Evaluasi Biaya Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan ...

10
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X Vol. 2, No. 8, Agustus 2018, hlm. 2692-2701 http://j-ptiik.ub.ac.id Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya 2692 Evaluasi Biaya Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Arsip Surat (SIPAS) Menggunakan Function Point dan Object Point (Studi Kasus : PT Sekawan Media Informatika) Febrina Putri Laksamana 1 , Andi Reza Perdanakusuma 2 , Mochamad Chandra Saputra 3 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1 [email protected], 2 [email protected], 3 [email protected] Abstrak Estimasi biaya perangkat lunak merupakan proses memprediksi usaha pengembangan perangkat lunak. Input dasar estimasi biaya perangkat lunak adalah metrik pengukuran. Proyek sering mengalami penundaan, over budget, dan tidak selesai karena kegagalan memperkirakan biaya pengembangan perangkat lunak. PT Sekawan Media Informatika menentukan perkiraan biaya berdasarkan jumlah sumber daya manusia, fitur yang dibutuhkan, dan kompleksitas database berdasarkan perkiraan manajer proyek yang disebut Guesstimate. Penelitian ini menjelaskan alokasi estimasi biaya, waktu, dan sumber daya manusia pada pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Arsip Surat (SIPAS) pada PT Sekawan Media Informatika menggunakan Function Point dan Object Point, serta penjadwalan proyek menggunakan Gantt Chart berdasarkan Work Breakdown Structure. Function Point merupakan metrik pengukuran fungsionalitas perangkat lunak berdasarkan tipe fungsi pengguna yaitu External Input, External Output, External Inquire, Internal Logic File, dan External Interface File serta perhitungan teknis dari pengembangan perangkat lunak, menghasilkan estimasi effort lebih rendah yaitu 44 orang selama 9 hari dengan total biaya sebesar Rp. 34.381.426. Object Point merupakan metrik pengukuran perangkat lunak berdasarkan jumlah dan kompleksitas objek, yaitu screen, report, dan 3GL component (third generation language) serta menghitung persentase reuse dan nilai produktivitas, menghasilkan estimasi effort lebih besar yaitu 44 orang selama 12 hari dengan total biaya sebesar Rp. 47.286.499. Kata kunci: Estimasi Biaya, Function Point, Object Point, Work Breakdown Structure, Guesstimate Abstract Software cost estimation is a process of predicting the effort to develop a software. The basic input of software cost estimation is measurement metric. Projects often delays, over-budget, and do not finish because failure estimate software development costs. PT Sekawan Media Informatika determining the estimated cost based on the number of human resources, the required features, and the complexity of the database based on estimates project manager called Guesstimate. This research explains the allocation of cost estimation, time, and human resources in the development of Archive Letter Management System Information (SIPAS) at PT. Sekawan Media Informatika uses Function Point and Object Point, and project schedule using Gantt Chart based on Work Breakdown Structure. Function Point is a metrics sizing of software functionality based on five types of user functions, External Input, External Output, External Inquire, Internal Logic File, and External Interface File and technical calculation from software development, result in a lower effort estimation of 44 people over 9 days with a total cost of Rp. 34.381.426. Object Point is a software measurement metric based on the number and complexity of an object screen, report, and 3GL component (third generation language) as well as calculate the percentage of reuse and productivity value, result in a large estimated effort of 44 people over 12 days with total cost of Rp. 47.286.499. Keywords: Cost Estimation, Function Point, Object Point, Work Breakdown Structure, Guesstimate italic 1. PENDAHULUAN Estimasi biaya perangkat lunak merupakan proses memprediksi usaha yang diperlukan untuk mengembangkan sistem perangkat lunak. Hal ini sangat penting bagi tim pengembang untuk melakukan tawar-menawar, pembuatan anggaran, pengendalian dan perencanaan.

Transcript of Evaluasi Biaya Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan ...

Page 1: Evaluasi Biaya Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan ...

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X Vol. 2, No. 8, Agustus 2018, hlm. 2692-2701 http://j-ptiik.ub.ac.id

Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Brawijaya 2692

Evaluasi Biaya Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Arsip Surat

(SIPAS) Menggunakan Function Point dan Object Point (Studi Kasus : PT

Sekawan Media Informatika)

Febrina Putri Laksamana1, Andi Reza Perdanakusuma2, Mochamad Chandra Saputra3

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Email: [email protected], [email protected], [email protected]

Abstrak

Estimasi biaya perangkat lunak merupakan proses memprediksi usaha pengembangan perangkat lunak.

Input dasar estimasi biaya perangkat lunak adalah metrik pengukuran. Proyek sering mengalami

penundaan, over budget, dan tidak selesai karena kegagalan memperkirakan biaya pengembangan

perangkat lunak. PT Sekawan Media Informatika menentukan perkiraan biaya berdasarkan jumlah

sumber daya manusia, fitur yang dibutuhkan, dan kompleksitas database berdasarkan perkiraan manajer

proyek yang disebut Guesstimate. Penelitian ini menjelaskan alokasi estimasi biaya, waktu, dan sumber

daya manusia pada pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Arsip Surat (SIPAS) pada PT

Sekawan Media Informatika menggunakan Function Point dan Object Point, serta penjadwalan proyek

menggunakan Gantt Chart berdasarkan Work Breakdown Structure. Function Point merupakan metrik

pengukuran fungsionalitas perangkat lunak berdasarkan tipe fungsi pengguna yaitu External Input,

External Output, External Inquire, Internal Logic File, dan External Interface File serta perhitungan

teknis dari pengembangan perangkat lunak, menghasilkan estimasi effort lebih rendah yaitu 44 orang

selama 9 hari dengan total biaya sebesar Rp. 34.381.426. Object Point merupakan metrik pengukuran

perangkat lunak berdasarkan jumlah dan kompleksitas objek, yaitu screen, report, dan 3GL component

(third generation language) serta menghitung persentase reuse dan nilai produktivitas, menghasilkan

estimasi effort lebih besar yaitu 44 orang selama 12 hari dengan total biaya sebesar Rp. 47.286.499.

Kata kunci: Estimasi Biaya, Function Point, Object Point, Work Breakdown Structure, Guesstimate

Abstract

Software cost estimation is a process of predicting the effort to develop a software. The basic input of

software cost estimation is measurement metric. Projects often delays, over-budget, and do not finish

because failure estimate software development costs. PT Sekawan Media Informatika determining the

estimated cost based on the number of human resources, the required features, and the complexity of

the database based on estimates project manager called Guesstimate. This research explains the

allocation of cost estimation, time, and human resources in the development of Archive Letter

Management System Information (SIPAS) at PT. Sekawan Media Informatika uses Function Point and

Object Point, and project schedule using Gantt Chart based on Work Breakdown Structure. Function

Point is a metrics sizing of software functionality based on five types of user functions, External Input,

External Output, External Inquire, Internal Logic File, and External Interface File and technical

calculation from software development, result in a lower effort estimation of 44 people over 9 days with

a total cost of Rp. 34.381.426. Object Point is a software measurement metric based on the number and

complexity of an object screen, report, and 3GL component (third generation language) as well as

calculate the percentage of reuse and productivity value, result in a large estimated effort of 44 people

over 12 days with total cost of Rp. 47.286.499.

Keywords: Cost Estimation, Function Point, Object Point, Work Breakdown Structure, Guesstimate italic

1. PENDAHULUAN

Estimasi biaya perangkat lunak merupakan

proses memprediksi usaha yang diperlukan

untuk mengembangkan sistem perangkat lunak.

Hal ini sangat penting bagi tim pengembang

untuk melakukan tawar-menawar, pembuatan

anggaran, pengendalian dan perencanaan.

Page 2: Evaluasi Biaya Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan ...

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2693

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Dalam melakukan estimasi biaya pengembangan

Sistem Informasi Pengelolaan Arsip Surat

(SIPAS) pada PT. Sekawan Media Informatika,

manajer proyek melakukan perkiraan dengan

mempertimbangkan jumlah sumberdaya yang

tersedia, tingkat kesulitan pada tahap

implementasi perangkat lunak, dan kemampuan

keuangan pelanggan. Sehingga tidak ada format

standar yang pasti digunakan dalam melakukan

estimasi. Akibatnya proyek mengalami

penundaan, over budget, dan bahkan banyak

yang tidak selesai dikarenakan gagal dalam

melakukan estimasi biaya. Oleh karena itu, perlu

adanya model estimasi biaya untuk

meningkatkan akurasi dalam kontrol waktu dan

anggaran yang lebih efektif dengan melakukan

perencanaan yang matang dan diukur melalui

pendefinisian kebutuhan pengguna terhadap

perangkat lunak (Ali dan Ibrahim, 2014).

Untuk memperoleh estimasi biaya, maka

harus diketahui estimasi waktu yang diperlukan

selama tahap pengembangan perangkat lunak.

Estimasi biaya dan waktu yang diperoleh

kemudian dialokasikan ke dalam fase-fase yang

terjadi selama pengembangan, sehingga

menghasilkan penjadwalan. Pada akhir

penelitian ini, dilakukan perbandingan hasil

estimasi biaya pengembangan SIPAS

menggunakan metode Function Point dan

Object Point dengan alokasi biaya aktual yang

dikeluarkan perusahaan. Hasil penelitian ini

bermanfaat untuk memberikan pertimbangan

bagi software house dalam mengalokasikan

biaya pengembangan perangkat lunak melalui

metode estimasi.

2. LANDASAN KEPUSTAKAAN

2.1. Function Point

Function Point merupakan pendekatan

berorientasi fungsi yang mengukur

fungsionalitas aplikasi untuk mengestimasi

ukuran software yang digunakan dalam estimasi

biaya dan usaha pengembangan perangkat lunak

(Suharjito, 2006).

Function Point memiliki dua bagian

perhitungan yaitu Unadjusted Function Point

(UFP) dan Adjusted Function Point (AFP).

Unadjusted Function Point (UFP) adalah metrik

untuk mengukur perangkat lunak dengan

mengkuantisasi pengolahan informasi fungsi

terkait dengan tipe berkas, keluaran, masukan

data atau kontrol eksteral. Penentuan tipe fungsi

pengguna dapat menggunakan pendekatan Data

Flow Diagram (DFD) yang digunakan untuk

menggambarkan fungsionalitas perangkat lunak

dan Entity Relationship Diagram (ERD)

digunakan untuk merepresentasikan penggunaan

database yang berisi tabel dan field/atribut.

(Arnuphaptarinong, 2013).

Dalam menentukan Unadjusted Function

Point (UFP) menurut [IFPUG 1994] ada 4

langkah yaitu (Clark et al, 2000):

1. Menentukan jumlah tipe fungsi pengguna

berdasarkan pendekatan Data Flow Diagram

- Externail Input (EI) merupakan proses

dimana data melewati batas dari luar

kedalam sistem untuk memelihara satu

atau lebih Internal Logic File (ILF).

- External Output (EO) merupakan proses

dimana data melewati batas dari dalam

keluar sistem.

- External Inquire (EQ) merupakan proses

dengan komponen input dan output yang

dihasilkan dalam pengambilan data dari

satu atau lebih ILF atau EIF. Proses input

tidak memperbarui ILF, dan sisi output

tidak mengandung data yang berasal dari

ILF. Contoh : pencarian nama customer

(input), daftar customer berdasarkan

nama/sort by name (ouput).

- Internal Logic File (ILF) merupakan data

logik yang berada di dalam batas aplikasi

dan dipertahankan External Input (EI).

- External Interface File (EIF) merupakan

data logik yang berada diluar aplikasi dan

dikelola aplikasi lain digunakan untuk

tujuan referensi saja (Longstreet, 2004).

2. Menentukan tingkat kompleksitas setiap

fungsi berdasarkan Data Flow Diagram dan

Entity Relationship Diagram (ERD).

Tabel 1 Bobot Kompleksitas Tiap Fungsi

Internal Logical Files dan External Interface Files

Record

Element Type

Data Element

1-19 20-50 51+

1 Low Low Avg. 2-5 Low Avg. High

6+ Avg. High High

External Output dan External Inquiry

File Type

Reference

Data Element

1-5 6-19 20+

0 atau 1 Low Low Avg.

2-3 Low Avg. High 4+ Avg. High High

External Input

File Type

Reference

Data Element

1-4 5-15 16+

0 atau 1 Low Low Avg.

2-3 Low Avg. High

3+ Avg. High High

Page 3: Evaluasi Biaya Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan ...

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2694

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

- Data Element Type, merupakan elemen data

yang dikenal oleh pengguna sebagai field

yang unik (non repeatable data field).

- File Type Reference, merupakan jenis file

yang dibaca oleh EI, EO, dan EQ.

- Record Element Type, merupakan subgroup

dari Data Element Type yang dikenal oleh

user berada dalam ILF atau EIF. Misalkan

Tabel Fillm memiliki sub tabel detail_film

maka kedua tabel tersebut terhitung 2 RET

(Pradani, 2013).

3. Menghitung bobot kompleksitas Function

Point berdasarkan tabel 2.

Tabel 2 Bobot Kompleksitas Function Point

Tipe Fungsi Bobot Kompleksitas

Low Average High

Internal Logical Files 7 10 15

External Interface Files 5 7 10

External Input 3 4 6

External Outputs 4 5 7

External Inquiry 3 4 6

4. Menambahkan semua fungsi.

Adjusted Function Points (AFP) merupakan

perhitungan bobot kompleksitas teknis sistem

yang dinilai berdasarkan 14 komponen General

System Characteristic (GSC) yang memiliki

skala mulai dari 0 hingga 5 (Longstreet, 2004).

Setelah memilih skala GSC selanjutnya

menghitumg total keseluruhan yang disebut

dengan Total Degree of Influence (TDI).

Kemudian menghitung Value Adjustment Factor

(VAF) menggunakan persamaan 1 .

𝑉𝐴𝐹 = ((𝑇𝐷𝐼) βˆ— 0,01) + 0,65 (1)

Selanjutnya menghitung Adjusted Function

Point (AFP) menggunakan persamaan 2.

𝐹𝑃 = π‘ˆπΉπ‘ƒ βˆ— 𝑉𝐴𝐹 (2)

2.2. Object Point

Object Point (OP) merupakan pengukuran

perangkat lunak berdasarkan pada jumlah dan

kompleksitas objek, yaitu screen, report, dan

3GL component, menghitung persentase reuse

dan nilai produktivitas (Yunus, 2014).

Screen/layar adalah representasi logis dari

gambar pada layar dan memberikan fungsi

kepada user (Banker et al, 1992). Report/laporan

merupakan data-data yang ada di dalam

database. 3GL Component (Third Generation

Language) merupakan bahasa pemrograman

pengembangan software (Banker et al, 1992).

Berikut langkah perhitungan Object Point,

yaitu (Boehm):

1. Menilai jumlah objek yaitu screen, reprot,

dan 3GL component. Screen dan report

memiliki External Input, External Output,

External Inquire yang dapat mengirim dan

menerima data ke dan dari beberapa Internal

Logic File atau External Interface File (Issa

dan Diabat, 2009).

2. Mengnentukan bobot kompleksitas screen

dan report pada tabel 3 dan 4.

Tabel 3 Bobot Kompleksitas Screen

Number of

View

Contained

Number and Source of data tables

Total < 4

(<2 srvr <

3 clnt)

Total < 8

(2/3 srvr

3-5 clnt)

Total 8+

(>3 srvr >

5 clnt)

<3 Simple Simple Medium

3-7 Simple Medium Difficult

>8 Medium Difficult Difficult

Bobot kompleksitas Screen pada tabel 4

dihitung berdasarkan view/data item yang

merupakan atribut, dan data tabel yaitu tabel

yang terhubung dalam objek screen.

Tabel 4 Bobot kompleksitas Report

Number of

Section

Contained

Number and Source of data tables

Total < 4

(<2 srvr <

3 clnt)

Total < 8

(2/3 srvr

3-5 clnt)

Total 8+

(>3 srvr > 5

clnt)

0 or 1 Simple Simple Medium

2 or 3 Simple Medium Difficult

4 + Medium Difficult Difficult

Bobot kompleksitas Report pada tabel 4

berdasarkan section/bagian dan data tabel.

Section/bagian ditentukan berdasarkan subgroup

dari tabel, misal tabel film memiliki sub tabel

detail_film maka dihitung sebagai 2 section.

3. Menentukan bobot kompleksitas pada tabel 5

dan menghitung jumlah keseluruhan objek.

Tabel 5 Bobot Kompleksitas Objek

Object Type Simple Medium Difficult

Screen 1 2 3

Report 2 5 8 3GL

Components - - 10

4. Hitung persentase reuse software pada

persamaan 3 (Banker et al, 2001).

π‘πΈπ‘Š 𝑂𝐡𝐽𝐸𝐢𝑇 𝑃𝐢𝑇 =jumlah objek yang baru dibangun pertama kali

jumlah keseluruhan objek yang digunakan kembali (3)

Objek pada persamaan 3 adalah fungsional

pada objek screen, report, dan 3 GL component

yang dicapai dengan menghitung New Object

Point (NOP) menggunakan persamaan 4.

Page 4: Evaluasi Biaya Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan ...

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2695

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

𝑁𝑂𝑃 = (𝑂𝑃) βˆ—(100 βˆ’ %π‘Ÿπ‘’π‘’π‘ π‘’ )

100 (4)

5. Hitung nilai produktivitas pada persamaan 5.

π‘π‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘π‘‘π‘–π‘£π‘–π‘‘π‘¦ =𝑠𝑖𝑧𝑒 π‘œπ‘“ π΄π‘π‘π‘™π‘–π‘π‘Žπ‘‘π‘–π‘œπ‘› π·π‘’π‘£π‘’π‘™π‘œπ‘π‘’π‘‘

π‘™π‘Žπ‘π‘œπ‘Ÿ π‘π‘œπ‘›π‘ π‘’π‘šπ‘’π‘‘ π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘–π‘›π‘” π‘‘π‘’π‘£π‘’π‘™π‘œπ‘π‘’π‘‘(5)

Selanjutnya memetakan nilai produktivitas

pada tabel 6 bobot produktivitas.

Tabel 6 Bobot Produktivitas

Developed

experience

and ICASE

maturity

Very

Low Low Nominal High

Very

High

0 - 4 > 4

≀ 7 > 7 ≀ 13

> 13

≀ 25

> 25

≀ 50

PROD 4 7 13 25 50

6. Menghitung nilai Effort Object Point

menggunakan persamaan 6.

π‘’π‘“π‘“π‘œπ‘Ÿπ‘‘ =𝑁𝑂𝑃

π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘π‘‘π‘–π‘£π‘–π‘‘π‘¦ person month (6)

3. METODOLOGI

Gambar 1 Metodologi Penelitian

Studi pustaka dilakukan untuk

mengumpulkan informasi dari buku dan jurnal.

Pengumpulan data dengan metode

observasi untuk mendapatkan DFD dan ERD,

melakukan wawancara untuk mendapatkan

durasi pengerjaan dan biaya pengembangan

perangkat lunak, dan pengisian lembar penilaian

untuk Value Adjustment Factor (VAF) oleh

manajer proyek.

Selanjutnya melakukan pengolahan data

untuk mengimplementasikan perhitungan

estimasi biaya, waktu, dan SDM yang

dibutuhkan dalam pengembangan SIPAS

menggunakan Function Point dan Object Point.

Setelah itu melakukan penjadwalan

menggunakan Gantt Chart pada Microsoft

Project berdasarkan Work Breakdown Structure

yang ada pada PT Sekawan Media Informatika.

Analisa hasil perbandingan estimasi biaya,

waktu, dan SDM menggunakan Function Point ,

Object Point, dan Guesstimating.

Langkah terakhir adalah memberikan

kesimpulan dari hasil penelitian ini.

4. DATA HASIL

Pada gambar 2 data flow diagram SIPAS

terdiri dari 27 proses yang terhubung dengan 20

data store yang digambarkan lebih rinci pada

gambar 3 entity relationship diagram SIPAS.

Page 5: Evaluasi Biaya Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan ...

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2696

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Gambar 2 Data Flow Diagram Level 1 SIPAS

Gambar 3 Entity Relationship Diagram SIPAS

SIPAS memiliki 20 tabel yang terhubung

dengan DFD digunakan sebagai input dasar

perhitungan Function Point.

5. PEMBAHASAN

5.1. Perhitungan Function Point

Melakukan analisa perhitungan Unadjusted

Function Point. Langkah pertama adalah

identifikasi tipe fungsi pengguna berdasarkan

gambar 2 data flow diagram pada tabel 7.

Tabel 7 Analisa Tipe Fungsi Pengguna SIPAS

FUNGSI TIPE FUNGSI PENGGUNA

EI EO EQ ILF EIF

Registrasi

surat

masuk

Data

regis

Info

regis

Regis

media

kirim

Mengelola

media

kirim

Data

media

kirim

Info

media

kirim

Media

kirim

Analisa DFD level 1 SIPAS terdapat 20

internal logical file (ILF), 19 ekternal input (EI),

29 ekternal output (EO), dan 1 ekternal inquiries

(EQ). Bobot kompleksitas dari tiap tipe fungsi

pengguna disesuaikan aturan Data Type Element

(DET), Record Element Type (RET), dan File

Type Reference (FTR) pada tabel 8 dan 9.

Tabel 8 DET dan FTR pada EI, EO, dan EQ

Fun

gsi

Ti

pe FTR DET

Komple

ksitas UFP

Data

regis

trasi

EI

Regis

Media

_kirim

No_registrasi

Tgl_input_surat

Operator Kode_kirim

Media_kirim

Low 3

2 5

Info

regis

trsi

E

O

Regis

No_registrasi

Tgl_input_surat

Operator Kode_kirim

Low 3

Page 6: Evaluasi Biaya Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan ...

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2697

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Media

_kirim

Media_kirim

2 5

Penentuan DET dan FTR untuk EI, EO,

dan EQ didapatkan hasil 216 UFP.

Tabel 9 DET dan RET pada ILF dan EIF

Fun

gsi

Ti

pe FTR DET

komple

ksitas UFP

regis

trasi

IL

F

Regis

No_registrasi

Tgl_input_surat

Operator Low 7

1 3

Med

kirm

IL

F

Media

_kirim

Kode_kirim

Media_kirim Low 7

1 2

Penentuan DET dan RET untuk fungsi data

ILF di dapatkan hasil 140 UFP. Sehingga total

UFP keseluruhan adalah 216 + 140 = 356 UFP.

Selanjunya menghitung 14 General System

Characteristic (GSC) berdasarkan penilaian dari

manager proyek SIPAS. Didapatkan hasil Total

Degree of Influence (TDI) sebesar 39.

VAF = (Total TDI * 0,01) + 0,65

VAF = (39 * 0,01) + 0,65

= 0,39 + 0,65 = 1,04

Kemudian hitung FP keseluruhan dengan

mengalikan UFP dan VAF sebagai berikut :

FP = UFP * VAF

FP = 356 * 1,04 = 370,24

Berikut langkah melakukan konversi hasil

Function Point ke dalam biaya, waktu,dan SDM:

1. Mengkonversi size metric software ke man

hours untuk mendapatkan effort.

Effort = 2,2 * FP

Effort = 2,2 * 370,24 = 814,528 man hours

2. Melakukan distribusi effort untuk alokasi staf

dan waktu pada Software Phase dan Ongoing Life

Cycle Activities Function Point pada tabel 10 , 11.

Tabel 10 alokasi staf dan waktu pada Software Phase

Aktivitas %eff

ort

Effort (man

hours) % Jam

Per

son

Require ment 7,5 61,09 15 10, 19 6

Spesifica tion 7,5 61,09 15 10, 19 6

Design 10 81,45 20 13,59 6

Implemen

tation 10 81,45 20 13,59 6

Integration &

testing 7,5 61,09 15 10, 19 6

Acceptance

&deploymnt 7,5 61,09 15 10, 19 6

Total 50 407,26 100 67,93 36

Tabel % effort merupakan konstanta mutlak

(Kassem Saleh, 2011). Tabel Effort (man hours)

merupakan perkalian antara effort * %effort *

0,01. Persentase merupakan pembagian %Effort

dengan total %effort kemudian dikalikan 100.

Jam merupakan pembagian tabel persentase

dibagi 100 kemudian dikalikan effort man hours

project management. Tabel person adalah

pembagian effort man hours dengan tabel jam.

Tabel 11 alokasi staf dan waktu Ongoing Life Cycle

Aktivitas %ef

fort

Effort (man

hours) Jam

Per

son

Project

Managemnt 8,34 67,93 67,93 1

Configurati

on manag 4,16 33,88 33,88 1

Quality 8,34 67,93 67,93 1

Document 4,16 33,88 13,59 1

Training & support

4,16 33,88 10, 19 1

Evaluation & testing

20,84 169,75 56,58 3

Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk

pengembangan SIPAS menggunakan FP 68 jam.

Tabel 12 Estimasi Biaya SIPAS menggunakan FP

Aktivi

tas Staf

Dura

si

(jam)

Biaya

per jam

Biaya

per

staf

Biaya per

akivitas

Require

ment 6 10, 19 43. 750

445.

791 2.674. 875

Spesifi

cation 6 10, 19 43. 750

445.

791 2.674. 875

Design 6 13,59 43. 750 594.

388 3.567. 375

Implemn

tation 6 13,59 31. 250

424.

563 2.548. 125

Integra

&testing 6 10, 19 31. 250

318.

422 1.910. 625

Accept

&deploy 6 10, 19 31. 250

318.

422 1.910. 625

TOTAL 15.286. 500

Project

Manag 1 67,93 125. 000

8.491.

454 8.491. 454

Configu

ration

manag

1 33,88 31. 250 1.058.

886 1.058. 886

Quality 1 67,93 31. 250 2.122.

864 2.122. 864

Docume

ntation 1 13,59 31. 250

1.058.

886 1.058. 886

Training

&supprt 1 10, 19 31. 250

1.058.

886 1.058. 886

Evaluati

on& test 3 56,58 31. 250

1.768.

205 5.304. 614

TOTAL 19.094. 926

Total keseluruhan 34.381. 456

Tabel 12 biaya per jam di dapat dari hasil

perhitungan Rp. 7.000.000 standar gaji Kelly

(Kelly Service, 2017) dibagi 20 hari (1 bulan= 4

Page 7: Evaluasi Biaya Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan ...

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2698

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

minggu, 1 minggu= 5 hari senin hingga jumat,

jadi total 20 hari) kemudian dibagi 8 (1 hari = 8

jam dari jam 08.00 hingga 16.00 WIB). Tabel

biaya peraktivitas didapat dari hasil perkalian

tabel jumlah staf, durasi, dengan biaya perjam.

5.2. Perhitungan Object Point

Analisis perhitungan Object Point

berdasarkan Screen menghasilkan jumlah 73 dan

Report menghasilkan jumlah 19 pada tabel 13.

Tabel 13 Analisa Screen SIPAS

Screen

name

Data

Table View

Komple

ksitas OP

Registrasi surat

masuk

Regis trasi

Media

_kirim

No_registrasi Tgl_input_surat

Operator

Kode_kirim

Media_kirim

Simple 1

2 5

Registra

si baru

Regis trasi

Media

_kirim

No_registrasi Tgl_input_surat

Operator

Kode_kirim

Media_kirim

Simple 1

2 5

Tabel 14 Analisa Screen SIPAS

Report

name Data Table Section

Komple

ksitas OP

Cek laporan

korespo

ndensi

surat

Srt_masuk

Srt_keluar

Surat_

masuk

Surat_

keluar Simple 2

2 2

Dash

board

Srt_masuk

Srt_keluar

Pegawai

Surat_

masuk

Surat_

keluar pegawai

Simple 2

3 3

Sedangkan bobot kompleksitas untuk 3GL

component memiliki nilai 10, SIPAS

menggunakan framework Laravel dan Back end

menggunakan framework Ext JS. Sehingga total

Object Point keseluruhan adalah 102.

Object Point = Screen + Report + 3GL Components

Object Point = 73 + 19 + 10 = 102

Selanjutnya menghitung persentase reuse.

Merujuk pada penelitian (Banker et al, 2001)

berikut metrik reuse merupakan fungsionalitas

objek Screen, Report, 3GL components yang

dijelaskan pada gambar 4. π‘πΈπ‘Š 𝑂𝐡𝐽𝐸𝐢𝑇 𝑃𝐢𝑇

=jumlah objek yang baru dibangun pertama kali

jumlah keseluruhan objek yang digunakan kembali

= 5/59 = 0,0847 = 8,47 %

Sehingga didapat nilai New Object Point (NOP) mengunakan persamaan 4 adalah 93,36. Selanjutnya hitung nilai produktivitas

menghasilkan nilai produktivitas sebesar 17

tergolong low denan bobot nilai 25. Selanjutnya

menghitung nilai effort SIPAS menggunakan

Object Point dalam person month yaitu :

Effort = NOP = 93,3 = 3,73 person month

PROD 25

Page 8: Evaluasi Biaya Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan ...

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2699

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Gambar 4 Metrik Reuse

Konversi hasil Object Point ke dalam biaya,

waktu, dan SDM. Perhitungan durasi

pengembangan SIPAS menggunakan persamaan

s (schedule months for optimal schedule) untuk

mengubah satuan person month kedalam satuan

bulan agar mudah dikonversi menjadi satuan

hari (Daniari, 2013).

𝑠 = 𝑓𝑗 = 1020,43 = 7,30 = 7 bulan

F adalah nilai software metric sizing, dan J

adalah nilai Jone’s First Order pada tabel 15.

Tabel 15 Jone’s First Order Estimate Exponent

Kind of

Software

Organization’s Skill/Abilities

Best In

Class Average

Worst In

Class

System 0,43 0,45 0,48

Business 0,41 0,43 0,46

Shrink-wrap 0,39 0,42 0,45

Software yang tergolong system misalnya

operating system. Software business merupakan

software yang digunakan dalam organisasi.

Sedangkan Shrink wrap merupakan software

commercially.

Perusahaan Best in class, yaitu perusahaan

yang memiliki kemampuan di atas rata-rata

dengan pengalaman yang cukup banyak dalam

pengembangan perangkat lunak. Kategori

Average, yaitu rata-rata dan Worst in class, yaitu

perusahaan yang memiliki kemampuan tidak

cukup baik.

Selanjutnya mengkonversi bulan menjadi

satuan hari. Pengembangan SIPAS memiliki

masa kerja aktif satu bulan terhitung 20 hari,

sehingga dilakukan perkalian 7 bulan dengan 20

hari yang menghasilkan 140 hari. Tabel 16

merupakan perhitungan alokasi staf dan waktu

pada software phase menggunakan Object Point.

Tabel 16 alokasi staf dan waktu pada software

phase menggunakan Object Point.

Aktivitas %ef

fort

Effort (per

son day) % Days

Per

son

Require ment

7,5 10,50 15 1,75 6

Spesifica tion

7,5 10,50 15 1,75 6

Design 10 14,00 20 2,34 6

Implemen

tation 10 14,00 20 2,34 6

Integration

& testing 7,5 10,50 15 1,75 6

Acceptanc&

deploymnt 7,5 10,50 15 1,75 6

Total 50 70,00 100 11,68 36

Tabel % effort merupakan konstanta mutlak

(Kassem Saleh, 2011). Tabel Effort (person

days) merupakan perkalian antara 140 hari *

Page 9: Evaluasi Biaya Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan ...

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2700

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

%effort * 0,01. Persentase merupakan

pembagian %Effort dengan total %effort * 100.

Days merupakan pembagian tabel persentase

dibagi 100 kemudian dikalikan effort person

days project management.

Tabel 17 Alokasi Staf dan Waktu pada Ongoing

Life-Cycle Activities Menggunakan Object Point

Aktivitas %ef

fort

Effort (per

son day) Days

Per

son

Project Managemnt

8,34 11,68 11,68 1

Configuration manag

4,16 5,82 5,82 1

Quality 8,34 11,68 11,68 1

Document 4,16 5,82 5,82 1

Training &

support 4,16 5,82 5,82 1

Evaluation

& testing 20,84 29,18 9,73 3

Waktu pengembangan SIPAS mengacu

pada waktu yang diperlukan pada fase

manajemen proyek yaitu 11,68 hari atau 12 hari.

Tabel 18 Estimasi Biaya Object Point

Aktivi

tas Staf

Dura

si

(days)

Biaya

per jam

Biaya

per

staf

Biaya per

akivitas

Require ment

6 1,75 350.000 613. 200

3.675.000

Spesifi cation

6 1,75 350.000 613. 200

3.675.000

Design 6 2,34 350.000 817. 600

4.914.000

Implemn tation

6 2,34 250.000 584. 000

3.510.000

Integra &testing

6 1,75 250.000 438. 000

2.625.000

Accept &deploy

6 1,75 250.000 438. 000

2.625.000

TOTAL 21.024.000

Project

Manag 1 11,68

1.000.

000

11.67

6.000 11.679.000

Configu

ration manag

1 5,82 250.000 1.455.000

1.455.000

Quality 1 11,68 250.000 2.919.

000 2.920.000

Documentation

1 5,82 250.000 1.455.000

4.455.000

Training &supprt

1 5,82 250.000 1.455.000

1.455.000

Evaluation& test

3 9,73 250.000 2.431.333

7.297.000

TOTAL 21.024.000

Total keseluruhan 47.236.499

Tabel 16 biaya per hari di dapat dari hasil

perhitungan Rp. 7.000.000 standar gaji Kelly

dibagi 20 hari (1 bulan= 4 minggu, 1 minggu= 5

hari senin hingga jumat, jadi total 20 hari).

5.3. Analisa Hasil FP, OP, dan Guesstimate

Tabel 17 Analisa Perbandingan Durasi dan Biaya SIPAS

Function Point Object Point Guesstimate

Durasi

Pengerjaan

68 jam atau 9

hari 12 hari 2 bulan atau

40 hari

Function Point Object Point Guesstimate

Biaya Total Rp. 34.381.426 Rp.

47.286.499

Rp. 30.000.000

sampai Rp.

50.000.000

Perbandingan estimasi biaya dari terendah

hingga tertinggi adalah :

- Guesstimate lebih rendah karena penentuan

gaji perorang berdasarkan nilai proyek.

- Function Point dan Object Point memiliki

estimasi biaya lebih tinggi karena penentuan

gaji menggunakan standar gaji Kelly Service.

Perbandingan estimasi waktu dari yang lebih

cepat hingga lebih lama :

- Function Point memiliki estimasi waktu

lebih cepat karena satuan nilai effort lebih

kecil yaitu 814,528 man hours.

- Object Point memiliki estimasi waktu lebih

cepat kedua karena satuan effort lebih besar

yaitu 3,73 person month.

- Guesstimate memiliki estimasi waktu lebih

lama karena jumlah tenaga kerja yang terlibat

memiliki peran ganda sehingga

menyebabkan pemberdayaan staf dilakukan

secara berlebihan.

6. KESIMPULAN

1. Hasil estimasi biaya, waktu, dan SDM yang

dibutuhkan dalam pengembangan SIPAS

menggunakan Function Point menghasilkan

durasi selama 68 jam atau setara 9 hari

dengan jumlah pekerja sebanyak 44 orang

dan biaya sebesar Rp. 34.381.426.

2. Hasil estimasi biaya, waktu, dan SDM yang

dibutuhkan dalam pengembangan SIPAS

menggunakan OP menghasilkan durasi 12

hari dengan jumlah pekerja sebanyak 44

orang dan biaya sebesar Rp.47.286.499.

3. Pembagian lingkup kerja dalam

pengembangan SIPAS menggunakan

pendekatan Work Breakdown Structure

(WBS) memiliki empat level, pertama yaitu

Sistem Informasi Pengelolaan Arsip Surat

(SIPAS). Kedua terdiri dari fase Define

Project Goal, Plan Project, dan Execute

Project Plan. Ketiga terdiri dari fase Software

Phase dan Ongoing Life Cycle Activities. Dan

level keempat terdiri dari fase Requirement,

Specification, Design, Implementation,

Page 10: Evaluasi Biaya Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan ...

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2701

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Integration Testing, Acceptance and

Deployment, Configuration Management,

Quality Assurance, Documentation, Training

and Support, Evaluation and Testing.

4. Gantt Chart berdasarkan WBS pada FP untuk

Software Phase menghasilkan 6 task, durasi

67,93 jam atau setara 9 hari, 6 milestone, 36

staf, dan biaya sebesar Rp. 15.286.500. Pada

Ongoing Life Cycle Activities memiliki 6

task, 6 milestone, durasi 9 hari, 8 staf dan

biaya sebesar Rp. 19.094.926.

Gantt Chart berdasarkan WBS pada Object

Point pada Software Phase menghasilkan 6

task, durasi 12 hari, 6 milestone, 36 staf dan

biaya sebesar Rp. 21.024.000. Pada Ongoing

Life Cycle Activities memiliki 6 task dan 6

milestone, durasi 12 hari, memiliki 8 staf dan

biaya sebesar Rp. 26.262.000.

5. Perbandingan estimasi biaya dari terendah

hingga tertinggi adalah :

- Guesstimate memiliki biaya antara Rp.

30.000.000 hingga Rp. 50.000.000

- Function Point sebesar Rp. 34.381.426.

- Object Point sebesar Rp. 47.286.499.

Perbandingan estimasi waktu dari yang lebih

cepat hingga lebih lama :

- Function Point memiliki waktu 9 hari.

- Object Point memiliki waktu 12 hari.

- Guesstimate memiliki waktu 40 hari.

Perbandingan SDM Function Point dan

Object Point menghasilkan 44 staf lebih

banyak dibandingkan dengan Guesstimate

yang hanya memiliki jumlah staf 6 orang.

7. DAFTAR PUSTAKA

Ali, Abubaker., & Ibrahim, N. 2014.

Comparative Analysis Between FPA and

COCOMO Techniques For Software

Cost Estimation. University Tun

Hussein Onn, Malaysia, vol. 10 (6), pp.

11 - 15.

Arnuphaptrairong, Tharwon. 2013. Early Stage

Software Effort Estimation Using

Function Point Analysis : An Empirical

Validation. International Journal Of

Design, Analysis an Tools For

Intergrated Circuits and Systems. Banker, Rajiv D., & Kauffman, Robert J. 2001.

Reuse and Productivity in Integrated

Computer Aided Software Engineering :

An Empirical Study.

Banker, Rajiv D., & Kauffman, Robert J., &

Kumar, R. 1992. An Empirical Test of

Object-Based Output Measurement

Metrics in a Computer Aided Software

Engineering (CASE) Environment.

Journal of Management Information

System, vol. 8 (3). Boehm, B., Clark, B., Harowitz, E., Westland,

C., Madachy, R. Selby, R. The

COCOMO 2.0 Software Cost Estimation

Model.

Clark, B., Chulani, S., Brown, A. COCOMO II

Model Definition Manual. Software

Engineering Department of USC,

California.

Daniari, Imania. 2013. Perkiraan Biaya

Pembuatan Enterprise Resource

Planning (ERP) Untuk Bisnis Pabrik

Gula Pada PT. Perkebunan XYZ

Dengan Metode Function Point.

Fakultas Teknologi Informasi, Institut

Teknologi Sepuluh November (ITS).

Issa, Ayman A., & Diabat, Mofleh A. 2009.

Reverse Engineering Function Points to

Object Points. Faculty of Information

Technology, Philadelphia University.

Kelly Service, Inc. Employment Oulook and

Salary Guide 2017 : A Tool for

Workforce Planning.

Longstreet, David. 2004. Fundamentals Of

Function Point Analysis.

www.SoftwareMetrics.Com.

Pradani, Winangsari. 2013. Kajian Metode

Perhitungan Metrik Function Point dan

Penerapannya Pada Dua Perangkat

Lunak Yang Dipilih. Univeristas Al

Azhar Indonesia, Jakarta. Vol. 2 (1).

Saleh, K., 2011. Effort and Cost Allocation in

Medium to Large Software Development

Projects. International Journal of

Computers

Suharjito, & Prasetyo, Budi. 2006. Penggunaan

Model Function Point dalam Estimasi

Biaya dan Usaha Proyek Pengembangan

Software Sistem Informasi Bisnis.

Yunus. 2014. Introduction to Software Project

Management.http://yunus.hacettepe.edu

.tr/~sencer/objectp.html