AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al...

45
AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al-‘Aīm Karya Ibnu Kaīr) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama Islam (S.Ag) Oleh : Muhammad Jawis Samak NIM. 13530147 JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2017

Transcript of AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al...

Page 1: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN

(Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al-‘Aẓīm

Karya Ibnu Kaṡīr)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Agama Islam (S.Ag)

Oleh :

Muhammad Jawis Samak

NIM. 13530147

JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2017

Page 2: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

;4i; Universius Islam Negeri Sunan Kalijagat9ll;Fdl(]irf

FM-UINSK-PBM-05.05 -RO

Dosen PembimbingJurusan Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran IslamUIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

NOTADINASHal : Skripsi Saudara Muhammad Jawis SamakLamp : -

Kepada:Yth. Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran IslamUniversitas Islam Negeri Sunan KalijagaDi Yogyakarta

A s s al amu' alaihum w r. w b.

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksiserta mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbingberpendapat bahwa skripsi saudara:

NamaNIMJurusan /ProdiJudul Skripsi

: Muhammad Jawis Samak:13530147: Ilmu al-Qur'an dan Tafsir

I AMANAHDALAM AL-QUR'AN (KajianTematik Tafsir Al-Qur'an Al-A7im KaryaIbnu Kasir)

Sudah dapat diajukan sebagai salah satu syamt untuk memperoleh geiarsarjana strata satu di Jurusan Ilmu al-eur,an dan Tafsir, FakultasUshuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Srman Kalilagayogyakarta.

dapatkasih.

Dengan ini kami mengharap agar skripsi saudara tersebut di atassegera dimunaqasya}kan. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima

Was s alamu' aiakum wr.wb.

Page 3: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

KEMENTERIAN AGAMATINIVERSITAS ISLAM NEGERI SLINAN KALIJAGA

FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAMJI. Marsda Adisucipt o Tetp. (0274) 512156 Fak. (0274) 512156 yogyakartaQr(7

PENGESAHAN TUGAS AKTIIRNomor:B. 149lUN.O2,DU/PP.05.3/0 1 120t7

Tugas Akhir dengan judul

yang dipersiapkan dan disusun oleh

Nama

Nomor Induk Mahasiswa

Telah diujikan pada

Nilai ujian Tugas Akhir

Penguji II

Drs Mohamad , M.SINrP. 19600207 i99403 I 001

: AMANAH DALAM AL-QUR'ANTematik l.afsir Al-Qur'an Al-'A{mlDnu Kaslr)

:

: MUHAMMAD JAWIS SAMAK

:13530147

: Kamis, 05 Januari 2017

:89/NB

)ws,!ryu[""a,iir

Hi ayafNoor. S Ag. M.Ag.NiP. 197 0901 199903 1 002

Penguj i III

__fu

(KajianKarya

dinyatakan telah diterirna oleh Fakuitas Ushuluddin dan pemikiran Islam [rINSunan Kalij aga Yogyakarta.

TIM UJIAN TUGAS AKHIR

Afdawaiz4 S.Ag. M.Ag.NrP. 19740818 199903 1002

ogyakarta, 05 Januari 2017UIN Sunan Kalijagashuluddin dan Pemikiran lslam

DEKAN

to . M. Ag.

Page 4: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

Nama

. NIM

Fakultas

Jurusan

Alamat Rumah

Alamat di Yogyakarta

Telp,4rp

Judul

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

: Muhammad Jawis Samak

: 13530141

: Ushuluddin dan Pemikiran Islam

: Ilmu al-Qur'an dan Tafsir

: Desa Kanggotan RT 02, RW 05, Pleret, Pleret,Bantul, Yogyakarla

: Desa Kanggotan RT 02, RW 05, Pleret, Pleret,Bantul, Yogyakarta

: 085800077790

: AMANAH DALAM AL-QUR'AN (KajianTematik Tafsir Al-Qur'an Al-'Aztm Karya IbnuKaSir)

Menyatakan dengan s esungguhnya bahwa:

1. Skripsi yang saya ajukan adalah benar asii karya ilmiah yang saya tulissendiri.

2. Bilamana skripsi telah dimunaqasyahkan dan diwajibkan revisi, maka sayabersedia dan sanggup merevisi dalam waktu 2 (dua) bulan terhitung daritanggal munaqasyah. Jika temyata lebih dari 2 (dua) bulan revisi skripsibelum terselesaikan, maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersediamunaqasyah kembali dengan biaya sendiri.

3. Apabila di kemudian hari temyata diketahui bahwa karya tersebut bukankarya ilmiah saya (plagiasi), maka saya bersedia menanggung sanksi dandibatalkan gelar kesarjanaan saya.

Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenar-benamya.

Yogyakarta, 28 Desember 2016

Muhammad Jawis Samak

NIM. 13530147

Page 5: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

 

v  

MOTTO

 

 

تعالى أحب األعمال إلى الله وإن قل اأدومه

“Amal perbuatan yang paling dicintai oleh Allah swt adalah

yang sedikit namun terus-menerus (istiqamah)”

(H.R Muslim)

“Jadilah Seorang Pribadi yang Tanpa Berjanji pun

Menjanjikan”

Page 6: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

 

vi  

PERSEMBAHAN

 

 

 

 

 

 

 

 

Karya tulis ini kupersembahkan untuk :

Kedua Orang Tua-ku

dan

“Almamater UIN Sunan Kalijaga Tercinta”

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 7: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

vii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi huruf Arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini

berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan

05936/U/1987.

I. Konsonan Tunggal

Huruf

Arab Nama Huruf Latin Nama

Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan

Ba‟ b Be

Ta‟ t Te

Sa‟ ṡ Es (dengan titik di atas)

Jim j Je

Ha‟ ḥ Ha (denga titik di bawah)

Kha‟ kh Ka dan ha

Zal d De

Żal z Zet (dengan titik di atas)

Ra‟ r Er

Zai z Zet

Sin s Es

Syin sy Es dan Ye

Ṣad ṣ Es (dengan titik di bawah)

Page 8: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

viii

Ḍad ḍ De (dengan titik di bawah)

Ṭa‟ ṭ Te (dengan titik di bawah)

Ẓa‟ ẓ Zet (dengan titik di bawah)

„ain „ Koma terbalik di atas

Gain g Ge

Fa‟ f Ef

Qaf q Qi

Kaf k Ka

Lam l „el

Mim m „em

Nun n „en

Waw w W

Ha‟ h Ha

Hamzah „ Apostrof

Ya‟ y Ye

II. Konsonan Rangkap Karena Syaddah Ditulis Rangkap

Ditulis Muta’addidah

Ditulis ‘iddah

III. Ta’marbūtah di akhir kata

a. Bila dimatikan ditulis h

Page 9: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

ix

Ditulis Ḥikmah

Ditulis Jizyaḥ

(ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata arab yang diserap dalam bahasa

Indonesia, seperti salat, zakat dan sebagainya kecuali bila dikehendaki lafal

aslinya).

b. Bila diikuti dengan kata sandang „al‟ serta bacaan kedua terpisah, maka

ditulis h

Ditulis Karāmah al-auliyā’

c. Bila ta‟ marbūtah hidup atau dengan harakat, fatḥah, kasrah dan ḍammah

ditulis atau h

Ditulis Zakāh al-fiṭri

IV. Vokal Pendek

fatḥah Ditulis a

Kasrah Ditulis i

ḍammah Ditulis u

V. Vokal Panjang

1. Fathah+alif Ditulis ā : jāhiliyyah

2. Fathah+ya‟ mati Ditulis ā : tansā

Page 10: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

x

3. Kasrah+ya‟ mati Ditulis ī : karīm

4. Dammah+wawumati Ditulis ū : furūd

VI. Vokal Rangkap

1. Fathah ya mati Ditulis Ai

Ditulis Bainakum

2. Fathah wawu mati Ditulis Au

Ditulis Qaul

VII. Vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan

apostrof

Ditulis A‟antum

Ditulis U‟iddat

Ditulis La‟in syakartum

VIII. Kata sandang Alif + Lam

a. Bila diikuti huruf Qomariyyah ditulis dengan menggunakan “l”

Ditulis Al-Qur’ān

Ditulis Al-Qiyās

Page 11: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

xi

b. Bila diikuti huruf Syamsiyah ditulis dengan menggunakan Syamsiyah yang

mengikutinya, serta menghilangkan huruf l (el) nya.

Ditulis As-samā‟

Ditulis Asy-Syams

IX. Penyusunan kata-kata dalam rangkaian kalimat

Ditulis Zawi al-furūd

Ditulis Ahl as-Sunnah

X. Pengecualian

Sistem transliterasi ini tidak berlaku pada:

a. Kosa kata Arab yang lazim dalam Bahasa Indonesia dan terdapat dalam

Kamus Umum Bahasa Indonesia, misalnya: al-Qur‟an, hadis, mazhab,

syariat, lafaz.

b. Judul buku yang menggunaka kata Arab, namun sudah dilatinkan oleh

penerbit, seperti judul buku al-Hijab.

c. Nama pengarang yang menggunakan nama Arab, tapi berasal dari negara

yang menggunakan huruf latin, misalnya Quraish Shihab, Ahmad Syukri

Soleh.

d. Nama Penerbit di Indonesia yang menggunakan kata Arab, misalnya

Hidayah, Mizan.

Page 12: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

xii

ABSTRAK

Kajian tentang amānah sudah lama diperbincangkan dan dikaji dalam

sejarah kehidupan manusia dari dulu hingga sekarang. Berbagai ragam pendapat

para ulama yang menjelaskan tentang amānah mengindikasikan tentang betapa

pentingnya pemahaman amānah secara luas dan menyeluruh dalam mengarungi

setiap aspek kehidupan. Amānah merupakan sebuah konsep penting dalam al-

Qur’an yang berkaitan dengan hakikat spiritual keagamaan muslim. Dalam

pandangan syari’at, amānah mengandung makna yang luas dan mencakup banyak

segi pengertian. Ruang lingkupnya meliputi segenap perasaan manusia yang ingin

melaksanakan dengan baik segala sesuatu yang dipercayakan kepadanya atas

dasar kesadaran bahwa dirinya bertanggungjawab di hadapan Tuhannya. Skripsi

ini berusaha memperoleh pandangan tentang makna amānah dalam al-Qur’an

yang dikaji dari segi penafsiran Ibnu Kaṡīr.

Permasalah pokok yang diangkat sebagai kajian utama adalah; bagaimana

keterangan Ibnu Kaṡīr dalam menafsirkan ayat-ayat amānah. Kemudian, kajian

utama tersebut akan dikontekstualisasikan dengan kehidupan masa kini. Tujuan

penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh suatu hasil telaah yang

komprehensif, mendalam dan aktual tentang amānah sebagai salah satu unsur

penting dari akhlak yang diajarkan al-Qur’an.

Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dan al-Qur’an menjadi

sumber acuan. Penelitian ini membahas al-Qur’an secara langsung yang didukung

dengan beberapa kitab tafsir yang representatif, kamus dan al-Qur’an terjemah

untuk menjelaskan makna ayat al-Qur’an dan mu’jam yang digunakan untuk

mencari ayat-ayat tentang amānah. Adapun metode yang penulis gunakan dalam

penelitian ini adalah metode tematik tokoh.

Dalam menafsirkan ayat-ayat amānah, Ibnu Kaṡīr menjelaskan pengertian kata amānah sesuai dengan konteks ayat yang dibahas. Adapun sumber amānah

ada 2, yaitu dari Allah dan Manusia. Amānah yang bersumber dari Allah terkait

dengan segala bentuk perintah dan larangan. Sedangkan amānah yang datang dari

manusia terkait dengan segala bentuk kepercayaan, baik berupa harta, jabatan dan

lain sebagainya. Terkadang, amānah itu dimaknai dengan kepercayaan, namun

terkadang pula dimaknai dengan ketaatan, hak-hak dan aman. Rinciannya adalah

ketika amānah itu dimaknai dengan kepercayaan, biasanya obyek kajiannya

mengarah kepada Nabi, Malaikat, Jin ataupun Manusia. Kemudian jika amānah

itu dimaknai dengan ketaatan dan hak-hak, maka mengarah kepada manusia.

Sedangkan jika amānah itu dimaknai dengan aman, maka mengarah kepada

wilayah atau tempat. Setiap perbuatan pasti akan dimintai pertanggungjawaban

dan semakin besar amānah tersebut, maka semakin besar pula

pertanggungjawabannya. Menjalankan tugas sesuai dengan yang diamanatkan

adalah sesuatu yang esensial dalam membangun tatanan masyarakat yang madani

dan sejahtera, terutama untuk konteks kehidupan saat ini.

Page 13: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

xiii

KATA PENGANTAR

اهللا الرحمـــن الرحيــــمم ــــبس

Alhamdulillah, puji syukur atas rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Hanya

atas berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini meskipun harus

berjuang keras menyelesaikannya. Waktu yang memburu serta semangat dari

orang-orang terdekat menjadi pemicu semangat penulis untuk segera

menyelesaikannya. Tak lupa shalawat serta salam kepada junjungan kita, kekasih

tercinta, Baginda Nabi Muhammad saw, sang manusia sempurna yang jasanya

begitu besar bagi umat Islam. Cinta kasih dan pengorbanannya begitu besar.

Pengorbanan serta perjuangannyalah yang memberi semangat pada penulis untuk

tidak menyerah dalam berjuang.

Selebihnya, dalam penulisan skripsi ini penulis mengucapkan banyak

terima kasih kepada semua pihak yang telah memotivasi, membimbing penulis

dengan penuh kesabaran dan kasih sayang sampai skripsi ini selesai. Skripsi ini

tidak lepas dari kesalahan. Meski demikian, semoga karya ini bermanfaat bagi

para pembaca dan penyusun pribadi. Dengan penuh kerendahan hati, penulis

mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Kedua orang tuaku yang tidak henti-hentinya memberikan doa dan dukungan

dalam bentuk apapun. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan kasih

sayang-Nya kepada keduanya.

2. Bapak Dr. Alim Roswantoro, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan

Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga.

Page 14: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

xiv

3. Bapak Dr. H. Abdul Mustaqim selaku Ketua Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan

Tafsir.

4. Bapak Afdawaiza, S.Ag, M.Ag selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan

Tafsir.

5. Bapak Muhammad Hidayat Noor, S.Ag, M.Ag selaku pembimbing yang telah

bersedia meluangkan waktu, mengarahkan serta memberi saran hingga

terselesaikan skripsi ini. Bapak Ali Imron, S.Th.I, M.SI selaku Dosen

Penasehat Akademik yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk

mendengarkan keluh kesah penulis dari awal perkuliahan hingga saat ini dan

beliau tak pernah berhenti memotivasi penulis untuk selalu percaya diri dan

terus berusaha.

6. Semua Dosen dan seluruh pegawai TU Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir

yang selalu memberikan arahan, pengalaman dan motivasi.

7. Mas, Mbak dan Adekku terkasih (Ridwan, Zuliatun, Sari Fadhilah dan Imron

Mustaba) yang selalu menemani hari-hari penulis, meluangkan waktu dan

memotivasi penulis dengan penuh kesabaran yang tiada henti.

8. Sahabat-sahabat kerabat Masjid Pangeran Diponegoro (Asngari, Kengy,

Anung, Rois, Mufti dan Muhaimin) yang senantiasa menjadi sahabat dalam

suka maupun duka.

9. Keluarga besar Takmir Masjid Pangeran Diponegoro yang tidak bisa penulis

sebutkan satu persatu, terima kasih atas kebersamaan dan motivasinya.

10. Orang-orang terdekat penulis yang senantiasa menemani dalam proses

pembuatan skripsi ini hingga selesai.

Page 15: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

xv

11. Dan keluarga besar Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir serta teman-teman

seperjuangan angkatan 2013, tetap semangat kawan.

Yogyakarta, 23 Desember 2016

Muhammad Jawis Samak NIM. 13530147

Page 16: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

xvi

DAFTAR ISI

hlm

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

NOTA DINAS ............................................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN .................................................... iv

MOTTO ...................................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ vi

PEDOMAN TRANSLITERASI ............................................................. vii

ABSTRAK ................................................................................................ xii

KATA PENGANTAR ............................................................................. xiii

DAFTAR ISI ............................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................... 8

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................... 8

D. Telaah Pustaka ........................................................................... 9

E. Metodologi Penelitian ............................................................. 12

F. Sistematika Pembahasan ......................................................... 14

BAB II BIOGRAFI DAN GAMBARAN UMUM KITAB TAFSIR

AL-QUR’AN AL-AẒĪM

A. Biografi Ibnu Kaṡīr ................................................................. 17

Page 17: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

xvii

B. Gambaran Umum Kitab Tafsir Al-Qur’an Al-‘Aẓīm ............... 23

1. Nama Tafsir ........................................................................ 23

2. Kitab Ringkasan Tafsir Ibnu Kaṡīr ..................................... 24

3. Corak dan Metode Penafsiran ............................................ 25

4. Keistimewaan Tafsir Ibnu Kaṡīr ......................................... 30

5. Pendapat Ibnu Kaṡīr Terhadap Isrāiliyat ............................ 31

C. Penilaian Ulama Terhadap Ibnu Kaṡīr .................................... 36

BAB III AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN

A. Pengertian Amānah ................................................................. 38

B. Ayat-ayat Amānah dalam Al-Qur’an ...................................... 40

C. Klasifikasi Ayat Amānah Ditinjau dari Segi Makkiyah

dan Madaniyah ........................................................................ 41

D. Asbābun Nuzūl Ayat-ayat Amānah dalam Al-Qur’an ............. 43

E. Pemberi Amānah ..................................................................... 46

F. Obyek atau Sasaran yang Diberi Amānah dalam Al-Qur’an .. 47

BAB IV PENAFSIRAN AYAT-AYAT AMĀNAH DALAM TAFSIR

AL-QUR’AN AL-AẒĪM KARYA IBNU KAṠĪR DAN

KONTEKSTUALISASINYA

A. Penafsiran Ayat Amānah dalam Tafsir Ibnu Kaṡīr ................. 53

B. Macam-macam Amānah .......................................................... 78

1. Amānah Kepada Nabi ......................................................... 78

2. Amānah Kepada Malaikat .................................................. 78

3. Amānah Kepada Jin ............................................................ 79

Page 18: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

xviii

4. Amānah Kepada Manusia ................................................... 81

5. Amānah Kepada Wilayah ................................................... 82

C. Kontekstualisasi Ayat Amānah dalam Al-Qur’an ................... 82

1. Masa Nabi ........................................................................... 83

2. Masa Kini ........................................................................... 90

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 93

B. Saran ........................................................................................ 94

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 95

LAMPIRAN .............................................................................................. 99

CURRICULUM VITAE ........................................................................ 103

Page 19: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam adalah agama yang mengatur tatanan hidup manusia dengan

sempurna tentang kehidupan individu dan masyarakat, baik aspek rasio,

materi maupun spiritual. Agama mengajarkan bahwa amānah adalah asas

keimanan berdasarkan sabda Nabi saw, “Tidak ada iman bagi yang tidak

memiliki amānah.” Selanjutnya, amānah yang merupakan lawan dari khiānat

adalah sendi utama interaksi. Amānah tersebut membutuhkan kepercayaan

dan kepercayaan itu melahirkan ketenangan batin yang selanjutnya

melahirkan keyakinan.1

Kajian tentang amānah sudah lama diperbincangkan dalam sejarah

kehidupan manusia hingga masa kini. Komentar para ulama yang menyatakan

dan membicarakan tentang amānah mengindikasikan tentang pentingnya

pemahaman dan penerapan amānah dalam setiap aspek kehidupan. Hal ini

diyakini karena al-Qur‟an merupakan teks wahyu yang bersisikan petunjuk

Allah swt.2

Firman Allah swt dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 283:

1 M. Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah (Jakarta: Lentera Hati, 2002), Volume II, hlm.

480-481.

2 Sahmiar Pulungan. “Wawasan Tentang Amānah Dalam Al-Qur‟an”, Disertasi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2006, hlm. ii.

Page 20: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

2

2

Artinya:

Tetapi, jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain,

hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (utangnya) dan

hendaklah dia bertakwa kepada Allah, Tuhannya.3 (Q.S Al Baqarah :

283).

Amānah yang dimaksudkan di sini sangatlah luas dan menyeluruh.

Bukan hanya sebatas menjaga barang untuk disimpan, melainkan amānah

dalam hal perbuatan, perkataan dan tindakan. Persoalan amānah juga

mencakup setiap aspek kehidupan dan yang terpenting ialah persoalan

kenegaraan.4

Sedangkan menurut M. Dawan Raharjo dalam bukunya Ensiklopedi

al-Qur‟an: Tafsir Sosial Berdasarkan Konsep-Konsep Kunci, bahwa dalam

ayat tersebut, yang berkedudukan sebagai “orang yang dipercayai” (trustee)

dirangkap oleh kreditur itu sendiri, sedangkan dalam (trust company) pihak

ini berdiri sendiri. Namun keduanya mengandung esensi yang sama, yaitu

amānah. Dalam ayat di atas, yang mengandung amānah bukan hanya kreditur

(atas barang yang dipegangnya), tetapi juga debiturnya (atas kredit yang

diterimanya). Kedua belah pihak, dalam syari‟at mu‟āmalah harus

menunaikan amānah karena keduanya mengemban janji („aqd). Dan

keduanya mengemban hak maupun kewajiban masing-masing. Hal ini

merujuk kepada ketentuan dasar yang diperintahkan dalam Q.S Al-Maidah

3 Kementerian Agama RI, Al Qur‟an dan Terjemahnya (Jakarta: PT. Sinergi Pustaka

Indonesia, 2012), hlm. 60.

4 Pusat Dakwah Islamiyah Kementrian Hal Ehwal Ugama, Jujur, Amanah dan Bijaksana

dalam Pekerjaan (Brunei Darussalam, 1999), Cetakan I, hlm. 14.

Page 21: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

3

3

ayat 1 yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah jani-janji

(„uqud).”5

Salah satu dari sekian banyak akhlak yang mulia dan terpuji menurut

ajaran agama Islam adalah amānah. Amānah merupakan sebuah konsep

penting dalam al-Qur‟an yang berkaitan dengan hakikat spiritual keagamaan

muslim. Kata amānah memiliki makna yang mendalam dan fundamental

dalam Islam. Ia tidak saja mempunyai makna yang erat dengan esensi

kekhalifahan manusia, iman dan akhlak, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai

etik yang dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.6

Amānah dalam pandangan syari‟at mengandung makna yang luas dan

mencakup banyak segi pengertian. Ruang lingkupnya meliputi segenap

perasaan manusia yang ingin melaksanakan dengan baik segala sesuatu yang

dipercayakan kepadanya atas dasar kesadaran bahwa dirinya

bertanggungjawab di hadapan Tuhannya.7 Sebagaimana yang dijelaskan

dalam hadīṡ Nabi saw:

5 M. Dawan Raharjo, Ensiklopedi al-Qur‟an: Tafsir Sosial Berdasarkan Konsep-Konsep

Kunci, (Jakarta: Paramadina, 1996), hlm. 192.

6 M. Dawan Raharjo, Ensiklopedi al-Qur‟an: Tafsir Sosial Berdasarkan Konsep-Konsep

Kunci, hlm. 189.

7 Diah Rahmawati, “Penafsiran Kata Amanah dalam Al-Qur‟an Menurut Tabataba‟i dan

Sayyid Qutb,” Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2008, hlm. 4.

Page 22: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

4

4

Artinya:

"Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai

pertanggung jawaban atas kepemimpinannya. Imam (kepala negara)

adalah pemimpin yang akan dimintai pertanggungjawaban atas

rakyatnya. Seorang suami dalam keluarganya adalah pemimpin dan

akan dimintai pertanggungjawaban atas keluarganya. Seorang istri

adalah pemimpin di dalam urusan rumah tangga suaminya dan akan

dimintai pertanggungjawaban atas urusan rumah tangga tersebut.

Seorang pembantu adalah pemimpin dalam urusan harta tuannya dan

akan dimintai pertanggungjawaban atas urusan tanggung jawabnya

tersebut". Dia ('Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhuma) berkata:

"Aku mendengar semua itu dari Rasulullah saw dan aku pun

mendengar Nabi saw juga bersabda"; "Dan seorang laki-laki adalah

pemimpin atas harta bapaknya dan akan dimintai pertanggungjawaban

atasnya dan setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan

dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya.”

Rasūlullah saw menegaskan bahwa puncak kemusnahan manusia yang

menjadi tanda akan terjadinya hari kiamat ialah apabila amānah tidak

diserahkan kepada orang yang berkelayakan.9 Terbukti dalam sejarah, bahwa

hancurnya sebuah negeri dan terlantarnya manusia adalah karena kebusukan

akhlak pemimpinnya dalam menjaga amānah. Ingat, bahwa segala fasilitas

yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan manusia sudah Allah sediakan

secara seimbang. Tidak mungkin Allah menẓalimi makhluk-Nya. Maka jika

8 Abu Ahmad as Sidokare, CHM Kitab Shahih Bukhari, hadis. No. 2232.

9 Pusat Dakwah Islamiyah Kementrian Hal Ehwal Ugama, Jujur, Amanah dan Bijaksana

dalam Pekerjaan, hlm. 15.

Page 23: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

5

5

ternyata ditemukan ketidakseimbangan di berbagai tempat, pasti itu terjadi

karena adanya keẓaliman yang diperbuat oleh manusia sendiri.10

Firman Allah Swt dalam Q.S Al-Nisā‟ ayat 58:

Artinya:

Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat-amanat

kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan

hukum di antara manusia, hendaknya kamu menetapkannya dengan

adil. Sesungguhnya Allah sebaik-baik pemberi pengajaran kepadamu.

Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat.11

(Q.S Al-Nisa‟ :

58).

Amānah dalam ayat di atas merupakan amānah untuk menegakkan

hukum Allah swt secara adil, baik dalam kehidupan pribadi, masyarakat

maupun bernegara.12

Makna adil adalah jauh dari sifat ifrᾱṭ (ekstrem /

berlebihan) maupun tafrīṭ (longgar).

Di sisi lain, pengertian amānah dalam ayat tersebut banyak

diperselisihkan oleh para mufassir. Yakni Aṭ-Ṭabārī yang berpendapat bahwa

ayat tersebut ditujukan kepada para pemimpin umat agar mereka menunaikan

hak-hak umat Islam dan menyelesaikan masalah mereka dengan baik dan

adil. Berbeda dengan Al-Marāġī yang membagi amānah ke dalam tiga jenis:

pertama; amānah yang berasal dari Tuhan, kedua; amānah dari sesama

10

Tim Baitul Kilmah Jogjakarta, Ensiklopedi Pengetahuan Al-Qur‟an dan Hadits (Jakarta:

Kamil Pustaka, 2013), Jilid 7, hlm. 76-77.

11 Kementerian Agama RI, Al Qur‟an dan Terjemahnya, hlm. 113.

12 Tim Baitul Kilmah Jogjakarta, Ensiklopedi Pengetahuan Al-Qur‟an dan Hadits, hlm. 75.

Page 24: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

6

6

manusia, dan ketiga; amānah untuk diri sendiri. Semua amānah tersebut

harus ditunaikan semaksimal mungkin.13

Kata amānah atau lafaẓ yang mengarah pada makna amānah atau

kepercayaan dalam al-Qur‟an terulang sebanyak 20 kali.14

Oleh karena kata

amānah itu bersumber dari al-Qur‟an, maka makna yang tepat tentunya harus

dicari dan dikembalikan pada al-Qur‟ān itu sendiri.

Terkait dengan masalah di atas, maka penelitian skripsi ini akan

memfokuskan pada satu aspek term penelitian yaitu amānah dalam al-Qur‟ān.

Amānah merupakan lawan dari khianat. Amānah terjadi di atas ketaatan,

ibadah, al-wadī‟ah (titipan) dan aṡ-ṡiqah (kepercayaan). Dengan demikian,

sikap amānah dapat berlangsung dalam lapangan yang sangat luas. Oleh

karena itu, sikap amānah merupakan sesuatu yang dipercayakan untuk dijaga,

dilindungi dan dilaksanakan.15

Sebagaimana penafsiran Ibnu Kaṡīr mengenai

Q.S Al-Nisā‟ 58 bahwa amānah dalam ayat ini mencakup segala jenis amanat

yang diterima oleh manusia.

Penelitian ini difokuskan pada penafsiran Ibnu Kaṡīr atas ayat-ayat

amānah dalam karya tafsir yang terkenal dengan Tafsir al-Qur‟an al-„Aẓīm.

Term (amānah) ini menarik untuk dikaji karena pertimbangan seringnya

pemakaian term ini dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga pemahaman

13

Kementerian Agama RI, Tafsir Al-Qur‟an Tematik “Etika Berkeluarga, Bermasyarakat

dan Berpolitik” (Jakarta: PT. Sinergi Pustaka Indonesia, 2012), hlm. 38.

14 Muhammad Fuad Abd al-Bāqī, Al-Mu‟jam Al-Mufahras li Alfaẓ Al-Qur‟an Al-Karīm

(Beirut: Dār al-Fikr, 1981), hlm. 88-89.

15 Tim Baitul Kilmah Jogjakarta, Ensiklopedi Pengetahuan Al-Qur‟an dan Hadits, hlm. 74.

Page 25: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

7

7

yang lebih luas dan mendetail menjadi keharusan dalam rangka meningkatkan

nilai pemahaman keagamaan.

Adapun alasan pemilihan tafsir Ibnu Kaṡīr ini menjadi obyek

pembahasan dalam penelitian skripsi ini, karena pertimbangan beberapa hal,

di antaranya:

Pertama; berkaitan dengan sosok Ibnu Kaṡīr yang merupakan seorang

mufasir klasik yang hidup pada abad ke-8 yang cara penafsirannya sangat

dominan memakai riwayat atau hadīṡ serta pendapat sahabat. Di sisi lain,

dalam penafsirannya cenderung mengikuti pola penafsiran ulama-ulama

pendahulunya, yaitu menafsirkan al-Qur‟an dengan aṡar, baik itu al-Qur‟an,

Hadis, pendapat Sahabat maupun pendapat Tabi‟in. Penafsiran seperti ini

dianggap sebagai metode yang terbaik karena relatif belum dipengaruhi oleh

kepentingan dan tujuan tertentu.

Kedua; penafsiran Ibnu Kaṡīr penulis anggap mampu memberikan

kontribusi yang menarik mengenai pemaknaan terhadap ayat-ayat amānah.

Jika dilihat dari penafsiran Ibnu Kaṡīr terhadap ayat-ayat al-Qur‟an,

khususnya ayat-ayat amānah, beliau ingin turut serta ikut andil memperbaiki

dan memperbarui keagamaan kaum muslimin dengan mengajak mereka agar

kembali kepada al-Qur‟an dan as-Sunnah serta menjadikan keduanya sebagai

sumber dasar untuk memecahkan persoalan-persoalan umat.

Page 26: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

8

8

B. Rumusan Masalah

Mengacu pada latar belakang di atas dan untuk memperoleh hasil

yang mudah dipahami terkait tema penelitian ini, maka dapat ditarik tiga

rumusan masalah pokok, yakni:

1. Bagaimana penafsiran Ibnu Kaṡīr mengenai ayat-ayat amānah?

2. Bagaimana kontekstualisasi makna amānah pada kehidupan masa kini?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dipaparkan di atas, penelitian ini

memiliki tujuan dan kegunaan yang diharapkan dapat menambah manfaat

baik yang bersifat ilmiah maupun akademik, yaitu:

1. Tujuan Penelitian

a. Mengetahui pengertian amānah menurut al-Qur‟an serta obyek-obyek

kajiannya.

b. Mengetahui konteks amānah dalam penafsiran Ibnu Kaṡīr secara utuh

dan komprehensif.

c. Mengetahui kontekstualisasi makna amānah pada kehidupan masa

kini.

2. Kegunaan Penelitian

a. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu menambah hazanah

keilmuan di dalam studi al Qur'an terutama di bidang kajian tafsir.

b. Secara praktis, penelitian ini mampu berkontribusi secara lebih, baik

dalam bidang akademis, terlebih untuk masyarakat luas terutama bagi

Page 27: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

9

9

kaum muslimin yang ingin mempelajari tentang penafsiran ayat-ayat

amānah.

c. Secara umum, penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan ilmu

keislaman terutama dalam bidang tafsir yang kemudian

disosialisasikan kepada masyarakat lapisan akademik maupun

masyarakat umum.

D. Telaah Pustaka

Tinjauan pustaka dapat juga disebut dengan telaah atau kajian pustaka.

Berkaitan dengan tema penelitian skripsi, penulis telah melakukan

serangkaian telaah terhadap berbagai literatur atau pustaka. Hal ini dilakukan

untuk melihat sejauh mana nilai keautentikan peneltian dan kajian penafsiran

tentang ayat-ayat amānah yang telah dilakukan serta untuk menunjukkan dan

membuktikan orisinalitas sebauah karya yang tujuannya untuk menghindari

pengulangan penelitian atau plagiasi karya orang lain.

Lebih lanjut, pembahasan mengenai penafsiran ayat-ayat amānah

bukanlah hal yang baru dilakukan. Karena sebelum ini, telah banyak karya

karya yang membahas mengenai tema ini, baik dalam bentuk buku, disertasi,

tesis, skripsi, jurnal dan bentuk karya ilmiyah lainnya.

Karya pertama yang berbicara mengenai amānah adalah buku yang

berjudul “Jujur, Amᾱnah dan Bijaksana dalam Pekerjaan”. Buku ini

berbicara bahwa amānah merupakan suatu elemen yang sangat penting dalam

kehidupan manusia. Ia turut menentukan masa depan sebuah masyarakat.

Page 28: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

10

10

Semua peranan yang dilakukan oleh setiap individu adalah berkaitan dengan

amānah yang telah dibebankan terhadapnya.16

Buku yang ditulis oleh Kementerian Agama RI yang berjudul “Tafsir

Al-Qur‟an Tematik” Etika Berkeluarga, Bermasyarakat dan Berpolitik. Buku

ini menjelaskan tentang definisi amānah dan juga beberapa perselisihan para

mufassir mengenai penafsiran tentang ayat amānah.17

Buku selanjutnya adalah buku yang berjudul “Ensiklopedi al-Qur‟an:

Tafsir Sosial Berdasarkan Konsep-Konsep Kunci” yang ditulis oleh M.

Dawan Raharjo. Buku ini menjelaskan bahwa amānah merupakan sebuah

konsep penting dalam al-Qur‟an yang berkaitan dengan hakikat spiritual

keagamaan muslim. Kata amānah memiliki makna yang mendalam dan

fundamental dalam Islam. Ia tidak saja mempunyai makna yang erat dengan

esensi kekhalifahan manusia, iman dan akhlak, tetapi juga sarat dengan nilai-

nilai etik yang dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat dan

bernegara.18

Adapun skripsi yang terkait dengan tema penelitian ini ialah skripsi

yang ditulis oleh Diah Rahmawati dengan judul “Penafsiran Kata Amanah

Dalam Al-Qur‟an Menurut Ṭabāṭabā‟i dan Sayyid Qutb.” Dalam penelitian

ini dijelaskan tentang penafsiran ayat-ayat amānah dalam pandangan

16

Pusat Dakwah Islamiyah Kementrian Hal Ehwal Ugama, Jujur, Amanah dan Bijaksana

dalam Pekerjaan (Brunei Darussalam, 1999), Cetakan I.

17 Kementerian Agama RI, Tafsir Al-Qur‟an Tematik “Etika Berkeluarga, Bermasyarakat

dan Berpolitik” (Jakarta: PT. Sinergi Pustaka Indonesia, 2012).

18 M. Dawan Raharjo, Ensiklopedi al-Qur‟an: Tafsir Sosial Berdasarkan Konsep-Konsep

Kunci, (Jakarta: Paramadina, 1996).

Page 29: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

11

11

Ṭabāṭabā‟i dan Sayyid Qutb. Selain itu, penulis dalam skripsi ini juga

mencari persamaan dan perbedaan penafsiran mengenai ayat-ayat amānah

antara kedua tokoh tersebut.19

Skripsi yang ditulis oleh Arif Firdaus Nur Romadlon tentang

“Penafsiran Amānah Menurut Hamka, M. Quraish Shihab dan Depag.”

Dalam skripsi ini, penulis mencoba mengemukakan tentang inti penafsiran

amānah menurut Hamka, M. Quraish Shihab dan Depag. Di sisi lain, penulis

skripsi ini juga mencari relevansi penafsiran amānah antara ketiganya

(Hamka, M. Quraish Shihab dan Depag) yang kemudian dikaitkan dengan

konteks keindonesiaan saat ini.20

Dari sekian banyak karya yang bersinggungan dengan penelitian yang

sedang penulis lakukan, penulis belum menemukan karya yang secara

spesifik dan fokus membahas tentang penafsiran ayat-ayat amānah menurut

Ibnu Kaṣīr. Perbedaan yang paling mendasar adalah sudut pandang yang

diambil dalam menafsirkan dan memberikan keterangan tentang ayat-ayat

amānah. Di sisi lain, kesimpulan dalam menafsirkan ayat-ayat amānah pun

akan memberikan hasil penafsiran yang berbeda. Hal inilah yang

membedakan penelitian sebelumnnya dengan penelitian yang dilakukan oleh

penulis. Dalam penelitian ini, fokus bahasan terletak pada penafsiran Ibnu

Kaṣīr tentang ayat-ayat amānah dalam kitab Tafsir Al-Qur‟an Al Ażīm.

19

Diah Rahmawati, “Penafsiran Kata Amanah dalam Al-Qur‟an Menurut Tabataba‟i dan

Sayyid Qutb,” Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2008.

20 Arif Firdaus Nur Romadlon, “Penafsiran Amanah Menurut Hamka, M. Quraish Shihab

dan Depag”, Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2011.

Page 30: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

12

12

E. Metodologi Penelitian

Metode dalam arti yang luas merupakan cara bertindak menurut

sistem atau aturan tertentu. Sedangkan dalam arti khusus adalah cara berpikir

menurut aturan atau sistem tertentu.21

Inti pokok dari kegiatan penelitian

merupakan upaya untuk merumuskan permasalahan, mengajukan pertanyaan-

pertanyaan dan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan

jalan menemukan fakta-fakta dan menberikan penafsirannya yang benar.22

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dapat

dikategorikan ke dalam jenis penelitian library research (penelitian

kepustakaan). Yaitu penelitian yang sumber datanya diambil dari bahan-

bahan tertulis yang telah dipublikasikan, baik melalui media cetak maupun

elektronik yang berkaitan dengan tema penelitian ini yaitu ayat-ayat

amānah dalam al-Qur‟an menurut pandangan Ibnu Kaṡīr.

2. Data dan Sumber Data

Dalam menyusun penelitian ini, penulis mencari bahan dari

beberapa sumber data untuk diolah dan disajikan. Adapun data yang diolah

ialah data primer dan data sekunder. Data primer yang akan menjadi acuan

utama ialah kitab Tafsir al-Qur‟an al-„Aẓīm karya Ibnu Kaṡīr.

21

Sudarto, Metodologi Penelitian Filsafat (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996),

hlm. 41.

22 Anton Bakker dan Achmad Charris Zubair, Metode Penelitian Filsafat (Yogyakarta:

Kanisius, 1992), hlm. 11.

Page 31: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

13

13

Sedangkan data sekunder yang diambil untuk menjelaskan hal yang

berkaitan dengan tema pokok yang kami teliti adalah berupa buku-buku,

kitab atau artikel mengenai pemikiran tokoh yang merupakan hasil

interpretasi orang lain dan buku-buku lain yang terkait dengan objek kajian

ini yang sekiranya dapat digunakan untuk menganalisis tema tersebut.

3. Metode Pengumpulan Data

Mengingat penelitian ini adalah library research, maka metode

yang digunakan adalah metode dokumentasi yaitu dengan mencari dan

mengumpulkan berbagai data yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu

melakukan penelusuran kepustakaan, kemudian mengkaji dan menelaah

berbagai buku dan tulisan, baik berupa kitab-kitab (tafsir) sebagai refrensi

utama maupun tulisan-tulisan para pakar dan ahli yang mempunyai

relevansi dengan kajian penelitian ini.

4. Metode Analisis Data

Dalam menyusun penelitian ini, yaitu setelah mengumpulkan data-

data dari sumber primer maupun sekunder, penulis mengolah dan

menyajikan data tersebut dengan menggunakan metode tematik tokoh.

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini, sebagaimana ditulis

oleh Abdul Mustaqīm dalam bukunya “Metode Penelitian Al-Qur‟an dan

Tafsir”23

adalah :

a. Menetapkan tokoh yang dikaji dan objek formal yang menjadi fokus

kajian.

23

Abdul Mustaqim, Metode Penelitian Al-Qur‟an dan Tafsir (Yogyakarta: Idea Press

Yogyakarta, 2014), hlm. 52-53.

Page 32: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

14

14

b. Menginventarisasi data dan menyeleksinya, khususnya karya-karya

Ibnu Kaṡīr dan buku-buku lain yang terkait dengan penelitian ini.

c. Mengklasifikasikan elemen-elemen penting terkait dengan kata

amānah dalam al-Qur‟an, mulai dari siapakah pemberi amānah, obyek

atau orang yang diberi amānah hingga isi dari amānah tersebut.

d. Mengkaji secara komprehensif penafsiran amānah dalam al-Qur‟an

menurut Ibnu Kaṡīr dengan metode deskriptif.

e. Melakukan analisis kritis terhadap asumsi-asumsi dasar, ayat-ayat

tentang amānah lalu mencermati kelebihan dan kekurangan dari

penafsiran tersebut.

f. Menyimpulkan secara cermat sebagai jawaban terhadap rumusan

masalah sehingga menghasilkan pemahaman tentang penafsiran kata

amānah secara utuh dan sistematik.

Sedangkan pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan

bahasa yang menjelaskan makna kata amānah dan korelasi antar kata

amānah dalam al-Qur‟an dengan menggunakan kaidah-kaidah kebahasaan.

F. Sistematika Pembahasan

Secara keseluruhan, untuk memberi gambaran tentang uraian dari

pembahasan penelitian ini, penulis akan menguraikan rincian pembahasan

yang akan dikaji.

Bab pertama, merupakan bab pendahuluan yang berisi latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, telaah pustaka,

metodologi penelitian dan sistematika pembahasan.

Page 33: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

15

15

Bab kedua, penulis akan mendiskripsikan sosok Ibnu Kaṡīr dan kitab

tafsirnya yaitu Tafsir al-Qur‟an al-„Aẓīm. Pada bagian pertama akan

dipaparkan tentang biografi Ibnu Kaṡīr, kemudian dilanjutkan pada

pembahasan mengenai gambaran umum tentang kitab Tafsir Ibnu Kaṡīr yang

meliputi Nama Tafsir, Ringkasan Tafsir Ibnu Kaṡīr, Corak dan Metode

Penafsiran, Keistimewaan Tafsir Ibnu Kaṡīr serta Sikap atau Pendapat Ibnu

Kaṡīr terhadap Israiliyat. Sedangkan pada bagian berikutnya akan dipaparkan

mengenai beberapa penilaian „ulama terhadap Ibnu Kaṡīr. Hal ini bertujuan

untuk mendapatkan gambaran lengkap dari pemikiran dan metode penafsiran

Ibnu Kaṡīr terhadap ayat-ayat amānah.

Bab ketiga, berisi diskripsi mengenai amānah dalam al-Qur‟an yang

meliputi tentang definisi amānah secara etimologi dan terminologi. Ini

dimaksudkan untuk melihat argumen masing-masing tentang perbedaan

pendapat mengenai definisi kata amānah. Kemudian dilanjutkan pada

pembahasan tentang ayat-ayat amānah dalam al-Qur‟an dari berbagai bentuk

dan tempatnya disertai dengan asbābu al-nuzūl. Setelah itu, penulis akan

mengklasifikasikan ayat-ayat amānah tersebut yang ditinjau dari segi

Makkiyah dan Madaniyah. Pada pembahasan selanjutnya akan dipaparkan

mengenai siapakah pemberi amānah, obyek atau sasaran yang diberi amānah

serta isi dari amānah tersebut.

Bab keempat, secara khusus berbicara tentang penafsiran Ibnu Kaṡīr

dalam Tafsir Al-Qur‟an Al-„Aẓīm mengenai ayat-ayat amānah dalam al-

Qur‟an. Selanjutnya, akan dijelaskan pula tentang macam-macam amānah

Page 34: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

16

16

dalam al-Qur‟an. Kemudian pada pembahasan selanjutnya akan dipaparkan

mengenai kontekstualisasi ayat amānah dalam al-Qur‟an terhadap kehidupan

masa nabi dan masa kini.

Bab kelima atau terakhir merupakan bagian penutup yang berisikan

kesimpulan dan saran konstruktif bagi penelitian ini dan penelitian yang akan

datang.

Page 35: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

93

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitian tentang tema Amānah dalam Al-Qur’an

(Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al-‘Aẓīm karya Ibnu Kaṡīr), maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Menurut al-Qur’an, amānah datang dari dua sumber, yaitu dari Allah dan

dari manusia. Amānah yang datang dari Allah terkait dengan segala

bentuk perintah dan larangan yang dibebankan kepada manusia.

Sedangkan amānah yang datang dari manusia terkait dengan segala

bentuk kepercayaan, baik berupa harta, jabatan dan lain sebagainya. Jika

demikian halnya, maka menurut al-Qur’an amānah bisa dipahami dengan

kepercayaan yang diberikan oleh Allah swt atau makhluk lain untuk

dilaksanakan oleh orang yang diberi amānah.

2. Ibnu Kaṡīr menjelaskan pengertian kata amānah sesuai dengan konteks

ayat yang dibahas. Terkadang, amānah itu dimaknai dengan kepercayaan,

namun terkadang pula dimaknai dengan ketaatan, hak-hak dan aman.

Rinciannya adalah ketika amānah itu dimaknai dengan kepercayaan,

biasanya obyek kajiannya mengarah kepada Nabi, Malaikat, Jin ataupun

Manusia. Kemudian jika amānah itu dimaknai dengan ketaatan dan hak-

hak, maka mengarah kepada manusia. Sedangkan jika amānah itu

dimaknai dengan aman, maka mengarah kepada wilayah atau tempat.

Page 36: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

94

3. Kehidupan manusia di dunia ini penuh dengan amānah dan

tanggungjawab. Setiap perbuatan manusia pasti akan dimintai

pertanggungjawaban dan semakin besar amānah tersebut, maka semakin

besar pula pertanggungjawabannya. Menjalankan tugas sesuai dengan

yang diamanatkan adalah sesuatu yang esensial dalam membangun

tatanan masyarakat yang madani dan sejahtera, terutama untuk konteks

kehidupan saat ini. Sudah sepantasnya, pribadi dan sifat seperti itu

tertanam dalam diri seorang pemimpin. Jangan sampai rakyat merasa

dikhianati dan didzalimi dengan adanya sosok pemimpin yang tidak

amānah. Menumbuhkan sikap pribadi yang amānah harus dimulai dari

diri sendiri sebelum menuntut orang lain untuk bersikap amānah.

B. Saran

Setelah penelitian ini selesai, penulis menyadari bahwa dalam

pembuatan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis juga sangat

mengharapkan saran yang sifatnya membangun dari Dosen Pembimbing

Skripsi. Selain itu, penulis juga menyarankan bagi para pembaca dan peneliti

selanjutnya, bahwa terdapat kata yang mirip atau semakna dengan kata

amānah seperti ṣiddīq, īmān, iṭma’anna dan lain sebagainya yang bisa dikaji

lebih lanjut untuk dijadikan sebagai skripsi.

Terakhir, penelitian ini dilakukan dengan penuh perjuangan dan

kesungguhan. Semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat

dijadikan sebagai acuan dalam penelitian selanjutnya. Semoga Allah swt

senantiasa meridhoi setiap langkah dan perbuatan. Amīn Yā Mujībassāilīn.

Page 37: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

95

DAFTAR PUSTAKA

Anis, Ibrahim. Al-Mu‟jam Al-Wasīṭ. Juz 1. Cet. 4. Sl: Sn, Sa.

Anwar, Rosihon. Melacak Unsur-Unsur Israiliyyat dalam Tafsir Ath-Thabari dan

Tafsir Ibnu Katsir. Bandung: Pustaka Setia, 1999.

Bahreisy, Salim. Terjemah Singkat Tafsir Ibnu Kaṡīr. Surabaya: PT. Bina Ilmu,

1993.

Baidan, Nashruddin. Metode Penafsiran Al-Qur‟an. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2002.

Bakker, Anton. Metode Penelitian Filsafat. Yogyakarta: Kanisius, 1992.

Al-Bāqī, Muhammad Fuad Abd. Al-Mu‟jam Al-Mufahras li Alfāẓ Al-Qur‟ān Al-Karīm. Beirut: Dār al-Fikr, 1981.

Al-Dimasyqī, Imam al-Jalīl al-Hāfiẓ „Imād al-Dīn Abi al-Fidā‟ Ismāil ibn Kaṡīr al-Qurasyī. Tafsir Al-Qur‟ān Al-„Aẓīm. Juz I. Semarang: Toha Putra, tt.

_______ Tafsir Al-Qur‟ān Al-„Aẓīm. Juz III. Semarang: Toha Putra, tt.

Al-Dimasyqī, Al-Imām Abī Al-Fidā‟ Al-Hāfiẓ Ibnu Kaṡīr. Tafsir Al-Qur‟an Al-

Aẓīm. Juz II. Beirut: Maktabah Al-Nūr Al-„Ilmiyyah, 1992.

_______ Tafsir Al-Qur‟an Al-Aẓīm. Juz III. Beirut: Maktabah Al-Nūr Al-„Ilmiyyah, 1992.

_______ Tafsir Al-Qur‟an Al-Aẓīm. Juz IV. Beirut: Maktabah Al-Nūr Al-„Ilmiyyah, 1992.

Al-Farmawi, Abdul Hayy. Metode Tafsir Mauḍū‟i dan Cara Penerapannya.

Bandung: Pustaka Setia, 2002.

Ghofur, Saiful Amin. Mozaik Musafir Al-Qur‟an dari Klasik hingga

Kontemporer. Yogyakarta: Penerbit Kaukaba, 2013.

_______ Profil Para Mufassir Al-Qur‟an. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani,

2008.

Al-Hafidz, Ahsin W. Kamus Ilmu Al-Qur‟an. Jakarta: AMZAH, 2005.

Hs, Fachruddin. Ensiklopedi Al-Qur‟an. Jakarta: PT Rineka Cipta, 1992.

Page 38: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

96

Ibn Manzur, Abū al-Fadl Jamal al-Dīn Muhammad Ibn Mukrom Lisān Al-„Arab.

Juz 16. Cet. 1. Beirut: Dār Shadr, 1995.

Kaṡīr, Al-Hāfiẓ „Imāduddin Abu Al-Fidā Ismāil Ibnu. Tafsir Juz „Ammā, terj. Farizal Tirmizi. Jakarta: Pustaka Azzam, 2007.

_______ Mukhtaṣᾱr Al-Bidᾱyah wa An-Nihᾱyah, terj. Asmuni. Jakarta: Pustaka

Azzam, 2008.

Mahmud, Mani‟ Abd Halim. Metodologi Tafsir Kajian Komprehensif Metode

Para Ahli Tafsir, terj. Faisal Saleh dkk. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2006.

Al-Marāghī, Ahmad Mustafa. Tafsir al-Marāghī, terj. Bahrun Abu Bakar dkk.

Semarang: Toha Putra, 1986.

Mohaqqeq, Mehdi. Kamus Kecil Al-Qur‟an: Homonim Kata Secara Alfabetis,

terj. Musa Muzauwir. Jakarta: Penerbit Citra, 2012.

Munawwir, A. W. Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap. Surabaya:

Pustaka Progressif, 1997.

Al-Mubarakfuri, Syaikh Shafiyurahman. Sirah Nabawiyyah, terj. Suchail Suyuti.

Jakarta: Gema Insani, 2013.

Mustaqim, Abdul. Metode Penelitian Al-Qur‟an dan Tafsir. Yogyakarta: Idea

Press Yogyakarta, 2014.

Nurhaedi, Dadi. “Tafsir al-Qur‟an al-„Aẓīm karya Ibnu Kaṡīr” dalam Hamim Ilyas, Studi Kitab Tafsir. Yogyakarta: Teras, 2004.

Pulungan, Sahmiar. Wawasan Tentang Amānah Dalam Al-Qur‟an. Disertasi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta: 2006.

Pusat Dakwah Islamiyah Kementrian Hal Ehwal Ugama. Jujur, Amanah dan

Bijaksana dalam Pekerjaan. Cetakan I. Brunei Darussalam: 1999.

Al-Qaṭṭān, Mannā‟ Khalīl. Mabāhiṣ fi „Ulūmil Qur‟an, terj. Mudzakir AS. Jakarta: Pustaka Litera AntarNusa, 2011.

Al-Qurṭubī, Syaikh Imam. Tafsir Al-Qurṭubī, terj. Dudi Rosyadi dkk. Jakarta: Pustaka Azzam, 2009.

Quthb, Sayyid. Fī Ẓilālil Qur‟an, terj. As‟ad Yasin dkk. Jakarta: Gema Insani

Press, 2004.

Page 39: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

97

Raharjo, M. Dawan. Ensiklopedi al-Qur‟an: Tafsir Sosial Berdasarkan Konsep-

Konsep Kunci, Jakarta: Paramadina, 1996.

Rahmawati, Diah. Penafsiran Kata Amanah dalam Al-Qur‟an Menurut

Ṭabātabᾱ‟i dan Sayyid Quthb. Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008.

Ar-Rifa‟i, Muhammad Nasib. Kemudahan Dari Allah Ringkasan Tafsir Ibnu

Kaṣīr, terj. Syihabuddin. Jakarta: Gema Insani Press, 1999.

RI, Kementerian Agama. Al Qur‟an dan Terjemahnya. Jakarta: PT. Sinergi

Pustaka Indonesia, 2012.

_______ Tafsir Al-Qur‟an Tematik “Etika Berkeluarga, Bermasyarakat dan

Berpolitik”. Jakarta: PT. Sinergi Pustaka Indonesia, 2012.

Romadlon, Arif Firdaus Nur. Penafsiran Amanah Menurut Hamka, M. Quraish

Shihab dan Depag. Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta, 2011.

Shaleh, Qamaruddin. Asbabun Nuzul Latar Belakang Historis Turunnya Ayat-

Ayat Al-Qur‟an. Bandung: CV. Diponegoro, 1995.

Shihab, M. Quraish. Tafsir Al Misbah, Volume II. Jakarta: Lentera Hati, 2002.

As Sidokare, Abu Ahmad. CHM Kitab Shahih Bukhari.

As Sidokare, Abu Ahmad. CHM Kitab Sunan Abu Dawud.

Sudarto. Metodologi Penelitian Filsafat. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

1996.

As-Suyūṭī, Jalāluddīn. Asbabun Nuzul: Sebab Turunnya Ayat Al-Qur‟an, terj. Tim Abdul Hayyie. Jakarta: Gema Insani, 2008.

Syakir, Syaikh Ahmad. Mukhtashar Tafsir Ibnu Kaṡīr, terj. Suharlan. Jakarta: Darus Sunnah, 2014.

Al-Ṭabārī, Abu Ja‟far Muhammad bin Jarīr. Tafsir Al-Ṭabārī, terj. Ahsan Askan

dkk. Jakarta: Pustaka Azzam, 2009.

Tim Baitul Kilmah Jogjakarta. Ensiklopedi Pengetahuan Al-Qur‟an dan Hadits.

Jakarta: Kamil Pustaka, 2013.

Wassil, Jan Ahmad. Tafsir Qur‟an Ulul Albab. Bandung: PT Karya Kita, 2009.

Page 40: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

98

Zainu, Syaikh Muhammad Jamil. Bagaimana Memahami al-Qur‟an, terj.

Salafuddin Aj. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1995.

Zenrif, M. F. Sintesis Paradigma Studi Al-Qur‟an. Malang: UIN-Malang Press,

2008.

SUMBER INTERNET:

Bambumoeda, “Karakteristik Pemimpin Ideal Menurut Islam” dalam

www.bambumoeda.wordpress.com, diakses tanggal 12 Januari 2017.

Page 41: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

99

LAMPIRAN KESELURUHAN AYAT-AYAT AMĀNAH BERDASARKAN

PENGELOMPOKAN MAKKIYAH DAN MADANIYAH

MAKKIYAH MADANIYAH

Q.S Al-Mu’minūn : 8

Q.S Al-Baqarah : 283

Q.S Al-Ma’ārij : 32

Q.S Al-Baqarah : 125

Q.S Al-An’ām : 81

Q.S Ali Imrān : 154

Page 42: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

100

Q.S Al-An’ām : 82

Q.S Al-Nisā’ : 58

Q.S Al-A’rāf : 68

Q.S Al-Nisā’ : 83

Page 43: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

101

Q.S Yusūf : 54

Q.S Al-Anfāl : 11

Q.S Al-Syu’arā’ : 107, 125, 143, 162

dan 178

Q.S Al-Ahzāb : 72

Q.S Al-Syu’arā’ : 193

Q.S Al-Nūr : 55

Q.S Al-Qaṣ aṣ : 26

Q.S Al-Anfāl : 27

Page 44: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

102

Q.S Al-Naml : 39

Q.S Al-Dukhan : 18

Q.S Al-Dukhan : 51

Q.S Al-Takwīr : 21

Q.S Al-Tīn : 3

Page 45: AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Qur’an Al ...digilib.uin-suka.ac.id/25044/1/13530147_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · AMĀNAH DALAM AL-QUR’AN (Kajian

103  

 

CURRICULUM VITAE

Nama : Muhammad Jawis Samak

TTL : Bantul, 11 Juni 1992

Alamat Asal : Kanggotan, RT 02 RW 05, Pleret, Pleret, Bantul,

Yogyakarta 

Alamat di Yogyakarta : Kanggotan, RT 02 RW 05, Pleret, Pleret, Bantul,

Yogyakarta

No HP : 085800077790

Email : [email protected] / [email protected]

Orang Tua

Ayah : Abdullah

Ibu : Saryanti

Pekerjaan : Buruh

Alamat : Kanggotan, RT 02 RW 05, Pleret, Pleret, Bantul,

Yogyakarta

Riwayat Pendidikan

1. SDN Jejeran II (2005)

2. Madrasah Tsanawiyah Bambanglipuro (2008)

3. Madrasah Aliyah Hamalatul Qur’an Bantul (2011)

4. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (2013)