Etika Dalam Penelitian Ilmiah
-
Upload
mirawatygunawan -
Category
Documents
-
view
11 -
download
0
Transcript of Etika Dalam Penelitian Ilmiah
Etika Dalam Penelitian Ilmiah
Oleh : Prof. DR. Oentoeng Soeradi, A And
Keterkaitan Etika dalam Penelitian Ilmiah
Etika merupakan sekumpulan nilai-nilai moral → Arti etika sebenarnya ialah kebiasaan di masyarakat .
. Etika → salah satu ilmu normatif → cabang filsafat → mengkaji norma2 atau nilai2 u/ menentukan apakah sesuatu itu baik atau buruk , dan menganalisis istilah seperti adil, budi luhur (kebajikan), moralitas , dan tanggung jawab → berkaitan dgn prinsip-prinsip kehidupan manusia → di dunia pendidikan, misalnya melakukan penelitian dengan jujur.
. Fungsi IP, antara lain: Menerangkan, meramalkan, dan mengendalikan fenomena / gejala alam dengan tujuan mencari kebenaran (relatif ) → Kebenaran pd hakekatnya merupakan inti sari etika IP .
. Kata penelitian itu sendiri mengandung aspek etis → mengingat bahwa penelitian menyangkut pula pelayanan bagi manusia, yaitu kesejahteraan bagi umat manusia, serta tanggung jawabnya pada Tuhan.
. Nilai suatu IP terletak pada penerapannya di masyarakat → IP mengabdi pada masyarakat
- Dari para peneliti / ilmuwan, diharapkan selain dapat menerapkan metode ilmiah yang baik, diperlukan pula sikap ilmiah , antara lain:
. Obyektivitas (mau dikritik/menerima perbedaan pendapat orang lain) . Sikap serba relatif . Kesadaran intelektual . Sikap tidak memihak
Tanpa sikap tsb, metode ilmiah yang disusun tidak akan terlaksana dgn baik.
- Filsafat Yunani mengatakan → bentuk tertinggi IP adalah kebijaksanaan. Jelaslah bahwa kebijaksanaan dalam penelitian mengandung aspek etis.
- Mengingat sifat etika yang praktis, normatif, dan fungsional, etika berfungsi: . Sebagai ilmu yang berguna dlm kehidupan sehari-hari (termasuk meneliti) . Menjadi asas dan menjiwai norma-norma kehidupan antar manusia. . Memberikan penilaian thd perbuatan seseorang sebagai manusia sosial.
Garis besar tahap penelitian ilmiah dilakukan sbb: - Tahap persiapan, - Tahap pengumpulan data, - Tahap pengolahan data, - Tahap penulisan hasil penelitian dan publikasi.
Tahap persiapan a). Kewajiban meneliti
Berlaku bagi tiap ilmuwan dan staf penagajar → Tri Dharma PT.
b). Setiap ilmuwan berkewajiban menghargai pada sumbernya :
- Wajib menghargai peneliti lain / pencetus ide penelitian kita.
- Wajib memberi nasihat / ide , tanpa minta bayaran.
- Jangan mencuri ide / percakapan / pendapat orang lain tanpa izin (scientific bandits). Berikanlah kesempatan pada si pencetus ide
untuk meneliti lebih dahulu dan mempublikasi. Jika tidak, maka dia adalah seorang plagiat → sebagai " perampok / pencuri " → tidak etis.
Plagiarisme Berasal dari kata Latin yang berarti merampok atau membajak, merupakan pelanggaran Etika akademis yang disebut sebagai Scientific misconduct dan diartikan sebagai : a. Cheating (menipu / nyontek → (sering), b. Fabrication (data yang tidak ada seolah-olah ada), c. Falsification (mengubah data sesuai dengan kehendak peneleliti), d. Plagiarism (penjiplakan seolah-olah pendapatnya sendiri).
Bagaimana menghindari plagiarisme ? a. Kalau menggunakan ide orang lain, sebutkan sumbernya ! ! b. Jika menggunakan kata / kalimat orang lain sebut sumbernya, caranya:
- Gunakan tanda kutip, jika kata / kalimat aslinya disalin penuh.
- Tidak diperlukan tanda kutip, jika kata / kalimat telah diubah dgn kata / kalimat penulis sendiri tanpa mengubah artinya dgn tetap mencantumkan sumbernya (biasanya nama penelitinya).
- Jika kita mengutip tulisan kita sendiri yang telah dipublikasikan, harus diinformasikan dengan jelas. Jika tidak, akan dianggap auto-plagiarism atau self-plagiarism
- Sangsi tidak lulus untuk mata pelajaran itu (mhs) → dosen ? → dikeluarkan.
Tahap pengumpulan data Secara moral tiap peneliti bertanggungjawab pada bahan penelitian, baik berupa hewan percobaan atau manusia .
a). Percobaan pada hewan hidup
Harus ada aspek etis : - Lemah lembut tidak kasar - Kualitas dan kuantitas makan dan minum, diberi sayur, kebersihan kandang, ventilasi udara yang baik, penandaan, dsb, - Jujur mencatat data → Jangan terpengaruh pesan sponsor.
- Percobaan pada hewan merupakan tahapan yang harus dilalui sebelum dilakukan pada manusia (peraturan WHO), walaupun ada beberapa pendapat yang meragukan percobaan pada hewan.
b). Percobaan pada manusia Menurut perkembangannya, dilakukan setelah beberapa penelitian biomedik (melalui tabung reaksi atau pada hewan kera) → akan dilakukan ekstrapolasi pada manusia.
Ada beberapa masalah pada penelitian dengan manusia, antara lain:
(1) Kesukarelaan Sukarelawan tidak boleh dipaksa, ditekan, atau ditipu, dll. (2) Memberikan pengertian dan penjelasan tentang :
. Tujuan dan alasan penelitian → kesejahteraan relawan harus
tetap berada di atas kepentingan masyarakat dan IP,
. Kegunaan dan pelaksanaan penelitian,
. Risiko dan manfaat (risiko harus lebih kecil dari manfaat),
. Informed concent,
. Relawan bebas menarik diri sebagai subyek penelitian,
. Bagi bayi atau yang tidak waras → persetujuan orangtua/wali.
(3) Privacy - Pemuatan foto harus seizin yang bersangkutan. - Pemuatan bagian tubuh tertentu harus ditutup. - Izin lainnya → pemuatan foto bayi / orang tak sehat. - Tidak mencantumkan nama lengkap atau singkatan.
(4) Kejujuran - Pada pengumpulan data perlu kejujuran. - Cegah manipulasi data → agar hasil penelitian benar-benar
hasil dari pengujian hipotesis. - Hindari kreativitas menyulap atau menciptakan data →
walaupun tidak ada orang lain yang tahu. - Kejujuran akan membentuk watak yang baik pada peneliti. ↓
He is belong to a wise man
Tahap penulisan hasil penelitian dan Publikasi Penulisan hasil penelitian
a). S u m b e r - Pengarang (author) secara moral memberi penghargaan
kepada peneliti sebelumnya yang kita gunakan hasil penelitiannya,
untuk membantu atau menunjang penelitian kita.
- Ucapan terima kasih kepada : . Sumber informasi. . Fasilitas dari dalam / luar negeri. . Pada karyawan yang telah membantu, kecuali yang dibayar. . Pemberi dana atau sejawat yang membantu pengolahan
data.
b). P u b l i k a s i
- Hasil penelitian sebaiknya dipublikasikan, sehingga dapat : . Dimanfaatkan peneliti lain atau masyarakat.
. Berbagi informsi ilmiah dengan ilmuwan lainnya.
- Ilmuwan yang hanya menjadi superfisi, tidak berhak jadi pengarang utama (first author) dari sederetan pengarang → Jadi, bukan karena senioritas, pangkat, jabatan, umur, atau kepala Departemennya → lalu menuntut namanya ditaruh paling depan.
- Pengarang utama, bertanggungjawab pada sebagian besar dari karya ilmiah tersebut. - Ilmuwan terkenal yang membantu penelitian dapat menjadi jaminan mutu karya ilmiah. Oleh karena itu, namanya dapat ditaruh paling depan, karena yang lain (mungkin) belum memiliki reputasi nasional atau Internasional.
- Semua isi karangan menjadi tanggung jawab semua pengarang yang namanya tercantum, sehingga isi karangan mencerminkan
kejujuran yang benar-benar hasil penelitian mereka bersama.
- Makalah tidak dikirim pada lebih dari satu majalah ilmiah sekaligus → t i d a k e t i s → tidak dibenarkan → curang.
- Makalah yang sudah diterima di satu majalah ilmiah untuk diterbitkan,
jangan dikirikan lagi ke majalah ilmiah lain untuk dipublikasikan →
t i d a k e t i s .
- Sebelum dipublikasikan, sebaiknya makalah diajukan lebih dahulu di
forum ilmiah atau diseminarkan untuk mendapat tanggapan, kritik,
atau masukan yang penting.
Kewajiban seorang ilmuwan:
1). Tidak mengubah kodrar manusia
2). Tidak merendahkan martabat manusia
3). Tidak melenyapkan kelestarian alam
4). Perilaku yang menyebabkan orang lain sengsara
5). Harus bijaksana mencari kebenaran
6). Harus memperhatikan masalah bioetik (rekayasa genetika,
transgenik, donor sperma kepada yang bukan isterinya dll).
7). Memperhatikan etika penelitian (jujur, keterbukaan, menerima
pendapat/kritik orang lain, mau memberikan sumber kebenaran).
" Knowledge is the only friend that will never betray you "
Kesimpulan - Kebenaran merupakan inti sari dari suatu etika penelitian, dan
menekankan
mengenai hal-hal yang perlu diketahui & dihayati oleh setiap ilmuwan, baik
dalam melakukan penelitian ilmiah maupun aktivitas ilmiah lainnya.
- Kejujuran dan kebenaran dalam penelitian ilmiah hendaknya berujung pada
kemaslahatan , tidak menjadi malapetaka bagi umat manusia.
When wealth is lost, nothing is lost When health is lost, something is lost When character is lost, everything is lost
Sekian dan Terima kasih