Etika Profesi akuntan publik

11
BAB 4 Professional Ethics A. Perlunya Etika Profesional Bagi Organisasi Profesi Dasar dari pemikiran yang melandasi penyusunan etika professional pada setiap profesi adalah kebutuhan dari profesi tersebut tentang kepercayaan masyarakat terhadap mutu jasa yang diberikan oleh anggota dari organisasi tersebut. Pada umumnya masyarakat kurang mengetahui mengenai jasa yang diberikan oleh suatu profesi, hal tersebut disebabkan terlalu kompleksnya jasa yang diberikan oleh professional tersebut. Masyarakat akan menghargai profesi yang menerapkan standar mutu atas jasa yang diberikan oleh profesi tersebut, hal itu dikarnakan dengan adanya standar mutu yang diterapkan tersebut membuat masyarakat merasa terjamin atas kualitas layanan yang diberikan. Pada saat masyarakat tidak merasa perjaya terhadap jasa yang diberikan oleh suatu profesi missal akuntan publik, dokter, atau pengacara maka jasa yang diberikan tidak akan efektif. Tingginya kepercayaan masyarakat atas mutu jasa yang diberikan oleh suatu organisasi profesi jika organisasi profesi tersebut menerapkan standar profesi yang tinggi atas jasa yang diberikan oleh para anggotanya kepada masyarakat. B. Rerangka Kode Etik IAI Kode etik dari IAI terbagi menjadi 4 (empat) bagian. Bagian – bagian tersebut adalah : 1. Prinsip Etika Prinsip etika memberikan rerangka dasar bagi aturan etika yang mengatur pelaksanaan dari pemberian jasa professional yang dilakukan oleh anggota IAI. 2. Aturan Etika Aturan etika disahkan oleh anggota kompartemen sehingga aturan etika hanya mengikat kompartemen tersebut.

description

resume Buku Audit Arens

Transcript of Etika Profesi akuntan publik

BAB 4Professional Ethics

A. Perlunya Etika Profesional Bagi Organisasi ProfesiDasar dari pemikiran yang melandasi penyusunan etika professional pada setiap profesi adalah kebutuhan dari profesi tersebut tentang kepercayaan masyarakat terhadap mutu jasa yang diberikan oleh anggota dari organisasi tersebut. Pada umumnya masyarakat kurang mengetahui mengenai jasa yang diberikan oleh suatu profesi, hal tersebut disebabkan terlalu kompleksnya jasa yang diberikan oleh professional tersebut. Masyarakat akan menghargai profesi yang menerapkan standar mutu atas jasa yang diberikan oleh profesi tersebut, hal itu dikarnakan dengan adanya standar mutu yang diterapkan tersebut membuat masyarakat merasa terjamin atas kualitas layanan yang diberikan.Pada saat masyarakat tidak merasa perjaya terhadap jasa yang diberikan oleh suatu profesi missal akuntan publik, dokter, atau pengacara maka jasa yang diberikan tidak akan efektif. Tingginya kepercayaan masyarakat atas mutu jasa yang diberikan oleh suatu organisasi profesi jika organisasi profesi tersebut menerapkan standar profesi yang tinggi atas jasa yang diberikan oleh para anggotanya kepada masyarakat.

B. Rerangka Kode Etik IAIKode etik dari IAI terbagi menjadi 4 (empat) bagian. Bagian bagian tersebut adalah : 1. Prinsip Etika Prinsip etika memberikan rerangka dasar bagi aturan etika yang mengatur pelaksanaan dari pemberian jasa professional yang dilakukan oleh anggota IAI. 2. Aturan EtikaAturan etika disahkan oleh anggota kompartemen sehingga aturan etika hanya mengikat kompartemen tersebut.3. Interpretasi Etika Interpretasi etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh pengurus dari kompertemen setelah memeperhatikan tanggapan dari anggota dan pihak pihak yang berkaitan, tanpa bermaksud membatasi lingkup dari penerapannya.4. Tanya dan JawabTanya dan jawab merupakan tanggapan atas pertanyaan dari para anggota komartemen terkait aturan etika dan interpretasinya.

C. Prinsip Etika 1. Tanggung Jawab ProfesiSebagai seorang professional, anggota dari IAI memiliki peran yang penting dalam masyarakat. Angota dari IAI dalam pemberian jasa kepada masyarkat memiliki tanggung jawab kepada seluruh pengguna jasa professional mereka. 2. Kepentingan Publik Salah satu ciri dari suatu profesi adalah memiliki kewajiban memperhatikan kepentingan publik. Profesi akuntan publik memiliki peran yang cukup penting dalam pemeliharaan obyektivitas dan integritas yang ada pada dunia bisnis. Kepentinga bisnis didefinisikan sebagai kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani oleh anggota IAI secara keseluruhan. Dalam memenuhi tanggung jawab profesinya, anggota dimungkinkan menghadapi tekanan yang berasal dari pihak-pihak yang berkepentingan. Guna mengatasi hal tersebut, anggota IAI tetap menegakan integritasnya agar setiap pihak yang berkepntingan dapat dilayani dengan baik. 3. Integritas Integritas merupakan suatu elemen karakter yang mendasari terbentuknya pengakuan professional. Integritas mengharuskan seorang anggota bersikap jujur dan berterusterang tanpa harus mengorbankan rahasia dari penerima jasa dan kepentingan dari publik tidak boleh dikorbankan untuk kepentingan pribadi dari akuntan public tersebut. Integritas juga mewajibkan anggota untuk menerapkan prinsip objektivitas dan kehati hatian professional.4. Objektivitas Objektivitas merupakan suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan oleh akuntan publik. Guna penegakan objektivitas dalam menjalankan praktiknya, anggota IAI dilarang menerima atau memberikan apapun dari atau kepada pihak-pihak yang berhubungan dengan praktik yang sedang dijalankan olehnya. 5. Kompetensi dan Kehati hatian ProfesionalKehati - hatian professional mengharuskan anggota untuk memenuhi tanggungjawab profesionalnya dengan kompetensi dan ketekunan. Kompetensi yang dimiliki oleh anggota diperoleh dari pendidikan dan pengalaman yang dimiliki oleh anggota. Sebaiknya anggota tidak menggambarkan kemampuan dan keterampilan yang tidak dimilikinya. Setiap anggota diwajibkan berhati hati dalam perencanaan dan pengawasan secara seksama terhadap kegiatan yang dilakukannya. 6. Kerahasiaan Dalam menjalankan profesinya, anggota diwajibkan untuk menjaga kerahasiaan informasi tentang klien yang diperoleh dalam pelaksanaan pekerjaan. Kerahasiaan tersebut dapat diberikan kepada pihak lain jika mendapatkan ijin dari klien tersebut. Hal hal atau situasi yang menyebabkan anggota mengungkapkan rahasia klien adalah sebagai berikut : a. Pada saat pengungkapan dizinkan.b. Pada saat pengungkapan diharuskan oleh hukum yang terkait.c. Pada saat kewajiban atau hak profesiaonal untuk melakukan pengungkapan.7. Perilaku Profesional Setiap anggota diwajibkan berperilaku konsisten dengan reputasi profesi yang dimilikinya. Selain konsisten dengan reputasi profesi, anggota diwajibkan untuk menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi dari aggota IAI.Kewajiban dalam menjahi tindakan atau prilaku yang dapat mendiskreditkan reputasi profesi harus dilakukan oleh anggota IAI.8. Standar Teknis Dalam pelaksanaan profesinya, anggota IAI diwajibkan untuk melaksanakan standar teknis dan standar rofesional yang relevan. Standar teknis dan standar professional yang harus dilaksanakan oleh anggota IAI dalah standar yang dikeluarkan oleh IAI.

D. Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan tentang prinsip prinsip etika yang harus dilakukan oleh anggota IAI. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang aturan etika kompartemen akuntan publik. Aturan etika kompartemen dari IAI sebagai berikut :

100 Independensi, Integritas dan Objektivitas101 Independensi Anggota IAI dalam menjalankan tugasnya diwajibkan mempertahankan sikap dan mental independen. Sikap dan mental tersebut meliputi independen dalam fakta dan dalam penamppilan.102 Integritas dan Objektivitas Anggota IAI dalam menjalankan tugasnya diwajibkan mempertahankan Integritas dan objektivitas yang dimilikinya. Integritas dan objektivitas terkait dengan konflik kepentingan yang ada dan membiarkan salah saji yang material terjadi namun tidak diungkapkan.200 Standar Umum dan Prinsip Akuntansi 201 Standar Umum Standar umum yang dikeluarkan oleh IAI terdiri dari 4 bagian, bagian tersebut adalah :1. Kompetensi professional.Kompetensi professional ini mewajibkan anggota KAP hanya boleh melakukan pemberian jasa professional dengan kompetensi professional yang dimiliki.2. Kecermaan dan Keseksamaan Profesional Pemberian jasa profesional yang diberikan oleh anggota IAI wajib melakukan perencanaan dan supervise seecara memadai setiap pelaksanaan pemberian jasa professional.3. Data relevan yang memadai Setiap anggota IAI diwajibkan untuk memperoleh data yang relevan dan memadai dlaam pelaksanaannya.202 Kepatuhan Terhadap Standar Sitiap anggota diwajibkan untuk mematuhi seluruh standar yang ada pada saat pemberian atau pelaksanaan penugasan yang dilakukan.203 Prinsip Prinsip Akuntansi Seluruh anggota diwajibkan menyatakan pendapat dan memberikan penegasan bahwa laporan keuangan yang dibuat oleh entitas sesuai dengan PABU. 300 Tanggung Jawab Kepada Klien 301 Informasi klien yang rahasiaSeluruh anggota dilarang mengungkapkan atau menyampaikan rahasia rahasia yang dimiliki oleh klien tanpa adanya hal hal yang mewajiban atau mengijinkan pengungkapan tersebut terjadi.302 Fee Profesional 1) Besarnya FeeSeluruh anggota IAI tidak dibolehkan melakukan perikatan dengan klien dengan cara menawarkan fee yang dapat merusak citra dari profesi yang dijalankan. 2) Fee kontijenFee kontijen merupakan fee yang ditetapkan guna pelaksanaan suatu jasa professional tanpa adanya fee yang dibebankan kecuali terdapat temuan atau hasil tertentu dimana jumlah fee tergantung pada temuan atau hasil tertentu.

400 Tanggung Jawab Kepada Rekan Seprofesi 401 Tanggung jawab kepada rekan seprofesiSeluruh anggota diwajibkan untuk menjaga perbuatan dan perkataan agar tidak merusak citra profesi dan hubungan baik dengan rekan seprofesi.402 Komunikasi antar akuntan publikDiwajibkan bagi anggota yang akan melakukan pekerjaan utuk melakukan komunikasi dengan anggota lainnya yang telah melakukan pekerjaan pada periode yang telah lalu.403 Perikatan atestasi Anggota dilarang melakukan perikatan atestasi yang berupa jenis dan periodenya sama dengan perikatan yang telah dilakukan oleh anggota lainnya. Jika akan melakukan hal yang sama dapat dilakukan jika merupakan peranturan perundang undangan yang mengatur hal tersebut.500 Tanggung Jawab dan Praktik Lain501 Perbuatan dan perkataan yang mendeskreditkanSeluruh anggota dilarang mengucapkan atau bertindak yang dapat mencemarkan citra profesi.502 Iklan, Promosi dan Kegiatan Pemasaran LainnyaDalam menjalankan praktiknya, anggota diperbolehkan untuk melakukan promosi jasa yang ditawarkannya melalui berbagai macam bentuk selama tidak menurunkan atau merendahkan citra professional.503 Komisi dan Fee Referal 1) KomisiKomisi merupakan balsa jasa dengan berbagai macam bentuk, baik berupa uang atau yang lainnya yang diberikan atau diterima oleh klien guna memperoleh perikatan dengan klien. Anggota dibolehkan menerima atau memberikan komisi kepada klien karena dimungkinkan akan terjadi penurunan tingkat independensi auditor.2) Fee ReferalFee Referal merupakan imbalan yang berupa uang atau yang lainnya yang dibayarkan atau diterima dari penyedia jasa professional akuntan publik. 504 Bentuk Organisasi KAP Anggota IAI yang berpraktik dengan bentuk organisasi yang memperoleh Ijin praktik oleh peraturan dan undang undang yang berlaku dengan tidak menyesatkan dan mrendahkan citra professional.

JudulThe Accounting Professions Code Of Ethics: Is It A Code Of Ethics Or A Code Of Quality Assurance?

PenulisSivakumar Velayutham

JurnalCritical Perspectives on Accounting (2003) 14, 483503doi:10.1016/S1045-2354(02)00138-7

Tahun terbit2003

Permasalahan/Isu Sentral

Kode etik profesi akuntan dapat menjadi hal yang menarik untuk diperbincangkan, oleh beberapa pendapat yang menguatkan bahwa focus utama kode etik adalah tanggung jawab moral. Namun beberapa pendapat mengemukakan bahwa kode etik tak hanya tanggung jawab moral, lebih dari itu, kode etik adalah ukuran kualitas.

Pertanyaan penelitianPertanyaan yang ingin dijawab dalam penelitian ini terkait dengan tujuan penelitian, yaitu:difokuskan pada apa isi dari kode etik profesi akuntan itu?

Metode Penulisan

Penelitian ini menggunakan perbandingan evaluasi dari kode etik milik Institute of Chartered Accountants of New Zealand ( ICANZ ) yg disebut Code of Ethics (COE) dan kode etik milik Australian Society of Certified Practising Accountants (ASCPA) yang disebut Code of Professional Conduct (CPC). Dimana terdapat beberapa perbedaan didalamnya.

Hasil dan Pembahasan

Penelitian ini memberi hasil bahwa kode etik tak hanya berfokus pada moral tetapi perhatian utama dari kode etik adalah kualitas. Hal ini dilihat dari kepentingan utama dari etika adalah perasaan , minat dan cita-cita hidup makhluk sementara kualitas difokuskan pada produk dan jasa . Hal ini menunjukkan bahwa sementara Kode etik terdiri dari etika dan unsur kualitas. Kebanyakan unsure etika dalam kode etik tidaklah berdampak besar pada praktek professional, karena lebih sering tidak diaksanakan. Karena itu fokus dari kode bergeser , dari cita-cita makhluk hidup dengan standar untuk produk atau jasa. Oleh karena itu dikatakan bahwa istilah ' kode etik ' menyesatkan bagi mereka yang mengandalkannya . Sebuah istilah yang lebih tepat akan menjadi ' kode jaminan mutu ' . ini akan menyorot kepada pelanggan tentang apa yang dapat mereka harapkan sehubungan dengan layanan yang mereka terima . Perhatian profesi juga akan lebih fokus pada peningkatan kualitas pelayanan daripada terganggu oleh perdebatan tentang etika .

Telaah KritisArtikel ini sangat bagus, telaah teori yang runtut dalam menganalisa permasalahan penelitian.

Kontribusi penelitianMemberikan asumsi baru yang lebih baik mengenai bagaimana seharusnya kode etik dipahami dan dilaksanakan bagi para akuntan professional. Dimana kualitas dari profesi dapat diperbaiki.

Penelitian SelanjutnyaPenelitian ini mungkin bisa direplikasi atau dijadikan modal evaluasi bagi kode etik profesi akuntan yang berlaku di iindonesia.

JudulThe Code of Ethics and the development of the auditing profession in Greece, the period 19922002

PenulisEmmanouil Dedoulis

JurnalAccounting Forum 30 (2006) 155178

Tahun terbit2006

Permasalahan/Isu Sentral

Berbagai bentuk Kode Etik telah memainkan peran utama dalam kemajuan profesi akuntansi dalam konteks Anglo -Amerika . Menanggapi berbagai tantangan legitimasi , akuntan telah ditarik atas pengaturan etika mereka untuk memperkuat klaim untuk " kredibilitas " dan " independensi " pada klien . Dengan demikian , mereka telah berusaha untuk membujuk lembaga social untuk mengamankan " profesionalisme " mereka dan hak untuk pemerintahan sendiri dan memonopoli praktik audit .

Metode Penulisan

Penelitian ini Mengacu pada penelitian yang relevan untuk membahas peran kode etik dalam mengembangkan profesi akuntan dalam perkembangan ekonomi, dan faktor-faktor politik dan ekonomi di Yunani yang menyebabkan restrukturisasi profesi audit di sepanjang jalur Anglo-Amerika pada tahun 1992. Menjelaskan kesulitan yang dihadapi oleh profesi baru yang dipaksa untuk mengembangkan kode etik pada tahun 1997 tetapi tidak termasuk kelompok lain dari proses pembangunan. Merangkum kasus disiplin ditangani sesuai dengan kode yang digunakan untuk membantah efektivitas pengawasan diri menyusul skandal Enron.

Hasil dan Pembahasan

Pada penelitian ini ditemukan bahwa kode etik sangat mudah untuk melindungi auditor dari paparan isu yang lebih luas mengenai tanggung jawab sosial, dan dapat digunakan untuk membela self-regulation.

Telaah KritisArtikel ini sangat bagus, telaah teori yang runtut dalam menganalisa permasalahan penelitian.