Etika Penipuan Dan Pengendalian Internal

14
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cerita-cerita tentang korupsi, perbuatan yang melanggar hukum yang mengakibatkan terjadinya tuntukan hukum dimuka pengadilan hampir kita dengar tiap hari baik yang terjadi dikalangan pemerintahan maupun kalangan dunia bisnis. Kegiatan diseputar lingkungan bisnis seperti suap, fraud(kecurangan), penipuan pelanggan konflik kepentimgam dan penjualan produk yang dilarang sudah menjadi hal biasa. Untuk mengurangi hal tersebut diperlukan suatu standar etika. Etika berkaitan dengan prinsip-prinsip tingkah laku yang digunakan individu dalam menetapkan pilihan dan mengarahkan perilaku mereka dalam situasi yang melibatkan konsep benar dan salah. Isu etika dalam bisnis dapat dibagi kedalam empat wilayah yaitu : Equitas (kesamaan hak), gaji eksekutif, penetapan harga, hak (privasi pegawai, kesempatan pekerjaan yang sama), Kejujuran : konflik kepentingan pegawai dan manajemen, iklan yang menyesatkan dan pelaksanaan kekuasaan perusahaan. Upaya penegakkan hukum terhadap tindak fraud selama ini kurang membawa hasil. Tindakan yang dilakukan pemerintah untuk memperbaiki keadaan secara keseluruhan belum menunjukkan tanda-tanda keberhasilan yang signifikan. Efektivitas ketentuan hukum tidak dapatdicapai apabila tidak didukung norma dan nilai etika dari pihak terkait. Dalam konteks suatu

description

Contoh Makalah

Transcript of Etika Penipuan Dan Pengendalian Internal

Page 1: Etika Penipuan Dan Pengendalian Internal

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Cerita-cerita tentang korupsi, perbuatan yang melanggar hukum yang mengakibatkan

terjadinya tuntukan hukum dimuka pengadilan hampir kita dengar tiap hari baik yang terjadi

dikalangan pemerintahan maupun kalangan dunia bisnis. Kegiatan diseputar lingkungan

bisnis seperti suap, fraud(kecurangan), penipuan pelanggan konflik kepentimgam dan

penjualan produk yang dilarang sudah menjadi hal biasa. Untuk mengurangi hal tersebut

diperlukan suatu standar etika. Etika  berkaitan dengan prinsip-prinsip tingkah laku yang

digunakan individu dalam menetapkan pilihan dan mengarahkan perilaku mereka dalam

situasi yang melibatkan konsep benar dan salah.

Isu etika dalam bisnis dapat dibagi kedalam empat wilayah yaitu : Equitas (kesamaan

hak), gaji eksekutif, penetapan harga, hak (privasi pegawai, kesempatan pekerjaan yang

sama), Kejujuran : konflik kepentingan pegawai dan manajemen, iklan yang menyesatkan

dan pelaksanaan kekuasaan perusahaan.

Upaya penegakkan hukum terhadap tindak fraud selama ini kurang membawa hasil.

Tindakan yang dilakukan pemerintah untuk memperbaiki keadaan secara keseluruhan belum

menunjukkan tanda-tanda keberhasilan yang signifikan. Efektivitas ketentuan hukum tidak

dapatdicapai apabila tidak didukung norma dan nilai etika dari pihak terkait. Dalam konteks

suatu Organisasi, nilai etika dan moral perorangan harus muncul sebagai aturan etika

organisasi yang telah terkodifikasi sebagai kode etik dan kelengkapannya.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam makalah ini akan dibahas mengenai berbagai macam pelanggaran etika, penipuan dan

pengendalian internal. Dari sini kita dapat belajar :

1. Bagaimana Perusahaan Menangani Isu Mengenai Etika.

2. Bagaimana mengatasi penipuan dan pelanggaran etika.

3. Faktor yang membentuk penipuan dan komponen pengendalian.

4. Peran Penting Pengendalian Internal

Page 2: Etika Penipuan Dan Pengendalian Internal

BAB II

PEMBAHASAN

A. ISU ETIKA DALAM BISNIS

Berbagai standar etika didapat dari adat sosial dan keyakinan pribadi yang mengakar

mengenai hal-hal yang salah dan benar, yang belum tentu sama bagi setiap orang. Mungkin

saja dua orang, yang keduanya menganggap dirinya beretika, berada dalam kubu yang

berbeda mengenai suatu masalah. Sering kali, kita mencampuradukkan isu etika dengan isu

hukum. Berbagai aktivitas seperti penyuapan, penipuan, penipuan pelanggan, konflik

kepentingan, dan penjualan produk yang dilarang di Amerika Serikat ke negara-negara Dunia

Ketiga, semuanya sudah terlalu biasa. Kini yang dapat dilakukan hanya memperkirakan

berbagai kondisi etika dalam berbagai perusahaan Amerika. Walaupun perilaku etika yang

menyeluruh tidak mungkin dilakukan dalam ruang yang tersedia, tujuan dari berbagai ini

adalah untuk mempertinggi kesadaran pembaca mengenai berbagai isu etika yang

berhubungan dengan bisnis, sistem informasi, dan teknologi komputer

a.       Apa yang dimaksud dengan Etika Bisnis?

Etika berkaitan dengan berbagai standar yang digunakan seseorang dalam membuat pilihan

dan dalam mengarahkan perilakunya di berbagai situasi yang melibatkan konsep mengenai

benar dan salah. Secara spesifik, etika bisnis melibatkan penemuan jawaban atas dua

pertanyaan berikut ini:

-   Bagaimana para manajer memutuskan mengenai apa yang benar dalam menjalan

bisnis mereka?

-   Ketika para manajer telah mengetahui apa yang benar, bagaimana mereka dapat

mencapainya?

Terdapat beberapa isu etika dalam bisnis, antara lain :

Kesetaraan - Gaji Eksekutif

- Nilai Yang Dapat Dibandingkan

Page 3: Etika Penipuan Dan Pengendalian Internal

- Penetapan Harga Produk

Hak - Proses Penilaian Perusahaan

- Pemeriksaan Kesejahteraan Karyawan

- Privasi Karyawan

- Pelecehan Seksual

- Keanekaragaman

- Peluang Kerja Yang Setara

-Pemberitahuan Mengenai Adanya

  Kecurangan (Whistle-Blowing)

Kejujuran -Konflik Kepentingan Pihak Manajemen Dan

Karyawan

-Keamanan Data Dan Catatan Perusahaan

- Iklan Yang Menyesatkan

-Praktek Bisnis Yang Meragukan di Negara

Asing

-Laporan yang Akurat Atas Kepentingan

Pemegang Saham

Penggunaan Kekuasaan

Perusahaan

- Komite Aksi Politik

- Keamanan Ditempat Kerja

- Keamanan Produk

- Isu Lingkungan

- Divestasi Kepentingan

- Kontribusi Politik Perusahaan

b.      Bagaimana Perusahaan Menangani Isu Mengenai Etika

Beberapa perusahaan yang sangat berhasil memliki pelatihan kesadaran akan etika sejak

lama. Berbagai pendekatannya termasuk komitmen yang besar dari pihak manajemen puncak

untuk memperbaiki standar etika, berbagai kode etik tertulis dengan jelas menyampaikan

harapan pihak manajemen, program untuk mengimplementasikan petunjuk etika, serta

berbagai teknik untuk memonitor ketaatan.

-          Peran Pihak Manajemen Dalam Mempertahankan Iklim Beretika

Page 4: Etika Penipuan Dan Pengendalian Internal

Para manajer perusahaan harus menciptakan dan mempertahankan atmosfer beretika yang

sesuai, meraka harus membatasi peluang dan godaan untuk melakukan perilaku tidak beretika

dalam perusahaan.

-          Perkembangan Etika

Kebanyak individu mengembangkan kode etik berdasarkan lingkungan keluarganya,

pendidikan formalnya, dan pengalaman pribadinya. Teori tahapan perilaku menyatan bahwa

kita semua melalui beberapa tahap evolusi moral sebelum sampai pada tingkat berpikir secara

beretika.

-          Membuat Keputusan yang Beretika

Setiap keputusan yang beretika memiliki risiko dan manfaat. Contohnya

mengimplementasikan sistem informasi berbasis komputer baru dalam sebuah perusahaan

dapat meyebabkan beberapa karyawan kehilangan pekerjaannya, sementara yang lainnya

menikmati manfaat dari perbaikan kondisi kerjanya.

c.       Apa yang Dimaksud dengan Etika Komputer?

Etika komputer adalah “analisis mengenai sifat dan dampak sosial teknologi komputer serta

berbagai formulasi dan justifikasi kebijakan yang terkait untuk penggunaan teknologi

semacam itu secara beretika, perhatian mengenai peranti lunak serta peranti keras dan

berkaitan dengan jaringan yang menghubungkan berbagai komputer dan komputer itu sendiri.

Bynum mendefinisikan tiga tingkat etika kompoter :

-          Pop

Etika komputer pop hanyalah eksposur atas berbagai cerita dan laporan yang terdapat

dalam media populer yang mengenai dampak baik dan buruk dari teknologi komputer.

-          Para

Etika komputer para melibatkan perhatian sesungguhnya atas berbagai kasus etika

komputer dan membutuhkan tingkat serta pengetahuan tertentu dalam bidang tersebut.

-          Teoretis

Etika komputer teoritis merupakan perhatian berbagai peneliti multidisiplin ilmu yang

mengaplikasikan berbagai teori filosofi, dan psikologi dalam ilmu komputer dengan

tujuan untuk menghasilkan pemahaman baru dalam bidang tersebut.

Page 5: Etika Penipuan Dan Pengendalian Internal

B.       PENIPUAN DAN AKUNTAN

Penipuan merujuk pada penyajian yang salah atas suatu fakta yang dilakukan oleh suatu

pihak ke pihak lain dengan tujuan membohongi dan membuat pihak lain tersebut meyakini

fakta tersebut walaupun merugikannya. Berdasarkan hukum perdata, tindakan penipuan harus

memenuhi lima kondisi, antara lain :

-          Penyajian yang salah

-          Fakta yang material

-          Niat

-          Keyakinan yang dapat dijustifikasi

-          Kerusakan atau kerugian

Auditor biasanya berhadapan dengan dua tingkat penipuan, yaitu

-          Penipuan oleh karyawan

-          Penipuan oleh pihak manajemen

a.        Faktor yang Membentuk Penipuan

Faktor umum yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan penipuan yaitu :

-          Tekanan keadaan

-          Peluang

-          Karakteristik pribadi

Walaupun berbagai faktor ini sebagian besar berada di luar lingkungan yang dapat

dipengaruhi auditor, auditor dapat mengembangkan daftar periksa peringatan untuk

mendeteksi kemungkinan aktivitas penipuan.

b.      Kerugian Keuangan Akibat Penipuan

Biaya sesungguhnya akibat penipuan sulit diukur karena beberapa alasan :

-     Tidak semua penipuan terdeteksi

-     Dari semua penipuan yang terdeteksi, tidak semua dilaporkan

-     Dalam banyak kasua penipuan, hanya dapat dikumpulkan informasi yang tidak lengkap

-     Informasi tidak disebarkan dengan benar ke pihak manajemen atau ke badan penegak

hukum

-      Sering kali, perusahaan memutuskan untuk tidak melakukan tuntutan hukum atau

pengadilan terhadap pelaku penipuan.

Page 6: Etika Penipuan Dan Pengendalian Internal

c.       Pelaku Penipuan

Kerugian akibat penipuan berdasarkan posisi dalam perusahaan. Kolusi antarkaryawan dalam

melakukan penipuan sulit untuk dicegah dan dideteksi. Hal ini tampak nyata ketika kolusi

dilakukan antara manajer dengan karyawan bawahannya. Pihak manajemen melakukan peran

penting dalam struktur pengendalian internal perusahaan. Peluang adalah faktor yang

mendorong penipuan. Peluang dapat diidentifikasikan sebagai pengendalian atas aktiva atau

akses ke aktiva. Perbedaan kerugian keuangan yang berhubungan dengan berbagai

klasifikasi, dijelaskan melalui faktor peluang :

-          Gender

-          Posisi

-          Umur

-          Pendidikan

-          Kolusi

d.      Skema Penipuan

Skema penipuan dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara. Tiga kategori umum skema

penipuan adalah :

1.         Laporan Tipuan

Laporan tipuan dihubungkan dengan penipuan oleh pihak manejemen. Jika semua pihak

melibatkan beberapa bentuk kesalahan laporan keuangan, untuk memenuhi definisi di bawah

kelas skema penipuan ini, laporan tersebut harus memberikan manfaat keuangan lagsung

serta tidak langsung bagi pelakunya.

2.          Korupsi

Korupsi melibatkan eksekutif, manajer, atau karyawan perusahaan dalam bentuk kolusi

dengan pihak luar. Korupsi bertanggung jawab untuk 10 persen dari berbagai kasus penipuan

di tempat kerja.

3.         Penyalahgunaan Aktiva

Contoh beberapa skema penipuan yang melibatkan penyalahgunaan aktiva , antara lain :

a) Pembebanan ke akun beban

b) Gali lubang tutup lubang

c) Penipuan transaksi

d) Skema penipuan komputer

Page 7: Etika Penipuan Dan Pengendalian Internal

C.       KONSEP DAN PROSEDUR PENGENDALIAN INTERNAL

Pengendalian internal adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan

untuk menjaga aset, memberikan informasi yang akurat dan andal, mendorong dan

memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan

yang telah ditetapkan. Prosedur-prosedur pengendalian khusus yang digunakan dalam sistem

pengendalian internal dan pengendalian manajemen mungkin dikelompokkan menggunakan

empat kelompok pengendalian internal berikut ini:

1.     Pengendalian untuk Pencegahan, Pengendalian untuk Pemeriksaan, dan

Pengendalian Korektif .

2.     Pengendalian umum dan Pengendalian aplikasi.

3.     Pengendalian Administrasi dan Pengendalian Akuntansi.

4.     Pengendalian Input, proses, dan output .

a.       Konsep Pengendalian Internal

Sistem pengendalian internal terdiri atas berbagai kebijakan, praktik, dan produser yang

diterapkan oleh perusahaan untuk mencapai empat tujuan umumnya :

Menjaga aktiva perusahaan

Memastika akurasi dan keandalan catatan serta informasi akuntansi

Mendorong efisiensi dalam operasional perusahaan

Mengukur kesesuaian dengan kebijakan serta prosedur yang ditetepkan oleh pihak

manajemen.

Tiga konsep utama yang mendasari studi pengendalian internal dan penilaian resiko kendali :

-     Tanggung Jawab Manajemen

Manajemen bertanggungjawab atas persiapan dari laporan keuangan yang sesuai

dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

-     Jaminan yang Wajar

Perusahaan perlu mengembangkan pengendalian internal yang memberikan jaminan

wajar tetapi tidak absolut bahwa laporan keuangan telah dinyatakan secara wajar .

-     Metode pemrosesan data

Setiap pengendalian internal memiliki keterbatasan dalam efektivitasnya. Hal ini meliputi :

1. kemungkinan kesalahan

2. pelanggaran

3. pelanggaran manajemen

4. berubahnya kondisi

Page 8: Etika Penipuan Dan Pengendalian Internal

b.      Komponen Pengendalian Internal

Pengendalian internal terdiri atas lima komponen :

-   Lingkungan pengendalian

Lingkungan pengendalian adalah dasar dari empat komponen pengendalian

lainnya. Pengendalian terdiri dari faktor-faktor berikut ini :

Integritas dan nilai etika manajemen

Struktur organisasi

keterlibatan dewan komisaris dan komite audit, jika ada

Filosofi manajemen dan siklus operasionalnya

Prosedur untuk mendelegasikan tanggung jawab dan otoritas

Metode manajeen untuk menilai kinerja

Pengaruh-pengaruh eksternal, seperti pemeriksaan oleh badan pemerintah

Kebijakan dan praktik perusahaan dalam mengelola sumber daya manusianya

- Penilaian risiko

Penilaian risiko dilakukan utnuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola

berbagai risiko yang berkaitan dengan laporan keuangan.

-    Informasi dan komunikasi

SIA terdiri atas berbagai record dan metode yang digunakan untuk melakukan,

mengidentifikasi, menganalisis, mengklasifikasi, dan mencatat berbagai transaksi

perusahaan serta untuk menghitung berbagai aktiva dab kewajiban yang terkait

didalamnya.

-    Pengawasan

Pengawasan adalah proses yang memungkinkan kualitas desain pengendalian

internal serta operasinya berjalan.

-   Aktivitas pengendalian

Aktivitas pengendalian adalah berbagai kebijakan dan prosedur yang digunakan

untuk memastikan bahwa tindakan yang tepat telah diambil untuk mengatasi risiko

perusahaan yang telah diidentifikasikan. Aktifitas pengendalian dikelompokkan

menjadi dua kategori yang berbeda : pengendalian komputer dan pengendalian

fisik.

c.       Peran Penting Pengendalian Internal

Page 9: Etika Penipuan Dan Pengendalian Internal

Pengendalian internal memiliki lima komponen yang menyediakan informasi penting untuk

auditor mengenai risiko penyalahsajian yang penting dalam laporan keuangan dan penipuan.

Oleh karena itu, para auditor wajib untuk mendapat pngetahuan yang memadai atas

pengendalian internal untuk merencanakan audit mereka. Contohnya, pengendalian internal

di perusahaan memengaruhi cara auditor akan menilai apakah perusahaan telah melaporkan

semua kewajibannya.

Page 10: Etika Penipuan Dan Pengendalian Internal

KESIMPULAN

Etika yang baik adalah kondisi yang harus ada untuk menjaga profitabilitas perusahaan

dalam jangka panjang.  Terdapat beberapa isu etika dalam bisnis, antara lain kesetaraan, hak,

kejujuran penggunaan kekuasaan perusahaan. Penipuan dibagi dalam dua kategori umum :

penipuan oleh karyawan dan penipuan oleh pihak manajemen. Penipuan oleh karyawan

umumnya didesain untuk mengonversi yang tunai atau aktiva lainnya secara langsung demi

keuntungan karyawan tersebut.

Penipuan oleh pihak manajemen biasanya melibatkan kesalahan penyajian data laporan

dan berbagai laporan dalam jumlah besar, untuk mendapat kompensasi tambahan atau

promosi, atau untuk menghindari penalti akibat kinerja yang buruk. Pengendalian internal

dibagi menjadi : lingkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi dan komunikasi,

pengawasan, dan aktivitas pengendalian. Aktivitas pengendalian meliputi otorisasi transaksi,

pemisahan fungsi, supervisi, catatan akuntansi yang memadai, pegendalian akses, dan

verifikasi independen.