepakan langsung dilakukan ketika bubuk-bubuk kristal yang telah

terbentuk sudah dingin.

c. Produksi Pupuk Bubuk Solid

Lokasi tempat produk pupuk solid ditempatkan agak jauh di luar gedung

utama. Proses produksi dilakukan dengan melakukan pengeringan bahan baku

utama yakni kotoran hewan dan kemudian dilakukan proses pengkayaan

menggunakan 2 zat fermentor. Setelah itu, pupuk siap dipacking di lokasi itu

juga dan kemudian ditempatkan di gudang penyimpanan produk.

2. Pelatihan Tim dan Karyawan

Pelatihan tim dan karyawan terjadi ketika terdapat formula-formula baru

untuk olahan produk cair ini. Hal-hal yang dilatihkan kepada karyawan adalah

Page 66: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

49

a. Jenis bahan yang akan digunakan

b. Waktu yang diperlukan dalam proses produksi, misalnya saja waktu

untuk membuka tangki pada tahap penstabilan.

c. Cara untuk mengalirkan cairan pupuk dari tahap penstabilan ke tahap

pendinginan.

Proses pelatihan dilakukan secara berkala untuk menjaga agar tidak terjadi

kesalahan produksi yang mengakibatkan terjadinya ledakan pada tangki akibat

bakteri yang terkandung dalam pupuk tidak stabil.

Dalam proses produksi untuk produksi pupuk bubuk kristal dan pupuk

solid tidak ada pelatihan khusus. Hanya saja, perusahaan memberikan standar

panas pembakaran dalam proses produksi pupuk bubuk kristal dan standar

bahan baku dan waktu pemberian fermentor pada proses produksi pupuk

solid.

3. Sistem Aliran Produksi

Aliran produksi dalam proses produksi pupuk cair yang dilakukan oleh

CV. Komunika Karya Anteronusa cukup sederhana dan tidak rumit seperti

yang terlihat pada bagan aliran produksi pada gambar di bawah ini:

Page 67: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

50

Tahap Pendinginan dan

Pengepakan

Gudang

Tahap Penstabilan

Tahap Penyulingan

Tahap Distribusi

Sumber: Data CV. Komunika Karya Anteronusa, 2008

Gambar 5.1: Sistem Aliran Produksi Pupuk Cair

Tahap Pemilahan

Bahan Baku

Dock Barang

Page 68: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

Dalam proses produksi pupuk bubuk kristal dan proses produksi pupuk solid,

tidak terdapat suatu perlakuan khusus dalam aliran produksi seperti yang terjadi

pada proses produksi pupuk cair. Aliran produksi kedua jenis produk ini cukup

sederhana. Perbedaannya hanya terdapat pada jenis perlakuan terhadap bahan

baku. Untuk pupuk bubuk kristal dilakukan pemanasan sedangkan untuk pupuk

solid dilakukan dengan proses pengkayaan. Untuk aliran produksinya

tampaksebagaiberikut:

Aliran produksi berawal dari kedatangan bahan baku di dock barang,

pemilahan bahan baku, tahap penyulingan, tahap penstabilan dan berakhir di

tahap pendinginan dan pengepakan. Jarak antara satu proses dengan proses

yang lain tidak jauh sehingga memudahkan karyawan yang bertugas di bagian

ini tidak mengalami kesulitan dalam perpindahan proses tersebut.

51

Page 69: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

52

Pengepakan Barang

Pendinginan Bahan

Proses Pemanasan Pada Tangki Khusus

Bahan Baku Tiba Di Lokasi

Gudang

Tahap Distribusi

Gambar 5.2: Sistem Aliran Produksi Pupuk Bubuk Kristal

Sumber: Data CV. Komunika Karya Anteronusa, 2008

Page 70: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

53

Pengepakan Barang

Proses Pengayakan

Proses Pengeringan

Bahan Baku Tiba Di Lokasi

Gudang

Tahap Distribusi

Sumber: Data CV. Komunika Karya Anteronusa, 2008

Gambar 5.3: Sistem Aliran Produksi Pupuk Solid

Page 71: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

54

4. Penggunaan Kartu Kanban

Proses produksi pupuk yang dilakukan oleh CV. Komunika Karya

Anteronusa tidak mengenal kartu kanban. Yang biasanya digunakan dalam

proses produksi hanyalah catatan-catatan yang dibuat oleh supervisor

produksi tentang berapa jumlah bahan baku yang digunakan dan kapan setiap

tahapan produksi untuk masing-masing produksi pupuk terjadi.

5. Persediaan

Tujuan utama dari sistem Just In Time adalah membuat persediaan nol

(zero inventory). Pada CV. Komunika Karya Anteronusa zero inventory

belum sepenuhnyaa dapat tercapai. Untuk pembuatan pupuk cair dan padat

zero inventory telah dapat dilakukan, karena bahan baku yang bersifat alami

dan dapat diaperoleh dengan mudah di sekitar lokasi perusahaan. Namun

dalam pembuatan pupuk bubuk kristal zero inventory belum dapat dipenuhi

karena perusahaan pada praktiknya tetap memerlukan persediaan mengingat

di Indonesia khususnya keterlambatan maupun ketidakdisiplinan pengiriman

karena kendala waktu dan jarak yang jauh dari Yogyakarta dengan Jawa Barat

sebagai pemasok, sehingga apabila persediaan dihilangkan sama sekali maka

kemungkinan terjadinya terhentinya produksi dalam jangka waktu yang

pendek akan terjadi dan justru hal tersebut akan menimbulkan kerugian besar

bagi perusahaan. Namun persediaan selalu dibuat seminimal mungkin dan

Page 72: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

55

perusahaan juga selalu menargetkan untuk mengurangi persediaan

dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Persediaan pada CV. Komunika Karya Anteronusa bahan baku pupuk

bubuk kristal memang tetap belum dapat dihilangkan sepenuhnya oleh

perusahaan, akan tetapi persediaan tetap dikendalikan jumlahnya agar

persediaan tidak menjadi suatu pemborosan bagi perusahaan. Di setiap

bulannya persediaan yang ada akan selalu dievaluasi, sehingga dari h

6. Visibilitas atau Pengendalian Visual

Lokasi yang berdekatan dan tempat yang tidak terlalu besar memudahkan

supervisor produksi dapat melihat keseluruhan proses produksi yang

dilakukan oleh karyawan perusahaan. Sehingga kegiatan pengontrolan proses

produksi dapat dilakukan secara optimal.

7. Eliminasi Kemacetan

CV. Komunika Karya Anteronusa tidak pernah mengalami kemacetan

produksi seperti yang terdapat pada industri yang lain, yang kadangkala

terjadi adalah kegagalan produksi akibat kesalahan personal akibat kelalaian

seperti ketidaktepatan dalam perlakuan pada tahap penstabilan dan

ketidakhati-hatian dalam mengalirkan cairan pupuk dari tangki penstabilan ke

tangki pendinginan. Hal ini berakibat fatal yakni meledaknya tangki sehingga

Page 73: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

56

proses produksi berhenti total selama 2-3 bulan menunggu proses perbaikan

keseluruhan tangki.

Dalam proses produksi pupuk solid dan bubuk kristal tidak terdapat

kemacetan dalam produksi. Hal ini terjadi karena bahan baku yang selalu

tersedia tepat waktu dalam jumlah yang dibutuhkan dan relatif mudahnya

proses produksi yang dilakukan.

8. Ukuran Lot Produksi dan Waktu Set Up

Jumlah produksi yang ditetapkan oleh CV. Komunika Karya Anteronusa

disesuaikan dengan kapasitas tangki dan jumlah penjualan produk. Dalam

sekali proses produksi, CV. Komunika Karya Anteronusa dapat memproduksi

pupuk cair sebesar 15.000 liter pupuk cair. Waktu yang diperlukan untuk

proses produksi ini adalah 2 bulan. Sedangkan untuk produksi pupuk bubuk

kristal dan solid dapat dilakukan setiap hari. Untuk waktu persiapan setiap

proses produksi juga tidak rumit karena tidak ada mesin-mesin khusus untuk

mengolah produk-produk ini.

9. Pemeliharaan Mesin

Proses pemeliharan alat produksi dilakukan secara berkala selama tiga

bulan sekali. Proses pemeliharaan meliputi pembersihan tangki dari sisa-sisa

produksi dan pengecekan kondisi tangki. Jika terdapat kebocoran atau terjadi

Page 74: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

57

karat segera diperbaiki agar nantinya tidak mengganggu kelancaran proses

produksi.

10. Kemampuan Proses, Process Statistical Control dan Perbaikan

Berkesinambungan

Saat ini, CV. Komunika Karya Anteronusa belum dapat menerapkan

analisa tentang proses produksi secara statistikal. Karena terbatasnya

karyawan yang bekerja di perusahaan. Pengendalian produk hanya dilakukan

oleh para karyawan yang bekerja di laboratorium. Namun, pengendalian

secara keseluruhan tidak dapat dilakukan secara intensif.

11. Pemasok

Selama ini, CV. Komunika Karya Anteronusa tidak mengalami kesulitan

dengan pemasok. Hal ini dikarenakan bahan-bahan yang digunakan tidak sulit

didapatkan karena menggunakan bahan-bahan alami. Namun, jika benar-benar

membutuhkan bahan-bahan khusus, perusahaan juga memberikan syarat

bahwa bahan tersebut juga ditanam secara organik.

B. Perbandingan Proses Produksi dengan Syarat-Syarat Just In Time

Perusahaan dapat menerapkan sisitem produksi Just In Time jika syarat-

syarat sistem produksi Just In Time terpenuhi. Oleh karena itu, proses produksi

yang dilakukan oleh CV. Komunika Karya Anteronusa akan dibandingkan

Page 75: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

58

dengan syarat-syarat sistem produksi Just in Time yang harus dipenuhi. Adapun

hasil perbandingan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

1. Layout Pabrik

Jika melihat tata letak lokasi produksi, CV. Komunika Karya Anteronusa

dapat menerapkan sistem produksi Just In Time. Dengan demikian apabila

Just In Time diterapkan pada CV Komunika Karya Anteronusa maka layout

pabrik sudah terpenuhi. Hal ini disebabkan karena beberapa alasan berikut:

a. Bahan baku yang datang langsung diproses dan setelah diproses dapat

langsung dikemas..

b. Tidak terjadi penumpukan bahan baku.

c. Gudang hanya merupakan tempat sementara bahan jadi yang kemudian

langsung didistribusikan.

d. Lokasi yang berdekatan antara satu proses produksi dengan proses yang

lain tidak berjauhan sehingga memudahkan dalam aliran proses produksi.

2. Pelatihan Tim dan Karyawan

Pelatihan karyawan secara berkala yang dilakukan oleh CV.

Komunika Karya Anteronusa terutama dalam produksi pupuk cair bertujuan

untuk meminimalkan atau bahkan meniadakan kegagalan produksi. Hal ini

menunjukkan bahwa CV. Komunika Karya Anteronusa telah memenuhi

syarat pelatihan tim dan karyawan secara berkala.

Page 76: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

59

3. Sistem Aliran Produksi

CV. Komunika Karya Anteronusa menerapkan sistem produksi yang

sederhana dalam proses produksinya sehingga syarat aliran sistem produksi

yang sederhana terpenuhi. Dengan demikian apabila Just In Time diterapkan

pada CV. Komunika Karya Anteronusa syarat aliran sistem produksi telah

terpenuhi. dengan baik.

4. Penggunaan Kartu Kanban

CV. Komunika Karya Anteronusa tidak menggunakan sistem kartu

kanban seperti yang disyaratkan dalam sistem produksi Just In Time.

CV. Komunika Karya Anteronusa hanya menggunakan catatan-catatan

sederhana untuk mencatat setiap proses produksi yang dijalankan. Informasi

tentang produk tidak dijelaskan dalam setiap perpindahan proses produksi.

5. Zero Inventory

CV. Komunika Karya Anteronusa belum sepenuhnya menggunakan

persediaan nol (zero inventory). Penggunaan zero inventory baru terlaksana

pada produksi jenis pupuk padat dan cair, tetapi belum tercapai pada

produksi pupuk bubuk kristal dikarenakan kendala jarak pemasok yang

berada di Jawa Barat sehingga memerlukan waktu pengiriman, walaupun

kedisiplinan pengiriman para pemasok selalu tepat waktu. Namun demikian

persediaan selalu dievaluasi agar tidak terjadi keterlambatan produksi dan

Page 77: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

60

pemborosan bagi perusahaan. Oleh karena itu penerapan Just In Time

berdasarkan zero inventory pada CV. Komunika Karya Anteronusa sudah

terlaksana untuk produksi jenis pupuk padat dan cair, tetapi belum tercapai

pada produksi pupuk bubuk kristal.

6. Visibilitas dan Pengendalian Visual

Setiap proses produksi yang dijalankan dapat diawasi secara visual.

Meskipun setiap lokasi produksi untuk masing-masing produk tidak terdapat

dalam satu lokasi, namun lokasi tersebut saling berdekatan sehingga

pengendalian proses produksi dapat dilakukan tanpa kesulitan yang berarti.

7. Eliminasi Kemacetan

Pada proses produksi yang dialami oleh CV. Komunika Karya

Anteronusa jarang terjadi kemacetan, sehingga bila Just In Time diterapkan

pada CV. Komunika Karya Anteronusa sudah terlaksana. Hal ini disebabkan

karena beberapa hal sebagai berikut :

a. Bahan baku datang dalam jumlah dan tepat pada waktunya.

b. Jarang terjadi kegagalan produksi akibat dari kerusakan alat produksi

c. Pupuk yag telah jadi dapat langsung didistribusikan

Page 78: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

61

8. Ukuran Lot Produksi dan Waktu Set Up

CV. Komunika Karya Anteronusa tidak menetapkan standar lot

produksi dan waktu set up. Proses produksi dilakukan secara sederhana

sehingga perusahaan tidak membutuhkan standar tersebut. Oleh karena itu,

perusahaan tidak memenuhi syarat ini. Dengan demikian penerapan Just In

Time berdasarkan ukuran lot produksi dan waktu set up pada CV. Komunika

Karya Anteronusa belum terpenuhi.

9. Pemeliharaan Mesin

Pemeliharaan alat-alat produksi dilakukan CV. Komunika Karya

Anteronusa secara berkala. Hal ini dilakukan untuk menghindari kegagalan

produksi karena kebocoran tangki atau tersumbatnya pipa-pipa pengaliran.

Syarat pemeliharaan mesin secara berkala dipenuhi oleh CV. Komunika

Karya Anteronusa. Hal ini menunjukkan perusahaan sudah dapat memenuhi

ketentuan Just In Time.

10. Kemampuan Proses, Statistical Process Controling dan Perbaikan

Berkesinambungan

CV. Komunika Karya Anteronusa tidak melakukan proses

pengendalian produksi secara statistikal. Hal ini disebabkan karena

terbatasnya tenaga yang mampu melakukan hal ini. Pengendalian hanya

dilakukan secara manual. Pengendalian produksi hanya dilakukan di dalam

Page 79: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

62

laboratorium dalam kapasitas yang kecil namun tidak dapat digunakan

secara keseluruhan. Hal ini menunjukkan perusahaan belum dapat

memenuhi ketentuan ini.

11. Pemasok

Hubungan perusahaan dengan pemasok terjalin dengan baik. Pemasok

yang ditunjuk tidak banyak. Untuk kebutuhan bahan baku pupuk cair dan

solid, perusahaan menunjuk beberapa kelompok tani sekitar saja untuk

penyediaan bahan baku. Untuk kebutuhan bahan baku pupuk bubuk kristal,

perusahaan hanya menunjuk satu suplier yang bertanggungjawab atas

pengadaan bahan baku tambang mineral. Bahan baku ini diperoleh dari

Jawa Barat.

Pelatihan kepada pemasok, terutama bagi pemasok bahan baku pupuk

solid juga dilakukan oleh perusahaan untuk memastikan bahan baku yang

digunakan dapat sepenuhnya organik. Pelatihan tersebut dilakukan dengan

mengadakan penyuluhan ke kelompok-kelompok tani tentang penggunaan

pakan organik bagi hewan peliharaanya khususnya sapi. Hal ini

menunjukkan perusahaan dapat memenuhi syarat mengenai pemasok dalam

sistem produksi Just In Time.

Page 80: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

63

C. Pembahasan

Dari data yang didapat dari hasil observasi langsung dan wawancara dengan

pemimpin perusahaan, peneliti mengelompokkan beberapa data sebagai berikut :

1. Syarat-syarat sistem produksi Just In Time yang dipenuhi oleh perusahaan:

a. Layout proses produksi

b. Pelatihan tim dan karyawan

c. Sistem aliran produksi

d. Zero inventory pada produksi pupuk padat & cair

e. Visibilitas atau pengendalian visual

f. Eliminasi kemacetan

g. Pemeliharaan mesin

h. Pemasok

2. Syarat-syarat sistem produksi Just In Time yang tidak terpenuhi :

a. Penggunaan kartu kanban

b. Zero inventory pada produksi pupuk bubuk kristal

c. Ukuran lot produksi dan waktu se tup

d. Kemampuan proses, statistical process controling dan perbaikan

berkesinambungan.

Dari hasil ini, dapat dilihat bahwa perusahaan tidak dapat memenuhi semua

syarat yang ditentukan untuk penerapan sistem produksi Just In Time tetapi

memungkinkan bila sistem Just In Time ini diimplementasikan pada CV.

Page 81: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

64

Komunika Karya Anteronusa di masa yang akan datang, hal ini dapat dilakukan

dan dapat dipenuhi oleh perusahaan apabila:

1. Syarat penggunaan kartu kanban di masa yang akan datang dapat dilakukan

dan dipenuhi oleh CV. Komunika Karya Anteronusa karena dengan semakin

besarnya perusahaan, semakin meningkatnya pesanan & penjualan produk,

dan semakin banyaknya inovasi produk yang ditawarkan kepada konsumen

tentu perusahaan akan semakin komplek dalam memproduksi barang tersebut,

sehingga akan dibutuhkan penggunaan kartu kanban ini sebagai alat

pengendali dan pengawasan terhadap produksi suatu barang menuju efisiensi

perusahaan.

2. Di masa yang akan datang zero inventory pada produksi pupuk bubuk kristal

dapat terpenuhi dan dilaksanakan apabila bahan baku untuk produksi pupuk

bubuk kristal ini dapat dengan mudah ditemui di daerah lokal tanpa harus

mendatangkan bahan baku dari Jawa Barat. Hal ini dapat terjadi karena

semakin banyaknya pemasok yang muncul karena semakin pesatnya

pengguna pupuk bubuk kristal, serta semakin meningkatnya penjualan pupuk

bubuk kristal karena bersifat organik dan bersahabat dengan lingkungan

sehingga semakin banyak orang akan memanfaatkan peluang tersebut untuk

menjadi pemasok bahan baku untuk produksi pupuk bubuk kristal. Dengan

demikian maka akan semakin mudah diperoleh baku untuk produksi pupuk

Page 82: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

65

bubuk kristal ini tanpa harus menyediaan persediaan bahan baku sehingga

zero Inventory pada produksi pupuk bubuk kristal dapat terpenuhi.

3. Ukuran Lot Produksi dan Waktu Set Up

CV. Komunika Karya Anteronusa di masa yang akan datang dapat

menetapkan standar lot produksi dan waktu set up apabila perusahaan

semakin besar maka akan semakin meningkat pesanan & penjualan produk,

dan semakin banyaknya inovasi produk yang ditawarkan kepada konsumen

tentu perusahaan akan semakin komplek dalam memproduksi barang tersebut.

4. Kemampuan Proses, Statistical Process Controling dan Perbaikan

Berkesinambungan.

CV. Komunika Karya Anteronusa di masa yang akan datang dapat melakukan

proses pengendalian produksi secara statistikal. Hal ini disebabkan karena

dengan semakin besarnya perusahaan, semakin meningkatnya penjualan,

semakin pesatnya pesanan, semakin inovasi produknya, serta semakin

kompleknya proses produksi, tentu akan menambah jumlah tenaga kerja

dengan sumber daya manusia yang lebih profesional serta mampu melakukan

pengendalian produksi secara statistikal baik dilakukan di dalam laboratorium

maupun secara keseluruhan.

Perusahaan berusaha dapat memenuhi harapan filosofi dari Just In Time

seperti pada tabel berikut ini:

Page 83: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

66

Pelaku Kegiatan Yang Dilakukan

Usaha Yang Dilakukan Untuk Menghilangkan Pemborosan

Manfaat

Pekerja 1. Berpartisipasi dalam perbaikan kegiatan dan pemecahan masalah

2. Berpartisipasi dalam pembuatan keputusan

3. Mangasumsikan kegiatan pada tanggung jawab untuk mencapai kualitas terbaik

4. mengembangkan keahlian baru

Manajer 1. Mempengaruhi karyawan dan pemasok

2. Mendukung usaha karyawan & Pemasok melalui pembuatan kebijakan dan pengalokasian sumber daya

3. Menunjukkan komitmen pada just in time

Pemasok 1. Bertanggung

jawab terhadap kepastian

1. Mengurangi waktu set up

2. Mengurangi ukuran lot produksi

3. Penyederhanaan aliran dan penanganan bahan

4. Mengurangi persediaan

5. Menghindari kerusakan yang terjadi selama proses

1. Peningkatan Produksi

2. Mengurangi waktu tunggu

3. Perbaikan kualitas produk

4. Perbaikan pelayanan terhadap pelanggan

Page 84: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

67

pengadaan dan kualitas bahan

2. Berpartisasi dalam setiap kegiatan perbaikan

Gambar 5.1: FILOSOFI JUST IN TIME

Sumber : Golhar dan Stamm, 1991 dalam Wardani, 1999

Page 85: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai kemungkinan

penerapan Just In Time pada CV. Komunika Karya Anteronusa, dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil analisis kualitatif menunjukkan bahwa proses produksi yang diterapkan

di CV. Komunika Karya Anteronusa menghasilkan produk berupa pupuk cair,

pupuk bubuk kristal, dan pupuk solid. Produk pupuk cair proses produksinya

melalui beberapa tahapan sebagai berikut: tahap pemilahan bahan baku, tahap

penyulingan, tahap penstabilan, tahap pendinginan dan pengepakan. Produk

pupuk bubuk kristal menggunakan proses pemanasan bahan baku hingga

mencapai suhu 800 derajat celcius selama 5 jam. Produk pupuk padat/solid

(kompos) melalui proses fermentasi kotoran hewan yang menggunakan

fermentor khusus sampingan dari proses pupuk cair melalui tahapan

penyeleksian kotoran hewan, proses pengeringan dan proses pengkayakan.

2. Berdasarkan analisis yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa CV.

Komunika Karya Anteronusa belum dapat menerapkan sistem Just In Time

dalam proses produksinya karena masih ada persyaratan-persyaratan yang

belum terpenuhi. Persyaratan yang sudah ada adalah sebagai berikut: (1)

Layout proses produksi yang disesuaikan dengan kapasitas tangki dan jumlah

68

Page 86: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

69

penjualan produk. Dalam sekali proses produksi, CV. Komunika Karya

Anteronusa dapat memproduksi pupuk cair sebanyak 15.000 liter pupuk cair.

Waktu yang diperlukan untuk proses produksi ini adalah 2 bulan, sedangkan

untuk produksi pupuk bubuk kristal dan solid dapat dilakukan setiap hari. (2)

Pelatihan tim dan karyawan yang dilakukan secara berkala dilakukan oleh

CV. Komunika Karya Anteronusa terutama dalam produksi pupuk cair

bertujuan untuk meminimalkan kegagalan produksi (3) Sistem aliran produksi

sederhana dalam proses produksinya (4) Zero Inventory pada produksi pupuk

padat & cair, (5) Visibilitas atau pengendalian visual, (6) Eliminasi kemacetan

di CV. Komunika Karya Anteronusa jarang terjadi kemacetan (7)

Pemeliharaan Mesin dan (8) Pemasok. Sedangkan syarat-syarat sistem

produksi Just In Time yang belum dapat dipenuhi adalah antara lain berupa:

(1) Penggunaan kartu kanban belum dapat dipenuhi karena selama ini dalam

produksi hanya menggunakan catatan-catatan sederhana (2) Zero Inventory

pada produksi pupuk bubuk kristal, (3) Ukuran lot produksi dan waktu setup,

(4) Kemampuan proses Statistical Process Controling dan perbaikan

berkesinambungan.

Apabila perusahaan di masa yang akan datang semakin besar dan kompleks

maka syarat-syarat sistem produksi Just In Time yang tidak terpenuhi berupa:

(1) Penggunaan kartu kanban, (2) Zero Inventory pada produksi pupuk bubuk

kristal, (3) Ukuran lot produksi dan waktu setup, (4) Kemampuan proses,

Statistical Process Controling dan perbaikan berkesinambungan diharapkan

Page 87: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

70

dapat terpenuhi, dengan demikian dimasa yang akan datang CV. Komunika

Karya Anteronusa dapat menerapkan sistem Just In Time.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang memerlukan perbaikan.

Keterbatasan tersebut adalah:

1. Penelitian menggunakan studi kasus yang memiliki keterbatasan yang antara

lain berupa hasil yang diperoleh menjadi kurang obyektif karena adanya data

yang bersifat rahasia sehingga tidak bisa diungkapkan dengan optimal.

2. Banyak data kuantitatif yang ada tidak dapat terdokumentasikan dengan baik

dan sistematis, padahal dengan data kuantitatif yang lengkap penelitian ini

akan mengungkapkan lebih dalam dan lebih tegas.

3. Bukti-bukti mengenai penerapan sistem Just In Time tidak dapat

terdokumentasikan secara lengkap, hal tersebut dikarenakan keterbatasan bagi

peneliti untuk memperoleh dokumentasi tersebut.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan data yang diperoleh dengan ini penulis

menyampaikan saran sebagai berikut:

1. Melihat begitu besar manfaat dari penerapan Just In Time sebaiknya pihak

manajemen CV. Komunika Karya Anteronusa mempertimbangkan untuk

memulai menerapkan sistem Just In Time.

Page 88: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

71

2. CV. Komunika Karya Anteronusa di masa yang akan datang agar tercapai

keinginan dan tujuan perusahaan dengan baik untuk selalu meningkatkan

kinerja perusahaan.

Page 89: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

DAFTAR PUSTAKA

Bismoko, J dan A. Supratiknya. (1998). Pedoman Penulisan Skripsi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Edisi Kedua, Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Blocher, Edward J. Kung H. Chen dan Thomas W, Lin. (1999). Cost Managament a Strategic Emphasis, Newyork: The McGraw Hill Companies, Inc.

Chase, Richard B dan Nicholas J. Aquilano. (1992). Production and Operation Management. Sixth Edition, Boston:Irwin.

Gaspersz, Vincent. (1997). Manajemen Kualitas Penerapan Konsep-konsep Kuplitas dalam Manajemen Bisnis Total, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Hansen, Don R. dan Maryanne M. Mowen. (1997). Management Accounting. Second Edition, Cincinnati Ohio: South-Western Publishing Co.

Hansen, Don R. dan Maryanne M. Mowen. (1997). Cost Management: Accounting and Control, Cincinnati Ohio: South-Western Publishing Co.

Monden, Yasuhiro. (1995). Sistem Produksi Toyota: Suatu Ancangan Terpadu untuk Penerapan Just InTime, Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo.

Nahmias, Steven. (1993). Production and Operation Analysis. Second Edition, Boston: RR. Donelly and Sons Co.

Nasution, Fahmi Natigor (2004).Just In time dan Perkembangannya dalam Industri. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra Utara: Sumatra Utara

Ohno, Taiichi. (1995). Just In Time dalam Sistem Produksi Toyota. Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo.

Oktafiani, Tristin (2007). Penerapan Sistem Kanban dan JIT Studi Kasus PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Skripsi, Tidak dipublikasikan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Tjiptono, Fandy. dan Diana, Anastasia. (2003). Total Quality Management – edisi

revisi, Yogyakarta:Andi.

Page 90: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

Wardani, Shita Lusi (1999). Pengaruh Praktik TQM dan JIT terhadap Kinerja Kualitas Perusahaan, Tesis Pasca Sarjana, Tidak dipublikasikan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Zamit, Yulian. (2002). Manajemen Produksi dan Operasi, Yogyakarta:Ekonosia.

Page 91: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use
Page 92: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

Lampiran 2

DAFTAR PERTANYAAN JUST IN TIME Bagian produksi

1. Apakah perusahaan dapat membuat jadwal atau schedule kebutuhan bahan

baku untuk beberapa waktu kedepan agar perusahaan membeli bahan baku

dengan jumlah yang tepat?

2. Jenis produk apa yang dihasilkan?

3. Bagaimana perusahaan memenuhi permintaan pasar yang beraneka ragam?

4. Bagaimana proses produksi dari bahan baku menjadi barang jadi?

5. Apakah bagian produksi dapat langsung memproses bahan baku yang dikirim

langsung dengan spesifikasi yang memenuhi standard dan kualitas yang

ditetapkan oleh perusahan dengan kuantitas dan yang efisien dan waktu yang

tepat?

6. Apakah bagian produksi dapat langsung memproses bahan baku yang

dikirim?

7. Apakah bagian proses produksi dapat mengurangi waktu set up dan ukuran lot

yang kecil?

8. Apakah perusahaan memiliki operator yang handal yang dapat melakukan

pemeliharaan mesin secara preventif?

9. Apakah bagian produksi dapat mengeliminasi kemacetan sehingga tidak

menggangu proses produksi?

10. Bagaimana letak peralatan dalam proses produksi?

Page 93: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

Bagian Pembelian

1. Apakah perusahaan dapat mengurangi jumlah pemasok menjadi sedikit

sehingga mengurangi sumber-sumber yang dikeluarkan dalam negosiasi?

2. Apakah perusahaan dapat memilih pemasok yang dapat dipercaya (reliable)

atau mapan (termasuk pengiriman yang tepat waktu oleh pemasok)?

3. Apakah perusahaan dapat memilih pemasok yang dekat sehingga dapat

dilakukan pengiriman yang sering dan dalam jumlah waktu yang sedikit?

4. Apakah perusahaan dapat mengadakan kerjasama dengan pemasok (kerjasama

jangka panjang)?

5. Apakah perusahaan dapat menggunakan gerak bahan sistem pembelian (yakni

pemasok ke penanganan barang dan langsung ke pembeli)?

6. Apakah memilih pemasok yang relatif dekat dengan tujuan dapat melakukan

pengirima yang sering dengan jumlah waktu yang sedikit?

7. Apakah menerapkan sistem kontrak jangka panjang?

8. Apakah perusahaan melakukan komunikasi secara detail dengan pemasok

mengenai kualitas dan spesifikasi pengiriman?

9. Apakah perusahaan melibatkan pemasok dalam pembuatan keputusan

pembelian material?

10. Apakah kedatangan barang terjadwal?

Bagian persediaan

1. dimana letak gudang persediaan bahan baku digunakan?

2. apakah perusahaan mampu mengurangi penggunaan ruang untuk gudang?

3. bagaimna proses pemindahan barang dari gudang ke pengolahan?

4. biaya apa saja yang tmbul dengan adanya persediaan?

Page 94: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

Lampiran 3 Daftar Pertanyaan Panduan Observasi

No Syarat-syarat implementasi dan pertanyaan-pertanyaan

pemandu Jawaban Pemenuhan Keterangan

ada tidak Syarat

Implementasi

A Organisasi pabrik

1 Apakah produksi untuk salah satu produk ditempatkan dalam satu lokasi?

2

Apakah terdapat kartu proses yang menunjukkan informasi mengenai proses sebelumnya?

3 Apakah terdapat unit-unit (sel-sel ) kerja untuk memproses suatu produk?

B Pelatihan Tim dan Karyawan

1 Apakah terdapat pelatihan yang terjadwal bagi karyawan produksi?

2

Apakah karyawan diberi kewenangan untuk mengevaluasi produk yang diterimanya dari unit lain?

3 Apakah perusahaan mempunyai operator yang handal untuk melakukan perawatan preventif?

C Membentuk Aliran

1 Apakah perusahaan sering melakukan perubahan proses produksi?

2 Jika perusahaan sering melakukan perubahan, apakah aliran produksi menjadi semakin cepat?

3 Apakah bagian produksi dapat langsung memproses bahan baku dengan kuantitas,

kualitas dan waktu yang tepat?

D Kanban Pull System

1 Apakah sering terjadi produk yang rusak atau cacat?

2 Bagaimana perlakuan terhadap setiap produk yang rusak atau cacat?

3 Apakah terjadi penumpukkan bahan baku dalam setiap unit produksi?

4 Apakah terjadi perpindahan yang teratur dari tiap unit produksi ke unit produksi yang lainnya?

5 Apakah dalam setiap perpindahan tersebut disertai dengan kartu proses?

E Visibilitas

1

Apakah pengawas produksi dapat memperhatikan secara keseluruhan tiap proses produksi?

2

Apakah terdapat papan informasi yang menunjukkan status dan permasalahan produksi?

Page 95: EVALUASI KEMUNGKINAN IMPLEMENTASI JUST IN TIME PRODUKSI · complex, the conditions of production system of Just In Time that were not fulfilled by the enterprise were (1) the use

F Eliminasi kemacetan

1 Apakah sering terdapat kemacetan dalam unit produksi tertentu?

2 Apakah terdapat pemeriksaan rutin dan berkala pada setiap mesin produksi?

3 Apakah karyawan diberikan kesempatan untuk berdiskusi untuk mengatasi kemacetan?

G Ukuran Lot Kecil dan Pengurangan Waktu Setup

1 Apakah terdapat kesulitan untuk mempersiapkan alat-alat produksi?

2 Apakah terdapat batasan jumlah bahan baku tertentu yang akan digunakan dalam suatu unit

produksi? H Total Productive Maintenance

1 Apakah terdapat jadwal perawatan dan service untuk tiap-tiap mesin produksi?

2

Apakah mesin-mesin produksi selalu ditingkatkan kinerjanya dengan meng-upgrade mesin?

I Kemampuan Proses, Stastical Process Control dan Perbaikan Berkesinambungan

1 Apakah manajemen mengontrol proses produksi secara statistikal?

2

Apakah manajemen melakukan evaluasi terus menerus tentang pengembangan proses-produksi?

J Pemasok 1 Apakah pemasok bahan baku cukup tersedia?

2 Apakah bahan baku dikirim dalam jangka waktu yang lama?

3 Apakah terjadi penumpukan bahan baku di gudang?

4

Apakah manajemen juga melakukan pelatihan dan bantuan-bantuan teknis kepada para pemasok?

5 Apakah manajemen juga melakukan inspeksi kepada para pemasok?

6 Apakah manajemen melakukauan standarisasi bahan baku?

7 Apakah perusahaan membuat jadwal kebutuhan bahan baku untuk jangka panjang?