ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN...

94
ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK PESANTREN AL FATAH KECAMATAN SINGKUT KABUPATEN SAROLANGUN SKRIPSI WIWIN FAUZIAH NIM: EES150903 PEMBIMBING: Drs. Maulana Yusuf, M. Ag Addiarrahman, S.HI., M.SI JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI TAHUN AKADEMIK 2019

Transcript of ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN...

Page 1: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK PESANTREN

AL FATAH KECAMATAN SINGKUT KABUPATEN SAROLANGUN

SKRIPSI

WIWIN FAUZIAH

NIM: EES150903

PEMBIMBING:

Drs. Maulana Yusuf, M. Ag

Addiarrahman, S.HI., M.SI

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

TAHUN AKADEMIK

2019

Page 2: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai
Page 3: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai
Page 4: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai
Page 5: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

v

PERSEMBAHAN

Terucap Syukur Al Khamdulillah aku persembahkan kepada Allah SWT.

Setelah menempuh perjalanan yang sangat panjang dan melelahkan hingga menetes air mata

kebahagiaan. Kupersembahkan karya tulis ini untuk orang terkasih cahaya hidup yang

senantiasa ada dalam keadaan apapun dan bagaimanapun, untukmu ibuku Umyanah,

Kakakku Ahmad Imam Syafi’I, bibikku Siti Khodijah yang seperti ibuku sendiri. Terimakasih

untuk hal yang tak mampu kuperjelaskan satu persatu, sebab terlalu banyak hal yang begitu

berharga dan akan selalu berharga, untuk sosok yang setia dan selalu mewarnai dikehidupan

baruku Nur Wahid semoga Allah lancarkan segala urusan.

dan untukmu kedua ayahku Sadir (Alm), dan Sanadi (Alm) yang sempat hadir dan menemani

serta memberikan dukungan luar biasa selama lima tahun. Untuk nenek tercinta Sarminah

(Almh) yang dari dulu selalu merawat dan menjagaku, terimakasih selalu hadir dalam

kerinduan sebagai bagian penyemangat terindahku.

Terimakasih banyak untuk dosen pembimbing ku Bapak Drs. H. Maulana Yusuf, M.Ag dan

Bapak Addiarrahman S.HI., M.SI. yang tak pernah bosan memberikan masukan dalam

pembuatan skripsi ini.

Untuk kampus biru dan keluarga besar Fakultas Ekonomi Bisnis Islam, Dosen-dosen beserta

staf terimakasih telah membantu dalam meraih pendidikan ini.

Terimakasih pula atas dukungan yang luar biasa dari keluarga dan teman teman lokal E dan

khusus (The bos girls) Almusrijah Aini, Firdausiah, Mila Dewi Lasika, Novia Ratna Yanti,

Siti masitoh dan Triya Desy Syafitri, Yang selalu menemani, mendukung dan memberikan

motivasi diperantauan selama 4 tahun terakhir, semoga kesuksesan selalu menyertai kalian.

Terimaksih banyak untuk waktu berharga yang tak mampu kuulang kembali.

Wiwin Fauziah

Page 6: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

vi

MOTTO

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan

harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan

perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan

janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha

Penyayang kepadamu.”1

1 Depaq RI Ar-Rifa‟I Muhammad Nasib, Al- Qur‟an dan Terjemah surat An-Nisa‟ ayat :

29 cet: Jakarta Gema Insani Press 1999

Page 7: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

vii

ABSTRAK

Wiwin Fauziah: EES.150903: Etika Pedagang Muslim Di Kawasan Pondok

Pesantren Al Fatah Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun.

Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai-

nilai Islam, sehingga dalam melaksanakan bisnisnya tidak perlu ada kekhawatiran,

sebab sudah diyakini sebagai sesuatu yang baik dan benar. Nilai etik, moral, susila

atau akhlak adalah nilai-nilai yang mendorong manusia menjadi pribadi yang

utuh. Seperti kejujuran, kebenaran, keadilan, kemerdekaan, kebahagiaan dan cinta

kasih. Apabila nilai etik ini dilaksanakan akan menyempurnakan hakikat manusia

seutuhnya. Pemahaman pedagang dikawasan pondok pesantren Al Fatah tentang

etika bisnis Islam dalam aktifitas pandangannya masih sangat kurang. Hal ini

dilihat dari hasil wawancara yang menyatakan bahwa mereka mengerti arti lain

dari etika seperti perilaku, sifat ataupun moral. Penerapan atau pelaksanaan dalam

etika bisnis di kalangan pedagang belum sesuai dengan harapan, karena setelah

penelitian melakukan wawancara hasil yang di dapatkan tidak sesuai dengan

tindakan yang dilakukan ketika berdagang. Sedangkan dampaknya bagi

masyarakat yaitu tercemarnya udara karena tidak adanya pembuangan limbah,

Kendala yang dialami oleh pedagang rata-rata kurangnya modal, lahan yang

sempit, dan kurangnya promosi. akan tetapi solusi yang seharusnya adalah

pedagang tetap harus mengerti bagaimana etika bisnis berjalan sesuai dengan

ajaran Rasulullah (Siddiq. Amanah, Tabliqh, Fathanah) dan di dapat dari

pendidikan non-formal dari pondok pesantren tentang etika bisnis Rasulullah Saw.

Kata Kunci : Etika Pedagang, Pemahaman, Penerapan

Page 8: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

viii

ABSTRACT

Islamic business ethics is the character in conducting business in accordance with

Islamic values, so that in carrying out its business there is no need to worry,

because it is believed to be something that is good and right. Ethical, moral, moral

or moral values are values that encourage humans to become whole persons. Such

as honesty, truth, justice, independence, happiness and love. If this ethical value is

implemented it will perfect the whole human nature. The understanding of traders

in the Al Fatah Islamic boarding school on Islamic business ethics in their

viewpoint activities is still lacking. This is seen from the results of interviews that

state that they understand other meanings of ethics such as behavior, character or

morals. The application or implementation of business ethics among traders is not

in accordance with expectations, because after the research conducted interviews

the results obtained are not in accordance with the actions taken when trading.

While the impact on the community is air pollution due to the absence of waste

disposal, the constraints experienced by traders are an average lack of capital,

narrow land, and lack of promotion. but the solution that should be is the

merchant must still understand how business ethics runs according to the

teachings of the Prophet (Siddiq. Amanah, Tabliqh, Fathanah) and can be

obtained from non-formal education from Islamic boarding schools about

business ethics Rasulullah Saw.

Keywords: Trader Ethics, Understanding, Implementation

Page 9: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana dala

menyelesaikan skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan,

sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Disamping itu, tidak lupa

pula iringan shalawat serta salam penulis sampaikan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad Saw.

Skripsi ini berjudul “Etika Pedagang Muslim Di Kawasan Pondok

Pesantren Al Fatah Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun” merupakan kajian

baru di kawasan pondok pesantren untuk menerapkan etika bisnis islam bagi

pedadang.

Kemudian dalam menyelesaikan skripsi ini, tidak sedikit hambatan dan

rintangan yang dihadapi yang penulis temui baik dalam mengumpulkan data

maupun dalam penyusunannya. Dan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak,

terutama bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh pembimbing, maka skripsi

ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, hal yang pantas penulis

ucapkan adalah terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam

penyelesaian skripsi ini, terutama sekali kepada Yang Terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Su’aidi Asy’ari, MA,.Ph.D selaku Rektor UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi.

2. Bapak Prof Dr. Subhan, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam.

3. Ibu Dr. Rafidah, SE.,M.EI, Bapak Dr. Novi Mubyarto, SE.,ME, Ibu Dr.

Halimah Dja’far, M.FiI.I selaku Wakil Dekan I, II dan III di lingkungan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

4. Bapak Dr. Sucipto, MA selaku Ketua Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Page 10: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

x

5. Bapak Maulana Yusuf, M.Ag dan Bapak Addiarrahman S.HI.,M.SI selaku

pembimbing I dan II.

6. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

7. Teman-teman terbaikku di jurusan Ekonomi Syariah angkatan 2015 dan

semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

8. Ayahanda Sadir (Alm) dan Ibunda Umyanah yang senantiasa selalu

mendoakan kelancaran serta mendukung semua cita-cita penulis.

Tiada kata selain ucapan terimakasih, semoga Allah SWT memberikan

balasan kebaikan atas segala bantuan yang diberikan kepada penulis. Akhir kata

penulis berharap semoga hasil penulisan skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Jambi, Oktober 2019

Penulis

Wiwin Fauziah

EES.150903

Page 11: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ............................................... ii

NOTA DINAS ................................................................................................. iii

PENGESAHAN TUGAS AKHIR ................................................................. iv

PERSEMBAHAN ........................................................................................... v

MOTTO .......................................................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 10

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 10

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 11

E. Batasan Masalah.......................................................................... 11

F. Landasan Teori ............................................................................ 11

G. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 26

H. Kerangka Pemikiran .................................................................... 28

BAB II METODE PENELITIAN ................................................................ 29

A. Pendekatan Penelitian ................................................................. 29

B. Jenis dan Sumber Data ................................................................ 30

C. Instrument Pengumpulan Data .................................................... 30

D. Teknik Analisis Data ................................................................... 32

E. Sistematika Penulisan ................................................................. 32

F. Jadwal Penelitian ......................................................................... 34

G. Jadwal Penelitian Lanjutan ......................................................... 34

BAB III GAMBARAN UMUM PENELITIAN........................................... 35

A. Sejarah Pedagang Dikawasan PP Al Fatah ................................. 35

B. Jumlah Pedagang Berdasarkan Dagangan .................................. 36

C. Jumlah Lama Masa Dagang ....................................................... 36

D. Nama Informan, Jenis Dagang dan Rt ....................................... 36

E. Kewajiban dan Larangan ............................................................ 37

F. Visi dan Misi ............................................................................... 38

G. Struktur Organisasi .................................................................... 39

H. Letak Geografis ........................................................................... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 41

A. Hasil Penelitian ........................................................................... 41

Page 12: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

xii

1. Pemahaman Pedagang tentang Etika Bisnis Islam ............... 41

2. Penerapan Etika Pedagang Muslim ....................................... 46

3. Kendala, Dampak dan Solusi Dalam Etika Bisnis Islam ...... 54

A. Pembahasan ................................................................................. 56

BAB V PENNUTUP ..................................................................................... 67

A. Kesimpulan ................................................................................. 67

B. Saran ............................................................................................ 68

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURICULUM VITAE

Page 13: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Jumlah Pondok Pesantren ...................................................... 9

Tabel 2 : Tinjauan Pustaka .................................................................... 26

Tabel 3 : Jadwal Penelitian.................................................................... 34

Tabel 4 : Jadwal Penelitian Lanjutan .................................................... 34

Tabel 5 : Jumlah Pedagang Berdasarkan Dagangan ............................. 36

Tabel 6 : Pedagang Yang Lama Masa Berjualan .................................. 36

Tabel 7 : Data Informan, Jenis Dagang Dan Rt .................................... 36

Page 14: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Kerangka Pemikiran ............................................................... 28

Gambar 2 : Struktur Organisasi ................................................................ 39

Gambar 3 : Letak Geografis ...................................................................... 40

Page 15: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan mainstream perkembangan sains dan teknologi atau yang

dikenal dengan era globalisasi, pesantren dihadapkan pada beberapa perubahan

sosial budaya yang tak terelakkan. Sebagai konsekuensi logis, hal tersebut harus

direspon secara mutualistik dan menuntut pesantren untuk berbenah diri menuju

perubahan. Hal ini, sebagai imbas dari lingkungan sekitar yang rata-ratanya

pedagang serta pengusaha produktif.

Bisnis dikatakan sebagai kegiatan berdagang atau usaha komersil di dunia

yang berhubungan dengan perdagangan yang dilakukan secara personal atau

sekelompok untuk menghasilkan keuntungan atau menjual barang maupun jasa

guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam bermuamalah yang perlu

diperhatikan yaitu menciptakan suasana dan kondisi bermuamalah yang sesuai

tuntunan syariah seperti shiddiq (Jujur), amanah (Bisa dipercaya), tabligh

(Menyampaikan) dan fathonah (Cerdas). Kesuksesan Nabi Muhammad Saw

dalam hal bisnis dipengaruhi oleh kepribadian dari diri Nabi Muhammad Saw

yang dibangun atas dasar dialogis realitas sosial masyarakat Jahiliyyah.

Keteladanan Nabi Muhammad Saw tidak hanya dimulai setelah beliau dianggkat

menjadi Rasulullah Saw, namun keteladanan tersebut telah ada sebelum kerasulan

Rasulullah Saw. Dalam kemampuannya mengelola bisnis, terlihat pada

keberaniannya membawa dagangan Siti Khadijah dan hanya ditemani seorang

karyawan (maisarah). Rasulullah Saw bertanggung jawab penuh atas semua

Page 16: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

2

dagangan milik Siti Khadijah, demikian juga barang dagangan yang

dibawa ke pasar. Jauh sebelum hal itu, pada saat Rasulullah Saw dua belas tahun,

beliau telah mengenal banyak tentang perdagangan. Kemudian pada usia tujuh

belas tahun, beliau membuka sebuah usaha dengan berdagang di Kota Makkah.

Rasulullah Saw membeli barang-barang di pasar lalu menjualnya ke beberapa

orang di pasar. Akhlak yang baik dan sifat-sifat mulia Rasulullah Saw menjadi

modal terpenting beliau saat menjalankan bisnis. Kejujurannya sangat mendorong

masyarakat Makkah untuk memberikan gelar Ash-Shiddiq yang berarti orang yang

berkata benar atau orang yang tidak pernah berdusta dan keteguhan Rasulullah

Saw dalam menjaga amanah orang lain membuat masyarakat Makkah juga

menggelarinya Al-Amin yang artinya orang yang terpercaya. Beberapa etika bisnis

yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw adalah sebagai berikut:2

1. Prinsip Kejujuran

2. Prinsip Amanah

3. Adil dalam timbangan

4. Menjauhi Gharar (ketidak pastian)

5. Tidak melakukan Ikhtikar (penimbunan)

6. Tidak melakukan Al-ghab dan tadlis (penipuan)

7. Mengutamakan maslahah dan manfaat.

Oleh karena itu, Islam menekankan adanya moral atau etika dalam

persaingan yang sehat, kejujuran, keterbukaan, dan keadilan. Kejujuran dalam

memberikan informasi sangat di perlukan oleh konsumen. Nilai kejujuran

2 Wahyu Mijil Sampurno, Dampak Penerapan Etika Bisnis Islam Terhadap Kemajuan

Bisnis Home Industry Pada Perusahaan Bandeng Montok Ummuqoni Pemalang Jawa Tengah,

hlm. 10

Page 17: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

3

dipraktekkan oleh nabi Muhammad Saw. Beliau adalah seorang pedagang yang

terkenal dengan kejujurannya. Sebagai firman Allah Swt:3

سىل وتخىوىآ امىتكم واوتم تعهمىن .يآ يها انريه آمىىا لآتخىوىاالله وانس

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! janganlah kamu mengkhianati

Allah dan Rasul dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat

yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.”

Ayat tersebut telah menganjurkan kepada seluruh umat manusia pada

umumnya, dan para pelaku bisnis khususnya untuk berlaku jujur dalam

menjalankan roda bisnisnya dalam bentuk apapun. Adanya sebuah penyimpangan

dalam menimbang, menakar, dan mengukur barang merupakan satu contoh wujud

kecurangan dalam berdagang ataupun berbisnis.

Dalam realitasnya, bisnis baik sebagai aktivitas maupun sebagai entitas,

telah ada dalam sistem dan strukturnya yang “baku”. Bisnis berjalan sebagai

proses yang telah menjadi kegiatan manusia sebagai individu atau masyarakat

untuk mencari keuntungan dan memenuhi keinginan dan kebutuhan hidunya.4

Kemudian dikatakan pula orang yang berusaha menggunakan uang dan waktunya

dengan menanggung resiko, dalam menjalankan kegiatan bisnis di sebut

entrepreneur. Secara etimologi perdagangan yang intinya jual beli, berarti saling

menukar. Perdagangan atau dagang dalam bahasa arabnya tijarah yang artinya

menjual, mengganti dan menukar (sesuatu dengan sesuatu yang lainnya).5

3 Al- Anfal (10): 27.

4 Muhammad, dkk, Etika dan Perlindungan Konsumen Dalam Ekonomi Islam, Cet. Ke-

1, (Yogyakarta: BPFE, 2004), No. 003, hlm. 61 5 Abdul Ghofur, Pengantar Ekonomi Syariah, Cet. Ke- 1, Ed. 1, (Depok, Rajawali Pers,

2017), hlm. 107

Page 18: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

4

Transaksi jual beli tidak sah apabila tidak memenuhi syarat dan rukun jual

beli. Karena syarat dan rukun jual beli telah ditetapkan didalam islam, berikut

penjelasannya:6

1. Penjual dan pembeli

a. Penjual dan pembeli adalah orang yang berakal sehat. Jual beli yang

dilakukan oleh orang gila hukumnya tidak sah.

b. Penjual dan pembeli sama sama rela atau ikhlas.

c. Orang yang melakukan jual beli (penjual dan pembeli) sudah baligh

atau dewasa. Kecuali jual beli barang-barang kecil seperti makanan,

minuman, dan jajanan makanan.

2. Uang dan barang yang diperjual belikan

a. Barang yang diperjualbelikan harus suci dan tidak najis.

b. Ada manfaat dari jual beli tersebut. Jadi jual beli barang yang tidak ada

manfaatnya tidak boleh.

c. Barang yang dijual harus diketahui oleh pembeli, maka tidak sah

apabila penjual menjual barang yang belum diketahui oleh

pembelinya. Misalnya menjual burung yang masih berkeliaran,

menjual ayam yang belum ditangkap dan lain sebagainya.

d. Barang tersebut harus diketahui secara jelas oleh pembeli. Baik itu

bentuknya, ukurannya, maupun sifat-sifatnya.

6 https://www.dutadakwah.co.id/pengertian-jual-beli-hukum-syarat-dan-rukunnya-

lengkap/

Page 19: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

5

e. Barang tersebut harus miliki penjual sendiri atau milik orang lain yang

sudah dikuasakan kepadanya untuk dijual belikan. Tidak boleh barang

curian.

3. Ikrar jual beli (akad)

Adapun ikrar dalam jual beli terdiri dari ijab dan qabul. Ijab merupakan

ikrar penjual. Sedangkan Qabul adalah ikrar pembeli. Adapun contoh dari ijab

qabul dalam jual beli adalah: “Saya jual motor ini kepadamu dengan harga 20

juta”. Kemudian pembeli menjawab: “Saya terima motor ini dengan harga

tersebut.”

Di dalam aktivitas perdagangan terdapat hal yang seharusnya menjadi

penting untuk di perhatikan, yaitu tentang perilaku atau etika berdagang

khususnya etika perdagangan dalam Islam. Perilaku dalam hal ini yaitu tentang

bagaimana tata cara berdagang yang telah diajarkan oleh syariah Islam.

Perdagangan masuk ke dalam sistem kebudayaan, sedangkan etika Islam

masuk ke dalam sistem keagamaan. Pemakaian teori ditunjukan pada hubungan

sistem kebudayaan dengan sistem keagamaan yang ada pada masyarakat

pedagang.7

Etika dan moralitas, satu hal yang membuat orang bingung yaitu; sebagian

orang menggunakan istilah “etika” dan “moralitas” secara berbeda, membatasi

kata pertama hanya dalam konteks professional dan bisnis, dan kata kedua untuk

masalah-masalah pribadi. Orang lain berhak dihormati, dihargai dan diperdulikan,

baik dalam konteks bisnis dan keluarga, di kantor maupun dilingkungan

7 Al-Bara, Analisis Pengaruh Perilaku Pedagang Terhadap Inflasi, Analytica Islamica,

Vol.5.No. 2, (2016), hlm. 247

Page 20: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

6

bertetangga. Gambaran pedagang islami adalah pedagang yang di dalamnya

terdapat persaingan sehat yang dibingkai dengan nilai dan moralitas islam. Nilai

dan moralitas islam itu secara garis besar terbagi menjadi dua: pertama, norma

yang bersifat khas yaitu berlaku untuk muslim. Kedua, norma yang bersifat umum

yaitu berlaku untuk seluruh masyarakat.

Islam menempatkan nilai etika pada posisi yang tinggi, jika kita

menelusuri sejarah, dalam pandangan islam tampak pandangan positif terhadap

perdagangan dan kegiatan ekonomi. Nabi Muhammad Saw adalah seorang

pedagang dan agama islam disebarluaskan terutama melalui para pedagang

muslim. Islam pula menempatkan aktivitas perdagangan dalam posisi yang amat

strategis ditengah kegiatan manusia mencari rezeki dan penghidupan. Kunci etis

dan moral bisnis sesungguhnya terletak pada pelakunya, itu sebabnya misi

diutusnya Rasulullah Saw kedunia adalah untuk memperbaiki akhlak manusia

yang telah rusak. Seorang pengusaha muslim berkewajiban untuk memegang

teguh etika dan moral bisnis Islami yang mencakup Husnul Khuluq, yaitu salah

satu dari akhlak yang baik dari dalam bisnis Islam adalah kejujuran. Sebagian dari

makna kejujuran adalah seorang pengusaha senantiasa terbuka dan transparan

dalam jual belinya.8

Etika bisnis islam bertujuan untuk mengajarkan manusia untuk bekerja

sama, tolong menolong, dan menjauhkan diri dari sifat dengki dan dendam serta

yang tidak sesuai dengan syariah. Bersama dengan semakin besarnya kesadaran

etika dan berbisnis, orang mulai menekankan pentingnya keterkaitan faktor-faktor

8 Biki Zulfikri Rahmat, Corporate Social Responsibility Dalam Perspektif Etika Bisnis

Islam, Amwaluna, Vol. 1 No. 1 (Januari, 2017), hlm. 99

Page 21: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

7

etika dalam bisnis. Sesungguhnya dalam hal pelaksanaan kehidupan telah diatur

dalam pandangan ajaran agama Islam untuk mengatur seluruh kehidupan manusia

termasuk dalam kaitannya pelaksanaan perekonomian dan bisnis. Islam di segala

aspek kehidupan termasuk di dalamnya aturan bermuamalah (usaha dan bisnis)

yang merupakan jalan dalam rangka mencari kehidupan, pada hakikatnya tujuan

penerapan aturan (syariah) dalam ajaran Islam di bidang muamalah tersebut

khususnya etika bisnis adalah agar terciptanya pendapatan (rizki) yang berkah dan

mulia, sehingga akan mewujudkan pembangunan manusia yang berkadilan dan

stabilisasi untuk mencapai pemenuhan kebutuhan, kesempatan kerja penuh dan

distribusi pendapatan yang merata tanpa harus mengalami ketidak seimbangan

yang berkepanjangan di masyarakat.9

Dengan kenyataan di atas, maka prinsip pengetahuan etika bisnis islam

harus di miliki oleh setiap orang muslim yang bergelut dalam dunia bisnis, baik

itu pedagang, karyawan ataupun pengusaha agar usaha bisnisnya terhindar dari

hal-hal yang di larang oleh Allah Saw.10

Menurut Hasan Aedy perilaku mulia dan

sikap positif yang harus dimiiki oleh sang pelaku bisnis adalah: bekerja keras

dengan ikhlas dan mencintai pekerjaannya, hidup tertib dan penuh disiplin,

menjalin ukhuwah islamiah, berlaku jujur, pandai bersyukur, memuliakan

karyawan, dan mitra bisnis, ikhtiar dan doa, mampu mengembangkan potensi diri,

menepati janji, taat beribadah, istiqomah, menghindari kemungkaran, bekerja

9 Hafiz juliansyah, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Etika Bisnis Islam Pedagang

Ciputat, httprepository.uinjkt.ac.iddspacebitstream12345678928181hafiz%20juliansyah-fsh.pdf 10

Cecep Moch, dkk, Etika Bisnis Islam Di Kalangan Pedagang Di Pasar Manaqib

Pondok Pesantren Suryalaya, Jurnal Hukum Islam, Vol.2.No. 1, (Juni 2018), hlm. 1

Page 22: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

8

dengan tulus, bersahabat dengan lingkungan, berlaku amanah ,dan bersungguh-

sungguh dalam berusaha.11

Steinhoff dalam bukunya The World of Business menyatakan bahwa untuk

dapat menyediakan barang dan jasa bagi kebutuhan masyarakat, diperlukan dulu

bahan mentahnya, kemudian di proses dalam pabrik menjadi hasil produksi.

Dengan demikian tampak jelas bahwa fungsi dasar bisnis ialah:12

1) Acquiring raw materialis (mencari bahan mentah)

2) Manufacturing raw materialis into products (merubah bahan mentah

menjadi produk)

3) Distributing prducts to consuments (menyalurkan barang ke tangan

konsumen)

Yusuf Qardhawi memberikan patokan tentang norma-norma yang harus

ditaati dalam perdagangan oleh para pedagang muslim dalam melaksanakan

kegiatan perdagangan, yaitu:13

1. Menegakkan larangan memperdagangkan barang-barang yang di

haramkan.

2. Bersikap benar, amanah dan jujur

3. Menegakkan keadilan dan mengharamkan bunga

4. Mengharamkan monopoli

5. Menegakkan toleransi dan persaudaraan

6. Berpegang pada prinsip bahwa perdagangan adalah bekal menuju akhirat.

11

Fitri amalia, Implementasi Etika Bisnis Islam Pada Pedagang Di Bazar Madinah

Depok, jurnal ekonomi islam 12

https://d1203.wordpress.com/2011/11/04/fungsi-dasar-bisnis 13

Roni Muhammad dan mustofa, Pengaruh Tingkat Pemahaman Agama Terhadap

Perilaku Bisnis Gorontalo, dalam jurnal ekonomi islam, 2014

Page 23: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

9

Empat kecamatan singkut yang memiliki 12 (Dua belas) Pondok

Pesantren, antara lain adalah:

Tabel. 1.

Data Jumlah Pondok Pesantren Kecamatan Singkut

No Nama Pondok Pesantren Alamat Ponpes Jumlah Pedagang

1 Al- Fatah Desa Payo Lebar 50 Pedagang

2 Nurul Jadid Desa Pasar Singkut 5 Pedagang

3 Salaful Muhajirin Desa Bukit Murau 14 Pedagang

4 Wali Songo Desa Sei Gedang 8 Pedagang

5 Darul Aula Desa Bukit Tigo 13 Pedagang

6 Atazkiyah Desa Sei Benteng 8 Pedagang

7 Salafiyyah Syafi’iyah Desa Sei Benteng 4 Pedagang

8 Rojaul Huda Kel Sei Benteng 7 Pedagang

9 An-Nur Desa Bukit Talang Mas 12 Pedagang

10 Nurul Iman Desa Sei Gedang 7 Pedagang

11 Ihya Assunnah Desa Payo Lebar 11 Pedagang

12 Sunan Kali Jogo Desa Siliwangi 6 Pedagang

Sumber: Kemenag Jambi dan Kantor Camat Singkut

Pondok pesantren Al-Fatah merupakan salah satu pondok pesantren

dikecamatan singkut yang kawasannya memiliki pedagang dengan mayoritasnya

pedagang yang beragama Islam, serta memiliki kreatifitas serta menjadi pedagang

musiman dikala hari-hari tertentu. Kawasan dalam artian yaitu daerah tertentu

yang memiliki ciri tertentu, seperti tempat tinggal, pertokoan, industri dan

sebagainya.14

Kemudian, ruang lingkup tersebut meliputi beberapa Rt, antara lain

Rt. 2, Rt. 3 Rt. 4 Rt. 5 dan Rt. 6. Akan tetapi dari pengamatan penulis terdapat

perilaku yang menyimpang dari para pedagang dikawasan tersebut, sebagai

14

https://jagokata.com/arti-kata/kawasan.html

Page 24: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

10

contoh; kurangnya takaran timbangan untuk barang yang dibeli konsumen,

kurangnya keramahan dalam melayani pembeli, menyembunyikan cacat dan tidak

berlaku jujur.

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa etika bisnis Islam adalah

seperangkat nilai-nilai tentang baik dan buruk, benar dan salah dalam dunia bisnis

berdasarkan prinsip-prinsip moral yang bersumber dari al-Quran dan Hadis. Maka

dengan penjelasan diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang

berjudul: “Etika Pedagang Muslim Di Kawasan Pondok Pesantren Al-Fatah

kecamatan singkut Kabupaten Sarolangun”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dapat di rumuskan

permasalahan yang hendak di teliti adalah sebagai berikut

1. Bagaimana pemahaman para pedagang mengenai etika pedagang muslim di

kawasan Pondok Pesantren Al-fatah?

2. Bagaimana para pedagang menerapkan etika pedagang muslim dikawasan

Pondok Pesantren Al-Fatah?

3. Apa saja kendala, Dampak dan Solusinya dalam etika pedagang muslim di

kawasan Pondok Pesantren Al-Fatah?

C. Tujuan Penelitian

Dari pokok masalah yang di rumuskan di atas maka yang menjadi tujuan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ingin mengetahui tingkat pemahaman pedagang di kawasan pondok

pesantren Al-Fatah tentang etika pedagang muslim.

Page 25: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

11

2. Ingin mengetahui penerapan etika pedagang muslim di kawasan pondok

pesantren Al-Fatah sesuai ekonomi Islam.

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Umum

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran serta informasi bagi semua pihak terutama masyarakat muslim dan

juga sebagai evaluasi terhadap penerapan etika pedagang muslim sekaligus

sebagai acuan dan masukan dalam membuat kebijakan yang akan datang.

2. Secara Khusus

Penelitian ini dapat menambah wawasan teori dan praktek tentang

etika pedagang muslim. Bagi pedagang dapat memberikan masukan dan

sumbangan pemikiran, bagi pihak lain hasil penelitian ini diharapkan dapat

dijadikan sebagai sumber referensi dalam penelitian selanjutnya.

E. Batasan Masalah

Mengingat banyaknya aspek yang dianalisis pada etika pedagang muslim,

maka penulis membatasi pembahasan tentang pemahaman, penerapan, dampak,

kendala dan solusinya etika pedagang khususnya di kawasan pondok pesantren

Al- Fatah.

F. Landasan Teori

1. Pengertian Etika Bisnis Islam

Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang artinya karakter atau

tata susila. Secara umum pula etika sering di samakan dengan moral, etika

dalam bahasa inggris berasal dari kata ethics yang berarti tata susila juga,

Page 26: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

12

sedangkan moral berasal dari kata mores yang berarti kebiasaan atau custom.

Yang pasti etika adalah perilaku dalam arti yang praktis sedangkan moral

adalah sumber etika dalam pengertian praktis atau pun yang seharusnya.15

Kata bisnis dalam Al-Qur’an yaitu al-tijarah dan dalam bahasa arab tijaraha,

berawal dari kata dasar t-j-r, tajara, tajran wa tijarata, yang bermakna

berdagang atau berniaga. At-tijaratun walmutjar yaitu perdagangan,

perniagaan (menurut kamus al-munawwir). Menurut ar-Raghib al-Asfahani

dalam al-mufradat fi gharib al-Qur’an , at-Tijarah bermakna pengelolaan harta

benda untuk mencari keuntungan. Menurut Ibnu Farabi, yang dikutip ar-

Raghib , fulanun tajirun bi kadza, berarti seseorang yang mahir dan cakap

yang mengetahui arah dan tujuan yang diupayakan dalam usahanya.16

Dalam Islam, istilah yang paling dekat dengan istilah etika di dalam

Qur’an adalah Khuluq. Qur’an juga mempergunakan sejumlah istilah lain

untuk menggambarkan konsep tentang kebaikan: khayr (kebaikan), birr

(kebenaran), qist (persamaan), „adl (kesetaraan dan keadilan), haqq

(kebenaran dan kebaikan), ma‟ruf (ketakwaan). Tindakan yang terpuji disebut

sebagai salihat dan tindakan yang tercela sebagai sayyi’at.17

Etika menuntun

orang agar sungguh-sungguh menjadi orang baik agar memiliki sifat etis,

dengan mengutamakan kejujuran dan kebenaran.18

Etika Islam tergolong Etika

15

Aedy Hasan, Teori dan Aplikasi Etika Bisnis Islam, Cet. Ke-1 (Bandung:Alfabeta,

2011), hlm. 24 16

https://www.tongkronganislami.net/etika-bisnis-dalam-islam/, tanggal, 22 oktober

2019, 21.16 wib 17

Raffik Issa Beekum, Etika Bisnis Islami, Pustaka Pelajar (Yogyakarta: November

2004), hlm 3 18

Moh Nasuka, Eika Penjualan dalam Perspektif Islam, Jurnal Muqtasid, Vol.3 No. 1,

(Juli 2012), hlm 48

Page 27: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

13

Theologi. Menurut Hamzah Ya’qub bahwa yang menjadi ukuran etika

theologis adalah baik buruknya perbuatan manusia didasarkan atas ajaran

tuhan. Segala perbuatan yang diperintahkan tuhan itulah yang baik dan segala

perbuatan yang dilarang oleh tuhan itulah perbuatan yang buruk, etika Islam

mengajarkan manusia untuk menjalin kerjasama, tolong menolong dan

menjauhkan sikap iri, dengki dan dendam.

a. Prinsip-Prinsip Umum Etika Bisnis dari The Caux Round Table

Berbicara mengenai etika bisnis, seperti yang telah dijelaskan dalam

latar belakang, bahwa etika bisnis itu memuat beberapa prinsip yaitu: 19

a) Nilai bisnis bagi masyarakat adalah kesejahteraan dan menciptakan

lapangan pekerjaan.

b) Pelaku bisnis harus mengakui adanya kesungguhan, kejujuran setia

pada janji dan keterbukaan.

c) Memberikan produk dan jasa dengan kualitas terbaik.

d) Memberlakukan pelanggan secara adil dalam semua transaksi.

e) Hubungan dengan pekerja, terbuka dalam informasi, menghormati

gander, usia dan suku, serta agama.

f) Menjaga hubungan baik dengan pesaing dan masyarakat umumnya.

Dalam ekonomi Islam dikenal adanya konsep distribusi pendapatan

dan distribusi kekayaan yang adil. Islam mengakui pendapatan dan kekayaan

adalah hak milik pribadi namun tidak bisa mengalahkan kepemilikan mutlak

Allah Swt yang telah mengamanahkan kekayaan tersebut kepada manusia

19

Buchari Alma, Dasar-Dasar Etika Bisnis, Cet. Ke-3, (Bandung: CV Alfabeta, 2003),

hlm. 50

Page 28: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

14

untuk digunakan sebagai sumber daya untuk memakmurkan bumi, artinya

tidak dibenarkan jika hanya dikuasai oleh sekelompok kecil manusia saja,

melainkan harus berputar, didistribusikan secara adil hingga setiap individu

memperoleh kesempatan untuk meningkatkan taraf hidupnya untuk menjadi

manusia yang terhormat sesuai dengan harkat manusia sebagai wakil Allah

Swt di muka bumi. Memperoleh keuntungan dalam suatu usaha dengan cara

yang jujur dan adil merupakan bagian dari bentuk profesionalitas kerja.

Keuntungan diperlukan untuk menutupi biaya dan menjamin keberlanjutan

usaha.20

Berikut ini nilai-nilai etika Islam yang dapat mendorong bertumbuhnya

dan suksesnya bisnis yaitu:21

1. Konsep Ihsan adalah suatu usaha individu untuk sungguh-sungguh

bekerja, tanpa kenal menyerah dengan dedikasi penuh menuju pada

optimalisasi, sehingga memperoleh hasil maksimal.

2. Itqan. Artinya membuat sesuatu dengan teliti dan teratur. Jadi harus bisa

menjaga kualitas produk yang dihasilkan.

3. Konsep hemat. Sebenarnya yang telah diajarkan oleh Rasulullah Saw.

Kepada umatnya. Dengan berhemat ini, maka kita dapat menghemat

sumber-sumber alam, kita menyimpan dan menabung. Dana tabungan

akan dapat digunakan sebagai sumber investasi lebih lanjut, yang pada

gilirannya digunakan untuk produksi.

20

Andriyani Hapsari, Praktek Komersialisasi Lembaga Keuangan MikroSyariah Dalam

Pandangan Etika Bisnis Islam, JIMF (Jurnal Ilmiah Manajemen Forkamma), Vol.1.No. 4,

(Agustus 2018), hlm. 79 21

Buchari Alma, Dasar-Dasar Etika Bisnis, Cet. Ke-3, (Bandung: CV Alfabeta, 2003),

hlm. 56-59

Page 29: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

15

4. Kejujuran dan keadilan, ini adalah konsep di dalam bisnis sebab relasi ini

diperlukan untuk membantu kemajuan bisnis dalam jangaka panjang.

Sedangkan keadilan perlu diterapkan misalnya terhadap para karyawan

dan tidak membeda-bedakan yang satu dengan yang lainnya.

5. Kerja keras. Rasulullah sangat terkenal dengan pelaksanaan konsep ini.

Kita mengetahui bagaimana Rasulullah pada masa kecilnya telah mulai

bekerja keras menggembalakan domba orang-orang mekah, dan beliau

menerima upah dari gembalaan itu. Setelah umur 12 tahun beliau mulai

berdagang bersama khalifahnya dari satu kota ke kota lainnya.

Manusia muslim, individu maupun kelompok dalam lapangan ekonomi

atau bisnis, disatu sisi diberikan kebebasan untuk mencari keuntungan

sebesar-besarnya. Namun disisi lain juga ia terikat dengan iman dan etika

(moral) sehingga ia tidak bebas mutlak dalam menginvestasikan modalnya

atau membelanjakan hartanya. Ia harus melakukan kegiatan usahanya sesuai

dengan prinsip nilai-nilai kejujuran, keadilan dan kebenaran serta kemanfaatan

bagi usahanya.22

Karakteristik yang di harapkan pekerja dari seorang

pemimpin bukanlah kecerdasan, keberanian, dan bahkan sifat inspirasional.

Meskipun hal tersebut penting, tetapi yang dinilai paling penting adalah

kejujuran atau etika. Etika menunjukkan dasar moral atau nilai-nilai yang

menentukan apakah suatu tindakan benar atau salah dan hasilnya baik atau

22

Sirman Dahwal, Etika Bisnis Menurut Hukum Islam (Suatu Kajian Normatif), hlm 17-

18

Page 30: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

16

buruk. Orang menyandarkan pada nilai etika untuk mempertimbangkan hal

yang benar untuk dilakukan. 23

Sebagaimana yang di jelaskan dalam Al Qur’an surah Al Jum’ah ayat

11 sebagai berikut:24

ىآ انيها وتسكىك قآئما واذازاواتجازة اونهىا اوفضقهى

ه انههىومه انتجازة قم ماعىداالله خيسمقهىخيسانسشقيه واالله

ع)اا(

Artinya: “Dan apabila mereka melihat perdagangan atau permainan, mereka

segera menuju kepadanya dan mereka tinggalkan engkau

(Muhammad) sedang berdiri (berkhutbah). Katakanlah,“apa yang

ada di sisi Allah lebih baik dari pada permainan dan

perdagangan,” dan Allah pemberi rezeki yang baik.”

Dari uraian diatas, dapatlah kita mendefinisikan etika bisnis Islam

sebagai seperangakat nilai tentang baik, buruk benar dan salah dalam dunia

bisnis berdasarkan pada prinsip-prinsip moralitas. Dalam arti lain etika bisnis

berarti seperangkat prinsip dan norma di mana para pelaku bisnis harus komit

dalam bertransaksi, berprilaku dan berelasi guna mencapai daratan atau tujuan

bisnisnya dengan selamat.25

Islam merupakan sumber nilai dan etika dalam

segala aspek kehidupan manusia secara menyeluruh termasuk bisnis, Kata

“Bisnis” dalam Bahasa Indonesia diserap dari kata “Business” dari Bahasa

Inggris yang berarti kesibukan. Kesibukan secara khusus berhubungan dengan

orientasi profit/keuntungan. Bisnis juga dapat diartikan sebagai suatu lembaga

yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.

23

Wibowo, Perilaku Dalam Organisasi, Cet. Ke-2, Ed.2, (Jakarta: Rajawali Pers 2016) ,

hlm 46 24

Al- Jum’ah : 11 25

Faisal Badroen, Etika Bisnis Dalam Islam, Kencana Prenada Media Group, (Jakarta:

April 2007), hlm 15

Page 31: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

17

Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau

sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntun-

gan. Bisnis dalam arti luas adalah istilah umum yang menggambarkan semua

aktivitas dan institusi yang memproduksi barang & jasa dalam kehidupan

sehari-hari. Bisnis merupakan suatu organisasi yang menyediakan barang dan

jasa yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.

Mempelajari kualitas moral kebijaksanaan organisasi, konsep umum

dan standar untuk perilaku moral dalam bisnis, berperilaku penuh tanggung

jawab dan bermoral. Artinya, etika bisnis Islami merupakan suatu kebiasaan

atau budaya moral yang berkaitan dengan kegiatan bisnis suatu perusahaan.

Dalam membicarakan etika bisnis Islami adalah menyangkut “Business Firm”

dan atau “Business Person”, yang mempunyai arti yang bervariasi. Berbisnis

berarti suatu usaha yang menguntungkan. Jadi etika bisnis Islami adalah studi

tentang seseorang atau organisasi melakukan usaha atau kontak bisnis yang

saling menguntungkan sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam.26 Sistem

ekonomi Islam sesuai dari kesadaran tentang etika sedangkan sistem ekonomi

lain seperti kapitalisme dan sosialisme, cenderung mengabaikan etika

sehingga aspek nilai tidak begitu tampak dalam bangunan kedua sistem

ekonomi tersebut.

2. Islam, Kapitalisme dan Tesis Weber

Kapitalisme berasal dari asal kata capital yaitu berarti modal, yang

diartikan sebagai alat produksi semisal tanah dan uang. Sedangkan kata isme

26

Abdul Aziz, Etika Bisnis Perspektif Islam Implementasi Etika Islami Untuk Dunia

Usaha, Al Fabeta, (Bandung: November 2013), hlm 35

Page 32: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

18

berarti paham atau ajaran. Kapitalisme merupakan sitem ekonomi politik yang

cenderung ke arah pengumpulan kekayaan secara individu tanpa gangguan

kerajaan. Dengan kata lain kapitalisme adalah suatu paham ataupun ajaran

mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan modal atau uang. Dalam

dunia ekonomi peran modal sangatlah besar, bahkan pemilik modal bisa

menguasai pasar serta menentukan harga dalam rangka mengeruk keuntungan

yang besar. Industrialisasi bisa berjalan dengan baik kalau melalui

kapitalisme. Fernand Braudel pernah menyatakan bahwa “kaum kapitalis

merupakan spekulator dan pemegang monopoli yang berada dalam posisi

untuk memperoleh keuntungan besar tanpa menanggung banyak risiko”

Setelah setengah abad terakhir ini di Eropa telah berkembang tradisi

kesarjanaan Weber yang dipustakakan pada analisa mengenai penyelidikan

yang telah dilakukan Weber tentang hubungan antara agama dan kapitalisme.

Dengan sendirinya penyelidikan ini meliputi dasar pertentangan antara tradisi

asketisme puritan Eropa dengan etika mistis agama-agama di asia. Salah satu

akibat dari tradisi sosiologis ini ialah bahwa terlantarnya penyelidikan

terhadap sikap Weber mengenai Islam. Weber meninggal dunia sebelum

berhasil menyelesaikan sosiologi agamanya dengan suatu penyelidikan yang

lengkap dan sempurna tentang islam.

Senada dengan itu, kapitalis ialah hubungan-hubungan di antara para

pemilik pribadi atas alat-alat produksi yang bersifat non-pribadi (tanah,

tambang, instalasi industri dan sebagainya, yang secara keseluruhan disebut

modal atau kapital) dengan para pekerja yang biar pun bebas namun tak punya

Page 33: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

19

modal, yang menjual jasa tenaga kerjanya kepada para majikan.8 Pengertian

lain menyebutkan, kapitalisme, sesuai asal katanya kapital yang berarti modal,

ialah sistem perekonomian yang menganggap modal sebagai penggerak

perekonomian. Kapitalisme mengakui kekuasaan kaum pemodal (kapitalis)

sebagai motor perekonomian yang menanamkan modalnya dengan mengambil

resiko kerugian atas usahanya. Pasar yang dikehendaki sebagai alokator

interaksi supply dan demand yang sempurna dan efisien adalah mekanisme

pasar bebas. Maksudnya, biarkan saja perekonomian berjalan dengan wajar

tanpa campur tangan pemerintah, sebab nanti akan ada tangantangan tak

terlihat (invisible hands) yang akan membawa perekonomian tersebut ke arah

keseimbangan. Dalam hal ini, kapitalisme adalah sebuah sistem di mana

negara memberikan kebebasan bagi warganya untuk mengelola semua sumber

daya dan kekayaan yang dimilikinya, namun tetap tidak boleh terjadi praktik

monopoli di pasar. Sebab, pandangan semua ekonom sadar, termasuk para

pemikir kapitalis, bahwa monopoli adalah penyakit yang akan merusak dan

menghancurkan sebuah sistem perekonomian. Maka tidak heran, Adam Smith,

pelopor sistem ini, menganjurkan peran negara seminimal mungkin dan

mengusahakan seluas-luasnya kebebasan bagi para pelaku ekonomi yang

mengandalkan self-interest-nya. Inilah konsep laissez faire-laissez passer ala

kaum fisiokrat yang berawal dari pendapat Francis Quesnay. Adalah sebuah

keniscayaan, seandainya fenomena ketimpangan pendapatan memang terjadi

dalam sistem kapitalisme karena persaingan yang terjadi dalam masalah

alokasi sumber daya. Kemiskinan sebagai konsekuensi dari ketimpangan

Page 34: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

20

pendapatan, merupakan gejala alamiah (sunnatullāh) yang tidak hanya terjadi

dalam sistem kapitalisme, tetapi lebih disebabkan rendahnya faktor

produktivitas dan kemajuan masyarakat. Inilah yang dilawan oleh kapitalisme

melalui konsep spesialisasi pekerjaan (division of labour).27

Etika ekonomi yang diajarkan katolisme abad pertengahan

menciptakan banyak hambatan bagi perkembangan kapitalis dan ideologi

kapitalis. Di perkotaan, para pedagang kapitalis menjual barang-barang

produksi mereka selama mereka melakukan satu perjalanan dari satu tempat

ke tempat lainnya. Awalnya mereka menjual barang pada teman sesama

pedagang seperjalanan, lalu berkembang menjadi perdagangan umum.

Sementara di wilayah pedesaan saat itu masih cenderung feodalistik. Dalam

hal ini Russel mengemukakan adanya tiga faktor yang menghambat

kapitalisme di pedesaan dan berbagai wilayah lain. Kendala itu adalah: 28

a. Tanah yang ada hanya digunakan untuk bercocok tanam, sehingga

hasil produksinya sangat terbatas. Russel mengusulkan untuk

mengubah tanah menjadi sesuatu yang lebih menguntungkan

(profitable). Atau dengan pengertian lain tanah bisa diperjual belikan

seperti barang lainnya.

b. Para petani atau buruh tani yang masih terikat pada sistem ekonomi

subsistensi. Komentar Russel untuk hal ini adalah mereka siap untuk

dipekerjakan dengan upah tertentu.

27

Choirul Huda, Ekonomi Islam Dan Kapitalisme (Merunut Benih Kapitalisme Dalam

Ekonomi Islam), Conomica, Vol, Vii. Edisi 1, (Mei 2016), Hlm 4 28

Choirul Huda, Ekonomi Islam Dan Kapitalisme (Merunut Benih Kapitalisme Dalam

Ekonomi Islam), Conomica, Vol, Vii. Edisi 1, (Mei 2016), Hlm 6

Page 35: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

21

c. Hasil produksi yang diperoleh petani saat itu hanya sekedar digunakan

untuk mencukupi kebutuhan pribadi. Menurut Russel, produksi hasil

petani harus ditawarkan ke pasar dan siap dikonsumsi oleh publik.

Evolusi harga di dunia baru membawa dampak mendalam pada

kapitalisme Eropa, pada kelas-kelas ekonomis dan distribusi

pendapatan di Mexico, Peru dan Bolivia. Tingginya harga dan

rendahnya upah mengakibatkan inflasi keuntungan, yang pada

akhirnya menyumbang pada membesarnya akumulasi modal.

Sebelum menyinggung argumentasi Weber, bahwa islam bukan agama

keselamatan, ada baiknya dalam penyelidikan mengenai sikap Weber terhadap

islam, perlu terlebih dahulu dibedakan argumentasi yang erat hubungannya

satu sama lain. Pertama; bahwa paling sedikit ditemukan empat macam tesis

Weber mengenai hubungan antara kepercayaan agama dengan kapitalisme.

Kedua; bahwa Weber, terlepas dari kesalahan-kesalahannya yang nyata

mengenai islam, meletakkan tekanan pada persoalan yang keliru. Tujuannya

yang utama adalah menjelaskan apa sebab diluar Eropa tidak ditemukan

kapitalisme yang rasional, tapi sebenarnya menjelaskan transisi Islam dari

suatu ekonomi moneter menjadi rezim pertanian dan militer. Walaupun

analisa Weber tidak begitu berhasil, ironisnya tiap kali pembaharu-pembaharu

Islam menjelaskan sebab-sebab dari kemunduran Islam, mereka senantiasa

mempergunakan argumentasi Weber secara implisit.29

29

Abdullah Taufik, Agama, Etos Kerja dan Perkembangan Ekonomi, Peberbit LP3ES,

(Jakarta:Anggota IKAPI), hlm 113

Page 36: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

22

Ada beberapa cara untuk mengemukakan semua penjelasan argumentasi

gagasan beragama oleh Weber hampir secara bersamaan. Penjelasan pertama

mengenai tesis Etika Protestan (Marx dan Pareto) ialah bahwa didalamnya

terkandung teori yang idealistis mengenai nilai-nilai. Tesis kedua menunjukan

bahwa ia adalah suatu argumentasi mengenai syarat-syarat yang perlu dan

memadai bagi timbulnya kapitalisme. Tesis Weber ini mempunyai pandangan

yang lebih luas lagi mengenai sosiologi peradaban dari Weber dan

menekankan pentingnya konsep “pengertian” dalam filsafat Weber tentang

ilmu pengetahuan. Akhirnya tesis Weber yang kedua menggaris bawahi

kontinuitas antara Weber dan Marx, dengan memperlihatkan bagaimana

Weber tak hentinya memperhatikan bagaimana suatu kepercayaan terbentuk

oleh lingkungan sosio-ekonomisnya. Weber memperlihatkan bahwa lembaga-

lembaga islam tak dapat mencocokkan dirinya dengan kapitalisme, karena

semua lembaga itu didominasi oleh sejarah patrimonial yang panjang.

Kepercayaan-kepercayaan dalam islam memang berpengaruh, tapi tidak

sepenting pengaruh patrimonial. Hanya saja, tesis ini dipegang dengan

interpretasi lainnya mengenai sejarah islam, sehingga menggoyahkkan teori

Weber.30

Ahli-ahli sejarah ekonomi dan sosial memperlakukan Etika Protestan

sebagai teori yang kuat menimbulkan kapitalisme modern. H.M Robertson

mencoba menolak apa yang di anggapnya sebagai psikologi Weber dengan

30

Abdullah Taufik, Agama, Etos Kerja dan Perkembangan Ekonomi, Peberbit LP3ES,

(Jakarta:Anggota IKAPI), hlm 114

Page 37: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

23

memperlihatkan, bahwa kapitalisme timbul dari “keadaan material” dan

bukan dari “dorongan jiwa keagamaan” tertentu.

Sementara interprestasi Weber lebih membenarkan sosiologi dalam

keseluruhannya dari pada perspektif idealis yang sederhana, ia mengalami dua

kesulitan. Pertama, ia cenderung kearah anggapan bahwa Weber menerima

metodologi J.S Mill, dan dengan demikian mengecilkan Verstehende

sosiologie (sosiologi yang dimaklumi) Weber. Kedua, ia berasumsi bahwa

tesis Etika Protestan berlanjut terus dan merupakan inti dari sosiologi Weber

dikemudian hari. Namun, dalam beberapa hal persoalan tersebut sebagai suatu

ciri perubahan sosial yang radikal menyentuh analisa Weber mengenai

masyarakat asia.

Weber mulai mengakui bahwa Islam adalah agama monetis yang

didasarkan pada ramalan etis yang menolak ilmu gaib. Asketisme mungkin

timbul sebagai jalan keluar bagi rasa khawatir tidak akan memperoleh

keselamatan. Weber mengatakan bahwa asketisme dihalangi oleh dua

kelompok sosial yang penting: golongan pejuang yang merupakan pendukung

sosial utama dari Islam, dan persaudaraan kaum sufi yang memupuk sikap

mistik dalam beragama. Dalam menyesuaikan Qur’an yang monetis dengan

kepentingan sosio-ekonomis dari corak hidup para pejuang, keselamatan

ditafsirkan kembali lewat gagasan jihad menjadi hasrat akan daerah baru.

Weber menyimpulkan bahwa “islam tidak pernah sungguh-sungguh

merupakan agama penyelamat”, walaupun tumbuh dari monotisme yahudi dan

Kristen. Dengan etika keagamaan ini, Islam tidak dapat menciptakan kekuatan

Page 38: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

24

sosial yang dapat mengangkat kaum muslimin di Timur Tengah dari stagnasi

feodal. Pada tingkat argumentasi ini, kita menafsirkan bahwa Weber

merumuskan bahwa Islam tidak menimbulkan kapitalisme karena kebudaya-

annya tidak cocok dengan semangat kapitalisme. Sebagai pilihan kedua kita

dapat menyimpulkan bahwa Weber menandaskan adanya hubungan efektif

antara kebutuhan golongan pejuang dengan nilai-nilai kemiliteran yang

muncul pada tingkat awalnya dalam Islam. Dalam kenyataannya, sesungguh-

nya argumentasi Weber jauh lebih rumit dan ketika Weber berpaling ke

analisa mengenai hokum Islam. Nampak bahwa argumentasinya disusun

dalam bentuk serangkaian prasyarat yang perlu untuk perkembangan

kapitalis.31

Teori Weber bahwa timbulnya “etika feudal” disebabkan karena Islam

bergantung kepada kelas pejuang sebagai pendukung system sosialnya dalam

kenyataannya salah. Islam berkembang di perkotaan, bersifat komersial dan

penganutnya pandai baca tulis. Mekah terletak secara strategis, pada jalur-jalur

perdagangan antara Laut Tengah dengan Samudera Hindia. Kaum Qurais,

suku Rasul sendiri telah mencapai kedudukan politis yang penting sekali,

berkat kekuatan perdagangan mereka didaerah ini. Rasul sendiri pernah

bekerja pada kafilahyang mengangkut barang-barang dari bizantium kepasar

di mekkah.

Dalam sosiologi Weber pula terdapat beberapa tesis, yang memberikan

penjelasan mengenai pertumbuhan sosial dan kapitalis. Perluasan koloni-

31

Abdullah Taufik, Agama, Etos Kerja dan Perkembangan Ekonomi, Peberbit LP3ES,

(Jakarta:Anggota IKAPI), hlm 120

Page 39: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

25

koloni bangsa Eropa menimbulkan suatu persoalan yang sulit sekali dalam

thecdicy (pembelaan terhadap sifat Tuhan Yang Maha Baik dan Maha Kuasa

berhubung dengan adanya kejahatan): jika Islam adalah agama yang

sebenarnya, mengapa justru orang-orang kafir yang berhasil di dunia ini.

Jawaban pihak muslimin terhadap soal ini dijelaskan oleh para pembaharu

Islam dari berbagai aliran sebagai berikut: Orang-orang Kristen kuat, karena

mereka bukan Kristen sejati, orang-orang muslimin lemah karena mereka

bukan muslim sejati pula.

Untuk menjadi muslim sejati, Islam perlu dibersihkan dari bagian

pengaruh-pengaruh asing guna menemukan kembali Islam yang murni, dan

asli, dan yang nampaknya amat sesuai dengan dunia modern yang ilmiah.

Islam murni didasarkan pada etika yang asketis, aktivis dan keduniaan. Musuh

dari Islam murni maupun masyarakat modern ialah berbagai sikap fatalisme,

pasivitas, mistik yang dimasukkan kedalam agama Islam oleh madzhab sufi.

Tetapi sekarang terdapat tekanan baru dalam hal penolakan kontemporer

terhadap mistik sufisme, yaitu, bahwa sufisme memboroskan sumber ekonomi

dan tidak serasi dengan asketisme dan aktivisme.

Oleh karena itu terdapat suatu yang menarik antara penjelasan Weber

mengenai Protestanisme dengan tema-tema dasar mengenai pembaharuan

Islam. Islam yang murni dan puritanisme mencari dalam ayat-ayat Kitab Suci

agama mereka masing-masing suatu etika yang bebas dari tambahan-

tambahan mistis dan ritus. Hasilnya adalah sejumlah norma-norma yang

menganjurkan asketisme, aktivisme dan tanggung jawab. Namun hubungan

Page 40: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

26

antara asketisme puritan di Eropa dan modernism Islam di Timur Tengah

bersifat dangkal dan tidak orisinal. Mungkin perbedaan yang paling utama

terletak pada kontek social di mana “puritanisme” Islam berbeda. Terlepas

dari adanya puritanisme Islam sebelum zaman colonial (Wahabisme,

Hambalisme), pembaharuan di zaman moderen lebih merupakan usaha untuk

mengabsahkan akibat-akibat sosial dari kapitalisme yang eksogen dari pada

suatu perekembangan yang berlangsung dengan sendirinya.

G. Tinjauan Pustaka

Tabel. 2.

Hasil Penelitian Terdahulu

32

Imron Mawardi, dkk, Pemahaman Etika Berdagang Pada Pedagang Muslim Pasar

Wonokromo Surabaya, JESTT, Vol.1.No. 4, (April 2014), hlm. 278

N

o. Nama

Judul

Penelitian Hasil Penelitian

Perbedaan

1. Imron

Mawa

rdi,

dkk

Pemaham

an Etika

Berdagang

Pada

Pedagang

Muslim

Pasar

Wonokro

mo

Surabaya

Perdagangan adalah pekerjaan yang

sangat dianjurkan dalam Islam,

karena Nabi dan sahabat juga

seorang pedagang. Jadi mestinya

sebagai Muslim yang baik dalam

melakukan aktivitas sehari-hari di

Indonesia sesuai dengan petunjuk

Nabi agar berhasil dunia dan

selanjutnya termasuk dalam

perdagangan. Etika per-dagangan

adalah tata krama dan perilaku yang

baik dalam perdagangan itu

pelanggan akan puas.32

pemahaman etika

bisnis islam

dikalangan

pedagang

Masih sangat

minim dikarenakan

pendidikan yang

kurang, akan tetapi

pemahaman

mengenai dasar

etika mereka

mengetahui sedikit

demi sedikit.

2. Fitri

Amali

a

Etika

Bisnis

Islam:

Konsep

dan

Implement

asi Pada

Pelaku

Usaha

Kecil

Dalam ajaran Islam memberikan

kewajiban bagi setiap muslim untuk

berusaha semaksimal mungkin

untuk melaksanakan syariah

(aturan. Pada hakikatnya tujuan

penerapan aturan (syariah) dalam

ajaran Islam di bidang muamalah

tersebut khususnya perilaku bisnis

adalah agar terciptanya pendapatan

(rizki) yang berkah dan mulia,

sehingga dalam menjalankan usaha

dan kegiatan, para pelaku usaha

konsep penerapan

atau pelaksaanaan

yang terjadi yaitu

mereka melakukan

etika bisnis Islam

tersebut akan tetapi

mereka tidak

mengetahui bahwa

etika yang ia

terapkan sesuai

dengan etika bisnis

Islam atau belum,

Page 41: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

27

33

Fitri Amalia, Etika Bisnis Islam: Konsep dan Implementasi Pada Pelaku Usaha Kecil,

Al-Iqtishad, Vol.VI.No. 1, (Januari 2014), hlm. 133 34

Restin Meilina, Faktor Yang Mempengaruhi Pelanggaran Etika Bisnis, Akademika,

Vol.14.No. 2, (Agustus 2016), hlm. 125 35

Busra Febriyarni, Fiqh al-Hadis Etika Bisnis (Tinjauan Kesahihan dan Pemahaman),

Al Istinbath; Jurnal Hukum Islam, Vol.1.No. 2, (2016), hlm. 141

telah memahami dan

mengimplementasikan prinsip atau

nilai-nilai Islam dengan

berlandaskan pada Al-Quran dan

Hadis. Implementasi meliputi empat

aspek: prinsip, manajemen,

marketing/iklan dan produk atau

harga.33

ataukah sesuai

dengan nilai-nilai

Islam yang terjadi

sekarang

dikalangan seluruh

pedagang. Tapi

penerapan mereka

masih melaksankan

etika bisnis pada

umumnya.

3. Restin

Meilin

a

Faktor

Yang

Mempeng

aruhi

Pelanggar

an Etika

Bisnis

Ada dua faktor yang mendorong

penjual melakukan pelanggaran

etika bisnis, yaitu: pertama

Karakter, yaitu sifat tidak ingin

bertanggung jawab dan ikut campur

atas kerugian orang lain demi

memperkecil kerugian yang di

alami. Kedua Kurangnya modal dan

pengetahuan, yaitu kekhawatiran

akan modal dan keuntungan yang

turun drastis karena kerugian yang

harus di tanggung, dan kurangnya

pemahaman atas peraturan-

peraturan perlindungan konsumen

dan pengetahuan atas kualitas telur

dan kontaminasi bakteri pada telur

yang rusak.34

Adapun faktor yang

biasanya dan

sampai sekarang

masih terjadi yaitu

terjadinya

ketidakcocokan

dalam berdagang

apalagi dalam

persaingan, mereka

masih

mengandalkan

keuntungan yang

besar tanpa

memikirkan

bagaimana harga

yang diterima oleh

konsumen.

4. Busra

Febriy

ani

Fiqh al-

Hadis

Etika

Bisnis

(Tinjauan

Kesahihan

dan

Pemaham

an)

Rasulullah mengajarkan beberapa

prinsip dalam perniagaan di an-

taranya: jujur, tidak menipu,

larangan jual beli najasy, larangan

ihtikar atau monopoli dan

pembayaran upah sebelum kering

keringatnya. Ketika beberapa

prinsip tersebut sudah dilaksanakan

dengan baik, maka keberuntungan

dan keberkahan dalam berbisnis

akan diperoleh di dunia dan di

akhirat.35

Praktik atau

pelaksanaan dan

penerapannya

masih sering

melenceng dari

sifat yang diajarkan

Rasulullah Saw

dalam berdagang,

akan tetapi dalam

hal amanah atau

dapat dipercaya

masih ia terapkan

ketika berdagang.

5 Amri

Kuma

ra dkk

Tiga

Faktor

Penghamb

at

Ada beberapa hal yang

menghambat seorang pelaku bisnis

dalam mengembangkan bisnisnya,

yaitu: Pertama, Keterbatasan modal

Kurangnya jujur

dalam berbisnis,

sikap yang masih

mementingkan

Page 42: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

28

H. Kerangka Pemikiran

Gambar .1.

Kerangka Pemikiran Penelitian

36

Amri Kumara, Tiga Faktor Penghambat Pengembangan Bisnis Pada Pedagang

Muslim Di Pasar Ikan Hias Gunungsari Surabaya, ESTT, Vol.2.No. 4, (April 2015), hlm. 309

Pengemba

ngan

Bisnis

Pada

Pedagang

Muslim

Di Pasar

Ikan Hias

Gunungsa

ri

Surabaya

yang dimiliki. Kedua, Ilmu

pengetahuan dan teknologi yang

semakin modern. Ketiga, Enggan

dalam mengambil resiko. keempat,

Pendidikan dan keterampilan yang

kurang. Kelima, Kurangnya

motivasi/dorongan kuat untuk

berubah menjadi lebih baik.

Keenam, Kurangnya SDM atau

tenaga kerja. Ketujuh, Hanya ingin

mencari peluang pasar terdekat.

Kedelapan, Kesulitan dalam

menyuplai bahan baku. Kesembilan,

Lembaga pemerintah/non

pemerintah tidak berjalan dengan

baik.36

keuntungan sendiri,

dan keterbatasan

modal yang sering

menjadi patokan

utama dalam

berdagang.

Merupakan faktor

yang menghambat

berkembangnya

usaha dagang

tersebut.

Etika Bisnis Rasulullah Saw

Pemahaman Etika Bisnis Islam

di Kalangan Pedagang

Kendala, Dampak dan Solusi Atas

Ketidaksesuaian Tindakan Yang Dilakukan

Pedagang

Etika Bisnis Islam di Kalangan Pedagang

1.Jujur (Shiddiq)

2.Dapat dipercaya (Amanah)

3.Menyampaikan (Tabliqh)

4.Cerdas (Fathanah)

Penerapan Etika Bisnis Islam

di Kalangan Pedagang

Page 43: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

29

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang yang menggunakan metode

kulaitatif. Metode kualitatif sering disebut dengan penelitian naturalistik karena

penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting); peneliti

dilakukan pada obyek yang alamiah. Obyek yang alamiah adalah obyek yang

berkembang apa adanya, tidak di manipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti

tidak mempengaruhi dinamika pada obyek tersebut.

Dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah orang atau human

instrument, yaitu peneliti itu sendiri. Metode kualitatif digunakan untuk

mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna

adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai di balik

data yang tampak.37

Secara sederhana dapat dinyatakan bahwa penelitian

kualitatif adalah meneliti subjek penelitian atau informan dalam lingkungan hidup

kesehariannya.

Penelitian ini merupakan bagian dari pendekatan kualitatif fenomenologi

berhubungan dengan pemahaman tentang bagaimana keseharian, dunia

intersubyektif (dunia kehidupan). Fenomenologi bertujuan untuk

menginterpretasikan tindakan sosial kita dan orang lain sebagai sebuah yang

bermakna (dimaknai) serta dapat merekonstruksi kembali turunan makna (makna

37

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Cet. Ke-23 (Bandung:

Alfabeta, 2016), hlm. 8

Page 44: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

30

yang digunakan saat berikutnya) dari tindakan yang bermakna pada komunikasi

intersubjektif individu dalam dunia kehidupan sosial.

B. Jenis dan Sumber Data

1. Data primer

Merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu

atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuesioner

yang biasa dilakukan oleh peneliti.38

Yang didapat dari masyarakat setempat

terkhusus pedagang dikawasan Pondok Pesantren Al-Fatah Kecamatan

Singkut Kabupaten Sarolangun.

2. Data sekunder

Merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung oleh peneliti.

Data sekunder meliputi buku atau dokumentasi yang berkaitan dengan Etika

Pedagang Muslim di Kawasan Pondok Pesantren Al-Fatah Kecamatan Singkut

Kabupaten Sarolangun.

C. Instrumen Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi (observation) ini menuntut adanya pengamatan dari si

peneliti baik secara langsung ataupun tidak langsung terhadap objek

penelitiannya. Instrumen yang dipakai dapat berupa lembar pengamatan,

panduan pengamatan, dan lainnya.39

Observasi ini ditujukan kepada

38

Husen Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Cet. Ke- 13, Ed. 2,

(Jakarta: Raja Grafindo Persada,2014), hlm. 42 39

, Husen Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Cet. Ke- 13, Ed. 2,

(Jakarta: Raja Grafindo Persada,2014), hlm. 51

Page 45: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

31

pedagang di kawasan Pondok Pesantren Al-Fatah Kecamatan Singkut

Kabupaten Sarolangun.

2. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang

lain. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara langsung berhadapan dengan

yang diwawancarai, tetapi juga dapat berupa pedoman wawancara maupun

ceklist.40

Untuk mewawancarai informan yaitu kepala desa, ini ditujukan

untuk memperoleh informasi secara langsung tentang keadaan pedagang

kawasan Pondok Pesantren Al-Fatah Kecamatan Singkut Kabupaten

Sarolangun.

Wawancara dilakukan untuk menjawab rumusan masalah penelitian

yang kedua, yaitu mengetahui penerapan etika pedagang muslim di kawasan

pondok pesantren al-fatah sesuai ekonomi islam. Untuk mewawancarai

informan yaitu kepala desa dan pedagang di kawasan pondok pesantren Al

Fatah, terlebih dahulu penulis merancang daftar pertanyaan yang

berhubungan dengan penelitian.

3. Dokumentasi

Selain melalui wawancara, informasi juga bisa diperoleh lewat fakta

yang tersimpan dalam bentuk catatan tentang data pedagang, arsip foto

lingkungan pedagang dan buku-buku atau jurnal tentang etika pedagang.

40

Husen Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Cet. Ke- 13, Ed. 2,

(Jakarta: Raja Grafindo Persada,2014), hlm. 51

Page 46: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

32

D. Teknik Analisis Data

Data yang dikumpulkan dilapangan, dianalisis dengan menggunakan

analisis non-statistik yaitu dengan cara deskriptif. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode Fenomenologi, yaitu para peneliti fenomenologi

dapat mungkin berinteraksi secara langsung dengan informan, mengenal secara

dekat dunia kehidupan mereka, mengamati dan mengikuti alur kehidupan

informan secara apa adanya dalam bentuk tindakan nyata. Dengan penelitian

metode fenomenologi, memungkinkan peneliti untuk mempelajari fenomena

informan tanpa mempertanyakan penyebabnya , realitas yang sebenarnya dan

penampilannya.

E. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pemahaman penjelasan, dan penelaahan pokok

permasalahan yang akan di bahas maka skripsi ini disusun dengan sistematika

sebagai berikut: :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini, menguraikan Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,

Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian, Batasan Masalah, Landasan Teori,

Tinjauan Pustaka dan Kerangka pemikiran.

BAB II : METODOLOGI PENELITIAN

Dalam Bab ini, terdiri dari lima sub bab. Sub bab yang pertama menjelaskan

tentang Pendekatan Penelitian, sub bab yang kedua menjelaskan tentang Jenis

Dan Sumber Data, sub bab ketiga menjelaskan tentang Instrumen Pengumpulan

Data, sub bab keempat menjelaskan Teknik Analisis Data, sub bab kelima

Page 47: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

33

menjelaskan tentang Sistematika Penulisan, dan sub bab yang kelima menjelaskan

tentang Jadwal Penelitian.

BAB III : GAMBARAN UMUM PENELITIAN

Dalam bab ini, menguraikan awal mula berdirinya Pedagang di kawasan

Pondok Pesantren Al Fatah, Jumlah Dagangan berdasarkan dagangan, kewajiban

dan larangan bagi pedagang, Visi dan Misi, Struktur Organisasi dan Denah Lokasi

di kawasan Pondok Pesantren Al Fatah.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini, berisi tentang analisis dari hasil penelitian berdasarkan

fakta dan data dengan metode yang telah ditentukan serta penjelasan dari hasil

penelitian.

BAB V : PENUTUP

Dalam bab ini, berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran

atau rekomendasi tentang perbaikan yang perlu dilakukan di masa yang akan

dating terkait dengan masalah temuan penelitian.

Page 48: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

34

F. Jadwal Penelitian

Tabel .3.

Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Tahun 2019

Januari Februari Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajual

judul

2 Pembuatan

proposal

X x x x

3 Perbaikan

proposal dan

seminar

x x X x

4 Surat izin

Riset

x x x x

5 Pengumpulan

data

x x x x

Tabel. 4.

Jadwal Penelitian (Lanjutan)

No Kegiatan

Tahun 2019

Juni Juli Agustus September Oktober

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengumpulan

data

x x x X

2 Pengelolaan

data

x X x x

3 Pembuatan

laporan

X x x x

4 Bimbingan

perbaikan

x x X x

5 Agenda ujian

skripsi

6 Penjilidan

Page 49: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

35

BAB III

GAMBARAN UMUM PENELITIAN

A. Sejarah Berdirinya Pedagang dikawasan Pondok Pesantren Al- Fatah

Segala sesuatu yang terbentuk tidak terlepas dari sejarah berdirinya, begitu

pula halnya dengan pedagang muslim dikawasan Pondok Pesantren Al Fatah,

Pedagang di Desa ini berdiri sudah lebih dari 10 (sepuluh) tahun lebih, mereka

mulai berdagang dikarenakan sebagian besar warga berasal dari luar sumatera dan

mulai merantau. Awalnya para pedagang membuat usaha untuk coba-coba, tapi

karena di daerah tersebut belum ada produksi tempe dll, maka pedagang

dikawasan tersebut mulai membangun sebuah bisnis itu. Dan usaha ini sebenarnya

sudah turun-temurun dari keluarga, memang awalnya usaha itu rata-ratanya

dirintis oleh kedua orang tua para pedagang, namun Karena umur yang sudah

menua maka dilanjutkan oleh anak-anak mereka. Warga disekitar semakin

banyak, mereka pun mulai membangun usaha masing-masing. Dan Alhamdulillah

mereka masih melanjutkan usaha tersebut sampai sekarang.

Berdasarkan penjelasan diatas dan ditinjau langsung ke lapangan, dapatlah

diuraikan mengenai latar belakang lahirnya pedagang di kawasan Pondok

Pesantren Al Fatah sebagai berikut: Pedagang di kawasan Pondok Pesantren Al

Fatah merupakan para pedagang yang terletak di Kelurahan Payo Lebar

Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun Kota Jambi yang hingga kini tetap

terbuka dan terus berkembang. Pada awalnya para pedagang ini berdiri karena:

1. Pedagang dikawasan Pondok Pesantren Al Fatah merupakan warga

pindahan dan semakin banyak.

Page 50: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

36

2. Pedagang tersebut rata-rata sudah memulai usahanya 10 tahun lebih

3. Semakin banyak warga yang mendirikan usaha dan menciptakan

pedagang.

B. Jumlah Pedagang Berdasarkan Dagangan

Hingga Tahun 2019 jumlah pedagang dengan jenis barang dagangannya

terlihat pada table dibawah ini.

Tabel. 5.

Jumlah Pedagang Berdasarkan Dagangan Juni 2019

No. Jenis Dagangan Jumlah Pedagang

(Frekuensi)

Persentase

1.

2.

3.

4.

Produsen Tempe

Produsen Sayur

Sembako

Kuliner

7 orang

12 orang

13 orang

18 orang

20%

24%

26%

30%

Jumlah 50 orang 100% Sumber: Kantor Desa Payolebar Singkut

C. Jumlah Lama Masa Pedagang

Tabel. 6.

Pedagang Lama Masa Berjualan

Lama Berjualan Jumlah Pedagang

1 – 10 Tahun

11-20 Tahun

21-30 Tahun

18 Pedagang

11 Pedagang

21 Pedagang

Total 50 Pedagang Sumber: Data Primer, Wawancara dengan Pedagang

D. Nama Informan, Jenis Dagang Per Rt

Tabel. 7.

Data Informan, Jenis Dagang dan Rt

No Nama Informan Jenis Dagang Rt

1 Adi Purnomo Produsen tempe Rt 2

2 Siti Khotijah Sembako Rt 2

3 Saripah Sembako Rt 2

4 Sariyem Produsen Sayur Rt 2

Page 51: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

37

5 Suparti Kuliner Rt 2

6 Suparni Produsen Tempe Rt 3

7 Imam Kuliner Rt 3

8 Tuminah sembako Rt 3

9 Mutik Sembako Rt 4

10 H Jarno Sembako Rt 4

11 Joko kuliner Rt 5

12 Jumaiyah Produsen Sayur Rt 5

13 Suparmi Produsen Sayur Rt 6

14 Richa Kuliner Rt 6

15 Slamet Produsen Tempe Rt 6 Sumber: Wawancara Dengan Pedagang Di Kawasan Pondok Pesantren Al Fatah

Tabel diatas merupakan warga yang paling lama menjalankan aktivitas

usaha / berdagang. Dari 238 KK yang diperoleh dari 5 (lima) Rt hanya 50 yang

menjadi pedagang di kawasan Pondok Pesantren Al-Fatah tersebut. Populasinya

dengan random per rt yaitu diambil secara acak beberapa dari ke 5 (lima) rt untuk

data yang diperoleh seperti yang dijelaskan tabel tersebut. Dalam hal ini para

pedagang kurang memahami tentang etika bisnis Islam, dan mereka mengatakan

bahwa mereka menerapkan etika yang telah diajarkan Rasulullah Saw, akan tetapi

pada kenyataannya mereka lebih banyak mengingkari hal-hal tersebut. Oleh sebab

itu sebagai kawasan di pesantren seharusnya pesantren menerapkan pendidikan

non formal yang telah peneliti jelaskan untuk para pedagang.

E. Kewajiban dan Larangan Bagi Pedagan

1. Kewajiban

a. Menjaga kebersihan serta limbah pembuatan

b. Saling menghormati sesama pedagang

c. Tidak ada perbedaan antar pedagang

2. Larangan

Page 52: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

38

a. Pedagang tidak boleh menjual barang yang dilarang oleh syariat Islam

F. Visi Misi

Melayani masyarakat Desa Payolebar secara menyeluruh demi

terwujudnya desa yang Maju, Aman dan Sejahtera (MAS)

1. Visi

Maju : Masyarakat Desa Payolebar secara bertahap mampu

mengenal, mengetahui dan memanfaatkan Ilmu pengetahuan

dan Teknologi sesuai dengan profesi dan keahliannya.

Aman : Masyarakat merasa tentram, rukun dan damai

Sejahtera :Terpenuhinya kebutuhan ekonomi (materil) maupun sosial

(spiritual) artinya kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi

secara adil dan merata.

2. Misi

1. Melaksanakan Roda Pemerintah Yang Jujur, Transparan dan Amanah

2. Meningkatkan Kinerja Perangkat Desa Sesuai Tupoksi Masing-Masing

3. Melibatkan Masyarakat Dalam Proses Perencanaan

4. Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan

5. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa Payolebar Dengan

Cara Melibatkan Dalam Berbagai Bentuk Kegiatan

Page 53: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

39

G. Struktur Organisasi

Untuk memudahkan pembaca melihat struktur organisasi yang ada di desa

Payo Lebar, maka peneliti mencantumkan Struktur pemerintahan desa Payo Lebar

secara sederhana agar mudah dipahami, yaitu sebagai berikut:

Gambar.2.

Struktur Organisasi Desa Payo Lebar

………………...

……………

Sumber:

Sumber: Kantor Desa Payo Lebar Singkut

H. Geografis Desa Payolebar Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun

1. Letak Geografis

Desa Payo Lebar kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun memiliki

luas wilayah 10 km2

, wilayah ini merupakan desan yang terletak di kecamatan

Kepala Desa

Imam Syafi’i

BPD SekDes

Sutiman

Bendahara

Dwi Putri M

Kasi

Kesra

Saefulah

Kasi

Pemerintah

Eka

Supriani

Kasi

Trantib

Susanto

Kaur

Umum

Daryanto

Kaur

Keuangan

Juanita K

Kaur

Pembangunan

Alimun Siri

Kadus

Karya Agung

Basirun

Kadus

Karya Makur

Tukirno

Kadus

Sukajadi

Sukadi

Kadus

Suka Mulya

Nyamin

Kadus

Rambe Jaya

Warno

Page 54: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

40

Singkut yang merupakan hasil transmigrasi yang diresmikan oleh pemerintah

pada tahun 1970.41

Gambar. 2.

Letak geografis Desa Siliwangi 201842

41

https://id.wikipedia.org/wiki/Singkut,_Sarolangun 42

https://www.google.com/search?q=peta+kecamatan+singkut+sarolangun+2018

Page 55: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Pemahaman Pedagang di Kawasan Pondok Pesantren Al Fatah

Tentang Etika Pedagang Muslim

Kata etika berarti kebiasaan, adat, watak dan cara berpikir. Etika juga

berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan sebagai suatu tatanan

kepatuhan, adat istiadat yang berkenaan dengan hidup yang baik dan buruk,

adapun Imam an Nawawi mengatakan bahwa etika atau adab adalah tata

karma yang dilakukan seseorang. Sedangkan perdagangan atau pertukaran

dalam ilmu ekonomi diartikan sebagai proses transaksi yang didasarkan atas

sukarela dari masing-masing pihak. Etika islam dalam bisnis telah

menciptakan paradigma bisnis dalam sistem etika bisnis islam. Paradigma

bisnis adalah cara pandang tertentu yang dijadikan sebagai landasan bisnis

baik sebagai aktivitas maupun sebagai entitas.43

Dalam suatu transaksi atau bermuamalah, hal yang terpenting adalah

akad jual dan beli, yaitu pertemuan ijab dan Kabul sebagai pernyataan

kehendak dua pihak atau lebih untuk melahirkan suatu akibat hukum pada

objek.44

Pada Perdagangan yang dilakukan oleh umat muslim juga ada etika

yang jadi pedoman dalam transaksi jual beli, agar terjadi hubungan yang baik

dan seimbang antara pedagang dan pembeli. Hal ini sebenarnya juga harus

43

Siti Nur Azizaturrahmah dan Imron Mawardi, Pemahaman Etika Berdagang Pada

Pedagang Muslim Pasar Wonokromo Surabaya (Studi Kasus Pedagang Buah), JESTT, Vol. 1,

No. 4 (April 2014) 44

Syamsul anwar, Hukum Perjanjian Syariah, (jakarta: PT. RajaGrafindo, 2007), hlm 68

Page 56: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

42

diketahui dan diterapkan di kawasan Pondok Pesantren Al Fatah, karena

mayoritas pedagang dan pembelinya beragama islam.

Mengenai hal ini seperti yang dilakukan oleh para pedagang, sebagai

mana yang dipaparkan oleh Bapak Imam Syafi’i selaku kepala desa Payo

Lebar, pada saat diwawancarai beliau mengatakan:

“Etika pedagang muslim itu seperti etika bisnis yang sesuai syariat islam kan

mba. Jadi kalau menurut pengamatan saya mba, tingkat pemahaman

pedagang disini rata-rata kurang paham tentang etika yang mba maksud. Akan

tetapi mereka kadang-kadang menggunakan etika tersebut, meskipun mereka

belum terlalu mengerti apa etika pedagang muslim itu mba”45

Kemudian penulis mewawancarai lagi Bapak kepala desa mengenai

struktur khusus untuk pedagang, ia mengatakan bahwa:

“untuk strukturnya belum ada pembuatan khusus, tapi sudah ada rencana.

Hanya saja programnya masih dalam proses dan belum ada musyawarah

dengan para pedagang”46

Dilain kesempatan penulis juga mewawancarai pedagang, ia

mengatakan bahwa:

“saya tahu etika bisnis islam, tapi soal pahamnya itu kurang begitu

memahami bagaimananya penerapan dan menjalankannya, jadi saya

melakukan hal sewajarnya seerti pedagang”47

Berbeda pula dengan yang dikatakan oleh bapak Jarno, Bapak Imam

ibu Tuminah, ibu Richa dan ibu Siti bahwasanya:

“ setahu saya etika itu sama halnya dengan sifat ataupun tingkah laku. Kalau

etika bisnis islam berarti; sifat/tingkah laku seorang pebisnis maupun pedagang

yang mengikuti syariat islam kan mba, ya saya pahamnya begitu”48

45

Hasil wawancara dengan Imam Syafi’i, selaku Kades desa Payo Lebar, tentang tingkat

pemahaman pedagang dikawasan pondok pesantren Al Fatah, tanggal 26 juni 2019 46

Hasil wawancara dengan Imam Syafi’i, selaku Kades desa Payo Lebar, tentang struktur

khusus pedagang dikawasan pondok pesantren Al Fatah, tanggal 26 juni 2019 47

Dirangkum dari wawancara dengan Adi Purnomo, Suparni, Suparmi, Suparti, jum dan

Saripah,tentang pemahaman etika bisnis islam, tanggal 28 juni 2019 48

Dirangkum dari wawancara dengan Imam, Jarno, Tuminah, Richa dan Siti K, tentang

pemahaman pedagang tentang etika bisnis islam, tanggal 28 juni 2019

Page 57: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

43

Dikatakan pula oleh bapak Joko dan ibu sariyem bahwasanya:

“saya tidak paham arti luas etika bisnis islam, karna faktor pendidikan

yang kurang. Tapi saya tahu arti dari tiap kata-katanya Cuma saja saya

tidak tahu bagaimana menjalankan etika bisnis islam itu”49

Dengan demikian peneliti berkesimpulan bahwa rata-rata pedagang di

kawasan pondok pesantren al fatah tersebut tidak begitu memahami etika

bisnis islam, akan tetapi ada beberapa yang memang betul-betul memahami

apa itu etika bisnis islam. Dan pedagang di kawasan tersebut pula mengetahui

hal-hal yang benar dan yang salah yang harusnya di perdagangkan, yang

selanjutnya tentu melakukan hal yang berkenaan dengan produk, dan

pelayanan.

Kemudian saya mewawancarai kembali :

“Penting mba, karena kita sebagai orang islam harus tahu sesuatu yang

halal dan haram buat dijual dan dimakan. Karena kita disini rata-

ratanya muslim, jadi semua yang kita konsumsi harus yang halal dan

pastinya bersih”50

Begitu pula pendapat lain saat di wawancarai:

“ menurut saya sangat penting, karena saya islam. Akan tetapi saya

kurang paham apa yang harus diatur. Sebab minimnya pengetahuan.

Kalo soal haram haram saya rasa itu juga bagian dari aturan

perdagangan yakan mba? Jadi mungkin itu salah satu aturan lain dalam

perdagangan”51

Dilain waktu juga saya mewawancarai Ibu Siti Khadijah dan Bapak Adi

Purnomo, beliau mengatakan:

“Pada zaman Rasulullah Saw, perdagangan sangat dicintai dan

dianjurkan oleh umat islam. Apalagi urusan dalam etika, maka dari itu

saya memilih berdagang karena ada hadist juga yang menjelaskan

49

Dirangkum dari wawancara dengan joko dan sariyem, tentang pemahaman pedagang

tentang etika bisnis islam, tanggal 28 juni 2019 50

Dirangkum dari wawancara dengan Suparni, Suparmi, Suparti, joko, tuminah, jum dan

Saripah, tentang seberapa penting agama islam mengatur perdagangan, tanggal 28 juni 2019 51

Wawancara oleh sariyem, tanggal 28 juni 2019

Page 58: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

44

bahwa 99% rezeki didapat dari berdagang, dan yang diinginkan etika

dagang saya seperti Rasulullah SAW”52

Dengan demikian maka urusan dalam mengatur perdagangan menjadi

hal penting bagi para pedagang disekitar Pondok Pesantren Al Fatah, namun

masalah perdagangan saat ini kurang mendapat tempat dalam gerakan

peradaban islam. Padahal hal ini sangat penting untuk dilakukan kaum

muslimin menuju kejayaan Islam diberbagai belahan dunia yang sangat

tertinggal dibidang perdagangan.

Dilain tempat saya mewawancarai kembali

“ya karna jujur itu sifat baik, saya dari dulu dilatih orang tua saya buat

jujur. Kalo adil ya itu harus apalagi untuk sikap pedagang kepada

karyawan-karyawan dan pembeli”53

Kemudian ia menjawab hal yang sama pula, bahwa :

“jujur itu penting, supaya kepercayaan sebagai pedagang selalu dilihat

pembeli. Kalo kita tidak jujur otomatis pembeli bakal pergi. Kadang ada

juga pembeli yang langsung ketempat pembuatan ataupun toko. Ya itu

tadi mereka melihat bersih atau tidak khususnya produsen, kalo saya

larang-larang pasti curiga. Makanya saya jujur apapun itu kalo soal

dagangan saya”54

Dalam kesempatan yang lain pula beliau mengatakan:

“saya percaya, karena Allah yang telah menciptakan manusia dan

Allah pula yang mengatur semuanya kan mba; jodoh, mati dan rejeki.

Oleh sebab itu kita sebagai manusia jangan cuma diam saja

mengharapkan rejeki, tapi kita usaha maka Allah akan kasih rejeki”55

Dengan demikian maka peneliti berkesimpulan bahwa, para pedagang

di kawasan pondok pesantren Al Fatah mengutamakan kejujuran apa lagi

dalam berdagang. Karena mereka semua beranggapan bahwa kejujuran

merupakan sebuah kunci dalam berdagang pula. Soal rejeki, Allah telah

52

Dirangkum dari wawancara dengan Adi Purnomo, Imam, Siti K, Richa dan jarno,

tentang seberapa penting agama islam mengatur perdagangan, tanggal 28 juni 2019 53

Dirangkum dari wawancara dengan semua informan pedagang, tentang mengapa

perdagangan harus menerapkan sifat jujur dan adil, tanggal 28 juni 2019 54

Dirangkum dari wawancara dengan semua informan pedagang, tentang menerapkan

dan pentingnya berlaku jujur dan adil dalam berdagang, tanggal 28 juni 2019 55

Dirangkum dari wawancara dengan semua informan pedagang, tentang rezeki telah

diatur oleh Allah, tanggal 28 juni 2019

Page 59: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

45

siapkan kepada mereka semua yang telah berusaha meskipun rejeki yang di

beri tak melimpah-limpah akan tetapi mereka mensyukuri sebab mereka

percaya bahwa semua telah diatur oleh Allah Swt.

Dilain waktu saya mewawancarai lagi, ia menjelaskan bahwa:

“saya tidak tahu etika bisnis pada zaman Rasulullah Saw, menurut

saya, kita perlu tahu tentang rasulullah tapi kalo soal bisnis itu bagi

saya kita harus mengikuti zaman sekarang.”56

Ada juga yang mengatakan bahwa:

“yang saya tahu pada zaman Rasulullah Saw, bisnis beliau dahulu kala

hanya berawal dari mengikuti seorang pamannya pergi berdagang.

Lalu setelah menikah dengan sayyidah Khadijah beliau diberikan

modal dan kepercayaan. Nah mulai dari sana beliau menjadi pedagang

yang banyak disukai dan dicintai oleh semua orang sebab kebaikan,

kesopanan dan kebaikan-kebaikan lainnya. Dari sana saya mengagumi

akan sosok beliau dan ingin mempraktikkan sedikit demi sedikit cara

berdagang beliau. Tapi jujur mba memang agak berat cobaannya untuk

menjadi pedagang yang benar-benar mengikuti etika Rasulullah Saw.57

Dapat di simpulkan bahwa, para pedagang di kawasan tersebut rata-

rata mengetahui bagaimana bisnis Rasulullah Saw. Tak banyak yang tak

mengetahui. Ada pula yang mengetahui etika tersebut akan tetapi tidak

menggunakan etika bisnis tersebut. Dikarnakan mereka mengikuti setiap

perkembangan bisnis. Tapi yang di maksud oleh peneliti adalah bagaimana

etika Rasulullah tersebut dalam berdagang atau berbisnisnya.

Ditempat lain saya mewawancarai kembali, ia mengatakan bahwa:

“Alhamdulillah saya mengetahui, maka dari itu saya ingin menjadi

pedagang. Karena memang yang mba katakan kalau berdagang

merupakan ibadah juga. Menurut saya ibadah kan di dapat dari mana

saja, termasuk berdagang yaitu bisa berbuat baik, membantu yang

56

Dirangkum dari wawancara dengan suparmi, suparti dan sariyem, tentang, mengetahui

etika bisnis Rasulullah Saw, tanggal 28 juni 2019 57

Dirangkum dari wawancara dengan Suparmi, Adi Purnomo, Richa, Siti K, joko,

Tuminah, Jum, Jarno dan Imam, tentang mengetahui etika bisnis Rasulullah Saw, tanggal 28 juni

2019

Page 60: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

46

tidak mampu, mengajak orang untuk membantu/ menjadi karyawan,

bias juga kita saling berdakwah dan menasehati”58

Disimpulkan dari para pedagang bahwa, mereka sangat menyukai

berdagang karena dari sana mereka banyak menemui berbagai karakter orang

dan bagaimana menyikapi konsumen. Dan mereka juga bias melakukan

ibadah melalui berbagai macam kebaikan serta saling tolong menolong.

Dan dilain waktu saya mewawancarai lagi, ia mengatakan:

“belum tahu sih mba kalo soal itu, yang saya tahu ya kalo untuk

mendapatkan keuntungan yang besar ya modal harus banyak dan usaha

juga.”59

Ada juga yang mengatakan bahwa:

“saya juga kurang tahu, tapi sepertinya memang iya mba. Karena

contoh etika seperti jujur, membantu dan melayani dengan baik

memang membuat saya semakin banyak pelanggan”60

Pada kesempatan ini peneliti menyimpulkan bahwa pedagang di

kawasan itu kurang mengetahui etika bisnis dapat mendatangkan keuntungan

besar. Akan tetapi menurut si peneliti bahwa etika tersebut berjalan pula

dengan usaha untuk memperoleh keuntungan yang baik.

2. Penerapan Etika Pedagang Muslim di Kawasan Pondok Pesantren Al

Fatah

Hasil penelitian secara umum menunjukkan bahwa perusahaan telah

menerapkan etika bisnis Islam melalui kelima aksiomanya. Penerapan etika

tauhid pada perusahaan antara lain dapat dilihat dari kualitas produk, kinerja

SDM, dan proses produksi yang senantiasa dijaga. Unsurunsur ke-Islaman

58

Dirangkum dari wawancara dengan semua informan pedagang tentang berdagang

merupakan ibadah, tanggal 28 juni 2019 59

Dirangkum dari wawancara dengan Suparni, Saripah, Suparmi, Adi Purnomo, Joko,

Tuminah, dan Sariyem tentang etika bisnis dalam berdagang dapat mendatangkan keuntungan

yang besar, tanggal 29 juni 2019 60

Dirangkum dari wawancara dengan Richa, Siti K, Jum, Jarno dan Imam tentang etika

bisnis dalam berdagang dapat mendatangkan keuntungan yang besar, tanggal 29 juni 2019

Page 61: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

47

pada perusahaan juga diutamakan, ditandai dengan kegiatan pengajian dan

briefing sebelum melaksanakan kegiatan proses produksi. Penerapan etika

keseimbangan pada sistem perusahaan dapat dinilai dari kualitas produksi dan

distribusi yang dilakukan. Kualitas produksi dan distribusi yang baik bertujuan

untuk memberikan produk terbaik bagi konsumen serta melayani kebutuhan

konsumen. Konsep keadilan dalam hal ini terwujud ketika perusahaan

memberikan produk yang terbaik bagi konsumen maka konsumen juga akan

memberikan loyalitas terbaik bagi perusahaan.61

Keberhasilan dan kesuksesan Rasulullah Saw dalam berbisnis pada

zaman dahulu merupakan suatu bukti yang sangat nyata, bahwa ketika kita

melakukan segala sesuatu karna Allah yang dalam hal ini adalah berbisnis,

niscaya hasilnya akan selalu baik. Karena pada hakikatnya, ridha Allah

merupakan hal yang paling utama bagi kita sebagai manusia agar dapat

memperoleh kesuksesan yang hakiki. Hal tersebut lah yang berusaha di

tunjukkan oleh Rasulullah Saw kepada umatnya tentang bagaimana

seharusnya sebuah bisnis dijalankan. Sikap dan perilaku nabi Muhammad Saw

yang sudah sangat dikenal sebagai orang yang sangat jujur dalam berbisnis,

menjadikan beliau di gelari Al Shiddiq. Selain itu nabi Muhammad Saw juga

di akui sebagai seseorang yang sangat teguh dan berkomitmen dalam

memegang amanah dan tidak pernah sekalipun mengkhianati (ingkar)

61

Wahyu Mijil Sampurno, Penerapan etika bisnis Islam dan dampaknya terhadap

kemajuan bisnis industri rumah tangga, Journal of Islamic Economics Lariba, Vol. 2(2016), hlm 3

Page 62: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

48

terhadap kepercayaan yang telah di percayakan beliau. Tidak heran jika beliau

pada akhirnya mendapatkan julukan Al Amin (terpercaya).62

Dalam berbisnis sikap beribadah kepada Allah (Sholat) merupakan

bagian dari etika, hal tersebut tertuang dalam wawancara yang ia jelaskan

sebagai berikut:

“kalo soal sholat, saya jarang tepat waktu mba. Karena kan kalo kita

sholat harus dengan keadaan bersih. Nah seringnya itu semua selesai

jam 12.30 wib. Yang penting kan saya tidak meninggalkan sholat lima

waktu mba.”63

Kemudian di lain waktu dijelaskan pula sebagai berikut:

“sholat itu kan kewajiban kita sama Allah mba, jadi kalo menurut saya

kalau memang tiba waktunya sholat ya saya langsung usahakan sholat.

Karena setelah sholat pikiran saya pun tenang dan melanjutkan

aktivitas lagi pun jadi tidak terburu-buru dan terganggu”64

Dari penjelasan tersebut, dapat peneliti simpulkan bahwa apabila tiba

waktunya sholat, sebagian dari mereka melaksanakan sholat tepat waktu, akan

tetapi disini ada sebagian para produsen yang tak terlalu mementingkan sholat

tepat waktunya dikarenakan badan yang kotor ataupun penuh keringat,

sehingga membuat mereka menyelesaikan dulu pekerjaan ataupun hal yang

mengenai perdagangan itu.

Lalu pada kesempatan yang lain pula saya mewawancarai kembali, ia

mengatakan hal yang sama:

62

Fajri Futuh Rachman dkk, Identifikasi Penerapan Etika Bisnis Islam Pada Pedagang

Fasion Busan Muslim di Pasar Baru Trade Center, Vol. 4, No. 1, (tahun 2018), hlm 4 63

Dirangkum dari wawancara dengan Adi Purnomo, Joko, Sariyem, Suparti, dan Saripah,

tentang melakukan aktivitas dagang ketika waktu sholat tiba, tanggal 29 juni 2019 64

Dirangkum dari wawancara dengan Suparmi, Suparni, Richa, Tuminah, Jum, Jarno dan

Siti K, tentang melakukan aktivitas dagang ketika waktu sholat tiba, tanggal 29 juni 2019

Page 63: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

49

“yang pastinya saya ganti dengan yang baru dan tidak cacat, kemudian

yang cacat kadang untuk saya sendiri ataupun saya berikan kepada

orang yang memang membutuhkannya”65

Kemudian penulis mewawancarai kembali kepada para pedagang,

tentang bagaimana menakar atau menimbang barang dagangan, ia mengatakan

bahwa:

“soal penimbangan rata-rata saya selalu lebihkan, Karna dari dulu

takaran usaha saya ya segitu banyaknya mba. Tapi kalo ditempat yang

lain saya kurang tahu bagaimana takaran mereka, kalau pun beda pasti

beda dikit mba. Ya kebanyakan pedagang itu melebihkan dan

menganggap itu bagian dari syukur dan sedekah meskipun sedikit-

sedikit”66

Penulis mengetahui bagaimana mereka para pedagang menakar

timbangan, memang di kawasan tersebut para pedagang selalu melebihkan

timbangan ataupun takaran, akan tetapi ada beberapa yang memang cuek akan

takaran dan timbangan dan tak terlalu membuka hal pribadi dalam takaran

tersebut.

Pada kesempatan yang lain pula saya mewawancarai kembali dan ia

mengatakan bahwa:

“bagi saya yang penting promosi dalam usaha sudah dijalankan mba,

karena saya tidak mau memaksakan kehendak orang untuk membeli

dagangan saya”67

Berbeda pula pendapat Ibu Richa dengan Ibu Siti K, ia mengatakan bahwa:

65

Dirangkum dari wawancara dengan semuan informan pedagang tentang dagangan

yang cacat, tanggal 29 juni 2019 66

Dirangkum dari wawancara dengan semua informan pedagang tentang bagaimana

menakar-menimbang barang dagangan, tanggal 29 juni 2019 67

Dirangkum dari wawancara dengan Suparmi, Suparti, Saripah, Suparni, Adi Purnomo,

Joko, Tuminah, Sariyem, Jum, Jarno dan Imam tentang jika pembeli tidak mau membeli walaupun

sudah promosikan barang, tanggal 29 juni 2019

Page 64: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

50

“promosi barang itu penting mba meskipun tidak ramai yang membeli,

justru lama kelamaan promosi itu semakin digemari orang. Apa lagi

kan mba sekarang zaman canggih jadi dagangan bisa kita posting di

sosmed yah pastinya semakin banyak yang meminati. Yang penting

kan banyak testi yang suka dengan dagangan kita”68

Dapat kita ketahui bahwa promosi itu penting dalam sebuah berbisnis,

meskipun hasil yang diperoleh tidak sebanding usaha. Peneliti menyimpulkan

masyarakat tersebut sangat tak terlalu merespon dalam promosian. Sebab

mereka tidak begitu memaksakan atas pembelian yang dilakukan oleh

konsumen.

Saya melanjutkan wawancara lagi kepada pedagang, ia menjelaskan

sebagai berikut:

“saya tidak memberikan harga rendah mba, kalau saya kasih harga

rendah nanti keuntungan saya di dapat dari mana lagi. Ya memang

rejeki Allah yang ngatur. Tapi masak iya saya beli bahan-bahan aja

mahal terus saya jual lebih rendah, kan rugi nanti mba”69

Ada juga yang mengatakan bahwa:

“bagi saya pribadi nih ya mba, sebenarnya menjual dengan harga

rendah itu rugi, tapi saya disini akan banyak menemukan pelanggan

dan banyak menarik pembeli. Dari pada saya menjual dengan harga

mahal tapi sebaliknya justru itu akan menambah kerugian. Ya lebih

baik harga rendah supaya keuntungan terus mengalir meskipun sedikit-

sedikit”70

Dan berbeda pula dengan yang dikatan oleh pedagang ini sebagai

berikut:

“harga saya samakan dengan pedagang lainnya dan sesuai dengan

harga-harga penjual di luar sana. Kalau pun berbeda kemungkinan

68

Dirangkum dari wawancara dengan Richa dan Siti K tentang jika pembeli tidak mau

membeli walaupun sudah promosikan barang, tanggal 29 juni 2019 69

Dirangkum dari wawancara dengan saripah selaku pedagang tentang harga yang lebih

rendah dari pedagang lainnya, tanggal 30 juni 2019 70

Dirangkum dari wawancara dengan Suparti, Suparmi, Siti K, dan Sariyem tentang

harga yang lebih rendah dari pedagang lainnya, tanggal 30 juni 2019

Page 65: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

51

berbanding dikit dengan harga jual pedagang-pedagang di kawasan

sini mba.”71

Dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa para pedagang dikawasan

pondok pesantren Al Fatah menjual barang dagangan sesuai dengan harga jual

oleh pedagang pada umumnya. Ya meskipun ada beberapa dari mereka yang

takut jika ia tak mampu melanjutkan usahanya tersebut karena faktor harga

yang rendah dari lainnya. Karena harga merupakan salah satu peranan penting

dalam perekonomian, harga juga merupakan salah satu faktor penyebab

seorang konsumen mau membeli suatu produk yang telah ditawarkan oleh

perusahaan ataupun perorangan. Harga juga merupakan komponen penting

atas suatu produk, karena akan berpengaruh terhadap keuntungan produsen.

Harga merupakan satuan atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa

lainnya) yang, ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan

suatu barang atau jasa.

Kemudian saya mewawancarai lagi tentang pembelian dalam jumlah

besar kepada pedagang, dan ia menjelaskan sebagai berikut:

“yang pastinya seneng karena rezeki datang kepada kita, nah

berartikan kita harus mempersiapkan semua pesanan yang di inginkan

oleh pembeli itu. Syukur-syukur bisa suka dan menjadi awal pembuka

dalam berlangganan, dan yang pastinya juga kita akan memberikan

yang terbaik untuk si pembeli itu tadi”72

Di jelaskan pula oleh Ibu Sariyem dan Ibu Suparmi tentang bagaimana

sikap anda jika ada pembeli membeli barang dagangan dalam jumlah besar:

71

Dirangkum dari wawancara dengan Suparni, Adi Purnomo, Richa, Joko, Tuminah,

Jum, Jarno dan Imam tentang harga yang lebih rendah dari pedagang lainnya, tanggal 30 juni 2019 72

Dirangkum dari wawancara dengan Adi Purnomo, Suparni, Suparti, Saripah, Richa,

Siti K, Joko, Tuminah, Jum, Jarno dan Imam tentang bagaimana sikap pembeli membeli dagangan

dalam jumlah besar, tanggal 30 juni 2019

Page 66: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

52

“seneng sekali mba, tapi saya karena sudah lanjut usia jadi kadang

pembuatan tak terlalu banyak saya terima. Yang penting setiap harinya

saya ada pemasukan yang lebih”73

Dikesempatan lain juga saya mewawancarai tentang bentuk tanggung

jawab kepada para pedagang, ia memaparkan penjelasannya sebagai berikut:

“jika ada yang kedapatan barang itu rusak/cacat, pastinya saya ganti.

Karena Cuma itu bentuk tanggung jawab saya. Kalau ia tidak mau di

ganti ya saya dikembalikan uangnya.”74

Kemudian penulis melakukan wawancara, ia mengatakan:

“yang pasti saya akan menyikapi dengan sebaik mungkin, agar

pembeli tetep menyukai berbelanja tempat saya”75

Lalu penulis mewawancarai hal yang sama, ia menjelaskan sebagai

berikut:

“kalau untuk masalah melayani, saya sebagai pedagang insyaAllah

akan melayani sebaik mungkin dan seramah mungkin, supaya

konsumen tetap menjadi pelanggan setia saya”76

Ia juga mengatakan bahwa:

“jika mau membeli saya layani, jika tidak ya sudah mba”.77

Dari beberapa penjelasan diatas, peneliti menyimpulkan bahwa sikap

terhadap pembeli memang tergantung pembeli tersebut, karena pedagang akan

menyikapi dan akan memberikan pelayanan terbaik untuk para konsumen dan

pelanggannya.

73

Dirangkum dari wawancara dengan Sariyem dan Suparmi tentang bagaimana sikap

anda jika ada pembeli membeli barang dagangan dalam jumlah besar, tanggal 30 juni 2019 74

Dirangkum dari wawancara dengan semua informan tentang bentuk tanggung jawab

kepada para pedagang, tanggal 30 juni 2019 75

Dirangkum dari wawancara dengan Suparmi, Suparni, Suparti, Richa, dan Siti K,

tentang sikap melayani pembeli, tanggal 30 juni 2019 76

Dirangkum dari wawancara dari Richa dan Imam tentang sikap melayani pembeli,

tanggal 30 juni 2019 77

Dirangkum dari wawancara dengan Saripah, Adi Purnomo, Joko, Tuminah, Jum, dan

Jarno tentang sikap melayani pembeli, tanggal 30 juni 2019

Page 67: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

53

Sikap (etika) merupakan hal yang sangat penting dalam berdagang

atau berbisnis, jika ia berlaku santun dalam menjalankan perniagaan/

dagangannya maka pedagang pun akan melakukan sedemikian ramah terhadap

pembeli, Bagi pedagang, pembeli adalah raja. Namun ada kalanya pembeli

membuat jengkel manakala suka membanding-bandingkan harga. Kejadian ini

sebetulnya lumrah terjadi di dunia bisnis, baik untuk bisnis online maupun

offline. Dalam dua bisnis ini, konsumen tetap memiliki sifat yang sama, yaitu

menginginkan barang yang murah dan berkualitas.

Mengenai hal tersebut penulis melakukan wawancara dengan

pedagang tentang sikap ketika pembeli yang suka marah dan membandingkan

harga dan rasa, lalu ia mengatakan:

“saya tergantung dari pembeli, jika ia masih mau diajak bicara baik-

baik maka saya layani, jika tidak ya saya diamkan saja (tidak dilayani).

Lagi pula setiap pedagang kan punya hak masing-masing dalam

memberikan harga apalagi menciptakan rasanya, kalau pembeli ingin

harga yang murah ya bikin sendiri malah bisa tahan lama.”78

Kemudian peneliti melanjutkan wawancara lagi kepada pedagang:

“ya sah-sah saja, kan pedagang gak ada melarang pembeli muslim

kepada non muslim atau sebaliknya. Kan disini kita mencari

keuntungan jadi ya menyikapinya sama kita melayani pembeli yang

lain”79

Transaksi penjualan barang dagangan dapat dilakukan baik secara

tunai maupun secara kredit, atau sebagian secara tunai dan sisanya dibayar

secara kredit. Setiap transaksi penjualan barang dagang dicatat dalam akun

78

Dirangkum dari wawancara dengan semua informan tentang sikap ketika pembeli yang

suka marah dan membandingkan harga dan rasa, tanggal 30 juni 2019 79

Dirangkum dari wawancara dengan semua informan tentang sikap pembeli yang

beragama non muslim, tanggal 30 juni 2019

Page 68: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

54

penjualan. Dengan demikian peneliti mewawancarai kembali tentang

memberikan tenggang waktu pembayaran, ia menjelaskan bahwa:

“pasti saya kasih tenggang waktu itu, menggunakan perjanjian tertulis

dan bukan kesepakatan, artinya ada bukti diatas pembelian dan

pembayaran yang belum selesai seperti catatan kas bon”80

Ibu Saripah dan Ibu Suparmi juga mengatakan sebagai berikut:

“semampu dan sebisanya saja kapan waktunya dalam membayar,

karena saya tidak terlalu tega untuk menagih-nagih hal semacam itu”81

Berbeda halnya dengan yang ia jelaskan tentang memberikan tenggang

waktu pembayaran bahwa:

“kalau ditempat saya, saya tidak menerapkan tenggang waktu mba, karena

saya malas untuk melayani kas bon, kalau ada uang ya ada barang. Kalau

tidak saya terapkan seperti itu takutnya pengalaman seperti yang dulu-dulu ia

melarikan diri saat belum lunas pembayaran. Iya kalau sedikit lah kalau

banyak yang pastinya saya akan rugi”82

3. Kendala, Dampak dan Solusi Dalam Etika Bisnis Islam

Hasil penelitian secara umum menunjukkan bahwa penerapan etika

bisnis memberi dampak terhadap kemajuan bisnis perusahaan dilihat dari

enam parameter kemajuan bisnis. Penerapan etika bisnis Islam berdampak

pada aspek pemasaran dalam bentuk perusahaan berhasil memasarkan produk

olahan. Aspek pemasaran tersebut meliputi bauran pemasaran yang terdiri dari

4P yaitu produk, price (harga), promosi, place (distribusi). Produk yang

berkualitas, harga yang sesuai, promosi yang baik, serta distribusi produk

80

Dirangkum dari wawancara dengan Siti k, Jarno, Suparti, Richa, dan Suparni tentang

memberikan tenggang waktu pembayaran, tanggal 30 juni 2019 81

Hasil wawancara dengan Saripah dan Suparmi tentang memberikan tenggang waktu

pembayaran, tanggal 30 juni 2019 82

Dirangkum dari wawancara dengan Imam, Adi Purnomo, Joko, Tuminah, Jum dan

Sariyem tentang memberikan tenggang waktu pembayaran, tanggal 30 juni 2019

Page 69: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

55

yang baik membuat perusahaan semakin berkembang dan mendapatkan

loyalitas konsumen baik di daerah asal maupun di luar kota. Penerapan etika

bisnis Islam juga berdampak pada aspek manajemen dan SDM dalam bentuk

tingginya tingkat kejujuran para SDM dalam seluruh kegiatan operasional

perusahaan. Selain, itu pemilik perusahaan juga menanamkan nilai kejujuran

dan tanggung jawab, baik yang berhubungan dengan urusan dunia maupun

dengan urusan akhirat.83

Dalam penelitian ini pula saya sebagai penulis mewawancarai salah satu

konsumen tentang dampak, kendala dan solusi usaha yang didirikan, ia

mengatakan bahwa:

“Dampak yang terjadi dalam pendirian usaha tersebut itu aroma

pembuatan dagangannya, kalau kendala sering kali melalaikan amanah

atau pesanan. Ada sebagian yang melakukan hal itu tapi tidak perlu

saya jelaskan siapanya. Kalau dalam hal seperti itu tentu saja akan

mengurangi minat pembeli dalam membeli dagangannya. Seharusnya

ia tidak melakukan itu dikarenakan hal tersebut dapat memicu

ketidaklarisan dalam usaha”84

adapun hal lain pula yang disampaikan oleh konsumen tentang penerapan

etika di kalangan pedagang dikawasan pondok pesantren Al-Fatah. Beliau

mengatakan:

“penerapan etika masih banyak yang kurang memakainya dalam

kegiatan sehari-hari berdagangnya. Setahu saya mereka masih ramah

walau tidak semuanya. Tapi disini memang menggunakan keramahan

sebagai pemicu kebaikan dalam berdagang”85

Dalam hal ini, maka penulis menyimpulkan bahwa etika pedagang muslim

di kawasan pondok pesantren Al- Fatah masih kurang memahami keresahan yang

83

Sampurno, Penerapan Etika Bisnis Islam Dan Dampaknya Terhadap Kemajuan Bisnis

Industri Rumah Tangga, Journal of Islamic Economics Lariba (2016). vol. 2, issue 1, hlm 3 84

Wawancara dengan Ibu Muti’, tentang kendala, dampak dan solusi dalam etika bisnis

islam, tanggal 2 november 2019 85

Wawancara dengan bapak Slamet selaku Pedagang di kawasan Pondok Pesantren Al-

Fatah , tentang kendala, dampak dan solusi dalam etika bisnis islam, tanggal 2 November 2019

Page 70: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

56

sering terjadi di sekitaran masyarakat. Akan tetapi disini mereka menggunakan

keramahan tersebut sebagai satu hal untuk penguat dalam berdagang. Dan

menimbulkan citra yang baik dalam usahanya.

B. Pembahasan

Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan

nilai-nilai Islam, sehingga dalam melaksanakan bisnisnya tidak perlu ada

kekhawatiran, sebab sudah diyakini sebagai sesuatu yang baik dan benar. Nilai

etik, moral, susila atau akhlak adalah nilai-nilai yang mendorong manusia menjadi

pribadi yang utuh. Seperti kejujuran, kebenaran, keadilan, kemerdekaan,

kebahagiaan dan cinta kasih. Apabila nilai etik ini dilaksanakan akan

menyempurnakan hakikat manusia seutuhnya. Setiap orang boleh punya

seperangkat pengetahuan tentang nilai, tetapi pengetahuan yang mengarahkan dan

mengendalikan perilaku orang Islam hanya ada dua yaitu Al-Quran dan hadis

sebagai sumber segala nilai dan pedoman dalam setiap sendi kehidupan, termasuk

dalam bisnis.86

Kurangnya pemahaman dari warga masyarakat terhadap etika bisnis

menurut kaidah dan tata cara Islam baik itu dalam tatanan skala usaha besar, skala

menengah maupun dalam skala usaha kecil adalah suatu hal yang tidak dapat di

tutupi hal ini jelas terlihat dari sedikitnya bahkan tidak terlihatnya penerapan etika

islam dalam menjalankan usahanya. Bentuk kongkritnya dapat dilihat dari ulah

pengusaha itu sendir dalam kesehariannya dan dalam berusaha untuk

mendapatkan maksud dan tujuannya menggunakan cara-cara yang tidak di

86

Erly Juliyani, Etika Bisnis Dalam Persepektif Islam, Jurnal Ummul, Qura Vol. VII,

No.1 (Maret: 2016), hlm 65

Page 71: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

57

benarkan dalam aturan Islam mengenai kaidah yang menghalalkan semua cara,

padahal dalam ajaran Islam ada iman dan moral yang harus di pedomani.

Agar lebih kongkrit dapat di contohkan nilai dan norma kejujuran, karena

dua hal penting tersebut merupakan salah satu pemahaman dan penerapan

sekaligus dalam berbisnis. Pertanyaan etis yang didapati oleh pelaku bisnis

tertentu adalah mengapa kita harus jujur dalam menawarkan barang dan jasa

kepada masyarakat konsumen? Apakah memang ada nilai dan norma tertentu

bahwa kita harus berbisnis secara jujur sebagai manusia. Karena itu kita ingin

mengetahui tekad atau niat, apakah ada kemauan kita untuk berbuat jujur atau

tidak, karena di sanalah letak dasar moral tindakan jujur atau ketidak jujuran tadi

dapat dibuktikan, yaitu pada saat menawarkan barang dan jasa kepada para

konsumen atau masyarakat ppengguna bisnis kita. Oleh karena itu kejujuran tidak

lagi merupakan sebuah tuntutan moral dari luar diri, melainkan juga merupakan

tuntutan dari dalam diri dan perusahaan demi kepentingan pihak lain (konsumen,

relasi bisnis, dan lainnya) dan juga demi kepentingan bisnis jangka panjang.

1. Pemahaman Pedagang di Kawasan Pondok Pesantren Al Fatah

Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa informan memahami apa

yang dimaksud dengan etika berdagang. Hal ini didasarkan pada pernyataan

para informan yang menjelaskan arti etika sebagai perbuatan yang baik,

berdagang dengan jujur, tata krama, melayani pelanggan dengan ramah dan

menimbang dengan tepat sesuai timbangan. Pemahaman etika yang telah

disebutkan oleh informan sesuai dengan pernyataan yang menyatakan bahwa

pada intinya etika adalah pengkajian moralitas, apakah benar dan apakah salah

Page 72: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

58

dalam hubungan antar manusia. Diantara informan ada yang tidak memahami

kata etika, namun ketika kata etika diganti dengan kata lain, mereka dapat

memahami apa yang dimaksud dengan etika bila kata etika diganti akhlak, dan

tata karma, meskipun di ganti dengan kata lain pada intinya mereka

memahami apa yang di maksud dengan etika.

Dengan demikian peneliti berkesimpulan bahwa rata-rata pedagang di

kawasan pondok pesantren al fatah tersebut tidak begitu memahami etika

bisnis islam, akan tetapi ada beberapa yang memang betul-betul memahami

apa itu etika bisnis islam. Dan pedagang di kawasan tersebut pula mengetahui

hal-hal yang benar dan yang salah yang harusnya di perdagangkan, yang

selanjutnya tentu melakukan hal yang berkenaan dengan produk, dan

pelayanan. Hal penting bagi para pedagang disekitar Pondok Pesantren Al

Fatah, namun masalah perdagangan saat ini kurang mendapat tempat dalam

gerakan peradaban islam. Padahal hal ini sangat penting untuk dilakukan

kaum muslimin menuju kejayaan Islam diberbagai belahan dunia yang sangat

tertinggal dibidang perdagangan.

Para pedagang di kawasan pondok pesantren Al Fatah mengutamakan

kejujuran apa lagi dalam berdagang. Karena mereka semua beranggapan

bahwa kejujuran merupakan sebuah kunci dalam berdagang pula. Soal rejeki,

Allah telah siapkan kepada mereka semua yang telah berusaha meskipun

rejeki yang di beri tak melimpah-limpah akan tetapi mereka mensyukuri sebab

mereka percaya bahwa semua telah diatur oleh Allah Swt.

Page 73: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

59

Hasil penelitian ini diperkuat oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Siti Nur Azizaturrohmah dkk, yang meneliti tentang “Pemahaman

Etika Berdagang Pada Pedagang Muslim Pasar Wonokromo Surabaya (Studi Kasus

Pedagang Buah)”.

Berdasarkan hal tersebut maka dapat diketahui bahwa pedagang

muslim dikawasan pondok pesantren Al Fatah, yang paham dengan etika

berdagang adalah dia yang mengetahui dengan benar dan tahu banyak tentang

etika berdagang. telah dijelaskan hasil ringkasan wawancara dengan pedagang

muslim dikawasan pondok pesantren Al Fatah mengenai pemahaman etika

berdagang. Dari hasil ringkasan tersebut peneliti menyesuaikan pemahaman

etika berdagang pada pedagang muslim dikawasan pondok pesantren Al Fatah

dengan konsep etika bisnis yang terdiri dari lima prinsip yakni prinsip

kesatuan (tauhid), prinsip kesetimbangan (keadilan), prinsip kehendak bebas,

prinsip tanggung jawab, dan prinsip kebenaran. Berdasarkan hasil klasifikasi

pemahaman etika berdagang pada pedagang muslim dikawasan pondok

pesantren Al Fatah dengan lima prinsip dari konsep pedagang muslim

dikawasan pondok pesantren Al Fatah sudah memahami etika berdagang yang

baik.87

hampir seluruh informan mengaitkan etika berdagang dengan

perbuatan yang jujur dan baik (tidak berbuat curang) serta tanggung jawab.

Hal ini ditunjukkan dengan pernyataan informan bahwa etika berdagang

adalah memberi informasi yang sesuai dengan kenyataan kepada pelanggan,

87

Siti Nur Azizaturrohmah dkk, Pemahaman Etika Berdagang Pada Pedagang Muslim

Pasar Wonokromo Surabaya (Studi Kasus Pedagang Buah), JESTT Vol. 1 No. 4 (April 2014),

hlm 7

Page 74: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

60

menimbang dengan tepat sesuai takaran, tidak mengada-ngadakan penawaran

palsu, dan saling tolong menolong antar sesama pedagang maupun pedagang.

Kejujuran merupakan salah satu kunci sukses dalam kehidupan sehari-hari,

banyak contoh yang menunjukkan bahwa ketika orang berbuat jujur maka

akan sukses dan beruntung, misalnya sikap Rasulullah dalam berdagang.

Dengan sifat jujur yang dimiliki Rasulullah, beliau menjadi pedagang yang

handal dan dipercaya oleh saudagar kaya Khodijah untuk menjalankan

usahanya.

Namun kenyataannya untuk menjalankan kejujuran dalam berdagang

butuh usaha yang keras, karena jujur itu sulit. Terkadang lingkungan dan

kondisi membuat seseorang yang awalnya jujur berubah menjadi tidak jujur.

Dari hasil wawancara dengan informan, ketigabelas informan menyadari

pentingnya melaksanakan etika berdagang. Karena dengan melaksanakan

etika berdagang maka pelanggan akan merasa puas dan kembali membeli lagi

kepadanya, rizki yang diperoleh barokah dan secara tidak langsung penjual

juga akan dipromosikan.

2. Penerapan Etika Pedagang Muslim di Kawasan Pondok Pesantren Al

Fatah

Dalam menjalankan aktivitas usaha dagang yang dilakukan para

pedagang dikawasan pondok pesantren Al Fatah Singkut semata mata untuk

mencari berkah dari Allah Swt. Pemahaman para pedagang mengenai

kejujuran dalam menjalankan usaha harus ada, karena kejujuran merupakan

kunci mencapai derajat yang lebih tinggi baik secara materi maupun di sisi

Page 75: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

61

Allah Swt. Bukan hanya itu saja kejujuran merupakan tonggak utama untuk

menjalankan sebuah usaha supaya para konsumen tetap terus terjaga untuk

bisa kembali lagi kepada pedagang tersebut, dan meningkatkan pembelian dari

sebelumnya. Seperti yang di ungkapkan oleh salah satu pedagang Adi

Purnomo ia berkata ”menurut saya arti kejujuran sangat penting karena

kejujuran akan membawa rizki. Kalau kita jujur membuat calon pembeli

percaya sehingga pembeli akan datang dan tetap setia pada kita”. Sifat jujur

tersebut dapat menumbuhkan kasih sayang terhadap sesama manusia,

sebagaimana orang tersebut mencintai dirinya sendiri, Hal ini sesuai dengan

diajarkan Rasulullah SAW tentang kesempurnaan seorang muslim, sifat jujur

dalam mengelola usaha dapat mengarah pada kejujuran pada kehidupan

sehari-hari, terutama dalam melakukan transaksi jual beli dan berinteraksi

antar sesama manusia.88

Selanjutnya mengenai pemahaman tentang keadilan yang dilakukan

oleh para pedagang ditunjukkan dengan memberikan pelayanan. ia lebih

mendahulukan pembeli yang lebih duluan datang di bandingkan dengan

pembeli yang baru datang. Dengan sikap secara adil kepada pembeli akan

merasakan kepuasannya karena tidak membedakan pembeli satu dengan yang

lainnya, semua harus merasakan kualitas pelayanan yang baik.

Apabila tiba waktunya sholat, sebagian dari mereka melaksanakan

sholat tepat waktu, akan tetapi disini ada sebagian para produsen yang tak

terlalu mementingkan sholat tepat waktunya dikarenakan badan yang kotor

88

Irna Sari, “Penerapan Etika Bisnis Bagi Pedagang Muslim Dalam Persaingan Usaha

(Studi Pada Pasar Butung Makassar),” Skripsi, (2017), hlm. 59

Page 76: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

62

ataupun penuh keringat, sehingga membuat mereka menyelesaikan dulu

pekerjaan ataupun hal yang mengenai perdagangan itu.

pedagang dikawasan pondok pesantren Al Fatah menjual barang

dagangan sesuai dengan harga jual oleh pedagang pada umumnya. Meskipun

ada beberapa dari mereka yang takut jika ia tak mampu melanjutkan usahanya

tersebut karena faktor harga yang rendah dari lainnya. sikap terhadap pembeli

memang tergantung pembeli tersebut, karena pedagang akan menyikapi dan

akan memberikan pelayanan terbaik untuk para konsumen dan pelanggannya.

Hasil penelitian ini diperkuat oleh peneliti sebelumnya yang dilakukan

oleh Irna Sari yang meneliti tentang “Penerapan Etika Bisnis Bagi Pedagang

Muslim Dalam Persaingan Usaha (Studi Pada Pasar Butung Makassar),”

pedagang yang sering kali melakukan transaksi dikawasan pondok pesantren

Al Fatah menunjukkan bahwa sebagian besar cara berdagang pada pedagang

tersebut telah sesuai dengan etika bisnis Islam namun sebagian juga ada yang

belum menerapkan etika bisnis Islam dan melakukan kecurangan yang sering

terjadi. Pedagang juga sering mencurangi konsumennya dengan menjual

barang yang cacat tanpa memberi tahu cacatnya kepada konsumen. Berbagai

kecurangan tersebut dapat terjadi karena faktor motivasi utama para pedagang

yang ingin memperoleh keuntungan sebanyak mungkin dan cenderung

mengabaikan motivasi utama dalam berdagang yaitu memenuhi kebutuhan

masyarakat dan memberikan kepuasan dalam hal ini adalah konsumen,

sehingga konsumen hanya di anggap sebagai ladang penghasil uang bukan

Page 77: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

63

sebagai mitra bisnis yang seharusnya kedua belah pihak baik penjual maupun

pembeli memperoleh keuntungan yang sama bukan justru saling merugikan.89

3. Kendala, Dampak dan Solusi etika pedagang muslim

Kendala yang sering di hadapi di kalangan pedagang adalah standar

moral para pelaku bisnis pada umumnya masih lemah, banyak di antara pelaku

bisnis yang lebih suka menempuh jalan pintas, bahkan menghalalkan segala

cara untuk memperoleh keuntungan dengan mengabaikan etika bisnis seperti

memalsukan campuran, timbangan, ukuran dan menjual barang yang

kadaluarsa. Pemahaman yang masih kurang pula menjadi kendala dalam

berdagang atau berbisnis, ditambah dengan kendala-kendala pribadi ataupun

dalam modal yang sering membuat pedagang susah untuk melakukan

pengembangan serta bersikap sesukanya saja.

Etika bisnis juga digunakan sebagai pengendali perilaku persaingan

bisnis agar sesuai dengan norma yang ada. Suatu persaingan bisnis dapat

dinilai baik, apabila memenuhi seluruh norma bisnis yang ada. Etika bisnis

juga dapat dipergunakan oleh para pelaku bisnis sebagai sumber paradigma

dalam menjalankan suatu bisnis yang baik. Umumnya bisnis diartikan sebagai

suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh keuntungan

dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup dengan cara mengelola sumber

daya ekonomi secara efektif dan efisien. Tentunya dengan adanya prinsip etika

bisnis Islam maka suatu bisnis dapat berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip

Islam.

89

Irna Sari, Penerapan Etika Bisnis Bagi Pedagang Muslim Dalam Persaingan Usaha

(Studi Pada Pasar Butung Makassar), Skripsi, (2017), hlm, 60

Page 78: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

64

Dalam hal ini, perilaku produsen memiliki pengaruh yang cukup besar.

Perilaku produsen pada dasarnya mengetengahkan sikap pengusaha dalam

memproduksi barang maupun jasa. Di dalam memproduksi suatu barang

berarti menciptakan manfaat dari barang tersebut. Bukan hanya menciptakan

barang secara fisik namun lebih condong kepada manfaat yang ditimbulkan

dari produk tersebut. Pada saat ini kebanyakan orang hanya memahami bisnis

hanya sekedar bisnis yang tujuan utamanya hanya memperoleh keuntungan

sebanyakbanyaknya. Hal ini sesuai dengan teori ekonomi yang berlandaskan

kapitalisme. Sistem ekonomi kapitalisme merupakan suatu sistem ekonomi

dimana memiliki ciri-ciri hak milik pribadi atas seluruh alat-alat produksi dan

distribusi dan pemanfaatannya untuk mencapai laba sebanyak-banyaknya.

Pola pikir seperti itulah yang menyebabkan para oknum “pelaku bisnis”

menghalalkan segala cara untuk mencapai keuntungan, dari mulai

memperoleh bahan baku, bahan yang akan diproduksi, tempat produksi,

tenaga kerja, cara pengelolaan dalam produksi, dan pemasaran dimana pelaku

bisnis berupaya untuk sangat meminimalisir biaya seminimal mungkin. Jika

sudah dalam keadaan seperti ini maka para oknum pelaku bisnis sudah tidak

lagi memperhatikan tanggung jawab sosial dan mengabaikan etika bisnis yang

sesuai dengan prinsip Islam.

Sangat terbatasnya wawasan kewirausahaan yang berprinsip Islami

dan ilmiah menjadi penyebab banyaknya penyimpangan-penyimpangan yang

dilakukan oleh para oknum pelaku bisnis. Padahal, apabila sebagai umat Islam

maka dituntut untuk memeluk agama Islam secara keseluruhan. Karena itulah,

Page 79: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

65

seharusnya menganggap berbisnis itu seperti jihad. Dalam catatan Muhammad

Taufik Baharuddin Darus beliau mengatakan bahwa, “Bisnis adalah jalan tol

menuju kemakmuran. Kemakmuran adalah kekuatan kedua (setelah akidah

Islamiyah) bagi menangnya pertempuran”. Menanggapi hal tersebut, bagi

pebisnis yang beragama Islam seharusnya memeluk agama Islam secara total,

maka pebisnis akan memiliki pola pikir yang sehat dan baik, sehingga dapat

diamalkan dalam perjalanan bisnisnya.90

Untuk itu, seorang pebisnis harus memiliki sikap optimis dalam

perjalanan bisnisnya, mencari sumber-sumber bahan produksi dari hal yang

baik, mempunyai lokasi produksi di tempat yang sesuai, memiliki sistem

pengelolaan bisnis yang profesional, menjadikan tenaga kerja sebagai seorang

patner bisnis, dan memasarkan hasil produksi bisnisnya dengan baik sesuai

dengan kebutuhan konsumen. Namun ada beberapa perusahaan atau

organisasi yang bahkan menyalahgunakan etika itu sendiri. Dikarenakan ingin

tampil baik bagi investor, beberapa perusahaan melakukakn beberapa

kecurangan.

Manfaat yang didapat setelah terjadinya pelanggaran etika bisnis

adalah para investor akan semakin kritis dalam memilih perusahaan yg akan

diinvestasi. Sehingga hal ini memacu perusahaan menyiapkan laporan

keuangan sebaik mungkin dan menghindari kecurangan. Sedangkan untuk

dampak yang ditimbulkan akibat adanya pelanggaran etika bisnis jauh lebih

besar dibandingkan manfaatnya. Mulai dari krisis ekonomi, inflasi, kurangnya

90

Wahyu Mijil Sampurno, Dampak Penerapan Etika Bisnis Islam Terhadap Kemajuan

Bisnis Home Industry Pada Perusahaan Bandeng Montok Ummuqoni Pemalang Jawa Tengah,

Hlm 4

Page 80: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

66

tingkat kepercayaan investor. Dampak yang sangat berpengaruh adalah

kurangnya tingkat kepercayaan para investor untuk menanamkan modalnya.

Hal tersebut mengakibatkan lambatnya pertumbuhan ekonomi, kurangnya

modal usaha mengakibatkan perputaran uang akan melemah sehingga

permintaan terhadap uang akan meningkat, peningkatan tersebut akan

menimbulkan inflasi.

Etika bisnis dapat diterapkan kepada setiap orang mulai dini melalui

orang tua. Pendidikan dini tentang etika oleh orang tua sangatlah penting

dalam pembentukan pribadi dan norma setiap orang. Etika itu sendiri

merupakan hal yang paling mendasar dari sifat manusia. Ketika dasarnya

kokoh maka prinsip tersebut gak akan mudah roboh, namun jika dasarnya

goyah maka prinsip tersebut akan roboh.

Pesan saya sebagai penulis, kepada setiap orang tua dimanapun anda

berada, didikan anda adalah kunci utama untuk memajukan bangsa ini, jangan

biarkan anak anda menjadi penghancur bangsa tapi didiklah mereka menjadi

pembangun bangsa. Bukan harta ataupun tahta yang mengakibatkan terjadinya

pelanggaran etika bisnis, melainkan lemahnya dasar tentang etika yang

dimiliki setiap orang. Jika semua orang memiliki etika yang baik, maka

bangsa ini akan mampu bersaing dengan Negara lain.

Page 81: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

67

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil

kesimpulan pada pengujian etika pedagang muslim sebagai berikut.

1. Pemahaman pedagang dikawasan pondok pesantren Al Fatah tentang etika

bisnis Islam dalam aktifitas pandangannya masih sangat kurang. Hal ini

dilihat dari hasil wawancara yang menyatakan bahwa mereka mengerti arti

lain dari etika seperti perilaku, sifat ataupun moral. Para pedagang di

kawasan pondok pesantren Al Fatah mengutamakan kejujuran apa lagi

dalam berdagang. Karena mereka semua beranggapan bahwa kejujuran

merupakan sebuah kunci dalam berdagang pula..

2. Penerapan atau pelaksanaan dalam etika bisnis di kalangan pedagang

belum sesuai dengan harapan, karena setelah penelitian melakukan

wawancara hasil yang di dapatkan tidak sesuai dengan tindakan yang

dilakukan ketika berdagang. Dalam hal ini pedagang mengurangi

timbangan, ada juga barang yang dijual tidak memenuhi kriteria (cacat),

serta sikap yang pedagannya yang sering acuh kepada konsumen (tidak

ramah).

3. Kendala yang dialami oleh pedagang rata-rata kurangnya modal, lahan

yang sempit, dan kurangnya promosi. Sedangkan dampaknya bagi

masyarakat yaitu tercemarnya udara karena tidak adanya pembuangan

limbah, dan solusi dalam pemahaman dan penerapannya harus sesuai serta

Page 82: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

68

terciptanya pendidikan non-formal dari pondok pesantren tentang etika

bisnis Rasulullah Saw.

B. Saran-Saran

Berdasarkan permasalahan yang timbul dan dengan adanya kesempatan

dalam penulisan skripsi ini, penulis mencoba memberikan saran yang

kemungkinan ada gunanya bagi penulis maupun bagi para pembaca umumnya.

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut.

1. Pedagang yang tidak bisa memperoleh ilmu dari pendidikan formal, maka

hendaknya pedagang tersebut mencari ilmu dari pendidikan non formal,

contohnya kegiatan-kegiatan sosial yang berisi nilai-nilai agama Islam

seperti pengajian dan metode-metode lain seperti membaca buku yang

membahas tentang etika bisnis Islam.

2. Para pedagang hendaknya saling berbagi ilmu dan pengalaman tentang

bagaimana cara beretika bisnis secara syariah, serta kesadaran diri sendiri

juga sangat diperlukan para pedagang untuk berbisnis secara baik dan

benar dengan menerapkan ilmu etika bisnis Islam.

3. Kendala, dampak merupakan satu hal yang sering terjadi dalam

berdagang, akan tetapi solusi yang seharusnya adalah pedagang tetap harus

mengerti bagaimana etika bisnis berjalan sesuai dengan ajaran Rasulullah

(Siddiq. Amanah, Tabliqh, Fathanah).

Page 83: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

DAFTAR PUSTAKA

A. Literatur

Al-Qur‟an dan Terjemahnya, Jakarta: Maghfiroh Pustaka, 2007.

Abdul Aziz, Etika Bisnis Perspektif Islam Implementasi Etika Islami

Untuk Dunia Usaha, Al Fabeta, Bandung: November 2013

Abdul Ghofur, Pengantar Ekonomi Syariah, Cet. Ke- 1, Ed. 1, Depok,

Rajawali Pers, 2017

Abdullah Taufik, Agama, Etos Kerja dan Perkembangan Ekonomi,

Peberbit LP3ES, Jakarta:Anggota IKAPI

Aedy Hasan, Teori dan Aplikasi Etika Bisnis Islam, Cet. Ke- 1, Bandung:

Alfabeta, 2011

Buchari Alma, Dasar-Dasar Etika Bisnis, Cet. Ke-3, Bandung: CV

Alfabeta, 2003

Depaq RI Ar-Rifa’I Muhammad Nasib, Al- Qur‟an dan Terjemah cet:

Jakarta Gema Insani Press 1999

Faisal Badroen, Etika Bisnis Dalam Islam, Kencana Prenada Media

Group, Jakarta: April 2007

Husen Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Cet. Ke-

13, Ed. 2, Jakarta: Raja Grafindo Persada,2014

Muhammad, dkk, Etika dan Perlindungan Konsumen Dalam Ekonomi

Islam, Cet. Ke- 1, Yogyakarta: BPFE, 2004, No. 003

Raffik Issa Beekum, Etika Bisnis Islami, Pustaka Pelajar Yogyakarta:

November 2004

Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi, Cet. K-1, Edisi Revisi, Muara

Bulian: Fakultas Syariah IAIN STS Jambi dan Syariah Pers, 2012

Sirman Dahwal, Etika Bisnis Menurut Hukum Islam (Suatu Kajian

Normatif.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Cet. Ke-23

Bandung: Alfabeta, 2016

Syamsul anwar, Hukum Perjanjian Syariah, jakarta: PT. RajaGrafindo,

2007

Wibowo, Perilaku Dalam Organisasi, Cet. Ke-2, Ed.2, (Jakarta: Rajawali

Pers 2016

B. Sumber Lain

Al-Bara, Analisis Pengaruh Perilaku Pedagang Terhadap Inflasi,

Analytica Islamica, Vol.5.No. 2, 2016

Amri Kumara, Tiga Faktor Penghambat Pengembangan Bisnis Pada

Pedagang Muslim Di Pasar Ikan Hias Gunungsari Surabaya,

ESTT, Vol.2.No. 4, April 2015

Page 84: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

Andriyani Hapsari, Praktek Komersialisasi Lembaga Keuangan

MikroSyariah Dalam Pandangan Etika Bisnis Islam, JIMF (Jurnal

Ilmiah Manajemen Forkamma), Vol.1.No. 4, Agustus 2018

Biki Zulfikri Rahmat, Corporate Social Responsibility Dalam Perspektif

Etika Bisnis Islam, Amwaluna, Vol. 1 No. 1 Januari, 2017

Cecep Moch, dkk, Etika Bisnis Islam Di Kalangan Pedagang Di

Pasar Manaqib Pondok Pesantren Suryalaya, Jurnal Hukum

Islam, Vol.2.No. 1, Juni 2018

Choirul Huda, Ekonomi Islam Dan Kapitalisme Merunut Benih

Kapitalisme Dalam Ekonomi Islam, Conomica, Vol, Vii. Edisi 1,

Mei 2016

Dahlia K S P, dkk, Implementasi Etika Bisnis Islam Pada Reseller Anna

Collection di Pagesangan Surabaya, Jurnal Ekonomi Islam, Vol.2.

No. 1, 2019

Erly Juliyani, Etika Bisnis Dalam Persepektif Islam, Jurnal Ummul, Qura

Vol. VII, No.1 Maret: 2016

Fitri amalia, implementasi etika bisnis islam pada pedagang di bazar

madinah depok, jurnal ekonomi islam

Fitri Amalia, Etika Bisnis Islam: Konsep dan Implementasi Pada Pelaku

Usaha Kecil, Al-Iqtishad, Vol.VI.No. 1, Januari 2014

Hafiz juliansyah, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Etika Bisnis Islam

Pedagang Ciputat,

Imron Mawardi, dkk, Pemahaman Etika Berdagang Pada Pedagang

Muslim Pasar Wonokromo Surabaya, JESTT, Vol.1.No. 4, April

2014.

Irna Sari, Penerapan Etika Bisnis Bagi Pedagang Muslim Dalam

Persaingan Usaha (Studi Pada Pasar Butung Makassar), Skripsi,

2017

Moh Nasuka, Eika Penjualan dalam Perspektif Islam, Jurnal Muqtasid,

Vol.3 No. 1, Juli 2012

Roni Muhammad dan mustofa, pengaruh tingkat pemahaman agama

terhadap perilaku bisnis gorontalo, dalam jurnal ekonomi islam,

2014

Restin Meilina, Faktor Yang Mempengaruhi Pelanggaran Etika Bisnis,

Akademika, Vol.14.No. 2, Agustus 2016.

Sampurno, Penerapan Etika Bisnis Islam Dan Dampaknya Terhadap

Kemajuan Bisnis Industri Rumah Tangga, Journal of Islamic

Economics Lariba 2016. vol. 2, issue 1

Siti Nur Azizaturrahmah dan Imron Mawardi, Pemahaman Etika

Berdagang Pada Pedagang Muslim Pasar Wonokromo Surabaya

(Studi Kasus Pedagang Buah), JESTT, Vol. 1, No. 4 April 2014

Wahyu Mijil Sampurno, Dampak Penerapan Etika Bisnis Islam Terhadap

Kemajuan Bisnis Home Industry Pada Perusahaan Bandeng

Montok Ummuqoni Pemalang Jawa Tengah,

httprepository.uinjkt.ac.iddspacebitstream12345678928181hafiz%20julian

syah-fsh.pdf

Page 86: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 87: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

LAMPIRAN 1

PEDOMAN WAWANCARA

A. Pertanyaan Kepada KepalaDesa:

1. Dari pengamatan anda, bagaimana tingkat pemahaman pedagang

dikawasan Pondok Pesantren Al Fatah tentang Etika Pedagang Muslim?

2. Selaku kepala desa, apakah ada struktur khusus kepada para pedagang

muslim?

B. Pertanyaan Kepada Pedagang:

1. Pemahaman etika bisnis islam

1) Apakah Bapak/Ibu mengetahui etika bisnis islam?

2) Menurut Bapak/Ibu seberapa pentingkah Agama Islam dalam

mengatur perdagangan? Kenapa alasanya?

3) Mengapa dalam perdagangan/jual beli harus menerapkan sifat jujur

dan keadilan?

4) Menurut Bapak/Ibu seberapa pentingkah kejujuran/kepercayaan dalam

menjalankan bisnis/dagang? Kenapa?

5) Apakah Bapak/Ibu percaya bahwa rizki telah diatur oleh Allah SWT?

6) Apakah Bapak/Ibu mengetahui tentang etika bisnis Rasulullah Saw?

7) Apakah Bapak/Ibu mengetahui bahwa berdagang adalah merupakan

ibadah?

8) Apakah Bapak/Ibu mengetahui bahwa menerapkan etika bisnis dalam

berdagang dapat mendatangkan keuntungan yang besar?

Page 88: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

2. Menerapkan etika bisnis islam

1) Jika sedang melakukan aktivitas dagang dan ramai, kemudian tiba

waktu shalat, bagaimana sikap Bapak/Ibu?

2) Apa tindakan Bapak/Ibu jika barang dagangan yang Bapak/Ibu

tawarkan ada yang cacat?

3) Bagaimana Bapak/Ibu dalam menakar atau menimbang barang

dagangan?

4) Apa yang Bapak/Ibu lakukan jika pembeli tidak mau membeli

walaupun sudah mempromosikan barang semaksimal mungkin?

5) Apakah Bapak/Ibu memberikan tawaran harga yang lebih rendah dari

harga pedagang lainnya untuk menarik pembeli?

6) Bagaimana sikap Bapak/Ibu jika ada pembeli yang membeli barang

dagangan dalam jumlah yang besar?

7) Bagaimana bentuk tanggung jawab Bapak/Ibu ketika ada barang

dagangan yang dibeli ada yang cacat/rusak?

8) Bagaimana sikap Bapak/Ibu dalam melayani pembeli?

9) Bagaimana sikap Bapak/Ibu ketika ada pembeli yang suka marah atau

membanding-bandingkan harga dan rasa?

10) Bagaimana sikap Bapak/Ibu jika ada pedagang atau pembeli yang

beragama non muslim?

Page 89: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

11) Apakah Bapak/Ibu memberikan tenggang waktu pembayaran kepada

pembeli jika tidak bisa membayar jika tidak bisa membayar secara

tunai? Kenapa?

12) Kendala, dampak dan Solusi apa yang terjadi dan yang diberikan?

Page 90: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

LAMPIRAN 2

DOKUMENTASI

Page 91: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai
Page 92: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

LAMPIRAN 3

JADWAL PENELITIAN

No Kegiatan

Tahun 2019

Januari Februari Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajual

judul

2 Pembuatan

proposal

X x x x

3 Perbaikan

proposal dan

seminar

x x x x

4 Surat izin

Riset

x x x x

5 Pengumpulan

data

x x x x

Page 93: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

JADWAL PENELITIAN (Lanjutan)

No Kegiatan

Tahun 2019

Juni Juli Agustus September Oktober

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengumpulan

data

x x x X

2 Pengelolaan

data

x x x x

3 Pembuatan

laporan

X x x x

4 Bimbingan

perbaikan

x x x x

5 Agenda ujian

skripsi

6 Penjilidan

Page 94: ETIKA PEDAGANG MUSLIM DI KAWASAN PONDOK ...repository.uinjambi.ac.id/1278/1/BOOKMART WIWIN FAUZIAH...Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai nilai

CURRICULUM VITAE

A. Identitas Diri

Nama : Wiwin Fauziah

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/tgl.Lahir : Kranijaya, 31-08-1997

Email : [email protected]

No Telp/Hp : 0812-7828-5552

Alamat

1. Alamat Asli : Dusun II Blok B.0 Rt.05 Desa

Kranijaya Kec.

Nibung Kab. Muratara Prov. Sumatera Selatan

2. Alamat Sekarang : Jln Kapten A Hasan Lrg. Gelincing Rt 22/08 No.

42 Kel. Simpang 4 Sipin Kec. Telanaipura Kota

Jambi

Nama Ayah : Sadir (Alm)

Nama Ibu : Umyanah

B. Riwayat Pendidikan

1. SD/MI, tahun lulus : SDN Kranijaya, 2003-2009

2. SMP/MTS, tahun lulus : MTS Salafiyyah Syafi’iyah, 2009-2012

3. SMA/MA, tahun lulus : MAS Salafiyyah Syafi’iyah, 2012-2015

4. S1 Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi : 2015-2019

C. Pengalaman Organisasi

1. Anggota Lembaga Dakwah Kampus (LDK) UIN STS Jambi

2. Anggota Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) Al-Fath UIN STS Jambi

3. Anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia UIN STS Jambi

Motto : “Bersabarlah kamu dan kuatkkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap

siaga dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu menang”.

Jambi, Oktober 2019

Wiwin Fauziah

EES.150903