Etika Komunikasi dalam Al- qur’an

26

description

Etika Komunikasi dalam Al- qur’an. A. Qaulan Sadida ( perkataan yang benar , jujur ) QS. An Nisa ayat 9 وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Etika Komunikasi dalam Al- qur’an

Page 1: Etika Komunikasi dalam  Al- qur’an
Page 2: Etika Komunikasi dalam  Al- qur’an
Page 3: Etika Komunikasi dalam  Al- qur’an
Page 4: Etika Komunikasi dalam  Al- qur’an
Page 5: Etika Komunikasi dalam  Al- qur’an
Page 6: Etika Komunikasi dalam  Al- qur’an
Page 7: Etika Komunikasi dalam  Al- qur’an
Page 8: Etika Komunikasi dalam  Al- qur’an
Page 9: Etika Komunikasi dalam  Al- qur’an
Page 10: Etika Komunikasi dalam  Al- qur’an
Page 11: Etika Komunikasi dalam  Al- qur’an
Page 12: Etika Komunikasi dalam  Al- qur’an
Page 13: Etika Komunikasi dalam  Al- qur’an

Etika Komunikasi dalam Al-qur’anA. Qaulan Sadida (perkataan yang benar, jujur)

QS. An Nisa ayat 9

�ق�وا �ت ي ف�ل ه م �ي ع�ل خ�اف�وا ض ع�اف�ا �ة� ي ذ�ر� ف ه م ل خ� م ن �وا ك �ر� ت �و ل �ذ ين� ال �خش� ي و�ل�ه� الل

د يد�ا س� ق�وال �وا �ق�ول ي و�ل“Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah dibelakang mereka, yang mereka khawatirkan terhadap (kesejahteraannya)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar (qaulan sadida)”.

Page 14: Etika Komunikasi dalam  Al- qur’an

B. Qaulan Baligha (tepat sasaran, komunikatif, to the point, mudah dimengerti) QS. An Nisa ayat 63

ه�م ع�ن �عر ض ف�أ ه م �وب ق�ل ف ي م�ا �ه� الل �م� �عل ي �ذ ين� ال ك� �ئ �ول أ�ه�م ل و�ق�ل و�ع ظه�م يغ�ا �ل ب ق�وال ه م ف�س �ن أ ف ي

“Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka Qaulan Baligha –perkataan yang berbekas pada jiwa mereka”.

Page 15: Etika Komunikasi dalam  Al- qur’an

C. Qaulan Ma’rufa (perkataan yang baik) QS. Al Ahzab ayat 32

ف�ال �ن� ت �ق�ي ات ن إ اء �س� الن م ن� ح�د;� �أ ك �ن� ت �س ل ي� �ب الن اء� س� ن �ا ي

ق�ول ال ب �خض�عن� توف�ا م�عر� ق�وال ن� و�ق�ل م�ر�ض@ ه ب ق�ل ف ي �ذ ي ال �طم�ع� ف�ي

“Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya] dan ucapkanlah Qaulan Ma’rufa –perkataan yang baik.”

Page 16: Etika Komunikasi dalam  Al- qur’an

D. Qaulan Karima (perkataan yang mulia) QS. Al Isra’ ayat 23

د�ك� ن ع �غ�ن� ل �ب ي م�ا إ �ا ان حس� إ ن د�ي و�ال ال و�ب �اه� ي إ ال إ �د�وا �عب ت �ال أ Gك� ب ر� و�ق�ض�ى�ه�م�ا ل و�ق�ل ه�م�ا ه�ر �ن ت و�ال Jف� أ �ه�م�ا ل �ق�ل ت ف�ال ك اله�م�ا و

� أ �ح�د�ه�م�ا أ �ر� ب ك ال�ر يم�ا ك ق�وال

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan jangan engkau membentak keduanya dan ucapkanlah kepada keduanya perktaan yang baik”.Dari ayat tersebut jelas bahwa kita diperintahkan untuk mengucapkan perkataan yang baik atau mulia karena perkataan yang baik dan benar adalah suatu komunikasi yang menyeru kepada kebaikan dan merupakan bentuk komunikasi yang menyenangkan.

Page 17: Etika Komunikasi dalam  Al- qur’an

E. Qaulan Layyinan (perkataan yang lembut)QS. Thaha ayat 43-44

ط�غ�ى �ه� ن إ ع�ون� ف ر ل�ى إ �ا اذه�بى �خش� ي و

� أ �ر� �ذ�ك �ت ي �ه� �ع�ل ل �ا �ن �ي ل ق�وال �ه� ل ف�ق�وال“Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun karena benar-benar dia telah melampaui batas. Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan dia sadar atau takut”.

Dari ayat tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Qaulan Layina berarti pembicaraan yang lemah-lembut, dengan suara yang enak didengar, dan penuh keramahan, sehingga dapat menyentuh hati maksudnya tidak mengeraskan suara, seperti membentak, meninggikan suara. Siapapun tidak suka bila berbicara dengan orang-orang yang kasar. Rasullulah selalu bertuturkata dengan lemah lembut, hingga setiap kata yang beliau ucapkan sangat menyentuh hati siapapun yang mendengarnya. Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan, yang dimaksud layina ialah kata kata sindiran, bukan dengan kata kata terus terang atau lugas, apalagi kasar.

Page 18: Etika Komunikasi dalam  Al- qur’an

F. Qaulan Maysura (perkataan yang ringan)QS. Al Isra’ ayat 28

�ه�م ل ف�ق�ل ج�وه�ا �ر ت �ك� ب ر� م ن حم�ة; ر� غ�اء� ت اب ه�م� ع�ن �عر ض�ن� ت م�ا و�إا ور� س� م�ي ق�وال

“Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhannya yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka Qaulan Maysura –ucapan yang mudah”.

Page 19: Etika Komunikasi dalam  Al- qur’an
Page 20: Etika Komunikasi dalam  Al- qur’an
Page 21: Etika Komunikasi dalam  Al- qur’an
Page 22: Etika Komunikasi dalam  Al- qur’an
Page 23: Etika Komunikasi dalam  Al- qur’an
Page 24: Etika Komunikasi dalam  Al- qur’an

Sinergi - Kerjasama dalam Al-qur’anQS. Al-Maidah ayat 2:

و�ال ام� ح�ر� ال هر� الش� و�ال �ه الل ر� ع�ائ ش� Gوا �ح ل ت ال �وا آم�ن �ذ ين� ال Gه�ا ي� أ �ا ي

م ن ف�ضال �غ�ون� ت �ب ي ام� ح�ر� ال ت� �ي ب ال آم�ين� و�ال د� ق�الئ ال و�ال ه�دي� ال�آن� ن ش� �م �ك �جر م�ن ي و�ال ف�اصط�اد�وا �م ت �ل ل ح� ذ�ا و�إ �ا و�ر ضو�ان �ه م ب ر��وا �ع�او�ن و�ت �د�وا �عت ت �ن أ ام ح�ر� ال ج د م�س ال ع�ن �م ص�دGوك �ن أ ; ق�وم�ق�وا و�ات ع�دو�ان و�ال م اإلث ع�ل�ى �وا �ع�او�ن ت و�ال �قو�ى و�الت ر� ب ال ع�ل�ى

ع ق�اب ال د يد� ش� �ه� الل ن� إ �ه� Dan tolong menolonglah kalian dalam…“ اللkebaikan dan takwa dan janganlah kalian tolong menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksaan-Nya“.

Page 25: Etika Komunikasi dalam  Al- qur’an

Dalam konteks sekarang, membangun hubungan kerjasama dan koalisi dengan siapapun dalam kerangka menegakkan kebaikan “Al-Birr” merupakan satu keniscayaan, karena keterbatasan dan ketidak mampuan kita, demikian juga karena besar dan luasnya tanggung jawab kita terhadap penegakkan hukum-hukum Allah swt.

Saatnya kita mulai mengasah sensitifitas kerjasama di antara kita dalam menghadirkan kebaikan dan keberkahan di tengah bangsa ini.

Sinergi - Kerjasama dalam Al-qur’an

Page 26: Etika Komunikasi dalam  Al- qur’an