Etika dan bisnis

7
EKONOMI DAN KEADILAN Hubungan Keadilan dengan Ekonomi Antara ekonomi dan keadilan terjalin hubungan erat, karena dua-duanya sumber yang sama. umber itu adalah masalah kelangkaan. !arang yang tersedia selalu dan karena itu kita men"arikan "ara untuk membagikannya atau mendistribusikannya de #aling baik. Memang benar, seandainya tidak ada kelangkaan,tidak ada ekonomi #ula. yang sama da#at dikatakan juga tentang keadilan %atau sekurang-kurangnya tentang ti yang #aling #enting,yaitu keadilan distributi&'( ) seandainya tidak ada kelangkaan, keadilan #ula. Masalah Ekonomi dan Keadilan baru mun"ul, jika tidak tersedia barang "uku# bagi semua orang yang menginginkannya. !oleh ditambahlagi, karenakelangkaan meru#akan suatu'enomena umum yang senantiasa melatarbelakangi situasi kita,kekayaan atau ke#emilikan barang tidak #er dile#askan darikeadilan. Di tanah air kita keyakinan itu dirumuskan dengan bagus,jika menggunakan ungka#an yang sudah menjadi baku *+masyarakat yang adil dan makmur++. Hakikat Keadilan Keadilan sebagai ) *+tribuere "ui ue suum++ , dalam bahasas inggris diterjemah berbunyi ) *+ to gi&e e&erybody his o n++ , atau dalam bahasa Indonesia ) *+ membe setia# orang yang dia em#unya++. enjelasan hukum roma tentang keadilan itu bisa di juga sebagai ) memberikan ke#ada setia# orang yang menjadi haknya. Ada tiga "iri khas yang selalu menandai keadilan ) keadilan tertuju #ada oran keadilan harus ditegakkan , dan keadilan menuntut #ersamaan. ertama,keadilan tertuju #ada orang lain. Masalah keadilan atau ketidakadilan hany dalam konteks antar-manusia. /ntuk itu di#erlukan sekurang-kurangnya dua orang manu

Transcript of Etika dan bisnis

EKONOMI DAN KEADILAN

Hubungan Keadilan dengan Ekonomi

Antara ekonomi dan keadilan terjalin hubungan erat, karena dua-duanya berasal dari sumber yang sama. Sumber itu adalah masalah kelangkaan. Barang yang tersedia selalu langka dan karena itu kita mencarikan cara untuk membagikannya atau mendistribusikannya dengan paling baik. Memang benar, seandainya tidak ada kelangkaan,tidak ada ekonomi pula. Tetapi hal yang sama dapat dikatakan juga tentang keadilan (atau sekurang-kurangnya tentang tipe keadilan yang paling penting,yaitu keadilan distributivf) : seandainya tidak ada kelangkaan,tidak perlu keadilan pula. Masalah Ekonomi dan Keadilan baru muncul, jika tidak tersedia barang cukup bagi semua orang yang menginginkannya.Boleh ditambah lagi, karena kelangkaan merupakan suatu fenomena umum yang senantiasa melatarbelakangi situasi kita,kekayaan atau kepemilikan barang tidak pernah bisa dilepaskan dari keadilan. Di tanah air kita keyakinan itu dirumuskan dengan bagus,jika menggunakan ungkapan yang sudah menjadi baku masyarakat yang adil dan makmur.

Hakikat Keadilan

Keadilan sebagai : tribuere cuique suum , dalam bahasas inggris diterjemahkan bisa berbunyi : to give everybody his own , atau dalam bahasa Indonesia : memberikan kepada setiap orang yang dia empunya.Penjelasan hukum roma tentang keadilan itu bisa diterjemahkan juga sebagai : memberikan kepada setiap orang yang menjadi haknya.Ada tiga ciri khas yang selalu menandai keadilan : keadilan tertuju pada orang lain, keadilan harus ditegakkan , dan keadilan menuntut persamaan.Pertama,keadilan tertuju pada orang lain. Masalah keadilan atau ketidakadilan hanya bisa timbul dalam konteks antar-manusia. Untuk itu diperlukan sekurang-kurangnya dua orang manusia. Bila suatu saat hanya tinggal satu manusia di bumi ini, masalah keadilan atau ketidakadilan sudah tidak berperanan lagi.Kedua,keadilan harus ditegakkan atau dilaksanakan. Keadilan mengikat kita,sehingga kita mempunyai kewajiban dan keadilan selalu berkaitan dengan hak yang harus dipenuhi. Keadilan kita selalu berurusan dengan hak orang lain.Ketiga,keadilan menuntut persamaan (equality). Keadilan harus dilaksanakan terhadap semua orang,tanpa melihat orangnya siapa.

Pembagian Keadilan1. Pembagian Klasik

i. Keadilan Umum Berdasarkan keadilan ini para anggota masyarakat diwajibkan untuk memberi kepada masyarakat ( secara kongkret berarti : Negara) apa yang menjadi haknya. Keadilan umum ini menyajikan landasan untuk paham common good. Karena adanya common good, kita harus menempatkan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi.ii. Keadilan DistributifBerdasarkan keadilan ini Negara harus membagi segalanya dengan cara yang sama kepada anggota masyarakatnya. Diantara hal-hal yang dibagi oleh Negara kepada para warga ada hal-hal yang enak untuk didapat dan ada hal-hal yang justru tidak enak kalau kena.iii. Keadilan komutatifBerdasarkan keadilan ini semua orang harus memberikan kepada orang lain apa yang menjadi haknya.Hal itu berlaku pada taraf individual maupun sosial.

2. Pembagian Pengarang Modern

a. Keadilan DistributifBenefits and Burdens,hal hal yang enak untuk didapat maupun hal hal yang menuntut pengorbanan, harus dibagi dengan adil.b. Keadilan RetributifBerkaitan dengan terjadinya kesalahan. Hukuman atau denda yang diberikan kepada orang yang bersalah haruslah bersifat adil. Syarat yang harus dipenuhi agar hukuman dinilai adil : (1) Kesengajaan dan Kebebasan (2) Harus dipastikan bahwa orang yang dihukum benar-benar melakukan perbuatan yang salah dan kesalhannya harus dibukitikan dengan menyakinkan. (3) Hukuman harus konsisten dan proporsional dengan pelanggran yang dilakukan.c. Keadilan KompensantorisBerdasarkan keadilan ini orang mempunyai keadilan moral untuk memberikan kompensasi atau ganti rugi kepada orang atau instansi yang dirugikan. Supaya kewajiban kompensasi berlaku,pelu terpenuhi tiga syarat. (1) Tindakan yang mengakibatkan kerugian harus salah atau disebabkan kelalaian. (2) Perbuatan seseorang harus sungguh-sungguh menyebabkan kerugian.(3) Kerugian harus disebabkan oleh orang yang bebas.3. Keadilan individual dan Keadilan sosialDalam rangka teori keadilan,pengertian keadian sosial sering dipersoalkan dan diliputi ketidakjelasan cukup besar. Ada yang menganggap keadilan sosial sebagai nama lain untuk keadilan distributif. Ada pemikiran lain yang justru berpendapat bahwa keadilan sosial harus dibedakan dari keadilan distributif. Menurut hemat kami,cara yang paling baik untuk menguraikan keadilan sosial adalah membedakannya dengan keadilan individual. Pelaksanaan keadilan individual tergantung pada kemauan dan keputusan satu orang (atau beberapa orang) saja. Dalam pelaksaan keadilan keadilan sosial,satu oang atau beberapa orang saja tidak berdaya. Pelaksaan keadilan sosial tergantung pada struktur-struktur masyarakat dibidang sosial-ekonomi,politik,budaya,dan sebagainya. Karena itu disini orang berbicara juga tentang ketidakadilan structural dan kemiskinan structural. Perlu diakui, keadilan individual jauh lebih mudah untuk dilaksankan ketimbang keadilan sosial. Keadilan sosial merupakn cita-cita yang bisa dihampiri semakin dekat,tapi tidak pernah bisa direalisasikan dengan sempurna.

Keadilan Distributif Pada KhusunyaJenis keadilan yang mengakibatkan banyak kesulitan adalah keadilan distributif. Supaya kita bisa mengambil keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan dalam hal keadilan distributif kita harus didasarkan pada prinsip-prinsip tertentu. Dalam teori etika modern, sering disebut dua macam prinsip untuk keadilan distributive : prinsip formal dan prinsip material.Prinsip formal : Jadi, prinsip formal menyatakan bahwa kasus-kasus yan sama harus diperlakukan dengan cara yang sama sedangkan kasus-kasus yang tidak sama boleh saja diperlakukan dengan cara yang tidak sama. Prinsip ini tidak menunjukkan menurut aspek apa kasus-kasus harus dianggap sama atau tidak sama.Oleh karena itu , hanya prinsip formal saja tidak cukup sebagai pegangan untuk membagi dengan adil. Prinsip-prinsip material keadilan distributive melengkapi prinsip formal. Kalau prinsip formal hanya satu,prinsip material ada beberapa, keadilan distributive terwujud kalau diberikan :A. Kepada setiap orang bagian yang sama.B. Kepada setiap orang sesuai dengan kebutuhan individualnya.C. Kepada setiap orang sesuai dengan haknya.D. Kepada setiap orang sesuai dengan usah individualnya.E. Kepada setiap orang sesuai dengan kontribusinya terhadap masyarakat.F. Kepada setiap orang sesuai dengan jasanya.Berdasarkan prinsip-prinsip material ini telah dibentuk beberapa teori keadilan distributif.1) Teori egalitarianismeMereka berpendapat bahwa kita harus membagi dengan adil, bila semua orang mendapat bagian yang sama.Jika karena alasan apa saja tidak semua orang mendapat bagian yang sama, menurut egalitarinisme pembagian itu tidak adil betul.2) Teori sosialistisTeori sosialistis tentang keadilan distributif memilih prinsip kebutuhan sebagai dasarnya. Menurut mereka masyarakat diatur dengan adil jika kebutuhan semua warganya terpenuhi.3) Teori LiberalistisLiberalisme menolak pembagian atas dasar kebutuhan. Karena manusia makhluk yang bebas, kita harus membagi menurut usaha-usaha bebas dari individu-individu yang bersangkutan. Yang tidak berusaha tidak mempunyai hak pula untuk memperoleh sesuatu. Dalam teori Liberalistis tentang keadilan distributive digarisbawahi pentingnya dari prinsip 3 (hak), prinsip 4 (usaha) tetapi secara khusus prinsip 6 (jasa atau prestasi). Terutama prestasi mereka lihat perwujudan pilihan bebas seseorang.

Jadi,teori keadilan distributif yang membatasi diri pada satu prinsip saja,ternyata sulit dipertahankan. Untuk membagi dengan adil,kita harus memperhatikan semua prinsip material. Hal itu berarti,dalam keadaan kongkret kita harus memperhatikan prinsip mana yang paling penting. Jadi,disini faktor subjektif tidak mungkin disingkirkan.

Keadilan Ekonomis

Keadilan memegang peranan penting dalam konteks ekonomi dan bisnis,karena menyangkut barang yang diincar banyak orang untuk dimiliki atau dipakai. Zaman kita ditandai oleh perhatian beasr untuk keadilan dalam relasi relasi ekonomis. Dalam zaman kuno,keadilan ekonomis diberi tempat penting,keadilan dalam relasi relasi ekonomis dianggap sebagai sesuatu yang harus diusahakan karena tidak timbul secara otomatis dan dianggap (seperti keadilan pada umunya) sebagai suatu niali etis. Supaya dapat hidup dengan baik, disamping nilai-nilai ekonmis,kita harus memberi tempat juga kepada nilai-nilai moral. Dan dalam konteks ekonomi dan bisnis salah satu nilai moral terpenting adalah keadilan.

DAFTAR PUSTAKA

Bertens, K., Pengantar Etika Bisnis, Jakarta, Kanisius, 2000

EKONOMI DAN KEADILAN

Tugas makalah untuk memenuhi tugas matakuliah Etika Binsis

Disusun Oleh : Muhamad Risqi WFakhri NugrahaOcto Rahardian

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015