Etika Dan Sila Dalam Hindu

5
Etika dan sila dalam Hindu Etika adalah tingkahlaku yang baik dan sila adalah aturan didalam berkehidupan. Sila dan etika tidak dapat dipisahkan karena saling berkaitan. Sila mempunyai peranan untuk mengatur didalam beretika. Hendakya dalam kehidupan ini memahami tentang etika dan sila. Hal ini perlu kita bina sejak dini agar kelak sewaktu terjun di masyarakat mengerti tentang sila dan etika atau istilah jawa tata krama, ungah ungguh didalam masyarakat agar tidak terjerumus ke arah adharma. Banyak kita jumpai anak anak sekarang yang sudah kurang memahami hal tersebut. Suatu contoh tidak ada tata krama kepada orang yang lebih tua. Hal ini perlu disikapi benar karna kita ketahui pemuda adalah tiang dari tegaknya suatu bangsa. Sila dan etika sebagai pedoman bangsa dan diri kita. Wiweka berperan penting didalam beretika. Jika sejak dini sudah ditanamkan tentang beretika maka secara tidak langsung saat menghadapi suatu permasalahan wiweka akan mucul dengan sendirinya. Agama hindu mengajarkan kepada umatnya untuk berpedoman kepada beberapa pramana atau ukuran atau sila didalam beretika seperti *pratyaksa(pengamatan), anumana (analisa), dan agama (pertimbangan/informasi yang dapat dipercaya) *sastratah (bersumber kepada sastra/ajaran agama), gurutah (bersumber kepada ajaran guru), dan svatah (bersumber kepada analisa dan pengalaman diri) *desa (tempat), kala (waktu), dan patra (keadaan) Berdasar pertimbangan diatas seseorang dapat menentukan mana

description

GF

Transcript of Etika Dan Sila Dalam Hindu

Page 1: Etika Dan Sila Dalam Hindu

Etika dan sila dalam Hindu     Etika adalah tingkahlaku yang baik dan sila adalah aturan didalam berkehidupan. Sila dan etika tidak dapat dipisahkan karena saling berkaitan. Sila mempunyai peranan untuk mengatur didalam beretika. Hendakya dalam kehidupan ini memahami tentang etika dan sila. Hal ini perlu kita bina sejak dini agar kelak sewaktu terjun di masyarakat mengerti tentang sila dan etika atau istilah jawa tata krama, ungah ungguh didalam masyarakat agar tidak terjerumus ke arah adharma. Banyak kita jumpai anak anak sekarang yang sudah kurang memahami hal tersebut. Suatu contoh tidak ada tata krama kepada orang yang lebih tua. Hal ini perlu disikapi benar karna kita ketahui pemuda adalah tiang dari tegaknya suatu bangsa. Sila dan etika sebagai pedoman bangsa dan diri kita.

    Wiweka berperan penting didalam beretika. Jika sejak dini sudah ditanamkan tentang beretika maka secara tidak langsung saat menghadapi suatu permasalahan wiweka akan mucul dengan sendirinya. Agama hindu mengajarkan kepada umatnya untuk berpedoman kepada beberapa pramana atau ukuran atau sila didalam beretika seperti*pratyaksa(pengamatan), anumana (analisa), dan agama (pertimbangan/informasi yang dapat dipercaya)                    *sastratah (bersumber kepada sastra/ajaran agama), gurutah (bersumber kepada ajaran guru), dan svatah (bersumber kepada analisa dan pengalaman diri)

             *desa (tempat), kala (waktu), dan patra  (keadaan)

 Berdasar pertimbangan diatas seseorang dapat menentukan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang salah dan mana yang benar. Bahkan didalam konsep tri hita karana sila dan etika sangat berpengaruh seperti

-prahyangan adalah hubungan manusia dengan tuhan. Jika memahami sila dan etika maka seseorang tidak sembarangan saat bersembahyang seperti mengenakan pakaian yang sopan. Bahkan didalam utama mandala dapat memposisikan diri untuk selalu menjaga kesopanan seperti tidak bercanda, tidak makan-makan, tidak ribut karena memahami bahwa kita akan melaksanakan bakti kepada tuhan.

                     -pawongan adalah hubungan yang harmonis dengan sesama. Ini sangat perlu bahwa manusia adalah makhluk sosial atau homo sosius. Saat berada pada lingkungan sosial sila dan etika sebagai pedoman bersosial. Dari awal kita lahir sampai sang atma lepas dari badan kasar ini masih memerlukan bantuan orang lain. Patutlah bila semasamasih hidup dalam bersosial mentaati etika dan sila agar kelak sewaktu sang atma lepas dari badan ini masih ada yang sudi menolong. Konsep tri kaya parisuda juga berperan dalam melakukan pawongan yaitu

Page 2: Etika Dan Sila Dalam Hindu

                           =manacika berpikir yang baik. Perkataan dan perbuatan berawal dari pikiran kita. Jika pikiran sudah tidak terkontrol lagi secara tidak sadar pikiran dan perbuatan juga ikut tidak terkontrol. Pikiran oleh para ahli di ibaratkan kera yang mempunyai sifat aktif. Tetapi didalam ilmu yoga sebenarnya pikiran itu suci. Pikiran itu tenang (chitta) tetapi setelah mendapat pengaruh dari tri guna menjadi (vrtti) yaitu gejolak dalam pikian itu sendiri. Gejolak dalam pikiran ini yang hendaknya dikendalikan.

                          =wacika berkata yang baik. Di dalam kitab sarasamuscaya dikatakan ada empat perbuatan melalui perkataan yang harus dikendalikan yaitu

1. Tidak suka mencacimaki

2. Tidak berkata kasar kepada siapapun

3. Tidak menjelek-jelekkan apaligi memfitnah makhluk lain

4. Tidak ingkar janji atau berbohong

Bahkan didalam weda juga dikatakan bahwa dewi saraswati berstana dalam lidah kita. Seperti didalam  cerita kumbakarna yang mendapat anugrah. Saat ditanya oleh dewa apa yang ia inginkan waktu dia akan menjawab tidak terkalahkan tetapi oleh dewi saraswati diplesetkan sehingga menjadi kata tertidur. Sehingga anugrah yang ia dapatkan adalah tertidur. Saat perkataan tidak dapat terkontrol dan akhirnya melupakan etika dan sila yang terjadi adalah konflik atau suatu masalah.

                         =Kayika adalah perbuatan yang baik. Hal-hal yang perlu dikendalikan adalah

     # tidak menyakiti, menyiksa, apalagi membunuh.

     # tidak berbuat curang, sehingga merugikan orang lain.

      # tidak berzina.

 Tiga hal diatas yang perlu diperhatikan dan dikendalikan agar perbuatan kita benar benar baik. Saat berada di lingkungan sosial etika dan sila dalam konsep kayika berperan benar. Pada dasarnya sila mengatur kita didalam melakukan suatu perbuatan. Perbuatan yang baik akan

Page 3: Etika Dan Sila Dalam Hindu

mendapat hasil yang baik pula begitu juga sebaliknya seperti didalam hukum karma phala. Tri kaya parisudha adalah dasar dalam kita menjalani peran sebagai makhluk individu dan sosial.

                -palemahan adalah hubungan yang baik antara manusia dengan alam. Alam yang kita jaga dengan baik pasti berdampak baik juga. Seperti masalah banjir. Hal ini disebabkan manusia sudah tidak menjalankan palemahan dengan baik. Permasalahan ini harus segera diatasi agar palemahan dapat berjalan dengan lancar. Sebagai makluk sosial yang selalu bergerak dan bersosialisasi, haruslah kita saling mengigatkan saudara-saudara kita untuk menjaga alam. alam memberikan penghidupan kepada kita.jika alam tidak kita jaga jangan heran bila banyak penyakit,bencana yang datang untuk menguji kita.ujian dari alam sebenarnya mengingatkan kita agar kita instrospeksi diri dimana kesalahan kita apakah kita tidak menjaga alam dengan baik atau bagaimana.alam ini harus kita jaga kita rawat ibarat kita menjaga dan merawat ibu kita.Ibu pertiwi memberikan cobaan sebenarnya untuk mendidik kita,ibarat ibu kita sendiri walaupun beliau memarahi,mencubit,atau bahkan memukul hal ini bukan karena kebencian tetapi mengarahkan kepada dharma untuk menjadi anak yang beretika yang tau tentang aturan. aturan di dalam hindu jika di pikir tidak ada yang mengarah adharma tidak ada yang merugikan

  seperti yang sudah di jelaskan di atas bahwa di dalam hidup bermasyarakat perlu mengetahui dan menjalankan sila dan etika hal ini akan mempermudah kita saat melakukan tugas manusia sebagai maklhuk sosial.dengan etika dan sila rasa empati kita akan berkembang.dengan berkembang rasa  simpati dan empati dalam masyarakat maka konsep catur purusa artha akan mudah kita lakukan seperti dharma (kebaikan) saat bermasyarakat dengan berpegang etika dan sila maka dharma akan kita lakukan dengan mudah.karena aturan dan tingkah laku kita sudah jelas.  Artha (materi)dengan berpegang kepada sila dan etika Artha atau materi manusia menjadi tidak pelit,kikir,angkuh,sombong, tetapi menjadi perbuatan bajik,suka berderma ,kama(nafsu) jika tidak kita kontrol hal ini yang membuat seseorang menjadi sangat berambisi dalam hal negatif.seperti ingin memiliki milik orang lain.tetapi dengan sila dan etika yang baik seseorang akan menjadi kama yang positif seperti nafsu untuk belajar ilmu pengetahuan,nafsu untuk menolong sesama.moksa (pelepasan) dengan sila dan etika di dalam bermasyarakat di jalankan setidaknya ada jalan untuk menuju moksa.moksa adalah tujuan akhir kita sebagai umat hindu.

  permasalahan yang kita hadapi saat ini adalah kesadaran akan etika dan sila banyak yang tidak mengetahui ataupun mengetahui tetapi sengaja dilanggar.dalam hal ini kita harus memunculkan kesadaran itu sejak dini dengan cara sering melakukan seminar-seminar tentang etika dan sila, melakukan dharma wacana ataupun dharma tula