EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah...

258
EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN PADA SMA DI KABUPATEN JAYAWIJAYA (STUDI KASUS PADA TIGA SMA) TESIS PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN Diajukan oleh Audra Febriandini Logho 152222108 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah...

Page 1: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL

PENDIDIKAN PADA SMA DI KABUPATEN

JAYAWIJAYA

(STUDI KASUS PADA TIGA SMA)

TESIS

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

Diajukan oleh

Audra Febriandini Logho

152222108

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

i

EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL

PENDIDIKAN PADA SMA DI KABUPATEN

JAYAWIJAYA

(STUDI KASUS PADA TIGA SMA)

TESIS

UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN

MENCAPAI DERAJAT SARJANA S-2

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

Diajukan oleh

Audra Febriandini Logho

152222108

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

“semangat bernyala-nyala diberkati Yang Ma’Esa”

hymne penyemangat ketika saya down.

“Ya Maria semula jadi tak bercela doakanlah kami

Yang berlindung padaMu”

Doa penguatan ☺

Karya ini kupersembahkan untuk:

Papaku Yohanis Logho, Penyemangatku

Mamaku Mariam M Tafuran, Menteri Keuangan

Kelima Adikku, Penghiburku

Kekasihku Priyo Inosensius Loblar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus dan Bunda Maria

atas segala penyertaanNya, sehingga tesis yang berjudul “Evaluasi Standar

Nasional Pendidikan pada SMA di Kabupaten Jayawijaya (Studi Kasus pada Tiga

SMA)” dapat penulis selesaikan dengan baik dan sesuai dengan harapan penulis.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapakan terima kasih kepada:

1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua,

terlebih khusus kepada bapak Bambang Budiandoyo, S.Pd. M.Pd. yang

telah membantu peneliti selama penelitian berlangsung.

2. Kepala Sekolah SMA Negeri I Wamena, Bapak Yosep Wibisono,

S.Pd.M.Pd., Kepala sekolah SMA YPK Betlehem Wamena, Bapak

Korintus Siep, S.Th., dan Kepala Sekolah SMA YPPK St Thomas

Wamena, Bapak Yohanes Mabel, S.Pd., karena telah mengijinkan peneliti

untuk melakukan penelitian di sekolah.

3. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, sarana dan prasaran, kurikulum

dan bendahara pada SMA Negeri I Wamena, SMA YPK Betlehem

Wamena, dan SMA YPPK St. Thomas Wamena yang telah bersedia

meluangkan waktu dan tenaga menjadi informan dalam penelitian ini.

4. Ibu Dr. Fransisca Ninik Y, M.Acc.,QIA. dan Bapak Dr. Yoseph Yapi

Taaum,M.Hum. selaku dosen pembimbing yang telah bersedia

membimbing, memberi semangat dan dengan sabar menuntun penulis

hingga tesis ini selesai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

viii

5. Semua dosen dan karyawan Prodi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

6. Kk Deni Matuan, pak Aldo, ibu Ning, dan Ibu Kornelia Alomau yang

membantu peneliti dalam pengambilan data di Wamena.

7. Keluargaku beda darah “Honai Family” adik-adikku stella, adel, gege, kk

aci kalian luar biasa karena selalu mengingatkan lewat pertanyaan-

pertanyaan yang mengiris hati ini.

8. Mba mayke, Enya, Nyud, Cc Vithe, Ale, Mba Kezia, Nathalia, Kiki kalian

itu bagai cahaya di dalam ruang gelap, terima kasih sahabat karena sudah

selalu mengingatkan dan menguatkan penulis.

9. Seluruh Teman-teman MM dan khususnya angkatan IV terima kasih buat

dinamika selama dua (2) tahun ini ya. Semangat!

10. Kepada semua pihak yang belum saya sebutkan satu persatu, yang telah

membantu serta mendokan saya dalam menyelesaikan tesis ini. Kalian luar

biasa.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam

penulisan tesis ini. Oleh karena itu besar harapan penulis atas saran dan

kritik yang membangun agar tesis ini semakin baik. Penulis juga berharap

agar tesis ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan

bagi para pembaca.

Yogyakarta, 09 Januari 2018

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

ix

DAFTAR ISI

Halaman Depan ...................................................................................... i

Lembar Persetujuan Dosen Pembimbing ............................................... ii

Lembar Persetujuan Tim Penguji Tesis ................................................. iii

Halaman Persembahan ........................................................................... iv

Pernyataan Keaslian Karya Tulis ........................................................... v

Kata Pengantar ....................................................................................... vii

Daftar Isi ................................................................................................. ix

Daftar Tabel ........................................................................................... xii

Daftar Gambar ........................................................................................ xiv

Daftar Lampiran ..................................................................................... xv

Abstrak ................................................................................................... xvi

Abstract .................................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 8

E. Batasan Penelitian ...................................................................... 9

F. Sistematika Penulisan ................................................................ 9

BAB II KAJIAN PUTAKA ................................................................. 11

A. Landasan Teori ........................................................................... 11

1. Standar Isi ....................................................................... 12

2. Standar Proses ................................................................ 12

3. Standar Kompetensi Lulusan ......................................... 13

4. Standar Tenaga Pendidik dan Kependidikan .................. 14

5. Standar Sarana dan Prasarana ........................................ 15

6. Standar Pengelolaan ....................................................... 17

7. Standar Pembiayaan ....................................................... 21

8. Standar Penilaian ............................................................ 31

B. Penelitian Terdahulu .................................................................. 33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

x

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................... 37

A. Jenis Penelitian ........................................................................... 37

B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 37

C. Subjek dan Objek Penelitian ...................................................... 38

D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 38

1. Telaah Dokumen ............................................................ 38

2. Wawancara ..................................................................... 40

3. Observasi Lapangan ....................................................... 41

E. Teknik Analisis Data .................................................................. 41

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN .................. 45

A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian ....................................... 45

B. Profil Sekolah ............................................................................. 46

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................... 59

A. Implementasi Standar Nasional Pendidikan Pada SMA di Kabupaten

Jayawijaya .................................................................................. 59

1. Implementasi Standar Nasional Pendidikan Pada SMA Negeri I

Wamena .......................................................................... 59

a. Implementasi Standar Isi .................................... 59

b. Implementasi Standar Proses ............................. 68

c. Implementasi Standar Kompetensi Lulusan ....... 74

d. Implementasi Standar Tenaga Pendidik dan Kependidikan

............................................................................. 85

e. Implementasi Standar Sarana dan Prasarana ...... 96

f. Implementasi Standar Pengelolaan .................... 108

g. Implementasi Standar Pembiayaan .................... 119

h. Implementasi Standar Penilaian ......................... 129

2. Implementasi Standar Nasional Pendidikan Pada SMA YPK

Betlehem Wamena .......................................................... 136

a. Implementasi Standar Isi .................................... 136

b. Implementasi Standar Proses ............................. 146

c. Implementasi Standar Kompetensi Lulusan ....... 152

d. Implementasi Standar Tenaga Pendidik dan Kependidikan

............................................................................. 163

e. Implementasi Standar Sarana dan Prasarana ...... 173

f. Implementasi Standar Pengelolaan .................... 184

g. Implementasi Standar Pembiayaan .................... 193

h. Implementasi Standar Penilaian ......................... 202

3. Implementasi Standar Nasional Pendidikan Pada SMA YPPK

St.Thomas Wamena ....................................................... 210

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

xi

B. Kendala Pengimplementasian SNP Pada SMA di Kabupaten Jayawijaya

..................................................................................................... 214

1. Kendala Pengimplementasian SNP Pada SMA Negeri I Wamena

......................................................................................... 214

2. Kendala Pengimplementasian SNP Pada SMA YPK Betlehem

Wamena .......................................................................... 219

3. Kendala Pengimplementasian SNP Pada SMA YPPK ST Thomas

Wamena .......................................................................... 224

C. Keterbatasan Penelitian .............................................................. 227

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .............................................. 228

A. Kesimpulan ................................................................................ 228

B. Saran ........................................................................................... 230

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 238

LAMPIRAN .......................................................................................... 239

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Contoh Rekapitulasi Penggunaan Dana Bos ................................. 24

Tabel 2 Rangkuman Konten Dari Delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP)

..................................................................................................................... 39

Tabel 3 Contoh Tabel Evaluasi Implementasi Standar (SNP) Menurut Sekolah Dan

Menurut Peneliti ......................................................................................... 43

Tabel 4 Daftar Nama Kepala Sekolah SMA Negeri I Wamena ................. 47

Tabel 5 Sasaran Strategis Sekolah SMA Negeri I Wamena ...................... 49

Tabel 6 Keadaan Tenaga Pendidik Dan Kependidikan SMA Negeri I Wamena

..................................................................................................................... 50

Tabel 7 Keadaan Peserta Didik Sma Negeri I Wamena Tahun Pelajaran 2016/2017

..................................................................................................................... 50

Tabel 8 Evaluasi Implementasi Standar Isi Menurut SMA Negeri I Wamena Dan

Analisis Peneliti ......................................................................................... 60

Tabel 9 Evaluasi Implementasi Standar Proses Menurut SMA Negeri I Wamena

Dan Analisis Peneliti .................................................................................. 69

Tabel 10 Evaluasi Implementasi Standar Kompetensi Lulusan Menurut SMA

Negeri I Wamena Dan Analisis Peneliti .................................................... 75

Tabel 11 Evaluasi Implementasi Standar Tenaga Pendidik Dan Kependidikan

Menurut SMA Negeri I Wamena Dan Analisis Peneliti ............................ 86

Tabel 12 Evaluasi Implementasi Standar Sarana Dan Prasarana Menurut SMA

Negeri I Wamena Dan Analisis Peneliti .................................................... 97

Tabel 13 Evaluasi Implementasi Standar Pengelolaan Menurut SMA Negeri I

Wamena Dan Analisis Peneliti ................................................................... 109

Tabel 14 Evaluasi Implementasi Standar Pembiayaan Menurut SMA Negeri I

Wamena Dan Analisis Peneliti ................................................................... 120

Tabel 15 Evaluasi Implementasi Standar Penilaian Menurut SMA Negeri I Wamena

Dan Analisis Peneliti .................................................................................. 130

Tabel 16 Evaluasi Implementasi Standar Isi Menurut SMA YPK Betlehem

Wamena Dan Analisis Peneliti ................................................................... 137

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

xiii

Tabel 17 Evaluasi Implementasi Standar Proses Menurut SMA YPK Betlehem

Wamena Dan Analisis Peneliti ................................................................... 147

Tabel 18 Evaluasi Implementasi Standar Kompetensi Lulusan Menurut SMA YPK

Betlehem Wamena Dan Analisis Peneliti .................................................. 154

Tabel 19 Evaluasi Implementasi Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Menurut SMA YPK Betlehem Wamena Dan Analisis Peneliti ................. 164

Tabel 20 Evaluasi Implementasi Standar Sarana dan Prasarana Menurut SMA YPK

Betlehem Wamena Dan Analisis Peneliti .................................................. 174

Tabel 21 Evaluasi Implementasi Standar Pengelolaan Menurut SMA YPK

Betlehem Wamena Dan Analisis Peneliti .................................................. 185

Tabel 22 Evaluasi Implementasi Standar Pembiayaan Menurut SMA YPK

Betlehem Wamena Dan Analisis Peneliti .................................................. 194

Tabel 23 Evaluasi Implementasi Standar Penilaian Menurut SMA YPK Betlehem

Wamena Dan Analisis Peneliti ................................................................... 203

Tabel 24 Lembar Observasi Standar Sarana Dan Prasarana SMA YPPK St Thomas

Wamena ...................................................................................................... 213

Tabel 25 Kendala Pengimplementasian SNP pada SMA di Kabupaten Jayawijaya

..................................................................................................................... 229

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Sertifikat Akreditasi SMA Negeri I Wamena ........................... 6

Gambar 2 Sertifikat Akreditasi SMA YPK Betlehem Wamena ................. 6

Gambar 3 Sertifikat Akreditasi SMA YPPK St Thomas Wamena ............ 7

Gambar 4 Contoh Format Surat Keterangan Kepala Sekolah ................... 27

Gambar 5 Contoh Surat Pertanggungjawaban Mutlak Satuan Pendidikan Formal

..................................................................................................................... 28

Gambar 6 Contoh Format Usulan Peserta Didik Calon Penerima Program Indonesia

Pintar Tahun 2016 SKB/PKBM/LKP ........................................................ 28

Gambar 7 Model Milles dan Huberman .................................................... 41

Gambar 8 Peta Jalan SMA YPK Betlehem Wamena ke SMA Negeri I Wamena

............................................................................................................................... 46

Gambar 9 Peta Jalan SMA Negeri I Wamena ke SMA YPPK ST Thomas Wamena

..................................................................................................................... 46

Gambar 10 Tampilan pintu gerbang SMA Negeri I Wamena ................... 46

Gambar 11 Logo SMA Negeri I Wamena ................................................. 51

Gambar 12 Logo SMA YPK Betlehem Wamena ...................................... 51

Gambar 13 Logo SMA YPPK ST Thomas Wamena ................................. 53

Gambar 14 Papan nama SMA YPPK ST Thomas Wamena ...................... 55

Gambar 15 Peneliti dengan Kepala Sekolah SMA Negeri I Wamena ....... 56

Gambar 16 Peneliti dengan Kepala Sekolah SMA YPK Betlehem Wamena 56

Gambar 17 Kepala Sekolah SMA YPPK ST Thomas Wamena ................ 57

Gambar 18 Keadaan SMA YPK Betlehem Wamena ................................. 57

Gambar 19 Keadaan SMA Negeri I Wamena ............................................ 57

Gambar 20 keadaan SMA YPPK ST Thomas Wamena ............................ 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin dari MM .................................................................. 239

Lampiran 2 Surat Ijin dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten

Jayawijaya .................................................................................................. 240

Lampiran 3 Surat Keterangan Penelitian dari SMA Negeri I Wamena ..... 241

Lampiran 4 Surat Keterangan Penelitian dari SMA YPK Betlehem Wamena

..................................................................................................................... 242

Lampiran 5 Surat Keterangan Penelitian dari SMA YPPK St Thomas Wamena

..................................................................................................................... 243

Lampiran 6 Indikator Delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) ......... 244

Lampiran 7 Rangkuman Jawaban Dokumen Perangkat Akreditasi SMA Negeri I

Wamena....................................................................................................... 253

Lampiran 8 Rangkuman Kurikulum .......................................................... 264

Lampiran 9 Rangkuman Wawancara ......................................................... 278

Lampiran 10 Rangkuman Lembar Observasi ............................................ 290

Lampiran 11 Jadwal Supervisi Kepala Sekolah Kepada Guru SMA Negeri I

Wamena ...................................................................................................... 293

Lampiran 12 Tenaga Pendidik dan Kependidikan ..................................... 294

Lampiran 13 Laporan Bulanan .................................................................. 300

Lampiran 14 Evaluasi dari Kepala Sekolah SMA Negeri I Wamena Kepada Guru

..................................................................................................................... 307

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

xvi

ABSTRAK

Audra Febriandini Logho. 2018. Evaluasi Implementasi Standar Nasional

Pendidikan (SNP) pada SMA di Kabupaten Jayawijaya (Study Kasus Pada

Tiga SMA). Tesis. Program Study Magister Manajemen. Fakultas Ekonomi.

Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi Standar Nasional

Pendidikan (SNP) serta mendeskripsikan kendala dalam pengimplementasian

Standar Nasional Pendidikan (SNP) pada SMA di Kabupaten Jayawijaya.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, yang

dilaksanakan pada bulan Januari-Februari 2017 pada tiga (3) SMA di Kabupaten

Jayawijaya. Narasumber dari penelitian ini berjumlah 15 orang yang terdiri dari 3

orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang

wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang wakil kepala sekolah

bidang Kesiswaan dan 3 orang bendahara untuk masing-masing sekolah. Tempat

penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdiri dari tiga (3) SMA yaitu SMA Negeri

I Wamena, SMA YPPK ST Thomas Wamena dan SMA YPK Betlehem Wamena.

Data dikumpulkan dengan cara menelaah dokumen yang didukung dengan

wawancara kepada narasumber dan observasi ke masing-masing sekolah. Dokumen

yang ditelaah ialah dokumen instrumen perangkat akreditasi dari masing-masing

sekolah. Dokumen ini terdiri dari 165 pernyataan dan lampiran dokumen yang telah

dijawab oleh pihak sekolah, selain itu dokumen pendukung seperti dokumen

kurikulum, sarana dan prasaran, tenaga pendidik dan kependidikan, pengelolaan

sekolah, dan keuangan sekolah juga ditelaah. Wawancara narasumber yang

didukung dengan panduan pertanyaan guna menjawab kendala

pengimplementasian SNP pada masing-masing sekolah, sedangkan observasi

lapangan ini menjadi teknik pendukung yang digunakan peneliti untuk melihat

keadaan yang terjadi apakah sesuai dengan yang tertulis dalam dokumen dan hasil

wawancara atau tidak. Data penelitian dianalisis dengan cara mengevaluasi

jawaban pada dokumen perangkat akreditasi untuk masing-masing sekolah dengan

menggunakan standar perhitungan dari BSNP kemudian peneliti membandingkan

dengan hasil wawancara, obeservasi dan telaah dokumen yang didapat oleh peneliti.

Hasil analisis menunjukkan bahwa 1) implementasi Standar Nasional

Pendidikan (SNP) pada SMA di Kabupaten Jayawijaya mencapai nilai cukup baik

(dengan menggunakan standar perhitungan dari BSNP). SNP terdiri dari 8 Standar

yaitu Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Pendidik

dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan,

Standar Pembiayaan, dan Standar Penilaian. Kedelapan standar ini yang menjadi

jantung atau inti ialah standar Isi dan Standar Proses dimana kontennya sangat

mempengaruhi standar-standar yang lain sehingga tidak dapat dengan mudahnya

diubah-ubah. 2) Kendala pengimplementasian Standar Nasional Pendidikan (SNP)

ialah SDM (tenaga pendidik dan kependidikan), sarana dan prasarana yang tidak

memadai serta pemeliharaannya, perangkat mengajar tenaga pendidik, sumber

keuangan dan tata kelola.

Kata kunci: Evaluasi Implementasi, Standar Nasional Pendidikan (SNP).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

xvii

ABSTRACT

Audra Febriandini Logho. 2018. An Evaluation of Implementation of SNP

(National Standard of Education) for Senior High School in Jayawijaya (a case

study for three Senior High School). Thesis. Master’s Degree Management

Program. Faculty of Economy. Sanata Dharma University.

This study aims to evaluate the implementation of National Education Standards

(SNP) and describe the obstacles in the implementation of National Education

Standards (SNP) at Senior High Schools in Jayawijaya. This research is a

qualitative research with case study approach, conducted in January-February 2017

at three (3) Senior High School in Jayawijaya. The resource persons of this study

were 15 people consisting of 3 headmasters, 3 vice principals of curriculum, 3 vice

principals for Infrastructure, 3 vice principals for students and 3 treasurers for each

school. The research covered three (3) Senior High Schools namely SMA Negeri I

Wamena, SMA YPPK ST Thomas Wamena and SMA YPK Bethlehem Wamena. Data were collected by reviewing document supported by interviews with

resource persons and observations to each school. The document reviewed is the

instrument of the accreditation instrument of each school. This document consists

of 165 statements and document attachments that have been answered by the

school, in addition to supporting documents such as curriculum documents,

facilities and infrastructure, education staff and education, school management, and

school finance are also reviewed. Resource interviews supported by question guides

to answer the constraints of implementing SNP in each school, while field

observation is a supporting technique used by researchers to see the circumstances

that occur whether in accordance with what is written in the document and interview

results or not. Research data was analyzed by evaluating the answer on accreditation

tool document for each school using standard calculation from BSNP then

researcher compare with result of interview, obeservasi and study document

obtained by researcher.

The result of the analysis shows that 1) the implementation of National

Education Standards (SNP) at SMA in Jayawijaya reaches good enough value

(using BSNP calculation standard). The SNP consists of 8 Standards: Content

Standards, Process Standards, Graduate Competency Standards, Educator

Standards and Educational Personnel, Standards of Facilities and Infrastructure,

Management Standards, Financing Standards, and Assessment Standards. Eight of

these standards that are at the center or core are the Content Standards and Process

Standards where the content greatly affects other standards so that they can not be

easily changed. 2) The obstacles to implementing the National Education Standards

(SNP) are human resources (educators and education personnel), inadequate

facilities and infrastructure and maintenance, teaching staff, financial resources and

governance. Keywords: Evaluation of Implementation, National Education Standards

(SNP).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan usaha penyiapan peserta didik menghadapi

lingkungan yang mengalami perubahan yang semakin pesat (Tim Dosen

Administrasi Pendidikan, 2014).

Pemerintah Republik Indonesia telah mengatur kriteria minimal tentang

sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia

yaitu Standar Nasional Pendidikan (SNP) dalam Peraturan Pemerintah (PP) RI

Nomor 19 tahun 2005 yang telah disempurnakan dengan Peraturan Pemerintah (PP)

RI Nomor 32 tahun 2013 serta perubahan kedua yaitu Peraturan Pemerintah Nomor

13 Tahun 2015, dengan harapan bahwa seluruh sekolah di bawah naungan Negara

Kesatuan Republik Indonesia minimal bahkan melampaui SNP. SNP berfungsi

sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam

rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Adapun ruang lingkup

SNP ialah standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik

dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,

standar pembiayaan dan standar penilaian. SNP dapat diukur melalui dokumen

perangkat akreditasi yang didalamnya bersisi 165 (seratus enam puluh lima) butir

pernyatan yang harus dijawab oleh sekolah untuk dinilai oleh tim akreditasi tingkat

Provinsi.

SNP dapat memberikan kontribusi salah satunya terhadap pencapaian

prestasi belajar seperti yang ditemukan oleh Raharjo (2014) dalam penelitiannya

tentang Kontribusi Delapan Standar Nasional Pendidikan terhadap Pencapaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

2

Prestasi Belajar menyatakan bahwa SNP merupakan sarana untuk menjamin mutu

layanan pendidikan selain itu pula jika sebuah sekolah mendapatkan akreditasi A

maka sekolah tersebut telah memenuhi standar yang dianjurkan pemerintah dan

dapat membantu sekolah untuk meningkatkan prestasi siswa. Penelitian senada

ialah tentang Evaluasi Trend Kualitas Pendidikan di Indonesia menemukan bahwa

jika suatu sekolah mnerapkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang ditetapkan

pemerintah maka kualitas lulusan dan persentase lulusan cenderung naik dan setiap

satuan pendidikan memberi tanggapan yang positif dan layak untuk menerapkan

Standar Nasional Pendidikan (SNP) (Raharjo, 2012).

Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Handayani (2016) menemukan

bahwa delapan standar yang paling rendah pencapaiannya yakni standar pendidik

dan tenaga kependidikan. Penyebabnya adalah sebanyak 13,27% sekolah tidak

memiliki tenaga perpustakaan, walaupun memiliki perpustakaan, 12,32%

kualifikasi pendidikannya di bawah sekolah menengah atas dan tidak memiliki

sertifikat. Sekolah tidak memiliki kepala perpustakaan mencapai 14,69%, dan

16,59% sekolah yang memiliki kepala perpustakaan kualifikasi pendidikannya

diploma dua, itupun bukan berlatar belakang ilmu perpustakaan dan tidak memiliki

sertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan. Berkaitan dengan tenaga

adminsitrasi, banyak yang tidak memiliki tenaga administrasi. Kalaupun ada, hanya

5,21% yang memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai. Sarana dan prasarana

yang perlu dipenuhi yaitu ruang perpustakaan, ruang laboratorium Biologi dan

ruang laboratorium Kimia. Hasil Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

3

peningkatan nilai akreditasi dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013, namun

tetap terdapat kekurangan yang harus diperbaiki.

Salah satu Standar Nasional Pendidikan (SNP) ialah standar pengelolaan,

yang memegang kendali penuh dalam standar pengelola adalah kepala satuan

pendidikan (kepala sekolah). Kepemimpinan dari seorang kepala sekolah

menentukan mutu pendidikan. Selain standar pengelolaan ketersediaan anggaran

dana akan menentukan keberlangsungan semua komponen terjadinya perencanaan,

pelaksanaan, kontrol, evaluasi, dan pengembangan pendidikan di Kota Semarang.

Penelitian yang dilakukan oleh Hidayah, Susilowati dan Sukirman (2014)

menemukan bahwa perlu diperhatikan standar pembiayaan dan standar pendidik

dan tenaga kependidikan, dengan interval keyakinan 95% biaya pendidikan siswa

berada dalam interval Rp2.148.753,- hingga Rp3.184.025,- pertahun atau

Rp179.063,- hingga Rp265.335,- perbulan. Perlu ditingkatkan besaran dana Biaya

Operasional siswa (BOS), yang baru memenuhi biaya operasional pendidikan

77,3% dari batas terendah biaya operasional dan 19,10% dari batas terendah biaya

opersional dan personal hasil penelitian.

Standar tenaga pendidik dan kependidikan juga merupakan standar yang

penting untuk diperhatikan karena pendidik dan tenaga kependidikan dalam

menjalankan kariernya dituntut mampu menjalankan tugas pokok dengan sebaik-

baiknya. Menjalankan tugas pokok yang sesuai dengan latar belakang pendidikan

diasumsikan sebagai memiliki peluang untuk mengembangkan kemampuan yang

lebih baik daripada yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya (Nur,

2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

4

Evaluasi diri sekolah sangat perlu dilakukan oleh masing-masing sekolah

sebelum sekolah dievaluasi oleh pihak eksternal, seperti dalam penelitian yang

dilakukan oleh Hebib, Senović & Šaljić (2015) menemukan bahwa evaluasi sekolah

di Serbia dilakukan dalam bentuk evaluasi diri sekolah dan evaluasi sekolah

eksternal. Evaluasi eksternal sekolah dilakukan dalam bentuk pemeriksaan dan

pengawasan pedagogis terhadap pekerjaan sekolah, sedangkan evaluasi internal

sekolah atau School self-evaluation yang isinya mengevaluasi tentang kualitas

program pendidikan, semua bentuk dan metode pengajaran, pengembangan

profesional guru dan staf sekolah lainnya, kondisi di mana pekerjaan sekolah

dilakukan serta kepuasan siswa dan orang tua dengan pekerjaan sekolah.

Senada dengan penelitian di Serbia, dalam penelitian tentang An Evaluation

of the Turkish Education System outside the Conflict between Old and New yang

dilakukan oleh Kizilçelik (2015) menyatakan bahwa konfilk antara pemikiran lama

dan baru itu mempengaruhi sistem pendidikan dan berdampak menghambat

kreativitas siswa di Turki. Selain itu juga sistem pendidikan di Turki itu is not up

to par due to the conflict between old and new. Sistem pendidikan di Turki memiliki

pemahaman yang salah sejak lama yaitu bahwa pendidikan atau sekolah merupakan

tempat penyedia lapangan kerja. Hal tersebut ingin diubah menjadi Sekolah di

Turki harus menjadi bagian dari sistem di mana siswa menemukan keahlian

mereka, selain itu juga guru diminta untuk membantu mengarahkan siswanya.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Okoloeze, Iyoke, Okoh, dan Akubuilo

(2015) menemukan bahwa ada dua tipe atau jenis evaluasi sistem pendidikan yang

dilakukan di Nigeria yaitu Colonial Educational Evaluation (Evaluasi Pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

5

Kolonial) and the contemporary educational evaluation in Nigeria (Evaluasi

pendidikan kontemporer di Nigeria). Akan tetapi dilakukan inovasi untuk evaluasi

sistem pendidikan ini yaitu Instrumentasi atau jenis tes yang dilakukan guru kepada

siswa yaitu esai; kerangka pemikiran yang terdiri dari dua kerangka interpretasi

dalam sistem pendidikan Nigeria adalah interpretasi yang dirujuk dan interpretasi

kriteria yang dirujuk. Kerangka acuan yang dirujuk acuan terdiri dari interpretasi

data evaluasi berkenan dengan posisi relatif siswa dalam kelompok yang ditentukan

sedangkan kerangka acuan interpretasi mengevaluasi prestasi secara absolut. Data

ditafsirkan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya; Faktor lain yang

berkontribusi terhadap pengembangan dan inovasi dalam evaluasi pendidikan di

Nigeria adalah lembaga evaluasi. Ini termasuk Dewan Pemeriksaan Afrika Barat

(WAEC), Kementerian Pendidikan, Ujian Matrikulasi Tersier Bersatu (UTME),

Institut Guru Nasional (NTI) dan Sekolah; Cara evaluasi mengacu pada desain /

pendekatan umum terhadap evaluasi.

Belum pernah ada penelitian mengenai evaluasi implementasi Standar

Nasional Pendidikan (SNP) di Kabupaten Jayawijaya khususnya pada SMA

sehingga menjadi peluang bagi peneliti untuk melakukan penelitian tentang SNP.

Selain itu juga agar mutu pendidikan baik pada SMA di Kabupaten Jayawijaya

maka perlu evaluasi Implementasi SNP yang diterapkan selama ini, sehingga

sekolah tahu sejauh mana pencapaian SNP yang selama ini digunakan dan dapat

menjadi bahan masukkan buat sekolah untuk kemajuan sekolah.

Sekolah yang akan menjadi tempat peneliti merupakan sekolah-sekolah

yang memiliki karakteristik yang sangat kuat, dikenal oleh masyarakat setempat,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

6

sekolah yang berdiri sejak lama dan menurut peneliti sekolah yang sudah mapan.

Artinya bahwa dokumen awal atau sertifikat akreditasi yang peneliti dapatkan

menunjukkan bahwa ketiga sekolah ini memiliki nilai akreditasi A dengan masing-

masing skor untuk SMA Negeri I Wamena 89, SMA YPK Betlehem Wamena 87

dan SMA YPPK St Thomas Wamena 87.

Gambar 1. Sertifikat Akreditasi SMA Negeri I Wamena

Gambar 2. Sertifikat Akreditasi SMA YPK Betlehm Wamena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

7

Gambar 3. Sertifikat Akreditasi SMA YPPK St Thomas Wamena

Sekolah yang masuk dalam lingkup penelitian yaitu Wamena kota, SMA

YPPK St. Thomas merupakan satu-satunya sekolah yang didirikan oleh Yayasan

Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK Keuskupan Jayapura) begitu sama

halnya dengan SMA YPK Betlehem Wamena yang merupakan sekolah SMA yang

didirikan oleh Yayasan Persekolahan Kristen (YPK) Klasis Jayawijaya, sedangkan

Sekolah Menengah Atas berstatus Negeri di Wilayah Kota Wamena hanya ada satu

sekolah yaitu SMA Negeri I Wamena (Data Dinas Pendidikan dan Pengajaran

Kabupaten Jayawijaya, 2016).

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

tentang “Evaluasi Implementasi Standar Nasional Pendidikan (SNP) pada SMA di

Kabupaten Jayawijaya (Studi Kasus Tiga SMA)”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

8

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti

merumuskan rumusan masalah sebagai berikut.

1. Sejauh mana kesesuaian antara ketentuan Standar Nasional Pendidikan

(SNP) dari pemerintah dengan implementasi SNP pada SMA di Kabupaten

Jayawijaya.

2. Apa kendala pengimplementasian Standar Nasional Pendidikan (SNP) pada

SMA di Kabupaten Jayawijaya

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Melakukan analisis kesesuaian implementasi Standar Nasional Pendidikan

(SNP) pada SMA di Kabupaten Jayawijaya.

2. Mendeskripsikan kendala dalam pengimplementasian Standar Nasional

Pendidikan (SNP) pada SMA di Kabupaten Jayawijaya.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini dapat memperkarya kajian dalam manajemen pendidikan

khususnya mengenai evaluasi implementasi Standar Nasional Pendidikan yang

telah ditetapkan oleh BSNP untuk meningkatkan mutu pendidikan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi sekolah : Menjadi bahan masukkan untuk sekolah sejauh mana capaian

implementasi Standar Nasional Pendidikan dan menjadi bahan evaluasi diri

sekolah untuk pembenahan diri. Selain itu, evaluasi implementasi SNP ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

9

menjadi langkah awal untuk meningkatkan mutu pendidikan yang sesuai

dianjurkan oleh pemerintah kepada setiap satuan pendidikan di Indonesia.

b. Bagi Stakeholder : Penelitian ini menjadi suatu langkah acuan pengambilan

keputusan kepada stakeholder (Yayasan Pendidikan Kristen (YPK),

Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK), dan Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jayawijaya) untuk menjadikan

sekolah sebagai sekolah unggulan dengan menerapkan rekomendasi yang

diberikan oleh peneliti.

E. Batasan Penelitian

Penelitian ini hanya dilakukan pada tiga (3) sekolah yang berada pada

wilayah kota Wamena, kecamatan Wamena Kota, Kabupaten Jayawijaya,

Provinsi Papua, dengan ruang lingkup penelitian yaitu delapan (8) Standar

Nasional Pendidikan (SNP) yang terdiri dari standar isi, standar proses, standar

kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana

dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian.

F. Sistematika Penulisan

Penelitian ini akan dibagi dalam enam bab dengan perincian sebagai

berikut. Dalam BAB I peneliti akan memaparkan tentang latar belakang

penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan

penelitian dan sistematika penulisan. Pada BAB II akan dipaparkan mengenai

landasan teori yang dipakai ialah Standar Nasional Pendidikan (SNP). BAB

III berisi tentang metode penelitian yang mencakup jenis penelitian, tempat

dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, teknik pengumpulan data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

10

dan teknik analisis data. Pada BAB IV peneliti akan memaparkan tentang

gambaran umum objek penelitian. Hasil penelitian dan analisis akan peneliti

paparkan dalam BAB V danb pada BAB VI merupakan kesimpulan dan saran

dari peneliti mengenai penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Penelitian ini bertujuan mengevaluasi implementasi Standar Nasional

Pendidikan (SNP) untuk menjawab permasalahan dalam penelitian, sehingga akan

diajukan landasan teori yang mencakup yaitu Standar Nasional Pendidikan (SNP).

Dalam pasal 31 Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik

Indonesia tentang pendidikan dan kebudayaan menyatakan bahwa pendidikan

Indonesia harus berjalan sesuai dengan Undang-Undang ini, sehingga dalam

pelaksanaanya merupakan realisasi dari Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan

bahwa melalui pendidikan setiap warga Negara Indonesia diharapkan menjadi

manusia yang dapat mengembangkan potensi dirinya sendiri yang berakar pada

nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia serta tanggap terhadap tuntutan

perubahan zaman.

Pada Peraturan Pemeritah (PP) Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005

menyatakan bahwa Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang ditetapkan oleh

pemerintah pusat melalui Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Badan

Standar Nasional Pendidikan (BSNP) adalah badan mandiri dan independen yang

bertugas mengembangkan, memantau pelaksanaan, dan mengevaluasi Standar

Nasional Pendidikan (SNP).

Standar Nasional Pendidikan (SNP) merupakan kriteria minimal tentang

sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

SNP bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

12

kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.

Fungsi SNP sebagai dasar dalam perencanaan, terarah dan berkelanjutan sesuai

dengan tuntutan perubahan lokal, nasional, dan global. SNP juga digunakan sebagai

acuan pengembangan kurikulum untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Lingkup SNP meliputi Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan

(SKL), Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana,

Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan dan Standar Penilaian.

1. Standar Isi

Standar isi mencakup kriteria ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi.

Ruang lingkup materi berlaku untuk satuan pendidikan, sedangkan tingkat

kompetensi berlaku untuk peserta didik pada setiap tingkat kelas. Ruang

lingkup materi dirumuskan berdasarkan kriteria yaitu muatan wajib yang

ditetapkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan, konsep keilmuan,

dan karakteristik satuan pendidikan dan program pendidikan, sedangkan

tingkat kompetensi dirumuskan berdasarkan kriteria sebagai berikut tingkat

perkembangan peserta didik, kualifikasi kompetensi Indonesia, dan

penguasaan kompetensi yang berjenjang (PP RI Nomor 32 Tahun 2013).

2. Standar Proses

Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara

interaktif inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik

untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa

kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan

fisik serta psikologis peserta didik. Pada setiap satuan pendidikan melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

13

perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian

hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya

proses pembelajaran yang efektif dan efisien (PP RI Nomor 32 Tahun 2013).

Perencanaan proses pembelajaran merupakan penyusunan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk setiap muatan pembelajaran. Penilaian

hasil pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah

menggunakan berbagi teknik penilaian sesuai dengan Kompetensi Dasar yang

harus dikuasai. Teknik penilaian dapat berupa tes tertulis, observasi, tes

praktek, dan penugasan perseorangan atau kelompok (PP RI Nomor 32 Tahun

2013).

Pengawasan proses pembelajaran meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi,

pelaporan dan pengambilan langkah tindak lanjut yang diperlukan. Pada

standar perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran,

penilaian hasil pembelajaran dan pengawasan proses pembelajaran

dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan dengan peraturan menteri (PP RI

Nomor 19 Tahun 2005).

3. Standar Kompetensi Lulusan

Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam

penentuan kelulusan peserta didik dari satun pendidikan. Standar Kompetensi

Lulusan meliputi Kompetensi untuk seluruh mata pelajaran, dan juga

mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan (PP RI Nomor 32 Tahun

2013).

Standar Kompetensi Lulusan pada satuan pendidikan menengah umum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

14

bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahklak

mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih

lanjut (PP RI Nomor 19 Tahun 2005).

4. Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen

pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk

mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik adalah tingkat

pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang

dibuktikan dengan ijazah dan atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai

ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Jika seseorang yang tidak

memiliki ijazah dan atau sertifikat keahlian tetapi memiliki keahlian khusus

yang diakui dan diperlukan dapat diangkat menajdi pendidik setelah melewati

uji kelayakan dan kesetaraan (PP RI Nomor 19 Tahun 2005).

Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi kompetensi pedagogik,

kompetensi kepribadaian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial.

Kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran

dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri (PP RI

Nomor 19 Tahun 2005).

Pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005

menyatakan juga bahwa pendidik pada SMA/MA atau bentuk lain yang

sederajat memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat

(D-IV) atau sarjana (S1), latar belakang pendidikan tinggi dengan program

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

15

pendidikan yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan dan sertifikat

profesi guru untuk SMA/MA. Pendidik pada SMA/MA atau bentuk lain yang

sederajat terdiri atas guru mata pelajaran yang penugasannya ditetapkan oleh

masig-masing satuan pendidikan sesuai dengan keperluan.

Tenaga kependidikan pada SMA/MA sekurang-kurangnya terdiri atas

kepala sekolah/madrasah, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, tenaga

laboratorium, dan tenaga kebersihan sekolah/madrasah. Kriteria untuk menjadi

kepala SMA/MA meliputi berstatus sebagai guru SMA/MA, memiliki

kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran sesuai

ketentuan perundang-undangan yang berlaku, memiliki pengalaman mengajar

sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun di SMA/MA dan memiliki kemampuan

kepemimpinan dan kewirausahan di bidang pendidikan (PP RI Nomor 19

Tahun 2005).

Pengawas pada pendidikan formal dilakukan oleh pengawas satuan

pendidikan. Kriteria minimal untuk menjadi pengawas satuan pendidikan

meliputi berstatus sebagai guru sekurang-kurangnya 8 ( delapan) tahun atau

kepal sekolah sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun pada jenjang pendidikan

yang sesuai dengan satuan pendidikan yang diawasi, memiliki sertifikat

pendidikan fungsional sebagai pengawas satuan pendidikan dan lulus seleksi

sebagai pengawas satuan pendidikan pendidikan (PP RI Nomor 19 Tahun

2005).

5. Standar Sarana dan Prasaran

Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

16

peralatan pendidikan, media pendidikan , buku dan sumber belajar lainnya,

bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang

proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Setiap satuan pendidikan

wajib juga memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang

pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang

perpustakaan, ruang laboratorium, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat

berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berekreasi dan ruang

atau tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang

teratur dan berkelanjutan pendidikan (PP RI Nomor 19 Tahun 2005).

Standar keragaman jenis peralatan laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA), laboratorium bahasa, laboratorium komputer, dan peralatan

pembelajaran lain pada satuan pendidikan dinyatakan dalam daftar yang berisi

jenis minimal peralatan yang harus tersedia. Standar jumlah peralatan

dinyatakan dalam rasio minimal jumlah peralatan per peserta didik. Standar

buku perpustakaan dinyatakan dalam jumlah judul dan jenis buku di

perpustakaan satuan pendidikan. Standar jumlah buku teks pelajaran di

perpustakaan dinyatakan dalam rasio minimal jumlah buku teks pelajaran

untuk masing-masing mata pelajaran di perpustakaan satuan pendidikan untuk

setiap peserta didik. Kelayakan isi, bahasa, penyajian, dan kegrafikan buku teks

pelajaran ditelaah dan atau dinilai oleh BSNP atau tim yang dibentuk oleh

Menteri dan selanjutnya ditetapkan dengan Peraturan Menteri. Dalam hal

pengadaan buku teks pelajaran dilakukan pemerintah, menteri menetapkan

buku tersebut sebagai sumber utama belajar dan pembelajaran setelah ditelaah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

17

dan atau dinilai oleh BSNP atau tim yang dibentuk oleh menteri. Standar

sumber belajar lainnya untuk setiap satuan pendidikan dinyatakan dalam rasio

jumlah sumber belajar terhadap peserta didik sesuai dengan jenis sumber

belajar dan karakteristik satuan pendidikan (PP RI Nomor 19 Tahun 2005 dan

PP RI Nomor 32 Tahun 2013).

Lahan untuk bangunan satuan pendidikan, lahan praktek, lahan untuk

prasarana penunjang, dan lahan pertanaman untuk menjadikan satuan

pendidikan suatu lingkungan yang secara ekologis nyaman dan sehat. Standar

lahan satuan pendidikan dinyatakan dalam rasio luas lahan per peserta didik.

Standar letak lahan satuan pendidikan mempertimbangkan letak lahan satuan

pendidikan di dalam klaster satuan pendidikan sejenis dan sejenjang, menjadi

pengumpan masukan peserta didik. Standar letak lahan satuan pendidikan

mempertimbangkan jarak tempuh maksimal yang harus dilalui oleh peserta

didik untuk menjangkau satuan pendidikan, keamanan, kenyamanan dan

kesehatan lingkungan. Standar kualitas bangunan minimal pada satuan

pendidikan menengah adalah kelas B (PP RI Nomor 19 Tahun 2005).

Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan menjadi tanggung jawab

satuan pendidikan yang bersangkutan, selain itu juga pemeliharaan dilakukan

secara berkala dan berkesinambungan dengan memperhatikan masa pakai (PP

RI Nomor 19 Tahun 2005).

6. Standar Pengelolaan

Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah

menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

18

kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas. Setiap

satuan pendidikan dipimpin oleh seorang kepala satuan sebagai penanggung

jawab pengelolaan pendidikan dan untuk satuan pendidikan SMA/MA minimal

dibantu oleh tiga orang wakil kepala satuan pendidikan yang masing-masing

secara berturut-turut membidangi akademik, sarana dan prasarana, serta

kesiswaan (PP RI Nomor 19 Tahun 2005).

Pengambilan keputusan pada satuan pendidikan menengah dibidang

akademik dilakukan oleh rapat Dewan Pendidik yang dipimpin oleh kepala

satuan pendidikan sedangkan dibidang non akademik dilakukan oleh komite

sekolah /madrasah yang dihadiri oleh kepala satuan pendidikan. Rapat dewan

pendidik dan komite sekolah/madrasah dilaksanakan atas dasar prinsip

musyawarah mufakat yang berorientasi pada peningkatan mutu satuan

pendidikan.

Satuan pendidikan memiliki pedoman yang mengatur tentang 1) kurikulum

tingkat satuan pendidikan dan silabus; kalender pendidikan atau akademik,

yang isinya kategori aktivitas satuan pendidikan selama satu tahun dan dirinci

secara semesteran, bulanan dan mingguan; pembagian tugas antara pendidik

dan tenaga kependidikan; peraturan akademik; kode etik hubungan antara

sesama warga di dalam lingkungan satuan pendidikan dan hubungan antara

warga satuan pendidikan dengan masyarakat, akan tetapi pembagian tugas di

antara tenaga kependidikan ditetapkan oleh pimpinan satuan pendidikan; 2)

struktur organisasi satuan pendidikan dan biaya operasional satuan pendidikan,

diputuskan oleh komite sekolah/madrasah dan ditetapkan oleh kepala satuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

19

pendidikan; 3) tata tertib satuan pendidikan yang minimal meliputi tata tertib

pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik serta penggunaan dan

pemeliharaan sarana dan prasarana ditetapkan oleh kepala satuan pendidikan

setelah mempertimbangkan masukan dari rapat dewan pendidik dan komite

sekolah/madrasah; (PP RI Nomor 19 Tahun 2005).

Setiap satuan dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang merupakan

penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah satuan pendidikan yang

meliputi masa 4 (empat) tahun. Rencana kerja tahunan meliputi: 1) kalender

pendidikan/ akademik meliputi jadwal pelajaran, ulangan, ujian, kegiatan

ekstrakurikuler dan hari libur; 2) jadwal penyusunan kurikulum tingkat satuan

pendidikan untuk tahun ajaran berikutnya, pada kedua rencana kerja ini harus

disetujui rapat dewan pendidik setelah memperhatikan pertimbangan dari

Komite Sekolah/ Madrasah; 3) buku teks pelajaran yang dipakai pada masing-

masing mata pelajaran; 4) jadwal penggunaan dan pemeliharaan sarana dan

prasarana pembelajaran; 5) pengadaan, penggunaan, dan persediaan minimal

bahan habis pakai; 6) program peningkatan mutu pendidik dan tenaga

kependidikan yang meliputi sekurang-kurangnya jenis, durasi, peserta dan

penyelenggara program; 7) jadwal rapat dewan pendidik, rapat konsultasi

satuan pendidikan dengan orang tua/wali peserta didik, dan rapat satuan

pendidikan dengan komite sekolah/madrasah, untuk jenjang pendidikan

menengah; 8) rencana anggaran pendapatan dan belanja satuan pendidikan

untuk masa kerja satu tahun; 9) jadwal penyusunan lapran akuntabilitas dan

kinerja satuan pendidikan untuk satu tahun terakhir (PP RI Nomor 19 Tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

20

2005).

Pengelolaan satuan pendidikan dilaksanakan secara mandiri, efisien, efektif,

dan akuntabel. Pelaksanaan pengelolaan satuan pendidikan menengah

mendapat persetujuan dari rapat dewan pendidik dan komite sekolah/madrasah,

serta dipertanggungjawabkan oleh kepala satuan pendidikan kepada rapat

dewan pendidikan dan komite/madrasah (PP RI Nomor 19 Tahun 2005).

Pengawasan satuan pendidikan meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi,

pelaporan, dan tindak lanjut hasil pengawasan. Pemantauan dilakukan oleh

pimpinan satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah atau bentuk lain dari

lembaga perwakilan pihak-pihak yang berkepentingan secara teratur dan

berkesinambungan untuk menilai efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas satuan

pendidikan.

Supervisi yang meliputi manajerial dan akademik dilakukan secara teratur

dan berkesinambungan oleh pengawas satuan pendidikan dan kepala satuan

pendidikan. Pelaporan dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan,

pimpinan satuan pendidikan, dan pengawasan satuan pendidikan. 1) Laporan

oleh pendidik ditujukan kepada pimpinan satuan pendidikan dan orang tua/wali

peserta didik, berisi hasil evaluasi dan penilaian yang dilakukan sekurang-

kurangnya setiap akhir semester; 2) Laporan oleh tenaga kependidikan

ditujukan kepada pimpinan satuan pendidikan, berisi pelaksanaan teknis dari

tugas masing-masing dan dilakukan sekurang-kurangnya setiap akhir semester;

3) Laporan oleh pimpinan satuan pendidikan ditujukan kepada komite

sekolah/madrasah dan pihak-pihak yang berkepentingan, yang berisi hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

21

evaluasi dan dilakukan sekurang-kurangnya setiap akhir; dan 4) laporan oleh

pengawas ditujukan kepada menteri, berisi hasil evaluasi dan dilakukan

sekurang-kurangnya setiap akhir semester, sehingga setiap pihak yang

menerima laporan-laporan seperti yang tertera diatas wajib menindak lanjuti

laporan tersebut untuk meningkatkan mutu satuan pendidikan, termasuk

memberikan sanksi atas pelanggaran yang ditemukannya (PP RI Nomor 19

Tahun 2005).

7. Standar Pembiayaan

Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya

personal. Biaya investasi satuan pendidikan meliputi biaya penyediaan sarana

dan prasarana, pengembangan sumberdaya manusia, dan modal kerja tetap.

Biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta

didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan

berkelanjutan. Biaya operasi satuan pendidikan menengah meliputi: 1) gaji

pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada

gaji; 2) bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan biaya operasi

pendidikan tak langsung berupaya daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan

sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan

lain sebagainya (PP RI Nomor 19 Tahun 2005).

Pemerintah Republik Indonesia telah membantu sekolah-sekolah dengan

memberikan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Program Indonesia

Pintar (PIP) serta terdapat bantuan dari Pemerintah Daerah Kabupaten

Jayawijaya dalam bentuk Dana Gratis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

22

a. Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Dana BOS tercantum dalam Peraturan Menteri (PERMEN) No 16 Tahun

2016. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah program pemerintah yang

pada dasarnya untuk penyediaan pendanaan biaya operasi non personalia

bagi sekolah. Program BOS bertujuan untuk meringankan beban

masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka pembelajaran

yang bermutu, serta berperan dalam mempercepat pencapaian Standar

Pelayanan Minimal (SPM) pada sekolah yang belum memenuhi SPM, dan

pencapaian Standar Nasional Pendidikan (SNP) pada sekolah yang sudah

memenuhi SPM. Besar dana BOS yang diterima oleh sekolah dihitung

berdasarkan jumlah siswa yang ada di sekolah. Data jumlah siswa yang

digunakan dalam perhitungan besar dana BOS bagi sekolah adalah data dari

Dapodikdasmen, untuk jenjang SMA dan SMK : Rp 1.400.000,-/siswa/tahun.

Penyaluran dana dilakukan setiap periode 3 (tiga) bulanan, yaitu periode

Januari-Maret, April-Juni, Juli-September dan Oktober-Desember akan tetapi

bagi wilayah yang secara geografis sangat sulit sehingga proses

pengambilan dana BOS oleh sekolah mengalami hambatan atau

memerlukan biaya pengambilan yang mahal, atas usulan pemerintah

daerah dan persetujuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

penyaluran dana BOS kepada sekolah dilakukan setiap semester, yaitu

Januari- Juni dan Juli-Desember.

Komponen Pembiayaan BOS Jenjang SMA/SMALB yang utama adalah

penggunaan dana BOS adalah membeli/menyediakan buku teks pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

23

bagi siswa dan buku pegangan bagi guru sesuai dengan kurikulum yang

digunakan oleh sekolah. Setelah buku teks pelajaran telah di penuhi maka dana

BOS dapat digunakan untuk:

1) Pengadaan Alat Habis Pakai Praktikum Pembelajaran SMA/SMALB

2) Pengadaan Bahan Habis Pakai Praktikum Pembelajaran SMA/SMALB

3) Pembiayaan Pengelolaan Sekolah

4) Langganan Daya dan Jasa

5) Penyelenggaraan Evaluasi Pembelajaran

6) Kegiatan Penerimaan Siswa Baru

7) Kegiatan Pembelajaran/Intra Kurikuler dan Ekstrakurikuler

8) Pemeliharaan dan Perawatan Sarana/Prasarana Sekolah

Pembukuan dan dokumen dana BOS pendukung yang harus disusun oleh

sekolah adalah sebagaimana penjelasan berikut.

1) Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah. RKAS ditandatangani oleh

Kepala Sekolah, Komite Sekolah dan khusus untuk sekolah swasta

ditambah ketua yayasan, dan dibuat setahun sekali pada awal Tahun

Pelajaran, namun demikian perlu dilakukan revisi pada semester kedua.

Oleh karena itu sekolah dapat membuat RKAS tahunan yang dirinci tiap

semester. RKAS harus dilengkapi dengan rencana penggunaan dana secara

rinci, yang dibuat tahunan dan tiga bulanan untuk setiap sumber dana yang

diterima sekolah.

2) Buku Kas Umum ini disusun untuk masing-masing rekening bank

yang dimiliki oleh sekolah. Pembukuan dalam Buku Kas Umum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

24

meliputi semua transaksi eksternal. Buku kasumum juga harus dicatat

dalam buku pembantu, yaitu buku pembantu kas, buku pembantu bank,

dan buku pembantu pajak.

3) Laporan ini disusun berdasarkan Buku Kas Umum dari semua

sumber dana yang dikelola sekolah pada periode yang sama.

Laporan ini dibuat setiap triwulan dan ditandatangani oleh

Pemegang Kas Sekolah, Kepala Sekolah dan Komite Sekolah.

Laporan ini harus dilengkapi dengan surat pernyataan tanggung

jawab yang menyatakan bahwa dana BOS yang diterima telah

digunakan sesuai NPH BOS.

Di bawah ini merupakan contoh rekapitulasi penggunaan dana BOS SMA.

Tabel 1. Contoh Rekapitulasi Penggunaan Dana BOS SMA

Contoh Rekapitulasi Penggunaan Dana BOS SMA

Periode : .............

Tahun : .............

Lembaga : .............

Alamat : .............

Kabupaten : .............

Provinsi : ............. No Program/

kegiatan

PENGGUNAAN DANA BOS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Saldo awal (saldo periode

sebelumnya)

1 Pengembangan Kompetensi Lulusan

2 Pengembangan standar isi

3 Pengembangan standar proses

4 Pengembangan pendidik dan tenaga

kependidikan

5 Pengembangan sarana dan prasarana

sekolah

6 Pengembangan standar pengelolaan

7 Pengembangan standar pembiayaan

8 Pengembangan dan implementasi

penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

25

No Program/

kegiatan

PENGGUNAAN DANA BOS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

TOTAL

Menyetujui,

Kepala sekolah

NIP..............................

Pemegang Kas Sekolah

NIP.....................................

Keterangan kolom pada penggunaa dana BOS yaitu:

1) Pembelian buku

2) Pengadaan Alat Habis Pakai Praktikum Pembelajaran SMA/SMALB

3) Pengadaan Bahan Habis Pakai Praktikum Pembelajaran SMA/SMALB

4) Pembiayaan Pengelolaan Sekolah

5) Langganan Daya dan Jasa

6) Penyelenggaraan Evaluasi Pembelajaran

7) Kegiatan Penerimaan Siswa Baru

8) Kegiatan Pembelajaran/Intra Kurikuler dan Ekstra Kurikuler

9) Pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana sekolah

10) Peningkatan kualitas dan manajemen sekolah

11) Pembelian dan perawatan perangkat komputer

12) Jumlah

b. Program Indonesia Pintar (PIP)

Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2014 telah menginstruksikan kepada

Menteri, Kepala Lembaga Negara, dan Kepala Pemerintah Daerah untuk

melaksanakan Program Keluarga Produktif melalui Program Simpanan

Keluarga Sejahtera (PSKS), Program Indonesia Sehat (PIS) dan Program

Indonesia Pintar (PIP). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sesuai

dengan tugas dan kewenangannya melaksanakan Program Indonesia Pintar

dengan tujuan untuk meningkatkan akses bagi anak usia 6 sampai dengan 21

tahun untuk mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat satuan pendidikan

menengah, dan mencegah peserta didik dari kemungkinan putus sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

26

(drop out). PIP diharapkan mampu menjamin peserta didik dapat melanjutkan

pendidikan sampai tamat pendidikan menengah, dan menarik siswa

putus sekolah atau tidak melanjutkan pendidikan agar kembali

mendapatkan layanan pendidikan. PIP bukan hanya bagi peserta didik di

sekolah, namun juga berlaku bagi peserta didik di Sanggar Kegiatan

Belajar (SKB), Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), dan Lembaga

Kursus dan Pelatihan (LKP), atau satuan pendidikan nonformal lainnya,

sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Tujuan dari program ini ialah: 1) Meningkatkan akses bagi anak usia 6

sampai dengan 21 tahun untuk mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat

satuan pendidikan menengah untuk mendukung pelaksanaan Pendidikan

Menengah Universal/Rintisan Wajib Belajar 12 Tahun; 2) Meringankan biaya

personal pendidikan; 3) Mencegah peserta didik dari kemungkinan putus

sekolah (drop out) atau tidak melanjutkan pendidikan akibat kesulitan

ekonomi; 4) Menarik siswa putus sekolah (drop out) atau tidak melanjutkan

agar kembali mendapatkan layanan pendidikan di sekolah/Sanggar Kegiatan

Belajar (SKB)/Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)/Lembaga Kursus

dan Pelatihan (LKP) atau satuan pendidikan nonformal lainnya. Persyaratan

penerima PIP ini ialah peserta didik Pendidikan formal terdaftar sebagai

peserta didik di sekolah dan terdaftar dalam Dapodik sekolah, sedangkan untuk

peserta Didik Lembaga Pendidikan Nonformal usia 6 sampai dengan

21 tahun terdaftar sebagai peserta didik di SKB/PKBM/LKP atau satuan

pendidikan nonformal lainnya dan terdaftar dalam Dapodik satuan pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

27

nonformal.

Besar dana PIP untuk jenjang Pendidikan SMA/Paket C per peserta didik

dari masing-masing direktorat teknis adalah 1) Peserta didik Kelas X dan XI

Tahun Pelajaran 2015/2016 diberikan dana untuk satu tahun sebesar

Rp1.000.000,00; 2) Peserta didik Kelas XII Tahun Pelajaran 2015/2016

diberikan dana untuk satu semester sebesar Rp500.000,00; 3) Peserta didik

Kelas XI dan XII Tahun Pelajaran 2016/2017 diberikan dana untuk satu tahun

sebesar Rp1.000.000,00; 4) Peserta didik Kelas X Tahun Pelajaran 2016/2017

diberikan dana untuk satu semester sebesar Rp500.000,00. Kewajiban Peserta

Didik Penerima PIP yaitu: 1) Menggunakan dana PIP sesuai dengan ketentuan

pemanfaatan dana; 2) Terus bersekolah (tidak putus sekolah) dengan rajin dan

tekun; 3) Disiplin dalam melaksanakan tugas-tugas sekolah; 4) Menunjukkan

kepribadian terpuji dan tidak melakukan perbuatan yang tercela sedangkan

pemanfaatan dana PIP adalah sebagai berikut: 1) Pembelian buku dan alat tulis;

2) Pembelian pakaian dan perlengkapan (sepatu, tas, dll); 3) Transportasi

peserta didik; 4) Uang saku peserta didik; 5) Biaya kursus/les tambahan bagi

peserta didik pendidikan formal; 6) Biaya praktik tambahan/Penambahan biaya

Uji Kompetensi (UJK) jika beasiswa UJK tidak

mencukupi/magang/penempatan kerja ke Dunia Usaha dan Dunia Industri

(DUDI) bagi peserta didik pendidikan nonformal. Di bawah ini merupakan

contoh format surat-surat pengajuan dan pertanggungjawaban dana PIP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

28

(Lampiran Peraturan Direktur Jenderal PIP tahun 2016).

Gambar 4. Contoh Format Surat Keterangan Kepala Sekolah/Pimpinan

SKB/PKBM/LKP atau satuan pendidikan nonformal lainnya

Gambar 5. Contoh Surat Pertanggungjawaban Mutlak (SPTJM) satuan pendidikan

formal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

29

Gambar 6. Contoh Format Usulan Peserta Didik Calon Penerima Program Indonesia

Pintar (PIP) Tahun 2016 SKB/PKBM/LKP atau satuan pendidikan nonformal

lainnya

c. Dana Gratis dari Pemerintah Daerah Kabupaten Jayawijaya

Sejumlah kabupaten pada propinsi di Indonesia sudah melaksanakan

program pendidikan gratis bagi peserta didik meskipun baru mencapai 50% dari

anggaran yang dibutuhkan sekolah. Sedangkan 50% lainnya ditanggung orang tua

siswa untuk uang gedung, uang raport, uang buku, seragam sekolah, dan lain-lain

yang tak kalah mahalnya. Maka dari itu, kabupaten Jayawijaya yang merupakan

Kabupaten yang mendapat dana otonomi khusus memberlakukan pembebasan

biaya pendidikan bagi sekolah negeri dan swasta.

Sasaran pembebasan biaya pendidikan adalah semua anak asli Jayawijaya

yang berdomisili di wilayah Kabupaten Jayawijaya mulai dari Taman Kanak-kanak

(TK) sampai pada SMA dan SMK.

Dasar Pembebasan biaya pendidikan bagi anak-anak Jayawijaya

berdasarkan.

1) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

30

Nasional.

2) Undang-undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua.

3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentang

Pendanaan Pendidikan.

4) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang

Standar Sarana dan Sarana Pendidikan.

5) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang

Standar Pengelolaan Pendidikan.

6) Peraturan Daerah Propinsi Papua Nomor 5 Tahun 2009 tentang

Pembebasan Biaya Pendidikan Bagi Wajib Belajar Pendidikan Dasar, dan

Pengurangan Biaya Pendidikan Bagi Peserta Didik Orang Asli Papua pada

jenjang Pendidikan Menengah.

7) Peraturan Daerah Kabupaten Jayawijaya Nomor 13 Tahun 2008 tentang

Penyelenggaraan Pendidikan.

8) Peraturan Bupati Kabupaten Jayawijaya Nomor 32 Tahun 2009 tentang

Pendidikan Gratis.

9) Keputusan Bupati Kabupaten Jayawijaya Nomor 156 Tahun 2009 tentang

Penetapan Besar Alokasi Dana Pendidikan Gratis.

Besarnya biaya pendidikan bagi setiap anak disesuaikan dengan jenjang

pendidikan, dan dana yang diterima peserta didik di Kabupaten Jayawijaya sesuai

peraturan yang berlaku adalah Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK), setiap anak Rp. 31.000,00 / bulan. Komponen yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

31

Dibiayai Dana Pendidikan Gratis

1) Gaji dan kesejahteraan guru yang terdiri dari gaji guru honorer,

kesejahteraan guru tetap dan guru honorer.

2) Gaji dan kesejahteraan pegawai yang terdiri dari gaji pegawai honorer,

kesejahteraan pegawai tetap dan honorer.

3) Proses belajar mengajar yang terdiri dari media pendidikan dan ujain

semester.

4) Sarana dan prasarana pendidikan seperti gedung, alat dan perabot.

5) Kegiatan ekstrakurikuler.

6) Daya dan jasa.

7) Tata Usaha dan administrasi sekolah.

Pertanggungjawaban keuangan untuk sekolah wajib membuat Rencana

Anggaran Pendapatan Dan Belanja Sekolah (RAPBS) bersama stakeholder serta

sekolah wajib membuat buku Kas Umum dan Buku Kas Pembantu. Aturan

pencatatan pengeluaran keuangan sebagai berikut:

1) Kuitansi atau nota pembelian yang sah.

2) Kuitansi atau nota pembelian dalam jumlah tertentu harus dibubuhi

materai yang cukup dan sesuai.

a) Nilai nominal Rp 250.000,- sampai dengan Rp 1.000.000,- dibubuhi

materai Rp 3.000,-

b) Nilai nominal di atas Rp 1.000.000,- dibubuhi materai Rp 6.000,-

3) Uraian pembayaran dalam kuitansi harus jelas dan terinci sesuai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

32

peruntukannya.

4) Uraian tentang jenis barang/jasa yang dibayar dapat dipisah dalam bentuk

faktur sebagai lampiran kuitansi.

5) Pembayaran honorarium guru tidak tetap (GTT) sebesar Rp 1.000.000,-

tidak kena pajak tetapi bila lebih dari Rp 1.000.000,- dikenakan pajak 5%

sesuai PPh pasal 21.

6) Guru PNS yang mengajar di sekolah lain untuk memenuhi jam mengajar

wajib 24 jam, tidak diberi honor. Tetapi bila mengajar di luar jam kerja

regular, diperhitungkan sebagai guru honorer dan haknya dibayarkan oleh

sekolah yang menggunakan jasanya.

Laporan penggunaan dana BPBP disertai bukti-bukti berupa nota/catatan

atau kuitansi asli yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan. Semua nota

pembelian disusun menurut nomor urut sesuai waktu terjadinya transaksi. Laporan

ditujukan kepada Bupati Kabupaten Jayawijaya melalui Kepala Dinas Pendidikan

dan Pengajaran Kabupaten Jayawijaya (sumber: data dari Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kabupaten Jayawijaya tentang Petunjuk Teknis Pembebasan Biaya

Pendidikan Kabupaten Jayawijaya).

8. Standar Penilaian

Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan menengah terdiri atas: 1)

penilaian hasil belajar oleh pendidik; 2) penilaian hasil belajar oleh satuan

pendidikan; dan 3) penilaian hasil belajar oleh pemerintah. Penilaian hasil

belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan

perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

33

digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik, bahan

penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses

pembelajaran (PP RI Nomor 19 Tahun 2005 dan PP RI Nomor 32 Tahun 2013).

Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan menilai pencapaian

Standar Kompetensi Lulusan untuk semua mata pelajaran. Penilaian hasil

belajar mempertimbangkan hasil penilaian peserta didik oleh pendidik, serta

penilaian hasil belajar untuk semua mata pelajaran dilakukan melalui ujian

sekolah/madrasah untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan

pendidikan (PP RI Nomor 32 Tahun 2013).

Penilaian hasil belajar oleh pemerintah bertujuan untuk menilai pencapaian

kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dan dilakukan

dalam bentuk Ujian nasional. Ujian nasional dilakukan secara obyektif,

berkeadilan dan akuntabel. Ujian Nasional diadakan paling sedikit 1 (satu) kali

dalam 1 (satu) tahun pelajaran (PP RI Nomor 13 Tahun 2015).

Pemerintah menugaskan BSNP untuk menyelenggarakan ujian nasional

yang diikuti peserta didik pada setiap satuan pendidikan jalur formal menengah

dan jalur nonformal kesetaraan. Dalam penyelenggaraan Ujian Nasional,

BSNP bekerja sama dengan instansi terkait di lingkungan kabupaten/kota dan

satuan pendidikan.

Hasil ujian nasional digunakan sebagai dasar untuk: pemetaan mutu

program dan atau satuan pendidikan, serta pembinaan dan pemberian bantuan

kepada satuan pendidikan dalam upayanya untuk meningkatkan mutu

pendidikan. Setiap peserta didik jalur pendidikan formal pendidikan menengah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

34

dan jalur pendidikan nonformal kesetaraan berhak mengikuti Ujian Nasional

dan berhak mengulanginya kriteria pencapaian kompetensi lulusan. Setiap

peserta didik wajib mengikuti satu kali Ujian nasional tanpa dipungut biaya.

Peserta Ujian Nasional memperoleh surat keterangan hasil Ujian Nasional yang

diterbitkan oleh satuan pendidikan penyelenggara Ujian Nasional (PP RI

Nomor 13 Tahun 2015).

Pada SMA/MA/SMALB atau bentuk lain yang sederajat, Ujian Nasional

mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan

mata pelajaran yang menjadi ciri khas program pendidikan (PP RI Nomor 32

Tahun 2013).

Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan menengah setelah

menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai sikap/

perilaku minimal baik; dan lulus Ujian satuan/ program pendidikan (PP RI

Nomor 13 Tahun 2015).

B. Penelitian Terdahulu

Standar Nasional Pendidikan dapat memberikan Kontribusi seperti

penelitian yang dilakukan oleh Raharjo (2014) dalam penelitiannya dengan

judul Kontribusi Delapan Standar Nasional Pendidikan Terhadap Pencapaian

Prestasi Belajar menyatakan bahwa Standar Nasional Pendidikan (SNP)

merupakan sarana untuk menjamin mutu layanan pendidikan selain itu pula

jika sebuah sekolah mendapatkan akreditasi A maka sekolah tersebut telah

memenuhi standar yang dianjurkan pemerintah dan dapat membantu sekolah

untuk meningkatkan prestasi siswa. Penelitian lain tentang Evaluasi Trend

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

35

Kualitas Pendidikan Di Indonesia menemukan bahwa jika suatu sekolah

mnerapkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang ditetapkan pemerintah

maka kualitas lulusan dan persentase lulusan cenderung naik dan setiap satuan

pendidikan memberi tanggapan yang positif dan layak untuk menerapkan

Standar Nasional Pendidikan (SNP) (Raharjo, 2012).

Standar Nasional Pendidikan (SNP) terdiri dari standar pengelolaan yang

mana isinya tentang bagaimana seorang kepala sekolah mengelola sekolahnya.

Kepemimpinan dari seorang kepala sekolah menentukan mutu pendidikan. Hal

tersebut sama dengan penelitian yang dilakukan Hidayat (2014) yang

menemukan bahwa mutu pendidikan yang baik ditentukan oleh baiknya

kepemimpinan pendidikan, baiknya kepemimpinan pendidikan akan

menentukan bagi terwujudnya standar pendidik dan tenaga kependidikan.

Kepemimpinan pendidikan yang efektif diprediksi akan mampu menunjang

bagi upaya merealisasikan standar pendidik dan tenaga kependidikan, yang

selanjutnya tentu akan menunjang pula bagi upaya peningkatan mutu

pendidikan.

Penelitian yang dilakukan oleh Hebib, Senović & Šaljić (2015) menemukan

bahwa evaluasi sekolah di Serbia dilakukan dalam bentuk evaluasi sekolah

eksternal dan evaluasi diri sekolah. Evaluasi eksternal sekolah dilakukan dalam

bentuk pemeriksaan dan pengawasan pedagogis terhadap pekerjaan sekolah,

sedangkan evaluasi internal sekolah atau School self-evaluation yang isinya

mengevaluasi tentang kualitas program pendidikan, semua bentuk dan metode

pengajaran, pengembangan profesional guru dan staf sekolah lainnya, kondisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

36

di mana pekerjaan sekolah dilakukan serta kepuasan siswa dan orang tua

dengan pekerjaan sekolah.

Senada dengan penelitian di Serbia, dalam penelitian tentang An Evaluation

of the Turkish Education System outside the Conflict between Old and New

yang dilakukan oleh Kizilçelik (2015) menyatakan bahwa conflict between old

and new afflicting the Turkish education system menghambat kreativitas siswa

di Turki. Selain itu juga sistem pendidikan di turki itu is not up to par due to

the conflict between old and new. Sistem pendidikan di Turki memiliki

pemahaman yang salah sejak lama yaitu bahwa pendidikan atau sekolah

merupakan tempat penyedia lapangan kerja. Hal tersebut ingin diubah menjadi

Sekolah di Turki harus menjadi bagian dari sistem di mana siswa menemukan

keahlian mereka, selain itu juga guru diminta untuk membantu mengarahkan

siswanya.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Okoloeze, dkk (2015) menemukan

bahwa ada dua tipe atau jenis evaluasi sistem pendidikan yang dilakukan di

Nigeria yaitu Colonial Educational Evaluation (Evaluasi Pendidikan Kolonial)

and the contemporary educational evaluation in Nigeria (Evaluasi pendidikan

kontemporer di Nigeria). Akan tetapi dilakukan inovasi untuk evaluasi sistem

pendidikan ini yaitu Instrumentasi atau jenis tes yang dilakukan guru kepada

siswa yaitu esai; kerangka pemikiran yang terdiri dari dua kerangka interpretasi

dalam sistem pendidikan Nigeria adalah interpretasi yang dirujuk dan

interpretasi kriteria yang dirujuk. Kerangka acuan yang dirujuk acuan terdiri

dari interpretasi data evaluasi berkenan dengan posisi relatif siswa dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

37

kelompok yang ditentukan sedangkan kerangka acuan interpretasi

mengevaluasi prestasi secara absolut. Data ditafsirkan berdasarkan kriteria

yang telah ditentukan sebelumnya; Faktor lain yang berkontribusi terhadap

pengembangan dan inovasi dalam evaluasi pendidikan di Nigeria adalah

lembaga evaluasi. Ini termasuk Dewan Pemeriksaan Afrika Barat (WAEC),

Kementerian Pendidikan, Ujian Matrikulasi Tersier Bersatu (UTME), Institut

Guru Nasional (NTI) dan Sekolah; Cara evaluasi mengacu pada

desain/pendekatan umum terhadap evaluasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan peneliti ialah kualitatif atau yang sering

disebut dengan metode naturalistik karena penelitian ini dilakukan pada

kondisi yang alamiah (natural setting) (Sugiyono, 2014). Data yang terkumpul

dalam penelitian kualitatif ini berbentuk kata-kata, gambar atau tabel. Jenis

penelitian ini ialah studi kasus. Studi kasus yang peneliti maksud ialah study

kasus sebagai strategi penelitian yang fokus terhadap peristiwa yang terjadi

saat ini (Yin, 2015). Peneliti ingin menunjukkan tingkat kesesuaian

implementasi Standar Nasional Pendidikan (SNP) di Kabupaten Jayawijaya,

yang dapat dipakai untuk mengukur kualitas mutu pendidikan pada SMA di

Kabupaten Jayawijaya.

B. Tempat Dan Waktu

Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Januari-Februari 2017. Tempat

penelitian di Wilayah Wamena kota, Kecamatan Wamena Kota, Kabupaten

Jayawijaya, Provinsi Papua. Di wilayah Wamena kota terdapat lima Sekolah

Menengah Atas (SMA), akan tetapi yang menjadi fokus penelitian yaitu pada

SMA YPPK St. Thomas Wamena, SMA YPK Betlehem Wamena dan SMA

Negeri I Wamena. Peneliti memilih ketiga sekolah ini karena merupakan

sekolah yang berdiri sejak lama serta merupakan sekolah yang masuk dalam

lingkup peneliti yaitu Wamena kota, SMA YPPK St. Thomas merupakan satu-

satunya sekolah yang didirikan oleh Yayasan Pendidikan dan Persekolahan

Katolik (Keuskupan Jayapura) begitu sama halnya dengan SMA YPK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

39

Betlehem Wamena, sedangkan Sekolah Menengah Atas berstatus Negeri di

Wilayah Kota Wamena hanya ada satu sekolah yaitu SMA Negeri I Wamena

(Data Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Jayawijaya, 2016).

C. Subjek Dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini ialah 3 (tiga) orang kepala sekolah, 3 (tiga)

orang wakil kepala sekolah bidang kurikulum, 3 (tiga) orang wakil kepala

sekolah bidang sarana dan prasarana, 3 (tiga) orang wakil kepala sekolah

bidang kesiswaan dan 3 (tiga) orang bendahara untuk 3 (tiga) sekolah.

Objek penelitian ini adalah Standar Nasional Pendidikan pada SMA Negeri

I Wamena, SMA YPK Betlehem Wamena, dan SMA YPPK St Thomas

Wamena.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara sebagai berikut.

1. Telaah Dokumen

Teknik pengumpulan data ini digunakan untuk menjawab pertanyaan

peneliti nomor 1 tentang “Sejauhmana kesesuaian antara ketentuan SNP dari

pemerintah dengan implementasi SNP pada SMA di Kabupaten Jayawijaya”.

Dokumen yang dipakai untuk ditelaah ialah dokumen perangkat akreditasi.

Dokumen perangkat akreditasi ini sudah ditentukan atau berasal dari Badan

Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang isinya pernyataan tentang 8

(delapan) Standar Nasional Pendidikan. Delapan Standar Nasional Pendidikan

dan kontennya terlihat pada tabel di bawah ini, sedangkan perincian 165

(seratus enam puluh lima) indikator yang berasal dari 8 (delapan) SNP dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

40

dilihat pada lampiran 1 (halaman 168).

Tabel 2. Rangkuman Konten dari Delapan Standar Nasional Pendidikan

Jumlah

Butir

Pernyataan

Standar Nasional

Pendidikan

Konten

18 Standar isi 1. Ruang lingkup materi: muatan wajib yang

ditetapkan dalam ketentuan perundang-undangan,

konsep keilmuan, karakteristik satuan pendidikan

dan program pendidikan.

2. Tingkat kompetensi: tingkat perkembangan

peserta didik, kualifikasi kompetensi Indonesia

dan penugasan kompetensi yang berjenjang (PP

RI No 32 Tahun 2013)

9 Standar Proses 1. Perencanan proses belajar: penyusunan Rencana

Persiapan Pembelajaran (RPP).

2. Pelaksanaan proses pembelajaran

3. Penilaian hasil pembelajaran

4. Pengawasan proses pembelajaran: pemantauan,

supervisi, evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut

(PP RI No 32 Tahun 2013 dan PP RI No 19

Tahun 2005).

25 Standar Kompetensi

Lulusan

Mencakup seluruh mata pelajaran, sikap,

pengetahuan dan keterampilan (PP RI No 32 Tahun

2013).

20 Standar Tenaga

Pendidik dan

kependidikan

1. Kualifikasi akademik: pendidikan minimal,

sertifikat keahlian khusus, atau uji kelayakan.

2. Kompetensi yang harus dipenuhi

3. Memiliki tenaga kependidikan: kepala sekolah,

tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, tenaga

laboratorium, dan tenaga kebersihan sekolah (PP

RI No 19 tahun 2005).

30 Standar sarana dan

prasarana

1. Wajib memiliki sarana: perabot, peralatan

pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya,

bahan habis pakai, dan perlengkapan lai

2. menunjang proses pembelajaran yang teratur dan

berkelanjutan.

Wajib memiliki prasarana: lahan, ruang kelas,

ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang

pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan,

ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang

unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan

jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah,

tempat bermain, tempat berekreasi, dan runag lain

untuk menunjang proses pembelajaran (PP RI No

19 tahun 2005)

20 Standar pengelolaan 1. Pengelolan satuan pendidikan menerapkan

manejemen berbasis sekolah (cirinya

kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan,

akuntabilitas)

2. Setiap satuan pendidikan menengah dipimpin oleh

tiga orang wakil kepala sekolah yang membidangi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

41

Jumlah

Butir

Pernyataan

Standar Nasional

Pendidikan

Konten

akademik (kurikulum), sarana dan prasarana, serta

kesiswaan.

3. Pengambilan keputusan pada bidang akademik

dilakukan oleh rapat dewan pendidik yang

dipimpin oleh kepala satuan pendidik.

4. Pengambilan keputusan pada bidang non

akademik dilakukan oleh komite sekolah dan

dihadiri oleh kepala satuan pendidikan.

5. Satuan pendidikan memiliki pedoman yang

mengatur tentang Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan, struktur organisasi, dan tata tertib

satuan pendidikan.

6. Pengawasan satuan pendidikan meliputi

pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan

tindak lanjut hasil pengawasan (PP RI No 19

Tahun 2005).

24 Standar pembiayaan Pembiayaan terdiri dari: biaya investasi, biaya

operasi dan biaya personal.

19 Standar Penilaian Penilaian yang dilakukan meliputi: penilaian hasil

belajar oleh pendidik, penilaian hasil belajar oleh

satuan pendidikan, dan penilaian hasil belajar oleh

pemerintah.

2. Wawancara

Teknik pengumpulan data ini digunakan untuk menjawab pertanyaan

peneliti nomor 2 tentang “kendala dalam pengimplementasian Standar

Nasional Pendidikan (SNP) pada SMA di Kabupaten Jayawijaya” dan juga

sebagai teknik pendukung untuk menjawab pertanyaan peneliti nomor 1.

Subjek yang akan diwawancara adalah kepala sekolah 3 orang untuk tiga

SMA, wakil kepala sekolah bidang kurikulum 3 orang untuk tiga SMA, wakil

kepala sekolah bidang sarana dan prasarana 3 orang untuk tiga SMA, wakil

kepala sekolah bidang kesiswaan 3 orang untuk tiga SMA dan bendahara 3

orang untuk tiga SMA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

42

Data yang ingin peneliti dapatkan dari teknik wawancara ini ialah jawaban-

jawaban dari subjek tentang kendala pengimplementasian SNP pada SMA di

Kabupaten Jayawijaya. Sebelum peneliti melakukan wawancara kepada

subjek, peneliti membuat janji terlebih dahulu kepada subjek. Isi dari

wawancara yang dilakukan dapat dilihat rangkumannya pada lampiran 9.

3. Observasi Lapangan

Teknik pengumpulan data dengan cara observasi lapangan ini menjadi

teknik pengumpulan data yang membantu peneliti memastikan ulang apakah

terjadi kesesuaian antara apa yang tertulis di dokumen dan wawancara serta

apa saja yang dilihat oleh peneliti. SNP yang dapat di observasi ialah standar

sarana dan prasarana. Lembar Observasi dapat dilihat pada lampiran 10.

E. Teknik Analisa Data

Teknik analisis data yang digunakan peneliti ialah Milles dan Huberman

(1992) dalam Herdiansyah (2012) seperti yang disajikan pada gambar berikut.

Gambar 7. Model Milles dan Huberman

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik telaah dokumen,

wawancara dan observasi lapangan. Setelah itu, peneliti melakukan reduksi

data atau membuat rangkuman atas data-data yang peneliti dapat. Kemudian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

43

peneliti melakukan penyajian data berupa analisis deskriptif yang tersusun dari

teks narasi dan tabel sehingga memberi kemungkinan adanya penarikan

kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Teknik analisis data dilakukan dengan cara seperti di bawah ini.

a. Langkah-langkah untuk menjawab pertanyaan penelitian yang pertama.

1) Peneliti meminta dokumen perangkat akreditasi ini kepada pimpinan

sekolah/ kepada Tim Akreditasi Sekolah (jika ada).

2) Pihak sekolah telah menjawab dokumen perangkat akreditasi yang telah

ditetapkan oleh BSNP dengan pilihan jawaban A atau B atau C atau D atau

E menurut pihak sekolah.

3) Skor telah ditetapkan oleh BSNP. Pemberian skor untuk masing-masing

jawaban dokumen perangkat akreditasi adalah sebagai berikut:

a) A mendapatkan skor 4 (sangat baik, yang artinya sekolah sangat baik

dalam memenuhi semua ketentuan dari BSNP).

b) B mendapatkan skor 3 (baik, yang artinya sekolah baik dalam

memenuhi ketentuan dari BSNP)

c) C mendapatkan skor 2 (cukup baik, yang artinya sekolah cukup baik

dalam memenuhi ketentuan dari BSNP)

d) D mendapatkan skor 1 (kurang baik, yang artinya sekolah kurang

baik dalam memenuhi ketentuan dari BSNP)

e) E mendapatkan skor 0 (sangat kurang baik, yang artinya sekolah

sangat kurang baik dalam memenuhi ketentuan dari BSNP).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

44

4) Peneliti mengevaluasi jawaban perangkat akreditasi yang dijawab oleh

sekolah dengan cara peneliti membandingkan hasil jawaban perangkat

akreditasi dari sekolah dengan yang diamati oleh peneliti pada saat

observasi dan dari dokumen-dokumen serta wawancara yang didapat

peneliti, kemudian hasil perbandingan evaluasi tersebut dimasukkan ke

dalam tabel seperti di bawah ini.

Tabel. 3 Contoh Tabel Evaluasi Implementasi Standar (SNP) Menurut

Sekolah Dan Menurut Peneliti

No

Butir

Pernyataan Dalam

Dokumen

Perangkat

Akreditasi

Jawaban

Dari

Sekolah

Skor

dari

sekolah

Analisis

Peneliti

Skor

menurut

peneliti

Ket

1

2

3

dst

Skor total

5) Menghitung persentase masing-masing Standar Nasional Pendidikan

untuk masing-masing sekolah. Formulanya sebagai berikut:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑥 5 x 100%

Persentase tersebut menyatakan sekolah mana yang sangat baik atau

sangat tidak baik dalam memenuhi ketentuan dari BSNP.

6) Melakukan pembahasan secara deskriptif analisis.

7) Memberikan kesimpulan dan rekomendasi sebagai tindak lanjut.

Selain itu terdapat dokumen pendukung yang dipakai peneliti untuk

membantu peneliti menentukan atau melihat kembali apakah sesuai jawaban

pada dokumen perangkat akreditasi sekolah dengan yang dilampirkan di dalam

dokumen. Dokumen yang dipakai oleh peneliti yaitu 1) dokumen tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

45

rangkuman kurikulum yang isinya tentang kerangka dasar, struktur dan muatan

kurikulum serta kalender pendidikan (lampiran 8); 2) dokumen tentang sarana

dan prasarana yang isinya tentang tanah dan halaman, gedung sekolah dan

keadaanya, koleksi buku perpustakaan dan keadaanya, ruang laboratorium

IPA, Bahasa, dan komputer beserta keadaannya, ruang pimpinan dan

keadaannya, ruang guru berserta keadaaanya, ruang tata usaha, ruang

konseling, ruang UKS, ruang kesiswaan, jamban, gudang dan tempat olahraga

berserta keadaanya; 3) dokumen tentang tenaga pendidik dan kependidikan

yang isinya tentang daftar nominatif guru dan pegawai tata usaha yang terdiri

dari nama lengkap, Nomor Induk Pegawai (NIP), Jenis kelamin, tempat tanggal

lahir, jumlah tenaga pendidik dan kependidikan, golongan, tanggal SK dan

masa kerjanya (lampiran 11); 4) Dokumen Rencana Keuangan Sekolah (RKS)

dan Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Sekolah (dana BOS, dana PIP

dan uang sekolah).

1) Menyajikan data dalam bentuk narasi deskriptif tentang masing-masing

standar yang dianalisis pada masing-masing SMA.

2) Memberikan kesimpulan dan rekomendasi akan hasil yang didapat.

b. Langkah-langkah untuk menjawab pertanyaan penelitian yang kedua.

1) Merangkum hasil wawancara peneliti tentang kendala dalam

pengimplementasian SNP dari masing-masing subjek (kepala sekolah,

wakil kepala sekolah bidang kurikulum, wakil kepala skolah bidang

kesiswaan, wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana dan

bendahara).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

46

2) Menyajikan data dalam bentuk narasi deskriptif.

3) Memberikan kesimpulan dan rekomendasi akan hasil yang didapat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

47

BAB IV

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian

Kabupaten Jayawijaya merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Papua,

Indonesia. Kabupaten Jayawijaya atau Wamena atau Lembah Baliem

merupakan sebuah kabupaten yang terletak pada garis meridian 137°12'-

141°00' Bujur Timur dan 3°2'-5°12' Lintang Selatan yang memiliki daratan

seluas 52.916 km², merupakan satu-satunya Kabupaten di Provinsi Irian Barat

(pada saat itu) yang wilayahnya tidak bersentuhan dengan bibir pantai. Ibu kota

kabupaten ini terletak di Wamena yang terletak di Lembah Baliem. Kabupaten

Jayawijaya terdiri dari 12 Kecamatan, 1 Kelurahan, dan 116 Kampung.

Peneliti melakukan penelitian di kelurahan Wamena Kota, Kecamatan

Wamena Kota, Ibu kota Kabupaten (Wamena). Kabupaten Jayawijaya

memiliki 12 Sekolah Menengah Atas (SMA), 5 diantaranya merupakan SMA

di wilayah Wamena Kota, sedangkan yang menjadi objek penelitian ialah 3

sekolah yang jarak antar satu dengan yang lainnya tidak berjauhan. SMA

Negeri I Wamena terletak di Jalan Jenderal Sudirman No.33, SMA YPK

Betlehem Wamena terletak di Jalan Bhayangkara No.48, dan SMA YPPK ST.

Thomas Wamena terletak di Gatot Subroto.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

48

Gambar 8. Peta Jalan SMA YPK Betlehem Wamena ke SMA

Negeri 1 Wamena

Gambar 9. Peta Jalan SMA Negeri 1 Wamena ke

SMA YPPK St. Thomas Wamena

B. Profil Sekolah

1. SMA Negeri I Wamena

Gambar 10. Tampilan pintu gerbang SMA Negeri I Wamena

Dalam dokumen profil SMA Negeri I Wamena berisi tentang SMA Negeri

I Wamena berdiri pada tanggal 09 November 1983 berdasarkan Surat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

49

Keputusan Mendikbud No. 473/0/1983 dengan luas tanah kurang lebih 4 Ha,

serta letak yang cukup strategis di jantung kota Wamena. Pada tahun

pelajaran 2016/2017 SMA Negeri I Wamena memiliki 28 rombongan belajar

dengan jumlah Tenaga Pendidik sebanyak 38 oranag Pegawai Negeri Sipil

(PNS) dan 18 orang Non PNS dan dibantu oleh 8 orang Tenaga

Kependidikan. SMA Negeri I Wamena merupakan satu-satunya sekolah

negeri untuk tingkat menengah yang ada dalam kota Wamena. Sekolah ini

menjadi Sekolah Induk Klaster pada tahun 2014 dan menjadi Sekolah

Rujukan pada tahun 2016. Pada tahun 2016 merupakan tahun prestasi bagi

SMA Negeri I Wamena, dimana sekolah ini mendapat akreditasi A, Bapak

Yosep S. Wibisono,S.Pd,M.Pd. selaku pimpinan sekolah mendapat

penghargaan Indonesian Awards Of Education 2016 dan salah satu siswa

bernama Manasena G.SN Giban mendapat kepercayaan sebagai Pasukan

Pengibar Bendera di Istana Negara Jakarta pada Peringatan HUT RI Ke-71.

Pimpinan sekolah yang pernah bertugas di SMA Negeri I Wamena sejak

awal berdirinya ialah:

Tabel 4. Daftar Nama Kepala Sekolah SMA Negeri I Wamena Nama Kepala Sekolah Periode Tugas

Pc. Suwondo SMA persiapan, Tahun 1983-1985

Drs. Z. Hattu Tahun 1985-1989

Drs. Sumarno Tahun 1989-1993

Drs. Subroto Tahun 1993-1999

Drs. Bonefasius Huby Tahun 1999-2010

Murjono Murib, S.Pd. Tahun 2010-2012

Yosep S. Wibisono,S.Pd,M.Pd. Tahun 2012- sekarang

Visi dari SMA Negeri I Wamena ialah unggul dan berkarakter. Visi ini

dapat dijabarkan lewat misi dari SMA Negeri I Wamena ialah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

50

1) Meningkatkan budi pekerti, rasa persaudaraan, kebersamaan dan toleransi

dalam suatu komunitas multikultur.

2) Meningkatkan prestasi akademik melalui proses pembelajaran yang

komunikatif, kreatif, efektif, menyenangkan dan mencerdaskan.

3) Menciptakan generasi yang beriman, berakhlaq mulia dan menguasai

teknologi serta tampil menajdi pribadi yang mandiri.

4) Membimbing siswa dalam mengembangkan potensi minat, bakat, dan

kemampuan untuk mengikuti kompetisi.

5) Menciptakan generasi yang tangguh dan adaptif terhadap tantangan era

globalisasi.

6) Selalu menjalin hubungan kerja sama antar sekolah, pemerintah dan

masyarakat.

Tujuan strategis sekolah dibuat mengacu pada visi dan misi adalah sebagai

berikut:

1) Memiliki perilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan

perkembangan remaja.

2) Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri

serta memperbaiki kekurangannya.

3) Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggungjawab atas perilaku,

perbuatan dan pekerjaaanya.

4) Menghargai keberagaman agama, suku, ras, dan golongandalam

lingkungan global.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

51

5) Mampu menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan

hasil terbaik.

6) Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab.

7) Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya.

8) Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok.

9) Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan

tinggi.

10) Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

secara demokratis.

Kepala sekolah dan para guru serta dengan persetujuan Komite Sekolah

menetapkan sasaran strategis, baik untuk jangka pendek, jangka menengah

maupun jangka panjang. Sasaran program dimaksudkan untuk mewujudkan

visi dan misi sekolah.

Tabel 5. Sasaran Strategis Sekolah SMA Negeri I Wamena

Sasaran strategis 1 tahun

(2015/2016) (program jangka

pendek)

Sasaran strategis 4 tahun

(2015/2019) (program

jangka menengah)

Sasaran strategis 8 tahun

(2015/2023)

(program jangka panjang)

Kehadiran peserta didik,

pendidik dan tenaga

kependidikan lebih dari 90%

Kehadiran peserta didik,

pendidik dan tenaga

kependidikan lebih dari 95%

Kehadiran peserta didik,

pendidik dan tenaga

kependidikan lebih dari 97%

Target pencapaian rata-rata

Nilai Ujian Akhir 5,5

Target pencapaian rata-rata

Nilai Ujian Akhir 6,5

Target pencapaian rata-rata

Nilai Ujian Akhir 7,5

10% lulusan dapat diterima di

PTN, baik melalui jalur

SNMPTN maupun SBMPTN

20% lulusan dapat diterima

di PTN, baik melalui jalur

SNMPTN maupun

SBMPTN

50% lulusan dapat diterima

di PTN, baik melalui jalur

SNMPTN maupun

SBMPTN

50% peserta didik saat

mengoperasikan microsoft

office.

60% peserta didik saat

mengoperasikan microsoft

office.

75% peserta didik saat

mengoperasikan microsoft

office.

40% peserta didik mampu

membudidayakan dan mengolah

tanaman hipere

60% peserta didik mampu

membudidayakan dan

mengolah tanaman hipere

85% peserta didik mampu

membudidayakan dan

mengolah tanaman hipere

Lingkungan sekolah bersih,

indah, dan nyaman

Mendapat penghargaan Adi

Wiyata Tk.Provinsi

Mendapat penghargaan Adi

Wiyata Tk.Nasional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

52

Sasaran strategis 1 tahun

(2015/2016) (program jangka

pendek)

Sasaran strategis 4 tahun

(2015/2019) (program

jangka menengah)

Sasaran strategis 8 tahun

(2015/2023)

(program jangka panjang)

Klub sehat dengan keanggotaan

10% warga sekolah

Klub sehat dengan

keanggotaan 30% warga

sekolah

Klub sehat dengan

keanggotaan 50% warga

sekolah

MGMP sekolah dengan

program melengkapi perangkat

pembelajaran

MGMP sekolah dengan

program pembuatan karya

ilmiah

MGMP sekolah dengan

program publikasi ilmiah

Berikut penjelasan tentang sarana dan prasarana SMA Negeri I Wamena

yaitu sebagai berikut:

Status dan kondisi Tanah SMA Negeri I Wamena:

1) Status : Milik Negara

2) Luas tanah : 40.000 meter persegi

3) Luas bangunan : 8.000 meter persegi

Keadaan tenaga pendidik pada SMA Negeri I Wamena.

Tabel 6. Keadaan Tenaga Pendidik pada SMA Negeri I Wamena

No. TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH DAN STATUS JUMLAH

PNS GTT

L P L P

1 S2 1 4 - 1 6

2 S1 7 15 9 8 39

3 D3/sarjana muda 1 - - - 1

Jumlah 9 19 9 9 46

Jumlah peserta didik pada SMA Negeri I Wamena tahun pelajaran

2016/2017.

Tabel 7. Keadaan Peserta Didik pada SMA Negeri I Wamena tahun

pelajaran 2016/2017 No. Kelas Gender Jumlah

L P

1 X 201 240 441

2 XI 142 191 333

3 XII 150 160 310

Jumlah 439 591 1084

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

53

Gambar 11. Logo SMA Negeri I Wamena

2. SMA YPK Betlehem Wamena

Gambar 12. Logo SMA YPK Betlehem Wamena

Terbentuk SMA YPK Betlehem Wamena ini berawal dari adanya dua kelas

PGAK (Pendidikan Guru Agama Kristen) yang setelah kelas tiganya ujian,

turunlah peraturan Menteri Agama bahwa seluruh PGAK di Indonesia di tutup,

dan dari kedua kelas itu pendiri mendirikan SMA YPK Betlehem Wamena.

SMA YPK Betlehem Wamena berdiri pada tanggal 10 Oktober 1995, yang

mendirikan SMA ini ialah: 1) Nikolas Aiboy (Pegawai Kantor Agama

Kabupaten Jayawijaya); 2) Wilem Awom (kepala SD YPK Betlehem

Wamena); 3) Abihud Yoweni (guru SD YPK Betlehem Wamena). SMA YPK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

54

Betlehem Wamena terletak di Jalan Bhayangkara No. 48 distrik Wamena,

Kabupaten Jayawijaya dengan status sekolah adalah sekolah swasta dibawah

kepemilikin tanah Yayasan Pendidikan Kristen di Tanah Papua cabang

Kabupaten Jayawijaya. Luas bangunan SMA YPK Betlehem Wamena 1052

meter persegi, luas tanah 1986 meter persegi. Nomor SK pendirian sekolah

1752/118.9/RG/95 pada tanggal 10 Oktober 1995. Akreditasi sekolah A sejak

tahun 2016.

Visi dari SMA YPK Betlehem Wamena ialah terwujudnya peserta didik

yang unggul dan berpotensi, beriman teguh, dan mampu bersaing pada era

globalisasi. Visi ini dapat diwujudkan melalui misi dari SMA YPK Betlehem

Wamena ialah sebagai berikut:

1) Mewujudkan pembelajaran yang efektif sehingga siswa mampu

berkembang secara optimal.

2) Meningkatkan iman dan taqwa melalui bimbingan rohani dan keagamaan.

3) Diharapkan nilai KKM sekolah mencapai 7,0.

4) Diharapkan nilai murni lulusan SMA mencapai 7,0.

5) Seluruh lulusan SMA YPK Betlehem Wamena dapat diterima pada

perguruan tinggi negeri di seluruh Indonesia.

Yayasan Pendidikan Kristen sebagai pendiri dan penanggungjawab

terhadap seluruh cabang sekolah Kristen di Papua bertugas mengawasi

Koordinator Komite Sekolah dan proses keuangan di tiap cabang di sekolah

Yayasan Pendidikan Kristen di Tanah Papua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

55

3. SMA YPPK ST Thomas Wamena

Pada mula berawal dari para tokoh umat katolik yang melihat bahwa adanya

potensi di buka SMA Yayasan Katolik, karena di Kabupaten Jayawijaya ini

sudah ada SD YPPK dan SMP YPPK. Yayasan Kabupaten Jayawijaya mulai

mengajukan pembukaan sekolah kepada Yayasan Provinsi, sehingga dibukalah

SMA YPPK ST Thomas Wamena ini tahun 1995. Pada saat itu guru yang

mengajar di SMA YPPK ST Thomas Wamena merupakan guru pinjaman dari

SMA Negeri I Wamena, SMA PGRI Wamena dan SMA-SMA yang ada di

Kota Wamena. SMA YPPK ST Thomas Wamena merupakan sekolah yayasan

yang didirikan oleh Yayasan Pendidikan Persekolahan Katolik (YPPK)

Keuskupan Jayapura, yang berada di lingkungan dekenat Kabupaten

Jayawijaya, Paroki Kristus Jaya Wamena, yang terletak di Jalan Gatot Subroto

Distrik Wamena, Kelurahan Wamena Kota, Kabupaten Jayawijaya. Luas tanah

15255 meter persegi tanah milik Gereja Katolik Dekenat Jayawijaya.

Gambar 13. Logo SMA YPPK ST Thomas Wamena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

56

Visi dari SMA YPPK ST Thomas Wamena ialah terwujudnya sekolah yang

berdisiplin, berprestasi, beriman, dan berbudaya. Berikut ini merupakan

indikator visi:

1) Memiliki disiplin yang tinggi

2) Unggul dalam perolehan NEM

3) Berprestasi dalam lomba-lomba baik akademik maupun non akademik

4) Memiliki nilai keimanan dan ketaqwaan yang mantap

5) Unggul dalam kegiatan kerohanian

6) Memiliki minat baca yang tinggi

7) Memiliki daya serap yang tinggi

8) Memiliki kepedulian sosial yang tinggi.

Visi tersebut dapat diwujudkan dalam misi SMA YPPK ST Thomas

Wamena sebagai berikut:

1) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan efisien,

sehingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal dengan potensi

yang dimilikinya.

2) Mengarahkan serta memberikan motivasi kepada setiap siswa untuk

mengenali dan mengembangkan potensi yang dimilikinya.

3) Menumbuh kembangkan semangat penghayatan terhadap ajaran agama,

budaya, kepedulian secara intensif keapda semua siswa.

4) Menumbuh kembangkan semangat pelayanan kepada siswa untuk dapat

diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

57

5) Menggalang rasa kebersamaan dan solidaritas dari segenap komponen

sekolah, komite sekolah dan dengan masyarakat.

Tujuan SMA YPPK ST Thomas Wamena ialah sebagai berikut:

1) Meningkatkan pembelajaran yang efektif.

2) Mengembangkan potensi dan meningkatkan motivasi setiap siswa.

3) Memberikan bekal keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam

mengarungi kehidupan.

4) Menghasilkan lulusan yang mempunyai rasa persaudaraan dan cinta kasih

dalam hubungannya dengan sesama.

Gambar 14. Papan Nama SMA YPPK ST Thomas Wamena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

58

Gambar 15. Peneliti dengan Kepala Sekolah SMA Negeri I Wamena

Gambar 16. Peneliti dengan Kepala Sekola SMA YPK Betlehem Wamena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

59

Gambar 17. Kepala Sekolah SMA YPPK ST Thomas Wamena

Gambar 18. Keadaan SMA YPK Betlehem Wamena

Gambar 19. Keadaan SMA Negeri I Wamena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

60

Gambar 20 Keadaan SMA YPPK ST Thomas Wamena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

61

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Implementasi Standar Nasional Pendidikan Pada SMA Di Kabupaten

Jayawijaya

1. Implementasi SNP pada SMA Negeri I Wamena

Di bawah ini peneliti menyajikan langkah-langkah analisis data

implementasi Standar Nasional Pendidikan (SNP) pada SMA Negeri I

Wamena. Analisis data tersebut dapat dilihat pada tahapan berikut ini.

a. Implementasi Standar Isi

1) Evaluasi implementasi Standar Isi berdasarkan ketentuan dari Badan

Standar Nasional Pendidikan (BSNP) pada SMA Negeri I Wamena dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

62

Tabel 8. Evaluasi Implementasi Standar Isi Menurut SMA Negeri I Wamena Dan Menurut Analisis Peneliti

No Butir

pernyata-an

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari

BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut SMA

Negeri I Wamena

Skor

Menurut

SMA Negeri

I Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

1 Sekolah/Madrasah

melaksanakan kurikulum

berdasarkan muatan

Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP)

A 4 A 4

2 Sekolah/Madrasah

mengembangkan kurikulum

dengan melibatkan Tim

Pengembang Kurikulum

berpedoman pada panduan

penyusunan kurikulum yang

disusun oleh BSNP.

A 4 A 4

3 Sekolah/Madrasah

mengembangkan kurikulum

dengan menggunakan 7

(tujuah) prinsip pengelolaan

KTSP

A 4 A 4

4 Sekolah/Madrasah

melaksanakan

pengembangan kurikulum

melalui mekanisme

penyusunan KTSP.

A 4 A 4

5 Sekolah/Madrasah

menyusun silabus mata

A 4 A 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

63

No Butir

pernyata-an

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari

BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut SMA

Negeri I Wamena

Skor

Menurut

SMA Negeri

I Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

pelajaran muatan lokal

dengan melibatkan berbagai

pihak.

6 Sekolah/Madrasah

melaksanakan program

pengembangan diri dalam

bentuk kegiatan

ekstrakurikuler.

C 2 B 3 Menurut sekolah hanya

melaksanakan 3 program

kegiatan ekstrakurikuler, akan

tetapi menurut hasil wawancara

peneliti dengan wakil kepala

sekolah bidang kesiswaan

bahwa sekolah memiliki 6

program ekstrakurikuler yaitu

futsal, basket ball, pramuka,

purna paskibra, paduan suara

dan Palang Merah Remaja

(PMR).

7 Sekolah/Madrasah

melaksanakan program

pengembangan diri dalam

bentuk kegiatan layanan

konseling

A 4 A 4

8 Sekolah/Madrasah

melaksanakan program

pengembangan diri dalam

bentuk kegiatan layanan

konseling

A 4 A 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

64

No Butir

pernyata-an

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari

BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut SMA

Negeri I Wamena

Skor

Menurut

SMA Negeri

I Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

9 Sekolah/Madrasah

menjabarkan Standar

Kompetensi (SK) dan

Kompetensi Dasar (KD) ke

dalam indikator-indikator

untuk setiap mata pelajaran.

A 4 A 4

10 Sekolah/Madrasah

menerapkan kegiatan

pembelajaran sesuai dengan

ketentuan beban belajar

yang tertuang pada lampiran

Permendiknas Nomor 22

Tahun 2006

A 4 A 4

11 Guru mata pelajaran

memberikan penugasan

terstruktur kepada siswa

maksimal 60% dari alokasi

waktu tiap mata pelajaran

A 4 A 4

12 Dokumen lengkap KTSP

disahkan oleh Kepala

Sekolah/Madrasah dengan

memperhatikan

pertimbangan Komite

Sekolah/Madrasah atau

penyelenggara pendidikan

yang disetujui oleh Dinas

A 4 A 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

65

No Butir

pernyata-an

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari

BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut SMA

Negeri I Wamena

Skor

Menurut

SMA Negeri

I Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

Pendidikan Provinsi atau

Kanwil Kemenag/Kantor

Kemenag yang bersangkutan

13 Sekolah/Madrasah

mengembangkan silabus

melalui kelompok guru mata

pelajaran atau cara lainnya

berdasarkan standar isi,

standar kompetensi lulusan,

dan panduan penyusunan

KTSP

A 4 A 4

14 Sekolah/Madrasah memiliki

silabus untuk setiap mata

pelajaran sesuai dengan

panduan penyusunan KTSP

A 4 A 4

15 Sekolah/Madrasah

mengembangkan silabus

mata pelajaran yang

mengintegrasikan

pendidikan karakter dengan

menggunakan 7 langkah

pengembangan silabus

B 3 B 3

16 Sekolah/Madrasah

menetapkan Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM)

75% untuk setiap mata

A 4 A 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

66

No Butir

pernyata-an

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari

BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut SMA

Negeri I Wamena

Skor

Menurut

SMA Negeri

I Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

pelajaran melalui rapat

dewan guru

17 Sekolah/Madrasah

menentukan KKM setiap

mata pelajaran melalui rapat

dewan guru dengan

memperhatikan unsur: (1)

karakteristik, (2)

kompleksitas mata pelajaran,

dan (3) daya dukung

sekolah/madrasah

A 4 A 4

18 Sekolah/Madrasah

menjadwalkan awal tahun

pelajaran, minggu efektif,

pembelajaran efektif, dan

hari libur pada kalender

pendidikan yang dimiliki

A 4 A 4

SKOR TOTAL 69 70

2) Persentase Standar Isi pada SMA Negeri I Wamena. Formulanya sebagai berikut:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 × 5× 100%

Persentase Standar Isi pada SMA Negeri I Wamena dapat dilihat di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

67

70

18 × 5× 100% = 77,78

Pemenuhan Standar Isi pada SMA Negeri I Wamena menunjukkan angka 77,78%.

Penjelasannya adalah sebagai berikut.

a) 16 dari 18 butir pernyataan (88,89%) menunjukkan bahwa SMA Negeri I

Wamena sangat baik dalam memenuhi semua ketentuan dari BSNP.

Ketentuan Standar Isi ialah mencakup materi dan tingkat kompetensi.

Ruang lingkup materi yaitu mengenai muatan wajib yang ditetapkan dalam

ketentuan perundang-undangan, konsep keilmuan, karakteristik satuan

pendidikan dan program pendidikan sedangkan tingkat kompetensi meliputi

tingkat perkembangan peserta didik, kualifikasi kompetensi Indonesia dan

penugasan kompetensi yang berjenjang (PP RI No 32 Tahun 2013).

Berdasarkan ketentuan SNP yang ditetapkan SMA Negeri I Wamena

melaksanakan muatan wajib yang ditetapkan pemerintah yaitu Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) berdasarkan 7 muatan KTSP yaitu 1)

berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta

didik dan ligkungan; 2) beragam dan terpadu; 3) tanggap terhadap

perkembangan ilmu pengatahuan, teknologi dan seni; 4) relevan dengan

kebutuhan kehidupan; 5) menyeluruh dan berkesinambungan; 6) belajar

sepanjang hayat; 7) seimbang antara kepentingan nasional dan daerah.

SMA Negeri I Wamena mengembangkan kurikulum pada SMA Negeri I

Wamena dilakukan diskusi antar sesama tim kurikulum, guru mata

pelajaran, kepala sekolah, guru BK, serta mengikuti aturan dari gubernur

tentang mata pelajaran muatan lokal yaitu tentang budi daya tanaman hipere

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

68

diajarkan pada kelas X, analisa hasil usaha hipere diajarkan pada kelas XII,

dan mata pelajaran tentang HIV/AIDS diajarkan pada kelas XI. Bukan

hanya KTSP yang diterapkan oleh SMA Negeri I Wamena melainkan sudah

menerapkan Kurikulum 13 untuk kelas X tahun ajaran 2013/2017 (hasil

observasi peneliti di lapangan).

Kepala sekolah, komite, guru bersama-sama juga menyusun silabus

untuk masing-masing mata pelajaran. SMA Negeri I Wamena menerapkan

kegiatan pembelajaran tatap muka 45 menit untuk kelas X-XII, jumlah jam

pelajaran perminggu untuk kelas X-XII 38-39 jam pelajaran, minggu efektif

untuk kelas X-XI 37 minggu sedangkan untuk kelas XII 30 minggu. Hal

lainnya sekolah melaksanakan 4 kegiatan layanan konseling yaitu konseling

belajar, konseling pribadi, konseling sosial, dan konseling karir.

Terdapat 16 mata pelajaran telah sesuai antara SK, KD, dan indikator-

indikatornya, 91%-100% guru mata pelajaran memberikan penugasan

terstruktur dan mandiri kepada peserta didik. Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) 75% ditentukan bersama oleh bapak/ibu guru melalui rapat dewan

guru dan juga terdiri dari 6 atau lebih mata pelajaran dengan KKM 75% atau

lebih. Dalam menentukan KKM para dewan guru memperhatikan unsur

karakteritik dari masing-masing peserta didik, kompleksitas mata pelajaran,

dan daya dukung sekolah. Tim Kurikulum SMA Negeri I telah menyusun

kalender pendidikan (minggu efektif, pembelajaran efektif, dan hari libur

pada kalender) sekolah secara jelas dan rinci pada awal tahun pelajaran

rangkuman dokumen kurikulum lampiran 8.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

69

b) 2 dari 18 butir pernyataan (11,11%) menunjukkan bahwa SMA Negeri I

Wamena baik dalam memenuhi semua ketentuan dari BSNP, karena sekitar

9-12 silabus mata pelajaran yang dibuat oleh bapak/ibu guru (tenaga

pendidik) mengintegrasikan pendidikan karakter dengan menggunakan 7

(tujuh) langkah pengembangan silabus. Dalam ketentuan SNP tentang

standar isi bahwa ruang lingkup materi pada PP RI No.19 Tahun 2005

terdapat lima (5) kelompok mata pelajaran pada sekolah menengah.

Kelompok mata pelajaran ini diintegrasikan pelaksanaannya lewat silabus

yang dibuat oleh bapak/ibu guru (tenaga pendidik). SMA Negeri I Wamena

menggunakan dua (2) kurikulum, untuk kelas X menggunakan K13

sedangkan untuk kelas XI dan kelas XII menggunakan KTSP. Selain itu

menurut sekolah melaksanakan 3-4 program pengembangan diri dalam

bentuk kegiatan ekstrakurikuler akan tetapi menurut peneliti terdapat 6

(enam) kegiatan ekstrakurikuler yang sudah dijalankan oleh sekolah yaitu

paduan suara, basket ball, pramuka, Palang Merah Remaja (PMR), futsal

dan purna paskibra. Kegiatan ekstrakurikuler ini dianggap masih kurang

oleh wakil kepala sekolah bidang kesiswaan dikarenakan kurangnya tenaga

yang ahli atau kompeten untuk pendampingan peserta didik dalam kegiatan

ekstrakurikuler ini. Kendala yang terjadi dalam hal ini adalah kurangnya

tenaga yang ahli/kompeten yang diajukan untuk mendampingi kegiatan

ekstrakurikuler ini.

3) Peneliti memberikan rekomendasi untuk kendala yang terjadi yaitu 1) tutorial

antar sesama guru atau juga melakukan kerja sama dengan alumni untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

70

mencarikan tenaga ahli dalam pendampingan ekstrakurikuler ini, 2) sebaiknya

guru lebih aktif mencari tahu tentang perubahan aturan pembuatan silabus pada

K13 ini, serta membuka jaringan dengan sesama guru dari sekolah lain atau

kabupaten lain, dan juga karena SMA Negeri I sudah membentuk tim MGPM

sekolah sebaiknya tim ini lebih diaktifkan dengan melakukan pertemuan rutin

minimal sebulan sekali untuk membahas atau mengupdate perubahan dalam

perangkat-perangkat mengajar guru.

b. Implementasi Standar Proses

1) Evaluasi implementasi Standar Proses berdasarkan ketentuan dari Badan

Standar Nasional Pendidikan (BSNP) pada SMA Negeri I Wamena dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

71

Tabel 9. Evaluasi Implementasi Standar Proses Menurut SMA Negeri I Wamena Dan Menurut Analisis Peneliti No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut SMA

Negeri I

Wamena

Skor

Menurut

SMA

Negeri I

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

19 Setiap mata pelajaran memiliki

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) dengan mengintegrasikan

pendidikan karakter yang dijabarkan

dari silabus

A 4 A 4

20 RPP disusun dengan memperhatikan 6

prinsip penyusunan

A 4 A 4

21 Sekolah/Madrasah melaksanakan

proses pembelajaran dengan

memenuhi persyaratan yang ditentukan

B 3 A 4 Menurut sekolah hanya

memenuhi 3 persyaratan

pelaksanaan proses pembelajaran,

akan tetapi menurut dokumen

yang dipakai peneliti untuk

analisis menyatakan bahwa

sekolah telah memenuhi 4

persyaratan pelaksanaan proses

pembelajaran yaitu jumlah peserta

didik dengan rata-rata 36 orang

per kelas, jumlah jam beban

mengajar guru rata-rata lebih dari

24 jam/minggu, perbandingan

jumlah buku teks 1:1, dan ada

pengelolaan kelas untuk masing-

masing kelas.

22 Sekolah/Madrasah melaksanakan

proses pembelajaran sesuai dengan

A 4 A 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

72

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut SMA

Negeri I

Wamena

Skor

Menurut

SMA

Negeri I

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

langkah-langkah pembelajaran yang

tertuang dalam RPP

23 Kepala sekolah/madrasah melakukan

pemantauan proses pembelajaran

mencakup tiga tahapan yaitu: (1)

perencanaan, (2) pelaksanaan, dan (3)

penilaian hasil pembelajaran

A 4 A 4

24 Kepala sekolah/madrasah

menindaklanjuti hasil supervisi proses

pembelajaran melalui: 1). pemberian

contoh; 2). diskusi; 3). pelatihan, dan

4). konsultasi

B 3 A 4 Menurut sekolah bahwa kepala

sekolah menindaklanjuti hasil

supervisi proses embelajaran

melalui 3 cara akan tetapi

menurut hasil wawancara peneliti

kepada kepala sekolah bahwa

kepala sekolah menindaklanjuti

hasil supervisi melalui 4 cara

yaitu pemberian contoh, diskusi,

pelatihan dari luar sekolah yang

sering kepala sekolah meminta/

mengutus bapak/ibu guru untuk

ikut terlibat, dan konsultasi.

25 Kepala sekolah/madrasah melakukan

evaluasi terhadap guru dalam proses

pembelajaran dengan memperhatikan 4

aspek, yaitu: (1) persiapan, (2)

pelaksanaan, (3) evaluasi

pembelajaran, dan (4) rencana tidak

lanjut

A 4 A 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

73

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut SMA

Negeri I

Wamena

Skor

Menurut

SMA

Negeri I

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

26 Kepala sekolah/madrasah

menyampaikan hasil pengawasan

proses pembelajaran kepada pemangku

kepentingan

C 2 C 2

27 Kepala sekolah/madrasah

menindaklanjuti hasil pengawasan

proses pembelajaran selama satu tahun

terakhir

A 4 A 4

SKOR TOTAL 32 34

2) Persentase Standar Proses pada SMA Negeri I Wamena. Formulanya sebagai berikut:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 × 5× 100%

Persentase Standar Proses pada SMA Negeri I Wamena dapat dilihat di bawah ini.

34

9 × 5× 100% = 75,56%

Pemenuhan Standar Proses pada SMA Negeri I Wamena menunjukkan angka 75,56%. Penjelasannya adalah sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

74

a) 8 dari 9 butir pernyataan (88,89%) menunjukkan bahwa SMA Negeri I

Wamena sangat baik dalam memenuhi semua ketentuan dari BSNP.

Ketentuan Standar Proses mencakup penyusunan RPP, pelaksanaan proses

pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan pembelajaran

(PP RI No 19 Tahun 2005 dan PP RI No 32 Tahun 2013. SMA Negeri I

telah melakukan ketentuan standar proses tersebut yaitu 16 (enam belas) mata

pelajaran memiliki Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

mengintegrasikan pendidikan karakter yang dijabarkan dari silabus, sudah

memperhatikan 6 prinsip penyusunan RPP yaitu 1) prinsip perbedaan

individu peserta didik; 2) mendorong partisipasi aktif peserta didik; 3)

mengembangkan budaya membaca dan menulis; 4) memberikan umpan balik

dan tindak lanjut berupa penguatan, pengayaan, dan remedial; 5) keterkaitan

dan keterpaduan antara SK, KD, materi dan pengembangannya, kegiatan

pembelajaran; 6) menerapkan teknologi informasi dan komunikasi. 91%-

100% (pelajaran fisika, kimia, biologi, matematika, bahasa indonesia, bahasa

inggris, PKN, sejarah, geografi, sosiologi, ekonomi, TIK, penjas,

keteramilan, seni budaya dan MULOK) guru melaksanakan proses

pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran, kepala sekolah

melakukan 3 tahap pemantauan (perencanaan, pelaksanaan dan penilaian

hasil pembelajaran) serta dilakukan diskusi hasil pemantauan, kepala sekolah

melakukan evaluasi terhadap guru dengan memperhatikan aspek persiapan,

pelaksanaan, pembelajaran dan rencana tindak lanjut, dan 91%-100% Kepala

sekolah juga memberlakukan proses pengajaran antara satu guru dengan guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

75

yang lain (tutorial sebaya). Jika sudah ada guru yang bisa menyusun RPP

dengan baik maka guru tersebut akan melakukan tutorial kepada guru yang

belum bisa menyusun RPP. Pada tahap evaluasi kepala sekolah tidak

melakukan proses pelatihan atau mengutus bapak/ibu guru untuk mengikuti

pelatihan penyusunan RPP.

b) 1 dari 9 butir pernyataan (11,11%) menunjukkan bahwa SMA Negeri I

Wamena cukup baik dalam memenuhi semua ketentuan dari BSNP. yaitu

kepala sekolah hanya menyampaikan hasil pengawasan kepada yang

bersangkutan dan dewan guru. Hal tersebut dikarenakan 1) belum pernah ada

diadakan pelatihan tentang RPP dan keterbatasan dana sekolah untuk

mengadakan atau mendatangkan ahli dalam bidang penyusunan RPP, 2)

pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya jarang untuk melakukan

evaluasi atau melakukan kunjungan ke SMA Negeri I akan tetapi SMA

Negeri I selalu melaporkan laporan bulan yang isinya tentang keadaan sarana

dan prasarana, keadaan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, jumlah

peserta didik, serta SK mengajar para guru ke dinas pendidikan Kabupaten

Jayawijaya (lampiran 13).

3) Melihat kendala-kendala yang terjadi, peneliti memberikan rekomendasi pada

standar proses ini ialah: 1) kepala sekolah mengadakan pelatihan mandiri dari

guru, untuk guru dan oleh guru atau tutorial sebaya yang terus di cek atau

dipantau oleh kepala sekolah agar membentuk guru-guru yang berkompeten

(ahli pada bidangnya). 2) Agar hasil pengawasan proses pembelajaran dapat

disampaikan kepada pemangku kepentingan seperti pengawas sekolah dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

76

komite, alangkah baiknya jika sekolah yang terlebih dahulu mengundang tim

(pemangku kepentingan) tersebut dan membentuk kebiasaan ini, karena tidak

akan pernah ada kerja sama yang baik jika menunggu kepekaan dari tim ini atau

dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya.

c. Implementasi Standar Kompetensi Lulusan

1) Evaluasi implementasi Standar Kompetensi Lulusan berdasarkan ketentuan dari

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) pada SMA Negeri I Wamena dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

77

Tabel 10. Evaluasi Implementasi Standar Kompetensi Lulusan Menurut SMA Negeri I Wamena Dan Menurut Analisis

Peneliti No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari

BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut SMA

Negeri I

Wamena

Skor

Menurut

SMA

Negeri I

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

28 Siswa memperoleh pengalaman

belajar melalui kelompok mata

pelajaran Iptek untuk dapat

berpikir logis, kritis, kreatif, dan

inovatif dalam pengambilan

keputusan dan pemecahan

masalah

B 3 B 3

29 Siswa terlibat dalam kegiatan

belajar kelompok mata pelajaran

Iptek yang berkaitan dengan

analisis dan pemecahan masalah

kompleks

A 4 A 4

30 Siswa memperoleh pengalaman

belajar pada kelompok mata

pelajaran Iptek agar memiliki

kemampuan untuk menganalisis

gejala alam dan sosial

B 3 B 3

31 Siswa memperoleh pengalaman

belajar dengan dukungan berbagai

sumber belajar yang dimiliki

sekolah secara efektif dan efesien

A 4 A 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

78

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari

BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut SMA

Negeri I

Wamena

Skor

Menurut

SMA

Negeri I

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

32

Siswa memperoleh pengalaman

belajar melalui program

pembiasaan untuk mencari

informasi/pengetahuan lebih

lanjut dari berbagai sumber

belajar selama satu tahun

pelajaran terakhir

C 2 C 2

33

Siswa memperoleh pengalaman

belajar yang mampu

memanfaatkan lingkungan secara

produktif dan bertanggung jawab

C 2 C 2

34

Siswa memperoleh pengalaman

mengekspresikan diri melalui

kegiatan seni dan budaya.

A 4 A 4

35

Siswa memperoleh pengalaman

mengapresiasikan karya seni dan

budaya

A 4 A 4

36

Siswa memperoleh pengalaman

belajar untuk menumbuhkan dan

mengembangkan sikap percaya

diri dan bertanggung jawab

A 4 A 4

37

Siswa memperoleh pengalaman

belajar untuk berpartisipasi dalam

penegakan aturan-aturan sosial

A 4 A 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

79

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari

BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut SMA

Negeri I

Wamena

Skor

Menurut

SMA

Negeri I

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

38

Siswa memperoleh pengalaman

belajar yang mampu

menumbuhkan sikap kompetitif

untuk mendapatkan hasil terbaik

B 3 B

3

39

Siswa memperoleh pengalaman

belajar yang mampu

menumbuhkan sikap sportif untuk

mendapatkan hasil terbaik

B 3 B 3

40

Siswa memperoleh pengalaman

belajar yang dapat melibatkan

partisipasi siswa dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara secara demokratis

dalam wadah NKRI

A 4 A 4

41

Siswa memperoleh pengalaman

belajar untuk membentuk karakter

siswa, menumbuhkan rasa

sportivitas, dan peduli terhadap

kebersihan lingkungan

A 4 A 4

42

Siswa memperoleh pengalaman

belajar melalui pembiasaan untuk

memahami hak dan kewajiban

orang lain dalam pergaulan di

masyarakat

C 2 C

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

80

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari

BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut SMA

Negeri I

Wamena

Skor

Menurut

SMA

Negeri I

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

43

Siswa memperoleh pengalaman

belajar melalui kelompok mata

pelajaran agama dan akhlak mulia

yang bersifat afektif

A 4 A

4

44

Sekolah/ Madrasah melaksanakan

kegiatan pembelajaran untuk

mengahrgai keberagaman agama,

bangsa, suku, ras, dan golongan

sosial ekonomi dalam lingkup

global dalam tiga tahun terakhir

A 4 A 4

45 Sekolah/Madrasah melaksanakan

kegiatan pembentukan akhlak

mulia melalui program

pengembangan diri berupa

pembiasaan dan pengalaman

B 3 B 3

46

Siswa memperoleh pengalaman

belajar melalui program

pembiasaan untuk menghargai

perbedaan pendapat dan

berempati terhadap orang lain

A 4 A

4

47 Siswa memperoleh pengalaman

dalam menghasilkan karya kreatif

baik individual maupun kelompok

A 4 A 4

48 Siswa memperoleh pengalaman

dalam berkomunikasi baik lisan

A 4 A 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

81

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari

BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut SMA

Negeri I

Wamena

Skor

Menurut

SMA

Negeri I

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

maupun tulisan secara efektif dan

santun

49 Siswa memperoleh keterampilan

membaca dan menulis naskah

secara sistematis dan estetika

B 3 B 3

50 Siswa memperoleh keterampilan

menyimak, membaca, menulis,

dan berbicara baik dalam Bahasa

Indonesia maupun Bahasa Inggris

A 4 A 4

51

Siswa memperoleh pengalaman

belajar dalam mengembangkan

iptek seiring dengan

perkembangannya

C 2 C 2

52

Siswa memperoleh pengalaman

belajar agar menguasai

pengetahuan untuk melanjutkan

ke jenjang pendidikan tertinggi

C 2 C

2

SKOR TOTAL 84 84

2) Persentase Standar Kompetensi Lulusan pada SMA Negeri I Wamena. Formulanya sebagai berikut:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝐵𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 × 5× 100%

Persentase Standar Kompetensi Lulusan pada SMA Negeri I Wamena dapat dilihat di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

82

84

25 × 5× 100% = 100% = 67,2%

Pemenuhan Standar Kompetensi Lulusan pada SMA Negeri I Wamena

menunjukkan angka 67,2%. Penjelasannya adalah sebagai berikut.

a) 14 dari 25 butir pernyataan (56%) menunjukkan bahwa SMA Negeri I

Wamena sangat baik dalam memenuhi semua ketentuan dari BSNP.

Ketentuan SKL ialah mencakup seluruh mata pelajaran, sikap, pengetahuan

dan keterampilan (PP RI No 32 Tahun 2013). Berdasarkan ketentuan SNP

yang ditetapkan, peserta didik SMA Negeri I Wamena terlibat dalam 4 atau

lebih mata pelajaran kelompok IPTEK yang berkaitan dengan analisis dan

pemecahan masalah kompleks, peserta didik memperoleh pengalaman

belajar dengan dukungan berbagai sumber belajar (bahan ajar, buku teks,

perpustakaan, laboratorium dan internet) yang dimiliki sekolah secara

efektif dan efisien, akan tetapi laboratorium dan perpustakaan tidak

difungsikan sebagaimana mestinya. Pada saat peneliti melakukan observasi

peneliti melihat bahwa ruangan perpustakaan tidak dibuka dan

dimanfaatkan, buku teks tersimpan atau dikendalikan oleh bagian tata usaha

(TU), selain itu laboratorium IPA dijadikan kelas belajar jurusan IPA.

Peserta didik memperoleh pengalaman mengapresiasikan karya seni dan

budaya sebanyak 4 jenis atau lebih dalam tiga tahun terakhir. Setiap

tahunnya khusus untuk kelas XII melakukan pentas seni. Sekolah

menjalankan kegiatan untuk peserta didik (mulai dari lomba internal sampai

ekstrenal bidang akademik dan non akademik) untuk pengembangan diri

para peserta didik, SMA Negeri I juga mendukung peserta didik yang ingin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

83

mengikuti kegiatan paskibra, sehingga menjadi suatu kebanggan pada tahun

2016 salah seorang siswi perwakilan dari Papua yaitu berasal dari SMA

Negeri I Wamena. Sejalan dengan visi yang dibuat kepala sekolah yaitu

“unggul dan berkarakter” maka sekolah memberikan peluang kepada

peserta didik untuk mengekspresikan diri membentuk pribadi masing-

masing agar 18 nilai karakter yang dianjurkan pemerintah tersebut dapat di

terapkan oleh peserta didik. Peserta didik memperoleh 90%-100% kegiatan

pembelajaran pada SMA Negeri I Wamena menggunakan pendekatan

diskusi, kerja kelompok, dan persaingan sehat.

Mata pelajaran muatan lokal mengenai pengolahan hipere merupakan

kegiatan peserta didik yang menghasilkan karya kreatif secara individual

maupun kelompok, sekolah memfasilitasi peserta didik dalam memperoleh

pengalaman berkomunikasi baik lisan maupun tulisan secara efektif dan

santun, serta peserta didik memperoleh keterampilan menyimak, membaca,

menulis dan berbicara dengan baik dikarenakan KKM yang ditetapkan oleh

guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris ditetapkan 75, 0

atau lebih.

b) 6 dari 25 butir pernyataan (24%) menunjukkan bahwa SMA Negeri I

Wamena baik dalam memenuhi semua ketentuan dari BSNP. Peserta didik

memperoleh 81%-90% pengalaman belajar melalui kelompok mata

pelajaran IPTEK karena kelompok mata pelajaran IPTEK memuat tugas

terstruktur, memuat pengalaman belajar peserta didik dalam menganalisis

gejala alam dan sosial, selain itu sekolah memberikan penghargaan bagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

84

juara sekolah, juara jurusan dan juara kelas.

Sekolah melaksanakan 3 jenis kegiatan setiap minggu yaitu upacara

bendera setiap hari senin pagi, ibadah OSIS setiap jumat, dan kerja bakti

sebulan sekali untuk pembentukan akhlak mulia melalui program

pengembangan diri berupa pembiasaan dan pengalaman. Sekolah juga

memiliki kumpulan karya tulis peserta didik baik dari penugasan maupun

lomba, laporan hasil kunjungan karya wisata/ studi lapangan dan majalah

dinding.

c) 5 dari 25 butir pernyataan (20%) menunjukkan bahwa SMA Negeri I

Wamena cukup baik dalam memenuhi semua ketentuan dari BSNP.

Sekolah menjalankan 4-6 kegiatan pembiasaan untuk mencari

informasi/pengetahuan lebih lanjut dari berbagai sumber belajar, sekolah

menjalankan kegiatan pembelajaran yang mampu memanfaatkan

lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab sebanyak 2 jenis, 71%-

80% silabus mata pelajaran memuat kegiatan pembelajaran dalam

kemampuan hak dan kewajiban orang lain dalam pergaulan di masyarakat.

Peserta didik memperoleh pengalaman belajar karena sekolah

memberikan layanan dalam pengembangan IPTEK sebanyak 2 jenis dan

melakukan kegiatan untuk menghadapi ujian akhir dan seleksi masuk

perguruan tinggi sebanyak 3 jenis (try out 2 kali, tes SMPTN).

Terdapat sepuluh (10) butir pernyataan yang tidak memenuhi predikat

sangat baik karena 1) hanya 81%-90% silabus mata pelajaran memuat

pengalaman belajar peserta didik dalam menganalisis gejala alam dan sosial,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

85

mata pelajaran itu terdiri dari sosiologi, biologi, fisika, kimia, dan geografi;

Tidak semua mata pelajaran didalamnya dapat menganalisis gejala alam dan

sosial karena pembuatan silabus yang belum semua guru-guru pahami

pembuatannya. 2) Sekolah menjalankan 5 kegiatan pembiasaan untuk

mencari informasi/pengetahuan seperti mengunjungi perpustakaan,

membuat kliping dengan sumber dari koran, mengakses internet, membuat

portofolio, dan mengundang narasumber; 3) Sekolah menjalankan kegiatan

pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan secara produktif seperti

memanfaatkan kebun untuk praktek biologi, daur ulang sampah, kunjungan

ke laboratorium alam, dan outbond; Kegiatan pembiasaan dan kegiatan

memanfaatkan ligkungan ini juga jarang dilakukan oleh sekolah karena

keterbatasan tenaga yang mendampingi peserta didik, tenaga pendidik

sudah memiliki banyak tuntutan administrasi sehingga sulit melakukan

proses pembelajaran yang produktif. 4) Sekolah hanya memberikan piagam

penghargaan bagi juara sekolah, juara jurusan, dan juara kelas; 5) 71%-80%

silabus mata pelajaran memuat kegiatan pembelajaran dalam kemampuan

memahami hak dan kewajiban orang lain dalam pergaulan di masyarakat.

Mata pelajaran itu ialah PKN, ekonomi, geografi, sosiologi, sejarah dan

agama; 6) Sekolah melaksanakan kegiatan pembentukan akhlak mulia

melalui program pengembangan diri berupa pembiasaan dan pengalaman.

Kegiatan pembiasaan dan pengalaman seperti upacara bendera, ibadah

OSIS, layanan konseling, dan kerja bakti; 7) Sekolah memiliki kumpulan

karya tulis peserta didik seperti majalah dinding, latihan drama, lomba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

86

pidato, dan lomba baca berita (Bahasa Inggris); 8) Sekolah memberikan

layanan dalam pengembangan IPTEK, yaitu kegiatan olimpiade sains dan

kelas afirmatif; kegiatan olimpiade ini dilakukan oleh Dinas Pendidikan

Kabuaten Jayawijaya dalam rangka persiapan diri untuk peserta didik

mengikuti olimpiade seprovinsi Papua, akan tetapi keterlibatan peserta didik

seperti yang dicantumkan dalam laporan SMA Negeri I Wamena hanya 10%

peserta didik yang ikut terlibat, hal tersebut karena kurangnya minat peserta

didik sendiri dalam sekolah untuk megikuti kegiatan sejenis olimpiade atau

pidato tingkat Kabupaten. 9) Sekolah melakukan kegiatan untuk

menghadapi ujian akhir (try out) dan seleksi masuk perguruan tinggi

(SMPTN).

SMA Negeri I Wamena melakukan 1 kali try out dengan tujuan

mengukur persiapan peserta didik dan guru sebelum menghadapi Ujian

Nasional, sekolah belum bisa melakukan try out berulang-ulang kali karena

kebanyakan mata pelajaran belum mampu menyelesaikan materi pelajaran

tepat pada waktunya.

3) Dari beberapa kendala di atas peneliti memberikan rekomendasi yaitu: 1) Dewan

Guru dan kepala sekolah berdiskusi tentang pembuatan RPP dan silabus, agar

semua guru dapat berkembang bersama. Selama ini yang dilakukan kepala

sekolah bahwa kepala sekolah melakukan supervisi untuk perangkat mengajar

bapak/ibu guru. Melalui cara ini menurut kepala sekolah membantu bapak/ibu

guru bisa saling kerja sama, bantu membantu menyiapkan perangkat kerja serta

bertanggung jawab terhadap mata pelajaran yang ditanggung guru. 2) Untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

87

memotivasi tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan juga peserta didik

sebaiknya diberikan penghargaan akan hasil kerja keras yang dilakukan. Misal

untuk peserta didik jika memiliki nilai kognitif yang tinggi dari setiap mata

pelajaran karena dengan begitu akan memotivasi para peserta didik untuk giat

belajar, dan efeknya pada nilai Ujian Akhir Nasional dan juga bisa mencapai

KKM atau bahkan melampaui KKM, sedangkan untuk guru atau tenaga

kependidikan diberikan fasilitas untuk pelatihan agar menambah wawasan dan

juga bisa lebih berkembang, atau dengan memajang foto dengan kategori guru

terajin, peserta didik juara mata pelajaran, dan tenaga kependidikan terajin.

d. Implementasi Standar Tenaga Pendidik dan Kependidikan

1) Evaluasi implementasi Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan berdasarkan

ketentuan dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) pada SMA Negeri I

Wamena dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

88

Tabel 11. Evaluasi Implementasi Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan Menurut SMA Negeri I Wamena Dan

Menurut Analisis Peneliti No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA

Negeri I

Wamena

Skor

Menurut

SMA

Negeri I

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

53 Guru memiliki kualifikasi akademik

minimum sarjana (S1) atau diploma

empat (D-IV)

A 4 A 4

54 Guru mata pelajaran mengajar sesuai

dengan latar belakang pendidikannya

A 4 A 4

55 Guru memiliki kesehatan jasmani dan

rohani untuk menjalankan tugas

utamanya

C 2 C 2 Tidak ada informasi yang tersedia

56 Guru merencanakan, melaksanakan,

dan mengevaluasi pembelajaran

sesuai dengan prinsip-prinsip

pembelajaran

B 3 B 3

57 Guru memiliki integritas kepribadian

dan bertindak sesuai dengan norma

agama, hukum, sosial, serta peraturan

dan ketentuan yang berlaku

B 3 A 4 Menurut sekolah bahwa terdapat guru

yang berperilaku kurang sesuai dengan

norma-norma agama, hukum, dan sosial

serta telah dilakukan pembinaan, akan

tetapi menurut peneliti pada saat observasi

terlihat jelas bahwa antara satu guru

dengan guru yang lain atau guru itu sendiri

atau komunikasi dengan kepala sekolah

dengan guru terlihat akrab, tidak ada

perebedaan. Kepala sekolah berwibawa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

89

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA

Negeri I

Wamena

Skor

Menurut

SMA

Negeri I

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

tetapi bersahabat. Sama halnya sesama

guru juga bersahabat satu dengan yang

lain, guru senior maupun junior sama-sama

bersikap dengan baik dan sesuai dengan

aturan

58 Guru berkomunikasi secara efektif

dan santun dengan sesama guru,

tenaga kependidikan, siswa, dan

orang tua siswa.

A 4 A 4

59 Guru menguasai materi pelajaran

yang diampu serta

mengembangkannya secara ilmiah

E 0 E 0 Tidak ada informasi yang tersedia

60 Kepala sekolah/madrasah memiliki

persyaratan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku

A 4 A 4

61 Kepala sekolah/madrasah memiliki

kualifikasi akademik minimum

sarjana (S1) atau diploma empat (D-

IV)

A 4 A 4

62 Kepala sekolah/madrasah memiliki

pengalaman mengajar sekurang

kurangnya 5 tahun pada waktu

diangkat sebagai kepala sekolah/

madrasah

A 4 A 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

90

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA

Negeri I

Wamena

Skor

Menurut

SMA

Negeri I

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

63 Kepala sekolah/madrasah memiliki

kemampuan manajerial yang

ditunjukkan dengan

kemajuan/keberhasian dalam

mengelola: (1) kesiswaan, (2) guru

dan tenaga kependidikan, (3)

pengembangan kurikulum, (4) sarana

dan prasarana, (5) pembiayaan, dan

(6) hubungan dengan masyarakat

A 4 A 4

64 Kepala sekolah/madrasah memiliki

kemampuan kewirausahaan yang

ditunjukkan antara lain dengan

adanya naluri kewirausahaan dalam

mengelola kegiatan produksi/jasa

sebagai sumber belajar siswa

A 4 A 4

65 Kepala sekolah/madrasah melakukan

supervisi setiap tahun

B 3 B 3

66 Tenaga administrasi memiliki

kualifikasi akademik pendidikan

menengah atau yang sederajat

D 1 D 1

67 Tenaga administrasi memiliki latar

belakang pendidikan yang sesuai

dengan bidang tugasnya

C 2 C 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

91

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA

Negeri I

Wamena

Skor

Menurut

SMA

Negeri I

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

68 Sekolah/Madrasah memiliki kepala

perpustakaan dengan kualifikasi

minimal D2 ilmu perpustakaan dan

memiliki sertifikat kompetensi

pengelolaan perpustakaan

sekolah/madrasah

D 1 D 1

69 Sekolah/Madrasah memiliki tenaga

perpustakaan dengan kualifikasi

minimal SMA atau yang sederajat

dan memiliki sertifikat kompetensi

pengelolaan perpustakaan

sekolah/madrasah

B 3 B 3

70 Tenaga laboratorium memiliki

kualifikasi pendidikan yang

dipersyaratkan

E 0 E 0 Sekolah sungguh-sungguh tidak memiliki

tenaga laboratorium

71 Tenaga laboratorium memiliki latar

belakang pendidikan sesuai dengan

tugasnya

E 0 E 0 Sekolah sungguh-sungguh tidak memiliki

tenaga laboratorium

72 Sekolah/Madrasah memiliki petugas

layanan khusus

B 3 B 3

SKOR TOTAL 53 54

2) Persentase Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada SMA Negeri I Wamena. Formulanya sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

92

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝐵𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 × 5× 100%

Persentase Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada SMA Negeri I Wamena

dapat dilihat di bawah ini.

54

20 × 5× 100% = 54%

Pemenuhan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada SMA Negeri I

Wamena menunjukkan angka 54%. Penjelasannya adalah sebagai berikut.

a) 9 dari 20 butir pernyataan (40%) menunjukkan bahwa SMA Negeri I

Wamena sangat baik dalam memenuhi semua ketentuan dari BSNP.

Ketentuan standar tenaga pendidik dan kependidikan (lampiran 12) ialah 1)

kulifikasi akademik minimal D-IV atau S1 dengan latar belakang yang

sesuai, memiliki sertifikat keahlian khusus atau uji kelayakan, 2)

kompetensi yang harus dipenuhi, 3) memiliki tenaga kependidikan yaitu

kepala sekolah, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, tenaga

laboratorium, dan tenaga kebersihan sekolah (PP RI No 19 Tahun 2005).

SMA Negeri I Wamena memiliki guru dengan pendidikan S2 sebanyak 6

orang, S1 sebanyak 35 orang dan D3 sebanyak 1 orang, dengan Guru Tetap

(GT) sebanyak 20 orang dan Guru Tidak Tetap (GTT) sebanyak 15 orang.

Akan tetapi dari 42 orang guru tersebut terdapat 4 orang (91%-100%) guru

yang mengajar tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan, hal itu

dikarenakan tidak adanya guru yang sesuai dengan kualifikasi yang dicari

contohnya karena sekolah kekurangan guru geografi, sehingga yang datang

melamar ke sekolah memiliki latar belakang pendidikan sejarah, maka guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

93

itu diterima dan mengajarkan geografi. Guru berkomunikasi secara efektif

dan santun dengan sesama guru, tenaga kependidikan, peserta didik dan

orang tua. Pada saat peneliti melakukan observasi di SMA Negeri I peneliti

melihat bahwa masing-masing guru memiliki kartu kontrol yang nantinya

kartu ini menjadi bahan evaluasi masing-masing guru setiap bulannya,

dengan menggunakan kartu itu kepala sekolah lebih objektif mengevalausi

masing-masing guru.

Kepala sekolah SMA Negeri I Wamena berstatus sebagai guru,

memiliki kualifikasi akademik S2, memiliki SK sebagai kepala sekolah,

mempunyai pengalaman minimal 5 tahun sebagai guru dan memiliki

sertifikat pendidik, memiliki kemampuan manajerial yang ditunjukkan

dengan kemajuan/keberhasilan dalam mengelola kesiswaan, guru, tenaga

kependidikan, pengembangan kurikulum, sarana dan prasarana,

pembiayaan, dan hubungan masyarakat. Dalam wawancara peneliti dengan

kepala sekolah SMA Negeri I Wamena (lampiran 9) kepala sekolah

mengatakan bahwa selama masa jabatan kepala sekolah mulai tahun 2012

sekolah menjadi lebih baik, sudah berkurang peserta didik yang ikut

tawuran, kerusakan saranan dan prasarana sekolah, keterlambatan peserta

didik, guru maupun tenaga kependidikan. Bahkan guru setiap memasuki

semester baru disupervisi oleh kepala sekolah (lampiran 11).

Kepala sekolah memiliki kemampuan dalam menciptakan inovasi

pengembangan sekolah, bekerja keras, bermotivasi tinggi, mandiri dan

kreatif dalam mencari solusi. Hasil wawancara dengan kepala sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

94

menyebutkan bahwa SMA Negeri I Wamena memiliki koperasi simpan

pinjam yang dibuat dengan tujuan agar bisa membantu kebutuhan bapak/ibu

guru.

b) 4 dari 20 butir pernyataan (20%) menunjukkan bahwa SMA Negeri I

Wamena baik dalam memenuhi semua ketentuan dari BSNP. Ketentuan

pada standar tenaga pendidik dan kependidikan dalam PP RI No. 19 Tahun

2005 menyatakan bahwa salah satu kompetensi yang harus dimiliki guru

adalah kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi

profesional dan kompetensi sosial, akan tetapi pada SMA Negeri I terdapat

91%-95% guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi

pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran, serta hanya 81%-

90% guru telah disupervisi karena belum semua guru dapat melakukan ini

karena akibat perubahan kurikulum terus menerus, tidak ada fasilitas

pendukung agar guru dapat update (pelatihan, seminar maupun buku

penunjang).

Pada SMA Negeri I terdapat guru yang berperilaku kurang sesuai

dengan norma-norma agama, hukum, dan sosial dan sudah dilakukan

pembinaan terhadap guru tersebut. Dalam PP RI No 19 Tahun 2005 berisi

tentang tenaga kependidikan pada SMA/MA salah satunya terdiri atas

tenaga perpustakaan yang memiliki sertifikat keahlian, akan tetapi pada

SMA Negeri I Wamena memiliki tenaga perpustakaan dengan kualifikasi

SMA dan tidak memiliki sertifikat keahlian. SMA Negeri I juga memiliki 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

95

jenis petugas layanan khusus.

c) 2 dari 20 butir pernyataan (10%) menunjukkan bahwa SMA Negeri I

Wamena cukup baik dalam memenuhi semua ketentuan dari BSNP. Rata-

rata kehadiran guru 86%-90% untuk menjalankan tugas utamanya, terdapat

3 orang tenaga administrasi yang memiliki kesesuaian latar belakang

pendidikan dengan bidang tugasnya. Hal tersebut senada dengan PP RI No

19 Tahun 2005.

d) 2 dari 20 butir pernyataan (10%) menunjukkan bahwa SMA Negeri I

Wamena kurang baik dalam memenuhi semua ketentuan dari BSNP. SMA

Negeri I Wamena memiliki 2 atau 1 orang tenaga administrasi berkualifikasi

pendidikan menengah atau sederajat serta kepala perpustakaan memiliki

kualifikasi minimal D2 bukan ilmu kepustakaan dan tidak memiliki

sertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan sekolah, hal tersebut

dikarenakan kurangnya tenaga kependidikan yang kompeten pada

bidangnya dan ketidak sesuaian dengan PP RI No 19 Tahun 2005 yang

menyatakan bahwa sekurang-kurangnya tenaga kependidikan pada SMA

terdiri atas tenaga adminitrasi dan tenaga perpustakaan yang memiliki

sertifikat atau ahli pada bidang ini.

e) 3 dari 20 butir pernyataan (15%) menunjukkan bahwa SMA Negeri I

Wamena sangat kurang baik dalam memenuhi semua ketentuan dari

BSNP. pada SMA Negeri I Wamena kurang dari 81% guru memiliki

sertifikat pendidik dengan mata pelajaran yang diampu (19% guru yang

memiliki sertifikasi), menghasilkan karya tulis dan mengikuti berbagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

96

pertemuan ilmiah dan tidak memiliki tenaga laboratorium. Hal ini tidak

sesuai dengan ketentuan SNP pada PP RI No 19 Tahun 2005 yang

seharusnya atau sekurang-kurangnya dalam sebuah SMA memiliki tenaga

laboratorium atau guru menghasilkan sebuah karya ilmiah.

Dari 20 butir pernyataan pada standar tenaga pendidik dan kependidikan

terdapat 12 butir pernyataan yang tidak memenuhi predikat sangat baik karena;

1)rata-rata kehadiran guru hanya 86%-90% untuk menjalankan tugas utamanya.

Dalam satu semester ada guru yang cuti hamil, cuti karena pendidikan, jarang

masuk karena kesehatan yang sudah mulai menurun jadi sangat tidak mungkin

jika kehadiran guru dan tenaga pendidik mencapai 100%; 2) Hanya 91%-95%

guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai

dengan prinsip-prinsip pembelajaran, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya,

dengan peraturan kurikulum yang sering berubah membuat para guru tidak dapat

dengan cepat mendapatkan informasi tentang perubahan itu sehingga butuh

penyesuaian yang agak lama dan juga untuk mencari tahu dengan menggunakan

internet sangat mungkin akan tetapi internet di Kota Wamena sangat tidak

mendukung (loading lama); 3) Kurang dari 81% guru memiliki sertifikat

pendidik dengan mata pelajaran yang diampu, menghasilkan karya tulis dan

mengikuti berbagai pertemuan ilmiah. Pada Kabupaten Jayawijaya kegiatan

ilmiah untuk pengembangan diri sangat minim diadakan sehingga sekolah tidak

dapat mengutus semua guru untuk ikut pertemuan ilmiah tersebut sehingga

sangat minim ilmu pengetahuan yang diupdate oleh guru; 4) Hanya 81%-90%

guru yang telah disupervisi. Pada saat peneliti observasi di sekolah, jadwal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

97

supervisi kepala sekolah kepada guru sudah diumumkan seminggu sebelum

supervisi diadakan, akan tetapi setelah jadwal supervisi diumumkan masih ada

guru yang belum mampu menyelesaikan perangkat mengajarnya dengan alasan

sibuk di rumah dan masih banyak pekerjaan yang tertunda, syukurnya ialah

kepala sekolah memberikan toleransi tetapi tetap menanyakan perkembangan

guru yang belum disupervisi; 5) SMA Negeri I Wamena hanya memiliki 2 atau

1 orang tenaga administrasi berkualifikasi pendidikan menengah atau sederajat;

6) Terdapat tiga (3) orang tenaga administrasi yang memiliki kesesuaian latar

belakang pendidikan yang sesuai dengan bidang tugasnya; 7) Kepala

perpustakaan memiliki kualifikasi minimal D2 bukan ilmu perpustakaan dan

tidak memiliki sertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan sekolah; 8)

Tenaga perpustakaan memiliki kualifikasi SMA dan tidak memiliki sertifikat

kompetensi pengelolaan perpustakaan sekolah; 9) Tidak ada tenaga laboratorium

dan yang memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan tugasnya; 10)

Sekolah hanya memiliki 3 (tiga) jenis petugas layanan khusus. Kekurangan

tenaga kependidikan dan guru biasanya sekolah yang mencari atau ada

penempatan oleh Dinas Pendidikan lewat Badan Penerimaan Kepegawaian

(Bapeda) karena belum ada penerimaan sehingga belum ada guru atau tenaga

kependidikan yang ditempatkan di sekolah dan juga ketika sekolah mencari

tenaga kependidikan dan pendidik, banyak kualifikasi yang mendaftar tetapi

tidak sesuai dengan kualifikasi yang dicari sekolah.

3) Rekomendasi yang dapat peneliti berikan ialah a) setelah kepala sekolah

melakukan supervisi tindak lanjutnya ialah pelatihan untuk interen guru-guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

98

(dari guru oleh guru dan untuk guru); b) Kerja sama dengan alumni untuk

mencari tenaga kependidikan dan guru yang sesuai dengan kualifikasi; c)

sekolah menfasilitasi peserta didik dan guru untuk megupdate ilmu dengan cara

mewajibkan setiap peserta didik menulis karya ilmiah yang didampingi oleh

guru atau mengadakan lomba pada saat bulan bahasa atau dalam rangka ulang

tahun sekolah tentang karya ilmiah apapun supaya peserta didik dilatih dan

gurupun terlatih dengan sendirinya.

e. Implementasi Standar Sarana dan Prasarana

1) Evaluasi implementasi Standar Sarana dan Prasarana berdasarkan ketentuan dari

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) pada SMA Negeri I Wamena dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

99

Tabel 12. Evaluasi Implementasi Standar Sarana dan Prasarana Menurut Sekolah Dan Menurut Analisis Peneliti No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA

Negeri I

Wamena

Skor

Menurut

SMA

Negeri I

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

73 Sekolah/ Madrasah memiliki luas lahan

sesuai ketentuan luas minimal

A 4 A 4

74 Sekolah/Madrasah berada di lokasi

yang aman, terhindar dari potensi

bahaya yang mengancam kesehatan

dan keselamatan jiwa, serta memiliki

akses untuk penyelamatan dalam

keadaan darurat

A 4 A 4

75 Sekolah/ Madrasah memiliki luas lahan

sesuai ketentuan luas minimal

A 4 A 4

76 Sekolah/Madrasah berada di lokasi

yang aman, terhindar dari potensi

bahaya yang mengancam kesehatan

dan keselamatan jiwa, serta memiliki

akses untuk penyelamatan dalam

keadaan darurat

A 4 A 4

77 Sekolah/ Madrasah memiliki luas lahan

sesuai ketentuan luas minimal

A 4 A 4

78 Sekolah/Madrasah berada di lokasi

yang aman, terhindar dari potensi

bahaya yang mengancam kesehatan

dan keselamatan jiwa, serta memiliki

B 3 B 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

100

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA

Negeri I

Wamena

Skor

Menurut

SMA

Negeri I

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

akses untuk penyelamatan dalam

keadaan darurat

79 Sekolah/ Madrasah memiliki luas lahan

sesuai ketentuan luas minimal

A 4 A 4

80 Bangunan sekolah/madrasah memiliki

ventilasi udara dan pencahayaan yang

memadai

A 4 A 4

81 Bangunan sekolah/madrasah memiliki

instalasi listrik atau sumber daya

lainnya

A 4 A 4

82 Sekolah/Madrasah memiliki izin

mendirikan bangunan dan izin

penggunaan bangunan sesuai dengan

peruntukannya

A 4 A 4

83 Sekolah/Madrasah melakukan

pemeliharaan terhadap bangunan

secara berkala

A 4 D 1 Menurut sekolah bahwa sekolah

melakukan pemeliharaan ringan dan

berat terhadap bangunan secara berkala

sesuai ketentuan akan tetapi menurut

wawancara peneliti dengan wakil kepala

sekolah bahwa sekolah jarang melakukan

pemeliharaan untuk sarana dan

prasarana.

84 Sekolah/Madrasah memiliki prasarana

yang lengkap sesuai ketentuan

B 3 B 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

101

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA

Negeri I

Wamena

Skor

Menurut

SMA

Negeri I

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

85 Sekolah/Madrasah memiliki ruang

kelas dengan jumlah, ukuran, dan

sarana sesuai ketentuan

A 4 A 4

86 Sekolah/Madrasah memiliki ruang

perpustakaan dengan luas dan sarana

sesuai ketentuan

A 2 C 2 Menurut sekolah bahwa sekolah

memiliki ruang perpustakaan dengan

luas dan sarana sesuai ketentuan akan

tetapi menurut peneliti bahwa sekolah

memiliki perpustakaan degan luas sesuai

ketentuan tetapi memiliki sarana tidak

sesuai ketentuan.

87 Sekolah/Madrasah memiliki ruang

laboratorium biologi yang dapat

menampung minimum satu rombongan

belajar dengan luas dan sarana sesuai

ketentuan

A 4 A 4

88 Sekolah/Madrasah memiliki ruang

laboratorium fisika yang dapat

menampung minimum satu rombongan

belajar dengan luas dan sarana sesuai

ketentuan

A 4 A 4

89 Sekolah/Madrasah memiliki ruang

laboratorium kimia yang dapat

menampung minimum satu rombongan

A 4 A 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

102

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA

Negeri I

Wamena

Skor

Menurut

SMA

Negeri I

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

belajar dengan luas dan sarana sesuai

ketentuan

90 Sekolah/Madrasah memiliki ruang

laboratorium komputer yang dapat

menampung minimum satu rombongan

belajar dengan luas dan sarana sesuai

ketentuan

B 3 B 3

91 Sekolah/Madrasah memiliki ruang

laboratorium bahasa yang dapat

menampung minimum satu rombongan

belajar dengan luas dan sarana sesuai

ketentuan

C 1 C 1

92 Sekolah/Madrasah memiliki ruang

laboratorium bahasa yang dapat

menampung minimum satu rombongan

belajar dengan luas dan sarana sesuai

ketentuan

A 4 A 4

93 Sekolah/Madrasah memiliki ruang

laboratorium bahasa yang dapat

menampung minimum satu rombongan

belajar dengan luas dan sarana sesuai

ketentuan

B 3 B 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

103

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA

Negeri I

Wamena

Skor

Menurut

SMA

Negeri I

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

94 Sekolah/Madrasah memiliki ruang tata

usaha dengan luas dan sarana sesuai

ketentuan

A 4 A 4

95 Sekolah/Madrasah memiliki tempat

beribadah bagi warga

sekolah/madrasah dengan luas dan

perlengkapan sesuai ketentuan

E 0 E 0 Sekolah sungguh-sungguh tidak

memiliki tempat beribadah

96 Sekolah/Madrasah memiliki ruang

konseling dengan luas dan sarana

sesuai ketentuan

A 4 A 4

97 Sekolah/Madrasah memiliki ruang

UKS/M dengan dengan luas dan sarana

sesuai ketentuan

C 2 C 2

98 Sekolah/Madrasah memiliki ruang

organisasi kesiswaan dengan luas dan

sarana sesuai ketentuan

B 4 A 4 Menurut sekolah bahwa sekolah

memiliki ruang organisasi kesiswaan

dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi

memiliki sarana sesuai ketentuan, akan

tetapi menurut peneliti bahwa sekolah

memiliki ruang organiasi kesiswaan

dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.

Luas minimum sesuai ketentuan ialah 9

m² sedangkan sekolah emmiliki ruang

organisasi kesiswaan dengan luas 42,5

m².

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

104

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA

Negeri I

Wamena

Skor

Menurut

SMA

Negeri I

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

99 Sekolah/Madrasah memiliki jamban

dengan jumlah, ukuran, dan sarana

sesuai ketentuan

B 3 B 3

100 Sekolah/Madrasah memiliki gudang

dengan luas dan sarana sesuai

ketentuan

B 2 C 2 Menurut sekolah bahwa sekolah

memiliki gudang dengan luas tidak

sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana

sesuai ketentuan, akan tetapi menurut

peneliti bahwa sekolah memiliki gudang

dengan luas sesuai ketentuan yaitu 48 m²

(ketentuan minimal luas gudang 21 m²)

tetapi memiliki sarana tidak sesuai

ketentuan.

101 Sekolah/Madrasah memiliki ruang

sirkulasi dengan luas dan kualitas

sesuai ketentuan

E 0 D 1 Menurut sekolah bahwa sekolah tidak

memiliki ruang sirkulasi dengan luas dan

kualitas sesuai ketentuan, akan tetapi

menurut peneliti sekolah memiliki ruang

sirkulasi horizontal yaitu koridor

penghubung satu gedung dengan gedung

lainnya serta ruang sirkulasi vertikal

yaitu aula akan tetapi kualitas tidak

sesuai ketentuan.

102 Sekolah/Madrasah memiliki tempat

bermain/berolahraga dengan luas dan

sarana sesuai ketentuan

A 4 A 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

105

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA

Negeri I

Wamena

Skor

Menurut

SMA

Negeri I

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

SKOR TOTAL 101 97

2) Persentase Standar Sarana dan Prasarana pada SMA Negeri I Wamena. Formulanya sebagai berikut:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝐵𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 × 5× 100%

Persentase Standar Sarana dan Prasarana pada SMA Negeri I Wamena dapat dilihat di bawah ini.

97

30 × 5× 100% = 64,67%

Pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana pada SMA Negeri I Wamena menunjukkan angka 64, 67%. Penjelasannya adalah

sebagai berikut.

a) 18 dari 30 butir pernyataan (60%) menunjukkan bahwa SMA Negeri I Wamena sangat baik dalam memenuhi semua ketentuan

dari BSNP. Ketentuan SNP pada PP RI No 19 Tahun 2005 bahwa setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana dan prasaran.

Standar sarana yang diwajibkan pemerintah seperti perabot, peralatan pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

106

pakai, dan perlengkapan lain menunjang proses pembelajaran yang teratur

dan berkelanjutan sedangkan standar prasarana yang wajib dimiliki lahan,

ruang kelas, ruang pimpinan, ruang guru, ruang tata usaha, ruang

perpustakaan, ruang laboratorium, ruang kantin, instalasi daya dan jasa,

tempat berolahraga, tempat bermain, tempat berekreasi, dan ruang lain untuk

menunjang proses pembelajaran. Standar sarana dan prasarana yang dimiliki

oleh SMA Negeri I Wamena yaitu, memiliki lahan luas (40.000 m²) sesuai

ketentuan; Berada di lokasi aman, nyaman (berada di tengah kota Wamena,

dan gedung sekolah jauh dari jalanan ataupun kebisingan) dan memiliki

sertifikat tanah (hak kepemilikan); Memiliki luas lantai bangunan (8.000 m²)

sesuai dengan ketentuan; Memiliki 4 jenis atau lebih sanitasi; Setiap gedung

memiliki ventilasi udara dan pencahayaan yang memadai; Memiliki instalasi

listrik dengan daya 4500 watt; Memiliki izin bangunan dan izin penggunaan

bangunan; Memiliki ruang kelas dengan jumlah, ukuran, dan sarana sesuai

ketentuan (terdapat 28 ruang kelas dengan keadaan baik);

Sekolah memiliki 1 ruang laboratorium biologi dengan luas ruang 135

m² dan rasio laboratorium biologi 2,7 m²/peserta didik (1 rombongan belajar

terdiri dari 40-50 peserta didik); Memiliki 1 ruang laboratorium fisika dengan

luas ruang 135 m² dan rasio laboratorium fisika 2,7 m²/peserta didik (1

rombongan belajar terdiri dari 40-50 peserta didik); Memiliki 1 ruang

laboratorium kimia dengan luas ruang 108 m² dan rasio laboratorium kimia

2,025 m²/peserta didik (1 rombongan belajar terdiri dari 40-50 peserta didik).

Akan tetapi laboratorium IPA ini jarang digunakan oleh guru SMA Negeri I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

107

Wamena, bahkan ruang laboratorium fisika dijadikan kelas XI/XII IPA;

Memiliki 1 ruang pimpinan dengan luas 35,75 m² dan sarana yang baik;

Memiliki 1 ruang Tata Usaha (TU) dengan luas 118,1 m² dan sarana yang

baik; Memiliki ruang konseling dengan luas 45,05 m² dan sarana yang baik;

Memiliki tempat bermain/olahraga dengan luas 20.000 m² -± 8.000 m² =

12.000 m² serta sarana yang terdiri dari (2 tiang bendera, 2 bendera, 1 set

peralatan bola volly, 1 set peralatan bola basket, 1 set peralatan senam, 1 set

peralatan keterampilan, 1 set pengeras suara dan 1 set tape recorder).

b) 5 dari 30 butir pernyataan (16,67%) menunjukkan bahwa SMA Negeri I

Wamena baik dalam memenuhi semua ketentuan dari BSNP. Ketentuan SNP

tentang Sarana dan Prasarana terdapat dalam PP RI No 19 Tahun 2005 seperti

yang telah ditunjukkan pada point pertama (1). SMA Negeri I Wamena

memiliki: 1) Bangunan sekolah yang strukturnya stabil dan kokoh tetapi tidak

dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran; 2) Memiliki 11-14

Jenis prasarana yang dipersyaratkan, akan tetapi ada beberapa prasana yang

tidak sesuai dengan ketentuan SNP yang digunakan oleh SMA Negeri I

Wamena yaitu laboratorium fisika yang dijadikan kelas, 1 rombongan belajar

yang melebih kapasitas (1 kelas 40-50 peserta didik), dan ruang guru yang

luasnya tidak sesuai dengan ketentuan (luas ruang guru 102,85 m²) tetapi

memiliki sarana yang sesuai dengan ketentuan yaitu 40 kursi kerja, 24 meja

kerja, 2 lamri, 1 set kursi tamu, 6 bh papan statistik, 1 bh papan pengumuman,

1 bh tempah sampah, 1 bh tempat cuci tangan, dan 1 bh jam diding; 3)

Memiliki ruang laboratorium komputer yang dapat menampung minimum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

108

satu rombongan belajar dengan luas yang tidak sesuai (150 m² dan rasio

laboratorium komputer 3 m²/ peserta didik) dan juga sarana yang tidak sesuai

dengan ketentuan; 4) Memiliki 1 ruang OSIS dengan luas tidak sesuai

ketentuan (luas 42,5 m²) tetapi memiliki sarana sesuai ketentuan (4 meja, 4

kursi, 1 papan tulis, 1 lemari dan 1 jam dinding); 5) Memiliki jamban dengan

jumlah dan ukuran yang tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana sesuai

dengan ketentuan (kloset jongkok yang baik 12 bh dan yang rusak 5 bh;

tempat air yang baik 15 bh dan yang rusak 2 bh; gayung yang baik 15 bh dan

yang rusak 2 bh; tempat sampah yang baik 3 bh); 6) Memiliki gudang dengan

luas tidak sesuai ( 48 m²) tetapi memiliki sarana sesuai ketentuan yaitu 2 rak

(1 bh rak rusak).

c) 4 dari 30 butir pernyataan (13,3%) menunjukkan bahwa SMA Negeri I

Wamena cukup baik dalam memenuhi semua ketentuan dari BSNP.

Ketentuan SNP tentang Sarana dan Prasarana terdapat dalam PP RI No 19

Tahun 2005 seperti yang telah ditunjukkan pada point pertama (1). SMA

Negeri I Wamena cukup memiliki: 1) Ruang perpustakaan dengan luas sesuai

ketentuan tetapi memiliki sarana tidak sesuai ketentuan; 2) Ruang

laboratorium bahasa yang dapat menampung satu rombongan belajar dengan

luas sesuai ketentuan (135 m² dan rasio laboratorium bahasa 2,7 m²/ peserta

didik) tetapi memiliki saran yang tidak sesuai ketentuan (40 bh kursi peserta

didik, 40 bh meja peserta didik, 1 bh kursi guru, 1 bh meja guru, 1 bh

perangkat multimedia yang rusak, dan 1 bh papan tulis; 3) Ruang UKS/M

dengan luas sesuai ketentuan (25,5 m²) tetapi memiliki sarana yang tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

109

sesuai dengan ketentuan; 4) gudang dengan luas sesuai ketentuan tetapi

memiliki sarana tidak sesuai ketentuan.

d) 2 dari 30 butir pernyataan (6,67%) menunjukkan bahwa SMA Negeri I

Wamena kurang baik dalam memenuhi semua ketentuan dari BSNP.

Ketentuan SNP tentang Sarana dan Prasarana terdapat dalam PP RI No 19

Tahun 2005 seperti yang telah ditunjukkan pada point pertama (1). Sekolah

jarang melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana. Pemeliharaan akan

terjadi jika semua pihak mau bekerja sama, baik guru dan peserta didik.

Mental peserta didik belum terlatih, masih banyak kecurian barang. Contoh

gayung air di kamar mandi baru di letakkan beberapa hari kemudian gayung

tersebut tidak ada.

SMA Negeri I Wamena memiliki ruang sirkulasi horizontal (koridor)

yang menghubungkan antara satu gedung dengan gedung yang lain dan

memiliki ruang sirkulasi vertikal (aula) dengan luas dan kualitas tidak sesuai

ketentuan.

e) 1 dari 30 butir pernyataan (3,33%) menunjukkan bahwa SMA Negeri I

Wamena sangat kurang baik dalam memenuhi semua ketentuan dari BSNP.

SMA Negeri I Wamena tidak memiliki tempat beribadah dikarenakan

menurut observasi peneliti bahwa jarak antara sekolah dengan mesjid dan

gereja sangat dekat sehingga sekolah belum perlu membuat tempat ibadah.

Keterbatasan sarana dan prasarana pada SMA Negeri I Wamena ini

dikarenakan: 1) Keuangan atau pendanaan untuk pengadaan/ pemeliharaan

sarana dan prasana yang minim, sekolah negeri mendapatkan pemasukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

110

uang sekolah dari dana Bantuan Operasional Siswa (BOS). Dana BOS

dipakai untuk memenuhi prasarana yang belum ada dan mengadakan sarana

yang belum ada pula; 2) Tim sarana dan prasarana yang didominasi oleh

wanita sehingga sulit bagi koordinator sarana dan prasarana mengajak kerja

sama/ mengontrol kebersihan lingkungan (hasil wawancara lampiran 9); 3)

Kepala sekolah melakukan pembangunan beberapa prasarana yang belum

ada misalnya ruang sirkulasi lainnya atau aula supaya dapat dimanfaatkan

untuk kegiatan pengembangan peserta didik.

3) Rekomendasi peneliti untuk masalah pendanaan ialah sekolah dapat membuat

proposal atau mengadakan kerja sama dengan alumni SMA Negeri I Wamena

untuk membangun atau mengadakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan

sekolah, tim sarana dan prasarana dihidupkan lagi atau dibuat perjanjian kerja

sesama guru wanita maupun pria agar lingkungan sekolah dapat dikontrol dan

bapak/ibu guru dapat bertanggungjawab pada tugasnya masing-masing serta

koordinator sarana dan prasarana sebaiknya lebih aktif untuk menyampaikan

kebutuhan tim kepada kepala sekolah.

f. Implementasi Standar Pengelolan

1) Evaluasi implementasi Standar Pengelolan berdasarkan ketentuan dari Badan

Standar Nasional Pendidikan (BSNP) pada SMA Negeri I Wamena dapat dilihat

pada tabel di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

111

Tabel 13. Evaluasi Implementasi Standar Pengelolaan Menurut SMA Negeri I Wamena Dan Menurut Analisis Peneliti No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA Negeri I

Wamena

Skor

Menurut

SMA

Negeri I

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

103 Sekolah/Madrasah telah

merumuskan, menetapkan, dan

mensosialisasikan visi lembaga

A

4 A 4

104 Sekolah/Madrasah telah

merumuskan, menetapkan, dan

mensosialisasikan misi lembaga

A 4 A 4

105 Sekolah/Madrasah telah

merumuskan, menetapkan, dan

mensosialisasikan tujuan sekolah

A

4 A 4

106 Sekolah/Madrasah memiliki rencana

kerja jangka menengah (empat

tahunan) dan rencana kerja tahunan

serta disosialisasikan

A 4 A 4

107 Sekolah/Madrasah memiliki pedoman

yang mengatur berbagai aspek

pengelolaan secara tertulis yang

mudah dipahami oleh pihak-pihak

terkait

A 4 A 4

108 Sekolah/Madrasah memiliki struktur

organisasi dengan uraian tugas yang

jelas

A 4 A 4

109 Sekolah/Madrasah melaksanakan

kegiatan sesuai dengan rencana kerja

tahunan

B 3 B 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

112

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA Negeri I

Wamena

Skor

Menurut

SMA

Negeri I

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

110 Sekolah/Madrasah melaksanakan

kegiatan kesiswaan

A 4 A 4

111 Sekolah/Madrasah melaksanakan

kegiatan pengembangan kurikulum

dan pembelajaran, meliputi: (1)

KTSP, (2) Kalender pendidikan, (3)

Program pembelajaran, (4) Penilaian

hasil belajar siswa, dan (5) Peraturan

akademik

A 4 A 4

112 Sekolah/Madrasah melaksanakan

program pendayagunaan pendidik

dan tenaga kependidikan

B 3 B 3

113 Sekolah/Madrasah mengelola sarana

dan prasarana pembelajaran

C 2 C 2

114 Sekolah/Madrasah mengelola sarana

dan prasarana pembelajaran

A 4 A 4

115 Sekolah/Madrasah melaksanakan

kegiatan untuk menciptakan suasana,

iklim, dan lingkungan pembelajaran

yang kondusif

B 3 B 3

116 Sekolah/Madrasah memiliki kegiatan

yang melibatkan masyarakat dan

membangun kemitraan dengan

lembaga lain yang relevan dalam

D 1 A 4 Menurut sekolah bahwa sekolah

memiliki 1 kegaitan yang melibatkan

masyarakat dan membangun kegiatan

dengan lembaga lain yang relevan dalam

pengelolaan pendidikan, akan tetapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

113

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA Negeri I

Wamena

Skor

Menurut

SMA

Negeri I

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

pengelolaan pendidikan satu tahun

terakhir

menurut peneliti berdasarkan wawancara

dengan wakil kepala sekolah bidang

kesiswaan bahwa sekolah memiliki 6

jenis kegiatan yaitu penyuluhan dari

dinas kesehatan tentang HIV/AIDS,

sosialisasi dari kampus-kampus,

workshop dari komunitas yang ada di

Kabupate Jayawijaya, sosialisasi dari

Bank untuk menabung, seminar dari

kejaksaaan, penandatangan MOU dengan

Kamtibmas Polisi Kabupaten

Jayawijaya.

117 Sekolah/Madrasah memiliki program

pengawasan akademik dan

manajerial yang disosialisasikan

kepada pendidik dan tenaga

kependidikan

C 2 A 4 Menurut sekolah bahwa sekolah

memiliki 2 dokumen program

pengawasan akademik dan manajerial

yang disosialisasikan kepada pendidik

dan tenaga kependidikan akan tetapi

menurut peneliti di dalam dokumen

perangkat akreditasi bahwa sekolah

memiliki 4 dokumen program

pengawasan akademik dan manajerial

yang disosialisasikan kepada pendidik

dan tenaga kependidikan yaitu rapat

evaluasi/rapat bulanan, buku piket,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

114

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA Negeri I

Wamena

Skor

Menurut

SMA

Negeri I

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

evaluasi kehadiran guru mengajar,

pemanggilan.

118 Sekolah/ Madrasah melaksanakan

kegiatan evaluasi diri

A 4 A 4

119 Sekolah/Madrasah melaksanakan

evaluasi kinerja pendidik dan tenaga

kependidikan

B 3 B 3

120 Sekolah/Madrasah mempersiapkan

bahan-bahan yang diperlukan untuk

akreditasi

A 4 B 3 Menurut sekolah memiliki 4 bahan

persiapan akreditasi, akan tetapi menurut

dokumen perangkat akreditasi yang

dicek oleh peneliti bahwa sekolah hanya

memiliki 3 bahan persiapan akreditasi

yaitu penetapan Tim Akreditasi sekolah,

persiapankelengkapan dokumen fisik dan

kelengkapan non fisik.

121 Sekolah/Madrasah memiliki struktur

kepemimpinan sesuai standar

pendidik dan tenaga kependidikan

A 4 A 4

122 Sekolah/Madrasah memiliki 4

komponen sistem informasi

manajemen

C 2 B 3 Menurut sekolah hanya memenuhi 2

komponen sistem informasi manajemen

akan tetapi menurut dokumen perangkat

akreditasi sekolah yang dipakai peneliti

tertulis bahwa sekolah memenuhi 3

komponen sistem informasi manajemen

yaitu pembentukan tim IT, pendaftaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

115

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA Negeri I

Wamena

Skor

Menurut

SMA

Negeri I

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

peserta didik jalur undangan secara

online, dan pengisian DAPODIK.

SKOR TOTAL 67 72

2) Persentase Standar Pengelolaan pada SMA Negeri I Wamena. Formulanya sebagai berikut:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝐵𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 × 5× 100%

Persentase Standar Pengelolaan pada SMA Negeri I Wamena dapat dilihat di bawah ini.

72

20 × 5× 100% = 72%

Pemenuhan Standar Pengelola pada SMA Negeri I Wamena menunjukkan angka 72%. Penjelasannya adalah sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

116

a) 13 dari 20 butir pernyataan (65%) menunjukkan bahwa SMA Negeri I

Wamena sangat baik dalam memenuhi semua ketentuan dari BSNP. SMA

Negeri I Wamena telah merumuskan, menetapkan dan mensosialisasikan

visi lembaga yaitu “unggul dan berkarakter” dan misi lembaga, tujuan

sekolah, rencana kerja jangka pendek, rencana kerja jangka menengah,

rencana kerja jangka panjang, struktur organisasi. Visi, misi dan tujuan

sekolah jangka pendek sampai jangka panjang ini dibuat oleh kepala sekolah

sejak masa jabatan beliau (tahun 2012 sampai sekarang). Pada Tahun 2017

tujuan jangka pendek sekolah telah tercapai (hasil wawancara dengan

kepala sekolah), sedangkan saat ini sekolah sedang mengupayakan agar

tujuan jangka menengahnya tercapai. Kepala sekolah menyadari bahwa

SMA Negeri I Wamena belum memiliki SWOT dan sadar bahwa sekolah

harus meningkatkan mutunya agar dapat bersaing dengan sekolah lain akan

tetapi kendalanya ialah sekolah tidak mendapat dukungan dari dinas

pendidikan Kabupaten Jayawijaya, orang tua peserta didik, dan peserta

didik itu sendiri. Contohnya: 1) Peserta didik yang mendaftar di SMA

Negeri I Wamena berasal dari kabupaten pemekaran Jayawijaya yang

selama SMP tidak pernah sekolah tetapi diluluskan dan mendapat ijasah

SMP lalu mendaftar di SMA sehingga menjadi kendala bagi guru mengatasi

peserta didik seperti ini. 2) Kebiasaan yang selalu terjadi ketika seorang

peserta didik mendaftar di SMA dan tidak diterima maka orang tua murid

melakukan pemalangan sekolah (mental yang tidak siap). 3) Guru-guru

yang kurang berkompeten dalam bidangnya masing-masing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

117

Kepala sekolah memiliki tiga (3) wakil kepala sekolah yaitu wakil

kepala sekolah bidang kurikulum, wakil kepala sekolah bidang sarana dan

prasarana serta wakil kepala sekolah bidang kesiswaan serta para wakil

kepala sekolah ini dibantu oleh timnya masing-masing.

Sesuai dengan PP RI No 19 Tahun 2005 pada standar pengelolaan

yaitu satuan pendidikan menengah menerapkan manajemen berbasis

sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi,

keterbukaan, dan akuntabilitas. Satuan pendidikan menengah dipimpin oleh

kepala satuan dan dibantu minimal oleh tiga orang wakil kepala satuan

pendidikan yang membidangi akademik (kurikulum), sarana dan prasarana

serta kesiswaan.

Sekolah memiliki 8 jenis dokumen aspek pengelolaan yaitu KTSP,

kalender pendidikan/akademik, struktur organisasi, pendayagunaan

pendidik dan tenaga kependidikan, peraturan akademik, tata tertib sekolah,

kode etik sekolah, dan biaya operasional sekolah. Sekolah juga memiliki

struktur organisasi sekolah yang dipajang di dinding sekolah, yang mana

dalam struktur tersebut menguraikan bahwa kepala sekolah

bertanggungjawab kepada Dinas, kepala sekolah melakukan konsultasi atau

kerja sama dengan dewan sekolah (komite), kepala sekolah membawahi

TU, wakasek, wali kelas, guru dan tenaga kependidikan, guru mata

pelajaran konsultasi dengan wali kelas, wali kelas koordinasi dengan guru

BP dan wakasek kesiswaan. Terdapat empat jenis kegiatan kesiswaan yaitu

kegiatan kepramukaan, kegiatan PMR, kegiatan basket ball, dan kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

118

ibadah bersama. Sekolah melakukan kegiatan pengembangan kurikulum

dan pembelajaran seperti workshop penyusunan perangkat pembelajaran,

workshop evaluasi dan revisi KTSP, kegiatan peningkatan mutu untuk kelas

XII, dan pembinaan kegiatan akademik bagi peserta didik.

Dalam mengelola empat (4) program pembiayaan pendidikan yaitu 1)

sumber pemasukan, pengeluaran, jumlah dan yang dikelola; 2) Kewenangan

dan tanggung jawab kepala sekolah dalam membelanjakan anggaran

pendidikan; 3) Pembukuan semua penerimaan dan pengeluaran; 4)

Penggunaan anggaran untuk dilaporkann ke komite sekolah dan institusi di

atasnya. Selain keuangan, sekolah juga melaksanakan kegiatan evaluasi diri

yaitu: 1) Pengisian Evaluasi Diri Sekolah; 2) Rapat bulanan; 3) Evaluasi hsil

try out kelas XII; 4) Evaluasi hasil ujian sekolah dan ujian nasional; 5)

Evaluasi kegiatan lomba akademik dan non akademik; 6) Laporan

presentasi kehadiran guru tiap minggu. Sekolah mempersiapkan 3 bahan

persiapan akreditasi yaitu penetapan tim akreditasi, persiapan kelengkapan

dokumen fisik dan non fisik. Sekolah membentuk suatu tim untuk

peningkatan mutu sekolah serta tim akreditasi sekolah agar tujuan yang

ingin dicapai dapat mengembangkan mutu sekolah.

Sekolah memiliki 4 dokumen program pengawasan akademik dan

manajerial yaitu rapat evaluasi/rapat bulanan, buku piket, evaluasi

kehadiran guru mengajar, dan pemanggilan. Dokumen-dokumen ini dipakai

oleh kepala sekolah untuk mengevaluasi serta menilai kehadiran serta

keterlibatan guru dan tenaga kependidikan di sekolah. Biasanya kepala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

119

sekolah pada akhir bulan akan menyerahkan lembar evaluasi kepada

masing-masing guru dan tenaga kependidikan. Isi lembar evaluasi dapat

dilihat pada lampiran 14.

Selain kepada guru dan tenaga kependidikan evaluasi juga kepala

sekolah berikan kepada peserta didik, sehingga sering kepala sekolah

memberikan surat peringatan kepada orang tua yang anaknya jarang masuk

sekolah (hasil observasi dilapangan).

b) 6 dari 20 butir pernyataan (30%) menunjukkan bahwa SMA Negeri I

Wamena baik dalam memenuhi semua ketentuan dari BSNP. Ketentuan

pada SNP itu terdapat PP RI No 19 Tahun 2005 yang menyatakan bahwa

setiap satuan dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang merupakan

penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah satuan pendidikan

yang meliputi masa 4 (empat) tahun, akan tetapi implementasinya pada

SMA Negeri I Wamena yaitu 1) hanya terdapat 81%-90% kegiatan yang

dilaksanakan yang sesuai dengan rencana kerja tahunan. Kegiatan yang

dilaksanakan yaitu pembagian tugas guru mengajar dan BK, penyusunan

kalender sekolah dan jadwal pelajaran, penyusunan perangkat mengajar,

supervisi kelas, pembagian raport, penerimaan peserta didik baru, kegiatan

pengenalan sekolah, kegiatan kepramukaan, kegiatan PMR, pemilihan

pengurus OSIS, kegiatan ibadah, kegiatan karnaval, kegiatan ulang tahun

sekolah, perayaan hari besar keagamaan dan bakti sosial; 2) melaksanakan

3 (tiga) program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan seperti

pembagian tugas, pengembangan profesi, dan promosi; 3) sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

120

melaksanakan 3 (tiga) kegiatan untuk menciptakan suasana, iklim, dan

lingkungan pembelajaran yang kondusif seperti adanya tata tertib, adanya

7K, perlakuan sangsi, adanya kode etik guru dan peserta didik, serta ibadah

bersama; 4) Sekolah melaksanakan 3 program evaluasi kinerja pendidik dan

tenaga kependidikan; 5) sekolah mempersiapkan 3 (tiga) bahan persiapan

akreditasi yaitu pembentukan tim akreditasi, perispan bukti secara fisik dan

non fisik; 6) sekolah memenuhi 3 (tiga) komponen sistem informasi

manajemen. Sistem informasi manajemen di SMA Negeri I Wamena masih

merupakan sistem yang baru dikenalkan oleh pemerintah kepada pihak

sekolah, dengan jaringan internet yang lama (loading), masih membuat

sekolah melakukan banyak hal dalam bentuk konvesional (cara lama).

c) 1 dari 20 butir pernyataan (5%) menunjukkan bahwa SMA Negeri I

Wamena cukup baik dalam memenuhi semua ketentuan dari BSNP. Dalam

PP RI No 19 Tahun 2005 bahwa sekolah mengelola 2 (dua) program sarana

dan prasarana yaitu perencanaan, pemenuhan dan pendayagunaan sarana

dan prasarana pendidikan serta perlengkapan fasilitas pembelajaran pada

setiap tingkat kelas sedangkan didalam dokumen perangkat akreditasi

tertulis bahwa sekolah melakukan program pengelolaan sarana dan

prasarana pembelajaran seperti 1) perencanaan, pemenuhan, dan

pendayagunaan sarana dan prasarana pendidikan; 2) evaluasi dan

pemeliharaan sarana dan prasarana dalam mendukung proses pendidikan; 3)

perlengkapan fasilitas pembelajaran pada setiap tingkat kelas; 4)

penyusunan skala prioritas pengembangan fasilitas pendidikan; 5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

121

pemeliharaan seluruh fasilitas fisik dan peralatan pendidikan, akan tetapi

berdasarkan hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah bidang sarana

dan prasarana bahwa tim sarana dan prasarana sudah membuat perincian

tentang apa yang dibutuhkan dalam tim mengenai sarpras tetapi karena

keuangan sekolah lebih dibutuhkan untuk keperluan lain sehingga keperluan

sarana dan prasarana biasanya di kalkulasi setahun sekali, sekalian dengan

mengganti sarana yang sudah rusak atau sudah tidak layak pakai. Dalam tim

sarana dan prasarana jarang melakukan evaluasi, kurangnya transparansi

keuangan kepada tim sarpras dari pihak bendahara sehingga belum ada

tanggung jawab yang diberikan kepada sarana dan prasarana untuk

melakukan pengadaan sarana-sarana yang dibutuhkan sekolah.

3) Rekomendasi yang peneliti berikan berdasarkan kendala yang telah dipaparkan

di atas ialah sebaiknya dilakukan komunikasi atau dikomunikasikan kembali

dari pihak koordinator sarana dan prasarana kepada kepala sekolah dan

bendahara tentang masalah pendanaan atau mengenai pembagian dana pada

setiap tim.

g. Implementasi Standar Pembiayaan

1) Evaluasi implementasi Standar Pembiayaan berdasarkan ketentuan dari Badan

Standar Nasional Pendidikan (BSNP) pada SMA Negeri I Wamena dapat dilihat

pada tabel di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

122

Tabel 1 4.Evaluasi Implementasi Standar Pembiayaan Menurut SMA Negeri I Wamena Dan Menurut Analisis Peneliti No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA Negeri I

Wamena

Skor

Menurut

SMA

Negeri I

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

123 Sekolah/Madrasah memiliki catatan

tahunan berupa dokumen investasi

sarana dan prasarana secara menyeluruh

A 4 A 4

124 Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya

untuk pengembangan pendidik dan

tenaga kependidikan berdasarkan

Rencana Kerja dan Anggaran

Sekolah/Madrasah (RKA-S/M)

E 0 E 0 Tidak ada informasi yang tersedia

125 Sekolah/Madrasah memiliki modal kerja

sebesar yang tertuang dalam RKA-S/M

membiayai seluruh kebutuhan

pendidikan

A 4 A 4

126 Sekolah/Madrasah membayar gaji,

insentif, transportasi, dan tunjangan lain

bagi guru

E 0 E 0 Tidak ada informasi yang tersedia

127 Sekolah/Madrasah membayar gaji,

insentif, transportasi, dan tunjangan lain

tenaga kependidikan

E 0 E 0 Tidak ada informasi yang tersedia

128 Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya

untuk menunjang pelaksanaan kegiatan

pembelajaran selama tiga tahun terakhir

A 4 A 4

129 Sekolah/Madrasah membelanjakan dana

untuk kegiatan kesiswaan

selama satu tahun terakhir

A 4 A 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

123

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA Negeri I

Wamena

Skor

Menurut

SMA

Negeri I

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

130 Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya

pengadaan alat tulis untuk kegiatan

pembelajaran selama satu tahun terakhir

A 4 A 4

131 Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya

pengadaan bahan dan alat habis pakai

untuk kegiatan pembelajaran selama satu

tahun terakhir

A 4 A 4

132 Sekolah/Madrasah mengalokasikan biaya

kegiatan rapat selama satu tahun terakhir

E 0 E 0 Tidak ada informasi yang tersedia

133 Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya

transportasi dan perjalanan dinas selama

satu tahun terakhir

E 0 E 0 Tidak ada informasi yang tersedia

134 Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya

untuk menunjang pelaksanaan kegiatan

pembelajaran selama tiga tahun terakhir

A 4 A 4

135 Sekolah/Madrasah membelanjakan dana

untuk kegiatan kesiswaan

selama satu tahun terakhir

A 4 A 4

136 Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya

pengadaan alat tulis untuk kegiatan

pembelajaran selama satu tahun terakhir

E 0 E 0 Tidak ada informasi yang tersedia

137 Sumbangan pendidikan atau dana dari

masyarakat/pemerintah dikelola secara

sistematis, transparan, efisien, akuntabel,

dan dilaporkan kepada komite

sekolah/madrasah atau yayasan

A 4 A 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

124

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA Negeri I

Wamena

Skor

Menurut

SMA

Negeri I

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

138 Penetapan besarnya uang

sekolah/madrasah mempertimbangkan

kemampuan ekonomi orangtua siswa

E 0 A 4 Didalam dokumen perangkat

akreditasi sekolah SMA Negeri I

Wamena tidak terdapat jawaban pada

butir pernyataan ini sehingga skor

menurut sekolah yaitu 0, akan tetapi

menurut peneliti bahwa 91%-100%

peserta didik dari keluarga tidak

mampu mendapatkan keringanan

uang sekolah. Akan tetapi menurut

peraturan menteri pendidikan bahwa

peserta didik sekolah negeri bebas

dari uang sekolah.

139 Siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang

pada setiap awal tahun

pelajaran

E 0 A 4 Menurut sekolah bahwa 76%-100%

siswa dikenakan biaya pendaftaran

ulang akan tetapi menurut wawancara

peneliti kepada kepala sekolah bahwa

sekolah tidak memungut biaya

pendaftaran ulang bagi siswa/i.

140 Sekolah/Madrasah memberikan bantuan

untuk siswa yang kurang

mampu secara ekonomi

E 0 A 4 Didalam dokumen perangkat

akreditasi sekolah SMA Negeri I

Wamena tidak terdapat jawaban pada

butir pernyataan ini sehingga skor

menurut sekolah yaitu 0, akan tetapi

menurut peneliti bahwa sekolah

memberikan bantuan keapda peserta

didik yang kurang mampu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

125

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA Negeri I

Wamena

Skor

Menurut

SMA

Negeri I

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

141 Sekolah/Madrasah melakukan pungutan

biaya personal lain di samping uang

sekolah/madrasah

E 0 A

4

Didalam dokumen perangkat

akreditasi sekolah SMA Negeri I

Wamena tidak terdapat jawaban pada

butir pernyataan ini sehingga skor

menurut sekolah yaitu 0, akan tetapi

menurut peneliti bahwa tidak ada

pungutan biaya personal lain.

142 Pengambilan keputusan dalam penetapan

dana dari masyarakat sebagai biaya

personal dilakukan dengan melibatkan

berbagai pihak terkait

E 0 E 0 Tidak ada informasi yang tersedia

143 Pengelolaan dana dari masyarakat

sebagai biaya personal dilakukan

secara transparan, efisien, dan akuntabel

sesuai RKA-S/M

E 0 E 0 Tidak ada informasi yang tersedia

144 Sekolah/Madrasah memiliki pedoman

pengelolaan keuangan sebagai dasar

dalam penyusunan RKA-S/M

A 4 A 4

145 Sekolah/Madrasah memiliki pembukuan

biaya operasional

A 4 A 4

146 Sekolah/Madrasah membuat laporan

pertanggungjawaban pengelolaan

keuangan dan menyampaikannya kepada

pemerintah atau yayasan

A 4 A 4

SKOR TOTAL 48 64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

126

2) Persentase Standar Pembiayaan pada SMA Negeri I Wamena. Formulanya

sebagai berikut:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝐵𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 × 5× 100%

Persentase Standar Pembiayaan pada SMA Negeri I Wamena dapat dilihat

di bawah ini.

64

24 × 5× 100% = 53,33%

Pemenuhan Standar Pembiayaan pada SMA Negeri I Wamena menunjukkan

angka 53,33%. Penjelasannya adalah sebagai berikut.

a) 16 dari 24 butir pernyataan (66,67%) menunjukkan bahwa SMA Negeri I

Wamena sangat baik dalam memenuhi semua ketentuan dari BSNP. Pada

standar pembiayaan ini peneliti hanya melihat dari dokumen dan tidak

melakukan wawancara kepada bendahara-bendahara sekolah. SMA Negeri I

Wamena telah melakukan beberapa hal yang sesuai yaitu 1) memiliki catatan

tahunan berupa dokumen investasi sarana dan prasarana secara menyeluruh;

2) Sekolah dapat merealisasikan 96%-100% modal kerja yang tertuang dalam

RKA-S/M; 3) membelanjakan biaya sebanyak 96%-100% dari anggaran

penunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran; 4) Sekolah membelanjakan

dana sebanyak 96%-100% dari anggaran kegiatan kesiswaan untuk kegiatan

kesiswaan; 5) Sekolah membelanjakan dana sebanyak 96%-100% dari

anggaran pengadaan alat tulis untuk kegiatan pembelanjaan; 6) Terdapat

ketidak sesuaian antara jawaban pada dokumen perangkat akreditasi dengan

hasil wawancara dengan wakasek sarana prasarana yaitu pendanaan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

127

direncanakan untuk sarpras biasanya dipakai untuk menutupi keperluan

lainnya sehingga pada sarpras hanya dibelikan barang yang pada umumnya

dipakai artinya bahwa tidak sebanyak 96%-100% penggunaannya melainkan

kurang dari 96%, sedangkan jawaban nomor 6 bahwa sekolah

membelanjakan biaya sebanyak 96%-100% dari anggaran pengadaan bahan

dan alat habis pakai; 7) Sekolah membelanjakan dana sebanyak 96%-100%

dari anggaran penggandaan soal-soal ulangan/ujian; 8) sekolah

membelanjakan dana sebanyak 96%-100% dari anggaran pengadaan daya

dan jasa; 9) sumbangan pendidikan atau dana dari masyarakat /pemerintah

dikelola secara sistematis, transparan, efisien, akuntabel, dan dilaporkan

kepada komite sekolah atau yayasan. SMA Negeri I Wamena mendapat

masukan dana dari pemerintah pusat (dana BOS dan PIP) dan dana dari

pemerintah Kabupaten Jayawijya (Dana Gratis); 10) sekolah memiliki

pedoman pengelolaan keuangan sebagai dasar dalam penyusunan RKA-S/M;

11) sekolah memiliki pembukuan biaya operasional; 12) sekolah membuat

laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan menyampaikannya

kepada pemerintah atau yayasan; 13) SMA Negeri I Wamena tidak

memungut biaya uang sekolah; 14) sekolah memberikan bantuan kepada

peserta didik yang kurang mampu lewat bantuan-bantuan yang diberikan oleh

pemerintah setempat atau pemerintah pusat; 15) sekolah tidak melakukan

pungutan-pungutan biaya personal lainnya; 16) sekolah tidak memungut

biaya pendaftaran ulang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

128

Menurut ketentuan dalam PP RI No 19 Tahun 2005 bahwa SMA Negeri

I Wamena telah memenuhi ketentuan dalam SNP khususnya standar

pembiayaan karena sekolah telah mengalokasikan dan menggunakan biaya

pendidikan yang terdiri dari biaya investasi yang meliputi biaya penyedia

sarana dan prasarana, pengembangan sumber daya manusia, dan modal kerja

tetap; biaya personal yang meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan

peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan

berkelanjutan; Biaya operasi satuan pendidikan menengah yang meliputi gaji

pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat,

bahan atau peralatan pendidikan habis pakai dan operasi pendidikan tak

langsung. Dibawah ini merupakan perincian standar pembiayaan SMA

Negeri I Wamena meliputi: Biaya sarana dan prasarana bersumber dari dana

BOS dengan rincian pemasukkan sebesar Rp 299.782.500 dan pemakaian

triwulan I sebesar Rp 58.653.000, triwulan II sebesar Rp 241.129.500, dan

triwulan III sebesar Rp 146.160.000. Pemakaian biaya pada sarana dan

prasana ini terdiri dari:

Triwulan I pembiayaan pengelolaan sekolah sebesar Rp 38.218.000,

pengadaan alat habis pakai sebesar Rpp 16.160.000, pemeliharaan dan

perawatan sarana prasarana sekolah sebesar Rp 4.275.000.

Triwulan II pembiayaan pengelolaan sekolah sebesar Rp 58.799.000,

pengadaan alat habis pakai sebesar Rpp 26.940.000, pemeliharaan dan

perawatan sarana prasarana sekolah sebesar Rp 155.390.500.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

129

Triwulan III pembiayaan pengelolaan sekolah sebesar Rp 40.515.000,

pengadaan alat habis pakai sebesar Rpp 16.645.000, pemeliharaan dan

perawatan sarana prasarana sekolah sebesar Rp 89.000.000.

Biaya pengembangan sumber daya manusia yang bersumber dari dana

BOS dengan pemasukkan sebesar Rp 98.700.000 dan pemakaian triwulan I

sebesar Rp 56.400.000, triwulan II sebesar Rp 42.300.000, dan triwulan III

sebesar Rp 56.400.000.

SMA Negeri I Wamena tidak memungut biaya dari peserta didik yang

merupakan biaya personal yang mana biaya ini merupakan biaya dari

peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan

berkelanjutan, melainkan sekolah yang mengeluarkan biaya dan sumber

biayanya dari dana BOS. Adapun rinciannya sebagai berikut:

Triwulan I biaya langganan daya dan jasa sebesar Rp 1.594.500,

penyelenggaraan evaluasi pembelajaran sebesar Rp 47.844.000, kegiatan

intrakurikuler dan ekstrakurikuler sebesar Rp 29.640.000, pembiayaan

kegiatan peningkatan kualitas pembelajaran dan manajemen sekolah

sebesar Rp 56.400.000, pengelolaan data individual sekolah melalui

Dapodikdasmen sebesar Rp 3.510.000, dan pengembangan website sekolah

sebesar Rp 17.458.500.

Triwulan II biaya langganan daya dan jasa sebesar Rp 1.594.500,

penyelenggaraan evaluasi pembelajaran sebesar Rp 33.978.000, kegiatan

intrakurikuler dan ekstrakurikuler sebesar Rp 88.920.000, biaya kegiatan

penerimaan siswa baru Rp 50.000.000, pembiayaan kegiatan peningkatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

130

kualitas pembelajaran dan manajemen sekolah sebesar Rp 42.300.000,

pengelolaan data individual sekolah melalui Dapodikdasmen sebesar Rp

3.510.000, dan pengembangan website sekolah sebesar Rp 14.068.000.

Triwulan III biaya langganan daya dan jasa sebesar Rp 1.594.500,

penyelenggaraan evaluasi pembelajaran sebesar Rp 52.000.000, kegiatan

intrakurikuler dan ekstrakurikuler sebesar Rp 64.500.000, pembiayaan

kegiatan peningkatan kualitas pembelajaran dan manajemen sekolah

sebesar Rp 56.400.000, pengelolaan data individual sekolah melalui

Dapodikdasmen sebesar Rp 3.727.500, dan pengembangan website sebesar

Rp 11.568.000.

b) 8 dari 24 butir pernyataan (33,33%) menunjukkan bahwa SMA Negeri I

Wamena sangat kurang baik dalam memenuhi semua ketentuan dari

BSNP, karena sekolah tidak menjawab pernyataan yang diberikan.

Peneliti tidak mendapatkan kesempatan untuk melakukan wawancara

kepada masing-masing bendahara penanggung jawab karena pada saat

penelitian ada bendahara yang sibuk menyiapkan laporan untuk diperiksa

BPK dan ada bendahara yang cuti hamil. Akan tetapi kepala sekolah

mengungkapkan bahwa dari dana BOS dan dana bantuan Pemda (dana

gratis) dapat membantu penambahan prasarana pada sekolah serta

membayar gaji untuk guru tidak tetap, dari dokumen laporan dana BOS

terlihat bahwa bendahara melaporkan penggunaan dana berdasarkan

delapan standar nasional pendidikan. Dana PIP dari pemerintah pusat

diberikan utuh sesuai dengan jatahnya masing-masing peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

131

3) Rekomendasi yang diberikan peneliti kepada sekolah ialah sebaiknya antara satu

bendahara dengan bendahara yang lain saling memberikan informasi tentang

catatan keuangan yang masuk dan keluar serta laporan pertanggungjawabannya

agar sewaktu-waktu jika ada keperluan dari pihak luar sekolah,masing-masing

bendahara bisa saling membantu satu sama lain.

h. Implementasi Standar Penilaian

1) Evaluasi implementasi Standar Penilaian berdasarkan ketentuan dari Badan

Standar Nasional Pendidikan (BSNP) pada SMA Negeri I Wamena dapat dilihat

pada tabel di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

132

Tabel 15. Evaluasi Implementasi Standar Penilaian Menurut Sekolah Dan Menurut Analisis Peneliti No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA Negeri I

Wamena

Skor

Menurut

SMA

Negeri I

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

147 Guru memberikan penjelasan kriteria

mengenai mekanisme, prosedur serta

instrumen penilaian hasil belajar peserta

didik

A 4 A 4

148 Sekolah/Madrasah melaksanakan ujian

melalui mekanisme dan

prosedur penilaian yang ditetapkan

A 4 A 4

149 Guru mengembangkan instrumen dan

pedoman penilaian sesuai dengan bentuk

dan teknik penilaian

A 4 A 4

150 Guru menggunakan teknik penilaian

berupa tes, pengamatan,

penugasan, dan/atau bentuk lain dalam

menilai siswa

A 4 A 4

151 Guru mengolah hasil penilaian untuk

mengetahui kemajuan hasil belajar dan

kesulitan belajar siswa

A 4 A 4

152 Guru mengembalikan hasil pemeriksaan

pekerjaan siswa disertai

balikan/komentar yang mendidik

A 4 A 4

153 Guru memanfaatkan hasil penilaian

untuk perbaikan pembelajaran

A 4 A 4

154 Guru melaporkan hasil penilaian mata

pelajaran pada setiap akhir

A 4 A 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

133

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA Negeri I

Wamena

Skor

Menurut

SMA

Negeri I

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

semester kepada kepala

sekolah/madrasah dalam bentuk laporan

prestasi belajar siswa

155 Guru menilai sikap dan kepribadian

siswa sebagai informasi untuk

menentukan nilai akhir semester

A 4 A 4

156 Sekolah/Madrasah mengkoordinasikan

ulangan tengah semester dan ulangan

akhir semester

A 4 A 4

157 Sekolah/Madrasah menentukan kriteria

kenaikan kelas melalui rapat

A 4 A 4

158 Sekolah/Madrasah menentukan nilai

akhir kelompok mata pelajaran agama

dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan

kepribadian, iptek, estetika, serta

jasmani, olahraga, dan kesehatan

A 4 A 4

159 Sekolah/Madrasah menyelenggarakan

ujian sekolah/madrasah dan

menentukan kelulusan siswa sesuai

dengan kriteria yang berlaku

B 3 B 3

160 Sekolah/Madrasah melaporkan hasil

penilaian setiap akhir semester

kepada orang tua/wali siswa dalam

bentuk buku laporan hasil belajar siswa

A 4 A 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

134

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA Negeri I

Wamena

Skor

Menurut

SMA

Negeri I

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

161 Sekolah/Madrasah melaporkan

pencapaian hasil belajar tingkat satuan

pendidikan kepada Dinas Pendidikan

Kabupaten/Kota atau Kantor Kemenag

B 3 B 3

162 Sekolah/Madrasah menentukan

kelulusan siswa sesuai kriteria

kelulusan

A 4 A 4

163 Sekolah/Madrasah menyerahkan surat

keterangan hasil ujian nasional

(SKHUN) setiap siswa yang mengikuti

ujian nasional (UN)

A 4 A 4

164 Sekolah/Madrasah menyerahkan ijazah

kepada setiap siswa yang

telah lulus

A 4 A 4

165 Sekolah/Madrasah menggunakan hasil

ujian nasional (UN) SMP/MTs/ Paket B

sebagai salah satu penentu penerimaan

siswa baru

A 4 A 4

SKOR TOTAL 74 74

2) Persentase Standar Penilaian pada SMA Negeri I Wamena. Formulanya sebagai berikut:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝐵𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 × 5× 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

135

Persentase Standar Penilaian pada SMA Negeri I Wamena dapat dilihat di bawah ini.

74

19 × 5× 100% = 77,89%

Pemenuhan Standar Penilaian pada SMA Negeri I Wamena menunjukkan angka

77,89%. Penjelasannya adalah sebagai berikut.

a) 17 dari 19 butir pernyataan (90%) menunjukkan bahwa SMA Negeri I

Wamena sangat baik dalam memenuhi semua ketentuan dari BSNP.

Ketentuan pada PP RI No 19 Tahun 2005 dan PP RI No 32 Tahun 2013

menyatakan bahwa penilaian pada jenjang pendidikan menengah terdiri atas

penilaian hasil belajar oleh pendidik, penilaian hasil belajar oleh satuan

pendidikan dan penilaian hasil belajar oleh pemerintah. Dalam dokumen

perangkat akreditasi yang dijawab oleh SMA Negeri I Wamena meliputi 1)

96%-100% guru menginformasikan kriteria mengenai mekanisme,

prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik; 2) 96%-100%

sekolah melaksanakan ujian melalui mekanisme dan prosedur penilaian

yang ditetapkan; 3) 96%-100% guru mengembangkan instrumen pedoman

penilaian dengan bentuk dan teknik penilaian; 4) 96%-100% guru

menggunakan teknik penilaian berupa tes, pengamatan, dan atau bentuk lain

dalam menilai siswa; 5) 96%-100% guru mengolah hasl penilaian untuk

mengetahuai kamajuan hasil belajar dan kesulitan belajar siswa; 6) guru

mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa disertai komentar; 7)

96%-100% guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan

pembelajaran; 8) 96%-100% guru melaporkan hasil penilaian prestasi

belajar siswa kepada kepala sekolah; 9) 96%-100% guru menilai sikap dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

136

kepribadian siswa; 10) Sekolah mengkoordinasikan ulangan tengah

semester dan ulangan akhir semester; 11) sekolah menentukan kriteria

kenaikan kelas melalui rapat; 12) sekolah menentukan nilai akhir kelompok

mata pelajarann agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan

kepribadian, iptek, estetika, jasroh dan kesehatan; 13) sekolah melaporkan

hasil penilaian setiap akhir semester kapada orang tua siswa/wali dalam

bentuk buku laporan hasil belajar siswa; 14) sekolah menentukan kelulusan

siswa sesuai kriteria kelulusan melalui rapat dewan guru; 15) sekolah

menyerahkan surat keterangan hasil ujian nasional (SKHUN) setiap siswa

yang mengikuti ujian nasional (UN); 16) sekolah menyerahkan ijazah

kurang dari 1 minggu setelah blangko ijazah diterima dari dinas pendidikan/

kantor Kemenag; 17) sekolah menggunakann hasil ujian nasional (UN)/

paket B secara transparan sebagai penentu penerimaan siswa baru.

b) 2 dari 10 butir pernyataan (10%) %) menunjukkan bahwa SMA Negeri I

Wamena baik dalam memenuhi semua ketentuan dari BSNP. Dua butir

jawaban pernyataan itu meliputi: a) sekolah menentukan kelulusan 0,6-1,0

di atas kriteria yang berlaku yang arartinya kriteria kelulusan yang berlaku

adalah 5,5 sedangkan kriteria kelulusan yang ditentukan sekolah adalah 6,0;

b) sekolah melaporkan pencapaian hasil belajar 1-2 bulan setelah akhir

semester, karena sekolah memiliki kebiasaan melakukan kelas meeting

(perlombaan antar kelas).

Peneliti tidak mengetahui dengan pasti bagaimana penilain yang

dilakukan oleh guru kepada peserta didik akan tetapi berdasarkan dokumen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

137

kurikulum (lampiran 3) dan perangkat akreditasi bahwa guru memberikan

penjelasan kepada peserta didik kriteria penilain (tercantum dalam RPP),

sekolah mengikuti aturan penilain yang berikan dalam peraturan

pemerintah, ada dilakukan remedial bagi peserta didik yang nilainya

dibawah KKM, penilaian yang dilakukan berupa kognitif dan afektif,

sekolah melaksanakan Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhri Semester

dan untuk kelas XII diadakan Try Out, penentuan kriteria kenaikan kelas

dilakukan dalam rapat, sekolah memberikan hasil akhir penilaian kepada

orang tua peserta didik dalam bentuk laporan akhir (Rapor), dan Sekolah

menyerahkan Ijasah kepada peserta didik.

Terdapat dua butir pernyataan yang belum memenuhi standar sangat

baik dari BSNP yaitu sekolah tidak dapat menaikkan nilai rata-rata tinggi

melewati batas rata-rata karena sekolah menyadari bahwa kemampuan

peserta didiknnya sendiri, selain itu juga KKM dan nilai rata-rata kelulusan

pada SMA Negeri I Wamena tiap tahunnya dinaikkan perlahan agar nilai

kelulusan peserta didik di Wamena bisa sama dengan peserta didik di tanah

Jawa. Sekolah tidak langsung memberikan laporan hasil ujian 1 bulan

setelah ujian karena kebiasaan yang terjadi ialah ada peserta didik yang

mengikuti ujian sekolah susulan atau lambat pengetikkan buku laporan oleh

masing-masing wali kelas karena harus menunggu nilai dari masing-masing

guru mata pelajaran.

3) Rekomendasi yang diberikan peneliti ialah perlu dilakukan tindak tegas antara

guru dengan peserta didik agar tidak terjadi ujian susulan, selain itu untuk nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

138

rata-rata kelulusan perlu din aikkan secara bertahap untuk masing-masing mata

pelajaran.

Dari kedelapan Standar Nasional Pendidikan pada SMA Negeri I Wamena

standar yang paling rendah persentase pemenuhan ketentuan BSNP adalah

Standar Pembiayaan dikarenakan pada saat penelitian peneliti tidak diberi

kesempatan untuk mewawancarai bendahara sekolah dan peneliti tidak

menemukan adanya dokumen tentang biaya investasi, biaya operasi, dan biaya

personal (PP RI Nomor 19 Tahun 2005), sedangkan pemenuhan Standar

Nasional Pendidikan yang paling tinggi nilai persentasenya ialah Standar

Penilaian dikarenakan penilaian pada sekolah ini telah memenuhi penilaian

hasil belajar oleh pendidik, penilaian hasil belajar oleh satuan Pendidikan dan

penilaian hasil belajar oleh pemerintah seperti yang tercantum pada PP No 19

Tahun 2005 dan PP RI No 32 Tahun 2013.

2. Implementasi SNP pada SMA YPK Betlehem Wamena

a. Implementasi Standar Standar Isi

1) Evaluasi implementasi Standar Isi berdasarkan ketentuan dari Badan Standar

Nasional Pendidikan (BSNP) pada SMA YPK Betlehem Wamena dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

139

Tabel 16. Evaluasi Implementasi Standar Isi Menurut SMA YPK Betlehem Wamena Dan Menurut Analisis Peneliti

No Butir

pernyata-

an

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Skor

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

1 Sekolah/Madrasah melaksanakan

kurikulum berdasarkan muatan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP)

A 4 A 4

2 Sekolah/Madrasah mengembangkan

kurikulum dengan melibatkan Tim

Pengembang Kurikulum berpedoman

pada panduan penyusunan kurikulum

yang disusun oleh BSNP

A 4 D 1 Menurut sekolah bahwa sekolah

mengembangkan kurikulum dengan

melibatkan seluruh guru mata pelajaran,

guru BK, kepala sekolah, pengawas

sekolah, narasumber, komite sekolah,

dan atau penyelenggara lembaga yang

berpedoman pada panduan penyusunan

kurikulum yang disusun oleh BSNP,

akan tetapi menurut peneliti

berdasarkan wawancara dengan wakil

kepala sekolah bidang kurikulum

menyatakan bahwa pengembangan

kurikulum sekolah hanya melibatkan

guru mata pelajaran, guru BK dan

kepala sekolah. Sisanya bahwa sekolah

mengikuti anjuran dari dinas Provinsi

misalnya harus ada tambahan muatan

lokal setempat dan pelajaran

HIV/AIDS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

140

No Butir

pernyata-

an

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Skor

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

3 Sekolah/Madrasah mengembangkan

kurikulum dengan menggunakan 7

(tujuh) prinsip pengelolaan KTSP

A 4 A 4

4 Sekolah/Madrasah melaksanakan

pengembangan kurikulum melalui

mekanisme penyusunan KTSP

B 3 B 3

5 Sekolah/Madrasah menyusun silabus

mata pelajaran muatan lokal dengan

melibatkan berbagai pihak

A 4 D 1 Menurut sekolah bahwa

sekolah/Madrasah menyusun silabus

mata pelajaran muatan lokal dengan

melibatkan kepala sekolah, guru, komite

sekolah, penyelenggara lembaga

pendidikan (Yayasan Persekolahan

Kristen), dinas pendidikan dan instansi

terkait di daerah, akan tetapi menurut

peneliti sekolah hanya melibatkan

kepala sekolah dan guru dalam

menyusun silabus mata pelajaran

muatan lokal.

6 Sekolah/Madrasah melaksanakan

program pengembangan diri dalam

bentuk kegiatan ekstrakurikuler

B 3 E 0 Menurut sekolah bahwa sekolah

melaksanakan 5-6 kegiatan

pengembangan diri atau ekstrakurikuler

akan tetapi menurut wawancara peneliti

dengan wakil kepala sekolah bidang

kesiswaan bahwa tidak ada kegiatan

ektrakurikuler yang diadakan di

sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

141

No Butir

pernyata-

an

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Skor

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

7 Sekolah/Madrasah melaksanakan

program pengembangan diri dalam

bentuk kegiatan layanan konseling

A 4 A 4

8 Sekolah/Madrasah menjabarkan

Standar Kompetensi (SK) dan

Kompetensi Dasar (KD) ke dalam

indikator-indikator untuk setiap mata

pelajaran

A 4 A 4

9 Sekolah/Madrasah menerapkan

kegiatan pembelajaran sesuai dengan

ketentuan beban belajar yang tertuang

pada lampiran Permendiknas Nomor

22 Tahun 2006

A 4 A 4

10 Guru mata pelajaran memberikan

penugasan terstruktur kepada siswa

maksimal 60% dari alokasi waktu tiap

mata pelajaran

B 3 B 3

11 Guru mata pelajaran merancang tugas

mandiri tidak terstruktur untuk

mencapai kompetensi tertentu

maksimal 60% dari alokasi waktu tiap

mata pelajaran

B 3 B 3

12 Dokumen lengkap KTSP disahkan

oleh Kepala Sekolah/Madrasah dengan

memperhatikan pertimbangan Komite

Sekolah/Madrasah atau penyelenggara

A 4 A 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

142

No Butir

pernyata-

an

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Skor

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

pendidikan yang disetujui oleh Dinas

Pendidikan Provinsi atau Kanwil

Kemenag/Kantor Kemenag yang

bersangkutan

13 Sekolah/Madrasah mengembangkan

silabus melalui kelompok guru mata

pelajaran atau cara lainnya

berdasarkan standar isi, standar

kompetensi lulusan, dan panduan

penyusunan KTSP

A 4 D 1 Menurut sekolah bahwa

Sekolah/Madrasah mengembangkan

silabus melalui kelompok guru mata

pelajaran di sekolah akan tetapi

berdasarkan hasil wawancara peneliti

dengan wakil kepala sekolah bidang

kurikulum bahwa silabus selama ini

hanya diambil dari internet.

14 Sekolah/Madrasah memiliki silabus

untuk setiap mata pelajaran sesuai

dengan panduan penyusunan KTSP

A 4 A 4

15 Sekolah/Madrasah mengembangkan

silabus mata pelajaran yang

mengintegrasikan pendidikan karakter

dengan menggunakan 7 langkah

pengembangan silabus

A 4 E 0 Menurut sekolah bahwa sekolah

mengembangkan silabus 13 mata

pelajaran yang

mengintegrasikan pendidikan karakter

dengan menggunakan 7 langkah

pengembangan silabus akan tetapi

menurut peneliti bahwa silabus yang

diambil dari internet tidak ada

pengembangan nilai karakter dan jika

ada pendidikan karakter maka tidak akan

sesuai dengan keadaan sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

143

No Butir

pernyata-

an

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Skor

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

16 Sekolah/Madrasah menetapkan

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

75% untuk setiap mata pelajaran

melalui rapat dewan guru

B 3 B 3

17 Sekolah/Madrasah menentukan KKM

setiap mata pelajaran melalui rapat

dewan guru dengan memperhatikan

unsur: (1) karakteristik, (2)

kompleksitas mata pelajaran, dan (3)

daya dukung sekolah/madrasah

A 4 A 4

18 Sekolah/Madrasah menjadwalkan awal

tahun pelajaran, minggu efektif,

pembelajaran efektif, dan hari libur

pada kalender pendidikan yang

dimiliki

A 4 A 4

SKOR TOTAL 67 51

2) Persentase Standar Isi pada SMA YPK Betlehem Wamena. Formulanya sebagai berikut:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 × 5 × 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

144

Persentase Standar Isi pada SMA YPK Betlehem Wamena dapat dilihat di

bawah ini.

51

18 × 5× 100% = 56,67%

Pemenuhan Standar Isi pada SMA YPK Betlehem Wamena menunjukkan

angka 56,67%. Penjelasannya adalah sebagai berikut.

a. 9 dari 18 butir pernyataan (50%) menunjukkan bahwa SMA YPK Betlehem

Wamena sangat baik dalam memenuhi semua ketentuan dari BSNP.

Ketentuan Standar Isi ialah mencakup materi dan tingkat kompetensi.

Ruang lingkup materi yaitu mengenai muatan wajib yang ditetapkan dalam

ketentuan perundang-undangan, konsep keilmuan, karakteristik satuan

pendidikan dan program pendidikan sedangkan tingkat kompetensi meliputi

tingkat perkembangan peserta didik, kualifikasi kompetensi Indonesia dan

penugasan kompetensi yang berjenjang (PP RI No 32 Tahun 2013).

Berdasarkan ketentuan SNP yang ditetapkan, SMA YPK Betlehem

Wamena telah a) melaksanakan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) berdasarkan 9 muatan. Komponen muatan KTSP yaitu terdapat 17

mata pelajaran, 2 jenis muatan lokal yaitu wajib dan pilihan, 2 jenis kegiatan

pengembangan diri yang terdiri dari bimbingan konseling dan jenis

ekstrakurikuler, pengaturan beban belajar, ketuntasan belajar mata

pelajaran, kenaikan kelas dan kelulusan, pejurusan, pendidikan kecakapan

hidup dan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global; b)

Mengembangkan kurikulum dengan menggunakan 7 (tujuh) prinsip

pengelolaan KTSP yaitu berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

145

dan kepentingan peserta didik dan ligkungan; beragam dan terpadu; tanggap

terhadap perkembangan ilmu pengatahuan, teknologi dan seni; relevan

dengan kebutuhan kehiduan; menyeluruh dan berkesinambungan; belajar

sepanjang hayat; seimbang antara kepentingan nasional dan daerah. c)

Sekolah melaksanakan 4 program pengembangan diri dalam bentuk

kegiatan layanan konseling yaitu konseling belajar, konseling pribadi,

konseling sosial, dan konseling karir; d) Sekolah menjabarkan Standar

Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) pada 13 mata pelajaran. e)

Sekolah menerapkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan ketentuan beban

belajar yaitu satu jam tatap muka 45 menit, jumlah jam pembelajaran per

minggu 40 jam, dan jumlah minggu efektif per tahun 34 minggu.

f) Dokumen lengkap KTSP disahkan oleh kepala sekolah, ketua komite

sekolah dan kepala Dinas Pendidikan Kabupaten. g) Terdapat 16 mata

pelajaran yang memiliki silabus yang sesui dengan panduan penyusunan

KTSP; h) sekolah menentukan KKM dengan memperhatikan karakteristik,

kompleksitas mata pelajaran, dan daya dukung sekolah. i) sekolah

menyusun kalender pendidikan sekolah secara rinci dan jelas.

b. 4 dari 18 butir pernyataan (22,22%) menunjukkan bahwa SMA YPK

Betlehem Wamena baik dalam memenuhi semua ketentuan dari BSNP. 4

(empat) butir jawaban itu adalah 1) sekolah melaksanakan pengembangan

kurikulum melalui mekanisme penyusunan KTSP melalui 5 kegiatan pokok

yaitu SK Kepala sekolah, dokumen hasil analisis konteks, hasil review dan

revisi KTSP, undangan dan daftar hadir narasumber, dokumen final KTSP,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

146

sedangkan sekolah belum melakukan workshop dan pemantapan serta

penilaian KTSP dikarenakan minat guru sangat kecil untuk mengikuti

workshop atau jenis pelatihan lainnya, sedangkan sekolah belum melakukan

pemantapan serta penilaian KTSP karena dulunya guru yang membuat

perangkat mengajar harus dipacu atau dipancing dengan pemberian honor

terlebih dahulu akan tetapi sekarang diubah kebiasaan buruk ini menjadi

guru yang membuat perangkat kerja akan diberikan honor sehingga

motivasi guru bukanlah uang melainkan sungguh-sungguh menjadi

pendidik (hasil wawancara dengan bendahara lampiran 9);

2) 81%-90% guru mata pelajaran memberikan penugasan terstruktur

kepada siswa. Dari 23 guru mata pelajaran di SMA YPK Betlehem Wamena

hanya 16 guru yang memberikan penugasan terstruktur kepada siswa. 16

mata pelajaran itu adalah agama oleh 2 guru, kimia oleh 2 guru, penjas,

sejarah, fisika, bahasa Jepang, sosiologi, BK, Ekonomi, Geografi,

matematika, akuntansi, Bahasa Inggris dan biologi; 3) 81%-90% guru mata

pelajaran merancang tugas mandiri tidak terstruktur. Terdapat 13 guru yang

memberikan tugas tidak terstruktur kepada peserta didik. Guru-guru

tersebut adalah guru mata pelajaran kesenian, Bahasa Inggris, PKN oleh 2

guru, Bahasa Indonesia, Tikom, Agama, Bahasa Jepang, Kimia, Biologi,

Geografi, Fisika dan Sosiologi; 4) 5 mata pelajaran dengan KKM 75%

sedangkan untuk mata pelajaran lain yang dibawah KKM 75% karena

kemampuan peserta didik sangat terbatas (lampiran 8).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

147

Telah dilakukan banyak metode dalam pembelajaran agar KKM

setiap mata pelajaran dapat ditingkatkan akan tetapi hasil yang didapatkan

sama, karena peserta didik yang masuk di sekolah ini berasal dari kabupaten

pemekaran dari kabupaten Jayawijaya yang waktu SMP jarang sekolah

namun di luluskan saat ujian akhir nasional (UAN) (Lampiran 9).

c. 3 dari 18 butir pernyataan (16,67%) menunjukkan bahwa SMA YPK

Betlehem Wamena kurang baik dalam memenuhi semua ketentuan dari

BSNP. Sekolah mengembangkan kurikulum dengan melibatkan guru mata

pelajaran di sekolah, guru BK dan kepala sekolah; 2) sekolah menyusun

silabus mata pelajaran muatan lokal dengan melibatkan kepala sekolah dan

guru; 3) sekolah mengembangkan silabus dengn mengadopsi contoh yang

sudah ada, bahkan cenderung copy paste dari internet.

d. 2 dari 18 butir pernyataan (11,11%) menunjukkan bahwa SMA YPK

Betlehem Wamena sangat kurang baik dalam memenuhi semua ketentuan

dari BSNP. 1) Sekolah tidak melakukan kegiatan ektrakurikuler apapun

karena kepala sekolah tidak memberikan respon atas permintaan wakil

kepala sekolah bidang kesiswaan (wakakes) untuk melakukan kegiatan

ekstrakurikuler (lampiran 8); 2) sekolah tidak mengembangkan silabus mata

pelajaran yang mengintegrasikan pendidikan karakter dengan menggunakan

7 langkah pengembangan silabus.

3) Sesuai dengan penjelasan peneliti di atas maka peneliti ingin memberikan

rekomendasi yaitu 1) Cara yang digunakan bendahara SMA YPK Betlehem

Wamena saat ini untuk mengubah cara pandang (kebiasaan) lama menjadi cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

148

pandang baru (bendahara akan memberikan honor bagi guru yang telah

menyelesaikan perangkat mengajarnya dan memberikan kepada kepala sekolah

untuk didiskusikan bersama) merupakan cara yang perlu dipertahankan supaya

tidak adanya kata-kata tentang kebiasaan (biasanya begini....dst), agar motivasi

guru bukanlah uang melainkan karena sungguh-sungguh ingin menjadi pendidik

yang sesungguhnya; 2) Ektrakurikuler di SMA YPK Betlehem Wamena satupun

belum berjalan karena kepala sekolah tidak memberikan lampu hijau (ijin),

sebaiknya wakil kepala sekolah bidang kesiswaan memulai terlebih dahulu

ektrakurikuler tersebut dengan melibatkan beberapa guru untuk melihat

perkembangan ektrakurikuler tersebut; 3) Agar minat guru terhadap seminar

atau workshop ada, maka sebaiknya kepala sekolah memberikan sebuah

kewajiban kepada guru minimal setiap semester mengikuti seminar yang

dilakukan di Kabupaten atau yang di lakukan oleh yayasan-yayasan pendidikan

di Wamena serta pada akhir semester memberikan prestasi kepada guru yang

aktif dalam kegiatan pengembangan guru tersebut secara diam-diam.

b. Implementasi Standar Proses

1) Evaluasi implementasi Standar Proses berdasarkan ketentuan dari Badan Standar

Nasional Pendidikan (BSNP) pada SMA YPK Betlehem Wamena dapat dilihat

pada tabel di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

149

Tabel 17. Evaluasi Implementasi Standar Proses Menurut SMA YPK Betlehem Wamena Dan Menurut Analisis Peneliti

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Skor

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

19 Setiap mata pelajaran memiliki

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) dengan mengintegrasikan

pendidikan karakter yang

dijabarkan dari silabus

A 4 D 1 Menurut sekolah bahwa 13 atau lebih mata

pelajaran memiliki Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dengan

mengintegrasikan pendidikan karakter

yang dijabarkan dari silabus sedangkan

menurut peneliti bahwa tidak ada mata

pelajaran yang memiliki RPP dengan

mengintegrasikan pendidikan karakter

yang dijabarkan dari silabus.

20 RPP disusun dengan

memperhatikan 6 prinsip

penyusunan

A 4 D 1 Menurut sekolah bahwa 13 atau lebih mata

pelajaran memiliki Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang sudah

memperhatikan 6 prinsip penyusunan akan

tetapi menurut peneliti bahwa 1-4 mata

pelajaran memiliki RPP yang sudah

memperhatikan 6 prinsip penyusunan.

21 Sekolah/Madrasah melaksanakan

proses pembelajaran dengan

memenuhi persyaratan yang

ditentukan

A 4 A 4

22 Sekolah/Madrasah melaksanakan

proses pembelajaran sesuai dengan

langkah-langkah pembelajaran yang

tertuang dalam RPP

A 4 C 2 Menurut sekolah bahwa 91%-100% guru

melaksanakan proses pembelajaran sesuai

dengan langkah-langkah pembelajaran

yang tertuang dalam RPP akan tetapi

menurut peneliti bahwa 61%-70% guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

150

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Skor

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

melaksanakan proses pembelajaran sesuai

dengan langkah-langkah pembelajaran

yang tertuang dalam RPP.

23 Kepala sekolah/madrasah

melakukan pemantauan proses

pembelajaran mencakup tiga

tahapan yaitu: (1) perencanaan, (2)

pelaksanaan, dan (3) penilaian hasil

pembelajaran

A 4 A 4

24 Kepala sekolah/madrasah

menindaklanjuti hasil supervisi

proses

pembelajaran melalui: 1).

pemberian contoh; 2). diskusi; 3).

pelatihan, dan 4). konsultasi

B 3 B 3

25 Kepala sekolah/madrasah

melakukan evaluasi terhadap guru

dalam proses pembelajaran dengan

memperhatikan 4 aspek, yaitu: (1)

persiapan, (2) pelaksanaan, (3)

evaluasi pembelajaran, dan (4)

rencana tidak lanjut

A 4 A 4

26 Kepala sekolah/madrasah

menyampaikan hasil pengawasan

proses pembelajaran kepada

pemangku kepentingan

A 4 C 2 Menurut sekolah bahwa kepala

sekolah/madrasah menyampaikan hasil

pengawasan proses pembelajaran kepada

guru yang bersangkutan, dewan guru,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

151

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Skor

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

pengawas sekolah, dan kommite sekolah

akan tetapi menurut peneliti bahwa kepala

sekolah sekolah menyampaikan hasil

pengawasan proses pembelajaran kepada

yang bersangkutan dan dewan guru karena

berdasarkan wawancara peneliti dengan

dewan guru bahwa tim penagwas atau dari

YPK lebih memperhatikan bagian

keuangan dibanding proses belajar

mengajar serta jarang melakukan

kunjungan.

27 Kepala sekolah/madrasah

menindaklanjuti hasil pengawasan

proses pembelajaran selama satu

tahun terakhir

B 3 B 3

SKOR TOTAL 34 24

2) Persentase Standar Proses pada SMA YPK Betlehem Wamena. Formulanya sebagai berikut:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 × 5 × 100%

Persentase Standar Proses pada SMA YPK Betlehem Wamena dapat dilihat di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

152

24

9 × 5× 100% = 53,33%

Pemenuhan Standar Proses pada SMA YPK Betlehem Wamena

menunjukkan angka 53,33%. Penjelasannya adalah sebagai berikut.

a) 3 dari 9 butir pernyataan (33,33%) menunjukkan bahwa SMA YPK

Betlehem Wamena sangat baik dalam memenuhi semua ketentuan dari

BSNP. Adapun ketentuan pemerintah dalam SNP tentang Standar proses

tercantum dalam PP RI No 19 Tahun 2005 dan PP RI No 32 Tahun 2003

menyatakan bahwa ketentuan Standar Proses mencakup penyusunan RPP,

pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan

pengawasan pembelajaran.

SMA YPK Betlehem Wamena 1) melaksanakan 4 (empat)

persyaratan proses pembelajaran yaitu jumlah siswa tiap kelas rata-rata 32

orang, pengelolaan kelas dan jumlah jam beban mengajar guru rata-rata 24

jam/minggu, perbandingan buku teks 1:1, point ini tidak sesuai dengan

implementasi di lapangan, karena sekolah belum memiliki buku teks yang

memadai. Pada saat peneliti observasi di lapangan ada guru yang

mengunakan metode meninggalkan catatan kepada peserta didik untuk

ditulis dan minggu depannya menjelaskan atau guru melakukan ceramah

aktif; 2) kepala sekolah melakukan pemantauan proses pembelajaran

mencakup 3 (tiga) tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan dan penilaian

hasil pembelajaran serta dilakukan diskusi hasil pemantauan; 3) kepala

sekolah melakukan evaluasi terhadap guru dalam proses pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

153

dengan memperhatikan 4 (empat) aspek yaitu persiapan, pelaksanaan,

evaluasi pembelajaran, dan rencana tindak lanjut.

b) 2 dari 9 butir pernyataan (22,22%) menunjukkan bahwa SMA YPK

Betlehem Wamena baik dalam memenuhi semua ketentuan dari BSNP.

Kepala sekolah SMA YPK Betlehem Wamena menindaklanjuti hasil

supervisi proses pembelajaran melalui 3 (tiga) cara yaitu pemberian contoh,

diskusi dan konsultasi. Kepala sekolah belum memberikan pelatihan kepada

guru karena seperti sudah dijelaskan lebih awal kalau belum ada peminatan

dari guru untuk mengikuti pelatihan-pelatihan untuk pengembangan diri dan

juga kepala sekolah yang pada awalnya memiliki basic guru agama

sehingga perlu beradaptasi dengan fungsi yang baru ini dan juga hanya 81%-

90% kepala sekolah menindaklanjuti hasil pengawasan proses

pembelajaran. Guru yang dievaluasi hanya 9 (sembilan) orang sedangkan

guru yang lain merupakan guru honor/guru tidak tetap (GTT) sehingga tidak

dievaluasi.

c) 2 dari 9 butir pernyataan (22,22%) menunjukkan bahwa SMA YPK

Betlehem Wamena cukup baik dalam memenuhi semua ketentuan dari

BSNP. Hanya 71%-80% guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai

dengan langkah-langkah pembelajaran serta kepala sekolah menyampaikan

hasil pengawasan proses pembelajaran kepada yang bersangkutan dan

dewan guru. Kepala sekolah tidak melibatkan atau yang bersangkutan tidak

terlibat (jarang terlibat) dalam hal ini karena ketua komite sekolah dan

kepala Yayasan Persekolahan Kristen (YPK) dikepalai oleh seorang kepala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

154

sedangkan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jayawijaya

jarang melakukan kunjungan di sekolah, sehingga keterlibatan itu jrang

terjadi.

d) 2 dari 9 butir pernyataan (22,22%) menunjukkan bahwa SMA YPK

Betlehem Wamena kurang baik dalam memenuhi semua ketentuan dari

BSNP. 1-4 mata pelajaran memiliki Rencana Persiapan Pembelajaran (RPP)

dengan menggintegrasikan pendidikan karakter yang dijabarkan dari

silabus; 2) 1-4 mata pelajaran memiliki RPP yang sudah memperhatikan 6

(enam) prinsip penyusunan. Menurut wakil kepala sekolah bidang

kurikulum yang selama ini telah berusaha mengajak bahkan meminta secara

halus kepada bapak/ibu guru untuk membuat RPP agar proses pembelajaran

dapat berjalan sesuai perencanaan tidak diberi respon atau tanggapan oleh

bapak/ibu guru tersebut, alasan lain ialah tidak ada pemberitahuan

pemberian honor pembuatan RPP sehingga bapak/ibu guru tidak

termotivasi.

3) Rekomendasi dari peneliti untuk standar proses ialah sebaiknya sebagai seorang

kepala sekolah cepat beradaptasi dengan status yang baru, agar tidak terlambat

dalam mengambil sikap di sekolah, dengan cara mengikuti pelatihan mandiri

menjadi seorang pemimpin atau belajar sendiri dengan membaca

buku/mengupdate ilmu tentang kepemimpinan di sekolah.

c. Implementasi Standar Kompetensi Lulusan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

155

1) Evaluasi implementasi Standar Kompetensi Lulusan berdasarkan ketentuan dari

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) pada SMA YPK Betlehem

Wamena dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

156

Tabel 18. Evaluasi Implementasi Standar Kompetensi Lulusan Menurut SMA YPK Betlehem Wamena Dan Menurut

Analisis Peneliti

No Butir

pernyataaan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Skor

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

28 Siswa memperoleh pengalaman belajar

melalui kelompok mata pelajaran Iptek

untuk dapat berpikir logis, kritis, kreatif,

dan inovatif dalam pengambilan

keputusan dan pemecahan masalah

A 4 A 4

29 Siswa terlibat dalam kegiatan belajar

kelompok mata pelajaran Iptek yang

berkaitan dengan analisis dan pemecahan

masalah kompleks

B 3 B 3

30 Siswa memperoleh pengalaman belajar

pada kelompok mata pelajaran Iptek agar

memiliki kemampuan untuk menganalisis

gejala alam dan sosial

C 2 C 2

31 Siswa memperoleh pengalaman belajar

dengan dukungan berbagai

sumber belajar yang dimiliki sekolah

secara efektif dan efesien

B 3 B 3

32 Siswa memperoleh pengalaman belajar

melalui program pembiasaan untuk

mencari informasi/ pengetahuan lebih

lanjut dari berbagai sumber belajar selama

satu tahun pelajaran terakhir

B 3 D 1 Menurut sekolah bahwa sekolah

menjalankan 7-9 kegiatan pembiasaan

untuk mencari informasi/ pengetahuan

lebih lanjut dari berbagai sumber

belajar akan tetapi menurut peneliti

bahwa sekolah menjalankan 1-3

kegiatan pembiasaan untuk mencari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

157

No Butir

pernyataaan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Skor

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

informasi/ pengetahuan lebih lanjut

dari berbagai sumber belajar yaitu

pembuatan kliping hasil kerja siswa,

kunjungan ke pabrik batu bata, dan

kunjungan ke pabrik tahu.

33 Siswa memperoleh pengalaman belajar

yang mampu memanfaatkan lingkungan

secara produktif dan bertanggung jawab

B 3 B 3

34 Siswa memperoleh pengalaman

mengekspresikan diri melalui kegiatan

seni dan budaya.

B 3 B 3

35 Siswa memperoleh pengalaman

mengapresiasikan karya seni dan budaya

C 2 C 2

36 Siswa memperoleh pengalaman belajar

untuk menumbuhkan dan

mengembangkan sikap percaya diri dan

bertanggung jawab

B 3 B 3

37 Siswa memperoleh pengalaman belajar

untuk berpartisipasi dalam

penegakan aturan-aturan sosial

B 3 B 3

38 Siswa memperoleh pengalaman belajar

yang mampu menumbuhkan sikap

kompetitif untuk mendapatkan hasil

terbaik

B 3 B 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

158

No Butir

pernyataaan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Skor

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

39 Siswa memperoleh pengalaman belajar

yang mampu menumbuhkan sikap sportif

untuk mendapatkan hasil terbaik

A 4 A 4

40 Siswa memperoleh pengalaman belajar

yang dapat melibatkan partisipasi siswa

dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara secara

demokratis dalam wadah NKRI

A 4 B 3 Menurut sekolah bahwa sekolah

menjalankan kegiatan pembelajaran

yang melibatkan partisipasi siswa

dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara secara

demokratis sebanyak 4 jenis kegiatan

atau lebih akan tetapi menurut peneliti

bahwa terdapat 3 jenis kegiatan yang

dilakukan oleh sekolah yang

melibatkan partisipasi peserta didik

dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara secara

demokratis yaitu uapcara bendera,

kegiatan Osis dan kerja bakti.

41 Siswa memperoleh pengalaman belajar

untuk membentuk karakter siswa,

menumbuhkan rasa sportivitas, dan peduli

terhadap kebersihan lingkungan

B 3 B 3

42 Siswa memperoleh pengalaman belajar

melalui pembiasaan untuk

memahami hak dan kewajiban orang lain

dalam pergaulan di

masyarakat

B 3 B 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

159

No Butir

pernyataaan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Skor

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

43 Siswa memperoleh pengalaman belajar

melalui kelompok mata pelajaran agama

dan akhlak mulia yang bersifat afektif

A 4 A 4

44 Sekolah/ Madrasah melaksanakan

kegiatan pembelajaran untuk mengahrgai

keberagaman agama, bangsa, suku, ras,

dan golongan sosial ekonomi dalam

lingkup global dalam tiga tahun terakhir

B 3 B 3

45 Sekolah/Madrasah melaksanakan kegiatan

pembentukan akhlak mulia melalui

program pengembangan diri berupa

pembiasaan dan pengalaman

B 3 B 3

46 Siswa memperoleh pengalaman belajar

melalui program pembiasaan untuk

menghargai perbedaan pendapat dan

berempati terhadap orang lain

C 2 C 2

47 Siswa memperoleh pengalaman dalam

menghasilkan karya kreatif baik

individual maupun kelompok

A 4 B 3 Menurut sekolah bahwa terdapat 4

jenis kegiatan atau lebih yang

difasilitasi sekolah kepada siswa untuk

menghasilkan karya kreatif baik

individual maupun kelompok akan

tetapi menurut peneliti bahwa bukan 4

jenis kegiatan melainkan 3 jenis

kegiatan yaitu kerajinan tangan, tarian

daerah yospan dan tarian daerah

perang-perangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

160

No Butir

pernyataaan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Skor

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

48 Siswa memperoleh pengalaman dalam

berkomunikasi baik lisan maupun tulisan

secara efektif dan santun

C 2 C 2

49 Siswa memperoleh keterampilan

membaca dan menulis naskah secara

sistematis dan estetika

B 3 C 2 Menurut sekolah bahwa sekolah

memiliki kumpulan karya tulis siswa

baik dari penugasan maupun lomba,

laporan hasil kunjungan karya wisata,

dan majalah dinding akan tetapi yang

didapat oleh peneliti saat observasi

adalah sekolah memiliki kumpulan

karya tulis siswa baik dari penugasan

maupun lomba dan hasil kunjungan

karya wisata/studi lapangan.

50 Siswa memperoleh keterampilan

menyimak, membaca, menulis, dan

berbicara baik dalam Bahasa Indonesia

maupun Bahasa Inggris

C 2 C 2

51 Siswa memperoleh pengalaman belajar

dalam mengembangkan iptek seiring

dengan perkembangannya

B 3 B 3

52 Siswa memperoleh pengalaman belajar

agar menguasai pengetahuan untuk

melanjutkan ke jenjang pendidikan

tertinggi

A 4 A 4

SKOR TOTAL 76 71

2) Persentase Standar Kompetensi Lulusan pada SMA YPK Betlehem Wamena. Formulanya sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

161

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 × 5 × 100%

Persentase Standar Kompetensi Lulusan pada SMA YPK Betlehem Wamena

dapat dilihat di bawah ini.

71

25 × 5× 100% = 56,8%

Pemenuhan Standar Kompetensi Lulusan pada SMA YPK Betlehem

Wamena menunjukkan angka 56,8%. Penjelasannya adalah sebagai berikut.

a) 4 dari 25 butir pernyataan (16%) menunjukkan bahwa SMA YPK Betlehem

Wamena sangat baik dalam memenuhi semua ketentuan dari BSNP. Pada

PP RI No 32 Tahun 2013 menyatakan bahwa Standar Kompetensi Lulusan

digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta

didik dari satuan pendidikan. Standar Kompetensi Lulusan meliputi

Kompetensi untuk seluruh mata pelajaran, dan juga mencakup sikap,

pengetahuan, dan keterampilan. Maka dari itu 6 (enam) butir peryataan yang

sangat sesuai yaitu 1) 91%-100% mata pelajaran IPTEK memuat tugas

terstruktur; 2) Sekolah memberikan layanan pembelajaran yang mampu

menumbuhkan sikap sportif untuk mendapatkan hasil terbaik;

3)Sekolah memfasilitasi 4 (empat) jenis kegiatan pembiasaan dan

pengalaman ajaran agama seperti ibadah kunci bulan, kemah paskah,

kunjungan kasih, dan sumbangan duka (orang meninggal); 4) Sekolah

melakukan kegiatan untuk menghadapi ujian akhir dan seleksi masuk

perguruan tinggi. Kegiatan yang dilakukan meliputi try out, pengayaan dan

remedial, persiapan menghadapi UN dan SPMB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

162

b) 14 dari 25 butir pernyataan (56%) menunjukkan bahwa SMA YPK

Betlehem Wamena baik dalam memenuhi semua ketentuan dari BSNP. 14

(empat belas) butir pernyataan itu adalah 1) 3 (tiga ) mata pelajaran IPTEK

dapat menunjukkan kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan

pemecahan masalah yaitu mata pelajaran IPA (fisika, kimia dan biologi); 2)

Sekolah memfasilitasi kegiatan siswa dengan memanfaatkan dan

memfungsikan sumber belajar meliputi bahan ajar, buku teks, perpustakaan

dan laboratorium. Jawaban ini sangat tidak sesuai dengan keadaan di

lapangan, SMA YPK Betlehem tidak memunyai laboratorium dan juga

perpustakaan serta buku teks.

Sekolah melalui masing-masing guru hanya memiliki bahan ajar yang

digunakan selama mata pelajaran tersebut, jika siswa ingin memfotocopy

buku teks (bahan ajar) punya guru maka dengan sendirinya meminta kepada

guru yang bersangkutan; 3) Terdapat 3 (tiga)jenis kegiatan pembelajaran

yang memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab,

kegiatan tersebut ialah kebun untuk praktek biologi, daur ulang sampah dan

kunjungan ke laboratorium alam; 4) Terdapat 3 (tiga) kegiatan seni budaya

yang dilakukan oleh sekolah yaitu tarian daerah, karnaval, dan kerajinan

tangan; 5) Sekolah menjalankan 3 (tiga) jenis kegiatan seperti layanan

konsling, pramuka dan ret-ret untuk menumbuhkan dan mengembangkan

sikap percaya diri dan bertanggung jawab; 6) Sekolah berpartisipasi dalam

kegiatan seperti sosialisasi HIV/AIDS, MOS, dan sosialisasi bahaya

narkoba untuk siswa dalam penegakkan aturan-aturan sosial; 7) Sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

163

memberikan penghargaan bagi juara sekolah, juara jurusan dan juara kelas;

8) Sekolah melaksanakan program bagi siswa untuk membentuk karakter,

menumbuhkan rasa sprotivitas dan kebersihan lingkungan. Jenis-jenis

kegiatan itu adalah 7K, lomba kebersihan antar kelas, dan lomba merajut

noken; 9) 81%-90% silabus mata pelajaran memuat kegiatan pembelajaran

dalam kemampuan memahami hak dan kewajiban; 10) Sekolah

melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk menghargai keberagaman

agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi. Terdapat 3 jenis

kegiatan yaitu peringatan hari kartini, natal bersama, dan bulan bahasa; 11)

Sekolah memberikan layanan dalam pengembangan IPTEK seperti

pengayaan materi MIPA, pengembangan materi IPS dan olimpiade sains;

12) Sekolah melaksanakan kegiatan pembentukan akhlak mulia melalui

program pengembangan diri berupa pembiasaan dan pengalaman yaitu

upacara bendera yang dilakukan setiap senin, ibadah kunci bulan dan

kebersihan lingkungan yang tidak tentu waktunya (fleksibel);

13) Sekolah menjalankan kegiatan pembelajaran yang melibatkan

partisipasi peserta didik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara secara demokratis. Melalui upacara bendera, kegiatan osis dan

kerja bakti; 14) Sekolah memfasilitasi kegiatan peserta didik untuk

menghasilkan karya kreatif baik individual maupun kelompok seperti

kerajinan tangan, tarian daerah, perang-perangan.

c) 6 dari 25 butir pernyataan (24%) menunjukkan bahwa SMA YPK Betlehem

Wamena cukup baik dalam memenuhi semua ketentuan dari BSNP. 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

164

(enam) butir pernyataan itu adalah; 1) 71%-80% silabus mata pelajaran

memuat pengalaman belajar siswa dalam menganalisis gejala alam dan

sosial. Mata pelajaran dan jenis kegiatan yang dilakukan adalah PKN,

sosiologi, geografi, dan mulok; 2) Sekolah memfasilitasi kegiatan siswa

untuk mengapresiasikan karya seni dan budaya seperti paduan suara akbar

serta pergelaran tari; 3) 71%-80% kegiatan pembelajaran menggunakan

pendekatan diskusi, kerja kelompok, dan ppersaingan sehat. Mata pelajaran

yang termasuk di dalamnya ialah agama, PKN, Bahasa Indonesia, Bahasa

Inggris, sosiologi dan geografi.

Terdapat 2 jenis kegiatan seperti membuat dan membaca puisi serta

memiliki tradisi 3S (sapa, senyum, salam) yang sekolah lakukan agar siswa

dapat berkomunikasi baik lisan maupun tulisan secara efektif dan santun.

Rata-rata nilai ketutasan belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia dan

Bahasa Inggris ditetapkan 65,0-69,9.

Ada beberapa kendala pada Standar Kompetensi Lulusan dikarenakan

1) kemampuan guru dalam membuat perangkat mengajar yang kreatif dan

inovatif belum terlihat pada SMA YPK Betlehem Wamena; 2) kemampuan

siswa dalam menangkap pelajaran masih sangat lambat sehingga KKM

yang ditentukan juga khusus mata pelajaran Bahasa (Indonesia dan Inggris)

belum dapat mencapai rata-rata 70; 3) kurangnya kegiatan yang dilakukan

di sekolah untuk pengembangan siswa.

3) Dari kendala yang telah dipaparkan maka rekomendasi yang diberikan oleh

peneliti untuk sekolah ialah 1) kepala sekolah menggerakan guru agar kreatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

165

dan inovatif dalam membuat perangkat dengan cara dibuat sebuah penilaian

kepada guru yang rajin membuat perangkat mengajar kemudian diberikan

penghargaan kepada guru tersebut; 2) secara perlahan KKM harus dinaikkan

agar secara perlahan juga siswa dapat bersaing dengan peserta didik di kota-kota

lainnya; 3) bidang kesiswaan mengajukan kegiatan-kegiatan inovatif agar

banyak kegiatan yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik untuk

mengembangkan diri.

d. Implementasi Standar Tenaga Pendidik dan Kependidikan

1) Evaluasi implementasi Standar Tenaga Pendidik dan Kependidikan berdasarkan

ketentuan dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) pada SMA YPK

Betlehem Wamena dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

166

Tabel 19. Evaluasi Implementasi Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Menurut SMA YPK Betlehem

Wamena Dan Menurut Analisis Peneliti No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Skor

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

53 Guru memiliki kualifikasi akademik

minimum sarjana (S1) atau diploma

empat (D-IV)

A 4 A 4

54 Guru mata pelajaran mengajar sesuai

dengan latar belakang pendidikannya

A 4 A 4

55 Guru memiliki kesehatan jasmani dan

rohani untuk menjalankan tugas

utamanya

A 4 A 4

56 Guru merencanakan, melaksanakan,

dan mengevaluasi pembelajaran sesuai

dengan prinsip-prinsip pembelajaran

A 4 B 3 Menurut sekolah bahwa 96%-100% guru

merencanakan, melaksanakan, dan

mengevaluasi pembelajaran sesuai

dengan prinsip-prinsip pembelajaran

akan tetapi menurut peneliti bahwa 91%-

95% guru merencanakan, melaksanakan,

dan mengevaluasi pembelajaran sesuai

dengan prinsip-prinsip pembelajaran.

57 Guru memiliki integritas kepribadian

dan bertindak sesuai dengan norma

agama, hukum, sosial, serta peraturan

dan ketentuan yang berlaku

A 4 A 4

58 Guru berkomunikasi secara efektif dan

santun dengan sesama guru, tenaga

A 4 A 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

167

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Skor

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

kependidikan, siswa, dan orang tua

siswa.

59 Guru menguasai materi pelajaran yang

diampu serta mengembangkannya

secara ilmiah

B 3 E 0 Menurut sekolah bahwa 91%-95% guru

memiliki kesesuaian sertifikat pendidik

dengan mata pelajaran yang diampu,

menghasilkan karya tulis dan mengikuti

berbagai pertemuan ilmiah akan tetapi

menurut wawancara peneliti dengan

wakil kepala sekolah bidang kurikulum

bahwa kurang dari 81% guru memiliki

sertifikat pendidik (hanya 3 orang guru

yang memiliki sertifikat pendidik),

menghasilkan karya tulis dan mengikuti

berbagai pertemuan ilmiah. Guru akan

lebih niat ikut pertemuan ilmiah atau

membuat RPP jika ada honor.

60 Kepala sekolah/madrasah memiliki

persyaratan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku

A 4 A 4

61 Kepala sekolah/madrasah memiliki

kualifikasi akademik minimum sarjana

(S1) atau diploma empat (D-IV)

A 4 A 4

62 Kepala sekolah/madrasah memiliki

pengalaman mengajar sekurang

A 4 A 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

168

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Skor

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

kurangnya 5 tahun pada waktu

diangkat sebagai kepala sekolah/

madrasah

63 Kepala sekolah/madrasah memiliki

kemampuan manajerial yang

ditunjukkan dengan

kemajuan/keberhasian dalam

mengelola: (1) kesiswaan, (2) guru

dan tenaga kependidikan, (3)

pengembangan kurikulum, (4) sarana

dan prasarana, (5) pembiayaan, dan (6)

hubungan dengan masyarakat

B 3 B 3

64 Kepala sekolah/madrasah memiliki

kemampuan kewirausahaan yang

ditunjukkan antara lain dengan adanya

naluri kewirausahaan dalam mengelola

kegiatan produksi/jasa sebagai sumber

belajar siswa

B 3 B 3

65 Kepala sekolah/madrasah melakukan

supervisi setiap tahun

A 4 A 4

66 Tenaga administrasi memiliki

kualifikasi akademik pendidikan

menengah atau yang sederajat

D 1 D 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

169

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Skor

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

67 Tenaga administrasi memiliki latar

belakang pendidikan yang sesuai

dengan bidang tugasnya

D 1 D 1

68 Sekolah/Madrasah memiliki kepala

perpustakaan dengan kualifikasi

minimal D2 ilmu perpustakaan dan

memiliki sertifikat kompetensi

pengelolaan perpustakaan

sekolah/madrasah

E 0 E 0 Tidak ada informasi yang tersedia

69 Sekolah/Madrasah memiliki tenaga

perpustakaan dengan kualifikasi

minimal SMA atau yang sederajat dan

memiliki sertifikat kompetensi

pengelolaan perpustakaan

sekolah/madrasah

E 0 E 0 Tidak ada informasi yang tersedia

70 Tenaga laboratorium memiliki

kualifikasi pendidikan yang

dipersyaratkan

E 0 E 0 Tidak ada informasi yang tersedia

71 Tenaga laboratorium memiliki latar

belakang pendidikan sesuai dengan

tugasnya

E 0 E 0 Tidak ada informasi yang tersedia

72 Sekolah/Madrasah memiliki petugas

layanan khusus

D 1 D 1

SKOR TOTAL 50 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

170

2) Persentase Standar Tenaga Pendidik dan Kependidikan pada SMA YPK

Betlehem Wamena. Formulanya sebagai berikut:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 × 5

Persentase Standar Tenaga Pendidik dan Kependidikan pada SMA YPK Betlehem

Wamena dapat dilihat di bawah ini.

58

20 × 5× 100% = 58

Pemenuhan Standar Tenaga Pendidik dan Kependidikan pada SMA YPK Betlehem

Wamena menunjukkan angka 58%. Penjelasannya adalah sebagai berikut.

a) 9 dari 20 butir pernyataan (45%) menunjukkan bahwa SMA YPK Betlehem

Wamena sangat baik dalam memenuhi semua ketentuan dari BSNP. SMA

YPK Betlehem Wamena memiliki 1) 91%-100% guru berpendidikan

minimum S1 atau D-IV, dengan kualifikasi sebagai berikut S2 1 orang, S1 24

orang yang terdiri dari GT dan GTT, D3 1 orang; 2) 91%-100% guru mata

pelajaran memiliki kesesuaian antara mata pelajaran yang diampu dengan

latar belakang pendidikannya; 3) Rata-rata kehadiran guru mencapai 96%-

100% untuk menjalankan tugas utama; 4) Semua guru berperilaku sesuai

dengan norma-norma agama, hukum, sosial, dan peraturan yang berlaku; 5)

Guru berkomunikasi efektif dan santun dengan peserta didik, sesama guru,

kepala sekolah, orang tua peserta didik dan komite sekolah. Akan tetapi

hubungan komunikasi antara sekolah dengan komite sekolah sebatas

penandatanganan tentang laporan hasil keuangan atau proposal keuangan,

karena sangat jarang komite sekolah berkunjung di sekolah untuk melihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

171

keadaan sekolah hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah bidang

kurikulum (lampiran 9).

Kepala sekolah SMA YPK Betlehem berstatus sebagai guru, memiliki

SK sebagai kepala sekolah, mempunyai pengalaman minimal 5 (lima) tahun

sebagai guru, kepala sekolah memiliki kualifikasi akademik S1

kependidikan dikeluarkan oleh perguruan tinggi terakreditasi, kepala

sekolah melakukan supervisi kepada guru kalau guru telah menyelesaikan

perangkat Rencana Persiapan Pembelajaran (RPP), hal ini dilakukan kepala

sekolah karena selama bertahun-tahun guru terbiasa dengan model

kepemimpinan kepala sekolah sebelumnya yaitu jika diberikan honor

pembuatan RPP maka guru membuat RPP. Ini salah satu kebiasaan yang

tertanam lama dan menurut kepala sekolah tidak mudah untuk di ubah.

Kepala sekolah berstatus sebagai guru, memiliki SK sebagai kepala sekolah,

mempunyai sertifikat pendidik, dan memiliki pengalaman mengajar selama

12 (dua belas) tahun di SMA YPK Betlehem Wamena dapat dilihat pada

lampiran 5. Kepala sekolah melakukan supervisi setiap tahunnya (91%-

100% guru telah disupervisi).

b) 3 dari 20 butir pernyataan (15%) menunjukkan bahwa SMA YPK Betlehem

Wamena baik dalam memenuhi semua ketentuan dari BSNP. Kepala sekolah

SMA YPK Betlehem Wamena memiliki kemampuan manajerial yang

ditunjukkan dengan kemajuan dalam mengelola kesiswaan, guru dan tenaga

kependidikan, sarana dan prasarana, serta hubungan dengan masyarakat.

Contoh: guru yang tidak masuk sekolah ketika libur telah usai akan di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

172

hubungi secara pribadi untuk segera masuk sekolah dan juga terlihat saat

peneliti melakukan observasi, kepala sekolah merupakan sosok yang dekat

dengan guru, peserta didik atau tenaga kependidikan tetapi menjadi sosok

yang di segani juga, kepala sekolah juga adalah orang yang tegas tidak

memilih-milih suku, agama, ras, bahasa. Pada saat peneliti melakukan

observasi terdapat beberapa alumni dari SMA YPK Betlehem Wamena yang

dapat ke sekolah untuk mengambil ijasah, kepala sekolah bertindak tegas bagi

alumni yang sudah membayar uang sekolah lunas maka berhak mendapat

ijasah akan tetapi jika tidak maka tidak akan diberikan ijasah, kasus lain

seperti kasus hamil di luar nikah yang terjadi pada peserta didiknya tindakan

yang dilakukan adalah memberikan sanksi sesuai peraturan yang disepakati

(dikeluarkan dari sekolah). Selain itu juga kepala sekolah cukup baik dalam

pengelolaan kurikulum, sarana dan prasarana serta pembiayaan. Selama

kurang lebih 2 (dua) tahun masa jabatan kepala sekolah kurikulum yang

dipakai oleh SMA YPK Betlehem masih mengikuti kurikulum lama (dari

kepala sekolah sebelumnya), sarana dan prasarana masih menunggu

kepastian proposal dapat diterima tau tidak dari menteri kependidikan

Republik Indonesia, sedangkan untuk pembiayaan kepala sekolah memegang

dana BOS bagian opersional. Hal ini sangat melenceng jauh dari tugas dan

fungsi kepala sekolah yang seharusnya hanya sebatas mengontrol akan tetapi

kepala sekolah yang memegang dana tersebut.

Kepala sekolah juga memiliki kemampuan dalam menciptakan

inovasi, pengembangan sekolah, bekerja keras, bermotivasi tinggi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

173

mandiri. Terbukti bahwa, kepala sekolah berusaha membuat sebuah

koperasi di sekolah untuk keperluan guru di sekolah akan tetapi terdapat

beberapa kendala yang dialami oleh pengelola koperasi yaitu tenaga bantu

karena pengelola koperasi merupakan guru sehingga pekerjaan yang

dilakukan rangkap dan perputaran dana yang dilakukan (hasil wawancara

dengan bidang koperasi, lampiran 9).

c) 3 dari 20 butir pernyataan (15%) menunjukkan bahwa SMA YPK Betlehem

Wamena kurang baik dalam memenuhi semua ketentuan dari BSNP. SMA

YPK Betlehem hanya memiliki 1 (satu) orang tenaga administrasi yang sesuai

dengan latar belakangnya dan 1 (satu) orang petugas layanan khusus yaitu

penjaga sekolah. Penjaga sekolah ini merangkap jadi petugas kebersihan dan

tukang kebun juga.

d) 5 dari 20 butir pernyataan (25%) menunjukkan bahwa SMA YPK Betlehem

Wamena sangat kurang baik dalam memenuhi semua ketentuan dari BSNP.

Sekolah tidak memiliki kepala perpustakaan, tenaga perpustakaan, tenaga

laboratorium yang sesui dengan syarat yang ditentukan. Sekolah belum bisa

mengadakan karena belum memiliki perpustakaan dan laboratorium.

Beberapa jawaban di atas telah sesuai dengan ketentuan dalam PP RI

No 19 Tahun 2005 bahwa sebagai pendidik harus memiliki kualifikasi

akademik dan kompetensi. Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada

jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini

meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadaian, kompetensi

profesional dan kompetensi sosial. Selain itu juga untuk tenaga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

174

kependidikan pada SMA sekurag-kurangnya terdiri atas kepala sekolah,

tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, dan tenaga

kebersihan sekolah/madrasah. Kriteria untuk menjadi kepala SMA/MA

meliputi berstatus sebagai guru SMA/MA, memiliki kualifikasi akademik

dan kompetensi sebagai agen pembelajaran sesuai ketentuan perundang-

undangan yang berlaku, memiliki pengalaman mengajar sekurang-

kurangnya 5 (lima) tahun di SMA/MA dan memiliki kemampuan

kepemimpinan dan kewirausahan di bidang pendidikan.

3) Ada beberapa kendala yang telah dipaparkan di atas untuk itu peneliti

memberikan rekomendasi yaitu 1) Agar guru di sekolah dapat memiliki sertifikat

kualifikasi maka sebaiknya kepala sekolah mendorong agar guru yang masuk

dalam kualifikasi mengikuti atau melengkapi berkas tentang sertifikasi ini. 2)

Kepala sekolah lebih baik mempercayai bendahara dalam pengelola keuangan

agar kepala sekolah juga tidak perlu memegang kendali dana operasional BOS

atau menambahkan bendahara supaya tugas bendahara bisa dibagi (menjadi

bendahara dana BOS, dana PIP, dana gratis, dan dana sekolah). 3) Kepala

sekolah harus memperkarya ilmu dalam bidang pengelolaan kurikulum, supaya

kurikulum yang digunakan tidak mengikuti kurikulum sebelumnya. 4) Pengurus

koperasi ditambah dan diminta pertanggungjawaban pengurus koperasi yang

lama. 5) Meminta bantuan yayasan pesekolahan Kristen, alumni dan dinas

pendidikan untuk menambahkan tenaga administrasi dan petugas layanan

khusus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

175

e. Implementasi Standar Sarana dan Prasarana

1) Evaluasi implementasi Standar Sarana dan Prasarana berdasarkan ketentuan dari

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) pada SMA YPK Betlehem

Wamena dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

176

Tabel 20. Evaluasi Implementasi Standar Sarana dan Prasarana Kependidikan Menurut SMA YPK Betlehem Wamena Dan

Menurut Analisis Peneliti No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Skor

Menurut

SMA

YPK

Betlehem

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

73 Sekolah/ Madrasah memiliki luas lahan

sesuai ketentuan luas minimal

A 4 A 4

74 Sekolah/Madrasah berada di lokasi

yang aman, terhindar dari potensi

bahaya yang mengancam kesehatan dan

keselamatan jiwa, serta memiliki akses

untuk penyelamatan dalam keadaan

darurat

A 4 A 4

75 Sekolah/Madrasah berada di lokasi

yang nyaman, terhindar dari gangguan

pencemaran air, kebisingan, dan

pencemaran udara serta memiliki

sarana untuk meningkatkan

kenyamanan

A 4 A 4

76 Sekolah/Madrasah berada di lokasi

yang sesuai dengan peruntukannya,

memiliki status hak atas tanah dan izin

pemanfaatan dari pemegang hak atas

tanah

A

4 A 4

77 Sekolah/Madrasah memiliki lantai

bangunan sesuai dengan ketentuan luas

minimal

A 4 A 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

177

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Skor

Menurut

SMA

YPK

Betlehem

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

78 Bangunan sekolah/madrasah memiliki

struktur yang stabil dan kokoh serta

dilengkapi dengan sistem pencegahan

bahaya kebakaran dan petir

B 3 B 3

79 Bangunan sekolah/madrasah memiliki

sanitasi sebagai persyaratan kesehatan

B 3 B 3

80 Bangunan sekolah/madrasah memiliki

ventilasi udara dan pencahayaan yang

memadai

A 4 A 4

81 Bangunan sekolah/madrasah memiliki

instalasi listrik atau sumber daya

lainnya

A 4 A 4

82 Sekolah/Madrasah memiliki izin

mendirikan bangunan dan izin

penggunaan bangunan sesuai dengan

peruntukannya

A 4 A 4

83 Sekolah/Madrasah melakukan

pemeliharaan terhadap bangunan secara

berkala

A 4 D 1 Menurut sekolah bahwa sekolah

melakukan pemeliharaan ringan dna

berat terhadap bangunan secara

berkala sesuai ketentuan akan tetapi

menurut wawancara peneliti kepada

wakil kepala sekolah bidang sarana

dan prasarana bahwa sekolah

melakukan pemeliharaan terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

178

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Skor

Menurut

SMA

YPK

Betlehem

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

bangunan, jika sudah ada bagian

bangunan yang rusak berat

84 Sekolah/Madrasah memiliki prasarana

yang lengkap sesuai ketentuan

B 3 B 3

85 Sekolah/Madrasah memiliki ruang

kelas dengan jumlah, ukuran, dan

sarana sesuai ketentuan

A 4 A 4

86 Sekolah/Madrasah memiliki ruang

perpustakaan dengan luas dan sarana

sesuai ketentuan

B 3 D 1 Menurut sekolah sekolah memiliki

ruang perpustakaan dengan luas tidak

sesuai tetapi memiliki sarana sesuai

ketentuan akan tetapi berdasarkan

observasi peneliti bahwa sekolah

memiliki ruang perpustakaan dengan

luas dan sarana tidak sesuai ketentuan.

87 Sekolah/Madrasah memiliki ruang

laboratorium biologi yang dapat

menampung minimum satu rombongan

belajar dengan luas dan sarana sesuai

ketentuan

E 0 E 0 Sekolah sungguh-sungguh tidak

memiliki

88 Sekolah/Madrasah memiliki ruang

laboratorium fisika yang dapat

menampung minimum satu rombongan

belajar dengan luas dan sarana sesuai

ketentuan

E 0 E 0 Sekolah sungguh-sungguh tidak

memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

179

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Skor

Menurut

SMA

YPK

Betlehem

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

89 Sekolah/Madrasah memiliki ruang

laboratorium kimia yang dapat

menampung minimum satu rombongan

belajar dengan luas dan sarana sesuai

ketentuan

E 0 E 0 Sekolah sungguh-sungguh tidak

memiliki

90 Sekolah/Madrasah memiliki ruang

laboratorium komputer yang dapat

menampung minimum satu rombongan

belajar dengan luas dan sarana sesuai

ketentuan

A 4 A 4

91 Sekolah/Madrasah memiliki ruang

laboratorium bahasa yang dapat

menampung minimum satu rombongan

belajar dengan luas dan sarana sesuai

ketentuan

E 0 E 0 Sekolah sungguh-sungguh tidak

memiliki

92 Sekolah/Madrasah memiliki ruang

laboratorium bahasa yang dapat

menampung minimum satu rombongan

belajar dengan luas dan sarana sesuai

ketentuan

A 4 A 4

93 Sekolah/Madrasah memiliki ruang

laboratorium bahasa yang dapat

menampung minimum satu rombongan

A 4 A 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

180

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Skor

Menurut

SMA

YPK

Betlehem

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

belajar dengan luas dan sarana sesuai

ketentuan

94 Sekolah/Madrasah memiliki ruang tata

usaha dengan luas dan sarana sesuai

ketentuan

A 4 C 2 Menurut sekolah ialah sekolah

memiliki ruang tata usaha dengan luas

dan sarana sesuai ketentuan akan tetapi

menurut observasi peneliti bahwa

sekolah memiliki ruang tata usaha

dengan luas sesuai ketentuan tetapi

memiliki sarana tidak sesuai ketentuan

95 Sekolah/Madrasah memiliki tempat

beribadah bagi warga sekolah/madrasah

dengan luas dan perlengkapan sesuai

ketentuan

B 3 E 0 Menurut sekolah ialah sekolah

memiliki tempat beribadah dengan

luas tidak sesuai ketentuan dan

memiliki perlengkapan sesuai

ketentuan, akan tetapi menurut peneliti

bahwa sekolah tidak memiliki tempat

beribadah.

96 Sekolah/Madrasah memiliki ruang

konseling dengan luas dan sarana sesuai

ketentuan

A 4 C 2 Menurut sekolah bahwa sekolah

memiliki ruang konseling dengan luas

dan sarana sesuai ketentuan akan tetapi

menurut observasi peneliti bahwa

ruang konseling tidak memiliki sarana

sesuai ketentuan dan rung konseling

digabung dengan ruang wakil kepala

sekolah bidang kesiswaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

181

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Skor

Menurut

SMA

YPK

Betlehem

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

97 Sekolah/Madrasah memiliki ruang

UKS/M dengan dengan luas dan sarana

sesuai ketentuan

D 1 D 1

98 Sekolah/Madrasah memiliki ruang

organisasi kesiswaan dengan luas dan

sarana sesuai ketentuan

C 2 C 2

99 Sekolah/Madrasah memiliki jamban

dengan jumlah, ukuran, dan sarana

sesuai ketentuan

A 4 D 1 Menurut sekolah bahwa sekolah

memiliki jamban dengan jumlah,

ukuran, dan sarana sesuai ketentuan

akan tetapi menurut peneliti bahwa

sekolah memiliki jamban dengan

jumlah, ukuran, dan sarana tidak sesuai

ketentuan

100 Sekolah/Madrasah memiliki gudang

dengan luas dan sarana sesuai ketentuan

D 1 D 1

101 Sekolah/Madrasah memiliki ruang

sirkulasi dengan luas dan kualitas

sesuai ketentuan

B 3 B 3

102 Sekolah/Madrasah memiliki tempat

bermain/berolahraga dengan luas dan

sarana sesuai ketentuan

A 4 A 4

SKOR TOTAL 90 75

2) Persentase Standar Sarana dan Prasarana pada SMA YPK Betlehem Wamena. Formulanya sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

182

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 × 5 × 100%

Persentase Standar Sarana dan Prasarana pada SMA YPK Betlehem Wamena

dapat dilihat di bawah ini.

75

30 × 5× 100% = 50%

Pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana pada SMA YPK Betlehem

Wamena menunjukkan angka 50%. Penjelasannya adalah sebagai berikut.

a) 13 dari 30 butir pernyataan (43,33%) menunjukkan bahwa SMA YPK

Betlehem Wamena sangat baik dalam memenuhi semua ketentuan dari

BSNP. SMA YPK Betlehem Wamena 1) Memiliki luas lahan sekolah

sebesar 1986 m2; 2) Berada di lokasi aman, terhindar dari potensi bahaya

yang mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa serta memiliki akses

untuk penyelamatan dalam keadaan darurat; 3) Berada di lokasi yang

nyaman, terhindar dari gangguan pencemaran air, kebisingan, dan

pencemaran udara serta memiliki sarana untuk meningkatkan kenyamanan;

4) Berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya, memiliki status hak

atas tanah dan izin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah. 5) Memiliki

luas lantai bangunan 1052 m2; 6) Memiliki ventilasi udara memadai dan

pencahayaan memadai; 7) Memiliki daya instalasi listrik 2200 watt; 8)

Memiliki izin mendirikan bangunan dan izin penggunaan bangunan sesuai

dengan peruntukkannya sebelum bangunan berdiri; 9) Memiliki ruang kelas

dengan jumlah, ukuran, dan sarana sesuai ketentuan; 10) Memiliki ruang

pimpinan 48 m² dan sarana yang sesuai dengan ketentuan yaitu kursi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

183

meja pimpinan, meja dan kursi tamu, lemari, papan statistik, simbol

kenegaraan, tempat sampah dan jam dinding; 11) Memiliki luas ruang guru

yang ukurannya sebesar 72 m² dengan sarana sebagai berikut kursi dan meja

kerja guru, lemari, papan statistik, papan pengumuman, tempat sampah, dan

jam dinding; 12) Memiliki tempat bermain / tempat olahraga dengan luas

sebesar 1000 m² serta sarana yang dimiliki yaitu tiang bendera, bendera,

peralatan bola volly, peralatan sepak bola, peralatan atletik, peralatan

budaya, pengeras suara, lonceng sekolah, peralatan keterampilan, dan tape

recorder; 13) Memiliki ruang laboratorium komputer dengan rasio 2 m²/

siswa, luas laboratorium 30 m², dan memiliki sarana sesuai ketentuan.

b) 4 dari 30 butir pernyataan (13,33%) menunjukkan bahwa SMA YPK

Betlehem Wamena baik dalam memenuhi semua ketentuan dari BSNP.

SMA YPK Betlehem Wamena 1) Memiliki struktur yang stabil dan kokoh

tetapi tidak dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran; 2)

Memiliki 3 (tiga) jenis sanitasi sebagai persyaratan kesehatan, yaitu sanitasi

di dalam dan di luar bangunan untuk memenuhi kebutuhan air bersih,

saluran limbah air kotor san atau air limbah, dan saluran air hujan; 3)

Memiliki 13 (tiga belas) jenis prasarana yaitu ruang kelas, ruang

perpustakaan, ruang laboratorium komputer, ruang pimpinan, ruang guru,

wc guru, wc siswa, tempat bermain/berolahraga, ruang tata usaha, tempat

ibadah, ruang konseling dan ruang kesiswaan serta kantin/ruang koperasi

(lampiran 4); 4) Memiliki ruang sirkulasi dengan luas tidak sesuai ketentuan

tetapi memiliki kualitas sesuai ketentuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

184

c) 3 dari 30 butir pernyataan (10%) menunjukkan bahwa SMA YPK Betlehem

Wamena cukup baik dalam memenuhi semua ketentuan dari BSNP. SMA

YPK Betlehem Wamena 1) memiliki luas ruang tata usaha yang ukurannya

sebesar 18 m² dengan sarana yang kurang sesuai dengan aturan yang ada.

Sarana yang ada pada ruang tata usaha adalah kursi dan meja kerja, lemari,

komputer, filling kabinet, soket listrik, dan tempat sampah; 2) Memiliki

ruang konseling yang ukurannya sebesar 9 m² dengan sarana tidak sesuai

ketentuan. Sarana yang ada dalam ruang konseling adalah kursi dan meja

kerja, lemari, buku sumber dan jam dinding; 3) memiliki ruang organisasi

kesiswaan (OSIS) dengan luas sesuai ketentuan yaitu 12 m² tetapi tidak

memiliki sarana yang sesuai hanya terdapat meja dan kursi dan tidak

difungsikan dengan baik.

d) 5 dari 30 butir pernyataan (16,67%) menunjukkan bahwa SMA YPK

Betlehem Wamena kurang baik dalam memenuhi semua ketentuan dari

BSNP. SMA YPK Betlehem Wamena 1) melakukan pemeliharaan terhadap

bangunan, jika sudah ada bagian bangunan yang rusak berat; 2) sekolah

memiliki ruang perpustakaan dengan luas yaitu 12x8 meter dan sarana tidak

sesuai ketentuan; 3) memiliki ruang UKS yang ukuran dan sarananya tidak

sesuai dengan yang ditentukan yaitu luas sebesar 9 m² dan memiliki sarana

meja, kursi, lemari, perlengkapam P3K, dan termometer badan; 4) memiliki

gudang dengan luas dan sarana yang tidak sesuai dengan ketentuan, yaitu

12 m²; 5) sekolah memiliki jamban dengan jumlah,ukuran, dan sarana tidak

sesuai ketentuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

185

e) 5 dari 30 butir pernyataan (16,67%) menunjukkan bahwa SMA YPK

Betlehem Wamena sangat kurang baik dalam memenuhi semua ketentuan

dari BSNP. SMA YPK Betlehem Wamena tidak memiliki laboratorium

biologi, tidak memiliki laboratorium fisika, tidak memiliki laboratorium

kimia, tidak memiliki laboratorium bahasa dan tidak memiliki tempat

beribadah.

Pada PP RI No 19 Tahun 2005 menunjukkan bahwa setiap satuan

pendidikan wajib memiliki sarana dan prasarana. Akan tetapi SMA YPK

Betlehem tidak memiliki laboratorium IPA dan Bahasa, dikarenakan di

sekolah belum diadakan jurusan Bahasa dan juga belum tenaga pendidik

(guru) yang ahli untuk jurusan Bahasa, sedangkan untuk Lab IPA sekolah

sudah pernah mencoba meminta pada Pemerintah Kabupaten Jayawijaya

tetapi belum ditindak sampai peneliti melakukan penelitian, dan pada saat

observasi wakil kepala sekolah bidang sarana prasarana menerangkan

bahwa pihak sekolah telah mengajukan proposal ke Menteri Pendidikan

Republik Indonesia untuk pengajuan lab IPA.

Ada beberapa ruangan yang tidak sesui di bangun akan tetapi sarana

yang ada didalamnya sesuai dengan ketentuan misalnya tempat ibadah,

ruang UKS, ruang perpustakaan, gudang dan ruang sirkulasi. Ruangan-

ruangan ini bukan merupakan ruangan yang sangat mendesak sehingga

kepala sekoah lebih mengutamakan mengadakan laboratorium Bahasa dan

IPA, sehingga dengan ruangan yang ada tetap bisa dimanfaatkan oleh siswa

dan guru. Hal berbeda bahwa belum terdapat sarana yang lengkap seperti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

186

tempat sampah, jamban yang difungsikan, sistem pencegahan bahaya

kebakaran, perlengkapan UKS, perlengkapan dalam gudang, dan

perlengkapan dalam ruang OSIS.

3) Rekomendasi yang peneliti berikan ialah selain menunggu jawaban proposal

yang diajukan sekolah kepada Menteri Pendidikan Republik Indonesia tentang

sumbangan pengadaan laboratorium Bahasa dan IPA, sekolah dapat

memanfaatkan dana BOS untuk pos sarana/prasarana sekolah untuk

mengadakan sarana dan prasarana.

f. Implementasi Standar Pengelolan

1) Evaluasi implementasi Standar Pengelolaan berdasarkan ketentuan dari Badan

Standar Nasional Pendidikan (BSNP) pada SMA YPK Betlehem Wamena

dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

187

Tabel 21. Evaluasi Implementasi Standar Pengelolaan Menurut SMA YPK Betlehem Wamena Dan Menurut Analisis Peneliti

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Skor

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

103 Sekolah/Madrasah telah

merumuskan, menetapkan, dan

mensosialisasikan visi lembaga

B 3 E 0 Menurut sekolah bahwa sekolah telah

merumuskan dan menetapkan visi mudah

dipahami dan pernah disosialisasikan,

akan tetapi visi yang dibuat sekolah telah

berlaku sampai dengan tahun 2015 dan

belum diganti oleh sekolah, sehingga

menurut peneliti bahwa sekolah tidak

merumuskan dan menetapkan visi.

104 Sekolah/Madrasah telah

merumuskan, menetapkan, dan

mensosialisasikan misi lembaga

A 4 C 2 Menurut sekolah ialah, sekolah

merumuskan, menetapkan, dan

mensosialisasikan secara terus menerus

misi dalam berbagai kesempatan akan

tetapi menurut peneliti bahwa sekolah

merumuskan, menetapkan, dan kadang-

kadang mensosialisasikan misi dalam

berbagai kesempatan.

105 Sekolah/Madrasah telah

merumuskan, menetapkan, dan

mensosialisasikan tujuan sekolah

A 4 C 2 Menurut sekolah ialah sekolah

merumuskan, menetapkan, dan

mensosialisasikan secara terus menerus

tujuan sekolah dalam berbagai

kesempatan akan tetapi menurut peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

188

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Skor

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

bahwa sekolah merumuskan, menetapkan,

dan kadang-kadang mensosialisasikan

tujuan dalam berbagai kesempatan.

106 Sekolah/Madrasah memiliki rencana

kerja jangka menengah (empat

tahunan) dan rencana kerja tahunan

serta disosialisasikan

C 2 C 2

107 Sekolah/Madrasah memiliki pedoman

yang mengatur berbagai aspek

pengelolaan secara tertulis yang

mudah dipahami oleh pihak-pihak

terkait

A 4 A 4

108 Sekolah/Madrasah memiliki struktur

organisasi dengan uraian tugas yang

jelas

A 4 A 4

109 Sekolah/Madrasah melaksanakan

kegiatan sesuai dengan rencana kerja

tahunan

B 3 B 3

110 Sekolah/Madrasah melaksanakan

kegiatan kesiswaan

A 4 B 3 Menurut sekolah mengadakan 4 kegiatan

kesiswaan akan tetapi menurut peneliti

sekolah hanya melakukan 3 kegiatan

kesiswaan yaitu seleksi penerimaan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

189

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Skor

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

baru, memberikan layanan konseling, dan

melakukan pembinaan olimpiade sains.

111 Sekolah/Madrasah melaksanakan

kegiatan pengembangan kurikulum

dan pembelajaran, meliputi: (1)

KTSP, (2) Kalender pendidikan, (3)

Program pembelajaran, (4) Penilaian

hasil belajar siswa, dan (5) Peraturan

akademik

A 4 A 4

112 Sekolah/Madrasah melaksanakan

program pendayagunaan pendidik

dan tenaga kependidikan

B 3 B 3

113 Sekolah/Madrasah mengelola sarana

dan prasarana pembelajaran

B 3 B 3

114 Sekolah/Madrasah mengelola sarana

dan prasarana pembelajaran

A 4 A 4

115 Sekolah/Madrasah melaksanakan

kegiatan untuk menciptakan suasana,

iklim, dan lingkungan pembelajaran

yang kondusif

B 3 B 3

116 Sekolah/Madrasah memiliki kegiatan

yang melibatkan masyarakat dan

membangun kemitraan dengan

B 3 B 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

190

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Skor

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

lembaga lain yang relevan dalam

pengelolaan pendidikan satu tahun

terakhir

117 Sekolah/Madrasah memiliki program

pengawasan akademik dan manajerial

yang disosialisasikan kepada

pendidik dan tenaga kependidikan

A 4 A 4

118 Sekolah/ Madrasah melaksanakan

kegiatan evaluasi diri

B 3 B 3

119 Sekolah/Madrasah melaksanakan

evaluasi kinerja pendidik dan tenaga

kependidikan

B 3 B 3

120 Sekolah/Madrasah mempersiapkan

bahan-bahan yang diperlukan untuk

akreditasi

A 4 A 4

121 Sekolah/Madrasah memiliki struktur

kepemimpinan sesuai standar

pendidik dan tenaga kependidikan

E 0 E 0

122 Sekolah/Madrasah memiliki 4

komponen sistem informasi

manajemen

E 0 E 0

SKOR TOTAL 54

2) Persentase Standar Pengelolaan pada SMA YPK Betlehem Wamena. Formulanya sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

191

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 × 5 × 100%

Persentase Standar Pengelolaan pada SMA YPK Betlehem Wamena dapat dilihat

di bawah ini.

54

20 x 5 × 100% = 54%

Pemenuhan Standar Pengelolaan pada SMA YPK Betlehem Wamena menunjukkan

angka 54%. Penjelasannya adalah sebagai berikut.

a) 6 dari 20 butir pernyataan (30%) menunjukkan bahwa SMA YPK Betlehem

Wamena sangat baik dalam memenuhi semua ketentuan dari BSNP. SMA

YPK Betlehem memiliki 8 (delapan) dokumen pedoman yang mengatur

berbagai aspek pengelolaan yaitu KTSP, kalender akademik, struktur

organisasi sekolah, pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan,

peraturan akademik, tata tertib sekolah, kode etik sekolah, dan biaya

operasional sekolah. Sekolah memiliki struktur organisasi yang dipajang di

dinding. Secara garis besar dapat di uraikan sebagai berikut. Kepala sekolah

berkordinasi langsung dengan 3 (tiga) wakil kepala sekolah serta dengan

masing-masing wali kelas. Kepala sekolah juga berkordinasi langsung

dengan Tata Usaha (TU). OSIS dapat berkordinasi dengan wali kelas atau

wakil kepala sekolah atau kepala sekolah secara langsung.

Sekolah melaksanakan kegiatan pengembangan kurikulum yang

terdiri dari KTSP, kalender pendidikan, program pembelajaran, penialian

hasil belajar peserta didik, dan peraturan akademik. Sekolah melaksanakan

4 (empat) program pengelolaan pembiayaan pendidikan. Sekolah memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

192

program pengawasan akademik dan manajerial yaitu pemantauan,

supervisi, evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut. Sekolah mempersiapkan

bahan-bahan yang diperlukan untuk akreditasi seperti dokumen instrumen

akreditasi, bukti fisik dalam bentuk dokumen, sarana dan prasarana yang

mendukung akreditasi, dan perwakilan dari sekolah yang mendampingi

asesor.

b) 8 dari 20 butir pernyataan (40%) menunjukkan bahwa SMA YPK Betlehem

Wamena baik dalam memenuhi semua ketentuan dari BSNP. SMA YPK

Betlehem a) 81%-90% kegiatan dilaksanakan sesuai rencana kerja tahunan

yaitu gaji dan tunjangan guru, gaji tenaga kependidikan, kegiatan

pembelajaran, dan kegiatan kesiswaan; b) Melaksanakan 3 (tiga) program

pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan yaitu pembagian tugas,

pengembanngan profesi dan promosi serta penempatan; c) Sekolah

melaksanakan 3 (tiga) program sarana dan prasarana yaitu perencanaan

pembuatan proposal, pembuatan proposal dan pelaksanaan pengajuan

proposal kepada Menteri Pendidikan Republik Indonesia; d) Sekolah

melaksanakan kegiatan untuk menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan

pembelajaran yang kondusif.; e) Sekolah memiliki 3 (tiga) kegiatan yang

melibatkan masyarakat dalam membangun kemitraan dengan lembaga lain

yang relevan yaitu penyusunan program kegiatan sekolah dan pelaksanaan

program kegiatan; f) Sekolah melaksanakan kegiatan evaluasi diri sekolah

yang terdiri dari 8 (delapan) SNP; g) Sekolah melaksanakan 3 (tiga)

program evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan yaitu evaluasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

193

diri, evaluasi keseimbangan beban kerja, dan evaluasi presentasi kerja

pendidik dan tenaga kependidikan.

c) 3 dari 20 butir pernyataan (15%) menunjukkan bahwa SMA YPK Betlehem

Wamena cukup baik dalam memenuhi semua ketentuan dari BSNP. SMA

YPK Betlehem a) merumuskan, menetapkan, dan kadang-kadang

mensosialisasikan misi dalam berbagai kesempatan; b) Merumuskan,

menetapkan, dan kadang-kadang mensosialisasikan tujuan dalam berbagai

kesempatan; c) memiliki rencana kerja jangka menengah dan rencana kerja

tahunan keduanya tidak saling berkaitan dan sudah disosialisasikan. Peneliti

akan memberikan rekomendasi untuk rencana kerja jangka pendek, jangka

menengah dan jangka panjang. Sebelum merumuskan rencana kerja peneliti

merekomdasikan visi dan misi SMA YPK Betlehem yang menurut peneliti

relevan dan sejalan dengan visi pendidikan kristen. Visi lama “terwujudnya

peserta didik yang unggul dan berpotensi, beriman teguh mampu bersaing

pada era globalisasi” diubah menjadi “menjadi sekolah Kristen yang

unggul dan berkarakter Kristen serta mampu bersaing pada era

globalisasi”.

Dari visi tersebut maka peneliti merumuskan misi yang baru menjadi

seperti dibawah ini:

i) Melibatkan diri dalam kegiatan pendidikan Kristen GKI di tanah

Papua khususnya Kabupaten Jayawijaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

194

ii) Meningkatkan kualitas pembelajaran bagi peserta didik untuk

mewujudkan peserta didik yang unggul dalam akademik dan non

akademik.

iii) Menumbuhkan pendidikan karakter Kristen pada peserta didik

(berorientasi keadilan, kedamaian dan kesejahteraan, tarnsformatif,

membebaskan dan takut akan Tuhan).

iv) Membangun sistem informasi manajemen untuk memberikan

pelayanan secara tranparan, sistematis dan akuntabel.

v) Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan agar karya

yang diciptakan dapat terus bertumbuh dan berkembang.

vi) Membangun dan menjalin hubungan kerja sama antar sesama sekolah,

pemerintah, masyarakat atau instansi pendidikan.

Setelah perumusan misi yang diusulkan peneliti, maka di bawah ini

merupakan usulan tujuan strategis untuk SMA YPK Betlehem Wamena.

i) Meningkatkanya pelibatan diri dalam kegiatan pendidikan Kristen

GKI di tanah Papua khususnya Kabupaten Jayawijaya.

ii) Meningkatkan hubugan kerja sama antar sesama sekolah, pemerintah,

masyarakat atau instansi pendidikan.

iii) Meningkatkan kualitas peserta didik.

iv) Terimplementasinya pendidikan karakter Kristen pada peserta didik

(berorientasi keadilan, kedamaian dan kesejahteraan, tarnsformatif,

membebaskan dan takut akan Tuhan).

v) Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

195

vi) Meningkatnya efektivitas dan efeisiensi dalam mengelola keuangan

vii) Terimplementasinya metode pembelajaran yang aktif, kreatif dan

inovatif.

viii) Meningkatknya KKM siswa setiap semester.

ix) Meningkatnya partisipasi siswa dalam kegiatan non akademik dan

akademik.

x) Terpenuhinya sarana dan prasaran sesuai standar yang diterapkan.

xi) Terwujudnya sekolah yang mandiri dan unggul

xii) Meningkatnya kualitas layanan pendidikan.

xiii) Terimplementasinya sstem informasi manajemen dalam seluruh

fungsi manajemen.

d) 3 dari 20 butir pernyataan (15%) menunjukkan bahwa SMA YPK Betlehem

Wamena sangat kurang baik dalam memenuhi semua ketentuan dari

BSNP. SMA YPK Betlehem tidak merumuskan dan menetapkan visi. Pada

butir pernyataan nomor 120 dan 121 pada dokumen perangkat akreditasi

SMA YPK Betlehem Wamena, tidak ada lembar pernyataannya sehingga

peneliti tidak dapat mengevaluasi hasil jawaban dari sekolah.

g. Implementasi Standar Pembiayaan

1) Evaluasi implementasi Standar Pembiayaan berdasarkan ketentuan dari Badan

Standar Nasional Pendidikan (BSNP) pada SMA YPK Betlehem Wamena

dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

196

Tabel 22. Evaluasi Implementasi Standar Pembiayaan Menurut SMA YPK Betlehem Wamena Dan Menurut Analisis

Peneliti

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Skor

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

123 Sekolah/Madrasah memiliki catatan

tahunan berupa dokumen investasi sarana

dan prasarana secara menyeluruh

A 4 A 4

124 Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya

untuk pengembangan pendidik dan tenaga

kependidikan berdasarkan Rencana Kerja

dan Anggaran Sekolah/Madrasah (RKA-

S/M)

B 3 B 3

125 Sekolah/Madrasah memiliki modal kerja

sebesar yang tertuang dalam RKA-S/M

membiayai seluruh kebutuhan pendidikan

C 2 C 2

126 Sekolah/Madrasah membayar gaji,

insentif, transportasi, dan tunjangan lain

bagi guru

B 3 B 3

127 Sekolah/Madrasah membayar gaji,

insentif, transportasi, dan tunjangan lain

tenaga kependidikan

A 4 A 4

128 Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya

untuk menunjang pelaksanaan kegiatan

pembelajaran selama tiga tahun terakhir

A 4 A 4

129 Sekolah/Madrasah membelanjakan dana

untuk kegiatan kesiswaan

selama satu tahun terakhir

B 3 B 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

197

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Skor

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

130 Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya

pengadaan alat tulis untuk kegiatan

pembelajaran selama satu tahun terakhir

A 4 A 4

131 Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya

pengadaan bahan dan alat habis pakai

untuk kegiatan pembelajaran selama satu

tahun terakhir

A 4 A 4

132 Sekolah/Madrasah mengalokasikan biaya

kegiatan rapat selama satu tahun terakhir

A 4 A 4

133 Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya

transportasi dan perjalanan dinas selama

satu tahun terakhir

B 3 B 3

134 Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya

penggandaan soal-soal

ulangan/ujian selama satu tahun terakhir

A 4 A 4

135 Sekolah/Madrasah membelanjakan biaya

pengadaan daya dan jasa

selama satu tahun terakhir

A 4 A 4

136 Sekolah/Madrasah membelanjakan

anggaran untuk mendukung

kegiatan operasional tidak langsung

selama tiga tahun terakhir

B 3 B 3

137 Sumbangan pendidikan atau dana dari

masyarakat/ pemerintah dikelola secara

sistematis, transparan, efisien, akuntabel,

A 4 A 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

198

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Skor

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

dan dilaporkan kepada komite

sekolah/madrasah atau yayasan

138 Penetapan besarnya uang

sekolah/madrasah mempertimbangkan

kemampuan ekonomi orangtua siswa

A 4 A 4

139

Siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang

pada setiap awal tahun

pelajaran

B 3 A 4 Menurut sekolah bahwa 1%-25%

siswa dikenakan biaya pendaftaran

ulang, akan tetapi menurut

wawancara peneliti dengan

bendahara sekolah bahwa sekolah

sama sekali tidak memungut biaya

pendaftaran ulang kepada siswa/i.

140 Sekolah/Madrasah memberikan bantuan

untuk siswa yang kurang

mampu secara ekonomi

B 3 B 3

141 Sekolah/Madrasah melakukan pungutan

biaya personal lain di samping uang

sekolah/madrasah

A 4 A 4

142 Pengambilan keputusan dalam penetapan

dana dari masyarakat sebagai biaya

personal dilakukan dengan melibatkan

berbagai pihak terkait

A 4 A 4

143 Pengelolaan dana dari masyarakat sebagai

biaya personal dilakukan

secara transparan, efisien, dan akuntabel

sesuai RKA-S/M

B 3 B 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

199

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Skor

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

144 Sekolah/Madrasah memiliki pedoman

pengelolaan keuangan sebagai dasar

dalam penyusunan RKA-S/M

B 3 B 3

145 Sekolah/Madrasah memiliki pembukuan

biaya operasional

A 4 A 4

146 Sekolah/Madrasah membuat laporan

pertanggungjawaban pengelolaan

keuangan dan menyampaikannya kepada

pemerintah atau yayasan

A 4 A 4

SKOR TOTAL 85 86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

200

2) Persentase Standar Pengelolaan pada SMA YPK Betlehem Wamena.

Formulanya sebagai berikut:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 × 5 × 100%

Persentase Standar Pengelolaan pada SMA YPK Betlehem Wamena dapat

dilihat di bawah ini.

86

24 × 5 × 100% = 71,67%

Pemenuhan Standar Pembiayaan pada SMA YPK Betlehem Wamena

menunjukkan angka 71,67%. Penjelasannya adalah sebagai berikut.

a) 14 dari 24 butir pernyataan (58%) menunjukkan bahwa SMA YPK

Betlehem Wamena sangat baik dalam memenuhi semua ketentuan dari

BSNP. SMA YPK Betlehem Wamena:

i) Memiliki catatan tahunan berupa dokumentasi investasi sarana dan

prasarana secara menyeluruh.

ii) Sekolah membayar gaji, insetif, transportasi, dan tunjangan lain bagi

tenaga kependidikan dengan dana sebanyak 96%-100% dari anggaran

gaji serta tunjangan tenaga kependidikan.

iii) Sekolah membelanjakan biaya sebanyak 96%-100% dari anggaran

penunjang pelaksanaan kegiatan pembelanjaran.

iv) Sekolah membelanjakan biaya pengadaan alat tulis untuk kegiatan

pembelajaran sebanyak 96%-100% dari anggaran pengadaan alat

tulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

201

v) Sekolah membelanjakan biaya pengadaan bahan dan alat habis pakai

untuk kegiatan pembelajaran sebanyak 96%-100% dari anggaran

pengadaan bahan dan alat habis pakai.

vi) Sekolah mengalokasikan dana sebanyak 96%-100% dari pengadaan

kegiatan rapat.

vii) Sekolah membelanjakan biaya sebanyak 96%-100% dari anggaran

penggandaan soal-soal ujian.

viii) Sekolah membelanjakan biaya sebanyak 96%-100% dari anggaran

pengadaan daya dan jasa.

ix) Sumbangan pendidikan atau dana dari masyarakat/pemerintah

dikelola secara sistematis, transparan, agak efisien, akuntabel, dan

dilaporkan kepada komite/ yayasan.

x) 91%-100% siswa dari keluarga tidak mampu mendapatkan keringan

uang sekolah, bahkan bendahara sekolah menggunakan uang PIP

masing-masing siswa untuk membayar uang sekoah terlebih dahulu

sampai lunas dan jika sisa akan diberikan kepada siswa.

xi) Sekolah tidak melakukan pungutan biaya personal lain di samping

uang sekolah.

xii) Tidak ada peserta didik yang dikenakan biaya pendaftaran ulang.

xiii) Pengambilan keputusan dalam penetapan dana dari masyarakat

sebagai biaya personal dilakukan dengan melibatkan yayasan, komite

sekolah, kepala sekolah, perwakilan guru, dan perwakilan tenaga

kependidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

202

xiv) Sekolah memiliki pembukuan biaya operasional.

xv) Sekolah membuat laporan pertannggungjawaban pengelolaan

keuangan dan menyampaikannya kepada pemerintah dan yayasan.

b) 8 dari 24 butir pernyataan (33,33%) menunjukkan bahwa SMA YPK

Betlehem Wamena baik dalam memenuhi semua ketentuan dari BSNP.

SMA YPK Betlehem Wamena telah melakukan:

i) Membelanjakan biaya pengembangan tenaga pendidik dan

kependidikan sebanyak 91%-95% yaitu untuk jenis kegiatan MKKS

dan MGMP. Pada Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS)

untuk kegiatan MKKS sebesar Rp 5.000.000 realisasinya 60%

sedangkan untuk MGMP sebesar Rp 35.000.000 realisasinya 94,3%.

Belum ada kegiatan pengembangan lainnya untuk tenaga pendidik

dan kependidikan, dikarenakan jarang diadakan kegiatan di

Kabupaten Jayawijaya, sekolahpun jarang melakukan kegiatan untuk

pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan, serta minat guru

untuk ikut kegiatanpun sangat kecil, sehingga dana yang

dikeluarkanpun masih minim.

ii) Sekolah membayar gaji, insetif, transportasi, dan tunjangan lain bagi

guru dengan dana sebanyak 91%-95% dari anggaran gaji serta

tunjangan guru.

iii) Sekolah membelanjakan dana sebanyak 91%-95% dari anggaran

kegiatan kesiswaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

203

iv) Sekolah membelanjakan dana sebannyak 91%-95% dari anggaran

pengadaan transportasi dan perjalanan dinas.

v) Sekolah membelanjakan biaya sebanyak 91%-95% untuk mendukung

kegiatan operasional tidak langsung.

vi) Sekolah memberikan bantuan pada 81%-90% siswa kurang mampu.

vii) 91%-95% pengelolaan dana dari masyarakat sebagai biaya personal

dilakukan secara transparan, efisien, dan akuntabel sesuai RKA/S.

viii) Sekolah memiliki pedoman pengelolaan keuangan.

c) 1 dari 24 butir pernyataan (4,17%) menunjukkan bahwa SMA YPK

Betlehem Wamena cukup baik dalam memenuhi semua ketentuan dari

BSNP. Sekolah dapat merealisasikan 86%-90% modal kerja. Modal kerja

SMA YPK Betlehem Wamena bersumber dari dana BOS, dana PIP, dan

Gratis dari Pemda Kabupaten Jayawijaya, dan uang sekolah siswa.

Sekolah tidak membuat Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS)

untuk masing-masing pendapatan sehingga penggunaannya juga

bercampur aduk tidak sesuai posnya. Sebaiknya dibuat RKAS untuk

masing-masing dana. Contoh Rekapitulasi Penggunaan Dana BOS SMA

(PERMEN No 16 Tahun 2016) seperti pada bab II dalam teori Standar

Pembiayaan. Selain RKA dan laporan dana BOS, peneliti

merekomendasikan RKA dan Laporan pertanggungjawaban dana PIP.

Contoh tabel laporan realisasi Program Indonesia Pintar (PIP) seperti pada

bab II dalam teori Standar Pembiayaan. Akan tetapi untuk penggunaan

dana gratis dari pemda Kabupaten Jayawijaya, dapat digunakan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

204

keperluan di bawah ini (Juknis Pembebasan Biaya Pendidikan Kabupaten

Jayawijaya) yaitu gaji dan Kesejahteraan Guru yang terdiri dari gaji guru

honorer, kesejahteraan guru tetap dan guru honorer, gaji dan Kesejahteraan

pegawai yang terdiri dari gaji pegawai honorer, kesejahteraan pegawai

tetap dan honorer, proses belajar mengajar yang terdiri dari media

pendidikan dan ujian semester, sarana dan Prasarana Pendidikan meliputi

gedung, alat dan perabot, kegiatan Ekstrakurikuler, daya dan jasa serta

Tata Usaha dan Administrasi Sekolah.

h. Implementasi Standar Penilaian.

1) Evaluasi implementasi Standar Penilaian berdasarkan ketentuan dari

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) pada SMA YPK Betlehem

Wamena dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

205

Tabel 23. Evaluasi Implementasi Standar Penilaian Menurut SMA YPK Betlehem Wamena Dan Menurut Analisis

Peneliti

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari

BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Skor

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

147 Guru memberikan penjelasan

kriteria mengenai mekanisme,

prosedur serta instrumen

penilaian hasil belajar peserta

didik

B 3 B 3

148 Sekolah/Madrasah

melaksanakan ujian melalui

mekanisme dan prosedur

penilaian yang ditetapkan

B 3 B 3

149 Guru mengembangkan

instrumen dan pedoman

penilaian sesuai dengan bentuk

dan teknik penilaian

B 2 C 2

150 Guru menggunakan teknik

penilaian berupa tes,

pengamatan, penugasan,

dan/atau bentuk lain dalam

menilai siswa

A 4 A 4

151 Guru mengolah hasil penilaian

untuk mengetahui kemajuan

hasil belajar dan kesulitan

belajar siswa

B 3 B 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

206

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari

BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Skor

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

152 Guru mengembalikan hasil

pemeriksaan pekerjaan siswa

disertai balikan/komentar yang

mendidik

A 4 A 4

153 Guru memanfaatkan hasil

penilaian untuk perbaikan

pembelajaran

A 4 A 4

154 Guru melaporkan hasil penilaian

mata pelajaran pada setiap akhir

semester kepada kepala

sekolah/madrasah dalam bentuk

laporan

prestasi belajar siswa

B 3 B 3

155 Guru menilai sikap dan

kepribadian siswa sebagai

informasi untuk

menentukan nilai akhir semester

A 4 A 4

156 Sekolah/Madrasah

mengkoordinasikan ulangan

tengah semester dan ulangan

akhir semester

A 4 A 4

157 Sekolah/Madrasah menentukan

kriteria kenaikan kelas melalui

rapat

A 4 A 4

158 Sekolah/Madrasah menentukan

nilai akhir kelompok mata

A 4 A 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

207

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari

BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Skor

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

pelajaran agama dan akhlak

mulia, kewarganegaraan dan

kepribadian, iptek, estetika, serta

jasmani, olahraga, dan kesehatan

159 Sekolah/Madrasah

menyelenggarakan ujian

sekolah/madrasah dan

menentukan kelulusan siswa

sesuai dengan kriteria yang

berlaku

C 2 C 2

160 Sekolah/Madrasah melaporkan

hasil penilaian setiap akhir

semester

kepada orang tua/wali siswa

dalam bentuk buku laporan hasil

belajar siswa

A 4 A 4

161 Sekolah/Madrasah melaporkan

pencapaian hasil belajar tingkat

satuan pendidikan kepada Dinas

Pendidikan Kabupaten/Kota atau

Kantor Kemenag

B 3 B 3

162 Sekolah/Madrasah menentukan

kelulusan siswa sesuai kriteria

Kelulusan

A 4 A 4

163 Sekolah/Madrasah menyerahkan

surat keterangan hasil ujian

A 4 E 0 Menurut sekolah bahwa sekolah menyerahkan

surat keterangan hasil ujian nasional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

208

No Butir

pernyataan

Instrumen/Pernyataan

Perangkat Akreditasi dari

BSNP

Jawaban

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Skor

Menurut

SMA YPK

Betlehem

Wamena

Analisis

Instrumen

Perangkat

Akreditasi

Berdasarkan

Peneliti

Skor

Menurut

Peneliti

Keterangan

nasional (SKHUN) setiap siswa

yang mengikuti ujian nasional

(UN)

(SKHUN) kepada siswa kurang dari 7 hari

setelah blangko ijazah diterima dari Dinas

Pnedidikan/Kantor Kemenag, sedangkan

menurut peneliti bahwa sekolah menyerahkan

surat keterangan hasil ujian nasional

(SKHUN) kepada siswa lebih dari 28 hari

setelah blangko ijazah diterima dari Dinas

Pendidikan/Kantor Kemenag,

164 Sekolah/Madrasah menyerahkan

ijazah kepada setiap siswa yang

telah lulus

A 4 E 0

165 Sekolah/Madrasah menggunakan

hasil ujian nasional (UN)

SMP/MTs/ Paket B sebagai

salah satu penentu penerimaan

siswa baru

A 4 A 4 Menurut sekolah bahwa sekolah menyerahkan

ijazah kurang dari 1 minggu setelah blangko

ijazah diterima dari Dinas Pendidikan/Kantor

Kemeng sedangkan menurut peneliti bahwa

sekolah menyerahkan ijazah lebih dari 4

minggu setelah blangko ijazah diterima dari

Dinas Pendidikan/ Kantor Kemenag.

SKOR TOTAL 68 59

2) Persentase Standar Penilaian pada SMA YPK Betlehem Wamena. Formulanya sebagai berikut:

Jumlah Skor Total

Jumlah Butir Pernyataan × 5 × 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

209

Persentase Standar Penilaian pada SMA YPK Betlehem Wamena dapat

dilihat di bawah ini.

59

19 x × 5 × 100% = 62,11%

Pemenuhan Standar Penilaian pada SMA YPK Betlehem Wamena

menunjukkan angka 62,11%. Penjelasannya adalah sebagai berikut.

a) 10 dari 19 butir pernyataan (63%) menunjukkan bahwa SMA YPK

Betlehem Wamena sangat baik dalam memenuhi semua ketentuan dari

BSNP. Ketentuan dalam PP RI No 19 Tahun 2005 dan PP RI No 32 Tahun

2013 yang isinya tentang standar penilaian pada jenjang pendidikan

menengah terdiri atas penialian hasil belajar oleh pendidik, penilaian hasil

belajar oleh satuan pendidikan dan penilaian hasil belajar oleh pemerintah,

seperti jawaban pada dokumen perangkat akreditasi di bawah ini:

i) 96%-100% Guru menggunakan teknik penilaian berupa ts,

pengamatan, penugasan terstruktur, penugasan mandiri dan bentuk

lainnya.

ii) 96%-100% Guru mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa

disertai komentar yang mendidik.

iii) 96%-100% guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan

pembelajaran.

iv) 96%-100% guru menilai sikap dan kepribadian siswa.

v) Sekolah mengkordinasi ulangan tengah semester dan ulangan akhir

semester.

vi) Sekolah menentukan kriteria melalui rapat dewan guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

210

vii) Sekolah menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan

akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, IPTEK, estetika,

jasmani dan olahraga dan kesehatan melalui rapat dewan guru dengan

mempertimbangkan hasil penilaian oleh guru.

viii) Sekolah melaporkan hasil penilaian setiap akhir semester kepada

orangtua/wali siswa dalam bentuk buku laporan hasil belajar siswa.

ix) Sekolah menentukan kelulusan siswa sesuai kriteria kelulusan melalui

rapat dewan guru.

x) Sekolah menyerahkan ijazah kepada setiap siswa yang telah lulus.

xi) Sekolah menggunakan hasil ujian nasional (UN) SMP paket B sebagai

salah satu penentu penerimaan siswa baru.

b) 5 dari 19 butir pernyataan (26,32%) menunjukkan bahwa SMA YPK

Betlehem Wamena baik dalam memenuhi semua ketentuan dari BSNP.

Pada ketentuan dalam PP RI No 19 Tahun 2005 dan PP RI No 32 Tahun

2013 bahwa penilaian digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi

peserta didik, bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan

memperbaiki proses pembelajaran. Pada dokumen perangkat akreditasi:

i) Hanya 91%-95% guru menginformasikan kriteria penilaian hasil

belajar peserta didik. Terdapat 9 (sembilan) guru yang telah

memberikan penjelasan kriteria mengenai mekanisme, prosedur serta

instrumen, hal ini tertuang dalam RPP.

ii) Sekolah melaksanakan ujian melalui mekanisme dan prosedur

penilaian, terdapat 91%-95% mata pelajaran yang diujikan melalui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

211

mekanisme yang ditetapkan. Ada 10 (sepuluh) mata pelajaran yang

memberikan kisi-kisi, melakukan pengembangan instrumen,

melaksanakan ujian, mengolah hasil ujian dan pemanfaatan hasil

ujian. Sekolah belum memiliki kelas Bahasa sehingga mata pelajaran

yang diuji sedikit.

iii) 91%-95% guru mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan

hasil belajar dan kesulitan belajar siswa.

iv) 91%-95% guru melaporkan hasil penilaian prestasi belajar siswa

kepada kepala sekolah.

v) Sekolah melaporkan pencapaian hasil belajar 1-2 bulan setelah akhir

semester karena biasanya setelah ujian diadakan class meeting antar

kelas, kegiatan ini merupakan kegaitan yang diadakan sekolah supaya

siswa/i bisa saling mengenal satu sama lain selain itu juga biasanya

ada siswa yang mengikuti ujian susulan.

c) 2 dari 19 butir pernyataan (10,52%) menunjukkan bahwa SMA YPK

Betlehem Wamena cukup baik dalam memenuhi semua ketentuan dari

BSNP. 86%-90% guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian

sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian serta sekolah

menyelenggarakan ujian sekolah dan menentukan kelulusan siswa sesuai

dengan kriteria yaitu kriteria kelulusan yang berlaku 6,0 sedangkan

sekolah menetapkan kriteria yang ditentukan 6,5.

3) Rekomendasi dari peneliti berdasarkan kendala yang telah disebutkan di atas

ialah perangkat mengajar tenaga pendidik sebaiknya dibuat dan dirancang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

212

dengan baik, bahkan didiskusikan dengan guru mata pelajaran yang sama

dengan bidangnya dari sekolah lain atau bersama kepala sekolah agar

perangkattersebutdapat dipakai untuk pengembangan peserta didik serta

kemajuan tenaga pendidik tersebut.

Dari kedelapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) pada SMA YPK Betlehem

Wamena standar yang paling rendah persentase pemenuhan ketentuan BSNP adalah

Standar Proses. Hal ini dikarenakan setiap mata pelajaran tenaga pendidiknya

kurang melakukan perencanaan, proses, pelaksanaan, penilaian dan pengawasan

pembelajaran yang tertuang dalam RPP (PP RI Nomor 32 tahun 2013), sedangkan

pemenuhan Standar Nasional Pendidikan yang paling tinggi nilai persentasenya

ialah Standar Pembiayaan dikarenakan bendahara sekolah memiliki catatan biaya

personal dan biaya operasi serta pertanggungjawabannya, selain itu pula bendahara

selalu melaporkan keuangan sekolah pada saat rapat bulanan dengan dewan guru

dan kepala sekolah.

3. Implementasi SNP pada SMA YPPK St Thomas Wamena

Dokumen perangkat akreditasi yang dipakai oleh SMA YPPK St Thomas

Wamena adalah dokumen lama (tahun 2006), sedangkan yang dipakai oleh

Pemerintah saat ini merupakan dokumen akreditasi tahun 2014, sehingga indikator

yang diukurpun berbeda dengan sekolah lain. Pada tahap ini peneliti akan

memaparkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti serta mengkaitkan dengan

dokumen-dokumen yang ada dan wawancara.

a) Implementasi Standar Standar Isi, Standar proses, Standar Kompetensi

Lulusan, Standar Penilaian dan Standar pengelolaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

213

Standar Standar Isi, Standar proses, Standar Kompetensi Lulusan, Standar

Penilaian dan Standar Pengelolan terdapat dalam dokumen kurikulum (lampiran 8).

Struktur kurikulum SMA YPPK St. Thomas Wamena meliputi substansi

pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun

mulai kelas X sampai dengan kelas XII. Struktur kurikulum disusun berdasarkan

standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran.

Pengorganisasian kelas-kelas dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan

program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik, dan kelas XI dan kelas XII

merupakan program penjurusan yang terdiri atas dua program yaitu program IPS

dan program IPA. Struktur kurikulum SMA YPPK St. Thomas Wamena memuat

kelompok mata pelajaran sebagai berikut ini: 1) kelompok mata pelajaran agama

dan akhlak mulia; 2) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;

3) kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; 4) kelompok mata

pelajaran estetika; 5) kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.

Muatan lokal yang dilakukan oleh SMA YPPK St Thomas Wamena ialah

kewirausahaan dan pertanian.

Kegiatan pengembangan diri yang dilakuakan oleh SMA YPPK St Thomas

terdiri dua kegiatan pengembangan diri wajib dan pilihan. Kegiatan wajib

pembiasaan terdiri menjadi dua yaitu kegiatan pembiasaan, yaitu Misa jumat

pertama di Gereja bagi sekolah katolik, Misa HUT YPPK, Paskah dan Natal.

Kegiatan wajib lainnya merupakan kegiatan pramuka, sedangkan kegiatan piliha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

214

yaitu olahraga basket dan seni.

Penentuan KKM untuk masing-masing mata pelajaran berbeda, tergantung

kesepakatan dalam rapat dewan guru.

Kepala sekolah SMA YPPK St Thomas tidak membuat visi, misi, dan tujuan

sekolah sekolah melainkan melanjutkan dari kepala sekolah sebelumnya.

b) Implementasi Standar Tenaga Pendidik dan Kependidikan

Jumlah keseluruhan tenaga pendidik dan kependidkan pada SMA YPPK ST

Thomas Wamena berjumlah 32 orang. Dengan rincian Guru tetap berjumlah 20

orang, Guru Tetap Yayasan berjumlah 3 orang, guru tidak tetap berjumlah 5 orang

dan tenaga kependidikan terdiri dari 4 orang. Dari jumlah yang ada pesentasi

kehadiran mencapai 60% jika 100% yang paling tertinggi. Dari ketidak hadiran

inilah yang banyak kelas kosong (mata pelajaran yang tidak ada gurunya),

sehingga banyak peserta didik yang pulang cepat dari sekolah dan banyak bermain.

Kualifikasi akademik tenaga pendidik SMA YPPK ST Thomas rata-rata S1,

sedangkan untuk kualifikasi tenaga kependidikan banyak yang tidak sesuai, dalam

dokumen tenaga pendidik dan kependidikan yang menjabat jadi kepala

perpustakaan adalah guru ekonomi, kepala laboratorium adalah guru biologi, dan

kepala TU merupakan tamatan SMA.

c) Implementasi Standar Sarana dan Prasarana

Peneliti hanya dapat menjelaskan tentang sarana dan prasarana melalui

lembar observasi yang sudah peneliti buat seperti di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

215

Tabel 24. Lembar Observasi Standar Sarana Dan Prasarana SMA YPPK St

Thomas Wamena

SNP dari Pemerintah Keadaan Di sekolah

Berada di lokasi yang nyaman,

terhindar dari

gangguan pencemaran air,

kebisingan, dan pencemaran udara

serta

memiliki sarana untuk

meningkatkan kenyamanan

Belum sesuai. SMA YPPK St Thomas wamena berada

dipinggir jalan utama antara kota Wamena dengan distrik

lainnya dan juga berdekatan dengan lapangan terbang

utama di kabupaten Jayawijaya sehingga sangat bising.

Bangunan sekolah/madrasah

memiliki ventilasi udara dan

pencahayaan yang memadai

Sesuai. SMA YPPK St Thomas memiliki ruang dengan

ventilasi udara dan pencahayaan yang memadai. Ruang

belajar, ruang guru, kantin, dan ruang konseling, karena

setiap ventilasinya dikasih kawat ram sehingga sirkulasi

udara dan pencahayaan bisa didapatkan di dalam ruangan.

Sekolah/Madrasah melakukan

pemeliharaan terhadap bangunan

secara berkala

Kurang sesuai.

1. WC peserta didik yang tidak dirawat dengan baik.

Sehingga berbau.

2. Bangunan lama yang rusak belum diperbaiki.

Sekolah/Madrasah memiliki

prasarana yang lengkap sesuai

ketentuan

Belum sesuai. Prasarana yang dimiliki sekolah ialah;

1. Ruang kelas yang cukup baik.

2. Perpustakaan dan laboratorium IPA yang kurang

dirawat

3. Ruang laboratorium komputer yang kurang dirawat

4. Ruang guru, ruang TU, ruang bendahara, kantin,

ruang pimpinan yang baik.

5. Ruang peralatan olahraga

6. Tempat bermain dan olahraga

Sekolah/Madrasah memiliki

sarana yang lengkap sesuai

ketentuan.

Belum sesuai. SMA YPK Betlehem memiliki:

1. Sarana ruang guru: kursi, meja, papan statistik

kelulusan, papan keadaan tenaga pendidik dan

kependidikan, papan pengumuman, papan visi dan

misi serta tugas dan tanggungjawab.

2. Sarana ruang pimpinan; kursi, meja, lemari, dan 1 set

komputer.

3. Sarana pada ruang kelas: meja, kursi, papan tulis.

4. Sarana tempat bermain dan olahraga: tiang bendera,

lapangan volly, lapangan basket, ring dan lampu

penerangan.

5. Sarana ruang TU: meja, kursi, lemari, 1 set

komputer, mesin foto copy,dan pengeras suara.

6. Sarana ruang bendahara; meja, kursi, dan lemari.

7. Sarana kantin: meja dan kursi

d) Implementasi Standar Pembiayaan

SMA YPPK St Thomas Wamena memiliki 3 bendahara. Bendahara

penanggungjawab keuangan sekolah dan dana PIP dari pemerintah pusat yang di

urus oleh bendahara YPPK yang ditugaskan di SMA YPPK St Thomas (bendahara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

216

utama), bendahara dana BOS yang di urus oleh kepala Tata Usaha, dan bendahara

Dana bantuan dari Pemerintah Daerah yang diurus oleh guru geografi. Tidak

adanya laporan uang yang masuk maupun uang yang keluar dari kedua bendahara

kepada bendahara sekolah. Dana PIP dari pemerintah pusat itu di bagikan kepada

peserta didik secara utuh jika peserta didik sudah lunas membayarkan uang

sekolah, dan jika tidak maka dipotong dari dana PIP sampai uang sekolahnya lunas

dan jika ada sisa maka sisa dana tersebut diberikan kepada peserta didik

bersangkutan (hasil wawancara).

Uang sekolah digunakan untuk membayar gaji guru tetap yayasan,

membelanjakan kebutuhan sekolah (seperti ATK, snack guru, dan bamak) dan

keperluan mendadak lainnya.

Bendahara sekolah tidak membuat RKA karena berdasarkan tahun

sebelumnya RKA yang dibuat bendahara tidak periksa atau di benahi atau di bantu

pembuatannya berdasarkan hasil rapat, melainkan murni ide dari bendahara

sekolah. Laporan keuangan sekolah selalu di laporkan ke YPPK Wilayah

Kabupaten Wamena, dan setiap bulannya diaudit oleh YPPK pusat dan BPK.

Peneliti tidak dapat mewawancarai atau bahkan mendapatkan laporan

keuangan dana BOS karena yang bersangkutan sedang sakit dan sudah 1 tahun tidak

masuk sekolah (pengobatan di Makasar).

B. Kendala Pengimplementasian Standar Nasional Pendidikan (SNP) pada

SMA di Kabupaten Jayawijaya

1. Kendala Pengimplementasian Standar Nasional Pendidikan (SNP) pada

SMA Negeri I Wamena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

217

Kendala pengimplementasian Standar Nasional Pendidikan (SNP) pada

SMA Negeri I Wamena adalah sebagai berikut.

a. Kendala pada Standar Isi

Kendala pada standar isi adalah 1) kurangnya tenaga pendidik yang ahli dan

kompeten dalam pengembangan ekstrakurikuler di sekolah. Sekolah telah berusaha

meminta tambahan tenaga pendidik dan mengajukan sertifikasi bagi tenaga

pendidik yang ada saat ini kepada dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten

Jayawijaya akan tetapi belum ada respon atau jawaban atas permintaan itu, selain

itu juga sekolah aktif dalam melaporkan laporan bulanan kepada dinas Pendidikan

dan Kebudayaan tentang keadaan sekolah setiap bulannya, karena hal ini belum

ditanggapi maka menurut peneliti akan terjadi dampaknya yaitu tidak akan

bertambah ekstrakurikuler atau kegiatan pengembangan diri untuk peserta didik,

peserta didik tidak dapat diperhatikan secara intens; 2) Tenaga pendidik mengalami

kesulitan dalam pembuatan perangkat mengajar, karena perubahan kurikulum yang

dilakukan oleh Menteri Pendidikan Republik Indonesia dan Papua paling lambat

dalam mendaptkan informasi perubahan konten tentang kurikulum ini yang ada

pada silabus dan RPP sehingga tenaga pendidik kesulitan dalam pembuatan

perangkat mengajar. Dampaknya ialah tenaga pendidik akan lambat dalam

penyesuaian perubahan kurikulum, tenaga pendidik lebih cenderung mengurus

perangkat dibanding konten yang harus diajarkan kepada peserta didik dan bahkan

cenderung mengcopy paste dari internet tanpa harus berpikir untuk membuatnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

218

b. Kendala pada Standar Proses

Kendala pada standar proses ialah kurang adanya keterlibatan pemangku

kepentingan seperti pengawas dari Dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya,

komite sekolah dan orang tua peserta didik. Dampaknya adalah segala jenis

perkembangan atau kebutuhan sekolah pemangku kepentingan tidak paham atau

mengerti. Contoh pada saat observasi; peneliti mewawancarai kepala sekolah

bahwa sekolah tidak dapat melaporkan kebutuhannya kepada pemangku

kepentingan itu karena tidak pernah adanya kunjungan dari pemangku kepentingan.

Bahkan pada saat observasi sekolah dikatakan oleh salah satu pejabat Dewan

Perwakilan Rakyat bahwa sekolah belum siap untuk ujian berbasis computer,

setelah peneliti kroscek ke sekolah bahwa sekolah sudah siap untuk melakukan

ujian berbasis computer akan tetapi dengan kondisi satu kelas hanya mampu

menampung 30 peserta didik karena PC yang tersedia hanya 30 buah, untuk

masalah software atau tenaga yang akan mnegoperasikannya sudah dilatih dan

sudah siap.

c. Kendala pada Standar Kompetensi Lulusan

Kendala pada Standar Kompetensi Lulusan ialah kurangnya minat peserta

didik dalam mengikuti kegiatan olimpiade dan pidato tingkat Kabupaten serta

kebanyakan mata pelajaran yang belum mampu selesai tepat pada waktunya.

Diakibatkan tidak adanya tenaga pendidik yang ahli dan kompeten untuk

membimbing serta suatu keharusan kepada peserta didik. Dampaknya peserta didik

kehilangan peluang untuk membawa nama baik sekolah, keluarga bahkan diri

sendiri karena lewat mengikuti atau bahkan menjuarai kegiatan olimpiade atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

219

lainnya yang bersifat akademik bisa membantu untuk dapat beasiswa kuliah atau

pertukaran pelajar. Penyebab utamanya juga ialah daya tamping atau kemampuan

menangkap suatu mata pelajaran dari peserta didik sangat lamban. Dampak lainnya

tenaga pendidik akan mengajar dengan sangat cepat atau tidak mendalam,

tambahan waktu untuk pengayaan atau bahkan bisa dilewati sehingga peserta didik

tidak akan tahu materi yang telah dilewati itu, akhirnya pada saat kuliah akan terjadi

shock bagi peserta didik karena harus banyak berjuang dan menyesuaikan diri

tetang materi-materi yang tidak diajarkan.

d. Kendala pada Standar Tenaga Pendidik dan Kependidikan

Kendala pada standar tenaga pendidik dan kependidikan ialah kurangnya

tenaga pendidik dan kependidikan yang ahli atau berkompeten sehingga perlu

penambahan tenaga pendidik dan kependidikan ini. Setelah diadakan penambahan,

maka diberikan pelatihan kemudian dilihat perkembangannya. Dampaknya ialah

sekolah tidak memiliki tenaga pendidik dan kependidikan yang ahli atau

bersertifikasi maka kualitas sekolah dapat dipertanyakan. Contoh tenaga pendidik

akan kewalahan mendampingi peserta didik dalam praktikum jika tidak ada kepala

laboratorium dan asisten laboratorium. Selain itu, waktu belajar akan terbuang jika

yang mengurus semua tenaga kependidikan (guru bidang studi), bahkan

laboratorium tidak difungsikan dengan baik, dan juga alat-alat laboratorium akan

cepat rusak karena tidak ada yang perhatikan.

e. Kendala pada Standar Sarana dan Prasarana

Kendala pada standar sarana dan prasarana ialah kurangnya luas bangunan

untuk beberapa gedung yang telah disebutkan pada bagian implementasi SNP pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

220

SMA Negeri I Wamena akan memiliki dampak yang telah terjadi untuk

laboratorium computer yang hanaya dapat menampung satu rombongan belajar (30

peserta didik) akan menjadi penghambat dalam belajar TIK atau pada saat ujian

yang berbasis computer. Kendala lainnya ialah pemeliharaan yang jarang dilakukan

dan akan dilakukan jika sarana atau prasarana sudah benar-benar rusak, dampaknya

ialah biaya pemeliharaan atau perbaikan yang dikeluarkan akan sangat besar.

f. Kendala pada Standar Pengelolaan

Kendala pada standar pengelolaan ialah belum maksimalnya sistem informasi

manajemen di sekolah. Dampaknya adalah sekolah kurang dikenal di tingkat

Nasional atau kalangan sesame alumni yang sudah tidak menetap di Kabupaten

Jayawijaya karena belum ada informasi yang sah (sejenis website) dari sekolah

tersebut tetang keadaan sekolahnya.

g. Kendala pada Stadar Pembiayaan

Kendala pada Standar Pembiayaan adalah pemasukkan sekolah hanya berasal

dari dana BOS dan dana bantuan gratis Pemda Kabupaten Jayawijaya. Dampaknya,

banyak dana yang akan dilakukan subsidi silang atau banyak kegiatan

pendampingan atau pengembangan (seperti pelatihan atau workshop untuk tenaga

pendidik, kegiatan Osis untuk peserta didik) tidak dilakukan karena kekurangan

dana, atau banyak sarana dan prasarana yang harus segera dibenahi akhirnya

ditunda karena dana kurang atau tidak ada.

h. Kendala pada Standar Penilaian

Kendala pada standar penilaian ialah KKM susah dinaikkan. Dampaknya

adalah peserta didik kurang mampu bersaing di luar Papua dalam bidang akademik,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 239: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

221

kemampuan peserta didik yang seperti “berjalan ditempat” karena peserta didiknya

sendiri yang kurang mau berusaha lebih baik agar rata-rata kelas atau KKM dapat

dinaikkan oleh masing-masing guru mata pelajaran.

Kendala lain yang terjadi pada SMA Negeri I Wamena ialah sebagai berikut:

a. Kesehatan wakil kepala sekolah bidang kurikulum yang semakin menurun.

b. Kurikulum yang berubah-ubah membuat dilema guru di sekolah.

c. Anggota tim sarana dan prasarana yang mendominasi ialah wanita.

d. Kurangnya kontrol atau monitoring dari pihak Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kabupaten Jayawijaya.

e. Kurangnya kerja sama orang tua siswa dengan sekolah.

f. Siswa yang mendaftar kebayakan dari POS (kabupaten Pemekaran Baru) yang

rata-rata tidak pernah sekolah di SMP dan hanya diluluskan dan mendapat

ijasah lalu masuk ke Sekolah Menengah Atas.

2. Kendala Pengimplementasian Standar Nasional Pendidikan (SNP) pada

SMA YPK Betlehem Wamena

Kendala pengimplementasian Standar Nasional Pendidikan (SNP) ini

peneliti klasifikasi kedalam tiga bagian karena SNP ini termasuk dalam ketiga

bagian bidang dalam satuan Sekolah Menengah Atas.

a. Kendala Pada Standar Isi

Kendala pada Standar Isi adalah kebiasaan tenaga pendidik menunda bahkan

meminta honor terlebih dahulu untuk membuat perangkat mengajar dan minat

tenaga pendidik yang kecil untuk mengikuti pelatihan, seminar atau workshop.

Dampaknya ialah di dalam Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 2013 menyatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 240: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

222

bahwa standar isi merupakan kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat

kompetensi untuk mencapai Kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan

tertentu. Tingkat kompetensi yang ditetapkan di Indonesia ada dua yaitu

Kompetensi Dasar dan Komeptensi Inti yang mana kompetensi dasar merupakan

kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti yang harus diperoleh Peserta Didik

melalui pembelajaran, sedangkan kompetensi inti merupakan tingkat kemampuan

untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang Peserta

Didik pada setiap tingkat kelas atau program. Artinya bahwa jika perangkat

pembelajaran dalamStandar Isi ini tidak dibuat oleh tenaga pendidik maka tenaga

pendidik atau sekolah tidak dapat memiliki peserta didik yang kompeten, lulus

dengan nilai yang baik, bahkan memungkinkan untuk tidak mempunyai lulusan;

untuk menghasilkan peserta didik yang kompeten membutuhkan tenaga pendidik

yang kompeten juga dampak jika tenaga pendidik tidak mengupdate ilmu lewat

seminar atau workshop maka tenaga pendidik akan memiliki pola pikir yang sempit,

bahkan akan kurang berimprovisasi dalam mengajar akibatnya tenaga pendidik

akan merasa jenuh dengan keadaan sekitar (lingkungan) apalagi didukung dengan

keadaan peserta didik yang kurang memadai atau membakar semangat.

b. Kendala Pada Standar Proses

Kendala pada standar proses adalah kepala sekolah kurang cepat beradaptasi

dengan fungsi dan tugasnya sebagai seorang pimpinan. Dampaknya ialah sekolah

bisa dipimpin oleh banyak kepala atau sekolah tidak terpimpin degan baik dan

bahkan bisa berjalan dengan menganut kebiasaan lama. Selain itu kendala lain ialah

sekolah didominasi oleh guru tidak tetap (honor) sehingga guru tersebut tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 241: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

223

dievaluasi perangkat mengajarnya maupun kinerjanya. Dampaknya antar satu guru

dengan guru yang lain tidak saling kenal hanya saling tahu, sehingga jika ada

kesalahan atau kekurangan antar sesama guru sangat segan untuk saling tegur.

c. Kendala Pada Standar Kompetensi Lulusan

Kendala pada Standar Kompetensi Lulusan adalah siswa kurang mampu dalam

memaham pelajaran dan masih sangat lambat sehingga KKM yang ditentukan juga

khusus mata pelajaran Bahasa (Indonesia dan Inggris) belum dapat mencapai rata-

rata 70. Dampaknya ialah peserta didik kurang mampu bersaing di luar Papua dalam

bidang akademik, kemampuan peserta didik yang seperti “berjalan ditempat”

karena peserta didiknya sendiri yang kurang mau berusaha lebih baik agar rata-rata

kelas atau KKM dapat dinaikkan oleh masing-masing guru mata pelajaran. Kendala

lainnya tidak ada kegiatan atau ekstrakurikuler yang dilakukan di sekolah untuk

pengembangan siswa. Dampaknya peserta didik tidak memiliki keahlian khusus

yang dapat dikembangkan dalam kegaiatan non akademik dan sekolah kurang

diminati oleh calon peserta didik.

d. Kendala Pada Standar Tenaga Pendidikan Dan Kependidikan

Kurangnya tenaga pendidik dan kependidikan yang ahli atau berkompeten

sehingga perlu penambahan tenaga pendidik dan kependidikan ini. Setelah

diadakan penambahan, maka diberikan pelatihan kemudian dilihat

perkembangannya. Dampaknya ialah sekolah tidak memiliki tenaga pendidik dan

kependidikan yang ahli atau bersertifikasi maka kualitas sekolah dapat

dipertanyakan, banyaknya jam pelajaran yang kosong karena tidak ada tenaga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 242: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

224

pendidik, dan tenaga pendidik kewalahan dalam mengatur peserta didik karena

overload dalam satu rombongan belajar.

e. Kendala Pada Standar Sarana Dan Prasarana

Kendala pada standar sarana dan prasarana ialah perlu diadakan penambahan

ruang belajar, perpustakaan dan laboratorium computer serta diadakan laboratorium

IPA dana Bahasa selain itu tempat sirkulasi (minimal koridor) dan juga program

pemeliharaan sarana dan prasarana minimal setahun 2 kali pemeliharaan.

Dampaknya proses belajar mengajar terhambat karena peserta didik tidak memiliki

wawasan yang luas, sekolah tidak hidup karena penghuninya juga tidak betah di

rumah sendiri dan peserta didik tidak dapat belajar hidup sehat karena jamban

sekolah rusak. Pemeliharaan sangat penting agar tidak terjadi pengeluaran dana

yang besar jika pemeliharaan dilakukan saat sarana atau prasarana rusak.

f. Kendala Pada Standar Pengelolaan

Kendala pada standar pengelolaan adalah Visi, misi, dan tujuan strategis yang

belum diganti sejak tahun 2015, sekitar 81%-90% kegiatan dilaksanakan sesuai

rencana kerja dan sekolah belum memiliki sistem informasi manajemen.

Dampaknya ialah sekolah tanpa visi, misi dan tujuan strategis sama dengan kereta

yang jalan tanpa masinis sehingga warga sekolah hanya mengikuti tradisi lama

(kebiasaan lama dari kepala sekolah sebelumnya), karena tidak memiliki tujuan

strategis maka warga sekolah tidak tahu apa yang hendak dibuat atau rencana apa

yang hendak dilakukan demi kemajuan sekolah, dan SMA YPK Betlehem Wamena

tidak banyak diketahui oleh orang lain selain di Kabupaten Jayawijaya karena tidka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 243: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

225

memiliki website atau sekolah tidak dapat membantu peserta didik untuk daftar di

Universitas secara online.

g. Kendala Pada Standar Pembiayaan

Kendala pada standar pembiayaan adalah rencana Kegiatan Anggaran Sekolah

yang dibuat bercampur (tidak dipisahkan untuk masing-masing sumber dana seperti

dana BOS, PIP, uang sekolah dan dana gratis) serta ketidak sesuaian penggunaan

dana sesuai dengan posnya masing-masing. Dampaknya ialah membuat bingung

bendahara sendiri, file/pembukuan tidak akan siap jika ada sidak (pemeriksaan

mendadak), dimungkinkan tidak dapat melacak keuangan jika ada kekeliruan.

h. Kendala Pada Standar Penilaian

Kendala pada standar penilaian ialah tidak semua guru dapat menyampaikan

hasil penilaian kepada peserta didik dan banyak peserta didik yang ikut ujian

susulan. Dampaknya ialah peserta didik tidak mengetahui kemampuan yang

diperoleh selama proses belajar mengajar akibatnya banyak peserta didik yang

remedial serta mengikuti ujian susulan karena nilai tidak memenuhi KKM.

Adapun kendala lain yang terjadi pada SMA YPK Betlehem Wamena

adalah sebagai berikut:

i. Susah dalam menyusun jadwal mengajar karena didominasi oleh guru tidak

tetap.

ii. Pembagian kelas peserta didik baru yang tidak merata sehingga guru sulit

dalam mengajar.

iii. Kurikulum yang berubah-ubah membuat bapak/ibu guru kewalahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 244: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

226

iv. Karakter peserta didik yang sangat keras dan masih memiliki pemikiran yang

sempit tentang pendidikan.

v. Bendahara kesusahan mengubah mindset guru dari pemikiran lama ke

pemikiran baru.

vi. Peserta didik selalu membayar uang sekolah tidak tepat waktu.

vii. Tidak adanya monitoring, kunjungan atau evaluasi dari Yayasan, dinas

pendidikan dan komite sekolah.

viii. Pengurus komite sekolah dan Yayasan Persekolahan Kristen dipimpin oleh

satu orang yang sama.

ix. Siswa yang mendaftar kebayakan dari POS (kabupaten Pemekaran Baru) yang

rata-rata tidak pernah sekolah di SMP dan hanya diluluskan dan mendapat

ijasah lalu masuk ke Sekolah Menengah Atas.

3. Kendala Pengimplementasian Standar Nasional Pendidikan (SNP) pada

SMA YPPK St. Thomas Wamena

Kendala pengimplementasian Standar Nasional Pendidikan (SNP) pada

SMA YPPK St Thomas Wamena yang paling mendasar ialah tidak terjadi

harmonisasi dalam sekolah antara sesama guru, guru dengan pimpinan (kepala

sekolah), pimpinan dengan peserta didik serta pada standar pengelolaan.

Dampaknya ialah tenaga pendidik dan peserta didik serta pimpinan datang ke

sekolah tidak tepat waktu, segala aturan tidak dipatuhi oleh tenaga pendidik dan

peserta didik, bagaikan kapal tanpa nahkodanya keadaan SMA YPPK St Thomas

Wamena ini berjalan, mulai dari fisik dan non fisik sangat tidak diperhatikan,

bahkan pimpinan tidak paham bagaimana harus menjalankan tugas dan fungsi serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 245: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

227

tidak paham dalam menjalankan visi, misi, dan tujuan strategis. Peneliti merupakan

alumni dari SMA YPPK St Thomas Wamena sehingga pada saat peneliti datang ke

sekolah untuk meneliti, peneliti dilibatkan dalam proses belajar mengajar bahkan

sampai rapat dewan guru. Peneliti mendengar banyak hal yang sama yang buruk

tentang keadaan sekolah dari tenaga pendidik di sekolah.

Adapun kendala lain selama peneliti melakukan penelitian di SMA YPPK St

Thomas Wamena yaitu:

i. Lamanya surat ijin yang direspon oleh kepala sekolah.

ii. Tenaga pendidik kurang disiplin dalam kegiatan belajar mengar.

iii. Siswa yang sering bolos sekolah, jika tidak ada guru yang masuk kedalam

kelas.

iv. Peneliti sudah membuat janji dengan wakil kepala sekolah bidang sarana dan

prasarana untuk wawancara, akan tetapi saat hari wawancara tiba peneliti tidak

menemui wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasaran dikarena sedang ada

kegiatan lainnya. Minggu berikut peneliti datang lagi untuk melakukan

wawancara, akan tetapi peneliti dialihkan kepada guru lain. Ketika peneliti

menggecek kepada guru bersangkutan bahwa ada masalah lain yang dikaitkan

dengan sarana prasana. Sehingga peneliti tidak mendapat jawaban apapun

tentang sarana prasarana.

v. Kepala sekolah tidak melakukan monitoring di lapangan tentang siswa atau

guru.

vi. Kendala yang dialami oleh bendahara pertama pada saat rapat pembentukan

panitia Ujian Akhir Nasional (UAN) bulan Februari awal bahwa kepala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 246: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

228

sekolah menyalahkan bendahara sekolah (yang merupakan orang yayasan yang

dipekerjakan di SMA YPPK St Thomas) dengan mengelurkan kata-kata yang

menurut peneliti tidak pantas ungkapkan.

vii. Bendahara mengungkapkan kalimat “sudah tidak tahan pada posisi ini”

dikarenakan banyak penuduhan yang diberikan kepada bendahara sekolah.

viii. Bendahara sekolah merasa bahwa selama ini jalan sendiri “seperti tukang

penagih hutang kepada peserta didik ”.

ix. Ruang bendahara sering terjadi pencurian.

x. Banyak Bendahara di dalam sekolah dan tidak memiliki hubungan kerja sama

yang baik, SMA YPPK St Thomas memiliki 1 orang bendahara yang

mengurusi Dana Bantuan dari pemerintah Daerah, 1 orang bendahara Dana

BOS yang posisinya merupakan kepala Tata Usaha, dan 1 orang bendahara dari

yayasan pendidikan dan persekolahan Katolik yang memegang dana PIP dari

pemerintah pusat dan uang sekolah dari peserta didik.

xi. Penggunaan dana yang tidak tepat yang terjadi saat itu ialah disepakati pada

rapat dewan guru ada subsidi dana dari sekolah untuk uang Ujian Akhir

Nasional peserta didik kelas XII, kesepakatan yang disepakati yaitu

mengambil dana dari dana PIP, sedangkan aturan tentang dana PIP ini harus

diberikan seutuhnya kepada peserta didik.

xii. Terjadi ketidak cocokkan antara satu guru dengan guru yang lainnya.

xiii. Siswa yang mendaftar kebayakan dari POS (kabupaten Pemekaran Baru) yang

rata-rata tidak pernah sekolah di SMP dan hanya diluluskan dan mendapat

ijasah lalu masuk ke Sekolah Menengah Atas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 247: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

229

C. Keterbatasan Penelitian

1. Ruang lingkup penelitian yang terlalu luas dan tidak ada tim yang membantu

peneliti dalam penelitian ini.

2. Peneliti kurang ahli dalam mengolah atau mendapat informasi dari metode

wawancara yang digunakan.

3. Kekurangan waktu penelitian untuk masing-masing sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 248: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

230

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Rata-rata pemenuhan Implementasi Standar Nasional Pendidikan (SNP) pada

SMA di Kabupaten Jayawijaya adalah 63%. Artinya bahwa nilai ini

menunnjukkan rata-rata pengimplementasian SNP di Kabupaten Jayawijaya

mencapai nilai Cukup baik atau C. Perhitungan ini masuk dalam range nilai 0-

100.

Standar Nasional Pendidikan pada SMA Negeri I Wamena yang terendah

pemenuhan semua ketentuan dari BSNP adalah Standar Pembiayaan dengan

persentase 50%, sedangkan Standar Nasional Pendidikan pada SMA Negeri I

Wamena yang tertinggi pemenuhan semua ketentuan dari BSNP adalah

Standar Penilaian dengan pesersentase 77,89%.

Standar Nasional Pendidikan pada SMA YPK Betlehem Wamena yang

terendah pemenuhan semua ketentuan dari BSNP adalah Standar Proses

dengan persentase 48,89%, sedangkan Standar Nasional Pendidikan pada SMA

YPK Betlehem Wamena yang tertinggi pemenuhan semua ketentuan dari

BSNP adalah Standar Pembiayaan dengan persentase 71,67%. Standar yang

paling rendah nilai persentasenya dari semua standar pada SMA di Kabupaten

Jayawijaya adalah standar proses. Hal ini sangat disayangkan karena standar

proses merupakan jantung dari peningkatan mutu Pendidikan di Indonesia.

Didalam standar proses terdapat sebuah perencanaan, implemantasi dan

evaluasi yang harus dilakukan oleh guru untuk sebuah sekolah, jika

perencanaan tidak dilakukan maka implementasi dan evaluasipun tidak dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 249: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

231

dilakukan atau bahkan proses belajar mengajar dapat dilakukan tapi ada adanya

dan tidak ada peningkatan atau pembenahan. Selain itu juga, pemegang kunci

utama kepada persiapan perangkat mengajar (RPP dan silabus) serta

bagaimana peran kepala sekolah dalam menjalankan standar proses ini.

Pada SMA YPPK ST Thomas Wamena Sangat kurang baik pemenuhan

semua ketentuan dari BSNP karena dokumen perangkat akreditasi yang

digunakan untuk penilaian sekolah masih menggunakan dokumen yang lama

(tahun 2006) sehingga indikator pengukurnya berbeda dengan sekolah yang

lain.

2. Kendala pengimplementasian Standar Nasional Pendidikan pada SMA di

Kabupaten Jayawijaya adalah masalah SDM (tenaga pendidik dan

kependidikan), sarana dan prasarana yang tidak memadai serta

pemeliharaannya, perangkat mengajar tenaga pendidik, sumber keuangan dan

tata kelola sekolah. Penjelasannya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 25. Kendala pengimplementasian SNP pada SMA di Kabupaten

Jayawijaya NO SNP KENDALA

1 Standar Isi a. Kurangnya tenaga pendidik yang ahli dan kompeten dalam

pengembangan ekstrakurikuler di sekolah

b. Kebiasaan tenaga pendidik menunda bahkan meminta honor

terlebih dahulu untuk membuat perangkat mengajar dan

minat tenaga pendidik yang kecil untuk mengikuti pelatihan,

seminar atau workshop.

2 Standar Proses a. Kurang adanya keterlibatan pemangku kepentingan seperti

pengawas dari Dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya,

komite sekolah dan orang tua peserta didik.

b. Kepala sekolah kurang cepat beradaptasi dengan fungsi dan

tugasnya sebagai seorang pimpinan.

3 Standar Kompetensi

Lulusan

a. Kurangnya minat peserta didik dalam mengikuti kegiatan

olimpiade dan pidato tingkat Kabupaten serta kebanyakan

mata pelajaran yang belum mampu selesai tepat pada

waktunya.

b. Siswa kurang mampu dalam memaham pelajaran dan masih

sangat lambat sehingga KKM yang ditentukan juga khusus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 250: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

232

NO SNP KENDALA

mata pelajaran Bahasa (Indonesia dan Inggris) belum dapat

mencapai rata-rata 70.

c. Tidak ada kegiatan atau ekstrakurikuler yang dilakukan di

sekolah untuk pengembangan siswa.

4 Standar Tenaga

Pendidik Dan

Kependidikan

a. Kurangnya tenaga pendidik dan kependidikan yang ahli atau

berkompeten sehingga perlu penambahan tenaga pendidik

dan kependidikan.

5 Standar Sarana Dan

Prasaran a. Kurangnya luas bangunan untuk beberapa gedung

b. Pemeliharaan yang jarang dilakukan 6 Standar Pengelolaan a. Belum maksimalnya sistem informasi manajemen di sekolah.

b. Visi, misi, dan tujuan strategis yang belum diganti sejak

tahun 2015.

c. Sekitar 81%-90% kegiatan dilaksanakan sesuai rencana kerja

7 Standar Pembiayaan a. Pemasukkan sekolah hanya berasal dari dana BOS dan dana

bantuan gratis Pemda Kabupaten Jayawijaya

b. Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah yang dibuat bercampur

(tidak dipisahkan untuk masing-masing sumber dana seperti

dana BOS, PIP, uang sekolah dan dana gratis).

8 Standar Penilaian a. KKM susah dinaikkan

b. Tidak semua guru dapat menyampaikan hasil penilaian

kepada peserta didik.

c. Banyak peserta didik yang ikut ujian susulan.

B. Saran

1. Saran Untuk SMA Negeri I Wamena

a. Tutorial antar sesama guru dalam pembuatan perangkat mengajar yang

kreatif.

b. Kepala sekolah mengadakan pelatihan mandiri dari guru, untuk guru dan

oleh guru

c. Sekolah yang terlebih dahulu mengundang tim (pemangku kepentingan)

tersebut untuk datang ke sekolah.(Inisiatif menjalin kerjasama terlebih

dahulu).

d. Diadakan kegiatan tentang karya ilmiah apapun (lisan maupun tulisan)

supaya peserta didik dan guru lebih ahli lagi dalam penulisan karya ilmiah.

e. Sekolah bekerja sama dengan alumni untuk mengadakan sarana dan

prasarana atau menambahkan tenaga pendidik serta kependidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 251: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

233

f. Memperbaiki komunikasi antar sesama guru dalam suatu bidang atau

antar sesama bidang wakil kepala sekolah dengan bendahara.

2. Saran Untuk SMA YPK Betlehem Wamena

a. Kepala sekolah mewajibkan guru menikuti seminar atau workshop yang

diadakan oleh dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jayawijaya

atau instansi lain untuk pengembangan guru dan memberikan penghargaan

bagi guru teladan atau peserta didik yang berprestasi.

b. Kepala sekolah harus cepat beradaptasi dengan jabatan baru dengan cara

mengikuti workshop atau seminar secara mandiri tentang kepemimpinan

atau juga dapat mengupdate ilmu dengan memcari tahu dan membaca

tentang kepemimpinan.

c. Menggerakkan dan mewajibkan guru untuk inisiatif membuat perangkat

mengajar (RPP dan silabus) secara katif dan inovatif.

d. Secara perlaham KKM harus dinaikkan setiap semester untuk

memperbaiki mutu sekolah.

e. Melakukan kegiatan lepasan (lomba-lomba untuk peserta didik) dan

kegiatan ekstrakurikuler agar peserta didik lebih berkembang.

f. Kepala sekolah mendorong guru untuk mengikuti program sertifikasi.

g. Kepala sekolah sebaiknya mempercayai bendahara sekolah dalam

memegang, mengelola dan bertanggung jawab tentang keuangan sekolah.

h. Kerja sama sekolah dengan alumni perlu diadakan untuk penunjang sarana

dan prasarana serta tenaga pendidik dan kependidikan atau meminta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 252: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

234

bantuan pengadaan sarana prasarana ke gereja atau umat atau Yayasan

Persekolahan Kristen.

i. Pengurus koperasi perlu ditambah, ditata tugas pokoknya dan diminta

pertanggungjawaban keuangan dari kepengurusan yang lama.

j. Pemanfaatan dana BOS harus sesuai posnya.

k. Visi dan misi sekolah sebaiknya diganti karena sudah melewati target

pencapaian. Visi dan misi yang direkomendasikan oleh peneliti ini diliat

berdasarkan visi YPK dan ketentuan dari manajemen strategi yang

dipelajari oleh peneliti. Visinya sebagai berikut “menjadi sekolah Kristen

yang unggul dan berkarakter Kristen serta mampu bersaing pada era

globalisasi”.

Dari visi tersebut maka peneliti merumuskan misi yang baru menjadi

seperti di bawah ini:

1) Melibatkan diri dalam kegiatan pendidikan Kristen GKI di tanah

Papua khususnya Kabupaten Jayawijaya.

2) Meningkatkan kualitas pembelajaran bagi peserta didik untuk

mewujudkan peserta didik yang unggul dalam akademik dan non

akademik.

3) Menumbuhkan pendidikan karakter Kristen pada peserta didik

(berorientasi keadilan, kedamaian dan kesejahteraan, tarnsformatif,

membebaskan dan takut akan Tuhan).

4) Membangun sistem informasi manajemen untuk memberikan

pelayanan secara tranparan, sistematis dan akuntabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 253: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

235

5) Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan agar karya

yang diciptakan dapat terus bertumbuh dan berkembang.

6) Membangun dan menjalin hubungan kerja sama antar sesama sekolah,

pemerintah, masyarakat atau instansi pendidikan.

Setelah perumusan misi yang diusulkan peneliti, maka di bawah ini

merupakan usulan tujuan strategis untuk SMA YPK Betlehem Wamena.

a) Meningkatkanya pelibatan diri dalam kegiatan pendidikan Kristen

GKI di tanah Papua khususnya Kabupaten Jayawijaya.

b) Meningkatkan hubugan kerja sama antar sesama sekolah, pemerintah,

masyarakat atau instansi pendidikan.

c) Meningkatkan kualitas peserta didik.

d) Terimplementasinya pendidikan karakter Kristen pada peserta didik

(berorientasi keadilan, kedamaian dan kesejahteraan, tarnsformatif,

membebaskan dan takut akan Tuhan).

e) Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan.

f) Meningkatnya efektivitas dan efeisiensi dalam mengelola keuangan

g) Terimplementasinya metode pembelajaran yang aktif, kreatif dan

inovatif.

h) Meningkatknya KKM siswa setiap semester.

i) Meningkatnya partisipasi siswa dalam kegiatan non akademik dan

akademik.

j) Terpenuhinya sarana dan prasaran sesuai standar yang diterapkan.

k) Terwujudnya sekolah yang mandiri dan unggul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 254: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

236

l) Meningkatnya kualitas layanan pendidikan.

m) Terimplementasinya sistem informasi manajemen dalam seluruh

fungsi manajemen

3. Saran Untuk SMA YPPK ST Thomas Wamena

a. Sekolah sebaiknya terus menerus mengikuti perkembangan dan perubahan

peraturan pemerintah tentang delapan SNP. Pada tahun 2016 dokumen

perangkat akreditasi yang dipakai adalah dokumen BAN-S/M tahun 2014.

b. Kepala sekolah sebaiknya selalu belajar mengenai tugas pokok menjadi

kepala sekolah dan memulai mengembangkan sekolah dengan

berpedoman pada lima dimensi kompetensi yaitu kepribadian, manajerial,

kewirausahaan, supervisor dan sosial.

c. Pembenahan tugas pokok dan fungsi masing-masing wakil kepala sekolah,

bendahara, tenaga pendidik dan kependidikan.

4. Saran untuk Yayasan Persekolahan Kristen (YPK) Kabupaten

Jayawijaya

a. Pergantian kepala yayasan sangat penting untuk dilakuakn agar kegiatan

dan pemantauan dapat berjalan dengan baik dengan pemikiran yang

berbeda pula.

b. Sangat diperlukan bagi kepala Yayasan untuk mengunjungi dan

melakukan evaluasi sekolah-sekolah YPK. Terlebih khusus bagian

kurikulum perlu diperhatikan agar nilai-nilai Kristen yang ingin

ditanamkan dapat diwujudkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 255: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

237

c. Sebaiknya tidak ada penggabungan antara kepala Yayasan dengan Komite

Sekolah, karena mengingat kedua fungsi ini berbeda.

5. Saran untuk Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK)

Kabupaten Jayawijaya

a. Monitoring dan kujungan perlu dilakukan pihak YPPK untuk setiap

sekolah dan tidak perlu menunggu sekolah menjadi lebih baik terlebih

dahulu, melainkan berinisiatif untuk mengunjungi sekolah.

b. Direview kembali hubungan kerjasama antara sekolah-sekolah YPPK

dengan YPPK Kabupaten Jayawijaya, sejauh mana pertanggungjawaban

sekolah dan laporan yang harus diberikan.

c. Sebaiknya kepala Yayasan Kabupaten Jayawijaya tidak segan-segan

dalam memberikan peringatan kepada kepala sekolah yang belum baik

dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, atau menegur pegawai tetap

Yayasan yang belum baik kerjanya.

6. Saran Untuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jayawijaya

a. Sebaiknya dari dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jayawijaya

sering melakukan monitoring ke sekolah atau melakukan evaluasi

terhadap SNP yang di implementasikan.

b. Dinas sebaiknya aktif mengupdate peraturan baru tentang SNP, kurikulum

atau yang lainnya menyangkut Pendidikan dan sering melakukan

sosialisasi tentang perubahan serta melakukan seminar pengembangan diri

untuk tenaga pendidik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 256: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

238

7. Saran Untuk Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Republik

Indonesia

a. BSNP perlu merevisi atau mengecek kembali peraturan tentang delapan

Standar Nasional Pendidik (SNP).

b. Delapan SNP sebaiknya tidak sering diubah-ubah karena akan berdampak

besar pada Pendidikan dan mutu Pendidikan. Sebaiknya perlu dilakukan

tahap seperti perencanan SNP, implementasi SNP, evaluasi, dan

melakukan ulang beberapa kali diulang-ulang sampai benar-benar merata

antar satu sekolah dengan sekolah lain, provinsi satu dengan provinsi

lainnya.

c. Sosialisasi dan pemantauan harus sering dilakukan jika ada perubahan.

d. Menurut peneliti standar proses dan standar isi merupakan jantung dari

delapan Standar Nasional Pendidikan sehingga menurut peneliti bahwa

kedua standar ini di cek kembali kontennya, kemudian di implementasikan

dan dievaluasi, dan dilakukan berulang kali agar BSNP dapat mengukur

sejauh mana kedua standar ini efisien dapat dilakukan di Negara Kesatuan

Republik Indonesia (NKRI), setelah itu kedua standar digunakan oleh

sekolah-sekolah demi meningkatkan mutu Pendidikan. Saran lain ialah

agar kurikulum jangan sering diubah seiring dengan pergantian Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan.

8. Saran untuk Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah

a. Perlu merevisi serratus enam puluh lima pernyataan dalam dokumen

perangkat akreditasi, sebaiknya tidak sebanyak itu dan cakupannya padat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 257: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

239

Contoh dalam standar sarana prasarana ada beberapa pertanyaan dituliskan

secara detail tetapi kurang lebih sama maksudanya.

b. Ada pengecualian standar pengukuran SNP atau penilaian akreditasi

antara wilayah Jawa dengan Papua tetapi tidak mengurangi mutu dari

Pendidikan itu sendiri, sehingga standar yang dipakai di papua tidak harus

sama dengan standar yang dipakai di Jawa.

9. Saran Untuk Peneliti Selanjutnya

a. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya difokuskan pada satu sekolah

tetapi medalam penelitiannya tentang 8 (delapan) Standar Nasional

Pendidikan.

b. Memilih salah satu topik dari 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan

untuk dijadikan penelitian.

c. Lebih mengkhususkan kepada sub tema. Misalnya Topik tentang Standar

pengelolaan tetapi tentang Kepemimpinannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 258: EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL … · orang Kepala Sekolah, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Kurikulum, 3 Orang wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana, 3 Orang

240

DAFTAR PUSTAKA

Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Jayawijaya. Rencana Strategi Tahun

2013-2018.

Handayani, Meni. (2016). Achievement Of Educational National Standards Based

On Accreditation Result Of Senior Secondary School In Jakarta. Jurnal

Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 1, Nomor 2, Agustus 2016.

Herdiansyah, Haris. (2012). Metode Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial.

Jakarta: Salemba Humanika.

Hidayah, dkk. (2014). Analisis Pembiayaan Pendidikan SMA di Kota Semarang.

Jurnal Riptek Vol. 8, No. 2, Tahun 2014, Hal. 13 – 22

Hebib, Senović & Šaljić.(2015). Evaluation Of School Education In Serbia.

Journal Bulgarian Comparative Education Society, 2015- ERIC

Kizilçelik, Sezgin.(2015). An Evaluation of the Turkish Education System outside

the Conflict between Old and New. Eurasian Journal of Educational Research,

Issue 59, 2015, 149-164

Lampiran Peraturan Direktur Jenderal Program Indonesia Pintar Tahun 2016.

Nur, Hamzah. (2009). Pendidik Dan Tenaga Kependidikan. Jurnal MEDTEK,

Volume 1, Nomor 2, Oktober 2009.

Okoloeze dkk., (2015). Trends In Educational Evaluations In Nigeria: Issues And

Challenges. Journal of Education and Practice ISSN 2222-1735 (Paper) ISSN

2222-288X (Online) Vol.6, No.21, 2015

Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia No. 19 tahun 2005

Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia No. 32 tahun 2013

Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia No. 13 tahun 2015

Peraturan Bersama Antara Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Dan

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Dan Pendidikan Masyarakat.

Tahun 2016.

Petunjuk Teknis Pembebasan Biaya Pendidikan Peserta Didik Kabupaten

Jayawijaya.

Raharjo, Sabar. (2012). Evaluasi Trend Kualitas Pendidikan Di Indonesia. Jurnal

Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Tahun 16, Nomor 2, 2012.

Raharjo, Sabar. (2014). Contribution Of Eight National Education Standards

Towards Learning Achievement. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 20,

Nomor 4, Desember 2014.

Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta: Bandung

Tim Dosen Administrasi Pendidikan. (2014). Manajemen Pendidikan. Bandung:

Alfabeta

Yin, Robert. (2015). Studi Kasus Desain dan Metode. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI