Etika dan Regulasi Siber

36
JEMMY J. PAH TEKNOLOGI MEDIA BARU

description

 

Transcript of Etika dan Regulasi Siber

Page 1: Etika dan Regulasi Siber

JEMMY J. PAHTEKNOLOGI MEDIA BARU

Page 2: Etika dan Regulasi Siber

Etika Dalam Dunia Siber

Page 3: Etika dan Regulasi Siber

WWW = WILD WILD WESTworld wide web

Page 4: Etika dan Regulasi Siber

Prof. Charless ESSProfesor Filsafat dan Agama di Universitas Drury

mantan ketua Peneliti Asosiasi Internet

Page 5: Etika dan Regulasi Siber

DME digitalmedia ethicsCharless Ess

buku pertama yangmengangkat isu-isuPenting mengenai etika media digital

contoh: kartun Nabi Muhammad, pembajakan di negara berkembang,pemahaman mengenai privacy dan pornografi

Page 6: Etika dan Regulasi Siber

SiberEtika Cyber atau cyber ethic adalah suatu norma tak tertulis yang dikenal di dunia IT. Suatu nilai-nilai yang disepakati bersama oleh warga siber untuk dapat dipakai sebagai acuan yang akan dipatuhi dalam interaksi antar sesama pengguna teknologi informasi

Etika

Page 7: Etika dan Regulasi Siber

CitizenSJournalisM• Etika Media Digital berkaitan dengan norma yang terkadung dalam media

digital. Digital media sendiri termasuk jurnalisme online, blogging, foto jurnalistik digital, citizens jurnalisme dan media sosial. Bagaimana mereka

yang terlibat dalam citizens journalism membuat, memodifikasi, menggunakan dan mempublikasikan text : gambar atau suara pada media

baru, sarana untuk mempublikasikan kini berada di tangan warga siber, sementara internet mendorong bentuk-bentuk baru dari jurnalisme yang

interaktif dan bersifat segera/instant

Page 8: Etika dan Regulasi Siber

BEBERAPA CONTOH ETIKADALAM DUNIA SIBER

dikutip dari http://neverletgo-prometheus.blogspot.com/2013/05/etika-berkomunikasi-dalam-media-sosial.html

Page 9: Etika dan Regulasi Siber

DON’TSPAM

SPam adalah penggunaan perangkat elektronik

untuk mengirimkan pesan secara bertubi-tubitanpa dikehendaki oleh penerimanya

Page 10: Etika dan Regulasi Siber

Don’TKEEPEVERYTHING

Disatu sisi privasi on-line sangat penting, tetapi apabila setiap interaksi sosial dianggap privat maka apa gunanya berpartisipasi dalam media SOSIAL? Gunakan saja e-mail, IM, SMS apabila tujuannya itu dan jangan sampai

menimbulkan salah penafsiran bahwa group Anda terlalu eksklusif

Page 11: Etika dan Regulasi Siber

DON’T “go after”

Jangan “menyerang” kompetitor pada saat mereka melakukan suatu kesalahan bodoh, komentari sesuka hati tetapi jangan melakukan sabotase media —

seperti mencoba “menimbun” posting atau berita baru, melaporkan dengan harapan pelarangan dalam  penggunaan media sosial, atau meniru sebagai seorang

pelanggan yang tidak puas.

Page 12: Etika dan Regulasi Siber

Apabila banyak yang tidak sepaham dengan pendapat Anda, itu menyatakan sesuatu. Jangan sekali-kali memberi komentarmenggunakan identitas palsu untuk mendukung pendapat diri(dibuat seolah-olah banyak orang yang sependapat dan setujudengan pendapat Anda).  Tidak saja hal tersebut bodoh, tetapi lambat laun juga akan terbongkar.

DON’T create multiple handles to

“gang up”

Page 13: Etika dan Regulasi Siber

DON’T try to incitea mob mentalityTidak hanya menggunakan identitas palsu, hindari juga provokasi massa media sosial. Apabila Anda secara terang-terangan mengajak setiap orang untuk memberi komentar mengenai sesuatu mengikuti pendapat sendiri maka Anda bersalah dalam hal telah memanipulasi suatu percakapan.

Page 14: Etika dan Regulasi Siber

Salah satu fitur utama media sosial adalah publikasi pendapat, atau sekedar ocehan secara instan dan jangkauannya luas. Kadang ada hal-hal atau pendapat yang tiba-tiba muncul di pikiran kita, tetapi apakah perlu diberitakan di Internet? Pertimbangkan terlebih dahulu!

Page 15: Etika dan Regulasi Siber

DO personalize messagesand introductionsPada saat pertama berkenalan dengan orang baru yang belum pernah dikenal sama sekali, sapa “halo” terlebih dahulu layaknya dalam perkenalan tatap muka langsung (etika). Beri sedikit penjelasan bagaimana awal perkenalan tersebut terjadi, sesuatu yang mudah dan sepele tetapi akan memberikan suatu impresi awal yang baik bagi lawan kenal baru.

HALLO

Page 16: Etika dan Regulasi Siber

Apabila jaringan (network) Anda terdiri hanya dari orang-orang yang semuanya sependapat dengan diri Anda, maka …. &^%??, apa artinya?

(and network) outside your circle —

Page 17: Etika dan Regulasi Siber

Jangan sekali-kali melakukan posting sesuatu yang meragukan atau foto seseorang tanpa seijin orang tersebut. Anda tidak pernah tahu apa yangakan mereka lakukan sebagai pembalasan.

DON’T post questionable photosof others without their permission

Aku Kecewa Bro!

Page 18: Etika dan Regulasi Siber

Paling sedikit gunakan nama pena yang telahdikenal semua orang. Pendapat anonimousdianggap tidak berbobot dan tidak bertanggung jawab.

DO use your real name whenever possible

Page 19: Etika dan Regulasi Siber

ini adalah salah satu “common sense”yang perlu diperhatikan. Pikirkan, siapa yang peduli tentang link situs Anda yang disebar dalam setiap komentar di dunia media sosial? Bisa jadi Anda dimasukkan dalam kategori “link spammer”.

DON’T excessively link to your own site(s)

LINK

Page 20: Etika dan Regulasi Siber

Media sosial adalah lalu-lintas,interaksi atau komunikasi dua arah. Beri sebanyak Anda mendapat, lebih baik lagiadalah beri lebih banyak. Salah satu alasan mengapa orang mengunjungisitus Anda adalah apabila Anda mau memberi sesuatuyang dibutuhkan, entah itu berupa informasi, pengetahuan atau hanya sekedar komentar lucuyang menghibur.

DO GIVE BACK

Page 21: Etika dan Regulasi Siber

Jangan mengikuti setiap orang pada setiap media sosialyang mereka gunakan; Facebook, Twitter, MySpace,

atau situs-situs sosial “niche” lainnya kecuali orang yangAnda ikuti tersebut adalah teman akrab.

dan jangan juga meng-invited semua orang ke semua bentuk media baruyang anda coba, cukup satu atau dua yang berfungsi cukup baik

DON’T invite everyone or turn into a social media stalker

Page 22: Etika dan Regulasi Siber

STOP BROADCAST SAMPAH“Pesan ini untuk menginformasikan semua pengguna kami (RIM),

bahwa server kami baru saja benar-benar penuh, jadi kami memintabantuan Anda untuk memperbaiki masalah ini. Kita perlu pengguna aktif kami untuk mengirim ulang pesan ini ke semua orang di daftar kontak Anda untuk

aktif kami yang menggunakan BlackBerry Messenger, jika Anda tidak mengirim pesan ini ke semua kontak BlackBerry Messenger Anda maka account Anda akan ditetapkan tidak aktif dengan konsekuensi

dari kehilangan semua kontak

Page 23: Etika dan Regulasi Siber

Regulasi Dalam Siber & Media Baru

cybercrime

Page 24: Etika dan Regulasi Siber

CYBERCRIMEcyber crime adalah bentuk-bentuk kejahatan yang disebabkan oleh pemanfaatan tekhnologi internet atau dapat dikatakan bahwa cyber crime sebagai perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan menggunakan internet yang berbasis pada kecanggihan tekhnologi computer dan telekomunikasi.

Page 25: Etika dan Regulasi Siber

Unauthozied Access

Merupakan kejahatan yang terjadi ketika seseorang memasuki atau menyusup ke dalam suatu sistem jaringan komputer secara tidak sah, tanpa izin, atau tanpa sepengetahuan dari pemilik sistem jaringan komputer yang dimasukinya. Probing dan port merupakan contoh kejahatan ini.

Page 26: Etika dan Regulasi Siber

Illegal ContentsMerupakan kejahatn yang dilakukan dengan memasukkan data atau informasi ke internet tentang suatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat dianggap melanggar hukum atau menggangu ketertiban umum, contohnya adalah penyebaran pornografi.

Page 27: Etika dan Regulasi Siber

Penyebaran Virus Secara SengajaPenyebaran virus pada umumnya dilakukan

dengan menggunakan email. Sering kali orang yang sistem emailnya terkena virus tidak

menyadari hal ini. Virus ini kemudian dikirimkan ke tempat lain melalui emailnya.

Page 28: Etika dan Regulasi Siber

Data Forgery

Kejahatan jenis ini dilakukan dengan tujuan memalsukan data pada dokumen-dokumen

penting yang ada di internet. Dokumen-dokumen ini biasanya dimiliki oleh institusi atau lembaga yang memiliki situs berbasis

web database.

Page 29: Etika dan Regulasi Siber

Sabotage & Extortion

Sabotage and Extortion merupakan jenis kejahatan yang dilakukan dengan membuat

gangguan, perusakan atau penghancuran terhadap suatu data, program komputer atau

sistem jaringan komputer yang terhubung dengan internet.

Page 30: Etika dan Regulasi Siber

CyberstalkingKejahatan jenis ini dilakukan untuk mengganggu atau melecehkan seseorang dengan memanfaatkan komputer, misalnya menggunakan e-mail dan dilakukan berulang-ulang. Kejahatan tersebut menyerupai teror yang ditujukan kepada seseorang dengan memanfaatkan media internet. Hal itu bisa terjadi karena kemudahan dalam membuat email dengan alamat tertentu tanpa harus menyertakan identitas diri yang sebenarnya.

Page 31: Etika dan Regulasi Siber

Hacking & CrackerIstilah hacker biasanya mengacu pada seseorang yang punya minat besar untuk mempelajari sistem komputer secara detail dan bagaimana meningkatkan kapabilitasnya. Adapun mereka yang sering melakukan aksi-aksi perusakan di internet lazimnya disebut cracker. Boleh dibilang cracker ini sebenarnya adalah hacker yang yang memanfaatkan kemampuannya untuk hal-hal yang negatif. Aktivitas cracking di internet memiliki lingkup yang sangat luas, mulai dari pembajakan account milik orang lain, pembajakan situs web, probing, menyebarkan virus, hingga pelumpuhan target sasaran. Tindakan yang terakhir disebut sebagai DoS ( Denial Of Service ). Dos attack merupakan serangan yang bertujuan melumpuhkan target ( hang, crash ) sehingga tidak dapat memberikan layanan.

Page 32: Etika dan Regulasi Siber

HIJACKING

Hijacking merupakan kejahatan melakukan pembajakan hasil karya orang lain. Yang paling

sering terjadi adalah Software Piracy (pembajakan perangkat lunak ).

Page 33: Etika dan Regulasi Siber

Cyber Bullying

Cyber bullying adalah perilaku anti-sosial yang melecehkan ataupun merendahkan seseorang, kebanyakan menimpa anak-anak dan remaja,

baik yang dilakukan secara online atau melalui telepon seluler.Cyber bullying dapat melalui media SMS, email, instant messaging (IM), blog, jejaring social (misalnya facebook atau twitter), atau halaman web

untuk mengganggu, mempermalukan dan mengintimidasi seseorang. Bentuknya bermacam-macam, misalnya menyebarkan berita atau isu

palsu, memposting foto-foto memalukan, pelecehan seksual, ancaman hingga tindakan yang berujung pemerasan.

Page 34: Etika dan Regulasi Siber
Page 35: Etika dan Regulasi Siber

SEKIANBy Jemmy J. Pah

Page 36: Etika dan Regulasi Siber