ETIKA PROFESIONAL

81
1 ETIKA PROFESIONAL Salah satu hal yang membedakan sifat setiap profesi adalah adanya kode perilaku profesional atau etika bagi para anggotanya Perilaku etika memerlukan pertimbangan lebih d/p aturan perilaku dan pengaturan aktivitas

description

ETIKA PROFESIONAL. Salah satu hal yang membedakan sifat setiap profesi adalah adanya kode perilaku profesional atau etika bagi para anggotanya Perilaku etika memerlukan pertimbangan lebih d/p aturan perilaku dan pengaturan aktivitas. Etika dan Moralitas. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of ETIKA PROFESIONAL

Page 1: ETIKA PROFESIONAL

1

ETIKA PROFESIONALSalah satu hal yang membedakan sifat

setiap profesi adalah adanya kode perilaku profesional atau etika bagi para anggotanya

Perilaku etika memerlukan pertimbangan lebih d/p aturan perilaku dan pengaturan aktivitas

Page 2: ETIKA PROFESIONAL

2

Etika dan MoralitasEtik berarti sifat atau karakter atau

moralitasMoralitas adalah kebiasaan, yg

fokusnya pada perilaku yang baik dan yang salah

Etika berkaitan dengan masalah bagaimana seseorang bertindak terhadap orang lain

Page 3: ETIKA PROFESIONAL

3

Etika Umum Org selalu dihadapkan pada suatu pemilihan

yang akan berakibat terhadap dirinya dan terhadap orang lain.

Dilema etika timbul bilamana apa yg baik bagi satu pihak berakibat tidak baik bagi pihak lain.

Etika umum berusaha memecahkan hal ini dg menetapkan kewajiban individu terhadap dirinya dan orang lain

Page 4: ETIKA PROFESIONAL

4

Langkah pengambilan keputusan etika umum Dapatkan fakta yg relevan dg keputusan Berdasarkan fakta lakukan identifikasi issue

etik Tentukan siapa yg akan dipengaruhi oleh

keputusan dan bagaimana pengaruhnya Identifikasi alternatif pengambil keputusan Identifikasi akibat dari setiap alternatif Pilih tindakan etis

Page 5: ETIKA PROFESIONAL

5

Etika ProfesionalEtika profesional harus lebih luas d/p

prinsip-prinsip moral.Harus mencakup standar perilaku utk

seorang profesional yg dirancang baik utk tujuan praktis maupun tujuan ideal

Harus dapat mendorong perilaku ideal, tetapi pada saat yg sama harus realistis dan dapat dipaksakan

Page 6: ETIKA PROFESIONAL

6

CPA Vision Project mengidentifikasi lima nilai inti profesional:

Pendidikan berkelanjutan dan belajar seumur hidup

Kompetensi IntegritasSelalu mengikuti issue perkembangan

bisnisObyektivitas

Page 7: ETIKA PROFESIONAL

7

Kode Etika AICPAPrinciplesRules of Conduct Interpretations of the Rules of ConductEthics Ruling

Page 8: ETIKA PROFESIONAL

8

Prinsip-Prinsip EtikaTanggungjawabKepentingan Publik IntegritasObyektivitas dan IndependensiSaksamaLingkup dan Jenis Jasa

Page 9: ETIKA PROFESIONAL

9

TanggungjawabDalam menjalankan tanggungjawabnya

sebagai profesional anggota harus melaksanakan seluruh aktivitasnya dengan menggunakan pertimbangan profesi dan moral Mengembangkan ilmu akuntansi Menjaga kepercayaan publik Menjalankan swa-regulasi

Page 10: ETIKA PROFESIONAL

10

Kepentingan Publik Anggota harus menerima kewajiban untuk

bertindak dalam melayani kepentingan publik, menghormati kepercayaan publik, dan mendemonstrasikan komitmennya sebagai profesiona

Termasuk publik adalah: Klien, kreditor, instansi pemerintah, karyawan,

pemegang saham, dan masyarakat umum

Page 11: ETIKA PROFESIONAL

11

IntegritasUntuk menjaga kepercayaan publik

anggota harus menjalankan tanggungjawab profesionalnya dengan integritas yang tinggi.

Untuk menjaga integritas anggota harus jujur dan cerdik

Page 12: ETIKA PROFESIONAL

12

Obyektivitas dan IndependenAnggota harus menjaga obyektivitasnya

dan bebas dari konflik kepentingan dalam menjalankan tanggungjawab profesionalnya.

Anggota harus independen secara nyata dan independen dalam penampilan.

Page 13: ETIKA PROFESIONAL

13

SaksamaAnggota harus memiliki standar tehnis

dan etika, selalu berusaha meningkatkan komptensi dan kualitas jasanya dan melaksankan tanggungjawab profesionalnya sebaik mungkin

Page 14: ETIKA PROFESIONAL

14

Lingkup dan Jenis Jasa Dalam menjalan tugas harus mematuhi

prinsi-prinsip sebelumnya, selain itu anggota harus: Berpraktek pada KAP yang mengimplementasikan

prosedur pegendalian internal terhadap kualitas Menentukan apakah luas dan jenis jasa lain yang

diminta klien akan menimbulkan benturan kepentingan didalam mengaudit

Menilai apakah jasa yang diminta konsisten dengan peran sebagai profesional

Page 15: ETIKA PROFESIONAL

15

Rules of ConductSeksi 100 Independensi, Integritas, dan

ObyektivitasSeksi 200 Standar Umum dan Prinsip

AkuntansiSeksi 300 Tanggungjawab kpd KlienSeksi 400 Tanggungjawab kp kolegaSeksi 500 Tanggungjawab Lain dan

Praktek

Page 16: ETIKA PROFESIONAL

16

Seksi 100101 Independensi

1. Kepentingan keuangang 2. Hubungan Bisnis 3. Arti istilah anggota atau anggota firma 4. Jas lain: jasa akuntansi, perluasan jasa

audit, dan konsultasi manajemen 5. Tuntutan (litigasi) 6. Fee yang belum dibayar

Page 17: ETIKA PROFESIONAL

17

102 Integritas dan Obyektivitas Bebas dari konflik kepentingan Tidak boleh menyalahgunakan fakta atau

menggunakan pertimbangan pihak lain

Page 18: ETIKA PROFESIONAL

18

Rule 201 – Standar UmumKompetensi ProfesionalSaksamaPerencanaan dan PengawasanData cukup relevan

Page 19: ETIKA PROFESIONAL

19

Rule 202- Kepatuhan terhadap standar Auditing Review Kompilasi Konsultasi Manajemen Perpajakan Jasa profesional lain Dilaksanakan dengan mematuhi standar yang

berlaku

Page 20: ETIKA PROFESIONAL

20

Rule 203 – Prinsip AkuntansiTidak boleh memberikan pendapat

wajar atas laporan keuangan yang mengandungsalahsaji material

Berlaku untuk 1. Audit laporan keuangan 2. Pemeriksaan laporan keuangan

prospektif 3. Review informasi keuangan interim

Page 21: ETIKA PROFESIONAL

21

Rule 301 – Informasi Rahasia Klien

Tidak boleh mengungkapkan informasi rahasia klien tanpa persetujuan klien.

Page 22: ETIKA PROFESIONAL

22

Rule 302 – Kontijensi FeeMelarang kontijensi fee untuk

penugasan Audit atau review laporan keuangan Kompilasi laporan keuangan Pemeriksaan proyeksi laporan keuangan Pembuatan SPT untuk restitusi

Page 23: ETIKA PROFESIONAL

23

Rule 501- Tindakan Tercela Menahan catatan klien dan kertas kerja yang

akan dipakai klien untuk menyesuaikan laporan keuangannya

Diskriminasi karyawan Gagal mematuhi standar atau prosedur yang

diharuskan dalam government audit Lalai dalam penyusunan laporan keuangan Gagal mematuhi peryaratan instansi

pemerintah, komisi-komisi atau regulator lain

Page 24: ETIKA PROFESIONAL

24

Rule 503 – Komisi dan Fee Referral

Melarang komisi untuk jasa atestasiMengungkapan komisi yang

diperbolehkanMengungkapan fee referral kepada

klien

Page 25: ETIKA PROFESIONAL

25

Kode Etika IAILihat di buku SPAP

Page 26: ETIKA PROFESIONAL

26

Kode Etika IAI KAPLihat di buku SPAP

Page 27: ETIKA PROFESIONAL

27

KEWAJIBAN HUKUM AUDITORLingkungan HukumKewajiban berdasar Hukum UmumKewajiban berdasar UU Pasar Modal

Page 28: ETIKA PROFESIONAL

28

Lingkungan Hukum Tren tuntutan hukum terhadap auditor deep

pocket theory Tuntutan terhadap auditor di US

1992: 4.000 kasus $30 milyar 1992KAP Laventhol and Horwath bangkrut 1993-1995; biaya asuransi KAP 6 Besar naik 10

kali lipat $5.000 per auditor KAP menarik diri mengaudit perusahaan yang

beresiko tingg

Page 29: ETIKA PROFESIONAL

29

Kewajiban Hukum UmumCommon law (hukum umum)

didasarkan pasa prinsip keadilan (justice), alasan, dan akal sehat (common sense) tidak pada hukum absolut atau hukum pasti

Prinsip hukum umum ditentukan oleh kebutuhan sosial dari suatu komunitas

Page 30: ETIKA PROFESIONAL

30

Kewajiban kepada KlienUndang-undang Kontrak

Auditor menerbitkan laporan auditor dengan tidak mematuhi standar auditing

Tidak mengirimkan laporan auditor sesuai dengan kesepakatan

Mengungkapan rahasia klien tanpa ijin

Undang-undang Kelalaian

Page 31: ETIKA PROFESIONAL

31

Undang-Undang Kelalaian Kelalaian Biasa (ordinary negligence)

Kelalaian yang umum dilakukan oleh orang lain dalam situasi sama

Kecerobohan (gross negligence) Kegagalan karena tidak hati-hati

Kecurangan (Fraud) Secara sengaja melakukan penyesatan, eperti

menyembunyikan data, tidak mengungkapan hal yang material yang mengakibatkan pihak lain dirugikan

Page 32: ETIKA PROFESIONAL

32

Kewajiban kepada pihak ketigaKewajiban kepada Pengguna Utama

Penerima laporan auditor dapat menuntut kerugian akobat kelalaian biasa dari auditor

Kewajiban kepada Pengguna Lain Pihak lain yang tidak disebutkan dalam

laporan auditor Kelompok yang terlihat dan tidak terlihat

Page 33: ETIKA PROFESIONAL

33

Common Law DefenseDue care

Audit sesuai dengan standar auditing Kertas kerja lengkap

Contributory negligence

Page 34: ETIKA PROFESIONAL

34

Undang-undang Pasar ModalNo: 8 Tahun 1995Pasal 68: wajib memberitahukan

kepada Bapepam dalam waktu tiga hari kalau ditemukan hal-hal: Pelanggaran ketentuan undang-undang

atau peraturan pelaksanaan Hal yang membahayakan keuangan

lembaga atau nasabah

Page 35: ETIKA PROFESIONAL

35

Meminimalkan Risiko Tuntutan Setiap penugasan selalu menggunakan surat

engangement Lakukan investigasi mendalam terhadap calun klien Lebih menekankan pada kualitas jasa daripada

pertumbuhan Mematuhi secara penuh pernyataan profesional Menyadari keterbatasan pernyataan profesional Menetapkan dan menjaga standar kontrol kualitas Hati-hati dengan klien yang mengalami kesulitan

keuangan Audit risk alerts

Page 36: ETIKA PROFESIONAL

36

TINJAUAN PROSES AUDIT Review Proses Audit Pemahaman Bisnis dan Industri Identifikasi Asersi Manajemen Materialitas Risiko Auidt Bukti Pertimbangkan Jasa Pertambahan Nilai Komunikasi Temuan

Page 37: ETIKA PROFESIONAL

37

Proses Audit1. Dapatkan pemahaman bisnis dan Industri2. Identifikasi asersi laporan keuangan yang relevan3. Putuskan jumlah yang meterial bagi pemakai laporan keuangan4. Putuskan komponen risiko audit

Page 38: ETIKA PROFESIONAL

38

… 5. Dapatkan bukti melalui prosedur audit

(prosedur pemahaman pengendalian internal, pelaksanaan pengujian kontrol, dan pelaksanaan pengujian substantif)

6. Tentukan bagaimana bukti akan digunakan utk mendukung opini audit, komunikasi klien yg lain, dan jasa yg bernilai tambah

7. Komunikasikan temuan

Page 39: ETIKA PROFESIONAL

39

Pengetahuan ttg Bisnis & Industri Kembangkan ekspektasi laporan keuangan Impak industri terhadap sistem informasi Evaluasi kelayakan estimasi akuntansi PABU utk industri khusus Dasar bagi Jasa Nilai Tambah lain, mis:

Evaluasi risiko bisnis Monitoring pengukuran kinerja Kecukupan sistem informasi manajemen

Page 40: ETIKA PROFESIONAL

40

Asersi ManajemenEksisitensi atau KeterjadianKelengkapanHak dan KewajibanPenilaian atau AlokasiPenyajian dan Pengungkapan

Page 41: ETIKA PROFESIONAL

41

Eksistensi atau Keterjadian (existence atau occurrence)

Apakah suatu aktiva atau kewajiban yang dilaporkan dalam neraca betul-betul ada

Apakah transaksi yang dilaporkan dalam laporan keuangan betul-betul terjadi

Page 42: ETIKA PROFESIONAL

42

Kelengkapan (completeness)Apakah seluruh aktiva, kewajiban,

ekuitas dan transaksi yang harus dilaporkan dalam laporan keuangan (yang ada atau terjadi) sudah dilaporkan

Page 43: ETIKA PROFESIONAL

43

Hak dan Kewajiban (Rights and Obligations)

Aktiva yang dilaporkan dalam neraca betul-betul hak milik entitas

Hutang yang dilaporkan dalam neraca betul-betul kewajiban entitas

Page 44: ETIKA PROFESIONAL

44

Valuasi atau alokasi Apakah komponen-komponen aktiva,

kewajiban, pendapatan, dan beban yang dilaporkan dalam laporan keuangan dengan jumlah yang tepat Sesuai dengan PABU

Prinsip penilaian, Prinsip matching Kelayakan estimasi Konsistensi penerapan prinsip

Akurat

Page 45: ETIKA PROFESIONAL

45

Akurat Klerikal

Dokumen sumber cukup rinci Jurnal Posting Kecocokan antara akun dg sub-akun

Mathematik Kebenaran jumlah dalam dokumen, jurnal, saldo akun

dan penghitungan ( seperti depresiasi)

Page 46: ETIKA PROFESIONAL

46

Presentation dan DisclosureApakah komponen laporan keuangan

disajikan, dipaparkan, dan diungkapkan dengan tepat.

Page 47: ETIKA PROFESIONAL

47

MaterialitasBesaran dari suato penghilangan atau

salahsaji suatu informasi akuntansi yang dengan mempertimbangkan lingkungan menyebabkan pertimbangan seseorang yang menyandarkan pada informasi tersebut akan berubah atau dipengaruhi oleh penghilangan atau salahsaji tersebut

Page 48: ETIKA PROFESIONAL

48

Materilitas mempengaruhi proses audit Perencanaan Pengumpulan bukti Evaluasi temuan

Page 49: ETIKA PROFESIONAL

49

Risiko AuditRisiko bahwa auditor gagal

memodifikasi opininya atas laporan keuangan yang mengandung salahsaji material

Komponen Risiko Audit: Inherent Risk Control Risk Detection Risko

Page 50: ETIKA PROFESIONAL

50

Evidence Kecukupan Bahan Pembuktian

Materialitas dan Risiko Faktor Ekonomi Ukuran dan Sifak Populasi Obyektivitas Pengendalian Internal

Kompetensi Bahan Pembuktian Relevansi Sumber Ketepatan waktu Obyektivitas Pengendalian Internal

Page 51: ETIKA PROFESIONAL

51

Klasifikasi ProsedurProsedur untuk memperoleh suatu

pemahamanPengujian KontrolPengujian Substantif

Prosedur analitik Pengujian rinci transaksi Pengujian rinci saldo

Page 52: ETIKA PROFESIONAL

52

Evaluasi Bukti yang diperoelh

Page 53: ETIKA PROFESIONAL

53

Pertimbangan Jasa Nilai Tambah

Business PlanningRisk AssessmentBusiness ValuationDisainsistem informasi

Page 54: ETIKA PROFESIONAL

54

Komunikasi Temuan Laporan Auditor atas Laporan Keuangan Komunikasi lain yang diharuskan

Pengendalian internal Kebijakan akuntansi Pertimbangan dan estimasi akuntansi Penyesuaian audit yang signifikan Ketidaksesuaian dengan manajemen Konsultasi dengan akuntan lain Kesulitan auidt yang ditemui

Komunikasi temuan lain

Page 55: ETIKA PROFESIONAL

55

TUJUAN AUDIT, BUKTI AUDIT, & KERTAS KERJATujuan auditBukti AuditProsedur AuditKertas Kerja

Page 56: ETIKA PROFESIONAL

56

Top-down vs. Bottom-up Audits Top-down audit evidence

Pemahaman bisnis & Industri Tujuan dan Sasaran Manajemen Bagaimana mgt menggunakan sumber-

sumbernya utk mencapai tujuannya Keunggulan bersaing organisasi Proses bisnis inti Hasil usaha dan arus kas

Bottom-up audit evidence

Page 57: ETIKA PROFESIONAL

57

Bottom-up audit evidence: fokus menguji Transaksi Saldo akun Sistem yang mencatat transaksi dan

hasilnya dlm saldo akun

Auditor mengkombinasikan kedua pendekatan tersebut

Page 58: ETIKA PROFESIONAL

58

Empat keputusan penting sehubungan dg bukti audit1. Jenis pengujian yg akan

dilaksanakan2. Waktu pelaksanaan pengujian3. Luas pengujian4. Penugasan staf yg melaksanakan

pengujian

Page 59: ETIKA PROFESIONAL

59

Jenis pengujian audit:Tipe dan efektivitas pengujian auditProsedur audit hrs terkait dg tujuan

auditBukti hrs relevan dg asersi manajemenHarus mempertimbangkan biaya relatif

dg efektivitas audit sehubungan dg tujuan audit

Page 60: ETIKA PROFESIONAL

60

Jenis prosedur audit:1. Prosedur utk memperoleh

pemahaman pengendalian interen2. Pengujian pengendalian3. Pengujian Substantif

Pengujian analitik Tes rinci transaksi Tes rinci saldo

Page 61: ETIKA PROFESIONAL

61

Waktu Pengujian Auidt:Sebelum tanggal neracaSaat tanggal neracaSesudah tanggal neraca

Page 62: ETIKA PROFESIONAL

62

Luas Pengujian AuidtRisiko Deteksi Jumlah Bukti Rendah Banyak Moderat Cukup Tinggi Sedikit

Page 63: ETIKA PROFESIONAL

63

Staffing AuditTingkat pengetahuanKeahlian dan pengalamanKemampuan

Page 64: ETIKA PROFESIONAL

64

TUJUAN AUDIT Menentuan kewajaran penyajian laporan

keuangan dalam segala hal yang material sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum

PABU mencakup: PSAK Peraturan Bapepam Peraturan BEJ Perturan khusus lain (pemerintah, industri dsb)

Page 65: ETIKA PROFESIONAL

65

Asersi manajemen atas laporan keuangan1. Eksistensi atau Keterjadian2. Kelengkapan3. Hak dan Kewajiban4. Valuasi dan Alokasi

Sesuai dengan PABU Keakuratan dan Ketelitian Hitung

5. Penyajian & Pengungkapan

Page 66: ETIKA PROFESIONAL

66

Bukti AuditJenis:

Informasi Penguat Data Akuntansi

Syarat Bukti: Cukup Kompeten

Page 67: ETIKA PROFESIONAL

67

Jenis Bukti AuditData Akuntansi

Buku jurnal Buku besar dan Buku Pembantu Pedoman akuntansi terkait Catatan informal dan memo

Informasi Pendukung

Page 68: ETIKA PROFESIONAL

68

Informasi Pendukung Dokumen Konfirmasi Informasi dari ajuan pertanyaan, observasi,

inspeksi, dan pemeriksaan pisik Informasi lain yang dikembangkan oleh

auditor

Page 69: ETIKA PROFESIONAL

69

Kecukupan BuktiTergantung pada:

Materialitas dan Risiko Faktor Ekonomi Besar dan Sifat Populasi

Page 70: ETIKA PROFESIONAL

70

Kompetensi Bukti:RelevansiSumberWaktuObyektivitas

Page 71: ETIKA PROFESIONAL

71

Tipe Informasi Pendukung: Bukti Analitik (eksistensi, kelengkapan &

valuasi) Bukti Dokumen (salah 1 dari ke 5 asersi) Konfirmasi (salah 1 dr 5 asersi) Pernyataan Tertulis (salah 1 dari 5 asersi) Bukti Mathematik (valuasi & alokasi) Bukti Lisan ( salah 1 dari 5 asersi) Bukti Pisik (eksistensi & valuasi) Bukti Elektronik

Page 72: ETIKA PROFESIONAL

72

Prosedur audit Prosedur analitik Inspeksi Konfirmasi Ajukan Pertanyaan Hitung Telusur (tracing) Lacak (vouching) Amati Ulang Tehnik Audit Berbantuan Komputer

Page 73: ETIKA PROFESIONAL

73

Klasifikasi Prosedur AuditProsedur utk memperoleh pemahaman

pengendalian interenPengujian KontrolPengujian Substantif

Prosedur Analitik Tes rinci transaksi Tes rinci saldo

Page 74: ETIKA PROFESIONAL

74

Evaluasi Perolehan Bukti Memenuhi standar pekerjaan lapanganDilakukan sepanjang audit utk setiap

asersiDigunakan sbg dasar pemberian opini

Page 75: ETIKA PROFESIONAL

75

KERTAS KERJAPendukung utama laporan auditorAlat koordinasi dan supervisiBukti bahwa audit telah sesuai dengan

Standar AuditingPedoman audit tahun berikutnya

Page 76: ETIKA PROFESIONAL

76

Tipe Kertas KerjaWorking Trial BalanceSkedul dan analisisMemo audit dan dokumentasi informasi

penguatJurnal Penyesuaian dan Reklasifikasi

Page 77: ETIKA PROFESIONAL

77

Penyusunan Working PapersJudulNomor IndeksAcuan-silangTick Marks (tanda audit) Tandatangan dan tanggal

Page 78: ETIKA PROFESIONAL

78

Review Kertas Kerja1. Oleh supervisor penyusun2. Manajer Audit3. Partner

Page 79: ETIKA PROFESIONAL

79

Arsip (Dosir) Kertas Kerja Dosir Permanen

Kopi anggaran dasar Daftar akun Bagan organisasi Tata letak, proses produksi, dan produk utama Kopi kontrak Skedul amortiasi, depresiasi Ikhtisar prinsip-prinsip akuntansi yg dipakai klien dll

Dosir Sekarang

Page 80: ETIKA PROFESIONAL

80

Kepemilikan Kertas KerjaMilik auditorAuditor tidak boleh mengungkapkan ke

pihak lain tanpa izin klien, kecuali utk keperluan pengadilan

Disimpan sampai dg ketentuan undang-undang (minimal 10 tahun)

Page 81: ETIKA PROFESIONAL

81